kr acuan motivational speaking

Upload: bambang-riadi

Post on 13-Jul-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN Pelatihan Motivational SpeakingDinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012

I.

Pendahuluan

Salah satu keberhasilan upaya kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia tenaga kesehatan yang ada. Peningkatkan profesionalisme dan kemampuan ini dapat bertambah diantaranya melalui pendidikan dan pelatihan, selain pengalaman tenaga kesehatan di lapangan. Salah satu sukses seorang dalam menyelesaikan aktivitas dan tanggung jawab pekerjaannya adalah karena bantuan orang lain. Dan satu hal, mengapa orang lain mau membantu dengan kemampuannya yang maksimal adalah karena komunikasi. Banyak contoh betapa seorang atasan tidak mendapat dukungan kerja oleh para staf dan bawahannya, atau staf tidak mempunyai kinerja yang tinggi, karena ketrampilan komunikasi yang tidak mampu memberikan motivasi kerja, komunikasi dengan pola pikir dan presepsi negatif serta tidak memberdayakan. Oleh karena itu ketrampilan motivational speaking bagi seorang pejabat structural menjadi sebuah modal agar di dalam melaksakan tugas bias menjadi efektif dan mampu membangun tim kerja yang handal. Motivational speaking, adalah bentuk ketrampilan berbicara dan berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal yang bersifat persuasive menggerakan seseorang untuk melakukan pesan yang dinginkan dengan sepenuh hati dan penuh daya motivasi. Pola komunikasi yang akhir-akhir ini berkembang, seiring dengan berkembangnya metode dan teknik NLP (Neuro Language Programming) yang dikembangkan oleh Richard Bandler dan John Grinder. Dan terbukti powerfull dalam merubah perilaku seseorang melalui patern language yang ditata dengan baik dengan pola-pola model preferensi komunikasi seseorang. II. TUJUAN PELATIHAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan komunikasi yang efektif sebuah modal dalam melaksakan tugas sebagai pejabat struktural guna membangun tim kerja yang handal. 2. Tujuan Khusus Setelah selesai diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pentingnya pengembangan softskill, khususnya communication skill bagi sumber daya manusia kesehatan. 2. Menjelaskan apa itu motivasiPelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

1

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Menjelaskan tentang Belief & Belief Change Menjelaskan Success Strategy Mempraktekkan Congruence Speaking Mempraktekkan Building Rapport Mempraktekkan Building Motivation Mempraktekkan Motivation Language Pattern Mempraktekkan NLP & NAC Excellence Tools

III. Peserta 1. Jumlah peserta Jumlah peserta yang dilatih sebanyak 30 orang atau sebanyak 1 angkatan 2. Kreteria Peserta Peserta pelatihan adalah tenaga struktural di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terpilih, dengan persyaratan peserta sebagai berikut: 1) Peserta berasal dari tenaga struktural eselon 3 atau 4 2) Pendidikan minimal S-1

IV. Pelatih/ Fasilitator/Nasasumber Pelatih/Fasilitator berasal dari : 1. Pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2. Widyaiswara UPT Latkesmas Murnajati Lawang

V. Tempat dan Waktu Pelatihan 1. Tempat Pelatihan Tempat pelatihan adalah di UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Jalan Argo tunggal Nomor 1 Lawang Malang 2. Waktu Pelatihan Waktu Pelatihan tanggal 23 26 Mei 2012 dengan jumlah Jam Pelajaran 30 Jam (1 JP= 45 menit).

VI. Struktur Program Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, materi pelatihan disusun dengan struktur program sebagai berikut:

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

2

No A 1 B 1 2 3 4 5 6 7 8 C 1 2

MATERI MATERI DASAR Pentingnya pengembangan softskill, khususnya communication skill bagi sumber daya manusia kesehatan MATERI INTI What is motivation Belief & Belief Change Success Strategy Congruence Speaking Building Rapport Building Motivation Motivation Language Pattern NLP & NAC Excellence Tools MATERI PENUNJANG Building Learning Commitment (BLC) Rencana Tindak Lanjut (RTL) TOTAL

JPL T P PL Jml

2

-

-

2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

2 2 2 2 2 2 2 3 2 19

-

1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 30

VII. Metode Pembelajaran Metode Pelatihan ini berdasarkan pada prinsip: 1. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait dengan tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberikan kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas pengalaman (learning by experience). 2. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan pembelajaran (learning). 3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah. 4. Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah : a. Ceramah singkat dan tanya jawab. b. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan materi yang akan diberikan. c. Penugasan berupa : diskusi kelompok, latihan, tugas baca, presentasi, dll. VIII. Alur Proses Pelatihan

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

3

Alur proses pelatihan dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Registrasi Peserta Pembukaan

Pentingnya pengembangan softskill, khususnya communication skill bagi sumber daya manusia kesehatan

Building Learning Commitment

Proses Pembelajaran Materi Inti Motivational Speaking

Pre-Test

Pos-Test

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Evaluasi Penyelenggaraan Penutupan

IX. KELENGKAPAN PELATIHAN Untuk menunjang proses pembelajaran selama pelatihan perlu adanya kelengkapan berupa: 1) Bahan bacaan (referensi) yang berasal dari fasilitator 2) Formulir-formulir yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran 3) Alat bantu belajar berupa LCD, Laptop, Sound, Microphone, Laser Pointer, Note Book, Whiteboard dan Papan Flipchart.

X.

PENYELENGGARA

Pelatihan ini diselenggarakan oleh UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Jalan Argo tunggal Nomor 1 Lawang Malang.

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

4

XI.

RENCANA EVALUASI PELATIHAN Evaluasi Tujuan evaluasi/penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan. Hasil ini dapat digunakan untuk menilai efektifitas pelatihan dan memperbaiki pelaksanaan berikutnya. Evaluasi dilakukan terhadap: 1. Peserta : Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta. Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui: Penjajagan awal melalui pre evaluasi Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post evaluasi Pengamatan dan penilaian terhadap hasil/output pelatihan, seperti: RTL dan lain-lain. 2. Fasilitator/pelatih : Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yang dapat dipahami dan diserap peserta. 3. Penyelenggaraan : Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan diklat. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi: Tujuan diklat Relevansi program diklat dengan tugas Manfaat setiap mata sajian bagi pelaksanaan tugas Manfaat diklat bagi peserta/ instansi Hubungan peserta dengan pelaksanaan diklat Pelayanan sekretariat terhadap peserta Pelayanan akomodasi Pelayanan konsumsi dan Pelayanan perpustakaan

IX. SERTIFIKASI Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dan memenuhi ketentuan yang berlaku yaitu : 1. Mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya selama 95% dari alokasi waktu pelatihan 2. Dinyatakan berhasil sesuai evaluasi belajar XII. PEMBIAYAAN/ DANA Biaya Pelatihan berasal dari Dana APBD tahun 2012.

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

5

Lawang, Januari 2012 Panitia Penyelenggara

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

6

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

7

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

8

MATERI DASAR 1 Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA Peserta latih memahami pedoman pelaksanaan pengembangan Desa Siaga Peserta latih mampu : 1. Menjelaskan konsep dasar Desa Siaga 2. Menjelaskan tentang Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 3. Menjelaskan langkah-langkah pengembangan Desa Siaga 4. Menjelaskan peran jajaran kesehatan dan pemangku kepentingan terkait 5. Menjelaskan indikator keberhasilan 1. Konsep Dasar Desa Siaga a. Pengertian Desa Siaga b.Tujuan Desa Siaga c. Sasaran Pengembangan Desa Siaga d. Kriteria Desa Siaga 2. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) a. Pengertian Poskesdes b. Kegiatan Poskesdes c. Sumber Daya Poskesdes 3. Langkah-langkah Pengembangan Desa Siaga a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Pemantauan dan Evaluasi d. Pendekatan Pengembangan Desa Siaga

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

9

4. Peran jajaran kesehatan & pemangku kepentingan terkait a. Peran Puskesmas, RS, Dinas Kesehatan Kab/Kota/Propinsi, Kementerian Kesehatan b. Peran pemangku kepentingan terkait. 5. Indikator keberhasilan a. Indikator masukan b. Indikator proses c. Indikator luaran d. Indikator dampak 2 Jpl ( T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl ) y y y y Ceramah Tanya jawab OHP/ LCD, Laptop

Waktu Metoda

Alat bantu

Evaluasi Referensi Kepmenkes RI No. 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga

MATERI DASAR 2

PERAN DAN FUNGSI TIM FASILITATOR BIDAN POSKESDES TINGKAT PUSKESMAS Peserta latih memahami peran dan fungsi tim fasilitator Bidan Poskesdes tingkat puskesmas Peserta latih mampu : 1. Menjelaskan maksud dan tujuan pembentukan tim fasilitator Bidan Poskesdes tingkat puskesmas 2. Menjelaskan peran tim fasilitator Bidan Poskesdes tingkat puskesmasPelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

10

3. Menjelaskan fungsi tim fasilitator Bidan Poskesdes tingkat puskesmas Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan 1. Maksud dan tujuan pembentukan tim fasilitator a. Maksud pembentukan tim fasilitator b. Tujuan dibentuknya tim fasilitator 2. Peran Tim Fasilitator a. Sebagai katalisator (catalyst) b. Sebagai pemberi bantuan dalam proses (proses helper) c. Sebagai penghubung dengan sumber daya (resource linker) d. Sebagai pemberi solusi (solution giver) e. Sebagai pemantau dan evaluator 3. Fungsi Tim Fasilitator a. Melakukan pembinaan b. Melakukan advokasi dan negosiasi c. Melakukan pemantauan dan evaluasi d. Menggalang komunikasi e. Memberi kesempatan konsultasi 2 Jpl ( T= 2 Jpl, P= 0 Jpl, PL= 0 Jpl) Ceramah tanya jawab LCD, Laptop, Flipchart, Spidol 1. Abdul Gafur. Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai. 1997. 2. Hendyat S, Wasty Sumanto. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara. 1992. 3. Murray Print. Curriculum Development and Design. Sydney: Allen & Unwin. 1993. 4. Lembaga Administrasi Negara. Modul Pengembangan Kurikulum. Jakarta. 2006. 5. Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1999. 6. Prasetyo Irawan. Teori Belajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta PAU-UT DIKTI. 1997.

Waktu Metode Alat bantu Referensi

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

11

MATERI Inti 1a

PENGGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEMITRAAN Peserta latih mampu mensimulasikan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan Peserta latih mampu: 1. Melaksanakan penggerakan dan pemberdayaaaan masyarakat melalui kemitraan. 2. Melaksankan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan menuju sehat mandiri 1. Penggerakan Masyarakat a. Tujuan b. Pertemuan Tingkat RW c. Survey Mawas Diri (SMD) d. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2. Pemberdayaan Masyarakat melalui Kemitraan menuju sehat mandiri a. Pemberdayaan b. KemitraanCiri-ciri penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat 4 JPL (T= 0 Jpl, P= 4 Jpl, PL= 0 Jpl) Ceramah, Review, Tanya jawab, Simulasi OHP/ LCD, Laptop, Kertas flipchart, spidol, tayangan film

Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

Waktu Metode

Alat bantu

Evaluasi Referensi

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

12

MATERI INTI 1b Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN SEHARI HARI DAN BENCANA Peserta latih mampu menguraikan cara penanganan kegawatdaruratan sehari hari dan bencana. Peserta latih mampu : 1. Menjelaskan cara penatalaksanaan pra rujukan kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah dan pernafasan 2. Menjelaskan cara penatalaksanaan pra rujukan perdarahan dan syok 3. Menjelaskan cara penatalaksanaan pertolongan pertama pada cidera akibat trauma, luka bakar, keracunan dan gigitan binatang 4. Menjelaskan cara penatalaksanaan pra rujukan kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal di tingkat pelayanan dasar 1. Penatalaksanaan pra rujukan kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah dan pernapasan a. Penilaian jalan napas b. Membebaskan jalan napas (airway) c. Membersihkan jalan napas (airway) dari sekret d. Sumbatan benda asing pada jalan napas (airway)Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

13

e. Penatalaksanaan para rujukan rumah sakit pada penderita dengan sumbatan di saluran pernapasan f. Menilai dan memperbaiki pernafasan (breathing) g. Resusitasi Jantung Paru (RJP) h. Penatalaksanaan para rujukan kegawatdaruratan jantung dan pembuluh darah i. Penatalaksanaan para rujukan kegawatdaruratan pernafasan j. Mengangkat dan memindahkan pasien 2. Penatalaksanaan pra rujukan perdarahan dan syok a. Penatalaksanaan pra rujukan perdarahan b. Penatalaksanaan pra rujukan syok 3. Penatalaksanaan pertolongan pertama pada cidera akibat trauma, luka bakar, keracunan & gigitan binatang a. Penatalaksanaan pertolongan pertama pada cidera akibat trauma b. Penatalaksanaan pertolongan pertama pada cidera akibat luka bakar c. Penatalaksanaan pertolongan pertama pada keracunan & gigitan binatang 4. Penatalaksanaan pra rujukan kasuskasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal di tingkat pelayanan dasar a. Perdarahan b. Preeklamsia/eklamsia c. Infeksi d. Kegawatdaruratan neonatal Waktu Metode 2Jpl ( T= 0 Jpl, P= 2Jpl, PL= 0 Jpl) y Review y Diskusi y Demonstrasi y y Slide Tayangan Materi FilmPelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

Media

14

Alat bantu

OHP, LCD, laptop, flip chart, spidol, white board, bidai,mitella, sarung tangan, masker, kassa, brankar, infus set, obat obatan P3K, Naso Gastric Tube (NGT). Tanya jawab dan review 1. Kurikulum Pelatihan Manajerial Bencana Bagi Tim Brigade Siaga Bencana. Pusdiklat Depkes RI, 2004 2. Modul 2 : Penanganan Penderita Gawat Darurat. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2005 3. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI. 2005 4. Modul Pelatihan PMKK :Konsep Kegawatdaruratan. Pusdiklat Sdm Kesehatan Bekerja Sama Dengan Dit. Bina Pelayanan Keperawatan. 2006 5. Modul Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat Bagi Petugas Pemasyarakatan Di Lapas Dan Rutan. 2003

Evaluasi Referensi

MATERI INTI 1c Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

Pokok Bahasan/ Sub Pokok bahasan

TANGGAP DARURAT BENCANA (Safe Community) Peserta latih mampu membimbing dan menguraikan tentang tanggap darurat bencana (safe community) Peserta latih mampu : 1. Menjelaskan perlindungan diri bagi petugas dalam tanggap darurat bencana 2. Menjelaskan Rapid Health Assesment 3. Menjelaskan penyiapan posko pelayanan tanggap darurat bencana 1. Perlindungan diri bagi petugas dalam tanggap darurat bencana a. Prinsip safety saat bencana b. Protokol safety saat bencana

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

15

Waktu Metode

2. Rapid Health Assessment (RHA) a. Pengertian RHA b. Tujuan RHA c. Ruang lingkup RHA d. Penyusunan instrumen e. Pengumpulan data f. Metode RHA g. Analisis RHA Rekomendasi 3. Posko pelayanan tanggap darurat bencana a. Penyediaan posko pelayanan kesehatan b. Penyediaan dan pengelolaan obat di posko pelayanan kesehatan c. Penyediaan dan pengawasan makanan dan minuman (food security) d. Kesehatan lingkungan 2 Jpl ( T= 0 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl) Review Demonstrasi Diskusi Slide tayangan materi Film Lembar kasus y OHP/ LCD y Papan Tulis Tanya jawab dan review Departemen Kesehatan RI, Kurikulum Pelatihan bagi Bidan Poskesdes.Departemen Kesehatan RI,Jakarta:2006

Media

Alat bantu Evaluasi Referensi

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

16

MATERI INTI 1d Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

PELAYANAN MEDIS DASAR Peserta latih mampu menguraikan pelayanan medis dasar sesuai kompetensi dan kewenangannya Peserta latih mampu : 1. Menjelaskan penatalaksanaan medis dasar pra rujukan 2. Menjelaskan pencegahan kematian ibu dan bayi 3. Menjelaskan pengelolaan obat sederhana 1. Tata laksana pelayanan medis dasar Pra rujukan yang meliputi : a. Pengertian pelayanan medis dasar b. Batuk pilek c. Demam 5 hari d. Demam < 5 hari e. Gangguan pendengaran f. Kelainan kulit bercak g. Mata merah h. Diare i. Mual-mulas j. Pegal linu k. Sakit kepala l. Sakit ulu hati m. Sesak nafas n. Demam dengan sesak nafas o. Penyakit-penyakit lain 2. Pencegahan kematian ibu dan bayi a. Pemantauan persalinan dengan partograf b. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir dengan asfiksia

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

c. Perdarahan post partum d. Infeksi / Sepsis e. Preeklamsia dan eklamsia 3. Pengelolaan obat sederhana a. Perencanaan kebutuhanPelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

17

Waktu Metode

Media

Alat bantu

Evaluasi Referensi

b. Permintaan/ pengadaan dan penerimaan c. Penyimpanan d. Penggunaan e. Pencatatan dan Pelaporan f. Pembiayaan 2 JPL ( T= 0 Jpl, P = 2 Jpl , PL = 0 Jpl ) Studi Kasus Review Diskusi Slide tayangan materi Lembar kasus Film OHP/LCD projector Flip Chart Laptop Pre dan post test. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, Pedoman dasar di Puskesmas Berdasarkan Gejala, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, Jakarta :2001.

MATERI INTI 2a TEHNIK PENDAMPINGAN BIDAN POSKESDES (COACHING) Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Peserta latih mampu melakukan pendampingan terhadap bidan Poskesdes dengan baik. P Peserta latih mampu: 1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep pendampingan. 2. Menjelaskan pelaksanaan pendampingan kepada bidan poskesdes. 3. Menerapkan strategi pendampingan agar proses pendampingan sukses. 1. Konsep Pendampingan a. Alasan perlunya tehnik pendampingan b. Pengertian dan prinsip-prinsipPelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

18

Waktu Metode

teknik pendampingan. 2. Pelaksanaan pendampingan a. Fokus pelaksanaan tehnik pendampingan b. Langkah-langkah dalam pendampingan 3. Strategi pendampingan a. Apa yang harus diketahui sebelum memulai pendampingan b. Strategi agar proses pendampingan sukses 8 Jpl (T = 2 Jpl, P = 6 Jpl, PL = 0 Jpl ) y Ceramah Tanya Jawab y Diskusi y Penugasan y Simulasi OHP, LCD, Laptop, Flipchart, kasus, instrument kajian gaya komunikasi, lembar penugasan. Lembar pengamatan

Alat Bantu

Evaluasi

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

19

MATERI INTI 2b Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

PENGEMBANGAN TIM JEJARING KERJA DESA SIAGA Peserta latih mampu mengembangkan tim jejaring kerja Desa Siaga. Peserta latih mampu : 1. Mendeskripsikan konsep dasar tim efektif. 2. Mensimulasikan pengembangan tim jejaring kerja Desa Siaga melalui proses pembelajaran (in door). 3. Mensimulasikan penyelesaian konflik dalam tim secara win-win. 4. Mempraktekkan pengembangan tim jejaring kerja Desa Siaga di lapangan (out door). 1. Konsep dasar tim efektif. 2. Pengembangan tim jejaring kerja Desa Siaga. 3. Penyelesaian konflik dalam tim secara win-win. 4. Simulasi membangun tim jejaring kerja di alam terbuka. 8 Jpl ( T= 2 Jpl, P= 6 Jpl, PL= 0 Jpl) y Ceramah tanya jawab y Curah pendapat y Simulalsi In door y Simulasi di lapangan Slide tayangan, PC dan LCD, lembar penugasan simulasi

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

Waktu Metode

Alat Bantu Evaluasi Referensi

MATERI INTI 2c Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

KOMUNIKASI, ADVOKASI DAN NEGOSIASI Peserta latih mampu melakukan komunikasi dalam advokasi dan negosiasi sebagai cara untuk memperoleh dukungan dalam mewujudkan desa siaga Peserta latih dapat : 1. Menjelaskan pengertian komunikasi, advokasi dan negosiasi 2. Menjelaskan tujuan komunikasi, advokasi dan negosiasi 3. Melaksanakan kegiatan advokasi dalam rangka memperkuat dukungan stake holderPelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

20

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

Waktu Metode

dalam pelestarian desa siaga 4. Melakukan negosiasi dalam rangka pemecahan masalahan dalam pengembangan desa siaga 1. Komunikasi a. Pengertian b. Bentuk-bentuk komunikasi c. Membangun komunikasi yang efektif 2. Advokasi a. Pengertian b. Langkah-Langkah Advokasi c. Cara melakukan Advokasi 1. Analisa pemangku kepentingan (Stake holder) 2. Strategi Advokasi 3. Pendekatan 3. Negosiasi A. Pengertian B. Langkah-langkah negosiasi 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Peninjauan 8 Jpl (T=2 Jpl, P= 6 Jpl, PL = 0 Jpl) y Ceramah Tanya jawab y Lembar Penugasan Role Play y Simulasi dan Role Play Desk Top, OHP,LCD, Laptop

Alat Bantu Evaluasi Refrensi

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

21

MATERI INTI 2d Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

MONITORING DAN EVALUASI Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu melakukan monitoring dan evaluasi di tingkat puskesmas dalam pelaksanaan pengembangan Desa Siaga Peserta latih mampu: 1. Menjelaskan pengertian monitoring dan evaluasi. 2. Menjelaskan langkah-langkah monitoring dan evaluasi. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi. 4. Menyusun laporan monitoring dan evaluasi. 1. Pengertian monitoring dan evaluasi a. Tujuan monitoring dan evaluasi b. Manfaat monitoring dan evaluasi 2. Langkah-langkah monitoring dan evaluasi a. Kelompok sasaran b. Indikator dan instrumen monitoring dan evaluasi c. Pengumpulan dan interpretasi data d. Rekomendasi 3. Penyusunan laporan 6 Jpl (T=2 Jpl, P=4 Jpl, PL=0 Jpl) y Ceramah Tanya Jawab y Penugasan y Simulasi y PKL Bahan Ajar Monitoring dan evaluasi Desktop, projector, OHP, komputer, white board, flip chart, alat tulis.

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

Waktu Metode

Media Alat Bantu Referensi

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

22

MATERI PENUNJANG 1 Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) Peserta latih mampu mengaplikasikan konsep membangun komitmen belajar atau kesepakatan serta timbul motivasi belajar sepanjang hidup. Peserta latih mampu: 1. Menegakkan norma-norma belajar, baik secara individu maupun secara kelompok. 2. Melakukan perubahan diri untuk mengikuti proses pembelajaran. 3. Berperan secara optimal dalam setiap pembelajaran dan kerja sama. 4. Berperan secara optimal dalam membangun dan mengembangkan tim belajar yang efektif. 1. Konsep Building Learning Commitment 2. Harapan pembelajaran 3. Norma belajar bersama 4. Kontrol kolektif

Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

23

Waktu Metode

3 Jpl ( T= 0 Jpl, P=3 Jpl, PL= 0 Jpl) y Brainstorming y Permainan y Diskusi kelompok Flip chart, spidol, white board, permainan, lembar diskusi lembar

Alat bantu

Evaluasi Rujukan

MATERI RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PENUNJANG 2 Tujuan Peserta latih mampu menyusun rencana Pembelajaran tindak lanjut di daerahnya masing-masing Umum Tujuan Peserta latih mampu: Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian RTL Khusus 2. Menjelaskan tujuan RTL 3. Menyusun RTL Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Waktu Metode 1. Pengertian RTL 2. Tujuan RTL 3. Penyusunan RTL 3 Jpl (T= 1 Jpl , P= 2 Jpl, PL= 0 Jpl) Ceramah Tanya Jawab Diskusi kelompok Penugasan Lembar diskusi Lembar penugasan OHP LCD Transparan Flipchart Spidol

Media

Alat bantu

Referensi

Modul pelatihan

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

24

%$%9,, (9$/8$6,6(57,),.$6,

A.

EVALUASI Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran terdiri dari evaluasi terhadap: 1. Peserta, meliputi: y Pre test y Post test y Rencana Tindak Lanjut 2. Pelatih meliputi : y Penguasaan materi y Ketepatan waktu y Sistematika penyajian y Penggunaan metode dan alat bantu diklat y Empati, gaya dan sikap kepada peserta y Pencapaian TPU y Kesempatan tanya jawab y Kemampuan menyajikan y Kerapihan pakaian y Kerjasama antar tim pengajar 3. Penyelenggaraan y Pengalaman peserta dalam pelatihan ini y Rata-rata penggunaan metode pembelajaran oleh pengajar y Tingkat semangat peserta untuk mengikuti program pelatihan y Tingkat kepuasan peserta terhadap proses belajar mengajar y Kenyamanan ruang kelas y Penyediaan alat bantu pelatihan dalam kelas y Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti pengadaan dan bahan diskusi)

B.

SERTIFIKASI Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam satuan jam pelajaran efektif adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 LAMA PROGRAM (Jam efektif @ 45) 30 80 81 160 161 480 481 640 641 - 960 Lebih dari 961 ANGKA KREDIT 1 2 3 4 5 15

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

25

Sumber : SK Menpan No.126 tahun 1990 tentang pedoman penyusunan dan Pengangkatan tenaga Fungsional dan Angka Kreditnya. Berdasarkan ketentuan di atas, Pelatihan fasilitator Bidan Poskesdes ini akan diberikan sertifikat diklat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan ANGKA KREDIT 1 (satu) yang ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang dan oleh panitia penyelenggara.

Pelatihan Fasilitator Desa Siaga Tingkat Puskesmas

26