rasional dan deskripsi uraian materi : flora...

33
i

Upload: vuongque

Post on 29-Apr-2019

262 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

i

Page 2: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

RASIONAL DAN DESKRIPSI

SINGKAT........................................................................................................ 1

RELEVANSI ….. ........................................................................................... 2

PETUNJUK BELAJAR................................................................................... 2

CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................................... 2

SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN ............................................................... 3

URAIAN MATERI : FLORA DAN

FAUNA............................................................................................................. 3

RANGKUMAN ............................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 31

Page 3: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

1

BIDANG KAJIAN :DINAMIKA ATMOSFER

MODUL 15 : FLORA DAN FAUNA

PENDAHULUAN

1. Rasional dan Deskripsi Singkat

Mata kegiatan pada modul ini diharapkan mampu membekali peserta

dengan pengetahuan tentang dinamika biosfer khususnya pada sub materi flora

dan fauna. Cakupan materi yang akan dipelajari pada modul ini meliputi : a}

pengertian dan istilah dalam biosfer, b) Unsur-unsur yang mempengaruhi

persebaran flora dan fauna, c) persebaran flora dan fauna di dunia maupun di

Indonesia,

Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup, yang

meliputi litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Ketiga lapisan tersebut saling

berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat ditemukannya kehidupan di

bumi. fitogeografi dapat diartikan sebagi ilmu yang mempelajari hubungan-

hubungan penyebaran tumbuh-tumbuhan dalam ruangan yang terdapat di

permukaan bumi. Geografi adalah studi dan deskripsi perbedaan-perbedaan

agihan fenomena di bumi mencakup semua yang mengubah atau mempengaruhi

permukaan bumi – termasuk sifat-sifat fisiknya, iklim dan hasil-hasil baik yang

bersifat hidup maupun tidak. Salah satu cabang utamanya adalah biogeografi atau

geografi biologik, untuk tujuan praktis biogeografi dibagi sesuai dengan

pembagian makhluk hidup dalam dua dunia; sehingga dengan demikian

menghasilkan pembagian dalam geografi tumbuhan (Fitogeografi) dan geografi

hewan (Zoogeografi).

Di manapun berada suatu organisme tidak dapat hidup mandiri; untuk

kelangsungan hidupnya suatu organisme bergantung pada kehadiran organisme

lain dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk keperluan pangan,

lindungan, pertumbuhan perkembang-biakan, dan sebagainya. Hubungan antara

suatu individu dengan lingkungannya sangat rumit dan timbal balik sifatnya.

Suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsur-unsur hayati (organisme)

dan unsur-unsur non hayati (non organisme). Antar sesama unsur hayati di suatu

tempat maupun antara masing-masing makhluk hidup dengan lingkungan dan

antara keseluruhan makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan timbal

balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut ekosistem.

Dengan demikian jelaslah dalam setiap ekosistem mempunyai dua komponen

utama yaitu makhluk hidup dan lingkungan. Mengingat keadaan di muka bumi ini

berbeda-beda, hal ini dapat dimengerti bahwa di muka bumi dapat ditemukan

Page 4: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

2

bermacam-macam ekosistem. Sehingga terdapat persebaran flora dan fauna yang

beraneka ragam.

2. Relevansi

Materi yang dikembangkan pada modul ini merupakan bahan ajar untuk

menunjang penguatan kemampuan profesional guru di sekolah menengah atas

pada bidang Geografi. Pada intinya modul ini akan membahas tentang flora

dan fauna yang merupakan kopetensi penunjang dalam penguasaan bidang

geografi.

3. Petunjuk Belajar

Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam mempelajari

modul ini, langkah-langkah yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Bacalah dengan cermat apa yang menjadi capaian pembelajaran dan sub

capaian pembelajaran.

2. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang ada pada

masing-masing kegiatan belajar. Apabila ada materi yang kurang jelas,

maka peserta dapat bertanya kepada pengajar yang mengampu kegiatan

belajar tersebut.

3. Lakukan review materi secara umum dengan cara membaca kembali

rangkuman materi untuk mendpatkan hal-hal penting yang menjadi fokus

perhatian pada kegiatan belajar ini.

4. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa

besar pemahaman yang diserap telah dimiliki terhadap materi kegiatan

belajar ini.

5. Lihat kunci jawaban tes formatif di bagian akhir modul ini.

6. Cocokkan hasil tes formatif dengan kunci jawaban tersebut untuk

mengetahui tingkat kemampuan Anda dalam memahami materi kegiatan

belajar.

7. Apabila hasil tes kurang dari 70% maka Anda perlu kembali mempelajari

modul kegiatan belajar ini lagi atau bertanyalah kepada pengajar yang

mengampu kegiatan belajar ini. Apabila hasil tes 70% atau lebih Anda

boleh melanjutkan kegiatan belajar berikutnya.

KEGIATAN BELAJAR 3 : FLORA DAN FAUNA

1. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu memahami

konsep dan istilah dalam Biogeografi, persebaran flora dan fauna di Indonesia

dan dunia berdasarkan karakteristik ekosistem dan region iklim.

Page 5: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

3

2. Sub Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat menjelaskan

pengertian dalam biosfer, menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

persebaran flora maupun fauna, serta menganalisis sebaran flora dan fauna

berdasarkan karakteristik ekosistem dan region iklim di dunia.

3. Pokok-pokok Materi

Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi a)

pengertian dan istilah dalam biosfer, b) faktor-faktor yang mempengaruhi

persebaran flora-fauna, c) distribusi, disjungsi, dispersal biosfer, d) persebaran

flora dan fauna di Indonesia dan dunia.

4. Uraian Materi

A. Pengertian dan Istilah

Beberapa istilah lain dengan konteks yang benar. Vegetasi. Istilah ini

mempunyai arti sebagai keseluruhan tumbuhan yang terdapat di suatu tempat.

Kadang didefinisikan sebagai penutup permukaan bumi yang berupa tumbuhan.

Vegetasi dapat dibedakan atas fungsinya, yaitu : Pertama vegetasi sebagai

asosiasi yaitu suatu unit vegetasi yang hanya menutupi suatu bagian dari

permukaan bumi (suatu tempat atau daerah) dengan kondisi edafik tertentu.

Kedua, vegetasi sebagai unit formasi yang berarti unit vegetasi yang lebih besar

(terdiri dari asosiasi-asosiasi) yang lebih luas dengan kondisi edafik yang dapat

berbeda-beda, tetapi dalam daerah dengan iklim tertentu. Dengan demikian, maka

komunitas tumbuhan dalam suatu ekosistem dapat sebagai asosiasi misalnya

vegetasi rawa, vegetasi sawah, dll. Atau dapat sebagai formasi, misalnya hutan

tropika basah, hutan musim sabana, dan lainnya.

Flora. Istilah ini diartikan sebagai semua jenis tumbuhan yang

merupakan kekayaan alam suatu tempat, kadang diartikan sebagai kekayaan suatu

tempat yang memuat nama-nama semua jenis tumbuhan yang tumbuh di tempat

tersebut, misalnya flora p.Jawa berarti nama-nama jenis tumbuhan yang menjadi

kekayaan di p.Jawa.

Fauna. Istilah ini digunakan untuk hewan, yaitu kekayaan yang berupa

jenis-jenis hewan yang dimiliki suatu daerah.

Suksesi. Dinamika di dalam alam adalah suatu kenyataan, maka segala

sesuatu yang sekarang ada merupakan suatu stadium dari rangkaian suatu

perubahan yang tidak ada artinya. Keadaan yang kelihatannya mantap pun bersifat

relatif, karena keadan itu segera akan berubah jika salah satu komponen

mengalami perubahan. Raangkaian perubahan yang dialami suatu komunitas di

suatu tempat mulai dari tempat itu kosong sampai terjadinya suatu keseimbangan

yanng mantap disebut suksesi. Tahapan dalam suksesi meliputi : tempat yang

Page 6: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

4

kosong infasi oleh benih-benih makhuk hidup kolonisasi kompetensi

interaksi antara faktor-faktor lingkungan dan penghuni stabilisasi.

Suatu suksesi tidak selalu dimulai dari cadas atau batuan yang gundul,

tetapi dapat juga di lingkungan yang berair, misalnya daerah paya-paya, telaga,

laut pinggir pantai dan lain-lain. Suksesi yang dimulai dari tempat yang kering

disebut xerosere. Sedangkan yang dimulai dari tempat yang berair disebut

hidrosere. Dalam keadaan yang serba menguntungkan lazimnya suatu suksesi

akan diakhiri dengan terbentuknya suatu komunitas yang berupa hutan.

Klimaks. Komunitas dengan stabilitas yang tinggi, yang tampak seakan-

akan tidak ada lagi perubahan disebut klimaks. Telah dikemukakakan bahwa

dalam keadaan yang serba menguntungkan klimaks itu berupa hutan.

Kenyataannya, walaupun suksesi sudan berjalan bertahun-tahun, bentuk hutan tak

pernah tercapai. Hal tersebut disebabkan adanya pembatasan-pembatasan dari

faktor-faktor lingkungan dan berlakunya hukum Liebiq. Misalnya daerah kutub

sebagai klimaksnya berupa komunitas tundra (faktor minimumnya suhu), gurun

(faktor minimumnya air) dan lain-lain. Klimaks dapat terjadi perubahan karena

adanya bencana alam, campur tangan manusia dan sebagainya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Telah dikemukakan bahwa mengenai luas daerah distribusi makhluk

hidup terdapat keaneka ragaman. Makhluk hidup yang daerah distribusinya amat

luas, sehingga boleh dikatakan dapat ditemukan di mana – mana, disebut

kosmopolit. Kosmopolit menurut arti kata yang sebenarnya (benar – benar hidup

di mana – mana di bumi kita ini), sukar ditemukan dan barangkali memang tidak

ada. Terlalu sulit untuk menemukan tumbuhan atau hewan yang dapat hidup

dalam segala macam lingkungan, dari lingkungan yang amat dingin dengan es dan

salju abadi (daerah kutub) sampai daerah tropik yang panas. Namun demikian,

memang ada jenis – jenis tumbuhan maupun hewan, misalnya bengok atau enceng

gondok dan burung gereja yang tersebar amat luas di muka bumi ini, sehingga

tumbuhan maupun hewan itu disebut pola kosmopolit.

Faktor – faktor yang mempengaruhi distribusi makhluk hidup :

a. Kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru. Pada

tumbuhan, calon – calon individu baru itu disebut diaspora, propagul

atau disseminu, yang spora, biji atau lain dan terjadi secara seksual

(generatif) dan aseksual (vegetatif).

b. Daya tumbuh dari diaspora.

c. Cara pemencaran (dispersal) diaspora.

d. Tuntutan terhadap faktor – faktor lingkungan ; iklim, edafik, relief dan

biotik

Page 7: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

5

e. Daya adaptasi terhadap lingkungan. Adanya kekuatan yang memacu

atau sebaliknya menghambat perkembangannya.

Penyebar luasan jenis – jenis kosmopolit tidak jarang karena adanya

campurtangan manusia, sehingga jenis – jenis itu dalam pemencarannya dapat

melampaui rintangan – rintangan yang secara normal tidak akan dapat

dilampauinnya, misalnya samudra yang luas atau pegunungan yang tinggi.

Selanjutnya kosmopolit merupakan makhluk hidup yang mudah dan cepat

berkembang biak, mempunyai daya adaptasi yang besar dan tuntutan hidup yang

tidak tinggi, sehingga dalam kompetisi dengan jenis – jenis yang lain tidak mudah

dikalahkan.

Makhluk hidup yang daerah distribusinya sangat sempit bahkan kadang –

kadang sangat terpencil seperti yang hidup di samudra yang luas (misal pulau St.

Helena di samudra Atlantik Selatan, kepulauan Kokos di samudra Hindia,

kepulauan Galapagos di Pasifik Selatan) dan di luar lingkungannya yang sangat

terbatas itu tidak ditemukan lagi disebut endemit.

Setiap ekosistem mempunyai komunitas tertentu dan dalam komunitas

terdapat suatu tipe vegetasi tertntu pula, yang merupakan komponen tumbuhan

dari komunitas itu. Tipe - tipe vegetasi secara umum adalah hutan, padang

rumput dan gurun. Tipe – tipe vegetasi diberi nama sekaligus menunjukkan

komunitas dan ekosistemnya.

Tundra. Nama tundra diberikan pada suatu formasi yang terdapat di daerah –

daerah sekitar kutub utara. Tundra sebenarnya berarti dataran tanpa pohon.

Dengan penjelasan ini dapat dibayangkan bahwa tundra merupakan suatu vegetasi

yang hanya terdiri dari tumbuhan gulma terutama berbagai tumbuhan sejenis

rumput dan lumut kerak. Keadaan vegetasi ini mirip dengan vegetasi gurun, tetapi

terdapat di daerah iklim dingin, oleh sebab itu tundra sering juga disebut gurun

dingin (cold disert). Tundra yang terdapat dibagian utara Skandinavia, Finlandia,

Rusia, Siberia dan Kanada dapat dibedakan lagi menurut jenis tumbuhan yang

dominan.

Page 8: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

Taiga. Lebih ke Selatan dari daerah tundra terdapat suatu formasi lain yang

berupa hutan yang terutama terdiri dari anggota

dan meliputi daerah

Siberia, Alaska dan Kanada. Tipe vegetasi ini lebih ke Selatan terdapat di atas

pegunungan – pegunungan tinggi yang memp

di luar lingkungan tundra.

walaupun dalam musim dingin di berbagai tempat suhu dapat turun sampai

beberapa puluh derajat di bawah titik nol. Hutan pohon jarum inilah yang

penghasil kayu yang utama untuk pembuatan kertas, korek api, dll. Garis yang

memisahkan taiga dengan tundra yang membatasi lingkungan yang masih dapat

memungkinkan tumbuhan pohon dan yang tidak itu disebut batas pohon. Batas

pohon juga terdapat di

terdapat lagi pohon –

Gambar 1. Tundra di Siberia

. Lebih ke Selatan dari daerah tundra terdapat suatu formasi lain yang

terutama terdiri dari anggota – anggota kelompok pohon jarum,

dan meliputi daerah – daerah yang luas di semenanjung Scandinavia, Rusia,

Siberia, Alaska dan Kanada. Tipe vegetasi ini lebih ke Selatan terdapat di atas

pegunungan tinggi yang mempunyai iklim dingin di sekitar kutub

di luar lingkungan tundra. Taiga merupakan hutan yang hijau sepanjang tahun,

walaupun dalam musim dingin di berbagai tempat suhu dapat turun sampai

beberapa puluh derajat di bawah titik nol. Hutan pohon jarum inilah yang

penghasil kayu yang utama untuk pembuatan kertas, korek api, dll. Garis yang

memisahkan taiga dengan tundra yang membatasi lingkungan yang masih dapat

memungkinkan tumbuhan pohon dan yang tidak itu disebut batas pohon. Batas

pohon juga terdapat di pegunungan – pegunungan tinggi yang di atasnya tidak

pohon.

Gambar 2. Taiga di Kanada

6

. Lebih ke Selatan dari daerah tundra terdapat suatu formasi lain yang

anggota kelompok pohon jarum,

daerah yang luas di semenanjung Scandinavia, Rusia,

Siberia, Alaska dan Kanada. Tipe vegetasi ini lebih ke Selatan terdapat di atas

unyai iklim dingin di sekitar kutub

Taiga merupakan hutan yang hijau sepanjang tahun,

walaupun dalam musim dingin di berbagai tempat suhu dapat turun sampai

beberapa puluh derajat di bawah titik nol. Hutan pohon jarum inilah yang menjadi

penghasil kayu yang utama untuk pembuatan kertas, korek api, dll. Garis yang

memisahkan taiga dengan tundra yang membatasi lingkungan yang masih dapat

memungkinkan tumbuhan pohon dan yang tidak itu disebut batas pohon. Batas

pegunungan tinggi yang di atasnya tidak

Page 9: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

7

Hutan meranggas daerah iklim sedang. Kedua contoh formasi di atas

merupakan tipe – tipe vegetasi yang terdapat di daerah iklim dingin, yang musim

saljunya lebih panjang dari tiga bulan. Di daerah iklim sedang dengan empat

musim (semi, panas, gugur dan dingin) yang bergiliran secara lebih teratur,

terdapat suatu formasi berupa hutan yang hijau dalam musim panas dan

meranggas (mengugurkan daun – daunnya) selama musim dingin. Penyusunnya

adalah jenis – jenis pohon berdaun lebar, yang berhubung dengan sifat

meranggasnya itu menyebabkan hutan tersebut tampak berbeda – beda menurut

musimnya; misal oak. Dalam musim gugur, yaitu menjelang runtuhnya daun –

daun, hutan ini memberikan pemandangan yang sangat indah yang disebabkan

oleh timbulnya warna – warni pada daun sebagai akibat proses disintegrasi kimia

yang terjadi di dalamnya. Tipe hutan ini yang semula meliputi sebagian besar dari

daerah – daerah dengan iklim sedang di Eropa, Asia, Amerika dan juga daerah –

daerah di sebelah Selatan katulistiwa mempunyai iklim yang serupa, sekarang

sudah banyak berkurang, karena pembukaan daerah – daerah tersebut menjadi

daerah – daerah pemukiman (desa – desa dan kota) maupun untuk pengembangan

usaha – usaha pertanian dan industri dari bangsa – bangsa yang tinggal di daerah

tersebut.

Gambar 3. Hutan Meranggas di daerah iklim sedang

Padang rumput. Lebih ke Selatan lagi dari daerah hutan meranggas yang curah

hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi, terdapat tipe vegetasi

tanpa pohon yang disebut padang rumput. Tipe vegetasi ini menutupi daerah –

daerah yang luas di Eropa (Hongaria, Rusia Selatan), Asia dan Amerika Utara. Di

sebelah Selatan katulistiwa yang mempunyai kondisi lingkungan yang serupa pun

terdapat tipe vegetasi ini, misalnya di Australia dan di Amerika Selatan.

Komposisi floranya dapat menunjukkan angka jumlah jenis tumbuhan bukan

rumput (non Gramineae) yang tinggi, tetapi karena biasanya rumputnya yang

dominan, maka lalu dinamakan padang rumput. Padang rumput diberi nama yang

Page 10: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

berbeda – beda, misalnya di Rusia Selatan disebut stepa, di Hongaria pusta, di

Amerika Utara prairi, dan di Argentina

Sesuai dengan keadaannya, daerah padang rumput kemudian dikembangkan

sebagai pusat – pusat daerah peternakan (di Amerika Serikat dan Argentina),

sedang di daerah – daerah yang lain dibuka untuk pertanian, misalnya di Rusia

Selatan (gandum dan kapa

teknik pengairan yang efektif.

Vegetasi gurun dan

LU dan LS yang biasanya merupakan daerah

tahunan yang sangat rendah, terdapat daerah

miskin. Daerah – daerah tersebut disebut gurun atau setengah gurun, misalnya

gurun Gobi di RRC, gurun Arab di Asia Depan, Sahara di Afrika Utara dan Liano

Estacado di Amerika Utara.

Sepanjang garis balik Selatan kita jumpai gurun besar di Australia, Kalahari di

Afrika Selatan dan Atakama di Amerika Selatan. Vegetasi gurun dan setengah

gurun biasanya terdiri dari jenis

(xerofita), yang mudah dikenal da

dan tereduksinya daun

mengalami metamorfosis menjadi alat

tertentu di daerah gurun yang mempunyai persediaan air yang cukup,

mempunyai vegetasi yang lebih lebat dan biasa disebut oasis. Daerah

setengah gurun mempunyai vegetasi yang lebih rapat dari daerah gurun, dan di

antara penyusunannya kadang

dalam waktu yang pendek, yaitu sewaktu ada air, dapat menyelesaikan daur

hidupnya. Selagi tanah masih basah setelah turun hujan, tumbuhan ini tumbuh,

berkembang, berbunga dan berbuah dalam jangka waktu relatif sangat pendek,

dan setelah menghasilkan biji segera mati. Jenis

ini disebut tumbuh –

beda, misalnya di Rusia Selatan disebut stepa, di Hongaria pusta, di

Amerika Utara prairi, dan di Argentina pampa.

Sesuai dengan keadaannya, daerah padang rumput kemudian dikembangkan

pusat daerah peternakan (di Amerika Serikat dan Argentina),

daerah yang lain dibuka untuk pertanian, misalnya di Rusia

Selatan (gandum dan kapas) karena tanahnya cukup subur dan dibantu dengan

teknik pengairan yang efektif.

Gambar 4. Steppa

setengah gurun. Di sepanjang garis balik, yaitu garis 23½°

LU dan LS yang biasanya merupakan daerah – daerah dengan curah hujan

yang sangat rendah, terdapat daerah – daerah yang vegetasinya sangat

daerah tersebut disebut gurun atau setengah gurun, misalnya

gurun Gobi di RRC, gurun Arab di Asia Depan, Sahara di Afrika Utara dan Liano

Estacado di Amerika Utara.

jang garis balik Selatan kita jumpai gurun besar di Australia, Kalahari di

Afrika Selatan dan Atakama di Amerika Selatan. Vegetasi gurun dan setengah

gurun biasanya terdiri dari jenis – jenis tumbuhan yang tahan kurang air

(xerofita), yang mudah dikenal dari adanya jaringan – jaringan air dalam tubuhnya

dan tereduksinya daun – daun, bahkan kadang – kadang daun

mengalami metamorfosis menjadi alat – alat seperti duri. Tempat

tertentu di daerah gurun yang mempunyai persediaan air yang cukup,

mempunyai vegetasi yang lebih lebat dan biasa disebut oasis. Daerah

setengah gurun mempunyai vegetasi yang lebih rapat dari daerah gurun, dan di

antara penyusunannya kadang – kadang terdapat jenis tumbuh –

pendek, yaitu sewaktu ada air, dapat menyelesaikan daur

hidupnya. Selagi tanah masih basah setelah turun hujan, tumbuhan ini tumbuh,

berkembang, berbunga dan berbuah dalam jangka waktu relatif sangat pendek,

dan setelah menghasilkan biji segera mati. Jenis tumbuhan yang bersifat demikian

– tumbuhan efemer. Daerah gurun belum tentu terdiri dari

8

beda, misalnya di Rusia Selatan disebut stepa, di Hongaria pusta, di

Sesuai dengan keadaannya, daerah padang rumput kemudian dikembangkan

pusat daerah peternakan (di Amerika Serikat dan Argentina),

daerah yang lain dibuka untuk pertanian, misalnya di Rusia

s) karena tanahnya cukup subur dan dibantu dengan

. Di sepanjang garis balik, yaitu garis 23½°

daerah dengan curah hujan

daerah yang vegetasinya sangat

daerah tersebut disebut gurun atau setengah gurun, misalnya

gurun Gobi di RRC, gurun Arab di Asia Depan, Sahara di Afrika Utara dan Liano

jang garis balik Selatan kita jumpai gurun besar di Australia, Kalahari di

Afrika Selatan dan Atakama di Amerika Selatan. Vegetasi gurun dan setengah

jenis tumbuhan yang tahan kurang air

jaringan air dalam tubuhnya

kadang daun – daunnya

alat seperti duri. Tempat – tempat

tertentu di daerah gurun yang mempunyai persediaan air yang cukup, biasanya

mempunyai vegetasi yang lebih lebat dan biasa disebut oasis. Daerah – daerah

setengah gurun mempunyai vegetasi yang lebih rapat dari daerah gurun, dan di

– tumbuhan yang

pendek, yaitu sewaktu ada air, dapat menyelesaikan daur

hidupnya. Selagi tanah masih basah setelah turun hujan, tumbuhan ini tumbuh,

berkembang, berbunga dan berbuah dalam jangka waktu relatif sangat pendek,

tumbuhan yang bersifat demikian

. Daerah gurun belum tentu terdiri dari

Page 11: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

tanah yang kurus. Vegetasi yang miskin terutama disebabkan karena kurangnya

air.

Sabana. Sabana adalah suatu ve

dengan di sana – sini pohon

jenis – jenis pohon yang menjadi penyusun sabana, kita dapat membedakan

menjadi sabana murni dan sabana campuran.

pohon – pohon penyusunnya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja, misalnya pohon

pilang (Acacia leucophioca

menurut jenis pohon penyusunnya tadi, misalnya sabana gebang (

sabana Eucalyptus, dsb.

Jika pohon dalam sabana itu terdiri dari berjenis

sabana campuran. Sabana terdapat di daerah tropika maupun subtropika yang

curah hujannya tidak begitu tinggi, misalnya di Afrika, Australia dan juga

tanah yang kurus. Vegetasi yang miskin terutama disebabkan karena kurangnya

Gambar 5. Gurun di Atakama, Chili

. Sabana adalah suatu vegetasi yang tampak sebagai padang rumput

sini pohon – pohon berserakan atau bergerombol. Berdasarkan

jenis pohon yang menjadi penyusun sabana, kita dapat membedakan

menjadi sabana murni dan sabana campuran. Sabana murni adalah saba

pohon penyusunnya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja, misalnya pohon

Acacia leucophioca). Sabana yang demikian ini sering diberi nama

menurut jenis pohon penyusunnya tadi, misalnya sabana gebang (

dsb.

Gambar 6. Sabana

Jika pohon dalam sabana itu terdiri dari berjenis – jenis pohon maka dinamakan

sabana campuran. Sabana terdapat di daerah tropika maupun subtropika yang

curah hujannya tidak begitu tinggi, misalnya di Afrika, Australia dan juga

9

tanah yang kurus. Vegetasi yang miskin terutama disebabkan karena kurangnya

getasi yang tampak sebagai padang rumput

pohon berserakan atau bergerombol. Berdasarkan

jenis pohon yang menjadi penyusun sabana, kita dapat membedakan

Sabana murni adalah sabana yang

pohon penyusunnya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja, misalnya pohon

). Sabana yang demikian ini sering diberi nama

menurut jenis pohon penyusunnya tadi, misalnya sabana gebang (Corypha utan),

jenis pohon maka dinamakan

sabana campuran. Sabana terdapat di daerah tropika maupun subtropika yang

curah hujannya tidak begitu tinggi, misalnya di Afrika, Australia dan juga

Page 12: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

Indonesia. Telah disebutkan di muka bahwa ada yang beranggapan bahwa sabana

terjadi dari bekas ladang yang tidak mampu menjadi hutan seperti semula. Karena

kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, hanya pohon

yang dapat kembali (sebag

rumput di antaranya.

Hutan tropika basah

yaitu daerah – daerah dengan intensitas penyinaran yang tinggi, siang dan malam

hari kurang lebih sama p

maupun tahunan yang relatif kecil.

daerah ini terdapat curah hujan yang tinggi, dan hujan ini merupakan hujan zenital

yang turun sepanjang tahun. Kondisi lin

itu menyebabkan hutan tropikal basah, merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau

sepanjang tahun (evergreen

macam jenis dan dalam hutan membentuk berbagai tingkat.

Pada pohon – pohon hutan itu banyak tumbuh berbagai epifit maupun liana yang

daun – daunnya sampai pada puncak

pohon itu pada pangkal batangnya menunjukkan struktur yang khas yaitu adanya

pembentukan akar –

rapatnya tumbuh – tumbuhan bawah (

Telah disebutkan di muka bahwa ada yang beranggapan bahwa sabana

terjadi dari bekas ladang yang tidak mampu menjadi hutan seperti semula. Karena

kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, hanya pohon –

yang dapat kembali (sebagian adalah relikt dari hutan sebelumnya) dengan padang

Hutan tropika basah. Hutan tropika basah terdapat di sepanjang katulistiwa,

daerah dengan intensitas penyinaran yang tinggi, siang dan malam

hari kurang lebih sama panjang, suhu terlalu tinggi dengan amplitudo harian

maupun tahunan yang relatif kecil. Karena letaknya disepanjang katulistiwa itu di

daerah ini terdapat curah hujan yang tinggi, dan hujan ini merupakan hujan zenital

yang turun sepanjang tahun. Kondisi lingkungannya yang serba menguntungkan

itu menyebabkan hutan tropikal basah, merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau

evergreen), terdiri dari pohon – pohon yang tinggi dari berbagai

macam jenis dan dalam hutan membentuk berbagai tingkat.

Gambar 7. Hutan hujan tropik

pohon hutan itu banyak tumbuh berbagai epifit maupun liana yang

daunnya sampai pada puncak – puncak pohon penunjangnya, dan pohon

pohon itu pada pangkal batangnya menunjukkan struktur yang khas yaitu adanya

– akar banir. Hutan ini tampak rapat dari luar, berhubung

tumbuhan bawah (undergrowth) di bagian pinggirnya, karena

10

Telah disebutkan di muka bahwa ada yang beranggapan bahwa sabana

terjadi dari bekas ladang yang tidak mampu menjadi hutan seperti semula. Karena

– pohon tertentu

ian adalah relikt dari hutan sebelumnya) dengan padang

. Hutan tropika basah terdapat di sepanjang katulistiwa,

daerah dengan intensitas penyinaran yang tinggi, siang dan malam

anjang, suhu terlalu tinggi dengan amplitudo harian

Karena letaknya disepanjang katulistiwa itu di

daerah ini terdapat curah hujan yang tinggi, dan hujan ini merupakan hujan zenital

gkungannya yang serba menguntungkan

itu menyebabkan hutan tropikal basah, merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau

pohon yang tinggi dari berbagai

pohon hutan itu banyak tumbuh berbagai epifit maupun liana yang

puncak pohon penunjangnya, dan pohon –

pohon itu pada pangkal batangnya menunjukkan struktur yang khas yaitu adanya

akar banir. Hutan ini tampak rapat dari luar, berhubung

) di bagian pinggirnya, karena

Page 13: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

11

di bagian pinggir tersebut sinar matahari masih dapat mencapai lantai hutan, dan

menyebabkan berkembangnya tumbuhan bawah tersebut. Untuk bagian tengah,

cahaya matahari terhalang oleh tajuk pohon yang tinggi, sehingga di bawah pohon

– pohon tersebut tidak dapat berkembang tumbuhan bawah seperti di bagian

pinggir. Hutan tropika basah di benua lama (Asia – Afrika ) mempunyai

komposisi flora yang sama sekali berbeda dengan hutan tropika basah di benua

baru (Amerika), bahkan di Indonesia saja terdapat perbedaan komposisi flora

antara lain di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian. Hutan tropika basah di

Amerika Selatan di namakan selva. Hutan tropika basah di mana – mana

menghadapi bahaya yang besar, terutama akibat praktek perladangan dan

pengambilan kayu untuk bermacam – macam keperluan. Walaupun lokasinya di

daerah tropika dengan kondisi lingkungan yang menguntungkan, jika

eksploitasinya tidak dilakukan dengan bijaksana maka bahaya akan datang

semakin cepat. Akibat yang lebih parah adalah terjadinya padang alang – alang,

tanah kritis bahkan kemungkinan terjadinya gurun pun bukan sesuatu yang

mustahil.

Hutan musim. Di lingkungan daerah tropis yang mempunyai iklim musim

(kemarau dan penghujan) dalam satu tahun pergantian secara teratur, terdapat

suatu formasi hutan yang disebut hutan musim. Hutan musim terdiri dari pohon –

pohon yang lebih tahan kekeringan yang tampak dari adanya lapisan pelindung

berupa kulit mati yang tebal pada kulit batangnya. Pohon – pohon hutan musim

tidak tinggi dan besar, tidak pula adanya pembentukan tingkatan – tingkatan.

Sebagian besar pohon – pohon penyusunnya tergolong dalam tropofita, yaitu

pohon – pohon yang dalam musim kemarau meranggas dan menjadi hijau kembali

dalam musim hujan, seperti kapuk hutan, mindi, mahoni, jati. Jenis pohon –

pohon tersebut dalam musim kemarau tampak seperti hutan yang terdiri dari

pohon – pohon yang mati saja. Lagipula dalam hutan musim karena pohon –

pohon tidak begitu rindang dan tajuknya tidak begitu rapat lebih – lebih dalam

musim kemarau maka sinar matahari dapat menembus sampai ke lantai hutan,

sehingga dalam hutan musim tumbuhan bawah tidak terbatas pada bagian pinggir

saja, tetapi juga terdapat di bagian tengah.

Selanjutnya tidak jarang dalam suatu hutan musim terdapat satu jenis yang

dominan dan lahirlah nama – nama hutan musim berdasarkan jenis pohon yang

mendominasinya, misalnya hutan jati, hutan kapuk, hutan angsana. Di Indonsia

hutan musim terdapat di Jawa Tengah, ke timur sampai Nusa Tenggara Timur.

Page 14: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

Gambar 8. Hutan musim di Jawa Timur.

Hutan mangrove atau

terdapat di daerah tropik

lingkungan tersebut di dalam air dan di dalam tanahnya terdapat kekurangan O

Lingkungan itu juga mempunyai kadar garam yang tinggi, sehingga tumbuhan

menghadapi kesulitan untuk mendapatkan air yang dip

itu air berlimpah. Keadaan ini dikenal sebagai kekeringan fisiologi. Oleh sebab itu

pohon – pohon penyusun hutan mangrove umumnya mempunyai daun yang tebal,

kaku dengan lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yan

berlebihan. Daerah terdapatnya hutan mangrove itu walaupun landai tetapi tetap di

bawah pengaruh air pasang naik dan surut, sehingga dalam keadaan air pasang

naik hutan itu seperti hutan yang sedang mengalami banjir. Sebaliknya dalam

waktu pasang surut,

berlumpur.

Gambar 8. Hutan musim di Jawa Timur.

atau hutan bakau. Hutan mangrove adalah suatu asosiasi yang

terdapat di daerah tropik maupun subtropik sepanjang pantai yang landai dan di

lingkungan tersebut di dalam air dan di dalam tanahnya terdapat kekurangan O

Lingkungan itu juga mempunyai kadar garam yang tinggi, sehingga tumbuhan

menghadapi kesulitan untuk mendapatkan air yang diperlukan walaupun di tempat

itu air berlimpah. Keadaan ini dikenal sebagai kekeringan fisiologi. Oleh sebab itu

pohon penyusun hutan mangrove umumnya mempunyai daun yang tebal,

kaku dengan lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yan

berlebihan. Daerah terdapatnya hutan mangrove itu walaupun landai tetapi tetap di

bawah pengaruh air pasang naik dan surut, sehingga dalam keadaan air pasang

naik hutan itu seperti hutan yang sedang mengalami banjir. Sebaliknya dalam

waktu pasang surut, tampak sampai ke akarnya di atas tanah yang becek dan

12

. Hutan mangrove adalah suatu asosiasi yang

maupun subtropik sepanjang pantai yang landai dan di

lingkungan tersebut di dalam air dan di dalam tanahnya terdapat kekurangan O2.

Lingkungan itu juga mempunyai kadar garam yang tinggi, sehingga tumbuhan

erlukan walaupun di tempat

itu air berlimpah. Keadaan ini dikenal sebagai kekeringan fisiologi. Oleh sebab itu

pohon penyusun hutan mangrove umumnya mempunyai daun yang tebal,

kaku dengan lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yang

berlebihan. Daerah terdapatnya hutan mangrove itu walaupun landai tetapi tetap di

bawah pengaruh air pasang naik dan surut, sehingga dalam keadaan air pasang

naik hutan itu seperti hutan yang sedang mengalami banjir. Sebaliknya dalam

tampak sampai ke akarnya di atas tanah yang becek dan

Page 15: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

Hutan mangrove disebut juga hutan bakau, karena penyusun utamanya adalah

tanaman bakau (Rhizophora

yang masing – masing menunjukkan ciri khas sebagai akibat adanya penyesuaian

terhadap kondisi lingkungannya. Terdapat pula ciri

akar dengan bentuk dan struktur yang khusus. Hal ini memungkinkan tumbuhan

tersebut mendapat O2

tunjang, Avicennia terdapat akar

Semua jenis akar tersebut bagian yang muncul di atas lumpur atau air berguna

untuk penyerapan O2

Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan

pasang surut, untuk bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama

vivipari yaitu berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, dan

jelas tampak akar yang

meter. Jika biji yang sudah berkecambah itu akhirnya lepas dari pohon induknya,

maka dengan akarnya yang panjang dapat menancap cukup dalam di lumpur,

dengan demikian tak akan terganggu oleh arus air y

dan surut.

Hutan mangrove di Indonesia terdapat di sepanjang pantai Timur Sumatra, pantai

Barat dan Selatan kalimantan, sepanjang pantai yang rendah di Papua, di Jawa

(Segara Anakan, Cilacap). Pada umumnya tempat

terdapat sungai yang bermuara.

Gambar 9. Hutan mangrove (Bakau)

Hutan mangrove disebut juga hutan bakau, karena penyusun utamanya adalah

Rhizophora) atau juga kayu api (Avicennia), bogem (

masing menunjukkan ciri khas sebagai akibat adanya penyesuaian

terhadap kondisi lingkungannya. Terdapat pula ciri – ciri yang lain yaitu akar

akar dengan bentuk dan struktur yang khusus. Hal ini memungkinkan tumbuhan

2 dari udara. Misalnya pada Rhizophora terdapat akar

terdapat akar – akar nafas, Bruguera terdapat akar

Semua jenis akar tersebut bagian yang muncul di atas lumpur atau air berguna

dari udara.

individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan

pasang surut, untuk bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama

vivipari yaitu berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, dan

jelas tampak akar yang tumbuh ke bawah, kadang – kadang sampai sepanjang satu

meter. Jika biji yang sudah berkecambah itu akhirnya lepas dari pohon induknya,

maka dengan akarnya yang panjang dapat menancap cukup dalam di lumpur,

dengan demikian tak akan terganggu oleh arus air yang terjadi pada pasang naik

Hutan mangrove di Indonesia terdapat di sepanjang pantai Timur Sumatra, pantai

Barat dan Selatan kalimantan, sepanjang pantai yang rendah di Papua, di Jawa

(Segara Anakan, Cilacap). Pada umumnya tempat – tempat terse

terdapat sungai yang bermuara.

13

Hutan mangrove disebut juga hutan bakau, karena penyusun utamanya adalah

), bogem (Bruguera)

masing menunjukkan ciri khas sebagai akibat adanya penyesuaian

ciri yang lain yaitu akar –

akar dengan bentuk dan struktur yang khusus. Hal ini memungkinkan tumbuhan

terdapat akar – akar

terdapat akar – akar lutut.

Semua jenis akar tersebut bagian yang muncul di atas lumpur atau air berguna

individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan

pasang surut, untuk bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama

vivipari yaitu berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, dan

kadang sampai sepanjang satu

meter. Jika biji yang sudah berkecambah itu akhirnya lepas dari pohon induknya,

maka dengan akarnya yang panjang dapat menancap cukup dalam di lumpur,

ang terjadi pada pasang naik

Hutan mangrove di Indonesia terdapat di sepanjang pantai Timur Sumatra, pantai

Barat dan Selatan kalimantan, sepanjang pantai yang rendah di Papua, di Jawa

tempat tersebut banyak

Page 16: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

Hutan lumut. Hutan lumut merupakan contoh asosiasi tipe vegetasi di daerah

pegunungan disebut juga hutan kabut (

biasanya terdapat di lereng gunung pada ketinggian di atas batas k

air, sehingga seakan –

lembab dan suhu yang relatif rendah memungkinkan pertumbuhan lumut yang

baik, sehingga pohon

sampai daun – daunnya. Jadi lumut dalam hutan ini tidak hanya hidup sebagai

epifit tetapi juga sebagai epihylon (

Gambar 10. Hutan lumut di G. Butak (Malang)

Banyaknya lumut pada pohon

dinamakan hutan lumut, jadi hutan lumut bukan hutan yang terdiri dari tumbuhan

lumut tetapi hutan yang pohon

oleh lumut pohon – pohon hutan ini juga banyak ditumbuhi lumut kerak, terutama

rasuk angin atau tahi angin

sehingga air bercucuran dari daun

menyebabkan di dalam hutan seperti kehujanan.

Berdasarkan fungsinya, tipe

dapat dibedakan atas

meranggas di daerah iklim sedang, padang rumput, vegetasi gurun dan setengah

gurun, sabana, hutan tropika basah dan utan musim. Sedangkan lainnya yaitu

hutan mangrove dan hutan lumut merupakan a

. Hutan lumut merupakan contoh asosiasi tipe vegetasi di daerah

pegunungan disebut juga hutan kabut (elfin forest). Hutan pegunungan ini

biasanya terdapat di lereng gunung pada ketinggian di atas batas k

– akan selalu diselimuti oleh kabut. Lingkungan yang sangat

lembab dan suhu yang relatif rendah memungkinkan pertumbuhan lumut yang

baik, sehingga pohon – pohon hutan seringkali penuh dengan lumut, dari batang

daunnya. Jadi lumut dalam hutan ini tidak hanya hidup sebagai

epifit tetapi juga sebagai epihylon (epi = atas, phylon = daun).

Gambar 10. Hutan lumut di G. Butak (Malang)

Banyaknya lumut pada pohon – pohon itulah yang menyebabkan tipe hutan ini

akan hutan lumut, jadi hutan lumut bukan hutan yang terdiri dari tumbuhan

lumut tetapi hutan yang pohon – pohon penyusunnya di tumbuhi lumut. Selain

pohon hutan ini juga banyak ditumbuhi lumut kerak, terutama

rasuk angin atau tahi angin (Usnea = lumut janggut). Karena lembabnya udara

sehingga air bercucuran dari daun – daun pohon dan dari lumut

menyebabkan di dalam hutan seperti kehujanan.

Berdasarkan fungsinya, tipe-tipe vegetasi yang telah diuraikan di atas

dua fungsi yaitu sebagai formasi yaitu tundra, taiga, hutang

meranggas di daerah iklim sedang, padang rumput, vegetasi gurun dan setengah

gurun, sabana, hutan tropika basah dan utan musim. Sedangkan lainnya yaitu

hutan mangrove dan hutan lumut merupakan asosiasi.

14

. Hutan lumut merupakan contoh asosiasi tipe vegetasi di daerah

). Hutan pegunungan ini

biasanya terdapat di lereng gunung pada ketinggian di atas batas kondensasi uap

akan selalu diselimuti oleh kabut. Lingkungan yang sangat

lembab dan suhu yang relatif rendah memungkinkan pertumbuhan lumut yang

pohon hutan seringkali penuh dengan lumut, dari batang

daunnya. Jadi lumut dalam hutan ini tidak hanya hidup sebagai

pohon itulah yang menyebabkan tipe hutan ini

akan hutan lumut, jadi hutan lumut bukan hutan yang terdiri dari tumbuhan

pohon penyusunnya di tumbuhi lumut. Selain

pohon hutan ini juga banyak ditumbuhi lumut kerak, terutama

= lumut janggut). Karena lembabnya udara

daun pohon dan dari lumut – lumut,

tipe vegetasi yang telah diuraikan di atas

dua fungsi yaitu sebagai formasi yaitu tundra, taiga, hutang

meranggas di daerah iklim sedang, padang rumput, vegetasi gurun dan setengah

gurun, sabana, hutan tropika basah dan utan musim. Sedangkan lainnya yaitu

Page 17: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

15

C. Distribusi, Disjungsi, Dispersal Makhluk Hidup

Telah berulangkali dikemukakan, bahwa di muka bumi kita ini terdapat

beraneka ragam ekosistem yang berarti pula terdapat beraneka ragam komunitas,

dan bahwa dalam ekosistem tertentu terdapat komunitas tertentu dengan flora dan

fauna yang tertentu pula. Ini berarti pula, bahwa di tempat yang berbeda terdapat

komunitas yang berbeda. Jadi di tempat yang berlainan terdapat flora maupun

fauna yang berlainan. Kenyataan ini sesungguhnya adalah akibat dari adanya

tuntutan hidup yang berbeda bagi setiap jenis makhluk hidup. Teratai misalnya,

untuk hidupnya memerlukan syarat – syarat yang berbeda dengan pohon jati. Rusa

untuk hidupnya memerlukan syarat – syarat yang berbeda dengan harimau.

Dengan demikian tiap jenis tumbuhan atau hewan hanya akan kita

temukan di tempat – tempat yang cocok baginya. Karena di muka bumi ini tidak

mungkin keadaannya sama di mana – mana, maka suatu jenis tumbuhan hanya

menempati bagian yang terbatas saja dari muka bumi ini. Hewan yang dapat

bergerak saja pun kenyataannya hanya menghuni daerah – daerah yang terbatas.

Mengenai hal ini akan kita peroleh gambaran yang lebih jelas lagi, jika kita

lakukan hal – hal berikut. Jika dalam penelitian mengenai flora maupun fauna,

tempat ditemukannya suatu jenis tumbuhan atau hewan diberi tanda dengan titik –

titik, yang masing – masing menunjukkan ditemukannya jenis makhluk hidup

tadi. Dan jika titik –titik yang paling pinggir dihubungkan dengan garis di peta

bumi, tergambar suatu daerah yang di dalamnya terdapat jenis hewan atau

tumbuhan tersebut. Kita katakan bahwa agihan dari jenis makhluk hidup itu

meliputi daerah tadi, jadi agihan atau distribusi berarti di mana saja semua jenis

makhluk hidup ditemukan di bumi kita ini. Distribusi pohon durian meliputi

daerah Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina), sedang distribusi

pohon kelapa meliputi semua daerah tropik. Distrbusi gajah di Asia hanya sampai

di pulau Sumatra, kalau harimau sampai pulau Jawa dan Bali.

Daerah Distribusi

Dengan membandingkan peta distribusi dari setiap makhluk hidup, dapat

kita lihat bahwa daerah distribusi dari makhluk hidup berbeda – beda luasnya, dari

yang amat sempit sampai boleh dikatakan terdapat di mana – mana, dan bahwa

daerah – daerah distribusi tersebut sebagian atau seluruhnya dapat bersamaan (ada

overlapping).

Faktor – faktor yang mempengaruhi distribusi makhluk hidup.

1. Kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru. Pada

tumbuhan, calon – calon individu baru itu disebut diaspora, propagul

Page 18: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

16

atau disseminu, yang spora, biji atau lain dan terjadi secara seksual

(generatif) dan aseksual (vegetatif).

2. Daya tumbuh dari diaspora.

3. Cara pemencara (dispersal) diaspora.

4. Tuntutan terhadap faktor – faktor lingkungan.

5. Daya adaptasi terhadap lingkungan.

6. Adanya kekuatan yang memacu atau sebaliknya menghambat

perkembangannya.

Telah dikemukakan di atas bahwa mengenai luas daerah distribusi

makhluk hidup terdapat keaneka ragaman. Makhluk hidup yang daerah

distribusinya amat luas, sehingga boleh dikatakan dapat ditemukan di mana –

mana, disebut kosmopolit.

Kosmopolit menurut arti kata yang sebenarnya (benar – benar hidup di

mana – mana di bumi kita ini), sukar ditemukan dan barangkali memang tidak

ada. Terlalu sulit untuk menemukan tumbuhan atau hewan yang dapat hidup

dalam segala macam lingkungan, dari lingkungan yang amat dingin dengan es dan

salju abadi (daerah kutub) sampai daerah tropik yang panas. Namun demikian,

memang ada jenis – jenis tumbuhan maupun hewan, misalnya bengok atau enceng

gondok dan burung gereja yang tersebar amat luas di muka bumi ini, sehingga

tumbuhan maupun hewan itu disebut pola kosmopolit.

Penyebar luasan jenis – jenis kosmopolit tidak jarang karena adanya

campurtangan manusia, sehingga jenis – jenis itu dalam pemencarannya dapat

melampaui rintangan – rintangan yang secara normal tidak akan dapat

dilampauinnya, misalnya samudra yang luas atau pegunungan yang tinggi.

Selanjutnya kosmopolit merupakan makhluk hidup yang mudah dan cepat

berkembang biak, mempunyai daya adaptasi yang besar dan tuntutan hidup yang

tidak tinggi, sehingga dalam kompetisi dengan jenis – jenis yang lain tidak mudah

dikalahkan.

Makhluk hidup yang daerah distribusinya sangat sempit bahkan kadang –

kadang sangat terpencil seperti yang hidup di samudra yang luas (misal pulau St.

Helena di samudra Atlantik Selatan, kepulauan Kokos di samudra Indonesia,

kepulauan Galapagos di Pasifik Selatan) dan di luar lingkungannya yang sangat

terbatas itu tidak ditemukan lagi disebut endemit.

Endemit pada umumnya memiliki sifat – sifat yang berlawanan dengan

kosmopolit, antara lain :

Hanya dapat mempertahankan hidupnya dalam suatu kondisi

lingkungan tertentu.

Tidak mudah dan tidak cepat berkembang biak.

Page 19: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

17

Daya adaptasi yang rendah.

Diasporanya tidak mudah dipencarkan sampai jauh.

Daya tumbuh yang rendah dan jika sampai di tempat yang baru sudah

dikalahkan dalam kompetisi dengan jenis – jenis lain.

Sebenarnya tidak mudah untuk menarik batas yang jelas sampai seberapa

luas daerah distribusi suatu makhluk hidup, agar kepadanya masih dapat diberikan

sebutan endemit. Banyak daerah – daerah, terutama pulau – pulau yang

mempunyai jenis tumbuhan dan hewan yang hanya terbatas pada pulau itu, jadi

bersifat endemik bagi pulau itu. Contoh endemit misalnya Raflesia arnoldi yang

hidup sebagai parasit pada akar – akar liana di hutan – hutan di daerah Bengkulu,

dan tidak terdapat di tempat – tempat lain di Sumatra. Dari golongan hewan dapat

disebut anoa dan babi rusa yang hanya terdapat di Sulawesi.

Teori terjadinya endemit

Tentang terjadinya endemit ada dua teori yang bertentangan, yaitu :

Teori progresif, yang menyatakan bahwa endemit itu terjadi dari makhluk

hidup yang sejak timbulnya di tempat itu tidak pernah dapat memperluas

daerah distribusinya. Mungkin karena tidak mampu menghasilkan alat – alat

pekembangbiakan yang mempunyai daya hidup yang besar atau alat – alat

reproduksinya dapat mencapai tempat lain, tetapi dalam lanjutan

perkembangannya kalah dalam kompetisi dengan makhluk hidup lain.

Mungkin pula ada sebab – sabab lain yang sampai sekarang belum

diketahui. Endemit yang terjadinya seperti dinyatakan oleh teori progresif ini

disebut endemit progresif.

Teori konservatif, yang mengatakan bahwa endemit itu semula mempunyai

daerah distribusi yang luas, tetapi karena suatu sebab kemudian terdesak dan

hanya dapat bertahan dalam lingkungannya yang sekarang itu aja. Yang

menjadi sebabnya barangkali :

Bencana alam. Misalnya gempa bumi, letusan gunung api, dst.

Kalah dalam kompetisi dengan jenis lain.

Kegiatan manusia, seperti pembukaan hutan, konversi tanah – tanah

pertanian menjadi daerah pemukiman, dst.

Endemit yang terjadinya menurut pandangan teori ini disebut endemit

konservatif.

Untuk menjawab pertanyaan, apakah suatu endemit itu progresif atau

konservatif, bukan suatu tugas yang gampang, lebih – lebih jika jawaban itu

harus disertai bukti – bukti. Bagi endemit itu merupakan suatu bukti nyata,

bahwa endemit itu semula memang menempati darah yang luas.

Page 20: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

18

Disjungsi

Di antara kedua ekstrim itu terdapat berjenis – jenis tumbuhan atau hewan

yang menempati daerah – daerah dengan aneka ragam luas. Daerah – daerah

distribusi yang luas dapat bersifat sinambung dapat terpisah – pisah, dan

terpisahnya itu dapat oleh suatu yang demikian jauh, yang jarak itu menurut

keadaannya sekarang tidak tidak mungkin dapat dicapai oleh alat perkembang

biakan jenis makhluk hidup yang bersangkutan dengan pemencaran alami (tanpa

campur tangan manusia). Daerah – daerah distribusi yang terpisah – pisah

demikian itu disebut suatu disjungsi atau daerah distribusi tak sinambung. Pada

daerah distribusi tak sinambung jarak yang memisahkan bagian – bagiannya dapat

begitu besar, hampir separuh lingkaran bumi. Misalnya daerah distribusi

tumbuhan Rhus toxico dendron. Tumbuhan ini terdapat di hutan – hutan di

sepanjang pantai Timur Amerika Utara dan di gutan – hutan di sepanjang pantai

Timur Asia dan Jepang yang terpisahkan oleh lebarnya daratan Amerika Utara

dan samudra Pasifik.

Anggapan terjadinya disjungsi

Untuk menerangkan terjadinya disjungsi kita dapat bertitik tolak dari tiga

anggapan, yaitu :

1) Anggapan bahwa bagian – bagian dari daerah distribusi tak sinambung

itu semula menjadi satu, baru kemudian terjadi sebab menjadi terpisah

– pisah, misalnya karena perubahan iklim yang meliputi suatu daerah

yang sangat luas, adanya gaya – gaya dalam bumi dll. Daerah

distribusi hutan pohon jarum di Eropa, Asia dan Amerika Utara

sekarang terpisah – pisah oleh samudra Atlantik dan Pasifik. Menurut

teori Wegener, semula menjadi satu kemudian terpisah oleh adanya

gaya dalam bumi yang disebut Continental Drift. Daerah distribusi

tumbuhan yang sekarang terdiri daerah pegunungan Alpina di Eropa

Selatan dan daerah Kutub Utara pernah menjadi satu yaitu pada zaman

es. Pada zaman itu seluruh Eropa yang tertutup es dari Utara sampai ke

Selatan merupakan suatu lingkungan dengan kondisi yang sama.

Setelah berakhirnya zaman es itu keadaan seperti semula hanya

terdapat di daerah pegunungan Alpina dan sekitar kutub tadi sekarang

terpisah oleh jarak yang begitu jauh.

2) Anggapan bahwa daerah tak sinambung itu salah satu bagian –

bagiannya adalah daerah asli, sedang bagian – bagian lain merupakan

perluasan – perluasan baru. Ini jelas sekali untuk beberapa jenis

tanaman pertanian / perkebunan, misalnya pala, kina, kopi dll. Pala

yang berasal dari Brasil sekarang ini tersebar luas di Indonesia,

malaysia dan negara – negara lain di Asia. Ddemikian pula halnya

Page 21: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

19

dengan kopi yang berasal dari Afrika, tetapi sakarang banyak pula

terdapat di Brasil, Indonesia, Filipina dll. Habitat kina yang asli adalah

pegunungan Andes di Amerika Selatan, sekarang kina tersebar luas di

India, Indonesia, Srilangka. Daerah distribusi tumbuhan tersebut

terpisah – pisah amat berjauhan dan jarak pemisahnya tidak mungkin

dilampaui oleh alat – alat perkembangbiakan tumbuhan tersebut, jika

tidak ada campur tangan manusia.

3) Anggapan bahwa daerah distribusi tak sinambung itu memang telah

demikian keadaannya sejak semula, yang hanya dapat diterangkan

dengan adanya jenis tumbuhan yang bersangkutan seperti politop,

artinya muncul bersama – sama di bumu kita ini di banyak tempat.

Suatu aspek lain mengenai daerah distribusi suatu jenis tumbuhan atau

hewan ialah bahwa luasnya daeah distribusi itu tidak bersifat konstan,

jadi ada kemungkinan berkurang atau bertambah luas. Pada dasarnya

tampak adanya kecenderungan pada setiap jenis makhluk hidup dalam

memperluas darah distribusinya yang terbukti dengan adanya

kemampuan makhluk hidup dalam berkembangbiak dan adanya

penyebarluasan dari keturunannya. Namun demikian, menurut

kenyataannya banyak jenis makhluk hidup yang daerah distribusinya

justru berkurang, bahkan menjadi nol, yang berarti makhluk hidup

yang bersangkutan menjadi punah.

Dispersal

Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menghasilkan

individu baru seperti dirinya sendiri. Calon individu baru itu adalah sebagian dari

tubuh induknya, yang terjadinya didahului dengan adanya pelaburan dua sel

khusus (gamet) atau tidak.

Calon individu baru itu juga disebut alat perkembangbiakan dan dalam

ekologi sering disebut juga dengan diaspora, propagulatau diseminul. Untuk dapat

tumbuh dan berkembang menjadi individu baru, alat perkembangbiakan itu harus

melepaskan diri dari induknya dan mencapai tempat yang kondisinya

memungkinkan kelangsungan hidupnya. Cara calon individu baru itu melepaskan

diri dari induknya itulah yang dinamakan dispersal atau penyebarluasan dari

makhluk hidup tadi. Jika calon individu baru tadi dapat mencapai lingkungan

yang cocok untuk kelangsungan hidupnya, maka itu berarti pula perluasan daerah

distribusi dari makhluk hidup tadi.

Page 22: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

20

Berikut akan diuraikan pokok – pokok cara penyebarluasan calon – calon

individu baru, khususnya pada tumbuhan. Penyebarluasan diaspora tumbuhan

dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu :

1. Penyebarluasan diaspora tanpa bantuan faktor luar.

Berbagai jenis tumbuhan menghasilkan calon – calon individu baru, yang

penyebarluasannya terjadi sacara alami tanpa bantuan faktor luar. Bermacam –

macam rumput, misalnya ilalang dan lempuyang, dengan pembentukan

rizoma. Pisang dan bambu dengan anakannya. Nanas dan rumput teki

membentuk geragih yang ujungnya dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Cara penyebarluasan demikian ini tidak besar artinya bagi perluasan daerah

distribusi tumbuhan yang bersangkutan.Namun demikian, di dalam alam

ternyata jenis – jenis tumbuhan tersebut dapat mempunyai daerah distribusi

yang amat luas, seperti ilalang dan rumput teki yang terdapat di mana – mana.

Tidak terlalu sulit untuk menentukan bahwa di samping dispersal dengan cara

tersebut, terdapat pula penyebarluasan dengan cara lain, misalnya ilalang yang

biji atau buahnya juga disebarluaskan dengan perantara angin.

Calon – calon indiidu baru yang disebarluaskan secara alami tanpa

bantuan faktor luar itu dapat bersifat generatif maupun vegetatif. Calon –

calon individu baru yang bersifat vegetatif sampai waktu yang cukup lama

kadang – kadang masih bersambung dengan induknya. Pada rumput teki,

seringkali tumbuhan itu berbunga, berbuah dan membentuk keturunan baru

masih bersambung satu dengan yang lain. Pengalaman waktu membersihkan

rumput teki di halaman rumah merupakan bukti kebenaran hal tersebut. Selain

yang telah disebutkan, contoh – contoh tumbuhan yang mempunyai alat

perkembangbiakan vegetatif, dan penyebarluasannya tanpa bantuan faktor luar

ialah :

Berbagai jenis rumput, jahe – jahean, bunga tasbih dan kerut yang

membentuk rizoma yang kuncup ujungnya jika muncul di atas tanah

lalu tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Semua jenis bambu, pisang, tebu menghasilkan keturunan baru

dengan jalan pembentukan tunas – tunas yang tumbuh dari pangkal

batang atau bagian batang yang terdapat di dalam tanah.

Nipah, nanas, arbei, teki dengan pembentukan geragih yang pada

jarak tertentu dari tumbuhan induk dapat membentuk tumbuhan

baru.

Calon individu baru yang terbentuk secara generatif dan

penyebarluasannya terjadi tanpa bantuan faktor luar, biasanya berupa biji yang

kering. Berjenis – jenis tumbuhan yang tegolong dalam berbagai suku,

menghasilkan buah yang telah masak akan menjadi kerring dan pecah, dan

Page 23: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

21

pada saat pecahnya buah tersebut, biji – biji yang lepas yang terkandung di

dalamnya lalu terpelanting keluar. Peristiwa pecahnya buah itu merupakan

gerak higroskopik dan terjadi karena adanya perbedaan kadar air di dalam sel

– sel buah dan di luarnya. Tumbuhan yang penyebarluasan bijinya seperti

diuraikan itu mewakili berbagai suku yang dapat dikelompokkan menurut tipe

buahnya antara lain :

Yang buahnya berupa buah kendaga, biasanya mempunyai tiga

ruang masing – masing dengan satu biji, misalnya anggota –

anggotasuku getah – getahan seperti jarak, para, bayu, racun dll.

Buahnya berupa polong yang kering, misalnya lamtoro, kembang

merak, orok – orok dsb.

Buahnya mempunyai struktur seperti buah kubis terdapat pada

anggota – anggota suku Cruciferae. Selain sendiri ialah : lobak,

mosterd dll.

Buahnya mempunyai struktur lain yang lain lagi dari yang telah

disebutkan di atas, seperti terdapat pada ceplukan, pacar air, tapak

dara dll.

Penyebaran biji karena pecahnya buah yang menjadi kering waktu masak

itu, juga disebut cara pemencaran yang mekanik. Dengan cara ini calon

individu baru baru dapat mencapai tempat yang lebih jauh dari cara yang

dikemukakan terdahulu, namun juga tidak terlalu jauh (Perhatikan banyaknya

tumbuhan lamtoro kecil – kecil di bawah pohon lamtoro yang sudah besar).

2. Penyebaran diaspora tumbuhan dengan bantuan faktor luar.

Dalam penyebarluasan calon – calon tumbuhan baru, beberapa macam

faktor luar memainkan peranan yang sangat penting. Dengan bantuan faktor

luar calon – calon individu baru itu dapat mencapai jarak yang jauh. Kadang –

kadang sampai ribuan kilometer jauhnya dari induknya, dengan melintasi

samudra atau daratan yang luas. Karena pengaruh faktor – faktor luas itulah

suatu jenis tumbuhan dalam waktu yang relatif singkat dapat tersebar ampai

ke mana – mana, dan mempunyai daerah distribusi yang amat luas. Seperti

yang terjadi dengan enceng gondok yang ke mana – mana karena adanya

bantuan manusia.

Alat – alat perkembang biakan tumbuhan yang penyebarluasannya terjadi

dengan bantuan faktor luar, mempunyai bentuk dan susunan yang sesuai

dengan cara pemencarannya tadi, oleh sebab itu alat –alat perkembang biakan

tumbuhan tadi mempunyai bentuk, struktur dan ukuran yang beraneka ragam,

masing – masing disesuaikan dengan cara pemencarannya. Bentuk, struktur

dan ukuran biji yang dipergunakan oleh angin misalnya, sama sekali berbeda

dengan bentuk, struktur dan ukuran biji yang dipencarkan dengan perantaraan

Page 24: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

22

air, berbeda pula dengan biji yang disebarluaskan dengan perantaraan hewan.

Berhubung dengan itu, dari studi morfologi, alat – alat perkembang biakan

tumbuhan dapat diperoleh petunjuk, dengan cara bagaimana calon – calon

individu baru itu disebarluaskan.

Istilah – istilah ilmiah untuk menyebutkan cara penyebarluasan alat – alat

perkembang biakan tumbuhan dengan faktor terdiri dari kata – kata yang

bagian depannya menunjukkan nama faktor luar yang membantu

penyebarluasan itu ditambah dengan akhiran chory, misalnya : zoochory (zoon

= hewan, choryn = mengembara).

Cara – cara penyebarluasan dengan bantuan faktor luar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Dengan Perantara Faktor – Faktor Abiotik

1) Penyebaran oleh air atau hidrokori (hydrochory)

Alat – alat perkembang biakan tumbuhan yang disebarluaskan oleh air

umumnya mempunyai ciri – ciri berikut :

Mempunyai berat jenis kurang dari satu, sehingga mengapung di

air. Biasanya karena adanya jaringan atau rongga – rongga yang

terisi udara.

Nutfahnya terlindung oleh lapisan yang kuat terhadap pengaruh –

pengaruh faktor luar yang buruk.

Mempunyai daya tumbuh yang besar dan dapat mempertahankan

kemampuan ini dalam jangka waktu yang panjang.

Suatu contoh karakteristik mengenai struktur alat perkembang biakan

tumbuhan yang disebarluaskan oleh air adalah buah kelapa.

Lembaganya tersembunyi dibagian dalam buah dan dilindungi oleh

tiga lapisan buah, yaitu : Suatu lapisan kulit yang di bagian luar licin

mengkilat dan tidak mudah dibasahkan oleh air, lapisan kedua berupa

sabut yang banyak mempunyai rongga-rongga udara, dan lapisan

ketiga yang kuat dan keras yaitu tempurung, baru di dalamnya terdapat

calon individu baru yang sesungguhnya.

Sesuai denan uraian di muka bahwa pengetahuan tentang struktur alat

perkembang-biakan tumbuhan dapat dijadikan petunjuk untuk

menentukan penyebarluasannya, maka dengan mudah dapat

disimpulkan bahwa buah yang mempunyai struktur seperti buah kelapa

pun tentunya disebarluaskan oleh air pula.

Page 25: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

23

Contoh dari tumbuhan dengan struktur seperti buah kelapa misalnya

gayam, nyamplung, ketapang dsb.Alat perkembangbiakan yang

disebar luaskan oleh air ada pula yang bersifat vegetatif misalnya tunas

pada enceng gondok, yang tangkai daunnya pada pangkal membesar

dan berisi rongga-rongga udara sehingga tumbuhan itu dapat terapung

di air.

Dalam hidrokori, termasuk pula penyebarluasan oleh sungai es/gletser

yang walaupun sangat lambat gerakannya, tetapi dengan demikian

dimungkinkan pula transportasi alat perkembang biakan tumbuhan dari

suatu tempat ke tempat lain. Penyebarluasan oleh air huja yang berupa

percikan air hujan dapat membawa serta biji-bijian kecil yang ringan

dan spora tumbuhan paku dan lumut yang jika turun hujan lebat dapat

menimbukan aliran-aliran air yang bersifat sementara dan membawa

serta apa saja yang dilakukan ; digolongkan pula dalam kategori

penyebarluasan dengan cara hidrokori.

Dengan bantuan air, calon tumbuhan baru dapat mencapai jarak yang

jauh, sampai ribuan kilometer. Hal ini dapat dimengeti mengapa

kelapa mempunyai distribusi yang begitu luas yang meliputi seluruh

daerah tropika.

2) Penyebarluasan oleh angin atau anemokori (anemochory)

Alat-alat perkembang biakan tumbuhan yang disebarluaskan oleh

angin mempunyai ciri-ciri ; kecil, ringan, bersifat seperti serbuk atau

debu, atau mempunyai kelengkapan yang memungkinkan alat-alat

tersebut diterbangkan oleh angin atau melayang-layang di udara dan

oleh hembusan angin yang kencang dapat mencapai tempat yang jauh

dari induknya.

Contoh tumbuhan yang penyebarluasannya dengan anemokori :

Tumbuhan dengan alat perkembang biakan yang bersifat serbuk

atau debu : tumbuhan lumut, paku-pakuan, jamur, anggrek.

Tumbuhan dengan biji yang berjambul : biduri

Tumbuhan dengan buah yang berjambul : wedusan, legetan,

ilalang, glagah.

Tumbuhan biji bersayap : mahoni, spatodea, pinus.

Tumbuhan buah bersayap : meranti, tengkawang.

Tumbuhan dengan bisi berambut : kapas, kapok.

Tumbuhan dengan alat berkembang biak yang berbentuk bola

sehingga dapat berguling-guling jika dihembus angin : rumput

lomba-lomba atau rumput lari-lari.

Page 26: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

24

Penyebar luasan dengan cara anemokori dapat juga melintasi jarak

yang sangat jauh, contohnya adalah infeksi tanaman teh di Sumatera

oleh jamur cacar teh, yang semula hanya dikenal sebagai penyakit

tanaman teh. Ternyata spora jamur itu dapat melintasi Samodera

Hindia dengan perantara angin barat pada musim penghujan meniup

dari India ke arah Indonesia.

B. Penyebarluasan Diaspora dengan Perantara Faktor-faktor Biotik.

1) Penyebarluasan dengan perantara hewan atau zookori (zoochory)

Penyebarluasan diaspora dengan cara zookori dapat dibedakan atas dua

macam yaitu :

Epizookori (epizoochory) adalah penyebarluasan dengan perantara

hewan, tetapi diaspora tumbuhan hanya menempel di bagian luar

dari tubuh hewan. Seperti yang sering dilihat pada kerbau,

kamping atau sapi yang digembala di padang atau semak belukar di

mana pada badannya menempel buah-buah pulutan, salvia, rumput

jarum dsb. Diaspora tumbuhan dapat pula terbawa hewan yang

terjepit di antara kukunya tau terbawa tanah yang terinjak.

Endozookori (endozoochory) yaitu penyebarluasan tumbuhan

dengan perantara hewan yang diaspora tumbuhannya harus melalui

alat pencernakan makanan hewan yang menjadi vektor lebih dulu,

seperti buah katik yang menelan buah beringin yang kemudian

mengeluarkan biji bersama-sama dengan tinjanya.

Alat perkembangbiakan suatu jenis tumbuhan oleh hewan yang sama

dapat disebarluaskan baik dengan epizookori maupun endozookori.

Dengan mudah kita dapat mengadakan pengamatan bagaimana benalu

disebarluaskan oleh sejenis burung madu. Kadang-kadang buah ditelan

oleh burung itu dan bijinya dikeluarkan bersama tinjanya pada suatu

dahan pohon. Tetapi sering kita lihat pula bahwa buah itu tidak dapat

ditelan burung tadi, melainkan dengan zat perekatnya hanya menempel

saja pada dahan karena paruh digosok-gosokkan pada dahan tadi.

Berdasarkan jenisnya hewan yang menjadi perantara dalam cara

penyebarluasan itu, kita dapat membedakan :

Penyebarluasan dengan perantaraan serangga atau entomokory

(entemochory)

Sambil duduk di emper kita kadang-kadang dapat melihat semut

berjalan berbondong-bondong dari dan ke arah liangnya dan jika

diamati keadaan alam di sekitar kita, tidak jarang dapat disaksikan

bahwa di antara semut-semut itu ada yang membawa biji-biji kecil,

Page 27: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

25

biasanya biji yang mengandung lemak atau zat-zat lain yang

disukai semut. Dengan cara ini biji disebarluaskan karena tidk

semua biji itu rusak oleh semut tadi. Suatu jenis cendawan

(Claviceps purpurea) yang merusak sejenis gandum (Secela

cereale) juga disebarluaskan oleh semut. Semut tertarik pada madu

yang dihasilkan cendawan pada pembantukan konidianya, dan

karena madu itu berperekat maka banyak pula konidia yang

menempel pada tubuh dan dengan cara epizookori disebarkan ke

tanaman lain.

Penyebarluasan dengan perantara burung atau ornithokori

(ornithochory).

Penyebarluasan oleh burung dapat berupa epi ataupun

endozookori, tetapi kebanyakan dengan cara endozookori.

Bermacam-macam burung mendapatkan makanan dari buah

tumbuh-tumbuhan, dimana yang biasa dimakan oleh burung adalah

bagian-bagian yang lunak yaitu kulit atau daging buahnya.

Sedangkan bijinya ikut termakan dan tidk tercernakan. Bahkan ada

anggapan bahwa biji yang termakan oleh burung tersebut akan

lebih cepat berkecambah setelah melalui alat pencernakan burung.

Mungkin karena pengaruh dari berbagai zat kimia selama dalam

pencernaan burung tadi, kulit biji lebih permeable untuk air dan

dengan demikian dapat lebih cepat berkecambah.

Tumbuhan yang disebarluaskan dengan cara ornithokori umumnya

terdiri dari pohon buah-buahan misalnya bermacam-macam jambu,

jamblang, wuni, pepaya, kelompok ficus (beringin, ambulu, lo),

kersen/keres/talok, gebang, benalu, yang biasanya seluruh buahnya

ditelan saja oleh burung dan mengeluarkan kotoran di sembarang

tempat maka tidak jarang tumbuhan tersebut tumbuh di atas talang

ataupun tembok ataupun di lekukan di antara dua cabang pohon

dsb.

Penyebarluasan dengan perantara hewan menysui atau

mamaliokori (mamaliochory).

Hewan menyusui dapat menjadi vektor (perantara) dalam

penyebarluasan tumbuhan baik secara epikori maupun endokori.

Misalnya hewan menyusui yang cukup kita kenal yaitukelompok

kelelawar (chirroptera) antara lain codot dan kalong yang dikanal

pemakan buah-buahan. Sisa buah-buahan jambu, sawo, mangga

dapat ditemukan terutama di bawah pohon di mana hewan-hewan

tersebut tidur ataupun brsembunyi pada siang hari. Sering pula

Page 28: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

26

buah-buahan yang dibawa terbang terlepas dan jatuh di sembarang

tempat bahkan kadang-kadang di atas atap rumah. Itulah sebabnya

kita dapat menemukan di mana-mana sisa buah di tempat yang

jauh dari ohon induknya. Cara penyebarluasan oleh hewn

kelompok kalong atau codot sering disebut kiropterokori

(chirropterochory).

Hewan menyusui lainnya adalah yang hidup di daratan yang

terkenal sebagai pemakan buah-buahan adalah luak atau musang

yang terkenal pula sebagai pencuri ayam dan penyergap jenis-jenis

burung lainnya. Di antara buah-buahan yang paling disukai hewan

ini adalah kopi dan pepaya dimana biji-bijinya tidak tercerna dan

dikeluarkan bersama-sama kotorannya.

Epizookori oleh hewan menyusui merupakan cara penyebarluasan

yang tidak boleh dipandang remeh, sebab berbagai buah rumput-

rumputan, gulma dapat menempel pada tubuh hewan dan dengan

itu tersebarlah kemana-mana (rumput jarum, salvia, pulutan).

2). Penyebarluasan dengan perantara manusia atau antropokori

(anthropocory).

Bermacam-macam tumbuhan tersebar luas bahkan menjadi

kosmopolit karena adanya perantaraan manusia. Dalam hal ini harus

kita bedakan dua cara penyebarluasan, yaitu penyebarluasan dengan

sengaja dan tidak sengaja dilakukan oleh manusia. Tumbuhan yang

menghasilkan bahan-bahan kebutuhan hidup manusia sejak dulu

sudah disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia oleh manusia.

Tumbuhan penghasil pangan seperti jagung yang berasal dari Amerika

itu sekarang telah berkembang dengan baik di mana-mana bahkan

tidak terpikirkan lagi bahwa tumbuhan tersebut berasal dari tempat

lain. Tumbuhan yang lain yang kemudian diperkebunkan secara besar-

besaran di Indonesia maupun negara-negara lain seperti pala, kina,

kopi, kelapa sawit, teh, nanas sabrang pun merupakan bukti nyata

adanya penyebarluasan dengan sengaja oleh manusia. Bermacam-

macam tumbuhan pun dapat tersebar luas oleh manusia tanpa

disengaja, seperti rumput-rumputan, gulma yang disebarluaskan

bersama-sama dengan pengangkutan hasil pertanian, pupuk, bibit, dsb.

Juga kita dapat menyaksikan sendiri adanya bermacam-macam alat

perkembangbiakan yang menempel pada pakaian kita setelah sampai

di rumah dari suatu kerja di lapangan atau hanya melewati tempat-

tempat yang banyak rumput ataupun semak-semak.

Page 29: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

27

D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan di Dunia

Vegetasi Alam

Sesuai dengan iklim dan posisinya, yaitu berada di antara kontinen Asia dan

Australia, maka vegetasi yang ada di Indonesia adalah vegetasi peralihan.

Karena banyaknya curah hujan, maka pengaruh vegetasi Asia lebih dominan,

sedangkan dari Australia jumlahnya relatif sedikit dan hanya terbatas di daerah

kering, seperti NTB dan NTT.

Ciri-ciri utama vegetasi alam Indonesia adalah:

a. selalu hijau, walaupun ada di antaranya yang gugur pada musim kering,

misalnya jati;

b. jumlah spesiesnya banyak dan jumlah tipe endemiknya pun relatif besar;

c. terdapat banyak tumbuhan epifit serta tumbuhan memanjat, misalnya rotan;

dan

d. di daerah hutan hujan tropis, terdapat jenis tumbuhan yang menghasilkan getah,

misalnya getah perca.

Secara garis besar, vegetasi alam di Indonesia dapat dibagi menjadi empat

kelompok besar, yaitu sebagai berikut.:

1) Vegetasi Hutan Hujan Tropis

Ciri-cirinya:

a) merupakan hutan lebat,

b) terdiri dari berbagai jenis pohon yang variatif,

c) ketinggian pohonnya ada yang mencapai 60 m,

d) banyak terdapat jenis pohon panjat dan palem,

e) banyak pula jenis pohon pakis dan anggrek.

Hutan hujan tropis terbesar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, serta Irian

Jaya.

2) Vegetasi Hutan Musim

Ciri-cirinya:

a) pohon-pohonnya lebih rendah daripada hutan hujan tropis,

b) daun-daunnya banyak yang gugur di musim kemarau, misalnya pohon jati,

c) jenisnya homogen.

Hutan musim terdapat di daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

3) Vegetasi Hutan Bakau

Ciri-cirinya:

a) pohon-pohonnya lebih rendah daripada hutan hujan tropis dan

b) mempunyai akar tunjang.

Page 30: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

28

Kalimantan dan Sumatra merupakan contoh pulau yang memiliki hutan bakau

yang luas.

4) Vegetasi Daerah Sabana dan Stepa

Ciri-cirinya:

a) terdapat di daerah yang beriklim kering,

b) sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon,

terdapat di Pulau Madura dan sebagian kepulauan Nusa Tenggara,

c) stepa merupakan daerah yang seluruhnya padang rumput, misalnya di pulau

Sumba, Flores, Sumbawa, dan Timor.

Peta Pembagian Wilayah Flora di Indonesia

Fauna

Persebaran fauna di Indonesia ada hubungannya dengan sejarah Geologis

terbentuknya kepulauan Indonesia:

1. ASIATIS, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

2. AUSTRAL - ASIATIS (peralihan), meliputi Sulawesi, Maluku, Nusa

Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Sangihe, Buru.

3. AUSTRALIS, meliputi Papua, Kepulauan Aru, Pulau Seram.

Page 31: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

29

Garis Wallacea adalah garis khayal yang memisahkan atau menjadi

batas wilayah geografis fauna Indonesia Barat (Asiatis) dengan Fuana Indonesia

Tengah (Austral-asiatis/ Peralihan) Garis Weber adalah garis khayal yang

memisahkan atau menjadi batas wilayah geografis fauna Indonesia Timur

(Asiatis) dengan Fuana Indonesia Tengah (Austral-asiatis/ Peralihan)

Peta Pembagian Wilayah Fauna di Indonesia

Regionalisasi fauna di dunia. Menurut Wallacea; Zoogeografi terbagi

menjadi 5 region fauna di dunia, yaitu :

1. NEOTROPICAL, meliputi Mexico Selatan, Amerika Tengah dan Selatan,

Chili, Brazilia, Kepulauan Galapagos, dan Barat India.

2. ORIENTAL, meliputi Srilangka, India, China Selatan, Malaysia,

Indonesia, Singapura, Thailand, dll…

3. NEARTIC, meliputi Amerika Utara, Kanada, California, Greenland, dan

Mexico Tengah.

4. AUSTRALIAN, meliputi seluruh daratan Australia, New Zealand, dan

Papua New Guinea.

5. PALEARCTIC, meliputi Eropa, China Bagian Utara, Rusia, Afrika Utara,

Perancis.

6. ETHIOPIAN, meliputi daratan Afrika, Jazirah Arab, Madagaskar, dan

Mariatius.

Page 32: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

30

Peta Pembagian Wilayah Fauna di Dunia (Wallace)

Konservasi flora dan fauna. Seiring dengan berjalannya waktu dan

kebutuhan manusia terus berkembang, flora dan fauna di Indonesia dan dunia

populasinya terus mengalami penurunan. Hal tersebut tentu harus menjadi

perhatian seluruh manusia di planet bumi ini, agar sumberdaya hayati tidak

mengalami kepunahan. Demikian pula di Indonesia, untuk melindungi dari

kepunahan flora dan fauna dilakukan konservasi. Konservasi dimaksudkan untuk

melindungi ekosistem yang ada di suatu wilayah dimana suatu jenis flora ataupun

fauna telah mengalami penurunan populasinya, dengan cara-cara antara lain :

a. Pengawasan ketat terhadap penebangan hutan.

b. Penanaman hutan kembali.

c. Cagar Alam dan suaka margasatwa.

5. Rangkuman

Biogeografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan penyebaran

tumbuh-tumbuhan dan hewan dalam ruangan yang terdapat di permukaan bumi.

Beberapa istilah penting di dalam mempelajari biogeografi perlu dipahami seperti

misalnya vegetasi, flora, hewan, fauna, ekosistem, habitat, dan lain sebagainya.

Biogeografi menekankan pada distribusi/agihan makhluk hidup sesuai dengan

region iklim dan karakteristik ekosistem. Faktor-faktor yang mempengaruhi

distribusi makhluk hidup berupa biotik dan abiotik menjadi sangat penting

diperhatikan. Hal ini untuk mendiskripsikan mengapa persebaran makhluk hidup

daerah distribusinya sempit atau terbatas dan daerah distribusinya sangat luas.

Page 33: RASIONAL DAN DESKRIPSI URAIAN MATERI : FLORA DANppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/21104/mod_resource... · balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu disebut

31

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia sangat penting karena

merupakan kekayaan sumber daya hayati yang dibutuhkan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Hugget, Richard John., 2004, Fundamentals of Biogeography,Second Ed.,

Routledge & Francis Group, New York

Kuspriyanto dan Sulistinah, 1996., Geografi Tumbuhan, Surabaya : Unipress

IKIP Surabaya

Sulistinah dan Kuspriyanto, 1996, Geografi Hewan, Surabaya : Unipress IKIP

Surabaya

Suharini, Erni, dan Palangan, Abraham, 2014, Biogeografi, Penerbit Ombak,

Yogyakarta