referensi contoh soal

22
Tugas kelompo 1, Sebuah bangunan gedung di Purwokerto seperti gambar di atas Jarak portal arah X = 4m dan jarak portal arah Y = 6m. Tinggi tingkat lantai 2 sampai pondasi = 6m, dan Tinggi tingkat lantai 2 dan lantai 3 dan lantai 4 (atap) masing-masing = 4m. Konfigurasi Struktur § Mutu beton : fc’ = 20 MPa = 250 kg/cm2, berat jenis beton = 2,4 ton/m 3 , modulus elastisitas beton : Ec = 210000 kg/cm 2 dan angka poisson = 0,2. § Mutu tulangan : fy = 240 MPa = 3000 kg/cm2 . Pembebanan Struktur Hitung sesuai dengan peraturan BEBAN-SNI Kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis : Kombinasi Pembebanan Tetap : Ut = 1,2D + 1,6L Kombinasi Pembebanan Sementara1 : U1 = 1,2D + 0,5L +1,0(I/R)Ex + 0,3(I/R)Ey Kombinasi Pembebanan Sementara2 : U2 = 1,2D + 0,5L + 0,3(I/R)Ex + 1,0(I/R)Ey Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa. HITUNGLAH : 1. Dimensi balok, kolom dan plat-nya 2. Analisis gempa dengan metode : a. Statik ekivalen artinya metode terjadinya sendi plastis dengan SAP2000 b. PUSHover yang disediakan oleh SAP2000

Upload: radenmaxx

Post on 23-Oct-2015

207 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referensi Contoh Soal

Tugas kelompo 1,

Sebuah bangunan gedung di Purwokerto seperti gambar di atasJarak portal arah X = 4m dan jarak portal arah Y = 6m. Tinggi tingkat lantai 2 sampai pondasi = 6m, dan Tinggi tingkat lantai 2 dan lantai 3 dan lantai 4 (atap) masing-masing = 4m.

Konfigurasi Struktur § Mutu beton : fc’ = 20 MPa = 250 kg/cm2, berat jenis beton = 2,4 ton/m3, modulus elastisitas beton :

Ec = 210000 kg/cm2 dan angka poisson = 0,2. § Mutu tulangan : fy = 240 MPa = 3000 kg/cm2

.Pembebanan Struktur

Hitung sesuai dengan peraturan BEBAN-SNIKombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis :

Kombinasi Pembebanan Tetap : Ut = 1,2D + 1,6L Kombinasi Pembebanan Sementara1 : U1 = 1,2D + 0,5L +1,0(I/R)Ex + 0,3(I/R)Ey Kombinasi Pembebanan Sementara2 : U2 = 1,2D + 0,5L + 0,3(I/R)Ex + 1,0(I/R)Ey

Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa.

HITUNGLAH :1. Dimensi balok, kolom dan plat-nya2. Analisis gempa dengan metode :

a. Statik ekivalen artinya metode terjadinya sendi plastis dengan SAP2000b. PUSHover yang disediakan oleh SAP2000

Page 2: Referensi Contoh Soal

Tugas kelompok-2

Dua buah bangunan gedung di Bekasi seperti gambar di atas , dimana BAGIAN yang diarsir adalah bangunan aula dan bangunan perpustakaan

Jarak portal arah X = 4m dan jarak portal arah Y = 7 m. Tinggi tingkat lantai 2 sampai pondasi = 6 m, dan Tinggi tingkat lantai 2 dan lantai 3 dan lantai 4 (atap) masing-masing = 4m.

Konfigurasi Struktur § Mutu beton : fc’ = 20 MPa = 250 kg/cm2, berat jenis beton = 2,4 ton/m3, modulus elastisitas beton : Ec

= 210000 kg/cm2 dan angka poisson = 0,2. § Mutu tulangan : fy = 400 MPa = 4000 kg/cm2 dan mutu tulangan geser sengkang : fy = 240 MPa

Pembebanan Struktur Sesuai dengan SNI tentang Pembebanan Bangunan Indonesia. § Koefisien reduksi dari beban hidup untuk perhitungan beban gempa = 0,30

Kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis : § Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L § Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L +1,0(I/R)Ex + 0,3(I/R)Ey § Kombinasi Pembebanan Sementara: U = 1,2D + 0,5L + 0,3(I/R)Ex + 1,0(I/R)Ey

Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa.

PERTANYAAN :1. Hitung dimensi balok, kolom dan plat serta penulangan, jika2. Hitung perbedaan dimensi keduanya karena pengaruh gempa.

Page 3: Referensi Contoh Soal

Tugas kelompok-3

Dua buah bangunan gedung di Bekasi seperti gambar di atas , dimana BAGIAN yang diarsir adalah bangunan aula dan bangunan perpustakaan

Jarak portal arah X = 4m dan jarak portal arah Y = 6 m. Tinggi tingkat lantai 2 sampai pondasi = 4 m, dan Tinggi tingkat lantai 2 dan lantai 3 dan lantai 4 (atap) masing-masing = 4m.

Konfigurasi Struktur § Mutu beton : fc’ = 20 MPa = 250 kg/cm2, berat jenis beton = 2,4 ton/m3, modulus elastisitas beton : Ec

= 210000 kg/cm2 dan angka poisson = 0,2. § Mutu tulangan : fy = 400 MPa = 4000 kg/cm2 dan mutu tulangan geser sengkang : fy = 240 MPa

Pembebanan Struktur Sesuai dengan SNI tentang Pembebanan Bangunan Indonesia. § Koefisien reduksi dari beban hidup untuk perhitungan beban gempa = 0,30

Kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis : § Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L § Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L +1,0(I/R)Ex + 0,3(I/R)Ey § Kombinasi Pembebanan Sementara: U = 1,2D + 0,5L + 0,3(I/R)Ex + 1,0(I/R)Ey

Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa.

PERTANYAAN :1. Hitung dimensi balok, kolom dan plat serta penulangan, jika

a. Fondasi pada tanah lunakb. Fondasi pada tanah keras

Page 4: Referensi Contoh Soal

Tugas kelompok-4Terjadinya korosi pada suatu bangunan mempengaruhi masa layan bangunan tersebut, karena kinerja komponen struktur bangunan menurun. Guna mencapai umur bangunan sesuai dengan rencana diperlukan pemeliharaan bangunan dan perawatan bangunan secara terus menerus (Persyaratan Teknis bangunan Gedung, Departemen Kimpraswil, 1996).

Dari hasil penelitian penurunan diameter besi akibat korosi disajikan persamaan berikut :

dengan : C = tebal selimut beton (mm) r = kecepatan netralisasi (mm/tahun05) t = waktu (tahun)DO2 adalah koefisien difusi gas O2 (mm2/tahun), CO2 adalah konsentrasi gas O2 di permukaan beton (0,0000222 mg/mm3).

Berikut adalah Banguan di daerah Cengkareng Barat

Ukuran balok/kolom beban tetap beban hidup Gambar diatas dimabil pada bidang X-Z dan Jarak antar portal arah Y= 4 meter

q-merata diatas adalah berat merata akibat dinding bangunan , untuk beban merata lantai sesuai SNI-BangunanHITUNGLAH

1. Hitung diameter dan jumlah tulangan yang dipakai2. Sampai berapa tahun bangunan tersebut mampu bertahan hanya karena berat sendiri saja akibat

terjadinya korosi karena kesalahan penggunaan air yang bercampur garam?

Tugas kelompok-5

Page 5: Referensi Contoh Soal

HITUNGLAH1. Hitung dimensi balok kolom dan plat , jikaa. Plat lantai tidak menyatu dengan balok

( tanpa constraint )b. Plat lantai diberi constraint dengan baloknya

atau menyatu.c. Semua material dari beton bertulangd. Pembebanan sesuai SNI – Konstruksi beton

Petunjuk PENYELESAIAN TUGAS UAS INI :

Page 6: Referensi Contoh Soal

Data Masukan (Input) SAP 2000 :

1. Memilih Sistem Satuan

Pada kotak sistem satuan yang tersedia, pilih sistem satuan yang digunakan di dalam analisis struktur (pd contoh perhitungan ini, digunakan sistem satuan : Kgf-cm-C).

2. Menyusun Bentuk Stuktur

Dari menu File, pilih New Model. Pada kotak New Model Initialization, pilih sistem satuan yang digunakan yaitu Kgf, cm, C. Pilih gambar 3D Frame dan ketikkan data konfigurasi struktur sbb. :

o 3D Frame Type = Portal

o Number of Stories = 3

o Story Height = 400

o Number of Bays,X = 3

o Bay Width,X = 600

o Number of Bays,Y = 4

o Bay Width,Y = 400

o Klik OK.

Gambar 4. Data masukan untuk konfigurasi struktur

Masukan data ini, akan menghasilkan struktur portal 3 dimensi lantai dengan ketinggian masing-masing tingkat 400 cm.

Untuk mendapatkan tinggi tingkat dari lantai satu sama dengan 600 cm, maka perlu dilakukan perubahan koordinat arah Z dari joint-joint di tumpuan. Perubahan koordinat dilakukan dengan cara : klik semua joint pada tumpuan. Pilih menu Edit dan Move. Pada kotak Move Selected Point masukan data :

Change coordinate by :

Page 7: Referensi Contoh Soal

Delta X = 0 Delta Y = 0

Delta Z = -200

Untuk menampilkan konfigurasi struktur, pilih menu View dan Set Display Optons. Pada kotak Display Option For Active Window, klik Fill Object, klik OK.

Untuk menyesuaikan bentuk denah Lantai 4 (Atap) yang direncanakan, klik elemen-elemen balok, kolom, dan pelat yang akan dihilangkan. Pilih menu Edit dan Cut untuk menghilangkan elemen-elemen ini.

3. Mendefinisikan Karakteristik Material

Dari menu Define, pilih Material , Pada kotak Define Material, pilih CONC, klik Modify/Show Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data material :

o Type of Material : Isotropic

o Analysis Property Data

o Mass per unit Volume = 0

o Weight per unit Volume = 0,0024

o Modulus of Elasticity = 210000

o Poisson Ratio = 0,20

o Coeff of Thermal Expansion = 0

o Design Property Data

o Specified Conc Comp Strength, f’c = 200

o Bending Reinf. Yield Stress, fy = 4000

o Shear Reinf. Yield Stress, fys = 2400

o Klik OK.

4. Mendefinisikan Dimensi Elemen

Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties. Pada kotak Choose Property Type for Add, klik Add Rectangular, kemudian klik Add New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan dimensi balok 50/30 cm, sbb. :

o Section Name : B50x30

o Dimension : – Depth (t3) = 50

o : – Width (t2) = 30

Page 8: Referensi Contoh Soal

o Material : CONC

o Klik Concrete Reinforcement.

o Pada kotak Reinforcement Data, masukkan data :

o Design Type : Beam

o Concrete Cover to Rebar Center : Top = 5

o Bottom = 5

o Klik OK

Untuk mendefinisikan Balok 40/25 cm, dilakukan sbb. :

Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties. Pada kotak Choose Property Type for Add, klik Add Rectangular, kemudian klik Add New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan dimensi balok 40/25 cm, sbb. :

o Section Name : B40x25

o Dimension : – Depth (t3) = 40

o : – Width (t2) = 25

o Material : CONC

o Klik Concrete Reinforcement.

o Pada kotak Reinforcement Data, masukkan data :

o Design Type : Beam

o Concrete Cover to Rebar Center : Top = 4

o Bottom = 4

o Klik OK

Untuk mendefinisikan Kolom 40/40 cm, dilakukan sbb. :

Pada kotak Frame Properties, klik Add Rectangular dan klik Add New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan dimensi dari kolom sbb. :

o Section Name : K40x40

o Dimension : – Depth (t3) = 40

o : – Width (t2) = 40

o Material : CONC

o Klik Concrete Reinforcement.

Page 9: Referensi Contoh Soal

o Pada kotak Reinforcement Data, masukkan data :

o Design Type : Column

o Configuration of Reinforcement : Rectangular

o Lateral Reinforcement : Ties

o Retangular Reinforcement : Cover to Rebar Center = 4

o Number of Bar in 3-dir = 0

o Number of Bar in 2-dir = 0

o Check/Design : Reinforcement to be Designed

o Klik OK

Untuk mendefinisikan pelat tebal 10 cm (pelat lantai 4/atap), dilakukan sbb. :

Dari menu Define, pilih Area Sections untuk menampilkan kotak Area Sections. Klik Add New Section. Pada kotak Shell Section Data, masukkan data sbb. :

o Section Name : P10

o Type : Shell Thin

o Material Name : CONC

o Material Angle : 0

o Thickness : Membrane : 10

o Bending : 10

o Klik OK

Untuk mendefinisikan pelat tebal 12 cm (pelat Lantai 2 dan 3), dilakukan sbb. :

Dari menu Define, pilih Area Sections untuk menampilkan kotak Area Sections. Klik Add New Section. Pada kotak Shell Section Data, masukkan data sbb. :

o Section Name : P12

o Type : Shell Thin

o Material Name : CONC

o Material Angle : 0

o Thickness : Membrane : 12

o Bending : 12

o Klik OK

Page 10: Referensi Contoh Soal

5. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur

Untuk mendefinisikan penempatan elemen pada sistem struktur, dilakukan sbb. :

Klik balok-balok arah X dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable dan Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih B50x30, klik OK.

Klik balok-balok arah X dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable dan Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih B50x30, klik OK.

Klik semua kolom dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable dan Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih K40x40, klik OK.

Klik semua pelat pada Lantai 4 (Atap). Pilih menu Assign, kemudian Area dan Sections. Pada kotak Area Sections pilih P10, klik OK.

Klik semua pelat pada Lantai 2 dan Lantai 3. Pilih menu Assign, kemudian Area dan Sections. Pada kotak Area Sections pilih P12, klik OK.

6. Mendefinisikan Jenis Tumpuan

Untuk mendefinisikan jenis tumpuan pada struktur, dilakukan sbb. :

Klik joint-joint yang merupakan tumpuan jepit pada struktur. Pilih menu Assign, kemudian Joint dan Restraints. Di dalam kotak Joint Restraints, pada Fast Restraints, klik tumpuan jepit, klik OK.

7. Mendefinisikan Kasus Pembebanan (Load Case)

Data pembebanan dari beban mati, beban hidup, dan beban gempa dimasukkan secara terpisah pada program komputer. Untuk itu perlu didefinisikan kasus pembebanan (load cases) untuk beban mati (DEAD), beban hidup (LIVE) dan beban gempa arah X (QUAKE-X) dan beban gempa arah Y (QUAKE-Y).

Dari menu Define, klik Load Cases. Pada kotak Define Loads masukkan data :

o Load Name : DEAD

o Type : DEAD

o Self Weight Multiplier : 1

o Klik Add New Load

o Load Name : LIVE

o Type : LIVE

o Self Weight Multiplier : 0

o Klik Add New Load

o

o Load Name : QUAKE-X

o Type : QUAKE

Page 11: Referensi Contoh Soal

o Self Weight Multiplier : 0

o Load Name : QUAKE-Y

o Type : QUAKE

o Self Weight Multiplier : 0

o Klik OK

8. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan (Load Combination)

Kombinasi pembebanan (load combination) yang ditinjau bekerja pada struktur adalah :

§ Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L § Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L + 0,285Ex + 0,086Ey

: U = 1,2D + 0,5L + 0,086Ex + 0,285Ey

Dari menu Define, klik Combination. Pada kotak Define Respone Combination klik Add New Combo. Pada kotak Response Combination Data, masukkan data :

Response Combination Name : COMB1 Combination Type : Linear Add

Define Combination of Case Results

Case Name : DEAD

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 1,2

Klik Add

Case Name : LIVE

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 1,6

Klik Add

Klik OK.

Klik Add New Combo

Response Combination Name : COMB2

Combination Type : Linear Add

Define Combination of Case Results

Case Name : DEAD

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 1,2

Page 12: Referensi Contoh Soal

Klik Add

Case Name : LIVE

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 0,5

Klik Add

Case Name : QUAKE-X

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 0,285

Klik Add

Case Name : QUAKE-X

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 0,086

Klik Add

Klik OK.

Klik Add New Combo

Response Combination Name : COMB3

Combination Type : Linear Add

Define Combination of Case Results

Case Name : DEAD

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 1,2

Klik Add

Case Name : LIVE

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 0,5

Klik Add

Case Name : QUAKE-X

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 0,086

Klik Add

Case Name : QUAKE-X

Page 13: Referensi Contoh Soal

Case Type : Linear Static

Scale Factor : 0,285

Klik Add

Klik OK.

9. Mendefinisikan Beban Mati & Beban Hidup Pada Struktur

a. Beban Mati Pada Pelat

Klik semua lantai pada Lantai 2, Lantai 3, dan Lantai 4 yang akan dibebani beban mati qD = 150 kg/m2 (= 0,015 kg/cm2). Pilih menu Assign, klik Area Loads, klik Uniform (Shell), masukkan data beban :

Load Case Name : DEAD Units : Kgf, cm, C

Load : -0,015

Coord System : GLOBAL

Direction : Z

Options : Replace Existing Loads

Klik OK.

b. Beban Mati ( Dinding ) Pada Balok Tepi

Klik balok-balok tepi dari Lantai 2 dan Lantai 3 yang akan dibebani dinding setinggi 3,5 m (q = 8,75 kg/cm). Pilih menu Assign, klik Frame/Cable Loads, klik Distributed. Pada Frame Distributed Loads, masukkan data beban :

o Load Case Name : DEAD

o Units : Kgf, cm, C

o Load Type and Direction : Forces

o Coord Sys : GLOBAL

o Direction : Z

o Options : Add to Existing Loads

Pada Uniform Load masukkan beban, Load = -8,75, kemudian klik OK.

Klik balok-balok tepi dari Lantai 4 (Atap) yang akan dibebani dinding setinggi 1 m (q = 2,50 kg/cm). Pilih menu Assign, klik Frame/Cable Loads, klik Distributed. Pada Frame Distributed Loads, masukkan data beban :

o Load Case Name : DEAD

o Units : Kgf, cm, C

Page 14: Referensi Contoh Soal

o Load Type and Direction : Forces

o Coord Sys : GLOBAL

o Direction : Z

o Options : Add to Existing Loads

Pada Uniform Load masukkan beban, Load = -2,50, kemudian klik OK.

c. Beban Hidup Pada Pelat

Klik semua lantai pada Lantai 2, Lantai 3, yang akan dibebani beban hidup qL = 250 kg/m2 (= 0,025 kg/cm2). Pilih menu Assign, klik Area Loads, klik Uniform (Shell), masukkan data beban :

Load Case Name : LIVE Units : Kgf, cm, C

Load : -0,025

Coord System : GLOBAL

Direction : Z

Options : Replace Existing Loads

Klik OK.

Klik semua lantai pada Lantai 4 (Atap) yang akan dibebani beban hidupqL = 100 kg/m2 (= 0,010 kg/cm2). Pilih menu Assign, klik Area Loads, klik Uniform (Shell), masukkan data beban :

Load Case Name : LIVE Units : Kgf, cm, C

Load : -0,010

Coord System : GLOBAL

Direction : Z

Options : Replace Existing Loads

Klik OK.

10. Mendefinisikan Beban Gempa Pada Struktur

Untuk analisis beban gempa, terlebih dahulu perlu disusun fungsi dari Respon Spektrum yang akan digunakan, dengan menu Define, Function, dan Response Spectrum. Pada Define Respons Spectrum Function di kotak Choose Function Type to Add pilih User Spectrum dan klik Add New Function.

Pada kotak Response Spectrum Function Definition, masukkan data :

o Function Name : Zone2-Sedango Function Damping Ratio : 0,05

o Define Function : Periode Acceleration

Page 15: Referensi Contoh Soal

0,0 0,15

0,2 0,38

0,6 0,38

1,0 0,23

2,0 0,115

3,0 0,076

o Klik OK

Gambar 5. Fungsi spektrum respon wilayah gempa 2 untuk kondisi tanah sedang.

Setelah fungsi Respon Spektrum didefinisikan, kemudian didefinisikan cara analisis beban gempa yang akan digunakan, dengan cara sbb. :

Dari menu Define, klik Analysis Cases. Pada kotak Analysis Cases klik QUAKE-X kemudian Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data – Response Spectrum, masukkan data seperti pada gambar bb.

Page 16: Referensi Contoh Soal

Gambar 6. Data masukan untuk metode analisis superposisi ragam spektrum respon arah X

Dari menu Define, klik Analysis Cases. Pada kotak Analysis Cases klik QUAKE-Y kemudian Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data – Response Spectrum, masukkan data seperti pada gambar di bawah.

Gambar 7. Data masukan untuk metode analisis superposisi ragam spektrum respon arah Y

11. Model Massa Terpusat

Untuk melakukan analisis dinamik, diperlukan data masukan berupa massa dari setiap lantai struktur. Salah satu model struktur yang sering digunakan untuk keperluan analisis dinamik adalah model massa terpusat (lump mass model). Dengan menggunakan model ini, massa dari suatu lantai bangunan dipusatkan pada titik berat lantainya.

Page 17: Referensi Contoh Soal

Untuk perhitungan beban gempa, berat dari setiap lantai bangunan diperhitungkan dengan meninjau beban yang bekerja di atasnya, berupa beban mati dan beban hidup. Kombinasi pembebanan yang ditinjau bekerja pada lantai bangunan adalah 100% beban mati (termasuk dinding) ditambah 30% beban hidup.

Dari hasil analisis, didapat berat dari masing-masing Lantai 2 dan Lantai 3 adalah 255,15 ton, dengan letak titik berat terletak ditengah-tengah bangunan. Massa dari Lantai 2 dan Lantai 3 adalah 260 kg.dt2/cm.

Gambar 8. Letak titik berat Lantai 2 dan Lantai 3.

Dari hasil analisis, didapat berat dari Lantai 4 (Atap) adalah 172,64 ton, dengan letak titik berat 9,5 m dan 7,5m dari tepi bangunan (lihat Gambar 9). Massa dari Lantai 4 adalah 176 kg.dt2/cm.

Page 18: Referensi Contoh Soal

Gambar 9. Letak titik berat Lantai 4 (Atap).

.

Massa dari tiap lantai yang didapat dari perhitungan, dipusatkan pada titik berat masing-masing lantai bangunan. Karena analisis struktur dilakukan secara 3 dimensi, maka pada setiap titik berat lantai dipusatkan massa kearah X dan massa kearah Y (lihat Gambar 10).

Untuk membuat model massa terpusat (lump mass model) dari struktur, maka joint-joint yang terdapat pada suatu lantai harus dikekang (constraint), agar joint-joint ini dapat berdeformasi secara besama-sama, jika pada lantai yang bersangkutan mendapat pengaruh gempa.

12. Waktu Getar Struktur

Untuk melakukan analisis dinamik perlu dimasukkan waktu getar dari struktur yang akan ditinjau dalam perhitungan. Untuk mendefinisikan 6 waktu getar dari struktur yang akan ditinjau di dalam perhitungan dilakukan sbb. :

Dari menu Define, pilih Analysis Case. Pada kotak Analysis Case, pilih MODAL kemudian klik Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data – Modal masukkan data sbb. (lihat Gambar 12) :

Page 19: Referensi Contoh Soal

Gambar 11. Data masukan untuk jumlah waktu getar struktur yang dianalisis

13. Analisis Struktur

Pilih menu Analyze, klik Run Analysis