wawancara petani cabai

28
7/23/2019 Wawancara Petani Cabai http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 1/28 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu usaha pertanian, pasti tidak terlepas dari adanya perlindungan tanaman dimana penerapan perlindungan tanaman ini memiliki tujuan untuk menjaga kuantitas, kualitas, kontinuitas hasil, dan efisiensi produksi suatu hasil produksi pertanian. Maka dari itu, penerapan perlindungan tanaman juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap komponen hasil suatu produk pertanian. Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka konsep perlindungan tanaman terhadap suatu organisme pengganggu tanaman harus semakin berkembang pula dengan diiringi adanya perkembangan teknologi. Seiring berkembangnya teknologi, perlindungan terhadap tanaman juga semakin maju. Pelaksanaan program pengendalian hama terpadu (  Integreted Pest Management ) merupakan langkah yang sangat strategis dalam kerangka tuntutan masyarakat dunia terhadap  berbagai produk yang aman dikonsumsi, menjaga kelestarian lingkungan, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan yang memberikan manfaat antar waktu dan antar generasi. Salah satu pertimbangan dasar, pentingnya melakukan introduksi teknologi PH, adalah adanya pergeseran strategi pembangunan dari pendekatan pertumbuhan, top down, dan  bersifat jangka pendek (pola pembangunan kon!ensional) ke arah pendekatan pembangunan  pemerataan, partisipatif, jangka panjang dan berkelanjutan yang disebut pola pembangunan  berkelanjutan 1.2. Rumusan Masalah ". #agaimana analisis agroekosistem pertanaman $abai pada lahan petani% &. #agaimana identifikasi hama dan penyakit utama tanaman $abai% '. #agaimana hubungan antara faktor lingkungan dan dinamika populasi hama dan  penyakit utama tanaman $abai% . #agaimana e!aluasi teknik pengendalian yang dilakukan oleh petani% . #agaimana ran$angan pengendalian hama terpadu yang dapat diterapkan untuk memberantas hama pada tanaman $abai% 1.3. Tujuan Praktkum 1

Upload: muhammad-iqbal-fauzan

Post on 19-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 1/28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam suatu usaha pertanian, pasti tidak terlepas dari adanya perlindungan tanaman

dimana penerapan perlindungan tanaman ini memiliki tujuan untuk menjaga kuantitas,

kualitas, kontinuitas hasil, dan efisiensi produksi suatu hasil produksi pertanian. Maka dari

itu, penerapan perlindungan tanaman juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap komponen hasil suatu produk pertanian.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka konsep perlindungan tanaman

terhadap suatu organisme pengganggu tanaman harus semakin berkembang pula dengan

diiringi adanya perkembangan teknologi. Seiring berkembangnya teknologi, perlindungan

terhadap tanaman juga semakin maju.

Pelaksanaan program pengendalian hama terpadu ( Integreted Pest Management )

merupakan langkah yang sangat strategis dalam kerangka tuntutan masyarakat dunia terhadap

 berbagai produk yang aman dikonsumsi, menjaga kelestarian lingkungan, serta pengelolaan

sumberdaya alam yang berkelanjutan yang memberikan manfaat antar waktu dan antar 

generasi. Salah satu pertimbangan dasar, pentingnya melakukan introduksi teknologi PH,

adalah adanya pergeseran strategi pembangunan dari pendekatan pertumbuhan, top down, dan

 bersifat jangka pendek (pola pembangunan kon!ensional) ke arah pendekatan pembangunan

 pemerataan, partisipatif, jangka panjang dan berkelanjutan yang disebut pola pembangunan

 berkelanjutan

1.2. Rumusan Masalah

". #agaimana analisis agroekosistem pertanaman $abai pada lahan petani%

&. #agaimana identifikasi hama dan penyakit utama tanaman $abai%

'. #agaimana hubungan antara faktor lingkungan dan dinamika populasi hama dan

 penyakit utama tanaman $abai%

. #agaimana e!aluasi teknik pengendalian yang dilakukan oleh petani%

. #agaimana ran$angan pengendalian hama terpadu yang dapat diterapkan untuk 

memberantas hama pada tanaman $abai%

1.3. Tujuan Praktkum

1

Page 2: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 2/28

ujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu untuk*

1. Mengetahui +P+P yang menyerang tanaman $abai.

2. Mengetahui $ara pengendalian +P tanaman $abai yang dilakukan oleh petani.

3. Mengetahui $ara pengendalian +P se$ara terpadu pada tanaman $abai.

2

Page 3: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 3/28

BAB II

TIN!AUAN PU"TA#A

2.1. Pengen$alan Hama Ter%a$u

Pengendalian hama terpadu didefinisikan sebagai $ara pendekatan atau $ara berfikir 

tentang pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (+P) yang didasarkan pada

 pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang

 berwawasan lingkungan berkelanjutan (-unawan, &"&). /onsep pengendalian hama se$ara

terpadu ini mun$ul dikarenakan adanya e!aluasi terhadap pengendalian hama se$ara

kon!ensional yang lebih menekankan terhadap penggunaan pestisida dimana penggunaan

 pestisida ini dapat mengakibatkan banyaknya residu kimia yang terkandung di dalam hasil

 produksi tanaman dan tanah tempat tanaman tersebut tumbuh dan mengakibatkan banyak 

dampak negatif yang merugikan baik dari segi ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan

dimana penggunaan pestisida ini biasanya digunakan se$ara tidak tepat dan berlebihan.

/arena adanya penggunaan pestisida yang berlebihan tersebut, maka tidak menunjukkan

adanya peningkatan hasilhasil produksi yang dikarenakan hama dan penyakit justru menjadi

lebih resisten tehadap penggunaan obatobatan tesebut.

Pengendalian hama terpadu (PH) merupakan suatu konsep mengenai pengendalian

organisme pengganggu tanaman yang menggunakan pendekatan ekologi dan bersifat

multidisiplin untuk mengendalikan populasi hama dan penyakit dengan jalan memanfaatkan

 beraneka ragam teknik pengendalian yag berkesinambungan dalam suatu kesatuan

 pengendalian. /arena PH ini merupakan suatu sistem yang berdasarkan tas pendekatan

ekologi, maka pengetahuan mengenai biologi dan ekologi hama penyakit menjadi sangat

 penting diketahui.

Sistem pengendalian hama terpadu (PH) merupakan kebijakan pemerintah dalam

 program perlidungan tanaman di 0ndonesia. /ebijakan pemerintah ini se$ara resmi ter$antum

 pada 0npres 1o. ' ahun "232, 44 1o. "& tahun "22& tentang Sistem #udidaya anaman dan

PP 1o. 5 tahun "22 tentang perlindungan tanaman. Menurut 44 1o. "& dan PP 1o.5,

 pengendalian +P dilaksanakan dengan jalan memadukan dua atau lebih teknik pengendalian

yang dikembangkan sebagai satu kesatuan tindakan, baik dalam rangka pen$egahan maupundalam rangka penanggulangan.

3

Page 4: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 4/28

Sasaran PH yaitu untuk menghasilkan produkti!itas tanaman yang baik,

meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan petani, mengurangi dampak merugikan dari

adnya populasi +P, dan mengurangi pen$emaran lingkungan karena adanya penggunaan

 pestisida. Strategi PH adalah memadukan semua teknik atau metode pengendalian +P

yang kompatibel, antara lain yaitu pemanfaatan musuh alami, pengelolaan ekosistem melalui

 budidaya tanaman sehat, pengendalian fisik dan mekanis, serta penggunaan pestisida se$ara

 bijaksana.

erdapat empat prinsip konsep PH terutama pada tanaman hortikultura sayuran

yaitu*

". #udidaya tanaman sehat

anaman yang sehat sangat penting untuk dapat dibudidayakan lebih luas. Hal itu

dilakukan untuk membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

+leh karena itu, adanya ketelitian dalam pemillihan !arietas, kegiatan penyemin,

 pemeliharaan tanaman, sampai dengan penanganan pas$apanen suatu produk tanaman

menjadi sangat penting agar didapat tanaman yang memiliki hasil tinggi.

&. Pemanfaatan musuh alami

Dengan adanya musuh alami bagi organisme pengganggu tanaman, maka

 populasi hama dapat ditekan namun tetap menjaga keseimbangan di dalam

agroekosistem dimana hama mati karena dimakan oleh musuh laminya, bukan karena

 pestisida atau yang lainnya.

'. Pengamatan rutin atau pemantauan

Pengamatan rutin terhadap suatu agroekosistem juga diperlukan. Hal ini

dilakukan karena agroekosistem bersifat dinamis yang di dalmnya selalu berubahubah.

Maka perlu dilakukannya pemantauan se$ara rutin sehingga dasar tindakan untuk 

mengendalikan hama pun diketahui.

. Petani sebagai ahli PH

Penerapan PH harus disesuaikan dengan keadaan ekosistem setempat dimanakeadaan ekosistem setempat ini hanya akan diketahui oleh petani sendiri. agar petani

mampu menerapkan konsep PH, maka diperlukan usaha pemasyarakatan PH melalui

 pelatihanpelatihan terhadap petani setempat.

2.2. Deskr%s Tanaman &a'a

4

Page 5: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 5/28

anaman $abai merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko, dan menyebar di

negaranegara sekitarnya di 6merika Selatan dan 6merika engah pada sekitar abad ke"3.

Dari benua 6merika kemudian menyebar ke benua 7ropa pada sekitar abad ke". /ini

tanamn $abai sudah menyebar ke berbagai negara tropis terutama di benua 6sia dan 6frika.

#erikut klasifikasi tanaman $abai*

/ingdom* Plantae

Di!isi* Magnoliophyta

8lassis* Magnoliopida

+rdo* Solanales

9amilia* Solana$eae

-enus* 8apsi$um

Spe$ies* Capsicum annum :.

anaman $abai merupakan tanaman yang berbentuk perdu dengan ketinggian

men$apai ",& meter dengan lebar tajuk tanaman dapat men$apai ",& meter. Daun pada

tanaman $abai umumnya berwarna hijau $erah pada saat tanaman masih muda dan akan

 berubah menjadi hijau gelap apabila daun tanaman $abai sudah tua. Daun pada taaman $abai

merupakan daun yang menyirip dengan bentuk daun umumnya berbentuk bulat telur, lonjong,

o!al dengan ujung run$ing. #unga pada tanaman $abai umumnya berbentuk terompet, dan

merupakan bunga sempurna, berwarna putih bersih, namun entuk buah $abai akan berbeda

 beda bergantung pada !arietasnya. #uah pada tanaman $abai berbentuk bulat panjang,

memiliki &' ruang yang berbiiji banyak. #uah yang telah tua (matang) pada umumnya

 berwarna kuning sampai dengan merah dengan aroma yang khas sesuai dengan !rietasnya

 pula. #iji pada tanaman $abai memiliki ukuran yang ke$il, berbentuk bulat pipih seperti

ginjal, dan berwarna kuning ke$oklatan.

8abai merupakan tanaman yang termasuk ke dalam keluarga Solanaceae.  Dalam

 buah $abai sendiri terdapat senyawa yang ernama capsicin, capsicol   dan capsaicinoids.

anaman $abai dapat tumbuh di ketinggian tempat rendah sampai dengan tinggi, bergantung

 pada !arietasnya. 1amun kebanyakan $abai dapat tumbuh di dataran tinggi yaitu ""&

meter di atas permukaan air laut. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman $abai yaitu

5

Page 6: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 6/28

 berkisar antara &"8 sampai dengan &38 dimana apabila suhu udara terlalu tinggi, maka

 buah yang dihasilkan akan lebih sedikit. pH yang baik bagi tanman $abai yaitu berkisar 

antara ,; dengan tekstur tanah yang remah. Se$ara umum, tanaman $abai dapat tumbuh

dengan baik pada lahan basah (sawah) dan lahan kering (tegalan). #uah $abai juga memiliki

$ukup banyak kandungan gi<i dan !itamin, diantaranya yaitu kalori, protein, lemak,

karbohidrat, kalsium, !itamin 6, $itamin #", dan !itamin 8.

2.3. Deskr%s Hama $an Pen(akt %a$a Tanaman &a'a

Hama merupakan hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman dikarenakan

akti!itas hidupnya, terutama akti!itas untuk memperoleh makanan dari tanaman sekitarnya.

6kibat adanya hama ini, maka kerusakan yang terjadi pada tanaman akan besar atau bahkan

tidak menghasilkan sama sekali. Di antara berbagai jenis hama, hama yang paling berbahaya

dan paling banyak menimbulkan kerusakan serta kerugian yaitu hama yang berupa serangga.

4ntuk membasmi atau mengendalikan populasi hamahama terutama serangga, perlu

diketahui siklus hidupnya dan fase atau instar hama menyerang sehingga dapat diketahui pula

teknik pemberantasan yang sesuai bagi hama tersebut.

a. 4lat

=enis ulat yang biasa menyerang tanaman $abai yaitu ulat grayak (Spodoptera

litura),  Helicoverpa sp., dan Spodoptera exigua. 4lat grayak akan memakan daun pada

tanaman $abai sedangkan kedua jenis ulat yang lain ( Helicoverpa sp., dan Spodoptera

exigua) menyerang buah $abai baik yang masih berwarna hijau atau yang sudah

 berwarna merah. /etiga jenis ulat ini akan menyerang pada malam hari sehingga untuk 

mengatasinya lebih baik dilakukn pada saat malam hari.

 b. ungau

=enis tungau yang biasa menyerang tanaman $abai yaitu tungau putih

( Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). apabila tanaman $abai

tererang tungau, maka daun tanaman akan menggulung ke bawah. Selain itu, daun akan

menjadi tebal dan kaku dan lamakelamaan akan berubah warna menjadi $oklat dan

tanaman akan mati. 6pabila serangan tungau msih sedikit dapat dikendalikan dengan

$ara men$abut atau memotong pu$uk tanaman yang terserang tungau. etapi apabila

serangan sudah parah dapat dilakukan penyemprotan menggunakan akarisida.

$. /utu daun

/utu daun yang menyerang tanaman $abai yaitu  Myzus persicae. Hama ini akan

menghasilkan $airan berwarna kuning kehijauan yang mengundang semut dan $endawan

6

Page 7: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 7/28

sehingga menimbulkan jelaga hitam pada bagian permukaan daun. Hama ini dapat

dikendalian dengan $ara menyemprotkan pestisida yang mengandung fipronil atau

diafenthiuron pada waktu sore hari.

d. :alat buah

Serangan lalat buah pada tanaman $abai dapat menyebabkan buah menjadi rontok 

sehingga gagal panen, dan apabila buah $abai dibelah maka akan terlihat adanya lar!a

dari lalat buah. Hama lalat buah dapat diatasi dengan menggunakan perangkap lalat buah

yang dipasang sejak $abai berumur " bulan. 6tau apabila serangan hama ini sudah parah

maka dapat diaplikasikan insektisida pada saat pagi hari.

e. hrips

8iri$iri dari tanaman $abai yang terserang thrips yaitu mun$ulnya garisgaris

keperakan pada daun, mun$ul ber$ak kuning ke$oklatan, dan pertumbuhan tanaman

menjadi lebih lambat atau kerdil. Hama ini biasa menyerang pada musim kemarau.

6pabila serangan hama sudah parah maka dapat dilakukan penyemprotan dengan

menggunakan insektisida yang mengandung bahan katif fipronil.

Selain hama, terdapat juga beberapa penyakit pada tanaman $abai yang juga dapat

memengaruhi hasil produksi dari tanaman $abai itu sendiri. beberapa penyakit pada tanaman

$abai tersebut yaitu*

a. Penyakit keriting daunPenyakit keriting daun ini dapat menyerang tanaman $abai sejak masih ke$il

hingga pertumbuhan tanaman $abai terhenti.

 b. Penyakit antraknosa

Penyakit antrakosa merupakan penyakit yang menyerang buah atau yang lebih

sering dikenal sebagai penyakit busuk buah.

$. Penyakit layu

Pada tanaman $abai, penyakit layu dapat disebabkan oleh jamur  usarium

oxysporium dan dapat menular melalui luka pada buah $abai.

d. Penyakit !irus (mosaik)Penyakit !irus pada tanaman $abai terjadi karena adanya serangan !irus dan

 penyakit ini menyerang daun pada tanaman $abai.

2.). Tekn*l*g Pengen$alan Hama $an Pen(akt %a$a Tanaman.

6dapun langkahlangkah yang harus ditempuh untuk menerapkan teknologi

 pengendalian se$ara terpadu pada tanaman, yaitu*

". Mengenal status hama yang dikelola

7

Page 8: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 8/28

4ntuk menerapkan konsep pengendalian hama se$ara terpadu, perlu diketahui

terlebih dahulu hama apa saja yang menyerang pada suatu agroekosistem. Selain itu,

 perlu diketahui juga sifatsifat hama yang menyerang meliputi perilaku hama, dinamika

 perkembangan populasi, tingkat kesukaan makanan, dan tingkat kerusakan yang

diakibatkan. Hama yang ada jugadapat dibedakan menjadi hama utama, hama minor,

hama potensil, hama imigran, dan bukan hama yang dapat ditetapkan dengan mengetahui

status keberadaan hama.

&. Mempelajari komponen saling tindak dalam ekosistem

4ntuk dapat menetapkan strategi pengendalian yang paling tepat, maka sangat

 perlu untuk diketahui interaksi antar berbagai komponen biotik dan abiotik, dinamika

 populasi hama dan musuh alami, studi fenologi tanaman dan hama, studi sebagai hama,

dan lainlain.'. Penetapan dan pengembangan ambang ekonomi

6mbang ekonomi atau ambang pengendalian sering juga diistilahkan sebagai

ambang toleransi ekonomik. 6mbang ini merupakan ketetapan tentang pengambilan

keputusan, kapan harus dilaksanakan penggunaan pestisida. 6pabila ternyata populasi

atau kerusakan hama belum men$apai aras tersebut, penggunaan pestisida masih belum

diperlukan

. Pengembangan sistem pengamatan dan monitoring hama

4ntuk mengetahui padat populasi hama pada suatu waktu dan tempat, yang

 berkaitan terhadap ambang ekonomi hama tersebut, dibutuhkan program pengamatan

atau monitoring hama se$ara rutin dan terorganisasi dengan baik, dimana jaringan dan

organisasi monitoring tersebut perlu dikembangkan untuk menjamin ketepatan dan

ke$epatan arus informasi dari lapangan ke pihak pengambil keputusan >engendalian

hama dan sebaliknya

. Pengembangan model deskriptif dan peramalan hama

Dengan mengetahui fluktuasi populasi hama dan hubungannya dengan komponen

komponen ekosistem lainnya, maka perlu dikembangkan model kuantitatif yang dinamis.

Model yang dikembangkan dapat menggambarkan fluktuasi populasi dan kerusakan

yang ditimbulkan pada waktu yang akan datang, sehingga akan dapat diperkirakan

dinamika populasi, sekaligus mempertimbangkan bagaimana penanganan agar tidak 

sampai terjadi ledakan populasi yang merugikan se$ara ekonomi.

5. Pengembangan strategi pengelolaan hama

Strategi PH mengusahakan agar populasi atau kerusakan yang ditimbulkan hama

tetap berada di bawah aras toleransi manusia. #eberapa taktik dasar PH antara lain * (").

memanfaatkan pengendalian hayati yang asli ditempat tersebut, (&). mengoptimalkan

8

Page 9: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 9/28

 pengelolaan lingkungan melalui penerapan kultur teknik yang baik, dan ('). penggunaan

 pestisida se$ara selektif.

9

Page 10: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 10/28

BAB III

MET+DE PELA#"ANAAN PRA#TI#UM

3.1 ,aktu $an Tem%at Praktkum

?aktu * @abu, "; +ktober &"

Pukul * 2."&.

empat* Pertanaman 8abai di Desa Margaluyu, anjungsari Sumedang

3.2 Alat $an Bahan (ang Dgunakan

6lat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, di antaranya *

a. 6lat tulis

 b. Panduan Praktikum

3.3 Met*$e (ang Dgunakan

Metode yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu obser!asi lapangan, diawali

dengan metode wawan$ara langsung kepada petani tentang kodisi wilayah umum yang

meliputi agroekosistem, seperti tanah, air, iklim, !egetasi, sejarah lahan, teknik budidaya

tanaman (seperti waktu tanam, pengolahan tanah, pemupukan, penggunaan pestisida), serta

karakteristik petani. Selanjutnya dilakukan identifikasi hama dan penyakit utama pada

tanaman $abai tersebut, menganalisis hubungan antara faktor lingkungan dan dinamika

 populasi hama dan penyakit utama tanaman, serta menge!aluasi teknik pengendalian yang

dilakukan petani sehingga dapat meran$ang pengendalian hama dan penyakit terpadu yang

dapat diterapkan.

3.) Pelaksanaan %raktkum

ahapantahapan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu *

" Men$ari spesifikasi lokasi pertanaman $abai yang akan dijadikan tempat analisis.

& Mewawan$arai petani penggarap tentang kondisi wilayah umum pertanaman $abai di

lahan tersebut.

' Men$ari dan menemukan serta menangkap hama danAatau patogen yang menyerang

tanaman $abai pada lahan yang akan dianalisis.

Mengidentifikasi hama dan penyakit utama pada tanaman $abai tersebut dengan

mengamati gejala dan tanda yang terserang serta dinamika +Pnya.

10

Page 11: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 11/28

11

Page 12: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 12/28

BAB I-

PEMBAHA"AN UMUM

).1 #*n$s Umum ,la(ah

a. Tanah

anah jatinangor, pada umumnya tanah di jatinangor adalah tanah in$eptisol. anah

in$eptisols merupakan salah satu ordo tanah yang penyebarannya $ukup luas di 0ndonesia.

anah ini tersebar dengan luasan ;.& juta ha atau .5B dari potensial luas daratan

0ndonesia, sedangkan penyebaran di =awa #arat adalah &.""2 juta ha (Puslittanak, &'

dalam Saribun, &3).

anah 0n$eptisols =atinangor termasuk kedalam sub ordo 4depts, great group

7utrudepts, dan sub group 9lu!enti$ 7utrudepts. anah ini memiliki kenampakan fisik yang

tidak berbatu, tidak berkerakal, tidak berkerikil, drainase yang baik, permeabilitas sedang,

aliran permukaan agak $epat dan $ukup mudah untuk diolah (Saribun, &3 dalam

Suriadikusumah, &").

6nalisis kandungan nutrisi yang ada di dalam tanah 0n$eptisol terdiri dari kandungan

 1, P&+, dan /&+ dengan masingmasing nilai .&'C ',3C dan ,5 mgA"gC pH tanah

.3", /andungan 8 organik yang tinggi (,"B), dan // '3,3 $molAkg yang diartikan

 bahwa kandungan unsur hara makro pada tanah $ukup tinggi (1urmala, &").

'. Ar

#erdasarkan +ldeman ("2;), daerah jatinangor memiliki $urah hujan tipe D'.

/eadaan iklim di sekitar lahan pertanaman $abai Pak +yo saat ini sedang mengalami musim

kemarau panjang. 1amun tanaman $abai yang ada dilahan tersebut masih dapat disirami air 

dengan menggunakan air dari parit atau solokan yang ada di dekat lahan pertanaman $anai

Pak +yo.

$. -egetas

#erdasarkan hasil kunjungan ke tempat wawan$ara di anjungsari, =aninangor.

egetasi yang terlihat di wilayah lahan perkebunan terdiri dari rumputrumputan, tanaman

$abai, dan tanaman kubis.

12

Page 13: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 13/28

e. "ejarah Lahan

Sejak tahun "23' Pak +yo sudah membudidayakan tanaman kubis dan $abai dilahan

yang dia sewa. :ahan tersebut biasanya selain ditanami tanaman kubis dan $abai ditanami

 juga tanaman padi sawah.

).2 #arakterstk Petan

 1ama petani yang kami wawan$arai adalah #apak +yo, beliau berumur 3 tahun.

#apak +yo sudah bergelut di bidang pertanian sejak beliau berumur "; tahun, sehingga bisa

disimpulkan bahwa beliau sudah menjadi petani sekitar 53 tahun. Status lahan pertaniannya

adalah lahan sewa sekitar " tumbak. #eliau tidak memiliki pendidikan formal ataupun non

formal. Status dalam kelompok tani pun, beliau tidak mengikuti kepengurusan kelompok tani

hanya sebatas anggota pasif.

).3 Teknk Bu$$a(a Tanaman

Pak +yo dalam melakukan budidaya tanaman $abai kadang menggunakan pola

tanam se$ara monokultur atau tumpang sari. 4ntuk benih sendiri biasanya Pak +yo

mendapatkan dari toko saprotan terekat. #enih yang digunakan dalah benih $abai rawit

(Capsicum !rutescens".

#erikut ini merupakan teknik budidaya tanaman *

". Sebelum penanaman, dilakukan pengolahan terlebih dahulu diantaranya

membersihkan lahan dari sisasisa tanaman sebelumnya, men$angkul agar tanah

menjadi gembur, memebuat bedengan, dan lubang tanam dengan jarak tanam

E5$m. Dengan jarka antar barisan 5 E ; $m.

&. /emudian setelah dibuat lubang tanam, dilakukan pemberian pupuk kandang berupa

kotoran ayam ditambah pupuk urea, F6 dan poska pada setiap lubang tanam untuk 

menambahkan unsur hara yang dalam tanah. Setelah itu tunggu selama " minggu agar 

 pupuk tersebut terdekomposisi. Pupuk kandang yang dipakai sebesar kwintal

sedangkan pupuk urea dan poskaAmutiara yang digunakan sebesar kg.

'. Setelah satu minggu kemudian benih siap ditanam.

. Setelah ditanam dilakukan pemeliharaan penyiraman setiap pagi.

. /emudian setelah berumur ' hari dilakukan penyiangan sekaligus pemupukan

susulan menggunakan pupuk urea, F6, dan poska sebanyak " kg untuk "

tumbak. Pupukpupuk tersebut saling di$ampurkan saat pengaplikasiannya.

13

Page 14: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 14/28

5. ?aktu penyemprotan yang dilakukan tergantung dari banyaknya hama yang

menyerang. =ika terdapat banyak hama pada pertanaman $abai, maka penyemprotan

dilakukan & kali seminggi dengan inter!al setiap ' hari sekali.

;. Panen dilakukan saat tanaman $abai sudah berumur ;3 hari. Hal ini ditandai

dengan warna merah menyala dan kondisi $abai yang padat. Panen harus dilakukan

tepat waktu karena apabila melewati waktu panen, kualitas $abai bisa menurun.

).) Perse%s Petan Tentang Dam%ak $ar +PT

Pak +yo mengalami kerugian dikarenakan penggunaan pestisida yang berlebihan dan

tidak sesuai dosis. Selain itu, diduga akibat penggunaan pestisida yang sudah berlangsung

lama dan terus menerus diduga terdapat hama yang mengalami resistensi terhadap pestisida

yang digunakan sehingga populasi +P tidak menurun dan menyerang di setiap musim.

). Plhan Teknk Pengen$alan (ang Dtera%kan Petan

eknik pengendalian yang dilakukan oleh Pak +yo hanya mengandalkan

 pengendalian kimia saja, seperti pemberian pestisida saat paratanam dan pas$atanam hingga

 panen.

)./ U%a(a Inter0ent 

Melakukan upaya pengendalian se$ara mekanik, yaitu dengan mengambil se$ara

manual tanaman yang terserang hama atau penyakit dengan tangan.

). "um'er In*rmas Pertanan $an Aksess'ltas

Pak +yo ini mengikuti kelompok petani namun hanya sebagai anggota pasif.

Penyuluhanpenyuluhan dari pemerintah mengenai teknik budidaya tanaman jarang

mengunjungi daerah tempat Pak +yo tinggal. 4ntuk sarana produksi, Pak +yo memiliki alat

miliknya sendiri seperti alat $angkul, alat semprot pestisida. Selain itu dalam memperoleh

informasi mengenai budidaya pertanian tanaman $abai, Pak +yo hanya mengandalkan

informasi dari temantemannya sesama petani saja.

14

Page 15: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 15/28

BAB -

PEMBAHA"AN #HU"U"

.1 I$entkas Hama $an Pen(akt Utama %a$a Tanaman &a'a

8abai (Capsicum  sp.) merupakan salah komoditas sayuran terpenting, karena $abai

merupakan makanan olehan pendampingAbumbu masakan yang selalu dibuat ibu rumah

tangga. 8abai dapat dipasarkan dalam keadaan segara maupun olahan.. Selain dapat

dikonsumsi 8abai juga dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai industri makanan,

minuman dan obatobatan. +leh karena itu, kebutuhan $abai setiap tahunnya diprediksi akan

terus meningkat, sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan se$tor 

industri berbahan baku $abai. 0roninya dengan kenyataan kebutuhan $abai yang akan terusmeningkat setiap tahunnya, tetapi produkti!itas di 0ndonesia masih jauh dari kata $ukup.

@endahnya produkti!itas $abai dalam negeri dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya

adalah banyak serangan hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan tanaman $abai.

#erikut adalah beberapa hama dan penyakit utama pada tanaman $abai, yaitu *

a) Hama /utu /ebul ( #emisia ta$aci"

-ambar ". Daur Hidup /utu /ebul ( #emisia ta$aci)

15

Page 16: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 16/28

• Deskripsi

elur kutu kebul bentuk lonjong, agak lengkung seperti pisang, panjangnya berkisar 

 pada ,& ,' mm dan terdapat dipermukaan bawah daun. 9ase telur ; hari. 1imfa hanya

memiliki tungkai selama instar pertama dan aktif bergerak, sedangkan instar berikutnya

menetap pada bagian tanaman dan tungkainya tereduksi. 1imfa terdiri atas tiga instar. 0nstar 

ke " berbentuk bulat telur dan pipih, bertungkai yang berfungsi untuk merangkak . :ama

hidup & 5 hari. Pupa berbentuk o!al, agak pipih, berwarna hijau ke putihputihan sampai

kekuningkuningan. Pupa terdapat pada permukaan bawah daun. :ama hidup 5 hari.

Serangga dewasa berukuran ke$il antara "", mm, berwarna putih dengan sayap jernih.

Serangga dewasa biasanya berkelompok dalam jumlah banyak di bawah permukaan daun.

/utu kebul mengisap $airan daun dan eksresinya menghasilkan embun madu menjadi media

tumbuhnya penyakit embun jelaga. /utu kebul merupakan !ektor penyakit !irus kuning

(!irus gemini) yang menyerang tanaman $abai dan ka$angka$angan. anaman inangnya

antara lain ialah $abai, ka$ang panjang, kentang, labu, mentimun, semangka, paria, dan

tomat. :ama hidup & G '3 hari (-ambar ").

• -ejala Serangan

-ejala serangan pada daun berupa ber$ak nekrotik, disebabkan oleh rusaknya selseldan jaringan daun akibat serangan nimfa dan serangga dewasa. Pada saat populasi tinggi,

serangan kutu kebul dapat menghambat pertumbuhan tanaman. 7mbun muda yang

dikeluarkan oleh kutu kebul dapat menimbulkan serangan jamur jelaga yang berwarna hitam.

/utu kebul menyerang pada berbagai stadia tanaman. /eberadaan embun jelaga

menyebabkan terganggunya proses fotosintesis pada daun.

 b) Penyakit irus /uning

16

Page 17: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 17/28

 

-ambar &. anaman 8abai yang erkena irus /uning

• Deskripsi

-emini !irus merupakan !irus tanaman yang banyak menimbulkan kerusakan di

daerah tropik dan subtropik. irus ini diklasifikasikan dalam famili -emini!iridae yang

terbagi dalam genus (Mastre!irus, 8urto!irus, opo!irus, dan #egomo!irus). irus ini

 bersifat polifag, yaitu dapat menyerang berbagai jenis tanaman, antara lain tanaman hias,

sayuran, buahbuahan maupun tumbuhan liar atau gulma. ektor !irus kuning $abai adalah

whiteflyI atau kutu kebul (#emisia taba$i). anaman inang utama kutu kebul sekitar 5;

famili yang terdiri atas 5 spesies tanaman (6stera$eae, #rassi$a$ea, 8u$urbita$ea,

Solana$eae, dll). #eberapa $ontoh tanaman budidaya yang menjadi inang kutu kebul antara

lain tomat, $abai, kentang, mentimun, terung, kubis, bun$is, selada, bunga potong -erbera,

ubi jalar, singkong, kedelai, tembakau, ladaC dan tanaman liar yang paling disukai adalah

 babadotan ( %geratum conyzoides).

• -ejala Serangan

anaman yang terserang !irus kuning memiliki $iri daun menggulung, menge$il dan

 berwarna kuning, produksi buah menurun bahkan tidak berbuah, bila serangan sejak tanaman

 belum berbunga. Serangan !irus pada tanaman $abai menunjukkan gejala ber$ak kuning di

atas permukaan daun, dan perlahan ber$ak itu meluas hingga seluruh permukaan daun

menguning. #entuk daun menjadi ke$il dari ukuran normal, melengkung dan kaku. Pada

serangan berat, hamparan $abai bisa berubah menjadi kuning, lalu daun akan rontok (-ambar 

&).

17

Page 18: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 18/28

.2 Hu'ungan Antara akt*r Lngkungan $an Dnamka P*%ulas Hama $an Pen(akt

Utama Tanaman &a'a

Penyebaran penyakit kuning pada tanaman $abai erat kaitannya dengan penyebaran

 penyebab penyakit kuning yaitu !irus gemini. Penyebaran !irus gimini bergantung pada

 jumlah populasi kutu kebul yang merupakan serangga !ektor dari !irus tersebut. Semakin

tinggi jumlah populasi kutu kebul maka semakin tinggi pula penyebaran !irus gemini yang

 bertindak sebagai penyebab penyakit kuning. Menurut Suharjo (&"), penyakit kuning yang

disebabkan oleh !irus gemini mengalami peningkatan yang sangat pesat pada musim

kemarau, karena pada musim kemarau perkembangan hama (!ektor penyakit) sangat $epat,

sehingga populasi lebih tinggi dibandingkan pada musim penghujan. Hal tersebut terjadi

karena kutu kebul akan mati jika ter$u$i oleh air hujan, sehingga penurunan yang sangatdrasti$ terhadap populasi kutu kebul terjadi. Pernyataan tersebut di buktikan melalui data

statistik pada (-ambar ').

-ambar '. Dinamika Populasi /utu /ebul 6kibat 9aktor :ingkungan

.3 E0aluas Teknk Pengen$alan (ang Dlakukan *leh Petan

#erdasarkan hasil wawan$ara dengan narasumber, hanya hamalah yang menjadi

masalah utama di kebun miliknya, terutama hama ulat grayak (Spodoptera litura). Dengan

 permasalahan hama ulat grayak yang dialami narasumber hanya melakukan pengendalian

se$ara kimiawi (-ambar ).

18

Page 19: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 19/28

-ambar . #ahan /imia yang Digunakan oleh 1arasumber 

. #erdasarkan $ara pengendalian yang dilakukan oleh narasumber, penulis melakukan

 peninjauan apakah tindak pengendalian dari narasumber sudah tepat atau sebaliknya. +leh

karena itu penulis melakukan kunjungan ke kebun $abai milik narasumber, agar dapat

menge!aluasi apakah tindak yang dilakukan narasumber tepat atau sebaliknya. Setelah

 penulis meninjau apa yang terjadi dilapangan, penulis menemukan keganjilan karena penulis

tidak dapat menemukan wujud maupun bekas dari serangan hama utama yang dikatakan oleh

narasumber. 6kan tetapi yang penulis temukan adalah serangan hama kutu kebul ( #emisia

ta$aci) yang bertindak sebagai !ektor penyakit kuning yang disebabkan oleh !irus gemini

(-ambar ). +leh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa tindak pengendalian yang

dilakukan oleh narasumber tidak tepat.

19

Page 20: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 20/28

-ambar . anaman yang erserang Hama /utu /ebul dan Penyakit /uning Dilapangan

.) Ran4angan Pengen$alan Hama $an Pen(akt Ter%a$u (ang Da%at Dtera%kan

Dalam mengendalikan penyakit kuning pada tanaman $abai erat kaitannya dengan

keberadaan hama kutu kebul yang bertindak sebagai !ektor penyakit. Dengan mengetahui

faktor G faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan populasi kutu kebul, kita dapat

meningkatkan upaya dalam mengendalikan laju penyebaran penyakit kuning yang dibawa

oleh kutu kebul. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, jika ingin mengendalikan penyakit

kuning $ukup dengan menekan pertumbuhan dan perkembangan kutu kebul. #erikut adalah

ran$angan pengendalian hama dan penyakit terpadu yang dapat menekan populasi kutu kebul

dan laju penyakit kuning pada $abai, yaitu *

") Penggunaan !arietas yang tahan terhadap penyakit kuning yang disebakan oleh !irus

gemini. -alur yang tahan adalah 78"', "2', '5', 3', &,', dan 3'.

ujuan dari penggunaan !ateras tahan adalah menghindari serangan dengan tingkat

yang parah.

20

Page 21: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 21/28

-ambar 5. -ejala Serangan Penyakit pada #eberapa arietas

&) Media Persemaian

Membuat media persemaian yang baik bertujuan untuk Mengurangi kontaminasi,

Membuat media dengan media aerasi baik karena tanah gembur dan remah memudahkan

 perakaran tumbuh dengan baik. ujuan tersebut dapat ter$apai dengan melakukan, (").

Membuang sisa tanaman yang melekat pada tanahC (&). Men$ampur tanah dengan pupuk 

kandang matang ( "*"), 6duk merata dan bila perlu saring atau pe$ahkan tanah yang

 bergumpal.

') Perlindungan 9isik pada ahap Persemaian

Perlindungan fisik ini bertujuan untuk mengisolasi tanaman pada tahap persemaian

(masa paling rentan untuk infeksi) agar !ektor serangga yaitu kutu kebul dan serangga lain

tidak dapat hinggap dan memakan tanaman $abai pada tahap persemaian. Perlindungan fisik 

ini dapat dilakukan dengan menutup tempat persemaian sejak benih disebar dengan nylon,

katun atau kawat dengan kerapatan meshA$m&  agar sinar matahari masih menembus

 penutup. #entuk penutup dapat disesuiakan agar tetap mempermudah pengontrolan proses

 persemaian $abai (-ambar ;).

-ambar ;. #entuk Perlindungan 9isik Persemaian 8abai

21

Page 22: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 22/28

) Pengolahan anah

Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan menghilangkan atau memperke$il sumber infeksi

dan memperbaiki tektur tanah agar aerasi tanah menjadi baik. 4ntuk mendapatkan hasil oleh

tanah yang baik dapat dilakukan dengan $ara membersihkan lahan dari gulma yang bertindak 

sebagai inang !irus dan sisasisa tanaman sebelumnya yang dapat menggangu pertanaman

yang baru. Selain itu dapat juga menggunakan pupuk kandang yang sudah matang yang

di$ampurkan kedalam tanah (-ambar 3).

-ambar 3. Pengolahan anah

) Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak 

Penggunaan mulsa plastik PHP ini telah terbukti dapat mengurangi serangan hama

dan penyakit, serta dapat menekan pertumbuhan gulma. Mulsa PHP ini dapat mengurangi

+P, karena dapat memantulan sinar matahari sebagai repelen (penolak) kedatangan hama,

lalu pertumbuhan gulma pun menjadi susah karena gulma kekurangan sinar matahari yang

mengakibatkan gulma menjadi tidak tumbuh. /euntungan lainnya adalah patogen tular tanah

menjadi kurang aktif bila pertanaman menggunakan mulsa plasti$ PHP (-ambar 2).

-ambar 2. Penggunaan Mulsa Plastik PHP Pada Pertanaman 8abai

22

Page 23: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 23/28

5) Penanaman anaman #order 

Penanamn tanaman border bertujuan sebagai penghalang agar serangga !ektor dan

 penyakit lain dari kebun lain tidak dapat masuk ke pertanaman $abai. anaman border yang

ditanaman adalah $abai dengan 5 baris rapat berjarak "& $m disekeliling kebun.

anaman border ditanam &' minggu sebelum tanaman $abai. Selain $abai, menurut beberapa

literature gulma tagetes juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman border (-ambar ").

-ambar ". anaman 8abai Sebagai #order 

;) Pengendalian Hama ektor Melalui Perangkap

Pemasangan perangkap bertujuan untuk mengurangi populasi kutu kebul yang lolos

dari tanaman border yaitu $abai. Perangkap yang biasa digunakan adalah yellow sti$ky trap.

Dalam satu hektar biasanya menggunakan lembar perangkap. Perangkap dapat

digantungAdijepit menggunakan bamboo (-ambar "").

-ambar "". Jellow Sti$ky rap

23

Page 24: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 24/28

3) Pelepasan Musuh 6lami

-ambar "&. Musuh 6lami #emisia ta$aci

Pelepasan musuh alami berupa kumbang dapat menekan populasi kutu kebul pada

 pertanaman $abai (-ambar "&). Pelepasan predator Menochillus sexmaculatu&C. transvertalis

dapat dilakukan dua minggu sekali, dengan jumlah predator sebanyak " ekor A " m&.

Predator kutu kebul ini dapat memangsa & lar!aAhari dan " imagoAhari.

2) Monitoring dan 7radikasi

-una melakukan monitoring adalah untuk memantau dan mensanitasi ino$ulum.

Monitoring yang baik dilakukan & minggu sekali. Saat monitoring bila ditemukan tanaman

yang bergejala akan dimusnahkan dan diganti dengan tanaman $abai yang sehat

(penyulaman). anaman gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman juga dibersihkan, karena

dapat menjadi inang !ektor !irus (-ambar "').

-ambar "'. anaman 0nang /utu /ebul

24

Page 25: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 25/28

") Pengendalian dengan Pestisida 1abati (1on G /imiawi)

Penggunaan pestisida nabati bertujuan untuk menekan jumlah residu pestisida yang

dapat men$emari tanaman produksi dan lingkungan. Pestisida nabati yang dapat digunakan

adalah Daun tagetes "&,B, Daun sirsak " lembarA l air K " g sabun, #iji nimba & g

(daun g) K " g sabun $olek K " l air.

"") Pengendalian Menggunakan Pestisida Selektif 

Penggunaan pestisida selektif baik untuk lingkungan karena pemakaian yang tidak 

terlalu banyak, sehingga tidak menimbulkan pen$emaran lingkungan yang berlebihan.

Pestisida selektif tertuju pada hama target saja. Pesktisida yang efektif dan selektif dalam

mengendalikan kutu kebul sebagai !ektor !irus -emini di antaranya berbahan aktif #ifentrin,#uprofe<in, 0midakloprid, 9enpropatin, dan 7ndosulfan. Penggunaan no<el kipas dalam

 pengaplikasian pestisida selektif sangat dianjurkan, karena dapat menekan penggunaan

 pestisida hingga ' B, karena no<el kipas dapat menguluarkan butiran semprotan berbentuk 

kabut dan membuat pengaplikasian menjadi merata pada seluruh bagian tanaman.

25

Page 26: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 26/28

BAB -I

PENUTUP

/.1. #esm%ulan

Pengendalian Hama erpadu (PH) adalah teknologi pengendalian hama yang

didasarkan pada prinsip ekologis dengan menggunakan berbagai taktik pengendalian yang

kompatibel. Salah satu petani $abai di anjungsari, yaitu Pak +yo mengendalikan yang

 paling utama hanya hama ulat grayak (Spodoptera litura). Dengan permasalahan hama ulat

grayak yang dialami narasumber hanya melakukan pengendalian se$ara kimiawi. Menurut

kami, pengendalian tersebut belum tepat dan belum menggunakan konsep Pengendalian

Hama erpadu (PH)

/.2. "aran

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang

Pengendalian Hama dan Penyakit erpadu (PHP) beserta kondisi petani yang sebenarnya di

lapangan dan dapat mengakses tentang hal ini lebih dalam, yang tindak lanjutnya adalah

diharapkan mahasiswa dapat mendukung penerapan PH di 0ndonesia.

Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu

dibutuhkan saran serta kritik yang membangun untuk menanggapi isi dari makalah ini

26

Page 27: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 27/28

DATAR PU"TA#A

6nonim. Ca$ai Merah. >+nlineL. ersedia di* http*AAejournal.uajy.a$.idA&"'2A'A&9"33.pdf 

(diakses tanggal "3 1o!ember &").

6nonim.  'lasi!i(asi dan )es(ripsi Tanaman Ca$ai Merah. >+nlineL. ersedia di*

http*AAdigilib.unila.a$.idA2A;A#6#B&00.pdf (diakes tanggal "3 1o!ember &").

6nonim. Se(ilas tentang Ca$ai. >+nlineL. ersedia di*

http*AArepository.usu.a$.idAbitstreamA"&'5;32A'333;AA8hapterB&ll.pdf (diakses

tanggl "3 1o!ember &").

-unawan, @usli. &"&.  PHT *Pengendalian Hama Terpadu" pada Tanaman Horti(ultura.

>+nlineL. ersedia di* http*AAwww.klinikpertanianorganik.$omAtagApengendalianhama

terpaduA (diakses tanggal "& 1o!ember &").

Prabaningrum, :aksminiwati dkk. &".  +mpat Prinsip dalam Penerapan Pengendalian

 Hama Terpadu *PHT".  >+nlineL. ersedia di*

http*AAbalitsa.litbang.pertanian.go.idAindAindeE.phpAberitaterbaruA';3empatprinsip

dasardalampenerapanpengendalianhamaterpadupht.html (diakses tanggal "&

 1o!ember &").

Marwoto, +tto dkk.  Pengendalian Hama Terpadu. >+nlineL. ersedia di*

http*AAagriken$anaperkasa.$omApengendalianhamaterpaduA (diakses tanggal "&

 1o!ember &").

4sahabudidaya. &".  Hama dan Penya(it Tanaman Ca$ai eng(ap. >+nlineL. ersedia di*

http*AAusahabudidaya.$omAhamadanpenyakittanaman$abailengkapA (diakses tanggal

"' 1o!ember &").

Sebayang, :ukas. &"'. Te(ni( Pengendalian Penya(it 'uning pada Tanaman Ca$ai.

Medan * #alai Pengkajian eknologi Pertanian Sumatera 4tara. ersedia >onlineL pada

* http*AAsumut.litbang.pertanian.go.idAindAimagesADokumenPdfA#rosurAeknik 

B&pengendalianB&penyakitB&kuningB&tan.$abai,brosurB&buku.pdf .

(Diakses pada &3 1o!ember &").

Meilin, 6ra<. &". Hama dan Penyakit pada anaman 8abai Serta Pengendaliannya. =ambi *#alai Pengkajian eknologi Pertanian. ersedia >onlineL pada *

27

Page 28: Wawancara Petani Cabai

7/23/2019 Wawancara Petani Cabai

http://slidepdf.com/reader/full/wawancara-petani-cabai 28/28

http*AAjambi.litbang.pertanian.go.idAindAimagesAPD9A"book$abe.pdf . (Diakses pada

&3 1o!ember &").

?ulandari, 6stri ?, dkk. &;.  Penya(it Penting Pada Tanaman Ca$ai dan

 Pengendaliannya. #andung * #alai Penelitian anaman dan Sayuran. ersedia

>onlineL pada * http*AAbalitsa.litbang.pertanian.go.idAindAimagesAisimonografiAM

'"B&PenyakitB&PentingB&padaB&anamanB&8abaiB&dan

B&Pengendaliannya.pdf . (Diakses pada &3 1o!ember &").

6nonim. &"'.  Hama dan Penya(it Tanaman Ca$ai. ersedia >onlineL pada *

http*AAapi.or.idADataAHamaB&danB&PenyakitB&8abai.ppt. (Diakses pada &3

 1o!ember &").

Saribun, D. &3. Pengaruh pupuk majemuk 1P/ pada berbagai dosis terhadap pH, P

 potensial, dan P tersedia serta hasil $aysin ( #rassica -uncea) pada flu!enti$

eutrudepts. 4ni!ersitas Padjadjaran * =atinangor 

 1urmala, . &". Pengaruh pemberian input produk berbasis bahan organik terhadap

kuantitas dan kualitas hasil padi sawah (ryzae sativa) !ar. 8iherang di daraan

medium jatinangor. =urnal Serealia &" * ''3'

Suriadikusumah, 6. &". Pengaruh aplikasi hidrogel terhadap beberapa karakteristik tanah.

=urnal teknotan 3(") * """"2