gap analisis betalaktam

84
NO 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13

Upload: rangga120890

Post on 13-Apr-2016

56 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Page 1: Gap Analisis Betalaktam

GAP ANALISIS PRODUKSI FARMA 2 (Berdasarkan Anneks 1 CPOB 2013)

NO

1

2

3

4

5

6

8

9

10

11

12

13

Page 2: Gap Analisis Betalaktam

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Page 3: Gap Analisis Betalaktam

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Page 4: Gap Analisis Betalaktam

34

35

36

37

38

Page 5: Gap Analisis Betalaktam

39

40

41

42

43

44

45

46

Page 6: Gap Analisis Betalaktam

47

48

49

50

51

52

a

b

c

Page 7: Gap Analisis Betalaktam

53

a

b

c

54

55

56

57

58

59

Page 8: Gap Analisis Betalaktam

60

61

62

63

64

65

66

Page 9: Gap Analisis Betalaktam

67

68

69

70

71

72

73

Page 10: Gap Analisis Betalaktam

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

Page 11: Gap Analisis Betalaktam

84

85

86

87

88

89

Page 12: Gap Analisis Betalaktam

90

91

92

93

94

95

96

97

93

Page 13: Gap Analisis Betalaktam

GAP ANALISIS PRODUKSI FARMA 2 (Berdasarkan Anneks 1 CPOB 2013)

73/113

PERSYARATAN

UMUM

Pengendalian proses selama pembuatan mengikuti PROTAP secara ketat.

PENILAIAN RISIKO

TATA LETAK FASILITAS

Fasilitas di tempat keluar personil hendaklah dilengkapi pancuran untuk mandi

Dijaga agar tekanan udara di area produk terpapar relatif negatif terhadap lingkungan sekitarnya.

Pembuatan produk yang mengandung bahan berbahaya pada umumnya dilakukan di fasilitas terpisah, tersegregasi, terdedikasi, atau terkungkung (self contained facilities). Pemisahan fasilitas dapat di bangunan yang berbeda atau di bangunan sama dengan fasilitas yang berlainan tetapi hendaklah terpiusah secara fisik: alur masuk, fasilitas personil dan sistem tata udara terpisah

Proses pembuatan menggunakan sistem tertutup atau teknologi pengungkungan (isolator) akan meningkatkan perlindungan terhadap operator dan produk

Penilaian risiko hendaklah juga menentukan tahapan siklus produksi dan pengawasan, mulai dari pembuatan bahan aktif obat (BAO) sampai ke distribusi produk. Penilaian risiko terhadap lingkungan hendaklah mencakup baik kontaminasi udara maupun kontaminasi buangan cairan.

Data toksikologi (OEL) yang diperbolehkan untuk produk hendaklah menjadi pertimbangan dalam penilaian risiko.

Hubungan antara bagian luar dan bagian dalam fasilitas hendaklah melalui ruang penyangga udara (untuk personil dan/atau material), ruang ganti, pass box, passthrough hatches, peralatan dekontaminasi dll. Pintu masuk dan keluar hendaklah dilengkapi dengan mekanisme interlock atau sistem lain yang mencegah terbukanya lebih dari satu pintu pada waktu bersamaan

Ruang ganti hendaklah dilengkapi dengan "step-overbench"

Alur personil dan produk hendaklah ditandai jelas pada tata letak ruang dan denah pabrik serta diuraikan cukup rinci (aktivitas yang dilakukan di sekitar pabrik hendaklah disebutkan)

Denah hendaklah menguraikan sistem HVAC yang menunjukkan inlet dan outletnya dan hubungan dengan titik-titik inlet dan outlet sistem HVAC dari fasilitas lain

Fasilitas hendaklah dikonstruksi dengan yang kedap terhadap kebocoran udara melalui plafon, retakan atau area servis.

Page 14: Gap Analisis Betalaktam

SISTEM TATA UDARA (HVAC)Tidak boleh ada buangan udara langsung keluar

Sistem tata udara hendaklah menghasilkan tekanan udara negatif relatif terhadap lingkungan sekitar

Indikasi visual status tekanan ruang hendaklah tersedia untuk setiap ruangan.

Sistem alarm yang tepat untuk tekanan udara hendaklah diadakan untuk memberi peringatan akan status arus balik tekanan udara atau penurunan tekanan udara hingga di bawah yang terdesign

Design yang tepat, batas waspada (alert limit) dan batas bertindak (action limit) hendaklah tersedia. Cadangan sistem hendaklah tersedia untuk menanggapi secara tepat bila terjadi kegagalan kaskade tekanan udara.

Pada saat menghidupkan dan mematikan kipas pemasokan dan pembuangan udara hendaklah disinkronisasi sedemikian rupa sehingga tekanan udara di dalam bangunan tetap negatif selama menghidupkan dan mematikan sistem tata udara (dengan sistem recovery time)

Udara yang dibuang keluar melalui HEPA filter dan tidak diresirkulasi kecuali ke area yang sama, dengan syarat udara yang dikembalikan tersebut disaring dengan HEPA filter (H13).

Bila memungkinkan, hendaklah dipakai sistem tata udara single-pass tanpa resirkulasi.

Udara buang atau balik hendaklah diasring melalui rumah filter yang cara penggantiannya aman atau dengan sistem BIBO (bag-in-bag-out). Rumah filter (filter housing) hendaklah terdiri dari pre-filter dan HEPA filter, yang keduanya hendaklah dapat dilepas dengan sistem kantong yang aman.

Ruang ganti hendaklah dipasok udara yang terfiltrasi yang sama standarnya dengan udara yang dipasok ke area kerja.

Ruang penyangga, passthrough hatches, dsb hendaklah mempunyai pasokan dan buangan udara untuk memberikan kaskade tekanan udara dan pengungkungan yang diperlukan. Pada ujung atau perimeter kungkungan, ruang penyangga atau pass through hatch yang berbatasan dengan area luar atau non CPOB hendaklah selalu mempunyai tekanan positif relatif terhadap lingkungan, untuk mencegah masuknya kontaminan ke dalam fasilitas.

Page 15: Gap Analisis Betalaktam

Bila memungkinkan, hendaklah HEPA filter dipasang di terminal pada sistem pasokan udara.

UNIT PENGENDALI UDARA

Keputusan untuk menggunakan udara balik atau resirkulasi hendaklah dibuat berdasarkan penilaian risiko.

Operator yang meninggalkan area kungkungan hendaklah melalui sistem dekontaminasi, misal 'pancuran udara' atau mist shower', untuk membantu menghilangkan atau mengendalikan partikel debu pada pakaian kerja.

Semua pakaian kerja yang meninggalkan fasilitas untuk dicuci hendaklah dimasukkan dalam kantong yang aman. Hendaklah disediakan cara yang tepat untuk melindungi staff binatu dan untuk mencegah kontaminasi ke pakaian kerja lain dari fasilitas yang tidak berbahaya.

Tindakan yang tepat hendaklah dilakukan untuk mencegah aliran udara dari area pengemasan primer (melalui pigeon hole ban berjalan) ke area pengemasan sekunder (dapat diatasi dengan menggunakan pass-through chamber yang tekanannya dijaga negatif baik terhadap pengemasan primer maupun pengemasan sekunder).

Hendaklah dipertimbangkan penggunaan biosafety cabinet, sistem isolasi atau glove box sebagai suatu cara pengungkungan dan perlindungan operator.

Hendaklah tersedia deskripsi sistem termasuk gambar skematik yang menerangkan filter dan spesifikasinya, jumlah pertukaran udara per jam, perbedaan tekanan udara, kelas kebersihan ruangan dan spesifikasi terkait. Semuanya ini hendaklah tersedia saat inspeksi.

Hendaklah tersedia penunjuk perbedaan tekanan udara yang dipantau, baik dengan indikator tekanan digital atau analog.

Hendaklah dipertimbangkan untuk menyediakan cadangan pasokan listrik, contoh generator diesel, untuk menjamin kegiatan yang aman dalam bangunan dan sistem dapat dipertahankan setiap saat.

Page 16: Gap Analisis Betalaktam

RUMAH FILTER DENGAN SISTEM PENGGANTIAN

Energy recovery wheel dapat dipertimbangkan jika menggunakan sistem full fresh-air atau single pass. Dalam hal demikian, tidak boleh ada kemungkinan kebocoran antara udara pasokan dan udara yang dikeluarkan ketika melewati energy recovery wheel. Tekanan udara relatif antara sistem udara pasokan dan udara yang dikeluarkan hendaklah sedemikian, sehingga sistem udara yang dikeluarkan bekerja pada tekanan yang lebih rendah daripada sistem udara pasokan. (Selain energy recovery wheel alternatif lain dapat dipakai misal crossover plate heat exchanger, heat pipe dan water coil heat exchanger).

Prinsip manajemen risiko hendaklah diterapkan untuk mengelola kemungkinan kontaminasi silang apabila menggunakan energy recovery wheel.

Udara balik yang diresirkulasi hendaklah dilewatkan melalui filter udara yang mempunyai sistem penggantian filter yang aman (sistem BIBO) sebelum dikembalikan ke unit pengendali udara. Kipas udara balik dapat merupakan bagian dari unit pengendali udara, namun demikian filter udara tersebut hendaklah unit terdedikasi. Dengan peraturan demikian udara balik melewati dua set filter HEPA dipasang secara serial yaitu filter udara balik di dalam sistem penggantian filter yang aman dan filter HEPA udara pasokan. Filter HEPA dari udara yang dipasok dapat dipasang pada unit pengendali udara atau pada diffuser di ruangan, tergantung pada kelas kebersihan ruang.

Saat menghidupkan dan mematikan kipas pemasokan dan pembuangan udara serta kipas sistem ventilasi terkait hendaklah disinkronisasi sedemikian rupa sehingga fasilitas dapat mempertahankan desain hubungan tekanan aliran udara. Proses produksi hendaklah dihentikan bila kipas tidak hidup. Urutan interlock kipas ini hendaklah tetap berlaku meskipun ada kipas yang gagal berfungsi, untuk memastikan tidak terjadi aliran udara balik pada sistem tata udara.

Filter akhir pada unit penggantian yang aman hendaklah jenis HEPA berklarifikasi paling kurang H13 menurut standar EN 1822. Untuk udara balik yang berdebu, prefiltrasi udara mungkin juga diperlukan untuk memperpanjang pemakaian filter HEPA. Filter pre-filtrasi hendaklah juga dapat diganti melalui metode BIBO.

Page 17: Gap Analisis Betalaktam

Sistem pemantauan data berdasarkan komputerisasi dapat dipasang untuk memantau kondisi filter.

Bagi sistem pembuangan udara di mana kontaminan yang dilepaskan dianggap sangat berbahaya, dua lapis filter HEPA yang terpasang secara seri hendaklah dipertimbangkan untuk memberikan tambahan proteksi apabila filter pertama gagal.

Semua lapisan filter hendaklah dilengkapi dengan alat indikator perbedaan tekanan (∆P) untuk mengindikasikan muatan debu pada filter dan sisa umur penggunaan filter. Sambungan ke alat indikator ini hendaklah terbuat dari tembaga atau baja tahan karat dan bukan tube plastik yang mudah rusak dan menyebabkan bahaya kontaminasi. Sambungan tube pada bingkai filter hendaklah dilengkapi katub penutup ('stopcock') untuk mengamankan pelepasan atau kalibrasi alat indicator.

Pemantauan filter hendaklah dilakukan pada tenggat waktu teratur dan tetap untuk mencegah muatan filter yang berlebihan sehingga dapat mendorong partikel debu melalui medium filter atau dapat menyebabkan filter pecah dan menghasilkan kontaminasi yang merata.

Alat indikator tekanan filter hendaklah diberi penandaan tentang resistensi filter bersih dan resistensi filter saat memerlukan penggantian.

Uji kebocoran filter terpasang hendaklah dilakukan menurut ISO 14644-3. Lubang masuk injeksi (' injection port') pada posisi arah masuk ('upstream') dan lubang akses ('access port') pada posisi arah keluar ('downstream') hendaklah dilengkapi untuk tujuan tersebut.

Kipas pembuangan udara pada system penggantian filter yang aman hendaklah ditempatkan sesudah posisi filter sehingga rumah filter dipertahankan pada tekanan negatif. Ini akan menimbulkan kesulitan pada waktu melaksanakan uji integritas filter, dan oleh karena itu perlu dipasang suatu sistem bypass damper agar udara dapat disirkulasikan melalui filter HEPA, sementara lubang pemindai terbuka. Sebagai alternatif, dapat menggunakan suatu sistem "booster fan independen" dengan "shut-off damper".

Sistem bypass damper dapat juga difungsikan untuk mendekontaminasi filter dengan cara mensirkulasikan bahan sanitizer.

Page 18: Gap Analisis Betalaktam

PPE dan sistem pernafasan udara

Operator hendaklah diproteksi dari paparan dengan metode yang sesuai misal dengan memakai :

Semua sistem pembuangan udara dari fasilitas hendaklah dilewatkan melalui rumah penggantian filter yang aman sebelum dilepas ke atmosfir.

Semua titik pembuangan di luar gedung hendaklah ditempatkan sejauh mungkin dari titik masuk udara, dan titik pembuangan hendaklah ditempatkan di permukaan atas untuk meminimalkan masuk-kembali udara yang telah dibuang. Arah angin yang dominan dan musiman hendaklah diperhitungkan apabila akan menentukan posisi titik pembuangan dan pemasokan udara.

Penggunaan pengumpul atau kantong debu hendaklah dipertimbangkan untuk penanganan udara dengan muatan debu yang berlebihan. Pengumpul debu hendaklah ditempatkan dalam ruang tertutup bertekanan negatif. Kendali akses, personil tehnik untuk pemeliharaan fasilitas, peralatan proteksi personil (PPE) dan sistem pernafasan udara hendaklah diberikan kepada operator pada saat menghilangkan debu dari kantong pengumpul debu.

Penghisap debu dan pengumpul debu yang mudah dibawa-bawa atau dipindahkan hendaklah dilengkapi dengan filter HEPA H13. Peralatan demikian hendaklah dikosongkan dan dibersihkan di dalam suat ruang bertekanan negatif terhadap lingkungan. Personil hendaklah mengenakan peralatan PPE yang tepat.

Catatan pembuangan dengan cara yang aman terhadap semua filter yang sudah terkontaminasi dan debu hendaklah disimpan.

Flash-spun', setelan bahan serat high-density polyethylene atau setelan bahan serat yang dapat dicuci dan tidak tembus cairan. Tutup muka dan kepala ('hood') yang bersatu dengan pakaian mungkin dibutuhkan tergantung dari jenis respirator yang digunakan;

flash-spun', sepatu, penutup bagian bawah kaki atau sepatu bot yang dapat dicuci berbahan serat high-density polyethylene.

Sarung tangan sekali pakai yang sesuai dan dapat dibuang. Sarung tangan ganda hendaklah dipakai apabila sentuhan secara aktif dengan produk tidak dapat dihindarkan. Sarung tangan hendaklah diplester atau dibalutkan ke lengan setelan protektif

Page 19: Gap Analisis Betalaktam

Pasokan udara harus disaring melalui filter akhir HEPA jenis H13 menurut EN (European Norm) 1822

PROTEKSI LINGKUNGAN

Sistem pernafasan udara digunakan untuk memasok udara pernafasan yang aman ke operator. Personil hendaklah mendapatkan pelatihan yang sesuai dan dievaluasi penggunaan sistem ini sebelum diperbolehkan masuk ke area. Sistem dapat berupa :

Sistem pasokan udara sentral yang tersambung ke masker muka operator melalui selang fleksibel dan 'socket' cepat sambung yang disebut 'airline respirator (AR)' Sambungan udara hendaklah menciptakan sistem udara satu arah untuk mencegah kontaminasi. Pasokan udara hendaklah diolah untuk memastikan suhu dan kelembaban pada kondisi yang nyaman bagi operator. Sumber udara mungkin berasal dari kipas bertekanan tinggi atau Kompresor udara. Kompresor udara yang digunakan hendaklah dipastikan jenis bebas oli atau dilengkapi filter yang sesuai untuk menghilangkan oli.

Self-contained breathing apparatus (SCBA) atau respirator pemurni udara bertenaga (Powered air purifyingrespirator-PAPR) yang ditempelkan rapat ke sabuk operator dan tersambung ke masker muka operator. Sistem ini menarik udara dari ruangan di mana operator bekerja dan pasokan udara disalurkan ke masker muka melalui kipas yang dijalankan baterai. AR memberikan proteksi yang lebih baik ke alat PAPR.

Menggunakan respirator 'cartridge' HEPA filter half mask dengan masker kertas filter jenis N95

Seleksi jenis respirator berdasarkan hubungan antara kriteria OEL yang diterima dan faktor proteksi (PF) yang disertifikasi.

Pasokan udara pernafasan sentral hendaklah memiliki sistem pendukung (back up) 100% dalam bentuk tabung gas dengan pasokan udara minimal 5 menit.

Udara pernafasan hendaklah disaring menggunakan pre-filter, filter gabungan ('coalescing filter') dan filter akhir.

Di mana udara disalurkan melalui sistem sentral, pipa saluran hendaklah tidak melepaskan kontaminan ke dalam aliran udara. Pipa baja tahan karat lebih disukai. Penempatan filter akhir hendaklah sedekat mungkin ke titik sambungan operator.

Produk maupun residunya tidak dibolehkan lepas ke atmosfir atau dibuang langsung ke sistem pembuangan air yang biasa digunakan.

Page 20: Gap Analisis Betalaktam

Atmosfir luar dan publik sekitar fasilitas hendaklah diproteksi dari kemungkinan kerusakan akibat zat berbahaya.

SISTEM DEKONTAMINASI PERSONIL

Personil hendaklah berganti pakaian bersih sesudah mandi dengan pancuran air.

EFLUEN

KUALIFIKASI DAN VALIDASIPERENCANAAN VALIDASI

Apabila efluen cairan menimbulkan risiko keamanan dan kontaminasi, hendaklah efluen diolah sebelum dibuang ke drainase kota.

Hendaklah disediakan pancuran udara (air shower) untuk meminimalkan debu yang melekat pada pakaian kerja dan pancuran air (water shower) untuk mandi personil sebelum meninggalkan fasilitas tersebut.

Pancuran udara terdiri dari sebuah airlock di mana udara berkecepatan tinggi dialirkan melalui lubang udara untuk melepaskan partikel debu. Kisi ekstraksi udara seharusnya menarik udara dari area dan mengembalikannya ke sistem filtrasi. Beberapa pancuran udara menggunakan juga aliran udara vertikal satu arah (vertical unidirectional airflow-UDAF) pada pintu ke luar untuk menarik kontaminan keluar dari area. Catatan: Jika pancuran udara digunakan, alat ini hendaklah didesain tepat untuk mengekstraksi debu secara efektif. Filtrasi udara pasokan dan kembalian atau udara yang dibuang hendaklah melalui pre-filter dan filter HEPA yang memenuhi standar filtrasi yang sama seperti yang digunakan di dalam fasilitas produksi. Kipas diaktifkan dengan cara membuka pintu pada saat personil memasuki pancuran udara, dengan alat pengatur waktu pada interlock pintu keluar untuk memberikan waktu yang cukup agar proses dekontaminasi menjadi efektif.

Perangkat untuk mengeluarkan udara mirip pancuran udara untuk personil dapat digunakan di tempat bahan dikeluarkan untuk membantu menghilangkan kontaminan.

Semua efluen hendaklah dimusnahkan dengan cara yang aman, metode pemusnahan hendaklah didokumentasikan. Jika menggunakan kontraktor eksternal untuk memusnahkan efluen, hendaklah mereka disertifikasi yang memberikan mereka otorita untuk menangani dan mengolah produk berbahaya.

Page 21: Gap Analisis Betalaktam

DOKUMENTASI

Unsur utama program validasi hendaklah dirinci dengan jelas dan didokumentasikan di dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen setara.

RIV mencakup sekurang-kurangnya : kebijakan validasi; struktur organisasi kegiatan validasi; ringkasan fasilitas, sistem, peralatan, dan proses yang akan divalidasi; format dokumen (format protokol dan laporan validasi, perencanaan dan jadwal pelaksanaan); pengendalian perubahan; dan acuan dokumen yang digunakan.

RIV juga memberi rincian jadwal kerja validasi yang harus dilaksanakan dengan memerhatikan urutan pelaksanaan misal sebelum melaksanakan validasi proses: personil, alat, metode analisis, sarana penunjang kritis, dan bangunan serta alat-alat ukur terkait harus sudah terkualifikasi. Pemantauan pencapaian RIV yang sudah ditetapkan hendaklah dilakukan secara berkala.

RIV dapat dilengkapi juga dengan data: Personalia (jumlah personil untuk kegiatan kualifikasi dan validasi; kualifikasi dan pelatihan personil), Prosedur pelaksanaan kualifikasi dan validasi (proses spesifik dan kriteria keberterimaan atau pelulusan secara umum), Tim validasi dan Manajemen, Daftar Protap yang akan digunakan, Program jadwal Kualifikasi dan Validasi.

RIV dapat dibuat tersendiri untuk bangunan dan fasilitas baru, sistem tata udara, sistem pengolahan air dan sistem komputerisasi, fasilitas betalaktam, fasilitas steril, validasi metode analisis, validasi pembersihan atau digabungkan ke dalam satu dokumen RIV.

Protokol validasi tertulis hendaklah dibuat untuk merinci kualifikasi dan validasi yang akan dilakukan. Protokol hendaklah dikaji dan disetujui oleh Manajer Pemastian Mutu. Protokol validasi hendaklah merinci langkah kritis dan kriteria penerimaan.

Hendaklah dibuat laporan yang mengacu pada protokol kualifikasi dan/atau protokol validasi dan memuat ringkasan hasil yang diperoleh, tanggapan terhadap penyimpangan yang terjadi, kesimpulan dan rekomendasi perbaikan. Tiap perubahan terhadap rencana yang ditetapkan dalam protokol hendaklah didokumentasikan dengan pertimbangan yang sesuai.

Page 22: Gap Analisis Betalaktam

KUALIFIKASI DESAIN (KD)

Kualifikasi desain adalah unsur pertama dalam melakukan validasi terhadap fasilitas, sistem atau peralatan baru

Desain hendaklah memenuhi ketentuan CPOB dan didokumentasikan

KUALIFIKASI INSTALASI (KI)

KUALIFIKASI OPERASIONAL (KO)

Kalibrasi alat ukur hendaklah dilaksanakan pada tahap KI.KUALIFIKASI KINERJA (KK)

Setelah kualifikasi selesai dilaksanakan, hendaklah diberikan persetujuan tertulis untuk dapat melaksanakan tahap kualifikasi dan validasi selanjutnya.

Sebelum dilakukan kualifikasi desain hendaklah lebih dahulu dibuat spesifikasi dari fasilitas, sistem atau alat yang akan digunakan.

Kualifikasi Instalasi mencakup : instalasi peralatan, pipa dan sarana penunjang dan instrumentasi hendaklah sesuai dengan spesifikasi dan gambar teknik yang didesain; pengumpulan dan penyusunan dokumen pengoperasian dan perawatan peralatan dari pemasok; ketentuan dan persyaratan kalibrasi; dan verifikasi bahan konstruksi.

Penyusunan Data Kualifikasi Instalasi (KI) hendaklah mempertimbangkan hasil Factory Acceptance Test (FAT) dan Site Acceptance Test (SAT); FAT dan SAT dapat dijadikan sebagai dokumen penunjang Laporan KI.

Kualifikasi Operasional mencakup : pengujian yang perlu dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang proses, sistem dan peralatan; dan pengujian yang meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas operasional atas dan bawah (worst case).

KO yang berhasil hendaklah mencakup finalisasi kalibrasi, prosedur operasional dan prosedur pembersihan, pelatihan operator dan persyaratan perawatan preventif.

Kualifikasi Kinerja mencakup pengujian dengan menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang memenuhi spesifikasi atau produk simulasi yang dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang proses, fasilitas, sistem dan peralatan; dan uji yang meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup worst case.

Page 23: Gap Analisis Betalaktam

KK dalam beberapa kasus pelaksanaannya dapat disatukan dengan KO.

VALIDASI PROSESVALIDASI PROSPEKTIF

VALIDASI KONKUREN

VALIDASI RETROSPEKTIF

Validasi prospektif mencakup : uraian singkat proses, ringkasan tahap kritis proses pembuatan yang harus diinvestigasi, daftar peralatan/fasilitas yang digunakan termasuk alat ukur serta status kalibrasinya, spesifikasi produk jadi untuk diluluskan, daftar metode analisis yang seharusnya, usul pengawasan selama-proses dan kriteria penerimaan, pengujian tambahan yang akan dilakukan termasuk kriteria penerimaan dan validasi metode analisisnya, pola pengambilan sampel (lokasi dan frekuensi), metode pencatatan dan evaluasi hasil, fungsi dan tanggung jawab, dan jadwal yang diusulkan.

Bets hasil Validasi Prospektif (minimum 3 bets berturut-turut) hanya dapat diluluskan untuk dijual berdasarkan hasil serangkaian uji Pengawasan Mutu yang intensif, pengkajian kondisi pembuatan, hasil Uji Stabilitas dan persetujuan dari Pemastian Mutu.

Dilakukan untuk produk yang telah divalidasi secara prospektif karena hal tertentu : perubahan parameter proses sebagai tindak lanjut dari adanya penyimpangan atau rekomendasi dari Pengkajian Mutu Produk, perubahan pabrik pembuat eksipien dengan spesifikasi yang sama, perubahan mesin dengan spesifikasi yang sama, transfer produk (dengan syarat tidak ada perubahan formula, sumber bahan baku dan tambahan, proses produksi, spesifikasi obat, dan spesifikasi bahan pengemas serta proses telah divalidasi di pabrik asal).

Validasi retrospektif hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah mapan, namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk, prosedur pembuatan atau peralatan.

Sumber data mencakup Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets, rekaman pengawasan proses, buku log perawatan alat, catatan penggantian personil, studi kapabilitas proses, data produk jadi termasuk catatan data tren dan hasil uji stabilitas.

Page 24: Gap Analisis Betalaktam

VALIDASI PEMBERSIHAN

VALIDASI METODE ANALISA

Validasi retrospektif memerlukan data dari 10-30 bets berurutan atau dijustifikasi (bets tersebut hendaklah mewakili seluruh bets yang dibuat selama periode pengamatan, termasuk yang tidak memenuhi spesifikasi, dan hendaklah dalam jumlah yang cukup).

Kehandalan proses (performance capability index/Ppk) hendaklah mencapai minimal 1,33. Apabila terjadi ketidakkonsistenan hasil dari 10-30 bets hendaklah dilakukan validasi ulang terhadap proses pembuatan produk tersebut.

Justifikasi yang dimaksud antara lain berdasarkan pengkajian risiko (risk assessment).

Dilakukan untuk setiap peralatan / mesin yang kontak langsung dengan produk (zat aktif). Kajian risiko dilakukan untuk mengkaji apakah suatu prosedur pembersihan, setelah dipakai untuk membuat semua produk yang menggunakan alat yang sama perlu divalidasi.

Pertimbangan pembersihan khusus diberikan dalam melakukan pencucian awal peralatan baru dan pencucian setelah pembongkaran mesin untuk diperbaiki untuk memastikan sisa-sisa debu maupun pelumas.

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis sampel validasi pembersihan harus divalidasi (Batas perolehan kembali (recovery) pada validasi metode analisis pemeriksaan residu hendaklah minimal 80%).

Validasi prosedur pembersihan dan kriteria keberterimaan residu produk dapat dilakukan terhadap tiap produk atau kelompok produk berdasarkan pertimbangan sifat dan dosis terapetik produk. Batas residu ditetapkan dengan memerhatikan kondisi terburuk dari prosedur pembersihan dan analisis risiko.

Hendaklah dilakukan pemantauan hasil pembersihan mesin dengan memeriksa sampel dari titik kritis pengambilan sampel.

Validasi metode analisis dilakukan terhadap uji identifikasi, uji kuantitatif kandungan impuritas ( impurity), uji batas impuritas, dan uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan aktif obat atau obat atau komponen tertentu dalam obat.

Page 25: Gap Analisis Betalaktam

GAP ANALISIS PRODUKSI FARMA 2 (Berdasarkan Anneks 1 CPOB 2013)

93.8053097345

CURRENT PRACTICEGAP

ACTION TO BE TAKENY N

Page 26: Gap Analisis Betalaktam
Page 27: Gap Analisis Betalaktam
Page 28: Gap Analisis Betalaktam
Page 29: Gap Analisis Betalaktam
Page 30: Gap Analisis Betalaktam
Page 31: Gap Analisis Betalaktam
Page 32: Gap Analisis Betalaktam
Page 33: Gap Analisis Betalaktam
Page 34: Gap Analisis Betalaktam
Page 35: Gap Analisis Betalaktam
Page 36: Gap Analisis Betalaktam
Page 37: Gap Analisis Betalaktam

GAP ANALISIS PRODUKSI FARMA 2 (Berdasarkan Anneks 1 CPOB 2013)

PIC TIMELINE

Page 38: Gap Analisis Betalaktam
Page 39: Gap Analisis Betalaktam
Page 40: Gap Analisis Betalaktam
Page 41: Gap Analisis Betalaktam
Page 42: Gap Analisis Betalaktam
Page 43: Gap Analisis Betalaktam
Page 44: Gap Analisis Betalaktam
Page 45: Gap Analisis Betalaktam
Page 46: Gap Analisis Betalaktam
Page 47: Gap Analisis Betalaktam
Page 48: Gap Analisis Betalaktam
Page 49: Gap Analisis Betalaktam

GAP ANALISIS PRODUKSI FARMA 2 (Berdasarkan Anneks 1 CPOB 2013)

REMARK

Page 50: Gap Analisis Betalaktam
Page 51: Gap Analisis Betalaktam
Page 52: Gap Analisis Betalaktam
Page 53: Gap Analisis Betalaktam
Page 54: Gap Analisis Betalaktam
Page 55: Gap Analisis Betalaktam
Page 56: Gap Analisis Betalaktam
Page 57: Gap Analisis Betalaktam
Page 58: Gap Analisis Betalaktam
Page 59: Gap Analisis Betalaktam
Page 60: Gap Analisis Betalaktam
Page 61: Gap Analisis Betalaktam

GAP ANALISIS PRODUKSI FARMA 2 (Berdasarkan Anneks 1 CPOB 2013)

Page 62: Gap Analisis Betalaktam
Page 63: Gap Analisis Betalaktam
Page 64: Gap Analisis Betalaktam
Page 65: Gap Analisis Betalaktam
Page 66: Gap Analisis Betalaktam
Page 67: Gap Analisis Betalaktam
Page 68: Gap Analisis Betalaktam
Page 69: Gap Analisis Betalaktam
Page 70: Gap Analisis Betalaktam
Page 71: Gap Analisis Betalaktam
Page 72: Gap Analisis Betalaktam
Page 73: Gap Analisis Betalaktam

KET

sertifikat tidak mencantumkan panjang selang & jenis bahan

Page 74: Gap Analisis Betalaktam

ada syarat jumlah partikel, alert & action limit

hanya ada form yang menyantumkan syarat jumlah partikel, alert & action limit,

belum ada WI pengambilan sampel / pemantauan partikel

Pemantauan dilakukan. Dok Uji waktu pembersihan / pemulihan belum

ditemukan.

Page 75: Gap Analisis Betalaktam
Page 76: Gap Analisis Betalaktam
Page 77: Gap Analisis Betalaktam
Page 78: Gap Analisis Betalaktam
Page 79: Gap Analisis Betalaktam
Page 80: Gap Analisis Betalaktam
Page 81: Gap Analisis Betalaktam
Page 82: Gap Analisis Betalaktam
Page 83: Gap Analisis Betalaktam
Page 84: Gap Analisis Betalaktam