regresi logistic biner 2014

44
 REGRESI DENGAN VARIABEL TAK BEBAS KATEGORIK: REGRESI LOGISTIK BINER (  BINARY  LOGISTIC  REGRESSION ) Oleh:  Agung Priyo Utomo 1 A  g  u n  g P r i   y  o  U  t  o  o -  a  g  u n  g  @  s  t i   s  .  a  c  . i   d 

Upload: yonathanracing

Post on 04-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

  • REGRESI DENGAN VARIABEL

    TAK BEBAS KATEGORIK:

    REGRESI LOGISTIK BINER

    (BINARY LOGISTIC REGRESSION)

    Oleh:

    Agung Priyo Utomo

    1

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • PENGGUNAAN

    Memodelkan probabilita kondisi atau pernyataan tertentu yang bersifat kualitatif (seperti menikah atau bercerai, sehat atau sakit, menyenangkan atau menjemukan, dan sebagainya) sebagai fungsi dari beberapa variabel bebas.

    Contoh, seseorang mungkin bermaksud memodelkan apakah seseorang sakit diabetes atau tidak dipengaruhi oleh berat badan, kadar glukosa saat puasa, dan usia.

    Menggambarkan perbedaan antara kelompok sebagai fungsi dari beberapa variabel penjelas (dikenal juga dengan descriptive discriminant analysis).

    Contoh, penelitian tentang perbedaan siswa yang berminat untuk bersekolah di sekolah negeri dan swasta sebagai fungsi dari skor test yang dimiliki, pekerjaan yang diinginkan, dan status sosial-ekonomi 2

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • PENGGUNAAN

    Mengelompokkan individu ke dalam salah satu kategori berdasarkan variabel bebas. Dikenal juga dg nama predictive discriminant analysis

    Contoh, seorang peneliti mungkin berkeinginan untuk memperkirakan apakah seorang siswa berminat untuk bersekolah di sekolah negeri atau swasta, berdasarkan fungsi dari skor test yang dimiliki, pekerjaan yang diinginkan, dan status sosial-ekonomi

    Dibidang psikometri, penggunaan logistic regression lebih mirip predictive discriminant analysis.

    Contoh, seseorang berkeinginan untuk memperkirakan peluang/probabilita peserta test akan menjawab dengan benar berdasarkan (sebagai fungsi dari) ras dan gender.

    Dalam bidang psikometri dikenal dengan differential item functioning analyses 3

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • REGRESI DG VARIABEL TAK BEBAS

    KUALITATIF

    1. Apa yang mempengaruhi pilihan transportasi kerja? Variabel Tak bebas: Pilihan moda transportasi kerja (kategorik): Kendaraan umum atau pribadi Variabel bebas: Jarak ke tempat kerja, Pendapatan (rupiah), Harga BBM, Kondisi Jalan, Kenyamanan

    2. Apakah punya rumah atau tidak

    Variabel tak bebas: Kepemilikan rumah (Memiliki/Tidak Memiliki) Variabel bebas: Pendapatan Keluarga, Banyaknya Anggota Keluarga, Usia Kepala Keluarga. 4

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • REGRESI DG VARIABEL TAK BEBAS

    KUALITATIF

    3. Apa yang mempengaruhi kemiskinan?

    Variabel Tak bebas: Status Kemiskinan (Miskin/Tidak Miskin)

    Variabel bebas: Tingkat Pendidikan, Lapangan Kerja yg dimasuki, Pendapatan, Pengeluaran, Jumlah ART

    4. Apakah yang mempengaruhi lapangan kerja yg dimasuki?

    Variabel tak bebas: Lapangan Kerja (Pertanian atau Non Pertanian)

    Variabel bebas: Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Status Perkawinan

    5

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • GLM UNTUK OUTCOME BINER

    Random component: Response variable (Y) bersifat dichotomous atau binary sehingga untuk individu ke-i, Yi = 1 atau 0. Distribusi dari Yi adalah binomial dan kita akan memodelkan probabilita bahwa Yi = 1 sebagai fungsi dari variabel prediktor (independent variables), X1, X2, , Xp.

    Systematic component: Variabel prediktor dapat berupa variabel kuantitatif (continuous), kualitatif (discrete), atau keduanya/campuran, dan komponen sistematiknya terdiri atas fungsi linier dari variabel prediktor dalam bentuk

    + 11 + 22 + +

    dimana dan 1, 2, , merupakan koefisien yang bersifat tetap/konstan, dan Xji merupakan nilai variabel prediktor ke-j untuk individu ke-i

    Link function: Untuk model regresi logistik, fungsi penghubung (link function) adalah natural log dari odds Yi = 1, atau dikenal dengan logit dari probabilita untuk Yi = 1: logit[P(Yi = 1)] = logit() = ln(/1), dimana adalah probabilita bahwa Yi = 1.

    6

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • MODEL REGRESI LOGISTIK

    Model regresi logistik:

    logit = 1 = 0 + 11 + 22 + +

    atau secara umum dpt ditulis dg:

    logit =

    1 = 0 + 11 + 22 + +

    = 0 +

    = vektor parameter koefisien regresi 1, 2, , p

    X = vektor variabel bebas X1, X2, , Xp

    Model diatas terlihat seperti model regresi linier, namun

    variabel tak bebas (random component) berupa peluang

    yang nilainya antara 0 sampai 1 7

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Review:

    Yi = 0 + 1 Xi + i

    X = skor GRE (Graduate Record Exam)

    Y = 1 ; bila seseorang lulus ujian masuk PT

    0 ; bila seseorang tidak lulus ujian masuk PT (gagal)

    Secara matematis, dengan mengasumsikan E(i) = 0,

    E(Yi Xi) = 0 + 1Xi

    Secara statistik, ekspektasi kondisional dari Yi jika diberikan Xi

    E(Yi Xi) = (Yi=1) P(Yi=1Xi) + (Yi=0) P(Yi=0Xi)

    = P(Yi = 1 Xi)

    MODEL REGRESI LOGISTIK VS

    REGRESI LINIER

    8

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Misal

    i : probabilita bahwa orang ke-i lulus ujian, yaitu bila Yi = 1;

    (1 i ) : probabilita bahwa orang ke-i tidak lulus ujian, yaitu bila Yi = 0,

    maka,

    E(Yi X) = (Yi=0) P(Yi=0Xi) + (Yi=1) P(Yi=1Xi)

    = P(Yi=1Xi)

    = i

    Akibatnya:

    E(Yi Xi) = 0 + 1Xi = i

    Karena 0 i 1, akibatnya: 0 0 + 1 Xi 1

    MODEL REGRESI LOGISTIK VS

    REGRESI LINIER

    9

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Apakah estimator hasil OLS dapat menjamin bahwa

    besaran 0 + 1 Xi terletak antara 0 dan 1?

    CONTOH:

    Akan dilihat pengaruh skor Graduate Record Exam (GRE) terhadap kelulusan seseorang dalam ujian masuk ke PT.

    Model: Yi = 0 + 1 Xi + i

    Yi = 1; Lulus ujian masuk PT

    = 0; Tidak lulus ujian masuk PT

    Xi = skor GRE

    MODEL REGRESI LOGISTIK VS

    REGRESI LINIER

    10

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • No. Status

    Kelulusan Skor GRE No.

    Status

    Kelulusan Skor GRE

    01 0 550 21 0 540

    02 0 460 22 1 760

    03 0 640 23 1 800

    04 0 640 24 1 645

    05 1 520 25 1 660

    06 0 560 26 0 560

    07 0 420 27 1 780

    08 0 620 28 1 600

    09 0 560 29 1 650

    10 0 580 30 1 660

    11 1 800 31 1 800

    12 0 460 32 0 660

    13 1 580 33 0 640

    14 1 700 34 0 620

    15 0 600 35 1 750

    16 1 685 36 1 620

    17 1 760 37 0 540

    18 1 800 38 1 725

    19 1 640 39 1 780

    20 0 605 40 1 760

    DATA: Kelulusan

    vs GRE

    11

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Persamaan regresi linier (OLS) sbb:

    = 1,587 + 0,003

    R2 = 0,444

    Interpretasi Model

    Intercept = -1,587;

    Bila skor GRE 0, maka probabilitas bahwa orang tersebut lulus dalam ujian masuk PT adalah negatif.

    Bila skor GRE lebih kecil dari 529, probabilitas orang tersebut lulus dalam ujian masuk PT masih negatif.

    JIKA ANALISIS DG REGRESI LINIER:

    METODE OLS

    12

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Bila skor GRE lebih besar 529 probabilitas orang

    tersebut lulus dalam ujian masuk PT positif.

    Tetapi, bila skor GRE lebih besar dari 836,33,

    probabilitas orang tersebut lulus dalam ujian

    masuk PT lebih dari satu.

    Slope = 0,003,

    artinya bila skor GRE naik 1 unit, probabilitas

    seseorang untuk lulus dalam ujian masuk PT naik

    0,3%.

    JIKA ANALISIS DG REGRESI LINIER:

    METODE OLS

    13

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Kita gunakan model yang menjamin bahwa E(Yi Xi) terletak antara 0 dan 1.

    Ada dua macam teknik yang dapat digunakan, yaitu :

    (i). Logit Logistic Regression (ii). Probit Probit Regression

    MASALAH: PERSYARATAN 0 E(YI XI) 1 SULIT UNTUK DIPENUHI, BAGAIMANA MENGATASINYA?

    14

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)

    Didefinisikan:

    = = 1| =1

    1 + 0+1=

    1

    1 +

    dimana

    Zi = 0 + 1Xi

    Pengamatan:

    i terletak antara 0 dan 1, karena Zi terletak antara - dan .

    Bila Z , maka i 1 Bila Z -, maka i 0

    i mempunyai hubungan non linier dengan Zi

    Model Non-Linier, baik

    dalam parameter

    maupun dalam variabel

    OLS

    15

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)

    Dari definisi sebelumnya:

    =1

    1 +

    sehingga

    1 =1

    1 + =

    1 +

    Rasio antara i dan 1 i:

    1

    =

    11 +

    1 +

    =1

    = = 0+1

    Odds

    (risk) 16

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Untuk contoh ujian masuk PT, maka odds merupakan perbandingan antara probabilitas seseorang lulus dalam ujian masuk PT dengan probabilitas seseorang tidak lulus dalam ujian tersebut.

    Misalkan saja bahwa probabilitas seseorang lulus adalah 80%. Dengan demikian, probabilitas bahwa seseorang tidak lulus dalam ujian adalah 20%. Sehingga odds adalah 4 banding 1.

    Makin besar odds ini, makin besar kecenderungan seseorang untuk lulus dalam ujian masuk PT.

    Odds adalah suatu indikator kecenderungan seseorang untuk lulus dalam ujian masuk PT

    INTERPRETASI TENTANG ODDS

    17

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Bila odds ini kita log-kan, akan kita dapatkan log odds sebagai berikut:

    =

    1 = 0 + 1

    Persamaan diatas disebut dg MODEL LOGIT Dalam bentuk probabilita, model logistik dapat dituliskan sbb:

    =exp(0 + )

    1 + exp(0 + )=

    1

    1 + 0+

    Catatan :

    L linier dalam X, juga linier dalam 0 dan 1 Karena 0 1, L terletak antara - dan L tidak linier dalam 1 = perubahan dalam L bila X berubah 1 unit 0 = log odds pada saat nilai X sama dengan nol.

    LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)

    18

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Pada contoh sebelumnya, bila kita mengetahui skor GRE seseorang, misalkan sebesar Xi, maka dapat

    dihitung probabilitas bahwa seseorang akan lulus

    dalam ujian PT dengan cara menghitung:

    =1

    1 + 0+1

    Masalahnya sekarang bagaimana menaksir 0 dan 1 ? MLE

    LOGIT (FUNGSI LOGISTIK)

    19

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • HUBUNGAN ANTARA NILAI

    PROBABILITA, ODDS, & LN(ODDS)

    Prob. 1-Prob. Odds ln(Odds)

    0,001 0,999 0,001 -6,907

    0,100 0,900 0,111 -2,197

    0,200 0,800 0,250 -1,386

    0,300 0,700 0,429 -0,847

    0,400 0,600 0,667 -0,405

    0,500 0,500 1,000 0,000

    0,600 0,400 1,500 0,405

    0,700 0,300 2,333 0,847

    0,800 0,200 4,000 1,386

    0,900 0,100 9,000 2,197

    0,999 0,001 999,000 6,907

    Semakin kecil probabilita, semakin kecil pula nilai odds,

    dan nilai log odds juga makin

    kecil (mendekati -), dan sebaliknya.

    Secara teori, nilai prob. berkisar antara 0 sampai 1, sehingga

    nilai odds akan berkisar antara

    0 sampai Pada saat prob = 0,5 (midpoint),

    maka odds = 1, dan ln(Odds) = 0

    Nilai ln(Odds) berkisar antara - sampai , dan simetris di sekitar midpoint 20

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Berdasarkan data, diperoleh persamaan regresi logit

    sbb (diolah menggunakan SPSS):

    1 = 15,705 + 0,025

    atau dalam bentuk probabilita:

    =exp(15,705 + 0,025)

    1 + exp(15,705 + 0,025)

    CONTOH: KELULUSAN VS GRE

    21

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • CONTOH: KELULUSAN VS GRE

    No. Status

    Kelulusan

    Skor

    GRE Prob

    1 0 550 0,131

    2 0 460 0,015

    3 0 640 0,590

    4 0 640 0,590

    5 1 520 0,066

    36 1 620 0,466

    37 0 540 0,105

    38 1 725 0,924

    39 1 780 0,980

    40 1 760 0,967 22

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

    =exp(15,705 + 0,025)

    1 + exp(15,705 + 0,025)

  • INTERPRETASI

    Interpretasi pada persamaan regresi logistik dilakukan

    melalui nilai rasio kecenderungan (odds ratio) atau probabilita

    (predicted probability)

    Pada persamaan regresi logistik dengan satu variabel bebas

    kuantitatif:

    1 = 0 + 1

    0 menyatakan nilai log Odds jika Xi = 0

    0 menyatakan perkiraan nilai odds (kecenderungan) bahwa Yi = 1 (dibandingkan saat Yi = 0), jika Xi = 0

    0 digunakan juga untuk menghitung perkiraan probabilita untuk Yi = 1, saat Xi = 0

    =0

    1 + 0 23

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • INTERPRETASI

    Pada contoh sebelumnya,

    =exp(15,705 + 0,025)

    1 + exp(15,705 + 0,025)

    Perkiraan nilai odds (kecenderungan) bahwa Yi = 1, jika Xi = 0

    adalah 15,705 = 1,5. 107. Dg kata lain, kecenderungan orang dg skor GRE = 0 untuk LULUS sangat kecil

    1 menyatakan perubahan nilai log Odds bahwa Yi = 1, jika X berubah satu unit

    1 menyatakan perkiraan perubahan nilai odds (kecenderungan) bahwa Yi = 1, jika Xi bertambah satu unit

    Dari contoh, perkiraan perubahan nilai odds (kecenderungan)

    bahwa Yi = 1, jika Xi bertambah satu unit adalah 0,025 = 1,03.

    Seseorang dg skor GRE 1 point lebih tinggi memiliki

    kecenderungan 1,03 kali untuk LULUS. 24

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • INTERPRETASI

    Kemiringan (slope) paling ekstrim terjadi pada saat p = 0,5, yaitu terjadi ketika

    0,5

    1 0,5= ln 1 = 0 = 0 + 1

    = 0 1

    disebut juga dengan median effective level

    25

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

    Pada contoh sebelumnya, nilai

    median effective level = 628,2

  • 26

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    PENGUJIAN SIGNIFIKANSI MODEL

    & PARAMETER

    Uji seluruh parameter (Uji G)

    H0 : 1 = 2 = .. = P = 0 H1 : sekurang-kurangnya terdapat satu j 0

    Statistik uji yang digunakan :

    A) (Model

    B) (Model ln2likelihood

    likelihoodG

    Model B: model yang hanya terdiri dari konstanta saja

    Model A: model yang terdiri dari seluruh variabel

    27

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    PENGUJIAN SIGNIFIKANSI

    MODEL & PARAMETER

    P

    2 ,

    G berdistribusi Khi Kuadrat dengan derajat bebas p atau G ~ p

    2.

    H0 ditolak jika G > Bila H0 ditolak, artinya model A signifikan pada

    tingkat signifikansi .

    ; : tingkat signifikansi.

    28

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    UJI SIGNIFIKANSI TIAP-TIAP

    PARAMETER: UJI WALD

    21

    2

    j

    j

    j ~) ( .e.s

    W

    H0: j = 0, untuk suatu j = 0, 1, , p H1: j 0

    Statistik Uji yang digunakan:

    Pada tingkat signifikansi , H0 akan ditolak bila

    Artinya parameter yang diuji signifikan pada tingkat

    signifikansi

    21,jW

    29

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    INTERPRETASI MODEL /

    PARAMETER

    Interpretasi koefisien-koefisien dalam model regresi logistik dilakukan melalui odds ratio (perbandingan resiko) atau adjusted probability (probabilitas terjadi).

    Odds didefinisikan dg p/(1-p), dimana p menyatakan probabilitas sukses (terjadinya peristiwa y = 1) dan 1-p menyatakan probabilitas gagal (terjadinya peristiwa y = 0).

    Odds Ratio (perbandingan resiko), adalah perbandingan nilai Odds (resiko) pada dua individu ; misalkan individu A dan individu B.

    30

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    INTERPRETASI MODEL /

    PARAMETER

    Odds Ratio dituliskan sebagai.

    ;

    )X(p1)X(p

    )X(p1)X(p

    B

    B

    A

    A

    XA : karakteristik individu A

    XB : karakteristik individu B

    31

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Adjusted/Predicted probabilitas merupakan probabilitas terjadinya suatu peristiwa y = 1 dengan karakteristik yang telah diketahui.

    Dituliskan dg:

    dimana z = 0 + 1 x1 + . + p xp

    (z) exp 1

    (z) .exp)x|1y(P

    ADJUSTED/PREDICTED

    PROBABILITY

    32

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Variabel bebas: kategorik

    Membandingkan nilai odd dari salah satu nilai pada variabel tersebut dengan nilai odd dari nilai lainnya (Referensi).

    Misalkan kedua kategori tersebut adalah 1 dan 0 dengan 0 yang digunakan sebagai kategori referensi, maka interprestasi koefisien pada variabel ini adalah rasio dari nilai odds untuk kategori 1 terhadap nilai odds untuk kategori 0; dituliskan sebagai:

    ).(exp)0x(p1

    0) x(p

    )1p(x - 1

    1) p(x j

    j

    j

    j

    j

    INTERPRETASI PARAMETER

    33

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Artinya

    resiko terjadinya peristiwa y=1 pada kategori xj = 1

    sebesar exp. ( j ) kali resiko terjadinya peristiwa y=1

    pada kategori xj = 0.

    Variabel Bebas: Kontinyu (tidak kategorik)

    Setiap kenaikan C unit satuan pada variabel bebas

    akan mengakibatkan resiko terjadinya y = 1 sebesar

    exp ( C.j ) kali lebih besar

    34

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Siapa pilih ParPol ITU?

    Analisis hubungan antara karakteristik pemilih dengan pilihan parpol

    Variabel yg diduga berpengaruh terhadap pilihan: 1. Pendidikan

    Pendidikan dapat mencerminkan tingkat

    pengetahuan dan kecocokannya dengan program

    partai

    2. Lapangan pekerjaan

    Pekerjaan sebagai proksi tingkat strata ekonomi

    pemilih

    CONTOH

    35

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Variabel Tak Bebas: Apakah memilih partai ITU pada PEMILU lalu? Misal Ya = 1 dan Tidak = 0

    Variabel bebas: Pendidikan tertinggi yg ditamatkan:

    Tidak Sekolah, Tidak tamat SD & Tamat SD = 1

    SLTP dan SLTA = 2

    Diploma I/II/III/Akademi, S-1, dan S-2/S-3 = 3

    Definisi operasional:

    Pendidik1 = 1; Tdk sekolah, Tidak tamat SD, & Tamat SD

    = 0; Lainnya

    Pendidik2 = 1; SLTP dan SLTA

    = 0; Lainnya

    Pembanding: kelompok yg lulus pendidikan tinggi

    36

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Lapangan Pekerjaan Utama: Pertanian = 1

    Industri = 2

    Perdagangan = 3

    Definisi operasional: Pekerja1 = 1; Pertanian

    = 0; Lainnya

    Pekerja2 = 1; Industri

    = 0; Lainnya

    Pembanding: lapangan usaha Perdagangan.

    Identifikasi Model:

    Ln (p/1-p) = + 1 Pendidik1 + 2 Pendidik2 + 1

    Pekerja1 + 2 Pekerja2 +

    Model terestimasi:

    Ln (p/1-p) = 2,383 2,280 Pendidik1 1,831 Pendidik2 1,130 Pekerja1 0,299 Pekerja2

    37

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Uji G: Nilai 2 log likelihood = 189,331, berarti model signifikan secara statistik

    Uji Wald: semua koefisien signifikan secara statistik pada = 5%, kecuali koefisien pada

    variabel pekerja(2)

    Perlukah variabel tersebut dikeluarkan dari model?

    Interpretasi

    Bila pendidikan = 0, dan lapangan usaha = 0, atau disaat pendidikan seseorang tinggi, dan bekerja di

    sektor perdagangan, maka probabilitas mereka

    mendukung Partai ITU adalah sebesar:

    Ln (p/1-p) = 2,383

    (p/1-p) = e2,383

    p = e2,383/ (1 + e2,383) = 91,55%. 38

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Slop untuk variabel Pendidik1 adalah 2,280, artinya peluang penduduk berpendidikan rendah

    untuk mendukung Partai ITU lebih rendah.

    Terbukti dari nilai Exp(B= -2,280) = 0,102, berarti bahwa peluang penduduk berpendidikan rendah

    hanya 0,102 kali peluang penduduk berpendidikan

    tinggi untuk memilih partai ITU

    Slop Pendidik2 adalah 1,831, artinya peluang penduduk berpendidikan SLTP/SLTA untuk

    mendukung Partai ITU lebih rendah.

    Terbukti dari nilai Exp (B= -1,831) = 0,16, artinya bahwa peluang penduduk berpendidikan menengah

    hanya 0,16 kali peluang penduduk berpendidikan

    tinggi. 39

  • Agung Priyo Utomo - [email protected]

    Secara analog, peluang penduduk yang bekerja di sektor pertanian atau industri untuk mendukung

    partai lebih rendah dibanding penduduk yang

    bekerja di sektor perdagangan

    Peluang penduduk yang bekerja di sektor pertanian untuk mendukung partai hanya 0,323

    kali penduduk yang bekerja di sektor perdagangan

    Penduduk yang bekerja di sektor industri hanya 0,742 kali penduduk yang bekerja di sektor

    perdagangan

    40

  • CONTOH 1

    Dalam rangka penjenjangan karir, dilakukan suatu tes kemampuan pegawai jika diberi sebuah tugas tertentu. Dengan criteria tertentu, selanjutnya pegawai tersebut dikategorikan mampu atau tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Penelitian dilakukan untuk melihat apakah tingkat pendidikan (max. SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, dan Perguruan Tinggi) dan skor stabilitas emosional berpengaruh secara signifikan terhadap mampu atau tidaknya seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas tertentu. Berdasarkan data yang dikumpulkan, diperoleh hasil pengolahan menggunakan SPSS sebagai berikut: 41

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

  • LOGISTIC REGRESSION

    42

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

    Case Processing Summary

    40 100,0

    0 ,0

    40 100,0

    0 ,0

    40 100,0

    Unweighted Casesa

    Included in Analysis

    Missing Cases

    Total

    Selected Cases

    Unselected Cases

    Total

    N Percent

    If weight is in ef f ect, see classif ication table for the total

    number of cases.

    a.

    Dependent Variable Encoding

    0

    1

    Original Value

    Tidak Mampu

    Mampu

    Internal Value

    Categorical Variables Codings

    12 1,000 ,000

    15 ,000 1,000

    13 ,000 ,000

    SLTA/sederajat

    Perguruan Tinggi

    Max. SLTP/sederajat

    Tingkat

    Pendidikan

    Frequency (1) (2)

    Parameter coding

    Omnibus Tests of Model Coefficients

    25,064 3 ,000

    25,064 3 ,000

    25,064 3 ,000

    Step

    Block

    Model

    Step 1

    Chi-square df Sig.

    Model Summary

    29,484a ,466 ,626

    Step

    1

    -2 Log

    likelihood

    Cox & Snell

    R Square

    Nagelkerke

    R Square

    Estimation terminated at iteration number 6 because

    parameter est imates changed by less than ,001.

    a.

    Hosmer and Lemeshow Test

    3,491 8 ,900

    Step

    1

    Chi-square df Sig.

    Variables in the Equation

    8,559 2 ,014

    ,092 1,162 ,006 1 ,937 1,097

    3,275 1,218 7,229 1 ,007 26,449

    ,027 ,011 6,567 1 ,010 1,027

    -16,651 6,193 7,230 1 ,007 ,000

    x2

    x2(1)

    x2(2)

    x1

    Constant

    Step

    1a

    B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

    Variable(s) entered on step 1: x2, x1.a.

    Classification Tablea

    20 3 87,0

    4 13 76,5

    82,5

    Observed

    Tidak Mampu

    Mampu

    Kemampuan

    Pegawai

    Overall Percentage

    Step 1

    Tidak Mampu Mampu

    Kemampuan Pegawai Percentage

    Correct

    Predicted

    The cut v alue is ,500a.

  • Nama Pendidikan Skor

    stabilitas

    emosional

    Peluang

    ?

    A SLTA 509

    B S-1 602

    C SD 500

    D SLTP 546 43

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

    Berdasarkan output diatas, tuliskan model logitnya. Lakukan analisis/interpretasi terhadap hasil diatas

    dengan menghitung berbagai resiko yang mungkin

    secara lengkap.

    Jika ada beberapa karyawan dengan karakteristik sebagai berikut, berapa peluang mereka mampu

    menyelesaikan tugas serupa yang diberikan.

  • CONTOH 2

    Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui

    variabel yang meemngaruhi status kemiskinan

    rumah tangga. Data yang dikumpulkan adalah

    sebagai berikut:

    Apakah jenis kelamin dan lapangan pekerjaan

    KRT memengaruhi status kemiskinan? 44

    Agu

    ng P

    riyo U

    tom

    o - a

    gu

    ng@

    stis.ac.id

    JK KRT Lapangan

    Pekerjaan KRT Miskin Tidak Miskin

    Laki-laki Pertanian 52 82

    Non Pertanian 15 23

    Perempuan Pertanian 102 53

    Non Pertanian 85 33