peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian...

170
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: TRI YURIANA NIM 11512079 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: vodiep

Post on 30-Apr-2019

248 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA

KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN

SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TRI YURIANA

NIM 11512079

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA

KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN

SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TRI YURIANA

NIM 11512079

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364

Website: www.iainsalatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : Tri Yuriana

NIM : 115-12-079

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul :PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

TULANG NAPIER PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF

DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

vi

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis.”

(Aristoteles)

“Mulai adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan

sesuatu adalah mulai. Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita

selesaikan kalau kita hanya memulainya.”

(Cilfford Warren)

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan:

Ibunda Wastini dan Bapak Karsimin (Alm) tercinta yang telah membesarkan,

mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan sayang, serta memberikan

semangat, motivasi, dan do’a yang tiada henti.

Ibunda (Sri Mulyani) dan bapak (Ichwanto) tercinta yang selalu mendoakan dan

membantuku tiada henti.

Suamiku tercinta (Singgih Irawan) yang selalu berusaha menyediakan segala

kebutuhanku guna membantu mewujudkan keinginanku menjadi seorang sarjana,

terimasih juga atas doa dan motivasinya.

Putraku tersayang (Akhdan Afrizal Alfarizi) yang selalu menjadi penyemangat,

menjadi motivasi dan pengobat rasa lelah.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

viii

Kakak-kakaku dan adik-adikku semuanya yang selalu memberikan dukungan.

Para dosen dan dosen pembimbingku bapak Suwardi, M.Pd. yang telah sabar

dalam membimbing dan memberi ilmu.

Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2012 dan 2013.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

ix

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Materi Perkalian

dengan Menggunakan Alat Peraga Tulang Napier pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif

Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup

kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tugas ini dapat terselesaikan

dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang

tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses

penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.

Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak

yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis

ucapkan banyak terima kasih setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta

keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan

baik.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

x

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

bantuan kepada penulis.

5. Bapak Muhamad Muzaqi, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif Dukuh

beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di MI Ma’arif Dukuh Salatiga.

6. Sahabat-sahabatku Miftakhul Fadlillah, Afifah, Puji, Nuha dan semua

sahabatku angkatan 2012 dan 2013 yang telah memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa

semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat

kesuksesan dunia akhirat, amin.

Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun

dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Salatiga, 14 Maret 2017

Penulis

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

xi

ABSTRAK

Yuriana, Tri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian

dengan Menggunakan Alat Peraga Tulang Napier pada Siswa

Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi,

M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Alat Peraga Tulang Napier

Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IV MI Ma’arif Dukuh pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan alat

peraga tulang Napier. Salah satu penyebab rendahnya nilai matematika di MI

Ma’arif Dukuh adalah kurangnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran

matematika. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:

Apakah penggunaan alat peraga tulang Napier mampu meningkatkan hasil belajar

materi perkalian pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti

Kota Salatiga tahun pelajaran 2016 / 2017?.

Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan

rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah

dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian

lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran matematika

materi perkalian. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan

lembar pengamatan. 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Salatiga yang

berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 12 siwa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan alat peraga tulang Napier saat

pembelajaran matematika.

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga tulang Napier

dapat meningkatkan hasi belajar siswa. Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa

dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pada siklus

I siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 57,14% dengan nilai rata-rata 70,23.

Pada siklus II meningkat menjadi 18 siswa yang tuntas atau 85,71% dan 3 siswa

yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 79,05.Nilai akhir hasil belajar siswa siklus

I dan siklus II memberi bukti bahwa penggunaan alat peraga tulang Napier pada

mata pelajaran matematika materi perkalian di kelas IV MI Ma’arif Dukuh Salatiga

mengalami peningkatan.

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. I

LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii

JUDUL ................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

ABSTRAK ............................................................................................. xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Pembelajaran.......................... 6

E. Manfaat Penelitian ................ ......... ............. .......... ................ 7

F. Definisi Operasional ...................................................................... 9

G. Metode Penelitian ......... ............................................................. 12

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

xiii

1. Rancangan Penelitian........................................................ 12

2. Subjek Penelitian ................................................................ 14

3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 14

4. Instrumen Penelitian........................................................... 18

5. Pengumpulan Data ............................................................. 19

6. Analisis Data ...................................................................... 21

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Matematika .............................................................. 23

1. Belajar ................................................................................ 23

2. Pengertian Pembelajaran dan Hasil Belajar Matematika ... 32

3. Tujuan Pembelajaran Matematika ..................................... 41

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ................... .. 42

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika

Kelas IV Semester I....................................................... .... 42

6. Materi Perkalian dalam Matematika .................................. 44

B. Alat Peraga Matematika Tulang Npaier ........................................ 48

1. Pengertian Alat Peraga ....................................................... 48

2. Alat Peraga Tulang Napier ................................................. 60

D. Kaitan Antara Hasil Belajar Matematika dengan Alat Peraga

Tulang Napier ................................................................................. 64

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

xiv

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Kondisi Umum ............................................................................. 67

1. Gambaran Umum MI Ma’arif Dukuh Salatiga ................. 67

2. Data Guru dan Karyawan MI Ma’arif Dukuh Salatiga ...... 68

3. Karakteristik Siswa ............................................................ 69

4. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 71

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 71

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 89

1. Siklus I ............................................................................... 89

2. Siklus II .............................................................................. 93

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 96

1. Siklus I ................................................................................ 96

2. Siklus II .............................................................................. 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 103

B. Saran ............................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 108

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas IV Semester I ... 43

Tabel 2.2 Tabel Perkalian ................................................................................ 46

Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Ma’arif Dukuh Salatiga ................. 67

Tabel 3.2 Keadaan Guru di MI Ma’arif Dukuh Salatiga ............................... 68

Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Salatiga ......... 69

Tabel 3.4 pengamatan guru dan siswa siklus I ............................................... 76

Tabel 3.5 Kekurangan dan Perbaikan Siklus I ............................................... 80

Tabel 3.6 Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II ........................................... 85

Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Siklus I .............................................................. 90

Tabel 4.2 Data Nilai Siswa Siklus II .............................................................. 93

Tabel 4.3 Perbandingan Pre Test dan Post Test Siklus I .............................. 97

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II .................... 99

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II ..................................... 99

Tabel 4.6 Perbandingan Presentase Siklus I dan Siklus II ............................. 101

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................... 108

Lampiran 2 Lembar Pengamatan Siklus I ...................................................... 121

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ................ 125

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siklus II .................................................... 141

Lampiran 5 Dokumentasi ............................................................................... 144

Lampiran 6 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................ 146

Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 147

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 148

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi ................................................ .... 149

Lampiran 10 Daftar Nilai SKK ........................................................................ 150

Lampiran 11 Riwayat Hidup ............................................................................ 154

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki

peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan

pembelajaran matematika yang diberikan kepada semua jenjang pendidikan

mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, keputusan

Mentri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2011 tentang prosedur Operasional

Standar Ujian Nasional dijelaskan bahwa mata pelajaran matematika menjadi

salah satu mata pelajaran wajib yang menjadi ukuran kelulusan Ujian Nasional

(UN). Matematika juga menjadi salah ilmu yang dijadikan tolok ukur

Intellectual Quotient (IQ) seseorang.

Namun pada kenyataannya matematika merupakan mata pelajaran yang

selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang

sekolah dasar sampai sekolah menengah bahkan hingga perguruan tinggi. Hal

ini diperkuat dengan pendapat Daryanto (2013: 155) bahwa hasil nilai

matematika pada Ujian Nasional (UN), pada semua tingkat dan jenjang

pendidikan selalu terpaku pada angka yang rendah. Keadaan ini sangat ironis

dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu dan

pengetahuan, mengingat matematika merupakan induk ilmu pengetahuan.

Matematika hingga saat ini belum menjadi mata pelajaran yang

difavoritkan. Rasa takut terhadap mata pelajaran matematika (fobia

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

2

matematika) sering kali menghinggapi perasaan peserta didik dari tingkat

SD/MI sampai dengan SMA/MA bahkan hingga perguruan tinggi. Masalah

fobia matematika kerap dianggap sangat krusial dibandingkan bidang studi

lainnya karena sejak SD bahkan TK peserta didik sudah diajarkan matematika

(Daryanto, 2013: 155).

Marti dalam Sundayana (2015: 2) mengemukakan bahwa meskipun

matematika dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, namun setiap

orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan

masalah sehari-hari. Pemecahan masalah tersebut meliputi penggunaan

informasi, penggunaan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, penggunaan

pengetahuan tentang menghitung, dan yang terpenting adalah kemampuan

melihat serta menggunakan hubungan-hubungan yang ada.

Johnson dan Myklebust dalam Sundayana (2015: 2) mengemukakan

bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang mempunyai fungsi praktis

untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. Selain

itu matematika merupakan ilmu pengetahuan yang objeknya bersifat abstrak.

Marti dalam Sundayana (2015: 3) berpendapat bahwa objek matematika

yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan tersendiri yang harus

dihadapi peserta didik dalam mempelajari matematika. Tidak hanya peserta

didik, guru pun mengalami kendala dalam mengajarkan matematika terkait

sifatnya yang abstrak tersebut. Konsep-konsep matematika dapat dipahami

dengan mudah bila bersifat konkret.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

3

Untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas, guru sering kali

menemukan kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Khususnya

bagi guru matematika dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih

menunjukkan kekurangan dan keterbatasan. Terutama dalam memberikan

gambaran konkret dari materi yang disampaikan, sehingga hal tersebut

berakibat langsung kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil belajar

yang dicapai siswa. Kondisi ini akan terus terjadi selama guru matematika

masih menganggap bahwa dirinya merupakan sumber belajar bagi siswa dan

mengabaikan peran media serta alat peraga pembelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan media atau pun alat peraga yang

tepat, akan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap

materi yang sedang dipelajari. Media pembelajaran yang menarik dan inovatif

tentunya dapat menarik minat siswa untuk belajar sehingga hasil belajar siswa

meningkat. Pembelajaran dengan menggunakan media dan alat peraga

tentunya lebih menarik dan menyenangkan daripada tidak menggunakan.

Menurut Mujiono dalam Sundayana (2015: 25) dalam proses belajar

mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan

belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar, media, dan sumber belajar

serta guru sebagai subjek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat

penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen

dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal. Media sebagai

salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang

digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

4

yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, guru sebagai subjek pembelajaran harus

dapat memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan

pembelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Menurut Kemp dalam Sundayana (2015: 3), konstribusi media dalam

pembelajaran adalah penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar,

pembelajaran lebih menarik, memperpendek waktu penyampaian

pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, merubah peran guru

kearah yang lebih positif serta dapat meningkatkan proses pembelajaran dan

sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran.

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh adalah MI swasta yang ada di kota

Salatiga. Seperti MI lain pada umumnya, MI ini menerapkan kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut wawancara dengan guru

pengampu mata pelajaran matematika kelas IV diketahui bahwa terdapat

beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Salah satu

kendala utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar.

Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan observasi di MI Ma’arif

Dukuh pada tanggal 26 September 2016 dan diperoleh keterangan bahwa

selama proses pembelajaran siswa terlihat tidak begitu antusias mengikuti

kegiatan pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang melakukan

aktivitas lain yang lebih menarik dari pada belajar seperti asik ngobrol sendiri

atau mengganggu teman lainnya yang sedang asik belajar. Pada saat

pembelajaran berlangsung guru juga tidak menggunakan media ataupun alat

peraga pembelajaran. Selain itu hasil belajar matematika siswa kelas IV di

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

5

madrasah tersebut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang diterapkan untuk mata pelajaran matematika

adalah 65. Dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas IV MI Ma’arif

Dukuh diperoleh informasi bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal latihan dan siswa kurang memperhatikan saat

pelajaran berlangsung. Peneliti dan guru menduga pembelajaran yang

dilaksanakan selama ini kurang menarik perhatian siswa karena pembelajaran

dilaksanakan tanpa menggunakan media ataupun alat peraga pembelajaran. Hal

ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV MI

Ma’arif Dukuh Salatiga.

Dari masalah yang telah diuraikan di atas maka peneliti bersama-sama

dengan guru sepakat untuk mencoba suatu tindakan alternatif untuk mengatasi

masalah yang ada dengan menggunakan alat peraga tulang napier dalam

pembelajaran matematika materi perkalian.

Alat peraga tulang Napier merupakan alat bantu yang dapat membantu

mencari hasil kali suatu bilangan. Tulang Napier ini ditemukan oleh ahli

matematika penemu logaritma yaitu John Napier (Sundayana, 2015: 110).

Penggunaan alat peraga ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran lebih

menarik dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan tersebut, peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA KELAS IV MI

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

6

MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan alat peraga tulang Napier

mampu meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa

kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga tahun

pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bahwa penggunaan alat peraga tulang Napier dapat meningkatkan hasil belajar

matematika materi perkalian pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh

Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara dari rumusan

masalah terkait dengan tindakan yang akan dilakukan yang diduga dapat

menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada (Wardoyo,

2013: 29). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Penggunaan alat

peraga tulang Napier dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

7

perkalian pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti

Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.”

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan alat peraga tulang Napier pada materi perkalian

dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun

indikator yang dapat dirumuskan adalah:

a. Secara Individu

Adanya peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian

yaitu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal ) ≥ 65.

b. Secara Klasikal

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran

matematika, khususnya materi perkalian adalah 85% siswa di kelas

dapat mencapai KKM (Daryanto, 2011: 191).

E. Manfaat Penelitian

Dalam setiap usaha penelitian diharapkan dapat berguna dan

memberikan banyak manfaat kepada peneliti, pembaca, dan semua yang

terlibat dalam dunia pendidikan. Manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru

bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses

kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran matematika

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

8

diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian-

penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan penelitian

ini dapat memberikan manfaat kepada:

a. Siswa

Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

b. Guru

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan alat peraga pembelajaran matematika yaitu alat

peraga tulang Napier yang dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, efektif, dan efisien sehingga hasil belajar siswa

meningkat.

c. Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi

madrasah, mapenda, dan jajaran terkait untuk melakukan pembinaan

guru dalam inovasi dan implementasi berbagai alat peraga

pembelajaran matematika.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

9

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran, ada hal-hal yang perlu dijelaskan

sehingga terbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan apa yang

dimaksud dari judul penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Hasil Belajar

Berbicara tentang hasil belajar maka tidak lepas dari proses belajar.

Menurut Daryanto (2012:16) belajar pada hakekatnya adalah proses

interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat

dipandang sebagai proses yang diarahkan pada tujuan dan proses berbuat

melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat,

mengamati, dan memahami sesuatu. Indikator belajar ditunjukkan dengan

perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai

suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan,

kecakapan, atau pemahaman.

Menurut Gagne belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan

yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut

bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

alamiah. Sedangkan menurut Morgan “Learning is any relatively

permanent change in behavior that is a result of past experience” (Belajar

adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman) (Suprijono, 2011: 2-3).

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

10

Menurut Suprijono (2009: 5-6) hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan. Menuru Bloom, hasil belajar mencangkup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar karena

belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan belajar.

Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-

tujuan pembelajaran (Susanto, 2013: 5).

2. Alat Peraga Tulang Napier

Menurut Daryanto (2012: 13), alat peraga pengajaran, teaching aids

atau audiovisual aids (AVA) adalah alat-alat yang digunakan untuk

membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada

siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Menurut

Rusffendi dalam Sundayana (2015: 7), alat peraga adalah alat yang

menerangkan atau mewujudkan konsep matematika, sedangkan pengertian

alat peraga matematika menurut Pramudjono dalam Sundayana (2015: 7),

adalah benda kongkret yang dibuat, dihimpun, atau disusun secara sengaja

digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep

matematika.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

11

Menurut Sundayana (2015: 110), tulang Napier adalah suatu alat

yang dapat membantu mencari hasil kali suatu bilangan. Alat ini pertama

kali diperuntukkan bagi perkalian dalam sistem desimal (basis sepuluh).

Sebuah tulang Napier terdiri dari 10 kotak, dengan kotak teratas

menunjukkan sebuah bilangan dasar (digit) dan kotak selanjutnya berturut-

turut merupakan hasil perkalian bilangan dasar tersebut dengan bilangan 1

hingga 9 di mana satuan diletakkan di bagian bawah diagonal sedang

bagian puluhan diletakkan dibagian atas diagonal (Sumardyono, 2004: 15).

3. Mata Pelajaran Matematika

Johnson dan Myklebust dalam Abdurrahman (2003: 252)

mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang

mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan. Sedangkan fungsi teoritisnya untuk

memudahkan berfikir. Dengan kata lain, matematika adalah bekal peserta

didik untuk berfikir logis, analitis, sitematis, kritis dan kreatif. Sebagai

bahasa simbolis, ciri utama matematika ialah penalaran secara deduktif

namun tidak mengabaikan cara penalaran induktif. Selain sebagai bahasa

simbolis, matematika juga merupakan ilmu yang kajian objeknya bersifat

abstrak. Hal ini senada dengan definisi H.W. Fowler dalam Suyitno (1985:

736) mengenai hakikat matematika yaitu: “Mathematics is the abstract

science of space and number”. Matematika adalah ilmu abstrak mengenai

ruang dan bilangan. Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh Marshall

Walker (1955: 115) “Mathematics maybe defined as the study of abstract

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

12

structures and their interrelations,” matematika dapat didefinisikan

sebagai studi tentang struktur-struktur abstrak dengan berbagai

hubungannya (Sundayana, 2015: 3).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research). Penelitian tindakan dikalangan pendidikan dapat

diterapkan dalam sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan

Kelas (Classroom Action Research). Berikut ini merupakan pengertian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut para ahli.

Dr. Subyantoro, M.Hum (2009) mengutip pendapat Suyanto,

mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan

atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara

professional. Definisi lain yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Tim

Pelatih Proyek PGSM (1999) yang menyatakan bahwa PTK adalah suatu

bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan

untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik

pembelajaran itu dilakukan (Asmani, 2011: 24)

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

13

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK adalah jenis penelitian yang

memaparkan baik proses maupun hasil, yang melakukan PTK di kelasnya

untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Penelitian Tindakan Kelas

merupakan serangkaian tiga buah kata yang masing-masing dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, merujuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam hai ini, gerak kegiatan adalah

adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa yang dikenai

suatu tindakan.

c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

mempunyai makna yang lain. Seperti sudah lama dikenal pada

zamannya, pendidik Johann Amos Comenius pada abad ke 18, yang

dimaksud dengan “kelas” dalam konsep pendidikan dan pengajaran

adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama, belajar

hal yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik yang sama pula

(Arikunto, 2015: 2)

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

14

siswanya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh

Salatiga.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif

Dukuh Salatiga yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-

laki dan 9 siswa perempuan. Guru Matematika kelas IV MI Ma’arif Dukuh

Salatiga juga menjadi subjek penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian dilakukan di ruang kelas IV MI Ma’arif Dukuh Salatiga semester

I tahun pelajaran 2016/2017, yang berlokasi di jalan Wisnu nomor 04, RT

04 RW 01, Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Waktu

Penelitian ini dimulai dari bulan September hingga awal Desember 2016.

3. Langkah-Langkah Penelitian

a. Rencana Tindakan (Planning)

Tahap perencanaan tindakan merupakan bagian awal yang harus

dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan penelitian

dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

1) Prasurvei dan pengamatan mengenai kondisi kelas, kondisi siswa,

sarana, dan prasarana yang mendukung pembelajaran termasuk

media dan alat peraga yang digunakan serta metode pembelajaran

yang diterapkan.

2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan alat

peraga yang akan digunakan yaitu alat peraga tulang Napier.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

15

3) Mempersiapan silabus pembelajaran.

4) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.

5) Membuat rancangan instrumen penelitian yaitu berupa lembar soal

tes (pre test dan post test) dan lembar pengamatan.

6) Menetapkan target yang diharapkan dalam penggunaan alat peraga

pembelajaran tulang Napier yaitu minimal memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM)

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pada tahap tindakan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

seperti yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelaajaran

(RPP) yang telah disusun sebelumnya yaitu kegiatan pembelajaran

menggunakan alat peraga tulang Napier pada materi perkalian. Adapun

pelaksanaan tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap

perubahan-perubahan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yakni kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam tahap

tindakan ini harus memenuhi 3 komponen pembelajaran yaitu: (1)

persiapan; (2) pelaksanaan; dan (3) evaluasi. Ketiga komponen tersebut

sangat penting dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses

pembelajaran.

Berikut ini adalah gambaran tindakan yang dilaksanakan:

1) Kegiatan awal

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

16

Kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan meliputi kegiatan

guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik, memberi

motivasi belajar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan atau pengalaman siswa dengan materi

yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran dan

kompetensi belajar yang akan dicapai serta menyampaikan cakupan

materi dan penjelasan dari uraian kegiatan.

2) Kegiatan inti

Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi (mengamati dan

menanya), Elaborasi (melakukan dan menghubungkan), dan

Konfirmasi (mengkomunikasikan).

3) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir atau penutup guru menyimpulkan

seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran. Pada kegiatan akhir ini

guru juga memberikan tes sebagai evaluasi serta refleksi

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga

menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

c. Observasi (Observation)

Pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan

tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

lembar observasi yang telah disiapkan. Catatan observasi tersebut

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

17

digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa di dalam

proses pembelajaran.

d. Refleksi (Reflection)

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis selama pembelajaran

berlangsung. Peneliti melakukan monitoring secara sistematis terhadap

kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Monitoring

dilakukan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran dan hasil

pekerjaan siswa. Monitoring adalah kegiatan untuk mengenali dan

mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan yang

telah dilaksanakan. Fungsi monitoring adalah mengevaluasi dua hal:

1) Apakah pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana

tindakan?

2) Apakah telah mulai terjadi atau sudah terjadi peningkatan,

perubahan positif menuju kearah pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan?

Setelah siklus I selesai dilanjutkan siklus II. Tahap kerja siklus II

mengikuti tahap kerja siklus I dengan memperbaiki kekurangan yang ada

pada siklus I. Siklus II diharapkan mampu memperbaiki kegiatan pada

siklus I. Refleksi pada tiap pertemuan dirangkum kembali secara

keseluruhan agar diperoleh gambaran secara umum dalam setiap siklusnya.

Pelaksanaan tindakan penelitian ini, jika diilustrasikan adalah

sebagai berikut :

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

18

Bagan 1. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto, dkk. 2015:42)

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk melakukan

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau

memproyeksikan apa yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II

Pengamatan

?

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

19

b. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran dan atau kelompok mata

pelajaran atau tema tertentu yang mencangkup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar (Trianto, 2007: 68)

c. Lembar Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dicapai (Yonny,

2012: 136). Lembar observasi digunakan saat proses pengamatan

kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mencatat hal-hal yang

dianggap penting.

d. Lembar Soal Tes

Lembar soal tes berisi soal-soal yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa baik sebelum dilaksanakan tindakan

maupun setelah dilakukan tindakan (Yonny, 2012: 136).

5. Pengumpulan Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-

pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun

argumentasi logis menjadi fakta. Sedangkan fakta itu sendiri adalah

kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik, antara lain

melalui analisis data ( Fathoni, 2011: 104).

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

20

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap

keadaan atau perilaku objek sasaran (Fathoni, 2011: 104). Observasi

dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi untuk mencatat

data-data yang diperlukan selama kegiatan pengamatan proses

pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses

tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan

datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang

diwawancara (Fathoni, 2011: 105).

c. Dokumentasi

Menurut Asmani (2011: 132), dokumentasi berasal dari kata

dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Jadi dalam teknik

pengumpulan data dokumentasi peneliti mengumpulkan dan

mencermati data-data berupa jumlah siswa, sarana dan prasarana,

media yang digunakan dan data lainnya yang dianggap penting bagi

peneliti. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data yang valid

dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai bukti pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

21

6. Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011: 85). Analisa data dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap

siklusnya berdasarkan hasil penelitian. Analisis data dalam kegiatan belajar

mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa,

sedangkan untuk ranah kognitif analisa data menggunakan hasil belajar

yang diperoleh dari hasil tes siswa. Analisi data yang dilakukan peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas digunakan rumus:

M= ∑𝑋

𝑁

Keterangan:

M = Mean (nilai rata-rata)

∑X = Jumlah semua nilai kelas

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264-265)

b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut:

P = 𝐹

𝑁 × 100%

Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah siswa (Djamarah,2000: 226-227)

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

22

H. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti

uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis akan memaparkan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan,

manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II Kajian Pustaka yang mencakup pengertian hasil belajar matematika,

alat peraga tulang Napier, kaitan antara alat peraga tulang Napier

dan hasil belajar matematika.

BAB III Pelaksanaan Penelitian yang terdiri dari: gambaran umum tentang

lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan

pelaksanaan penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi hasil penelitian dan

pembahasan siklus I dan siklus II.

BAB V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Matematika

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah sebuah kata yang tentunya tidak asing bagi kita,

terutama bagi para pelajar. Namun, tidak semua orang tahu apa itu arti

belajar. Berikut ini beberapa uraian tentang definisi belajar (Basleman,

2011: 7).

1) Bruton (1962: 13), “Learning is a change in the individual, due to

interaction of that individual and his inviroment, which fills a need

and makes him more capable of dealing adequately with his

environment”, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya untuk memenuhi

kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan

lingkungannya secara memadahi.

2) Travers (1997: 6) mendefinisikan “Learning …. involves a relatively

permanent change in behavior as a result of exposure to conditions

in the invironment”, belajar mencangkup perubahan yang relatif

permanen dalam tingkah laku sebagai akibat dari penyingkapan

terhadap kondisi dalam lingkungan.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

24

3) Menurut Di Vesta dan Thompson (1970: 113), belajar adalah sesuatu

yang penting diketahui oleh tutor atau fasilitator oleh karena tugas

mereka ialah mengembangkan proses belajar secara efisien dan

merupakan hakikat dari peranannya dalam mengubah tingkah laku

warga belajar.

4) Menurut Gagne (1997: 3), “Learning is a change in human

disposition or capability, which persists over a period of time, and

which is not simply ascribable to process of growth”, belajar adalah

suatu perubahan dalam disposisi (watak) atau kapabilitas

(kemampuan) manusia yang berlangsung selama suatu jangka waktu

dan tidak sekadar menganggapnya proses pertumbuhan.

5) Broger dan Seaborne (1986: 14) dikutip dari Jarvis (1982: 74),

mendefinisikan “Learning … as any more or less permanent change

in behavior which is the result of experience”, belajar sebagai suatu

perubahan yang lebih atau kurang bersifat permanen dalam tingkah

laku manusia sebagai hasil pengalaman.

6) Lefrancois (1975: 7) mendefinisikan belajar sebagai perolehan

dalam tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman.

7) Dahama dan Bhatnagar (1980: 150) mengatakan, belajar adalah

setiap perubahan tinkah laku yang berlangsung sebagai hasil dari

pengalaman.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

25

8) Hilgard dan Atkinson (1976: 270), dikutip dari Jarvis (1983: 74),

mendefinisikan belajar sebagai perubahan relatif permanen dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari praktik.

9) O’Cornor (1971: 20) yang menulis tentang belajar, tidak

memberikan definisi secara kongkret, kecuali menjelaskan proses

terjadinya belajar dengan menyatakan bahwa “belajar terjadi apabila

informasi yang ditransmisikan oleh sistem saraf yang datangnya dari

luar menyebabkan terjadinya perubahan dalam tingkah laku pada

masa yang akan datang”.

10) Smith, R. M. (1982: 19), belajar adalah mempelajari bagaimana

belajar mengandung makna yang menyangkut pemilikan atau

pemerolehan pengetahuan dan keterampilan untuk belajar secara

efektif dalam situasi belajar yang bagaimanapun yang dijumpai.

11) Knowles (1977: 50) mengartikan belajar secara ekslusif yang

mengandung makna sebagai suatu proses intelektual yang berfungsi

menyimpan fakta yang telah dikumpulkan ke dalam laci ingatan.

12) Brundage dan Mackerarcher (1980: 5) dikutip dari Jarvis (1983: 74),

mendefinisikan belajar bagi orang dewasa adalah proses yang

dialami oleh individu ketika berusaha mengubah atau memperkaya

pengetahuan, nilai, keterampilan, strategi, dan tingkah laku yang

dimiliki oleh setiap individu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

26

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

b. Ciri-ciri Belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar

(Djamarah, 2011: 15). Ciri-ciri tersebut antara lain:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6) Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku.

Sedangkan menurut Darsono dalam Hamdani (2011: 22),

beberapa ciri belajar adalah sebagai berikut:

1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini

digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan

belajar.

2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan

kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individual.

3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.

Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan dengan

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

27

lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu

memiliki berbagai potensi untuk belajar.

4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang

belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisah satu

dengan yang lainnya.

Menurut Baharuddin & Esa N.W dalam Sriyanti (2009: 18),

aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi:

1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat

berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa

jadi bersifat potensial.

4) Perubahan tinngkah laku itu merupakan hasil latihan atau

pengalaman.

5) Pengalaman dan latihan itu dapat memberikan penguatan.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Suprijono (2011: 4) prinsip belajar antara lain sebagai

berikut:

1) Belajar adalah perubahan tingkah laku.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan

yang disadari.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

28

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c) Fungsional atau bermanfaat bagi bekal hidup.

d) Positif dan berakumulasi.

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar

sebagai any relatively permanent change in an organism’s

behavioral repertoire that occurs as a result of experience.

g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencangkup keseluruhan potensi kemanusiaan.

2) Belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang

ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis,

konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional

dari berbagai komponen belajar.

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya. William Burton

mengemukakan bahwa A good learning situation consist of a rich

and varied series of learning experiences unified around a vigorous

purpose and carried on in interaction with a rich varied and

propocative environtment.

Sedangkan menurut Made Pidarta dalam Kastolani (2014: 69-70)

mengatakan bahwa prinsip belajar meliputi:

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

29

a) Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan

harapan pendidik tentang respon anak yang diharapkan, beberapa

kali berturut-turut.

b) Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang, atau

dipraktekan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat.

c) Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk

mempertahankan dan menguatkan respon itu.

d) Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.

e) Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas

anak-anak.

f) Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar

seperti apersepsi dalam mengajar.

g) Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam

belajar.

h) Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

dalam pengajaran.

Sedangkan menurut Nasution dalam Kastolani (2014: 71), prinip-

prinsip belajar meliputi:

a) Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka ia harus

mempunyai suatu tujuan.

b) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan

hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

30

c) Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran

dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga

baginya.

d) Belajar itu harus terbukti dari perubahan perilakunya.

e) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil-

hasil sambilan atau sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah

terampil membuat soal-soal ilmu pengetahuan alam akan tetapi juga

memperoleh minat yang lebih besar untuk bidang studi itu.

f) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan (learning

by doing)

g) Seseorang (siswa) belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya

atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis,

dan sebagainya.

h) Dalam hal belajar, seseorang (siswa) memerlukan bantuan dan

bimbingan dari orang lain.

i) Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-

benar dipahami.

j) Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya seseorang

(siswa) sering mengejar tujuan-tujuan yang lain.

k) Belajar lebih berhasil apabila usaha itu memberikan sukses yang

menyenangan.

l) Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

31

Dengan mengetahui prinsip-prinsip belajar, seorang guru akan

dapat melaksanakan fungsi atau perannya semakin baik. Hal ini

dikarenakan bahwa prinsip-prinsip belajar memberikan pedoman

berharga bagi guru untuk dapat ditindaklanjuti dengan benar, sehingga

pelaksanaan pembelajaran dapat diarahkan secara efektif dan efisien.

d. Tujuan Belajar

Proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan

formal memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tentunya antar satu

lembaga dengan lembaga lain mengalami berbagai perbedaan. Oleh

karena itu, tujuan-tujuan belajar mengalami beragam variasi. Namun

menurut Sardiman dalam Kastolani (2014) secara umum tujuan belajar

adalah:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan.

Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan

kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir

membutuhkan adanya bahan pengetahuan dan kemampuan berfikir

dapat memperluas pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan.

Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep

memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang

dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada

keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang

sedang belajar atau keterampilan rohani yang menyangkut persoalan-

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

32

persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas

untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

3) Pembentukan sikap

Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap

mental, perilaku, dan pribadi siswa. Ia harus cakap dalam

mengarahkan motivasi dan berfikir bahwa pribadi guru harus dipakai

sebagai uswah.

Relevan dengan tujuan belajar tersebut, maka hasil yang ingin

dicapai adalah:

1) Hal ikhwal keilmuan dan pengetahuan, konsep dan fakta (kognitif)

2) Hal ikwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)

3) Hal ikwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)

2. Pengertian Pembelajaran dan Hasil Belajar Matematika

a. Pembelajaran Matematika

Smith dalam Basleman (2011: 12-13) berpendapat bahwa

pembelajaran tidak dapat didefinisikan dengan tepat karena istilah

tersebut dapat digunakan dalam banyak hal. Pembelajaran digunakan

untuk menunjukkan:

1) Pemerolehan dan penguasaan tentang apa yang telah diketahui

mengenai sesuatu.

2) Penyuluhan dan penjelasan mengenai arti pengalaman seseorang,

atau

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

33

3) Suatu proses pengujian gagasan yang terorganisasi yang relevan

dengan masalah.

Dengan kata lain, pembelajaran digunakan untuk menjelaskan

suatu hasil, proses, atau fungsi. Jika pembelajaran digunakan untuk

menyatakan hasil, maka tekanannya diletakkan pada hasil pengalaman.

Jika pembelajaran dinyatakan untuk menyatakan suatu proses, ketika

suatu proses menerangkan apa yang terjadi ketika suatu pengalaman

pembelajaran berlangsung, biasanya proses itu untuk memenuhi

kebutuhan mencapai tujuan. Jika istilah pembelajaran itu digunakan

untuk menyatakan suatu fungsi, maka tekanannya diletakkan pada

aspek-aspek penting tertentu (seperti motivasi) yang diyakini bisa

membantu hasil belajar.

Menurut aliran behavioristic pembelajaran adalah usaha guru

membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

lingkungan dan stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pelajaran

sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir

agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono

dalam Hamdani, 2011: 23). Adapun humanistic mendeskripsikan

pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk

memilih bahan pembelajaran dan cara mempelajarinya sesuai minat dan

kemampuannya (Sugandi dalam Hamdani, 2011: 23).

Adapun menurut Dimyanti dalam Susanto (2013: 186),

pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

34

instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran berarti

aktivitas guru dalam merancang bahan pengajaran agar proses

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif yakni siswa dapat

belajar secara aktif dan bermakna.

Sedangkan matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein

atau mathema yang berarti ”belajar atau hal yang dipelajari,” sedangkan

dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,

yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas dalam

Susanto, 2013: 184). Matematika memiliki bahasa dan aturan yang

terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan

struktur atau keterikatan antar konsep yang kuat. Unsur utama

pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas

dasar asumsi (kebenaran kosistensi). Selain itu, matematika bekerja

melalui penalaran induktif yang didasari fakta dan gejala yang muncul

untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi, perkiraan itu harus

dibuktikan secara deduktif, dengan argument yang konsisten.

Dari uraian diatas diperoleh pengertian pembelajaran

matematika yaitu suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh

guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa yang dapat

meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan

kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

35

meningkatkan penguasaan yang baik terhadap matematika (Susanto,

2013: 186-187).

Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar

mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan.

Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan

berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi

interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan

antara siswa dengan lingkungan disaat pembelajaran matematika

berlangsung.

b. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Menurut Susanto (2013: 5), secara sederhana yang dimaksud hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar, karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

seseorang yang berusaha untuk memperoleh sesuatu bentuk perubahan

perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau

kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak

yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran atau tujuan intruksional.

Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang matematika,

belajar, dan hasil belajar, maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan

bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika.

Pengalaman tersebut berupa pengetahuan, pengertian, pemahaman dan

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

36

juga kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan

simbol-simbol. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari kemampuan

berfikir matematika dalam diri siswa yang bermuara pada kemampuan

matematika sebagai bahasa dan alat dalam menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.

Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses

belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Wasliman dalam Susanto (2013: 12), hasil belajar yang

dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor

yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara

perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal adalah sebagai

berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam

diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian,

motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi

fisik dan kesehatan.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

37

sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan

ekonominya, pertengkaran suami-istri, perhatian orang tua yang

kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari yang kurang

baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam

hasil belajar peserta didik.

d. Penilaian Keberhasilan Belajar

Istilah penilaian atau dalam bahasa inggris dikenal istilah

evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada

lapangan pendidikan dan pengajaran, dalam melaksanakan tugas

profesionalnya, seorang guru tidak akan lepas dari kegiatan penilaian.

Grondlund (1984) menyatakan penilaian sebagai proses

sistematik pengumpulan, penganalisaan dan penafsiran informasi untuk

menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan. Inti dari penilaian

adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar

tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai

tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan

judgement. Judgement merupakan tema penilaian yang mengaplikasikan

adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks

situasi tertentu. Atas dasar itu, maka dalam penilaian selalu ada objek

atau program, ada kriteria, da nada judgement (Jihad, 2013: 54-55).

Menurut Sudjana dalam Jihad (2013: 56) penilaian berfungsi

sebagai:

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

38

1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional.

2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.

3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan siswa kepada orang

tuanya.

Dengan demikian, penilaian berfungsi sebagai pemantau kinerja

komponen-komponen kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai

tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Informasi yang

diberikan oleh hasil analisis terhadap hasil penilaian sangat diperlukan

bagi pembuatan kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan oleh seorang

guru untuk peningkatan mutu proses belajar mengajar.

e. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar

Dalam persiapan strategi proses pembelajaran perlu disusun

instrument penilaian dalam standar penguasaan. Penyusunan instrument

penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan penguasaan

siswa terhadap suatu materi atau pokok bahasan. Menurut Jihad (2013:

67-70), jenis-jenis instrument penilaian meliputi:

1) Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab,

harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilakasanakan oleh orang

yang dites. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana seorang

siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi

aspek pengetahuan dan keterampilan. Secara rinci teknis penilaian

siswa bisa dilakukan dengan:

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

39

a) Ulangan Harian

Ulangan harian umumnya diberikan setelah selesainnya

suatu materi pembelajaran tertentu. Soal yang diberikan

sebaiknya berbentuk uraian objektif untuk mengukur

pengetahuan, pemahaman dan kemampuan berfikir aplikatif.

b) Tugas Kelompok

Tugas kelompok dimaksudkan sebagai latihan bagi siswa

dalam mengembangkan kompetensi kerja kelompok. Tugas

biasanya berbentuk soal uraian dengan tingkat berfikir aplikatif.

c) Kuis

Kuis merupakan tes yang membutuhkan waktu singkat

yaitu berkisar 10-15 menit. Pertanyaan hanya merupakan hal

yang prinsip saja dan bentuk jawaban merupakan isian singkat.

Kuis biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai untuk

mengetahui penguasaan pelajaran yang lalu secara singkat atau

setelah akhir sajian.

d) Ulangan Blok

Ulangan blok merupakan tes pada akhir materi pelajaran

dengan bahan semua materi pokok yang telah diberikan. Materi

yang diujukan disusun berdasarkan kisi-kisi soal.

e) Pertanyaan Lisan

Pertanyaan yang diberikan berupa pengetahuan atau

pemahaman tentang konsep. Teknik bertanya dilakukan dengan

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

40

memberikan pertanyaan kepada seluruh kelas, dan siswa

diberikan kesempatan untuk memikirkan jawaban dan secara

acak menunjuk salah satu siswa untuk menjawab. Jawaban salah

satu siswa dilemparkan kepada siswa lain untuk memberikan

pendapatnya tentang jawaban siswa pertama. Pada akhir kegiatan

tes ini guru memberikan kesimpulan akan jawaban yang benar.

f) Tugas Individu

Tugas ini dimaksudkan sebagai latihan bagi siswa untuk

mengembangkan wawasan dan kompetensi berfikir. Tugas

biasanya berbentuk soal uraian objektif dengan tingkat berfikir

aplikatif.

2) Non Tes

Penilaian non tes merupakan prosedur yang dinilai untuk

memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan

kepribadian. Penilaian non tes melalui:

a) Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan

oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik

secara perorangan maupun kelompok, di kelas maupun di luar

kelas;

b) Skala sikap, yaitu alat penilaian yang digunakan untuk

mengungkapkan sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis

dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar atau pendapat

siswa;

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

41

c) Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau

mengerjakan dengan cara tertulis;

d) Catatan harian, yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang

dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya;

e) Daftar cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek

terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau

belum.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika

Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar

adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu

juga, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataan

nalar dalam penerapan matematika. Menurut Depdiknas dalam Susanto

(2013: 190), tujuan pembelajaran matematika secara khusus di sekolah dasar

adalah sebagai berikut:

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep,

dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

42

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan

sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran mata pelajaran matematika

tersebut, seorang guru hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi

pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan,

dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa dapat membentuk

makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan

mengkonstruksikannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses

dan dikembangkan lebih lanjut.

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

menyebutkan bahwa ruang lingkup mata pelajaran Matematika pada satuan

pendidikan SD/ MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Bilangan

b. Geometri dan pengukuran

c. Pengolahan data

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas IV

Semester I

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta

didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

43

kemampuan bekerjasama. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) matematika digunakan sebagai landasan pembelajaran untuk

mengembangkan kemampuan tersebut. Selain itu dapat dijadikan dasar

untuk mengembangkan kemampuan untuk menggunakan matematika dalam

pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan

menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Berikut ini adalah

standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk siswa kelas IV SD/MI:

Tabel 2.1

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kelas IV Semester I

Standar kompetensi Kompetensi Dasar

Bilangan

1. Memahami dan menggunakan sifat-

sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah.

1.1 Mendefinisikan sifat-sifat operasi

hitung.

1.2 Mengurutkan bilangan.

1.3 Melakukan operasi perkalian dan

pembagian.

1.4 Melakukan operasi hitung

campuran,

1.5 Melakukan penaksiran dan

pembulatan

1.6 Memecahkan masalah yang

melibatkan uang.

2. Memahami dan menggunakan faktor

dan kelipatan dalam pemecahan

masalah.

2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan

kelipatan.

2.2 Menentukan kelipatan dan faktor

bilangan.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

44

2.3 Menentukan kelipatan persekutuan

terkecil (KPK) dan faktor

persekutuan terbesar (FPB).

2.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan KPK dan FPB.

Geometri dan Pengukuran

3. Menggunakan pengukuran sudut,

panjang, dan berat dalam pemecahan

masalah.

3.1 Menentukan besar sudut dengan

satuan tidak baku dan satuan

derajat.

3.2 Menentukan hubungan antar satuan

waktu, antar satuan panjang, dan

antar satuan berat.

3.3 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan satuan waktu,

panjang, dan berat.

3.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan satuan kuantitas.

4. Menggunakan konsep keliling dan

luas bangun datar sederhana.

4.1 Menentukan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga.

4.2 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga.

6. Materi Perkalian dalam Matematika

Pada prinsipnya, perkalian sama dengan penjumlahan berulang. Oleh

karena itu, kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum

mempelajari perkalian adalah pengguasaan penjumlahan. Perkalian

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

45

termasuk topik yang sulit untuk dipahami sebagian siswa. Ini dapat dilihat

dari banyaknya siswa yang duduk di tingkat tinggi Sekolah Dasar belum

menguasai topik perkalian ini, sehingga mereka mengalami banyak kesulitan

dalam mempelajari topik matematika yang lebih tinggi. Melalui penggunaan

media yang efektif serta bimbingan dari guru diharapkan dapat membantu

siswa dalam mempelajari perkalian ini.

Pada dasarnya perkalian merupakan penjumlahan yang berulang.

Perkalian dilambangkan dengan tanda “X”. Perhatikan ilustrasi berikut :

+ + + =

2 + 2 + 2 + 2 = 8

Gambar.1 Konsep Perkalian (Buku Matematika untuk SD/MI Kelas 4)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa 2 + 2 + 2 + 2 = 8.

Terdapat penjumlahan bilangan 2 yang diulang sampai 4 kali sehingga 2 +

2 + 2 + 2 = 4 X 2 =8 (Sugiyarti. dkk, 2009: 7).

Cara menghafal perkalian dapat menggunakan tabel perkalian

sebagai berikut:

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

46

Tabel 2.2

Tabel Perkalian (Buku Matematika Untuk SD/MI)

X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

3 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

4 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40

5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

6 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60

7 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70

8 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80

9 9 18 27 36 45 54 63 72 81 90

10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dalam mengerjakan operasi hitung perkalian biasanya di sekolah-

sekolah guru menjelaskan dengan menggunakan tiga cara yaitu cara

mendatar, cara bersusun panjang, dan cara bersusun pendek. Misalnya:

Selesaikan 7 X 285 = ……

Penyelesaian:

a. Cara mendatar

7 X 285 = 7 X (200 + 80 + 5)

= (7 X 200) + (7 X 80) + (7 X 5)

= 1400 + 560 + 35

= 1995

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

47

b. Cara bersusun panjang

Langkah-langkahnya adalah:

285

7

x

35 (7 x 5)

560 (7 x 80)

1400 (7 x 200)

+

1995

c. Cara bersusun pendek.

285

7

x

1995

Langkah-langkahnya:

1) Kalikan bilangan satuan: 5 X 7 = 35. Tulis 5 pada tempat satuan,

simpan 3 pada tempat puluhan.

2) Kalikan bilangan puluhan: 8 X 7 = 56. Jadi 56 + 3 = 59. Tulis 9 pada

tempat puluhan, simpan 5 pada tempat ratusan.

3) Kalikan bilangan ratusan: 2 X 7 = 14 dan tambahkan 5, jadi 14 + 5

= 19. Tulis 9 pada tempat ratusan dan 1 pada tempat ribuan. (Anam,

2009: 6)

Dari ketiga cara tersebut yang sering digunakan adalah cara bersusun

pendek. Berdasarkan observasi siswa masih banyak mengalami kesulitan

dengan menggunakan cara tersebut, siswa masih mengalami kebingungan

terhadap digit yang akan dikalikan. Mana hasil yang akan disimpan dan

mana hasil yang akan dituliskan. Selain itu bilangan yang diuraikan pun

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

48

terlihat menumpuk. Dengan teknik tersebut tentu siswa akan mengalami

kebosanan.

Dalam mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran matematika

tersebut dapat diatasi dengan menumbuhkan minat belajar siswa. Minat

belajar siswa dapat ditumbuhkan dengan penggunaan media atau alat peraga

pembelajaran yang menarik. Alat peraga pembelajaran tulang Napier adalah

salah satu alat peraga pembelajaran matematika yang dapat digunakan

dalam menjelaskan dan atau mengerjakan materi perkalian pada mata

pelajaran matematika.

B. Alat Peraga Matematika Tulang Napier

1. Alat Peraga Matematika

a. Pengertian Alat Peraga

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau

“penyalur”. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur

informasi belajar atau penyalur pesan. Gerlach dan Ely (1971)

menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Dalam pengetahuan ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media (Sundayana 2015: 4).

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

49

Sementara itu, Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2009: 4) secara

emplisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang

secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang

terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video

recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan

komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar

atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan

siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar sering pula pemakaian kata

media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah seperti alat

pandang-dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi

pandang-dengar (audio-visual communication), pendidikan alat peraga

pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational

technology), alat peraga, dan media penjelas (Arsyad, 2009: 6).

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat

penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek

ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan

mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai meskipun masih

ada beberapa aspek yang lain yang harus diperhatikan dalam memilih

media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang

diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, serta konteks

pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat

dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

50

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar (Ali dalam

Sundayana, 2015: 7). Menurut Rusffendi dalam Sundayana (2015: 7), alat

peraga adalah alat yang menerangkan atau mewujudkan konsep

matematika, sedangkan pengertian alat peraga matematika menurut

Pramudjono dalam Sundayana (2015: 7), adalah benda kongkret yang

dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu

menanamkan atau mengembangkan konsep matematika.

b. Fungsi dan Manfaat Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Menurut Livie dan Lentz dalam Sundayana (2015) mengemukakan

empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual,

yaitu fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif, dan fungsi

kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik, dan

mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau

menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif maksudnya media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

51

Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap

pembelajar.

3) Fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa

lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami

dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks

untuk memahami teks, membantu yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengaitkannya kembali.

Selain itu, fungsi media dan alat peraga pembelajaran bagi

pengajar yaitu:

1) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan.

2) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.

3) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik

4) Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pelajaran.

5) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran.

6) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar

7) Meningkatkan kualitas pelajaran.

Adapun fungsi media dan alat peraga pembelajaran bagi siswa

adalah untuk:

1) Meningkatkan motivasi belajar pembelajar.

2) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar.

3) Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar

untuk belajar.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

52

4) Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik sehingga

memudahkan pembelajar untuk belajar.

5) Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis.

6) Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.

7) Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang

disajikan pengajar lewat media pembelajaran (Sanaky dalam

Sundayana, 2015: 11)

Hamalik dalam Arsyad (2009: 15) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi

pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,

media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Menurut Arsyad (2009: 25), beberapa manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar antara

lain sebagai berikut:

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

53

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses

dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,

interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, serta

kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan

kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,

dan waktu;

a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan secara

langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto,

slide, realita, film, radio, atau model;

b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh

indra dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide,

atau gambar;

c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali

dalam puluhan tahun dapat ditampilkan dalam rekaman video,

film, foto, slide selain disampaikan secara verbal;

d) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat

disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.

e) Peristiwa alam seperti letusan gunung berapi atau proses yang

dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

54

kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-

teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau

simulasi computer.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,

serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,

masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata,

kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

c. Jenis-Jenis Alat Peraga Matematika

Menurut Sundayana (2015), jenis-jenis alat peraga matematika

meliputi:

1) Alat Peraga Berbasis Konsep Luas

Alat peraga berbasis konsep luas digunakan untuk

membuktikan luas daerah, luas permukaan, perkalian aljabar, dan

jumlah besar sudut. Contoh alat peraga berbasis konsep luas antara

lain papan berpetak. Papan berpetak digunakan untuk menentukan

luas daerah bangun geometri yang tak beraturan maupun yang

beraturan.

2) Alat Peraga Berbasis Konsep Panjang

Alat peraga berbasis konsep panjang digunakan untuk

memberikan gambaran operasi hitung seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian. Jenis alat peraga yang

menggunakan konsep kekekalan panjang diantaranya: neraca

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

55

bilangan, mistar hitung, dan batang Cuissenaire. Neraca bilangan

adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk menghitung operasi

hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Mistar

hitung adalah alat bantu untuk menghitung penjumlahan pada

bilangan bulat yang dapat dibuat sendiri dari kertas karton.

Sedangkan batang Cuisenaire adalah alat peraga yang dibuat untuk

membantu anak-anak dalam belajar matematika mengenai konsep

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan

bulat. Batang ini diciptakan oleh Cuisenaire.

3) Alat Peraga Berbasis Konsep Volume

Alat peraga berbasis konsep volume digunakan untuk

memperagakan konsep volume bangun ruang. Menggunakan alat

peraga ini siswa dapat membuktikan volume bangun ruang seperti

kubus, balok, prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola.

4) Alat Peraga Berbasis Konsep Pengukuran

Alat peraga berbasis pengukuran antara lain: roda meteran

digunakan untuk mengukur jarak, spirometer dan jepit bola

digunakan untuk mengukur jari-jari bola, jangka sorong untuk

mengukur ketebalan benda, dan klinometer digunakan untuk

mengukur tinggi objek.

5) Alat Peraga Berbasis Konsep Aritmetika

Alat peraga berbasis konsep aritmetika diantaranya: batu-

batuan, abacus, dan mistar geser untuk menghitung penjumlahan dan

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

56

pengurangan; tulang Napier untuk menyelesaikan soal perkalian;

corong berhitung dan dakon untuk menentukan KPK dan FPB; serta

talipas, lampu pintar, dan tabung perkalian untuk menyelesaikan

persoalan aritmetika.

6) Alat Peraga Berbasis Konsep Geometri

Alat peraga berbasis konsep geometri digunakan untuk

membantu siswa belajar materi geometri. Contoh dari alat peraga

berbasis geometri ini antara lain: pengubinan, papan berpaku, cermin

datar, pantograph, dan kartu domino.

Pengubinan digunakan untuk menemukan pola-pola

pengubinan dan meningkatkan kreativitas serta daya tarik siswa

terhadap keindahan pola serta dapat mengembangkan daya tanggap

siswa terhadap komposisi bangun-bangun geometri. Papan berpaku

digunakan sebagai alat bantu pengajaran matematika di Sekolah

Dasar untuk menanamkan konsep/pengertian geometri, seperti

pengenalan bangun datar, pengenalan keliling bangun datar, dan

menentukan/menghitung luas bangun datar. Cermin datar digunakan

untuk menanamkan konsep pencerminan dan refleksi suatu titik

melalui praktik laboratorium. Pantograf adalah alat peraga yang

dapat digunakan untuk memperbesar dan memperkecil gambar.

Kartu domino digunakan untuk melatih ingatan dan pemahaman

mengenai rumus-rumus menentukan luas daerah bangun datar, luas

permukaan, dan volume ruang.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

57

7) Alat Peraga Berbasis Teori Kemungkinan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,

peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas

adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan

bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah

dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian

digunakan secara lebih luas tidak hanya dalam matematika.

Alat peraga berbasis teori kemungkinan digunakan untuk

melakukan eksperimen peluang/probabilitas empiris. Bentuk alat

peraga berbasis teori kemungkinan dapat berupa mata uang, dadu,

pusingan, kartu bridge, maupun kotak yang berisi kelereng dengan

warna-warna yang berlainan.

8) Alat Peraga Berbasis Permainan

Alat peraga berbasis permainan adalah alat peraga yang

digunakan untuk pembelajaran matematika namun dengan

menggunakan konsep permainan. Contoh dari alat peraga ini adalah

domino matematika atau disingkat dengan istilah domat. Alat peraga

domat sama halnya seperti kartu domino pada umumnya akan tetapi

pada domat ini, kartu tersebut berisi berbagai soal dan jawaban.

Selain domat, loncat katak juga termasuk dalam alat peraga berbasis

permainan. Loncat katak digunakan untuk menentukan pola bilangan

barisan bilangan dan menentukan suku ke n baris pola bilangan

dengan cara bereksplorasi.

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

58

d. Kriteria Pemilihan Alat Peraga

Menurut sundayana (2015) kriteria utama dalam pemilihan media

pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran, artinya dalam

menentukan media yang akan digunakan pertimbangannya bahwa media

tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang

diinginkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan

media ini, diantaranya:

1) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi, sangat memerlukan

bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik.

2) Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan, artinya

media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umumnya

mudah diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru.

3) Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media

yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat

menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat

yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari

penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa

dengan lingkungannya.

4) Tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga media tersebut

dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

59

5) Sesuai dengan taraf berpikir siswa. Memilih media untuk pendidikan

dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga

makna yang terkandung didalamnya mudah dipahami oleh siswa.

e. Syarat dan Kriteria Alat Peraga Matematika

Menurut Rusfendi dalam Sundayana (2015) beberapa persyaratan

alat peraga dan media antara lain:

1) Tahan lama.

2) Bentuk dan warnanya menarik.

3) Sederhana dan mudah dikelola.

4) Ukurannya sesuai.

5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real,

gambar, atau diagram.

6) Sesuai dengan konsep matematika

7) Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya.

8) Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir

abstrak bagi siswa.

9) Menjadikan siswa berfikir aktif dan mandiri dengan memanipulasi

alat peraga atau media.

10) Bila mungkin alat peraga/media tersebut bisa berfaedah lipat

(banyak).

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

60

2. Alat Peraga Tulang Napier

a. Pengertian Tulang Napier

Tulang Napier atau disebut batang Napier adalah alat bantu hitung

yang dikenalkan oleh John Napier, seorang ahli matematika yang

menemukan logaritma, membuat alat yang dapat membantu mencari

hasil kali suatu bilangan. Alat ini pertama kali diperuntukkan bagi

perkalian dalam sistem decimal (basis sepuluh) (Sundayana, 2015: 110).

Nama alat peraga tulang Napier diambil dari nama orang yang

menemukan alat tersebut, yaitu John Napier yang lahir di Kastil

Merchiston tahun 1550. John Napier adalah seorang matematikawan

abad ke 16 yang mengembangkan logaritma dengan tulang atau keping.

Menurut John Napier dalam bukunya yang berjudul Rabdologiae, Napier

menerangkan berhitung dengan memindahkan keeping-keping

perhitungan pada papan catur dan untuk selanjutnya, keping-keping

tersebut dinamakan keping atau tulang Napier.

Tulang Napier ini terdiri dari 10 kartu, sebab basis desimal terdiri

ddari 10 angka yaitu : 0, 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kesepuluh kartu tersebut

adalah kartu 0, kartu 1, kartu 2, kartu 3, kartu 4, kartu 5, kartu 6, kartu 7,

kartu 8, dan kartu 9 (Sundayana, 2015: 110).

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

61

Gambar.2 Media Tulang Napier (Sundayana 2015: 110)

b. Cara Pembuatan Alat Peraga Tulang Napier

Cara pembuatan tulang Napier adalah sebagai berikut:

Kita ambil contoh kartu 6 dan kartu 9. Setiap kartu tulang Napier

basis desimal (basis 10) mempunyai Sembilan baris.

Cara mengisi kolom-kolom pada tulang Napier adalah sebagai

berikut:

1) Baris 1, diisi dengan 1 X 6 = 6

1X 9 = 9

2) Baris 2, diisi dengan 2 X 6 = 12

2 X 9 = 18

3) Baris 3, diisi dengan 3 X 6 = 18

3 X 9 = 27

4) Baris 4, diisi dengan 4 X 6 = 24

4 X 9 = 36

INDEKS 6 9

1 0

6

0

9

2 1

2

1

8

3 1

8

2

7

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

62

5) Baris 5, diisi dengan 5 X 6 = 30

5 X 9 = 45

6) Baris 6, diisi dengan 6 X 6 = 36

6 X 9 = 54

7) Baris 7, diisi dengan 7 X 6 = 42

7 X 9 = 63

8) Baris 8, diisi dengan 8 X 6 = 48

8 X 9 = 72

9) Baris 9, diisi dengan 9 X 6 = 54

9 X 9 = 81

Gambar 3. Tulang Napier

c. Cara Penggunaan Alat Peraga Tulang Napier

Sedangkan cara penggunaan tulang Napier adalah sebagai

berikut:

Misalnya, tentukan hasil kali dari: 46 X 57 = …

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Ambil kartu 4 dan kartu 6 kemudian tuliskan baris ke 5 dan ke 7

seperti gambar dibawah;

2

0

3

0

2

8

4

2 Gambar 4. Langkah perkalian dengan tulang Napier

4 2

4

3

6

5 3

0

4

5

6 3

6

5

4

7 4

2

6

3

8 4

8

7

2

9 5

4

8

1

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

63

2) Kemudian jumlahkan menurut arah diagonal dimulai dari kotak

paling kanan ke kotak paling kiri;

2

2

0

3

0

3 + 0 + 2 = 5

5 + 1 = 6

2

8

4

2

0 + 4 + 8 = 12 2 Gambar 5. Langkah perkalian dengan tulang

Napier

Ditulis 2, menyimpan 1 untuk ditambah pada diagonal berikutnya.

3) Diagonal paling kanan 2, diagonal berikutnya 0 + 4 + 8 =12, maka

ditulis 2 dan menyimpan 1 untuk ditambahkan ke diagonal

selanjutnya;

4) Diagonal berikutnya: 3 + 0 + 2 = 5 ditambah 1 = 6 dan kolom

terakhir 2.

5) Jadi hasil perkalian dari 46 X 57 = 2622

Menurut Profesor H Yaya S Kusumah (www.gurupintar.ut.ac.id,

akses 17 Maret 2017), idealnya dalam pembelajaran menggunakan alat

peraga tulang Napier diawali terlebih dahulu dengan pengenalan alat

peraga tulang napier dan siswa dilibatkan dalam pembuatannya (hands

on activity) untuk hasil perkalian bilangan dari mulai 0 sampai dengan 9.

Langkah berikutnya adalah menjelaskan tentang perkalian bilangan

satuan dengan satuan dan siswa sebaiknya diminta untuk

mempraktekkannya sendiri melalui beberapa contoh yang mereka buat

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

64

sendiri. Selanjutnya guru bisa memberikan penjelasan tentang perkalian

bilangan puluhan dengan satuan.

Segera setelah guru memberikan penjelasan, siswa sebaiknya

mempraktekkannya karena keterampilan akan lahir dari praktek secara

langsung disaat siswa mengalaminya sendiri. Setelah siswa tidak

mengalami kesulitan dalam melakukan perkalian bilangan-bilangan

tersebut, barulah penjelasan guru bisa dilanjutkan dengan perkalian

sebuah bilangan puluhan dengan puluhan, puluhan dengan ribuan dan

seterusnya. Dengan cara itu diharapkan siswa dapat melakukan perkalian

bilangan yang lebih besar lagi melalui bantuan tulang napier.

C. Kaitan Antara Alat Peraga Tulang Napier dengan Hasil Belajar

Matematika

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Belajar matematika merupakan salah satu syarat yang cukup untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan

belajar bernalar secara kritis dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak

yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami

terlebih dahulu sebelum memanipulasi symbol-simbol itu.

Pada usia sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun), menurut teori

kognitif Piaget termasuk pada tahap operasional konkret. Berdasarkan

perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar pada umumnya

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

65

mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat abstrak.

Karena keabstrakannya matematika relatif tidak mudah untuk dipahami oleh

siswa sekolah dasar pada umumnya (Susanto, 2013: 183-184).

Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,

termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan matematika. Media pendidikan

dapat digunakan untuk membangun pemahaman dan penguasaan objek

pendidikan. Dengan menggunakan media, kosep dan simbol matematika yang

tadinya bersifat abstrak menjadi konkret. Sehingga kita dapat memberikan

pengenalan konsep dan simbol matematika sejak dini, disesuaikan dengan taraf

berfikirnya anak.

Dalam pelajaran matematika di tingkat SD, perkalian bilangan cacah

adalah materi yang cukup sulit dipahami. Siswa cenderung bingung dalam

mengalikan bilangan cacah tersebut, apalagi untuk bilangan-bilangan yang

besar. Tanpa kakulator siswa akan kesulitan dalam menghitung perkalian

tersebut. Walaupun sebenarnya di sekolah tersedia berbagai alat-alat

pembelajaran berupa kit pembelajaran yang disediakan pemerintah. Namun,

dalam pelaksanaannya penggunaan alat peraga ini sangat minim dilakukan oleh

guru di sekolah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peran guru dalam

pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran.

Alat Peraga tulang napier sangat sederhana, menggambarkan secara

kongkret proses perkalian pada bilangan cacah, melalui alat peraga tulang napier

siswa mudah mempelajari konsep operasi hitung perkalian bilangan cacah, siswa

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

66

lebih mudah memahami bilangan cacah, menghitung perkalian lebih dari satu

anngka, menarik, dan mudah dalam pembuatannya. Selain itu batang-batang

pada tulang Napier dapat dipindahkan dengan mudah sehingga siswa lebih

antusias untuk ikut aktif secara fisik dengan memindahkan objek angka. Dengan

alat peraga ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat

membantu kesulitan siswa dalam mempelajari perkalian bilangan cacah,

sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Meskipun demikian, alat peraga

ini masih memiliki kelemahan yaitu peserta didik harus memahami konsep

perkalian sederhana dengan baik sebelumnya.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

67

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Kondisi Umum

1. Gambaran Umum MI Ma’arif Dukuh

a. Lokasi Penelitian

1) Nama Madrasah : MI Ma’arif Dukuh

2) Alamat

a) Jalan : Wisnu No. 04 RT. 04 / RW. 01

b) Desa / Kelurahan : Dukuh

c) Kecamatan : Sidomukti

d) Kabupaten / Kota : Salatiga

e) Provinsi : Jawa Tengah

f) Kode Pos : 50721

g) No. Telepon : (0298) 3419418

h) E-mail : [email protected]

b. Visi dan Misi MI Ma’arif Dukuh

1) Visi

Visi MI Ma’arif Dukuh adalah “HEBBAT”

Terwujudnya peserta didik yang handal, cerdas dan berakhlakul

karimah, bertakwa, aktif dan berteknologi.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

68

2) Misi

Misi dari MI Ma’arif Dukuh adalah “Belajar Enjoy Sepanjang

Hayat”.

Rincian misinya adalah sebagai berikut:

a) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang

Hayat.

b) Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY (Efektif,

Nyaman, Jelas, Objektif, dan Islamy).

c) Membentuk pribadi yang handal dalam segala hal.

d) Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangsa, dan

tanah air.

e) Membentuk pribadi berakhlak mulia dan berprestasi tinggi dan

bertaqwa.

f) Membentuk pribadi yang selalu aktif dalam segala hal.

g) Membekali sains-teknologi tepat guna.

2. Data Guru dan Karyawan di MI Ma’arif Dukuh Salatiga

Di MI Ma’arif Dukuh terdapat 9 guru kelas dan 1 orang kepala

sekolah. Berikut ini rincian data guru dan karyawan di MI Ma’arif Dukuh

Salatiga:

Tabel 3.1

Data Guru dan Karyawan di MI Ma’arif Dukuh Salatiga

No Nama Jenis Kelamin

Pendidikan

Terakhir

1 Muhamad Muzaqi, S.Pd.I L S1

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

69

No Nama Jenis Kelamin

Pendidikan

Terakhir

2 Sulkhani Maimun, S.Pd.I L S1

3 Siti Nok Chalimah, S.Pd.I P S1

4 Basiroh, S.Pd.I P S1

5 Endang Wahyuningsih, S.Pd.I P S1

6 Aris Supriyadi, S.Ag L S1

7 Suliyatun, S.Ag P S1

8 Durrotun Nashihah, S.Pd.I P S1

9 Eko Purno Aminoto, S.Pd.I L S1

10 Setia Naim, S.Pd.I P S1

Sedangkan data keadaan guru di MI Ma’arif Dukuh disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 3.2

Keadaan Guru di MI Ma’arif Dukuh Salatiga

Guru Ijazah Jumlah

PNS Non PNS SMA D II S1

L P L P

2 2 2 4 - - 10 10

3. Karakteristik Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Tahun Ajaran 2016/2017.

Siswa kelas IV di MI Ma’arif Dukuh berjumlah 21 siswa yang

terdiri dari 9 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Berikut ini adalah

tabel keadaan siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh:

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

70

Tabel 3.3

Keadaan Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh

No Kode Siswa NIS Jenis Kelamin

1 A 700 Laki-Laki

2 B 711 Laki-Laki

3 C 715 Perempuan

4 D 716 Laki-Laki

5 E 725 Laki-laki

6 F 726 Laki-Laki

7 G 727 Perempuan

8 H 728 Laki-Laki

9 I 729 Laki-Laki

10 J 730 Perempuan

11 K 731 Perempuan

12 L 732 Laki-Laki

13 M 733 Perempuan

14 N 734 Perempuan

15 O 735 Perempuan

16 P 737 Laki-Laki

17 Q 678 Laki-Laki

18 R 699 Perempuan

19 S 704 Laki-laki

20 T 707 Laki-Laki

21 U 708 Perempuan

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

71

Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:

a. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun.

b. Kemampuan siswa rata-rata sedang.

c. Siswa malu bertanya.

d. Semua siswa barasal dari desa.

e. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar

berpendidikan rendah.

4. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika materi

perkalian semester ganjil tahun 2016. Penelitian menerapkan alat peraga

tulang Napier yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut

dilaksanakan pada jam mata pelajaran matematika sesuai dengan jadwal

pelajaran matematika kelas IV MI Ma’arif Dukuh Salatiga.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan observasi awal pada tanggal 26 September 2016.

b. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016.

c. Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 15 November 2016.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 9

November 2016. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester

ganjil mata pelajaran matematika kelas IV selama 2 jam pelajaran (2x35

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

72

menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu

tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing),

refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu membuat

RPP yang dikonsultasikan dengan guru Matematika kelas IV. Peneliti

menerapkan alat peraga tulang Napier untuk materi perkalian. Adapun tahap

perencanaan meliputi:

a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

alat peraga tulang Napier, pada mata pelajaran matematika kelas IV.

b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Rabu 9

November 2016.

c. Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I yaitu perkalian

bilangan 1 angka dengan bilangan 2 angka dan 3 angka.

d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

e. Membuat instrumen penelitian yaitu:

1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku

siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan

sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa

benar-benar mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

2) Lembar soal pre test dan post test sebagai alat pengukur hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian.

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

73

f. Menyiapkan alat pembelajaran.

g. Menyiapkan alat peraga tulang Napier.

2. Tndakan (acting)

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah disusun.

a. Kegiatan Awal

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa penuh

khidmad.

3) Guru menanyakan kabar siswa.

4) Guru mengecek kehadiran siswa.

5) Guru mempersilahkan siswa untuk mempersiapkan alat tulis.

6) Guru melakukan apresiasi dengan bertanya materi sebelumnya yang

telah dipelajari oleh siswa.

7) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

8) Pre test.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

(a) Guru menyampaikan materi tentang perkalian dan

memperkenalkan alat peraga tulang Napier.

(b) Guru menjelaskan tentang cara pembuatan alat peraga tulang

Napier.

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

74

(c) Guru menjelaskan tentang cara penggunaan alat peraga tulang

Napier pada materi perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan

1 angka.

(d) Guru menjelaskan cara penggunaan alat peraga tulang Napier

pada materi perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 2 angka.

(e) Guru menjelaskan cara penggunaan alat peraga tulang Napier

pada materi perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 3 angka.

(f) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian.

2) Elaborasi

(a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

(b) Guru membagikan kertas tulang Napier.

(c) Guru bersama-sama siswa melengkapi tulang Napier tersebut.

(d) Siswa berlatih menyelesaikan soal perkalian yang dibuat sendiri

terkait perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 1 angka

menggunakan alat peraga tulang Napier.

(e) Guru menuliskan sebuah soal di papan tulis mengenai perkalian

bilangan 1 angka dengan 2 angka dan perkalian bilangan 1 angka

dengan 3 angka.

(f) Guru menginstruksikan siswa untuk menjawab soal tersebut.

(g) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan

teman satu kelompok, selama kegiatan diskusi guru memberikan

bimbingan.

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

75

(h) Guru meminta salah satu siswa mengerjakan tugas kelompok

mereka di papan tulis dengan alat peraga yang sudah disediakan

guru.

(i) Guru bersama-sama siswa membahas hasil pekerjaan siswa.

3) Konfirmasi

(a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai

materi yang telah dipelajari.

(b) Guru memberikan lembar soal post test dari kegiatan yang telah

dilakukan.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan

bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

2) Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa untuk

belajar materi pembelajaran selanjutnya.

3) Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan megucapkan salam.

3. Observasi (observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

a. Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses

pembelajaran sedang berlangsung.

b. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi. Berikut

hasil pengamatan guru dan siswa siklus I :

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

76

Tabel 3.4

Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I

No Aspek yang

diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan

SB B C K TB SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka

pembelajaran

dengan

mengucapkan

salam.

√ √ Tidak semua

siswa menjawab

salam karena

sibuk dengan

kegiatan

masing-masing

2. Guru mengawali

proses

pembelajaran

dengan berdoa

dengan penuh

khidmad.

√ √ Ada siswa yang

berdoa sambil

melakukan

kegiatan lain

karena siswa

belum siap

melaksanakan

kegiatan belajar.

3. Guru menanyakan

kabar siswa.

√ √ -

4. Guru mengecek

kehadiran siswa.

√ √ -

5. Guru

mempersilakan

siswa untuk

menyiapkan alat

tulis.

√ √ Tidak

dilaksanakan

6. Guru melakukan

apersepsi dengan

bertanya materi

sebelumnya yang

telah dipelajari oleh

siswa.

√ √ -

7. Guru

menyampaikan

indikator dan tujuan

pembelajaran.

√ √ -

8. Pre Test √ √ -

B. Kegiatan inti

Eksplorasi

1 Guru

menyampaikan

materi tentang

perkalian dan

memperkenalkan

alat peraga tulang

Napier.

√ √ -

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

77

No Aspek yang

Diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan SB B C K TB SB B C K TB

2 Guru menjelaskan

tentang cara

pembuatan alat

peraga tulang

Napier.

√ √ Ada beberapa

siswa yang tidak

memperhatikan

penjelasan guru

karena asik

berbicara sendiri

dengan

temannya.

3 Guru menjelaskan

tentang cara

penggunaan alat

peraga tulang

Napier pada materi

perkalian bilangan 1

anka dengan

bilangan 1 angka.

√ √ -

4. Guru menjelaskan

tentang cara

penggunaan alat

peraga tulang

Napier pada materi

perkalian bilangan 1

anka dengan

bilangan 2 angka.

√ √ -

5. Guru menjelaskan

tentang cara

penggunaan alat

peraga tulang

Napier pada materi

perkalian bilangan 1

anka dengan

bilangan 3 angka.

√ √ -

6 Guru bertanya

jawab dengan siswa

mengenai materi

perkalian.

√ √ -

Elaborasi -

1 Guru membagi

siswa menjadi 4

kelompok.

√ √ -

2 Guru membagikan

kertas tulang

Napier.

√ √ -

3 Guru bersama-sama

siswa melengkapi

tulang Napier

tersebut

√ √ Ada sedikit

siswa yang

kesulitan karena

belum hafal

perkalian

bilangan 1-9

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

78

No Aspek yang

Diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan

SB B C K TB SB B C K TB

4. Siswa berlatih

menyelesaikan soal

perkalian yang

dibuat sendiri

tentang materi

perkalian bilangan 1

angka dengan 1

angka

√ √ -

5 Guru menuliskan

soal perkalian di

papan tulis terkait

soal perkalian

bilangan 1 angka

dengan 2 angka dan

bilangan 1 angka

dengan 3 angka.

√ √ -

6 Guru

mengintruksikan

siswa untuk

mengerjakan soal

tersebut.

√ √ -

7 Guru memberikan

waktu kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman satu

kelompok, selama

kegiatan diskusi

guru memberikan

bimbingan.

√ √ -

8 Guru meminta salah

satu siswa

mengerjakan tugas

kelompok mereka di

papan tulis dengan

alat peraga yang

sudah disediakan

oleh guru.

√ √ Siswa masih

sedikit bingung

dalam

mengerjakan

soal karena

kurang jelas

dengan

penjelasan guru

terkait cara kerja

tulang napier

9 Guru bersama-sama

dengan siswa

membahas hasil

pekerjaan siswa.

√ √ -

Konfirmasi -

1 Guru bertanya

kepada siswa

tentang pemahaman

mengenai materi

yang telah

dipelajari.

√ √ -

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

79

No Aspek yang

Diamati

Pengamatan Guru Pengamtan Siswa

Catatan SB B C K TB SB B C K TB

2 Guru memberikan

lembar evaluasi

(post test) dari

kegiatan yang telah

dilakukan.

√ √ -

C Kegiatan Akhir

1 Guru melakukan

refleksi dari

kegiatan yang telah

dilakukan dengan

bertanya tentang

kesimpulan dari

kegiatan

pembelajaran yang

telah dilakukan.

√ √ -

2 Guru mengingatkan

siswa untuk belajar

materi yang sudah

diajarkan di rumah

dan belajar materi

selanjutnya.

√ √ Tidak

dilaksanaka

3 Guru menutup

pelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan

salam.

√ √ -

Keterangan

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

4. Refleksi (reflecting)

Tahap akhir pada siklus ini peneliti menemukan beberapa

keberhasilan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

80

a. Sebagian besar siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran,

mereka terlihat tertarik dengan alat peraga yang digunakan.

b. Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan

guru.

c. Sebagian besar siswa dapat menjawab soal-soal perkalian yang

diberikan dengan bantuan media tulang Napier.

Meskipun terdapat keberhasilan namun selama proses pembelajaran

siklus I masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan dan

perbaikan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kekurangan dan Perbaikan Siklus I

No Kekurangan Perbaikan

1 Ada beberapa siswa yang tidak

menjawab salam dari guru karena

sibuk dengan kegiatan masing-

masing.

Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu

sebelum membuka pelajaran.

2 Ada siswa yang berdoa sambil

melakukan kegiatan lain karena siswa

belum siap melaksanakan kegiatan

belajar.

Guru menyiapkan siswa terlebih dahulu

sebelum membuka pelajaran.

3. Siswa masih sedikit bingung dalam

mengerjakan soal karena kurang jelas

dengan penjelasan guru terkait cara

kerja tulang napier

Guru lebih detail dalam menjelaskan

cara kerja alat peraga tulang napier.

4 Ada beberapa siswa yang masih

kesulitan dalam melengkapi tulang

Napier karena belum hafal perkalian

bilangan 1 – 9.

Guru memberikan penguatan kepada

siswa dengan memberikan pertanyaan

lisan terkait perkalian bilangan 1 – 9.

5 Ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan penjelasan guru

karena asik berbicara sendiri dengan

temannya

Guru memberikan motivasi kepada

siswa agar mau memperhatikan

penjelasan guru.

6 Ada beberapa tahap dalam RPP yang

belum dilaksanakan oleh guru seperti

diawal kegiatan pembelajaran guru

tidak mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan alat tulis dan di akhir

kegiatan guru tidak meminta siswa

untuk belajar materi yang sudah

diajarkan di rumah dan belajar materi

selanjutnya.

Sebelum kegiatan pembelajaran guru

membaca kembali RPP sehingga tidak

ada tahapan kegiatan yang tidak

dilaksanakan.

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

81

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 15

November 2016. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester

ganjil mata pelajaran Matematika kelas IV selama 3 jam pelajaran (3x35

menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan dalam 4 tahapan,

yaitu tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing),

refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan

sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil

perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus

I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan membenahi

kekurangan yang ada pada siklus I.

b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Selasa tanggal

15 November 2016

c. Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II.

d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

e. Membuat instrumen penelitian yaitu:

1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku

siswa selama proses pembelajaran.

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

82

2) Soal pre test dan post test sebagai alat pengukur hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika materi perkalian bilangan 2 angka

dengan 2 angka dan 3 angka.

f. Menyiapkan alat peraga tulang Napier.

2. Tindakan (acting)

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun

sebelumnya. Pada siklus II ini sebelum kegiatan pembelajaran guru

membaca ulang RPP yang telah disusun agar semua kegiatan yang ada

dalam RPP dapat terlaksana.

a. Kegiatan Awal

1) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan

bersikap duduk yang baik.

2) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

3) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa penuh

khidmad.

4) Guru menanyakan kabar siswa.

5) Guru mengecek kehadiran siswa.

6) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

7) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang

telah dipelajari oleh siswa.

8) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

9) Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan guru.

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

83

10) Pre test.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

(a) Guru menyampaikan materi tentang perkalian dan

memperkenalkan alat peraga tulang Napier.

(b) Guru memantapkan hafalan siswa terkait perkalian bilangan 1

sampai 9 dengan tanya jawab.

(c) Guru menjelaskan tentang cara pembuatan alat peraga tulang

Napier.

(d) Guru menjelaskan secara detail cara penggunaan alat peraga

tulang napier pada materi perkalian bilangan 2 angka dengan 2

angka dan perkalian bilangan 2 angka dengan 3 angka.

(e) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian.

2) Elaborasi

(a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

(b) Guru menuliskan soal perkalian di papan tulis terkait materi

perkalian bilangan 2 angka dengan 2 angka dan perkalian

bilangan 2 angka dengan 3 angka.

(c) Guru mengintruksikan kepada masing-masing siswa untuk

mengerjakan soal tersebut.

(d) Guru membahas soal bersama-sama siswa.

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

84

3) Konfirmasi

(a) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai

materi yang dipelajari.

(b) Guru memberikan lembar soal post test dari kegiatan yang telah

dilakukan dan meminta siswa mengerjakan.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan

bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

2) Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa untuk

belajar lagi di rumah.

3) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan

salam.

3. Observasi (observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

a. Memperhatikan keaktifan dan partisipasi siswa saat proses pembelajaran

sedang berlangsung.

b. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi guru dan

siswa yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap

aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang

berlangsung. Berikut ini adalah hasil pengamatan guru dan siswa :

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

85

Tabel 3.6

Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II

No. Aspek yang diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan

SB B C K TB SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyiapkan siswa

dengan meminta siswa

untuk tenang dan

bersikap duduk yang

baik.

√ √ -

2. Guru membuka

pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

√ √ -

3. Guru mengawali proses

pembelajaran dengan

berdoa dengan penuh

khidmad.

√ √ -

4. Guru menanyakan

kabar siswa.

√ √ -

5. Guru mengecek

kehadiran siswa

√ √ -

6. Guru mempersilakan

siswa untuk

menyiapkan alat tulis.

√ √ Guru sudah

memberikan

instruksi untuk

menyiapkan

alat tulis,

namun ada

beberapa siswa

yang tidak

membawa alat

tuli seperti

pensil dan

penghapus.

7. Guru melakukan

apersepsi dengan

bertanya materi

sebelumnya yang telah

dipelajari oleh siswa.

√ √ Ada siswa yang

tidak

menjawab.

8. Guru menyampaikan

indikator dan tujuan

pembelajaran.

√ √ -

9. Guru memotivasi siswa

untuk memperhatikan

penjelasan guru.

√ √ -

10. Pre test -

B. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru menyampaikan

materi tentang

perkalian dan

memperkenalkan alat

peraga tulang Napier.

√ √ -

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

86

No Aspek yang Diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan SB B C K TB SB B C K TB

2. Guru memantapkan

hafalan siswa terkait

bilangan 1-9.

√ √ -

3. Guru menjelaskan

tentang cara pembuatan

alat peraga tulang

Napier.

√ √ -

4. Guru menjelaskan

secara detail tentang

cara penggunaan alat

peraga tulang napier

pada materi perkalian

bilangan 2 angka

dengan 2 angka dan

bilangan 2 angka

dengan 3 angka.

√ √ -

5. Guru bertanya jawab

dengan siswa mengenai

materi perkalian.

√ √ -

Elaborasi

1. Guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok

√ √ -

2. Guru menuliskan soal

di papan tulis terkait

materi perkalian

bilangan 2 angka

dengan 2 angka dan

perkalian bilangan 2

angka dengan 3 angka.

√ √ -

3. Guru menginstruksikan

kepada masing-masing

siswa untuk menjawab

soal tersebut.

√ √ -

4. Guru memberikan

waktu kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman satu

kelompok, selama

kegiatan diskusi guru

memberikan

bimbingan.

√ √ -

5. Guru membahas soal

tersebut bersama-sama

siswa.

√ √ -

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

87

No Aspek yang Diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan SB B C K TB SB B C K TB

Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada

siswa tentang

pemahaman mengenai

materi yang telah

dipelajari.

√ √ -

2. Guru memberikan

lembar soal post test

dari kegiatan yang telah

dilakukan.

√ √ -

C. Kegiatan Akhir

1. Guru melakukan

refleksi dari kegiatan

yang telah dilakukan

dengan bertanya

tentang kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan.

√ √ -

2. Guru menutup kegiatan

pembelajaran, dan

mengingatkan siswa

untuk belajar lagi di

rumah.

√ √ -

3. Guru menutup

pelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan salama.

√ √ -

Keterangan

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

88

4. Refleksi (reflecting)

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa hasil

belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena hampir

semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan

menerapkan alat peraga tulang Napier. Siswa terlihat antusias dan senang

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada

siklus II guru dan siswa dapat melaksanakan peran masing-masing dengan

sangat baik.

Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga

menunjukkan perubahan hasil yang sangat baik. Nilai siswa pada siklus II

sudah mencapai target ketuntasan yang diharapkan yaitu 85% siswa

dinyatakan tuntas. Selain itu, nilai rata-rata kelas juga sudah melebihi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu tidak diperlukan lagi

perbaikan tindakan. Kegiatan pada siklus II ini menjadi keberhasilan dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh

Salatiga tahun ajaran 2016/2017 pada materi perkalian dengan

menggunakan alat peraga tulang Napier.

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai

dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa alat peraga

pembelajaran tulang Napier dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika materi perkalian pada kelas IV di MI Ma’arif Dukuh

Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

A. Hasil Penelitian

Pembelajaran matematika yang dilaksanaan di MI Ma,arif Dukuh

sebelum diadakan penelitian ini tidak pernah menggunakan media maupun

alat peraga pembelajaran. Sehingga pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran matematika sangat kurang, hal ini disebabkan materi pelajaran

matematika yang abstrak. Hal ini juga terjadi pada materi perkalian sebelum

diterapkan alat peraga pembelajaran tulang Napier, perkalian diajarkan

dengan cara perkalian bersusun tanpa menggunakan media maupun alat

peraga pembelajaran. Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di

MI Ma’arif Dukuh pada mata pelajaran matematika adalah 65. Berikut ini

adalah hasil analisa per siklus:

1. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I telah diterapkan pembelajaran

perkalian menggunakan alat peraga tulang Napier. Pada siklus I

dilaksanakan pre test sebelum materi perkalian menggunakan alat

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

90

peraga tulang Napier diajarkan. Selama proses pembelajaran peneliti

juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal tes

tertulis (post test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa dalam menguasai materi perkalian. Hasil nilai siswa tersebut juga

dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran perkalian dengan

menerapkan alat peraga tulang Napier. Dari instrument soal tes

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Nilai Siswa Siklus I

No. Kode Siswa Pre Test Ket Post Test Ket

1 A 40 TT 60 TT

2 B 85 T 85 T

3 C 55 TT 60 TT

4 D 55 TT 70 T

5 E 60 TT 85 T

6 F 55 TT 85 T

7 G 45 TT 55 TT

8 H 25 TT 45 TT

9 I 55 TT 70 T

10 J 70 T 70 T

11 K 60 TT 60 TT

12 L 85 T 85 T

13 M 90 T 90 T

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

91

No Kode Siswa Pre Tes Ket Post Tes Ket

14 N 55 TT 60 TT

15 O 60 TT 60 TT

16 P 85 T 85 T

17 Q 60 TT 75 T

18 R 60 TT 70 T

19 S 55 TT 60 TT

20 T 70 T 60 TT

21 U 85 T 85 T

Jumlah 1310 T : 7

TT : 14 1475

T :12

TT : 9

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

1) Nilai rata-rata pre test siklus I

𝑀 = ∑ 𝑋

𝑁

= 1310

21

= 62,38

2) Nilai prosentase pre test siklus I

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑋 100%

=7

21 𝑋 100%

= 33,33 %

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

92

3) Nilai rata-rata post test siklus I

𝑀 =∑ 𝑋

𝑁

=1475

21

= 70,23

4) Prosentase post test siklus I

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑋 100%

=12

21 𝑋 100%

= 57,14 %

Dari data siklus I dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

rata-rata siswa ketika pre test yaitu 62,38, sedangkan nilai post test

meningkat menjadi 70,23. Dari hasil pre test dan post test terdapat

peningkatan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas yaitu pada pre test

terdapat 7 siswa atau 33,33%, sedangkan pada post test meningkat

menjadi 12 siswa atau 57,14%. Jumlah peningkatan siswa yang

dinyatakan lulus adalah meningkat sebanyak 5 siswa atau

mengalami peningkatan sebanyak 23,8 %.

Meskipun telah mengalami peningkatan, namun jumlah

ketuntasan belajar siswa masih belum mencapai target. Sehingga

peneliti akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan

menerapkan alat peraga pembelajaran yang sama yaitu tulang Napier

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

93

dengan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang ada pada

siklus I.

2. Siklus II

Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan alat peraga

tulang Napier kepada peserta didik, peneliti juga mencoba mengatasi

beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. Peneliti juga

membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa menjadi lebih aktif

dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari instrument

soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:

Tabel 4.2

Nilai Pre Ttest dan Post Test Siklus II

No Kode Siswa Pre Test Ket Post Test Keterangan

1 A 70 T 80 T

2 B 85 T 90 T

3 C 60 TT 80 T

4 D 70 T 70 T

5 E 85 T 90 T

6 F 85 T 90 T

7 G 60 TT 60 TT

8 H 50 TT 50 TT

9 I 70 T 80 T

10 J 70 T 80 T

11 K 70 T 70 T

12 L 85 T 90 T

13 M 90 T 100 T

14 N 60 TT 60 TT

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

94

No Kode Siswa Pre Tes Ket Post Tes Ket

15 O 70 T 90 T

16 P 80 T 70 T

17 Q 80 T 90 T

18 R 70 T 80 T

19 S 70 T 70 T

20 T 70 T 80 T

21 U 85 T 90 T

Jumlah 1535 T : 17

TT : 4 1660

T : 18

TT : 3

1) Nilai rata-rata pre test siklus II

𝑀 = ∑ 𝑋

𝑁

= 1535

21

= 73,09

2) Prosentase pre test siklus II

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑋 100%

=17

21 𝑋 100%

= 80,95 %

3) Nilai rata-rata post test siklus II

𝑀 = ∑ 𝑋

𝑁

= 1660

21

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

95

= 79,05

4) Prosentase post test siklus II

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑋 100%

=18

21 𝑋 100%

= 85,71 %

Pada siklus II hampir semua siswa fokus dan memperhatikan apa

yang disampaikan oleh guru, hal ini dikarenakan guru mempersiapkan

pembelajaran secara maksimal. Selain itu pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus II sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal ini

dapat dilihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti saat proses

pembelajaran siklus II berlangsung.

Dari data siklus II diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-

rata siswa ketika pre test yaitu 73,09, sedangkan nilai post test

meningkat menjadi 79,05. Dari hasil pre test dan post test terdapat

peningkatan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas yaitu pada pre test

sebanyak 17 siswa atau 80,09% sedangkan pada post test mengalami

peningkatan menjadi 18 siswa atau 85,71%. Jumlah siswa yang tuntas

mengalami peningkatan sebanyak 1 siswa atau mengalami peningkatan

sebanyak 4,76 %.

Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal terbukti dari 21 siswa 18 siswa (85,71%)

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

96

tuntas dan 3 siswa (14,28%) tidak tuntas. Sedangkan nilai rata-rata pada

siklus II ini juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu

79,05.

Hasil pembelajaran ini sudah memenuhi standar ideal

ketuntasan belajar yaitu 85% siswa sudah mencapai KKM / dinyatakan

tuntas Adapun 3 siswa (14,28%) yang belum tuntas, menurut

pengamatan memang kurang memiliki motivasi untuk belajar, tidak

memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran, dan kurang aktif pada

saat pembelajaran berlangsung.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti

menunjukkan hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan

tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai pada pre

test dan post test serta hasil pengamatan peneliti untuk menilai aktivitas

belajar siswa.

1. Siklus I

Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I dengan menerapkan

alat peraga pembelajaran tulang Napier yang dilaksanakan pada tanggal

9 November 2016. Pada siklus ini siswa terlihat antusias dalam

menerima materi dengan menggunakan alat peraga tulang Napier serta

dalam diskusi kelompok kecil yang membuat mereka semakin kompak,

berlatih kerjasama dan mengasah pengetahuan dan pemahaman

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

97

mereka. Awalnya dalam berlatih menggunakan alat peraga tulang

Napier untuk menyelesaikan soal perkalian siswa masih kebingungan

karena saat guru menjelaskan ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan sehingga guru dengan lebih tegas mengarahkan fokus

siswa terhadap tugas yang akan mereka kerjakan agar tidak mengalami

kebingungan dan salah paham.

Dalam kesempatan tanya jawab setelah guru menyampaikan

materi, banyak siswa yang aktif dan sedikit siswa yang kurang aktif,

semua antusias saat proses pembelajaran berlangsung. Sebelum

pelajaran usai, guru membagikan soal tes. Ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi

yang telah disampaikan sekaligus sebagai tolak ukur indikator

keberhasilan pembelajaran. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi

ketuntasan siswa siklus I :

Tabel 4.3

Perbandingan Pre Test dan Post Test Siklus I

Nilai Rata-Rata Ketuntasan

Pre test Post Test Pre Test Post Test

62,38 70,23 7 Siswa

(33,33%)

12 Siswa

(57,14%)

Peningkatan 8,33 Peningkatan 5 Siswa (23,81%)

Dari hasil tes pada siklus I tersebut menunjukkan hasil belajar

siswa mengalami peningkatan. Dari sebelumnya pada pre test banyak

siswa yang telah tuntas hanya 7 siswa (33,33%), pada post test jumlah

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

98

siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 12 siswa

(51,14%). Sedangkan untuk nilai rata-rata kelas meningkat dari 62,38

menjadi 70,23.

Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak kekurangan yang

harus diperbaiki. Selain itu, meskipun ketuntasan belajar siswa telah

mengalami peningkatan, namun belum mencapai target yaitu sebanyak

kurang lebih 85% ketuntasan siswa. Oleh karena itu penelitian akan

dilanjutkan pada siklus II.

2. Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 November

2016. Dalam siklus II ini peneliti masih menggunakan alat peraga

pembelajaran yang sama dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan

yang ada pada siklus I. Berbeda dengan siklus I sebelumnya,

pembelajaran pada siklus II ini dapat berjalan lebih kondusif dan siswa

juga lebih aktif dan lebih bersemangat lagi dari saat pembelajaran pada

siklus sebelumnya. Siswa yang belum aktif saat tanya jawab juga

menjadi aktif kompak seperti siswa lainnya. Pengelolaan kondisi dan

suasana kelas secara baik mendukung berjalannya siklus II ini lebih

lancar, dengan siswa yang pada siklus sebelumnya masih ada yang

belum fokus serta memperhatikan guru, pada siklus II ini sudah bisa

fokus dan memperhatikan guru selama pembelajaran berlangsung.

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi ketuntasan siklus II:

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

99

Tabel 4.4

Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II

Nilai Rata-Rata Ketuntasan

Pre test Post Test Pre Test Post Test

73,09 79.05 17 Siswa

(80,95%)

18 Siswa

(85,71%)

Peningkatan 8,33 Peningkatan 5 Siswa (4,76%)

Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar siswa yakni sebanyak 18 siswa dinyatakan tuntas

dengan persentase 85,71% ˃ 85% telah mencapai KKM bahkan

melampaui target KKM kelas. Oleh karena itu, pembelajaran

matematika kelas IV materi perkalian dengan menerapkan alat

peraga pembelajaran tulang Napier dianggap telah berhasil dan

pelaksanaan berhenti pada siklus II. Berikut ini adalah tabel

perbandingan nilai dari siklus I ke siklus II :

Tabel 4.5

Perbandingan Siklus I dan Siklus II

No Kode

Siswa

Siklus I Siklus II

Pre Tes Post Tes Pre Tes Post Tes

1 A 40 60 70 80

2 B 85 85 85 90

3 C 55 60 60 80

4 D 55 70 70 70

5 E 60 85 85 90

6 F 55 85 85 90

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

100

No Kode

Siswa

Siklus I Siklus II

Pre Test Post Test Pre Test Post Test

7 G 45 55 60 60

8 H 25 45 50 50

9 I 55 70 70 80

10 J 70 70 70 80

11 K 60 60 70 70

12 L 85 85 85 90

13 M 90 90 90 100

14 N 55 60 60 60

15 O 60 60 70 90

16 P 85 85 80 70

17 Q 60 75 80 90

18 R 60 70 70 80

19 S 55 60 70 70

20 T 70 60 70 80

21 U 85 85 85 90

Nilai Rata-Rata 62,38 70,23 73,09 79,05

Dari tabel diatas diketahui nilai rata-rata siswa mengalami

peningkatan dari tahap siklus I yaitu nilai rata-rata pada pre test 62,38

meningkat menjadi 70,23 pada post tes siklus I. Sedangkan nilai rata-

rata pada pre test siklus II adalah 73,09 meningkat menjadi 79,05 pada

post test. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II dapat dilihat

pada diagram dibawah ini:

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

101

Diagram 4.1

Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I dan Siklus II

Nilai rata-rata siswa pada siklus I sudah mencapai KKM mata

pelajaran matematika yaitu 65, namun penelitian tetap dilanjutkan pada

siklus ke II karena meskipun sudah mencapai KKM pada siklus I belum

mencapai target indikator keberhasilan yaitu 85% siswa dinyatakan

tuntas. Berikut ini tabel perbandingan presentase ketuntasan siklus I dan

siklus II:

Tabel 4.6

Perbandingan Presentase Ketuntasan Siklus I, dan Siklus II

Kriteria Siklus I Siklus II

Pre Tes Post Tes Pre Tes Post Tes

Tuntas

7 siswa

(33,33%)

12 siswa

(57,14%)

17 Siswa

(80,95%)

18 siswa

(85,71%)

Tidak Tuntas

14 siswa

(66,67%)

9 siswa

(42,86%)

4 siswa

(19,05)

3 siswa

(14,29%)

0

20

40

60

80

100

Siklus I

Siklus II

62.38 73.0970.23

79.05

Siklus I Siklus II

Pre test 62.38 73.09

Post Test 70.23 79.05

Pre test Post Test

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

102

Dari tabel diatas diketahui presentase ketuntasan siswa

mengalami peningkatan dari pre test siklus I yaitu sebanyak 33,33%

meningkat menjadi 57,14% pada post test. Kemudian bertambah

menjadi 80,95% pada pre test siklus II dan meningkat menjadi 85,71%

pada post test siklus II. Meskipun pada siklus I mengalami peningkatan

namun belum mencapai target ketuntasan. Oleh karena itu dilakukan

siklus II dengan presentase keberhasilan mencapai 85,71%. Pada siklus

II penelitian tindakan kelas dengan menerapkan alat peraga tulang

Napier dinyatakan berhasil karena telah mencapai target ketuntasan

yaitu 85% siswa telah dinyatakan tuntas / mencapai KKM. Peningkatan

presentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada

diagram berikut ini :

Diagram 4.2

Presentase Ketuntasan Siklus I dan Siklus II

0102030405060708090

Siklus I Siklus II

Pre Test 33.33 80.95

Post Test 57.14 85.71

57.14

85.71

Chart Title

Pre Test Post Test

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat ditarik

kesimpulan bahwa alat peraga tulang Napier dapat meningkatkan hasil belajar

matematika materi perkalian pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh

Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga tahun pelajaran 2016 / 2017.

Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai rata-rata siswa yang

mengalami peningkatan dari nilai rata-rata kelas pada pre test siklus I 62,38

menjadi 70,23 pada post test siklus I dan mengalami peningkatan pada pre test

siklus II yaitu 73,09 menjadi 79,05 pada post test siklus II. Jumlah siswa yang

mencapai nilai memenuhi KKM yaitu 65, mengalami peningkatan ketuntasan

belajar dari 7 siswa (33,33%) pada pre test siklus I meningkat menjadi 12 siswa

(57,14%) pada post test siklus I kemudian bertambah menjadi 17 siswa pada

pre test siklus II dan 18 siswa (85,71% ˃ 85%) pada post test siklus II. Oleh

karena itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil .

B. Saran

Telah terbuktinya penerapan alat peraga tulang Napier dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi

perkalian pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Salatiga, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

104

1. Bagi Siswa

a. Sebaiknya siswa dapat lebih memperhatikan guru dan tetap fokus pada

saat pembelajaran.

b. Sebaiknya siswa selalu aktif dan antusias mengikuti kegiatan

pembelajaran.

c. Bagi siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang susah

dan membosankan hendaknya mulai merubah anggapan tersebut,

karena sebenarnya matematika itu menyenangkan dan tidak sulit.

2. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan media atau alat peraga

untuk mendukung pencapaian keberhasilan pembelajaran dan

penunjang belajar siswa.

b. Guru sebaiknya lebih dapat mengkondisikan siswa untuk siap belajar

saat mulai belajar maupun selama proses pembelajaran dikarenakan

siswa yang memang aktif semua.

c. Untuk 3 siswa yang masih belum tuntas diperlukan pendampingan,

motivasi, serta bimbingan dalam belajar yang lebih khusus dari siswa

lainnya.

d. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru harus

mempersiapkan segala keperluan pembelajaran dengan matang. Dan

berinovasi dalam mendesain pembelajaran menggunakan model,

metode serta menerapkan media ataupun alat peraga pembelajaran

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

105

yang tepat dan menyenangkan. Sebagai upaya untuk dapat

meningkatkan pembelajaran efektif dan tepat sasaran.

3. Bagi Sekolah

a. Sebaiknya sekolah menambah sarana prasarana seperti media maupun

alat peraga guna menunjang belajar siswa.

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

106

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Fatkhul, Pretty, & Suryono. 2009. Matematika 4. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, Suharsimi,dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Arsyad, Ashar.2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Asmani, Jamal Ma’mur.2011. Tips Pintar PTK: Penelitian Tindakan Kelas.

Jogjakarta: Laksana.

Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Daryanto.2011.Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan

Sekolah.Yogyakarta: Gava Media.

. .2012.Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

.2013.Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung : Yrama Widya

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukasi.

Jakarta: Rineka Cipta

Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdani .2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : pustaka Setia.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kastolani. 2014. Pembelajaran Inovatif : Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Kusumah, Yahya S. Asyiknya Melakukan Perkalian dengan Tulang Napier.

http://www.gurupintar.ut.ac.id/index.php/80-lab-pendidikan/seri-

embelajaran-sd/152-asyiknya-melakukan-perkalian-dengan-tulang-

napier (diakses 18 Maret 2017)

Sriyanti, Lilik, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

107

Sugiyarti, Sri, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional

Sumardyono. Karakteristik Matematika dan Implikasinya terhadap Pembelajaran

Matematika. Paket Pembinaan Penataran (online),

(http://www.p4tkmatematika.org (diakses 15 Oktokber 2016).

Sundayana, Rostina.2015.Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus.2011.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad.2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Yonny, Asep, dkk. 2012. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Familia.

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

108

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Sekolah : MI Ma’arif Dukuh

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / I

Materi Pokok : Operasi Hiitung Bilangan

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (2 X Jam Pelajaran)

A. Standar Kompetensi

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian.

1.3.1 Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka dan

tiga angka.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan

pengertian perkalian dengan benar.

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

109

2. Dengan mendengarkan penjelasan dan melihat peragaan guru siswa dapat

mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka menggunakan

alat peraga tulang Napier dengan benar.

3. Dengan mendengarkan penjelasan dan melihat peragaan guru siswa dapat

mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan tiga angka menggunakan

alat peraga tulang Napier dengan benar.

Karakter Siswa yang Diharapkan :

Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Disiplin, Demokratis,

Tanggung Jawab, Menghargai Prestasi.

D. Materi Pembelajaran

Pada prinsipnya, perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang.

Misalnya, 6 X 53 = 53 + 53 + 53

= 318

Tulang napier / batang napier adalah alat untuk melakukan perkalian.

Alat tersebut menggunakan prinsip perkalian decimal, yang telah di kenal di

Arab melalui apa yang disebut lattice diagram.

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

110

Sebuah batang napier terdiri atas 10 kotak, dengan kotak teratas

menunjukkan sebuah bilangan dasar (digit) dan kotak selanjutnya berturut-turut

merupakan hasil perkalian bilangan dasar tersebut dengan bilangan 1 hingga 9

dimana satuan diletakkan di bagian bawah diagonal sedang bagian puluhan

diletakkan di bagian atas diagonal.

Cara pembuatannya :

Kita ambil contoh kartu 5 dan kartu 8. Setiap kartu tulang Napier basis

desimal mempunyai Sembilan baris.

Cara mengisi pada baris pertama:

a. Baris 1, diisi dengan 1 X 5 = 05

1 X 8 = 08

b. Baris 2, diisi dengan 2 X 5 = 10

2 X 8 = 16

INDEKS 5 8

1 0

5

0

8

2 1

0

1

6

3 1

5

2

4

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

111

c. Baris 3, diisi dengan 3 X 5 = 15

3 X 8 = 24

d. Dan seterusnya sampai baris ke 9

Baris 9, diisi dengan 9 X 5 = 45

9 X 8 = 72

Cara menggunakan tulang napier :

1. Perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 2 angka

Tentukan hasil kali dari : 53 X 6 = ….

Langkah-langkahnya :

a. Ambil kartu 5 dan kartu 3, kemudian tuliskan baris ke 6.

b. Kemudian jumlahkan menurut arah diagonal panah dimulai dari kotak kanan

ke kotak paling kiri.

c. Kolom paling kanan 8, kolom berikutnya 0 + 1=1, dan selanjutnya 3.

d. Jadi hasil perkalian dibaca dari kiri 318.

5 3 X

3

3

0

1

8

6

0+1=1 8

Jawabannya : 318

4 2

0

3

2

5 2

5

4

0

6 3

0

4

8

7 3

5

5

6

8 4

0

6

4

9 4

5

7

2

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

112

2. Perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 3 angka

Tentukan hasil kali : 4 X 432

Langkah-langkanya :

a. Ambil kartu 4, kartu 3, dan kartu 2

b. Kemudian jumlahkan menurut arah diagonal panah dimulai kotak paling kanan

ke kotak paling kiri.

c. Kolom paling kanan 8, kolom selanjutnya 0 + 2 = 2, kolom berikutnya 1 + 6 =

7, kolom selanjutnya 1.

d. Jadi hasil perkaliannya 1728.

4 3 2 X

1

1

6

1

2

0

8

4

1+6 = 7 0+2 = 2 8

Jawabannya: 1728

E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Penugasan

3. Demonstrasi

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat Pembelajaran

a. Alat peraga tulang Napier

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

113

b. Pensil

c. Gunting

d. Penggaris

2. Sumber Belajar

a. LKS Matematika kelas IV

b. Buku matematika lainnya yang relevan.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran.

Jenis

Kegiatan

Kegiatan Guru Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.

b. Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

c. Guru menanyakan kabar siswa.

d. Guru mengecek kehadiran siswa.

e. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

f. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

g. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

h. Pre tes

10 Menit

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

a. Guru menyampaikan materi tentang perkalian dan

memperkenalkan alat peraga tulang Napier.

50 Menit

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

114

b. Guru menjelaskan tentang cara pembuatan alat peraga tulang

Napier.

c. Guru menjelaskan cara penggunaan tulang Napier pada materi

perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 1 angka.

d. Guru menjelaskan cara penggunaan tulang Napier pada materi

perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 2 angka.

e. Guru menjelaskan cara penggunaan tulang Napier pada materi

perkalian bilangan 1 angka dengan bilangan 3 angka.

f. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian.

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

b. Guru membagi kertas papan tulang napier

c. Guru bersama-sama dengan siswa melengkapi papan Napier

tersebut.

d. Siswa berlatih menyelesaikan soal yang dibuat sendiri terkait

materi perkalian bilangan 1 angka dengan 1 angka.

e. Guru menuliskan soal perkalian bilangan 1 angka dengan 2

angka dan perkalian bilangan 1 angka dengan 3 angka.

f. Guru mengintruksikan siswa untuk mengerjakan soal tersebut.

g. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi

dengan teman satu kelompok, selama kegiatan diskusi guru

memberikan bimbingan.

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

115

h. Guru meminta salah satu siswa mengerjakan tugas kelompok

mereka di papan tulis dengan alat peraga yang telah disediakan

oleh guru.

i. Guru bersama-sama dengan siswa membahas hasil pekerjaan

siswa.

Konfirmasi

a. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai

materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan lembar soal post tes dari kegiatan yang telah

dilakukan.

Kegiatan

Akhir

a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan

dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan

siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

10 Menit

H. Penilaian

1. Jenis / Teknik Penilaian

Teknik penilaian adalah tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian berupa lembar soal pre tes dan post tes

a. Lembar Soal Pre Tes

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

116

Lembar Soal Pre Test

Siklus I

Nama :

No.absen :

Bekerjalah secara individu !

Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !

Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu!

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. 17 X 5 = ….

2. 24 X 3 = ….

3. 45 X 6 = ….

4. Rina mempunyai 4 kotak kardus masing-masing kardus

berisi 251 buah pensil. Berapa jumlah seluruh pensil Rina?

5. Pak tani menanam pohon jeruk, setelah berbuah dan masak

Pak tani memanen hasil tanamannya dan memasukkannya ke

dalam karung. Pak tani memperoleh panenan sebanyak 3

karung, dan setelah dihitung ternyata masing-masing karung

berisi 547 buah jeruk. Berapa total seluruh jeruk yang

dipanen Pak tani?

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

117

b. Lembar Soal Post Test

Lembar Soal Post Tes

Siklus I

Nama :

No.absen :

Bekerjalah secara individu !

Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !

Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu!

Jawablah pertanyaan berikut dengan menggunakan tulang napier !

1. 17 X 5 = ….

2. 24 X 3 = ….

3. 45 X 6 = ….

4. Rina mempunyai 4 kotak kardus masing-masing kardus

berisi 251 buah pensil. Berapa jumlah seluruh pensil

Rina?

5. Pak tani menanam pohon jeruk, setelah berbuah dan

masak Pak tani memanen hasil tanamannya dan

memasukkannya ke dalam karung. Pak tani memperoleh

panenan sebanyak 3 karung, dan setelah dihitung

ternyata masing-masing karung berisi 547 buah jeruk.

Berapa total seluruh jeruk yang dipanen Pak tani?

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

118

KUNCI JAWABAN

1.

1 7 x

0

0

5

3

5

5

5 + 3 = 8 5

Jawabannya: 085 atau 85

2.

2 4 X

0

0

6

1

2

3

1+6 = 7 2

Jawabannya : 072 atau 72

3.

4 5 X

2

2

4

3

0

6

3+4 = 7 0

Jawabannya: 270

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

119

4.

2 5 1 X

0,

0+1= 1

0

8

2

0

0

4

4

2+8 = 10, 0 4

0

Diagonal ke 3 dari kiri 2+8= 10, ditulis 0 menyimpan 1 untuk

ditambahkan pada diagonal berikutnya .

Jawabannya : 1004

5.

5 4 7 X

1

1

5

1

2

2

1

3

5+1= 6 2+2= 4 1

Jawabannya: 1641

Pedoman penskoran:

Benar : 2

Salah : 0,5

Tidak dijawab : 0

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

120

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

121

Lampiram 2

Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I

No. Aspek yang diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan

SB B C K TB SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka

pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

2. Guru mengawali

proses pembelajaran

dengan berdoa

dengan penuh

khidmad.

3. Guru menanyakan

kabar siswa.

4. Guru mengecek

kehadiran siswa.

5. Guru mempersilakan

siswa untuk

menyiapkan alat

tulis.

6. Guru melakukan

apersepsi dengan

bertanya materi

sebelumnya yang

telah dipelajari oleh

siswa.

7. Guru menyampaikan

indikator dan tujuan

pembelajaran.

8. Pre test

B. Kegiatan inti

Eksplorasi

1 Guru menyampaikan

materi tentang

perkalian dan

memperkenalkan alat

peraga tulang Napier.

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

122

No Aspek yang Diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan

SB B C K TB SB B C K TB

2 Guru menjelaskan

tentang cara

pembuatan alat peraga

tulang Napier.

3 Guru menjelaskan

tentang cara

penggunaan alat

peraga tulang Napier

pada materi perkalian

bilangan 1 angka

dengan 1 angka.

4 Guru menjelaskan

tentang cara

penggunaan alat

peraga tulang Napier

pada materi perkalian

bilangan 1 angka

dengan 2 angka.

5 Guru menjelaskan

tentang cara

penggunaan alat

peraga tulang Napier

pada materi perkalian

bilangan 1 angka

dengan 3 angka.

6 Guru bertanya jawab

dengan siswa

mengenai materi

perkalian.

Elaborasi

1 Guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok.

2 Guru membagikan

kertas tulang Napier.

3 Guru bersama-sama

siswa melengkapi

tulang Napier tersebut

4 Siswa berlatih

menyelesaikan soal

perkalian yang dibuat

sendiri tentang materi

perkalian bilangan 1

angka dengan 1 angka.

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

123

No Aspek yang Diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan

SB B C K TB TB B C K TB

5 Guru menuliskan soal

perkalian di papan tulis

terkait soal perkalian

bilangan 1 angks

dengan 2 angka dan

bilangan 1 angka

dengan 3 angka.

6 Guru mengintruksikan

siswa untuk

mengerjakan soal

tersebut.

7 Guru memberikan

waktu kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman satu

kelompok, selama

kegiatan diskusi guru

memberikan

bimbingan.

8 Guru meminta salah

satu siswa mengerjakan

tugas kelompok

mereka di papan tulis

dengan alat peraga

yang sudah disediakan

oleh guru.

9 Guru bersama-sama

dengan siswa

membahas hasil

pekerjaan siswa.

Konfirmasi

1 Guru bertanya kepada

siswa tentang

pemahaman mengenai

materi yang telah

dipelajari.

2 Guru memberikan

lembar evaluasi (post

test) dari kegiatan yang

telah dilakukan.

C Kegiatan Akhir

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

124

No Nama

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan SB B C K TB

S

B B C K TB

1 Guru melakukan

refleksi dari kegiatan

yang telah dilakukan

dengan bertanya

tentang kesimpulan

dari kegiatan

pembelajaran yang

telah dilakukan.

2 Guru menutup kegiatan

pembelajaran, dan

mengingatkan siswa

untuk belajar materi

pembelajaran

selanjutnya.

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

3 Guru menutup

pelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan salam.

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

125

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Sekolah : MI Ma’arif Dukuh

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / I

Materi Pokok : Operasi Hiitung Bilangan

Alokasi Waktu : 3 X 35 Menit (3 X Jam Pelajaran)

A. Standar Kompetensi

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian.

1.3.1 Mengalikan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka dan

tiga angka.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mendengarkan penjelasan guru dan tanya jawab siswa dapat

menjelaskan pengertian perkailan dengan benar.

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

126

2. Dengan mendengarkan penjelasan dan melihat peragaan guru siswa dapat

mengalikan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka menggunakan

alat peraga tulang Napier dengan benar.

3. Dengan mendengarkan penjelasan dan melihat peragaan guru siswa dapat

mengalikan bilangan dua angka dengan bilangan tiga angka menggunakan

alat peraga tulang Napier dengan benar.

Karakter Siswa yang Diharapkan :

Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Disiplin, Demokratis, Tanggung

Jawab, Menghargai Prestasi.

D. Materi Pembelajaran

Pada prinsipnya, perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang. Misalnya,

11 X 53 = 53 + 53 + 53 + 53 + 53 + 53 + 53 + 53 + 53 + 53 + 53

= 583

Tulang napier / batang napier adalah alat untuk melakukan perkalian. Alat tersebut

menggunakan prinsip perkalian decimal, yang telah di kenal di Arab melalui apa

yang disebut lattice diagram.

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

127

Sebuah batang napier terdiri atas 10 kotak, dengan kotak teratas menunjukkan

sebuah bilangan dasar (digit) dan kotak selanjutnya berturut-turut merupakan hasil

perkalian bilangan dasar tersebut dengan bilangan 1 hingga 9 dimana satuan

diletakkan di bagian bawah diagonal sedang bagian puluhan diletakkan di bagian

atas diagonal.

Cara pembuatannya :

Kita ambil contoh kartu 7 dan kartu 8. Setiap kartu tulang napier basis desimal

mempunyai Sembilan baris.

Cara mengisi pada baris pertama:

a. Baris 1, diisi dengan 1 X 7 = 07

1 X 8 = 08

b. Baris 2, diisi dengan 2 X 7 = 14

2 X 8 = 16

INDEKS 7 8

1 0

7

0

8

2 1

4

1

6

3 2

1

2

4

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

128

c. Baris 3, diisi dengan 3 X 7 = 21

3 X 8 = 24

d. Dan seterusnya sampai baris ke 9

Baris 9, diisi dengan 9 X 7 = 63

9 X 8 = 72

Cara menggunakan tulang napier :

1. Perkalian bilangan 2 angka dengan bilangan 2 angka

Tentukan hasil kali dari : 53 X 16 = ….

Langkah-langkahnya :

a. Ambil kartu 5 dan kartu 3, kemudian tuliskan baris ke 1 dan 6.

b. Kemudian jumlahkan menurut arah diagonal panah dimulai dari kotak

kanan ke kotak paling kiri.

c. Kolom paling kanan 8, kolom berikutnya 3 + 1 + 0 =4, kolom

berikutnya 0 + 5 + 3 = 8 dan selanjutnya 0.

d. Jadi hasil perkalian dibaca dari kiri 0848 atau 848.

5 3 x

0

0

5

0

3 1

0+5+3=8

3

0

1

8 6

3+1+0=4 8

Jawabannya : 0848 atau 848

2. Perkalian bilangan 2 angka dengan bilangan 3 angka

4 2

8

3

2

5 3

5

4

0

6 4

2

4

8

7 4

9

5

6

8 5

6

6

4

9 6

3

7

2

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

129

Tentukan hasil kali : 24 X 136

Langkah-langkanya :

a. Ambil kartu 2, kartu 4, kartu 1, kartu 3, dan kartu 6.

b. Kemudian jumlahkan menurut arah diagonal panah dimulai kotak

paling kanan ke kotak paling kiri.

c. Kolom diagonal paling kanan 4, diagonal selanjutnya 2+2+2 = 6,

diagonal berikutnya 4 +1+ 6+1 = 12 (ditulis 2 menyimpan 1 untuk

dijumlahkan ke diagonal berikutnya), diagonal selanjutnya 2+1=3, dan

diagonal terakhir 0.

d. Jadi hasil perkaliannya 03264 atau 3264.

2 4 X

0

0

2

0

4

1

2 +1 = 3 0

6

1

2

3

4+1+6+1=

12

1

2

2

4

6

2+2+2=6 4

Diagonal ke 3 dari kiri, 4+1+6+1=12. Ditulis 2 menyimpan 1

untuk ditambahkan ke diagonal berikutnya.

Jawabannya: 03264 atau 3264.

E. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Demonstrasi

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

130

3. Tanya jawab

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat Pembelajaran

a. Alat peraga tulang Napier

b. Pensil

c. Penghapus

d. Penggaris

2. Sumber Belajar

a. LKS Matematika kelas IV

b. Buku matematika lainnya yang relevan.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran.

Jenis

Kegiatan

Kegiatan Guru Alokasi

Waktu

Kegiatan

Awal

a. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang

dan bersikap duduk yang baik.

b. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa dengan

penuh khidmad.

d. Guru menanyakan kabar siswa.

e. Guru mengecek kehadiran siswa.

f. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

15 Menit

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

131

g. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi

sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.

h. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

i. Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan penjelasan guru.

j. Pre test

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

a. Guru menyampaikan materi tentang perkalian dan

memperkenalkan alat peraga tulang Napier.

b. Guru memantapkan hafalan siswa terkait perkalian bilangan 1

sampai 9

c. Guru menjelaskan tentang cara pembuatan alat peraga tulang

Napier.

d. Guru menjelaskan secara detail cara penggunaan tulang Napier

pada materi perkalian bilangan 2 angka dengan 2 angka dan

bilangan 2 angka dengan 3 angka.

e. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi perkalian.

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

b. Guru menuliskan soal di papan tulis terkait perkalian bilangan

2 angka dengan 2 angka dan bilangan 2 angka dengan 3 angka

c. Guru menginstruksikan kepada masing-masing siswa untuk

menjawab soal tersebut.

75 Menit

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

132

d. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi

dengan teman satu kelompok. Selama diskusi guru

memberikan bimbingan.

e. Guru membahas soal bersama-sama dengan siswa.

Konfirmasi

a. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai

materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan lembar evaluasi (post test) dari kegiatan

yang telah dilakukan.

Kegiatan

Akhir

a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan

dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan

siswa untuk belajar lagi di rumah.

c. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

15 Menit

H. Penilaian

1. Jenis / Teknik Penilaian

Teknik penilaian adalah tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah lembar soal pre test dan post test

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

133

a. Lembar soal pre test

Lembar Soal Pre Tes

Nama :

No. absen :

Bekerjalah secara individu!

Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !

Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu!

Jawablah soal dibawah ini menggunakan media tulang

napier dengan benar !

1. 46 X 55

2. 56 X 71

3. 58 X 42

4. Sany membeli 89 lusin piring. Berapa buah piring yang

sany beli?

5. Dina mempunyai 41 buah kardus masing-masing kardus

berisi 32 lembar koran. Berapa lembar seluruh koran Dina?

6. 23 X 145

7. 17 X 678

8. 192 X 34

9. 357 X 92

10. 768 X 45

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

134

b. Lembar soal post tes

Lembar Soal Post Tes

Nama :

No. absen :

Bekerjalah secara individu!

Bacalah lembar kerja ini dengan cermat !

Jika ada hal-hal yang kurang jelas tanyakan pada gurumu!

Jawablah soal dibawah ini menggunakan media tulang

napier dengan benar !

1. 46 X 55

2. 56 X 71

3. 58 X 42

4. Sany membeli 89 lusin piring. Berapa buah piring yang sany

beli?

5. Dina mempunyai 41 buah kardus masing-masing kardus

berisi 32 lembar koran. Berapa lembar seluruh koran Dina?

6. 23 X 145

7. 17 X 678

8. 192 X 34

9. 357 X 92

10. 768 X 4

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

135

Kunci Jawaban :

1.

4 6 X

2

2

0

3

0 5

3+0+2=5 2

0

3

0 5

0+3+0=3 0

Jawabannya : 2530

2.

5 6 X

3

3

5

4

2

7

4+5+0=9 0

5

0

6

1

2+0+5=7 6

Jawabannya: 3976

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

136

3.

5 8 X

2

2

0

3

2 4

3+0+1=4 1

0

1

6 2

2+1+0=3 6

Jawabannya: 2436

4.

1 2 X

0+1=1

0

8

1

6 8

1+8+0=9

9+1=10

0

9

1

8 9

6+1+9=16 8

Jawabannya: 1068

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

137

5.

3+0+8=11 2

Jawabannya: 1312

6.

2 3 X

0

0

2

0

3

1

0+2+0=2

2+1=3

0

8

1

2

4

3+1+8+1=13

1

0

1

5

5

2+1+0=3 5

Jawabannya: 03335

4 1 X

1

1

2

0

3 3

0+2+0=2

2+1=3

0

8

0

2 2

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

138

7.

1 7 X

0+1=1 0

6

4

2 6

4+6=10

10+1=11

0

7

4

9 7

2+4+7=13

13+2=15

0

8

5

6 8

9+5+8=22 6

Jawabannya: 11526

8.

1 9 2 X

0

0

3

2

7

0

6 3

2+3+0=5

5+1=6

0

4

3

6

0

8 4

0+7+3+4=14 6+0+6=12 8

14+1=15

Jawabannya: 06528

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

139

9.

3 5 7 X

2+1=3

2

7

4

5

6

3 9

4+7+0=11

11+1=12

0

6

1

0

1

4 2

6+5+1+6=18 3+1+0=4 4

Jawabannya: 32844

10.

7 6 8 X

2+1=3 2

8

2

4

3

2 4

2+8+3=13

13+1=14

3

5

3

0

4

0 5

3+4+3+5=15 2+4+0=6 0

Jawabannya: 34560

Standar Penilaian:

Skor jawaban benar : 1

Skor jawaban Salah : 0,5

Skor tidak dijawab : 0

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

140

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

141

Lampiran 4

Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II

No. Aspek yang diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan

SB B C K TB SB B C K TB

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyiapakan

siswa dengan meminta

siswa tenang dan

bersikap duduk yang

baik.

2. Guru membuka

pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

3. Guru mengawali proses

pembelajaran dengan

berdoa dengan penuh

khidmad.

4. Guru menanyakan

kabar siswa.

5. Guru mengecek

kehadiran siswa.

6. Guru mempersilakan

siswa untuk

menyiapkan alat tulis.

7. Guru melakukan

apersepsi dengan

bertanya materi

sebelumnya yang telah

dipelajari oleh siswa.

8. Guru menyampaikan

indikator dan tujuan

pembelajaran.

9. Guru memotivasi siswa

untuk memperhatikan

penjelasan guru.

10. Pre test

B. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru menyampaikan

materi tentang

perkalian dan

memperkenalkan alat

peraga tulang Napier.

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

142

No Aspek yang Diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan SB B C K TB SB B C K TB

2. Guru memantapkan

hafalan siswa terkait

bilangan 1-9.

3. Guru menjelaskan

tentang cara pembuatan

alat peraga tulang

Napier.

4. Guru menjelaskan

secara detail tentang

cara penggunaan alat

peraga tulang Napier

pada materi perkalian

bilangan 2 angka

dengan 2 angka dan

bilangan 2 angka

dengan 3 angka.

5. Guru bertanya jawab

dengan siswa mengenai

materi perkalian.

Elaborasi

1. Guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok

2. Guru menuliskan soal

perkalian di papan

tulis.

3. Guru menginstruksikan

kepada masing-masing

siswa untuk menjawab

soal tersebut.

4. Guru memberikan

waktu kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman satu

kelompok, selama

kegiatan diskusi guru

memberikan

bimbingan.

5. Guru membahas soal

tersebut bersama-sama

siswa.

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

143

No Aspek yang Diamati Pengamatan Guru Pengamatan Siswa

Catatan SB B C K TB SB B C K TB

Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada

siswa tentang

pemahaman mengenai

materi yang telah

dipelajari.

2. Guru memberikan

lembar evaluasi (post

test) dari kegiatan yang

telah dilakukan.

C. Kegiatan Akhir

3. 1

.

Guru melakukan

refleksi dari kegiatan

yang telah dilakukan

dengan bertanya

tentang kesimpulan

dari kegiatan

pembelajaran yang

telah dilakukan.

4. 2

.

Guru menutup kegiatan

pembelajaran, dan

mengingatkan siswa

untuk belajar lagi di

rumah.

5. 3

.

Guru menutup

pelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan salama.

Keterangan :

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

TB : Tidak Baik

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

144

Lampiran 5

Dokumentasi

Siswa melengkapi papan napier Guru mengintruksikan siswa untuk

berkelompok.

Siswa berdiskusi dalam kelompok Siswa memperhatikan temannya yang

menyelesaikan soal dengan media maju ke depan.

tulang napier.

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

145

Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus I Siswa berdiskusi kelompok siklus II

Siswa menyelesaikan soal perkalian dengan media tulang napier di depan kelas.

Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus II

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

146

Lampiran 6

Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

147

Lampiran 7

Surat Izin Permohonan Penelitan

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

148

Lampiran 8

Surat Keterangan Penelitian

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

149

Lampiran 9

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

150

Lampiran 10

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

151

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

152

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

153

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1730/1/skripsi ana lengkap.pdf · Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap

154