referat omsk edit rsud bekasi

32
PENDAHULUAN Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah,tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media yaitu 25% pada anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah. Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga tengah dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus ataun hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah. Jenis otitis media supuratif kronis dapat terbagi 2 jenis, yaitu OMSK tipe benigna dan OMSK tipe maligna. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis media kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau hygiene buruk2. Gejala otitis media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau mokoid, terjadi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan vertigo.

Upload: annamegirl

Post on 05-Dec-2014

55 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gfhgfgh

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

PENDAHULUAN

Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian

tengah,tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas

otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai

bentuk akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media

yaitu 25% pada anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan

dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah.

Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga tengah

dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus ataun

hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah. Jenis otitis

media supuratif kronis dapat terbagi 2 jenis, yaitu OMSK tipe benigna dan OMSK

tipe maligna.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis media

kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman

yang tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau hygiene buruk2. Gejala

otitis media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau mokoid,

terjadi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan vertigo.

Telinga dibagi menjadi telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam

Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani.

Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf

S, dengan rangka tulang rawan pada 1/3 bagian luar, sedangkan 2/3 bagian dalam

rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira 2 ½ - 3 cm. Pada 1/3 luar kulit liang

telinga terdapat banyak kelenjar serumen (modifikasi dari kelenjar keringat = kelenjar

serumen) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga.

Pada 2/3 bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.

Page 2: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Telinga tengah

Telinga tengah berbentuk kubus dengan:

- batas luar : membran timpani

- batas depan : tuba eustachius

- batas bawah : vena jugularis ( bulbus jugularis )

- batas belakang : aditus ad antrum, kanalis fascialis pars vertikalis

- batas atas : tegmen timpani (meningen/otak)

- batas dalam : dari atas ke bawah: kanalis semisirkularis horizontal, kanalis

fascialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar ( round window) dan

promontorium.

Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga

dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga.

Bagian atas disebut pars flaccida (membran sharpnell)

Terdiri atas 2 lapis yaitu stratum cutaneum dan stratum mucosum, dan mempunyai

banyak vaskularisasi sehingga perforasi di bagian ini akan lebih cepat menutup dari

pars tensa. Pada pars falaccida terdapat daerah yang disebut attic, di tempat ini

terdapat additus ad antrum yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan

antrum mastoid.

Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah

nasofaring dengan telinga tengah.

Page 3: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Bagian bawah disebut juga pars tensa

Terdiri dari 3 lapis yaitu stratum cutaneum, stratum muscularum (stratum radiatum

dan stratum circulatum) dan stratum mucosum

Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran timpani disebut dengan

umbo. Dari umbo bermula suatu reflek cahaya (cone of light) ke arah bawah yaitu

pada pukul 7 untuk membrantimpani kiri dan pukul 5 untuk membran timpani kanan.

Reflek cahaya ialah cahaya dari luar yang dipantulkan ke membran timpani.

Membran timpani dibagi menjadi 4 kuadran yaitu atero superior, atero inferior,

postero inferior,dan postero superior untuk menyatakan letak perforasi membran

timpani.

Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari

luar ke dalam, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran di dalam telinga

tengah saling berhubungan. Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani,

maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada

tingkap lonjong yang berhubungan dengan koklea. Hubungan antar tulang-tulang

pendengaran merupakan persendian.

Page 4: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Telinga dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea yang berupa 2 ½ lingkaran dan vestibuler yang

terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak koklea disebut

helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.

Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk

lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli

sebelah atas, skala timpani di sbelah bawah dan skala media diantaranya. Skala

vestibuli dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa.

Dasar skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (membran Reissner)

sedangkan dasar skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak

organ corti.

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut dengan

membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel

rambut dalam, sel rambut luar, dan canalis corti yang membentuk organ corti.

Page 5: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

EPIDEMIOLOGI

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan penyakit infeksi telinga yang

memiliki prevalensi tinggi dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Di negara

berkembang dan negara maju prevalensi OMSK berkisar antara 1-46%, dengan

prevalensi tertinggi terjadi pada populasi di Eskimo (12-46%), sedangkan prevalensi

terendah terdapat pada populasi di Amerika dan Inggris kurang dari 1%. Di Indonesia

menurut Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran, Depkes tahun 1993-

1996 prevalensi OMSK adalah 3,1% populasi. Usia terbanyak penderita infeksi

telinga tengah adalah usia 7-18 tahun, dan penyakit telinga tengah terbanyak adalah

OMSK.

DEFENISI OMSK

Menurut buku ajar ilmu kesehatan THT FK UI

Yang disebut otitis media supuratif kronis ialah infeksi kronis di telinga tengah

dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga terus menerus

atau hilang timbul.

Menurut buku Disease of the ears, nose and throat

OMSK merupakan suatu kelompok penyakit kronik di celah telinga tengah. Otitis

media supurativa kronik mempunyai 2 bentuk – aktif dan tak aktif.

Menurut buku otologi, Robert A.H. Hasibuan

Radang muukoperiosteum telinga tengah yang ditandai denganradang kronik

Menurut handout dr. Nuzwar Noer

Radang telinga kronik disertai adanya perforasi membran timpani dengan

keluarnya sekret yang terus-menerus/ hilang timbul serta adanya proses patologis

jaringan yang irreversibel (bila terjadi 6-8 minggu)

Page 6: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

PATOFISIOLOGI

Faktor – faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah supuratif

menjadi kronik, antara lain:

1. gangguan fungsi tuba eustachius yang kronik akibat:

a. infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang

b. obstruksi anatomik tuba eustachius parsial atau total

2. perforasi membran timpani yang menetap

3. terjadinya metaplasia skuamosa atau perubahan patologik menetap lainnya

pada telinga tengah

4. obstruksi menetap terhadap aerasi telinga tengah atau rongga mastoid. Hal ini

disebabkan oleh jaringan parut, penebalan mukosa, polip, jaringan granulasi

atau timpanosklerosis

5. terdapat daerah-daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di

mastoid

6. faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum atau perubahan

mekanisme pertahanan tubuh

PERJALANAN PENYAKIT

Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media

supuratif kronik apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi

kurang dari 2 bulan disebut otitis media supuratif subakut. Beberapa faktor yang

menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat diberikan, terapi

yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah atau

higiene yang buruk.

Page 7: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

JENIS OMSK

Menurut buku ajar ilmu kesehatan THT FK UKI

OMSK dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. OMSK tipe aman (tipe mukosa = tipe benigna)

Terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi

letaknya di sentral. Jarang menimbulkan komplikasi. Tidak terdapat

kolesteatoma

2. OMSK tipe bahaya (tipe tulang = tipe maligna)

OMSK yang disertai kolesteatoma. Perforasi letaknya di marginal atau attic.

Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK tipe

bahaya.

Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dikenal dengan:

1. OMSK aktif

Sekret keluar secara aktif dari cavum timpani

2. OMSK tenang

Cavum timpani terlihat basah atau kering

Jenis OMSK menurut buku disease of the ears, nose and throat (Kern, Cody, Pearson)

Otitis media supurativa kronik mempunyai 2 bentuk yaitu aktif dan tidak aktif:

1. otitis media supurativa kronika aktif

pasien menderita tuli konduktif atau tuli campur dan kadang-kadang tinitus di

telinga yang terkena. Biasanya terdapat sekret purulen kronik atau intermitten

dari telinga. Nyeri bukan suatu masalah. Pada pemeriksaan otoskop,

menunjukkan perforasi membran timpani, cacat attic atau keduanya. Mungkin

ada pus di liang telinga, kolesteatoma di telinga tengah atau attic atau

keduanya.

2. otitis media supurativa kronik tidak aktif

Page 8: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

pasien menderita tuli konduktif atau campuran di telinga yang terkena.

Terdapat satu atau lebih episode infeksi telinga akut yang parah selama masa

kanak-kanak. Sering terdapat riwayat otore intermitten, yang dicetuskan oleh

masuknya air ke dalam telinga atau oleh ISPA. Pada pemeriksaan telinga

terdapat perforasi membran timpani.

LETAK PERFORASI

Letak perforasi di membran timpani penting untuk menentukan tipe / jenis

OMSK. Perforasi membran timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau

attic. Pada perforasi sentral, terdapat di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perforasi

masih ada sisa membran timpani. Pada perforasi marginal sebagian tepi perforasi

langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum. Perforasi di attic

berada di pars flaccida.

KOLESTEATOM

Menurut buku penyakit telinga, hidung, tenggorokan kepala dan leher (John Jacob

Ballenger)

Kolesteatoma dapat digambarkan secara umum dengan adanya kantung epitel

skuamosa yang terdiri dari debris keratin dalam telinga tengah

Menurut buku ajar ilmu kesehatan THT FK UKI

Kolesteatom adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi eptel (keratin).

Menurut handout dr. Nuzwar Noer

Suatu massa dari lapisan deskuamasi epitel squamosa yang membentuk matrix

diisi dengan akumulasi keratin, yang tersusun konsentris menyerupai lapisan bawang

serta mengandung kristal kolesterol.

Page 9: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Patofisiologi

Terdapat 2 jenis kolesteatom

1. kongenital kolesteatom

terperangkapnya lapisan ektoderm pada masa embrional di telinga tengah/

dalam. Lokasi kolesteatom biasanya di kavum timpani, petrosus mastoid atau

di cerebellopontin angle.

2. kolesteatoma akuisital yang terbentuk setelah anak lahir, jenis ini terbagi 2,

yaitu:

a. kolesteatoma akuisital primer

terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran timpani. Akibat

tekanan negatif berkepanjangan di telinga tengah oleh karena

gangguan fungsi tuba → terjadi retraksi membran timpani terutama

pars flaccida (attic) membran timpani → lama kelamaan terbentuk

kantung yang berisi deskuamasi sel epitel (terutama di Pruscak space/

bagian lemah dari membran timpani pars flaccida) kantung makin

besar mengisi attic /epitimpani → infeksi sekunder → ruptur

→perforasi membran timpani daerah attic

b. kolesteatoma akuisital sekunder

kolesteatoma terbentuk setelah adanya perforasi membran timpani.

Kolesteatom terbentuk sebagai akibat dari masuknya epitel kulit dari

liang telinga atau dari pinggir perforasi membran timpani ke telinga

tengah (teori migrasi) atau terjadi akibat metaplasia mukosa kavum

timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama (teori metaplasia)

Etiologi

Teori-teori mengenai kolesteatom akuisital primer

1. tekanan negatif di dalam attic menyebabkan invaginasi pars flaccida dan

pembentukan kista (Haberman, Bezold, Tumarkin, Shambaugh, Jordan)

Page 10: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

2. metaplasia mukosa telinga tengah dan attic akibat infeksi

3. hiperplasia invasif diikuti terbentuknya kista di lapisan basal epidermis pars

flaccidam akibat iritasi oleh infeksi (Haberman, Nager, Hauze, Ruedi)

4. sisa-sisa epidermis kongenital yang terdapat di daerah attic ( Mc Kenzie,

Diamant, Teed, Cawthorn)

5. hiperkeratosis invasif dari kulit liang telinga bagian dalam (Mc Guckin)

Sebagaimana kita ketahui bahwa seluruh epitel kulit (keratinizing stratified squamous

epithelium) pada tubuh kita berada pada lokasi terbuka / terpapar ke dunia luar. Epitel

kulit di liang telinga merupakan suatu cul-de-sac sehingga apabila terdapat serumen

padat di liang telinga dalam waktu yang lama maka dari epitel kulit yang berada

medial dari serumen tersebut seakan terperangkap sehingga membentuk kolesteatoma.

GEJALA KLINIK OMSK

1. Telinga Berair (Otorrhoe)

Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. Pada OMSK tipe

jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai

reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi.

Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai

adannya sekret telinga. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga

tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret

yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip

telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret

yang encer berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis2.

2. Gangguan Pendengaran

Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya

ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan

dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OMSK tipe maligna

biasanya didapat tuli konduktif berat.6

Page 11: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

3. Otalgia (Nyeri Telinga)

Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri

dapat,berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,

terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses

otak. Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti Petrositis,

subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis.

4. Vertigo

Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi

dinding labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan

tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat

terjadi hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin

lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin

juga akan meyebabkan keluhan vertigo. Vertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi

serebelum.

OMSK Benigna

- terbatas pada mukosa,tidak mengenai tulang

- perforasi sentral

- tidak ada kolesteatom/jaringan patologi

- jarang timbul komplikasi

OMSK Maligna

- mengenai tulang

- perforasi attic / marginal pars flaccida

- ada kolesteatom/ jaringan patologis

- menimbulkan komplikasi bahaya

Tanda klinis OMSK maligna

- terdapat abses/fistel retroaurikuler

- terdapat polip/ jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal dari telinga

tengah

- terdapat kolesteatom pada telinga tengah terutama di epitimpani

Page 12: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

- sekret seperti serpihan kulit seperti mutiara dengan bau khas (aroma

kolesteatom)

- bayangan kolesteatom pada Rontgen mastoid (radiolusen dengan batas tegas)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut buku penyakit telinga, hidung, tenggorokm kepala dan leher (John Jacob

Ballenger)

1. pemeriksaan otoskop

Pemeriksaan yang lengkap harus mencakup pengamatan yang teliti terhadap daerah-

daerah berikut ini:

1. liang telinga dan membran timpani harus dibersihkan dari serumen dan debris

yang menghalangi pandangan ke membran timpani

2. semua kuadran pars tensa diamati dan perhatikan lokasi dan ukuran perforasi

3. cari apakah ada retraksi atau perforasi pars flaccida.

4. perhatikan bila ada epitel skuamosa di telinga tengah. Keadaan patologis ini

ditandai oleh adanya debris di belakang membran timpani.

5. keadaan mukosa yang dilihat melalui perforasi harus dicatat. Bila ada sekret di

telinga tengah diisap sampai bersih untuk mendapatkan lapangan pandang

yang jelas.

6. sifat sekret diperhatikan

7. dinding liang telinga bagian tulang harus diobservasi untuk melihat adanya

destruksi.

8. perhatikan adanya granulasi atau polip serta lokasinya

9. daerah muara tuba eustachius diperiksa, perhatikan apakah tuba paten, pasien

diminta melakukan perasat valsava

2. evaluasi audiometri

Untuk melakukan evaluasi ini, observasi berikut bisa membantu:

1. perforasi biasa umumnya menyebabkan tuli konduktif tidak lebih dari 15-20

dB

Page 13: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

2. kerusakan rangkaian tulang-tulang pendengaran menyebabkan tuli konduktif

30-50 dB apabila disertai perforasi.

3. diskontinuitas rangkaian tulang pendengaran di belakang membran yang

masih utuh menyebabkan tuli konduktif 55-65 dB

4. kelemahan diskriminasi tutur tak peduli bagaimana keadaan hantaran tulang

menunjukkan kerusakan koklea yang parah

3. pemeriksaan radiologi

a. proyeksi Schuller

memperlihatkan luasnya pneumatisasi mastoid dari arah lateral dan atas. Foto

ini berguna untuk pembedahan karena memperlihatkan posisi sinus lateral dan

tegmen. Pada keadaan mastoid yang sklerotik, gambaran radiografi ini sangat

membantu ahli bedah untuk menghindari mengenai dura atau sinus lateral.

b. proyeksi Mayer atau Owen

diambil dari arah atas dan anterior telinga tengah. Akan tampak gambaran

tulang-tulang pendengaran dan atik sehingga dapat diketahui apakah

kerusakan tulang telah mengenai struktur-struktur ini.

c. proyeksi Stenver

memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus dan yang lebih jelas

memperlihatkan kanalis auditorius interna, vestibulum dan kanalis

semisirkularis. Proyeksi ini menempatkan antrum dalam potongan melintang

sehingga dapat menunjukkan adanya pembesaran akibat kolesteatom

d. proyeksi Chase III

memberikan gambaran atik secara longitudinal sehingga dapat

memperlihatkan kerusakan dini dinding lateral atik.

DIAGNOSIS

Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT

terutama pemeriksaan otoskopi. Pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan

sederhana untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. Untuk mengetahui jenis

dan derajat gangguan pendengaran dapat dilakuakan pemeriksaan audiometri nada

Page 14: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

murni, audiometri tutur (speech audiometry) dan pemeriksaan BERA (brainstem

evoked response audiometry) bagi pasien/ anak yang tidak kooperatif dengan

pemeriksaan audiometri nada murni. Pemeriksaan penunjang lain berupa foto rontgen

mastoid serta kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.

TERAPI

Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu yang lama, serta harus berulang-

ulang. Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalukambuh lagi. Keadaan ini

antara lain disebabkan oleh:

1. adanya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah

berhubungan dengan dunia luar

2. terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal

3. sudah terbentuk jaringan jaringan patologik yang irreversibel dalam rongga

mastoid

4. gizi dan higiene yang kurang

Faktor- faktor yang harus diperhatikan pada pengobatan OMSK

1. Tuba Eustachius

Fungsi terpenting yang harus diperhatikan adalah aerasi dan dranaige telinga

tengah melalui tuba Eustachius. Penyebab terganggunya fungsi tuba harus

dicari dan diatasi. Infeksi kronis atau alergi pada hidung dan faring harus

didiagnosis dan diobati. Sisa adenoid yang menyebabkan obstruksi mekanik

harus diangkat. Radiografi sinus perlu dilakukan untuk menemukan daerah-

daerah infeksi derajat rendah yang tersembunyi. Kemampuan lumen tuba

Eustachius dinilai apakah dapat untuk dilewati udara. Hal ini bisa diketahui

dengan menyuruh pasien memompa telinganya dengan metode valsava,

memakai Politzerisasi, atau dengan pemeriksaan manometri khusus untuk

tuba. Obstruksi muara tuba Eustachius di kavum timpani seringkali bisa

terlihat dengan inspeksi otoskopi yang cermat saat penderita berusaha

menginflasi telinganya.

Page 15: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

2. faktor anatomi

perubahan anatomi yang menetap umumnya mempengaruhi respons

pengobatan dan menyebabkan kronisnya infeksi. Meskipun hanya perforasi

sentral membran timpani, dapat merupakan penyebab berulangnya sekresi

telinga. Kelainan ini harus dikoreksi dengan operasi. Tipe – tipe patologi lain

yang memerlukan operasi adalah kolestetom, polip-polip besar, massa

timpanosklerosis, dan daerah-daerah tulang yang nekrosis akibat osteitis atau

osteomielitis. Gangguan fungsi pendengaran akibat kerusakan sistem konduksi

suara harus dikoreksi dengan operasi, agar pendengaran dapat pulih dengan

memuaskan.

3. faktor-faktor umum daya tahan tubuh

bila menangani infeksi kronis dari bagian tubuh manapun perlu diusahakan

untuk menyelidiki faktor-faktor sistemik dan lokal yang mempengaruhi daya

tahan penjamu, antara lain kurang gizi, diabetes, debilitas,

agamaglobulinemia, penyakit alergi, insufisiensi korteks adrenal, leukemia

kronis, penyakit hepar, dan ginjal.

4. faktor bakteri

pada infeksi telinga kronis, selain organisme patogen mungkin terdapat

organisme saprofit. Tidak hanya flora bakterinya yang berbeda dari waktu ke

waktu, tetapi juga pengobatan antibiotik jangka panjang menyebabkan

munculnya strain resisten dan juga tumbuhnya organisme-organisme lain

secara berlebihan seperti Pseudomonas atau Pyocyaneous. Oleh karena itu

kultur dan tes resistensi penting untuk perencanaan terapi.

Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau dengan medikamentosa.

Bila sekret yang keluar terus-menerus, maka diberi obat pencuci telinga, berupa

larutan H2O2 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan

dengan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan

kortikosteroid. Secara oral diberikan antibiotika dari golongan eritromisin (bila pasien

alergi terhadap penisilin), sebelum hasil tes resistensi diterima. Pada infeksi yang

dicurigai karena penyebabnya telah resisten terhadap ampisillin dapat diberikan

ampisillin asam klavulanat.

Page 16: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2

bulan, maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini

bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran

timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran

yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau terjadinya

infeksi berulang, maka sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu, mungkin juga

perlu melakukan pembedahan, misalnya adenoidektomi dan tonsilektomi.

Prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan, yaitu mastoidektomi. Jadi,

bila terdapat OMSK tipe bahaya, maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan

dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah

merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses

subperiostal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum

mastoidektomi.

Jenis pembedahan pada OMSK

1. mastoidektomi sederhana

Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman yang dengan pengobatan

konservatif tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan

ruang mastoid dari jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang

dan telinga tidak berair lagi. Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak

diperbaiki.

2. mastoidektomi radikal

Operasi ini dilakukan pada OMSK bahaya dengan infeksi atau

kolesteatoma yang sudah meluas. Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum

timpani dibersihkan dari semua jaringan patologik. Dinding batas antara liang

telinga luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga

ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan.

Tujuan operasi ini ialah untuk membuang semua jaringan patologik dan

mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.

Page 17: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur

hidupnya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak

terjadi infeksi kembali. Pendengaran berkurang sekali, sehingga dapat

menghambat pendidikan atau karier pasien.

Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada rongga

operasi serta membuat meatoplasti yang lebar, sehingga rongga operasi kering

permanen, tetapi terdapat cacat anatomi, yaitu meatus liang telinga luar

menjadi lebar.

3. mastoidektomi radikal dengan modifikasi (operasi Bondy)

Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatoma di daerah atik,

tetapi belum merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid diberishkan dan

dinding posterior liang telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah untuk

membuang jaringan patologik dari rongga mastoid, dan mempertahankan

pendengaran yang masih ada.

4. miringotomi

Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal

juga dengan nama timpanoplasti tipe I. Rekonstruksi hanya dilakukan pada

membran timpani. Tujuan operasi ialah untuk mencegah berulangnya infeksi

telinga tengah pada OMSK tipe aman dengan perforasi yang menetap. Operasi

ini dilakukan pada OMSK tipe aman yang sudah tenang dengan ketulian

ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.

5. timpanoplasti

Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe aman dengan kerusakan yang

lebih berat atau tipe OMSK tipe aman yang tidak bisa ditenangkan dengan

pengobatan medika mentosa. Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan

penyakit serta memperbaiki pendengaran.

Pada operasi ini selain rekonstruksi membran timpani sering kali harus

dilakukan juga rekonstruksi tulang pendengaran. Berdasarkan bentuk

Page 18: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

rekonstruksi tulang pendengaran yang dilakukan maka dikenal istilah

timpanoplasti tipe II, III, IV dan V. Sebelum rekonstruksi dikerjakan lebih

dahulu dilakukan eksplorasi kavum timpani dengan atau tanpa mastoidektomi,

untuk membersihkan jaringan patologis. Tidak jarang pula operasi ini terpaksa

dilakukan dengan dua tahap dengan jarak waktu 6 s/d 12 bulan.

6. timpanoplasti dengan pendekatan ganda (combined approach Tympanoplasty)

Ooperasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada

kasus OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe aman dengan jaringan granulasi

yang luas. Tujuan operasi untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki

pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikala (tanpa

meruntuhkan dinding posterior liang telinga) membersihkan kolesteatoma dan

jaringan granulasi di kavum timpani, dikerjakan melalui dua jalan (combined

approach) yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan

timpanotomi posterior.

DIAGNOSIS BANDING

Otitis externa (inflamed, eczematous canal without a perforation)

Foreign body

Impacted ear wax

Cholesteatoma

Wegener's granulomatosis

Neoplasm

KESIMPULAN

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan keradangan atau infeksi kronis

yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, ditandai dengan

perforasi membran timpani, sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis menderita OMSK.

Berdasarkan anamnesa, pasien mengeluhkan keluarnya cairan dari telinga kanan yang

kumat-kumatan, dimana sekret awalnya berwarna putih, encer dan tidak berbau,

Page 19: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

kemudian menjadi agak kental, kekuningan, dan berbau. Pasien juga mengeluhkan

nyeri kepala dan nyeri pada telinga kanan.

Pasien juga mengeluhkan pendengaran pada telinga kanan menurun. Penurunan

pendengaran pada pasien OMSK tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang

pendengaran yang terjadi. Biasanya dijumpai tuli konduktif, namun dapat pula terjadi

tuli persepsi yaitu bila telah terjadi invasi ke labirin, atau tuli campuran. Gangguan

pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi sangat hebat, karena daerah

yang sakit ataupun kolesteatom, dapat menghambat bunyi sampai dengan efektif ke

fenestra ovalis. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran

timpani serta keutuhan dan mobilitas sistim pengantaran suara ke telinga tengah. Pada

pasien ini dari hasil pemeriksaan didapatkan perforasi sentral pada membran timpani.

Dalam proses penyembuhannya dapat terjadi penumbuhan epitel skuamosa ke

dalam telinga tengah. Kadang-kadang perluasan lapisan tengah ini ke daerah atik

mengakibatkan pembentukan kantong dan kolesteatom. Pembentukan kolesteatom ini

akan menekan tulang-tulang di sekitarnya sehingga mengakibatkan terjadinya

destruksi tulang, yang ditandai dengan sekret yang kental dan berbau.

Prinsip pengobatan pasien OMSK benigna tenang adalah tidak memerlukan

pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke

telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi

saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi

rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta

gangguan pendengaran.

PROGNOSIS

OMSK tipe benigna tidak menyerang tulang sehingga jarang menimbulkan

komplikasi, tetapi jika tidak mencegah invasi organisme baru dari nasofaring dapat

menjadi superimpose otitis media supuratif akut eksaserbsi akut dapat menimbulkan

komplikasi dengan terjadinya tromboplebitis vaskuler. Prognosis dengan pengobatan

local, otorea dapat mongering. Tetapi sisa perforasi sentral yang berkepanjangan

memudahkan infeski dari nasofaring atau bakteri dari meatus eksterna khususnya

terbawa oleh air, sehingga penutupan membrane timpani disarankan.

Page 20: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

Prognosis kolesteatom yang tidak diobati akan berkembang menjadi meningitis,

abes otak, prasis fasialis atau labirintis supuratif yang semuanya fatal. Sehingga

OMSK type maligna harus diobati secara aktif sampai proses erosi tulang berhenti.

Page 21: Referat Omsk Edit Rsud Bekasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasibuan, R.A.H. Otologi : Samitra Media Utama.2004

2. Soepardi EA, Iskandar I, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ilmu Kesehatan Telinga

Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

2008

3. Anonim. Telinga. Dalam : http://en.wikipedia.org/wiki/Telinga. 2008. Diakses

pada : Juli 29 2009.

4.Anonim.http://books.google.co.id/books?

id=xa_ne2pMEUYC&pg=PA118&lpg=PA118&dq=omsk+dan+bunuh+diri&source=

bl&ots=Dxk5UkZmi&sig=LkgsLBKZaJi_TQxprMFapjoO6Cs&hl=id&ei=mYdxSoG

TCMGdkAXUxI2FDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7 diakses pada :

Juli 30 2009

5.HainTC.OMSK.http://www.dizziness-and balance.com/disorders/hearing/omsk.htm.

Diakses pada Juli 30 2009

6. Hain TC. Microvascular compression syndrome, Vestibular Paroxysmia, and Quick

Spins. http://www.dizziness-and-balance.com/disorders/unilat/microvascular.htm.

Diakses pada Juli 30 2009

7.OtitisMediaSupurativaKronik.http://www.wrongdiagnosis.com/w/

wolframs_disease/book-diseases-4a.htm. Diakses pada: Juli 30 2009

8. Saunders WB. http://www.bixby.org/faq/omsk/diagnose.html. Diakses pada: Juli

31 2009

9.Syartika L. otitis media supurativa kronik.

http://www.santosa-hospital.com/document/omsk_drlisa_5_page_8.pdf. Diakses

pada: Agustus 3 2009

10.HainTC.OmskManagement.http://www.dizzinessandbalance.com/disorders/hearing/pdfs/omsk%20management.pdf. Diakses pada: 3 Agustus 2009