sistem pengelolaan air limbah domestik - …...4b sistem pengelolaan air limbah domestik sistem...
TRANSCRIPT
Sistem Pengelolaan Air LimbahDomestik - Terpusat Skala Permukiman
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
1B
Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Perkotaan terdiri dari:
• SistemSetempat(on-site)• Sistem individu 1 (satu) rumah, yang
menampung buangan air limbah rumah tangga (dari jamban/wc , dapur, kamar mandi)
• Sistem bersama 2-10 rumah dengan tangki septik bersama
• MCK
SISTEMPENGELOLAANAIRLIMBAHDOMESTIKPERKOTAAN
• SistemTerpusat(off-site)• Pengolahan air limbah dengan pelayanan lebih
besar dari 10 rumah tangga.• Skala perkotaan (IPAL induk kota, pipa primer,
sekunder, tersier, stasiun pompa, pengolahan lumpur lengkap, dikelola pemerintah)
• Skala permukiman (komplek perumahan, dikelola masyarakat)
• Skala kawasan tertentu (komersial, dikelola swasta)
1M
SISTEMPENGELOLAANAIRLIMBAHDOMESTIKPERKOTAAN
Komunal2 - 10 KK
Individu Rumah Tangga
MCK
M C K
Skala Permukiman
Skala Perkotaan
Skala KawasanTertentu
MCK
M C K
SPAL Setempat
SPAL Terpusat
SPAL
• Pengaliran buangan dari jamban/wc ke unit pengolah di sekitar rumah
• Pipa penyalur relatif pendek• Lumpur perlu diangkut ke IPLT secara periodik
SistemPengelolaanAirLimbahDomestikSISTEMSETEMPAT
MCK / WC umum
Tangki septik individual
IPAL Komunal
Perlu Penerapan Layanan Lumpur Tinja Terpadu
2M
• Pengaliran buangan dari jamban/wc ke unit pengolah di sekitar rumah
• Pipa penyalur relatif pendek• Lumpur perlu diangkut ke IPLT secara periodik
SistemPengelolaanAirLimbahDomestikSISTEMSETEMPAT
MCK / WC umum
Tangki septik individual
IPAL Komunal
Perlu Penerapan Layanan Lumpur Tinja Terpadu
2B
3B
MCK
Tangki Septik Bersama 2-10 KK
SistemPengelolaanAirLimbahDomestikSISTEMSETEMPAT
Sistem berikut termasuk sistem setempat :
•MCK
•Tangki septik bersama 2-10 KK
Kedua sistem ini dianggap sanitasi setempat karena masih memerlukan pengolahan lumpur tinja di tempat lain, dan layanan relatif kecil.
3M
MCK
MCK
TangkiSeptikKomunal(Bersama)2-10KK
SistemPengelolaanAirLimbahDomestikSISTEMSETEMPAT
4B
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik SISTEMSANITASITERPUSAT
(Off-site Sanitation)
Skala PerkotaanSkala KawasanTertentu
Skala Permukiman
• Sistemlengkap(IPAL,Pipaprimer,sekunder,tersier,pumping station)
• Jangkauanmeliputiwilayahluasdalamkota
• IPAL,Pipatersier• SistemSANIMAS
• IPAL,pipasekunder,pumpingstationoptional
• Komplekperumahan• Komplekperkantoran
MCK
M C K
4M
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik SISTEMSANITASITERPUSAT
(Off-site Sanitation)
Skala PerkotaanSkala KawasanTertentu
Skala Permukiman
• Sistemlengkap(IPAL,Pipaprimer,sekunder,tersier,pumping station)
• Jangkauanmeliputiwilayahluasdalamkota
• IPAL,Pipatersier• SistemSANIMAS
• IPAL,pipasekunder,pumpingstationoptional
• Komplekperumahan• Komplekperkantoran
MCK
M C K
5B
• Sistem lengkap (IPAL, Pipa primer, sekunder, tersier, pumping station)
• Jangkauan meliputi wilayah luas dlm kota
Skala Perkotaan
Skala Perkotaan
5M
6B
• IPAL,pipasekunder,pumping stationoptional
•Komplekperkantoran
Skala Kawasan Tertentu
6M
Skala Kawasan Tertentu
7B
• IPAL,pipasekunder,pumping stationoptional
•Dikelolaolehmasyarakat
Skala PermukimanMCK
M C K
7M
Skala PermukimanMCK
M C K
8B
1. Sistem sanitasi setempat diterapkan pada sebagian rumah tangga.
2. Sistem sanitasi bersama dalam lingkup kecil sudah diterapkan.
3. Instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) sudah dibangun untuk menampung/
mengolah lumpur tinja.
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi I
8M
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi I
SPALSetempat
SPALSetempat
Kawasan Niaga & Perkantoran
Tangki Septik Komunal
IPLT
9B
1. Sistem sanitasi setempat diterapkan pada sebagian rumah tangga
2. Sistem sanitasi bersama dalam lingkup kecil sudah diterapkan dan dikembangkan
3. Instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) sudah dibangun untuk menampung/
mengolah lumpur tinja
4. Sistem sanitasi skala permukiman mulai dikembangkan
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi II
9M
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi II
Tangki Septik Komunal
SPALSetempat
Kawasan Niaga & Perkantoran
SPAL Permukiman
Kawasan Niaga & Perkantoran
IPLT
10B
1. Sistem sanitasi setempat diterapkan pada sebagian rumah tangga
2. Sistem sanitasi bersama dikembangkan
3. Instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) sudah dibangun untuk menampung/
mengolah lumpur tinja
4. Sistem sanitasi skala permukiman dikembangkan secara luas
5. Sistem sanitasi kawasan dikembangkan untuk menjangkau kawasan tertentu
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi III
10M
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi III
IPALKawasan Niaga & Perkantoran
Kawasan Niaga & Perkantoran
SPAL PermukimanSPAL
Permukiman
SPALSetempat
IPLT
1. Sistem sanitasi setempat dipertahankan pada sebagian rumah tangga
2. Sistem sanitasi bersama dipertahankan pada beberapa lingkungan
3. Instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) sudah dibangun untuk menampung/
mengolah lumpur tinja
4. SPAL skala perkotaan terbangun
5. Sistem sanitasi skala permukiman dihubungkan dengan sistem sanitasi skala kota
6. Sistem sanitasi skala permukiman yang secara teknis dan ekonomis tidak layak
digabung dengan sistem sanitasi skala kota, tetap dipertahankan
7. Sistem sanitasi skala kawasan digabungkan dengan sistem skala perkotaan
11B
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi IV
11M
Evolusi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan Kondisi IV
Kawasan Niaga & Perkantotran
IPAL Skala Kota
SPALSetempat
SPAL Permukiman
Stasiun Pompa
Stasiun Pompa
IPLT
12B
PengelolaanAirLimbahDomestikPerkotaan Pengelompokkan jenis sistem digunakan untuk
memudahkan memahami isu air limbah perkotaan. Pengelompokkan jenis sistem yang telah dijelaskan pada lembar-lembar sebelumnya lebih menekankan pada aspek teknis
Untuk kepentingan keberlanjutan pelayanan air limbah perkotaan, perlu dikelola secara komprehensif dengan memperhatikan aspek yang lebih luas, bukan hanya teknis, tetapi juga komunikasi perubahan perilaku, kelembagaan, pembiayaan, dan regulasi
IUWASH telah memperkenalkan kerangka pengelolaan air limbah secara menyeluruh di 54 kabupaten/kota.
Pilihan Pelayanan Teknis (Kotak Hijau): Inti dari sistem sanitasi perkotaan yang layak adalah infrastruktur, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
• Sistem Rumah Tangga (“SAN-1”): jamban rumah tangga yang terhubung ke tangki septik yang terletak pada lahan rumah tangga, digunakan bersama oleh beberapa rumah (tangki septik bersama/shared septic tank).
• Sistem Skala Permukiman (“SAN-2”): Sistem pengelolaan air limbah Skala Permukiman biasanya melayani 11-100 rumah tangga dan dikelola oleh organisasi masyarakat setempat (KSM/KPP).
• Sistem Terpusat (“SAN-3”): Sistem pembuangan air limbah yang jauh lebih besar dengan sambungan ke ratusan rumah tangga. Sistem ini dikelola oleh badan pemerintah/ institusi. Biaya layanan bulanan dibebankan pada setiap rumah tangga.
• Pengelolaan Air Limbah Terpadu (“SAN-4”): Hal ini meliputi pengelolaan lumpur tinja mulai dari tingkat rumah tangga dan komunal. Truk penyedot mengumpulkan lumpur tinja dari rumah tangga dan sistem komunal yang kemudian dibawa ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Ì Komunikasi untuk Perubahan Perilaku (kotak merah):
Promosi sanitasi dan pemicuan perubahan perilaku harus dilakukan kepada masyarakat, pemerintah dan para pemangku lainnya. Masyarakat kota perlu didorong untuk berinvestasi dalam meningkatkan sistem sanitasi rumah tangganya atau menghubungkannya ke sistem komunal atau sistem pengelolaan air limbah terpusat.
ÌUnit Pengelolaan Sanitasi Kota (kotak biru):
Unit Pengelola Sanitasi Kota bertanggung jawab atas pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan dan konstruksi) jasa pengelolaan air limbah kota secara keseluruhan. (lihat kotak hijau San-1 sampai San-4)
Ì Regulasi,Penegakan Hukum dan Pendanaan (kotak cokelat): Tata kelola yang akuntabel, percepatan pembiayaan, penetapan regulasi dan pengaturan kelembagaan yang memadai merupakan pendorong utama untuk pengembangan akses yang setara terhadap layanan sanitasi yang lebih baik di daerah perkotaan.
12M
KomunikasiPerubahanPerilakuPengembangan Kapasitas, Komunikasi Perubahan Perilaku, Pemicuan Sanitasi,
Promosi dan Pemasaran Sanitasi
Peraturan&pen
egak
anhuk
umLe
gisl
asi,
pene
gaka
n hu
kum
, pem
biay
aan
dan
stra
tegi
Peraturan&penegakanhukum
Legislasi, penegakan hukum, pem
biayaan dan strategi
Institusi/UnitPengelolaskalaKotaOperator sistem air limbah domestik skala kota, hubungan pelanggan,
sistem tagihan/tarif, O&M
SAN 3: Sistem Terpusat
Skala Kawasan dan Skala Kota
Skala kecil, small bore, dan saluran air limbah
perkotaan, pengolahan, pembuangan, dan
pemanfaatan kembali
SAN 2: Sistem Terpusat
Skala PermukimanIPAL Komunal, Toilet Umum
(oleh KSM/KPP)
SAN 1: Sistem Setempat
Toilet Pribadi memanfaatkan SME & Kredit Mikro
SAN 4: Pengelolaan Lumpur Tinja Terpadu
Pengumpulan, penyedotan, pengolahan, pembuangan dan pemanfaatan kembali
13B
1. Dikembangkan secara masif di seluruh
perkotaan Indonesia
2. Memberi kontribusi akses sanitasi yang relatif
besar dari sistem perpipaan (sewerage)
3. Kementrian Pekerjaan Umum mencanangkan
9000 SPAL Skala Permukiman 2015-2019
4. Tingkat keberhasilan cukup tinggi
5. Ancaman ketidak-berlanjutan juga besar
Sistem Terpusat Skala Permukiman
akan dibahas Khusus Pada Flip Chart ini
mempertimbangkan beberapa hal:
SkalaPermukimanMCK
M C K
13M
MCK
M C KSkalaPermukiman
14B
SanitasiSkalaPermukiman(DisebutjugaSistemSanitasiBerbasisMasyarakat/Sanimas)
Dikelola oleh masyarakat yang
tergabung dalam Kelompok
Pengguna dan Pemanfaat
Sarana/Kelompok Swadaya
Masyarakat (KPP/KSM)
MCK
M C K
14M
SANITASISkalaPermukiman(DisebutjugaSistemSanitasiBerbasisMasyarakat/Sanimas)
Komponen :
• Rumah Tangga termasuk
WC, Kamar Mandi, Dapur,
Tempat Cuci
• Pipa dalam rumah
• Pipa Persil dan Bak kontrol
• Manhole
• Pipa Cabang dan Pipa
Utama
• IPAL
MCK
M C K
PertimbanganPemilihanSistemSistemSanitasiSkalaPermukiman
• Tersedia air bersih
• Tersedia lahan untuk membangun IPAL
• Tersedia akses jalan untuk kendaraan
penyedot lumpur tinja
• Tersedia badan air untuk menyalurkan
air olahan IPAL
• Masyarakat bersedia memelihara
sarana IPAL dan sistem perpipaannya
MCK
M C K
15B
15M
MCK
M C K PertimbanganPemilihanSistemSanitasiSkalaPermukiman
KSM/KPP:• Menjalankan operasi dan pemeliharaan
sarana permukiman• Mengumpulkan dan membukukan iuran
pelanggan• Melakukan promosi kesehatan dan
kampanye kebersihan lingkungan• Melakukan monitoring sistem IPAL dan
jaringan pipa air limbah• Menyusun rencana perbaikan dan
pengembangan sistem IPAL komunal• Koordinasi dengan KSM/KPP lain melalui
asosiasi KSM/KPP• Melakukan komunikasi dengan
Pemerintah Daerah dan operator air limbah (UPTD/PDAM)
16B
RUMAHTANGGA:• Mengijinkan
pemasangan pipa dalam rumah
• pembangunan dari bak kontrol sampai ke dalam rumah
• Memelihara pipa dalam rumah
• Memelihara pipa dalam halaman rumah
• Membiayai biaya operasi dan pemeliharaan untuk operasi sistem keseluruhan
PEMERINTAH/PEMERINTAHDAERAH:• Membiayai
pembangunan IPAL• Membiayai
pembangunan jaringan perpipaan dari IPAL sampai bak kontrol
• Membiayai perbaikan kerusakkan berat yang tidak mampu dilakukan masyarakat
• Membiayai pembinaan dan monitoring berkelanjutan
PembagianPeranPengelolaanSPALDSkalaPermukiman
MCK
M C K
16M
Menjadi tanggungjawab masyarakat Menjadi tanggungjawab pemerintah
MCK
M C K
PembagianPeranPengelolaanSPALDSkalaPermukiman
17B
PertimbanganPemilihanSistemSanitasiSkalaPermukiman
1. Kawasan padat penduduk, jarak antar rumah
rapat, halaman sempit bahkan tidak punya
2. Kepadatan penduduk lebih dari 150 orang/ha
3. Tersedia lahan untuk lokasi IPAL
4. Akses jalan untuk penyedotan lumpur
5. Ada badan air penerima efluen dari IPAL
17M
GambaranKondisiLingkunganuntukPenerapanSanitasiSkalaPermukiman
18B
Sistemterbangun,berfungsidandipelihara
PraKonstruksi
KonstruksiPascaKonstruksi
GarisBesarTahapanPembangunanSaranaSanitasiSkalaPermukiman
• Penyiapan masyarakat• Pembentukan KSM/KPP• Survai• Desain• Penyepakatan kontribusi/iuran
• Penetapan level IPAL dan titik terjauh pelayanan
• Pembangunan IPAL• Pemasangan pipa dan
manhole• pemasangan SR
• Pemeliharaan• Pemantauan• Bantuan teknis Pemda
18M
Sistemterbangun,berfungsidandipelihara
PraKonstruksi
KonstruksiPascaKonstruksi
GarisBesarTahapanPembangunanSaranaSanitasiSkalaPermukiman
• Penyiapan masyarakat• Pembentukan KSM/KPP• Survai• Desain• Penyepakatan kontribusi/iuran
• Penetapan level IPAL dan titik terjauh pelayanan
• Pembangunan IPAL• Pemasangan pipa dan
manhole• pemasangan SR
• Pemeliharaan• Pemantauan• Bantuan teknis Pemda
19B
1. PENYIAPANMASYARAKAT
Langkah ini sangat penting dan menentukan
keberhasilan. Demand (kebutuhan) akan layanan sanitasi
harus dibangun bersama melalui edukasi perubahan
perilaku sanitasi dan higienitas. Masyarakat harus
memahami manfaat sarana sanitasi untuk mereka sendiri,
baik untuk kesehatan, keindahan, dignity, atau alasan lain
yang sesuai dengan kondisi setempat
2. PEMBENTUKKANKSM/KPP
Sarana umum yang digunakan secara bersama-sama akan
memerlukan pemeliharaan. Untuk itu perlu disepakati
adanya organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
masyarakat.
PraKonstruksi
3. SURVEI
Survai lokasi IPAL dan daerah pelayanan harus dilakukan
oleh masyarakat, sehingga semua informasi tercatat baik
tidak ada yang terlewat guna memudahkan dalam desain
4. DESAIN
Desain IPAL dan sistem perpipaan memerlukan bantuan
teknis dari ahli yang disediakan oleh pemrakarsa/
pemerintah. Dalam prosesnya harus melibatkan
masyarakat, sehingga masyarakat memahami tentang
sistem yang dibangun
5. PENYEPAKATANKONTRIBUSI/IURAN
Para calon pengguna sarana perlu memahami dan
bersedia untuk berkontribusi dalam pembangunan sarana
sanitasi dan operasi serta pemeliharaanya
19M
1. Penyiapan Masyarakat
2. Pembentukan KSM/KPP
3. Survai
4. Desain
5. Penyepakatan Kontribusi/Iuran
PraKonstruksi
20B
1. PenetapanLevelIPALdanLayananTitikTerjauh
• Aliran air limbah bersifat terbuka atau tanpa tekanan,
sehingga sangat tergantung kepada kemiringan pipa
itu sendiri. Oleh karena itu penentuan kedalaman
penggalian pada titik IPAL dan titik terjauh pelayanan
sangat menentukan berfungsinya sistem
• Pengukuran elevasi harus dilakukan dengan
baik, apabila peralatan ukur tidak tersedia dapat
menggunakan selang bening berisi air (prinsip
waterpas)
Konstruksi
2. PembangunanIPAL
• Yang paling penting pada pembangunan IPAL adalah
menetapkan kedalaman titik inlet (pipa masuk) dan
pipa outlet (pipa keluar).
• Pastikan pipa masuk (inlet) tepat menyambung dengan
ujung pipa utama sistem perpipaan air limbah yang
dibangun
• Pastikan pipa keluar (outlet) posisinya lebih tinggi dari
permukaan air badan air penerima (sungai, saluran
drainase, dll)
3. PemasanganPipadanManhole
• Pipa dipasang sesuai jalur yang direncanakan dengan
dasar rata dengan kemiringan 0,6-2%
• Manhole dipasang setiap persimpangan dan jarak
tertentu
4. PemasanganSambunganRumah
• Pipa dari rumah disambung ke bak kontrol dengan
kemiringan (2%)
20M
Konstruksi
• Penetapan level IPAL dan titik terjauh
pelayanan.
• Pembangunan IPAL (penentuan elevasi inlet
dan outlet).
• Pemasangan pipa dan Manhole.
• Pemasangan sambungan rumah.
21B
SambunganRumah
Sambungan Rumah adalah penyambungan dari seluruh unit penghasil air limbah rumah tangga,
baik dari kakus dari tempat cuci dan mandi dari rumah tangga ke jaringan sistem terpusat, titik
penyambungan ada di unit yang disebut IC (inspection Chamber) sering disebut oleh masyarakat
dengan sebutan bak kontrol luar
PrinsipKerjadariSambunganRumah:
• Air limbah mandi , cuci dan kakus dari
rumah dialirkan keluar rumah dengan pipa
menuju bak kontrol halaman
• Dari bak kontrol halaman air limbah dialirkan keluar
menuju bak kontrol pengumpul dengan pipa halaman
rumah
• Dari bak kontrol pengumpul air limbah di alirkan
menuju bak kontrol utama di pipa utama sistem
komunal
21M
KonstruksiSambunganRumah
22B
• Diperlukan survai dan perencanaan yang teliti untuk jalur pipa di area rumah tangga untuk
meminimalkan bongkaran saat pemasangan sistem, dengan berbagai kemungkinan seperti :
• Jika seluruh pipa eksisting dari WC, kamar mandi dan tempat cuci sudah menuju depan atau samping
rumah, maka kemungkinan pembongkaran bisa dihindari, karena sistem air limbah komunal bisa
langsung disambung ke pipa eksisting
• Jika hanya sebagian pipa yang sudah menuju depan dan samping rumah, maka hanya bagian pipa yang
menuju belakang dan tidak ada akses ke halaman dan jalan depan atau samping yang harus dibongkar
untuk disambung ke sistem air limbah terpusat
• Jika seluruh pipa lama (eksisting) menuju belakang dan tidak ada akses ke jalan dan halaman depan
atau samping maka diperlukan pembongkaran untuk menyambung seluruh pipa tersebut ke sistem
SambunganRumah
22M
1
23
4
DOP
DO
P
5
KM+WC
KM+WC
DAPUR
TANGKI SEPTIKEKSISTING
BK DR
AIN
AS
E U
MU
M
TRO
TOA
R
ALTERNATIF AGAMBAR : INSTALASI PIPA TYPICAL DI DALAM RUMAH TANGGA
JALA
N /
GA
NG
UM
UM
LEGENDA
PAGAR BATAS RUMAH PIPA EKSISTING PIPA BARU PIPA UTAMA SISTEM TERPUSAT
BK BAK KONTROL
BK BK
BK
IC
IC INSPECTION CHAMBER TANGKI SEPTIK EKSISTING
Gambar Skema Pelaksanaan Sambungan Rumah Illustrasi Sambungan Rumah
SambunganRumah
23B
Berdasarkan asesmen terhadap sekitar 400 KPP/KSM
SANIMAS, hambatan untuk menyambung ke IPAL
komunal adalah :
• Biaya mahal
• Keengganan untuk membongkar rumah, karena
biaya besar, gangguan, dan sulit mencari pengganti
keramik yang bercorak sama
Keuntungan dan kemudahan setelah mendapat
sambungan ke IPAL pada kenyataannya diterima oleh
sebagian besar pengguna, dan pengorbanan untuk
mendapatkan sambungan dianggap sepadan.
KonstruksiSambunganRumah
23M
Konstruksi
Sambungan Rumah
24B
PemeliharaanSistemSkalaPermukiman
• Periksa bak kontrol, jika terdapat kotoran padat/sampah, keluarkan kemudian
buang ke tempat sampah
• 1 kali per 6 bulan buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat
di bawah manhole
• Jika ada kebocoran pakailah tukang yang ahli untuk memperbaiki semua
kebocoran secepat mungkin dan lihat pen yebabnya sehingga masalah bisa
segera diatasi
24M
Bersihkan kotoran/sampah pada manhole
Periksa dan jaga kebersihan bak kontrol dari kotoran atau sampah
Bersihkan jamban secara rutin
Tambal jika ada kebocoran (oleh teknisi)
PemeliharaanSistemSanitasi
SkalaPermukiman
25B
Dilakukan Jika:
• Jika masa pengurasan lumpur sesuai rencana
sudah tiba.
• Ada masalah kualitas yang diketahui
berdasarkan visual, dari outlet IPAL yang keruh
dan tercampur lumpur.
• Dari hasil pengujian rutin oleh Lab yang
menunjukan jumlah kandungan lumpur
sudah melewati batas yang ditentukan.
• IPAL mampet.
Bagaimana Prosedurnya:
• Periksa Ulang masalah yang terjadi
• Hubungi perusahaan resmi penguras lumpur
tinja.
• Proses pengurasan dilakukan sesuai dengan
standar operasi.
IPAL diharapkan berfungsi normal lagi setelah
pengurasan.
PengurasanSistemSkalaPermukiman
25M
PengurasanSistemSkalaPermukiman
26B
Monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa
sistem sanitasi permukiman/komunal:
• Berfungsi dengan baik
• Pengelolaan berjalan
• Iuran pengguna berjalan untuk membiayai
perawatan
• Kualitas air buangan memenuhi standar yang
ditentukan
Monitoring • Monitoring dilakukan oleh UPTD/dinas yang
bertanggung-jawab
• Monitoring juga bisa dilakukan oleh KPP/
KSM atau Forum KSM
• Format monitoring dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan
26M
Monitoring