reaksi pembuatan alkena dengan dehidrasi alkohol
DESCRIPTION
Laporan Sintesis Senyawa OrganikTRANSCRIPT
Data dan Perhitungan
a. Fenomena Saat dilakukan Percobaan (Sikloheksanol)
Penambahan Fenomena yang Terjadi
Penambahan H2SO4 Berwarna coklat, panas
Penambahan MgSO4 anhidrat Jernih
Penambahan Air Brom Menyatu dan bergelembung (10 tetes)
Penambahan KMnO4 Berwarna ungu gelap (4 tetes)
Titik Didih 160oC
b. Data Hasil Percobaan (Sikloheksena)
Volume / massa Hasil Percobaan 7,9 ml / 5,85 gram
Uji Titik Didih 82oC
Uji Massa Jenis 0,74 g/ml
Identifikasi ikatan rangkap (Uji air Brom) Membentuk 2 fase (10 tetes)
Identifikasi ikatan rangkap (Uji KMnO4) Terbentuk endapan hitam (4 tetes)
Rendemen = = x 100 % = 33,9 %
Hasil
Produk yang dihasilkan dari reaksi dehidrasi sikloheksanol dengan asam pekat H2SO4
adalah sikloheksena. Waktu yang dibutuhkan untuk mendestilasi sehingga bisa diperoleh
sikloheksena sebagai destilatnya adalah ± 50 menit. Massa jenis (densitas) dari produk ini
yaiyu sebesar 0,74 g/ml sedangkan titik didihnya yaitu 82oC. Menurut literatur titik didih
sikloheksena sekitar 82oC sehingga titik didih destilat hasil mendekati literatur. Uji kejenuhan
dilakukan dengan meneteskan larutan Br2 pada sikloheksena sebanyak 10 tetes. Hasil yang
diperoleh terbentuk 2 fase dan tidak berwarna, sedangkan penambahan KMnO4 sebanyak 4
tetes menghasilkan endapan hitam. Perbandingan titik didih dan uji kejenuhan pada
sikloheksanol menunjukkan titik didih sebesar 160oC. Fenomena yang terjadi setelah
penambahan 10 tetes larutan Br2 yaitu larutan menyatu dan bergelembung sedangkan
penambahan 4 tetes KMnO4 larutan berwarna ungu gelap.
Berikut merupakan gambar dari percobaan sintesis alkena dengan dehidrasi alkohol :
Pembahasan
Set Alat Destilasi Campuransikloheksanol dengan H2SO4 dalam labu destilasi
Destilat + MgSO4 anhidrat Destilat + Air Brom
Destilat + KMnO4 Sikloheksanol + Air Brom
Sikloheksanol+ KMnO4 Uji Titik Didih
Pembahasan
Percobaan kali ini mengenai dehidrasi alkohol. Dehidrasi alkohol merupakan proses
pemisahan molekul air dari alkohol. Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu
sikloheksanol yang merupakan alkohol sekunder. Langkah yang dilakukan pada percobaan
kali ini yaitu memasukkan 20 mL sikloheksanol ke dalam labu destilasi dan ditambahkan
beberapa potong batu didih. Fungsi penambahan batu didih yaitu untuk mengurangi letupan-
letupan pada saat proses destilasi. Setelah itu ditambahkan 3,3 mL H2SO4 pekat tetes demi
tetes. Penambahan asam sulfat berperan sebagai katalis untuk membantu mempercepat dalam
proses reaksi. Setelah itu campuran antara sikloheksanol dengan asam sulfat didestilasi pada
suhu 900C yang dijaga tetap konstan. Karena apabila suhu melewati 900C akan menghasilkan
senyawa lain. Tetapi berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan, tidak dihasilkan destilat
pada suhu 900C sehingga suhu dinaikkan sampai 1200C untuk mendapatkan destilat.
Kesalahan yang mungkin terjadi adalah set alat destilasi yang kurang rapat, sehingga
memungkinkan keluar atau masuknya udara dari alat. Setelah dilakukan destilasi selama 50
menit diperoleh destilat sebanyak 7,9 mL. Destilat yang dihasilkan masih kotor karena masih
ada campuran sikloheksena dan air sehingga dilakukan penambahan MgSO4 anhidrat
sebanyak 5 gram untuk mengikat sisa-sisa air yang masih ada.
Langkah selanjutnya dilakukan pengujian ketidakjenuhan dengan menggunakan
KMnO4. Pengujian dilakukan pada sikloheksanol dan sikloheksena untuk mengamati
perubahan alkohol menjadi alkena. Hasil yang diperoleh terbentuk warna ungu pada
sikloheksanol dan coklat endapan hitam pada sikloheksena. Reaksi antara sikloheksena
dengan KMnO4 yaitu:
Hasil yang diperoleh sesuai dengan literatur yaitu terbentuk larutan berwarna coklat dengan
endapan hitam pada sikloheksena.
Pengujian ketidakjenuhan selanjutnya menggunakan Br2. Berdasarkan hasil
pengamatan, larutan membentuk 2 fase pada sikloheksena dan larutan bercampur pada
sikloheksanol. Hal ini sesuai dengan teori. Sikloheksanol adalah senyawa polar, sedangkan
brom bersifat non polar. Sehingga larutan tidak bercampur. Sedangkan sikloheksena dan
brom bercampurkarena keduanya non polar. Reaksi antara sikloheksena dengan Br2 yaitu:
Pengujian selanjutnya adalah titik didih sikloheksanol dan sikloheksena. Berdasarkan
literatur, titik didih sikloheksanol sebesar 1610C dan titik didih sikloheksena sebesar 82,80C.
Berdasarkan percobaan, diperoleh titik didih sikloheksanol sebesar 1600C dan sikloheksena
sebesar 820C. Hasil tersebut mendekati atau dianggap sama dengan literatur. Randemen yang
dihasilkan sebesar 33,9 %. Randemen adalah jumlah produk reaksi yang dihasilkan pada
reaksi kimia.
Kesimpulan:
Berdasarkan percobaan yang telah dikerjakan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dehidrasi alkohol merupakan reaksi pelepasan molekul air dari alkohol.
2. Identifikasi ikatan rangkap dilakukan dengan cara mereaksikan destilat dengan
KMnO4 dan Br2. Hasil yang diperoleh menunjukkan ikatan rangkap pada destilat,
yaitu berwarna coklat endapan hitam pada penambahan KMnO4 dan terbentuk larutan
yang bercampur pada penambahan Br2.
Saran:
Untuk percobaan Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol selanjutnya,
sebaiknya:
- Set alat destilasi dilakukan secara teliti, sehingga dapat dipastikan tidak ada
kebocoran.
- Suhu dijaga konstan agar reaksi berjalan dengan baik.