evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan...

107
EVALUASI KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN PADA ALMA FISH FARM DI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR Oleh RINI RAHMAWATI H24051595 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: buituyen

Post on 08-Mar-2019

267 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

EVALUASI KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN

IKAN PATIN PADA ALMA FISH FARM

DI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR

Oleh

RINI RAHMAWATI

H24051595

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

RINGKASAN

Rini Rahmawati. H24051595. Evaluasi Kelayakan Usaha Pembenihan Ikan Patin

Pada Alma Fish Farm Di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Di bawah

bimbingan Budi Purwanto.

Luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau

alam, dan danau buatan mendekati 13 juta hektar, merupakan potensi alam yang

baik bagi pengembangan usaha budidaya perikanan air tawar. Salah satu budidaya

perikanan air tawar adalah budidaya ikan patin. Kegiatan pembenihan merupakan

kegiatan pokok atau kunci keberhasilan kegiatan pendederan dan pembesaran.

Tanpa kegiatan pembenihan, kegiatan lainnya tidak akan dapat berjalan karena

tentu akan memerlukan benih yang berasal dari kegiatan pembenihan.

Alma Fish Farm mulai dibangun pada awal tahun 2004. Alma Fish Farm

merupakan suatu usaha yang bergerak dalam budidaya ikan patin pada kegiatan

pembenihan. Tetapi pada pertengahan tahun 2010 usaha ini berhenti beroperasi

karena sulit beradaptasi dengan penurunan harga benih ikan patin dan kenaikan

biaya produksi terutama harga pakan benih berupa cacing sutera. Oleh karena itu

diperlukan suatu evaluasi kelayakan usaha. Evaluasi ini berguna untuk

mengetahui gambaran perusahaan jika ingin membuka kembali usahanya.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghitung kelayakan usaha pembenihan ikan

patin, (2) Mengetahui faktor kritis, derajat titik kritis, dan risiko yang

mempengaruhi kelayakan usaha pembenihan ikan patin, (3) Mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi kelancaran usaha pembenihan ikan patin.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara dengan

petani ikan patin. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait

seperti Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Unit Pelaksana Teknis

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Perpustakaan Institut

Pertanian Bogor (IPB), penelusuran melalui internet, buku dan literatur-literatur

yang berkaitan dengan penelitian. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh

gambaran tentang aspek-aspek budidaya ikan patin yang dilakukan yaitu meliputi

analisis aspek teknis, aspek organisasi-manajerial, dan aspek pasar. Analisis

kuantitatif meliputi analisis kelayakan finansial budidaya ikan patin. Analisis

kelayakan finansial ini menggunakan perhitungan kriteria-kriteria invesatasi

yaitu, NPV, IRR, BCR, PBP, BEP dan analisis sensitivitas. Data kuantitatif yang

dikumpulkan, diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan ditampilkan

dalam bentuk tabulasi untuk memudahkan pembacaan dan diberikan penjelasan

secara deskriptif.

Berdasarkan hasil analisis kualitatif, dilihat dari aspek pemasaran, Alma

Fish Farm memiliki segmen usaha yang ada di sekitar Bogor, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Sumatera Selatan, sampai dengan Kalimantan. Target usaha ini yaitu

petani pembesaran ikan patin dan petani pengumpul benih patin. Dilihat dari

aspek teknis bahan baku yang dibutuhkan diperoleh dari daerah sekitar Bogor.

Dilihat dari aspek manajemen, Alma Fish Farm dipimpin oleh seorang pemilik

dan dibantu oleh 8 orang tenaga kerja yang terdiri dari 2 orang tenaga kerja tetap

yang bekerja di bagian pemijahan dan perawatan larva, dan 6 orang tenaga kerja

Page 3: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

tidak tetap bekerja di bagian penghitungan benih saat ada transaksi pembelian,

pengepakan, dan mencari cacing sutera.

Berdasarkan hasil analisis kuantitatif, diperoleh NPV = 153.983.555, IRR

= 51 persen, BCR = 2,95, PBP = 2,34, BEP (Rp) = 310.083.025, dan BEP (Q) =

1.946.422. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif, Alma Fish Farm

layak untuk dijalankan. Usaha pembenihan dapat dijalankan kembali jika harga

benih mulai naik. Berdasarkan analisis sensitivitas diperoleh faktor kritis

penurunan harga jual benih ikan patin dengan derajat titik kritis sebesar 25,79

persen, faktor kritis kenaikan tingkat kematian benih ikan patin dengan derajat

titik kritis 25,79 persen yang menyebabkan usaha memiliki keuntungan normal

(NPV = 0, IRR = 8%, BCR = 1,00, PBP = 10 tahun). Faktor-faktor yang

mempengaruhi kelancaran usaha pembenihan ikan patin pada Alma Fish Farm

adalah perencanaan usaha, pembuatan anggaran, kualitas produk, dan pemilihan

teknologi.

Page 4: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

EVALUASI KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN

IKAN PATIN PADA ALMA FISH FARM

DI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RINI RAHMAWATI

H24051595

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Judul Skripsi : Evaluasi Kelayakan Usaha Pembenihan Ikan Patin Pada Alma

Fish Farm Di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Nama : Rini Rahmawati

NIM : H24051595

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Ir. Budi Purwanto, ME

NIP 19630705 199403 1 003

Mengetahui:

Ketua Departemen,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc

NIP 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus:

Page 6: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

RIWAYAT HIDUP

Rini Rahmawati dilahirkan di Banjarnegara pada tanggal 9 September

1987, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sutardi dan

Ibu Nur Soimah.

Lulus tahun 1993 dari TK Mawar Bogor, melanjutkan pendidikan di SD

Negeri Sindang Sari Bogor lulus tahun 1999. Tahun 1999 melanjutkan pendidikan

di SLTP Negeri 8 Bogor lulus tahun 2002 dan melanjutkan ke SMU Negeri 6

Bogor lulus tahun 2005. Tahun 2005 diterima sebagai mahasiswa Institut

Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Tahun 2006

pendidikan mayor Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor.

Selama menjadi mahasiswa aktif dalam keorganisasian kampus, antara lain

bendahara UKM Agrifarma tahun 2005-2006, staf divisi Kajian Islam SES-C

(Sharia Economic Student Club) tahun 2006-2007. Bergabung dalam kegiatan

softskill Departemen Manajemen yaitu BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) tahun

2007. Aktif dalam kegiatan yang diadakan kampus antara lain PJK MPKMB

(Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru) Angkatan 43, staf Konsumsi pada

5th

Economic Contest (2007), staf konsumsi pada acara 3th

SEASON (Sharia

Economic at Seminar and Expo).

Page 7: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan

Ikan Patin Pada Alma Fish Farm di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Petanian Bogor.

Budidaya perikanan ikan air tawar memiliki potensi yang baik untuk

dikembangkan karena luas perairan umum Indonesia mendekati 13 juta hektar.

Salah satu budidaya perikanan air tawar adalah budidaya ikan patin. Kegiatan

pembenihan pada budidaya ikan patin merupakan pangkal kegiatan dari budidaya

ikan patin. Tahun 2009 produksi benih ikan patin di Bogor mengalami penurunan

dan banyak petani pembenihan yang mengalami tutup usaha. Oleh karena itu

dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kelayakan usaha pembenihan

ikan patin.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

maka kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat terutama

bagi pihak-pihak yang yang berkepentingan. Amin.

Bogor, Juni 2011

Penulis

Page 8: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

TERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini dibantu oleh berbagai pihak, baik secara moril

maupun materil. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga

kepada:

1. Bapak Ir. Budi Purwanto, ME, sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta perhatiannya yang sangat

berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM, dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM,

sebagai dosen penguji dalam ujian skripsi. Terima kasih atas saran dan

masukan, sehingga penulis dapat memperbaiki karya akhir ini.

3. Seluruh Staf pendidik dan staf kependidikan di Departemen Manajemen,

seluruh pendidik yang selalu membantu penulis selama menempuh pendidikan

di IPB.

4. Bapak Syaiful Anwar, S.Ag. pemilik usaha pembenihan ikan patin yang

berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Bapak Dedi, Bapak Bejo, Bapak Bambang, dan petani-petani pembenihan

ikan patin lainnya yang telah memberikan informasi dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Ibu Rita, Bapak Imza, serta seluruh staf Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Bogor yang telah memberikan informasi dalam skripsi ini.

7. Bapak, Ibu, Fenny, Ana, serta keluarga besar yang selalu memberikan curahan

kasih sayang, doa yang tulus, semangat, kesabaran, inspirasi hidup, dan

dukungan yang tiada hentinya.

8. Guruh Afriantho atas segenap perhatian, motivasi dan bantuan yang tiada

hentinya, juga seluruh Cyber Crew yang membantu penyelesaian skripsi

penulis.

9. Mba Sri, Upi, Ayu, Teh Eti, Teh Asti atas doa, motivasi, dan nasihat-nasihat

yang sangat berharga.

10. Zulrasyida “Izul” Amalia yang memberikan banyak saran dan motivasi. Fury

Chintiya Dhewi yang memberikan semangat untuk terus maju, dan sahabat-

Page 9: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

sahabat lainnya (Linda, Putri, dan Firdha) yang selalu memberikan semangat

dan dukungannya.

11. Fery “Pei”, Santa, Ayu, Mbak Dewi, Didit, Gema, serta rekan-rekan IPB

lainnya atas bantuan yang telah diberikan selama menyusun skripsi ini.

12. Rekan-rekan di kelas B01 dan Departemen Manajemen angkatan 42 atas

kebersamaannya selama kuliah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT. Amin.

Page 10: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

TERIMA KASIH .......................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 5

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

1.5. Ruang Lingkup ............................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9

2.1. Agribisnis Budidaya Ikan Patin ...................................................... 9

2.1.1 Produksi .............................................................................. 9

2.1.2 Konsumsi ............................................................................ 11

2.1.3 Pemasaran ........................................................................... 11

2.1.4 Harga ................................................................................... 11

2.1.5 Persyaratan dan Kesesuaian Teknis Usaha Pembenihan

Ikan Patin ............................................................................ 13

2.1.6 Budidaya Pembenihan Ikan Patin ....................................... 14

2.2. Evaluasi Kelayakan Usaha Pembenihan Ikan Patin ....................... 20

2.2.1 Batasan ................................................................................ 21

2.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................... 21

2.2.3 Aspek Legal ........................................................................ 22

2.2.4 Aspek Teknis ...................................................................... 24

2.2.5 Aspek Manajemen dan Organisasi ..................................... 24

2.2.6 Aspek Finansial .................................................................. 24

2.3. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 25

III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 27

3.1. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 27

3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 30

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 30

3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 30

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................... 30

3.5.1 Analisis Aspek Teknis ........................................................ 31

Page 11: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

3.5.2 Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi ....................... 31

3.5.3 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran ................................. 31

3.5.4 Analisis Aspek Finansial .................................................... 31

3.5.5 Analisis Sensitivitas ............................................................ 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34

4.1. Gambaran Umum Usaha ................................................................ 34

4.2. Manajemen Usaha .......................................................................... 34

4.3. Aspek Teknis Usaha Pembenihan Ikan Patin ................................. 35

4.3.1 Investasi .............................................................................. 35

4.3.2 Modal Kerja ........................................................................ 38

4.3.3 Proses Pembenihan Ikan Patin ............................................ 42

4.4. Aspek Pasar dan Pemasaran Usaha Pembenihan Ikan Patin .......... 48

4.4.1 Mengukur Permintaan Saat Ini ........................................... 48

4.4.2 Menetapkan Pasar Sasaran ................................................. 48

4.4.3 Bauran Pemasaran .............................................................. 49

4.5. Aspek Finansial .............................................................................. 52

4.5.1 Asumsi-asumsi .................................................................... 52

4.5.2 Investasi dan Pengembangan .............................................. 53

4.5.3 Modal Kerja ........................................................................ 54

4.5.4 Proyeksi Pendapatan ........................................................... 56

4.5.5 Kriteria Kelayakan .............................................................. 56

4.6. Faktor Kritis, Derajat Titik Kritis, dan Risiko Usaha Pembenihan

Ikan Patin ........................................................................................ 58

4.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Usaha Pembenihan

Ikan Patin ........................................................................................ 60

4.7.1 Perencanaan Usaha dan Pembuatan Anggaran ................... 60

4.7.2 Kualitas Produk dan Pemilihan Teknologi ......................... 61

4.8. Implikasi Manajerial ....................................................................... 62

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 65

Kesimpulan .............................................................................................. 65

Saran ........................................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67

LAMPIRAN ................................................................................................... 68

Page 12: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

DAFTAR TABEL

No Halaman 1 Perkembangan Produksi Ikan Konsumsi di Kabupaten Bogor

Tahun 2006-2009 .............................................................................. 2

2 Data Produksi Benih Ikan Patin Pada Alma Fish Farm Tahun

2004 - 2010 ....................................................................................... 4

3 Perkembangan Produksi Benih Ikan di Kabupaten Bogor Tahun

2007 – 2009 ....................................................................................... 10

4 Perkembangan Konsumsi Ikan Di Kabupaten Bogor Tahun

2004-2008 ......................................................................................... 11

5 Perkembangan Harga Rata-rata Komoditas Perikanan di Tingkat

Konsumen di Kabupaten Bogor Tahun 2006 - 2008 ........................ 12

6 Ringkasan Biaya Investasi Usaha Pembenihan Ikan Patin ............... 54

7 Ringkasan Biaya Modal Kerja Usaha Pembenihan Ikan Patin ......... 55

8 Hasil Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan

Patin Pada Tingkat Suku Bunga 8 Persen ......................................... 57

9 Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Pembenihan Ikan Patin Pada

Tingkat Suku Bunga 8 Persen ........................................................... 59

Page 13: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

DAFTAR GAMBAR

No Halaman 1 Skema Jalur Pemasaran Ikan Patin dari Daerah Produksi ................ 5

2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 29

3 Beberapa Fasilitas Pembenihan Ikan Patin Pada Alma Fish Farm ... 37

4 Pakan Benih Ikan Patin Berupa Artemia dan Cacing Sutera ............ 40

5 Hormon Buatan Untuk Kegiatan Pemijahan Ikan Patin ................... 41

6 Alur Distribusi Benih Ikan Patin pada Alma Fish Farm ................... 51

Page 14: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman 1 Pola Tanam Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm ............. 69

2 Tata Letak Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm .... 70

3 Rincian Biaya Investasi Usaha Pembenihan Ikan Patin ................... 71

4 Rincian Biaya Modal Kerja Usaha Pembenihan Ikan Patin ............. 72

5 Rincian Biaya Pembelian dan Penjualan Induk Usaha Pembenihan

Ikan Patin pada Alma Fish Farm ..................................................... 73

2 Kebutuhan Fisik Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish

Farm .................................................................................................. 74

3 Daftar Harga Barang Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma

Fish Farm .......................................................................................... 76

4 Kebutuhan Dana Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish

Farm .................................................................................................. 78

5 Perhitungan Biaya Penyusutan Aset ................................................. 80

6 Rekapitulasi Biaya Operasional (Biaya Tetap dan Biaya Tidak

Tetap) ................................................................................................. 81

11 Cashflow pada Alma Fish Farm ....................................................... 82

12 Perhitungan PBP pada Alma Fish Farm ........................................... 83

13 Perhitungan BEP pada Alma Fish Farm ........................................... 84

14 Cashflow Penurunan Harga Jual Benih Ikan Patin sebesar 25,79

Persen pada Alma Fish Farm ............................................................ 85

15 Perhitungan PBP Penurunan Harga Jual Benih Ikan Patin sebesar

25,79 Persen pada Alma Fish Farm .................................................. 86

16 Perhitungan BEP Penurunan Harga Jual Benih Ikan Patin sebesar

25,79 Persen pada Alma Fish Farm ................................................. 87

17 Cashflow Kenaikan Harga Pakan Benih Ikan Patin sebesar 50

Persen pada Alma Fish Farm ............................................................ 88

18 Perhitungan PBP Kenaikan Harga Pakan Benih Ikan Patin sebesar

50 Persen pada Alma Fish Farm ....................................................... 89

19 Perhitungan BEP Kenaikan Harga Pakan Benih Ikan Patin sebesar

50 Persen pada Alma Fish Farm ....................................................... 90

20 Cashflow Kenaikan Tingkat Kematian Benih Ikan Patin sebesar

25,79 Persen pada Alma Fish Farm .................................................. 91

21 Perhitungan PBP Kenaikan Tingkat Kematian Benih Ikan Patin

Sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm ..................................... 92

22 Perhitungan BEP Kenaikan Tingkat Kematian Benih Ikan Patin

Sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm .................................... 93

Page 15: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau

alam, dan danau buatan mendekati 13 juta hektar, merupakan potensi alam

yang baik bagi pengembangan usaha budidaya perikanan air tawar. Salah satu

budidaya perikanan air tawar adalah budidaya ikan patin. Ikan patin termasuk

dalam famili pangasidae dan dikenal dengan nama lokal patin, jambal, atau

pangasius (Prahasta dan Masturi, 2009).

Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra produksi ikan konsumsi di

Jawa Barat yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan.

Perkembangan produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bogor tahun 2006

sampai 2007 mengalami peningkatan sebesar 2,43 persen. Tahun 2006 ikan

konsumsi yang diproduksi di kabupaten bogor adalah sebesar 23.141 ton ikan

dan naik pada tahun 2007 menjadi 23.703 ton ikan. Pada tahun 2006 ikan

konsumsi yang banyak diproduksi adalah ikan mas (9.924,55 ton), ikan lele

(6.487,07 ton), dan ikan nila (3.324,18 ton). Namun pada tahun 2007, ikan

mas dan lele mengalami penurunan produksi. Ikan mas mengalami penurunan

sebesar 13,03 persen menjadi 8.631,50 ton dan ikan lele mengalami

penurunan sebesar 1,75 persen menjadi 6. 373,75 ton. Sedangkan untuk ikan

nila mengalami kenaikan sebesar 32,77 persen pada tahun 2007 menjadi

4.418,75 ton.

Menurut laporan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor

tahun 2009 terdapat 105 unit usaha rakyat ikan patin skala mikro perorangan

yang terdaftar di wilayah Bogor dengan rincian 84 unit usaha pada kegiatan

pembenihan dan 21 unit usaha pada kegiatan pembesaran. Di Kecamatan

Ciampea terdapat 47 unit usaha rakyat skala mikro dengan rincian 39 unit

usaha pada kegiatan pembenihan dan 8 unit usaha pada kegiatan pembesaran.

Di Desa Cihideung Ilir sendiri terdapat 10 unit usaha pada kegiatan

pembenihan ikan patin.

Produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bogor tahun 2006 sampai 2009

mengalami peningkatan. Produksi tiap komoditas ikan konsumsi mengalami

Page 16: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

fluktuasi. Komoditas ikan patin sebagai ikan konsumsi mengalami

peningkatan pada tahun 2007 dan 2009 tetapi mengalami penurunan pada

tahun 2008. Perkembangan produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bogor

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Produksi Ikan Konsumsi di Kabupaten Bogor

Tahun 2006-2009

No Jenis Ikan Produksi (Ton)

2006 2007 2008 2009

1 Patin 724,00 1.020,00

(40,88)

571,76

(-43,95)

584,84

(2,29)

2 Bawal 630,00 849,40

(34,83)

904,91

(6,54)

2.026,14

(123,91)

3 Nila 3.328,13 4.418,75

(32,77)

3.494,96

(-20,91)

1.842,17

(-47,29)

4 Tawes 355,10 430,00

(21,09)

278,80

(-35,16)

75,76

(-72,83)

5 Gurame 1.424,00 1.719,00

(20,72)

1.854,82

(7,90)

1.946,43

(4,94)

6 Sepat Siam 12,00 12,10

(0,83)

2,43

(-79,92)

2,24

(-7,82)

7 Tambakan 173,00 173,00

(0,00)

48, 50

(-71,97)

33,67

(-30,58)

8 Lele 6.487,07 6.373,75

(-1,75)

9.744,80

(52,89)

18.315,02

(87,95)

9 Nilam 15,00 13,70

(-8,67)

8,23

(-39,93)

2,10

(-74,46)

10 Mas 9.924,55 8.631,50

(-13,03)

8.124,35

(-5,88)

3.859,62

(-52,49)

11 Mujair 32,00 24,30

(-24,06)

29,21

(20,21)

31,68

(8,46)

12 Lain-lain 36,15 37,50

(3,73)

24,52

(-34,61)

23,05

(-6,14)

Jumlah 23.141,00 23.703,00

(2,43)

25.087,29

(5,84)

28.742,72

(14,57) Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun 2009

Angka dalam kurung adalah pertumbuhan per tahun dalam persen

Ikan patin merupakan jenis ikan yang hidup di perairan umum dan

banyak ditemukan pada perairan sungai di Sumatera dan Kalimantan. Ikan

patin yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu

Patin Siam (Pangasius hypopthalmus). Saat ini kegiatan budidaya ikan patin

sudah banyak dilakukan di kolam, waduk, ataupun keramba. Ikan patin

merupakan salah satu jenis ikan tawar yang memiliki nilai ekonomis yang

Page 17: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

tinggi dan prospek yang baik untuk dijual di dalam negeri maupun di luar

negeri.

Menurut Prahasta dan Masturi (2009) ikan patin merupakan ikan

konsumsi, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung

berwarna kebiru-biruan. Dagingnya memiliki kandungan kalori dan protein

yang tinggi, rasanya khas, enak, dan gurih. Keunggulan ikan patin

dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya diantaranya tidak memiliki sisik

dan tidak banyak duri sehingga aman dan mudah dikonsumsi, daging

berwarna putih, dagingnya gurih, respon terhadap pakan tinggi, dan bergizi

tinggi. Ikan patin memiliki kadar kolesterol yang rendah jika dibandingkan

dengan daging ternak, sehingga dinilai lebih aman untuk kesehatan.

Kegiatan pembenihan merupakan kegiatan pokok atau kunci keberhasilan

kegiatan pendederan dan pembesaran. Tanpa kegiatan pembenihan, kegiatan

lainnya tidak akan dapat berjalan. Kegiatan pendederan dan pembesaran tentu

akan memerlukan benih yang berasal dari kegiatan pembenihan (Khairuman

dan Sudenda, 2009).

Usaha budidaya ikan patin di daerah Ciampea sudah ada sejak tahun

1995, sebagian besar dari usaha budidaya tersebut bergerak pada kegiatan

pembenihan ikan patin. Salah satu contoh petani ikan patin yang akan dibahas

dalam skripsi ini adalah Alma Fish Farm dengan pemiliknya yang bernama

Syaiful Anwar, S.Ag. Usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm dikelola

oleh pemilik secara langsung dibantu oleh dua orang karyawan tetap dan

empat orang karyawan tidak tetap yang berasal dari daerah sekitar dengan

tingkat pendidikan SMA. Karyawan bertanggung jawab pada kegiatan

operasional harian. Oleh karena itu dalam kegiatan pembenihan ikan patin

dilakukan pengorganisasian mengenai struktur organisasi yang dirancang,

pembagian kerja, koordinasi, pelimpahan wewenang, dan prestasi organisasi

yang diinginkan. Sedangkan masalah yang dihadapi oleh Alma Fish Farm

saat ini adalah perusahaan sementara berhenti dan dialih kontrak dengan

perusahaan sejenis.

Alma Fish Farm mulai dibangun pada awal tahun 2004. Alma Fish Farm

merupakan suatu usaha yang bergerak dalam budidaya ikan patin pada

Page 18: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

kegiatan pembenihan. Alma Fish Farm ini merupakan usaha perorangan yang

dimiliki oleh Bapak Syaeful Anwar, S. Ag. sebagai pemilik sekaligus kepala

perusahaan.

Alma Fish Farm membuka usahanya dengan kapasitas produksi 100.000

ekor benih dengan ukuran 1 inchi yang dipelihara dalam 36 akuarium.

Produksi benih dari tahun ke tahun meningkat tetapi harga jual benih

mengalami penurunan. Alma Fish Farm mengalami tutup usaha sementara

pada bulan Mei tahun 2010 karena tingginya biaya sarana produksi akibat

harga pakan benih yang tinggi tetapi harga benih mengalami penurunan. Data

produksi Alma Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Produksi Benih Ikan Patin Pada Alma Fish Farm Tahun

2004 - 2010

Tahun Banyak

Siklus

Harga Benih

per 1 inchi

Banyak

Akuarium

(buah)

Produksi Benih

(ekor)

2004 6 90 36 100.000 – 150.000

2005 6 90 – 100 36 100.000 – 150.000

2006 6 90 – 100 45 150.000 – 180.000

2007 6 80 – 90 45 150.000 – 180.000

2008 4 70 – 75 70 200.000 – 250.000

2009 4 50 – 55 90 250.000 – 300.000

2010 1 40 - 45 90 250.000 – 300.000 Sumber: Wawancara bersama Pemilik Alma Fish Farm, 5 Juni 2011

Pengelolaan sumber daya perairan yang telah dilakukan belum

menunjukkan hasil yang memuaskan, artinya peningkatan produksi perikanan

harus diupayakan dengan memanfaatkan semua potensi perikanan yang

dimiliki, seperti teknologi budidaya yang mempunyai produktivitas yang

tinggi. Sehubungan dengan semakin jenuhnya perikanan tangkap Indonesia

dan semakin dekatnya produksi perikanan Indonesia mencapai potensi lestari,

maka peningkatan dan promosi upaya produksi melalui teknik budidaya ikan

akan semakin penting.

Rantai tata niaga ikan patin relatif ringkas dan efisien, sehingga harga

yang diterima pembudidaya sekitar 80-90% dari harga yang dibayar oleh

konsumen. Pemasaran produk ikan patin dilakukan secara langsung kepada

pedagang pengumpul atau agen tanpa melalui pedagang perantara. Pedagang

pengumpul merupakan pedagang benih ikan, pakan, dan peralatan perikanan.

Page 19: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Untuk menjamin stok ikan patin, pedagang pengumpul atau agen memiliki

kolam penampungan sementara.

Pedagang pengumpul menjual ikan patin langsung kepada pengecer di

pasar lokal maupun pedagang pengumpul atau agen di luar daerah. Pedagang

pengecer di pasar-pasar menjual kepada konsumen rumah tangga dan rumah

makan atau warung (Prahasta dan Masturi, 2009). Rantai pemasaran ikan

patin tersebut digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema Jalur Pemasaran Ikan Patin Dari Daerah Produksi

(Prahasta dan Masturi, 2009)

1.2. Perumusan Masalah

Produksi ikan patin sebagain besar dikelola oleh masyarakat secara

tradisional dengan menggunakan keramba sungai, kolam dan keramba jaring

apung. Proses pembenihannya memerlukan pengetahuan tersendiri, sehingga

tidak semua petani ikan air tawar dapat mengawinkan induk ikan patin jantan

dan betina. Meski demikian, potensi ikan patin belum sepenuhnya tergarap

karena lemahnya daya dukung dan industri pengolahan. Keterbatasan industri

pengolahan ikan patin menyebabkan produk yang diekspor umumnya

merupakan produk ikan segar sehingga tidak menghasilkan nilai tambah

produk. Selain itu pengembangan ikan patin terkendala oleh pembenihan

dengan harga jual benih ikan patin saat ini yang tidak menentu.

Menurut wawancara dengan petani ikan dan Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Bogor, budidaya ikan patin di Indonesia secara umum

memiliki sentra produksi yang berada di wilayah Jawa Barat, Kalimantan,

dan Sumatera. Salah satu sentra produksi ikan patin di Jawa Barat adalah

Petani/

Produsen

Pedagang

Pengumpul/

Agen

Pedagang

Pengumpul dari

Luar Daerah

Pedagang

Pengecer

Luar

Daerah

Konsumen

Akhir

Pedagang

Pengecer

Page 20: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Bogor yang lebih banyak bergerak pada kegiatan pembenihan. Hal ini terjadi

karena kondisi cuaca dan iklim yang menunjang dalam hal PH air, pakan

berupa cacing sutera yang banyak ditemukan, serta perkembangan teknologi

penyuntikan yang baik. Berbeda dengan wilayah Kalimantan dan Sumatera

yang difokuskan pada usaha pembesaran, sehingga tak jarang benih ikan patin

yang dibesarkan berasal dari Jawa Barat. Kegiatan bisnis ikan patin yang

terpotong-potong dalam rantai bisnis yang berbeda dengan lokasi terpisah

menyebabkan biaya angkut produk semakin besar untuk petani pembesaran.

Pengembangan usaha ikan patin di Bogor, khususnya di Ciampea berada

dalam kegiatan pembenihan dengan pasar mencakup wilayah Bogor dan luar

daerah, seperti Kerawang, Sukabumi, Solo, Palembang, Riau, Jambi, dan

Kalimantan. Usaha pembenihan ikan patin di daerah Ciampea sudah ada sejak

tahun 1995 dan menjadi salah satu sentra usaha pembenihan ikan patin yang

ada di Bogor.

Harga jual benih patin di Ciampea dipengaruhi oleh harga benih di pasar

Parung, sehingga harga jual benih di bawah atau setara dengan harga jual di

Parung. Hal ini karena petani Parung memiliki kelompok tani yang

organisasinya sudah baik, sedangkan petani Ciampea cenderung memiliki

usaha secara perorangan.

Keuntungan yang didapatkan petani untuk pembenihan ikan patin

cenderung menurun selama dua tahun terakhir karena daerah konsumen benih

patin banyak yang memiliki hatchery sendiri. Selain itu dengan adanya krisis

global tahun 2008 dan inflasi menyebabkan sarana produksi cenderung

bertambah mahal. Hal ini terlihat dari naiknya pakan pokok benih berupa

artemia dan cacing sutera. Harga cacing sutera tergantung dengan cuaca. Saat

musim hujan cacing jarang ditemukan di sungai-sungai karena terbawa arus

yang lebih besar daripada saat musim kemarau.

Usaha pembenihan patin tergolong usaha yang unik. Teknik pembenihan

yang dilakukan di setiap usaha cenderung memiliki perbedaan, tergantung

kondisi sarana dan teknik pembenihan. Petani benih yang satu memiliki

kemungkinan keberhasilan menghasilkan benih yang berbeda dengan petani

benih lainnya walaupun menggunakan teknik yang sama. Saat petani

Page 21: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

melakukan proses pemijahan sampai perawatan, jika benih yang dihasilkan

memiliki kualitas yang baik maka petani mendapatkan keuntungan yang

besar. tetapi jika terjadi kesalahan, disengaja ataupun tidak mengakibatkan

terjadinya ancaman gagal panen. Hal seperti ini menyebabkan biaya produksi

tinggi.

Usaha yang dijalankan oleh Alma Fish Farm masih tergolong skala usaha

perikanan rakyat dan belum ada kewajiban dalam pendaftaran izin usaha ke

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Tata cara pendaftaran

usaha berpedoman pada Keputusan Bupati Bogor tahun 2004 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun

2003 tentang Izin Usaha Peternakan dan Perikanan. (Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Bogor, 2009).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah

dalam kegiatan usaha pembenihan ikan patin diantaranya sebagai berikut.

1. Bagaimana kelayakan usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm?

2. Apa saja faktor kritis dan risiko yang mempengaruhi kelayakan usaha

pembenihan ikan patin Alma Fish Farm?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran usaha pembenihan

ikan patin Alma Fish Farm?

1.3. Tujuan Penelitian

Usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm telah berjalan sejak tahun

2004. Benih ikan patin dipilih karena memiliki nilai komersial yang baik dan

kondisi lingkungan tempat usaha yang cocok untuk pembenihan ikan patin.

Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh

mana tingkat keberhasilan pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut berjalan

sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Evaluasi

kelayakan usaha pembenihan ikan patin dilakukan untuk usaha pembenihan

yang sudah berjalan dan untuk mengevaluasi keberlanjutan usaha

pembenihan ikan patin di masa depan.

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menghitung kelayakan usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm.

Page 22: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

2. Mengetahui tingkat faktor kritis dan risiko yang mempengaruhi kelayakan

usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran usaha

pembenihan ikan patin Alma Fish Farm.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai bahan informasi

dan pertimbangan keputusan bagi pihak-pihak yang memerlukan, yaitu petani

ikan patin Alma Fish Farm dan calon pengusaha ikan patin. Bagi Alma Fish

Farm, hasil ini dapat berguna sebagai salah satu masukan dan evaluasi usaha

yang telah dijalankan. Dan juga sebagai salah satu bahan informasi untuk

penelitian serupa di daerah ini maupun di daerah lain.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini difokuskan pada aspek kualitatif dengan menganalisis

aspek teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen, dan aspek legal, serta

aspek kuantitatif dengan menganalisis kriteria-kriteria investasi. Proses

perhitungan digunakan berbagai asumsi untuk mendapatkan hasil kriteria

investasi dan sensitivitas yang diinginkan.

Page 23: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agribisnis Budidaya Ikan Patin

Budidaya ikan patin lokal di Indonesia mulai dirintis sejak tahun 1985,

setelah Balai Penelitian Perikanan Air Tawar berhasil mengembangkan ikan

patin ini, tetapi belum disebarluaskan kepada masyarakat. Sampai tahun

1991, produksi ikan patin diperoleh dengan cara menangkap pada perairan

umum di Sumatera dan Kalimantan dengan menggunakan peralatan

tradisional seperti jarring, pancing, sero, bubu, dan lain-lain.

Cara penangkapan seperti itu, produksi ikan patin sangat terbatas.

Meningkatnya aktivitas pembangunan yang merusak lingkungan juga

menyebabkan kualitas lingkungan perairan umum tidak dapat dipertahankan,

sehingga ikan patin terancam punah. Itulah sebabnya, pada tahun 1992,

pemerintah mendorong masyarakat di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa untuk

mengembangkan budidaya ikan patin siam yang induknya didatangkan dari

Thailand (Prahasta dan Masturi, 2009).

2.1.1 Produksi

Menurut Khairuman dan Sudenda (2009), dalam segi produksi ada

beberapa hal yang merupakan keunggulan ikan patin. Pertama, ikan patin

termasuk salah satu ikan yang rakus terhadap makanan, dalam usia enam

bulan saja, ikan patin sudah bisa mencapai panjang antara 35 - 40 cm.

Kedua, tempat pemeliharaan tidak memerlukan air yang mengalir, tidak

seperti pemeliharaan ikan mas atau tawes. Bahkan di perairan yang

kandungan oksigennya rendah sekalipun, ikan patin masih dapat hidup

dan berkembang, seperti ikan lele. Di beberapa daerah sentra ikan patin,

seperti Sumatera dan Kalimantan, ikan patin dengan mudah banyak

ditemui di sungai-sungai dan danau, karena ikan ini merupakan ikan yang

hidup di perairan umum. Masalahnya, kualitas lingkunagn perairan

umum tidak selamanya dapat dipertahankan akibat tingginya aktivitas

pemanfaatan sumber daya alam, termasuk untuk hal-hal yang

kontraproduktif yang tidak memperhatikan sumberdaya alam lainnya.

Page 24: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Akibatnya lingkungan hidup patin ikut terancam. Maka, salah satu upaya

mempertahankannya adalah melalui kegiatan pembudidayaan ikan patin.

Tabel 3. Perkembangan Produksi Benih Ikan di Kabupaten Bogor

Tahun 2007 -2009

No Jenis Ikan Produksi (Ribu Ekor)

2007 2008 2009

1 Mas 187.847,00 166.502,00

(-11,36 )

56,663.190

(-65.97)

2 Nila 98.438,00 109.580,00

(11,32)

35,700.400

(-67.42)

3 Nilem 701,00 397,00

(-43,37)

0.000

(-100.00)

4 Mujair 1.097,00 2.181,00

(98,81)

693.060

(-68.22)

5 Gurame 78.770,00 92.282,00

(17,15)

36,166.890

(-60.81)

6 Tawes 18.940,00 9.459,00

(-50,06)

5,510.480

(-41.74)

7 Patin 58.126,00 79.893,00

(37,45)

26,358.490

(-67.01)

8 Lele 227.482,00 244.634,00

(7,54)

62,020.270

(-74.65)

9 Sepat Siam 659,00 488,00

(-25,95)

0.000

(-100.00)

10 Tambakan 8.285,00 6.051,00

(-26,96)

1,807.470

(-70.13)

11 Bawal 36.315,00 33.133,00

(-8,76)

622,191.810

(1,777.86)

Jumlah 716.660,00 744.600,00

(3,90)

847,112.06

(13.77) Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun 2009

Angka dalam kurung adalah pertumbuhan per tahun dalam persen

Produksi benih ikan di Kabupaten Bogor tahun 2007 sampai tahun

2009 mengalami peningkatan. Tahun 2008 mengalami peningkatan

sebesar 3,9 persen dari 716.660.000 ekor pada tahun 2007 menjadi

744.600.000 ekor pada tahun 2008. Tahun 2009 mengalami peningkatan

pula meskipun untuk sebagian besar komoditas mengalami penururan

yang relatif besar. Pertumbuhan produksi benih ikan patin di Kabupaten

Bogor meningkat sebesar 37,45 persen dari 58.126.000 ekor pada tahun

2007 menjadi 79.893.000 ekor pada tahun 2008. Namun, tahun 2009

Page 25: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

produksi benih mengalami penurunan yang relatif besar. Perkembangan

produksi benih ikan patin di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 3.

2.1.2 Konsumsi

Jumlah konsumsi ikan di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Tahun 2008 konsumsi ikan sebesar 19,8 kg per kapita

per tahun. Perkembangan konsumsi ikan di Kabupaten Bogor dapat

dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Perkembangan Konsumsi Ikan Di Kabupaten Bogor Tahun

2004-2008

Konsumsi Ikan 2004 2005 2006 2007 2008

Kg/Kapita/

Tahun

17,30 17,73

(2,49%)

18,24

(2,88%)

18,80

(3,07%)

19,18

(2,02%) Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun 2008

(Angka dalam kurung adalah pertumbuhan)

2.1.3 Pemasaran

Produksi ikan air tawar yang ada di Kabupaten Bogor selain

dipasarkan di Bogor juga dipasarkan di luar wilayah Bogor. Untuk

pemasaran benih pemasarannya meliputi Sukabumi, Indramayu, Cianjur,

Purwakarta, Sumatera, dan Kalimantan. Menurut Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Bogor pada tahun 2005 permintaan untuk benih

sebesar 703.000.000 ekor dan mengalami peningkatan pada tahun 2006

sebesar 708.584.000 ekor. Untuk pemasaran ikan konsumsi meliputi

Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, dan Cirebon.

Kondisi yang ada sekarang banyak petani ikan patin hanya bergerak

di pembenihan dan sedikit di kegiatan pembesaran. Kegiatan

pembenihan dilakukan untuk mendapatkan benih yang berkualitas

dengan ukuran sekitar ¾ inci sampai 1 inci, sedangkan pembesaran ikan

patin merupakan kegiatan menghasilkan ikan patin ukuran konsumsi

yaitu sekitar 0,3-1 kg.

2.1.4 Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam

pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari marketing mix /

bauran pemasaran (product, price, place, promotion / produk, harga,

distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang

Page 26: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan

salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga

menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan

dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan

harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun

jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat

diperoleh organisasi perusahaan. (http://www.organisasi.org).

Harga rata-rata komoditas perikanan di tingkat konsumen di

Kabupaten Bogor bervariasi. Pada tahun 2006 harga yang paling tinggi

adalah jenis ikan gurame yang mencapai harga Rp 22.800 dan setiap

tahunnya mengalami peningkatan harga. Harga yang paling rendah di

yahun 2006 adalah jenis ikan nilam yaitu Rp 9.083.

Harga rata-rata komoditas perikanan untuk jenis ikan patin pada

tahun 2006 adalah Rp 11.000 dan mengalami penurunan harga pada

tahun 2007 menjadi Rp 9.000. Namun, pada tahun 2008 ikan patin

mengalami peningkatan harga menjadi Rp 13.375. Tahun 2009 harga

rata-rata ikan patin di tingkat konsumen mengalami peningkatan menjadi

Rp 16.875 per kg. Perkembangan harga rata-rata komoditas perikanan di

Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Harga Rata-rata Komoditas Perikanan di

Tingkat Konsumen di Kabupaten Bogor Tahun 2006 -

2009

NO JENIS

IKAN

2006

(Rp/Kg)

2007

(Rp/Kg)

2008

(Rp/Kg)

2009

(Rp/Kg)

1. Gurame 22.800 22.800 28.167 36.042

2. Mas 12.000 12.000 18.958 21.375

3. Lele 10.125 10.000 13.917 14.167

4. Nila 9.417 9.000 12.708 15.042

5. Mujair 7.792 7.000 10.833 16.458

6. Nilam 9.083 11.000 13.542 15.458

7. Tawes 9.833 14.000 15.167 15.208

8. Belut 15.958 25.000 28.917 34.917

9. Patin 11.000 9.000 13.375 16.875

10. Tambakan 10.417 9.000 11.792 13.625 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun 2009

2.1.5 Persyaratan dan Kesesuaian Teknis Usaha Pembenihan Ikan Patin

Page 27: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lokasi lahan untuk usaha pembenihan ikan patin sebaiknya di

dataran rendah dengan ketinggian tidak lebih dari 300 meter di atas

permukaan laut. Air yang dibutuhkan tidak perlu terlalu jernih asalkan

debitnya cukup untuk mengganti air kolam. Penggantian air dilakukan

setiap minggu dengan sumber air berasal dari sungai, waduk, danau, air

irigasi, air sumur, atau air PAM (Perusahaan Air Minum). Kualitas air

yang memenuhi syarat untuk pembenihan adalah oksigen 3-7 ppm, suhu

26-33 oC, pH air 7-8,5, karbondioksida tidak lebih dari 10 ppm, ammonia

dan asam belerang tidak lebih dari 0,1 ppm, dan kecerahan antara 30-45

centimeter (Kordi, 2005).

Menurut Kordi (2005) fasilitas pembenihan disesuaikan dengan

target produksi. Pembenihan ikan patin dapat dilakukan dalam skala kecil

atau HSRT (hatchery skala rumah tangga) ataupun skala besar atau HSL

(hatchery skala lengkap). Beberapa fasilitas yang dibutuhkan dalam

kegiatan pembenihan adalah sebagai berikut.

1. Kolam Pemeliharaan Induk

Kolam pemeliharaan induk berfungsi sebagai kolam khusus yang

digunakan untuk memelihara induk. Kolam ini digunakan sebagai

tempat membesarkan ikan-ikan yang kemudian dijadikan induk atau

memelihara ikan sampai matang gonad dan sebagai tempat induk-

induk ikan yang telah selesai dipijahkan. Ukuran kolam terantung dari

kebutuhan maupun lahan yang tersedia. Sebagai ikan yang menyukai

perairan dalam, maka kedalaman air di kolam induk diatur pada

kedalaman 100-150 cm.

2. Wadah Penetasan Telur

Wadah penetasan telur digunakan untuk menetaskan telur-telur yang

telah dibuahi. Penetasan telur patin dapat menggunakan akuarium, bak

fibreglas atau corong penetasan yang dilengkapi dengan aerator.

3. Wadah Pemeliharaan Larva

Wadah pemeliharaan larva digunakan untuk memelihara larva. Wadah

yang digunakan dapat berupa akuarium, bak fiberglass atau kolam

beton dengan ukuran tergantung dari kebutuhan. Sebuah akuarium

Page 28: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm dapat ditebar larva patin sebanyak

500 ekor.

4. Bak Pemberokan Induk

Bak ini digunakan untuk menyimpan atau menempatkan induk hasil

seleksi dari kolam pemeliharaan induk. Bak ini tidak perlu terlalu luas

dan tidak terlalu dalam karena fungsinya hanya sementara.

5. Bak Inkubasi

Bak inkubasi adalah bak yang digunakan untuk menyimpan induk

beberapa saat sebelum disuntik, sesudah disuntik, dan menunggu

waktu ovulasi.

6. Kolam Pemeliharaan Benih

Kolam pemeliharaan benih digunakan untuk memelihara anak ikan

pasca larva. Kolam dapat berupa kolam tanah, kolam beton, sawah,

atau akuarium.

7. Wadah Pakan

Wadah pakan digunakan untuk pemanpungan pakan atau wadah untuk

kultur pakan berupa akuarium, bak fiberglass atau bak beton. Ukuran

bak disesuaikan dengan keutuhan.

8. Perlengkapan Lain

Unit pembenihan harus memperoleh pasokan listrik untuk dapat

beroperasi, baik listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) maupun

generator. Energi listrik digunakan untuk menggerakkan aerasi,

pompa air, dan penerangan. Perlengkapan lain adalah sarana aerasi,

pompa air, timbangan, pemanas air, serokan, pH meter, DO-meter,

berbagai bahan dan perlengkapan untuk pemijahan benih, dan

sebagainya.

2.1.6 Budidaya Pembenihan Ikan Patin

Patin (Pangasius sp.) adalah salah satu ikan asli perairan Indonesia

yang telah berhasil di domestikasi. Patin tergolong ikan unggul karena

rasa dagingnya lezat dan gurih, merupakan ikan berukuran besar, respon

terhadap pakan buatan dan dalam pembudidayaannya tumbuh cepat.

Patin mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak pipih, dan tidak

Page 29: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

bersisik. Panjang tubuhnya dapat mencapai 120 cm. warna tubuh patin

pada bagian punggung keabu-abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut

putih keperak-perakan. Kepala patin relatif kecil dengan mulut terletak

di ujung agak ke bawah. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang

sungut (kumis) pendek yang berfungsi sebagai peraba.

Menurut Prahasta dan Masturi (2009), jika dilihat secara ilmiah

dalam taksonomi hewan atau sistematika hewan, ikan patin dapat

diklasifikasikan sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Sub-kingdom : Metazoa

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostarioplaysi

Subordo : Siluriodea

Famili : Pangasidae

Genus : Pangasius

Spesies : Pangasius pangasius Ham. Buch.

Budidaya ikan meliputi domestikasi, pembenihan, pemilihan lokasi,

pembesaran, pengadaan pakan, dan penanggulangan hama dan penyakit.

Salah satu faktor penting dalam budidaya ikan patin adalah ketersediaan

benih dalan hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Hingga saat ini, patin

tidak dapat dipijahkan secara alami, sehingga pengadaan benihnya hanya

dapat dilakukan dengan cara pemijhan buatan (induced breeding), baik

dengan menggunakan kelenjar hipofisa maupun hormon komersial

(Kordi, 2005).

Menurut Hernowo (2001) dalam kegiatan usaha budidaya ikan,

dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pembenihan dan tahap

pembesaran. Tahap pembenihan dimulai dengan pengadaan benih hingga

diperoleh benih dengan umur tertentu. Usaha pembesaran merupakan

kelanjutan dari pembenihan, yaitu benih yang dibeli kemudian

dibesarkan hingga mencapai ukuran uatau umur konsumsi.

Page 30: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Menurut Kordi (2005) tahapan kegiatan pembenihan patin dari

teknis pemijahan sampai pemeliharaan benih adalah sebagai berikut:

1. Pemberokan dan penimbangan induk

Calon induk yang telah matang gonad dipisahkan dengan ikan-ikan

lainnya. Calon induk diberok dengan wadah tersendiri dengan cara

mempuasakan ikan selama 12-24 jam. Tujuannya agar kotoran keluar

sekaligus meyakinkan hasil seleksi induk betina. Induk-induk yang

matang gonad selanjutnya ditimbang untuk ditentukan jumlah hormin

yang akan disuntikkan.

2. Penyuntikan

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyuntikan adalah dosis, waktu,

letak dan frekuensi penyuntikan serta penanganan induk. Budidaya

pembenihan ikan patin saat ini dengan menggunakan hormon buatan.

Hormon buatan yang sering digunakan untuk merangsang ikan adalah

ovaprim yang dijual dalam bentuk cairan dalam kemasan ampul

(botol kecil). Biasanya setiap botol berisi 10 ml. Dosis yang

digunakan biasanya antara 0,5-0,75 ml/induk betina. Dosis tersebut

digunakan untuk dua kali penyuntikan. Penyuntikan pertama dengan

dosis 1/3 bagian, sedangkan 2/3 bagian sisanya diberikan pada

penyuntikan kedua. Selang waktu antara penyuntikan pertama dan

kedua sekitar 12 jam.

Penyuntikan induk jantan harus dilihat tingkat kematangannya. Bila

induk jantan sangat siap untuk memijah, artinya tanpa disuntik pun

sperma induk jantan dengan mudah dikeluarkan, maka induk jantan

tidak harus disuntik dengan ovaprim. Namun, bila induk jantan belum

terlalu matang, sebaiknya induk jantan disuntik ovaprim dengan 1/3

dari dosis yang digunakan untuk betina. Penyuntikan induk jantan

dilakukan bersamaan dengan penyuntikan kedua pada induk betina.

3. Pemijahan

Page 31: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Pemijahan patin dibantu dengan pemijatan (stripping). Caranya, jika

sudah waktunya, yaitu dekat dengan tanda-tanda ovulasi atau sekitar

8-12 jam dari penyuntikan kedua, induk betina ditangkap. Begitu juga

induk jantan. Induk dilap sampai tidak ada lagi air yang menetes.

Selanjutnya perut ikan betina diurut perlahan-lahan kearah belakang

dan telur yang keluar ditampung dalam piring beremail. Begitu juga

perut ikan jantan diurut perlahan, kemudian sperma yang keluar

ditampung dalam piring beremail. Kemudian telur dan sperma diaduk

sampai rata dengan menggunakan bulu ayam atau bulu angsa. Setelah

itu masukkan air bersih ke dalam wadah pembuahan dan pengadukan

tetap dilakukan. Pada saat ada air bersih tersebut, proses pembuahan

mulai berlangsung. Sperma yang tidak berhasil membuahi telur akan

mati setelah tiga menit. Telur kemudian dicuci dari sperma yang tidak

berhasil membuahi.

4. Penetasan telur

Wadah penetasan telur patin dapat berupa akuarium, hapa di dalam

kolam, bak semen atau corong petesasan yang dilengkapi dengan

aerator. Telur disebar merata di dalam wadah dan dijaga agar jangan

sampai bertumpuk. Untuk itu, telur disebar dengan telur ayam agar

telur-telur tidak pecah. Telur akan menetas pada 18-24 jam setelah

ovulasi pada suhu 29-30oC, kemudian larva mulai bergerak naik

turun.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Larva

Larva berumur satu hari dapat dipindahkan ke wadah pemeliharaan

larva. Sebuah akuarium berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm dapat diisi

larva sebanyak 500 ekor. selama dua hari larva memanfaatkan kuning

telur pada tubuhnya. Bekal kuning telur mulai habis ketika memasuki

hari ke-3, sehingga segera diberi suspense kuning telur dan makanan

alami berupa kutu air, artemia, rotifer, dan jentik-jentik nyamuk. Pada

hari ke-5, larva sidah dapat diberikan pakan berupa tepung hati dan

pada hari ke-10 larva sudah dapat diberikan cincangan cacing sutera.

Page 32: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Jumlah pakan yang diberikan pada larva adalah sampai kenyang (ad

libitum).

6. Panen dan Pasca Panen

Faktor panen dan pascapanen yang baik akan meningkatkan

harga jual ikan dalam usaha budidaya ikan patin. Setelah dipanen ikan

harus selalu segar hingga sampai ke tangan konsumen. Penurunan

mutu ikan akan menyebabkan nilai jualnya menjadi rendah.

Menurut Kordi (2005) dalam pengangkutan benih ikan patin,

terdapat dua sistem pengangkutan, yakni sistem terbuka dan sistem

tertutup. Masing-masing sistem dipergunakan tergantung dari

keperluannya, terutama terhadap lama atau jarak pengangkutan benih.

Pengangkutan benih sistem terbuka umumnya dilakukan untuk

mengangkut ikan dalam jarak dekat atau relatif memerlukan waktu

yang tidak lama. Sebagai alat pengangkut benih dapat digunakan

ember, baskom, atau keramba pikulan. Namun dapat juga dilakukan

dengan alat lain misalnya container dari plastik dengan alat

pengangkut mobil.

Pengangkutan benih sistem tertutup umumnya diterapkan untuk

jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4 jam. Biasanya sistem

pengangkutan benih ini dilakukan dengan menggunakan mobil atau

pesawat terbang. Wadah yang digunakan adalah kantong plastik.

Untuk jarak dekat kantong plastik tidak perlu diisi oksigen, sedangkan

untuk jarak jauh kantong harus ditambah dengan gas oksigen. Dalam

satu kantong plastik biasanya diisi dengan sepuluh liter air bersih

dengan kapasitas benih 300 ekor/liter berukuran 3-5 cm. kantong

plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau

ditidurkan. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas permukaan air

atau oksigen.

Setelah sampai di tempat tujuan, sebelum kantong plastik dibuka,

disiapkan terlebih dahulu larutan tetrasiklin 25 ppm dalam baskom

(satu kapsul tetrasiklin dalam sepuluh liter air bersih). Setelah

kantong plastik dibuka, ditambahkan air bersih yang berasal dari

Page 33: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

kolam atau perairan setempat sedikit demi sedikit agar perubahan

suhu air dalam kantong terjadi perlahan-lahan sehingga mengurangi

stres benih ikan yang diangkut. Benih ikan lalu dipindahkan ke dalam

baskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.

Benih ikan patin dapat langsung ditebar ke dalam kolam atau

wadah pemeliharaan lainnya. Akan tetapi lebih baik, bila benih

dikarantina selama satu minggu dalam bak dan diberi makan

secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25

ppm selama tiga hari berturut-turut.

Menurut Kordi (2005) pemanenan ikan dalam kolam yang baik

dilakukan dengan mengeringkan kolam secara bertahap. Jika air

kolam sudah tersisa sedalam 20-30 cm, di bagian tengah dibuat parit

yang menuju ke pintu depan pintu air. Dasar kolam di dekat pintu

dibuatkan cekungan berbentuk kotak. Ikan-ikan akan berkumpul di

dalam cekungan tersebut. Pada saat itu pintu air kolam dihalangi

dengan papan agar air tidak habis. Selain itu, pintu kolam juga harus

diberi saringan agar ikan tidak melompat keluar. Agar ikan tetap

hidup, ikan di dalam cekungan ini harus dialiri air yang segar.

Selanjutnya ikan-ikan ditangkap dengan seser (jaring tangan) dan

dipindahkan ke dalam wadah-wadah penampung yang sudah

disediakan.

Pascapanen ikan patin konsumsi harus disesuaikan dengan jarak

dan waktu tempuh dalam mengangkut ikan-ikan ke konsumen. Hal ini

penting untuk menjaga ikan tetap hidup atau tetap segar hingga

diterima konsumen. Ikan hidup diangkut dengan menggunakan wadah

berupa kantong plastik, seperti pengangkutan benih atau wadah

terbuka dengan bak, tong, tanki, atau wadah lainnya.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengangkutan ikan hidup

adalah stres. Ikan yang stres mudah mengalami kematian. Untuk

mengurangi stres maka diusahakan agar selama pengangkutan ikan

melakukan gerakan seminimal mungkin. Caranya adalah dengan

menurunkan suhu air angkut atau memberikan obat bius pada ikan.

Page 34: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Penggunaan obat bius dapat diterapkan wadah terbuka atau tertutup

(Kordi, 2005).

Usaha pembenihan menjadi suatu usaha yang lebih menarik

karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut.

1. Kegiatan usaha budi daya ikan tidak terlepas dari kegiatan

pengadaan benih dan disebut sebagai pangkal kegiatan.

2. Sekarang ini untuk mendapatkan benih ikan dengan melakukan

penangkapan di alam sudah tidak semudah dahulu. Populasi ikan

dan benih di perairan sudah mulai berkurang karena terjadi

penangkapan yang berlebih (overfishing), ditambah dengan

gangguan lingkungan atau polusi. Oleh karena itu, untuk

memenuhi kebutuhan benih bagi kegiatan pembesaran perlu

dilakukan upaya produksi benih.

3. Usaha pembenihan dalam penjualan benih memiliki resiko tidak

terlalu besar. Seandainya benih yang dihasilkan tidak sempat

terjual sesuai jadwal/waktunya, maka penjualan dapat ditunda.

Berbeda dengan usaha pembesaran, penundaan penjualan berarti

kerugian di pihak produsen.

4. Siklus atau periode usaha pembenihan ikan relatif lebih pendek

dibandingkan dengan melakukan pembesaran ikan. Usaha

pembenihan ikan mempunyai masa siklus bervariasi dari hanya

empat hari (produksi larva) sampai dengan dua bulan (produksi

fingerling atau gelondongan). Dengan masa siklus yang pendek ini

perputaran uang akan semakin cepat.

5. Kegiatan usaha pembenihan tidak memerluakan areal usaha yang

luas, terlebih bila hanya menginginkan produksi telur atau larva.

Dengan demikian biaya investasi yang diperlukan tidak tinggi.

Usaha pembenihan dapat dilakukan dalam skala kecil bila memilih

pembenihan dalam tahap larva (Hernowo, 2001).

2.2. Evaluasi Kelayakan Usaha Pembenihan Ikan Patin

Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui

sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut

Page 35: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Evaluasi usaha/proyek adalah salah satu kegiatan yang menilai dan memilih

dari bermacam-macam investasi yang mungkin untuk dikembangkan sesuai

dengan kemampuan dari investasi yang dimiliki (Ibrahim, 2003).

2.2.1 Batasan

Layaknya gagasan usaha dalam sebuah studi kelayakan bisnis,

apabila kegiatan usaha yang dijalankan berdasarkan kegiatan yang telah

diatur dalam studi kelayakan dan dalam keadaan ini tidak menjamin

kegiatan usaha apabila tidak dikerjkan selaras dengan kegiatan yang

telah diatur dalam sebuah studi kelayakan. Dilihat dari segia evaluasi

usaha sebenarnya tidak jauh berberda dengan studi kelayakan bisnis.

Bila studi kelayakan bisnis menilai kegiatan usaha yang akan

dikerjakan, sedangkan evaluasi usaha menilai kegiatan usaha yang

sedang atau sudah dikerjakan.

Penilaian yang dilakukan dengan studi kelayakan bisnis,

orientasinya lebih bersifat mikro dan penilaian yang dilakukan melalui

evaluasi usaha lebih bersifat makro, karena melihat dampak usaha

terhadap masyarakat secara keseluruhan. Baik studi kelayakan maupun

evaluasi usaha sama-sama bertujuan untuk menilai kelayakan suatu

gagasan usaha dan hasil dari penilaian ini merupakan suatu

pertimbangan apakah usaha tersebut diterima atau ditolak. Perbedaan

kedua analisis ini dapat dilihat dari segi ruang lingkup pembahasan

serta metode penilaian yang dilakukan. (Ibrahin, 2003).

2.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

Analisis aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk memahami

berapa besar potensi pasar yang tersedia, mengetahui berapa luas pasar,

bagaimana jumlah permintaan terhadap produk, dan kondisi persaingan.

Aspek pemasaran bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar

yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama adalah

dalam hal:

1. Penentuan segmentasi, target, dan posisi produk pada pasarnya.

Page 36: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

2. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,

perilaku, serta kepuasan mereka atas produk.

3. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan

dilaksanakan (Umar, 2005).

Aspek pasar dan strategi pemasaran dalam studi rancangan usaha

menempati posisi yang penting, karena sebagai titik tolak penilaian

apakah suatu usaha akan dapat berkembang, tetap seperti saat

didirikan, atau bahkan cenderung akan mengalami penurunan. Pada

tahap ini besarnya permintaan produk serta kecenderungan

perkembangan permintaan yang akan datang selama usaha yang

dijalankan perlu dianalisis dengan cermat. Tanpa perkiraan jumlah

permintaan produk yang cermat dikemudian hari usaha dapat terancam

yang disebabkan karena kekurangan atau kelebihan permintaan. Tidak

sedikit suatu usaha yang berjalan tersendat-sendat hanya karena

permintaan produknya jauh lebih kecil dari perkiraan, ataupun karena

sebelum mengembangkan usaha tidak dilakukan analisis perkiraan

permintaan. Kekurangan permintaan produk mengakibatkan mesin dan

peralatan bekerja di bawah kapasitas, jumlah karyawan yang

berlebihan, organisasi perusahaan tidak sepadan sehingga beban biaya

menjadi berat. Oleh karena itu, maka analisis aspek pasar dan strategi

pemasaran dalam studi rancangan usaha agribisnis menjadi sangat

penting untuk dilakukan.

2.2.3 Aspek Legal

Analisis aspek legal untuk memahami berapa besar potensi pasar

yang tersedia, mengetahui berapa luas pasar, bagaimana jumlah

permintaan terhadap produk dan kondisi persaingan. Guna untuk

mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha perikanan di

Kabupaten Bogor perlu diambil langkah-langkah melalui penataan di

bidang perizinan. Salah satu langkah menciptakan iklim usaha yang

kondusif adalah dengan memberikan ketetapan dalam memperoleh izin

usaha melalui mekanisme dan prosedur yang dapat menjamin kepastian

berusaha selaras dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

Page 37: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25

Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi

sebagai daerah otonomi.

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2003 tentang

izin Usaha Perikanan Rakyat adalah sebagai berikut.

1. Izin Usaha Perikanan

Jenis izin berupa:

a. Izin usaha budidaya ikan di perairan umum

b. Izin usaha budidaya ikan di kolam air tenang

c. Izin usha budidaya ikan di kolam air deras

d. Izin usaha budidaya ikan hias

e. Izin usaha penampungan ikan

2. Skala pemilikan wajib izin

a. Izin usaha budidaya ikan di perairan umum

1) Keramba jarring apung lebih dari 4 unit, dengan ukuran (7 x

7 x 2.5)m3 per unit.

2) Keramba lebih dari 50 buah dengan ukuran (4 x 2) m2/buah

b. Izin usaha budidaya ikan di kolam air tenang

1) Kolam air tenang dengan areal lahan lebih dari 2 Ha

2) Pembenihan ikan (seperti: ikan mas, lele, tawes dan nila)

dengan produksi lebih dari 1.2 juta benih ikan/bulan

3) Pembenihan ikan seperti ikan tukik labia-labi, percil kodok,

patin dan gurame dengan produksi diatas 500.000 ekor

benih/bulan

c. Izin usaha budidaya ikan di kolam air deras

Kolam air deras lebih dari 5 unit, masing-masing unit berukuran

100 m2.

d. Izin usaha budidaya ikan hias

Pembenihan ikan hias dengan produksi diatas 500.000 ekor benih

ikan/bulan.

e. Izin penampungan ikan

1) Ikan hias > 500.000 ekor

Page 38: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

2) Ikan konsumsi luas > 100 m2

2.2.4 Aspek Teknis

Aspek teknis akan mengungkapkan kebutuhan apa saja yang

diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan

dilaksanakan. Pada aspek teknis dipaparkan beberapa faktor, yaitu

penentu keputusan produksi, tata letak pabrik, serta pemilihan mesin,

peralatan dan teknologi untuk produksi (Umar, 2005).

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam aspek teknis adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata

letak, penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk

pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek teknis sangat

tergantung dari jenis usaha yang dijalankan, karena setiap jenis usaha

memiliki prioritas tersendiri. Jadi analisis dalam aspek teknis adalah

menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan

menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan tata letak serta kesiagaan

mesin-mesin yang akan digunakan.

2.2.5 Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup

penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha karena walaupun suatu

usaha telah dinyatakan layak, tanpa didukung dengan manajemen dan

organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.

Baik menyengkut masalah SDM maupun menyangkut rencana

perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan

perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai apabila

memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen

(Kasmir dan Jakfar, 2003).

2.2.6 Aspek Finansial

Aspek finansial bertujuan untuk menghitung kebutuhan dana, baik

kebutuhan dana untuk modal kerja. Dari sisi finansial, proyek bisnis

dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan

mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Umar, 2005).

Page 39: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Menurut Ibrahim (2003) biaya investasi adalah biaya yang

diperlukan dalam pembangunan usaha, terdiri dari pengadaan tanah,

gedung, mesin, peralatan, biaya pemasangan, biaya studi kelayakan dan

biaya lainnya yang berhubungan dengan pembangunan proyek.

Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai

kegiatan usaha setelah pembangunan usaha siap, terdiri dari biaya tetap,

dan biaya tidak tetap. Selain biaya investasi dan modal kerja, yang perlu

diperhatikan juga dalam aspek finansial adalah sumber modal, proses

perputaran uang, break even point, dan analisis dampak usaha terhadap

perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

Pada umumnya ada enam kriteria yang digunakan dalam penilaian

aspek finansial, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

(IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Payback

Period (PBP), dan analisis sensitivitas.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi data adalah skripsi

dari Dewi (2008), yang meneliti tentang Analisis Kelayakan Pengembangan

Usaha Benih Padi Bersertifikat (Studi Kasus PT Citra Agro Indonesia,

Ponorogo). Penelitian tersebut menjelaskan mengenai tingkat kelayakan dan

nilai tambah yang diciptakan dalam usaha pengembangan benih padi

bersertifikat. Hasil penelitian tersebut adalah Usaha Benih Padi Bersertifikat

(UBPB) layak untuk didirikan dilihat dari beberapa aspek, yakni aspek pasar

dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek yuridis, aspek manajemen,

dan aspek finansial. Kriteria kelayakan investasi yang dihitung adalah

payback period, NPV, IRR, PI atau Net B/C, dan BEP.

Widiastuti (2008) dalam penelitiannya tentang Studi Kelayakan Usaha

Pupuk Organik Cair (Kasus PT Mulyo Tani Salatiga-Jawa Tengah)

menganalisis kelayakan usaha dalam aspek pasar, aspek teknik, aspek

manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek dampak usaha, dan aspek

keuangan. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung jumlah NPV,

IRR, Net B/C, PBP, dan BEP. Hasil perhitungan finansial adalah PT Mulyo

Tani layak untuk dijalankan.

Page 40: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Selain itu, hasil penelitian lain yang dijadikan referensi yaitu hasil

penelitian dari Bukit (2007), yang meneliti tentang Studi Kelayakan Usaha

Ikan Patin di Kabupaten Bogor (Kasus Pembenihan di Kecamatan Ciampea

dan Pembesaran di Kecamatan Kemang). Metode yang digunakan dengan

menghitung nilai NPV, IRR, Net B/C, dan PP. Hasil perhitungan finansial

adalah usaha pembenihan dan pembesaran patin layak untuk dijalankan. Nilai

kriteria investasi pada pembenihan lebih besar daripada pembesaran.

Page 41: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu

keputusan dengan menerima atau menolak suatu gagasan usaha yang

direncanakan. Dilihat dari segi perbankan dan lembaga keuangan lainnya,

dengan adanya studi kelayakan dapat diketahui sampai seberapa jauh gagasan

usaha yang akan dilaksanakan mampu menutupi kewajiban-kewajiban. Bagi

penanam modal studi kelayakan merupakan gambaran untuk mengetahui

jaminan keselamatan dari modal yang di tanam dan mempengaruhi

pengambilan keputusan terhadap penanaman investasi (Ibrahim, 2003).

Menurut Umar (2005) studi kelayakan bermanfaat bagi pihak pemerintah

dan masyarakat untuk melihat kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, penyusunan

studi kelayakan perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang

ditimbulkan oleh usaha terhadap perekonomian nasional.

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) analisis kelayakan memberikan

manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat ekonomi bagi usaha itu sendiri/ manfaat finansial. Artinya adalah

untuk melihat apakah usaha tersebut cukup menguntungkan bila

dibandingkan dengan resiko usaha.

2. Manfaat ekonomi bagi negara tempat usaha tersebut dilaksanakan dengan

menunjukkan manfaat usaha tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.

3. Manfaat sosial usaha bagi masyarakat di sekitar proyek.

Dalam studi kelayakan pembenihan ikan patin terdapat komponen-

komponen penyusun yang dikaji, yaitu teknis, organisasi, sosial, pasar, dan

finansial (Gambar 2) . Proses analisis setiap komponen saling berkaitan antara

satu komponen dengan komponen yan lain sehingga hasil analisis menjadi

terintegrasi. Organisasi usaha pembenihan ikan patin memiliki biaya yaitu

biaya umum sebagai modal kerja. Aspek teknis berhubungan dengan input

berupa barang-barang dan jasa yang merupakan bentuk dari biaya bagi usaha,

biaya dalam hal ini berfungsi sebagai biaya investasi dan juga sebagai biaya

Page 42: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

modal kerja. Kemudian juga berhubungan dengan output yakni produksi

berupa benih ikan patin, dalam hal ini produksi berkaitan erat dengan jumlah

produksi dan mutu produksi dari output yang dihasilkan. Jumlah produksi dan

mutu produksi akan mempengaruhi sensitivitas dari usaha pembenihan ikan

patin karena jumlah dan mutu benih yang dihasilkan bisa berubah-ubah.

Sensitivitas yang dilakukan adalah seberapa besar jumlah benih yang bisa

dihasilkan sampai usaha pembenihan ikan patin mempunyai keuntungan

normal.

Aspek pasar juga ditentukan oleh produksi dan harga, dalam hal ini

produksi berkaitan erat dengan mutu produksi yang dapat mempengaruhi

harga dalam pasar. Jumlah biaya produksi benih akan mempengaruhi harga

benih. Sensitivitas yang dilakukan adalah seberapa besar harga benih yang

bisa dipertahankan oleh petani benih ikan patin sampai usaha pembenihan

ikan patin mempunyai keuntungan normal.

Sub komponen yang berasal dari komponen kelayakan usaha yaitu

investasi, modal kerja, jumlah produksi, mutu produski dan harga satu sama

lain memiliki hubungan. Investasi dibutuhkan sebagai modal kerja usaha

pembenihan. Modal kerja tersebut digunakan untuk kegiatan produksi

sehingga dihasilkan jumlah produksi benih ikan sesuai dengan mutu produk

yang diinginkan dan akan mempengaruhi dalam penentuan harga. Sensitivitas

yang dilakukan adalah seberapa besar kenaikan biaya modal kerja yang akan

mengakibatkan usaha pembenihan ikan patin memperoleh keuntungan normal.

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan

kegiatan pembenihan ikan patin terhadap keadaan yang berubah-ubah. Hasil

sensitivitas akan mempengaruhi nilai kriteria investasi usaha. Perhitungan

aspek finansial bertujuan untuk menguji kelayakan usaha yakni dengan

menggunakan kriteria investasi, yaitu PBP, NPV, IRR, BCR, dan BEP. Nilai

dari kriteria investasi tersebut akan menunjukkan seberapa besar kelayakan

untuk menjalankan usaha pembenihan ikan patin.

Page 43: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

PBP IRR BCR

Umpan balik

Usaha Pembenihan Ikan Patin

Sensitivitas

Organisasi Usaha Pasar

Biaya Umum

Teknis

Produksi Biaya

Mutu Jumlah Modal Kerja Investasi Harga

BEP NPV

Kelayakan

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

PBP = Payback Period

NPV = Net Present Value

IRR = Internal Rate of Return

BCR = Benefit Cost Ratio

BEP = Break Event Point

Page 44: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara

dengan petani ikan patin, yakni Syaiful Anwar, S.Ag. Data sekunder diperoleh

dari berbagai instansi yang terkait seperti Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Bogor, Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Bogor, Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB), penelusuran

melalui internet, buku dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pemilihan data contoh yang berasal dari petani ikan patin dilakukan

secara purposive, yaitu pengambilan responden yang ditemui di lokasi secara

disengaja dengan persyaratan yang dikehendaki, yakni sesuai dengan kriteria

yang sesuai dengan penelitian. Menurut Mardalis (2004), purposive sampel

adalah cara memperoleh sampel yang dilakukan dengan cara sengaja dan

dengan menggunakan perencanaan tertentu. Pengumpulan data yang berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan usaha pembenihan ikan patin dilakukan dengan

mewawancarai pemilik Alma Fish Farm. Waktu penelitian berlangsung

selama dua bulan yang dimulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan

Desember 2010.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea,

Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

dikarenakan didaerah tersebut terdapat beberapa petani ikan patin yang sudah

lama bergerak di kegiatan usaha budidaya ikan patin. Penelitian ini akan

difokuskan pada Alma Fish Farm.

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan

kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang

aspek-aspek budidaya ikan patin yang dilakukan yaitu meliputi analisis aspek

Page 45: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

teknis, aspek institusional-organisasi-manajerial, aspek sosial, dan aspek

pasar. Pengolahan data kualitatif dilakukan secara deskriptif.

Analisis kuantitatif meliputi analisis kelayakan finansial budidaya ikan

patin. Analisis kelayakan finansial ini menggunakan perhitungan kriteria-

kriteria invesatasi yaitu, Payback Period, Net Present Value, Benefit Cost

Ratio, Internal Rate of Return, Break Event Point, dan analisis sensitivitas.

Data kuantitaif yang dikumpulkan, diolah dengan menggunakan komputer

yaitu Microsoft Excel 2007 dan ditampilkan dalam bentuk tabulasi untuk

memudahkan pembacaan dan diberikan penjelasan secara deskriptif.

3.5.1 Analisis Aspek Teknis

Aspek teknis dianalisis secara kualitatif. Analisis secara kualitatif

dilakukan melalui analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran

mengenai lokasi budidaya ikan patin, besar skala operasi/luas produksi,

kriteria pemilihan peralatan yang digunakan, serta proses produksi yang

digunakan.

3.5.2 Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi

Analisis ini dapat dilihat berdasarkan sesuai tidaknya proyek dengan

pola sosial budaya masyarakat setempat dan kesanggupan atau keahlian

staf yang ada untuk mengelola proyek.

3.5.3 Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dapat dilihat dari sisi output yaitu terdapat suatu

permintaan yang efektif pada harga yang menguntungkan. Dari sudut

pandangan input yaitu adanya ketersediaan indukan ikan patin,

distribusi, kapasitas, kontinuitas serta tingkat harga.

3.5.4 Analisis Aspek Finansial

Melakukan analisis finansial diperlukan kriteria investasi yang

digunakan. Kriteria investasi yang digunakan yaitu Payback Period, Net

Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio, Break Even

Point. Analisis kelayakan investasi dilakukan terlebih dahulu dengan

menyusun aliran runia diskontokan (discounted cash flow) karena

adanya pengaruh waktu terhadap nilai uang atau semua biaya dan

manfaat yang akan datang harus diperhitungkan.

Page 46: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

1. Payback Period (PBP)

Keterangan :

CFt = aliran kas pertahun pada periode t

I0 = nilai investasi awal pada ahun 0

2. Net Present Value (NPV)

Keterangan:

CFt = aliran kas pertahun pada periode t

I0 = nilai investasi awal pada tahun 0

K = suku bunga (discount rate)

3. Internal Rate of Return (IRR)

Keterangan:

t = tahun ke

n = jumlah tahun

I0 = nilai investasi awal

CF = arus kas bersih

IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

4. Benefit Cost Ratio (BCR)

Keterangan:

Bt = Keuntungan pada periode t

Page 47: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Ct = Biaya pada periode t

K = suku bunga (discount rate)

4. Break Even Point (BEP)

TR = p x q dan TC = a + bq

TR = TC

p.q = a + bq

p.q – b.q = a

q = a / ( p – b )

Keterangan :

a = Biaya Tetap

b = Biaya Tidak Tetap per unit

p = harga per unit

q = jumlah produksi

3.5.5 Analisis Sensitivitas

Analisa sensitivitas dilakukan untuk menguji kembali suatu analisis

kelayakan usaha agar dapat terlihat pengaruh yang akan terjadi akibat

keadaan yang berubah-ubah atau adanya kesalahan dalam dasar-dasar

perhitungan biaya dan manfaat. Suatu analisis sensitivitas dikerjakan

dengan mengubah suatu unsur atau dengan mengkombinasikan unsur

lain, kemudian menentukan pengaruh pada hasil analisis.

Analisis Switching Value dilakukan secara coba-coba terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat diketahui tingkat

kenaikan ataupun penurunan maksimum yang boleh terjadi agar usaha

budidaya masih dapat memperoleh keuntungan normal (NPV = 0).

Page 48: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Usaha

Alma Fish Farm terletak di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea,

Kabupaten Bogor. Perusahaan ini mempunyai luas lahan sebesar 300 m2

yang terdiri atas satu buah hatchery atau ruang usaha, satu buah kolam

induk, satu buah bak tandon air, satu buah bak pemberokan, dan tempat

parkir.

Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Ciampea, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 178 Ha. Desa Cihideung

Ilir berada 250 meter di atas permukaan laut, tinggi curah hujan 2,4 mm3,

dan suhu rata-rata harian 25-34 oC. Batas-batas wilayah Desa Cihideung Ilir

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cibanteng/ jalan propinsi,

Kecamatan Ciampea.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Babakan/ Kali Cihideung,

Kecamatan Darmaga.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cihideung Udik, Kecamatan

Ciampea.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cihideung Udik, Kecamatan

Ciampea.

Lokasi usaha budidaya ikan patin di daerah Ciampea merupakan lokasi

yang cukup strategis untuk usaha pembenihan karena Ciampea merupakan

salah satu sentra perikanan budidaya di wilayah Bogor. Lokasi yang cukup

strategis ini membuat Alma Fish Farm dekat dengan pasar. Pembeli berasal

dari daerah sekitar Bogor maupun di luar Bogor.

4.2. Manajemen Usaha

Sistem pengelolaan usaha yang dijalankan oleh Alma Fish Farm adalah

pemilik sekaligus sebagai pengelola. Karyawan yang dipekerjakan terdiri

dari karyawan tetap dan tidak tetap. Karyawan tetap adalah tenaga kerja

yang dipekerjakan untuk membantu pengelola pada kegiatan hatchery, yaitu

Page 49: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

kegiatan pemijahan, pemeliharaan dan perawatan larva, dan pemeliharaan

benih pasca larva. Karyawan tidak tetap adalah tenaga kerja harian yang

dipekerjakan untuk masa tertentu, yaitu mencari pakan cacing sutera dan

pemanenan (penghitungan benih saat ada transaksi pembelian). Tenaga

kerja yang bekerja pada Alma Fish Farm ini berasal dari lokasi sekitar usaha

pembenihan dengan tujuan untuk membuka lapangan kerja baru sehingga

dapat mengurangi angka penganguran.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2003

tentang izin Usaha Perikanan Rakyat, usaha yang dijalankan Alma Fish

Farm termasuk usaha perikanan rakyat. Dalam pelaksanaan usahanya Alma

Fish Farm hanya mendaftarkan usahanya di Kantor Desa Cihideung Ilir dan

belum mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan usaha di Kantor

Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor. Pada Alma Fish Farm, setiap siklus

pembenihan dihasilkan 300.000 ekor benih. Izin Usaha harus dilakukan jika

benih yang dihasilkan mencapai 500.000 benih per bulan.

4.3. Aspek Teknis Usaha Pembenihan Ikan Patin

4.3.1 Investasi

Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan pada tahun

pertama usaha. Biaya tersebut dikeluarkan untuk memenuhi

kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan

usaha yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku dan output

yang dihasilkan.

1. Kolam Pemeliharaan Induk

Induk ikan patin dipelihara di kolam persegi empat, yang

berukuran 4 m x 3 m x 3 m dengan dasar kolam berupa tanah dan

pematang dari semen. Kolam pemeliharaan induk ikan patin

jantan dan betina disatukan. Kolam diberi sekat dari bambu dan

jaring untuk memisahkan induk yang telah siap pijah dan induk

yang masih berada dalam tahap perawatan. Air yang digunakan

untuk pemeliharaan induk berasal dari sumur, ditampung pada

bak penampungan air kemudian dialirkan ke kolam induk melalui

pipa paralon.

Page 50: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

2. Bak Penampungan Air

Bak penampungan air berfungsi untuk menampung dan

mengendapkan air yang berasal dari sumur. Bak penampungan air

berbentuk persegi panjang berukuran 4 m x 3 m x 2 m, yang

terletak di dalam hatchery agar suhu air tidak menurun,

menghindari kontaminasi dan debu dari luar ruangan.

3. Bak Pemijahan

Kegiatan pemijahan di Alma Fish Farm menggunakan wadah

pemijahan berupa bak terpal berbentuk persegi sebanyak dua

duah dengan ukuran 2 m x 2 m x 1 m. Bak diisi dengan air yang

berasal dari bak penampungan air setinggi 60 cm.

4. Wadah Penetasan Telur

Wadah penetasan atau inkubasi telur di Alma Fish Farm

menggunakan wadah berupa bak dari plastik dengan diameter 80

cm dan tinggi 35 cm. wadah inkubasi diberi selang aerasi yang

diberi perekat kaca pada ujung selang agar tidak mengapung

tetapi tidak menggunakan batu aerasi sehingga oksigen yang

dihasilkan besar dan mampu mengaduk telur ikan patin pada saat

diinkubasi.

5. Wadah Pemeliharaan Larva

Wadah pemeliharaan larva di Alma Fish Farm menggunakan

akuarium berbentuk persegi panjang yang berukuran 1 m x 0,5 m

x 0,4 m dan diisi air setinggi 25 cm. Akuarium berjumlah 94 buah

dan dipasang melebar pada rak kayu menjadi 3 lapis rak di bagian

kanan ruang dan 3 lapis rak di bagian kiri ruang pemeliharaan.

Setiap rak diisi dengan 16 akuarium yang dilengkapi dengan

selang aerasi dan. Ruang pemeliharaan larva dibuat tertutup

dengan genting dan berdinding semen.

6. Wadah Penetasan Artemia sp

Wadah yang digunkan dalam penetasan Artemia sp berupa ember

yang berukuran sedang (15 liter) sebanyak 12 buah dan dipasang

selang aerasi untuk mengaduk siste pada saat ditetaskan.

Page 51: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

7. Sumber dan Distribusi Air

Semua kegiatan pembenihan di Alma Fish Farm sumber airnya

berasal dari sumur karena air masih mudah diperoleh dan juga

kualitas air yang lebih bersih. Air dari sumur ditampung di bak

penampungan air kemudian dialirkan ke kolam induk dan bak-bak

yang dibutuhkan untuk pembenihan. Air sumur juga diperlukan

untuk keperluan karyawan sehari-hari.

8. Sumber Energi

Sumber energi utama yang digunakan untuk aktivitas produksi

adalah enegri listrik dari PLN dengan daya 900 watt. Energi

listrik tersebut digunakan untuk kebutuhan pembenihan, meliputi

pengoperasian pompa air, blower, sekaligus sebagai penerangan.

Sementara sebagai cadangan energi ketika listrik dari PLN padam

digunakan Generator Set berbahan bakar bensin dengan

spesifikasi voltase 220 volt dan output maksiml 2200 watt.

Gambar 3. Beberapa Fasilitas Pembenihan Ikan Patin Pada Alma

Fish Farm

9. Sistem Aerasi

Alma Fish Farm dalam memenuhi kebutuhan oksigen kegiatan

pembenihan digunakan blower yang berkekuatan 1 PK sebanyak

Page 52: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

dua buah. Blower digunakan sebagai sumber oksigen untuk

mensuplai oksigen ke tempat penetasan telur dan pemeliharaan

larva menggunakan pipa paralon yang disalurkan ke akuarium

dengan menggunakan selang aerasi berukuran 0,5 cm dan

dilengkapi dengan pengatur tekanan aerasi. Sistem aerasi juga

dibantu dengan alat Hi-Blow Takatsuki 60 watt sebanyak tiga

buah.

10. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang terdapat di Alma Fish Farm antara lain,

bangunan tempat usaha/ hatchery, kamar karyawan satu buah,

kamar mandi satu buah, sumur, dan tempat parkir.

4.3.2 Modal Kerja

Biaya modal kerja adalah keseluruhan biaya yang berhubungan

dengan kegiatan produksi usaha pembenihan ikan patin Alma Fish

Farm. Biaya tersebut dikeluarkan secara berkala selama usaha tersebut

berjalan.

Proses pembenihan ikan patin memerlukan bahan baku yang

mudah didapat. Alma Fish Farm dalam melakukan pengadaan sarana

produksinya diperoleh dari sekitar Bogor dan wilayah Jawa Barat

lainnya. Bahan baku utama yang didunakan berupa induk jantan dan

betina yang berasal dari daerah Purwakarta yakni berasal dari Waduk

Cirata dan Jatiluhur. Pengadaan sarana produksi yang diperoleh dari

sekitar Bogor berupa pakan induk / pelet, artemia, dan alat suntik

yakni dari daerah Ciluar, Bogor Utara. Cacing sutera yang dibutuhkan

selama pemeliharaan larva diperoleh dari daerah Caringin, Darmaga.

Pemilihan lokasi penyediaan bahan baku yang tidak terlalu jauh

menyebabkan harga bahan baku yang tidak terlalu mahal. Bahan baku

dalam proses pembenihan ikan patin di Alma Fish Farm terdiri dari:

1. Induk Patin

Induk patin merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

usaha pembenihan ikan patin. Induk patin sebaiknya dipilih yang

baik dan sehat sehingga menghasilkan benih yang baik pula. Induk

Page 53: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

patin dapat berasal dari pembelian induk yang siap memijah / yang

sudah matang gonad atau induk yang telah dipelihara sejak kecil di

kolam. Untuk mendapatkan induk yang baik, selama pemeliharaan

di kolam, induk diberi makanan tambahan yang cukup

mengandung protein.

Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap

dipijahkan pada Alma Fish Farm adalah sebagai berikut.

1. Induk betina

a. Umur kurang lebih 3 tahun.

b. Berat minimum 3 kg per ekor.

c. Perut membesar sampai ke daerah anus.

d. Kulit di bagian perut lembek dan halus

e. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua. Jika bagian

kloaka ditekan akan mengeluarkan beberapa butir telur yang

bentuknya bulat dan mempunyai ukuran yang seragam.

2. Induk jantan

a. Umur kurang lebih 3 tahun.

b. Berat sekitar 3 kg per ekor.

c. Kulit perut lembek dan tipis

d. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.

e. Bila bagian perut ditekan atau diurut kea rah anus akan keluar

cairan sperma berwarna putih.

Selain ciri-ciri di atas, induk patin yang akan dipijahkan harus

sehat secara fisik, yaitu tidak terinfeksi penyakit dan parasit, tidak

memiliki luka akibat benturan, pukulan, goresan atau sayatan.

Induk yang baik juga memiliki sifat pertumbuhan yang cepat dan

mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan makanan.

Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan dipisah dipelihara

dalam kolam yang berbeda, untuk memudahkan pengambilan

dalam pemijahan suntik.

Page 54: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

2. Pakan Patin

Menurut Prahasta dan Masturi (2009) pakan patin berfungsi

untuk mempercepat pertumbuhan ikan. Pakan alami memiliki

komposisi gizi yang baik, diantaranya protein, lemak, karbohidrat,

dan mineral. Protein berguna untuk pertumbuhan, pengganti sel

yang rusak, dan zat pembangun. Lemak dan karbohidrat berfungsi

sebagai pembentuk energi yang digunakan tubuh. Mineral

membantu proses metabolisme dan menjaga kesehatan tubuh ikan.

Pakan alami untuk induk ikan di Alma Fish Farm berupa ikan

rucah, klekap, dan plankton. Klekap adalah campuran berbagai

jenis lumut dan kotoran yang membusuk di air dan dasar kolam.

Pakan alami untuk pembenihan dibutuhkan untuk bergerak aktif

dan merangsang larva ikan untuk memakannya. Pada larva, setelah

kuning telur habis perlu diberikan makanan tambahan pakan

supaya tetap mendapat masukan nutrisi. Larva belum biasa

mendapatkan pakan dan bukaan mulutnya masih sangat kecil.

Gerakan yang dibuat pakan alami seperti artemia akan merangsang

larva memakannya dan ukurannya yang kecil cocok untuk mulut

larva. Setelah pemberian artemia selama kurang lebih tiga hari,

pakan alami yang digunakan untuk memacu pertumbuhan adalah

cacing sutera.

Gambar 4. Pakan benih Ikan Patin Berupa Artemia dan Cacing

Sutera

Selain diberi pakan alami juga diberi pakan buatan berupa

pelet. Pelet diberikan pada induk patin dengan kandungan protein

yang cukup tinggi sebesar 40 persen untuk mempercepat

kematangan gonad dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari, pagi

Page 55: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

dan sore hari. Sedangkan untuk benih diberi campuran cacing

sutera dan pelet benih atau pelet udang Bintang 581 ukuran 0,1

dengan frekuensi pemberian setiap delapan jam. Setelah berumur

23 hari benih patin siap dijual dengan ukuran 1 inchi atau sekitar

2,5 cm. Pada bulan ke-2 benih diberi pakan pelet Cuunshin 0,2

sampai benih dijual.

3. Hormon Buatan

Hormon buatan yang digunakan untuk merangsang ikan adalah

Ovaprim yang dijual dalam bentuk cairan dengan kemasan botol

berisi sepuluh ml dan human chorionic gonadotropin (HCG)

berupa Corulon dalam kemasan ampul.

Gambar 5. Hormon Buatan Untuk Kegiatan Pemijahan Ikan Patin

4. Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan oleh Alma Fish Farm adalah jenis

obat untuk penyakit infeksi, penyakit jamur, penyakit bakteri, dan

penyakit noninfeksi. Obat untuk penyakit infeksi menggunakan

formalin yang mengandung FMGO atau lebih dikenal dengan

istilah elbayu. Pencegahan penyakit jamur dengan cara menjaga

kualitas air. Obat untuk penyakit jamur adalah dengan perendaman

dalam larutan FMGO. Pengobatan penyakit bakteri dilakukan

dengan cara perendaman ikan dengan larutan Kalium Permanganat

selama kurang lebih satu jam. Penyakit noninfeksi biasanya adalah

kekurangan gizi akibat dari kurangnya nafsu makan pada musin

kemarau. Untuk mengatasi hal tersebut diberikan multivitamin

Previta Fish P yang dicampur dalam makanan alami, atau

pemberian pelet yang mengandung vitamin.

Page 56: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Pada proses pembenihan, bila benih sakit diberi obat berupa

garam yang ditaburkan ke dalam akuarium. Selain itu vaksinasi

merupakan salah satu cara untuk mengurangi mortalitas larva.

Vaksinasi dapat dilakukan pada benih yang berumur lebih dari dua

minggu. Jenis vaksin yang digunakan adalah Septicaemia

haemorrhagica yang memberikan kekebalan terhadap penyakit

bercak merah.

4.3.3 Proses Pembenihan Ikan Patin

Proses pembenihan yang dilakukan oleh Alma Fish Farm adalah

sebagai berikut.

1. Persiapan Pemijahan

Pemijahan adalah suatu proses pembuahan telur oleh sperma

yang terjadi dalam media pemijahan. Kegiatan pemijahan ini

meliputi persiapan wadah pemberokan yang terdiri dari pencucian

wadah, pengisian air, dan sortir induk patin. Wadah yang

digunakan untuk pemberokan adalah bak dari terpal berukuran 2 m

x 2 m x 1 m sebanyak 4 unit, 3 unit untuk induk patin betina

(masing-masing unit 1 induk) dan satu unit untuk 1 ekor induk

patin jantan. Setelah itu bak diisi dengan air, pengisian air

dilakukan pada pagi hari dan pada sore harinya wadah tersebut siap

digunakan untuk pemijahan.

Sebelum induk ikan patin betina disuntik sehari sebelumnya

dilakukan seleksi induk dan tidak diberi pakan. Induk yang sudah

diseleksi kemudian diberok selama satu hari. Tujuan dari

pemberokan adalah untuk mengosongkan lambung ikan sehingga

akan memudahkan pada saat ovulasi karena tidak tertahan oleh

feses, lemak, dan juga untuk mengurangi penurunan kualitas air

pada media pemijahan. Setelah induk diberok selama satu hari,

maka selanjutnya dilakukan penyuntikan.

Pada Alma Fish Farm induk yang dipakai sebanyak 4 ekor, 3

betina dan 1 jantan. Calon induk yang sudah matang gonad

dipisahkan dengan ikan-ikan lainnya dengan memiliki berat rata-

Page 57: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

rata 3 kg. calon induk diberok pada wadah yang telah disiapkan

dengan mempuasakan ikan selama 24 jam dengan tujuan agar feses

keluar dan sekaligus meyakinkan hasil seleksi induk. Apabila perut

induk betina terus membuncit setelah dipuasakan maka dipastikan

ikan tersebut matang gonad dan mengandung telur.

2. Proses Pemijahan

Perangsangan ovulasi merupakan kegiatan perangsangan yang

dilakukan pada induk ikan patin yang sudah sudah matang gonad

dan siap untuk dipijahkan. Pematangan gonad dibantu dengan

penyuntikan corulon. Dosis untuk satu induk adalah satu tablet

corulon ditambahkan dengan satu botol corulon cair sebanyak satu

ml. Pada kegiatan perangsangan ovulasi pada induk betina

dilakukan dengan cara penyuntikan menggunakan hormon ovaprim

untuk mendorong telur keluar.

Dosis penyuntikan hormon ovaprim pada induk betina ikan

patin 0,5 ml per kilogram sedangkan induk jantan tidak disuntik.

Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali. Induk betina dan jantan

akan memijah setelah delapan sampai sepulu jam setelah

penyuntikan kedua. Untuk menghindari induk berontak saat

penyuntikan yang dapat menyebabkan telur keluar, penyuntikan

dilakukan oleh dua orang. Satu orang bertugas memegang jarum

dan menyuntikkan, satu orang lagi bertugas memegang ikan yang

akan disuntik.

Setelah disuntik pun patin masih sulit melakukan pemijahan

secara alami, sehingga induk jantan dan betina harus dipaksa

memijah dengan cara pengurutan atau pemijatan (stripping) telur

dan sperma, kemudian dilakukan pembuahan buatan. Pertama-

tama, sediakan wadah untuk menampung telur berupa baskom

plastik yang telah dibersihkan dan dalam keadaan kering. Kedua,

induk betina yang akan di-stripping dipegang dengan kedua belah

tangan, tangan kiri memegang pangkal ekor dan tangan kanan

memegang perut bagian bawah. Perut diurut secara perlahan dari

Page 58: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

bagian depan ke arah belakang, lalu telur-telur tersebut ditampung

di dalam baskom.

Ketiga, induk jantan ditangkap untuk diambil spermanya dan

dicampurkan dengan telur-telur di dalam baskom. Pengurutan

induk jantan sama dengan pengurutan induk betina. Agar terjadi

pembuahan maka dilakukan pengadukan dengan menggunakan

bulu ayam kurang lebih selama 0,5 menit. Pengadukan dilakukan

secara berputar perlahan-lahan di dalam baskom. Untuk

meningkatkan fertilisasi dapat ditambahkan larutan NaCl.

Penambahan dilakukan sambil tetap mengaduk campuran dan

disertai dengan memasukkan air sedikit demi sedikit. Pengadukan

dilakukan selama kurang lebih dua menit.

Keempat, setelah pengadukan akan timbul kotoran berupa

lender, maka dilakukan penggantian air sebanyak 2-3 kali. Telur-

telur yang dibuahi akan mengalami pengembangan. Ukuran telur

lebih besar dan berwarna kuning. Telur-telur yang tidak dibuahi

akan berwarna putih dan mengendap di bawah baskom.

3. Proses Penetasan Telur

Persiapan inkubasi telur dalam bak plastik berdiameter 80 cm

dibersihkan terlebih dahulu dan dilakukan pengisian air setinggi 25

cm, serta diaerasi selama sehari. Pemanenan telur dilakukan dua

jam setelah induk memijah dengan cara menyeser telur dan

ditampung di baskom besar. Menurut petani pembenihan ikan

patin setiap kilogram induk betina menghasilkan satu ons telur dan

bisa menghasilkan benih sekitar 100.000 ekor. Induk betina yang

dipijah satu kali siklus pembenihan pada Alma Fish Farm sebanyak

3 ekor dengan berat 3 kg/ekor sama dengan 9 kg, berarti kapasitas

produksi maksimum benih yang bisa dihasilkan adalah 900.000

ekor.

Setelah itu dilakukan sampling untuk mengetahui derajat

pembuahan dan jumlah telur yang dihasilkan. Pada tebar telur ikan

patin sebanyak 10.000 butir telur per akuarium dan akan menetas

Page 59: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

setelah 18 sampai 24 jam pada suhu 28 oC. Daya tetas telur pada

Alma Fish Farm adalah 60% sehingga telur yang menetas sekitar

6.000. Tingkat mortalitas larva yang baru menetas adalah 30%

sehingga benih yang baru menetas sekitar 4.200 dan tingkat

mortalitas benih pada waktu perawatan larva sebesar 20% sehingga

benih yang dihasilkan sekitar 3.360.

4. Proses Perawatan Larva

a. Persiapan Wadah Pemeliharaan

Wadah pemeliharaan larva yang didunakan di Alma Fish Farm

yakni berupa akuarium berukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm yang

diisi air dengan ketinggian 25 cm dan diaerasi selama 24 jam.

Akuarium yang telah diisi air dan dipasang instalasi aerasi siap

untuk digunakan kemudian dilakukan pemanenan larva yang telah

dipersiapkan sebelumnya.

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang dapat

menunjang keberhasilan pemeliharaan benih. Menciptakan

lingkungan yang nyaman sebagai tempat hidup benih tentu akan

meningkatkan nafsu makan benih ikan dan pertumbuhan menjadi

lebih cepat sehingga hasil produksi akan meningkat. Oleh karena

itu kualitas air harus dijaga dengan cara menjaga sistem aerasi di

akuarium tetap baik. Selain itu akuarium rutin dibersihkan setiap

dua hari sekali dengan cara mengelap bagian dasar akuarium dan

mengganti air setiap harinya sekitar pukul 13.00 WIB. Air di

akuarium diganti setiap hari. Penggantian air kurang lebih 50-60%

dilakukan ketika benih mulai memakan artemia.

b. Pemanenan dan Penebaran Larva

Telur ikan patin yang telah menetas dan menjadi larva

kemudian dilakukan pemanenan larva. Padat tebar larva per

akuarium sekitar 6.000 ekor. Larva yang baru menetas belum

sempurna, tetapi masih mempunyai cadangan makanan di dalam

tubuhnya berupa kuning telur. Benih-benih patin akan berenang

aktif secara vertikal menuju permukaan air. Benih diberi pakan

Page 60: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

berupa artemia keesokan harinya. Pada saat yang bersamaan

dengan penetasan telur, petani melakukan kultur artemia yaitu

menetaskan telur artemia ke dalam wadah berupa ember sebanyak

12 buah.

c. Pemberian Pakan

Larva ikan patin diberi pakan artemia selama 3 hari setiap 2

jam sekali. Jumlah artemia yang diberikan sampai larva kenyang.

Ukuran dalam setiap kultur artemia berbeda. Pada kultur artemia 1

dilakukan penetasan artemia sebanyak 12 ember dengan takaran 1

sendok artemia untuk 6 galon pertama dan 3 sendok artemia untuk

6 galon berikutnya. Pada kultur artemia 2 dilakukan penetasan

artemia sebanyak 12 ember dengan takaran 3 sendok artemia untuk

6 galon pertama dan 3,5 sendok artemia untuk 6 galon berikutnya.

Pada kultur artemia 3 dilakukan penetasan artemia sebanyak 12

ember dengan takaran 4 sendok artemia untuk 6 galon pertama dan

5 sendok artemia untuk 6 galon berikutnya. Pada kultur artemia 4

dilakukan penetasan artemia sebanyak 6 ember dengan takaran 5

sendok artemia. Jumlah keseluruhan artemia yang diperlukan

selama sekali produksi sekitar 3 kaleng artemia. Pada hari ke empat

sampai hari ke dua puluh benih ikan patin diberi pakan berupa

cacing sutera per hari setiap 6 jam sekali, sehingga rata-rata untuk

satu kali produksi dibutuhkan cacing sutera sebanyak 500 takar.

Satu takar cacing sutera sebanyak 600 ml.

Pada hari ke empat tersebut benih patin memakan cacing sutera

yang dicacah dan campurkan artemia. Pemberian pakan dilakukan

setiap 4 jam. Pada hari ke-5 sampai hari ke-21 setelah penetasan,

benih patin diberi pakan cacing sutera utuh. Pemberian pakan

dilakukan setiap 6-8 jam sekali. Pada hari ke-21 proses pembenihan

ukuran benih menjadi kurang lebih ½ inchi.

Pada hari ke-22 sampai hari ke-30 atau ukuran kurang lebih ¾

inchi, benih patin diberi pakan cacing sutera utuh dicampur dengan

pelet benih. Pada awal bulan ke-2 ukuran benih menjadi 1 inchi

Page 61: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

lebih sehingga dapat dilakukan panen. Pola tanam pembenihan ikan

patin pada Alma Fish Farm dapat dilihat pada Lampiran 1.

5. Pemanenan Benih

Alma Fish Farm dalam kegiatan pembenihan ikan patin, produk

yang dihasilkan adalah berupa benih yang berumur mulai dari tiga

puluh hari dan biasanya dipanen tergantung permintaan pasar. Benih

yang bisa dipanen setiap periode sekitar 300.000 ekor benih.

Pemanenan dilakukan dengan cara membuang air sebanyak 80 persen

dari volume awal, dengan tujuan memudahkan penyerokan larva.

Selanjutnya larva diserok menggunakan serokan kecil dan diletakkan

dalam baskom besar yang diisi air sebanyak tiga liter. Adapun kriteria

benih yang akan dipasarkan adalah berukuran seragam, sehat, dan

bintik mata sudah berwarna hitam. Selanjutnya baskom yang berisi

benih langsung dibawa ke ruang pengepakan.

Pengepakan dan transportasi benih di Alma Fish Farm merupakan

kegiatan terakhir yang dilakukan. Benih yang telah dipanen

dimasukkan ke dalam baskom untuk dihitung. Cara penghitungan

benih yaitu dengan mempersiapkan 10 baskom kecil yang masing-

masing telah berisi air sebanyak satu liter, kemudian benih dihitung

sebanyak 2.000 ekor per baskom untuk dijadikan sampel. Baskom

yang berisi air dua liter dan larva, dimasukkan ke dalam plastik

packing dan diberi oksigen, serta diikat dengan karet dan dimasukken

dalam karung. Benih yang dijual langsung kepada konsumen setiap

kali produksi sekitar 200.000 ekor dan sisanya 100.000 ekor dijual

melalui pengumpul di daerah sekitar usaha.

Biasanya benih yang sudah dipesan akan diambil oleh pembeli.

Namun jika pembeli berasal dari luar Jawa Barat akan diantar ke

tempat pembeli dan di luar Pulau Jawa pengiriman akan dilakukan

melalui paket barang dan biaya pengiriman menjadi tanggung jawab

pembeli.

Menurut Prahasta dan Masturi (2009), para distributor benih di

Sumatera bagian selatan rata-rata 3-5 kali sebulan membeli benih dari

Page 62: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Bogor dengan jumlah pembelian sekitar 50.000-60.000 ekor. Tingkat

kematian benih yang berasal dari Bogor relatif rendah, yakni sekitar

10 ekor per 50.000 ekor benih atau kurang dari 0,02%. Ukuran benih

yang dibeli adalah 1,5-2 inchi. Apabila benih yang diperlukan lebih

banyak, ukuran benih yang dibeli adalah 1-2 inchi. Pola tanam

pembenihan ikan patin pada Alma Fish Farm dapat dilihat pada

Lampiran 1.

4.4. Aspek Pasar dan Pemasaran Usaha Pembenihan Ikan Patin

4.4.1 Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini

Aspek pasar menganalisis mengenai potensi permintaan,

penawaran, harga yang berlaku, dan strategi pemasaran. Permintaan

benih yang dihadapi oleh Alma Fish Farm cukup tinggi baik dari

pelanggan di daerah Bogor maupun di daerah sekitar Jawa Barat

lainnya. Berdasarkan wawancara dengan pemilik Alma Fish Farm

permintaan akan benih ikan patin cukup tinggi. Sebagian besar

pembeli datang ke tempat pembenihan sehingga petani pembenih

dapat menekan biaya pengiriman atau transportasi. Menurut pemilik

konsumen adalah pelanggan yang biasa membeli benih di tempat

usahanya dan konsumen baru yang lebih dahulu memesan benih

ikan. Hal tersebut dilakukan agar benih yang dijual sesuai dengan

ukuran dan umur potensialnya yaitu berumur tiga puluh hari sebesar

kurang lebih satu inci.

Strategi pemasaran yang dilakukan Alma Fish Farm dalam

penetapan harga sama untuk semua pelanggan. Tetapi jika kualitas

ikan menurun petani kurang dapat mempertahankan harga benih dan

terkadang harga benih ditentukan oleh pembeli.

4.4.2 Menetapkan Pasar Sasaran

Petani benih perlu untuk menetapkan pasar sasaran dalam

penjualan produk benih dan haruh disesuaikan dengan kemampuan

dalam menyediakan sumber daya. Petani benih juga harus

mengumpulkan dan menganalisis data penjualan terakhir, proyeksi

Page 63: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

laba yang diharapkan agar bisa memilih pasar yang paling sesuai

dengan yang diharapkan.

Usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm sesekali

melakukan kegiatan promosi dengan menawarkan sampel ikan

sebanyak lima sampai sepuluh ekor benih ke setiap petani

pembesaran atau petani pengumpul di sekitar Bogor, misalnya

daerah Ciampea, Semplak, dan Ciapus. Sedangkan untuk luar pulau

Jawa, pasar benih patin yang dituju adalah Kalimantan dan Sumatera

Selatan karena kedua wilayah tersebut menjadi sentra kegiatan

pembesaran ikan patin.

4.4.3 Bauran Pemasaran

Pemasaran produk benih terdapat kebijakan pemasaran yang

terdiri dari empat komponen, yaitu produk, harga, tempat, dan

promosi. Produk barang dalam usaha pembenihan ikan patin dapat

berupa mutu yang baik, seperti benih yang sehat dan tidak terdapat

penyakit. Produk yang dihasilkan oleh Alma Fish Farm adalah benih

ikan patin.

Benih yang diproduksi termasuk ke dalam jenis ikan patin Siam

hasil domestikasi dari Thailand. Benih patin yang dibudidayakan ini

dijual dengan ukuran ¾ - 2 inchi. Benih patin ini biasanya dijual

langsung kepada petani pembesaran patin dan pedagang pengumpul

di daerah sekitar Bogor. Benih patin diproduksi dengan berbagai

bahan baku dan berbagai tahapan mulai dari persiapan sampai ke

tahap panen dan pascapanen.

Penetapan harga adalah masalah utama yang dialami

perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan harga

adalah faktor internal yang disesuaikan dengan sasaran pemasaran

dan faktor eksternal yang disesuaikan dengan pasar dan permintaan

konsumen. Penetapan harga jual berfungsi untuk mengetahui tingkat

pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Alma Fish Farm

menetapkan harga yang hampir sama dengan pesaing yaitu Rp 60,00

per ekor benih ukuran 1 inchi untuk dijual ke petani pengumpul dan

Page 64: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Rp 70,00 per ekor benih ukuran 1 inchi untuk dijual langsung ke

petani pembesaran ikan patin. Tetapi harga jual ini dapat berubah

sesuai dengan biaya bahan baku, karena proses produksi bergantung

pada bahan baku yang digunakan.

Benih ikan patin yang diproduksi Alma Fish Farm disalurkan ke

petani pengumpul di Bogor dan petani pembesaran ikan patin. Petani

pengumpul merupakan distributor untuk menyalurkan benih ikan

patin kepada petani pembesaran.

Pola pemasaran I, petani menjual langsung benih ikan patin ke

konsumen, yaitu petani pembesaran ikan patin. Petani pembesaran

ikan patin biasanya berada di wilayah Pulau Jawa. Harga pada pola

pemasaran ini lebih tinggi dibandingkan dengan pola II. Harga jual

benih pada pola pemasaran I adalah Rp 70,00 per ekor benih ikan.

Pola pemasaran II, petani menjual benih ikan patin ke pedagang

pengumpul yang ada di sekitar lokasi tempat pembenihan. Harga

benih pada pola pemasaran ini adalah Rp 60,00 per ekor benih

dengan ukuran 1 inchi. Harga ini lebih rendah dibandingkan petani

menjual langsung kepada konsumen atau petani pembesaran ikan

patin. Hal ini karena benih patin yang dijual ke petani pengumpul

dikarantina sampai ada pembeli dan akan menambah biaya modal

kerja bagi petani pengumpul. Konsumen akhir yang dituju biasanya

berada di luar daerah pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera

Selatan.

Alma Fish Farm terletak di kawasan yang cukup strategis.

Kawasan tersebut memiliki iklim yang sesuai untuk kegiatan

pembenihan ikan patin. Selain itu, didukung oleh tata letak yang

memudahkan produsen dalam tahapan-tahapan produksi dari awal

pembenihan sampai pengepakan benih. Tata letak usaha pembenihan

ikan patin Alma Fish Farm dapat dilihat pada Lampiran 2.

Jalur distribusi menuju pedagang pengumpul juga dapat

ditempuh relatif singkat. Jalur distribusi benih ikan patin dari Alma

Page 65: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Fish Farm hingga sampai ke petani pembesaran ikan patin dapat

dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Alur Distribusi Benih Ikan Patin pada Alma Fish Farm

Pedagang atau petani pengumpul benih ikan patin biasanya

sudah mempunyai pasar yang luas di daerah Sumatera dan

Kalimantan. Namun tidak menutup kemungkinan petani pembesaran

yang berada di wilayah Bogor dan Jawa Barat membeli ikan ke

pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul biasanya menjual benih

dengan harga Rp 70,00 sampai Rp140,00 per ekor benih, tergantung

besarnya biaya transportasi yang dikeluarkan oleh petani pengumpul.

Promosi merupakan kegiatan untuk mengenalkan produk yang

dihasilkan kepada masyarakat. Kegiatan promosi dapat

mempermudah pelaksanaan penjualan. Promosi yang dilakukan oleh

Alma Fish Farm masih tergolong sederhana, yaitu dengan cara

pemberitahuan secara lisan. Cara seperti ini dapat memudahkan

konsumen untuk mengenal benih patin yang diproduksi oleh Alma

Fish Farm.

Proses pembenihan ikan patin memerlukan pengetahuan

tersendiri. Tidak semua petani ikan air tawar dapat mengawinkan

induk ikan patin jantan dan betina untuk menghasilkan benih ikan

patin yang berkualitas baik. Jenis ikan patin yang dipijahkan secara

kawin suntik adalah ikan patin siam dan ikan patin lokal. (Prahasta

dan Masturi, 2009).

Ikan patin memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pada tahun

2001, benih patin yang berukuran panjang 2,5 cm (1 inci) bisa dijual

Petani

Pembesaran Ikan

Patin

Alma Fish Farm

Petani

Pengumpul di

Bogor

I II

Page 66: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

dengan harga Rp 125,00 per ekor. Sebagai ikan hias, ada pedagang

yang menjual dengan harga Rp 500,00 hingga Rp 1.000,00. Adapun

harga ikan ukuran konsumsi dapat mencapai puluhan ribu rupiah per

kilogramnya Hernowo (2001).

4.5. Aspek Finansial

4.5.1 Asumsi-asumsi

Dalam suatu usaha pembenihan ikan patin dibutuhkan

perencanaan usaha agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan

baik oleh setiap orang dalam organisasi dan perlu disusun rencana

untuk mengetahui hak dan kewajiban. Proses perencanaan usaha

pembenihan ikan patin pada Alma Fish Farm dilakukan dengan

pendekatan atas-bawah. Pimpinan usaha membuat rencana,

pengarahan, dan petunjuk semua kegiatan dalam pembenihan.

Karyawan melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.

Perencanaan yang dibuat adalah perencanaan jangka pendek. Biasanya

dilakukan untuk mengatur kapan memulai kegiatan produksi

pembenihan dan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proses

kegiatan produksi.

Analisis kelayakan usaha budidaya pembenihan ikan ptin

menggunakan beberapa asumsi, yaitu sebagi berikut:

1. Modal awal yang digunakan adalah modal pribadi.

2. Umur usaha dari anlisis kelayakan usaha pembenihan ikan patin

adalah enam tahun.

3. Kegiatan pembenihan ikan patin dilakukan enam kali dalam

setahun dengan siklus produksi selama dua bulan per siklus.

4. Harga jual benih pola pemasaran I Rp 70,00 per ekor dan pola

pemasaran II Rp 60,00 per ekor.

5. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah suku bunga deposito

berjangka waktu satu tahun di BRI yaitu 8% tahun 2009. Alasan

pemilihan tingkat suku bunga deposito karena petani dapat

mengakses dengan mudah ke bank tersebut dan petani

menggunakan modal pribadi bukan pinjaman. Sehingga petani

Page 67: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

dihadapkan pada pilihan akan menginvestasikan modal pada usaha

pembenihan ikan patin atau didepositokan di bank.

6. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk usaha pembenihan ikan patin

terdiri dari biaya investasi dan biaya modal kerja. Biaya investasi

dikeluarkan pada tahun ke – 0 dan biaya reinvestasi dikeluarkan

untuk peralatan-peralatan yang sudah habis umur ekonomisnya.

Biaya modal kerja terdiri dari biaya bahan baku produksi dan biaya

operasional. Biaya modal kerja dimulai pada tahun ke – 1, dimana

dimulai kegiatan produksi.

7. Harga yang digunakan dalam penelitian adalah harga yang berlaku

pada bulan Agustus 2009, baik harga input maupun harga output

dari kegiatan pembenihan ikan patin.

8. Pajak pendapatan yang digunakan adalah pajak progresif

berdasarkan Undang-Undang No. 36 tahun 2008, yaitu :

a. Untuk lapisan penghasilan kena pajak (PKP) sampai dengan Rp

50 juta, tarif pajaknya 5 persen.

b. Untuk lapisan PKP di atas Rp 50 juta hingga Rp 250 juta, tarif

pajaknya 15 persen.

c. Untuk lapisan PKP di atas Rp 250 juta hingga Rp 500 juta, tarif

pajaknya 25 persen.

d. Untuk lapisan PKP di atas Rp 500 juta, tarif pajaknya 30 persen.

4.5.2 Investasi dan Pengembangan

Dana investasi awal yang dikeluarkan dalam usaha pembenihan

ikan patin ini adalah sebesar Rp 78.767.000,00. Biaya investasi usaha

pembenihan ikan patin dapat dilihat pada Tabel 6. Rincian biaya

investasi tahun pertama lebih lengkap disajikan pada Lampiran 3.

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Alma Fish

Farm untuk memulai usaha pembenihan ikan patin. Kegiatan investasi

ini meliputi pembangunan hatchery (ruang usaha), pembelian lahan,

pembuatan kolam indukan, pembuatan bak air, pembuatan bak

pemberokan dan inkubasi, juga pembelian peralatan dan perlengkapan

yang akan digunakan untuk kegiatan pembenihan ikan patin. Biaya-

Page 68: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

biaya yang dikeluarkan adalah biaya yang terkait dengan proses

pembenihan mulai dari pemijahan, inkubasi telur, pemeliharaan dan

perawatan larva, panen dan pascapanen, serta kegiatan penunjang

produksi lainnya. Biaya investasi tertinggi adalah biaya lahan sebesar

Rp 30.000.000 dengan persentase 38,09 persen.

Tabel 6. Ringkasan Biaya Investasi Tahun Pertama Usaha

Pembenihan Ikan Patin

Jenis Jumlah (Rp) Persentase

Biaya lahan 30.000.000 38,09%

Bangunan hatcery 26.250.000 33,33%

Kolam indukan 1.200.000 1,52%

Bak tandon air 1.800.000 2,29%

Bak Pemberokan & inkubasi 200.000 0,25%

Total Biaya Bangunan 29.450.000 37,39%

Biaya Peralatan dan

perlengkapan pembenihan

12.007.000

15,24%

Biaya Peralatan dan

perlengkapan aerasi 7.310.000 9,28%

TOTAL BIAYA INVESTASI 78.767.000 100%

4.5.3 Modal Kerja

Usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm dikelola oleh

pemilik secara langsung dibantu oleh seorang karyawan yang berasal

dari daerah sekitar dengan tingkat pendidikan SMA. Karyawan

bertanggung jawab pada kegiatan operasional harian. Oleh karena itu

dalam kegiatan pembenihan ikan patin perlu dilakukan

pengorganisasian mengenai struktur organisasi yang dirancang,

pembagian kerja, koordinasi, pelimpahan wewenang, dan prestasi

organisasi yang diinginkan.

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada setiap tahun yang

besarnya tidak terkait langsung dengan jumlah produksi. Biaya tetap

yang dimaksud meliputi gaji karyawan tetap, biaya penyusutan, biaya

listrik, biaya telepon, dan biaya irigasi air. Alokasi biaya terbesar adalah

untuk gaji tenaga kerja tetap. Biaya irigasi air menempati tempat

Page 69: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

terbawah karena biaya untuk irigasi air dibayarkan kepada petugas desa

dan air merupakan sifat barang publik yang dapat dimiliki siapapun.

Biaya modal kerja usaha pembenihan ikan patin dapat dilihat pada

Tabel 7. Rincian biaya modal kerja lebih lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Tabel 7. Ringkasan Biaya Modal Kerja Usaha Pembenihan Ikan

Patin (per tahun)

Jenis Jumlah (Rp) Persentase

Pakan Induk 3.780.000 5.22%

Artemia 6.480.000 8.95%

Cacing Sutera 15.000.000 20.71%

Pelet Benih 3.360.000 4.64%

Ovaprim 1.050.000 1.45%

Corulon 780.000 1.08%

Obat-obatan 600.000 0.83%

Garam 900.000 1.24%

Minyak Tanah 1.800.000 2.49%

Refil Gas Oksigen 480.000 0.66%

Karet 120.000 0.17%

Plastik Packing 1.140.000 1.57%

Bensin untuk Genset 270.000 0.37%

Total Sarana Produksi 35.760.000 49.38%

B. Biaya Tenaga Kerja

Karyawan Tetap 24.000.000 33.14%

Karyawan Tidak Tetap 8.640.000 11.93%

Total Biaya Tenaga Kerja 32.640.000 45.07%

C. Biaya Lain-lain

Uang Irigasi Air 420.000 0.58%

Biaya Telepon 600.000 0.83%

Biaya Listrik (2200 watt) 3.000.000 4.14%

Total Biaya Lain-lain 4.020.000 5.55%

TOTAL BIAYA MODAL KERJA 72.420.000 100.00%

Biaya operasional yang dianalisis meliputi biaya tetap (tahunan)

dan biaya variabel (tahunan). Biaya variabel atau disebut juga biaya

tidak tetap adalah biaya yang besarnya tergantung dari jumlah produksi

yang dihasilkan. Biaya variabel terdiri dari biaya gaji tenaga kerja tidak

tetap dan biaya produksi. Sebagian besar biaya variabel dikeluarkan

untuk biaya produksi. Biaya ini terdiri dari pembelian bahan baku.

Bahan baku yang memiliki pengeluaran tertinggi adalah cacing sutera.

Hal ini karena cacing sutera adalah pakan benih yang paling banyak

diberikan pada kegiatan pembenihan.

Page 70: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

4.5.4 Proyeksi Pendapatan

Pendapatan adalah produksi dikalikan dengan harga jual. Untuk

penerimaan atau pendapatan yang diterima oleh petani ikan patin dalam

usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm diasumsikan mengalami

kenaikan pendapatan setiap tahun dalam analisis pendapatan selama

jangka waktu 10 tahun pengusahaan karena asumsi peningkatan

produksi dan peningkatan harga benih ikan patin setiap tahunnya

sebesar 5 persen. Pendapatan didapat dari penjualan benih ikan patin

dan penjualan induk ikan patin.

Alma Fish Farm dapat memproduksi 300.000 ekor benih ikan

setiap periode. Produksi benih pada tahun pertama adalah 1.800.000.

Selain itu terdapat penerimaan dari penjualan induk patin yang sudah

tidak digunakan dalam kegiatan pembenihan. Penerimaan dari

penjualan induk patin dimulai dari tahun ke empat. Pendapatan yang

diterima dari penjualan induk patin dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.5.5 Kriteria Kelayakan

Dalam satu tahun usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm

dapat melakukan produksi pembenihan sebanyak enam kali. Usaha

pembenihan ikan patin Alma Fish Farm memerlukan kebutuha-

kebutuhan yang terinci pada kebutuhan fisik, kebutuhan biaya

bangunan, peralatan, sarana produksi, dan penyusutan. Kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan selama usaha, baik berbentuk fisik maupun

biaya dapat dilihat pada Lampiran 6-10.

Analisis aspek finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria

penilaian investasi yang terdiri dari: PBP, NPV, IRR, BCR, dan BEP.

Analisis ini diakukan pada tingkat suku bunga 8 persen. Tingkat suku

bunga ini merupakan tingkat suku bunga pada bank umum yang

didekati selama penelitian dilaksanakan. Alasan pemilihan tingkat suku

bunga tersebut adalah didasarkan pada sumber pendanaan investasi,

dimana modal investasi yang digunakan oleh perusahaan merupakan

modal sendiri. Untuk menganalisis lima kriteria tersebut digunakan arus

kas untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang

Page 71: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

dikeluarkan oleh Alma Fish Farm selama umur proyek yaitu enam

tahun.

Hasil perhitungan kelayakan finansial usaha pembenihan patin pada

tingkat suku bunga 8 persen dapat dilihat pada cashflow usaha

pembenihan ikan patin pada Lampiran 11. Kriteria investasi pada usaha

pembenihan patin pada Alma Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan

Ikan Patin Pada Tingkat Suku Bunga 8 Persen

Kriteria Kelayakan Nilai

PBP (Payback Period) 2,34

NPV (Net Present Value) 153.983.555

IRR (Internal Rate Of Return) 51%

BCR (Benefit Cost Ratio) 2,95

BEP (Break Even Point) (Rp) 310.083.025

BEP (Break Even Point) (Q) 1.946.422

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa usaha

pembenihan ikan patin ini memiliki NPV sebesar 153.983.555 yang

menunjukkan nilai sekarang dari pendapatan yang diterima bernilai

positif sebesar Rp 153.983.555 selama enam tahun pada tingkat suku

bunga 8 persen. Nilai BCR sebesar 2,95 menunjukkan bahwa

pendapatan bersih yang diterima lebih besar 2,95 kali dari biaya yang

dikeluarkan, artinya setiap rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan

manfaat sebesar 2,95 rupiah. Selain itu juga diperoleh nilai IRR sebesar

51 persen yang menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengembalikan

modal yang digunakan lebih besar dari tingkat discount rate yang

digunakan.

Payback Periode diperoleh sebesar 2,34 yang artinya usaha

pembenihan ikan patin ini mampu untuk mengembalikan modal

investasi pada saat usaha berumur 2,34 tahun. Perhitungan nilai PBP

pada Alma Fish Farm dapat dilihat pada Lampiran 12. Nilai BEP usaha

pembenihan ini untuk rupiah sebesar 310.083.025 dan untuk jumlah

benih sebesar 1.946.422 ekor benih. Ini menunjukkan bahwa Alma Fish

Farm akan berada di titik impas apabila telah mencapai jumlah

pendapatan sebesar 310.083.025 rupiah dan mencapai jumlah produksi

Page 72: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

sebesar 1.946.422 ekor benih. Perhitungan nilai BEP dapat dilihat pada

Lampiran 13. Berdasarkan nilai tersebut di atas maka usaha

pembenihan ikan patin Alma Fish Farm dapat dikatakan layak sehingga

dapat membuka usahanya kembali dengan ketentuan hasil kriteria

tersebut.

4.6. Faktor Kritis, Derajat Titik Kritis, dan Risiko Usaha Pembenihan Ikan

Patin

Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali pengaruh dari

adanya keadaan yang berubah-ubah. Komponen perubahan yang diamati

adalah faktor kritis dari usaha pembenihan ikan patin. Analisis yang

digunakan adalah analisis switching value metode coba-coba dengan

memasukkan nilai sehingga didapatkan keuntungan normal, yakni NPV

sebesar 0, IRR sebesar 8 persen, BCR 1,00.

Dalam usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm terdapat beberapa

faktor kritis yang mempengaruhi kelancaran usaha diantaranya:

1. Penurunan harga jual benih ikan patin menjadi faktor kritis karena secara

otomatis akan menurunkan jumlah penerimaan. Dengan derajat titik kritis

penurunan harga jual sebesar 25,79 persen, artinya penurunan harga jual

benih patin maksimum sebesar 25,79 persen sehingga usaha pembenihan

ikan patin Alma Fish Farm memperoleh keuntungan normal, dengan nilai

NPV sebesar 0, IRR sebesar 8persen, dan BCR 1,00. Perhitungan analisis

sensitivitas dengan faktor ktitis penurunan harga jual dapat dilihat

selengkapnya pada Lampiran 14-16.

2. Kenaikan harga bahan baku produksi, khususnya pakan benih patin kurang

berpengaruh pada kelayakan usaha pembenihan ikan patin. Kenaikan

harga pakan cacing sutera, artemia, dan pellet benih sebesar 50 persen

membuat usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm menjadi tetap

layak untuk dijalankan. Hasil perhitungan analisis sensitivitas dengan

kenaikan harga pakan benih ikan patin selengkapnya terdapat pada

Lampiran 17-19. Kenaikan tingkat kematian benih ikan patin menjadi

faktor kritis. Dengan derajat titik kritis kenaikan tingkat kematian sebesar

25,79 persen usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm berada pada

Page 73: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

level keuntungan normal dan derajat titik kritis tersebut menjadi titik

maksimum sebelum usaha pembenihan menjadi tidak layak. Hasil

perhitungan analisis sensitivitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

20-22.

Faktor ktitis dan derajat titik ktitis yang dijabarkan di atas dapat

memberikan risiko usaha yaitu usaha pembenihan ikan patin menjadi tidak

memiliki keuntungan secara finansial. Maka untuk menghindari keadaan

tidak untung secara finansial penurunan harga jual benih patin maksimum

menurun sebesar 25,79 persen. Harga jual benih pola pemasaran II melalui

petani pengumpul dari Rp 60 per ekor maksimum turun sampai dengan

harga Rp 45 per ekor. Sedangkan harga jual benih pola pemasaran I

dengan menjual secara langsung kepada petani pembesaran dari Rp 70 per

ekor maksimum turun sampai dengan harga Rp 52 per ekor.

Kenaikan tingkat kematian benih sebesar 25,79 persen adalah

kenaikan tingkat kematian benih maksimum yang menyebabkan usaha

pembenihan ikan patin Alma Fish Farm memiliki keuntungan normal.

Benih patin yang diproduksi dengan tingkat kematian tersebut adalah

sebesar 222.626 ekor benih turun sebesar 25,79 persen dari jumlah

produksi normal sebesar 300.000 benih ikan patin. Hasil analisis

sensitivitas usaha pembenihan ikan patin pada Alma Fish Farm dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil analisis sensitivitas usaha pembenihan ikan patin pada

tingkat suku bunga 8 persen

No Kriteria Satuan A B C

1 NPV Rp 0 0 92.190.525

2 IRR % 8 8 35

3 BCR - 1,00 1,00 2,17

4 PBP Tahun 6 6 3,15

5 BEP (Rp) Rp 385.872.999 385.872.999 370.023.360

6 BEP (Q) ekor 1.946.422 1.946.422 1.946.422

Keterangan:

A : Jika terjadi penurunan harga jual benih ikan patin sebesar 25,79

persen.

B : Jika terjadi kenaikan tingkat kematian benih ikan patin sebesar 25,79

persen.

C : Jika terjadi kenaikan harga pakan benih ikan patin sebesar 50 persen.

Page 74: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

4.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Usaha Pembenihan Ikan

Patin

4.7.1. Perencanaan Usaha dan Pembuatan Anggaran

Dalam suatu usaha pembenihan ikan patin dibutuhkan

perencanaan usaha agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan

baik oleh setiap orang dalam organisasi dan perlu disusun rencana

untuk mengetahui hak dan kewajiban. Proses perencanaan usaha

pembenihan ikan patin pada Alma Fish Farm dilakukan dengan

pendekatan atas-bawah. Pimpinan usaha membuat rencana,

pengarahan, dan petunjuk semua kegiatan dalam pembenihan.

Karyawan melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.

Perencanaan yang dibuat adalah perencanaan jangka pendek. Biasanya

dilakukan untuk mengatur kapan memulai kegiatan produksi

pembenihan dan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proses

kegiatan produksi.

Anggaran diperlukan sebagai pembuktian dari rencana yang telah

dibuat, sebagai pedoman pelaksanaan semua kegiatan pembenihan,

sebagai alat koordinasi dan pengawasan kerja, dan sebagai alat

evaluasi perusahaan. Macam-macam anggaran yang diperlukan pada

usaha pembenihan ikan patin adalah anggaran produksi, anggaran

tenaga kerja, anggaran biaya variabel, anggaran modal, dan anggaran

kas.

Anggaran produksi dibuat mengenai unit produk yang akan

diproduksi, yakni rencana jenis benih, jumlah benih, dan waktu

pembenihan dilaksanakan. Anggaran tenaga kerja dilakukan untuk

merinci upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung

selama periode pembenihan ikan patin. Anggaran biaya variabel

merinci biaya yang menunjukkan biaya-biaya tersebut akan berubah

sehubungan dengan perubahan tingkat kegiatan pembenihan dalam

waktu tertentu, yakni anggaran bahan baku langsung yang dibuat

untuk merinci mengenai kebutuhan penggunaan bahan baku langsung,

yakni biaya pakan benih dan induk patin, perlengkapan pemijahan dan

obat-obatan, dan perlengkapan packaging benih.

Page 75: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Anggaran modal atau anggaran aktiva tetap berhubungan dengan

pengeluaran investasi untuk lahan, bangunan, dan alat-alat yang

berhubungan dengan kegiatan pembenihan. Anggaran kas merinci

rencana sumber penerimaan dan pengeluaran kas. Pembuatan

anggaran-anggaran pada usaha pembenihan ikan patin Alma Fish

Farm ini belum dijalankan secara optimal dan belum ada catatan

secara rinci. Pencatatan sederhana hanya dilakukan untuk anggaran

biaya variabel.

4.7.2. Kualitas Produk dan Pemilihan Teknologi

Rencana kualitas produk yang baik perlu memperhatikan hal-hal

seperti karakteristik produk benih ikan patin, kesesuaian terhadap

spesifikasi benih yang telah ditetapkan sebelumnya dengan benih

berdasarkan keinginan pelanggan, umur benih ikan patin, dan

bagaimana petani benih memberikan kemudahan layanan dalam

penjualan benih.

Benih ikan patin berasal dari induk ikan patin siam dengan ukuran

satu inci dengan umur benih sekitar satu bulan. Dengan derajat titik

kritis yang telah dipaparkan pada sub bab sebelumnya, maka waktu

yang dibutuhkan agar benih bisa terjual semua menjadi faktor yang

mempengaruhi kelancaran usaha pembenihan ikan patin Alma Fish

Farm. Dengan derajat titik kritis tingkat kematian dan harga jual benih

ikan patin sebesar 25,79 persen, maka benih yang sudah berukuran

satu inci perlu untuk segera jual agar tidak menambah biaya variabel

lain dan tidak mengurangi nilai keuntungan yang didapat. Dengan

adanya ikatan kontrak penjualan dengan konsumen dapat membuat

proses penjualan menjadi tepat waktu dan mengetahui spesifikasi

benih yang diinginkan konsumen. Selain itu perlu dilakukan

peningkatan kualitas produk benih sehingga tingkat kematian dapat

diminimalisasi.

Teknologi dipilih berdasarkan tujuan yang diharapkan petani

benih, kesesuaian dengan bahan baku yang dipakai, keberhasilan

pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam

Page 76: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

mengoperasikan teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap

teknologi lanjutan.

Teknologi yang dipakai dalam usaha pembenihan ikan patin

adalah teknologi kawin suntik menggunakan hormon buatan berupa

corulon yang menggantikan kelenjar hipofisa. Teknologi kawin suntik

yang dijalankan belum optimal karena derajat penetasan telur dan

tingkat kematian larva masih cukup tinggi. Daya tetas telur pada Alma

Fish Farm adalah 60% sehingga telur yang menetas sekitar 6.000.

Tingkat mortalitas larva yang baru menetas adalah 30% sehingga

benih yang baru menetas sekitar 4.200 dan tingkat mortalitas benih

pada waktu perawatan larva sebesar 20% sehingga benih yang

dihasilkan sekitar 3.360. Untuk meminimalisasi daya tetas telur dan

mortalitas benih maka diperlukan tenaga ahli yang membantu dalam

proses pemijahan.

Teknologi yang dipakai untuk menghangatkan ruangan pada

kegiatan perawatan larva adalah teknologi konvensional dengan

menggunakan kompor minyak tanah. Hal ini membuat suhu ruangan

tidak merata karena kompor ditempatkan pada titik tertentu yang

membuat suhu hangat di sekitar kompor. Ini memungkinkan jumlah

benih yang dihasilkan tidak maksimal.

Untuk meminimalisasi tingkat kematian benih pada Alma Fish

Farm perlu dilakukan pembaruan teknologi dengan menggunakan

teknologi semi otomatisasi. Teknologi yang lebih baru akan

membantu proses pembenihan. Dengan menggunakan teknologi

pengatur suhu ruangan tempat perawatan larva akan merata dan lebih

efisien karena suhu dapat diatur pada waktu kapan saja sesuai dengan

kebutuhan.

4.8. Implikasi Manajerial

Pertumbuhan dan perkembangan suatu usaha akan selalu dipengaruhi dan

mempengaruhi lingkungan sekitarnya, baik bersifat positif maupun negatif.

Usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm untuk sementara tidak

beroperasi dan dialih kontrak oleh usaha sejenis. Hal ini karena perusahaan

Page 77: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

sulit untuk beradaptasi dengan penurunan harga benih ikan patin dan

kenaikan tingkat kematian benih ikan patin. Selain itu pemilik mencoba usaha

lain diluar kegiatan budidaya patin yaitu usaha warung internet dan game

online. Jika situasi sudah membaik perusahaan akan membuka usahanya

kembali, yakni situasi dimana harga benih mulai naik kembali dan biaya

produksi terutama pakan benih mulai stabil.

Hasil evaluasi kelayakan usaha dapat memperlihatkan implikasi

manajerial dari usaha pembenihan ikan patin yang dijalankan. Pemilik usaha

pembenihan ikan patin ini dapat menjalankan usahanya kembali karena hasil

analisis menunjukkan usaha layak untuk dijalankan. Melalui aspek

manajemen, perusahaan diharapkan menggunakan tenaga ahli proses

pemijahan untuk meningkatkan daya tetas telur sehingga benih yang

diproduksi menjadi lebih maksimal. Selain itu pemilik yang juga sebagai

pengelola usaha diharapkan memperbaiki keterampilan dalam teknik

pembenihan ikan patin untuk mengurangi tingkat kematian sehingga dapat

mengurangi penurunan penjualan benih.

Dilihat dari aspek pemasaran, Alma Fish Farm dapat mengetahui

bagaimana bauran pemasaran, menetapkan pasar sasaran, dan mengetahui

persaingan usaha pembenihan ikan patin. Pihak pengelola usaha pembenihan

ikan patin ini harus memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga

menciptakan kepuasan kepada konsumen. Dilihat dari aspek finansial, dengan

adanya evaluasi usaha ini, Alma Fish Farm dapat lebih mengetahui kebutuhan

dana untuk menjalankan usaha pembenihan jika ingin membuka usahanya

kembali dan mengetahui kriteria-kriteria investasi yang diperlukan untuk

mengetahui kelayakan usahanya. Adanya analisis sensitivitas dengan

menunjukkan faktor kritis yang terdapat pada usaha pembenihan ikan patin

ini dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan mengenai sampai

sejauh mana usaha tersebut dapat layak untuk dijalankan. Komponen

perubahan yang diamati yakni perubahan harga jual benih ikan patin,

perubahan biaya pakan benih, dan perubahan tingkat kematian benih.

Pemilik usaha pembenihan ikan patin ini perlu melakukan pembaruan

teknologi dengan menggunakan teknologi semi otomatisasi untuk

Page 78: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

meminimalisasi tingkat kematian benih pada Alma Fish Farm. Teknologi

yang lebih baru akan membantu proses pembenihan. Dengan menggunakan

teknologi pengatur suhu ruangan tempat perawatan larva akan merata dan

lebih efisien karena suhu dapat diatur pada waktu kapan saja sesuai dengan

kebutuhan.

Page 79: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada Alma

Fish Farm adalah usaha ini layak untuk dijalankan walaupun pada kenyataan

usaha ini sementara berhenti. Hal ini karena perusahaan sulit untuk beradaptasi

dengan penurunan harga benih ikan patin dan kenaikan biaya produksi terutama

harga pakan benih berupa cacing sutera. Selain itu pemilik mencoba usaha lain

diluar kegiatan budidaya patin yaitu usaha warung internet dan game online.

Pemilik akan membuka usahanya kembali jika harga benih mulai naik dan biaya

pakan benih mulai stabil. Usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm memiliki

NPV selama 6 tahun yang bernilai positif sebesar Rp 153.983.555 yang

menunjukkan nilai. Nilai BCR sebesar 2,95, artinya setiap rupiah yang

dikeluarkan akan menghasilkan manfaat sebesar 2,95 rupiah. Selain itu juga

diperoleh nilai IRR sebesar 51 persen, lebih tinggi dari tingkat suku bunga

deposito yang digunakan dalam perhitungan. Sementara PBP masih di bawah

umur proyek diperoleh sebesar 2,34 tahun. Nilai BEP usaha pembenihan ini untuk

nilai rupiah sebesar 310.083. dan untuk jumlah produksi sebesar 1.946.422 ekor

benih. Berdasarkan nilai tersebut diatas maka usaha pembenihan ikan patin Alma

Fish Farm dapat dikatakan layak. Hasil analisis aspek non-finansial juga dapat

memperlihatkan bahwa usaha pembenihan ikan patin ini layak untuk dijalankan

dilihat dari aspek manajemen, teknis, dan pemasaran.

Analisis sensitivitas yang dilakukan berdasarkan perubahan-perubahan yang

terjadi pada biaya-biaya yang berpotensi untuk menimbulkan masalah dan

memiliki risiko tidak untungnya usaha dan menjadi faktor kritis, seperti

penurunan harga jual benih ikan patin dengan derajat titik kritis sebesar 25,79

persen, kenaikan tingkat kematian benih ikan patin dengan derajat titik kritis

25,79 persen, kenaikan harga pakan benih sebesar 50 persen. Analisis dilakukan

dengan cara switching value yang menyebabkan usaha masih dapat memperoleh

keuntungan normal, yakni NPV sama dengan nol, IRR sama dengan tingkat suku

bunga deposito, BCR sama dengan satu, dan PBP sama dengan sepuluh tahun.

Page 80: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran usaha pembenihan ikan patin

pada Alma Fish Farm adalah perencanaan usaha, pembuatan anggaran, kualitas

produk, dan pemilihan teknologi. Proses perencanaan usaha dilakukan dengan

pendekatan atas-bawah. Perencanaan yang dibuat adalah perencanaan jangka

pendek untuk mengatur waktu memulai kegiatan produksi pembenihan dan biaya

yang dibutuhkan untuk menjalankan proses kegiatan produksi. Pembuatan

anggaran-anggaran pada usaha pembenihan ikan patin Alma Fish Farm ini belum

dijalankan secara optimal. Pencatatan sederhana hanya dilakukan untuk anggaran

biaya variabel. Dengan derajat titik kritis tingkat kematian dan harga jual benih

ikan patin sebesar 25,79 persen, maka benih yang sudah berukuran satu inci perlu

untuk segera jual. Dengan adanya ikatan kontrak penjualan dengan konsumen

dapat membuat proses penjualan menjadi tepat waktu dan mengetahui spesifikasi

benih yang diinginkan konsumen. Untuk meminimalisasi tingkat kematian benih

pada Alma Fish Farm perlu dilakukan pembaruan teknologi dengan menggunakan

teknologi semi otomatisasi pengatur suhu ruangan tempat perawatan.

Saran

1. Jika pemilik Alma Fish Farm ingin membuka usahanya kembali, dalam

memasarkan produknya diharapkan tidak hanya menggunakan cara lisan tetapi

dengan menggunakan media, seperti iklan di internet dan brosur.

2. Sebelum membuka usahanya kembali, ada baiknya tingkatkan dahulu

keterampilan teknik pembenihan ikan patin agar produksi yang dihasilkan

menjadi optimal. Pemilik memerlukan tenaga ahli paruh waktu yang

membantu dalam proses pemijahan ikan patin. Pemilihan teknologi semi

otomatisasi dapet disarankan agar proses perawatan larva sampai menjadi

benih dapat dilakukan secara optimal.

3. Pemilik Alma Fish Farm dapat membuka usahanya kembali saat situasi

dimana harga benih mulai naik kembali.

Page 81: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2009. Rantai Tata Niaga Ikan Patin. http://

www.bi.go.id/sipuk/2009 [19 April 2009].

Bukit, Agripa. 2007. Studi Kelayakan Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan

Patin di Bogor. Skripsi pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dewi, Kiki Setya. 2008. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Benih Padi

Bersertifikat (Studi Kasus PT Citra Agro Indonesia, Ponorogo). Skripsi pada

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2011. Perkembangan Produksi

Ikan Konsumsi di Kabupaten Bogor tahun 2006-2009. http://

www.dkp.go.id/2011 [26 Mei 2011].

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2011. Perkembangan Produksi

Benih Ikan di Kabupaten Bogor tahun 2007-2009. http://

www.dkp.go.id/2011 [26 Mei 2011].

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2008. Perkembangan

Konsumsi Ikan di Kabupaten Bogor tahun 2004-2008. http://

www.dkp.go.id/2007 [1 Mei 2009].

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2011. Perkembangan Harga

Rata-Rata Komoditas Perikanan di Tingkat Konsumen di Kabupaten Bogor

tahun 2006-2009. http:// www.dkp.go.id/2011 [26 Mei 2011].

Hernowo. 2001. Pembenihan Patin (Skala Kecil dan Besar, Solusi Permasalahan).

Penebar Swadaya, Jakarta.

Ibrahim, Yacob M. 2003. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi). PT Rineka Cipta,

Jakarta.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media, Jakarta.

Khairuman dan Sudenda, Dodi. 2009. Budi Daya Patin Secara Intensif Revisi.

Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta.

Kordi, Ghufran. 2005. Budidaya Ikan Patin (Biologi, Pembenihan, dan

Pembesaran). Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

Mardalis, 2004. Metode Penelitian. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Prahasta, A. dan M. Hasanawi. 2009. Agribisnis Ikan Patin. Pustaka Grafika,

Bandung.

Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis (Teknik Menganalisis Kelayakan

Rencana Bisnis secara Komprehensif). PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Widiastuti, Windi. 2008. Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair (Kasus PT

Mulyo Tani Salatiga-Jawa Tengah). Skripsi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 82: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

LAMPIRAN

Page 83: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 1. Pola Tanam Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm

Bulan Hari

I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

a b c

a1 a2 a3 b1 b2 b3 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7

II d e f

Keterangan:

a : Persiapan Pemijahan

a1 : Sortir induk yang akan dipijah

a2 : Kontrol telur yang sudah siap dipijah

a3 : Pemberokan

b : Proses Pemijahan

b1 : Penyuntikan HCG (corulon)

b2 : Penyuntikan ovaprim

b3 : Proses pemijatan (stripping) induk dan fertilisasi

c : Proses Perawatan Larva

c1 : Penetasan telur, pergantian air, dan kultur artemia 1

c2 : Larva memakan artemia /2 jam dan kultur artemia 2

c3 : Larva memakan artemia /2 jam dan kultur artemia 3

c4 : Larva memakan artemia /2 jam dan kultur artemia 4

c5 : Larva memakan cacing sutera cacah dan artemia /4 jam

c6 : Larva memakan cacing sutera utuh /6-8 jam

c7 : Larva memakan cacing sutera utuh dan pelet benih

d : Perawatan Benih dan Panen ukuran 1 inchi

e : Pasca Panen

f : Masa Bera

69

Page 84: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Ruang usaha (Hatchery)

Lampiran 2. Tata Letak Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm

Parit

Jalan

Bak tandon air

Bak Pemberokan

Kolam Indukan

Rumah Pribadi

Pemilik Usaha

Tempat parkir

70

Page 85: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 3. Rincian Biaya Investasi Usaha Pembenihan Ikan Patin

UraianSpesifikasi

(ukuran)

Satuan

(nilai)Jumlah

Harga

satuan (Rp)

Harga total

(Rp)

Hatchery (ruang usaha) 15m x 7m m2 105 250.000 26.250.000

Lahan 20m x 15m m2 300 100.000 30.000.000

Kolam indukan 4m x 3m m2 12 100.000 1.200.000

Bak tandon air 4m x 3m m2 12 150.000 1.800.000

Bak Pemberokan & inkubasi 2m x 2m m2 4 50.000 200.000

Akuarium 1m x 0,5m x 0,4m buah 90 80.000 7.200.000

Rak Akuarium 6m x 1,2m x 1,5m set 3 500.000 1.500.000

Bak plastik cacing sutera φ 60 cm buah 7 22.000 154.000

Wadah penetasan artemia isi 10 liter buah 12 10.000 120.000

Blower 1 PK - 370 watt buah 2 1.100.000 2.200.000

Aerator / Hi-Blow Takatsuki 60 watt buah 3 600.000 1.800.000

Batu aerasi 7 cm buah 200 1.000 200.000

Pompa air 125 watt buah 3 330.000 990.000

Alat suntik 3 cc set 6 2.000 12.000

Alat hitung buah 3 40.000 120.000

Instalasi paralon 1 inchi set 1 300.000 300.000

Infusan + dopp set 100 1.500 150.000

Selang plastik (aerasi) 0,5 cm gulung 3 50.000 150.000

Selang sedot 1 inchi meter 40 8.000 320.000

Selang isi 5/8 inchi meter 80 5.000 400.000

Kompor minyak tanah 2 liter buah 4 25.000 100.000

Sumber listrik genset 220v-2200w buah 1 2.600.000 2.600.000

Kabel listrik 2 x1 mm gulung 1 150.000 150.000

Tabung gas oksigen 6 m3 buah 1 800.000 800.000

Centong buah 3 3.000 9.000

Gayung buah 5 3.000 15.000

Serokan φ 40 cm buah 3 5.000 15.000

Corong buah 4 3.000 12.000

78.767.000 Total Biaya Investasi

Page 86: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 4. Rincian Biaya Modal Kerja Usaha Pembenihan Ikan Patin

UraianSpesifikasi

(ukuran)

Satuan

(nilai)Jumlah

Harga

Satuan (Rp)

Harga Total

(Rp)

Biaya modal

kerja satu

tahun (6 siklus)

pada tahun

pertama

A. Sarana Produksi

Pakan Induk 30 Kg karung 3 210.000 630.000 3.780.000

Artemia 425 gr kaleng 3 360.000 1.080.000 6.480.000

Cacing Sutera 600 ml Takar 500 5.000 2.500.000 15.000.000

Pelet Benih 10 kg karung 4 140.000 560.000 3.360.000

Ovaprim 10 ml botol 1 175.000 175.000 1.050.000

Corulon Ampul 2 65.000 130.000 780.000

Obat-obatan Set 1 100.000 100.000 600.000

Garam 2 Kg Pack 60 2.500 150.000 900.000

Minyak Tanah L liter 40 7.500 300.000 1.800.000

Refil Gas Oksigen tabung tabung 1 80.000 80000 480.000

Karet 0,5 kg bungkus 1 20.000 20.000 120.000

Plastik Packing kg 10 19.000 190.000 1.140.000

Bensin untuk Genset L liter 10 4.500 45.000 270.000

B. Biaya Tenaga Kerja

Karyawan Tetap orang 2 2.000.000 4.000.000 24.000.000

Karyawan Tidak Tetap orang 6 240.000 1.440.000 8.640.000

C. Biaya Lain-lain

Uang Irigasi Air 70.000 420.000

Biaya Telepon 100.000 600.000

Biaya Listrik (2200 watt) 500.000 3.000.000

TOTAL BIAYA MODAL KERJA 12.070.000 72.420.000

Page 87: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 5. Rincian Biaya Pembelian dan Penjualan Induk Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm

Induk Patin (ekor) Tahun

1 2 3 4 5 6

Beli Betina 18 3 3 15 6 6

Jantan 6 1 1 5 2 2

Jual Betina 0 0 0 12 3 3

jantan 0 0 0 4 1 1

Mati Betina 0 3 3 3 3 3

Jantan 0 1 1 1 1 1

Pelihara Betina 18 18 18 18 18 18

Jantan 6 6 6 6 6 6

Pembelian Induk Patin

Penjualan Induk Patin

Induk Patin Harga per ekor 1 2 3 4 5 6

Betina 200,000 3,600,000 600,000 600,000 3,000,000 1,200,000 1,200,000

Jantan 200,000 1,200,000 200,000 200,000 1,000,000 400,000 400,000

4,800,000 800,000 800,000 4,000,000 1,600,000 1,600,000 Total Pembelian Induk (Rp)

Induk Patin Harga per ekor 1 2 3 4 5 6

Betina 75,000 - - - 900,000 225,000 225,000

Jantan 75,000 - - - 300,000 75,000 75,000

- - - 1,200,000 300,000 300,000 Total Penjualan Induk(Rp)

24 4 4 20 8 8

0 0 0 16 4 4

Total Pembelian Induk (ekor)

Total Penjualan Induk (ekor)

73

Page 88: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 6. Kebutuhan Fisik Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

A

15m x 7m m2 105

20m x 15m m2 300

4m x 3m m2 12

4m x 3m m2 12

2m x 2m X 1m m2 4 4 4

B

1 3 Kg ekor 24 4 4 20 8 8

2 1m x 0,5m x 0,4m buah 90 90

3 6m x 1,2m x 1,5m set 3 3

4 φ 60 cm buah 7 7 7 7

5 isi 10 liter buah 12 12 12 12

6 1 PK - 370 watt buah 2 2

7 Takatsuki 60 watt buah 3 3

8 7 cm buah 200 200 200

9 125 watt buah 3 3

10 3 cc set 6 6 6 6 6 6 6

11 buah 3 3 3

12 1 inchi set 1 1

13 set 100 100 100 100 100 100 100

14 0,5 cm gulung 3 3

15 1 inchi meter 40 40 40

16 5/8 inchi meter 80 80 80

17 2 liter buah 4 4 4

Wadah penetasan artemia

Batu aerasi

Pompa air

No Uraian

Bak plastik cacing sutera

Rak Akuarium

Induk Patin

ALAT, MESIN & PERLENGKAPAN

Akuarium

Alat suntik

Alat hitung

Instalasi paralon

Blower

Aerator / Hi-Blow

Kolam indukan

Bak tandon air

Bak Pemberokan & inkubasi

Tahun Analisis Usaha

BANGUNAN

Lahan

Spesifikasi

(Ukuran)

Satuan

(Nilai)

Hatchery (ruang usaha)

Infusan + dopp

Selang isi

Kompor minyak tanah

Selang plastik (aerasi)

Selang sedot

Page 89: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lanjutan Lampiran 6.

18 220v-2200w buah 1

19 2 x1 mm gulung 1

20 6 m3 buah 1

21 buah 3 3 3 3

22 buah 5 5 5 5

23 φ 40 cm buah 3 3 3 3

24 buah 4 4 4 4

C

1 30 Kg Karung 18 19 20 21 22 23

2 425 gr kaleng 18 19 20 21 22 23

3 600 ml Takar 3.000 3.150 3.308 3.473 3.647 3.829

4 10 kg karung 24 25 26 28 29 31

5 10 ml botol 6 6 7 7 7 8

6 Ampul 12 13 13 14 15 15

7 Set 6 6 7 7 7 8

8 2 Kg Pack 360 378 397 417 438 459

9 L liter 240 252 265 278 292 306

10 tabung tabung 6 6 7 7 7 8

11 0,5 kg bungkus 6 6 7 7 7 8

12 kg 60 63 66 69 73 77

13 L liter 60 63 66 69 73 77

D TENAGA KERJA

1 orang 2 2 2 2 2 2

2 orang 6 6 6 6 6 6

Sumber listrik genset

Obat-obatan

Kabel listrik

Centong

Tabung gas oksigen

Gayung

Corong

Serokan

SARANA PRODUKSI

Pakan Induk

Artemia

Cacing Sutera

Pelet Benih

Plastik Packing

Ovaprim

Corulon

Gaji Karyawan Tetap

Refil Gas Oksigen

Gaji Krayawan Tidak Tetap

Bensin untuk Genset

Karet

Garam

Minyak Tanah

74

75

Page 90: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 7. Daftar Harga Barang Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

A

15m x 7m m2 250.000

20m x 15m m2 100.000

4m x 3m m2 100.000

4m x 3m m2 150.000

2m x 2m m2 50.000 50.000 50.000

B

1 Kg ekor 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

2 1m x 0,5m x 0,4m buah 80.000 80.000

3 6m x 1,2m x 1,5m set 500.000 500.000

4 φ 60 cm buah 22.000 22.000 22.000 22.000

5 isi 10 liter buah 10.000 10.000 10.000 10.000

6 1 PK - 370 watt buah 1.100.000 1.100.000

7 Takatsuki 60 watt buah 600.000 600.000

8 7 cm buah 1.000 1.000 1.000

9 125 watt buah 330.000 330.000

10 3 cc set 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

11 buah 40.000 40.000 40.000

12 1 inchi set 300.000 300.000

13 set 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

14 0,5 cm gulung 50.000 50.000

15 1 inchi meter 8.000 8.000 8.000

16 5/8 inchi meter 5.000 5.000 5.000

17 2 liter buah 25.000 25.000 25.000

18 220v-2200w buah 2.600.000

19 2 x1 mm gulung 150.000

20 6 m3 buah 800.000

No UraianSpesifikasi

(Ukuran)

Satuan

(Nilai)

Hatchery (ruang usaha)

Kolam indukan

Bak tandon air

Bak Pemberokan & inkubasi

Akuarium

Lahan

Kompor minyak tanah

Sumber listrik genset

Bak plastik cacing sutera

Wadah penetasan artemia

Blower

Aerator / Hi-Blow

Infusan + dopp

Selang plastik (aerasi)

Rak Akuarium

Selang sedot

Selang isi

Batu aerasi

Pompa air

Alat suntik

Alat hitung

Instalasi paralon

Kabel listrik

Tabung gas oksigen

Tahun Analisis Usaha

BANGUNAN

ALAT, MESIN & PERLENGKAPAN

Induk Patin

76

Page 91: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lanjutan Lampiran 7.

21 buah 3.000 3.000 3.000 3.000

22 buah 3.000 3.000 3.000 3.000

23 φ 40 cm buah 5.000 5.000 5.000 5.000

24 buah 3.000 3.000 3.000 3.000

C SARANA PRODUKSI

1 Kg Kg 210.000 220.500 231.525 243.101 255.256 268.019

2 425 gr kaleng 360.000 378.000 396.900 416.745 437.582 459.461

3 600 ml Takar 5.000 5.250 5.513 5.788 6.078 6.381

4 10 kg karung 140.000 147.000 154.350 162.068 170.171 178.679

5 10 ml botol 175.000 183.750 192.938 202.584 212.714 223.349

6 Ampul 65.000 68.250 71.663 75.246 79.008 82.958

7 Set 100.000 105.000 110.250 115.763 121.551 127.628

8 2 Kg Pack 2.500 2.625 2.756 2.894 3.039 3.191

9 L liter 7.500 7.875 8.269 8.682 9.116 9.572

10 tabung tabung 80.000 84.000 88.200 92.610 97.241 102.103

11 0,5 kg bungkus 20.000 21.000 22.050 23.153 24.310 25.526

12 kg 19.000 19.950 20.948 21.995 23.095 24.249

13 L liter 4.500 4.725 4.961 5.209 5.470 5.743

D TENAGA KERJA

1 orang 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000

2 orang 1.440.000 1.512.000 1.587.600 1.666.980 1.750.329 1.837.845

E BIAYA LAIN-LAIN

1 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000

2 Biaya Telepon 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000

3 Biaya Listrik (2200 watt) 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

Centong

Gayung

Serokan

Corong

Ovaprim

Pakan Induk

Artemia

Cacing Sutera

Pelet Benih

Uang Irigasi Air

Gaji Krayawan Tidak Tetap

Corulon

Obat-obatan

Garam

Minyak Tanah

Refil Gas Oksigen

Karet

Plastik Packing

Bensin untuk Genset

Gaji Karyawan Tetap

77

Page 92: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 8. Kebutuhan Dana Usaha Pembenihan Ikan Patin pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

A BANGUNAN

26.250.000

30.000.000

1.200.000

1.800.000

200.000 200.000 200.000

59.450.000 200.000 200.000

B ALAT, MESIN & PERLENGKAPAN

1 4.800.000 800.000 800.000 4.000.000 1.600.000 1.600.000

2 7.200.000 7.200.000

3 1.500.000 1.500.000

4 154.000 154.000 154.000 154.000

5 120.000 120.000 120.000 120.000

6 2.200.000 2.200.000

7 1.800.000 1.800.000

8 200.000 200.000 200.000

9 990.000 990.000

10 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000

11 120.000 120.000 120.000

12 300.000 300.000

13 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000

14 150.000 150.000

15 320.000 320.000 320.000

16 400.000 400.000 400.000

17 100.000 100.000 100.000

18 2.600.000

19 150.000

20 800.000

21 9.000 9.000 9.000 9.000

NO URAIAN

Hatchery (ruang usaha)

Batu aerasi

Rak Akuarium

Infusan + dopp

Selang plastik (aerasi)

Selang sedot

Selang isi

Kompor minyak tanah

Sumber listrik genset

Lahan

Kolam indukan

Bak tandon air

TAHUN ANALISIS USAHA

Centong

Alat hitung

Instalasi paralon

Bak plastik cacing sutera

Wadah penetasan artemia

Blower

Aerator / Hi-Blow

Alat suntik

Bak Pemberokan & inkubasi

Akuarium

Total Biaya Bangunan

Induk Patin

Tabung gas oksigen

Pompa air

Kabel listrik

78

Page 93: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lanjutan Lampiran 8.

22 15.000 15.000 15.000 15.000

23 15.000 15.000 15.000 15.000

24 12.000 12.000 12.000 12.000

19.317.000 4.962.000 1.287.000 2.102.000 4.487.000 1.762.000 17.367.000

78.767.000 4.962.000 1.287.000 2.302.000 4.487.000 1.762.000 17.567.000

C SARANA PRODUKSI

1 3.780.000 4.167.450 4.594.614 5.065.562 5.584.782 6.157.222

2 6.480.000 7.144.200 7.876.481 8.683.820 9.573.911 10.555.237

3 15.000.000 16.537.500 18.232.594 20.101.435 22.161.832 24.433.419

4 3.360.000 3.704.400 4.084.101 4.502.721 4.964.250 5.473.086

5 1.050.000 1.157.625 1.276.282 1.407.100 1.551.328 1.710.339

6 780.000 859.950 948.095 1.045.275 1.152.415 1.270.538

7 600.000 661.500 729.304 804.057 886.473 977.337

8 900.000 992.250 1.093.956 1.206.086 1.329.710 1.466.005

9 1.800.000 1.984.500 2.187.911 2.412.172 2.659.420 2.932.010

10 480.000 529.200 583.443 643.246 709.179 781.869

11 120.000 132.300 145.861 160.811 177.295 195.467

12 1.140.000 1.256.850 1.385.677 1.527.709 1.684.299 1.856.940

13 270.000 297.675 328.187 361.826 398.913 439.802

35.760.000 39.425.400 43.466.504 47.921.820 52.833.807 58.249.272

D TENAGA KERJA

1 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000

2 8.640.000 9.072.000 9.525.600 10.001.880 10.501.974 11.027.073

32.640.000 33.072.000 33.525.600 34.001.880 34.501.974 35.027.073

E BIAYA LAIN-LAIN

1 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000

2 Biaya Telepon 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000

3 Biaya Listrik (2200 watt) 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

4.020.000 4.020.000 4.020.000 4.020.000 4.020.000 4.020.000

78.767.000 77.382.000 77.804.400 83.314.104 90.430.700 93.117.781 114.863.345 Total Kebutuhan Dana

Total Biaya Tenaga Kerja

Cacing Sutera

Pelet Benih

Ovaprim

Pakan Induk

Total Biaya Bahan Baku Produksi

Karet

Corulon

Obat-obatan

Garam

Minyak Tanah

Refil Gas Oksigen

Artemia

Total Biaya Lain-lain

Plastik Packing

Bensin untuk Genset

Gaji Karyawan Tetap

Gaji Karyawan Tidak Tetap

Uang Irigasi Air

Gayung

Serokan

Corong

Total Biaya Alat,Mesin,Perlengkapan

Total Biaya Investasi

79

Page 94: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 9. Perhitungan Biaya Penyusutan Aset

Nilai Awal Asset Nilai Akhir (10%xNilai Awal Asset) Umur Ekonomis Biaya Penyusutan

(Rp) (Rp) (Tahun) (Rp/Tahun)

1 26.250.000 2.625.000 15 1.575.000

2 1.200.000 120.000 10 108.000

3 1.800.000 180.000 10 162.000

4 200.000 20.000 3 60.000

5 7.200.000 720.000 6 1.080.000

6 1.500.000 150.000 6 225.000

7 154.000 15.400 2 69.300

8 120.000 12.000 2 54.000

9 2.200.000 220.000 6 330.000

10 1.800.000 180.000 6 270.000

11 200.000 20.000 3 60.000

12 990.000 99.000 6 148.500

13 12.000 1.200 1 10.800

14 120.000 12.000 2 54.000

15 300.000 30.000 6 45.000

16 150.000 15.000 1 135.000

17 150.000 15.000 6 22.500

18 320.000 32.000 3 96.000

19 400.000 40.000 3 120.000

20 100.000 10.000 3 30.000

21 2.600.000 260.000 10 234.000

22 150.000 15.000 10 13.500

23 800.000 80.000 10 72.000

24 9.000 900 2 4.050

25 15.000 1.500 2 6.750

26 15.000 1.500 2 6.750

27 12.000 1.200 2 5.400

4.876.700 4.997.550

4.880.000 5.000.000

Aerator / Hi-Blow

Dibulatkan

Kabel listrik

Batu aerasi

Pompa air

Alat suntik

Alat hitung

Instalasi paralon

Infusan + dopp

Selang plastik (aerasi)

Gayung

Serokan

Selang sedot

Selang isi

Kompor minyak tanah

Tabung gas oksigen

Sumber listrik genset

No.Jenis Asset Terkena

Biaya Penyusutan

Total

Ruang Usaha

Bak Tandon air

Kolam Indukan

Bak Pemberokan & inkubasi

Centong

Corong

Akuarium

Rak Akuarium

Bak plastik cacing sutera

Wadah penetasan artemia

Blower

Page 95: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 10. Rekapitulasi Biaya Operasional (Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap)

1 2 3 4 5 6

A

1 Gaji Karyawan Tetap 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000

2 Penyusutan 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

3 Biaya Listrik 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

4 Biaya Telepon 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000

5 Uang Irigasi Air 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000

33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000

B

1 Gaji Karyawan Tidak Tetap 8.640.000 9.072.000 9.525.600 10.001.880 10.501.974 11.027.073

2 Biaya Produksi 35.760.000 39.425.400 43.466.504 47.921.820 52.833.807 58.249.272

44.400.000 48.497.400 52.992.104 57.923.700 63.335.781 69.276.345

77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

TAHUN ANALISIS

Total BT

Total BTT

Total Biaya Operasional

NO JENIS BIAYA

Biaya Tetap

Biaya Tidak Tetap

81

Page 96: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

153.983.555

51%

2,95

2,34

310.083.025

1.946.422

BCR

PBP

BEP (Rp)

BEP (Q)

NPV

IRR

Lampiran 11. Cashflow pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

120.000.000 132.300.000 145.860.750 160.811.477 177.294.653 195.467.355

1.200.000 300.000 300.000

120.000.000 132.300.000 145.860.750 162.011.477 177.594.653 195.767.355

1 78.767.000 4.962.000 1.287.000 2.302.000 4.487.000 1.762.000 17.567.000

2 - 77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

78.767.000 82.382.000 82.804.400 88.314.104 95.430.700 98.117.781 119.863.345

C (78.767.000) 37.618.000 49.495.600 57.546.647 66.580.777 79.476.873 75.904.011

5.642.700 7.424.340 8.631.997 9.987.117 11.921.531 11.385.602

D (78.767.000) 31.975.300 42.071.260 48.914.650 56.593.660 67.555.342 64.518.409

E 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

F (78.767.000) 29.609.128 36.055.070 38.838.232 41.596.340 46.005.188 40.646.598

PENGELUARAN

Biaya Investasi

Biaya Operasional

Total Biaya

Tahun Analisis

A

Keuntungan Kotor

PPh (15%)

Keuntungan Bersih

Discount Factor (8%)

PV Net Benefit

No

B

Item

Penjualan benih patin

PENERIMAAN

Penjualan induk patin

Total Penerimaan

82

Page 97: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

3

2

104.502.429

65.664.198

38.838.232

78.767.000

PBP

NBP = ( PV Net Benefit pd saat melebihi TI)

PBP = (ThP-1) + (Jml TI - Jml Kumulatif NB P-1) / NB P

Jml TI = Total Investasi

2,34

Jml Kumulatif NBi P-1 =

Perhitungan Payback Period ( = PBP ) :

P = Th dimana kumulatif NB melebihi Total Investasi

ThP-1 = Th sebelum PBP

Jml Kumulatif NB P =

Lampiran 12. Perhitungan PBP pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

1 Biaya Operasional 77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

2 Total Biaya 78.767.000 82.382.000 82.804.400 88.314.104 95.430.700 98.117.781 119.863.345

3 Pajak (10%) 5.642.700 7.424.340 8.631.997 9.987.117 11.921.531 11.385.602

4 Total Biaya+Pajak 78.767.000 88.024.700 90.228.740 96.946.100 105.417.817 110.039.312 131.248.946

5 Penerimaan Kotor 120.000.000 132.300.000 145.860.750 160.811.477 177.294.653 195.467.355

6 Discount Factor 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

7 PV dari Biaya Oprasional 71.690.920 69.860.412 68.293.610 66.843.620 65.618.287 64.446.697 406.753.545

8 PV dari Total Biaya 78.767.000 76.285.732 70.963.371 70.121.398 70.141.565 66.818.209 75.513.907 497.807.981

9 PV dari Total Biaya+Pajak 78.767.000 81.510.872 77.326.030 76.975.204 77.482.095 74.936.771 82.686.836 533.085.973

10 PV dari Penerimaan Kotor 111.120.000 113.381.100 115.813.436 118.196.436 120.737.659 123.144.434 652.952.295

11 Jml Kumltf PV Pen. Kotor 111.120.000 224.501.100 340.314.536 458.510.971 579.248.630 702.393.064

12 PV Net Benefit (78.767.000) 29.609.128 36.055.070 38.838.232 41.596.340 46.005.188 40.646.598 121.141.622

13 Jml Kumltf PV Net Benefit 29.609.128 65.664.198 104.502.429 146.098.770 192.103.957 232.750.555

NO PVURAIANTAHUN ANALISIS

83

Page 98: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 13. Perhitungan BEP pada Alma Fish Farm

1 2 3 4 5 6

1 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 198.120.000

2 44.400.000 48.497.400 52.992.104 57.923.700 63.335.781 69.276.345 336.425.329

3 120.000.000 132.300.000 145.860.750 160.811.477 177.294.653 195.467.355 931.734.235

4 60 63 66 69 73 77 68

5 300.000 315.000 330.750 347.288 364.652 382.884 2.040.574

6 148 154 160 167 174 181 165

7 52.412.698 52.129.003 51.861.658 51.609.580 51.371.774 51.147.321 310.083.025

8 375.227 363.017 351.023 339.253 327.716 316.417 1.946.422 BEP (Q) = BT / ( V-P )

Total BT

Total BTT

Penerimaan (S)

Harga Jual Produk (P)

Kapasitas

BTT/Kapasitas (V)

BEP (Rp) = BT / (1 - (BTT / S )

NO URAIAN BEPTAHUN ANALISIS

84

Page 99: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

0

8%

1,00

6,00

385.872.999

1.946.422

IRR

PBP

BEP (Rp)

BEP (Q)

NPV

BCR

Lampiran 14. Cashflow Penurunan Harga Jual Benih Ikan Patin sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

89.050.300 98.177.955 108.241.196 119.335.918 131.567.850 145.053.555

1.200.000 300.000 300.000

89.050.300 98.177.955 108.241.196 120.535.918 131.867.850 145.353.555

1 78.767.000 4.962.000 1.287.000 2.302.000 4.487.000 1.762.000 17.567.000

2 - 77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

78.767.000 82.382.000 82.804.400 88.314.104 95.430.700 98.117.781 119.863.345

C (78.767.000) 6.668.300 15.373.555 19.927.092 25.105.218 33.750.069 25.490.210

1.000.245 2.306.033 2.989.064 3.765.783 5.062.510 3.823.532

D (78.767.000) 5.668.055 13.067.522 16.938.029 21.339.436 28.687.559 21.666.679

E 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

F (78.767.000) 5.248.619 11.198.866 13.448.795 15.684.485 19.536.228 13.650.008

Tahun Analisis

A

Keuntungan Kotor

PPh (15%)

Keuntungan Bersih

Discount Factor (8%)

PV Net Benefit

No

B

Item

Penjualan benih patin

PENERIMAAN

Biaya Investasi

Biaya Operasional

Total Biaya

Penjualan induk patin

Total Penerimaan

PENGELUARAN

85

Page 100: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

6

5

78.767.000

65.116.993

13.650.008

78.767.000

PBP

P = Th dimana kumulatif NB melebihi Total Investasi

ThP-1 = Th sebelum PBP

Jml Kumulatif NB P =

Jml Kumulatif NBi P-1 =

Perhitungan Payback Period ( = PBP ) :

NBP = ( PV Net Benefit pd saat melebihi TI)

PBP = (ThP-1) + (Jml TI - Jml Kumulatif NB P-1) / NB P

Jml TI = Total Investasi

6,00

Lampiran 15. Perhitungan PBP Penurunan Harga Jual Benih Ikan Patin sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

1 Biaya Operasional 77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

2 Total Biaya 78.767.000 82.382.000 82.804.400 88.314.104 95.430.700 98.117.781 119.863.345

3 Pajak (10%) 1.000.245 2.306.033 2.989.064 3.765.783 5.062.510 3.823.532

4 Total Biaya+Pajak 78.767.000 83.382.245 85.110.433 91.303.167 99.196.483 103.180.291 123.686.876

5 Penerimaan Kotor 89.050.300 98.177.955 108.241.196 119.335.918 131.567.850 145.053.555

6 Discount Factor 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

7 PV dari Biaya Oprasional 71.690.920 69.860.412 68.293.610 66.843.620 65.618.287 64.446.697 406.753.545

8 PV dari Total Biaya 78.767.000 76.285.732 70.963.371 70.121.398 70.141.565 66.818.209 75.513.907 497.807.981

9 PV dari Total Biaya+Pajak 78.767.000 77.211.959 72.939.641 72.494.715 72.909.415 70.265.778 77.922.732 522.511.240

10 PV dari Penerimaan Kotor 82.460.578 84.138.508 85.943.510 87.711.900 89.597.706 91.383.739 521.235.940

11 Jml Kumltf PV Pen. Kotor 82.460.578 166.599.085 252.542.595 340.254.495 429.852.201 521.235.940

12 PV Net Benefit (78.767.000) 5.248.619 11.198.866 13.448.795 15.684.485 19.536.228 13.650.008 0

13 Jml Kumltf PV Net Benefit 5.248.619 16.447.485 29.896.280 45.580.765 65.116.993 78.767.000

TAHUN ANALISISNO PVURAIAN

86

Page 101: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 16. Perhitungan BEP Penurunan Harga Jual Benih Ikan Patin sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm

1 2 3 4 5 6

1 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 198.120.000

2 44.400.000 48.497.400 52.992.104 57.923.700 63.335.781 69.276.345 336.425.329

3 89.050.300 98.177.955 108.241.196 119.335.918 131.567.850 145.053.555 691.426.774

4 45 47 49 52 54 57 50

5 300.000 315.000 330.750 347.288 364.652 382.884 2.040.574

6 148 154 160 167 174 181 165

7 65.854.897 65.253.620 64.691.095 64.164.300 63.670.506 63.207.241 385.872.999

8 319.111 307.998 297.132 286.519 276.161 266.063 1.946.422

NO URAIAN BEPTAHUN ANALISIS

BEP (Q) = BT / ( V-P )

Total BT

Total BTT

Penerimaan (S)

Harga Jual Produk (P)

Kapasitas

BTT/Kapasitas (V)

BEP (Rp) = BT / (1 - (BTT / S )

87

Page 102: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

92.190.525

35%

2,17

3,15

370.023.360

1.946.422

BCR

PBP

BEP (Rp)

BEP (Q)

NPV

IRR

Lampiran 17. Cashflow Kenaikan Harga Pakan Benih Ikan Patin sebesar 50 Persen pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

120.000.000 132.300.000 145.860.750 160.811.477 177.294.653 195.467.355

1.200.000 300.000 300.000

120.000.000 132.300.000 145.860.750 162.011.477 177.594.653 195.767.355

1 78.767.000 4.962.000 1.287.000 2.302.000 4.487.000 1.762.000 17.567.000

2 - 89.840.000 95.210.450 101.108.691 107.587.688 114.705.777 122.527.216

78.767.000 94.802.000 96.497.450 103.410.691 112.074.688 116.467.777 140.094.216

C (78.767.000) 25.198.000 35.802.550 42.450.059 49.936.789 61.126.876 55.673.139

3.779.700 5.370.383 6.367.509 7.490.518 9.169.031 8.350.971

D (78.767.000) 21.418.300 30.432.168 36.082.550 42.446.271 51.957.845 47.322.168

E 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

F (78.767.000) 19.833.346 26.080.368 28.649.545 31.198.009 35.383.292 29.812.966

PENGELUARAN

Biaya Investasi

Biaya Operasional

Total Biaya

Tahun Analisis

A

Keuntungan Kotor

PPh (15%)

Keuntungan Bersih

Discount Factor (8%)

PV Net Benefit

No

B

Item

Penjualan benih patin

PENERIMAAN

Penjualan induk patin

Total Penerimaan

88

Page 103: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

3

2

74.563.258

45.913.713

28.649.545

78.767.000

PBP

NBP = ( PV Net Benefit pd saat melebihi TI)

PBP = (ThP-1) + (Jml TI - Jml Kumulatif NB P-1) / NB P

Jml TI = Total Investasi

3,15

Jml Kumulatif NBi P-1 =

Perhitungan Payback Period ( = PBP ) :

P = Th dimana kumulatif NB melebihi Total Investasi

ThP-1 = Th sebelum PBP

Jml Kumulatif NB P =

Lampiran 18. Perhitungan PBP Kenaikan Harga Pakan Benih Ikan Patin sebesar 50 Persen pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

1 Biaya Operasional 89.840.000 95.210.450 101.108.691 107.587.688 114.705.777 122.527.216

2 Total Biaya 78.767.000 94.802.000 96.497.450 103.410.691 112.074.688 116.467.777 140.094.216

3 Pajak (10%) 3.779.700 5.370.383 6.367.509 7.490.518 9.169.031 8.350.971

4 Total Biaya+Pajak 78.767.000 98.581.700 101.867.833 109.778.200 119.565.206 125.636.809 148.445.187

5 Penerimaan Kotor 120.000.000 132.300.000 145.860.750 160.811.477 177.294.653 195.467.355

6 Discount Factor 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

7 PV dari Biaya Oprasional 83.191.840 81.595.356 80.280.301 79.076.951 78.114.634 77.192.146 406.753.545

8 PV dari Total Biaya 78.767.000 87.786.652 82.698.315 82.108.089 82.374.896 79.314.556 88.259.356 497.807.981

9 PV dari Total Biaya+Pajak 78.767.000 91.286.654 87.300.732 87.163.891 87.880.427 85.558.667 93.520.468 533.085.973

10 PV dari Penerimaan Kotor 111.120.000 113.381.100 115.813.436 118.196.436 120.737.659 123.144.434 652.952.295

11 Jml Kumltf PV Pen. Kotor 111.120.000 224.501.100 340.314.536 458.510.971 579.248.630 702.393.064

12 PV Net Benefit (78.767.000) 19.833.346 26.080.368 28.649.545 31.198.009 35.383.292 29.812.966 121.141.622

13 Jml Kumltf PV Net Benefit 19.833.346 45.913.713 74.563.258 105.761.267 141.144.559 170.957.525

NO PVURAIANTAHUN ANALISIS

Page 104: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 19. Perhitungan BEP Kenaikan Harga Pakan Benih Ikan Patin sebesar 50 Persen pada Alma Fish Farm

1 2 3 4 5 6

1 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 198.120.000

2 56.820.000 62.190.450 68.088.691 74.567.688 81.685.777 89.507.216 432.859.822

3 120.000.000 132.300.000 145.860.750 160.811.477 177.294.653 195.467.355 931.734.235

4 60 63 66 69 73 77 68

5 300.000 315.000 330.750 347.288 364.652 382.884 2.040.574

6 189 197 206 215 224 234 165

7 62.716.049 62.310.284 61.928.693 61.569.593 61.231.443 60.912.831 370.023.360

8 255.178 245.630 236.344 227.321 218.560 210.059 1.946.422 BEP (Q) = BT / ( V-P )

Total BT

Total BTT

Penerimaan (S)

Harga Jual Produk (P)

Kapasitas

BTT/Kapasitas (V)

BEP (Rp) = BT / (1 - (BTT / S )

NO URAIAN BEPTAHUN ANALISIS

90

Page 105: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

0

8%

1,00

6,00

385.872.999

1.946.422

BCR

PBP

BEP (Rp)

BEP (Q)

NPV

IRR

Lampiran 20. Cashflow Kenaikan Tingkat Kematian Benih Ikan Patin sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

89.050.300 98.177.955 108.241.196 119.335.918 131.567.850 145.053.555

1.200.000 300.000 300.000

89.050.300 98.177.955 108.241.196 120.535.918 131.867.850 145.353.555

1 78.767.000 4.962.000 1.287.000 2.302.000 4.487.000 1.762.000 17.567.000

2 - 77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

78.767.000 82.382.000 82.804.400 88.314.104 95.430.700 98.117.781 119.863.345

C (78.767.000) 6.668.300 15.373.555 19.927.092 25.105.218 33.750.069 25.490.210

1.000.245 2.306.033 2.989.064 3.765.783 5.062.510 3.823.532

D (78.767.000) 5.668.055 13.067.522 16.938.029 21.339.436 28.687.559 21.666.679

E 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

F (78.767.000) 5.248.619 11.198.866 13.448.795 15.684.485 19.536.228 13.650.008

PENGELUARAN

Biaya Investasi

Biaya Operasional

Total Biaya

Tahun Analisis

A

Keuntungan Kotor

PPh (15%)

Keuntungan Bersih

Discount Factor (8%)

PV Net Benefit

No

B

Item

Penjualan benih patin

PENERIMAAN

Penjualan induk patin

Total Penerimaan

91

Page 106: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

6

5

78.767.000

65.116.993

13.650.008

78.767.000

PBP

NBP = ( PV Net Benefit pd saat melebihi TI)

PBP = (ThP-1) + (Jml TI - Jml Kumulatif NB P-1) / NB P

Jml TI = Total Investasi

6,00

Jml Kumulatif NBi P-1 =

Perhitungan Payback Period ( = PBP ) :

P = Th dimana kumulatif NB melebihi Total Investasi

ThP-1 = Th sebelum PBP

Jml Kumulatif NB P =

Lampiran 21. Perhitungan PBP Kenaikan Tingkat Kematian Benih Ikan Patin sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm

0 1 2 3 4 5 6

1 Biaya Operasional 77.420.000 81.517.400 86.012.104 90.943.700 96.355.781 102.296.345

2 Total Biaya 78.767.000 82.382.000 82.804.400 88.314.104 95.430.700 98.117.781 119.863.345

3 Pajak (10%) 1.000.245 2.306.033 2.989.064 3.765.783 5.062.510 3.823.532

4 Total Biaya+Pajak 78.767.000 83.382.245 85.110.433 91.303.167 99.196.483 103.180.291 123.686.876

5 Penerimaan Kotor 89.050.300 98.177.955 108.241.196 119.335.918 131.567.850 145.053.555

6 Discount Factor 1,000 0,926 0,857 0,794 0,735 0,681 0,630

7 PV dari Biaya Oprasional 71.690.920 69.860.412 68.293.610 66.843.620 65.618.287 64.446.697 406.753.545

8 PV dari Total Biaya 78.767.000 76.285.732 70.963.371 70.121.398 70.141.565 66.818.209 75.513.907 497.807.981

9 PV dari Total Biaya+Pajak 78.767.000 77.211.959 72.939.641 72.494.715 72.909.415 70.265.778 77.922.732 533.085.973

10 PV dari Penerimaan Kotor 82.460.578 84.138.508 85.943.510 87.711.900 89.597.706 91.383.739 652.952.295

11 Jml Kumltf PV Pen. Kotor 82.460.578 166.599.085 252.542.595 340.254.495 429.852.201 521.235.940

12 PV Net Benefit (78.767.000) 5.248.619 11.198.866 13.448.795 15.684.485 19.536.228 13.650.008 121.141.622

13 Jml Kumltf PV Net Benefit 5.248.619 16.447.485 29.896.280 45.580.765 65.116.993 78.767.000

NO PVURAIANTAHUN ANALISIS

92

Page 107: Evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma ... · evaluasi kelayakan usaha pembenihan ikan patin pada alma fish farm di kecamatan ciampea kabupaten bogor oleh rini rahmawati

Lampiran 22. Perhitungan BEP Kenaikan Tingkat Kematian Benih Ikan Patin sebesar 25,79 Persen pada Alma Fish Farm

1 2 3 4 5 6

1 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 33.020.000 198.120.000

2 44.400.000 48.497.400 52.992.104 57.923.700 63.335.781 69.276.345 336.425.329

3 89.050.300 98.177.955 108.241.196 119.335.918 131.567.850 145.053.555 691.426.774

4 60 63 66 69 73 77 68

5 300.000 315.000 330.750 347.288 364.652 382.884 2.040.574

6 148 154 160 167 174 181 165

7 65.854.897 65.253.620 64.691.095 64.164.300 63.670.506 63.207.241 385.872.999

8 375.227 363.017 351.023 339.253 327.716 316.417 1.946.422 BEP (Q) = BT / ( V-P )

Total BT

Total BTT

Penerimaan (S)

Harga Jual Produk (P)

Kapasitas

BTT/Kapasitas (V)

BEP (Rp) = BT / (1 - (BTT / S )

NO URAIAN BEPTAHUN ANALISIS

93