reflex bayi
DESCRIPTION
tugas reproTRANSCRIPT
TUGAS MANDIRI
“NEUROLOGICAL REFLEXES OF NEWBORN”
OLEH :
KARTIKA PUSPA AYU P
115070200131013
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
REFLEKS PRIMITIF PADA BAYI
Bayi memilki reflek saat lahir yang membantunya untuk menyusuaikan diri hidup
diluar rahim. Salah satu yang terpenting adlah reflek menghisap. Ketika bibir tersentuh, bayi
akan langsung melakukan gerakan menghisap menyentuh mulut-mulut langit bayi. Semakin
mengintensifkan reflek hisapan . Jika ibu menyentuh pipi bayi dia akan menghadap ke arah
itu dan membuka mulutnya untuk menghisap itu disebut reflek dasar. Reflek menghisap dan
dasar bekerjasama menyentuh bayi menyusui pada ibunya sejak lahir.Refleks menarik lain
disebut reflek moro atau reflek kejut. Jika bayi tiba-tiba mendengar suara keras atau
diangkat dengan kasar, dia akan terkejut dan mengayunkan kedua tanganya dengan cepat
kemungkinan anda akan melihat reflek menggenggam. Bayi akan langsung menyambar dan
menggenggam dengan erat benda seperti jari atau benda serupa kekuatan genggaman BBL
luar biasa kuat .
Pada awalnya sebagian besar gerakan bayi dipicu oleh refleks, gerakan naluriah
sebagai tanggapan terhadap rangsangan. Banyak gerakan refleks yang penting bagi
kehidupan, seperti refleks pernafasan, proses otomatis pengosongan kandung kemih, serta
refleks usus besar dan rasa lapar untuk meminta makanan. Saat tumbuh dan berkembang,
sebagian besar tingkah laku bayi mulai dapatdikendalikan, dan tidak lagi merupakan gerakan
refleks. Refleks yang dilakukan bayi bersifat spontan, sebagai respons otomatis terhadap
rangsangan dari luar atau dalam. Gerak refleks merupakan blok bangunan kecerdasan dan
dasar dari koordinasi fisik. Beberapa gerak refleks tersebut antara lain muntah/tersedak dan
berkedip, merenggut dan berjalan, bersembunyi dan hanyaakan muncul kembali sebagai
perilaku terkendali yang disadari.
Refleks Pada Bayi Yang Harus Dikenali Sejak Lahir
1. Refleks menghisap (sucking reflex)
Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika Anda menyentuhkan puting susu
ke ujung mulut bayi. Refleks menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir secara
otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap
memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka
mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap adalah refleks yang sangat
penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan.
Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda. Sebagian bayi yang baru
lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu, sementara bayi
bayi lain tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka kenyang.
Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu beberapa minggu untuk
mengembangkan suatu gaya menghisap yang dikoordinasikan dengan cara ibu
memegang bayi, cara susu keluar dari botol atau payudara, serta dengan kecepatan dan
temperamen bayi waktu menghisap.
Refleks menghisap adalah suatu contoh refleks yang muncul saat lahir dan
kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi. Kebanyakan bayi yang baru lahir
memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengembangkan suatu gaya menghisap
yang dikoordinasikan dengan cara ibu memegang bayi, cara susu keluar dari botol atau
payudara, serta dengan kecepatan dan temperamen bayi waktu menghisap. Ada dua
tahapan dari reflek ini, yaitu:
Tahap expression : dilakukan pada saat puting susu diletakkan diantara
bibir bayi dan disentuhkan di permukaan langit-langitnya. Bayi akan secara
langsung menekan (mengenyot) puting dengan menggunakan lidah dan
langit-langitnya untuk mengeluarkan air susunya.
Tahap milking : saat lidah bergerak dari areola menuju puting, mendorong
air susu dari payudara ibu untuk ditelan oleh bayi.
2. Refleks mencari (rooting reflex)
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian
pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks
menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari
adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui
yang baru lahir, karena dengan begitu dia dapat menemukan susu ibu untuk
memperoleh makanan.
Rooting Reflex
3. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)
Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-
benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang normal – hilang setelah 3-4
bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk
kepadanya. Reflek menggenggam tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi.
Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika,
refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih
spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual. Misalnya, ketika bayi melihat
suatu gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia akan meraih dan mencoba
menggenggamnya. Ketika perkembangan motoriknya semakin lancar, bayi akan
menggenggam benda benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda
benda tersebut.
Reflex Memegang/Palmar Grasp Reflex
4. Refleks Extrusion
Bila lidah disentuh/ditekan bayi akan mendorong lidah ke luar. Cara mengetahui
respon ini dengan menyentuh lidah dengan ujung spatel-lidah atau sendok. Normalnya
lidah akan ekstensi (menjulur) ke arah luar bila disentuh (dengan jari, puting atau benda
lain), dijumpai pada usia 4 bulan. Ekstensi lidah yang persisten menunjukkan adanya
sindrom down. Ekstrusi lidah secara kontinu atau menjulurkan lidah yang berulang-ulang
terjadi pada kelainan sistem saraf pusat dan kejang. Muncul pada saat lahir atau pada
usia 4 bulan dan menghilang seiring pertumbuhan/pertambahan usia bayi
5. Refleks leher (tonic neck reflex)
Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi
ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi. Ketika kepala bayi berpaling ke sisi yang
berlawanan, maka bayi akan memperpanjang lengan dan kakinya ke sisi tersebut dan
meregangkan lengan serta kakinya ke sisi yang berlawanan seperti posisi pemain anggar.
Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang
pada sekitar usia lima bulan. Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada sisi
tersebut akan lurus dan lengan yang berlawananakan menekuk (kadang-kadang
pergerakan akan sangat halus atau lemah).Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk
melakukan posisi ini atau jika reflek initerus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi
dimungkinkan mengalamigangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian,
reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang
akanmenyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.
.
6. Refleks moro (moro reflex)
Releks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi
akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu
melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan
tangan dan kakinya. Refleks ini berbeda dengan refleks lainnya yang termasuk dalam
ketegori gerakan motor. Refleks moro adalah peninggalan nenek moyang primate kita
dan refleks ini merupakan upaya untuk mempertahankan hidup. Refleks ini merupakan
keadaan yang normal bagi semua bayi yang baru lahir, juga cenderung menghilang pada
usia 3 hingga 4 bulan. Sentuhan yang lembut pada setiap bagian tubuh bayi akan
menenangkan bayi yang sempat terkejut.
Memegang lengan bayi yang dilenturkan pada bahu akan menenangkan bayi.
Menurut para ahli, refleks moro ini termasuk reaksi emosional yang timbul dari
kemauan atau kesadaran bayi dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yg
singkat. Refleks moro ini timbul ketika bayi dikejutkan secara tiba-tiba atau mendengar
suara yang keras. Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan punggungnya
dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut,
kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi yang berlangsung sesaat ini pada
umumnya diiringi dengan tangisan yang keras.
Pengujian :
Bayi dibaringkan terlentang, kemudian diposisikan setengah duduk dan
disanggah oleh kedua telapak tangan pemeriksa, secara tiba-tiba tapi hati-hati kepala
bayi dijatuhkan 30 – 45o (merubah posisi badan anak secara mendadak).
Refleks moro juga dapat ditimbulkan dengan menimbulkan suara keras secara
mendadak ataupun dengan menepuk tempat tidur bayi secara mendadak.
Refleks moro dikatakan positif bila terjadi abduksi-esktensi ke-empat
ekstremitas dan pengembangan jari-jari, kecuali pada falangs distal jari
telunjuk dan ibu jari yang dalam keadaan fleksi. Gerakan itu segera diikuti
oleh adduksi-fleksi ke-empat ekstremitas.
Refleks moro asimetri menunjukkan adanya gangguan sistem
neuromuskular, antara lain pleksus brakhialis. Apabila asimetri terjadi pada
tangan dan kaki kita harus mencurigai adanya hemiparesis Selain itu, perlu
dipertimbangkan bahwa nyeri yang hebat akibat fraktur klavikula atau
humerus juga dapat memberikan hasil refleks moro asimetri.
7. Refleks berjalan dan melangkah (stepping)
Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak
kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akanmelihat refleks
berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jikatulang keringnya
menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat kakinya sepertiakan melangkahi benda
tersebut. Refleks berjalan ini akan hilang dan berbedadengan gerakan berjalan normal,
yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap
sekitar 2 bulan.
Pengujian :
Bayi dipegang pada daerah thoraks dengan kedua tangan pemeriksa. Kemudian
pemeriksa mendaratkan bayi dalam posisi berdiri di atas tempat periksa. Pada bayi
berusia kurang dari 3 bulan, salah satu kaki yang menyentuh alas tampat periksa akan
berjingkat sedangkan pada yang berusia lebih dari 3 bulan akan menapakkan kakinya.
Kemudian diikuti oleh kaki lainnya dan kaki yang sudah menyentuh alas periksa akan
berekstensi seolah-olah melangkah untuk melakukan gerakan berjalan secara otomatis.
Refleks berjalan tidak dijumpai ataunegatif pada penderita cerebral palsy, mental
retardasi, hipotoni, hipertoni dan keadaan dimana fungsi SSP tertekan.
8. Refleks Crawling
Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, sang bayi akan
membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah
tubuhnya. Reflek melangkah akan mengawali gerakan merangkak pada bayi.
Merangkak merupakan gerakan yang rumit bagi bayi karena memerlukan tenaga dan
keseimbangan. Merangkak baru dapat dilakukan jika otot-otot untuk mengangkat
kepala sudah kuat dan mampu menopang berat badan dalam keadaan tangan
menelungkup di bawah perut. Merangkak baru dapat dilakukan bayi pada usia 8
bulan.
Namun, ada kemungkinan beberapa bayi tidak ernah belajar merangkak,
tetapi hanya belajar duduk, berdir, dan akhirnya berjalan. Kemampuan bayi untuk
dapat merangkak semakin sempurna dengan bertambahnya usia. Berikut ini
diuraikan tentang tahap-tahap kemampuan bayi untuk dapat merangkak secara
sempurna. Pada usia 9 bulan, bayi mulai dapat merayap. Pada usia 10 bulan, bayi
mampu mengayunkan tangan dan lututnya. Kondisi seperti ini merupakan gerakan
awal untuk merangkak maju. Pada usia 11 bulan, bayi mulai mampu merangkak
dengan kedua tangan dan kedua kakinya.Pada usia 12 bulan, bayi sudah mampu
merangkak secara sempurna. Refleks ini muncul pada saat lahir dan hilang usia 6
minggu.
9. Babinski Reflex
Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian
bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal.. Reflek ini ditunjukkan
pada saat bagian samping telapak kaki digosok, dan menyebabkan jari-jari kaki
menyebar dan jempol kaki ekstensi. Reflek disebabkan oleh kurangnya myelinasi traktus
corticospinal pada bayi. Reflek babinsky juga merupakan tanda abnormalitas saraf
seperti lesi neuromotorik atas pada orang dewasa. Reflek babinsky muncul sejak lahir
dan berlangsung hingga kira-kira dua tahun. Bila masih terdapat pengembangan jari kaki
dorsofleksi setelah usia 2 tahun, hal ini menunjukkan adanya lesi ekstrapiramidal.
10. Refleks Blinking
Bayi akan mengedipkan mata/menutup matanya bila ada cahaya, hembusan
udara atau pengetukan batang hidung saat mata bayi terbuka. Bayi berkedip pada
pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea,
harus menetapkan sepanjang hidup. Bayi akan berkedip bila dilakukan 4 sampai 5 kali
ketukan pertama pada batang hidung. Jika bayi terus berkedip menandakan
kemungkinan gangguan neurologis. Jika reflek ini tidak ada maka menunjukkan adanya
kerusakan pada saraf cranial. Reflek ini muncul sejak lahir dan pola perkembangannya
menetap (permanen)/sepanjang hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Suriadi. 2010. Asuhan keperawatan pada anak edisi 2. Jakarta
Bobak. 2002. Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4. Jakarta : EGC
Potter dan perry. 2002. Fundamental keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC
Engel, Joyce. 2009. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatrik Edisi 4. Jakarta : EGC
Dr. Rr. Danis Widyastuti., Dr. Rr. Retno Widyani, MS. 2006. Panduan Perkembangan
Anak 0-1 Tahun. Jakarta : Niaga Swadaya
Prawirohardjo, sarwono. 2007. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Maryunani, Anik. 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta: Trans Info
Media.