laporan tahunan 2014 annual report - raintbk.com · dampak perubahan harga the impact of price...

PT Resource Alam Indonesia TbkLaporan Tahunan 2014 Annual Report

Expanding Competencies Creating Higher Values

PrawacanaPRefAce 2

Ikhtisar Kinerja Tahun 2014PeRfoRmAnce HigHLigHTs in 2014

Ikhtisar Kinerja KeuanganFinancial Highlights 4 Ikhtisar SahamStock Highlights 6Informasi Pemegang SahamShareholders' Information 7 Peristiwa Penting Tahun 2014Significant Events in 2014 8Penghargaan Tahun 2014Awards in 2014 10

Tentang PerusahaanAbouT THe comPAny

Data PerusahaanCorporate Data 12 Profil PerusahaanBrief Profile 13Jejak LangkahMilestones 14 Visi dan MisiVision and Mission 16Nilai-Nilai PerusahaanCorporate Values 16Struktur OrganisasiOrganizational Structure 17 Struktur KorporasiCorporate Structure 17Kegiatan UsahaBusiness Activities 18 Strategi PerusahaanCorporate Strategies 19Profil Anak PerusahaanSubsidiaries’ Profile 20

Laporan Kepada Pemegang SahamRePoRT To THe sHAReHoLdeRs

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners 22 Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners 24Laporan DireksiReport from the Board of Directors 29 Profil DireksiProfile of the Board of Directors 32

daftar isiconTenTs

1PT Resource Alam Indonesia Tbk 2014 Annual Report

Expanding Competencies, Creating Higher Values

Pembahasan dan Analisis ManajemenmAnAgemenT discussion And AnALysis

Tinjauan Makro Ekonomi dan IndustriMacroeconomic and Industry Review 38 Strategi Pemasaran dan Pengembangan UsahaMarketing Strategy and Business Development 38Tinjauan OperasionalOperational Review 39 Tinjauan KeuanganFinancial Review 41Kemampuan Membayar UtangSolvency 50Kolektibilitas PiutangReceivables Collectability 51 Struktur ModalCapital Structure 51Prospek UsahaBusiness Prospect 52 Perbandingan Target dan RealisasiRealization and Target 52Proyeksi Tahun BerikutnyaProjection on the Following Years 52Aspek PemasaranMarketing Aspect 53Kebijakan DividenDividend Policy 53Informasi Material Mengenai Akuisisi dan Restrukturisasi ModalMaterial Information on Acquisition and Capital Restructuring 54Informasi Material dan/atau Transaksi dengan Pihak BerelasiMaterial information and/or Transaction with Related Party 54Dampak Perubahan HargaThe Impact of Price Change 55Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap PerseroanChange of Regulations with Significant Impact to the Company 55Perubahan Kebijakan AkuntansiChanges in Accounting Policy 56

Tata Kelola Perusahaangood coRPoRATe goveRnAnce

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance 58 Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure 58Manajemen RisikoRisk Management 73Perkara PentingLegal Cases 75Informasi Sanksi AdministratifAdministrative Penalties 75Akses Informasi Information Access 75 Kode EtikCode of Conduct 75Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau ManajemenManagement and Employee Stock Option Program 76 Sistem Pelaporan PelanggaranWhistleblowing System 76

Sumber Daya ManusiaHumAn ResouRces

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 78 Program Pelatihan dan Pengembangan KompetensiTraining and Development Programs 80Jenjang Karir dan Kesejahteraan KaryawanCareer Management and Employee Welfare 81 Peraturan PerusahaanCompany Regulation 82

Tanggung Jawab Sosial PerusahaancoRPoRATe sociAL ResPonsibiLiTy 84

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Resource Alam Indonesia TbkboARd of commissioneRs’ And boARd of diRecToRs’ sTATemenT of ResPonsibiLiTy foR THe 2014 AnnuAL RePoRT of PT ResouRce ALAm indonesiA Tbk 90

Laporan Keuangan KonsolidasianconsoLidATed finAnciAL sTATemenT

PT Resource Alam Indonesia Tbk berhasil membukukan kinerja yang positif sepanjang tahun 2014 walaupun di tengah situasi yang kurang kondusif bagi industri batubara. Pada tahun 2014 Perseroan telah mengambil langkah strategis dengan melaksanakan penandatanganan Kesepakatan Bersama untuk mengakuisisi mayoritas kepemilikan saham PT Khatulistiwa Hidro Energi, sebuah perusahaan pembangkit listrik tenaga air/mini hidro. Perseroan optimis bahwa dengan adanya diversifikasi usaha ini dan didukung oleh kapabilitas yang semakin besar, Perseroan akan mampu menciptakan nilai-nilai yang lebih tinggi untuk ke depannya.

In the midst of unfavorable condition of coal industry, PT Resource Alam Indonesia Tbk was able to yield positive performance in 2014. The Company took a strategic move by signing a Memorandum of Understanding in 2014 to acquire majority shares of PT Khatulistiwa Hydro Energy, a power plant/ mini hydro company. The Company is optimistic that through business diversification supported by larger capacity, PT Resource Alam Indonesia Tbk will achieve higher values in the future.

Expanding Competencies Creating Higher Values

Prawacanapreface

2 Laporan Tahunan 2014 PT Resource Alam indonesia Tbk



Ikhtisar Kinerja Tahun 2014PeRfoRmAnce HigHLigHTs in 2014

4 Laporan Tahunan 2014 PT Resource Alam Indonesia Tbk

Ikhtisar Kinerja Tahun 2014Performance HigHligHts in 2014

(Dalam USD) 2014 2013 2012 (in USD)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Consolidated financial Position

Aset Lancar 39,728,320 48,554,298 48,426,676 Current AssetsAset Tidak Lancar 59,840,371 57,533,404 55,374,832 Non Current AssetsJumlah Aset 99,568,691 106,087,702 103,801,508 Total AssetsLiabilitas Jangka Pendek 23,565,893 27,986,852 24,864,784 Current LiabiliesLiabilitas Jangka Panjang 3,808,396 4,750,144 5,637,883 Non Current LiabilitiesJumlah Liabilitas 27,374,289 32,736,996 30,502,667 Total LiabilitiesEkuitas 72,194,402 73,350,706 73,298,841 EquityJumlah Liabilitas dan Ekuitas 99,568,691 106,087,702 103,801,508 Total Liabilities and Equity

Laporan Laba rugi Komprehensif Konsolidasian

Consolidated statement of Comprehensive income

Penjualan Bersih 135,766,894 193,474,442 214,901,931 Net SalesBeban Pokok Penjualan (113,470,275) (139,721,083) (145,737,647) Cost of Goods SoldLaba Kotor 22,296,619 53,753,359 69,164,284 Gross ProfitBeban Operasional (9,592,418) (28,651,122) (34,195,204) Operation ExpenseLaba Usaha 12,704,201 25,102,237 34,969,080 Operating Profit Pendapatan (Beban) Keuangan 66,307 35,201 680,203 Finance Income (Expenses)Laba Sebelum Pajak Penghasilan 12,770,508 25,137,438 35,649,283 Income Before TaxBeban Pajak Penghasilan (4,768,230) (7,897,088) (12,059,460) Income Tax Expenses Laba Tahun Berjalan 8,002,278 17,240,350 23,589,823 Income for The YearBeban Komprehensif Lainnya (1,005,240) (5,663,950) (656,371) Other Comprehensive ExpenseLaba Komprehensif Tahun Berjalan

6,997,038 11,576,400 22,933,452Total Comprehensive Income for the Year

Laba Tahun Berjalan yang dapatDiatribusikan kepada:

Income for the YearAttributable to:

- Pemilik entitas induk 8,076,048 17,267,948 23,591,717 - Owners of the parent entity - Kepentingan non pengendali (73,770) (27,598) (1,894) - Non controlling interestsNeto 8,002,278 17,240,350 23,589,823 NetLaba Tahun Berjalan yang Dapatdiatribusikan Kepada:

Current Year ProfitAttributable to:

- Pemilik entitas induk 7,070,808 11,603,998 22,935,346 - Owners of the parent entity - Kepentingan non pengendali (73,770) (27,598) (1,894) - Non controlling interestsNeto 6,997,038 11,576,400 22,933,452 NetLaba per Saham Dasar 0,008 0.018 0.024 Basic Earnings Per Share

rasio Keuangan financial ratio

Margin Laba Kotor 16.4% 27.7% 32.1% Gross Profit MarginMargin Laba Bersih 5.9% 8.9% 10.9% Net Profit MarginRasio Laba Tahun berjalan Terhadap Aset 8.0% 16% 23% Income to Asset RatioRasio Laba Tahun berjalanTerhadap Ekuitas

11.1% 24% 32%Income to

Equity RatioRasio Kewajiban Terhadap Ekuitas 38% 45% 42% Liability to Equity RatioRasio Kewajiban Terhadap Aset 27% 31% 29% Liability to Assets RatioRasio Lancar 1.69 1.74 1.95 Current Ratio

iKhtisar Kinerja Keuanganfinancial highlights



0 24,000,000 48,000,000 72,000,000 96,000,000 120,000,000

0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000

0 7,000,000 14,000,000 21,000,000 28,000,000 35,000,000

0 15,000,000 30,000,000 45,000,000 60,000,000 75,000,000

99,568,691

106,087,702

103,801,508

135,766,894

193,474,442

214,901,931

27,374,289

32,736,996

30,502,667

22,296,619

53,753,359

69,164,284

jumlah aset total assets(Dalam USD/In USD)

Penjualan Bersih net sales(Dalam USD/In USD)

jumlah Liabilitas total Liabilities(Dalam USD/In USD)

Laba Kotor gross Margin(Dalam USD/In USD)



Kronologis Pencatatan sahamshare Listing Chronology

harga dan Volume transaksi saham Per triwulan di Bursa efek indonesiaQuarterly stock Price and transactions Volume at indonesian stock exchange

grafik Pergerakan harga saham tahun 2014stock Price Movement graph in 2014

TanggalDate

Aksi KorporasiCorporate Action

Jumlah Penambahan/ Pengurangan SahamTotal Additions/ Disposal of Shares

Jumlah Saham BeredarNumber of Outstanding Shares

01-07-1991 Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering 4,500,000 4,500,000

01-07-1991 Pencatatan Partial Listing 4,500,000 9,000,000

28-01-1992 PencatatanCompany Listing 16,000,000 25,000,000

31-10-1994 Dividen Saham Stock Dividend 25,000,000 50,000,000

02-06-1997 Pemecahan Saham Stock Split 50,000,000 100,000,000

28-09-1999 Pemecahan Saham Stock Split 150,000,000 250,000,000

18-03-2010 Pemecahan SahamStock Split 750,000,000 1,000,000,000

Periode TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

Volume (Jumlah Saham)Volume (Number of Shares) Period

1 Jan - 31 Des 2014 1 Jan - 31 Dec 2014

Kuartal Pertama 2,200 1,645 1,740 9,794,100 First Quarter

Kuartal Kedua 1,875 1,500 1,565 16,231,200 Second Quarter

Kuartal Ketiga 1,575 1,300 1,335 6,982,000 Third Quarter

Kuartal Keempat 1,330 990 1,005 5,499,500 Fourth Quarter

1 Jan - 31 Des 2013 1 Jan - 31 Dec 2013

Kuartal Pertama 3,200 2,225 2,275 52,383,000 First Quarter

Kuartal Kedua 2,500 1,500 1,520 45,014,500 Second Quarter

Kuartal Ketiga 1,910 1,220 1,890 18,270,500 Third Quarter

Kuartal Keempat 2,925 1,810 2,050 11,713,500 Fourth Quarter

Volume

Harga/Price

iKhtisar sahaMstock highlights

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

8,000,000

9,000,000

10,000,000

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

5,1

63,8

00

2,09

3,00

0

2,53

7,30

0

2,44

8,10

0

5,48

4,70

0 8,29

8,40

0

2,14

2,20

0

2,40

2,90

0

2,43

6,90

0

1,62

4,50

0

914,

300

2,96

0,70

0 1,705 1,700 1,740 1,735

1,620 1,565

1,500 1,490

1,330 1,260 1,245

1,005

JanuariJanuary

FebruariFebruary

MaretMarch

AprilApril

MeiMay

JuniJune

JuliJuly

AgustusAugust

SeptemberSeptember

OktoberOctober

NovemberNovember

DesemberDecember



Komposisi Kepemilikan saham per 31 desember 2014Composition of share Ownership as of december 31st 2014

Kepemilikan saham oleh dewan Komisaris dan direksi per 31 desember 2014 share Ownership by the Board of Commissioners and the Board of directors as of december 31st, 2014

Pemegang Saham Shareholders Jumlah Saham/ Number of Shares %

Mencapai 5% atau Lebih | Above 5%

UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account 2091144090 79,717,500 7.97%

COUTTS and Co. Ltd. Singapore S/A Energy Collier Private Ltd. 313,689,987 31.37%

Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Goodwin Investment Private Ltd. 100,000,000 10.00%

DBSPORE-PWM A/C Goodwin Investment Private Ltd. 155,188,013 15.52%

Sub Total 648,595,500

Lain-lain termasuk saham buyback sebesar 3,1% | Others including 3.1% of buyback shares (<5%)

348,134,500 34.81%

Komisaris | Commisioners 1,720,000 0.17%

Direksi | Directors 1,555,000 0.16%

Total 1,000,000,000 100%

NamaName

JabatanDesignation

Jumlah SahamNumber of Shares

PersentasePercentage

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Hendro Martowardojo Presiden Komisaris | President Commissioner - -

Swandono Adijanto Komisaris | Commissioner 1,720,000 0.17%

Luiyanto Yamin Komisaris | Commissioner - -

Suria Martara Tjahaja Komisaris Independen | Independent Commissioner - -

Andrew James Wilson Komisaris Independen | Independent Commissioner - -

Direksi/Board of Directors

Pintarso Adijanto Presiden Direktur | President Director 1,550,000 0.16%

Chamilus Salimbo Direktur | Director - -

Bambang Prijonohadi Direktur | Director - -

Winanto Direktur Independen | Independent Director - -

Wimpi Salim Direktur | Director 5,000 0.0005%

Agoes Soegiarto S Direktur | Director - -

infOrMasi PeMegang sahaMshareholders’ information



5 juni Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Financial Club Graha Niaga.

15 juliPerseroan merealisasikan pembayaran Dividen Tunai senilai Rp100 miliar, berdasarkan laba bersih tahun buku 2013 dengan rasio pembayaran dividen sebesar 48%.

8 september IBP telah memperoleh pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar Batubara.

5 june The Company convened the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders at Financial Club, Graha Niaga.

15 julyThe Company managed to give a Cash Dividend Payment of IDR100 billion, based on 2013 net profit with a dividend payout ratio of 48%.

8 september IBP obtained recognition as Coal Registered Exporter.

Peristiwa Penting tahun 2014significant events in 2014



18 september The Company through PT Insan Baraperkasa (IBP) signed an MOU Amendment of PKP2B with the Government.

20 October The Company signed a mutual agreement to acquire stocks of PT Khatulistiwa Hidro Energi, a Hydroelectric Power Plant/Mini Hydro company.

6 novemberThe Company held the Annual Public Expose at Mercantile Athletic Club, Jakarta.

18 september Perseroan melalui PT Insani Baraperkasa (IBP) menandatangani MoU Amandemen PKP2B dengan Pemerintah.

20 Oktober Perseroan telah menandatangani Kesepakatan Bersama untuk mengakuisisi kepemilikan saham PT Khatulistiwa Hidro Energi yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mini Hidro.

6 novemberBertempat di Mercantile Athletic Club, Perseroan menyelenggarakan Public Expose Tahunan.



Kinerja yang sangat baik dari Perseroan dan anak perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan telah mendapatkan pengakuan dan dibuktikan oleh PT Insani Baraperkasa yang berhasil meningkatkan prestasinya dengan meraih beberapa penghargaan di tahun 2014 sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries has shown excellent performance and received recognition in terms of good environmental management. PT Insani Baraperkasa has obtained several awards in 2014 as follows:

Penghargaan tahun 2014awards in 2014

Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan peringkat “UTAMA” dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral setelah sebelumnya meraih peringkat "PRATAMA".

Mine Environmental Management Award with “UTAMA” rating from the Ministry of Energy and Mineral Resources after having received previously “PRATAMA” level.

Peringkat “Hijau” dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi dari Gubernur Kalimantan Timur dari sebelumnya “PERINGKAT BIRU” di tahun 2013.

"Green" rating in Environmental Management at Provincial level from the Governor of East Kalimantan after having received previously “BLUE PROPER” in 2013.



Tentang PerusahaanAbouT THe comPAny


Tentang PerusahaanAbout the CompAny

Nama PerseroanPT Resource Alam Indonesia Tbk

Tanggal Pendirian8 Juli 1981

Dasar Hukum PendirianAkta Nomor 32 yang dibuat dihadapan Notaris Didi Sudjadi, S.H. dan telah memperoleh pengesahan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: YA 5/27/4 tanggal 16 Maret 1982

Modal DasarRp200.000.000.000,00 (Dua ratus miliar Rupiah)

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhRp50.000.000.000,00 (Lima puluh miliar Rupiah)

Kepemilikan SahamEnergy Colliers Pte. Ltd. 31,37% Goodwin Investment Pte. Ltd. 25,52%UBS Ag Singapore Non Treaty Omnibus Account 2091144080 7,97%Lain-lain di bawah 5% termasuk saham buyback sebesar 3,1% 35,14%

Bidang UsahaBergerak di bidang pertambangan melalui Anak Perusahaan dan Perdagangan Batubara

Alamat Perseroan dan Anak PerusahaanPT Resource Alam Indonesia TbkGedung Bumi RayaJl. Pembangunan I No. 3Jakarta Pusat 10130 - IndonesiaTel. : (+62 21) 633 3036Fax. : (+62 21) 633 7006Website : www.raintbk.comKode Saham : KKGIEmail : [email protected]

ProdukBatubara

LeMBAgA PeNUNJANg

Kantor Akuntan PublikJohan Malonda Mustika & RekanJl. Pluit Raya No. 200 Blok V No. 1-5, Jakarta 14450, IndonesiaTel. : (+62 21) 661 7155Fax. : (+62 21) 633 0455Website : www.johanmalonda.comBiaya : Rp470.000.000Periode Penugasan: 1 tahun (2014)

Biro Administrasi efekPT EDI IndonesiaWisma SMR 1st & 10th FloorJl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, IndonesiaBiaya: Rp26.540.800Periode Penugasan: 1 tahun (2014)

NotarisBuntario Tigris, SH, SE, MHWisma TigrisJl. Batu Ceper No. 19 D-F, Jakarta, IndonesiaBiaya: Rp20.855.000 (Untuk periode tahun 2014)

Name of CompanyPT Resource Alam Indonesia Tbk

Date of establishment 8 July 1981

Legal Basis of establishmentDeed No.32 which was made before Notary Didi Sudjadi, S.H. and has obtained the authorization by Decision Letter of Ministry of Law Number: YA 5/27/4 dated 16 March 1982.

Authorized CapitalIDR200,000,000,000.00 (Two hundred billion Rupiah)

Issued and Fully Paid Up CapitalIDR50,000,000,000.00 (Fifty billion Rupiah)

Share OwnershipEnergy Colliers Pte. Ltd. 31.37%Goodwin Investment Pte. Ltd. 25.52%UBS Ag Singapore Non Treaty Omnibus Account 2091144080 7.97%Others below 5% including 3.1% of buyback shares 35.14%

Line of Business Engages in mining through Subsidiaries and Coal Trading

Company and Subsidiaries AddressesPT Resource Alam Indonesia TbkGedung Bumi RayaJl. Pembangunan I No. 3Jakarta Pusat 10130 - IndonesiaTel. : (+62 21) 633 3036Fax. : (+62 21) 633 7006Website : www.raintbk.comStock Code : KKGIEmail : [email protected]

ProductCoal

SUPPOrTINg INSTITUTIONS

Public Accounting FirmJohan Malonda Mustika & RekanJl. Pluit Raya No. 200 Blok V No. 1-5, Jakarta 14450, IndonesiaTel. : (+62 21) 661 7155Fax. : (+62 21) 633 0455Website : www.johanmalonda.comFee : IDR470,000,000Assignment Period: 1 year (2014)

Stock Administration BureauPT EDI IndonesiaWisma SMR 1st & 10th FloorJl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, IndonesiaFee: IDR26,540,800Assignment Period: 1 year (2014)

NotaryBuntario Tigris, SH, SE, MHWisma TigrisJl. Batu Ceper No. 19 D-F, Jakarta, IndonesiaFee: IDR20,855,000 (For the period of 2014)

data Perusahaancorporate data



Didirikan dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries (KKGI) pada tahun 1981, pada awalnya PT Resource Alam Indonesia Tbk (Perseroan) memfokuskan diri di bidang produksi adhesif kayu.

Seiring dengan pertumbuhan dan dalam rangka ekspansi usaha, Perseroan melakukan penawaran umum perdana pada tahun 1991 dan menerbitkan 4,5 juta lembar saham dengan harga penawaran perdana Rp5.700 per saham. Dari IPO tersebut, Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp25,65 miliar. Saham-saham Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dengan kode saham KKGI pada tanggal 1 Juli 1991.

Sebagai bagian dari strategi Perseroan dalam melakukan diversifikasi usaha, Perseroan mulai memasuki industri pertambangan batubara sekaligus melakukan perubahan nama menjadi PT Resource Alam Indonesia Tbk pada tahun 2003.

Perseroan melaksanakan operasi produksi di wilayah Blok Loa Janan, Blok Tani Bakti, Blok Simpang Pasir, Blok Perangat dan Blok Separi.

Perseroan telah memproduksi batubara dari hasil penambangan di wilayah PKP2B anak perusahaan Perseroan, PT Insani Baraperkasa sejak tahun 2006 hingga tahun 2014 sebesar 75.624.788 MT.

Realisasi Produksi dalam kurun waktu lima tahun terakhir rata-rata sebesar 4.000.000 MT.

Established under the name of PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries (KKGI) in 1981, PT Resource Alam Indonesia Tbk (the Company) initially focused on wood adhesive production.

As the Company grew and in order to expand the business, the Company conducted Initial Public Offering in 1991 and issued 4.5 million shares with the offering price of IDR5,700 per share. Of the IPO, the Company successfully raised IDR25.65 billion. The Company stocks were listed at Indonesia Stock Exchange (formerly Bursa Efek Jakarta) with the stock code “KKGI” on July 1, 1991.

As a part of the Company strategy in implementing business diversification, the Company started engaging in coal mining industry and changed its name to PT Resource Alam Indonesia in 2003.

The Company conducts operation of production at Loa Janan Block, Tani Bakti Block, Simpang Pasir Block, Perangat Block and Separi Block.

Since 2006 until 2014, the Company has produced 75,624,788 MT of coal from PT Insani Baraperkasa's PKP2B area.

The average product realization in the last five years is 4,000,000 MT.

PrOfiL Perusahaanbrief profile



1981Didirikan dengan nama PT Kurnia Kapuas Glue Industries, Perseroan bergerak di bidang produksi adesif Kayu.

Established under name PT Kurnia Kapuas Glue Indutsries, the Company engaged in wood adhesive production.

1991Perseroan melakukan penawaran umum perdana (IPO).

The Company performed Initial Public Offering (IPO).

2003Berganti nama menjadi PT Resource Alam Indonesia Tbk, Perseroan mulai memasuki industri pertambangan batubara.

Changing its name to PT Resource Alam Indonesia Tbk, the Company started engaging into coal mining industry.

2006Perseroan mengoperasikan 3 wilayah tambang, yaitu: Gunung Pinang, Simpang Pasir dan Bayur.

The Company operated 3 mining concessions in Gunung Pinang, Simpang Pasir and Bayur.

2008Perseroan mencatat perubahan klasifikasi industri di Bursa Efek Indonesia dari Kimia menjadi Pertambangan Batubara.

The Company changed its industry classification at Indonesia Stock Exchange from Chemical to Coal Mining.

2010Total produksi batubara di wilayah blok Gunung Pinang, Simpang Pasir, Purwajaya, Tanjung Barokah dan Tegal Anyar mencapai 2,2 juta MT.

Total coal production in Gunung Pinang, Simpang Pasir, Purwajaya, Tanjung Barokah and Tegal Anyar reached 2.2 million MT.

2011Total produksi batubara Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 91% hingga mencapai 4,2 juta MT.

Total coal production of the Company grew by 91% reaching 4.2 million MT.

jejaK LangKahmilestones



2012Perseroan memperoleh beberapa penghargaan, yaitu:- Penghargaan “Best of the Best” untuk

kategori “Companies Under a Billion” di kawasan Asia Pasifik dari Forbes.

- Penghargaan “Top 50 Indonesia Companies” dari Forbes.

- Penghargaan “Pratama Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 2012” dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

The Company obtained several awards:- “Best of the Best” award in the category

of “Companies Under a Billion” in Asia Pacific from Forbes.

- “Top 50 Indonesia Companies” award from Forbes.

- “Bronze Level” for 2012 Mining Environmental Management Award by the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).

2013- Perseroan memperoleh Penghargaan

Program Peringkat Kinerja Perusahaan dalam hal Pengelolaan Lingkungan Hidup di tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013.

- Anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Insani Baraperkasa meraih penghargaan “Pratama Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 2013” dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

- The Company received a Performance award in Environmental Management in East Kalimantan Province.

- The subsidiary of the Company, PT Insani Baraperkasa, received the “Bronze Level” for Mine Environmental Management Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources.

2014Anak perusahaan Perseroan yaitu PT Insani Baraperkasa memperoleh Penghargaan Program Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan peringkat “HIjAU” di tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan peringkat “UTAMA”.

The subsidiary of the Company, PT Insani Baraperkasa received a "GREEn" Performance Award in Environmental Management in East Kalimantan Province and Mining Environment Management Award with “UTAMA” rating.



Visi

Menjadi perusahaan tambang yang bertaraf internasional dan mempunyai keunggulan dalam persaingan global yang bersahabat dengan lingkungan.

Misi

• Menjadi salah satu perusahaan tambang yang produktifdan efisien.

• Mempunyai semangat kebersamaan dan kerjasama yangsolid, baik secara internal maupun dengan pihak eksternal.

• Memperhatikan faktor-faktor bisnis dan tanggung jawabsosial kemasyarakatan yang nyata serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

• Menjadi perusahaan dengan tata kelola yang baik danberkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Vision

To become an environmentally friendly mining company with international standards and global competitive advantage.

Mission

• Tobecomeoneofthemostproductiveandefficientminingcompanies.

• Topossess thespiritof togethernessandsolid teamworkboth internally and externally.

• Tofocusonbusinessfactors,corporatesocialresponsibility,and sustainable environment management.

• To become a company with good corporate governancewhilst contributing to the welfare of the nation.

saling MenghargaiKami ingin memberi, menghargai dan menghormati seluruh pemangku kepentingan baik pelanggan, pekerja, masyarakat, investor dan juga pemerintah.

akuntabilitas/integritasKami ingin dikenal sebagai perusahaan yang jujur dan berintegritas tinggi.

efisiensiSeluruh anggota Perseroan didorong untuk senantiasa meningkatkan efisiensi dan mengembangkan inovasi.

KepemimpinanKami berupaya mengembangkan potensi sumber daya manusia, keuangan dan sumber daya alam yang dipercayakan kepada kami dengan bijak dan sebaik mungkin.

Kerja sama timKerja sama Tim dalam Perseroan kami menitikberatkan pada konsep berbagi hasil, saling bertanggung jawab dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Mutual respectWe seek to give appreciation and respect to all stakeholders, including customers, employees, communities, investors and the government.

accountability/integrityWe seek to be recognized as an honest company with integrity.

efficiencyAll of the Company’s employees are encouraged to constantly improve efficiency and innovation.

LeadershipWe strive to develop the potential of our employees as well as the financial and natural resources entrusted to us wisely.

teamworkThe Company’s teamwork emphasizes profit sharing, joint responsibility and putting common interest over individual interests.

Visi dan Misivision and mission

niLai-niLai Perusahaancorporate values



Leny S. C.

SEKRETARIS PERUSAHAANCorporate Secretary

DIREKTUR UTAMAPresident DirectorPintarso Adijanto

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Agoes Soegiarto S

Finance Director

Bambang Prijonohadi Chamilus Salimbo Winanto Wimpi Salim

Compliance and Administration Director

General Affairs Director

Technical Director

Business and Development Director

Harry Kurniawan

AUDIT INTERNALInternal Audit

Lain-lain termasuk saham buyback sebesar 3,1% Others including 3.1% of buyback shares

(<5%)

Swandono Adijanto(Komisaris | Commissioner)

Pintarso Adijanto(Direktur Utama | President Director)

Wimpi Salim(Direktur | Director)

UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus

DBSPORE-PWM A/C Goodwin Investment Private Ltd.

COUTSS and Co. Ltd. Singapore S/A Energy Collier Private Ltd.

Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Goodwin Investment Private Ltd.

PT Kaltim Mineral

PT Para Sejati

Mineral

Pintarso Adijanto

Hendro Martowardojo

Soegianto

Simon Djaya

PT Anugerah Bumi

Mahakam

PT Kurnia Mahakam Industri

PT Resource Alam Energi

PT Bumi Hijau Lestari

PT Insani Baraperkasa

PT Bumi Perangat

Hijau

PT Power Alam Lestari

PT Loa Haur

PT Resource Alam Indonesia Tbk

34,8095%

7,97%

15,52%

31,37%

75,00% 99,99% 99,95% 99,95% 99,95% 99,99% 99,99% 90,00% 60,00%

10,00%

10,00%

30,00%

10,00%

0,01%0,01%0,01% 0,05% 0,05% 0,05%25,00%

0,17%

0,16%

0,0005%

struKtur Organisasiorganizational structure

struKtur KOrPOrasicorporate structure

KOMITE AUDITAudit Committee



Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar perusahaan, Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang pertambangan, perhutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, pengangkutan dan perdagangan umum yang meliputi:

a. Kegiatan pertambangan umum di antaranya eksplorasi dan eksploitasi bahan-bahan galian umumnya.

b. Berbagai macam usaha di bidang kehutanan, termasuk antara lain pengusahaan konsesi, Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), penebangan, penggergajian kayu, pengolahan hasil hutan, penghutanan kembali dan pemeliharaan hutan.

c. Berbagai macam usaha di bidang pertanian, yang meliputi usaha industri pertanian (agro industry) dan bisnis pertanian (agro business).

d. Kegiatan di bidang perkebunan, di antaranya perkebunan kelapa sawit, perkebunan cengkeh, perkebunan tebu, perkebunan kopi, perkebunan teh dan lain sebagainya.

e. Kegiatan peternakan ayam, sapi dan ternak lainnya.f. Usaha di bidang perikanan, di antaranya melaksanakan usaha

penangkapan ikan, udang, dan hasil laut lainnya, melaksanakan usaha penambakan ikan, udang dan lainnya.

g. Mendirikan industri lem dan lem plywood, pabrik-pabrik industri pengolahan dan pemurnian bahan-bahan hasil galian tersebut, pabrik pengolahan hasil-hasil kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

h. Kegiatan pengangkutan, khususnya pengangkutan bahan-bahan galian tersebut dan hasil-hasil industri tersebut.

i. Berbagai kegiatan di bidang perdagangan ekspor, impor, lokal serta antar pulau (interinsuler), baik untuk perhitungan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain termasuk memperdagangkan hasil-hasil industri tersebut.

Pursuant to Article 3 of the Articles of Association, the Company performs business activities in the fields of mining, forestry, agriculture, plantation, livestock, fisheries, manufacturing, transportation and general trading including:

a. General mining activities including exploration and exploitation of mineral deposits in general.b. Various businesses in the forestry sector, including concession

exploitation, Forest Exploitation Rights (HPH), Industrial Forest Plantation (HTI), logging, sawmilling, forest products processing, reforestation and forest maintenance.

c. Various businesses in agriculture, which include agro-industry and agro-business.

d. Plantation activities, including the cultivation of palm oil plantations, clove plantations, sugar cane plantations, coffee plantations, tea plantations and so forth.

e. Raising livestock such as chicken and cows.f. Business in fisheries, including carrying out fishing effort,

raising shrimp, and other sea products, as well as aquaculture in the form of fish farm, shrimp farm and others.

g. Establishing glue and plywood glue industry, plants for upgrading and refining mine products, forestry products processing plants, agriculture, plantation, livestock and fishery.

h. Transportation activities, in particular transportation of mining product and the industrial products.

i. Various activities in the field of export and import trade, local and interinsulair, for internal measurement or based on commission calculated by external party, including trading of industrial products.

Kegiatan usahabusiness activities



Untuk meningkatkan kinerja dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, Perseroan dan Anak Perusahaan menetapkan strategi utama sebagai berikut:

• MeningkatkanefisiensidanmenjadikanposisiPerseroan sebagaisalah satu dari produsen batubara dengan biaya produksi terendah.

• MeningkatkanlaporancadangandenganstandarJORCdiwilayahPKP2B IBP dan konsesi lain yang sudah di akuisisi.

• Terus meningkatkan level good corporate governance Perseroan.

• Terus mempertahankan good mining practice dan konsistensi dalam pelaksanaan CSR/Community Development dan pengelolaan lingkungan.

• Melakukan seleksi secara ketat konsesi-konsesi batubara yangberpotensi tinggi untuk di akuisisi.

To increase performance and to achieve long-term sustainable growth, the Company and its Subsidiaries have set the following main strategies:

• ToimproveefficiencyandpositiontheCompanyasoneofthelowest-cost coal producers.

• To increase the reported reserves under JORC standards inPKP2B IBP concessions and other acquired concessions.

• TocontinuouslyincreasetheCompany’slevelofgoodcorporategovernance.

• Tocontinuouslymaintaingoodminingpracticesandconsistencyin implementing CSR/Community Development activities as well as environmental development.

• To identify through a strict criteria high potential coalconcessions for acquisition.

strategi Perusahaancorporate strategies



PrOfiL anaK Perusahaansubsidiaries’ profile

Nama Anak PerusahaanName of Subsidiary

Kegiatan UsahaBusiness Activity

Persentase (%)Percentage (%)

PT Insani BaraperkasaPertambangan BatubaraCoal Mining

99,99

PT Resource Alam EnergiPertambangan Batubara dan GasCoal and Gas Mining

99,99

PT Bumiraya Hijau Lestari Perdagangan dan Real EstateTrading and Real Estate

99,99

PT Anugerah Bumi MahakamPengelolaan Pelabuhan AsaPort Management

99,95

PT Bumi Perangat HijauPerdagangan, Real Estate dan IndustriTrading, Real Estate and Industry

99,95

PT Kurnia Mahakam Industri Perdagangan, Real Estate dan IndustriTrading, Real Estate and Industry

99,95

PT Power Alam Lestari Industri Pembangkit Listrik Tenaga AirHydro Power Plant Industry

90,00

PT Kaltim Mineral Pertambangan BatubaraCoal Mining

75,00

PT Loa HaurPertambangan BatubaraCoal Mining

60,00



Laporan Kepada Pemegang SahamRePoRT To THe sHAReHoLdeRs


Laporan Kepada Pemegang SahamRepoRt to the ShaReholdeRS

Pertama-tama mari kita memanjatkan puji syukur ke Tuhan YME karena rahmatnya sehingga Perseroan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kinerja yang positif di tengah berbagai tantangan dan kesulitan bisnis batubara yang dihadapi.

Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan Laporan kinerja PT Resource Alam Indonesia Tbk untuk periode tahun 2014. Secara umum, usaha pertambangan batubara pada tahun 2014 masih dalam kondisi kurang cerah, dengan tercermin dari harga jual batubara yang masih stagnan, masih tingginya pasokan batubara dan turunnya permintaan terutama dari China serta Harga Acuan Batubara (HBA) yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia menurun dan terlihat dari bulan Januari 2014 HBA USD81,90 per MT dan pada bulan Desember 2014 menjadi HBA USD64,7 per MT (penurunan 21%). Seiring dengan penurunan harga HBA tersebut maka harga jual rata-rata Insani Coal juga turun dari USD40,68 per MT menjadi USD34,73 per MT (penurunan 14,6%).

Secara nominal di tahun buku 2014 jumlah nilai Penjualan Bersih Perseroan sebesar USD135,8 juta dan Laba Bersih USD8 juta sedangkan tahun sebelumnya jumlah nilai Penjualan Bersih Perseroan USD193,5 juta dan Laba Bersih USD17,2 juta. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Harga Jual Rata-rata

First, we would like to praise the Almighty God for the blessing so that the Company was able to operate astonishingly and produce positive Performances in the midst of various difficulties in the field.

On behalf of the Board of Commissioner, I would like to present the performance of PT Resource Alam Indonesia Tbk for the periode of 2014. In general, coal mining business was still facing some difficulties in 2014, reflected by the stagnant price of coal. In the year of 2014, there was an oversupply of coal and reduced coal demand especially from China. The Coal Price Index (HBA) has declined between January until December 2014 from USD81.9 per MT to USD64.7 per MT (21% decline). Along with the decline of Coal Price Reference (HBA), the average price of Insani Coal has also declined from USD40.68 per MT to USD34.73 per MT (a decline of 14.6%).

In the financial year of 2014, the amount of Company’s Net Sales was USD135.8 million and Net Profit was USD8 million while in previous year, the Company’s Net Sales was USD193.5 million and Net Profit was USD17.2 million. This decline was caused by the decrease of the Company’s Average Sales Price (ASP) of coal as

Hendro MartowardojoPresiden KomisarisPresident Commissioner

Di tahun 2014, Perseroan telah berhasil secara berkesinambungan untuk melakukan efisiensi biaya-biaya yang berkaitan denganproduksi.

In 2014, the Company has continuously reduced production costs to its most efficient.

LaPOran dewan KOMisarisreport from the board of commisioners



batubara Perseroan seperti disebutkan di atas. Selain itu, dalam kondisi permintaan pasar yang masih lemah, Perseroan juga telah menyesuaikan jumlah produksi batubara menjadi 3,4 juta ton, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya 4,2 juta ton.

Secara berkesinambungan sepanjang tahun 2014 Perseroan telah berhasil melakukan efisiensi biaya yang berkaitan dengan produksi. Dengan kondisi batubara yang masih penuh tantangan, Perseroan telah menetapkan strategi untuk tetap menjadi salah satu produsen dengan biaya yang rendah (low cost producer) yang merupakan kunci untuk meraih kinerja yang baik pada masa-masa seperti ini. Biaya Cash Cost Perseroan turun menjadi USD26,8 per MT dari sebelumnya USD27,2 per MT.

Dalam penerapan Tata Kelola usaha yang baik (Good Corporate Governance), Dewan Komisaris senantiasa melakukan pemantauan melalui pertemuan dengan semua anggota Manajemen Perseroan secara berkala. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa di sepanjang tahun 2014 Perseroan telah dikelola oleh Direksi dengan baik dan maksimal.

Dalam hal Corporate Social Responsibility (CSR) Dewan Komisaris juga melihat bahwa sepanjang tahun 2014 Perseroan telah berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusinya bagi pengembangan masyarakat terutama warga di sekitar wilayah operasional.

Pengelolaan Lingkungan yang dilaksanakan oleh Perseroan juga memperlihatkan kemajuan yang sangat menggembirakan dengan tercapainya Peringkat “Hijau” dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi dari Gubernur Kalimantan Timur dan mendapatkan penghargaan peringkat “Utama” dalam pengelolaan lingkungan pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pada kesempatan ini saya atas nama Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada seluruh Direksi dan semua karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan untuk kelancaran dan kemajuan usaha Perseroan.

Atas nama Dewan Komisaris saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, dan Mitra Usaha atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan.

Hendro MartowardojoPresiden Komisaris

President Commissioner

stated above. The Company has adjusted coal production to 3.4 tons, a decrease from 4.2 tons in previous year.

In 2014, the Company has continuously reduced production related costs to its and increased efficiency. In this challenging situation, the Company has strategized to be a low-cost producer in order to achieve good business performance. The Company’s Cash cost decreased from USD27.2 per MT to USD26.8 per MT.

In implementing Good Corporate Governance, the Board of Commissioners has periodically held meetings and evaluations with all members of the management. The Board of Commissioners has ensured proper management of the Company by the Board of Directors in 2014.

In terms of Corporate Social Responsibility (CSR), the Board of Commissioners has witnessed good Company participation in contributing to the community development especially to residents around the operational area.

Environmental Management conducted by the Company has shown great progress by achieving "Green" rating in Environmental Management at Provincial level from the Governor of East Kalimantan and was awarded a rating of "Utama" in the management of mining environment from the Ministry of Energy and Mineral Resources.

With this opportunity, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to give appreciation to the Board of Directors and all employees for their hard work and dedication for the improvement of the Company.

On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my utmost appreciation to all shareholders and business partners for their trust and support.



Warga Negara Indonesia, 60 tahun.

Penyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Master Business of Administration (MBA) dari Brussel European University, Belgia ini dipercaya sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No. 2 tanggal 5 Juni 2007.

Sebagai tokoh senior yang memiliki pengalaman profesional lebih dari 30 tahun di berbagai industri, beliau mengawali kariernya diposisi staf Direktorat Jenderal Neraca Pembayaran dan Pinjaman Luar Negeri Departemen Keuangan pada tahun 1982. Dengan kemampuan mumpuni yang dimilikinya, beliau dipercaya memegang berbagai posisi manajemen senior di beberapa perusahaan multinasional seperti: PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT AEROPRIMA Catering Service, PT AEROWISATA, Maharani Holding, PT Unilever Indonesia, Sima Darby Eastern dan Citibank N.A.

Indonesian Citizen, 60 years old.

Graduated from the University of Indonesia with a Bachelor of Economics and a Master of Business Administration (MBA) from Brussel University, Belgium, Belgium, Mr. Martowardojo has been entrusted as President Commissioner of the Company since 2007 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 2 dated 5 June 2007.

As a senior with 30 years of professional experience in various industries, he began his career by joining the Ministry of Finance as a staff in the Directorate General of Balance of Payments and Foreign Loans in 1982. With his distinguished capabilities, he was entrusted to hold senior managerial positions in a number of multinational companies including: PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT AEROPRIMA Catering Service, PT AEROWISATA, Maharani Holding, PT Unilever Indonesia, Sima Darby Eastern and Citibank N.A.

hendro MartowardojoPresiden KomisarisPresident Commissioner

PrOfiL dewan KOMisarisprofile of the board of commissioners




Lulusan Sarjana di bidang Administrasi Bisnis dari Politeknik Kingston, Inggris, ini diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.136, tanggal 17 Juni 2010.

Sebagai seorang profesional yang memiliki pengalaman luas di bidang kehutanan, keuangan, dan bisnis sumber daya alam, beliau merintis kariernya dan bergabung dengan Grup Bumi Raya pada tahun 1979. Beliau menjalankan tugas yang berhubungan dengan bidang perkayuan di Sumatera selama 10 tahun sejak tahun 1982 dan selanjutnya di bagian jasa layanan keuangan Grup Bumi Raya Utama (1992-1999), sebelum akhirnya dipercaya sebagai Managing Director Grup Bumi Raya untuk wilayah operasi Kalimantan Barat pada tahun 1999.

Saat ini beliau aktif dalam berbagai organisasi sosial dan amal di Indonesia sebagai penasihat. Selain itu juga memegang posisi sebagai Komisaris anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Insani Baraperkasa serta menjabat sebagai Komisaris di PT Prakarsa Tani Sejati, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit.


Holder of a Bachelor degree in Business Administration from Kingston Polytechnic, England. Mr. Adijanto has been appointed as Commissioner of the Company since 2010 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.136 dated 17 June 2010.

As a professional who possesses extensive experiences in the forestry, financial, and natural resources businesses, he began his career by joining the Bumi Raya Group in 1979. Since 1982-1992 he was running the Group’s wood related businesses in Sumatera. He was put in charge of the Group’s financial service businesses (1992-1999) prior to his appointment as Managing Director of Bumi Raya Group for the operations in West Kalimantan region in 1999.

Currently he is actively involved as an advisor to many social and charitable organizations in Indonesia. Moreover, he also serves as Commissioner of the Company’s subsidiaries, PT Insani Baraperkasa and PT Prakarsa Tani Sejati, a palm plantation company.

swandono adijantoKomisarisCommissioner




Peraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dan Magister Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.136, tanggal 17 Juni 2010.

Dengan pengalaman profesional selama lebih dari 30 tahun di bidang yang terkait keuangan dan akuntansi yang dimilikinya, beliau memulai kariernya sebagai auditor dan konsultan pajak di Drs. Utomo Mulia & Co pada tahun 1982, Manajer Keuangan dan Akuntansi di Grup Putera (1983-1984), Asisten Manajer Internal Audit Dharmala Group (1984-1993), dan Pengawas Keuangan DMT New York Inc, New York City.

Beberapa jabatan manajemen senior yang pernah dipegangnya, di antaranya adalah sebagai Direktur Keuangan PT Asia Perintis Contindo (1993-1997), yang merupakan perusahaan patungan antara Salim Group dan Hyundai Corporation, Direktur Operasi PT Nusadana Investama (1997-1998), dan Financial Controller di Grup Bumi Raya (2000-2007).

Beliau pernah aktif sebagai dosen akuntansi dan perpajakan di Jayakarta College Bisnis dan Gunung Sewu Business College, Jakarta.


Holder of a Bachelor degree in Accounting and a Master of Administration Science from the University of Indonesia. Mr. Yamin has been serving as Commissioner of the Company since 2010 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 136 dated 17 June 2010.

With more than 30 years of professional experiences in finance and accounting related fields, he began his career as an auditor and tax consultant at Drs. Utomo Mulia & Co in 1982. He also served as Finance and Accounting Manager at Putera Group (1983-1984), Assistant to Internal Audit Manager of Dharmala Group (1984-1993), Financial Controller of DMT New York Inc, New York City.

Previously, he also held several senior management positions, among others as Finance Director of PT Asia Perintis Contindo (1993-1997), a joint venture company between Salim Group and Hyundai Corporation, Director of Operations of PT Nusadana Investama (1997-1998), and Financial Controller of Bumi Raya Group (2000-2007).

He was an Accounting and Tax Lecturer at Jayakarta Business College and Gunung Sewu Business College, Jakarta.

Luiyanto YaminKomisarisCommissioner




Penyandang gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari California State University dan gelar Master Administrasi Bisnis dari Golden Gate University, California, ini dipercaya sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.116, tanggal 25 Januari 2008.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Insani Baraperkasa (1998-2007), Kepala Bidang Penjualan dan Perdagangan PT Usaha Bersama Sekuritas (1997-1998). Selain itu beliau juga pernah memegang posisi sebagai Head of Domestic Desk PT ABN Amro Hoare Govett Indonesia serta Komisaris Independen PT Summitplast Tbk Sumitomo Corp (2003-2007).

Indonesian citizen, 49 years old.

Holder of a Bachelor Degree in Business Administration from California State University and Master of Business Administration from Golden Gate University, California. Mr. Tjahaja has been entrusted as Independent Commissioner since 2008 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.116 dated 25 January 2008.

Prior to joining the Company, he served PT Insani Bara Perkasa as Finance Director (1998-2007), Head of Sales and Trading of PT Usaha Bersama Sekuritas (1997-1998), Head of Domestic Desk of PT ABN Amro Hoare Govett Indonesia and as Independent Commissioner of PT Summitplast Tbk Sumitomo Corp (2003-2007).

suria Martara tjahajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner



Warga Negara Australia, 52 tahun.

Lulusan Sarjana di bidang Perdagangan dan Hukum dari UNSW dan Master Hukum dari Universitas Sydney ini memegang jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.114, tanggal 15 Maret 2012.

Beliau bergabung di BHP selama lebih dari 15 tahun pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT BHP Billiton Indonesia (2000-2007) di Jakarta, dimana di saat yang bersamaan beliau juga dipercaya sebagai Direktur Indonesian Mining Association. Beberapa posisi penting yang pernah dipegangnya, di antaranya adalah sebagai Chief Risk Officer pada Downer EDI Group (2010), penasihat Adaro Energy dan Macquarie BioCarbon, Direktur Herald Resources Ltd, Robust Resources Ltd, dan Ketua Lifestart Coop Ltd - sebuah lembaga amal untuk anak dan sejumlah jabatan lainnya pada organisasi nonprofit.

Beliau terlibat aktif sebagai anggota di Australasia Institut Pertambangan dan Metalurgi, Lembaga Manajemen Risiko Australasia, dan Australian Institute Direksi Perusahaan. Selain itu saat ini beliau juga merupakan Direktur GTL Energy Ltd (coal upgrading).

Australian Citizen, 52 years old.

Holder of a Bachelor degree in Commerce and Law from UNSW, and a Master of Law from the University of Sydney, Mr. Wilson has been serving as an Independent Commissioner of the Company since 2012 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 114 dated 15 March 2012.

He worked with BHP for over 15 years and served in Jakarta as President Director of PT BHP Billiton Indonesia (2000-2007). At the same time, he was entrusted as a Director of the Indonesian Mining Association. He has also held positions as the Chief Risk Officer of Downer EDI Group (2010), Advisor to Adaro Energy and Macquarie BioCarbon, Director of Herald Resources Ltd, Robust Resources Ltd, and Chairman of Lifestart Coop Ltd - a children’s charity and held positions in a number of other non-profit organizations.

He is a member of the Australasia Institute of Mining and Metallurgy, a member of the Risk Management Institution of Australasia, a Graduate and Fellow of the Australian Institute of Company Directors. In addition, he currently serves as a Director of GTL Energy Ltd (coal upgrading).

andrew james wilsonKomisaris IndependenIndependent Commissioner



Pemegang Saham yang terhormat,

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Perseroan cukup berhasil dapat menapaki tahun 2014 dengan kinerja usaha yang baik meskipun kondisi pasar batubara dunia yang lemah dan pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun 2014 mengalami perlambatan dan berada di kisaran 5,1%.

Sementara itu, industri pertambangan batubara belum membaik dikarenakan permintaan batubara serta harga jual mengalami penurunan bahkan pasokan batubara dunia cenderung meningkat.

Kondisi ini mempengaruhi kinerja penjualan batubara Perseroan secara keseluruhan yang tercermin dari penurunan volume penjualan dari 4,2 juta MT di tahun 2013 menjadi 3,5 juta MT di tahun 2014. Dengan harga jual rata-rata batubara Perseroan yang lebih rendah di tahun 2014, Perseroan mencatat penurunan nilai Penjualan Neto sebesar USD135,8 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD193,5 juta.

Perseroan mencatat rata-rata harga jual batubara sebesar USD39,3/MT pada tahun 2014, dengan term penjualan FOB Barge dari nilai harga jual rata-rata tahun 2013 sebesar USD42,95/MT. Perseroan membukukan Laba Kotor sebesar USD22.296.619 sedangkan periode tahun sebelumnya

Dear valued Shareholders,

By the good graces of God the Almighty, the Company has succeeded in securing a sound business performance during 2014 despite the weak condition of global coal market and the sluggish national economy growth throughout 2014 which stood at around 5.1%.

Meanwhile, the coal mining industry condition has not recovered due to the decreased in market coal demand and sales price and the continuous increase in global coal supply.

This condition has affected the Company’s performance thoroughly as reflected by the decline in sales volume from 4.2 million MT in 2013 to 3.5 million MT in 2014. With the Company’s lower average sales price in 2014, the Company booked a decrease in Net Sales of USD135.8 million compared to the previous year of USD193.5 million.

The Company recorded an average coal sales price of USD39.3/MT in 2014 with the FOB Barge terms of payment from the average coal sales price of USD42.95/MT in 2013. The Company booked Gross Profit of USD22,296,619 while the previous period stood

Sesuai dengan misi dan visi Perseroan, manajemen telah mengupayakan pelaksanaan tata kelola penambangan yang baik, pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, dan tata kelola lingkungan menurut peraturan dan perundangan yang berlaku.

According to the Mission and Vision of the Company, the management has strived to implement good mining governance, community empowerment around the mining area and environmental governance with regard to the prevailing rules and regulations.

Pintarso AdijantoPresiden DirekturPresident Director

LaPOran direKsireport of the board of directors



sebesar USD53.753.359. Laba Bersih Setelah Pajak sebesar USD8.002.278 pada tahun 2014 dan USD17.240.350 pada tahun 2013. Kami bersyukur atas keberhasilan Perseroan dalam menjaga profitabilitas.

Komitmen Terhadap Pemegang Saham dan Lingkungan

Di tengah situasi yang kurang kondusif ini, Perseroan masih mampu menjaga komitmen terhadap para pemegang saham dengan merealisasikan pembayaran Dividen Tunai senilai Rp100 miliar, berdasarkan laba bersih tahun buku 2013 dengan rasio pembayaran dividen sebesar 48%.

Praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) tetap dipertahankan oleh Perusahaan dan secara konsisten melakukan sosialisasi kepada karyawan Perseroan dan anak perusahaan di segala tingkatan organisasi.

Kami menyadari bahwa sebagai perusahaan terbuka, Perseroan tidak hanya dituntut untuk bertanggung jawab kepada para pemegang saham, namun juga harus memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan, khususnya warga di sekitar wilayah operasional.

Sepanjang tahun 2014, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan pengembangan masyarakat telah dilaksanakan oleh Perseroan dengan dana sebesar Rp3 miliar yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan dan nutrisi, pertanian, infrastruktur, pengembangan ekonomi, keagamaan, sosial budaya serta lingkungan hidup.

Atas komitmen dan usaha kami tersebut, Perseroan berhasil memperoleh beberapa penghargaan di tahun 2014 melalui anak usahanya PT Insani Baraperkasa berupa:- Peringkat “Hijau” dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tingkat

Provinsi dari Gubernur Kalimantan Timur.- Penghargaan peringkat “Utama” dalam pengelolaan lingkungan

pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Memperluas Kompetensi, Menciptakan Nilai yang Lebih Tinggi

Mengingat kebutuhan listrik yang terus meningkat seiring dengan perkembangan perekonomian nasional dan Industri pembangkit listrik masih sangat menjanjikan maka Perseroan mengambil langkah strategis dengan menandatangani Kesepakatan Bersama untuk mengakuisisi kepemilikan saham PT Khatulistiwa Hidro Energi yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mini Hidro. Kami memiliki keyakinan bahwa investasi ini mempunyai potensi yang besar untuk mendukung pertumbuhan di masa depan dan akan menciptakan nilai Perseroan yang lebih tinggi.

at USD53,753,369. Earnings after Tax in 2013 and 2014 were USD17.240.350 and USD8.002.278 respectively. We are thankful for the Company's ability to maintain profitability.

Commitment towards the Shareholders and Environment

Amidst the unfavorable condition, the Company still managed to keep its commitment towards the Shareholders and distributed cash dividends which amounted to IDR100 billion with dividend payout ratio of 48% based on 2013 Net Profit.

The Good Corporate Governance (GCG) principles are consistently maintained by the Company and have been socialized to all the Company’s employees and subsidiaries in all level of organization.

As a public company, we have obligations and responsibilities to all shareholders as well as contributing to the communities and environment, especially to the locals living around the operational areas.

Throughout 2014, the Company has implemented Corporate Social Responsibilities (CSR) and community development by allocating fund amounted to IDR3 billion covering education, health and nutrition, farming, infrastructure, economy development, religion, socio-cultural, and environment.

For our efforts and commitments, the Company has obtained several awards during 2014 through its subsidiary, PT Insani Baraperkasa as follow:- Awarded "Green" rating in Environmental Management at

Provincial level from the Governor of East Kalimantan.- Awarded a rating of "Utama" in the management of the mining

environment from the Ministry of Energy and Mineral Resources.

Expanding Competencies, Increasing Higher Value

Considering the increasing needs for electrical power resources that moved in line with the national economic growth and a very promising future in the power plant industry, the Company sets up strategic steps by signing a Mutual Agreement to acquire the ownership of PT Khatulistiwa Hidro Energi that engages in Mini Hydro/Water Power Plant Industry. We believe that this investment holds a great potential to support the Company’s future growth that will bring the Company to a higher value creation.



Pintarso AdijantoPresiden DirekturPresident Director

Prospek Bisnis 2015

Kami memiliki harapan bahwa harga batubara akan mulai membaik pada pertengahan tahun 2015, maka dari itu Perseroan memiliki target produksi sebesar 5,2 juta MT. Selain itu, kami melihat adanya peluang yang cukup baik di pasar domestik untuk keperluan pembangkit listrik mulut tambang.

Perseroan akan tetap fokus ke depan dan secara konsisten menerapkan beberapa strategi sebagai berikut:

1. Memastikan target produksi dan penjualan 2015 dapat tercapai dengan baik sesuai dengan kondisi pasar.

2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional Perseroan agar tetap menghasilkan Superior Return on Equity.

3. Terus meningkatkan level GCG.4. Terus mempertahankan good mining practice termasuk dalam

pengelolaan lingkungan serta lebih aktif pada pelaksanaan program CSR dan Pengembangan Masyarakat.

Penutup

Sebagai penutup, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para karyawan atas dedikasi yang telah diberikan, kepada Dewan Komisaris atas arahan dan masukannya, kepada pemegang saham, mitra bisnis dan masyarakat sekitar di wilayah operasional atas dukungan mereka yang tidak ternilai terhadap Perseroan.

Business Prospect in 2015

We strongly believed that the global coal sales price will recover in the middle of 2015, hence the Company has set a coal production target of 5.2 million MT. Furthermore, the Company also sees potential opportunities in the domestic market regarding the mine mouth power plant needs.

The Company will focus on the implementation of the following strategies consistently:

1. To ensure the achievement of 2015 sales and production target based on the market condition.

2. To improve the operational efficiency and productivity resulting the Company’s Superior Return on Equity.

3. Continuous improvement on level of GCG.4. To constantly maintain the good mining practice which includes

environmental management and actively implementing the CSR and community development program.

Closure

We would like to use this opportunity to extend our gratitude to the employees for their dedication, to the Board of Commissioners for their guidance and inputs, to the Shareholders, business partners and local communities near the concessions for their infinite support to the Company.



PrOfiL direKsiPRofiLe of THe boARd of diRecToRs

wimpi salimDirekturDirector

Bambang PrijonohadiDirekturDirector

Pintarso adijantoPresiden DirekturPresident Director

Chamilus salimboDirekturDirector

winantoDirektur IndependenIndependent Director

agoes soegiarto soeparmanDirekturDirector




Penyandang gelar sarjana Teknik Sipil dari University College London, Inggris ini diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan (d/h PT Kurnia Kapuas) sejak tahun 1993 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.47 tanggal 22 Juni 1993. Selama hampir 30 tahun, pengalaman beliau telah terbukti di sektor sumber daya alam (operasi tambang batu, pasir, kaolin dan batubara), serta kayu lapis dan konsesi hutan. Selain itu, sejak tahun 2001 beliau merupakan Dewan Pengawas Panel Kayu Indonesia dan juga aktif dalam sejumlah asosiasi dan kelompok industri. Beliau juga memegang posisi sebagai Presiden Direktur di PT Insani Baraperkasa yang merupakan anak perusahaan Perseroan.


Holder of a Bachelor Degree in Civil Engineering from the University College London, England, Mr. Adijanto been appointed as President Director of the Company (formerly PT Kurnia Kapuas) since 1993 pursuant to Deed of Minutes of Meeting No.47 dated 22 June 1993. His 30 years of experience has been proven in natural resources sector (stone quarry, sand mines, kaolin mines and coal mines operation), as well as in plywood and forest concession. Moreover, since 2001 he has been the member of the Indonesian Wood Panel supervisory board and is actively involved in several industry groups and associations. He also serves as President Director of PT Insani Baraperkasa, a subsidiary of the Company.


Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Panca Bhakti Indonesia ini dipercaya sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.136, tanggal 17 Juni 2010. Bergabung dengan Perseroan sebagai Manajer Akuntansi dan Keuangan pada tahun 1991. Sebelumnya beliau merupakan Manajer Accounting di Group Bumi Raya (1988-1990). Saat ini beliau juga memegang posisi sebagai Direktur di anak perusahaan, yaitu PT Insani Baraperkasa.


Graduated from Panca Bhakti Indonesia University majoring in Economics. Mr. Salimbo has been entrusted as Director of the Company since 2010 pursuant to Deed of Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.136 dated 17 June 2010. Joining in the Company as Accounting and Finance Manager in 1991. He previously served as Accounting Manager of Bumi Raya Group (1988-1990) Currently he also serves as Director of PT Insani Baraperkasa, subsidiary of the Company.

Pintarso adijantoPresiden DirekturPresident Director

Chamilus salimboDirekturDirector




Penyandang gelar Sarjana Muda Sastra, Yapari Bandung, ini memegang posisi sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.114, tanggal 15 Maret 2012. Bergabung di anak perusahaan Perseroan sebagai Asisten Presiden Direktur PT Insani Baraperkasa pada tahun 2008 dan sejak tahun 2012 ditunjuk sebagai Direktur. Beliau mengawali kariernya sebagai Regional Manager PT Sandoz Indonesia (1982-1990) dan sebagai Marketing Manager PT Ketapang Indah Plywood Industries (1990-2008). Aktif dalam kepengurusan Asosiasi Panel kayu Indonesia sebagai wakil Pimpinan Unit Pemasaran region Asia Oceania sejak tahun 1993 sampai sekarang.


Holder of a Bachelor Degree of Art from Yapari Bandung. Mr. Salim has been serving as Director of the Company since 2012 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 114 dated 15 March 2012. Joining in the subsidiary of the Company as Assistant to President Director of PT Insani Baraperkasa in 2008 and since 2012 he has been appointed as Director. He began his career as a Regional Manager PT Sandoz Indonesia (1982-1990) and Marketing Manager of PT Ketapang Indah Plywood Industries (1990-2008). Actively involved in Indonesian Wood Panel Producers Association as Regional Marketing Unit Vice Chairman of Asia Oceania.


Penyandang gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tanjung Pura, Indonesia ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.136, tanggal 17 Juni 2010. Beliau memiliki pengalaman yang mumpuni lebih dari 30 tahun dalam aspek hukum dan peraturan industri sumber daya alam serta merupakan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). Beberapa jabatan lain yang dipegang beliau saat ini adalah sebagai Direktur di beberapa perusahaan seperti PT Bumi Raya Utama Industries Logam, PT Kurnia Jaya Raya, PT Loa Haur, PT Anugerah Bumi Mahakam, PT Kaltim Mineral, PT Bumi Perangat Hijau, PT Kurnia Mahakam Industri, dan PT Bumi Raya Hijau Lestari.


Holder of a Bachelor of Law from University of Tanjung Pura, Indonesia. Mr. Prijonohadi has been appointed as Director of the Company since 2010 pursuant to Deed of Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.136 dated 17 June 2010. He has more than 30 years of experience in the legal and regulatory aspects of resources industries and also a distinguished member of Indonesia Advocate Association (PERADI). At present he also serves as Director of several companies including PT Bumi Raya Utama Industries Logam, PT Kurnia Jaya Raya, PT Loa Haur, PT Anugerah Bumi Mahakam, PT Kaltim Mineral, PT Bumi Perangat Hijau, PT Kurnia Mahakam Industri, and PT Bumi Raya Hijau Lestari.

wimpi salimDirekturDirector

Bambang PrijonohadiDirekturDirector




Peraih gelar Sarjana Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran ini diangkat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No.114, tanggal 15 Maret 2012. Beliau sebelumnya memegang posisi sebagai Kepala bagian Tambang dan Eksplorasi. Pada tahun 2009-2011 dipercaya sebagai Manajer Operasional di PT Insani Baraperkasa.

Kariernya dimulai dari Junior Geologist dalam proyek pengembangan sumber daya air di PT Multipanindo (1999-2000), kemudian berkarier sebagai staf Teknik di PT Swabumi Sinbama untuk kegiatan pengeboran dan eksplorasi batubara (2000-2001), Senior Geologist PT Minvest Jasatama Teknik untuk kegiatan eksplorasi batubara di area PKP2B PT Arutmin Indonesia (2001-2005), Geologist PT Thiess Contractors Indonesia di Area Bukit PT Arutmin Indonesia - Satui (2005-2006), Senior Pengawas Tambang di area Kintap sebagai peserta program pengembangan keahlian (2006-2007) di PT Thiess Contractors Indonesia - Satui dan Senior Geologist di PT Thiess Contractors Indonesia - Satui (2007-2008).


Holder of Bachelor Degree in Geology Engineering from Padjadjaran University. Mr. Winanto has been appointed as Independent Director of the Company since 2012 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 114 dated 15 March 2012. He previously held a position as Head of Mining and Exploration and was trusted as Operation Manager at PT Insani Baraperkasa (2009-2011).

His career was begun as Junior Geologist at PT Multipanindo (1999 – 2000) in water resources development project. Then, as Field Engineer at PT Swabumi Sinbama (2000 – 2001) for drilling and exploration activities, Senior Geologist of PT Minvest Jasatama Teknik for coal exploration activities in PKP2B area of PT Arutmin Indonesia (2001-2005), Geologist of PT Thiess Contractors Indonesia in Bukit area-Satui Site of PT Arutmin Indonesia (2005-2006), Senior Mine Superintendent at Kintap Area as participant of skill development program (2006-2007) at PT Thiess Contractors Indonesia-Satui and Senior Geologist of PT Thiess Contractors Indonesia-Satui (2007-2008).

winantoDirektur IndependenIndependent Director




Lulusan Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi Universitas Tarumanagara Jakarta, ini diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2013 berdasarkan Akta Berita Acara RUPST No. 153, tanggal 24 Mei 2013.

Beliau mengawali karirnya sebagai Eksternal Auditor selama 5 tahun di Kantor Akuntan Publik KPMG dan memiliki pengalaman bekerja di beberapa grup perusahaan besar yang bergerak di bidang real estate dan perdagangan. Beliau berkarier di Grup Bayan Resources selama 11 tahun dengan posisi terakhir adalah Head of Finance and Accounting sebelum bergabung dengan Perseroan sebagai Chief Financial Officer Perseroan sejak bulan April 2012 dan bertanggung jawab atas implementasi sistem akuntansi secara online, restrukturisasi dan akuisisi perusahaan tambang baru yang berpotensi.


Holder of Bachelor degree in Economics majoring Accounting from University of Tarumanagara, Jakarta. Mr. Soeparman, appointed as Director of the Company in 2013 pursuant to Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 153 dated 24 May 2013.

He began his career as External Auditor for 5 years at a public accountant company named KPMG and has experience working in several company groups which engaged in real estate and trading. Previously joined Bayan Resources Group for 11 years with the latest position of Finance and Accounting Head prior to his appointment at the Company as Chief Financial Officer since April 2012 and was responsible for implementation of online accounting system, restructuring and acquisition of potential new mining companies.

agoes soegiarto soeparmanDirekturDirector



Pembahasan dan Analisis ManajemenmAnAgemenT discussion And AnALysis


Pembahasan dan Analisis ManajemenManageMent Discussion anD analysis

Pasar batubara selama tahun 2014 masih belum menggembirakan dengan tercerminnya penurunan indeks harga batubara di seluruh dunia. Hal ini tidaklah menyurutkan Perseroan didalam meneruskan upaya upaya efesiensi dalam menjalankan bisnis penambangan batubara.

Perseroan terus melakukan seleksi pada lokasi lokasi penambangan yang masih menghasilkan laba positif terutama untuk lokasi yang menghasilkan batubara dengan kalori tinggi dan tingkat ketebalan (SR) yang masih ekonomis. Perseroan sangat hati-hati dalam mengeluarkan biaya modal dan pengembangan (Capex) dan tetap memelihara kecukupan dana dengan mengelola dana kas secara bijaksana. Hal ini dipandang perlu untuk menjaga para mitra kerjanya supaya dapat melakukan penambangan secara berkesinambungan. Perseroan terus melakukan evaluasi pada target produksi dan tidak akan melakukan penggalian pada wilayah yang tidak ekonomis.

During 2014, the coal market remained weak due to deflated coal index prices globally. Despite this challenge, the Company continued to pursue efficiency in coal mining.

The Company strives to select mine locations which can generate positive earnings. We choose locations with high calorie coal and economical stripping ratios. The Company spends cash for capital expenditures conservatively and will always maintain a sustainable cash buffer through wise treasury management. This is necessary to maintain our partnerships and continue sustainable mining. The Company will continuously evaluate its production targets and will not begin operations in uneconomical areas.

tinjauan MaKrO eKOnOMi dan industrimacroeconomic and industry review

strategi PeMasaran dan PengeMBangan usahamarketing strategy and Business development

Perseroan secara selektif melakukan analisa pasar untuk memasarkan batubara ke berbagai negara. Pada tahun 2014, Perseroan sudah mengalihkan sebagian volume penjualan dari negara Tiongkok ke negara Asean yang masih mempunyai potensi kebutuhan batubara.

Beberapa strategi pemasaran yang masih dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu:1. Untuk pasar ekspor, Perseroan melakukan penjualan batubara

kepada end user untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik. 2. Meningkatkan volume produksi batubara kalori tinggi, serta

sulfur yang rendah sehingga dapat memberikan harga jual yang lebih tinggi bagi Perseroan.

3. Melakukan efisiensi biaya dengan pembangunan jetty (dermaga) yang dekat dengan lokasi tambang sehingga dapat meminimalkan biaya angkut, penumpukan, dan pengelolaan batubara.

The Company performs market analysis to market its coal to selected countries. In 2014, the Company has diverted parts of our sales volume from China to ASEAN countries with high demand for coal.

The following are marketing strategies which we have used continuously from previous years: 1. For the export market, the Company sells directly to the end-user

in order to obtain a better price.2. To raise production volume of clean high calorie coal with low

sulphur contents to gain a higher selling price.

3. To perform costs efficiency by constructing jetties near the mine locations to minimize freight, stockpile and coal management costs.



tinjauan OPerasiOnaLoperational review

Perseroan memiliki luas wilayah penambangan PKP2B sebesar 24.477 hektar dan sudah melakukan operasi produksi sejak tahun 2006 dengan total cadangan yang masih dapat di tambang sebanyak 75.624.000 MT. Perseroan memiliki wilayah konsesi dalam bentuk IUP melalui anak perusahaannya yang masing-masing mempunyai cadangan batubara sebesar 12 juta MT dan sumber daya batubara sebanyak 60 juta MT.

Perseroan telah mengupayakan penambahan kapasitas infrastruktur terutama untuk kapasitas loading di jetty yang terletak di beberapa lokasi. Dengan penambahan kapasitas loading tersebut maka kemampuan Perseroan untuk melakukan pemecahan/crushing batubara menjadi sebanyak 16,45 juta pertahun. Lokasi jetty tersebut terletak di area Loa Duri, PSM, SPC, Embalut dan Separi.

Dengan didukung oleh peningkatan kapasitas tersebut, perseroan berkeyakinan tidak akan mengalami hambatan untuk meningkatkan produksi di masa mendatang.

The Company owns a total of PKP2B concession area of 24,477 ha. It has been in operation since 2006 with total minable reserves of 75,624,000 MT. The Company owns Production Operation Licence concessions through its subsidiaries with 12 million MT of reserves and 60 million MT of coal resources.

The Company has increased its mining capacity through infrastructure improvements. The primary improvements have occurred at jetties through the Company's concessions. Loading capacity improvements allow the Company to reach crushing capacity of 16.45 million MT a year. The jetties are located at Loa Duri, PSM, SPC, Embalut and Separi.

Supported by the infrastructure capacity improvements, the Company believes there will be no obstacles to future production increases.



Kinerja Produksi

Pada tahun 2014, total produksi batubara Perseroan mencapai sebesar 3,41 juta MT, jumlah produksi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Perseroan melakukan pengkajian lanjutan dalam hal produksi dengan mempertimbangkan penurunan harga jual, sehingga beberapa lokasi tambang yang mengandung batubara berkalori rendah dan dengan ketebalan kurang ekonomis terpaksa ditunda penambangannya.

Nama Anak Perusahaan | Name of Subsidiary Kinerja Produksi | Level of Production (dalam Ton | in Ton)2014 2013

PT Insani Baraperkasa 3,417,681 4,157,737PT Loa Haur - -PT Kaltim Mineral - -

Kinerja Penjualan

Pada tahun 2014, kinerja penjualan batubara secara keseluruhan mencapai 3.455.234 MT yang didominasi oleh pasar export. Dibandingkan dengan tahun 2013 atau 4.157.737 kinerja penjualan Perseroan mengalami penurunan yang disebabkan oleh melemahnya permintaan karena over supply.

China

India

Thailand

Korea

Philippines

Malaysia

Taiwan

53.2%

16.3%0.2%

1.3%

23.8%

4.6%0.7%

grafik Penjualan Berdasarkan tujuan negaragraphic of sales Based on destination Country

Production Performance

In 2014, the Company produced a total of 3.41 million MT of coal, which was lower than the previous period. The Company’s analysis deduced the bulk of this performance was due to unfavorable coal prices, so that production at a number of sites containing low-calorie coal and inefficient seam thickness was postponed.

sales Performance

In 2014, the Company sold 3,455,234 MT of coal. A majority of these sales were to export markets. When compared to sales in 2013 of 4.157.737 MT, the sales performance of the Company decreased due to global oversupply of coal.



tinjauan Keuanganfinancial review

Tinjauan keuangan yang akan diuraikan dalam bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (member Baker Tilly International) dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian tanggal 9 Februari 2015.

Laporan Laba rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated statement of Comprehensive income

(Dalam USD) 2014 2013 Perubahan (%)Change (%)

(in USD)

Uraian DescriptionPenjualan Neto 135,766,894 193,474,442 -30% Net SalesBeban Pokok Penjualan (113,470,275) (139,721,083) -19% Cost of Goods SoldLaba Kotor 22,296,619 53,753,359 -59% gross ProfitBeban Penjualan (3,257,027) (15,738,450) -79% Selling ExpensesBeban Umum & Administratif (6,051,878) (6,807,902) -11% General & Administrative ExpensesPendapatan (Beban) lainnya (283,513) (6,104,770) -95% Other Income (Expenses)Laba Usaha 12,704,201 25,102,237 -49% Operating ProfitPendapatan Keuangan 66,307 35,201 88% Finance Income Laba Sebelum Pajak 12,770,508 25,137,438 -49% Income Before TaxBeban Pajak Penghasilan (4,768,230) (7,897,088) -40% Income Tax ExpensesLaba Bersih Tahun Berjalan 8,002,278 17,240,350 -54% Net Income for the Year

Penjualan BersihPenjualan bersih Perseroan untuk periode 12 bulan yang berakhir 31 Desember 2014 mengalami penurunan 30% YoY menjadi sebesar USD135.766.894 dari sebelumnya USD193.474.442. Penurunan penjualan tersebut disebabkan oleh melemahnya harga jual batubara akibat kelebihan persediaan batubara di pasar internasional sehingga permintaan batubara menurun. Volume penjualan batubara Perseroan juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya seperti sudah diungkapkan pada kinerja penjualan.

The financial review presented in this section refers to the Financial Statements for the years ending December 31st 2014. These reports have been audited by the Public Accounting firm Johan Malonda Mustika & Rekan (member of Baker Tilly International) and presents a fair opinion in all material respects as of February 9, 2015.

Catatan/Notes:

HBA adalah harga batubara acuan dari pemerintah untuk menentukan harga patokan batubara bagi perusahaan untuk menjual batubaranya berdasarkan kalori masing-masing.

HBA is the coal reference price provided by the Indonesian government as an index for sales of coal based on their calorific value.

US

D/M

T

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

HBA

KKGI

grafik Penurunan hBa vs grafik harga jual KKgi declining graph Chart of hBa vs selling Price of KKgi

net salesNet Sales of the Company for the 12 month period ending 31 December 2014 decreased by 30% YoY to USD135,766,894 from USD193,474,442. The decrease was due to a weak coal sales price which mirrors the decline in the reference coal price, itself based on a weaker global coal market compared to the previous year. The sales volume also decreased compared to the previous year as mentioned in Sales Volume section.



Walaupun terjadi penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan, namun penurunan tersebut tidak setajam penurunan Indeks HBA. Perseroan masih terus mengusahakan untuk memproduksi batubara berkalori tinggi pada lokasi-lokasi yang masih menguntungkan dengan mempertimbangkan ketebalan batubara yang masih dianggap menguntungkan (Stripping Ratio) dan jarak angkut yang relatif pendek.

Seperti terlihat di dalam grafik perbandingan penurunan Harga Batubara Acuan (HBA) dengan harga rata-rata batubara KKGI, menunjukkan terjadinya pelemahan Harga Batubara Acuan, namun Perseroan masih dapat mempertahankan harga jual yang relatif stabil.

Pada tabel di bawah terlihat upaya Perseroan untuk mempertahankan penambangan batubara kalori tinggi. Upaya tersebut cukup berhasil dengan tercapainya laba kotor Perseroan sebesar 16,42% pada tahun 2014.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

IBP 2013

IBP 2014

US

D/M

T

Perbandingan Harga Jual Batubara Perseroan 2013 dan 2014Coal Sale Price Comparation of the Company in 2013 and 2014

Beban Pokok Penjualan dan Biaya tunaiBeban pokok penjualan Perseroan mengalami penurunan sebesar 19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan turunya volume penjualan. Penurunan Beban Pokok Penjualan tersebut juga diikuti turunnya Biaya Tunai menjadi sebesar USD26,88/MT (perhitungan di luar pembayaran royalty) pada tahun 2014 dari tahun lalu sebesar USD27,28/MT. Penurunan tersebut dapat dicapai karena Perseroan telah melakukan pengurangan biaya penambangan. Beban PenjualanBeban penjualan Perseroan selama periode 12 bulan pada tahun 2014 turun menjadi USD3.257.027 dari tahun lalu sebesar USD15.738.450 atau terjadi penurunan sebesar 79%. Penurunan biaya penjualan terutama disebabkan karena sebagian penjualan batubara Perseroan pada tahun 2014 dilakukan dengan memakai harga jual di atas tongkang sedangkan pada tahun 2013 penjualan memakai harga jual FOB Vessel. Perubahan syarat dan kondisi harga jual dari FOB Vessel ke FOB Tongkang merupakan faktor utama turunnya biaya transhipment pada periode tahun 2014 yang perbedaan nilainya sekitar USD5,40/MT – USD6,00/MT.

Despite of the decline in the Company's average selling prices, but it was not as sharp as the decline in HBA Index. The Company continued to strive in producing high-calorie coal at the profitable sites by considering the thickness of stripping ratio coal and relatively short transport distance.

The decrease in the coal reference price is clearly evident in the above graphic. In contrast, the Company succeeded in maintaining a relatively stable selling price.

The following chart shows the attempt the Company’s effort to produce high calorie coal. Supported by this effort, gross profit reached 16.42%.

Cost of goods sold and Cash CostCost of Goods Sold decreased 19% compared to the previous year which was in line with sales volume declining. This decrease in Cost of Goods Sold was followed by a reduction of Cash Costs to USD26.88/MT (royalty excluded) in 2014 from USD27.28/MT in 2013. The Company's cost reductions were mostly from efficiencies in reducing the cost of mining.

selling expenseThe Company's selling expense for the period 12 months ended December 31st 2014 decreased to USD3,257,027 from the previous year of USD15,738,450, or a decrease of 79%. The primary reason for the decrease of selling expense is due to the transition from FoB Barge to FoB Vessel. The change in sales terms and conditions due to this transition reduced transshipment costs in 2014 by approximately USD5.40 to USD6.00 per metric ton.



Beban umum dan administrasiBeban umum dan administrasi Perseroan untuk periode 12 bulan tahun 2014 turun sekitar 11% dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut karena tidak ada biaya transfer kuota untuk kewajiban “DMO”. Jumlah biaya administrasi selama tahun 2014 sebesar USD6.051.879, sedangkan tahun 2013 sebesar USD6.807.902.

Laba Bersih PerseroanPerseroan membukukan Laba Bersih setelah pajak sebesar USD8.002.278 atau 5,9% dari total penjualan bersih pada tahun 2014, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya harga jual batubara yang tercermin dari turunnya Indeks Harga Batubara Acuan (HBA) dari pemerintah. Perseroan membukukan kerugian selisih kurs akibat naiknya nilai tukar mata uang USD terhadap Rupiah yang berasal dari aktiva-aktiva moneter dalam mata uang Rupiah. Namun Laba Bersih Perseroan masih di dalam kategori cukup baik apabila dibandingkan dengan perusahaan sejenis.

eBitdaEbitda Perseroan untuk tahun 2014 sebesar USD14.264.449 atau 10,51% dari penjualan bersih Perseroan. Angka tersebut cukup baik mengingat Perseroan tidak mempunyai kewajiban atas bunga pinjaman selain dari pembayaran bunga atas leasing pembelian alat berat.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated statement of financial Position


(in USD)

Uraian DescriptionAset Lancar Current AssetsKas dan Setara Kas 2,649,485 8,577,527 -69% Cash and Cash EquivalentsInvestasi 348,678 453,428 -23% InvestmentPiutang Usaha Pihak Ketiga 4,289,765 9,488,212 -55% Trade Receivables 3rd PartiesPiutang Usaha Afiliasi 44,349 37,395 19% Trade Receivables Related PartyPiutang Lain-lain 1,154,414 875,098 32% Other ReceivablesPersediaan 8,641,594 9,680,244 -11% InventoryUang Muka & Biaya di muka 2,062,924 2,453,381 -16% Advances & Prepaid ExpensesPajak dibayar di muka 20,537,111 16,989,013 21% Prepaid Tax

39,728,320 48,554,298 -18%Aset Tidak Lancar Non Current AssetsUang Muka Investasi 2,243,970 2,035,032 10% Advances for InvestmentsProperti Investasi 18,045,114 17,097,131 6% Investment PropertiesAset Pajak Tangguhan 181,715 479,277 -62% Deferred Tax AssetsAset Tetap - Net 17,997,552 18,624,777 -3% Fixed Assets - NetAset Tidak Berwujud 31,270 47,872 -35% Intangible AssetsUang Muka Jangka Panjang 1,500,739 1,838,525 -18% Land Advance Long-termTaksiran Tagihan Pajak 2,934,078 3,368,913 -13% Estimated Claims for Tax RefundAset Eksplorasi dan Evaluasi 4,128,509 6,203,359 -33% Exploration and Evaluation Properti Tambang 12,450,616 6,921,470 80% Mining PropertiesAset Keuangan Tidak Lancar 123,732 628,131 -80% Other Non-Current Financial AssetsAset Tidak Lancar Lain 203,076 288,917 -30% Other Assets

59,840,371 57,533,404 4%Total Aset 99,568,691 106,087,702 -6% Total Assets

general and administrative expensesGeneral and Administrative Expenses in FY2014 declined by 11% from the previous year. The decline occurred because there is no transfer fee for quota of Domestic Market Obligation (DMO). The administrative expense in 2014 was USD6,051,879 and USD6,807,902 in 2013.

net Profit of the CompanyThe Company booked Net Profit after Tax of USD8,002,278, or 5.9% of total net sales, in 2014, a decrease when compared to the previous year. This decrease is due to the weakening of coal sales price, as reflected by the steady fall in the Indonesian government's Coal Reference Price Index. The Company also booked a loss on foreign exchange caused by the strengthening of the US Dollar against the IDR from monetary assets in Rupiah. When compared with industry colleagues, the net profit of the Company can be considered relatively healthy.

eBitdaEBITDA of the Company in 2014 amounted to USD14,264,449 or 10.51% of total net sales. This figure was quite high considering the Company does not have liabilities on loan interests other than interests’ payment on leasing of heavy equipment.



Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated statement of financial Position


(in USD)

Uraian DescriptionLiabilitas Jangka Pendek Current LiabilitiesUtang usaha pihak ketiga 10,388,308 14,185,904 -27% Trade payables-Third partiesUtang lain-lain 2,538,613 1,547,885 64% Other payables Utang pajak 2,493,294 1,193,141 109% Taxes payableBeban akrual 1,292,213 3,762,634 -66% Accrued expensesUtang sewa biaya 539,391 348,903 55% Finance lease - currentUang jaminan 5,030,438 6,798,740 -26% Security depositsPendapatan diterima di muka 1,200,400 - 0% Unearned RevenueLiabilitas imbalan kerja 137,236 149,645 -8% Short-term Employee benefits

23,565,893 27,986,852 16%Liabilitas Jangka Panjang Non Current LiabilitiesUtang sewa biaya 464,315 528,210 -12% Finance lease - Long-termLiabilitas imbalan kerja 1,102,331 1,054,367 5% Provision employee benefits Uang jaminan 1,334,789 2,649,770 -50% Security depositsLiabilitas pajak tangguhan 4,160 - 0% Deferred tax liabilitiesPenyisihan reklamasi 902,855 517,797 74% Provision for reclamation

3,808,396 4,750,144 -20%Total Liabilitas 27,374,289 32,736,996 -16% Total Liabilitiesekuitas equityModal saham 24,039,183 24,039,183 0% Capital StockTambahan modal di setor 588,536 588,536 0% Additional paid-in capitalSaham treasuri (7,184,508) (7,184,508) 0% Treasury Stock Selisih kurs penjabaran mata uang asing (35,890,910) (34,885,671) 3% Difference in foreign currency translationSaldo laba telah ditentukan penggunaannya 605,683 521,543 16% R/E appropriatedSaldo laba belum ditentukan penggunaannya 88,379,841 88,541,276 0% R/E UnappropriatedNeto 70,537,825 71,620,359 -1.5% NetKepentingan non pengendali 1,656,577 1,730,347 -4% Non-controlling interests

Total Liabilitas dan ekuitas 99,568,691 106,087,702 -6% Total Liability and equity

total asetPada periode tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, total aset Perseroan turun sebesar 6% dari tahun sebelumnya menjadi sebesar USD99.568.691 dari nilai tahun lalu sebesar USD106.087.702. Penurunan aset merupakan gabungan dari kenaikan dan penurunan beberapa komponen Aset Lancar dan Aset tidak Lancar yang dijelaskan di bawah ini.

Kas dan setara KasKas dan setara kas Perseroan mencapai USD2.649.485 turun sebesar 69% dari tahun sebelumnya. Penurunan kas dan setara kas tersebut disebabkan oleh turunnya perolehan kas neto dari aktivitas operasi. Walaupun terdapat penurunan penggunaan dana kas untuk investasi dan pendanaan, tetapi saldo kas masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan masih mempunyai piutang pajak dibayar di muka yang dapat menjadi kas dan setara kas senilai USD20.537.111 apabila realisasi pencairan piutang tersebut di terima oleh Perseroan dari pihak pemerintah.

total assetFor the year ending 31 December 2014, the total assets of the Company decreased by 6% from the previous year to USD99,568,691 from USD106,087,702. The decrease was mainly derived from changes in Current and Non-Current Assets, which are explained in following sections.

Cash and Cash equivalentThe Company’s cash and cash equivalents reached USD2,649,485, a decrease of 69% from the previous year. The decrease was mainly caused by a decrease in Net Cash Flows provided by Operating Activities. Even though there was a decrease in Net Cash Flows used in Financing Activities, the cash balance still remained lower than the previous year. The Company is owed prepaid taxes convertible to Cash and Cash Equivalents of USD20,537,111 awaiting disbursement from the Directorate General of Tax.



investasiInvestasi Perseroan sehubungan dengan jaminan reklamasi dan jaminan kesungguhan anak Perseroan yang disimpan dalam bentuk deposito dengan menggunakan mata uang Rupiah. Penurunan nilai investasi disebabkan oleh kenaikan nilai tukar mata uang USD terhadap Rupiah yang berdampak terjadi penurunan nilai investasi setelah dijabarkan kembali dari nilai Rupiah ke mata uang USD.

Piutang usaha Pihak KetigaPiutang usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 55% dibandingkan dengan periode tahun lalu. Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam hal penagihan pembayaran dari hasil penjualan batubara. Sebagian besar piutang usaha Perseroan berasal dari penjualan ekspor batubara ke beberapa konsumen di luar negeri dengan periode jatuh tempo antara 15-30 hari.

PersediaanKomposisi persediaan Perseroan terdiri dari 62,79% yang merupakan persediaan batubara siap untuk dikapalkan, sedangkan sisanya merupakan persediaan berupa bahan jadi, bahan penunjang serta bahan bakar untuk membuat “High Pressure Laminate” (HPL) serta Melamine Laminated Particle Boards. Penurunan nilai persediaan disebabkan karena turunnya volume persediaan pada akhir tahun 2014 apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, Perseroan telah melakukan penyisihan provisi persediaan dengan nilai akumulatif sebesar USD691.850 sampai dengan tahun 2014 terkait dengan persediaan usang untuk HPL.

uang Muka dan Biaya dibayar di MukaUang muka dan biaya dibayar di muka Perseroan turun sebesar 16% dari periode tahun sebelumnya. Penurunan ini di sebabkan sudah selesainya beberapa proyek dan pekerjaan pada lokasi penambangan sehingga uang muka dan biaya dibayar di muka yang sudah dibayarkan ke beberapa kontraktor sipil dialokasikan ke aset atau biaya.

Pajak dibayar di MukaPajak Perseroan yang dibayar di muka merupakan saldo Pajak Pertambahan Nilai yang bisa direstitusi oleh Perseroan di masa datang setelah dikurangi dengan pajak keluaran. Peningkatan nilai pajak dibayar di muka karena naiknya nilai jumlah Pajak Pertambahan Nilai selama periode tahun buku 2014 serta kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 29. Perseroan secara berkesinambungan dan dari waktu ke waktu terus mengupayakan untuk bisa melakukan restitusi Pajak Pertambahan Nilai sehingga diharapkan secepatnya bisa direalisasikan ke dalam Kas dan Setara Kas.

uang Muka investasiUang muka investasi merupakan pembayaran di muka atas rencana akuisisi beberapa perusahaan tambang yang mempunyai potensi cadangan batubara. Perseroan mempunyai persyaratan yang sangat ketat di dalam melakukan proses akuisi tersebut, salah satunya adalah harus memiliki sertifikat “Clean and Clear” serta

investmentsThe Company's investments consist of reclamation and commitment guarantees by subsidiary companies denominated in IDR. The decrease in investments was caused by the strengthening of the USD against the IDR, which resulted in the reduction of the value of our investments when converted from IDR to USD.

trade receivables - third PartyTrade receivables of the Company declined by 55% compared to the previous year due to smoother payments from coal sales. A majority of trade receivables were contributed by exports to overseas consumers with due date period of 15-30 days.

inventories62.79% of the Company’s inventories comprised of coal inventories ready to be shipped, while the remaining inventories were finished goods, supporting goods and fuel for “High Pressure Laminate” (HPL) and Melamine Laminated Particle Boards. The decline in the value of inventories was due to a lower volume of inventory at the end of 2014 compared to previous year. The Company has made provision of inventories with the accumulative value of USD691,850 until 2014 related to inventory obsolescence for HPL.

advances PaymentThe Company's advances and prepaid expenses decreased by 16% from the previous year. This reduction was mainly due to the completion of several mining projects, such that the advances paid to the contractors were allocated to assets or expenses.

Prepaid taxesThe prepaid taxes of the Company are represented by the balance of Value Added Tax which can be reclaimed by the Company in the future less output VAT. The increase in prepaid taxes was due to the increase in VAT during the accounting year 2014, coupled with excess payment of income tax based on Article 29. The Company continuously put effort into refunding VAT in the form of Cash and Cash Equivalents.

advances for investmentsAn advance for Investment is an advance payment on the acquisition plan of several mining companies which have potential coal reserves. The Company has strict requirements in conducting such acquisitions, one of which was the prospective mining company must possess the Clean and Clear certificate and must



mempunyai jumlah cadangan batubara yang ekonomis dan layak untuk di tambang. Peningkatan nilai Uang muka investasi terkait dengan penambahan porsi pembayaran ke beberapa perusahaan sehubungan dengan sudah dipenuhi beberapa persyaratan oleh pemilik.

Properti investasiProperti investasi merupakan merupakan kepemilikan atas beberapa bidang tanah di lokasi Samarinda untuk dikembangkan. Saldo properti investasi mengalami kenaikan sebesar 6% dari tahun sebelumnya sehubungan dengan penambahan pembelian tanah pada lokasi yang strategis untuk dikembangkan.

aset tetapSaldo aset tetap perseroan pada tahun 2014 lebih rendah 3% dibandingkan dengan periode tahun lalu. Perseroan melakukan penambahan aset tetap untuk periode tahun 2014, namun neto antara penyusutan aset tetap dan penambahan aset tetap nilainya lebih besar penyusutan aset tetap dibandingkan dengan penambahan aset itu sendiri sehingga saldo neto aset tetap tahun 2014 lebih rendah dari periode tahun sebelumnya.

uang Muka jangka PanjangUang muka jangka panjang tahun 2014 lebih rendah 18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo uang muka jangka panjang untuk tahun 2014 sebesar USD1.500.739 dan 2013 sebesar USD1.838.525. Penurunan saldo tersebut sehubungan dengan reklasifikasi uang muka jangka panjang ke properti investasi terkait pelunasan pembelian tanah di lokasi Samarinda. Selain itu terdapat amortisasi atas uang muka jangka panjang karena adanya realisasi penambangan batubara pada wilayah penduduk yang telah terlebih dahulu menerima kompensasi lahan di muka.

taksiran tagihan PajakTaksiran tagihan pajak Perseroan turun dari tahun sebelumnya menjadi USD2.934.078 atau sebesar 13%. Penurunan tersebut dikarenakan nilai Tagihan Pajak Penghasilan badan yang bisa direstitusi untuk periode tahun 2014 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013.

aset eksplorasi dan evaluasiAset eksplorasi dan evaluasi merupakan akumulasi biaya Perseroan dalam mencari cadangan batubara yang meliputi kegiatan studi kelayakan, pemetaan, pengeboran, pengambilan contoh batubara serta penyusunan studi kelayakan atas lokasi tambang yang bersangkutan.

Aset eksplorasi dan evaluasi untuk tahun 2014 turun sebesar 33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut sehubungan dengan reklasifikasi biaya pada blok Separi dan Perangat yang sudah mulai menghasilkan batubara untuk ditambang.

have economic and mineable coal reserves. The increase in the value of the investment advances is related to the additional portion of payment to few companies regarding the fulfillment of several requirements of the owner.

investment PropertiesThe Company's investment properties is represented by ownership of several plots of land located in Samarinda for development purposes. The Balance of investment properties increased by 6% from the previous year due to additional land acquired for development at strategic locations.

fixed assetsTotal Fixed Assets in 2014 was lower by 3% compared to the previous year. The Company purchased fixed assets for the financial year 2014. However, as depreciation of fixed assets was higher than the assets purchased, a net decrease in fixed assets occurred compared to the previous year.

Long term advancesLong Term Advances in 2014 was lower 18% compared to the previous year. The balance of long term advances was USD1,500,739 in 2014 and USD1,838,525 in 2013. The decrease of balance was due to reclassification of long term advances to investment properties related to the payment of land acquisition in Samarinda, In addition, there was amortization on long term advances due to realization of coal mining in areas in which the community has obtained land compensation in advance.

estimated Claims for tax refundEstimated Claims for Tax Refund decreased from the previous year to USD2,934,078 or declined by 13%. The decrease was due to the lower value of Income Tax which could be restituted for the period 2014 compared to 2013.

exploration and evaluation assetsExploration and Evaluation Assets are accumulated expenses paid by Company to search for coal reserves. It covers activities such as feasibility study, mapping, drilling, coal sampling as well as formulating feasibility study on related mining locations.

Exploration and Evaluation Assets in 2014 decreased 33% compared to the previous year. The declining exploration and evaluation assets were related to cost reclassification at Separi Block and Perangat Block which began their production.



Properti PertambanganProperti pertambangan yang dimiliki oleh Perseroan naik sebesar 80% menjadi USD12.450.616 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya USD6.921.470. Kenaikan ini disebabkan Perseroan melakukan eksplorasi lanjutan pada daerah blok Loa Janan serta Blok Separi dan blok Perangat untuk wilayah konsesi PKP2B Insani. Sedangkan pada explorasi wilayah IUP yang dimiliki oleh PT Loa Haur dilakukan pada wilayah Blok Garuda.

total LiabilitasTotal Liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 16% menjadi USD27.374.289 dari tahun sebelumnya sebesar USD32.736.996. Penurunan tersebut merupakan gabungan dari kenaikan dan penurunan akun akun dibawah ini:

• UtangUsahaPihakKetiga Utang usaha pihak ketiga turun sebesar 27% dari periode tahun

lalu menjadi sebesar USD10.388.308 dari nilai USD14.185.904. Penurunan tersebut karena jumlah tagihan subkontraktor yang masih belum dibayar untuk periode akhir tahun 2014 lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini sehubungan dengan pelunasan pembayaran utang ke subkontraktor untuk periode tersebut lebih besar daripada periode tahun sebelumnya. Batas waktu pembayaran utang usaha ke subkontraktor diijinkan kurang dari 30 hari dan mayoritas transaksi yang dilakukan adalah dalam mata uang Dollar Amerika.

• UtangLainLain Utang lain-lain Perseroan sebagian besar berasal dari transaksi

dengan menggunakan mata uang Rupiah. Penurunan nilai utang lain-lain disebabkan selain faktor adanya pelunasan juga dipengaruhi oleh penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

• UtangPajak Utang pajak merupakan kewajiban Perseroan atas pembayaran

Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 25, 29, 4(2), 15 dan Pajak Pertambahan Nilai kepada Pemerintah yang berkaitan dengan pekerjaan subkontraktor. Kenaikan Utang Pajak merupakan kombinasi kenaikan dan penurunan komponen tersebut yang sudah dilakukan pelunasan pada bulan berikutnya.

• BebanAkrual Beban akrual tahun ini turun sebesar 66% dibandingkan tahun lalu

menjadi USD1.292.213 dari USD3.762.634. Beban akrual sebagian besar terdiri dari kewajiban royalti kepada Pemerintah, kewajiban pembayaran ongkos angkut, kewajiban pembayaran DMO dan lain-lain. Penurunan tersebut disebabkan karena Perseroan sudah membayar kewajiban royalti atas penjualan batubara di muka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu Perseroan tidak mencadangkan kewajiban untuk pasar lokal (DMO) untuk tahun 2014.

Mine PropertiesThe value of mine properties owned by the Company rose 80% to USD12,450,616 compared to the previous year's value of USD6,921,470. The increase was caused by advanced exploration performed at Loa Janan, Separi, and Perangat blocks within the Insani PKP2B concession area. The exploration at the IUP concession area owned by PT Loa Haur was conducted at the Garuda Block.

total LiabilitiesTotal Liabilities of the Company decreased by 16% to USD27,374,289 from the previous year of USD32,736,996 due to a combination of the following factors:

• TradePayables-ThirdParties Trade Payables from Third Parties declined 27% from the previous

year to USD10,388,308 from USD14,185,904. The decrease was caused by number of unpaid subcontractors for the period 2014 were less than the previous year, due to the greater repayment of debt to subcontractors for the period than previous year. Payment due date of trade payables to subcontractor was allowed below 30 days and majority of these transactions are in USD currency.

• OtherPayables Other Payables of the Company were mostly derived from

transactions in IDR currency. The impairment on other payables was due to repayment as well as the weakening of the IDR against the USD currency.

• TaxPayable Tax payable is obligation of the Company in regards to income

tax article 21, 23, 25, 29, 4(2), 15 and Value Added Tax to the government tied to sub-contractor activities. The increase of taxes payable was due to payment realization by the Company which was greater than the same period last year.

• AccruedExpenses Accrued Expenses decreased 66% compared to the previous

year to USD1,292,213 from USD3,762,634. Accrued expenses consists of royalty obligation to government, freight payment, DMO payment obligations, and others. The decrease occurred because the Company has paid the royalty on coal sales in advance according to the applied rules. Furthermore, there was no accrued expense for local market (DMO) in 2014.



• UtangSewaPembiayaan Jumlah utang sewa pembiayaan baik jangka pendek maupun jangka

panjang terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya dikarenakan adanya penambahan pembelian peralatan berat untuk keperluan operasional tambang anak Perseroan PT Insani Baraperkasa.

• UangJaminan Uang jaminan terdiri dari penerimaan setoran jaminan dari pelanggan

atas rencana penjualan batubara dan provisi atas uang jaminan reklamasi. Total uang jaminan Perseroan, baik jangka pendek dan jangka panjang, mengalami penurunan. Penurunan uang jaminan untuk tahun 2014 dikarenakan Perseroan mengembalikan uang jaminan di muka yang sudah diterima dan setoran uang jaminan reklamasi atas anak perusahaan PT Loa Haur.

• PendapatanDiterimadiMuka Pendapatan diterima di muka merupakan uang muka penjualan

batubara yang diberikan oleh salah satu pelanggan namun belum dilakukan pengiriman fisik batubara tersebut.

• LiabilitasImbalanKerja Liabilitas imbalan kerja Perseroan naik 5% menjadi

USD1.102.331 dari tahun lalu sebesar USD1.054.367. Kenaikan tersebut sehubungan dengan kenaikan perhitungan nilai wajar kini (Present Value) atas imbalan kerja para karyawan dengan menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit. Liabilitas imbalan kerja yang dilakukan oleh Perseroan dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

• PenyisihanReklamasi Penyisihan reklamasi adalah kewajiban Perseroan di masa datang

sehubungan dengan lahan bekas galian batubara yang belum dilakukan penanaman kembali. Nilai Penyisihan Reklamasi pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya dikarenakan penambahan area bekas ditambang lebih luas daripada tahun sebelumnya di daerah Loa Janan dan Separi.

• Ekuitas Saldo ekuitas sedikit mengalami penurunan sebesar 1,5%

menjadi USD70.537.825 dari saldo tahun sebelumnya sebesar USD71.620.359. Penurunan tersebut merupakan neto kenaikan sado laba telah ditentukan penggunaanya serta penurunan selisih kurs penjabaran mata uang asing.

• SelisihKursPenjabaranMataUangAsing Nilai selisih kurs penjabaran mata uang asing Perseroan

meningkat 3% pada tahun ini dibandingkan tahun lalu.

• SaldoLabaTelahDitentukanPenggunannya Saldo laba tersebut meningkat sebesar 16% menjadi USD605.683

dari periode tahun sebelumnya sebesar USD521.683. Peningkatan ini disebabkan karena penambahan cadangan yang diambil dari saldo laba periode tahun 2013 sesuai dengan Undang-Undang Perseroan.

• ObligationsUnderFinanceLease Both long and short term Obligations under Finance Lease rose

from the previous year due to additional purchases of heavy equipment for mining operations by the Company’s subsidiary, PT Insani Baraperkasa.

• SecurityDeposits The Company's security deposits consist of guarantee deposit

receipts from customers for coal sales contracts and provision for reclamation security deposits. Both long and short term security deposits of the Company decreased in the financial year 2014. The decrease occurred because the Company returned the security deposits received and paid the reclamation security deposits to its subsidiary, PT Loa Haur.

• UnearnedRevenue The Company's unearned revenue consist of advances for coal

sales paid by customers on coal which has not been delivered yet.

• EmployeeBenefitsLiabilities The Company's employee benefits liability rose 5% to

USD1,102,331 from USD1,054,367 in the previous year. The increase was due to the rise of the present value of employee benefits when calculated through the Unit Credit Projection Method. The employee benefits liabilities are performed by the Company and managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

• ProvisionofReclamation The Company is obliged to perform reclamation activities in

mined areas which have not been re-vegetated. This year’s provision increased from the previous year due to greater revegetation activities at a number of mined out areas in Loa Janan and Separi.

• Equity Total equity decreased by 1.5% to USD70,537,825 from last year's

balance of USD71,620,359. The decrease was due to the rise of net appropriated retained earnings as well as the difference in foreign exchange.

• DifferencesinForeignCurrencyTranslation The differences in foreign currency translation increased 3%

compared to the previous year.

• RetainedEarnings–Appropriated The retained earnings increased 16% to USD605,683 from the

previous year of USD521,683. The increase was driven by additional reserves which were taken from 2014 retained earnings according to the Company Bylaws.



Laporan arus Kas

Kas dan setara kas Perseroan yang tercatat di tahun 2014 sebesar USD2.649.485 turun 69% dibandingkan tahun 2013 sebesar USD8.577.527.

(Dalam USD) 2014 2013 (in USD)Uraian DescriptionPerolehan Kas Neto dari Aktivitas Operasi 6,875,031 23,124,114 Net Cash Provided from Operating ActivityPenggunaan Kas Neto dari Aktivitas Investasi (3,613,720) (7,720,689) Net Cash Used from Investing ActivityPenggunaan Kas Neto dari Aktivitas Pendanaan (8,348,206) (12,130,799) Net Cash Used from Financing ActivityPeningkatan (penurunan) neto kas dan setara kas (5.086.895) 3,272,626 Net increase (decrease) in cash and cash equivalents

arus Kas dari aktivitas OperasiPerolehan Kas Neto dari Aktivitas Operasi mengalami penurunan dari nilai tahun lalu menjadi sebesar USD6.875.031 dari nilai USD23.124.114. Arus kas dari investasi merupakan gabungan dari penerimaan pelanggan, pembayaran ke pemasok/subkontraktor, pembayaran ke Direksi dan pembayaran operasional lainnya yang terkait langsung dengan bisnis operasional Perseroan. Penurunan tersebut disebabkan karena turunnya penerimaan dana kas dari penjualan batubara sehubungan dengan turunnya harga jual serta turunnya volume penjualan batubara tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan dana kas yang digunakan untuk pembayaran ke pemasok/subkontraktor juga mengalami penurunan, namun nilainya masih lebih besar penurunan atas penerimaan dana kas dari penjualan batubara.

arus Kas dari aktivitas investasiPenggunaan Kas Neto dari Aktivitas Investasi mengalami penurunan menjadi USD3.613.720 dari tahun lalu sebesar USD7.720.689 atau turun sebesar 53%. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi penggunaan dana kas untuk kegiatan pembelian modal kerja termasuk pembelian aset berupa tanah, kegiatan eksplorasi lanjutan dan kegiatan lainnya yang tidak digolongkan pada operasional. Penurunan ini disebabkan Perseroan mengurangi pembelian aset berupa lahan jika dibandingkan dengan tahun lalu.

arus Kas dari aktivitas PendanaanPenggunaan Kas Neto dari Aktivitas Pendanaan turun 31,18% menjadi USD8.348.206 di tahun 2014 dari USD12.130.799 di tahun 2013. Penurunan ini lebih disebabkan karena Perseroan mengurangi pengembalian saham treasuri dibandingkan tahun sebelumnya.

informasi segmen

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perseroan dan entitas anak Perseroan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen sekunder.

statements of Cash flows

The Company's cash and cash equivalents in 2014 was recorded at USD2,649,485 which was an decrease of 69% from USD8,577,527 in 2013.

net Cash flows from Operating activitiesNet Cash Flows provided by Operating Activities decreased to USD6,875,031 from USD23,124,114 in previous year. Net Cash Flows from Operating Activities consist of cash received from customers, cash payments to suppliers, directors and other operational payments related directly to the Company operations. The decrease was caused by the decline in coal sales price and volume which led to the decrease in cash received compared to the previous year. Meanwhile, cash payment to suppliers/contractors also decrease, but the value was still lower than the decrease in cash receipt from coal sales.

net Cash flows from investing activitiesNet Cash Flows used in Investing Activities decreased to USD3,613,720 from the previous year of USD7,720,689, or a fall of 53%. Net Cash Flows from Investing Activities consist of cash used in capital expenditures including assets such as land, advanced exploration activities, and other activities which are categorized as non-operating. The decrease was mainly due to the reduction of land purchases compared to the previous year.

net Cash flows from financing activitiesNet Cash Flows used in Financing Activities decreased by 31.18% to USD8,348,206 in 2014 from USD12,130,799 in 2013. This is mainly due to the reduction in treasury stock return compared to the previous year.

segment information

Based on the financial information used by the management in the evaluation of segment performance and allocation of its resources, The Company and its subsidiaries have divided its business segments into primary and secondary segments.



Kemampuan membayar utang Perseroan dapat dilihat melalui rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas yang menunjukkan kemampuan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek antara lain dapat diukur melalui rasio kas dan rasio lancar. Rasio kas dihitung dengan cara membandingkan kas yang dimiliki dengan jumlah liabilitas jangka pendek, sedangkan rasio lancar dihitung dengan cara membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek.

Likuiditas 2014 2013 Perubahan (%)Change (%) Liquidity

Uraian DescriptionRasio Kas 0.11 0.31 -64.52% Cash RatioRasio Lancar 1.69 1.74 -2.9% Current Ratio

Rasio likuiditas Perseroan menunjukkan penurunan, baik dari rasio kas maupun rasio lancar. Meskipun demikian, besarnya nilai rasio lancar yang melebihi 1x menunjukkan bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang baik dalam membayar utang.

KeMaMPuan MeMBaYar utangsolvency

financial ratios

The above profitability ratios reflect the effectiveness of the Company's utilization of resources in generating revenue and adding value for shareholders. The Company's net profit margin decreased from 8.9% in 2013 to 5.9% in 2014 due to lower coal selling prices.

The Company's net profit to total asset ratio also decreased from 16.3% in 2013 to 8.0% in 2014.

The Company's solvency can be depicted by a liquidity ratio and solvability ratio. Liquidity ratios such as the cash and current ratios shows a company's ability to meet current liabilities. Cash ratio is the ratio of cash on hand against total current liabilities, while current ratio is the ratio of total current assets against total current liabilities.

The Company's liquidity ratios shows decreases in both cash and current ratios. However, as the current ratio still exceeds 1x by a large margin, it can be seen the Company is able to repay its debts.

Segmen Primer Primary Segment

Uraian

2014 2013

DescriptionPenjualan Neto/Net Sales

Beban Pokok Penjualan/Cost of

Goods Sold

Laba (Rugi) Kotor/Gross Profit (Loss)

Penjualan Neto/Net Sales

Beban Pokok Penjualan/Cost of

Goods Sold

Laba (Rugi) Kotor/Gross Profit (Loss)

Batubara 135,110,612 112,969,830 22,140,782 192,844.478 139,568,849 53,275,629 CoalLain-lain 656,282 500,445 155,837 629,964 152,234 477,730 OthersEliminasi - - - EliminationTotal 135,766,894 113,470,275 22,296,619 193,474,442 139,721,083 53,753,359 Total

rasio Keuangan

Profitabilitas 2014 2013 Perubahan (%)Change (%) Profitability

Uraian DescriptionMargin Laba Bersih 5.9% 8.9% -33% Net Profit MarginRasio Laba Bersih terhadap Aset 8.0% 16.3% -51% Return on Asset

Rasio profitabilitas menunjukkan bagaimana Perseroan mendayagunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan dan nilai tambah bagi para pemegang saham. Margin laba bersih Perseroan menurun dari 8,9% pada 2013 menjadi 5,9% di tahun 2014, hal ini dikarenakan harga jual batubara pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013.

Rasio laba bersih terhadap jumlah aset juga turun dari 16,3% di 2013 menjadi 8,0% di tahun 2014.



Rasio solvabilitas yang menunjukkan kemampuan dalam membayar kewajiban-kewajiban antara lain dapat diukur melalui rasio liabilitas terhadap ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas.

Solvabilitas 2014 2013 Perubahan (%)Change (%) Solvability

Uraian DescriptionRasio Liabilitas terhadap Ekuitas 38% 45% -15.56% Debt to Equity RatioRasio Liabilitas terhadap Aset 27% 30% -10.00% Debt to Asset Ratio

Dari tabel di atas bisa terlihat bahwa Perseroan mempunyai solvabilitas yang cukup baik disebabkan Perseroan saat ini tidak mempunyai kewajiban kepada pihak bank, melainkan hanya kewajiban atas pembayaran utang pembiayaan konsumen pembelian alat-alat berat.

KOLeKtiBiLitas PiutangreceivaBles collectaBility

Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan pada tahun 2014 tercatat rata-rata 15-30 hari. Demikian pula dengan tingkat kolektibilitas piutang tahun 2013 yang tercatat sebanyak rata-rata sama 15-30 hari. Hal tersebut menunjukkan Perseroan memiliki sistem pengelolaan piutang yang sangat baik dan tergolong lancar.

struKtur MOdaLcapital structure

Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan dan entitas anak Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham serta tersedianya dana kas untuk keperluan operasional.

Solvency ratio which indicates the ability to fulfill current liabilities measured through debt to equity ratio, which is calculated by comparing total liabilities to total equity.

As shown in the table above, the Company had excellent solvency because it did not have any bank obligations. The Company’s only liabilities were financial lease obligation due to purchase of heavy equipment.

Receivables Collectability rate of the Company in 2014 was recorded at an average of 15-30 days, which was similar to 2013’s collectability rate of 15-30 days. The Collectability rate indicates a strong and well applied receivable management system.

The Company manages its capital structure and makes adjustments, when necessary, based on changes in economic conditions. In order to maintain and adjust its capital structure, the Company can adjust the dividend payment to shareholders. The main purpose of managing the capital structure of the Company and its subsidiaries is to ensure a sound capital ratio to support the business and to maximize the shareholders’ value as well as to provide cash for operational needs.



Energi merupakan kebutuhan terbesar masyarakat sehingga permintaan atas produk yang dapat menghasilkan energi di masa yang akan datang masih akan tetap tinggi. Energi dengan biaya rendah menjadi pilihan termasuk pembangkit listrik dengan menggunakan batubara sehingga batubara masih memiliki peluang pasar yang sangat besar, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang pesat dengan kebutuhan energi listrik yang tinggi, seperti Indonesia, Cina, India, Thailand dan negara Asean lainnya. Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang cukup besar dan juga memiliki lokasi geografis yang strategis, tentu akan menjadi keuntungan bagi prospek usaha Perseroan di masa mendatang.

PerBandingan target dan reaLisasirealiZation and target

Kinerja Perseroan di tahun 2014 mencapai volume penjualan sebesar 3.455.234 MT dengan target penjualan sebesar 4.500.000 MT. Kondisi pasar dan harga jual yang melemah memberi peran utama tidak tercapainya target penjualan.

PrOYeKsi tahun BeriKutnYaprojection in the following years

Pertumbuhan perekonomian dunia global, khususnya Asia, serta percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia menciptakan peluang bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan usaha. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan menargetkan kinerja penjualan yang meningkat di tahun 2014 dengan peningkatan produksi dan mengoptimalkan penjualan batubara dengan kandungan kalori yang tinggi dan sulfur yang rendah serta menekan ongkos produksi untuk memenuhi pangsa pasar selain negara Cina juga negara Asia lainnya, sehingga dapat memaksimalkan laba.

PrOsPeK usahaBusiness prospect

Energy is the biggest societal need and as such demand for energy-generating products will remain high in the future. Coal is still considered an energy source with low production cost and large potential market, particularly in developing countries with high electrical energy needs such as Indonesia, China, India, Thailand, and other ASEAN countries. Positioned in Indonesia, a country with significant coal reserves and a strategic geographic allocation, The Company’s business prospects are bright.

The Company achieved sales of 3,455,234 MT with a sales target of 4,500,000 MT. The Company adjusted its sales target due to weakening market conditions and readjustment of selling plan due to low coal prices.

Global economic growth, especially in Asia, as well as the acceleration and extension of Indonesia's economic development, will create an opportunity for the Company to enhance its business. Accordingly, the Company is targeting a sales increase in 2014 by increasing the production of coal and optimizing the sales of coal, especially that of high calorie and low sulphur coal, to match China's market segment demand, while minimizing operating cost to maximize profit.



asPeK PeMasaranmarketing aspect

Perseroan menghasilkan produk batubara berkualitas, baik yang berkalori rendah maupun sedang. Dalam memasarkan produknya, Pasar ASEAN menjadi salah satu sasaran utama penjualan bagi Perseroan di tahun ini dan masa mendatang. Seleksi terhadap Pembeli potensi merupakan salah satu target pemasaran Perseroan. Perseroan juga melakukan usaha untuk memasarkan hasil produksinya ke pemakai akhir dengan tujuan untuk memperoleh harga jual yang lebih baik. Pangsa pasar Perseroan di tahun 2014 dan 2013 semuanya merupakan pasar ekspor dengan dominasi pasar negara Tiongkok sebesar 53,2%.

KeBijaKan diVidendividend policy

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada 5 Juni 2014, yang telah dicantumkan dalam Akta Notaris Buntario Tigris, SH, S.E., M.H. No. 38, pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp100.000.000.000 (setara dengan USD8.153.342) atau Rp100 per saham kepada pemegang saham dan membentuk cadangan umum sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan USD84.140).

Sementara pada tahun 2013, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp75.000.000.000 atau Rp75 per saham kepada pemegang saham dan membentuk cadangan umum sebesar Rp1.000.000.000.

53.2%

16.3%0.2%

1.3%

23.8%

4.6%

0.7%

China

India

Thailand

Malaysia

Korea

Philippines

Taiwan

The Company produces both low and mid-calorie coal of high quality. In order to diversify and maintain sustainable sales, ASEAN markets become one of sales targets of the Company this year

and in the upcoming years. Strict selection of potential buyers is one of the Company’s marketing targets. The Company endeavors to market its production to the end-user with the purpose of obtaining a better selling price. The market share of the Company in 2014 and 2013 were dominated by exports to China. In 2014, 53.2% of export sales were to China.

Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on June 5, 2014, as stated in Notarial Deed No.38 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the shareholders decided to distribute cash dividend of IDR100,000,000,000 (equals to USD8,153,342) or IDR100 per share to the shareholders and to form a general reserve of IDR1,000,000,000 (equals to USD84,140).

While in 2013, the Company distributed cash dividend of IDR75,000,000,000 or IDR75 per share to the shareholders and to form a general reserve of IDR1,000,000,000.



infOrMasi MateriaL dan/atau transaKsi dengan PihaK BereLasi material information and/or transaction with related party

restrukturisasi Modal

Berdasarkan RUPS tanggal 5 Juni 2014 Perseroan mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan buyback kembali tahap II sampai dengan batas waktu tanggal 5 Desember 2015.

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak Perseroan telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:

a. Penjualan Neto barang dagangan Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sebesar 0,01% dan

0,006% dari jumlah Penjualan Neto masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Penjualan kepada pihak berelasi merupakan penjualan kepada PT Dekorplas Indah dengan jumlah masing-masing sebesar dan USD14.188 dan USD10.804 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013. Piutang kepada pihak-pihak berelasi yang berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai bagian dari “Piutang Usaha” dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.

b. Saldo transaksi di luar usaha pokok pada akhir tahun

Piutang kepada pihak-pihak berelasi merupakan uang muka untuk pembayaran biaya-biaya tertentu milik pihak-pihak berelasi. Piutang kepada pihak-pihak berelasi yang berasal dari transaksi di luar usaha pokok tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pembayarannya termasuk pinjaman karyawan.

infOrMasi MateriaL Mengenai aKuisisi dan restruKturisasi MOdaLmaterial information on acquisition and capital restructuring

Capital restructuring

Based on AGMS dated June 5, 2014, the Company obtained the approval from Shareholders to perform buyback phase II until December 5, 2015.

The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions with related parties as follows:

a. Net Sales of Inventories Sales to related parties amounted to 0.01% and 0.006% of the

total net sales in December 31, 2014 and 2013, respectively. Sales to related parties represent sales to PT Dekorplas Indah amounting to USD14,188 and USD10,804 for the financial years 2014 and 2013, respectively. The receivables from related parties arising from the above sales transactions are presented as trade receivables in the Consolidated Statements of Financial Position.

b. Balances and Transactions outside Core Business at the end of the year

The receivables payable by related parties are the payment advances for expenses of the related parties. These receivables originated from transactions outside the core business, are not subject to interest, and do not have fixed repayment period.



PeruBahan Peraturan Perundang-undangan Yang BerPengaruh signifiKan terhadaP PerserOanchange of regulations with significant impact to the company

Perseroan menetapkan harga jual batubara berdasarkan Harga Batubara Acuan (HBA) yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) setiap bulan. Dengan demikian, penurunan harga penjualan yang ditetapkan oleh KESDM sebagai akibat penurunan harga jual batubara dunia yang berdampak pada turunnya nilai Penjualan Neto Perseroan. Dampak penurunan dan kenaikan harga jual batubara akan berdampak langsung atas penjualan Perseroan serta biaya royalti yang dibayarkan ke pemerintah.

daMPaK PeruBahan hargathe impact of price change

a. Surat Keputusaan Menteri kehutanan Nomor SK-718/Menhut/II/2014 tanggal 29 Agustus 2014 mengenai Kawasan Hutan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Perseroan melalui anak usahanya PT Insani Baraperkasa telah melaksanakan ketentuan ketentuan yang tertuang di dalam Surat Keputusan tersebut sehingga tidak berdampak pada operasi penambangannya.

b. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 39/M-DAG/PER/7/2014 tanggal 15 Juli 2015 tentang Ketentuan Export Batubara dan Produk Batubara. Perseroan melalui salah satu anak perusahaan PT Insani Baraperkasa sudah melaksanakan peraturan tersebut dengan mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara dari Menteri Perdagangan sehingga tidak mengalami kesulitan untuk melakukan ekspor batubaranya.

c. Standar Operasi Prosedur (SOP) pembayaran royalti didepan yang merupakan perubahan mekanisme pada Laporan Surveyor Ekspor (LSE) mengharuskan semua pemilik tambang batubara baik IUP, KK maupun PKP2B melakukan pembayaran iuran royalti di muka. SOP tersebut mulai berlaku pada bulan Oktober 2015. Perseroan tidak menghadapi kendala dalam hal ini.

The Company determines its coal selling price through the Coal Reference Price (HBA) issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources (KESDM) every month. Therefore, any increase or decrease in coal prices will have direct impact on the increase or decrease of the Company's Net Sales. The decrease and increase in coal sales price will impact the Company sales and government royalties directly.

a. Decree of Minister of Forestry No. SK-718/Menhut/II/2014 dated August 29, 2014 concerning Forested Area in East Kalimantan and North Kalimantan. The Company through its subsidiary, PT Insani Baraperkasa has implemented the acts as stipulated in the said Decree, so it gave no impact to the mining operations.

b. Ministerial Regulation No.39/M-DAG/PER/7/2014 dated July 15, 2015 concerning Coal Export and Product. The Company through its subsidiary, PT Insani Baraperkasa has complied with the abovementioned regulation by obtaining recognition as ET-Coal from Minister of Trade so it was no trouble to export coal.

c. Standard Operating Procedure (SOP) of royalty payment in advance is the change of mechanism on Export Surveyor Report which requires all the coal mine owners (IUP, KK, and PKP2B) to pay royalty in advance. The SOP started to apply in October 2015. The Company did not encounter constraint in this matter.



PeruBahan KeBijaKan aKuntansichanges in accounting policy

Standard akutansi yang sudah disahkan oleh DSAK IAI yang belum berlaku efektif untuk Laporan Keuangan 31 Desember 2014 sebagai berikut:

1. PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan berlaku efektif 1 Januari 2015.

2. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2015

3. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura, berlaku efektif 1 Januari 2015.

4. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2015.

5. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian. berlaku efektif 1 Januari 2015

6. PSAK No. 66, Pengaturan bersama, berlaku efektif 1 Januari 2015.

7. PSAK No. 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, berlaku efektif 1 Januari 2015.

8. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2015.

Accounting standards issued by the DSAK IAI that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for the December 31, 2014 Consolidated Financial Statements:

1. PSAK No. 1 (Revision 2013), Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015.

2. PSAK No. 4 (Revision 2013), Separate Financial Statements, effective January 1, 2015.

3. PSAK No. 15 (Revision 2013), Investments in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2015

4. PSAK No. 24 (Revision 2013), Employee Benefits, effective January 1, 2015.

5. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements, effective January 1, 2015.

6. PSAK No. 66, Joint Arrangements, effective January 1, 2015.

7. PSAK No. 67, Disclosure of Interest in Other Entities, effective January 1, 2015.

8. PSAK No. 68, Fair Value Measurement, effective January 1, 2015.



Tata Kelola Perusahaangood coRPoRATe goveRnAnce


Tata Kelola PerusahaanGood Corporate GovernanCe

Implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) meliputi kaidah transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran senantiasa dilakukan oleh Perseroan secara seimbang dan konsisten disertai dengan pengembangan nilai-nilai perusahaan. Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik secara maksimal untuk memaksimalkan kinerja Perseroan secara menyeluruh.

Untuk menciptakan perusahaan yang tumbuh secara berkelanjutan, Perseroan senantiasa menjalankan praktik-praktik terbaik serta berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka memastikan implementasi GCG maka pihak manajemen menyusun langkah-langkah sebagai berikut:• Penjabaransecaradetaildanjelastentangtugasdantanggung

jawab Dewan Komisaris dan Direksi.• Meningkatkan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan

kerja untuk menjalankan fungsi pengendalian internal.• Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian

internal.• Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor

eksternal.• TransparansikondisikeuangandannonkeuanganPerseroan.

The implementation of Good Corporate Governance principles, which cover transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, is continuously conducted by the Company in fair and consistent way followed by the development of corporate values. The Company applied maximum Good Corporate Governance implementation in order to maximize an overall performance of the Company.

In order to create sustainable growth, the Company is committed to carry out best practices and comply with all the prevailing laws and regulations.

To ensure the implementation of GCG, the management has constructed the following steps:• DetailedelaborationofdutiesandresponsibilitiesbytheBoardof

Commissioners and Board of Directors.• Improvementonjobimplementationofcommitteesandworking

units to perform internal audits.• Implementationof riskmanagement, includinginternalcontrol

systems.• Implementationofcompliancefunctions,aswellasinternaland

external auditors.• TransparencyofCompany'sfinancialandnon-financialcondition.

tata KeLOLa Perusahaangood corporate governance

struKtur tata KeLOLa Perusahaancorporate governance structure

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.

RUPS merupakan organ tertinggi yang berwenang untuk melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan Perseroan, sementara Direksi bertugas melakukan pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki persepsi yang sama terhadap Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan karena kedua organ tersebut mengemban tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan dan kelanjutan usaha Perseroan untuk jangka panjang. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, sedangkan untuk pelaksanaan tugas Direksi, telah dibentuk struktur organisasi yang efektif dan efisien.

Based on the Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company, the structure of Corporate Governance consists of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors.

GMS is the supreme organ which has the authority to make strategic decisions for the best interests of the Company, considering the Articles of Association and prevailing regulation. The Board of Commissioners oversees the performance of the Company’s management, while the Board of Directors manages the Company. The Board of Commissioners and the Board of Directors shall share the same Vision, Mission, and Corporate Values since both organs carry out responsibility for maintaining the business continuity of the Company in the long term. In performing its oversight function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, while in performing the Board of Directors’ duties, the Company has formed an effective and efficient organizational structure.



rapat umum Pemegang saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang penuh untuk mengambil keputusan terkait perubahan Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran Perseroan dalam kapasitasnya sebagai organ tertinggi dalam struktur Tata Kelola Perusahaan yang kewenangannya diatur dan dibatasi oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 dan Anggaran Dasar Perseroan.

Selama tahun 2014, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2014 di Financial Club-Graha Niaga Jakarta.

Pemberitahuan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

AGMS and EGMS Notification

Panggilan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

AGMS and EGMS Invitation

Pengumuman Hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

AGMS and EGMS Announcement

6 Mei 2014 May 6, 2014 21 Mei 2014 May 21, 2014 6 Juni 2014 June 6, 2014

Perseroan melakukan pengumuman pemberitahuan, panggilan maupun hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa di Harian Bisnis Indonesia dan Harian Terbit.

rapat Umum Pemegang Saham TahunanRUPS Tahunan ini dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili 731.961.241 saham atau setara dengan 73,20% dengan agenda:

1. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013.

2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan yang diperoleh selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013.

3. Penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Perseroan Tahun Buku 2014.

4. Penetapan besarnya dan jenis remunerasi serta fasilitas lain yang diberikan Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

Hasil Keputusan RUPS Tahunan tersebut yang telah disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir adalah:

general Meeting of shareholders

As the highest organ, the GMS has full authority to make decisions related to the amendment of the Articles of Association, merger, consolidation, acquisition, bankruptcy, and dissolution of the Company in which the authority is regulated and limited by the Law on Limited Liability Companies No. 40 year 2007 and the Articles of Association of the Company.

Throughout 2014, the Company held AGMS and EGMS on June 5, 2014 at Financial Club-Graha Niaga Jakarta.

The Company published the announcement, invitation as well as resolution of AGMS and EGMS on Bisnis Indonesia and Terbit Newspapers.

Annual general Meeting of ShareholdersThe Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was attended by Shareholders, representing 731,961,241 shares or equals to 73.20% with the following agenda:1. Approval on the Annual Report including the ratification

the Consolidated Financial Statements for fiscal year ended December 31, 2013.

2. Determination on the use of the Company's profits earned during fiscal year ended December 31, 2013.

3. Appointment of the Public Accountant to audit the Company for Fiscal Year of 2014.

4. Determination of the amount and type of remuneration as well as other facilities given by the Company to the Board of Commissioners and Board of Directors.

The AGMS Resolutions which have been approved by more than a half of the overall shares with voting rights were:



1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Purwantono, Suherman & Surja (EY)” dan oleh karenanya memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

2. Memberikan persetujuan atas dibagikannya dividen untuk tahun buku 2013 sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham secara proporsional sesuai jumlah saham yang dimiliki dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp100 (seratus rupiah), yang akan disesuaikan dengan memperhatikan jumlah saham yang telah dibeli kembali (buy back) sampai penentuan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen (Recording Date). Sebesar Rp1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) dibukukan sebagai dana cadangan wajib guna memenuhi ketentuan pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan juncto pasal 70 Undang-undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sedangkan sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.

3. Menyetujui dan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut berikut dengan persyaratan lainnya.

4. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran dan jenis remunerasi serta fasilitas lain yang diberikan Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaRUPS Luar Biasa Perseroan dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 731.961.241 saham atau setara dengan 73,20% dengan agenda mengenai Pembelian Kembali Saham (Buy Back).

Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa tersebut adalah:1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melaksanakan Pembelian

Kembali (Buy Back) Saham ke II yang dikeluarkan Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik.

2. Memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyetujui pengalihan saham hasil pembelian kembali (Buy Back) dengan syarat dan ketentuan yang sesuai dengan Undang-Undang, peraturan yang berlaku maupun Anggaran Dasar Perseroan.

1. To accept and approve the Annual Report and to ratify the Company's consolidated financial statements for the fiscal year ended December 31, 2013, which has been audited by Public Accountant Firm "Purwantono, Suherman & Surja (EY)" and therefore grant full release and discharge (acquit et decharge) to the Board of Commissioners and Board of Directors for the supervision and management functions conducted in the fiscal year ended December 31, 2013.

2. To approve on the declaration of cash dividends for the fiscal year of 2013 to shareholders at maximum of IDR100,000,000,000 (one hundred billion Rupiah) to shareholders proportionally based on the number of shares held which every 1 (one) stock is entitled to receive cash dividend of IDR100 (one hundred rupiah), which will adjusted with respect to the number of buy back shares until the recording date. The amount of IDR1,000,000,000 (one billion rupiah) will be booked as obligatory reserve funds to meet provisions of Article 26 in conjunction with the Company's Articles of Association Article 70 of Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, while the remaining will be recorded as retained earnings to strengthen the structure the Company's capital.

3. To grant the authority to the Board of Directors to appoint a Public Accounting Firm registered at Financial Services Authority (OJK) to audit Company's Financial Statements for the fiscal year ended December 31, 2014 and authorize the Board of Directors to determine fee for the Public Accountant Firm as well as other requirements.

4. To grant the authority to the Board of Commissioners to determine the amount and type of remuneration and other facilities given to members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors.

extraordinary general Meeting of ShareholdersThe Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) was attended by shareholders, representing 731,961,241 shares or equals to 73.20% with the agenda regarding Buy Back.

The resolutions of EGMS were as follow:1. To approve the Company’s plan to conduct Shares Buy Back

phase II issued by the Company according to Regulation of Bapepam and LK No.XI.B.2 on Shares Buy Back Issued by the Listed Companies and Public Companies.

2. To grant the authority to the Board of Commissioners of the Company to approve the shares diversion as a result of Buy Back with terms and conditions in accordance with Law, prevailing regulations as well as Articles of Association.



3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pembelian kembali (Buy Back) saham ke II Perseroan tersebut, serta untuk menentukan syarat, ketentuan dan tata cara pelaksanaan pengalihan saham hasil pembelian kembali sesuai dengan peraturan yang berlaku.

dewan Komisaris

Sebagaimana diatur dalam UU PT No. 40 Tahun 2007, Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Dewan Komisaris bertugas melakukan fungsi pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta bertugas memberikan arahan dan masukan kepada Direksi.

Susunan Dewan KomisarisDewan Komisaris Perseroan terdiri dari 1 orang Presiden Komisaris dan 4 orang Komisaris, dimana 2 di antaranya merupakan Komisaris Independen.

Presiden Komisaris : Hendro Martowardojo Komisaris : Swandono AdijantoKomisaris : Luiyanto YaminKomisaris Independen : Suria M. TjahajaKomisaris Independen : Andrew James Wilson

Persentase jumlah Komisaris Independen yang dimiliki oleh Perseroan sebesar 40% dan sudah melebihi ketentuan minimum yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, yaitu 30%.

Komisaris Independen Perseroan bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali pada periode berikutnya. Selain itu, Komisaris Independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan serta tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

3. To grant the authority to the Board of Directors of the Company both individually and concurrently with substitution rights to conduct all necessary actions in order to perform Shares Buy Back phase II as well as to determine terms, conditions and procedures of shares diversion as a result of buy back according to the prevailing regulations.

Board of Commissioners

As stipulated in Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company, the Board of Commissioners is appointed through the AGMS for a certain period of time and can be reappointed. The Board of Commissioners is incharge of supervising the Company in general and/or specifically in accordance with the Articles of Association and providing advice to the Board of Directors.

Composition of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners of the Company consists of one President Commissioner and four Commissioners, in which two of them are Independent Commissioners.

President Commissioner : Hendro Martowardojo Commissioner : Swandono AdijantoCommissioner : Luiyanto YaminIndependent Commissioner : Suria M. TjahajaIndependent Commissioner : Andrew James Wilson

Independent Commissioners of the Company are 40% of the Board of Commissioners, over the minimum requirement of Financial Services Authority of 30%.

Independent Commissioners of the Company have no authority in planning, leading, controlling or monitoring the Company's activities in the last six months, except for the reappointment in the next period. Besides, Independent Commissioners do not own the Company stocks both directly or indirectly, have no affiliated relationship with the Company, member of the Board of Commissioners, member of the Board of Directors or principal Shareholders and have no business relationship both directly or indirectly regarding the business activities of the Company.



Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris

Setiap anggota Dewan Komisaris wajib membaca dan mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai peran, tugas pokok, wewenang, dan kewajiban Dewan Komisaris seputar pelaksanaan prinsip GCG yang diatur dalam Anggaran Dasar.

Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab yang di antaranya meliputi:1. Mengawasi kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan

yang dilakukan Direksi, baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan, serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS.

3. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

4. Memeriksa dan menyetujui laporan tahunan yang disiapkan Direksi.

5. Mengutamakan kepentingan Perseroan dan Pemegang Saham serta bertanggung jawab kepada RUPS.

6. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu, dengan memperhatikan kemampuan Perseroan dan melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite setiap akhir tahun buku.

Pedoman dan Kode etik Dewan Komisaris (BOC Charter)Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai badan pengawas Perseroan untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan, Dewan Komisaris memiliki sebuah Pedoman Kerja (Board Charter) yang di antaranya berisikan struktur dan kedudukan Dewan Komisaris dalam Perseroan, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta pembagian tugas dari masing-masing anggota Dewan Komisaris, penetapan remunerasi Dewan Komisaris, hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi, dan evaluasi atas kinerja Dewan Komisaris. Dengan adanya Pedoman Kerja yang dijadikan acuan ini, Dewan Komisaris dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien.

Frekuensi rapat Dewan KomisarisSepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat berkala sebanyak 4 (empat) kali sesuai dengan jumlah minimum yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

Berikut kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat tersebut sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini:

Duties, Authorities and responsibilities of the Board of CommissionersEach member of the Board of Commissioners must read and comply with the provisions of the role, main duties, authority, and obligations of the Board of Commissioners regarding the implementation of good corporate governance principles as stipulated in the Articles of Association.

The Board of Commissioners has responsibilities, among others:

1. To supervise management policy and the management activities by the Board of Directors and to provide advice to the Board of Directors, including the supervision of the implementation of the Company's Long Term Plan, Work Plan, and Budget as well as the Company's Articles of Association and the General Meeting of Shareholders decision, as well as applied regulation, for the benefit of the Company and in accordance with the intent and purpose of the Company.

2. To conduct duties, authority and responsibilities in accordance with the provisions of the Articles of Association and GMS decision.

3. In certain conditions, the Board of Commissioners is required to convene AGMS and other GMSs with regard to its authority as stated in regulations and Articles of Association.

4. To examine and to approve the annual report prepared by the Board of Directors.

5. To uphold the interests of the Company and Shareholders and responsible to the GMS.

6. To establish committees other than the Audit Committee, if necessary, by considering the Company's ability and to evaluate the Committees’ performances at the end of fiscal year.

Board of Commissioners CharterIn performing its duties and responsibilities as supervisory board of the Company to achieve Vision and Mission of the Company, the Board of Commissioners has a Board Charter in which among others contain structure of the Board of Commissioners in the Company, duties and responsibilities as well as tasks distribution of the Board of Commissioners, remuneration determination of the Board of Commissioners, relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors and performance evaluation of the Board of Commissioners. With this Board Charter as guidance, the Board of Commissioners will be able to work effectively and efficiently.

Meeting Frequency of Board of Commissioners In 2014, the Board of Commissioners has conducted 4 (four) regular meetings according to minimum number as required in the Articles of Association.

Following is the attendance of the Board of Commissioners in meetings as presented in the following table:



Tabel rapat Dewan KomisarisNamaName

JabatanDesignation

Jumlah rapatNumber of Meeting

KehadiranAttendance

Hendro Martowardojo Presiden Komisaris/President Commissioner 4 4Swandono Adijanto Komisaris/Commissioner 4 3Luiyanto Yamin Komisaris/Commissioner 4 3Suria M. Tjahaja Komisaris Independen/Independent Commissioner 4 4Andrew James Wilson Komisaris Independen/Independent Commissioner 4 4

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Kinerja Dewan Komisaris dinilai dengan membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap rencana kerja dan target yang sudah disepakati sebelumnya. Penilaian kinerja Dewan Komisaris ini dilakukan setiap tiga bulan sekali.

No.Indikator KinerjaPerformance Indicator

Bobot IndikatorWeight Indicators

1 Fungsi Advisory/Advisory Function 402 Fungsi Pengawasan/Supervision Function 403 Fungsi Perencanaan/Planning Function 20

direksi

Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pengangkatan Direksi dilakukan melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali di mana 1 (satu) periode masa jabatan anggota Direksi paling lama 5 tahun atau sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud.

Susunan DireksiPresiden Direktur : Pintarso AdijantoDirektur : Bambang PrijonohadiDirektur : Chamilus SalimboDirektur Independen : WinantoDirektur : Wimpi SalimDirektur : Agoes Soegiarto Soeparman

Tanggung Jawab DireksiDireksi memiliki tugas pokok, wewenang, dan kewajiban sebagaimana diatur oleh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Perusahaan yang harus dipertanggung jawabkan kepada Pemegang Saham, yaitu:

1. Menjalankan dan mengelola Perseroan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, serta bertindak sebagai wakil Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Assessment of the Board of Commissioners’ Performance

The assessment of members of the Board of Commissioners was performed quarterly by comparing the achievement with the designated target.

Board of directors

In accordance with the Articles of Associations, the Board of Directors is authorized and fully responsible for the Company's management for the interest of the Company, in accordance with Company's purposes and objectives, as well as representing the Company, both inside and outside the court. The Board of Directors is appointed through the GMS for a certain period of time and may be reappointed whereas one term of office is maximal of five years or until the closing of AGMS at the end of the referred one term of office.

Composition of the Board of DirectorsPresident Director : Pintarso AdijantoDirector : Bambang PrijonohadiDirector : Chamilus SalimboIndependent Director : WinantoDirector : Wimpi SalimDirector : Agoes Soegiarto Soeparman

responsibilities of the Board of DirectorsThe Board of Directors is fully responsible to the Shareholders. The Board of Directors has principal duties, authority, and responsibilities in accordance with the Articles of Association in order to achieve the Company's aims and objectives which shall be accountable to Shareholders:

1. Performing all actions related to the management of the Company in accordance with vision and mission of the Company and to represent the Company both inside and outside the court.

Table of the Board of Commissioners' Meeting Attendance



2. Direksi memiliki wewenang atas:a. Penetapan kebijakan kepengurusan Perseroan termasuk

menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya.b. Pengaturan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau

beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan.

c. Pengelolaan ketenagakerjaan.d. Pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Perusahaan.e. Pembentukan Komite dalam rangka mendukung efektivitas

dan tanggung jawab serta melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite setiap akhir tahun buku.

f. Pengangkatan dan pemberhentian pekerja Perseroan.g. Pengambil tindakan dan keputusan mengenai pengurusan

maupun kepemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain.

h. Penanggung jawab Perseroan yang menjalankan tugas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian dengan tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pedoman dan Kode etik Direksi (BOD Charter)Dalam menjalankan pengelolaan Perseroan guna mencapai Visi dan Misi Perseroan, Direksi mempunyai Pedoman Kerja (Board Charter) yang dijadikan acuan untuk bekerja secara lebih terstruktur, sistematis, dan konsisten. Pedoman Kerja ini antara lain mencakup struktur dan kedudukan Direksi dalam Perseroan, tugas dan tanggung jawab Direksi serta pembagian tugas dari masing-masing anggota Direksi, penetapan remunerasi Direksi, hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris, dan evaluasi atas kinerja Direksi.

Frekuensi rapat DireksiSepanjang tahun 2014 Direksi mengadakan rapat internal sebanyak 5 (lima) kali. Berikut adalah tabel frekuensi dan jadwal rapat Direksi tersebut.

Tabel rapat DireksiNamaName

JabatanDesignation


KehadiranAttendance

Pintarso Adijanto Presiden Direktur/President Director 5 5

Bambang Prijonohadi Direktur/Director 5 4

Chamilus Salimbo Direktur/Director 5 4

Winanto Direktur Independen/Independent Director 5 5

Wimpi Salim Direktur/Director 5 4

Agoes Soegiarto Soeparman Direktur/Director 5 5

Selain itu, Direksi juga mengadakan Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris secara berkala sedikitnya sekali dalam 4 bulan. Sepanjang tahun 2014, Rapat Gabungan telah diselenggarakan sebanyak 4 kali dengan rincian sebagai berikut:

2. The Board of Directors has the authorities on:a. Establishing Company Management Policies including

organizing AGMS and other GMSs.b. Delegating the Board of Directors' authority to an individual

or several members of the Board of Directors to make decisions on behalf of the Board of Directors or representing the Company inside or outside the court.

c. Managing employment.d. Appointment and dismissal of Corporate Secretary.e. Establishing Committee in order to support effectiveness

and responsibility as well as performing evaluation on performance of the Committee at the end of fiscal year.

f. Appointment and dismissal of the Company employees.g. Performing all acts concerning the management and

ownership of Company's assets, which bind the Company with other parties.

h. Each member of the Board of Directors performs their duties with good intention and responsibility by complying with the applicable regulations.

Board of Directors CharterIn performing management of the Company to achieve Vision and Mission of the Company, the Board of Directors has a Board Charter as guidance to work more structured, systematic and consistent. BOD Charter contains among others structure of the Board of Directors in the Company, duties and responsibilities as well as tasks distribution of the Board of Directors, remuneration determination of the Board of Directors, relationship between the Board of Directors and the Board of Commissioners and performance evaluation of the Board of Directors.

Meeting Frequency of the Board of Directors Throughout 2014, the Board of Directors held 5 (five) internal meetings. The description of the frequency and schedule of meetings can be viewed in the following table.

Table of the Board of Directors' Meeting Attendance

Moreover, the Board of Directors also conducts Joint Meeting with the Board of Commissioners periodically at least once in every four months. During 2014, the Joint Meeting was held 4 times with the following details:



NamaName

JabatanDesignation


KehadiranAttendance

Dewan Komisaris Board of CommissionersHendro Martowardojo Presiden Komisaris/President Commissioner 4 4Swandono Adijanto Komisaris/Commissioner 4 3Luiyanto Yamin Komisaris/Commissioner 4 3Suria M. Tjahaja Komisaris Independen/Independent Commissioner 4 4Andrew James Wilson Komisaris Independen/Independent Commissioner 4 4Direksi Board of DirectorsPintarso Adijanto Presiden Direktur/President Director 4 4Bambang Prijonohadi Direktur/Director 4 2Chamilus Salimbo Direktur/Director 4 4Winanto Direktur Independen/Independent Director 4 4Wimpi Salim Direktur/Director 4 3Agoes Soegiarto Soeparman Direktur/Director 4 4

Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi terdiri atas Gaji/ Honorarium, Tunjangan, dan Tantiem yang ditentukan setiap tahun berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selama tahun 2014, total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebesar Rp5.592.453.370 dan total yang diterima oleh Direksi sebesar Rp10.583.193.020.

Pelatihan DireksiDalam rangka mengembangkan kompetensinya, Direksi senantiasa mengikuti berbagai program pelatihan yang berkualitas. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah mengikuti serangkaian pelatihan seperti disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel Pelatihan DireksiNamaName

Jenis PelatihanType of Training

Waktu PelatihanTraining Time

Pintarso Adijanto CEO Net Working 2014 6 Desember/December 2014Bambang Prijonohadi - -Chamilus Salimbo • Seminar/Seminar of "Detecting Creative Accounting and Financial Report Fraud".

• Pelatihan/Training of “Power Up-Self Leadership".• Seminar/Seminar of "Tax Strategy".

11 Maret/March 2014 13 Juni/June 2014 1 Oktober/October 2014

Winanto • SeminardanKursus/Seminar and Course of “Air Asam Tambang".• SeminarTahunan Prospek Sumber Daya Batubara Indonesia.

Indonesian Coal Resources Prospects Annual Seminar.

Bandung, 27–28 Oktober/October 2014Bali, 9 Oktober/October 2014

Wimpi Salim • MenjadiTrainer Andalan. Training the Trainer.

• AntisipasidanPenangananDaruratTambang. Anticipation and the Handling of Emergency Mine.

• SosialisasiET(EksportirTerdaftar). ET Socialization (Registered Exporter).

• SosialisasitentangIPPKTdanPNBPKehutananPertambangan. Socialization of IPPKT and non-tax revenues of Forestry Mining.

• SeminarTeknologiPemantauandanPertambanganBatubara. Monitoring and Coal Mining Technology Seminar.

• SosialisasiNilaiTambahBatubara. Socialization of coal's added values.

5-7 Februari/February 2014

25-26 Juni/June 2014

7 Agustus/August 2014

24 September/September 2014

16 Oktober/October 2014

31 Oktober/October 2014

Agoes Soegiarto Soeparman

• SeminarmengenaiprospekbatubarakedepanolehAsiaCoalIndex. Seminar of coal prospect by Asia Coal Index.

• PelatihanAnalisaFinancial Modelling memakai format Excel Macro oleh Konsultan Deloitte. Training of Financial Modelling Analysis using Excel Macro format by Deloitte.

13 Agustus/August 2014

16-18 September/September 2014

Determination of remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors Remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors consists of of Salary/Honorarium, Allowances, and Tantiem which are determined every year pursuant to Annual General Meeting of Shareholders. During 2014, the Board of Commissioners received total remuneration of IDR5,592,453,370 and the Board of Directors received total remuneration amounted to IDR10,583,193,020.

Trainings of the Board of DirectorsIn order to improve the competencies, the Board of Directors constantly participates in various qualified trainings. Throughout 2014, the Board of Directors has participated in a series of trainings as shown in the following table:

Table of the Board of Directors' Training



Penilaian Kinerja DireksiKinerja anggota Direksi dinilai dengan cara membandingkan hasil- hasil yang telah dicapai terhadap rencana kerja dan target yang sudah disepakati sebelumnya. Penilaian kinerja Direksi ini dilakukan setiap tiga bulan sekali.

No.Indikator KinerjaPerformance Indicator

Bobot IndikatorWeight Indicator

1 Pelaksanaan dan pengelolaan perusahaan/Implementation and management of the Company 502 Pengawasan kinerja dan kepatuhan karyawan/Performance monitoring and employee compliance 25

3 Membuat perencanaan dan analisa jangka pendek dan panjang/Preparing plans and short term as well as long term analysis

25

informasi Mengenai Pemegang saham utama dan Pengendali

Berikut skema Pemegang Saham Utama dan Pemegang Saham Pengendali baik langsung maupun tidak langsung sampai kepada pemilik individu.

Assessment on Performance of the Board of DirectorsAssessment on performance of the Board of Directors is performed by comparing the achievements against the agreed work plan and target quarterly.

direct and indirect Major shareholders scheme to ultimate Beneficiary Owner and Controlling

Below is the scheme of Main Shareholders and the Controlling Shareholders, either directly or indirectly, up to the individual ownership.

hubungan afiliasi antara anggota direksi, dewan Komisaris, dan Pemegang saham utama dan/atau Pemegang saham Pengendali

NamaName

JabatanDesignation

Sifat Hubungan AfiliasiType of Affiliation

Dewan Komisaris Board of CommissionersHendro Martowardojo Presiden Komisaris/President Commissioner Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Affiliated - Non Shareholder

Swandono Adijanto Komisaris/Commissioner Afiliasi - Pemegang Saham/Affiliated - Shareholder

Luiyanto Yamin Komisaris/Commissioner Bukan Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Non Affiliated - Non Shareholder

Suria M. Tjahaja Komisaris Independen/Independent Commissioner Bukan Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Non Affiliated - Non Shareholder

Andrew James Wilson Komisaris Independen/Independent Commissioner Bukan Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Non Affiliated - Non Shareholder

Direksi Board of DirectorsPintarso Adijanto Presiden Direktur/President Director Afiliasi - Pemegang Saham/Affiliated - Shareholder

Bambang Prijonohadi Direktur/Director Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Affiliated - Non Shareholder

Chamilus Salimbo Direktur/Director Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Affiliated - Non Shareholder

Winanto Direktur Independen/Independent Director Bukan Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Non Affiliated - Non Shareholder

Wimpi Salim Direktur/Director Afiliasi - Pemegang Saham/Affiliated - Shareholder

Agoes Soegiarto Soeparman Direktur/Director Bukan Afiliasi - Bukan Pemegang Saham/Non Affiliated - Non Shareholder

affiliation relationships Between the Members of the Board Commissioner, the Board of directors and the Principal shareholders and/or Controlling shareholders

credit suisse ag sg trust a/c clnt goodwin in

pr ltd - 2023904153

dbspore-pwm a/c goodwin investment prvt ltd - 2146014003

publik (termasuk 3,1 % saham buy back)/

public (including 3.1% of buyback shares)

Perseroan/The CompanyKKGI

coutts and co ltd. singapore s/a energY collier private limited

15.52%

35.14%

7.91%

31.37%

10.00%

ubs ag singapore non-treatY omnibus account - 2091144090

Keluarga/Family ofAdijanto



Komite audit

Penunjukan Komite Audit dilakukan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan dan periode jabatan anggota Komite Audit mengikuti masa jabatan Komisaris yaitu 5 tahun. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diangkat berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Piagam Komite Audit.

Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 Ketua yang juga adalah Komisaris Independen dengan 2 orang anggota yaitu 1 orang Komisaris Independen dan 1 orang anggota dari pihak luar Perseroan yang independen.

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:Ketua : Suria Martara Tjahaja (Komisaris Independen)Anggota : Andrew James Wilson (Komisaris Independen) Harjono Darto (pihak eksternal)

Tugas Komite Audit:1. Bersama dengan Dewan Komisaris memastikan efektivitas sistem

pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor internal maupun auditor eksternal.

2. Melakukan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan baik oleh auditor internal maupun eksternal.

3. Melakukan penilaian serta memberikan rekomendasi atas pelaksanaan sistem pengendalian manajemen.

4. Memastikan adanya prosedur review yang baik terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perseroan.

5. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Implementasi Tugas Komite Audit Tahun 20141. Melakukan rapat dengan Kantor Akuntan Publik Johan Malonda

Mustika & Rekan dalam rangka penerbitan Laporan Keuangan untuk membahas hasil temuan audit untuk Laporan Keuangan 2014.

2. Melakukan rapat dengan RSM AAJ Associates, pihak eksternal yang ditunjuk Perseroan untuk membantu fungsi internal audit terutama pengawasan terhadap pos-pos utama pendapatan dan biaya, serta pendelegasian wewenang.

3. Memberikan masukan untuk penyusunan Laporan Tahunan 2014, hal-hal yang berkaitan dengan laporan keterbukaan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.

4. Memberikan masukan terhadap keterbukaan informasi dalam rangka Paparan Publik (Public Expose) Perseroan.

5. Melakukan rapat dengan Dewan Komisaris secara berkala untuk:a. Membahas kinerja Perusahaan, sesuai dengan yang tercatat

pada laporan keuangan per triwulan.

audit Committee

The appointment of Audit Committee is performed pursuant to the decision of the Company’s Board of Commissioners and the term of tenure of each member is similar to the Board of Commissioners which is 5 years. In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee which is appointed in accordance with Deed of Board of Commissioners and responsible to the Board of Commissioners based on regulations stated in Audit Committee Charter.

The Audit Committee of the Company consists of 1 Chairman, who serves as Independent Commissioner of the Company, with 2 members which are an Independent Commissioner and an independent external party.

Composition of Audit Committee as of 31 December 2014 were as follows:Chairman : Suria Martara Tjahaja (Independent Commissioner)Member : Andrew James Wilson (Independent Commissioner) Harjono Darto (external party)

Duties of the Audit Committee:1. Together with the Board of Commissioners, ensure the

effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the internal and external auditor duties.

2. To assess the audit activities and results conducted by Internal and External Auditors.

3. To provide assessment and recommendations regarding the implementation of the management control system.

4. To ensure satisfactory review procedures for all information released by the Company.

5. To identify issues that requires attention from the Board of Commissioners.

6. To perform other tasks given by the Board of Commissioners.

Implementation of Audit Committee’s Tasks in 20141. Conducted meetings with Public Accountant Firm Johan Malonda

Mustika & Partner in order to publish Financial Statement and discuss the audit findings on 2014 Financial Statements.

2. Conducted meeting with RSM AAJ Associates, the external party appointed by the Company to assist internal audit functions, particularly to supervise the main accounts, revenues, and costs, as well as delegate authority.

3. Provided inputs in making the 2014 Annual Report as well as the response to letter from OJK and IDX.

4. Provided inputs regarding information disclosure on the Company’s Public Expose.

5. Conducted meetings with the Board of Commissioners in regard to:a. Discuss the Company’s performances, as stated in quarterly

report.



b. Membahas berbagai hal yang berkaitan dengan industri batubara terutama mengidentifikasikan kesempatan dan risiko manajemen yang perlu diterapkan untuk mengantisipasi perkembangan terkini dan masa yang akan datang.

6. Menghadiri rapat triwulan dengan Dewan Komisaris, Direksi dan Anggota Manajemen lainnya.

Frekuensi rapat Komite AuditSepanjang tahun 2014 Komite Audit mengadakan rapat internal sebanyak 5 kali sebagaimana dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

NamaName

JabatanDesignation


KehadiranAttendance

Suria Martara Tjahaja Ketua/Chairman 5 5Andrew James Wilson Anggota/Member 5 4Harjono Darto Direktur/Member 5 4

Profile of Audit CommitteeSuria Martara Tjahaja (Independent Commissioner)His profile can be viewed in Profile of the Board of Commissioners on page 27.

Andrew James Wilson (Independent Commissioner)His profile can be viewed in Profile of the Board of Commissioners on page 28.

Harjono Darto (External Party)Indonesian Citizen, 51 years old. Obtained Bachelor of Economics from University of Mataram, NTB in 1986 and Master of Accountancy from Kansas State University, Manhattan, Kansas, USA in 1990. He has been entrusted member of Audit Committee of the Company since 2014 pursuant to Decision Letter of the Board of Commissioners dated October 31, 2014. He began his career as Management Trainee and then held position of Director (1990-1997) of Bank Maspion Indonesia. Moreover, he once served as President Director of PT Uninet Media Sakti (1997-1998), Director of Bank Dharmala (1998-1999), Director as well as Independent Commissioner of ABDA Insurance (2000-2007). He has actively been a part time Accounting and Finance lecturer of Binus Business School – Binus International University (2008-present).

nomination and remuneration Committee

Currently the Company has no Nomination and Remuneration Committee. Therefore, the Board of Commissioners conducted all tasks and responsibilities related to the function of Nomination and Remuneration Committee.

b. Discuss about various issues related to coal mining, especially identifying opportunities and risk management needed to be applied in order to anticipate the latest development and in near future.

6. Attended quarterly meeting with the Board of Commissioners and other members of the Management.

Meeting Frequency of the Audit Committee Throughout 2014 the Audit Committee held 5 (five) internal meetings as can be viewed in the following table:

Suria Martara Tjahaja Andrew James Wilson Harjono Darto

Profil Komite AuditSuria Martara Tjahaja (Komisaris Independen)Profil beliau dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris halaman 27.

Andrew James Wilson (Komisaris Independen)Profil beliau dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris halaman 28.

Harjono Darto (Pihak Eksternal)Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Meraih gelar Drs. Ekonomi dari Universitas Mataram, NTB pada tahun 1986 dan Master of Accountancy dari Kansas State University, Manhattan, Kansas, USA pada tahun 1990. Beliau dipercaya sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 31 Oktober 2014. Beliau mengawali kariernya sebagai Management Trainee sampai akhirnya memegang posisi Direktur (1990-1997) di Bank Maspion Indonesia. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Uninet Media Sakti (1997-1998), Direktur Bank Dharmala (1998-1999), Direktur maupun Komisaris Independen ABDA Insurance (2000-2007). Beliau juga aktif mengajar paruh waktu untuk mata kuliah Akuntansi dan Keuangan di Binus Business School – Binus International University (2008 – sekarang).

Komite nominasi dan remunerasi

Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Untuk itu, seluruh tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi diemban oleh Dewan Komisaris.



sekretaris Perusahaan

Penunjukkan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Akte Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 136 tanggal 17 Juni 2010 yang dibuat oleh Notaris Buntario Tigris, SK Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-18405 tanggal 21 Juli 2010, dengan periode jabatan yang mengikuti masa jabatan Direksi yaitu 5 tahun.

Sekretaris Perusahaan diangkat oleh dan bertanggung jawab langsung terhadap Direktur Utama serta berperan sebagai mediator dalam menjaga kelancaran hubungan antara Perseroan dengan regulator, pemegang saham, serta para pemangku kepentingan lainnya. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Sekretaris Perusahaan tidak diperbolehkan untuk merangkap jabatan apapun di emiten perusahaan publik lainnya.

Fungsi utama Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi melalui beberapa kegiatan seperti:1. Melakukan pengelolaan informasi atas hal-hal yang berkaitan

dengan lingkungan bisnis Perseroan serta membina hubungan baik dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar modal dan regulator pasar modal.

2. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam memonitor pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang Baik (GCG) Perseroan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi:a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk

ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

3. Mengkoordinir kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

4. Menjaga komunikasi antara Direksi dan manajemen dengan pemangku kepentingan dalam rangka membangun citra Perseroan.

5. Menjalankan kegiatan kesekretariatan pengurus Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan atau pimpinan dengan para pemangku kepentingan.

6. Melakukan update atas daftar Pemegang Saham.7. Memperbaharui perkembangan peraturan-peraturan yang

berlaku.8. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

9. Melakukan penyebarluasan informasi kepada semua unsur dalam organisasi yang menyangkut program-program Perseroan, termasuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kondisi Perseroan.

Corporate secretary

The appointment of Corporate Secretary is based on Deed of the Company's EGMS Minutes of Meeting No. 136 dated June 17, 2010 which was made by Notary of Buntario Tigris, Notification No. AHU-AH.01.10-18405 dated July 21, 2010, with the period followed the Board of Directors' tenure which is 5 years.

The Corporate Secretary is appointed by and directly responsible to President Director and has the responsibility of maintaining a good relationship between the Company, the government, shareholders and other stakeholders. In performing its duties and responsibilities, the Corporate Secretary is not allowed to hold any position at other listed companies or public companies.

The main function of Corporate Secretary is to assist the Board of Directors through several activities such as:1. Managing information related to the Company's business

environment and establishing good relationships with capital market supporting institutions as well as capital market regulators.

2. Monitoring the implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG) while complying with applicable laws and regulations covering:

a. Information disclosure to public, including information availability on website of the Company;

b. Submitting reports to Financial Services Authority in timely manner;

c. Organizing and documenting the General Meeting of Shareholders;

d. Organizing and documenting meetings of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners; and

e. Conducting orientation program on the Company to the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.

3. Organizing the Company's General Meeting of Shareholders.

4. Maintaining communication between the Board of Directors, the management and stakeholders in order to strengthen the Company's image.

5. Organizing corporate secretarial activities and facilitating relationships between the Company/the Management with stakeholders.

6. Updating the Shareholder's Registry.7. Monitoring the development of applicable rules and regulations.

8. Providing advices to the Board of Directors and the Board of Commissioners to comply the capital market regulations.

9. Disseminating information to all organizational elements concerning the Company's programs, as well as providing information to the public about the Company's condition.



10. Membuat laporan berkala sedikitnya sekali dalam setahun mengenai pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris.

11. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi yang bersifat rahasia kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.

Profil Sekretaris Perusahaan

Leny Siau ChingWarga Negara Indonesia. Anggota dari Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA). Ditunjuk sebagai salah satu pengurus dari Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) untuk periode 2014 – 2017. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 29 April 2010. Memiliki pengalaman sebelumnya sebagai Senior Operational IT Accounting di PT Columbia Dharma Pertiwi (1986 – 1988). Bergabung dengan Perseroan sebagai cashflow controller di Departemen Internal Auditor (Bumi Raya Utama Group) pada tahun 1988 dan terlibat sebagai Go Public Team dalam mempersiapkan Perseroan untuk go public di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1990. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Manager Share Registration (in house) pada tahun 1991 – 2010. Menyelesaikan akademiknya dari Sekolah Tinggi Manajemen Informasi/STMIK Jakarta.

Selama tahun 2014, Sekretaris Perusahaan melakukan kegiatan sebagai berikut:1. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.2. Menyelenggarakan kegiatan Public Expose Tahunan.3. Menyelenggarakan rapat-rapat Direksi.4. Menyelenggarakan rapat-rapat gabungan Dewan Komisaris bersama

Direksi.5. Memberikan masukkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

6. Memberikan informasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang peraturan dan undang-undang Pasar Modal terkini.

7. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan antara lain: Keterbukaan Informasi kepada masyarakat dan ketersediaan dalam situs web Emiten.

8. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu.

10. Creating periodic reports at least once a year regarding the implementation of Corporate Secretary function to the Board of Directors and being copied to the Board of Commissioners.

11. Maintaining confidentiality of documents, data and information unless in order to fulfill the obligation according to the regulations or specified otherwise in the regulations.

Profile of the Corporate Secretary

Leny Siau ChingIndonesian Citizen. A member of Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA). She was appointed as management of Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) for the period 2014 – 2017. Holding position as Corporate Secretary of the Company since 2010 pursuant to Decision Letter of the Board of Directors dated April 29, 2010. Having previous experience as Senior Operational IT Accounting of PT Columbia Dharma Pertiwi (1986 – 1988). Joining the Company as Cash Flow Controller at Internal Auditor Department (Bumi Raya Utama Group) in 1988 and involved as Go Public Team in preparing the Company to go public at

Jakarta Stock Exchange in 1990. In addition, she once served as Share Registration Manager (in house) in 1991-2010. Completing her education from Institute of Information Management/STMIK Jakarta.

Throughout 2014, the Corporate Secretary conducted the following activities:1. Organized the General Meeting of Shareholders and Extraordinary

General Shareholders Meeting.2. Conducted Annual Public Expose.3. Organized the Board of Directors Meetings.4. Organized the joint meetings of the Board of Commissioners and

the Board of Directors.5. Provided advice to the Board of Directors and the Board of

Commissioners of the Company to comply with the capital market regulations.

6. Provided information to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company regarding the updated capital market regulations.

7. Assisted the Board of Directors and the Board of Commissioners in implementing GCG, among others: information disclosure to public and information availability on website of the Company.

8. Submitted reports to Financial Services Authority in timely manner.



Pelatihan Sekretaris PerusahaanDalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan mengikuti berbagai pelatihan sebagai berikut:

No. Trainer Trainer

Nama PelatihanTraining

Tanggal PelatihanTraining Date

1 BEI/IDX Sosialisasi Surat Keputusan Direksi BEI, tentang pencatatan efek bersifat ekuitas selain sahamSocialization of IDX's Decree on the listing of equity securities other than shares

27 Januari 2014January 27, 2014

2 ICSA Pendalaman Peraturan BEI 2014 sebagai bagian Pelaksananaan GCGDeepening of 2014 IDX Regulations as part of GCG Implementation

13 Februari 2014February 13, 2014

3 ICSA Road Map dan Implementasi GCG Road Map and GCG Implementation

13 Maret 2014March 13, 2014

4 BEI/IDX Update Konsep Peraturan No. 1A.1Update of Regulation Concept No. 1A.1

21 April 2014April 21, 2014

5 ICSA Enterprise Risk ManagementEnterprise Risk Management

24 April 2014April 24, 2014

6 ICSA Mediasi dan Arbitrase Sebagai Alternatif Penyelesaian SengketaMediation and Arbitration as an Alternative Dispute Resolution

22 Mei 2014May 22, 2014

7 ICSA Tugas dan Fungsi Corporate Secretary - Oleh: BCA & SCTVResponsibility and Function of Corporate Secretary -by: BCA & SCTV

03 Juli 2014July 03, 2014

8 ICSA Great is You - Pembicara: Bp. Agung FatwaGreat is You - Speaker: Mr. Agung Fatwa

17 Juli 2014July 17, 2014

9 IDX/KPEI/KSEI Economy Outlook Pasca Pemilu 2014 - Pembicara: Ekonom Faisal BasriEconomy Outlook After 2014 Election Day - Speaker: Faisal Basari, an Economist

18 Agustus 2014August 18, 2014

10 ICSA Obligasi SyariahSharia Bonds

28 Agustus 2014August 28, 2014

11 ICSA Basic of WEB Site: What is SEO - Cloud and Infrastructure oleh SimplifyBasic of WEB Site: What is SEO - Cloud and Infrastructure oleh Simplify

26 September 2014September 28, 2014

12 IDX Sosialisasi Surat Keputusan Direksi BEI tentang Pencatatan Saham dan Efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan dibidang pertambangan MinerbaSocialization of IDX's Board of Directors Decree regarding the listing of shares and equity securities other than shares issued by companies engaged in mining

22 Oktober 2014October 22, 2014

13 Bloomberg, ICSA Corsec & Corcomm Gathering 2014 • Agenda:

Advertising Strategy That Fits Consumer Behaviour & National Economy Projection in 2015• Pembicara:

1. Bp. Aditya Chandra Wardhana – CEO Bloomberg TV Indonesia2. Bp. Purbaya Yudhi Sadewa – Chief Economist Danareksa 3. Bp. Asto Sunu Subroto – Director Mars Indonesia4. Bp. Purbaya Yudhi Sadewa - Chief Economist Danareksa5. Bp. Asto Sunu Subroto - Director Mars Indonesia

Corsec & Corcomm Gathering 2014 • Agenda:

Advertising Strategy That Fits Consumer Behaviour & National Economy Projection in 2015• Speaker:

1. Mr. Aditya Chandra Wardhana – CEO of Bloomberg TV Indonesia2. Mr. Purbaya Yudhi Sadewa – Chief Economist Danareksa 3. Mr. Asto Sunu Subroto – Director of Mars Indonesia4. Mr. Purbaya Yudhi Sadewa - Chief Economist Danareksa5. Mr. Asto Sunu Subroto - Director of Mars Indonesia

16 Desember 2014December 16, 2014

Trainings of Corporate SecretaryIn order to improve the knowledge and comprehension in performing its duties, the Corporate Secretary participated in the following various trainings:



unit internal audit

Keberadaan unit Internal Audit adalah untuk mendukung Direksi dalam melaksanakan kegiatan operasional Perseroan dan merupakan bagian dari Perseroan untuk menjalankan suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi sistem pengelolaan perusahaan, agar dapat memberikan nilai tambah melalui rekomendasi perbaikan.

Unit Internal Audit Perseroan terdiri dari satu orang Ketua yang diangkat oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan dibantu oleh 2 orang staf. Unit Internal Audit diangkat berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 3 Maret 2008.

Tugas dan fungsi dari Unit Internal Audit diatur berdasarkan Piagam Internal Audit yang dibentuk pada tanggal 28 Desember 2009. Dalam melakukan aktivitas audit internal, Internal Audit menyusun prioritas obyek audit tahunan dalam rencana audit internal dan memfokuskan pada unit usaha yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Hasil evaluasi dalam bentuk laporan audit internal disampaikan kepada manajemen atas unit terkait di mana evaluasi tersebut dilakukan, yang kemudian disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris, serta Komite Audit Perseroan.

Selama tahun 2014, unit audit internal telah melakukan evaluasi terhadap area-area berikut:•Piutangdagang•Penjualan•Penggajiandanpersonalia•Pembelian•Persediaan•Pelaporankeuangan

Profil Ketua Internal Audit

Harry KurniawanWarga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Kepala Internal Audit Perseroan sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau memiliki pengalaman sebagai Staf Finance Department pada PT Indocement Tunggal Prakarsa (1982-1987). Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta pada tahun 1990.

internal audit unit

The presence of the Internal Audit Unit is to support the Board of Directors in performing the operational activities of the Company and is a part of the Company which runs assurance and consultation activities independently and objectively to enhance values and to improve the Company’s operations by evaluating the management system of the Company systematically to deliver added value through corrective recommendations.

The Internal Audit Unit consists of one Chairman who was appointed by and responsible directly to President Director and is assisted by two staffs. The Internal Audit Unit was appointed based on Deed of the Board of Commissioners dated 3 March 2008.

The duties and functions of the Internal Audit Unit are regulated pursuant to Internal Audit Charter formed on 28 December 2009. In running the internal audit activities, the Internal Audit Unit sets priorities within the internal audit plan and focuses on the business unit that significantly affects the consolidated financial statements. The evaluation in the form of internal audit report is reported to management on relevant units where the evaluation is done, then submitted to the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Audit Committee of the Company.

Throughout 2014, the internal audit unit has evaluated several items including:•Tradereceivables•Sales•Payrollandpersonnel•Purchasing•Inventory•Financialreport

Profile of Head of Internal Audit

Harry KurniawanIndonesian Citizen. He has been appointed Head of Internal Audit of the Company since 1987. Previously he had experience as Finance Staff of PT Indocement Tunggal Prakarsa (1982-1987). He completed his study in Accounting from the Indonesia Economic Institute, Jakarta in 1990.



risiko harga

Entitas anak Perseroan, yaitu PT Insan Baraperkasa (IBP) menghadapi risiko harga komoditas karena batubara adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga batubara IBP (umumnya dikenal dengan “Insani Coal”) ditentukan berdasarkan harga batubara dunia, yang cenderung sangat mengikuti siklus dan terpengaruh oleh fluktuasi yang signifikan. Sebagai produk komoditas, harga batubara sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan batubara di pasar ekspor dunia. IBP tidak melakukan transaksi kontrak batubara dan belum mengadakan perjanjian jangka panjang kontrak harga batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Sebaliknya, IBP melakukan kontrak penjualan batubara jangka panjang dan jangka pendek dalam mata uang Dolar Amerika.

risiko Mata uang asing

Risiko mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Perseroan terutama berasal dari kas dan setara kas dan jumlah yang akan diterima dan/atau terutang kepada kantor pajak (pajak pertambahan nilai, taksiran tagihan pajak dan utang pajak). Perseroan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing.

risiko suku Bunga atas nilai wajar dan arus Kas

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi pendapatan bunga Perseroan.

Kebijakan Perseroan yang terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola pendapatan bunga melalui kombinasi deposito dan investasi jangka pendek dengan suku bunga tetap dan variabel. Perseroan melakukan perbandingan atas suku bunga tetap dan suku bunga mengambang di pasar keuangan yang relevan.

Price risk

Subsidiary of the Company, PT Insani Baraperkasa (IBP) faces commodity price risk because coal is a commodity product traded in the world coal markets. Prices for IBP’s coal (commonly known as “Insani Coal”) are based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As a commodity product, coal carries prices that are principally dependent on the supply and demand dynamics of coal in the world export market. IBP did not engage in trading coal contracts and has not entered into long-term coal pricing agreements to hedge its exposure to fluctuations in the coal price but may do so in the future. Instead, IBP enters into long-term and short-term contracts of coal purchase in US Dollar.

foreign Currency

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents and amounts receivable and/or payable to the Tax Office (value added tax, estimated claims for tax refunds and taxes payable). The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.

fair Value and Cash flow interests rate risk

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Interest rate fluctuations influence the interest income of the Company.

The Company’s policy relating to interest rate risk are to manage interest income through a mix of fixed and variable rate of time deposits and short-term investments. The Company makes a comparison of fixed rates and floating rates in the relevant financial markets.

ManajeMen risiKOrisk management



risiko Kredit

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan: (i) dengan pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik, (ii) setelah menerima pembayaran uang jaminan terlebih dahulu, khususnya untuk pelanggan besar, dan (iii) mempunyai perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara. Kebijakan Perseroan terhadap semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Di samping itu, Perseroan tidak akan melakukan pengiriman semua produknya kepada pelanggan yang telat/gagal bayar, bahkan saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan aset keuangan tidak lancar lainnya, risiko kredit yang dihadapi Perseroan yang timbul karena wanprestasi dari Counterparty, maka Perseroan mengambil kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan dananya pada bank dengan peringkat kredit yang baik.

risiko Likuiditas

Perseroan mengelola profil likuiditas untuk dapat mendanai pengeluaran modal dan membayar utang yang jatuh tempo melalui metode menjaga kecukupan kas dan setara kas.

Perseroan secara berkala mengevaluasi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk memperoleh kemungkinan menambah likuiditas.

Manajemen Modal

Pengelolaan modal Perseroan bertujuan untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung usaha dan memaksimalkan keuntungan yang dapat diatribusikan bagi pemegang saham. Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi apabila diperlukan. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan juga dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

Credit risk

The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. To mitigate this risk, the Company has policies in place to ensure that sales of products are made only: (i) to credit worthy customers with proven track record and good credit history, (ii) after the receipt of security deposits in advance, particularly for major customers, and (iii) legally binding agreements are in place for coal sales transactions. The Company's policies to all customers who are willing to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, the Company will not deliver all products to the customers whom pay late or default, moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which consist of cash and cash equivalents, short-term investments and other non-current financial assets, the Company’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty, therefore the Company take a policy not to place investments that have high credit risks and put their funds only in banks with good credit ratings.

Liquidity risk

The Company manages its liquidity profile to be able to finance their capital expenditure and service their maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents.

The Company regularly evaluates its cash flow and continuously assesses the condition of financial markets in order to seek the opportunity to increase liquidity.

Capital Management

The main objective of capital management of the Company is to maintain a healthy capital ratio in order to support the business and maximize profit attributable to the shareholders. The Company manages the capital structure and make adjustments, if needed, based on changing economic conditions. Related to this, the Company also may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares.



Selama tahun 2014, tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan terhadap Perseroan.

aKses infOrMasi information access

Informasi mengenai Perseroan dapat diakses oleh publik melalui situs resmi: www.raintbk.com.

KOde etiKcode of conduct

Dengan berlandaskan semangat GCG, Perseroan telah merumuskan dan menerapkan kode etik dan budaya perusahaan yang dijadikan pedoman, baik dalam melaksanaan kegiatan operasional maupun dalam setiap pengambilan keputusan.

Seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perseroan berkomitmen untuk menjunjung tinggi dan mematuhi kode etik Perseroan guna memastikan terlaksananya hubungan yang wajar dan seimbang dengan pelanggan, mitra bisnis, para regulator, masyarakat luas dan para pemangku kepentingan lainnya.

During 2014, the Company has never been imposed by administrative penalties from the capital market regulators or other authorities.

Various information of the Company can be accessed by public through official website: www.raintbk.com.

With the spirit of GCG, the Company has formulated and implemented corporate code of conduct and culture to serve as guidance both to the implementation of operational activities and in each decision making.

The Board of Commissioners, Board of Directors and employees are committed to uphold as well as comply with the Code of Conduct to ensure fair and balanced relations with all stakeholders including customers, business partners, regulators, public and other stakeholders.

infOrMasi sanKsi adMinistratifadministrative penalties

PerKara Pentinglegal cases

Pada tahun 2014, Perseroan tidak memiliki perkara penting yang dihadapi baik yang sifatnya perdata maupun pidana.

During 2014, the Company encountered no significant legal cases, both criminal and civil in nature.



Dalam rangka menerapkan standar etika, moralitas dan perilaku usaha yang optimal dalam semua aspek usaha sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk menjalankan praktek tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), Perseroan telah menetapkan suatu kerangka kerja berupa Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System).

Melalui Whistleblowing System ini, para karyawan dan pihak-pihak eksternal Perseroan diberi kesempatan untuk menyampaikan informasi atas praktek-praktek yang diduga menyimpang, mal-praktek atau penyalahgunaan kewenangan yang terjadi dalam Perseroan dan menjamin para pelapor (whistleblower) mendapatkan jaminan kerahasiaan.

Setiap laporan yang masuk akan terlebih dahulu dievaluasi sifat dan pokok permasalahan serta kebenarannya guna menentukan tindakan yang diperlukan. Komite Audit dapat melakukan penyelidikan sendiri atau dapat memerintahkan badan investigasi independen untuk menindaklanjuti pengaduan yang diterima. Laporan atas pengaduan, temuan-temuan dari proses penyelidikan dan laporan tindak lanjut atas tindakan yang sudah diambil akan disampaikan kepada Direktur Utama.

Setiap pengaduan yang diterima wajib didokumentasikan oleh orang yang ditunjuk sebagai Administrator. Dokumen tersebut dapat diberikan kepada Komite Audit. Untuk selanjutnya Komite Audit akan menyimpan dokumen tersebut serta melaporkannya kepada Direktur Utama.

The Company endeavors to maintain ethical standards, morality and good behavior in all aspects of the business as part of the Company's commitment to implement good corporate governance (GCG), the Company has setup a Whistleblowing System framework.

Through the Whistleblowing System, the employees and external parties of the Company are given the opportunity to present information on the practices that allegedly distorted, mal-practice or abuse of authority occurred in the Company and ensures that the informer (whistleblower) will be guaranteed anonymity.

Each incoming report will be firstly evaluated the nature, main issues and the fact, in order to determine the actions will be taken. The Audit Committee may conducts its own investigation or may order an independent investigation agency to follow up on complaints received. The report on the complaint, the findings of the investigation and follow-up reports for the actions that have been taken will be submitted to the President Director.

Each complaint received coupled has to be documented by the person who is appointed as the Administrator. The document can be submitted to the Audit Committee. Furthermore, the Audit Committee shall keep those records and report to the President Director.

sisteM PeLaPOran PeLanggaranwhistleBlowing system

PrOgraM KePeMiLiKan sahaM OLeh KarYawan atau ManajeMenmanagement and employee stock option program

Saat ini Perseroan belum memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen ataupun karyawan.

Currently the Company has no Management and Employee Stock Option Program.



Sumber Daya ManusiaHumAn ResouRces


Sumber Daya ManusiaHuman ResouRces

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber kekuatan utama dalam menunjang kinerja bisnis Perseroan. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia yang memadai sangat dibutuhkan guna mencapai target strategi bisnis Perseroan. Melalui strategi pengembangan sumber daya manusia yang optimal, kompetensi para karyawan diharapkan dapat meningkat sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan bisnis untuk ke depannya.

Pada akhir tahun 2014, Perseroan mencatat jumlah karyawan sebanyak 418 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 36,15% dibandingkan jumlah karyawan pada tahun 2013 sebanyak 307 orang.

Komposisi sumber daya Manusia berdasarkan tingkat Pendidikan

human resource Composition based on education Background

No. Jenjang Pendidikan | education Level 2014 20131 Non-Akademi – Non Academic 331 2602 Diploma - Diploma 21 143 Sarjana - Undergraduate 64 314 PascaSarjana – Post Graduate 2 2

Total 418 307

Komposisi sumber daya Manusia berdasarkan usia

human resource Composition based on age

No. Kelompok Usia | Ages 2014 20131 < 30 112 1282 30-45 221 1063 > 45 85 73

Total 418 307

Human Resources is one of primary resources in order to support business performance of the Company. Therefore, sufficient quality of Human Resources (HR) is required to achieve its strategic business targets. Through an optimal human resource development strategy, the level of the employees’ competencies are expected to increase so as to be able to face business challenges in the future.

At the end of 2014, the Company recorded total of 418 employees, which is an increase of 36.15% as compared to 2013 of 307.

suMBer daYa Manusiahuman resources



Komposisi sumber daya Manusia berdasarkan jenis Kelamin

human resource Composition based on gender

No. Jenis Kelamin | gender 2014 20131 Laki-laki / Male 359 2742 Perempuan / Female 59 33

Total 418 307

Pada tahun 2014, sebesar 78,46% dari total karyawan yang dimiliki Perseroan merupakan Karyawan Tetap. Sedangkan sisanya sebesar 21,54% merupakan Karyawan Kontrak.

Komposisi sumber daya Manusia berdasarkan status Kontrak Kerja

human resource Composition based on work Contract

No. Status Kontrak Kerja | Work Contract 2014 20131 Karyawan Tetap/ Permanent Employee 328 2172 Karyawan Kontrak/ Contract Employee 90 90

Total 418 307

Sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar sekaligus memajukan perekonomian daerah sekitar lokasi operasional, Perseroan senantiasa melakukan perekrutan dari komunitas di wilayah sekitar tambang dan pada tahun 2014 tercatat sekitar 90,19% dari total karyawan Perseroan.

As an integral part of the Company’s social responsibility to develop and empower as well as improve the economic condition of the communities surrounding the Company’s area of operations, the Company constantly recruits local people; and in 2014 it made up a total of 90.19% of total employees in the record.

In 2014, 78.46% of total employees of the Company were Permanent Employees, while the rest of 21.54% were Contract Employees.



Dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha, Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensinya dengan mengikuti program pendidikan dan pembelajaran.

Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan program pengembangan kompetensi SDM yang diwujudkan dalam berbagai jenis program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dalam bentuk soft skill maupun hard skill sebagai berikut:

No. Nama PelatihanTraining Topics

Jumlah Peserta No. of Participant

Tempat PelatihanTraining Venue

1 Training Advance Transmission | Advance Transmission Training 2 PT United Tractor2 K3 Umum/ P3K | General OHS 1 Balai Kota | City Hall – Samarinda

3 Seminar K3 | OHS Seminar 60 Fakultas Teknik Universitas Mulawarman | Faculty of Engineering, University of Mulawarman

4Bimbingan Teknis Pemberdayaan Masyarakat (Comdev) | Technical Guidance on Community Development

1 Hotel La Glandeur – Balikpapan

5Bimbingan Teknis Keselamatan Pertambangan | Technical Guidance of Mine Safety

4 Dinas Tenaga Kerja | Regional Office of Manpower – Samarinda

6 Defensive Driving | Defensive Driving 46 Pusdiklat | Education and Training Center of Mitsubishi

7Pembinaan Pelaksanaan Pemantauan Izin Lingkungan | Development of Environmental Permit Monitoring

1 Hotel Grand Tiga Mustika – Balikpapan

8Sosialisasi Ekspor Batubara dan Pemberdayaan Masyarakat (Comdev)Socialization of Coal Export and Community Development

1 Adhi Jaya Hotel – Kuta Bali

9Bimbingan Teknis Pengelolaan Air Asam Tambang | Guidance on Acid Mine Water Management

1 Aula Barat ITB – Bandung

10Workshop Pengisian Matriks RKTTL Mineral & Batubara | Workshop on Mineral and Coal Matrix Fulfillment

1 M-Regency Hotel – Sulawesi Selatan

11Sosialisasi pajak Daerah dengan Metode Self-Assessment | Socialization of Local Tax with Self-Assessment Method

1 Hotel Fatma – Tenggarong

12Training untuk Pengembangan Program Microsoft Dynamic AX | Training on Microsoft Dynamic AX Program Development

2 PT Prakasa Tani Sejati – Pontianak

Untuk berbagai program tersebut, Perseroan telah melakukan investasi sebesar Rp42.995.080.

PrOgraM PeLatihan dan PengeMBangan KOMPetensi training and development programs

In order to support the business growth, the Company provides an equal opportunity to all employees to enhance their competencies through education and training programs.

Throughout 2014, the Company conducted HR competence development program which was embedded in various educations and trainings held in the form of soft skills and technical skills as follows:

For the abovementioned programs, the Company has invested IDR42,995,080.



jenjang Karier dan Kesejahteraan KarYawancareer management and employee welfare

Perseroan memberikan berbagai fasilitas kepada karyawan yang antara lain berupa: gaji yang memadai, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), BPJS, Tunjangan Pengobatan, Dana Pensiun, asuransi kesehatan dan jiwa/kecelakaan.

Guna memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada karyawan, Perseroan secara berkala melakukan evaluasi terhadap beberapa kebijakan yang terkait dengan pemberian kompensasi yang lebih memadai bagi karyawan.

Perseroan memiliki mekanisme untuk pengembangan karier bagi karyawan yang berprestasi.

The Company provides facilities to employees in the form of: competitive salary, religious holiday allowance, Jamsostek/BPJS (workers comp), medical allowance, pension fund, health, life and accident insurances.

The Company periodically conducts evaluations to develop more adequate compensation policies to provide better welfare for our employees.

The Company also has mechanisms to facilitate career development for performing employees.



Peraturan Perusahaan company regulation

Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan yang merupakan panduan bagi seluruh karyawan Perseroan dalam bersikap dan berperilaku dan telah disosialisasikan kepada segenap karyawan Perseroan, baik yang berada di kantor pusat maupun di wilayah operasional.

Melalui implementasi Peraturan Perusahaan tersebut, Perseroan mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimilikinya.

The Company has Corporate Rules and Regulations that serve as main code of conduct guidelines for all employees. It has been socialized to the all employees both at the headquarters and at the operating areas.

Through the implementation of Corporate Rules and Regulations, the Company carries out the best ethical standards in business conducts in accordance to the vision, mission, and corporate values.



Tanggung Jawab Sosial PerusahaancoRPoRATe sosiAL ResPonsibiLiTy


Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate SoCial reSponSibility

Dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi komunitas lokal lingkar tambang maupun masyarakat pada umumnya, Perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan visi Perseroan untuk turut berperan serta dalam peningkatan kualitas hidup komunitas lokal di wilayah operasi dan mendorong masyarakat sekitar untuk memperoleh manfaat dari kegiatan tambang.

Agar aktivitas CSR dan Comdev menjadi lebih memberikan manfaat dan tetap sejalan dengan program usaha, Perseroan selalu mengupayakan pelaksanaan program kerja melalui kegiatan-kegiatan CSR dan Comdev yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan secara inklusif terintegrasi dalam bisnis Perseroan.

Untuk memberdayakan masyarakat sekitar agar mau berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan kegiatan CSR dan Comdev, Perseroan berupaya melibatkan Pemda, Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sebagai bagian dari strategi implementasi CSR dan Comdev secara efektif dan bermanfaat.

Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah menganggarkan biaya sejumlah Rp3.630.188.286 dimana Rp725.220.102 dialokasikan untuk program CSR dan untuk program pengembangan masyarakat sebesar Rp2.904.968.184. Total dana tersebut didistribusikan ke 7 Blok Kerja Perseroan, yaitu: Bayur, Tani Bakti, Gn. Pinang, Simpang Pasir, Separi, Perangat dan Loa Janan.

Kegiatan CSR dan Comdev yang dilaksanakan oleh Perseroan berupa kegiatan-kegiatan yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan dan nutrisi, pertanian, infrastruktur, pengembangan ekonomi, keagamaan, sosial budaya serta lingkungan hidup.

Bidang Pendidikan

1. Bantuan Operasional Bulanan Sekolah TK/PAUD

Sekolah TK/PAUD sejak didirikan tahun 2011 hingga saat ini tetap sepenuhnya didukung oleh Perseroan baik dalam bidang operasional maupun kebutuhan dananya. Sepanjang tahun 2014 Perseroan memberikan Bantuan Operasional dengan jumlah yang bervariasi sesuai kebutuhan kepada beberapa sekolah yang berada di wilayah kerja operasional Perseroan, yaitu:

1. PAUD Insani Cendekia (Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda);

2. PAUD melalui Yayasan Asih Foundation (Jakarta);3. Pembangunan PAUD di Kamal Muara Penjaringan, Jakarta;

In order to improve quality of life for the mining local community and public in general, the Company has full commitment to actively participate in sustainable development efforts. This principle is in accordance with the Company’s vision to participate in life quality improvement of local community, especially those who live in the surrounding operational area and to support the community to get values from mining activity.

In order to increase the value of CSR and Community Development activities, keeping it in line with business activities, the Company continuously integrated and implements CSR and Community Development activities which directly benefits the community.

To encourage the community participation in CSR and Community Development activities, the Company involves local government, local figure, local organization, NGOs, and other stakeholders as part of the strategy in implementing effective and beneficial CSR and Community Development programs.

During 2014, the Company has allocated fund amounting to IDR3,630,188,286, where IDR725,220,102 was allocated for CSR program, and IDR2,904,968,184 for Community Developments. The total amount was distributed to 7 Company’s operational blocks, namely: Bayur, Tani Bakti, Gn. Pinang, Simpang Pasir, Separi, Perangat and Loa Janan.

The Company’s CSR and Community Development activities are in the area to improve education, health and nutrition, farming, infrastructure, economy development, religion, socio-cultural and environment.

educational area

1. Monthly Operational Aid for Kindergarten/early education Schools

Since its inception in 2011 until now, the Kindergarten/Early Education School was fully supported by the Company, both for operation and funding needs. Throughout 2014, the Company provided various amount of operational aids to several schools near the Company’s operational areas:

1. Insani Cendekia Early Education (Simpang Pasir Village, Palaran Sub-District, Samarinda City);

2. Early Education through Asih Foundation (Jakarta);3. Early Education development at Kamal Muara Penjaringan,

Jakarta;

tanggung jawaB sOsiaL Perusahaancorporate social responsiBility



4. TK melalui Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Jakarta);5. Sekolah Menengah Kejuruan Pertambangan Mahakam (SMK

Pertambangan Mahakam) di Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Bantuan Peningkatan Kompetensi Aparat Desa Selain berperan aktif dalam pendidikan usia dini, Perseroan juga

turut serta dalam meningkatkan kompetensi dan kemampuan dari aparat desa maupun kelurahan agar dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat melalui kegiatan orientasi, studi banding, dan bantuan penyelesaian disertasi (S3) maupun pelatihan lainnya.

Bidang Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat,

Perseroan berupaya memberikan layanan kesehatan dengan cara meningkatkan pengetahuan paramedis dan layanan gizi bagi anak/balita, ibu menyusui dan lansia.

Bantuan-bantuan yang diberikan Perseroan di area lingkar tambang terdiri dari:1. Bantuan obat-obatan/peralatan kesehatan;2. Bantuan biaya pengobatan bagi masyarakat tidak mampu;

3. Bantuan biaya melahirkan bagi masyarakat tidak mampu;4. Bantuan operasional posyandu balita dan posyandu lansia;

5. Bantuan pemberian makanan tambahan untuk balita dan lansia;

6. Bantuan pemberian/pendistribusian air bersih di RT;7. Pemberian tandon/tempat penampungan air bersih;8. Bantuan pot tanaman dalam rangka mendukung program

Dukungan program HBS (Hijau Bersih Sehat) Kota Samarinda.

2. Penyediaan Mobil Ambulans Desa dan Mobil Jenazah Perseroan menyediakan mobil ambulans desa dan mobil jenazah

di Puskesmas yang beroperasi di Desa Purwajaya dan sekitarnya. Bantuan ini diberikan dalam rangka menyediakan layanan gratis bagi warga desa yang berada dalam keadaan darurat.

4. Kindergarten through Indonesian-Chinese Association (Jakarta);

5. Mahakam Vocational High School of Mining at Embalut Village, Tenggarong Seberang Sub-District, Kutai Kartanegara Municipality.

2. Aid for Community Staff Competency Improvement Aside from active participation in early education program, the

Company also participated in the improvements of competency of village staffs and local government in order to provide better services for the community through orientation activities, comparative study, doctorate dissertation completion and other training programs.

health area

1. Community Health Service In order to maintain and increase the community’s health

condition, the Company provided health services by increasing medical knowledge of paramedics and nutrition services for toddlers, breastfeeding mothers and the elderly.

The aids handed by the Company in operational mining areas, consist of:1. Assistance in the form of medicine and health equipment;2. Donations for medical fees to those in need of financial

assistance;3. Subsidies for expectant mothers in need of financial aid;4. Operational aid for toddler medical center and elderly

medical center;5. Additional nutritious food for toddlers and the elderly;

6. Clean water distribution to areas in need of potable water; 7. Constructing reservoirs for clean water; 8. Donation of plant’s pots in order to support HBS program

(Green and Health Program) in Samarinda.

2. Ambulance and Hearse Provision The Company provided an ambulance and a hearse to a public

health center which operated in Purwajaya village and its surroundings. The assistance was aimed at giving free healthcare service to community in case of emergency.



Bidang Pertanian, Perikanan dan Peternakan

Bantuan yang diberikan untuk ketiga bidang ini terutama adalah penyediaan sarana dan prasarana pertanian seperti pemberian pupuk bagi para petani, sedangkan di bidang perikanan untuk tahun ini Perseroan telah memulai suatu pilot project yaitu melalui unit usaha yang dikelola oleh masyarakat bekerja sama dengan Perseroan. Keuntungan dari unit usaha tersebut diharapkan dapat menjadi pemasukan tambahan bagi pengelolaan Desa/Kelurahan.

Adapun kegiatan perikanan yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. Budidaya ikan mas dan ikan nila dengan menggunakan keramba

ikan di lokasi lubang bekas tambang. 2. Budidaya ikan mas, nila dan lele di kolam buatan dengan

menggunakan kolam semen.3. Budidaya ikan lele dan ikan patin di kolam buatan yang terbuat

dari tanah.

Bidang infrastruktur

1. gedung Sekolah PAUD Untuk menjamin ketersediaan sarana proses belajar mengajar

serta memberikan rasa aman dan konsentrasi belajar, pada tahun 2011 anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Insani Baraperkasa telah membangun sebuah gedung sekolah TK/PAUD beserta fasilitas pendidikannya di daerah wilayah operasi.

Sejak tahun 2012 hingga saat ini, pengelolaan dan pembiayaan

aktivitas operasionalnya dibiayai oleh PT Insani Baraperkasa di mana masyarakat sekitar diberikan pendidikan gratis, pengadaan guru serta pemenuhan kebutuhan siswa dalam proses belajar-mengajar.

2. Pembangunan gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk meningkatkan

kebersamaan dan kegotongroyongan antar warga, Perseroan membangun gedung BPU yang difungsikan untuk sarana pertemuan warga berlokasi di Dusun Bangun Sari.

3. Pembangunan dan renovasi Sekolah dan rumah Ibadah Sejumlah sarana pendidikan sekolah yang diperbaiki meliputi

perbaikan ruang kelas, pembangunan ruang guru, partisipasi pembuatan pagar sekolah, pembelian ayunan dan alat bermain, pengurukan jalan masuk sekolah, pengurukan halaman sekolah serta pembuatan kamar kecil siswa dan guru.

Partisipasi Perseroan dalam pembangunan gedung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Samarinda dan perbaikan rumah ibadah mencakup pembangunan 1 (satu) buah langgar berlokasi di Kelurahan Simpang Pasir, pemugaran masjid di Desa Suka Damai, pembuatan rumah untuk penjaga masjid, renovasi bangunan masjid (plafon/atap), pengecatan, pembuatan tempat wudhu serta bantuan pembuatan mimbar khotbah di gereja dan beberapa rumah ibadah lainnya terletak di sekitar wilayah operasi tambang.

farming, fishing and Cattle areas

The assistance given to these three areas were primarily the provision of agricultural infrastructure, such as providing fertilizer for the farmers. In area of fishery, the Company has started a business unit pilot project this year in collaboration with the community. The revenue derived from this business unit is expected to generate extra income used for village management.

The fishing activities were as follows:1. Fish cultivation of goldfish and parrotfish using fish cage in ex-

mining spot area. 2. Fish cultivation of goldfish, parrotfish, and catfish in artificial

pool using cement pool. 3. Cultivation of catfish and iridescent shark (patin) in land

artificial pool.

infrastructure areas

1. early education School Building To ensure learning process and sustainability, in 2011 the

Company’s Subsidiary, PT Insani Baraperkasa, has built kindergarten/early education school in its operational area, including the facilities needed.

Since 2012 to date, PT Insani Baraperkasa, has helped manage and fund all learning activities so that local people were provided free education and teachers.

2. The Construction of general Meeting Hall Building As part of the Company’s commitment to raise solidarity and

mutual cooperation among citizens, the Company built general meeting hall building which functioned as meeting place located at Bangun Sari Village.

3. renovation of School and religious Places A number of schools have been repaired, including the

renovation of classrooms, construction of teacher rooms and school fences, the purchase of swing and play tools, terracing of school road entrance, school yard and building of student's and teacher's toilets.

The Company participated in the building of “Masehi Advent Hari Ketujuh” church in Samarinda and renovation of several religious places. This includes also the establishment of a small mosque in Simpang Pasir local district, renovation of a mosque in Suka Damai village, housing for mosque keeper, roof renovation, painting, ablution (wudhu) spot establishment, podium in church and several other praying facilities surrounding mining operational areas.



4. Pembangunan dan Perbaikan Sarana Umum Lainnya Dalam rangka memberikan kemudahan bagi para warga

melakukan kegiatan sehari-hari, Perseroan melakukan perbaikan serta pembangunan beberapa sarana umum seperti: 1. Perbaikan/pengerasan jalan blok kampung dan jalan sarana

pertanian.2. Perbaikan jembatan dan pembuatan jembatan beton agar

dapat dilalui kendaraan roda 2 dan 4.3. Perbaikan atap langgar.4. Pembuatan saluran drainase seperti saluran air dan turap.5. Pengurukan lapangan dan jalan blok/RT.6. Penyelesaian pembangunan Posyandu.7. Penyediaan sarana olahraga dan kepemudaan olahraga.

Bidang Keagamaan

Dalam bidang keagamaan, Perseroan berpartisipasi aktif dalam perayaan hari raya keagamaan, seperti penyerahan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha dan pemberian paket Lebaran bagi warga tidak mampu.

Selain memberikan bantuan alat rebana dan pengeras suara untuk kelompok pengajian dan bantuan perkumpulan kerukunan Jemaah haji, Perseroan juga turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan seperti: perayaan Maulid Nabi, MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), dan perayaan Natal.

Bidang sosial Budaya

Perseroan senantiasa terlibat sebagai sponsor dalam berbagai acara yang diadakan masyarakat dan pemerintah setempat, maupun instansi seperti pelantikan Kepala desa, perayaan Tahun Baru dan HUT Desa, HUT Bhayangkara, peringatan hari Ibu ke-85 Prov. Kaltim, HUT Kota Samarinda, HUT Kota Tenggarong, HUT Propinsi Kalimantan Timur, HUT Republik Indonesia, aksi sosial bagi pejuang kemerdekaan angkatan 45, Pameran Pembangunan Kaltim Expo, dan wisata promosi budaya Sulut. Partisipasi yang diberikan Perseroan dapat berupa dana kegiatan ataupun penyediaan doorprize.

Selain itu, Perseroan juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan turnamen bola voli, sepakbola dan bulutangkis serta pertunjukan Kuda Lumping di Desa Tani Bakti.

4. general Facilities Construction and renovation In order to facilitate daily activities, the Company has helped construct and renovate several general facilities, such as:

1. Repair and garden village and farming streets.2. Repair existing bridge and construct new concrete bridge so

that two and four-wheeled vehicles can pass through.3. Repair roof of the mosque.4. Construct drainage channels such as gutter and plaster.5. Hilling the local field and road.6. Completing the construction of local medical service facilities.7. Providing tools for sport and youth activity.

religious area

In religious area, the Company participated in religious activities such as contributing sacrificial animals in Eid al Adha day and donating Lebaran packaged for less fortunate people.

Additionally, aside from providing Islamic music tools like rebana and audio equipment for Quran Reciting group as well as aids for Haj group, the Company also participated in religious events such as celebration of the birth of Prophet Muhammad day, Reciting Quran competition event (MTQ) and Christmas celebration.

socio-Cultural areas

The Company continuously involved as a sponsor in various events held by local people and local government, and also by local institutions such as head of the village inauguration, new year’s celebration, village anniversary, 85th Mother’s Day in East Borneo, anniversary of Samarinda city, anniversary of Tenggarong city, anniversary of East Borneo Province, Indonesian Independence Day, social activities for Indonesian Independence heroes, Eastern Borneo development exhibition, cultural promotion of North Sulawesi. The Company’s involvements were either by providing funding or door prizes.

In addition, the Company also participated in Volley Ball competition, soccer and badminton competition, and also Lumping Horse in Tani Bakti village.



Bidang Lingkungan hidup

Sesuai dengan Undang-undang Lingkungan No. 32 tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Perseroan senantiasa berusaha melangsungkan kegiatan operasional dengan mengacu pada standar-standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berlaku. Setiap kegiatan operasional di lapangan diupayakan berlandaskan parameter yang tertuang dalam dokumen AMDAL dan UKL/UPL. Perseroan dalam hal merehabilitasi kondisi lingkungan adalah dengan melakukan penanaman pohon di lokasi bekas penambangan. Dalam rangka melestarikan wilayah tambang dan meminimalisir dampak dari penambangan, Perseroan berusaha memonitor dan melakukan evaluasi setiap program pengelolaan lingkungan berdasarkan parameter penilaian terhadap dampak utama yang muncul.

Sebagai bagian dari usaha Perseroan dalam melestarikan lingkungan hidup, Perseroan mengadakan berbagai kegiatan terkait hal itu sebagai berikut:

A. Kegiatan Terkait Lingkungan Hidup berdasarkan Dokumen AMDAL dan UKL/UPL adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengembalikan fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya, Perseroan melakukan kegiatan reklamasi dan revegetasi pada lahan atau lokasi pertambangan. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan. Pada tahun 2014 lahan yang telah direklamasi seluas 232,80 hektar dan yang telah direvegetasi seluas 178,07 hektar dari total lahan yang dibuka untuk tambang seluas 341 hektar.

2. Secara berkala dengan jangka waktu setiap tiga bulan, Perseroan bekerja sama dengan pihak independen yang telah disertifikasi (BARISTAND Kota Samarinda) untuk melakukan pemantauan lingkungan terhadap kualitas air limbah, kualitas udara ambien, kebisingan serta uji emisi gas buang pada permesinan tidak bergerak dan dilaksanakan di lokasi/titik pengambilan sampel yang telah ditentukan seperti yang tercantum dalam dokumen RPL-RKL.

environment areas

In accordance to legislation No. 32 year 2009 regarding protection and management of environment, the Company always implements operational activity according to the rules in environment management standards. Every operational activity has been conducted based on the parameter in Analysis on Environmental Impacts (AMDAL) documents and Environmental Management and Monitoring (UKL/UPL). In terms of rehabilitating the environment, the Company replanted trees in ex-mining sites. In order to preserve mining sites and minimize the impact of mining activities, the Company tried to monitor and evaluate any environmental management program based on assessment parameters on main impact appeared.

As a part of the Company’s effort in preserving environment, the Company has conducted several activities such as:

A. Activities related to environment as stipulated in AMDAL and UKL/UPL documents are as follows:

1. To restore land function to its original function. The Company conducted reclamation and revegetation of sites or mining areas. This activity is part of environmental management executed by the Company. In 2014, the total reclaimed area was 232.80 hectare and revegetation was 178.07 hectare from total land designated for mining, which is 341 hectare.

2. Alternately, every 3 (three) months, the Company cooperated with certified independent party (BARISTAND of Samarinda City) to carry out environmental monitoring of the quality of waste water, ambient air quality, noise and gas emission test on non-active machinery and conducted at sampling location/point which has been determined as listed in the RKL-RPL documents.



B. Kegiatan Terkait Lingkungan Hidup eksternal

Perseroan bekerja sama dengan pihak eksternal dalam memberikan dukungan terhadap aktivitas pelestarian lingkungan hidup sebagai berikut:

1. Berpartisipasi dalam program KALTIM GREEN, yaitu “One Man Five Trees” yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan cara melakukan penanaman pohon pada lokasi-lokasi pertambangan.

2. Berpartisipasi dalam aktivitas menanam pohon dalam rangka peringatan Hari Bumi Sedunia.

3. Berperan aktif di berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup.

4. Memberikan sumbangan bibit pohon dan melakukan penanaman di sejumlah titik dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan.

5. Berpartisipasi dalam penataan kawasan Tepian Sungai Mahakam dan normalisasi sungai di Bangun Sari.

6. Berpartisipasi dalam mengikuti kampanye pelestarian lingkungan untuk wilayah sekitar tambang khususnya dan masyarakat pada umumnya.

B. Activities related to external environment

The Company cooperated with external parties in supporting environmental preserving activities, covering areas as follows:

1. Participating in KALTIM GREEN program, called “One Man Five Trees” initiated by Eastern Borneo province government by planting trees in mining locations.

2. Participating in tree-planting activities in World Day celebration.

3. Taking active role in various activities in Green Day celebration.

4. Donating seeds and conducting tree-planting in a number of locations in Mining Day.

5. Participating in riverside management of Mahakam River and river normalization in Bangun Sari River.

6. Participating in environmental preserving campaigns in the areas around mining sites particularly and generally in the society.

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Resource Alam Indonesia Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

23 April 2015

We the undersigned hereby declare that all the information contained in the 2014 Annual Report of PT Resource Alam Indonesia Tbk has been presented completely and we are thus fully responsible for the trustworthiness of the contents of this Annual Report.

Please be acknowledged accordingly.

April 23, 2015

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Direksi | Board of Directors

LUIYANTO YAMINKomisaris | Commissioner

ANDreW JAMeS WILSONKomisaris Independen | Independent Commissioner

SUrIA MArTArA TJAHAJAKomisaris Independen | Independent Commissioner

SWANDONO ADIJANTOKomisaris | Commissioner

HeNDrO MArTOWArDOJOPresiden Komisaris | President Commissioner

WINANTODirektur Independen | Independent Director

AgOeS SOegIArTO SOePArMANDirektur | Director

PINTArSO ADIJANTOPresiden Direktur | President Director

BAMBANg PrIJONOHADIDirektur | Director

CHAMILUS SALIMBODirektur | Director

WIMPI SALIMDirektur | Director

surat PernYataan anggOta dewan KOMisaris dan direKsi tentang tanggungjawaB atas LaPOran tahunan 2014

Pt resOurCe aLaM indOnesia tBKBoard of commissioners’ and Board of directors’ statement of responsiBility

for the 2014 annual report of pt resource alam indonesia tBk

90 Laporan Tahunan 2014 PT Resource Alam indonesia Tbk

Pt resource alam indonesia tbkdan entitas anaknya/and its subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/

consolidated financial statements as of december 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors' report

PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

Halaman P a g e

SURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i - iii INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 1 - 2 CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2014 AND 2013 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 3 CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 5 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 6 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 7 - 109 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

i

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s

J l . P l u i t R a y a 2 0 0 B l o k V N o . 1 - 5 J a k a r t a – 1 4 4 5 0 I n d o n e s i a Te l . : (62 -21 ) 661 -7155 Fax . : (62 -21 ) 663 -0455 E -m a i l : j m j k t@ j o h a nm a l o n d a . c om www . j o h a nm a l o n d a . c om W i t h O f f i c e s i n Su r ab ay a , Medan a n d Ba l i

www.bakertillyinternational.com

L i c e n s e No . : 9 5 1 / KM . 1 / 2 0 10

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. 15066-A1/JMM1.PA1 Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk Kami telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, serta Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan Konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung Jawab Auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas Laporan Keuangan Konsolidasian ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah Laporan Keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Report No. 15066-A1/JMM4.PA1 The Stockholders, Commissioners and Directors PT RESOURCE ALAM INDONESIA Tbk We have audited the accompanying Consolidated Financial Statements of PT Resource Alam Indonesia Tbk and Subsidiaries, which comprise the Consolidated Statement of Financial Position as of December 31, 2014, and the related Consolidated Statements of Comprehensive Income, Changes in Equity and Cash Flows for the year then ended and a summary of significant accounting policies and other explanation information. Management’s Responsibility for the Consolidated Financial Statements Management is responsible for the preparation and fair presentation of these Consolidated Financial Statement in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of Consolidated Financial Statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error. Auditor’s Responsibility Our responsibility is to express an opinion on these Consolidated Financial Statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the Consolidated Financial Statements are free from material misstatement.


ii

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan Konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan Konsolidasian PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2014, serta Kinerja Keuangan dan Arus Kas Konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Hal Lain Manajemen Perusahaan telah menyajikan kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013 sebagai akibat dari reklasifikasi akun sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 39 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

An audit involves the implementation of procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the Consolidated Financial Statements. The procedures selected depend on the auditor's judgment, including the assessment of risks of material misstatement in the Consolidated Financial Statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessment, the auditor considers internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the Consolidated Financial Statements to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the Consolidated Financial Statements. We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion. Opinion In our opinion, the accompanying Consolidated Financial Statements present fairly, in all material respects, the Consolidated Financial Position PT Resource Alam Indonesia Tbk and Subsidiaries as of December 31, 2014, and their Consolidated Financial Performance and Cash Flows for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Other Matters The Company’s management has restated the Consolidated Statements of Financial Position as of December 31, 2013 and January 1, 2013 as a result of reclassification of accounts which has been disclosed in Note 39 to the Consolidated Financial Statements.


iii

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN

Hal Lain Laporan Keuangan Konsolidasian PT Resource Alam Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan per dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 diaudit oleh auditor independen lain dalam laporannya No. RPC-5147/PSS/2014 tanggal 18 Maret 2014 yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas Laporan Keuangan Konsoolidasian tersebut.

Other Matter The Consolidated Financial Statements of PT Resource Alam Indonesia Tbk and Subsidiaries as of and for the year then ended December 31, 2013 were audited by other independent auditors, whose Report No. RPC-5147/PSS/2014 dated March 18, 2014, expressed an unqualified opinion on such Consolidated Financial Statements.

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN NIU-KAP/Licence No. 951/KM.1/2010 Putu Astika, CPA NRAP/Public Accountant Registration AP. 0726 9 Februari 2015/February 9, 2015

1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

AS OF DECEMBER 31, 2014, 2013 AND JANUARY 1, 2013

(Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)

1 Januari/

Catatan/ January 1,

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3 2 0 1 3

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 2,4,33&36 2.649.485 8.577.527 7.654.395 Cash and Cash Equivalents

Investasi Jangka Pendek 2,5,33&36 348.678 453.428 493.882 Short-term Investments

Piutang Usaha 2,6,31,33&36 Trade Receivables

- Pihak Berelasi 44.349 37.395 41.759 - Related Parties

- Pihak Ketiga - Bersih 4.289.765 9.488.212 17.220.201 - Third Parties - Net

Piutang Lain-lain 2,33&36 1.154.414 875.098 1.064.004 Other Receivables

Persediaan - Bersih 2 & 7 8.641.594 9.680.244 10.682.084 Inventories - Net

Pajak Dibayar di Muka 2,16&33 20.537.111 16.989.013 9.853.466 Prepaid Taxes

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 2 & 8 2.062.924 2.453.381 1.416.885 Advances and Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 39.728.320 48.554.298 48.426.676 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Uang Muka Investasi 9 2.243.970 2.035.032 3.611.808 Advances for Investments

Properti Investasi 2 & 14 18.045.114 17.097.131 15.146.119 Investment Properties

Property, Plant and Equipment -

Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Net of Accumulated Depreciation of

Penyusutan masing-masing sebesar USD 11,823,686 and

USD 11.823.686 dan USD 11.693.951 USD 11,693,951 as of December 31,

per 31 Desember 2014 dan 2013 2014 and 2013, respectively and

serta USD 11.903.916 per USD 11,903,916 as of January 1,

1 Januari 2013 2 & 10 17.997.552 18.624.777 20.434.161 2013

Aset Takberwujud - Bersih 2 31.270 47.872 80.456 Intangible Assets - Net

Aset Eksplorasi dan Evaluasi 2 & 12 4.128.509 6.203.359 8.120.951 Exploration and Evaluation Assets

Aset Pajak Tangguhan - Bersih 2 & 16 181.715 479.277 384.573 Deferred Tax Assets - Net

Properti Tambang - Bersih 2 & 13 12.450.616 6.921.470 2.117.760 Mine Properties - Net

Uang Muka Jangka Panjang 11 1.500.739 1.838.525 1.000.735 Long-term Advances

Taksiran Tagihan Pajak 2,16&33 2.934.078 3.368.913 2.120.787 Estimated Claims for Tax Refund

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2,33&36 123.732 628.131 649.555 Other Non-Current Financial Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 2 & 32 203.076 288.917 1.707.927 Other Non-Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 59.840.371 57.533.404 55.374.832 Total Non Current Assets

JUMLAH ASET 99.568.691 106.087.702 103.801.508 TOTAL ASSETS

A S E T A S S E T S

31 Desember/December 31,

* Telah Direklasifikasi sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009) * Reclassified in accordance with SFAS 1 (2009 Revision)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan

Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

Accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements from an integral part of these Consolidated

Financial Statements taken as a whole

2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PER 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

AS OF DECEMBER 31, 2014, 2013 AND JANUARY 1, 2013


1 Januari/

Catatan/ January 1,

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3 2 0 1 3

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha - Pihak Ketiga 2,15,33&36 10.388.308 14.185.904 13.005.453 Trade Payables - Third Parties

Utang Lain-lain 2,33,36&38 2.538.613 1.547.885 2.168.690 Other Payables

Utang Pajak 2,16&33 2.439.294 1.193.141 1.409.026 Taxes Payable

Beban Akrual 2,17,33&36 1.292.213 3.762.634 3.825.761 Accrued Expenses

Uang Jaminan 2,19,31,33,34&36 5.030.438 6.798.740 3.600.000 Security Deposits

Liabilitas Imbalan Kerja 2 & 20 137.236 149.645 293.169 Employee Benefits Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Current Maturities of Long-term

Tempo dalam Waktu Satu Tahun: Liabilities:

- Utang Pembiayaan Konsumen 2,33&36 12.665 19.344 114.353 - Consumer Financing Loans

- Utang Sewa Pembiayaan 2,18&36 526.726 329.559 448.332 - Obligations under Capital Lease

Pendapatan Diterima di Muka 2 1.200.400 - - Unearned Revenue

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 23.565.893 27.986.852 24.864.784 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES

Liabilitas Imbalan Kerja 2,20&33 1.102.331 1.054.367 1.128.919 Employee Benefits Liabilities

Uang Jaminan 2,19,31,33,34&36 1.334.789 2.649.770 2.139.484 Security Deposits

Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih 2 & 16 4.106 - - Deferred Tax Liabilities - Net

Provisi Pengelolaan dan Reklamasi Provision for Environmental and

Lingkungan Hidup 2,21&34 902.855 517.797 2.356.858 Reclamation Costs

Liabilitas Jangka Panjang - Setelah

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Long-term Liabilities - Net of

dalam Waktu Satu Tahun: Current Maturities:

- Utang Pembiayaan Konsumen 2,33&36 5.010 - - - Consumer Financing Loans

- Utang Sewa Pembiayaan 2,18&36 459.305 528.210 12.622 - Obligations under Capital Lease

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.808.396 4.750.144 5.637.883 Total Non Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 27.374.289 32.736.996 30.502.667 Total Liabilities

E K U I T A S E Q U I T Y

Modal Saham, Modal Dasar Capital Stock, Authorized Capital of

Rp 200.000.000.000 terbagi atas Rp 200,000,000,000 divided into

4.000.000.000 saham dengan 4,000,000,000 shares with a

nilai nominal Rp 50 per saham par value of Rp 50 per share

Ditempatkan dan Disetor - Subscribed and Fully Paid -

1.000.000.000 saham 22 24.039.183 24.039.183 24.039.183 1,000,000,000 shares

Tambahan Modal Disetor 23 588.536 588.536 588.536 Additional Paid-in Capital

Saham Treasuri 2 & 24 (7.184.508) (7.184.508) (2.360.587) Treasury Shares

Selisih Kurs Karena Penjabaran Difference in Foreign

Laporan Keuangan 2 (35.890.911) (34.885.671) (29.221.721) Currency Translation

Saldo Laba 38 Retained Earnings

Telah Ditentukan Penggunaannya 605.683 521.543 426.873 Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya 88.379.842 88.541.276 78.292.144 Unappropriated

J u m l a h 70.537.825 71.620.359 71.764.428 T o t a l

Kepentingan Non Pengendali 2 1.656.577 1.730.347 1.534.413 Non Controlling Interest

Jumlah Ekuitas 72.194.402 73.350.706 73.298.841 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 99.568.691 106.087.702 103.801.508 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/December 31,

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

* Telah Direklasifikasi sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009) * Reclassified in accordance with SFAS 1 (2009 Revision)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan

Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

Accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements from an integral part of these Consolidated

Financial Statements taken as a whole

3


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013


Catatan/

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

PENJUALAN BERSIH 2 & 25 135.766.894 193.474.442 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2 & 26 (113.470.275) (139.721.083) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 22.296.619 53.753.359 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

P e n j u a l a n 2 & 27 (3.257.027) (15.738.450) S e l l i n g

Umum dan Administrasi 2 & 28 (6.051.878) (6.807.902) General and Administrative

Pendapatan Operasi Lain 2 & 29 1.247.519 1.128.305 Other Operating Income

Beban Operasi Lain 2 & 29 (1.531.032) (7.233.075) Other Operating Expenses

LABA USAHA 12.704.201 25.102.237 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan Keuangan 2 202.870 160.760 Finance Income

Beban Keuangan 2 (136.563) (125.559) Finance Expenses

LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK INCOME BEFORE PROVISION

PENGHASILAN 12.770.508 25.137.438 FOR INCOME TAX

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 2 & 16 PROVISION FOR INCOME TAX

K i n i (4.467.698) (8.030.847) C u r r e n t

T a n g g u h a n (300.532) 133.759 D e f e r r e d

Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan (4.768.230) (7.897.088) Total Provision for Income Tax

LABA TAHUN BERJALAN 8.002.278 17.240.350 INCOME FOR THE YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated

Financial Statements

4


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued)

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013


Catatan/

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE INCOME

LAIN (EXPENSES)

Kerugian dari Penjabaran Laporan

Keuangan 2b (1.005.240) (5.663.950) Loss from Translation of Financial Stements

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 6.997.038 11.576.400 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN YANG TOTAL INCOME FOR THE YEAR

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTED TO:

Pemilik Entitas Induk 8.076.048 17.267.948 Owner of the Parent Company

Kepentingan Non Pengendali (73.770) (27.598) Non Controlling Interest

J u m l a h 8.002.278 17.240.350 T o t a l

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTED TO:

Pemilik Entitas Induk 7.070.808 11.603.998 Owner of the Parent Company

Kepentingan Non Pengendali (73.770) (27.598) Non Controlling Interest

J u m l a h 6.997.038 11.576.400 T o t a l

LABA PER SAHAM DASAR 2 & 30 0,008 0,018 BASIC EARNINGS PER SHARE

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan

Keuangan Konsolidasian ini



6


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollar,

except Otherwise Stated)

Catatan/

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 140.078.058 204.718.100 Cash Received from Customers

Pembayaran Kas kepada : Cash Payment to :

P e m a s o k (96.185.089) (112.584.912) S u p p l i e r s

Direksi dan Karyawan (4.368.972) (5.572.763) Directors and Employees

Beban Operasional Lainnya (34.737.628) (49.358.410) Other Operating Expenses

Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi 4.786.369 37.202.015 Cash Provided by Operating Activities

Penerimaan dari Pendapatan Bunga 201.668 160.760 Receipt of Interest Income

Pembayaran Pajak Penghasilan (6.029.081) (14.254.766) Payments of Income Tax

Penerimaan dari Hasil Restitusi Pajak 7.916.075 16.105 Proceeds from Tax Refunds

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 6.875.031 23.124.114 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan Aset Tetap 10 (1.155.141) (1.106.226) Acquisition of Property, Plant and Equipment

Hasil Penjualan Aset Tetap 10 435.667 302.929 Proceeds from Sale of Property, Plant and Equipment

Perolehan Properti Investasi 14 (1.292.948) (5.081.136) Acquisition of Investment Properties

Penurunan Investasi Jangka Pendek 104.750 40.454 Decrease (Increase) in Short-term Investments

Peningkatan Properti Tambang 13 (1.319.114) - Increase in mine Properties

Penurunan Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 504.399 9.731 Decrease n Other Non-Current Financial Assets

Penurunan Aset Tidak Lancar Lainnya 86.347 1.436.577 Decrease in Other Non-Current Assets

Pembayaran untuk Aset Eksplorasi dan Evaluasi 12 (1.196.511) (1.556.026) Payments for Exploration and Evaluation Assets

Peningkatan Uang Muka Investasi (208.938) - Increase Advances for Investment

Penurunan Uang Muka Jangka Panjang 427.769 - Decrease in Long-term Advances

Peningkatan Uang Muka Jangka Panjang - (837.790) Increase in Long-term Advances

Perolehan Entitas Anak, setelah dikurangi Kas yang Diperoleh - (929.202) Acquisition of Subsidiary, Net of Cash Acquired

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (3.613.720) (7.720.689) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (486.738) (566.783) Payments of Obligations under Capital Lease

Pembayaran Utang Pembiayaan Konsumen (104.500) (115.453) Payments of Consumer Financing Loans

Pembayaran Dividen Tunai (7.756.968) (6.624.642) Payments of Cash Dividend

Pembelian Saham Treasuri - (4.823.921) Purchase of Treasury Shares

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (8.348.206) (12.130.799) Net Cash Used in Financing Activities

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

KAS DAN SETARA KAS (5.086.895) 3.272.626 CASH EQUIVALENTS

PENGARUH BERSIH PERUBAHAN KURS PADA NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE

KAS DAN SETARA KAS (841.147) (2.349.494) RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 8.577.527 7.654.395 CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 2.649.485 8.577.527 CASH AND CASH EQUIVALENTS, ENDING

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini




CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in United States Dollar,


7

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum PT Resource Alam Indonesia Tbk.

(Perusahaan) pada awalnya didirikan dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries (yang kemudian berubah menjadi PT Kurnia Kapuas Utama Tbk.), dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir menyesuaikan dengan Undang-undang No. 25 tahun 2007, tersaji dalam Akta No. 32 yang dibuat dihadapan Notaris Didi Sudjadi, S.H. tanggal 8 Juli 1981. Akta pendirian Perusahaan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/27/4 tanggal 16 Maret 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 20 Mei 1986, Tambahan No. 690.

Berdasarkan Akta No. 15 yang dibuat Notaris

Elisabeth Veronika Ely, S.H. tanggal 5 September 2003, nama Perusahaan telah diubah dari PT Kurnia Kapuas Utama Tbk. menjadi PT Resource Alam Indonesia Tbk. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-27044.HT.01.04.TH.2003 tanggal 12 November 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5984, Tambahan No. 50 tanggal 22 Juni 2004.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 153 yang dibuat Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. tanggal 24 Mei 2013 mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha utama Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang pertambangan, perhutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, pengangkutan dan perdagangan umum. Saat ini, Perusahaan hanya bergerak di bidang industri High Pressure Laminate.

1. G E N E R A L

a. Establishment and General Information

PT Resource Alam Indonesia Tbk. (the Company) was originally established under the name of PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries (subsequently changed to PT Kurnia Kapuas Utama Tbk.), within the framework of Domestic Capital Investment Law No. 6 of 1968, as amended several times, most recently by Law No. 25 year 2007, based on Notarial Deed No. 32 of Didi Sudjadi, S.H. dated July 8, 1981. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/27/4 dated March 16, 1982 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40 dated May 20, 1986, Supplement No. 690.

Based on Notarial Deed No. 15 of Elisabeth Veronika Ely, S.H. dated September 5, 2003, the Company’s name was changed from PT Kurnia Kapuas Utama Tbk. to PT Resource Alam Indonesia Tbk. The deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C-27044.HT.01.04.TH.2003 dated November 12, 2003 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 5984, Supplement No. 50 dated June 22, 2004.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 153 of Public Notary Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. dated May 24, 2013 concerning the change in the Company’s board of management.

According to Article 3 of its Articles of

Association, the scope of the Company’s main activities is to engage in mining, forestry, agriculture, plantation, livestock, fishery, manufacturing, transportation and general trading. Currently, the Company only engages in manufacturing of High Pressure Laminate.






8

1. U M U M (Lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) Perusahaan berdomisili di Kabupaten Kubu

Raya, Kalimantan Barat dengan lokasi pabrik di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatra Selatan. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta.

Perusahaan tidak mempunyai entitas induk

oleh karena tidak ada pemegang saham Perusahaan yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara diatas 50%.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-627/PM/1991 tanggal 18 Mei 1991, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana 4.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 5.700 per saham telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 1 Juli 1991, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan Akta No. 97 yang dibuat Notaris

Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 10 September 2009, Perusahaan telah melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:4. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-52724.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 30 Oktober 2009. Pemecahan saham tersebut efektif pada tanggal 18 Maret 2010.

1. G E N E R A L (Continued)

a. Establishment and General Information (Continued)

The Company is domiciled in Kubu Raya

District, West Kalimantan with its plants located in Pontianak, West Kalimantan and Palembang, South Sumatra. The Company’s head office is located in Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta.

The Company does not have a parent entity

since none of the Company’s stockholders has effective ownership or voting rights above 50%.

b. Public Offering of Shares Based on Letter No. S-627/PM/1991 dated

May 18, 1991 of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), the Company’s Registration Statement on its initial Public Offering of 4,500,000 shares with a par value of Rp 1,000 per share at the offering price of Rp 5,700 per share was declared effective. On July 1, 1991, the Company listed all of its shares on the Indonesia Stock Exchange.

Based on Notarial Deed No. 97 dated

September 10, 2009 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company had a stock split at the ratio of 1:4. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-52724.AH.01.02. Year 2009 dated October 30, 2009. The stock split was effective on March 18, 2010.






9


c. Entitas Anak

Perusahaan memiliki Entitas Anak dengan pemilikan langsung sebagai berikut:


c. Subsidiaries The Company has subsidiaries with a direct

ownership as follows:

Tahun

Operasi

Komersial/

Commencement

Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ of Commercial

Subsidiaries Domicile Nature of Business Operation Year 2 0 1 4 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 3

% %

PT Insani Baraperkasa (IBP) Jakarta Pertambangan Batubara / 2006 99,99 99,99 65.179.957 83.138.485 Coal Mining

PT Resource Alam Energi (RAE) Jakarta Pertambangan Batubara - 99,99 99,99 399.369 356.338

dan Gas Metana /

Coal and Methane Mining

PT Power Alam Lestari (PAL) Jakarta Industri Pembangkit - 90,00 90,00 89.518 86.748

Listrik Tenaga Air /

Hydropower Plant Industry

PT Loa Haur (LH) Jakarta Pertambangan Batubara / - 60,00 60,00 3.663.506 3.353.098

Coal Mining

PT Anugerah Bumi Mahakam Jakarta Jasa Pengelolaan - 99,95 99,95 185.795 189.644

(ABM) Pelabuhan /

Harbor Management Service

PT Bumi Perangkat Hijau (BPH) Jakarta Perdagangan, - 99,95 99,95 302.562 371.011

Real Estate dan Industri /

Trading, Real Estate

and Industry

PT Kurnia Mahakam Industri Jakarta Perdagangan, - 99,95 99,95 160.585 163.919

(KMI) Real Estate dan Industri /

Trading, Real Estate

and Industry

PT Bumiraya Hijau Jakarta Perdagangan dan - 99,99 99,99 80.336 82.020

Lestari (BHL) Real Estate /

Trading and Real Estate

PT Kaltim Mineral Jakarta Pertambangan Batubara / - 75,00 75,00 2.284.743 1.574.968

Coal Mining

Persentase Pemilikan /

Percentage of Ownership

Jumlah Aset / Total Assets

31 Desember / December 31,

Jumlah Aset / Total Assets

31 Desember / December 31,

IBP IBP melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) antara IBP dan Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) yang diwakili oleh Kementerian Pertambangan dan Energi, efektif pada tanggal 20 November 1997.

IBP IBP’s activities are governed by the

provisions of a Work Agreement for Coal Mining Enterprises (“PKP2B”) which was entered into between IBP and the Government of the Republic of Indonesia (the “Government”), represented by the Ministry of Mines and Energy, effective on November 20, 1997.






10


c. Entitas Anak (lanjutan)

IBP (Lanjutan) Berdasarkan ketentuan PKP2B, IBP bertindak sebagai kontraktor Pemerintah yang bertanggung jawab atas kegiatan penambangan batubara di area yang berlokasi di Kalimantan Timur. IBP memulai 30 tahun periode operasinya pada tahun 2006 dan berlanjut sampai dengan tahun 2036 dengan memproduksi batubara di area of interest Simpang Pasir. IBP berhak atas 86,5% batubara yang diproduksi dan 13,5% sisanya merupakan bagian Pemerintah. IBP menerapkan metode Royalti Kas Berdasarkan Penjualan sesuai dengan peraturan Pemerintah untuk memenuhi jumlah produksi yang menjadi bagian Pemerintah. Pendapatan IBP mencerminkan 100% penjualan batubara dan beban royalti kepada Pemerintah dibukukan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Rincian area eksploitasi IBP pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):


c. S u b s i d i a r i e s (continued) IBP (Continued) Under the terms of the PKP2B, IBP acts as

a contractor for the Government and is responsible for coal mining operations in an area located in East Kalimantan. IBP commenced its 30-year operating period in 2006 and it shall continue up to 2036 with coal being produced from the Simpang Pasir area of interest. IBP is entitled to 86.5% of the coal produced with the remaining 13.5% being the Government’s share of production. IBP adopted the Sales-based Cash Royalty method in accordance with the Government regulations to satisfy the Government’s production entitlement.

IBP’s sales reflect 100% of the revenue generated from coal sales and the Government royalty expense is recorded as part of “Cost of Goods Sold” in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.

The details of IBP’s exploitation areas as of December 31, 2014 are as follows (unaudited):

Jumlah cadangan

terbukti per

31 Desember 2014/

Total Cadangan Total Proven

Terbukti/ Total Reserves as of

Luas (ha)/ Proven Reserves Tahun Berjalan/ Akumulasi/ December 31, 2014

Area (ha) (Ton/Tonnes) Current Year Accumulated (Ton/Tonnes)

Simpang Pasir 430 870.000 - 869.189 811

Bayur 599 1.000.000 - 234.677 765.323

Tani Bakti 379 22.934.830 587.433 689.178 22.245.652

Gunung Pinang 945 3.200.000 - 1.947.272 1.252.728

Loajanan 10.040 54.692.176 2.752.740 16.490.226 38.201.950

Separi 7.019 6.600.000 63.874 63.874 6.536.126

Perangat 2.919 4.180.009 13.634 13.634 4.166.376

Maukiri 2.147 2.455.823 - - 2.455.823

Jumlah/Total 24.478 95.932.838 3.417.681 20.308.050 75.624.789

Lokasi/Location

Jumlah produksi/ Total Production

(Ton/Tonnes )

Estimasi atas cadangan terbukti seperti yang dinyatakan diatas dilakukan secara internal.

The estimation of proven reserves stated above is done internally.






11


c. Entitas Anak (Lanjutan)

IBP (Lanjutan) Berdasarkan Laporan “Estimasi Sumber dan Cadangan” No. 06/RP/I/2012, pada bulan April 2012, yang diterbitkan oleh PT Britmindo, total cadangan terbukti yang terdapat pada sub-blok area Loajanan seluas 500 hektar adalah sebesar 34,45 juta MT. Dari total wilayah kuasa pertambangan seluas 24.478 hektar, seluas 9.280 hektar terletak di Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK). LH Berdasarkan Akta Notaris No. 87 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 8 Mei 2012, Perusahaan memperoleh 60% kepemilikan atas LH dengan harga perolehan sebesar Rp 14.508.000.000 (setara dengan USD 1.563.362). Oleh karena pada tanggal akuisisi LH tidak memenuhi definisi bisnis seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, transaksi diatas dicatat sebagai akuisisi aset dimana harga perolehan dialokasikan kepada masing-masing aset dan liabilitas teridentifikasi berdasarkan nilai wajar relatifnya pada tanggal pembelian.

Pada tanggal 23 Oktober 2013, LH telah memperoleh “Ijin Usaha Pertambangan” (IUP) untuk operasi produksi batubara; akan tetapi pada tanggal 30 September 2014, daerah tambang yang dimiliki LH (Blok “Garuda”) masih dalam tahap pengembangan.


c. S u b s i d i a r i e s (Continued) IBP (Continued) Based on “Resource and Reserve

Estimation” Report No. 06/RP/I/2012 in April 2012, which was issued by PT Britmindo, the total proven reserves in the sub-block of Loajanan area covering 500 hectares is 34.45 million MT.

From the total mining authorization area of

24,478 hectares, a total of 9,280 hectares is located in “Kawasan Budidaya Kehutanan” (KBK).

LH Based on Notarial Deed No. 87 dated

May 8, 2012, of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H, the Company acquired 60% interest in LH for a consideration of Rp 14,508,000,000 (equivalent to USD 1,563,362).

Since as of the date of acquisition LH did

not meet the definition of a business as specified in PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, the above transaction was accounted for as an acquisition of assets in which the acquisition costs were allocated to the individual identifiable assets and liabilities on the basis of their relative fair values at the date of purchase.

On October 23, 2013, LH acquired “Ijin Usaha Pertambangan” (IUP) for coal production; however, as of September 30, 2014, the mine area owned by LH (Block “Garuda”) was still under development.

Jumlah/Amount Jumlah/Amount

(Dalam rupiah/ (Dalam dolar AS/

In rupiah) In U.S. dollar)

Kas 14.508.000.000 1.563.362 Cash Payment

Aset Bersih yang Diperoleh (108.000.000) (11.638) Net Assets Acquired

Aset Eksplorasi dan Evaluasi 14.400.000.000 1.551.724 Exploration and Evaluation Asset






12



LH (Lanjutan) Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi tersebut adalah sebagai berikut:


c. S u b s i d i a r i e s (Continued) LH (Continued) The details of assets and liabilities obtained

through the acquisition are as follows:




Kas dan Setara Kas 239.580.000 25.817 Cash Payment

Aset Eksplorasi dan Evaluasi 35.760.420.000 3.853.494 Exploration and Evaluation Assets

Utang Usaha (35.820.000.000) (3.859.914) Trade Payables

Aset Bersih 180.000.000 19.397 Net Assets

Kepemilikan yang Diakuisisi 60% 60% Interest Acquired

Aset Bersih yang Diperoleh 108.000.000 11.638 Net Assets Acquired


Harga Perolehan 14.508.000.000 1.563.362 Acquisition Cost

Berdasarkan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., No. 199 tanggal 17 September 2012, LH meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula sebesar Rp 180.000.000 (setara dengan USD 19.397) menjadi sebesar Rp 36.000.000.000 (setara dengan USD 3.810.696). Peningkatan tersebut terbagi dalam 1.791.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 20.000 per saham. Perusahaan mengambil bagian sebanyak 1.074.600 saham (60%) atau sebesar Rp 21.492.000.000 (setara dengan USD 2.273.957) sedangkan sisanya sebesar 716.400 saham (40%) atau sebesar Rp 14.328.000.000 (setara dengan USD 1.516.834) diambil oleh pihak-pihak ketiga. Berdasarkan Laporan “Reviu Wilayah Konsesi Batubara” No. 025/RP/III/2012, pada tanggal 7 Mei 2012, yang diterbitkan oleh PT Britmindo, total sumber daya batubara yang terdapat pada Blok “Garuda” adalah sebesar 12,68 juta MT dengan luas area 4.810 ha.

Based on Notarial Deed No. 199 dated September 17, 2012 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., LH increased its subscribed and fully paid capital from Rp 180,000,000 (equivalent to USD 19,397) to Rp 36,000,000,000 (equivalent to USD 3,810,696). The increase was divided into 1,791,000 shares with a par value of Rp 20,000 per share. The Company subscribed for 1,074,600 shares (60%) or Rp 21,492,000,000 (equivalent to USD 2,273,957) while the remaining 716,400 shares (40%) or Rp 14,328,000,000 (equivalent to USD 1,516,834) were taken by third parties.

Based on “Coal Concession Review” Report

No. 025/RP/III/2012 dated May 7, 2012, which was issued by PT Britmindo, the total coal resources in Block “Garuda” is 12.68 million MT with a total area of 4,810 ha.






13



ABM Berdasarkan Akta Notaris No. 147 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan dan Tn. Pintarso Adijanto mendirikan entitas anak dengan nama PT Anugerah Bumi Mahakam (ABM), dengan total modal disetor awal sebesar Rp 2.000.000.000 (setara dengan USD 210.682) yang terbagi dalam 2.000 lembar saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000. Perusahaan mengambil bagian sebanyak 1.999 saham (99,95%) atau sebesar Rp 1.999.000.000 (setara dengan USD 210.577) sedangkan sisanya sebesar 1 saham (0,05%) atau sebesar Rp 1.000.000 (setara dengan USD 105) diambil oleh Tn. Pintarso Adijanto.

BPH

Berdasarkan Akta Notaris No. 148 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan dan Tn. Pintarso Adijanto mendirikan entitas anak dengan nama PT Bumi Perangat Hijau (BPH), dengan total modal awal disetor sebesar Rp 2.000.000.000 (setara dengan USD 210.682) yang terbagi dalam 2.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000. Perusahaan mengambil bagian sebanyak 1.999 saham (99,95%) atau sebesar Rp 1.999.000.000 (setara dengan USD 210.577) sedangkan sisanya sebesar 1 saham (0,05%) atau sebesar Rp 1.000.000 (setara dengan USD 105) diambil oleh Tn. Pintarso Adijanto.


c. S u b s i d i a r i e s (Continued) ABM Based on Notarial Deed No. 147 dated

July 23, 2012 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company and Mr. Pintarso Adijanto established a subsidiary under the name of PT Anugerah Bumi Mahakam (ABM), with total initial paid-in capital of Rp 2,000,000,000 (equivalent to USD 210,682) which was divided into 2,000 shares with a par value of Rp 1,000,000. The Company subscribed for 1,999 shares (99.95%) or Rp 1,999,000,000 (equivalent to USD 210,577) while the remaining 1 share (0.05%) or Rp 1,000,000 (equivalent to USD 105) was taken by Mr. Pintarso Adijanto.

BPH Based on Notarial Deed No. 148 dated

July 23, 2012 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company and Mr. Pintarso Adijanto established a subsidiary under the name of PT Bumi Perangat Hijau (BPH), with total initial paid-in capital of Rp 2,000,000,000 (equivalent to USD 210,682) which was divided into 2,000 shares with a par value of Rp 1,000,000. The Company subscribed for 1,999 shares (99.95%) or Rp 1,999,000,000 (equivalent to USD 210,577) while the remaining 1 share (0.05%) or Rp 1,000,000 (equivalent to USD105) was taken by Mr. Pintarso Adijanto.






14


c. Entitas Anak (Lanjutan) KMI Berdasarkan Akta Notaris No. 149 dari

Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan dan Tn. Pintarso Adijanto mendirikan entitas anak dengan nama PT Kurnia Mahakam Industri (KMI), dengan total modal disetor awal sebesar Rp 2.000.000.000 (setara dengan USD 210.682) yang terbagi dalam 2.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000. Perusahaan mengambil bagian sebanyak 1.999 saham (99,95%) atau sebesar Rp 1.999.000.000 (setara dengan USD 210.577) sedangkan sisanya sebesar 1 saham (0,05%) atau sebesar Rp 1.000.000 (setara dengan USD 105) diambil oleh Tn. Pintarso Adijanto.

BHL Berdasarkan Akta Notaris No. 89 dari Buntario

Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 12 Oktober 2012, Perusahaan dan Tn. Pintarso Adijanto mendirikan entitas anak dengan nama PT Bumiraya Hijau Lestari (BHL), dengan total modal disetor awal sebesar Rp 1.000.000.000 (setara dengan USD 104.112) yang terbagi dalam 1.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000. Perusahaan mengambil bagian sebanyak 999 saham (99,9%) atau sebesar Rp 999.000.000 (setara dengan USD 104.008) sedangkan sisanya sebesar 1 saham (0,01%) atau sebesar Rp 1.000.000 (setara dengan USD 104) diambil oleh Tn. Pintarso Adijanto.

KM Berdasarkan Akta Notaris No. 172 dan 173

dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., tanggal 22 Februari 2013 Perusahaan memperoleh 75% kepemilikan atas KM dengan harga perolehan sebesar Rp 19.084.000.000 (setara dengan USD 1.964.789). KM mempunyai IUP eksplorasi bahan galian batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Indonesia dan masih dalam tahap eksplorasi pada tanggal 31 Desember 2014.


c. S u b s i d i a r i e s (Continued) KMI Based on Notarial Deed No. 149 dated

July 23, 2012 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company and Mr. Pintarso Adijanto established a subsidiary under the name PT Kurnia Mahakam Industri (KMI), with total initial paid-in capital of Rp 2,000,000,000 (equivalent to USD 210,682) which was divided into 2,000 shares with a par value of Rp 1,000,000. The Company subscribed for 1,999 shares (99.95%) or Rp 1,999,000,000 (equivalent to USD 210,577) while the remaining 1 share (0.05%) or Rp 1,000,000 (equivalent to USD 105) was taken by Mr. Pintarso Adijanto.

BHL Based on notarial deed No. 89 dated

October 12, 2012 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company and Mr. Pintarso Adijanto established a subsidiary under the name PT Bumiraya Hijau Lestari (BHL), with total initial paid-in capital of Rp 1,000,000,000 (equivalent to USD 104,112) which was divided into 1,000 shares with a par value of Rp 1,000,000. The Company subscribed for 999 shares (99.9%) or Rp 999,000,000 (equivalent to USD 104,008) while the remaining 1 share (0.01%) or Rp 1,000,000 (equivalent to USD 104) was taken by Mr. Pintarso Adijanto.

KM Based on Notarial Deeds No. 172 and 173

of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., dated February 22, 2013 M.H., the Company acquired 75% interest in KM for a consideration of Rp 19,084,000,000 (equivalent to USD 1,964,789). KM has an IUP for coal exploration in Sub District Kutai Timur, East Kalimantan, Indonesia and was in the exploration stage as of December 31, 2014.






15



KM (Lanjutan)

Oleh karena pada tanggal akuisisi KM tidak memenuhi definisi bisnis seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, transaksi diatas dicatat sebagai akuisisi aset dimana harga perolehan dialokasikan kepada masing-masing aset dan liabilitas teridentifikasi berdasarkan nilai wajar relatifnya pada tanggal pembelian.


c. S u b s i d i a r i e s (Continued)

KM (Continued) Since as of the date of acquisition KM did not meet the definition of a business as specified in PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, the above transaction was accounted for as an acquisition of assets in which the acquisition costs were allocated to the individual identifiable assets and liabilities on the basis of their relative fair values at the date of purchase.


(Dalam Rupiah/ (Dalam Dolar AS/

In Indonesian Rupiah) In US. Dollar)

Harga Perolehan* 19.084.000.000 1.964.789 Purchase Consideration*

Aset Bersih yang Diperoleh (6.511.528.330) (670.393) Net Assets Acquired


Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi tersebut adalah sebagai berikut:

The details of assets and liabilities obtained through the acquisition are as follows:




Kas dan Setara Kas 37.471.081 3.858 Cash and Cash Equivalents

Piutang Karyawan 16.467.772 1.695 Employee Receivables

Investasi Jangka Pendek 154.200.000 15.876 Short-term Investments

Aset Tetap - Bersih 72.568.777 7.471 Property, Plant and Equiptment - Net


Utang Sewa Pembiayaan (1.250.500) (129) Obligations under Finance Lease

Utang Lain-lain (299.241.000) (30.808) Other Payables

Utang kepada Pihak Berelasi (3.886.308.318) (400.114) Due to Related Parties

Aset Bersih 8.682.037.773 893.857 Net Assets

Kepemilikan yang Diakuisisi 75% 75% Interest Acquired

Aset Bersih yang Diperoleh 6.511.528.330 670.393 Net Assets Acquired


Harga Perolehan 19.084.000.000 1.964.789 Acquisition Cost

* sejumlah Rp 10.021.187.500 (setara dengan USD 1.031.729) dikreditkan ke uang muka investasi (Catatan 9f).

* an amount of Rp 10,021,187,500 (equivalent to USD 1,031,729) was credited to advances for investments (Note 9f)






16


d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

Rapat No. 153 tanggal 24 Mei 2013 yang dibuat Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan tahun 2014 dan 2013 sebagai berikut:


d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees

Based on Deed of Meeting Decision Statements No. 153 dated May 24, 2013 of Public Notary Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company's Commissioners and Directors in year 2014 and 2013 are as follows:

Komisaris Utama : Hendro Matowardojo President Commissioner

Komisaris Independen : Suria Martara Tjahaja Independent Commissioner

Komisaris Independen : Andrew James Wilson Independent Commissioner

K o m i s a r i s : Swandono Adijanto C o m m i s s i o n e r

K o m i s a r i s : Ge Luiyanto Yamin C o m m i s s i o n e r

Direktur Utama : Pintarso Adijanto President Director

D i r e k t u r : Chamilus Salimbo D i r e c t o r

D i r e k t u r : Bambang Prijonohadi D i r e c t o r

D i r e k t u r : Wimpi Salim D i r e c t o r

D i r e k t u r : Agoes Soegiarto Soeparman D i r e c t o r

D i r e k t u r : Winanto D i r e c t o r

Susunan Komite Audit sebagai berikut:

The composition of the Audit Commitee is as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

K e t u a : Suria Martara Tjahaja Suria Martara Tjahaja C h a i r m a n

A n g g o t a : Andrew James Wilson Andrew James Wilson M e m b e r s

A n g g o t a : Harjono Darto Eddy Salimah M e m b e r s

Manajemen kunci Perusahaan terdiri dari semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Jumlah karyawan Perusahaan dan Entitas Anak sebanyak 328 dan 363 karyawan tetap per 31 Desember 2014 dan 2013. Laporan Keuangan Konsolidasian ini diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 9 Februari 2015.

The Company’s key management consists of all members of the Boards of Commissioners and Directors. The Company and Subsidiaries had 328 and 363 permanent employees as of December 31, 2014 and 2013. The accompanying Consolidated Financial Statements were authorized for issue by the Company’s Board of Directors on February 9, 2015.






17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan

disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Laporan Keuangan Konsolidasian disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Basis of Consolidated Financial Statement

Presentation The consolidated financial statements have

been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

The accompanying Consolidated Financial

Statements have been prepared based on the Cost concept, except for several accounts prepared using other measurements as described in each related Note to the Consolidated Financial Statements.

Laporan Keuangan Konsolidasian disusun menggunakan basis Akrual, kecuali untuk Laporan Arus Kas. Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah dan setiap entitas anak secara individual menetapkan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi di dalam Laporan Keuangan dari setiap entitas anak diukur menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian adalah Dolar AS. Laporan Keuangan Entitas-entitas Anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Laporan Arus Kas Konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).

The Consolidated Financial Statements are prepared using the Accrual basis, except for the Consolidated Statements of Cash Flows.

The functional currency of the Company is

Indonesian Rupiah and each subsidiary determines its own functional currency. Items included in the Financial Statements of each entity are measured using its functional currency. The presentation currency used in the preparation of the Consolidated Financial Statements is US. Dollar.

The Financial Statements of the Subsidiaries

are prepared for the same reporting period as the Company’s, using consistent accounting policies.

The Consolidated Financial Statements of

Cash Flows present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing, and financing activities and are prepared using the Direct method.






18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

b. Prinsip Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi

Laporan Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan pemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung.

Saldo dan transaksi signifikan termasuk

keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak

tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan

pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas

induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

• Menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak Perusahaan;

• Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Principles of Consolidation

The Consolidated Financial Statements cover the Financial Statements of the Company and Subsidiaries in which the Company directly or indirectly has an ownership greater than 50%. Significant balances and transactions including unrealized gains/losses on inter-company transactions are eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as one business unity.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.

Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interests (“NCI”) even if that results in a deficit balance. A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group losses control over a subsidiary, it:

• Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

• Derecognizes the carrying amount of any NCI;

• Derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;

• Recognizes the consideration received at its fair value;

• Recognizes the fair value of any investment retained;

• Recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and






19


b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

• Mereklasifikasi bagian induk atas

komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dan dalam ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Perusahaan dan beberapa Entitas Anak (RAE, PAL, LH, ABM, BPH, KMI, BHL dan KM) yang mata uang fungsionalnya Rupiah dijabarkan ke dalam Dolar AS dengan melalui prosedur berikut:

- Semua akun aset dan liabilitas dijabarkan

menggunakan kurs rata-rata pembelian dan penjualan Bank Indonesia pada akhir periode pelaporan.

- Semua akun penghasilan dan beban

dijabarkan menggunakan rata-rata tertimbang dari kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku selama periode pelaporan.

- Akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis.

Selisih yang timbul dari penjabaran Laporan

Keuangan diatas disajikan sebagai “Kerugian dari Penjabaran Laporan keuangan” dalam bagian Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dan akumulasi dari selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam bagian ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.


b. Principles of Consolidation (Continued)

• Reclassifies the parent’s share of components previously recognized as other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

NCI reflects the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the Consolidated Statements of Comprehensive Income and under the equity section of the Consolidated Statements of Financial Position, separately from the corresponding portion attributable to owners of the parent. For consolidation purposes, the financial statements of the Company and certain Subsidiaries (RAE, PAL, LH, ABM, BPH, KMI, BHL and KM) whose functional currency is Indonesian Rupiah were translated into US. Dollar through the following procedures:

- All asset and liability accounts are

translated using the average buying and selling exchange rates of Bank Indonesia at the end of the reporting period.

- All income and expense accounts are

translated using the weighted average of Bank Indonesia middle rates applied throughout the reporting period.

- Equity accounts are translated using

historical rates. Differences arising from the translation of the

above Financial Statements are presented as “Loss from Translation of Financial Statements” under Other Comprehensive Income (Expenses) in the Consolidated Statement of Comprehensive Income and the accumulation of those differences are presented as “Difference in Foreign Currency Translation” under the equity section of the Consolidated Statement of Financial Position.






20


c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan

metode Pembelian. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur

berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan

dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali di ekuitas, saat ini disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.


c. Business Combinations Business combinations are accounted for

using the Purchase method. The cost of an aqcuisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at the acquisition date fair value and at the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly charged as expense and included in administrative expenses.

When the Group acquires a business, it

assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as of the acquisition date.

If the business combination is carried out in

stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

At acquisition dates, goodwill is initially

measured at cost, being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, then the difference is recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.

The difference between the transfer price and

the book value of the business combination which was previously recorded under equity as Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control is now presented as Additional Paid-in Capital.






21


d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan

semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Deposito berjangka yang digunakan sebagai

jaminan sehubungan dengan perolehan IUP dan atas kewajiban reklamasi disajikan sebagai “Investasi Jangka Pendek” dalam bagian aset lancar pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.

e. P i u t a n g Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

cadangan penurunan nilai piutang berdasarkan hasil penelahaan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing piutang pada setiap akhir tahun.

Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk

pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.

f. P e r s e d i a a n Persediaan dibukukan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan barang jadi ditentukan dengan menggunakan metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average method). Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.


d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on

hand, in banks and all investments with maturities of three months or less from the date of placement which are not pledged as collateral and not restricted.

Time deposits that are pledged as collateral in

connection with the acquisition of IUP and reclamation obligation are presented as “Short-term Investments” under current assets in the Consolidated Statement of Financial Position.

e. Accounts Receivable The Company and Subsidiaries determine the

allowance for impairment of accounts receivable based on the result of management’s review concerning the condition and collectability of each receivable at year-end.

Allowance for impairment of receivables is

established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Accounts receivable and allowance for impairment of receivables are written off during the period in which they are determined to be uncollectible.

f. I n v e n t o r I e s Inventories are stated at the lower of cost or

net realizable value. Costs of finished goods are determined using the Weighted Average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.






22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. P e r s e d i a a n (Lanjutan) Persediaan bahan baku, bahan pembantu dan

bahan bakar ditentukan dengan metode First In First Out (FIFO). Cadangan penurunan nilai persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban produksi pada tahun atau periode digunakan.

Cadangan penurunan nilai persediaan

ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. I n v e n t o r I e s (Continued)

Raw material, indirect materials and fuel are determined by the First In First Out (FIFO) method. Allowance for obsolete inventories is detemined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. Supplies of maintenance materials are charged to production costs in the year or period in which they are used.

Allowance for impairment on inventories is

provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.

g. Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak

mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

g.1. Aset Keuangan Pengakuan Awal Semua aset keuangan pada awalnya

diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pembelian atau penjualan aset keuangan

diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

g. Financial Assets and Liabilities

The Company and Subsidiaries classify financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.

g.1. Financial Assets Initial Recognition All financial assets are recognized initially

at fair value, plus, transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss.

Purchases or sales of financial assets are

recognized on the transaction date, i.e., the date that the Company and Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.






23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Perusahaan dan Entitas Anak

mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

g.1. Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

• Aset Keuangan yang Diukur pada

Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak

memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Financial Assets and Liabilities (Continued)

The Company and Subsidiaries classify financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.

g.1. Financial Assets (Continued) Subsequent Measurement The subsequent measurement of

financial assets depends on the classification as follows:

• Financial Assets at Fair Value

through Profit or Loss Financial assets at fair value through

profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Financial assets are classified as held

for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing them in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the Consolidated Statement of Financial Position at fair value with gains or losses recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.

The Company and Subsidiaries had no financial assets classified as financial assets held for trading.






24


g. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

g.1. Aset Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

(Lanjutan)

• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate method) dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya (piutang jangka panjang dan lain-lain).


g. Financial Assets and Liabilities (Continued)

g.1. Financial Assets (Continued)

Subsequent Measurement (Continued)

• Loans and Receivables Loans and receivables are non-

derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the Effective Interest Rate method less impairment. Interest is recognized by applying the Effective Interest Rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial. Gains and losses are recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

The Company and Subsidiaries’

financial assets consisted of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables and other non-current financial assets (long-term receivables and others).






25





(Lanjutan)

• Aset Keuangan Dimiliki hingga Jatuh Tempo (Held to Maturity/HTM) Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset keuangan tidak lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.



g.1. Financial Assets (Continued)

Subsequent Measurement (Continued)

• Held-to-Maturity (HTM) Financial

Assets Non-derivative financial assets with

fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM financial assets are measured at amortized cost using the Effective Interest Rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

The Company and Subsidiaries had

other non-current financial assets classified as held-to-maturity.






26




Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan)

• Aset Keuangan Tersedia untuk

Dijual (Available for Sale/AFS) Aset keuangan AFS adalah aset

keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode Suku Bunga Efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian pada tahun berjalan. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian pada tahun berjalan. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokkan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

g.2. Liabilitas Keuangan

Pengakuan Awal Seluruh liabilitas keuangan diakui pada

awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.


g. Financial Assets and Liabilitie (Continued)

g.1. Financial Assets (Continued) Subsequent Measurement (Continued)

• Available-for-Sale (AFS) Financial

Assets AFS financial assets are non-

derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value. Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in the equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the Effective Interest Rate method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income. Where the financial assets is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in the equity is reclassified to the Consolidated Statement of Comprehensive Income. The Company and Subsidiaries had no financial assets classified as available-for-sale.

g.2. Financial Liabilities Initial Recognition All financial liabilities are recognized

initialy at fair value and in the case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.






27



g.2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran liabilitas keuangan

tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

• Liabilitas Keuangan yang Diukur

pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Keuntungan atau kerugian atas

liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.


memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan liabilitas keuangan yang diperdagangkan.



g.2. Financial Liabilities (Continued) Subsequent Measurement The measurement of financial liabilities

depends on the classification as follows:

• Financial Liabilities at Fair Value through Profit or Loss

Financial liabilities at fair value through

profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Financial liabilities are classified as

held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing them in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Gains or losses on liabilities held for

trading are recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.

The Company and Subsidiaries had

no financial liabilities classified as held for trading.






28



g.2. Liabilitas Keuangan


(Lanjutan)

• Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak

diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui

dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan

Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, uang jaminan, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan.

g.3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, jika entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.



g.2. Financial Liabilities (Continued)

Subsequent Measurement (Continued) • Financial Liabilities at Amortized

Cost Financial liabilities not classified as

financial liabilities at fair value profit or loss are categorized and measured at amortized cost using the Effective Interest Rate method.

Gains and losses are recognized in

the Consolidated Statement of Comprehensive Income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

The Company and Subsidiaries’

financial liabilities included trade payables, other payables, accrued expenses, security deposits, consumer financing loans and obligations under finance lease.

g.3. Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities

are offset and the net amount is reported in the Consolidated Statements of Financial Position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.






29



g.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Penyesuaian Risiko Kredit Perusahaan dan Entitas Anak

menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

g.5. Biaya Perolehan Diamortisasi dari

Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung

dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.



g.4. Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments that

are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Credit Risk Adjustment The Company and Subsidiaries adjust the

price in a more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.

g.5. Amortized Cost of Financial

Instruments Amortized cost is computed using the

Effective Interest Rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.






30



g.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai

aset keuangan adalah sebagai berikut:

a. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual (individual assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang evaluasi penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan individual assessment;

b. Penurunan nilai aset keuangan yang

dinilai secara kolektif (collective assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang evaluasi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif atau kapan suatu aset keuangan penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan collective assessment.

Bukti objektif dari penurunan nilai

piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan Entitas Anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.



(Continued)

g.6. Impairment of Financial Assets

The accounting policy for impairment of financial asset value is as follows:

a. Impairment of asset value assessed

individually (individual assessment) includes the disclosure of financial asset groups whose impairment is calculated using an individual assessment;

b. Impairment of asset value assessed

collectively (collective assessment) includes the disclosure of financial asset groups whose impairment is calculated using a collective assesment or when an impairment of asset value is calculated using a collective assessment.

Objective evidence of the

impairment in receivable value could include the experience of the Company and Subsidiaries’ collection of accounts receivable in the past, increasing delays in receiving payment due from the average credit period, and also observation of national or local economic conditions that correlate with the defaults on receivables.

For financial assets measured at amortized cost, the amount of any impairment loss represents the difference between the carrying amount of the financial asset with the present value from the estimated future cash flows discounted using the beginning effective interest rate of the financial assets.






31



g.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

(Lanjutan)

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali untuk piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai piutang. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing (Individual Assessment) piutang pada akhir periode. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.



(Continued)

g.6. Impairment of Financial Assets (Continued)

Carrying amount of a financial asset is reduced directly with the impairment loss on the financial asset, except for receivables whose carrying amount is reduced through the use of allowance for account receivable impairment. The Company and Subsidiaries establish an allowance for account receivable allowance based on management’s observation of each receivable condition (individual assessment) at the end of period. If uncollectible, the receivable is written off through account receivable allowance. Later recovery of amounts previously written off is credited against the allowance for impairment. Changes in the carrying value of allowance for receivable impairment account is recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to the Consolidated Statements of Comprehensive Income in the year. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognised impairment loss is reversed through consolidated profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.






32



g.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

(Lanjutan)

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tidak dipulihkan melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke Ekuitas.

g.7. Penghentian Pengakuan Aset dan

Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih

tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.



g.6. Impairment of Financial Assets

(Continued)

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the Consolidated Statements of Comprehensive Income are not reversed through the Consolidated Statement of Comprehensive Income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.

g.7. Derecognition of Financial Assets and

Liabilities

Financial Assets A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset. Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.






33



g.7. Penghentian Pengakuan Aset dan

Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Ketika suatu liabilitas keuangan yang

ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.

g.8. Instrumen Keuangan Majemuk dan

Ekuitas Komponen-komponen dalam instrumen

keuangan diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas.

Nilai tercatat awal suatu instrumen

keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan liabilitas. Komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen liabilitas yang ditetapkan secara terpisah.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak

yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.



g.7. Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)

Financial Liabilities (Continued) When an existing financial liability is

replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in Consolidated Statement of Comprehensive Income.

g.8. Compound and Equity Financial

Instruments The components of financial instruments

must be classified separately as financial liabilities, financial assets or equity instruments.

Initial carrying amounts of compound

financial instruments are allocated to the liability and equity components. The allocated equity component is residual value of the fair value of financial instruments as a whole deducted by the value of liability component determined separately.

An equity instrument is any contract that

evidences a residual interest in the assets of the Company and Subsidiaries after deducted by all its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.






34


h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak berelasi merupakan seseorang atau entitas yang berhubungan dengan Perusahaan, yakni: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tesebut:

(i) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Perusahaan;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

(iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

(b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan

jika memenuhi salah satu hal berikut:

i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).


h. Transactions with Related Parties Related parties represent a person or an entity

that is related to the Company:

(a) A person or a close member of the person’s family is related to the Company if that person :

(i) Has control or joint control over the Company;

(ii) Has significant influence over the

Company; or (iii) Is the key management personnel of

the Company or parent entity of the Company.

(b) An entity is related to the Company if any of

the following conditions applies

i) The entity and the Company are members of the same company (which means that the parent, subsidiary and fellow subsidiary are related to the others).

ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of which the other entity is a member).

iii) Both entities are joint ventures of the

same third party. iv) One entity is a joint venture of a third

entity and the other entity is an associate of the third entity.

v) The entity is a post-employment

benefit plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company. If the Company is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Company.

vi) The entity is controlled or jointly

controlled by a person identified in a).






35


h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(Lanjutan) vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf

a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi

berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method).

Bagian yang akan diamortisasi dalam jangka

waktu lebih dari satu tahun dari periode pelaporan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.

j. Aset Tetap Pemilikan Langsung dan

Penyusutannya Aset tetap disajikan dengan menggunakan

model Biaya (Cost model) untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap sebagai berikut:

T a n a h Tidak disusutkan Bangunan dan Prasarana 10 - 20 Tahun Mesin dan Perlengkapan 5 Tahun Alat Pengangkutan dan Alat Berat 5 - 8 Tahun Peralatan Kantor 5 Tahun


h. Transactions with Related Parties

(Continued)

vii) A person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity.

Transactions with related parties are made on

terms agreed by both parties, in which the terms may not be the same as those with unrelated parties. All material transactions and balances with related parties are disclosed in the Notes to the Consolidated Financial Statements.

i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their

beneficial periods using the Straight-line method.

The portion to be amortized within more than

one year after the reporting period is presented as part of “Other Non-current Assets” in the Consolidated Statement of Financial Position.

j. Property, Plant and Equipment - Direct

Acquisitions Property, plant and equipment are recorded

using the Cost model for their measurement. Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses if any. Property, plant and equipment are depreciated using the Straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

L a n d Not depreciated Buildings and Infrastructure 10 - 20 Years Machinery and Equipment 5 Years Transportation and Heavy Equipment 5 - 8 Years Office Equipment 5 Years






36


j. Aset Tetap Pemilikan Langsung dan

Penyusutannya (Lanjutan)

Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya-biaya yang timbul setelah pengakuan awal aset tetap, seperti biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut dapat menambah manfaat ekonomis dimasa mendatang dari pengunaan aset tetap tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.

Apabila aset tetap dijual atau dilepas, maka

nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian periode berjalan.

k. Aset Takberwujud Aset takberwujud yang diperoleh secara

terpisah diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai jika ada. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi secara garis lurus selama umur manfaat ekonominya dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai. Periode dan metode amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan.


j. Property, Plant and Equipment - Direct

Acquisitions (Continued)

Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value. Initial costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights. Subsequent costs, such as repair and maintenace costs are charged to the Consolidated Statements of Comprehensive Income as incurred. When the expenditures can increase the future economic benefits of the use of the property, plant and equipment and the cost of the assets can be measured reliably, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment.. The residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted if required, at each financial year-end.

When assets are sold or retired, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the Consolidated Statement of Comprehensive Income for the year.

k. Intangible Assets Intangible assets acquired separately are

measured on initial recognition at cost. Following initial recognition, the intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and impairment if any. Intangible assets with definite useful lives are amortized using the Straight-line method over their useful economic lives and assessed for impairment whenever there is an indication that they may be impaired. The amortization period and method are reviewed at least at the end of each reporting period.






37


k. Aset Takberwujud (Lanjutan) Aset takberwujud dihentikan pengakuannya

pada saat:

a. dijual; atau b. ketika tidak ada manfaat ekonomis di

masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.

Aset takberwujud yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anak terdiri dari lisensi atas peranti lunak yang memiliki taksiran masa umur manfaat ekonomis 4 tahun.

l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui

apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai

yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.

Pada setiap akhir periode pelaporan, aset non-

keuangan yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Intangible Assets (Continued) An intangible asset is derecognized:

a. on disposal; or b. when no future economic benefits are

expected from its use or disposal.

The Company and Subsidiaries’ intangible assets represent licenses for softwares which have estimated useful lives of 4 years.

l. Impairment of Non-Financial Assets Non-financial assets are reviewed for

impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Losses due to impairment loss is recognized equal to the difference between the assets’ carrying value of the recoverable amount of the assets.

Recoverable amount is the higher of its fair

value less cost to sell and its value in use of the assets.

At each reporting date, non-financial assets,

other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognized.






38


m. Properti Tambang dan Aset Eksplorasi

dan Evaluasi Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan

pencarian mineral. Penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi :

i) Pengumpulan data eksplorasi melalui

topografi, studi geokimia dan geofisika; ii) Pengeboran, penggalian dan sampel; iii) Menentukan dan memeriksa volume dan

kualitas sumber daya; dan iv) Meneliti persyaratan trasportasi dan

infrastruktur.

Biaya administrasi yang tidak dapat langsung diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan ke laba atau rugi. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi sejak dimulainya produksi secara komersial.

Biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam keadaan berikut:

i) sebelum memperoleh hak hukum untuk

mengeksplorasi suatu wilayah tertentu; ii) setelah dapat dibuktikan dengan

kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan terbukti.

Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi cadangan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang terkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan ke laba atau rugi.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Mine Properties and Exploration and

Evaluation Assets Exploration and evaluation activities involve

the search for mineral, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such activities include :

i) Gathering exploration data theough

topographical, geochemical and geophysical studies;

ii) Exploratory drilling, trenching and sampling;

iii) Determining and examining the volume and grade of the resource; and

iv) Surveying transportation and infrastructure requirements.

Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to profit or loss. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized from the commencement of commercial production.

Exploration and evaluation costs are capitalized as incurred, except in the following circumstances:

i) before the legal rights to explore a specific

area are obtained; ii) after the technical feasibility and

commercial viability of extracting a mineral resource are demonstrable or proven reserves are discovered.

Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Exploration and Evaluation Assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash-generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that exploration and evaluation costs are not expected to be recovered, these are charged to profit or loss.






39



dan Evaluasi (Lanjutan)

Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam Laporan Arus Kas Konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Pada saat cadangan terbukti ditemukan, aset eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan ke “Tambang dalam Tahap Pengembangan” dalam “Properti Tambang”. Biaya pengembangan terkait dengan konstruksi infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas operasional tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai “Tambang dalam Tahap Pengembangan”.

Pada saat pengembangan telah selesai,

semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam Tahap Pengembangan” diklasifikasikan ke “Tambang dalam Tahap Produksi” dalam properti tambang atau komponen lain dalam aset tetap. Item-item tambang berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.

Properti tambang mencakup aset dalam tahap

produksi dan pengembangan, dan aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti tambang dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.

Ketika proyek konstruksi tambang masuk ke

dalam tahap produksi, kapitalisasi atas biaya pembangunan tambang tertentu dihentikan dan biaya-biaya dapat diakui sebagai bagian dari nilai persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi persyaratan untuk kapitalisasi terkait tambahan atau perbaikan aset pertambangan, atau pengembangan cadangan yang dapat ditambang.


Evaluation Assets (Continued)

Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the Consolidated Statement of Cash Flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating cash flows.

When proven reserves are determined, exploration and evaluation assets are reclassified to “Mines under Development” within “Mine Properties”. All development costs relating to construction of infrastructure required to operate the mine are capitalized and classified as “Mines under Development”.

Once development is completed, all assets included in “Mines under Development” are reclassified as “Production Mines” under mine properties or other component of property, plant and equipment. Items of assets of producing mine are stated at cost, less accumulated amortization and impairment losses.

Mine properties include assets in production

and in development, and assets transferred from exploration and evaluation assets. Mine properties under development are not amortized until production commences.

When a mine construction project moves into

the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as part of the cost of inventory or expensed, except for costs which qualify for capitalization relating to mining asset additions or improvements, or mineable reserve development.






40



dan Evaluasi (Lanjutan) Akumulasi biaya dari tambang yang telah

berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode Unit Produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis.

n. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan

penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk setiap entitas sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode Liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam Laporan Keuangan Konsolidasian pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.


Evaluation Assets (Continued) The accumulated costs of producing mines are

amortized using the Unit-of-Production method over the economically recoverable reserves of the mine concerned.

n. Income Tax The current tax expense is determined based

on the taxable income in the period calculated based on the prevailing tax rates. Current tax is calculated for every company as an independent legal entity.

Deferred tax is provided using the Liability

method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period. The deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Deferred income tax is calculated at the tax

rates that have been enacted or substantively enacted at the Consolidated Statement of Financial Position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets or liabilities due to a provision and/or readjustment to all temporary differences are credited or charged to the current Consolidated Statement of Comprehensive Income.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities

are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.






41


n. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasikan, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut.

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing Mata uang pelaporan yang digunakan pada

laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Indonesia Rupiah dan setiap Entitas Anak secara individual menetapkan mata uang fungsionalnya. Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diukur menggunakan mata uang fungsional.

Transaksi dalam tahun berjalan dalam mata

uang asing dibukukan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD) atas dasar nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi terjadi.

Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, aset

dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun berjalan.

Kurs konversi yang digunakan per

31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 12.440 dan Rp 12.189 untuk USD 1.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Income Tax (Continued) For each of the consolidated entities, the tax

effects of temporary differences and tax loss carry forwards each of which can be either an asset or a liability, are presented on a net basis for each of these entities.

o. Foreign Exchange Transactions and

Balances The reporting currency used in the

Consolidated Financial Statements is United States Dollar (USD). The functional currency of the Company is Indonesia Rupiah and each Subsidiary determines its own functional currency. The Financial Statements of the Company and Subsidiaries are measured using the functional currency.

Transactions during the year involving foreign

currencies are recorded in United States Dollar (USD) amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made

At Statement of Financial Position dates,

monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah based on the rates of exchange prevailing at such dates. The resulting gains or losses are credited or charged to the current Consolidated Statement of Comprehensive Income.

The conversion rates used as of

December 31, 2014 and 2013 were Rp 12,440 and Rp 12,189 for USD 1, respectively.






42


p. S e w a

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset dan liabilitas dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban menggunakan metode Garis Lurus selama masa sewa.

q. Provisi untuk Pengelolaan dan Reklamasi

Lingkungan Hidup Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas

Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. L e a s e s

Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. The Company and Subsidiaries recognize assets and liabilities in the Consolidated Statements of Financial Position at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or the present value of the minimum lease payments, if the value is now lower than the fair value. Lease payments are apportioned between the finance charges and the lease liability settlement. The financial costs are allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the liability balance. The financial costs are recorded in the Consolidated Statements of Comprehensive Income. If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset (presented as part of fixed assets) are depreciated over the based on the estimated useful life of the assets. If there is no such certainty, leased assets are depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term. Leases which do not transfer substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. The Company and Subsidiaries recognize lease payments as an expense using the Straight-line method over the lease term.

q. Provision for Enviromental dan Reclamation

Costs Provisions are recognized when the Company

and Subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.






43


q. Provisi untuk Pengelolaan dan Reklamasi

Lingkungan Hidup (Lanjutan) Provisi direviu pada setiap akhir periode

pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provisi yang diakui sehubungan dengan

kewajiban untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah pertambangan serta penarikan aset sesudah produksi selesai disajikan sebagai “Provisi untuk Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup” di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat

seluruh risiko dan manfaat yang signifikan atas barang telah dipindahkan kepada pembeli, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai persyaratan penjualan.

Beban diakui sesuai dengan masa manfaat

(Accrual basis).

s. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat

terutang kepada karyawan. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki

program pensiun iuran pasti dan imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah

program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pasti yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.


q. Provision for Enviromental dan

Reclamation Costs (Continued) Provisions are reviewed at the end of each

reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Provision in respect to obligation for

restoration and rehabilitation of mining areas and retirement of assets following the completion of production is presented as “Provision for Environmental and Reclamation Costs” in the Consolidated Statement of Financial Position.

r. Revenue and Expense Recognition Revenue from sale of goods is recognized

when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer, usually on delivery of goods in accordance with the terms of the sales.

Expenses are recognized as incurred (Accrual

basis).

s. Employee Benefits Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized

when they accrue to the employees. The Company and Subsidiary have defined

contribution and defined benefit pension plans.

A defined benefit pension plan is a pension

plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becaming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service, and compensation.






44


s. Imbalan Kerja (Lanjutan) Imbalan Pensiun dan Imbalan Pascakerja

Lainnya Program pensiun iuran pasti adalah program

pensiun dimana Perusahaan dan Entitas Anak membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan

nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan

dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal pelaporan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama denan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari

penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada laba komprehensif lain dan dilaporkan dalam saldo laba.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di

Laporan Laba Rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.


s. Employee Benefits (Continued) Pension Benefits and Othe Post-

Employment Benefits A defined contribution plan is a pension plan

under which the Company and Subsidiary pays fixed contributions into a separate entity.

The pension benefit obligation is the present

value of the defined benefit obligation at end of the reporting date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.

The present value of the defined benefit

obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at end of the reporting period of long-term government bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.

Actuarial gains and losses arising from

experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to other comprehensive income and reported in retained arnings.

Past service costs are recognised immediately

in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.






45


t. Saham Treasuri Saham treasuri dicatat sebesar biaya

perolehan dan disajikan sebagai “Saham Treasuri” dalam bagian ekuitas, dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penjualan saham treasuri diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor.

u. Laba (Rugi) per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi

laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

v. D i v i d e n Distribusi dividen kepada pemegang saham

perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam Laporan Keuangan Konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Perusahaan.

w. Informasi Segmen Segmen adalah komponen yang dapat

dibedakan dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan

merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

Segmen pendapatan, beban, hasil, aset dan

liabilitas segmen termasuk unsur yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.


t. Treasury Shares Treasury shares are stated at acquisition cost

and are presented as “Treasury Shares” under the equity section of the Consolidated Statement of Financial Position. Gains or losses arising from the sale of treasury shares are accounted for as an addition or deduction to additional paid-in capital.

u. Income (Loss) per Share Income (loss) per share is computed by

dividing for the year attributable to the equity holders of the parent entity over the weighted average number of subscribed and fully paid shares during the year.

v. D i v i d e n d s Distribution of dividends to the Company’s

stockholders is recognized as a liability in the Consolidated Financial Statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s stockholders.

w. Segment Information A segment is a distinguishable component of

the Company and Subsidiaries that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

The amount of each segment item reported is

the measure reported to the chief operating decision-maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.

Segment revenue, expenses, results, assets

and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.






46


x. Pengendalian Bersama Operasi Sehubungan dengan bagian partisipasi dalam

pengendalian bersama operasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui:

a. Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang

ditanggung. b. Beban yang ditanggung dan bagian

pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa ventura bersama.

y. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti (tanah atau

bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Perusahaan dan Entitas Anak mengukur properti investasi setelah pengakuan awal dengan menggunakan metode Biaya.

Properti investasi diukur sebesar biaya

perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berupa bangunan yaitu selama 20 tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya

pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan.


x. Jointly Controlled Operations In relation to their interests in jointly controlled

operations, the Company and Subsidiaries recognize:

a. Assets controlled and liabilities incurred. b. Expenses that they incur and their share of

the income that they earn from the sale of goods or services by the joint venture.

y. Investment Properties Investment properties are properties (land or a

building or part of a building or both) owned and held to earn rentals or for capital appreciation or both. The Company and Subsidiaries measure their investment properties subsequent to initial recognition using the Cost method.

Investment properties are measured at cost

less accumulated depreciation and impairment losses. Land is stated at cost and is not depreciated. Investment properties except land, are depreciated using the Straight-line method based on the estimated useful lives of buildings for 20 years

Investment properties are derecognized, when

they are disposed of or when they are no longer used permanently and there is no future benefit expected from the disposal. Gains or losses on the derecognition or disposal of an investment property are recognized in the current year profit or loss.






47

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING)

Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam Laporan Keuangan Konsolidasian: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas, manajemen menetapkan bahwa mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entias Anak menetapkan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan definisi yang ditetapkan di PSAK No.55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi.

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS

The preparation of the Consolidated Financial Statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future periods that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected. Judgments The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the Consolidated Financial Statements: Determination of Functional Currency The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the Company and Subsidiaries operate. The management considered the currency that mainly influences the revenues and costs of goods sold and other indicators in determining the currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. Considering all the above factors, management determined that the Company’s functional currency is Indonesian Rupiah. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities The Company and Subsidiaries determine the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies.






48

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING) (Lanjutan)

Pertimbangan (Lanjutan) Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Estimasi dan Asumsi. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Pascakerja Penentuan liabilitas dan beban Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan pascakerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, usia pensiun dan tingkat kematian.

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)

Judgments (Continued) Allowance for Impairment on Trade Receivables Deferred tax is charged or credited in the Consolidated Statements of Comprehensive Income. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent they relate to items previously charged or credited to equity. Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company and Subsidiaries based their assumptions and estimates on parameters available when the Consolidated Financial Statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. Post-Employment Benefits The determination of the Company’s and Subsidiaries’ obligations and cost for post-employment benefits is dependent on their selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increment rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.






49


Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Imbalan Pascakerja (Lanjutan) Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan ekspektasi tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.


Estimates and Assumptions (Continued) Post-Employment Benefits (Continued) Actual results that differ from the Company and Subsidiaries’ assumptions whose effects are more than the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations and 10% of the fair value of any plan assets are deferred and amortized using the Straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company and Subsidiaries believe that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries’ actual results or significant changes in the Company and Subsidiaries’ assumptions may materially affect their estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Depreciation of Property, Plant and Equipment The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of property, plant and equipment to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industry where the Company and Subsidiaries conduct their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Income Tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.






50


Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, di mana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran atas penghasilan kena pajak berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan dan Entitas Anak di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.


Realization of Deferred Tax Assets The Company and Subsidiaries review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduce these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company and Subsidiaries’ assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. The forecast of taxable income is based on the Company’s and its subsidiaries’ past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Uncertain Tax Exposure In certain circumstances, the Company and Subsidiaries may not be able to determine the exact amount of their current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and Subsidiaries apply similar considerations as they would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and Subsidiaries make an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.






51


Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan (Lanjutan) Estimasi Cadangan Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang. Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.

• Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dapat berubah jika biaya tersebut ditentukan berdasarkan basis unit produksi, atau jika terdapat perubahan masa manfaat ekonomis aset.

• Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi

lingkungan hidup dapat berubah karena perubahan estimasi cadangan yang dapat mempengaruhi ekspektasi akan waktu atau biaya kegiatan-kegiatan tersebut.


Realization of Deferred Tax Assets (Continued) Reserve Estimates Reserves are estimates of the quantity of coal that can be economically and legally extracted from the Company and Subsidiaries’ mining authorization areas. The Company and Subsidiaries determine and report their coal reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates. Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coalbodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.

• Depreciation and amortization charged in the consolidated statement of comprehensive income may change where such charges are determined on the units-of-production basis, or where the useful economic lives of assets change.

• Provision for environmental and reclamation costs may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.






52


Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak untuk biaya eksplorasi menimbulkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh kegiatan eksploitasi di masa depan atau dijual atau di mana kegiatan belum mencapai tahap yang memperbolehkan penilaian yang wajar atas adanya cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu untuk peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya tentang apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika setelah biaya dikapitalisasi berdasarkan kebijakan tidak menunjukkan adanya kemungkinan pemulihan biaya, biaya yang dikapitalisasi tersebut akan dibebankan dalam laba rugi. Biaya Pengembangan Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Manajemen melakukan pertimbangan untuk menentukan kapan suatu proyek layak dikembangkan secara ekonomis. Dalam melaksanakan pertimbangan tersebut, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu seperti yang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika setelah memulai kegiatan pengembangan ada penilaian bahwa terdapat penurunan nilai biaya pengembangan, jumlah penyesuaiannya akan dibebankan dalam laba rugi.


Exploration and Evaluation Expenditures The Company and Subsidiaries’ accounting policy for exploration expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to profit or loss. Development Expenditures Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be charged to profit or loss.






53


Biaya Eksplorasi dan Evaluasi (Lanjutan) Provisi untuk Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak untuk pengakuan nilai provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan, seperti persyaratan hukum dan regulasi yang relevan, besarnya kemungkinan lahan terganggu, serta waktu, cakupan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup. Ketidakpastian ini dapat menimbulkan perbedaan atas biaya aktual di masa mendatang dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakui untuk setiap lokasi ditinjau dan diperbarui secara berkala berdasarkan pada fakta dan keadaan pada saat itu. Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Cadangan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang akan timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang telah diestimasi. Penyesuaiannya dibebankan ke Laba Rugi Komprehensif tahun berjalan. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, setiap aset atau UPK dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, perhitungan estimasi nilai terpulihkan akan dilakukan dan penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi nilai terpulihkan. Nilai terpulihkan dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai, mana yang lebih tinggi.


Exploration and Evaluation Expenditure (Continued) Provision for Environmental and Reclamation Costs The Company and Subsidiaries’ accounting policy for the recognition of provision for environmental and reclamation costs requires significant estimates and assumptions, such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, the magnitude of possible land disturbance, and the timing, extent and costs of required environmental and reclamation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each location is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at that time. Allowance for Impairment of Inventories Allowance for impairment of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred to sell them. The allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The adjustment will be charged to profit or loss. Impairment of Non-financial Assets In accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policy, each asset or CGU is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash-generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.






54


Biaya Eksplorasi dan Evaluasi (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan, biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi nilai terpulihkan aset. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau penurunan cadangan nilai, yang dicatat pada laporan laba rugi.

4. KAS DAN SETARA KAS Rincian per 31 Desember sebagai berikut:


Exploration and Evaluation Expenditure

(Continued) Impairment of Non-financial Assets (Continued) The determination of fair value and value in use

requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in profit or loss.

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Kas Cash on Hand

Rupiah 11.433 23.126 Indonesian Rupiah

Dolar AS 1 1 US Dollar

Jumlah Kas 11.434 23.127 Total cash on Hand

Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Dolar AS US Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.562.069 4.840.999 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 65.919 370.539 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.790 32.931 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Rupiah Indonesian Rupiah


PT Bank CIMB Niaga Tbk 272.591 1.211.220 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 230.727 190.031 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 185 1.129 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Kaltim (Persero) Tbk 79 100 Kaltim (Persero) Tbk

PT Bank BRI Syariah - 9.586 PT Bank BRI Syariah

PT Bank UOB Indonesia - 24 PT Bank UOB Indonesia

Jumlah Bank 2.557.665 6.972.359 Total Cash in Banks






55

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2 0 1 4 2 0 1 3

Deposito Berjangka - pihak ketiga Time Deposits - Third Parties

Dolar AS US Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 1.500.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Rupiah Indonesian Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 80.386 82.041 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah Deposito Berjangka 80.386 1.582.041 Total Time Deposits

Jumlah Kas dan Setara Kas 2.649.485 8.577.527 Total Cash and Cash Equivalents

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut:

The annual interest rates of time deposits for the years ended December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Rekening Rupiah 7,00% 4,40 % - 7,00 % Indonesian Rupiah Account

Rekening Dolar AS - 2,00 % - 2,75 % US Dollar Account

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 , kas IBP dengan nilai tercatat sebesar USD 3.844 dan USD 5.969 telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat pencurian, perampokan dan lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 4.823 (setara dengan Rp 60.000.000) dan USD 4.922 (setara dengan Rp 60.000.000).

Manajemen berpendapat bahwa nilai

pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan

2013, tidak terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan atas utang.

Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank

dan deposito berjangka disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.

As of December 31, 2014 and 2013, IBP’s cash on hand with a carrying value amounting to USD 3,844 and USD 5,969 was covered by insurance against losses from theft, robbery and other risks with insurance coverage amounting to USD 4,823 (equivalent to Rp 60,000,000) and USD 4,922 (equivalent to Rp 60,000,000).

Management believes that the above insurance

coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

As of December 31, 2014 and 2013, no cash and

cash equivalents were used as collateral for loans. Interest income from cash in banks and time

deposits is presented as part of “Finance Income” in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.






56

5. INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari deposito berjangka dalam mata

uang rupiah yang dibatasi penggunaannya dengan rincian sebagai berikut:

5. SHORT-TERM INVESTMENTS This account consists of Indonesian Rupiah-

denominated restricted time deposits with details as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Pihak Ketiga: Third Parties:

Jaminan Reklamasi Reclamation Guarantee


Jaminan IUP IUP Guarantee

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.968 15.739 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 22.561 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah 348.678 453.428 Total

Deposito berjangka diatas memperoleh bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 4,24% sampai dengan 5,25% pada tahun 2014 dan dari 3,91% sampai dengan 6,25% pada tahun 2013.

Pendapatan bunga yang berasal dari deposito

berjangka diatas disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.

The above time deposits earned interest at annual rates ranging from 4.24% to 5.25% in 2014 and from 3.91% to 6.25% in 2013.

Interest income from the above time deposits is

presented as part of “Finance Income” in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.

6. PIUTANG USAHA Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

6. TRADE RECEIVABLES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Pihak-Pihak Berelasi Related Parties

PT Dekorplas Indah 44.349 37.395 PT Dekorplas Indah

Pihak Ketiga Third Parties

Maxrise Trading Limited 2.604.599 4.501.585 Maxrise Trading Limited

Trafigura Pte. Ltd 759.907 Trafigura Pte. Ltd

LG International Pte. Ltd 596.555 1.349.516 LG International Pte. Ltd

PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood 353.144 397.955 PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood

Glob-E Tradiing & Contractor Pte. Ltd - 3.084.688 Glob-E Tradiing & Contractor Pte. Ltd

Lain-lain (saldo masing-masing dibawah Others (Accounts with balances below

USD 300.000) 707.672 678.207 USD 300,000, each)

Jumlah Pihak Ketiga 5.021.877 10.011.951 Total Third Parties

Cadangan Penurunan Nilai (732.112) (523.739) Allowance for Impairment

Pihak Ketiga - Bersih 4.289.765 9.488.212 Third Parties - Net

Jumlah 4.334.114 9.525.607 Total






57

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian umur atas piutang di atas adalah sebagai

berikut:

6. TRADE RECEIVABLES (Continued) The details of the aging of the above receivables

are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Belum Jatuh Tempo 3.597.345 8.698.331 Current

Lewat Jatuh Tempo Overdue

1 - 30 hari 80.033 377.092 1 - 30 days

31 - 60 hari 359.017 3.950 30 - 60 days

61 - 90 hari 6.273 4.693 61 - 90 days

Lebih dari 90 hari 1.023.558 965.280 Over 90 days

Jumlah 5.066.226 10.049.346 Total

Cadangan Penurunan Nilai (732.112) (523.739) Allowance for Impairment

Bersih 4.334.114 9.525.607 Net

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables by currency are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Dolar AS 4.779.378 9.844.129 US Dollar

Rupiah 286.848 205.217 Indonesian Rupiah

Jumlah 5.066.226 10.049.346 Total

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The movements of the allowance for impairment of trade receivables are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Saldo Awal 523.739 660.171 Beginning Balance

Penambahan 52.698 - Additions

Selisih Kurs Penjabaran 155.675 (136.432) Differences in Foreign Currency Translation

Jumlah 732.112 523.739 Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang usaha di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan

2013, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan sehubungan dengan liabilitas apapun.

Management believes that the above allowance for impairment of trade receivables is sufficient to cover possible losses from the non-collection of trade receivables as of December 31, 2014 and 2013.

As of Desember 31, 2014 and 2013, there were no

trade receivables used as collateral for any obligations.






58

7. P E R S E D I A A N Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

7. I N V E N T O R I E S The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Bahan Jadi (Catatan 26) 8.642.944 9.700.358 Finished Goods (Note 26)

Bahan Baku 578.463 593.243 Raw Materials

Bahan Pembantu 81.979 57.209 Indirect Materials

Bahan Bakar 30.058 35.531 Fuel

Jumlah 9.333.444 10.386.341 Total

Cadangan Penurunan Nilai Persediaan (691.850) (706.097) Allowance for Impairment of Inventories

Bersih 8.641.594 9.680.244 Net

Mutasi cadangan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

The movements of the allowance for impairment of inventories are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Saldo Awal 706.097 1.288.496 Beginning Balance

Pemulihan selama Tahun Berjalan - (364.777) Recovery during the Year

Selisih Kurs Penjabaran (14.247) (217.622) Differences in Foreign Currency Translation

Saldo Akhir 691.850 706.097 Ending Balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai persediaan di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi neto.

Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, the Company and Subsidiaries’ management are of the opinion that the above allowance for impairment of inventories is adequate to cover possible losses from impairment of inventories and the carrying values of inventories already reflected their net realizable values.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

persediaan (bahan baku dan barang jadi) Perusahaan masing-masing sebesar USD 3.360.398 dan USD 9.176.809 telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan keseluruhan jumlah pertanggungan sebesar USD 2.400.000 dan USD 2.200.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak

terdapat persediaan yang dijaminkan sehubungan dengan liabilitas apapun.

As of Desember 31, 2014 and 2013, the Company’s inventories (raw materials and finished goods) with a carrying value amounting to USD 3,360,398 and USD 3,176,809 were covered by insurance against losses from fire, theft and other risks with insurance coverage amounting to USD 2,400,000 and USD 2,200,000, respectively. The Company’s management believes that the above insurance coverage is sufficient to cover possible losses arising from those risks.

As of December 31, 2014 and 2013, there were no

inventories used as collateral for any obligations.






59

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

8. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Uang Muka Advances

Proyek 770.227 37.650 Project

Aset Tetap 130.265 204.509 Fixed Asset

Pembelian 38.044 15.327 Purchase

Lain-lain 291.927 357.842 Others

Jumlah 1.230.463 615.328 Total

Biaya Dibayar di Muka Prepaid Expenses

Bagian yang Akan Diamortisasi

dalam Waktu Satu Tahun: Portion to Be Amortized within One Year:

Royalti 419.864 - Royalties

Sewa 156.753 469.591 Rentals

Asuransi 48.212 43.037 Insurance

Lain-lain 207.632 1.325.425 Others

Jumlah 832.461 1.838.053 Total

JUMLAH 2.062.924 2.453.381 TOTAL

9. UANG MUKA INVESTASI Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

9. ADVANCES FOR INVESTMENTS The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

PT Chaido Mega Mineral 643.087 656.329 PT Chaido Mega Mineral

PT Alam Bumi Karya Abadi 594.775 351.875 PT Alam Bumi Karya Abadi

PT Borneo Indo Mineral 214.416 218.832 PT Borneo Indo Mineral

PT Kevindo Ratu Mineral 214.335 218.749 PT Kevindo Ratu Mineral

PT Bumi Muller Kalteng 214.335 218.749 PT Bumi Muller Kalteng

PT Tambang Mulia 181.511 185.249 PT Tambang Mulia

PT Jaya Mineral 181.511 185.249 PT Jaya Mineral

Jumlah 2.243.970 2.035.032 Total

a. PT Chaido Mega Mineral Berdasarkan Akta No. 118 dari Buntario Tigris,

S.H., S.E., M.H., tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk membeli 75% kepemilikan saham di PT Chaido Mega Mineral setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan transaksi diatas masing-masing sebesar Rp 8.000.000.000 (setara dengan USD 643.087 dan USD 656.329).

a. PT Chaido Mega Mineral Based on Notarial Deed No. 118 dated July

18, 2011 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to purchase 75% equity interest in PT Chaido Mega Mineral upon the fulfillment of certain conditions. As of December 31, 2014 and December 31, 2013, the outstanding advances paid by the Company in connection with the above transaction amounted to Rp 8,000,000,000 (equivalent to USD 643,087 and USD 656,329), respectively.






60

9. UANG MUKA INVESTASI (Lanjutan) b. PT Alam Bumi Karya Abadi Berdasarkan Akta No. 176 dari Buntario Tigris,

S.H., S.E., M.H., tanggal 18 Agustus 2011, Perusahaan setuju untuk membeli 75% kepemilikan saham di PT Alam Bumi Karya Abadi setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan transaksi diatas masing-masing sebesar Rp 7.399.001.000 dan Rp 4.289.004.375 (setara dengan USD 594.775 dan USD 351.875).

c. PT Borneo Indo Mineral Berdasarkan Akta No. 130 dari Buntario Tigris,

S.H., S.E., M.H., tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk membeli 90% kepemilikan saham di PT Borneo Indo Mineral setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan transaksi diatas masing-masing sebesar Rp 2.667.340.000 (setara dengan USD 214.416 dan USD 218.832).

d. PT Kevindo Ratu Mineral Berdasarkan Akta No. 122 dari Buntario Tigris,

S.H., S.E., M.H., tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk membeli 90% kepemilikan saham di PT Kevindo Ratu Mineral setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan transaksi diatas masing-masing sebesar Rp 2.666.330.000 (setara dengan USD 214.335 dan USD 218.749).

9. ADVANCES FOR INVESTMENTS (Continued) b. PT Alam Bumi Karya Abadi Based on Notarial Deed No. 176 dated

August 18, 2011 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to purchase 75% equity interest in PT Alam Bumi Karya Abadi upon the fulfillment of certain conditions. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding advances paid by the Company in connection with the above transaction amounted to Rp 7,399,001,000 and Rp 4,289,004,375 (equivalent to USD 594,775 and USD 351,875), respectively.

c. PT Borneo Indo Mineral

Based on Notarial Deed No. 130 dated July 18, 2011 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to purchase 90% equity interest in PT Borneo Indo Mineral upon the fulfillment of certain conditions. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding advances paid by the Company in connection with the above transaction amounted to Rp 2,667,340,000 (equivalent to USD 214.416 and USD 218,832), respectively.

d. PT Kevindo Ratu Mineral Based on Notarial Deed No. 122 dated

July 18, 2011 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to purchase 90% equity interest in PT Kevindo Ratu Mineral upon the fulfillment of certain conditions. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding advances paid by the Company in connection with the above transaction amounted to Rp 2,666,330,000 (equivalent to USD 214,335 and USD 218,749), respectively.






61

9. UANG MUKA INVESTASI (Lanjutan)

e. PT Bumi Muller Kalteng Berdasarkan Akta No. 126 dari Buntario

Tigris,S.H.,S.E.,M.H.,tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk membeli 90% kepemilikan saham di PT Bumi Muller Kalteng setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu.Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan transaksi diatas masing-masing sebesar Rp 2.666.330.000 (setara dengan USD 214.335 dan USD 218,749).

f. PT Tambang Mulia (TM), PT Jaya Mineral (JM) dan PT Kaltim Mineral (KM)

Berdasarkan Akta No. 146 dari Buntario Tigris,

S.H., S.E., M.H., tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan setuju untuk membayarkan uang muka pertama sebesar Rp 5.645.000.000 untuk pembelian 75% kepemilikan saham di TM, JM dan KM setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu.

Berdasarkan Akta No. 48 dari Buntario Tigris,

S.H., S.E., M.H., tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan setuju untuk membayar saldo uang muka kedua dengan total sebesar Rp 8.892.187.500.

Pada tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan

melakukan finalisasi terhadap akuisisi PT Kaltim Mineral (KM) dimana Perusahaan memperoleh 75% kepemilikan atas KM dengan harga perolehan sebesar Rp19.084.000.000. Pembayaran atas akuisisi tersebut dilakukan dengan saling hapus dengan uang muka investasi yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp 10.021.187.500 dan pembayaran kas sejumlah Rp 9.062.812.500 (Catatan 1c).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, uang muka yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan transaksi diatas masing-masing adalah sebesar Rp 4.516.000.000 (setara dengan USD 363.023 dan USD 370.498).

Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian diotorisasi untuk terbit, proses due diligence sehubungan dengan akuisisi perusahaan-perusahaan diatas masih belum selesai.

9. ADVANCES FOR INVESTMENTS (Continued)

e. PT Bumi Muller Kalteng Based on Notarial Deed No. 126 dated July 18,

2011 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to purchase 90% equity interest in PT Bumi Muller Kalteng upon the fulfillment of certain conditions. As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding advances paid by the Company in connection with the above transaction amounted to Rp 2,666,330,000 (equivalent to USD 214,335 and USD 218,749), respectively.

f. PT Tambang Mulia (TM), PT Jaya Mineral (JM) dan PT Kaltim Mineral (KM)

Based on Notarial Deed No. 146 dated December 16, 2010 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to pay the first advances totaling Rp 5,645,000,000 to purchase 75% equity interest in TM, JM and KM upon the fulfillment of certain conditions.

Based on Notarial Deed No. 48 dated July 5, 2012 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company agreed to pay the second advances totaling Rp 8,892,187,500.

On February 22, 2013, the Company finalized

the acquisition of PT Kaltim Mineral (KM), in which the Company acquired 75% ownership interest in KM for a consideration of Rp 19,084,000,000. The payment for the acquisition was done through offset with the advances already paid by the Company amounting to Rp 10,021,187,500 and cash payment amounting to Rp 9,062,812,500 (Note 1c).

As of December 31, 2014 and 2013, the

outstanding advances paid by the Company in connection with the above transaction amounted to Rp 4,516,000,000 (equivalent to USD 363.023 and USD 370,498), respectively.

As of the date the Consolidated Financial Statements were authorized for issue, the due diligence processes in connection with the acquisitions of the above companies were still not yet completed.






62

10. ASET TETAP Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT The details as of December 31, are as follows:

Selisih Kurs

Penjabaran/

Difference in

Saldo Awal/ Foreign Saldo Akhi/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Currency Ending

Balance Additions Disposals Reclassifications Translation Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership

T a n a h 9.391.808 - - - (163.643) 9.228.165 L a n d

Bangunan dan Prasarana 3.200.995 321.800 400.000 - (14.748) 3.108.047 Buildings and Infrastructure

Mesin dan Perlengkapan 7.299.708 858.929 1.511.231 - (76.218) 6.571.188 Machinery and Equipment

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 8.531.664 105.177 286.131 - (8.097) 8.342.613 Transportation and Heavy Equipment

Peralatan Kantor 658.703 63.260 - - (1.588) 720.375 Office Equipment

Aset Sewa Pembiayaan Finance Lease

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 1.235.850 615.000 - - - 1.850.850 Transportation and Heavy Equipment

Jumlah 30.318.728 1.964.166 2.197.362 - (264.294) 29.821.238 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan dan Prasarana 1.365.000 238.433 133.330 - (14.747) 1.455.356 Buildings and Infrastructure

Mesin dan Perlengkapan 5.645.745 268.235 1.095.390 - (80.636) 4.737.954 Machinery and Equipment

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 4.166.584 781.230 119.466 48.837 (7.740) 4.869.445 Transportation and Heavy Equipment

Peralatan Kantor 382.829 101.755 - - (1.598) 482.986 Office Equipment

Aset Sewa Pembiayaan - Finance Lease

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 133.793 194.325 - (50.173) - 277.945 Transportation and Heavy Equipment

Jumlah 11.693.951 1.583.978 1.348.186 (1.336) (104.721) 11.823.686 Total

Bersih 18.624.777 17.997.552 Net

2 0 1 4

Selisih Kurs

Penjabaran/

Difference in

Saldo Awal/ Foreign Saldo Akhi/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Currency Ending

Balance Additions Disposals Reclassifications Translation Balance



T a n a h 11.468.866 464.767 - - (2.541.825) 9.391.808 L a n d

Bangunan dan Prasarana 3.391.410 - - - (190.415) 3.200.995 Buildings and Infrastructure

Mesin dan Perlengkapan 8.566.668 114.707 92.131 - (1.289.536) 7.299.708 Machinery and Equipment

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 6.068.930 567.257 * 248.471 2.267.013 (123.065) 8.531.664 Transportation and Heavy Equipment

Peralatan Kantor 575.190 103.802 * - - (20.289) 658.703 Office Equipment

Aset Sewa Pembiayaan Finance Lease

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 2.267.013 1.235.850 - (2.267.013) - 1.235.850 Transportation and Heavy Equipment

Jumlah 32.338.077 2.486.383 340.602 - (4.165.130) 30.318.728 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan dan Prasarana 1.344.654 210.736 - - (190.390) 1.365.000 Buildings and Infrastructure

Mesin dan Perlengkapan 6.656.168 259.473 18.427 - (1.251.469) 5.645.745 Machinery and Equipment

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 2.699.796 590.989 * 209.579 1.183.203 (97.825) 4.166.584 Transportation and Heavy Equipment

Peralatan Kantor 274.533 125.677 * - - (17.381) 382.829 Office Equipment

Aset Sewa Pembiayaan - Finance Lease

Alat Pengangkutan dan Alat Berat 928.765 388.231 - (1.183.203) - 133.793 Transportation and Heavy Equipment

Jumlah 11.903.916 1.575.106 228.006 - (1.557.065) 11.693.951 Total

Bersih 20.434.161 18.624.777 Net

2 0 1 3






63

10. ASET TETAP (Lanjutan)

* termasuk aset tetap yang diperoleh melalui akuisisi KM dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar USD 122.772 dan USD 115.301 (Catatan 1c)

Penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

* including property, plant and equipment

acquired in the acquisition of KM with acquisition cost and accumulated depreciation amounting to USD 122,772 and USD 115,301, respectively (Note 1c)

Depreciation was allocated as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Beban Pokok Penjualan (Catatan 26) 1.117.092 1.091.126 Cost of Goods Sold (Note 26)

Beban Umum dan Administrasi (Catatan 28) 464.124 368.679 General and Administative Expenses (Note 28)

Aset Eksploitasi dan Evaluasi 2.762 115.301 Exploration and Evaluation Assets

Jumlah 1.583.978 1.575.106 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki “Hak Guna Bangunan” (HGB) dan “Hak Pakai” (HP) atas beberapa bidang tanah di Jakarta, Pontianak, Palembang dan Samarinda dengan masa berlaku hingga tahun 2034. Manajemen yakin bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku hak tersebut. Rincian penghapusan aset tetap per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries owned building/construction rights or “Hak Guna Bangunan” (HGB) and land-use rights “Hak Pakai” (HP) over land located in Jakarta, Pontianak, Palembang and Samarinda with terms up to year 2034. Management believes that such rights can be extended upon their expiration. The details of disposal of property, plant and equipment as of December 31, 2014 are as follows:

Biaya Perolehan 915.399 Acquisition Cost

Akumulasi Penyusutan (915.399) Accumulated Depreciation

Nilai Buku - Net Book Value

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of sale of property, plant and equipment are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Biaya Perolehan 1.281.963 340.602 Acquisition Cost

Akumulasi Penyusutan (432.787) (228.006) Accumulated Depreciation

Nilai Buku 849.176 112.596 Net Book Value

Hasil Penjualan 742.031 302.929 Proceeds

Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap Gain (Loss) on Sale of Property, Plant and

(Catatan 29) (107.145) 190.333 Equipment (Note 29)






64

10. AKTIVA TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset

tetap (kecuali tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah keseluruhan pertanggungan masing-masing sebesar USD 9.076.100 dan Rp 47.560.192.500 (setara dengan USD 3.823.167) dan USD 6.298.000 dan Rp 47.973.125.000 (setara dengan USD 3.935.772). Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak

terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan

Entitas Anak tidak mempunyai komitmen kontraktual untuk pembelian aset tetap.

11. UANG MUKA JANGKA PANJANG Akun ini terutama merupakan uang muka atas

pembelian beberapa tanah yang berlokasi di Samarinda.

Di samping itu, akun ini juga merupakan uang

muka atas pembayaran biaya kompensasi lahan kepada penguasa hak tanah, atas setiap metrik ton batubara yang akan diambil dari tanah milik penguasa hak tanah di mana Perusahaan dan Entitas Anak melakukan kegiatan penambangan.

10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

As of December 31, 2014 and 2013, property, plant

and equipment (except land) were covered by insurance against losses from fire, damage and other risks with insurance coverage of USD 9,076,100 and Rp 47,560,192,500 (equivalent to USD 3,823,167) and USD 6,298,000 and Rp 47,973,125,000 or (equivalent to USD 3,935,772). The Company and Subsidiaries’ management believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from those risks.

Based on management’s review, there were no

events or changes in circumstances that have occurred that would indicate an impairment in the carrying values of property, plant and equipment as of December 31, 2014 and 2013.

As of December 31, 2014, the Company and

Subsidiaries did not have outstanding contractual commitments for the purchase of property, plant and equipment.

11. LONG-TERM ADVANCES This account mainly represents advances for

purchases of several parcels of land that are located in Samarinda.

In addition, this account also represents advance

payments to landowners as land compensation fee for each metric ton of coal that will be exploited from such landowners’ land property on which the Company and Subsidiaries undertake their mining activities.






65

12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS The details as of December 31, are as follows:

Selisih Kurs

Penjabaran/

Penambahan Pengurangan Difference in

Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Foreign Saldo Akhi/

Beginning Additions Disposals Currency Ending

Balance Reclassification Reclassification Translation Balance

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Exploration and Evaluation Assets

IBP IBP

Separi 2.506.171 68.798 (2.574.969) - - Separi

Perangat 545.443 117.404 (662.847) - - Perangat

Maukiri 194.843 - - - 194.843 Maukiri

Jumlah 3.246.457 186.202 (3.237.816) - 194.843 Total

KM KM

Muara Wahau 2.771.192 807.962 - (29.798) 3.549.356 Muara Wahau

RAE - RAE

GMB Kutai II 185.710 202.347 - (3.747) 384.310 GMB Kutai II

Jumlah 6.203.359 1.196.511 (3.237.816) (33.545) 4.128.509 Total

2 0 1 4

Selisih Kurs

Penjabaran/





Aset Eksplorasi dan Evaluasi Exploration and Evaluation Assets

IBP IBP

Separi 1.894.681 611.490 - - 2.506.171 Separi

Perangat 417.088 128.355 - - 545.443 Perangat

Maukiri 194.843 - - - 194.843 Maukiri

Jumlah 2.506.612 739.845 - - 3.246.457 Total

LH LH

Garuda 5.614.339 121.529 5.735.868 - - Garuda

KM KM

Muara Wahau - 3.070.759 * - (299.567) 2.771.192 Muara Wahau

RAE - RAE

GMB Kutai II - 214.297 ** - (28.587) 185.710 GMB Kutai II

Jumlah 8.120.951 4.146.430 5.735.868 (328.154) 6.203.359 Total

2 0 1 3

* termasuk saldo yang dicatat pada tanggal akuisisi KM sebesar USD 2.590.404 (Catatan 1c)

** merupakan biaya eksplorasi yang terjadi

sehubungan dengan perjanjian kerjasama operasi dengan Ephindo Kutai North Inc. untuk penambangan Coal Bed Methane (CBM)

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen, tidak ada

peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi pemulihan aset di atas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

* including balances that were recognized as of acquisition date of KM amounting to USD 2,590,404 (Note 1c)

** represents exploration costs incurred in

connection with the joint operation agreement with Ephindo Kutai North Inc. for Coal Bed Methane (CBM) mining

Based on management’s assessment, there were

no events or changes in circumstances which may affect the recoverability of the above assets as of December 31, 2014 and 2013.






66

12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan) Rincian area eksplorasi yang dimiliki oleh

Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS (Continued)

The details of the Company and Subsidiaries’

exploration areas as of December 31, 2014 are as follows:

Nama Lokasi/ Tanggal Perolehan/ Tanggal Berakhir/

Name of Location Pemilik/Holder Date Acquired Expiry Date

Maukiri IBP 20 November 1997/ 20 November 2017/ 194.843

November 20, 1997 November 20, 2017

Muara Wahau KM 24 Mei 2014/ 24 Mei 2034/* 3.549.356

May 24, 2014 May 24, 2034

GMB Kutai II RAE 1 Agustus 2011/ 31 Juli 2017/ 384.310

August 1, 2011 July 31, 2017

Jumlah/Total 4.128.509

Aset Eksplorasi dan Evaluasi

as of December 31, 2014

Evaluation Assets

Exploration and

pada tanggal 31 Desember 2014/

* sedang dalam proses peningkatan ke operasi produksi.

13. PROPERTI TAMBANG Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

* In progress to the operating stage. 13. MINE PROPERTIES The details as of December 31, are as follows:

Selisih Kurs

Penjabaran/





Tambang dalam Tahap Pengembangan Mines under Development


Manunggal Jaya 3.847 - - - 3.847 Manunggal Jaya

Garuda 4.880.069 376.178 - (67.156) 5.189.091 Garuda

Jumlah 4.883.916 376.178 - (67.156) 5.192.938 Total

Tambang dalam Tahap Produksi Production Mines


Tani Bakti 991.869 - - - 991.869 Tani Bakti

Loajanan - Purwajaya 773.423 2.081.537 - - 2.854.960 Loajanan - Purwajaya

Bayur 527.222 - - - 527.222 Bayur

Simpang Pasir 320.090 - - - 320.090 Simpang Pasir

Gunung Pinang 198.985 - - - 198.985 Gunung Pinang

Handil Bakti 163.013 - - - 163.013 Handil Bakti

Tanjung Barokah 146.772 - - - 146.772 Tanjung Barokah

Tegal Anyar 98.696 - - - 98.696 Tegal Anyar

Tani Aman 39.585 - - - 39.585 Tani Aman

Sambutan 6.476 - - - 6.476 Sambutan

Separi - 2.574.969 - - 2.574.969 Separi

Perangat - 662.848 - - 662.848 Perangat

Jumlah Biaya Perolehan 3.266.131 5.319.354 - - 8.585.485 Total Acquisition Cost

Jumlah Akumulasi Amortisasi (1.228.577) (99.230) - - (1.327.807) Total Accumulated Amortization

Bersih 2.037.554 5.220.124 - - 7.257.678 Net

Properti Tambang - Bersih 6.921.470 5.596.302 - (67.156) 12.450.616 Mine Properties - Net

2 0 1 4






67

13. PROPERTI TAMBANG (Lanjutan)

13. MINE PROPERTIES (Continued)

Selisih Kurs

Penjabaran/





Tambang dalam Tahap Pengembangan Mines under Development


Tani Bakti 991.869 - 991.869 - - Tani Bakti

Manunggal Jaya 3.847 - - - 3.847 Manunggal Jaya

Garuda - 5.735.868 - (855.799) 4.880.069 Garuda

Jumlah 995.716 5.735.868 991.869 (855.799) 4.883.916 Total

Tambang dalam Tahap Produksi Production Mines


Tani Bakti - 991.869 - - 991.869 Tani Bakti

Loajanan - Purwajaya 773.423 - - - 773.423 Loajanan - Purwajaya

Bayur 527.222 - - - 527.222 Bayur

Simpang Pasir 320.090 - - - 320.090 Simpang Pasir

Gunung Pinang 198.985 - - - 198.985 Gunung Pinang

Handil Bakti 163.013 - - - 163.013 Handil Bakti

Tanjung Barokah 146.772 - - - 146.772 Tanjung Barokah

Tegal Anyar 98.696 - - - 98.696 Tegal Anyar

Tani Aman 39.585 - - - 39.585 Tani Aman

Sambutan 6.476 - - - 6.476 Sambutan

Jumlah Biaya Perolehan 2.274.262 991.869 - - 3.266.131 Total Acquisition Cost

Jumlah Akumulasi Amortisasi (1.152.218) (76.359) - - (1.228.577) Total Accumulated Amortization

Bersih 1.122.044 915.510 - - 2.037.554 Net

Properti Tambang - Bersih 2.117.760 6.651.378 991.869 (855.799) 6.921.470 Mine Properties - Net

2 0 1 3

Pembebanan amortisasi properti tambang ke biaya produksi untuk tahun 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar USD 99.230 dan USD 76.359 (Catatan 26).

Amortization of mine properties charged to production costs in December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 99,230 and USD 76,359, respectively (Note 26).

14. PROPERTI INVESTASI Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

14. INVESTMENT PROPERTIES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Saldo Awal 17.097.131 15.146.119 Beginning Balance

Penambahan 1.292.948 5.081.136 Additions

Selisih Kurs Penjabaran (344.965) (3.130.124) Difference in Foreign Currency Translation

Saldo Akhir 18.045.114 17.097.131 Ending Balance

Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa bidang tanah yang belum dilengkapi Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP).

The Company and its Subsidiary owned land were not yet covered by Building Use Rights and Land Use Rights.






68

15. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

15. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

PT KTC Coal Mining & Energy 3.831.572 4.431.324 PT KTC Coal Mining & Energy

PT Surya Teknik Anugerah 2.526.031 7.445.238 PT Surya Teknik Anugerah

PT Surya Jalur Anugerah 1.539.291 - PT Surya Jalur Anugerah

CV Bintang Alam Rejeki 776.147 1.343.450 CV Bintang Alam Rejeki

PT Samarinda Golden Prima 363.308 450.414 PT Samarinda Golden Prima

CV Intan Bara Utama 298.034 184.937 CV Intan Bara Utama

PT KTH Mining Engineering 137.998 - PT KTH Mining Engineering

PT Bara Prima Karya 131.602 - PT Bara Prima Karya

PT Ansaf Inti Resources 121.368 - PT Ansaf Inti Resources

Lain-lain (Saldo masing-masing dibawah Others (Accounts with balances below

US$ 100.000) 662.957 330.541 USD 100,000, each)

Jumlah 10.388.308 14.185.904 Total

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables by currency are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Dolar AS 9.044.862 12.337.536 US Dollar

Rupiah 1.343.446 1.848.368 Indonesian Rupiah

Jumlah 10.388.308 14.185.904 Total

Rincian umur atas utang diatas adalah sebagai berikut:

The details of the aging of the above payables are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Kurang dari 31 hari 6.352.186 6.309.254 Less than 31 days

31 - 60 hari 3.188.259 7.090.002 31 - 60 days

61 - 90 hari 707.208 663.521 61 - 90 days

Lebih dari 90 hari 140.655 123.127 Over 90 days

Jumlah 10.388.308 14.185.904 Total

16. PERPAJAKAN Pajak Dibayar di Muka Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

16. TAXATION Prepaid Taxes The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Pajak Pertambahan Nilai 17.310.925 12.315.879 Value Added Taxes

Tagihan Pajak - Pasal 28a 3.226.186 4.673.134 Claim for Tax Refund - Article 28a

Jumlah 20.537.111 16.989.013 Total






69

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) Utang Pajak Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

16. TAXATION (Continued) Taxes Payable The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Pajak Penghasilan Pasal 23 189.924 211.139 Income Tax Article 23

Pajak Penghasilan Pasal 25 2.104.111 806.267 Income Tax Article 25

Pajak Penghasilan Pasal 29 478 - Income Tax Article 29

Pajak Penghasilan Pasal 4(2) 1.161 1.934 Income Tax Article 4(2)

Pajak Penghasilan Pasal 15 3.635 - Income Tax Article 15

Pajak Pertambahan Nilai 2.111 Value Added Taxes

Pajak Penghasilan Pasal 21 137.874 173.801 Income Tax Article 21

Jumlah 2.439.294 1.193.141 Total

Taksiran Tagihan Pajak terdiri dari:

Estimated claims for Tax Refunds are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Taxes

2014 2.859.728 - 2014

2013 13.428 3.239.890 2013

2012 - 15.377 2012

Pajak Pertambahan Nilai 60.922 113.646 Value Added Taxes

Jumlah 2.934.078 3.368.913 Total

Perhitungan rugi pajak Perusahaan dalam rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The calculation of the Company’s tax loss in rupiah, which is the Company’s tax reporting currency is as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Income before Provision for Income Tax

Perusahaan 239.363.633.056 261.469.902.856 of Company

Beda Waktu: Timing Differences:

Estimasi Imbalan Kerja 1.497.766.740 785.053.099 Estimated Employment Benefit

Pembayaran Iuran Imbalan Kerja (1.369.727.762) - Payment of Premium Employment Benefit

Penyusutan Aset Tetap (146.996.661) 322.196.566 Depreciation of Property, Plant and Equipment

Pemulihan Nilai Persediaan (3.853.139.742) Recovery for Decline in Value of Inventories

Jumlah Beda Waktu (18.957.683) (2.745.890.077) Total Timing Differences

Beda Tetap: Permanent Differences:

Penyisihan Penurunan Piutang Usaha Tak Tertagih 626.316.762 - Alowance of Impairment of Trade Receivable

Jamuan dan Sumbangan 281.657.650 49.375.535 Entertainment and Donations

Penyusutan Aset Tetap 98.652.992 11.613.597 Depreciation of Property, Plant and Equipment

Pajak dan Denda Pajak 97.296.084 212.970.491 Tax and Tax Penalties

Beban Lain - Lain 84.416.000 Other Expense

Perjalanan Dinas 61.780.550 Travelling Expense

Listrik , Air dan Telpon 13.327.087 Electricity, water and T elephone

Jasa Giro (63.628.128) (419.518.475) Interest on Bank Current Account

Beban Pemasaran - 139.992.510 Marketing Expense

Pendapatan Dividen (259.314.000.000) (275.000.001.160) Divided Income

Jumlah Beda Tetap (258.114.181.003) (275.005.567.502) Total Permanent Differences

Rugi Fiskal (18.769.505.630) (16.281.554.723) Fiscal Loss

Rugi Fiskal yang dapat di Kompensasi Tahun: Compensation of Fiscal Losses:

2 0 0 9 - (189.948.842) 2 0 0 9

2 0 1 1 (1.428.998.629) (1.428.998.629) 2 0 1 1

2 0 1 2 (8.917.642.637) (8.917.642.637) 2 0 1 2

2 0 1 3 (16.281.554.723) - 2 0 1 3

Akumulasi Rugi Fiskal (45.397.701.619) (26.818.144.831) Accumulated Fiscal Losses






70

16. PERPAJAKAN (Lanjutan)

16. TAXATION (Continued)

Taksiran tagihan pajak adalah sebagai berikut:

The computation of estimated claims for tax refund is as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Taksiran Tagihan Pajak - Perusahaan Estimated Claim for Tax Refund - The Company

(dalam Rupiah) 301.528.477 167.039.920 (in Indonesian Rupiah)

Taksiran Tagihan Pajak - Perusahaan Estimated Claim for Tax Refund - The Company

(Nilai Setara dalam Dolar AS) 24.238 13.704 (US Dollar Equivalent)

Taksiran Tagihan Pajak - IBP Estimated Claim for Tax Refund - The Company

(Nilai Setara dalam Dolar AS) 2.835.490 3.226.186 (US Dollar Equivalent)

Jumlah Taksiran Tagihan Pajak Total Estimated Claims for Tax Refunds -

(Nilai Setara dalam Dolar AS) 2.859.728 3.239.890 Company (US Dollar Equivalent)

Pada tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sebesar Rp 178.103.268.

Pada tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan menerima

beberapa SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terutang tambahan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26 dan PPN beserta dendanya sebesar Rp 243.846.476 yang dibebankan pada laba rugi tahun 2013. Di samping itu, Perusahaan juga menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2011. Berdasarkan SKPLB tersebut, tagihan pajak penghasilan Perusahaan sebesar Rp 383.084.889 (dari total Rp 384.149.906) disetujui oleh Kantor Pajak. Sehubungan dengan SKPLB tersebut, rugi pajak Perusahaan untuk tahun pajak 2011 telah dikoreksi oleh Kantor Pajak.

Pajak Tangguhan

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

On June 26, 2014, the Company received a Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Corporate Income Tax for the fiscal year 2012 amounting to Rp 178,103,268.

On May 30, 2013, the Company received SKPKBs

and STPs for the fiscal year 2011. Based on the SKPKBs and STP, the Company was liable for additional Income Tax Articles 21, 23 and 26 and VAT and the related penalties totaling Rp 243,846,476 which were charged to profit or loss in 2013. In addition, the Company also received SKPLB of Corporate Income Tax for the fiscal year 2011. Based on the SKPLB, the Company’s claim for tax refund amounting to Rp 383,084,889 (part of total Rp 384,149,906) was approved by the Tax Office. In connection with the above SKPLB, the Company’s tax loss for fiscal year 2011 was corrected by the Tax Office.

Deferred Tax The details as of December 31, are as follows :

(Dibebankan) (Dibebankan)

Dikreditkan Dikreditkan

ke Laporan ke Laporan

Laba Rugi Laba Rugi Selisih Kurs

Komprehensif/ Komprehensif/ Penjabaran/

(Charged) Credit Effek (Charged) Credit Difference in

1 Januari/ Statement of Translasi / 31 Desember/ Statement of Foreign 31 Desember/

January 1, Comprehensive Translation December 31, Comprehensive Currency December 31,

2 0 1 3 Income Effects 2 0 1 3 Income Translation 2 0 1 4

Perusahaan The Company

Liabilitas Imbalan Kerja 152.517 18.580 (33.998) 137.099 2.693 (2.886) 136.906 Employee Benefits Liabilities

Penyusutan (18.169) 7.626 2.737 (7.806) (3.590) 318 (11.078) Depreciation

Jumlah 134.348 26.206 (31.261) 129.293 (897) (2.568) 125.828 Total






71

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pajak Tangguhan (Lanjutan)

16. TAXATION (Continued) Deferred Tax (Continued)

(Dibebankan) (Dibebankan)

Dikreditkan Dikreditkan

ke Laporan ke Laporan

Laba Rugi Laba Rugi Selisih Kurs

Komprehensif/ Komprehensif/ Penjabaran/

(Charged) Credit Effek (Charged) Credit Difference in

1 Januari/ Statement of Translasi / 31 Desember/ Statement of Foreign 31 Desember/

January 1, Comprehensive Translation December 31, Comprehensive Currency December 31,

2 0 1 3 Income Effects 2 0 1 3 Income Translation 2 0 1 4

Anak Perusahaan Subsidiaries

IBP IBP

Penyusutan 139.931 19.702 159.633 (177.212) - (17.579) Depreciation

Selisih Penyusutan Komersial Differences in Commercial

dan pembayaran pokok utang Depreciation and Capital

sewa guna usaha. (45.362) 33.291 - (12.071) (80.636) - (92.707) Lease Principal Installments

Liabilitas Imbalan Kerja 155.656 (3.865) - 151.791 13.201 - 164.992 Employee Benefits Liabilities

Jumlah 250.225 49.128 - 299.353 (244.647) - 54.706 Total


KM KM

Penyusutan - (4.265) 569 (3.696) (507) 97 (4.106) Depreciation

Rugi Fiskal - 62.690 (8.363) 54.327 (55.717,00) 1.390 - Fiscal Loss

Jumlah - 58.425 (7.794) 50.631 (56.224) 1.487 (4.106) Total


LH LH

Liabilitas Imbalan Kerja - - - - 1.239 (55) 1.184 Employee Benefits Liabilities

Penyusutan - - - - (3) - (3) Depreciation

Jumlah - - - - 1.236 (55) 1.181 Total

JUMLAH 384.573 133.759 (39.055) 479.277 (300.532) (1.136) 177.609 TOTAL

Pada tahun 2013, IBP telah menerima SKPLB atas lebih bayar PPN untuk masa bulan April 2012 sampai dengan Februari 2013 sebesar Rp 93.486.982.505 dimana jumlah sebesar Rp 29.097.237.432 disalinghapuskan dengan kekurangan bayar Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk bulan Agustus sampai dengan November 2012. Disamping itu, IBP juga menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2004 sampai dengan 2011 dimana IBP terutang tambahan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 15 dan 4(2) beserta dendanya sebesar Rp 2.423.424.477.

Pada tahun 2014, IBP menerima beberapa Surat

Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut:

In 2013, IBP received SKPLB for VAT overpayment for the period from April 2012 to February 2013 amounting to Rp 93,486,982,505, in which an amount of Rp 29,097,237,432 was offset with underpayment of Income Tax Article 25 for the months of August to November, 2012. In addition, IBP also received SKPKBs and STPs for fiscal years 2004 to 2011 in which IBP was liable for additional Income Tax Articles 21, 23, 15 and 4(2) and the related penalties totaling Rp 2,423,424,477.

In 2014, IBP received Tax Assessment Letters on

Overpayment (SKPLB), Tax Assessment Letters on Underpayment (SKPKB) and Tax Collection Letters (STP) as follows:

Masa / Tahun

No. No / Numbers Pajak / Tax Period / Year

1 SKPKB No. 00002/241/12/073/14 Pajak Penghasilan Final Pasal 15/ Desember/December 2012 Rp 35.584.435

Final Income Tax Article 15

2 SKPKB No. 00021/240/12/073/14 Pajak Penghasilan Final Pasal 4-2/ Februari/February 2012 Rp 6.664.900

Final Income Tax Article 4 (2)

3 SKPKB No. 00030/203/12/073/14 Pajak Penghasilan Pasal 23/ Desember /December 2012 Rp 170.591.709

Income Tax Article 23

4 SKPKB No. 00001/243/12/073/14 Pajak Penghasilan Final Pasal 21/ Januari - Desember 2012 Rp 67.684.048

Final Income Tax Article 21 January - December 2012

5 SKPKB No. 00005/201/12/073/14 Pajak Penghasilan Pasal 21/ Januari - Desember 2012 Rp 5.508.563

Income Tax Article 21 January - December 2012

6 SKPLB No. 00003/406/12/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ Tahun/Year 2012 Rp 46.169.043.301

Corporate Income Tax

Surat Pajak / Tax Letter Jumlah /

Amount






72

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pajak Tangguhan (Lanjutan)

16. TAXATION (Continued) Deferred Tax (Continued)

Masa / Tahun

No. No / Numbers Pajak / Tax Period / Year

7 STP No. 00009/101/12/722/14 Pajak Penghasilan Pasal 21/ Desember/December 2012 Rp 18.400.408

Income Tax Article 21

8 STP No. 00052/106/14/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ Agustus/August 2014 USD 430.563


9 STP No. 00053/106/14/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ September 2014 USD 422.439


10 STP No. 00054/106/14/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ Oktober/October 2014 USD 414.315


11 STP No. 00055/106/14/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ Agustus/August 2014 Rp 100.000


12 STP No. 00056/106/14/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ September 2014 Rp 100.000


13 STP No. 00057/106/14/073/14 Pajak Penghasilan Badan/ Oktober/October 2014 Rp 100.000


14 STP No. 00020/107/12/073/14 Pajak Pertambahan Nilai/ Nopember/November 2012 Rp 1.355.419

Value Added Tax

15 SKPLB No. 00009/407/12/073/14 Pajak Pertambahan Nilai/ Desember/December 2012 Rp 11.063.167.583

Value Added Tax

16 SKPLB No. 00006/407/12/073/14 Pajak Pertambahan Nilai/ Nopember/November 2012 Rp 11.923.244.087

Value Added Tax

Amount

Surat Pajak / Tax Letter Jumlah /

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-00020.PPH/WPJ.06/KP.1203/2014 tanggal 18 Pebruari 2014, IBP menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak penghasilan badan No. 00003/406/12/073/14 tahun 2012 secara tunai sebesar Rp 45.864.619.238 setelah dikurangi dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Final Pasal 15 tahun 2012, Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat 2 periode Pebruary 2012, Pajak Penghasilan Pasal 23 periode Desember 2012, Pajak Penghasilan Final Pasal 21 periode Januari sampai dengan Desember 2012 dan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Penghasilan Pasal 21 periode Desember 2012.

Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00020.PPh/WPJ.06/ KP.1203/2014 dated February 18, 2014, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Corporate Income Tax No. 00003/406/12/073/14 for the year 2012 in cash amounting to Rp 45,864,609,238 after being deducted by Tax Assessment Letters on Underpayment (SKPKB) of Final Income Tax Article 15 for the period December 2012, Final Income Tax Article 4(2) for the period February 2012, Income Tax Article 23 for the period December 2012, Final Income Tax Article 21 for the period January-December 2012, Income Tax Article 21 for the period January-December 2012 and Tax Collection Letters (STP) on Income Tax Article 21 for the period December 2012.

IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00002/407/13/073/13 untuk periode Februari 2013 secara kas sebesar Rp 10.056.001.380 tanggal 29 Januari 2014.

IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan

Nilai No. 00003/407/13/073/13 untuk periode Januari 2013 secara kas sebesar Rp 11.285.250.522 tanggal 29 Januari 2014.

The Company received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00002/407/13/073/13 for period February 2013 in cash amounting to Rp 10,056,001,380 dated January 29, 2014.

The Company received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00003/407/13/073/13 for period January 2013 in cash amounting to Rp 11,285,250,522 dated January 29, 2014.






73

16. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Pajak Tangguhan (Lanjutan)

16. TAXATION (Continued)

Deferred Tax (Continued)

IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00009/407/12/073/14 untuk periode Desember 2012 secara kas sebesar Rp 11.063.167.583 tanggal 12 Maret 2014.

The Company received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00009/407/12/073/14 for period December 2012 in cash amounting to Rp 11,063,167,583 dated March 12, 2014.

IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00006/407/12/073/14 untuk periode November 2012 secara kas sebesar Rp 11.923.244.087 tanggal 19 Maret 2014.

Pajak Kini Akun ini merupakan pajak kini atas IBP dan RAE masing-masing sebesar USD 4.467.196 dan USD 502.

The Company received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00006/407/12/073/14 for period November 2012 in cash amounting to Rp 11,923,244,087 dated March 19, 2014.

Current Tax This account represents current taxes of IBP and RAE amounting to USD 4,467,196 and USD 502, respectively.

17. BEBAN AKRUAL Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

17. ACCRUED EXPENSES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Ongkos Angkut 265.508 - Freight

Analisa dan Survei 162.177 147.535 Analyses and Surveys

Royalti - 2.972.197 Royalties

Kewajiban Pasar Lokal - 118.828 Domestic Market Obligations

Lain-lain (Saldo masing-masing Others (Accounts with balances below

dibawah USD 100.000) 864.528 524.074 USD 100,000, each)

Jumlah 1.292.213 3.762.634 Total

18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

18. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

PT Orix Indonesia Finance 1.067.016 942.181 PT Orix Indonesia Finance

Dikurangi Beban Bunga (80.985) (84.412) Less amount Applicable to Interest

Nilai Kini dari Utang Sewa Pembiayaan 986.031 857.769 Present Value of Obligations under Finance Lease

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam

waktu Satu Tahun (526.726) (329.559) Less Current Maturities

Bagian Jangka Panjang 459.305 528.210 Long-term Portion

Tingkat bunga per tahun yang dikenakan atas utang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Interest rates charged per annum in respect of obligations under finance lease are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

PT Orix Indonesia Finance 7,38 % - 8,07 % 3,70 % - 4,76 % PT Orix Indonesia Finance

PT CIMB Niaga Finance - 7,72 % - 7,73 % PT CIMB Niaga Finance






74

19. UANG JAMINAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

19. SECURITY DEPOSITS The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Uang Jaminan Pelanggan Customers' Security Deposits


Glob-E Trading & Contractor Pte, Ltd 1.100.000 1.100.000 Glob-E Trading & Contractor Pte, Ltd

Trafigura Pte. Ltd 916.290 - Trafigura Pte. Ltd

LG International Pte, Ltd. - 2.997.019 LG International Pte, Ltd.

Uang Jaminan Reklamasi Reclamation Security Deposits

PT KTC Coal Mining & Energy 500.000 500.000 PT KTC Coal Mining & Energy

CV Bintang Alam Rejeki 473.171 1.000.320 CV Bintang Alam Rejeki

CV Intan Bara Utama 318.179 754.547 CV Intan Bara Utama

PT Loa Hour Energy - 158.956 PT Loa Hour Energy

CV Bintang Surya Utama - 146.588 CV Bintang Surya Utama


Lain-lain Others

Pintarso Adijanto (Catatan 31b) 514.148 201.721 Pintarso Adijanto (Note 31b)

Jumlah 6.365.227 9.448.510 Total

Dikurangi Bagian Lancar (5.030.438) (6.798.740) Less Current Porition

Bagian Jangka Panjang 1.334.789 2.649.770 Long-term Portion

Uang jaminan pelanggan disyaratkan sehubungan dengan Perjanjian Jual Beli Batubara antara IBP dengan pelanggan-pelanggannya, di mana uang jaminan tersebut akan dikembalikan pada saat berakhirnya masing-masing perjanjian tersebut (Catatan 34a).

Customers’ security deposits are required in relation to Coal Sales and Purchase Agreements between IBP and its customers, which deposits will be returned at the end of the respective agreements (Note 34a).

Uang jaminan reklamasi merupakan uang jaminan dari kontraktor sehubungan dengan perjanjian kerja sama antara IBP dengan kontraktor tersebut, di mana uang jaminan tersebut akan dikembalikan setelah kontraktor memenuhi kewajibannya untuk melakukan kegiatan reklamasi pada saat tahap akhir tambang (Catatan 34c).

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Akun ini terdiri dari liabilitas untuk gaji, bonus, uang

makan dan lembur yang belum dibayarkan.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Perusahaan dan Entitas Anak hanya terdiri liabilitas imbalan pascakerja.

Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan pascakerja kepada karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.

Reclamation security deposits represent security deposits from contractors in relation to cooperation agreements between IBP and such contractors, which deposits will be returned upon the fulfillment of the contractors’ obligations to perform reclamation activities at mine-out stage (Note 34c).

20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Short-term Employee Benefits Liabilities This account consists of liabilities for unpaid

salaries, bonuses, meals, allowances and overtime.

Long-term Employee Benefits Liabilities The Company and Subsidiaries’ long-term

employee benefits liabilities consist only of post-employment benefits.

The Company and Subsidiaries provide post-employment benefits to their employees based on the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003.






75

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(Lanjutan) Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan dan IBP

menyertakan semua karyawan tetapnya pada dana pensiun yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Penyisihan imbalan pascakerja ditentukan

manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit. Perhitungan aktuaria untuk tahun 2014 dan 2013 ditentukan berdasarkan Laporan Penilaian Aktuaria pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dari PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen No. 074/LA-IK/SAU/01-2015 tanggal 19 Januari 2015 dan No. 075/LA-IK/SAU/01-2015 tanggal 19 Januari 2015 serta No. 114/LA-IK/SAI/02-204 tanggal 7 Februari 2014 dan No. 115/LA-IK/SAU/02-2014 tanggal 7 Februari 2014.

20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued) Long-term Employee Benefits Liabilities

(Continued) In 2014 and 2013, the Company and IBP

registered all of their permanent employees in a pension fund managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Provisions for post-employment benefits are

determined by management based on the actuarial calculations using the Projected-unit-credit method. The actuarial calculations for 2014 and 2013 were determined based on Actuarial Valuation Reports as of December 31, 2014 and 2013 of PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary No. 074/LA-IK/SAU/01-2015 dated January 19, 2015 and No. 075/LA-IK/SAU/01-2015 dated January 19, 2015 and No. 114/LA-IK/SAI/02-204 dated February 7, 2014 and No. 115/LA-IK/SAU/02-2014 dated February 7, 2014.

a. Rincian dari liabilitas imbalan pascakerja

adalah:

a. The details of employment benefits liabilities are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Present Value of Employee Benefits

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 1.558.484 1.186.144 Obligation

Nilai Wajar Aset Program (404.789) (117.672) Fair Value of Plan Assets

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang

Belum Diakui (29.973) 10.685 Unrecognized Actuarial Gain (Loss)

Unrecognized Non-vested Past

Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (21.391) (24.790) Service Cost

Jumlah 1.102.331 1.054.367 Net

b. Rincian beban imbalan pascakerja - bersih adalah sebagai berikut:

b. The details of net employment benefits expense are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Biaya Jasa Kini 215.847 207.287 Current Service Cost

Biaya Bunga 119.543 78.423 Interest Expense

Imbalan Hasil Ekspektasian Aset Program (23.045) - Expected Return on Plan Assets

Biaya Jasa Lalu - Vested 41.485 24.341 Past Service Cost - Vested

Amortisasi atas Kerugian Aktuarial - 12.395 Amortization of Actuarial Loss

Amortisasi atas Biaya Jasa Lalu yang Amortization of Non-vested Past

belum Diakui (non-vested ) 3.034 19 Service Cost

Biaya Pesangon 15.092 1.040 Termination Cost

Bersih 371.956 323.505 Net






76

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(Lanjutan) c. Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah

sebagai berikut:

20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued) Long-term Employee Benefits Liabilities

(Continued) c. The movements in the post-employment benefits

liabilities are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3


Provisi Tahun Berjalan 371.956 329.479 Provision during the Year

Pembayaran selama Tahun Berjalan (23.925) (7.939) Payments during the Year

Kontribusi Pemberi Kerja (263.265) (119.896) Employer's Contribution

Selisih Kurs Penjabaran (36.802) (276.196) Differences in Foreign Currency Translation

Saldo Akhir 1.102.331 1.054.367 Ending Balance

d. Jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan penyesuaian liabilitas program untuk imbalan pascakerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

d. The amounts of the present value of defined benefit obligation and experience adjustment on plan liabilities for post-employment benefits as of December 31 2014 and 2013, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 1.558.484 1.186.144 Present Value of Employee Benefits Obligation

Nilai Wajar Aset Program (404.789) (117.672) Fair Value of Plan Assets

Penyesuaian Liabilitas Program - (2.044) Experience Adjustment on Plan Liabilities

Penyesuaian Aset Program - 214 Experience Adjustment on Plan Assets

Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining the employee benefits liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Asumsi-asumsi utama/

Key assumptions

Usia Pensiun Normal 55 tahun/years Normal Retirement Age

Tingkat Diskonto Tahunan 8% - 8,4% pada tahun 2014 dan Annual Discount Rate

8,8% - 9% pada tahun 2013/

8% - 8.4% in 2014 and 8.8% - 9% in 2013

Tingkat Kenaikan Gaji Tahunan 8% Annual Salary Increment Rate

Table Mortalitas TMI 2011 Mortality Table

Tingkat Cacat 1% dari tabel mortalitas/1% of mortality table Disability Rate

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika tingkat diskonto tahunan dinaikkan/diturunkan sebesar 1% dengan semua variabel lain dianggap konstan, liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing akan lebih rendah/tinggi sebesar USD 1.457.516/ USD 1.663.315 dan USD 1.109.110/ USD 1.273.707.

As of December 31, 2014 and 2013, had the annual discount rate appreciated/depreciated by 1% with all other variables held constant, post-employment benefits liabilities as of December 31, 2014 would have been lower/higher by USD 1,457,516/USD 1,663,315 and USD 1,109,110/USD 1,273,707, respectively.






77

21. PROVISI UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP

Provisi untuk biaya pengelolaan dan reklamasi

lingkungan hidup terkait bagian jumlah yang masih harus dibayar atas estimasi biaya pengelolaan lingkungan dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang.

21. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL AND RECLAMATION COSTS

The provision for environmental and reclamation

costs relates to the accrued portion of the estimated environmental and closure costs to be incurred at the end of a mine’s life.

Provisi ini dihitung secara internal oleh manajemen. Manajemen yakin bahwa provisi yang telah dibuat telah cukup untuk menyelesaikan semua liabilitas yang timbul dari kegiatan penutupan tambang sampai dengan pada akhir periode pelaporan.

Mutasi provisi untuk pengelolaan dan reklamasi

lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

The current estimated costs were internally calculated by management. Management believes that the provision provided is sufficient to cover all liabilities arising from these mine closure activities up to the end of the reporting period.

The movements in the provision for environmental

and reclamation costs are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Saldo Awal 517.797 2.356.858 Beginning Balance

Penyisihan Selama Tahun Berjalan 501.944 - Provision Made during the Year

Pembayaran Aktual selama Tahun

Berjalan (116.886) (1.839.061) Actual Expenditures during the Year

Saldo Akhir 902.855 517.797 Ending Balance

22. MODAL SAHAM Pemegang Saham Perusahaan adalah sebagai

berikut :

22. CAPITAL STOCK The Company’s stockholders are as follows :

Jumlah Saham

Ditempatkan dan

Disetor Penuh/ Persentase

Number of Kepemilikan/

Subscribed and Percentage of Jumlah/

Fully Paid Share Ownership Total

COUTTS and Co. Ltd, Singapore S/A COUTTS and Co. Ltd, Singapore S/A

Energy Collier Private Ltd. 313.689.987 32,37 7.540.851 Energy Collier Private Ltd.

DBSPORE-PWM A/C Goodwin DBSPORE-PWM A/C Goodwin

Investment Prvt Ltd. 155.188.013 16,01 3.730.593 Investment Prvt Ltd.

Credit Suisse Ag Sg Trust A/C Clnt Credit Suisse Ag Sg Trust A/C Clnt

Goodwin In Pr Ltd. 100.000.000 10,32 2.403.918 Goodwin In Pr Ltd.

UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus 79.717.500 8,23 1.916.344 UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus

Swandono Adijanto (Komisaris) 1.720.000 0,18 41.347 Swandono Adijanto (Commissioner)

Pintarso Adijanto (Direktur Utama) 1.550.000 0,16 37.261 Pintarso Adijanto (President Director)

Wimpi Salim (Direktur) 5.000 - 120 Wimpi Salim (Director)

Masyarakat Lainnya (masing-masing Public (Accounts with balances below

dibawah 5 % kepemilikan) 317.154.163 32,73 7.624.127 5 % ownership)

Jumlah 969.024.663 100,00 23.294.561 Total

Saham Treasuri (Catatan 24) 30.975.337 744.622 Treasury Shares (Note 24)

Jumlah 1.000.000.000 24.039.183 Total

Pemegang Saham Stockholders

2 0 1 4






78

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

22. CAPITAL STOCK (Continued)

Jumlah Saham

Ditempatkan dan

Disetor Penuh/ Persentase

Number of Kepemilikan/

Subscribed and Percentage of Jumlah/

Fully Paid Shares Ownership Total

COUTTS and Co. Ltd, Singapore S/A COUTTS and Co. Ltd, Singapore S/A

Energy Collier Private Ltd. 313.689.987 32,37 7.540.851 Energy Collier Private Ltd.

DBSPORE-PWM A/C Goodwin DBSPORE-PWM A/C Goodwin

Investment Prvt Ltd. 155.188.013 16,01 3.730.593 Investment Prvt Ltd.

Credit Suisse Ag Sg Trust A/C Clnt Credit Suisse Ag Sg Trust A/C Clnt

Goodwin In Pr Ltd. 100.000.000 10,32 2.403.918 Goodwin In Pr Ltd.

JP Morgan Bank Luxembourg 60.000.000 6,19 1.442.351 JP Morgan Bank Luxembourg

Swandono Adijanto (Komisaris) 1.720.000 0,18 41.347 Swandono Adijanto (Commissioner)

Pintarso Adijanto (Direktur Utama) 1.550.000 0,16 37.261 Pintarso Adijanto (President Director)

Wimpi Salim (Direktur) 5.000 - 120 Wimpi Salim (Director)

Masyarakat Lainnya (masing-masing Public (Accounts with balances below

dibawah 5 % kepemilikan) 336.871.663 34,77 8.098.120 5 % ownership)

Jumlah 969.024.663 100,00 23.294.561 Total

Saham Treasuri (Catatan 24) 30.975.337 744.622 Treasury Shares (Note 24)

Jumlah 1.000.000.000 24.039.183 Total

Pemegang Saham Stockholders

2 0 1 3

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian tambahan modal disetor pada tanggal

31 Desember 2014 dan 2013 :

23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The details of additional paid-in capital as of

December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Nilai/Amount

Penjualan Saham Perusahaan pada Penawaran Sale of the Company's Shares through Public

Umum kepada Masyarakat tahun 1991: Offering in 1991:

Jumlah yang Diterima untuk Pengeluaran 4.500.000 saham 12.211.165 Proceeds from Issuance of 4,500,000 Shares

Jumlah yang Dicatat sebagai Modal Disetor (2.410.284) Amount Recorded as Paid-in Capital

Nilai yang Dicatat sebagai Tambahan Modal Disetor 9.800.881 Amount Recorded as Additional Paid-in Capital

Pembagian Saham Bonus tahun 1994 (9.212.345) Distribution of Bonus Shares in 1994

Bersih 588.536 Net

24. SAHAM TREASURI Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah

saham treasuri yang dimiliki Perusahaan adalah sebanyak 30.975.337 lembar (Catatan 22), dengan nilai perolehan sebesar Rp 70.870.822.188 (setara dengan USD 7.184.508). Sesuai Peraturan OJK No. XI.B.2, Perusahaan diperkenankan untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan berencana untuk melakukan pembelian kembali saham secara bertahap untuk periode yang dimulai dari tanggal 29 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 28 April 2014. Terkait rencana tersebut, Perusahaan telah menyediakan dana sebanyak-banyaknya Rp 200.000.000.000.

24. TREASURY SHARES As of December 31, 2014 and 2013, treasury

shares held by the Company were 30,975,337 shares (Note 22), with a cost of Rp 70,870,822,188 (equivalent to USD 7,184,508). In accordance with OJK regulation No. XI.B.2, the Company is allowed to buy-back a maximum of 10% of its subscribed and fully paid capital. The Company has planned to execute the buyback gradually for the period starting from October 29, 2012 up to April 28, 2014. In relation to this buy-back program, the Company has provided funds of up to Rp 200,000,000,000.






79

24. SAHAM TREASURI (Lanjutan) Berdasarkan Akta no 39 dari Notaris Buntario

Tigris, S.H., M.H., tanggal 5 Juni 2014, Perusahaan akan melakukan Pembelian kembali saham ke II dengan ketentuan tidak melebihi 69.024.663 lembar saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 150.000.000.000.

Perusahaan melakukan pembelian kembali saham

diatas dengan tujuan: a) Memberikan fleksibilitas kepada Perusahaan

untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien sehingga memungkinkan Perusahaan menurunkan keseluruhan biaya modal dan meningkatkan “Laba per Saham”, “Return on Asset” dan “Return on Equity”.

b) Menstabilkan harga saham Perusahaan agar lebih mencerminkan kondisi fundamental Perusahaan.

25. PENJUALAN NETO Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

24. TREASURY SHARES (Continued)

Based on Notarial Deed No. 39 dated June 5, 2014 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the Company will undertake the buyback II provided that it does not exceed 69,024,663 shares with a fund up to Rp 150,000,000,000. The Company has bought its shares for the following purposes: a) To give flexibility for the Company to achieve

an efficient capital structure which enables the Company to lower its whole capital cost and enhance its “Earnings per Share”, “Return on Assets” and “Return on Equity”.

b) To stabilize the Company’s stock price to reflect its fundamental condition.

25. NET SALES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Lokal Local


Ekspor - Batubara 135.110.612 192.844.478 Export - Coal

Jumlah Penjualan Neto 135.766.894 193.474.442 Total Net Sales

Penjualan lain-lain merupakan penjualan high pressure laminate dan melamine laminated particle boards.

Rincian penjualan kepada pelanggan yang

melebihi 10% dari jumlah penjualan neto konsolidasian adalah sebagai berikut:

Sales - others represent sales of high pressure laminate and melamine laminated particle boards.

The details of sales to individual customers

representing more than 10% of the total consolidated net sales are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Nilai: Amount:


Trafigura Pte. Ltd. 18.337.379 - Trafigura Pte. Ltd.

LG International Pte. Ltd 15.146.602 - LG International Pte. Ltd

Glob-E Trading & Contractor Pte. Ltd - 33.352.611 Glob-E Trading & Contractor Pte. Ltd

Persentase: Percentage:

Maxrise Trading Limited 52,86% 71,10% Maxrise Trading Limited

Trafigura Pte. Ltd. 13,51% - Trafigura Pte. Ltd.

LG International Pte. Ltd 11,16% - LG International Pte. Ltd

Glob-E Trading & Contractor Pte. Ltd - 17,24% Glob-E Trading & Contractor Pte. Ltd

Penjualan ke pelanggan di atas disajikan dalam segmen batubara (Catatan 32).

Sales to the above customers are presented under the coal segment (Note 32).






80

26. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

26. COST OF GOODS SOLD The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Biaya Penambangan (Catatan 34c) 79.670.023 99.882.808 Mining Costs (Note 34c)

Kompensasi Infrastruktur 4.060.325 3.498.350 Infrastructure Compensation

Sewa 2.573.339 2.524.146 Rentals

Gaji, Upah dan Tunjangan 1.573.931 1.809.035 Salaries, Wages and Allowances

Biaya Kompensasi Lahan (Catatan 34d) 1.347.090 2.744.229 Land Compensation Fees (Note 34d)

Bahan Bakar 1.167.004 1.442.259 Fuel

Penyusutan (Catatan 10) 1.117.092 1.091.126 Depreciation (Note 10)

Perbaikan dan Pemeliharaan 1.085.273 836.284 Repairs and Maintenance

Pengembangan Masyarakat 652.076 601.751 Community Development

Amortisasi atas Properti Tambang Amortization of Mine Properties

(Catatan 13) 99.230 76.359 (Note 13)

Penyisihan untuk Penurunan Nilai Persediaan - (364.777) Provision for Impairment of Inventories


Jumlah 94.182.883 114.424.915 Total

Royalti (Catatan 34b) 18.229.978 23.679.818 Royalty (Note 34b)

Barang Jadi Finished Goods


Saldo Akhir (Catatan 7) (8.642.944) (9.700.358) Ending Balance (Note 7)

Beban Pokok Penjualan 113.470.275 139.721.083 Cost of Goods Sold

Rincian pemasok yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah penjualan neto konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of the suppliers having transactions of more than 10% of the total consolidated net sales are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Nilai: Amount:

PT Surya Teknik Anugerah 46.336.449 50.209.808 PT Surya Teknik Anugerah

PT KTC Coal Mining & Energy 21.068.595 29.024.554 PT KTC Coal Mining & Energy

Persentase: Percentage:

PT Surya Teknik Anugerah 34,12% 25,95% PT Surya Teknik Anugerah

PT KTC Coal Mining & Energy 15,52% 15,00% PT KTC Coal Mining & Energy

27. BEBAN PENJUALAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

27. SELLING EXPENSES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Bongkar Muat 1.705.216 5.002.462 Loading

Analisa dan Survei 777.921 930.595 Analyses and Surveys

Pengangkutan 630.517 9.466.035 Freight


Jumlah 3.257.027 15.738.450 Total






81

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTASI Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Gaji, Upah dan Tunjangan 3.154.531 3.646.445 Salaries, Wages and Allowances

Contributions, Retributions and Land and

Iuran, Retribusi dan PBB 656.256 543.051 Building Taxes

Perjalanan Dinas 509.520 512.756 Travelling

Penyusutan (Catatan 10) 464.124 368.679 Depreciation (Note 10)

Jasa Profesional 300.371 535.027 Professional Fees

Beban Pajak 150.279 257.651 Tax Expense

Biaya Sumbangan 139.071 203.874 Donations

Perlengkapan Kantor 87.424 79.234 Office Equipment

Pengurusan Dokumen 72.205 159.009 Documents

Listrik, Air dan Telepon 69.278 80.617 Electricity, Water and Telephone

Perbaikan dan Pemeliharaan 60.323 70.068 Repairs and Maintenance

Pengembangan Masyarakat 48.171 82.245 Community Development

Domestic Marketing Obligation - 118.282 Domestic Market Obligations


Jumlah 6.051.878 6.807.902 Total

29. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASI LAIN Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

29. OTHER OPERATING INCOME AND EXPENSES The details as of December 31, are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Pendapatan Operasi Lain Other Operating Income

Pendapatan Sewa 458.560 175.154 Rental Income

Pendapatan dari Jalan Angkutan 399.523 320.533 Income from Hauling

Gain on Sale of Property, Plant and Equipment

Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 10) 7.320 190.333 (Note 10)

Laba Selisih Kurs 2.597 162.773 Gain on Foreign Exchange


Jumlah 1.247.519 1.128.305 Total

Beban Operasi Lain Other Operating Expenses

Rugi Selisih Kurs (1.331.561) (6.071.469) Loss on Foreign Exchange

Rugi Penjualan Aset Tetap Loss on Sale Property, Plant and Equipment

(Catatan 10) (114.465) - (Note 10)

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha (52.698) - Allowance for Impairment of Trade Receivable

Koreksi atas Royalti (Catatan 34b) - (1.156.397) Correction on Royalties (Note 34b)

Lain-lain (32.308) (5.209) Others

Jumlah (1.531.032) (7.233.075) Total

Bersih (283.513) (6.104.770) Net






82

30. LABA PER SAHAM DASAR Rincian per 31 Desember sebagai berikut:

30. BASIC EARNINGS PER SHARE The details as of December 31, are as follows:

Laba Tahun

Berjalan yang

Dapat Diatribusikan Jumlah Rata-rata

Kepada Pemilik Tertimbang Saham

Entitas Induk/ (Angka Penuh)/

Income for the Year Weighted Laba per Saham

Attributable to Average Number of Dasar/

Owners of the Outstanding Shares Based Earnings

Parent Entity (Full Amount) per Share

31 Desember 2014 8.076.048 976.803.900 * 0,008 December 31, 2014

31 Desember 2013 17.267.948 976.803.900 * 0,018 December 31, 2013

Tahun yang Berakhir Years Ended

* penyesuaian untuk pembelian saham treasuri.

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan

Entitas Anak telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang terdiri dari:

a. Penjualan Neto Barang Dagangan: Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah

sebesar 0,01% dan 0,006% dari jumlah penjualan neto masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013, merupakan penjualan kepada pihak-pihak berelasi.

Penjualan kepada pihak berelasi merupakan

penjualan kepada PT Dekorplas Indah dengan jumlah masing-masing sebesar USD 14.188 dan USD 10.804 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Piutang kepada pihak-pihak berelasi yang

berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai bagian dari piutang usaha dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Catatan 6).

* adjusted for treasury shares purchased. 31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES The Company and Subsidiaries, in their regular

conduct of business, have engaged in transactions with related parties as follows:

a. Net Sales of Inventories: Sales to related party amounted to 0. 01% and

0.006% of the total net sales in December 31, 2014 and 2013, respectively.

Sales to related party represent sales to

PT Dekorplas Indah amounting to USD 14,188 and USD 10,804 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.

The balance of due from related party arising

from the above sales transactions is presented as trade receivables in the Consolidated Statement of Financial Position (Note 6).






83

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

b. Penjualan Tanah Pada tanggal 19 Maret 2013, IBP dan

Tn. Pintarso Adijanto, Presiden Direktur dari Perusahaan, menandatangani surat pengikatan sehubungan dengan jual beli sebidang tanah yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, dengan harga penjualan sebesar Rp 9.169.000.000. Berdasarkan surat pengikatan tersebut, pembayaran atas pembelian tanah tersebut akan dilakukan oleh Tn. Pintarso Adijanto kepada IBP melalui delapan belas cicilan bulanan dan kepemilikan secara legal atas tanah tersebut akan dipindahkan dari IBP kepada Tn. Pintarso Adijanto pada saat cicilan telah diselesaikan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan telah melaporkan transaksi ini kepada OJK. Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran yang telah diterima oleh IBP sehubungan dengan surat pengikatan diatas disajikan sebagai bagian dari “Uang Jaminan” di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Catatan 19).

c. Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah

sebagai berikut:

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) b. Sale of land On March 19, 2013, IBP and Mr. Pintarso

Adijanto, the President Director of the Company, signed a commitment letter for the sale and purchase of a parcel of land located in Sunter, North Jakarta for a consideration of Rp 9,169,000,000. Based on the commitment letter, the payment for the purchase of land shall be made by Mr. Pintarso Adijanto to IBP through eighteen monthly consecutive installments and the legal ownership of the land shall be transferred from IBP to Mr. Pintarso Adijanto upon completion of the installment payments. On the same date the Company already reported this transaction to OJK. As of December 31, 2014, the payments already received by IBP in relation to the above commitment letter are presented as part of “Security Deposits” in the Consolidated Statement of Financial Position (Note 19).

c. The nature of related party relationships is as

follows:

Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties

Hubungan/ Relationship

Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account/Transaction

PT Dekorplas

Pihak Berelasi Lainnya/ Other Related Party

Penjualan/Sale

Tn/Mr. Pintarso Adijanto

Manajemen Kunci/ Key Management

Penjualan Tanah /Sale of Land

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah beban yang diakui Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan kompensasi bruto bagi manajemen kunci adalah sebagai berikut:

In December 31, 2014 and 2013, the total amount of expenses recognized by the Company and Subsidiaries relating to gross compensation for the key management is as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Imbalan Kerja Jangka Pendek 920.392 1.580.374 Short-term Benefits

Imbalan Pascakerja 1.102.331 66.248 Post-Employment Benefits

Jumlah 2.022.723 1.646.622 Total






84

32. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan

oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen

primer adalah sebagai berikut:

32. SEGMENT INFORMATION Based on the financial information used by

management in evaluating segment performance and allocating resources, the Company and Subsidiaries use business segment as their primary segment and geographical segment as their secondary segment.

The consolidated segment information by primary

segment is as follows:

Batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/

Coal Others Elimination Net

Penjualan Bersih 135.110.612 656.282 - 135.766.894 Net Sales

Beban Pokok Penjualan 112.969.830 500.445 - 113.470.275 Cost of Goods Sold

Laba Kotor 22.140.782 155.837 - 22.296.619 Gross Profit

Beban Penjualan (3.228.503) (28.524) - (3.257.027) Selling Expenses

Beban Umum dan Administasi (4.348.223) (1.905.566) 201.911 (6.051.878) General and Administrative Expenses

Pendapatan (Beban) Operasi Lain (119.691) 22.038.089 (22.201.911) (283.513) Other Operating Income (Expenses)

Jumlah Beban Operasi (7.696.417) 20.103.999 (22.000.000) (9.592.418) Total Operating Expenses

Laba Usaha 14.444.365 20.259.836 (22.000.000) 12.704.201 Income from Operations

Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses)

Pendapatan Keuangan 197.452 5.418 - 202.870 Finance Income

Beban Keuangan (136.066) (497) - (136.563) Finance Expenses

Jumlah Pendapatan Lain-lain 61.386 4.921 - 66.307 Total Other Income

Laba sebelum Pajak Penghasilan 14.505.751 20.264.757 (22.000.000) 12.770.508 Income before Income Tax

Aset Segmen 71.128.206 46.419.831 (17.979.346) 99.568.691 Segment Assets

Liabilitas Segmen 27.269.335 11.005.499 (10.900.545) 27.374.289 Segment Liabilities

Informasi Lainnya Other Information

Belanja Modal 1.660.130 1.596.984 - 3.257.114 Capital Expenditures

Penyusutan 1.528.831 55.147 - 1.583.978 Depreciation

-

2 0 1 4

\



Penjualan Bersih 192.844.478 629.964 - 193.474.442 Net Sales

Beban Pokok Penjualan 139.568.849 152.234 - 139.721.083 Cost of Goods Sold

Laba Kotor 53.275.629 477.730 - 53.753.359 Gross Profit

Beban Penjualan (15.696.998) (41.452) - (15.738.450) Selling Expenses

Beban Umum dan Administasi (4.849.712) (2.185.398) 227.208 (6.807.902) General and Administrative Expenses

Pendapatan (Beban) Operasi Lain (6.344.648) 28.841.572 (28.601.694) (6.104.770) Other Operating Income (Expenses)

Jumlah Beban Operasi (26.891.358) 26.614.722 (28.374.486) (28.651.122) Total Operating Expenses

Laba Usaha 26.384.271 27.092.452 (28.374.486) 25.102.237 Income from Operations

Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses)

Pendapatan Keuangan 116.243 44.517 - 160.760 Finance Income

Beban Keuangan (125.559) - - (125.559) Finance Expenses

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain (9.316) 44.517 - 35.201 Total Other Income (Expenses)

Laba sebelum Pajak Penghasilan 26.374.955 27.136.969 (28.374.486) 25.137.438 Income before Income Tax

2 0 1 3






85

32. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

32. SEGMENT INFORMATION (Continued)

\



Aset Segmen 88.066.551 44.206.251 (26.185.100) 106.087.702 Segment Assets

Liabilitas Segmen 31.883.318 19.959.977 (19.106.299) 32.736.996 Segment Liabilities

Informasi Lainnya - Other Information

Belanja Modal 1.898.058 5.546.689 - 7.444.747 Capital Expenditures

Penyusutan 1.390.780 69.025 115.301 1.575.106 Depreciation

2 0 1 3

Informasi penjualan bersih konsolidasian berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

The information on consolidated net sales by geographical area is as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Samarinda 135.110.612 192.844.478 Samarinda

Jakarta 654.404 627.092 Jakarta

Pontianak 1.878 2.872 Pontianak

Jumlah 135.766.894 193.474.442 Total

Informasi diatas diklasifikasikan berdasarkan lokasi geografis dari operasi Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak mencerminkan lokasi geografis dari pelanggan.

33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG

ASING Informasi mengenai aset dan liabilitas moneter

dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan nilai setaranya dalam Dolar AS yang dijabarkan dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

The above information is classified based on the geographical location of the operations of the Company and Subsidiaries and does not necessarily reflect the geographical location of customers.

33. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCY The information concerning monetary assets and

liabilities denominated in Indonesian Rupiah as of December 31, 2014, and their US Dollar equivalents converted using the middle exchange rates that were published by Bank Indonesia is as follows:

Nilai Setara

Dolar AS/

Rupiah/ US Dollar

in Indonesian Rupiah Equivalent

Aset Assets

Kas dan Setara Kas 12.299.502.640 988.706 Cash and Cash Equivalents

Investasi Jangka Pendek 4.138.912.877 332.710 Short-term Investments

Piutang Usaha 3.568.401.920 286.849 Trade Receivables

Piutang Lain-lain 5.989.675.461 481.485 Other Receivables

Pajak Dibayar di Muka 258.315.782.158 20.537.111 Prepaid Taxes

Taksiran Tagihan Pajak 1.057.684.137 98.588 Estimated Claims for Tax Refunds

Jumlah Aset 285.369.959.193 22.725.449 Total Assets






86

33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

33. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY (Continued)

Nilai Setara

Dolar AS/

Rupiah/ US Dollar

in Indonesian Rupiah Equivalent

Liabilitas Liabilitas

Utang Usaha - Pihak Ketiga 16.712.463.860 1.343.446 Trade Payables - Third Parties

Utang Lain-lain 22.738.455.275 1.827.850 Other Payables

Utang Pajak 30.277.061.685 2.433.847 Taxes Payable

Beban Akrual 10.566.742.439 849.417 Accrued Expenses

Uang Jaminan 16.780.776.280 1.348.937 Security Deposits

Utang Pembiayaan Konsumen 219.877.000 17.675 Consumer Financing Payables

Liabilitas Imbalan Kerja 13.798.129.948 1.109.174 Employee Benefits Liabilities

Jumlah Liabilitas 111.093.506.487 8.930.346 Total Liabilities

Aset - Bersih 174.276.452.706 13.795.103 Net Assets

34. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN

KONTINJENSI

a. Komitmen Penjualan Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

IBP memiliki beberapa komitmen untuk menjual batubara kepada beberapa pelanggan dengan jumlah metrik ton batubara dan harga yang telah disepakati, yang penyerahannya akan dilakukan secara berkala.

Berdasarkan perjanjian, beberapa pelanggan

diharuskan untuk memberikan uang jaminan, yang akan dikembalikan pada saat berakhirnya masing-masing perjanjian tersebut.


saldo uang jaminan pelanggan yang diterima IBP sehubungan dengan perjanjian diatas adalah masing-masing sebesar USD 4.516.290 dan USD 6.597.019, disajikan sebagai “Uang Jaminan” pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Catatan 19).

b. Royalti dan Kewajiban Pengelolaan

Lingkungan Hidup IBP melakukan kegiatan usahanya

berdasarkan PKP2B antara IBP dan Pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Pertambangan dan Energi, efektif sejak tanggal 20 November 1997.

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Sales Commitments As of December 31, 2014 and 2013, IBP had

various commitments to sell coal to various buyers at specified agreed metric tons of coal and prices, which will be periodically delivered.

Based on the agreements, certain customers

are required to pay security deposits, which will be returned at the end of their respective agreements.


outstanding balances of customers’ security deposits received in connection with the above agreements amounted to USD 4,516,290 and USD 6,597,019, respectively, presented as “Security Deposits” in the Consolidated Statement of Financial Position (Note 19).

b. Royalties and Environmental Matters IBP’s activities are governed by the provisions

of a PKP2B which was entered into between IBP and the Government, represented by the Ministry of Mines and Energy, effective from November 20, 1997.






87

34. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)


Lingkungan Hidup (Lanjutan) Berdasarkan ketentuan PKP2B, IBP bertindak

sebagai kontraktor Pemerintah yang bertanggung jawab atas kegiatan penambangan batubara di area yang berlokasi di Kalimantan Timur. IBP memulai periode operasi selama 30 tahun yang dimulai pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2036 dengan memproduksi batubara di area of interest Simpang Pasir.

Berdasarkan ketentuan PKP2B, IBP juga

diharuskan memberikan royalti yang dihitung sebesar 13,5% atas batubara yang diproduksi kepada Pemerintah dan juga memiliki kewajiban tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi area pertambangan sesudah produksi selesai.

Kegiatan usaha IBP telah, dan di masa

mendatang mungkin, dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam peraturan pengelolaan lingkungan hidup. Kebijakan IBP adalah berusaha untuk memenuhi semua ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah dengan menerapkan ukuran yang secara teknis dapat dibuktikan dan secara ekonomis memungkinkan.

Sehubungan dengan liabilitas pengelolaan

lingkungan hidupnya, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, IBP telah membentuk provisi sebesar USD 902.855 dan USD 517.797 yang disajikan sebagai “Provisi untuk Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup” pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Catatan 21).

Beban royalti yang diakui IBP sehubungan

dengan PKP2B diatas disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Catatan 26).

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)

b. Royalty and Environmental Matters

(Continued) Under the terms of the PKP2B, IBP acts as a

contractor for the Government which is responsible for coal mining operations in an area located in East Kalimantan. IBP commenced its 30-year operating period in 2006 and it shall continue up to 2036 with coal being produced from the Simpang Pasir area of interest.

Under the terms of the PKP2B, IBP is also

required to pay royalty computed at 13.5% of the coal produced to the Government and also has certain obligations for restoration and rehabilitation of mining areas following the completion of production.

The operations of the IBP have been, and may

in the future be, affected from time to time by changes in environmental regulations. IBP’s policy is to comply with all applicable regulations issued by the Government, by applying technically proven and economically feasible measures.

In relation to its obligation for environmental

matters, as of December 31, 2014 and 2013, IBP has recognized provision amounting to USD 902,855 and USD 517,797 which is presented as “Provision for Environmental and Reclamation Costs” in the Consolidated Statement of Financial Position (Note 21).

Royalty expenses in connection with the above PKP2B are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the Consolidated Statement of Comprehensive Income (Note 26).






88



Lingkungan Hidup (Lanjutan) Pada tanggal 4 Desember 2013, IBP

menerima surat pemberitahuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (“KESDM”) mengenai kurang bayar atas royalti untuk tahun 2011 dan 2012 beserta dendanya sebesar USD 1.156.397. Beban yang diakui IBP sehubungan dengan hal diatas diakui pada laba rugi tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari Beban Operasi Lain di Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Catatan 29).

c. Perjanjian Penambangan IBP, sebagai produsen batubara, telah

mengadakan sejumlah perjanjian penambangan batubara. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, IBP diharuskan membayar biaya penambangan kepada kontraktor, yang dihitung secara bulanan dengan mengalikan tarif yang tertera di perjanjian dengan total metrik ton batubara yang diproduksi/dijual.

Berdasarkan perjanjian, kontraktor akan

menyediakan semua perlengkapan, mesin, peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan untuk melakukan antara lain, kegiatan eksplorasi, pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup, transportasi batubara, pemeliharaan jalan angkutan, pemotongan/pencucian batubara, pemuatan pada kapal tongkang, backfilling dan reklamasi, dan juga diharuskan untuk memenuhi persyaratan minimum produksi tertentu.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, biaya

penambangan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan disajikan sebagai bagian dari Beban Pokok Penjualan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Catatan 26).


b. Royalty and Environmental Matters

(Continued)

On December 4, 2013, IBP received a notification letter from the Ministry of Energy and Mineral Resources (“MoEMR”) for the underpayment of royalties for 2011 and 2012 plus a penalty amounting to USD1,156,397. The expense recognized by IBP in relation to the above matter is charged to current operations and is presented as part of Other Operating Expenses in the Consolidated Statement of Comprehensive Income (Note 29).

c. Coal Mining Agreements

IBP, as a coal producer, has entered into a number of coal mining agreements. Based on the agreements, IBP is required to pay its contractors a mining fee, which is calculated by multiplying the rates specified in the agreement to the total metric tons of coal production/barging on a monthly basis. Based on the agreements, the contractors will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing, among others, exploration activities, land clearing, top soil and overburden removal, coal transport, maintenance hauling road, coal crushing/washing, barging, backfilling and reclamation, and also are required to meet certain minimum production requirements. As of December 31, 2014 and 2013, the mining costs charged to current operations were presented as part of Cost of Goods Sold in the Consolidated Statement of Comprehensive Income (Note 26).






89


c. Perjanjian Penambangan (Lanjutan) Ikhtisar kontraktor yang diperkerjakan dan

masing-masing aktivitasnya adalah sebagai berikut:


c. Coal Mining Agreements (Continued)

The summary of contractors hired and their respective activities is as follows:

Kontraktor/Contractor Tipe Aktivitas/Type of Activities

PT Surya Teknik Anugerah

Eksplorasi, Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemeliharaan Jalan Angkutan, Pemotongan/Pencucian Batubara, Pemuatan pada Kapal Tongkang, Backfilling, Reklamasi dan Revegetasi/ Exploration, Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Maintenance of Hauling Road, Coal Crushing/Washing, Barging, Backfilling and Reclamation and Revegetation.

PT KTC Coal Mining & Energy Eksplorasi, Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemotongan Batubara, Pemuatan pada Kapal Tongkang, Backfilling, Reklamasi dan Revegetasi/ Exploration, Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Coal Crushing, Barging, Backfilling, Reclamation and Revegetation.

CV Intan Bara Utama

Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemeliharaan Jalan Pengangkutan, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Maintenance of Hauling Road, Backfilling and Reclamation.

CV Bintang Alam Rejeki Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemeliharaan Jalan Pengangkutan, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Maintenance of Hauling Road, Backfilling and Reclamation.

CV Barokah Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Backfilling and Reclamation.

PT Surya Jalur Anugerah Pemeliharaan Jalan Angkutan, Pemotongan/Pencucian Batubara, Pemuatan pada Kapal Tongkang/ Maintenance of Hauling Road, Coal Crushing/Washing, Barging.






90


c. Perjanjian Penambangan (Lanjutan)


c. Coal Mining Agreements (Continued)

Kontraktor/Contractor Tipe Aktivitas/Type of Activities

PT Bara Prima Karya

Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemeliharaan Jalan Pengangkutan, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Maintenance of Hauling Road, Backfilling and Reclamation.

CV Bintang Surya Utama Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Backfilling and Reclamation.

PT Kencana Sejati Bara

Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemeliharaan Jalan Pengangkutan, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Maintenance of Hauling Road, Backfilling, Reclamation.

PT Ansaf Inti Resources

Pembersihan Lahan, Pengupasan Tanah Pucuk dan Penutup, Transportasi Batubara, Pemeliharaan Jalan Pengangkutan, Backfilling dan Reklamasi/ Land Clearing, Top Soil and Overburden Removal, Coal Transport, Maintenance of Hauling Road, Backfilling, Reclamation.

PT CMS Kaltim Utama

Konstruksi Pertambangan (jalan angkutan), Pengupasan Tanah dan Transportasi Batubara Mining Construction (Hauling road), Overburden Removal, and Coal Transport

Berdasarkan perjanjian dengan kontraktor, kontraktor diharuskan untuk memberikan uang jaminan, yang akan dikembalikan setelah kontraktor memenuhi kewajibannya untuk melakukan kegiatan reklamasi pada saat berakhirnya kegiatan penambangan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang jaminan reklamasi yang telah diterima oleh IBP disajikan sebagai bagian dari “Uang Jaminan” (Catatan 19).

Under the agreements with the contractors, the contractors are required to pay security deposits, which will be returned upon the fulfillment of the contractor’s obligation to perform reclamation activities at the mine-out stage.


outstanding balance of reclamation security deposits received by IBP were presented as part of “Security Deposits” (Note 19).






91

34. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) d. Perjanjian Kerjasama Lahan

IBP mengadakan beberapa perjanjian dengan

dengan penguasa hak tanah di wilayah kuasa pertambangan milik IBP di wilayah Samarinda. Berdasarkan perjanjian, IBP berhak untuk melakukan kegiatan penambangan di wilayah penguasa hak tanah dan juga diharuskan untuk membayar biaya kompensasi lahan secara bulanan kepada penguasa hak tanah, yang dihitung dengan mengalikan total metrik ton batubara yang akan diambil dari lahan penguasa hak tanah dengan tarif yang telah disetujui di perjanjian.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, biaya

kompensasi lahan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Catatan 26).

35. PERATURAN MENTERI

a. UU Minerba dan Peraturan Pemerintah yang Terkait

Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan

Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada tanggal 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B yang sudah menjadi dasar bagi kegiatan operasi IBP, sudah tidak tersedia bagi para investor. Akan tetapi, Undang-Undang mengindikasikan bahwa PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki IBP, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk IBP. Beberapa diantaranya termasuk:


d. Land Cooperation Agreement

IBP has entered into various agreements with owners of land on which IBP’s mining authorization area is located in Samarinda. Based on the agreements, IBP is authorized to undertake mining activities on the owners’ land and also is required to pay land a compensation fee on a monthly basis to the landowners, which is calculated by multiplying the total metric tons of coal to be exploited from the owners’ land by the agreed rate specified in the agreements. As of December 31, 2014 and 2013, the land compensation fees charged to current operations were presented as part of “Cost of Goods Sold” in the Consolidated Statement of Comprehensive Income (Note 26).

35. MINISTERIAL REGULATIONS

a. UU Minerba and Related Government Regulations

On December 16, 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on January 12, 2009, becoming Law No. 4/2009. The PKP2B system which has become the basis for IBP’s operating activities, will no longer be available to investors. However, the Law indicates that existing PKP2Bs, such as those held by IBP, will be honored. There are a number of issues which existing PKP2B holders, including IBP, are currently analyzing. Among others, these include the following:






92

35. PERATURAN MENTERI (Lanjutan)

a. UU Minerba dan Peraturan Pemerintah yang Terkait (Lanjutan)

• Undang-Undang No. 4 tahun 2009 menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang yang baru (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan

• Keharusan bagi pemegang PKP2B yang

telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang yang baru, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk izin usaha pertambangan berdasarkan Undang- Undang yang baru.

Pada bulan Februari 2010, Pemerintah mengeluarkan dua peraturan implementasi atas, Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 (“PP No. 22”) tentang Wilayah Pertambangan dan No. 23/2010 (“PP No. 23”) tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan dengan menggunakan izin usaha pertambangan yang baru (“Izin Usaha Pertambangan” atau “IUP”). PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP.

35. MINISTERIAL REGULATIONS (Continued)

a. UU Minerba and Related Government Regulations (Continued)

• The Law No. 4 year 2009 that existing PKP2Bs will be honored until their expiration. However, it also states that existing PKP2Bs must be amended within one year to conform to the provisions of the Law (other than terms relating to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalty and taxes); and

• The requirement for PKP2B holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for mining business licenses under the Law.

In February 2010, the Government released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e., Government Regulations No. 22/2010 (“GR No. 22”) on Mining Area and No. 23/2010 (“GR No. 23”) on Mineral and Coal Mining Activities. GR No. 22 deals with the establishment of the mining areas under the new mining business license (“Izin Usaha Pertambangan” or “IUP”). GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain the new IUP. GR No. 23 indicates that existing PKP2Bs will be honored by the Government although any extension of existing PKP2Bs will be through the issuance of an IUP.






93


a. UU Minerba dan Peraturan Pemerintah yang Terkait (Lanjutan) Sehubungan dengan pengalihan IUP, Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa IUP dapat dipindahkan kepada badan usaha yang 51% atau lebih sahamnya dimiliki oleh pemegang IUP/IUP Khusus. Ketentuan terkait divestasi adalah kewajiban perusahaan asing untuk melakukan divestasi terhitung setelah 5 tahun berproduksi dengan tahapan divestasi dan persentase saham sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 24 (“PP No. 24”) tentang Perubahan atas PP No. 23. Ketentuan lain mengatur bahwa sisa wilayah Kontrak Karya dalam PKP2B yang tidak diakomodir dalam perpanjangan IUP akan diusulkan untuk ditetapkan menjadi wilayah pencadangan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Peraturan Menteri No. 34/2009 Pada bulan Desember 2009, KESDM

mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4023K/30/MEM/2013, persentase batas minimal DMO tahun 2013 adalah 20,10%.


a. UU Minerba and Related Government Regulations (Continued) In relation to the transfer of IUPs, the Government of Indonesia regulates that an IUP can be transferred to an entity of which 51% or more of the shares are owned by the IUP/IUP Khusus holder. It also regulates that there is an obligation for a foreign company to divest starting after 5 years of production, with stages of divestment and share percentages regulated under Government Regulation No. 24 (“GR No. 24”) regarding the change to GR No. 23. The other terms regulate that the remaining area of Contract of Work in the PKP2B which is not accommodated in the extension of the IUP, be proposed to be assigned as the area of State reserve according to the enacted regulation.

b. Ministerial Regulation No. 34/2009

In December 2009, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 4023K/30/MEM/2013, the minimum DMO percentage for 2013 was 20.10%.






94


c. Peraturan Menteri No. 17/2010 Pada bulan September 2010, KESDM

mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 Tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa penjualan batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan batubara sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah, yang akan diatur dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi. Dalam Peraturan Menteri tersebut, untuk kontrak spot dan berjangka yang ada dan telah ditandatangani sebelum peraturan tersebut dikeluarkan wajib menyesuaikan ketentuannya dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri, dalam waktu enam bulan untuk kontrak spot dan 12 bulan untuk kontrak berjangka. Pengecualian diberikan untuk kontrak-kontrak yang harga jual batubaranya telah dinegosiasi ulang berdasarkan dan sesuai dengan instruksi dari Menteri atau Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktorat

Jenderal Mineral dan Batubara mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 515.K/32/DJB/2011 tentang Formula untuk Penetapan Harga Patokan Batubara, yang antara lain mengatur: • Menetapkan harga patokan batubara setiap

bulan berdasarkan formula yang mengacu pada rata-rata beberapa indeks harga batubara;

• Harga patokan batubara wajib digunakan

sebagai acuan dalam penjualan batubara; dan

• Untuk penjualan batubara yang dilakukan

secara jangka tertentu, harga batubara mengacu pada rata-rata tiga harga patokan terakhir pada bulan di mana dilakukan kesepakatan harga.


c. Ministerial Regulation No. 17/2010

In September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on the Procedure for the Setting of Benchmark Prices for Mineral and Coal Sales, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Government, which will be set by a regulation issued by the Director General of Mineral, Coal and Geothermal. In the Ministerial Regulation, existing spot and term contracts which have been signed prior to the date of the Ministerial Regulation must conform their provisions with the provisions under the Ministerial Regulation within six months for spot contracts and 12 months for term contracts. Those contracts where coal sales prices have been renegotiated under the instruction of the Minister or Directorate General of Mineral and Coal are exempted.

On March 24, 2011, the Directorate General of Mineral and Coal issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which regulates:

• Setting the coal benchmark price every month based on the formula which is the average of several coal price indexes;

• Coal benchmark price be used as the basis in coal sales; and

• For the coal sales on a term basis, the coal price be based on the average of the three last benchmarked prices in the month where the price was agreed.






95


c. Peraturan Menteri No. 17/2010 (Lanjutan)

Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 999.K/30/DJB/2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang merupakan penyesuaian tertinggi yang diperbolehkan dalam penghitungan royalti kepada Pemerintah.

Pada tanggal 21 Maret 2013, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 644.K/30/DJB/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. 999.K/30/DJB/2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Harga Patokan Batubara. Berdasarkan peraturan yang baru tersebut, penyesuaian tertentu wajib dilakukan terhadap Harga Patokan Batubara untuk tujuan perhitungan royalti.

d. Peraturan Kehutanan 2012 Pada tanggal 2 Oktober 2012, Kementerian

Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.38/Menhut-II/2012 (“Peraturan Kehutanan 2012”) yang menggantikan Peraturan Menteri No. P.18/Menhut-II/2011 mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan. Menurut Peraturan Kehutanan 2012, perusahaan diberikan izin penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan (misalnya untuk kegiatan komersial), dibatasi dengan sejumlah syarat, untuk periode selama 5 tahun (dapat diperpanjang). Salah satu syarat signifikan, tergantung pada letak dan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan dalam kawasan hutan, adalah perusahaan harus memberikan lahan kompensasi atau membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Untuk dapat mematuhi peraturan-peraturan tersebut, IBP terus memonitor perkembangan peraturan-peraturan tersebut dan menganalisa dampak dari peraturan tersebut terhadap operasinya.


c. Ministerial Regulation No. 17/2010 (Continued)

On August 26, 2011, the Director General of Mineral and Coal issued Director General Regulation No. 999./K30/DJB/2011 on the Procedure for Determining the Adjustment Coal Benchmark Price, which is the maximum adjustment that can be applied for calculating the Government royalty.

On March 21, 2013, the Directorate General of Mineral and Coal issued Director General Regulation No. 644.K/30/DJB/2013, which is an amendment to Director General Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price. Based on the new regulation, certain adjustments have to be made to the coal benchmark price for the purpose of calculating royalties.

d. The 2012 Forestry Regulation On October 2, 2012, the Ministry of Forestry

issued Ministerial Regulation No. P.38/Menhut-II/2012 (the “2012 Forestry Regulation”) which replaced Ministerial Regulation No. P.18/Menhut-II/2011 regarding Guidelines on Lend-Use of Forestry Areas which regulates the use of most of the forest areas for the purpose of non-forestry development activities. Pursuant to the 2012 Forestry Regulation, a company may be given a forestry permit to use a forest area for non-forestry activities (e.g., commercial activities), subject to a number of preconditions, for a period of 5 years (extendable). One of the most significant preconditions under the 2012 Forestry Regulation, depending on the location and the purpose of the activities to be conducted in the forest area, is that a company has to provide compensation land or is obliged to pay Non-Tax State Revenue (PNBP).

In order to be in compliance with the abovementioned regulations, IBP is closely monitoring their progress and keeps analyzing their impact on its operations.






96

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel berikut menyajikan klasifikasi dan nilai

tercatat, yang sama dengan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 :

36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The following table sets out the classifications and

carrying values, which are the same as the estimated fair values, of the Company and Subsidiaries’ financial instruments as of December 31, 2014 and 2013:

2 0 1 4 2 0 1 3

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Kas dan Setara Kas 2.649.485 8.577.527 Cash and Cash Equivalents

Investasi Jangka Pendek 348.678 453.428 Short-term Investments

Piutang Usaha Trade Receivables

Pihak Ketiga - Bersih 4.289.765 9.488.212 Third Parties - Net

Pihak Berelasi 44.349 37.395 Related Party

Piutang Lain-lain 1.154.414 875.098 Other Receivables

Jumlah Aset Keuangan Lancar 8.486.691 19.431.660 Total Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-Current Financial Assets

Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo (HTM) Held-to-Maturity (HTM) Investments

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya - Other Non-Current Financial Assets -

Investasi HTM - 517.063 HTM Investments

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current Financial Assets -

Piutang Jangka Panjang 102.750 104.866 Long-term Receivables


Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar 123.732 628.131 Total Non-Current Financial Assets

Jumlah Aset 8.610.423 20.059.791 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilitas

Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan

Biaya Perolehan Diamortisasi Financial Liabilities Measured at Amortized Cost

Utang Usaha - Pihak Ketiga 10.388.308 14.185.904 Trade Payables - Third Parties

Utang Lain-lain 2.538.613 1.547.885 Other Payables

Beban Akrual 1.292.213 3.762.634 Accrued Expenses

Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh

Tempo dalam Satu Tahun Current Maturities of Long-term Debts

Utang Sewa Pembiayaan 526.726 329.559 Obligations under Finance Lease

Utang Pembiayaan Konsumen 12.665 19.344 Consumer Financing Payables

Uang Jaminan 4.516.290 * 6.597.019 * Security Deposits

Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 19.274.815 26.442.345 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-Current Financial Liabilitas

Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan

Biaya Perolehan Diamortisasi Financial Liabilities Measured at Amortized Cost

Liabilitas Jangka Panjang - Setelah

Dikurangi bagian yang Jatuh Tempo

dalam Satu Tahun Long-term Debts - Net of Current Maturities

Utang Sewa Pembiayaan 459.305 528.210 Obligations under Finance Lease

Utang Pembiayaan Konsumen 5.010 - Consumer Financing Payables

Uang Jaminan - Setelah Dikurangi

Bagian Lancar 1.334.789 2.649.770 Security Deposits - Net of Current Portion

Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 1.799.104 3.177.980 Total Current Financial Liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 21.073.919 29.620.325 Total Financial Liabilities

* Uang Jaminan “Lain-lain” tidak termasuk

* Security Deposit “Others” has been excluded






97

36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah di mana

instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini

digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: a. Aset dan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Instrumen keuangan jangka pendek dengan

jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan lain-lain, utang usaha dan lain-lain, beban akrual dan uang jaminan jangka pendek) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari

aset keuangan tidak lancar lainnya (piutang jangka panjang, investasi HTM dan lain-lain), utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan uang jaminan. Nilai wajar dari aset keuangan tidak lancar lainnya (piutang jangka panjang dan lain-lain) dan uang jaminan diasumsikan sama dengan jumlah tercatatnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Nilai wajar atas aset keuangan tidak lancar lainnya - investasi HTM, utang sewa pembiayaan dan utang pembiayaan konsumen diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena perbedaannya dianggap tidak material.

36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)

Fair value is defined as the amount at which the

instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

The following methods and assumptions are used

to estimate the fair value of each class of financial instruments: a. Short-term Financial Assets and Liabilities Short-term financial instruments with remaining

maturities of one year or less (cash and cash equivalents, short-term investments, trade and other receivables, trade and other payables, accrued expenses and short-term security deposits) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.

b. Long-term Financial Assets and Liabilities Long-term financial instruments consist of other

non-current financial assets (long-term receivables, HTM investments and others), obligations under finance lease, consumer financing payables and security deposits. The fair value of other non-current financial assets (long-term receivables and others) and security deposits are assumed to be equal to their original principal amount because they have no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 months after the reporting period. The fair values of other non-current financial asset - HTM investment, obligations under finance lease and consumer financing payables are assumed to be the same as their carrying values since the difference is considered immaterial.






98

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas

Anak meliputi kas dan setara kas dan piutang usaha yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai berbagai liabilitas keuangan seperti utang usaha, beban akrual, liabilitas jangka panjang dan uang jaminan. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk menghasilkan pendanaan untuk operasi Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko harga, risiko mata uang asing, risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini: a. Risiko Harga

IBP menghadapi risiko harga komoditas

karena batubara adalah produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga batubara IBP (umumnya dikenal dengan “Insani Coal”) ditentukan berdasarkan harga batubara dunia, yang cenderung sangat mengikuti siklus dan terpengaruh oleh fluktuasi yang signifikan. Sebagai produk komoditas, harga batubara sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan batubara di pasar ekspor dunia. IBP tidak melakukan transaksi kontrak batubara dan belum mengadakan perjanjian jangka panjang kontrak harga batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara, tetapi dapat saja melakukannya di masa depan. Sebaliknya, IBP melakukan kontrak penjualan batubara jangka pendek dengan harga tetap dengan beberapa pelanggan untuk melindungi sebagian dari pendapatan untuk tiap tahunnya.

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

The principal financial assets of the Company and

Subsidiaries consist of cash and cash equivalents and trade receivables which arise directly from their operations. The Company and Subsidiaries also have various financial liabilities, such as trade payables, accrued expenses, long-term debts and security deposits. The main purpose of these financial liabilities is to generate funds for the operations of the Company and Subsidiaries.

The main risks arising from the Company and

Subsidiaries’ financial instruments are price risk, foreign exchange risk, fair value and cash flow interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company's Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: a. Price Risk

IBP faces commodity price risk because coal is

a commodity product traded in the world coal markets. Prices for IBP’s coal (commonly known as “Insani Coal”) are based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As a commodity product, coal carries prices that are principally dependent on the supply and demand dynamics of coal in the world export market. IBP did not engage in trading coal contracts and has not entered into long-term coal pricing agreements to hedge its exposure to fluctuations in the coal price but may do so in the future. Instead, IBP enters into short-term fixed price coal contracts with some of its customers to safeguard a portion of its revenue for each year.






99

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

a. Risiko Harga (Lanjutan) Selain dengan melakukan kontrak penjualan

batubara dengan harga tetap, risiko penurunan harga jual komoditas juga diantisipasi Perusahaan dengan berkomitmen untuk melakukan efisiensi biaya disegala bidang terutama biaya produksi. Jika harga komoditas batubara melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan nilai harga komoditas batubara pada tanggal 31 Desember 2014 (dengan asumsi semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka penjualan neto IBP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing akan menurun atau meningkat sekitar USD 6.755.531

b. Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko di mana

nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Perusahaan dan entitas anaknya terutama berasal dari kas dan setara kas dan jumlah yang akan diterima dan/atau terutang kepada kantor pajak (pajak pertambahan nilai, taksiran tagihan pajak dan utang pajak).


mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing.

Pada tanggal 31 Desember 2014, jika nilai

tukar Dolar AS terhadap Rupiah melemah atau menguat sebanyak 10% dengan semua variabel lain dianggap konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah atau tinggi sebesar USD 1.656.295, sebagai akibat kerugian selisih kurs neto atau keuntungan dari aset neto dalam mata uang asing.

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)

a. Price Risk (Continued) Other than by entering into fixed price coal

contracts, the Company also anticipates the risk of commodity price decrease through efficiency in all aspects of cost especially in production cost. If the coal commodity price had weakened or strengthened by 5% compared to the coal commodity price as of December 31, 2014 (assuming all other variables remain unchanged), IBP’s net sales for the year ended December 31, 2014 would have decreased or increased, respectively, by approximately USD 6,755,531.

b. Foreign Exchange Risk

Foreign exchange rate risk is the risk that the

fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents and amounts receivable and/or payable to the Tax Office (value added tax, estimated claims for tax refunds and taxes payable).

The Company and Subsidiaries do not have

any formal hedging policy for foreign exchange exposure.

As of December 31, 2014, had the exchange

rate of Indonesian Rupiah against US Dollar depreciated or appreciated by 10% with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2014 would have been lower or higher by USD 1,656,295, a result of the net foreign exchange losses or gains on the net assets in foreign currency.






100

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c. Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus

Kas Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus

kas adalah risiko di mana nilai wajar atas arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan deposito berjangka. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi pendapatan bunga Perusahaan dan Entitas Anak.


Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh suku bunga mengambang untuk deposito berjangka.

Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak terkait

dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola pendapatan bunga melalui kombinasi deposito dan investasi jangka pendek dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan perbandingan atas suku bunga tetap dan suku bunga mengambang di pasar keuangan yang relevan.

d. Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan

dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan: (i) dengan pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik, (ii) setelah menerima pembayaran uang jaminan terlebih dahulu, khususnya untuk pelanggan besar, dan (iii) mempunyai perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Di samping itu, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat telat/gagal bayar. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.


c. Fair Value and Cash Flow Interets Rate Risk Fair value and cash flow interest rate risk is the

risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidiaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to their time deposits. Interest rate fluctuations influence the interest income of the Company and Subsidiaries.


Company and Subsidiaries’ time deposits earned floating interest rates.

The Company and Subsidiaries’ policies relating to interest rate risk are to manage interest income through a mix of fixed and variable rate of time deposits and short-term investments. The Company and Subsidiaries make a comparison of fixed rates and floating rates in the relevant financial markets.

d. Credit Risk

The Company and Subsidiaries are exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. To mitigate this risk, the Company and Subsidiaries have policies in place to ensure that sales of products are made only: (i) to creditworthy customers with proven track record and good credit history, (ii) after the receipt of security deposits in advance, particularly for major customers, and (iii) legally binding agreements are in place for coal sales transactions. It is the Company and Subsidiaries' policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, the Company and Subsidiaries will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.






101

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d. Risiko Kredit (Lanjutan) Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul

dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan aset keuangan tidak lancar lainnya, risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak timbul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan dananya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi.

Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur

piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 :


d. Credit Risk (Continued)

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which consist of cash and cash equivalents, short-term investments and other non-current financial assets, the Company and Subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Company and Subsidiaries have a policy not to place investments that have high credit risks and put their funds only in banks with high credit ratings. The tables below represent the aging analysis of trade receivables as of December 31, 2014 and 2013 :

2 0 1 4 2 0 1 3

Lancar dan Tidak Mengalami

Penurunan Nilai 3.597.345 8.698.331 Neither Past Due Nor Impaired

Telah Jatuh Tempo namun Tidak

Mengalami Penurunan Nilai Past Due But Not Impaired

1 - 30 hari 80.033 377.092 1 - 30 days

31 - 60 hari 359.017 3.950 31 - 60 days

61 - 90 hari 6.273 4.693 61 - 90 days

Lebih dari 90 Hari 291.446 441.541 More than 90 days

Telah Jatuh Tempo dan/atau Mengalami

Penurunan Nilai 732.112 523.739 Past Due and/or Impaired

Jumlah 5.066.226 10.049.346 Total

e. Risiko Likuiditas Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil

likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas.

Perusahaan dan Entitas Anak secara regular

mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan dalam mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk utang bank dan pinjaman dan penerbitan saham di pasar modal.

e. Liquidity Risk

The Company and Subsidiaries manage their liquidity profile to be able to finance their capital expenditure and service their maturing debts by maintaining sufficient cash. The Company and Subsidiaries regularly evaluate their projected and actual cash flow information and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and additional equity market issues.






102

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) e. Risiko Likuiditas (Lanjutan) Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh

tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan jadwal pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:


e. Liquidity Risk (Continued)

The table below summarizes the maturity profile of the Company and Subsidiaries’ financial liabilities as of December 31, 2014 based on original contractual undiscounted amounts to be paid:

Kurang dari Lebih dari

1 Tahun/ 3 Tahun/

Less than 2 Tahun/ 3 Tahun/ More than Jumlah/

1 Year 2 Years 3 Years 3 Year Total

Utang Usaha 10.388.308 - - - 10.388.308 Trade Payables

Utang Lain-lain 2.538.613 - - - 2.538.613 Other Payables

Beban Akrual 1.292.213 - - - 1.292.213 Accrued Expenses

Utang Sewa Pembiayaan 526.726 359.210 100.095 - 986.031 Obligations under Finance Lease

Utang Pembiayaan Konsumen 12.665 5.010 - - 17.675 Consumer Financing Payables

Uang Jaminan 5.030.438 - - 1.334.789 6.365.227 Security Deposits

f. Manajemen Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan

dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.

Perusahaan dan Entitas Anak mengelola

struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

f. Capital Management

The primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital management is to ensure that they maintain healthy capital ratios in order to support their business and maximize stockholders’ value. The Company and Subsidiaries manage their capital structure and make adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust their capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust the dividend payment to stockholders or issue new shares.






103

38. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGUNAANNYA Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2013, yang telah diaktakan dalam akta notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. No. 153, pemegang saham antara lain, memutuskan untuk membagikan dividen kas sebesar Rp 75.000.000.000 (setara dengan USD 7.100.256) atau Rp 75 per saham kepada pemegang saham dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp 1.000.000.000 (setara dengan USD 94.670) dari saldo laba. Dividen kas yang dibagikan kepada pemegang saham setelah dikurangi saham treasuri yang dimiliki Perusahaan adalah sebesar Rp 73.139.749.725 (setara dengan USD 6.924.146). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, utang dividen masing-masing adalah sebesar Rp 20.960.281.230 dan Rp 16.726.506.230, (setara dengan USD 1.716.368 and USD 1.372.262) disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 2014, yang telah diaktakan dalam akta notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. No 38, pemegang saham antara lain, memutuskan untuk, membagikan dividen kas kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 1 Juli 2014 sebesar Rp 100.000.000.000 (setara dengan USD 8.499.065) atau Rp 100 per saham kepada pemegang saham dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp 1.000.000.000 (setara dengan USD 84.140) dari saldo laba. Dividen kas yang dibagikan kepada pemegang saham setelah dikurangi saham treasuri yang dimiliki Perusahaan adalah sebesar Rp 96.902.466.300 (setara dengan USD 8.153.342).

38. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS

In the Company’s Stockholders Annual General Meeting held on May 24, 2013, the minutes of which were notarized under deed No. 153 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the stockholders resolved to, among others, distribute a cash dividend amounting to Rp 75,000,000,000 (equivalent to USD 7,100,256) or Rp 75 per share and to appropriate Rp 1,000,000,000 (equivalent to USD 94,670) from retained earnings as a general reserve. Cash dividend distributed to stockholders, net of treasury shares held by the Company, amounted to Rp 73,139,749,725 (equivalent to USD 6,924,146). As of December 31, 2014 and 2013, dividend payables amounting Rp 20,960,281,230 and Rp 16,726,506,230, respectively (equivalent to USD 1,716,368 and USD 1,372,262) were presented as part of “Other Payables” in the Consolidated Statement of Financial Position. In the Company’s Stockholders Annual General Meeting held on June 5, 2014 the minutes of which were notarized under deed No. 38 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., the stockholders resolved to, among others, to distribute cash dividends to the shareholders whose names were registered in the Register of Stockholders of the Company on July 1, 2014 amounting to Rp 100,000,000,000 (equivalent to USD 8,499,065) or Rp 100 per share and to appropriate Rp 1,000,000,000 (equivalent to USD 84,140) from retained earnings as a general reserve. Cash dividends distributed to stockholders, net of treasury shares held by the Company, amounted to Rp 96,902,466,300 (equivalent to USD 8,153,342).






104

39. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu pada Laporan Keuangan

Konsolidasian tahun 2013 telah direklasifikasi untuk disesuaikan dengan penyajian pada Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut:

39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2013 Consolidated Financial Statements have been reclassified to conform with he presentation of the 2014 Consolidated Financial Statements with details as follows:

Setelah Reklasifikasi/ Sebelum Reklasifikasi/

After Reclassification Before Reclassification

Aset Tetap 18.624.777 35.721.908 Property, Plant and Equipment

Properti Investasi 17.097.131 - Investment Properties

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 2.453.381 - Advances and Prepaid Expenses

Uang Muka - 1.885.991 Advances

Biaya Dibayar di Muka - 573.264 Prepaid Expenses

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 628.131 662.903 Other Non-Current Financial Asset

Aset Tidak Lancar Lainnya 288.917 248.271 Other Non-Current Asset

31 Desember/December 31, 2013

Setelah Reklasifikasi/ Sebelum Reklasifikasi/

After Reclassification Before Reclassification

Aset Tetap 20.434.161 35.580.280 Property, Plant and Equipment

Properti Investasi 15.146.119 - Investment Properties

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 1.416.885 - Advances and Prepaid Expenses

Uang Muka - 788.915 Advances

Biaya Dibayar di Muka - 627.970 Prepaid Expenses

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 649.555 672.634 Other Non-Current Financial Asset

Aset Tidak Lancar Lainnya 1.707.927 1.684.848 Other Non-Current Asset

1 Januari/January 1, 2013

40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH

DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK IAI yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2014:

• PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan

Keuangan”, yang berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-

pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

The following are several accounting standards

issued by the DSAK IAI that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for the December 31, 2014 Consolidated Financial Statements:

• PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, effective January 1, 2015

This PSAK changes the grouping of items in

Other Comprehensive Income. Items that can be reclassified to profit or loss are to be presented separately from items that will never be reclassified.






105

40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (Lanjutan)

• PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan

Tersendiri”, yang berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini hanya mengatur persyaratan

akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian tercakup dalam PSAK No. 65.

• PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini mengatur penerapan metode Ekuitas

pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

• PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”,

yang berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini menghapus mekanisme koridor dan

pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi dan hanya diperlukan untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

• PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”,

yang berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4

(Revisi 2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian dan menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

• PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”, yang berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (Revisi

2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.

40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (Continued)

• PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”, effective January 1, 2015

This PSAK prescribes only the accounting

requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is covered in PSAK No. 65.

• PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”, effective January 1, 2015

This PSAK describes the application of the

Equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

• PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, effective January 1, 2015

This PSAK removes the corridor mechanism and

contingent liability disclosures and requires only simple clarifications and disclosures.

• PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, effective January 1, 2015

This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4

(Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements and establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

• PSAK No. 66, “Joint Arrangements”, effective January 1, 2015

This PSAK replaces PSAK No. 12 (Revised 2009) and ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.






106

40. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (Lanjutan)

• PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain”, yang berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang

diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan PSAK No. 15 (Revisi 2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

• PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang

berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang

bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian.

40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (Continued)

• PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”, effective January 1, 2015

This PSAK includes all of the disclosures that

were previously required in PSAK No. 4 (Revised 2009), PSAK No. 12 (Revised 2009) and PSAK No. 15 (Revised 2009). These disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

• PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, effective January 1, 2015

This PSAK provides guidance on how to

measure fair value when fair value is required or permitted.

The Company and Subsidiaries are presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on the Consolidated Financial Statements.

41. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

Informasi pendukung Laporan Arus Kas

Konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tdak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

41. NON-CASH ACTIVITIES Supplementary information to the Consolidated

Statements of Cash Flows relating to non-cash activities is as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

Acquisitions of Property, Plant and Equipment

Perolehan Aset Tetap dari: from:

Utang Sewa Pembiayaan 615.000 1.031.800 Obligations under Finance Lease

Utang Pembiayaan Konsumen 102.831 22.886 Consumer Financing Payables

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 91.194 - Advances and Prepaid Expense

Hasil Penjualan Aset Tetap melalui Proceeds from Sales, Property, Plant

Piutang Lain-lain 306.364 - and Equipent through Other Receivable

Akuisi Entitas Anak dengan Mengkredit Acquisition of Subsidiary Credited to

Uang Muka Investasi (Catatan 1c) - 1.031.729 Advances for Investments (Note 1c)






107

42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Pada Bulan Januari dan Pebruari 2015, IBP

menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut:

42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

In January and February 2015, the Company received Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) as follows:

Masa / Tahun

No. No/ Numbers Pajak / Tax Period / Year

1 SKPLB No. 00007/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Maret / March 2013 Rp 16.128.463.086

2 SKPLB No. 00001/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax April / April 2013 Rp 12.346.889.649

3 SKPLB No. 00002/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Mei / May 2013 Rp 6.885.964.807

4 SKPLB No. 00003/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Juni / June 2013 Rp 11.101.267.390

5 SKPLB No. 00004/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Juli / July 2013 Rp 12.346.673.018

6 SKPLB No. 00005/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Agustus / August 2013 Rp 9.948.316.572

7 SKPLB No. 00006/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax September /September 2013 Rp 10.479.444.903

8 SKPLB No. 00010/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Oktober / October 2013 Rp 10.561.829.346

9 SKPLB No. 00011/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax November / November 2013 Rp 9.710.990.257

10 SKPLB No. 00008/407/13/073/15 Pajak Pertambahan Nilai / Value Added Tax Desember / December 2013 Rp 11.992.533.317

11 STP No. 00003/106/14/073/15 Pajak Penghasilan Badan / Corporate Income Tax November / November 2014 Rp 100.000

12 STP No. 00004/106/14/073/15 Pajak Penghasilan Badan / Corporate Income Tax Desember / December 2014 Rp 100.000

13 STP No. 00005/106/14/073/15 Pajak Penghasilan Badan / Corporate Income Tax November / November 2014 USD 422.439

14 STP No. 00002/106/14/073/15 Pajak Penghasilan Badan / Corporate Income Tax Desember / December 2014 USD 414.315

Surat Pajak / Tax Letter Jumlah

Amount

Berdasarkan Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP-00051.PPN/WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00007/407/13/073/15 untuk periode Maret 2013 secara kas sebesar Rp 532.360.084 tanggal 5 Pebruari 2015 setelah dikurangi dengan STP atas Pajak Penghasilan Badan periode Agustus sampai dengan Oktober 2014.

Berdasarkan Surat Keputusan dari Direktur

Jenderal Pajak No. KEP-00052.PPN/WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00001/407/13/073/15 untuk periode April 2013 secara kas sebesar Rp 1.809.646.527 tanggal 5 Pebruari 2015 setelah dikurangi dengan STP atas Pajak Penghasilan Badan periode November sampai dengan Desember 2014.


Jenderal Pajak No. KEP-00053.PPN/ WPJ.06/KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00002/407/13/073/15 untuk periode Mei 2013 secara kas sebesar Rp 6.885.964.807 tanggal 5 Pebruari 2015.

Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00051.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00007/407/13/073/15 for the period March 2013 in cash amounting to Rp 532,360,084 dated February 5, 2015 after being deducted by the Tax Collection Letters (STP) on Corporate Income Tax for the period August to October 2014. Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00052.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00001/407/13/ 073/15 for the period April 2013 in cash amounting to Rp 1,809,646,527 dated February 5, 2015 after being deducted by the Tax Collection Letters (STP) on Corporate Income Tax for the period November to December 2014. Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00053.PPN/WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00002/407/13/ 073/15 for the period May 2013 in cash amounting to Rp 6,885,964,807 dated February 5, 2015.






108

42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)


Jenderal Pajak No. KEP-00054.PPN/ WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00003/407/13/073/15 untuk periode Juni 2013 secara kas sebesar Rp 11.101.267.390 tanggal 5 Pebruari 2015.


Jenderal Pajak No. KEP-00055.PPN/ WPJ.06/KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00004/407/13/073/15 untuk periode Juli 2013 secara kas sebesar Rp 12.346.673.018 tanggal 5 Pebruari 2015.

42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (Continued) Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00054.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00003/407/13/ 073/15 for the period June 2013 in cash amounting to Rp 11,101,267,390 dated February 5, 2015. Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00055.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00004/407/13/ 073/15 for the period July 2013 in cash amounting to Rp 12,346,673,018 dated February 5, 2015.


Jenderal Pajak No. KEP-00056.PPN/ WPJ.06/KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00005/407/13/073/15 untuk periode Agustus 2013 secara kas sebesar Rp 9.948.316.572 tanggal 5 Pebruari 2015.


Jenderal Pajak No. KEP-00057.PPN/ WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00006/407/13/073/15 untuk periode September 2013 secara kas sebesar Rp 10.479.444.903 tanggal 5 Pebruari 2015.


Jenderal Pajak No. KEP-00058.PPN/ WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00010/407/13/073/15 untuk periode Oktober 2013 secara kas sebesar Rp 10.561.829.346 tanggal 5 Pebruari 2015.


Jenderal Pajak No. KEP-00059.PPN/ WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00011/407/13/073/15 untuk periode November 2013 secara kas sebesar Rp 9.710.990.257 tanggal 5 Pebruari 2015.

Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00056.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00005/407/13/ 073/15 for the period August 2013 in cash amounting to Rp 9,948,316,572 dated February 5, 2015. Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00057.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00006/407/13/ 073/15 for period September 2013 in cash amounting to Rp 10,479,444,903 dated February 5, 2015. Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00058.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00010/407/13/ 073/15 for the period October 2013 in cash amounting to Rp 10,561,829,346 dated February 5, 2015. Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00059.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00011/407/13/ 073/15 for the period November 2013 in cash amounting to Rp 9,710,990,257 dated February 5, 2015.






109

42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)


Jenderal Pajak No. KEP-00060.PPN/ WPJ.06/ KP.1203/2015 tanggal 30 Januari 2015, IBP menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00008/407/13/073/15 untuk periode Desember 2013 secara kas sebesar Rp 11.992.533.317 tanggal 5 Pebruari 2015.

42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (Continued)

Based on Decision Letter of the Directorate General of Taxes No. KEP-00060.PPN/ WPJ.06/KP.1203/ 2015 dated January 30, 2015, IBP received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Value Added Tax No. 00008/407/13/ 073/15 for the period December 2013 in cash amounting to Rp 11,992,533,317 dated February 5, 2015.

43. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab

terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan yang diselesaikan pada tanggal 9 Pebruari 2015.

43. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

The management of the Company and Subsidiaries

is responsible for the preparation of the Consolidated Financial Statements which were completed on February 9, 2015.

www.raintbk.com

Kantor Pusat/Head Office

Bumi Raya Group BuildingJl. Pembangunan I No. 3Jakarta Pusat - 10130 INDONESIATel. : +62 21 633 3036Fax. : +62 21 633 7006e-mail : [email protected] Bursa : KKGI

PT Resource Alam Indonesia TbkLaporan Tahunan 2014 Annual Report