redesain pasar cibarusah dengan pendekatan arsitektur perilaku

224
REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur Pada Program Studi Arsitektur Disusun Oleh : WAWAN HERMANSYAH NIM : 321310002 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI 2019

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

REDESAIN PASAR CIBARUSAH

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

SKRIPSI

Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Pada Program Studi Arsitektur

Disusun Oleh :

WAWAN HERMANSYAH

NIM : 321310002

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI 2019

Page 2: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

ii

Page 3: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

iii

Page 4: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

iv

Page 5: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

v

Page 6: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

vi

ABSTRAK

WAWAN HERMANSYAH. 321310002. REDESAIN PASAR CIBARUSAH

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU. Tugas akhir Program

Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pelita Bangsa. Pasar Cibarusah

merupakan pasar tradisional yang berada di Jalan Raya Cibarusah No. 41 Desa

Cibarusah Kota Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Banyaknya masalah baru yang telah muncul dan menyebabkan tidak efektifnya

kegiatan masyarakat di daerah tersebut seperti kemacetan, sirkulasi kendaraan,

sirkulasi pejalan kaki dan sampah. Adapun masalah lainnya adalah

ketidakefektifan gedung pasar itu sendiri, sehingga dengan mempertimbangkan

segala hal yang sudah disampaikan di atas, maka pembangunan kembali

(redesain) bangunan Pasar Cibarusah sangatlah tepat. Karena perlu adanya

perbaikan mengenai susunan bangunan ini sehingga menjadi lebih efektif dan

efisien serta enciptakan sebuah bangunan yang memiliki daya tarik masyarakat

untuk berbelanja dan sebagai pusat perbelanjaan utama di Kecamatan Cibarusah

dengan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur perilaku serta menciptakan suatu

keharmonisan dan keterkaitan antara desain bangunan baru dengan pusat

perbelanjaan lain yang berada di sekitar pasar. Metode yang digunakan untuk

mencapai desain akhir yaitu survei lapangan, pengumpulan data, analisa data,

konsep dan desain akhir. Perencanaan meliputi penataan ulang kios dan los di

dalam pasar melalui pengelompokan berdasarkan komoditas. Diharapkan dapat

memudahkan pengontrolan utilitas bangunan, serta memudahkan pengunjung

untuk mendapatkan barang sesuai yang dibutuhkan, perbaikan fisik pasar,

memperbaiki sirkulasi di dalam pasar serta penerapan Arsitektur Perilaku

terhadap Pasar Cibarusah baik ke dalam massa bangunan maupun pola perilaku

masyarakat. Mengingat pasar ini merupakan pasar terbesar untuk kawasan

Kecamatan Cibarusah dan sekitarnya, sehingga pembangunan kembali pasar ini

dengan tujuan meningkatkan vitalitas dan kualitas lingkungan pedagang sangatlah

diperlukan.

Kata Kunci : Pasar Cibarusah, Pasar Tradisional, Kecamatan Cibarusah, Redesain.

Page 7: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

vii

ABSTRACT

ANSWER HERMANSYAH. 321310002. REDESIGN THE CIBARUSAH

MARKET WITH BEHAVIOR ARCHITECTURE APPROACH. Final project of

the Architecture Study Program at the Faculty of Engineering, Universitas Pelita

Bangsa. Cibarusah Market is a traditional market located on Jalan Raya

Cibarusah No. 41 Cibarusah Village Kota Cibarusah District Bekasi District

West Java Province. Many new problems have emerged that have caused

ineffective community activities in the area such as traffic jams, vehicle

circulation, pedestrian circulation and garbage. Another problem is the

ineffectiveness of the market building itself. So taking into account all the things

that have been stated above, the redesign of the Cibarusah Market building is

very appropriate. Because there needs to be an improvement regarding the

arrangement of this building so that it becomes more effective and efficient and

creates a building that has the appeal of the community to shop and as the main

shopping center in the District of Cibarusah by using the principles of behavioral

architecture and creating a harmony and the relationship between new building

designs with other shopping centers around the market. The methods used to

achieve the final design are field survey, data collection, data analysis, concept

and final design. Planning includes rearrangement of kiosks and booths in the

market through groupings based on commodities. It is expected to facilitate the

control of building utilities, as well as facilitate visitors to obtain goods as

needed, physical improvement of the market, improve circulation within the

market and Application of Behavioral Architecture to the Cibarusah Good Market

into the building mass.Considering that this market is the biggest market for

Cibarusah Subdistrict and its surroundings, so the rebuilding of this market with

the aim of increasing the vitality and environmental quality of traders is very

necessary.

Keywords: Pasar Cibarusah, Traditional Market, Cibarusah Sub District,

Redesign.

Page 8: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan

karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan

tugas akhir ini.Tugas ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik, khususnya Progran Studi Arsitektur.Tugas akhir yang penulis

susun ini mengambil judul Redesain Pasar Cibarusah Dengan Pendekatan

Arsitektur Perilaku.Hasil akhir ini dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.

Laporan ini berisi pembahasan mengenai dasar penentuan judul, tema, deskripsi

proyek, analisa lokasi dan bangunan, konsep serta hasil perancangan arsitektur

dalam bentuk perancangan dan maket.Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah

selain sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Teknik, laporan ini dibuat

untuk menyempurnakan hasil tugas akhir sehingga dapat dibukukan dan bisa

diambil manfaatnya oleh pembaca.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang mendukung

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun orang-orang yang telah

mendukung penyelesaian tugas ahkir ini adalah :

1. Ibu RetnoFitri Astuti, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Arsitektur

dan dosen Pembimbing I dalam tugas akhir saya.

2. Bapak Windi, S.Pd., M.M. selaku dosen Pembimbing II dan motivator

dalam tugas akhir saya.

3. Seluruh Dosen Program Studi Arsitektur Universitas Pelita Bangsa yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 9: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

ix

Page 10: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Lembar Persetujuan Sidang Tugas Akhir ....................................................... ii

Lembar Pengesahan Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir ................................... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi .............................................................. iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi ...................................................... v

Abstrak ............................................................................................................ vi

Kata Pengantar ................................................................................................ viii

Daftar Isi .......................................................................................................... x

Daftar Gambar ................................................................................................. xv

Daftar Tabel .................................................................................................... xix

Daftar Bagan ................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.4 Tujuan .......................................................................................................... 5

1.5 Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................................ 6

1.6 Metodologi Penulisan ................................................................................... 6

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Terminologi Judul ......................................................................................... 11

2.1.1 Pengertian Judul .................................................................................. 11

2.2 Pasar Tradisional ........................................................................................... 13

2.2.1 Klasifikasi Pasar .................................................................................. 13

Page 11: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xi

2.2.2 Unsur-Unsur Pokok Perpasaran .......................................................... 18

2.2.3 Materi Perdagangan di Pasar ............................................................... 20

2.2.4 Unsur-Unsur Penunjang Pasar ............................................................ 21

2.3 Pengertian Arsitektur Perilaku ...................................................................... 22

2.3.1 Deskripsi Perilaku ............................................................................... 24

2.3.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang ............................... 24

2.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang .......................................... 25

2.3.4 Perilaku dalam Arsitektur ................................................................... 26

2.4 Studi Literatur Bangunan Bertema Arsitektur Perilaku ................................ 30

2.4.1 Penerapan Desain Arsitektur Perilaku Pada Perancangan Redesain

Pasar Panggungrejo Surakarta ............................................................ 30

2.4.2 Els Colors Kindergarten ..................................................................... 43

2.4.3 Pasar Jonggol, Bogor .......................................................................... 49

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERANCANGAN

3.1 Lokasi ............................................................................................................ 52

3.2 Data Umum Lokasi ....................................................................................... 53

3.2.1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota ....................................................... 53

3.2.2 Pencapaian .......................................................................................... 54

3.2.3 Area Pelayanan ................................................................................... 55

3.3 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi .............................................................. 56

3.3.1 Luas Lahan .......................................................................................... 57

3.3.2 Peraturan Site ...................................................................................... 58

3.3.3 Luas Dan Ketinggian Bangunan Sekitar ............................................. 61

3.3.4 Eksisting .............................................................................................. 62

3.4 Tinjauan Fungsi ............................................................................................. 65

Page 12: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xii

3.4.1 Deskripsi Pelaku Dan Kegiatan .......................................................... 65

3.4.2 Deskripsi Kegiatan Pasar Cibarusah ................................................... 66

3.4.3 Deskripsi Penggunaan Pasar Cibarusah .............................................. 67

3.4.4 Deskripsi Perilaku Masyarakat Sekitar Pasar Cibarusah .................... 69

BAB IV ANALISA

4.1 Analisa Kondisi Tapak Dan Lingkungan ...................................................... 74

4.1.1 Data Site .............................................................................................. 74

4.1.2 Batas-Batas Wilayah ........................................................................... 75

4.1.3 Analisa Pencapaian ............................................................................. 76

4.1.4 Analisa Sirkulasi ................................................................................. 80

4.1.5 Analisa Orientasi ................................................................................. 83

4.1.6 Analisa Matahari ................................................................................. 84

4.1.7 Analisa Ruang Terbuka Hijau ............................................................. 86

4.1.8 Analisa Sarana Dan Prasarana ............................................................ 88

4.1.9 Analisa Kawasan Sekitar Site ............................................................. 90

4.2 Analisa Fungsional ........................................................................................ 92

4.2.1 Analisa Perilaku Masyarakat Sekitar .................................................. 92

4.2.2 Analisa Kegiatan Dan Kriteria Ruang .............................................. 105

4.2.2.1 Pengelompokkan Kegiatan Dan Kriteria Ruang .................. 105

4.2.2.2 Aliran Kegiatan ..................................................................... 108

4.2.2.3 Analiasa Jumlah Pengunjung Dan Daya Tampung .............. 109

4.2.3 Besaran Ruang .................................................................................. 111

4.2.4 Bentuk ............................................................................................... 118

4.2.4.1 Penentuan Pola Massa Bangunan ......................................... 118

4.2.4.2 Bentuk Dasar Bangunan ....................................................... 119

Page 13: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xiii

4.2.4.3 Analisa Perilaku Pada Massa Bangunan .............................. 120

4.2.4.4 Modul Bangunan .................................................................. 123

4.2.4.5 Ketinggian Bangunan ........................................................... 124

4.3 Analisa Teknologi ....................................................................................... 124

4.3.1 Struktur ............................................................................................. 124

4.3.2 Utilitas ............................................................................................... 127

4.3.2.1 Sistem Air Bersih ................................................................. 127

4.3.2.2 Sistem Air Buangan .............................................................. 128

4.3.2.3 Sistem Penghawaan .............................................................. 129

4.3.2.4 Sistem Instalasi Listrik ......................................................... 131

4.3.2.5 Sistem Pencahayan ............................................................... 132

4.3.2.6 Sistem Keamanan ................................................................. 132

4.3.2.7 Sistem Sirkulasi Vertikal ...................................................... 132

4.3.2.8 Sistem Pembuangan Sampah ................................................ 133

BAB V KONSEP DAN DESAIN PERANCANGAN

5.1 Konsep Tapak .............................................................................................. 138

5.1.1 Penzoningan Tapak ........................................................................... 138

5.1.2 Sirkulasi Tapak Dan Aksesibilitas .................................................... 140

5.1.3 Jalur Pejalan Kaki ............................................................................. 142

5.1.4 Ruang Terbuka Hijau ........................................................................ 143

5.2 Konsep Massa Bangunan ............................................................................ 144

5.2.1 Bentuk Gubahan Massa .................................................................... 144

5.2.2 Bentuk Plaza (Ruang Terbuka) ......................................................... 146

5.2.3 Konsep Ruang Dalam Ground Floor ................................................ 147

5.2.4 Konsep Ruang Dalam Lantai 1 Dan 2 .............................................. 152

Page 14: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xiv

5.3 Konsep Struktur Dan Utilitas Bangunan ..................................................... 156

5.3.1 Struktur Pada Pasar ........................................................................... 156

5.3.2 Utilitas Pada Pasar ............................................................................ 158

5.4 Konsep Umum Bangunan ........................................................................... 163

5.4.1 Konsep Massa Bangunan .................................................................. 163

5.4.2 Konsep Tata Lingkungan Site ........................................................... 164

5.4.3 Konsep Parkir .................................................................................... 165

5.4.4 Konsep Perkerasan ............................................................................ 166

5.4.5 Konsep Interior ................................................................................. 166

5.4.6 Konsep Drainase ............................................................................... 167

5.5 Rangkuman ................................................................................................. 168

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 15: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lokasi Site Pasar Panggungrejo Surakarta .................................. 31

Gambar 2.2 Penerapan Desain Ruang Batas Permanen .................................. 33

Gambar 2.3 Penerapan Desain Ruang Batas Semi Permanen ........................ 33

Gambar 2.4 Penerapan Desain Ruang Informal .............................................. 34

Gambar 2.5 Penerapan Desain Ruang Informal .............................................. 35

Gambar 2.6 Penerapan Desain Kontinuitas Jalur Pada Sirkulasi .................... 36

Gambar 2.7 Penerapan Desain Node Pada Jalur Sirkulasi .............................. 37

Gambar 2.8 Penerapan Desain Edges Pada Jalur Sirkulasi ............................ 37

Gambar 2.9 Transformasi Persepsi Umum Pasar ........................................... 40

Gambar 2.10 Transformasi Persepsi Bangunan Sekitar .................................... 41

Gambar 2.11 Penggunaan Struktur Sebagai Elemen Pembentuk ..................... 41

Gambar 2.12 Penerapan Desain Figur Dan Latar Pada Fasad .......................... 41

Gambar 2.13 Els Colors Kindergarten .............................................................. 44

Gambar 2.14 Suasana Interior Els Colors Kindergarten ................................... 44

Gambar 2.15 Suasana Interior Els Colors Kindergarten ................................... 45

Gambar 2.16 Denah Els Colors Kindergarten .................................................. 46

Gambar 2.17 Tampak Els Colors Kindergarten ................................................ 47

Gambar 2.18 Potongan Els Colors Kindergarten .............................................. 47

Gambar 2.19 Jalur Sirkulasi .............................................................................. 48

Gambar 2.20 Eksisting Pasar Jonggol ............................................................... 49

Gambar 2.21 Site Plan Pasar Jonggol ............................................................... 50

Gambar 2.22 Pasar Jonggol ............................................................................... 50

Gambar 2.23 Area Pasar Bersih Jonggol .......................................................... 51

Page 16: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xvi

Gambar 2.24 Area Pasar Basah Jonggol ........................................................... 51

Gambar 3.1 Lokasi Tapak Pasar Cibarusah .................................................... 52

Gambar 3.2 Pembagian WPP Kabupaten Bekasi ............................................ 53

Gambar 3.3 Lokasi Site ................................................................................... 54

Gambar 3.4 Kawasan Pelayanan Pasar ........................................................... 55

Gambar 3.5 Kondisi Eksisting Pasar ............................................................... 56

Gambar 3.6 Wilayah Site ................................................................................ 57

Gambar 3.7 GSB Site ...................................................................................... 59

Gambar 3.8 Eksisting GSB Dan GSS ............................................................. 60

Gambar 3.9 Ketinggian Bangunan Sekitar ...................................................... 62

Gambar 3.10 Eksisting Pasar Tampak Samping ............................................... 63

Gambar 3.11 Eksisting Denah Lantai 1 ............................................................ 63

Gambar 3.12 Eksisting Denah Lantai 2 ............................................................ 63

Gambar 3.13 Kondisi Lokasi Sekitar ................................................................ 64

Gambar 4.1 Data Site ...................................................................................... 74

Gambar 4.2 Angkot K-17 jurusan Cikarang–Cibarusah ................................. 76

Gambar 4.3 Pencapaian Dan Kondisi Sekitar Site .......................................... 77

Gambar 4.4 Pencapaian Jalur Pejalan Kaki .................................................... 78

Gambar 4.5 Jalur Kendaraan ........................................................................... 80

Gambar 4.6 Akses Pejalan Kaki Menuju Pasar .............................................. 81

Gambar 4.7 View Menuju Site ........................................................................ 83

Gambar 4.8 Pergerakan Matahari ................................................................... 84

Gambar 4.9 Eksisting Area Ruang Terbuka Hijau ......................................... 86

Gambar 4.10 Eksisting Sistem Drainase Pasar ................................................. 88

Gambar 4.11 Bangunan dan Fasilitas Publik di Sekitar Site ............................. 90

Page 17: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xvii

Gambar 4.12 Contoh Perilaku Masyarakat Di Lingkungan Pasar .................... 92

Gambar 4.13 Pedagang Liar Di Sekitar Site ..................................................... 112

Gambar 4.14 Eksisting Fasad Bangunan Pasar Cibarusah ................................ 123

Gambar 4.15 Truk Pengangkut Sampah ........................................................... 135

Gambar 5.1 Konsep Tapak Ground Floor ...................................................... 138

Gambar 5.2 Jalur Sirkulasi Kendaraan............................................................. 140

Gambar 5.3 Jalur Pejalan Kaki ........................................................................ 142

Gambar 5.4 Ruang Terbuka Hijau .................................................................. 143

Gambar 5.5 Gubahan Massa Bangunan .......................................................... 144

Gambar 5.6 Denah Plaza ................................................................................. 146

Gambar 5.7 Suasana Area Plaza ..................................................................... 146

Gambar 5.8 Denah Ground Floor ................................................................... 147

Gambar 5.9 Sarana dan Prasaran Pedagang .................................................... 148

Gambar 5.10 Area kios samping ground Floor ................................................ 149

Gambar 5.11 Ruang Bagian Atas Kios Pada Lantai Ground ............................ 149

Gambar 5.12 Area Tangga ................................................................................ 150

Gambar 5.13 Area Parkir Mobil Lantai 1 ......................................................... 151

Gambar 5.14 Jalur Bongkar Muat Barang (Loading Dock) .............................. 151

Gambar 5.15 Denah Lantai 1 ............................................................................ 152

Gambar 5.16 Denah Lantai 2 ............................................................................ 152

Gambar 5.17 Zoning / Pengelompokkan Toko Lantai 1 ................................... 153

Gambar 5.18 Zoning / Pengelompokkan Toko Lantai 2 ................................... 154

Gambar 5.19 Pola Lantai Jalur Pedestrian ........................................................ 154

Gambar 5.20 Area Tengah Pasar (Core) ........................................................... 155

Gambar 5.21 Pagar Pembatas Untuk Tempat Duduk Lantai 1 dan 2 ............... 156

Page 18: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xviii

Gambar 5.22 Konsep Detail Sanitasi ................................................................ 160

Gambar 5.23 Bukaan Pada Tiap Sisi Bangunan ............................................... 161

Gambar 5.24 Sistem Pencahayaan Alami ......................................................... 162

Gambar 5.25 Sistem Sirkulasi Vertikal (Tangga & Eskalator) ......................... 162

Gambar 5.26 Akses keluar Masuk Pasar .......................................................... 164

Gambar 5.27 Jalur Pemberhentian Angkot ....................................................... 165

Gambar 5.28 Konsep Parkir Vertikal Mobil Dan Motor .................................. 165

Page 19: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 8

Tabel 3.1 Jumlah Dan Jenis Kios/Los Pasar Cibarusah .................................. 67

Tabel 3.2 Struktur Organisasi UPTD Pasar Cibarusah ................................... 68

Tabel 3.3 Perilaku Masyarakat Sekitar ........................................................... 69

Tabel 4.1 Jenis Usaha dan Fasilitas Publik di Sekitar Pasar Cibarusah ......... 91

Tabel 4.2 Analisa Perilaku Masyarakat Sekitar .............................................. 93

Tabel 4.3 Kegiatan Dan Kriteria Ruang .......................................................... 106

Tabel 4.4 Perkembangan Penduduk Kecamatan Cibarusah ............................ 109

Tabel 4.5 Kebutuhan Ruang Pasar .................................................................. 114

Tabel 4.6 Kebutuhan Ruang Food Court ........................................................ 116

Tabel 4.7 Kebutuhan Ruang Parkir ................................................................. 117

Tabel 4.8 Jenis Massa Bangunan .................................................................... 118

Tabel 4.9 Karakteristik Bentuk Dasar Bangunan ............................................ 120

Tabel 4.10 Karakteristik Warna ........................................................................ 122

Tabel 4.11 Jenis Sistem Struktur Bangunan ..................................................... 125

Tabel 4.12 Jenis Sistem Air Bersih ................................................................... 128

Tabel 4.13 Jenis Sistem Penghawaan ................................................................ 129

Tabel 4.14 Jenis Sistem Instalasi Listrik ........................................................... 131

Tabel 4.15 Jenis Sistem Pencahayaan ............................................................... 132

Tabel 4.16 Jumlah Sampah Perhari ................................................................... 134

Tabel 4.17 Kapasitas Truk Pengangkut Sampah ............................................... 135

Page 20: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Diagram Skematik Proses Desain Els Colors Kindergarten ........... 48

Bagan 4.1 Aliran Kegiatan Pedagang Pasar ...................................................... 108

Bagan 4.2 Aliran Kegiatan Pengunjung Pasar ................................................ 109

Bagan 4.3 Penggunaan Genset Untuk Keadaan Darurat ................................. 131

Page 21: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang bersaing

dengan negara maju dan berkembang lainnya. Indonesia juga merupakan Negara

kepulauan dimana masing-masing pulau dan daerahnya mempunyai potensi

sumber daya yang berbeda-beda. Oleh karena itu Indonesia menerapkan sistem

otonomi daerah dalam mengatur negaranya. Sistem otonomi daerah merupakan

suatu sistem dimana pemerintah pusat memberikan hak dan wewenang kepada

tiap-tiap daerah untuk mengatur daerahnya sendiri.

Cibarusah Merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten

Bekasi yang mempunyai hak otonomi tersebut. Oleh karena itu pemerintah

Kabupaten Bekasi mempunyai kewenangan untuk mengatur daerahnya.

Pembangunan infrastruktur tata kota diatur oleh pemerintah Kabupaten dengan

maksud dan tujuan yang baik, begitu pula dengan pengembangan pasar tradisional

di Kecamatan Cibarusah atau lebih dikenal dengan Pasar Cibarusah.

Pasar tradisional sendiri merupakan salah satu warisan budaya dan

kebiasaan yang berawal sejak nenek moyang kita mengenal adanya transaksi jual

beli. Namun tidak seperti kebanyakan warisan budaya lainnya, pasar tradisional

cenderung terbelakang dan kurang dapat perhatian. Pasar tradisional merupakan

salah satu bukti bahwa masyarakat kita sudah mengenal sistem perdagangan sejak

lama. Selain menjadi bagian dari sejarah dan peninggalan budaya, keberadaan

1

Page 22: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

2

pasar tradisional ini juga menguntungkan secara ekonomi, karena dengan adanya

pasar tradisional ini, kegiatan jual beli masyarakat sudah memiliki wadah yang

menjadi tempat untuk bertransaksi, maka ekonomi masyarakat sekitar juga

menjadi ikut terdorong.

Namun keberadaan pasar tradisional akhir-akhir ini sudah mulai terancam.

Salah satu penyebabnya adalah semakin banyaknya bermunculan pasar-pasar

modern yang mempunyai modal yang besar, fasilitas yang lengkap, serta

menawarkan kenyamanan yang baik. Pasar-pasar modern bermunculan saat ini

mulai menggeser peran pasar tradisional bahkan cenderung menyingkirkannya.

Tetapi kita tidak boleh hanya mengambinghitamkan pasar modern sebagai

penyebab hilangnya pasar tradisional, karena faktor penyebab lainnya adalah

buruknya kualitas sera pengelolaan pasar tradisional itu sendiri. Keberadaan pasar

tradisional yang kotor, berbau busuk, pengap serta tidak nyaman inilah yang

menyebabkan masyarakat mulai enggan untuk berbelanja di pasar tradisional.

Untuk itu sebenarnya hubungan antara pasar tradisional dengan pasar

modern haruslah lebih diperbaiki. Sehingga nantinya diperoleh suatu keselarasan

antara bangunan pasar tradisional dengan bangunan pasar modern. Sehingga

keberadaan pasar modern tidak lagi dijadikan alasan hilangnya keberadaan pasar

tradisional.

Salah satu contoh konkretnya adalah kawasan pasar Cibarusah. Memang

sampai dengan saat ini, pasar ini masih memiliki pelanggan tetap yang selalu

berbelanja di pasar ini, akan tetapi jumlahnya semakin hari semakin berkurang,

Page 23: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

3

banyaknya masalah baru yang telah muncul dan menyebabkan tidak efektifnya

kegiatan masyarakat di daerah tersebut. Salah satu hal konkret dan mungkin

paling signifikan serta paling sering kita lihat adalah masalah kemacetan. Kita

dapat melihat bahwa permasalahan sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan sering

kali menjadi penyebab utamanya. Hal itu kemudian diperparah lagi oleh angkutan

kota yang menaikan dan menurunkan penumpang disembarang tempat. Adapun

masalah lainnya adalah ketidakefektifan gedung pasar itu sendiri. Hal itu dapat

dilihat dari ketidakteraturan para pedagang yang menjajakan barang dagangannya,

yakni di tepi-tepi jalan yang seharusnya menjadi jalur trotoar, tidak hanya sampai

disitu, jumlah pedagang yang berjualan di pasar semakin banyak, sehingga sampai

menggunakan tepi-tepi jalan untuk berjualan, hal ini mencerminkan kurangnya

tempat untuk berjualan bagi para pedagang yang merujuk kepada asumsi bahwa

memang pada pasar ini sudah perlu dilakukan pembangunan kembali, agar seluruh

pedagang dapat berjualan dengan dan tidak menggunakan tepi jalan sebagai lapak

untuk berdagang.

Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan diatas, maka diketahui

bahwa perancangan dengan menggunakan tema perilaku merupakan perancangan

yang memperhatikan perilaku masyarakat sekitarnya sebagai acuan dalam

mendesain, sehingga bangunan tidak hanya berdiri sebagai bangunan, akan tetapi

mampu memfasilitasi semua kebiasaan masyarakat yang tercipta akibat adanya

kegiatan, karena Pasar Cibarusah merupakan pasar terbesar yang berada di

Kecamatan Cibarusah dengan letak yang strategis, yaitu tepat di jantung kota dan

dikelilingi oleh pemukiman, pertanian, industri serta pusat pemerintahan.

Page 24: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

4

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis yang ingin merancang

bangunan pasar dengan menekankan perilaku masyarakat sebagai alat penyaluran

perancangannya.

Pemilihan tema arsitektur perilaku sesuai dengan masyarakat

sekitar dianggap sangat cocok untuk bangunan pasar dan pusat perbelanjaan, hal

itu dikarenakan kedua tipologi bangunan itu sangat erat kaitannya dengan peranan

masyarakat sekitar. Dikarenakan kebanyakan kegiatan yang terjadi di lingkungan

tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku.

Alasan diataslah yang menyebabkan penulis berkesimpulan bahwa judul

laporan tugas akhir “Redesain Pasar Cibarusah Dengan Pendekatan Arsitektur

Perilaku” ini akan berjalan selaras dengan penerapan tema Arsitektur Perilaku

dengan pendekatan masyarakat sekitar. Sehingga bisa dikatakan bahwa hal diatas

memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.

1.2 Identifikasi Masalah

Hal-hal yang menjadi pokok permasalahan utama pada Pasar Cibarusah

adalah sebagai berikut :

1. Ketidakefektifan bangunan pasar dalam menampung kegiatan

masyarakat baik pedagang maupun pembeli dalam menggunakan

fasilitas dan ruang yang ada, serta sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan

yang tidak tertata dengan baik.

2. Ketidakteraturan para pedagang liar yang berada di sekitar pasar

membuat kondisi pasar terkesan kumuh dan berantakan.

Page 25: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

5

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pokok permasalahan diatas maka langkah konkret yang

diambil untuk mengatasi permasalahan dari Pasar Cibarusah adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana penerapan tema arsitektur perilaku dalam desain bangunan

meliputi fasilitas, ruang, bentuk, sirkulasi, parkir, sarana dan prasarana

pendukung?

2. Bagaimana menciptakan suatu keselarasan antara desain baru dari

pasar tradisional dengan pusat perbelanjaan yang terdapat di sekitar

pasar?

1.4 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari Redesain Pasar Cibarusah Kabupaten

Bekasi ini adalah :

1. Membangun kembali (Redesain) Pasar Cibarusah dengan

menggunakan perilaku masyarakat sebagai acuan untuk mendesain

bangunan tersebut sehingga mampu memfasilitasi semua kegiatan

berdasarkan kebiasaan dan perilaku masyarakat.

2. Menciptakan sebuah bangunan yang memiliki daya tarik masyarakat

untuk berbelanja dan sebagai pusat perbelanjaan utama di Kecamatan

Cibarusah dengan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur perilaku

serta menciptakan suatu keharmonisan dan keterkaitan antara desain

bangunan baru dengan pusat perbelanjaan lain yang berada di sekitar

pasar..

Page 26: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

6

1.5 Ruang Lingkup Pembahasan

Pada materi pembahasan kali ini penulis membatasi permasalahan yang

akan dibahas, yakni meliputi :

1. Penerapan konsep Arsitektur Perilaku pada massa bangunan Pasar

Cibarusah.

2. Desain tata ruang bangunan pasar berdasarkan pola perilaku masyarakat

yang datang berkunjung ke pasar.

1.6 Metodologi Penulisan

Metode yang digunakan untuk mencapai desain akhir dari “Redesain Pasar

Cibarusah” ini antara lain :

1. Survei : Metode survei dilakukan dengan

cara mengamati

lokasi Pasar Cibarusah, mendokumentasikan

kondisi pasar dan melakukan wawancara kepada

penjual atau pembeli untuk mengetahui

permasalahan yang ada.

2. Pengumpulan data : Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh

data, informasi dan persyaratan-persyaratan

perancangan dan perencanaan kawasan pasar

dengan cara studi literatur serta studi banding

kasus proyek dengan tema yang sama.

3. Analisa Data : Dalam tahap analisa, data mentah yang sudah

Page 27: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

7

diperoleh kemudian diolah kembali sehingga

didapatkan kesimpulan-kesimpulan tertentu.

4. Konsep : Penyusunan konsep perancangan dilakukan untuk

menganalisa dan menetapkan usulan-usulan

perancangan dari permasalahan, data-data

variabel dan persyaratan yang diperoleh untuk

mendapatkan sistematik desain.

5. Desain Akhir : Desain akhir merupakan kesimpulan dari hasil

penyusunan skematis desain yang diterapkan

pada perencanaan fisik bangunan pasar.

Page 28: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

8

Latar Belakang

Tema

Pendekatan Perancangan

Maksud Dan Tujuan

Sasaran

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Kerangka

Pemikiran

Studi Lokasi

Data Fisik

Wawancara

Dokumentasi

Pengumpulan

Data

Studi Literatur

Analisa

Kriteria

Desain

Kriteria

Perancangan

Analisa

Kriteria

Masalah Potensi Prospek

Konsep

Pra Rancangan

Desain Akhir

Tabel 1.1 Kerangka Pemikiran

Page 29: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

9

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, laporan ini terdiri dari 5 (lima) bab Masing-masing bab

dibagi atas beberapa sub bab Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penulisan

laporan (secara sistematik) dan mengoptimalkan hasil dan tujuan. Adapun rincian

dari masing-masing bab sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Mengemukakan gambaran umum mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup pembahasan,

metodologi penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Mendeskripsikan tentang teori-teori terkait ruang lingkup isu, teori

yang melingkupi variabel-variabel, studi banding bangunan bertema arsitektur

perilaku.

BAB III : GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI/TINJAUAN WILAYAH

PERANCANGAN

Pada bab ini menguraikan gambaran umum yang berisi tentang

tinjauan lokasi perancangan, analisa umum lokasi perancangan, deskripsi

kondisi eksisting lokasi, tinjauan fungsi meliputi (deskripsi pengguna dan

kegiatan, deskripsi kegiatan pasar, deskripsi pengguna pasar, dan deskripsi

perilaku masyarakat sekitar pasar).

Page 30: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

10

BAB IV : ANALISA PERANCANGAN

Berisikan tanggapan perancangan terhadap BAB IV dari judul

skripsi, yang hasilnya akan digunakan sebagai arahan (guidance) dalam

merancang. Tanggapan perancangan terdiri dari tanggapan fungsi, tanggapan

lokasi, tanggapan tampilan bentuk bangunan, tanggapan struktur bangunan

dan tanggapan kelengkapan bangunan (utilitas).

BAB V : DESAIN PERANCANGAN ARSITEKTURAL

Berisikan gambar-gambar hasil rancangan beserta

penjelasannya, meliputi gambar rencana tapak (Site plan), gambar denah

(plan), gambar denah tata letak perabot (layout plan), gambar tampak

(elevation), gambar potongan (Section), gambar Rencana-rencana, gambar

detail, gambar perspektif interior dan eksterior serta gambar sequence.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 31: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Terminologi Judul

Judul kasus proyek yang akan dirancang dan direncanakan adalah

“Redesain Pasar Cibarusah Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku” untuk itu

akan dibahas berikutnya masing-masing unit pembentuk kata dari judul tersebut.

2.1.1 Pengertian Judul

Redesain adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan cara

mengganti sebagian dari atau seluruh unsur-unsur lama dari kawasan kota tersebut

dengan unsur-unsur kota yang lebih baru dengan tujuan untuk meningkatkan

fasilitas serta kualitas lingkungan kawasan tersebut. (Budi dalam Rizki, 2001: 16)

Tujuan tersebut dimaksudkan agar wilayah yang diremajakan tersebut

dapat menyumbang kontribusi yang lebih positif kepada kehidupan kota baik

dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, fisik dan bahkan segi politik. Upaya

peremajaan umumnya selalu mengambil tempat pada kawasan yang dianggap

memiliki potensi ekonomi yang paling besar untuk dikembangkan. (Laretna,

2002)

Selain dari dampak yang positif, pembangunan kembali juga dapat

menimbulkan dampak-dampak negatif. Hal ini dikemukakan oleh Bromley dan

Thomas (1993), antara lain :

11

Page 32: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

12

1. Aspek fisik : lenyapnya unsur-unsur fisik kota yang tadinya merupakan

bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dapat menimbulkan dampak

psikologis bagi masyarakat, misalnya hilangnya sumber-sumber fisik

yang bias dipakai sebagai patokan untuk berorientasi dalam kota.

2. Aspek ekonomi : tergusurnya sarana ekonomi yang masih berfungsi

kendati dianggap kurang memadai terutama yang menyangkut kehidupan

ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.

3. Aspek budaya : hilangnya bangunan tua yang memiliki arti sejarah

maupun nilai-nilai arsitektur yang menjadi landmark kota.

4. Aspek sosial : tergusurnya masyarakat penghuni ke tempat yang lebih jauh

dari sumber mata pencaharian semuala.

5. Aspek politis : penanganan yang kurang baik dalam pembebasan lahan dan

proses relokasi penduduk sering menimbulkan kegiatan-kegiatan yang

secara politis sangat peka.

Pengertian pasar berdasarkan “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, antara

lain tempat orang berjual-beli ; Pasar merupakan tempat jual beli yang

diadakan oleh perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari

kesepakatan.

Sedangkan dalam arti luas, menurut Miller dan Mainers (1997: 23) pasar

adalah “suatu pasar tidaklah harus suatu tempat, tetapi suatu institusi yang

menjadi ajang operasi kekuatan-kekuatan yang menentukan harga”. Dengan

kata lain dalam pasarlah pemasokan dan permintaan beroperasi.

Page 33: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

13

Cibarusah dapat diartikan sebagai suatu kawasan yang berbatasan

langsung dengan Kabupaten Bogor. Dimana kawasan ini terletak pada jalan

Raya Jonggol/Cileungsi - Cibarusah - Cikarang/Karawang.

Jadi dapat dirangkumkan pengertian dari “Redesain Pasar Cibarusah” adalah :

“Redesain Pasar Cibarusah yang diperuntukan sebagai tempat jual beli

(Kawasan Pasar Cibarusah) dimana fungsi lamanya tetap dipertahankan dan

akan ditambahkan fungsi-fungsi baru yang bertujuan untuk meningkatkan

fasilitas serta kualitas lingkungan tersebut”.

2.2 Pasar Tradisional

2.2.1 Klasifikasi Pasar

Menurut keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan Republik

Indonesia, nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang lembaga-lembaga usaha

perdagangan, dalam keputusannya menyatakan bahwa “pasar adalah tempat

bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi

dimana proses jual beli terbentuk”, yang menurut kelas mutu pelayanan dan

sifat pendistribusiannya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Berikut

akan disampaikan beberapa klasifikasi pasar berdasarkan sudut pandang yang

berbeda :

Page 34: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

14

1. Pengertian pasar menurut sifatnya

a. Pasar nyata/konkret

Tempat para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli barang-

barang dagangan secara langsung. Contoh : Pasar buah, ikan, sayur,

dll.

b. Pasar abstrak

Barang yang diperdagangkan tidak sampai pasar, jual beli berlangsung

tetapi hanya menurut contoh barang. Contoh : Pasar bursa, obligasi,

dll.

2. Pengertian pasar menurut daerah pelayanan dan administrasi

pemerintahan:

a. Pasar perumahan

Merupakan 14toko-toko yang menempel pada rumah tinggal melayani

kebutuhan rumah tangga di daerah sekitarnya, kira-kira seluas wilayah

RT.

b. Pasar lingkungan

Pasar yang ruang lingkupnya meliputi suatu lingkungan kira-kira

seluas satu kelurahan atau beberapa kelompok perumahan di sekitar

pasar tersebut dan jenis barang yang diperdagangkan adalah barang

kebutuhan sehari-hari.

Page 35: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

15

c. Pasar wilayah

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi beberapa lingkungan

pemukiman dan barang-barang yang diperjual belikan lebih lengkap

dari pasar lingkungan.

d. Pasar kota

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dimana

barang-barang yang diperjualbelikan lengkap.

e. Pasar regional

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dan

sekitarnya.

3. Pengertian pasar menurut sifat jualannya :

a. Pasar induk

Pasar yang merupakan pusat pengumpulan, pusat pelelangan dan

pusat penyimpanan bahan-bahan sandang pangan untuk disalurkan

kepada grosir-grosir dan pusat-pusat perbelanjaan.

b. Pasar kaget

Pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang atau jasa

dengan skala kecil atau eceran.

c. Pasar khusus

Pasar yang menjual jenis barang tertentu, misalnya pasar tekstil,

bunga, buah, dll.

Page 36: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

16

4. Pengertian pasar menurut waktu kegiatannya :

a. Pasar siang hari

Pasar yang kegiataannya antara pukul 08.00 - 18.00.

b. Pasar malam hari

Pasar yang kegiataannya antara pukul 18.00 - 05.00.

c. Pasar siang malam

Pasar yang kegiataannya dilakukan selama 24 jam.

d. Pasar malam

Kegiatan pasar hanya dilakukan pada malam hari pukul 18.00 - 00.00.

e. Pasar pagi

Kegiatan pasar hanya dilakukan pada pagi hari pukul 04.00 - 10.00.

f. Pasar mingguan

Kegiatan pasar hanya dilakukan sekali dalam seminggu.

5. Pengertian pasar secara operasional

a. Pasar perusahaan daerah

b. Pusat pertokoan/perdagangan perseroan terbatas

c. Pusat tidak resmi atau pasar yang belum diakui oleh pemerintah

d. Trade imporium department perindustrian dan perdagangan yang

merupakan pusat penjajaan hasil kerajinan rakyat

e. Gelanggang dagang yang dikelola oleh departemen perdaagnagan dan

koperasi

f. Toko serba ada yang dikelola oleh departemen perdagangan dan

koperasi

Page 37: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

17

g. Pusat pertokoan dan perbelanjaan swasta

6. Pasar ditinjau dari sistem pelayanannya

a. Pasar tradisional

Yang dimaksud dengan pasar tradisional adalah pasar yang ada pada

masa kini, yang masih memiliki karakter atau ciri-ciri pada masa lalu

dimana salah satunya adalah adanya interaksi sosial langsung antara

penjual dan pembeli yang sifatnya tawar menawar harga barang dan

jasa.

b. Pasar khusus

- Produk yang ditawarkan berupa salah satu atau beberapa produk

barang tertentu saja.

- Pasar yang ditawarkan tetap dalam keadaan khusus, misalnya pasar

souvenir walaupun kemudian pasar berkembang dan produk yang

dipasarkan adalah penunjang dari produk utama.

- Sistem pembagian perlu diperhatikan agar penyebaran keuntungan

sebisa mungkin merata.

- Sistem proteksi kebakaran merupakan hal yang penting untuk

diperhatikan mengingat fungsi pasar yang merupakan bangunan

umum.

- Memperhatikan keamanan pasar setiap sudut desain agar mencegah

munculnya kriminalitas pada lokasi.

Page 38: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

18

c. Pasar modern

Suatu kompleks toko eceran dan dihubungkan dengan fasilitas yang

terencana sebagai suatu kesatuan kelompok, untuk memberikan

pelayanan perbekanjaan yang maksimal.

d. Pasar wisata

Umumnya berkembang pada kawasan objek wisata dan tercipta dari

perkembangan aktivitas wisata itu sendiri yang didukung oleh faktor-

faktor lingkungan yang mendukung terhadap market tersebut, yaitu :

- Potensi wisata pada kawasan wisata tersebut.

- Interest public terhadap potensi wisata pada kawasan tersebut.

- Adanya sarana mendukung terhadap potensi wisata.

- Perkembangan jumlah wisata yang mengunjungi kawasan tersebut.

2.2.2 Unsur-Unsur Pokok Perpasaran

A. Konsumen

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2 tentang

Perlindungan Konsumen, pengertian konsumen adalah pribadi atau

komponen yang menikamati penggunaan fisik suatu barang dan jasa

ekonomi atau seseorang yang membeli untuk dijual kembali.

Dari pihak konsumen yang perlu untuk diteliti antara lain :

a. Daya beli atau tingkat pendapatan

b. Daya mobilitas untuk mencapai tempat belanja

c. Waktu yang tersedia

d. Tingkah laku adat dan kebiasaan

Page 39: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

19

B. Lembaga Perdagangan Dan Wadah

Lembaga yang melaksanakan penyaluran barang dan jasa dari

produsen ke konsumen.

Dari pihak pedagang hal yang perku diperhatikan adalah :

a. Keuntungan yang relatif baik

b. Harga dan biaya penjualan

c. Cara pelayanan

d. Suplay barang yang diperdagangkan

C. Barang

Mengenai penggolongan barang terdapat banyak teori. Untuk

pembahasan selanjutnya diambil penggolongan barang yang

merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya

Bersama dengan LPEM F.E UI 1971 :

a. Golongan I : Merupakan barang-barang yang dinilai sebagai

barang kebutuhan sehaari-hari misalnya : sayur, bumbu dapur,

lauk-pauk, dll.

b. Golongan II : Barang ini bukan merupakan kebutuhan sehari-hari

yang dibutuhkan dalam waktu interval tertentu misalnya seminggu

atau sebulan contohnya : pakaian, tekstil, sepatu, kosmetik, dll.

c. Golongan III : Sifat barang yang termasuk dalam golongan ini

hampir sama dengan golongan barang sekunder, akan tetapi

merupakan barang-barang mewah dan relatif mahal harganya bagi

ukuran masyarakat Indonesia. Contohnya : TV, kamera foto, dll.

Page 40: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

20

d. Golongan IV : Barang-barang golongan ini dirasakan dan

dibutuhkan oleh pembeli hanya sebagai insidensial, atau tidak

dapat ditentukan. Misalnya : mebel, onderdil mobil, dll.

2.2.3 Materi Perdagangan di Pasar

Materi perdagangan d pasar dapat dikelompokkan berdasarkan jenis,

sifat, urgensinya, cara pengangkutannya dan cara penyajiannya :

A. Jenis Materi Perdagangan

a. Bahan kebutuhan rohani / pemuas diri

b. Bahan sandang / tekstil

c. Kebutuhan rekreasi

B. Sifat / Kesan Perdagangan

a. Basah

b. Kering

c. Tahan lama

C. Tingkat Urgensi Materi Perdagangan

a. Barang kebutuhan sehari-hari (demand good)

b. Barang kebutuhan berkala (convenience good)

D. Cara Pengangkutan

a. Barang bukan pecah

b. Barang pecah belah

E. Cara Penyajian

a. Cara penyajian sedang

b. Cara penyajian baik

Page 41: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

21

2.2.4 Unsur-Unsur Penunjang Pasar

Yaitu pihak yang berperan dalam kelangsungan kegiatan perdagangan

di pasar, unsur-unsur ini meliputi :

A. Pemerintah

Pemerintah wajib memelihara kestabilan ekonomi dalam pembangunan

dan kelancaran ekonomi, diantaranya dengan menguasai sektor

perpasaran dalam bentuk mengelola dan menarik pajak pasar,

menentukan klasifikasi pasar dalam wilayah kekuasaannya,

pembangunan fisik pasar yang biasanya dilakukan dengan

menggunakan anggaran daerah atau inpres.

B. Pengelola

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pemerintah menunjuk :

a. Jabatan atau dinas dibawahya.

b. Perusahaan daerah yang memberikan otorita untuk pengelola

pelayanan umum di bidang perpasaran. Adapun kegiatan yang

dilakukan oleh pengelola ini antara lain memelihara kebersihan,

menjaga keamanan dan ketertiban di dalam pasar dan

mengusahakan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok kebutuhan

sehari-hari.

c. Bank

Bank berperan khususnya dalam pembayaran pembangunan dan

pemodalan bagi para pedagang. Misalnya pembangunan pasar

Page 42: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

22

inpres dibiayai oleh bank pemerintah, kredit candak kulak bagi

para pedagang kecil disalurkan melalui BRI, dll.

d. Swasta

Dalam hal ini yang disebut swasta bisa para pedagang itu sendiri

atau para pelaksana yang membiayai pembangunan pasar, dengan

prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai dengan dana dari

masyarakat yang kembali kepada masyarakat dalam bentuk lain.

Secara umum pasar merupakan kebutuhan masyarakat melalui

perannya sebagai unsur-unsur penunjang yang menggerakkan

kehidupan sehari-hari.

2.3 Pengertian Arsitektur Perilaku

Adapun tema yang diambil dalam laporan tugas akhir ini adalah “Arsitektur

Perilaku”. Yang dimaksud Arsitektur Perilaku adalah pendekatan konsep

perancangan bangunan dengan menggunakan perilaku masyarakat sebagai tolak

ukurnya. Perilaku manusia yang dipahami sebagai pembentuk arsitektur tetapi

juga arsitektur dapat membentuk perilaku manusia. Seperti yang telah

dikemukakan oleh Winston Churchill (1943) dalam Laurens (2004) “We shape

our building; then they shape us”. Sehingga nantinya unsur-unsur konsep

perancangan yang dihasilkan adalah berhubungan dengan perilaku masyarakat

sekitar.

Page 43: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

23

Untuk lebih jelasnya akan dibahas masing-masing dari kata pembentuk tema

tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan W.J.S

Poerwadarminta, antara lain :

1. Perilaku

Yang dimaksud dengan perilaku adalah : tanggapan atau reaksi individu

yang terwujud dalam gerakan tubuh tidak saja badan atau ucapan.

2. Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam

artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun

keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu

perancangan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke

level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.

Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

(Filsafat Arsitektur-2 Raziqhasan: 1)

3. Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa arsitektur perilaku adalah ilmu

merancang bangunan, baik mikro maupun makro yang dalam mendesain

didasari oleh tanggapan atau reaksi individu yang muncul akibat adanya

kegiatan yang biasa dilakukan.

Page 44: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

24

2.3.1 Deskripsi Perilaku

Menurut Haryadi dan B. Setiawan (2000) Berdasarkan sifat aktivitas

yang dilakukan, perilaku pengguna komplek bangunan pasar dan pusat

perbelanjaan ini dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Bersifat statis

Perilaku pengguna yang lebih bersifat menetap pada satu tempat atau

ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi

rutinitas atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama seperti

aktivitas pengelola pasar dan pusat perbelanjaan dan para pedagang

yang biasa berjualan di kios.

b. Bersifat dinamis

Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah

dari satu tempat ke tempat lain dalam ruang lingkup bangunan,

diantaranya aktivitas pengunjung dan pihak lain yang menggunakan

fasilitas yang disediakan di bangunan.

2.3.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Mengenai deskripsi dari kebutuhan dan besaran ruang, maka hal ini

akan didapatkan berdasarkan analisa kegiatan dan pengguna. Hal itu

dikarenakan untuk menentukan ruang yang dibutuhkan perlu diketahui

terlebih dahulu jenis pengguna dan ruang apa saja yang dibutuhkan. Setelah

mengetahui jenis pengguna dan kegiatannya, maka ruang-ruang yang

dibutuhkan akan disesuaikan dengan standar-standar yang sudah baku.

Page 45: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

25

Hal itu bisa didapatkan dari buku-buku standar yang sudah umum yaitu

Time Saver, Architect Data, atau buku standar lainnya. Haryadi (1995).

2.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Menturut B. Setiawan (1995) Dalam perancangan pasar dan pusat

perbelanjaan, ada persyaratan dan kriteria tertentu yang perlu diperhatikan

antara lain fleksibillitas, keamanan pengunjung, kenyamanan pengunjung

yang dihubungkan dengan keadaan termal, pencahayaan, sirkulasi. Untuk

lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut :

1. Fleksibilitas

Secara harafiah fleksibilitas dapat didefenisikan sebagai kemampuan

untuk menyesuaikan diri. Kemudahan penyesuaian kios dan los untuk

dapat menampung lebih banyak jumlah pedagang. Hal ini dipengaruhi

oleh beberapa

faktor, antara lain :

a. Pemilihan sistem struktur

b. Pembagian ruang

c. Ketinggian ruang

d. Tata letak stan, kios dan los

2. Kenyamanan

Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam melakukan

aktivitasnya. Kenyamanan untuk ruang pusaat perbelanjaan dan pasar

dipengaruhi faktor keadaan termal dan pencahayaan ruang pameran.

Page 46: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

26

a. Kenyamanan ditinjau dari segi termal

b. Kenyamanan ditinjau dari segi pencahayaan

3. Sirkulasi

Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan terutama

ditekankan pada pola pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur

sirkulasi pengunjung dan sirkulasi bangunan servis bangunan.

2.3.4 Perilaku dalam Arsitektur

Menurut B. Setiawan (1995) perilaku dalam arsitektur memiliki

ruang yang mendominasi, antara lain :

a. Perilaku sebagai suatu pendekatan

Pendekatan perilaku menekankan keterkaitan yang dialektik antara

ruang dengan manusia yang memanfaatkan atau menghuni ruang

tersebut. Pendekatan ini menekankan perlunya memahami perilaku

manusia atau masyarakat yang berbeda dari setiap daerah dari aspek

normal, kultur, dan psikologis masyarakat.

b. Psikologis sosial manusia

Merupakan suatu bidang ilmu kejiwaan yang membahas tentang

tingkah laku manusia sebagai individu pada lingkungan sosialnya. Yang

dimaksud dengan psikologis manusia adalah ilmu yang

mempermasalahkan mengenai tingkah laku dan proses yang terjadi

tentang tingkah laku tersebut. Maka psikologis selalu berbicara tentang

kepribadian manusia.

Page 47: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

27

c. Konsep dalam kajian arsitektur lingkungan dan perilaku

1. Behaviour setting

Mengandung unsur-unsur sekelompok orang yang melakukan suatu

kegiatan, aktivitas atau perilaku dari sekelompok orang tersebut,

secara konstan atau berkala, dan pada suatu tempat atau setting

tertentu.

2. Environmental perception

Interpretasi tentang suatu seting oleh individu, didasarkan latar

belakang budaya, nalar dan pengalaman individu tersebut.

3. Perceived environment

Merupakan produk atau bentuk dari persepsi lingkungan seseorang

atau sekelompok orang.

4. Environment cognition, image, and schemata

Merupakan suatu proses memahami dan memberi arti terhadap

lingkungan.

5. Environmental learning

Meliputi proses pemahaman yang menyeluruh tentang suatu

lingkungan seseorang.

6. Environmental quality

Merupakan kualitas lingkungan yang memenuhi preferensi imajinasi

ideal seseorang atau sekelompok orang.

Page 48: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

28

7. Territory

Merupakan batas dimana organisme hidup menentukan tuntutannya,

menandai serta mempertahankannya.

8. Personal space and crowding

Merupakan suatu batas yang tidak tampak di sekitar seseorang,

dimana orang lain tidak boleh atau merasa enggan untuk

memasukinya. Apabila personal space tidak dapat dipertahankan

maka akan timbul crowding.

9. Environmental pressure and stress

Merupakan faktor fisik yang menimbulkan rasa tidak enak,

kehilangan orientasi, tidak nyaman yang dapat menyebabkan stress.

d. Psikologis Lingkungan

Psikologis lingkungan adalah bidang psikologis yang meneliti khusus

hubungan antara lingkungan fisik dan tingkah laku dan pengalaman

manusia. Menurut UU no. 41/1982, lingkungan hidup adalah kesatuan

ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk

manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya.

e. Psikologis Manusia

Proses psikologis dalam interaksi antar manusia dengan lingkungan dapat

selalu berhubungan seperti pada pembahasan berikut :

1. Persepsi

2. Kognisi / pengenalan, yang terdiri dari :

Page 49: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

29

a. Persepsi

b. Imajinasi

c. Berfikir

d. Nalar

e. Pengambilan keputusan

3. Motivasi / alasan, yaitu kompleksitas proses fisik psikologis yang

bersifat :

a. Keterarahan

b. Keterangsangan

c. Enerjik

f. Arsitektur untuk manusia

Membahas bangunan yang berguna untuk manusia dan dirancang

untuk manusia individual. Untuk mewujudkannya kita harus menghargai

arsitektur sebagai seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Amos

Rapoport mengatakan bahwa perancangan arsitektur pada dasarnya

menyangkut pengorganisasian dari beberapa hal, yaitu :

1. Ruang

2. Waktu

3. Arti

4. Komunikasi

Page 50: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

30

2.4 Studi Literatur Bangunan Bertema Arsitektur Perilaku

2.4.1 Penerapan Desain Arsitektur Perilaku Pada Perancangan Redesain Pasar

Panggungrejo Surakarta

Oleh: Bagus Wahyu Saputro, Musyawaroh, Kusumaningdyah Nurul

Handayani dalam Tugas Akhir Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Jenis kegiatan menjadi faktor utama yang berpotensi memunculkan

respon-respon perilaku pengguna di Pasar Panggungrejo. Jenis kegiatan dan

kebutuhan pengguna yang tidak terwadahi tentunya akan memberikan respon

perilaku negatif terhadap wadah itu sendiri. Untuk pemenuhan tersebut, perlu

diketahui dengan jelas ragam pelaku yang hadir di pasar. Karena lokasi pasar

yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Jebres, kantor Badan

Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surakarta, Solo Technopark, area

perdagangan ruko, pemukiman mahasiswa, dan kampus UNS, maka dapat

diketahui bahwa pelaku utama pasar adalah calon konsumen (mahasiswa,

wisatawan kuliner, masyarakat umum, dan komunitas) dan pedagang UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah). Pengelola dan distributor hanya sebagai pelaku

pendukung operasional pasar. Setiap jenis pelaku kegiatan pasti memiliki

kebutuhan kegiatan yang berbeda, sehingga target minimal rancangan redesain

Pasar Panggungrejo adalah tercapainya pemenuhan seluruh jenis kegiatan para

pelaku pasar.

Page 51: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

31

Gambar 2.1 Lokasi Site Pasar (Kiri) Dan Pelaku Dan Target Kegiatan Yang

Diwadahi (Kanan) (Sumber: Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Terkait dengan pemahaman arsitektur perilaku, secara konseptual pendekatan

ini menekankan bahwa pengguna merupakan makhluk berpikir yang

mempunyai persepsi dan keputusan interaksinya dengan lingkungan. Konsep

ini dengan demikian meyakini bahwa interaksi antara manusia dan lingkungan

tidak dapat diinterpretasikan secara sederhana dan mekanistik melainkan

kompleks dan cenderung dilihat sebagai sesuatu yang probabilistic (peluang)

(Setiawan, 2010). Jika diulas dengan permasalahan respon perilaku eksisting

sebagai pertimbangan konsep desain, maka arsitektur perilaku di Pasar

Panggungrejo memiliki keterkaitan dialektik yang terjadi. Keterkaitan tersebut

antara lain arsitektur perilaku digunakan untuk mengevaluasi sebagai dasar

pertimbangan desain selanjutnya. Beberapa penyesuaian spasial terhadap pola

perilaku pengguna ketika berkegiatan menjadi temuan yang akan dievaluasi

Page 52: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

32

seperti, perubahan konteks spasial, kognisi spasial pada jalur yang

membingunkan, dan persepsi bangunan yang tidak aktif digunakan. Selain itu,

peluang terjadinya perilaku pada arsitektur Pasar Panggungrejo yang baru

dilakukan dengan cara desain dapat membatasi atau mengarahkan bagaimana

pelaku kegiatan bertindak. Hal tersebut diperoleh dengan intervensi tiga konsep

desain behavior setting, spatial cognition, dan environment perception.

a. Penerapan Konsep Desain Behavior Setting pada Peruangan Bangunan

Konsep desain setting perilaku meliputi pengolahan sifat ruang. Merujuk pada

proses penentuan tersebut tidak terlepas dari kondisi eksisting peruangan dan

konteks spasial yang terjadi. Berdasarkan hasil dari observasi dan evaluasi

bangunan, diketahui perilaku pengguna di Pasar Panggungrejo memiliki

kebiasaan memodifikasi ruang-ruang apabila pergerakannya tidak terpenuhi

(Saputro, 2017). Untuk itu ruang direkayasa dengan membatasi gerak

perilakunya berdasarkan alternatif sifat ruang sehingga dapat mengarahkan

kebiasaan perilaku sesuai kebutuhan aktivitasnya. Aplikasi sifat ruang tersebut

dalam studi arsitektur perilaku berupa; (1) ruang berbatas tetap (fixed- feature

space), yaitu pembatas yang relatif tetap dan tidak mudah digeser seperti

dinding massif; (2) ruang berbatas semi tetap (semifixed-feature space), yaitu

ruang yang pembatasnya dapat berpindah atau dapat digeser maupun

dibongkar pasang menyesuaikan kebutuhan dan waktu penggunaan; (3) ruang

informal, yaitu ruang yang terbentuk dalam waktu yang singkat, seperti ruang

yang terbentuk ketika dua atau lebih orang berkumpul (Laurens, 2004).

Berdasarkan tiga aplikasi desain tersebut diharapkan dapat mengarahkan

Page 53: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

33

perilaku pengguna dalam mencapaian kebutuhan ruang yang lebih ergonomis

dan efisien sehingga profitabliltas bagi pedagang dapat berpotensi meningkat.

Gambar 2.2 Penerapan Desain Ruang Batas Permanen (Sumber: Universitas

Sebelas Maret Surakarta)

Gambar 2.3 Penerapan Desain Ruang Batas Semi Permanen (Sumber:

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Aplikasi desain dengan ruang batas permanen akan diterapkan pada ruang-ruang

di zona pengelola dan penunjang. Penerepan dipilih karena pergerakan pada

zona sudah terarah dan memiliki tujuan yang pasti dalam berkegiatan. Oleh

Page 54: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

34

sebab itu, desain didukung dengan batasan ruang permanen yang terbuat dari

beton ekspose.

Konsep desain ruang batas semi permanen diterapkan pada ruang-ruang di

zona dagang yaitu kios dan los. Kecenderungan memodifikasi ruang dagang

pada bangunan eksisting merupakan penyebab ruang gerak dalam kegiatan

berdagang tidak terpenuhi. Oleh kerena itu, dibutuhkan batas yang fleksibel

namun tetap dapat menjadi batas yang jelas. Usulan desain kios dagang

dirancang dengan memanfaatkan modul-modul partisi sebagai batas ruangnya

sehingga memiliki keunggulan dapat dibongkar pasang untuk menyesuaikan

kebutuhan dimensi pedagang, sedangkan untuk los terdiri dari modul etalase

yang mudah dipindah atau ditata.

Penerapan konsep desain ruang informal dilakukan pada ruang-ruang komunal

di pasar. Desain diterapkan dengan pengadaan ruang tanpa batas, sehingga

kebutuhan ruang gerak yang bebas dan fleksibel dapat terpenuhi bagi

pengguna khususnya konsumen. Adapun dengan adanya sifat ruang seperti ini

akan memancing munculnya ragam kegiatan-kegiatan aktif di pasar.

Gambar 2.4 Penerapan Desain Ruang Informal Di Zona Komunal (Sumber:

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Page 55: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

35

Gambar 2.5 Penerapan Desain Ruang Informal Di Zona Komunal (Sumber:

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

b. Penerapan Konsep Desain Spatial Cognition pada Sirkulasi Bangunan

Redesain Pasar Panggungrejo sebagai sentra perdagangan tentunya

memperhatikan perilaku pengguna untuk mengakses ruang-ruang pasar dengan

mudah dan nyaman. Konsep spatial cognition sebagai kumpulan pengalaman

seseorang ini meliputi unsur peta mental. Konsep ini memungkinkan pengguna

dalam menandai, menyimpan informasi visual maupun spasial, dan mengatur

respon terhadap objek yang dilihatnya (Laurens, 2004). Merujuk pada proses

penentuan desain peta mental, yaitu tidak terlepas dari kondisi kognisi

spasial pengguna. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui perilaku pengguna

di Pasar Panggungrejo memiliki kebiasaan dalam mengakses jalur yang mudah

diketahui dan dimengerti serta nyaman dilewati (Saputro, 2017). Oleh karena itu

sirkulasi direkayasa dengan memberikan tanda atau pola tanda berdasarkan

unsur desain peta mental di arsitektur perilaku. Hal tersebut bertujuan untuk

Page 56: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

36

mengarahkan pergerakan serta kemudahan memahami dalam jalur akses.

Tanda/pola tanda tersebut dalam tinjauan arsitektur perilaku berupa;

(1) jalur yang kontinue (continuity path) sebagai jalur penghubung; (2) titik

pemberhentian (node); dan (3) tanda batas (edges) sebagai pembada batas area

spasial (Laurens, 2004).

Desain jalur yang kontinue diterapkan pada sirkulasi bangunan. Kontinuitas

jalur merupakan konsep desain yang digunakan untuk menguatkan akses

koridor atau selasar pada Pasar Panggungrejo. Konsep ini bertujuan untuk

mengarahkan visual pejalan kaki dalam berkeliling pasar. Usulan penguatan

jalur berupa penggunaan pola plafon yang penataannya mengikuti jalur

sirkulasi. Secara teknis, desain plafon terbuat dari kayu palet bekas hasil dari

kiriman atau simpanan barang- barang dagang pasar. Pattern garis-garis dari

karakteristik kayu palet dimanfaatkan dengan penataan komposisi yang

kontinue sehingga menguatkan kesan menerusnya.

Gambar 2.6 Penerapan Desain Kontinuitas Jalur Pada Sirkulasi (Sumber:

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Page 57: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

37

Gambar 2.7 Penerapan Desain Node Pada Jalur Sirkulasi (Sumber: Universitas

Sebelas Maret Surakarta)

Gambar 2.8 Penerapan Desain Edges Pada Lantai Sirkulasi (Sumber:

Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Konsep desain titik pemberhentian (node) ini merupakan tempat pemberhentian

sementara yang disediakan untuk pengguna ketika kelelahan berkeliling-

keliling pasar akibat panjangnya sirkulasi. Selain sebagai tempat istirahat

sementara, modul node ini juga dapat digunakan pedagang sebagai media

promosi dan tempat memberikan informasi-informasi penting mengenai pasar

Page 58: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

38

bagi pihak pengelola. Modul node disebar pada sepanjang jalur sirkulasi

bangunan yang mengalami persimpangan atau belokan. Secara teknis, desain

node terbuat dari dek kayu ulin bekas dengan bagian dalamnya terdapat

tempat pot tanaman.

Konsep tanda batas jalur (edges) diterapkan dengan perbedaan tekstur atau

warna material lantai. Karakteristik edges ini akan menghasilkan tanda batas

antara area jalur sirkulasi dengan area dagang. Tujuan dari desain ini yaitu

memberikan ruang interaksi jual beli bagi pelanggan yang sedang melakukan

transaksi. Dengan demikian kenyamanan sirkulasi terhadap gangguan

penumpukan pelanggan dapat diminimalisir. Selain itu, secara tidak langsung

desain juga bermanfaat untuk memandu pengguna layaknya konsep penguatan

pada kontinuitas jalur. Secara teknis, desain lantai sirkulasi terbuat dari

material beton ekspos dengan penyelesaian lapisan material epoxy. Material

epoxy memiliki keunggulan memberikan efek reflektif yang menimbulkan kesan

bersih, mampu memperpanjang keawetan beton, serta dapat memudahkan

pemeliharaan dan pembersihan akibat noda yang sering timbul di pasar,

sedangkan pembatas jalur sirkulasinya menggunakan material kayu parquete

yang terlihat kontras dengan material lantai.

Redesain Pasar Panggungrejo sebagai pembaharuan desain pasar tentu

mempertimbangkan aspek tampilannya. Konsep environment perception

merujuk pada ragam kesamaan persepsi beberapa pengguna atau kelompok

pengguna serta bagaimana persepsi itu dapat diarahkan secara visual

(Setiawan, 2010). Dalam kajian persepsi lingkungan terhadap elemen arsitektur,

Page 59: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

39

penerapan desain meliputi unsur pengolahan elemen bentuk (Laurens, 2004).

Pada proses penentuan desain elemen bentuk ini tidak terlepas dari kondisi citra

bangunan eksisting yang ada.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat diketahui perilaku pengguna

cenderung mengabaikan Pasar Panggungrejo. Tampilan yang tidak terlihat

menarik perhatian dengan keunikannya serta tidak mencerminkan identitas

sebagai pasar rakyat membuat pasar ini diabaikan. Dari tampilan yang tidak

menjual, memunculkan respon perilaku vandalisme serta penempelan iklan-

iklan dagangan yang berantakan. Oleh karena itu, tampilan bangunan disiasati

dengan memberikan persepsi pasar secara umum, persepsi terhadap bangunan

sekitar, dan pengolahan fasad sebagai pengarah pandangan (figur dan latar) ke

bangunan yang bersuasana aktif kegiatan ekonomi maupun interaksi sosialnya.

Desain bentuk dan elemen bentuk tampilan sebagai unsur arsitekturnya

kemudian diolah berdasarkan desain environment perception. Dari hal tersebut,

menjadikan tercapainya bangunan pasar yang berkarakter serta menjual

(marketable).

Konsep desain environment perception pada bangunan diterapkan dengan

menekankan kesamaan persepsi tampilan bangunan pasar rakyat. Persepsi ini

akan mengambil tampilan pasar pada umumnya yang menjadi ciri khas pasar

di Indonesia, khususnya di Jawa. Beberapa bangunan pasar yang dinilai

menjadi preseden yaitu Pasar Johar di Semarang dan Pasar Gede di Surakarta

(Gambar 9). Secara persepsi visual, pasar rakyat berbentuk tidak massif

dengan bukaan yang lebar serta memiliki komponen perbedaan ketinggian

Page 60: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

40

(leveling) atap sebagai keluarnya udara panas di dalam bangunan, sehingga

dapat diketahui terdapat penerapan prinsip bangunan tropis. Berdasarkan

identifikasi preseden tersebut, kemudian prinsip bukaan lebar diadopsi di

setiap arah tampak bangunan. Prinsip leveling atap yang diadopsi berupa

leveling kisi-kisi yang dipasang dengan kemiringan dan jarak tertentu. Desain

kisi tentu diupayakan agar udara dapat masuk keluar dengan baik serta dapat

terlindung dari cuaca hujan. Kisi terbuat dari material alumunium composite

panel (ACP) yang memiliki keunggulan mudah dibentuk dan tanggap terhadap

cuaca basah maupun panas. Dengan demkian,S persepsi tampilan bangunan

tropis pada Pasar Panggungrejo dapat tercapai.

Gambar 2.9 Transformasi Persepsi Umum Pasar Pada Desain Tampilan

Bangunan Pasar Panggungrejo (Sumber: Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Page 61: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

41

Gambar 2.10 Transformasi Persepsi Bangunan Sekitar Pada Desain Tampilan

Bangunan Pasar Panggungrejo (Sumber: Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Gambar 2.11 Penggunaan Struktur Sebagai Elemen Pembentuk Bangunan

Pasar Panggungrejo (Sumber: Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Gambar 2.12 Penerapan Desain Figur Dan Latar Pada Fasad Bangunan

(Sumber: Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Prinsip tampilan bentukan tidak terlepas dari karakter bentuk visual yang ada

di sekitar Pasar Panggungrejo. Tujuannya adalah untuk menunjukan identitas

Page 62: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

42

bangunan yang terkesan tidak asing bagi masyarakat di sekitarnya. Bentuk

Pasar Panggungrejo mempertimbangan karakter bentuk bangunan di sekitar

lingkungan pasar. Karakter bentuk bangunannya diperoleh dari aksen-aksen

bentuk yang mendominasi. Aksen yang ditemukan antara lain yaitu aksen

lokal seperti aksen atap joglo, limasan, dan pelana yang diperlihatkan pada

sudut-sudut perspektif bangunan. Terdapat juga aksen tektonika di bangunan

Solo Technopark sebagai elemen pembaharuan yang ada di lokasi eksisting.

Secara teknis, transformasi bentukan bangunan serta tampilan tektonika dapat

dicapai dengan didukung sistem struktur tabung truss (truss tube) sebagai

rangka fasadnya. Struktur tabung ini merupakan struktur bagian luar bangunan

yang berfungsi sebagai penambah kekakuan terhadap gaya lateral pada

kantilever tanpa menggunakan pengaku interior (Hardiyanto , 2015).

Penerapan konsep desain figur dan latar dilakukan dengan pengolahan

permukaan massa. Pengolahan ini berfokus pada bidang-bidang massa yang

didistorsikan secara dinamis sehingga tercipta citra bentuk geometri massa

yang interaktif. Tujuannya untuk mengarahkan view (pandangan) pengguna ke

arah bangunan maupun elemen bangunan yang ditonjolkan seperti akses

masuk dan bukaan sebagai figur serta bidang fasad menjadi latarnya.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka penerapan desain pada fasad bangunan

haruslah menjadi sorotan utama pandangan seseorang di lingkungan Pasar

Panggungrejo. Berkaitan dengan tujuan menghidupkan kegiatan di pasar,

tentunya suasana aktif bertransaksi jual beli menjadi sorotan utama yang akan

menjadi elemen figur pada fasadnya. Figur di sini merupakan bukaan yang

Page 63: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

43

langsung memperlihatkan keaktifan tempat dagang di dalamnya dengan kisi-

kisi fasad sebagai latarnya.

2.4.2 Els Colors Kindergarten

Arsitek : RCR Arqutecs

Memaparkan sebuah kesederhanaan di dalam komposisi yang dicapai

lewat penempatan berdampingan bagian-bagian yang dibedakan dengan wanita.

Kelas, area umum, dan cafe disebar melewati dua persegi empat, dengan level

yang sama, yang dihubungkan dengan sabuah gang yang berada di tengahnya, dan

juga memberikan akses ke ruang terbuka di dalam bangunan.

Baja digunakan untuk elemen struktur vertikal, beton unutk horizontal,

dan kaca-kaca berwarna merah, jingga dan kuning yang transparan digunakan

untuk dinding, yang membantu menciptakan sebuah lingkungan yang

menyenangkan, dimana imajinasi anak-anak dapat tumbuh dengan lebih ekspresif

dan liar.

Pada bangunan ini, hal yang dapat dipelajari adalah penggunaan warna

dan bentuk yang sesuai dengan perilaku anak-anak, sehingga bangunan akan lebih

terkoneksi dengan penggunanya.

Bangunan Els Colors Kindergarten berada di Manlleu, Barcelona,

Spanyol , dirancang oleh RCR Arquitectes pada tahun 2002. Luas bangunan

tersebut adalah 928 m2.

Page 64: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

44

Konstruksi dari bangunan ini seperti sebuah permainan, dibentuk dari

penjajaran dan superposisi dari bentuk-bentuk yang simpel. Komposisi bangunan

terbentuk dari ukuran yang identik dari masing-masing bagian ruangan

membentuk keseluruhan bangunan, dan identifikasi dari tiap ruangan

berdasarkan warna.

Gambar 2.14 Suasana Interior Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Gambar 2.13 Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Page 65: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

45

Persepsi spasial dari setiap anak berbeda; sudut pandang mereka

cenderung lebih rendah dibanding orang dewasa, dan dengan mendongak,

mereka mengumpulkan perspektif-perspektif yang berbeda yang memperbesar

ukuran dari objek-objek disekitar mereka. Itulah mengapa di Els Colors

Kindergarten terdapat dinding- dinding dengan ketinggian yang tidak biasa,

yang mungkin akan terlihat aneh dan salah di mata orang dewasa, tetapi akan

terlihat normal di mata anak-anak yang berada dalam gedung tersebut, yang

mana anak-anak tersebut merupakan penilai dimana bangunan tersebut dapat

berkomunikasi dengan baik atau tidak.

Tujuan dari bangunan ini bukan untuk menyelesaikan masalah tentang

kebutuhan orang tua akan sebuah tempat untuk dapat meninggalkan anak

mereka selama satu jam. Akan tetapi, bangunan ini bertujuan untuk

melengkapi kebutuhan anak untuk berinteraksi dengan anak lainnya dalam

lingkungan mereka sendiri, tidak dengan orang tua mereka, di sebuah area

Gambar 2.15 Suasana Interior Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Page 66: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

46

penuh dengan pengetahuan, kesenangan, dan terjangkau bahkan untuk anak

terkecil sekalipun.

Ruang-ruang kelas, ruang publik, dan kafetaria didistribusikan dalam dua

bentuk persegi panjang, yang mana dihubungkan dengan jalur sirkulasi yang

mana juga terhubung ke halaman dalam. Pada lantai satu terdapat pintu masuk

utama dan area multifungsi. Dinding-dinding kaca berwarna merah, oranye, dan

kuning memberikan atmosfir yang baik dimana imajinasi anak akan

berkembang.

Gambar 2.16 Denah Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Page 67: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

47

Gambar 2.17 Tampak Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Gambar 2.18 Potongan Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Page 68: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

48

Gambar 2.19 Jalur sirkulasi

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Dalam pendekatan desain Cybernetics, dapat dilihat bahwa skema

proses perancangan TK ini terlihat pada diagram berikut.

Lingkungan Binaan:

Aplikasi ke bangunan

dengan cara bentuk

bangunan sederhana, dengan

skala ruang dan perabotan

disesuaikan dengan skala

anak-anak.

Desain:

Mengeluarkan konsep-

konsep yang berkaitan

dengan perilaku anak-anak.

Ukuran Kinerja:

Evaluasi hasil

perancangan apakah

dapat memenuhi

kriteria kerja yang

telah disebutkan.

Kriteria Kinerja:

Hal-hal yang mewakili

perspektif anak-anak.

Sasaran Klien:

Taman Kanak-

kanak.

Bagan 2.1 Diagram Skematik Proses Desain Els Colors Kindergarten

(Sumber: Wiki Arquitectura, 2012)

Page 69: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

49

2.4.3 Pasar Jonggol, Bogor

Pasar Jonggol merupakan salah satu pasar tradisional yang terdapat di

Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Cibarusah.

Dalam pasar ini, diketahui jenis-jenis pembagian yang jelas dari barang

dagangan yang ada. Sehingga hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk

mencari barang yang diinginkan. Pasar ini juga merupakan pasar 2 lantai,

sehingga memudahkan bagi penulis untuk mengambil contoh-contoh

pemecahan yang mungkin dilakukan untuk lantai ke-2 di pasar tersebut.

Gambar 2.20 Eksisting Pasar Jonggol (Sumber: Google Earth)

Page 70: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

50

Gambar 2.21 Site plan Pasar Jonggol

Faktor kebersihan juga merupakan salah satu hal yang membuat penulis

mengambil pasar ini sebagai contoh studi banding, karena ingin dihasilkan

suatu pasar tradisional yang bebas dari stereotip "bau dan kotor''. Karena

kedua hal diatas, dianggap telah terlalu melekat pada pasar tradisional.

Gambar 2.22 Pasar Jonggol

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Page 71: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

51

Gambar 2.23 Area Pasar Bersih Jonggol

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.24 Area Pasar Basah Jonggol

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Page 72: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

BAB III

TINJAUAN WILAYAH PERANCANGAN

3.1 Lokasi

Adapun lokasi dari proyek Redesain Kawasan Pasar Cibarusah ini terletak

di Jalan Raya Cibarusah No. 41 Desa Cibarusah Kota Kecamatan Cibarusah

Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat 17340. Berikut merupakan tinjauan lokasi

Pasar Cibarusah saat ini.

Provinsi Jawa Barat

Gambar 3.1 Lokasi Tapak Pasar Cibarusah

52

Page 73: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

53

3.2 Data Umum Lokasi

Dalam proyek ini, lokasi sudah ditentukan, karena merupakan Redesain atau

pembangunan kembali dari kompleks pasar yang sudah ada. Sehingga tidak

diperlukan adanya kriteria tertentu dalam pemilihan lokasi. Adapun hal yang

diperlukan mengenai permasalahan lokasi ini adalah alasan apa yang bisa

disampaikan sehingga lokasi tersebut memang memenuhi kelayakan untuk

dibangun kembali sebagai proyek pasar dan pusat perbelanjaan yang baru.

3.2.1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)

Kabupaten Bekasi, maka wilayah Kabupaten Bekasi dapat dibagi

menjadi 4 Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP),

Page 74: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

54

Kawasan Pasar Cibarusah terletak pada Wilayah Pengembangan

dan Pembangunan (WPP) II. Arah pengembangan wilayah ini adalah

untuk pusat pemerintahan, industri, perumahan, pemukiman skala besar,

pertanian dan pariwisata. Keberadaan pasar ini tepat, dikarenakan

terletak pada daerah yang berorientasi sebagai pusat bisnis dan dekat

dengan pemukiman penduduk.

3.2.2 Pencapaian

Lokasi site yang berada pada Jalan Raya Cibarusah, sangat efisien

untuk pencapaian dari kendaraan, angkutan umum, maupun kendaraan

pribadi. Selain itu untuk para pejalan kaki, juga mudah dicapai,

dikarenakan letak site yang dekat dengan jalur angkutan umum. Site

dapat dicapai oleh 2 jalur utama :

Gambar 3.3 Lokasi Site

Jl. Raya Cibarusah

Jl. Loji (Arah Karawang)

Jl. Poponcol - Gandaria

Jl. Poponcol - Gandaria

Jl. Perum Cibarusah

Permai

Keterangan :

Page 75: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

55

3.2.3 Area Pelayanan

Berdasarkan jenis pasar yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

dapat dikatakan bahwa Pasar Cibarusah adalah pasar

lingkungan/kecamatan, tepatnya adalah pasar Kecamatan Cibarusah

Kabupaten Bekasi. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan

Pasar Cibarusah memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Fasilitas pelayanan : Pertokoan, perpasaran, kantor-kantor pelayanan

umum dan sivic center.

b. Populasi pelayanan : 20.000 – 95.000 jiwa

c. Skala radius pelayanan : 0 – 3 km

d. Perkiraan kepadatan : 1.480,19 jiwa/km²

e. Status pasar lingkungan/kecamatan.

Gambar 3.4 Kawasan Pelayanan Pasar (Sumber: Google Earth)

Page 76: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

56

Merupakan kawasan fasilitas

umum berupa sekolah, pusat

layanan kesehatan dan

pemerintahan sehingga dapat

menambah pelanggan serta

mempermudah dalam memenuhi

kebutuhan pendidikan, kesehatan,

perkantoran dan berbagai peralatan

Lokasi site

yang terletak

di pusat kota

sehingga

mudah untuk

diakses oleh

masyarakat

ramai.

Merupakan kawasan

pemukiman

penduduk, sehingga

pasar Cibarusah ini

memiliki pelanggan

tetap yang ada

disekitarnya.

3.3 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi

Pada site ini, lokasi merupakan lokasi tunggal, dikarenakan ini termasuk

ke dalam proses Redesain. Sehingga tidak akan ada site lainnya sebagai

pembanding. Terdapat beberapa kriteria agar sebuah lokasi dapat menjadi

lokasi sebuah pasar dan pusat perbelanjaan, antara lain :

a. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga mempunyai konsumen

yang tetap.

b. Lokasi harus dapat menjangkau masyarakat banyak.

c. Dilalui oleh lintasan angkutan umum, sehingga dapat diakses

oleh para pejalan kaki.

d. Memiliki sarana dan utilitas yang baik di sekitar kawasannya.

Sehingga nantinya tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Gambar 3.5 Kondisi Eksisting Pasar

Page 77: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

57

3.3.1 Luas Lahan

Site ini terletak pada kecamatan Cibarusah. Termasuk dengan

fungsi sebagai pusat bisnis, perkantoran, pusat pemerintahan,

perumahan, kesehatan, hutan kota dan pusat pendidikan. Termasuk

dalam WPK dengan fungsi pendidikan, perumahan, dan pemerintahan.

Adapun site ini memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu antara lain :

a. Kelebihan :

1. Berada pada salah satu jalan utama di kecamatan Cibarusah

yaitu jalan Cikarang – Cibarusah.

2. Pencapaian mudah, dikarenakan jalan ini dilalui oleh banyak

angkutan umum

3. Luas lahan mencukupi, sekitar 8.413,90 m².

4. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga target pasar

dapat dengan mudah terpenuhi, karena tersedianya jumlah

pembeli yang memadai.

SITE

Gambar 3.6 Wilayah Site

PENDIDIKAN

KESEHATAN

PEMERINTAHAN

PEMUKIMAN

Page 78: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

58

b. Kelemahan :

1. Memiliki arus lalu lintas yang cukup padat, sehingga cukup

menyulitkan untuk memarkirkan kendaraan di sekitar site.

2. Ketersediaan parkir yang kurang memadai sehingga

kebanyakan kendaraan diparkir di badan jalan dan

menimbulkan kemacetan.

3. Lebar jalan samping site yang kurang memadai, sehingga tidak

memungkinkan untuk jalan 2 arah.

4. Tidak adanya fasilitas halte, tempat tunggu angkutan umum,

sehingga pengunjung menunggu pada pinggir jalan yang

kemudian menyebabkan kemacetan.

5. Utilitas bangunan yang tidak terawat, sehingga menimbulkan

bau tidak sedap serta citra bangunan yang tampak kusam dan

kotor.

6. Adanya Sekolah SMP N 1 Cibarusah, SD N 04 Cibarusah Kota,

SD N 03 Cibarusah Kota, Puskesmas, Dan Kantor BPD

Cibarusah Kota, serta toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan,

sehingga menambah kemacetan yang ada di sekitar pasar.

3.3.2 Peraturan Site

1. Land Use (RDTRK) : Rencana Detail Tata Ruang Kota.

Yaitu peruntukan dan syarat-syarat lain tentang suatu wilayah

pada daerah tertentu. Peraturan ini dibuat agar penggunaan

lahan pada suatu kawasan dapat terencana dan teratur.

Page 79: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

59

2. GSB = Garis Sempadan Bangunan : Mengatur jarak

batas bangunan dengan batas kapling, bisa batas depan, samping

atau belakang. GSB ideal yang seharusnya ideal untuk sebuah

site adalah 1/2 x lebar jalan, dimana seharusnya GSB di wilayah

tersebut yaitu 5 m. Berikut adalah deskripsi batas-batas GSB dan

GSS bangunan Pasar Cibarusah :

- GSB sebelah utara (Jalan Cikarang - Cibarusah dan batas

retail/permukiman penduduk)

- GSS sungai sebelah selatan (batas sungai AMDAL) 7 m.

- GSB sebelah barat (Jalan Cibarusah-Jonggol/Cileungsi dan batas

Sekolah SD Negeri 04 Cibarusah Kota serta pemukiman penduduk).

- GSB sebelah timur (batas retail/permukiman penduduk).

Gambar 3.7 GSB Site

Garis sempadan bangunan yang ada di sekitar site ini berhubungan

erat dengan peraturan lainnya, yaitu koefisien dasar bangunan.

Dikarenakan KDB yang besar di daerah ini (sekitar 80% - 90%)

GSB Jalan

± 5 meter

Page 80: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

60

menyebabkan lebar GSB juga menjadi lebih kecil, karena lahan

kebanyakan dipakai menjadi bangunan.

Namun, dalam kenyataannya GSB tersebut tidak tercapai dan

GSB yang sebenarnya dari kawasan sekitar Pasar Cibarusah

tersebut adalah :

3. Garis Sempadan Sungai Mengatur jarak antara sungai dengan

bangunan terluar yang berada di sekitar sungai, berdasarkan

ketetapan garis sempadan sungai memiliki 5 meter dari tepi sungai.

4. BC = Building Coverage (Koefisien Dasar Bangunan). Yakni

perbandingan tapak dengan kawasan terbangun. Koefisien ini

akan semakin kecil untuk kawasan perbelanjaan atau kawasan

mahal, bisa berubah tergantung fungsi dan harga tanah atau lahan.

Sebagai kawasan pasar, maka koefisien dasar bangunan yang ada

di sekitar dan pada site adalah sekitar 80 % - 90 % Maka

GSS AMDAL = 3 m

Gambar 3.8 Eksisting GSB dan GSS

GSB Eksisting = 3 m

Page 81: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

61

koefisien dasar bangunan adalah : 90 % x 8.413,90 m² =

7.572,51 m².

5. FAR = Floor Area Ratio (Koefisien Lantai Bangunan).

Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi yang telah

ditetapkan total luas lantai. Koefisien ini bisa lebih dari

100% untuk bangunan bertingkat.

Untuk daerah di sekitar Pasar Cibarusah, maka koefisien lantai

bangunan sekitarnya adalah 2-3 lantai. Dengan KDB sekitar 90 %

maka dengan kata lain KLB bisa mencapai 200 % - 300 %.

3.3.3 Luas dan ketinggian bangunan Sekitar

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka dapat diketahui

bahwa luas dan ketinggian bangunan pasar, serta luas dan ketinggian

bangunan sekitarnya. Penyajiannya adalah sebagai berikut :

a. Luas Bangunan Eksisting

1. Lantai 1 Bangunan Pasar Cibarusah

- Los unit @ (2 x 2)

- Kios unit @ (2 x 3)

- Lavatory 4 unit @ (4 x 6)

- Dll

1. Lantai 2 Bangunan Pasar Cibarusah

- Los unit @ (2 x 2)

Page 82: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

62

- Kios unit @ (3 x 3)

- Kantor Pengelola unit @ (4 x 6) Dll.

2. Bangunan di Sekitar Kawasan Ciabarusah Bekasi

Kebanyakan bangunan yang terdapat di sekitar kawasan Pasar

Cibarusah merupakan bangunan ruko dengan ketinggian 2

lantai. Berikut akan disajikan ketinggian masing-masing ruko

di sekitar kawasan Pasar :

Gambar 3.9 Ketinggian bangunan sekitar

3.3.4 Eksisting

Tapak terletak pada Jalan Raya Cibarusah. Tapak terletak pada

Kecamatan Cibarusah, kelurahan Cibarusah Kota. Dengan KDB di

kawasan tersebut mencapai 80 % - 90 %. Dengan luasan site sekitar

8413,90 m². Site berada di area komersil yang dekat dengan pemukiman

penduduk, sehingga memiliki pengunjung tetap yang selalu berbelanja di

pasar ini untuk kebutuhan sehari-hari.

Site

Ketinggian 1 Lantai

Ketinggian 2 Lantai

Keterangan :

Page 83: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

63

Gambar 3.10 Eksisting Pasar Tampak Samping

Gambar 3.11 Eksisting Denah Lantai 1

Gambar 3.12 Eksisting Denah Lantai 2

Page 84: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

64

Jalan Raya Cibarusah, Ruko, Pemukiman penduduk.

Area depan merupakan tempat angkutan umum (angkot)

menaik-turunkan penumpang dan tempat pedagang kaki

lima yang menggelar dagangannya diatas trotoar yang

mengakibatkan jalan sempit sehingga pejalan kaki

menggunakan badan jalan sebagai jalur pedestrian.

Area belakang site

yang merupakan

saluran irigasi

seringkali dijadikan

sebagai tempat

pembuangan sampah,

selain itu pedagang

ikan dan ayam

membuang sisa air

rebusan/rendaman ke

saluran irigasi ini.

Terdapat sekolah SDN

Cibarusah Kota 02,

Puskesmas Cibarusah,

SMPN 1 Cibarusah dan

pemukiman penduduk.

Terdapat Sekolah

Dasae Negeri

Cibarusah Kota 05,

Klinik Laboratorium,

Ruko dan Pemukiman

penduduk.

Utara

Timur

Selatan

Barat

Site

Gambar 3.13 kondisi lokasi sekitar

Page 85: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

65

3.4 Tinjauan Fungsi

3.4.1 Deskripsi Pelaku Dan Kegiatan

Pelaku pada proyek Redesain Pasar Cibarusah ini dapat

dikelompokkan secara umum menjadi beberapa bagian demikian juga

dengan kegiatan yang terjadi juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa

bagian besar.

Pelakunya antara lain :

a. Pengunjung yaitu masyarakat baik yang berasal dari daerah sekitar

(dalam kota) maupun dari luar kota.

b. Pedagang pasar yaitu pihak yang menjajakan barang dagangan di pasar.

c. Pedagang pusat perbelanjaan yaitu pihak yang menjajakan barang

dagangan di pusat perbelanjaan.

d. Pengelola yaitu pihak yang bertugas mengawasi, mengelola, dan

memberikan pelayanan fasilitas kepada para pedagang baik di pasar

maupun di sekitar area pasar.

Kegiatannya antara lain :

a. Berdagang yang merupakan fungsi utama dari komplek pembangunan ini

merupakan kegiatan menjajakan barang kepada para pengunjung, baik

dalam bentuk kios, los, retail, maupun pameran.

b. Pembeli yang merupakan feedback dari kegiatan berdagang. Disini

pembeli akan membayar untuk barang yang diinginkannya.

Page 86: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

66

Secara lebih lengkap akan dibahas mengenai kronologis kegiatan dan pelaku

yang terdapat di komplek bangunan ini.

3.4.2 Deskripsi Kegiatan Pasar Cbarusah

Dikarenakan oleh lokasi pasar yang berada pada pusat kota, maka pasar

termasuk daerah yang hidup mulai dari pagi jam 04.30 s/d 00.00 WIB.

Sedangkan untuk wilayah sekitarnya terdapat pedagang kaki lima yang

beroperasi hingga malam hari, seperti pedagang makanan.

a. Pada pukul 02.00 WIB barang dagangan mulai berdatangan ke pasar

Cibarusah. Kebanyakan barang dagangan yang berupa sayur dan

daging.

b. Pada pukul 04.30 WIB, pembeli mulai berdatangan. Sehingga suasana

pasar mulai ramai.

c. Pukul 06.00 – 17-00 WIB merupakan waktu dimana kegiatan

berdagang dilaksanakan.

d. Pukul 18.00 WIB pasar ditutup.

e. Untuk para pegadang kaki lima yang berada disekitaran pasar

Cibarusah ini mulai beroperasi dari pukul 18.00 – 02-00 WIB.

Page 87: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

67

3.4.3 Deskripsi Penggunaan Pasar Cibarusah

Berdasarkan hasil survey dan data yang ada, maka dapat diperoleh deskripsi

pengguna, struktur organisasi pengelola serta perilaku pedagang dan

pengunjung dari Pasar Cibarusah antara lain :

No Jenis Pedagang Kios Buka Kios Tutup Jumlah

1 Sembako 31 31

2 Buah 20 20

3 Sayur 64 64

4 Ikan Asin 49 3 52

5 Ayam potong 13 13

6 Daging Sapi 12 12

7 Ikan Basah 10 10

8 Bumbu Dapur 42 42

9 Parfum 15 15

10 Kue (Basah & Kering) 27 2 29

11 Toko Serba Ada 4 4

12 Mainan 5 5

13 Jam 3 3

14 Kelontong 33 3 36

15 Obat & Kosmetik 9 9

16 Kaset DVD 1 1

17 Aksesoris 10 10

18 Peralatan Sekolah 15 5 20

19 Peralatan Ibu & Bayi 8 8

20 Peralatan Dapur 18 3 21

21 Tas & Sepatu 72 9 81

22 Pakaian (baju & celana) 95 28 123

23 Buku, Al'Quran, peci/topi 2 2

24 Salon Kecantikan 2 2

25 Emas 9 9

26 Tukang Jahit 3 3

27 Warteg 6 6

28 Warung Kopi 8 8

29 Food Court 6 6

30 Karpet Permadani & Kain 5 5

597 53 650Jumlah

Tabel 3.1 Jumlah Dan Jenis Kios/Los Pasar Cibarusah

Sumber: UPTD Cibarusah

Page 88: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

68

Page 89: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

69

3.4.4 Deskripsi Perilaku Masyarakat Sekitar Pasar Cibarusah

Untuk dapat menghasilkan suatu perancangan dengan “pendekatan perilaku

masyarakat” yang lebih baik, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu

apa saja yang menjadi kebiasaan maupun perilaku masyarakat di sekitar situ.

Adapun hal ini dapat diperoleh melalui hasil survei lapangan, antara lain sebagai

berikut :

No. Pengguna Kelompok

Kegiatan

Rincian

1. Penjual ß Jual-Beli

ß Kegiatan lain

- Pedagang lebih memilih

duduk di luar kios daripada

di dalam kios karena lebih

mudah berinteraksi dengan

pengunjung.

- Barang dagangan dijajakan

menjorok keluar dari kios.

- Pedagang pakaian akan

menggantungkan pakaiannya

di luar kios.

- Pedagang sayur akan

meletakan barang

dagangannya dalam

keranjang di jalur sirkulasi

pembeli.

- Pedagang biasa memanggil

calon pembeli yang sedang

lewat.

- Pada saat pembeli tidak ada,

pedagang yang letak kiosnya

berdekatan akan berkumpul

dan mengobrol.

- Sebagian pedagang makan

siang pada tempat makan di

area terbuka.

- Beberapa pedagang

khususnya pedagang pakaian

biasanya membawa tikar

Page 90: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

70

ß Membuang

limbah

ß Loading dock

untuk tempat istirahat.

- Sewaktu datang pada pagi

hari, maka pedagang sayur

seperti pedagang kelapa

akan mengupas batok kelapa

terlebih dahulu yang akan

menghasilkan sampah yang

tidak sedikit. Biasanya

sampah ini dibiarkan di

samping kiosnya atau ada

juga membuangnya

langsung ke area sampah.

- Pasar basah berada di bagian

dalam pasar lantai 1.

- Pedagang bumbu biasanya

terletak di sekitar pedagang

daging dan sayur.

- Pedagang ayam potong

biasanya membuang air

rebusan ayam ke bagian

depan pasar, bukan ke

saluran drainase.

- Pedagang ayam terkadang

juga memanggang ayam

sesuai dengan permintaan

pembeli.

- Pedagang basah yang

memiliki air buangan

biasanya pelan-pelan

menuangkan saluran

drainase pasar yang terbuka.

- Untuk loading dock dibuat

di bagian depan (pedagang

kelontong dan sembako).

- Loading barang pada pagi

hari dimulai pada pukul 4

pagi, ini biasanya hanya

terjadi pada pedagang basah,

karena pedagang barang

kering biasanya menyimpan

barangnya dalam kios.

Page 91: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

71

2. Pembeli Belanja

ß Kegiatan lain

- Biasanya pembeli yang

menuju ke bagian pasar

barang basah akan terlebih

dahulu melihat-lihat barang

pedagang kering karena

berada di bagian depan.

- Kebanyakan pembeli hanya

akan melihat bagian tengah

dan samping pasar.

Sedangkan bagian sudut

pasar jarang dikunjungi

pembeli, sehingga jumlah

kios yang buka pada bagian

itu juga sedikit.

- Pembeli biasa melakukan

kegiatan tawar-menawar

yang rata-rata menghabiskan

waktu kurang lebih 5 menit.

- Setelah berbelanja daging

biasanya pembeli menuju ke

tempat penjualan bumbu.

- Pembeli biasanya paling

lama berada di area

penjualan daging, karena

menunggu daging dipotong

dan dibersihkan.

- Pembeli biasanya adalah

ibu-ibu, dan sebagian besar

selalu menggunakan

keranjang sewaktu

berbelanja.

- Selain berbelanja pembeli

juga terkadang makan pagi

di sekitar pasar.

- Pengunjung yang membawa

kendaraan berusaha untuk

memarkirkan kendaraannya

sedekat mungkin dengan

tempat ia berbelanja.

- Jalan pasar Cibarusah

merupakan jalan dua arah

yang sering menimbulkan

kemacetan.

Page 92: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

72

- Munculnya pedagang kaki

lima khususnya penjual

sayuran dan buah karena

kecenderungan pembeli

yang ingin bersifat praktis,

khususnya dalam membeli

sayur atau daging untuk

sedekat dan seefektif

mungkin berbelanja,

sehingga kios yang paling

menjorok ke bagian luar

akan lebih laku.

- Penggunaan WC / KM

sebagian besar oleh

pedagang, pengunjung

jarang memakainya.

3. Pengelola ß Kerja

ß Parkir

- Sebelum masuk dan bekerja,

sebagian besar pengelola

akan sarapan di sekitar

pasar.

- Pekerjaan dimulai dari pukul

08.00-16.00 WIB.

- Pengelola biasa sarapan dan

makan siang di dekat lokasi

pasar.

- Pengelola biasa memarkir

kendaraan di depan pasar.

- Untuk memarkir kendaraan,

pengelola yang

menggunakan sepeda motor,

memasukkan kendaraannya

ke dalam pasar.

Page 93: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

73

4. Angkutan

Umum

ß Menaik-

turunkan

penumpang

ß Kegiatan lain

- Karena kebanyakan

pengunjung menunggu pada

bagian depan pasar,

sehingga banyak angkot

yang berhenti dan menunggu

pada jalan tersebut yang

sering menimbulkan

kemacetan.

- Angkot biasa menurunkan

penumpang di depan area

pasar.

- Angkutan Umum biasanya

berbaris di depan pasar

untuk menunggu pembeli.

Tabel 3.3 Perilaku Masyarakat Sekitar (Sumber Pribadi)

Page 94: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

BAB IV

ANALISA

4.1 Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan

4.1.1 Data Site

Berikut adalah data-data dari lokasi tapak serta lingkungan sekitar yang akan

dijadikan bahan proyek :

Gambar 4.1 data site

Site

SDN Cibarusah

Puskesmas

SMPN 1 Cibarusah

Saluran irigasi

Ruko

Pemukiman

Jl. Raya

Cibarusah

Site

SDN Cibarusah Kota 02

Puskesmas Cibarusah

SMPN 1 Cibarusah

Saluran Irigasi

Ruko

Pemukiman Penduduk

Jl. Raya Cibarusah

U

Keterangan :

74

Page 95: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

75

Judul Tugas Akhir : Redesain Pasar Cibarusah

Tema : Arsitektur Perilaku

Lokasi : Jl. Raya Cibarusah No. 41 Cibarusah Kota Kec.

Cibarusah Kab. Bekasi – Jawa Barat 17340

Luas Lahan : 8.413,90 m2

4.1.2 Batas-Batas Wilayah

Utara : Jalan Raya Cibarusah, Ruko, Pemukiman penduduk.

Timur : Ruko, Pemukiman penduduk.

Selatan : Saluran irigasi, lapangan sepak bola, pemukiman penduduk.

Barat : Sekolah SDN Cibarusah Kota 02, Puskesmas Cibarusah, SMPN 1

Cibarusah dan pemukiman penduduk.

Berdasarkan data site di atas, maka dapat dikatakan bahwa site terletak di

sekitar pemukiman penduduk, sehingga letak site ini sangat mendukung terhadap

persentase penjualan pasar, karena memiliki konsumen yang tetap.

Namun keadaan ini tidak hanya bersifat menguntungkan, tetapi juga

mempunyai efek negatif, antara lain dengan dekatnya pasar dengan pemukiman

penduduk menyebabkan padatnya lalu lintas di sekitar pasar yang berujung

kepada kemacetan.

Page 96: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

76

4.1.3 Analisa Pencapaian

Untuk analisis pencapaian, maka akan dibagi menjadi 2 bagian besar, antara

lain:

A. Kendaraan

- Kendaraan Pribadi (kendaraan roda 2 dan roda 4)

Lokasi site yang berada pada jalan Cibarusah Raya, sangat efisien untuk

pencapaian dari kendaraan, angkutan umum, maupun truk barang. Selain itu

untuk para pejalan kaki juga mudah dicapai, dikarenakan letak site yang dekat

dengan jalur angkutan umum.

- Angkutan umum

List angkutan umum yang melewati site berdasarkan jalan utama yang ada

di sekitar site antara lain :

ÿ Angkot K-17 (merah) jurusan Cikarang – Cibarusah,

ÿ Angkot kurung/kancil (hitam) jurusan Cibarusah – Cibucil Bogor,

ÿ Angkot K-35A (merah) jurusan Cibarusah – Sukamahi Bekasi.

Gambar 4.2 Angkot K-17 jurusan Cikarang – Cibarusah

Page 97: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

77

Gambar 4.3 Pencapaian Dan Kondisi Sekitar Site

Jalur Utama : Jalan Raya

Cibarusah.

(Jonggol-Cibarusah-Cikarang)

Merupakan jalan yang dilalui

oleh kendaraan umum dan

kendaraan pribadi.

Pencapaian utama adalan jalan

raya Cibarusah, dengan lebar

jalan ± 8 meter, jalan yang

hanya memiliki satu jalur ini

sering mengalami kemacetan

akibat aktifitas pengguna jalan

yang berhenti sembarangan di

dekat lokasi pasar Cibarusah,

belum lagi kegiatan pedagang

kaki lima yang berjualan di tepi

jalan.

U

Page 98: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

78

Potensi : Kawasan ini dilalui berbagai jenis kendaraan umum, Sehingga dapat

dikatakan bahwa site ini cukup mudah untuk dicapai dari berbagai

tempat.

Masalah : Banyaknya jumlah kendaraan umum, kerap menyebabkan kemacetan

di sekitar site, sehingga mengganggu kenyamanan pengendara

lainnya.

Solusi : Untuk mengatasi kemacetan yang kerap disebabkan oleh angkutan

umum, maka akan dibuat tempat khusus pemberhentian angkot dan

halte bagi pengunjung yang berada tepat di bagian depan pasar.

B. Pejalan Kaki

Jalur utama pejalan kaki

Jalur melalui jembatan

Jalur sekunder (gang/jalan kecil)

U

Gambar 4.4 Pencapaian Jalur Pejalan Kaki

Page 99: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

79

Merupakan kawasan yang cukup banyak dilalui oleh pejalan kaki,

terutama mulai dari pagi hingga siang hari. Karena pada saat itu merupakan

puncak dari kegiatan belanja di daerah tersebut.

Potensi : - Kawasan ini memiliki jalur kendaraan yang cukup ramai,

sehingga mudah untuk dicapai.

- Jumlah angkutan umum yang ada jumlahnya cukup banyak

dan jenisnya bervariasi sehingga kawasan ini dapat dijangkau

dari jarak yang cukup jauh.

Permasalahan: - Pemberhentian angkutan umum yang tidak teratur sehingga

menyebabkan kemacetan, terutama di bagian depan pasar.

- Konflik antara pejalan kaki dan kendaraan karena tidak ada

pedestrian, hingga menyebabkan kemacetan.

Solusi : - Pemisahan tempat angkot dengan jalur kendaraan

pribadi (jalan Raya Cibarusah), sehingga tidak terjadi

kemacetan bagian timur site.

- Pemisahan jalur pejalan kaki yang lebih tinggi dari jalan dan

jalur kendaraan sehingga konflik antara keduanya dapat

dipisahkan.

Page 100: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

80

4.1.4 Analisa Sirkulasi

Untuk analisis sirkulasi, maka dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu

sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki.

A. Kendaraan

Gambar 4.5 Jalur Kendaraan

Sirkulasi melalui jalan Cibarusah

– Cikarang merupakan jalur 2

arah.

Sirkulasi utama di sekitar Pasar

adalah jalan Raya Cibarusah,

merupakan jalur 2 arah.

Page 101: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

81

B. Akses Masuk Pejalan Kaki

Gambar 4.6 Akses Pejalan Kaki Menuju Pasar

DEPAN

SAMPING KIRIBELAKANG

Pejalan Kaki

Pejalan Kaki

Pejalan Kaki

Pejalan Kaki

Pejalan Kaki

Page 102: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

82

Pada lantai 1 :

ÿ Sirkulasi dalam bangunan sudah jelas, akan tetapi pembagian lokasi jenis-

jenis dagangan yang tidak teratur sering menyulitkan pembeli mencari

barang yang diinginkan.

ÿ Jalur masuk sudah baik, hanya perlu penataan ulang agar menjadi lebih

sempurna.

Potensi :-Dapat dikatakan bahwa jumlah pengunjung yang

mendatangi kawasan ini setiap harinya cukup banyak.

- Dekat dengan jalan raya yang cukup padat arus lalu

lintasnya.

Permasalahan : -Sirkulasi sudah lumayan jelas, akan tetapi luas jalan di

dalam pasar sangat sempit, sehingga pembeli sering

berdesak-desakan.

-Tempat menunggu kendaraan umum bagi pengunjung

tidak disediakan sehingga kerap menimbulkan

kemacetan.

Solusi :-Mempertahankan orientasi sirkulasi dari pasar yang sudah

ada sebelumnya.

-Menyediakan tempat khusus menunggu kendaraan umum

-Penyediaan tempat khusus bagi pengguna kendaraan

umum.

Page 103: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

83

4.1.5 Analisa Orientasi

Untuk analisa view bangunan, maka akan diperhatikan dari arah depan

yaitu dari arah jalan Raya Cibarusah.

A. Orientasi dari luar ke dalam (menuju bangunan)

Gambar 4.7 View Menuju Site

Diketahui bahwa site dilalui oleh satu jalur utama, yaitu jalan Cibarusah

Raya, sehingga bagian dari site yang langsung tampak dari jalan harus diekspos

sehingga mampu menarik minat masyarakat sekitar untuk datang.

B. View dari dalam ke luar (ke lingkungan sekitar)

Untuk view ke luar, tidak ada bagian tertentu dari kawasan yang cukup

menarik, sehingga bangunan tidak perlu diorientasikan ke satu arah tertentu. Maka

bangunan direncanakan berorientasi pada jalan Cibarusah Raya sebagai akses

utama.

Area padat yang sering

dilalui kendaraan

Area site yang tampak

dari luar

U

Page 104: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

84

Potensi : - Site dilalui jalan yang cukup padat serta dikelilingi pemukiman

penduduk, sehingga gampang untuk dilihat.

- Ketinggian bangunan sekitar relatif rendah (2-3 lantai), sehingga

tidak mengganggu view dari luar menuju bangunan.

Masalah : -Degradasi kualitas lingkungan sekitar, sehingga juga memperburuk

citra kawasan sekitar termasuk site.

Solusi : - Pada bagian site yang gampang terlihat dari jalan sekitar, maka fasad

bangunan akan dibuat lebih tinggi dan semenarik mungkin sehingga

dapat menarik minat masyarakat untuk datang.

- Perbaikan kualitas kawasan sekitar, sehingga bangunan yang akan

didesain memiliki keharmonisan dengan kawasan sekitarnya.

4.1.6 Analisa Matahari

Untuk permasalahan yang akan dibahas dalam analisa matahari, akan

dijelaskan dari peta pergerakan matahari pada kawasan yang akan dirancang

nantinya, sebagai berikut :

Gambar 4.8 Pergerakan Matahari

TimurBarat

U

Page 105: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

85

Berdasarkan gambar pergerakan matahari pada site di halaman

sebelumnya, maka dapat diketahui :

- Bagian yang ditampilkan dengan warna kuning terang merupakan bagian

dari site yang paling banyak terkena sinar matahari secara langsung.

- Bagian yang berwarna kuning yang gelap menunjukkan bahwa intensitas

matahari semakin berkurang, karena kebanyakan posisi matahari adalah

berada tepat di atas site, sehingga bagian utara dan selatan yang memanjang

tidak terkena sinar matahari. Hal ini adalah baik, karena dengan demikian

bidang bangunan yang terkena sinar berkurang yang menyebabkan suhu

bangunan tidak begitu tinggi.

Potensi : - Site sudah memiliki orientasi yang baik, karena orientasi timur-

barat, sehingga menyebabkan bagian bangunan yang terkena sinar

matahari lebih sedikit dan suhu bangunan tidak begitu tinggi.

- Bangunan sekitar site, terutama pada bagian utara dan selatan,

memiliki ketinggian rata-rata 2-3 lantai, sehingga secara tidak

langsung sudah menjadi peneduh bagi jalur pejalan kaki dari arah

tersebut.

Masalah : - Untuk analisa matahari, sebenarnya tidak ada masalah yang

begitu signifikan, dikarenakan orientasi site yang baik. Namun

suhu udara yang cukup tinggi untuk kawasan site tetap perlu

diperhatikan. Karena pada siang hari, suhu udara cukup tinggi dan

tidak ada buffer vegetasi di sekitar site.

Page 106: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

86

Solusi : - Untuk pencahayaan site diusahakan kontribusi dari pencahayaan

alami. Khusus untuk pasar pencahayaan akan diusahakan dengan

pembuatan skylight sehingga dapat dilakukan penghematan listrik.

- Pada bagian depan dan belakang site, akan ditempatkan vegetasi

yang berfungsi sebagai buffer panas, sehingga pejalan kaki yang

melewati daerah tersebut dapat merasa nyaman.

4.1.7 Analisa Ruang Terbuka Hijau

Gambar 4.9 Eksisting Area Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka pada bagian

depan site merupakan

entrance dan area parkir

pada Pasar Cibarusah.

Pada bagian belakang

terdapat ruang terbuka hijau

yang membatasi antara site

dengan saluran irigasi.

Page 107: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

87

Potensi : - Site cukup luas untuk ditanami hijauan.

- Pada bagian belakang site terdapat aliran sungai yang perlu ditata

kembali.

Masalah :- Kurangnya hijauan menyebabkan lokasi site terlihat kering dan

gersang.

- Area hijauan yang ada, kurang diperhatikan dan menjadi tempat

untuk berdagang.

- Pada bagian depan site, sedikit terdapat tanaman sehingga terasa

gersang.

Solusi : - Hijauan yang telah ada akan ditata ulang agar menjadi lebih baik

lagi.

- Area hijau akan ditambah, agar lokasi pasar ini lebih terlihat asri

dan segar.

- Pada bagian depan akan ditanami tanaman berdaun rindang yang

berfungsi sebagai peneduh dan buffer.

Page 108: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

88

4.1.8 Analisa Sarana dan Prasarana

1. Pola Drainase Site

- Drainase utama pada site terdapat pada sepanjang jalan Raya Cibarusah,

dengan lebar sekitar ½ meter.

Gambar 4.10 Sistem Eksiting Drainase Pasar

Permasalahan :

- Saluran drainase yang terdapat pada jalan bagian depan site tidak lagi

terlihat, karena ditutupi oleh para pedagang kaki lima yang berjualan diatas

trotoar dan selokan.

- Untuk saluran pada jalan lainnya juga kurang lebih memiliki masalah yang

hampir mirip dan juga disertai penyumbatan dikarenakan sampah dari

pasar.

Jalur sirkulasi utama

hampir tertutup badan

jalan.

Kamar mandi dan pembuangan limbah

langsung ke saluran irigasi

Page 109: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

89

Solusi :

- Akan dilakukan pembenahan dari saluran drainase yang ada, serta

pembuatan bak kontrol untuk memudahkan perawatan.

- Pedagang kaki lima akan ditertibkan dan direlokasi ke area pasar atau ke

tempat lain sesuai dengan kebijakan pengelola pasar.

- Permasalahan limbah pasar akan dibuat terlebih dahulu tempat

penyaringannya sehingga tidak menimbulkan penyumbatan.

2. Jaringan listrik dan telepon

- Jaringan listrik dan telepon sudah tersedia. Perletakan kedua sistem ini

mengikuti sistem yang sudah ada, yaitu penggunaan tiang listrik dan

telepon (ada diatas tanah)

- Perletakan kabel listrik yang kurang tertata rapi, sehingga mengganggu

terhadap view menuju kawasan.

Permasalahan :

- Perletakan kabel listrik yang tidak tertata rapi, sehingga mengganggu

terhadap view menuju kawasan.

Solusi :

- Penataan kembali sistem listrik dan telepon, diusahakan agar

perletakannya berada di bawah tanah, sehingga tidak mengganggu view

dan dapat lebih efektif penggunaannya.

Page 110: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

90

4.1.9 Analisa Kawasan Sekitar Site

Untuk analisa kawasan di sekitar site hanya menjelaskan bangunan dan

fasilitas publik yang terdapat di sekeliling site, dikarenakan bangunan sekitar

inilah yang paling mempunyai pengaruh terhadap site nantinya.

Gambar 4.11 Bangunan Dan Fasilitas Publik di Sekitar Site

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan

bahwa di sekitar site memiliki jenis usaha dan fasilitas publik yang beragam.

Namun semua itu tetap memiliki keterhubungan dengan site, misalnya : Bangunan

apa saja yang terdapat di sekeliling pasar, banyaknya pedagang sembako pada

ruko yang ada di ruas jalan Cibarusah atau banyaknya pedagang sayur dan buah di

sekitar kawasan pasar. Berikut akan dirinci lebih jauh jenis usaha dan fasilitas

publik yang terdapat di sekitar Jalan Raya Cibarusah – Cikarang :

SDN Cibarusah Kota 03

& TK Kaswari

Puskesmas Cibarusah

SMPN 01 Cibarusah

Masjid

SDN Cibarusah Kota 05

Kelenteng Ngo Kok Ong

Stadion Mini Cibarusah/

SSB Bintang Harapan

Cibarusah

SDN Cibarusah Kota 02

Kawasan Retail Pertokoan

Perum Persada CibarusahPerum Cibarusah Indah

Perum Cibarusah Permai

Pemukiman/

Retail

Pemukiman

PemukimanPemukiman

Pemukiman Pemukiman

SPBU Kebon Kopi

Kantor POS

Kantor BPD Cibarusah Kota

Page 111: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

91

No Jenis Usaha Jumlah

1 Rumah Makan 16

2 Pedagang Buah 4

3 Toko Optik 3

4 Apotik 4

5 Toko Makanan Ternak / Pupuk 7

6 Warnet 2

7 Toko Kelontong & Sembako 10

8 Air Minum Isi Ulang 3

9 Toko Hand Phone 26

10 Toko Kue / Roti 5

11 Studio Foto 2

12 Jilid / ATK / Fotokopi 5

13 Bengkel Motor 13

14 Tambal Ban 4

15 Cuci Steam 2

16 Toko Kaset DVD 3

17 Fasilitas Kesehatan 7

18 Fasilitas Pendidikan 7

19 Fasilitas Peribadatan 10

20 Mini Market 5

21 Toko Tas & Sepatu 4

22 Toko Pakaian 7

23 Toko Alat Olahraga 2

24 Salon Kecantikan 2

25 Pangkas Rambut 5

26 Toko Elektronik 7

27 Toko Mebel 5

28 Toko Bangunan 3

29 Warung Kecil 30

30 Pedagang Kaki Lima Gerobak 72

31 Tukang Jahit 2

32 Toko Mesin Jahit 1

33 Toko Cat 1

34 Laboratorium 1

35 Toko Susu 1

36 SPBU 1

282Jumlah

Tabel 4.1 Jenis Usaha dan Fasilitas Publik di Sekitar Pasar Cibarusah

Page 112: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

92

Potensi : - Pada kawasan ini terdapat cukup banyak toko yang jenis usahanya

bermacam-macam sehingga ini turut mendukung kegiatan belanja

yang terdapat pada site.

Masalah : - Karena banyaknya ruko dan jenis usaha yang beranekaragam, maka

permasalahan perparkiran pengunjung juga masalah yang cukup

rumit.

Solusi : - keadaan ruko eksisting akan coba dikombinasikan dengan bangunan

yang terdapat dalam site, sehingga menjadi sebuah kesatuan.

4.2 Analisis Fungsional

4.2.1 Analisa Perilaku Masyarakat Sekitar

Berikut adalah data perilaku masyarakat di sekitar kawasan Cibarusah :

Gambar 4.12 Contoh Perilaku Masyarakat di Lingkungan Pasar

Page 113: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

93

No. Pengguna Kelompok

Kegiatan

Rincian

1. Penjual Jual Beli

Fakta

Masalah

Solusi

- Pedagang lebih memilih duduk di

luar kios daripada di dalam kios

karena lebih mudah berinteraksi

dengan pengunjung.

- Barang dagangan dijajakan

menjorok keluar dari kios.

- Pedagang pakaian akan

menggantungkan pakaiannya di luar

kios.

- Pedagang sayur akan meletakkan

barang dagangannya dalam keranjang

di jalur sirkulasi pembeli.

- Pedagang biasa memanggil calon

pembeli yang sedang lewat untuk

mengunjungi tokonya.

Pada kasus ini, pedagang ingin

memilki koneksi sedekat mungkin

dengan calon pembeli.

Perilaku pedagang yang seprti ini

Page 114: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

94

Kegiatan lain

Fakta

Masalah

sering menimbulkan semakin sempitnya

jalur pejalan kaki.

Pada kios akan disediakan teras,

sehingga pedangang lebih leluasa

bejualan tanpa mengganggu jalur

pejalan kaki.

- Pada saat pembeli sedang tidak ada,

pedagang yang letak kiosnya

berdekatan akan berkumpul dan

mengobrol.

- Sebagian pedagang makan siang

pada tempat makan di area terbuka.

- Beberapa pedagang, khususnya

pedagang pakaian biasanya

membawa tikar untuk tempat

istirahat .

- Pasar basah berada di bagian dalam

pasar.

- Pedagang bumbu biasanya terletak di

sekitar pedagang daging dan sayur.

- Adanya interaksi antara sesama

pedagang.

Page 115: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

95

Solusi

Pembuangan

limbah

- Adanya pengelompokan pedangang

menurut jenis usahanya.

- Pedagang melakukan kegiatan seperti

makan dan tidur siang di dalam kios.

Dari fakta di atas dapat disimpulkan

bahwa para pedagang memerlukan

ruang untuk berinteraksi dan melakukan

kegiatan lain selain berjualan.

Pemberian teras pada bagian depan kios

cukup memberikan solusi bagi

permasalahan di atas, dengan adanya

teras, kegiatan para pedagang tersebut

dapat difasilitasi, tanpa menggagu

pembeli.

- Pedagang ayam potong biasanya

Page 116: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

96

Permasalahan

membuang air rebusan ayam ke bagian

samping pasar, bukan ke saluran drainase

pasar.

- Para pedagang yang menyirih biasa

membuang ampas sirih ke jalan.

- Pedagang ayam terkadang juga

memanggang ayam sesuai dengan

permintaan pembeli.

- Pedagang barang basah yang memiliki

air buangan biasanya pelan-pelan

menuangkan saluran drainase pasar yang

terbuka.

- Pedagang cabai, sayuran, biasa

membuang berang dagangannya yang

busuk di dekat tempat berjualannya.

- Pedagang yang merokok membuang

puntung rokoknya sembarangan.

- Sewaktu datang pada pagi hari, maka

pedagang sayur seperti pedagang kelapa

akan membelah batok kelapanya terlebih

dahulu yang akan menghasilkan sampah

yang tidak sedikit. Biasanya sampah ini

dibiarkan di samping kiosnya atau ada

Page 117: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

97

Solusi

Loading dock

Fakta

juga yang membuangnya langsung ke area

sampah.

- Pedagang warung nasi, biasa mencuci

piring di dekat warung dan membuang air

cucian ke drainase pasar.

Dari perilaku-perilaku di atas, maka

masalah utama yang dihadapi adalah

kebiasaan pedagang membuang sampah

sembarangan.

Pada setiap kios akan dibuat tempat

sampah dengan pemilihan warna yang

mencolok sehingga mudah dilihat, serta

pemilihan material lantai yang mudah

dibersihkan, sehingga pedagang dapat

membersihkan kios dengan mudah.

- Untuk loading dock dibuat di bagian

belakang

- Loading barang pada pagi hari dimulai

pada pukul 3 pagi, ini biasanya terjadi

pada pedagang basah, karena pedagang

barang kering biasanya menyimpan

barangnya dalam kios.

Page 118: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

98

2. Pembeli

Permasalahan

Solusi

Belanja

- Pedagang beras dan sayur biasanya

menerima barang sekitar pukul 13.00

siang, dengan menggunakan mobil box

atau truk.

- Barang biasa diangkut kembali dengan

menggunakan pick up pada pukul 18.00

sore. Biasanya yang melakukan ini adalah

pedagang buah dan sayur.

- Dari rincian di atas, maka kegiatan

loading dock terjadi pada pagi, siang dan

sore hari.

- Loading barang berada di bagian depan

pasar dan di tepi jalan raya.

- Mobil yang digunakan untuk membawa

barang berupa pick up, mobil box dan

truk.

- Akibat utama dari loading barang ini

adalah kemacetan yang ditimbulkannya

karena menggunakan badan jalan untuk

memarkirkan mobil yang mengangkut

barang.

Page 119: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

99

Fakta

- Loading barang akan dialihkan ke bagian

belakang pasar. Jalur loading barang

dibuat dua buah, yaitu untuk lantai 1 dan

lantai 2.

- Biasanya pembeli yang menuju ke

bagian pasar barang basah akan terlebih

dahulu melihat-lihat barang pedagang

kering karena berada di bagian depan.

- Kebanyakan pembeli hanya akan melihat

bagian tengah dan samping pasar.

Sedangkan bagian sudut pasar jarang

dikunjungi pembeli, sehingga jumlah kios

yang buka pada bagian itu juga sedikit.

- Pembeli biasa melakukan kegiatan

tawar-menawar yang rata-rata

menghabiskan waktu 7 menit.

- Setelah berbelanja daging biasanya

pembeli menuju ke tempat penjualan

bumbu.

- Pembeli biasanya paling lama berada di

area penjualan daging, karena menunggu

daging dipotong dan dibersihkan.

Page 120: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

100

Solusi

Kegiatan

lain

- Pembeli biasanya adalah ibu-ibu dan

sebagian besar selalu menggunakan

keranjang sewaktu berbelanja.

- Pembeli akan mengunjungi bagian yang

lebih dekat untuk dijangkaunya. Pembali

biasanya kaum ibu.

- Kios akan disusun berdasarkan barang

dagang yang diperjualbelikan, sehingga

pembeli tidak bingung.

- Pada bagian belakang dan sudut akan

dibuat barang dagangan dengan pembeli

terbesar. Sehingga tetap ramai untuk

dikunjungi.

- Karena bangunan direncanakan lebih

dari satu lantai, maka penggunaan tangga

sangat dikurangi, mengingat konsumen

utama adalah kaum ibu, yang umumnya

tidak sekuat laki-laki. Maka jalur vertikal

yang digunakan adalah eskalator antara

lantai 1 dan lantai 2. Serta sepanjang

jalur menuju lantai atas akan dibuat juga

Page 121: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

101

Fakta

tempat berjualan sehingga para ibu tetap

dapat berbelanja sambil menuju lantai 2.

- Selain berbelanja, pembeli juga

terkadang makan pagi di sekitar pajak.

Pengunjung yang membawa kendaraan

berusaha untuk memarkirkan

kendaraannya sedekat mungkin dengan

tempat ia berbelanja.

- Jalan pasar Cibarusah yang merupakan

jalan dua arah sering dijadikan tempat

mangkal angkutan umum.

- Munculnya pedagang kaki lima

khususnya penjual sayuran dan buah

karena kecenderungan pembeli yang ingin

bersifat praktis, khususnya dalam

membeli sayur atau buah untuk sedekat

dan seefektif mungkin berbelanja,

sehingga kios yang paling menjorok ke

bagian luar akan lebih laku.

- Penggunaan WC/KM sebagian besar

oleh pedagang, pengunjung jarang

memakainya.

Page 122: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

102

Masalah

Solusi

Pembali juga membeli makanan di area

pasar.

Pembeli ingin berbelanja secara praktis,

artinya tidak ingin berlama-lama di dalam

pasar.

Kamar mandi tidak digunakan oleh

pembeli.

Masalah utama adalah kurang kesadaran

penjual dan pembeli di dalam pasar, serta

kurang tegasnya pengelola menindak

PKL.

KM/WC kurang terawat.

Untuk masalah parkir dan sirkulasi

kendaraan, maka akan disediakan parkir

khusus untuk sepeda motor dan mobil,

dalam jumlah besar dan tidak terlalu jauh

dari pasar. Akses kendaraan masuk akan

dibuat ke dalam dan akses ke luar akan

dibuat memutar.

Page 123: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

103

3. Pengelola

Kerja

Parkir

Fakta

Masalah

Akan disediakan tempat untuk PKL,

berupa plaza sehingga PKL tidak lagi

menggunakan trotoar sebagai tempat

berjualan, yang sering mengakibatkan

kemacetan.

KM/WC akan dibuat tidak terlalu besar

dengan bahan dinding dan lantai dari

bahan yang mudah dibersihkan.

- Sebelum masuk dan bekerja, sebagian

besar pengelola akan sarapan di sekitar

pasar.

- Pekerjaan dimulai dari pukul 09.00-16.00

WIB.

- Pengelola biasa sarapan dan makan siang

di dekat lokasi pasar.

- Pengelola biasa memarkir kendaraan di

depan kantornya.

- Untuk memarkir kendaraan, pengelola

yang mengggunakan sepeda motor,

memasukkan kendaraannya ke dalam

pasar.

- Pengelola melakukan kegiatan kerja,

Page 124: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

104

4. Angkutan

Umum

Solusi

Menaik-

turunkan

penumpang

Kegiatan

lain

Fakta

Masalah

Solusi

parkir, makan siang setiap hari, kecuali

pada hari minggu, kegiatan berlangsung

hingga pukul 16.00 sore.

-Pengelola yang menggunakan sepeda

motor, biasanya memarkir kendaraannya

di depan kantor.

- Penyediaan area parkir khusus bagi

pengelola pasar.

- Karena kebanyakan pengunjung

menunggu pada bagian depan pasar,

sehingga banyak angkot yang berhenti dan

menunggu pada jalan tersebut yang sering

menimbulkan kemacetan.

- Angkot biasa menurunkan penumpang di

depan area pasar.

- Tukang Ojek biasanya mengelompok

pada keempat sudut pasar untuk

menunggu pembeli.

- Kendaraan umum biasa parkir,

menaikkan, menurunkan penumpang

secara sembarangan, yang menyebabkan

Page 125: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

105

kemacetan. Kendaraan umum juga

menunggu penumpang di tepi jalan.

- Masalah utama yang ditimbulkan dari

fakta-fakta di atas adalah kemacetan.

- Direncanakan pengadaan kantong parkir

bagi angkot, serta akan dibuat jalur khusus

bagi kendaraan umum yang akan

menurunkan penumpang, sedangkan untuk

ojek akan dibuat parkir khusus, dimana

mereka bisa menunggu penumpang yang

akan menggunakan ojek.

Tabel 4.2 Analisa perilaku masyarakat sekitar

4.2.2 Analisa Kegiatan dan Kriteria Ruang

4.2.2.1 Pengelompokkan Kegiatan dan Kriteria Ruang

Berikut akan dipaparkan masing-masing kriteria kebutuhan ruang pada

Pasar Cibarusah, antara lain :

Page 126: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

106

No Nama Ruang Pemakai Kegiatan Kriteria

Utama (Pasar)

Kios PedagangMenawarkan

barang dagangan

Los Pembeli

Menawar harga

barang, menyimpan

/ membungkus

barang

Pedagang Menjual makanan

Pembeli Membeli Makanan

R. Makan Pegawai

R. SajiPetugas

Pembersih

Pengunjung Bermain

Pegawai Mendampingi

KM / WC

PlazaPetugas

PembersihPembersihan Plaza

Penjual

menjual /

mengadakan

pameran

PembeliMembeli /

mewawar

Toilet

Musholla

Mengambil air

wudhu

Melakukan sholat

Tempat

wudhu

Pengurus

mushollaMembersihkan

2

1

Ruang

Terbuka

Ruang terbuka dan luas,

menjadi vocal point

kawasan serta sebagai

pengarah sirkulasi.

Sirkulasi baik, mudah

dicapai, memiliki

kenyamanan tinggi,

memiliki pendekatan

arsitektural, bersifat

terbuka dan dapat

dinikmati dari kejauhan.

Tempat

makan

Pembersihan

ruangan

Bersifat semi terbuka,

santai, mampu menarik

minat pengunjung dan

suasana tidak terlalu

sibuk.

Pendukung

Playground

Anak

Ruang Sholat

Pengunjung

(yang ingin

sholat)

Tenang, tidak dekat

dengan sumber bunyi

dan mampu memberikan

suasana khusyuk.

3 Pelengkap

Page 127: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

107

No Nama Ruang Pemakai Kegiatan Kriteria

Roda 4Petugas

Parkir

Memarkirkan

kendaraan

Kendaraan

Parkir / menaik -

turunkan

penumpang

Roda 2Petugas

Parkir

Memarkirkan

kendaraan

Kendaraan

Parkir / menaik -

turunkan

penumpang

Truk PedagangMenurunkan

barang dagangan

Petugas

pengangkat

barang

Melakukan

pembayaran barang

dagangan.

Area sampahPetugas

sampahMembuang sampah

Pedagang

Memindahkan

sampah ke mobil

pengangkut sampah

PembeliMembuang sampah

pada tempatnya

Pos Satpam Satpam Menjaga keamanan

R. Mesin Pengelola Perawatan mesin

Mudah untuk

melakukan pengawasan

dan terletak di bagian

depan bangunan.

Tambahan4

Loading Dock

Mempunyai luasan area

yang cukup untuk

bongkar - muat barang.

Mampu diakses dengan

mudah dan terletak

pada bagian bangunan

yang ramai dengan

pedagang.

Mempunyai sirkulasi

yang cukup dan lancar

serta mampu

menampung jumlah

kendaraan yang datang.

Parkir

Tabel 4.3 Kegiatan dan Kriteria Ruang

Page 128: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

108

4.2.2.2 Aliran Kegiatan

Berikut akan disampaikan deskripsi perilaku dari masing-masing

pengguna, baik dari pengguna pasar pinggiran, maupun pengguna dari pusat

perbelanjaan.

A. Pasar Tradisional

a. Pedagang

- Pedagang kios

- Pedagang los menetap

- Pedagang Kagetan

Datang Membuka

Kios

Menata

BarangBerjualan Pulang

Datang Bongkar

Barang

Gelar

DaganganJualan Gulung

Dagangan

Simpan

BarangPulang

Datang Bongkar

Barang

Gelar

DaganganJualan

JajakanBelanja

Pulang

Bagan 4.1 Aliran Kegiatan Pedagang Pasar

Page 129: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

109

b. Pengunjung

- Pengunjung Dari Daerah Cibarusah

- Pengunjung Dari Luar Daerah Cibarusah

Bagan 4.2 Aliran Kegiatan Pengunjung Pasar

4.2.2.3 Analisa Jumlah Pengunjung Dan Daya Tampung

Diketahui bahwa terjadi peningkatan penduduk dan jenis-jenis usaha tiap-

tiap tahunnya. Berikut adalah data jumlah penduduk di kecamatan cibarusah.

No Tahun Penduduk

1 2016 87,320

2 2017 87,320

3 2018 92,168

Tabel 4.4 Perkembangan Penduduk Kecamatan Cibarusah

(Sumber BPS Kab. Bekasi)

Datang Jalan-

jalanBelanja Tawar Menunggu

Angkutan

Pulang

Datang Mengelilingi

PasarBelanja Tawar Pulang

Bernegosiasi

Page 130: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

110

Untuk mengetahui jumlah pengunjung keseluruhan pada kawasan ini,

maka terlebih dahulu harus mengetahui data jumlah penduduk dan jumlah pasar

dalam kecamatan ini.

Jumlah penduduk Kecamatan Cibarusah : 92.168 jiwa

Jumlah keluarga di Kecamatan Cibarusah : 27.627Rumah Tangga

Jumlah Pasar di Kecamatan Cibarusah : 2

Sumber BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Bekasi Tahun 2018

Tempat-tempat bebelanja masyarakat:

1. Pasar Tradisional, dengan asumsi pengguna sebanyak 60%.

2. Pasar Modern, dengan asumsi pengguna sebanyak 15%.

3. Kedai Sampah, dengan asumsi pengguna sebanyak 20%.

4. Pedagang Keliling, dengan asumsi pengguna sebanyak 5%.

Jumlah Pengunjung Pasar

Asumsi : - Dianggap dari satu keluarga ada satu anggota keluarga yang

berbelanja

- Dianggap tiap keluarga berbelanja sekali untuk kebutuhan 2

hari

- Setiap pasar memiliki jumlah pengunjung yang sama.

- Persentase masyarakat yang berbelanja ke pasar 60 %

Maka : - Jumlah yang berbelanja : 60 % x 27.627 = 16.576 jiwa

- Jumlah pengunjung per pasar : 16.576 : 2 = 8.288 jiwa

- Jumlah pengunjung perhari : 8.288 : 2 = 4.144 jiwa

Page 131: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

111

4.2.3 Besaran Ruang

Setelah mendapatkan jenis-jenis ruang yang dibutuhkan untuk masing-

masing bangunan, baik pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan, maka

berikutnya akan disajikan besaran ruang dari masing-masing ruang tersebut,

antara lain :

Pasar Cibarusah

a. Proyeksi Jumlah Kios dan Los

Pada bangunan pasar ini, maka bagian terpenting yang harus memiliki

kalkulasi tersendiri adalah bagian kios dan los. Harus ada perkiraan pertambahan

jumlah kios dan los yang terjadi.

Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui :

Jumlah kios dan los pasar Cibarusah adalah 712 buah yang terdiri dari :

- Kios : 592 buah

- Los : 120 buah

Pada tahun 2015 jumlah kios dan los sangat kurang, dikarenakan

banyaknya pedagang beralih menggunakan badan jalan sebagai tempat berdagang,

barulah pada tahun 2017 terjadi penambaha lapak-lapak baru di dalam kawasan

pasar. Diperkirakan ada sekitar 30-50 penambahan kios-kios baru diluar

penyediaan dari pengelola pasar. Setiap harinya pengelola pasar mengutip antara

5-10 ribu rupiah perhari dari para pedagang-pedagang ini.

Page 132: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

112

Gambar 4.13 Pedagang liar di sekitar site.

Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa jumlah kios sangat

kurang. Dikarenakan berdasarkan keterangan dari pengelola pasar, semenjak

dibuka jumlah pedagang yang ada memiliki jumlah yang meningkat sampai

dengan sekarang. Hal itu berarti ada jumlah perhitungan yang kurang akurat dari

pengembang pasar pertama kali. Karena itu perhitungan perkiraan pertambahan

kios dari pasar Cibarusah dapat ditambah dari perhitungan yang pertama.

Diperkirakan jumlah pertambahan dan pengurangan kios pertahun : 1,5 %

Jangka waktu efektifitas bangunan :20 tahun

Mengacu pada efektifitas kebutuhan jumlah pedagang, maka jumlah kios dan los

yang akan dibangun tidak mengalami banyak penambahan yaitu sekitar 2 %.

Page 133: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

113

b. Perhitungan kamar mandi

Berdasarkan asumsi, maka jumlah toilet yang ada adalah 12 buah dengan

perincian:

3 buah toilet pria dengan masing-masing 2 ruang WC.

3 buah toilet wanita dengan masing-masing 2 ruang WC

c. Perhitungan jumlah parkir

Parkir mobil : 20 % x Jumlah pengunjung

20 % x 4144 (Diasumsikan setiap pengendara mobil

berpenumpang 4-5 orang)

207/4

52 mobil

Parkir motor : 40 % x Jumlah pengunjung

40 % x 4144 (Diasumsikan setiap pengendara motor

berpenumpang 2 orang)

1657/2 = 829 Motor

Page 134: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

114

d. Perhitungan Kebutuhan dan Besaran Ruang

No Nama Ruang SatuanPersatuan

(m2)

Keseluruh

an (m2)

Keteran

ganSumber

Stand Tipe 1 12 buah 12 144 3 x 4 Asumsi

Stand Tipe 2 257 buah 9 2313 3 x 3 Asumsi

Los Tipe 1 300 buah 6 1800 3 x 2 Asumsi

Los Tipe 2 131 4 524 2 x 2 Asumsi

4781

1912,4 40%

6693,4

R. Pimpinan 1 buah 9 9 3 x 3 Data

R. Kerja Pegawai 10 Orang 2,31 23,1Tiap 1

orang (1,65

x 1,4)

Data

Arsitek

R. Arsip 1 buah 4 4 2 x 2 Asumsi

Janitor 1 buah 1,5 1,5 1,5Data

Arsitek

Playground 1 buah 50 50 5 x 10 Asumsi

78,6

31,44 40%

110,04

2

A

K. Pengelola

Pendukung

Jumlah

Sirkulasi

Total A

Sirkulasi

Total

1 Utama (Pasar)

Jumlah

Page 135: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

115

No Nama Ruang SatuanPersatuan

(m2)

Keseluruh

an (m2)

Keteran

ganSumber

Ruang Terbuka 282 Asumsi

282

188 40%

470

Toilet 12 buah 8,5 93,5Tiap 4

orang (2,15

x 3,40)

Data

Arsitek

102

40,8 40%

142,8

Ruang Sholat 1 72 72 6 x 12 Asumsi

Ruang Wudhu 2 22 Asumsi

94

37,6 40%

131,6

Truk2 buah 24,5 49 3,5 x 7

Data

Arsitek

Pick Up3 buah 12,5 37,5 2,5 x 5

Data

Arsitek

Area Penerimaan 1 76 76 2 x 38 Asumsi

Pos Jaga 1 4 4 2 x 2 Asumsi

166,5

66,6 40%

233,1

3

Area Sampah

Bak Sampah 1 buah 40 40 4 x 10 Asumsi

40

16 40%

56

D Musholla

Jumlah

Sirkulasi

Total D

B

Total C

C

Jumlah

Sirkulasi

Total B

Jumlah

Sirkulasi

E

Jumlah

Sirkulasi

Total A

Loading Dock

Jumlah

Sirkulasi

Total E

Total A+B+C+D+E 1.105,25

Area Tambahan

A

Page 136: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

116

No Nama Ruang SatuanPersatuan

(m2)

Keseluruh

an (m2)

Keteran

ganSumber

Gudang 18 buah 64 1152 4 x 16 Asumsi

1152

460,8 40%

1612,8

Pos Satpam 2 buah 9 18 3 x 3 Asumsi

18

7,2 40%

25,2

Ruang Panel 1 35 35 5 x 7 Asumsi

Ruang Tangki 1 35 35 5 x 7 Asumsi

Ruang Pompa 1 35 35 5 x 7 Asumsi

Ruang Genset 2 35 70 5 x 7 Asumsi

175

70 40%

245

Total A+B+C+D 595

Ruang Mesin

Jumlah

Sirkulasi

B

Total C

C

Jumlah

Sirkulasi

Total B

Jumlah

Sirkulasi

Keamanan

Total D

D

Total Keseluruhan Ruang 7932,15

Tabel 4.5 Kebutuhan Ruang Pasar

No Nama Ruang SatuanPersatuan

(m2)

Keseluruh

an (m2)

Keteran

ganSumber

4

R. Makan 85 4,25 361,25Tiap 4 orang

(1,7 x 2,15)

Data

Arsitek

KM / WC 2 5,48 10,96Tiap 3 orang

(2,15 x 2,55)

Data

Arsitek

Wastafel 1 1,57 1,57Tiap 3 orang

(0,75 x 2,10)

Data

Arsitek

Janitor 1 1,5 1,5 1 X 1,5Data

Arsitek

375,28

150,12 40%

525,4

A

Total A

Food Court

Jumlah

Sirkulasi

Page 137: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

117

No Nama Ruang SatuanPersatuan

(m2)

Keseluruh

an (m2)

Keteran

ganSumber

Ruang Saji 10 3,75 37,5 1,5 x 2,5Data

Arsitek

10 6 60 2 x 3 Asumsi

10 1,5 15 1 x 1,5 Asumsi

115,5

45 40%

157,5

Retail Makanan 1B

Total A+B

Jumlah

Sirkulasi

Total B

Total Keseluruhan Ruang 7932,15

Tabel 4.6 Kebutuhan Ruang Food Court

Total Luas Bangunan : 17.278,36 m2

Total Plaza : 1.469,7 m2

Total Keseluruhan : 9.401,85 m2

No Nama Ruang SatuanPersatuan

(m2)

Keseluruh

an (m2)

Keteran

ganSumber

Truk Sampah 2 buah 40 80 4 x 10 Asumsi

Roda 4 52 buah 12,5 650 2,5 x 5Data

Arsitek

Roda 2 829 buah 2 1658 1 x 2Data

Arsitek

Truk Barang 1 buah 200 200 5 x 40

Ruang Karcis 4 buah 6 24 1,5 x 1,5 Asumsi

2612

1044,8 40%

3656,8

5 Kebutuhan Parkir

Jumlah

Sirkulasi

Total B

Tabel 4.7 Kebutuhan Ruang Parkir

Page 138: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

118

Total besar ruang yang diperlukan untuk parkir kendaraan pengunjung pasar

adalah 3.656,8 m2

Untuk total luas keselurauhan bangunan ditambah dengan luas parkir

adalah 20.400,36 m2.

4.2.4 Bentuk

4.2.4.1 Penentuan Pola Massa Bangunan

Penentuan pola massa bangunan dipertimbangkan berdasarkan

pembandingan antara jenis massa tunggal dan jenis massa majemuk. Yaitu :

No Kriteria Massa Tunggal Multi Massa

1 Hubungan Dan

Sifat Kegiatan

Pengelompokan ruang

jelas, hubungan antar ruang

lebih erat dan mudah

diawasi

Pengelompokan ruang

jelas, hubungan antar ruang

lebih terpisah dan

pengawasan lebih sulit

2 Bentuk Site Bentukan bangunan lebih

sulit, peletakan massa dan

sistem bangunan sangat

bergantung pada topografi

site

Bentuk bangunan lebih

fleksibel, peletakan massa

dan sistem struktur dapat

mengikuti pola site

3 Luas Lahan Lebih kecil karena ada

fasilitas yang digunakan

bersama

Lebih luas karena setiap

massa memiliki fasilitas

masing-masing

4 Struktur Lebih sulit karena adanya

faktor modul, dilatasi,

fungsi dan besaran ruang

yang berbeda

Lebih mudah karena sistem

struktur yang digunakan

dapat berbeda-beda sesuai

fungsi dan besaran ruang

5 Bentuk lebih bervariasiLebih sulit karena adanya

faktor modul dan struktur

Bentuk Bangunan

Page 139: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

119

No Kriteria Massa Tunggal Multi Massa

6 Sirkulasi Dan

Pencapaian

Lebih mudah dan

sederhana

Lebih sulit karean adanya

beberapa pencapaian dan

jalur sirkulasi

7 Orientasi Lebih Jelas Kurang jelas karena

adanya orientasi massa lain

8 Efesiensi Pelayanan Lebih cepat dan lebih

hemat

Lebih sulit dan boros

9 Iklim Pemanfaatan energi alam

kedalam bangunan sangat

terbatas

Energi alam dapat

dimanfaatkan secara penuh

Tabel 4.8 Jenis Massa Bangunan

Berdasarkan pembandingan di atas, maka jenis massa yang diambil adalah

massa tunggal. Dimana pasar akan dibuat dalam satu bangunan sehingga menjadi

kesatuan yang utuh dari fungsi pasar itu sendiri.

4.2.4.2 Bentuk Dasar Bangunan

Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan faktor-faktor :

- Kesesuaian site

- Orientasi bangunan

- Konstruksi bangunan

- Efesiensi ruang

- Ekonomi bangunan

- Kesan atau tampilan yang ingin dicapai

Page 140: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

120

1Kesesuaina bentuk

siteBaik Baik Kurang baik

2 Orientasi bangunanBaik, orientasi

jelas

Baik, orientasi ke

segala arahTidak jelas

3 Efisiensi ruang Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien

4Sistem struktur dan

konstruksi bangunanLebih mudah Cukup sulit Mudah

5Kesan yang ingin

dicapaiBaik Baik Kurang baik

6 Ekonomi bangunan Lebih hemat Hemat Tidak ekonomis

KriteriaNo

Bentuk Dasar Massa Bangunan

Tabel 4.9 Karakteristik Bentuk Dasar Bangunan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bentuk bangunan yang akan diambil

untuk pasar dan pusat perbelanjaan adalah bentuk persegi, karena bentuk ini

sesuai dengan karakteristik site. Sedangkan untuk plaza (ruang terbuka) akan

digunakan bentuk lengkungan dengan pola mengalir, tujuannya untuk memberi

ruang pada para pengunjung serta sebagai lahan terbuka hijau.

4.2.4.3 Analisa Perilaku Pada Massa Bangunan

Prinsip tampilan bentukan tidak terlepas dari karakter bentuk visual

yang sudah ada pada Pasar Cibarusah saat ini. Tujuannya adalah untuk

menunjukan identitas bangunan yang terkesan tidak asing bagi masyarakat di

sekitarnya. Berikut merupakan analisa perilaku pada massa bangunan :

Page 141: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

121

a. Karakter bentuk bangunan diperoleh dari aksen-aksen bentuk yang

mendominasi. Aksen yang ditemukan antara lain yaitu aksen bangunan

tropis seperti bentuk segitiga pada atap bangunan, bentuk kotak, dan

bentuk abstraktif pada struktur yang diperlihatkan pada sudut-sudut

perspektif bangunan.

b. Pengolahan fasad sebagai pengarah pandangan (figur dan latar) ke

bangunan yang bersuasana aktif kegiatan ekonomi maupun interaksi

sosial. Desain bentuk dan elemen bentuk tampilan sebagai unsur

arsitekturnya kemudian diolah berdasarkan perilaku masyarakat. Dari hal

tersebut, menjadikan tercapainya bangunan pasar yang berkarakter serta

menjual (marketable).

c. Bentuk Pasar Cibarusah juga mempertimbangan karakter bentuk

bangunan di sekitar lingkungan pasar, tujuannya agar terjadi harmonisasi

antara bangunan pasar dengan bangunan disekitarnya.

d. Penggunaan kaca pada fasad akan menambah kesan elegan, kaca tersebut

juga berfungsi sebagai penahan air hujan dan panas matahari secara

berlebihan. Berbeda dengan desain sebelumnya, bukaan di bagian depan

membuat air hujan masuk ke dalam dan mengotori lantai serta panas

matahari yang begitu menyengat ketika pagi menjelang siang membuat

pedagang berinisiatif menutup sendiri bukaan tersebut dengan bahan

seadanya sehingga menimbulkan kesan kumuh pada fasad bangunan.

Page 142: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

122

e. Analisa karakteristik warna yang terdapat pada massa bangunan :

No WARNA KARAKTERISTIK

1

PutihMemberi arti keaslian, kesucian, kesan ringan, bersih, polos

dan murni. Bila terlalu banyak, menimbulkan perasaan

dingin, steril, dan terisolasi.

2

KuningMampu memancarkan kehangatan, cahaya dan cerah,

memberi inspirasi, mendorong ekspresi diri maupun

kemampuan intelektual.

3

MerahMemberi kesan dinamis, enerjik, komunikatif, aktif,

bersemangat, sensual, mewah, dan bersifat menstimulasi.

Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku agresif.

4

Hijau Menyiratkan kesan alamiah, segar, tenang, sejuk,

mendorong perasaan empati, meredakan stress dan

menyembuhkan. Tapi bila terlalu banyak bisa menimbulkan

kesan terperangkap.

5

BiruMenghadirkan kesan teduh, dingin, hening, damai, tentram,

harmonis, dan merangsang kemampuan intuitif. Namun, bila

terlau banyak, bisa menimbulkan kelesuan.

6

CokelatBerkesan natural, membumi, stabil, menghadirkan

kenyamanan, keyakinan, keamanan, kesan elegan dan

akrab. Bila terlalu banyak bisa berkesan berat atau kaku.

7

Abu-abuMenggambarkan kesan serius, damai, independen, dan

luas. Bila terlalu banyak, bisa memberi kesan tidak

komunikatif.

8

HitamMengandung kekuatan, penuh percaya diri, kesan

maskulin, dramatis, penuh perlindungan, klasik dan megah.

Bila terlalu banyak bisa menimbulkan perasaan tertekan.

Tabel 4.10 karakteristik warna (Sumber: Majalah ASRI edisi no. 02 Februari

2011)

Page 143: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

123

Gambar 4.14 Eksisting Fasad Bangunan Pasar Cibarusah

4.2.4.4 Modul Bangunan

Satuan modul yang digunakan pada perencanaan dan perancangan gedung

ditentukan dengan pertimbangan terhadap beberapa faktor yaitu :

- Modul kegiatan, penentuan modul kegiatan didasarkan pada fungsi utama

bangunan sebagai pusat belanja (baik tradisional maupun modern) yaitu dengan

menggunakan modul kios 2m x 2m atau 3m x 4m dengan sirkulasi sebesar 40

%.

- Modul struktur, pemilihan modul struktur dipengaruhi dimensi, kekuatan, dan

bentangan dari sistem struktur yang digunakan.

- Modul bahan, pemilihan modul bahan terutama ditekankan pada dimensi

material sintesis sesuai dengan fungsi dari bagian bangunannya.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan, modul antara pasar dengan pusat

perbelanjaan akan disesuaikan, memperhatikan baik itu modul struktur maupun

modul kegiatan. Sehingga diharapkan nantinya akan diperoleh modul struktur

yang tetap nyaman untuk kegiatan masyarakat.

Page 144: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

124

4.2.4.5 Ketinggian Bangunan

Ketinggian bangunan ditentukan dari :

- Jarak pandang manusia (skala intim). Yaitu : 1<D/H< 2, dimana D = jarak

pengamat terhadap objek dan H = ketinggian objek

- Sudut elevasi (pandang) manusia yaitu 27” (D/H = 2 pada sudut pandang 27”)

- Berdasarkan peraturan pemerintah setempat

- Ketinggian bangunan di lingkungan sekitar (skyline kawasan)

Berdasarkan hal tersebut, maka diketahui bahwa dengan tinggi bangunan

pusat perbelanjaan yang kurang lebih 20 m, maka jarak antara bangunan dengan

pedestrian pejalan kaki minimal kurang lebih 20 m juga. Namun hal ini juga

akan disesuaikan dengan keadaan site.

4.3 Analisis Teknologi

4.3.1 Struktur

Berikut akan ditampilkan jenis-jenis dari sistem struktur yang lazim

digunakan di sekitar site beserta keuntungan dan kerugiannya :

Page 145: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

125

NoJenis

Struktur

Bahan

UtamaSistem Gaya

- Struktur tahan

terhadap api

- Bentuk ruangan

terbatas

- Struktur tahan

terhadap

perubahan suhu

dan iklim

- Tidak dapat

menahan gaya

lateral

- Mempunyai

kekuatan dan

ketahanan yang

sangat tinggi

- Tidak efisien dan

ekonomis

- Dapat membentuk

struktur bangunan

tingkat tinggi

- Memiliki bangunan

yang terbatas

- Grid struktur dapat

dimodifikasi untuk

menghasilkann

bentuk yang

beragam

- Kurang ekonomis

ditinjau dari dimensi

struktur

- Memiliki tingkat

kekkuatan yang

tinggi

- Bersifat stabil dan

seimbang

- Bersifat sangat

stabil

- Struktur relatif

ringan

- Bentangan yang

dibentuk sangat

besar

- Proses pemasangan

relatif rumit

- Ruang yang

terbentuk dapat

dimanfaatkan

secara maksimal

- Kurang ekonomis

KerugianKeuntungan

3 - Bentuk bsngunan

yang dihasilkan

sangat terbatas

Sistem

Struktur

Rangka

Ruang

Baja

aluminium

dan kayu

Dapat

menahan gaya

vertikal dan

horizontal

Hanya dapat

menahan gaya

tekan atau

gaya vertikal

1

Kurang efisien

karena struktur

sangat berat

-

Struktur

Rangka

Baja, kayu

dan beton

bertulang

Dapat

menahan gaya

vertikal dan

horizontal

2

Struktur

massa, padat

atau solid

Batu dan

tanah

Page 146: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

126

NoJenis

Struktur

Bahan

UtamaSistem Gaya Keuntungan Kerugian

- Sistem struktur

dapat berfungsi

ganda yaitu

sebagai pemikul

dan gaya

pembentuk

selubung

bangunan

- Pelaksanaan

pembangunan

sangat sulit

- Sesuai untuk

daerah tropis

terutama jika

digunakan sebagai

atap bangunan

- Bentuk bangunan

yang dihasilkan

sangat terbatas

- Untuk mengatur

akustik bangunan

- Bangunan struktur

cukup besar

- Bentang Struktur

besar

- Bentuk bangunan

terbatas

- Mempunyai

kekuatan yang

besar

- Tidak efektif dalam

bentuk dinding

pemisah interior

bangunan

- Struktur relatif

ringan

- Kurang efektif

karena fisik

bangunan sangat

tinggi

- Proses konstruksi

cepat dan mudah

- Struktur tidak stabil

- Dapat dimodifikasi

menjadi berbagai

macam bentuk

- Tidak tahan

terhadap gaya tekan

& gaya geser

- Struktur sangat

ringan

- Struktur tidak tahan

api

- Bentangan yang

besar

- Struktur bersifat

melendut

- Struktur dapat

dibongkar pasang

- Modifikasi bentuk

bangunan terbatas

- Biaya pembuatan

relatif murah

- Kekuatan berkurang

jika tekanan udara

berkurang

- Struktur sangat

ringan

- Tidak tahan api

4 Sistem

Struktur

Lipatan

Beton

bertulang,

plastik

sintetis,

plat

aluminium

Dapat

menahan gaya

vertikal dan

horizontal

Dapat

menahan gaya

vertikal dan

horizontal

Beton

bertulang

dan

rangka

baja

Sistem

Struktur

Cangkang

5

Dapat

menahan gaya

tarik

Baja dan

fiber /

teflon

Sistem

Struktur

Membran

6

Dapat

menahan gaya

tarik

Baja dan

plastik /

sintetis /

teflon

Sistem

Struktur

Pneumatik

7

Page 147: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

127

NoJenis

Struktur

Bahan

UtamaSistem Gaya

- Bentang besar dan

mudah dalam

pengaturan

interior

- Kekuatan struktur

untuk menahan

gaya tarik

ditentukan oleh

kekuatan

pendukungnya

- Struktur ringan - Struktur bersifat

melendut

- Fleksibel,

sehingga mudah

untuk dimodifikasi

- Tidak memiliki

kesetimbangan dan

kekakuan

KerugianKeuntungan

Dapat

menahan gaya

tarik murni

8 Struktur

Kabel

Jaringan

Baja dan

plastik

sintetis /

teflon

Tabel 4.11 Jenis Sistem Struktur Bangunan

Adapun sistem struktur yang akan dipergunakan adalah struktur rangka,

disebabkan penggunaan struktur ini lebih mudah dan ketinggian bangunan juga

hanya sekitar 3 lantai. Selain struktur ruang sebagai struktur utama, digunakan

juga struktur membran yang berfungsi sebagai peneduh bagi pengunjung.

Pemilihan struktur ini juga dikarenakan struktur ini memiliki bentuk lebih

menarik dan bersahabat.

Untuk bangunan pusat perbelanjaan yang memiliki ketinggian 5 lantai

mungkin akan digunakan kolom dengan material baja, sedangkan pada bangunan

pasar yang hanya 3 lantai akan digunakan kolom bertulang besi spiral.

4.3.2 Utilitas

4.3.2.1 Sistem Air Bersih

Jenis sistem air bersih yang digunakan dapat dibagi 2 yaitu :

Sistem Air Bersih Keuntungan Kerugian

Page 148: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

128

Tabel 4.12 Jenis Sistem Air Bersih

Standar kebutuhan air bersih menurut RUTRK Bekasi adalah 37,5

liter/hari. Maka kebutuhan air bersih untuk keseluruhan gedung adalah 37,5 x

jumlah pemakai

Perhitungan jumlah pemakai :

Pasar : 439

Pengelola : 20

Pengunjung : 1740

2199 orang

Kebutuhan air bersih bangunan : 37,5 x 2199 = 82,4625 liter/hari.

4.3.2.2 Sistem Air Buangan

Air buangan terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain :

- Air kotor (urinoir, bidet, kloset)

- Air bekas (westafel, bathub, sink dapur)

- Air hujan

Sistem air bersihdown feed

- Penyaluran air digunakan

dengan memanfaatkan

bantuan sistem gravitasi,

sehingga menghemat

biaya operasional

bangunan

- Sistem pemipaan lebih

sedikit

- Penyaluran air tidak

merata

- Diperlukan ruang

untuk perletakan tangki

pada bagian atas

bangunan

Sistem air bersih

up feed

- penyaluran air dapat

merata di setiap tempat

- air pada bagian plumbing

terus bergerak sehingga

mengurangi peristiwa

korosi pada pipa-pipa

besi

- Biaya operasional lebih

mahal

- sistem pemipaan lebih

banyak

- dapat terjadi ledakan

akibat tekanan dari

mesin pompa

Page 149: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

129

- Air khusus (air buangan yang mengandung gas, racun, lemak dan limbah

kimia).

Untuk pendistribusian air bersih dan air buangan pasar, maka masing-masing akan

menggunakan sistem down feed, yaitu dengan memanfaatkan sistem gravitasi

untuk mengalirkan air ke bawah.

4.3.2.3 Sistem Penghawan

Sistem penghawaan dibagi dua yaitu :

Tabel 4.13 Jenis Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan Keuntungan Kerugian

Penghawaan alami - biaya lebih murah

- dapat dimodifikas untuk

membentuk estetis

bangunan

- kenyamanan yang

Diciptakan tidak dapat

dikontrol

- tidak dapat merata di

setiap ruang

- bergantung terhadap

iklim dan tempat

Penghawaan buatan - dapat merata di setiap

ruang

- tingkat kelembaban dan

suhu dapat dikontrol

- udara yang dialirkan

dapat dikontrol

- dibutuhkan ruang yang

Besar sebagai tempat

peletakan peralatan

penghawaan

- membutuhkan bantuan

energi lain

- biaya lebih mahal

Page 150: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

130

Kenyamanan termal secara alami dapat diperoleh dengan cara :

- Penggunaan Sun Screen and Shading

- Penggunaan kaca reflektif

- Penggunaan sistem kaca ganda

- Penggunaan air untuk pendingin

- Penggunaan Blower Fan untuk mempercepat aliran udara

Kenyamanan temal secara buatan dapat diperoleh dengan cara :

- Penghawaan sistem AC sentral

- Penghawaan sistem AC split

Untuk kenyamanan termal bangunan, maka sistem penghawaan yang akan

digunakan adalah sistem penghawaan secara alami dengan memperbanyak bukaan

pada bangunan pasar, sedangkan pada bagian ground akan dibantu dengan

penggunaan blower untuk mengalirkan udara.

Page 151: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

131

4.3.2.4 Sistem Instalasi Listrik

Sistem distribusi listrik pada bangunan dapat diperoleh dengan cara :

PLN Genset Solar Active

- Biaya operasional

murah

- Biaya operasional

murah

- Biaya operasional

murah

- Ruang yang

dibutuhkan sedikit

- Besaran daya yang

dioerlukam dapat

disesuaikan

- Dapat digunakan

sebagai elemen

estetika

- - Menggunakan

energi lain untuk

menghasilkan daya

- Memanfaatkan

energi maatahari

untuk menghasilkan

daya

- Jumlah daya

terbatas

- Ruang yang

dibutuhkan besar

- Membutuhkan

ruang yang luas

- - Biaya pemasangan

besar

- Biaya pemasangan

besar

Keuntungan

Kerugian

Tabel 4.14 Jenis Sistem Instalasi Listrik

Sistem instalasi listrik yang akan dipakai untuk bangunan pasar adalah

dengan menggunakan daya listrik yang berasal dari PLN, karena lebih efisien dan

murah.

Selain penggunaan listrik dari PLN, disediakan juga genset sebagai

cadangan energi ketika dibutuhkan. Berikut skema penggunaan genset:

Bagan 4.3 Penggunaan Genset Untuk Keadaan Darurat

Page 152: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

132

4.3.2.5 Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan dapat dibagi menjadi:

- Biaya Murah - Biaya lebih murah

- Pengaturan intensitas cahaya sulit - Intensitas cahaya dapat diatur

- Bergantung pada iklim dan cuaca - Sudut pencahayaan dapat dikontrol

- Baik digunakan untuk ruangan dengan

dimensi yang besar (hall dan area

publik)

- Baik digunakan untuk ruangan-

ruangan khusus dan ruang dengan

dimensi kecil

Pencahayaan Alami Pencahayaan Buatan

Untuk sistem pencahayaan, maka akan digunakan sistem pencahayaan

gabungan antara pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

4.3.2.6 Sistem Keamanan

Sistem keamanan dibagi 2 yaitu sistem keamanan bangunan dan sistem

keamanan manusia dan barang.

1. Sistem keamanan bangunan

- Kebakaran : Penggunaan hydrant, fire detector, sprinkler.

- Petir : Pengamanan terhadap petir dilakukan dengan menggunakan

penangkalan sistem faraday.

2. Sistem pengamanan manusia dan barang

Menggunakan sistem CCTV yang dihubungkan dengan alarm, serta

penggunaan petugas keamanan untuk mengawasinya seperti Satpam.

4.3.2.7 Sistem Sirkulasi Vertikal

Yang akan digunakan ada dua yaitu :

- Sistem tangga

- Sistem Eskalator

- Sistem rump

Tabel 4.15 Jenis Sistem Pencahayaan

Page 153: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

133

4.3.2.8 Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan dilakukan dengan : collector (pengumpulan) yang

dihubungkan tiap lantainya melalui shaft pembuangan sampah ke tempat

penampungan sampah sementara (bak sampah) lalu akan diangkut menggunakan

truk sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Untuk permasalahan sampah, maka pada bangunan pasar pengumpulan

sampah akan dilakukan secara kolektif dengan penempatan tempat sampah di

beberapa spot penting di dalam pasar.

Kehadiran kamera CCTV juga akan membantu memantau perilaku

pedagang dan pembeli dalam membuang sampah. Jika ada pengunjung yang

kedapatan membuang sampah tidak pada tempatnya, maka petugas pemantau

CCTV akan menegur melalui pengeras suara atau peneguran langsung oleh

petugas yang berada di lapangan. Tujuannya agar masyarakat sedikit demi sedikit

merubah perilaku buruk mereka menjadi lebih tertib dalam menjaga kebersihan

lingkungan pasar.

Sangsi keras juga akan diberikan kepada pedagang yang tidak membuang

sampah dengan benar, yaitu berupa teguran hingga denda uang dengan jumlah

yang sudah ditetapkan oleh pengelola pasar. Selain itu akan diterapkan program

jum’at bersih, dimana para pedagang di seluruh pasar akan melakukan

pembersihan lingkungan tempat mereka berdagang setiap hari jum’at pada pukul

16.00 s/d 17.00 WIB. yang akan di umumkan melalui pengeras suara serta akan

ada petugas yang melakukan patroli untuk mengecek ke tiap kios. Diharapkan hal

ini menjadi sebuah kebiasaan baik yang dilakukan oleh para pedagang untuk

menjaga kebersihan pasar.

Beriklut adalah survey perhitungan jumlah sampah yang dihasilkan dalam

1 hari menurut UPTD Pasar Cibarusah Kabupaten Bekasi :

Page 154: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

134

No Jenis PedagangJumlah

Kios

Sampah

Hari-1

(Kg)

Sampah

Hari-2

(Kg)

Sampah

Hari-3

(Kg)

Rta-rata

Sampah

Perhari

(Kg)

Total

Sampah

Perhari

(Kg)

1 Sembako 31 1,2 1,5 2,5 1,7 53,7

2 Buah 20 13,1 11,8 15,5 13,5 269,3

3 Sayur 64 15,5 20 18,5 18,0 1152,0

4 Ikan Asin 49 1,5 1 1,5 1,3 65,3

5 Ayam potong 13 0,8 0,5 0,7 0,7 8,7

6 Daging Sapi 12 0,6 0,5 1 0,7 8,4

7 Ikan Basah 10 0,9 0,4 0,7 0,7 6,7

8 Bumbu Dapur 42 2,2 2 2,8 2,3 98,0

9 Parfum 15 0,3 0,2 0,5 0,3 5,0

10Kue (Basah &

Kering)27 1 1,5 1,2 1,2 33,3

11 Toko Serba Ada 4 2,5 2,3 3,5 2,8 11,1

12 Mainan 5 0,2 0,1 0,4 0,2 1,2

13 Jam 3 0,1 0,3 0,5 0,3 0,9

14 Kelontong 33 3,5 3 2,1 2,9 94,6

15 Obat & Kosmetik 9 1,2 1 0,8 1,0 9,0

16 Kaset DVD 1 0,4 0,6 0,2 0,4 0,4

17 Aksesoris 10 0,2 0,4 0,2 0,3 2,7

18 Peralatan Sekolah 15 0,6 0,8 0,5 0,6 9,5

19Peralatan Ibu &

Bayi8 0,8 0,5 1,2 0,8 6,7

20 Peralatan Dapur 18 0,8 1 0,9 0,9 16,2

21 Tas & Sepatu 72 0,5 0,7 0,3 0,5 36,0

22Pakaian (baju &

celana)95 0,6 1 1,1 0,9 85,5

23Buku, Al'Quran,

peci/topi2 0,2 0,5 0,3 0,3 0,7

24 Salon Kecantikan 2 1 1,2 0,9 1,0 2,1

25 Emas 9 0,4 0,3 0,5 0,4 3,6

26 Tukang Jahit 3 1,3 1,1 1 1,1 3,4

27 Warteg 6 3,9 3,5 3 3,5 20,8

28 Warung Kopi 8 2,5 1,5 2,1 2,0 16,3

29 Food Court 6 2,5 3,4 3,2 3,0 18,2

30Karpet Permadani

& Kain5 0,5 0,2 0,4 0,4 1,8

597 60,8 62,8 68 2,1 2040,9Total

Tabel 4.16 Jumlah Sampah Perhari

Sumber: UPTD Pasar Cibarusah

Page 155: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

135

Untuk pengangkutan sampah menuju TPA dibutuhkan moda angkutan

sampah yang sesuai demi kelancaran sehingga kebersihan lingkungan pasar dapat

terjaga. Pasar Cibarusah memiliki 2 Buah truk pengangkut sampah berkapasitas 4-

5 mᵌ dengan daya angkut 1 ton yang biasa beroperasi setiap hari. Jumlah tersebut

cukup untuk mengangkut sampah yang dihasilkan oleh pasar setiap harinya.

Gambar 4.15 Truk Pengangkut Sampah

(mᶟ) (Kg)

6 403,21

8 409,33

5 356,19

Rata-rata 389,58

Kapasitas Truk

Tabel 4.17 Kapasitas Truk Pengangkut Sampah

Sumber: UPTD Cibarusah

Page 156: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

136

Dari hasil perhitungan jumlah sampah perhari maka kebutuhan tempat

sampah dan moda angkutan sampah yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Jumlah pedagang : ± 600.

Jumlah Sampah/hari : 2040.9 Kg.

Jumlah Tong Sampah : Lantai Bawah = 50 Buah.

Lantai 1 = 20 Buah.

Lantai 1 = 24 Buah.

Lantai Atas = 6 Buah.

Total Tong Sampah : 100 Buah.

Jumlah Bak Sampah : 2 Buah.

Jumlah Tong Sampah : Lantai Bawah = 50 Orang.

Lantai 1 = 20 Orang.

Lantai 1 = 24 Orang.

Lantai Atas = 2 Orang.

Total Petugas : 20 Orang.

Jumlah Truk Sampah : 5 Buah.

Page 157: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

137

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan yakni timbulan sampah berdasarkan berat sampah dan volume sampah

di Pasar Cibarusah yaitu masing-masing 2,1 kg pedagang/hari. Sedangkan

komposisi sampah berdasarkan berat sampah yaitu sampah organik 51,17% dan

sampah anorganiknya adalah 48,83% dan komposisi sampah berdasarkan volume

sampah yaitu sampah organik sebesar 52,63% dan sampah anorganik sebesar

47,37%. Sistem pembuangan sampah di Pasar Cibarusah dimulai pada tahap

pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Sistem pembuangan

sampah merupakan masalah utama pasar tradisional, dimana mulai pada tahap

pertama sampai terakhir membutuhkan kesadaran dan edukasi tidak hanya bagi

pedagang di Pasar Cibarusah tetapi juga oleh para pengunjung agar membuang

sampah sesuai dengan jenisnya sehingga masalah sampah pada pasar tradisional

bisa teratasi serta menjadikan lingkungan pasar bersih dan nyaman.

Page 158: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

BAB V

KONSEP DAN DESAIN PERANCANGAN

5.1 Konsep Tapak

5.1.1 Penzoningan Tapak

Gambar 5.1 Konsep Tapak Ground Floor

Entrance

Jalur Angkot

Plaza

Gang

Pasar

Ramp

Naik

Ramp

Turun

Exit

Loading

Dock

Bak

Sampah

Ruang

Terbuka

Hijau

Parkir

Motor

Jl. Raya Cibarusah

Kios

Samping

Jl. Poponcol - Cijengkol

Kios dan

Los Pasar

138

Page 159: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

139

Konsep tapak yang ingin dicapai adalah cara pengolahan tapak agar bangunan

Pasar Cibarusah terlepas dari permasalahan yang selama ini dialami,

diantaranya yaitu masalah kemacetan, kumuh dan tidak teratur.

Berikut merupakan konsep zoning untuk pasar Cibarusah:

1. Pembagian berdasarkan aksesibilitas, dibagi menjadi dua kelompok area,

yaitu area yang dikunci sehingga ada keterbatasan waktu berkunjung, dan

area yang tidak dikunci dimana area tersebut dapat diakses 24 jam.

2. Pembagian area berdasarkan sifat barang dagangan yang dijual. Terbagi

menjadi 2 bagian yaitu area kering dan area basah. Area kering adalah

tempat pedagang berjualan barang yang tidak memerlukan adanya

pemakaian air, sedangkan area basah adalah area penjualan barang-barang

yang memerlukan instalasi untuk penggunaan air dan pembuangan air

limbah.

Page 160: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

140

3. 5.1.2 Sirkulasi Tapak dan Aksesibilitas

Gambar 5.2 Jalur Sirkulasi Kendaraan

Jl. Raya Cibarusah

Jalur Pemberhentian Angkot

Jalur Ramp Mobil dan Motor

Jalur Khusus Sepeda Motor

Jalur Bongkar Muat

Keterangan :

ENTRANCEEXIT

Page 161: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

141

Pada sirkulasi di dalam site akan dipisahkan antara parkir kendaraan

umum, pribadi dan barang. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak

kemacetan akibat banyaknya jumlah kendaraan yang akan menuju area pasar,

serta untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan dan konflik antar pengguna

kendaraan.

Pembuatan jalur angkot dirasa adalah bagian vital yang harus dibuat,

karena selama ini salah satu penyebab kemacetan di sekitar pasar adalah

angkot yang berhenti disembarang tempat untuk menaik dan menurunkan pe-

numpang. Diharapkan dengan adanya jalur khusus angkot ini maka kemacetan

akan sedikit teratasi.

Akses terhadap pasar dapat dicapai melalui Jl. Raya Cikarang -

Cibarusah. Hal ini dibuat untuk memudahkan pencapaian, dikarenakan lokasi

pasar hanya dilalui jalan ini saja. Sirkulasi dibagi menjadi: Sirkulasi kendaraan

dan sirkulasi pejalan kaki. Jalur ini akan dibedakan agar menghindari konflik

yang biasa terjadi antara pejalan kaki dan pengguna kendaraan. Sirkulasi

kendaraan dibuat satu arah mengingat site hanya memiliki satu akses

pencapaian, sedangkan pejalan kaki memiliki akses sedekat mungkin dengan

jalan raya dan pedagang sehingga pejalan kaki tidak terlalu jauh untuk

mencapai lokasi tujuan.

Page 162: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

142

5.1.3 Jalur Pejalan kaki

Jalur pedestrian dibuat senyaman mungkin sehingga diharapkan dapat

memfasilitasi para pengunjung yang jumlahnya cukup banyak, dengan adanya

jalur khusus pejalan kaki ini maka diharapkan para pengunjung dapat

menghilangkan asumsi yang selama ini menganggap bahwa pasar tradisional

merupakan tempat yang tidak nyaman, sumpek dan membosankan.

Gambar 5.3 Sirkulasi Jalur Pejalan Kaki

Page 163: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

143

5.1.4 Ruang Terbuka Hijau

Selain sebagai buffer, ruang

terbuka hijau akan menambah rasa

teduh dan asri bagi lingkungan

pasar. Jenis pohon yang

digunakan pada bagian depan

diantaranya pohon pucuk merah,

mahoni dan palm. Sedangkan

disekeliling bangunan sudah

terdapat berbagai jenis pohon

yang masih berdiri kokoh.

Karena luas lahan pasar yang

terbatas serta berada di tengah pemukiman dan fasilitas pendidikan maka area

ruang terbuka hijau hanya ditempatkan di beberapa bagian saja seperti desain

sebelumnya, hanya saja dilakukan penataan kembali desain ruang terbuka

hijau agar lebih menarik bagi pengunjung. Mengingat lahan pasar yang

terbatas, maka ruang terbuka hijau hanya ditempatkan pada bagian depan dan

belakang pasar. Pada desain sebelumnya ruang terbuka hijau yang digunakan

hanya 140 m², sedangkan pada desain baru akan ada penambahan luas ruang

terbuka hijau pada bagian depan, selain untuk melindungi dari sinar matahari

langsung atau tempat berteduh para pengunjung, juga sebagai penghalau

bising_dan_polusi_dari_kendaraan_yang_melewati_pasar.

Gambar 5.4 Ruang Terbuka Hijau

Page 164: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

144

5.2 Konsep Massa Bangunan

5.2.1 Bentuk Gubahan Massa

Gambar 5.5 Gubahan Massa Bangunan

Page 165: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

145

Berikut merupakan penjelasan mengenai gubahan massa bangunan pasar:

a. Bentuk dasar bangunan dari Redesain Pasar Cibarusah adalah persegi,

karena memiliki orientasi yang jelas dan sederhana.

b. Bangunan pasar memiliki ketinggian 2 lantai ditambah dengan top floor

sebagai tempat peralatan, sistem kelistrikan dan penyimpanan barang.

Sedangkan pada bagian ground merupakan area pedagang basah, lanta 1

dan 2 adalah area pedagang bersih.

c. Pada bagian depan bangunan dibuat semenarik mungkin agar pengunjung

tertarik untuk masuk ke dalam pasar dan berbelanja.

d. Pada bagian tengah dibuat pencahayaan alami berupa sky light untuk

menyuplai cahaya matahari yang cukup dan menghemat energi listrik.

e. Sirkulasi utama di dalam bangunan menggunakan sistem parkir vertikal,

karena berdasarkan perilaku, pembeli biasanya malas untuk naik ke lantai

atas dan sulit ketika memarkirkan kendaraan terutama kendaraan roda

empat. Dengan konsep ini maka pembeli tidak akan merasa kelelahan

menaiki tangga karena mereka bisa membawa kendaraan ke atas dan

parkir sedekat mungkin dengan toko yang akan mereka kunjungi.

Page 166: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

146

5.2.2 Bentuk Plaza (Ruang Terbuka)

Desain plaza dibuat semenarik mungkin sebagai daya tarik bagi calon

pembeli yang akan datang ke Pasar Cibarusah. Desain yang digunakan adalah

bentuk flow (mengalir) yang bertujuan untuk mengoptimalkan ruang dan

mengalirkan sirkulasi pejalan kaki dengan baik. Selain sebagai ruang terbuka,

plaza juga berfungsi sebagai tempat bersantai bagi para pengunjung yang

kelelahan atau sedang menunggu anggota keluarga lain yang sedang

berbelanja. Penambahan pepohonan selain sebagai peneduh juga sebagai

buffer atau mengurangi debu polusi yang berasal dari jalan raya.

Gambar 5.6 Denah Plaza

Jalur Pemberhentian Angkot

Jalan Raya Cibarusah

Gambar 5.7 Suasana Area Plaza

Page 167: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

147

5.2.3 Konsep Ruang Dalam Ground Floor

Gambar 5.8 Denah Ground Floor

Keterangan :

Area pedagang kering

Area Pedagang sayur

buah dan ikan kering

Area pedagang basah

Pedagang makanan

Page 168: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

148

Pada bagian Ground merupakan area pedagang basah, semi basah dan

kering. Terdiri dari beberapa tipe kios dan los diantaranya tipe 4x3, 3x3, 3x2 dan

2x2. Area ini adalah yang paling ramai aktivitasnya dan sulit untuk dibatasi.

Untuk itu jalur pejalan kaki dibuat lebih lebar dari sebelumnya untuk kenyamanan

dan sebagai ruang untuk tempat sampah yang ditempatkan di setiap sudut toko

dengan tidak mengurangi jumlah kios dan los yang ada.

Pada setiap toko disediakan tempat untuk menggantung dagangan dibagia

atas sedangkan untuk memajang dagangan dibawah sudah disediakan cabinet.

Tujuannya agar para pedagang tertib dan tetap rapi ketika berjualan dan tidak

mengganggu pengunjung yang datang.

Gambar 5.9 Sarana dan Prasaran Pedagang

Selain itu untuk mempermudah sistem drainase. Kios samping dibuat

bergelombang pada bagian depan, ini berdasarkan perilaku pedagang, tujuannya

untuk ruang tempat mendisplay barang dagangan agar tidak melebihi batas dan

mengganggu jalur pejalan kaki.

Page 169: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

149

Gambar 5.10 Area kios samping ground Floor

Pada bagian atas tiap kios di lantai bawah dibuat ruang, selain untuk

menyimpan barang milik pedagang (storage) hal tersebut juga bertujuan untuk

melancarkan sirkulasi udara pada lantai tersebut agar tidak bau dan pengap.

Gambar 5.11 Ruang Bagian Atas Kios Pada Lantai Ground

Meja Display Penjual

Page 170: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

150

Selain rump, bangunan juga memiliki akses alternatif berupa tangga di

setiap sudut dan di tengah bangunan pasar yang mampu menghubungkan antara

Ground sampai lantai 3. Hal ini ditujukan bagi para pembeli yang ingin cepat

sampai ke lantai 1 dan 2.

Gambar 5.12 Area Tangga

Konsep sirkulasi vertikal yang ingin dicapai adalah bagaimana agar

pengguna merasa nyaman saat menuju lantai atas, hal ini mengadopsi perilaku

pengguna pasar yang cenderung enggan menuju lantai atas sehingga penjual

merasa rugi karena sepinya jumlah pembeli yang datang.

Page 171: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

151

Gambar 5.13 Area Parkir Mobil Lantai 1

Akses loading barang dapat dilakukan di bagian belakang pasar, tujuannya

agar tidak mengganggu kendaraan pengunjung di bagian depan. Loading barang

hanya terdapat di Ground karena mayoritas bongkar muat terbanyak adalah suplay

barang-barang untuk pedagang di Ground dengan menggunakan truk barang.

Sedangkan untuk proses loading pedagang lantai atas cenderung menggunakan

mini bus yang langsung bisa menuju ke lantai 1 dan menyimpan barang

dagangannya langsung di gudang atau kios masing-masing.

Gambar 5.14 Jalur Bongkar Muat Barang (Loading Dock)

Page 172: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

152

Gambar 5. 15 Denah Lantai 1

Gambar 5. 16 Denah Lantai 2

5.2.4 Konsep Ruang Dalam Lantai 1 dan 2

Page 173: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

153

Pada lantai 1 dan 2 akan dilakukan penataan kembali dengan melakukan

pengelompokkan kios-kios berdasarkan fungsi dan jenisnya, hal tersebut akan

disesuaikan terhadap letak kios itu sendiri. Misalnya pengelompokan kios-

kios pedagang kelontong dengan kios pedagang pakaian. Hal ini bertujuan

agar pembeli tidak merasa bingung saat akan berbelanja. Karena berdasarkan

perilaku pembeli, terdapat beberapa pembeli yang memang hanya membeli 1

jenis barang saja tanpa melihat barang yang lain, selain itu untuk

mempermudah pengunjung yang baru menginjakkan kaki ke Pasar Cibarusah

untuk mencari barang yang mereka inginkan.

Keterangan :

Toko perhiasan, sepatu, tas, peralatan sekolah dll.

Toko Kosmetik dan obat-obatan

Toko aksesoris, perlengkapan ibu dan bayi

Mushola dan Tempat wudhu

Kantor Pengelola

Toilet

Parkir Mobil

Gambar 5.17 Zoning / Pengelompokkan Toko Lantai 1

Page 174: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

154

Penerapan pola lantai khusus pejalan kaki dibuat semenarik mungkin dan

menggunakan material yang mudah dibersihkan agar menambah kenyamanan

pengunjung.

Gambar 5.19 Pola Lantai Jalur Pedestrian

Keterangan :

Toko Pakaian, Kain dan Penjahit

Area Food Court

Play Ground

Toilet

Parkir Sepeda Motor

Gambar 5.18 Zoning / Pengelompokkan Toko Lantai 2

Page 175: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

155

Pada lantai 1 terdapat eskalator di bagian tengah untuk menuju ke lantai 2,

selain untuk memberikan warna baru pada pasar tradisional juga agar

pengunjung tidak kelelahan saat naik ataupun turun dari lantai atas. Selain itu

di bagian tengah lantai 1 terdapat ruang multifungsi untuk tempat seperti

pameran, bazar, promosi barang-barang dan tempat hiburan. Pada bagian

belakang lantai 1 merupakan kantor pengelola pasar dan mushola untuk para

pengunjung atau pedagang yang ingin melaksanakan ibadah.

Gambar 5.20 Area Tengah Pasar (Core)

Lantai 2 dibuat terbuka dengan tujuan agar pengunjung leluasa untuk

melihat-lihat barang dari lantai paling atas, selain itu agar cahaya dari skylight

bisa masuk ke lantai 1. Di lantai 2 juga terdapat area bermain anak dan food

court untuk menarik para pengunjung agar datang ke lantai paling atas

sehingga lantai atas tidak akan sepi pengunjung.

Page 176: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

156

Pada bagian samping lantai 1 dan 2 terdapat pagar tempat duduk untuk

pengunjung yang ingin bersantai dan mengunggu. Dengan banyaknya tempat

untuk beristirahat, diharapkan akan menambah jumlah pengunjung yang

datang ke Pasar Cibarusah ini.

Gambar 5.21 Pagar Pembatas Untuk Tempat Duduk Lantai 1 dan 2

5.3 Konsep Struktur dan Utilitas Bangunan

5.3.1 Struktur Pada Pasar

Konsep perancangan struktur, mencakup masalah: sistem struktur

bangunan, sistem analisis struktur dan sistem konstruksi/metode konstruksi,

serta pemilihan material komponen struktur (spesifikasi teknis) yang digunakan

akibat pembebanan terhadap struktur, kondisi daya dukung tanah dan detail-

detail konstruksi.

Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur ruang dengan

menggunakan material utama berupa batu, baja dan beton bertulang. Pemilihan

Page 177: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

157

sistem struktur ini dikarenakan jenis bangunan yang memiliki ketinggian

sekitar 3 lantai, sehingga sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur

sederhana untuk bangunan bertingkat rendah.

Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam proses perancangan

bertujuan untuk memperoleh hasil rancangan yang optimal dengan kriteria

yang harus dipenuhi, antara lain:

a. Keamanan konstruksi

b. Pemilihan elemen struktur untuk mewujudkan pelaksanaan konstruksi,

secara cepat dan tepat.

c. Dampak terhadap lingkungan sekitar.

d. Penggunaan bahan konstruksi yang ekonomis.

e. Kesederhanaan sistem konstruksi guna kemudahan pelaksanaan.

Berikut merupakan sistem penggunaan struktur pada bangunan pasar:

1. Sistem Struktur Atas

Bangunan struktur atas terdiri dari Konstruksi Beton bertulang. Sistem

atap yang digunakan untuk bangunan ini yaitu sistem roof top mengingat

keterbatasan pada lahan, selain untuk menyediakan area tambahan juga

berfungsi sebagai ruang peletakan alat-alat pendukung pada bangunan

pasar.

Page 178: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

158

2. Sistem Struktur Bawah

Bangunan struktur bawah terdiri dari pondasi setempat menerus

Konstruksi Beton bertulanguntuk bangunan 2-3 lantai.

5.3.2 Utilitas Pada Pasar

Utilitas di dalam bangunan dibagi ke dalam beberapa zona. Pembagian

zona-zona utilitas ini adalah memudahkan pengerjaan di lapangan serta

mempermudah dalam pemeliharaannya (maintenance).Dengan adanya

pembagian zona utilitas ini, maka tingkat kerumitan sistem utilitas ini dapat

direduksi sehingga mempermudah pekerjaan-pekerjaan lainnya. Untuk sistem

utilitas di luar bangunan system kontrolnya dipusatkan pada satu tempat di

bangunan utilitas. Sistem listrik dan air dipusatkan pada satu tempat tersebut

untuk memudahkan pengontrolan.

1. Air bersih

Sumber air bersih diperoleh dari PDAM, dari tempat ini air dialirkan ke

setiap roof tank dengan alat bantu mesin pompa yang kemudian didistribusikan

ke seluruh bangunan dengan sistem gravitasi. Penyediaan air bersih untuk

kegiatan operasional pasar dipenuhi dari sumber air terdekat. Kebutuhan air

untuk kegiatan operasional kegiatan pasar dialirkan ke reservoir di lokasi

kegiatan sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.Peletakan reservoir

disesuaikan dengan aliran yang tersedia dan sisa tekan yang dihasilkan.

Page 179: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

159

2. Air Buangan

Air buangan yang dihasilkan bersumber dari toilet, tempat wudhu dan

meja-meja daging. Debit air yang dihasilkan merupakan 80% dari air bersih

yang digunakan. Untuk air buangan toilet dan wudhu akan dialirkan ke saluran

irigasi sedangkan air bekas daging akan ditampung di tempat khusus,

tujuannya agar air buangan yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan

sekitar maka perlu pengolahan air buangan. Air buangan yang dihasilkan dapat

disalurkan ke Penyaluran Air Buangan (PAB) Kota dan kemudian diolah

secara terpusat atau dialirkan ke tangki septik. Jika bangunan tersebut berada di

jalur PAB kota maka penyaluran air buangan yang dihasilkan lebih efisien

disalurkan ke PAB Kota.

Gambar 5.22 Konsep Detail Sanitasi

Page 180: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

160

Khusus untuk pedagag basah disediakan tempat untuk membuang limbah air

buangan kedalam bak penampungan, berbentuk seperti wastafel dengan pipa

yang menghubungkan ke bak penampungan yang berada di bawah tanah. Jika

ternyata kondisi tanah tidak memungkinkan untuk bidang resapan, maka

lumpur hasil buangan perlu dibuang dengan cara dilakukan penyedotan secara

berkala. Khusus air limbah daging, maka proses pembuangannya melewati

sistem pengolahan limbah lemak. Setelah unsur-unsur lemaknya berkurang

kemudian diteruskan ke bak resapan. Sisa luapan dari bak resapan dialirkan ke

saluran kota.

3. Elektrikal

Sistem elektrikalmencakup : Instalasi Sistem Listrik, Sistem Pengindera

Kebakaran. Sumber listrik berasal dari PLN yang dibagi ke dalam 4 zona

pembagian daya listrik. Hal ini dimaksudkan agar area pasar tidak padam

seluruhnya ketika ada gangguan pada salah satu area. Sistem penerangan

operasi lampu-lampu penerangan mempergunakan ON-OFF saklar setempat.

Lampu-lampu penerangan di dalam pasar dikategorikan sebagai berikut:

lampu penerangan normal (normal lighting) dan lampu penerangan darurat

(emergency lighting). Sistem lampu penerangan luar dilakukan secara otomatis.

4. Pemadam Kebakaran

Sistem Pengindera Kebakaran, lingkupnya meliputi fungsi controlling,

alerting dan signaling. Ditempatkan pada pusat kontrol dengan ketentuan dapat

mendeteksi kebakaran dan tanda (alarm) kebakaran. Selain itu disediakan juga

Page 181: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

161

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di tempat-tempat yang berpotensi

menimbulkan kebakaran.

5. Penghawaan

Untuk penghawaan akan digunakan sistem alami dan buatan, dimana

pada bagian ground akan dibuat lubang-lubang ventilasi dan blower untuk

mengalirkan udara, sedangkan pada lantai 1 dan 2 bangunan dibuat seterbuka

mungkin, sehingga nantinya udara akan bebas masuk dari segala arah dan tidak

akan menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu.

Gambar 5.23 Bukaan Pada Tiap Sisi Bangunan

6. Pencahayaan

Untuk sistem pencahayaan pada bagian dalam pasar, akan digunakan

pencahayaan alami, tetapi untuk tiap kios akan ada pencahayaan buatan.

Page 182: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

162

Gambar 5.24 Sistem Pencahayaan Alami

7. Sirkulasi Vertikal

Untuk sirkulasi vertikal akan digunakan tangga di setiap sudut bangunan,

sehingga nantinya untuk mencapai lantai 3 akan disediakan berupa tangga

eskalator, diharapkan pengunjung tidak akan enggan untuk masuk ke lantai 2.

Gambar 5.25 Sistem Sirkulasi Vertikal (Tangga & Eskalator)

Page 183: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

163

5.4 Konsep Umum Bangunan

5.4.1 Konsep Massa Bangunan

1. Konsep massa yang digunakan adalah bangunan bermassa tunggal dengan

mengambil bentuk persegi danmengombinasikan bentuk-bentuk lain,

karena bangunan pasar cukup besar, serta bangunan pasar yang merupakan

ikon/landmark dan pusat perekonomian daerah Kecamatan Cibarusah.

2. Penggunaan material yang tahan lama berupa batu, baja dan beton

bertulang menjadikan bangunan kokoh dan dapat digunakan dalam jangka

waktu yang lama. Disamping itu diperhatikan juga terhadap perawatan

bangunan agar lebih mudah dan efisien.

3. Menjadikan pasar sebagai tempat yang nyaman untuk dikunjungi. Selain

sebagai pusat perbelanjaan, pasar Cibarusah juga didesain agar menarik

pengunjung semua kalangan dengan menggunakan prinsip-prinsip

arsitektur perilaku.

4. Desain pembangunan kembali Pasar Cibarusah untuk memperbaiki desain

pasar yang sebelumnya sangat tidak teratur.

5. Pengelompokan kios dan los berdasarkan komoditas barang dagangan

serta berdasarkan perilaku pengunjung agar mempermudah dalam mencari

barang yang diinginkan.

Page 184: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

164

5.4.2 Konsep Tata Lingkungan Site

Akses dari luar ke dalam pasar tidak berbeda dengan desain sebelumnya

akan tetapi dengan tampilan baru dan kenyamanan yang lebih baik untuk

memudahkan pengunjung memasuki pasar, mengingat lahan pasar yang tidak

terlalu luas. Maka untuk memudahkan pengunjung dibuat beberapa akses

keluar masuk pasar dari berbagai arah.

Gambar 5.26 Akses keluar Masuk Pasar

Diakomodasi tempat perhentian angkot untuk memudahkan pengunjung

pasar yang menggunakan angkutan umum mengakses pasar serta

mengendalikan perilaku angkot yang biasanya mengetem di sekitar pasar dan

membuat kemacetan. Akses untuk pejalan kaki dan pengendara dipisahkan

untuk kenyamanan.

Page 185: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

165

Gambar 5.27 Jalur Pemberhentian Angkot

5.4.3 Konsep Parkir

Area parkir ditata mengikuti desain bangunan pasar. Konsepnya

adalah untuk mempermudah akses pengunjung ke dalam bangunan pasar.

Sehingga ketika seseorang turun dari kendaraan, maka dapat langsung dengan

mudah menuju kios yang dituju pada bangunan pasar. Parkir sepeda motor

akan ditempatkan di ground dan lantai 2, sedangkan mobil di lantai 1 untuk

mempermudah akses keluar masuk.

Gambar 5.28 Konsep Parkir Vertikal Mobil Dan Motor

Page 186: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

166

5.4.4 Konsep Perkerasan

Perkerasan jalan menggunakan material beton bertulang dan aspal,

karena yang diutamakan di sini adalah durability jalan. Sedangkan para area

parkir dan pedestrian sistem perkerasan yang digunakan adalah perkerasan

yang dapat meresapkan air hujan, seperti paving atau grass block.

5.4.5 Konsep Interior

1. Lantai

Material lantai yang digunakan adalah material yang mudah dibersihkan.

Khusus untuk material lantai area daging (pasar basah) menggunakan

aspal, agar memberikan kesan selalu bersih karena area daging (pasar

basah) biasanya mudah basah. Serta untuk material lantai area sayuran dan

buah menggunakan keramik dengan warna gelap sehingga mudah

dibersihkan dan tidak gampang terlihat kotor. Pola lantai untuk sirkulasi

utama dibedakan dengan yang lainnya untuk memberikan arahan yang

jelas kepada pengunjung pasar serta sebagai tempat berorientasi. Pola

lantai berbeda diterapkan di setiap kios berfungsi sebagai batas untuk para

pedagang yang mendisplay barang dagangannya.

2. Plafond

Material plafond menggunakan gypsum agar terkesan rapi. Namun untuk

area daging dan ikan tidak menggunakan plafon karena area tersebut

Page 187: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

167

adalah area basah. Pada sirkulasi utama plafond disesuaikan dengan pola

lantai di bawahnya agar tercipta satu kesatuan ruang yang lebih kuat.

3. Fixed Furniture

Fixed furniture yang digunakan adalah meja-meja dan kabinet beton untuk

pedagang sayuran, buah-buahan dan daging. Disediakan pula tempat

membersihkan daging dan ikan pada area pasar basah dan semi kering.

5. 4. 6 Konsep Drainase

Pengaliran pada saluran drainase secara alamiah mengikuti kondisi

topografi yang ada yaitu mengikuti kontur tanah, dengan prinsip sebagai

berikut:

1. Lahan pasar yang miring memiliki keuntungan untuk penggunaan sistem

drainase yang bertingkat. Sehingga pada tiap pertemuan ketinggian yang

berbeda dapat dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pengumpulan

sampah yang masuk ke dalam saluran drainase.

2. Arah pengaliran mengikuti garis ketinggian permukaan tanah sehingga

pengaliran terjadi secara alami menuju daerah penerima air terdekat.

3. Dasar permukaan saluran yang memiliki kemiringan kecil diperlukan

dengan mempertimbangkan kecepatan minimum. Kemiringan dasar

saluran tetap mengikuti kemiringan permukaan tanah sejauh kemiringan

tanah tidak memberikan aliran balik menuju awal saluran pengaliran.

Page 188: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

168

4. Area daging dan ikan maka memiliki saluran pembuangan tersendiri,

untuk memudahkan pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari area

tersebut.

5. 5 Rangkuman

Pembangunan kembali Pasar Cibarusah dengan menggunakan metode

perilaku masyarakat dilakukan secara terpadu sehingga fungsi-fungsi di

dalamnya dapat saling mendukung. Pengembangan pasar ini terutama

diarahkan pada:

1. Penataan ulang kios dan los di dalam pasar melalui pengelompokan

berdasarkan komoditas. Diharapkan dapat memudahkan pengontrolan

utilitas bangunan, serta memudahkan pengunjung untuk mendapatkan

barang sesuai yang dibutuhkan.

2. Perbaikan fisik pasar dan penambahan fasilitas diharapkan dapat

dipergunakan secara terus menerus dan masyarakat dapat berpartisipasi

dalam perawatan pasar itu sendiri..

3. Memperbaiki sirkulasi di dalam pasar dengan mempertimbangkan

kenyamanan pembeli maupun penjual. Disamping itu penataan sistem

drainase yang baik yang terintegrasi dengan sirkulasi di dalam pasar, untuk

menjaga kebersihan dan kemudahan perawatan pasar.

4. Menampung jumlah pedagang yang ada di pasar Cibarusah, serta

memungkinkan untuk pengembangan pasar kedepannya.

Page 189: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

169

5. Penerapan Arsitektur Perilaku terhadap Pasar Cibarusah Baik ke dalam

massa bangunan maupun edukasi terhadap pengunjung dan penjual sangat

diperlukan untuk menjaga agar Pasar Cibarusah tetap terjaga ketertiban,

kebersihan dan keberlangsungannya secara berkesinambungan.

Page 190: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, H. B., 1995. “Arsitektur Lingkungan Dan Perilaku”. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Setiawan, H. B., 2000, “Arsitektur Lingkungan Dan Perilaku”. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Ernst Neufert. 2002. “Data Arsitek Jilid II”. Jakarta: Erlangga.

Jimmy S. Juwana. 2004. “Panduan Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek Dan

Praktisi Bangunan”. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Kusdarjito, Cungki. “Menyoal Pasar Tradisional Di Perkotaan” Tersedia di

http://www.bapeda.pemdadiy.go.id/detail.php?jenis=29&id=2389&PHPS

ESSID=7f6d449f9bb3393d9395f9a70faf47e4

Mudrajat Kuncoro. 2008. “Strategi Pengembangan Pasar Modern dan

Tradisional”. Kadin Indonesia.

Laurens, Joice Marcella. 2004, “Arsitektur dan Perilaku Manusia”. Jakarta: PT

Grasindo.

Saputro, B. W. (2017). Konsep Perencanaan dan Perancangan Redesain Pasar

Panggungrejo Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku. Surkarta:

Universitas Sebelas Maret.

http://www.archdaily.com/405 (Wiki Arquitectura, 2012)

Page 191: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

RIWAYAT HIDUP PENULIS

WAWAN HERMANSYAH, lahir di Bekasi pada

tanggal 22 Mei 1993 – Jawa Barat, anak ke dua dari tiga

bersaudara dari pasangan Amo dan Amih. Setelah

menempuh pendidikan formal di SDN Wibawamulya

02, SMPN 01 Cibarusah dan SMK Citra Mutiara

Bekasi, penulis tidak langsung melanjutkan

pendidikanya ke perguruan tinggi, melainkan bekerja didalam perusahaan swasta

di daerah Cikarang-Bekasi-Jawa Barat. Dalam perjalananya, di tahun 2013 penulis

melanjutkan pendidikan tingkat Perguruan Tinggi di STT Pelita Bangsa dengan

mengambil jurusan S1-Teknik Arsitektur. Di semester VI penulis menyelesaikan

Program Studi Kuliah Kerja Praktek dan melaksanakan kerja praktek di PT.

SMCC Utama Indonesia, tepatnya dalam pengawsan proyek pembangunan Pabrik

Ban PT. Maxxis International New Factory di GIIC Cikarang. Pada akhir masa

pendidikanya (tepatnya di semester XIII) Penulis berhasil menyelesaikan tugas

akhir Dibawah bimbingan Ibu Retno Fitri Astuti, S.T., M.T. sebagai dosen

pembimbing I, dan Bapak Windi, S.Pd., M.M. sebagai dosen pembimbing II.

Dengan ketekunan serta motivasi tinggi untuk terus belajar dan terus berusaha,

penulis telah berhasil menyelesaikan Laporan Tugas Akhir/Skripsi ini. Semoga

dengan penulisan Laporan Tugas Akhir ini mampu memberikan konstribusi

positif bagi dunia pendidikan serta permulaan bagi penelitian lanjutan terhadap

perkembangan dunia Arsitektur di Indonesia.

Page 192: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

FAKULTAS TEKNIK (FT)

LEMBAR BIMBINGAN

SKRIPSI

Page 193: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 194: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 195: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 196: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

FAKULTAS TEKNIK (FT)

LEMBAR PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI

Page 197: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 198: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 199: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

FAKULTAS TEKNIK (FT)

GAMBAR DETAIL

Page 200: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 201: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 202: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 203: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 204: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 205: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 206: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 207: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 208: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 209: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 210: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 211: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 212: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 213: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 214: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 215: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

6

Page 216: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 217: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 218: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 219: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 220: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 221: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 222: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 223: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU
Page 224: REDESAIN PASAR CIBARUSAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU