refraksi kumpulan berita

23
 Refraksi Refraksi (pembiasan) gelombang-gelombang cahaya di air. Persegi gelap menunjukkan posisi sebenarnya sebatang pensil yang diletakkan dalam semangkuk air. Persegi terang menunjukkan posisi tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa ujungnya (X) seakan-akan terlihat di Y, posisi yang jelas lebih dangkal. Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan.  Pada optika era optik geometris,  refraksi cahaya yang dijabarkan dengan Hukum Snellius,  terjadi bersamaan dengan refleksi gelombang cahaya tersebut, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Fresnel pada masa transisi menuju era optik fisis. Tumbukan antara gelombang cahaya dengan antarmuka dua medium menyebabkan kecepatan fasa gelombang cahaya berubah. Panjang gelombang akan bertambah atau berkurang dengan frekuensi yang sama, karena sifat gelombang cahaya yang transversal (bukan longitudinal) . Pengetahuan ini yang membawa kepada penemuan lensa dan refracting telescope . Refraksi di era optik fisis dijabarkan sebagai fenomena perubahan arah rambat gelombang yang tidak saja tergantung pada perubahan kecepatan, tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang disebut difraksi dan dispersi.  

Upload: yasir-ibrahim

Post on 12-Jul-2015

150 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 1/23

Refraksi

Refraksi (pembiasan) gelombang-gelombang cahaya di air. Persegi gelap menunjukkan posisi

sebenarnya sebatang pensil yang diletakkan dalam semangkuk air. Persegi terang menunjukkanposisi tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa ujungnya (X) seakan-akan terlihat di Y, posisi

yang jelas lebih dangkal.

Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat

partikel cahaya akibat terjadinya percepatan. 

Pada optika era optik geometris,  refraksi  cahaya yang dijabarkan dengan Hukum Snellius, 

terjadi bersamaan dengan refleksi gelombang cahaya tersebut, seperti yang dijelaskan oleh

persamaan Fresnel pada masa transisi menuju era optik fisis. Tumbukan antara gelombang

cahaya dengan antarmuka dua medium menyebabkan kecepatan fasa gelombang cahaya berubah.Panjang gelombang akan bertambah atau berkurang dengan frekuensi yang sama, karena sifat

gelombang cahaya yang transversal (bukan longitudinal). Pengetahuan ini yang membawa

kepada penemuan lensa dan refracting telescope. Refraksi di era optik fisis dijabarkan sebagaifenomena perubahan arah rambat gelombang yang tidak saja tergantung pada perubahan

kecepatan, tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang disebut difraksi dan dispersi. 

Page 2: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 2/23

The straw appears to be broken, due to refraction of light as it emerges into the air.

Contoh terjadinya refraksi yang sangat umum dijumpai adalah seperti ilustrasi gambar di

samping. Dengan adanya perbedaan indeks bias antara udara (1,0003) dan air (1,33) di dalam

sebuah mangkok, sebuah benda lurus seperti pensil atau sedotan akan tampak seperti patah

dengan kedalaman air yang tampak lebih dangkal.

[sunting] Refraksi ganda

A calcite crystal laid upon a paper with some letters showing the double refractionSebuah kristal kalsit meletakkan di atas kertas dengan beberapa huruf yang menunjukkan pembiasan

ganda 

Refraksi ganda atau birefringence atau double refraction adalah dekomposisi sinar cahaya

menjadi dua sinar cahaya yang disebut ordinary ray dan extraordinary ray.

Refraksi ganda terjadi pada saat gelombang cahaya melalui medium material anisotropik seperti

kristal kalsit atau Boron nitrat. Jika material tersebut mempunyai sumbu optis atau sumbuanisotropik tunggal, maka pembiasan yang terjadi disebut uniaxial birefringence dengan 2 buahindeks bias material anisotropik, masing-masing untuk 2 buah arah polarisasi dengan intensitas

menurut persamaan:

di mana no dan ne adalah indeks bias untuk polarisasi tegak lurus ordinary ray dan polarisasi

paralel extraordinary ray terhadap sumbu anisotropik .

[1]

Page 3: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 3/23

Biaxial materials, at 590 nm

Material  na   nß   n? 

borax   1.447 1.469 1.472

epsom salt MgSO4·7(H2O) 1.433 1.455 1.461

mica, biotite 1.595 1.640 1.640

mica, muscovite 1.563 1.596 1.601

olivine (Mg, Fe)2SiO4 1.640 1.660 1.680

perovskite CaTiO3 2.300 2.340 2.380

topaz   1.618 1.620 1.627

ulexite 1.490 1.510 1.520

Refraksi ganda juga dapat terjadi dengan sumbu anisotropik  ganda yang disebut  biaxial  birefringence atau  trirefringence, seperti yang terjadi pada pembiasan sinar cahaya pada

material anisotropik  layaknya kristal atau berlian. Untuk mat`erial semacam ini, tensor indeks

bias n, secara umum memiliki tiga eigenvalues yang berbeda, yaitu na, nß and n?.

[sunting] Refraksi gradien

A gradient-index lens with a parabolic variation of refractive index (n) with radial distance ( x).

The lens focuses light in the same way as a conventional lens.Berkas:Density-nd.GIFRelation between the refractive index and the density of silicate and borosilicate glasses.[2] 

Refraksi gradien adalah refraksi yang terjadi pada medium dengan indeks bias gradien.

Page 4: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 4/23

Pada umumnya, indeks bias gradien terjadi karena peningkatan kepadatan medium yang

menyebabkan peningkatan indeks bias secara tidak linear, seperti pada kaca, sehingga cahayayang merambat melaluinya dapat mempunyai jarak tempuh yang melingkar dan terfokus.

Indeks bias gradien juga terjadi apabila cahaya yang merambat melalui medium dengan indeks

bias konstan, mempunyai intensitas yang sangat tinggi akibat kuatnya medan listrik, seperti padasinar laser, sehingga menyebabkan indeks bias medium bervariasi sepanjang jarak tempuh sinar

tersebut. Jika indeks bias berbanding kuadrat dengan medan listrik/ berbanding linear denganintensitas, akan terjadi fenomena self-focusing dan self-phase modulation yang disebut efek optis

Kerr. Fenomena refraksi gradien dengan indeks bias berbanding linear dengan medan listrik 

(yang terjadi pada medium yang tidak mempunyai inversion symmetry) disebut efek Pockels. 

Hal ini dipelajari pada studi optika non linear. 

[sunting] Refraksi negatif 

A comparison of refraction in a left-handed metamaterial to that in a normal material

Refraksi negatif adalah refraksi yang terjadi seolah-olah sinar cahaya insiden dipantulkan oleh

sumbu normal antarmuka dua medium pada sudut refraksi yang secara umum tunduk pada

hukum Snellius, namun bernilai negatif.

Refraksi negatif terjadi pada pembiasan antarmuka antara medium yang mempunyai indeks bias

positif dengan medium material meta yang mempunyai indeks bias negatif oleh desain koefisienpermitivitas medan listrik dan permeabilitas medan magnet tertentu menurut persamaan:

Untuk kebanyakan material, besaran permeabilitas μ sangat dekat dengan nilai 1 pada frekuensi

optis, sehingga nilai n disederhanakan dengan pendekatan permitivitas: . Menurut persamaanini, maka indeks bias dapat bernilai negatif, misalnya seperti pada sinar x.

[3] 

Page 5: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 5/23

[sunting] Paradox momentum

Pada tahun 1908, Hermann Minkowski membuat persamaan momentum refraksi:[4]

 

di mana:

   p adalah momentum refraksi

   E adalah energi foton

  c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa

  n adalah indeks bias medium

Pada tahun 1909, Max Abraham membuat usulan persamaan momentum sebagai berikut:[5]

 

Rudolf Perierls menjabarkan inkonsistensi antara kedua persamaan ini dalam More Surprises in

Theoretical Physics.[6]

Ulf Leonhardt, komisaris Theoretical Physics di University of St.

 Andrews, mendiskusikan hal ini, termasuk percobaan resolusinya.[7]

Page 6: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 6/23

 

BAB 1 

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mata merupakan salah satu organ indra manusia yang mempunyai fungsi yang sangatbesar. Penyakit mata seperti kelainan-kelainan refraksi sangat membatasi fungsitersebut. Ada tiga kelainan refraksi, yaitu: miopia, hipermetropia, astigmatisme, ataucampuran kelainan-kelainan tersebut. Diantara kelainan refraksi tresebut, miopia adalahyang paling sering dijumpai, kedua adalah hipermetropia, dan yang ketiga adalahastigmatisma (H. Sidarta Ilyas, 2004).

Hasil survai Morbiditas Mata dan Kebutaan di Indonesia yang dilaksanakan olehDepartemen Kesehatan RI bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Ahli MataIndonesia pada tahun 1982, menunjukkan bahwa kelainan refraksi menduduki urutanpaling atas dari 10 penyakit mata utama.(Departemen Kesehatan RI, 1983; Hamurwono, 1984)

Dari hasil survai kesehatan anak di daerah DKI Jaya yang dilakukan oleh Kanwil DepkesDKI bersama PERDAMI Cabang DKI pada anak Sekolah Dasar dan lbtiddaiah di seluruhwilayah DKI diketahui bahwa angka kelainan refraksi rata-rata sebesar 11,8%.Sehingga di Indonesia dari ± 48,6 juta murid Sekolah Dasar diperkirakan terdapat 5,8

 juta orang anak yang menderita kelainan refraksi. (Biro Pusat Statistik, 1986)

Miopia tinggi adalah salah satu penyebab kebutaan pada usia dibawah 40 tahun. Miopia

tinggi adalah myopia dengan ukuran 6 dioptri atau lebih. Pendarita dengan minus diatas 6 dioptri akan menyebabkan 3-4 kali lebih besar untuk terjadinya komplikasi padamata. (Admin, 2009)

Dalam bidang oftalmologi tercatat bahwa miopia merupakan obyek penelitian yangpaling lama telah dilakukan. Hal ini disebabkan karena penglihatan sangat pentinguntuk kehidupan. Dalam sejarahnya kelainan miopia telah diketahui sejak zaman

 Aristoteles, tetapi penelitian yang lebih mendalam dan akurat serta sistematis barudilakukan pada pertengahan abad 19 oleh Von Jaegger, Donders, Von Graefe, VonReuss dan Von Arlt. Pada permulaan pertengahan abad ke 19 sejalan dengan kemajuandi bidang oftalmologi dan optik, Schnabel & Herrnheiser telah membuktikan bahwamiopia antara lain dapat disebabkan oleh panjang sumbu bola mata. (H. Sidarta Ilyas,2004)

Sementara, walaupun gambaran jumlah hipermetropi telah dipublikasikan, angka pastihipermetropi di dunia tidak diketahui. Hipermetropia diyakini menyerag jutaan orang

 Amerika dan ratusan juta orang di seluruh dunia (Manolette R Roque, 2008).Sementara bangsa Hispanik menunjukkan prevalensi hipermetropia yang lebih tinggi

Page 7: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 7/23

daripada anak-anak Afrika di Amerika (masing-masing 26,9% vs 20,8%, P <0,001).Prevalensi hipermetropia mencapai titik terrendah di sekitar usia 24 bulan namun naik dan tetap lebih tinggi setelah usia itu. (Multi-Ethnic Pediatric Eye Disease Study Group,2010)

 Astigmatisme idiopatik lebih sering. Secara klinis astigmatisme refraktif ditemukansebanyak 95% mata. Insidensi astigmatisme yang signifikan secara klinis dilaporkan7,5-75%, bergantung pada specific study  dan defenisi derajat astigmatisma yangsignifikan secara klinis. Kira-kira 44% dari populasi umum memiliki astigmatisme lebiihdari 0.50 D, 10% lebih dari 1.00 D, dan 8% lebih dari 1.50 D. astigmatisme ditemukan22% pada Down Syndrome. (David R Hardten , 2009)

Dibandingkan dengan seluruh kelainan refraksi mata manusia, miopia diketahuimerupakan masalah yang paling besar karena menyangkut jumlah penderita kelainanrefraksi yang tertinggi serta menyebabkan gangguan terhadap kehidupan sertapekerjaan sehari-hari. (H. Sidarta Ilyas, 2004)

Page 8: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 8/23

 1.2. Rumusan MasalahBagaimanakah prevalensi kelainan-kelainan refraksi di RSUP H. Adam Malik Medan?

Page 9: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 9/23

 1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan menentukan prevalensi kelainan refraksi di RSUP H. Adam Malik Medan dari 7 Juli 2008 sampai 7 Juli 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1.  mengetahui prevalensi kelainan refraksi berdasarkan jenis kelainan refraksi(miopia, hipermetropia, dan astigmatisma)

2.  mengetahui prevalensi kelainan refraksi berdasarkan jenis kelamin

3.  mengetahui prevalensi kelainan refraksi berdasarkan kelompok umur.

Page 10: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 10/23

 1.4. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk manajemen,pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara, dan para klinisi.

1.  perbaikan pelayanan kesehatan mata terutama kelainan refraksi.

2.  peningkatan kewaspadaan terhadap kesehatan mata terutama kelainan refraksi

3.  peningkatan pengetahuan dan kesadaran kita akan kesehatan mata terutamakelainan refraksi.

Page 11: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 11/23

Tidak banyak orang tahu bahwa Kamis kedua pada bulan Oktober diperingati sebagai World

Sight Day. Tahun ini World Sight Day jatuh pada 14 Oktober dan diberi tema Countdown 2020.

World Sight Day (Hari Penglihatan Sedunia) adalah hari kepedulian internasional terhadap isu – 

isu global yang berkaitan dengan masalah kebutaan dan gangguan penglihatan yang diderita oleh

penduduk dunia.

Angka 2020 pada tema Countdown 2020 mengingatkan kita kepada batas tahun di mana saat itu

penduduk dunia terhindar dari masalah kebutaan serta diperolehnya hak memiliki penglihatan

optimal yang lazim ditulis dengan notasi 20/20.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) menyebutkan, setidaknya 40 juta-45 juta orang menderita

kebutaan. Dilaporkan, setiap tahun tak kurang dari 7 juta orang mengalami kebutaan — setiap 5

menit sekali ada satu penduduk bumi menjadi buta dan satu anak mengalami kebutaan setiap 12menit. Ironisnya, sekitar 90 persen penderita kebutaan dan gangguan penglihatan ini hidup di

negara-negara miskin dan terbelakang.

Menurut perhitungan WHO, tanpa ada tindakan apa-apa, diperkirakan pada 2020 jumlah

penduduk dunia penderita kebutaan menjadi dua kali lipat, 80 juta hingga 90 juta orang.

Kenyataan ini sangat kontradiktif di tengah gencarnya seruan pentingnya hak asasi manusia. Tak dapat disangkal, hak memperoleh penglihatan yang optimal (right to sight) merupakan salah satu

hak asasi manusia yang harus dijamin ketersediaannya.

Fakta memperlihatkan, sekitar 75 persen penyebab kebutaan termasuk ke dalam avoidable

blindness — penyebab kebutaan yang sebetulnya dapat dihindarkan.

Dengan latar belakang itu muncul program ”Vision 2020: Right to Sight”, bertujuan mengurangi

 jumlah penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Ada sembilan penyakit mata utamayang merupakan avoidable blindness, yaitu katarak, trakom, onkosersiasis, kebutaan pada anak,kelainan tajam penglihatan, low vision, glaukoma, retinopati diabetika, dan age-related macular

degeneration (ARMD).

Vision 2020 memperoleh komitmen politik kuat ketika pada World Health Assembly ke-56,

tahun 2003 disahkan lewat resolusi WHA56.26, ”Elimination of Avoidable Blindness”. Lebih

dari 40 negara menandatangani resolusi ini, termasuk Indonesia. Bagaimana implementasinya diIndonesia?

Renstranas PGPK 

Survei Indra Penglihatan dan Pendengaran pada 1993-1996 menunjukkan angka kebutaan di

Indonesia 1,5persen — paling tinggi di Asia. Angka kebutaan Banglades 1 persen, India 0,7persen, dan Thailand 0,3 persen. Jika ada 12 penduduk dunia buta setiap satu jam, empat orang

di antaranya berasal dari negara di kawasan Asia Tenggara dan satu orang dipastikan penduduk 

Indonesia.

Page 12: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 12/23

Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78 persen),

glaukoma (0,12 persen), kelainan refraksi (0,14 persen), dan penyakit-penyakit lain terkait usialanjut (0,38 persen). Jumlah penderita katarak di Indonesia berbanding lurus dengan jumlah

penduduk usia lanjut yang pada tahun 2000 diperkirakan 15,3 juta (7,4 persen total penduduk).

Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik, tahun 2025 penduduk usia lanjut meningkat 414 persendibandingkan 1990. Masyarakat Indonesia juga berkecenderungan menderita katarak 15 tahun

lebih cepat dibandingkan penderita di daerah subtropis. Sebanyak 16 persen-22 persen penderitakatarak dioperasi sebelum usia 56 tahun.

Kebutaan dan gangguan penglihatan tidak hanya mengganggu produktivitas dan mobilitaspenderita, tetapi juga menimbulkan dampak sosial ekonomi bagi lingkungan, keluarga,

masyarakat, dan negara.

Laporan dari daerah dan data survei Hellen Keller International di beberapa daerah kumuh

perkotaan, seperti Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa

Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta tahun 1998 menunjukkan, hampir 10 jutabalita menderita kekurangan vitamin A subklinis, 60.000 di antaranya ada gejala bercak spot

(Xeroftalmia) yang bisa sebabkan kebutaan.

Beberapa data menunjukkan, 10 persen dari 66 juta anak sekolah di Indonesia menderita

kelainan refraksi. Kondisi ini jika tidak ditangani cepat, akan mengakibatkan munculnya lapisangenerasi muda Indonesia yang memiliki kualitas hidup dan intelektual yang rendah di kemudianhari.

Dari Survei Indra Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996 disusun masterplan KesehatanMata Nasional periode 1996-2005. Tanggal 15 Februari 2000, Megawati Soekarnoputri (waktu

itu Wakil Presiden RI) mencanangkan program Vision 2020 – Right to Sight di Indonesia. Dalammaster plan itu, ditargetkan tahun 2005 angka kebutaan turun menjadi 1,2 persen, 1 persen di

tahun 2010, dan 0,5 persen di tahun 2020.

Tahun 2003, Departemen Kesehatan RI bersama organisasi profesi Perhimpunan DokterSpesialis Mata Indonesia (Perdami) menyusun Rencana Strategi Nasional Penanggulangan

Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (Renstranas PGPK) yang menjadi pedoman Program

Kesehatan Indera Penglihatan bagi semua pihak.

Setelah 5 tahun Renstranas PGPK, ternyata masih banyak faktor penghambat. Di antaranya yaitu

kurangnya kepedulian masyarakat, pemerintah, serta organisasi nonpemerintah terkait

penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan.

Banyak sarana kesehatan di tingkat kabupaten/kota belum memiliki fasilitas kesehatan mata serta

terbatasnya sarana dan prasarana untuk kegiatan penanggulangan kebutaan dan gangguanpenglihatan. Juga belum tertatanya sistem pelayanan kesehatan indera penglihatan yang

integratif dan komprehensif. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya manajemen untuk urusan

gangguan penglihatan dan kebutaan, dari pusat sampai ke daerah. Akibatnya, target sulittercapai.

Page 13: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 13/23

Salah satu pesan moral yang ingin disampaikan World Sight Day 2010, Countdown 2020 ialah

agar kita semua menegaskan kembali komitmen dan kepedulian kita akan pentingnya mengatasimasalah kebutaan dan gangguan penglihatan. Pesan ini ditujukan pada pemerintah, organisasi

profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia ( Perdami ), stakeholders, organisasi dan

lembaga nonpemerintah, masyarakat serta semua pihak yang terlibat di dalamnya.

DR RIKI TSAN, SPM Pimpinan Redaksi Media Oftalmologi Komunitas Perdami

Anomali Refraksi

Posted on May 2, 2011 

A. Definisi 

Hasil pembiasan sinar padamata ditentukan oleh media penglihatan yang terdiri atas kornea,

cairan mata, lensa, badan kaca, dan panjangnya bola mata. Pada orang normal susunanpembiasan oleh media penglihatan dan panjangnya bola mata demikian seimbang sehingga

bayangan benda setelah melalui media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea. Matayang normal disebut sebagai mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat di

retinanya pada keadaan mata yang tidakmelakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh.1 

Analisis statistik distribusi anomali/ kelainan refraksi yang terjadi di masyarakat dalam populasi

penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara jari-jari kurvatura kornea,

kedalaman bilik mata depan, kekuatan refraksi dari lensa, panjang sumbu bola mata dengan

anomali/ kelainan refraksi.2 

Dikenal beberapa titik di dalam bidang refraksi, seperti Punctum Proksimum merupakan titik terdekat di mana seseorang masih dapat melihat dengan jelas. Punctum Remotum adalah titik terjauh di mana seseorang masih dapat melihat dengan jelas, titik ini merupakan titik dalam

ruang yang berhubungan dengan retina atau foveola bila mata istirahat.1 

a)Emetropia

Pada mata ini daya bias mata adalah normal, di mana sinar jauh difokuskansempurna di makula

lutea tanpa bantuan akomodasi. Bila sinar sejajar tidak difokuskan pada makula lutea disebut

ametropia. Mata emetropia akan mempunyai penglihatan normal atau 6/6 atau 100%. Bila media

penglihatan seperti kornea, lensa, dan badan kaca keruh maka sinar tidak dapat diteruskan di

makula lutea. Pada keadaan media penglihatan keruh maka penglihatan tidak akan 100% atau6/6.1 

Keseimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh dataran depan dan

kelengkungan kornea dan panjangnya bola mata.kornea mempunyai daya pembiasan sinar

terkuat dibanding bagian mata lainnya. Lensa memegang peranan membiaskan sinar terutamapada saat melakukan akomodasi atau bila melihat benda yang dekat. Panjang bola mata

seseorang berbede-beda. Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh kornea (mendatar,

Page 14: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 14/23

mencembung) atau adanya perubahan panjang (lebih panjang, lebih pendek) bola mata maka

sinar normal tidak dapat jatuh ke makula. Keadaan ini disebut ametropia/ anomali refraksi yangdapat berupa miopia, hipermetropia, atau astigmatisma. Kelainan lain pada mata normal adalah

gangguan perubahan kencembungan lensa yang dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas

lensa sehingga erjadi gangguan akomodasi. Gangguan akomodasi dapat terlihat pada usia lanjut

sehingga terlihat keadaan yang disebutpresbiopia.

1

 

b) Akomodasi

Pada keadaan normal cahaya tidak berhingga akan terfokus pada retina, demikian pula bila benda

 jauh didekatkan, maka dengan adanya daya akomodasi benda dapat difokuskan pada retina ataumakula lutea. Dengan berakomodasi, maka benda pada jarak yang berbeda-beda akan terfokus

pada retina. Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat

kontraksi otot siliar. Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa bertambah kuat. Kekuatan

akomodasi akan meningkat sesuai dengan kebutuhan, makin dekat benda makin kuat mata harusberakomodasi (mencembung). Kekuatan akomodasi diatur oleh refleks akomodasi. Refleks

akomodasi akan bangkit bila mata melihat kabur dan pada waktu konvergensi atau melihat dekat.1 

Dikenal beberapa teori akomodasi, seperti:

  §teori akomodasi Hemholtz: di mana zonula Zinn kendor akibat konteaksi otot siliarsirkuler, mengakibatkan lensa yang elastis menjadi cembung dan diameter menjadi kecil

  §teori akomodasi Thsernig: dasarnya adalah bahwa nukleus lensa tidak dapat berubah

bentuk sedang yang dapat berubah bentuka adalah bagian lensa yang superfisial atau

korteks lensa. Pada waktu akomodasi terjadi tegangan pada zonula Zinn sehingga nukleus

lensa terjepit dan bagian depan nukleus akan mencembung.1 

Mata akan berakomodasi bila bayangan difokuskan di belakang retina. Bila sinar jauh tidak 

difokuskan pada retina seperti pada mata dengan kelainan refraksihipermetropia maka matatersebut akan berakomodasi terus menerus walaupun letak bendanya jauh, dan pada keadaan ini

diperlukan akomodasi yang baik.1 

Anak-anak dapat berakomodasi dengan kuat sekali sehingga memberikan kesukaranpada

pemeriksaan kelainan refraksi. Daya akomodasi kuat pada anak-anak dapat mencapai+12.00

sampai +18.00 D. Akibatnya pada anak-anak yang sedang dilakukan pemeriksaan kelainanrefraksinya untukmelihat jauh mungkin terjadi koreksi miopia yang lebih tinggi akibat

akomodasi sehingga mata tersebut memerlukanlensa negatif yang berlebihan (koreksi lebih).

Untuk pemeriksaan kelainan refraksi anak sebaiknya diberikan sikloplegik untuk melumpuhkanotot akomodasi sehingga pemeriksaan kelainannya murni, dilakukan pada mata yang beristirahat.Biasanya untuk ini diberikan sikloplegik atau sulfat atropin bersifat parasimpatolitik, yang selain

bekerja untuk melumpuhkan otot siliar juga melumpuhkanotot sfingter pupil.1 

Dengan bertambahnya usia, maka akan berkurang pula daya akomodasi akibat berkurangnya

elastisitas lensa sehingga lensa sukar mencembung. Keadaan berkurangnya daya akomodasi pada

usia lanjut disebut presbiopia.1 

Page 15: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 15/23

c) Ametropia

Keseimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh dataran depan dan

kelengkungan kornea dan panjangnya bola mata. Kornea mempunyai daya pembiasan sinar

terkuat dibanding bagian mata lainnya. Lensa memegang peranan membiaskan sinar terutama

pada saat melakukan akomodasi atau bila melihat benda dekat.

1

 

Panjang bola mata seseorang berbeda-beda. Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh kornea

(mendatar atau mencembung) atau adanya perubahan panjang (lebih panjang atau lebih pendek)

bola mata maka sinar normal tidak akan terfokus pada makula. Keadaan ini disebut ametropia

(anomali refraksi) yang dapat berupa miopia, hipermetropia, atau astigmatisme.1 

2.2 Miopia 

2.2.1 Definisi

Kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpaakomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina.

3Seorang penderita miopia akan

mengalami kesulitan melihat benda yang letaknya jauh, namun dapat dengan jelas melihat bendayang letaknya dekat dengan kata lain seorang penderita miopia yang tidak bisa melihat benda di

kejauhan akan melihat benda tersebut dengan lebih jelas setelah mendekatinya. Miopia pada

umumnya dimulai pada usia kanak-kanak dan memburuk secara progresif sampai dewasa pada

usia sekitar 18 sampai 21 tahun.4

Insiden miopia pada masyarakat mencapai 20% sampai 30%dari seluruh populasi masyarakat.5 Sumber lain menyatakan miopia adalah masalah gangguan

penglihatan yang paling umum di dunia. Sekitar seperempat dari penduduk dewasa di Amerika

Serikat adalah penderita miopia. Di Jepang, Singapura, dan Taiwan sepertiga sampai separopopulasi dewasanya adalahpenderita miopia. 6 

Berikut gambar ilustrasi pembentukan bayangan pada penderita miopia:7 

2.2.2 Etiologi 

Padamiopia panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu besar atau kekuatan pembiasan

media refraksi terlalu kuat.3

Miopia yang disebabkan oleh daya pembiasan yang terlalu kuatpenyebabnya mungkin terletak pada kornea (kornea yang terlalu melengkung misalnya pada:

keratokonus, keratoglobus, keratektasi) sedangkan pada lensa misalnya pada lensa yang terlalu

cembung pada katarak imatur, dislokasi lensa. Atau pada cairan mata sendiri seperti pada

diabetes melitus.8 

2.2.3 Klasifikasi 

Dikenal beberapa bentuk miopia sebagai berikut:1 

a.Miopia Refraktif 

Page 16: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 16/23

Bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti yang terjadi pada katarak intumesen dimana

lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat. Sama dengan miopia bias ataumiopia indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa yang

terlalu kuat.

b.Miopia Aksial

Miopia akibat panjangnya sumbu bola mata dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal

Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk: :1 

a.Miopia Stasioner, miopia yang menetap setelah dewasa

b.Miopia Progresif, miopia yang bertambah terus pada usia akibat bertambah panjangnyabola

mata

c.Miopia Maligna, miopia yang berjalan progresif yang dapat mengakibatkan ablasio retina dankebutaan atau sama dengan Miopia pernisiosa/ Miopia degeneratif. Miopia degeneratif atau

miopia maligna biasanya bila miopia lebih dari 6 dioptri disertai kelainan pada fundus okuli danpada panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum yang terletak pada bagian

temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.

Berdasarkan besar kelainan refraksi, dibagi: 3 

a.Miopia ringan : S -0.25 s/d S-3.00

b.Miopia sedang : S -3.25 s/d S -6.00

c.Miopia berat : S -6.25 atau lebih

Berdasarkan perjalanan klinis, dibagi: 3 

1.Miopia simpleks : dimulai pada usia 7 – 9 tahun dan akan bertambah sampai anak berhenti

tumbuh usia +/- 20 tahun

2.Miopia progresif : miopia bertambah secara cepat (+/-4.0 D / tahun)

dan sering disertai perubahan vitreo-retinal

2.2.4 Patofisiologi 

1.  Miopia aksial karena sumbu aksial mata lebih panjang dari normal

2.  Miopia kurvatura karena kurvatura atau lensa kornea lebih kuat dari normal3.  Miopia indeks karena indeks bias mata lebih tinggi dari normal

Page 17: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 17/23

Penderita miopia memiliki kelainan refraksi. Hal ini berarti sinar yang datang menuju mata

dibiaskan dengan tidak tepat sehingga menghasilkan bayangan yang tidak tepat pula. Penderitayang memiliki bola mata yang terlalu panjang atau kornea nyang terlalu melengkung

menyebabkan sinar yang masuk ke mata dibiaskan tidak tepat pada retina (di depan retina)

sehingga menyebabkan penglihatan penderita menjadi kabur. Miopia diturunkan dalam keluarga

dan sudah tampak pada masa kanak-kanak. Kadang-kadang keadaan miopia pada penderita dapatmenetap (stasioner) namun bisa juga memburuk seiring bertambahnya usia penderita.5 

2.2.5 Gejala Klinis 

a. Gejala Subyektif  

  §Seorang penderita myopia akan mengeluh penglihatan jauh kabur, sedangkan untuk 

melihat dekat tetap jelas.

  §Kadang-kadang dalam lapangan pandangannya, penderita melihat titik-titik, benang-

benang, nyamuk-nyamuk yang disebabkan oleh jaringan retina perifer yang mengalami

proses degenerasi dan terlepas ke dalam corpus vitreus.  §Padamiopia tinggi (miopia di atas 6 D), karena punctum remotum terletak lebih dekat

dari 16-17 cm dari mata, maka titik terjauh yang masih jelas terlihat olehnya ialah 16-17

cm. Ia harus berkonvergensi lebih banyak dari biasa, sehingga akan menimbulkan

astenopia oleh konvergansi yang berlebih (asthenovergens).8 

b. Gejala Obyektif  

  §Bilik mata depan dalam karena hipotrofi corpus siliaris akibat tidak dipakainya otot-otot

akomodasi.

  §Pupil lebar (midriasis) akibat tidak/ kurangnya akomodasi.

 §Pada miopia aksial kadang-kadang telihat kekeruhan badan kaca berupa vitreus floaters.

  §Pada miopia aksial dapat terlihat perubahan-perubahan pada fundus okuli, misalnya

trigoid fundus dan miotpic crescent yaitu gambaran bulan sabit yang terlihat pada polusposterior fundus miopia, yang terdapat pada daerah papil saraf optik akibat tertutupnya

sklera oleh koroid.8, 1

 

2.2.6 Pemeriksaan

2.2.6.1 Refraksi Subyektif  

Metoda ”Trial and Error” 

a. Alat 

  §Kartu Snellen 

  §Bingkai Percobaan

  §Sebuah set lensa3,9,1

 

b. Teknik 

Page 18: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 18/23

  §Penderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak6 meter

  §Pada mata dipasang bingkai percobaan

  §Satu mata ditutup dengan okluder

  §Penderita disuruh membaca kartu Snellen mulai dari huruf terbesar (teratas) dan

diteruskan sampai pada huruf terkecil yang masih bisa dibaca.

 §Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan menjadilebih baik ditambah kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat membaca huruf pada baris

terbawah sampai terbaca baris 6/6.

  §Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama.9,1

 

c. Nilai 

Bila dengan S -1.50 tajam penglihatan 6/6, kemudian dengan S -1.75 penglihatan 6/6, sedang

dengan S -2.00 penglihatan 6/7.5 maka pada keadaan ini derajat miopia mata yang diperiksa

adalah -1.50 dan kacamata dengan ukuran ini diberikan pada penderita. Pada penderita miopiaselamanya diberikan lensa sferis minus terkecil yang memberikan tajam penglihatan terbaik. 9,1 

2.2.6.2 Refraksi obyektif  

a.Retinoskopi : dengan lensa kerja / + 2.00, pemeriksa mengamati refleksi fundus yang bergerak berlawanan dengan arah gerakan retinoskopi (against movement) kemudian dikoreksi dengan

lensa sferis negatif sampai tercapai netralisasi

b.Autorefraktometer (komputer)3 

2.2.7 Penatalaksanaan 

a. Kacamata 

Koreksi dengan lensa sferis negatif terlemah yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik 3 

b. Lensa kontak 

Untuk : anisometropia

miopia tinggi3 

c.Bedah refraktif  

  §Bedah refraktif kornea : tindakan untuk mengubah kurvatura permukaan anterior kornea

(Excimer laser, operasi Lasik)

  §Bedah refraktif lensa : tindakan akstraksi lensa jernih, biasanya diikuti denganimplamantasi lensa intraokuler 3 

2.2.8 Komplikasi 

Page 19: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 19/23

1.Ablasio retina terutama pada miopia tinggi

2.Strabismus

  §Esotropia bila miopia cukup tinggi bilateral

  §Exotropia pada miopia dengan anisometropia

3.Ambliopia terutama pada miopia dan anisometropia3 

Page 20: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 20/23

3.Computer Vision Syndrome 

Khusus bagi pengguna komputer yang memang selalu melihat monitor dalam posisi

dekat dapat terjadi Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan kelainan yang tak

hanya melibatkan mata tetapi juga sistem musculoskeletal (otot dan tulang). Gejala yang dirasakan bisa berupa penglihatan kabur, ketegangan mata, iritasi mata, mata

kering, kelelahan, sakit kepala, nyeri dan pegal sekitar leher bahu, punggung dan

tulang belakang. Kelainan ini biasa mengenai karyawan yang bekerja di depan

computer 6-8 jam sehari. 

Agar terhindar dari kelainan-kelainan di atas, berikut beberapa tips yang wajib

diikuti yakni : 

1.  Jaga jarak dengan monitor televisi ataupun komputer. Jarak aman adalah 2,5

kali diagonal layar monitor 

2.  Istirahatlah saat mata anda lelah. Minimal tiap 2 jam, bisa dengan

memejamkan mata ataupun melihat jauh. Lebih baik bila dapat melihat objek

pemandangan yang hijau. Istirahat ini sebaiknya dilakukan sekitar 15-30

menit. Kondisi yang sering terjadi, saat istirahat dari layar monitor kita

 justru beralih bermain dengan handphone (HP) untuk sms atau yang lainnya.

Kondisi ini sama saja dengan mata yang tidak sedang beristirahat

3.  Jaga kelembaban ruangan agar tetap lembab dengan menyetel AC pada suhu

 yang tidak terlalu dingin, hal ini untuk menghindarkan dry eyes   atau “mata

kering”. Karena kelembaban rendah pada ruang ber AC mempermudahpenguapan lapisan air mata sehingga dapat timbul gejala-gejala mata kering

atau “dry eyes”  

4.  Atur posisi monitor komputer senyaman mungkin. Jika layar monitor terlalu

tinggi maka kita cenderung mendongakkan kepala, atau jika layar komputer

terlalu rendah kita jadi menunduk. Hindari posisi mendongak dan menunduk

ini karena akan menimbulkan gejala-gejala Computer Vision Syndrome.

Aturlah layar komputer 10-15 derajat di bawah sudut pandang mata, sehingga

anda bisa bekerja dengan nyaman 

5.  Konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung Vitamin A. Di mataterdapat organ bernama fovea makula (bintik kuning), dimana terdapat

banyak fotoreseptor yang mengandung unsur pigmen berwarna turunan

vitamin A. Sehingga makan-makanan yang banyak mengandung vitamin A

seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dapat mengurangi efek buruk dari

kebiasaan buruk kita saat berada di depan layar komputer ataupun televisi.

6.  Jenis monitor 

Page 21: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 21/23

Dengan berkembangnya teknologi, saat ini dipasaran bisa kita temukan

beberapa jenis monitor, seperti monitor berteknologi Cathode Ray Tube

(CRT), Liquid Crystal Display (LCD), dan Plasma. 

7. 1.CRT 8.  Teknologi yang diperkenalkan oleh Karl Ferdinand Braun tahun 1897 ini

menggunakan tabung sinar katoda untuk dapat menampilkan gambar di layar

monitor. Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron diarahkan menjadi

pancaran, dan pancaran ini di-defleksi  kan oleh medan magnetik  untuk

men"scan" permukaan di anode , yang sebaris dengan bahan berfosfor Ketika

elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan

timbulnya cahaya dan gambar. Resolusi gambar yang dihasilkan cukup baik dan

teknologi ini juga relatif murah bila dibandingkan dengan teknologi terbaru.

Namun karena menggunakan tabung katoda bentuknya relatif lebih besar,

radiasi elektromagnetik yang dihasilkan cukup kuat dan energi listrik yang

dibutuhkan pun lebih besar dibanding teknologi terbaru. 

9.  2.LCD 

10. Liquid Crystal Display (LCD) menggunakan Kristal cair sebagai media untuk

menghasilkan gambar. Perangkat ini menggunakan banyak sekali titik cahaya

(pixel) yang terdiri dari satu kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Titik-

titik cahaya ini tersusun didepan sumber cahaya (backlight)  atau reflektor

untuk menghasilkan gambar dan warna. Bentuk yang lebih ramping, resolusi

 yang baik, energi listrik yang lebih kecil dan radiasi magnetik yang sangat

kecil menjadikan TV LCD menjadi primadona sekitar tahun 2007 menandingi

pendahulunya TV berteknologi CRT. 

11. 3.Layar Plasma 

12. Teknologi layar plasma biasa digunakan untuk layar berukuran besar (80 cm

atau lebih). Teknologi ini menggunakan senayawa kimia fosfor seperti pada

monitor CRT, setiap titik cahaya (pixel) terdiri dari 3 fosfor( merah, biru,

hijau). Fosfor ini memancarkan cahaya ketika terkena sinar elektron.

Tampilan gambar yang terlihat sangat terang dan sudut pandang yang lebar

membuat monitor ini menjadi primadona terutama untuk monitor berlayar

lebar seperti monitor yang digunakan saat konser atau pertandingan olahraga. 

13. Monitor dan Kesehatan Mata 

14. Perubahan layar TV dan komputer dari berteknologi CRT ke TV LCD telah

mengurangi efek radiasi terhadap mata, sehingga efek negatif radiasi

elektromagnetik terhadap kesehatan mata saat ini jarang ditemukan, yang

Page 22: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 22/23

perlu mendapatkan perhatian khusus adalah faktor lamanya pajanan mata

kita dengan televisi atau komputer. 

15. Ada 3 (tiga) masalah yang paling sering muncul sebagai akibat lamanya

pajanan terhadap layar monitor televisi ataupun komputer. Kelainan-kelainan

ini juga sangat tergantung dengan kondisi kesehatan mata seseorang. Sebagaicontoh, pada kondisi mata yang sudah bermasalah seperti penderita rabun

 jauh (miopia) kelainan-kelainan ini akan semakin memperberat kelainan yang

sudah ada.

16. 1.Mata kering (dry eyes)  

17. Hal ini disebabkan penurunan refleks berkedip. Jika saat normal kita bisa

berkedip 14-20 kali permenit, maka saat sedang serius menonton televisi atau

tidak mau kehilangan moment saat main games, refleks berkedip bisa

berkurang setengahnya menjadi sekitar 6-10 kali permenit. 

18. Refleks berkedip berfungsi untuk melindungi mata dan mempertahankankelembaban, Apa yang terjadi bila refleks kedip berkurang? Mata akan

berkurang kelembabannya. Hal ini menyebabkan mata kering, mudah iritasi,

gangguan di permukaan kornea dan konjungtiva. Apalagi jika kita bekerja di

ruang ber AC dengan kondisi udara yang kering, maka kelembaban matapun

semakin berkurang akibat meningkatnya penguapan (evaporasi) lapisan air

mata di permukaan bola mata kita, ditambah dengan menurunnya produksi air

mata akibat berkurangnya mata kita berkedip. 

19. 2.Kelainan refraksi20. Kelainan refraksi adalah kelainan pada sistem optik mata dimana mata tidak

bisa fokus melihat suatu benda karena bayangan objek tidak jatuh di retina.

Kelainan refraksi yang sering diakibatkan oleh kesalahan dalam menonton TV

atau bekerja dengan komputer adalah miopisasi (kecenderungan menjadi

rabun jauh atau miopia). Hal ini ditimbulkan oleh adanya akomodasi yang

dilakukan saat melihat dekat. Saat kita melihat jauh maka mata tidak

berakomodasi, namun saat melihat dekat akan ada mekanisme autofokus yang

disebut akomodasi. Saat akomodasi otot siliaris berkontraksi, zonula zinn

(penggantung lensa mata) dalam keadaan relaksasi sehingga terjadi

pencembungan lensa mata. Akomodasi berlebihan menyebabkan spasme

(kejang) akomodasi, akibatnya akan timbul lelainan refraksi dini, terutama

pada anak yang sedang masa pertumbuhan dan memiliki bakat menderita

miopia (rabun jauh) dari salah satu atau kedua orang tuanya. Namun kelainan

 yang biasa disebut miopisasi ini tidak hanya terjadi pada usia anak-anak,

mereka yang sudah berusia dewasa juga dapat terkena, misal pada karyawan

 yang bekerja dalam waktu lama didepan komputer. Saat pemeriksaaan

Page 23: Refraksi kumpulan berita

5/12/2018 Refraksi kumpulan berita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refraksi-kumpulan-berita-55a3597fbdefb 23/23

kesehatan awal masuk kerja tidak didapatkan kelainan refraksi, namun

setahun kemudian jika diperiksa mungkin saja telah dijumpai adanya kelainan

miopia.