refraksi

6
REFRAKSI Refraksi yaitu suatu ilmu penyakit mata yang mempelajari tajam penglihat penglihatan serta cara – cara mengatasinya. MEDIA REFRAKSI : !rnea "ensa !rpus #itre!us Akomodasi yaitu $aya $ari lensa untuk meru%ah kecem%ungannya agar %ayangan jatuh retina. &etapi untuk ini ak!m!$asi mempunyai %atas tertentu unutk $apat mem'!kus %ayanga retina. Daya ak!m!$asi ini %er%e$a menurut jarak suatu %en$a. Mekanisme ak!m!$asi (ah)a lensa merupakan suatu struktur yang elastis. &e!ri ak!m!$asi a$a * macam : +. &e!ri E"M -"& *. &e!ri &S ERI/0 I. &e!ri E"M -"& 1a$a kea$aan k!ntraksi M.iliaris. Maka ch!r!i$ akan ter$!r!ng ke$epan, $e $emikian lensa mencem%ung, terutama permukaan anteri!r. Aki%atnya $aya %ia %ertam%ah. II. &e!ri &S ERI/0 1a$a k!ntraksi M. iliaris, !nula 2innia akan semakin tegang yang menye%a %agian peri'er lensa menja$i picak $an %agian sentral menja$i cem%ung. 1a$a ak!m!$asi %iasanya$isertai $engan pengecilan pupil $an 3 c!n4ergensi. (erkurangnnya $aya ak!m!$asi su$ah mulai sejak umur mu$a, tetapi nyata pa$a umur tahun. 7ntuk menam%ah $aya ak!m!$asi pa$a !rang tua $i%erikan kaca mata lensa sp 89 . al ini $ise%ut PRESBIOPHIA. ara pengukuran 4isus : +. Snellen hart Dengan mem%aca atau huru' %ila %elum ; ti$ak mengenal angka atau huru' 3 gam%ar. *. Menghitung jari -rang n!rmal $apat menghitung jari pa$a jarak <6 m. (ila mampu menghitung $alam * meter 3 4isus : *;<6. =. Dengan mengg!yang tangan -rang n!rmakl $apat melihat g!yangan tangan pa$a jarak =66 m. (i melihat g!yangan tangan $alam > atau + m 3 4isus : +;=66 5. Dengan menggunakan cahaya ; senter Apa%ila $apat melihat cahaya saja $an tahu arah cahaya 3 4isus : +;? , pr! (ila $apat melihat cahaya tapi ti$ak tahu arah $atangnya cahaya pr!yeksi 8@ . (ila pr!yeksi 8@ $ise%ut persepsi. (ila pr!yeksi illuminasi masih 89 . (erarti retina masih %aik.

Upload: annisa-sasa

Post on 04-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

REFRAKSI

Refraksi yaitu suatu ilmu penyakit mata yang mempelajari tajam penglihatan, gangguan penglihatan serta cara cara mengatasinya.

MEDIA REFRAKSI : Cornea Lensa Corpus Vitreous

Akomodasi yaitu daya dari lensa untuk merubah kecembungannya agar bayangan jatuh di retina.Tetapi untuk ini akomodasi mempunyai batas tertentu unutk dapat memfokus bayangan di retina. Daya akomodasi ini berbeda menurut jarak suatu benda.

Mekanisme akomodasi Bahwa lensa merupakan suatu struktur yang elastis. Teori akomodasi ada 2 macam :1. Teori HELMHOLTZ2. Teori TSCHERING

I. Teori HELMHOLTZ Pada keadaan kontraksi M.Ciliaris. Maka choroid akan terdorong kedepan, dengan demikian lensa mencembung, terutama permukaan anterior. Akibatnya daya bias lensa bertambah.

II. Teori TSCHERINGPada kontraksi M. Ciliaris, Zonula zinnia akan semakin tegang yang menyebabkan bagian perifer lensa menjadi picak dan bagian sentral menjadi cembung.

Pada akomodasi biasanya disertai dengan pengecilan pupil dan convergensi. Berkurangnnya daya akomodasi sudah mulai sejak umur muda, tetapi nyata pada umur 40 tahun. Untuk menambah daya akomodasi pada orang tua diberikan kaca mata lensa spheris (+). Hal ini disebut PRESBIOPHIA.

Cara pengukuran visus :1. Snellen ChartDengan membaca atau huruf bila belum / tidak mengenal angka atau huruf gambar.2. Menghitung jariOrang normal dapat menghitung jari pada jarak 60 m. Bila mampu menghitung jari dalam 2 meter visus : 2/60.3. Dengan menggoyang tanganOrang normakl dapat melihat goyangan tangan pada jarak 300 m. Bila mampu melihat goyangan tangan dalam atau 1 m visus : 1/3004. Dengan menggunakan cahaya / senterApabila dapat melihat cahaya saja dan tahu arah cahaya visus : 1/~ , proyeksi (+).Bila dapat melihat cahaya tapi tidak tahu arah datangnya cahaya visus : 1/~ proyeksi (-).Bila proyeksi (-) disebut persepsi.Bila proyeksi illuminasi masih (+). Berarti retina masih baik.KELAINAN REFRAKSI

Mata normal disebut : Emmetrop.Kelainan refraksi (Ammetrop) :1. Myophia2. Hypermetrophia 3. Astigmatisma

Emmetrop : Sinar sinar sejajar dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi), sinar-sinar yang masuk kemata akan difokuskan ke retina.

I. MYOPHIAMerupakan kelainan refraksi dimana pada keadaan istirahat (tanpa akomodasi) sinar-sinar sejajar difokuskan di depan retina.Etiologi : Oleh karena lebih panjangnya axis (jarak) Anteroposterior dari mata (M. Axialis). Oleh karena bertambahnya daya refraksi dari lensa pada katarak stadium II. Oleh karena bertambahnya daya refraksi dari kornea yaitu pada kornea yang berbentuk cembung (keratoconus) Oleh karena bertambahnya daya refraksi dari vitreous yaitu pada DM. Dimana kadar gula darah pada vitreous daya refraksi (M. Index bias) Herediter

Pembagian Myophia

A. Berdasarkan penyebab : M. Axialis anterior posterior >> M. Curvature bentuk kornea lebih cembung M. Index bias vitreous kental pada DMB. Berdasarkan klinis : M. Simplex (stationer) M. Progresife patologi funduscopy M. Cressent M. Maligna C. Berdasarkan berat ringannya : M. Ringan : Sangat ringan COR < 1 D Ringan COR 1-3 D M. Sedang : COR 3-6 D M. Tinggi : COR 6-10 M. Sangat tinggi : COR > 10 D

M. Simplex Sering pada umur muda, stationer(menetap) Tidak disertai kelainan fundus dan bersifat ringan (tidak dijumpai myopic cressent)

M. Progresif Keadaan myopia terus bertambah s/d umur 25 tahun atau lebih, sehingga dapat terjadi myopia berat dan dapat terjadi perubahan pada choroid dan bagian lain dari mata, dan mengakibatkan gangguan visus yang hebat.

M. Maligna Sudah mengalami kerusakan pada gambaran funduscopy Myopic Degeneration.

Untuk penanganannya dapat dikoreksi : lensa spheris (-).

II. HYPERMETROPIAAdalah kelainan refraksi dimana dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) sinar sinar akan jatuh difokuskan dibelakang retina.Etiologi : Lebih pendeknya sumbu anteroposterior mata. Kurangnya kecembungan kornea. Tidak adanya lensa (Afikakia Lentis) Luxatio lentia (pada bagian yang tidak ada lensa hypermetrop ) Herediter

Hypermetrop ada 3 macam :A. Hypermetrop manifest Dapat kita tentukan dengan lensa spheris yang tertinggi tanpa menghilangkan akomodasi lebih dahulu. Dimana dengan lensa (+) yang terkuat ini sipenderita dapat melihat dengan jelas.Hypermetrop manifest ini dapat bersifat fakultatif yaitu bila dapat diatasi dengan akomodasi yang kuat.Hypermetrop absolute bila tidak dapat diatasi dengan akomodasi yang kuat.

B. Hypermetrop totalisBerbeda dengan hypermetrop manifest, disini terlebih dahulu (sebelum diukur) dihilangkan akomodasi (keadaan istirahat)

C. Hypermetrop laten Adalah perbedaan antara hypermetrop totalis dengan hypermetrop manifest.Contoh :Visus 6/12 dikoreksi S+1 6/6 (akomodasi (+) ). Artinya : Hypermetrop Manifest + 1,00 DKemudian diberi cyclopegi (SA 1%) akomodasi hilang visus menjadi 6/36 dikoreksi SP +2,50 D. Artinya total hypermetrop 2,50 D.Jadi hypermetrop laten :H. Total H. Laten = +2,50 D - +1,00 D = + 1,50 D

Gejala hypermeteropia :1. Keluhan : Penglihatan jauh berkurang Mata mudah lelah Bila membaca/menulis mata/kepala terasa sakit Lacrimasi Fotofobia Perasaan panas pada mata Mata mengantuk2. Pemeriksaan COA dangkal (kornea lebih ceper). Pupil agak mengecil. Funduscopy : Fundus hiperemis Papil kecil

Pada anak-anak hipermetropia sering disertai strabismus konfergen, tapi dengan pertumbuhan dari tubuh maka menjadi Emmetrophia.Pada orang dewasa hipermetrophia menetap pad usia >50 tahun dan cenderung unutk bertambah lagi. Mata hipermetrop sebagai factor predisposisi untuk : Strabismus konfergen Glaucoma Untuk mengatasi hipermetrop diberi koreksi dengan lensa spheris +.

III. ASTIGMATISMAAdalah kelainan refraksi, dimana sinar-sinar sejajar tidak difokus pada suatu titik.Disebabkan adanya meridian yang berbeda-beda, sehingga kita dapat perbedaan dari daya refraksi.

Astigmatisma dapat dibedakan :1. Astigmatisma regular2. Astigmatisma irreguler

A. Astigmatisma regularSuatu astigmatisma dimana tiap-tiap meridian mempunyai daya refraksi yang sama, tetapi berbeda dengan yang lainnya.

B. Astigmatisma iregulerSuatu astigmatisma dimana pad satu meridian didapat banyak perbedaan-perbedaan daya refraksi, disamping adanya perbedaan-perbedaan pada meridian lainnya.

Etiologi : Adanya perubahan lingkungan kornea dengan atau tanpa adanya pemendekan/pemanjangan arah sinar anteroposterior dari bola mata. Adanya gangguan kecembungan dari lensa (yang terbanyak adalah gangguan pada kornea). Astigmatisma yang lentikuler ini biasanya akan di netralisir oleh kornea. Astigmatisma ini sering/biasanya bersifat congenital/herediter.Astigmatisma aquisita (yang diperdapat) biasanya terjadi oleh karena penebalan kornea, akibat peradangan luka-luka operasi, ptherygium

A. Astigmatisma regular : Simple/simplex Compound Mixed

i. Astigmatisma regular simplexMerupakan suatu astigmatisma regular, dimana pada satu meridian refraksi emmetrop, sedang pada bagian lain hypermetrop ataupun myopia (Hyp. Astigmatisma, myop Astigmatisma )

ii. Astigmatisma regular compoundDimana pada kedua meridian yang vertical maupun horizontal didapati refraksi myopia, hypermetropia tetapi dengan derajat yang berbeda (compound hyp.astigmatisma, compound mypo astigmatisma)

iii. Astigmatisma regular mixedDijumpai satu meridian bersifat myop sedang meridian lain bersifat hypermetropia. Pada astigmatisma yang sedang dan berat dijumpai gangguan visus baik untuk melihat jauh atau melihat dekat, dan sering mengalami keluhan Asthenopia.

Penanganan dikoreksi dengan lensa cylindris +/- yang penting adalah menentukan arah sinarnya.

B. Astigmatisma irregularPenyebab : Perubahan-perubahan pada cornea seperti cicatrix oleh karena : Ulcus cornea Ptherigium luas ke tengah Keratoconus Dislocatio lentis

PRESBIOPIASuatu perubahan yang fisioligis oleh karena berkurangnya daya akomodasi pada usia 40 tahun keatas, yang disebabkan oleh :1. Berkuirangnya daya elastisitas lensa.2. Melemahnya M. Cyliaris.

Keluhan : Kabur melihat dekat : membaca menjahit, dll. Mata mudah lelah (asthenopia)

Penanganan :Koreksi dengan kaca mat abaca : spheris + tergantung usia : 40 tahun KMB SP +1,00 45 tahun KMB SP +1,50 50 tahun KMB SP +2,00 55 tahun KMB SP +2,50 60 tahun KMB SP +3,00

ASTHENOPIAMerupakan kumpulan keluhan yang timbul oleh karena lelahnya M. Cyliaris dan M.Ekstra ocular lainnya.Keluhan : Perasaan sakit sekitar mata dan sakit kepala. Mata mudah lelah untuk melihat dekat. Adanya vertigo, nanar, migren.

Penyebab :1. Asthenopia akomodatif Oleh karena kelainan refraksi ringan yang tidak dikoreksi (hypermetropia, myopia, astigmatisma).

2. Asthenopia muskularisOleh karena melemahnya otot-otot penggerak bola mata.

3. Asthenopia neurasthenia Pada penyakit kronis dengan keadaan umum jelek.