laporan psg (piston)

35
SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN JUDUL 1.1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini adalah seputar pemeriksaan piston dan cara kerja dari piston berikut masalah- masalah yang terjadi di dalam piston yang diakibatkan oleh gaya gesek yang terjadi di dalam cylinder linear. Gaya gesek tersebut dapat menyebabkan keausan pada piston maupun ringnya. Maka dari itu di perlukan pengukuran pada saat engine di overhaul. Pengukuran tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa keausan yang terjadi pada piston dan ringnya demi kelancaran kerja engine. 1.1.3 Batasan Masalah Agar dalam penulisan karya tulis ini lebih jelas dan terarah serta lebih mengarah kepada pokok permasalahan, maka diperlukan adanya pembatasan masalah menjelaskan, komponen yang terdapat pada piston cara kerja tiap komponen piston, bagaimana cara pengukuran keausan pada piston dan komponennya. 1.1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. 1.1.4.1 Bagaimana cara kerja piston 1.1.4.2 Bagaimana proses pengukuran keausan pada piston 1.1.4.3 Jenis dan fungsi dari piston

Upload: rahmad-hidayat

Post on 12-Jul-2015

5.601 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN JUDUL

1.1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini adalah

seputar pemeriksaan piston dan cara kerja dari piston berikut masalah-

masalah yang terjadi di dalam piston yang diakibatkan oleh gaya gesek

yang terjadi di dalam cylinder linear. Gaya gesek tersebut dapat

menyebabkan keausan pada piston maupun ringnya. Maka dari itu di

perlukan pengukuran pada saat engine di overhaul. Pengukuran tersebut

bertujuan untuk mengetahui seberapa keausan yang terjadi pada piston dan

ringnya demi kelancaran kerja engine.

1.1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan karya tulis ini lebih jelas dan terarah serta lebih

mengarah kepada pokok permasalahan, maka diperlukan adanya pembatasan

masalah menjelaskan, komponen yang terdapat pada piston cara kerja tiap

komponen piston, bagaimana cara pengukuran keausan pada piston dan

komponennya.

1.1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut.

1.1.4.1 Bagaimana cara kerja piston

1.1.4.2 Bagaimana proses pengukuran keausan pada piston

1.1.4.3 Jenis dan fungsi dari piston

Page 2: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

2

1.5 Tujuan Penulisan

Untuk memperjelas arah dan tujuan dari perancangan ini, penulis

merumuskan tujuannya, sebagai berikut:

1.5.1 Mengetahui secara lebih rinci dan mendetail mengenai piston dan

jenisnya

1.5.2 Mengetahui apasaja kerusakan yang dapat terjadi pada sebuah

piston

1.2 TUJUAN PERAKTEK INDUSTRI

1. membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya guna

penyesuaian diri dalam dunia kerja

2. memanfaatkan keterampilan siswa yang du peroleh dari latihan sekolah

3. siswa dapat mengoptimalkan kemampuan pribadi mereka khususnya di

bidang yang mereka pelajari

4. memperluas wawasan siswa tentang ilmu pengetehauan yang sesuai

dengan bidangnya.

5. Membina siswa untuk disiplin dan bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas.

6. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja guna pemaanfaatkan dan

pengan program pendidikan.

7. Serta memperoleh hal-hal baru yang belum pernah di pelajari di

sekolah.

Page 3: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

3

1.3 TUJUAN PENULISAN LAPORAN

Dalam melakukan suatu hal, pasti hal tersebut mempunyai tujuan yang

nyata karena dengan adanya tujuan inilah kita dapat mencapai target yang di

inginkan tujuan inilah yang kita buat sebagai motivator bagi kita sendiri.

Dengan mengikuti peraktik kerja industry siswa di tuntut untuk membuat

laporan praktek kerja industry dan memahami isi dari laporan tersebut. Serta

mempresentasikan laporan yang telah di buat.

Lalu seperti apakah laporan itu ?

TUJUAN PENULISAN LAPORAN

1. Dengan adanya penulisan laporan ini siswa dapat berbagi wawasan

dengan siswa lain mengenai hal yang terkait dalam penulisan laporan

itu.

2. Agar siswa dapat melakukan evaluasi terhadap pribadinya masing-

masing, sejauh mana ilmu yang mereka dapatkan dari praktek kerja

industry.

3. Dapat dijadika berbagai bahan acuan bila nantinya siswa dapat masuk

dalam dunia kerja.

4. Untuk di jadikan bahan tolak ukur atau bahan pertimbangan pihak

sekolah untuk menilai sejauh mana keberhasilan yang di raih oleh

siswa.

Page 4: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

4

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya PT. Trakindo Utama

PT. Trakindo Utama berdiri pada tanggal 23 Desember 1970 pada saat itu

bergerak pada bidang penjualan alat besar besert penyediaan suku cadangnya,

pelayanan purna jual di Indonesia. Sebagai agen tunggal Caterpillar, merk

terkenal di dunia, nama trakindo tidak asing di kalangan para pengusaha, terutama

yang bergerak dalam bidang konstruksi, pertambangan, dan loging. Tokoh

berdirinya selain Achmad hadiat kismet hamami, juga nugroho SH dan

DRS.Utomo Josodirjo.pada tnggal 13 april 1971. Trakindo resmi menjadi agen

tunggal Caterpillar di Indonesia. Penanda tanganan antara Trakindo dan

Caterpillar far East Ltd. Dilakukan di Jakarta.

Modal awal ialah sebesar tiga juta rupiah, tentunya modal dasar ini sama

sekali tidak menutupi kekurangan kebutuhan oprasional perusahaan. Pada saat itu

tidak ada satu bank pun, baik bank maupun swasta yang bersedia meminjamkan

uang kepada pihak trakindo. Dengan persetujuan mentri perdagangan, trakindo di

ijinkan untuk mengadakan kerja sama dengan salah satu prusahaan asing yang

bergerak di bidang alat besar. Kerja sama itu di tuangkan dalam perjanjian selama

lima tahun. Pihak bersedia menyediakan keuangan dan menjalankan usaha secara

teknis, sedangkan segala keuntungan akan di bagi sedemikan rupa sehingga semua

mendapatkan keuntungan, pada akhir lima tahun tersebut dapat di kembalikan di

samping adanya biaya pengelolaan.

Page 5: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

5

2.2 Bidang usaha PT trakindo utama

Trakindo telah banayak membantu meluncurkan jalannya pembangunan

seperti pembuatan jalan, waduk, pembukaan tempat transmigran, dan berbagai

kegiatan. Pada awal tahun 1976 segala kewajiban diselesaikan dengan baik, dan

Trakindo pun mendapatkan kepercayaan penuh dari beberapa bank asing.

Trakindo juga menjadi agen perusahaan alat besar yang lainnya di samping

Caterpillar sendiri. Jajaran produk Caterpillar meliputi track type traktor, hydrolic

excavator,whell loader, dan masih banyak lagi alat besar lainnya. Sejak berdirinya

36 tahun lalu hingga kini trakindo berkembang pesat,di dukung oleh lebih dari40

cabang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Cabang ini di dirikan untuk

mempermudah jangkauan perusahaan dalam melayani para konsumennya, bahkan

ke daerah pengalamn sekalipun.

Jam kerja PT.trakindo utama

Adapun jam kerja PT.Trakindo utama adalah sebagai berikut :

1. Senin – Sabtu masuk pukul 07:30 Wita

2. Masa istirahat 1 jam antara pukul 12:00 – 13:00

3. Senin – Jumat pulang pukul 17:00 Wita

4. Khusus hari jumat istirahat antara pukul 11:30 Wita – 13:30 Wita

5. Khusus sabtu pulang jam 12:30 Wita

6. Hari minggu dan tanggal merah di anggap libur

Page 6: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

6

Prinsip kerja karyawan PT Trakindo Utama Sangatta

Adapun prinsip kerja kerja karyawan PT Trakindo Utama Sangatta ialah :

1. Hemat biaya listrik dan telepon

2. Gunakan computer untuk bekerja

3. Bekerja pada saat jam kerja

4. Istirahat pada saat jam istirahat

5. Sopan dan rapi

Lima pertanyaan Emas PT.Trakindo Utama

Adapun pertanyaan emas sebagai berikut :

1. Apakah area kerja saya rapi dan bebas dari bahaya ?

2. Adakah prosedur/JSA untuk pekerjaan ini ?

3. Apakah PPE yang sesuai dan posisi saya aman untuk tugas ini ?

4. Apakah tool yang saya pakai sesuai dan aman ?

5. Bagai manakah urutan langkah pekerjaan ini untuk meminimalkan

resiko cedera ?

Page 7: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

7

Tata tertib disiplin kerja PT.Trakindo Utama

Adapun tata tertib disiplin kerja PT.Trakindo Utama adalah sebagai

berikut :

1. Selama bekerja di kantor, tempat kerja dan atau lokasi kerja pelanggan,

karyawan wajib mematuhi petunjuk kerja, perilaku dan tat cara berpakaian

secara sopan, rapih, tidak mengganggu aktifitas kerja dan aman bagi

keselamatan diri pemakainya.

2. Selama bekerja di lingkungan perkantoran, karyawan tidak di perkenankan

menggunakan pakaian santai atau pakaian.

3. Untuk kegiatan di lapangan apabila tidak di wajibkan untuk menggunakan

pakaian kerja yang di sediakan perusahaan, maka karyawan wajib

menyesuaikan dengan kebuatuhan dengan memperhatikan butir 1 & 2 di

atas.

4. Menjaga reputasi/citra dan nama baik perusahaan serta melindungi

perusahaan.

5. Meningkatkan kerja sama kelompok dan saling membantu satu sama lain.

6. Menjaga kebersihan, kerapian, dan menjaga keamanan lingkungan tempat

kerja masing-masing.

7. Bersikap/perilaku, bertutur kata, berbusana secara wajar sopan di tempat

kerja.

8. Menepati ketentuan waktu kerja dan istirahat sesuai ketentuan yang di

tetapkan oleh karyawan.

9. Menjaga dan merawat asset perusahan termasuk imformasi dan karya

intlektual perusahaan tertuama peralatan kerja yang di percayakan untuk di

gunakan oleh para karyawan.

10. Berlaku disiplin dan tertib dalam setiap kesempatan yang berkaitan dengan

aktifitas kerja perusahaan maupun lokasi kerja pelanggan.

11. Mengutamakan layanan kepada pelanggan secera proposional dan saling

menguntungkan.

12. Karyawan wajib melaksanakn tugas yang di berikan oleh perusahaan yang

penuh tanggung jawab.

Page 8: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

8

13. Karyawan wajib mematuhi perintah dan petunjuk kerja dari atasan yang

berwenang

14. Karyawan wajib mentaati dan menjalakan tat tertib dan disiplin kerja yang

di tetapkan.

15. Seluruh karyawan menjaga intergritas dan reputasi dan dilarang

melakukan tindakan tidak terpuji.

Page 9: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

9

2.3 struktur management industry

PT. TRAKINDO UTAMA SANGATTA

SANGATTA BRANCH ORGANIZATION CHART

General

Operation

Maneger

Assistant

GOM

Supervisor

HR

Supervisor

LV

Supervisor

Finance

Local

Community

Relation

Maneger

service

Operation

Supv.faclty

Support incl

tool Store

Supervisor

Training

Supertentdent

safety

Maneger

parts

operation

Marketing Supervisor

kem site

Maneger

contract

fleet

Page 10: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

10

2.4 Program Keselamatan Kerja (K3)

”Lima Pertanyaan Emas”

Sebelum kita memulai pekerjaan sebaiknya kita mengadakan safety

meeting mengenai lima pertanyaan emas, yang berfungsi untuk mengingatkan kita

agar terhindar dari resiko cedera atau meminimalkan resiko cedera sewaktu akan

melaksanakan pekerjaan.

Adapun bunyi Lima Pertanyaan Emas itu adalah :

1. Apakah tempat kerja saya rapid an bebas bahaya ?

2. Adakah prosedur/ JSA untuk pekerjaan ini ?

3. Apakah PPE saya sesuai dan posisi saya aman untuk tugas ini ?

4. Apakah tool yang saya pakai sesuai dan aman ?

5. Bagaimanakah urutan langkah pekerjaan ini untuk meminimalkan resiko

cedera ?

Maksud dari bunyi Lima Pertanyaan Emas di atas adalah :

1. Dengan areal tempat kerja yang rapi dan bersih, maka kita akan terhindar

dari resiko cedera pada saat bekerja.

2. Dengan adanya prosedur/ JSA( Job Safety Analisis), maka akan

memudahkan kita dalam melakukan suatu pekerjaan dan dapat

menghindarkan terjadinya salah prosedur dalam suatu pekerjaan.

3. Dengan PPE yang sesuai dan posisi yang aman didalam melaksanakan

suatu pekerjaan, maka kita akan terhindar dari resiko bahaya pada saat

melakukan pekerjaan.

4. Dengan tool yang sesuai dan aman, artinya bahwa tool tersebut tidak rusak

dan dapat mencegah terjadinya resiko cedera.

5. Dengan mempunyai urutan langkah pekerjaan, maka dapat meminimalkan

resiko cedera pada saat awal bekerja hingga selesai bekerja nanti.

Page 11: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

11

Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu kita menyiapkan kedisiplinan untuk

menunjang keberhasilan dalam suatu pekerjaan yang memuaskan, karena

keberhasilan dalam kedisiplinan akan membawa kualitas kerja yang baik dan

memuaskan, keselamatan adalah suatu kebutuhan primer dalam setiap pekerjaan,

karena pekerja harus menghindari diri dari bahaya yang akan menimpanya, paling

tidak untuk diri sendiri, rekan kerja dan komponen atau benda yang di kerjakan.

Keselamatan kerja meliputi cara kerja yang aman dan pengguanaan alat

keselamatan kerja, mengingat tidak ada yang menginginkan kecelakaan itu terjadi.

Faktor yang paling mempengaruhi accindent terjadi adalah :

Manusianya, sifatnya kerja kadang lupa atau tidak pernah meneliti tempat

bekerja, situasi, kondisi atau hal- hal lain yang dapat menimbulkan bahaya.

Alat, sering kali pekerja tidak menggunakan alat yang tidak sesuai dengan

pekerjaan yang di kerjakan, alat tersebut tidak layak pakai dan ia tetap

menggunakannya karena enggan untuk melaporkannya kepada orang yang

bersangkutan.

Takdir, sudah ketentuan dari yang maha kuasa ,oleh Karena sebaiknya

sebelum kita bekerja sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu.

Langkah- langkah memperhatikan keselamatan :

Disiplin waktu : Para pekerja harus berada di lingkungan kerja selama jam

kerja, beristirahat dan pulang pada waktunya.

Melaksanakan tugas sesuai dengan instruksi pemimpin.

Melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kerja yang sehat dan aman.

Menggunakan alat keselamatan kerja.

Keselamatan kerja ialah : suatu usaha untuk menyelamatkan manusia yang sedang

bekerja dan benda- bendanya agar pekerjaan dapat berlangsung terus menerus dan

memberikan hasil kerja produksi yang memuaskan.

Tujuan keselamatan kerja : kegiatan kerja yang di tujukan untuk mencegah semua

bentuk kecelakaan kerja. Alat- alat keselamatan kerja dapat diartikan sebagai

berikut :

Sesuatu alat yang di pergunakan untuk melindungi pekerja terhadap

kemungkinan timbulnya kecelakaan yang sangat merugikan. Suatu alat

Page 12: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

12

yang di pergunakan untuk memperlancar atau mempermudah pekerja

didalam melaksanakan tugas pekerjaan dengan aman.

Ada beberapa alat – alat pelindung keselamatan :

a. Untuk mesin- mesin dan alat- alat tenaga . Alat ini di sediakan sendiri oleh

pabrik- pabrik yang membuat dan mengeluarkan mesin- mesin dan alat-

alat tenaga.

b. Untuk pekerja. Alat- alat pelindung keselamatan untuk pekerjaan gunanya

untuk melindungi para pekerja dari bahaya- bahaya yang mungkin

menimpa sewaktu bekerja , alat pelindung saat bekerja antara lain :

Alat pelindung kepala (helm)

Alat pelindung mata (kaca mata)

Alat pelindung badan (baju kerja)

Alat pelindung pernapasan (masker)

Alat pelindung pendengaran (ear plug)

Alat pencegah jatuh (full body harness)

Alat pelindung kaki (sepatu safety)

Alat pencegah tenggelam (pelampung)

Alat ke keselamatan kerja pelengkap. Alat keselamatan kerja yang

bukan berupa alat pelindung diri, tetapi dapat mencegah

kecelakaan, misalnya peraturan, penjelasan- penjelasan, tanda

peringatan, poster- poster keselamatan kerja, dll.

Page 13: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

13

Bab III

PEMERIKSAAN PISTON

3.1 Definisi piston

Piston adalah komponen engine yang membentuk ruang bakar bersama-

sama dengan cylinder blok dan cylinder head. Piston jugalah yang melakukan

gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus

mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita

lihat bahwa piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan

siklus kerja engine dan dalam menghasilkan tenaga hasil pembakaran. Maka

piston harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika

konstruksi piston terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran

tinggi, sehingga akselerasi putaran engine menjadi sangat lambat.. Atau

bahasa mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk cepat mencapai

kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.

Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat

langkah usaha , injector menyemprotkan butiran kabut dari furl kedalam ruang

bakar .semprotan fuel ini bercampur dengan udara dan mulai terbakar. Hasil

pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di

dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari

hasil pembakaran tersebut.. Karenanya selain piston harus ringan tapi piston

juga harus kuat dalam menahan ledakan dan tekanan hasil pembakaran untuk

diteruskan menggerakkan crankshaft.

Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran fuel dan udara dalam

ruang bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik

sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka

logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat

dari logam - logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit.

Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston

Page 14: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

14

terkunci atau ngancing ke dinding cylinder blok, sehingga piston akan berhenti

bekerja naik turun dalam cylinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah

mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.

3.2 Jenis-jenis piston

1. Split piston

Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin

piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U .

Gambar 3.1 split piston

2. Slipper piston

Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun

tujuan pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston

sehingga dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi

serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.

Page 16: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

16

4. Oval piston Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup dan

panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan

mengalami perubahan sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval

ini lah yang akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston

yang berlebihan sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding

silinder blok.

Gambar 3.4 oval piston

Page 17: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

17

3.3 Bagian-bagian piston dan fungsinya

Gambar 3.5 Bagian-Bagian Piston Gambar 3.6 Heat Plug Pada Piston

1. Piston crown

Piston crown merupakan bagian atas dari piston dan membentuk

ruang pembakaran. Fungsi dari crown adalah menahan panas dan

tekanan yang di bangkitkan di dalam ruang pembakaran.

2. Compression ring groves

Yaitu tempat untuk di letakannya ring kompresi

3. Oil control ring grove

Yaitu tempat di letakannya ring oli. Oil control ring groves ini yang

memberikan tempat untuk ring special yang di rancang untuk

membersihkan oli dari cylinder bore.

4. Thurst skirt

Skirt ini berfungsi untuk menahan beban samping pada piston.

5. Oil drain drilling’s

Yaitu yang mengurus oli dari ring control oli menuju dari piston.

6. Gudgeon pin bosses atau pin bore

yaitu yang meberikan permukaan bantalan bagi conneting rod

gudgeon pin .

7. Pin piston

Berfungsi sebagai penghubung anatara piston dengan conneting rod

9

Page 18: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

18

8. Retaining pin

Berfungsi untuk mempertahankan pin piston agar selalu berada di

dalam pin bore.

9. Heat plug adalah lapisan atas yang berfungsi menahan panas yang berlebih

3.1.3 Fungsi piston

Memindahkan tenaga hasil pembakaran ke conneting rod dan

selanjutnya ke crank shaft

Menyekat ruang bakar

Memindahkan/menyerap panas dari bahan bakar dan

memindahkannya ke cylinder linear. Yang selanjutnya di pindahkan

ke air pendingin.

Memindahkan

3.3 Konstruksi piston

Piston memiliki bermacam-macam konstruksi :

Gambar 3.7

Cast aluminium crown memiliki iron band untuk compression ring

dan forged aluminium skirt, yang di las secara electron beam

(Gambar 3.7, kanan).

Composite, memilki steel crown dan forged aluminium skirt yang

diikat menggunakan baut.

Page 19: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

19

Gambar 3.8 piston type two-piece articulatet

Two-piece articulated, merupakan gabungan forged steel crown

dengan pin bore dan bushes, dan cast aluminium skirt yang

terpisah, kemudian digabung satu sama lain oleh wrist pin (Gambar

3.8).

Single piece cast aluminium piston dengan sebuah iron band

tempat piston ring . merupakan tipe yang paling umum (Gambar

3.7, kiri).

Berdasarkan konstruksinya piston di buat dengan cara

1. Penuangan yang diikuti pendinginan secara cepat, umumnya di

gunakan pada motor berbahan bakar bensin yang bentuk pistonnya

rumit.

2. Pencetakan dengan cara tekan (forged piston), memerlukan paduan

khusus untuk menghasilkan kekuatan dan daya tahan terhadap

temperatur tinggi lebih baik. Kelemahannya adalah bentuk piston

sangat sederhana dengan tujuan mal cetak dapat dikeluarkan lagi dari

bagian dalam piston.

Berdasarkan sistem bahan bakar dan bentuk ruang bakar maka dikenal dua

macam piston , yaitu:

Page 20: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

20

1. Pre combustion

piston mempunyai heat plug pada crown .

Gambar 3.8 piston yang mempunyai heat plug

2. Direct injection

piston tidak mempunyai heat plug

Gambar 3.9 piston yang tidak mepunyai heat plug

3.3 Komponen piston

3.3.1 Ring piston

letak ring piston terpasang pada alur yang berada di piston. Jumlah ada

beberapa macam tergantung pada tipe mesin yang menggunakan ring piston

Page 21: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

21

tersebut. Namun secara mudahnya kita dapat membedakannya berdasarkan proses

kerja dari mesin tersebut. Untuk mesin yang menggunakan siklus kerja 4 tak

biasanya menggunakan 3 ring piston, yang terdiri atas 2 ring kompresi dan 1 ring

oli. Sementara untuk mesin yang menggunakan siklus kerja 2 tak menggunakan 2

ring piston yang mana kedua ring piston itu adalah ring kompresi. Untuk mesin 2

tak tidak menggunakan ring oli , karena oli yang untuk melumasi silinder dan

piston sudah tercampur bersama bahan bakar untuk terbakar. Tapi untuk mesin 4

tak menggunakan ring oli yang berfungsi untuk menarik atau melumasi dan

membuat lapisan oil film yang tipis antara celah silinder dengan piston. Sehingga

oli tidak habis atau tidak ikut terbakar

kenapa piston membutuhkan ring piston ?

Agar piston dapat bergerak bebas dalam cylinder block , maka antara

piston dan cylinder block harus ada celah. Jika tidak ada celah , maka piston akan

macet. Celah ini menimbulkan dampak negatif , yaitu campuran fuel dan udara

akan bocor melalui celah - celah tersebut. Untuk itulah maka digunakanlah ring

piston , yang berguna untuk memperkecil kebocoran campuran bensin dan udara

tersebut. Dan inilah guna ring piston yang di sebut dengan nama ring kompresi.

Untuk mencapai tujuan dan fungsi dari kedua ring piston tersebut , maka ring

piston harus mempunyai syarat sebagai berikut:

1. Tahan terhadap panas dan pemuaian

2. Tahan akan keausan

3. Tahan puntiran dan tidak mudah patah

Setiap piston memiliki dua ring atau lebih yang terletak pada ring

grove pada piston.

Fungsi utama ring piston adalah :

Menyekat ruang pembakaran

Mengatur pelumasan untuk dinding cylinder linear

Mendinginkan pistondengan memindahkan panas yang di

hasilkan oleh hasil pembakaran.

Ring piston terbagi dua antara lain adalah yaitu :

Page 22: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

22

(A) Compression ring

Gambar 3.10 ring kompresi

Compression ring adalah ring kompresi yang berfungsi menyekat

bagian bawah ruang pembakaran dengan cara mencegah agar tidak terjadi

kebocoran.

(B) Intermediate Ring

Gambar 3.11 intermediet ring

Intermediet Ring terletak di bagian tengah antara ring

kompresi dan ring oli inter untuk membantu ring kompresi

agar hasil komprersi yang di hasilkan lebih besar dan untuk

membantu ring kompresi. Jika ring kompresi tidak berfungsi

dengan bauik maka intermediate ring lah yang membantu

kerja ring kompresi

Page 23: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

23

(c) Oil Ring

Gambar 3.12 Oil Ring

Oil ring adalah ring oli yang berfungsi mengatur oli dalam film pada

dinding cylinder linear di saat piston bergerak naik turun untuk

meminimaliskan keausan pada dinding linear. Oil control memiliki

ekxpinder spring.

Setiap ring memiliki lapisan yang kuat dan keras agar tetap

awet.Setiap piston memiliki gap atau celahdiantara ujung-ujung pertemuan

lingkarannya. Untuk mencegah kebocoran, antara ring satu denganyang

lainnya, ring end gap tidak boleh disusun segaris.

Gambar 3.12 Susunan pemasangan ring piston

Pada engine Caterpillar 3406, ketiga ring pistonnya terbuat

dari aluminium alloy casting dilapisidengan cast-in nickel

iron untuk ring kompresi. Lapisan Nickel iron meningkatkan

kekuatan groovedan mengurangi keausan. (Figure 14, kanan).

Page 24: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

24

Ketiga ring piston ini di desain untuk menyediakan kompresi

dan pengontrolan oil yang sempurna disamping mengurangi

gesekan dan panas yang ditimbulkan. Ini mengakibatkan

bertambah panjangnya usia piston, ring dan liner serta

mengurangi biaya perawatan pada saat overhoul.

Ring piston berupa nodular iron yang memilliki kekuatan dan

ketahanan. Oil dan intermediate ring yang dilapisi chrome

(chrome coated) dan top ring dilapisi plasma (plasma

coated). Kedua jenis lapisan ini merupakan bahan yang

memiliki ketahanan keausan gesekan yang sempurna.

3.3.2 Pin piston

Gambar 3.13 pin piston

Setiap piston tentunya memilki pin piston yang berfungsi

penghubung anatara piston dan conneting rod.

Fungsi pin piston adalah mengikat piston terhadap conneting rod.

Selain itu, pin piston juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari piston

ke conneting rod agar gerak bolak-balik dari piston dapat diubah menjadi

gerak berputar pada crankshaft. Walaupun ringan bentuknya tetapi pin

piston dibuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi agar tahan

terhadap beban yang sangat besar.

Pin piston terbagi atas tiga jenis yaitu

Page 25: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

25

Fixed pin

Pin piston yang terikat terhadap pin bore sedangkan conetting

road dapat bergerak dengan bebas

Gambar

Full floating pin

pin piston yang bebas bergerak di dalam pin bore

Page 26: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

26

gambar

Semi floating pin

Piston bebas bergerak tetapi pin piston dan conneting rod

terikat sehingga pin tidak dapat bergerak.

Gambar

Page 27: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

27

3.3.3 Snap ring

Gambar 3.16 snap ring

Snap ring adalah lock piston yang berfungsi menahan pin piston agar

tidak terlepas dari pin bore.

3.4 kerusakan-kerusakan pada piston

Piston aus.

akibatnya : bocor kompresi.Perbaikannya : ganti piston-

Ring piston patah.akibatnya : bocor kompresi,mesin tidak bisa hidup,dinding

silinder/piston rusak. Perbaikannya : ganti ring piston--

Dudukan pena piston aus.akibatnya : suara mesin berisik. Perbaikannya : Ganti

piston--Dudukan penahan pen piston aus.akibatnya : penahan piston lepas,pen

piston bergerak ke kanan & kekiri,hal ini dapat merusak dinding silinder

blok.Perbaikannya : ganti piston--Bantalan piston aus.akibatnya : suara

berisik,piston bergerak tidak stabil,mesin macet. Perbaikannya : ganti bantalan

piston.

Page 28: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

28

3.4.1 Piston crack Disebabkan karena kerusakan pada system pelumasan atau tidak berfungsi

dengan baik dan system pendinginan tidak normal.

Gambar 3.17 piston yang crack

Page 29: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

29

3.5 Pengukuran piston

Pengukuran bertujuan agar dapat mengetahui keausan pada pin piston,ring

grove,dan kebulatan pada pin bore

3.5.1 pengukuran pada ring and gap

Piston memiliki dua jenis ring ,ring kompresi dan ring oli. Ring piston

duduk pada piston ring grove dan sebagai penyekat atau menahan tekanan

kompresi (ring kompresi) dan penyekat oli (ring oli). Ring piston ini akan

selalu ikut bergerak pada piston, gerakan piston yang naik turun akan

mempengeruhi ring piston terjadinya keausan pada ring atau kerenggangan

pada ring. Untuk mengetahui kerenggangan yang terjadi pada ring maka di

lakukan pengukuran ring and gap setelah melepas piston dari cylinder

linearnya/bloknya. Kemudian masukan ring tersebut kedelama cylinder linear

di bagian paling atas karena bagian cylinder linear yang paling atas merupakan

ukuran linear standar dikarnakan tidak terjadi keausan atau tidak adanya

gesekan piston di area tersebut.stelah ring masuk, ratakan ring tersebut dengan

memasukan piston dengan kepala piston (piston crown) lalu tumbuk ringnya

hingga rata. Stelah itu cabut kembali piston dari cylinder linear dan gunakan

filler gauge tools untuk mengukur celah pada gap ring.

Hasil pengukuran tersebut di bandingkan dengan ukuran standar pada yang

tertera pada buku service manual jika terjadi keausan melalui toleransi ukuran

yang telah di tentukan maka ring tersebut tidak dapat digunakan taau harus di

ganti.

Besarnya celah pada umumnya adalah 0,2 – 0,5 mm pada temperatur

ruangan, dan diukur pada 10 mm dan 120 mm dari atas silinder

Page 30: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

30

Gambar 3.18 pengukuran ring and gap

3.5.2 pengukuran pada pin bore

Tool yang di gunakan untuk mengukur pin bore adalah TELESCOPIC GAUGE

yakni bertujuan untuk mengtahui kebulatan pada pin bore.

Gambar 3.19 pengukuran pin bore

Page 31: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

31

3.5.3 pengukuran ring side

Cara mengukur ring side adalah dengan menggunakan feeler gauage tool,

ukur celah di antara ring dan ring land, kemudian lihat pada service manual

ukuran standar atau ukuran toleransi ring side piston yang telah di tentukan

berdasarkan jenis enginenya. Hasil pengukuran ring side tersebut harus

mengikuti ukuran standar pada service manual, jika hasil ukurannya kurang atau

lebih dari ukuran tolerannsi yang telah di tetapkan maka keausan yang terjadi

sudah melebihi batas dan ring harus di ganti agar kerja dari piston tatap optimal.

Gambar 3.20 pengukuran ring grove

3.5.3 pengukuran diameter piston

Gambar 3.21 Pengukuran Diameter Piston

Piston bekerja dengan gerakan naik turun yang bergesekan dengan dinding

cylinder linear, hal ini memungkinkan terjadinya pengikisan atau keausan pada

Page 32: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

32

skirt piston. Maka pada saat di lakukan service over haul engine, diameter piston

engine harus di lakukan pengukuran untuk mengetahui berapa ukuran keausan

yang terjadi sehingga dapat di ketahui apakah piston masih layak pakai atau

sudah tidak layak pakai.

Mengukur diameter piston dengan menggunakan outside micrometer, hasil

pengukuran tersebut dapat di bandingkan dengan ukuran standar yang terdapat

book service manual.

Page 33: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

33

BAB VI

KESIMPULAN

Dengan Rahmat Tuhan yang maha kuasa. Sehingga saya dapat menyusun

laporan saya . saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu saya dalam penulisan laporan ini sejak awal dilaksanakan praktek

industry sampai penyusunan laporan ini . oleh karena itu pengalaman yang saya

dapatkan di saat pelaksaan prakrin sangat bermanfaat bagi saya sendiri.semoga

laporan ini bermanfaat bagi pembaca .saya juga mohon maaf jika di dlam

penulisan laporan ini terdapat kata-kata yang kurang sopan atau pada tempatnya,

karena kemampuan saya masih sangat terbatas. Semoga tuhan Yang Maha Esa

membri rahmat kepada kita semua.

Setelah kami melakukan pelaksanaan praktek kerja industry (prakrin) maka

kami dapat menarik kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut

4.1 kesimpulan

Setelah beberapa bulan saya melaksanakan kegiatan praktek kerja industry

(prakrin) maupun data di laporan ini maka saya dapat menyimpulkan bahwa :

Didalam melakukan praktek kerja industry di perusahaan manapun, factor

keselamatan kerja merupakan hal yang paling utama harus di perhatikan

Kedisiplinan adalah hal yang paling utama yang harus di terapkan pada

diri sendiri untuk menunjang suatu keberhasilan, dan kedisiplinan ini harus

di terapkan mulai dini.

Siswa prakrin akan mengetahui dunia kerrja yang sesungguhnya

Diesel engnine adalah suatu engine yang menggunakan bahan bakar solar

Page 34: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

34

4.2 SARAN

1. Kepada pihak yang terkait dalam dunia industry

Penulis menyarankan agar para karyawan dan staff PT.

TRAKINDO UTAMA lebih meningkatkan kekompakan dan etos

kerja yang tinggi.

Lebih memperhatikan siswa yang sedang bekerja di workshop

Safety pada siswa harus lebih di perhatikan

Pengguan PPE harus lebih di perhatikan juga

2. Kepada pihak sekolah

Kepada guru-guru di sarankan agar siswa yang melakukan praktik

kerja industry, harus lebih sering ditinajau agar guru-guru tau

perkembangan siswa selama melakukan praktik kerja industry.

Lebih banyak memberikan materi serta teory kepada yang belum

melakukan peraktek kerja industry (prakrin) agar tidak canggung

saat di berikan pertanyaan saat di tempat praktik industry.

Sebaiknya siswa yang akan melakukan praktik kerja industry

terlbih dahulu di berikan pengetahuan tentang safety saat

melakukan pekerjaan

Kepada guru-guru yang di beri tungas membimbing siswa dalam

penulisan laporan di sarankan membantu siswa dalam

penyusunannya agar tidak terjadi kesalahan pada saat seminar nanti

Berikan imformasi kepada siswa tentang perusahaan yang akan

menjadi tempat perakteknya.

Page 35: Laporan psg (piston)

SMK MUHAMMADIYAH 1 SANGATA

35

DAFTAR PUSTAKA

System Impormation System (SIS) PT. Trakindo Utama Sangatta

3412 Engine Series D10R track type tractor

Modul Basic Engine System…. Pt?

Fundamental Engine System….. pt.?