referat polip nasi

28
Diagnosis dan Tatalaksana Polip Nasi Preseptor: Dr. Effy Huryati, Sp.THT-KL Oleh: Desy Nofita Sari Yusnida Rahmawati Essty Dwilincahyati Ridho Forestry Referat

Upload: miqbaljuher

Post on 09-Feb-2016

48 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

case

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Polip Nasi

Diagnosis dan TatalaksanaPolip Nasi

Preseptor: Dr. Effy Huryati,

Sp.THT-KL

Oleh: Desy Nofita Sari

Yusnida RahmawatiEssty Dwilincahyati

Ridho Forestry

Referat

Page 2: Referat Polip Nasi

PENDAHULUAN

Page 3: Referat Polip Nasi

LATAR BELAKANGPolip cukup sering ditemukan di bagian THTPolip nasi adalah masa yang tumbuh dalam rongga hidung, sering kali multiple dan bilateral.Polip merupakan masalah medis dan sosial. Dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita.

Perlu dipelajari anatomi hidung dan pemeriksaan yang tepat untuk menegakan

Dianosa Polip Nasi beserta Tatalaksana

Page 4: Referat Polip Nasi

• Anatomi dan fisiologi hidung,• Definisi, Epidemiologi, Etiologi,

Patofisiologi, Diagnosis dan Tatalaksana dari Polip Nasi.

Batasan Masalah

• Menambah informasi mengenai anatomi dan fisiologi hidung, serta diagnosis dan penatalaksanaan polip nasi.

• Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang kedokteran.

• Memenuhi syarat kepaniteraan klinik senior

Tujuan Penulisan

• Tinjauan kepustakaan dengan merujuk kepada berbagai literatur dan makalah ilmiah.

Metode Penulisan

• Memberikan informasi dan pengetahuan tentang diagnosis dan tatalaksana dari polip nasi.

Manfaat Penulisan

Page 5: Referat Polip Nasi

T I N J A U A N PUSTAKA

Page 6: Referat Polip Nasi

Anatomi HidungHidung

LuarHidung Dalam

Page 7: Referat Polip Nasi

Anatomi Hidung . . . .

• Kompleks Osteomeatal

Page 8: Referat Polip Nasi

Anatomi Hidung . . . .

• Perdarahan Hidung

Page 9: Referat Polip Nasi

Persarafan Hidung- Fungsi penghidu berasal dari nervus

olfaktorius- Persarafan sensoris berasal dari nervus

oftalmikus (N.V.1) dan nervus maksila (N.V.2), serta serabut parasimpatis dari n.petrosus superfisialis mayor dan serabut simpatis dari n.petrosus profundus.

Anatomi Hidung . . . .

Page 10: Referat Polip Nasi

Histologi hidungEpitel Mukosa Hidung

Sel Epitel

berlapis gepeng tanpa silia

Page 11: Referat Polip Nasi

1) fungsi respirasi2) fungsi penghidu3) fungsi fonetik4) fungsi statistik dan mekanik5) refleks nasal

FISIologi hidung

Page 12: Referat Polip Nasi

DEFINISI POLIP NASISuatu proses inflamasi kronis pada mukosa hidung dan sinus paranasal.

Terdiri dari jaringan ikat longgar, edema, sel-sel inflamasi dan beberapa kelenjar, terutama ditutupi epitel pseudostratified dengan silia dan sel goblet.

Page 13: Referat Polip Nasi

• Insiden 1-4% dari total populasi• Lebih sering pada laki-laki daripada

wanita• Biasa terjadi setelah usia 20 tahun

dan terbanyak usia 40 tahun ke atas

Epidemiologi POLIP NASI

Page 14: Referat Polip Nasi

• Teori utama terjadinya polip berhubungan dengan inflamasi kronis

• Mekanisme lain:

Etiologi POLIP NASI

ketidakseimbangan vasomotor

gas NO

superantigengangguan transportasi ion

gangguan polisakarida ruptur epitel.

Page 15: Referat Polip Nasi

Patogenesis POLIP NASIEdema mukosa terjadi didaerah meatus medius

Stroma akan terisi oleh cairan interseluler

Mukosa yang sembab akan menjadi polipoid

Makin lama makin Membesar dan kemudian akan turun kedalam rongga hidung sambil membentuk tangkai POLIP

Page 16: Referat Polip Nasi

Primer

• Sumbatan hidung• Ingus encer • Anosmia atau hiposmia

Sekunder

• Ingus turun ke arah tenggorok (post nasal drip)

• Rinore• nyeri wajah, nyeri kepala• Telinga terasa penuh,• Gangguan tidur

Gejala dan tanda POLIP NASI

Page 17: Referat Polip Nasi

Gejala dan Tanda…

Makroskopik

• massa dengan permukaan licin, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna pucat keabu-abuan, lobular, dapat tunggal atau multipel dan tidak sensitif (bila ditekan/ditusuk tidak terasa sakit).

Page 18: Referat Polip Nasi

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

DIAGNOSIS POLIP NASI

Page 19: Referat Polip Nasi

Stadium polip :Diagnosis. . . .

I. Polip masih terbatas di meatus medius

II. Polip tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung

III. Polip yang masif

Page 21: Referat Polip Nasi

Pemeriksaan penunjang2. Radiologi

Diagnosis. . . .

Page 22: Referat Polip Nasi

Pemeriksaan penunjang3. Histopatologi

Diagnosis. . . .

(I) Eosinophilic edematous type

(II) Chronic inflammatory or fibrotic

type

(III)Seromucinous gland type

(IV)Atypical stromal type.

Page 23: Referat Polip Nasi

Tumor-tumor jinak di rongga hidung• Kondroma, neurofibroma, angiofibroma dan

papiloma inversi

Keganasan pada hidung• Biasanya unilateral, ada rasa nyeri dan mudah

berdarah, sering menyebabkan destruksi tulang

Meningokel atau meningoensefalokel• Biasanya akan menjadi lebih besar pada saat

mengejan atau menangis, pada anak

DIAGNOSIS Banding POLIP NASI

Page 24: Referat Polip Nasi

• Tujuan Utama:– Menghilangkan keluhan– Mencegah komplikasi– Mencegah rekurensi

PENATALAKSANAAN POLIP NASI

Medikamentosa

dan Operatif

Page 25: Referat Polip Nasi

Penatalaksanaan. . . .

Medikamentosa

• Kortikosteroid: sistemik atau intranasal• Dosis: Prednison 30 mg per hari selama

seminggu, kemudian 15 mg per hari selama seminggu

• Antibiotik• Menghambat fibrosis & mencegah

perkembangan poliposis• Pemberian pada polip dengan sinusitis selama

10-14 hari• Obat Lain

• Antihistamin dan dekongestan

Page 26: Referat Polip Nasi

Penatalaksanaan. . . .

Operatif

• Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF)

• Ekstraksi Polip dengan cunam atau senar polip, dapat pula dengan menggunakan alat microdebrider

Page 27: Referat Polip Nasi

• Sering tumbuh kembali• Pengobatan terhadap

penyebabnya

Prognosis POLIP NASI

Page 28: Referat Polip Nasi

TERIMA KASIH