ustek sistem informasi

31
08 Fall Rencana Proyek Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) [PT. Zantara Lintas Informasi] Kompleks Ruko Batununggal Indah Jl. Batununggal Indah 112 Bandung 40266

Upload: fitriyani

Post on 03-Dec-2015

363 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

sfgw r r rt tr trdaf aer a

TRANSCRIPT

Page 1: Ustek Sistem Informasi

08Fall

Rencana Proyek Pembangunan

Sistem Informasi TerintegrasiPT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

[ P T . Z a n t a r a L i n t a s I n f o r m a s i ]K o m p l e k s R u k o B a t u n u n g g a l I n d a h J l . B a t u n u n g g a l I n d a h 1 1 2 B a n d u n g 4 0 2 6 6

Page 2: Ustek Sistem Informasi

SISTEM INFORMASI

PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA

1. ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK

Arsitektur perangkat lunak yang digunakan adalah arsitektur multitier berbasis web. Dalam arsitektur

multitier sistem secara keseluruhan dibagi menjadi 3 bagian yang merupakan aplikasi-aplikasi yang

berbeda.

Ketiga bagian itu adalah:

A. Lapis Data

Lapis data terdiri dari aplikasi yang

bertugas untuk membaca dan

menyimpan data. Untuk jumlah data

yang besar diperlukan sebuah

Relational Database Management

System yang berupa aplikasi server.

Sebuah RDBMS berkomunikasi dengan

lapis yang lain dengan menggunakan

bahasa pemrograman SQL (Structured

Query Language). SQL distandarisasi

oleh ISO dan implementasinya diikuti

oleh mayoritas vendor server database.

B. Lapis Logika

Lapis logika terdiri dari aplikasi yang melakukan pemrosesan dan perhitungan data. Seluruh

aturan-aturan yang dijalankan oleh sistem terletak di dalam lapis logika ini. Lapis logika juga

mengatur komunikasi data dengan lapis data dan lapis presentasi. Lapis logika umumnya

berupa sebuah server aplikasi yang tereksekusi secara terpisah dari lapis-lapis lainnya. Untuk

sistem berbasis web, server aplikasi ini disebut server web. Komunikasi server web dengan

lapis data dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman SQL(Structured Query

Language), sedangkan komunikasi dengan lapis presentasi dilakukan melalui protokol HTTP

(HyperText Transfer Protocol).

C. Lapis Presentasi

Lapis presentasi berfungsi untuk menampilkan antar muka aplikasi kepada pengguna

aplikasi. Pengguna melakukan pemasukan data, melihat data, mengubah data, dan membuat

laporan di aplikasi ini. Untuk aplikasi berbasis web umumnya aplikasi ini berupa sebuah

browser yang dapat menerjemahkan file-file berformat HTML (HyperText Markup Language),

2

Gambar 1 Arsitektur Multi-tier

Page 3: Ustek Sistem Informasi

CSS (Cascading Style Sheet), dan JavaScript yang dikirimkan oleh lapis logika menjadi

sebuah tampilan visual yang interaktif. Selain menggunakan browser untuk keperluan khusus

aplikasi pada lapis presentasi dapat pula berupa aplikasi desktop yang memroses data

berformat XML (eXtensible Markup Language) yang dikirimkan oleh aplikasi di lapis logika.

Format XML yang umum digunakan adalah format XML-RPC (XML Remote Precedure Call)

atau SOAP (Simple Object Access Protocol).

Sistem multitier digunakan agar masing-masing bagian dapat dikembangkan atau diupgrade secara

terpisah. Pemusatan pemrosesan dan penyimpanan data pada lapis data dan lapis logika juga berarti

bahwa pengelolaan aturan-aturan dapat dilakukan secara cepat dan terpusat di satu tempat. Hal ini

menghindari terjadinya adanya aplikasi yang berbeda versinya dapat berjalan pada saat yang sama.

Sedangkan aplikasi pada lapis presentasi dapat terletak dalam banyak komputer yang dapat

digunakan oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan.

2. MODUL FUNGSIONAL PERANGKAT LUNAK

Sistem informasi yang terdapat pada aplikasi ini merupakan gabungan dari beberapa sub-

sistem yang terintegrasi. Beberapa sistem yang ada meliputi :

1. Sistem Akunting

2. Sistem Procurement

3. Sistem Marketing

2.1 Sistem Akunting

Sistem accounting terdiri dari beberapa modul yang terintegrasi. Modul yang terdapat

dalam sistem informasi accounting antara lain :

A. Modul – modul yang menunjang untuk pembuatan work sheet :

a. Cash balance

Modul ini akan digunakan untuk membuat KAS sebagai referensi untuk pembuatan

general jurnal per periode

Disertai dengan pembuatan faktur (bukti) CASH AND BANK PAYMENT

Disertai dengan pembuatan faktur (bukti) CASH AND BANK RECEIPT

b. Purchase

Modul ini berfungsi untuk membuat Purchase Jurnal yang juga akan dijadikan data

referensi untuk pembuatan general jurnal per periode

Disertai dengan pembuatan faktur (bukti) INVOICE

c. Sales

Modul ini berfungsi untuk membuat Sales Jurnal yang juga akan dijadikan data

referensi untuk pembuatan general jurnal per periode.

3

Page 4: Ustek Sistem Informasi

d. Aktiva Tetap

Modul untuk pembuatan daftar aktiva tetap perusahaan

e. Jatuh Tempo Utang / Piutang

Modul pembuatan dokumen Jatuh Tempo Utang / Piutang

f. Mutasi Utang / Piutang usaha

Modul pembuatan dokumen mutasi Utang / Piutang usaha

B. Pelaporan

Dari data yang didapat dari modul modul diatas akan diproses sehingga akan menghasilkan

laporan-laporan yang terdiri dari data-data numerik berbentuk tabel dan data-data tekstual.

Beberapa laporan yang bisa diproses pada data yang diambil dari modul diatas antara lain :

a. General Journal

b. Trial Balance

c. WorkSheet

d. Income Statement

e. Balance Sheet

Proses Pembuatan Laporan

Penjelasan :

Data, yang terdiri dari data numerik maupun text akan diinput melalui antar muka aplikasi yang

kemudian akan disimpan ke dalam persistence storage (database) setelah itu data bisa diproses

untuk kemudian di jadikan Laporan sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap departement.

4

Page 5: Ustek Sistem Informasi

2.2 Sistem Procurement

Sistem procurement terdiri dari beberapa modul yang terintegrasi. Modul yang terdapat

dalam sistem informasi procurement antara lain :

A. Modul untuk pembuatan Purchase Order (PO) out.

B. Modul pembuatan Delivery Order masuk dari Vendor/Supplier

C. Modul pembuatan Delivery Order Keluar

D. Modul pembuatan material request.

2.3 Sistem Marketing

Sistem procurement terdiri dari beberapa modul yang terintegrasi. Modul yang terdapat

dalam sistem informasi procurement antara lain :

A. Modul untuk menangani Purchase Order masuk dimana PO didapat dari perusahaan lain

yang akan mengorder barang.

B. Modul untuk menangani buku penjualan (Work Order Realease)

5

Page 6: Ustek Sistem Informasi

3. TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK

Sistem Informasi yang dibangun terdiri dari berbagai jenis aplikasi yang digunakan secara

bersamaan. Secara umum pilihan aplikasi dilakukan atas dasar faktor-faktor utama:

1. Keandalan dan stabilitas

2. Keamanan

3. Kinerja

4. Kemudahan penggunaan

5. Kemudahan perawatan dan modifikasi

6. Open source agar biaya support dan upgrade di masa mendatang dapat ditekan.

Faktor-faktor tersebut di atas disesuaikan dengan kebijakan pemerintah untuk

memanfaatkan perangkat lunak berbasis open source dalam program IGOS yang

tertuang di dalam Surat Edaran Menkominfo No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tentang Pemakaian

dan Pemanfaatan Penggunaan Piranti Lunak Legal.

Aplikasi-aplikasi tersebut adalah:

A. Sistem operasi server

Komputer server adalah komputer yang menjalankan aplikasi pada lapis data dan lapis

logika. Seluruh proses sistem secara fisik dilakukan di komputer ini. Sistem operasi adalah

perangkat lunak dasar yang diperlukan agar aplikasi lain dapat dijalankan di perangkat keras.

Sistem operasi menghubungkan antara perangkat keras dan perangkat lunak lain.

Sistem operasi server yang digunakan adalah Ubuntu Linux 6.06 LTS. Sistem

operasi GNU/Linux adalah sistem operasi open source yang meniru arsitektur

UNIX yang umum digunakan di server-server mainframe. GNU/Linux yang

awalnya diprakarsai oleh Linus Torvalds kini pengembangan dan

penggunaannya telah mendapat dukungan dari banyak vendor-vendor

perangkat lunak termasuk IBM, HP-Compaq, Oracle, dan Sun Microsystem. Kelebihan utama

penggunaan GNU/Linux adalah:

a. Kinerja dan stabilitas. Sistem operasi ini memang didesain untuk dijalankan di server

sehingga faktor stabilitas dan kecepatannya menjadi prioritas utama dan sudah

terbukti dalam pelaksanaannya. Stabilitas yang tinggi berarti server tidak

membutuhkan perhatian yang terus-menerus dalam proses perawatannya.

b. Keamanan. Dengan standar keamanan yang tinggi sistem operasi ini juga relatif lebih

kecil kemungkinannya mendapat gangguan dari faktor luar. Faktor luar dapat berupa

pengguna, dapat juga berupa program lain seperti virus atau worm. Sejauh ini belum

ada virus atau worm yang dikenal telah menyebar di sistem operasi GNU/Linux

walaupun sistem operasi ini digunakan oleh mayoritas server di internet. Virus-virus

Linux yang ada sekarang masih berupa bahan studi dalam dunia akademik.

6

Page 7: Ustek Sistem Informasi

c. Biaya kepemilikan keseluruhan (Total Cost of Ownership). Biaya kepemilikan meliputi

biaya pembelian lisensi penggunaan, biaya dukungan (support), biaya pelatihan,

serta biaya upgrade. Dengan menggunakan GNU/Linux pembelian lisensi dan

upgrade tidak diperlukan lagi, sehingga biaya hanya terdiri dari dukungan dan

pelatihan. Untuk dukungan dan pelatihan dapat diperoleh dari vendor dalam negeri

sehingga dapat diperoleh dengan harga lebih murah dan tidak perlu ada biaya yang

dikeluarkan ke luar negeri. Hal ini pula yang menyebabkan pemerintah mendorong

program IGOS (Indonesia Go Open Source).

Ada lebih dari seratus jenis distribusi GNU/Linux baik yang telah bersifat komersial maupun

non-komersial. Yang akan digunakan adalah Ubuntu Linux yang diproduksi oleh perusahaan

Canonical dari Isle of Man. Keunggulan penggunaan Ubuntu Linux adalah:

a. Tersedianya edisi download yang dapat digunakan secara gratis sehingga biaya

lisensi dan upgradenya di masa mendatang tidak diperlukan lagi.

b. Ubuntu menyediakan support yang komersial sehingga bila di masa mendatang

dukungan itu diperlukan maka dukungan komersial dapat diperoleh tanpa perlu

mengganti ke sistem operasi lain.

c. Aplikasi tambahan dapat diperoleh secara mudah dan gratis melalui koneksi internet.

d. Pilihan aplikasinya lebih luas dibanding mayoritas distribusi lain yang berbasis di

Amerika Serikat karena Ubuntu tidak terikat pada pembatasan paten yang

didaftarkan di Amerika Serikat (umumnya pada perangkat lunak enkripsi dan codec

multimedia).

e. Aplikasi-aplikasi utama yang dibutuhkan oleh sistem informasi (Apache, dan MySQL)

sudah tersedia dalam paket standar sehingga tidak perlu diinstal secara terpisah.

f. Ubuntu Linux adalah distro Linux yang paling populer sehingga memiliki basis

pengguna yang besar baik di dalam maupun di luar negeri.

g. Ubuntu Linux mewarisi kestabilan dan kemudahan perawatan dari Debian GNU/Linux

yang dikenal dari keandalannya sebagai system operasi server.

B. Sistem operasi client

Komputer client adalah komputer yang digunakan secara langsung oleh pengguna. Agar

dapat digunakan komputer client harus terhubung melalui jaringan ke komputer server.

Sistem operasi client yang digunakan adalah Microsoft Windows XP Professional SP 2 dan

Ubuntu Linux.

C. Server database

Server database adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk menyimpan dan membaca

data terstruktur dengan cara yang cepat, aman, namun dapat menampung data dalam jumlah

yang besar. Mayoritas server database berupa Relational Database Management System

(RDBMS) yang menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.

Komunikasi dengan sebuah RDBMS dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL yang

7

Page 8: Ustek Sistem Informasi

distandarisasi oleh ISO. Walaupun jenis produk dan vendor RDBMS cukup beragam (di

antaranya yang terbesar adalah Oracle, IBM, dan Microsoft) semuanya memiliki implementasi

SQL standar tersebut dengan sedikit perbedaan (disebut dialek SQL).

Server database yang digunakan dalam sistem adalah MySql 5.0. MySql termasuk ORDBMS

(Object-Relational Database Management System), yang selain memiliki fitur standar

RDBMS juga memiliki kemampuan object-oriented. MySql dikembangkan secara open

source oleh Sun Microsystem mengikuti standar ISO SQL 2003 dengan fitur-fitur:

a. Query yang kompleks

b. Foreign key

c. Function / procedures

d. Trigger

e. View

f. Integritas transaksi

g. Multiversion concurrency control

MySql 5.0 dapat dijalankan di sistem operasi berbasis UNIX, GNU/Linux, maupun Windows

NT. MySql dapat digunakan secara gratis, namun dukungan komersial juga dapat diperoleh

dari beberapa perusahaan.

MySql 5.0 juga dilengkapi dengan perangkat administrasi untuk melakukan fungsi-fungsi

backup, restore, optimasi secara otomatis, logging, dll.

D. Aplikasi Server

Mongrel adalah library HTTP yang cepat dan server untuk bahasa pemprograman Ruby yang

diperuntukan untuk hosting aplikasi web yang dibuat oleh bahasa pemprograman ruby, yang

menggukanan teknologi plain HTTP. Mongrel merupakan framework dan sudah support

untuk Ruby On Rails, Og+Nitro, Camping, and IOWA frameworks

E. Framework dalam pembuatan Aplikasi

Framework aplikasi adalah desain dan program kerangka aplikasi yang digunakan untuk

membangun aplikasi-aplikasi yang sejenis. Framework memiliki banyak pustaka tingkat tinggi

yang dapat digunakan secara berulang. Umumnya framework perangkat lunak didesain

secara berorientasi objek sehingga desain dan programnya tersedia sebagai class-class

abstract. Framework aplikasi mendefinisikan arsitektur aplikasi sehingga penambahan fungsi-

fungsi lain dapat dilakukan dengan menambah modul-modul tanpa perlu memodifikasi kode

program yang sudah ada (kecuali file-file konfigurasi).

Dalam sistem ini, framework yang digunakan yaitu rails, sebuah framework untuk bahasa

pemprograman ruby.

Rails :

Sebuah framework yang memiliki produktivitas tinggi

Ditulis dalam bahasa pemprograman ruby oleh David Heinemeier Hansson

8

Page 9: Ustek Sistem Informasi

10 kali lebih cepat dalam developing suatu sistem dibandingkan dengan jenis framework

yang sama.

Sebuah framework open source untuk developing back-end (database) untuk aplikasi web

Tidak perlu mengkompilasi code untuk menjalankan aplikasinya

Full Stack Framework :

Sudah termasuk kebutuhan untuk pembuatan database menggunakan pattern Model-View-

Controller.

Baris code lebih sedikit dan efektif

Konvensi Melebihi Konfigurasi :

Rails menitik beratkan pada konvensi (penamaan) dibandingkan dengan konfigurasi.

Sehingga pembuatan aplikasi dapat dilakukan lebih cepat.

9

Page 10: Ustek Sistem Informasi

F. Abstraksi Database

RDBMS tersedia dari berbagai vendor dan dapat terdiri dari beberapa produk. Walaupun

semuanya menerapkan standar SQL, namun implementasi SQL antar produk tetap memiliki

perbedaan kecil yang disebut dialek SQL. Perbedaan yang ada menyebabkan sebuah

aplikasi umumnya hanya menggunakan salah satu dialek saja dan oleh karena itu hanya

dapat menggunakan suatu jenis RDBMS saja. Aplikasi abstraksi database adalah sebuah

aplikasi / pustaka yang menyediakan metode standar untuk berkomunikasi dengan database

lalu menyediakan dialek SQL yang cocok untuk RDBMS yang digunakan. Aplikasi yang

menggunakan abstraksi database dapat menggunakan RDBMS yang berbeda-beda tanpa

perubahan dalam aplikasi itu sendiri.

Penggunaan Rails memungkinkan aplikasi untuk bermigrasi ke database lain bila suatu saat

kebutuhannya dinilai perlu untuk meningkatkan kapasitas / kapabilitas databasenya.

G. Pengguna dan Hak Akses

Pengguna dan Hak Akses adalah bagian dalam sebuah perangkat lunak yang mengatur hak-

hak akses yang dimiliki oleh setiap pengguna. Modul ini memastikan bahwa setiap informasi

hanya dapat dilihat atau diubah oleh pengguna yang memang memiliki wewenang untuk itu.

Hak akses mengatur berdasarkan kelompok yang dimiliki oleh pengguna bagian-bagian

10

Page 11: Ustek Sistem Informasi

mana dari aplikasi yang dapat diakses. Pengelolaan pengguna dan hak akses ini diatur

dalam modul yang bernama Roles dan Permission.

Modul Roles mengelola sebuah objek yang disebut role. Role merepresentasikan baik

pengguna maupun kelompok pengguna. Role didesain dengan fleksibel sehingga sebuah

role dapat merupakan anggota dari role lain secara tidak terbatas. Sebuah role juga dapat

menjadi anggota dari beberapa role sekaligus. Sebuah role lalu dapat diberikan sebuah atau

beberapa objek privilege yang merepresentasikan hak akses pada bagian modul tertentu.

Modul Roles menyediakan pula perangkat pengujian untuk mensimulasikan hak akses ini

untuk kombinasi role dan privilege tertentu.

Pembagian dasar jenis ada tiga buah yaitu:

a. anonymous, yaitu akses yang dapat diperoleh tanpa login

b. administrator, yaitu akses yang dimiliki oleh administrator sistem

c. user, yaitu akses yang dimiliki oleh pengguna biasa.

Akses user umumnya dapat dibagi-bagi lagi sesuai dengan jenis pengguna yang ada dalam

proses kerja aplikasi.

Modul Permission mengelola objek privilege. Objek privilege dapat dikaitkan dengan akses

pada tingkat modul, komponen, class, bahkan instantiasi dari class yang bergantung pada

data. Hak akses pada objek privilege memiliki beberapa tingkat, yaitu:

a. None

b. Overview

c. Read

d. Edit

e. Add

f. Delete

g. Admin

Perilaku pada setiap tingkat dapat diinterpretasikan secara bebas dalam desain setiap

modulnya.

H. Antar Muka Browser dengan AJAX

Browser menjadi antar muka yang populer digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang

penggunanya banyak dan tersebar di beberapa lokasi. Hal ini disebabkan telah tersedianya

berbagai jenis browser secara otomatis di berbagai sistem operasi sehingga di komputer-

komputer client tidak perlu diinstal sesuatu lagi. Hal ini amat memudahkan pada saat

perawatan sehingga setiap terjadi masalah atau terjadi perubahan sistem semuanya cukup

dilakukan di server saja, tidak perlu memeriksa komputer-komputer client. Ini disebut konsep

thin client karena komputer client sama sekali tidak melakukan pemrosesan logika aplikasi.

Pemrosesan yang terjadi di komputer client hanyalah pemrosesan yang dilakukan oleh antar

muka untuk memberi kemudahan penggunaan.

Ada beberapa komponen yang diolah oleh sebuah browser:

11

Page 12: Ustek Sistem Informasi

a. XHTML (eXtensible HyperText Markup Language) berisi struktur dan data antar

muka. Seluruh informasi dan fungsionalitas dideskripsikan dalam file ini, termasuk

widget-widget sederhana untuk keperluan input data. XHTML adalah sebuah standar

yang ditetapkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan merupakan

pengembangan XML dari HTML (yang berbasis SGML).

b. CSS (Cascading Style Sheet) berisi informasi mengenai layout dan style tampilan,

termasuk unsur visualnya. Agar aplikasi tampak teratur dan mudah digunakan, maka

pengaturan tata letak, penekanan dengan warna dan efek, serta nilai estetika dapat

diatur lewat file CSS ini. CSS ini juga memungkinkan antar muka bersifat konsisten

antar modulnya. CSS adalah standar yang ditetapkan oleh W3C. CSS terdiri dari 3

level, di mana sampai saat ini sebagian besar browser baru mengikuti level 1 secara

penuh. Browser paling populer Internet Explorer 6 baru mengimplementasikan

sebagian CSS level 2, sedangkan browser Mozilla dan Opera sudah

mengimplementasikan sebagian besar CSS level 2.

c. JavaScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di dalam

browser. JavaScript dipergunakan untuk melakukan pemrosesan antar muka,

termasuk melakukan pengecekan-pengecekan awal terhadap validitas data.

JavaScript mengakses struktur pada XHTML dengan menggunakan DOM (Document

Object Model) yang disediakan oleh browser dan memanipulasinya berdasarkan style

yang ada pada CSS. Kombinasi XHTML, CSS, dan JavaScript ini sering kali disebut

DHTML (Dynamic HTML). DOM adalah standar yang ditetapkan oleh W3C,

sedangkan JavaScript distandarisasi oleh ECMA (European Computer Manufacture

Association) dengan nama ECMAScript.

Walaupun populer digunakan namun antar muka yang dilakukan di browser memiliki

keterbatasan-keterbatasan yang tidak didapati di aplikasi desktop lain. Keterbatasan yang

dimaksud misalnya fitur drag-and-drop dan kemampuan mengambil atau menyimpan data

tambahan ditengah proses pengisian form.

Untuk mengatasi hal ini dimunculkan konsep RIA (Rich Internet Application) atau Rich Client

dimana aplikasi client masih menggunakan browser namun sudah memiliki kekayaan antar

muka seperti aplikasi desktop lainnya. Salah satu solusi RIA ini adalah sebuah konsep yang

dinamakan AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). AJAX memanfaatkan sebuah object

JavaScript non-standar yang pertama kali dibuat oleh Microsoft bernama XMLHttpRequest

untuk mengirimkan dan menerima informasi dari server secara asynchronous (di belakang

layar) berupa file dalam format XML atau JSON (JavaScript Object Notation). Dengan

memanfaatkan AJAX ini aplikasi berbasis web terasa lebih interaktif, responsif, dan cepat

tanpa melakukan proses reload atau submit seperti halnya aplikasi web tanpa AJAX. Aplikasi

web modern berbasis AJAX dapat dilakukan dengan persyaratan browser minimal Microsoft

Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0, Opera 8.0, atau browser berbasis KHTML 3.2

(seperti Konqueror dan Safari di Macintosh).

12

Gambar 4: Perbandingan alur proses kerja pada model klasik dengan AJAX

Page 13: Ustek Sistem Informasi

AJAX mulai dipopulerkan penggunaannya pada tahun 2005 oleh Google dengan peluncuran

Gmail dan GoogleMaps. Sejak saat itu mulai bermunculan pustaka AJAX yang dapat

diperoleh secara bebas.

I. Pelaporan

Pelaporan adalah modul yang memungkinkan untuk dilakukan pengolahan data dalam format

tertentu lalu hasilnya dapat dicetak oleh printer. Ada 3 buah metoda yang dapat dilakukan

untuk mencetak data:

a. Menggunakan fitur print yang telah ada di Aplikasi. Umumnya sebuah halaman dapat

dibuat versi printernya yang tidak memiliki latar belakang dan format yang

menghilangkan widget-widget interaksi. Untuk laporan yang sederhana hal ini dapat

dilakukan.

b. Konversi data ke dalam format PDF (Portable Document Format). Format PDF

yang dibuat oleh Adobe merupakan format yang paling umum dipakai untuk

format printer. Format PDF tidak berubah bila dicetak menggunakan printer

yang berbeda-beda.

c. Konversi data ke dalam format XLS (Excell Sheet). Format XLS bawaan microsoft

merupakan format yang paling umum dipakai untuk file report. Format XLS tidak

berubah bila dicetak menggunakan printer yang berbeda-beda.

13

Gambar 5: Perbandingan alur data synchronous dan asynchronous

Page 14: Ustek Sistem Informasi

4. METODOLOGI PENGEMBANGAN

A. Unified Process

Ada beberapa metodologi pengembangan perangkat lunak yang umum dipakai.

Perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi baik di bidang analisis dan desain

maupun di bidang teknik pemrogramannya menyebabkan metodologi pengembangan

perangkat lunak juga harus ikut menyesuaikan diri. Metodologi yang lebih baru telah

mengadopsi metode analisis, desain, dan pemrograman yang berorientasi objek. Metodologi

yang paling populer saat ini adalah Unified Process.

Unified Process dikembangkan sebagai metodologi yang bersifat use-case driven, berpusat

pada arsitektur, iteratif, dan incremental didasarkan pada UML (Unified Modeling Language)

yaitu bahasa model standar untuk desain berorientasi objek. Unified Process dikembangkan

oleh Rational Software (yang sekarang bagian dari IBM) tahun 1999. Unified Process

mendeskripsikan pemberian dan pengelolaan tugas serta tanggung jawab dalam sebuah

organisasi pengembang perangkat lunak. Unified Process yang dilaksanakan dengan produk-

produk bantu yang dibuat oleh Rational Software (IBM) disebut Rational Unified Process

(RUP).

Unified Process mendefinisikan tahap pelaksanaan, kegiatan, peran pelaksana, hasil

pekerjaan, dan prinsip yang harus diikuti. Namun Unified Process tidak dapat diterapkan

secara langsung karena memang dimaksudkan sebagai kerangka proses kerja yang harus

diadaptasikan. Unified Process menyediakan berbagai 'pustaka' proses kerja yang harus

dipilih untuk disesuaikan dengan tim pelaksana dan jenis perangkat lunak yang

dikembangkan.

Prinsip-prinsip Unified Process adalah:

a. Pengembangan perangkat lunak secara iteratif

b. Pengelolaan kebutuhan

c. Penggunaan arsitektur yang berbasis komponen

d. Pemodelan perangkat lunak secara visual (diagram UML)

e. Verifikasi kualitas perangkat lunak

f. Perubahan pada perangkat lunak yang terkendali

Agile Unified Process adalah adaptasi-adaptasi Unified Process yang menekankan pada

kecepatan pengembangan dan fleksibilitas kebutuhan. Umumnya Agile Unified Process

memilih set aktivitas dan artifak UP yang sesederhana mungkin dan menggunakan

perencanaan tingkat tinggi untuk keseluruhan proyek (phase plan) dengan menyusun

perencanaan detil (iteration plan) pada setiap awal iterasi. Salah satu jenis Agile Unified

Process yang digunakan adalah Crystal Clear yang diprakarsai oleh Alistair Cockburn.

14

Page 15: Ustek Sistem Informasi

Deskripsi Unified Process selanjutnya adalah Unified Process yang diadaptasikan dengan

Crystal Clear.

B. Tahap Pelaksanaan

Fase pengembangan dalam Unified Process ada 4 buah, ditambah dengan 1 fase

penggunaan.

a. Insepsi

Tahap insepsi adalah tahap persiapan. Hal-hal yang perlu ditentukan dalam

tahap insepsi ini adalah jadwal kerja, pembentukan tim, dan ruang lingkup

perangkat lunak yang akan dikembangkan.

b. Elaborasi

Tahap elaborasi adalah tahap perencanaan di mana penekanan dilakukan pada

terselesaikannya deskripsi kebutuhan perangkat lunak (termasuk survei), analisis

dan desain arsitektur, serta pembangunan kerangka dasar aplikasi dan metode

pengujiannya.

c. Konstruksi

Tahap konstruksi adalah tahap pembangunan di mana penekanan dilakukan

pada desain teknis, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak.

d. Transisi

Tahap transisi adalah tahap penerapan di mana dilakukan uji coba oleh calon

pengguna, pelatihan, persiapan pemakaian dan diakhir dengan pemakaian

sistem oleh pengguna.

15

Gambar 7 Diagram Sistematika Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Page 16: Ustek Sistem Informasi

e. Produksi

Tahap produksi adalah tahap operasional di mana kegiatan utama adalah

perawatan sistem termasuk melakukan backup data.

C. Kegiatan Pelaksanaan

Dalam setiap tahap dilakukan beberapa jenis kegiatan yang umumnya berjalan bersamaan.

Enam kegiatan pertama kerkaitan dengan kegiatan inti pengembangan aplikasi sedangkan

empat kegiatan selanjutnya adalah kegiatan dukungan.

a. Business Modelling

Pemodelan Bisnis mendokumentasikan proses bisnis, yaitu cara kerja pengguna

dalam memanfaatkan aplikasi ini (baik tanpa aplikasi maupun cara kerja yang

diinginkan dengan menggunakan aplikasi). Hal ini dilakukan dengan cara:

i. Survei dan pemetaan yang terdiri dari:

Pertemuan Awal untuk menyepakati ruang lingkup umum dan project

charter.

Pertemuan Teknis yang terdiri dari pengumpulan data, wawancara

dengan calon pengguna, studi literatur dan peraturan perundang-

undangan.

ii. Analisis cara kerja penggunaan yang menghasilkan:

Diagram Workflow yaitu alur kerja pemakaian perangkat lunak.

Diagram Use-Case yaitu diagram yang menjelaskan jenis-jenis

pengguna dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengguna di

dalam sistem.

Glossary yaitu daftar kota kata istilah yang sering dipakai dalam

bidang ruang lingkup aplikasi.

Domain model yaitu identifikasi entitas-entitas yang terlibat di dalam

sistem.

b. Requirements

analisis kebutuhan mendeskripsikan secara detil apa yang akan dilakukan oleh

aplikasi, hal ini dilakukan dengan penyusunan dokumen use-case dan business

rules. analisis kebutuhan dilakukan oleh Analis Bisnis. analisis kebutuhan meliputi:

i. Melakukan analisis terhadap kondisi sistem informasi yang telah ada. Pada

tahap ini, akan dilakukan analisis mengenai siapa saja pihak-pihak yang

akan terlibat di dalam Sistem (organisasi atau aplikasi lain) dan bagaimana

bentuk komunikasi informasi yang terjadi antar pihak-pihak tersebut.

ii. Melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem informasi. Berkaitan dengan

analisis terhadap kondisi sistem informasi yang telah ada di atas, maka pada

tahap ini akan dilakukan analisis mengenai proses-proses mana saja yang

membutuhkan penanganan melalui Sistem Informasi.

16

Page 17: Ustek Sistem Informasi

iii. Mengidentifikasi ruang lingkup sistem informasi. Pada tahap ini, dilakukan

pengidentifikasian ruang lingkup sistem informasi yang akan dibangun sesuai

dengan analisis kebutuhan di atas.

iv. Mengidentifikasi ruang lingkup keluaran sistem informasi. Sebagai kelanjutan

dari tahapan di atas, pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian ruang

lingkup bentuk keluaran (output) dari sistem informasi yang akan dihasilkan.

v. Melakukan analisis terhadap aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini

dilakukan analisis terhadap aplikasi yang akan dibangun. analisis yang

dilakukan meliputi bentuk dan sistematika aplikasi sistem yang akan

dibangun.

vi. Pendokumentasian hasil analisis. Hasil akhir analisis kebutuhan adalah

dokumen-dokumen berikut:

Dokumen Use Case yang berisi pendetilan skenario penggunaan

aplikasi mengikuti format yang telah ditetapkan.

Non Functional Requirements yaitu berisi pembatasan-pembatasan

teknis mengenai perangkat lunak yang harus dibangun.

Business Rules yaitu aturan-aturan yang harus diikuti oleh aplikasi.

Business Rules diperoleh langsung dari peraturan kerja organisasi

dan dari hasil survei.

Sketsa Antar Muka yaitu desain antar muka yang akan digunakan di

dalam aplikasi.

c. Analysis and Design

analisis dan Desain mendeskripsikan solusi teknis yang akan digunakan untuk

mencapai perilaku yang sudah ditetapkan dalam kegiatan requirement. Desain di sini

meliputi desain alur, desain interaksi, desain visual, dan desain teknis. Kegiatan ini

dilakukan oleh Analis dan Desainer Sistem, Desainer Visual, dan Administrator Basis

Data.

Metodologi analisis dan Desain yang digunakan di dalam pengerjaan Sistem

Informasi ini adalah metodologi analisis dan desain berorientasi objek dengan

menggunakan UML (Unified Modeling Language). UML adalah bahasa pemodelan /

diagram yang secara standar digunakan untuk mengekspresikan hasil analisis dan

desain. UML disepakati sebagai standar industri di bawah pengawasan OMG (Object

Management Group). UML berisi spesifikasi beberapa jenis dokumen atau diagram,

seperti misalnya diagram use case untuk menjelaskan requirement atau diagram

class untuk menjelaskan class-class

yang diperlukan dalam pemrograman nanti. Selain diagram/dokumen UML untuk

melengkapi desain diperlukan pula dokumen tambahan, seperti misalnya desain

sketsa user interface dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menjelaskan

17

Page 18: Ustek Sistem Informasi

struktur database yang akan digunakan. Dokumen-dokumen yang umum dibuat

dalam UML dapat dilihat melalui gambar berikut ini:

analisis dan Desain merupakan proses multi langkah yang terdiri dari kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

i. Melakukan desain terhadap aplikasi yang akan dibangun. Setelah dilakukan

analisis, maka pada tahap ini dilakukan kegiatan desain aplikasi yang akan

dibangun.

ii. Melakukan desain format keluaran sistem. Tahapan ini adalah fase dimana

dilakukan penetapan mengenai keluaran (output) seperti apa yang akan

dihasilkan dari aplikasi.

iii. Menyusun kebutuhan data untuk sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini,

dilakukan penyusunan kebutuhan data-data yang akan tercakup di dalam

informasi-informasi yang disajikan, dan dilakukan pencocokan antara data-

data tersebut dengan perangkat pendukungnya.

iv. Merancang alur sistem aplikasi. Tahap ini merupakan tahapan awal dari

dimulainya pembangunan Sistem Informasi. Tahapan ini adalah tahapan

yang mencoba untuk menentukan aturan-aturan bisnis (business rules) yang

akan membangun sistem secara keseluruhan.

v. Melakukan pembangunan / pengembangan database. Di dalam kegiatan ini,

dilakukan pembangunan / pengembangan database dari aplikasi Sistem

Informasi berkaitan dengan aturan-aturan bisnis (business rules) di atas.

18

Gambar 8 Dokumen yang dihasilkan menurut UML

Page 19: Ustek Sistem Informasi

vi. Pendokumentasian hasil analisis dan desain berupa dokumen-dokumen

utama berikut:

Activity Diagram atau Sequence Diagram

Desain Antar Muka

Class Diagram

ERD (Entity Relationship Diagram)

Desain Visual

d. Implementation

Implementasi yaitu merealisasikan desain ke dalam kode komputer yang dapat

dieksekusi oleh komputer. Ini dilakukan dengan melakukan pemrograman.

Metodologi pemrograman yang digunakan di dalam pengembangan aplikasi Sistem

Informasi adalah metodologi Object Oriented Programming (OOP). Alasan

digunakannya metodologi OOP ini berkaitan erat dengan karakteristik yang menjadi

ciri-ciri yang dimilikinya, yaitu:

i. Pendekatan lebih pada data dan bukan pada prosedur / fungsi.

ii. Program besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek.

iii. Struktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek-objek.

iv. Fungsi-fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalam suatu objek yang

sama.

v. Data tersembunyi dan terlindung dari fungsi/prosedur yang ada di luar.

vi. Objek-objek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim pesan satu

sama lain.

vii. Pendekatan adalah dari bawah ke atas (bottom up approach).

Pemrograman dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih bahasa pemrograman

dengan bantuan perangkat kerjanya. Perangkat kerja yang digunakan meliputi IDE

(Integrated Development Environment) dan Version Control System.

IDE adalah sebuah perangkat bantu pemrograman yang membantu dalam proses

pengetikan kode, dokumentasi pemrograman, pencarian kesalahan program,

perapian dan organisasi kode program, pelacakan eksekusi program, uji coba

aplikasi, serta kompilasi dan pemaketan hasil akhir program.

Version Control System adalah sebuah perangkat kolaborasi antar pemrogram yang

memungkinkan setiap pemrogram bekerja pada satu buah basis kode yang sama.

Penggunaan version control system amat penting agar tidak terjadi kehilangan data

dan aplikasi dapat diuji integrasinya secara cepat. Version Control System yang

digunakan adalah Bazaar yang bersifat terdistribusi sehingga version control system

ini selalu dapat digunakan walaupun tidak terhubung ke server kerja yang utama.

19

Page 20: Ustek Sistem Informasi

Hasil akhir pemrograman sebuah perangkat lunak yang telah dapat dijalankan sesuai

dengan desain. Dokumentasi yang akan digunakan oleh pengguna seperti manual

penggunaan juga dihasilkan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini melibatkan Administrator

Basis Data, Programmer dan Penulis Dokumentasi.

e. Test

Uji Coba adalah melakukan uji coba untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang

mungkin timbul. Uji coba dilakukan oleh Pengujicoba Aplikasi dengan bantuan

Programmer. Uji coba terdiri dari beberapa yaitu:

i. Uji coba proses yang dilakukan secara otomatis oleh software. Agar hal ini

dapat dilakukan maka untuk setiap fungsi atau proses di dalam aplikasi perlu

disiapkan data uji dan prosesnya dimasukkan ke dalam sebuah perangkat

yang disebut UnitTest. UnitTest kemudian dapat terus-menerus dijalankan

secara otomatis untuk memastikan bahwa proses telah dilakukan oleh sistem

dengan benar dan tetap benar setelah dilakukan berbagai modifikasi atau

penambahan fitur.

ii. Uji coba antar muka yang dilakukan oleh tester (penguji coba). Penguji coba

selain mencatat kesalahan yang mungkin timbul juga bertanggung jawab

untuk memberi masukan-masukan mengenai kemudahan penggunaan

sistem.

iii. analisis kinerja atas sistem yang dibangun yang disesuaikan dengan

dokumen analisis kebutuhan yang dibuat pada kegiatan analisis kebutuhan.

iv. Uji coba beta (Beta test) adalah uji coba yang dilakukan oleh calon

pengguna. Ini dilakukan pada tahap Transisi.

v. Hasil akhir kegiatan uji coba adalah laporan bug (kesalahan program)

beserta dengan laporan perbaikan kesalahan program yang telah dilakukan.

f. Deployment

Pemasangan Sistem informasi meliputi melakukan pemaketan, instalasi, konversi

data, konfigurasi aplikasi, pelatihan. Sebagian besar kegiatan pemasangan dilakukan

pada fase Transisi. Kegiatan ini melibatkan Administrator Sistem, Administrator Basis

Data, Operator Basis Data, dan Instruktur Pelatihan.

i. Pemaketan dilakukan dengan pembuatan program instalasi sistem,

dokumentasi instalasi, dan penyerahannya dalam bentuk CD dan dokumen.

ii. Instalasi meliputi pemasangan aplikasi tersebut di perangkat keras yang

akan digunakan.

iii. Konfigurasi aplikasi adalah penyesuaian konfigurasi agar aplikasi siap pakai.

iv. Konversi data berupa pemasukan data awal yang dibutuhkan agar aplikasi

dapat mulai dipakai.

20

Page 21: Ustek Sistem Informasi

v. Pelatihan dan sosialisasi dilakukan bagi para pengguna dan administrator

agar mereka dapat mengoperasikan sistem dengan tepat dan efektif.

g. Configuration and Change Management

Pengelolaan konfigurasi dan perubahan meliputi:

i. Pengelolaan dokumentasi, kode, dan aplikasi yang dihasilkan dalam

pengerjaan proyek.

ii. Pengelolaan dan pengendalian perubahan-perubahan yang terjadi selama

berjalannya pengembangan.

iii. Status dan pengukuran kemajuan serta kualitas setiap dokumen.

iv. Kegiatan ini dilakukan oleh Manajer Proyek dengan bantuan sekretaris

proyek.

h. Project Management

Pengelolaan proyek meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan

sumber daya, pengelolaan resiko, pembagian tugas, pengukuran kinerja,

pengontrolan, dan evaluasi tim kerja. Kegiatan ini dilakukan oleh Manajer Proyek.

i. Environment

Penyiapan lokasi meliputi pengelolaan alat, sarana, prosedur, guidelines yang

diperlukan pada saat pengembangan. Pemasangan perangkat kerja dilakukan di

lokasi pengembangan, lokasi uji coba, dan lokasi pemakaian akhir. Hasil

pemasangan didokumentasikan dalam dokumen konfigurasi jaringan dan aplikasi.

Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi

acuan pada tahap Perawatan. Kegiatan ini dilakukan oleh Administrator Sistem.

j. Operation and Support

Operasional dan Dukungan bertujuan untuk memastikan bahwa sistem dapat

digunakan secara tepat dan efektif. Hal ini meliputi pengecekan bahwa perangkat

lunak berjalan sebagaimana mestinya, jaringan masih tersedia dan termonitor, serta

data pekerjaan terbackup. Bila terjadi gangguan maka akan diambil langkah-langkah

agar sistem dapat dipakai kembali dalam waktu yang sesingkat-singkatnya tanpa

kehilangan data. Dukungan diberikan untuk mengarahkan para pengguna yang

menemui kesulitan dalam pemakaian sistem.

21

Page 22: Ustek Sistem Informasi

D. Jadwal Kerja

22

Page 23: Ustek Sistem Informasi

ARSITEKTUR PERANGKAT KERAS

Arsitektur perangkat keras yang digunakan terdiri dari Server, Personal Computer Client, Local Area

Network (LAN) serta perangkat pendukung berupa Uninterupted Power Supply (UPS). Skema

arsitektur perangkat keras seperti gambar dibawah ini:

23