reaksi rakyat terhadap proklamasi kemerdekaan

27
Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan L evi Ruliansyah Rizka Yunita Zahra Firdausi S alahudin

Upload: levi-ruliansyah

Post on 30-Jun-2015

7.551 views

Category:

Education


82 download

DESCRIPTION

Materi Sejarah kelas XII SMA IPS Semester 1

TRANSCRIPT

Page 1: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Reaksi Rakyat

Terhadap Proklamasi

KemerdekaanLevi Ruliansyah

Rizka YunitaZahra Firdausi Salahudin

Page 2: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Reaksi berbagai daerah di indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah :

Dukunga

n

Spontan

dan

Tindakan

Heroik di

Berbagai

Daerah

Untuk

Kemerde

kaan RI

Page 3: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan perwujudtan niat dan tekad rakyat Indonesia untuk merdeka melepaskan diri dari penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan, menimbulkan tanggapan dari rakyat Indonesia berupa gerakan spontan rakyat Indonesia yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia berupaya menegakkan kedaulatan Indonesia yang baru saja merdeka.

Page 4: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Dukungan spontan tersebut bertujuan untuk

mengusahakan secepat mungkin tegaknya

kekuasaan Republik Indonesia baik ditingkat

pusat maupun di daerah sehingga rakyat

Indonesia berani menghadapi baik dengan

pasukan Sekutu maupun Jepang yang masih

berada di Indonesia. Wujud dukungan

spontan rakyat Indonesia, sebagai berikut :  

Page 5: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Menghadapi kenyataan tersebut para pemuda yang tergabung dalam komite Van Acctie Menteng 31 berperan sebagai pelopor gerakan pemuda di Jakarta. Memunculkan gagasan untuk mengerahkan massa dalam suatu rapat raksasa di Lapangan Ikada dan rakyat siap mendengarkan pidato para pemimpin bangsa Indonesia. Suasana di Lapangan Ikada menjadi tegang setelah pasukan Jepang datang dan mengepung lengkap dengan senjatanya sehingga sewaktu - waktu dapat terjadi bentrokan dan pertumpahan darah. 

Page 6: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Dalam rapat Presiden Soekarno mengemukakan pidatonya dengan inti :a.       Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Republik Indonesia.b.      Menuntut rakyat untuk mematuhi kebijakan - kebijakan pemerintah dengan disiplin.c.       Memerintahkan rakyat untuk bubar meninggalkan lapangan dengan tenang.

Perintah yang dikeluarkan Presiden Soekarno dipatuhi sehingga rapat raksasa di Lapangan Ikada berakhir dengan aman dan tertib.

Makna yang sangat besar pada Rapat raksasa di Lapangan Ikada :

1. Rapat berahasil mempertemukan pemerintah RI dengan rakyat.

2. Rapat merupakan perwujudtan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.

3. Rapat berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia sendiri.

Page 7: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX

1. Negeri Yogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa bagian dari negara Republik Indonesia.

2. Hubungan antara Yogyakarta dengan pemeritah pusat negara Indonesia bersifat langsung dan akan bertanggung jawab langsung kepada presiden Republik Indonesia.

3. Sultan Hamengkubowono IX memerintahkan segenap penduduk Yogyakarta untuk mengindahkan amanat tersebut.

Ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mulai tersebar di penjuru tanah air, Sultan Hamengkubowono IX spontan menyatakan bahwa Yogyakarta tergabung dengan Republik Indonesia.Tanggal 5 September 1945 Sultan Hamengkubowono IX mengeluarkan pernyataan sebagai bentuk dukungan terhadap Republik Indonesia, sebagai berikut :

Page 8: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Tindakan-tindakan Heroik di Berbagai Kota

Page 9: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Bulan September 1945 Beberapa keresidenan di Jawa menyambut Proklamasi Kemerdekaan dengan menyatakan diri sebagai bagian dari Pemerintahan Republik Indonesia dan mengancam akan melakukan tindakan keras terhadap segala tindakan yang menentang pemerintah Republik Indonesia.Pegawai-pegawai Jepang dirumahkan dan dilarang memasuki kantor-kantor mereka

Di Surabaya

Page 10: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Para pemuda berusaha untuk merebut senjata dan gedung-gedung vital.Selama bulan September di Surabaya terjadi perebutan senjata di Arsenal (gudang museu) Don Bosco, perebutan Markas Pertahanan Jawa Timur, perebutan Pangkalan Angkatan Laut Ujung, dan perebutan markas-markas Jepang lainnya serta perebutan pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh kota.

Page 11: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

19 September 1945 Terjadi Insiden Bendera di Hotel Yamato. Insiden ini terjadi ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato dibantu oleh serombongan sekutu mengibarkan bendera di Puncak hotel. Itu memancing kemarahan para pemuda maka Residen Sudirman dengan cara baik agar bendera belanda itu diturunkan. Permintaan ditolak maka Hotel diserbu oleh para pemuda. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan bendera Belanda. Lalu di robek warna birunya. Dan dikibarkan kembali menjadi bendera merah putih.

Page 12: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Banten

Sasaran Berikutnya adalah Markas Keempetai yang terletak di Depan kantor Gubernur Sekarang karena dianggap sebagai lambang kekejaman Jepang. Markas diserbu oleh rakyat tanggal 1 Oktober 1945. setelah pertempuran selama lima jam gedung itu jatuh ke tangan rakyat.

Page 13: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Jogjakarta Perebutan kekuasaan di

Jogjakarta dilakukan serempak sejak tanggal 26 September 1945. sejak pukul 10 pagi semua perusahaan yang dikuasai Jepang mengadakan aksi pemogokan.

Mereka memaksa Jepang menyerahkan semua kantor yang dikuasainya kepada Indonesia.

Tanggal 27 September 1945 KNI (Komite Nasional Indonesia)

Daerah Jogjakarta meungumumkan

bahwa kekuasaan daerah Jogjakarta telah berada di tangan

Indonesia.

Page 14: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Semarang

Pada tanggal 14 oktober 1945, 400 tawanan jJepang dari pabrik gula Cipiring diangkut oleh pemuda indonesia ke semarang dengan rencana menawannya di Penjara Bulu. Dalam perjalanan sebagian tawanana melarikan diri dan meminta perlindungan kepada Batalion Kido.Para pemuda menjadi marah dan melakukan perebutan terhadap Kantor pemerintah Jepang di Indonesia. Pasukan Jepang ditawan, tapi kesokan harinya pasukan Jepang melakukan melakukan serbuan ke Semarang di Tangsinya di Jatingaleh. Jadilah pertempuran 5 hari di Semarang.

Page 15: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Makassar

Tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi, mendarat di Sapinia, Bulukumba. Setelah sampai di Ujung Pandang, Gubernur segera membentuk pemerintahan daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai Sekretaris Daerah. Para pemuda mengorganisasi diri dan merencanakan merebut gedung – gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi. Kelompok pemuda terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas Kaigun Heiho dan pelajar SMP. Tanggal 28 Oktober 1945 mereka bergerak menuju sasaran. Akibat peristiwa tersebut pasukan Australia yang telah ada bergerak dan melucuti mereka. Sejak peristiwa tersebut gerakan pemuda dipindahkan dari Ujung Padang ke Polombangkeng.

Page 16: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara Andir dan pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad). Berlangsung sampai pasukan Sekutu datang tanggal 17 Oktober 1945

Di Bandung

Page 17: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Tanggal 8 Oktober 1945 Residen Sumatra Selatan Dr. A.K. Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu dalam suatu upacara menaikan bendera Merah Putih. Diumumkan Juga bahwa seluruh Karisidenan Palembang hanya ada satu kekuasaan yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perbutan kekuasaan di Palembang berlangsung tanpa insiden sebab orang-orang Jepang telah menghindar saat terjadi demonstrasi.

Di Sumatera Selatan

Page 18: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung dalam Pasuka Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan Tangsi Putih dan Tangsi Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang mendukung Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A Maengkom, Kusno Dhanupojo, G.E. Duhan, juga menahan Komandan Garnisun Menado dan semua pasukan Belanda di Teling dan Penjara Manado. Diawali peristiwa tersebut para pemuda menguasai markas Belanda di Tomohon dan Tordano. Berita dan perebutan kekuasaan tersebut dikirim ke Pemerintah Pusat yang saat itu di Yogyakarta dan mengeluarkan maklumat no 1 yang ditandatangi oleh Ch.Ch.Taulu. Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari 1946 sebagai rasiden dipilih B.W. Lapian.

Di Sulawesi Utara

Page 19: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Sumbawa Pada Bulan Desember

1945, para pemuda berusaha merebut senjata dari jepang dan bentrokan terjadi di Gempe dan di Sape.

Page 20: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Kalimantan

Dukungan para pejuang kalimantan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan cara berdemokrasi, pengibaran bendera merah putih, dan mengadakan rapat-rapat dalam pembicaraan tentang kemerdekaan indonesia.

Di beberapa kota Kalimantan mulai timbul gerakan yang mendukung proklamasi. Akibatnya tentara Australia yang sudah mendarat atas nama Sekutu mengeluarkan ultimatum melarang semua aktifitas politik seperti demonstrasi dan mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih dan mengadakan rapat.

Namun kaum nasionalis tetap melaksanakannya. Tanggal 14 November 1945, sejumlah tidak kurang 8000 orang berkumpul di depan komplek NICA sambil membawa bendera Merah Putih.

Page 21: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di BaliPada bulan Agustus 1945, para pemuda Bali telah membentuk organisasi seperti Angkatan Muda Indonesia (AMI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI). Upaya perundingan untuk menegakkan kedaulatan RI telah mereka upayakan, tetapi pihak Jepang selalu menghambat. Atas tindakan tersebut pada tanggal 13 Desember 1945 para pemuda merebut kekuasaan dari Jepang secara serentak, tetapi belum berhasil karena persenjataan Jepang masih kuat.

Page 22: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Sulawesi Selatan

Pemuda di Sulawesi Selatan menganggap tindakan Samratulangi Gubernur Sulawesi Sealatan terlalu hati-hati. Maka dari itu Pemuda merencanakan untuk merbut gedung yang dianggap penting, seperti Studio Radio, Tangsi Militer dan Pos Polisi. Dalam kelompok itu ada mantan anggota Kaigun, Heiho dan Pelajar SMP. Juga terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati.

Tanggal 28 oktober 1945 mereka menuju sasaran dan melakukan pendudukan. Tujuan mereka membela Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Gerakan itu menjalar hingga Gorontalo dan Minahasa

Page 23: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Banda Aceh

Sejak tanggal 6 Oktober 1945 para pemuda membentuk Angkatan Muda Indonesia ( API ) segera bergerak mengambil alih dan merebut kantor – kantor pemerintahan yang masih dikuasai oleh Jepang. Di tempat yang sudah berhasil direbut, dikibarkan bendera Merah Putih. Dibeberapa tempat mereka juga berhasil melucuti senjata Jepang.

Page 24: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Di Gorontalo

Tanggal 13 September 1945 di kota Gorontalo terjadi perebutan senjata terhadap markas - markas Jepang. Kedaulatan Republik Indonesia berhasil ditegakkan dan para pemimpin republik menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan Australia.

Page 25: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Akhir dari Tindakan Heroik

Puncak kegiatan mendukung proklamasi tersebut ialah rapat raksasa di medan pada tanggal 3 oktober. Ketika itu gubernur sumatera, Mr.Teuku.Moh.Hasan, menyatakan proklamasi kemerdekaan secara Resmi.Demikianlah tindakan Heroik para pemuda demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka rela berkorban agar Negara Indonesia tetap merdeka dan tidak diganggu oleh para penjajah lagi.

Page 26: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

TERIMA KASIH

Ada Pertanyaan…???

Page 27: Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan