tinjauan pustaka 2.1 pengertian dan cara kerja turbin(turbin

30
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Cara Kerja Turbin(Turbin Uap) Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida.Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor- blade".Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda air.Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo.Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan mengontrol fluid."Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid. Energi diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft" berputar.(wikipedia) 2.1.1 Penggunaan turbin Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu. Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar.Sebuah turbin gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator. Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding dengan volume dan beratnya).Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat tinggi.Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2MW). turbin Uap Termasuk Mesin- mesin Konversi energi yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetis pada nozel dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis pada sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros turbin. Energi mekanis yang dihasilkan dalam bentuk putaran poros turbin dapat secara Universitas Sumatera Utara

Upload: haxuyen

Post on 30-Dec-2016

242 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Cara Kerja Turbin(Turbin Uap)

Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran

fluida.Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-

blade".Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan

energi untuk menggerakkan rotor.Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda

air.Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa

turbo.Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling

yang memfokus dan mengontrol fluid."Casing" dan baling-baling mungkin

memiliki geometri variabel yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa

kondisi aliran fluid. Energi diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft"

berputar.(wikipedia)

2.1.1 Penggunaan turbin

Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga

listrik.Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis

tertentu.

Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar.Sebuah turbin

gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi

sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator.

Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa

(berbanding dengan volume dan beratnya).Ini karena kemampuan mereka

beroperasi pada kecepatan sangat tinggi.Mesin utama dari Space Shuttle

menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang didorong

oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair dan

hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit

lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2MW).

turbin Uap Termasuk Mesin- mesin Konversi energi yang mengubah

energi potensial uap menjadi energi kinetis pada nozel dan selanjutnya diubah

menjadi energi mekanis pada sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros turbin.

Energi mekanis yang dihasilkan dalam bentuk putaran poros turbin dapat secara

Universitas Sumatera Utara

langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme

yang digerakkan. Untuk menghasilkan energi listrik, mekanisme yang digerakkan

adalah poros generator

jika dibandingkan dengan penggerak dengan tenaga listrik lain seperti

diesel, turbin memiliki kelebihan antara lain:

- penggunaan panas yang lebih baik

- pengontrolan putaran yang lebih mudah.

- tidak menghasilkan loncatan bunga api listrik.

- tidak terpengaruh lingkungan sekeliling yang panas

- uap bekasnya dapat digunkan kembali atau untuk proses

2.1.2 Komponen-komponen Utama Sistem Turbin Uap

Secara umum komponen-komponen utama dari sebuah turbin uap adalah :

• Nosel, sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi

energi kinetik.

• Sudu, alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.

• Cakram, tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.

• Poros, sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram

sepanjang sumbu.

• Bantalan, bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros

dan banyak menerima beban.

• Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan

mekanisme yang digerakkan.

Untuk melihat komponen-komponen utama pada turbin dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 bagian – bagian turbin uap

1. CASSING

Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.

2. ROTOR

Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau

deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin

bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi

maka motor ini perlu di Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul

secara aksial terhadap poros.

3. BEARING PENDESTAL

Adalah merupakan kekdudukan dari poros rotor.

4. JOURNAL BEARING

Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya

Tegak Lurus Rotor.

5. THRUST BEARING

adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima

gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju

mundurnya poros rotor.

6. MAIN OLI PUMP

Universitas Sumatera Utara

Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada bagian –

bagian yang berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil adalah :

Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar.

Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke

bagian turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler

Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara

rotasi.

Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor

sebagai akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan

terdorong ke luar secara sirkuler oleh oli yang masuk .

7. GLAND PACKING

Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun

kebocoran oli.

8. LABIRINTH RING

Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.

9. IMPULS STAGE

Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116

buah

10. STASIONARY BLADE

Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam

yang masuk.

11. MOVING BLADE

Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi

Steam menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator.

12. CONTROL VALVE

Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk

kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan.

13. STOP VALVE

Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau

menghentikan aliran steam yang menuju turbin.

14. REDUCING GEAR

Universitas Sumatera Utara

Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin

dengan kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor

dari 5500rpm menjadi 1500 rpm.

Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :

Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-

bagian dalam reducing gear.

Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang

putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.

Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical

yang putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor

turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.

Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan /

menerima gaya tegak lurus dari pinion gear.

Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing

terhadap gaya radial shaft pinion gear.

Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau

menahan gaya radial dari shaft gear wheel.

Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing

terhadap gaya radial atau tegak lurus shaft gear wheel.

Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi menahan

atau menerima gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial )

yang merupakan gerak maju mundurnya poros.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2 Bagian utama turbin uap

Secara umum, dapat kita lihat bahwa sistem turbin uap dibagi atas 5

bagian yaitu :

1. Steam turbine

2. Governor dan turbin control

3. Steam supply dan drainage system

4. Cooling system

5. Oil pressure system

2.2 Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan

Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak

dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan

perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal sebagai pemeliharaan.

Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang

dilakukan untuk menjaga suatu barang, atau memperbaikinya sampai mencapai

Universitas Sumatera Utara

suatu kondisi yang bisa diterima. Tetapi, istilah ‘pemeliharaan’ pada kenyataanya

menunjuk kepada fungsi pemeliharaan secara keseluruhan yang bisa dibayangkan

,dan sebagai hasilnya, kata tersebut dengan mudah digunakan dalam industri

untuk menunjuk setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja bagian

pemeliharaan. Pemeliharaan juga merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan

pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini

karena apabila seseorang mempunyai peralatan atau fasilitas, maka biasanya dia

akan selalu berusaha untuk tetap mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut.

Demikian pula halnya dengan perusahaan pabrik, dimana pimpinan perusahaan

pabrik tersebut akan selalu berusaha agar fasilitas maupun peralatan produksinya

dapat dipergunakan sehingga kegiatan produksinya berjalan lancar. (corder,1992)

Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas tersebut agar kualitas

produksi dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pelumasan (lubrication), dan

perbaikan atau reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada, serta penyesuaian

atau penggantian spare part atau komponen yang terdapat pada fasilitas tersebut.

Seluruh kegiatan ini sebenarnya tugas bagian pemeliharaan. Peranan bagian

ini tidak hanya untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja dan produk dapat

diprodusir dan diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya, akan tetapi

untuk menjaga agar pabrik dapat bekerja secara efisien dengan menekan atau

mengurangi kemacetan produksi sekecil mungkin. Jadi, bagian perawatan

mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam kegiatan produksi suatu

perusahaan pabrik yang menyangkut kelancaran atau kemacetan produksi,

kelambatan, dan volume produksi serta efisiensi berproduksi.

Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering terlihat

dalam suatu perusahaan bahwa kurang diperhatikannya bidang pemeliharan atau

maintenance ini, sehingga terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur.

Peranan yang penting dari kegiatan baru diperhatikan setelah mesin-mesin

tersebut rusak dan tidak dapat berjalan sama sekali. Hendaknya kegiatan harus

dapat menjamin bahwa selama proses produksi berlangsung, tidak akan terjadi

kemacetan - kemacetan yang disebabkan oleh mesin maupun fasilitas produksi.

Universitas Sumatera Utara

Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau

menjaga fasilitas maupun peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau

penyesuaian maupun penggantian yang diperlukan agar diperoleh suatu keadaan

operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan. Jadi,

dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka fasilitas maupun peralatan pabrik

dapat digunakan untuk produksi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami

kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut dipergunakan untuk proses

produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai sehingga

dapatlah diharapkan proses produksi berjalan lancar dan terjamin karena

kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak berjalannya

fasilitas atau perlatan produksi telah dihilangkan atau dikurangi. Menurut Corder

(1992) Menurut Sofyan Assauri, 1993, tujuan pemeliharaan yaitu :

1) Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana

produksi,

2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang

dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak

terganggu,

3) Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar

batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,

4) Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan

melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,

5) Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan

para pekerja,

6) Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya

dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan

yaitu tingkat keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan

total biaya yang terendah.

Universitas Sumatera Utara

2.3 Jenis-jenis Pemeliharaan (Maintenance)

MenurutDaryus A, (2007)dalam bukunyaManajemen Pemeliharaan Mesin

membagipemeliharaan menjadi:

1) Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)

Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dibertujuan untuk

mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan

untuk pencegahan.

2) Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance)

Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai

standar yang dapat di terima.Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-

peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi

rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

3) Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance)

Pemeliharaan berjalan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan

bekerja.Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus

beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4) Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance)

Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan

atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari system peralatan.

Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau

alat-alat monitor yang canggih.

5) Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)

Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada

peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat

dan tenaga kerjanya.

6) Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)

Pemeliharan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera

dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

7) Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance)

Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama

mesin tersebut berhenti beroperasi.

Universitas Sumatera Utara

8) Pemeliharaan rutin (routine maintenance)

Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin atau

terus-menerus.

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada suatu pabrik dapat dibedakan

atas dua jenis, yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance.

2.3.1 Preventive Maintenance

Menurut (Assauri 1993)Pengertian preventive maintenance adalah

kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya

kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan

yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu

digunakan dalam proses produksi.

Dengan demikian, semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive

maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam

kondisi atau keadaan siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi

pada setiap saat sehingga dapatlah dimungkinkan bahwa pembuatan suatu rencana

dan schedule pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana

produksi yang lebih cepat. Preventive maintenance ini sangat penting karena

kegunaannya yang sngat efektif di dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi

yang termasuk pada golongan critical unit, dimana sebuah fasilitas atau peralatan

produksi akan termasuk pada golongan ini apabila:

a. Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau

keselamatan para pekerja.

b. Kerusakan fasilitas ini akan mepengaruhi kulitas produk yang dihasilkan.

c. Kerusakan fasilitas ini akan menyebabkan kemacetan suatu proses produksi.

d. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga fasilitas tersebut

cukup besar atau mahal.

Bilamana preventive maintenance dilaksanakan pada fasilitas-fasilitas atau

peralatan yang termasuk dalam critical unit, maka tugas-tugas maintenance

dapatlah dilakukan dengan suatu perencanaan yang intensif untuk unit yang

Universitas Sumatera Utara

bersangkutan sehingga rencana produksi dapat dicapai dengan jumlah hasil

produksi yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam praktiknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu

perusahan pabrik dapat dibedakan atas:

• Routine Maintenance

• Periodic Maintenance

Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari.Sebagai contoh dari kegiatan ini

adalah pembersihan fasilitas maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan

bahan bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warming-up) mesin-mesin

selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari. (Assauri 1993)

Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu

minggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap setahun

sekali.Periodic maintenance dapat pula dilakukan dengan memakai lamanya jam

kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadual kegiatan, misalnya

setiap seratus jam kerja mesin sekali atau seterusnya. Jadi, sifat kegiatan

maintenance ini tetap secara periodik atau berkala.Kegiatan ini jauh lebih berat

daripada routine maintenance.Sebagai contoh untuk kegiatan periodic

maintenance adalah pembongkaran karburator atau pembongkaran alat-alat

dibagian sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan

pembuangan silinder mesin, dan pembongkaran mesin ataupun fasilitas tersebut

untuk penggantian bearing, serta service dan overhaul kecil maupun besar.

(Assauri 1993)

2.3.2 Breakdown Maintenance

Breakdown atau corrective maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada

fasilitas maupun peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan

benar.Kegiatan breakdown maintenance yang dilakukan sering disebut dengan

kegiatan perbaikan atau reparasi.

Universitas Sumatera Utara

Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi

akibat tidak dilakukannnya preventive maintenance ataupun telah dilakukan tetapi

sampai pada waktu tertentu fasilitas atau peralatan tersebut tetap rusak.Jadi, dalam

hal ini, kegiatan maintenance sifatnya hanya menunggu sampai kerusakan terjadi

dahulu, baru kemudian diperbaiki. Maksud dari tindakan perbaikan ini adalah agar

fasilitas atau peralatan tersebut dapat dipergunakan kembali dalam proses

produksi sehingga proses produksinya dapat berjalan lancar kembali.

Dengan demikian, apabila perusahaan hanya mengambil kebijaksanaan

untuk melakukan breakdown maintenance saja, maka terdapatlah faktor

ketidakpastian (uncertainity) dalam kelancaran proses produksinya akibat

ketidakpastian akan kelancaran bekerjanya fasilitas atau peralatan produksi yang

ada. Oleh karena itu, kebijaksanaan untuk melaksanakan breakdown maintenance

saja tanpa preventif maintenance akan menimbulkan akibat-akibat yang dapat

menghambat ataupun memacetkan kegiatan produksi apabila terjadi suatu

kerusakan yang tiba-tiba pada fasilitas produksi yang digunakan.

Kelihatannya bahwa breakdown maintenance adalah lebih murah biayanya

dibandingkan dengan preventive maintenance. Hal ini benar adanya selama

kerusakan belum terjadi pada fasilitas atau peralatan sewaktu proses produksi

berlangsung. Namun, bilamana kerusakan terjadi pada peralatan selama proses

produksi berlangsung, maka akibat dari kebijaksanaan dengan menerapkan

breakdown maintenance saja akan jauh lebih parah kerugiannya daripada

preventive maintenance. Disamping itu akan akan didapat suatu kenaikan yang

melonjak terhadap biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan pada saat terjadinya

kerusakan tersebut. Oleh karena breakdown maintenance mahal, maka sedapat

mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan preventive maintenance. Selain

itu, perlu dipertimbangkan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang

mahal dan termasuk pada critical unit dari proses produksi, bahwa preventive

maintenance akan lebih menguntungkan daripada hanya menerapkan kebijakan

breakdown maintenance saja.

Universitas Sumatera Utara

2.4 Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan

Pada dasarnya Hubungan pemeliharaan ada dua macam yaitu,

pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance) dan pemeliharaan diluar

dari perencanaan (Unplanned Maintenance) dilakukan secara rutin (Preventive

Maintenance).Hanya ada satu bentuk pemeliharaan tidak terencana yaitu

pemeliharaan darurat(Emergency Maintenance), yang didefinisikan sebagai

pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat

yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau

untuk alasan keselamatan kerja.

Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama, pencegahan

dan korektif.

Bagian utama dari pemeliharaan pencegahan meliputi pemeriksaan yang

berdasar pada “lihat, rasakan dan dengarkan”, dan penyetelan minor pada selang

waktu yang telah ditentukan serta penggantian komponen minor yang ditemukan

perlu diganti pada saat pemeriksaan.

Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) meliputi reparasi minor,

terutama untuk rencana jangka pendek, yang mungkin timbul di antara

pemeriksaan, juga overhaul terencana misalnya overhaul tahunan atau dua

tahunan, suatu perluasan yang direncanakan dalam rincian untuk jangka panjang

sebagai hasil pemeriksaan pencegahan. Selain preventive maintenance dan

corrective maintenance, patton(1983) menambah satu jenih pemeliharaan lagi,

yaitu ‘pemeliharaan kemajuan’ (improvement maintenance), yang berfungsi untuk

memodifikasi, mendisain ulang, dan merubah mesin ataupun pesanana.

Inspeksi , kegiatan pemeriksaan yang dimaksudkan untuk menentukan

kondisi operasi sebuah komponen atau fasilitas baik secara visual atau dengan

sebuah pengukuran tertentu.(Arman 2006)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan

Sumber: corder (1992)

2.5 Tugas-tugas Bagian Pemeliharaan

Menurut (alfian Hamsi 2001), Adapun tugas-tugas dasar dari seksi

pemeliharaan dibagi atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut :

a. Bagian perencanaan dan penugasan

b. Bagian pemeriksaan dan pengawasan

c. Bagian pengawasan bahan

d. Bagian pekerjaan lapangan

Pemeliharaan waktu

berhenti

pemeliharaan Waktu

berjalan

‘lihat, Rasakan,dengar’

Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan

Penggantian komponen minor, yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan

Reparasi minor yang tidak ditemukan waktu pemeriksaan

Overhoul

Terencana

Pemeliharaan Darurat

MAINTENANCE (pemeliharaan)

Pemeliharaan Terencana

Pemeliharaan Tak Terencana

Pemeliharaan korektif

Pemeliharaan Pencegahan

Universitas Sumatera Utara

e. Bagian pekerjaan bengkel.

a. Bagian Perencanaan dan Penugasan

Tugas-tugas bagian perencana dan penugasan adalah :

1. Menerima dan mengumpul semua permintaan-permintaan kerja.

2. Mendaftarkan dan mengklassifikasikan semua permintaan-permintaan kerja

yang diterima.

3. Menyiapkan permintaan-permintaan kerja pemeliharaan tersebut.

4. Mempelajari dan membuat pembagian kerja, dan penempatan pekerja pada

lokasi yang sesuai.

5. Menyiapkan dan membuat perintah-perintah kerja.

6. Mengecek dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

7. Menyetujui semua permintaan-permintaan kerja diatas dan juga permintaan

kerja harian.

8. Memonitor semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan juga kemajuan nya.

9. Mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai

10. Menerima dan menyimpan catatan jam kerja yang sebenarnya dan juga

catatan equipment yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.

11. Melaporkan pada bahagian gudang perubahan pemakaian suku cadang, bahan

habis pakai, dan pelumas yang dipakai pada pekerjaan-pekerjaan

pemeliharaan.

12. Menerima dan menyimpan laporan status bahan dan permintaan pembelian

bahan dari bahagian gudang.

13. Menyiapkan, menjaga, dan mengatur rencana untuk perbaikan, pemeliharaan

atau pembongkaran secara besar-besaran.

14. Menjaga kestabilan dan mengkoordinasi biaya pemeliharaan tahunan.

15. Menganalisa kinerja pemeliharaan keseluruhan.

16. Menyiapkan dan menyetujui laporan-laporan.

17. Mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari equipment dan fasilitas nya

kepada orang-orang teknik.

Universitas Sumatera Utara

b. Bagian Pemeriksaan dan Pengawasan

Tugas-tugas pada bagian pemeriksaan dan pengawasan dibedakan atas :

(1). Untuk pembongkaran mesin yang regular (umum), atau periodik yaitu :

a. Menyiapkan, menjaga dan mempertimbangkan kembali program-program

pembongkaran mesin periodik atau regular. Pemeriksaan atau bahan

khusus dari bahagian teknikal atau perencanaan sangat diharapkan.

b. Menyiapkan, melaksanakan pemeriksaan, dan permintaan pembongkaran

mesin di bengkel.

c. Menerima permintaan pemeriksaan dari bahagian produksi dan dari

bahagian-bahagian lain yang terkait. Siapkan, laksanakan pekerjaan-

pekerjaan pemeriksaan dan laporkan pemerikasaan itu kepada bahagian

yang memerlukan nya

d. Menyiapkan, melaksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing

pekerjaan pemeliharaen dan perbaikan, juga menyiapkan laporan akhir

pemeriksaan dan masing-masing pekerjaan pemeliharaan tersebut.

e. Membuat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan

bengkel sehubungan dengan tatacara perbaikan equipment yang ada di

pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.

f. Membuat tatacara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan

darurat dan pembahagian kerjanya.

g. Membuat aturan pemeriksaan equipment dalam keadaan darurat.

h. Menyiapkan laporan pemeriksaan

i. Menyimpan catatan kerusakan-kerusakan mesin untuk semua equipment

dalam pabrik dan mencatat item-item pemeliharaan yang besar-besar dari

equipment dan sistim pepipaan.

j. Menganalisa dan menyarankan tatacara pemeliharaan yang sesuai

berdasarkan catatan data-data dari mesin-mesin tersebut.

k. Meminta dan menerima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu

pemeriksaan dilakukan dan juga bahan habis pakai.

l. Mempelajari dan mengusulkan perbaikan atau modifikasi peralatan pabrik

dan fasilitas-fasilitas nya, agar lebih baik sesuai dengan yang diperlukan

oleh bahagian teknik.

Universitas Sumatera Utara

m. Mempelajari dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga

biaya pemeriksaan tahunan agar tetap stabil untuk pemeliharaan yang

regular, perbaikan mesin dan pembongkaran tahunan.

n. Menganalisa semua hasil-hasil pemeriksaan dan membuat laporan-laporan

inspeksi dan saran-saran.

(2). Untuk pemeriksaan yang khusus

Pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan tanpa

merusak (NDT), analisa getaran, pemeriksaan bahan, dan lainnya, adapun hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan khusus adalah :

a. Menyiapkan, menjaga dan memikirkan kembali rencana-rencana

pemeriksaan khusus dan tatacaranya.

b. Menerima permintaan pekerjaan khusus, melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan tersebut dan melaporkan hasilnya kebahagian perencanaan,

bahagian pemeriksaan, bahagian produksi dan bahagian-bahagian lain

yang berhubungan.

c. Mempelajari dan menyiapkan saran-saran untuk pemeriksaan khusus

kebahagian perencanaan, pemeriksaan, bengkel dan lain-lain.

d. Mempelajari dan menyiapkan tatacara pemeriksaan khusus dalam keadaan

darurat.

e. Merencanakan dan membuat tatacara pemeriksaan khusus untuk

equipment pabrik dan fasilitas nya.

f. Meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai.

g. Merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga

agar biaya pemeriksaan tahunan tetap stabil.

h. Menganalisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus.

i. Menjaga dan meningkatkan kemampuan teknik dari para pekerja.

j. Menerima permintaan suku cadang termasuk yang baru dan yang lama.

c. Bagian Pengawasan Bahan

Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bagian pengawasan bahan

adalah :

Universitas Sumatera Utara

a. Mempelajari, Merencanakan, dan melaksanakan tatacara pengawasan

bahan dari suku cadang, bahan habis pakai, pelumas yang diperlukan pada

pemeliharaan ditinjau dari metode statistik untuk semua pemakaian bahan.

b. Menerima dan memeriksa semua permintaan-permintaan bahan untuk

pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian

perencanaan dan pemeriksaan, beberapa permintaan bahan mungkin dapat

disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian bengkel.

c. Menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan harian dan

bulanan dari bahagian pergudangan.

d. Menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang, bahan

habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lain nya.

e. Mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan

pembelian bahan untuk suku cadang yang baru, bahan habis pakai,

pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku cadang, bahan habis pakai dan

pelumas. Mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga spesifikasi

bahan tersebut.

f. Memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan

suku cadang, pabrikasi dan juga modifikasi.

g. Menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang tentang

bahan-bahan yang terbaru.

h. Meninjau dan mempertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang,

bahan habis pakai, dan pelumas seminimum mungkin tersedia di gudang.

Juga meninjau kembali jumlah dari pemesanan bahan.

i. Meninjau dan merubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai

dan pelumas.

d. Bagian Pekerjaan Lapangan

Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan ialah seperti pembersihan,

penyetelan, perbaikan, pembangkaran mesin, pekerjaan modifikasi di lapangan

dan sebagainya, adapun tugas-tugas lainnya yang harus dikerjakan oleh pekerja

lapangan adalah :

Universitas Sumatera Utara

a. Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan

pembagian kerja dari bahagian pemeriksaan dan perencanaan.

b. Mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan

perintah-perintah kerja yang diperlukan.

c. Mengatur dan mengkoordinasikan semua pekerjaan yang diterima dari

bahagian perencanaan dan pemeriksaan.

d. Mengalokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan.

e. Menyiapkan dan meminta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-

mesin yang berbahaya, dan ijin keselamatan kerja dari bahagian produksi.

f. Menerima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi.

g. Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain

yang diperlukan dari bahagian gudang.

h. Membuat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis

pakai, pelumas dan juga bahan lain yang diperlukan.

i. Menyiapkan dan mengantarkan semua yang diperlukan, seperti suku

cadang, bahan habis pakai, bahan-bahan lain, peralalan dan fasilitas-

fasilitas kelapangan.

j. Meminta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian

pemeriksaan.

k. Untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel,

listrik, atau instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini haruslah orang

yang bahagian nya paling banyak jenis pekerjaan nya.

l. Menghitung dan menjumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk

setiap pekerjaan.

m. Menjumlahkan dan menyimpan semua jam kerja dan membuat jam kerja

yang sebenarnya dalam sebulan dari masing-masing pekerjaan.

e. Bagian Pekerjaan Bengkel

Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin

dan pekerjaan-pekerjaan pabrikasi, selain itu juga bertugas untuk :

Universitas Sumatera Utara

a. Merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan

didalam bengkel dan menjaga peralatan-peralatan termasuk suku cadang,

bahan habis pakai.

b. Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja, pembagian

tugas pada equipment, sistem perpipaan, fasilitas kantor, kenderaan dan

fasilitas-fasilitas lain nya.

c. Membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan yang

ada dibengkel sesuai dengan permintaan kerja.

d. Merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti

pembongkaran mesin, pemeliharaan dan pembongkaran pabrik tahunan.

e. Merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam keadaan

darurat.

f. Menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-

bahan lain yang diperlukan dari bahagian gudang.

g. Mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan

seperti suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya

bila diperlukan.

h. Menyiapkan laporan perbaikan dan melaporkan ke bahagian yang

bertanggung jawab.

i. Menghitung dan menjumlahkan jam kerja total dan biaya bahan habis

pakai untuk masing-masing pekerjaan.

j. Menjumlahkan, mengklasifikasikan dan membuat laporan jumlah jam

kerja yang sebenarnya dalam sebulan untuk semua pekerjaan.

k. Mempelajari dan meningkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.

2.6 Bahagian-bahagian yang berhubungan dengan pemeliharaan

Adapun bahagian-bahagian yang berhubungan dalam pemeliharaan

diantaranya adalah; bagian produksi, teknikal, keselamatan kerja, penyimpanan

bahan/material (gudang), pembelian dan keuangan. Tanggung jawab dari masing-

masing bahagian adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

a. Produksi

1. Mengawasi kondisi operasi pabrik. Menentukan dan meminta pekerjaan

pemeliharaan dengan berkonsultasi pada bahagian-bahagian lain yang

terkait.

2. Mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan

dan pekerjaan pengawasan.

3. Memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan semua baik dan

memberi ijin masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan

keselamatan kerja untuk kerja-kerja pemeliharaan.

4. Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti

mengisolasi, mencuci equipment dan pipa-pipa, juga melakukan analisa

keselamatan kerja.

5. Memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada

menyiapkan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.

6. Meneliti dan membantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan

lapangan.

7. Menerima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan melakukan

pengetesan ulang.

8. Menanda tangani dan mensyahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai

tersebut.

b. Teknikal

1. Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan

biaya-biaya pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan.

2. Mempelajari hal-hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi pabrik dan

dapat menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan.

3. Mempelajari dan menyiapkan modifikasi pabrik melalui penyelidikan

seperti yang disebutkan pada item dan dengan mengadakan diskusi-

diskusi diantara bagian-bagian yang terkait.

4. Menyimpan data-data teknik dari semua mesin-mesin pabrik dengan baik.

5. Menyelidiki dan menjaga informasi-informasi terakhir dari teknologi

produksi dan pemeliharaan.

Universitas Sumatera Utara

c. Keselamatan Kerja.

1. Menjaga keselamatan kerja pada saat berada dipabrik khususnya pada

daerah-daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-

larangan yang ada dan pastikan bekerja secara aman.

2. Menyiapkan dan memberi peringatan-peringatan keselamatan pada

masing-masing equipment termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum

pekerjaan dimulai.

3. mempelajari dan membuat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas,

peralatan keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru.

4. Menghadiri atau Mengunjungi pekerjaan-pckerjaan pemeliharaan atau

pemeriksaan, jika pckcrjaan tersebut berbahaya.

5. Meminta alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung jika

diperlukan.

d. Penyimpanan bahan/material (gudang)

1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi disimpan didalam gudang,

bahan-bahan ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan,

administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai,

pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain.

2. Menerima, menyimpan dan mensyahkan bahan-bahan yang ada, dan

melaporkan kebahagian pembelian dan gudang.

3. Mempelajari dan meneliti stock minimum, dan pembelian dan semua

bahan-bahan, melaporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian

pembelian.

4. Memeriksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik.

5. Menyimpan catatan atau buku gudang.

e. Pembelian

1. Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.

2. Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.

3. Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi

pada bagian-bagian lain yang terkait.

Universitas Sumatera Utara

4. Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan

bagian-bagian lain yang terkait.

5. Mensyahkan permintaan pembelian.

6. Memeriksa lama waktu pengiriman barang.

7. Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk

bagian keuangan.

8. Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan.

9. Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru

mengenai harga-harga equipment , bahan, dan pelaksana kerja

(kontraktor).

f. Keuangan.

1. Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan

pemeliharaan.

2. Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan.

3. Mencatat dan mengklasifikasikan item (1) dan (2) diatas untuk masing-

masing equipment

4. Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada

bagian-bagian lain yang terkait.

5. Laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait.

6. Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran

kepada bagian keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan

pembayaran.

2.7 Instruksi-instruksi Umum Dalam Pemeliharaan

Menurut (Alfian Hamsi 2001)Instruksi-instruksi umum dalam

pemeliharaan sebuah pabrik dapat dilihat dari segi pentingnya pekerjaan

pemeliharaan, pemeliharaan mesin yang beroperasi secara terus menerus

(continue), pemeliharaan langsung dan tidak langsung, Manpower, Manhour,

Equipment, Tool, Material dan Consumable.

Universitas Sumatera Utara

2.7.1 Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan

Pentingnya pekerjaan pemeliharaan bagi sebuah perusahaan di zaman

sekarang ini adalah sangat mutlak. Sebab dengan melakukan pekerjaan

pemeliharaan tersebut sebuah perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan-

keuntungan sebagai berikut :

1. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk

perbaikan termasuk upah. Secara otomatis, penurunan kerusakan akan

mengakibatkan naiknya eksistensi pabrik dan makin berkurangnya

pembiayaan untuk perbaikan.

2. Dapat ditentukannya pemeliharaan rutin terhadap item-item dari bagian

mesin/peralatan yang benar-benar penting yang dapat berakibat fatal untuk

keseluruhan pabrik tersebut.

3. Penaksiran biaya-biaya dan waktu pemeliharaan yang seefektif mungkin.

4. Memperpanjang umur pabrik dan dapat meramalkan kerusakan-kerusakan

yang akan terjadi.

Diperoleh data dan pengumpulan informasi dari hasil pekerjaan

pemeliharaan pabrik secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan yang

merupakan dasar informasi atau pertimbangan untuk sistem pemeliharaan kemasa

depan yang lebih baik. Informasi tersebut dapat berupa data teknik, gambar-

gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan data mentah yang penting.

2.7.2 Pemeliharaan Mesin yang Beroperasi Terus Menerus

Produksi yang tinggi dari sebuah pabrik yang beroperasi secara kontinu

dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik

itu sendiri tetapi juga keuntungan bagi pabrik-pabrik lainnya yang Saling

berhubungan (saling membutuhkan).

Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor-

faktor berikut ini penting untuk diperhatikan, yaitu :

1. Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan perencanaannya dan

juga pemeliharaannya.

2. Menjaga kesinambungan operasi dan pemeliharaan.

3. Mengefisienkan operasi dan pemeliharaan

Universitas Sumatera Utara

2.7.3 Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.

a. Pemeliharaan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan

pemeliharaan dan perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini

termasuk item-item sebagai berikut :

(1) Pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi.

(2) Perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam

keadaan terjadwal maupun tidak

(3) Perawatan skala kecil. Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan

yang kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun

tidak.

b Pemeliharaan tidak langsung.

Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan

yang berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi tidak langsung

mempengaruhi operasi itu sendiri.

(1). Peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi.

(2). Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur tataletak

equipmen, dan memindahkan equipmen.

(3). Penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk

mesin-mesin cadangan.

Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat

katalog, mengevaluasi, memonitor, dan mengkontrol beban pekerjaan

pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga

kerja yang ada.

2.7.4 Manpower

Manpower adalah jumlah tenaga kerja/pekerja yang diperlukan untuk

suatu pekerjaan.Hal ini sangat penting untuk diketahui agar pekerjaan lebih

Universitas Sumatera Utara

efektif. Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda

antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower

dengan jumlah waktu operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai

pemeliharaan yang bisa diperoleh merupakan kajian yang sangat penting.

Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja (Manpower) dengan kapasitas dan

kualitas kerja yang memuaskan adalah tujuan dari pemeliharaan yang maksimal.

Tiap-tiap tenaga kerja untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah

sama kecekatan hasil pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji

maka akan diperoleh gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja

pemeliharaan mesin untuk personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat

diperoleh rata-rata waktu yang diperlukan pekerja (dengan kualifikasi pendidikan

dan pengalaman yang sama) untuk tiap satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas

sangat penting untuk diperhitungkan guna memperhitungkan stadart biaya harian

pekerja yang lebih efisien.

2.7.5 Manhour

Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu

pekerjaan dan biasanya dalam satu jam.Dalam memperhitungkan waktu yang

diperlukan untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada.

Karena pengalaman memerlukan waktu yang lama, maka ada dua metode yang

bisa digunakan, yaitu :

1. Waktu untuk pekerjaan khusus

2. Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau dari

jurnal-jurnal ilmiah.

Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang

terjadual. Tenaga kerja pemeliharaan pada umumnya tersedia untuk pekerjaan-

pekerjaan yang sudah terjadual selama seminggu.Seorang perencana harus

mengetahui dan mencatat jumlah Manpower yang ada (yang dibutuhkan) dan

Manhour yang diperlukan untuk suatu pekerjaan pemeliharaan.Untuk mengontrol

(mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna kerjanya) maka bagian perencana

juga melakukan pengawasan yang dapat mencakup setiap pekerjaan pemeliharaan.

Universitas Sumatera Utara

2.7.6 Equipment, Tool, Material dan Consumable

Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar yang digunakan untuk

pekerjaan pemeliharaan, seperti : crane, mobil derek, dan lain-lain. Tool adalah

peralatan kerja, seperti : tang, martil,obeng, dan lain-lain. Material adalah bahan-

bahan yang tidak habis pakai, seperti :packing, bantalan , dan lain-lain.

Consumable adalah bahan-bahan yang habis pakai, seperti : minyak gemuk, oli,

sabun, dan lain-lain.

Masing-masing peralatan biasanya disimpan atau ditempatkan pada

tempat-tempat yang strategis terhadap lokasi pekerjaan pemeliharaan, agar pada

saat peralatan tersebut diperlukan dengan cepat, dapat langsung

dipergunakan.Sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk mengambil atau

mencari peralatan tersebut.Setiap pemakaian peralatan tersebut harus memiliki

laporan baik secara lisan maupun tulisan, guna menjaga pekerjaan dapat berjalan

dengan kondusif.

2.8 Hubungan Kegiatan Pemeliharaan dengan Biaya

Tujuan utama manajemen produksi adalah mengelola penggunaan sumber

daya berupa faktor-faktor produksi yang tersedia baik berupa bahan baku, tenaga

kerja, mesin dan fasilitas produksi agar proses produksi berjalan dengan efektif

dan efisien. Pada saat ini perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan

pemeliharaan harus mengeluarkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit.

Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam

perusahaan adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Hani

Handoko T, (1999) Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan adalah :

a. Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin

hidup dengan cara:

Rata-rata mesin hidup = ∑ (bulan sampai terjadinya kerusakan setelah

perbaikan X probabilitas terjadinya kerusakan)

b. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan

pemeliharaan breakdown:

Universitas Sumatera Utara

TCr = ...................... Hani Handoko T, hal 162

Keterangan:

TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown

NC2 = biaya perbaikan mesin

= jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan

c. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan

pemeliharaan preventive:

Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan

setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung

perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode.

Bn = N + B(n-1)P1 + B(n-2)P2 + B(n-3)P3 + B1P(n-1)

Keterangan:

Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan,

N = jumlah Mesin,

Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.

2.9 Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan

Seperti disebutkan sebelumnya, jika komponen tersebut memiliki tingkat

kegagalan meningkat, maka program pemeliharaan hati-hati dirancang preventif

bermanfaat untuk ketersediaan sistem.Jika tidak, biaya pemeliharaan preventif

mungkin sebenarnya lebih besar daripada manfaatnya.Tujuan dari program

pemeliharaan yang baik preventif adalah baik meminimalkan biaya keseluruhan

(atau downtime, dll) atau memenuhi tujuan keandalan.Untuk mencapai hal ini,

selang waktu yang tepat (waktu) untuk pemeliharaan terjadwal harus ditentukan.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan model usia

penggantian optimal, seperti yang disajikan berikutnya. Menganut model untuk

kondisi dibahas sebelumnya, atau:

Universitas Sumatera Utara

• Komponen ini menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan mode

pakaian-out. Artinya, tingkat kegagalan dari komponen meningkat dengan

waktu.

• Biaya untuk penggantian yang direncanakan secara signifikan kurang dari

biaya untuk penggantian yang tidak direncanakan.

Gambar 2.4: Biaya kurva untuk penggantian preventif dan korektif.[13]

Gambar 2.4 menunjukkan Biaya Per Unit Waktu vs Time plot. Dalam gambar ini,

dapat dilihat bahwa biaya penggantian korektif meningkat dengan meningkatnya

penggantian interval. Dengan kata lain, semakin sering Anda melakukan tindakan

PM, biaya perbaikan Anda lebih tinggi akan. Jelas, semakin lama kita

membiarkan komponen beroperasi, tingkat kegagalannya meningkat ke titik yang

lebih mungkin untuk gagal, sehingga membutuhkan lebih banyak tindakan

korektif.Sebaliknya benar untuk biaya penggantian pencegahan.Semakin lama

Anda menunggu untuk melakukan PM, semakin sedikit biaya, sedangkan jika

Universitas Sumatera Utara

Anda melakukan PM terlalu sering, semakin tinggi biaya.Jika kita

menggabungkan kedua biaya, kita dapat melihat bahwa ada titik optimum yang

meminimalkan biaya. Dengan kata lain, seseorang harus mencapai keseimbangan

antara risiko (biaya) yang berhubungan dengan kegagalan sekaligus

memaksimalkan waktu antara tindakan PM. (www.weibull.com)

Universitas Sumatera Utara