horti revisi2

Upload: salmanassadibrahim

Post on 04-Jun-2018

269 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    1/123

    STATISTIK HORTIKULTURA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    2/123

    BUAH-BUAHAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    3/123

    SAYUR-SAYURAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    4/123

    TANAMAN HIAS

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    5/123

    BIOFARMAKA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    6/123

    ST TISTIK HORTIKULTUR Kebijakan dan sasaran program hortikultura akan dapat

    terlaksana dengan baik bila didukung oleh dataproduksi,

    produktivitas, potensi wilayah dan struktur ongkos usaha

    hortikultura yang lengkap, akurat dan up-to-date

    Sesuai dengan tuntutankebutuhan data hortikultura,

    beberapa pengembangan statistik hortikulturatelahdilaksanakan selama lima tahun terakhir ini, yaitu:

    1. Memperluas cakupan komoditas dalam pengumpulan data

    statistik pertanian hortikultura dari 72 jenis menjadi 90

    jenis.

    2. Penyajian angka sementara (ASEM) pada bulan April, dan

    angka tetap (ATAP) pada bulan Agustus.

    3. Studi produktivitas (ubinan) hortikultura untuk komoditas

    strategis.

    B D N PUS T ST TISTIK

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    7/123

    Perkembangan hortikultura di Indonesia

    Perkembangan hortikultura di Indonesia hingga saat ini,

    belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini antara

    lain disebabkan karena hortikultura perlu penanganan yangserius, modal besar, dan berisiko tinggi. Selain itu, harga

    produk hortikultura rendah dan berfluktuasi sehingga

    memperbesar risiko rugi bagi petani.

    Adanya dorongan pemerintah dalam sistem agribisnis yang

    berbasis hortikultura, diharapkan perkembangan

    hortikultura berjalan pesat.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    8/123

    merupakan integrasi yang komprehensif dari semua

    komponen agribisnis yang terdiri dari lima subsistem,yaitu

    1. subsistem agribisnis hulu2. subsistem usahatani;

    3. subsistem pengolahan;4. subsistem pemasaran;

    5. dan subsistem penunjang.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    9/123

    Proses pengolahan/pengawetan merupakan

    salah satu bentuk kegiatan agribisnis

    hortikultura yang bertujuan untuk mengubah

    bentuk fisik menjadi bentuk fisik lain yang

    tahan simpan.

    Selain itu, kemampuan melihat peluang dan

    potensi, serta mengatasi kendala yg ada

    merupakan usaha unt meningkatkan pengem

    bangan hortikultura yg berorientasi

    pdagribisnis.

    Dalam mengatasi kendala yang ada,

    pemerintah telah melakukan berbagai upaya,

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    10/123

    KEGUNAAN

    1. Evaluasi

    2. Perencanaan Pembangunan

    3. Penentuan kebijakan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    11/123

    SYARAT DATA STATISTIK YANG BAIK

    1. OBJEKTIF yaitu sesuai dengan keadaan yang

    sebenarnya dan bukan apa yang diharapkan.

    2. REPRESENTATIF yaitu harus mewakili keadaansebenarnya (berkaitan dengan sampel).

    3. TELITI yaitu tingkat kesalahannya kecil.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    12/123

    LANDASAN HUKUM

    1. UU no. 16 Tahun 1997 tentang statistik (Lembaran Negara Tahun

    1997 no. 39, Tambahan Lembaran negara Nomor 3683)

    2. PP No. 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik

    3. KEPMENTAN NO. 511/Kpts/PD.310/9/2006, tentang jenis

    komoditi tanaman binaan Ditjen Perkebunan, Ditjen Tanaman

    Pangan dan Ditjen Hortikultura.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    13/123

    Data yang dihasilkan dari subdit

    Statistik Hortikultura

    1. Data Survei Pertanian Hortikultura (SPH)

    2. Direktori Perusahaan Hortikultura

    3. Studi/Implementasi pengukuran produksibawang merah dan cabai

    4. Indikator Pertanian

    5. Survei Pendapatan Petani

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    14/123

    SURVEI PERTANIAN HORTIKULTURA(SPH)

    Cakupan wilayah: Seluruh Indonesia

    Petugas pengumpul data: Mantri Tani

    Cakupan komoditas: 90 komoditas

    Sarana pengumpul data : daftar isian SPH

    dan register kecamatan

    DAFTAR ISIAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    15/123

    DAFTAR ISIANHORTIKULTURA

    NO DAFTAR ISIAN SPH DAFTAR ISIAN REKAPITULASI SPHTINGKAT KAB/KOTA TINGKAT PROP

    1. SPH-SBS RKSPH-SBS RPSPH-SBS

    2. SPH-BST RKSPH-BST RPSPH-BST

    3. SPH-TBF RKSPH-TBF RPSPH-TBF

    4. SPH-TH RKSPH-TH RPSPH-TH

    5. SPH-ALSIN RKSPH-ALSIN RPSPH-ALSIN

    6. SPH-BN RKSPH-BN RPSPH-BN

    DAFTAR ISIAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    16/123

    DAFTAR ISIAN

    HORTIKULTURA

    No Daftar Isian /CakupanKomoditas

    Uraian

    1. SPH-SBS (26 Komdts) Lap. Tan. Sayuran dan Buah2an

    Semusim (Bulanan)

    2. SPH-BST (25 Komdts) Lap. Tan Buah2an dan Sayuran Tahunan

    (Triwulan)

    3. SPH-TBF (15 Komdts) Lap. Tan. Biofarmaka (Triwulan)

    4. SPH-TH (24 Komdts) Lap. Tan. Hias (Triwulan)5. SPH-ALSIN Lap. Alat dan Mesin Pertanian

    Hortikultura (Tahunan)

    6. SPH-BN Lap. Perbenihan Hortikultuta (Tahunan)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    17/123

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    18/123

    DATA YANG DIKUMPULKANN0 Daftar Isian Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel)

    3 SPH-TBF 1. Luas tan.akhir triw yg lalu (m2/pohon)

    2. Luas panen habis/dibongkar (m2/pohon)

    3. Luas panen belum habis (m2/pohon)4. Luas rusak/tidak berhasil/puso (m2/pohon)

    5. Luas penanaman baru/tambah tanam (m2/pohon)

    6. Luas tan. Akhir triw laporan (m2/pohon)

    7. Prod. Dipanen habis/dibongkar (kg)

    8. Prod. Belum habis (kg)

    9. Harga jual petani per kg (Rp)

    4. SPH-TH 1. Jumlah tan. akhir triw.yang lalu (m2)

    2. Luas panen habis/dibongkar (m2)

    3. Luas panen belum habis (m2)

    4. Luas rusak/tidak berhasil/puso (m2)

    5. Luas penanaman baru/tambah tanam (m2)6. Luas tan. Akhir triw laporan (m2)

    7. Prod.Dipanen habis/dibongkar (tangk, phn,kg, rmp)

    8. Prod. Belum habis (tangk, phn,kg, rmp)

    9. Harga jual petani per satuan produksi (Rp)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    19/123

    DATA YANG DIKUMPULKAN

    N0 Daftar Isian Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel)

    5. SPH-ALSIN 1. Jumlah alsin kondisi baik

    2. Jumlah alsin kondisi rusak

    3. Jumlah alsin keseluruhan

    6. SPH-BN 1. Jumlah produsen benbih (unit)

    2. Luas penangkaran benih (m2)3. Produksi benih (kg/pohon)

    4. Jumlah pedagang benih (orang)

    5. Jumlah benih yang diperdagangkan (kg/pohon)

    6. Jumlah penggunaan benih berlabel/bersertifikat

    (kg/pohon)

    7. Jumlah penggunaan benih tidak berlabel/bersertifikat(kg/pohon)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    20/123

    KONSEP DAN DEFINISI

    1. Tanaman Sayuran Semusim :Tanaman sayuran yang berumur

    kurang 1 tahun

    a. Tanaman sayuran yang dipanensekaligus : tanaman sehabis

    panen langsung dibongkar/dicabut

    b. Tanaman sayuran yang dipanenberulangkali/lebih dari satu kali.

    2 Tanaman Buah buahan Semusim adalah

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    21/123

    2. Tanaman Buah-buahan Semusim adalah

    tanaman buah-buahan yang brumur

    kurang 1

    tahun dapat berbentuk rumpun, menjalar,

    dan berbatang lunak.

    3. Tanaman Buah-buahan Semusim.a. Jenis tanaman buah-buahan yang tidak

    berumpun dan dipanen sekaligus.

    b. Jenis tanaman buah-buahan yang tidakberumpun dan dipanen

    berulangkali/lebih dari satu kali

    -

    4 Tanaman sayuran tahunan adalah

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    22/123

    4. Tanaman sayuran tahunan adalahtanaman

    buah-buahan yang berumur lebih dari

    satu tahun serta berbentuk pohon

    5 Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang

    bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetikadan kesehatan dan berumur lebih 1

    tahun.

    a. Tanaman biofarmaka rimpangb. Tanaman biofarmaka non rimpang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    23/123

    6. Tanaman Hias adalah tanaman

    yang mempunyai nilai keindahan danestetika

    7 Luas tanaman Akhir Bulan yang lalu adalah luas

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    24/123

    7. Luas tanaman Akhir Bulan yang lalu adalah luas

    tanaman pada tanggal terakhir dari bulan

    laporan yang lalu

    8. Luas tanaman akhir Triwulanan adalah luastanaman pada tanggal terakhir dari triwulanan

    laporan yang lalu.

    9. Jumlah tanaman Akhir Triwulanan yang lalu :jumlah tanaman pada tanggal terakhir triwulanan

    yang lalu atau adanya tanaman pada awal

    triwulanan laporan

    10 Luas Panen habis/Dibongkar adalah luas tanaman sayuran

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    25/123

    10. Luas Panen habis/Dibongkar adalah luas tanaman sayurandan buah-buahan semusim, tanaman

    biofarmaka atau tanaman hias yang biasanya dipanen

    lebih dari sekali dan pada periode pelaporan dibongkar.

    11. Luas Panen Belum Habis adalah luas tanaman sayuran dan

    buah- buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman

    hias yang biasanya dipanen lebih dari satu kali dan pada

    periode pelaporan belum dibongkar.12. Tanaman yang dibongkar/ditebang adalah tanaman buah-

    buahan dan sayuran tahunan yang dibongkar/ditebang dan

    dapat berasal dari tanaman triwulanan yang lalu atau

    penanaman baru.

    Luas Rusak/Tidak Berhasil (Puso)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    26/123

    13. Luas Rusak/Tidak Berhasil (Puso)

    adalah luas tanaman sayuran dan

    buah-buahan semusim, tanaman

    biofrmaka atau tanaman hias yang

    produksinya kurang 11% dari keadaan

    normal.

    14. Luas tanaman baru (Tambah tanam)

    adalah luas tanaman yang betul-betul

    ditanam pada bulan/triwulanan

    laporan.

    15. Tabaman baru/Penanaman baru

    adalah adan a tanaman an betul-

    16. Tanaman Belum menghasilkan adalah tanaman

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    27/123

    16. Tanaman Belum menghasilkan adalah tanaman

    buah- buahan dan sayuran tahunan yang selama

    triwulan

    laporan belum dapat memberikan hasil karenamasih muda (termasuk tanaman

    baru/penanaman baru)

    17. Tanama Produktif adalah tanaman buah-buahandan sayuran tahunan yang sudah

    pernah/memberikan hasil pada triwulanan

    laporan, walaupun pada periode laporan sedang

    tidak menghasilkan tetapi masih dapatdiharapkan hasilnya.

    18. Tanaman Produktif Yang menghasilkan adalah

    19. Tanaman Produktif yang sedang tidak menghasilkan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    28/123

    y g g g

    adalah tanaman produktif yang sudah

    pernah/memberikan hasil pada triwulan laporantetapi pada periode laporan sedang tidak

    menghasilkan serta masih dapat diharapkan hasilnya

    pada periode berikutnya

    20. Tanaman Tua/Rusak adalah tanaman buah-buahan dansayuran tahunan yang sudah tua, rusak, mandul dan

    tidak memberikan hasil yang memadai lagi

    walaupun ada hasilnya tetapi secara ekonomis

    sudah tidak produktif lagi.21. Luas tanaman akhir Bulan Laporan adalah luas adanya

    tanaman pada akhir baulan laporan

    22. Luas tanaman Akhir triwulanan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    29/123

    22. Luas tanaman Akhir triwulanan

    Laporan adalah luas adanya tanaman

    pada akhir bulan laporan

    23. Jumlah Tanaman Akhir Triwulanan

    Laporan adalah luas tanaman yang

    ada pada tanggal terakhir triwulan

    laporan

    24. Produksi Dipanen habis/Dibongkar

    adalah hasil dari luas panen tanaman

    sayuran dan buah-buahan semusim,tanaman biofarmaka atau tanaman

    hias yang dipanen habis/dibongkar

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    30/123

    28 Benih berlabel/sertifikasi adalah

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    31/123

    28. Benih berlabel/sertifikasi adalah

    benih yang prosesnya telah

    dilakukan melalui beberapa tahapankegiatan dan diawasi oleh instansi

    pengawasan mutu yang ditunjuk

    serta memenuhi persyaratanstandar mutu benih tertentu atau

    produsen telah mendapat sertifikatsistem mutu benih

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    32/123

    Register Kecamatan

    Buku Register kecamatan :

    Hasil penaksiran luas, produksi, harga tanaman hortikultura per

    desa dicatat pada buku register k ecamatan secara periodik

    sesuai dengan periode pelaporan.Ada 2 buku registrasi kecamatan untuk statistik hortikultura:

    1. Register Kecamatan Bulanan Statistik Hortikultura

    2. Registrasi Kecamatan Triwulanan dan Tahunan Statistik

    Hortikultura

    CARA MENDAPATKAN DATA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    33/123

    CARA MENDAPATKAN DATA

    Sumber Informasi : pedagang, perangkai bunga (florist), asosiasi, koperasi, PKK, Posyandu,UPGK, Balai

    Benih Hortikultura, UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB

    TPH)

    Cara Penaksiran Luas tanaman/panen JumlahPohon Produksi Harga PetaniInformasi Petani/Kelompok tani V V V VLaporan Petani/Kelompok tani ke

    Kades V V VBanyaknya benih yang digunakan V V V (luas panen danrata-rata hasil)

    Eye estimate (perkiraanpengamatan lapang) V (luas baku)

    V (luas baku

    dan jaraktanam)

    V(luas baku, jaraktanam dan

    jumlahtanaman)

    Sumber Informasi Lain V V(Pedagangpengumpul,asosiasi, koperasi)

    V(Pedagang

    pengumpul/ di

    desa,

    asosiasi,

    koperasi)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    34/123

    Pelaporan Data SPH

    Jadwal Pelaporan SPH :

    Daftar Isian frekuensi Jawa *) Luar Jawa *)

    SPH-SBS bulanan Tgl 5 setelah tgl 10 stlhbln berakhir bln berakhir

    SPH-BST tgl 5 setelah tgl 10 stlh

    SPH-TBF triwulanan trw berakhir trw berakhir

    SPH-TH

    SPH-ALSIN tahunan tgl 5 setelah tgl 10 stlh

    SPH-BN thn berakhir thn berakhir

    Pelaporan Rekapitulasi SPH

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    35/123

    Pelaporan Rekapitulasi SPH

    Daftar Isian Frekuensi Jawa Luar Jawa

    Kab/Kota Propinsi Kab/Kota Propinsi

    Rekap SPH-SBS Bulanan Tgl 10 setelahbln

    bersangkutan

    berakhir

    Tgl 20 setelahbln

    bersangkutan

    berakhir

    Tgl 15 setelahbln

    bersangkutan

    berakhir

    Tgl 25 setelahbln

    bersangkutan

    berakhir

    Rekap SPH-BST Triwulanan Tgl 10 setelah

    triwulan

    bersangkutanberakhir

    Tgl 20 setelah

    triwulan

    bersangkutanberakhir

    Tgl 15 setelah

    triwulan

    bersangkutanberakhir

    Tgl 25 setelah

    triwulan

    bersangkutanberakhir

    Rekap SPH-TBF Triwulanan Sda Sda Sda Sda

    Rekap SPH-TH Triwulanan Sda Sda Sda Sda

    Rekap SPH-

    Alsin

    Tahunan Tgl 10 Januari

    tahun

    berikutnya

    Tgl 20 Januari

    tahun berikutnya

    Tgl 15 Januari

    tahun berikutnya

    Tgl 25 Januari

    tahun

    berikutnya

    Rekap SPH-BN Tahunan sda sda sda sda

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    36/123

    ORGANISASI LAPANG

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    37/123

    Lanjutan Organisasi lapang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    38/123

    j g p g

    4. Diperta Propinsi memeriksa kelengkapan data dan

    melakukan validasi isian laporan RKSPH dan

    membuat RPSPH. Hasil RPSPH

    dikoordinasikan/disinkronkan dengan BPSPropinsi untuk menyusun ASEM dan ATAP daerah

    5. BPS, Ditjen Hortikultura serta Pusdatin Pertanian

    berkoordinasi untuk melakukan kompilasi danvalidasi untuk menghasilkan data nasional.

    Arus Pelaporan Daftar Isian Statistik Pertanian Hortikultura

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    39/123

    rus e aporan e ap u as a s er an anHortikultura

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    40/123

    PEMBULATAN ANGKA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    41/123

    PEMBULATAN ANGKA

    Semua isian Daftar Isian SP Adalah dalam bilangan bulat. Carapembulatan:

    1. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari 0,5

    dibulatkan ke bawah.

    2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari 0,5

    dibulatkan ke atas.

    3. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan 0,5

    dan bilangan didepannya bilangan bulat, maka dibulatkan ke

    bawah.

    4. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan 0,5dan bilangan didepannya bilangan ganjil, maka dibulatkan ke atas.

    SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF, SPH-TH,

    S S S

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    42/123

    SPH-ALSIN, SPH-BN

    a) CAKUPAN WILAYAH : Seluruh kecamatan di Indonesia.

    b) PETUGAS PENGUMPUL DATA :

    KCD/Mantri Tani

    d) JUMLAH RANGKAP :

    4 rangkap (BPS Propinsi,BPS Kabupaten/Kota, Diperta

    Kabupaten/Kota, Arsip KCD)

    SPH-SBS

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    43/123

    (Laporan Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim)

    TANAMAN SAYURAN SEMUSIM):

    adalah tanaman sumber vitamin,mineral dan lain-

    lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang

    berupa daun, bunga,buah dan umbinya, yangberumur kurang dari satu tahun. Tidak dibedakan

    tanaman yang ditanam di daerah dataran tinggi

    dan dataran rendah, begitu juga yang ditanam di

    lahan sawah dan lahan bukan sawah

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    44/123

    SPH-SBS (Lanjutan)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    45/123

    b) TANAMAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM :

    Adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan lain-lain yang

    dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah, berumur kurang

    dari 1 tahun, dapat berbentuk rumpun, menjalar dan berbatang lunak.

    Contoh : semangka, melon, blewah dan stroberi

    c) HARGA JUAL PETANI:

    adalah rata-rata harga jual petani per satuan yang telah ditentukan

    pada masing-masing komoditas yang dihitung dalam rupiah di tingkat

    petani yang berlaku umum di kecamatan pada periode laporan.Formuir

    DAFTAR ISIAN SPH-SBS

    PEMERIKSAAN DAFTAR SPH-SBS

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xls
  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    46/123

    PEMERIKSAAN DAFTAR SPH SBS(LAPORAN TANAMAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM)

    Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :

    Kolom (8) = kol (3) kol (4) kol (6) + kol (7)

    Kolom (9) harus terisi bila kol (4) ada isian

    Kolom (10) harus terisi bila kol (5) ada isian

    Kolom (11) harus terisi bila kol (9) dan atau kol (10) ada isian

    Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :

    Kolom (3) bulan laporan = kolom (8) bulan lalu

    SPH-BST

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    47/123

    (LAPORAN TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN)

    a. TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN :

    Buah-buahan dan sayurantahunan

    Tidak Berumpun Berumpun

    Dipanen sekaligus/Bunga

    serempak

    Rambutan, Mangga,

    Manggis,

    Duku/langsat/kokosanSukun, Petai

    -

    Dipanen terusmenerus satu

    tahun

    Pepaya, Sawo, Jambu biji,Belimbing, Nangka, Sirsak,

    Markisa, MelinjoJeruk, dan Anggur

    Salak, Nenas,Pisang

    Dipanen terus

    menerus satumusim

    Alpukat, Durian, Apel, dan

    Jambu air -

    Lanjutan SPH-BST

    b TANAMAN SAYURAN TAHUNAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    48/123

    b. TANAMAN SAYURAN TAHUNAN

    Contoh : melinjo, petai, jengkol

    c. TANAMAN PRODUKTIF :

    Adalah tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang sudah

    pernah/memberikan hasil pada triwulanan laporan, walaupun

    pada periode laporan sedang tidak menghasilkan, akan tetapi

    masih dapat diharapkan hasilnya pada periode berikutnya.

    d. TANAMAN PRODUKTIF yang MENGHASILKAN

    Adalah tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang pada

    triwulanan bersangkutan dipetik hasilnya (dipanen). Dengandemikian tanaman produktif menghasilkan tidak termasuk

    tanaman yang belum dipetik hasilnya karena masih muda atau

    sedang berbunga.

    PEMERIKSAAN SPH-BST

    ( )

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    49/123

    (LAPORAN TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN)

    Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :

    Kolom (10) = kol (3) - kol (4) + kol (5)

    = kol (6) + kol (7) + kol (8) + kol (9)

    Jika Kolom (7) ada isian maka kolom (11) harus ada isian

    Jika Kolom (11) ada isian maka kolom (12) harus ada isian

    Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :

    Kolom (3) triwulan laporan = kolom (10) triwulan yang lalu

    SPH-TBF

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    50/123

    LAPORAN TANAMAN BIOFARMAKA

    a) Cakupan pengumpulan data tanaman biofarmaka melalui SPH-TBF

    adalah pada usaha budidaya yang mempunyai tujuan komersial (jika

    sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual)

    b) Tanaman Biofarmaka

    Tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yangdikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang,

    bunga, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.

    Tanaman biofarmaka dibedakan 2 Kelompok yaItu :

    1. Rimpang : terdiri dari jahe, laos/lengkua, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak,

    temukunci, temuireng dan dlingo/dringo

    2. Non Rimpang : terdiri dari kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa, keji beling

    sambiloto dan lidah buaya. DAFTAR ISIAN SPH-TBF

    PEMERIKSAAN SPH-TBFLAPORAN TANAMAN BIOFARMAKA

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xls
  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    51/123

    LAPORAN TANAMAN BIOFARMAKA

    Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :

    Kolom (8) = kol (3) - kol (4) kol (6) + kol (7)

    Kolom (4) ada isian maka kol (9) harus ada isian

    Kolom (5) ada isian maka kol (10) harus ada isian

    Kolom (11) harus ada isian jika kol (9) dan atau kol (10) ada

    isian

    Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :

    Kolom (3) Triwulan laporan = kolom (8) triwulan lalu

    SPH-TH

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    52/123

    LAPORAN TANAMAN HIAS

    a) Cakupan pengumpulan data tanaman hias melalui SPH-TH adalah pada

    usaha budidaya yang mempunyai tujuan komersial (jika sebagian/seluruh

    hasilnya untuk dijual)

    b) Tanaman Hias

    Adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan estetika baik

    karena bentuk tanaman, warna dan bentuk daun, tajuk maupun bentuk

    pohon/batang, warna dan keharuman bunganya, sering digunakan

    sebagai penghias pekarangan, taman atau ruangan di rumah, gedung

    perkantoran, hotel, restauran maupun untuk kelengkapan upacara adat

    dan keagamaan.

    DAFTAR ISIAN SPH-TH

    PEMERIKSAAN SPH-TH

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xls
  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    53/123

    PEMERIKSAAN SPH THLAPORAN TANAMAN HIAS

    Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :

    Kolom (8) = kol (3) - kol (4) kol (6) + kol (7)

    Kolom (4) ada isian maka kol (9) harus ada isian

    Kolom (11) harus ada isian jika kol (9) dan atau kol (10) ada

    isian

    Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :

    Kolom (3) triwulan laporan = kolom (8) triwulan lalu

    SPH-ALSIN

    (

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    54/123

    (ALAT & MESIN PERTANIAN HORTIKULTURA)

    a ALSIN Pertanian Hortikultura meliputi :1. Alsintan Budidaya2. Alsintan Panen/Pasca Panen3. Alsintan Pengolahan

    b Kolom (5) merupakan penjumlahan kol. (3) & kol. (4)

    SPH-BN

    (LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    55/123

    (LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)

    a) Produsen/Penangkar Benih : orang, perusahaan, badan hukum atau instansi yangmemproduksi benih untuk diedarkan atau diperdagangkan. Antara lain :penangkar

    benih,Balai benih hortikultura dan instalasinya, Balai penelitian yang memproduksi

    benih horti, BUMN dan BUMD yang bergerak dibidang produksi benih, dan

    perusahaan swasta.

    b) Jika penangkarkan lebih dari satu jenis tanaman, maka dihitung untuk setiap jenis

    tanaman.

    c) Pedagang/Penyalur Benih: orang (perorangan), badan hukum atau instansi

    pemerintah yang melakukan kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka

    menyalurkan benih kepada masyarakat, baik untuk diperdagangkan maupun tidak.

    d) Jika menjual lebih dari satu jenis tanaman, maka dihitung pada masing-masing jenis

    tanaman

    DAFTAR ISIAN SPH-BN

    PEMERIKSAAN SPH-BN(LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xls
  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    56/123

    (LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)

    Kolom (3) terisi maka kolom (4) dan kolom (5) harus ada

    isian kecuali bila penangkar tersebut baru mulai tanam

    dan belum pernah menghasilkan benih maka kolom (5)

    kosong/tidak ada isian

    Kolom (6) terisi maka kolom (7) harus ada isian

    PENGOLAHAN DATA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    57/123

    A.Tahapan Pengolahan daftar isian SPH dilakukan didaerah.

    1. Penerimaan Dokumen

    2. Penyuntingan,Penyandian & Pemeriksaan

    3. Entry data dan Imputasi

    B. Pengolahan menggunakan Sistem Informasi

    Pengolahan Hortikultura (SIMSPH)

    PELAPORAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    58/123

    1. Pelaporan Kab.( RKSP), rangkap 3: BPS propinsi,diperta,arsip dinas kab.

    2. Pelaporan Prop.(RPSP), rangkap 3:

    Dirjen Horti, BPS prop, arsip diperta

    RKSP DAN RPSP

    DAPAT DIPEROLEH DARI

    Program Pengolahan yang Disediakan

    PENYAJIAN DATA HORTIKULTURA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    59/123

    1. Publikasi , Statistik tanamansayuran dan buah semusim.

    2.

    Publikasi, Statistik tanamanbuah dan sayuran tahunan.

    3. Publikasi tanaman hias

    4. Publikasi tanaman biofarmaka

    PERMASALAHAN

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    60/123

    1. Pengisian kuesioner belum lengkapterutama kolom produksi.

    2. Untuk tanaman semusim,

    pengisian luas panen belum habistidak konsisten pada bulan,triwulan

    selanjutnya.

    3. Untuk tanaman buah, terjadi

    perubahan tanaman produktif yang

    PEMECAHAN MASALAH

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    61/123

    Menggunakan Buku Register yangtelah disediakan denganmemperhatikan :

    1. Konsistensi antar periode laporan2. Memperhitungkan umur tanaman

    pada pengisian luas panen

    3. jumlah tanaman produktif setiaptriwulan

    Melakukan pengamatan lapang.

    DIREKTORI PERUSAHAAN

    HORTIKULTURA

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    62/123

    HORTIKULTURA

    Tujuan : Untuk memperoleh data perusahaanhortikultura

    Kuesioner:

    VP-HORTI , Memperoleh data statistik hortikultura

    yang akurat untuk perencanaan pembangunan(Maret-Juli)

    CL - HORTI, Penyusunan Direktori Perusahaan

    Hortikultura (Januari-Maret)

    CPH-BPS RI, : Perusahaan berbadan hukum yangmelakukan budidaya tanaman Hortikultura dan

    menguasai lahan untuk budidaya tanaman hortikultura

    A ril-Mei

    STUDI/IMPLEMENTASI PENGUKURANPRODUKSI CABAI DAN BAWANG

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    63/123

    MERAH

    Tujuan : meningkatkan akurasi pengukuranproduksi pada komoditi strategis

    Cakupan: 5 propinsi (Jabar,Jateng,Jatim,

    Yogya,Sumut)Periode pelaksanaan: Triwulan III ( Juli-

    September)

    Metode: pengukuran produksi dengan ubinan5 tanaman x 5 tanaman untuk cabai dan 5

    rumpun x 5 rumpun untuk bawang merah.

    Indikator Pertanian

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    64/123

    Indikator Pertanian merupakan publikasi tahunanBPS

    Tujuan :

    1. Memberikan gambaran mengenai perkembangan

    sektor pertanian secara umum di Indonesiamelalui indeks produksi

    2. Memberikan informasi penunjang untuk

    perencanaan, memonitor dan evaluasi

    perkembangan sektor pertanian.

    Sumber: Data sekunder dari semua subsektor

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    65/123

    BUAH-BUAHAN danSAYURAN TAHUNAN

    Sub sektor hortikultura telah berkontribus

    secara nyata dalam mendukung

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    66/123

    secara nyata dalam mendukung

    perekonomian nasional, baik dalam

    penyediaan produk pangan, kesehatan dankosmetika, perdagangan, penciptaan produk

    domestik bruto maupun penyerapan tenaga

    kerja.Tanaman buah-buahan dansayuran tahunan

    adalah salah satu bagian dari tanaman

    hortikultura yang produknya sangat digemaroleh kalangan masyarakat.

    Guna melakukan pengembangan dan

    perumusan perencanaan dan kebijakan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    67/123

    perumusan perencanaan dan kebijakan

    serta memberikan informasi keadaan dan

    keberhasilan tanaman buahbuahan dan

    sayuran tahunan, data statistik tanaman

    buah-buahan dan sayuran tahunandigunakan baik oleh pemerintah maupun

    pengusaha di sub sektor ini.

    Dalam pengumpulan data Statistik PertanianHortikultura (SPH) dikumpulkan data tentang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    68/123

    ( ) p g

    jumlah tanaman akhir triwulan yang lalu,

    tanaman yang dibongkar/ditebang, tanamanbaru/penanaman baru, tanaman belum

    menghasilkan, tanaman produktif (yang

    menghasilkan dan yang sedang tidakmenghasilkan), tanaman tua/rusak, jumlah

    tanaman akhir triwulan, produksi dan harga

    jual petani per kilogram.

    Data yang dikumpulkan dari Survei Pertanian

    Hortikultura Tanaman Buah-Buahan dan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    69/123

    Hortikultura Tanaman Buah Buahan dan

    Sayuran Tahunan mencakup 22 (dua puluh

    dua) jenis buah-buahan tahunan dan 3 (tiga)jenis sayuran tahunan yaitu : Alpukat,

    Belimbing, Duku/Langsat/Kokosan, Durian,

    Jambu Biji, Jambu Air, Jeruk Siam/Keprok,Jeruk Besar, Mangga, Manggis,

    Nangka/Cempedak, Nanas, Pepaya, Pisang,

    Rambutan, Salak, Sawo, Sirsak, Markisa,Sukun, Apel, Anggur dan Melinjo, Petai,

    Jengkol.

    Tanaman Buah-Buahan Tahunan dikelompokkandalam 3 jenis yaitu :

    1 J i t b h b h tid k

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    70/123

    1. Jenis tanaman buah-buahan yang tidak

    berumpun dan di panen sekaligus.

    Kelompok buah-buahan ini biasanya berbuah

    menurut musim.

    Meskipun dalam kriteria ini digolongkan dalam

    panen sekaligus, keadaannya di lapangan tidaklahberlaku mutlak seperti kriteria tersebut diatas, sebab

    waktu dipanen masih ada buah yang belum masak

    atau sebagian buah telah dipetik sebelumnya karena

    masaknya lebih awal.

    Keluarnya bunga yang relatif serempak merupakan

    dasar penggolongan ini.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    71/123

    Jenis tanaman buah-buahan

    yang berumpun dan di panen

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    72/123

    yang berumpun dan di panen

    terus menerus.Kelompok ini dapat dipanen terus

    menerus dalam satu tahun.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    73/123

    3. METODOLOGI

    Metode yang digunakan dalam survei ini

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    74/123

    Metode yang digunakan dalam survei ini

    adalah metode pencacahan lengkapterhadap seluruh kecamatan di

    ndonesia.

    Pengumpulan data mencakupbanyaknya tanaman dan produksi buah-

    buahan ilakukan secara rutin triwulanan

    Cara mendapatkan data statistik hortikultura :1. Informasi dari petani/kelompok tani

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    75/123

    2. Laporan Petani kepada Kepala Desa

    3. Banyak bibit yang digunakan4. Perkiraan pengamatan

    Sumber informasi lain : Pedagang,asosiasi,

    koperasi, PKK, Posyandu, UPGK, Balai Benih,

    Pedagang Benih, Aparat Desa, PPL dan UPT BPSBTP dan Hortikultura.

    DOKUMEN YANG DIGUNAKAN

    Laporan yang digunakan dalam

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    76/123

    Laporan yang digunakan dalam

    pengumpulan data adalah Daftar SPH-

    BST

    untuk laporan tanaman buah-buahandan

    sayuran tahunan yang dikumpulkansetiap triwulan.

    5. ORGANISASI PENGUMPULAN DATALaporan tanaman buah-buahan dan sayuran

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    77/123

    tahunan diisi secara triwulanan oleh Mantri

    Tani/KCD dan dibuat rangkap 4 (empat).Dokumen asli dikirimkan kepada BPS

    Propinsi, tembusannya dikirimkan ke BPS

    Kabupaten/Kota dan Dinas PertanianTanaman Pangan Kabupaten dan satu

    sebagai arsip di KCD.

    6. PENGOLAHAN

    Penerbitan ini merupakan hasil

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    78/123

    p

    pengolahan kuesioner SPH-BST

    (triwulanan) yang dikumpulkan dari setiap

    kecamatan di Indonesia tahun 2010. Data

    tingkat provinsi merupakan rekapitulasiangka tingkat kabupaten/kota.

    Pengolahan data dilakukan denganmenggunakan program aplikasi Sistem

    I f i M j S i P t i

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    79/123

    Informasi Manajemen Survei Pertanian

    Hortikultura (SIM-SPH) di seluruhkabupaten/kota di wilayah Republik

    Indonesia.

    Dengan menggunakan program aplikasi SIM-SPH data statistik hortikulturadiolah, mulai

    dari entri data sampai dengan proses

    rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota sampai

    dengan tingkat nasional

    7. KONSEP DAN DEFINISIKonsep dan definisi yang dipakai hanya mencakup

    hal hal ang ses ai dengan karakteristik ang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    80/123

    hal-hal yang sesuai dengan karakteristik yang

    ditanyakan dalam SPH-BST, (Laporan tanamanbuahbuahan dan sayuran tahunan) yaitu :

    a. Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman

    sumber vitamin, garam mineral dan lain-lain yang

    dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buahdan merupakan tanaman tahunan

    b. Tanaman sayuran tahunan adalah tanamansumber vitamin, garam, mineral dan lain-lain

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    81/123

    yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang

    berupa daun, bunga, buah dan umbinya yangberumur lebih dari satu tahun serta berbentuk

    pohon.

    c. Tanaman yang menghasilkan adalahtanaman yang pada triwulan yang

    bersangkutan dipetik hasilnya

    d. Produksi adalah banyaknya hasilmenurut bentuk hasil yang ditetapkan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    82/123

    menurut bentuk hasil yang ditetapkan

    dan merupakan penjumlahan laporanper triwulan.

    e. Bentuk Produksi buah-buahan

    dinyatakan dalam buah segar.Khusus untuk pisang dihitung dengan

    tandan dan nanas dengan

    mahkotanya.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    83/123

    BUAH-BUAHAN danSAYURAN SEMUSIM

    Survei Pertanian Hortikultura diselenggarakan olehBadan Pusat Statistik bekerjasama dengan

    Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    84/123

    Direktorat Jenderal Hortikultura,Kementerian

    Pertanian. Berbagai usaha dilakukan oleh BPSuntuk menyajikan informasi yang terbaik, terbaru

    dan menarik bagi konsumen data hortikultura.

    Upaya ini diharapkan dapat mempermudah

    memahami data hortikultura, guna mendukungperencanaan maupun pengambilan keputusan di

    sektor

    pertanian khususnya subsektor hortikultura

    terutama masalah sayuran dan buah-buahan

    semusim yang sangat potensial di Indonesia.

    Publikasi Statistik Tanaman Sayuran danBuah-buahan Semusim ini menyajikan

    d t 22 j i

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    85/123

    data 22 jenis

    tanaman sayuran semusim dan 4 jenistanaman buah-buahan semusim.

    Tanaman sayuran semusim dibagi

    menjadi dua kelompok, kelompok yangpertama terdiri dari tanaman yang

    dipanen sekaligus sedangkan kelompok

    kedua yaitu tanaman yang dipanen

    berulangkali.

    2. DATA YANG DIKUMPULKANSurvei Pertanian Hortikultura Sayur Buah

    Semusim (SPH-SBS) mengumpulkan data

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    86/123

    Semusim (SPH-SBS) mengumpulkan data

    tentang luastanaman akhir bulan yang lalu, luas panen

    habis/dibongkar, luas panen belum habis, luas

    rusak/tidak berhasil/puso, luas penanamanbaru/tambah tanam, luas tanaman akhir bulan

    laporan, produksi dipanen habis/dibongkar,

    produksi

    belum habis, dan harga jual petani tanaman

    sayuran serta buah- buahan semusim.

    3. METODOLOGIPada dasarnya metode yang dipakai untuk survei ini adalah

    metode pencacahan lengkap terhadap seluruh kecamatan di

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    87/123

    Indonesia. Beberapa metode yang dilakukan sebagai berikut

    :- Informasi dari petani / kelompok tani

    - Laporan petani / kelompok tani kepada kepala desa

    - Banyaknya benih yang digunakan

    - Perkiraan pengamatan- Sumber informasi lain

    Pengumpulan data mencakup luas panen dan produksi

    sayuran dan buah-buahan semusim yang dilakukan secara

    bulanan.

    4. DOKUMEN YANG DIGUNAKANDaftar yang digunakan dalam

    l d t d l h L

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    88/123

    pengumpulan data adalah : Laporan

    tanaman sayuran dan buah- buahansemusim ( SPH-SBS ) yang dikumpulkan

    secara bulanan

    5. ORGANISASI PENGUMPULAN DATALaporan tanaman sayuran dan buah-buahan

    semusim diisi bulanan oleh Mantri Tani/KCD

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    89/123

    semusim diisi bulanan oleh Mantri Tani/KCD

    dan dibuat dalam rangkap 4. Aslinya dikirimkankepada BPS Propinsi, tembusannya dikirimkan

    ke BPS Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian

    Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dan arsipuntuk Mantri Tani/KCD.

    6. PENGOLAHANPenerbitan ini merupakan hasil pengolahan

    kuesioner SPH-SBS yang dikumpulkan bulanan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    90/123

    y g p

    dari setiap kecamatan pada tahun 2010. Data

    tingkat propinsi merupakan rekapitulasi angka

    tingkat kabupaten/kota. Entri data dan imputasi

    dilakukan di Badan Pusat Statistik

    Provinsi/kabupaten/Kota dengan menggunakanpaket program Sistem Informasi Manajemen

    Survei Pertanian Hortikultura(SIMSPH).

    1. Tanaman sayuran semusim

    adalah tanaman sumber vitamin, garam

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    91/123

    mineral dan lain-lain yang dikonsumsi

    dari bagian tanaman yang berupa daun,

    bunga, buah dan umbinya, yang berumur

    kurang dari setahun

    2. Tanaman buah-buahan semusimadalah tanaman sumber vitamin, garam

    mineral dan lain lain yang dikonsumsi dari

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    92/123

    mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari

    bagian tanaman yang berupa buah,berumur kurang dari satu tahun, tidak

    berbentuk pohon/rumpun tetapi menjalar

    dan berbatang lunak.

    3. Tanaman yang dipanen sekaligus/dibongkar habis adalah tanaman yang

    h bi l

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    93/123

    sehabis panen langsung

    dibongkar/dicabut, terdiri dari :

    Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang

    Daun, Kentang, Kol/Kubis, Kembang kol,

    Petsai/Sawi, Wortel, Lobak dan Kacang

    Merah.

    4. Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali) adalah tanaman

    yang pemanenannya lebih dari satu kali dan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    94/123

    yang pemanenannya lebih dari satu kali dan

    biasanya dibongkar apabila panenan terakhirsudah tidak memadai lagi, terdiri dari : Kacang

    Panjang, Cabe Besar, Cabe Rawit, Paprika,

    Jamur, Tomat, Terung, Buncis, Ketimun, LabuSiam, Kangkung, Bayam, Melon, Semangka,

    Blewah, dan Stroberi.

    Luas panen habis Januari- Desemberadalah total luas panen yang dibongkar

    habis bulan Januari sampai dengan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    95/123

    habis bulan Januari sampai dengan

    Desember.Luas panen belum habis Desember

    adalah luas panen yang belum dibongkar

    habis pada bulan Desember.

    Luas panen Januari - Desemberadalah total luas panen yang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    96/123

    dibongkar habis bulan Januarisampai dengan Desember ditambah

    luas panen yang tidak dibongkar

    (belum habis) bulan Desember.

    5. Produksi satu tahun adalah totalproduksi yang dipanen habis maupun

    b l dib k h bi j k J i

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    97/123

    belum dibongkar habis sejak Januari

    sampai dengan Desember.

    Produksi Habis adalah hasil produksi

    dari luas panen tanaman sayuran danbuah-buahan semusim yang dipanen

    habis/dibongkar pada periode pelaporan.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    98/123

    TANAMAN HIAS

    Produksi Belum Habis adalah hasilproduksi dari luas panen tanaman

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    99/123

    sayuran dan buah-buahan semusimyang biasanya dipanen lebih dari

    sekali dan tanamannya belum

    dibongkar pada periode pelaporan.

    Tanaman hias adalah salah satu bagiandari tanaman hortikultura yang

    produknya semakin digemari oleh

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    100/123

    produknya semakin digemari oleh

    kalangan masyarakat yang disebabkanoleh keindahannya.

    Produk tanaman hias Indonesia juga

    telah dikenal di dunia, hal ini terlihat

    sebaran dan nilai ekspornya yang cukup

    besar.

    Guna melakukan pengembangandan perumusan perencanaan dan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    101/123

    kebijakan serta memberikaninformasi keadaan dan keberhasilan

    tanaman hias, data statistik tanaman

    hias digunakan baik oleh pemerintahmaupun pengusaha di subsektor ini.

    2. DATA YANG DIKUMPULKANDalam pengumpulan data Statistik Pertanian

    Hortikultura (SPH), dikumpulkan data tentang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    102/123

    Hortikultura (SPH), dikumpulkan data tentang

    luas tanaman akhir triwulan yang lalu, luastambah tanam, luas panen (habis dan belum

    habis), luas rusak/puso, luas tanaman akhir

    triwulan, produksi dari panen habis dan belumhabis, satuan produksi dan harga jual petan

    tanaman hias.

    Data yang dikumpulkan dari SurvePertanian Hortikultura Tanaman Hias

    mencakup 24 (dua puluh empat) jenis

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    103/123

    mencakup 24 (dua puluh empat) jenis

    tanaman hias, yaitu : Anggrek, Anthuriumbunga, Anyelir, Gerbera, Gladiol, Pisang-

    pisangan, Krisan, Mawar, Sedap Malam

    Dracaena, Melati, Palem, AglaonemaKamboja Jepang, Euphorbia,

    Phylodendron, Pakis, Monstera, Soka,Cordyline, Diff enbachia, Xansifera/

    Pedang-pedangan Anthurium daun dan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    104/123

    Pedang-pedangan, Anthurium daun, dan

    Caladium.Jika dilihat dari satuan luas panen dan

    bentuk hasilnya, tanaman hias dapat

    dibagi menjadi : kelompok bunga potong,

    kelompok tanaman hias dalam pot dan

    kelompok tanaman hias lainnya.

    3. METODOLOGIMetode yang digunakan dalam Survei

    Pertanian Hortikultura adalah metode

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    105/123

    pencacahan lengkap terhadap seluruhkecamatan di Indonesia.

    Cara mendapatkan data statistik

    hortikultura :1. Pendekatan sistem blok pengairan

    2. Laporan Petani kepada Kepala Desa

    3. Banyak bibit yang digunakan

    4. Perkiraan pengamatan

    4. DOKUMEN YANG DIGUNAKANLaporan yang digunakan dalam

    pengumpulan data adalah Daftar SPHTH

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    106/123

    pengumpulan data adalah Daftar SPHTH

    untuk laporan tanaman hias yangdikumpulkan setiap triwulan.

    5. ORGANISASI PENGUMPULAN DATALaporan tanaman hias diisi secara

    triwulanan oleh Mantri Tani/ KCD dan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    107/123

    triwulanan oleh Mantri Tani/ KCD dan

    dibuat rangkap 4 (empat).Dokumen asli dikirimkan kepada BPS

    Provinsi, tembusannya dikirimkan ke BPS

    Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian

    Tanaman Pangan Kabupaten dan satu

    sebagai arsip di KCD.

    6. PENGOLAHANPublikasi ini merupakan hasi

    pengolahan kuesioner SPH TH yang

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    108/123

    pengolahan kuesioner SPH-TH yang

    dikumpulkan dari setiap kecamatan d

    Indonesia. Data tingkat provins

    merupakan rekapitulasi angka tingkatkabupaten/kota.

    Pengolahan data dilakukan denganmenggunakan program aplikasi Sistem

    Informasi Manajemen Survei Pertanian

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    109/123

    Hortikultura (SIM-SPH) di seluruhkabupaten/kota di wilayah Republik Indonesia.

    Dengan menggunakan program aplikasi SIM-

    SPH data statistik hortikultura diolah, mulaidari entri data sampai dengan proses

    rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota sampai

    dengan

    tingkat nasional.

    a. Tanaman hias adalah tanaman yangmempunyai nilai keindahan baik bentuk,

    warna daun, tajuk maupun bunganya, sering

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    110/123

    digunakan untuk penghias pekarangan danlain sebagainya.

    b. Luas Panen adalah luas tanaman yang

    diambil hasilnya dan dihitung setiap triwulandari setiap jenis tanaman.

    Luas panen yang disajikan merupakan luas

    kotor dari tanaman yang sudah dibongkar

    seluruhnya (habis).

    c. Produksi adalah banyaknya hasilmenurut bentuk hasil yang ditetapkan dan

    merupakan penjumlahan laporan per

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    111/123

    triwulan.d. Produktivitas atau hasil persatuan unit

    adalah hasil bagi antara jumlah produksi

    triwulan I sampai IV dibagi luas panenhabis triwulan I sampai triwulan IV

    ditambah luas panen belum habis

    triwulan IV.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    112/123

    TANAMANBIOFARMAKA

    Dengan berkembangnya perekonomiandan pengetahuan masyarakat, makin

    meningkat pula kesadaran akan pentingnya

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    113/123

    kesehatan dengan menjaga/merawatkesehatan dan melakukan pengobatan

    penyakit yang bersumber dari tanaman

    biofarmaka.Oleh karena itu maka data dan informasi tanaman

    biofarmaka, penting artinya dalam mendukung

    perumusan perencanaan dan kebijakan,

    menginformasikan keadaan dan keberhasilan,maupun dalam mengevaluasi kinerja

    pengembangan tanaman biofarmaka.

    2. DATA YANG DIKUMPULKANDalam pengumpulan data statistik

    Pertanian hortikultura (SPH) dikumpulkan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    114/123

    ( ) p

    data tentang luas tanaman akhir Triwulanyang lalu, luas tambah tanam, luas panen

    (habis dan belum habis), luas rusak/puso,

    luas tanaman akhir Triwulan, produksi

    dari panen habis dan belum habis, satuan

    produksi dan harga jual petani tanaman

    biofarmaka

    3. METODOLOGIMetode yang digunakan dalam survei in

    adalah metode pencacahan lengkap

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    115/123

    p g p

    terhadap seluruh kecamatan di IndonesiaPengumpulan data luas panen dan

    produksi tanaman biofarmaka dilakukan

    secara rutin Triwulanan.

    Pengumpulan data statistik Hortikultura :

    1. Pendekatan sistim blok pengairan

    2. Laporan Petani kepada Kepala Desa

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    116/123

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    117/123

    Berdasarkan bentuk produksinya, tanamanbiofarmaka dapat dibagi menjadi dua

    kelompok yaitu kelompok rimpang dan bukan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    118/123

    rimpang. Kelompok tanaman rimpang terdirdari tanaman jahe, laos/lengkuas, kencur

    kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng

    temukunci dan dringo, sedangkan kelompoktanaman bukan rimpang terdiri dari tanaman

    kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa

    kejibeling, sambiloto dan lidah buaya.

    5. ORGANISASI PENGUMPUL DATALaporan tanaman biofarmaka diisi secara

    Triwulanulanan oleh Mantri Tani/KCD dan

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    119/123

    dibuat rangkap 4 (empat).Dokumen asli dikirimkan kepada BPS

    Propinsi, tembusannya dikirimkan ke

    BPS Kabupaten/kota dan DinasPertanian Tanaman Pangan

    Kabupaten/Kota serta 1 (satu) lembar

    sebagai arsip pada KCD.

    6. PENGOLAHANPenerbitan ini merupakan hasil pengolahan

    kuesioner SPH-TBF yang dikumpulkan dari

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    120/123

    setiap kecamatan di Indonesia setiap triwulanpada tahun 2009. Data tingkat provinsi

    merupakan rekapitulasi angka tingkat

    kabupaten/kota. Entry data dan imputasidilakukan di BPS Kabupaten/kota/Propinsi

    dengan menggunakan paket program Sistim

    Informasi Manajemen Survei Pertanian

    Hortikultura(SIMSPH).

    a. Tanaman Biofarmaka (obat-obatan)adalah tanaman yang bermanfaat

    sebagai obat-obatan yang dikonsumsidari

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    121/123

    bagian tanaman berupa daun, buah, umbi(rimpang) atau akar.

    b. Luas Panen adalah luas tanaman

    yang diambil hasilnya dan dihitung setiapTriwulan dari setiap jenis tanaman.

    Luas panen yang disajikan merupakan

    luas kotor dari tanaman yang sudah

    dibon kar seluruhn a habis .

    c. Produksi adalah banyaknya hasilmenurut bentuk hasil yang ditetapkan

    dan merupakan penjumlahan laporan per

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    122/123

    Triwulan.d. Produktivitas atau hasil persatuan

    unit adalah hasil bagi antara jumlah

    produksi habis dan belum habis TriwulanI sampai IV dibagi luas panen habis

    Triwulan I sampai Triwulan IV ditambah

    luas panen belum habis Triwulan IV.

  • 8/13/2019 Horti Revisi2

    123/123

    TERIMA KASIH