referat radiologi monicha cicilia 406138085

38
REFERAT INTUSUSEPSI Monicha Cicilia 406138085

Upload: moncil93

Post on 20-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

referat intususepsi

TRANSCRIPT

REFERATINTUSUSEPSI

Monicha Cicilia406138085

DEFINISI

• Invaginasi atau intususepsi – proses dimana suatu

segmen usus bagian proksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat menjadi strangulasi usus.

ANATOMI

ANATOMI• Bagian dari sistem pencernaan yang bermula dari

lambung hingga anus• Usus halus merupakan tabung kompleks,

berlipat-lipat yang membentang dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12 kaki (22 kaki pada kadaver akibat relaksasi).

• Usus ini mengisi bagian tengah dan bawah rongga abdomen.

• Ujung proksimalnya d=3,8 cm, tetapi semakin ke bawah d=2,5 cm.

ANATOMI

•Duodenum pars superior•Duodenum pars descendens•Duodenum pars horizontalis•Duodenum pars ascendens

ANATOMI

FISIOLOGI

• Usus halus pencernaan dan penyerapan. • Gerakan usus halus

– Segmentasi adalah motilitas usus yang utama, secara merata mencampurkan makanan dengan getah pankreas, empedu, dan usus halus untuk mempermudah pencernaan

– Diantara waktu makan, terjadi kompleks motilitas migratif yang menyapu lumen menjadi bersih.

• Usus halus menyerap hampir semua yang disajikan kepadanya, dari makanan sampai sel-sel epitel yang terlepas. Hanya sejumlah kecil cairan dan residu makanan yang tidak dapat dicerna yang mengalir ke usus besar.

FISIOLOGI

• Lapisan dalam usus halus memiliki adaptasi yang tinggi terhadap fungsi penyerapan dan pencernaan. Lapisan ini membentuk lipatan-lipatan yang mengandung banyak tonjolan berbentuk jari, vilus, yang juga dilengkapi oleh sejumlah besar tonjolan berbentuk rambut yang lebih halus, mikrovilus.

• Secara keseluruhan, modifikasi-modifikasi permukaan ini sangat meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk menyimpan enzim-enzim dan untuk melaksanakan penyerapan aktif dan pasif

FISIOLOGI• Usus besar (kolon) berfungsi memekatkan dan menyimpan

residu makanan yang tidak dicerna dan produk sisa empedu sampai mereka dapat dieliminasi dari tubuh sebagai feses.

• Di kolon tidak terjadi sekresi enzim pencernaan atau penyerapan zat gizi.

• Kontraksi haustra secara lambat mengaduk-aduk isi kolon maju mundur untuk menyelesaikan penyerapan sisa cairan atau elektrolit.

• Gerakan massa terjadi beberapa hari sekali, biasanya setelah makan, yang mendorong feses dalam jarak jauh

• Datangnya feses ke dalam rektum memicu refleks defekasi, yang dapat dihentikan dengan kontraksi sfingter ani eksterna apabila saat untuk mengeluarkan feses tidak memungkinkan.

EPIDEMIOLOGI• 1-4 kasus per 1000 kelahiran hidup. • Seing pada anak-anak kurang dari 1 tahun 4-8 bulan

(Asia)• Insiden terbanyak kedua adalah pada tahun kedua

kehidupan • Jarang terjadi pada neonatus maupun orang dewasa. • Laki-laki : perempuan = 4 : 1• Insiden puncak pada spring dan autumn (barat), musim

panas (asia) berhubungan dengan puncak munculnya gastroenteritis musiman dan infeksi saluran napas atas

• Ileo-colica yang paling banyak ditemukan (75%), ileo- ileo-colica 15%, lain-lain 10%.

ETIOLOGI• Anak-anak (dibawah 1 tahun) 90-95% intususepsi

idiopatik, hanya 5-6% saja yang diketahui penyebabnya.

• Pada penderita intususepsi yang lebih besar dijumpai adanya kelainan usus atau “lead point” seperti: divertikulum merkel, polip usus, leiomioma, leiosarkoma, hemangioma, lymphoma dan duplikasi usus.

• Di atas 6 tahun Lymphosarcoma• Dewasa 80% mempunyai suatu penyebab organik,

dan 65% berupa tumor baik benigna maupun maligna.

ETIOLOGI• Secara umum etiologi Intususepsi dapat dibagi atas:

– IntraluminalMassa Intraluminal (misalnya, tumor pedunkulata) ditarik ke depan dengan gerakan peristaltik dinding usus

– IntramuralAbnormalitas dari dinding usus (misalnya, keganasan sessile) menyebabkan dinding usus tidak berkontraksi dengan baik.

– ExtraluminalFaktor Extraluminal (misalnya, usus buntu meradang, lymphoma, diarea , riwayat pembedahan abdomen sebelumnya, inflamasi pada apendik) menyebabkan wilayah peristaltik yang abnormal

PATOFISIOLOGI•Idiopatik•Lead Point(divertikulum Merkel, Tumor,Polip dll )•Infeksi•Perubahan Pola Makan•Post operasi

Ketidakseimbangan/disorganisasi Peristaktik Usus

INVAGINASI

Mesenterium dari intususeptum ikut terjepit masuk

Udem, kongesti vena dan limfa

Perembesan lendir dan darah ke dalam lumen

Red current jelly Stool

Nekrosis

KLASIFIKASI• TUNGGAL

– Enterik Ileo-ileal usus halus ke usus halus– Ileo-colica ileum prolaps melalui valvula ileosekalis ke

kolon– Ileo-caecal valvula ileosekalis mengalami invaginasi

prolaps ke sekum dan menarik ileum di belakangnya – Colo-colica usus besar ke usus besar

• GANDA– Ileo-ileo-colica – Ileo-colo-colica

• Ileo-colica yang paling banyak ditemukan (75%), ileo- ileo-colica 15%, lain-lain 10%.

GAMBARAN KLINIS(ANAK-ANAK)

• Intususepsi kebanyakan terjadi pada anak dengan gizi baik, laki-laki, pada usia kurang dari 1 tahun.

• Tanda dan gejala yang dapat muncul adalah– Nyeri perut– Muntah TRIAS INVAGINASI– Red currant jellt stool– Distensi abdomen– Dehidrasi– Demam

Red currant jelly stool

PEMERIKSAAN FISIK

• Palpasi abdomen teraba massa lunak (sausage-shape tumor) di daerah abdomen kanan atas dan abdomen kanan bawah teraba kosong (dance’s sign). Sausage-shape tumor lebih mudah teraba pada waktu terdapat peristaltik.

• Pada pemeriksaan colok dubur didapati:– Tonus sphincter melemah, mungkin invaginat dapat

diraba berupa massa seperti portio– Bila jari ditarik, keluar darah bercampur lendir.

GAMBARAN KLINIS(DEWASA)

• Dewasa umumnya sama seperti keadaan obstruksi usus pada umumnya, yang dapat mulai timbul setelah 24 jam setelah terjadinya intususepsi berupa nyeri perut dan terjadinya distensi serta disertai keadaan klinis lainnya yang hampir sama gambarannya seperti intususepsi pada anak-anak.

• Adanya gejala obstruksi usus yang berulang, harus dipikirkan kemungkinan intususepsi.

• Dewasa perjalanan penyakit yang jauh lebih panjang dan kegagalan yang berulang-ulang dalam usaha menegakkan diagnosis.

• Kegagalan untuk memperkuat diagnosis dengan pemeriksaan radiologis seringkali menyebabkan tidak ditegakkanya diagnosis.

• Pemeriksaan radiologis sering tidak berhasil mengkonfirmasikan diagnosis karena tidak terdapat intususepsi pada saat dilakukan pemeriksaan karena telah tereduksi spontan.

• Diagnosis intussusepsi harus dipikirkan pada kasus orang dewasa dengan serangan obstruksi usus yang berulang, meskipun pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan-pemeriksaan laim tidak memberikan hasil yang positif.

• Pada kasus intususepsi khronis ini, gejala yang timbul seringkali tidak jelas dan membingungkan sampai terjadi invaginasi yang menetap

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

• Foto polos abdomen• Colon in loop• Ultrasonography abdomen• Ct-scan (Computerized Tomography)

abdomen

FOTO POLOS ABDOMEN

• Tampak tanda-tanda obstruksi abdomen (sausage app)

• crescent sign• Bila invaginasinya sudah agak lama, dapat

pula terlihat bayangan udara yang banyak di bagian usus yang terletak proximal dari invaginasi

• Pneumoperitoneum

Dilated bowelcrescent sign

pneumoperitoneum

• KI mutlak Barium Enema (colon in loop)

BARIUM ENEMA (COLON IN LOOP)

• Obstruksi dari kontras barium yang dimasukkan (kontras berhenti sampai apex dari intususeptum)

• Cupping appearance• Coiled spring appearance

Cupping app

COILED SPRING APP

USG• Target sign atau doughnut sign

– hypoechoic yang dihasilkan oleh mesenterium dan dinding yang edem dari intussuscipien yang mengelilingi daerah pusat hyperechoic di sentral dihasilkan oleh permukaan mukosa, submukosa, dan serosa dari intususceptum.

• Sandwich sign atau Hay-fork sign– dengan lapisan dinding usus hypoechoic dan hyperechoic

mesenterium. • Pseudokidney sign

– dengan dinding usus hypoechoic meniru korteks ginjal dan mesenterium hyperechoic meniru lemak ginjal

Ilustrasi gambar Potongan secara trasverse dari intususepsi

Keterangan :1. Lumen dan mukosa dari

intususeptum2. Dinding dari

intususeptum3. Serous cul-de-sac4. Intususipiens

" Target sign " atau Doughnut sign

PSEUDOKIDNEY SIGN

CT-SCAN

• Sausage sign• Target sign

SAUSAGE SIGNTARGET SIGN(Panah biru)

CT-SCAN

• CT scan dapat memperlihatkan durasi dan tingkat keparahan dari proses invaginasi, target sign merupakan stage pertama/awal dan tahap lebih lanjut sebagai gambaran massa sausage shape, dan tahap akhir berupa gambaran reniform/pseudokidney sign yang berkembang karena udem, penebalan mural, dan iskemia.

DIAGNOSIS• Anamnesa (TRIAS INVAGINASI)• Pemeriksaan fisik

– Sausage-shape tumor (+)– Nyeri tekan (+)– Dancen sign (+) – RT : pseudoportio(+), lender darah (+)

• Pemeriksaan laboratorium (tanda-tanda anemia, dehidrasi, dan leukositosis)

• Pemeriksaan radiologi (foto polos, usg, colon in loop, ct-scan)

DIAGNOSA BANDING

• Appendisitis Akut (peradangan atau infeksi pada apendiks)

• Gastroenteritis• Volvulus (usus terpuntir)• Meckel diverticulum

PENATALAKSANAAN

• NON-OPERASI– Reduksi hidrostatik dan pneumatic

• OPERASI

KOMPLIKASI

• Obstruksi usus. • Dehidrasi sampai syok hipovolemik• Aspirasi dari emesis yang terjadi• Iskemia dan nekrosis usus perforasi dan

sepsis.

PROGNOSIS• Intususepsi akan berakibat fatal bila reduksi tidak dapat dilakukan. • Angka kematian berkisar 1-2%• Prognosis berhubungan dengan durasi dari reduksi pada

intususepsi.• Pasien harus di observasi secara teliti setelah hydrostatic atau

pneumatic reduction karena intususepsi dapat kembali dalam 24 jam pasca reduksi pada 3-4% pasien.

• Tidak pernah terjadi recurensi setelah surgical resection.• Mortalitas intususepsi meningkat secara signifikan (lebih dari 10

kali) pada pasien intususepsi yang baru datang berobat setelah 48 jam sejak onset gejala dibandingkan dengan pasien intususepsi yang datang berobat sejak 24 jam onset gejala