dry syrup amoxicillin

35
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA “MEMBUAT SEDIAAN DRY SIRUP DENGAN BAHAN AKTIF AMOXICILLIN” Kelompok A3 Anggota Kelompok : 1. Radita Surya A (122210101055) 2. Nili Sulfianti (122210101057) 3. Yodi Setiadi (122210101059) 4. Aulia Putri Kandy (122210101063) 5. Bannan Muthiatul A (122210101065) 6. Dhany Alghifari (122210101079) 7. Juwita Permata SG (122210101081) 8. Novialda Nitiyacassari (122210101089) BAGIAN FARMASETIKA

Upload: novialda-nitiyacassari

Post on 26-Dec-2015

1.969 views

Category:

Documents


89 download

DESCRIPTION

Formulasi dan cara kerja dry syrup amoxicillin

TRANSCRIPT

Page 1: Dry Syrup Amoxicillin

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA

“MEMBUAT SEDIAAN DRY SIRUP DENGAN BAHAN AKTIF AMOXICILLIN”

Kelompok A3

Anggota Kelompok :

1. Radita Surya A (122210101055)

2. Nili Sulfianti (122210101057)

3. Yodi Setiadi (122210101059)

4. Aulia Putri Kandy (122210101063)

5. Bannan Muthiatul A (122210101065)

6. Dhany Alghifari (122210101079)

7. Juwita Permata SG (122210101081)

8. Novialda Nitiyacassari (122210101089)

BAGIAN FARMASETIKA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Dry Syrup Amoxicillin

1. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mengetahui formula dari sediaan sirup kering amoksisilin.

2. Mahasiswa mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan sirup kering

amoksisillin.

3. Mahasiswa mampu mengetahui tahapan evaluasi sediaan sirup kering amoksisilin

2. Teori Dasar

Sirup adalah larutan oral yang mengandung sakarosa, kecuali dinyatakan lain,

kadar sakarosa, C12H22O11, tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%

(Depkes RI, 1979). Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air

pada saat akan digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat

yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa air, seperti ampisilin dan amoksisilin

(Ofner et al, 1989). Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air

pada saat akan digunakan, sediaan tersebut dibuat padat umumnya untuk bahan obat

yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa air, seperti ampisilin, amoksisilin,

dan lain-lainnya. Agar campuran setelah ditambah air membentuk dispersi yang

homogen, maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi

sirup kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet,

penambah rasa/aroma, buffer, dan zat warna (Depkes RI,1995). Sirup kering adalah

sediaan berbentuk suspensi yang harus direkonstitusikan terlebih dahulu dengan

sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan. Sedian ini adalah

sediaan yang mengandung campuran kering zat aktif dengan satu atau lebih dapar,

pewarna, pengencer, pendispersi, dan pengaroma yang sesuai (Depkes RI, 1995).

Suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk

halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus

larut, tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan, endapan harus

segera terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin

stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog

dan dituang. Suspensi sering disebut mixture gojog (mixturae agitandae). Bila obat

dalam suhu kamar tidak larut dalam pelarut yang tersedia maka harus dibuat mikstur

gojog atau disuspensi (Anief, 1997).

Suspensi dapat dibagi menjadi 4 yaitu suspensi oral, suspensi topical, suspensi

tetes telinga dan suspensi optalmik. Suspensi harus dikocok baik sebelum digunakan

untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam pembawa, hingga

Page 3: Dry Syrup Amoxicillin

menjamin keseragaman dan dosis yang tepat. Suspensi harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat (Depkes RI, 1995).

Sejumlah bahan-bahan obat terutama antibiotika tertentu tidak memiliki

stabilitas yang cukup dalam larutan berair. Suspensi amoksisilin digunakan pada anak-

anak dan harus didinginkan (2-8°C) untuk mempertahankan efektifitas pada saat

dilarutkan. Formulasi cair pada umumnya cenderung memiliki stabilitas yang buruk

dari pada formulasi padat dan jika kemasan sudah dibuka harus digunakan dalam

waktu 2 minggu untuk menghindari mikroba kontaminasi atau penurunan aktivitas.

Biasanya ini merupakan periode yang cukup bagi pasien untuk menghabiskan semua

volume obat yang biasa ditulis dalam resep. Campuran bubuk kering mengandung

semua komponen formulasi termasuk obat, penambah rasa, pewarna, dapar dan lain-

lain kecuali pelarut. Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran

yang homogen, dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah

diabsorbsi, mempunyai rasa manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga

menimbulkan daya tarik untuk anak-anak, membantu pasien yang mendapat kesulitan

dalam menelan obat. Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat yang tidak

stabil dalam larutan, volume bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar ditutupi rasa

dan baunya dalam sirup (Ansel, 2008).

Adapun alasan dipihnya bentuk sediaan sirup kering , antara lain :

1. Bahan aktif amoksisilin didalam air diperkirakan efek antibiotiknya akan

terdegradasi dikarenakan cincin beta laktam rusak

2. Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam suspensi

konvensional

3. Sediaan suspensi kering lebih ringan sehingga lebih menguntungkan dalam

pendistribusian

4. Sediaan suspensi lebih mudah diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan sediaan padat

5. Mengurangi biaya distribusi (ekonomis) karena tidak ada pelarut cair dalam botol

6. Baik untuk pasien yang sulit menelan

Dalam praktikum digunakan amoksisilin sebagai zat aktif , adapun sifat-sifat

zat aktif sebagai berikut :

Struktur Amoxicillin:

Page 4: Dry Syrup Amoxicillin

Nama Kimia :(6R)-6-[α-D-(4Hydroxyphenyl)glycylamino]penicillanic acid

Berat Molekul : 365,4 g/mol

Rumus Molekul : C16H19N3O5S

(Reynolds, 1982)

Kandungan: Amoxicillin mengandung tidak kurang dari 90,0% C16H19N3O5S, dihitung

terhadap zat anhidrat. Mempunyai potensi yang setara dengan tidak kurang dari 900

μg dan tidak lebih dari 1050 μg per mg C16H19N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat.

Pemerian: serbuk hablur putih; praktis tidak berbau.

Kelarutan: sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam karbon

tetraklorida, dan dalam kloroform.

Baku pembanding: Amoxicilin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.

(Anonim a, 1995)

Stabilitas

Amoxicillin yang merupakan derivat penicillin mengalami hidrolisis yang

mendegradasi produksi cincin ß-laktam (Lund, 1994).

Terhadap cahaya : tidak stabil terhadap paparan cahaya

Terhadap suhu : terurai pada suhu 30-350C

Terhadap pH : 3,5- 6,0

Titik lebur : -

Secara farmakokinetik, amoxicillin stabil pada asam lambung dan terabsorpsi 74-92%

di saluran pencernaan pada penggunaan dosis tunggal secara oral. Nilai puncak

konsentrasi serum dan AUC meningkat sebanding dengan meningkatnya dosis. Efek

terapi Amoxicillin akan tercapai setelah 1-2 jam setelah pemberian per oral. Meskipun

adanya makanan di saluran pencernaan dilaporkan dapat menurunkan dan menunda

tercapainya nilai puncak konsentrasi serum amoxicillin, namun hal tersebut tidak

berpengaruh pada jumlah total obat yang diabsorpsi (McEvoy and Gerald, 2002).

Distribusi obat bebas ke seluruh tubuh baik. Amoxicillin dapat melewati sawar

plasenta, tetapi tidak satupun menimbulkan efek teratogenik. Namun demikian,

penetrasinya ke tempat tertentu seperti tulang atau cairan serebrospinalis tidak cukup

untuk terapi kecuali di daerah tersebut terjadi inflamasi. Selama fase akut (hari pertama),

meningen terinflamasi lebih permeable terhadap amoxicillin, yang menyebabkan

peningkatan rasio sejumlah obat dalam susunan saraf pusat dibandingkan rasionya dalam

Page 5: Dry Syrup Amoxicillin

serum. Bila infefksi mereda, inflamasi menurun maka permeabilitas sawar terbentuk

kembali (Mycek et al., 2001).

Jalan utama eliminasi melalui system sekresi asam organik (tubulus) di ginjal, sama

seperti melalui filtrat glomerulus. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis obat

yang diberikan harus disesuaikan (Mycek et al., 2001).

3. Evaluasi Produk Referen

1. Amoxicillin Dry Syrup

Nama Produk : Opimox

Pabrik : Otto

Komposisi : Amoxicillin trihidrat

Indikasi : Infeksi saluran kemih dan kelamin, saluran nafas dan kulit,

jaringan lunak yang rusak, otitits mesia, osteoartritis, demam

Dosis : Dewasa 500 mg tiap 8 jam

Anak-anak 25-50 mg/Kg BB per hari dalam dosis terbagi tiap

8 jam

Kemasan : 125mg/5ml

Volume : 60 ml

Konsumsi obat : dikonsumsi setelah makan

2. Amoxicillin Dry Syrup

Nama Produk : Robamox

Pabrik : Combiphar

Komposisi :Amoxicillin trihidrat

Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi

saluran kemih dan kelamin serta jaringan lunak akibat bakteri

gram negatif

Dosis : Dewasa 3 kali sehari dosis 250-500 mg

Anak-anak 20-40 mg/KgBB 3 kali sehari

Kemasan : 250mg / 5ml

Volume : 60 ml

Konsumsi obat : dikonsumsi setelah makan

3. Amoxicillin Dry Syrup

Nama Produk : Amoxicillin forte Dry syrup

Pabrik : Sanbe

Komposisi : Amoxicillin trihidrat

Page 6: Dry Syrup Amoxicillin

Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi

saluran kemih dan kelamin serta jaringan lunak serta demam,

tifus, gonorrhoe

Dosis : Dewasa 3 kali sehari dosis 250-500 mg

Anak-anak 20-40 mg/KgBB 3 kali sehari

Tifus 3-4 gram per hari dalam dosis terbagi diminum selama 1

bulan

Gonorrhoe 3 gram amoxicillin + 1 gram probenecid sebagai

dosis tunggal

Kemasan : 250mg / 5ml

Volume : 60 ml

Konsumsi obat : dikonsumsi setelah makan

4. Amoxicillin Dry Syrup

Nama Produk : Sirup kering amoxicillin

Pabrik : Hexapharm Jaya

Komposisi : Amoxicillin trihidrat

Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi

saluran kemih dan kelamin serta jaringan lunak serta demam,

gonorrhoe uretritis.

Dosis : Dewasa 3 kali sehari dosis 250-500 mg

Anak-anak 20-40 mg/KgBB 3 kali sehari

Gonorrhoe uretritis menggunakan 3 gram amoxicillin dosis

tunggal

Kemasan : 125mg/5ml

Volume : 60 ml

Page 7: Dry Syrup Amoxicillin

Hasil Studi Pustaka Bahan Aktif

Bahan Aktif Efek Utama Efek Samping Karakteristik Fisika

Karakteristik Kimia

Sifat Lain

Amoxicillin Digunakan dalam pengobatan infeksi pada telinga, hidung, saluran gastrointestinal, gigi, kulit, dan saluran pernafasan. Merupakan antibiotik dengan spesktum luas

Mual, muntah, sakit perut, diare, gangguan pencernaan dan alergi

Serbuk hablur putih, tidak berbau, berbentuk kristal, dan rasa pahit.

Stabil dalam asam, larut dalam 370 bagian air, dan 2000 bagian alkohol.

Antibiotik spektrum luas, proses absorbsi di GI tidak dipengaruhi keadaan makanan di lambung. Distribusi obat rute oral 70%-90%.

Ampicillin Untuk pengobatan infeksi peritonitis, endokarditis, meningitis, Ccholecystitis, dan osteomaelitis.

Mual, muntah, ruam, alergi, urtikaria, anggioderma, anafillaksis, anemia hemolitik, nefritis intertisial.

Kristal putih, serbuk hablur, tidak berbau

Larut dalam 90 bagian air dan 250 bagian alkohol. Praktis tidak larut dalam eter dan kloroform.

Efektiitas rendah pada organisme penghasil enzim penisilinase. Tahan terhadap asam, diserap 30-50% di gastrointestinal.

Penicilin g Potasium

Untuk pengobatan infeksi akibat bakteri gram positif aerob seperti, S. poeumonie, B. Anthracis, Neiseria meningitis.

Lidah menjadi kehitaman, diare, mual, muntah, alergi, perut keram, iritasi vagina, pembengkakan pembuluh vena, panas

Bersifat higroskopis, serbuk putih, kristal, tidak berbau

Tidak tahan terhadap asam, alkali dan mudah teroksidasi larut sempurna dalam air dan alkohol.

Garam potasium menurunkan efek hipokolamik alkalosis, bioavailibility rute oral 15%-33%. Ikatan dengan protein 50%-60%. Ekskresi di ginjal, Waktu paruh 0,5-0,7 jam.

Page 8: Dry Syrup Amoxicillin

Alasan pemilihan bahan aktif

Amoxicillin merupakan turunan dari p-hidroxy ampicillin yang digunakan sebagai antibiotik dengan spektrum luas bersifat stabil terhadap asam. Penyerapan amoxicillin yang terjadi di saluran cerna dan tidak dipengaruhi oleh kondisi lambung atau makanan. Amoxicillin mudah digunakan dengan pemberian secara peroral. Proses penyerapan amoxicillin terjadi di saluran cerna sebanyak 70% - 90%. Amoxicillin digunakan sebagai obat pilihan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri enterococus, bakteri fragilus, dan juga efektif terhadap bakteri penghasil ezim penisilinase misalnya streptococus (pengobatan dikombinasi dengan clavilanat), N. gonnorhoe ( pengobatan dikombinasi dengan probenezid), dan E. coli (pengobatan dikombinasikan dengan daviliilanate), Pasteeurellah multicada ( pengobatan dikombinasi dengan davulanat).

Pembuatan dry syrup menggunakan amoxicillin trihidrat, dengan rumus molekul C16H19N3O3S.3H2O dengan berat molekul 419,45. Kesetaraaan amoxicillin dengan amoxicillin adalah 1:1.15. Amoxicillin lebih bersifat polar karena mengandung gugus hidroxy yang hidrofil. Pemilihan amoxicillin trihidrat berdasarkan tingkat kelarutan yang lebih besar dari pada amoxicillin, sehingga obat yang mengandung amoxicillin trihidrat akan lebih cepat larut didalam tubuh dan lebih cepat diabsorbsi dengan konsentrasi yang lebih besar.

4. Formulasi Bahan Aktif

Amoksisilin 3 g

Sodium sitrat 3 g

Asam Sitrat 1.26 g

Na Benzoat 0,1 g

PVP 3 g

PGA 3 g

Sodium sacharin 0.16 g

Laktosa 1,8 g

Orange flavour 0.9 g

Aqua ad 60 ml

Bahan FungsiJumlah Bahan

(500 ml)

Jumlah Bahan

(60 ml)Prosentase

Amoksisilin Bahan Aktif 25 g 3 g 5 %

Sodium Sitrat Buffering agent 25 g 3 g 5 %

Asam Sitrat Dapar 10,5 g 1,26 g 2,1 %

Na Benzoat Pengawet 0,8 g 0,1 g 0,17 %

Laktosa Pemanis 15 g 1,8 g 3 %

PVP Pengikat 25 g 3 g 5 %

Page 9: Dry Syrup Amoxicillin

PGA Pengikat 25 g 3 g 5 %

Sodium Sakarin Pemanis buatan 1,35 g 0,16 g 0,27 %

Orange Flavour Perasa 7,5 g 0,9 g 1,5 %

Penambahan massa bahan 10 %

Bahan FungsiJumlah Bahan

(500 ml)

Penambahan 10

%Total

Amoksisilin Bahan Aktif 25 g 2,5 g 27,5 g

Sodium Sitrat Buffering agent 25 g 2,5 g 27,5 g

Asam Sitrat Dapar 10,5 g 1,05 g 11,55 g

Na Benzoat Pengawet 0,8 g 0,08 g 0,88 g

Laktosa Pemanis 15 g 1,5 g 16,5 g

PVP Pengikat 25 g 2,5 g 27,5 g

PGA Pengikat 25 g 2,5 g 27,5 g

Sodium Sakarin Pemanis buatan 1,35 g 0,135 g 1,485 g

Orange Flavour Perasa 7,5 g 0,75 g 8,25 g

4.1. PERHITUNGAN DOSIS ZAT AKTIF

►Dosis Amoksisilin (Obat-obat penting, 70)

- Per-oral = 375-1000 mg

- Anak-anak<10 tahun = 10 mg/kg BB

- Anak-anak 3-10 tahun = 250 mg

- Anak-anak 1-3 tahun = 125 mg

- Anak-anak 0-1 tahun = 100 mg

►Dosis atau takaran untuk setiap usia (Amoksisilin)

- Dewasa atau Anak-anak >12 tahun

1x = 250 mg/5 ml x 2 = 500 mg/10 ml

1 hari = 3 x 500 mg = 1500 mg

- Anak-anak 6-12 tahun

1x = 250 mg/5 ml

1 hari = 3 x 250 mg = 750 mg

- Anak-anak 1-5 tahun

1x = 125 mg/2,5 ml

1 hari = 3 x 125 mg/2,5 ml = 375 mg

4.2. PERHITUNGAN DAPAR SITRAT

Page 10: Dry Syrup Amoxicillin

pH yang digunakan adalah pH 5.

pka1 = 3,15

pka2 = 4,78 (yang digunakan)

pka3 = 6,4

-Konsentrasi yang diperbolehkan 0,3%-2,0% (Excipien = 560)

pka2 = 4,78ka = 1,6596 x 10-5

β = 2,303 . C . ka [ H+ ]

(ka [ H+ ])2

C = 0,0185

pH = pka + log [ G ]

[ A ]

5 = 4,78 + log [ G ]

[ A ]

= 1,6596

C = [ G ] + [ A ]

0,018 = 1,6596 A + A

A = 0,007

G = 0,0115

-REAKSI:

H3sitrat + NaOH NaH2sitrat + H2O

m 0,0185 0,0185

r 0,0185 0.0185 0,0185

s 0 0 0,0185

NaH2sitrat + NaOH H2O

m 0,0185 0,0115

r 0,0115 0,0115 0,0115

s 0,007 0 0,0115

-Jumlah yang ditimbang

Asam sitrat yang ditimbang = 0,0185 mmol x 1 x 210,14 g/mol

1000 ml

log [ G ]

[ A ]

Page 11: Dry Syrup Amoxicillin

= 3,8876 x 10-3 gram

NaOH yang ditimbang = ( 0,0115mmol + 0,0185 mmol ) x 1 x 40 g/mol

1000 ml

= 1,2 mg

-Konsentrasi dapar yang ditambahkan = 1,67%

4.3. PERHITUNGAN ADI

1) Na. Benzoat

ADI = 5 mg/kg BB

1-5 tahun = (8,1 – 14,4) kg x 5 mg = (40,5-72) mg

6-12 tahun = (15,8 - 16,7) kg x 5 mg = (79 - 83,5) mg

>12 tahun = (29,1 - 32,6) kg x 5 mg = (145,5 - 163) mg

Na. Benzoat yang digunakan:

Y gram/60 ml x 100% = 0,17 %

Y = 0,102 gram

1-5 tahun = 3 x 2,5/60 x0,102 gram = 0,013 g (tidak melebihi)

6-12 tahun = 3 x 5/60 x 0,102 gram = 0,0255 g (tidak melebihi)

>12 tahun = 3 x 10/60 x 0,102 gram = 0,051 g (tidak melebihi)

2) Sodium Sakarin

ADI = 2,5 mg/kg BB/hari

1-5 tahun = (8,1 – 14,4) kg x 2,5 mg = (20,25 - 36) mg

6-12 tahun = (15,8 - 16,7) kg x 2,5 mg = (39,5 - 41,75) mg

>12 tahun = (29,1 - 32,6) kg x 2,5 mg = (72,75 – 81,5) mg

Sodium Sakarin yang digunakan = 0,16 gram

1-5 tahun = 3 x 2,5/60 x0,16 gram = 0,02 g (tidak melebihi)

6-12 tahun = 3 x 5/60 x 0,16 gram = 0,04 g (tidak melebihi)

>12 tahun = 3 x 10/60 x 0,16 gram = 0,08 g (tidak melebihi)

3) PVP

ADI = 50 mg/kg BB/hari

1-5 tahun = (8,1 – 14,4) kg x 50 mg = (405 - 720) mg

6-12 tahun = (15,8 - 16,7) kg x 50 mg = (790 - 835) mg

>12 tahun = (29,1 - 32,6) kg x 50 mg = (1455 - 1630) mg

PVP yang digunakan = 3 gram

1-5 tahun = 3 x 2,5/60 x 3 gram = 0,375 g (tidak melebihi)

6-12 tahun = 3 x 5/60 x 3 gram = 0,75 g (tidak melebihi)

>12 tahun = 3 x 10/60 x 3 gram = 1,5 g (tidak melebihi)

Page 12: Dry Syrup Amoxicillin

5. Jenis dan Contoh Bahan Tambahan dalam Formula

1. Sodium Citrate (Handbook of Pharmaceutical Excipient, hal 640-642)

Pemerian : Hablur tidak berbau, tidak berwarna , serbuk halus putih , rasa seperti

garam

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, praktis

tidak larut dalam etanol (95%)P.

Kegunaan : sebagai Buffering agent (0,3-2,0%)

Penyimpanan : dalam wadah yang tertutup rapat

Inkompatibilitas: basa, larutan alkali, agen pereduksi, agen pengoksidasi

Persyaratan : 0,3% - 2,0% dari total sediaan.

ADI : 15 mg/kg BB

Alasan pemilihan bahan : Natrium sitrat mempunyai kelarutan yang mudah larut

dalam air. Natrium sitrat di kombinasikan dengan garam sitrat guna menjaga

sediaan tersebut dalam PH yang konstan selama penyimpanan.

2. Asam Sitrat ( FI III, hal.50)

Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih;tidak berbau; rasa sangat

asam; agak higroskopik ; merapuh pada keadaan dingin dan panas.

Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol(95%) P; sukar

larut dalam eter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : sebagai Buffering agent

Persyaratan : 0,1%-2% dari total sediaan.

ADI : tidak ada batasan

Alasan pemilihan bahan : Asam sitrat mempuyai kelarutan dalam air, stabil dalam

kondisi penyimpanan.

3. PVP

Pemerian : Pemerian berbentuk serbuk halus berwarna putih sampai putih

kekuning-kuningan,karakteristik tidak berbau atau hampir berbau, higroskopis.

Kelarutan : larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol dan air.

polivinil pirolidon atau PVP Tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak

mineral.

Page 13: Dry Syrup Amoxicillin

Stabilitas   : PVP menjadi lebih gelap dengan pemanasan pada suhu 150o C, tetapi

stabil pada pemaparan panas yang singkat pada 110-130 oC. PVP dapat

disimpan dalam kondisi umum tanpa mengalami dekomposisi atau degradasi.

Karena sifatnya yang higroskopis, PVP harus disimpan dalam wadah kedap

udara di tempat yang kering dan sejuk.

Inkompatibilitas:penggunaan pengawet seperti thimerosal dapat mengakibatkan

efek samping karena terbentuk komplek dengan PVP.

Kegunaan : zat pensupensi perbandingan diatas 5,0 %

ADI : 50mg/kg/hari (WHO, 1986)

4. PGA (Pulvis Gummi Arabian)

Pemerian : Serbuk putih, atau putih kekuningan, tidak berbau.

Kelarutan : Larut dalam 20 bagian gliserin; 20 bagian propilen glikol; 2,7 bagian

air dan praktis tidak larut dalam etanol.

Persyaratan : 5% - 10%

Fungsi : Suspending agent

pH : 4,5 – 5

Penyimpanan : Serbuk disimpan ditempat yang kering, dalam suhu yang dingin.

Alasan pemilihan bahan:

- Larut hampir sempurna dalam air

- Tidak incompatible terhadap bahan aktif

- Tidak memerlukan perlakuan khusus, karena dry sirup dibuat serbuk.

- PGA mempunyai kestabilan yang tinggi dalam kondisi kering dan suhu dingin,

sehingga stabil dalam kondisi penyimpanan.

- PGA mempunyai rentang pH yang masuk dalam rentang pH sediaan sirup.

5. Laktosa (FI IV hal 488-489)

Pemerian : serbuk atau masa, keras, putih atau putih krem. Tidak berbau dan rasa

sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau.

Kelarutan : mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam

air mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform

dan dalam eter.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : pemanis

Page 14: Dry Syrup Amoxicillin

6. Sorbitol crystaline (Handbook of Pharmaceutical Excipient, hal 679)

Pemerian : serbuk kristal tidak berbau, tidak berwarna, higroskopik

Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform, dalam25 bagian etanol (95%),

tidak larut dalam metanol, larut dalam 0,5 bagian air

Kegunaan : pemanis

Penyimpanan : simpan wadah yang dingin dan tempat kering

ADI :>20g/hari untuk dewasa

7. Natrium Benzoat (Handbook of Pharmaceutical Excipient, hal 627-629)

Pemerian : kristal putih tidak berwarna, bau seperti benzoin, higroskopis

Kelarutan : larut dalam 75 bagian etanol (95%) P; larut dalam 1,8 bagian air

Kegunaan : Pengawet antimikroba

ADI : 5 mg/kgBB/hari

BM : 144,11

pH : 8,0

BJ : 1,497 – 1,527 g/cm2 pada suhu 24°C

Alasan pemilihan bahan : Pemakaian Na Benzoat lebih efisien yaitu dalam

pemakaiannya tidak perlu bahan pendukung (bahan pengawet) lainnya untuk

memaksimalkan efek yang ditimbulkan Na Benzoat mudah larut dalam air

(1:1).

8. Essence Jeruk

Pemerian : cairan kental, warna orange, bau jeruk

Kegunaan : pewarna dan perasa

Alasan pemilihan bahan : Dapat bercampur dengan semua bahan aktif dan

memberikan bau dan rasa yang sesuai yaitu jeruk.

Page 15: Dry Syrup Amoxicillin

6. Metode Pembuatan

Alat

Timbangan digital

Mortir dan stamper

Gelas ukur

Beaker glass

Indicator pH

viskotester

pipet tetes

botol

penggaris

batang pengaduk

Bahan

- Amoksilin

- Sodium citrate

- Citric acid,crystaline

- Natrium benzoat

- Laktosa

- PVP

- PGA

- Orange flavour

- Sodium sacharin

- Aqua

Cara Kerja

Page 16: Dry Syrup Amoxicillin

7. Rancangan Etiket , Brosur dan Kemasan

kalibrasi botol 60 ml dengan aquadest,lalu beri tanda

siapkan mortir panas,gerus asam sitrat 1,26 gram dan sodium sitrat 3 gram ad homogen

timbang amoksisilin 3 gram lalu gerus di mortir yang sudah berisi asam sitrat serta sodium sitrat

timbang PVP 3 gram dan PGA 3 gram gerus di mortir yang sama ad homogen

timbang laktosa 1,8 gram,sakarin 0,16 gram dan natrium benzoat 0,1 gram lalu gerus juga di mortir yang sama ad homogen

setelah homogen,tambahkan sedikit flavouring agent 0,9 gram pada campuran gerus lagi ad homogen

lalu campur serbuk yang homogen dengan etanol ad masa granul,ayak dengan ayakan 12,keringkan di oven,ayak lagi dengan ayakan 14

masukkan granul yang sudah jadi dalam botol

tambahkan air ad tanda jika akan di gunakan

Page 17: Dry Syrup Amoxicillin

Rancangan Etiket

Rancangan Brosur

Page 18: Dry Syrup Amoxicillin

Rancangan Kemasan

Page 19: Dry Syrup Amoxicillin

8. Hasil dan Pembahasan

Hasil Prosedur Evaluasi

Organoleptis

Diamati dari bentuk,rasa dan bau atau aroma

Uji pH

Alat : pH meter

Metode : 1. Ambil beberapa ml sediaan suspense dalam beaker glass

2. masukkan elektroda pH yang sudah di kalibrasi dengan

dapar standar

3.amati pH nya,catat dan bandingkan dengan pH yang

seharusnya

Uji berat jenis

Alat : piknometer

Metode :1. Menimbang piknometer yang bersih dan kering

2. Mengisi piknometer dengan air ad penuh lalu rendam

dengan air es suhunya ± 2° C di bawah suhu percobaan

3. Piknometer ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka dan

suhu dibiarkan naik sampai suhu percobaan, lalu

piknometer ditutup

4. Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar,

air yang menempel diusap lalu timbang dengan seksama

5. Lihat dalam tabel kerapatan air ada suhu percobaan untuk

menghitung volume air = piknometer

6. Cara penghitungan

Bobot piknometer + air = a + b gram

Bobot piknometer kosong = a gram -

Bobot air b gram

Hitung volume piknometer = b (gram)

ρ Air (g/ml)

Penentuan bobot jenis sediaan:

Timbang zat (suspensi amoxicillin) menggunakan

piknometer hingga diperoleh bobot zat = c gram

(bobot piknometer + zat) – (bobot piknometer kosong)

Bobot jenis zat = c gram / V picno (ml)

Page 20: Dry Syrup Amoxicillin

Uji viskositas

Alat : VT-03E

Metode : 1. Memasukkan sampel ke dalam cup, jika kental gunakan cup

kecil, jika encer maka gunakan cup besar

2. Pegang viskotester di satu tangan, gunakan level ukuran

atau meteran pada unit untuk memastikan unit kira-kira

telah horizontal

3. Letakkan rotor pada pusat cup

4. Pindahkan apitan jarum meter hingga melawan arah

5. Nyalakan power switch pada posisi ON

6. Ketika rotor mulai berputar, jarum indicator viskositas

secara berkala bergerak ke kanan dan seimbangkan pada

posisi yang menghubungkan viskositas dengan sampel

cairan

7. Baca nilai viskositas dari skala untuk rotor yang sedang

digunakan catat nilainya

8. Ketika pengukuran berjalan sempurna, atur power switch

pada posisi OFF

9. Setelah jarum dikembalikan pada posisi awal, amankan

dengan memindahkan kepitan jarum meter sesuai dengan

petunjuk arah

Uji kecepatan sedimentasi

Alat : gelas ukur dan penggaris

Metode :1. Sejumlah volume tertentu suspensi dimasukkan dalam

gelas ukur yang sudah diberi skala tertentu.

2. Mendimkan larutan selama waktu tertentu sampai

terbentuk endapan

3. Mengukur volume endapan, setelah itu dihitung volume

sedimentasinya.

F= Vu

Vo

Dengan :

F= Volume sedimentasi

Vu= Volume endapan yang terbentuk

Page 21: Dry Syrup Amoxicillin

Vo= Volume awal suspense sebelum ada endapan

Derajat flokulasi

Alat : gelas ukur dan penggaris

Metode : Terjadi bila pada system suspensi mengandung flokulasi dan

deflokulasi

β = flokulasi (V sediaan)

deflokulasi (V sediaan)

Uji sifat alir

Alat : alat penguji kecepatan alir granul

Metode : 1. Merangkai alat uji (corong, alas, statif) dan diatur jarak

dasar corong dengan alas 10 cm

2. Timbang granul yang diperoleh

3. Dasar corong ditutup dan letakkan granul pada corong

4. Penutup dasar dibuka dan pencatat waktu dijalankan

5. Pencatat waktu dihentikan saat semua granul melewati

corong

6. Ukur tinggi kerucut (h) dan jari-jari (r) granul di bawah

corong

7. Hitung tangen dari sudut diam

8. Hitung waktu alirnya

Uji moisture content

Alat : moisture analyzer

Metode :1.Hidupkan alat,lalu ambil dan bersihkan pan sampel yang

kemudian di letakkan pada tempatnya kembali untuk di tara

2. lalu masukkan 5 gram granul pada pan

3. tekan start,dan proses pemanasan pan akan berlangsung dan

akan berakhir jika alat sudah berbunyi

4. tunggu hasil pada printer yang ada

5. bersihkan alat

Uji shieve shaker

Alat : shieve shaker

Metode :1. Bersihkan masing-masing ayakan beserta pannya

Page 22: Dry Syrup Amoxicillin

2. susun ayakan sesuai dengan ukurannya

3. letakkan 100 gram granul pada pan paling atas

4. jalankan alat selama 10 menit

5. keluarkan granul dari ayakan dan pan,timbang granul pada

Masing- masing ayakan

6.bersihkan alat yang sudah di gunakan

Uji penetapan kadar

Alat : spektrofotometer uv vis

Metode :1.Buat larutan standard amoksisilin dengan konsentrasi

200,300,360,400 ppm

2.lalu buat kurva baku dari serapan yang di dapat sehingga

terbentuk persamaan kurva baku

3.timbang beberapa sampel sehingga mengandung 25 mg

amoksisilin,masukkan labu ukur 100 ml tambah 25 ml

aquades

4. ultrasonic lalu tambah dengan aquadest ad tanda

5.saring dengan kertas saring,saringan pertama di buang

sedangkan saringan kedua di tamping

6. periksa konsentrasi sampel dengan spektrofotometer uv vis

pada panjang gelombang 272 nm

7. hitung kadar amoksisilin menggunakan persamaan baku

yang di dapat sebelumnya.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu melakukan pembuatan sediaan amoksilin liquid dalam

bentuk dry sirup beserta evaluasinya.Memilih bentuk sediaan dry sirup karena amoksisilin

tidak stabil dalam air. Adanya air dapat menghidrolisis cicin beta-lactam sehingga amoksilin

akan rusak dan efek antibiotikya terdegradasi. Amoksilin sukar larut dalam air sehingga

dibuat dalam bentuk suspensi dengan penambahan PVP dan PGA sebagai suspending agent.

Awalnya hanya di gunakan PVP namun karena pada pembuatan skala kecil hasilnya kurang

kental dan beraroma yang tidak enak maka di tambahkan PGA yang dalam pelarutannya tidak

memerlukan pemanasan sehingga tidak merusak amoksilin. Bahan tambahan lain yang

Page 23: Dry Syrup Amoxicillin

digunakan dalam sediaan ini yaitu Na. Benzoat sebagai pengawet, Na. Siklamat dan laktosa

sebagai pemanis dan juga pewarna.

Dalam prosedur pembuatan dry sirup yang pertama dilakukan adalah mengkalibrasi

botol 60 mL, kemudian meyiapkan mortir hangat untuk menggerus dapar.Gerus asam sitrat

dan natrium sitrat dalam mortir hangat lalu tambahkan bahan aktif (Amoxicillin),gerus

sampai homogen.lalu selanjutnya tambahkan Na Benzoate, sakarin,laktosa PGA dan

PVP.PVP di campurkan terakhir karena higroskopis.untuk mengetahui homogenitasnya maka

di tambahkan citrus Red No. 2 untuk menutupi bau tidak enak pada bahan aktif.Pada

pembuatan skala kecil tidak di lakukan granulasi karena hanya sedikit bahan.pembuatan ini

dilakukan hanya untuk mendapatkan formulasi yang baik. Namun pada pembuatan skala

besar(500 ml),dilakukan granulasi basah yaitu dengan ditambahkan etanol sedikit demi sedikit

hingga terbentuk masa granul dan di ayak dengan ayakan No. 12.setelah itu di oven sampai

kering. Kemudian di lakukan pengayakan kembali dengan ayakan No. 14 untuk mendapatkan

granul yang baik.

Selanjutnya dari granul yang di dapatkan dilakukan uji evaluasi meliputi, viskositas,

waktu alir, laju sedimentasi, pH, bau, warna dan rasa. Dari evaluasi tersebut di dapatkan hasil

berikut :

Evaluasi Hasil

Ph 4-5

Warna Kuning

Bau Amoxicilin

Rasa Manis

Waktu alir 6,6 detik/43,41 gram

Laju

sedimentasi

Tidak ada

Endapan

Page 24: Dry Syrup Amoxicillin

Dari hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa pada evaluasi organoleptis warna dan

rasa yang dihasilkan sudah sesuai. Tetapi kriteria bau yang dihasilkan tidak sesuai karena bau

amoksilin dan PVP sulit ditutupi. Hal ini dapat di atasi dengan meningkatkan jumlah pemanis

yang digunakan dan flavour,namun flavor tidak di tambahkan lagi karena warna dari sediaan

sudah cukup baik.

Berdasarkan uji tes pH dihasilkan pH yaitu antara 4,0 – 5,0 yang masih masuk dalam

rentang pH dalam spesifikasi yang ditetapkan (pH 5,0 – 7,5). Uji laju sedimentasi dilakukan

untuk mengetahui kecepatan pengendapan sediaan suspensi. spesifikasi sediaan yang baik

yaitu sebesar 0,01 (atau < 1). Uji ini dilakukan selama 24 jam dan hasilnya yaitu tidak ada

endapan,ini dapat berarti bahwa sediaan yang dibuat sudah sangat baik.

Waktu alir granul yang dihasilkan pada tiga kali replikasi yaitu 0.32,0.34 dan

0.34 pada 10 gram granul,ini tidak sesuai dengan spesifikasi sediaan yaitu lebih dari 1

gram/100 gram berat granul.sedangkan untuk uji viskositas tidak dilakukan pengukuran

dengan viscometer dikarenakan terbatasnya waktu praktikum.jika dilihat langsung sambil di

aduk,viskositas yang dihasilkan sudah cukup baik yaitu tidak kental dan juga tidak terlalu

encer.

9. Kesimpulan

Pada praktikum ini sediaan dibuat dalam bentuk dry sirup sebab amoksisilin

tidak stabil dalam media air. Karena dengan adanya air dapat menghidrolisis cicin

beta-lactam sehingga amoksilin akan rusak dan efek antibiotikya terdegradasi. dibuat

dalam bentuk suspensi karena Amoksisilin sukar larut dalam air

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan diperoleh, bau dan waktu alir tidak memenuhi

syarat spesifikasi sediaan yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk evaluasi pH, warna, rasa,

dan laju sedimentasi memenuhi syarat spesifikasi sediaan yang telah ditetapkan.

Page 25: Dry Syrup Amoxicillin

10. Daftar Pustaka

Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Kibbe, A. H. 2000. Handbook of Pharmaceuticals Excipients. London-United

Kingdom: Pharmaceutical Press.

Lund, W. 1994. The Pharmaceutical Codex. London: The Pharmaceutical Press.

McEvoy and K. Gerald. 2002. AHFS Drug Book 4. USA: American Society of

Health System Pharmacist.

Mycek, M. Johnson., R. Amrstrong, Harvey and P. Champe. 2001. Farmakologi

Ulasan Bergambar, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Widya Medika

Ofner,et al.1985. Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse Systems. Vol 2. Marcer

Dekker, New York

Reynolds, J.E.F. 1982. Martindale The Extra Pharmacopeia, 28 Edition. London: The

Pharmaceutical Press.