mukjizat al quran

17
1 MUKJIZAT AL QUR‟AN (PERSPEKTIF BAHASA) DI SUSUN OLEH: MOHAMMAD SAIFUR RIJAL B06215023 ILMU KOMUNIKASI (E2) DOSEN PEMBIMBING: Prof.Dr.MOH.ALI AZIZ,M.Ag ELY MUFIDAH M.Pd. FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2015

Upload: angga-eka

Post on 16-Feb-2016

65 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Mukjizat Kitabullah

TRANSCRIPT

Page 1: Mukjizat Al Quran

1

MUKJIZAT AL QUR‟AN

(PERSPEKTIF BAHASA)

DI SUSUN OLEH:

MOHAMMAD SAIFUR RIJAL

B06215023

ILMU KOMUNIKASI (E2)

DOSEN PEMBIMBING:

Prof.Dr.MOH.ALI AZIZ,M.Ag

ELY MUFIDAH M.Pd.

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2015

Page 2: Mukjizat Al Quran

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas selesainya makalah yang berjudul "MUKJIZAT AL

QUR’AN (PERSPEKTIF BAHASA)". Atas dukungan moral dan

materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof.Dr.Moh.Ali Aziz,M.Ag

2. Ely Mufidah.M.Pd.I

selaku dosen Pembimbing kami, yang memberikan dorongan,

masukan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini

belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk

penyempurnaan makalah ini.

Surabaya, 3 September 2015

Mohammad Saifur Rijal

Page 3: Mukjizat Al Quran

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. 2

BAB 1 ...................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................. 4

A. Latar Belakang ........................................................... 4

B. Rumusan Masalah ..................................................... 5

C. Tujuan Masalah ......................................................... 6

BAB 2 ...................................................................................... 7

PEMBAHASAN ..................................................................... 7

i. Mukjizat Menurut Bahasa ........................................ 7

ii. Kegagalan Para Ahli dan Jin Menandingi Bahasa

Al Qur’an ............................................................................ 8

iii. Keajaiban susunan Bahasa yang Indah ............. 11

BAB 3 .................................................................................... 16

PENUTUPAN ....................................................................... 16

A. Kesimpulan ............................................................... 16

B. Saran dan Kritik ...................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 17

Page 4: Mukjizat Al Quran

4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam yang luas dan dipenuhi makhluk-makhluk

Allah ini: gunung-gunungnya yang menjulang tinggi ,

samuderanya yang melimpah, dan daratannya yang

menghampar luas,menjadi kecil di hadapan makhluk lemah,

yaitu manusia. Itu semua di sebabkan Allah telah

menganugerahkan kepada makhluk manusia ini berbagai

keistimewaan dan kelebihan serta memberinya kekuatan

berpikir cemerlang yang dapat menembus segala medan

untuk menundukan unsur-unsur kekuatan alam tersebut dan

menjadikannya sebagai pelayan bagi kepentingan

kemanusiaan.

Allah sama sekali tidak akan menelantarkan

manusia, tanpa memberikan kepadanya sebersit wahyu, dari

waktu ke waktu, yang membimbngnya ke jalan petunjuk

sehingga mereka dapat menempu lku-liku hidup dan

kehidupan ini atas dasar keterangan dan pengetahuan.

Namun watak manusia yangsombong dan angkuh

terkadang menolak untuk tunduk kepada manusia yang lain

yang serupa dengannya selama manusia lain itu tidak

membawa kepadanya sesuatu yang disanggupinya hingga ia

mengakui, tunduk dan percaya akan kemampuan manusia

lain itu yang tinggi dan berada di atas kemampuannya

sendiri. Oleh karenaitu rasul-rasul Allah di samping di beri

wahyu, juga mereka dibekali kekuatan dengan hal-hal luar

biasa yang dapat menegakkan hujjah atas manusia sehingga

mereka mengakui kelemahannya di hadapan hal-hal lur

biassa tersebut serta tunduk dan taat kepadanya.

Bila dukungan Allah kepada Rasul-rasul terdahulu

berbentuk ayat-ayat kauniyah yang memukau mata, dan

tidak ada jalan bagi akal untuk menentangnya, seperti

mukjizat tangan dan tongkat Nabi Musa, dan penyembahan

Page 5: Mukjizat Al Quran

5

orang buta dan orang sakit sopak serta menghidupkan orang

mati dengan izin Allah bagi Nabi Isa, maka mukjizat Nabi

Muhamad, paa masa kejayaan ilmu pengetahuan ini,

berbentuk mukjizat ‘aqliyah, mukjizat bersifat rasional,

yang berdialog dengan akal manusia dan menantangnya

untuk selamanya. Mukjizat adalah Qur‟an dengan segala

ilmu dan pengetahuan yang dikandungnya serta segala

beritanya tentang masa lalu dan masa akan datang.

Akal manusia, betapapun majunya, tidak akan

sanggup menandingi Qur‟an karena Qur‟an ayat kauniyah

tiada bandingnya. Qur‟an adalah wahyu allah yang

diturunkan kepada Rasul-Nya dan sangat diperlukan dan

akan dijadikan pedoman dan pembimbing. Itulah makna

yang diisyaratkan oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Tiada

seorang nabi pun kecuali diberi mukjizat yang dapat

membuat manusia beriman kepadanya. Namun apa yang

diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukan Allah

kepadaku. Karena itu aku berharap semoga kiranya

aku menjadi Nabi paling banyak pengikutnya.

Allah telah menentukan keabadian mukjizat islam

sehingga kemampuan manusia terjadi tak berdaya

menandinginya, Padahal waktu yang tersedia

cukup panjang dan ilmu pengetahuan pun telah

maju pesat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud mukjizat secara Bahasa?

2. Kenapa para ahli arab maupun jin tidak bisa

menandingi Bahasa Al qur‟an?

3. Apa saja susunan teks al Qur‟an yang bisa di pahami

dan di tulis atau susunan bahasanya yang indah?

Page 6: Mukjizat Al Quran

6

C. Tujuan Masalah

Untuk bisa mengetahui mukjizat Qur‟an secara

perspektif Bahasa dan sejarah ahli Bahasa maupun jin yang

selalu gagal atau tidak bisa menandinginya.

Page 7: Mukjizat Al Quran

7

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Mukjizat Menurut Bahasa

I’jas (Kemukjizatan) adalah menetapkan

kelemahan. Kelamahan menurut penelitian umum ialah

ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari

kemampuan. Apabila kemukjizatan telah terbukti, maka

nampaklah kemampuan Mu’jis (sesuatu yang melemahkan).

Manna Khalil al-Qattan (2013:371).

Gaya bahasa yang digunakan al Qur‟an dalam

memaparkan Jannah cocok untuk disampaikan kepada

umat manusia dengan beragam selera, pada zaman dan

tempat yang berbeda. Dapat dipahami, segala sesuatu yang

ada di dalam surga sangatlah istimewa. Kata benda

biasanya memadai: “Jannah yang luasnya seluas langit dan

bumi”; disana terdapat air yang tidak akan rusak oleh

waktu; susu, yang rasanya tidak akan basi, meminumnya

tidak akan menimbulkan sakit kepala atau dosa,; daging

ungags yang diinginkan oleh para penghuninya; buah-

buahan kesukaan mereka, yang tak pernah habis dan tidak

dilarang; pasangan suami istri yang terpelihara

kesuciaannya, yang berusia sepadan, dengan rasa saling

mencintai. Kehidupan di surga adalah radhiya,

menyenangkan, memuaskan; wajah para penghuninya

berseri-seri, tertawa dan bergembira dengan kabar sukacita.

Mereka akan masuk melalui pintu masuk yang mereka

inginkan. Terdapat banyak naungan (zhil zhalil) dan mata

air yang mengalir, mereka akan menempati tempat tinggal

yang indah. Muhammad Abdul Halim

(2002:143).(Halim, 2002: 143)

Qur‟an al-Karim digunakan Nabi untuk menantang

orang-orang Arab tetapi mereka tidak sanggup

menghadapinya, padahal mereka sedemikian tinggi tingkat

Page 8: Mukjizat Al Quran

8

fasahah dan balagahnya. Hal ini tiada lain karena Qur‟an

adalah mukjizat. Manna Khalil al-Qattan (2013:371).

Tetapi, dari kesekian banyaknya mukjizat Nabi

Muhammad SAW, maka al Qur‟an lah sebagai mukjizat

yang terbesar, yang memiliki sifat rasional, yang berlaku

untuk seluruh umat manusia, dan ditetapkan sebagai

pedoman manusia sepanjang hidupnya, dimana dan kapan

saja adanya. Al Qur‟an sebagai suatu mukjizat tidak hanya

menjadi bahan bacaan meskiun membacanya akan

mendapat pahala, melainkan juga untuk dipahami, dihayati,

dipedomani, diamalkan, dan diselidiki rahasia

kebenarannya. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas

cakrawala ilmu pengetahuan tentang bukri-bukti kebesaran

dan keagungan Allah, di samping itu juga untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia, agar mereka dapat mencapai

kebahagiaan di dunia dan kesjahteraan hidup di akhirat

nantinya. Drs. Moh. Chadziq Charisma (1991:14).

B. Kegagalan Para Ahli dan Jin

Menandingi Bahasa Al Qur’an

Sebagai mukjizat yang terbesar, al Qur‟an

menyampaikan tantangan dengan sesuatu yang aling kecil

dan remeh, yaitu membuat surat yang spadan dengan suray

Al Qur‟an. Padahal surat Al Qur‟an yang paling pendek

hanya terdiri dari tiga ayat.Pertama-tama, tantangan Al

Qur‟an ditujukan kepada manusia dan jin untuk embuat

tandingan al-Qur‟an (Qs. Al-Isra‟:88).

Karena tidak ada kesanggupan, tantangan tersebut

diturunkan dengan menawarkan membuat sepuluh surat

(Qs. Hud: 13)

Ketika dengan hal ini mereka tidak sanggup, tantangan al

Quran diturunkan, yaitu membuat satu surat dengan

melibatkan siapapun-tidak hanya jin maupun manusia (Qs.

Yunus: 38). Allah SWT Maha Mengetahui bahwa

makhluknya tak satupun yang mampu memenuhi tantangan

di atas. Prof.Dr.KH.Moh.Ali Aziz, M.Ag (2012:15).

Page 9: Mukjizat Al Quran

9

Kurun waktu terus silih berganti melewati ahli-ahli

bahasa Arab, tetapi kemukjizatan al Qur‟an tetap tegar

seperti gunung. Dan senantiasa akan tetap demikian

keadaannya sampai hari kiamat.

Tidak seorang pun dapat mendakwakan bahwa

menandingi al Qur‟an itu tidak perlu, meskipun hal

demikian itu sesuatu yang tidak mungkin.

Qur‟an dimana orang Arab tidak mampu

menandinginya itu, sebenarnya tidak keluar dari aturan-

aturan kalam mereka, baik lafadz huruf-hurufnya maupun

susunan dan uslubnya. Akan tetapi Qur‟an jalinan huruf-

hurufnya serasi, ungkapannya indah, uslubnya manis, ayat-

ayatnya teratur, serta memperhatikan situasi dan kondisi

dalam berbagai macam bayanya, baik dalam jumlah ismiah

dan fi’liah-nya, dalam nafim dan isbat-nya, dalam hazf-nya,

dalam tankir dan ta’rif-nya, dalam taqdim taqhir-nya,

dalam itnab dan ijaz-nya, dalam nass dan fahwa-nya,

maupun dalam hal lainnya. Dalam hal-hal tersebut dan yang

serupa Qur‟an telah mencapai puncak tertinggi yang tidak

sanggup kemampuan bahasa manusia maupun jin untuk

menghadapinya. Manna Khalil al-Qattan (2013:381-382).

Qur‟an adalah kitab akidah dan hidayah. Ia

menyeru hati nurani untuk menghidupkan di dalam faktor-

faktor perkembangan dan kemajuan serta dorongan

kebaikan dan keutamaan.

Kemukjizatan Al Qur‟an bukanlah terletak pada

pencakupan akan teori-teori ilmiah yang selalu baru dan

berubah serta merupakan hasil usaha manusia dalam

penelitian dan pengamatan. Tetapi ia terletak pada

dorongan untuk berpikir dan menggunakan akal. Qur‟an

mendorong manusia agar memperhatikan dan memikirkan

alam. Qur‟an menjadikan pemikiran yang lurus dan

perhatian yang tepat terhadap alam dan segala apa yang ada

di dalamnya sebagai sarana terbesar untuk beriman kepada

Allah. Manna Khalil al-Qattan (2013:386-387).

Page 10: Mukjizat Al Quran

10

Hikmatullah yang azali telah berlaku, untuk

memperkuat para nabi dan rasul-nya dengan berbagai

mu‟jizat yang cerlang dan dalil-dalil yang gambling.

Dan banyak lagi hujjah-hujjah dan realita yang

rationalistas, yang menunjukkan atas kebenaraan mereka,

bahwa mereka adalah para nabi yang diutus oleh Allah

yang Maha Mulia dan Maha Agung.

Dan Allah SWT telah mengkhususkan buat nabi

Muhammad SAW dengan suatu mu‟jizat yang aling agung,

yaitu “al Qur‟anul karim”. Itulah dia Nur Ilahi, dan wahyu

Sumawi, yang dilimpahkan Allah ke dalam hati nabi nya.

Suatu kitab al Qur‟an yang berbahasa arab yang taka da

bengkoknya walau sedikit pun, mereka membacanya

sepanjang hari dan malam.

Itulah dia Al Qur‟an, yang menghidupkan

generasi-generasi muda dari ketiadaan sebagai mayat,

kemudian Allah menghidupkannya dengan cahaya Qur‟an

ini. Di tunjukinya ke jalan yang paling lurus, dan

diangkisnya dari lembah nestapa, kemudian menjadikannya

menjadikannya paling baiknya umat yang dikeluarkan

untuk semua manusia. Moh. Ali Ash-Shabunie

(1983:267).

Segi yang kedua dalam kemukjizatan al Qur‟an

ialah dari segi uslub yang mengagumkan dan berbeda

dengan semua uslub bahasa Arab. Al Qur‟an muncul

dengan uslub yang begitu baik dan indah, di dalamnya

mengandung nilai-nilai keistimewaan, dimana tidak akan

terdapat ucapan manusia yang menyamai isi yang

terkandung dalam al Qur‟an.Nabi Muhammad SAW,

pernah membuka kesempatan untuk bertanding melawan al

Qur‟an, terbukti semua sastrawan tidak mampu dan mereka

kebingungan. Hal itu (tantangan tersebut) dikemukakan

pada masa dimana kemampuan untuk menunjukkan dan

merealisasikan bidang ini (sastra) sangat memungkinkan.

Dalam hal ini Az-Zarqony Rohimatullah mengatakan:

“Ketahuilah bahwa bahasa Arab sejak turunnya al Qur‟an

Page 11: Mukjizat Al Quran

11

sampai saat ini telah dilalui dengan berbagai fase antara

pasang dan surut, meluas dan penyempit, bergerak dan

statis, modern dan kolot, sedangkan al Qur‟an dalam semu

keadaan dan fase berada pada kedudukan yang paling atas

yng akan menguasai seluruh dunia”. Mohammad Aly Ash

Shabuny (1996:123-124).

Dan Allah telah mengkhususkan beliau dengan Al

Qur‟an sebagai mu‟jizat akal yang kekal sepanjang zaman,

agar dilihat dan difikirkan oleh para ahli piker. Dan mereka

dapat mengambil sinarnya, dan mengambil manfaat

semaksimal mungkin dari petunjuknya demi masa hidupnya

di masa mendatang.

C. Keajaiban susunan Bahasa yang Indah

Al Jahidh Abu Utsman bin Bahr bin Mahbud Al-

Kannani al-Mu‟tazili, termasuk salah seorang ulama

balaghah terkemuka, memandang bahwa rahasia i’jas al

Qur‟an adalah pada susunan katanya. Beliau mengatakan:

“Di dalam al Qur‟an ada bukti yang menunjukkan kepada

kita bahwa ia merupakan kitab yang benar.

Al-Jahidh memandang bahwa rahasia i’jaz al

Qur‟an adalah pada susunan bahasanya yang indah dan

komposisinya yang menakjubkan.

Ibnu Qutaibah juga menyifatkan al Qur‟an

dengan mengatakan: “Al Qur‟an tidak diciptakan dengan

banyak sanggahan; dengan keajaiban yang tidak habis-

habis dan faedah yang tidak henti-hentinya”. Dr Abu

Zahra’ An-Nadji (1996:35,37).

Sesungguhnya banyak dari keajaiban al Qur‟an

yang mengantarkan aku ke dalam suatu bahasan. Ketika

aku tekuni bahasa itu, tak terasa aku telah menghabiskan

waktu semalaman suntuk sementara aku belum menemui

kepuasanku. Pernyataan ini dari Muhammad bin Ka‟ab al

Page 12: Mukjizat Al Quran

12

Qarzhi, seseorang pakar tafsir pada akhir pemerintahan

„Ali bin Abi Thalib‟. Ia keturunan Yahudi Bani Quraizhah.

Nabi Muhammad SAW meramalkannya dalam

sebuah hadis, “Akan lahir dari salah satu dua kabilah

Yahudi (al Kahinaim), seorang laki-laki yang mempelajari

al Qur‟an dengan sungguh-sungguh dan tidak aka nada

lagi setelahnya orang yang segiat dia dalam mempelajari

al Qur‟an” (Mhammad Waliyullah an-Nadawi, 2005: 108).

Al Qur‟an adalah lautan ilmu yang sangat luas dan dalam.

Semakin diperdalam dan dipelajari al Qur‟an, semakin

banyak rahasia kehidupan yang ditemukan. Prof. Dr. KH.

Moh. Ali Aziz, M.Ag (2012:1-2)

Kejaiban al-Qur‟an berbeda dengan keajaiban

yang lain. Keajaiban al-Qur‟an bersifat mukjizat. Mukjizat

adalah “suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi

melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti

kenabiannya yang di tantangkan kepada yang ragu, untuk

melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun meeka

tidak mampu melayani tantangan itu”.

Karena al Qur‟an berwujud teks yang bisa dibaca

dan dipahami, maka mukjizat al Qur‟an dapat dibagi

menjadi tiga sisi, yaitu tulisan, bacaan, dan kandungan.

Tulisan al Qur‟an terkait dengan bahasa, susunan kalimat,

ketepatan kata, bahkan jumlah kata. Dalam al Qur‟an, kata

iblis disebutkan 11 kali, maka ayat yang menyuruh mohon

perlindungan dari iblis itu juga disebutkan 11 kali. Hal lain

terkait kaedah bahasa adalah perubahan kata ganti di

beberapa ayat, terkadang Allah SWT menggunakan kata

“Aku, Dia, Kami, Engkau, Tuhan, dan Allah”. Semuanya

dengan konteks ayat masing-masing. Prof. Dr. KH. Moh.

Ali Aziz, M.Ag (2012:13-15).

Susunan yang indah yang berlainan dengan setiap

susunan yang diketahuinya dalam bahasa Arab. Al Qur'an‟l

Page 13: Mukjizat Al Quran

13

Karim tidak bisa disamai oleh apapun dalam susunannya,

Al Qur‟an bukan susunan syair dan bukan pula susunan

prosa. Hal itu telah di buktikan tokoh-tokoh dan gembong-

gembong ahli pidato yang fasih dan gambling seperti Walid

bin Mughirah, Utbah bin Rabi‟ah dan sastrawan lain yang

terkenal. Mohammad Ali Ash Shabuny (1996:119).

Gaya bahasa al Qur‟an memang berlainan dengan

Hadis atau susunan bahasa Arab lainnya, hal ini dapat

dibuktikan sendiri oleh siapapun dengan cara membaca satu

surat al Qur‟an dan membaca hadis atau lainnya, tentulah

dia akan dapat merasakan jauhnya perbedaan itu, sebab

gaya bahasa al Qur‟an mengandung kekuatan dan daya

tarik yang merangsang pembaca dan pendengarannya untuk

selalu mengulangnya. Drs. Moh. Chadziq Charisma

(1991:24).

Segi yang kedua dalam kemukjizatan al Qur‟an

ialah dari segi uslub yang mengagumkan dan berbeda

dengan semua uslub bahasa Arab. Al Qur‟an muncul

dengan uslub yang begitu baik dan indah, di dalamnya

mengandung nilai-nilai keistimewaan, dimana tidak akan

terdapat ucapan manusia yang menyamai isi yang

terkandung dalam al Qur‟an.

Pada hakikatnya, Qur‟an itu mukjizat dengan

segala makna yang dibawakan dan dikandung oleh lafadz-

lafadznya serta teks yang bisa dipahami dan ditulis.

Keindahan susunan Qur‟an mengandung beberapa

aspek kemukjizatan. Di antaranya ada yang kembali kepada

kalimat, yaitu bahwa susunan Qur‟an, dengan berbagai

wajah dan mazhabnya berbeda dengan sistem dan tata

urutan yangtelah umum dan dikenal luas dalam perkataan

mereka. Ia mempunyai uslub yang khas dan berbeda

dengan uslub-uslub kalam biasa. Dalam hubungan ini perlu

dijelaskan, cara-cara membuat dan menentukan kalam yang

Page 14: Mukjizat Al Quran

14

indah teratur dan terbagi atas arud-arud syair dengan

berbagai macamnya: terbagi lagi atas macam-macam kalam

ber-wazan tanpa memperhatikan qafiyah (kata terakhir

dalam bait); kemuian atas macam-macam kalam yang

berimbangan dan bersajak; dalam berimbangan dan

berwazan tanpa sajak; prosa yang di dalamnya dituntut

ketepatan, pemanfaatan dan pemberian makna yang

dikemukakan dengan bentuk yang indah dan susunan yang

halus sekalipun wazan-nya tidak seimbang. Dan itu serupa

dengan sejumlah kalam yang direka-reka tanpa fungsi.

Qur‟an tidak termasuk sajak maupun golongn syair.

Bacaan berhubungan dengan aspek pendengaran

yang bermuara pada fisik. Ada perubahan. Ada perubahan

badan saat membaca ayat suci al-Qur‟an. Quraish Shihab

(1998; 235-237) semula berpandangan bahwa mukjizat al

Quran hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang

percaya saja. Akan tetapi, tatkala ia membaca laporan

ilmiah yang dikemukakan oleh Muhammad Kamil

„Abdusshomad yang berjudul al-I’jas al-Ilmi fi al-Qur’an

(Mukjizat ilmiah dalam al Qur‟an), ia akhirnya menyatakan

bahwa mukjizat juga bisa berpengaruh pada siapapun yang

membacanya. Dalam laporan tersebut diutarakan bahwa

hasil eksperimen medis dengan responden muslim dan non-

muslim tentang perbandingan bacaan al Qur‟an, Bahasa

Arab dan Bahasa Inggris menunjukkan tingginya tingkat

ketenangan bacaan al Qur‟an di atas bacaan yang lain. Aidl

bin Abdullah Qarni (2005).

Sementara itu, kandungan al Qur‟an bersentuhan

dengan ilmu pengetahuan, sejarah, berita gaib, hukum, dan

sebagainya. Hampir semua kebenaran yang di ungkapkan

oleh al Qur‟an telaah di buktikan oleh sains. Saat

menjelaskan surat al Fajr; 7 berkenaan dengan kota Iram

yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi.

Al Qur‟an sendiri menegaskan bahwa wahyu itu

tertuang dalam “lisan Arab yang jelas (QS. 16:103;

26:195), dan dari penegasan ini para sarjana Muslim

belakangan mengembangkan pandangan bahwa bahasa al

Page 15: Mukjizat Al Quran

15

Qur‟an adalah jenis bahasa Arab yang paling murni. W.

Montgomery Watt (1995:131).

Betapa menakjubkan rangkain Qur‟an dan betapa

indah susunannya. Tak ada kontradiksi dan perbedaan di

dalamnya, padahal ia membeberkan banyak segi yang

dicakupnya, seperti kisah dan nasihat, argumentasi, hikmah

dan hukum, tuntutan dan peringatan, janji dan ancaman,

kabar gembira dan berita duka, sreta akhlak mulia, pekti

tinggi, perilaku baik dan lain sebagainya. Oleh karena

berbeda dengan semua macam kalam dan uslub kitab

mereka jelaslah al Qur‟an keluar dari kebiasaan dan ia

adalah mukjizat. Sayyid Quthb (2004)

Page 16: Mukjizat Al Quran

16

BAB 3

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari beberapa pembahasan diatas bahwa mukjizat

al Qur‟an secara perspektif bahasa yang berarti kelemahan.

Dan kelemahan secara umum ialah ketidakmampuan

mengerjakan sesuatu,lawan dari kemampuan. Serta susunan

bahasa dan lafadz-lafadznya yang teratur dan fasih, dalam

susunan yang paling valid dan sahih. Sehingga makhluk-

makhluk ciptaan Allah SWT selalu gagal menandingi

bahasa al Qur‟an yang indah.

Setelah merenungkan sistem jalinan dan susunan

Qur‟an, kita akan mendapatkan bahwa semua aspek dan

segi yang ditangani dan dikandungnya, sebagaimana telah

kita sebutkan, berada dalam satu batas keindahan sistem

dan keelokan susunan pemerian, tanpa perbedaan dan

penurunan dari tingkat yang tinggi. Dan dengan demikian

kita yakin, Qur‟an adalah sesuatu hal diluar kemampuan

manusia.

B. Saran dan Kritik

Demikian makalah yang saya buat, semoga

bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik

yang ingin di sampaikan, pada makalah yang berjudul

Mukjizat al Qur‟an (Perspektif Bahasa). Saya siap

menampung saran dan kritiknya.

Apabila terdapat kesalahan mohon dapat

memaafkan dan memakluminya, karena kami hamba Allah

yang tak pernah luput dari kesalahan maupun kekhilafan.

Page 17: Mukjizat Al Quran

17

DAFTAR PUSTAKA

An-Najdi, Abu Zahra‟. Al Qur’an Dan Rahasia Angka

Angka. Pustaka Hidayah. Bandung. 1996.

Ash Shabuny,Mohammad Ali.Pengantar Studi Al-Qur’an.

Alma‟arif. Bandung. 1996

Ash-Shabunie, Moh. Ali. Pengantar Ilmu-Ilmu Al Qur’an.

Al-Ikhlas. Surabaya. 1983

Aziz, Moh. Ali. Mengenal tuntas Al-Qur’an. Imtias.

Surabaya. 2012

Charisma, Moh Chadziq. Tiga Aspek Kemukjizatan Al

Qur’an. PT Bina Ilmu. Surabaya. 1991.

Halim, Muhammad Abdul. Memahami Al Qur’an. Marja‟.

Bandung. 2002

Qarni,Aidh bin Abdullah.Nikmatnya Hidangan Al Qur’an.

Maghfirah Pustaka. Jakarta. 2005

Qaththan, Manna‟khalil. Study Ilmu Al-Qur’an. Pustaka

Litera Antar Nusa. Bogor. 2013

Quthb,Sayyid .Keindahan Al-Qur’an yang Menakjubkan.

Robbani Press. Jakarta. 2004

Watt, W Montgomery. Pengantar Studi Islam. PT Raja

Grafindo. Jakarta. 1995.