referat radiologi
DESCRIPTION
radiologiTRANSCRIPT
Fraktur Colles dan Smith
Wara permeswari
Pembimbing: dr.Dessy L Nainggolan,Sp.Rad
Colles FracturePertama kali dideskripsikan oleh Abraham
Colles pada tahun 1814 fraktur transversal tulang radius yang berada tepat di atas pergelangan tangan, diikuti adanya perpindahan (displacement) fragmen distal radius ke arah dorsal.
Fraktur yang paling banyak terjadi pada wanita usia tua postmenopausal osteoporosis
Fraktur Terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi,tulang rawan epifisis,baik yang bersifat total maupun parsial
Fraktur Colles Fraktur radius bagian distal (1 inchi dari ujung distal)Angulasi ke posteriorDislokasi ke posteriorDeviasi fragmen distal ke radialBersifat kominutifDisertai fraktur proc.stiloid ulna
EPIDEMIOLOGISex : wanita lebih sering dari priaUsia: terbanyak pada 50 - 59 tahunInsiden ratio : 8 – 15 % dari seluruh frakturLokasi : fraktur distal radius (74.5%) dan posisi kanan
Mekanisme Injuri
KLASIFIKASI FRAKTUR COLLES
DIAGNOSIS KLINIS ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIKA.PEMERIKSAAN UMUM.B.STATUS LOKALIS.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS Pada gambaran radiologis dapat diklasifikasikan :
STABIL INSTABIL
Untuk melihat fraktur pada tulang radius bagian distal, khususnya fraktur Colles, dibuat foto proyeksi AP dan lateral.
Hal hal yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan foto rontgen: 1. foto tulang apa
2. jenis tulang (anak/dewasa)3.Alignment : simetris/tidak 4.Bone : ada fraktur/tidak5.cartilago (dislokasi,destruksi,celah sendi)6. Soft Tissue (sweeling/tidak)
Normal wrist joint
X-ray colles fraktur
Ct scan
Ct Scan penampang coronal menunjukkan adanya fraktur kominutif distal os.Radius.13
Ct Scan penampang sagital menunjukkan adanya fraktur kominutif os.Radius.13
Lanjutan ….
MRI
- MRI digunakan jika ingin melihat lebih jelas jaringan lunak khusunya adanya cedera ligamen dan triangular fibrocartilage complex (TFCC) atau dapat juga digunakan jika curiga terdapat fraktur yang tidak dapat diperlihatkan pada radiografi konvensional.
DD Definisi Manifestasi Klinis
Fraktur Smith
. Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen
distal di sisi volar pergelangan, dan deviasi ke
radial (garden spade deformity).
Fraktur Galeazzi
Fraktur 1/3 distal radius dengan dislokasi ulna bagian distal . Akibat trauma langsung sisi lateral ketika jatuh
Fraktur Barton Fraktur oblik dari tulang radius distal
intraartikular dengan patahan distal radius
terdislokasi ke arah voalar(barton volar)
dorsal(barton dorsal)
Tatalaksana Fraktur undisplaced
→ bidai / dorsal splint digunakan selama 1-2 hari hingga bengkak membaik
→ foto x-ray ulang setelah 10-14 hari untuk memastikan bahwa fraktur tidak terlepas; jika terlepas, maka dilakukan tindakan operatif, jika tidak, gips dilepas setelah 4minggu agar pasien dapat mobilisasi
Fraktur displacedDilakukan dengan bantuan anestesi
Tangan menggenggam
traksi sesuai arah panjang tulang (dapat dengan
ekstensi pergelangan tangan untuk melepaskan
[disimpact] fragmen distal)
Dorsal fragmen distal didorong ke tempatnya dengan memfleksikan
pergelangan, deviasi ulna, dan pronasi
Posisi dicek melalui x-ray
Dorsal plaster slab memanjang dari bawah
siku-metacarpal neck-2/3 keliling pergelangan tangan
Crepe bandage mempertahankan
posisi
Fraktur impacted atau kominutifPada tulang osteoporosis imobilisasi dengan
gips tidak cukup menggunakan percutaneous wires
Impaksi terlalu berat external fixator direkatkan pada distal radius dan metacarpal 2 (untuk menetralisir gaya kompresi dari 25 tendon dan graft tulang yang ditempatkan di ruang kosong)
Fiksasi dengan plat – “volar locking plate”Plate : depan os radius melalui dasar flexor
carpi radialis Screw : pada plate, melewati tulang
subchondral di distal
Komplikasi Dini • Gangguan sirkulasi• Trauma saraf• Distrofi refleks simpatis• Trauma TFCC
Lanjut • Malunion, delayed union, atau non-union• Kaku (stiffness)• Ruptur tendon
DAFTAR PUSTAKA
1. De Jong W dan Syamsuddin. 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.
2. Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Jakarta:Balai Penerbit FKUI. 2009. Hal 31-43
3. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Malang : Yarsif Watampone: 20034. Grainger, R.G. Diagnostic Radiology. 2th Edition. Elsevier.1999. Page 1474-95. Mansjoer, A,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid II. Media Aesculapius.Jakarta :
20006. Ebnezar J dan Johari AN. 2010. Textbook of Orthopaedic 4th Edition: Distal Forearm
Fracture. New Delhi : JP Medical Ltd. p. 643 – 652.7. Koyal KJ dan Zuckerman JD. 2006. Handbook of Fracture 3rd Edition : Distal Radius
Fracture. Lippincott Williams & Wilkins. p.227 – 2368. Apley. Alan Graham , Solomon. Louis. Apley's System of Orthopaedics and Fractures.
Butterworth-Heinemann,9. Kirk RM dan Ribbans WJ (Editors). 2004. Clinical Surgery In General 4th Edition. London :
Churchill Livingstone.10. Henry MM dan Thompson JM. 2007. Clinical Surgery Elsevier 2nd Edition. Elsevier
Publisher. P. 677 – 68711. Nelson. David L .Distal Fractures of the Radius. Access from www.emedicine.com. On 20
april 201512. Dios.RR. Distal Radial Fracture Imaging.. Access from www.emedicine.com. On 20 april
201513. Hoynak. Bryan.C. Wrist Fracture in Emergency Medicine. Access from
www.emedicine.com. On 22 april 201514. Swiontkowski, Marc F, Stovitz, Steven D. 2001. Manual of Orthopaedics 9th Edition.
Lippincott Williams & Wilkins.