rasio keuangan

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17). Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

Upload: arif-setiawan

Post on 07-Jul-2015

1.404 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rasio keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai

kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada

laporan pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat

ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio

menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan

dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau

posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.

Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan

laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah

perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio

keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan

kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17).

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang

penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering

digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat

yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan

hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat

dibuat menurut kebutuhan penganalisis.

Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan:

bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba

operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah

pemegang saham biasa mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio

financial sebaiknya didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa).

Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio

yang dihitung juga kurang akurat. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan

atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

Page 2: Rasio keuangan

1.2 Identifikasi Masalah

Adanya Rasio keuangan sebagai alat ukur yang digunakan perusahaan utuk mengalisis

laporan keuangan didalam posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja

keuangan di masa depan.

Tujuan:

1. Profitabilitas (Rasio Laporan Rugi Laba) adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan

suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka

panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari Laporan laba rugi perseroan (income

statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

2. Rasio Solvabilitas (Rasio Neraca) adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh

kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap

seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas

3. Rasio Likuiditas (Rasio Neraca) adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban

lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan

kewajiban lancar.

4. Rasio Aktivitas (Rasio antar Laporan Keuangan-Neraca dan Rugi/Laba) adalah kemampuan

perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus

menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan

neraca. keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non

keuangan lainnya.

1.3 Rumusan Masalah

Rasio Keuangan merupakan Alat yang sangat penting dalam Analisi Keuangan

Perusahaan, dari rasio Keuangan kita harus dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut:

a. Apa Manfaat Rasio Keuangan Bagi Perusahaan?

b. Bagaimana Pengertian,Kegunaan,serta keunggulan dan keterbatasan Analisis keuangan?

c. Apa saja Jenis-jenis Rasio Keuangan itu?

d. Bagaimana Fungsi dan kegunaan Rasio keuangan?

e. Seperti apa penerapan dan penyelesaiannya dalam bentuk kasus dari suatu perusahaan?

Page 3: Rasio keuangan

1.4 Maksud dan tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah Rasio keuangan dapat digunakan

sebagai Analisis keuangan suatu perusahaan, dan diharapkan dapat membantu Proses

Pengambilan keputusan Laporan keuangan dalam perusahaan. Dari laporan keuangan dapat

mencerminkan baik buruknya kinerja perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan

pun bisa menjadi lebih mudah oleh pihak yang berkepentingan.

1.5 Batasan Masalah

Mengingat begitu banyak bentuk dari rasio Keuangan dan beberapa sub-sub nya,

maka dalam makalah ini saya batasi dan hanya akan membahas rasio keuangan yang sering

digunakan dalam analisis keuangan dalam perusahaan.yakni rasio keuangan seperti: Rasio

Likuiditas, Rasio Solvabilitas/leverage, Rasio Profitabilitas / Rentabilitas, dan Rasio aktivitas.

Page 4: Rasio keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perngertian Rasio

Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua

macam data finansial (Bambang Riyanto, 1996:329). Pancawati Hardiningsih (2002:85),

rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan

hubungan tertentu antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan

finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini

akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau

buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka-angka tersebut

dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard

(Munawir,2004:64). Pancawati Hardiningsih (2002:85), manfaat analisis rasio pada dasarnya

tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar.

Rasio-rasio ini mempermudah upaya pembandingan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun

(time series) atau dengan perusahaan lain (cross section) dalam industri yang sama.

2.1.1. Analisis Rasio

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar

perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan

mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Rasio paling bermanfaat bile

berorientasi ke depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi

rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.

faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri,

kebijakan manajemen dan metode akuntansi.

interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio tahun

sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.

Analisis rasio merupakan alat penting dalam analisis keuangan. Identifikasi

setidaknya empat rasio yang menggunakan:

Hanya data neraca Neraca: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap ekuitas, utang

jangka panjang terhadap ekuitas.

Hanya data laporan laba rugi: Laporan Laba Rugi: Margin laba kotor, margin laba operasi,

margin laba sebelum pajak, margin laba bersih.

Page 5: Rasio keuangan

Data neraca dan laporan laba rugi: Neraca dan Laporan Laba Rugi: Jumlah hari untuk

menjual persediaan, perputaran kas, perputaran piutang usaha, perputaran modal kerja.

2.1.2 keterbatasan analisis rasio.

1) Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya

dan bahkan dapat dimanipulasi.

2) Seorang manajer keuangan harus berhati - hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu

baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu

kumpulan rasio - rasio.

3) Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut

sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik.

4) Dalam menganalisa setiap rasio, angka - angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat

berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1)

Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang

hampir sama; 2) Adanya analisa kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun – tahun

sebelumnya.

5) Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan Kinerja Perusahaan

yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata -

rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader's ratios.

2.2 Pengertian Keuangan

Keuangan adalah Administrasi yang mengurusi keluar masuknya uang dalam suatu

lembaga. Sedangkan pengertian uang sendiri adalah alat tukar atau standat pengukuran nilai

(kesatuan atau hitungan) yang sah. Pengertian uang yang lain adalah harga atau

kekayaan.Keuangan diperlukan oleh setiap perusahaan untuk memperlancar kegiatan

operasinya. Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002:34), pengertian keuangan

sebagai berikut: ” Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang

mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan

proses, lembaga,pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu

maupun antara bisnis dan pemerintah.

Page 6: Rasio keuangan

2.3 Rasio Keuangan

2.3.1 .Definisi Rasio keuangan

Rasio Keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan

keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut

Harahap (1999 : 297) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan

dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan

dan signifikan atau berarti”.Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah

terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild,

Subramanyam,dan Halsey (2005 : 36) “Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan

terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir.

Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan

investigasi lebih lanjut”. Dari defenisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan

tahun-tahun sebelumnya.

Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan

antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat

diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingka n harus mengarah pada hubungan

ekonomis yang penting. Contoh Pertama, untuk beberapa pengecualian, tidak ada ketentuan-

ketentuan baku dan cepat untuk komputasi rasio. Kedua, dalam penghitungan banyak rasio,

angka-angka laporan laba rugi dibandingkan dengan angka-angka neraca. Karena laporan

laba rugi mengacu pada suatu periode waktu dan neraca mengacu pada suatu titik waktu,

maka dalam penghitungan rasio-rasio adalah baik untuk menghitung rata-rata untuk angka-

angka neraca.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan

sebagai alat analisis. Hal-hal tersebut akan membantu analis dalam menginterpretasikan hasil

perhitungan rasio keuangan sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin

(2000 : 40) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio

keuangan sebagai alat analisis.

o Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah

dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah

dinilai secara bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka

satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan.

Page 7: Rasio keuangan

o Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang

sama. Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0

dengan rasio finansial perusahaan B pada tahun 19X1.

o Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah

diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya,

sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat.

o Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan

haruslah sama.

2.3.2 Analisis Rasio Keuangan

A. Definisi Analisis rasio keuangan

Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio

keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang

terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Wild, Subramanyam,

dan Halsey (2005 : 36) “analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan

penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk

dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio”.Analisis

rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi

terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta

penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan

memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta

dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17) Suatu rasio

tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio

yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat

dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga

diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan

dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat

diketahui bagaimana keuangan dalam industri.Dalam mengadakan interpretasi dan analisis

laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau

yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio.

Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang

dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya

rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.

Page 8: Rasio keuangan

Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses

penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data

akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi

kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan

keuangan. Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya

dengan dua macam perbandingan, yaitu :

Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu

(histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari

perusahaan yang sama.

Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan

yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung

kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang

bersangkutan

.

B. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan

dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun

dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau

penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan

membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-

rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan.Analisis rasio

keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan

yaitu manajer perusahaan,analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi

ketiga kelompok utama tersebut menurut Brigham dan Houston (2006 : 119) adalah sebagai

berikut:

Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan

kemudian meningkatkan operasi perusahaan,

Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang

menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk

membayar utang-utangnya, dan

Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Page 9: Rasio keuangan

C. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk

menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan

lainnya. Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis

sebagaimana yang dikemukakan oleh Harahap (2006 : 298).

o Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

o Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan

yang sangat rinci dan rumit.

o Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

o Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan

dan model prediksi (z-score).

o Rasio menstandarisir sizeperusahaan.

o Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

o Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang

akan datang.

Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan

atau kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau

kelemahan analisis rasio keuangan antara lain:

Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila

perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.

Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya

perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.

Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi olehcara penafsiran

yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

Informasi rata == rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.

Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil

perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002 : 495) Kritik terbesar atas analisis

rasio ada lah sulitnya mencapai ko mparabilitas (comparability) yang tinggi di antara

perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu.Untuk mencapai komparabilitas di antara

Page 10: Rasio keuangan

perusahaan-perusahaan mengharuskan analis untuk (1) mengidentifikasi perbedaan mendasar

yang terdapat dalam prinsip dan prosedur akuntansi yang digunakan dan (2) menyesuaikan

saldo untuk mencapai komparabilitas.

Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa

keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari

penfsiran dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model

peramalan yang berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan

ini menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam

satu kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur

prospek sutu perusahaan.

D. Pemakai Rasio Keuangan

Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa

yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa

pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :

1) Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun

posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.

2) Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :

Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi :

krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang

atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau

yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih

menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga

keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang

dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan

pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitas.

Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik

perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham

perusahaan tersebut di pasaran.

E. Penggunaan Rasio Keuangan

Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio

dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada

dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :

Page 11: Rasio keuangan

1) Penggolongan berdasarkan sumber data

Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang

bersumber atau yang berasal dari neraca.

Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang

berasal dari laporan laba rugi.

Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang

berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.

2) Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis adalah: Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas,

Rasio rentabilitas, Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis.

Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan

hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan

antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Analisis

ratio merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan

dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan

atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah analisis ratio keuangan

(Financial Ratio Analysis). Dalam Keown dkk tujuan dari analisis ratio adalah untuk

membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan,

berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas.

Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan

saja melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau

pihak yang berkepentingan.Analisis ratio berguna bagi para analisis intern untuk membantu

manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya, memperbaiki kesalahan-

kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesultan keuangan.

2.2.4 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur untuk menilai kinerja

keuangan, Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan

(BPFE Yogyakarta, 2001:331), pengelompokan rasio-rasio keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas

perusahaan (Current ratio, Acid test ratio dan lain sebagainya ).

2. Rasio Leverage / solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur

sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets

ratio, net worth to debt ratio dan lain sebaginya).

Page 12: Rasio keuangan

3. Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

berapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya

(Inventory turnover, average collection period dan lain sebagainya).

4. Rasio-rasio Profitabilitas / Rentabilitas , yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil

akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales,

Return on total assets, Return on net worth dan lain sebagainya).

Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan

(BPFE Yogyakarta, 2001:331), pengelompokan rasio-rasio keuangan yaitu sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, Yaitu kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi atau

kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa

sehingga dapat memenuhi kewajiban finansiilnya pada saat ditagih.

Rasio Untuk Mengukur kemampuan Perusahaan :

1. Memenuhi kewajiban tepat pada waktunya

2. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi normal

3 Membayar bunga & dividen yang dibutuhkan

4. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan

Rasio Likuiditas terdiri dari :

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Yaitu Kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva

lancar yang dimiliki. Menunjukan tingkat keamanan ( Margin og safety) kreditor jangka

pendek atau kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek

Rumus :

Aktiva lancar X 100%

Hutang Lancar

Ratio lancar 200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi perusahaan, tetapi ratio

200% hanya merupakan kebiasaan (rule of thumb) dan akan digunakan sbg titik tolak untuk

Page 13: Rasio keuangan

mengadakan analia lebih lanjut. Rasio lancar yang tinggi belum teentu menjamin akan dapat

dibayarnya hutang perusahaan, misalnya : Jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan

taksiran tingkat penjualan sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukan

adanya over investment dalam persediaan tersebut. Saldo piutang yang besar yang mungkin

sulit untuk ditagih. Rasio lancar yang terlalu tinggi kemungkinan menunjukan kelebihan uang

kas atau aktiva lancar lainnya dibanding dengan yang dibutuhkan Sekarang.

Analisa sebelum membuat kesimpulan yang akhir dari analisa rasio lancar harus

mempertimbangkan faktor-faktor sebagai beerikut:

Distribusi atau proporsi daripada aktiva lancar;

Data trend daripada aktiva lancar dan hutang lancar, untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih

dari waktu yang lalu.

Syarat yang diberikan oleh kreditor ke perusahaan dalam mengadakan pembelian maupun

syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dalam menjual barangnya.

Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar, sebab ada kemungkinan perusahaan

mempunyai saldo piutang yang cukup besar tetapi piutang tersebut sudah lama teerjadi dan

sulit ditagih sehingga nilai realisasinya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang

dulaporkan.

Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar yang besar (terutama diitunjukan dalam

persediaan) maka tidak menjamin likuid perusahaan.

Perubahan persediaan dalan hubungannya dengan volime penjualan sekarang atau di masa

yang akan datang, yang mungkin adanya over investment dalam persediaan;

Kebutuhan jumlah modal kerja di masa mendatang semakin besar, kebutuhan modal kerja di

masa yang akan datang maka dibutuhkan.

Type atau jenis perusahaan ( Memproduksi sendiri barang yang dijual perdagangan atau

perushaan jasa )

b. Rasio Kas ( cash ratio ) Membayar kewajiban dengan setara kas yang tersedia

Rumus :

c. Rasio cepat ( quick ratio ) Membayar kewajiban dengan aktiva lancar yang lebih likuid

Rumus :

Kas + Surat Berharga X 100 %

Hutang lancar

Aktiva Lancar - Persediaan X 100 %

Kewajiban Lancar

Page 14: Rasio keuangan

Contoh Soal :

TAVI SPORT

Neraca Saldo

31-Des-08

KETERANGAN NO BUKTI D K

Kas

24.010.170

Piutang dagang

162.500.000

Piutang lain-lain

5.500.000

Persediaan barang dagang

27.500.000

Perlengkapan Usaha

1.500.000

Tanah

150.000.000

Peralatan

5.250.000

Kendaraan

140.000.000

Ak. Penyusutan Kendaraan

4.200.000

Bangunan

275.000.000

Ak. Penyusutan bangunan

8.300.000

Hutang dagang

78.000.000

Hutang sewa

500.000

Hutang bank

30.000.000

Hutang lain-lain

53.166.000

Modal

563.500.000

Penjualan

242.000.000

Retur penjualan

2.000.000

Potongan penjualan

315.000

Pembelian

53.300.000

By Angkut Pembelian

250.000

Retur Pembelian

Potongan Pembelian

750.000

Biaya Promosi

14.000.000 150.000

Biaya Gaji

104.500.000

Biaya Listrik & telp

11.600.000

Biaya Bunga

3.340.830

TOTAL

980.566.000 980.566.000

Page 15: Rasio keuangan

TAVI SPORT

Laporan Laba Rugi

31 Desember 2008

LAPORAN LABA RUGI Penjualan

242.000.000

Retur Penjualan 2.000.000

Pot.Penjualan 315.000 +

2.315.000 _

Penjualan Bersih

239.685.000

HPP

PBD awal

27.500.000

Pembelian 53.300.000

BAP 250.000 +

53.550.000

Retur pembelian 750.000

Pot. {embelian 150.000 +

900.000 _

Pembelian Bersih

52.650.000 +

80.150.000

PBD Akhir

22.800.000 _

HPP

57.350.000 _

Laba Kotor

182.335.000 Biaya Operasional

By Promosi 14.000.000

By Gaji 104.500.000

By Listrik & Telp 11.600.000

By Peny Peralatan 65.625

By perlengkapan 400.000

By Peny kendaraan 14.000.000

By Peny Bangunan 27.500.000

+

Total By Operasional

172.065.625 _

Laba Bersih Di luar Usaha

10.269.375 By Bunga 4.090.830

_

Laba Bersih setelah Biaya Diluar Usaha

6.178.545

Page 16: Rasio keuangan

a. Current Ratio

Aktiva lancar X 100% Hutang

Lancar

Aktiva Lancar = Kas+Piutang dagang+Piutang Lain-Lain+Persediaan+Per.Usaha

= 24.010.170+162.500.000+5.500.000+27.500.000+1.500.000

= 221.010.170

Hutang lancar = 78.000.000+500.000+30.000.000+53.166.000 = 161.666.000

221.010.170 / 161.666.000 x 100 % = 137 %

= 1,37 X

( Artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,37 Aktiva lancar )

b. Quick Ratio

Aktiva Lancar – Persediaan X 100 %

Kewajiban Lancar

221.010.170 - 27.500.000 X 100 %

161.666.000

= 119,69 % = 120 %

= 1,20 X

(Artinya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva

adalah setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp 1,20 aktiva lancar yang likuid)

2. Rasio Solvabilitas

Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.

Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan

yang baik juga dalam jangka panjang. Hal-hal yang menguntungkan dalam jangka pendek

dengan mudah dapat digoyahkan dengan pos-pos jangka panjang, Misalnya :

a. Adanya Understated ( dicatat terlau kecil ) atas penyusutan mengakibatkan laba dalam tahun

pertama besar, karena biaya depresiasi yang kecil, income overstated, tetapi dalam jangka

panjang perusahaan tidak dapat memperoleh kembali aktiva tetapnya, kondisi ini merupakan

penurunan kapasitas yang sangat membahyakan kelangsungan usaha, karena aktiva belum

habis disusut tetpai sudah tidak dapat digunakan .

b. Jatuh tempo hutang jangka panjang tidak direncanakan dengan baik, sehingga pada saat jatuh

tempo perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

c. Struktur modal yang tidak baik, misalnya jumlah hutang lebih besar daripada modal sendiri.

Page 17: Rasio keuangan

d. Pada waktu terjadi tendensi inflasi perusahaan menggunakan perhitungan harga pokok historis

( dengan metode FIFO ), sehingga harga pokok penjualan kelihatan sangat rendah, padahal

harga jual meningkat sehingga mengakibatkan profit margin kelihatan tinggi. Hal ini

menyebabkan aktiv alancar ( terutama persediaan ) semakin turun karena dengan jumlah uang

yang sama tidak dapat memperoleh jumlah kuantitas persediaan yang sama seperti jumlah

sebelumnya

Rasio Solavabilitas terdiri dari :

a.Rasio Modal dengan Total Aktiva

Menunjukan tingkat solvabilitas perusahaan dengan anggapan bahwa semua aktiva

akan dapat direalisir sesua dengan yang dilaporkan di Neraca.

Rumus :

Modal X 100 %

Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang

digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Bila membandingkan ratio ini dari tahun ke

tahun atau antara perusahaan yang sejenis dalam waktu yang sama mungkin terjadi berbagai

perbedaan yang disebabkan :

Perbedaan kebijkasanaa di dalam metode penyusutan.Misalnya dua perusahaan yang

emmpunyai modal dengan komponen yang sama, tetapi antara perusahaan tersebut

menggunakan metode penyusutan yang berbeda.

Perbedaan dalam penggantian / penghentian aktiva tetap. Misalnya suatu perusahaan

mempertahankan suatu aktiva yang sudah out of date, sednag lainnya segera mengganti

aktiva, maka penyusutan aktiva akan berbeda dan kemungkinan ada rugi-laba karena

prnggantian.

Perubahan tingkat harga. Dalam keadaan inflasi maka harga riil lebih besar dari nilai buku.

Kalau yang satu menyesuakin dengan kenaikan harga atau mengadakan revaluasi dan yang

lain tetap mencatat at coast

Kebijaksanaan dalam hubungannya dengan devidend. Dua perusahaan dengan struktur nodal

yang sama dan tingkat keuntungan yang sama, tetapi yang satu likuid untuk membayar

deviden yang besar sedang lainnya likuid sehingga deviden yang dibagi kecil atau bahkan

dengan stobk devidend, maka ini akan berakibat pada proprietory ratio yang berbeda.

Perbedaan dalam kebijaksanaan pembiayaan aktiva dan sebagainya.

Page 18: Rasio keuangan

Kalau rasio ini >100 % berarti aktiva tetap seluruhnya dibiayai modal sendiri. Kalau rasio ini <100 % maka sebagian aktiva tetap dibiayai dengan modal pinjaman sedang aktiva lancar dibiayai dengan seluruh modal pinjaman

b. Rasio Modal Sendiri Dengan Aktiva Tetap

Menunjukan berapa besar aktiva tetap dibiayai modal sendiri

Rumus :

Modal Sendiri X 100

% Nilai Buku Aktiva Tetap

c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang Menunjukan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor atau kemampuan

perusahaan untuk memperoleh pinjaman dengan jaminan aktiva tetap

Rumus :

Aktiva Tetap X 100 %

Hutang Jangka Panjang

d. Rasio Nilai Buku Per saham Menunjukan jumlah rupiah yang akan dibayarkan untuk setiap lembar saham apabila

perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan semua aktiva pada direalisasi dengan

harga yang sama dengan nilai bukunya

Rumus :

Jumlah Modal X 100 %

Saham Beredar ( Lbr )

e. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Tetap Menunjukan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor atau kemampuan perusahaan

untuk memperoleh pinjaman dengan jaminan aktiva tetap

Rumus :

Nilai Buku Aktiva Tetap X 100 %

Hutang Tetap

f. Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva Bagian dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin total hutang

Rumus :

Total Hutang X 100 %

Total Aktiva

Page 19: Rasio keuangan

Contoh Soal :

a. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap

Modal Sendiri X 100 %

Nilai Buku Total Aktiva

563.500.000 / 778.760.170 X 100 %

= 72,4 %

= 0,724 X

( Artinya setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp 0,724 modal, sedangkan

Rp 0,276 dari pinjaman / hutang )

b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap

Modal X 100 %

Total Aktiva

563.500.000 / 557.750.000 x 100 %

= 101,03 %

= 1.01 X

( Artinya keseluruhan aktiva tetap dibiayai dengan modal )

c. Rasio Aktiva Tetap Dengan Hutang Jangka Panjang

Aktiva Tetap X 100 %

Hutang Jangka Panjang

Tavi Sport tidak memiliki hutang jangka panjang makak kemampuan perusahaan untuk

memperoleh pinjaman dengan jaminan keseluruhan aktiva tetap

3. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas terdir dari :

a. Perputaran piutang kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam periode tertentu

Rumus :

Penjualan Kredit =........X

Piutang rata-rata

Semakin tinggi perputaran menunjukan modal kerja yang tertanam dalam piutang

semakin rendah, sebaliknya rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang.

Penurunan rasio ini dapat di sebabkan oleh faktor sebagai berikut :

o Turunnya penjualan dan naiknya piutang

o Turunnya piutang diikuti turunnya penjualan dalam jumlah lebih besar.

o Naiknya penjualan diikuti naIknya piutang dalam jumlah yang lebih besar.

o Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap

o Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah

Page 20: Rasio keuangan

b. Days of Receivable Periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang

Rumus :

Piutang rata-rata x 360 hari =........X

Penjualan kredit

Semakin besar periode rata-rata, maka semakin besar resiko kemungkinan tidak

tertagihnya piutang

c. Perputaran Persediaan kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam periiode tertentu

Rumus :

Harga Pokok Penjualan =........X

Persediaan rata-rata

Semakin tinggi perputaran menunjukan modal kerja yang tertanam dalam persediaan

semakin rendah, sebaliknya rasio semakin rendah berarti ada over stock dalam persediaan.

d. Days Of Inventory Periode rata-rata persediaan berada digudang

Rumus :

Persediaan rata-rata x 360 hari =........X

Harga Pokok Penjualan

Semakin besar periode rata-rata, maka semakin besar resiko kemungkinan persediaan berada

digudang

f. Perputaran Modal Kerja Kemampuan modal kerja netto berputar dalam satu periode tertentu ( Siklus kas dari

perusahaan )

Rumus :

Penjualan =........X

Aktiva Lancar - Hutang lancar

4. Rasio Rentabilitas Yaitu Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Rasio rentabilitas terdiri dari :

a. Rasio Laba Usaha dengan Total aktiva Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dengan aktiva yang

digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut

Rumus :

Laba Usaha =........X

Total Aktiva

Page 21: Rasio keuangan

Aktiva Usaha : Seluruh aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva lain yang tidak

digunakan dalam kegiatan untuk memperoleh penghasilan pokok perusahaan.

Manfaat Rasio ini : dapat digunakan untuk membandingkan 2 atau lebih perusahaan yang

memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk membandingkan perusahaan yang

sama untuk dua periode yang berbeda. Ratio yang rendah menunjukan kemungkinan-

kemungkinan sebagai berikut :

Adanya over investmen dalam aktiva yang digunakan untuk operasi dalam hubungannya

dengan volume penjualan yang diperoleh dengan aktiva tersebut.

Merupakan cermin rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan ongkos-ongkos yang

diperlukan.

Adanya inefisiensi baik dalam produksi, pembelian maupun pemasaran

Adanya kegiatan ekonomi yang menurun

b. Perputaran Total Aktiva Mengukur tentang kemampuan sampai berapa jauh aktivva telah digunakan dalam kegiatan

usaha atau berapa kali operating assets berputar dalam satu periode

Rumus :

Penjualan =........X

Total Aktiva

c. Gross Profit margin mengukur kemampuan memperoleh laba kotor atau setiap satu rupiah penjualan

menghasilkan laba kotor sekian rupiah

Rumus :

Laba Kotor =........X

Penjualan

d. Rentabilitas Modal Rumus :

Laba Bersih =........X

Modal

e. Net Margin Ratio Rumus :

Laba Bersih =........X

Penjualan

f. Operating Ratio Biaya operasi per rupiah penjualan

Rumus :

Laba Usaha =........X

Penjualan

Page 22: Rasio keuangan

Contoh Soal :

a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktiva

Laba Usaha =........X

Total Aktiva

6.178.545.000 / 778.760.170

= 0.00079 X

b. Perputaran Total Aktiva

Penjualan =........X

Total Aktiva

239.685.000 / 778.760.170

= 0.3 X

( Artinya total aktiva digunakan untuk meningkatkan penjualan efisiensi hanya sebesar 0.3

X )

c. Gross Profit Margin

Laba Kotor =........X

Penjualan

182.335.000 / 239.685.000

= 0.760 X

= 76 % ( Artinya perusahaan dapat mencapai laba kotor 76 % dari penjualan )

d. Net Margin Ratio

6.178.545 / 239.685.000

= 0.026

= 2.6 % ( Artinya Rp 1 Penjualan Menghasilkan laba bersih 0.03 )

e. Operating Margin Ratio

Laba Usaha =........X

Penjualan

6.178.545 / 239.685.000

= 0.026

= 2.6 % ( Artinya Setiap Rp 1 Penjualan menghasilkan Rp 0.03 )

Laba Bersih =........X

Penjualan

Page 23: Rasio keuangan

f. Rentabilitas Modal

Laba Bersih =........X

Modal

6.178.545 / 563.500.000

= 0.0109 X

= 1.01 % ( Artinya Rp 1 modal menghasilkan laba bersih Rp 0.0109 )

Page 24: Rasio keuangan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio

keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang

terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.

Rasio keuangan dibedakan beberapa jenis antara lain :

Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas perusahaan

(Current ratio, Acid test ratio dan lain sebagainya ).

Rasio Leverage / solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio, net worth to

debt ratio dan lain sebaginya).

Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa

besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Inventory

turnover, average collection period dan lain sebagainya).

Rasio-rasio Profitabilitas / Rentabilitas , yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari

sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales, Return on total

assets, Return on net worth dan lain sebagainya).

Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk

mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga

mempunyai beberapa keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang

sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.dan

Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. Kelemahan Analisis keuangan

salah satunya adalah Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang

berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.

Page 25: Rasio keuangan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html#ixzz2ajGfJanJ

http://www.kajianpustaka.com/2013/05/jenis-jenis-rasio-keuangan.html#ixzz2ajEIqRqS

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html#ixzz2ajHgWOh1

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html#ixzz2ajIb6o9S

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-solvabilitas.html#ixzz2ajHXLu7p

Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.