regulasi usaha depot air minum

36
PERATURAN PEMERINTAH YANG MENGATUR USAHA DEPOT AIR MINUM (DAM) Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Persyaratan Air Minum : Secara umum persyaratan tersebut hanya dibagi empat bagian, sebagai berikut : 1 Syarat Fisika 2 Syarat Kimia 3 Syarat Bakteriologi 4 Syarat Mikrobiologi Syarat Fisika Kekeruhan max 5 skala NTU Kandungan TDS max 1000 mg/l Warna max 15 skala TCU Rasa dan bau Endapan Temperatur a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna apapun c. Tidak berasa apapun d. Tidak berbau apaun e. Suhu antara 10-25 C (sejuk) f. Tidak meninggalkan endapan Syarat Kimia

Upload: samuel-nitisaputra

Post on 14-Jul-2016

107 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Merangkum tentang sejumlah Regulasi yang mengatur tentang Depot Air Minum di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Regulasi Usaha Depot Air Minum

PERATURAN PEMERINTAH YANG MENGATUR

USAHA DEPOT AIR MINUM (DAM)

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPersyaratan Air Minum :

Secara umum persyaratan tersebut hanya dibagi empat bagian, sebagai berikut :

1 Syarat Fisika2 Syarat Kimia3 Syarat Bakteriologi4 Syarat Mikrobiologi

 Syarat Fisika

• Kekeruhan max 5 skala NTU• Kandungan TDS max 1000 mg/l• Warna max 15 skala TCU• Rasa dan bau• Endapan• Temperatur• a. Air harus bersih dan tidak keruh• b. Tidak berwarna apapun• c. Tidak berasa apapun• d. Tidak berbau apaun• e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)• f. Tidak meninggalkan endapan

 Syarat Kimia

• PH air antara 6,5 s/d 8,5• Kandungan aluminium max 0,2 mg/l• Besi max 0,3 mg/l

Page 2: Regulasi Usaha Depot Air Minum

• a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun• b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan• c. Cukup yodium• d. pH air antara 6,5 – 9,2

 Syarat Bakteriologi

• Total Koli from = 0 / Negatif• Kolifrom Tinja = 0 / Negatif

 Syarat mikrobiologi

• Tidak mengandung jenis kuman-kuman penyakit seperti tipus, kolera, disentri, dan bakteri patogen penyebab penyakit.

Seperti kita ketahui jika mutu standar   air minum sudah diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih.Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak dapat mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu:a. Aman dan higienis.b. Baik dan layak minum.c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakatParameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu sebagai berikut:Parameter Air Bersih secara Fisika1. Kekeruhan2. Warna3. Rasa & bau4. Endapan5. Temperatur

Page 3: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Parameter Air Bersih secara Kimia1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.Parameter Air Bersih secara Biologi1. Bakteri2. Binatang3. Tumbuh-tumbuhan4. Protista5. VirusParameter Air Bersih secara Radiologi1. Konduktivitas atau daya hantar2. Pesistivitas3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)Sebagaimana diketahui bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/ Menkes/ SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Air Minum, saat ini sudah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/Iv/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Sebagaimana tertulis dalam Permenkes ini dicantumkan pertimbangan “dipandang tidak memadai lagi dalam rangka pelaksanaan pengawasan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan”. STANDARD KUALITAS AIR BERDASARKAN MENKES NO.492/2010

NO Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang

Diperbolehkan

1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatana.Parameter Mikrobiologi

    1.) E.coliJumlah per 100 ml sampel 0

2     2.) Total Bakteri KoliformJumlah per 100 ml sampel 0

b.Kimia an-Organik

Page 4: Regulasi Usaha Depot Air Minum

    1.) Arsen mg/l 0.01    2.) Fluorida mg/l 1.5    3.) Total Kromium mg/l 0.05    4.) Kadmium mg/l 0.003    5.) Nitrit, (sebagai NO₂₋) mg/l 3    6.) Nitrat, (sebagai NO₃₋) mg/l 50    7.) Sianida mg/l 0.07    8.) Selenium mg/l 0.01Parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatana.Parameter Fisik   1.) Bau Tidak Berbau   2.) Warna TCU 15   3.) Total Zat Padat Terlarut (TDS) mg/l 500

   4.) Kekeruhan NTU 5   5.) Rasa Tidak Berasa   6.) Suhu °c Suhu Udara ± 3b.Parameter Kimiawi1.) Aluminium mg/l 0.22.) Besi mg/l 0.33.) Kesadahan mg/l 5004.) Khlorida mg/l 2505.) Mangan mg/l 0.46.) pH 66.5-8.5

Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum

Menguraikan Definisi Higiene Sanitasi DAM adalah

Page 5: Regulasi Usaha Depot Air Minum

1. Higiene Sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi yang berasal dari tempat, peralatan dan penjamah terhadap Air Minum agar aman dikonsumsi.

2. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota atau Kantor Kesehatan Pelabuhan yang menerangkan bahwa DAM telah memenuhi standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum dan persyaratan Higiene Sanitasi.

3. Penjamah adalah orang yang secara langsung menangani proses pengelolaan Air Minum pada DAM untuk melayani konsumen.

Persyaratan Higiene Sanitasi adalah

BAB II PERSYARATAN HIGIENE SANITASI Pasal 3

1. Persyaratan Higiene Sanitasi dalam pengelolaan Air Minum paling sedikit meliputi aspek: a. tempat;b. peralatan; dan c. Penjamah.

2. Aspek tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit meliputi: a. lokasi berada di daerah yang bebas dari pencemaran lingkungan dan

penularan penyakit; b. bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan, dan mudah

pemeliharaannya; c. lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak

menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta kemiringan cukup landai untuk memudahkan pembersihan dan tidak terjadi genangan air;

d. dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta warna yang terang dan cerah;

e. atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus, mudah dibersihkan, tidak menyerap debu, permukaan rata, dan berwarna terang, serta mempunyai ketinggian yang memungkinkan adanya pertukaran udara yang cukup atau lebih tinggi dari ukuran tandon air;

f. memiliki pintu dari bahan yang kuat dan tahan lama, berwarna terang, mudah dibersihkan, dan berfungsi dengan baik;

g. pencahayaan cukup terang untuk bekerja, tidak menyilaukan dan tersebar secara merata;

h. ventilasi harus dapat memberikan ruang pertukaran/peredaran udara dengan baik;

i. kelembaban udara dapat mendukung kenyamanan dalam melakukan pekerjaan/aktivitas;

j. memiliki akses fasilitas sanitasi dasar, seperti jamban, saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancar dan tertutup, tempat sampah yang tertutup serta tempat cuci tangan yang dilengkapi air mengalir dan sabun; dan

k. bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit seperti lalat, tikus dan kecoa.

Page 6: Regulasi Usaha Depot Air Minum

3. Aspek peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit meliputi: a. peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain pipa

pengisian air baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikrofilter, wadah/galon air baku atau Air Minum, kran pengisian Air Minum, kran pencucian/pembilasan wadah/galon, kran penghubung, dan peralatan desinfeksi harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) atau tidak menimbulkan racun, tidak menyerap bau dan rasa, tahan karat, tahan pencucian dan tahan disinfeksi ulang.

b. mikrofilter dan desinfektor tidak kadaluarsa;c. tandon air baku harus tertutup dan terlindung;d. wadah/galon untuk air baku atau Air Minum sebelum dilakukan

pengisian harus dibersihkan dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air produksi paling sedikit selama 10 (sepuluh) detik dan setelah pengisian diberi tutup yang bersih; dan

e. wadah/galon yang telah diisi Air Minum harus langsung diberikan kepada konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam.

4. Aspek Penjamah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit meliputi: a. sehat dan bebas dari penyakit menular serta tidak menjadi pembawa

kuman patogen (carrier); dan b. berperilaku higienis dan saniter setiap melayani konsumen, antara

lain selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setiap melayani konsumen, menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi, dan tidak merokok setiap melayani konsumen.

SERTIFIKAT LAIK HIGIENE SANITASI DAM

BAB IIISERTIFIKAT LAIK HIGIENE SANITASI

Bagian Kesatu Umum Pasal 4

1. Setiap DAM wajib memiliki izin usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Untuk menerbitkan izin usaha DAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah daerah kabupaten/kota harus mempersyaratkan adanya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi.

Pasal 5 1. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (2) dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 2. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Sertifikat Laik Higiene Sanitasi untuk DAM yang berada di wilayah pelabuhan, bandar udara, atau pos lintas batas darat dikeluarkan oleh Kepala KKP.

Pasal 6 Sertifikat Laik Higiene Sanitasi berlaku untuk 1 (satu) tempat usaha DAM.

Page 7: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Pasal 7 ... Sertifikat Laik Higiene Sanitasi harus dipasang di tempat yang terlihat dan mudah dibaca oleh konsumen.

Bagian KeduaPersyaratan dan Tata Cara Memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Pasal 8

1. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dikeluarkan setelah usaha DAM memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

2. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

1. fotokopi KTP pemohon yang masih berlaku; 2. pas foto terbaru; 3. surat keterangan domisili usaha; 4. denah lokasi dan bangunan tempat usaha; dan 5. fotokopi sertifikat pelatihan/kursus Higiene Sanitasi DAM bagi

pemilik DAM dan Penjamah. 3. Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa standar

baku mutu atau persyaratan kualitas Air Minum dan persyaratan Higiene Sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

Pasal 9 1. Untuk memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, pengusaha DAM

harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP dengan menggunakan contoh Formulir 1 terlampir yang disertai dengan kelengkapan persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).

2. Paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya permohonan dan dinyatakan telah memenuhi kelengkapan persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP menugaskan Tim Pemeriksa untuk melakukan penilaian terhadap pemenuhan persyaratan teknis.

3. Penilaian terhadap pemenuhan persyaratan teknis sebagaiamana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui Inspeksi Sanitasi dengan menggunakan contoh Formulir 2 terlampir dan pengujian contoh Air Minum.

4. Pengujian contoh Air Minum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan di laboratorium yang terakreditasi atau laboratorium yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Paling lama dalam waktu 25 (dua puluh lima) hari kerja, Tim Pemeriksa harus memberikan rekomendasi hasil penilaian yang dilengkapi berita acara pemeriksaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP dengan menggunakan contoh Formulir 3 dan Formulir 4 terlampir.

6. Paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya rekomendasi hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP harus menerbitkan atau menolak menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dengan menggunakan contoh Formulir 5 atau Formulir 6 terlampir.

Page 8: Regulasi Usaha Depot Air Minum

7. Dalam hal Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau kepala KKP menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus disertai dengan alasan yang jelas.

Pasal 10 Dalam hal setelah melebihi tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP tidak menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi berdasarkan rekomendasi hasil penilaian yang memenuhi persyaratan, maka pemohon berhak atas rekomendasi tersebut sebagai pengganti Sertifikat Laik Higiene Sanitasi yang dapat diajukan sebagai persyaratan memperoleh izin usaha.

Pasal 11 1. Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) terdiri atas

sanitarian/petugas kesehatan lingkungan dan/atau tenaga kesehatan lain.

2. Sanitarian/petugas kesehatan lingkungan dan tenaga kesehatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus telah mendapatkan pelatihan di bidang Higiene Sanitasi DAM.

3. Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah paling sedikit 3 (tiga) orang atau berjumlah ganjil.

Pasal 12 DAM dinyatakan memenuhi persyaratan teknis oleh Tim Pemeriksa apabila hasil penilaian Inspeksi Sanitasi menunjukan:

1. nilai persyaratan Higiene Sanitasi paling kecil 70 (tujuh puluh); dan 2. nilai pengujian contoh Air Minum memenuhi standar baku mutu atau

persyaratan kualitas Air Minum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga Masa Berlaku Pasal 13

1. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.

2. Ketentuan perpanjangan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.

Pasal 14Sertifikat Laik Higiene Sanitasi tidak berlaku atau menjadi batal apabila:

1. terjadi pergantian pemilik; 2. pindah lokasi/alamat; 3. terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 yang menyebabkan

terjadinya Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan; BAB IV PENYELENGGARAAN Pasal 15 Setiap DAM wajib menyediakan informasi mengenai:

a. alur pengolahan Air Minum; b. masa kadaluarsa alat desinfeksi;c. waktu penggantian dan/atau pembersihan filter; dan d. sumber dan

kualitas air baku.

Pasal 16

Page 9: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Setiap DAM harus melakukan pemeriksaan kesehatan Penjamah paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

Pasal 17 Setiap pemilik DAM wajib melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan Higiene Sanitasi secara terus menerus.

Pasal 18 1. Setiap DAM harus memiliki tenaga teknis sebagai konsultan di bidang

Higiene Sanitasi. 2. Tenaga teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terdaftar di

organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan yang akuntabel dan diakui Pemerintah pada kabupaten/kota setempat.

3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menunjuk tenaga teknis yang berasal dari organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan untuk DAM yang belum memiliki tenaga teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 19 1. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Higiene

Sanitasi pemilik dan Penjamah DAM wajib mengikuti pelatihan/kursus Higiene Sanitasi.

2. Pelatihan/kursus Higiene Sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, KKP atau lembaga/institusi lain sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

3. Peserta pelatihan/kursus yang telah lulus dapat diberikan sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP dan penyelenggara pelatihan/kursus.

4. Materi pelatihan/kursus mengacu kepada kurikulum dan modul pelatihan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.

Pasal 21 Dalam rangka pembinaan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala KKP dapat mempublikasikan setiap DAM yang telah mendapat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi.

PTSP DKI Jakarta

Page 10: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Persyaratan Detail Perizinan: Sertifikat Laik Sehat Usaha Depo Air Minum

1. Identitas Pemohon

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)

b. Kartu Keluarga (KK)

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

2. Proposal teknis yang dilengkapi dengan

a. Peta lokasi

b. Gambar denah bangunan

c. Data alat dan perlengkapan sistem rangkaian proses produksi air minum

d. Denah rangkaian proses produksi air minum

e. Diagram alir proses produksi

3. Jika dikuasakan

a. Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.000

b. KTP orang yang diberi kuasa

4. Hasil analisa pemeriksaan laboratorium kualitas air minum depo 3 (tiga) bulan terakhir

5. Surat Permohonan

a. Surat permohonan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 atau formulir permohonan

b. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 tentang kebenaran data dan

keabsahan data

6. Jika yang mengajukan izin adalah Badan Hukum

a. Akta pendirian (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada) dan SK Pengesahan yang

dikeluarkan oleh :

1. Kemenkunham, jika PT dan Yayasan

2. Kementrian/Dinas Koperasi, jika Koperasi

3. Pengadilan Negeri, jika CV

7.

a. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh Kemenkumham, jika

Akta Pendirian mengalami perubahan

b. NPWP Badan Hukum

8. Sertifikat pelatihan hygiene sanitasi pengelolaan air minum

Page 11: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Mekanisme Pelayanan

1 Menerima, meneliti formulir permohonan yang sudah diisi dan di ttd diatas meterai 6000 beserta kelengkapan persyaratan permohonan dan memutuskan. Jika lengkap dan benar secara administratif maka menyerahkan tanda terima, membubuhkan tanda hasil penelitian/pemeriksaan pd ceklist persyaratan dan menjadwalkan pelaksanaan Penelitian/Pengujian bagi permohonan yg memerlukan penelitian/pengujian serta menginformasikan kepada pemohon "status permohonan diterima secara administrasi" by system (tracking data), dan menyerahkan ke TIM TEKNIS. Jika tidak lengkap dan benar secara administratif maka berkas dikembalikan kepada PEMOHON.

2 Menerima dan meneliti berkas permohonan beserta kelengkapan persyaratan secara keteknisan, mempersiapkan bahan dan alat yg digunakan pada saat peninjauan lapangan serta menginformasikan "status pemeriksaan teknis" kepada pemohon by system (tracking data).

3 Melakukan Pemeriksaan lapangan, verifikasi / validasi di lapangan, meneliti / menguji secara keteknisan di lapangan, membuat dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (BPAL) bersama Pemohon saat peninjauan lapangan dan membubuhkan stempel dari pemohon (bila badan usaha).

4 Membuat dan menandatangani Berita Acara Persetujuan Teknis (BAPT) pada kolom "dibuat oleh", membuat dan memaraf SURAT PENOLAKAN beserta alasan penolakan (tidak memenuhi syarat teknis), serta menyerahkan ke KOORDINATOR TIM TEKNIS.

5 Menerima dan meneliti berkas permohonan beserta kelengkapan persyaratannya, BAPL yang di ttd Tim Teknis dan pemohon, BAPT yang sudah di tanda tangani Tim Teknis dan memutuskan. Jika sesuai secara keteknisan maka menandatangani BAPT pada kolom "disetujui oleh" dan menyerahkan ke SUBBAG TATA USAHA untuk pencetakan SERTIFIKAT IZIN. Jika tidak sesuai secara keteknisan maka memberi paraf pada Surat Penolakan beserta alasannya serta menyerahkan ke SUBBAG TATA USAHA

6 Menerima berkas permohonan beserta kelengkapan persyaratannya, BAPL yang di ttd Tim Teknis dan pemohon dan BAPT yang yang sudah di tanda tangani Tim Teknis dan Kord Tim Teknis, mencetak SERTIFIKAT IZIN dan membubuhkan paraf.

7 Menerima, meneliti berkas permohonan beserta kelengkapan persyaratannya, BAPL yang di ttd Tim Teknis dan pemohon dan BAPT yang yang sudah di tanda tangani Tim Teknis dan Kord Tim Teknis, SERTIFIKAT IZIN yang sudah diparaf Kasubbag TU dan memutuskan. Jika sesuai maka menandatangani SERTIFIKAT IZIN. Jika tidak sesuai maka dikembalikan kepada Kasubbag TU.

8 Menerima berkas permohonan beserta kelengkapan persyaratannya, BAPL yang di ttd Tim Teknis dan pemohon dan BAPT yang yang sudah di tanda tangani Tim Teknis dan Kord Tim Teknis dan SERTIFIKAT IZIN yg telah di tandatangani Kepala KPTSP, memberi nomor dan membubuhkan stempel basah, mencatat, merekam dan mengarsipkan serta menyerahkan Sertifikat Izin , menginformasikan "status izin/non disetujui" kepada pemohon by system (tracking data) serta menyerahkan kepada TIM AMDINISTRASI untuk diserahkan kepada pemohon.

9 Menerima Sertifikat Izin/Non yang telah ditandatangani Kepala KPTSP, sudah diberi nomor, dan sudah dibubuhkan stempel basah, mencetak tanda pengambilan Sertifikat Izin/Non, menginformasikan kepada pemohon by system "status Izin siap diambil" (tracking data) serta menghubungi pemohon (email/telepon).

Durasi: 9 Hari

Biaya

Perizinan Tidak Dipungut Biaya / Gratis (Rp. 0)

Page 12: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 651 Tahun 2004 tentang Persyaratan

Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya

BAB II PERSYARATAN USAHA

Pasal 2 (1). Depot Air Minum wajib memiliki Tanda Daftar Industri (TDI) dan Tanda Oaftar Usaha

Perdagangan (TDUP) dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

(2). Depot Air Minum wajib memiliki Surat Jaminan Pasok Air Baku dari PDAM atau perusahaan yang memiliki Izin Pengambilan Air dari Instansi yang berwenang

(3). Depot Air Minum wajib memiliki laporan hasil uji air minum yang dihasilkan dari laboratorium pemeriksaan kualitas air yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi.

BAB III

AIR BAKU, PROSES PENGOLAHAN, MESIN/PERALATAN DAN MUTU AIR MINUM

Pasal 3 (1). Air baku yang digunakan Depot Air Minum harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Kesehatan. (2). Depot Air Minum harus melakukan Pengawasan secara periodik terhadap mutu air baku, yang

ditunjukkan dengan hasil uji laboratorium dari Pemasok (3). Pengujian mutu air baku dilakukan minimal:

a. Satu kali dalam tiga bulan untuk analisa coliform. b. Dua kali dalam satu tahun untuk analisa kimia dan fisika secara lengkap

(4). Pengujian mutu air baku harus dilakukan di Laboratorium Pemeriksaan Kualitas Air yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi.

(5). Depot Air Minum dilarang mengambil air baku yang berasal dari air PDAM yang ada dalam jaringan distribusi untuk rumah tangga.

(6). Transportasi air baku dari lokasi sumber air baku ke Depot Air Minum harus menggunakan tangki pengangkut air yang tara pangan (food grade).

Pasal 4 Proses pengolahan air minum di Depot Air Minum meliputi penampungan air baku, penyaringan/filterisasi, desinfeksi dan pengisian.

Pasal 5 Depot Air Minum wajib memenuhi ketentuan teknis pada Pedoman Cara Produksi Yang Baik Depot Air Minum, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Pasal 6 (1) Air minum yang dihasilkan oleh Depot Air Minum wajib memenuhi persyaratan kualitas air minum

sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

Page 13: Regulasi Usaha Depot Air Minum

(2) Pengujian mutu produk sesuai persyaratan kualitas air minum wajib dilakukan oleh Depot Air Minum di Laboratorium Pemeriksaan Kualitas Air yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

(3) Hasil pengujian mengenai standar mutu air minum disampaikan kepada Dinas Kabupaten/Kota yang menerbitkan Tanda Daftar Industri.

(4) Biaya pengambilan contoh produk dan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di bebankan pada Depot Air Minum yang bersangkutan.

BAB IV WADAH

Pasal7 (1) Depot Air Minum hanya diperbolehkan menjual produknya secara langsung kepada konsumen

dilokasi Depot dengan cara mengisi wadah yang dibawa oleh konsumen atau disediakan Depot. (2) Depot Air Minum dilarang memiliki "stock" produk air minum dalam wadah yang siap dijual. (3) Depot Air Minum hanya diperbolehkan menyediakan wadah tidak bermerek atau wadah polos. (4) Depot Air Minum wajib memeriksa wadah yang dibawa oleh konsumen dan dilarang mengisi wadah

yang tidak layak pakai. (5) Depot Air Minum harus melakukan pembilasan dan atau pencucian dan atau sanitasi wadah dan

dilakukan dengan cara yang benar (6) Tutup wadah yang disediakan oleh Depot Air Minum harus polos/tidak bermerek. (7) Depot Air Minum tidak diperbolehkan memasang segel/"shrink wrap" pada wadah.

Page 14: Regulasi Usaha Depot Air Minum

LAMPIRANCARA PRODUKSI YANG BAIK DEPOT AIR MINUM

BAGIAN 1 DESAIN DAN KONSTRUKSI DEPOT

Lokasi di Depot Air Minum harus terbebas dari pencemaran yang berasal dari debu disekitar Depot, daerah tempat pembuangan kotoran/sampah, tempat penumpukan barang bekas, tempat bersembunyi/berkembang biak serangga, binatang kecil, pengerat, dan lain-lain, tempat yang kurang baik system saluran pembuangan air dan tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran.

Ruang proses produksi menyediakan tempat yang cukup untuk penempatan peralatan proses produksi. Area produksi harus dapat dicapai untuk inspeksi dan pembersihan disetiap waktu.

Konstruksi lantai, dinding dan plafon area produksi harus baik dan selalu bersih. Dinding ruang pengisian harus dibuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan. Dinding dan plafon harus rapat tanpa ada keretakan.

Tempat pengisian harus didesain hanya untuk maksud pengisian produk jadi dan harus menggunakan pintu yang dapat menutup rapat.

Desain tempat pengisian harus sedemikian rupa sehingga semua permukaan dan semua peralatan yang ada didalamnya dapat dibersihkan serta disanitasi setiap hari.

Penerangan di area proses produksi, tempat pencucian/pembilasan/sterilisasi/pengisian gallon harus cukup terang untuk mengetahui adanya kontaminasi fisik, sehingga karyawan/personil mempunyai pandangan yang terang untuk dapat melihat setiap kontaminasi produk. Dianjurkan penggunaan lampu yang anti hancur dan atau lampu yang memakai pelindung sehingga jika pecah, pecahan gelas lampu tidak mengkontaminasi produksi.

Ventilasi harus cukup untuk meminimalkan bau, gas atau uap berbahaya dan kondensat dalam ruang proses produksi, pencucian/ pembilansan/sterilisasi dan pengisian gallon. Pengecekan terhadap perlengkapan ventilasi perlu dilakukan secara rutin agar tidak ada debu dan dijaga tetap bersih. Semua bagian luar yang terbuka atau lubang harus dilindungi dengan layar/screen, pelindung lain atau

pintu yang menutup sendiri untuk mencegah serangga, burung dan binatang kecil masuk ke dalam

Depot.

BAGIAN 2 BAHAN BAKU, MESIN DAN PERALATAN PRODUKSI

1. Bahan Baku Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin mutu air baku meliputi : a. Sumber air baku harus terlindung dari cemaran kimia dan mikrobiologi yang bersifat

merusak/mengganggu kesehatan b. Air baku diperiksa secara berkala terhadap pemeriksaan organoleptik (bau, rasa, warna), fisika,

kimia dan mikrobiologi Bahan wadah yang dapat digunakan/disediakan Depot Air Minum harus memenuhi syarat bahan tara pangan (food grade), tidak bereaksi terhadap bahan pencuci, desinfektan maupun terhadap produknya.

2. Mesin dan Peralatan Produksi Mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam Depot Air Minum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a. Bahan mesin dan peralatan

Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.

b. Jenis mesin dan peralatan.

Page 15: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Mesin dan peralatan dalam proses produksi di Depot Air Minum sekurang-kurangnya terdiri dari : 1) Bak atau tangki penampung air baku 2) Unit pengolahan air (water treatment) terdiri dari :

a). Prefilter (saringan pasir = sand filter) Fungsi prefilter adalah menyaring partikel-partikel yang kasar, dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama.

b). Karbon filter Fungsi karbon filter adalah sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik.

c). Filter lain Fungsi filter ini adalah sebagai saringan halus berukuran maksimal 10 (sepuluh) micron, dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan tertentu.

BAG IAN 3 PROSES PRODUKSI

Urutan proses produksi air minum di Depot Air Minum adalah sebagai berikut : 1. Penampungan Air Baku dan Syarat Bak Penampung

Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan tangki dan selanjutnya ditampung dalam bak atau tangki penampung (reservoir). Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan (food grade), harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas : a. Khusus digunakan untuk air minum b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman c. Harus mempunyai manhole d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi penutup yang baik,

disimpan dengan am an dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi. Tangki, galang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade), tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 (tiga) bulan sekali. Air baku harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk diperiksa terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, sesuai dengan ketentuan pada BAB III pasal 3 ayat (2) dalam Surat Keputusan ini. Dokumen pengadaan air baku harus tersedia da!arn Depot Air Minum yang isinya antara lain adalah nama pemasok/pemilik sumber air, jumlah air dan tanggal pengadaan.

2. Penyaringan bertahap terdiri dari : a. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yang sama. Fungsi

saringan pasir adalah menyaring partikel-partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir silica (SiO2) minimal 80%. Ukuran butir-butir yang dipakai ditentukan dari mutu

kejernihan air yang dinyatakan dalam NTU. b. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa berfungsi sebagai penyerap

bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik. Daya serap terhadap Iodine (I2) minimal

75%. c. Saringan/Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus berukuran maksimal 10 (sepuluh)

micron. 3. Desinfeksi

Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses desinfeksi dengan menggunakan ozon (O3) berlangsung dalam tangki atau alat pencampur ozon lainnya dengan

konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 - 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran

Page 16: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Ultra Violet (UV) dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan 2537 0 A dengan intensitas

minimum 10.000 mw detik per cm2. a. Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah

Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan tara pang an (food grade) dan bersih. Depot Air Minum wajib memeriksa wadah yang dibawa konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak layak untuk digunakan sebagai tempat air minum. Wadah yang akan diisi harus di sanitasi dengan menggunakan ozon (O3) atau air ozon (air

yang mengandung ozon). Bilamana dilakukan pencucian maka harus dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis deterjen tara pangan (food grade) dan air bersih dengan suhu

berkisar 60-850C, kemudian dibilas dengan air minum/air produk secukupnya untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen yang dipergunakan untuk mencuci. Catatan : Air bekas pencucian maupun bekas pembilasan tidak boleh digunakan kembali sebagai bahan baku produksi (harus dibuang).

b. Pengisian Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.

c. Penutupan Penutupan wadah dapat dilakukan dengan tutup yang dibawa konsumen dan atau yang disediakan oleh Depot Air Minum.

BAG IAN 4 PRODUK AIR MINUM.

Sebelum dijual, untuk pertama kali produk air minum harus dilakukan pengujian mutu yang dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi atau yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi.

Pengujian mutu air minum wajib memenuhi persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002. Pengendalian dan pengujian mutu untuk menjamin tercapainya mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan yang berlaku dilakukan dengan cara mengambil sampel dari titik keluarnya air minum (pengisian).

BAGIAN 5 PEMELIHARAAN SARANA PRODUKSI DAN PROGRAM SANITASI

1. Pemeliharaan Sarana Produksi Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur dan berkala. Harus dilakukan usaha pencegahan masuknya binatang pengerat (tikus), serangga dan binatang kecil lainnya kedalam bangunan proses produksi maupun tempat pengisian. Pembasmian jasad renik, serangga dan tikus yang dilakukan dengan menggunakan desinfektan, insektisida ataupun rodentisida harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap bahan baku dan air minum. Mesin dan peralatan yang berhubungan langsung dengan bahan baku ataupun produk akhir harus dibersihkan dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur, sehingga tidak menimbulkan pencemaran terhadap produk akhir. Mesin dan peralatan yang digunakan oleh Depot Air Minum harus dirawat secara berkala dan apabila sudah habis umur pakai harus diganti sesuai dengan ketentuan teknisnya.

2. Program Sanitasi Permukaan peralatan yang kontak dengan bahan baku dan air minum harus bersih dan disanitasi

Page 17: Regulasi Usaha Depot Air Minum

setiap hari. Permukaan yang kontak dengan air minum harus bebas dari kerak, oksidasi dan residu lain. Proses pengisian dan penutupan dilakukan secara saniter yakni dilakukan dalam ruang yang hygienis. Wadah yang dibawa oleh konsumen harus disanitasi dan diperiksa sebelum pengisian, dan setelah pengisian, wadah ditutup dengan penutup tanpa disegel. Wadah cacat harus dinyatakan tidak dapat dipakai dan tidak boleh diisi. Pekerjaan pembersihan dilakukan baik di ruang produksi maupun tempat pengisian sehingga dapat mencegah kontaminasi pada permukaan yang berkontak langsung dengan air minum, bila menggunakan bahan sanitasi maka konsentrasinya harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Pada perlakuan sanitasi harus dicatat konsentrasi bahan sanitasi dan lamanya waktu bahan sanitasi berkontak dengan permukaan yang disanitasi.

BAG IAN 6 KARYAWAN

Karyawan yang berhubungan dengan produksi harus dalam keadaan sehat, bebas dari luka, penyakit kulit atau hal lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air minum.

Karyawan bagian produksi (pengisian) diharuskan menggunakan pakaian kerja, tutup kepala dan sepatu yang sesuai.

Karyawan harus mencuci tangan sebelum melakukan pekerjaan, terutama pada saat penanganan wadah dan pengisian.

Karyawan tidak diperbolehkan makan, merokok, meludah atau melakukan tindakan lain selama melakukan pekerjaan yang dapat menyebabkan pencemaran terhadap air minum. Karyawan/personil tidak diperbolehkan dalam tempat pengisian kecuali yang berwenang dengan pakaian khusus untuk melakukan pengujian atau pekerjaan yang diperlukan.

BAG IAN 7 PENYIMPANAN AIR BAKU DAN PENJUALAN

1. Penyimpanan Air Baku Bak penampung air baku harus dibuat dari bahan tara pangan (food grade), harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air. Depot air minum tidak boleh melakukan penyimpanan air minum yang siap dijual dalam bentuk dikemas. Dengan demikian tidak ada stok air minum dalam wadah yang siap dijual. Penyimpanan hanya boleh dilakukan untuk air baku dalam tangki penampung.

2. Penjualan Depot Air Minum tidak boleh melakukan penjualan secara eceran melalui toko/kios/warung dan hanya diperbolehkan menjual di tempat usaha langsung kepada konsumen yang membawa wadah miliknya sendiri atau disediakan oleh Depot. Pelaksanaan penjualan/pengisian dilakukan seperti uraian pada proses pengisian air minum yang dimulai dari pembilasan/ pencucian/sterilisasi wadah, pengisian dan penutupan.

Page 18: Regulasi Usaha Depot Air Minum

PTSP DKI JakartaDetail Perizinan: Tanda Daftar Industri (TDI)No Persyaratan1. Surat keterangan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi2. Daftar Isian Permohonan TDI sesuai form model PDF IK3.

a. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh Kemenkumham, jika Akta Pendirian mengalami perubahan

b. NPWP Badan Hukum4. Surat pernyataan sesuai dengan model SP-15. Izin Gangguan (ITU UUG/HO), jika berada di luar Kawasan Industri Berikat [Fotokopi]6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) [Fotokopi]7. Jika dikuasakan

a. Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.000b. KTP orang yang diberi kuasa

8. Surat Permohonana. Surat permohonan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 atau formulir permohonanb. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 tentang kebenaran data dan keabsahan data

9. Dokumen Lingkungan [Fotokopi]10. Identitas Pemohon

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)b. Kartu Keluarga (KK)c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

No Mekanisme Pelayanan1 Menerima dan memeriksa formulir permohonan yang sudah diisi beserta kelengkapan

persyaratan. - Jika lengkap dan benar secara administrasi maka menginput data dan memberikan tanda bukti penerimaan berkas serta menginformasikan kepada pemohon "status permohonan diterima secara administrasi" by system (tracking data) .

2 Menerima berkas permohonan beserta kelengkapannya, menginformasikan "status pemeriksaan teknis" kepada pemohon by system (tracking data), melakukan verifikasi dan validasi keteknisan,menyiapkan Form Berita Acara Lapangan(BAPL) serta menyiapkan Surat Tugas Pemeriksaan Lapangan.

3 Melakukan pemeriksaan lapangan, verifikasi / validasi di lapangan, meneliti / menguji secara keteknisan di lapangan , membuat dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (BAPL) bersama Pemohon saat peninjauan lapangan

4 Membuat dan menandatangani Berita Acara Persetujuan Teknis (BAPT) pada kolom "dibuat oleh", serta membuat dan membubuhkan paraf pada Berita Acara penolakan beserta alasannya (tidak sesuai keteknisan).

5 Menerima dan meneliti berkas permohonan beserta kelengkapannya, Berita Acara Pemeriksaan Lapangan (BAPL), dan hasil BAPT yang ditandatangani oleh Tim Teknis dan memutuskan. Jika sesuai secara keteknisan maka menandatangani BAPT pada kolom "disetujui oleh" serta membuat, mencetak dan membubuhkan paraf draft SK TDI. Jika tidak sesuai secara keteknisan maka membubuhkan paraf pada Berita Acara Penolakan beserta alasannya dan menyerahkan kepada Tata Usaha

6 Menerima Berita Acara Persetujuan Teknis yang ditandatangani oleh koordinator Tim Teknis, membuat, mencetak 2 (dua) rangkap TDI, dan membubuhkan paraf pada SK TDI yang telah di

Page 19: Regulasi Usaha Depot Air Minum

cetak7 Menerima dan memeriksa berkas permohonan, hasil BAPT yang sudah ditandatangani Tim

Teknis dan Koordinator Tim Teknis dan SK TDI yang sudah diparaf oleh Tata Usaha serta memutuskan. Jika tidak sesuai maka mengembalikan kepada Tata Usaha untuk diperbaiki. Jika sesuai maka menandatangani SK TDI.

8 Menerima SK TDI yang sudah ditandatangani oleh Kasie Satlak Kelurahan, menstempel SK TDI, memberi nomor SK TDI, mencatat/merekam, mengarsipkan (salinan, BAPT, berkas permohonan), menginformasikan "status Izin/Non Izin disetujui" kepada pemohon by system (tracking data) serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan kepada pemohon.

9 Menerima dan menyerahkan SK TDI yang telah ditandatangani oleh Kasie Satlak PTSP Kelurahan, sudah diberi nomor, dan sudah dibubuhkan stempel basah, mencetak tanda pengambilan SK TDI, menginformasikan kepada pemohon by system "status TDI siap diambil" (tracking data) serta menghubungi pemohon (email/telepon).

Durasi: 7 Hari

DefinisiIndustri Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki Tanda Daftar Industri (TDI), yang diberlakukan sama dengan IUI

BiayaPerizinan Tidak Dipungut Biaya / Gratis (Rp. 0)

Page 20: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Detail Perizinan: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil Baru

No Persyaratan1. Softcopy Pas Foto Penanggung Jawab Perusahaan/Direktur Utama (berwarna, ukuran 3 x 4) 2. Fotocopy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Pendirian Perusahaan, dan perubahannya

(semua pengesahan perubahan)3. Fotocopy Akta Notaris Pendirian Perusahaan, dan Akta Perubahan (semua Akta Perubahan)4. Isi Formulir Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa Pengurusan, dan

Surat Kuasa Penandatanganan (jika direktur utama memberi kuasa penandatanganan kepada direktur)

5. Surat Pernyataan (belum memiliki SIUP, bukan mini market, dan peruntukan kantor)6. Fotocopy KTP Penanggung Jawab/Direktur Utama Perusahaan, dan fotocopy KTP Penerima

Kuasa (jika proses permohonan dikuasakan)7. Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha

Detail Perizinan: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil Perorangan Baru

No Persyaratan1 Surat Pernyataan (belum memiliki SIUP, bukan mini market, dan peruntukan kantor)2 Isi Formulir Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa Pengurusan (jika

proses permohonan dikuasakan)3 Softcopy Pas Foto Penanggung Jawab Perusahaan/Pemohon (berwarna, ukuran 3 x 4)4 Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha5 Fotocopy KTP Pemohon, dan fotocopy KTP penerima kuasa (jika proses permohonan

dikuasakan)6 Fotocopy NPWP Pemohon

No Mekanisme Pelayanan1 Menerima draft dokumen SIUP Kecil, meneliti permohonan, serta memutuskan permohonan

dapat diproses atau diperbaiki/revisi. Memberikan status proses "permohonan selesai dilakukan penelitian administratif"

2 Menerima, melakukan verifikasi draft dokumen SIUP Kecil, serta merekomendasikan proses kepada Kepala

3 Memeriksa draft dokumen SIUP Kecil, serta memutuskan menandatangani dokumen izin jika permohonan telah sesuai, atau melakukan revisi/menolak permohonan jika permohonan tidak dapat diproses lebih lanjut.

4 Mengecek penomoran dokumen izin, mencetak, memproses penandatanganan, memberi stempel, mengarsipkan, serta menyampaikan dokumen izin yang sudah di-ttd ke Front office/tim administrasi. Memberikan status proses "dokumen SIUP Kecil sudah selesai dan dapat diambil sesuai dengan jadwal pengambilan yang telah dimohon".

5 Menerima dokumen SIUP Kecil yang sudah siap diserahkan, serta melakukan verifikasi dokumen pendukung/persyaratan. Untuk dokumen pendukung/persyaratan tidak sesuai/tidak memenuhi, izin tidak dapat diberikan kepada pemohon.

Page 21: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Durasi: 1 Hari

BiayaPerizinan Tidak Dipungut Biaya / Gratis (Rp. 0)

Detail Perizinan: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah BaruNo Persyaratan1. Fotocopy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Pendirian Perusahaan, dan perubahannya

(semua pengesahan perubahan)2. Surat Pernyataan (bukan mini market, belum memiliki SIUP dan peruntukan kantor)3. Fotocopy Akta Notaris Pendirian Perusahaan, dan akta perubahan (semua akte perubahan) 4. Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha5 Softcopy Pas Foto Penanggung Jawab Perusahaan/Direktur Utama (berwarna, ukuran 3 x 4)6 Isi Formulir Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa Pengurusan, dan

Surat Kuasa Penandatanganan (jika direktur utama memberi kuasa penandatanganan kepada direktur)

7 Fotocopy KTP Penanggung Jawab/Direktur Utama Perusahaan, dan fotocopy KTP penerima kuasa (jika proses permohonan dikuasakan)

Detail Perizinan: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah Perorangan BaruNo Persyaratan1 Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha2 Isi Formulir Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa Pengurusan (jika

proses permohonan dikuasakan)3 Sofycopy Pas Foto Penanggung Jawab/Pemohon (berwarna, ukuran 3 x 4)4 Surat Pernyataan (belum memiliki SIUP, bukan mini market, dan peruntukan kantor) 5 Fotocopy KTP Pemohon, dan fotocopy KTP penerima kuasa (jika proses permohonan dikuasakan)6 Fotocopy NPWP Pemohon

No Mekanisme Pelayanan1 Menerima draft dokumen SIUP Menengah, meneliti permohonan, serta memutuskan permohonan

dapat diproses atau diperbaiki/revisi. Memberikan status proses "permohonan selesai dilakukan penelitian administratif".

2 Menerima, melakukan verifikasi draft dokumen SIUP Menengah, serta merekomendasikan proses kepada Koordinator Tim Teknis

3 Menerima, memeriksa / verifikasi draft dokumen SIUP Menengah. Jika tidak memenuhi persyaratan keteknisan membuat dan membubuhkan paraf pd surat penolakan beserta alasannya (tidak sesuai keteknisan)

4 Memeriksa draft dokumen SIUP Menengah, serta memutuskan menandatangani dokumen izin jika permohonan telah sesuai, atau melakukan revisi/menolak permohonan jika permohonan tidak dapat diproses lebih lanjut.

5 Mengecek penomoran dokumen izin, mencetak, menempelkan foto, memproses penandatanganan, memberi stempel, mengarsipkan, serta menyampaikan dokumen izin yang sudah di-ttd ke Front office/tim administrasi. Memberikan status proses "dokumen SIUP Menegah sudah selesai dan dapat diambill sesuai dengan jadwal pengambilan yang telah dimohon".

6 Menerima dokumen SIUP Menengah yang sudah siap diserahkan, serta melakukan verifikasi

Page 22: Regulasi Usaha Depot Air Minum

dokumen pendukung/persyaratan. Untuk dokumen pendukung/persyaratan tidak sesuai/tidak memenuhi, izin tidak dapat diberikan kepada pemohon.

Durasi: 1 Hari

Biaya Perizinan Tidak Dipungut Biaya / Gratis (Rp. 0)DefinisiSurat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Perdagangan adalah kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi. Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdagangan wajib memiliki SIUP.

SIUP terdiri dari : SIUP Besar, SIUP Menengah, SIUP Kecil dan SIUP Mikro.

SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.SIUP Mikro dapat diberikan kepada Perusahaan Perdagangan Mikro.SIUP berlaku selama perusahaan perdagangan menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun ditempat penerbitan SIUP.

Page 23: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Detail Perizinan: Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perseroan Terbatas (PT) Baru

No Persyaratan1 Isi Formulir Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa Pengurusan, dan

Surat Kuasa Penandatanganan (jika Direktur Utama memberi kuasa penandatanganan kepada Direktur)

2 NPWP Perusahaan3 Izin usaha (SIUP, SIUJPT, dll) 4 Akta Notaris Pendirian Perusahaan, dan Akta Perubahan (semua Akta Perubahan)5 Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Pendirian Perusahaan, dan perubahannya (semua

pengesahan perubahan)6 Surat Pernyataan Keabsahan Dokumen dan Belum memiliki TDP7 Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha

Detail Perizinan: Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perusahaan Perorangan (PO) Baru

No Persyaratan1 Isi Formulir Permohonan (bermaterai cukup), dilengkapi dengan Surat Kuasa Pengurusan, dan

Surat Kuasa Penandatanganan (jika Direktur Utama memberi kuasa penandatanganan kepada Direktur)

2 KTP, KK dan NPWP Pemilik/Penanggungjawab Usaha3 Surat Pernyataan Keabsahan Dokumen dan Belum memiliki TDP4 Izin usaha (SIUP, dll)5 Surat Pernyataan Kedudukan Usaha/Badan Usaha

No Mekanisme Pelayanan1 Menerima draft dokumen TDP, meneliti permohonan, serta memutuskan permohonan dapat

diproses atau diperbaiki/revisi. Memberikan status proses "permohonan selesai dilakukan penelitian administratif".

2 Menerima, melakukan verifikasi draft dokumen TDP, serta merekomendasikan proses kepada Koordinator Tim Teknis

3 Menerima, memeriksa / verifikasi draft dokumen TDP. Jika tidak memenuhi persyaratan keteknisan membuat dan membubuhkan paraf pd surat penolakan beserta alasannya (tidak sesuai keteknisan)

4 Memeriksa draft dokumen TDP, serta memutuskan menandatangani dokumen izin jika permohonan telah sesuai, atau melakukan revisi/menolak permohonan jika permohonan tidak dapat diproses lebih lanjut.

5 Mengecek penomoran dokumen izin, mencetak, memproses penandatanganan, memberi stempel, mengarsipkan, serta menyampaikan dokumen izin yang sudah di-ttd ke Front office/tim administrasi. Memberikan status proses "dokumen TDP sudah selesai dan dapat diambil sesuai dengan jadwal pengambilan yang telah dimohon".

6 Menerima dokumen TDP yang sudah siap diserahkan, serta melakukan verifikasi dokumen pendukung/persyaratan. Untuk dokumen pendukung/persyaratan tidak sesuai/tidak memenuhi, izin

Page 24: Regulasi Usaha Depot Air Minum

tidak dapat diberikan kepada pemohon.

Durasi: 1 Hari

BiayaPerizinan Tidak Dipungut Biaya / Gratis (Rp. 0)DefinisiTanda Daftar Perusahaan yang selanjutnya disebut TDP adalah surat tanda pengesahan yang diberikan oleh Kantor Pendaftaran Perusahaan kepada perusahaan yang telah melakukan pendaftaran perusahaan. Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha Lainnya (BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat, Kantor Tunggal, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan, kecuali sebagaimana diatur dalam Permendag Nomor 37/M-DAG/PER/9/2007.

TDP berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal diterbitkan dan wajib diperbaharui paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir.

Page 25: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Detail Perizinan: Surat Keterangan Domisili Badan Usaha

No Persyaratan1 Fotocopy KTP2 Akta Pendirian Badan Usaha3 Surat Pernyataan Penanggung Jawab Usaha4 Fotocopy Kartu Keluarga (KK)5 NPWP6 Surat perjanjian sewa atau bukti kepemilikan tanah atau sertifikat7 Bukti bayar PBB tahun terakhir8 Surat Pengantar dari RT dan RW atau keterangan dari pengelola gedung

No Mekanisme Pelayanan1 Menerima dan meneliti kelengkapan berkas untuk pembuatan Surat Keterangan Domisili Badan

Usaha, apabila berkas setelah diteliti tidak lengkap dikembalikan ke pemohon. Apabila berkas dinyatakan lengkap berkas diserahkan ke Staf Administrasi PTSP Kelurahan

2 Menerima dan mencatat Draft selanjutnya menyerahkan berkas ke Tim Teknis3 Meninjau lapangan, melakukan foto lokasi dan membuat berita acara kemudian menyerahkan

dokumentasi peninjauan lapangan ke Kasatlak PTSP kelurahan4 Meneliti berkas permohonan, hasil dokumentasi peninjauan lapangan dan draft Surat Keterangan

Domisili Badan Usaha . Apabila berkas terdapat kesalahan redaksi dan tidak sesuai peruntukan maka dikembalikan untuk diperbaiki oleh Staf Administrasi PTSP Kelurahan (BO). Apabila berkas benar, di tandatangani kemudian diserahkan ke Staf Administrasi PTSP Kelurahan.

5 Meregistrasi, memberikan nomor, mengarsipkan, menstempel kemudian Menyerahkan Surat Keterangan Domisili Badan Usaha ke Petugas Pelayanan / Front Office (FO)

6 Menyerahkan Surat Keterangan Domisili Badan Usaha ke Pemohon

Durasi: 0 Hari

Page 26: Regulasi Usaha Depot Air Minum

Detail Perizinan: Izin Gangguan - Tempat Usaha berdasarkan Undang-Undang Gangguan Kelas CDEPOT AIR MINUM Menurut Peraturan Gubernur No. 101 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perizinan Tempat Usaha Berdasarkan Undang – Undang Gangguan tergolong C (Usaha Non Industri dengan Intensitas Gangguan Kecil)

No Persyaratan1 Surat persetujuan:

1. Dari tetangga dari sebelah kiri, kanan, depan, dan belakang yang diketahui oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW), jika usaha terletak di perumahan

2. Dari pengelola gedung, jika usaha terletak di dalam gedung perkantoran atau perbelanjaan2 Surat Permohonan

1. Surat permohonan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 atau formulir permohonan2. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 tentang kebenaran data dan keabsahan

data3 Surat Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir [Fotokopi]4 Jika dikuasakan

1. Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.0002. KTP orang yang diberi kuasa

5 Jika yang mengajukan izin adalah Badan Hukum1. Akta pendirian (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada) dan SK Pengesahan yang

dikeluarkan oleh:2. Kemenkunham, jika PT dan Yayasan3. Kementrian/Dinas Koperasi, jika Koperasi4. Pengadilan Negeri, jika CV

6 "Jika tanah atau bangunan disewa:1. Perjanjian sewa-menyewa tanah/bangunan2. Surat pernyataan diatas kertas bermaterai Rp. 6.000 dari pemilik tanah/bangunan yang

menyatakan tidak keberatan tanah/bangunan digunakan3. KTP pemilik tanah atau bangunan [Fotokopi]

7 Identitas Pemohon1. Kartu Tanda Penduduk (KTP)2. Kartu Keluarga (KK)3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

8 Sertifikat Laik Fungsi (SLF) [Fotokopi]9

1. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh Kemenkumham, jika Akta Pendirian mengalami perubahan

2. NPWP Badan Hukum

No Mekanisme Pelayanan1 Memeriksa dokumen permohonan yang sudah diisi dan di-ttd diatas meterai beserta kelengkapan

persyaratan serta memutuskan : Jika lengkap dan benar secara administrasi, memberikan tanda bukti penerimaan berkas serta menginformasikan kepada pemohon "status permohonan diterima

Page 27: Regulasi Usaha Depot Air Minum

secara administrasi" by system (tracking data). Jika tidak lengkap secara administratif maka mengembalikan kepada pemohon disertai penjelasannya.

2 Menerima/verifikasi berkas permohonan beserta kelengkapannya, dan menginformasikan "status pemeriksaan teknis" kepada pemohon by system (tracking data). Melakukan pemeriksaan lapangan, verifikasi dan validasi, menganalisa, membuat dan menandatangani Berita Acara Peninjauan Lapangan (BAPL) bersama pemohon disertai stempel (bila pemohon badan usaha), melakukan penghitungan besaran retribusi. Membuat dan menandatangani Berita Acara Persetujuan Teknis (BAPT) pada kolom "dibuat oleh", serta membuat dan membubuhkan paraf pd surat penolakan beserta alasannya (tidak sesuai keteknisan).

3 Menerima dan mengkaji berkas permohonan dan hasil BAPL yang sudah di ttd Tim Teknis dan pemohon, perhitungan retribusi dan BAPT yang sudah di ttd Tim Teknis serta memutuskan. Jika tidak sesuai maka membubuhkan paraf pada Surat Penolakan dan alasannya. Jika sesuai maka membuat dan menandatangani BAPT pada kolom "disetujui oleh" dan membubuhkan paraf pada perhitungan retribusi.

4 Menerima BAPL yang sudah di ttd tim teknis dan pemohon, perhitungan retribusi yang diparaf Kord Tim Teknis dan BAPT yang sudah ditandatangani tim teknis dan koordinator tim teknis, mencetak SKRD dan membubuhkan paraf.

5 Menerima dan memeriksa berkas permohonan, hasil BAPL yang sudah di ttd Tim Teknis dan pemohon, perhitungan retribusi yang diparaf Kord Tim Teknis, BAPT yang sudah di ttd Tim Teknis dan Kord Tim Teknis dan SKRD yang sudah diparaf Kord TU serta memutuskan. Jika tidak sesuai maka mengembalikan kepada Kord TU untuk diperbaiki. Jika sesuai maka menandatangani SKRD.

6 Menerima SKRD UUG Baru yang sudah ditetapkan, diterbitkan dan di tandatangani oleh Kasie Satlak PTSP, menomori, mencatat/merekam, mengarsipkan, menginformasikan "status SKRD UUG sudah di tetapkan" kepada pemohon by system (tracking data) serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan kepada pemohon.

7 Menerima SKRD UUG Baru yang sudah ditetapkan, diterbitkan dan di tandatangani oleh Kasie Satlak PTSP, mencetak tanda pengambilan SKRD, menginformasikan kepada pemohon by system "status SKRD UUG Baru siap diambil" (tracking data) serta menghubungi pemohon (email/telepon). Memberikan SKRD kepada pemohon, mengecek kartu identitas/surat kuasa (jika dikuasakan), meminta tanda tangan pemohon pada tanda terima pengambilan SKRD

8 Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi dan mencatat pada buku register

9 Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi, membuat, mencetak dan membubuhkan paraf pada Sertifikat Izin Gangguan Baru (tiga rangkap)

10 Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi, Sertifikat Izin Gangguan Baru (tiga rangkap) yang sudah ditandatangani Kasie Satlak PTSP, memberikan nomor dan menstempel Sertifikat Izin Gangguan Baru, mencatat/merekam, mengarsipkan (salinan, tanda bukti pembayaran, berkas permohonan), menginformasikan "status Izin/Non Izin disetujui" kepada pemohon by system (tracking data) serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan kepada pemohon.

11 Menerima tanda bukti pembayaran SKRD yang sudah divalidasi, Sertifikat Izin Gangguan Baru (tiga rangkap) yang sudah ditandatangani Kasie Satlak PTSP, memberikan nomor dan menstempel Sertifikat Izin Gangguan Baru, mencatat/merekam, mengarsipkan (salinan, tanda bukti pembayaran, berkas permohonan), menginformasikan "status Izin/Non Izin disetujui" kepada pemohon by system (tracking data) serta menyerahkan kepada Tim Administrasi untuk diserahkan kepada pemohon.

12 Menerima dokumen UUG yang telah ditandatangani Kasie Satlak PTSP, sudah diberi nomor, dan sudah dibubuhkan stempel basah, mencetak tanda pengambilan dokumen UUG, menginformasikan kepada pemohon by system "status UUG siap diambil" (tracking data), menghubungi (email/telepon) serta menyerahkan dokumen izin kepada pemohon.

Durasi: 7 Hari

Page 28: Regulasi Usaha Depot Air Minum