makalah lab kom

75
MAKALAH TUGAS LAB KOMPUTER Annizada Intan 101021010 Hendra Leofrista 101021013 Riska Kurniawati 101021051 Anna Andany L 101021056 Ryan Gamma 101021086 Kiki Sri R 10102110? Elga Dewi R 101021091 Faraida Jilzani 101021094 Dondy Juliansyah 101021146 FK UPN VETERAN JAKARTA

Upload: anna-andany-lestari

Post on 27-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Lab Kom

MAKALAH

TUGAS LAB KOMPUTER

Annizada Intan 101021010

Hendra Leofrista 101021013

Riska Kurniawati 101021051

Anna Andany L 101021056

Ryan Gamma 101021086

Kiki Sri R 10102110?

Elga Dewi R 101021091

Faraida Jilzani 101021094

Dondy Juliansyah 101021146

FK UPN VETERAN JAKARTA2011 / 2012

Page 2: Makalah Lab Kom

PEDOMAN PENULISAN JURNAL DI SARI PEDIATRI

Ruang Lingkup

Majalah Sari Pediatri memuat publikasi naskah ilimiah yang dapat memenuhi tujuan penerbitan jurnal ini, yaitu menyebarkan teori, konsep, konsensus, petunjuk praktis untuk praktek dokter anak dan dokter umum di seluruh Indonesia. Tulisan hendaknya memberi informasi baru, menarik minat dan dapat memperluas wawasan praktisi pediatri, serta memberi alternatif pemecahan masalah, diagnosis, terapi, dan pencegahan.Bentuk Naskah

Naskah disusun menggunakan bahasa Indonesia, diketik spasi ganda dengan garis tepi minimum 2,5 cm. Panjang naskah tidak melebihi 10 halaman yang dicetak pada kertas A4 (21X30cm). Kirimkan 2 (dua) kopi naskah beserta disketnya (Microsoft Word 97) atau melalui e-mail. Naskah dikirimkan kepada :Dr. Endang Windiastuti,Sp.A(K).,MMPaed

Pemimpin Redaksi Sari Pediatri, d/a:Gedung IDAI, Jl. Dempo no. 13 Matraman DalamJakarta Pusatataue-mail: [email protected] dan Nama Pengarang

Judul ditulis lengkap dan jelas, tanpa singkatan. Nama pengarang (atau pengarang-pengarang) ditulis lengkap disertai gelar akademiknya, institusi tempat pengarang bekerja, dan alamat pengarang serta nomor telpon, fax, atau e-mail untuk memudahkan korespondensi.Abstrak

Naskah tinjauan pustaka dan artikel asli hendaknya disertai abstrak, ditulis pada halaman pertama dibawah nama dan institusi. Pangjang abstrak 100-150 kata untuk naskah pangjang atau 50-100 kata untuk naskah pendek.Table dan Gambar

Tabel harus singkat dan jelas, hendaknya judul ditulis diatas dan catatan dibawahnya. Jelaskan semua singkatan yang dipergunakan. Gambar hendaknya jelas, lebih disukai bila telah siap cetak, hendaknya judul gambar ditulis dibawahnya. Asal rujukan tabel atau gambar dituliskan dibawahnya. Tabel dan gambar hendaknya dibuat dengan program PowerPoint 95 atau 97, Free Hand versi 7 atau 8, Photoshop 4 atau 5 (dengan menggunakan format.jpeg).Daftar Pustaka

Rujukan didalam nas (teks) harus disusun menurut angka sesuai dengan urutan penampilannya dalam nas, dan ditulis menurut sistem Vancouver. untuk singkatan nama majalah semua nama pengarang bila kurang dari tujuh; bila tujuh atau lebih, tuliskan hanya 3 pengarang pertama dan akhir. Akhir data kepustakaan menjadi tanggung jawab pengarang.Jurnal

Page 3: Makalah Lab Kom

1. Naskah dalam majalah / jurnal

Gracey M. The contamenated small-bowel syndrome: pathogenesis, diagnosis, and treatment,. Am J Clin Nutr 1979; 32:234-43.

2. Organisasi sebagai pengarang utama

Direktorat Jendral PPM & PLP, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pengobatan malaria. Medika 1993; 34:23-8.

3. Tanpa nama pengarang

Imaging of sinusitis [editorial]. ped Infect J 1999; 18:1019-20.

4. Suplemen

Solomkin JS, Hemsel DL, Sweet R,dkk. Evaluation of new infective drugs for the treatment of intraabdominal infections. Clin Infect Dis 1992;15Supl 1:S33-42.

Buku dan Monograf

5. Penulis pribadi

bannister BA, Begg NT, Gillespie SH. Infectious Disease. edisi pertama. Oxford: Blackwell Science; 1996.

6. Penulis sebagai penyunting

Galvani DW, Cawley JC, Penyunting. Cytokine therapy. New York: Press Syndicate of the university of Cambridge; 1992.

7. Organisasi sebagai penulis dan penerbit

World bank. World development report 1993: investing in health. New York: World Bank; 1993.

8. Bab dalam buku

Loveday C. Virology of AIDS. Dalam: Midel A, Miller R, penyunting. AIDS, a pocket book of diagnosis and management. Edisi kedua. London: Arnold holder Headline Group 1996. h. 19-41.

9. Prosiding konferensi

Kimura J, Shibasaki H, penyunting. Recent advances in clinical neurophysiology. Prosiding dari the 10th International Congres of EMG and Clinical Neurophysiology; Kyoto, Jepang; 15-19 Oktober 1995. Amsterdam: Elsevier; 1996.

10. Naskah konferensi

Page 4: Makalah Lab Kom

Bengstone S, Solheim BG. Enforcement of data protection, privacy and security in medical informatics. Dalam: Lun KC, DegoultetP, Piemme TE, Reinhoff O, penyunting MEDINFO 92. Prosiding the 7th World Congress on Medical Informatics: Sep 6-10, 1992; Genewa, Swiss. Amsterdam: north Holland;1992. h.1561-5.

11. Laporan ilmiah

Akutsu T. Total heart replacement device. Bethesda: National Institutes of Health, National Heart and Lung Institutes; 1974 Apr. Report No: NHH-NHL 1-69-2185-4.

12. Disertasi

Suyitno RH. Pengamatan vaksinasi dalam hubungannya dengan berbagai tingkat gizi [disertasi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,1983.

Publikasi Lain

13. Naskah dalam koran

Bellamy C.Gizi bayi adalah investasi masa depan. Kompas 26 Januari 2000;hal 8 kolom 7-8.

14. Naskah dari audiovisiual

AIDS epidemic: the phisycian's role [rekaman video]. Cleveland, 1987.

15. Naskah belum dipublikasi (sedang dicetak)

Connely KK. Febrile neutropenia. J Infect Dis. In Press.

16. Naskah jurnal dalam bentuk elektronik

Morse SS. factors in the emergence of infectious diseas. Emerg Infect Dis [serial online] Jan-Mar 1995 [cited 5 Jan 1996];1910:[24 screen]. Didapat dari: URL:http://www.cdc.gov/ncidod/EID/eid.htm.

17. Monograf dalam format elektronik

CDI. Clinical dermatology illustrated [monograph pada CD-ROM]. Reeves JRT, Maibach H,CMEA Multimedia Group, produser, edisi ke-2. versi 2.0 San Diego: CMEA;1995

18. Naskah dari file komputer

Hemodynamics III: the ups and downs of hemodynamics [program komputer]. Versi 2.2. Orlando (FL); Computerized Educational System;1993.

Page 5: Makalah Lab Kom

UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN TEKNIS PENULISANTUGAS AKHIR MAHASISWAUNIVERSITAS INDONESIA

UNTUK INTERNAL PSTTI UI

UNIVERSITAS INDONESIADEPOK

2008

-

Page 6: Makalah Lab Kom

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………..……….......... 11. PENDAHULUAN…………………………………………………………..... 3

2. PEDOMAN PENULISAN ..........………………………..……….................. 42.1. BAGIAN AWAL …………………………………..……………..……... 4

2.1.1 Halaman Sampul ………………………………………................ 42.1.2 Halaman Judul ……………………………..……………............. 42.1.3 Halaman Pernytaan Orisinalitas .................................................... 42.1.4 Halaman Pengesahan …………………………………................. 52.1.5 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih ……………….….............. 52.1.6 Halaman Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis ……………………………............ 52.1.7 Abstrak/Abstract ……………………………………….…........... 52.1.8 Daftar Isi …………………………………………...…................. 52.1.9 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain .............................. 6

2.2 BAGIAN ISI ...…………..…………………………….…………........... 62.3 BAGIAN AKHIR …………….…………………………………….….... 6

2.3.1 Daftar Referensi ……………………………………..................... 62.3.2 Lampiran ……………………………………..………….............. 6

3. PENULISAN ……………………...…...……………………………..…......... 73.1 Kertas …………………………………………………………................. 73.2 Pengetikan ……………………………………………………………...... 73.3 Penomoran Halaman

3.3.1 Angka Romawi Kecil ………………………………..................... 83.3.2 Angka Latin ...…………………………………..………….......... 8

3.4 Halaman Sampul ……………………………………………………....... 83.5 Halaman Judul ………………………………………………………...... 93.6 Halaman Pernytaan Orisinalitas ................................................................ 93.7 Halaman Pengesahan………………………………………………..…... 93.8 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih …...…………………………....... 93.9 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk

Kepentingan Akademis ……………………………………..................... 93.10 Abstrak/Abstract ………………………….…………...…….….............. 103.11 Daftar Isi ....……………………………...……………………………… 103.12 Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lain ……............…………… 103.13 Isi Tugas Akhir ………………………………………………….............. 103.14 Tabel dan Gambar ………………...…….……………………….............. 113.15 Persamaan Matematika ……………….………………………................. 133.16 Angka………………………………………….……………………......... 133.17 Daftar Referensi ......................................................................................... 133.18 Lampiran .....……………………………………………………………... 13

4. DAFTAR REFERENSI….………………………….………………..…......... 14

Universitas Indonesia

Page 7: Makalah Lab Kom

2

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Contoh Halaman Sampul ..................................................................... 15Lampiran 2. Contoh Halaman Judul ........................................................................ 16Lampiran 3. Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas ............................................. 17Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan .............................................................. 18Lampiran 5. Contoh Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih .................................. 19Lampiran 6. Contoh Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis .............................................................. 20Lampiran 7. Contoh Abstrak .................................................................................... 21Lampiran 8. Contoh Daftar Isi ................................................................................. 24Lampiran 9. Contoh Daftar Gambar ........................................................................ 25Lampiran 10. Penulisan Kutipan .............................................................................. 26Lampiran 11. Penulisan Daftar Referensi ................................................................ 30Lampiran 12. Prosedur Pengumpulan Tugas Akhir ................................................. 34

5. PENUTUP ....................….………………………….………………..…......... 37

Universitas Indonesia

Page 8: Makalah Lab Kom

3

1. PENDAHULUAN

Tugas Akhir (TA) adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan

ditulis berdasarkan kaidah bahasa Indonesia, di bawah pengawasan atau pengarahan

dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan

sesuai keilmuannya masing-masing. Tugas Akhir dibuat sebagai salah satu

persyaratan menyelesaikan program studi. Tugas Akhir yang dimaksud dalam

pedoman ini mencakupi, tetapi tidak terbatas pada, skripsi, tesis, disertasi, dan

rancangan yang dihasilkan oleh sivitas akademika Universitas Indonesia.

Karya tersebut akan menjadi bagian dari koleksi perpustakaan UI yang dinamakan

koleksi UI-ana, yaitu karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademika UI, tulisan

tentang UI, dan tentang tokoh UI. Dalam upaya mendokumentasikan seluruh koleksi

UI-ana, baik dalam format tercetak maupun digital, diperlukan Pedoman Penulisan

Tugas Akhir yang dapat digunakan di semua fakultas dan Program Pscasarjana tanpa

mengurangi keunikan setiap fakultas/departemen.

Pedoman ini disusun oleh Tim Penyusun Pedoman Penulisan Tugas Akhir dan Tim

Digitalisasi UI-ana yang dikoordinir oleh Perpustakaan UI, dan diterbitkan dengan

tujuan memberikan tuntunan kepada penulis tugas akhir. Tim penyusun memberikan

kesempatan kepada Program Studi/Departemen Fakultas untuk membuat petunjuk

tambahan mengenai hal-hal yang tidak diatur dalam pedoman ini.

Pedoman ini disahkan penggunaannya melalui SK Rektor UI Nomor:

628/SK/R/UI/2008 tanggal 16 Juni 2008 dan wajib digunakan oleh sivitas akademika

UI sebagai panduan penulisan tugas akhir.

Universitas Indonesia

Page 9: Makalah Lab Kom

4

2. PEDOMAN PENULISAN

Pedoman Penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu (a) awal, (b) isi,dan (c) akhir.

2.1 BAGIAN AWALBagian awal tugas akhir terdiri atas:a. Halaman Sampul.b. Halaman Judul.c. Halaman Pernytaan Orisinalitas.d. Halaman Pengesahan.e. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan) maksimal dua halaman.f. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan

Akademis.g. Abstrak (dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab). Catatan: tambahan bahasa

Arab khusus untuk internal PSTTI UI.h. Daftar Isi.i. Daftar Tabel (jika diperlukan).j. Daftar Gambar (jika diperlukan).k. Daftar Rumus (jika diperlukan).l. Daftar Notasi (jika diperlukan).m. Daftar Lain (jika diperlukan)n. Daftar Lampiran (jika diperlukan)

2.1.1 Halaman SampulSebagai halaman terdepan yang pertama kali dibaca dari suatu karya tulis ilmiah.Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidakbermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupajudul, jenis karya ilmiah (tesis), identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan.Ketentuan mengenai penulisan Halaman Sampul dapat dilihat pada butir 3.4. ContohHalaman Sampul dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.1.2 Halaman JudulSecara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan HalamanSampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan informasi tambahan, yaitu untuktujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat. Ketentuan mengenai penulisanHalaman Judul bisa dilihat pada butir 3.5. Contoh Halaman Judul dapat dilihat padaLampiran 2.

2.1.3 Halaman Pernyataan OrisinalitasHalaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir yang disusunadalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah.Ketentuan mengenai penulisan Halaman Pernyataan Orisinalitas dapat dilihat padabutir 3.6. Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

Universitas Indonesia

Page 10: Makalah Lab Kom

5

2.1.4 Halaman PengesahanHalaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah ataupernyataan tentang penerimaanya, khususnya tesis, oleh institusi penulis. Di PSTTIUI, dewan penguji terdiri dari Ketua Sidang, Pembimbing, Penguji, dan Reader(Pembaca Ahli). Ketentuan mengenai penulisan Halaman Pengesahan bisa dilihatpada butir 3.7. Contoh Halaman Pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 4.Catatan: penggunaan istilah ”dewan penguji” (pembimbing dan penguji) dan susunanatau jumlah anggota ”dewan penguji” bergantung pada kebijakan ProgramPascasarjana.

2.1.5 Kata Pengantar/Ucapan Terima KasihHalaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. HalamanUcapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagaipihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terimakasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan,misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuandalam menyelesaikan tugas akhir. Ketentuan menyangkut penulisan KataPengantar/Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada butir 3.8. Contoh Ucapan TerimaKasih dapat dilihat pada Lampiran 5.

2.1.6 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untukKepentingan AkademisHalaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir yangmemberikan kewenangan kepada Universitas Indonesia untuk menyimpan, mengalih-media/format-kan, merawat, dan memublikasikan tugas akhirnya untuk kepentinganakademis. Artinya, Universitas Indonesia berwenang untuk memublikasikan suatutugas akhir hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkanhak cipta tetap pada penulis. Contoh Lembar Pernyataan dapat dilihat padaLampiran 6.

2.1.7 Abstrak/Abstract (dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab)Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan,metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkanpembaca mengerti secara cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlumembaca lebih lanjut atau tidak. Ketentuan yang menyangkut penulisan abstrak dapatdilihat pada butir 3.10. Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 7.

2.1.8 Daftar IsiDaftar Isi memuat bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulissama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas,subbab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Ketentuan yang menyangkutpenulisan Daftar Isi dapat dilihat pada butir 3.11. Contoh Daftar Isi dapat dilihat padaLampiran 8.

Universitas Indonesia

Page 11: Makalah Lab Kom

6

2.1.9 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar LainDaftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel, gambar,dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar, dansebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). Ketentuan yangmenyangkut penulisan dapat dilihat pada butir 3.14.

2.2 BAGIAN ISIIsi tugas akhir disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab dari pendahuluansampai kesimpulan ditentukan oleh fakultas sesuai kebutuhan, atau dengan peraturanyang terdapat pada butir 3.13.

2.3 BAGIAN AKHIRBagian ini terdiri dari:a. Daftar Referensi.b. Lampiran (jika ada).

2.3.1 Daftar ReferensiDaftar Referensi merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi atauacuan dan dasar penulisan tugas akhir. Daftar referensi ini dapat berisi buku, artikel,jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara, dan sebagainya. Dianjurkan agar 70%daftar referensi yang digunakan merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan 2 tahunterakhir) dari jurnal ilmiah internasional.

2.3.2 LampiranLampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjangpenulisan tugas akhir, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi tugas akhir, karena akanmengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakandikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel, daftar pertanyaan,gambar, grafik, desain. Pengelompokkan lampiran disesuaikan dengan kebijakanfakultas.

Universitas Indonesia

Page 12: Makalah Lab Kom

7

3. PENULISAN

Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan tugas akhir yang rapi danseragam.

3.1 KertasSpesifikasi kertas yang digunakan:- Jenis : HVS- Warna : Putih polos- Berat : 80 gram- Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)

3.2 PengetikanKetentuan pengetikan adalah sebagai berikut:a) Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side).b) Posisi penempatan teks pada tepi kertas:

- Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas.- Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas.- Batas atas : 3 cm dari tepi kertas.- Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas.

c) Setiap halaman pada naskah Tugas Akhir, mulai Abstrak sampai dengan DaftarReferensi harus diberi “auto text” pada footer dengan tulisan UniversitasIndonesia (Arial 10 poin cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right).

…..………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….………………………………………………………………………….

Universitas Indonesia

Gambar : Posisi Penempatan Teks pada Tepi Kertas

Universitas Indonesia

Page 13: Makalah Lab Kom

8

d) Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 poin (ukuran sebenarnya)dan diketik rapi (rata kiri kanan – justify).

e) Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (line spacing = 1,5 lines).f) Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan seragam.

3.3 Penomoran HalamanPenomoran halaman tidak diberi imbuhan apapun. Jenis nomor halaman ada duamacam, yaitu angka Romawi kecil dan angka Latin.

3.3.1 Angka Romawi Kecila. Digunakan untuk bagian awal Tugas Akhir (lihat butir 2.1), kecuali Halaman

Sampul.b. Letak: tengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas.c. Khusus untuk Halaman Judul, penomorannya tidak ditulis tetapi tetap

diperhitungkan.

3.3.2 Angka Latina. Digunakan untuk bagian isi Tugas Akhir dan bagian akhir Tugas Akhir.b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan

kertas.c. Khusus untuk halaman pertama setiap bab, penomorannya diletakkan di tengah,

2,5 cm dari tepi bawah kertas.

3.4 Halaman SampulHalaman Sampul Tugas Akhir, secara umum, mempunyai karakteristik sebagaiberikut:a. Halaman Sampul Tugas Akhir (tesis) terbuat dari karton tebal dilapisi kertas linen

coklat (untuk Tugas Akhir Program Magister).b. Semua huruf dicetak dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal (line spacing

= single) dan ukuran sesuai dengan contoh di Lampiran 1.

Ketentuan Halaman Sampula. Diketik simetris di tengah (center). Judul tidak diperkenankan menggunakan

singkatan, kecuali nama atau istilah (contoh: PT, UD, CV) dan tidak disusundalam kalimat tanya serta tidak perlu ditutup dengan tanda baca apapun.

Logo UI: Logo Universitas Indonesia dengan diameter 2,5 cm dan dicetak denganwarna emasUniversitas IndonesiaJudulJenis atau jenjang Tugas Akhir (tesis)NamaNPMFakultasProgram StudiTempat

Universitas Indonesia

Page 14: Makalah Lab Kom

9

Bulan & Tahun disahkannya Tugas Akhir dan dituliskan dalam angka denganformat 4 digit (contoh: Januari 2008).(Semua ditulis dengan warna emas)

b. Informasi yang dicantumkan pada punggung halaman sampul adalah: jenis tugasakhir, dan judul tugas akhir. Informasi yang dicantumkan seluruhnyamenggunakan huruf besar, dengan jenis huruf Times New Roman 12 poin, danditulis di tengah punggung halaman sampul (center alignment)

c. Halaman sampul muka tidak boleh diberi siku besi pada ujung-ujungnya.

3.5 Halaman JudulHalaman Judul Tugas Akhir secara umum, adalah sebagai berikut:a. Format Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, hanya ada penambahan

keterangan tujuan disusuannya Tugas Akhir.b. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single) dan ukuran

sesuai dengan contoh pada Lampiran 2.

3.6 Halaman Pernyataan OrisinalitasHalaman Pernytaan Orisinalitas ditulis dengan spasi ganda (line spacing = double),tipe huruf Times New Roman 12 poin dengan posisi di tengah-tengah halaman (centeralignment) sesuai dengan contoh pada Lampiran 3.

3.7 Halaman PengesahanHalaman Pengesahan Tugas Akhir ditulis dengan spasi tunggal (line spacing =single), tipe huruf Times New Roman 12 poin sesuai dengan contoh pada Lampiran 4.

3.8 Kata Pengantar/Ucapan Terima KasihHalaman Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih Tugas Akhir, secara umum,adalah sebagai berikut:a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi 1,5 (line

spacing = 1,5 lines) dan ukuran sesuai dengan contoh pada Lampiran 5.b. Judul Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih ditulis dengan huruf tipe Times

New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.c. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu

keluarga atau teman.d. Jarak antara judul dan isi Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih adalah 2 x 2 spasi.

3.9 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untukKepentingan Akademis

Halaman Pernyataan, secara umum, adalah sebagai berikut:a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi 1,5 (line

spacing = 1,5 lines) dan ukuran sesuai dengan contoh pada Lampiran 6.b. Khusus untuk judul Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk

Kepentingan Akademis ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, dicetaktebal dan huruf besar (kapital) dengan spasi tunggal (line spacing = single).

Universitas Indonesia

Page 15: Makalah Lab Kom

10

3.10 Abstrak/AbstractKetentuan penulisan Abstrak adalah sebagai berikut:a. Abstrak adalah ringkasan atau inti atau ikhtisar dari Tugas Akhir.b. Minimum 75 kata dan maksimum 100 kata dalam satu paragraf, diketik dengan

huruf tipe Times New Roman 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single).c. Abstrak disusun dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa lnggris, dan

bahasa Arab. Setiap versi bahasa mengikuti ketentuan butir b.d. Jika memungkinkan, pengetikan untuk abstrak bahasa Indonesia, bahasa Inggris,

dan bahasa Arab diletakkan dalam satu halaman.e. Nama Mahasiswa (tanpa NPM) dan Program Studi ditulis di atas abstrak dengan

tambahan informasi berupa Judul Tugas Akhir.f. Di bagian bawah Abstrak dituliskan Kata Kunci. Untuk Abstrak dalam Bahasa

Indonesia, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Indonesia. Untuk Abstrak dalamBahasa Inggris, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Inggris (dicari padanankatanya), dan untuk Abstrak dalam Bahasa Arab, Kata Kunci diberikan dalamBahasa Arab (dicari padanan katanya).

g. Semua istilah asing, kecuali nama, dicetak miring (italic).Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 7.

h. Isi Abstrak ditentukan oleh keilmuan masing-masing.

3.11 Daftar IsiHalaman Daftar Isi Tugas Akhir secara umum adalah sebagai berikut:a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi tunggal

(line spacing = single).b. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak

tebal dan huruf besar (kapital). Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 8.c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.

3.12 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar LainKetentuan penulisan Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain Tugas Akhirsecara umum adalah sebagai berikut:a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, dalam spasi tunggal

(line spacing = single) sesuai dengan contoh pada Lampiran 9.b. Judul Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain ditulis dengan huruf tipe

Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).

3.13 Isi Tugas AkhirBagian tubuh/pokok memuat uraian/penjabaran/analisis yang dilakukan oleh penulis.Penjabaran mencakup tinjauan pustaka, metode penelitian, dan hasil sertapembahasannya. Penggunaan istilah atau judul tiap bab dan subbab, serta penambahansubbab disesuaikan dengan kebijakan fakultas. Misalnya, “Tinjauan Pustaka”, atau“Tinjauan Literatur”, “Pembahasan” atau “Analisis”. Demikian juga dengansistematika yang umumnya dipakai dalam penulisan Tugas Akhir adalah sebagaiberikut:

Universitas Indonesia

Page 16: Makalah Lab Kom

11

1. PENDAHULUAN1.1 Sub Bab Derajat Satu1.1.1 Subbab Derajat kedua Butir yang Pertama.1.1.2 Subbab Derajat kedua Butir yang Kedua.1.1.2.1 Subbab Derajat ketiga Butir yang Pertama.Tingkatan subbab maksimal 3.

Ketentuan penulisan untuk setiap baba. Setiap bab dimulai pada halaman baru.b. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah (center),

cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan satu spasisimetris tengah (center), bila lebih dari satu baris.

c. Judul bab selalu diawali dengan kata “BAB” lalu angka Arab yang menunjukkanangka dari bab yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf kapital, tipe TimesNew Roman, 12 poin, dan dicetak tebal (bold).Contoh penulisan babl:

BAB 2TEORI PENUNJANG

d. Perpindahan antar bab tidak perlu diberi sisipan halaman khusus.

Suatu yang bukan merupakan subordinat dari judul tulisan harus ditulis dengan sandiberikut. Bullet atau huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, bentuknya

bebas, asalkan berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsistendalam keseluruhan tugas akhir.

Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, harus digunakan hurufuntuk menghindari kerancuan dengan penggunaan angka untuk bab dan subbab.Bentuknya bebas, asalkan konsisten dalam keseluruhan tugas akhir. Contoh: a.atau a) atau (a). Ini merupakan derajat terakhir, dalam arti tidak boleh memilikisubperincian di dalamnya. Contoh penggunaan subperincian yang dilarang,sebagai berikut ini:Jenis sistem operasi komputer antara lain:

DOSWindows Windows 3.xx Windows 95/98 Windows NTUNIX Linux

3.14 Tabel dan GambarYang tergolong gambar adalah gambar, grafik, dan diagram. Ketentuan pembuatantabel dan gambar adalah sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Page 17: Makalah Lab Kom

12

a. Gambar, grafik, dan diagram diberi nama.b. Penulisan nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata

(title case).c. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak

membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapatberdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangandalam teks.

d. Jika tabel ditulis dalam posisi landscape, sisi atas tabel adalah sisi yang dijilid.e. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman.f. Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab tabel dan gambar tersebut

berada. Misalnya tabel 1.1. berarti tabel pertama yang ada di bab 1. Jika dalamsuatu tugas akhir hanya terdapat 1 (satu) buah tabel atau gambar, maka tidak perludiberi nomor.

g. Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya (tidak dibuatsingkatan atau lowercase) dan disusun berdasarkan abjad. Penulisannya diurutkandari huruf kecil, huruf besar, dan simbol (contoh: a, B, ?).

h. Penulisan judul tabel dan gambar.▪ Tabel: judul ditulis di atas tabel, rata kiri atau simetris di tengah (center)

berjarak 1,5 spasi terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulislangsung mengikuti nomor tabelnya.

▪ Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 1,5 spasi, simetris (center)terhadap gambar yang bersangkutan. Judul gambar ditulis langsung mengikutinomor gambarnya.

i. Penulisan sumber gambar dan tabel.▪ Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri) ditulis di bagian bawah tabel

berjarak 1,5 spasi dari tabel, huruf tegak tipe Times New Roman 10 poin.Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan “telah diolahkembali”.

▪ Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus ditulis di bagianbawah gambar berjarak 1,5 spasi dari judul gambar, huruf tegak tipe TimesNew Roman 10 poin.Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu dibericatatan ”telah diolah kembali”.

j. Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks. Penulisan tekssetelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan jarak 1,5 spasi dari baris terakhirjudul gambar.

k. Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya simetris ditengah (center) dan diketik dengan satu spasi.

l. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan dilanjutkan denganmengetikkan nomornya dan keterangan “sambungan” dalam tanda kurung.

m. Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:▪ ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri.▪ ditempatkan pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak melebihi format

kertas.▪ diperkecil ukurannya sesuai format tugas akhir, tetapi ukuran huruf yang

tercantum di dalamnya tidak boleh lebih kecil dari 10 poin (ukuransebenarnya).

Universitas Indonesia

Page 18: Makalah Lab Kom

13

3.15 Persamaan MatematikaPersamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam matematikawalaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika ditulis dengan tabulasi 1,5cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang diletakkan di sebelahnya dan ratakanan terhadap batas kanan pengetikan.

Contoh:M Q 209 43 , 530 (5.1)

Keterangan: 5 artinya persamaan itu ditulis pada bab 5, sedangkan 1 artinyapersamaan itu adalah persamaan matematika pertama yang ditulis pada bab tersebut.

3.16 AngkaPenulisan angka mengikuti peraturan yang berlaku pada Pedoman Ejaan YangDisempurnakan edisi terbaru.

3.17 Daftar ReferensiJenis media yang makin berkembang memungkinkan penulis untuk mencari sumberinformasi dari berbagai jenis media. Perkembangan itu diikuti oleh perkembanganberbagai format penulisan kutipan dan daftar referensi. Setiap program studi dilingkungan Program Pascasarjana berhak menentukan sendiri format penulisankutipan yang akan digunakan.

Khusus untuk internal PSTTI UI, format penulisan kutipan yang digunakan adalahberdasarkan format American Psychological Association (APA).

Lampiran 11 memberikan contoh penulisan kutipan berdasarkan format APA.

3.18 LampiranKetentuan pembuatan lampiran adalah sebagai berikut.a. Nomor dan judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman (right-aligned)

dengan huruf tegak tipe Times New Roman 12 poin.b. Judul lampiran diketik dalam satu baris menggunakan huruf kapital di awal kata

(title case).c. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi

keterangan “lanjutan” dalam tanda kurung pada sudut kanan atas halaman (right-aligned).

d. Isi dan urutan pengelompokkan lampiran disesuaikan dengan kebijakan ProgramPascasarjana.

Universitas Indonesia

Page 19: Makalah Lab Kom

14

4. DAFTAR REFERENSI

Bekerjan, D.A. (1973). In search of typical eyewitness. American Psychologist, 48,574-576.

Bjork, R.A. (1989). Retrieval inhibition as an adaptive mechanism in human memory.In H.L.Roediger III & F.I.M. Craik (Eds.), Varieties of memory & consciousness(pp.309-330). Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish:Psychology and related fields. Washington, DC: American PsychologicalAssociation.

National Institute of Mental Health. (1990). Clinical training in serious mental illness(DHHS Publication No. ADM 90-1679). Washington, DC: U.S. Government PrintingOffice.

New drug appears to sharply cut risk of death from heart failure. (1993, July 15). TheWashington Post, p.A12.

Rheingold, H. (1993). The virtual community. August 17, 1996.http://www.wellcom/user/vcbook/

Strunk, W. (1995, May). The elements of style (online). January 5, 1999. BartlebyLibrary. http://www.columbia.edu/acis/bartleby/strunk/

Universitas Indonesia (2004). Pengantar penulisan ilmiah.

(Akan ditambahkan Pedoman Penulisan tesis yang digunakan oleh ProgramPascasarjana UI).

Universitas Indonesia

Page 20: Makalah Lab Kom

15

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul

2,5 cm

2,5 cmUNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL(ukuran: 14 Times New Roman)

TESIS(ukuran: 14 Times New Roman)

NAMANPM

(ukuran: 14 Times New Roman)

PROGRAM PASCASARJANAPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH DAN ISLAM

JAKARTA(BULAN & TAHUN)

(ukuran: 14 Times New Roman)

Universitas Indonesia

Page 21: Makalah Lab Kom

16

Lampiran 2: Contoh Halaman Judul

2,5 cm

2,5 cmUNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL(ukuran: 14 Times New Roman)

TESIS(ukuran: 14 Times New Roman)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains(ukuran: 12 Times New Roman)

NAMANPM

(ukuran: 14 Times New Roman)

PROGRAM PASCASARJANAPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH DAN ISLAM

PEMINATAN (PHI/EKS/KI/KIP)JAKARTA

(BULAN & TAHUN)(ukuran: 14 Times New Roman)

Universitas Indonesia

Page 22: Makalah Lab Kom

17

Lampiran 3: Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : .......................................

NPM : .......................................

Tanda tangan : .......................................

Tanggal : .......................................

Universitas Indonesia

Page 23: Makalah Lab Kom

18

Lampiran 4: Contoh Halaman Pengesahan (S2)

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diajukan oleh :Nama :NPM :Program Studi :Judul Tesis :

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagaibagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Sainspada Program Studi Timur Tengah dan Islam, Program Pascasarjana,Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang : .......................................... ( ...... tanda tangan ......)

Pembimbing I : .......................................... ( ...... tanda tangan ......)

(Pembimbing II : .......................................... ( ...... tanda tangan ......)(Jika 2 pembimbing)

Penguji : ........................................... ( ...... tanda tangan ......)

Pembaca Ahli/Reader : ........................................... ( ...... tanda tangan ......)

Ditetapkan di : ..........................................Tanggal : ..........................................

Universitas Indonesia

Page 24: Makalah Lab Kom

19

Lampiran 5: Contoh Ucapan Terimakasih

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya,

saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Sains pada Program Studi

Timur Tengah dan Islam, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia. Saya

menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa

perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk

menyelesaikan tesis ini. Ole karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Drs. A, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan

pikiran didalam mengarahkan penulis dalam penyusunan tesis ini;

(2) pihak X Company yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data

yang saya perlukan;

(3) orangtua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material

dan moral; dan

(4) sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tesis ini.

(5) dst.,

Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 20 Desember 2008

Penulis

Catatan:Untuk internal PSTTI UI, Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih maksimal duahalaman.

Universitas Indonesia

Page 25: Makalah Lab Kom

20

Lampiran 6: Contoh Lembar Pernyataan PersetujuanPublikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah

ini:

Nama : …………………………....................................................................

NPM : ……………………………................................................................

Program Studi : .............................................................................................................

Fakultas : ..............................................................................................................

Jenis karya : Tesis

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepadaUniversitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul:………………………......................................................................................................

..........................................................................................................................................

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusifini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengeloladalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan memublikasikan tugas akhirsaya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagaipenulis/pencipta dan sebagi pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : …………………….

Pada tanggal : …………………….

Yang menyatakan

( …………………………………. )

Universitas Indonesia

Page 26: Makalah Lab Kom

21

Lampiran 7: Contoh Abstrak

ABSTRAK

Nama :Program Studi :Judul :

Untuk menutup risiko kurs atas kewajiban dalam valas, pengusaha dapat melakukanlindung nilai (hedging) dengan menggunakan instrumen-instrumen lindung nilai.Namun instrumen lindung nilai yang ada sekarang tidak dapat digunakan olehpengusaha muslim dikarenakan mengandung unsur bunga, oleh karena itu diperlukaninstrumen lindung nilai yang tidak menggunakan unsur bunga.

Menurut fatwa DSN-MUI jenis transaksi valas yang sesuai syariah adalahtransaksi spot dan forward agreement. Transaksi valas dengan skim forwardagreement adalah salah satu skim transaksi yang juga digunakan sebagai instrumenlindung nilai, yaitu forward exchange contract (FEC). Selisih antara delivery ratedengan spot rate pada FEC merupakan representasi dari kenaikan kurs maksimumyang dapat terjadi selama jangka waktu perjanjian. Oleh karena itu, perhitungandelivery rate dapat pula dilakukan dengan menggunakan nilai dari risiko kurs itusendiri. Dengan menggunakan nilai risiko yang dihitung dengan pendekatan ExtremeValue Theory (EVT), selanjutnya dilakukan perhitungan delivery rate dan hasilnyadibandingkan dengan perhitungan pada instrumen lindung nilai yang ada sekarang.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan delivery rate denganmenggunakan nilai risiko valas, dapat memberikan manfaat yang setara dengan yangmenggunakan unsur bunga. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pengusahamuslim dalam menutup risiko kurs, dapat menggunakan instrumen FEC yang adasekarang dengan mengganti unsur bunga dalam perhitungan delivery rate dengan nilairisiko kurs.

Kata Kunci:Risiko; valuta asing; delivery rate; forward exchange contract; extreme value theory,pengusaha muslim

Universitas Indonesia

Page 27: Makalah Lab Kom

22

ABSTRACT

Name :Study Program:Title :

The problem of foreign exchange’s (forex) risk is the problem of all companieshaving debt in foreign currency. Most companies use hedging instruments to managethe risk on forex, except for the sharia company since the available instruments arenot free from interest. Therefore, the sharia company shall look for an alternativehedging instrument which in the light of Islamic norms of financial ethics.

According to the fatwa issued by the National Sharia Board (DSN-MUI),transactions on forex should be carried out in the form of spot or forward agreementtype of transactions. Transactions under the forward agreement scheme, is commonlyused for hedging purposes i.e. forward exchange contract (FEC). In the FEC twoparties undertake a complete transaction at a future date but at a price/rate determinedtoday. The determined price/rate or delivery rate can be interpreted as the highestincrement of the foreign exchange rate within a specific time period or risk on forexrate. Furthermore, the delivery rate can be calculated using the value of the risk itself.Extreme Value Theory (EVT) is a calculation approach that can be used to estimatethe risk solely based on the increments of the forex rate. The delivery rate calculatedusing the risk’s figure is compared to the rate under the available hedging instruments.Our empirical result showed that the use of interest in the available hedginginstruments can be replaced by the risk’s figure and gained an equal financial benefit.Therefore, the sharia company can use the current FEC as a hedging instrument byreplacing the interest with risk’s figure in the calculation of delivery rate.

Keywords:Risk, foreign exchange, delivery rate, forward exchange contract, extreme valuetheory, sharia company

Universitas Indonesia

Page 28: Makalah Lab Kom

23

ßى عا Ÿإ بو àäÌßة æã وŸرإلا —’ مر لد ßرشÌóة Ï òÓا رص £Ôظ èËا

ة œßاòÓ šß اàäÌßألا قر ô’èŸاةÔßا

ç˜و و— إóوك ÓارßرشËي مسق داصتقالا ا

æكß ،ة àäÌßو —’ مر لد äôØßة Ô¤ßظ Ïا ظ ä³اôßنو äËاوÔ£ Þãا مدخ ó´˜أرÔßةدئا ôÓاه رص ãاه èÌßا ا³ادخ˜ âهèكäó ال æôäà´äßا æôôßاä³ارßنا.اô—إ âهôàË كßذßو

Ôßةدئا رص .اÌßاوÞã اßاخôßة èË æãا²à ãو òãوØß ة ßرشÌóا ²ا à ã ىو˜Ó ىàË ءاè‘ ا çودô´ôçنأ ا اäàÌ’ßإ

Forward agreementوspotæã ،ة ßرشÌóو د ßص¤ô¤ة èËا ة Þó اàäÌßا دو’— ØË æãدÞãاوË ‘ى ä´óforward exchange contract (FEC)ـ Forward agreement.

æô‘ قرÔßاوFEC òÓ spot rate delivery rateوÞó ة’— —Øءا ×äôد ى ßرا روص óإÌßده ة –× و ßاو×Ìا ة ى´£ .اàäÌßا ة× àËبا àäÌßةردا —’ مر لد ك— ×äôة Ïا وßذßنوك

Extreme value theory (EVT) delivery rate.مدخ˜´èœÔش× ÎØ›رهäœó با´£ Þ’×وôßمو ة اه´¤‘ £Ôظ ×äôا Ðßمر ‹ç âزاوçبا ة .òÓ £´با ×äôا

ى´£ نأ š¤’ß —لد àËبا ة اذه او³ةط ×äôة Ïمرdelivery rateوô˜ç ا ‘äآ ÊÔ˜èó ةàäÌß لد äà´äßنو àËى—’ا نو ó´˜طÊô اßأرä³اôßا ةدئا Ôßو ةط ه‘ ³ا او ÌÔ˜èó ا

ة‘ ³مادخ˜ ا àäÌß —’ مر لد Ôßةدئا Ô£FECÊãظ ×äôة Ïا رص èË Þóا ةك’— مو‘ ³د او ôßاàäÌßة òÓ £´با —’ مر لد .èô×delivery rateة Ïا

Forward Exchange Contract ßةمتهم تام Ìßمàة،:اßكàا ،مرغ ،Delivery rateاßا ،Extreme Value Theory

Universitas Indonesia

Page 29: Makalah Lab Kom

24

Lampiran 8: Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iLEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iiKATA PENGANTAR……………………………………………………….. iiiLEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………. ivABSTRAK .…………………………………………………………………... vDAFTAR ISI ………………………………………………………………… viDAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… viiDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix1. PENDAHULUAN ………………………………………….. …...................... 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan ……………………………………................ 11.2 Perumusan Masalah ………………………………………………………. 141.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 151.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 161.5 Pembatasan Masalah ………………………………………………………. 161.6 Kerangka Pemikiran ………………………………………………………. 171.7 Hipotesis ....................................................................................................... 181.8 Metode Penelitian …………………………………………………………. 191.9 Sistematika Penulisan ................................................................................... 20

2. TINJAUAN LITERATUR ……………………………………………........... 182.1 Pengantar …………………………………………………......................... 182.2 Pembiayaan murabahah dan Faktor-Faktor Margin .................................... 202.3 Prinsip Bagi Hasil Dan Margin Keuntungan .......................................... 252.4 Pengujian Model …………………………………….................................. 282.5 Penerapan Teori Dalam Pemecahan Masalah …………………………….. 302.6 Penelitian Yang Sudah Dilaksanakan..……………..................................... 32

3. METODE PENELITIAN …………………………………................. 584. PEMBAHASAN ...................................................................................... 705. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 98

DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 105

Universitas Indonesia

Page 30: Makalah Lab Kom

25

Lampiran 9. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Operasional Penelitian Untuk Memahami InformationLiteracy Mahasiswa Fakultas Psikologi UI Peserta PDPT 2003…….15

Gambar 2.1 Pendekatan Belajar-Mengajar Student Centered …………………U

Gambar 3.1 Pendekatan PMK …………………………………………………X

Gambar 4.1 Information Skills Model ………………………………………….. 33

Universitas Indonesia

Page 31: Makalah Lab Kom

26

Lampiran 10 : Penulisan Kutipan

Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah dengan melakukanstudi literatur (membaca dari berbagai sumber) sesuai topik yang diteliti untukmenghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil penelitian.Ide- ide atau hasil penelitian orang lain tersebut harus dituliskan sebagai kutipan.Informasi lengkap dari sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang disebutsebagai Daftar Referensi atau Daftar Pustaka. Format penulisan yang dipakai padapenulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada penulisan daftarreferensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan menggunakan format AmericanPsychological Association (APA), maka penulisan daftar referensi juga harusmenggunakan format APA. Dan khusus untuk lingkungan internal PSTTI UI, formatyang dipakai pada penulisan kutipan adalah format APA.

JENIS-JENIS KUTIPAN :1. Kutipan tidak langsungKutipan tidak langsung adalah mengutip ide/konsep orang lain dengan menggunakanbahasa/kalimat sendiri.

2. Kutipan langsungKutipan langsung adalah mengutip ide/konsep orang lain sesuai dengantulisan/kalimat aslinya.

Bentuk penulisan kutipan:Penulisan Kutipan Tidak LangsungPada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, denganmencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halamankarya yang dikutip.

Nama Pengarang disebutkan dalam kalimatJones (1998) compared student performance ...In 1998, Jones compared student performance ...

Nama Pengarang tidak disebutkan dalam kalimatIn a recent study of student performance (Jones, 1998), ...

Penulisan Kutipan LangsungKutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan nama pengarang,tahun terbit dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakanmenjadi 2 jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.

Universitas Indonesia

Page 32: Makalah Lab Kom

27

Kutipan langsung pendekKutipan langsung pendek adalah jika kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda kutipdi awal dan di akhir kutipan.

Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimatShe stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones, 1998, p. 199), butshe did not offer an explanation as to why.

Nama pengarang disebutkan dalam kalimatAccording to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA style, especiallywhen it was their first time" (p. 199).

Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); whatimplications does this have for teachers?

Kutipan langsung panjangKutipan langsung panjang adalah jika kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipanlangsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi darimargin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).

Nama pengarang tidak disebutkan dalam kalimatShe stated : Students often had difficulty using APA style,especially when it was theirfirst time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that manystudents failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help. (Jones,1993, p. 199).

Nama pengarang disebutkan dalam kalimatJones's 1993 study found the following: Students often had difficulty using APAstyle, especially when it was their first time citing sources. This difficulty could beattributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to asktheir teacher for help (p. 199).

CONTOH PENULISAN KUTIPAN (FORMAT APA)Karya dengan 2 sampai 6 penulisNama keluarga/nama belakang pengarang disebutkan semua.Richards, Jones, and Moore (1998) maintain that college students who activelyparticipate in extracurricular activities achieve greater academic excellence becausethey learn how to manage their time more effectively.atauThe authors maintain that college students who actively participate in extracurricularactivities achieve greater academic excellence because they learn how to manage theirtime more effectively (Richards, Jones, & Moore, 1998).

Universitas Indonesia

Page 33: Makalah Lab Kom

28

Karya lebih dari 6 penulisJika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang, maka yang ditulis hanya namakeluarga/belakang pengarang pertama, dengan memberi inisial et al.Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs toimprove public safety, including community policing and after school activities(Smith et a1., 1997).

Lebih dari 1 karya dengan pengarang yang sama.Semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan semua.Smith (1972) In his study of the effects of alcohol on the ability to drive, Smith(1991) showed that the reaction times of participating drivers were adversely affectedby as little as a twelve ounce can of beer.

Mengutip dari beberapa karya dengan berbagai nama pengarang dan tahunpenerbitan dalam 1 kalimat ( kutipan diambil dari sumber yang berbeda).Studies of precautionary saving in response to earnings risk include Cantor (1985),Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero (1991), among others...atauThe hemispheric division of the human brain has been studied from many differentperspectives; however, not all researchers agree on the exact functions of eachhemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979; Mick, 1978).

Karya dengan nama belakang penulis samaJika mengutip dari karya dengan nama belakang pengarang yang sama dengankutipan sebelumnya, maka nama depan pengarang perlu dicantumkan pada kutipanberikutnya.At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the UnitedStates (Kevin Hansen, 1980).

Jika dalam 1 kutipanD. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the same conclusion aboutparenting styles and child development.

Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotationHarus mencatumkan nomor halaman.In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p. 104) stated that"participants who drank twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted,on average, 1.2 seconds more slowly to an emergency braking situation than they didwhen they had not ingested alcohol."

Mengutip dari kutipanJika mengutip dari sumber yang mengutip, maka nama pengarang asli (pengarangyang dikutip oleh pengarang yang kita kutip) dicantumkan pada kalimat, dan namapengarang publikasi dimana kutipan tersebut ditemukan dicantumkan pada akhirkalimat kutipan.

Universitas Indonesia

Page 34: Makalah Lab Kom

29

Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated in Individual andGroup Behavior, a person who acts a certain way independently may act in an entirelydifferent manner while the member of a group (Barkin, 1992, p. 478).

Tidak ada nama penulisJika tidak ada nama pengarang, tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judulbuku/halaman web. Jika mengutip dari buku atau website, judul ditulis dalam cetakmiring. Jika mengutip dari artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalamhuruf tegak dengan memberi tanda kutip di awal dan akhir kata/kalimat.Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs toimprove public safety, including community policing and after school activities(Innovations, 1997).

Artikel dengan tidak ada nama penulis dan tahun penerbitanIn another study of students and research decisions, it was discovered that studentssucceeded with tutoring (“Tutoring and APA,” n.d.).Catatan : n.d. = no date

Lembaga sebagai PenulisThe standard performance measures were used in evaluating the system. (UnitedStates Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 1997)

Komunikasi melalui emailThis information was verified a few days later (J. S. Phinney, personalcommunication, June 5, 1999).….dapat disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati oleh siswaperempuan (wawancara dengan Juliana Anggono, 5 Januari 1999).

Mengutip dari WebsitePada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutipdari sumber tercetak. Jika mengutip dari website atau media elektronik, yang perludicantumkan adalah nama pengarang, tahun penerbitan, nomor halaman (untukkutipan langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter),nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lainnyadituliskan pada Daftar Referensi.(Cheek & Buss, 1981, p. 332)(Shimamura, 1989, chap. 3)

Universitas Indonesia

Page 35: Makalah Lab Kom

30

Lampiran 11 : Penulisan Daftar Referensi

Daftar referensi atau daftar pustaka adalah kumpulan sumber informasi yangdigunakan dalam sebuah penulisan, yang disusun secara alfabetis. Sumber informasiyang dicantumkan dalam daftar referensi merupakan sumber informasi yang dikutipdalam uraian/teks dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentangsumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan konsisten denganmenggunakan format/standar tertentu. Secara umum format penulisan (citation style)dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan golongan ilmu yaitu humanities style danscientific style. APA merupakan contoh dari scientific style.

Ketentuan umum penulisan daftar referensi:a. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam “Daftar

Referensi”. Sebaliknya sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulisdalam teks sebagai kutipan.

b. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali namaCina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.Contoh:Nama : Kwik Kian Gie Penulisan : Kwik Kian GieNama : Heribertus Andi Mattalata Penulisan : Mattalata, Heribertus AndiNama : Joyce Elliot-Spencer Penulisan : Elliot-Spencer, JoyceNama : Anthony T. Boyle, PhD Penulisan : Boyle, Anthony T.Nama : Sir Philip Sidney Penulisan : Sidney, PhilipNama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.Nama : John D. Rockfeller IV Penulisan : Rockfeller, John. D., IV

c. Gelar kebangsawanan atau gelar akademik tidak perlu ditulis.d. Jika tidak ada nama pengarang, judul karya dituliskan sebagai entri utama.e. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis

menggunakan huruf kapital/huruf besar.f. Baris ke dua tiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri baris

pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.g. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan jarak

1,5 spasi.

Contoh penulisan daftar referensi :FORMAT APA (American Psychological Association)I. BUKUPenulis tunggalBaxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia: BalliereTindall.

Universitas Indonesia

Page 36: Makalah Lab Kom

31

Dengan dua atau tiga pengarangCone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish :Psychology and related fields. Washington, DC: American PsychologicalAssociation.

Tidak ada nama pengarangMerriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA:Merriam-Webster.

Bukan edisi pertamaMitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An introduction toorganizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.

Pengarang berupa grup atau lembagaAmerican Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual ofmental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.

Buku berseri/multi volume (editor sebagai pengarang)Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York:McGraw-Hill.

TerjemahanKotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi.(Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Trans.). Jakarta: Prenhallindo.

Artikel atau bab dalam buku yang diedit (article or chapter in an edited book)Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early parenting: Knownsand unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Eds.). Logical thinking in children (pp.58-87). New York: Springer.

Artikel/istilah dalam buku referensiSchneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol.1, pp.300 304). New York: McGraw-Hill.

Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya.Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented atthe meeting of the National Asthma Ed ucation and Prevention Program, Leesburg,VA.

II. SERIALArtikel JurnalClark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and itsinteraction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal ofPersonality and Social Psychology, 79, 274-285.

Universitas Indonesia

Page 37: Makalah Lab Kom

32

Artikel MajalahGreenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing asbrain death? New Yorker, 36-41.

Artikel surat kabarCrossette, Barbara. (1990, January 23). India lodges first charges in arms Scandal.New York Times, A4.

Artikel surat kabar, tanpa pengarangUnderstanding early years as a prerequisite to development. (1986, May 4). The WallStreet Journal, p. 8.

Resensi buku (book review) dalam jurnalGrabill, C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention: Improving children'smental health for the 21st century [Review of the book Handbook of prevention andtreatment with children and adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology, 28,115 116.

Resensi film (film review) dalam jurnalLane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion pictureCrouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131

III. WAWANCARAWhite, Donna. (1992, December 25). Personal interview.

IV. KARYA-KARYA LAIN DAN KARYA NON CETAKAcara TelevisiCrystal, L. (Executive Producer). (1993, October 11). The MacNeil/Lehrer news hour.[Television broadcast]. New York and Washington, DC: Public Broadcasting Service.

Kaset Video/VCDNational Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of Vesuvius.[Videotape]. Washington, DC: National Geographic Society.

Kaset AudioMcFerrin, Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio Recording]. Hollywood,CA: EMI-USA.

Software komputerArend, Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer software]. Champaign,IL: U.S. Army Corps of Engineers Research Laboratory. (CERL Report No.CH7-22510)

Universitas Indonesia

Page 38: Makalah Lab Kom

33

V. PUBLIKASI ELEKTRONIKKarya lengkapMcNeese, M.N. (2001). Using technology in educational settings. October 13, 2001.University of Southern Mississippi, Educational Leadership and Research.http://www .dept.usm.edu/~eda/

Artikel dari database onlineSenior, B. (1997, September). Team roles and team performance: Is there really alink? Journal of Occupational and Organizational Psychology, 70, 241-258. June 6,2001. ABI/INFORM Global (Proquest) database.

Artikel jurnal di websiteLodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in cooperation andcompetition undervarying communication conditions. Current Issues in SocialPsychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/crisp/crisp.6.12.htm

Dokumen lembagaNAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt policebrutality crisis. June 3, 2001. http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm

Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitanGreater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs.(n.d.). Fund-raising efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org

Pengarang dan informasi waktu penerbitan tidak diketahuiGVU's 8th WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001.http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/

EmailWilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child MaltreatmentResearch. March 30, 1999. [email protected]

CD-ROMZiegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CD-ROM version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks.

Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. TheJournal of Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. ProquestDatabase (CD-ROM).

Universitas Indonesia

Page 39: Makalah Lab Kom

34

Lampiran 12. Prosedur Pengumpulan Tugas Akhir

PROSEDUR PENGUMPULAN TUGAS AKHIR

I. Prosedur UmumLulusan Universitas Indonesia wajib:1. Menyerahkan tugas akhirnya dalam bentuk cetakan dan rekaman dalam CD-ROM

kepada UI melalui bagian pengadaan koleksi di Perpustakaan Universitas atauPerpustakaan Program Pascasarjana.

2. Mengikuti aturan penulisan yang ditetapkan melalui SK Rektor UI Nomor:628/SK/R/UI/2008 tanggal 16 Juni 2008.

3. Menyerahkan seluruh isi tulisan, termasuk lampiran dll, yang menjadi bagian darikarya yang akan diserahkan

4. Mengisi formulir “Bukti Penyerahan Tugas Akhir” yang disediakan PerpustakaanUniversitas atau Perpustakaan Program Pascasarjana UI (dibuat rangkap)

II. Cara Penyerahan Tugas Akhir

A. Sistem PEMINDAIAN (SCANNING) Mahasiswa menyerahkan 1 (satu) eksemplar tugas akhir tercetak yang sudah

dijilid dan 1 (satu) eksemplar loose-copy tidak dijilid, tetapi hanya dijepit.Keduanya harus asli.

Warna sampul tugas akhir yang telah dijilid adalah coklat. Pada lembar ‘Pengesahan Tugas Akhir’ baik hardcopy maupun loose-copy harus

ada tanda tangan asli dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Melampirkan ”Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis” dengan tanda tangan asli penulis (bukanfotokopi).

B. Sistem KONVERSI Menyerahkan 1 (satu) eksemplar hardcopy (harus asli) dijilid. Pada halaman ’Pengesahan Tugas Akhir’ hardcopy harus ada tanda tangan asli

dari dosen pembimbing dan dosen penguji (bukan fotokopi). Melampirkan ”Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis” dengan tanda tangan asli penulis (bukanfotokopi)

Menyerahkan satu (1) softcopy dalam media CD ROM dalam Portable DocumentFormat (.pdf) yang disertai satu (1) lembar lepas “ Lembar PernyataanPersetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis” berisitanda tangan asli penulis (bukan fotokopi), dan satu (1) lembar lepas “LembarPengesahan” yang berisi tanda tangan asli dari dosen pembimbing dan dosenpenguji.

Universitas Indonesia

Page 40: Makalah Lab Kom

35

III. Format Penyusunan tugas akhir dalam CD ROMA. FISIKInformasi yang dicantumkan pada kepingan CD dengan urutan sebagai berikut. (Judul) (Nama dan NPM) (Kalimat )“Dengan ini menyatakan bahwa isi TA CD-ROM sama dengan

hardcop y” Tanda tangan asli Dosen Pembimbing. Informasi di atas ditik, bukan ditulis tangan, kecuali tanda tangan. Kepingan CD dimasukkan dalam CD case yang terbuat dari mika (transparan),

bukan dari plastik. Penomoran halaman pada file elektronik harus sama dengan penomoran halaman

pada hardcopy.

B. NON FISIKCD ROM dibagi dalam beberapa folder/file. Folder TUGAS AKHIR berisi semua file isi tugas akhir. Folder GAMBAR berisi semua file gambar asli yang digunakan di dalam naskah

tugas akhir. Folder MULTIMEDIA berisi semua file multimedia penyerta (gambar, animasi,

audio, video, dll.) yang tidak digunakan/berada di dalam naskah tugas akhir(Format file yang disimpan dalam folder GAMBAR dan MULTIMEDIA akandiatur dalam peraturan tersendiri).

IV. Waktu Berlakunya PeraturanPeraturan ini berlaku mulai semester Genap 2007/2008 hingga dikeluarkannyaperaturan yang baru.

FOLDER TUGAS AKHIRSemua dokumen ditik dalam Microsoft WordGambar, foto, grafik disisipkan sebagai image dalam dokumen MS Word baik dalam

pembahasan maupun dalam lampiranSatu folder berisi satu file utuh tugas akhir (bentuk file pdf)Satu folder berisi file tugas akhir yang dipecah dengan penamaan file sebagaiberikut:a) Awal.doc berisi: Halaman Judul; Lembar Pengesahan; Kata Pengantar; Lembar

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis;Daftar isi; Daftar Tabel; Daftar Gambar; Daftar Rumus; Daftar Lainnya; DaftarLampiran (semua berada dalam satu file dengan nama Awal.doc)

b) Abstract.doc berisi: Abstrak/Abstract Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, danBahasa Arab (semua berada dalam satu file dengan nama Abstract.doc)

c) Chapter1.doc berisi Bab 1Chapter2.doc berisi Bab 2Chapter3.doc berisi Bab 3Chapter4.doc berisi Bab 4 dan seterusnya sesuai dengan jumlah bab

d) Conclusion.doc berisi Bab Kesimpulan

Universitas Indonesia

Page 41: Makalah Lab Kom

36

e) References.doc berisi Daftar Referensif) Appendices.doc berisi Lampiran

Setiap halaman tugas akhir mulai Abstrak sampai dengan Daftar Referensi harusdiberi “auto text” pada footer dengan tulisan Universitas Indonesia (Arial 10 poincetak tebal), ditulis dengan posisi rata kanan (align right).

Semua file MS Word (.doc) harus dikonversikan menjadi Portable DocumentFormat (.pdf) (Lihat lampiran 2)

Langkah konversi Microsoft Word (.doc) ke Portable Document Format (.pdf)1. Pastikan komputer yang anda gunakan terinstall Adobe Acrobat 4.0 atau 5.0

(bukan Acrobat Reader).2. Bukalah dokumen anda menggunakan program Microsoft Word.3. Klik menu File dan pilihlah Print.4. Di monitor anda akan tampil window Print dan pilihlah Acrobat PDFWriter.5. Klik Properties, di bagian tab menu Page Setup, pastikan:

Di bagian Page Size, pilih Standard : (A4). Di bagian Orientation, pilih sesuai dengan dokumen anda. Di bagian Graphic, pilih Resolution : SCREEN dan Scalling : 100%. Abaikan tab menu Compression Options, Font Embedding, About.

6. klik tombol OK7. Klik OK sekali lagi.8. Silakan memberi nama file sesuai lampiran 12 tentang Folder Tugas Akhir dan

klik Save.9. Silakan menunggu proses konversi yang sedang berjalan.10. File baru yang dihasilkan akan sesuai dengan nama yang anda berikan di langkah

no 8.11. Silakan cek hasil akhir dengan double click di nama file anda.

Universitas Indonesia

Page 42: Makalah Lab Kom

37

5. PENUTUP

Demikian Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesiaini dibuat, tentunya dengan tujuan supaya adanya keseragaman pola teknis penulisantugas akhir oleh mahasiswa Universitas Indonesia. Sebagai pedoman baku makahendaknya pedoman teknis ini dipelajari dan dipahami dengan baik oleh civitasakademika PSTTI UI agar hasil karya akhir yang ditulis sesuai dengan ketentuan yangtelah ditetapkan dalam SK Rektor Universitas Indonesia Nomor: 628/SK/R/UI/2008tanggal 16 Juni 2008.

Universitas Indonesia

Artikel Asli

15Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009

Imunisasi merupakan pencegahan primer ter-hadap penyakit infeksi yang paling efektif danmurah. Imunisasi bukan saja dapat melindungi1

individu dari penyakit yang serius namun dapatjuga menghindari tersebarnya penyakit menular.2

World Health Organization(WHO) dan UNICEF

Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Anak Usia1 – 5 tahun

Ari Prayogo, Astri Adelia, Cathrine, Astri Dewina, Bintang Pratiwi, Benjamin Ngatio,Asmoko Resta, Rini Sekartini,* Corrie Wawolumaya**Mahasiswa FKUI, *Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, **Departemen Ilmu KedokteranKomunitas FKUI

Latar belakang.Indonesia memiliki angka cakupan kelengkapan imunisasi dasar yang sudah cukup baik,namun beberapa daerah masih rendah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasisangat penting untuk diketahui sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan angka cakupan kelengkapanimunisasi dasar.Tujuan.Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar dan faktor-faktor yang berhubungan di RW 04Kelurahan Jati, Jakarta Timur.Metode.Penelitiancross-sectionalpada 87 ibu dan anak yang berusia 1-5 tahun di RW 04 Kelurahan Jati,Jakarta Timur. Pengambilan sampel secarapurposive samplingpada bulan April 2009, data primer darikuesioner, dan catatan imunisasi dari buku kesehatan anak.Hasil.Angka cakupan kelengkapan imunisasi dasar pada anak usia 1-5 tahun di RW 04 Kelurahan Jati,

JakartaTimur sebesar 47,1%. Cakupan kelengkapan imunisasi di bawah usia satu tahun yang terendah adalah imunisasihepatitis B4 dan polio 4. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara sebaran usia anak, berat lahiranak, usia kehamilan ibu, urutan anak, usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tingkat pendapatan keluarga,jumlah anak, budaya, jarak ke pelayanan kesehatan, pelayanan kader dan petugas kesehatan, sumber informasi,dan pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi (p>0,05). Ditemukan hubungan yang bermakna secarastaitstik antara urutan dan jumlah anak dengan kelengkapan imunisasi (p<0,05).Kesimpulan.Kelengkapan imunisasi dasar pada subjek 47,1%. Terdapat hubungan antara urutan anak danjumlah anak dengan kelengkapan imunisasi dasar. (Sari Pediatri2009;11(1):15-20).

Kata kunci:kelengkapan imunisasi dasar, balita usia 1-5 tahun

Alamat korespondensiDR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K). Divisi Tumbuh Kembang PediatriSosial. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Jl. Salembano. 6, Jakarta 10430. Telepon: 021-3160622. Fax.021-3913982.

Page 43: Makalah Lab Kom

16

Ari Prayogo dkk: Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Usia 1 – 5 tahun

Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009

mencanangkan GIVS (Global Immunization Visionand Strategy) yaitu rancangan kerja 10 tahun untukmencegah penyakit yang dapat dihindari melaluiimunisasi.3 Sasaran GIVS hingga tahun 2010 adalahmeningkatkan cakupan imunisasi negara sekurang-kurangnya 90% cakupan imunisasi nasional dansekurang-kurangnya 80% cakupan imunisasi dalamsetiap distrik atau daerah administratif untukmengetahui pemerataan penyebaran imunisasi padasemua anak.4

Data mutakhir dari Direktorat Surveilans Epi-demiologi, Imunisasi, dan Kesehatan Matra, DirektoratJenderal Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan Departemen Kesehatan Indonesia padatanggal 27 mei 2008 menunjukkan angka cakupanimunisasi di tahun 2007 adalah campak 89,5%,DTP-3 90,4%, polio-4 87,4%, dan hepatitis B-3mencapai 91%. Menurut RISKESDA (Riset KesehatanDaerah) 2008 angka cakupan imunisasi DTP-3 tertingidi DI Yogyakarta mencapai 90%, terendah di SulawesiBarat 47%, sedangkan di Jakarta mencapai 69%.5

Dari data yang ada, terlihat angka cakupan imunisasidasar di Indonesia sudah cukup tinggi, namun padabeberapa daerah masih ditemukan angka cakupan dibawah standar nasional.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pe-menuhan imunisasi dasar telah diteliti sebelumnyaoleh Burns dan Zimmerman (2005) dan Topuzoglu6

dkk (2006). Kedua penelitian tersebut menyebutkan7

bahwa kurangnya pengetahuan mengenai imunisasi,kondisi yang berhubungan dengan miskonsepsiimunisasi, terbatasnya akses ke pelayanan imunisasi,kondisi yang berhubungan dengan status, keluargaatau budaya; keterbatasan ekonomi, dan kondisi yangberhubungan dengan perilaku petugas kesehatan akanmempengaruhi pelaksanaan imunisasi.6,7 MenurutSaari, faktor lain yang berhubungan adalah bayipretermdanlow birth weight.8Pentingnya mengetahuifaktor – faktor tersebut untuk memperbaiki cakupankelengkapan imunisasi dasar

Penelitian kami bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapanimunisasi dasar (berdasarkan Pedoman Penyelenggara-an Imunisasi, Departemen Kesehatan tahun 2005pada anak usia 1-5 tahun). Imunisasi dasar lengkapadalah tercapainya imunisasi untuk 1 dosis BCG, 4dosis hepatitis B, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, dan 1dosis campak secara lengkap pada anak sebelum usiasatu tahun.9,10

Metode

Desain penelitiancross-sectionaldilakukan pada bulanApril 2009 di RW 04 Kelurahan Jati, Jakarta Timur.Populasi penelitian adalah anak dan ibunya yangtinggal di RW 04 Kelurahan Jati, Jakarta Timur,memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjekpenelitian diambil dengan carapurposive samplingdengan jumlah 87 responden dan subjek.

Kriteria inklusi adalah ibu yang memiliki anakusia 1 tahun - 5 tahun, tercatat sebagai anggotaposyandu, dan memiliki catatan medik mengenaiimunisasi (misal buku Kesehatan Ibu dan Anak atauKartu Menuju Sehat). Ibu yang menolak menjadiresponden tidak diikutsertakan dalam penelitian. Surat

persetujuan diperoleh dari ibu anak yang bersangkutan,setelah diberi penjelasan mengenai tujuan dan carapenelitian.

Selanjutnya responden diminta mengisi kuesionerdipandu oleh tim peneliti. Bersamaan dengan

pengisian kuesioner oleh responden, peneliti mencatatcatatan imunisasi subjek. Sumber data adalah dataprimer dari kuesioner dan catatan imunisasi subjek.Penilaian lengkap dan tidak lengkap imunisasi subjekmenggunakan kriteria imunisasi dasar PedomanPenyelenggaraan Imunisasi, Departemen Kesehatantahun 2005. Analisis data dilakukan dengan uji statistikFisher danchi-square.

Hasil

Subjek dan responden yang memenuhi kriteria inklusiterdiri dari 87 ibu dan anak balita dengan rentangusia responden 19 tahun – 44 tahun dan rerata usiaresponden 30,25 tahun. Empat puluh sembilanresponden (56,3%) dengan tingkat pendidikanmenengah, 71 responden (81,6%) tidak bekerja, 77responden (88,5%) memiliki tingkat pendapatankeluarga rendah, dan 53 responden (60,9%) memilikianak lebih dari satu dalam keluarga dengan jumlahbervariasi dari satu anak hingga enam anak. Dijumpai98,9% subjek mendapat imunisasi DTP-1 danpolio-2 saat usia di bawah satu tahun. Pemenuhanimunisasi dasar yang terendah adalah hepatitis B-4(29,9%) dan polio-4 (74,7%). Jenis imunisasi laindiberikan pada usia di bawah satu tahun pada >80%subjek (Tabel 1). Hubungan antara berbagai variabeldengan kelengkapan imunisasi tertera pada Tabel 2.

Page 44: Makalah Lab Kom

17

Ari Prayogo dkk: Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Usia 1 – 5 tahun

Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009

Hubungan yang bermakna secara statistik ditemukanantara variabel jumlah anak dan urutan anak dengankelengkapan imunisasi dasar (p=0,000 ;p= 0,014).

Diskusi

Pada penelitian ini didapatkan bahwa angka cakupankelengkapan imunisasi dasar pada anak usia 1-5 tahun47,1%. Rendahnya hasil kelengkapan imunisasi dasarpada penelitian ini antara lain dapat disebabkan tidaklengkapnya pencatatan imunisasi pada buku KIA atauKMS anak. Sesuai dengan penelitian Ernoviana danHasan Basri yang mendapatkan bahwa buku KIAlebih banyak tidak terisi lengkap (80%) dibandingkandengan terisi lengkap (20%).11

Pada penelitian ini didapatkan pemberian imuni-sasi di bawah usia satu tahun tertinggi adalah imunisasiDTP 1 (98,9%) dan polio 2 (98,9%) sedangkan yangterendah adalah hepatitis B 4 (29,9%) dan polio 4(74,7%). Kelengkapan imunisasi tertinggi dicapai DTP1 dan polio 2 karena jadwal yang bersamaan dan jarakpemberian imunisasi dekat dengan waktu kelahiran.Kelengkapan imunisasi hepatitis B 4 bukan merupakanmasalah yang utama karena kebijakan mengenaiimunisasi hepatitis B 4 mulai diterapkan pada tahun2005, sedangkan subjek penelitian ini ada yang lahirsebelum tahun 2005. Pada penelitian ini digunakanacuan pemberian pemberian imunisasi hepatitis B dibawah usia satu tahun tiga kali.

Berdasarkan ujichi-squaretidak ditemukanhubungan yang bermakna antara usia ibu dengankelengkapan imunisasi dasar, akan tetapi terlihatkecenderungan anak dari ibu usia kurang dari 20tahun memiliki kemungkinan lebih besar mengalamiimunisasi dasar tidak lengkap (Tabel 2). Soetjiningsih12

dalam buku Tumbuh Kembang Anak menyebutkanbahwa ibu yang berusia kurang dari 20 tahun kurangmemiliki kesiapan secara psikologis dalam pengasuhananak, termasuk pemberian imunisasi.12

Tidak ditemukan hubungan antara tingkatpendapatan keluarga dengan kelengkapan imunisasidasar, akan tetapi terlihat kecenderungan bahwaanak dengan tingkat pendapatan keluarga rendahmempunyai riwayat imunisasi dasar yang tidak lengkap(Tabel 2). Hal ini berbeda dengan penelitian yangdilakukan di Palembang tahun 2006 yang menyebut-kan bahwa status ekonomi mempengaruhi kelengkap-an imunisasi seorang anak.13Hubungan antara tingkat

Tabel 1. Kelengkapan imunisasi dasar untuk masing-masingjenis imunisasi dasar

Variabel n %Imunisasi dasar LengkapImunisasi BCG (tahun)

<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi DTP 1 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi DTP 2 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi DTP 3 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi polio 1 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi polio 2 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi polio 3 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi polio 4 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi hepatitis B 1 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi hepatitis B 2 (tahun)<1>1Tidak imunisasiImunisasi hepatitis B 3 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi hepatitis B 4 (tahun)<1>1Tidak imunisasi

Imunisasi campak (tahun)<1>1Tidak imunisasi

43

8511

8610

8322

8124

75111

8610

8214

65418

71115

8124

7638

261348

7845

49,4

97,71,11,1

98,91,10,0

95,42,32,3

93,12,34,6

86,21,112,6

98,91,10,0

94,31,14,6

74,74,620,7

81,61,117,2

93,12,34,6

87,43,49,2

29,914,955,2

89,74,65,7

Page 45: Makalah Lab Kom

18

Ari Prayogo dkk: Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Usia 1 – 5 tahun

Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009

Tabel 2. Hubungan karakteristik responden dan subjek dengan kelengkapan imunisasi

Variabel KategoriKelengkapan imunisasi (%)Uji

kemaknaanp Value

Ya TidakBerat lahir (gram)

Usia kehamilan (minggu)

Urutan anak

Usia ibu (tahun)

Tingkat pendidikan

Pekerjaan

Tingkat pendapatan

Jumlah anak (orang)

Pengambil putusan

Jarak ke pelayanankesehatan (meter)Sumber informasi

Sumber informasi yang palingberkesan

<2500t2500<37t37Anak pertamaBukan anak pertama< 20a

20-29a

30-39b

t40b

RendahMenengahTinggiBekerjaTidak bekerjaRendahMenengah rendahc

Menengah tinggic

Tinggic

1>1Keluarga intiDi luar keluarga inti<1000t1000Pernah mendapatinformasiTidak pernah mendapatinformasiPetugas kesehatanInstitusi pendidikand

Media cetakd

Media elektronikd

5(11,6)38(88,4)8(18,6)35(81,4)25(58,1)18(41,9)2(4,7)

23(53,5)17(39,5)1(2,3)

11(25,6)24(55,8)8(18,6)8(18,6)35(81,4)36(83,7)7(16,3)

00

25(58,1)18(41,9)43(100,0)

037(86,0)6(14,0)

43(100,0)

34(79,1)0

3(7,0)3(7,0)

3(6,8)41(93,2)8(18,2)36(81,8)14(31,8)30(68,2)4(9,1)

20(45,5)17(38,6)3(6,8)

11(25,0)25(56,8)8(18,2)8(18,2)36(81,8)41(93,2)3(6,8)

00

9(20,5)35(79,5)44(100)

035(79,5)9(20,5)

44(100,0)

37(84,1)2(4,5)1(2,3)2(4,5)

Fisher

chi-square

chi-square

chi-square

chi-square

chi-square

Fisher

chi-square

*

chi-square

*

chi-square

0,484

0,959

0,014**

0,735

0,996

0,959

0,196

0,000**

*

0,422

*

0,511

Pengetahuan Imunisasi Baike

Cukupe

Kurang

3(7,0)17(39,5)23(53,5)

5(11,4)12(27,3)27(61,4)

Fisher 0,458

Pelayanan kader PosyanduBaikCukupf

Kurangf

40(93,0)2(4,7)1(2,3)

38 (86,4)5 (11,4)1 (2,3)

Fisher 0,484

Pelayanan petugas kesehatanBaikCukupg

Kurangg

38(88,4)5(11,6)

0

41(93,2)3(6,8)

0

Fisher 0,484

a,b,c,d,e,f,g: digabung dalam analisis data* : tidak dapat dianalisis karena jawaban homogen** bermaknap<0,05

Page 46: Makalah Lab Kom

19

Ari Prayogo dkk: Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Usia 1 – 5 tahun

Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009

pendapatan keluarga dengan kelengkapan imunisasidapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahmengenai pelaksanaan imunisasi tidak dikenakanbiaya. Jadi walaupun dengan pendapatan ataupuntingkat ekonomi rendah atau kurang, imunisasi tetapdapat dilaksanakan.

Tidak didapatkan hubungan antara jarak tempatpelayanan imunisasi dengan kelengkapan imunisasidasar. Pada penelitian kami ditemukan kecenderunganorangtua yang mempunyai rumah dengan jaraktempat pelayanan imunisasi lebih dekat memiliki anakdengan imunisasi lengkap (Tabel 2). Hal ini sesuaidengan penelitian yang dilakukan oleh Lennon dkk13

(1995), Syamsudin14 di propinsi Sulawesi Tengahtahun 2008, Antoni15 di Medan tahun 1996, danHanum16di Yogyakarta tahun 2005 yang menyebutkanbahwa jarak dari tempat tinggal ke tempat pelayananimunisasi memiliki hubungan yang bermakna dengankelengkapan imunisasi.13-16Selain jarak, kemudahantransportasi menuju ke tempat pelayanan imunisasijuga berpengaruh. Walaupun jarak dari tempat tinggalke tempat pelayanan imunisasi jauh, namun jika dapatdijangkau dengan mudah maka imunisasi tetap dapatdilakukan.

Hubungan antara pengetahuan imunisasi dengankelengkapan imunisasi dasar pada anak tidak ber-makna. Namun kecenderungan yang terlihat sejalandengan penelitian Burns dan Zimmerman6 sertaTopuzoglu dkk,7 yaitu anak kelompok respondendengan tingkat pengetahuan yang kurang memilikikemungkinan lebih besar mengalami ketidaklengkapanimunisasi dasar.6,7 Dalam penelitian Burns danZimmerman6 disebutkan salah satu masalah yangberkaitan dengan kelengkapan imunisasi adalahkurangnya pengetahuan mengenai imunisasi,6

sedangkan menurut survei Topuzoglu dkk7 (2006)terdapat hambatan dalam melaksanakan kelengkapanimunisasi, di antaranya kondisi yang berhubungandengan miskonsepsi imunisasi.7

Tidak ada hubungan antara tingkat kepuasanterhadap pelayanan kader Posyandu dengan kelengkapanimunisasi. Hasil ini berbeda dengan penelitian yangdilakukan oleh Topuzoglu dkk di Turki tahun 20077

yang menyatakan bahwa pelayanan petugas kesehatanberpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi.7

Secara statistik, ditemukan hubungan antaraurutan anak dengan kelengkapan imunisasi dasar.Hal ini diperkuat dengan adanya hubungan antarakelengkapan imunisasi dasar dengan jumlah anak

dalam keluarga (Tabel 2). Kelengkapan imunisasidasar anak pertama lebih baik jika dibandingkandengan kelengkapan imunisasi dasar anak bukan

urutan pertama, berarti semakin banyak jumlah anakdalam keluarga akan menyebabkan imunisasi dasar

anak tidak lengkap. Hal ini sesuai dengan hasil surveiyang dilakukan oleh Syamsudin14di Propinsi Sulawesi

Tengah tahun 2008 mengenai cakupan imunisasi yangmenyebutkan bahwa urutan anak yang dilahirkansangat berpengaruh terhadap kecenderungan ibubayi untuk mengimunisasikan anaknya.14 Suatu

kebiasaan anak pertama selalu menjadi pusat perhatianorangtua.

Kesimpulan

Empat puluh tiga subjek (49,4%) memiliki cakupanimunisasi dasar lengkap, sedangkan empat puluh empatsubjek dengan cakupan imunisasi dasar tidak lengkap.Terdapat hubungan yang bermakna antara urutan anakdan jumlah anak dengan kelengkapan imunisasi dasar.

Karakteristik subjek dengan imunisasi dasar tidaklengkap adalah berat lahirt 2500 gram, usia gestasit 37 minggu, bukan anak pertama, usia ibu 20-29tahun, tingkat pendidikan ibu menengah, ibu tidak

bekerja, tingkat pendapatan keluarga rendah, jumlahanak lebih dari satu, dan pengetahuan ibu mengenai

imunisasi kurang.

Daftar pustaka

1. Ranuh IGN. Imunisasi upaya pencegahan primer. Dalam:Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro SRS, KartasasmitaCB, Ismoedijanto, Soedjatmiko, penyunting. Pedomanimunisasi di Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: BadanPenerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.h.2-9

2. Prescilla RP. Immunization schedule, children.eMedicineHealth. Diunduh dari:http://www.emedicinehealth.com/immunization_schedule_children/article_em.htm.Diakses24 April 2007.

3. WHO. Global immunization vision and strategy Januari2009. Diunduh darihttp://www.who.imt/immunization/givs/en/index.html.Diakses 15 April 2009.

4. WHO. Global immunization vision and strategygoals Januari 2009. Diunduh dari:http://www.who.imt/immunization/givs/goals/en/index.html. Diakses 15 April2009.

Page 47: Makalah Lab Kom

20

Ari Prayogo dkk: Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Usia 1 – 5 tahun

Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009

5. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatandaerah menuju perencanaan berbasis bukti. Jakarta 2-3Desember 2008.

6. Burns IT, Zimmerman RK. Immunizations barrier andsolutions. J Fam Pract 2005;54:58-62.

7. Topuzoglu A, Ay P, Hidiroglu S, Gurbuz Y. The barriersagainst childhood immunizations: a qualitative researchamong socio-econimically disadvantaged mothers. Eur JPublic Health 2007;17:348-52.

8. Saari TN. Commitee on Infectious Diseases: immuni-zation of preterm and low birth weight infants. Pediatr2009;112:193-8.

9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 828/Menkes/XIV/2008. Petunjuk teknis standar pelayanan minimalbidang kesehatan kabupaten. Biro Hukum & OrganisasiSekjen. Depkes RI 2008.h.33.

10. Sub Direktorat Imunisasi Dirjen P2M & PLP DepkesRI. Petunjuk pelaksanaan program imunisasi. Edisi ke-2.Jakarta: 1992.h.1-15.

11. Ernoviana, Hasan Basri M. Pemanfaatan buku kesehatanibu dan anak di Dinas kota Sawahlunto. KMPK

Universitas Gajah Mada [Working Paper SeriesNo.29].Juli 2006.

12. Soetjiningsih R. Kependudukan dan keluarga berencana.Dalam: Soetjiningsih R, Gede IGN, penyunting.Tumbuh kembang anak. Jakarta;EGC;1995.h.139-54

13. Leman MM. Faktor-faktor yang mempengaruhiakseptabilitas ibu terhadap vaksin wajib programpengembangan imunisasi (PPI) di Jakarta Selatan.Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2009.

14. Syamsuddin HM, Jamaluddin, Sakkung, Nurhasni H,Wayan Ni, Fuad. Survei cakupan imunisasi di provinsiSulawesi Tengah. 2008. Diunduh darihttp://www.scribd.com/doc/6618109/Survei-Cakupan-Imunisasi-Di-Prov-Sulteng.Diakses 4 Maret 2009.

15. Antoni A. Cakupan imunisasi di perkebunan BalimbinganPTP VIII Kabupaten Simalungun. Medan: FakultasKedokteran Universitas Sumatra Utara; Tesis 1996.

16. Hanum S. Determinan cakupan imunisasi di provinsiYogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas GajahMada; 2005.

Page 48: Makalah Lab Kom

Slide 1

Slide 2

Slide 3

Page 49: Makalah Lab Kom

Slide 4

Slide 5

Slide 6

Page 50: Makalah Lab Kom

Slide 7

Slide 8

Slide 9

Page 51: Makalah Lab Kom

Slide 10

Slide 11

Page 52: Makalah Lab Kom

174

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

Penggunaan Antibiotik pada Terapi Demam TifoidPenggunaan Antibiotik pada Terapi Demam TifoidPenggunaan Antibiotik pada Terapi Demam TifoidAnak di RSAB Harapan Kita

Amar W Adisasmito

Latar belakang. Insidens demam tifoid di Indonesia cukup tinggi (>100 kasus per100.000 populasi per tahun). Insidens pada anak usia 3-6 tahun adalah 1307 per 100.000populasi per tahun, dan 1172 pada usia 7-19 tahun. Chloramphenicol sampai saat inimasih merupakan obat pilihan lini pertama untuk terapi demam tifoid pada anak.Antibiotik lain yang dipergunakan untuk terapi demam tifoid anak adalah cotrimoxazole,cefixime dan ceftriaxone.Tujuan penelitian.Untuk mengevaluasi aspek pemberian antibiotik berdasar berbagaisituasi klinis pada terapi demam tifoid anak di ruang Rawat Inap Anak, DepartemenAnak, RSAB Harapan Kita, Jakarta.Metoda.Penelitian dengan desain deskriptif-retrospektif telah dilakukan di DepartemenAnak, RSAB Harapan Kita, Jakarta dari 1 Januari hingga 31 Desember 2004 Kriteriainklusi adalah pasien berusia antara 1 bulan sampai 18 tahun, gejala klinis sesuai demamtifoid, dan diagnosis pasti berdasar hasil biakan darah dengan metoda Bac-tect, positifSalmonella typhi. Data diperoleh dari rekapan laboratorium Mikrobiologi dan rekammedik pasien. Korelasi antara ketepatan dosis antibiotik dan lama rawat atau length ofstay (LOS) dievaluasi menggunakan program Excell.

Hasil. Sebanyak 31 pasien memenuhi kriteria inklusi. Dari 31 pasien yang ditelitiditemukan bahwa pasien demam tifoid terbanyak adalah usia 6-10 tahun, diikuti usia 1– 5 tahun. Sensitifitas dan spesifisitas uji Widal terhadap uji Bac-tect rendah atau tidakmemadai, sehingga uji Widal disini tampaknya bukanlah uji yang baik dalam menegakkandiagnosis demam tifoid. Komplikasi terjadi pada 7 dari 31 pasien, terdiri dari pneumoniadan perdarahan saluran cerna. Ditemukan seluruhnya 1 kasus relaps dari 31 pasien.Tampaknya tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata lama rawat dan ketepatandosis antibiotik yang diberikan.Kesimpulan.Antibiotik terbanyak yang dipakai adalah golongan chloramphenicoldanceftriaxone intravena. Tidak ada hubungan yang nyata antara pemberian antibiotikdengan dosis kurang terhadap lama rawat pasien, tetapi tentunya masih banyak faktorlain yang dapat mempengaruhinya.

Kata kunci:Demam tifoid, antibiotik,Bac-tect

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006: 174 - 180

Alamat korespondensi:Dr. Amar W. Adisasmito, Sp. A Kelompok Kerja Infeksi SMF AnakRSAB Harapan Kita Jl. Let Jen. S. Parman Kav 87 Jakarta 11420 Tel.566 8284. Fax. 560 1816. D

emam tifoid tergolong dalamenteric feveryang berat dan bersifat sistemik sebagaiakibat bakteremia yang terjadi. Sampai1

saat ini demam tifoid masih merupakan

Page 53: Makalah Lab Kom

175

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

masalah kesehatan utama di dunia terutama di negarasedang berkembang seperti Indonesia. Di duniadiperkirakan demam tifoid menyerang 21,6 jutamanusia dan menyebabkan 216 ribu kematian padatahun 2000. Insidens demam tifoid termasuk tinggi(>100 kasus per 100.000 populasi per tahun) di AsiaSelatan, Asia Tenggara dan Afrika Selatan. Sebagianbesar demam tifoid terjadi pada individu berusia 3sampai 19 tahun. Di Indonesia insidens demam tifoidpada usia 3-6 tahun adalah 1307 per 100.000 populasiper tahun, sedangkan pada usia 7-19 tahun adalah1172. Di Indonesia dijumpai 900 ribu pasien demamtifoid per tahun dengan angka kematian lebih dari 20ribu.2

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri GramnegatifSalmonella typhi, termasuk golongan

Enterobacteriaceae. Bakteri ini terutama berada dalamair dan makanan yang tercemar, karena sumber airminum di beberapa daerah di Indonesia kurangmemenuhi syarat. Sayuran dicuci dengan air sungaiyang juga dipakai untuk penampungan limbah. Jugaperlu diingat makanan dari penjual makanan dipinggir jalan juga dapat tercemar bakteriSalmonellatyphi. Jambanpun bisa berakhir di selokan atausungai. Bakteri ini berasal dari feses manusia yangsedang menderita demam tifoid atau karierSalmonellatyphi.Mungkin tidak ada orang Indonesia yang tidakpernah menelan bakteri ini. Bila hanya sedikittertelan, biasanya orang tidak menderita demamtifoid. Namun bakteri yang sedikit demi sedikitmasuk ke tubuh menimbulkan suatu reaksi imunyang dapat dipantau dari darah dikenal dengan reaksiserologi Widal yang positif.2,3

Lebih dari 90% pasien demam tifoid mendapatterapi antibiotik per oral di rumah, tirah baring dandipantau ketat dengan kontrol ke rumah sakit. Pasiendengan gejala menetap seperti muntah, diare beratatau perut kembung memerlukan perawatan dirumah sakit dan terapi antibiotik parenteral.2

Chloramphenicolsampai saat ini masih merupakanobat pilihan lini pertama untuk terapi demam tifoidpada anak. Antibiotik lain yang dipergunakan untukterapi demam tifoid anak adalahcotrimoxazoledanceftriaxone. Apabilachloramphenicoltidak dapatdiberikan misalnya karena jumlah leukosit <2000/ul, adanya hipersensitif atau resisten terhadapchloramphenicol, makacefiximedapat menjadialternatif terapi dengan efikasi dan toleransi yangbaik.1

Bahan dan cara

Penelitian dengan desain deskriptif-retrospektif

terhadap pemakaian antibiotik untuk demam tifoidanak telah dilakukan di Departemen Anak, RSAB

Harapan Kita, Jakarta, selama 1 tahun sejak 1Januari – 31 Desember 2004. Subyek yang ikut

dalam penelitian berusia antara 1 bulan - 18 tahundengan diagnosis pasti demam tifoid. Diagnosisklinis demam tifoid ditegakkan berdasarkan padademam 6 hari atau lebih (suhu 38ºC atau lebih),mual, muntah, lidah tifoid, perasaan tidak enak diperut (abdominal discomfort), diare atau obstipasi,pembesaran hati dan atau limpa, delirium, dapatjuga disertai kesadaran menurun. Diagnosisdikonfirmasi dengan biakan darah terhadapSalmonella typhidengan metodaBac-tect, serta ujiserologi Widal.

Pemberianchloramphenicol dosis tepat adalah 75– 100 mg/kg per hari, dosis maksimal 2000 gr perhari. Dosis tepatceftriaxoneadalah 75 – 100 mg/kg,dosis maksimal 2000 gr per hari. Nilai Widal positifbila titer O = 1/160 atau terjadi kenaikan titer O 4kali dari pemeriksaan yang pertama dengan jarakpemeriksaan satu minggu. Bila nilai titer di bawah

nilai yang telah ditentukan termasuk dalam kategorinegatif.

Kriteria inklusi ialah 1) semua pasien berusia 1bulan – 18 tahun dengan catatan medik lengkap,

terdiagnosis pasti demam tifoid dengan biakan darahpositif terhadapSalmonella typhidengan metodaBac-tect, 2) tidak ada riwayat hipersensitifitasterhadap antibiotik, 2) tidak menderita penyakitinfeksi lain misalnya tuberkulosis, infeksi saluran

kemih, demam berdarah dengue, atau penyakit hati.Semua pasien di bawah usia 1 bulan, catatan medik

tidak lengkap, meninggal atau dipulangkan darirumah sakit sebelum 24 jam perawatan dikeluarkandari penelitian ini.

Data pasien dengan hasil biakan darah positifSalmonella typhididapatkan dari data rekapanpemeriksaan biakan darah di laboratoriumMikrobiologi RSAB Harapan Kita. Data peng-obatan didapat dari rekam medik, direkam padaformulir profil pengobatan yang telah didesainterlebih dahulu agar memudahkan peneliti pada

saat mengevaluasi. Semua data kemudian direkamdalam format Excell dan dianalisa dengan programini.

Page 54: Makalah Lab Kom

176

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

Hasil dan pembahasan

Pada penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakanoleh Klaarje bahwa penderita dengan jenis kelamin4

laki-laki lebih banyak (18 pasien) dari pada perempuan(13 pasien). Namun di berbagai penelitian sebelumnyadikemukakan belum ditemukan hubungan antara jeniskelamin dan insiden demam tifoid.

Dari 31 pasien yang diteliti ditemukan kejadiandemam tifoid terbanyak usia 6-10 tahun (14 dari 31),diikuti usia 1 – 5 tahun (10 dari 31). Hal ini sesuaidengan penelitian oleh Klaartje bahwa angka kejadiantertinggi adalah pada anak usia 5-9 tahun. Pada anakusia 6-10 tahun merupakan masa anak mulai mengenallingkungan dan bersosialisasi dengan teman-temannya,mereka mulai mengkonsumsi makanan dan minumanyang tidak diketahui dengan jelas kebersihan darimakanan dan minuman tersebut. Sedangkan Bhan4

dan Bhatnagar menyatakan di daerah endemis kasus2

demam tifoid tersering adalah usia 5 – 19 tahun, diikutidengan usia 1 – 5 tahun. Pada penelitian kami angkaterendah pada anak usia < 1 tahun disebabkan karenapola makan yang masih diatur oleh ibu merekasehingga kemungkinan terjangkitnya lebih kecil. Anak> 10 tahun sudah lebih memahami akan pentingnyakebersihan terutama pada makanan dan minumanyang mereka konsumsi sehingga angka kejadian tidakterlalu tinggi. Walaupun demikian tidak menutupkemungkinan bagi mereka untuk terjangkit demamtifoid.

Uji sensitifitas terhadap antibiotik dilakukan padaseluruh isolatS. typhidalam penelitian ini, > 90%menunjukkan sensitif terhadap seluruh antibiotik yangdiujicoba. Lebih dari 90%strain S. typhiyang diisolasidari pasien demam tifoid sejak tahun 1993 hingga 2004di RSAB Harapan Kita ternyata juga masih sensitifterhadapchloramphenicol. Uji sensitifitas tersebutbertujuan sebagai acuan secarainvitrobahwaS. typhimasih sensitif, walaupun demikian keterkaitan antarasensitifitas secarainvitrodengan kesembuhan pasien secaraklinis tidak selamanya menunjukkan hal yang searah.Pemilihan antibiotik yang tepat sangat menentukan padakesembuhan pasien, karena tidak semua antibiotik dalamuji sensitifitas cocok untuk terapi demam tifoid.

Hasil biakan darah dengan metodaBac-tectpositifSalmonella typhidijumpai pada 16% pasien (31 pasiendari 248 penderita demam tifoid anak pada tahun2004). Hal ini dapat disebabkan oleh syaratpengambilan spesimen untukSalmonella typhiyang

kurang tepat. Sangat penting pengambilan spesimendarah sebanyak minimal 1-2 ml pada usia anak untuk

mendapatkan angka positif sesuai 1 ml cairan sumsumtulang pada spesimen biakan. Biakan sumsum tulangberguna dalam evaluasi lama sakit dan keberhasilanterapi antibiotik. Apabila menggunakan standar agaruntuk kultur, maka salmonela dapat diisolasi pada30-90% kasus demam tifoid. Kegagalan kultur dapatdisebabkan oleh gagalnya mempertahankan suhu

antara 15-40ºC selama transportasi spesimen, metodalaboratorium yang tidak adekuat dan pemberianantibiotik sebelumnya.2,5

Uji serologi Widal seperti semua hasil laboratoriumharus diinterpretasikan dengan bijak. Tanda-tanda klinis

pasien harus lebih diutamakan daripada reaksi Widalyang positif karena sebagian besar anak Indonesiamempunyai reaksi Widal positif tanpa menderitademam tifoid. Hal ini merupakan fenomena proteksi3

yang unik karena imunitas terhadap demam tifoiddidapatkan dari kebiasaan jajan makanan di pinggirjalan, yang mungkin telah terkontaminasiS. typhi.

Serologi Widal positif dapat disebabkan oleh pemberianvaksinasi anti-tifus pada anak usia di atas 2 tahun.2,6

Uji Widal hanya berguna bila dilakukanpemeriksaan secara serial, terjadi kenaikan titerantibodi O 1/320 atau titer antibodi H 1/640, atauterjadi kenaikan titer O 4 kali dari pemeriksaan yangpertama dengan jarak pemeriksaan satu minggu. Bilanilai titer di bawah nilai yang telah ditentukantermasuk dalam kategori negatif. Di RSAB Harapan7

Kita nilai Widal positif bila titer O = 1/160 atauterjadi kenaikan titer O 4 kali dari pemeriksaan yangpertama dengan jarak pemeriksaan satu minggu. Bilanilai titer di bawah dari nilai yang telah ditentukantermasuk dalam kategori negatif.

Pada penelitian ini dalam kurun waktu 1 tahundijumpai 238 pasien demam tifoid, dan dilakukan ujiWidal serta uji Bac-tect (Tabel 1). Sensitivitas uji Widalterhadap uji Bac-tect sebagai baku emas adalah 58,0%,atau hanya 58,0% di antara pasien demam tifoid dapat

dideteksi dengan uji Widal. Spesifisitas uji Widal terhadap

Bac-tect (+)Bac-tect (-)Jumlah

Widal (+) 18 99 117Widal (-) 13 108 121

31 207 238

Tabel 1. Perbandingan hasil pemeriksaan uji Widalterhadap uji Bac-tect

Page 55: Makalah Lab Kom

177

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

uji Bac-tect adalah 52,1%, menunjukkan bahwa demamtifoid dapat disingkirkan hanya pada 52,1% pasien denganuji Widal negatif. Sensitifitas dan spesifisitas tersebut tidakmemadai, sehingga uji Widal disini tampaknya bukanlahuji yang baik dalam menegakkan diagnosis demam tifoid.Kelemahan uji Widal adalah antibodi tidak muncul di awalpenyakit, sifat antibodi sering bervariasi dan sering tidakada kaitannya dengan gambaran klinis penyakit, dan dalamjumlah yang cukup besar (15% atau lebih) tidak terjadikenaikan titer O bermakna.8

Sebagian besar pasien sudah mendapatkanantibiotik per oral sebelum perawatan di rumah sakit,tetapi hanya 6 dari 31 yang diduga demam tifoid padasaat kunjungan ke dokter beberapa hari sebelum masukrumah sakit dan mendapat antibiotik per oral yangbiasa dipakai untuk terapi demam tifoid. Lebih dari90% pasien demam tifoid mendapat pengobatanantibiotik per oral di rumah, istirahat cukup dankontrol ke dokter. Pasien dengan gejala muntah yangberkepanjangan, diare berat atau kembung yangberlebihan membutuhkan perawatan di rumah sakitserta pemberian antibiotik intravena.2

Komplikasi terjadi pada 7 dari 31 pasien demamtifoid pada penelitian kami, terdiri dari pneumonia 3dari 31 pasien dan perdarahan saluran cerna 4 dari 31pasien. Secara keseluruhan sekitar 10% – 15 % pasiendemam tifoid akan mengalami infeksi yang berat.Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebutadalah lama sakit sebelum terapi antibiotik, pilihanantibiotik,strainbakteri yang virulen, jumlahinokulasi, riwayat vaksinasi anti-tifus sebelumnya ataukondisi imunokompromais. Komplikasi yang terseringadalah perdarahan saluran cerna, perforasi intestinaldan tifoid ensefalopati. Perdarahan saluran cerna terjadisekitar 10% – 20 % dari kasus tifoid, disebabkan oleherosi dariPeyer’s patchdan mengenai pembuluh darahintestinal, dengan gejala klinisoccult bloodatau melena.Pada anak, lebih sering terjadi komplikasi pneumoniadibandingkan usia dewasa.2

Jenis antibiotik yang terbanyak digunakan dalampenelitian ini adalahceftriaxone(18 kasus), diikuti olehchloramphenicol(16 kasus), sisanya adalahcefotaxime,meropenem dan ceftazidime, masing-masing 1 kasus. Pada7 kasus terjadi penggantian antibiotikchloramphenicoldanceftriaxone, atau sebaliknya. Oleh karena itu peneliti lebihmenekankan pembahasan tentang antibiotik yang padapemberian dua antibiotik yang terbanyak digunakan.

Dijumpai 22 kasus demam tifoid mendapatantibiotik dengan dosis tepat selama perawatan. Rata-

rata lama rawat adalah (6,8 + 2,63) hari untuk pasien yang mendapatkan antibiotik dengan dosis tepat.

Dijumpai 1 pasien dengan lama rawat cukup pendekyaitu 3 hari. Pada pasien ini sudah mendapatkanantibiotik per oralcefiximesebelum perawatan.

Disamping itu dijumpai 7 pasien mendapat antibiotikselama perawatan dengan dosis kurang dibandingkan

protokol yang berlaku. Rata-rata lama rawat adalah(6,6 + 1,33) hari untuk pasien yang mendapatkan

antibiotik dengan dosis kurang. Tampaknya tidak adaperbedaan yang nyata antara rata-rata lama rawat dan

ketepatan dosis antibiotik yang diberikan. (Tabel 2)

Terdapat 1 pasien dengan lama rawat terpendek yaitu3 hari karena pulang paksa, dengan terapiceftriaxonedosis

kurang. Pada pasien ini terjadi relaps 1 bulan setelah rawat.Hal ini sesuai dengan definisi relaps yaitu timbulnyakembali demam dan gejala klinis demam tifoid dalam

30 hari setelah terapi yang penuh disertai dengan isolasiS. typhidari darah, atau 2 – 3 minggu setelah turunnyademam.2,5 Pada penelitian kami ditemukan seluruhnya

1 kasus relaps dari 31 pasien. Tidak terjadi relaps pada 3pasien yang masing-masing diberi antibiotikmeropenem,ceftazidimedancefotaxime. Angka relaps lebih rendah

dibandingkan dengan angka relaps yang dilaporkan dalamliteratur yaitu sekitar 5% – 15% pada pasien yangmendapatkan terapiceftriaxone, dengan relaps secara klinismaupun ditemukannya kembali isolatS. typhidalamdarah,2,5,9,10Pada umumnya dengan gejala klinis relaps

lebih ringan. Pada penelitian Frenck dkk , terapi dengan2 5

azithromycinper oral (20 mg/kg per hari; dosis maksimal1000 mg/hari, dosis tunggal selama 5 hari) tidak terjadi

relaps. Aktivitasazithromycinsecara in vitro cukup baikterhadap berbagai patogen enterik, mempunyai penetrasi

baik ke hampir seluruh jaringan, serta konsentrasinyadalam makrofag dan neutrofil mencapai >100 kali lebih

tinggi dibandingkan dalam serum.5,11

Pada penghitungan rata-rata lama rawat terdapat 1pasien dengan lama rawat yang sangat panjang yaitu 15

hari, sehingga dikeluarkan dari penghitungan. Pada pasien

Pemberian antibiotik LOS* (hari) berdasarkan dosis Mean + SD

Dosis tepat 6,8 + 1,94 (4,86 – 8,74) Dosis kurang 6,6 + 1,33 (5,27 – 7,93)

LOS*=length of stay

Tabel 2.Rata-rata lama rawat terhadap ketepatandosis antibiotik intravena

Page 56: Makalah Lab Kom

178

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

ini diagnosis awal tidak diduga suatu demam tifoid karenagejala klinis maupun hasil laboratorium darah tepi tidakmendukung. Pada minggu pertama gejala klinis tifoidtidak khas. Demam tifoid hampir tidak pernah dimulaidengan demam tinggi pada hari pertama sampai ketiga.Demam akan terus berlanjut dan pada hari ke 5 – 6menjadi lebih tinggi, sampai tercapai suhu tertinggisesudah itu yang merupakan gejala lebih penting untukmenduga adanya demam tifoid. Demam tinggi yangterjadi sampai 4 – 5 hari, tanpa tanda-tanda infeksi bakteriyang jelas, lebih dari 90% kemungkinannya adalah infeksioleh virus, dan tidak membutuhkan pemberianantibiotik. Keputusan untuk memberikan terapi2

antibiotik empiris sangat bergantung pada pertimbanganklinis dokter (clinical judgment).2Pada kasus ini meskipundiberikanceftriaxoneselama 5 hari pada minggu keduasakit, tetapi dosis <75 mg/kg, sehingga respons klinis tidakbaik dan terapi dilanjutkan denganchloramphenicoldengan dosis tepat dan memberikan respons klinis yangbaik. Demam tifoid pada daerah endemis jika demamberlangsung lebih dari 1 minggu seperti pada kasus ini,bahkan pada hari ke 5 jika terdapat gejala toksemia yangberat memerlukan pertimbangan serius.2

Pada penelitian kami dijumpai 2 orang pasien denganlama rawat sangat panjang yaitu 15 hari. Pada kedua kasustersebut diagnosis awal tidak diduga demam tifoid,sehingga diberikan antibiotik intravena yang tidak sesuaiuntuk terapi demam tifoid. Diagnosis yang tepat dandiikuti dengan pemberian antibiotik dibutuhkan untukmemperpendek lama sakit dan mencegah komplikasi.12

Diagnosis klinis demam tifoid sangat bervariasi, daridemam ringan dengan morbiditas kecil hingga toksemiadan berhubungan dengan komplikasi pada berbagaisistem organ. Pada anak usia <5 tahun, demam tifoiddapat ringan dan menyerupai sindrom infeksi oleh virus.Di area endemis seperti Indonesia, diagnosis awal dapatkeliru seperti pada kasus ini, disebabkan oleh gejala non-spesifik seperti diare dan muntah, hepatomegali,splenomegali atau gejala gangguan respirasi. Karena itupenyakit ini harus dibedakan dari demam berdarahdengue, malaria, tuberkulosis, sepsis akibat patogenbakterial yang lain atauanicteric hepatitis.2

Dijumpai 6 orang pasien yang mendapat terapi awaldenganchloramphenicolpada penelitian kami, tetapikemudian dalam perawatan dipertimbangkan peng-gantian antibiotik denganceftriaxone. Hal ini dapatditerangkan oleh Bahn dan Bhatnagar,2 bahwachloramphenicolsebagai pilihan lini pertama, kurangefektif dibandingkan denganceftriaxonedan terdapat

risiko terjadinya persistensiS. typhipada sumsum tulang,bahkan terhadap isolat yang sensitif 100% terhadapchloramphenicol. Hanya 1 pasien yang mendapatkanceftriaxonesebagai penggantichloramphenicolkarenajumlah leukosit <2000/ul.

Dijumpai 1 kasus mendapat terapi awal denganceftriaxonepada penelitian kami, tetapi pada harike 3 perawatan dipertimbangkan penggantianantibiotik denganchloramphenicol. Ceftriaxonekadang-kadang menimbulkan gejaladrug feverditandai dengan demam yang persisten lebih dari 3hari,13 seperti pada kasus ini. Sebaiknya doktermempertimbangkan hal ini dan tidak terburu-burumengganti dengan antibiotik yang lain.

Grafik korelasi di bawah menggambarkan korelasiantaralength of stay(LOS) dengan dosis antibiotik.Kelompok A adalah pasien demam tifoid yangmendapatkanchloramphenicol(n = 9), dan kelompokB adalah pasien yang mendapatkanceftriaxone(n =11). Kelompok yang mendapat terapi antibiotikchloramfenicolpada awal perawatan dan kemudiandiganti denganceftriaxoneatau sebaliknya tidak dicarikorelasinya dengan dosis (Gambar 1).

A) Kelompokchloramphenicol

B) Kelompokceftriaxone

Gambar 1.Korelasi antara lama rawat ataulength ofstay of stay(LOS) dengan dosis antibiotik intravena

Page 57: Makalah Lab Kom

179

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

Pada kelompok pasien yang hanya mendapatchloramphenicolsaja, tampak garis mendatar. Padapenelitian kami, ternyata pada seluruh pemberianantibiotik ini dosis yang diberikan tepat sesuaiprotokol dan sebagian besar dengan dosis 100 mg/kg per hari (7 dari 9 pasien). Sedangkan padakelompok pasien yang hanya mendapatceftriaxonesaja, tampaknya seakan-akan makin kecil dosisyang diberikan, justru lama rawat memendek. Halini mungkin disebabkan oleh pengaruh antibiotikper oral sebelum dirawat atau pasien dipulangkanterlalu dini. Sesuai kepustakaan, sebaiknya pasiendemam tifoid mendapatkan antibiotik intravenahingga demam turun sekitar 5 hari, atau lamapemberian antibiotik paling tidak sesuai denganprotokol yang berlaku.2

Pada kelompok anak yang hanya mendapatterapiceftriaxonesaja mempunyai rata-ratalength ofstay(LOS) yang paling pendek yaitu 5,4 hari, diikuti6,6 hari pada anak yang hanya mendapat terapichloramphenicolsaja. Pada kepustakaan disebutkanbahwa cepatnya darah menjadi steril setelah terapidenganceftriaxoneberhubungan dengan tingginyakadar di dalam serum pada pemberian 75 mg/kgintravena. Hal ini juga disebabkan karena anti-mikroba yang bekerja pada dinding sel baktericenderung akan membunuh bakteri lebih cepat,dibandingkan dengan antimikroba yang kerjanyapada ribosom.5 Sedangkan kelompok yang men-

dapat terapichloramphenicolkemudian dilanjutkandenganceftriaxoneatau sebaliknya mempunyai rata-rata LOS yang terpanjang yaitu 8,6 hari. Peng-gantian terapi antibiotik pada kelompok inidisebabkan terjadi komplikasi atau tidak respondengan antibiotik yang pertama, sehingga lamarawat memanjang. (Gambar 2)Penelitian kami mempunyai beberapa keterbatasan.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu yang pendekyaitu 1 tahun, dengan sampel 31 pasien. Dibutuhkansampel penelitian yang lebih besar, lengkap, serta

prospektif untuk dapat mengevaluasi keberhasilan dankegagalan terapi, perbaikan klinis maupun mikrobiologis,

kejadian relaps secara klinis dan mikrobiologis, sertamengevaluasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi

lama rawat.

Kesimpulan

Pasien demam tifoid terbanyak pada penelitian inianak laki-laki, pada kelompok usia 6-10 tahun.Sebagian besar pasien mendapat terapi antibiotikchloramphenicoldanceftriaxoneintravena. Dijumpai18% pasien yang diduga demam tifoid pada saatkunjungan ke dokter beberapa hari sebelum masukrumah sakit dan sudah mendapat antibiotik per oralyang biasa dipakai untuk terapi demam tifoid.

Komplikasi terjadi pada 7 dari 31 pasien, terdiri dari

Gambar 2.Rata- rata lama rawat berdasarkan pemberian antibiotikintravena.Chlor=chloramphenicol, Ceftr =ceftriaxone,Chlor/Ceftr =chloramphenicol / ceftriaxone

Page 58: Makalah Lab Kom

180

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 3, Desember 2006

pneumonia 3 dari 31 pasien dan perdarahan salurancerna 4 dari 31 pasien. Pemeriksaan serologi Widaltidak dapat menjadi parameter dalam menegakkandiagnosis demam tifoid. Tidak ada hubungan yangnyata antara pemberian antibiotik dengan dosiskurang dengan lama rawat pasien, tetapi tentunyamasih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhilama rawat pasien.

Daftar Pustaka

1. Hadinegoro SRS, Tumbelaka AR, Satari HI. Pengobatancefixime pada demam tifoid anak. Sari Pediatri 2001;2:182-7.

2. Bahn MK, Bahl R, Bhatnagar S. Typhoid and paraty-phoid fever. Lancet 2005; 366:749-62.

3. Darmansjah I. Widal positif belum tentu tifus. Didapat dari:http://www.kalbefarma.com/files/cerminduniakedokteran/Majalah Intisari Mei 2000./01.Widal Positif Belum TentuTifus.2001.html. Diakses 26 Desember 2005.

4. Klaartje Kadang J. Pengenalan dini demam tifoid.Didapat dari:http://www.kalbefarma.com/files/cerminduniakedokteran/03.Pengenalan Dini DemamTifoid. 2003.124.html.Diakses 10 juni 2005.

5. Frenck RW, Jr, Mansour A, Nakhla I. Short-courseazithromycin for the treatment of uncomplicated ty-phoid fever in children and adolescents. Clin Infect Dis2004; 38:951 – 6.

6. Connor BA, Schwartz E. Typhoid and paratyphoid fe-

ver in travellers. Lancet Infect Dis 2005; 5:623-8.7. Suyono S. Pemeriksaan laboratorium pada demam tifoid.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-3 . Jakarta:Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indone-sia, 2001. h. 435-41.

8. Hardi S, Soeharyo, Karnadi E. The diagnostic value ofthe widal test in typhoid fever patients. Dalam: NelwanRHH, penyunting. Typhoid fever: profil, diagnosis andtreatment in the 1990’s. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,1992. h.187-96.

9. Frenck RW, JR, Nakhla I, Sultan Y. Azithromicyn ver-sus ceftriaxone for the treatment of uncomplicatedtyphoid fever in children. Clin Infect Dis 2000;31:1134-8.

10. Lasserre R, Sangalang RP, Santiago I. Three-day treat-ment of typhoid fever with two different doses ofceftriaxone, compared to 14-day therapy with chloram-phenicol: a randomized trial. J Antimicrob Chemother1991; 28:765-72.

11. Wildfeuer A, Laufen H, Zimmermann T. Uptake ofazithromycin by various cells and its intracellular activ-ity under in vivo conditions. Antimicrob AgentsChemother 1996; 40:75-9.

12. Vollaard AM, Ali S, Widjaja S. Identification of ty-phoid fever and paratyphoid fever cases at presenta-tion in outpatient clinics in Jakarta, Indonesia. Trans-actions of the Royal Soc of Trop Med and Hyg 2005;99:440-50.

13. Hague R. Fever of unknown origin – investigation andmanagement. Paediatrics 2001; 11:445-51.

Page 59: Makalah Lab Kom

Slide 1

Slide 2

Slide 3

Page 60: Makalah Lab Kom

Slide 4

Slide 5

Slide 6

Page 61: Makalah Lab Kom

Slide 7

Slide 8

Slide 9

Page 62: Makalah Lab Kom

Slide 10

Slide 11

Slide 12

Page 63: Makalah Lab Kom

Slide 13

Slide 14

Slide 15

Page 64: Makalah Lab Kom

Slide 16

Slide 17

Slide 18

Page 65: Makalah Lab Kom

Slide 19

Slide 20

Slide 21

Page 66: Makalah Lab Kom

Slide 22

Slide 23

Slide 24

Page 67: Makalah Lab Kom

Slide 25

Slide 26

Slide 27

Page 68: Makalah Lab Kom

Slide 28

Slide 29

Slide 30

Page 69: Makalah Lab Kom

Slide 31

Slide 32

Slide 33

Page 70: Makalah Lab Kom

Slide 34

Slide 35

Slide 36

Page 71: Makalah Lab Kom

Slide 37

Slide 38

Slide 39

Page 72: Makalah Lab Kom

Slide 40

Slide 41

Slide 42

Page 73: Makalah Lab Kom

Slide 43

Slide 44

Slide 45