reformulasi informed consent berbasis keadilan … · kesehatan serta masyarakat sebagaimana...
TRANSCRIPT
- 1 -
REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL
DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN
UNTUK PELAYANAN KESEHATAN
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Kesehatan
Disusun Oleh :
Aryoko Abdurrachman
NIM. S301602001
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
i
REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL
DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN
UNTUK PELAYANAN KESEHATAN
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Kesehatan
Disusun Oleh :
Aryoko Abdurrachman
NIM. S301602001
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
iv
PERNYATAAN
Nama : Aryoko Abdurrachman
NIM : S301602001
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul
“REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL
DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK PELAYANAN
KESEHATAN” adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya
saya dalam tesis ini di beri tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut di atas tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan
gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keasilan
tesis saya, dengan ini saya bersedia dipublikasi website Program Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juli 2017
Yang membuat pernyataan
Aryoko Abdurrachman
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta Inayah-Nya dan memberikan kemudahan bagi
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL
DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK PELAYANAN
KESEHATAN” Tesis ini disusun dan diajukan untuk melengkapi persyaratan guna
meraih gelar Magister Pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tesis ini dapat selesai berkat bantuan para pihak, untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, atas nikmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Furqon selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H., M.H selaku Kepala Program Studi Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Ibu Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M selaku
pembimbing tesis penulis yang senantiasa memberikan pengarahan, ilmu, dan
bimbingan kepada penulis dengan tulus.
7. Bapak Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum selaku pembimbing tesis penulis yang selain
memberikan, pengarahan, ilmu, dan bimbingan kepada penulis, juga selalu
vi
memberikan motivasi, semangat, dukungan dan ikut bekerja keras demi
membantu penulis untuk menyelesaikan tesis penulis layaknya keluarga sendiri.
8. Keluargaku tercinta, ayah ku Alm. Bapak Sucipto Jadmiko. Mamah ku, Ibu
Enggar Angkasawati, yang selalu memberikan kasih sayang dan segala harapan
yang ditujukan kepadaku. Kakak ku, Amalia Heny Cita Wati yang selalu
mendukungku dan memberikan nasihatnya kepadaku. Serta seluruh keluarga
yang memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya.
9. Sahabat-sahabatku, Calvin, Dila, Alan, Pak Sigit, Ibu Wisnu, Mbak Rachma, dll.
10. Teman-teman dekatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang selalu
membuatku bahagia.
11. Teman-teman seperjuangan jurusan Hukum Kesehatan Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
12. Serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2017
Penulis
vii
MOTTO
“Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan,
Keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian,
Keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih”.
(Lao Tse)
“Yakin Usaha Sampai”.
(HMI)
PERSEMBAHAN
Penulisan hukum ( tesis ) ini Penulis persembahkan untuk :
1. Allah SWT, Pemilik Semesta Alam, yang senantiasa memberikan kedamaian
dalam kehidupan
2. Keluarga kecil tercinta yang telah mengasihi dan menyertai selama ini, Mamah
dan Kakak ku
3. Teman-teman Magister Konsentrasi Hukum Kesehatan
4. Teman-teman berproses ku di Himpunan Mahasiswa Islam
5. Almamater Fakultas Hukum UNS
viii
ABSTRAK
Penelitian ini membahas kebutuhan reformulasi Informed Consent berbasis
keadilan sosial dalam hubungan dokter dan pasien. Kebutuhan beranjak dari absennya
keadilan pada aktualisasi Informed Consent. Peraturan perundang-undangan yang
relevan belum berpijak kepada keadilan tersebut. Disharmoni antar peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang Informed Consent menimbulkan
kerancuan penerapan Informed Consent dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang berkeadilan.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat preskiptif dengan
pendekatan undang-undang, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual. Teknik
pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi pustaka. Teknik analisis
bahan hukum menggunakan metode deduksi.
Berdasarkan hasil penelitian Nampak bahwa aktualisasi Informed Consent
belum berbasis keadilan sosial yang disebabkan oleh 3 (tiga) hal sebagai berikut:
Pertama, pengistilahan hukum Informed Consent yang tidak konsisten. Kedua,
kewenangan dalam memberikan tindakan medis pada pasien tidak hanya oleh dokter
atau dokter gigi tetapi juga tenaga kesehatan lainnya. Ketiga, ketercukupan
pengetahuan, idealita komunikasi, dan kesetaraan informasi pada Informed Consent
belum terbangun. Untuk mewujudkan Informed Consent berbasis keadilan sosial
mensyaratkan peninjauan undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran sebagai undang-undang yang mengatur hubungan dokter dengan pasien.
Dalam Pasal 2 undang-undang a quo rumusannya diubah menjadi “Praktik
kedokteran didasarkan pada asas (i) Keadilan Sosial; (ii) Kesetaraan; (iii)
Kemanfaatan; (iv) Kemanusiaan; dan (v) Perlindungan dan keselamatan pasien.”
Penelitian ini merekomendasikan pemahaman kekhususan kontrak hubungan
dokter dan pasien oleh pembentuk undang-undang, pelaku penyelenggara pelayanan
kesehatan serta masyarakat sebagaimana dilandaskan pada unsur norma, etis, dan
estetis sehingga keadilan sosial mampu dijadikan dasar pelaksanaan Informed
Consent dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Selain itu perlu juga dilakukan
peninjauan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
untuk mengakomodir gagasan Informed Consent berbasis keadilan sosial dalam
hubungan dokter dan pasien untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Kata kunci: dokter, keadilan sosial, informed consent, pasien.
ix
ABSTRACT
This research discusses informed consent reform based on social justice in
physician and patient relationships. The necessary begins from the absence of justice
in the actualization of Informed Consent. Relevant legislation is not based on justice.
Disharmony between regulations of Informed Consent leads to confusion of the
Informed Consent application in the performance of equitable health services.
This research is a presciptive legal research with approach of law, case
approach, and conceptual approach. The technique of collecting legal materials in
this research is literature study. The technique of analysis of legal materials used by
researchers is the method of deduction.
Based on this research concludes that the actualization of Informed Consent is
not based on social justice which can be shown through 3 (three) things as follows:
First, the inconsistent terminology of Informed Consent. Second, the authority in
providing medical treatment to the patient is not only physician but also another
medical profession. Third, adequacy of knowledge, ideality of communication, and
equality of information on Informed Consent is not constructed yet. To realize
Informed Consent based on social justice requires the review of Law No. 29 of 2004
on Medical Practice as a law that regulates physicians relationship with patients. In
Article 2 of the a quo law the formula is changed to be"Medical Practice is based on
the principle of (i) Social Justice; (Ii) Equality; (Iii) Utilization; (Iv) Humanity; And
(v) Protection and patient safety. "
This research reccomended the necessary to understand the specificity of the
contract of physician and patient relationship by lawmakers, actors of health service
providers and the community as based on the norm, ethical, and aesthetic elements so
that social justice can be used as the basis of the implementation of Informed Consent
in the provision of health services. In addition, there should also be a review of Law
No. 29 of 2004 on Medical Practice to accommodate the idea of Informed Consent
based on social justice in the relationship of physicians and patients for the
performance of health services.
Keywords: informed consent, patient, physician, social justice.
x
Daftar Isi
Halaman Judul .............................................. i
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan
Kata Pengantar
Motto Dan Persembahan
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
..............................................
…………………………......
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
.........................................
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Peneitian
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
1
1
10
10
10
BAB II
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pelayanan Kesehatan
B. Tinjauan Informed Consent
C. Teori Keadilan
D. Penelitian Yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sifat Penelitian
C. Pendekatan Penelitian
D. Jenis Dan Sumber Bahan
Hukum
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
12
12
13
16
25
35
37
37
37
37
39
xi
BAB IV
E. Teknik Pengumpulan Bahan
Hukum
F. Teknik Analisis Bahan Hukum
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Analisis Nilai Keadilan Sosial
Informed Consent Melalui
Peraturan Perundang-
Undangan Dan Putusan
Pengadilan Yang Relevan
1. Perspektif Peraturan
Perundang-Undangan Yang
Relevan
2. Perspektif Putusan
Pengadilan
B. Reformulasi Hukum Yang
Perlu Dilakukan Untuk
Mewujudkan Informed
Consent Yang Berbasis
Keadilan Sosial
1. Menegaskan Keadilan
Berkontrak Dalam Informed
Consent Dokter Dengan
Pasien
2. Landasan Reformulasi
Informed Consent Berbasis
Keadilan Sosial
3. Prinsip Dan Konsekuensi
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
…………………………......
……………………………..
……………………………..
……………………………..
……………………………..
41
41
42
42
42
54
73
73
81