rdtr wp 4 kab. bekasi

Upload: hery-pabiyanto

Post on 29-Oct-2015

1.366 views

Category:

Documents


158 download

TRANSCRIPT

Sosialisasi RDTR WP IV Kab Bekasi

PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAN SOSIALISASI RDTR WILAYAH PENGEMBANGAN IV (ZONA UTARA), KABUPATEN BEKASI27 September 2010 Presentasi Draft Laporan AkhirPokok-Pokok PembahasanPendahuluan (Latar belakang, Maksud dan tujuan, Ruang lingkup)RDTR WP IV, mencakup : Tujuan Pengembangan WP IVRencana Struktur RuangRencana Blok Pemanfaatan RuangRencana Intensitas Pemanfaatan LahanIndikasi ProgramSistematika Draft Ranperda RDTR WP IV

Latar BelakangKetentuan dalam UU & PP terkait Penataan RuangKebutuhan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang teknis operasional pemanfaatan & pengendalian ruangSeluruh RDTR IKK di Kabupaten Bekasi belum di-Perda-kanWP IV peran & fungsinya cukup penting utk pengembangan wilayah Kab. Bekasi di bagian utara; terletak di perbatasan Kota Bekasi & Jakarta; perkemb. penduduk & pemanfaatan ruang semakin besar

Maksud & TujuanMereview & mempublikasikan RDTR WP IV serta menyusun Rancangan Peraturan Perda / Perbup

Menginformasikan kpd masyarakat ttg Rencana Pemanfaatan Ruang dalam RDTR

Meningkatkan kesadaran masyarakat utk berperan serta dlm penataan ruang perencanaan, pemanfaatan, & pengendalian

Ruang LingkupWilayah: Kecamatan Muaragembong, Babelan, Tarumajaya. Tambun Utara

Substansi: Materi Sosialisasi RDTR WP IV & Draft Raperda RDTR WP IV

WILAYAH PERENCANAAN

Sebelah Utara: Teluk Jakarta, Laut Jawa

Sebelah Selatan: Kota Bekasi, Kecamatan Tambun Selatan,

Sebelah Barat: Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Teluk Jakarta

Sebelah Timur: Kabupaten Karawang, Kecamatan Sukawangi, Kecamatan Tambelang, dan Kecamatan CabangbunginOutput RDTR WP IV

Draft Rancangan Peraturan dan Sosialisasi RDTR WP IV Zona Utara Kabupaten Bekasi

Tahapan Pelaksanaan PekerjaanLAPORAN PENDAHULUAN

RDTR WP IVSOSIALISASI RDTR WP IVLAPORAN ANTARA

MATERI RDTR WP IVDRAFT RAPERDA RDTR WP IVRDTR WP IV Kab. BekasiTujuan Pengembangan WP IVRencana Struktur RuangRencana Pola RuangIntensitas Pemanfaatan LahanTujuan Pengembangan WP IVMeningkatkan peran & fungsi WP IV sbg kawasan industri, pariwisata, perumahan, perdagangan & jasa.Mendorong tumbuhnya Kota Industri dan Jasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kab. Bekasi.Menciptakan pola pemanfaatan ruang WP IV yg serasi, optimal, & berkelanjutan.Menjaga konsistensi perwujudan ruang WP IV melalui pengendalian program-program pembangunan wilayah.

Rencana Blok PerencanaanFungsi BWK A :Kawasan lindung dan penyanggaPerumahan kepadatan rendahPermukiman NelayanCBD skala lokal (sentra sekunder)Pendidikan skala lokalKawasan budidaya pertanianPendidikan skala lokalKawasan budidaya perikananKawasan Pariwisata

Fungsi BWK B :Kawasan lindung dan penyanggaPerumahan kepadatan rendah sampai tinggiCBD skala lokal dan antar BWKPendidikan, pemerintahan, kesehatan skala lokalIndustri dan PergudanganPelabuhan Bongkar Muat Barang

Fungsi BWK C :Pemerintahan, kesehatan, pendidikan skala lokalPerumahan kepadatan rendah sampai tinggiCBD Skala Regional (sentra primer)Kawasan Pelabuhan Bongkar MuatIndustri dan PergudanganKawasan lindung/ yang berfungsi lindungFungsi BWK D :Permukiman Skala Sedang TinggiIndustri Skala SedangPendidikan & Kesehatan Skala LokalCBD Skala Lokal (Sentra Sekunder)

Rencana Blok Perencanaan

Rencana Struktur RuangDistribusi Penduduk WP IVRencana Pengembangan penduduk perkotaan (kepadatan tinggi), diarahkan di BWK B (Kecamatan Babelan), BWK C (Kecamatan Tarumajaya), dan BWK D (Kecamatan Tambun Utara)Rencana pengembangan penduduk perdesaan termasuk pengembangan penduduk sebagai nelayan (kepadatan rendah), diarahkan di BWK A (Kecamatan Muaragembong),

NoBWKJumlah Penduduk (jiwa)201020112012201320142015202020251BWK ASub BWK A127.617 28.339 29.060 29.781 30.503 31.224 34.831 38.438 Sub BWK A237.481 38.460 39.439 40.418 41.397 42.376 47.271 52.166 Sub BWK A333.535 34.411 35.287 36.163 37.039 37.915 42.295 46.675 Total BWK A98.633 101.210 103.786 106.362 108.939 111.515 124.397 137.279 2BWK BSub BWK B1 27.720 28.445 29.171 29.896 30.621 31.346 34.972 38.598 Sub BWK B240.765 41.832 42.898 43.964 45.031 46.097 51.429 56.761 Sub BWK B357.071 58.564 60.057 61.550 63.043 64.536 72.001 79.466 Sub BWK B437.504 38.485 39.466 40.447 41.428 42.409 47.315 52.220 Total BWK B163.061 167.326 171.592 175.857 180.123 184.389 205.717 227.045 3BWK CSub BWK C122.818 23.414 24.010 24.607 25.203 25.800 28.782 31.764 Sub BWK C236.508 37.462 38.417 39.371 40.325 41.280 46.051 50.823 Sub BWK C331.945 32.780 33.615 34.450 35.285 36.120 40.295 44.470 Total BWK C91.270 93.656 96.042 98.428 100.813 103.199 115.128 127.057 4BWK DSub BWK D19.968 10.222 10.476 10.730 10.984 11.238 12.508 13.778 Sub BWK D217.942 18.399 18.856 19.314 19.771 20.228 22.514 24.800 Sub BWK D311.961 12.266 12.571 12.876 13.181 13.485 15.009 16.533 Total BWK D39.871 40.887 41.903 42.919 43.935 44.951 50.031 55.111 Total WP IV392.835 403.079 413.323 423.567 433.810 444.054 495.273 546.492 Rencana Struktur RuangDistribusi Penduduk WP IVRencana Struktur RuangDistribusi Pusat-pusat Pelayanan KegiatanHirarki PelayananPusat KegiatanFungsiSentra PrimerSub BWK C.1Pusat kegiatan ekonomi berskala regional

Pusat kegiatan pemerintahan & sarana wilayah (daerah)Sentra SekunderSub BWK A.2, B.3 dan D.1Pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah skala sub wilayah, dengan jangkauan pelayanan beberapa kecamatan.

Corak pelayanan mengarah kepada kegiatan perdagangan eceran, kegiatan jasa pribadi dan jasa perdagangan.Sentra Tersier/lokalSub BWK yang lainPusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah berskala lingkungan, dengan jangkauan pelayanan kelurahan/desa atau beberapa RW.

Corak pelayanan perdagangan eceran dan kegiatan pribadi.Rencana Struktur RuangSistem Pelayanan KegiatanKegiatan Sentra Primer melayani BWK lain dalam WP IV serta dpt melayani wilayah lain di luar WP IV

Kegiatan Sentra Sekunder melayani kawasan di sekitarnya (sentra tersier/ lokal)

Kegiatan Sentra Tersier/ Lokal melayani kawasan dalam skala lingkungan lokal/ kelurahan/ desa

Rencana Skala Pelayanan

Sentra Primer : C.1 (Desa Pantai Makmur)Pusat kegiatan ekonomi berskala regionalPusat kegiatan pemerintahan & sarana wilayah (daerah)Sentra Sekunder : A2 (Pantai Sederhana), B1 (Pantai Hurip), D1 (Sriamur)Pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah skala sub wilayah, dengan jangkauan pelayanan beberapa kecamatan. Corak pelayanan mengarah kepada kegiatan perdagangan eceran, kegiatan jasa pribadi dan jasa perdagangan.Sentra Tersier :Pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah berskala lingkungan, dengan jangkauan pelayanan kelurahan/desa atau beberapa RW. Corak pelayanan perdagangan eceran dan kegiatan pribadi.Pembangunan Jalan Kolektor primer :Babelan-Muara GembongTambun Utara- TambelangSamudera Jaya-Hurip JayaPembangunan jalan lokal primer Desa Hurip Jaya-Pantai HuripDesa Jaya SaktiPeningkatan lokal primerkolektor primerDesa Srijaya-SrimuktiDesa Sriamur

Rencana Struktur RuangSistem Jaringan Pergerakan (Transportasi Darat)Pembangunan Terminal tipe C di Sub BWK C1 (Desa Pantai Makmur)Pembangunan sus-sub Terminal di pusat sekunderPembangunan pelabuhan dan peti kemas di sub BWK D1 (Desa Hurip Jaya)Pembangunan pelabuhan nelayan di sub BWK A1 (Desa Pantai Bahagia)Rencana Struktur RuangInfra Struktur

Kolektor Sekunder di Desa Pantai Mekar-Jaya Sakti)Kolektor Primer :Babelan-Muara GembongTambun Utara- TambelangSamudera Jaya-hurip Jaya

Lokal Primer :Desa hurip jaya-pantai huripDesa jaya sakti

Rencana Infra StrukturRencana Struktur RuangSistem Jaringan UtilitasNoJenis Prasarana PenunjangArahan Rencana1Air BersihBerada di bawah jaringan pedestrian dengan lebar 0,6 1 m, sesuai dengan lebar jaringan pedestrian yang adaHirarki jaringan mengikuti hirarki jalan, jaringan primer berada disepanjang jalan arteri dan kolektor primer dan sekunder, jaringan sekunder, jalan lokal merupakan saluran sekunder dan jalan lingkungan atau ke unit rumah merupakan saluran tersierMengoptimalkan sumber air bersih Sungai CBL2DrainasePenentuan hirarki jaringan drainase:Sungai sebagai saluran primer (perlu program normalisasi sungai) yang dapat menampung limpahan iar hujan. Perbaikan saluran primer dengan pembuatan kanal-kanal/ dibangun dengan konstruksi beton dan disesuaikan dengan kondisi topografinya untuk memperlancar proses pengaliran Jaringan drainase di sepanjang jalan kolektor arteri/primer/sekunder sebagai saluran sekunder yang direncanakan selebar 1 m di kiri kanan jalan, dengan sistem saluran terbukaJaringan drainase di sepanjang jalan lokal sebagai jaringan tersier yang merupakan, direncanakan 1 m di kiri kanan jalan dengan sistem terbukaRencana Struktur RuangSistem Jaringan UtilitasNoJenis Prasarana PenunjangArahan Rencana3Air Limbah dan SanitasiBerdasarkan karakter atau kondisi wilayah WP IV saat ini, pola yang diterapkan di wilayah Babelan dan Tarumajaya bisa diterapkan secara umum diseluruh WP IV, yakni: Pengelolaan limbah padat rumah tangga dengan sistem individual (on site sanitation)Pengelolaan limbah cair rumah tangga, dengan penampungan resapan atau disalurkan ke saluran drainasePengelolaan limbah padat pada kawasan permukiman padat direncanakan dengan sistem komunal dan perpipaanSaluran pengumpul limbah padat dibuat terpisah dengan saluran drainase dengan sistem perpipaanPengolahan limbah industri, mengantisapasi WP IV sebagai salah satu pusat industri di Kabupaten Bekasi, pengelola kawasan industri diwajibkan membuat IPAL industri, dengan memisahkan industri yang mempunyai limbah industriIndustri dengan limbah khusus, diwajibkan membuat IPAL tersendiriRencana Struktur RuangSistem Jaringan UtilitasNoJenis Prasarana PenunjangArahan Rencana4PersampahanPengelolaan sampah dalam RDTR Kecamatan Babelan dan Tarumajay sudah cukup komprehensif, dan bias diterapkan sebagai salah satu strategi pengolahan sampah di wilayah WP IV. Untuk itu mengadopsi kebijakan dari RDTR kecamatan Tarumajaya kedepannya WP IV bisa menerapkan strategi:Pengolahan sampah secara off site, terutama sampah perkotaan, Menuju zero waste Penyediaan fasilitas pembuangan samaph dan operasional pembuangan sampah yang terpaduPengawasan terhadap sampah rumah sakit dan rumah sakit bersalin serta sampah di daerah industriSosialisasi penanganan sampah skala kecil, on site sanitation terutama sampah organik5ListrikWilayah WP IV termasuk wilayah yang terlewati oleh Jaringan SUTET cukup banyak, untuk itu sepanjang jalur SUTT dan SUTET direncanakan sebagai jalur hijauPengembangan jaringan listrik diarahkan pada kawasan permukiman baru dan juga digunakan sebagai insentif atau pengarah dalam pengembangan kawasan, atau wilayah prioritas pengembanganPerencanaan jaringan listrik (hirarki jaringan) yang terintegrasi seluruh wilayah WP IV6TelekomunikasiPeningkatan jaringan telekomunikasi terutama pada kawasan-kawasan prioritas pengembangan dan daerah rencana pengembangan industri, pelabuhan dan perumahan, sebagai salah satu daya tarik investasi.Rencana Blok Pemanfaatan RuangKawasan LindungMencakup hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, sempadan pantai, & sempadan sungai.

Hutan Lindung terdapat di 3 kecamatan: Muaragembong, Babelan, & Tarumajaya.

Sempadan pantai dibangun di Muaragembong, Babelan, & Tarumajaya

Sempadan sungai dibangun di seluruh kecamatan WP IV.

Rencana Blok Pemanfaatan RuangKawasan Budidaya1. Perumahan: perumahan nelayan, perumahan perdesaan, & perumahan perkotaan

2. Industri: wilayah sekitar pelabuhan, arteri utara, & rencana jalan tol di Tarumajaya & Babelan dgn pengembangan pergudangan & industri non polutif

3. Perdagangan & Jasa: diarahkan pd skala WP di pusat primer; skala kecamatan utk skala BWK; skala kelurahan utk pusat-pusat tersier.Rencana Blok Pemanfaatan RuangKawasan Budidaya4. Pariwisata: kawasan yg terintegrasi dgn Kec. Muaragembong konsep Waterfront City dilengkapi dgn sarana pariwisata air.

5. Pertambangan: dikelilingi oleh kawasan penyangga (buffer zone)

6. Pusat Pemerintahan: Tarumajaya melayani seluruh WP IV; Babelan, Muaragembong, Tambun Utara melayani kecamatan masing-masing

7. Pusat Pendidikan: pengembangan pusat-pusat pendidikan dasar & menengahRencana Pola Ruang

Rencana Pola Ruang

Rencana Pola RuangRencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Kepadatan Bangunan & Ketinggian BangunanNoSub BWKNama DesaPeruntukanKetinggian Bangunan Maksimal (lantai)KDB (%)KLB1.A.1Pantai BahagiaPantai BaktiPermukiman2 300,6Fasilitas Sosial dan Umum2300,6Pemerintahan2401,2Jasa Pariwisata2401,2RTH0002.A.2Pantai SederhanaPantai MekarSebagian Desa Harapan JayaPermukiman2300,6Jasa Pariwisata2401,2Pemerintahan2401,2RTH0003.A.3Jaya SaktiSebagian Desa Harapan JayaPermukiman2 300,6Fasilitas Sosial dan Umum2 300,6Pemerintahan2401,2RTH000Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Kepadatan Bangunan & Ketinggian BangunanNoSub BWKNama DesaPeruntukanKetinggian Bangunan Maksimal (lantai)KDB (%)KLB4.B.1Hurip JayaPantai HuripPermukiman2601,5Perdagangan dan Jasa4703,2Fasilitas Sosial dan Umum2500,8Pemerintahan2400,8Industri & Pertambangan1400,8RTH0005.B.2MuarabaktiBunibaktiPermukiman2601,5Fasilitas Sosial dan Umum2400,8Industri & Pertambangan2400,8Pemerintahan2400,8RTH01006.B.3KedungjayaKedungpengawasBabelan KotaPermukiman2601,5Perdagangan dan Jasa4703,2Fasilitas Sosial dan Umum2400,8Pemerintahan2400,8Pertambangan2400,8RTH000Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Kepadatan Bangunan & Ketinggian BangunanNoSub BWKNama DesaPeruntukanKetinggian Bangunan Maksimal (lantai)KDB (%)KLB7.B.41. Bahagia2. KebalenPermukiman2601,5Perdagangan dan Jasa2600,9Fasilitas Sosial dan Umum2501,0Pemerintahan2400,8RTH01008.C.11. Segara Makmur2. Pantai Makmur3. Segara Jaya4. Samudera JayaPermukiman2601,5Perdagangan dan Jasa4703,2Fasilitas Sosial dan Umum2500,8Pemerintahan2400,8Industri1400,8RTH0009.C.2Setia MulyaPusaka RakyatPermukiman2601,5Perdagangan dan Jasa4703,2Fasilitas Sosial dan Umum 2400,8Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Kepadatan Bangunan & Ketinggian BangunanNoSub BWKNama DesaPeruntukanKetinggian Bangunan Maksimal (lantai)KDB (%)KLB10.C.3Pahlawan SetiaSetia AsihPermukiman2601,5Perdagangan dan Jasa4703,2Fasilitas Sosial dan Umum2400,8Pemerintahan2400,8RTH010011.D.11. Sriamur2. SrimuktiPermukiman2500,7Pemerintahan2600,9Fasilitas Sosial dan Umum2600,9RTH010012.D.21. Satriamekar2. Satriajaya3. KarangsatriaPermukiman2500,7Perdagangan dan Jasa2600,9Fasilitas Sosial dan Umum2600,9Pemerintahan2600,9RTH0100Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Kepadatan Bangunan & Ketinggian BangunanNoSub BWKNama DesaPeruntukanKetinggian Bangunan Maksimal (lantai)KDB (%)KLB13.D.31. Srijaya2. Srimahi3. JejalenjayaPermukiman2500,7Pemerintahan2600,9Fasilitas Sosial dan Umum2600,9RTH000Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Garis Sempadan Bangunan (Perda No.9/ 2002)Kolektor Primer Lebar: > 7 m, Bahu jalan: 2 x 1,75 m, kecepatan minimal: 40 km/jam

Kolektor Sekunder Lebar: > 7 m, bahu jalan: 2 x 1,5 m, kecepatan minimal: 20 km/jam

Lokal Primer Lebar: > 5 m, bahu jalan: 2 x 1,5 m, kecepatan minimal: 20 km/jam

Lokal Sekunder Lebar: > 3,5 m, bahu jalan: 2 x 1,0 m, kecepatan minimal: 20 km/jam

Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Garis Sempadan Bangunan (Kawasan Perkotaan)Garis Sempadan Muka Bangunan & Sempadan Samping yg menghadap jalan dari DAMIJA ditambah 1,0 meter.

Garis Sempadan Samping Bangunan berjarak minimum 1,0 meter dari dinding bangunan

Garis Sempadan Belakang Bangunan berjarakan minimum 1,5 meter dari dinding bangunan

Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Garis Sempadan Sungai (PP 26/2008)GSS bertanggul di kawasan perkotaan: minimal 3 m utk sungai kecil & 5 m utk sungai besar

GSS bertanggul di luar kawasan perkotaan: minimal 3 m utk sungai kecil & 10 m utk sungai besar

Minimal 100 m di kanan-kiri sungai besar & 50 m di kanan-kiri sungai kecil tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan

Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Garis Sempadan Sungai (PP 26/2008)GSS tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan:

Sungai dgn kedalaman < 3 m GSS: 10 meter

Sungai dgn kedalaman: 3 m 20 m GSS: 15 meter

Sungai dgn kedalaman: < 20 m GSS: 30 meter

Rencana Intensitas Pemanfaatan LahanArahan Garis Sempadan PantaiTerdapat di sepanjang pantai di WP IV meliputi Sub BWK A1, Sub BWK A2, Sub BWK B1, Sub BWK C1 berkisar antara 30 meter sampai 75 meter

Program Prioritas PembangunanPembangunan jalan tol Cikarang JORR 2 yang melewati kecamatan Babelan dan Tarumajaya (sesuai dengan RTRW Kabupaten Bekasi)Pembangunan Jalan Tol JORR 2 Tarumajaya Setu (sesuai dengan RTRW Kabupaten Bekasi)Pembangunan interchange tol di desa Makmur Jaya dan SrijayaPembangunan jalan kolektor primer Babelan Muaragembong, sebagai pembuka akses ke MuaragembongPembangunan pelabuhan nelayan dan rehabilitasi kampong nelayan di Muara BenderaPembangunan pariwisata di Pantai Sederhana dan Pantai Bahagia sebagai ecotourisme (Waterfront City)

DRAFT RANCANGAN PERDATENTANGRENCANA DETIL TATA RUANG WP IV KAB. BEKASIRDTR WP IV Kab. Bekasi secara menyeluruh perlu disusun untuk pengembangan wilayah secara terpadu;Penataan ruang di WP IV Kabupaten Bekasi perlu disinergikan dengan kerangka dasar dan pertimbangan perencanaan Kabupaten Bekasi dan wilayah yang ada di sekitarnya (Kota Bekasi-DKI Jakarta); Pemanfaatan ruang WP IV Kabupaten Bekasi dimaksudkan sebagai perwujudan rencana tata ruang mencakup berbagi kegiatan pembangunan fisik, sosial, ekonomi dan budaya yang secara visual, historis atau fisik sebagai bagian ruang yang dipengaruhi oleh darat, sungai, dan laut;Pengelolaan WP IV Kabupaten Bekasi membutuhkan suatu program pengelolaan pembangunan yang terintegrasi;Perlu membentuk RDTR WP IV tahun 2025 dengan peraturan daerah.

Mengingat :Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penataan ruang WP IV Kabupaten Bekasi;RTRW Kabupaten Bekasi (2009-2029)

Menimbang :DRAFT RANCANGAN PERDATENTANGRENCANA DETIL TATA RUANG WP IV KAB. BEKASISISTEMATIKA DRAFT RANCANGAN PERDA TENTANG RDTR WP IVTerdiri dari 11 bab 79 pasalBab I: Ketentuan Umum, berisikan tentang definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam RDTR WP IV. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi pengertian dari istilah yang digunakan dalam RDTR WP IVBab II : Maksud, Tujuan, dan Kedudukan, berisikan maksud, tujuan dan sasaran dari RDTR WP IV Kabupaten BekasiBab III : Rencana Struktur dan Pola Ruang WP IV Kabupaten Bekasi, memuat tentang :Rencana struktur ruang mencakup hirarki pelayanan kegiatan, rencana infrastrukturRencana pola ruang, mencakup rencana pemanfaatan ruang WP IV tahun 2025 yang terdiri dari pemanfaatan untuk kawasan lindung/yang berfungsi lindung dan pemanfaatan untuk kawasan budidayaBab IV : Arahan pemanfaatan ruang WP IV Kabupaten Bekasi, yang berisikan prioritas pemanfaatan ruang yang akan dilaksanakan di WP IV Kabupaten BekasiBab V : Arahan pengendalian pemanfaatan ruang, berisikan tentang aturan intensitas pemanfaatan ruang WP IV (KDB, KLB, KDH), arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif serta arahan sanksi pemanfaatan ruangBab VI : Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat, mencakup arahan hak dan kewajiban masyarakat terhadap pemanfaatan ruang di WP IV Kabupaten Bekasi, serta mengatur tata cara peran serta masyarakat dalam penataan ruang WP IV Kabupaten Bekasi mencakup tahap perencanaaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang)Bab VII : PenyidikanBab VIII : Jangka Waktu dan Peninjauan Kembali, mengatur tentang jangka waktu berlakunya dan peninjauan kembali dari RDTR WP IVBab IX : Ketentuan lain, membahas tentang arahan produk rencana tata ruang yang mendukung untuk implementasi dari RDTR WP IV Kabupaten BekasiBab X : Ketentuan peralihan, mengatur tentang pemberlakukan dari RDTR WP IV kabupaten BekasiBab XI : Ketentuan penutup.

Terima kasihPENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN & SOSIALISASI RDTR WP IV (ZONA UTARA), KAB. BEKASIDRAFT RANCANGAN PERDATENTANGRENCANA DETIL TATA RUANG WP IV KAB. BEKASIRDTR WP IV Kab. Bekasi secara menyeluruh perlu disusun untuk pengembangan wilayah secara terpadu;Penataan ruang di WP IV Kabupaten Bekasi perlu disinergikan dengan kerangka dasar dan pertimbangan perencanaan Kabupaten Bekasi dan wilayah yang ada di sekitarnya (Kota Bekasi-DKI Jakarta); Pemanfaatan ruang WP IV Kabupaten Bekasi dimaksudkan sebagai perwujudan rencana tata ruang mencakup berbagi kegiatan pembangunan fisik, sosial, ekonomi dan budaya yang secara visual, historis atau fisik sebagai bagian ruang yang dipengaruhi oleh darat, sungai, dan laut;Pengelolaan WP IV Kabupaten Bekasi membutuhkan suatu program pengelolaan pembangunan yang terintegrasi;Perlu membentuk RDTR WP IV tahun 2025 dengan peraturan daerah.

Mengingat :Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penataan ruang WP IV Kabupaten Bekasi;RTRW Kabupaten Bekasi (2009-2029)

Menimbang :DRAFT RANCANGAN PERDATENTANGRENCANA DETIL TATA RUANG WP IV KAB. BEKASISISTEMATIKA DRAFT RANCANGAN PERDA TENTANG RDTR WP IVTerdiri dari 11 bab 79 pasalBab I: Ketentuan Umum, berisikan tentang definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam RDTR WP IV. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi pengertian dari istilah yang digunakan dalam RDTR WP IVBab II : Maksud, Tujuan, dan Kedudukan, berisikan maksud, tujuan dan sasaran dari RDTR WP IV Kabupaten BekasiBab III : Rencana Struktur dan Pola Ruang WP IV Kabupaten Bekasi, memuat tentang :Rencana struktur ruang mencakup hirarki pelayanan kegiatan, rencana infrastrukturRencana pola ruang, mencakup rencana pemanfaatan ruang WP IV tahun 2025 yang terdiri dari pemanfaatan untuk kawasan lindung/yang berfungsi lindung dan pemanfaatan untuk kawasan budidayaBab IV : Arahan pemanfaatan ruang WP IV Kabupaten Bekasi, yang berisikan prioritas pemanfaatan ruang yang akan dilaksanakan di WP IV Kabupaten BekasiBab V : Arahan pengendalian pemanfaatan ruang, berisikan tentang aturan intensitas pemanfaatan ruang WP IV (KDB, KLB, KDH), arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif serta arahan sanksi pemanfaatan ruangBab VI : Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat, mencakup arahan hak dan kewajiban masyarakat terhadap pemanfaatan ruang di WP IV Kabupaten Bekasi, serta mengatur tata cara peran serta masyarakat dalam penataan ruang WP IV Kabupaten Bekasi mencakup tahap perencanaaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang)Bab VII : PenyidikanBab VIII : Jangka Waktu dan Peninjauan Kembali, mengatur tentang jangka waktu berlakunya dan peninjauan kembali dari RDTR WP IVBab IX : Ketentuan lain, membahas tentang arahan produk rencana tata ruang yang mendukung untuk implementasi dari RDTR WP IV Kabupaten BekasiBab X : Ketentuan peralihan, mengatur tentang pemberlakukan dari RDTR WP IV kabupaten BekasiBab XI : Ketentuan penutup.

MAKSUD DAN TUJUAN RDTR WP IVMewujudkan rencana detail tata ruang yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan.

Maksud :Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan,Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian periIzinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.

Tujuan :SASARAN DAN KEDUDUKAN RDTR WP IVMenciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam kawasan.Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun dalam kawasan.Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/ swasta.Mendorongnya investasi masyarakat di dalam kawasan.Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/ swasta.Sasaran :Rencana operasional arahan pembangunan kawasan (operasional action plan);Rencana pengembangan dan peruntukan kawasan (area development plan);Panduan untuk rencana aksi dan panduan rancang bangun (urban design guidelines).

Kedudukan :BLOK PERENCANAANWP IV dibagi dalam 4 blok perencanaan (BWK) :BWK A meliputi Kecamatan MuaragembongBWK B meliputi Kecamatan BabelanBWK C meliputi Kecamatan TarumajayaBWK D meliputi Kecamatan Tambun Utara

FUNGSI BWKFungsi BWK AKawasan lindung dan penyanggaPerumahan kepadatan rendahPermukiman NelayanCBD skala lokal (sentra sekunder)Pendidikan skala lokalKawasan budidaya pertanianPendidikan skala lokalKawasan budidaya perikananKawasan Pariwisata

Kawasan lindung dan penyanggaPerumahan kepadatan rendah sampai tinggiCBD skala lokal dan antar BWKPendidikan, pemerintahan, kesehatan skala lokalIndustri dan PergudanganPelabuhan Bongkar Muat Barang

Fungsi Fungsi BWK BFUNGSI BWKFungsi BWK CFungsi Fungsi BWK DPemerintahan, kesehatan, pendidikan skala lokalPerumahan kepadatan rendah sampai tinggiCBD Skala Regional (sentra primer)Kawasan Pelabuhan Bongkar MuatIndustri dan PergudanganKawasan lindung/ yang berfungsi lindung

Permukiman Skala Sedang TinggiIndustri Skala SedangPendidikan & Kesehatan Skala LokalCBD Skala Lokal (Sentra Sekunder)RENCANA KEPADATAN PENDUDUKRencana Pengembangan penduduk perkotaan (kepadatan tinggi), diarahkan di BWK B (Kecamatan Babelan), BWK C (Kecamatan Tarumajaya), dan BWK D (Kecamatan Tambun Utara)Rencana pengembangan penduduk perdesaan termasuk pengembangan penduduk sebagai nelayan (kepadatan rendah), diarahkan di BWK A (Kecamatan Muaragembong),

RENCANA STRUKTUR RUANGSentra Primer, pusat kegiatan di Sub BWK C.1berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi berskala regional, pusat kegiatan pemerintahan dan skala sarana wilayah (daerah).

Sentra Sekunder, pusat kegiatan di Sub BWK A.2, B.3 dan D.1 berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah skala sub wilayah, dengan jangkauan pelayanan beberapa kecamatan. Corak pelayanan mengarah kepada kegiatan perdagangan eceran, kegiatan jasa pribadi dan jasa perdagangan.

Sentra tersier/lokal, pusat kegiatan pada masing-masing sub BWK lainnya berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan dan sarana daerah berskala lingkungan, dengan jangkauan pelayanan kelurahan/desa atau beberapa RW. Corak pelayanan perdagangan eceran.

RENCANA POLA RUANGKawasan Lindung

Kawasan Budidaya (permukiman, pertanian, industri, pariwisata, perikanan)ARAHAN PEMANFAATAN LAHANA. Prioritas pemanfaatan ruang WP IV adalah :Pengembangan jaringan jalan untuk membuka akses di BWK MuaragembongRehabilitasi permukiman nelayan di BWK MuaragembongB. Indikasi program pembangunan WP IV dicantumkan pada Tabel 1 yang tidak terpisahkan dari Rancangan Peraturan Daerah ini

INTENSITAS PEMANFAATAN LAHANKDB yang diarahkan di WP IV adalah sebagai berikut :Lahan yang diperuntukkan sebagai Kawasan Permukiman, KDB: 30 % - 60 %Lahan yang diperuntukkan sebagai Kawasan Perdagangan dan Jasa, KDB: 40 % - 70 %Lahan yang diperuntukkan sebagai Kawasan Pusat Pemerintahan, KDB: 40 % - 60 %Lahan yang diperuntukkan bagi Fasilitas Sosial dan Umum, KDB: 30 % 60 %Lahan yang diperuntukkan Industri dan Pertambangan, KDB: 40 %Lahan yang diperuntukkan bagi Ruang Terbuka Hijau: KDB: 0

KLB yang diarahkan di WP IV adalah sebagai berikut :Lahan yang diperuntukkan sebagai Kawasan Permukiman, KLB: 0,6 1,5Lahan yang diperuntukkan sebagai Kawasan Perdagangan dan Jasa, KLB: 0,9 3,2Lahan yang diperuntukkan sebagai Kawasan Pusat Pemerintahan, KLB: 0,6 1,2Lahan yang diperuntukkan bagi Fasilitas Sosial dan Umum, KLB: 0,8 1,0Lahan yang diperuntukkan Industri dan Pertambangan, KLB: 0,8Lahan yang diperuntukkan bagi Ruang Terbuka Hijau: KLB: 0

ARAHAN GARIS SEMPADANGaris Sempadan Bangungan pada Jalan Kolektor Primer dengan lebar jalan > 7 meter dengan bahu jalan 2 x 1,75 m, kecepatan paling rendah 40 km/jam dan mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata. Garis Sempadan Bangungan pada Jalan Kolektor Sekunder dengan lebar jalan > 7 meter dengan bahu jalan 2 x 1,50 m, kecepatan paling rendah 20 km/jam.Garis Sempadan Bangungan pada Jalan Lokal Primer dengan lebar jalan > 5 meter dengan bahu jalan 2 x 1,50 m, kecepatan paling rendah 20 km/jam.Garis Sempadan Bangungan pada Jalan Lokal Sekunder dengan lebar jalan > 3,5 meter dengan bahu jalan 2 x 1,00 m, kecepatan paling rendah 20 km/jam.Garis Sempadan Muka Bangunan dan sempadan samping yang menghadap jalan ditetapkan dari daerah milik jalan (Damija) ditambah 1 (satu) meter.Garis Sempadan Samping bangunan berjarak minimum 1 meter dari dinding bangunan.Garis Sempadan Belakang bangunan berjarak minimum 1.5 meter dari dinding bangunan.

ARAHAN GARIS SEMPADANPenetapan Garis Sempadan Sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul untuk sungai kecil dan 5 (lima) meter untuk sungai besar seperti Sungai Citarum, Sungai CBL, dan Sungai BekasiPenetapan Garis Sempadan Sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter di sisi luar kaki tanggul untuk sungai kecil dan 10 (sepuluh) meter untuk sungai besar.Sekurang-kurangnya 100 meter di kanan kiri sungai besar dan 50 meter di kanan kiri sungai kecil yang tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan.Penetapan Garis Sempadan Sungai Tidak Bertanggul di luar kawasan perkotaan yaitu:Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 meter, Garis Sempadan Sungai ditetapkan sekurang-kurangnya 10 meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 (tiga) meter sampai 20 (dua puluh) meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15 (lima belas) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.Sungai yang mempunyai kedalaman maksimum lebih dari 20 (duapuluh) meter, garis sempadan sungai ditetapkan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.Garis Sempadan Pantai meliputi Sub BWK A.1, Sub BWK A.2, Sub BWK B.1, dan Sub BWK C1 berkisar antara 30 meter 75 meter.

INSENTIF DAN DISINSENTIFInsentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan arahan intensitas pemanfaatan ruang Disinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, atau dikurangi keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam rencana ini.Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dalam pemanfaatan ruang WP IV dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten kepada kecamatan dan kepada masyarakat. Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan menurut prosedur sesuai ketentuan peraturan yang berlaku oleh instansi berwenang sesuai dengan kewenangannya dan dikoordinasikan dengan Bupati.

BENTUK INSENTIFInsentif pada pemerintah daerah diberikan dalam bentuk :Pemberian kompensasiUrusan sahamPembangunan serta pengadaan insfrastrukturPenghargaanInsentif kepada masyarakat diberikan antara lain dalam bentuk:Keringanan pajakPemberian kompensasiImbalanSewa ruangPenyediaan infrastrukturKemudahan prosedur Perizinan penghargaan

BENTUK DISINSENTIFDisinsentif kepada pemerintah daerah diberikan dalam bentuk antara lain:Pembatasan penyediaan infrastrukturPengenaan kompensasiPenaltiDisinsentif dari pemerintah daerah kepada masyarakat diberikan dalam bentuk antara lain:Pengenaan pajak tinggiPembatasan penyediaan infrastruktur Pengenaan kompensasiPenalti

ARAHAN SANKSIPemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang RDTR WP IV;Pelanggaran ketentuan arahan pemanfaatan ruang WP IV;Pemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RDTR WP IV;Pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RDTR WP IV;Pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RDTR WP IV;Pemanfataan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum; dan/atauPemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar.Pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam pengendalian lingkungan hidup

SANKSIPenerapan SanksiPeringatan tertulis Penghentian sementara kegiatan Penghentian sementara pelayanan umum Penutupan lokasi Pencabutan izin Pembatalan izin Pembongkaran bangunan Pemulihan fungsi ruang Denda administrasi

Jenis SanksiSanksi PerdataSanksi PidanaSANKSISanksi PerdataSanksi Perdata, dapat berupa tindakan pengenaan denda atau pengenaan ganti rugi. Sanksi ini dikenakan atas pelanggaran penataan ruang yang berakibat terganggunya kepentingan seseorang, kelompok orang, atau badan hukum. Sanksi perdata dapat berupa ganti rugi, pemulihan keadaan atau perintah dan pelarangan melakukan suatu perbuatan.

Sanksi PidanaKegiatan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang;Kegiatan yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang;Kegiatan yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; danKegiatan yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum, diancam dengan hukuman kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan denda setinggi-tingginya Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)Jika pelanggaran terhadap ketentuan rencana tata ruang wilayah yang mengakibatkan tindak pidana yang lainnya, maka pelaku akan dikenai sanksi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana pelanggaran terhadap rencana tata ruang wilayah seperti dimaksud di atas, dapat menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak pidana sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pengawasan dan Penertiban Pemanfaatan RuangPengawasan terhadap pemanfaatan ruang yang menyimpang dari rencana dilakukan dengan kegiatan penertiban, dilakukan dengan :Pengawasan umum terhadap pemanfaatan ruang dan penyimpangan/ pelanggaran RDTR WP IV harus dilakukan oleh aparat pada unit terkecil, yaitu kecamatan, kelurahan, RT dan RW, serta oleh masyarakat umum; danPengawasan khusus terhadap penyimpangan/pelanggaran RDTR WP IV harus dilakukan oleh instansi pemberi izin dan instansi lain yang terkait.Penertiban oleh Bupati dengan menugaskan unit kerja yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Penertiban pemanfaatan ruang dilakukan sebagai upaya untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan ruang yang direncanakan dapat terwujud sesuai rencana tata ruang yang ada.

Koordinasi Pelaksanaan PengendalianPelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan secara terpadu dan komprehensif melalui suatu koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan pembangunan.

Untuk pelaksanaan koordinasi penataan ruang yang bersifat teknis akan dilakukan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PROSES PERENCANAAN TATA RUANGPemberian masukan dalam penentuan arah pengembangan wilayah;Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan termasuk bantuan untuk memperjelas hak atas ruang di wilayah dan termasuk pula pelaksanaan tata ruang WP IV;Pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan strategi dan struktur pemanfaatan ruang wilayah provinsi;Pengajuan usulan keberatan dan perubahan rencana terhadap rancangan RTRW KabupaenKerjasama dalam penelitian dan pengembangan dan atau bantuan tenaga ahli; danTerjaminnya usulan masyarakat dalam rencana tata ruang.

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PROSES PEMANFAATAN RUANGPemantauan terhadap pemanfaatan ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara serta ruang bawah tanah berdasarkan peraturan perundang-undangan,agama, adat, atau kebiasaan yang berlaku;Bantuan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan yang mencakup lebih dari satu wilayah Kota administrasi;Perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai dengan RDTR WP IV yang telah ditetapkan;Bantuan teknik dan pengelolaan dalam pemanfaatan dan/atau; danKegiatan menjaga, memelihara, dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PROSES PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANGPengawasan terhadap pemanfaatan ruang skala kecamatan dan WP, termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan dimaksud dan/atau sumberdaya tanah, air, udara, dan sumberdaya lainnya; dan

Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan penertiban pemanfaatan ruang.

Ketentuan Peralihan dan PenutupUntuk operasionalisasi RDTR WP IV, disusun rencana rinci tata ruang yang meliputi:Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;Zoning RegulationRencana DED;Jangka waktu RDTR WP IV adalah 15 (lima belas) tahun.RDTR WP IV dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun sejak Peraturan Daerah ini berlaku.