redita prameswary

21
HUBUNGAN PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013 Proposal ini dibuat oleh Meldayani dan disajikan dalam bentuk power point oleh : Redita Prameswary 032401SO13083 IV C AKADEMI KEBIDANAN MARTAPURA YAYASAN KORPRI BANJAR 2015

Upload: steven-gould

Post on 15-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sel

TRANSCRIPT

Slide 1

HUBUNGAN PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013

Proposal ini dibuat oleh Meldayani dan disajikan dalam bentuk power point oleh :Redita Prameswary032401SO13083IV C

AKADEMI KEBIDANAN MARTAPURA YAYASAN KORPRI BANJAR2015

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMenurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya kira-kira 3 % (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, kematian bayi yang disebabkan asfiksia 27 %.Faktor penyebab terjadinya asfiksia neonaorum adalah preeklampsia/eklampsia, partus lama, persalianan posterm, lilitan tali pusat, persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi forcep) Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat waktunya, perdarahan banyak pada plasenta previa dan solusio plasenta.Persalinan postterm adalah persalinan melampaui umur hamil 42 minggu dan pada janin terdapat tanda postmaturitas. Persalinan postterm terjadi ketika usia kehamilan melebihi 42 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Berdasarkan data diruang RSUD Ratu Zalecha tahun 2010, terdapat 206 bayi yang mengalami asfiksia neonatorum (15%) dari 1.324 kelahiran. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 224 bayi yang mengalamin asfiksia neonatorum (19%) dari 1.148 kelahiran. Sedangkan data persalinan postterm di RSUD Ratu Zalecha tahun 2010, terdapat 194 ibu yang mengalami persalinan postterm (14%) dari 1.324 kelahiran. Dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi 241 ibu yang mengalami persalinan postterm (20%) dari 1.148 kelahiran.Dari jumlah tersebut, diketahui terjadi peningkatan kejadian asfiksia neonatorum dan persalinan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan persalinan postterm dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian tersebut diatas maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah Ada Hubungan Persalinan Postterm Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012?.1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan UmumMengetahui hubungan persalinan postterm dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2012.1.3.2 Tujuan Khususa. Mengidentifikasi kejadian Persalinan Posttermb. Mengidentifikasi kejadian Asfiksia Neonatorumc. Menganalisis hubungan antara Persalinan Postterm dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2012.1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Bagi penelitiHasil penelitian ini duharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang asfiksia neonatorum dan penerapan ilmu yang didapat selama ini.1.4.2 Bagi RSUD Ratu Zalecha MartapuraMenjadi bahan masukan agar lebih meningkatkan keterampilan tentang perawatan bayi baru lahir, baik yang normal maupun bermasalah, khususnya penanganan asfiksia neonatorum yang ada di RSUD Ratu Zalecha Martapura.1.4.3 Bagi Institusi PendidikanPenelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan serta dapat dijadikan bahan bagi mahasiswa lain yng ingin melakukan penelitian lanjutan, atau sumber bacaan di perpustakaan institusi pendidikan.1.4.4 Bagi Peneliti LainDapat dijadikan bahan perbandingan untuk melakukan penelitian lain atau yang serupa berkaitan dengan asfiksia neonatorum dan dapat disempurnakan lagi.

1.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Rifatul Mahmudah dengan judul Hubungan ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Dr. H Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2009. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah dilakukan pada variable, waktu dan tempat yang berbeda, namun pendekatan yang sama.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Persalinan Postterm a. Pengertian Persalinan postterm adalah persalinan melampaui umur hamil 42 minggu dan pada janin terdapat tanda postmaturitas. Persalinan Posterm menunjukkan kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari. b. Etiologi Faktor penyebab persalinan postterm adalah : 1. Pengaruh Progesteron 2. Teori Oksitosin 3. Teori Kortisol/ACTH janin 4. Saraf Uterus 5. Heriditer c. Diagnosis 1) Riwayat Haid 2) Riwayat Pemeriksaan antenatal 3) Tinggi Fundus Uteri 4) Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) 5) Pemeriksaan Radiologi 6) Pemeriksaan Laboratoriumd. Permasalahan Kehamilan Postterm 1. Perubahan Pada PlasentaPerubahan yang terjadi pada plasenta sebagai berikut : a. Penimbunan Kalsium b. Selaput vaskulosinsial menjadi bertambah tebal dan jumlahnya berkurang c. Terjadi proses degenerasi jaringan plasenta d. Perubahan Biokimia

2. Pengaruh Pada Janin 3. Pengaruh Pada Ibu a. Morbiditas/Mortalitas b. Aspek Emosi c. Aspek mediko Legal

e. Penatalaksanaan Tidak ada ketentuan aturan yang pasti dan perlu dipertimbangkan masing-masing kasus dalam pengelolaan kehamilan posterm.

2.1.2 Asfiksia Neonatorum a. Pengertian Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. b. Prinsip Dasar Asfiksia Asfiksia merupakan penyebab kematian nenatal yang paling tinggi. Menurut SKRT 2001, 27% kematian neonatal diakibatkan oleh asfiksia dan angka kematian sekitar 41,91% di RS Pusat Rujukan Provinsi. c. Etiologi Asfiksia pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena : 1. Faktor Ibu a. Preeklampsia/Eklampsia b. Perdarahan Abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta) c. Partus Lama d. Infeksi Berat (malaria, sifilis, TBC, HIV) e. Kehamilan Postterm2. Faktor Tali Pusat a. Lilitan Tali pusat b. Simpul Tali pusat c. Prolapsus Tali Pusat3. Keadaan bayi a. Bayi Premature (sebelum usia kehamilan 37 minggu) b. Persalinan Sulit (letak sungsang, distocia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi cunam) c. Kelainan Kongenital d. Air ketuban bercampur mekonium d. Patofisiologi 1. Jika resusitasi tidak cepat dimulai, akan terjadi perubahan irreversibel pada jaringan multiorgan, yang kemungkinan dapat mengakibatkan kematian atau kerusakan permanen. 2. Selama 24 jam setelah resusitasi yang berhasil, bayi baru lahir rentan terhadap sindrom pasca asfiksia. e. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis asfiksia meliputi : pernapasan terganggu, detak jantung berkurang, refleks bayi berkurang, tonus otot menurun, warna kulit biru atau pucat. f. Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan dengan menilai APGAR skor, sebagai berikut :

TandaNilai Skor012Frekuensi JantungTidak ada< dari 100 x/menit> dari 100 x/menitUsaha BernapasTidak adaLambat/tidak teraturMenangis kuatTonus OtotLumpuhEkstrimitas fleksi sedikitBegerak aktifRefkeksTidak adaGerakan sedikitMenangisWarnaBiru PucatTubuh kemerahanTubuh dan ekstrimitas kemerahanDari nilai APGAR, didapatka klasifikasi asfiksia neonatorum sebagai berikut : yang pertama vigrous baby (asfiksia ringan) dengan skor 7-10. Dalam hal ini bayi dianggap sehat sehingga tidak memerlukan tindakan istimewa. Yang kedua mild moderate asphyxia (asfiksia sedang) dengan skor 4-6. Yang ketiga asfiksia berat denga skor 0-3.

g. PenatalaksanaanPenatalaksaan pada bayi dengan asfiksia neonatorum ialah sebagai berikut : 1). Pemantauan gas darah, denyut nadi, fungsi sistem jantung dan paru, dengan melakukan resusitasi,memberikan oksigen yang cukup, serta memantau perfusi jaringan tiap 2-4 jam. 2). Mempertahankan jalan nafas agar tetap baik, sehingga proses oksigenasi cukup agar sirkulasi darah tetap baik.

2.2 Landasan TeoriAsfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Kehamilan postterm adalah kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegle dengan siklus haid rata-rata 28 hari.2.3 Kerangka TeoriFaktor-faktor penyebab asfiksia neonatorum sebagai berikut :

Faktor IbuPreeklampsia dan eklampsiaPerdarahan abnormal(plasenta previa dan solusio plasentaPartus lama atau macetDemam selama persalinan infeksi berat (malaria, TBC, sifilis, HIV)Persalinan Postterm (sesudah 42 minggu kehamilan )Faktor BayiPersalinan premature(sebelum 37 minggu kehamilan)Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distocia bahu,ekstraksi vakum, ekstraksi forcep)Kelainan kongenitalAir ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)

Faktor Tali PusatLilitan tali pusatSimpul tali pusatProlapsus tali pusatAsfiksia Neonatorum122.4 Kerangka KonsepFaktor-faktor penyebab asfiksia neonatorum sebagai berikut :

Faktor IbuPreeklampsia dan eklampsiaPerdarahan abnormal(plasenta previa dan solusio plasentaPartus lama atau macetDemam selama persalinan infeksi berat (malaria, TBC, sifilis, HIV)

Faktor BayiPersalinan premature(sebelum 37 minggu kehamilan)Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distocia bahu,ekstraksi vakum, ekstraksi forcep)Kelainan kongenitalAir ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)

Faktor Tali PusatLilitan tali pusatSimpul tali pusatProlapsus tali pusatAsfiksia NeonatorumPersalinan Postterm (sesudah 42 minggu kehamilan )Tidak DitelitiDiteliti132.5 HipotesisAda hubungan pesalinan postterm dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012.BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan PenelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.3.2 Subyek Penelitian 3.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di RSUD Ratu Zalecha Martapura pada tahun 2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 1100 orang.3.2.2 Sample Jumlah sample minimal yang diambil adalah 293 orang ibu melahirkan di RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun 2012. Dalam pengambilan sample ini digunakan teknik random sampling.3.3 Instrument Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan memegang check-list untuk mencari variable yang sudah ditentukan. Apabila terdapat variable yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally ditempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas dapat menggunakan kalimat bebas. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah format dokumentasi beruba lembar check-list. 3.4 Variable penelitian dan definisi operasional 3.4.1 Variable penelitian Variable adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda denga kelompok yang lain. a. Variable Independent (variable bebas) Variable independent pada penelitian ini adalah persalinan postterm. b. Variable Dependent (variable terikat) Variable dependent pada penelitian ini adalah kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.3.4.2 Definisi Operasional

NOVariableDefinisi OperasionalCara UkurAlat UkurSkala Ukur Kategori1Variable independent :persalinan posttermPersalinan postterm menunjukkan kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebihDilihat dari buku regester Ruang BersalinLembar Check-listNominalPersalianan posttermPersalinan preterm2Variable dependent : asfiksia neonatorumKeadaan bayi baru lahir yang gagal bernas secara spontan dan teratur segera setelah lahir dengan APGAR skor < dari 7.Dilihat dari buku regester Ruang Bersalin

Lembar Check-list

OrdinalAsfiksia AS (0-6)Tidak asfiksia AS (7-10)3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Tahap Persiapan a. Surat izin penelitian diurus dibagian Unit Pelayanan Karya Tulis Ilmiah (UP KTI) di Akademi Kebidanan Martapura b. Surat izin penelitian dilahan diurus dibagian Tata Usaha RSUD Ratu Zalecha Martapura. c. Data cakupan bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum di RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012. d. Studi pendahuluan dilakukan di RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012 dan surat izin penelitian dibawa untuk melaporkan rencana penelitian dan dijelaskan tujuan serta, teknis pelaksanaanya. e. Data sekunder dikumpulkan meliputi kejadian asfiksia neonatorum, persalinan postterm. 3.5.2 Tahap Pelaksanaan Pengambilan data dilakukan dengan cara menggunakan forat dokumentasi berupa lembar check-list yang dilihat diruang Bersalin RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan menggunakan data sekunder.3.6 Teknik Pengambilan Data Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari pihak ketiga atau sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui panduan dokumentasi (buku regester ruang bersalin RSUD Ratu Zalecha dari tanggal 1 januari sampai 3 desember 2012). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.Pengumpulan data melalui buku regester ruang bersalin RSUD Ratu Zalecha Martapura.3.7 Teknik Analisa Data 3.7.1 Penyusunan Data Dalam penyusunan data, data-data yang telah didapat dicek kembali kelengkapannya dan disusun kedalam formulir yang telah dibuat. 3.7.2 Klasifikasi data Data yang telah disusun, dikelompokkan kedalam klasifikasi yang telah ditetapkan3.7.3 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Analisis Univariat Pada penelitian ini analisa univariat didapatkan dengan mengumpulkan data tentang jumlah kejadian persalinan postterm dan jumlah kejadian asfiksia neonatorum. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah dan persentasi masing-masing.Dengan rumus :

2. Analisis Bivariat Pada Penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mencari atau melihat hubungan antara persalinan postterm dan asfiksia neonatorum. Analisa ini menggunakan uji chie-square dengan bantuan komputerisasi.Dengan Rumus :

3.8 Lokasi dan Tempat penelitian 3.8.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di RSUD Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar. 3.8.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2012 s/d juni 2013, dimulai dengan pembuatan proposal sampai selesainya penelitian Karya Tulis Ilmiah.