rasio laporan keuangan pt ricky putra globalindo 2013 2012 2011

24
Rasio Laporan Keuangan Likuiditas Current Ratio = Aset Lancar KewajibanLancar PT Ricky Putra Globalindo Tbk PT Eratex Djaja Tbk Tahun 2013 1.77 1.01 Tahun 2012 2.25 1.04 Tahun 2011 1.78 0.99 Analisis : PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami kenaikan dalam kemampuan untuk memenuhi kewajiban/hutang jangka pendeknya di tahun 2012 yang mengalami kenaikan sebesar 2.25-1.78 = 0.47.Namun di tahun 2013 mengalami penurunan.Hal ini disebabkan karena di tahun 2011 ke tahun 2012, aset lancar mengalami kenaikan yang cukup besar dibandingkan kenaikan kewajiban lancarnya dan di tahun 2012 ke tahun 2013 kenaikan aset dan kewajiban lancar hampir sebanding sehingga terjadi penurunan dalam rasio lancar. PT Eratex Djaja Tbk mengalami kenaikan dalam rasio lancarnya di tahun 2011 ke tahun 2012 sedangkan di tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan.Namun, kenaikan dan penurunan dari rasio lancarnya tidak signifikan sehingga masih dapat dikatakan kenaikan dan penurunan rasio lancar PT Eratex Djaja Tbk ini stabil.Untuk tahun 2011 kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya kurang karena di dalam aset lancar terdapat aset yang tidak mudah likuid seperti beban dibayar dimuka yang berarti tidak semua aset lancarnya bisa digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya sehingga sebaiknya rasio lancarnya minimal 1. Jika dibandingkan, PT Ricky Putra Globalindo Tbk lebih mampu dalam memenuhi/membayar kewajiban lancarnya karena rasio

Upload: timotius-hr

Post on 20-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rasio laporan keuangan PT RIcky Putra GLobalindo Tbk untuk tahun 2011-2013

TRANSCRIPT

Rasio Laporan KeuanganLikuiditasCurrent Ratio= PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20131.771.01

Tahun 20122.251.04

Tahun 20111.780.99

Analisis : PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami kenaikan dalam kemampuan untuk memenuhi kewajiban/hutang jangka pendeknya di tahun 2012 yang mengalami kenaikan sebesar 2.25-1.78 = 0.47.Namun di tahun 2013 mengalami penurunan.Hal ini disebabkan karena di tahun 2011 ke tahun 2012, aset lancar mengalami kenaikan yang cukup besar dibandingkan kenaikan kewajiban lancarnya dan di tahun 2012 ke tahun 2013 kenaikan aset dan kewajiban lancar hampir sebanding sehingga terjadi penurunan dalam rasio lancar. PT Eratex Djaja Tbk mengalami kenaikan dalam rasio lancarnya di tahun 2011 ke tahun 2012 sedangkan di tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan.Namun, kenaikan dan penurunan dari rasio lancarnya tidak signifikan sehingga masih dapat dikatakan kenaikan dan penurunan rasio lancar PT Eratex Djaja Tbk ini stabil.Untuk tahun 2011 kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya kurang karena di dalam aset lancar terdapat aset yang tidak mudah likuid seperti beban dibayar dimuka yang berarti tidak semua aset lancarnya bisa digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya sehingga sebaiknya rasio lancarnya minimal 1. Jika dibandingkan, PT Ricky Putra Globalindo Tbk lebih mampu dalam memenuhi/membayar kewajiban lancarnya karena rasio lancarnya semua di atas 1 sedangkan PT Eratex Djaja tbk masih kurang.Namun rasio lancar PT Eratex Djaja Tbk ini cukup stabil sehingga masih dapat dikatakan kemampuan dalam memenuhi kewajibannya masih bagus.

Acid Test Ratio = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20130.750.35

Tahun 20120.950.38

Tahun 20110.780.35

Analisis : Rasio cepat milik PT Ricky Putra Globalindo Tbk menunjukkan kurangnya kemampuan aset lancarnya dalam membayar kewajiban lancarnya.Hal ini bisa berakibat perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban lancarnya sehingga dapat mengalami masalah dalam pembayarannya.Rasio cepat idealnya minimal 1. Rasio cepat milik PT Eratex Djaja Tbk juga menunjukkan kurangnya kemampuan aset lancarnya dalam menutupi kewajiban lancarnya.Hal ini juga dapat mengakibatkan masalah dalam pembayaran kewajiban lancarnya, perusahaan bisa jadi harus mencari alternatif lain dalam membayar kewajiban lancarnya. Jika dibandingkan keduanya sama-sama memiliki rasio cepat dibawah 1.Namun,PT Ricky Putra Globalindo lebih mampu dalam memenuhi kewajiban lancarnya karena rasio cepatnya mendekati 1 bila dibandingkan dengan rasio cepat milik PT Eratex Djaja Tbk yang cukup jauh dari 1.

Collection Period = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 201390.1440.55

Tahun 201290.6841.81

Analisis: PT Ricky Putra Globalindo Tbk rata-rata membutuhkan waktu 90-91 hari (3 bulan) untuk dapat menerima pelunasan piutangnya.Terjadi penurunan di tahun 2013, namun penurunannya kecil sehingga tidak terlalu berpengaruh pada lama pelunasan piutangnya.PT Eratex Djaja Tbk membutuhkan waktu 40-42 hari ( 2 bulan) untuk menerima pelunasan piutangnya.Penurunannya tidak begitu signifikan namun masih lebih tinggi dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo.Sehingga dapat dikatakan bahwa PT Eratex Djaja Tbk lebih cepat dalam menerima pelunasan piutangnya dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

Days to sell inventory = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 2013176.8175.84

Tahun 2012157.4768.31

Analisis: PT Ricky Putra Globalindo mengalami penurunan dalam kecepatan penjualan persediaannya.Dimana di tahun 2012 perusahaan membutuhkan waktu 157 hari untuk dapat menjual persediaannya sedangkan di tahun 2013 naik menjadi 157.47, kenaikannya sebesar 176.81-157.47 = 19.34 hari.Hal ini berarti persediaan PT Ricky Putra Globalindo kurang likuid karena cukup lama untuk dapat dijual. PT Eratex Djaja juga mengalami penurunan dalam kecepatan penjualan persediaannya.Di tahun 2012 perusahaan hanya membutuhkan waktu 68 hari untuk dapat menjual persediaannya namun di tahun 2013 naik menjadi 76 hari, penurunannya sebesar 75.84-68.31 = 7.53 hari ( 1 minggu).Sehingga persediaan PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan dalam likuiditasnya untuk dapat cepat dijual. Jika dibandingkan,PT Eratex Djaja Tbk lebih cepat dalam menjual persediaannya dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo Tbk.Hal ini mengakibatkan perputaran persediaan PT Eratex Djaja Tbk lebih besar dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo TbkStruktur Modal dan SolvabilitasTotal debt to equity = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20131.913.37

Tahun 20121.304.00

Tahun 20110.833.57

Analisis: Rasio total kewajiban terhadap ekuitas milik PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Hal ini menunjukkan bahwa PT Ricky Putra Globalindo dalam permodalannya lebih menggunakan hutang dibandingkan dengan modal sendiri.Untuk investor, peningkatan ini perlu diwaspadai karena bisa jadi perusahaan dapat mengalami masalah keuangan akibat kewajibannya yang meningkat. Rasio total kewajiban terhadap ekuitas milik PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa kebanyakan dana perusahaan berasal dari hutang dibandingkan modal sendiri, kewajiban perusahaan 4x dari modal pemegang sahamnya.Hal ini perlu diperhatikan oleh auditor karena perusahaan memiliki resiko yang cukup tinggi akibat kewajibannya. Jika dibandingkan, PT Ricky Putra Globalindo lebih aman untuk berinvestasi dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk karena risiko dari PT Eratex Djaja Tbk lebih besar.

Long term debt to equity = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20130.671.65

Tahun 20120.571.98

Tahun 20110.081.86

Analisis: PT Ricky Putra Globalindo memiliki struktur modal dimana kewajiban jangka panjangnya jauh lebih kecil dibandingkan ekuitas pemegang sahamnya.Namun, dari tahun 2011 hingga tahun 2013 mengalami peningkatan walau tidak signifikan.Hal ini perlu diwaspadai oleh para investor karena dengan adanya peningkatan kewajiban jangka panjangnya maka berarti resiko dalam berinvestasi di perusahaan tersebut juga meningkat, namun untuk PT Ricky Putra Globalindo ini masih dapat dibilang bagus karena kewajiban jangka panjangnya tidak lebih banyak daripada ekuitas pemegang sahamnya. PT Eratex Djaja Tbk memiliki struktur modal dimana kewajiban jangka panjangnya lebih banyak dibandingkan ekuitas pemegang sahamnya yang berarti berinvestasi di PT Eratex Djaja Tbk ini cukup beresiko bagi investor karena bisa jadi kewajiban jangka panjangnya menimbulkan masalah di masa depan.Kewajiban jangka panjangnya paling tinggi di tahun 2012 dimana kewajiban jangka panjangnya hampir mencapai 2x ekuitas pemegang sahamnya. Jika dibandingkan, yang paling aman untuk investor dalam berinvestasi adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk karena jumlah kewajiban jangka panjangnya lebih kecil dibandingkan ekuitas pemegang sahamnya sehingga investasi dari para investornya aman.

Times Interest Earned = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20131.371.98

Tahun 20122.031.56

Tahun 20112.017.43

Analisis: PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami penurunan kemampuan untuk menutupi biaya bunganya dimana di tahun 2011 ke 2012 mengalami peningkatan namun tidak signifikan dan di tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 1.37 sehingga perusahaan hanya butuh 1.37x untuk menutupi biaya bunganya yang dapat mengakibatkan kreditor menjadi ragu untuk memberi kredit bagi perusahaan. PT Eratex Djaja Tbk juga mengalami penurunan dalam kemampuannya untuk membayar bunga pinjaman.Penurunan yang paling signifikan terjadi di tahun 2012 dimana di tahun 2011, perusahaan dapat menutup biaya bunga 7x dari laba sebelum bunga dan pajaknya sedangkan di tahun 2012 perusahaan dapat menutup biaya bunga 1.56x dari laba sebelum bunga dan pajaknya sehingga kemungkinan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman menjadi berkurang. Jika dibandingkan, PT Eratex Djaja Tbk akan lebih mudah mendapatkan pinjaman ketika di tahun 2011 dan 2013 dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo Tbk. Return on InvestmentKeterangan KeteranganPT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

201320122011201320122011

Tarif Pajak0.460.280.220.200.720.03

Return on Assets = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20132.82%2.89%

Tahun 20123.83%0.09%

Analisis: Kemampuan PT Ricky Putra Globalindo dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakannya mengalami penurunan dimana di tahun 2012, perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar 3.83% dari asetnya sedangkan di tahun 2013 turun menjadi 2.82%. Kemampuan PT Eratex Djaja Tbk dalam menghasilkan laba atas aktiva yang digunakannya mengalami peningkatan yang cukup besar.Di tahun 2012 perusahaan hanya mampu menghasilkan laba sebesar 0.09% sedangkan di tahun 2013, perusahaan dapat menghasilkan 2.89% laba. Jika dibandingkan, rasio PT Eratex Djaja Tbk menunjukkan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan sehingga labanya meningkat.Sedangkan PT Ricky Putr Globalindo Tbk mengalami kendala dalam pertumbuhannya bahkan mungkin dapat dikatakan mengalami regresi karena labanya menurun.Hal ini disebabkan karena laba bersih PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami penurunan sedangkan total aset PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami peningkatan.

Return on Common Equity = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20131.96%7.41%

Tahun 20124.64%7.60%

Analisis : Rasio pengembalian ekuitas pada PT Ricky Putra Globalindo mengalami penurunan yang besar dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk.Penurunan pada pengembalian ekuitas ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal para pemegang sahamnya mengalami penurunan.Sehingga dapat dikatakan bahwa PT Eratex Djaja Tbk mampu untuk mengembalikan modal lebih besar dibandingkan PT Ricky Putra GlobalindoKinerja OperasiGross profit Margin = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 201327.70%7.62%

Tahun 201221.97%4.69%

Tahun 201119.94%12.30%

PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami peningkatan dalam laba kotornya yang disebabkan oleh peningkatan penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan Harga Pokok Penjualannya sehingga Margin Laba kotornya mengalami peningkatan.Sedangkan untuk PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan dalam margin laba kotornya dimana di tahun 2011 dapat mencapai 12.30% namun di tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan.

Operating Profit Margin = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20136.11%3.19%

Tahun 20126.18%2.28%

Tahun 20115.07%37.89%

Analisis : Margin laba operasi PT Ricky Putra Globalindo Tbk cukup stabil.Dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami kenaikan 1% sedangkan di tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan namun kecil.Sehingga dapat dikatakan operasi di PT Ricky Putra Globalindo Tbk stabil dan kemungkinan besar tidak ada masalah.Namun untuk PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan yang signifikan dimana di tahun 2011 dapat mencapai 37.89% sedangkan di tahun 2012 dan 2013, perusahaan tidak lagi dapat mencapai persentase sedemikian tingginya.Hal ini menunjukkan bahwa adanya masalah dalam operasi perusahaan,adanya biaya-biaya operasi tambahan yang menurunkan laba, sebaiknya biaya ini diperhatikan apakah dapat dikurangi atau tidak.

Net Profit Margin = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20130.74%1.26%

Tahun 20122.22%1.32%

Tahun 20111.99%31.87%

Analisis : PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami penurunan dalam persentase laba bersih dari penjualannya.Hal ini disebabkan karena laba bersih perusahaan menurun sedangkan penjualannya meningkat.Hal ini menunjukkan adanya peningkatan biaya yang menyebabkan laba bersihnya menurun.PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 31.87% menjadi 1.32% dan 1.26%.Hal ini disebabkan meningkatnya biaya HPP sehingga laba pun mengalami penurunan.Jika dibandingkan, Laba bersih PT Ricky Putra Globalindo lebih stabil dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk karena penurunannya tidak sesignifikan PT Eratex Djaja Tbk.

Penggunaan AsetCash Turnover = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 201316.86326.58

Tahun 201218.66288.30

Analisis : Rasio perputaran kas untuk PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalami penurunan dari 18.66 di tahun 2012 menjadi 16.86 di tahun 2013.Sedangkan untuk PT Eratex Djaja Tbk mengalami kenaikan dari 288.30 ditahun 2012 menjadi 326.58 di tahun 2013.Hal ini menunjukkan bahwa kinerja PT Eratex Djaja Tbk jauh lebih tidak efisien dibandingkan dengan PT Ricky Putra Globalindo Tbk karena dapat memutar kasnya hingga ratusan kali sedangkan PT Ricky Putra Globalindo hanya butuh dapat memutar kasnya puluhan kali.Padahal jika dilihat dari jumlah penjualan, penjualan PT Ricky Putra Globalindo lebih besar namun perputaran kasnya lebih rendah.Perputaran kas semakin rendah berarti kas yang perlu digunakan untuk membiayai penjualan hanya sedikit.

Account Receivable Turnover = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20133.998.88

Tahun 20123.978.61

Analisis : Perputaran piutang pada PT Ricky Putra Globalindo dan PT Eratex Djaja Tbk sama-sama mengalami peningkatan.Hal ini berarti piutang kedua perusahaan lebih cepat dilunasi oleh pelanggan.Namun jumlah perputaran piutang pada PT Eratex Djaja Tbk lebih tinggi dibanding PT Ricky Putra Globalindo Tbk.Perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa penjualan kredit sering dilakukan dan cepat untuk dilunasi dibandingkan jika perputaran piutangnya rendah.Sehingga dapat dikatakan PT Eratex Djaja Tbk lebih efisien dalam mengelola piutangnya sehingga banyak piutang dapat cepat dilunasi.

Inventory Turnover = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20132.044.75

Tahun 20122.295.27

Analisis : Perputaran persediaan pada PT Ricky Putra Globalindo Tbk dan PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan.Jika dibandingkan penurunan pada PT Eratex Djaja Tbk lebih besar.Perputaran persediaan yang semakin menurun menunjukkan bahwa persediaan menjadi lebih lama untuk dijual atau ada persediaan yang menumpuk serta perusahaan tidak efisien dan efektif dalam mengelola persediaannya.Sehingga jika dibandingkan maka PT Eratex Djaja lebih efisien dan efektif dalam mengelola persediaanya karena perputarannya lebih cepatWorking Capital Turnover = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20132.82137.53

Tahun 20122.78167.69

Analisis : Perputaran modal kerja pada PT Ricky Putra Globalindo mengalami kenaikan dan PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan.Penurunan pada PT Eratex Djaja Tbk lebih besar dibandingkan penurunan pada PT Ricky Putra Globalindo Tbk.Namun jika dilihat jumlah perputarannya, perputaran PT Eratex Djaja Tbk lebih cepat.Semakin besar dan cepat perputaran modal kerja berarti semakin banyak modal kerja yang didapat dari penjualannya.Sehingga dapat dikatakan bahwa PT Eratex Djaja Tbk lebih efisien dalam mengelola modal kerjanya ( tidak banyak investasi dalam modal kerja).Kenaikan pada perputaran modal kerja pada PT Ricky Putra Globalindo berarti adanya penurunan investasi dalam modal kerja.

PPE Turnover = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20133.932.17

Tahun 20123.702.18

Analisis : Rasio perputaran aktiva tetap pada PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengalamikenaikan sedangkan PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan.Rasio perputaran aktiva tetap menunjukkan penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan pendapatan.Semakin besar perputaran aktiva tetap berarti semakin efisien penggunaan aktiva tetapnya.Dalam hal ini, perputaran aktiva tetap pada PT Ricky Putra Globalindo lebih besar dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan aktiva tetap pada PT Ricky Putra Globalindo lebih efisien dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk.Total Asset Turnover = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20131.011.26

Tahun 20121.011.20

Analisis : Perputaran total aset pada PT Ricky stabil bila dibandingkan dengan PT Eratex Djaja Tbk yang mengalami penurunan.Hal ini berarti PT Ricky lebih stabil dalam mengelola asetnya untuk mendapatkan pendapatan dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk.Namun perputaran total aset pada PT Eratex Djaja Tbk lebih besar, hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan oleh PT Eratex Djaja Tbk lebih besar dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo Tbk

Market MeasuresKeteranganKeteranganPT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

201320122011201320122011

Harga pasar per lembar saham 31 Desember (Rp)169.18168.2200.00280325200

Nilai Buku per lembar Saham594.02571.84545.80789.71747.33693.60

Jumlah saham beredar (lembar)641,717,510.641,717,510641,717,510160,817,474.00146,312,474.00146,312,474.00

Price to earnings = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 201314.806.22

Tahun 20126.497.22

Tahun 201110.330.29

Analisis : Rasio Price to earnings berguna untuk mengetahui seberapa besar investor bersedia untuk membayar tiap pendapatan per lembar saham (EPS).Untuk PT Ricky, investor bersedia membayar paling tinggi 14.80 per EPS di tahun 2013 dan paling rendah sebesar 6.49 per EPS di tahun 2012.Sedangkan untuk PT Eratex Djaja Tbk, investor bersedia membayar paling tinggi sebesar 7.22 per EPS di tahun 2012 dan paling rendah sebesar 0.29 per EPS di tahun 2011.Hal ini menunjukkan bahwa investor lebih bersedia untuk membeli saham di PT Ricky Putra Globalindo dibandingkan PT Eratex Djaja Tbk.

Earnings Yield = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20136.76%16.07%

Tahun 201215.41%13.85%

Tahun 20119.68%347%

Analisis : Ratio Earnings Yield pada PT Ricky Putra Globalindo Tbk mencapai persentase tertingginya selama 3 tahun di tahun 2012 sebesar 15.41%.Sedangkan untuk PT Eratex Djaja paling tinggi di tahun 2011 sebesar 347%.Namun PT Eratex Djaja Tbk mengalami penurunan drastis di tahun 2012 dan 2013 karena EPS perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 694 per lembar menjadi 45 per lembar.Sehingga jika dibandingkan maka PT Eratex Djaja Tbk lebih memberikan keuntungan jika berinvestasi di dalamnya

Dividend Yield = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 2013--

Tahun 20122.38%-

Tahun 2011--

Analisis : Ratio Dividend Yield pada PT Ricky Putra Globalindo menunjukkan bahwa sebesar 2.38% dari harga pasar per lembar saham akan kita terima sebagai dividen.Dividen Payout Rate = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 2013--

Tahun 201215.43%-

Tahun 2011--

Analisa : PT Ricky Putra Globalindo pada tahun 2012 hanya bersedia membayar 15.43% dividen dari laba per lembar sahamnya.

Price to Book = PT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 20130.280.35

Tahun 20120.290.43

Tahun 20110.370.29

Analisis : Rasio Price to Books kedua perusahaan di bawah 1.Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menyajikan lebih (overstated) nilai buku sahamnya atau perusahaan mendapatkan pendapatan yang sedikit dari pengembalian asetnya.Untuk ratio price to book ratio yang dibawah 1 sebaiknya dihindari oleh investor karena bisa jadi perusahaan tersebut mengalami masalah dan ada kemungkinan untuk bangkrut.Dalam hal ini, jika investor harus memilih maka sebaiknya investor memilih PT Eratex Djaja Tbk karena ratio price to booknya lebih mendekati 1 dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo sehingga kemungkinan rugi di PT Eratex Djaja Tbk sedikit lebih kecil dibandingkan PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

Analisis Arus KasKeteranganPT Ricky Putra Globalindo TbkPT Eratex Djaja Tbk

Tahun 2013Tahun 2012Tahun 2011Tahun 2013Tahun 2012Tahun 2011

201320122011201320122011

Arus kas dari aktivitas operasi:

Penerimaan dari pelanggan886,710,764,477758,919,167,358545,694,158,904724,376,402,439.02580,893,451,219.51232,149,910,000

pembayaran kepada pemasok(803,855,001,489)(528,064,586,812)(418,507,268,427)(517,004,256,097.56)(329,678,085,365.85)(150,655,458,000)

pembayaran gaji dan upah(153,440,074,687)(121,336,142,408)(105,858,061,964)(171,043,865,853.66)(171,427,975,609.76)(70,044,915,000)

pembayaran kas untuk beban usaha---(23,241,914,634.15)(25,759,463,414.63)(37,156,997,000)

pembayaran bunga dan biaya keuangan-(1,346,700,080)(1,388,563,480)(82,878,048.78)(1,818,304,878.05)(597,852,000)

pembayaran pajak penghasilan(10,657,818,756)(6,694,703,857)(8,196,503,333)(10,372,109,756.10)(3,773,792,682.93)(7,705,113,000)

Penerimaan (pembayaran) lainnya(3,637,627,810)(58,153,909,243)4,044,116,7751,137,926,829.271,246,304,878.05-

Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi(84,879,758,265)43,323,124,95815,787,878,4753,782,817,073.1749,699,207,317.07(33,906,943,000)

Arus kas dari aktivitas investasi :

pembelian aset tetap(78,743,378,655)(84,914,565,871)(25,483,933,097)(29,033,939,024.39)(31,494,585,365.85)(4,864,769,000)

penerimaan dari penjualan aset tetap20,563,616,309787,268,2191,935,271,92978,243,902.44281,670,731.7137,500,000

penerimaan bunga565,212,792453,673,447170,588,34613,512,195.1217,073,170.73103,482,000

Penerimaan dari transaksi jual dan sewa balik--2,965,888,800---

Pembayaran untuk properti investasi-(1,431,000,000)----

Investasi pada perusahaan asosiasi-(200,000,000)(500,000,000)---

Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi(57,614,549,554)(85,304,624,205)(20,912,184,021)(28,955,695,121.95)(31,212,914,634.15)(4,827,269,000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Penerimaan dari pinjaman bank jangka pendek-1,482,097,005171,951,544,885286,719,536,585.37182,024,353,658.5433,675,202,000

pembayaran untuk pinjaman bank jangka pendek(1,234,919,720)(47,380,278,570)(145,302,252,239)(244,312,060,975.61)(206,047,012,195.12)-

penerimaan dari pinjaman bank jangka panjang171,599,260,881175,168,601,7705,320,631,491---

pembayaran untuk pinjaman bank jangka panjang(6,367,000,000)(25,870,455,268)(5,000,000,000)---

Pembayaran dividen(2,566,870,040)---

Kenaikan (penurunan) hutang sewa guna usaha23,864,855,723(1,161,323,580)4,061,932,760---

pembayaran bunga dan biaya keuangan(43,891,865,800)(22,813,577,394)(15,568,622,804)---

Penerimaan pinjaman dari pihak terkait---93,902,439,024.3950,000,000,000-

pembayaran pinjaman dari pihak terkait---(101,829,268,292.68)(49,390,243,902.44)-

Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan143,970,331,08476,858,193,92315,463,234,093(34,480,646,341.46)(23,412,902,439.02)38,537,563,000

kenaikan (penurunan) kas dan setara kas dari operasi yang dilanjutkan1,476,023,26534,876,694,67610,338,928,547(930,776,829,268)(4,926,609,756.10)(196,649,000)

kenaikan (penurunan) kas dan setara kas dari operasi yang dihentikan-205,429,000

kenaikan (penurunan) kas dan setara kas dari seluruh operasi1,476,023,26534,876,694,67610,338,928,547(930,776,829,268)(4,926,609,756.10)(402,077,000)

Dampak perubahan selisih kurs2,530,192,000

kas dan setara kas awal tahun57,623,502,60222,746,807,92612,407,879,379(9,869,926,829.27)4,943,317,073.17(5,772,634,000)

kas dan setara kas akhir tahun59,099,525,86757,623,502,60222,746,807,926(562,158,536.59)9,869,926,829.27(3,644,519,000)

Analisis : PT Ricky Putra Globalindo Tbk pada tahun 2013, aktivitas operasinya minus hal itu disebabkan adanya pengeluaran kas yang cukup besar untuk membayar pemasok dan membayar gaji dan upah.Dengan kata lain biaya HPP dan biaya gaji dan upah di tahun 2013 cukup tinggi.Untuk aktivitas investasi juga mengalami minus, hal ini disebabkan karena adanya pembelian aset tetap yang lebih besar dibanding penjualan aset tetap dan penerimaan bunganya.Untuk pendanaan hasilnya positif, hal ini disebabkan karena adanya pinjaman jangka panjang dari bank.Hasil akhir perhitungan kas menunjukkan saldo kas mengalami kenaikan karena akibat dari adanya pinjaman jangka panjang bank yang cukup tinggi sehingga dapat menutupi hasil dari aktivitas operasi dan investasi yang minus.Hal ini kurang baik karena kas yang diterima perusahaan berasal dari pinjaman jangka panjang sehingga perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman tersebut.Sehingga untuk investor sebaiknya berhati-hati sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan ini.Sedangkan untuk tahun 2012,hasil akhir menunjukkan saldo kas mengalami kenaikan juga.Hal ini disebabkan adanya penerimaan pelanggan yang besar di aktivitas operasi dan pinjaman jangka panjang dari bank yang besar pada aktivitas pendanaan sehingga aktivitas operasi dan pendanaannya memberikan kas masuk bagi perusahaan.Namun, hal ini pun tetap perlu diwaspadai karena pinjaman jangka panjangnya besar sehingga ada kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan.Untuk tahun 2011 , saldo akhir kas juga mengalami peningkatan akibat adanya penerimaan pelanggan yang besar di aktivitas operasi dan adanya pinjaman jangka pendek pada aktivitas pendanaan.Secara keseluruhan, saldo kas perusahaan memang terlihat bagus karena saldonya masih positif dan mengalami peningkatan namun setelah diperhatikan, selama 3 tahun saldo kas yang masuk lebih banyak berasal dari pinjaman bank baik jangka pendek maupun jangka panjang. PT Eratex Djaja Tbk untuk aktivitas operasinya dari tahun 2011 ke 2012 mengalami kenaikan yang signifikan, dari yang tadinya -33,906,943,000 menjadi 49,699,207,317.07.Namun pada tahun 2013 mengalami penurunan yang drastis menjadi 3,782,817,073.17.Kenaikan di tahun 2012 disebabkan oleh adanya kenaikan yang signifikan pada penerimaan penjualan tunai dan adanya penerimaan-penerimaan lain yang diterima perusahaan.Sedangkan penurunan di tahun 2013 disebabkan oleh adanya biaya HPP yang meningkat dan adanya beban-beban terutama beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.Untuk Aktivitas investasi, di tahun 2012 perusahaan bisa mendapatkan penerimaan yang cukup besar pada aktivitas investasinya karena adanya penerimaan yang cukup besar dari penjualan aset tetapnya.Hal ini berarti perusahaan banyak menjual aset tetapnya di tahun 2012.Dan di tahun yang sama pula terjadi pembelian yang cukup besar dibandingkan tahun 2011 dan 2013 pada aset tetap perusahaan.Untuk aktivitas pendanaan, perusahaan mendapatkan cukup banyak pinjaman dari bank dan dari pihak-pihak terkait lainnya.Penerimaan pinjaman yang diterima perusahaan lebih besar daripada pembayaran pinjamannya di tahun 2013 dan 2012 meskipun di tahun 2013 mengalami penurunan pada slado arus kas dari pendanaan.Sedangkan di tahun 2011 saldo arus kas dari pendanaannya minus karena adanya pembayaran pinjaman bank yang lebih besar dibandingkan penerimaan pinjaman dari bank. Jika dibandingkan, sekilas PT Ricky Putra Globalindo tampak lebih banyak arus kas masuk dibandingkan arus kas keluarnya.Namun arus kas masuknya berasal dari pinjaman bank yang cukup besar.Sedangkan untuk aktivitas operasinya lebih banyak arus kas yang keluar dibanding masuk.Sedangkan PT Eratex Djaja Tbk kebalikan dari PT Ricky Putra Globalindo Tbk karena arus kasnya lebih banyak keluar dibandingkan masuknya.Arus kas keluar dari PT Eratex Djaja Tbk dikeluarkan untuk pembayaran pinjaman, tidak seperti PT Ricky Putra Globalindo Tbk.Untuk aktivitas operasinya, PT Eratex Djaja Tbk lebih efisien dalam mengelola kasnya karena arus kas dari aktivitas operasinya merupakan arus kas masuk sehingga dapat dikatakan bahwa PT Eratex Djaja lebih efisien dalam mengelola penjualan dan biayanya.