pengaruh supervisi akademik kepala...

138
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI MTS AL- IHSAN PAMULANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah satu syarat pencapai gelar sarjana pendidikan Disusun Oleh: Mia Liawati (11150182000016) JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI MTS AL-

IHSAN PAMULANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah

satu syarat pencapai gelar sarjana pendidikan

Disusun Oleh:

Mia Liawati

(11150182000016)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ABSTRAK

Mia Liawati, NiM : ( 11150182000016 ), Pengaruh Supervisi Akademik Kepala

Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di MTs Al-Ihsan Pamulang.

Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara supervisi akademik

kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs al-Ihsan pamulang.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode

survey. Analisis data yang digunakan yaitu studi korelasional dengan 2 variabel di

dalamnya, yaitu (X) Supervisi Akademik Kepala Sekolah sebagai variabel bebas

dan (Y) Kinerja Mengajar Guru sebagai variabel terikat. Sampel penelitian ini

sebanyak 20 guru. Pengambilan sampel dilakukan secara menyeluruh yang disebut

sebagai sampel jenuh dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Dari hasil uji hipotesis, diperoleh t hitung sebesar 2.624 yang berarti lebih besar

dari t tabel 2.10. Maka, hipotesis alternative (Ha) dinyatakan diterima secara positif.

Dari koefisien determinasi, supervisi memberikan kontribusi sebesar 28% terhadap

kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang. Hasil Penelitian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara supervisi akademik kepala sekolah

terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang.

Adapun saran yang dapat penulis berikan pada pihak MTs Al-Ihsan Pamulang

yaitu untuk kepala sekolah sebagai supervisor diharapkan agar dalam pelaksanaan

program supervisi akademik harus ditingkatkan dan direalisasikan secara terus

menerus, dengan memilih teknik-teknik yang tepat. Memberikan layanan, bantuan

dan motivasi agar mengikuti program supervisi akademik dalam menciptakan

kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan pembelajaran

yang berkualitas. Sedangkan saran untuk guru berupa mengembangkan kinerja

mengajar guru dari hasil supervisi akademik serta dapat mengelola kelas lebih baik

dalam meningkatkan kreativitas dan situasi belajar yang menyenangkan.

Kata Kunci : Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru

viii

ABSTRACT

Mia Liawati, NIM : ( 11150182000016 ), Departement Of Management

Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, State Islamic University

(UIN) of Syarif Hidayatulllah Jakarta 2015. The Influence of Academic

Supervision on the Principal of Teachers' Teaching Performance at MTs Al-

Ihsan Pamulang.

This study aims to determine the influence of school principals' academic

supervision on teacher teaching performance at MTs al-Ihsan pamulang. The

research approach used is quantitative research with survey methods. Analysis of

the data used is correlational studies with 2 variables in it, namely (X) Academic

Supervision of Principals as the independent variable and (Y) Teacher Teaching

Performance as dependent variables. The sample of this study was 20 teachers.

Sampling is carried out thoroughly which is referred to as saturated sample by

collecting data using a questionnaire.

From the results of hypothesis testing, obtained t count of 2.624 which means

greater than t table 2.10. So, the alternative hypothesis (Ha) is stated to be positively

accepted. From the coefficient of determination, supervision contributed 28% to the

teaching performance of teachers at MTs Al-Ihsan Pamulang. The results of the

study can be concluded that there is an influence between the school principal's

academic supervision on the teacher's teaching performance at MTs Al-Ihsan

Pamulang.

The advice that the author can give to the MTs Al-Ihsan Pamulang that is for

principals as supervisors is expected that in the implementation of academic

supervision programs must be improved and realized continuously, by choosing the

right techniques. Providing services, assistance and motivation to attend academic

supervision programs in creating teacher awareness about their responsibilities

towards implementing quality learning. While suggestions for teachers include

developing teacher teaching performance from the results of academic supervision

and being able to manage classes better in increasing creativity and enjoyable

learning situations.

Keywords: Academic Supervision Principal, Teacher Teaching Performance

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa penulis ucapkan

sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan anugerah-

Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai

persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd). Shalawat serta

salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan kita, Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang

telah memberikan bimbingan serta bantuan baik materil maupun non materil

kepada penulis. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Prof. Dr. H. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, selaku Rektor

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

4. Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Pendidikan

5. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membantu dalam memberikan nasihat, doa dan semangat kepada penulis

agar mampu menyelesaikannya dengan lancar.

6. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd, selaku dosen pembimbing I. Terimakasih

banyak atas waktunya untuk membimbing dan mengarahkan dalam

penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

7. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd, selaku dosen pembimbing ke II.

Terimakasih banyak atas waktunya dalam membimbing, mengarahkan,

x

memberikan saran dan motivasi sehingga memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan di MTs Al-Ihsan Pamulang.

Terimakasih telah memberikan pelayanan secara baik dalam proses

penelitian selama pengerjaan skripsi ini.

9. Bapak Reghista S.Pd sebagai informan penelitian di MTs Al-Ihsan

Pamulang. Terimakasih atas informasi, saran dan motivasi yang telah

diberikan, sehingga dalam mengerjakan skripsi ini berjalan dengan lancar.

10. Yang tercinta kedua orang tua, kakak perempuan dan adik. Terimakasih

untuk keluarga yang selalu menjadi penyemangat, memberikan doa dan

membantu baik moril dan materil yang sangat membantu penulis dalam

proses penyusunan skripsi dengan lancar.

11. Muhamad Charis Marzuqi, S.H. We can do it both of us.

12. Sodara tercinta Teh Novi,Teh Sinta dan Ka Sannya. Terimakasih selalu

memberikan semangat dan motivasi selama merantau di Ciputat sampai

pengerjaan Skripsi selesai

13. Teman seperjuangan dari SD, Nonny Narullita. Terimakasih atas waktu,

saran dan bimbingannya dalam proses pengerjaan skripsi ini sehingga

berjalan dengan lancar.

14. Sahabat terdekat yaitu Dewi, Erna, Tasya, Anisho, Widia, Syifa, Desvi,

Fariha, dan Nur Terimakasih selalu memberikan motivasi dan menjadi

tempat curhatan drama skripsi dan selalu menjadi penyemangat penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Teman-teman KKN Transmiter49. Terimakasih atas dukungan dan doanya

dalam proses penyusunan skripsi.

16. Teman-teman Manajemen Pendidikan 2015. Terimaksaih atas, motivasi,

saran dan doanya selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

17. Keluarga besar PMII Manajemen Pendidikan Cabang Ciputat yang telah

memberikan semangat dan ilmu selama proses perkuliahan dan dukungan

dalam proses penulisan skripsi.

xi

Terimakasih penulis ucapkan untuk pihak-pihak yang tidak penulis sampaikan

satu persatu. Semoga segala bantuan, dukungan, partisipasi yang diberikan kepada

penulis, mendapatkan berkah dan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Amiin

Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika masih banyak kekurangan yang

terdapat dalam skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Ciputat, 20 Agustus 2019

Penulis

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ............ ii

UJI REFERENSI ....................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ........................................... iv

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

F. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ................................................ 8

1. Pengertian Supervisi Akademik .................................................. 9

2. Tujuan Supervisi Akademik ........................................................ 10

3. Prinsip Supervisi Akademik ........................................................ 11

4. Teknik Supervisi Akademik ........................................................ 12

5. Langkah-langkah Supervisi Akademik ....................................... 15

6. Tindak Lanjut Supervisi Akademik ............................................ 16

xiii

7. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala

Sekolah Sebagai Supervisor ....................................................... 18

B. Kinerja Guru...................................................................................... 20

1. Pengertian Kinerja Guru ............................................................. 20

2. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Guru ........... 22

3. Penilaian Kinerja Guru ................................................................ 24

4. Indikator Kinerja Guru ................................................................ 25

5. Upaya-Upaya Meningkatkan Kinerja Guru ............................... 26

C. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 27

D. Kerangka Berpikir ............................................................................. 33

E. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 35

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 37

B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 37

C. Metode Penelitian.............................................................................. 37

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 38

E. Variabel Penelitian ............................................................................ 38

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 38

G. Instrumen Penelitian.......................................................................... 39

1. Variabel Supervisi Akademik ..................................................... 40

2. Kinerja mengajar guru ................. 41

H. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 44

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian .............................................. 44

2. Uji Reliabitas Instrumen ............................................................. 46

I. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................................... 47

1. Uji Normalitas ............................................................................. 47

2. Uji Signifikasi dan Uji Linieritas ................................................ 48

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 50

1. Teknik Pengolahan Data ............................................................. 50

2. Teknik Analisis Data ................................................................... 50

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 53

1. Profil Sekolah .............................................................................. 53

2. Sejarah MTs Al Ihsan Pamulang................................................. 53

3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Ihsan Pamulang ......................... 54

4. Tenaga Pendidik .......................................................................... 55

5. Daftar Jumlah Peserta Didik ....................................................... 57

6. Sarana dan Prasarana................................................................... 58

B. Deskripsi Data ................................................................................... 59

1. Deskripsi Data Variabel X .......................................................... 59

2. Deskripsi Data Variabel Y .......................................................... 61

C. Uji Prasyarat Analisis Data .............................................................. 63

1. Uji Normalitas ............................................................................. 63

2. Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi ...................................... 64

D. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 65

E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 67

F. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 69

B. Saran .................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ........................................................................ 32

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Supervisi Akademik (X) ................ 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Mengejar Guru (Y) ........... 43

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Supervisi Akademik dan Kinerja

Mengajar Guru ............................................................................................. 44

Tabel 3.5 Tabel Perhitungan Analisis Variansi ............................................ 49

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................... 50

Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik .................................................................. 55

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 56

Tabel 4.3 Daftar Jumlah Peserta Didik ........................................................ 57

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana ................................................................... 58

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel X (Supervisi Akademik Kepala

Sekolah) ........................................................................................................ 59

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tinggi Rendahnya Variabel X (Supervisi

Akademik) .................................................................................................... 61

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) .......... 61

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tinggi Rendahnya Variabel Y

(Kinerja Mengajar Guru) .............................................................................. 63

Tabel 4.9 Anova untuk Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi .............. 65

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Supervisi Akademik Kepala Sekolah ........................... 36

Gambar 4.1 Frekuensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 57

Gambar 4.2 Grafik Histogram Supervisi Akademik .................................... 60

Gambar 4.3 Grafik Histogram Kinerja Mengajar Guru ............................... 62

Gambar 4.4 Grafik Persamaan Linear .......................................................... 65

Gambar 4.5 Kurva Uji t Penggunaan Hipotesis Korelasi ............................ 67

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian Supervisi Akademik

Lampiran 2 Angket Kinerja Mengajar Guru

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Variabel X

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel Y

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Lampiran 7 Hasil Skor Variabel X

Lampiran 8 Hasil Skor Variabel Y

Lampiran 9 Perhitungan Uji Normalitas Skor Variabel X Menggunakan Uji

Liliefors

Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas Skor Variabel Y Menggunakan Uji

Liliefors

Lampiran 11 Perhitungan Uji Linieritas

Lampiran 12 Perhitungan Uji Linieritas Regresi Sederhana (Anova)

Lampiran 13 Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel X

Lampiran 14 Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel Y

Lampiran 15 Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku Variabel X

Lampiran 16 Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku Variabel Y

Lampiran 17 Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku Variabel X dan Y

Lampiran 18 Perhitungan Uji Koefisien Korelasi untuk Pengujian Hipotesis

Lampiran 19 Perhitungan Uji Koefisien Regresi

Lampiran 20 Uji Hipotsis Terhadap Koefisien Korelasi Dengan Uji

Transformasi T

Lampiran 21 Tabel Nilai R Product Moment

Lampiran 22 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 23 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 24 Surat Keterangan MTs Al-Ihsan Pamulang

Lampiran 25 Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Lampiran 26 Lembar Uji Referensi

Lampiran 27 Biodata Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun

sumber daya manusia, oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendidikan yang

memandang bahwa mutu merupakan tujuan utamanya. Peningkatan mutu

sekolah merupakan suatu proses yang sistematis dan terus menerus

meningkatkan mutu proses belajar mengajar dengan tujuan agar target sekolah

tercapai dengan efektif dan efisien.

Peningkatan mutu ini tidak lepas dari peran setiap stakeholder dalam dunia

pendidikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah

proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan1.

Mendewasakan manusia artinya melakukan perubahan kepada peserta didik

dalam hal kecakapan berfikir maupun bertingkahlaku dengan baik, salah

satunya melalui pengajaran dan pelatihan di sekolah.

Pada lingkup sekolah, guru menjadi ujung tombak dalam keberhasilan

peserta didik. Keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran sangat ditentukan

oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapakan peserta didiknya

melalui kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukan pentingnya kesiapan

guru terutama dalam merencananakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian

terhadap hasil belajar peserta didik, serta mengevaluasinya. Undang-undang

Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 disebutkan bahwa guru” adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih dan mengevaluasi para peserta didik pada pendidikan

usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah”.2

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka, 2007), Edisi ke-3,h. 263.

2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 Tentang Guru dan Dosen.

2

Guru berperan langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan, karena

guru memiliki tugas sebagai pengajar yang dalam kegiatan pembelajaran guru

berinteraksi langsung dengan sasaran pendidikan, yaitu siswa. Guru merupakan

salah satu akses bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan.

Guru melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar siswa, guru

juga bertugas untuk memastikan pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan, sehingga siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang

diperoleh dari kegiatan belajar tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

Kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik tentunya

dituntut agar terus dilakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas mengajar.

Lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 25 ditegaskan

bahwa” Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu: merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan”.3

Hal ini berkaitan dengan tugas guru yang amat berat, dimana guru tidak hanya

bertugas mengajarkan pengetahuan, namun juga bertanggungjawab untuk

mendidik siswa menjadi warga negara yang baik serta untuk memajukan

negara. Tugas sebagai guru bukan sekedar sebuah pekerjaan, namun merupakan

sebuah profesi yang menghendaki tindak lanjut berupa profesionalisme.

Perlunya profesionalisme dalam pendidikan, secara tidak langsung mewajibkan

seluruh anggota profesi (guru) harus meningkatkan kemampuannya untuk

memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui dunia

pendidikan.

Namun realita yang terjadi saat ini, masih belum sesuai dengan sasaran yang

telah ditetapkan, banyak terjadi ketidaksesuaian antara rencana dengan

implementasinya dilapangan .Berdasarkan hasil UKG (Uji Kompetensi Guru)

Pencapaian rata-rata nasional baru 53,02 atau dibawah standar kompetensi

minimal yang telah ditetapkan. Kondisi guru-guru disebagian besar wilayah

Indonesia (27 provinsi) dari hasil UKG terlihat masih memperhatinkan yaitu

3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 35 Tentang Guru dan Dosen

3

berada di bawah standar kompetensi minimal yang ditetapkan4. Sejalan dengan

itu dilihat pada Neraca Pendidikan Daerah (NPD) Kemendikbud tentang data

UKG untuk wilayah Tangerang Selatan pada tahun 2018 yaitu SD: 60.13, SMP:

63.25, SMA: 69.6, SMK: 57.92, Pedagogik: 56.27, Profesional :64.37, Rata-

Rata: 61.94.

Dari data tersebut bahwa rata-rata UKG di wilayah Tangerang Selatan

masih dibawah 70. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor

penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral

pendidikan dan kualifikasi sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar

memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi

tanggung jawabnya.

Pada dasarnya seorang guru memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

berkreasi dan meningkatkan kinerja, namun banyak faktor yang menghambat

dalam mengembangkan berbagai potensi secara optimal. Perlu adanya

pembinaan secara kontinu dengan program yang terencana secara sistematis,

serta adanya penilaian terhadap kinerja mengajar, dalam mengevaluasi

kemampuan kinerja.

Penilaian tersebut dimaksudkan agar mengetahui perkembangan kualitas

guru, mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh guru serta

adanya umpan balik terhadap guru tersebut. Pengelolaan dalam kegiatan

berlajar mengajar disekolah perlu diadakan suatu pengawasan (Supervisi) untuk

pembinaan kearah pencapaian tujuan pendidikan. Supervisi ini merupakan

kegiatan yang menitik beratkan pada masalah akademik yaitu langsung berada

dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan membantu siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

“Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan dengan memberi

bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan

4 ITJEN KEMENDIKBUD “ Mutu Guru Harus Terus Ditingkatkan”,2018, diakses pada tanggal 23/07/2019, Pukul:10.00 WIB.

4

kualitas pembelajaran”.5 Supervisi akademik tidak hanya menilai kinerja

mengajar guru dan merancang pembelajaran tetapi juga membantu guru untuk

menjadi lebih profesional dalam mengajar. Supervisi merupakan salah satu

fungsi administrasi pendidikan, bukan hanya tugas pengawas saja tetapi juga

tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai sekolahnya. Kepala sekolah

dalam melaksanakan wewenangnya harus lebih menitik beratkan pada personel

sekolah terutama guru.

Berdasarkan Peraturan Menteri Penididikan Nasional Nomor 12 Tahun

2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas, bahwa kepala sekolah selaku

supervisor harus memiliki standar kompetensi yaitu: (1) Memahami konsep,

prinsip, teori dasar/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan

perkembangan proses pembelajaran (2) Membimbing guru dalam

menyusun silabus setiap mata pelajaran berlandaskan kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP), (3) Membimbing guru dalam menyusun

Rencana Proses Pembelajaran (RPP), (4) Membimbing guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran /bimbingan, (5) Membimbing guru

dalam mengelola, merawat mengembangkan dan menggunakan media

pendidikan dan fasilitas pembelajaran tiap mata pelajaran, (6) Memotivasi

guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran tiap

mata pelajaran.6

Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan perlu memiliki keterampilan

konseptual, interpersonal, dan teknik terkait dengan supervisi akademik.

Kegiatan supervisi akademik yang dilaksanakan bukan hanya untuk penilaian

kinerja guru dalam proses belajar mengajar, melainkan juga untuk membantu

guru dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya sesuai dengan Undang-

Undang Guru dan Dosen. Supervisi akademik yang dilakukan secara kontinu

dapat memotivasi guru serta sangat memberikan pengaruh yang besar dalam

meningkatkan kinerja mengajar guru agar menjadi berkualitas.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di MTs Al-Ihsan

Pamulang pada bulan Januari tahun 2019, dalam observasi tersebut diperoleh

informasi bahwa: Program supervisi akademik kepala sekolah biasanya

5 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala

Sekolah, (Bandung : Alfabeta, 2014),h. 115 6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi

Pengawas

5

dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Adapun teknik dalam melaksanakan

supervisinya melalui observasi secara langsung ke kelas, dengan memberitahu

terlebih dahulu terkait jadwal supervisi yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan

Supervisi akademik berperan untuk meningkatkan kinerja guru terutama dalam

proses belajar mengajar, Membimbing, mengarahkan, menjawaab suatu

permasalahan yang dihadapi oleh guru, serta memotivasi guru. Upaya kepala

sekolah dalam memotivasi guru dilaksanakan setiap satu minggu setelah

upacara.

Berkaitan dengan itu supervisi akademik kepala sekolah di MTs Al-Ihsan

sudah baik, akan tetapi pelaksanaan program supervisi belum konsisten masih

adanya ketidak tepatan waktu, disebabkan beberapa kegiatan kepala sekolah di

luar sekolah dan kegiatan di dalam sekolah, sehingga pembinaan yang

dilaksanakan kepada guru di MTs-Al-Ihsan tidak kontinu dan sistematis.

Selanjutnya beberapa kinerja mengajar guru ada yang belum optimal

diantaranya dalam hal mengelola kelas yang masih monoton sehingga kurang

terciptaya suasana proses pembelajaran yang memacu kretivitas peserta didik,

kegiatan proses belajar mengajar yang kebanyakaan menggunakan metode

ceramah tanpa menitik beratkan pada keaktifan siswa. MTs Al-Ihsan Pamulang

tersebut juga masih terdapat guru yang memampu mata pelajaran yang tidak

sesuai dengan program studi pendidikan terakhir dan guru yang bersertifikat

pendidik. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada kinerja mengajar guru

yang masih kurang maksimal. Demikian supervisi akademik kepala sekolah

harus berupaya dalam meningkatkan kinerja mengajar guru agar mencapai

tujuan pendidikan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik meneliti

permasalahan tersebut, sehingga dapat mengetahui lebih jelas ada atau tidaknya

“Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Mengajar Guru Di MTs Al-Ihsan Pamulang”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi

masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

6

1. Kurang optimalnya pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala

sekolah, sehingga pembinaan tidak kontinu dan sistematis.

2. Kurangnya tanggung jawab kepala sekolah dalam tugasnya supervisor

3. Rendahnya kinerja mengajar guru terhadap kegiatan pembelajaran

4. Kurangnya profesionalisme guru terhadap pelaksanaan tugasnya disekolah

C. Pembatasan Masalah

Agar peneliti dapat mengkaji masalah secara mendalam, maka diperlukan

adanya pembatasan masalah. Hal ini penting agar masalah yang dikaji menjadi

jelas dan terarah, maka dari itu peneliti membatasi masalah pada ”Pengaruh

supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-

Ihsan Pamulang”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah

dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh positif antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang?

2. Seberapa besar pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh positif antara supervisi akademik

kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang?

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh supervisi akademik kepala

sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang?

F. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi salah

satu acuan dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam

7

meningkatkan kinerja mengajar guru agar tujuan pendidikan dapat

terlaksana dengan baik.

2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk lebih

meningkatkan kinerja dan kemampuannya dalam melaksanakan

pembelajaran yang lebih optimal.

3. Bagi penulis diharapkan menjadi bekal pengetahuan mengenai pengawasan,

pembinaan dan kepemimpinaan kepala sekolah, serta dapat menambah

pengetahuan tentang kinerja guru dalam meningkatkan proses belajar

mengajar yang baik.

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Supervisi Akademik Kepala Sekolah

1. Pengertian Supervisi Akademik

Secara morfologis supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris yaitu

super dan vision. Super berarti diatas, dan vision berarti melihat,

pemeriksaan, pengawasan, dan penilaian dalam arti kegiatan yang

dilakukan oleh atasan atau pimpinan terhadap orang yang ada dibawahnya7

Supervisi adalah melihat, mengawasi dan membimbing semua kegiatan

sehingga adanya sebuah perbaikan ke arah yang lebih baik adapun orang

yang melakukannya disebut supervisor.

Menurut Sergiovani dan Starrat, supervisi merupakan suatu proses yang

dirancang secara khusus untuk membatu para guru dan supervisor dalam

mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan

pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih

baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, Berupaya menjadikan

sekolah sebagai tempat belajar yang lebih efektif.8 Supervisi memberikan

layanan dalam meningkatkan kemampuan para guru dalam menjalankan

tugas sehari-hari.

Supervisi yang dilakukan oleh satuan pendidikan, tentu memiliki misi

yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Namun, dalam hal ini

supervisi lebih ditunjukan untuk memberikan pelayanan kepala sekolah

dalam melakukan pengelolaan kelembagaan pendidikan. Supervisi pada

dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademik dan

supervisi manajerial.

Didalam buku kepengawasan disebutkan bahwa, lazimnya kegiatan

kepengawasan (Supervisi) akademik adalah pengawasan/control lebih

7 Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya, (Jakarta: Kencana, 2016), Cet. 1, h. 218 8 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Prefesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

Cet.12, h.111

9

menitik beratkan pada ketuntasan dalam pencapaian sasaran akademik

melalui pengawasan dan bimbingan terhadap guru agar proses mengajar

efektif9. Adapun supervisi manajerial menitik beratkan pengamatan pada

aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang memiliki tujuan

dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Ahmad Susanto, supervisi akademik adalah kegiatan

pembinaan yang direncanakan dengan bantuan teknis kepada guru

dalam melakukan proses pembelajaran, atau mendukung proses

pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif.10

Kegiatan yang dimaksud yaitu membantu guru secara langsung dengan

disertai bimbingan yang telah direncanakan sehingga dapat meningkatkan

proses pembelajaran untuk mencapai tujuan akademik.

Menurut Alfonso, Firth, dan Neville dan tiga konsep pokok dalam

pengertian supervisi akademik, yaitu:

a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan

mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses belajar

mengajar. Hal ini merupakan ciri yang esensial dari supervisi akademik.

b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan

keterampilannya harus didesain/direncanakan secara resmi dan jelas baik

awal maupun akhirnya. Desain tersebut terealisasikan dalam program

supervisi akademik yang mengacu pada tujuan tertentu. Meskipun desain

prilaku supervisor tersebut merupakan tanggung jawab supervisor, tetapi

akan lebih baik bila desain tersebut ditentukan bersama antara supervisor

dengan guru yang akan dibinanya.

c. Tujuan akhir supervisi pendidikan adalah agar para guru semakin mampu

memfasilitasi proses belajar para siswanya.11

9 Kompri, Standar Kompetensi Kepala Sekolah: Pendekatan Teori untuk Praktik Profesional,

(Jakarta: Kencana, 2017), h. 220. 10 Susanto, op. cit., h.221 11 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan: Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers,

2014), h. 184

10

Dari uraian diatas bahwa perilaku supervisi akademik secara langsung

sangat mempengaruhi perilaku dalam mengelola proses pembelajaran dan

supervisor membantu guru mengembangkan kemampuannya. Prilaku

mengajar guru yang baik akan mempengaruhi perilaku belajar muridnya dan

tujuan akhirnya adalah terbinanya perilaku belajar murid yang baik.

Supervisi akademik merupakan kegiatan membantu guru secara

langsung dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

akademik, demikian guru sangat membutuhkan pengawasan dari seorang

supervisor yang akan mengevaluasi dan dapat meningkatkan kualitas

pengajaran guru. Sehingga peran kepala sekolah bukan hanya sebagai

pemimpin namun juga sebagai supervisor akademik yang bertindak sebagai

pembina dan konsultan bagi guru-guru dalam perbaikan pengajaran dan

menciptakan situasi belajar mengajar yang baik.

2. Tujuan Supervisi Akademik

Secara Umum supervisi bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan tidak

menyimpang dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga

output yang diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil (efektif).12

Supervisi dalam pendidikan dimaksudkan untuk mengukur tingkat

efektivitas kerja personel pendidikan terutama guru dalam mencapai tujuan

pendidikan. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah yang dapat

memerintah dalam bidang pendidikan, melaksanakan pengawasan terhadap

semua kegiatan pendidikan di sekolah khususnya terhadap tujuan yang

diharapkan.

Menurut Sergiovani, menyatakan bahwa terdapat tiga tujuan supervisi

akademik yaitu:

a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru untuk

mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam hal pemahaman

akademik, kehidupan kelas, keterampilan mengajar dan menggunakan

keterampilan tersebut melalui berbagai teknik.

12 Susanto, op. cit., h. 220.

11

b. Supervisi akademik dilaksanakan untuk memonitor atau memantau

proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah. Tujuan ini dapat

dicapai dengan melakukan kunjungan kelas/classroom visitation

selama jam belajar, berkomunikasi secara personal dengan guru atau

berkomunikasi dengan beberapa siswa.

c. Supervisi akademik dilaksanakan untuk mendukung guru menerapkan

kemampuannya dalam mengajarnya dan melakukan pengembangan

diri serta memiliki komitmen terhadap tanggung jawabnya. 13

Tujuan supervisi akademik adalah untuk membantu guru

mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran

yang direncanakan bagi peserta didiknya. Melalui supervisi akademik

diharapkan kualitas akademik semakin meningkat, sebab meningkatnya

kualitas belajar siswa berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah, untuk

meningkatkan kualitas guru maka kepala sekolah perlu melaksanaan

pembinaan yang menerapkan prinsip sebagai supervisor, agar dapat

menjaga kualitas sekolah yang telah dipimpinnya.

3. Prinsip Supervisi Akademik

Keterampilan mengajar guru menjamin tinggi rendahnya kualitas

layanan belajar. Kegiatan supervisi menaruh perhatian utama para guru,

kemampuan supervisor membantu guru tercermin pada kemampuannya

memberikan bantuan profesional guru. Sehingga terjadi perubahan perilaku

akademik muridnya dalam meningkatkan mutu hasil belajarnya.14 Kinerja

guru dalam membantu meningkatkan prestasi akademik murid sangat

penting dan berpengaruh.

Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor

dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi.

Prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut:

a. Ilmiah (scientific)

13 Aedi, op.cit, h. 185 14 Sayiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2013), Cet-4,h.198.

12

Prinsip ilmiah dalam pelaksanaan supervisi hendaknya harus:

sistematis, objektif (berdasarkan data dan pengetahuan), dan

menggunakan instrumen yang dapat memberikan data/pengetahuan

yang akurat, dapat di analisis dan dapat mengukur ataupun menilai

terhadap proses belajar mengajar guru.

b. Demokrasi

Pelaksanaan supervisi hendaknya menjunjung tinggi asas

musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta menghargai

dan sanggup menerima pendapat orang lain.

c. Kooperatif

Pelaksanaan supervisi hendaknya dapat mengembangkan usaha

bersama atau menurut istilah supervisi sharing idea, sharing of

experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru sehingga

mereka merasa tumbuh dewasa.

d. Konstruktif dan Kreatif

Pelaksanaan supervisi hendaknya dapat membina inisiatif guru

serta mendorong untuk aktif & kreatif dalam menciptakan situasi

pembelajaran yang lebih baik. 15

Penjelasan diatas memberikan implikasi khusus bahwa supervisi

akademik sekolah memiliki tolak ukur dalam pelaksanaanya sehingga

berjalan efektif dan efisien. Kepala sekolah harus prinsip yang bersifat

ilmiah, demokratis, kerjasama, instruktif dan kreatif, preventif dan lain

sebagainya.

4. Teknik Supervisi Akademik

Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi

sumber daya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai alat (device) dan

teknik supervisi. Menturut Gwyn, teknik-teknik supervisi dikelompokan

menjadi dua macam diantaranya teknik yang bersifat individual, yaitu

teknik yang dilaksanakan untuk seorang guru secara individual dan teknik

15 Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), cet. 1, h. 86-87

13

yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang dilakukan untuk melayani lebih

dari satu orang.

a. Teknik supervisi individual ialah pelaksanaan supervisi yang diberikan

kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat

perorangan. Teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi

kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri

sendiri.

1) Kunjungan kelas yaitu mengamati pelaksanaan proses belajar

mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka

pembinaaan guru. Melalui kunjungan kelas, guru-guru dibantu

melihat dengan jelas masalah-masalah yang mereka alami, dengan

menganalisis secara kritis akan membantu menemukan alternatif

pemecahannya. Adapun kunjungan kelas ini bisa dilaksanakan

dengan diberitahu atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, bisa

juga atas dasar undangan dari guru itu sendiri.

Selanjutnya tahapan kunjungan kelas diantaraya; Tahap pesiapan

(merencanakan waktu, sasaran dan cara selama kunjungan kelas).

Tahap pengamatan selama kunjungan. Tahap Tindak lanjut

(mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil observasi).

2) Observasi kelas, yaitu teknik observasi yang dilakukan oleh

supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Tujuannya untuk memperoleh data yang subjektif aspek-aspek

dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang di hadapi

guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar.

Secara umum aspek-aspek yang diamati selama proses

pembelajaran adalah sebagai berikut:

(a) Usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses belajar mengajar

(b) Cara penggunaan media pembelajaran

(c) Reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar

(d) Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya

14

3) Pertemuan individual yaitu, suatu pertemuan, percakapan, dialog,

dan tukar pikiran antar supervisor guru dan guru dengan guru

mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesionalnya.

4) Kunjungan antar kelas, yaitu guru dari yang satu berkunjung ke

kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Dengan

demikian guru akan memperoleh pengalaman baru dari teman

sejawatnya mengenai proses pembelajaran pengelolaan kelas dan

sebagainya.

5) Menilai diri sendiri yaitu, memberikan informasi objektif kepada

guru tentang perannya di dalam kelas dan memberikan kesempatan

kepada guru mempelajari metode pengajaran yang akan digunakan.

Semua ini akan memotivasi guru untuk mengembangkan

profesionalnya. Ada beberapa cara untuk menilai diri sendiri antara

lain sebagai berikut:

(a) Murid memberikan pesan dan kesan selama pembelajaran

(b) Menganalisis tes-tes terhadap unit kerja

(c) Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan

b. Teknik supervisi kelompok

1) Kepanitiaan-kepanitiaan

2) Kerja kelompok

3) Laboratirium kelompok

4) Baca terpimpin

5) Demontrasi pembelajaran

6) Darmawisata

7) Kuliah/studi

8) Diskusi panel

9) Perpustakaan jabatan

10) Organisasi personal

11) Buletin supervisi

12) Pertemuan guru

15

13) Lokakarya atau konferensi kelompok. 16

Dilihat dari cara menghadapi guru yang dibimbing adapun teknik

supervisi, dapat dibedakan menjadi teknik langsung dan tidak langsung.

1) Teknik langsung dapat dilaksanakan dengan cara :

a) Menyelenggarakan rapat guru

b) Menyelenggarakan workshop

c) Kunjungan kelas, dan

d) Mengadakan konferensi

2) Teknik tidak langsung dapat dilaksanakan dengan cara :

a) Melalui bulletin board

b) Questionnaire, dan

c) Membaca terpimpin

Penempatan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah

mudah. Seorang kepala sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang

keterampilan yang akan dibina, juga harus mengetahui sifat/kepribadian

guru, sehingga teknik yang digunakan benar-benar sesuai dengan guru yang

sedang dibimbing melalui supervisi akademik.

5. Langkah-langkah Supervisi Akademik

Sebelum memulai kegiatan supervisi akademik kepala sekolah

hendaknya melakukan langkah-langkah seperti berikut ini :

a. Pra observasi (Pertemuan Awal)

Meliputi: Menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas

persiapan yang di buat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai

aspek yang menjadi fokus pengamatan, menyepakati instumen

observasi yang akan digunakan.

b. Observasi (Pengamatan Pembelajaran)

Meliputi: pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati,

menggunakan instrument observasi, instrument perlu dibuat catatan

16 Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas Sekolah

Ideal, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), Cet. 1, h.67-74

16

(filed notes), catatan observasi meliputi perilaku guru dan peserta didik,

tidak mengganggu proses pembelajaran.

c. Pasca-observasi (Pertemuan Balikan)

Meliputi: dilaksanakan segera setelah observasi, tanyakan

bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru

berlangsung, tunjukan data hasil observasi (instrument dan catatan), beri

kesempatan guru mencermati dam menganalisisnya, diskusikan secara

terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati

(kontrak), berikan penguatan terhadap penampilan guru, hindari kesan

menyalahkan, usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya,

berikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki

kekurangannya, tentukan bersama rencana pembelajaran dan supervisi

berikutnya.17

Dari beberapa uraian langkah-langkah yang telah dijelaskan diatas

mulai dari pra observasi - observasi dan pasca observasi hendaknya

dijalankan secara sistematik/teratur dan terus menerus, sehingga dalam

kegiatan supervisi kepala sekolah dapat berjalan secara efektif dan efisien.

6. Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Proses selanjutnya yaitu adanya tindak lanjut dari supervisi akademik

yang telah dilaksanakan dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. Tindak

lanjut tersebut berupa penguatan dan penghargaan, meliputi teguran yang

bersifat mendidik dan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran

lebih lanjut. Adapun pemanfaatan supervisi akademik menyangkut kegiatan

penting yaitu: berkenaan degan pembinaan dan penempatan instrument

supervisi akademik .

a. Pembinaan yaitu kegiatan pembinaan yang dilakukan baik secara

langsung maupun pembinaan tidak langsung.

17 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, op.cit.,h.115-116.

17

1) Pembinaan langsung adalah pembinaan yang dilakukan terhadap

hal-hal yang bersifat khusus, dan perlu perbaikan dengan segera dari

hasil analisis supervisi.

2) Pembinaan tidak langsung adalah pembinaan yang dilakukan

terhadap hal-hal yang bersifat umum dan perlu adanya perbaikan

dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervisi.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh kepala

sekolah dalam membina guru untuk meningkatkan proses

pembelajaran dalam:

a) Menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru dan bahan

pembantu guru lainnya

b) Menggunakan buku teks secara efektif

c) Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapat

mereka pelajari selama pelatihan profesional / inservice training

d) Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki

e) Menggunakan metodologi yang luwes ( fleksibel )

f) Merespon kebutuhan dan kemampuan individual peserta didik

g) Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu

pembelajaran

h) Mengelompokan peserta didik secara lebih efektif

i) Mengevaluasi peserta didik dengan akurat/teliti/seksama

j) Berkooperasi dengan guru lain agal lebih berhasil

k) Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas

l) Meraih moral dan motivasi mereka sendiri

m) Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi

dan kreativitas layanan pembelajaran

n) Membantu membuktikan peserta didik dalam meningkatkan

keterampilan berfikir kritis, menyelesaikan masalah, dan

pengambilan keputusan

o) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

b. Pemantapan Instrumen

18

1) Persiapan guru untuk mengajar:

a) Silabus

b) RPP

c) Program Tahunan

d) Program Semesteran

e) Pelaksanaan proses pembelajaran

f) Penilaian hasil pembelajaran

g) Pengawasan proses pembelajaran

2) Instrument supervisi kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari:

a) Lembar pengamatan

b) Suplemen observasi (keterampilan mengajar, karakteristik mata

pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya)

3) Komponen dan kelengkapan instrumen, baik instrument supervisi

akademik maupun supervisi non akademik

4) Pengadaan instrument dan informasi kepada guru bidang studi

binaan atau kepala pegawai sekolah lainnya untuk instrument non

akademik. 18

Selanjutnya kegiatan yang dilaksanakan adalah adanya tindak lanjut

pemanfaatan dari supervisi akademik diantaranya berkaitan dengan

pembinaan dan penempatan instrument supervisi akademik. Pembinaan

merupakan arahan dari kepala sekolah setelah mengetahui hasil analisis

supervisi yang telah dilaksanakan, sehingga adanya perhatian dan perbaikan

dalam meningkatkan kinerja mengajar guru.

7. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Dilihat dari segi kata, kepala sekolah terdari dari dua kata yaitu “kepala”

dan “sekolah”. Kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

organisasi atau sebuah lembaga, sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga

dimana menjadi tempat menerima dan memberi pembelajaran.19 Secara

18 Ibid., h. 117-120 19 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet.2, h. 409.

19

umum kepala sekolah adalah pemimpin sekolah suatu lembaga dimana

tempat menerima dan memberi pembelajaran.

Dalam satuan pendidikan, kepala sekolah menduduki dua jabatan

penting untuk bisa menjamin keberlangsungan proses pendidikan yaitu

kepala sekolah adalah pengelola pendidikan secara keseluruhan dan kepala

sekolah adalah pemimpin formal disekolah yang berarti bertanggung jawab

terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu sebagai pengelola kepala

sekolah memiliki tugas untuk mengembangkan kinerja para personalnya

terutama guru.

Tugas dan Tanggung jawab kepala sekolah disamping mengatur

jalannya sekolah, juga harus dapat bekerja sama secara harmonis dengan

guru-guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

pembelajaran. Kepala sekolah berkewajiban membangkitkan semangat staf,

guru-guru, pegawai dan siswanya, mengembangkan kurikulum sekolah,

kesejahteraan guru dan merumuskan rencana sekolah. Tugas-tugas kepala

sekolah seperti menjalankan fungsi-fungsi supervisi yang menjadi

kewajibannya sebagai pemimpin sekolah.

Kewajiban-kewajiban yang dibutuhkan supervisor merupakan

tanggung jawab tindakan yang harus dipenuhi sebagai pemimpin pendidikan.

Kepala sekolah sebagai supervisor akademik bertanggung jawab secara

moral membantu guru dalam mengembangkan kinerja mengajar dan

profesionalismenya dalam suatu lembaga pendidikan.

Lebih lanjut dijelaskan dalam permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang

standar kepala sekolah/madrasah, bahwa kompetensi supervisi kepala

sekolah meliputi:

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru

20

d. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan. 20

Peningkatan kinerja mengajar guru tidak bisa dipisahkan dengan peran

kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan. Selaku

pimpinan sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap

kelancaran aktivitas pendidikan di sekolah

Adapun kesanggupan dan kemampuan seorang kepala sekolah

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini beberapa faktor yang

mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil

supervisi itu antara lain:

a. Lingkungan Masyarakat dimana sekolah berada

b. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah

c. Tingkat dan jenis sekolah

d. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia

e. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.21

Konsep kepala sekolah sebagai supervisor menunjukan adanya

perbaikan pengajaran pada sekolah yang di pimpinnya. Kepala sekolah

perlu memahami program dan strategi pengajaran, sehingga ia mampu

memberi bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan.

B. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu dari kata

work performance / job performance, tetapi dalam bahasa inggrisnya sering

disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia

disebut juga prestasi kerja.22 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kinerja

adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan

kerja. Kinerja merupakan bentuk dari kemampuan kerja seseorang yang bisa

dilihat dari pelaksanaan kerja dan pencapaian kerja.

20 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Strandart Kepala

Sekolah/Madrasah 21 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 87 22 Susanto, Op.cit., h.69.

21

Kinerja (performance) diartikan sebagai hasil kerja seseorang pegawai,

sebuah proses manajemen, atau suatu organisasi secara keseluruhan, yang

hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya secara konkrit dan dapat

diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).23 Kinerja

adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam pekerjaannya

untuk mencapai tujuan secara keseluruhan dengan standar yang telah

ditentukan. Sejalan dengan itu, Menurut Smith, menyatakan bahwa kinerja

adalah “output drive from processes, human or otherwise” jadi kinerja

merupakan hasil atu keluaran dari suatu proses.24

Adapun kegiatan yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi

terutama organisasi pendidikan adalah kinerja pendidikan dan tenaga

kependidikan yakni bagaimana melakukan segala sesuatu yang

berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, wewenang, peran serta

fungsinya dalam suatu organisasi.

Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan bertanggung jawab atas

peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.25 Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat

memainkan peran yang penting terutama dalam membantu peserta didik

untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkintkan rasa ingin

tahu, kemanidirian serta menciptakan suasana yang semangat dalam proses

belajar.

Selanjutnya menurut sergiovanni, menyatakan bahwa kinerja guru erat

kaitannya dengan peningkatakan pemberdayaan guru tersebut dimana guru

harus dapat mengkritisi kurikulum secara mandiri, dapat mengelola kelas

dan bahan ajarnya dapat meningkatkan cara mengajarnya secara efisien. 26

Kinerja guru yang baik dihasilkan oleh guru yang profesional dan

23 Fathurrohman dan Hindama Ruhyananni, op.cit., h. 153. 24 E. Mulyasa, op.cit., h.136 25 Supardi, , Op. cit., cet. 1, h. 54. 26 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika Aditama,

2012), h. 32.

22

berkualitas. Guru yang profesional dan berkualitas mampu melaksanakan

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Kinerja guru dapat ditunjukan dari seberapa besar kompetensi-

kompetensi yang dipersyaratkan terpenuhi, meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Sehingga kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan

kualitas guru sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam

menjalankan fungsi sebagai guru.

2. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Guru

Kepala sekolah haruslah menyadari adanya perbedaan kinerja antara

satu guru dan guru lainnya, walaupun guru tersebut berada dalam tempat

yang sama, namun produktivitas guru tersebut tidak sama. Produktivitas

adalah suatu tingkat perbandingan antara besarnya keluaran dan besarnya

masukan. Kuantitas keluaran yang dapat dihasilkan dari sejumlah masukan

tertentu, selain tenaga kerja (usaha manusia), masukan lainnya dapat berupa

modal (uang), bahan baku, teknologi, waktu maupun informasi. 27 Kinerja

mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena merupakan

indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat produktivitas

organisasi yang tinggi.

Keberhasilan seseorang bukan hanya ditentukan oleh dirinya sendiri

tetapi juga oleh lingkungan dimana ia berada. Tidak ada sesuatu yang

berhasil dengan baik tanpa adanya usaha dengan sungguh-sungguh.

Pekerjaan akan lebih berarti bila dapat melihat dan menentukan dirinya

disana. Disamping itu perasaan senang dan bahagia akan membantu dalam

bekerja agar lebih semangat dan giat meningkatkan kinerjanya.

Robbins mengartikan kinerja merupakan fungsi dari interaksi antara

ability (kemampuan dasar) dengan motivation (motivasi) yaitu kinerja

27 Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning

Organizing), (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 83.

23

(performance) P = (A×M).28 Orang yang memiliki kemampuan dasar yang

tinggi tetapi, memiliki motivasi yang rendah akan menghasilkan kinerja

yang rendah demikian pula halnya apabila seseorang memiliki motivasi

yang tinggi tetapi, kemampuan dasarnya rendah akan menghasilkan

kinerjanya rendah pula. Mengukur kinerja guru dapat dilakukan dengan cara

menelaah kemampuan dasar guru atau pelaksanaan kompetensi dasar guru

atau motivasinya dalam bekerja.

Selanjutnya Supardi mengemukakan faktor yang mempengaruhi

kinerja guru yaitu : Faktor situasional seperti :

a. Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat

dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta faktor

individual lainnya.

b. Variabel situasional

1) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari : metode kerja, kondisi, dan

desain perlengkapan kerja, penataan ruang, dan lingkungan fisik

(penyinaran, temperatur, dan fasilitas kerja), iklim kerja.

2) Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan

organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan

(supervisi), sistem upah dan lingkungan sosial.29 Kinerja guru

dipengaruhi oleh banyak faktor dan variabel. Faktor –faktor tersebut

terasal dari dalam diri (faktor psikologis) dan juga dapat berasal dari

luar (faktor situasional).

Menurut Suhadirman yang dikutip oleh kompri, sekurang-kurangnya

ada tiga faktor yang akan mempengaruhi kinerja yaitu: kemampuan, upaya

dan peluang/kesempatan.

a. Faktor kemampuan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh

pegawai untuk mendukung pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Dengan demikian pegawai akan menjadi profesional dibidangnya.

28 Supardi, Op. cit., h. 47 29 Ibid., h. 52

24

b. Faktor upaya merupakan harus ada upaya dari seluruh orang yang

terlibat dalam organisasi mulai dari pemimpin sampai staf dalam

meningkatkan kemampuannya terhadap peningkatan kinerja.

c. Faktor peluang dan kesempatan merupakan sekecil apapun peluang

untuk meningkatkan kinerja harus dimanfaatkan oleh seluruh pegawai.30

Secara umum faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dipengaruhi

oleh pengetahuan, kemampuan, kemauan, dan semangat seseorang dalam

melakukan pekerjaan demi kemajuan suatu organisasi.

3. Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan guna menilai perilaku

pegawai dalam pekerjaanya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.31

Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran

penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Masa depan masyarakat,

bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru.

Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk memeriksa atau menguji

dan mengevaluasi secara berkala kinerja seseorang. Penilaian kerja atau

penilaian prestasi kerja merupakan langkah penting dalam melihat suatu

kondisi organisasi serta orang-orang didalamnya.32 Penilaian kinerja adalah

suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang

telah melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan. Penilaian kinerja

menjadi pedoman agar dapat menunjukan kinerja yang dinilai maupun bagi

organisasi secara menyeluruh.

Adapun aspek-aspek yang dapat dinilai dari kinerja seorang guru

dikelompokan menjadi tiga yaitu kemampuan teknik, kemampuan

konseptual dan kemampuan hubungan interpersonal. Instrument sebagai

alat penilaian kinerja/kemampuan guru (APKG) telah dikembangkan oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan disebut sebagai tiga komponen

penting bagi seorang guru dalam proses pembelajaran, yaitu : 1) persiapan

30 Kompri, “Manajemen Pendidikan: Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah”,

(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2015), h. 132. 31 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: PT Refika Aditama, 2010 ), h. 167. 32 Ibid., h.167-168

25

pembelajaran, 2) pelaksanaan pembelajaran, dan 3) hubungan antar

pribadi.33 Hasil penilaian guru diharapkan dapat bermanfaat untuk

menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan

kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam

menciptakan insan yang cerdas, komprehensif dan berdaya saing tinggi.

Penilaian kinerja guru dititik tekankan pada: Keterampilan mengajar,

kualitas profesional (professional qualities) dan kualitas personal (personal

qualities).34Penilaian guru oleh kepala sekolah dengan menilai kemampuan

dasar (kepribadian), kemampuan umum (kemampuan mengajar) dan

kemampuan khusus (pengembangan keterampilan mengajar) dari seorang

guru.

Melalui penilaian kinerja kepada guru, maka akan diketahui apakah

pekerjaan itu sudah sesuai atau belum dengan uraian pekerjaan yang telah

disusun sebelumnya. Dengan demikian kepala sekolah dapat menjadikan

uraian pekerjaan sebagai tolak ukur.

4. Indikator Kinerja Guru

Indikator kinerja guru merupakan tolak ukur dalam mencapai kinerja

mengajar guru yang baik. Adapun Indikator kinerja guru diantaranya

sebagai berikut:

a. Perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran

Tahap perencanaan guru dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap

yang akan berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar.

Kemampuan guru dalam hal ini dapat dilihat dari cara atau proses

penyusunan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan

yang ditandai dengan adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaaan

media dan sumber ajar, serta penggunaan metode dan strategi

33 Supardi, op. cit., h. 70-71 34 Kompri, op.cit.,h.159..

26

pembelajaran. Semua itu merupakan tugas dan tanggung jawab guru

yang dalam pelaksanaanya menuntut kemampuan guru secara optimal .

c. Evaluasi /penilaian kegiatan pembelajaran

Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditunjukan untuk

mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses

pembelajaran yang telah dilakukan.35

Selanjutnya, menurut Ahmad Susanto, indikator kinerja guru meliputi:

1) kemampuan membuat perencanaan dan persiapan belajar, 2) Penguasaan

materi yang akan diajarkan kepada siswa, 3) Penguasaan metode dan

strategi mengajar pemberian tugas kepada siswa dan 4) Kemampuan

mengelola kelas36

Dari beberapa indikator diatas memberikan tolak ukur dalam mencapai

kinerja mengajar guru seperti perencanaan dan persiapan belajar,

pelaksanaan pembelajaran baik berupa penguasaan materi, penguasaan

metode dan strategi mengajar,mengelola kelas, serta evaluasi pembelajaran

untuk mengetahui tercapai/tidaknya proses pembelajaran yang telah

dilakukan.

5. Upaya-upaya Meningkatkan Kinerja Guru

Rendahnya kinerja guru dapat menurunkan mutu pendidikan dan

menghambat tercapainya misi di suatu sekolah. Oleh karena itu kinerja guru

harus dikelola dengan baik dan dijaga agar tidak mengalami penurunan.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja

guru, antara lain melalui :

1. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan

2. Pemberian motivasi

3. Penghargaan

4. Persepsi.37

35 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 340-342. 36 Susanto, op.cit.,h. 75-76

37 E. Mulyasa, op.cit., h. 141-151

27

Kepala sekolah ikut berperan aktif dalam upaya peningkatkan kinerja

semua aspek yang terdapat di sekolah terutama terhadap guru secara terus

menerus, agar memperkuat kemampuan profesional guru sehingga kualitas

proses pembelajaran dan hasil pendidikan akan semakin bermutu.

Dalam peningkatan profesionalisme guru hal yang terpenting juga

ditentukan oleh para guru sendiri. Menurut Muhammad Anwar upaya yang

harus dilakukan oleh guru untuk meningkatkan profesionalismenya adalah

sebagai berikut:

1. Memahami tuntutan standar profesi yang ada

2. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan

3. Membangun hubungan kesejawatan yang bai dan luas lewat organisasi

profesi

4. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan

pelayanan bermutu tinggi

5. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam

pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi mutakhir.38

Untuk mewujudkan upaya-upaya guru dalam meningkatkan

profesionalismenya tersebut memerlukan adanya dukungan dari semua

pihak yang terkait seperti kepala sekolah, organisasi profesi, pemerintah dan

juga masyarakat.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Menurut Margi Purbasari, dalam Jurnal “Pengaruh Supervisi Akademik

Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SDN Dabin 1 Kecamatan Pangadegan

Purbalingga”. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, melalui

survei dengan menggunakan angket. Pengelolaan data menggunakan

analisis regresi sederhana. Populasi penelitian adalah seluruh guru yaitu 99

guru, sedangkan sempel penelitian 79 guru. Hasil penelitian menunjukan

bahwa antara kedua variabel penelitian memiliki hubungan positif dengan

nilai 75,977 hubungan positif tersebut dapat diartikan bahwa semakin

38 Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional,(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),Cet.1,

h. 35-36

28

meningkat kualitas pelaksanaan supervisi akademik, maka semakin

meningkat pula kinerja guru dalam pembelajaran. Hubungan pengaruh

supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ditunjukan

dengan presentase sebesar 23,2%.39

2. Menurut Farhatunni’mah Septiani, dalam Skripsi “Pengaruh Supervisi

Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Muhammadiyah Wonosobo

Kecamatan Wonosobo Kecamatan Tanggamus”. Adanya pengaruh yang

signifikan antara supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru

dengan hasil uji korelasi didapatkan bahwa terdapat hubungan yang positif

antara supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru dengan koefisien

pearson correlation sebesar = 0,727 yang berarti hubungan tersebut

dinyatakan tinggi. Dari data table product moment untuk n = 15 pada tarif

signifikan diketahui r table = 0,514 dan r hitung = 0,727, sehingga r hitung ≥ r table.

Dengan keeratan tingkatan pengaruhnya KP = r2 × 100% = 0,7272 × 100%

= 53%, hal ini menunjukan bahwa semakin baik supervisi kepala sekolah

maka akan semakin baik pula kinerja gurunya.40

3. Menurut Erni Agustina Suwartini, dalam jurnal “Supervisi Akademik

Kepala Sekolah, Profesionalisme Guru dan Mutu Pendidikan” Tujuan dari

Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala

sekolah, profesionalisme guru dan mutu Pendidikan di SDN Kabupaten

Purwakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap mutu pendidikan

sebesar 30,9%, ini mengandung arti bahwa semakin baik supervisi

akademik kepala sekolah maka akan semakin baik pula mutu pendidikan.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan profesionalisme guru

terhadap mutu pendidikan sebesar 20,2%, ini mengandung arti bahwa

semakin baik profesionalisme guru maka akan semakin baik pula mutu

39 Margi Purbasari, “Pengaruh Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Mengajar Guru di

Sekolah Dasar” Journal Of Elementary Education,Vol .4, No.1, 2015, h.46. 40 Farhatunni’mah Septiani, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di

SMP Muhammadiyah Wonosobo Kecamatan Wonosobo Kecamatan Tanggamus”, Skripsi,

(Lampung: UIN Raden Intan, 2018), h. 87-86. Dipublikasikan

29

pendidikan. Selanjutnya Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

bersama-sama antara supervisi akademik kepala sekolah, profesionalisme

guru dan mutu Pendidikan di SDN Kabupaten sebesar 36,3%, mengandung

arti bahwa semakin baik supervisi akademik kepala sekolah, semakin baik

profesionalisme guru maka akan baik pula mutu pendidikannya.41

4. Menurut Cipto Dwi Nugroho, dalam Skripsi “Pengaruh Supervisi

Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru di MTs

Negri 29 Jakarta” Metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson. Hasil yang

diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara pengaruh supervisi akademik kepala sekolah dengan

kompetensi pedagogik guru di MTs Negri 29 Jakarta dengan nilai korelasi

0,704 angka tersebut menunjukan nilai tertinggi, dengan presentasi x

memberikan pengaruh sebesar 49,56% terhadap variabel y , sementara

50,04 % dipengaruhi oleh faktor lain.42

5. Menurut Asyer Rosadi, dalam Jurnal “Effect of Leadership of School

Headship, Supervision of School Education and Culture Supervisor on

Teacher Vocational School Performance In Way Kanan Regency” The

results of this study indicate that the leadership of school principals,

supervision of education supervisors and school culture has a significant

positive effect on the performance of teachers in state vocational schools in

Way Kanan District both partially and simultaneously.

There is the influence of the principal's leadership, supervision of education

supervisors, and school culture together on the teacher's performance with the

level of coefficient of determination of 0.164 so it can be said that around 16.4%

variants of teacher performance scores can be influenced jointly by the

principal's leadership, supervision supervisor of education, and school culture,

41 Erni Agustina Suwartini,“Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Profesionalisme Guru dan

Mutu Pendidikan”, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. XXIV, No.2, 2017, h. 62. 42 Cipto Dwi Nugroho,” Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Kompetensi

Pedagogik Guru di MTs Negri 29 Jakarta”, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015),h. VI, tidak dipublikasikan

30

which means that the better the leadership of the principal, supervision of

education supervisors, and school culture together, the better the teacher's

performance will be. The above conclusion partially supervises the education

supervisor has the greatest influence on teacher performance that is equal to

16.4% when compared with the principal's leadership 8.7% and school culture

6.1%.43

Menurut Asyer Rosadi, dalam Jurnal” Pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Pengawasan Pendidikan Sekolah dan Pengawas Kebudayaan terhadap

Kinerja Sekolah Kejuruan Guru di Kabupaten Way Kanan” Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah, pengawasan pengawas

pendidikan dan budaya sekolah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

guru di sekolah kejuruan negeri di Kabupaten Way Kanan baik secara parsial

maupun simultan.

Ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, pengawasan pengawas

pendidikan, dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru

dengan tingkat koefisien determinasi sebesar 0,164 sehingga dapat dikatakan

bahwa sekitar 16,4% varian skor kinerja guru dapat dipengaruhi secara

bersama-sama oleh kepemimpinan kepala sekolah, pengawas pengawasan

pendidikan, dan budaya sekolah, yang berarti bahwa semakin baik

kepemimpinan kepala sekolah, pengawasan pengawas pendidikan, dan budaya

sekolah bersama, semakin baik kinerja guru. Kesimpulan di atas secara parsial

mengawasi pengawas pendidikan memiliki pengaruh terbesar pada kinerja guru

yaitu sebesar 16,4% bila dibandingkan dengan kepemimpinan kepala sekolah

8,7% dan budaya sekolah 6,1%.

Tabel 2.1 Penelitian Relevan

No Nama

Peneliti/Tahun

Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan

43 Asyer Rosandi, Effect of Leadership of School Headship, Supervision of School Education

and Culture Supervisor on Teacher Vocational School Performance In Way Kanan Regency, IOSR

Journal of Research & Method in Education, e- ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume 8,

Issue 5 Ver. III, 2018, pp. 57-69.

31

1. Margi

Purbasari /2015

Pengaruh Supervisi

Akademik Terhadap

Kinerja Mengajar Guru

di SDN Dabin 1

Kecamatan Pangadegan

Purbalingga

-Persamaan: meneliti

mengenai Supervisi

Akademik dan Kinerja

Mengajar Guru.

-Perbedaan : Margi

Purbasari menggunakan

penelitian ex post facto,

random sampling objek

yang diteliti di SDN

Dabin 1 Kecamatan

pangadegan purbalingga,

sedangkan Peneliti:

mengenai supervisi

akademik kepala sekolah

terhadap kinerja mengajar

guru di MTs Al-Ihsan

Pamulang. Penelitian

menggunakan sampel

jenuh.

2. Farhatunni’mah

Septiani/2018

Pengaruh Supervisi

Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru

di SMP Muhammadiyah

Wonosobo Kecamatan

Wonosobo Kecamatan

Tanggamus

-Persamaan : Meneliti

Supervisi Kepala sekolah

dan Kinerja Guru, dan

Menggunakan sampel

Jenuh dengan metode

Product moment.

-Perbedaan : Septiani

objek penelitiannya di

SMP Muhammadiyah

Wonosobo, sedangkan

peneliti: objek

32

penelitiannya di MTs Al-

Ihsan Pamulang.

3. Erni Agustina

Suwartini/2017

Supervisi Akademik

Kepala Sekolah,

Profesionalisme Guru

dan Mutu Pendidikan di

SDN Kabupaten

Purwakarta.

Persamaan: meneliti

Supervisi Akademik

Kepala Sekolah.

Perbedaan: Erni meneliti

3 Variabel yaitu Supervisi

Akademik Kepala

Sekolah, Profesionalisme

Guru dan Mutu

Pendidikan, sedangkan

peneliti: menggunalan 2

variabel yaitu Supervisi

Akademik Kepala

Sekolah, dan Kinerja

Mengajar Guru

4. Cipto Dwi

Nugroho/2015

Pengaruh Supervisi

Akademik Kepala

Sekolah Terhadap

Kompetensi Pedagogik

Guru di MTs Negri 29

Jakarta

Persamaan: meneliti,

Supervisi Akademik

Kepala Sekolah

Perbedaan: Cipto meneliti

Supervisi Akademik

Kepala Sekolah, dan

Kompetensi Pedagogik

Guru, sedangkan peneliti:

Supervisi Akademik

Kepala Sekolah dan

33

Kinerja Mengajar Guru di

MTs Al-Ihsan Pamulang

5. Asyer

Rosyadi/2018

Effect of Leadership of

School Headship,

Supervision of School

Education and Culture

Supervisor on Teacher

Vocational School

Performance In Way

Kanan Regency

-Persamaan: meneliti

Supervisi, dan Kinerja

Guru

- Perbedaan: Asyer

meneliti 3 Variabel yaitu

Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Pengawasan

Pendidikan Sekolah dan

Pengawas Kebudayaan

terhadap Kinerja Sekolah

Kejuruan Guru,

sedangkan peneliti

menggunakan 2 variabel

yaitu Supervisi Akademik

Kepala Sekolah dan

kinerja mengajar guru di

MTsAl-Ihsan Pamulang.

Dari uraian diatas terlihat bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala

sekolah merupakan hal yang sangat penting. Pelaksanaan supervisi akademik

kepala sekolah mempengaruhi bagaimana kepala sekolah melakukan

pengawasan terhadap guru. selanjutnya kegiatan supervisi akademik yang baik,

diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya dengan

perbaikan-perbaikan atas masalah yang ditemukan dalam kegiatan supervisi

akademik.

D. Kerangka Berpikir

Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan bagian

dari program sekolah yang dimana kepala sekolah menjadi supervisor guna

34

mengukur sejauh mana kegiatan belajar mengajar berlangsung. Menurut

Gilckman, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar mengajar demi

mencapai tujuan pembelajaran.44 Supervisi akademik lebih memfokuskan

terhadap akademik (lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru),

berupaya guru dapat membantu siswa ketika proses belajar dan meningkatkan

hasil belajar.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala

Sekolah dalam rangka melaksanakan supervisi akademik di sekolah

diantaranya: merencanakan supervisi akademik dalam rangka meningkatkan

profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, dan menindak lanjuti

hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka meningkatkan

profesionalisme guru. Sehingga peran kepala sekolah bukan hanya sebagai

pemimpin namun juga sebagai supervisor akademik yang bertindak sebagai

pembina dan konsultan bagi guru-guru dalam perbaikan kegiatan belajar

mengajar.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya: mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik. Sehingga guru merupakan penentu keberhasilan tujuan

pendidikan melalui kinerjanya dalam proses pembelajaran. Adapun Kinerja

guru merupakan hasil kerja secara nyata baik itu kualitas maupun kuantitas yang

dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya meliputi: pencapaian kompetensi, persiapan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan evaluasi

program pembelajaran.

Dengan demikian seorang guru sangat membutuhkan supervisi dari kepala

sekolah yang akan mengevaluasi dan meningkatkan kualitas kinerja mengajar

44 Nur Afifah Masruroh, Jumroh Latief “ Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Akademik

Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MTsn Donomulyo Kulon Progo “. Manageria: Jurnal

Manajemen Islam, Vol.1, No, 2, 2016,H.285.

35

guru dalam mencapai hasil belajar siswa yang optimal. Jika supervisi akademik

yang dilakukan kepala sekolah baik, maka kinerja mengajar guru juga akan

baik.

Gambar 2.1

Proses Supervisi Akademik Kepala Sekolah

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.45 Hipotesis diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan

singkat yang disimpulkan dari tujuan penelitian sebagai jawaban sementara atas

permasalahan yang akan diteliti. Suatu hipotesis akan diterima sebagai sebuah

keputusan apabila hasil analisis data empiris membuktikan hipotesis tersebut

benar. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hipotesis Nol (H0) diduga tidak terdapat pengaruh positif antara supervisi

akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru.

45 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

Cet. 14, h. 64.

Kinerja

Mengajar Guru

Perencanaan

Pembelajaran

Pelaksanaan

Pembelajaran

Evaluasi atau penilaian

kegiatan pembelajaran

Permendiknas

Nomor 13

Tahun 2007

Kesenjangan

yang ditemukan

Memberikan

bantuan

Supervisi

Akademik

kepala sekolah

38

2. Hipotesis Alternative (Ha) diduga terdapat pengaruh positif antara supervisi

akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru.

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di MTs Al-Ihsan Pamulang.

Alamat lengkapnya terletak di jalan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang,

Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten 15415.

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan sejak bulan

januari 2019 sampai dengan bulan juli 2019.

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No

Tahap

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli

1. Observasi

Awal

2. Persiapan

3. Uji Validitas

& Reabilitas

4. Permohonan

izin

penelitian

5. Angket

6. Pengolahan

Data

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru.

C. Metode Penelitian

Dalam Penelitian ini, dibutuhkan sebuah informasi dan data yang dapat

dipertanggungjawabkan agar dari penelitian ini memperoleh hasil

38

yang maksimal. Maka dari itu, diperlukan sebuah metode penelitian didalam

proses penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat

korelasional dengan metode survey. Selanjutnya teknik korelasi yang

digunakan adalah teknik korelasi product moment, yaitu untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang.

D. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan data atau objek yang diteliti berupa

karakteristik tertentu terhadap gejala, fenomena, peristiwa atau kejadian-

kejadian.46 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di

MTs Al-Ihsan Pamulang yang berjumlah 20 orang.

Sampel adalah sebagian data yang diambil dari populasi harus memiliki

karakteristik yang sama dengan populasi.47 Dalam penelitian ini, sampel

yang digunakan adalah seluruh guru di MTs Al-Ihsan Pamulang. Sampel ini

disebut dengan sampel jenuh/sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan populasi relatif kecil, kurang

dari 30 orang/penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan

yang relatif kecil.48

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari:

1. Variabel bebas (X): Supervisi Akademik Kepala Sekolah

2. Variabel terikat (Y): Kinerja Mengajar Guru.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

yaitu Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan

46 Budi Susetyo,Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama,

2010), h. 139. 47 Ibid., 48 Sugiyono, op.cit.,h. 85.

39

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.49Tujuan dari hasil

pengumpulan data melalui angket ini diharapkan dapat memberikan

informasi supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar di

MTs Al-Ihsan Pamulang.

G. Instrumen Penelitian

A. Variabel Supervisi Akademik

a. Definisi Konseptual

Supervisi akademik adalah serangkain kegiatan pengawasan,

bimbingan, dan pengarahan, untuk membantu mengembangkan

kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara efektif dan efisien.

b. Definisi Operasional

Secara operasional supervisi akademik adalah skor yang

diperoleh dari pengisian angket yang dilakukan oleh responden

tentang serangkaian kegiatan yang dilakukan kepala sekolah untuk

membimbing dan mengembangkan keterampilan guru dalam

mengelola kegiatan belajar mengajar yang meliputi: perencanaan

persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi agar tujuan

pembelajaran tercapai.

c. Kisi-kisi Instrument Variabel Supervisi Akademik (X)

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan angket

sebagai instrument pada variabel supervisi akademik. Angket yang

digunakan yaitu skala likert dengan Alternatif jawaban, yaitu:

“Sangat Sesuai (SS)” mendapatkan skor 4, “Sesuai (S)”

mendapatkan skor 3, “Kurang Sesuai (KS)” mendapat skor 2, “

Tidak Sesuai (TS)“ mendapatkan skor 1. Selanjutnya angket yang

hendak digunakan memiliki 4 indikator yang dikembangkan

menjadi 20 pertanyaan/pernyataan berdasarkan kisi-kisi berikut ini:

49 Ibid.,, h. 142

40

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Variabel Supervisi Akademik (X)

Variabel Dimensi Indikator Nomor

Item

Item

Drop

Item

Final

Suprvisi

Akademik

Kepala

Sekolah

1. Tujuan

Supervisi

Akademik

1. Supervisor

memberikan

Motivasi kepada

guru.

2. Supervisor

melaksanakan

Bimbingan kepada

guru-guru

1

2,3,4,5,

3 1,2,4,5

2. Prinsip

Supervisi

Akademik

1. Supervisi bersifat

ilmiah

2. Supervisi bersifat

demokrasi

3. Supervisi bersifat

kooperatif

4. Supervisi bersifat

instruktif dan

kreatif

6

7

8

9,10

9 6,7,8,10

3. Teknik

Supervisi

Akademik

1. Melaksanakan

Kunjungan kelas

2. Melaksanakan

observasi

3. Melaksanakan

pertemuan individu

4. Melaksanakan

pertemuan rapat

guru

5. Mengadakan

workshop guna

memberikan

pelatihan kepada

para guru

11

12

13

14

15

11,12,13,1

4,

15,16,17,1

8,

41

6. Supervisi tidak

langsung melalui

questionnaire

(daftar pertanyaan

yang diisi sendiri

oleh setiap guru)

7. Melaksanakan

supervisi akademik

secara independent

8. Melaksanakan

siklus supervisi

akademik

(pra observasi-

observasi- pasca

observasi)

16

17

18

4. Tindak

lanjut

Supervisi

Akademik

1. melaksanakan

pembinaan kepada

guru dari hasil

analisis supervisi

akademik

2. penempatan

instrument dalam

pelaksanaan

supervisi akademik

19

20

19,20

Jumlah Item 2 18

B. Kinerja mengajar guru

a. Definisi Konseptual

Kinerja guru merupakan hasil kerja guru dalam melaksanakan

proses belajar mengajar, mengelola pembelajaran, menyiapkan

media pembelajaran, melaksanakan evaluasi dan mengerjakan serta

mendidik siswa di sekolah dalam upaya mencapai pembelajaran.

b. Definisi Operasional

Kinerja guru adalah skor yang diperoleh dari angket/kuesioner

yang diisi oleh responden terhadap keadaan atau tindakan tertib dan

teratur yang diperoleh dari guru-guru di sekolah.

42

c. Kisi-kisi Instrument Variabel Kinerja Mengajar Guru (Y)

Untuk mengukur keterampilan mengajar guru, penulis

munggunakan angket sebagai instrumen kinerja mengajar guru.

adapun angket yang hendak digunakan memiliki 4 indiktor yang

dikembangkan menjadi 20 pertanyaan/pernyataan, sebagaimana

terlihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrument Variabel Kinerja Mengajar Guru (Y)

Variabel Dimensi Indikator Nomor

Item

Item

Drop

Item

Final

Kinerja

Mengajar

Guru

1. Perencanaan

Pembelajaran

1. Menyusun

program

tahunan

2. Menyusun

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP).

3. Menggunakan

buku panduan

dalam

pembelajaran

1

2,3,4,

5

1,2,3,4,5

2. Pelaksanaan

Pembelajaran

1. Melaksanakan

Pre- Test saat

sebelum

mengajar

2. Melaksanakan

pembelajaran

sesuai dengan

program yang

dibuat

3. Menggunakan

media yang

relevan

dengan materi

6

7

8

9,16 6,7,8,10,1

1

12,13,14,1

5

43

yang akan

diajarkan

4. Mereview/

mengulangi

kembali mata

pelajaran

sebelumnya

5. Menggunakan

metode dalam

pembelajaran

yang

bervariasi

sesuai mata

pelajaran yang

diajarkan

6. Bekerja tepat

waktu sesuai

dengan jadwal

kegiatan

pembelajaran

yang telah

ditetapkan

7. Mengelola

kondisi kelas

ketika proses

pembelajaran

9

10

11,12

13, 14,

15, 16

3.Evaluasi/Penilai

an hasil belajar

1. Melaksanakan

Post- Test saat

mengakhiri

pembelajaran

2. Memberikan

kesempatan

pada siswa

untuk bertanya

mengenai

mata pelajaran

yang telah

diajarkan

17,18

19

20

44

3. Melaksanakan

latihan-latihan

pembelajaran

Jumlah Item 2 18

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Data valid yaitu data yang terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang di

teliti.50 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Menurut Suharsimi Arikunto, pengujian ini menggunakan rumus

korelasi product moment. Tujuannya adalah untuk mengukur apakah

butir tiap instrument penelitian ini memiliki tingkat validitas atau tingkat

keabsahan yang tinggi.51 Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

√{𝑁(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2}

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y

N : Jumlah sampel

X : Skor tiap butir

Y : Skor total

ƩXY : Jumlah perkalian antara X dan Y

ƩX : Jumlah skor tiap butir

ƩY : Jumlah skor total

ƩX2 : Jumlah kuadrat skor tiap butir

ƩY2 : Jumlah kuadrat skor total

50 Ibid., h.121 51 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian,suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2014), Cet.15.h. 211

45

Bila butir pertanyaan dari angket tidak memenuhi tingkat validitas,

maka butir item tidak dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Untuk mendapatkan tingkat validitas, r hitung harus lebih besar dengan r

tabel pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05.

Setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan sampel

sebanyak 20 guru di MTs Al-Ihsan Pamulang dan jumlah butir

pertanyaan 20 butir pertanyaan dengan taraf signifikasi α = 0.05 serta r

tabel sebesar 0.444, maka dari variabel X Supervisi Akademik Kepala

Sekolah diperoleh 18 yang valid dan 2 butir soal drop (3 dan 9). Variabel

Y Kinerja Mengajar Guru 18 butir soal yang valid dan 4 soal drop (9

dan 16).

Tabel 3.4

Hasil uji Validitas

Variabel Supervisi Akademik dan Kinerja Mengajar Guru

Butir

Soal

Hasil

Koefisien

Korelasi

(X)

Ket Butir

Soal

Hasil

Koefisien

Korelasi

(Y)

Ket

1 0.544 VALID 1 0.530 VALID

2 0.670 VALID 2 0.648 VALID

3 0.315 DROP 3 0.655 VALID

4 0.470 VALID 4 0.691 VALID

5 0.528 VALID 5 0.569 VALID

6 0.688 VALID 6 0.623 VALID

7 0.480 VALID 7 0.459 VALID

8 0.645 VALID 8 0.530 VALID

9 0.216 DROP 9 0.441 DROP

10 0.574 VALID 10 0.639 VALID

11 0.695 VALID 11 0.609 VALID

12 0.670 VALID 12 0.519 VALID

46

13 0.492 VALID 13 0.655 VALID

14 0.539 VALID 14 0.605 VALID

15 0.501 VALID 15 0.639 VALID

16 0.563 VALID 16 0.352 DROP

17 0.574 VALID 17 0.696 VALID

18 0.710 VALID 18 0.533 VALID

19 0.596 VALID 19 0.523 VALID

20 0.645 VALID 20 0.657 VALID

Ʃ VALID 18 Ʃ VALID 18

Ʃ DROP 2 Ʃ DROP 2

2. Uji Reliabitas Instrumen

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.52 Menurut

Suharsimi Arikunto untuk uji reabilitas instrumen, maka digunakan

rumus Alpha sebagai berikut:

𝑟11 = [𝐾

(𝐾 − 1)] [1 −

(∑ 𝜎𝑏2

𝜎2𝑡

]

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen

K : Banyaknya butir soal

σ2 : Varians

Ʃσ2b: Jumlah varian butir

σ2t : Varians total

Untuk memperoleh jumlah varians butir terlebih dahulu cari varians

setiap butirnya, sebagai berikut :

𝜎2 =∑ 𝑥2 −

(∑ 𝑥)2𝑁

𝑁

52 Ibid., h. 221

47

Keterangan:

𝜎2 = Varians

ΣX2 = Jumlah kuadrat skor total

(ΣX2) = Jumlah skor total dikuadratkan

N = Jumlah sampel

Pengukuran terhadap variabel X dan Y akan memperoleh hasil berupa

angka dan tingkat hubungan yang menyatakan tinggi atau rendahnya

reliabilitas dengan ketentuan thitung > ttabel (0.444). Setelah dilakukan

perhitungan reliabilitas X yaitu Supervisi Akademik diperoleh thitung

Sebesar 0.881 dengan jumlah sampel 20 guru, maka instrument variabel X

yaitu Supervisi Akademik Kepala Sekolah reliable. Hasil perhitungan

reliabelitas variabel Y yaitu Kinerja Mengajar Guru, diperoleh thitung 0.895

dengan jumlah sampel sebnyak 20 guru, maka instrument variabel Y yaitu

Kinerja Mengajar Guru dikatakan Reliabel.

I. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

data penelitian berasal dari sebaran normal. Uji normalitas bertujuan

untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian yang

berdistribusi normal atau tidak. Data distribusi normal akan mengikuti

bentuk distribusi normal, dimana data memusat pada nilai rata-rata dan

median. Dalam pengujian normalitas ini digunakan uji liliefors,53 Untuk

melakukan pengujian, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …., Zn

dengan menggunakan rumus:

𝑍𝑖

𝑥𝑖 − �̅�

𝑠

Dimana, Zi = bilangan baku

Xi = data sampel

53 Sudjana, “Metode Statistika”. (Bandung : Tarsito, 2005),h. 332

48

�̅� = rata-rata sampel

s = simpangan baku

b. Untuk tiap bilangan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P (Z ≤ Zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …., Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka:

𝑆𝑧𝑖 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑍1,𝑍2……………..𝑍𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 < 𝑍𝑖

𝑛

d. Hitunglah selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut.

Kriteria normalitas yaitu:

a. Lo<Ltabel: Hipotesis nol (Ho) diterima, dengan kesimpulan populasi

berdistribusi normal.

b. Lo>Ltabel: Hipotesi nol (Ho) ditolak, dengan kesimpulan populasi

tidak berdistribusi normal.54

2. Uji Signifikasi dan Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

tersebut memiliki hubungan yang linear atau secara signifikan. Uji

linieritas menggunakan analisa regresi dimana variabel yang

mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel X dan variabel yang

dipengaruhi disebut variabel terikat atau variabel Y.55 Adapun rumus

regresi linear adalah sebagai berikut:

�̂� = 𝑎 + bx

Keterangan :

�̂� : Variabel kriteria

𝑋 : Variabel prediktor

𝑎 : Bilangan konstan

54 Ibid., h.466. 55 Ibid., h.312

49

b : Bilangan regresi

Rumus untuk mencari nilai konstan (a) dan koefisien arah regresi (b)

dalam rumus linier adalah:56

𝑎 =(∑ 𝑌)(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)(𝑋𝑌)

𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2

𝑏 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋2)

Keterangan :

𝑎 = Bilangan konstan

𝑏 = Bilangan regresi

Σ𝑋 = Jumlah skor variabel X

Σ𝑌 = Jumlah skor variabel Y

𝑛 = Banyaknya sampel

Selanjutnya yaitu melakukan kelinieran regresi yang dimasksudkan

untuk melihat apakah regresi yang diperoleh sudah signifikan jika

digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan antar variabel

yang sedang dianalisis. Uji ini dilakukan dengan menggunakan tabel

ANAVA dengan taraf signifikasi α = 0,05. Untuk mengetahui signifikan

atau tidaknya persamaan regresi tersebut dapat dilihat dengan uji F, bila

Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi tersebut linier.57 Berikut ini adalah

tabel perhitungan analisis varians untuk uji kelinieran regresi :

Tabel 3.5

Tabel Perhitungan Analisis Variansi

Sumber Varians DK JK KT=JK/DK F

Regresi (a) 1 (Σ Yi)2 / n (Σ Yi)2 / n

S2reg

S2res Regresi (b | a) 1 JK (b | a) JK (b | a)

Residu n-2 Σ (Yi - Ŷi)2 Σ (Yi - Ŷi)2/ n-2

Tuna Cocok k-2 JK (TC) JK (TC) / k-2 S2TC

S2e Kekeliruan n-k JK (E) JK (E) / n-k

56 Ibid.,h. 315 57 Ibid., h.332.

50

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

pengolahan dan analisis data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket yang

telah dikumpulkan

b. Scoring, yaitu pemberian skor kepada setiap jawaban angket.

2. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data untuk

mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kinerja guru adalah dengan menggunakan menggunakan rumus Korelasi

Product Moment sebagai berikut:58

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

√{𝑁(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2}

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y

N : Jumlah sampel

X : Skor tiap butir

Y : Skor total

ƩXY: Jumlah perkalian antara X dan Y

Kemudian dalam memberikan interpretasi secara sederhana

terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment (rxy), penulis

menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:59

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Korelasi

58 Sugiyono.,op.cit.,,h.182 59 Ibid.., h. 184

51

Besarnya “r” product

Moment (rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan Y memang

tersapat korelasi, akan tetapi korelasi

itu sangat lemah atau sangat rendah

sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan Y).

0,20 – 0,40

Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi yang lemah dan

rendah

0,40 – 0,70

Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi yang sedang atau

cukup.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi yang Kuat atau tinggi

0,90 – 1,00

Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi yang sangat kuat atau

sangat tinggi

Selanjutnya adalah menentukan pengujian hipotesis statistik,

sebagai berikut:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi merupakan besarnya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah Supervisi akademik sedangkan variabel terikatnya adalah

kinerja mengajar guru. besarnya koefisien determinasi ditentukan

dengan rumus sebagai berikut :60

60 Sudjana., op.cit.,h.369

52

KD = r2 X 100 %

Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi

rxy2 : Koefisien korelasi product moment

b. Uji Signifikansi

Uji Signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah

hubungan korelasi yang ditentukan tersebut signifikan untuk seluruh

populsi, dengan kata lain uji signifikansi dilakukan untuk menguji

hipotesis, apakah H0 diterima atau ditolak. Untuk perhitungan taraf

Signifikansi menggunakan rumu uji t 61

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟2

Keterangan :

thitung = Skor signifikansi koefisien korelasi

r = Koefisien korelasi Product Moment

n = Banyaknya sampel

Dari tabel yang dihasilkan pada tabel dk = n-2 dengan taraf

signifikansi α = 0,05 maka kriteria penerimaan dan penolakan

hipotesis sebagai berikut: Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak. Dan jika

thitung< ttabel maka Ho diterima.

61 Ibid.,h.380

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : MTs Al Ihsan Pamulang

Kepala Sekolah : Drs.A.Sopandi

No. Telpon : (021) 7428430

Email : [email protected]

Jenjang : MTs Al-Ihsan

Status : Swasta (Akreditasi A)

Alamat : Jl. Bambu Apus Raya – Pamulang – Tangerang

Selatan 15415

Desa/Kelurahan : Bambu Apus

Kecamatan : Pamulang

Kabupaten/Kota : Tangerang Selatan

Provinsi : Banten

2. Sejarah MTs Al Ihsan Pamulang

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Ihsan Pamulang berdiri tanggal 1

juni 1999. Madrasah Tsanawiyah berada di bawah naungan yayasan al

ihsan yang berafilasi ke departemen agama. Madrasah ini merupakan

peralihan sekolah menengah pertama (SMP) Al - Ihsan yang berafiliasi

ke departemen pendidikan nasional yang beroperasi tahun 1986-1999.

Atas pertimbangan pengurus yaysan, SMP Islam ini berubah menjadi

Madrasah Tsanawiyah yang kelas satunya dimulai pada tahun

1999/2000.

Tanggal 1 September 1999, pengurus yayasan Al-Ihsan yang

diketuai oleh Bapak Drs.H. Muatoha, MA dan sekertarisnya Bapak Drs.

H.Idris Elby, MA mengangkat Bapak Drs.Agus Sunardi, salah seorang

guru pada Madrasah Tsanawiya (MTs) Negri Pamulang, sebagai kepala

sekolah untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah

54

Tsanawiyah (MTs). Bapak Drs. Agus Sunardi menggantikan Bapak

H.M. Idris sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) dan Ibu Dra. H.

Yenni Triasih sebagai Kepala Sekolah Menengah pertama (MTs).

Kemudian diangkat pula Bapak Yatiman, pensiunan Pegawai

Departemen Agama, sebagai Kepala Tata Usaha (TU). Mulai saat itulah

kedua sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah, yaitu Bapak

Drs. Agus Sunardi yang masih berstatus sebagai guru pada Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Negeri Pamulang.

Pagi hari Bapak Drs. Agus Sunardi bertugas sebagai Kepala

Sekolah di Yayasan AL – IHSAN dan sore hari bertugas sebagi guru

dinas pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Pamulang. Kemudian

tanggal 5 Juni 2003 Bapak Drs. Agus Sunardi, resmi diangkat oleh

pemerintah sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) AL – IHSAN

Pamulang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Departemen Agama

Kantor Wilayah Provinsi Banten, Nomor : Kw.28/I/Kp.076/ 483/ 2003

tertanggal 05 Juni 2003, yang ditandatangani oleh Kepala Kanwil Bapak

Drs. H. M. Suroh, M.Si atas nama Menteri Agama. Sejak saat itu Bapak

Drs. Agus Sunardi resmi sebagai kepala sekolah difinitif yang

diperbantukan pada yayasan AL – IHSAN dan tidak lagi sebagai guru

pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Pamulang

Pengurus yayasan sebagai penyelenggara pendidikan, unsur

pimpinan madrasah, dewan guru dan karyawan-karyawati terus

berupaya mengembangkan misinya, yaitu memberikan sumbangan

kepada Bangsa dan Negara dengan cara membentuk, menyelenggarakan

dan mengembangkan program pendidikan untuk membina umat secara

mantap dan terencana serta dijiwai oeh ajaran Islam.

3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Ihsan Pamulang

a. Visi

Unggul dalam Prestasi dan Berakhlakul Karimah

b. Misi

1) Menciptakan suasana belajar yang kondusif

55

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan

efisien

3) Menegembangkan sikap dan prilaku sopan, tanggung jawab,

jujur dan dapat dipercaya

4) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif bagi

seluruh warga madrasah

5) Mengembangkan bakat, minat, dan potensi siswa secara

maksimal melalui kegiatan ekstrakurikuler

6) Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana

7) Mengembangkan dan membiasakan prilaku disiplin warga

Madrasah

c. Tujuan

1) Terwujudnya kehidupan madrasah yang disiplin dan islami

2) Terlaksananya Pemebelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)

3) Tersedianya Sarana Prasarana pendidikan yang memadai

4) Terwujudnya perkembangan siswa secara optimal sesuai

potensi yang dimiliki

5) Terwujudnya lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlakul

karimah dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

4. Tenaga Pendidik

Berikut ini adalah daftar nama pendidik di MTs Al-Ihsan Pamulang

Tabel 4.1

Daftar Nama Pendidik

No NAMA MATA PELAJARAN

1. Drs. A. Sopandi SKI

2 Rhegistha, S. Pd SKI, Aqidah

3 Drs. Agus Sunardi, MM B. Inggris

4 Pitria, S.Pd B. Inggris

5 Miza Yusmita, S.Pd B. Inggris

56

6 Dina Rosmawati, S.Pd PKN

7 Deny Susanto, S.Pd TIK

8 Dudi Gunadi SBK, Prakarya

9 Bambang Suprayogi, S.Pd MTK

10 Afni Nurul Ikhsan, S.Pd B.Indonesia

11 Maimunah, S.Ag B.Indonesia

12 Tating Suhanda, S. Ag BTQ, B. Arab

13 Nurhayati, S.Ag Fiqih

14 Didi Adinda, S.Ag B. Arab, BTQ

15 Udin Nurdin, S. Pd Penjas

16 Yayah Komariah, A.Md Penjas

17 Yanti Damayanti, S.Pd IPA

18 Sonia Hajriani, S.Pd IPA, MTK

19 Riki Kurniawan, S.Pd IPS

20 Abdul Malik, S. Pd Aqidah

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru di MTs Al-

Ihsan Pamulang yang berjumlah 20 guru, masing-masing memiliki

jenjang pendidikan yang beraneka ragam. Berdasarkan jenis kelamin

guru perempuan sebanyak 9 orang dengan presentase sebesar 45% dan

11 guru berjenis kelamin laki-laki dengan presentase sebesar 55%.

Distribusi Frekuensi dari karakteristik sampel yang berdasarkan jenis

kelamin lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Perempuan 9 45%

2 Laki-Laki 11 55%

Ʃ 20 100%

57

Data yang diperoleh dapat digambarkan dalam bentuk diagram

sebagai berikut:

Gambar 4.1

Frekuensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin

5. Daftar Jumlah Peserta Didik

Jumlah siswa di MTs Al Ihsan seluruhnya berjumlah 384 orang.

Pada setiap masing-masing terdapat 3 rombongan belajar. Berikut ini

adalah daftar jumlah siswa di MTs Al Ihsan Pamulang.

Tabel 4.3

Daftar Jumlah Peserta Didik

NO

KELAS

L

P

JUMLAH

TOTAL TOTAL

KESELUR-

UHAN L P

1 VII-1 22 21 43

58 69 127 2 VII-2 20 23 43

3 VII-3 16 25 41

4 VIII-1 21 23 44

60 67 127 5 VIII-2 20 25 45

6 VIII-3 19 19 38

7 IX-1 22 22 44 68 62 130

45%

55%

Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan

Laki-Laki

58

8 IX-2 24 24 48

9 IX-3 22 16 38

TOTAL 384 186 198 384

6. Sarana dan Prasarana

Salah satu yang perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar

adalah sarana dan prasarana di sekolah. Sarana dan prasarana sekolah

sangat menunjang dalam kelancaran proses pembelajaran, jika sarana

prasarana kurang memadai maka akan terhambatnya proses belajar

mengajar sehingga kan mengalami kesulitan ketika mengelola kelas.

Adapun Sarana dan prasarana yang terdapat di MTs Al Ihsan Pamulang

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Sarana dan Prasarana

No Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan Panjang

1. Lab Komputer 1 Baik 8 m2

2 Lab Bahasa 1 Baik 8 m2

3 Lab Ipa 1 Baik 7 m2

4 Lapangan/Halaman

Bola

1 Baik 17 m2

5 Ruang Kelas 9 Baik 8 m2

6 Ruang Kepala

Sekolah

1 Baik 1,5 m2

7 Ruang Guru 2 Baik 10 m2

8 Ruang TU 1 Baik 1,5 m2

9 Ruang Musik 1 Baik 10 m2

10 Toilet Siswa 4 Baik -

11 Toilet Guru 1 Baik -

Jumlah 23

B. Deskripsi Data

59

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis telah berhasil

mendapatkan data-data sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah)

Berdasarkan variabel yang diteliti maka terdapat beberapa indikator

yang dibuat untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Indikator yang

telah dibuat dijabarkan menjadi butir-butir pernyataan dalam instrument

penelitian. Instrument penelitian yang digunakan adalah angket atau

kuesioner. Butir penyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian

berjumlah 20 butir. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas

menjadi 18 pertanyaan yang dinyatakan valid dan reliabel untuk

mengukur variabel supervisi. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner

variabel supervisi dari 20 responden maka diperoleh data dengan skor

tertinggi 68 dan skor terendah 55 dengan perolehan skor rata-rata 61.40

dan simpangan baku 4.64 . Perolehan data selengkapnya ditampilkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel X

(Supervisi Akademik Kepala Sekolah)

No. Kelas Interval Batas Kelas

Titik

tengah Frekuensi %

1 55 - 57 54.5 - 57.5 56 7 35%

2 58 - 60 57.5 - 60.5 59 2 10%

3 61 - 63 60.5 - 63.5 62 3 15%

4 64 - 66 63.5 - 66.5 65 5 25%

5 67 - 69 66.5 - 69.5 68 3 15%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan pengujian data dalam tabel distribusi frekuensi data

disajikan dalam bentuk histogram dengan batas kelas 54.5 sampai

dengan 68.5

60

Gambar 4. 2

Grafik Histogram Supervisi Akademik

Grafik Histogram di atas dapat diketahui bahawa frekuensi tertinggi

pada rentang 54.5 - 56.5. Frekuensi terendah pada rentang bata kelas

56.5- 59.5. Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata Supervisi

akademik dapat diketahui dengan cara sebagai berikut:

a. Untuk menentukan nilai rata-rata dengan kategori sedang diperoleh

dengan cara rata-rata skor dikurangi simpangan baku dengan skor

rata-rata ditambah simpangan baku, maka hasilnya:

61.40 – 4.64 = 57

61.40 + 4.64 = 66

Jadi, untuk nilai rata-rata dengan kategori sedang rentang nilainya

57- 66

b. Untuk menentukan nilai rata – rata dengan kategori tinggi yaitu skor

yang berada diatas 66 sampai dengn skor tertinggi yaitu 68. Jadi

rentang nilai untuk kategori tinggi adalah 67-68.

c. Untuk menentukan nilai rata-rata dengan kategori rendah dapat

diperoleh dengan menentukan skor yang berada di bawah 57 sampai

dengan skor terendah yaitu 55. Jadi, rentang nilai untuk kategori

rendah adalah 55-56

0

1

2

3

4

5

6

7

8

54.5 57.5 60.5 63.5 66.5 69.5

Histogram

Variabel X (Supervisi)

61

Untuk lebih jelasnya mengenai nilai rata-rata dengan kategori

rendah, sedang dan tinggi dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 4. 6

Distribusi Frekuensi Tinggi Rendahnya Variabel X

(Supervisi Akademik)

Berdasarkan data yang didapat di lapangan, maka dapat

disimpulkan bahawa nilai rata-rata supervisi akademik dapat

dikategorikan sedang. Hal ini dilihat dari jumlah sampel yang terdiri dari

skor 60% .

2. Deskripsi Data Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas yang

dilakukan, terdapat 18 butir pernyataan yang valid dan reliabel untuk

mengukur variabel kinerja mengajar guru. Berdasarkan hasil

perhitungan kuesioner dari 20 reponden maka diperoleh data skor

tertinggi 72 yaitu dan skor terendah 54 dengan perolehan skor rata-rata

62.3 dan simpangan baku 5.212. Perolehan data selengkapnya

ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Variabel Y

(Kinerja Mengajar Guru)

No Kategori Rentang Frekuensi %

1 Tinggi 67-68 3 15.00%

2 Sedang 57-66 12 60.00%

3 Rendah 55-56 5 25.00%

62

No. Kelas Interval Batas Kelas

Titik

tengah Frekuensi %

1 54 - 57 53.5 - 57.5 55.5 5 25%

2 58 - 61 57.5 - 61.5 59.5 5 25%

3 62 - 65 61.5 - 65.5 63.5 5 25%

4 66 - 69 65.5 - 69.5 67.5 4 20%

5 70 - 74 69.5 - 74.5 72 1 5%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan pengujian data dalam tabel distribusi frekuensi data

disajikan dalam bentuk histogram dengan batas kelas 53.5 sampai

dengan 74.5 sebabagai berikut:

Gambar 4. 3

Grafik Histogram Kinerja Mengajar Guru

Berdasarkan grafik Histogram di atas, dapat diketahui bahwa

frekuensi tertinggi pada rentang batas kelas 67 - 72. Frekuensi terendah

0

1

2

3

4

5

6

53.5 57.5 61.5 65.5 69.5 74.5

Histogram

Variabel Y (Kinerja Mengajar)

63

pada rentang batas kelas 54 – 57. Untuk menentukan tinggi rendahnya

rata-rata kinerja mengajar guru dapat diketahui dengan cara:

a. Untuk menentukan nilai rata-rata dengan kategori sedang diperoleh

dengan cara rata-rata skor dikurangi simpangan baku dengan skor

rata-rata ditambah simpangan baku, maka hasilnya:

62.3 – 5.212 = 57

62.3 + 5.212 = 68

Jadi, untuk nilai rata-rata dengan kategori sedang rentang nilainya

57-68.

b. Untuk menentukan nilai rata – rata dengan kategori tinggi yaitu skor

yang berada diatas 68 sampai dengan skor tertinggi yaitu 72. Jadi

rentang nilai untuk kategori tinggi adalah 69-72.

c. Untuk menentukan nilai rata-rata dengan kategori rendah dapat

diperoleh dengan menentukan skor yang berada di bawah 56 sampai

dengan skor terendah yaitu 54. Jadi, rentang nilai untuk kategori

rendah adalah 54-56.

Tabel 4. 8

Distribusi Frekuensi Tinggi rendahnya variabel Y

(Kinerja Mengajar Guru)

No Kategori Rentang Frekuensi %

1 Tinggi 69-72 3 15%

2 Sedang 57-68 13 65%

3 Rendah 54-56 4 20%

Berdasarkan data yang didapat di lapangan, maka dapat disimpulkan

bahawa nilai rata-rata kinerja mengajar guru dapat dikategorikan sedang.

Hal ini dilihat dari jumlah sampel yang terdidi dari skor 50%.

C. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

64

Berdasarkan pengujian normalitas dengan menggunakan uji

lilliefor, nilai kritis L (Ltabel) dari N=20 dengan taraf signifikansi 5%

adalah 0,190. Pada variabel X diperoleh Lhitung terbesar adalah = 0,035,

yang berarti bahwa data dalam penelitian terssebut berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Artinya data sampel tersebar secara

proporsional pada kelas-kelas interval. Sedangkan Variabel Y diperoleh

nilai Lhitung Tersebar adalah 0.98. Dari nilai Lhitung Variabel tersebut

terlihat bahwa Lhitung lebih kecil dari Ltabel (Angka Kritis), oleh sebab itu

data dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(data sampel tersebar secara proporsional pada kelas-kelas interval.

2. Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi

Uji Signifikansi adalah untuk menunjukan hipotesis yang telah

terbukti pada sampel dapat diberlakukan ke populasi. Uji linieritas

bertujuan untuk mencari pengaruh antara kedua variabel yang akan

ditarik suatu garis lurus pada diagram pencar. Dari hasil uji regresi linier

antara kedua variabel dalam penelitian ini didapat persamaan Y= 26.01

+ 0.59 = 26.60x

Hasil perhitungan menunjukan bahwa persamaan regresi memiliki

koefisien a = 26.01 dan konstanta b = 0.59. Bila digambarkan dalam

bentuk grafik persamaan linier, maka tampak sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Kin

erja

Supervisi Akademik

Ŷ = 26.01+ 0.59 = 26.60 X

65

Gambar 4.4

Grafik Persamaan Linear

Dari hasil perhitungan mengenai keberartian dan kelinieran regresi

dilakukan dengan menggunakan uji F dan hasilnya diuraikan sebagai

berikut :

Hasil Persamaan regresi diperoleh Fhitung sebesar 4.594 lebih besar

dari Ftabel sebesar 4.414 dengan α = 0.05. Dengan demikian H0 ditolak

dan H1 diterima yang berarti mode persamaan regresi sederhana untuk

Y dengan X terbukti signifikan. Uji linieritas diperoleh nilai Fhitung

1.031 lebih kecil dari Ftabel sebesar 4.000 dengan α = 0.05. dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa model persamaan regresi sederhana

untuk Y dengan X terbukti linier.

Tabel 4.9

Anova untuk Uji Linieritas dengan Persamaan Regresi

SUMBER

VARIANS dk JK KT = JK/dk Fhitung

Ftabel α =

0,05

Regresi (a) 1 75399.2 75399.200 4.594 4.414

Regresi

(b/a) 1 104.96 104.961

Residu

(Res) 18 411.24 22.847

Tuna

Cocok

(TC)

12 276.91 23.075 1.030 4.000

Kekeliruan

( E ) 6 134 22.389

66

D. Pengujian Hipotesis

Dalam Penelitian ini Hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis

alternative (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara

supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs

Al-Ihsan Pamulang. Setelah data diperoleh dan diolah dilakukan

perhitungan uji koefisien korelasi untuk pengujian hipotesis menggunakan

rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Maka didapat koefisien

korelasi (rxy) yang memiliki tingkat sedang atau cukup sebesar 0.526 untuk

mengetahui kontribusi yang diberikan variabel X terhadap Y. Maka

dilakukan perhitungan koefisien determinasi yang menghasilkan presentase

28%. Artinya Supervisi akademik kepala sekolah memberikan kontribusi

sebesar 28% terhadap tinggi rendahnya kinerja mengajar guru di MTs Al-

Ihsan Pamulang. Sisanya 72% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

supervisi akademik kepala sekolah.

Hasil perhitungan koefisien korelasi ini dimasukan kedalam rumus uji

t yang menghasilkan thitung sebesar 2.624. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui nilai signifikansi atau keyakinan dari koefisien korelasi yang

menguji keindependenan atau uji satu pihak variabel supervisi akademik

kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru melalui uji t. Dengan taraf

signifikasi α = 0.05 dan dk = 18, dari daftar distribusi untuk uji t satu pihak

t0.95 = 2.10. Dari hasil data tersebut, diperoleh nilai thitung lebih besar ttabel

67

(2.624 > 2.10). Artinya nilai thitung berada di daerah penolakan H0 yang

berarti H0 ditolak.

Dengan demikian hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan positif antara supervisi akademik kepala sekolah

terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihan Pamulang

Gambar 4.5

Kurva Uji t untuk Pengujian Hipotesis Korelasi

Dari kurva di atas menunjukan bahwa thitung berada di daerah penolakan

H0 sehingga dapat disimpulkan :

a. Hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh supervisi

akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs AL-

Ihsan Pamulang.

b. Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat pengaruh supervisi

akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs AL-

Ihsan Pamulang.

Dari Hasil harga thitung yang lebih besar dari ttabel maka hipotesis yang

diterima adalah hipotesis alternative (Ha) dan dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh yang positif antara supervisi akademik kepala

sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang.

Maksud dari hubungan yang positif adalah semakin tinggi supervisi

akademik kepala sekolah, maka semakain tinggi kinerja mengajar guru di

MTs Al-Ihsan Pamulang.

2.62

68

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja

mengajar guru di MTs Al-Ihsan Pamulang. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa tolak hipotesis nihil (H0) dan terima hipotesis alternative

(Ha). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi akademik

kepala sekolah memiliki pengaruh positif terhadap kinerja mengajar guru.

Oleh karena itu arah pengaruh dalam penelitian ini adalah positif, dimana

jika supervisi akademik kepala sekolah tinggi maka kinerja mengajar guru

akan tinggi pula. Sebaliknya, jika Supervisi akademik kepala sekolah

rendah maka kinerja mengajar guru akan rendah.

Setelah dilakukan perhitungan uji koefisien korelasi product moment

antara Supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru

di MTs al-Ihsan Pamulang diperoleh nilai r sebesar 0.526 dan hasil

pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung sebesar 2.624. Uji satu

pihak dengan dk= 18 serta taraf signifikasi α = 0.05 dari daftar distribusi

frekuensi diperoleh t0.95 = 2.10. Berdasarkan perhitugan tersebut diperoleh

nilai thitung lebih besar ttabel (2.624 > 2.10), sehingga hipotesis alternative (Ha)

yang diajukan sebelumnya diterima artinya terdapat pengeruh antara

supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs

Al-Ihsan Pamulang. Supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja

mengajar guru yang dilihat pada hasil pengujian uji koefisien korelasi

dimana nilai koefisien determinasi sebesar 28 %. Dari hasil tersebut dapat

memberikan gambaran bahwa supervisi akademik kepala sekolah dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja mengajar guru, Untuk

itu maka pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah harus terus

ditingkatkan efektivitasnya agar mampu memberikan kontribusi yang lebih

besar terhadap kinerja mengajar guru di MTs al-Ihsan Pamulang.

Dari hasil pembahasan dan perhitungan statistik yang telah dilakukan

maka menyatakan kebenaran bahwa adanya pengaruh yang positif antara

69

Supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs

Al-Ihsan Pamulang.

F. Keterbatasan Penelitian

Adapun hal-hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Variabel yang diteliti terbatas pada Supervisi akademik kepala sekolah

(sebagai Variabel X) dan kinerja mengajar guru (Variabel Y) di MTs Al-

Ihsan Pamulan. Sementara masih ada banyak variabel lain yang juga

mempengaruhi kinerja mengajar guru.

2. Ukuran sampel yang diambil peneliti ini hanya berada pada lingkup

populasi dalam satu sekolah yaitu 20 guru di MTs al-Ihsan Pamulang.

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh

kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara supervisi

akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di MTs Al-

Ihsan Pamulang.

2. Pengaruh dari supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja

mengajar guru dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi product moment

dengan tingkatan yang sedang atau cukup yaitu r sebesar 0.526. Nilai

koefisien determinasi sebesar 0. 2766 yang berarti bahwa supervisi

akademik kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 28%. Serta

hasil pengujian hipotesis t dengan taraf signifikasi α = 0.05 diperoleh

nilai thitung lebih besar ttabel (3.271 > 2.10), sehingga hipotesis yang telah

di uraikan sebelumnya telah mampu terjawab yaitu H0 ditolak dan

menerima Ha. Hal ini membuktikan bahwa jika supervisi akademik

kepala sekolah meningkat maka akan meningkatkan kinerja mengajar

guru.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan diatas, maka

penulis dapat merekomendasikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Saran Bagi Kepala Sekolah MTs Al-Ihsan Pamulang

a. Agar kepala sekolah MTs Al-Ihsan Pamulang dalam pelaksanaan

program supervisi akademik harus ditingkatkan dan direalisasikan

secara terus menerus .

b. Kepala sekolah MTs A-Ihsan Pamulang diharapkan melaksanakan

teknik-teknik supervisi akademik dengan cara kunjungan kelas,

diskusi, rapat guru, serta menindak lanjuti dari hasil analisis

supervisi akademik yang telah dilaksanakan.

c. Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah MTs Al-

ihsan Pamulang diharapkan dapat memberikan layanan dan

70

bantuan dan motivasi agar mengikuti program supervisi akademik

dalam menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas.

2. Saran Bagi Guru Al-Ihsan Pamulang

a. Agar kinerja mengajar guru di MTs Al-Ihsan terus dikembangkan

dari hasil program supervisi akademik kepala sekolah yang telah

dilaksanakan.

b. Diharapakan para guru dapat mengelola kelas lebih baik dalam

meningkatkan kreativitas dan situasi pembelajaran yang

menyenangkan.

3. Bagi Peneliti,

peneliti menyarankan untuk melanjutkan penelitian yang serupa

dengan melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.

71

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Aedi, Nur. Pengawasan Pendidikan: Tinjauan Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali

Pers. 2014.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2014

Anwar,Muhammad. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenadamedia Group,

2018.

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010

E. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Prefesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2013.

Fathurrohman, Muhammad dan Ruhyanani, Hindama. Sukses Menjadi Pengawas

Sekolah Ideal. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015.

Fathurrohman, Pupuh dan Suryana, Aa. Guru Profesional. Bandung: PT Refika

Aditama. 2012.

Kompri. Manajemen Pendidikan: Komponen - Komponen Elementer Kemajuan

Sekolah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. 2015.

Kompri. Standar Kompetensi Kepala Sekolah: Pendekatan Teori Untuk Praktik

Profesional. Jakarta: Kencana. 2017.

Priansa, Juni Donni Priansa dan Somad, Rismi. Manajemen Supervisi dan

Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Alfabeta. 2014.

Ramayulis. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia. 2013.

Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2009.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2011.

Sagala, Sayiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta. 2013.

Sudjana. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. 2005.

Suharsaputra, Uhar. Administrasi Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama. 2010.

Supardi. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.

Susanto, Ahmad. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya. Jakarta: Kencana. 2016.

Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika

Aditama. 2010.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka. 2007.

Wahyudi. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning

Organizing). Bandung : Alfabeta. 2009

.

LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 Tentang Tugas Guru dan Dosen.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 35 Tentang Tugas Guru dan Dosen.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar

Kompetensi Pengawas

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar

Kepala Sekolah/Madrasah

JURNAL

Margi Purbasari, “Pengaruh Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Mengajar Guru

di Sekolah Dasar” Journal Of Elementary Education,Vol .4, No.1, 2015.

Farhatunni’mah Septiani, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Guru di SMP Muhammadiyah Wonosobo Kecamatan Wonosobo

Kecamatan Tanggamus”, (Lampung: UIN Raden Intan, 2018).

Erni Agustina Suwartini,“Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Profesionalisme

Guru dan Mutu Pendidikan”, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. XXIV,

No.2, 2017.

Cipto Dwi Nugroho,” Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Kompetensi

Pedagogik Guru di MTs Negri 29 Jakarta”, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015), h. VI, tidak dipublikasikan

Asyer Rosandi, Effect of Leadership of School Headship, Supervision of School

Education and Culture Supervisor on Teacher Vocational School

Performance In Way Kanan Regency, IOSR Journal of Research & Method

in Education, e- ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume 8, Issue 5

Ver. III, 2018, pp. 57-69.

Nur Afifah Masruroh, Jumroh Latief “ Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Akademik Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Mtsn Donomulyo Kulon

Progo “. Manageria: Jurnal Manajemen Islam, Vol.1, No, 2, 2016,

INTERNET

ITJEN KEMENDIKBUD “ Mutu Guru Harus Terus Ditingkatkan”,2018, diakses

pada tanggal 23/07/2019, Pukul:10.00 WIB.

Karya guru center, Tutorial Uji Validitas Butir Instrument Penelitian, 2014, h.1

https://karyaguru.com/2014/01/18/tutorial-uji-validitas-butir-instrumen-

penelitian/#prettyPhoto , diakses pada tanggal 23/07/2019, jam 08.00

Syafdillah, Uji Lilliefors, 2012, h. 1,

https://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/08/uji-liliefors.html, diakses pada

tanggal 23/07/2019, jam 07.58

LAMPIRAN 1

ANGKET PENELITIAN

SUPERVISI AKADEMIK DAN KINERJA MENGAJAR GURU

Nama Madrasah : …………………..

Alamat Madrasah/Kota : …………………..

Mata Pelajaran : …………………..

Jenis Kelamin : …………………..

No. Angket : …………………..

PENGANTAR

Angket ini bukan merupakan suatu tes dan tidak berpengaruh terhadap kegiatan

proses belajar mengajar bapak/ibu guru di dalam kelas. Harap mengisi angket ini

tanpa ada perasaan khawatir, serta tidak ada jawaban yang benar maupun yang

salah. Bapak/ibu guru diharapkan menjawab dengan jujur dan teliti sesuai dengan

bapak/ibu guru pada saat ini. Jawaban bapak/ibu guru bersifat pribadi dan akan

dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, mohon dalam mengerjakan angket ini

dengan jujur dan sungguh-sungguh dengan memperhatikan petunjuk dibawah ini.

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia.

2. Bacalah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara teliti dan cermat

3. Pilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan bapak/ibu guru sebenarnya,

dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom pilihan .

4. Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang diambil

dari data ini bisa benar.

Keterangan:

* SS : Sangat Sesuai (bernilai 4) * KS : Kurang Sesuai (bernilai 2)

* S : Sesuai (bernilai 3) * TS : Tidak Sesuai (bernilai 1)

No Supervisi Akademik SS S KS TS

1. Kepala sekolah memberikan motivasi guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

2. Kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru

dalam menghadapi siswa yang mengalami masalah

3. Kepala sekolah menciptakan kesadaran guru tentang

tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan pembelajaran

yang berkualitas

4. Kepala sekolah senantiasa membantu guru memperbaiki

dan meningkatkan penguasaan pengetahuan, teknologi,

wawasan umum, dan keterampilan khusus yang

diperlukan dalam proses pembelajaran.

5. Kepala sekolah membantu guru untuk dapat menemukan

cara dalam pemecahan masalah yang ditemukan dalam

proses belajar mengajar.

6 Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi bersifat

sistematis/objektif dan menggunakan instrumen yang

memberikan data yang akurat.

7 Dalam pelaksanaan supervisi memiliki jiwa

kekeluargaan, menghargai dan menerima pendapat dari

orang lain

8 Guru dan kepala sekolah saling bekerjasama agar dapat

mengembangkan uaha bersama seperti: sharing idea dan

sharing of experience.

9 Supervisi akademik dapat membina inisiatif guru serta

mendorong (support) untuk lebih aktif.

10 Supervisi akademik meningkatkan kreativitas guru dalam

menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik.

11 Kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas secara rutin

sesuai jadwal

12 Kepala sekolah melakukan observasi kelas terhadap

proses pembelajaran yang sedang berlangsung

13 Kepala sekolah mengadakan pertemuan individu dalam

hal percakapan tukar pikiran dengan guru yang berkaitan

dengan kemempuan profesionalnya

14 Kepala sekolah mengadakan pertemuan atau rapat untuk

memecahkan masalah terkait dengan kinerja mengajar

guru

15 Kepala sekolah mengadakan workshop yang berkaitan

dengan peningkatan kompetensi guru

16 Kepala sekolah melaksanakan supervisi tidak langsung

melalui questionnaire (kepala sekolah menyerahkan

daftar pertanyaan untuk di isi sendiri oleh para guru)

17 Kepala sekolah bersifat independen pada saat

melaksanakan supervisi akademik

18 Kepala sekolah melaksanakan langkah-langkah supervisi

akademik berupa siklus seperti (pra obervasi-observasi-

pasca observasi “umpan balik”)

19 Dalam menindak lanjuti pelaksanaan supervisi akademik

kepala sekolah melakukan pembinaan kepada para guru

baik secara langsung/tidak langsung.

20 Kepala sekolah menentukan penempatan instrumen

dalam pelaksanaan supervisi persiapan guru mengajar &

instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar.

LAMPIRAN 2

No Kinerja Mengajar Guru SS S KS TS

1 Bapak/ibu guru setiap tahun mengusun program

tahunan

2 Bapak/ ibu guru membuat perencanaan pengajaran

sebelum mengajar (RPP)

3 Bapak/ibu guru mengerti dalam pembuatan RPP

4 Bapak/ibu guru memahami tujuan pembelajaran

5 Bapak/ibu guru menggunakan buku panduan dalam

pembelajaran

6 Bapak /ibu guru melakukan pre-test pada saat sebelum

menerangkan materi pada saat mengajar di kelas.

7 Bapak/ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan program yang telah dibuat

8 Bapak/ibu guru menggunakan media yang relevan

dengan materi

9 Bapak/ibu guru mereview atau mengulangi kembali

mata pelajaran sebelumnya

10 Bapak/ibu guru menggunakan metode dalam

pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan

11 Bapak/ibu guru datang ke sekolah tepat waktnya

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

12 Jika tidak hadir ke sekolah, saya memberikan tugas /

materi terlebih dahulu.

13 Bapak/ibu guru dalam mengajar menggunakan sistem

untuk mengaktifkan siswa

14 Bapak/ibu guru membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan untuk memberikan

kritik yang membangun

15 Bapak/ibu guru mengalami kesulitan saat mengelola

kelas, karena kurangnya memahami permasalah yang

terjadi pada siswa .

16 Bapak/ibu guru melaksanakan pembelajaran yang

menciptakan pada kreativitas dan menyenangkan.

17 Bapak/ibu guru melaksanakan post-test sebelum

mengakhiri pembelajaran pada saat mengajar di kelas

18 Bapak/ibu guru melakukan melakukan evaluasi

/penilaian setelah menjelaskan materi kepada siswa

secara objektif.

19 Bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum

dipahami.

20 Bapak/ ibu guru melakukan penjelasan materi

kembali dan pemberian tugas tambahan pada siswa

sebagai perbaikan.

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

13

34

33

44

34

33

33

34

43

33

366

23

44

33

34

33

34

33

33

43

33

365

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

360

43

34

33

33

33

33

34

33

33

33

362

54

34

44

33

44

43

34

44

34

43

372

64

44

34

44

44

44

43

44

44

44

478

73

33

33

33

33

43

33

33

33

33

361

83

44

44

44

43

44

44

33

43

43

373

93

33

33

33

33

33

33

33

43

33

361

103

33

33

33

33

33

43

33

34

33

362

114

43

33

44

33

44

44

33

44

44

473

124

43

33

44

43

44

44

33

44

44

474

133

43

34

43

44

44

44

43

43

34

473

144

34

44

34

33

34

44

34

44

43

473

153

44

44

43

33

44

33

34

33

34

470

163

44

43

43

43

44

44

44

44

44

375

173

34

44

43

34

34

33

34

44

33

369

183

34

33

33

34

34

34

33

33

34

365

194

43

33

34

44

33

44

33

43

43

369

203

44

43

44

33

34

44

34

44

34

473

Jum

lah

6670

7267

6770

6967

6769

7270

7164

6873

6968

6867

r hit

ung

0.54

384

0.66

9543

0.31

510.

4698

640.

5283

530.

6881

410.

4803

870.

6453

320.

2164

10.

5738

480.

6947

390.

6695

430.

4916

030.

5393

540.

5011

230.

5634

470.

5738

480.

7099

240.

5960

330.

6453

32

r tab

el0.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

4

Stat

usV

ALI

DV

ALI

DD

ROP

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

DRO

PV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

DV

ALI

D

Buti

r Per

nyat

aan

No.

Res

p.To

tal

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

13

34

33

44

34

33

33

34

43

33

366

23

44

33

34

33

34

33

33

43

33

365

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

360

43

34

33

33

33

33

34

33

33

33

362

54

34

44

33

44

43

34

44

34

43

372

64

44

34

44

44

44

43

44

44

44

478

73

33

33

33

33

43

33

33

33

33

361

83

44

44

44

43

44

44

33

43

43

373

93

33

33

33

33

33

33

33

43

33

361

103

33

33

33

33

33

43

33

34

33

362

114

43

33

44

33

44

44

33

44

44

473

124

43

33

44

43

44

44

33

44

44

474

133

43

34

43

44

44

44

43

43

34

473

144

34

44

34

33

34

44

34

44

43

473

153

44

44

43

33

44

33

34

33

34

470

163

44

43

43

43

44

44

44

44

44

375

173

34

44

43

34

34

33

34

44

33

369

183

34

33

33

34

34

34

33

33

34

365

194

43

33

34

44

33

44

33

43

43

369

203

44

43

44

33

34

44

33

44

34

472

K K-1

Var B

utir

0.22

10.

263

0.25

30.

239

0.23

90.

263

0.26

10.

239

0.23

90.

261

0.25

30.

263

0.26

10.

168

0.23

90.

239

0.26

10.

253

0.25

30.

239

Jml V

ar B

utir

4.90

8

Var T

otal

30.0

3

Reab

ilita

s0.

881

19

No.

Res

p.Bu

tir P

erta

nyaa

n To

tal

20

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

13

34

33

44

33

44

33

44

34

44

370

23

33

33

33

34

33

43

33

43

33

464

33

33

34

33

33

33

33

33

43

33

362

43

33

43

33

34

33

33

33

43

43

465

53

33

33

34

43

43

33

33

34

44

366

64

44

44

44

34

44

44

44

44

43

478

74

33

33

33

33

33

33

33

33

33

361

83

34

33

43

34

44

33

34

44

33

469

94

33

33

43

33

34

33

43

33

34

365

104

33

33

33

44

34

34

34

33

34

367

114

34

44

34

44

44

43

33

44

44

475

123

33

33

33

33

33

33

33

33

33

360

134

43

34

43

44

44

33

33

43

44

472

143

34

43

34

43

34

43

34

33

44

369

154

44

44

44

43

44

34

44

44

34

477

164

44

44

44

44

33

44

44

34

44

477

173

34

44

33

43

44

33

44

33

43

369

183

33

33

34

33

33

33

33

33

33

361

194

33

43

43

44

44

44

44

44

44

476

203

34

44

34

33

44

34

44

33

34

471

Jum

lah

6964

6969

6868

6969

6970

7266

6668

7069

6870

7170

r hitu

ng0.

5300

790.

6481

790.

6550

140.

6907

090.

5691

10.

6234

830.

4586

880.

5300

790.

4408

40.

6393

0.60

8984

0.51

9275

0.65

4906

0.60

5359

0.63

930.

3516

010.

6959

810.

5327

50.

5229

40.

6570

58

r tab

el0.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

40.

444

0.44

4

Stat

usVA

LID

VALI

DVA

LID

VALI

DVA

LID

VALI

DVA

LID

VALI

DDR

OP

VALI

DVA

LID

VALI

DVA

LID

VALI

DVA

LID

DRO

PVA

LID

VALI

DVA

LID

VALI

D

No.

Res

p.Bu

tir P

erny

ataa

n To

tal

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

13

34

33

44

33

44

33

44

34

44

370

23

33

33

33

34

33

43

33

43

33

464

33

33

34

33

33

33

33

33

43

33

362

43

33

43

33

34

33

33

33

43

43

465

53

33

33

34

43

43

33

33

34

44

366

64

44

44

44

34

44

44

44

44

43

478

74

33

33

33

33

33

33

33

33

33

361

83

34

33

43

34

44

33

34

44

33

469

94

33

33

43

33

34

33

43

33

34

365

104

33

33

33

44

34

34

34

33

34

367

114

34

44

34

44

44

43

33

44

44

475

123

33

33

33

33

33

33

33

33

33

360

134

43

34

43

44

44

33

33

43

44

472

143

34

43

34

43

34

43

34

33

44

369

154

44

44

44

43

44

34

44

44

34

477

164

44

44

44

44

33

44

44

34

44

477

173

34

44

33

43

44

33

44

33

43

369

183

33

33

34

33

33

33

33

33

33

361

194

33

43

43

44

44

44

44

44

44

476

203

34

44

34

33

44

34

44

33

34

471

K K-1

Var B

utir

0.26

10.

168

0.26

10.

261

0.25

30.

253

0.26

10.

261

0.26

10.

263

0.25

30.

221

0.22

10.

253

0.26

30.

261

0.25

30.

263

0.26

10.

263

Jml V

ar B

utir

5.01

1

Var T

otal

33.3

8

Reab

ilita

s0.

895

19

No.

Res

p.Bu

tir P

erta

nyaa

n To

tal

20

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

13

33

34

43

33

33

34

43

43

359

23

43

33

43

34

33

33

33

33

357

33

33

33

33

33

33

43

33

33

456

43

43

33

33

33

34

33

33

33

356

54

34

43

34

43

34

34

34

33

362

64

43

44

34

34

43

44

44

44

468

73

33

33

33

43

33

33

33

33

355

83

44

44

44

44

44

33

43

43

366

94

33

33

33

33

33

33

43

33

356

103

33

33

33

33

43

33

33

43

356

114

43

34

43

44

44

33

44

44

467

124

43

34

44

44

44

33

34

44

467

133

43

44

34

44

44

43

43

34

466

144

34

43

43

34

44

34

44

43

466

153

44

44

33

44

33

33

33

34

462

163

44

34

34

43

44

44

44

43

366

173

34

44

33

34

33

34

44

33

361

183

33

33

33

34

34

33

33

34

357

194

43

33

34

33

34

33

43

43

360

203

44

34

43

34

44

33

44

34

465

n ƩX67

7167

6770

6767

6871

6971

6466

7168

6967

68

Skor

Ter

tingg

i68

Skor

Ter

enda

h55

20

No.

Res

p.To

tal

Butir

Per

nyat

aan

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

Tota

l

13

34

33

44

34

43

34

44

44

465

23

33

33

33

33

34

33

33

33

456

33

43

34

33

33

43

33

33

33

357

44

33

43

33

33

33

33

33

44

459

53

33

33

34

44

33

33

34

44

360

64

44

44

44

34

44

34

44

43

469

74

33

33

33

43

33

33

33

33

356

83

34

33

43

34

43

33

44

33

461

94

33

33

43

33

43

44

33

34

360

104

33

33

33

43

43

43

43

34

461

114

34

44

34

44

44

33

34

44

467

123

33

33

33

33

33

33

33

33

354

134

43

34

44

34

43

33

33

44

464

143

34

43

34

44

44

33

43

44

364

154

44

44

44

44

33

44

44

34

469

164

44

44

44

44

44

44

44

44

472

173

34

44

33

44

44

34

43

43

364

183

33

33

34

33

33

33

33

33

355

194

33

43

43

44

44

44

44

44

468

203

34

44

34

34

43

44

43

34

465

n ƩX70

6569

6968

6870

6972

7367

6668

7068

7072

72

Skor

Ter

tingg

i72

Skor

Ter

enda

h54

20

No.

Res

p.Bu

tir P

erny

ataa

n

LAMPIRAN 9

Perhitungan Uji Normalitas Skor Variabel X

Menggunakan Uji Liliefors

= 61.40 n = 20

S = 4.64 L hitung = 0.034

No Urutan X Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 1 55 -1.380 0.084 0.0500 0.034

2 5 56 -1.164 0.122 0.2500 0.128

3 5 56 -1.164 0.122 0.2500 0.128

4 5 56 -1.164 0.122 0.2500 0.128

5 5 56 -1.164 0.122 0.2500 0.128

6 7 57 -0.949 0.171 0.3500 0.179

7 7 57 -0.949 0.171 0.3500 0.179

8 8 59 -0.517 0.302 0.4000 0.098

9 9 60 -0.302 0.381 0.4500 0.069

10 10 61 -0.086 0.466 0.5000 0.034

11 12 62 0.129 0.551 0.6000 0.049

12 12 62 0.129 0.551 0.6000 0.049

13 13 65 0.776 0.781 0.6500 0.131

14 17 66 0.992 0.839 0.8500 0.011

15 17 66 0.992 0.839 0.8500 0.011

16 17 66 0.992 0.839 0.8500 0.011

17 17 66 0.992 0.839 0.8500 0.011

18 19 67 1.207 0.886 0.9500 0.064

19 19 67 1.207 0.886 0.9500 0.064

20 20 68 1.423 0.923 1.0000 0.077

Kriteria Pengujian :

Jika Lhitung < Ltabel, data berdistribusi normal

Jika Lhitung > Ltabel, data berdistribusi tidak normal

Berdasarkan perhitungan di atas didapat nilai Lhitung terbesar = 0.034.

Sementara itu Ltabel untuk n = 20 dan α = 0.05 adalah 0.190. Ini berarti Lhitung lebih

kecil dari pada Ltabel (0,034 < 0,190). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

skor variabel X berdistribusi normal.

LAMPIRAN 10

Perhitungan Uji Normalitas Skor Variabel Y

Menggunakan Uji Liliefors

= 62.3 n = 20

S = 5.21 L hitung = 0.98

No Urutan Y Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 1 54 -1.592 0.056 0.0500 0.006

2 2 55 -1.401 0.081 0.1000 0.019

3 4 56 -1.209 0.113 0.2000 0.087

4 4 56 -1.209 0.113 0.2000 0.087

5 5 57 -1.017 0.155 0.2500 0.095

6 6 59 -0.633 0.263 0.3000 0.037

7 8 60 -0.441 0.330 0.4000 0.070

8 8 60 -0.441 0.330 0.4000 0.070

9 10 61 -0.249 0.402 0.5000 0.098

10 10 61 -0.249 0.402 0.5000 0.098

11 13 64 0.326 0.628 0.6500 0.022

12 13 64 0.326 0.628 0.6500 0.022

13 13 64 0.326 0.628 0.6500 0.022

14 15 65 0.518 0.698 0.7500 0.052

15 15 65 0.518 0.698 0.7500 0.052

16 16 67 0.902 0.816 0.8000 0.016

17 17 68 1.094 0.863 0.8500 0.013

18 19 69 1.285 0.901 0.9500 0.049

19 19 69 1.285 0.901 0.9500 0.049

20 20 72 1.861 0.969 1.0000 0.031

Kriteria Pengujian :

Jika Lhitung < Ltabel, data berdistribusi normal

Jika Lhitung > Ltabel, data berdistribusi tidak normal

Berdasarkan perhitungan di atas didapat nilai Lhitung terbesar = 0.098.

Sementara itu Ltabel untuk n = 20 dan α = 0.05 adalah 0.190. Ini berarti Lhitung lebih

kecil dari pada Ltabel (0,098 < 0,190). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

skor variabel Y berdistribusi normal.

LAMPIRAN 11

Perhitungan Uji Linieritas

Jika Lhitung < Ltabel, data berpola linier

Jika Lhitung > Ltabel, data berpola tidak linier

Diketahui

n = 20

ƩX = 1228

ƩY = 1246

No.Resp. X Y X² Y² XY

1 59 65 3481 226265 3835

2 57 56 3249 181944 3192

3 56 57 3136 178752 3192

4 56 59 3136 185024 3304

5 62 60 3844 230640 3720

6 68 69 4624 319056 4692

7 55 56 3025 169400 3080

8 66 61 4356 265716 4026

9 56 60 3136 188160 3360

10 56 61 3136 191296 3416

11 67 67 4489 300763 4489

12 67 54 4489 242406 3618

13 66 64 4356 278784 4224

14 66 64 4356 278784 4224

15 62 69 3844 265236 4278

16 66 72 4356 313632 4752

17 61 64 3721 238144 3904

18 57 55 3249 178695 3135

19 60 68 3600 244800 4080

20 65 65 4225 274625 4225

Ʃ 1228 1246 75808 4752122 76746

ƩX² = 75808

ƩY² = 4752122

ƩXY = 76746

Persamaan Regresi Sederhana

(Y= a + bx)

a = 94456768 - 94244088

1516160 - 1507984

a = 212680

8176

a = 26.01

b = 1534920 - 1530088.00

1516160 - 1507984

b = 4832.00

8176

b = 0.59

Berdasarkan Perhitungan di atas maka persamaaan regresi linear adalah

b = n ƩXY – (ƩX) (ƩY)

n ƩX2

- (ƩX)2

Ŷ= 26.01 + 0.59 = 26.60 X

LAMPIRAN 12

Perhitungan Uji Linieritas Regresi Sederhana (Anova)

Uji Keberartian Regresi dan Linieritas

b = 0.59

n = 20

Perhitungan Uji Linieritas Regresi

SUMBER VARIANS dk JK KT = JK/dk F

Regresi (a) 1 (∑ Y)² / n (∑ Y)² / n Sreg²

Regresi (b/a) 1

JK reg (b/a)

Sreg² Sres²

Residu (Res) n-2 JK Res Sres²

Tuna Cocok (TC) k-2 JK (TC) STC² STC²

Kekeliruan ( E ) n-k JK ( E ) SE² SE²

No k nk X Y Y2 XY JK (E)

1 1 1 56 65 4225 3640 0

2 56 56 3136 3136

3 55 57 3249 3135

4 56 59 3481 3304

5 3 1 56 60 3600 3360 0

6 4 1 57 69 4761 3933 0

7 59 56 3136 3304

8 57 61 3721 3477

9 6 1 61 60 3600 3660 0

10 7 1 60 61 3721 3660 0

11 8 1 62 67 4489 4154 0

12 9 1 62 54 2916 3348 0

13 10 1 65 64 4096 4160 0

14 66 64 4096 4224

15 66 69 4761 4554

16 66 72 5184 4752

17 12 1 67 64 4096 4288 0

18 13 67 55 3025 3685

19 66 68 4624 4488

20 1 68 65 4225 4420 0

Jumlah 14 20 1228 1246 78142 76682 134.333333

2

5

11

14

4.66666667

12.5

32.6666667

2 84.5

3

2

3

1) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi a (JK Reg a)

JK Reg (a) = ((∑ Y)2

n) = 781422

20

= 1552516

20

= 77625.08

2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b terhadap a (JK Reg b/a)

JK Reg (b/a) = b (∑ XY −(∑ x)(∑ Y)

n)

JK Reg (b/a) = 0.59 (76682 −(1228)(1246)

20)

JK Reg (b/a) = 104.96

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JK Res)

JK Res = (∑ Y2 − JK Reg (a) − JK Reg (b /a))

JK Res = 411.24

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan (JK E)

JK ( E ) = (Y1 ²)+(Y2²)+(Y...²) - (Y1+Y2+Y...)²

nY

= 134.33333

5) Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JK TC)

JK ( TC ) = JK Res - JK ( E )

= 276.91

6) Menghitung KT

yaitu tiap Jumlah Kuadrat (JK) dibagi oleh dk masing-masing

Sreg² = JK Reg (b/a) = 104.96 = 104.96

1 1

Sreg² = JK Res = 411.24 = 22.8465971

n-2 18

STC² = JK (TC) = 276.91 = 23.0754512

K – 2 12

SE² = JK ( E ) = 134.33333 = 22.3888889

n - k 6

7) Menentukan Keberartian Model Regresi

F hitung = Sreg² = 104.96

Sres² 22.84659709

= 4.59417444

8) Menentukan Model Regresi Linier atau tidak

F hitung = STC² = 23.07545119

SE² 22.38888889

= 1.03066531

Setelah dilakukan perhitungan, menghasilkan tabel anava seperti berikut:

SUMBER VARIANS dk JK KT = JK/dk Fhitung Ftabel α = 0,05

Regresi (a) 1 75399.2 75399.200 4.594 4.414

Regresi (b/a) 1 104.96 104.961

Residu (Res) 18 411.24 22.847

Tuna Cocok (TC) 12 276.91 23.075 1.030 4.000

Kekeliruan ( E ) 6 134 22.389

Keterangan

JK = Jumlah Kuadrat F tabel = 4.000

DK = Derajat Kebebasan F hitung = 1.030

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Persamaan regresi sederhana terbukti signifikan dengan

Fhitung lebih besar dari Ftabel : F hitung 4.594 > 4.414 F tabel.

2. kelinieran regresi adalah linier dengan

Fhitung lebih kecil dari Ftabel. F hitung 1.030 < 4.000 F tabel.

LAMPIRAN 13

Perhitungan Distribusi Frekuensi

Variabel X (Supervisi Akademik)

Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

= 68 - 55

= 13

Banyaknya Kelas = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 20

= 1 + 4.29

= 5.29

= 5

Interval Kelas = Range : Banyaknya Kelas

= 13 : 5.00

= 2.60

= 3

Berdasarkan Perhitungan diatas, maka tabel distribusi frekuensi adalah sebagai

berikut:

No. Kelas Interval Batas Kelas

Titik

tengah Frekuensi %

1 55 - 57 54.5 - 57.5 56 7 35%

2 58 - 60 57.5 - 60.5 59 2 10%

3 61 - 63 60.5 - 63.5 62 3 15%

4 64 - 66 63.5 - 66.5 65 5 25%

5 67 - 69 66.5 - 69.5 68 3 15%

Jumlah 20 100%

54.5 57.5 60.5 63.5 66.5 69.5

7 2 3 5 3 0

LAMPIRAN 14

Perhitungan Distribusi Frekuensi

Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

= 72 54

= 18

Banyaknya Kelas = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 20

= 1 + 4.29

= 5.29

= 5

Interval Kelas = Range : Banyaknya Kelas

= 18 : 5

= 3.6

= 4

Berdasarkan Perhitungan diatas, maka tabel distribusi frekuensi adalah

sebagai berikut:

No. Kelas Interval Batas Kelas

Titik

tengah Frekuensi %

1 54 - 57 53.5 - 57.5 55.5 5 25%

2 58 - 61 57.5 - 61.5 59.5 5 25%

3 62 - 65 61.5 - 65.5 63.5 5 25%

4 66 - 69 65.5 - 69.5 67.5 4 20%

5 70 - 74 69.5 - 74.5 72 1 5%

Jumlah 20 100%

53.5 57.5 61.5 65.5 69.5 74.5

5 5 5 4 1 0

LAMPIRAN 15

Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku

Variabel X (Supervisi Akademik)

No X X - X‾ (X - X‾)²

1 59 -2.40 5.76

2 57 -4.40 19.36

3 56 -5.40 29.16

4 56 -5.40 29.16

5 62 0.60 0.36

6 68 6.60 43.56

7 55 -6.40 40.96

8 66 4.60 21.16

9 56 -5.40 29.16

10 56 -5.40 29.16

11 67 5.60 31.36

12 67 5.60 31.36

13 66 4.60 21.16

14 66 4.60 21.16

15 62 0.60 0.36

16 66 4.60 21.16

17 61 -0.40 0.16

18 57 -4.40 19.36

19 60 -1.40 1.96

20 65 3.60 12.96

Ʃ 1228 1166.60 408.80

Tertinggi = 68

Terendah = 55

n = 20

𝒙‾ = 1228

20

= 61.4

S² = 408.80

19

𝒙‾ =∑ 𝑿

𝒏

= 21.51

S = 4.64

Mo = 56

Med = 61.5

𝑺𝟐

=∑(𝑿 − 𝑿)𝟐

𝒏 − 𝟏

𝑺 = √∑(𝑿 − 𝑿‾)𝟐

𝒏 − 𝟏

LAMPIRAN 16

Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku

Variabel Y (Kinerja)

No Y Y - Y‾ (Y - Y‾)²

1 65 2.70 7.29

2 56 -6.30 39.69

3 57 -5.30 28.09

4 59 -3.30 10.89

5 60 -2.30 5.29

6 69 6.70 44.89

7 56 -6.30 39.69

8 61 -1.30 1.69

9 60 -2.30 5.29

10 61 -1.30 1.69

11 67 4.70 22.09

12 54 -8.30 68.89

13 64 1.70 2.89

14 64 1.70 2.89

15 69 6.70 44.89

16 72 9.70 94.09

17 64 1.70 2.89

18 55 -7.30 53.29

19 68 5.70 32.49

20 65 2.70 7.29

Ʃ 1246 1183.70 516.20

Tertinggi = 72

Terendah = 54

n = 20

𝑥‾ = 1246

20

= 62.3

𝑺𝟐 =

∑(𝑿 − 𝑿)𝟐

𝒏 − 𝟏

𝒙‾ =∑ 𝑿

𝒏

S² = 516.20

19

= 27.16842

S = 5.212334

Mo = 64

Med = 62.5

𝑺 = √∑(𝑿 − 𝑿‾)𝟐

𝒏 − 𝟏

LAMPIRAN 17

Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku

Variabel X dan Y

Y Ŷ Y - Ŷ ( Y - Ŷ)²

65 60.8816 4.11840 16.96118

56 59.69961 -3.69961 13.6871

57 59.10861 -2.10861 4.446239

59 59.10861 -0.10861 0.011796

60 62.6546 -2.65460 7.046895

69 66.20059 2.79941 7.836713

56 58.51761 -2.51761 6.338373

61 65.01859 -4.01859 16.14907

60 59.10861 0.89139 0.794575

61 59.10861 1.89139 3.577354

67 65.60959 1.39041 1.933243

54 65.60959 -11.60959 134.7826

64 65.01859 -1.01859 1.037528

64 65.01859 -1.01859 1.037528

69 62.6546 6.34540 40.26412

72 65.01859 6.98141 48.74007

64 62.0636 1.93640 3.749642

55 59.69961 -4.69961 22.08632

68 61.4726 6.52740 42.60691

65 64.42759 0.57241 0.32765

1246 1246 0.00000 373.4149

a = 26.01

b = 0.59

n = 20

Ŷ = 1246 S² = 373.4148728

20 19

Ŷ = 62.3 S² = 19.65341436 S = 4.43

Ŷ = ( Ʃ “ Ŷ “ )/n S2

= Ʃ (Y – Ŷ)2

n - 1

LAMPIRAN 18

Perhitungan Uji Koefisien Korelasi

untuk Pengujian Hipotesis

No X Y X² Y² XY

1 59 65 3481 4225 3835

2 57 56 3249 3136 3192

3 56 57 3136 3249 3192

4 56 59 3136 3481 3304

5 62 60 3844 3600 3720

6 68 69 4624 4761 4692

7 55 56 3025 3136 3080

8 66 61 4356 3721 4026

9 56 60 3136 3600 3360

10 56 61 3136 3721 3416

11 67 67 4489 4489 4489

12 67 54 4489 2916 3618

13 66 64 4356 4096 4224

14 66 64 4356 4096 4224

15 62 69 3844 4761 4278

16 66 72 4356 5184 4752

17 61 64 3721 4096 3904

18 57 55 3249 3025 3135

19 60 68 3600 4624 4080

20 65 65 4225 4225 4225

Ʃ 1228 1246 75808 78142 76746

n = 20 ƩY = 1246

ƩX = 1228 ƩX² = 75808

ƩXY = 76746

Pengujian uji koefisien korelasi untuk pengujian hipotesis menggunakan

rumus korelasi product moment dari Karl Pearson

rxy = 1534920 – 1530088

√ 8176 𝑥 10324

rxy = 4832

√ 84409024

𝑟𝑥𝑦 = 4823

9187.438381

= 0.526

Jadi diperoleh nilai rxy = 0.526. Untuk mengetahui kontribusi yang diberikan

variabel X terhadap Y maka dilakukan perhitungan koefisien determinasi sebagai

berikut :

Kd = ( rxy²) x 100%

= 0.2766 x 100%

= 28%

LAMPIRAN 19

Perhitungan Uji Koefisien Regresi

Diketahui persamaan estimasi

n = 20 ƩY² = 4752122

ƩX = 1228 ƩXY = 76746

ƩY = 1246 a = 26.01

ƩX² = 75808 b = 0.59

Kesalahan standar estimasi dari persamaan estimasi adalah

Se = √Ʃ𝑦2−𝑎Ʃ𝑦−𝑏Ʃ𝑥𝑦

𝑛−2

= 4752122 – 32411.85 – 45356.74

√ 18

= √ 259686.3

= 509.5943

Sb = Se

√Ʃ(𝒙𝟐) − (Ʃ𝒙)𝟐/𝒏

= 509.5943

√75808 − 75399.2

= 509.5943

√408.8

= 509.5943

20.2188

= 25.20398

Ŷ = 26.01 = 0.59 X

Nilai kritis pengujian dengan derajat kebebasan (dk= 20-2) dan taraf signifikasi

0.05. Maka pengujiannya adalah t (n-k;a/2)= (20-2;0.5:2)= t (18;0.025) diperoleh

2.101. untuk menentukan nilai t hitung, jadi nilai t hitung adalah :

t hitung = b-β = 0.59 = 0.023449

sb 25.20398

LAMPIRAN 20

Perhitungan Uji Hipotsis

Terhadap Koefisien Korelasi Dengan Uji Transformasi t

Setelah diketahui nilai korelasi, maka tahap selanjutnya adalah menguji

keindependenan atau uji satu pihak variabel X dan Y. dengan taraf nyata 0.05 dan

dk = n - 2 = 20 - 2 = 18, dari daftar distribusi untuk uji satu pihak t 0.95= 2.10.

= 052594 - √18

√ 1 − 0.27662

= 2.23136 = 2.624

0.85052

Dengan taraf nyata 0,05 dan dk=18, dari daftardistribusi untuk uji satu pihak t

0.95 = 2.10. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel ( 3.271 > 2.10), artinya

nilai t hitung berada diluar daerah penolakan H0 maka demikian H0 ditolak.

Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Mengajar Guru di MTs Pamulang (DITERIMA)

t hitung = 𝑟√𝑛−2

√1−𝑟²

LAMPIRAN 21

Tabel Nilai R Product Moment

Nilai r Product Moment, n = 20 α= 0.05 ( 0.444)

Karya guru center , Tutorial Uji Validitas Butir Instrument Penelitian, 2014, h.1

https://karyaguru.com/2014/01/18/tutorial-uji-validitas-butir-instrumen-penelitian/#prettyPhoto ,

diakses pada tanggal 23/07/2019, jam 08.00

LAMPIRAN 22

Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

L Uji Lilliefors dengan n = 20, α = 0.05 (0. 190)

Syafdillah, Uji Lilliefors, 2012,h. 1,https://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/08/uji-

liliefors.html, diakses pada tanggal 23/07/2019, jam 07.58

LAMPIRN 23

72

LAMPIRAN 24

73

LAMPIRAN 25

74

LAMPIRAN 26

75

76

77

78

79

80

81

82

LAMPIRAN 27

BIODATA PENULIS

Mia Liawati, lahir di Lebak 08 mei 1997. Anak kedua dari

3 bersaudara yaitu: Mega Saidah dan Dadan Iskandar Firdaus,

Kedua Orang Tua yang bernama H. Masitoh dan H.Samlawi.

Alamat email penulis yaitu: [email protected].

Jenjang pendidikan yang telah ditempuh antara lain :

Madrasah Diniyah Matlaul Anwar, SDN 1 Parungsari, MTs

Uswatun Hasanah, SMA Islam Pembangunan, Yayasan

Pondok Pesantren Darul Amanah dan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. (Jurusan Manajemen Pendidikan , Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan). Selanjutnya Pengalaman organisasi

OSIS, Pramuka, Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) dan

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Moto hidup

saya adalah “Berusaha Dengan Sungguh-sungguh dan Berdo’a

, Pasti Bisa”.