bab ii-2 bag a&b per 1-41

Upload: erwin-paulian-sihombing

Post on 07-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    1/121

    Bab II-2Konstruksi-Perlindungan Kebakaran, Deteksi

    Kebakaran dan Pemadam Kebakaran

    Bagian A - Umum

    Halaman

    1

    Penerapan...................................................................

    .........

    2 Prinsip-prinsip

    dasar .........................................................

    3 Definisi-definisi .........................................................

    4 Pompa kebakaran, saluran kebakaran, hidran

    dan selang kebakaran

    5 Sistem pemadam kebakaran dengan gas

    yang dipasang tetap

    6 Alat pemadam kebakaran

    7 Tata-susunan pemadam kebakaran yang dipasang tetap

    dalam ruang mesin

    8 Sistem pemadam kebakran dengan busa expansi

    rendah yang dipasang tetap dalam ruang mesin

    9 Sistim-sistim pemadam kebakaran dengan busa expansi

    tinggi yang dipasang tetap dalam ruang mesin

    10 Sistem pemadam kebakaran semprot air

    163

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    2/121

    bertekanan yang dipasang tetap dalam ruang mesin

    11 Tata-susunan khusus di dalam ruang permesinan

    12 Sistim pemercik, sistim deteksi kebakaran dan alarmkebakaran otomatis

    13 Sistem deteksi kebakaran dan sistim alarm kebakaran

    yang dipasang tetap

    13-1 Sistem deteksi pengisapan contoh asap

    14 Sistim-sistim kebakaran dan kebakaran yang dipasang

    tetap untuk ruang mesin yang tidak diawasi pada

    waktu-waktu tertentu

    15 Tata-susunan bahan bakar minyak, minyak lumas

    dan minyak-minyak lain yang mudah menyala

    16 Sistem ventilasi untuk kapal-kapal penumpang

    yang mengangkut lebih dari 36 orang penumpang

    17 Kelengkapan petugas pemadam kebakaran

    18 Serba aneka19 Sambungan darat internasional

    20 Denah rancangan pemadaman kebakaran

    dan pelatihan kebakaran

    21 Kesiapan dan kelengkapan alat-alat pemadam kebakaran

    22 Alat pengganti yang disetujui

    Bagian B - Tindakan keselamatan pencegah kebakaranpada kapal penumpang

    23 Struktur

    24 Zona vertikal dan zona horizontal utama

    25 Sekat-sekat di dalam zona vertikal utama

    26 Keutuhan akibat kebakaran dari sekat dan geladak pada kapal-

    kapal yang mengangkut lebih dari 36 orang penumpang

    27 Keutuhan akibat kebakaran sekat-sekat dan geladak-geladak

    pada kapal-

    kapal yang mengangkut tidak lebih dari 36 orang penumpang

    164

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    3/121

    28 Jalan untuk penyelamatan diri

    28-1 Rute penyelamatan diri pada kapal penumpang ro-ro

    29 Perlindungan tangga tapak dan elavator di dalam ruangakomodasi

    dan ruang layanan

    30 Bukaan di Pemisah kelas AA@

    31 Bukaan di Pemisah kelas AB@

    32 Sistem ventilasi

    33 Jendela-jendela dan tingkap-tingkap samping

    34 Pembatasan bahan-bahan yang mudah terbakar

    35 Rincian konstruksi

    36 Sistem percik otomatis dan sistim alarm kebakaran dan sistem

    deteksi atau sistem alarm otomatis dan deteksi kebakaran

    yang dipasang tetap

    37 Perlindungan ruang kategori khusus

    38 Perlindungan ruang muat yang bukan ruang katagori

    khusus yang diperuntukkan bagi pengangkutan kendaraan-

    kendaraan bermotor dengan bahan bakar di dalam

    tangkinya untuk pergerakannya sendiri

    39 Tata-susunan pemadam kebakaran yang dipasang tetap

    di dalam ruang muat

    40 Sistem ronda, deteksi kebakaran, alarm

    kebakaran dan pemberitahuan umum

    41 Ketentuan khusus untuk kapal yang mengangkut

    bahan-bahan berbahaya

    41-1 Peningkatan untuk kapal penumpang yang mengangkut lebih

    dari 36 orang penumpang yang dibuat sebelum 1 Oktober 1994

    41-2 Ketentuan-ketentuan untuk kapal-kapal penumpang yang

    mengangkut lebih dari 36 orang penumpang yang dibuat

    sebelum 1 Oktober 1994

    Bagian C - Upaya-upaya keselamatan terhadapkebakaran pada kapal barang

    165

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    4/121

    42 Struktur

    43 Sekat-sekat di dalam ruang akomodasi dan ruang layanan

    44 Keutuhan akibat kebakaran sekat dan geladak

    45 Jalan untuk penyelamatan diri

    46 Perlindungan tangga tapak dan tabung elevator di dalam

    ruang akomodasi, ruang layanan dan stasiun kontrol

    47 Pintu-pintu pada pemisah tahan api

    48 Sistim ventilasi

    49 Pembatasan penggunaan bahan-bahan yang mudah terbakar

    50 Rincian konstruksi

    51 Tata-susunan untuk bahan bakar dalam untuk gas

    untuk tujuan pelayanan

    52 Sistem deteksi kebakaran dan sistim alarm kebakaran, sistimpemercik otomatik, atau penemu kebakaran dan sistim

    alarm kebakaran yang dipasang tetap

    53 Tata-susunan perlindungan kebakaran dalam ruang muat

    54 Ketentuan-ketentuan khusus untuk kapal-kapal yang

    mengangkut

    muatan berbahaya

    Bagian D - Upaya-upaya keselamatan terhadapkebakaran padakapal tangki

    55 Penerapan

    56 Penempatan dan pemisahan ruangan-ruangan

    57 Struktur, sekat-sekat dalam ruang akomodasi dan ruang

    layanan dan rincian konstruksi

    58 Keutuhan akibat kebakaran dari sekat dan geladak

    59 Pelubangan, pembersihan, pembebasan gas dan ventilasi

    166

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    5/121

    60 Perlindungan untuk tangki muatan

    61 Sistim busa di geladak yang dipasang terap

    62 Sistim gas lamban63 Kamar pompa muat

    167

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    6/121

    Bab II-2: Konstruksi

    BAGIAN AUMUM

    Peraturan 1Penerapan

    1.1 Kecuali jika secara tegas ditentukan lain, bagian A,C dan Dbab ini berlaku bagi kapal -kapal yang peletakan lunasnya atautahapan pembangunan yang serupa pada atau sesudah 1 Juli 1986,dan bagian B bab ini berlaku bagi kapal - kapal yang peletakanlunasnya atau berada dalam tahapan pembangunan yang serupapada atau sesudah 1 Oktober 1994.

    1.2 Untuk memenuhi maksud Bab ini, istilah"TahapanPembangunan yang Serupa" ialah tahap dimana:

    .1 Pembangunannya telah dimulai dengan identifikasikhusus, dan

    .2 Perakitan kapal sudah dimulai mencapai sekurang-kurangnya 50 ton atau 1% dari massa semua materialbangunan yang diperkirakan, yang mana yang lebihrendah.

    1.3 Untuk memenuhi maksud dari Bab ini:

    .1 Istilah "kapal yang dibangun" adalah kapal yang peletakanlunasnya diletakan atau yang tahap pembangunannyaserupa dengan itu.

    .2 Istilah " semua kapal" adalah kapal yang dibangunsebelum ,pada saat atau sesudah 1 Juli 1986.

    .3 Kapal barang, yang pembangunannya dirombak menjadikapal penumpang harus diperlakukan sebagai kapalpenumpang yang dibangun pada saat perombakannyadimulai.

    2 Kecuali jika secara tegas ditentukan lain, bagi kapal- kapalyang dibangun sebelum 1 Juli 1986; maka Badan Pemerintah harusmenjamin bahwa persyaratan - persyaratan yang berlaku menurutpasal II - 2 SOLAS 1974, sebagaimana ditambah dan dirubah olehresolusi MSC.l(XLV) dan diterima pada tanggal 20 November 1981harus dipenuhi dan untuk kapal yang dibangun sebelum 1 Oktober1974. Badan Pemerintah harus menjamin bahwa syarat - syarat yang

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    7/121

    Bagian A Peraturan 1

    di berlakukan pada bagian B pasal II-2 SOLAS 19474,sebagaimana

    ditambah dan dir ubah dengan resolusi MSC.I(XLV ),

    MSC.6 (48),MSC.13 (57) MSC.22(59) dan MSC.24 (60) dipenuhi.

    3.1 Semua kapal yang sedang mengalami perbaikan,penggatianperombakan dan pemasangan alat -alat yang berkenaan dengannyaharus memenuhi sekurang - kurangnya syarat - syarat yang berlakusebelumnya bagi kapal itu kapal - kapal itu. Kapal tersebut, jikadibangun sebelum 1 Juli 1986 harus memenuhi syarat - syarat untukkapal yang dibangun pada dan sesudah tanggal tersebut sekurang -

    kurangnya sama besarnya dengan yang dilakukan sebelummengami perbaikan, perubahan, pergantian, perombakan atau pemasangan peralatan. Perbaikan, pergantian dan perombakandarikarakter utama**dan peralatan yang terkait harus memenuhi syarat-syarat untuk kapal yang dibangun pada saat atau sesudah 1 Juli1986 sejauh Badan Pemerintah menganggap layak dan dapatdilaksanakan.

    3.2 Dengan tidak mengesampingkan ketentuan paragraf 3.1, kapal-kapal penumpang yang mengangkut lebih dari 36 penumpang

    bilamana mengalami perbaikan, pergantian, perubahan - perubahandan pemasangan alat alat yang berkenaan dengan persyaratan harusmemenuhi ketentuan berikut:

    1. Semua material yang digunakan untuk kapal - kapal iniharus memenuhi persyaratan material yang dipakai untukkapal kapal yang dibangun pada atau sesudah 1 Oktober1994, dan

    2. Semua perbaikan, pergantian, perubahan dan

    pemasangan alat alat yang berkenaan dengan yangmenyangkut penggantian material yang mencapai 50 tonatau lebih, selain dari yang dipersyaratkan oleh peraturan41-1, harus memenuhi persyaratan yang berlaku bagikapal yang dibangun pada saat atau sesudah 1 Oktober1994.

    * Perbaikan, perubahan dan modifikasi berikut harus diakui sebagai " suatu karakter utama" :1 Setiap perubahan yang secara substansial merubah dimensi kapal

    Contoh - Memperpanjang dengan menambah bagian tengah badan kapal yang baruBagian tengah badan kapal harus sesuai dengan Bab II SOLAS 1974 sebagaimanadirubah dan ditambah.

    2 Setiap perubahan yang secara substansial merubah kapasitas daya angkut penumpangkapal.Contoh - Geladak kendaraan dirubah menjadi akomodasi penumpang.Akomodasi baru harus sesuai dengan Bab II SOLAS 1974 sebagaimana dirubah danditambah.

    3 Setiap perubahan yang secara substansial meningkat kan pelayanan hidup kapalContoh - Pembaharuan akomodasi penumpang pada satu geladak keseluruhanPembaharuan akomodasi harus sesuai dengan Bab ii SOLAS 1974 sebagaimana dirubahdan ditambah.( Interpretasi disetujui oleh Komite Keselamatan Maritim pada sidang ke lima belas)

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    8/121

    Bab II-2: Konstruksi

    4.1 Jika Badan Pemerintah menganggap bahwa sifat dan keadaanperairan terlindung sedemikian rupa sehingga mengakibatkanpemberlakuan setiap syarat dari Bab ini tidak beralasan atau tidakdiperlukan dapat membebaskan kapal secara sendiri - sendiri ataugolongan kapal yang mengibarkan benderanya, yang dalampelayarannya tidak berada lebih jauh dari 20 mil dihitung dari daratanyang terdekat.

    4.2 Bagi kapal - kapal penumpang yang dipergunakan padapelayaran untuk mengangkut sejumlah besar penumpang pelayaran

    khusus seperti misalnya jemaah haji, Badan Pemerintah dari negarabendera kapal, jika diketahui bahwa hal tersebut tidak dapatditerapkan untuk menjamin terpenuhinya persyaratan Bab ini, dapatmembebaskan kapal - kapal tersebut dari persyaratan tersebut,dengan catatan memnuhi secara penuh ketentuan berikut ini:

    .1 Aturan yang di lampirkan persetujuan untuk kapalpenumpang untuk pelayaran khusus 1971 (STP 1971),dan

    .2 Aturan tambahan dari protokol mengenai persyaratanruang untuk kapal kapal penumpang yang ditujukan pada

    pelayaran khusus 1973 (STP 1973).

    Peraturan 2Prinsip - prinsip dasar

    1 Bab ini dimaksudkan untuk mensyaratkan tingkatperlindungan tertinggi yang dapat dilaksanakan terhadap kebakaran,deteksi kebakaran dan pemadaman kebakaran di kapal.

    2 Prinsip - prinsip dasar berikut mendasari peraturan -peraturan didalam bab ini dan yang diwujudkan didalam peraturan -peraturan yang bersesuaian dengan memperhatikan jenis kapal danbahaya kebakaran yang mungkin terjadi yang melibatkan:

    .1 Pembagian kapal menjadi zona - zona vertikal utama olehpembatas panas dan konstruksi;

    .2 Pemisah ruang akomodasi dari bagian lain kapal olehpembatas panas dan pembatas konstruksi;

    .3 Pembatasan pemakaian bahan yang mudah terbakar;

    .4 Deteksi setiap kebakaran didalam zone asal;

    .5 Pengurangan dan pemadaman setiap kebakaran didalamruangan asal;

    .6 Perlindungan jalan penyelamatan atau jalan masuk untukpemadaman kebakaran;

    .7 Keadaan siap dan lengkap dari alat - alat pemadam

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    9/121

    Bagian A Peraturan 1

    kebakaran;

    .8 Pengurangan hinggga sekecil -kecilnya atas kemungkinanatas terbakarnya uap muatan yang mudah menyala.

    Peraturan 3Definisi

    Untuk memenuhi maksud dari bab ini, kecuali jika dengan tegas di

    tentukan lain :

    1 Bahan yang tidak dapat terbakar** berarti bahan yang tidakdapat terbakar juga tidak menghasilkan uap yang mudah menyaladalam jumlah yang cukup banyak untuk terbakar sendiri bila dipanasisampai kira-kira 750 C, ini ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuanBadan Pemerintah dengan suatu prosedur pengujian yang diadakan.2Setiap bahan lain adalah bahan yang dapat terbakar.

    2 Standar Uji bakar ialah pengujian benda kerja dari sekat atau

    geladak yang bersangkutan dipanasi didalam tanur uji sampaikira-kira sesuai dengan lengkung suhu waktu standar. Benda kerja ituharus memiliki permukaan terbuka yang tidak kurang dari 4,65 m 2

    dan tinggi (panjang geladak) 2,44 m yang semirip mungkin dengankonstruksi yang dimaksudkan dan meliputi sekurang-kurangnyadisatu sambungan. Lengkung waktu standar ditentukan olehlengkung beraturan yang ditarik melalui titik-titik temperatur diukurdiatas temparatur dapur awal

    diakhir 5 menit yang pertama 556Cdiakhir 10 menit yang pertama 659Cdiakhir 15 menit yang pertama 718Cdiakhir 30 menit yang pertama 821Cdiakhir 60 menit yang pertama 925C

    3 Pemisah kelas "A" adalah pemisah-pemisah yang terbentukoleh sekatsekat dan geladak-geladak yang memenuhiketentuan-ketentuan berikut:

    .1 Pemisah itu harus dikonstruksikan dari baja atau bahan

    lain yang sepadan

    * Jika suatu bahan melewati pengujian seperti yang ditentikan pada resolusi A.270(VIII), makabahan tersebut harus dianggap sebagai " tidak terbakar" sama juga jika bahan tersebut memuatcampuran zat - zat anorganik dan organik, ( Interpretasi disetujui oleh Komite KeselamatanMaritim pada sidang ke- 45, SLS.14/Cire.17. )

    2Mengacu pada rekomendasi yang direvisi pada metode pengujian untuk menunjukkan bahankonstruksi laut yang tidak dapat terbaka yang diterima oleh Organisasi melalui resolusi A.799(19)

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    10/121

    Bab II-2: Konstruksi

    .2 Pemisah itu harus dipertegar dengan selayaknya

    .3 Pemisah itu harus dibuat sedemikian rupa sehinggamampu mencegah lewatnya asap dari nyala api sampaike akhir uji batas standar selama satu jam.

    .4 Pemisah itu harus diisolasi dengan bahan-bahan tidakdapat terbakar yang disetujui sedemikian rupa sehinggasuhu rata - rata sisi yang tidak terkena uji tidak akan naiklebih dari 139C diatas suhu asal. Demikian juga disatutitik sembarang, termasuk setiap sambungan,suhu itutidak akan naik lebih tinggi dari 180C diatas suhu asal ,sebagaimana yang tertera dibawah ini:

    Kelas "A - 60" 60 menitKelas "A - 30" 30 menitKelas "A - 15" 15 menitKelas "A - 0" 0 menit

    .5 Badan Pemerintah dapat mensyaratkan suatu pengujianyang dikenakan pada suatu prototipe sekat atau geladakuntuk memastikan bahwa sekat atau geladak itu sesuaidengan syaratsyarat diatas untuk keutuhan dan kenaikansuhu.*1

    4 Pemisah kelas "B" adalah pemisah-pemisah yang ternbentukoleh sekat, geladak,langit-langit atau lapisan yang memenuhiketentuan-ketentuan berikut:

    .1 Pemisah itu harus dibuat, sedemikian rupa sehinggamampu mencegah lewatnya nyala api sampai akhirselama setengah jam yang pertama dari uji bakarstandar.

    .2 Pemisah itu harus mempunyai nilai isolasi sedemikianrupa sehingga suhu rata-rata dari sisi yang tidak terkena

    uji tidak akan naik lebih tinggi dari 139

    C diatas suhuasal. Suhu disatu titik sembarang, termasuk setiapsambungan suhu itu tidak akan naik lebih tinggi dari 225C diatas suhu asal, pada kurun yang tertera didalamdaftar berikut ini:

    Kelas "B -15" 15 menitKelas "B - O" 0 menit

    .3 Pemisah itu harus dibuat dari bahan-bahan yang tidakdapat terbakar yang disetujui dan bahan-bahan yangdipakai dalam konstruksi dan bangunan pemisah Kelas

    "B" harus tidak dapat terbakar, jika penggunaan lapisanyang dapat terbakar diijinkan maka pemisah tersebutharus memenuhi persyaratan lain dari bab ini.

    .4 Badan Pemerintah dapat mensyaratkan pengujian bagisuatu prototipe pemisah untuk memastikan bahwa bahan

    1* Mengacu pada rekomendasi pada pengujian tahan api untuk pemisah kelas "A","B", dan "F"yang diterima oleh Organisasi sesuai resolusi A.754(18).

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    11/121

    Bagian A Peraturan 1

    pemisah itu memenuhi syarat - syarat keutuhan dan

    kenaikan suhu *.

    5 Pemisah Kelas "C@ adalah pemisah yang dibuat daribahan-bahan yang tidak dapat terbakar yang disetujui. Bahan-bahanitu tidak perlu bersesuaiandengan syarat-syarat yang berkaitan dengan lewatnya asap dannyala api atau tidak dibatasi terhadap kenaikan suhu.Lapisan kayuyang mudah terbakar dapat diizinkan dengan ketetentuan memenuhipersyaratan bab ini.

    6 "Langit-langit atau lapisan-lapisan kelas "B"yang menyeluruhadalah langitlangit atau lapisan-lapisan klas "B" yang hanya berakhirdi pemisah kelas "A" atau "B".

    7 "Baja atau bahan lain yang sepadan" dimana terdapatkata-kata "Baja bahan lain yang sepadan"berarti setiap bahan yangsifatnya sendiri atau karena diisolasi memiliki sifat-sifat itu sendiriyang sepadan dengan baja pada akhir pengenaan uji bahan standar(misalnya logam paduan aluminium dengan isolasi yang layak).

    8 "Rambat nyala api rendah" berarti bahwa permukaan bahanyang sedemikian rupa sehingga akan membatasi perambatan nyalaapi dengan selayaknya, hal ini ditentukan oleh Badan Pemerintahberdasarkan prosedur pengujian yang telah diadakan.

    9 "Zona" adalah bagaian-bagian dari badan kapal, bangunanatas dan rumah geladak oleh pemisah kelas "A" yang panjangrata-ratanya di geladak yang manapun pada umumnya tidakmelebihi dari 40 m (131 kaki).

    10 "Ruang akomodasi" adalah ruang yang diperuntukkan bagiruang umum, lorong-lorong, kamar kecil, kabin, kantor, tempattinggal awak kapal, ruang pangkas, ruang penyimpanan makanandan serta ruangan serupa itu.

    11 "Ruang umum"adalah bagian dari akomodasi yang digunakansebagai bangsal, ruang makan, ruang duduk dan ruang tertutupsecara tetap serupa itu yang tertutup.

    12 "Ruang layanan"adalah ruangan yang digunakan untuk dapur,ruangan penyiapan makanan utama, yang terdiri dari ruanganpenyiapan makanan dan lemari-lemari terpisah, kamar danrempah-rempah bengkel yang bukan merupakan bagian dari ruangmesin, dan ruang yang serupa dan lorong menuju ruang tersebut.13 "Ruang muat" adalah semua ruangan yang digunakan untukmenempatkan muatan (termasuk tangki muatan minyak muatan) danlubang keruang tersebut.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    12/121

    Bab II-2: Konstruksi

    14 "Ruang muatan kapal RO RO"adalah ruangan yang lazimnyatak dibagi-bagi yang bentuk sembarang dan membentang pada salahsatu sebagian panjang atau keseluruhan panjang kapal dimanabarang-barang {terbungkus atau curah, di dalam atau diatas keretarel atau mobil , kendaraan, (termasuk mobil tangki, gerbong tangki,trailer, peti kemas, palet, tangki yang dapat dilepas atau pada unitpemuatan yang serupa atau yang lain} yang umumnya dapat dimuatiatau dibongkar dalam arah mendatar.

    15 "Ruang muat RO RO terbuka" adalah ruang muat RO RO

    salah satu dari berikut yang terbuka kedua ujungnya atau terbukadisalah satu ujungnya dan dilengkapi dengan ventilasi alam yangmemadai yang efektif pada panjangkeseluruhannya melaluibukaan-bukaan yang tetap pada pelat sisi atau geladak sesuaidengan yang disyaratkan oleh Badan Pemerintah.

    16 "Ruang muatan RO RO tertutup" adalah ruang muatan kapalRO RO yang pada ruang muatnya tidak terbuka juga bukanmerupakan geladak cuaca.

    17 "Geladak cuaca" adalah geladak yang terbuka seluruhnyaterhadap cuaca dari atas maupun dari kedua sisinya.

    18 "Ruang katagori khusus" adalah ruangan tertutup diatas ataudibawah geladak sekat yang digunakan untuk mengangkutkendaraan bermotor dengan bahan bakar didalam tangkinya untukpenggeraknya sendiri, kendaraan tersebut dapat masuk atau keluardari ruangan tersebut dan penumpang dapat masuk kedalamnya.

    19 "Ruang mesin katagori A" adalah semua ruangan lorongmenuju ruang tertentu yang berisi:.1 Mesin pembakaran dalam yang digunakan untuk maksud

    penggerakan utama; atau.2 Mesin pembakaran dalam yang digunakan untuk maksud

    selain paragrap utama dimana mesin-mesin tersebutmempunyai daya total tidak kurang dari 373 KW; atau

    .3 Setiap ketel uap yang diopak dengan minyak atauinstalasi (unit) bahan bakar minyak. dan lubang - lubangke ruang tersebut.

    20 "Ruang mesin" adalah semua ruang mesin katagori "A" dansemua ruangan lain yang berisi mesin penggerak, ketel uap, instalasibahan bakar minyak, mesin-mesin uap dan mesin pembakarandalam geberator-generator dan motor listrik utama, tempat-tempatpengisian minyak, ruang pendingin, alat keseimbangan, peranginandan pengaturan udara ruang serupa itu;dan lorong - lorong ke ruangtersebut.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    13/121

    Bagian A Peraturan 1

    21 "Instalasi bahan bakar minyak" adalah perlengkapan yangdigunakan untuk penyiapan bahan bakar minyak guna disalurkan keketel yang diopak dengan minyak atau perlengkapan yang digunakanuntuk persiapan penyalur minyak yang dipanaskan ke mesinpembakaran dalam, dan termasuk setiap pompa-pompa tekananminyak, saringan-saringan dan pemanas-pemanas yangmempergunakan minyak pada suatu tekanan yang melebihi 0,18N/mm2.

    22 "Stasiun kontrol" adalah ruangan tempat radio kapal,

    perlengkapan navigasi utama atau sumber tenaga darurat atautempat pemusatan pencatatan kebakaran atau perlengkapanpengawasan kebakaran.

    22-1 "Stasiun kontrol pusat" adalah stasiun pengawasan dimanafungsi kontrol dan indikator dipusatkan pada:

    .1 Sistem alarm dan deteksi kebakaran yang dipasangtetap

    .2 Sistem percik, sistem deteksi kebakaran dan sistem

    alaram otomatis.3 Panel indikator pintu kebakaran.4 Penutup pintu kebakaran.5 Panel indikator pintu kedap air.6 Bukaan dan penutup pintu kedap air.7 Kipas ventilasi.8 Alaram kebakaran.9 Sistem komunikasi termasuk telepon dan.10 Sistem mikropon untuk pengeras suara untuk umum.

    22-2 AStasiun kontrol pusat yang dijaga secara terus-menerusialah stasiun pengaturan pusat yang dijaga secara terus menerusoleh KRU yang berwenang.

    23 "Kamar-kamar berisikan perabot (furniture) dan perlengkapanrumah tangga yang resiko kebakarannya terbatas" adalah, untukmemenuhi maksud peraturan 26, kamar - kamar itu yang berisikanperabot dan perlengkapan rumah tangga yang resiko kebakarannyaterbatas (apakah kabin, ruangan umum, kantor atau akomodasi lain)

    yang didalamnya;.1 Semua perabot misalnya meja tulis, lemari pakaian,

    meja rias, meja tulis besar, rak-rak, yangkeseluruhannya dari bahan-bahan yang tidak dapatterbakar, dan disetujui kecuali lapisan tipis yang dapatterbakar yang tebalnya tidak lebih dari 2 mm ( l /12 inci)boleh digunakan dipermukaan kerja barang-barangtersebut.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    14/121

    Bab II-2: Konstruksi

    .2 Semua perabot yang tidak diikat misalnya kursi, sofa,

    meja, yang dibuat dari kerangka-kerangka yangbahannya tidak dapat terbakar..3 Semua hiasan kain, tirai-tirai dan bahan-bahan tekstil

    yang terbentang, memenuhi ketentuan yang disetujuioleh Badan Pemerintah, mempunyai sifat daya hambatterhadap merambatnya api tidak kurangg dari sifat dayahambat wol yang beratnya 0.8 kg/m *1

    .4 Semua penutup lantai, memenuhi ketentuan yangdisetujui oleh Badan Pemerintah, kualitas tahananterhadap perambatan nyala api tidak rendah seperti

    misalnya bahan setara wol yang digunakan untukmaksud yang sama.

    .5 Semua permukaan terbuka dari sekat-sekatlapisan-lapisan dan langit-langit yang mempunyaiciri-ciri rambat api yang rendah.

    .6 Semua perabot rumah tangga yang dilapisi kayu yangmemiliki kualitas tahan penyalaan dan perambatan apisesuai dengan ketentuan Badan Pemerintah.2

    24 "Geladak sekat" adalah geladak teratas sampai dimana

    sekat-sekat kedap air melintang dipasang.

    25 "Bobot mati"adalah perbedaan dalam ton metrik antara beratbenaman kapal di air yang berat jenisnya 1,025 yang garis muatnyasesuai dengan lambung timbul musim panas yang ditetapkan danberat kapal dalam keadaan kosong.

    26 "Berat kapal kosong" adalah displasment kapal dalam tonmetrik tanpa muatan, bahan bakar, minyak pelumas, air tolak bara,

    air tawar dan air ketel di dalam tangki, barang - barang pakai, sertapara penumpang dan awak kapal dan barang bawaan mereka.

    27 "Pengangkut gabungan" adalah kapal tangki yang dirancanguntuk mengangkut minyak atau muatan padat curah secaraberganti-ganti.

    28 "Minyak mentah" ialah setiap minyak mentah yang terjadisecara alami di bumi baik yang diberikan perawatan untuk dapatdiangkut atau tidak dan termasuk :

    .1 Minyak mentah dari fraksi penyulingan tertentu yang

    1* Merujuk pada Rekomendasi pada pengujian untuk menentukan daya api dari film dan tekstilyang didukung yang didukung secara vertikal yang diterima oleh Organisasi melalui resolusiA.47(XII) dan amandemen untuk Rekomendasi yang diterima oleh resolusi A.563(14).

    2Merujuk pada Rekomendasi pada prosedur pengujian kebakaran untuk perabot yang tertempelyang diterima oleh Organisasi melalui resolusi A.652(16)

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    15/121

    Bagian A Peraturan 1

    sudah dapat dipindahkan, dan

    .2 Minyak mentah dimana fraksi penyulingan tertentu telahditambahkan

    29 ABarang-barang berbahaya" adalah barang seperti yangditunjukkan pada peraturan bab VII/2.

    30 "Kapal tangki kimia" ialah kapal tangki yang dibangun ataudisesuaikan dan digunakan untuk mengangkut dengan cara dancurah setiap produk cairan yang bersifat mudah terbakar yangdidaftar (dicatat) pada:

    .1 Bab 17 dari kode internasional untuk konstruksi dariperlengkapan dari kapal yang mengangkut bahan kimiayang berbahaya dalam bentuk curah yang disetujui olehKomite Keselamatan Maritim sesuai resolusi MSC.4(48), yang selanjutnya disebut "Koda Internasional untukbahan kimia curah" seperti yang telah ditambah dandiubah Organisasi; atau

    .2 Bab Vl dari koda untuk konstruksi dan perlengkapankapal yang mengangkut bahan kimia yang berbahaya

    dalam bentuk curah yang disetujui oleh sidang umumorganisasi sesuai resolusi A.2.12 (Vll), yang selanjutnyadisebut "koda bahan kimia curah" seperti yang telahditambah atau diubah yang mana yang lebih sesuai.

    31 "Kapal pengangkut gas" ialah kapal tanki yang dibangun ataudisesuaikan untuk pengangkutan gas atau produk lain dari bahanyang mudah terbakar yang tercantum dalam salah satu sbb :

    .1 Bab 19 dari koda internasional tentang konstruksi danperlengkapan kapal yang mengangkut gas cair dalambentuk curah yang disetujui oleh Komite KeselamatanMaritim sesuai resolusi MSC.5 (48), yang selanjutnyadisebut sebagai: "Koda Internasional tentangPengangkutan gas@ yang mungkin ditambah ataudiubah oleh organisasi atau;

    .2 Bab XIX dari koda tentang konstruksi dan perlengkapanbagi kapal yang mengangkut gas cair dalam bentucurah yang disetujui oleh sidang umum organisasi

    sesuai resolusi A.328 (IX) yang selanjutnya disebutsebagai "Koda Pengangkutan Gas", yang telah ataumungkin ditambah dan diubah oleh organisasi.

    32 "Daerah muatan" adalah bagian-bagian dari kapal yangseperti tangki-tangki muatan, tangki tumpah (slop tank), dan ruangpenumpah muatan termasuk ruang pompa, koferdam (ruang antara),

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    16/121

    Bab II-2: Konstruksi

    tolak bara (balast) dan ruang kosong yang melekat pada tangki

    muatan dan juga pada daerah geladak sepanjang kapal dan lebarkapal pada ruangan-ruangan yang disebut diatas.

    33 Untuk kapal yang dibangun pada atau setelah 1Oktober 1994sebagai pengganti dari pengertian dari zona vertikal utama yangdisyaratkan paragraf 9 berlaku di definisi berikut:

    "Zona Vertikal" adalah bagian-bagian dimana lambung, bangunanatas atau rumah geladak dipisahkan oleh divisi kelas "A", panjangdan lebar rata-rata untuk setiap geladak tidak boleh lebih dari 40 m.1

    34 "Kapal penumpang RO RO"adalah kapal penumpang denganmuatan RO RO atau ruang kategori khusus sebagaimana yangdidefinisikan dalam peraturan ini.

    Peraturan 4Pompa Pemadam Kebakaran, Saluran Kebakaran,Hidran dan Selang Kebakaran

    (Paragraf 3.3.2.5 dari peraturan ini berlaku untuk kapal yangdibangun pada tanggal 1 Februari 1992 atau sesudahnya)

    1 Setiap kapal harus dilengkapi dengan pompa kebakaran,saluran kebakaran, hidran dan selang kebakaran sesuai dengansyarat-syarat dalam peraturan ini.

    2 Kapasitas pompa kebakaran

    2.1 Pompa kebakaran yang disyaratkan itu harus mampumenyalurkan sejumlah air untuk memadamkan kebakaran, dengantekanan yang ditentukan pada paragraf 4 sebagai berikut :.1 Pompa-pompa pemadam kebakaran pada kapal penumpang,

    tidak kurang dari 2/3 dari jumlah yang dipenuhi oleh pompabilga bilamana digunakan untuk memompa bilga, dan

    1 Paragrap ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 1997

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    17/121

    Bagian A Peraturan 4

    .2 Pompa-pompa pemadam kebakaran pada kapal barang,

    selain dari pompa darurat, tidak kurang dari 4/3 darijumlah yang disyaratkan pada peraturan II - 1/21 yangharus dipenuhi oleh tiap-tiap pompa bilga yang berdirisendiri pada sebuah kapal penumpang yang ukurannyasama pada saat digunakan sebagai pompa bilga,dengan catatan bahwa di kapal barang tidak perludisyaratkan mempunyai pompa kebakaran dengankapasitas total yang disyaratkan lebih dari 180 meterkubik per jam.

    2.2 Setiap pompa pemadam kebakaran yang disyaratkan itu(selain dari pompa darurat yang dipersyaratkan pada paragraf 3.32untuk kapal barang) harus mempunyai kapasitas yang tidak kurangdari 80% dari jumlah total yang disyaratkan dibagi dengan jumlahminimum dari pompa pemadam kebakaran yang dipersyaratkantetapi sekalipun demikian tidak kurang dari 25 m3 / jam dan setiappompa pemadam kebakaran harus mampu menyalurkansekurang-kurangnyadua pancaran air. Pompa pemadam kebakaranini setiap saat harus mampu memasok sistem pipa induk kebakaransesuai kondisi yang dipersyaratkan. Satu kata dipasang

    pompa-pompa yang jumlahnya lebih banyak dari pada jumlahminimum dari pompa-pompa yang disyaratkan, maka kapasitaspompa-pompa tambahan itu harus memenuhi ketentuan yangditetapkan oleh Badan Pemerintah.

    3 Tata susunan pompa-pompa kebakaran dan saluran

    kebakaran

    3.1 Kapal-kapal harus dilengkapi dengan pompa pemadam

    kebakaran yang dapat dijalankan sendiri sebagai berikut:15084.15085.Kapal penumpang yang tonase sekurang kurangnya 3

    kotornya 4000 keatas.3. Kapal penumpang yang tonase sekurang-kurangnya

    2kotornya kurang dari 4000 dankapal barang yang tonase kotornya1000 atau lebih.

    4. Kapal barang yang tonase kotornya memenuhi

    ketentuankurang dari 1000. Badan Pemerintah.

    3.2 Pompa-pompa saniter, tolak bara,bilga atau pompa dinasumum dapat diterima sebagai pompa pemadam kebakaran, dengancatatan bahwa pompa - pompa teresebut dapat digunakan secaranormal tidak digunakan untuk memompa minyak dan bahwa jikapompa dimaksudkan untuk tugas mengalirkan atau memompabahan bakar maka tata susunan untuk pengubahan yang layak harus

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    18/121

    Bab II-2: Konstruksi

    dipasang.

    3.3 Tata susunan katub laut, pompa pemadam kebakaran dansumber dayanya harus sedemikian rupa untuk menjamin agar :

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    19/121

    Bagian A Peraturan 4

    .1 Pada kapal penumpang yang tonase kotornya 1000 atau

    lebih, jika terjadi kebakaran pada salah satukompartemen, maka tidak semua pompa digunakan..2 Pada kapal barang yang tonase kotornya 2000 atau

    lebih, jika terjadi kebakaran pada salah satukompartemen yang dapat menyebabkan pompa tidakdapat berfungsi harus ada peralatan alternatif yangterdiri dari pompa darurat yang dapat digerakkan sendiriyang harus memiliki kemampuan untuk memasok 2pancar air sesuai yang diisyaratkan oleh BadanPemerintah. Pompa - pompa tersebut dan letaknya

    harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:.2.1 Kapasitas pompa tidak boleh kurang dari 40 % dari

    kapasitas keseluruhan pompa kebakaran yangdipersyaratakan oleh peraturan ini dan bagaimanapuntidak boleh kurang dari25 m3 / jam.

    .2.2 Bila pompa kabakaran menyalurkan sejumlah airseperti yang dipersyaratkan dalam paragraf 3.3.2.1.tekanan darisetiap hidran tidak boleh kurang daritekanan minimum yang diberikan pada paragraf 4.2.

    .2.3 Setiap sumber daya yang digerakan oleh diesel untukpompa harus mampu diasut pada kondisi dingin padasuhu 0 C dengan engkol tangan. Jika tidak dapatdilaksanakan atau jika suhu yang lebih rendahkemungkinan terjadi, harus dipertimbangkanpenyediaan sarana untuk mempertahankan panas,yangdisetujui Badan Pemerintah, agar ada jaminanuntuk dapat menstarnya. Jika sistem asut manual tidak

    dapat dilakukan, Badan Pemerintah dapat mengizinkanperalatan-peralatan asut yang lain. Peralatan ini harussedemikian untuk memungkinkan sumber daya yangdigerakan oleh diesel dapat diasut sekurang-kurangnya6 kali dalam jangka waktu 60 menit dansekurang-kurangnya 2 kali dalam waktu 10 menitpertama.

    .2.4 Setiap tangki bahan bakar layanan umum harusberisikan bahan bakar yang cukup untukmemungkinkan pompa dapat bekerja pada beban

    penuh sekurang-kurangnya 3 jam dan cadangan bahanbakar yang cukup harus tersedia diluar ruang mesinutama untuk memungkinkan pompa dapat bekerja padabeban penuh selama 15 jam.

    .2.5 Tinggi hisap keseluruhan dan tinggi hisap jaringanpositif dari pompa harus sedemikian agar paragraf3.32, 3.3.21, 3.3.22 dan 4.2 dari peraturan inimemenuhi pada kondisi miring, trim, oleng, dan angguk

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    20/121

    Bab II-2: Konstruksi

    yang mungkin akan ditemukan pada saat berlayar.

    .2.6 Pembatas-pembatas ruang yang berisi pompapemadam kebakaran harus dilapisi dengan pelindungkebakaran dengan standar yang sama dengan yangdisyaratkan untuk stasiun kontrol pada peraturan 4.4.

    .2.7 Tidak ada jalan masuk langsung yang diizinkan antararuang mesin dan ruangan yang berisi pompa pemadamkebakaran darurat dan sumber dayanya. Jika hal initidak dapat dilaksanakan maka Badan Pemerintahdapat menerima tata susunan diamana jalan masuknyaadalah dengan sarana pintu koferdam udara, dimana

    salah satu dari kedua pintu dapat menutup sendiri,atau melalui pintu kedap air yang dapat dioperasikandari ruang yang jauh dari ruang mesin dan ruang yangberisi pompa pemadam kebakaran darurat dan dapatditutup bila terjadi kebakaran pada ruang muat tersebut.Pada kejadian seperti tersebut diatas sarana masukyang kedua untuk memasuki ruang yang berisi pompapemadam kebakaran darurat dan sumber tenaganyaharus dilengkapi.

    .2.8 Tata susunan ventilasi untuk ruangan yang berisi

    sumber daya untuk pompa pemadam kebakarandarurat harus sedemikian rupa sehingga sejauhmemungkinkan menghalangi kemungkinan asap darikamar mesin membakar memasuki atau ditarik kedalam ruang tersebut.

    .2.9 Kapal-kapal yang dibangun pada tanggal 1 Oktober1994 atau sesudahnya, sebagai pengganti dariketentuan dari paragraf 3.3.2.6 harus memenuhipersyaratan berikut : pemadaman ruangan yang berisi

    pompa pemadam kebakaran tidak boleh berdampingandengan pembatas ruang mesin kategori "A" atauruangan yang berisi pompa pemadam kebakaranutama. Jika hal ini tidak dapat diterapkan, sekat antara2 ruangan harus diisolasi dengan standar susunanperlindung kebakaran standar yang setara dengan yangdipersyaratkan untuk stasiun kontrol dalam peraturan4.4.

    .3 Untuk kapal penumpang yang tonase kotornya kurang

    dari 1000 dan kapal barang yang tonase kotornya kurangdari 2000, jika api disuatu kompartemen menyebabkansemua pompa-pompa tidak berfungsi maka harustersedia peralatan-peralatan alternatif untuk menyediakanair yang dimaksudkan untuk memadamkan kebakaranyang harus memenuhi ketentuan dari Badan Pemerintah.

    .3.1 Untuk kapal yang dibangun pada tanggal 1 Oktober

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    21/121

    Bagian A Peraturan 4

    1994 atau sesudahnya peralatan - peralatan alternatif

    harus disediakan sesuai dengan ketentuan paragraf3.3.3 harus yang dapat digerakkan secara terpisah,pompa pemadam kebakaran darurat yang digerakkandengan daya listrik dengan sumber daya dan katup lautterletak diluar ruang permesinan.

    .4 Sebagai tambahan untuk kapal-kapal barang dimanapompa-pompa lain, seperti pompa pelayanan umum,pompa bilga dan pompa balast (tolak bara), dll yangdiletakkan di kamar mesin, tata susunannya harus

    diatur,dibuat untuk menjamin agar sekurang-kurangnyasalah satu dari pompa ini yang memiliki kapasitas dantekanan yang dipersyaratkan oleh paragraf 2.2 dan 4.2mampu menyediakan air untuk pemadaman kebakaran.

    3.4 Tata susunan untuk persediaan dan pasok air harus ada pada :

    .1 Kapal penumpang yang memiliki tonase kotor 1000 ataulebih sekurang-kurangnya harus terdapat satu pancaran

    air efektif yang segera dapat dioperasikan dari setiaphidran dalan suatu lokasi ruang dalam dan untukmenjamin kelanjutan hasil pengeluaran air oleh sistemasut otomatis dari pompa pemadam kebakaran yangdipersyaratkan.

    .2 Kapal penumpang yang tonase kotornya kurang dari 1000dan kapal barang sesuai ketentuan yang ditetapkan olehBadan Pemerintah.

    .3 Kapal barang dengan kamar mesin yang tidak dijaga

    secara periodik atau jika hanya diperlukan seseoranguntuk menjaganya, harus dilengkapi dengan penyaluranair yang cepat dari sistem kebakaran utama dengantekanan yang sesuai, baik dengan sistem asut jarak jauhdari suatu pompa pemadam kebakaran utama dengansistem asut jarak jauh dari anjungan navigasi dan daristasiun kontrol kebakaran jika ada, atau tekanan tetap darisistem saluran kebakaran dengan satu pompa kebakaranutama kecuali jika Badan Pemerintah dapatmembebaskan persyaratan ini untuk kapal barang yang

    tonase kotornya kurang dari 1600 apabila tata susunanjalan masuk ruang mesin dipandang tidak perlu.

    .4 Pada kapal penumpang jika ruang mesinnya tidak dijagasecara periodik sesuai dengan peraturan II - 1/54, BadanPemerintah harus menentukan perlengkapan pemadamkebakaran tetap untuk ruangan tersebut yang setaradengan yang dipersyaratkan untuk ruang mesin yangdijaga secara normal.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    22/121

    Bab II-2: Konstruksi

    3.5 Katup-katup pelepas harus dipasang pada sambungan dengansemua pompa pemadam kebakaran jika pompa itu mampumenciptakan suatu tekanan melebihi tekanan desain dari pipa-pipalayanan air, hidran dan selang-selang. Katup-katup itu harusdiletakkan dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat mencegahterjadinya tekanan lebih dari sistem pompa pemadam kebakaraninduk.

    3.6 Pada kapal tangki katup-katup isolasi harus diletakkan padapipa pemadam kebakaran didepan kimbul dalam posisi terlindung

    dan pada geladak tangki pada jarak yang tidak lebih dari 40 m untukmemelihara keutuhan dari sistem pipa pemadam kebakaran padasaat terjadi kebakaran atau ledakan.

    4 Diameter dan tekanan didalam pipa kebakaran induk

    4.1 Diameter dari pipa kebakaran induk dan pipa-pipa layanan airharus cukup untuk pendistribusian yang efektif pada pengeluaranmaksimum yang diperlukan dari 2 pompa kebakaran yang bekerjasecara bersamaan, kecuali bagi kapal barang diameter yang

    dibutuhkan hanya cukup untuk mengeluarkan air sebanyak 140 m3

    /jam.

    4.2 Dengan 2 pompa yang menyalurkan secara serentak melaluinosel yang dirinci pada paragraf 8 ini, maka volume air yangditentukan dalam paragraf 4.1 melalui setiap hidran yang letaknyadekat dengannya, tekanan minimum berikut harus dipertahankanpada semua hidran.

    Kapal penumpang :

    Tonasei kotornya 4000 keatas 0,31 N/mm2

    Tonase kotornya 1000 keatas -tetapi kurang dari 4000 0, 27 N/mm2

    Tonase kotornya kurang dari 1000 memenuhi ketentuanBadan Pemerintah.

    Kapal barang :

    Tonase kotornya 6000 keatas 0,27 N/mm2

    Tonase kotornya 1000 -tetapi kurang dari 6000 0,25 N/mm2

    Tonase kotornya kurang dari 1000 memenuhi ketentuanBadan Pemerintah

    .1 Kapal penumpang yang dibangun pada tanggal 1 Oktober1994 atau sesudahnya, sebagai pengganti dari paragraf 4.2harus memenuhi persyaratan berikut :Dengan 2 pompa yang serentak menyalurkan melalui nosel

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    23/121

    Bagian A Peraturan 4

    seperti yang ditentukan dalam paragraf 8 dan dengan

    hidran yang cukup untuk menyediakan jumlah air sebagaimana diutarakan dalam paragraf 4.1, tekanan minimumsebesar 0,4 N/mm2 untuk kapal yang tonasenya 4000 ataulebih dan 0,3 N/mm2 untuk kapal-kapal yang tonasekotornya kurang dari 4000 harus dipertahankan untuksemua hidran.

    4.3 Tekanan maksimum pada setiap hidran tidak melebihi Tekanankontrol efektif dari selang kebakaran yang dapat ditunjukkan.

    5 Jumlah dan letak hidran5.1 Jumlah dan letak hidran harus sedemkian rupa sehinggasehingga sekurang -kurangnya dua pancaran air tidak berasal darihidran yang sama ,salah satu dari hidran harus dari sebuah selangtunggal, yang dapat mencapai setiap bagian dari kapal yang secaranormal dapat dijangkau oleh para penumpang atau awak kapalselagi kapal berlayar dan setiap bagian dari ruang muat pada saatkosong,setiap ruang muatan ro -ro atau setiap ruangan dengankategori khusus yang mana pada tahap berikutnya 2 pancaran harus

    mencapai ruangan itu,masing - masing dari selang panjang tunggal.Selanjutnya,hidran tersebut harus ditempatkan didekat jalan masukdari ruang yang dilindungi.

    5.2 Di ruang akomodasi,ruang layanan dan ruang mesin kapalpenumpang, jumlah dan posisi hidran harus sedemikian rupasehingga persyaratan paragraf 5.1 dipenuhi apabila semua pintu -pintu kedap air dan semua pintu - pintu pada sekat pada zonavertikal utama dalam keadaan tertutup.

    5.3 Apabila, pada kapal penumpang, jalan masuk disediakan keruang mesin kategori A berada pada bagian bawah dari saluranporos yang berdekatan,dua hidran harus sediakan di luar,namundekat dengan jalan masuk keruang mesin.Jika jalan masuk itu jugaterdapat juga dari ruang lain,maka pada salah satu dari ruang harustersedia 2 (dua) berada dekat jalan masuk keruang mesin kategoriA. Perlengkapan tersebut tidak perlu dipasang jika terowongan atauruang yang berdekatan bukan bagian dari jalan penyelamatan.

    6 Pipa - pipa dan hidran - hidran

    6.1 Bahan - bahan yang tidak efektif menahan panas tidak bolehdigunakan untuk pipa induk kebakaran dan hidran -hidran.Kecualidilindungi secara memadai. Pipa - pipa dan hidran - hidran harusditempatkan sedemikian rupa sehingga selang - selang kebakarandapat dengan mudah disambung dengannya. Tata susunan pipa -pipa dan hidran harus sedemikian rupa untuk menghindarikemungkinan dari pembekuan. Di kapal yang geladaknya dimuati

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    24/121

    Bab II-2: Konstruksi

    barang-barang ,letak -letak hidran itu harus sedemikian rupa sehinga

    dapat dijangkau dengan mudah dan pipa -pipa harus ditata sejauhdapat diterapkan sehingga menghindari resiko kerusakan olehmuatan . Selain satu selang dan nozel yang disediakan untuk setiaphidran di kapal harus tersedia secara lengkap selang dan nosel yangdapat dipertukarkan.

    6.2 Sebuah katup harus dipasang untuk melayani masing - masingselang kebakaran sehingga setiap selang dapat dilepas selagipompa kebakaran sedang dalam keadaan berjalan.

    6.3 Katup- katup pengisolasi untuk memisahkan bagian darisaluran induk kebakaran didalam ruang mesin yang berisi pompapemadam kebakaran utama atau pompa - pompa dari bagian luarinduk kebakaran harus dipasang pada posisi yang dapat dimasukidengan mudah dan dapat dipertahankan diluar ruangmesin,saluran induk kebakaran harus diatur sedemikian rupasehingga ketika katup - katup isolasi menutup semua hidran padakapal,kecuali di ruang mesin seperti yang disebutkan diatas,dapat dipasok dengan air oleh sebuah pompa kebakaran yangdipasang di luar pada ruang mesin melalui pipa -pipa yang tidak

    masuk ke ruangan ini. Sebagai pengecualian Badan Pemerintahdapat mengizinkan lintasan pendek dari pipa hisap dan tekan pompapemadam kebakaran darurat untuk menembus ruang mesin apabilarute eksternal dianggap tidak praktis dengan catatan keutuhankeseluruhan saluran induk kebakaran dilindungi oleh penutup pipabaja yang kokoh.

    7 Selang kebakaran.

    7.1 Selang kebakaran harus dibuat dari bahan yang tidak mudahrusak yang disetujui oleh Badan Pemerintah dan cukup panjanguntuk mengarahkan pancaran air kesetiap ruangan yangmembutuhkan untuk disemprot. Selang kebakaran yang tidakmudah rusak harus dipakai pada kapal yang dibangun pada dansesudah tanggal 1 Pebruari 1992 dan pada kapal yang dibangunsebelum tanggal 1 Pebruari 1992 jika selang kebakaran yanglama diganti. Panjang maksimum selang kebakaran itu harus

    memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Pemerintah.Setiap selang kebakaran harus dilengkapi dengan pipa pancar dansambungan sambungan yang diperlukan. Selang yang dirinci dalamBab ini sebagai "selang kebakaran " bersama - sama denganperalatan dan alat - alat yang diperlukan harus dipertahankan untuktetap dalam keadaan siap pakai ditempat - tempat yang mudahdijangkau dan letaknya dekat dengan tempat hidran atau sambunganlayanan air .Disamping itu,pada tempat - tempat dibagian dalam

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    25/121

    Bagian A Peraturan 4

    dari kapal - kapal penumpang yang mengangkut lebih dari 36 orang

    penumpang,pada selang kebakaran itu harus disambungkan denganhidran setiap saat.

    7.2 Kapal - kapal harus dilengkapi dengan selang kebakaran yangjumlah dan diameternya harus sesuai dengan ketentuan BadanPemerintah.

    7.3 Pada kapal penumpang harus tersedia sekurang kurangnyasatu selang kebakaran untuk setiap hidran seperti yangdipersyaratkan pada paragraf 5 dan selang-selang ini harus

    digunakan hanya untuk memadamkan kebakaran atau pengujianperalatan pemadam kebakaran pada latihan kebakaran.

    7.4.1 Pada kapal barang yang tonase kotornya 1000 atau lebihjumlah selang kebakaran yang disediakan harus ada 1 untuk setiap30 m dari panjang kapal dan 1 cadangan namun bagaimanapuntidak boleh kurang dari 5. Jumlah ini tidak termasuk selang yangdipakai pada ruang mesin dan ruang ketel. Badan Pemerintah dapatmenambah jumlah selang di perlukan untuk menjamin agar selang -selang dalam jumlah yang cukup tersedia dan dapat dijangkau

    setiap saat, menurut jenis kapal dan daerah pelayaran tempatkapal dioperasikan.

    7.4.2 Pada kapal barang yang tonase kotornya kurang dari 1000jumlah selang kebakaran yang harus disediakan harus sesuaidengan ketentuan Badan Pemerintah.

    8 Nosel

    8.1 Untuk memenuhi maksud Bab ini, ukuran standar nosel

    harus 12 milimeter, 16 milimeter, l9 milimeter atau sedapatmungkin mendekati nilai itu.Pipa pancar yang garis tengahnyalebh besar dapat diizinkan atas pertimbangan Badan Pemerintah.

    8.2 Untuk ruang akomodasi dan ruang layanan, nosel yang ukurandiameternya lebih besar dari 12 milimeter tidak perlu digunakan.

    8.3 Untuk ruang mesin dan tempat-tempat di luar, ukurannosel harus sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh pengeluaransemaksimal mungkin dari dua pancaran pada tekanan sebagaimanayang dikemukakan di dalam paragraf 4 peraturan ini dari pompayang terkecil,dengan catatan bahwa tidak perlu digunakan noselyang ukuranya lebih besar dari 19 milimeter.

    8.4 Semua nosel harus yang berjenis dwiguna (jenis semprotandan pancaran )yang disetujui yang dapat dihentikan.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    26/121

    Bab II-2: Konstruksi

    9. Lokasi dan tata susunan pomppa air, dll, untuk sistem

    pemadam kebakaran lain

    Pompa yang diperlukan untuk penyediaan air dari sistempemadam kebakaran seperti yang dipersyaratkan dalam bab ini,sumber daya dan kontrolnya harus dipasang di luar ruanganantersebut atau ruangan yang dilindungi oleh sistem yang demikian danharus disusun agar api yang ada dalam ruangan atau ruangan yangterlindung tidak akan menyebabkan sistem tersebut tidak berfungsi.

    Peraturan 5Sistem pemadam kebakaran dengan gas yang dipasang

    tetap.

    1 Umum

    1.1 Penggunaan bahan pemadam kebakaran yang menurutpendapat Badan Pemerintah, baik karena sifatnya atau pada kondisipenggunaan yang diharapkan, menghasilkan jumlah gas beracunyang jumlahnya sedemikian banyaksehingga membahayakanmanusia, tidak boleh digunakan.

    1.2 Pipa -pipa yang diperlukan untuk menyalurkan bahanpemadam kebakaran kedalam ruang terlindung harus dilengkapidengan katup - katup pengatur,ditandai sedemikian rupa sehinggadapat menunjukan secara jelas ke kompartemen mana pipa itudisalurkan. Perlengkapan yang sesuai disiapkan untuk mencegahmasuknya gas secara tidak sengaja ke setiap ruangan. Jika ruangmuat yang dipasangi sistem pemadam kebakaran dengan gas, tetap

    digunakan sebagai ruang penumpang,maka sambungan gasnyaharus di tutup mati selama penggunaan tersebut.

    1.3 Pipa-pipa untuk pendistribusian bahan pemadam kebakaranharus disusun dan nosel pengeluaran harus ditempatkan sedemikianrupa sehingga distribusi yang seragam dari bahan bakar dapattercapai.

    1.4 Harus tersedia sarana untuk menutup semua bukaan - bukaan

    yang bisa membuat udara atas gas bisa keluar dari tempatterlindung.

    1.5 Apabila volume udara bebas berada dalam bejana udara padatiap ruangan adalah sedemikian sehingga, jika dikeluarkan diruangtersebut pada saat terjadi kebakaran, maka pengeluaran udaraseperti demikian yang ada didalam ruang akan berpengaruh secara

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    27/121

    Bagian A Peraturan 4

    serius terhadap efisiensi dari sistem pemadam kebakaran

    tetap,Badan Pemerintah harus meminta persediaan tambahanbahan pemadam kebakaran.

    1.6 Peralatan harus tersedia untuk memberi tanda peringatan yangdapat didengar secara otomatis atas mengalirnya medium pemadamkebakaran kedalam suatu ruangan setiap ruangan yang biasanyadipakai tempat kerja atau sering dimasuki oleh personil. Alaramharus beroperasi untuk suatu jangka tertentu sebelum medium itudikeluarkan.

    1.7 Sarana kontrol dari setiap sistem pemadam kebakaran yangdipasang tetap harus mudah dijangkau dan sederhana dalampengoperasiannya dan harus dikelompokan bersama dalambeberapa lokasi pada posisi yang sesedikit mungkin sehingga tidakakan terputus oleh api dalam ruang yang dilindungi. pada setiaplokasi harus ada instruksi yang jelas menyangkut pengoperasian darisistem bagi keselamatan personil.

    1.8 Penyaluran otomatis dari gas pemadam kebakaran tidak akandiizinkan, kecuali atas persetujuan sesuai paragraf 3.3.5 dan yang

    berhubungan dengan unit pemadam kebakaran lokal yangdioperasikan secara otomatis seperti yang ditunjukan pada paragraf3.4 dan 3.5.

    1.9 Apabila jumlah gas pemadam kebakaran tersebut di perlukanuntuk melindungi lebih dari satu ruangan, maka jumlah gas yangtersedia tidak perlu lebih dari jumlah terbesar yang diperlukan untuksetiap ruangan tertutup.

    1.10 Kecuali jika diizinkan lain oleh paragraf 3.3,3.4 atau 3.5tekanan bejana yang diperlukan untuk penyimpanan mediumpemadam kebakaran , selain dari uap harus diletakan diluar ruanganyang dilindungi sesuai dengan paragraf 1.13

    1.11 Peralatan harus tersedia bagi awak kapal untuk memeriksasecara aman volume medium didalam bejana.

    1.12 Bejana untuk penyimpanan medium pemadam kebakarandan tekanan dari masing-masing komponen yang bersangkutan

    harus didesain tekanan sesuai praktek yang disetujui BadanPemerintah berdasarkan lokasinya dan suhu tekanan sekitarnyayang diperlukan dalam operasinya.

    1.13 Jika bahan bakar pemadam kebakaran disimpan diluar runganyang dilindungi, maka bahan bakar tersebut harus disimpandiruangan yang posisi nya aman dan mudah dijangkau serta secaraefektif diventilasi sesuai ketentuan Badan Pemerintah. Setiap jalan

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    28/121

    Bab II-2: Konstruksi

    masuk keruang pemuatan harus dari geladak terbuka dan tidak

    tergantung pada ruang terlindung . Pintu masuk harus terbuka dariarah luar sekat dan geladak termasuk pintu B pintu dan alat Balatpenutup yang lain yang terbuka didalamnya, yang membentuk batasantara ruang tersebut dan ruang didekatnya yang kedap gas. Untukmemenuhi maksud dari penerapan keseluruhan tabel dalamperaturan 26,27,44 dan 58, ruang penyimpanan seperti itu harusdiperlakukan sebagai stasiun kontrol.

    1.14 Suku cadang dari sistem harus disimpan di atas kapal, danharus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Badan Pemerintah.

    2 Sistem karbon dioksida

    2.1 Bila karbon diokasida digunakan sebagai bahan pemadamdidalam ruang muat, jumlah gas yang tersedia harus cukupmengeluarkan gas bebas dengan volume minimum 30% isi kotorruang muatan terbesar di kapal yang ditutup rapat.

    2.2 Bila karbon dioksida digunakan sebagai bahan pemadamkebakaran untuk ruang mesin,jumlah gas yang dibawa harus cukup

    memberikan volume gas bebas sama dengan yang lebih besar darisalah satu volume berikut :

    .1 40% dari isi kotor ruang mesin yang terbesar yang dilindungitidak termasuk selubung mesin diatas bidang datar yangluas bidang horizontalnya 40% atau kurang dari luas bidangdatar dari ruangan tersebut diukur pada tengah antara pelatalas dalam dan bagian bawah dari selubung; atau

    .2 35% dari isi kotor seluruh ruang mesin terbesar yang

    dilindungi termasuk selubung.

    Dengan catatan presentase tersebut di atas boleh dikurangi 35% dan30% secara proporsional untuk kapal yang tonase kotornya kurangdari 2000 juga dengan catatan bahwa jumlah 2 atau lebar ruangmesin tidak sepenuhnya terpisah,ruangan-ruangan mesin itu harusdianggap sebagai satu kompartemen.

    2.3 Untuk memenuhi maksud dari paragraf ini volume dari karbondioksida bebas harus dihitung pada tekanan 0,56 m3/kg.

    2.4 Untuk ruang-ruang mesin,sistem pipa tetapnya harussedemikian hingga 85% dari gas dapat dimasukan kedalam ruangandalam 2 menit.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    29/121

    Bagian A Peraturan 4

    2.5 Sistem karbondioksida yang dipasang pada atau

    sesudah tanggal 1 Oktober 1994 harus memenuhi persyaratanberikut :

    .1 Dua kontrol yang terpisah harus disediakan untuk melepaskarbon dioksida kedalam ruang tertutup dan untuk menjaminaktifitas alaram. Satu kontrol harus digunakan untukmembuang gas dari bejana tempat penyimpanannya.Kontrol kedua harus digunakan untuk membuka katup pipayang membawa gas kedalam ruang tertutup.

    .2 Dua kontrol harus dipasang di dalam kotak pelepas yang

    diidentifikasikan dengan jelas untuk ruang tersebut. Jikakotak berisi kontrol harus dikunci. kunci kotak harusdiletakkan dalam kotak yang tertutup kaca yang mudahpecah yang berdekatan dengan kotak kontrol.

    3 Sistem hidrokarbon halogen*1

    3.1 Penggunaan dari hidrokarbon halogen sebagai bahanpemadam kebakaran hanya di izinkan dalam ruang mesin. Ruangpompa dan diruang muatan yang dimaksudkan semata-mata hanya

    untuk mengangkut kendaraan yang tidak bermuatan. Pemasanganbaru dari sistem karbon halogen harus dilarang pada semua kapal.

    3.2 Jika hidrokarbon halogen digunakan sebagai bahan pemadamkebakaran maka keseluruhan dari sistem :

    .1 Sistem tersebut harus disusun hanya untukpelepasan daya awal secara normal.

    .2 Jika jumlah hidrokarbon halogen yang dibutuhkan untukmemasok lebih dari satu ruangan, maka tata susunanuntuk penyimpanan dan penyalurannya harus sedemikianhingga memenuhi paragraf 3.2.9 atau 3.2.10.

    .3 Peralatan harus disediakan untuk penghentian secaraotomatis semua kipas ventilasi yang melayani ruangterlindung sebelum bahan gas disalurkan.

    .4 Peralatan harus tersedia untuk menutup secara manualalat penutup api pada sistem ventilasi yang melayaniruang terlindung.

    .5 Tata susunan alat pembuangan harus didesain

    sedemikian hingga jumlah minimum bahan gas yang diperlukan oleh ruang muat atau ruang mesin sesuaiparagraf 3.2.9. atau 3.2.10 masing B masing dapatdibuang dengan jumlah besar dalam jangka waktu 20

    1* Mengacu pada resolusi A.719(17) mengenai pencegahan polusi udara dari kapal dan padaMSC/Circ.668 pada tata susunan alternativ untuk sistem pemadam kebakaran halon pada ruang

    pompa dan ruang mesin.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    30/121

    Bab II-2: Konstruksi

    detik atau kurang yang didasarkan pada pembuangan

    fase cairan..6 Sistem harus didesain untuk beroperasi pada suatu suhusesuai ketetentuan Badan Pemerintah.

    .7 Pembuangan tidak boleh membahayakan personil yangdipekerjakan untuk menjaga perlengkapan ataumenggunakan tangga jalan masuk yang normal dan jalanpenyelamatan untuk yang melayani ruang tersebut.

    .8 Sarana harus tersedia untuk awak kapal untukmemeriksa dengan aman tekanan didalam bejana.

    .9 Jumlah zat pemadam kebakaran untuk ruang muat yang

    semata-mata dimaksudkan untuk mengangkut kendaraanyang tidak mengangkut muatan harus dihitung menuruttabel 5.1. Jumlah ini harus didasarkan pada isi kotor dariruang terlindung. Untuk Halon 1301 dan 1211 jumlahnyaharus dihitung berdasarkan dasar perbandingan isi dariHalon 2402 di dasarkan pada massa per satuan volume.

    Tabel 5.1

    Halon Minimum Maximum

    130112112402

    5 %5 %

    0,23 kg/m3

    7 %5,5 %

    0,30 kg/m3

    .10 Jumlah media pemadam kebakaran untuk ruang mesinharus dihitung menurut tabel 5.2. Jumlah ini harusdidasarkan pada isi kotor ruangan dengan konsentrasiminimum dan isi bersih ruangan dengan konsentrasimaksimum, termasuk selubung. Untuk Halon 1301 dan

    1211, jumlahnya harus dihitung berdasarkanperbandingan volume, dan untuk Halon 2402 didasarkanpada massa per satuan volume.

    Tabel 5.2

    Halon Minimum Maximum

    130112111402

    4,25 %4,25 %

    0,20 kg/m3

    7 %5,5 %

    0,30 kg/m3

    .11 Untuk memenuhi maksud dari paragraf 3.2.9 dan 3.2.10volume Halon 1301 harus dihitung pada 0,16 m 3/kg danvolume Halon 1211 harus dihitung pada 0,14 m3/kg.

    3.3 Hanya halon 1301 boleh disimpan dalam ruang mesin yang

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    31/121

    Bagian A Peraturan 4

    terlindung. Bejana harus didistribusi masing-masing keseluruh

    ruangan tersebut dan persyaratan berikut harus dipenuhi :

    .1 Harus tersedia suatu pelepasan daya awal secara manual,yang terletak diluar ruang yang dilindungi,harus tersediaduplikat sumber tenaga untuk menyalurkan dan harusdiletakan diluar ruang terlindung dan harus siap seketikakecuali untuk ruang mesin, satu sumber daya bolehdiletakan di dalam ruang terlindung.

    .2 Sirkuit daya listrik yang berhubungan dengan bejanaharus dimonitor terhadap kondisi kesalahan dan

    kehilangan daya.Alaram yang dapat lihat dan dapatdidengar harus tersedia untuk menunjukannya.

    .3 Jaringan tenaga angin dan hidrolik yang berhubungandengan bejana harus diberi duplikat. Sumber tekananangin dan hidrolik harus dimonitor atas kehilangantekanan.Alaram yang dapat didengar harus tersedia untukmenunjukannya.

    .4 Didalam ruangan yang terlindungi,jaringan listrik yangpenting untuk penyaluran sistem tersebut harus yangtahan panas, sebagai contoh : Kabel isolasi mineral atau

    yang setara.Sistem pipa yang penting untuk penyaluransistem tersebut didisain untuk dioperasikan secara hidrolisatau angin haruslah dari baja atau material tahan panasyang setara sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh BadanPemerintah.

    .5 Setiap bejana tekan harus dipasang alat pelepas tekananotomatis dimana pada saat bejana terbuka sebagai akibatkebakaran dan sistem tersebut tidak dapat dioperasikan,maka isi dari bejana akan terbuka dengan aman dan

    masuk keruangan yang dilindungi..6 Tata susunan bejana dan jaringan listrik serta pipa yangpenting untuk melepaskan setiap sistem harus sedemikianrupa sehingga pada saat terjadi kerusakan pada satusaluran daya akibat kebakaran atau ledakan di ruangyang dilindungi seperti konsep kesalahan tunggal, padasekurang B kurangnya 2/3 dari isi pemadam kebakaranyang ditetapkan oleh paragraf 3.2.9 atau 3.2.10 untukruang tersebut masih dapat dikeluarkan denganmemperhatikan persyaratan pendistribusian medium yang

    secara merata keseluruh ruangan, tata susunan yangberkaitan dengan sistem untuk ruang hanya memerlukanada satu atau dua bejana yang harus sesuai denganpersyaratan Badan Pemerintah.

    .7 Tidak lebih dari 2 nosel pengeluaran harus dipasang padasetiap bejana tekan dan jumlah maksimum media padasetiap bejana harus sesuai dengan ketentuan Badan

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    32/121

    Bab II-2: Konstruksi

    Pemerintah menyangkut persyaratan untuk distribusi

    media yang merata keseluruh ruangan..8 Bejana harus dimonitor pengurangan tekanannya akibatdari kebocoran dan pengeluaran. Alaram visual dan yangdapat didengar di daerah yang dilindungi, dan padaanjungan navigasi atau diruangan dimana perlengkapankontrol dipusatkan harus tersedia untuk menunjukankondisi tersebut, kecuali untuk ruang muat, alaram hanyadiperlukan dianjungan navigasi atau di ruangan dimanaperlengkapan kontrol dipusatkan.

    3.4 Unit pemadam kebakaran tetap yang dioperasikan secara lokaldan otomatis yang berisi halon 1301 atau 1211,yang dipasang didaerah tertutup yang beresiko tinggi dalam ruang permesinan,sebagai tambahan dan terpisah dari setiap sistem pemadamkebakaran yang dipasang tetap dapat diterima jika memenuhi halberikut:

    .1 Ruangan dimana pelindung tambahan setempat yangdisiapkan harus berada pada satu tingkat untuk bekerja

    pada tingkat yang sama dengan jalan masuk. Ataspersetujuan dari Badan Pemerintah dapat diizinkan lebihdari satu tingkatan tempat kerja dengan catatan harustersedia jalan masuk pada setiap tingkat.

    .2 Ukuran ruangan dan penataan jalan masuk keruangtersebut yang didalamnya ada permesinan, harussedimikian sehingga penyelamatan diri dari sisi manapundi kamar mesin dapat dilakukan dengan tidak lebih dari 10detik.

    .3 Operasi dari setiap unit harus ditandai baik secara visualmaupun dengan suara diluar setiap jalan masuk keruangmesin dan ke anjungan navigasi atau ke ruangan dimanaperlengkapan pengawasan dipusatkan.

    .4 Suatu peringatan yang menunjukkan bahwa ruanganyang berisi satu atau lebih unit pemadam kebakaran yangdioperasikan secara otomatis dan menyatakan mediumyang digunakan harus dipampangkan diluar jalan masuk.

    .5 Nosel pengeluaran harus diletakkan sedemikian rupa agarpengeluaran tidak membahayakan personil yang

    menggunakan tangga jalan masuk normal dan jalanpenyelamatan dari ruang tersebut. Perlengkapan harusdisediakan untuk melindungi personil yang bertugasmerawat mesin dari pengeluaran pengeluaran mediumsecara tak sengaja.

    .6 Unit pemadam kebakaran harus didisain untuk operasipada rentang suhu sesuai dengan ketentuan yangditetapkan Badan Pemerintah.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    33/121

    Bagian A Peraturan 4

    .7 Harus tersedia sarana agar awak kapal dapat memeriksa

    tekanan bejana dengan aman..8 Jumlah total dari bahan pemadam yang disediakan padaunit lokal yang dioperasikan secara otomatis harussedemikian hingga agar konsentrasi 7 % dari Halon 1301dan 5,5 % dari Halon 1211 pada suhu 20 0C yangdidasarkan pada isi bersih ruang yang dilindungi.Persyaratan ini berlaku tetap yang dioperasikan secaralokal dan otomatis yang memenuhi paragraf 3.2 telahberoperasi, namun tidak berlaku bila keduanyaberoperasi. Volume Halon 1301 harus dihitung pada 0,16

    m3/kg dan volume Halon 1211 harus dihitung pada 0,14m3/kg.

    .9 Waktu pengeluaran dari suatu unit, didasarkan padapengeluaran fase cair, harus 10 detik atau kurang.

    .10 Penataan atau pengaturan unit pemadam kebakaran lokalyang dioperasikan secara otomatis harus sedemikian agarpelepasan tidak menyebabkan hilangnya daya listrik ataupengurangan kemampuan olah gerak kapal.

    3.5 Unit pemadam kabakaran yang dioperasikan secara otomatis,

    seperti diuraikan pada paragraf 3.4, yang dipasang pada ruanganmesin yang berisi perlengkapan yang memiliki resiko kebakarantinggi, sebagai tambahan dan tidak tergantung pada sistempemadam pemadam kebakaran yang dipasang tetap, dapat diterimadengan catatan memenuhi paragraf 3.4.3 s/d 3.4.6, 3.4.9 dan3.4.10 dan memenuhi hal berikut:

    .1 Jumlah medium yang disediakan pada unit lokal yangdioperasikan secara otomatis harus sedemikian sehingga

    dalam konsentrasi udara tidak melebihi 1,25 % pada 200C dari isi kotor ruang permesinan yang diperoleh padasaat pengoperasian secara bersamaan.

    .2 Volume Halon 1301 harus dihitung pada 0,16 m3/kg danvolume Halon 1211 harus dihiting pada 0,14 m3/kg.

    4 Sistem uap

    Pada umumnya, Badan Pemerintah harus tidak mengizinkanpenggunaan uap sebagai bahan pemadam kebakaran pada sistempemadam kebakaran yang dipasang tetap. Bilamana penggunaanuap yang diizinkan oleh Badan Pemerintah, hal ini hanya akandigunakan pada daerah yang terbatas dan sebagai tambahan darimedium pemadam kebakaran yang dibutuhkan dan dengan syaratbahwa ketel-ketel tersedia untuk memasok uap harus menghasilkansekurang-kurangnya 1,0 kg uap perjam untuk setiap 0,75 m3 isikotor dari ruang terbesar yang dilindungi. Disamping itu untukmemenuhi persyaratan sebelumnya sistem tersebut harus sesuai

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    34/121

    Bab II-2: Konstruksi

    dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Badan Pemerintah.

    5 Sistem gas yang lain

    5.1 Bilamana gas selain dari karbon dioksida atau hidro karbonhalogen, atau uap seperti yang diperbolehkan oleh paragraf 4dihasilkan dikapal dan digunakan sebagai medium pemadamkebakaran, maka medium tersebut harus gas-gas yang diproduksioleh pembakaran bahan bakar minyak yang kandungan oksigen,karbon monoksida, unsur-unsur korosif dan unsur-unsur padat yangmudah terbakar telah dikurangi hingga batas minimum yangdiizinkan.

    5.2 Bilamana gas seperti diatas digunakan sebagai bahanpemadam kebakaran yang dipasang tetap, untuk melindungi ruangmesin, maka bahan tersebut harus memiliki kemampuan untukmelindungi yang setara dengan yang disediakan oleh sistempemadam kebakaran yang dipasang tetap dengan menggunakankarbon dioksoda sebagai medium.

    5.3 Bilamana gas seperti disebutkan diatas digunakan sebagai

    medium pada sistem pemadam kebakaran yang dipasang tetapuntuk melindungi ruang muatan, suatu jumlah gas yang mencukupiharus tersedia untuk memasok gas bebas tiap jam sekurang-kurangnya sama dengan 25 % dari volume kotor dari ruang terbesaryang dilindungi selama kurun waktu 72 jam.

    Peraturan 6Pemadam kebakaran*1

    1 Semua pemadam kebakaran haruslah dari jenis dan disainyang disetujui.

    1.1 Kapasitas dari pemadam kebakaran cair jinjing yangdiperlukan tidak boleh lebih dari 13,5 liter dan tidak kurang dari 9liter.Pemadam kebakaran yang lain cairannya sekurang Bkurangnya 13,5 liter dan harus memiliki kemampuan untukmemadamkan kebakaran sekurang B kurangnya sama dengan 9liter cairan pemadam

    1.2 Badan Pemerintah harus mempertimbangkan kesetaraanpemadam kebakaran.

    2 Cadangan untuk pengisian harus tersedia sesuai denganpersyaratan yang ditetapkan oleh Badan Pemerintah

    1* Mengcu pada petunjuk yang direvisi untuk pemadam kebakaran jinjing yang disyahkan olehorganisasi sesuai resolusi A.602(15).

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    35/121

    Bagian A Peraturan 4

    3 Pemadam kebakaran yang berisi medium pemadam yang

    dimana menurut pendapat Badan Pemerintah,baik bahannya sendiriberacun atau diperkirakan akan menghasilkan gas beracun dalamjumlah yang dapat membahayakan manusia tidak boleh diizinkan

    4 Sebuah unit aplikator busa jinjing harus terdiri dari nosel busaudara dari jenis induktor yang mampu dihubungkan dengan pipasaluran kebakaran dari selang kebakaran, bersama-sama dengantangki jinjing yang berisi sekurang - kurangnya 20 liter cairanpembuat busa dan satu tangki cadangan.Nosel harus mampumenghasilkan busa efektif yang cocok untuk pemadaman kebakaran

    minyak, dengan kecepatan sekurang B kurangnya 1,5 m3

    /menit.

    5 Pemadam kebakaran harus diuji secara periodik dan menjalanipengujian seperti yang ditentukan oleh Badan Pemerintah.

    6 Salah satu dari pemadam kebakaran jinjing yang dimaksudkanuntuk digunakan setiap ruangan harus ditempatkan didekat jalanmasuk ke ruangan tersebut.

    7 Ruang akomodasi, ruang layanan, dan stasiun kontrol harus

    dilengkapi dengan pemadam kebakaran jinjing dari jenis yangdisetujui dalam jumlah yang cukup sesuai dengan ketentuan BadanPemerintah. Kapal-kapal dengan tonase kotor 1000 atau lebihharus membawa sekurang-kurangnya 5 pemadam kebakaran jinjing.

    Peraturan 7Tata susunan pemadam kebakaran di dalam ruang

    permesinan

    1 Ruangan yang berisi ketel dengan bahan bakar minyakatau perangkat bahan bakar minyak

    1.1 Ruang mesin kategori AA@ yang berisi ketel dengan bahanbakar minyak atau perangkat bahan bakar minyak harus dilengkapidengan salah satu sistem pemadam kebakaran yang dipasang tetapsebagai berikut :

    .1 Satu sistem gas yang sesuai dengan ketentuan peraturan5.

    .2 Satu sistem busa dengan daya muai tinggi sesuai denganketentuan peraturan 9.

    .3 Sistem penyemprotan air bertekanan sesuai denganketentuan peraturan 10.

    Pada setiap lunas apabila ruang mesin dan ketel tidak sepenuhnyaterpisah, atau jika bahan bakar minyak dapat mengalir dari ruang

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    36/121

    Bab II-2: Konstruksi

    ketel ke ruang mesin, gabungan ruang ketel dan ruang mesin dapat

    dianggap sebagai satu kompartemen.1.2 Pada setiap ruang ketel harus ada sekurang-kurangnya satuset pembangkit busa jinjing yang sesuai dengan ketentuan peraturan6.4.

    1.3 Harus ada sekurang-kurangnya dua sistem pemadamkebakaran dengan busa jinjing atau yang setara pada setiap ruangpemadam kebakaran dalam setiap ruang ketel dan di setiap ruanganyang dimana ditempatkan bagian dari instalasi bahan bakar

    minyak . Harus ada sekurang-kurangnya satu pemadam kebakarandengan sistem busa yang disetujui dengan kapasitas 135 liter atauyang setara dalam setiap ruang ketel. Pemadam ini harus dilengkapidengan selang pada gulungan yang sesuai untuk menjangkau setiapbagian dari ruang ketel. Pemakaian ketel untuk rumah tangga yangkurang dari 175 kw pada kapal barang, Badan Pemerintah bolehmempertimbangkan untuk melonggarkan peraturan ini.

    1.4 Pada setiap ruang pemadam kebakaran harus ada wadah yangberisi pasir, serbuk gergaji yang dicampur dengan soda, atau

    material kering yang lain yang disetujui yang jumlahnya ditentukanoleh Badan Pemerintah. Satu pemadam kebakaran jinjing bolehdisiapkan sebagai pengganti.

    2 Ruang-ruang yang berisi mesin pembakaran dalam

    Ruang mesin ketegori AA@ yang berisi mesin pembakaran dalamharus dilengkapi dengan :

    .1 Satu sistem pemadam kebakaran seperti yang

    dipersyaratkan oleh paragraf 1.1..2 Sekurang-kurangnya satu set perlengkapan busa-udara

    jinjing sesuai dengan ketentuan peraturan 6.4..3 Disetiap ruang tersebut jenis pemadam kebakaran busa

    yang disetujui, masing-masing sekurang-kurangnyaberkapasitas 45 l atau setara, memiliki jumlah yang cukupuntuk memungkinkan busa atau medium yang setaradiarahkan kesetiap bagian bahan bakar dan sistemminyak pelumas bertekanan, peralatan dan baranglainnya yang mengandung bahaya kebakaran. Disampingitu harus tersedia pemadam kebakaran busa jinjing yangmencukupi atau yang setara yang ditempatkansedemikian rupa sehingga tidak ada titik dalam ruangantersebut yang melebihi 10 m jaraknya dari sebuahpemadam dan harus ada sekurang-kurangnya duapemadam kebakaran untuk masing-masing ruangan.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    37/121

    Bagian A Peraturan 4

    Untuk ruangan yang lebih kecil pada kapal barang, Badan

    Pemerintah boleh memperlonggar persyaratan ini.

    3 Ruangan yang berisi turbin uap atau mesin uap.

    Pada ruangan yang berisi turbin uap atau mesin uap yangdigunakan untuk propulsi utama atau untuk penggunaan yang lain

    jika mesin tersebut secara total mempunyai tenaga keluaran yangltidak kurang dari 375 kw maka harus dilengkapi dengan :

    .1 Pemadam kebakaran dengan sistem busa yang disetujuidengan kapasitas sekurang-kurangnya 45 liter atau setarayang jumlahnya cukup agar memungkinkan busa ataumedia yang setara diarahkan ke semua penutup daribagian tertutup yang dilumasi dari turbin,mesin atauperlengkapannya dan hal lain yang mengandung bahayakebakaran.. Namun pemadam seperti itu tidak harusdipersyaratkan jika pelindung yang sekurang-kurangnyasetara dengan yang dipersyaratkan pada subparagraf inidilengkapi dalam ruangan tersebut dengan sistem

    pemadam kebakaran tetap yang memenuhi paragraf 1.1..2 Suatu jumlah yang cukup dari sistem pemadam

    kebakaran busa jinjing atau yang setara dengan itu yangharus ditempatkan sedemikian sehingga tidak ada tempatdalam ruangan tersebut yang lebih dari 10 m jaraknya darisuatu pemadam kebakaran dan sekurang-kurangnya duapemadam seperti itu pada masing-masing ruangantersebut, kecuali apabila pemadam tersebut tidakdiperlukan sebagai tambahan yang harus dilengkapi untuk

    memenuhi paragraf 1.3..3 Satu dari sistem pemadam kebakaran dipersyaratkandalam paragraf 1.1 dimana ruangan yang tidak dijagasecara periodik.

    4 Peralatan pemadam kebakaran di ruang permesinan

    lainnya

    Bilamana, menurut pendapat Badan Pemerintah, bahayakebakaran ada di suatu ruang mesin dimana tidak ada perlengkapan

    khusus untuk peralatan pemadam kebakaran seperti yang diuraikanpada paragraf 1, 2 dan 3, maka di dalam ruangan tersebut ataudekat ruangan tersebut harus ada sejumlah pemadam kebakaran

    jinjing yang disetujui atau peralatan pemadam kebakaran lain yangmenurut Badan Pemerintah dianggap cukup memenuhi.

    5 Sistem pemadam kebakaran tetap yang tidakdipersyaratkan pada Bab ini

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    38/121

    Bab II-2: Konstruksi

    Bilamana suatu sistem pemadam kebakaran yang dipasang tetaptidak dipersyaratkan dalam bab ini dipasang, maka sistem tersebutharus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Badan Pemerintah.

    6 Ruang permesinan kategori AA@ pada kapal penumpang

    Pada kapal penumpang yang mengangkut penumpang lebih dari 36penumpang, setiap ruang mesin kategori AA@ harus dilengkapi

    sekurang-kurangnya dua pembangkit kabut air yang sesuai*1.

    Peraturan 8Sistem pemadam kebakaran dengan busa dengan dayamuai rendah dan dipasang tetap dalam ruang mesin.1 Jika di setiap ruang mesin dipasang sistem pemadamkebakaran busa yang dipasang tetap sesuai seperti yangdipersyaratkan pada peraturan 7, sistem yang harus mampumengeluarkan melalui lubang pengeluaran tidak lebih dari 5 menit

    sejumlah busa yang cukup untuk menutup hingga setebal 150 mmpada suatu daerah tunggal terluas yang menutupi ceceran-ceceranminyak. Harus tersedia sarana untuk menghasilkan busa yangcukup untuk pemadam kebakaran minyak. Peralatan harusdilengkapi untuk distribusi busa secara efektif melalui sistem salurantetap dan katup kontrol atau keran-keran ke lubang keluaran yangsesuai, dan untuk busa diarahkan secara efektif dengan kebakaranutama yang lain di dalam ruangan yang dilindungi. Memuainyabusa tidak boleh lebih dari 12 : 1.

    2 Sarana-sarana pengawasan dari setiap sistem harus dapatdijangkau dengan cepat dan mudah dijalankan serta harusdikelompokkan satu sama lain di dalam tempatnya sedikit mungkindi tempat-tempat yang tidak mudah terputus oleh kebakaran didalam ruangan yang dilindungi.

    Peraturan 9Sistem pemadam kebakaran dengan busa dengan daya

    muai tinggi dan dipasang tetap dalam ruang mesin2

    1* Suatu pembangkit kabut air mungkin berisi sebuah pipa logam berbentuk L, dengan cabangpanjang kira - kira berukuran 2 meter yang dapat dipasangi dengan selang kebakaran dan cabangpendek yang panjangnya kira- kira 250 mm yang dipasangi dengan nosel kabut air yang dipasangtetap atau mampu dipasangi dengan nosel penyembur air.

    2Mengacu pada MSC/Circ,670, garis - garis besar untuk kriteria pelaksanaan dan pengujiandan survey dari konsentrasi busa ekpansi tinggi untuk sistem pemadam kebakaran yang dipasangtetap.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    39/121

    Bagian A Peraturan 4

    1.1 Setiap sistem busa dengan daya muai tinggi dan yangdipasang tetap yang disyaratkan di dalam ruang-ruang mesin harusdapat mengeluarkan dengan cepat melalui lubang keluarandipasang tetap sejumlah busa yang cukup untuk memenuhi ruanganterbesar yang harus dilindungi dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya dengan ketebalan 1 m setiap menit. Jumlah cairanpembentuk busa yang tersedia harus cukup untuk menghasilkansejumlah busa yang sama dengan lima kali volume ruanganterbesar yang harus dilindungi. Kelipatan muai busa itu tidak bolehlebih dari 1000 berbanding 1.

    1.2 Badan Pemerintah dapat mengizinkan tata susunan dan lajupengeluaran alternatif dengan catatan bahwa Badan Pemerintahyakin bahwa perlindungan yang sepadan tercapai.

    2 Saluran-saluran untuk menyalurkan busa dan pemasukkanudara ke pembangkit busa dan jumlah perangkat pembangkit busaharus berdasarkan pertimbangan Badan Pemerintah sedemikianrupa sehingga akan memperoleh hasil busa dan distribusa busayang efektif.

    3 Tata susunan saluran penyalur busa itu harus sedemikianrupa sehingga apabila terjadi kebakaran di dalam ruangan yangdilindungi tidak akan mempengaruhi perlengkapan pembangkitbusa.

    4 Pembangkit busa itu, sumber-sumber pasokan tenaga , cairanpembentuk busa dan sarana kontrol sistem harus dapat dijangkaudengan cepat dan mudah dijalankan serta harus dikelompokkan

    dalam tempat sesedikit mungkin yang tidak mungkin terputus olehkebakaran di dalam ruangan yang dilindungi.

    Peraturan 10Sistem-sistem Pemadam Kebakaran dengan pancaran AirBertekanan yang dipasang Tetap di dalam Ruang Mesin

    1 Sistem-sistem pemadam kebakaran pancaran air bertekanandipasang tetap yang disyaratkan di ruang mesin harus dilengkapi

    dengan yang jenisnya disetujui.

    2 Jumlah dan tata susunan nosel harus memenuhi ketentuanyang ditetapkan oleh Badan Pemerintah dan harus sedemikian rupasehingga menjamin pendistribusian air rata-rata secara efektifsekurang-kurangnya 5 liter/m2/menit dalam ruang yang dilindungi.Apabila dipandang perlu untuk meningkatkan kecepatan maka halini harus sesuai dengan persetujuan dari Badan Pemerintah. Nosel

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    40/121

    Bab II-2: Konstruksi

    harus dipasang di atas got-got. Pelat alas dalam dan di tempat

    tempat lain yang diatas tempat dimana bahan bakar minyak dapatberceceran dan juga diatas benda-benda yang mengandung bahayakebakaran dalam ruang permesinan.

    3 Sistem dapat dibagi-bagi dalam seksi-seksi yang katup-katuppembaginya harus dilayani dari posisi-posisi yang mudah dijangkaudi luar ruangan-ruangan yang harus dilindungi dan yang tidakdengan segera terputus oleh kebakaran yang terjadi.

    4 Sistem harus selalu dalam keadaan terisi sesuai dengan

    tekanan yang diperlukan dan pompa yang memasok air untuksistem tersebut harus dapat bekerja secara otomatis bilamanatekanan di dalam sistem berkurang.

    5 Pompa harus mampu memasok secara serentak pada tekananyang diperlukan semua seksi dari sistem di dalam sembarangkompartemen yang harus dilindungi. Pompa dan alat kontrolnyaharus ditempatkan di luar ruangan atau ruang-ruang yang harusdilindungi. Tidak boleh ada kemungkinan kebakaran yang terjadi didalam ruangan atau ruangan yang dilindungi dengan sistem

    semprotan air dapat memberhentikan sistem bekerja.

    6 Pompa boleh dijalankan oleh mesin-mesin pembakaran dalamyang berdiri sendiri , tetapi jika tergantung pada pasokan tenagayang diperoleh dari generator darurat yang dipasang sesuai denganketentuan II B 1/44 atau peraturan II - 1/45, yang sesuai makagenerator harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengasutsecara otomatis bilamana tenaga utama mati sehingga tenaga untukpompa yang disyaratkan oleh paragraf (e) peraturan ini dengan

    segera tersedia. Bila pompa dijalankan oleh mesin-mesin yangberdiri sendiri jenis motor pembakaran dalam pompa harusditempatkan sedemikian rupa bila terjadi kebakaran di dalamruangan yang harus dilindungi tidak akan mempengaruhi penyaluranudara ke motor.

    7 Tindakan-tindakan purbajaga harus dilakukan untuk mencegahnosel tersumbat oleh kotoran-kotoran di dalam air atau karena karatdari pipa nosel, katup-katup dan pompa.

    Peraturan 11Penataan khusus di ruang mesin

    1 Ketentuan dari peraturan ini berlaku untuk ruang mesinkategori AA@ dan, apabila Badan Pemerintah mempertimbangkanuntuk diberlakukan pada ruang mesin yang lain.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    41/121

    Bagian A Peraturan 4

    2.1 Jumlah jendela cahaya, pintu-pintu, ventilator, bukaan-bukaanpada cerobong untuk mengeluarkan udara dan bukaan-bukaan lainpada ruang mesin harus dikurangi hingga seminimum mungkinsesuai dengan kebutuhan ventilasi dan mengamankan pekerjaandikapal secara tepat.

    2.2 Jendela cahaya harus dari baja dan tidak mengandung panelgelas, penatan yang sesuai harus dibuat untuk mengaturpengeluaran asap, pada saat terjadi kebakaran dari ruang yangdilindungi.

    2.3 Pada kapal penumpang, pintu-pintu selain dari pintu-pintukedap air yang dioperasikan dengan daya harus diatur sedemikianrupa agar penutupan positife dijamin pada saat terjadi kebakaran diruang tersebut, susunan penutupan dengan daya atau pintu-pintuyang mampu menutup sendiri mampu menutup pada saat terjadikemiringan sebesar 3,5 o dari arah berlawanan dengan penutuptersebut dan memiliki fasilitas kait balik dilengkapi dengan peralatanpelepas yang dikendalikan jarak jauh.

    3 Jendela-jendela tidak boleh dipasang pada batas ruang mesin.Hal ini tidak termasuk penggunaan kaca dalam ruang pengawas didalam kamar mesin.

    4 perlengkapan kontrol harus disediakan untuk :.1 Membuka dan menutup jendela cahaya, penutup bukaan-

    bukaan pada cerobong asap secara normal yang mengaturpengeluaran udara, dan penutup alat pengatur pemasukan

    udara..2 Mengatur pengeluaran asap..3 Pintu-pintu yang dioperasikan dengan daya atau mengaktifkan

    mekanisme pelepasan pada pintu-pintu selain dari pintu-pintu kedap air yang dijalankan dengan daya.

    .4 Menghentikan kipas angin sirkulasi udara.

    .5 Menghentikan kipas angin penarikan paksa dan induksi,pompa pemindah bahan bakar minyak, unit pompa bahanbakar minyak atau pompa-pompa bahan bakar yang lainyang sejenis.

    5 Pengawasan yang dipersyaratkan pada paragraf 4 dan dalamperaturan 15.2.5 harus dipasang di luar ruang yang bersangkutan,dimana ini tidak akan putus pada saat terjadi kebakaran di ruangyang dilayani. Pada kapal penumpang kontrol seperti itu dan kontroluntuk setiap sistem pemadam kebakaran yang diperlukan harusditempat pada satu posisi kontrol (pengawasan) atau dikelompokkanpada tempat yang sesedikit mungkin sesuai ketentuan yang

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    42/121

    Bab II-2: Konstruksi

    ditetapkan Badan Pemerintah. Tempat tersebut harus memiliki jalan

    masuk yang aman dari geladak terbuka.

    6 Jika jalan masuk ke setiap ruang mesin kategori AA@disediakan pada bagian bawah dari suatu terowongan poros yangberdekatan, maka harus disediakan pada terowongan poros dekatpintu kedap air, sebuah pintu penahan api baja yang ringan yangdapat dioperasikan dari kedua sisi.

    7 Untuk ruang mesin yang tidak dijaga secara periodik padakapal barang, Badan Pemerintah harus memberi pertimbangan

    khusus untuk menjaga keutuhan akibat kebakaran dari ruang mesin,lokasi dan pemusatan kontrol sistem pemadam kebakaran, tatasusunan penutupan yang diperlukan (seperti sirkulasi udara, pompabahan bakar, dll) dan boleh meminta tambahan peralatan pemadamkebakaran dan perlangkapan pemadam kebakaran lain sertaperalatan pernafasan bantu. Pada kapal penumpang persyaratan-persyaratan ini harus sekurang-kurangnya setara dengan ruangmesin yang dijaga secara normal.

    8 Suatu sistem deteksi kebakaran dan sistem alaram yang

    memakai ketentuan peraturan 14 harus dipasang pada setiap ruangmesin :

    .1 Jika pemasangan sistem kontrol otomatis dari jarak jauh danperlengkapan telah disetujui sebagai pengganti penjagaanyang terus-menerus dari ruang tersebut; dan

    .2 Jika propulsi utama dan beserta permesinanannya termasuksumber pasok listrik utama tersedia dengan beragamtingkat otomasi atau kontrol jarak jauh dan secara terus-

    menerus dijaga dengan pengawasan dari suatu ruangkontrol.

    Peraturan 12Sistem Pemercik dan Sistem Alaram Kebakaran serta SistemPenemu Kebakaran Otomatis.*1

    1.1 Setiap sistem pemercik dan sistem alaram kebakaran sertasistem deteksi kebakaran otomatis yang disyaratkan harus mampu

    bekerja dengan segera pada setiap saat dan awak kapal tidak perlubertindak untuk menjalankannya. Sistem ini harus dari tipe pipabasah tetapi seksi-seksi terbuka yang kecil boleh dari tipe pipa tidakkering bilamana menurut pertimbangan Badan Pemerintahmerupakan tindakan yang dianggap penting. Sistem ini harus selalu

    1* Mengacu pada petunjuk besar untuk persetujuan sistem pemercik yang disetujui yang samadengan yang ditujukan dalam SOLAS peraturan II - 2/12 yang diterima melalui Organisasimelalui resolusi A.800(18).

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    43/121

    Bagian A Peraturan 4

    dalam keadaan berisi dengan tekanan yang diperlukan dan harus

    memiliki persediaan yang diperlukan untuk air secaraberkesinambungan sebagaimana yang disyaratkan di dalamperaturan ini.

    1.2 Masing-masing seksi dari pemercik harus meliputi saranauntuk memberikan alaram yang dapat didengar dan dapat dilihatsecara otomatis di satu unit penunjuk atau lebih perangkat penunjukdimanapun pemercik dioperasikan. Sistem alaram tersebut harusmampu menunjukkan setiap terjadi kesalahan di dalam sistem.

    1.2.1 Pada kapal penumpang, perangkat seperti itu harus memberisuatu petunjuk setiap adanya kebakaran dan tempat kebakaran ituterjadi di setiap ruangan yang dilayani oleh sistem dan harusdipusatkan di anjungan atau di stasiun pengawasan kebakaran indukyang harus dijaga dan dilengkapi sehingga diperoleh jaminan bahwasetiap bahaya dari sistem segera diterima oleh awak kapal yangbertanggung jawab.

    1.2.2 Pada kapal barang, perangkat seperti itu harus menunjukkanbagian ruangan yang dilayani oleh sistem kebakaran yang terjadi

    dan harus dipusatkan di anjungan dan selain alaram yang dapatdilihat dan dapat didengar dari perangkat yang ditempatkanditempatnya selain yang berada di anjungan navigasi, sehinggamenjamin bahwa setiap indikasi kebakaran segera diterima olehawak kapal.

    2.1 Pemercik harus dikelompokkan menjadi seksi-seksi yangterpisah yang masing-masing harus mengandung tidak lebih dari200 pemercik. Pada kapal penumpang setiap seksi dari pemercik

    tidak boleh melayani lebih dari 2 geladak dan harus tidakditempatkan di dalam lebih dari 1 zona vertikal utama, kecualibilamana Badan Pemerintah merasa yakin bahwa perlindungankapal terhadap kebakaran tidak menjadi berkurang, oleh karena ituBadan Pemerintah dapat mengizinkan seksi dari pemercik yangmelayani lebih dari 2 geladak atau ditempatkan di dalam lebih dari 1zona vertikal utama.

    2.2 Setiap seksi dari pemercik harus dapat diisolasi oleh satukatup penutup saja. Katup penutup di dalam masing-masing seksi

    harus dapat dijangkau dengan mudah dan letaknya harusditunjukkan secara jelas dan tetap. Harus dilengkapi dengan sarana-sarana untuk mencegah kemungkinan katup penutup dijalankanoleh orang yang berwenang.

    2.3 Alat ukur penunjuk tekanan di dalam sistem harus dilengkapidi masing-masing seksi katup penutup dan di stasiun pusat.

  • 8/4/2019 Bab II-2 Bag a&b Per 1-41

    44/121

    Bab II-2: Konstruksi

    2.4 Pemercik itu harus tahan korosi yang disebabkan oleh udara

    laut. Di dalam ruang-ruang akomodasi dan ruang layanan, pemercikharus mulai bekerja dalam batas suhu 68 oC (155 oF) hingga 79 oC(175 oF), kecuali di tempat-tempat seperti kamar-kamar pengering dimana suhu-suhu sekitarnya dapat diperkirakan akan menjadi tinggi.Suhu kerja boleh dinaikkan tidak lebih dari 30 oC (54 oF) diatas suhugeladak tertinggi.

    2.5 Suatu daftar atau bagan harus dipampangkan di setiapperangkat penunjuk yang memperlihatkan ruangan-ruangan yangtercakup dan letak zona dari masing-masing seksi. Instruksi-instruksi

    yang lazim untuk pengujian dan perawatan harus tersedia.

    3 Pemercik harus ditempatkan pada kedudukan di atas danberjarak yang sesuai untuk menjaga kecepatan r