refrat pengaruh obat anastesi pada ginjal
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
1/14
REFERAT
PENGARUH OBAT ANASTESI PADA GINJAL
Oleh :
L. MAHESA PARYANDI IRVAN
H1A 004 028
Pe!"!"#$ :
%&. H. S'l()#*+ S,.A#
DALAM RANG-A MENGI-UTI -EPANITERAAN -LINI- MADYA
DI BAGIAN ANESTESI DAN REANIMASI
FA-ULTAS -EDO-TERAN UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SA-IT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
MATARAM
201
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
2/14
Pendahuluan
Anestesi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksana
untuk “mematikan” rasa, baik rasa takut dan rasa tidak nyaman. Beradasarkan
batasan tersbeut maka ruang lingkup anestesi yang salah satunya meliputi
pengelolaan nyeri dan stress emosional agar pasien merasa nyaman baik pada
keadaan nyeri akut maupun nyeri kronik. Untuk menghasilkan efek yang spesik,
suatu obat harus tersedia dalam konsentrasi yang tepat ditempat kerjanya.
Meskipun jelas baha hal terseebut merupakan fungsi dari jumlah obat yang
diberikan, konsenterasi obat yang aktif dan tidak terikat !bebas" juga tergantung
pada laju dan tingkat absorpsi, distribusi ! terutama yang mencerminkan ikatan
relati#e terhadap plasma dan protein jaringan", metabolism !biotransformasi"
dan ekskresi.
$nteraksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain
!interaksi obat%obat" atau oleh makanan, obat tradisional dan senyaa kimia
lain. $nteraksi obat yang signikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat
digunakan bersama%sama. $nteraksi obat dan efek samping obat perlu
mendapatperhatian. &ebuah studi di Amerika menunjukkan baha setiap tahun
hampir '((.((( orangharus masuk rumah sakit atau harus tinggal di rumah
sakit lebih lama dari pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian
karena interaksi dan)atau efek samping obat. *asienyang diraat di rumah sakit
sering mendapat terapi dengan polifarmasi !+%'( macam obat" karena sebagai
subjek untuk lebih dari satu dokter, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi
obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau usia.$nteraksi obat secara klinis penting bila berakibat peningkatan toksisitas
dan)atau pengurangan efekti#itas obat. adi perlu diperhatikan terutama bila
menyangkut obat dengan batas keamanan yang sempit !indeks terapi yang
rendah", misalnya glikosida jantung, antikoagulan dan obat%obat sitostatik.
&elain itu juga perlu diperhatikan obat%obat yang biasa digunakan bersama%
sama. *enggunaan obat%obatan baik itu yang untuk medikasi maupun untuk
anastesi tidak lepas dari peran fungsi ginjal yang dimana merupakan tempat
eksresi obat yang masuk ke dalam tubuh. -ungsi utama ginjal adalah untuk
memilihara ketetapan #olume cairan ekstraselular !/-" dan osmolalitas dengan
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
3/14
menyeimbangkan masukan dan eksresi 0a1 dan air. &elanjutnya ginjal mencapai
ketatapan konsentrasi 2 1 ekstraselular dan p3 darah dan sel dengan mengatur
eksresi 31 dan 3/45% terhadap masukan mereka dan terhadap respirasi dan
metabolisme.
Anatomi dan fungsi ginjalUnit fungsional ginjal adalah nefron,dan banyak nefron dari ginjal
sebanyak ',6 juta nefron pembentuk ginjal manusia. *ada permulaan nefron,
dalam glomeriulus, darah di saring7 protein dan sel tertahan, sedangkan air
dan substansi terlarut yang lebih kecil diteruskan kedalam tubulus, dimana
bagian terbesaar ultreltrat ini di transfer melintasi dinding tubulus dan
memasuki darah kembali.
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
4/14
Denisi keadaan anestetik Anestetik umum merupakan suatu golongan obat dengan struktur
beragam yang menghasilkan titik akhir yang umum. 8alam arti luas,anesthesia umum dapat di denisikan sebagai depresi fungsi system saraf
pusat !&&*" yang menyeluruh tetapi re#ersible, yang mengakibatkan
hilangnya respons dan persepsi terhadap semua stimulus eksternal.&alah satu jalan alternati#e untuk mendenisikan keadaan anestetik
adalah menganggapnya sebagai sekumpulan perubahan “komponen”
perilaku atau persepsi. 2omponen keadaan anestetik meliputi amnesia,
imobilitas dalam meresons stimulasi berbahaya, pengurangan respons
autonom terhadap stimulasi berbahaya, analgesia dan ketidaksadaran.
Mekanisme anestesia
Mekanisme molekuler yang menyebabkan anastetik umum
menghaasilkan efeknya tetap merupakan salah satu misteri besar
farmakologi. 3ampir selama abad kedua puluh, teori yang berkembang
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
5/14
adalah baha semua anastetik bekerja dengan mekanisme umum dan baha
anastesia dihasilkan dengan mengganggu sifat sik membrane sel. *emikiran
ini sebagian besar didasarkan atas pengamatan yang dilakukan pada akhir
abad ke 9 ': baha potensi suatu gas sebagai anastetik berhubungan
dengan kelarutannya dalam minyak ;aitun. 3ubungan ini, disebut hukum
Meyer%4#erton, ditafsirkan menunjukkan lapisan ganda lipid sebagai
kemungkinan target kerja anastetik.
Tempat kerja anastetik secara anatomis.
Anastetik umum pada prinsipnya dapat mengganggu fungsi system
saraf pada banyak tingkatan, termasuk neuron sensori perifer, medulla
spinalis, batang otak dan korteks serebral. *enggambaran tempat anatomis
kerja ini secara akurat sukar dilakukan karena banyak anastetik menghambat
akti#itas elektrik di &&* secara menyebar. Misalnya, iso
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
6/14
>erdapat bukti kuat yang mendukung adanya saluran%saluran ion
bergerbangligan sebagai target penting untuk kerja anastetik. *ada
konsentrasi klinis, anastetik umum meningkatkan kepekaan reseptor ?ABA@
terhadap ?ABA, sehingga meningkatkan neurotransmisi inhibitor dan
menekan akti#itas sitem saraf.'. Anestetik parenteral
*rinsip farmakokinetikAnestetik parenteral adalah senyaa aromatik atau heterosiklik
tersubstitusi yang berukuran kecil dan hidrofob. 3idrofobisitas adalah factor
kunci yang mengatur farmakokinetik golongan obat ini. &etelah pemberian
bolus intra#ena tunggal, masing%masing obat ini secara khusus berpatisi ke
dalam jaringan otak dan medulla spinalis yang sangat terperfusi dan lipol
tempat dihasilkannya anastesia dalam satu aktu sirkulasi. &etelah itu,
konsentrasi dalam darah turun dengan cepat, menghasilkan redistribusi
anestetik keluar dari system saraf pusat kembali ke dalam darah, kemudian
berdifusi ke dalam jaringan yang kurang terperfusi seperti otot dan #isera
serta pada laju yang lebih rendah, ke dalam jaringan adipose yang sedikit
terperfusi tetapi sangat hidrofob.
Barbiturat
-armakokinetik&eperti dibahas sebelumnya, mekanisme utama yang membatasi
durasi anastetik setelah dosis tunggal adalah redistribusi obat%obatan
hidrofob ini dari otak ke jaringan lain. 0amun, setelah pemberian dosis
berulang atau infuse durasi kerja barbiturate sangat beragam tergantung
pada bersihannya. Metohiksital berbeda dengan dua barbiturat lainnya, yaitu
bersihnya jauh lebih cepat. >hiopental dan tiamilal diperlama atau dosis yang
sangat tinggi dapat menghasilkan ketidak sadaran dalam beberapa hari
karena eliminasinya lambat dan #olume distribusinya besar. Bahkan dosis
induksi tunggal thiopental dan dalam jumlah yang lebih kecil, metohiksital
dapat menghasilkan gangguan psikomotor yang berlangsung sampai jam.
Metohiksital sering digunakan untuk prosedurr raat jalan yang terutama
memerlukan pengembalian yang cepat ke keadaan sadar, dan kini jarang di
gunakan karena telah diambil alih oleh propofol. 2etiga obat di eliminasi
melalui metabolisme hepatic dan eksresi metabolit inaktif melalui ginjal
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
7/14
fek samping 7
&ystem saraf 7Barbiturate tergantung dosis menurunkan laju metabolisme serebral
yang diukuru dengan penggunaan oksigen serebral! laju metabolisme
serebral untuk oksigen7 /Mo6". 2aren menurunkan metabolisme serrebral
secara nyata tiopenthal dicoba sebagai ;at pelindung terhadap iskemia
serebral.&ystem kardio#askular 7
Menghasilkan penurunan tekanan darah yang tergantung dosis. fek
ini terutama disebabkan oleh #asodilatasi, #asodilatasi tertentu dan sedikit
oleh penurunan langsung kontraktilitas otot jangtung yang ringan. >urunnya
tekanan darah dapat menjadi parah pada pasien dengan gangguan
kemampuan untuk mengompensasi #enodilatasi, seperti pasien dengan
hipo#olemia, kardiomiopati, penyakit jantung #al#ular, penyakit arteri
koroner, cardiac tamponade, atau blockade reseptor C %adrenergik.
>hiopental belum tentu dikontraindikasikan pada pasien berpenyakit arteri
koroner, 2arena perbandingan pasokan oksigen miokardial terhadap
kebutuhan tampaknya cukup terpelihara dalam rentang tekanan darah
normal pasien.&ystem pernapasan7
Barbiturate merupakan depresan pernapasan. espon re
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
8/14
intra#ena sebagai emulsi 'E !'(mg)ml" dalam minyak kedelai '(E, gliserol
6,6FE dan fosfolipid telur yang dimurnikan ',6E .-armakokinetik
-armakokinetik propofol sama dengan barbiturate. 4nset dan durasi
anastesia setelah pemberian bolus tunggal mirip dengan thiopental,namun
pemulihan setelah pemberian dosis berulang atau infuse jauh lebih cepat
dibandingkan dengan thiopental atau bahkan metoheksital. *ropofol
dimetabolisme terutama di hati menjadi metabolit yang kurang aktif yang
diekresikan melalui ginjal. *ropofol sangat terikat pada protein, dan farmako
kinetiknya sama dengan barbiturate yang dimana banyak dipengaruhi oleh
protein sesrum.
fek samping&ystem saraf 7
*ropofol menurunkan /M46, aliran darah serrebral, serta takanan
intracranial dan intraocular, dengan jumlah yang sama dengan thiopental.
>idak seperti thiopental propofol tidak terbukti merupakan inter#ensi akut
untuk sei;ure.&ystem kardio#askuler 7
*ropofol menghasilkan penurunan tekanan darah yang tergantung
dosis signikan yang lebih besar dari thiopental. >urunnya tekanan darah
dapat dijelaskan dengan #asodilatasi maupun depresi ringan kontraktilitas
otot jangtung. *ropofol memeiliki kemampuan menumpulkan eGek
baroreseptor dan atau #agotonik secara langsung, karena peningkatan yang
lebih kecil daripada frekuensi jantung,ini dilihat dari dosis pemberian propofol
yang diberikan.fek samping lainnya 7
*ada dosis ekuianastetik, propofol menghasilkan tingkat depresi
pernapasan yang sedikit lebih besar dibandingkan thiopental . propofol tidak
memiliki efek yang merugikan secara klinis terhadap hati, ginjal, atau
endokrin. *ropofol memicu reaksi analaktoid dan pelepasan histamine
dengan frekuensi yang kira%kira sama rendahnya dengan thiopental.=alaupun propofol melintasi membrane plasenta, obat ini termasuk golongan
aman untuk ibuk hamil dan menekan aktitas bayi baru baru lahir secara
singkat.
tomidat
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
9/14
tomidat merupakan imida;ole tersubstitusi yang diberikan sebagai 8%
isomer aktif. tomidat sukar larut dalam air dan diformulasikan dalam larutan
6 mg)ml dalam propilen glikol 5FE. Berbeda dengan thiopental, etomidat
tidak menginduksi pengendapan senyaa bloker neuromuscular atau obat
lain yang sering diberikan selama induksi anestetik.-armakokinetik7
&uatu dosis etomidat memiliki onset yang cepat dan durasi kerja yang
dibatassi oleh reditribusi. Metabolisme etomidat terjadi di hati,, tempat
senyaa ini terutama dihidrolisis menjadi senyaa 9 senyaa yang tidak
aktif. liminasi terjadi melalui ginjal !HE" dan empedu !66E". 8ibandingkan
dengan thiopental, etomidat sedikit lebih meningkat dengan dosis berulang.
$katan plasma protein etomidat lebih tinggi dibandingkan dengan barbiturate
dan propofol.
fek samping &ystem saraf 7
*ada prinsipnya etomidat sama dengan thiopental dalam aliran darah
serebral, metabolisme, serta tekanan intracranial dan intraocular. tomidat
tidak terbukti secara klinis sebagai obat untuk sei;ure.&ystem kardio#askuler 7
&tabilitas etomidat merupakan keuntungan utama dibandingkan
barbiturate ataupun propofol. 8osis induksi etomidat biasanya menghasilkan
sedikit peningkatan pada frekuensi jantung, dan sedikit dsampai tidak ada
penurunan pada tekanan darah atau curah jantung. tomidat memeiliki
sedikit efek pada tekanan perfusi koroner, dan mengurangi pemakaian
oksigeen otot jantung. tomidat merupakan pilihan yang baik untuk
memepertahankan stabilitas kardio#askuler pada pasien dengan penyakit
arteri koroner, kardiomiopati, penyakit #ascular seerebral, dan atau
hipo#olemia.fek samping lainnya7
>ingkat depresi etomidat lebih kecil daripadaa yang disebabkan oleh
thiopental. tomidat juga menyebabkan cegukan tanpa merangsang
pelepasan histamine secara bermakna. tomidat dapta menybabkan
peningkatan mual dan muntah, juga meningkatkan pasien untuk di raat di
peraatan intensif !$/U". *eningkatan mortalitas dikaitkan dengan penekanan
respon stress adrenokortikal. Memang etomidat menghambat en;im
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
10/14
biosintetik adrenal tertentu yang dibutuhkan untuk produksi kortisol dan
beberapa steroid lain. Bahkan dengan sedikit dosis tunggal etomidat dapat
mengurangi kadar kortisol secara singkat. *ada prinsipnya etomidat dapat
dikatakan memiliki keuntungan pada pasien yang rentan terhadaap
hemodinamik.
2etamin
2etamin merupakan suatu arilsikloheksilamin, suatu turunan
fensiklidin. =alaupun lebih hipolik daripada thiopental, ketamin dapat larut
dalam air dan tersedia dengan kadar '(, F(, dan '(( mg)ml dalam larutan
natrium klorida ditambah bajhan pengaet ben;etonium klorida.
-armakokinetik 74nset dan durasi ketamin di tentukan dengan mekanisme ditribusi )
redistribusi yang sama, yang menghasilkan efek hususus untuk semua
anastetik parenteral lain. 2etamin mengalami metabolisme hepatic menjadi
norketamin,yang menurunkan akti#itas &&*, nor ketamin selanjutnya
dimetabolisme dan diekskresikan ke dalam urin dan empedu. 2etamin
memiliki #olume distribusi yang besar dan bersihan yang cepat sehingga
menjadikannya cocok untuk infuse yang diberikan secara kontinyu tanpa
memperpanjang durasi kerja secara drastic seperti tampak pada toipental,
dan ikatan protein lebih randah di bandingkan induksi parenteral yang lain.
fek samping&ystem saraf 7
2eadaan kataleptik yang diinduksi dengan ketamin disertai dengan
nistagmus dengan dilatasi pupil, sal#iasi, dan atau lakrimasi, dan dengan
pergerakan otot spontan dengan peningkatan tonus otot pada seluruh tubuh.
2etamin juga menghasilkan peningkatan aliran darah serebral dan tekanan
intracranial yang diikuti perubahan metabolisme serebral yang minimal.&ystem kardio#askuler7
8osis induksi ketamin umunya meningkatkan tekanan darah, aliran
darah ke jantung, dan curah jantung, efek yang dihasilkan ini bersifat tidaklangsung dan sebagian besar efek ini dipengarruhi oleh perantara
penghambatan ambilan kembali katekolamin sentral dan perifer. 2etamin
meskipun tidak aritmogenik, akan tetapi ketamin miningkatkan pemakaian
oksigen otot jantung dan bukan merupakan obat yang ideal untuk pasien
yang berisiko iskemia miokardial.
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
11/14
&ystem pernapasan 78osis induksi ketamin menghasilkan penurunan yang sedikit dan sementara
pada #entilasi menit, tetapi tidak separah anastetik umum yang lainnya.
2etamin memiliki sifat bronkodilator yang kuat karena memiliki akti#itas
simpatomemetik tidak langsung, sehingga ketamin merupakan obat induksiyang baik pada pasien yang berisiko tinggi mengalami bronkospasme.
6. Anastetik inhalasi
Anastetik inhalasi perrtama aalah dietel eter. &elanjutnya diikuti oleh
generasi yang tidak ada keterikatan secara structural sebagai senyaa
inhalasi termasuk siklopropana, Denon unsur, dinitrogen monoksida, dan
yang lebih baru alkan berhalogen rantai pendek. *emilihan suatu anastetik
inhalasi biasanya berdasarkan pada patosiologi dari pasien. &ecara ideal,
obat inhalasi akan menghasilkan induksi anastesi secara cepat dan
pemulihan yang cepat setelah pemberian dihentikan.
*rinsip farmakokinetik
*enting dipahami baha anatetik inhalasi terdistribusi diantara
jaringan !antara darah dan gas" oleh karena itu keseimbangan tekanan gas
parsial terjadi ketika anastetik pada kedua jaringan sama. 2oesien partisi
anastetik didenisikan sebagai perbandingan konsentrasi anastetik dalamkedua jaringan ketika tekanan parsial ansstetik tersebut sama. liminasi
anastetik inhalasi kebanyakan merupakan kebalikan ddari proses
pengambilan. Untuk senyaa yang kelarutan rendah dalam darah dan
jaringan, pemulihan dari anstesia harus sama dengan induksi anastetik. 3al
ini dikarenakan jumlah anastetik yang terakumulasi dalam reser#oir lemak
akan mencegah tekanan parsial daarah dengan demikian tekanan al#eolar
turun dengan cepat. *asien akan bisa dibangunkan jika tekanan parsial
al#eolar mencapai MA/, tekanan yang sedikit lebih rendah daripada MA/.
$so
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
12/14
konsentrasi akan berkurang menjadi ',FE sampai 6,FE untuk
mempertahankan anastesia. &edikit hasil penguraian iso
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
13/14
2arena memiliki koesien partisi gas dalam darah yang relatif tinggi,
induksi dan pemulihan en
-
8/17/2019 Refrat Pengaruh Obat Anastesi Pada Ginjal
14/14
Daftar pustaka
'. Brenner BM, ector -/. >he 2idney. 5rd ed. *hiladhelpia 7 saunders, 6((F.
Iolume 66. ?amble K. Acid base physiology7 a direct approach. Baltimore7 johns 3opkins
uni#ersity press, 6((F5. ?oodman, ?ilman. 8asar farmakologi terapi. akarta7 ?/, 6((FJ. Marsh 8j. enal physiology. 0eyork7 ra#ens press, 6((JF. &eldin, 8=, giebisch g. the kidney7 physiology and pathophysiology. 0eyork7
ra#ens press, 6((5+. &mith 2M, brain A. -luids and electrolytes7 a conceptual approach.
dinburgh7 chuchill 9 li#ingstone, 6((6H. Ialtin 3. renal function 7 mechanisms preser#ing