ranjangan - kementerian ppn/bappenas :: home · web viewdepennas arsitek blueprint nah, bangsa...

145
BAB 2a. AMANAT PRESIDEN, KEMUDIAN TUGAS DEPERNAS AMANAT PRESIDEN I; 28-VIII-1959 § 4. Adapun Amanat Pembamgunan jang pertama ini diutjapkan dikota Djakarta dan berbunji sebagai berikut. „Pada hari ini kita menjaksikan sidang pleno pertama daripada Dewan Perantjang Nasional atau disingkat Depernas. Didalam sidang pleno pertama ini saja dipersilakan oleh Saudara Ketua . Depernas, untuk memberi amanat. Sebenarnja, Saudara 2 , banjak sekali hal 2 jang hendak saja berikan, pesankan, titipkan kepada Saudara 2 anggota 2 Depernas sebagai bekal bekerdja. Tetapi Saudara mengerti bahwa tidak semua hal itu bisa saja berikan sekaligus didalam amanat saja jang sekarang. Ter-lebih 2 pula oleh karena sidang pleno.pertama ini, mempunjai sifat seremoniil, sehingga amanat sajapun akan bersifat amanat seremoniil. Saja telah membuat beberapa tjatatan 2 jang harap diperhatikan oleh Depernas dalam menunaikan tugasnja menjusun pola daripada masjarakat adil dan makmur didalam waktu jang se-singkat 2 nja, tetapi berhubung dengan keseremoniilan sidang jang pertama ini, tjatatan 2 itu tidak akan saja batjakan, melainkan naskahnja akan saja serahkan kepada Saudara Ketua, Saudara Ketua nanti meneruskan naskah itu kepada sidang, dan dapatlah naskah itu digunakan sebagai teks bagi Saudara 2 sekalian sebagai anggota Depernas. §. 5. I. Garis 2 besar pekerdjaan (Presiden lalu menjerahkan Naskah jang tertulis kepada Ketua Depernas) Inilah Saudara Ketua. Itulah naskah itu. Dan marilah sekarang saja berikan beberapa garis-besar bagi pekerdjaan Saudara 2 sekalian. Saudara 2 sekalian mengetahui bahwa ketika, sedjak ber-puluh 2 tahun ini hidup dvdalalm suasana jang gegap gempita, kita sebagai bangsa Indonesia, kita sebagai satu bangsa jang tadinja be- ratus 2 tahun tidak merdeka, be-ratus 2 tahun didjadjah orang lain, masjarakat be-ratus 2 tahun dikotjar-katjirkan, be-ratus 2 tahun didjadikan suatu bangsa jang papa- sengsara, kita jang kemudian daripada itu mengadakan satu gerakan nasional jang telah minta korbanan seberat 2 nja daripada bangsa Indonesia dan jang achirnja sjukur al- hamdulillah pada tanggal 17 Agustus 1945 telah mentjapai Kemerdekaan daripada bangsa Indonesia. Dan Saudara 2 mengetahui bahwa Kemerdekaan daripada bangsa Indonesia itu sekadar hanjalah, sebagai saja katakan ber-ulang 2 , satu djambatan untuk menudju dan achirnja mentjapai kepada tjita 2 bangsa Indonesia jang pokok, jaitu satu masjarakat jang adil dan makmur, satu masjarakat jang

Upload: hahanh

Post on 19-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

BAB 2a. AMANAT PRESIDEN, KEMUDIAN TUGASDEPERNAS

AMANAT PRESIDEN I; 28-VIII-1959§ 4. Adapun Amanat Pembamgunan jang pertama ini diutjapkan dikota Djakarta dan berbunji sebagai berikut.

„Pada hari ini kita menjaksikan sidang pleno pertama daripada Dewan Perantjang Nasional atau disingkat Depernas. Didalam si-dang pleno pertama ini saja dipersilakan oleh Saudara Ketua . Depernas, untuk memberi amanat.

Sebenarnja, Saudara2, banjak sekali hal2 jang hendak saja be-rikan, pesankan, titipkan kepada Saudara2 anggota2 Depernas se-bagai bekal bekerdja. Tetapi Saudara mengerti bahwa tidak semua hal itu bisa saja berikan sekaligus didalam amanat saja jang sekarang. Ter-lebih2 pula oleh karena sidang pleno.pertama ini, mempunjai sifat seremoniil, sehingga amanat sajapun akan bersifat amanat seremoniil.

Saja telah membuat beberapa tjatatan2 jang harap diperhati-kan oleh Depernas dalam menunaikan tugasnja menjusun pola dari-pada masjarakat adil dan makmur didalam waktu jang se-singkat 2-nja, tetapi berhubung dengan keseremoniilan sidang jang pertama ini, tjatatan2 itu tidak akan saja batjakan, melainkan naskahnja akan saja serahkan kepada Saudara Ketua, Saudara Ketua nanti meneruskan naskah itu kepada sidang, dan dapatlah naskah itu digunakan sebagai teks bagi Saudara2 sekalian sebagai anggota De-pernas.§. 5. I. Garis2 besar pekerdjaan (Presiden lalu menjerahkan

Naskah jang tertulis kepada Ketua Depernas)Inilah Saudara Ketua. Itulah naskah itu. Dan marilah sekarang

saja berikan beberapa garis-besar bagi pekerdjaan Saudara2 seka-lian. Saudara2 sekalian mengetahui bahwa ketika, sedjak ber-puluh2 tahun ini hidup dvdalalm suasana jang gegap gempita, kita sebagai bangsa Indonesia, kita sebagai satu bangsa jang tadinja be-ratus2 tahun tidak merdeka, be-ratus2 tahun didjadjah orang lain, masjarakat be-ratus2 tahun dikotjar-katjirkan, be-ratus2 tahun didjadikan suatu bangsa jang papa-sengsara, kita jang kemudian daripada itu mengadakan satu gerakan nasional jang telah minta korbanan seberat2nja daripada bangsa Indonesia dan jang achirnja sjukur alhamdulillah pada tanggal 17 Agustus 1945 telah mentjapai Kemerdekaan daripada bangsa Indonesia. Dan Saudara2 mengetahui bahwa Kemerdekaan daripada bangsa Indonesia itu sekadar hanjalah, sebagai saja katakan ber-ulang2, satu djambatan untuk menudju dan achirnja mentjapai kepada tjita2 bangsa Indonesia jang pokok, jaitu satu masjarakat jang adil dan makmur, satu masjarakat jang tiap2 warganegara dapat hidup sedjahtera didalamnja, satu masjarakat tanpa penindasan, satu masjarakat tanpa exploitation de I’homme par I’homme, satu masjarakat jang memberi kebahagiaan kepada seluruh Rakjat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, satu masjarakat jang ber-ulang2

mendjadi inspirasi penegak semangat

Page 2: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

9

Page 3: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

daripada segenap pedjoang2 bangsa Indonesia dan telah memberikan korbannja diatas persada perdjoangan Bangsa Indonesia itu.

Maka pekerdjaan kita antara 17 Agustus 1945 sampai kepada kini, berupa pada hakekatnja tak lain tak bukan menjempurnakan djambatan itu, melalui beberapa tingkatan2 jang Saudara² semuanja telah kenal terutjapkan melalui mulut saja, Ada tingkatan jang herois, tingkatan jang penuh dengan kepahlawanan, tingkatan jang kita bertindak dan bersikap sebagai satu bangsa jang kompak, ada tingkatan jang menundjukkan gedjala2 dan keadaan2 jang kurang njaman, tingkatan² jang semuanja sudah saja sinjalir didalam pidato saja pada tanggal 17 Agustus 1959 jang lalu. Dan achir2 ini kita pada tanggal 5 Djuli telah memproklamirkan kembali dengan Dekrit Presiden kembalinja djambatan emas itu diatas tiang2 Undang2 Dasar 1945. Segala sesuatu ini, Saudara² mengetahui kupasan2 didalam pidato 17 Agustus 1959 jang lalu, jang sampai sekarang terkenal sebagai „manifesto politik".

Sesudah 5 Djuli itu, maka dengan segera Kabinet Karya menje-rahkan Imandatnja dan Tuhan Jang Maha Esa amat bermurah kita tidak lama kemudian daripada itu dapat membentuk Kabinet baru diatas dasar U.U.D. '45, Kabinet baru jang terkenal dengan nama Kabinet Kerdja. Pada tanggal 12 Djuli jang lalu, Dewan Nasional dibubarkan, sebagai kelandjutan daripada Dekrit 5 Djuli incasu se-bagai landjutan kembalinja kita kepada U.U.D. '45. Dan pada tang-gal 22 Djuli jang lalu dengan setjara simultan terbitlah 4 penetapan. Pertama, penetapan jang mengenai D.P.R. Dengan penetapan itu dinjatakan bahwa D.P.R. sekarang bekerdja terus didalam rangka U.U.D. '45, terbtlah pula pada tanggal 22 Djuli itu penetapan me-ngenai Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, djuga sebagai akibat dan kelandjutan daripada Dekrit karena didalam U.U.D. '45 dengan mutlak disebutkan adanja Madjelis Permusjawaratan Rakjat. Sebagai nomor 3 dalam tindakan tanggal 22 Djuli telah terbit penetapan mengenai Dewan Pertimbangan Agung Sementara dan nomor 4 penetapan mengenai Depernas, jang Depernas itu pada tanggal 18 Agustus, satu hari sesudah kita memperingati Proklamasi, bersidang di Istana Negara ini untuk membitjarakan beberapa pokok Tata-tertib dan urusan tehnis dan sekarang pada tanggal 28 Agustus kita berkumpul. Kini, Depernas, mengadakan sidang plenonja jang pertama, disaksikan oleh pembesar2 daripada Negara kita, disaksikan oleh para Menteri Inti dan para Menteri Muda dari Kabinet Kerdja, disaksikan oleh anggota Dewan Pertimbangan Agung, disaksikan oleh anggota2 jang terhormat para Perwakilan2 Asing di Djakarta, disaksikan oleh Saudara2 wakil2

D.P.R., disaksikan, boleh dikatakan, oleh seluruh masjarakat Djakarta, dan didengarkan, diperhatikan oleh seluruh masjarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan saja jakin pula diperhatikan oleh seluruh umat manusia didunia ini jang berminat kepada segala sesuatu jang terdjadi di Indonesia ini. Sehingga pada tempatnjalah pada ini hari, setjara seremoniil saja sebagai Presiden Republik Indonesia memberi petundjuk, amanat kepada sidang Depernas, agar supaja sidang Depernas itu berdjalan lantjar dan bisa berdiri tetap diatas rel2nja jang ditugaskan kepadanja, jaitu membuat pola daripada masjaralat adil dan makmur berdasarkan Pan-

Page 4: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

10

Page 5: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

tjasila, jang hendaknja dengan selekas mungkin dalam batas2 ke-mungkinan harus kita selenggarakan bersama, agar supaja tjita2

daripada Bangsa Indonesia jang sudah diperdjoangkan dengan korban ber-puluh2 tahun itu, lekas dapat diketjap, dirasakan oleh seluruh Bangsa Indonesia. Saja mengharap agar supaja pola itu Iekas tersusun dan sebagai saja katakan didalam pidato 17 Agustus jang lalu, saja bermaksud Insja Allah S.w.t., membawa pola itu, melewati Kabinet ke Madjelis Permusjawaratan Rakjat. Oleh karena M.P.R. saja anggap sebagai Madjelis jamg tertinggi daripada Negara Re-publik Indonesia dan Rakjat Indonesia. Pola jang akan Saudara susup sebagai sering saja katakan, hendaknja mendjadi satu pola nasional, milik bukan lagi daripada Depernas, milik bukan lagi daripada Pemerintah, tetapi milik daripada seluruh bangsa Indonesia, milik nasional.

§ 6. II. Pola Nasional MPR-SMaka oleh karena itulah saja berpendapat bahwa pola itu sedia-

nja dibawa kepada Madjelis Permusjawaratan Rakjat oleh karena M.P.R. itu adalah Madjelis kita jang terlengkap dan tertinggi. Dan sebagai saja katakan pada pidato 17 Agustus 1959, djikalau pola ini nanti sudah diterima oleh M.P.R., artinja djikalau pola itu sudah mendjadi satu milik nasional, mendjadi satu national property, men-djadi satu national bezit, maka pola itu harus diselenggarakan oleh segenap rakjat Indonesia, agar supaja ia mendjadi.satu realitet. Didalam pidato 17 Agustus 1959, maka saja katakan segenap minat, segenap tenaga, segenap keringat dari Bangsa Indonesia harus di-holopiskuntulbariskan, untuk menjelenggarakan, melaksanakan apa jang tergores diatas pola itu. Saudara2, dus mengerti, bahwa De- pernas menghadapi satu pekerdjaan jang amat besar sekali. Amat berat, tetapi Saudara2 mengetahui, amat mulia, djikalau pola ini sudah diterima oleh M.P.R., djikalau pola ini, dus, sudah mendjadi satu national property, djikalau pola ini sudah mendjadi nationaal bezit, tidak boleh satu orangpun merobahnja. Tidak boleh Peme-rintah merobah pola ini. Tidak boleh seseorang Menteri merobah pola ini. Tidak boleh Presiden merobah pola ini. Tidak boleh Panglima Tertinggi merobah pola ini, oleh karena sebagai tadi saja katakan, pola ini telah diterima oleh Madjelis Tertinggi daripada seluruh bangsa Indonesia, antara Sabang dan Merauke.

Saudara2, sebagai tadi saja katakan, menghadapi satu peker-djaan jang berat. Berat oleh karena bukan sadja scope daripada pe-kerdiaan Saudara adalah amat besar, tetapi djuga berat oleh karena Saudara2 harus bekerdja dengan setjepat mungkin. Saja mimta su-paja Saudara2 mengambil tjermin, misalnja daripada Konstituante jang lalu. Konstituante jang lalu telah gagal. Konstituante jang lalu telah sampai kepada satu impasse. Konstituante jang lalu telah sampai kepada titik ber-tele2. Dan hendaknja Saudara2 djangan sampai mengalami keadaan jang demikian itu. Hendaknja djangan sampai Saudara bekerdja demikian rupa sehingga Saudara2 nanti datang kepada satu impasse ber-tele2.

§ 7. III. Masjarakat Adil dan MakmurKita ini, sebagai pemimpin2 mernikul pertanggungan djawab jang

Page 6: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

11

Page 7: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

besar, terutama sekali kita2 ini jang memikul tugas kewadjiban un-tuk merealisasikan apa jang di-tjita2kan oleh Bangsa Indonesia ber-puluh2 tahun. Dan terutama masjarakat adil dan makmurlah jang mendjadi tjita2 hidup, tjita2 jang dikorbani oleh segenap Rakjat In-donesia. Saja, sebagai Saudara2 mengetahui, dahulu didalam hidup saja ini, telah ber-puluh2 tahun duduk dalam matjam2 pergerakan nasional, matjam2 aliran dalam pergerakan nasional antara bangsa kita. Saja telah duduk sjukur alhamdulillah dengan karunia Allah S.w.t. didalam gerakan nasional. 40 tahun saja melihat perdjoangan bangsa Indonesia, 40 tahun saja melihat perdjoangan daripada gerakan, misalnja Sjarikat Islam, jang sekarang mendjadi Partai Sjarikat Islam Indonesia, 40 tahun saja mengenal gerakan jang sekarang dikenal dengan Partai Komunis Indonesia, 40 tahun saja melihat gerakan nasionalisme, 40 tahun lamanja saja mehhat gerakan2 agama, 40 tahun lamanja saja melihat gerakan2 ini masing2 memberi korbanan jang hebat untuk mentjapai tjita2 ini, masjarakat adil dan makmur. Saja melihat pemimpin2 berdjumlah ribuan, puluhan ribu, masuk kedalam pendjara, dengan muka tersenjum masuk kedalam pendjara. Ada jang satu tahun, ada jang dua tahun, ada jang dua puluh tahun. Saja melihat ribuan pemimpin2 dibuang ketempat pengasingan jang djauh daripada tempat ibu dan bapaknja. Merekapun pergi kesana dengan muka jang ber-seri2, oleh karena mereka mengetahui memberi korbanan kepada tjita² masjarakat adil dan makmur. Saja melihat wadjahnja orang² jang hidup didalam kemiskinan terus, tak lain dan tak bukan ialah agar supaja ia punja anak dan tjutju nantinja hidup didalam satu masjarakat jang adil dan makmur.

§ 8. IV. Amanat penderitaanSaja menerima surat2 jang berisi utjapan selamat tinggal

daripada orang2 jang besok paginja akan digantung oleh Pemerintah Belanda. Semuanja surat itu berbunji : Selamat tinggal, Bung Karno, saja akan menaiki tiang penggantungan dengan rela dan ichlas karena saja berkorban untuk tertjapainja tjita2 kita, satu masjarakat jang adil dan makmur". Sehingga tidak salahlah djikalau saja katakan, bahwa masjarakat jang sedemikian itu, masjarakat adil dan makmur dan sebagai saja katakan disuatu tempat, masjarakat sosialis a la Indonesia adalah, amanat penderitaan daripada segenap rakjat Ladonesia, jang amanat penderitaan itu kita sekarang harus merealisasikan, terutama sekali kita jang hidup didalam tahun2

jang sekarang ini, jang hidup sebagai orang² daripada angkatan sekarang ini, jang hidup sebagai orang2 generasi sekarang ini. Generasi jang terdahulu, boleh dikatakan hidup didalani tjita2, didalam angan2, didalam alam berkorban untuk tjita2. Kita sekarang ini hidup didalam satu alam harus merealisasikan angan2 itu.

Saudara2, keadaan jang demikian ini, menempatkan kita kepada kesulitan2. Tetapi sebagai saja katakan didalam pidato 17 Agustus jang lalupun, kesulitan2 hendaknja tidak mendjadi penghalang daripada tekad kita, tidak mendjadi penghalang daripada kesediaan kita untuk terus berdjoang dan terus bekerdja, bahkan kesulitan2 itu hendaknja mendjadi satu tjambukan bagi kita untuk berdjalan terus, bekerdja terus oleh karena memang diharapkan dari-

Page 8: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

12

Page 9: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

pada kita sekarang ini realisasi daripada penjelenggaraan daripada masjarakat jang adil dan makmur jang telah lama di-tjita2kan oleh rakjat Indonesia itu. Kesulitan, karena memang keadaan2 objektif membawa kesulitan2 itu.

§ 9. V. Sosialisme a la IndonesiaSaja tadi memakai perkataan sosialisme, sosialisme a la

Indonesia. Kita harus menggolongkan diri kita kepada golongan jang tidak setudju dengan golongannja orang2 jang menjebutkan golongan evolutionist. Golongan jang mengikuti teori evolusi, golongan jang mengatakan bahwa masjarakat sosialis a la Indonesia atau bukan a la Indonesia dengan sendirinja nanti akan datang.

Saudara2 mengetahui bahwa dalam evolusi-teori, dikatakan bah-wa masjarakat ini bertumbuh dari satu tingkat setjara evolutionair – tjepat atau tidaknja evolusi ini tergantung daripada keadaan – kelain tingkat. Dikatakan bahwa misalnja masjarakat manusia jang dulunja agraris, setjara evolutionair dengan sendirinja masuk ke-dalam tingkat fase industri ketjil.

Dan bahwa tingkat industri ketjil, bertjampur dengan tingkat agraris ini, dengan sendirinja nanti automatis evolutionair masuk dalam tingkatan industriele kapitalisme. Dan dari tingkatan industriele kapitalisme itu setjara evolutionair, dengan sendirinja, masuk didalam alam sosialis. Kita hendaknja djangan masuk didalam golongan orang2 jang berteori evolusi ini. Sebab njata bahwa teori jang demikian itu adalah salah.

Saudara2, tidak masjarakat itu dengan sendirinja dari satu ting-kat pindah kelain tingkat, tetapi pengerahan daripada dynamische krachten didalam masjarakat itulah jang membawa kita kepada tingkat² jang lebih tinggi. Dibalik daripada teori evolusi ini ada lagi teori lain jang didalam tahun 1928 saja namakan teori perlompatan fase, teori fasen-siprong, jang mengatakan : dari masjarakat agraria kita bisa melompat kemasjarakat sosialis. Teori jang demikian itu-pun tidak benar.

Djadi hendaknja Anggota2 dari Depernas djangan masuk di-dalam golongan orang2 jang ber-evolusi teori, tetapi djuga djangan masuk didalam golongan orang2 berteori fasen-sprong. Tidak ada suatu masjarakat jang melompati fase. Satu fase-diikuti lain fase, tetapi pertumbuhan, peraliran, perpindahan, transisi daripada satu fase kelain fase, itu minta pengerahan daripada segenap tenaga2

dinamik jang ada didalam masjarakat, dan tidak – sebagai saja tadi katakan – aliran sebagai alirannja air sungai jang tenang.

Perpindahan itu selalu membawa schokken, gontjangan2 didalam masjarakat. Maka oleh karena itu, kita dengan tegas, saja ulangi lagi, dengan tegas harus menudju kepada masjarakat adil dan makmur, atau dengan lain perkataan, masjarakat sosialis a la Indonesia. Dan kita harus merealisasikan masjarakat adil dan makmur itu; tidak boleh tidak kita harus mengadakan planning dan kita harus mengadakan pimpinan dan harus-kita mengadakan kerahan tenaga. Tanpa planning, tanpa pimpinan, tanpa pengerahan tenaga tak mung-kin masjarakat jang di-tjita2kan oleh Rakjat Indonesia itu bisa ter-tjapai dan terrealisasi.

13

Page 10: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Saudara2 mengetahui bahwa kita sedjak beberapa tahun ini telah tidak senang pada apa jang dinamakan liberalisme, dan memang kita sebagai satu bangsa jang hendak merealisasikan tjita2

bangsa, masjarakat jang adil dan makmur ini, harus meninggalkan alam fikiran dan alam tindakan2 daripada liberalisme itu.

Kita baik melihat kedunia luaran. Apa jang kita lihat didunia luaran, terutama sekali dialam Barat, dimana berdjalan dengan leluasa lebih dari satu abad lamanja liberalisme, baik liberalisme politik dan liberalisme ekonomi.

Kita lihat bahwa liberalisme selalu membawa konflik. Konflik di-segala bidang. Konflik dilapangan politik, konflik dilapangan ekonomi, konflik dilapangan sosial, konflik jang achirnja semuanja mengudjung kepada exploitation de l'homme, baik exploitation ekonomis maupun exploitation politik, maupun exploitation moral. Ini adalah semuanja akibat daripada liberalisme. Konflik antara sikaja dan simiskin, konflik siterpeladjar dan si-bukan terpeladjar, konflik antara satu golongan produsen dengan lain golongan produaen. Se-muanja konflik adalah anak2 kandung daripada ibu imperialisme itu. Dan itu semuanja harus kita hindarkan agar supaja kita dengan – saja tidak berkata dengan senang – agar supaja kita dengan effisien dapat merealisasikan masjarakat adil dan makmur jang kita tjita2kan itu.

Lihat didunia Barat, konflik jang achirnja memuntjak didalam alam industriil kapitalisme; demikian besar konflik ini jang di-timbulkan, sehingga achirnja terdjadilah revolusi sosial. Konflik jang amat besar tabrakannja antara industriil kapitalisme dengan tenaga2

revolusioner jang menghendaki satu masjarakat adil dan makmur, sehingga mendjadi revolusi pertumpahan darah. Revolusi jang ber-djalan ber-puluh2tahun,jang achirnja.baru bisa mendatangkan satu masjarakat menurut tjita² ditempat itu, tjita² daripada bangsa itu.

§ 10. VI. Ekonomi NasionialHal jang demikian itu harus kita hindari. Maka oleh karena itu

dalam pada kita - sebagai tadi saja katakan mengadakan planning, mengadakan pimpinan, mengadakan pengerahan tenaga - kita harus bekerdja demikian rupa sehingga konflik² jang besar ini dihindari.

Opgave kita memang sangat sulit. Saja tadi berkata, bahwa kita tidak bisa menganut theori fasen-sprong jang kita se-konjong2 dari-pada alam agraris - sekarang ini sudah tjampur agraris dengan sedikit industrialisme - masuk kedalam alam masjarakat adil dan makmur sebagai jang kita tjita2kan.

Tetaipi didalam pada kita bekerdja jang demikian itu dengan planning, dengan pimpinan, dengan pengerahan tenaga, kita bisa membawa masjarakat Indonesia ini ketudjuan kiba jang terachir dengan menghindari konflik² sebagai tadi saja katakan.

Tugas kita berat sekali. Pertama, tugas kita apa ? Didalam alam pendjadjahan kita punja ekonomi adalah ekonomi kolonial dan ekonomi kolonial ini harus kita robah mendjadi ekonomi nasional jang bersih daripada imperialisme, bersih daripada penghisapan, daripada exploitasi oleh tenaga² luar.

14

Page 11: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Ekonomi nasional ini harus kita robah mendjadi ekonami jang sesuai dengan apa jang ditulis dalam U.U.D. '45 fasal 33 jaitu dengan kata gampangnja, masjarakat adil dan makmur.

Ini bukan opgave jang ketjil. Ekonomi kolonial pindah ke-ekonomi nasional, pindah ke-ekonomi sebagai jang kita tjita2kan bukan suatu opgave jang ketjil, malahan salahlah kita, djikalau kita mengertikan tiga golongan ini sebagai terpisah satu sama jang lain. Djanganlah kira bahwa kita dengan proklamasi 17 Agustus 1945 telah bisa membuat satu.dinding daripada besi atau daripada beton jang samasekali meniadakan ekonomi kolonial itu dan kita sekaligus dengan 17 Agustus '45 memasuki fase ekonomi nasional dan bahwa nanti ekonomi nasional inipun dengan sekaligus dengan mudah kita bisa transfonmir mendjadi satu masjarakat jang adil dan makmur.

Djangan kita berfikir a Ia kotak2 jang demikian itu. Tetapi kita - dan kita, alami semuanja - melihat bahwa dengan segenap tenaga kita, ekonomi kolonial lambat laun telah kita bisa - belum seratus persen tetapi buat sebagian besar - transformir mendjadi satu ekonomi nasional. Didalam pidato 17 Agustus 1959 jang lalu telah saja meng-imdikasi hal ini, misalnja bahwa kekuatan ekonomi kita sedjak misalnja pengambilan alih daripada perusahaan² Belanda, sedjak adanja tindakan2 kita jang lain2 telah buat 70 persen di-tangan kita. Tetapi ingat, apa jang harus kita perbuat dan telah kita kerdjakan didalam transisi ekonomi kolonial mendjadi ekonomi nasional. Tidak berdjalanlah hal ini dengan litjin, tidak berdjalanlah hal ini dengan mudah ? Tetapi dengan banjak sekali keringat dan dengan banjak sekali kepedihan dan banjak sekali penderitaan, achirnja kita bisa, jah, 70 persen tranformeren ekonomi kolonial ini mendjadi ekonomi nasional. Dan nantipun antara ekonomi nasional dan ekonomi masjarakat adil dan makmur inipun kita harus meniadakan banjak pekerdjaan, banjak keringat, banjak penderitaan barangkali. Memang tidak xnudah untuk merobah sesuatu bentuk kehidupan ekonomi. Tatkala didjaman pendjadjahan maka ekonomi berbentuk : Indonesia pertama mendjadi pasar pendjualan daripada produk2 negeri pendjadjahan atau negeri2 luar ditanah air kita. Satu. Nomor dua : Indonesia mendjadi tempat pengambilan bahan2 pokok bagi industriil kapitalisme dinegeri pendjadjah atau negeri2 lain. Tiga : Indonesia mendjadi tempat investasi daripada modal2 pendjadjah dan modal2 asing jang lain. Tiga pokok ini telah beheersen hidup bangsa kita kalau tidak be-ratus2 tahun, sedikitnja-ber-puluh2 tahun.

Indonesia mendjadi pasar pendjualan barang2 produk dari satu negara sana. Indonesia mendjadi tempat pengambilan bahan2

pokok bagi industriil kapitalisme disana. Indonesia mendjadi investasigebied daripada modal asing. Dan tiga tenaga ini bekerdja exploitasi demikian rupa hingga kita - dan ini sudah saja katakan berpuluh kali - telah mendjadi satu bangsa jang hidup dari dua setengah sen satu orang satu hari.

,,Een natie van koelies en een koelie oxtder de naties „A nation of coolies and a coolie amongst nations". Ini ittjapan orang Belanda, bukan utjapan kita sendiri. Proses jang berdjalan ber-puluh2 tahun jang telah membuat kita mendjadi "A nation of coolies and a coolie amongst nations" ini. Sedjak 17 Agustus 1945 dengan banjak ke-

Page 12: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

15

Page 13: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

sulitan, dengan banjak rintangan, dengan banjak perdjoangan, de-ngan banjak mengatasi tantangan2 dan konflikten didalam negeri sendiri, achirnja bisa kita transformir mendjadi satu keadaan jang sekarang, jang, sebagai tadi saja katakan, lebih daripada 70 persen daripada hidup perekonomian itu didalam tangan kita. Dan sekarang kita harus merobah ini pula didalam alam sosialisme a la Indonesia dan Saudara2 harus mengadakan planning untuk itu. Tanpa planning tak dapat kita kerdja.

§ 11. VII. Planned policyKita hidup didalam abad ke-20, abad ke-20 penuh dengan

turbulensi, abad ke-20 jang segala hal menimpa kepada umat ma-nusia ini setjara simultan. Abad ke-20 jang telah melemparkan kita kedalam satu revolusi jang djuga simultan. Tidaklah ber-ulang² saja katakan bahwa revolusi kita ini satu revolusi jang multi kompleks. Tidakkah':didalam pidato 17 Agustus 1950 saja katakan bahwa re-volusi kita adalah "A summing up of many revolutions in one ge-neration ?" Tidakkah saja berkata bahwa seorang sardjana asing mengatakan bahwa kita punja revolusi ini adalah satu "revolution of many generation in one". Revolusi kita ini adalah satu "telescoped revolution", satu revolusi jang ditelescoopkan, "een getelescopeerde revolutie". Ja revolusi politik - kataku - ja revolusi ekonomi, ja revolusi-sosial, ja revolusi kulturil - bahkan saja berkata, ja revolusi jang mengenai idee manusia - ini revolusi jang multi kompleks. Dan agar supaja tiap2 revolusi kita, ja jang politik, ja jang ekonomi, ja jang sosial, ja jang mental, ja jang kulturil, ja jang mengenai isi manusia berdjalan dengan se-baik2nja, maka kita harus mengadakan pimpinan dan planning. Tanpa pimpinan dan planning maka revolusi kita jang multi kompleks ini mendjadi satu kompleksitet daripada kekatjauan. Kita harus mengadakan "planned policy", politik jang terentjana.§ 12. VIII. Overall planning

Tidak bisa lagi kita mendjalankan politik liberalisme jang kita serahkan politik itu kepada, sudah, sak maunja sadja daripada ma-sjarakat. Tidak, saja tadi telah berkata bahwa revolusi kita ini ada-lah satu revolusi jang multi-kompleks. "a sumiming up of many re-volutions in one generation", jang semuanja membawa pergolakan2, konflikten. Djikalau tidak diberi pimpinan, tidak memberi planning di-masing² bidang dari kompleksitet daripada revolusi ini, maka kita achirnja sebagai tadi sudah saja katakan, datang kepada komplekaitet kekatjauan. Kita harus mengadakan "planned policy", politik jang terentjana. Dan inilah pokok daripada demokrasi terpimpin. Kita harus mengadakan ekonomi jang terentjana untuk memberi pimpinan kepada revolusi ekonomi. Planned economy, ekonomi terpimpin. Kita harus mengadakan revolusi sosial jang terpimpin, planned political activity, planned economic activity, planned social activity, planned cultural activity, planned mental activity semuanja planned, semuanja terentjana. Dan kalau Saudara mengerti hal ini, maka Saudara mengerti inti pokoknja, maka diadakan Depernas. Sebab pekerdjaan Saudara² bukan hanja mengurus planning daripada satu bidang sadja. Tidak ! Depernas mengadakan "overall

16

Page 14: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

planning", planning semesta, planning jang meliputi semua bidang, planning jang mengenai ja ekonomi, ja kulturil, ja mental, planning diatas segala bidang. Planning overall. Maka oleh karena itulah Depernas disusun demikian rupa sehingga dianggap Depernas mampu mengadakan planning overall jang saja maksudkan itu.

Maka djikalau Saudara2 mulai bekerdja untuk mengadakan planning jang demikian itu, sebagai tadi saja katakan, seluruh rakjat melihat kepada Saudara2, seluruh rakjat me-nunggu² kepada pola pembangunan semesta jang kita djandjikan sebagai hasil daripada Depernas. Seluruh rakjat mengharap agar supaja Saudara² bekerdja dengan tjepat dan tidak ber-tele2. Saja tadi berkata bahwa kita ini menjaksikan rakjat telah ber-puluh² tahun berdjoang untuk tjita2

kita ini. Didalam beberapa pidato saja katakan, bahwa rakjat sekedar mempunjai angan2, sekedar mempunjai tjita2. Didalam beberapa pi-dato saja katakan, bahwa tjita² rakjat itu sekedar tampak dengan remeng². Dimuka pandangan rakjat tampak dengan remeng² suatu masjarakat jang adil dan makmur. Dengan remeng² dilihatnja : Ha, didalam masjarakat jang demikian itu aku akan tjukup sandang dan tjukup pangan, didalam masjarakat jang demikian itu anakku tidak lagi menderita, didalam masjarakat jang demikian itu aku tidak lagi basah djikalau hudjan turun, dan tidak lagi kepanasan djikalau matahari terik. Didalam masjarakat jang demikian itu aku mudah sekali bergerak dari suatu tempat kelain tempat. Didalam masjarakat jang demikian itu aku mudah sekali menghirup segala udara segar daripada kebudajaan jang tinggi. Didalam masjarakat jang demikian itu aku akan hidup bahagia menurut tjita² orang tua djaman dahulu "tata tentrem kerta rahardja". Remeng² dilihatnja, remeng² dengan maksud - kata saja - tidak djelas apa jang mendjadi bagian² daripada apa jang mereka lihat itu. Maka sebagaimana jang saja katakan didalam beberapa pidato, orang jang memerlukan atau jang berhadjat membuat rumahpun, biasanja pun tidak tahu dengan d3elas bagaimana rupanla rumah itu. Sekedar dengan remeng2 didalam tjita2nja orang mengingini suatu rumah tinggal dimana ia dapat hidup dengan anak-isterinja, dimana dia bisa bernaung daripada hudjan, dimana ia bernaung daripada teriknja matahari, dimana dia bisa menghadapi hari kemudian dengan tenteram dan sedjahtera. Tetapi djikalau ditanja kepadanja : "He Saudara, apakah engkau mengetahui persis dan bagaimana rumah jang kau tjita2kan itu harus diselenggarakan ?" Ia akan mendjawab : ,Saja tidak tahu. Saja sekedar ber-puluh2 tahun mengumpulkan uang untuk nantinja uang ini aku bikinkan rumah bagiku, bagi isteriku, bagi anakku, bagi tjutjuku". Maka orang jang demikian itu memanggil seorang arsitek, kataku didalam pidato² jang populer, dan kepada arsitek itu diwadjibkan, diminta, ditugaskan untuk membuat blueprint daripada rumah itu. ,,Saudara arsitek, saja ada uang sekian. Saja ingin dengan uang sekian ini membuat suatu rumah, mempunjai suatu rumah untuk anak saja, untuk isteri saja, untuk tjutju2 saja, untuk hari kemudian saja, rumah berisi sekian kamar, bidang tanahnja sekian. Saja tidak bisa membuat rumah jang demikian itu. Saja minta kepada Saudara arsitek untuk membuat blueprint bagi rumah demikiaan itu". Maka sang arsiteklah membuat blueprintnja. Dan djikalau blueprint ini sudah diterima baik oleh sang opdrachtgever,

17

Page 15: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

maka blueprint ini harus diselenggarakan. Dan penjelenggaraan blueprint ini tidak dapat berdjalan dengan tanpa pimpinan. Saja sendiri adalah seorang insinjur-arsitek. Saja mengetahui bahwa penjelenggaraan sesuatu pola, sesuatu blueprint tidak dapat didjalankan dengan tjara melepaskan sadja semua orang2

pekerdja. Tidak! Tetapi harus dengan pimpinanku sebagai insinjur-arsitek, dengan pimpinanku atau dengan pimpinan overheer, opseter2. Segala sesuatu diselenggarakan dengan pimpinan agar supaja blueprint ini terselenggara mendjadi suatu rumah jang baik.

§ 13. IX. Depennas arsitek blueprintNah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu,

bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar remeng 2, remeng² dalam garis2nja, tetapi, tjahajanja gilang-gemilang, tjahajanja selalu me-manggil² ditjakrawala, tjahajanja selalu menarik kepada fantasi dan inspirasi dari kesediaan berkorban daripada rakjat. Indonesia itu, tjahajanja gilang-gemilang, sehingga rakjat Indonesia bersedia untuk berkorban mentjapai tjahaja gemilang itu, tetapi garis² besarnja remeng² didalam matainja. Ia membutuhkan seorang arsitek. Maka arsitek itu adalah Saudara2. Saja sendiri, terus terang sadja, pun tidak tahu garis² presis daripada masjarakat adil dan makmur itu. Saja sekedar mengetahui garis² besarnja, saja sekedar sebagai penjambung lidah daripada rakjat, ikut tertarik kepada tjahaja gemilang jang telah ber-puluh² tahun bersinar me-manggil2

ditepi langit. Saja serahkan sekarang kepada Saudara2, dibawah pimpinan Saudara Ketua, Mr, Muhammad Yamin, untuk bertindak sebagai arsitek, membuat blueprint daripada masjarakat jang demilcian itu, agar supaja blueprint ini nanti djikalau sudah diterima oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat, bisa dilaksanakan, diselenggarakan oleh seluruh rakjat Indonesia jang 88 djuta, dengan meng-holopiskuntulbariskan segenap ia punja minat dan tenaga pekerdja. Blueprint jang achirnja, Saudara², harus membawa kita kepada paradiso jang tertulls didalam kitab Divina Commedia-nja Dante Alighieri.

§ 14. X. Berkat Tuhan; restu PresidenSaudara2, demikianlah amanat seremoniil jang saja berikan ke-

pada Saudara2. Sebagai tadi saja katakan, tjatatan² tertulis didalam naskah sudah saja serahkan kepada Ketua Saudara2.

Moga² Tuhan Jang Maha Esa memberkati pekerdjaan Saudara². Moga2 saudara dengan pimpinanNja dapat mengadakan blueprint jang demikian itu, dan nanti djikalau blueprint itu sudah selesai, marilah kita semua, Saudara2, mengerahkan kita punja tenaga agar supaja blueprint itu terselenggara. Kita hidup didalam masjarakat adil dan makmur jang Saudara2 rentjanakan.

18

Page 16: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

BAB 2. AMANAT PRESIDEN JANG TERTULIS : 28-8-1959Amanat Presiden jang disampaikan pada tanggal 28 Agustus 1959

setjara tertulis isinja adalah sebagai berikut:I. : DASAR DAN TUDJUAN PEMBANGUNAN SEMESTA 20

A. Artinja satu perentjanaan, overall. 21B. Hubungan Pembangunan dalam Demokrasi terpimpin dan Ekonomi terpimpim 22C. Faktor penghambat pembangunan sedjak 1950. 25a. Faktor politis. 25b. „ psychologis. 26c. „ pendidikan. 26d. „ administrasi Negara. 27e. „ potensi rakjat. 27f. „ tjampur tangan negara asing. 27

D. Faktor pelantjarkan Pembangunan. 281. Inventarisasi dan mobilisasi alat2 produksi. 302. Kegiatan Ekonomi dengan hubungan luar Negeri 303. Standard Kebutuhan. 31 4. Ketjepatan. 31 5. Gotong-rojong. 31

II. : PERANAN DEPERNAS 32A. Tugas Depernas. 32B. Pengaruh Depernas. 32

III. : PEMBENTUKAN POLA PEMBANGUNAN 341. Umum dan tudjuan. 342. Pokok2 Perencanaan. 373. Kenjataan2. 394. Pembentukan pola. 40

a. Watak Pembangunan. 40b. Tentang Struktur. 41c. Sifat Pembangunan. 41d. Kombinasi dan Penjelarasan. 42e. Modal. 42f. Pembangunan Terpimpin. 43

A. Pola projek pembangunan.1. Umum. 432. Rentjana bertahun. 453. Titik Berat dan Susunan Utama Pembangunan. 464. Pimpinan Management. 485. Pokok2 keselarasan. 49

B. Pola Pendjelasan Pembangunan 501. Unsur Pokok. 512. Menaikkan Produksi. 513. Industrialisasi. 544. Agraria. 545. . Pimpinan. 55

C. Pola Pembiajaan 55PENUTUP 60

I

Page 17: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

19

Page 18: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

DASAR DAN TUDJUAN PEMBANGUNAN SEMESTA DANBERENTJANA

§ 15. Dalam pergolakam Revolusi Kemerdekaan sedjak hari Pro-klamasi 1945 maka Rakjat Indonesia telah berhasil membentuk ne-gara kesatuan Republik Indonesia jang bebas dan berkedaulatan Rakjat dari Sabang sampai Merauke. Negara kesatuan itu ialah Negara Kebangsaan.

Setelah 14 tahun berdjuang dalam kantjah Revolusi Indonesia, maka datanglah kini waktunja, karena keamanan dalam negeri telah membuka kemungkinan untuk itu, supaja melandjutkan pembangunan semesta dan berentjana dengan bertekad bulat hendak menudju masjarakat jang adil dan makmur. Pembangunan berentjana dengan pengerahan Rakjat Indonesia ialah djalan-utama mentjapai tudjuan membentuk masjarakat sosialis a la Indonesia, seraja menghabiskan dan membinasakan, segala penghalang sebagai sisa² imperialisme, kolonialisme dan feodalisme jang masih bertjokol dalam masjarakat kita.

Rentjana pembangunan semesta atau overall seperti jang akan selesai diselenggarakan oleh Dowan Perantjang Nasional ditahun depan itu, adalah Pembangunan dizaman peralihan. Zaman transisi ini bermula sedjak waktu sekarang sampai kewaktu sudah terbentuknja negara-ikesatuan Republik Indonesia berdasarkam Pantjasila dengan meliputi masjarakat Indonesia jang adil dan makmur jang djuga berdasarkan adjaran Pantjasila. Berapa lamanja zaman-peralihan itu, adalah tergantung kepada djajanja dan lekas putar rodanja Revolusi Kemerdekaan Indonesia dihari depan dan lekas terbentuknja masjarakat adil dan makmur itu. Banjak jang harus berlaku dalam perdjuangan kemerdekaan : menghilangkan tjatjat2, badan Rakjat dan Negara perdjuangan dalam Revolusi, atau karena bertempur dan berdjuang; menghilangkan pengaruh Hollands denken dalam tjara kita berpikir dan dalam dunia per-undang2an serta dalam tingkah-laku orang Indonesia, jang dipikulkan oleh pendjadjahan Belanda selama 350 tahun kepada pundak kita. likwidasi masjarakat kolonial adalah sjarat-mutlak untuk merintis djalan menudju pembentukan masjarakat jang mengenal ekonomi nasional.

Sukar sekali kita dapat meramalkan berapa lamanja zaman-peralihan itu. Mudah2an setelah beberapa kali pembangunan semesta berentjana berdjalan, misalnja sesudah lima atau enam kali, maka hendaknja kita telah memasuki atau minimal telah mendekati ma-sjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila jang di-idam2kan perdjuangan Rakjat Indonesia.

Djadi tudjuan dan maksud Pembangunan semesta ialah mem-bangun masjarakat jang adil dan makmur; adil dan makmur jaitu menurut tindakam adjaran Pantjasila, jang saja duga telah dikenal dengan sempurna oleh para Anggota Dewan Perantjang Nasional sebelum dan sesudah mengangkat sumpah mendjadi Anggota Dewan Perantjang Nasional.

Mengenai dasar2 Pembangunan dan merenungkan pelbagai faktor sekeliling perentjanaan Pembangunan itu adalah pula sumbangan

Page 19: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

20

Page 20: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

berisi djaminan kepada hasil pekerdjaan Dewan Perantjang Nasional jang diharapkan oleh Undang2 dan Peraturan Pembangunan.

Terutama sekali maka sebelum Dewan Perantjang Nasional mulai memutar rodanja untuk bekerdja dengan pemandangan jang djelas dan kegiatan jang tangkas, haruslah para anggota jang ter hormat Iebih dahulu merenungkan se-dalam2nja hubungan Pemba-ngunan Semesta berentjana dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, dengan U.U.D. 1945 dan dengan program Pemerintah Kabinet Kerdja serta pidato saja pada hari Proklamasi jang mendjadi pokok-azasi landjutan Revolusi Kemerdekaan kita. Hubungannja itu terletak pada tenaga Rakjat dalam kesanggupan memberi isi dan tudjuan kepada Proklamasi jang luhur dan megah Atau Iebih tegas lagi dapat saja ulangi dengan memakai perkataan lain :

Kemerdekaan jang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agus-tus 1945 itu mengandung pesanan luhur supaja diisi dengan pembangunan. Membangun mempunjai arti jang sangat luas, jaitu membangun dalam segala bidang kehidupan Negara dan Masjarakat, membangun dalam bidang ekonomi, dalam bidang politik dan sosial, dalam bidang pendidikan dan kebudajaan dan jang tidak kurang pentingnja dalam bidang spirituil, guna mentjapai penghidupan jang berbahagia bagi seluruh Rakjat Indonesia. Oleh karenanja mendjadi-lah kewadjiban bagi setiap warga-negara tanpa perketjualian, karena Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 itu adalah manifestasi dari pada perdjuangan seluruh Bangsa. Indonesia jang penuh dengan pengorbanan.

Dalam Revolusi Kemerdekaan jang belum selesai itu, Rakjat Indonesia telah berhasil memberi isi-politik kepada Proklamasi de-ngan membentuk negara-kesatuan Republik Indonesia sebagai pen-djelmaan adjaran Pantjasila. Organisasi negara kita telah diabadi -kan resmi dalam tiga Undang2 Dasar jang ,ber-turut2 berlaku sedjak tahun 1945 sampai kini. Konstituante Bandung tidak berhasil me-njusun Konstitusi jang keempat, jang akan menuliskan dalam buku-kodifikasi dengan djari para wakil pilihan rakjat ber-sama² dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Kini sesudah 14 tahun berdjuang maka UUD '45 telah berlaku lagi. Dewan Perantjang Nasional akan memberi isi kepada Prokla-masi dengan bertudjuan masjarakat Indonesia jang adil dan makmur dengan mempertimbangkan faktor2 dibawah.ini.

A. ARTINJA ADA SUATU PERENTJANAAN OVERALL

§, 16. Oleh karena soal pembangunan adalah soal jang tidak ber-diri sendiri, jang tidak lepas dari hubungannja dengan bidang2 lain jaitu kehidupan Negara dan masjarakat, maka dalam melaksanakan pembangunan semesta, perlu adanja suatu perentjanaan overall, suatu perentjanaan semesta, jang didasarkan kepada kebutuhan dan kepribadian Rakjat Indonesia, tanpa mengabaikan tjontoh pengalaman2 dalam pembangunan diluar negeri dengan perpaduan pengalaman dan keadaan jang konkrit didalam negeri.

Perlu kiranja kita mengambil perbandingan dari pada pengalaman pembangunan jang dilaksanakan oleh beberapa negara2 jang kita

21

Page 21: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

ambil sebagai bahan2 perbandingan, kesemuaja menudju kepemba-ngunan sosialisme. Tidaklah sadja kemadjuan pembangunan diluar negeri kita harus perhatikan, tetapi djuga bidang2 pembangunan jang menemui kegagalan diluar negeri karena bersifat individualisme harus diperhatikan. Dengan berpokok kepada kebutuhan dan kepri-badian Bangsa Indonesia, maka tjontoh pembangunan diluar negeri jang sesuai atau sedjadjar dengan kebutuhan dan kepribadian nasional itu dapat dipertimbangkan untuk diteladani.

Berlainan dengan beberapa negara dibenua Asia, maka Republik Rakjat Tiongkok, mendasarkan pembangunannja kepada kolektivisme dan pengalaman2 pembangunan diluar negeri jang disesuaikan dengan keadaan serta pengalaman jang konkrit di Tiongkok sendiri. Pembangunan R.R.T., India dan Yugoslavia ini ternjata telah berhasil dengan memuaskan dengan rentjana2 lima tahunnja. Hal itu ternjata dalam masa proses pembangunan selama 8 tahun belakangan ini. Dan suatu kenjataan jang tidak dipungkiri ialah, bahwa pembangunan di R.R.T. tersebut; adalah pembangunan dengan rentjana keseluruhannja dibawah pimpinan kebidjaksanaan daripada Demokrasi Baru atau Demokrasi Rakjat, jaitu auatu bentuk ketatanegaraan jang sesuai dengan kepribadian bangsa Tionghoa, seperti Demokrasi Terpimpin ditanah Indonesia jang akan kita laksanakan dewasa ini untuk menggantikan Demokrasi liberal jang telah usang dan tidak memenuhi tuntutan zaman. Terutama hasrat Rakjat jang dikerahkan tenaganja untuk ikut membangun dengan melihatkan tendens untuk berhemat pembiajaan, waktu dan tenaga, hendaklah diperhatikan benar2, eiipaja ditimbulkam pula pada Rakjat membangun : berhemat biaja, waktu dan bahan.

§ 17. Untuk ini perlu adanja blueprint, adanja rentjana overall jang konkrit berdasarkan kepribadian bangsa Indonesia jang pada hakekatnja bukanlah barang baru bagi kita, jang telah dirumuskan dengan kata2 jang bersahadja, jaitu gotong-rojang dan dilengkapi dengan pengalaman2 pembangunan jang baik diluar negeri.

B. HUBUNGAN PEMBANGUNAN DENGAN DEMOKRASI TERPIMPIN DAN EKONOMI TERPIMPIN

§ 18. Oleh karena tidak ada suatu persoalam dalam kehidupan Negara dan Bangsa jang berdiri sendiri, terpisah antara satu sama lain, maka hal inipun perlu mendapat perhatian dari.Dewan Pe-rantjang Nasional, apabila kita tidak mau gagal dalam pekerdjaan kita.

Ekonomi sebagai sendi darvpada kehidupan dan kesedjahteraan Nasional, haruslah dapat dilaksanakan sebagai dasar dari pada pembangunan keseluruhannja. Sistim ekonomi itu ialah Ekonomi Terpimpin dan untuk melaksanakan ekonomi terpirripin ini diperlukan suatu kebidjaksanaan dalam sistim pemerintahan, jang memungkinkan stabilisasi politik. Bentuk ketata-negaraan kita pada waktu sekarang memungkinkan dan membuka pintu se-luas2nja bagi pelaksanaan Demokrasi Terpimpin. Dasar Demokrasi Terpimpin telah didjamin dan tersusun pada garis2

besarnja dalam U.U.D. '45 jang kini berlaku lagi.

22

Page 22: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

§ 19. Atas alasan2 diatas, maka dalam merentjanakan Pemba-ngunan, hendaklah diperhatikan benar2

Pedoman dasar Ekonomi Terpimpim1. Supaja, sesuai dengan tjita2 Proklamasi 17 Agustus 1945 me-

negaskan, bahwa tudjuan daripada segala usaha dalam Iapangan ekonomi dan keuangan ialah mewudjudkan keadilan, melenjapkan pendjadjahan dalam bentuk apapun, memberantas penindasan dan perbudakan, jang memandang manusia hanja sebagai alat untuk kepentingan sendiri atau golomgan sendiri.

2. Supaja mengarahkan segala usaha dalam lapangan ekonomi dan keuangan kesuatu masjarakat,jang adil dan makmur bendasar-kan Pantjasila, dan jang sesuai dengan kepribadian dan kebu-tuhan bangsa Indonesia. Kepribadian bamgsa Indonesia menge-nai sifat gotong-rojong dan azas kekeluargaan. Hal ini perlu diperkembang dan diatur dalam lapangan ekonomi dan keuang-an.

3. Supaja Pembangunan mewudjudkan dengan tegas apa jang di-tentukan oleh Pasal 33 Undang2 Dasar.

4. Supaja Pembangunan menjempurnakan ekonomi terpimpin se-djalan dengan tjita2 demokrasi.terpimpin, untuk melenjapkan sisa2 ekonomi kolonial, bahaja2 paham kapitalisme dan free fight liberalism, baik dari Iuar negeri maupun dari dalam ne-geri.

5. Supaja dalam menjusun pola pembangunan harus dipikirkan DEPERNAS konsentrasi produksi, distribusi dan pembangunan. untuk memenuhi hadjat hidup rakjat terbanjak dikuasai oleh Negara.

6. Supaja djuga dalam lapangan ekonomi dan keuangan memegang teguh pada politik bebas dan actief terhadap luar negeri, ter -utama dalam mendjalankan export, import dan kredit.

§ 20. Dalam melaksanakan rantjangan Dasar Undang2 Pemba-ngunan Semesta, hendaklah Dewan Perantjang Nasional berpegang teguh kepada pedoman pelaksanaan pembangunan seperti berikut :

Page 23: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

1. Untuk mentjapai kedudukan selfsufficiency dilapangan san-dang pangan, bahan makanan dan pakaian dan obat2an, di-lakukan intensifikasi pertanian untuk menaikkan produksi dalam negeri, berupa hasil2 bahan makanan dan bahan pa-kaian, supaja dalam waktu jang pendek produksi sandang-pangan mendjadi selfsupporting.

2. Untuk memperkokoh alat2 pembajaran luar. negeri, harus diintensiveer menaikkan produksi bahan2 ekspor.

3. (a) Inventarisasi dan penggunaan industri2 jang sudah ada setjara efficient,(b) Mendahulukan pefidirian industri2 pengolahann bahan² mentah hasil Indonesia mendjadi barang 2 jang siap untuk dipakai.

23

Page 24: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

(c) Memperluas/mengusahakan industri2 besar/ketjil dan sedang jang menghasilkan barang2 kebutuhan konsumsi Rakjat se-hari2.

(d) Mengusahakan industri2, jang menghasilkan bahan un-tuk keperluan pertanian dan perkebunan.

(e) Mempergiat dan memperluas pertambangan bahan2

galian dan bahan2 tenaga nuklir.(f) Memulai research jang berentjana dan usaha2 kearah

pendirian industri2 berat.4. Supaja diadakan pembangunan jang akan berakibat

adanja perubahan jang radikal dalam peraturan hak agraria, sebagai sjarat untuk meninggikan taraf hidup dan daja-beli rakjat, sehingga memberikan kemungkinan peninggian pendapatan nasional, dan menghidupkan pasar industri dalam negeri. Peraturan Agraria tersebut terutama harus berisi usul djaminan pemilikan dan penggunaan tanah setjara lajak dan adil untuk petani, perdjamdjian kerdja jang pantas antara pemilik dan penjewa atau pemaro serta penguasaan negara atas tanah untuk memudahkan penjebaran dan herverkaveling, sesuai dengan semangat Pasal 33 U.U.D. 1945.

5. Supaja Pembangunan Semesta menindjau dalam rangka industrialisasi dan mekanisasi masalah penduduk, trans-migrasi besar2an teristimewa jang akan berakibat peren-tjanaan dan pelaksanaan penjebarannja dari daerah jang padat kedaerah jang masih tipis penghuninja setjara in -tegral, massal, rasionil dan tegas, sehingga faktor tanah dan ruang sekitarnja mendjadi sumber2 positip dari keper-luan hidup se-hari2 chususnja perekonomian dan kesedjah-teraan umumnja.

B. Distribusi sebagai akibat Pembangunan Semestaa. Konsentrasi impor dan ekspor ditangan Pemerintah,b. Distribusi Pemerintah disalurkan melalui alat2 perdagangan

jang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia,c. Mengandjurkan koperasi dalam mendjalankan distribusi.d. Menguasai alat2 komunikasi jang vital dan mengawasi ko-

munikasi partikelir.

C. Keuangan sebagai akibat Pembangunan Semesta1. Pemetjahan Anggaran Belandja mendjadi dua.

2.a)b)

Anggaran Belandja untuk routine;1Anggaran Belandja untuk pembangunan.

Melakukan "deficit financing" untuk pembangunan pro-3.

duktif.Padjak :

4.

a)b)c)a)

Padjak Langsung diutamakan;Penjempurnaan pelaksanaan padjak progresip;Penjempurnaan aparat dan sistim penarikan padjak.Mendirikan Bank Pembangunan;

b) Konsentrasi dari Bank2 ditangan Pemerintah.

24

Page 25: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

5. Pindjaman dari dalam dan luar negeri, dimana perlu dengan memperhitungkan plafond pindjaman dan kesanggupan pembajaran kembali.

D. Apparatuur sebagai akibat Pembangunan Semesta 1. Kerdja, Organisasi dan Pimpinan :

a) Mengeffektifkan pekerdjaan2 menurut ketentuan djam kerdja 40 djam seminggu dengan maximum 7 djam sehari, disertai perbaikan2 nasib buruh.

b) Memperluas kesempatan kerdja dengan mendjalankan ploeg system.

c) Memperhebat pendidikan dalam lapangan tehnik dan pimpinan (technical and managerial skill), dengan djalan antara lain mengadakan applikasi-cursus.

d) Menghargai serta menggunakan ketjakapan berdasar-kan prestasi kerdja.

e) Mempertjepat Indonesianisasi, industrialisasi dan me-kanisasi.

2. Mengenai KoperasiMenjempurnakan bimbingan dan mengawasi perkoperasian Rakjat dibidang produksi, distribusi dan industri.

C. Faktor-faktor penghambat Pembangunan sedjak tahun 1950 :

21. Pembangunan semesta dan berentjana baru dapat berdjalan setelah kembali ke-U.U D. 1945 jang memungkinkan demokrasi ter-pimpin dan ekonomi terpimpin.

Sebelum tahun 1959 pembangunan terbentur pada berbagai matjam faktor jang mendjadi penghambat bagi terlaksananja Pembangunan tersebut. Sebab2 pokok sudah sama kita fahami, sehingga pada achir2 ini setelah pikiran liberalisme, sabotage, pertjobaan intervensi dan gerakan subversif dan pemberontakan berhasil ditindas, timbul kebulatan fikiran untuk mengadakan retooling dalam susunan ekonomi, ketata-negaraan dan susunan masjarakat, jang tentu akan berakibat besar bagi kebidjaksanaan politik dalam struktizra ketatanegaraan Indonesia, jaitu suatu susunan jang pada hakekatnja bukan merupakan barang baru bagi masjarakat Indonesia jang disebut pelaksanaan Demokrasi Terpimpin atau jang disebut dengan kata2 jang sederhana oleh Rakjat kita, ialah masjarakat Gotong-rojong, sebagai satu2nja djalan keluar menudju kepada Pembangunan semesta atau pembangunan sosialisme a Ia Indonesia.

Faktor2 jang telah merupakan kebulatan fikiran itu kiranja ti-dak perlu kita kupas lagi, akan tetapi karena persoalan itu merupakan suatu persoalan jang sangat luas, karena tidak berdiri sendiri, maka.perlulah kiranja meminta perhatian kepada aspek2 jang ditimbulkan oleh sebab2 pokok itu, agar kita mendapat hasil jang tetap guna tertjapainja pembangunan semesta.

a. Faktor politisPelaksanaan pembangunan.berlangsung atas stabilisasi dibidang

politik, sehingga pelaksanaannja itu tidak terbentur pada

Page 26: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

sering

25

Page 27: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

kali diadakannja pergantian program Pemerintah jang mungkin sekali berlainan dengan program jang semula, bahkan mungkin bertentangan dengan jang telah dilaksanakan. Akan tetapi praktek membuktikan sebaliknja. Dalam kehidupan politik Negara kita se-djak Proklamasi kemerdekaan, belum pernah ditjapai stabilisasi jang kuat dan kokoh sehingga hampir setiap tahun, bahkan kadang2 ku-rang dari setahun kabinet sudah harus berganti. Perpetjahan tim-bul dikalangan masjarakat luas. Opposisi didjalankan sebagai suatu hobby; opposisi didjalankan hanja untuk mendjatuhkan lawan politik dan menggantikannja. Lebih djauh faktor itu mengakibatkan le -mahnja kedudukan kita diforum politik Internasional. Pada waktu ini semendjak 5 Djuli 1959, ketika Bangsa Indonesia dengan tegas kembali ke U.U.D. 1945 stabilisasi dan keamanan dalam negeri sudah sampai ketaraf jang memungkinkan pelaksanaan pembangunan semesta berentjana. Situasi politik 1959 membuka pintu kearah itu.

b. Faktor psychologisTekanan ekonomi, kegontjangan politik, pertentangan ideologi

dan akibat2 revolusi bersendjata masih sangat berkesan pada kaumBuruh, Tani dan Pemuda serta potensi nasional lainnja ditambah pula dengan politik adu-domba imperialisme jang, dengan sadar atau tidak, telah dilaksanakan djustru oleh gembong2 politik, mengakibatkan Rakjat diam dalam seribu bahasa dalam perdjuangan menjelesaikan Revolusi. Mereka bersikap menanti, atau apatis dalam menghadapi pekerdjaan pembangunan. Faktor psychologis ini akan dapat dihidupkan kembali dengan melaksanakan pembangunan semesta.

c. Faktor PendidikanSistim pendidikan jang sebagian besar menurut dasarnja

masih mempergunakan sistim lama, jaitu sistim pendidikan-kolonial sudah tidak aesuailagi dengan tuntutan nasional. Pendidikan jang diberikan setjara umum itu memang memberikan pengetahuan kepada seseorang tentang berbagai matjam ilmu, akan tetapi sangat terbatas, sehingga sukar untuk menudju kepada differensiasi, dimana tiap2 bidang ilmu pengetahuan ada ahli2nja. Tidak adanja literatur jang bernilai tinggi bagi para pemuda kita, pun telah menjebabkan unsur2 jang baik dan tenaga kreatif dalam kebudajaan kfta itu mendjadi samar.

Semua ini telah menambahkan kekurangan keahlian dikalangan bangsa kita jang seharusnja didalam masa Pembangunan ini memegang peranan penting. Pada hal pembangunan semesta dan berentjana sangat memerlukan tenaga ahli-pembangunan jang kini sangat terbatas djumlahnja. Tetapi pembangunan tak boleh ditangguhkan karena djumlah ahli-pembangunan jang terbatas itu. Melainkan kita harus bersemangat : Sambil membangun akan memperkaja keahlian dengan pengalaman jang dibutuhkan untuk melandjutkan pembangunan. Sekolah teknik hendaklah ditindjau kembali dan diarahkan kepada penanaman tenaga pembangunan jang ahli dan berdjiwa 1945.

26

Page 28: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

d. Faktor Administrasi NegaraDalam pembangunan raksasa, maka organisasi dan adminis-

trasipun menentukan berhasil atau tidaknja pelaksanaan dari sesuatu planning. Walaupun planning itu telah disusun dengan se-baik2nja, se-muluk2nja, akan tetapi dengan organisasi dan administrasi jang tidak teratur dan tepat, maka rentjana itu mungkin akan merwpakan suatu impian belaka. Oleh karenanja faktor itu harus di-laksanakan dengan baik disemua instansi dan/atau Iembaga jang mengatur kebidjaksanaan politik, ekonomi dan sosial bagi masja-rakat. Birokrasi jang ber-lebih2an jang meradjalela diinstansi Pemerihtah, mengakibatkan pekerdjaan jang seharusnja dapat diselesai-saikan dalam waktu sehari, mendjadi ber-bulan2.

Mismanagement dan korupsipun merupakan suatu kebobrokan atau faktor penghalang dalam suatu masjarakat jang disebabkan kurangnja ahli2 terutama dalam bidang administrasi kenegaraan. Penempatan tenaga-ahli pada Dewan Perantjang Nasional dan pe- laksanaan perantjang pembangunan harus dipertimbangkan dari su-dut bakat, ketjakapan dan keahlian, jang dibutuhkan.e. Menghidupkan potensi Rakjat

Pembangunan semesta dan berentjana baru terdjamin akan berhasil baik, apabila pembangunan itu tidak sadja mempunjai tu-djuan untuk membentuk masjarakat jang adil dan makmur, tetapi djuga harus didukung oleh Rakjat sendiri jang diikut-sertakan da-lam menjusun, mengesahkan, menilai, mengawasi dan melaksanakan pembangunan itu.

Sangatlah penting faktor potensi Rakjat, jang harus dihidup-kan untuk mendjamin terlaksananja overall planning dengan ber-hasil baik. Dalam hal pengerahan tenaga-benda, baik berupa uang ataupun bahan pembangunan, harus lebih dahulu dikerahkan jang ada ditanah air kita, dan sesudah itu apabila tak tjukup baru di -fikirkan pentjarian tenaga-benda dari luar negeri. Begitu pula, un-tuk menaikkan potensi Rakjat, supaja dapat berhemat-tenaga dan berhemat-waktu dalam melaksanakan pembangunan, maka harus-lah Dewan Perantjang Nasional menindjau se-dalam2nja dan menun-djukkan djalan setjara konkrit, bagaimana pada hari depan tenaga Rakjat dapat dikerahkan untuk pelaksanaan Pembangunan jang harus berhasil baik itu.f. Faktor tjampur-tangan negara asing

Kalau faktor2 jang dikemukakan diatas tadi merupakan faktor2

jang tumbuh didalam negeri, maka faktor2 lain dari luar negeripun banjak mempengaruhi djalannja pembangunan dinegara kita jang masih muda ini. Satu diantara faktor2 jang datangnja dari luar negeri, ialah faktor tjampur-tangannja negara2 asing terhadap per-soalan dalam negerl kita.

Sesudahnja selesai .perang dunia kedua, maka timbullah dua ,,matjam stabilisasi" didunia ini, jaitu stabilisasi kapitalisme dan stabilisasi sosialisme. Ketenangan jang ditimbulkan oleh stabilisasi ini hanja untuk sementara sadja, karena kedua belah pihak selalu bertentangan antara satu sama lain. Kalau stabilisasi kapitalisme

27

Page 29: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

jang ditudjukan untuk kepentingan finans-kapitalis mengandung pertentangan diantara sesama negara2 imperialisme dan diantara negara2 imperialisme dengan rakjat2 djadjahan, maka stabilisasi sosialisms mengandung konsolidasi kedalam dan keluar. Untuk meng-imbangi stabilisasi sosialisme ini, maka negara2 imperialis dengan berbagai matjam djalan telah rnengusahakan mempengaruhi negara2

setengah djadjahan dan jang baru mendapatkan kemerdekaannja, terutama dengan menanamkan modal monopolinja dan mengikatnja dengan pakta2 militer jang tidak boleh tidak mengandung kerugian besar diipihak negara setengah djadjahan atau jang baru menerima kemerdekaannja. Timbullah kekatjauan2 dibidang ekonomi, politik dan sosial dan hal ini membawakan kesempatan bagi negara2, imperialis untuk mengadakan tjampur-tangan jang langsung terhadap persoalan dalam negeri dari negara2 tersebut. Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin akan memimpin pembentukan masjarakat adil dan makmur, jang lepas daripada tindasan imperialisme dan kolonialisme berupa apapun.

Demikianlah diantaranja faktor2 jang telah menimbulkan penghambatan bagi pembangunan semesta Negara kita ini.

D. FAKTOR2 PELANTJAR PEMBANGUNAN

§ 22. Stabilisasi HargaUntuk pembangunan perlu adanja stabilisasi harga, dengan kon-

sentrasi perdagangan (jang menguasai hadjad hidup orang banjak dikuasai oleh negara – U.U.D. 1945 pasal 33).

Ha12 jang diuraikan dibawah ini akan dapat mentjapai stabilisasi harga tersebut malahan menekan harga itu.

Lapangan keuangan dan perusahaan

a. National savingMenaikkan national saving dengan djalan :1. penghematan sektor2 Pemerintah maupun partikelir.2. intensifikasi sumber2 jang sudah ada : menggali sumber²

jang belum ada.

b. Deficit financing1. menjalurkan ke-usaha2 produktip (agar supaja anggaran

belandja dalam waktu tertentu dapat seimbang).2. menarik "hot-money" diantaranja dengan djalan mendjual

obligasl (djuga perusahaan2 partikelir nasional didalammasa peralihan dibolehkan untuk mengeluarkan obligasitidak bernama (aan toonder)).

Akan tetapi untuk menjalurkan uang itu kearah produksi, perlu pentjegahan akan adanja spekulasi. Bahan2 perdagangan jang penting harus dikuasai oleh negara, sebagai taraf pertama bahan2 kebutuhan rakjat se-lrari2 (beras, gula, ikan asin, bahan pakaian).

Page 30: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

28

Page 31: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

c. . Sistim padjak mungkin akan ditindjau kembali 1. langsung.2. progressip.3. penjempurnaan aparat.4. mentjari objek2 baru, tjontoh : mobil jang Iebih dari satu

lebih berat padjaknja : rumah jang melebihi jang normal dikenakan padjak jang berat, dan sebagainja.

d. BankPada dasarnja perputaran modal harus dikuasai oleh negara dan digunakan untuk membiajai pembangunan menudju masja-rakat sosialis a la Indonesia; oleh karenanja Bank2 seharusnja dikuasai oleh negara.Politik perkreditan seharusnja membantu untuk mentjapai tjita2

itu.Mengusahakan terpentjarnja pembagian modal dalam negara.

Modal warga-negara diatur supaja dapat merupakan modal nasional dan dipakai utnuk membantu pembangunan negara. Pada prinsipnja modal asing dapat diterima hanja sebagai pindjaman.

Bank2 dan badan2 kredit jang banjak djumlahnja di Indonesia ini perlu diatur dan dikonsentreer oleh Pemerintah (sentralisasi ke-uangan).

Bank Indonesia baik dipusat maupun didaerah hanja bekerdja sebagai Bank sentral. Bank2 Negara lain diberi fungsi jang tertentu sesuai dengan rentjana pembangunan semesta, diantara mana harus ada jang bekerdja aktip sebagai pelapor pembangunan (Bank Pembangunan), Bank2 Negara ialah

Bank Industri.Bank Negara.Bank Rakjat.Bank Tani Nelajan.

Selain daripada itu ada pula bank asing jang baru diambil alih. Bank2 Nasional partikelir mengadakan gabungan2 sehingga merupa-kan Bank2 jang mudah diawasi oleh Pemerintah. Sesuai dengan politik pada sektor usaha nasional partikelir masih dibolehkan un-tuk bekerdja jang lambat-laun akan menjesuaikan diri dengan ren-tjana Pemerintah sesuai dengan berkembangnja masjarakat jang adil dan makmur. Sesuai dengan tudjuan pokok, maka seharusnja Bank2

itu bekerdja menudju kemasjarakat jang adil dan makmur.Sesuai dengan tudjuan, maka pembiajaan hendaknja ditudjukan

kepada :1. Usaha2 masjarakat desa.2. Usaha Negara (Industri berat, pertanian, perkebunan, perhu-

bungan dan sebagainja).3. Sedang usaha nasional partikelir (dalam masa peralihan, dus

masa sebelum 1) dan 2) bertumbuh) dapat dibantu oleh ne-gara dalam bidang2 jang sifatnja membantu usaha2, satu dan dua dengan diberi keuntungan tertentu.

29

Page 32: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Dalam rentjana pembiajaan perlu didjaga :1. Penafsiran

modal.2. Penentuan

produksi.3. Djumlah modal pembangunan djangka

pandjang.4. Faktor tempo.5. Penggunaan tenaga.6. Penggunaan transpor.

1. Inventarisasi dan mobilisasi alat2 produksi baik kepunjaan Pe-merintah ataupun Partikelir

1. Jang hantjur akibat perang kolonial dipulihkan dan dipro-duksikan kembali.

2. Jang masih ada, dikerahkan produksinja (pabrik2 tenun, pabrik2 beras, gula, dan lain2).

3. Segala peralatan, mesin2 dan sebagainja jang dapat diguna-kan oleh negara untuk pembangunan. Baru kalau ada kekurangan2, dapat mengimpor dari luar negeri (penghe-matan dan mengurangi pemakaian devisen).

4. Perusahaan2 Belanda jang dinasionalisasikan dengan umumnja didjadikaniperusahaan2 Negara jang keuntungannja digunakan untuk pembangunan (perusahaan2, bank2, asuransi, dan lain2).

5. Perusahaan2 Negara perlu di-intensifeer dan dipimpin se-baik2nja dan keuntungannja dipakai untuk pembangunan. Tjontoh : perusahaan2, bank2, dan lain2 perusahaan negara.

6. Nutsbedrijven jang hanja bersifat aoaial sadja dan merugikan negara perlu ditindjau lebih dalam dan diatur setjara komersiil biasa jang harus menguntungkan bagi negara dengantidak meninggalkan sifat2 sosialnja. Tjontoh: air, tilpon, listrik,

2. Kegiatan Ekonomi berhubung dengan Luar Negeri1. Pimpinan impor dan ekspor keluar negeri2. Foreign aid dan lain2nja.3. Pampasan.

Mengingat pentingnja pembangunan, tidak dibenarkan pe-makaian pampasan untuk keperluan konsumptief.Dalam masa peralihan, pindjaman luar negeri melalui par-tikelir pun dipermudah dengan mengadakan modus : dapat menggunakan hasilnja untuk kepentingan pembangunan se-suai dengan rentjana Pemerintah. Pindjaman luar negeri untuk kepentingan partikelir dibawah pengawasan dan dja-minan Republik Indonesia hendaklah dimungkinkan.

4. Produksi bahan ekspor dipergiat untuk memperlipat-ganda-kan devisen.

5. Penghematan devisen (tidak mengimpor bahan2 jang sebe-narnja masih dapat diusahakan didalam negeri).

Sektor2 : a. impor.b. ekspor. dikuasai negara.c. distribusi.

Diskusinegara

Page 33: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

30

Page 34: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Dapatlah dengan segera setjara tegas dikuasai oleh negara ke-butuhan penting rakjat (beras, gula, ikan asin, bahan pakaian). Sifat2 jang monopolistis hendaknja ditiadakan dan dialihkan kenegara, maupun koperasi2 rakjat. Memperbesar produksi barang2 konsumpsi jang dibutuhkan rakjat banjak mengurangi tenaga administrasi dan disalurkan dalam tenaga produksi. Untuk mentjegah inflasi perlu pembangunan besar2an untuk mengimbangi produksi dan peredaran uang.

3. Standard KebutuhanUntuk rakjat dibuat standard kebutuhan, dan selebihnja dikena-kan pembajaran mahal.Hal ini mendjadi inti-sari dari ekonomi terpimpin in a nutshell.

4. KetjepatanSedang rentjana2 harus se-tjepat2nja dilaksanakan.

5. Tjara Gotong RojongMengikut-sertakan rakjat. Bekerdja dengan nlendapat upah. Memupuk kepribadian kita jang ada (gotong-rojong) terutama di-desa2.

Pembangunan jang kiranja sesuai dengan kebutuhan mereka dan dalam djangka pendek kelihatan hasilnja : misalnja : pemba-ngunan waduk, saluran air, djalan2 dan sebagainja.Dalam hal ini hendaknja para pemimpin memberi tjontoh untuk kepentingan mereka

31.

Page 35: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

IIPERANAN DEPERNAS

§ 23. Penting sekali peraman DEPERNAS dalam penjusunan ma-sjarakat rakjat, negara serta kehidupan rochani Bangsa Indonesia pada hari depan.

Garisa besar jang membatasi peranan penting ini dapat diper-hatikan dalam U.U.D: 1945 dan peraturan2 DEPERNAS sendiri. Sajaminta perhatian tentang tugas dan pengaruh DEPERNAS jang se-wadjarnja.

A. TUGAS DEPERNAS

§ 24. Pelaksanaan menjusun blueprint dari rentjana overall-planning itu tidaklah dapat dikerdjakan dengan sambil lalu. Harus-lah semua fikiran dengan kesedaran dikonsentrir pada pekerdjaan tersebut. Penjusunan pola pembangunan adalah guna mendapatkan suatu rentjana overall disegala bidang kehidupan Negara dan Rak-jat, menudju kepembangunan sosialisme a la Indonesia atau ke-masjarakatan gotong-rojong.

Belum tjukup sampai disana sadja tugas itu. Dewan Perantjang Nasional sesuai dengan namanja, bertugas pula menggembleng se-mangat kerdja serta daja dari pada Rakjat jang 85 djuta djiwa djumlahnja ini dengan mengumpulkan semua faktor2 positif menudju tertjiptanja pembangunan sosialisme dengan tepat, berhasil baik dan dalam waktu jang se-singkat2nja, dengan tidak melupakan sum. ber keramat dari pada kepribadian bangsa Indonesia, ialah Proklatnasia 17 Agustus 1945 DEPERNAS bertugas merantjang, menindjau, menilai dan mengawasi Pembangunaut.

Perlu saja peringatkan, bahwa merantjang pola ialah dengan mempertimbangkan faktor pembiajaan dan waktu lamanja pemba-ngunan akan dilaksanakan, demikian djuga spreiding daripada spe cial project diseluruh Indonesia. Djuga pertebaran atau spreiding dari objek pembangunan itu (hendaklah pula ditindjau dari sudutstrategi dan defense).

Selandjutnja jang diawasi dan dinilai oleh DEPERNAS ialah seluruh bidang pembangunan, djadi djuga masuk pembangunan jang telah direntjanakan oleh Biro Perantjang Negara, pembangunan routine Kementerian2, pembangunan Pemerintah Daerah dan pem-bangunan oleh pihak Partikelir.

B. PENGARUH DEPERNAS

§ 25. Arti Dewam Perantjang Nasional bapi Tata Tertib dan Ke-amarean

Masjarakat dan Bangsa Indonesia sekarang ini men-tjita2kan masjarakat jang adil dan makmur berdasarkan Pantjasila. Masja-rakat jang demikian itu dapat tertjapai dalam perentjanaan jang

32

Page 36: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

tepat, persiapan pelaksaYiaan jamg tepat dan pelaksanaan jang tepat Pula.

Perentjanaan harus ditudjukan kepada segala sudut pemba tepat, persiapan pelaksanaan jang tepat dan pelaksanaan jang tepat pula.

Perentjanaan harus ditudjukan kepada segala sudut pemba-ngunan, djasmaniah dan rochaniah, technis, mental, etis dan spirituil menurut norma dan nilai2 jang tersimpul dalam alam adil dan •makmur itu. Masjarakat jang kita idam2kan itu dapat ditjapai melalui proces pembangunan, jang sjarat mutlaknja adalah suasana tatatertib dalam segala segi kehidupan dan penghidupan kemasjarakatan dan kenegaraan.

Bagi suatu Bangsa jang merasa tinggi kebudajaannja peraturanz itu lambat-laun mendjadi pengertian. Pengertian ini kemudian akan menimbulkan sopan-santun serta kesadaran dan ke-dua2nja akan menghasilkan tata-tertib.

Demikianlah peranan DEPERNAS pada hari akan datang. Tentang tugas pokok dartpada DEPERNAS tetaplah kewadjiban me-rantjang Dasar Undang2 Pembangunan jang akan dilandjutkan tin-djauannja dalam bab ke-III.

33

Page 37: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

III

PEMBENTUKAN POLA PEMBANGUNAN SEMESTA DANBERENTJANA

1. Umum dan Tudjuan

§26. Tugas DEPERNAS ialah terutama menjusun Dasar Undang2 Pembangunan berentjana jang berisi blueprint atau tri pola jaitu :

pola projek pembangunanpola pendjelasan pembangunanpola pembiajaan pembangunan.Tugas DEPERNAS ini adalah tugas-kewadjiban pokok. Hasil baik

atau gagalnja pekerdjaan DEPERNAS adalah bergantung kepada penilaian tugas-kewadjiban pokok itu.

Apakah jang hendak ditjapai dengan membuat tri pola pem-bangunan oleh DEPERNAS itu ? Pertamjaan ini dapat didjawab dengan memikirkan kemadjuan negara dan masjarakat jang sewa-djarnja dihari depan.

Salah satu tudjuan daripada pembangunan Negara ialah me-madjukan negara kita dari negara jang sebagian kehidupan masih dikuasai oleh imperialisme dan feodalisme, kenegara jang merdeka penuh. Tudjuan ini dapat ditjapai dengan setapak demi setapak. Tjara kerdja setapak demi setapak itu sangat penting untuk diper-hatikan supaja selalu menjesuaikan perentjanaan dengan perkem-bangan masjarakat jang makin madiu dan ae-ar supaja hasil jang ditjapai itu sesuai dengan harapan jang telah dapat dibangun di -kalangan Rakjat, dan supaja tidak mengetjewakan Rakjat.

Negara kita jang setjara politis sudah merdeka, menundjukkan, bahwa dalam bidang ekonomi Rakjat kita masih tergantung dari pada suasana pendjadjahan. Banjak sektor² konomi jang belum sepenuhnja dikuasai oleh negara atau Pengusaha² Nasional. Oleh karena itu disamping angan2 untuk mendirikan industri berat, industri² pokok, tidak boleh dilupakan adanja keharusan untuk menguasai sektor² ekonomi jang mendjamin kelantjaran pembangunan selandjutnja.

Sebagai akibat daripada politik pendjadjahan dalam bidang ekonomi, maka Indonesia mendjadi sumber bahan2 mentah untuk di-ekspor, dan telah membuktikan, bahwa kehidupan ekonomi Belan-da didasarkan kepada bahan2 mentah. Oleh karena itu maka penting sekali untuk memberikan legalisasi dan pelaksanaan kepada pengambil-alihan perusahaan2 milik kolonialis Belanda, sebagai salah satu dasar untuk menghimpun modal menudju pembentukan ekonomi nasional. Dan supaja perusahaan2 milik kolonialis Belanda jang diambil-alih itu dikuasai oleh Negara. Supaja dalam soal modal ini Negara dan Rakjat kita tidak tergantung dari modal asing se-mata2, apalagi jang didapatnja dengan berbagai matjam sjarat jang mengikat, maka adalah penting sekali adanja politik untuk memobilisasi potensi dan modal nasional. Disini djuga akan diudji kesetiaan dan

34

Page 38: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

ketjintaan Rakjat kepada Tanah air. Dan kalau toch harus menda-tangkan modal dari luar, maka jang penting ialah mendapatkan modal itu dengan djalan pindjaman dengan sjarat2 jang mungkin diterima oleh Rakjat dan tidak memberatkan beban Rakjat.

Untuk mendjamin kelantjaran perdagangan djuga akan menda-tangkan modal dan devisen, maka penting sekali agar impor dan ekspor dari bahan2 jang penting dikuasai oleh Pemerintah. Begitu djuga dalam hal distribusi didalam Negeri. Dalam hal ini djuga pen-ting sekali dikembangkan koperasi jang dikuasai Pemerintah. Be-gitu djuga ekspor, impor dan distribusi perusahaan partikelir.

Dengan adanja modal dan bahan2 pembangunan jang telah dapat didatangkan, maka akan timbullah kemungkiman jang besar untuk mengatasi pengangguran jang ditanah air kita ini jang makin hari makin meningkat. Pembangunan akan disambut dengan gairah oleh Rakjat, apabila dengan demikian dengan njata dapat makin mengurangi dan achirnja melenjapkan pengangguran.

Sekarang ini makin banjak anak2 sekolah jang tidak dapat pe-kerdjaan. Oleh karena itu merentjanakan pembangunan harus se-kaligus berarti djuga memperluas kesempatan bagi pemuda2 guna meneruskan peladjarannja, mengembangkan bakatnja dan memperluas kesempatan bekerdja. Semuanja ini harus ditindjau dalam rangka pengerahan Rakjat dan potensi nasional.

Dalam masalah pembangunan, faktor manusia mendjadi soal jang sangat penting, apalagi dalam negara kita, dimana alat2

modern belum terdapat banjak. Dimana sadja Rakjat djanganlah akan bersikap atjuh tak atjuh, djanganlah bersikap masa bodoh terhadap pekerdjaan pembangunan, malahan sebaliknja Rakjat dari segala lapisan akan menjambut baik semua rentjana pembangunan dan akan mengambil bagian jang aktip, asal dipenuhi sjarat2

minimum untuk dapat menggerakkan mereka.Usaha untuk benar2 meringankan beban hidup Rakjat dari se-

gala golongan termasuk sesuatu jang harus dipertimbangkan ter-lebih dahulu, karena itu adalah sjarat utama . untuk membangkitkan semangat kerdja Rakjat, dan untuk meningkatkan produksi.

Pengerahan tenaga Rakjat akan besar manfaatnja dan akan berhasil baik, apabila pembentukan pola pembangunan memperhi-tungkan lebih dahulu dengan saksama .potensi Rakjat. Perlu pula diperhatikan dengan saksama oleh DEPERNAS beberapa hal ter-sebut dibawah ini :1. Bagi kita, walaupun kelihatan tjara2 jang beraneka warna dalam

zaman peralihan namun tiada adalah kesulitan jang maha besar jang kita hadapi, sebab pada Rakjat Indonesia sudah ada satu tudjuan jang dengan bulat telah kita setudjui, ialah tudjuan masjarakat jang adil dan makmur sesuai dengan kepribadian Indonesia,

2. Blueprint pada Dewan Perantjang Nasional jang mengandung rantjangan semesta, harus dibuat dengan bentuk jang saksama, dan harus pula dibuat hanja demi kepentingan bersama. Kepentingan suatu golongan atau daerah harus dimasukkan da-lam blueprint itu. Salah apabila blueprint itu diperuntukkan

35

Page 39: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

hanja bagi satu golongan jang tertentu. Salah karena tidak se-mesta dan tidak adil.DEPERNAS harus waspada, agar djangan menemui kegagalan2

atau pada permulaannja kompak, tetapi kemudian timbul ketegangan-ketegangan.

Perlu pula diperhatikan oleh para anggota sjarat2 berikut :a. Anggota2 DEPERNAS dalam mendjalankan tugasnja harus me-

miliki djiwa Nasional 100%.b. Tidak boleh mengutamakan partai politik.c. Tidak boleh hanja mementingkan daerah, suku bangsa atau

golongan sendiri sadja.d. Jang bersikap rohani terpendam hendak menjeleweng atau tidak

mentjukupi sjarat2 keanggotaan menurut peraturan Pembangun-an dan isi sumpah para anggota baik menarik diri ptau akan ditarik kembali oleh Pemerintah dari keanggotaan DEPERNAS.Perkenankanlah pula saja selandjutnja mengemukakan sarat2

seperti berikut :1. Dasar Perantjang Nasional seharusnja bersifat ilmiah, jakni supaja

segala rentjana bersandar atas penjelidikan jang dilakukan oleh DEPERNAS sendiri. Djuga berdasarkan kenjataan2 jang terdapat dimasjarakat Indonesia.

2. Tjara melaksanakan rentjana seharusnja didahului dengan pe-rundingan atau penilaian oleh DEPERNAS sendiri atau golongan2 jang bersangkutan, supaja sebanjak mungkin mereka membantu dengan pengertian dan suka hati.

3. Sebanjak mungkin supaja diberikan kesempatan kepada Dewan Perwakilan Rakjat dan chalajak ramai untuk mengikuti djalannja pelaksanaan rentjana, dan kesempatan untuk memberikan kritik dan koreksi.

4. Objek atau projek pembangunan supaja meliputi kekajaan na-sional jang pada umumnja belum dapat perhatian, bahan2 san-dang pangan dan untuk obat2an, bahan pertambangan jang ter-dapat di Indonesia, keradjinan tangan dan sebagainja.Oleh sebab itu haruslah dimasukkan pula kedalam pola pem-

bangunan pekerdjaan penjelidikan jang berentjana atau research kekajaan alam, dalam bumi atau diatas permukaan alam.

Research berentjana mendjadi sarat mutlak bagi pembangunan semesta. Kita harus menjelidiki logam dan minjak jang terpendam dalam tanah kita. Kita harus mengetahui tersebarnja bahan2 pen-ting, volumina bahan2 tersebut dan tjara2 mengolah bahan2 itu.

Achirnja saja meminta perhatian, supaja ditindjau pokok2 pem-bangunan seperti tersebut dibawah ini.

Tudjuan perentjanaan ialah membentuk susunan masjarakat baru, jang mendjamin terlaksananja masjarakat jang adil dan mak-mur berdasarkan Pantjasila.

Masjarakat jang demikian, adalah masjarakat sosialis a la In-donesia. Dalam masjarakat ini, negara memegang peranan jang penting dalam pembangunan dan kemadjuan masjarakat. Dalam hal

36

Page 40: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

itu Undang2 Dasar Republik Indonesia pasal 33 harus dilaksanakan dalam rantjangan Pembangunan semesta. Hendaklah diperhitung-kan bahwa selainnja nasionalisasi perusahaan Belanda hak eigen-dom ditangan Belanda telah dihapuskan. Masjarakat Indonesia, bekas negeri djadjahan jang belum pernah berkesempatan membangun sendiri dan baru berlatih berdiri sendiri, mengalami beberapa kekurangan2. Antara lain kekurangan2 ini meliputi masalah2 :

a. modal.b. tenaga2 ahli.c. tenaga kedjuruan.d. pengalaman2.Kekurangana itu harus diisi selekas mungkin. Tundjukkanlah rantjangan atau pola untuk melaksanakan pem-

bangunan dibidang itu.Maka sebab itu, harus dipikirkan pelaksanaan masa peralihan

seperti telah didjelaskan pada permulaan amanat ini. Masa ini ialah masa sebelum terlaksananja masjarakat adil dan makmur berdasar-kan Pantjasila.

2. Pokok2 Perentjanaan

§ 27. Sudah ber-ulang2 saja katakan bahwa succes pembangunan dilapangan jang saja sebut diatas tergantung pada tenaga manusia dan alat2. Pokok utama ialah tenaga manusia jang berwatak pem-bangun, berani mengambil inisiatip, tidak lekas putus asa, ulet dan gigih untuk mentjapai tudjuannja.

Pokok dari pembangunan lcita ialah pendidikan kader jang dapat dan sanggup melaksanakan projek2 kita.

Dalam masa peralihan ini harus diperlengkapkan dan dipersiap-kan aparatur negara, jang akan memegang peranan penting dalam pembangunan disegala lapangan. Antara Iapangan2 pembangunan, jang urgent harus segera dilaksanakan, ialah lapangan Pembangunan dalam bidang industri, keuangan, perekonomian dan dibidang mental.

Kader PembangunanUntuk mendidik kader2 itu setjara biasa, sebagai di-negeri2 jang

telah madju, tidak mungkin. Dalam hal ini sambil melaksanakan pembangunan harus ditempuh djalan2 :

A. a. Mempergunakan tenaga2 ahli dan kedjuruan dari negara2

jang tidak memusuhi Republik Indonesia untuk memberi didikan kepada pemuda2 kita dan tjalon tenaga2 ahli Pem-bangunan kita.

b. Mengadakan sistim pendidikan: "bekerdja sambil beladjar". Peladjar 2 kedjuruan, dalam tingkat kelas atas, diwadjib -kan berpraktek dilapangan pekerdjaan ber-matjam 2 me-nurut kedjuruan jang diambilnja. Misalnja, di-pabrik 2, di-perkebunan, dilaboratorium dan sebagainja. Sehabis lulus, diharuskan bekerdja pada negara untuk waktu jang ditentukan dengan menerima upah.

37

Page 41: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Di-tempat2 pekerdjaan terutama jang vitaal, bagi buruh2 diberi kesempatan untuk menambah pengetahuannja ditempat itu. Djadi misalnja, disuatu pabrik, diadakan tempat dan waktu bagi pekerdja2-nja, untuk mengikuti peladjaran, jang mempermahir mereka men-djalankan tugasnja. Bagi mereka jang telah lulus, jang baik, diharus-kan mendidik kader2 lainnja dibawahnja. Dengan tjara ini, maka. tenaga2 kedjuruan akan bertambah, dan biaja akan lebih murah. Dalam sistim pengadjaran dari P.P. & K. selekas mungkin diadakan bidang pendidikan jang baru atau sistim pendidikan jang sudah ada disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan. Sekolah2 kedjuruan harus lebih diperbanjak, melebihi dari sekolah umum. Bagi mereka jang sudah lulus dari sekolah kedjuruan tingkat bawah, diberi ke-sempatan untuk melandjutkan kesekolah tingkat menengah.

Seterusnja jang dari tingkat menengah, diberi kesempatan un-tuk melandjutkan ketingkat tinggi. Mengenai kesukaran2 atau kekurangan2 para siswa itu dalam beberapa mata-peladjaran jang bersifat umum, hendaknja diadakan schakel-klas, satu kelas per-antara (penghubung) dimana peladjar2 itu diberi kesempatan untuk mengedjar kekurangannja, sehingga mutu peladjarannja, mengenai vak umum, tidak kalah dengan mereka jang dari sekolah umum.

Sebagai tjontoh misalnja, adanja sekolah pertanian tingkat rendah dari (S.R.), tingkat menengah (dari S.M.P.) dan tingkat atas (dari S.M.A.). Djika kedjuruan2 ini diadakan setjara banjak, mulai dari tingkat bawah, maka kesempatan untuk anakz petani dan buruh lebih banjak untuk memasuki sekolah2 kedjuruan. Dan anak2 petani dan buruh akan Iebih baik hasilnja dalam lapangan pertanian dan industri dari pada anak2 jang selamanja tak pernah berhubungan dengan pengolahan tanah atau industri.

Begitu djuga dalam laipangan tehnik dan sebagainja. Tjara2 ini bisa mengatasi adanja birokraai jang tidak sehat dalam beberapa lapangan usaha.

Pendidikan setjara masal, mengenai sistim masjarakat a la Indonesia, haruslah sudah ditanamkan mulai sekarang. Ini bisa dimasukkan dalam peladjaran2 di-sekolah2, mulai dari sekolah rendah sampai sekolah tinggi.

Djuga dimasukkan melalui kursus2 penerangan2, baik liwat surat kabar, madjalah, maupun liwat R.R.I., seminar2 dan sebagainja.

Rentjana masjarakat sosialis a la Indonesia tidak akan djadi, bila masjarakat tidak berkesadaran sosialisme.

Disamping itu perlu diinsjafi, bahwa pelaksanaan kearah itu, membutuhkan ketjakapam, pengalaman dan ketabahan. Soal jang penting, ialah adanja pelaksana2 jang tjakap, ahli bersemangat, suka bekerdja dan selalu mempergunakan ratio-nja dalam bertindak.

§ 28. Dalam masa peralihan ini, pengusaha2 nasional masih perlu dihidupkan,

Mereka ini bisa mendorong kegiatan dan kegembiraan bekerdja, mendorong adanja penemuan2 baru dilapangan pengusahaan, mendorong tjara2 bekerdja jang zakelijk.

Lain daripada itu, dimana peralihan, dimana aparatuur negara masih belum mentjukupi dalam arti djumlah dan nilainja, maka

38

Page 42: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

mungkin akan timbul birokrasi2 jang tidak sehat, jang dalam hake-katnja menghambat pembangunan dan menghambat lantjarnja lalu lintas perusahaan.

Adanja birokrasi jang tidak sehat itu memudahkan timbulnja korupsi, manipulasi dan sebagainja jang merugikan negara dan ma-sjarakat. Maka adanja pengusaha2 nasional, adalah mendjadi salah satu saluran unntuk niembentuk ekonomi nasional dengan mentjegah timbulnja birokrasi jang tidak sehat. Pengusaha 2 nasional itu dja-ngan berkembang mendjadi kapitalis2 nasional. Usaha2 kearah bentuk2 koperasi dalam lapangan2 pengusaha nasional ini harus di-utamakan. Lambat-laun, mereka akan termasuk kepada usaha besar jang diadakan dan dikuasai oleh Negara. Untuk menghidupkan pengusaha nasional setjara sehat itu, Pemerintah memberikan fasiliteit2 jang wadjar. Bantuan2 kepada mereka mesti bersifat men-didik. Bantuan dengan djangka waktu jang tertentu, sehingga pada mereka timbul kegiatan untuk berdiri sendiri. Parasit.negara harus ditjegah.

3. Kenjataan2

29. Haruslah DEPERNAS dalam mendjalankan tugasnja ber -diri atas kenjataam2, bahwa

1. kehidupan dan penghidupan rakjat dan negara dibidang per -ekonomian dan keuangan umumnja sedjak Proklamasi Kemer-dekaan tanggal 17 Agustus 1945, dan chususnja setelah penga- kuan kedaulatan Republik Indonesia sampai sekarang belum mendapat kemadjuan jang meringankan penderitaan rakjat dan Negara.

2, ketiadaan kestabilan politik akibat sistim free fight liberalism jang berlandaskan kebebasan kepartaian tanpa kendali sangat menjukarkan pembangunan;

3. keadaan perekonomian dam keuangan jang buruk, serta ketidak stabilan politik telah disalah-gunakan oleh reaksi dalam dan luar negeri untuk mengadakan pengatjauan 2, pergolakan, bah-kan pemberontakan2 jang mengantjam keutuhan Negara Kesa-tuan Republik Indonesia, dan menambah kesengsaraan rakjat;

4. Undang2 kolonial dalam sektor ekonomi dan keuangan masih berlaku sehingga tidak memberikan kemungkinan setjara luas, untuk kemadjuan Rakjat dan Negara;

5. dasar tudjuan hidup bangsa Indonesia dengan Proklamasi Ke-merdekaan tahun 1945 ialah menudju kebahagiaan hidup, be -rupa tertjapainja kemakmuran jang adil dan makmur berdasar-kan tindjauan hidup Pantjasila;

6. keadaan ekonomi dan keuangan kita sampai kini belum me-muaskan kapitalisme, baik asing maupun nasional, unsur 2 dari free fight liberalism dilapangan ekonomi dan keuangan masih berpengaruh;

7. perlu diadakan retooling dan herorientasi, bahkan perobahan 2

radikal dalam segi politik ekonomi dan keuangan dan dalam_ per-undang2an dibidang agraria, jag berbentuk suatu rentjana

39

Page 43: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

jang semesta jang mengandung kemungkinan pelaksanaan suatu ekonomi terpimpin;

8. perentjanaan, perbaikan dan herorientasi dilapangan ekonomi dan keuangan sukar terlaksana, djika tidak disertai dengan kemungkinan perobahan2 radikal dalam segi politik dengan me-matikan demokrasi liberal dan penghidupan demokrasi terpimpin;

9. untuk melaksanakan perbaikan dalam lapangan ekonomi dan keuangan perlu diikut-sertakan dan dikoordinasikan seluruh te-naga rakjat dan pedjabat2, baik sipil ataupun militer.

4. Pembentukan pola

§ 30. Amanat jang menguraikan pembentukan pola diatas dengan umumnja, dapat saja ringkaskan dengan rumusan sebagai berikut.

Rentjana pembangunan ekonomi nasional jang mendjadi pusat semesta mempunjai arti sedjarah jang menentukan dasar, sifat serta tudjuan daripada pembangunan itu. Arti sedjarahnja terletak dalam kenjataan, bahwa Indonesia adalah salah satu dan malahan mendjadi pelopor dari negara2 nasional jang baru merdeka sesudah perang dunia, ke-II, jang dilahirkan di-tengah2

konfrontasi2 sistim sosialdunia(a) Disatu fihak kapitalisme modern jang kehilangan tanah dja-

djahannja sebagai tjadangan dan jang dari krisis kekrisis sedang memasuki krisis umumnja menudju kebangkrutan sepenuhnja,

(b) difihak lain, sosialisme jang tumbuh dan sedang berkembang dengan kuat dan sebagai tandingannja memperlihatkan keung-gulannja disemua lapangan terhadap kapitalisme modern (im-perialisme).Karena tidak mau menempuh djalan dunia lama (kapitalisme)

tetapi belum mempunjai sjarat2 untuk menempuh djalan jang baru (sosialisme), maka Indonesia bersama negara2 nasional lainnja menggalang djalannja sendiri : suatu masjarakat adil dan makmur, berdasarkan Paintjaslla atau sosialisme a la Indonesia.

a. Watak PembangunanMengingat pengalaman sedjarahnja sendiri dan bahwa seperlima

wilajah (Irian Barat) masih didjadjah Belanda serta mengingat sisa2 kekuasaan kolonialisme, terutama , dilapangan ekonomi, masih mentjekam kehidupan dan penghidupan nasional Indonesia, maka pembangunan ekonomi Indonesia per-tama2 mempunjai tjiri anti-imperialis jang bermaksud mengikis terus sisa2 ekonomi kolonialdengan tudjuan membangunkan ekonomi naslonal jang kuat dan bebas (berdiri sendiri dan tidak tergantung).

Dalam pada itu adanja sisa2 feodalisme jang berat jang terus membelenggu tenaga produktif dan kreatif ± 65% Rakjat Indonesia jang hidup dilapangan pertanian, merupakan satu gedjala jang membuktikan Indonesia sebagai negeri terbelakang dan agnarts. Massa Rakjat jang melarat dan tertekan daja belinja itu tidak akan mungkin bisa mendjadi satu landasan ekonomi jang madju jang mem-

40

Page 44: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

punjai industri-modern sebagai tulang punggung. Oleh karena itu Revolusi dan pembangunan Indonesia, ketjuali sudah mempunjai wa-tak anti-imperialis, semestinja menghapuskan sepenuhnja sisa2 feo-dalisme itu guna membuka djalan industrialisasi negeri dan mekani-sasi pertanian.

b. Tentang StrukturSebutan masjarakat adil dan makmur berdasarkan adjaran Pan-

tjasila iatau Sosialisme a la Indonesia (Sosialisine Indonesia) mene-gaskan susunan strukturil pembangunan ekonomi Indonesia.

Karena bertjorak dan mempunjai titik berat pada sosialisme jang harus sanggup memberi kemakmuran kepada seluruh masja-rakat, maka ekonomi Indonesia seharusnja bersandar kepada eko- nomi sektor negara jang dikuasai oleh Pemerintah. Tjabang2 ekonomi jang vital dan menjangkut kepentingan umum pada prinsipnja di-masukkan dan berada didalam ekonomi sektor negara. Ini adalah merupakan sjarat untuk dapat melaksanakan, pimpinan Pemerintah pada perekonomian seluruh negeri (Ekonomi Terpimpin dan Pasal 33 U.U.D. 1945).

Karena kedudukan jang mempunjai perbedaan dengan perten-tangan kepertjajaan dengan kaum imperialis, pengusaha nasional dalam batas2 tertentu mempunjai peranan revolusioner dan oleh karena itu mempunjai tempat jang terhormat dalam perdjuangan anti-imperialis dan untuk menghapuskan sisa2 feodalisme.

Ekonomi sektor partikelir tidak seharusnja menggandol (mem-beratkan) kepada sektor negara, tetapi sebaliknja malahan mestinja membantu pelaksanaan tugasnja.

c. Sifat PembangunanKekuasaan kolonial jang berlangsung lama, tjara berfikir ko-

lonial dan liberal jang sudah berakar dan berkarat dan sebaliknja kurangnja persiapan mental dan materiil daripada Rakjat, mem-bikin mudah dan tetap merasuknja semangat dan mentaliteit reaksioner sioner didalam tubuh dan saluran2 birokrasi Pemerintah jang bekerdja menghambat setiap usaha kemadjuan dan pembangunan.

Perang dunia ke-II, pendudukan fasisme Djepang dan perang kemerdekaan dengan bumi hangusnja, banjak sekali merusak ma-terial pembangunan jang sampai sekarang belum sepenuhnja dapat dipulihkan kembali. Djuga karena tidak tepatnja politik pembangun-an selama ini, maka banjak sekali projek2 pembangunan jang masih terbengkalai.

Keadaan2 jang sedemikian inilah turut menentukan tugas dan sifat pembangunan, bahwa pembangunan haruslah semesta (overall) tidak sadja meliputi seluruh daerah, tetapi djuga mengenai semua djenis dan semua tingkat pembangunan industri berat, ringan, pertambangan, pertanian, perkebunan, seluruh irigasi dan sungai, perhubungan dan lain2.Djuga tindakan2 rehabilisasi untuk mendjamin langkah permu-laan jang sehat dan transmigrasi untuk menjebarkan dan meratakanpenduduk keseluruh negeri adalah hal2 jang perlu sekali untuk di-laksanakan. Kegembiraan bekerdja, perasaan bangga kepada Pem-

41

Page 45: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

bangunan dan bidang spirituil dan mental dan Pembangunan harus pula dipentingkan.

d. Kombinasi dan penjelasasanDalam pelaksanaan pembangunan harus

diperhatikan sjarat2 mental dan materiil jang belum bisa dipenuhi dengan sepenuhnja. Perlu diambil pertimbangan kemampuan Rakjat jang didalam per-djuangan untuk kemerdekaan sudah terlalu banjak menderita dan oleh karena itu tidak bisa dibebani terlalu berat.

Hal2 itu membawa kita kepada kesimpulan, bahwa prioriteits prinsip pada pembaingunan dasar (industri berat) jang merupakan investasi semesta dan baru bisa diambil buahnja seaudah masa berpuluh tahun, pelaksanaannja harus dikombinasikan dan diselaraskan dengan pembangunan industri-ringan, pertanian dan lain2nja jang bisa langsung dan lekas dapat dirasakan oleh Rakjat, sedang-kan masa akumulasi modalnja dapat beredar dengan lebih tjepat dan berakibat tidak terlalu memajahkan.

Oleh sebab itu selfsupporting dalam bidang sandang-pangan meminta perhatian jang sangat penting dalam perantjaugan dasar Undang2

Pembangunan jang pertama,e. Modal PembangunanKedudukan Indonesia jang baru merdeka, politik

luar negerinja jang bebas dan aktif serta dalam semangat membina perdamaian dan persahabatan antar-bangsa, membikin Indonesia mempunjai ke-dudukan jang menguntungkan untuk membangun dengan bantuan modal kredit, luar negeri, jang berdjangka pandjang, berbunga rendah dan jang tidak disertai sjarat2 politik dan militer, Kedudukan negara2 sosialis dan politik luar negerinja jang berdasarkan koeksistensi memungkinkan sepenuhnja hal itu.

Pampasan Djepang dan djuga tindakan2 jang konsekwen terhadap perusahaan2 Belanda jang dinasionalisasi sebagai djalan me njelesaikan kontradiksi pokok antara imperialisme dan Rakjat Indonesia, akan dapat membantu kita dalam masalah pembiajaan pembangunan.

Djuga hasil alam Indonesia jang me-limpah2 jang terus dibutuhkan dan mengalir ke-negeri2 industri, merupakan sumber kekajaan masional jang tak kan habis2nja. Dengan merobah orientasi politik perdagangan luar negeri kepada pasar dunia sosialis jang mendjamin harga jang baik untuk bahan2

ekspor kita itu, akan didapat dana jang tjukup guna mengatasi kesukaran2 pembiajaan Pembangunan. Pembukaan kekajaan alam dan bumi Indonesia hendaknja dilaksanakan dengan research jang

Page 46: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

berentjana.Keradjinan, keuletan dan kesanggupan bekerdja

Rakjat Indonesia jang djumlahnja kini 85 djuta itu dalam front ekonomi, djuga merupakan modal jang tak ternilai jang pasti akan mendjamin terlaksananja rentjana pembangunan dengan se-baik2ja.

Setiakawan Asia-Afrika dan kerdjasama jang sehat dalam lapangan ekonomi merupakan faktor2

jang penting jang dapat membantu usaha itu.Dengan mempergunakan sepenuhnja faktor2

tersebut dan disertai politik keuangan jang tepat jang mengabdi dan sebaliknja

42

Page 47: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

bersandar pada ekonomi dan pembangunan, masalah modal dan pem-beajaan pada dasarnja sudah dapat diatasi.

f. Pembangunan Terpimpin§ 31. Untuk suksesnja pembargunan jang mentjukupi bidang jang sedemikian luasnja (semesta) itu, maka perlu dipenuhi suatu sjarat jang penting, bahwa pimpinan dalam pelaksanaannja dilakukan da-lam satu garis sentral. Garis sentral menuang semua prinsip dan fikiran dalam satu pola, garis sentral mengkombinasikan dan meng- kordiniasikan djenis pembangunan jang satu dengan jang lain, jang memimpin operasi pembangunan dari tingkat bawah ketingkat jang lebih atas, dari tingkat sederhana ketingkat jang kompleks jang mempunjai banjak segi.

Garis sentral adalah garis jang teguh dan ulet dalam soal prinsip2 umum pembangunan.

Pimpinan dan garis sentral tidak bisa ada dan tidak djadi dengan sendirinja. Dia harus dibangun dari sjarat2 objektif masja-rakat Indonesia jang dibadjakan dalam pengalaman Revolusi dan Pembangunan. Oleh karena itu, ketjuali penguasaan tehnis dia harus diiperlengkapi djuga dengan' semangat, patriotisme, dengan unsur2 demokratis (dalam komposisi, perantjangan) jang mudah diterima dan difahamkan oleh massa Rakjat jang luas. Itu turut menentukan disiplin dan kepatuhan masjarakat didalam pelaksanaannja.

Pembentukan2 badan2 penjelenggara didaerah banjak-sedikit akan memenuhi sebagian dari kebutuhan. ini.

A. POLA PROJEK PEMBANGUNAN

1. Umum

§ 32. Dalam Rantjangan Dasar Undang2 Pembangunan buatan DEPERNAS termuat, sebagai telah ditegaskan dalam Undang2 danPeraturan Pemerintah tentang DEPERNAS, penjusunan tiga buah pola. Maka blueprint jang pertama dari tripola itu ialah penjusunan pola jang berisi projek atau objek pembangunan semesta.

Isi amanat ini hendaklah dipergunakan untuk.menjusun dasar2

pokok bagi Pembangunan berentjana jang akan memberi arah ke-pada penjusunan main project dan special iprojects Pembangunan.

Perkisaran Indonesia dari jang bersifat agraris waktu ini djuga akan mendapat sifat industri pada hari depan, hendaklah mendjaditindjauan DEPERNAS dalam menjusun pola berisi projek pem-bangunan.

Berhubungan dengan industrialisasi jang mendjadi bidang pembangunan dalam tingkat agraris pada waktu ini perlu sekaliDEPERNAS menindjau dalil, bahwa pembangunan industrialisasi di-tanah Indonesia adalah dalam rangka-djaminan untuk mentjapai kemakmuran jang nikmatnja dimiliki rakjat setjara demokratis.

Dua sjarat mutlak jang tersimpul dalam pembangunan indus-trialisasi, jaitu supaja pembangunan itu pada hari depan berakibat

Page 48: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

memperluas pasar dalam negeri dengan meninggikan daja-beli Rak-

43

Page 49: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

jat dan berakibat pula supaja Indonesia tjukup mempunjai bahan2 mentah jang digali dalam bumi Indonesia.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka amanat ini mentjurah-kan perhatian kepada empat unsur penting dalam sektor agraris dan pertanian, jaitu :1. meninggikan daja-beli Rakjat,2. menjediakan bahan mentah hasil pertanian, hasil perairan, hasil

pertambangan dan peternakan.3. mentjukupkan supply bahan makanan jang primair untuk kota

dan industri,4. meninggikan ekspor pertanian untuk membeli barang2 modal,

Tudjuan diatas dapat tertjapai dengan :1. menaikkan produksi,2. distribusi tenaga dan tanah, peninggian produktiviteit tenaga

dan modal,3. kelantjaran peredaran barang sambil memberantas penghalang

pembangunan terhadap : manipulasi, konkurensi jang tak ber-guna, terhadap system tengkulak dan penghisapan woeker,

4. menimbulkan kegembiraan bekerdja,5. menghemat keuangan dan tenaga untuk membangun.

Kenaikan produksiDapat ditjapai dengan 2 djalan, jaitu :

1. perluasan areal tanaman,2. intensifikasi penanaman, penaikan produktiviteit areal dengan

perbaikan tjara kerdja, pemupukan, perbaikan bibit terrasse -ring, mekanisasi dan lain2.

Peninggian produktiviteit tenaga dan enthusiasme bekerdja dapat ditjapai dengan djalan, memberikan masa depan jang baik terhadap para petani:1. penentuan batas pemilikan tanah,2. perlindungan terhadap buruh tani, diantaranja penentuan upah,

perdjandjian kolektif, perlindungan terhadap penghisapan bu-ruh tani, perobahan s'stim deelbouw ke system upah, distribusi tenaga (transmigrasi) jang effektif dan lain2,

3. bantuan berupa kredit dan lain2.

Kelantjaran distribusi dan perdagangan dapat ditjapai :1. pengawasan jang effectief oleh negara (terutama terhadap sis -

tim tengkulak dan woeker dan sebangsanja dan pemberantasan-nja),

2. pengawasan produksi bahan2 penting serta peredarannja oleh negara.

KeamananSjarat2 untuk dapat membangun, sudah barang tentu falctor ke-

amananlah jang merupakan sjarat penting. Tanpa keamanan tak mungkin pembangunan-dapat berdjalan dengan wadjar.

44

Page 50: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Tudjuan Pemerintah dan angkatan bersendjata hendaknja se-lekasznja mengatasi keadaan, dan untuk segera dapat mengamankan daerah2 sangat dihargai. Di-daerah2 jang sudah aman, maka peraturan2 jang diadakan dengan maksud baik, tetapi dapat mem-bikin keruh, akan ditiadakan.

Didaerah aman tanpa pelanggaran2 lalu-lintas dan tanpa infil-trasi hendaknja masjarakat dapat merasakan benar2 adanja ke-amanan lahir dan bathin.

Sebaliknja kewaspadaan Nasional diperkuat dengan memper-lengkapi dan menjempurnakan alat2 Negara sebegitu rupa, hingga tiap2 information tidak bersimpang-siur. Hendaknja dipikirkan tja-ra,tjara jang praktis hingga dapat bekerdja dengan diam2 tetapi memetik hasil jang baik.

Potensi sendiriSebagai negara jang dikatakan underdeveloped; maka

hendaklah djanganlah kita terlalu silau kepada pembangunan di-negara2 jang telah madju. Seharusnja kita tetap kepada kepribadian kita sendiri, tidak perlu me-nunggu2 bantuan dari mereka itu, sedangkan didalam negeri sendiri masih banjak bahan2 jang dapat kita pakai sebagai modal pembangunan. Fikiran2

jang selalu menekan kita hendaknja dapat kita buang se-djauh2nja dan berfikir a la Indonesia dengan berpendirian : kita membangun dengan apa sadja jang didapat didalam negeri biar setjara sederhanarpun,.disarnping tjara2 modern dengan bantuan luar negeri.

Dengan demikian pembangunan akan dapat berdjalan lantjar. Potensi nasional maka dapatlah kita bangunkan untuk membangun.

Structura Anggaran NegaraAnggaran Belandja dipetjah mendjadi dua jakni :

1. Anggaran Belandja.untuk routine.2. Anggaran Belandja untuk pembangunan.

2. Rentjana bertahun§ 33. Untuk pelaksanaan usaha seperti tersebut diatas, dibutuh-kan adanja rentjana jang dilaksanakan dengan konsekwen (rentjana 5-7 tahun). Tiap2 habis rentjana diadakan koreksi dan balans.

Rentjana tersebut harus memenuhi soal umum sepertia. sesuai dengan ketentuan diatas maka usaha2 penanaman dapat

ditentukan intensifikasi atau extensifikasinja, dimana letak daerah2 itu dan bagaimana pelaksanaannja,

b. menggunakan setjara baik, tentang pilot2 project, proefstation2

dan usaha2 lain sedjenis, terutama mengenai pemberantasan hama dan penambahain hasil, mentjari varieteit2 dan klimati-seren djenis2 baru,

c. penjesuaian perbaikan tehnis, pengairan dan lain,d. memberikan stimulans dan penghargaan setjara wadjar, (mem-

berikan subsidi, dan hadiah2 atau.penghargaan Iain terhadap perintis dan penemu usaha kemadjuan tani, umpama penemuan djenis tanaman, pemberantasan hama, djenis ikan (mudjair, hewan dan lain2).

45

Page 51: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

3. Titik berat dan suswnan-utama Pembangunan

§ 34. Sesuai dengan tudjuan pokok, bahwa pembangunan harus memberi kemakmuran kepada 95% dari rakjat, maka seharusnja titik berat pembiajaan diarahkan kesitu.

a. Masjarakat desaDidalam taraf pertama perlu kita perhatikan masjarakat desa,

karena desa adalah landasan dari masjarakat negara kita.Kita semua maklum, bahwa masjarakat desa dari dahulu sam-

pai 13 tahun merdeka tetap rendah tingkat hidupnja. Terutama di Djawa dimana penduduk sangat padat, pembagian tanah sangat ke -tjil, rakjat hidup dalam kemiskinan. Masjarakat desa masih hidup dalam zaman prae-kapitalisme. Produksi hanja ditudjukan kepada mentjukupi kebutuhan sendiri; motief ekonomi tidak dikenal; ber -fikir setjara tradisionil dan unsur2 tradisi masih terlalu besar mem-pengaruhi hidup perekonomian, paling tinggi kekajaan berupa tanah, ternak dan perhiasan jang nanti ter-petjah 2 kepada warisnja kalau suatu keluarga meninggal, Maka mudah mereka mendjadi mangsa lintah darat, warung2 asing, sistim idjon dan lain2. Selamatan2 dan rupa2 upatjara tradisionai menambah lemahnja hidup ekonomi ma-sjarakat desa.

Aspek physik, sjarat2 kesehatan (makan, pakaian dan perumah-an) jang serba kurang, melumpuhkan mereka.

Berlawanan dengan itu hidup subur perusahaan2 besar asing jang sifatnja kapitalistis jang tak memberi kesempatan untuk tum-buhnja masjarakat desa. Keadaan ini telah berubah, tetapi hanja sedikit dan tidak seimbang dengan tambahan penduduk, hingga ting-kat hidup tetap rendah.

Dengan adanja desa jang tetap melarat dengan daja-beli jang rendah tidak mungkin pembangunan berdjalan lantjar. Itulah sebab-nja maka kemakmuran harus ditudjukan kepada masjarakat desa.

Perlu koperasi2 dibangun, misalnja :1. Koperasi penggarapan tanah,2. Koperasi pembelian alat2 pertanian,3. Koperasi pembelian rabuk,4. Koperasi transpor,5; Koperasi kebutuhan se-hari2, 6. Koperasi kredit, lumbung.

Mengadakan kredit sistim jang baik terutama, bagi mereka jang berkoperasi. Perusahaan ketjil (gamping, genting, batu merah dan sebagainja) hendaknja djangan dimiliki perseorangan,tebapi supaja dimiliki desa. Pun masjarakat desa harus turut memperlipat ganda-kan produksi usaha negara.

b. Usaha NegaraKalau masjarakat desa sebagai landasan masjarakat Indonesia

perlu pembangunan se-tjepat2nja, maka untuk mengimbangi itu perlu usaha2 negara dalam projek2 besar jang betul2 untuk kepentingan

46

Page 52: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

rakjat dipergiat guna mempertjepat proses kemakmuran jang merata.

Industri :Industri berat perlu mendapat perhatian dalam rentjana djang-

ka pandjang, sebab industri berat merupakan landasan bagi indus-trialisasi Indonesia dimasa depan. Industri sedang dan ketjil jang tak membutuhkan permodalan banjak harus dimobilisir dengan per-timbangan :1. menampung tenaga buruh se-banjak2nja (pasal 36 Undang2 Da-

sar Sementara),2. mengganti kekurangan2 tenaga kita sementara (modal), tehnis

dan lain2) sambil menunggu modernisasi jang memakan waktu.

Intensifikasi/Extensifikasi : Terhadap:

1. Perusahaan2 jang tidak berdjalan,2. Perusahaan2/pabrik2 jang belum bekerdja dengan full capacity.3. mendirikan pabrik2 komplementer disamping pabrik2 jang sudah

ada (pabrik tebu, pabrik beras, dan lain2).

Disamping tjara2 mekanis untuk sementara perlu tjara seder-hana asal mentjukupi kebutuhan rakjat banjak. Djuga kwaliteit jang tjukup untuk kebutuhan rakjat misalnja tekstil.

Mekanisasi tanpa pembangunan industri hanja akan menambah impor belaka dan memperberat devisen negara. Industri memperkuat dasar atau sendi2 sektor perhanian. pertambangan. transpor dan pula, Angkatan Perang kita. Industrialisasi akan membebaskan negara kita dari terus-menerus menggantungkan diri pada impor dari luar negeri. Kemadjuan sektor agraria diimbangi dengan kemadjuan sek-tor industri akan mendjadikan Indonesia satu negara jang betul 2

kuat dan sentosa.

c. Usaha PartikelirDidalam sidang MUNAP 1957, pernah ditegaskan, bahwa ba-

njak dalam angkatan muda Indonesia ada.inisiatip jang sehat, tetapi kekurangan modal. Bahwa memang ada hanja sedikit djumlahnja dan sebagian besar membutuhkan kredit djangka pandjang dari Pemerintah. Kalau demlkian, apakah tidak sebaiknja kalau modal daripada kredit itu dipakai sendiri oleh Pemerintah untuk mem-bangun perusahaan2 negara, djadi untuk umum. Djika perlu dengan orang2 partikelir sebagai pimpinan dan atau perusahaan tjampuran. Pengusaha2 partikelir jang dapat berdiri sendiri, memiliki perusaha -anjindustri dengan hanja bantuan kredit usaha, dibolehkan berdiri terus.

Pengusaha2 partikelir jang tidak tjukup modal, tetapi banjak inisiatip dapat disalurkan keperusahaan negara untuk mengabdikan kepada kepentingan umum menurut sjarat U.U.D.S. pasal 28: Pengusaha2 partikelir jang hanja dapat hidup atas perlindungan Pe-merintah senantiasa, hanja merugikan rakjat banjak.

47

Page 53: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Untuk golongan ketjil ini, rakjat seluruhnja djadi dirugikan. Pemerintah nasional manakah jang dapat membangun dengan tjara demikian itu ? Telah ditegaskan, bahwa kapitalis Indonesia sudah ketinggalan djaman. Kalau toch golongan ini masih getolereerd maka lambat-laun harus menjesuaikan diri dengan rentjana Pemerintah.

Kenjataan bahwa masih adanja :1. Persuahaan2 besar asing.2. Perusahaan2 ketjil asing jang djumlahnja besar dan kuat. 3. Belum lengkapnja alat2 dalam negara.

Maka dsamping melengkapi diri, memperkuat usaha desa dan usaha negara, sektor partikelir nasional dapat bergerak dalam fungsi membantu usaha2 ipembangunan. Demikian pula usaha2

partikelir asing harus membantu-usaha pembangunan, tetapi lambat-laun harus meninggalkan Indonesia. Dengan madjunja masjarakat desa dan usaha2 negara, usaha2 partikelir nasional dengan sendirinja akan menguatkan fungsinja dalam masjarakat Indonesia setjara komplementair. Dengan demikian achirnja tiap2

anggota masjarakat Indonesia akan menempatkan dirinja dengan fungsi jang tertentu didalam masjarakat jang adil dan makmur.

Untuk melaksanakan itu perlu faktor2 tersebut dibawah ini men-dapat perhatian.

4. Pimpinan management

§ 35. Didalam pelaksanaannja perlu pi,mpinan jang tegas sebagai -mana diterangkan diatas. Tanpa pimpinan tegas pembangunan tak akan lantjar, malahan dapat menggagalkan rentjana jang teratur rapih.

Kedjudjuran dan sifat patriotik perlu dimiliki oleh mereka jang diserahi tugas serta tanggung-djawab pelaksanaan rentjana. Pim-pinan dalam segala lapangan harus diadakan setjara terbuka, agar kesempatan menjalah-gunakan djabatan ditjegah. Fungsi demikian selajaknja diatur dengan peraturan jang tegas. Dalam management harus ada desentralisasi dan demokratiseering dalam kontrole.

Disamping faktor management untuk efficiency kerdja perlu faktor penggunaan tenaga dan faktor tempo mendapat perhatian.

Dalam mengambil tenaga2 buruh/pegawai seharusnja kita tidak se-mata2 menitik beratkan kepada idjazah, tetapi djuga kepada ke-tjakapan dan bakat, agar supaja dapat menduduki tempat jang lajak (pasal 28 U.U.D.S.) dan dengan demikian dapat mendorong tertja-painja efficiency kerdja. Sebagaimana dimuka telah dikemukakan, dalam taraf pertama hendaknja pembangunan jang memberi em-ployment (menampung sebanjak mungkin tenaga buruh), mengikut sertakan rakjat, terutama untuk memberantas pengangguran (pasal 3 ajat 1 Undang2 Dewan Perantjang Nasional pasal2 36 dan 28 U.U.D.S.) Dalam taraf selandjutnja hendaknja disesuaikan dengan kemadjuan dilapangan industri dan mekanisasi.

Tjara kerdja gotong-rojong perlu dipupuk/dipulihkan kembali dengan menginsafkan manfaat dan kegunaan pembangunan untuk rakjat.

48

Page 54: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Berhasilnja pembangunan djangka pendek akan menarik rakjat dalam memberikan bantuannja guna melaksanakan pembangunan djangka pandjang. Maka oleh sebab itu perlu berhasilnja pentju-kupan bahan makanan, pakaian agar dapat menarik rakjat dalam ikut-sertanja dalam pembangunan djangka pandjang. Faktor tempo penting untuk memperhitungkan ketjepatan kerdja. Ketjepatan kerdja dapat ditentukan oleh mesin, sebab segala sesuatu berdjalan otomatis. Tjara2 ini dipakai untuk mengedjar tempo dalam memperlipat-gandakan produksi. Di Indonesia soal tempo itu dapat djuga dikedjar dengan membangun perusahaan sederhana disamping memberi djaminan2 sosial, menempatkan orang2 jang semestinja dan pimpinan sebagaimana tersebut diatas.

Didalam perusahaan² negara tjara2 organisasi perusahaan partikelir dapat ditiru dengan memberikan sebagian keuntungan/tantieme kepada pimpinan dari staf, serta grafikasi kepada pegawai2nja. Untuk projek2 penting misalnja, dapat diadakan perdjandjian tentang lamanja djam kerdja, sistim kerdja (ploeg, dll.) jang menjimpang dari sjarat2 kerdja biasa.

Perlu pula faktor2

a. Komposisi kerdja.b. Hubungan kerdja.c. Djaminan sosial se-baik2nja mendapat perhatian.

Didalam masa pembangunan disamping pendidikan umum melalui sistim pendidikan biasa, perlu diperhebat pembentukan kader2 pembangunan. Rentjana pendidikan harus seimbang dengan rentjana pembangunan semesta. Pendidikan technical dan managerial skill dapat diperhebat dengan djalan mengadakan kursus2 aplikasi, korespondensi dan lain2. Sistim perpaduan sekolah dan kerdja (teori dan praktek) dapat mengarahkan pembentukan kader2 pembangunan.

Disamping rentjana2 djangka pandjang, perlu pelaksanaan rentjana2 djangka pendek.

Pun perusahaan2, baik kepunjaan Pemerintah, maupun partikelir dapat mendidik kader2nja. Dengan djalan demikian kekurangan tenaga ahli akan segera dapat diatasi guna modal pembangunann semesta. Djangan dilupakan mendidik kader2

koperasi, oleh karena koperasi adalah salah satu landasan jang sangat penting untuk pembangunan masjarakat Indonesia seperti jang kita tjita2kan.

5. Pokok2 keselarasan

§ 36. Bagi pembentukan pola projek jang dimungkinkan supaja didjamin terlaksananja, maka untuk kepentingan-potensi nasional dan bantuan luar negeri, haruslah DEPERNAS memikirkan fikiran2

dibawah ini sebagai pedoman dalam menjusun pola pertama.Dalam perdjalanan sedjarah Indonesia selama dua ribu tahun

jang achir ini senantiasa ternjata, bahwa seluruh kepulauan Indo-nesia adalah suatu kesatuan ekonomi dari Sabang dipulau Sumatera sampai Merauke di Irian Barat.

Kesatuan ekonomiitu terletak geografis antara dua benua Asia dan Australia dan antara dua samudra, samudra India dan samudra

Page 55: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

49

Page 56: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Pasipik. Kesatuan ekonomi itu memungkinkan pembangunan na-sional jang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian bangsa Indo-nesia, apabila kepulauan Indonesia berdiri dibawah kesatuan ad-ministrasi jang nasional dan merdeka.

Dilapangan ekonomi Indonesia kelihatan berdjalan dua soal jang se-olah2 sangat bertentangan, jaitu kekajaan Indonesia dilapangan tenaga manusia dan tenaga bahan dalam negeri, serta kekurangan sumber pertukaran (foreign exchange funds) diluar negeri. Kekajaan dalam negeri itu terletak dibidang tenaga-manusia Indonesia sebagai pekerdja jang hampir tak ada batasnja; kemungkinan industri berat, menengah dan ringan; kemungkinan expor jang besar (timah, karet, kopra, kaju, teh, tembakau, gula, hasil hutan, dan lain2) ; bidang ekonomi jang belum intensif diexploiteer : perikanan, pertanian dan pertambangan.

Untuk pembangunan pada hari jang akan datang, Indonesia membutuhkan : devisen jang besar, pindjaman uang diluar negeri, bantuan tehnik dan bantuan bahan industri dan untuk sementara djuga bahan makanan. Terutama jang sangat urgent, ialah : ban-tuan tehnik dan pindjaman-uang dari negara apapun, dengan sjarat supaja djangan mengikat Indonesia.

Pembangunan berentjana jang kedua, bantuan dan susunan DEPERNAS, akan mulai berdjalan pada tahun 1961 depan; untuk itu dalam tahun 1959 ini harus sudah ada kepastian Indonesia meng-hidupkan potensi nasional dan akan mendapat bantuan pindjaman uang dan bantuan teknik disegala lapangan.

Politik luar negeri jang aktif dan bebas itu pada tahun 1959 ini harus sudah diarahkan supaja mendapat bantuan tehnik dari pindjaman uang untuk membangun dengan tak mengikat.

Tahun ini dan dalam waktu depan politik Iuar negeri Indonesia akan mendapat warna ekonomi, kepentingan pembangunan dan ke-sedjahteraan Rakjat Indonesia.

Itupun dengan mendahulukan sumbangan tenaga-uang nasional pindjaman Rakjat Indonesia sendiri, jang masuk bidang kehidupan potensi nasional.

Disebelah itu diseluruh dunia mendapat kesempatan membantu Indonesia dalam rangka post-war reconstruction didaerah kepulauan Indonesia jang sangat penting dan kaja dengan manpower serta materialpower.

Dengan uraian pola berisi pilihan projek-pembangunan jang overall (semesta) dan mengenai segala lapisan Rakjat diseluruh Indonesia, supaja tiap2 daerah mendapat alokasi pembangunan, maka dapatlah kita berkisar kepada pola kedua, jaitu jang mendjelaskan pola projek pembangunan tadi itu.

B. POLA PENDJELASAN PEMBANGUNAN§ 37. Pola kedua berisi pendjelasan dari pada pola pertama jangmenentukan projek pembangunan dengan alokasinja bagi daerah2.Pada bagian ini, amanat ini memberi pendjelasan kepada uraiantentang pola pertama. Bagi pendjelasan ini hendaklah DEPERNAS mentjurahkan perhatian

Page 57: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

50

Page 58: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

a. Amanat Presiden pada sidang MUNAP bulan Nopember 1957 jang menegaskan arti naskah proklamasi 17 Agustus 1945, jang tidak lain dari pada amanat rakjat sebagai pengorbanan be ribu2

pemimpin/pedjoang nasional dalam masa ber-puluh 2 tahun jang lalu, didalam mana tersirat hal2 jang telah mendjadi tjita 2 bangsa Indonesia, jakni : 1 . Be rd i r i n j a nega ra kesa tuan Repub l ik Indones i a j a ng

be r -wi l a j ah da r i Sabang sampa i Merauke .2. Bidang sos ia l ekonomi mentj ip takan suatu masjarakat

adi l dan makmur berdasarkan Pantjasila, jaitu masjarakat jang berkeadilan sosial seperti dimaksud pasal 38 U.U.D.S.

b. Amanat Presiden pada sidang Dewan Nasional ke-IV bulan Sep -tember 1957, jang menegaskan arti dari pada masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila adalah masjarakat sosialis a la Indonesia, dan bukan masjarakat seperti di Sovjet Uni, Hongaria, Tjekoslowakia dan lain2nja, karena Indonesia mem-punjai tjorak sendiri.

Supaja lebih mudah rumusan diatas diperlukan pula pendje lasan.

1. Unsur Pokok§38. Disamping itu tidak boleh dilupakan bahwa masih ada 5

unsur pokok jang harus diperhatikan dalam masalah ini, ialah bah -wa perkembangan pertanian dan perubahan agraria jang mengun-tungkan kaum tani dan memberikan perspektif sebagai berikut :a. Meninggikan taraf hidup dan meninggikan daja-beli Rakjat ba-

njak.b. Meningkatkan daja-tj ipta kaum tani jang merupakan

bagian terbesar dari massa Rakjat.c . Mentjukupi (menjediakan) bahan mentah hasi l per tanian

untuk industri dalam neger i .d. Supply bahan makanan untuk seluruh Rakjat. Termasuk kota 2

dan daerah2 industri (bahan hidup primair).e. Bahan expor hasil pertanian untuk pembelian barang 2 modal,

bahan2 baku dan lain2.Lima unsur pokok ini adalah mutlak dibutuhkan untuk in -

dustrialisasi industri itu sendiri dan untuk menstabilisasi pada umumnja.

Kalau perbaikan politik agraris ini berhasil, maka bisa didja -min :a. Kelangsungan hidupnja industri.b. Menghemat devisen untuk pembelian raw material (umpama,

kapas dan lain2) serta bahan makanan beras.c. Menambah devisen untuk pembelian barang 2 modal dan bahan2

baku untuk keperluan industri.

2. Menaikkan Produksi

§ 39. Tetapi ini bukanlah kesulitan 2 jang tidak dapat diatasi. Untuk mengatasinja ialah dengan djalan meninggikan produksi

51

Page 59: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

per kapita disamping usaha2 sampingan jang lain, jaitu produktivi-teit tenaga, antusiasme bekerdja, serta penekanan (onderdrukken) terhadap tengkulak, woeker dan lain2.

Kenaikan produksi dapat ditjapai dari dua segi, jalah :1. Perluasan tanaman, pembukaan tanah2 baru, penanaman tanah2

kosong dan lain2.2. Peningkatan produksi tiap HA-nja. Dengan djalan perbaikan2

tjara kerdja, pemakaian pupuk, perbaikan pengairan terasering, penggunaan mesin2, seleksi dan pemilihan bibit baru, dan lain2.Tetapi peningkatan penghasilan buat seluruh kaum tani belum

merupakan djaminan bahwa kaum tani sebagai perseorangan akan naik pula tingkat hidupnja.

Djuga perluasaan areal dan perbaikan technis belum tentu akan memberikan hasil jang memuaskan, kalau kita melupakan faktor tenaga kerdja, faktor petani itu sendiri sebagai manusia.

Sebagai manusia petani djuga mempunjai harapan, dan mem-punjai :pula rasa gembira dan rasa ketjewa. Kaum tani harus jakin bahwa dia bekerdja untuk masa depannja.

Petani tak akan gembira bekerdja, mengerdjakan (memburuh) tanah orang lain, kalau dia tidak mendapat upah atau bagian jang lajak. Djuga dia tiada akan gembira memupuk atau mentjangkul lebih dalam, kalau sesudah panen, tanah garapannja diberikan oleh pemilik tanah kepada orang lain jang disukainja.

Djuga dia tidak akan sungguh2 bekerdja menggarap tanahnja, kalau pada musim panen hasilnja sudah mendjadi milik orang lain (woeker jang ngidjo).

Sebab itu peningkatan produktiviteit kerdja sangat erat hu-bungannja dengan:

a. Sektor agraris, b. Sosial ekonomis.Dalam sektor agraris diperlukan adanja :

1. Pemberian tanah (Transmigrasi, lokal, regional atau kelain pu-lau).

2. Penentuan batas luas pemilikan dan pembagian tanah2 kelebihan (tentang tanah kosong, tjadangan) kepada buruh tani dan tani tak bertanah.Dalam sektor sosial ekonomis

1. Perlindungan terhadap buruh tani, penaikan upah, mengadakan perdjandjian kerdja (lebih baik setjara kolektif).

2. Penurunan/Perubahan sistim deelbouw dan upah dengan sewa atau upah uang.

3. Perlindungan terhadap penghisapan woeker, ngidjo dengan ban-tuan kredit jang mudah dan murah.

Masalah kredit :Tentang sistimnja jang terutama dititik-beratkan kepada sistim

,,Kredit dengan djaminan produksi".Tetapi perlu didjelaskan sekali lagi bahwa pokok2 terpenting

dalam kredit ialah ada 3 ialah :

52

Page 60: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

1. Besarnja kredit sesuai dengan jang akan dikeluarkan.Djadi tentu harus ada perbedaan antara penanaman fanili, tem-bakau, padi, polowidjo dan lain2. Pun didalam djaminan pem-bajaran kembali hal ini dapat dipertanggung-djawabkan sedang djuga sipetani hanja mempunjai kemungkinan ketjil untuk menggunakan setjara tidak wadjar.

2. Murah, mudah dan djangka pandjang. Ini perlu untuk mem-bebaskan kaum tani dari hutang baru, jang didapatnja dari woeker. Kredit jang kaku hanja akan menambah beban, sebab sipetani tetap akan mendjadi langganan jang setia dari lintah darat.

3. Pemberian kredit tepat pada waktu dibutuhkannja. Umumnja ada 3 kali keperluan, dalam waktu2

a. Waktu mulai garap (untuk biaja pertanian).b. Waktu petjeklik (untuk biaja hidup).c. Waktu panen, untuk menghindari desakan kaum tengkulak.Untuk memberikan kemungkinan lebih besar kepada pelaksa-

naan rentjana tersebut diatas, maka haruslah diusahakan djenis tanaman jang lebih terang. Keadaan sekarang adalah sebaliknja. Mungkin dalam artian ekonomis, Rakjat banjak, ada kemadjuan un-tuk sementara waktu, tetapi itu hanja dapat terlaksana selama produksi tanaman itu masih belum seimbang dengan konsumsi. Di-mana2 sekarang orang menanam se-olah2 setjara anarkistis, tidak memikirkan dari segi tehnis dan kepentingan amum untuk djangka pandjang. Tidak berdasarkan ilmiah.

Kita lihat orang menanam tebu, tembakau, dan lain2 diatas tanah jang tidak baik untuk tanaman tersebut dipandang dari sudut ilmu, atau penanaman 2 a 3 kali setahun dengan tidak ada penja-auaian dengan musim dan tanah.

Akibatnja, disatu pihak ada produksi me-limpah2 dengan tidak mempunjai pasar dan keperluan jang mendesak, sedangkan dilain fihak ada kekurangan jang sangat mengenai sesuatu matjam pro-duksi jang lebih diperlukan.

Memang tidak adil kalau kita menganalisa kekurangan2 hanja dari satu sudut sadja. Banjak segi2nja jang memaksa kaum tani berbuat demikian. Dan alasannjapun masuk akal, ialah untuk mem-buru keuntungan jang lebih besar, untuk mentjapai hidupnja jang kekurangan. Tetapi setjara umum, diatas dasar pendirian, „ekonomi berentjana" seperti jang dimaksud dengan didirikannja D PERNAS,dengan berusaha mengatasi kepintjangan2 jang ada, pertanian se-harusnja djuga berentjana.

Sebagai telah dikemukakan diatas, banjak sekali alasan2 me-ngapa hal2 jang kurang baik ini dapat terdjadi. Ini harus dianalisa dari segala sudut, setjara menjeluruh. Dari segi2 ekonomi umumnja, dari segi2 penghidupan sisa2 feodalisme dari segi2 penghisapan woeker, ngidjo dan lain2. Pokoknja dari seluruh sebab-musabab mengapa rakjat mendjadi menderita.

Analisa hanja dari sudut technis se-mata2 akan mengaburkan penilaian, dan tidak akan memberikan hasil pemetjahan jang me-muaskan. Bahkan akan menambah penderitaan. Penjelesaian jang

53

Page 61: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

satu bersama dengan jang lain. Setjara integral. Perentjanaan jang pokok didalam segi2 technik, ialah adanja penentuan setjara il -miah daerah2 djenis tanaman sesuai dengan kebutuhan”.

Sesudah memberi garis kepada penjusunan pola kedua, maka amanat ini meminta perhatian kepada penjusunan pola ketiga jang berisi perentjanaan pembiajaan.

3. Industrialisasi

§ 40. Industrialisasi dengan memperluas dan memperkuat indus-tri negara sebagai tulang punggung dan memimpin perkembangan ekonomi negeri.

Industrialisasi Indonesia hanja dapat didasarkan atas kekuatan dalam negeri, sebab :a. Adalah tidak mungkin kita merentjanakan atau mentjari pasar

luar negeri, karena sebagai negara muda tidak mungkin In-donesia mampu bersaingan dengan industri luar negeri jang sudah mempunjai tradisi dan pengalaman jang lama. Sebab itu kita harus berani bersandarkan pada pasar dalam negeri, jaitu kemampuan Rakjat rnembelinja, dimana 60-70% terdiri dari kaum tani. Sebab itu dalam masalah Industrialisasi Indonesia, adalah tidak mungkin kalau daja beli Rakjat tidak dinaikkan.Mengenai menaikkan daja-beli Rakjat ini akan didjelaskan da-lab bab IV.

b. Disamping tjukup pembelinja, industri memerlukan djuga bahan mentah (raw material) dan tenaga.

Bahan mentah hanja terdapat dari dua sumber, jalah hasil tam-bang atau sumber2 alam lainnja dan pertanian.

Dalam sektor pertanian nampak sekali belum mendapat per-hatian semestinja. Hal itu terdjamin dalam Anggaran Belandja Ne-gara ataupun dalam sektor perkreditan. Pun ada satu soal pokok jang mesti diperhatikan, bahwa dalam soal agraris kita belum mendapat kemadjuan jang sewadjarnja. Sebab, industrialisasi In-donesia tidak mungkin berpisah dengan masalah agraris. Djelasnja, industrialisasi tidak mungkin terlaksana dengan tidak ada peme-tjahan soa12 agraris, jang membuka kemungkinan untuk menaikkan daja-beli Rakjat.

4. Agraria

§ 41. Penentuam jang adil terhadap penguasaan tanah pertanian. Tanah pertanian hanja ada duaa. Pertanian Rakjat, maupun sendiri2 atau ber-sama2, b. Pertanian Negara.

Tiap2 petani (dalam arti jang mengerdjakan sendiri) harus memiliki tanah jang sesuai dengan tingkatan hidup dan kemadjuan teknik dalam waktu itu. Tiap2 achir plan ini diadakan penindjauan kembali. Pemilik tanah pertanian jang tidak dikerdjakan sendiri dalam batas waktu jang tertentu didjadikan :

54

Page 62: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

- pertanian Negara,- dikerdjakan sendiri,- didjadikan pertanian Rakjat (sebagai masa peralihan diadakan

kontrak kolektif dengan para penggarap),Dengan keterangan sebagai diatas ini maka pembatasan

maximum pemilikan tanah pertanian, selalu disesuaikan tiap achir jaarplana. taraf hidup dalam waktu itu;b. kemadjuan productiviteit;c. teral-tipismja petani dalam sesuatu daerah.

Pemilihan atas tanah bukan tanah pertanian (perchewanan atau perikanan dan lain2 sedjenis), disesuaikan dengan pendirian bahwa itu sangat perlu untuk lainnja (untuk tempat tinggal dan pabrik2) dengan sendirinja dibatasi sesuai dengan keperluan.

5. Pimpunan§ 42. Dikehendaki adanja pimpinan jang berani bertindak dengan tegas serta berani merobah tradisi2 terutarna tjara berpikir dialam kolonial dan dapat pertjaja pada diri sendiri, Idee demokrasi ter -pimpin hendaknja selekas mungkin. direaliseer.

Idee tersebut adalah suatu djalan guna mentjegah penjalah-gunaan jang terus-menerus dan djalan jang dapat menjelamatkan keadaan untuk se-lekas2nja menudju tjita2 rakjat sebagai telah di-amanatkan pada Proklamasi 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia. berlainan ideologi misalnja dengan R.R.T. (Indonesia-Pantjasila; R.R.T. – Komunis), tetapi dengan pimpinan tegas, seperti termaktub dalam demokrasi terpimpin dan pembangunan terpimpin, maka Indonesia akan mentjapai tjita2nja. Kita perlu untuk mentjapai tudjuan itu mendidik kader2 Pantjasila, untuk melaksamakan tudjuan itu dengan tegas.

Pertanian NegaraHarus selalu baik dari pertanian Rakjat untuk tjontoh.Dari uraian2 tersebut diatas djelaslah adanja tudjuan jang mut-

lak jang harus kita pakai sebagai pedoman didalam kita membangun, jaitu imenudju ke-masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila atau sosials a la Indonesia; Pembangunan jang dapat memberi kemakmuran kepada djustru bagian Rakjat Indonesia jang terbanjak, jaitu jang 95%, bukan jang 5% sadja jang nota bene termasuk dalam orang2 janng berada dan terdiri dari sebagian besar orang2 asing.

Sebagai konsekwensi dari tudjuan itu, maka tidak dapat. disetudjui adanja sifat2 kearah kapitalisme dan liberalisme.

Siapa sadja, baik pendjabat Pemerintah maupun pemimpin2 rak- jat dan para arsitek2 jang bertugas untuk membikin pola itu harus mempunjai tanggung djawab akan terlaksananja tjita2 jang meru-pakan amanat rakjat seluruhnja.

C. POLA PEMBIAJAAN43. Pola ketiga tentang anggaran belandja untuk membelan-

djai pembangunan seperti direntjanakan dalam pola pertama dan kedua adalah berisi angka2 rupiah jang sangat penting.

55

Page 63: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Dibentuknja Dewan Perantjang Nasional tidak sadja merupa-kan kedjadian jang sangat penting, melainkan djuga adalah satu kedjadian jang bersedjarah bagi Anggaran Belandja Republik Indo-nesia. Dengan terbentuknja Dewan Perantjang Nasional kita mema-suki taraf baru dalam tata-tjara pembangunan negara dan bangsa. Ini berarti, bahwa pengalaman dimasa jang lalu dengan pembuatan rentjana pembangunan tidak boleh terulang lagi satu plan pem-bangunan jang tidak mendjadi plannja massa, tapi hanja merupakan suatu plan akademis belaka jang tidak difahami oleh sebagian besar Rakjat Indonesia. Bukan itu sadja, rentjana pembangunan dimasa jang lalu bukan untuk pembangunan semesta, dan dalam perentjanaan dan pelaksanaaniija tidak ada pula koordinasi satu daerah dengan daerah lainnja, antara satu Kementerian dan Kementerian lainnja, malahan tidak ada koordinasi antara satu dengan lain Djawatan didalam satu Kementerian. Keadaan jang demikian ini adalah satu keadaan jang harus diatasi bersama. Dari angka2 dalam pola pembiajaan, Parlemen akan dapat melihat rangkaian Anggaran Pembangunan dengan Anggaran Negara dan Alokasi daerah.

Berbeda dengan diwaktu jang lalu, kini kita telah membangun-kan Dewan Perantjang Nasional jang komposisi keanggotaannja terdiri dari ahli2 akademis bersama dengan wakil2 golongan Fung-sionil buruh, tani dll. Dengan begitu Dewan Perantjang Nasional akan dapat mengkombinasikan dibidang perentjanaan Pembangunandua pengalaman dari para ahli Anggaran Belandja Pembangunan dipusat dan daerah dengan pengalaman pembangunan dari golongan fungsionil sebagai sjarat penting untuk berhasilnja menjusun blueprint masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila.

Dewan Perantjang Nasional, mempunjai tugas membuat blue-print masjarakat adil dan makmur, satu masjarakat jahg berten-tangan dengan struktur ekonomi, politik dan sosial dari pada ma-sjarakat liberal Indonesia pada waktu sekarang. Blueprint itu di-wudjudkan dalam Undang2 Pembangunan Nasional jang berentjana. Dengan begitu rentjana pembangunan dalam pelaksanaannja tidak bergantung pada silih bergantinja Kabinet. Setiap Kabinet harus melaksanakan Undang2 Pembangunan Nasional, karena Undang2 itu jang pada mulanja dibuat oleh Dewan Perantjang Nasional harus di-sahkan oleh Madjelis Permusawaratan Rakjat sebagai.badan legis-latief tertinggi dalam tata-kenegaraan Republik Indonesia.

Sebagai badan perentjanaan, maka Dewan Perantjang Nasional dan setiap anggotanja harus terpimpin oleh idee masjarakat adil dan makmur. Karena itu setiap tindakan kita dan setiap peren-tjanaan jang dibuat oleh Dewan Perantjang Nasional harus men-djurus pada satu titik idee jang memimpin kita, idee masjarakat adil dan makmur, tjita2 dari seluruh Rakjat Indonesia sebagai tersirat dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Blueprint pembiajaan Pembangunan harus dibuat oleh Dewan Perantjang Nasional meliputi seluruh segi kehidupan dan penghi-dupan bangsa, baik usaha untuk memperbaiki Rakjat se-hari2 mau-pun usaha pembangunan besar2an, misalnja pembangunan dalam bi-dang agraria, industrialisasi, transmigrasi, angkatan-perang, pen-didikan, kebudajaan, kesehatan, per-undang2an, ibukota dan seba-gainja. Memang sangat berat tugas Dewan Perantjang Nasional

Page 64: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

56

Page 65: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

dalam menjusun tripola pembangunan itu, tapi tugas itu adalah amanat dan djeritan seluruh bangsa Indonesia jang djutaan itu untuk membina Indonesia jang merdeka penuh, lepas dari kekuasaan politik, ekonomi dan kebudajaan asing, satu Indonesia jang Rakjat -nja bebas dari sistim pengisapan kapitalis dan feodal, satu Indo-nesia jang Rakjatnja 100% mendjadi tuan atas rumah halamannja sendiri.

Atas sedjarah filsafah Pantjasila maka dalam pergolakan revolusi selama 14 tahun jang lampau maka Rakjat Indonesia telah berdaja membangun negara-kesatuan Republik Indonesia. Dihari depan. Rakjat Indonesia bertekad hendak memberi isi kepada Proklamasi jang luhur itu dengan membentuk masjarakat adil dan makmur atas kemerdekaan jang telah tertjapai.

Untuk melaksanakan pembangunan semesta jang meliputi segala segi kehidupan dan penghidupan dibutuhkan dasar2 dan sjarat2 po-litis, ekonomi dan sosial jang diperlukan sebagai masa persiapan atau rentjana djangka pendek dalam bidang politik, keamanan dan pembangunan, seperti telah didjelaskan diatas.

Dalam bidang politik, Rakjat Indonesia tidak bosan2 terus me-nerus mengusahakan penggalangan persatuan nasional; Rakjat In-donesia sekarang harus anenjiapkan diri untuk melaksanakan idee demokrasi terpimpin sebagai pelaksanaan Konsepsi Presiden jang ddtjetuskan pada tanggal 21 Pebruari 1957.

Dalam bidang ekonomi dan pembangunan, kita harus memper-kuat sektor ekonomi negara, menguasai ekspor-impor dan distribusi bahanz kebutuhan hidup jang pokok. Segala daja-upaja untuk me-realisasi memenuhi kebutuhan sendiri dalam perekonomian dan ter-utama sekali dalam soal bahan makanan dan pakaian.

Dalam anemperbesar produksi barang2 konsumsi pokok itu, ter-utama ditudjukan pada beras sehingga terlaksana selfsupporting, serta mendatangkan tjukup bahan2 baku untuk keperluan industri dalam negeri seperti bahan2 baku untuk industri tekstil dan lain2. Pembangunan djangka pendek ini harus djuga ditudjukan pada me-rehabilitasi irigasi, djalan2 raja, djalan kereta,api, meluaskan djaring2 pelajaran antar-nusa menjelesaikan projek2 setengah djadi atau projek baru jang sedang dikerdjakan, dan mendirikan industri2

terutama industri guna mengolah sendiri bahan2 mentah jang di-hasilkan Indonesia.

Soal lain jang sangat erat dengan suksesnja pembangunan tanah air kita, sangat erat hubungannja dengan masalah beaja pembangunan, Anggaran Belamdja Negara. Dalam hal itu supaja ditindjau harus adanja pergeseran2 dalam menggunakan Anggaran Belandja, sehingga rentjana pembangunan djangka pendek jang sesuai dengan urgensinja dapat dibeajai se-baik2nja dan diselesaikan se-tjepat2nja sebagai starting-point untuk perentjanaan dan pelaksanaan pembangunan semesta jang meliputi segala kehidupan dan penghidupan bangsa. Penggunaan Anggaran Belandja setjara effektif hendaknja dilakukan disatu fihak mengintensifkan penghematan terhadap pengeluaran jang tidak perlu, pembasmian korupsi, pemborosan dan penjelundupan, dan dilain fihak mengusahakan sumber2 penghasilan baru serta mengadakan kredit2

luar negeri jang bebas dari ikatan politik dan militer.

57

Page 66: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Masa persiapan atau kita namakan pembangunan djangka pen-dek, harus berhasil baik dengan sukses, supaja menimbulkan antu-siasme dikalangan Rakjat sebagai djaminan untuk mensukseskan pelaksanaan pembangunan semesta. Djadi pada hari depan, maka pembangunan akan dapat dibatja dalam Undang2 Pembangunan se-mesta dan dalam Undang2 Anggaran Belandja untuk pembangunan routine.

Plan pembangunan nasional harus mendjadi miliknja seluruh Rakjat Indonesia.

Supaja plan pembangunan ini sungguh2 mentjapai sukses, kita harus selalu ingat menarik peladjaran dari pengalaman2 dimasa jang lalu. Kita nantinja mempunjai satu plan pembangunan sebagai hasil Dewan Perantjang Nasional. Dan plan pembangunan ini harus me-rupakan plan massa, bukan plan dari sesuatu golongan, tapi plan dari Negara, plan milik nasional dari seluruh Rakjat Indonesia. Agar plan ini bisa mendjadi miliknja Rakjat Indonesia, maka dalam pem-bikinannja plan itu harus bersandarkan kepada kepentingan massa Rakjat Indonesia dan bukan untuk kepentingan kaum imperialis asing.

Perlu sekali ditegaskan, bahwa Dewan Perantjang Nasional da-lam menjusun plan pembangunan harus selalu ingat, tidak boleh berorientasi pada kepentingan modal asing, tapi harus berorientasi pada kepentingan nasional Rakjat Indonesia jang ber-djuta2

banjaknja.Dihadapan Dewan Perantjang Nasional tersedia kesempatan

jang sangat luas untuk berbuat kebadjikan bagi pembangunan tanahair kita. Sekarang bergantung kepada kita dan terutarna kepada Dewan Perantjang Nasional untuk bekerdja se-baik2nja guna terselenggaranja dan tertjiptanja pola masjarakat adil dan makmur, masjarakat sosialis Indonesia, jang dirindukan oleh seluruh Rakjat. Segala pentjurahan tenaga dan pikiran dalam Dewan Perantjang Nasional dan dikombinasi dengan saran2 dari massa Rakjat luas, Dewan Perantjang Nasional menggodog segala pendapat itu dan djadilah plan pembangunan jang mendjadi miliknja Rakjat Indo-nesia. Dengan demikian akan tertjapai pula pelaksanaan Undang2

Pembangunan semesta tjita2 Rakjat Indonesia dalam bidang ekonomi dan sosial sebagai tersirat dalam Proklamasi 17 Agustus 1945.

Pembangunan membutuhkan suatu keseluruhan Anggaran Pem-biajaan misalnja untuk lima tahun, jang akan di-bagi2 menurut besarnja prosentasi bagi pembangunan projek. Kita ambillah bebe-rapa misalnja angka2 ini belumlah tetap, dan dinjatakan sekedar untuk mengarahkan fikiran anggota jang terhormat.

Pembangunan I membutuhkan pembiajaan kira2 15 miljard ru-piah, djadi kira2 15 ribu djuta rupiah dalam harga rupiah kira2 5 tahun dahulu, jaitu ketika rupiah mempunjai valuta lebih tinggi dari pada sekarang. Harga rupiah dahulu djauh lebih tinggi dari waktu sekarang, adalah sekian kali lebih tinggi dari pada sekarang. Sekiranja Pembangunan II membutuhkan Anggaran Pembiajaan kira2 200'ribu djuta rupiah sekarang pada tahun 1959, maka angka 200 ribu djuta rupiah ini akan dibagikan menurut prosentasinja kedalam bidang2 pembangunan jang memerlukannja.

58

Page 67: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Rantjangan sementara ini adalah disusun hanja sebagai tjontoh, dan Dewan Perantjang Nasional hendaklah menetapkan dengan diberi beralasan, manakah gabungan-projek pembangunan, dan berapa besar prosentasi pembiajaannja, dihitung dari djumlah Anggaran. Pembiajaan.

Djuga harus diperhatikan, bahwa Pembiajaan Pembangunan II itu adalah Iepas dari pada Anggaran Pembiajaan pembangunan rou-tine oleh Kementerian2 pusat, Iepas dari pada pembangunan oleh Pemerintah daerah dan oleh partikelir. Selairi daripada Dewan Pe-rantjang Nasional diharapkan, supaja harus ber-hati2 dalam menen-tukan anggaran pembiajaan itu, karena mengenai angka djumlah jang konkrit, tetapi djuga hendaklah Dewan Perantjang Nasional dalam menetapkan angka2 itu djangan berasa inferior kepada besarnja pembangunan diluar negeri. Segala pekerdjaan Dewan Perantjang Nasional dalam mengolah dan menetapkan pembiajaan, hendaklah dilaksanakan dengan teliti, saksama serta penuh rasa tanggung djawab kepada uang Rakjat dan kepentingan Rakjat.

59

Page 68: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

P E N U T U PPEMBANGUNAN MASJARAKAT ADIL DAN MARMUR

§ 44. Tidak adalah bentjana suatu perentjanaan Pembangunan-semesta lebih besar daripada djikalau pekerdjaan menjusun ran-tjangan itu sudah kelihatan akan ber-tele2. Oleh sebab itu kemung-kinan akan ber-tele2 itu harus sedjak dari mulanja disingkirkan. Ini perlu saja tegaskan dengan Amanat ini. Dewan Perantjang Nasional harus bekerdja menjelesaikan tugasnja menurut rantjangan waktu, supaja terdjamin mendapat pola pembangunan jang berisi, padat dan tertentu.

Pembangunan II mendapat tempat dalam sebagian zaman-per-alihan sedjak dari sekarang sampai terbentuknja masjarakat jang adil dan makmur berdasarkan Pantjasila.

Belum dapat diramalkan dalam beberapa kali pembangunan be-rentjana Rakjat Indonesia akan sampai ketempat jang ditudjui itu. Tetapi nilai tiap2 rantjangan pembangunan adalah suatu faktor penting untuk mendjamin sampai ketudjuan itu.

Jang dapat dipastikan, seperti djuga dengan tegas diharapkan oleh peraturan Pembangunan kepada Dewan Perantjang Nasional, supaja pada pertengahan tahun 1960 rantjangan Dasar Undang2

Pembangunan tempaan Dewan Perantjang Nasional sudah sampai ke Kabinet untuk dimintakan persetudjuan Madjelis Pemusjawa-ratan Rakjat. Oleh sebab itu Dewan Perantjang Nasional harus bekerdja sekuat tenaga, supaja sebelum pertengahan tahun 1960 Dewan Perantjang Nasional telah berhasil menjelesaikan rantjangan pembangunan semesta II. Ada termaksud, supaja begitu Pembangunan pertama selesai, maka Pembangunan kedua lalu berdjalan memutar rodanja.

Oleh sebab itu maka dalam rangka waktu kira2 selama 17 bulan pekerdjaan Dewan Perantjang Nasional sudah selesai melalui seksi, panitia keachlian dan sidang-pleno Dewan Perantjang Nasional, jang memberi pengesahan kepada hasi1 final dari Dewan Perantjang Nasional seluruhnja setelah rantjangan pembangunan dibahas, disusun dan dirundingkan masak2 oleh para anggota jang terhormat.

Pimpinan Dewan Perantjang Nasional mem-bagi2 waktu selama 12 bulan itu atas djangka waktu pendek untuk bekerdja bagi seksi,

panitia dan sidang-pleno seksi atau sidang pleno DEPERNAS. De-ngan demikian para anggota DEPERNAS harus menjumbangkan tenaga dan memeras keringatnja menurut bakat dan keachlian jang ada padanja, supaja rantjangan pembangunan dapat selesai dalam rantjangan waktu lebih dahulu telah ditetapkan. Tak ada kesempatan bagi DEPERNAS akan ber-tele2, selainnja harus bekerdjalah keras penuh rasa tanggung djawab dengan mendjamin hasil baikdan sempurna, baik formil ataupun materiil. Pembangunan tak bolehgagal karena pembangunan adalah teras dan inti sari kemerdekaan.Pembangunan harus dapat dilaksanakan dengan segala kesem-purnaan rantjangan dalam rantjangan waktu untuk kepentinganRakjat jang hendak memasuki masjarakat jang di-idam2kannja. Ha-ruslah DEPERNAS merenungkan hal2 tersebut.

Page 69: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

60

Page 70: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Apakah nama Pembangunan Semesta Berentjana, jang akan mulai memutar rodanja pada tahun 19619 Dalam hal ini dasar dan tudjuan Pembangunan berentjana sudah menundjukkan djalan, nama apa jang baik dilekatkan. Dalam pertanjaan sudah tersimpul dja-wabannja.

Pembangunan Semesta jang kedua adalah dilaksanakan dalam alam demokrasi terpimpin. Pelaksanaan pembangunan itu akan ber-langsung dengan pimpinan hendak menjusun masjarakat jang adil dan makmur berdasarkan tudjuan-hidup Pantjasila. Dizaman jang lampau sedjak hari Proklamasi perdjuangan Revolusi telah berhasil menjusun dibidang ketata-negaraan kemerdekaan jang telah ditjapai mendjadi negara-kesatuan Republik Tndonesia berdasarkan adjaran Pantjasila, seperti diabadikan dalam kata mukaddimah Undang2 Dasar Republik Indonesia, ber-turut2 14 tahun lamanja.

Dengan membangun Rakjat Indonesia hendak menikmati ke-merdekaan dengan mempertinggi nafkah dan taraf hidupnja. Di-zaman ipendjadjahan Belanda dan dizaman pendjadjahan fascisme Djepang, memang terpaksa ketjakapan Rakjat Indonesia dalam mentjari nafkah sangatlah rendah : ekonomi-kolonial Belanda mengeruk kekajaan Indonesia dan tenaga Rakjat, karena ekonomi pendjadjahan mengharapkan untung untuk luar negeri; ekonomi fascisme Djepang mengerahkan tenaga Rakjat tanpa upah dan diarahkan kepada kemenangan tentara fascis dan tidaklah untuk kemakmuran Rakjat Indonesia. Sedjak Proklamasi 1945 kebutuhan Rakjat bertambah meningkat, dan keinginan bekerdja mendapat upah dalam suasana kemerdekaan nasional mendjadi meningkat, sehingga livingstandard berlipat-ganda. Supaja kenaikan atau kemadjuan livingstandard terdjamin, maka akan diperhitungkan, supaja membangun dengan berentjana itu1. Trend naiknja upah perseorangan dan naiknja tenaga pembeli. 2. Memperbaiki organisasi buruh dan perusahaan nasional. 3. Mendjamin perkembangan industri.4. Produksi hulpbronnen lebih diintensifkan :

pertanian, perikanan, ekspor, pertambangan dan persekolahan.5. Mentjari sumber hidup jang baru dengan research. 6. Mengerahkan tenaga Rakjat dengan memberi upah.

Supaja ada djaminan madjunja kesedjahteraan Rakjat Indone-sia, maka pentinglah adanja perimbangan antara taraf nafkah perseorangan (individual living standard) dengan naiknja kekajaan nasional (national income).

Dan djaminan itu baru'dapat terlaksana apabila perusahaan2

negara dan perusahaan2 partikelir dimadjukan dalam rangka eko-nomi terpimpin artinja dipimpin oleh Pemerintah Republik Indo-nesia. Ekonomi terpimpin sudah mungkin dan harus didjalankan di Indoneaia berkat kemerdekaan sudah tertjapai dengan perdjuangan, sehingga antara Pemerintah jang memimpin dan Rakjat jang di -pimpin adalah hubungan persatuan jang erat dan menguntungkan Negara.

Kini telah melandjutkan pembangunan dengan segala keinsjafan dan kesedaran perdjuangan. Dan sekali saja bertanja : apakah nama Pembangunan berentjana jang kedua ini ?

61

Page 71: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Negara-kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pantjasila di-bangun dengan pengorbanan djiwa-raga jang tak ternilai banjak-nja, dan perdjoangan itu mentjapai hasil jang dapat dibanggakan sedjak Sabang sampai Merauke, berkat kebulatan tekad dan kesediaan bekerdja serta berdjuang melaksanakan adjaran Pantjasila, jang terbentuk atas sila sokoguru jang lima : Peri-ketuhanan jang Maha-Esa, Peri-kerakjatan, Peri-kebangsaan, Peri-keadilan Sosial dan Peri-kemanusiaan. Dengan diberkati Maha-Perantjang Allah Jang Maha-Esa Jang Maha-Penjajang dan Maha-Pemurah, maka perdjuangan Rakjat jang hendak menegaskan sila jang lima telah berhasil alhamdulillah membangun susunan Negara Republik Indonesia. Kini telah datang waktunja menjusun kemerdekaan-nasional dengan membangun masjarakat adil dan makmur, melandjutkan tekad perdjuangan jang telah kita miliki sedjak hari Pemakluman Proklamasi jang luhur mengisi kemerdekaan jang telah ada dalam genggaman Rakjat Indonesia jang bergolak dalam kantjah Revolusi jang belum selesai. Setelah mengolah kemerdekaan mendjadi susunan ketata-negaraan Republik Indonesia sebagai pendjolmaar adjaran Pantjasila, maka kini telah datang waktunja Revolusi Indonesia dalam suasana Demokrasi Terpimpin melandjutkan pengolahan kemerdekaan membangun susunan masjarakat adil dan makmur djuga berdasarkan Pantjasila, Revolusi Kemerdekaan Indonesia atas dasar Proklamasi 17 Agustus 1945 bertekad bulat menjusun negara dan masjarakat berdasarkan tindjauan hidup Pantjasila. PPkerdjaan membangun masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila dilakukan dengan tekad jang bulat oleh para anggota Dewan Pe-rantjang Nasional dibawah sumpah, supaja senantiasa bekerdja da-lam suasana rochani jang menggemakan tekad jang bulat. Itulah alasannja mengapa Pembangunan semesta dan berentjana menurut pola olahan Dewan Perantjang Nasional jang saja amanati pada hari ini bernama : Pembangunan Masjarakat Pantjasila.

Saja telah hampir tiba pada achir amanat saja.§ 45. Saja ingin menegaskan sekali lagi apa jang diharapkan Rakjat dari DEPERNAS.1. DEPERNAS bekerdja berpedoman pada tertjapainja masjarakat

Indonesia adil dan makmur a la Sosialisme Indonesia dalamrangka demokrasi a la Indonesia.

2. DEPERNAS menggariskan dengan tegas pola pembangunan se-mesta dan berentjana mentjapai renasjarakat adil dan makmur.

3. DEPERNAS berusaha dalam waktu jang sesingkat mungkin mentjiptakan pola tersebut.Saja sangat gembira bahwa DEPERNAS dalam sidang informil-

nja pada tanggal 18 Agustus 1959 ditempat ini djuga telah mem-bulatkan tekad menjelesaikan tugas pertama sebelum hari kemer-dekaan dalam tahun 1960.

Saja harap supaja anggota jang terhormat menebus tekad bulat jang telah diambil dalam rapat dan jang sungguh2 akan dihargakan oleh Rakjat.

Page 72: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

62

Page 73: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Demikianlah bunji Amanat saja dalam sidang-pleno Dewan Pe-rantjang Nasional jang pertama ini. Bekerdjalah dengan sepenuh hati melantjarkan kewadjiban nasional dalam rantjangan waktu dan menurut tugas-kewadjiban jang diharapkan peraturan2 Negara Hu-kum Republik Indonesia daripada Saudara2 para anggota sekalian.Dari Pimpinan DEPE'RNAS dan dari Pemerintah jang saja pimpin, saja menunggu pelapuran sampai kemana Amanat ini dipergunakan dan diindahkan oleh Dewan Perantjang Nasional wntuk menjusun ramtjaugam Dasar Undang2 Pembangunan Masjarakat Pantjasila.

Saja memberi pangestu kepada Saudara2 dan seluruh keluarga Dewan Perantjang Nasional dalam menunaikan tugas pekerdjaannja dengan penuh harapan, supaja Rakjat Indonesia dalam tahun 1961 sudah mulai dapat menjaksikan pekerdjaan Saudara2 sekalian dibi-dang Pembangunan Masjarakat Pantjasila.

Saksikanlah : Rakjat Indonesia membangunSekianlah !

C. AMANAT PRESIDEN II : 9-1-1960.

§ 46. Amanat Penegasan diberikan oleh Paduka Jang Mulia Pre-siden dalam sidang pleno terbuka istimewa digedung Dewan Perantjang Nasional dikota Bandung pada 9 Djanuari 1960. Bunjinja sebagai berikut :Saudara2 sekalian,

Sebagai tadi dikatakan oleh J.M. Ketua Dewan Perantjang Na-sional saja pada sekarang ini diminta memberi penegasan kepada Saudara2,tentang amanat jang telah saja berikan kepada Saudara2

beberapa bulan jang lalu di Istana Negara.Saudara2, saja telah menerima dari Ketua beberapa laporan,

jang laporan2 itu membuktikan bahwa Dewan Perantjang Nasional telah bekerdja amat berat, mengadakan sidang2. jang amat mendalam, membahas beberapa persoalan. Dan dari laporan2 itu saja melihat bahwa Dewan Perantjang Nasional berketetapan hati untuk pada permulaan tahun 1960 ini, telah selesai menjusun plan tahapan jang pertama jang plan tahapan jang pertama itu akan diserahkan kepada saja, dan jang sebagai saja katakan beberapa waktu jang lalu, plan itu akan saja bawa kesidang Madjelis Permusjawaratan Rakjat. Dan djikalau plan itu diterima baik oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat maka kita, Negara, Pemerintah, Bangsa Indonesia bisa mulai bekerdja untuk menjelenggarakan plan tahapan pertama itu, jaitu plan jang mengenai pembangunan semesta 1961-1966, lima tahun lamanja.

Kemudian sesudah daripada itu disusunlah oleh Dewan Perantjang Nasional plan tahapan kedua, sehingga dengan demikian kita bisa bekerdja mendjalankan Pembangunan tahap-bertahap untuk pada achirnja sebagai hasil dari pada Pembangunan tahap-bertahap itu, mentjapai apa jang saja amanatkan kepada Dewan Perantjang Nasional, jaitu masjarakat adil dan makmur atau dengan nama lain, masjarakat sosialis a la Indonesia.

63

Page 74: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Saja mau membatja beberapa bagian daripada laporana dan terutama sekali jang nomor tiga : „Ramtjamgan Bidang Pokok Project Pembamgunan Nasional Semesta Berentjana".

Didalam Rantjangan Bidang Pokok Projek Pembangunan Na-sional Semesta Berentjana ini, untuk penegasan amanat jang saja berikan kepada Saudara2 pada tanggal 28 Agustus tahun jang lalu, adalah beberapa hal jang benar2 mendapat persetudjuan saja. Saja tadi telah berkata bahwa pokok amanat jang saja berikan kepada Saudara2 dalam bulan Agustus tahun jang lalu itu ialah agar supaja Saudara2 menjusun satu plan overall, satu plan, satu rentjana jang meliputi segala bidang untuk menjusun masjarakat sosialis Indonesia, masjarakat adil dan makmur. Didalam pagina 16 daripada laporan ini, saja batja bahwa Saudara2, Dewan Perantjang Nasional memberi pendjelasan tentang masjarakat sosialis Indonesia dan sebagai tadi saja katakan, penegasan jang Saudara2 berikan itu mendapat persetudjuan saja sepenuhnja.

§ 47. Masjarakat Sosialis Indonesia Saja batja : katja 16,,Masjarakat sosialis Indonesia mengandung unsur pokok seba-

gai berikutPertama, mendjamin tjukup makanan, pakaian dan perumahan

jang lajak bagi warga negaranja sehingga tidak senantiasa hidup dalam ketjemasan menghadapi hari besok,

Kedua, mendjamin pemeliharaan kesehatan dan pendidikan setiap warga negaranja supaja tidak perlu menderita dan dapat men-djadi warga jang tjerdas untuk dapat menunaikan tugas dan haknja terhadap negaranja dengan se-baik2nja.

Ketiga, mendjamin hari tua setiap warganja, sehingga tidak hidup didalam ketakutan dan kemelaratan djika tidak berdaja lagi untuk mentjari nafkahnja.

Empat, mendjamin agar setiap warga negaranja dapat menikmati dan memperkembangkan kebudajaannja serta menjempurnakan kehidupan kerochaniannja sehingga tidak sadja kehidupan lahir terpelihara tetapi djuga kehidupan batin setiap warganja.

Lima, mendjamin agar bangsa Indonesia dapat menjumbang pada penjempurnaan kebahagiaan ummat manusia".Saudara2, saja lalu berkata, saja menjetudjui benar akan gam-

baran unsur2 pokok daripada masjarakat sosialis Indonesia dan se-hagai Saudara mengerti, saja menjetudjuinja oleh karena unsur 2

pokok lima ini memenuhi benar apa jang saja amanatkan dalam pidato 17 Agustus 1959, jang dengan populer terkenal dengan nama Manifesto Politik. Manifesto Politik jang mengemukakan tiga kerangka daripada tjita2 dan usaha bangsa Indonesia

Kerangka Politik, jaitu Negara Republik Indonesia berwilajah kekuasaan antara Sabang dan Merauke.

Kerangka Sosial-ekonomis : memasukkan dalam wadah Negara: bentuk masjarakat jang adil dan makmur materiil dan spirituil.

Kerangka Internasional : menempatkan Negara Republik In-donesia jang berisikan masjarakat adil dan makmur itu dalam su-

64

Page 75: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

sunan internasional jang bersemangat persahabatan dan persauda-raan.

Kemudian pada katja 35, saja membatja lagi beberapa hal jang djuga, mendapat persetudjuan saja sepenuhnja. Dan saja ba-tjakan ini, sebagai landasan nanti untuk penegasan jang akan saja berikan kepada Saudara2 tentang amanat jang saja utjapkan pada tanggal 28 Agustus tahun jang lalu.

§ 48. Makro ekonomi IndonesiaKatja 35, bunjinja,,Gambaran makro-ekonomi 'untuk masa depan adalah sebagai

berikutSatu, segala kegiatan produksi, pertanian dan perindustrian baik

jang diusahakan Pemerihtah, maupun Swasta, harus ditudjukan kepada pengabdian pada memenuhi kepentingan rakjat banjak, terutama kebutuhan2 hidup prirner agar setiap warga negara dapat hidup lajak sebagai manusia jang merdeka. Politik self-supporting dilapangan bahan penting untuk hidup se-hari2

harus mendjadi tudjuan dari seluruh kegiatan produksi;Dua, seluruh kegiatan distribusi, diatur sedemikian rupa, sehingga

barang2 keperluan hidup se-hari2, sampai dengan tjapat, merata dan murah ketangan rakjat. Hal ini dapat ditjapai dengan tjam-pur tangan Pemerintah dan usaha kooperasi rakjat;

Tiga, segala kegiatan pertanian dan industri dibawa pada tingkat sehingga ekspor. Indonesia meningkat kepada ekspor barang2

djadi, jang berarti menambah kesempatan bekerdja bagi rakjat Indonesia dan menambah keuntungan bagi Negara;

Empat, segala kegiatan impor ditudjukan pada barang2 jang dapat menambah produksi dalam negeri sehingga kesempatan bekerdja bertambah, impor berkurang dan tertjapai penghematan devizen ;

Lima, kegiatan2 ekonomi seperti diatas, djika di-synchronisir dengan baik dan bidjaksana akan pasti mempersingkat waktu jang di-butuhkan untuk menaikkan tingkatan hidup rakjat;

Enam, Negara harus segera memulai dengan pembangunan industri, chusus industri berat. Dengan tidak adanja industri berat maka sebutan „self-supporting" merupakan sembojan jang tidak mungkin direalisir karena achirnja persoalan pokok produksi dan pengangkutan akan tergantung pada sumber2 diluar negeri". Mengikuti garis naik kebutuhan hidup penduduk jang setiap tahun bertambah dengan 1% a 2% hanja mungkin djika bangsa Indonesia pada achirnja me-mechanisir alat produksinja. Saudara2, gambaran macro-ekonomi Indonesia jang demikian

ini, sebagai tadi saja katakan, mendapat persetudjuan saja sepenuhnja dan sebagai tadi saja katakan inilah jang harus setjara tahapbertahap kita realisir.

§ 49. Ada Iagi hal jang mendapat persetudjuan saja penuh dari laporan ke-3 ini, pagina 38, jang mengenai modal dan pembiajaan

65

Page 76: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

pembangunan. Disini tertulis : Presiden dalam Manifesto Politik-nja telah menundjukkan, beberapa sumber modal untuk melantjarkan pembangunan diantaranja:a. Undang2 Dasar 1945 dan djiwa Revolusi;b. Kepertjajaan, kemampuan, keuletan bangsa Indonesia;c. Tenaga kader baru;d. Angkatan Perang;e. Perusahaan2 nasional, jaitu Negara, Daerah dan Swasta; f. Kekajaan alam.

§ 50. Tenaga dan fikiran manusiaModal jang terbesar didalam setiap pembangunan ialah tenaga

dan pikiran manusia. Bangsa Indonesia dalam djaman pertjobaan jang se-berat2nja telah membuktikan kesanggupanja mengatasi ke-sulitan, sehingga tjukup besar kepertjajaan kita bahwa bangsa In-donesia akan sanggup menghadapi problim pembangunan semesta ini, ter-lebih2 karena kita memiliki faktor2 alam jang sangat mengun-tungkan. Kelemahan kita ialah didalam soal tenaga ahli, sehingga faktor ini harus mendapat perhatian sepenuhnja dengan sungguh2. Pendaftaran tenaga ahli harus segera dilaksanakan dan mereka di-pergunakan dengan tepat".

Tentang hal tenaga ahli itu, Saudara2pun telah mengetahui da-ri mulut saja beberapa kali, bahwa selalu saja menekankan kata kepada apa jang saja namakan investment of human skill”.

Atau dilain tempat saja berkata : „technical and managerial know-how". Tanpa „technical and managerial know-how", tanpa ,,human skill", kita tidak dapat mendjalankan pembangunan, se-hingga saja bergembira sekali bahwa Saudara2 didalam sidang2

jang Lalu telah memperhatikan persoalan ini dan memasukkan persoalan pembangunan „technical and managerial know-how", „human skill” dalam perhatian Saudara2 jang istimewa.

Saudara2, maka sesudah saja menjatakan persetudjuan saja terhadap kepada apa jang telah Saudara2 formulirkan, tekadkan didalam sidang2 Saudara2 jang lalu dan Saudara2 mengerti, bahwa utjapan persetudjuan ini mengandung arti pula ,,ere saluut" kepada Saudara2 atas kegiatan dan pengertian Saudara2, dalam menghadapi tugas Saudara jang berat menjusun satu overall planning bagi ter-tjapainja masjarakat sosialis a la Indonesia, ntaka saja sekarang hendak memberi sekedar penegasan agar supaja nanti Saudara2

dapat bersidang seterusnja diatas pengertian2 jang sesuai dengan pengertian2 saja, sehingga pada pertengahan tahun 1960, Saudara2

dapat mempersembahkan via saja, kepada Madjelis Permusjawa-ratan Rakjat plan tahapan pertama sehingga kita Insja Allah pada tahun 1961 telah dapat menjingkilkan lengan badju kita semuanja untuk melaksanakan plan tahapan jang pertama itu.

Saja tekankan bahwa didalam plan tahapan pertama ini Sau-dara-saudara harus istimewakan soal sandang-pangan rakjat. Ini adalah kebutuhan kita jang primer. Apata6i Kabinet Kerdja telah mentjantumkan hal sandang pangan itu diatas programnja, sebagai program pusat jang pertama. Tetapi meskipun saja berkata meski-

66

Page 77: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

pun umpamanja tidak ada Kabinet Kerdja, meskipun umpamanja ada Kabinet lain jang mungkin mempunjai program jang lain, saja tetap berkata dan mengharapkan tetap daripada Saudara2 untuk memperhatikan, - bukan sadja - tetapi memetjahkan soal san-dang-pangan bagi rakjat ini dengan tjara se-lekas2nja. Sehingga saja minta kepada Saudara2 sekalian agar supaja persoalan san-dang-pangan ini Saudara masukkan didalam plan tahapan jang per-tama.

Sebenarnja Saudara2, saja ingin sekali agar supaja, djikalau kita nanti pada achir tahun 1965 atau 1966, jaitu achir daripada tahapan pertama jang akan Saudara plan-kan, bahwa pada waktu itu Sebenarnja sandang-pangan rakjat sudah terpenuhi. Saja meng-hendaki agar supaja sandang-pangan rakjat itu bukan sadja tetap tertjapai pada achir tahapan jang pertama tetapi mendjelang ber-djalannja tahapan jang pertama ini, sudah rakjat tertjukupi ia punja sandang-pangan.

Sebagai Saudara2 mengetahui, maka saja ber-ulang2 bilang pa-da rakjat bahwa Kabinet Kerdja akan bekerdja demikian rupa se-hingga dalam dua a tiga tahun. Insja Allah, sandang-pangan rakjat telah terdjamin, dalam arti bahwa segala kebutuhan sandang-pa-ngan di-mana2 dapat terbeli oleh rakjat dengan tjara jang lajak dan pantas.

§ 51. Sandang panganSaja ulangi Saudara2, tjurahkan Saudara punja perhatian,

focus-kan Saudara punja perhatian bagi tahapan jang pertama ini kepada sandang-pangan rakjat. Saudara mengetahui kita memetjahkan persoalan sandang-pangan ini dengan beberapa tjara jang nanti akan saja singgung sedikit2, djangan melupakan salah satu tjara. Semua tjara jang bisa kita kerdjakan, masukkan didalam plan tahapan jang pertama itu, agar supaja kita benar2

bisa lekas mentja-pai sandang-pangan rakjat didalam waktu dua-tiga tahun, apalagi pada achir tahapan jang pertama.

Bergandengan erat dengan persoalan sandang-pangan Sau-dara-saudara mengerti adalah persoalan distribusi, bergandengan erat dengan persoalan distribusi adalah persoalan pengangkutan. Nah, itu hal distribusi, hal pengangkutan saja mintakan Saudara 2

punja perhatian istimewa pula, sebab persoalan sandang-pangan tidak dapat kita pisahkan dari pada persoalan distribusi dan pengangkutan, maka djikalau kita menghendaki agar supaja persoalan sandang-pangan terpetjahkan didalam waktu tahapan pertama itu, maka persoalan pengangkutan dan distribusipun harus kita petjahkan pula. .

Saudara2, sebagai telah saja utjapkan beberapa kali, maka sebenarnja kita ini sudah masuk didalam satu alam jang „favourable" bagi pembangunan. Didalam pidato 17 Agustus, satu setengah tahun jang lalu, saja telah berkata bahwa ketjuali kita harus mengadakan mental investment untuk pembangunan, ketjuali kita harus mengadakan investment of human skill atau technical and managerial know-how, untuk pembangunan, kita harus mengadakan satu suasana politik kita jang „favourable" untuk pembangunan itu.

67

Page 78: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Dan sekarang kita bertanja apakah suasana politik jang „favourable" untuk pembangunan ? Saja mendjawab atas dasarnja sudah. Kami dari pihak Pemerintah telah menggarap tanah untuk membuat tanah politik „favourable" bagi pembangunan.

Djadi tentang hal itu Saudara2 sudah berdiri diatas bumi jang menguntungkan.

§ 52. Suasana jang favourableApakah keadaan atau suasana politik jang „favourable" bagi

pembangunan itu ? Suasana politik jang „favourable" per-tama2

telah terselenggarakan dengan kembali kita kepada undang2

Dasar 1945. Dengan. kembali kita ke Undang2 Dasar 1945 kemungkinan untuk membangun setjara besar2an. Kemungkinan itu terbuka. Pintu untuk memasuki gedung alam pembangunan, salah satu pintu itu sudah kita buka bahkan bukan pintu pokok sudah kita buka, jaitu kembali kita kepada Undang2 Dasar 1945.

Berlainan dengan masa jang dahulu. daripada kembali kita kepada Undang2 Dasar 1945 itu, tatkala kita terhambat, terhalang, terganggu oleh keadaan2 jang dilahirkan oleh Undang2

Dasar Sementara, berlainan dengan keadaan jang demikian itu, kita sekarang berdiri diatas bumi Undang2 Dasar 1945. Berlainan daripada keadaan jang demikian itu, kita sekarang berdiri diatas bumi jang „favourable".

Kemudian Saudara2 pun sudah djelas bagi kita bahwa sebagai akibat dari pada Dekrit Presiden jang diutjapkan oleh Presiden pada tanggal 5 Djuli 1959, Dekrit Presiden jang membagi akibat kelandjutan, logisch gevolg daripada dekrit itu kita dapat mengemu-kakan Manifesto Politik jang sudah disahkan mendjelang Madjelis Permusjawaratan Rakjat oleh Dewan Pertimbangan Agung, sebagai garis besar daripada haluan Negara. Manifesto Politik jang oleh Dewan Perantjang Nasional, mendjelang pula tentunja Madjelis Permusjawaratan Rakjat sebagai garis besar haluan negara. Ma-nifesto Politik jang oleh Pemerintah, oleh Kabinet Kerdja ditetap-kan pula mendjelang Madjelis Permusjawaratan Rakjat - sebagai haluan Negara.

Dan jang lebih menggembirakan, Manifesto Politik jang dite-rima oleh 99% daripada rakjat Indonesia sebagai dasar daripada usaha kerdja bakti Negara Indonesia ini.

Ini Saudara2, persetudjuan daripada segenap rakjat, kegembi-raan daripada segenap rakjat, pembenaran oleh segenap rakjat daripada Manifesto Politik ini, itupun Saudara2 memberi bumi jang, „favourable" bagi Dewan Perantjang Nasional untuk menjusun ia punja planning, terutama sekali menjusun ia punja planning tahapan jang pertama.

Ketjuali daripada kembali kita kepada Undang2 Dasar 1945 ketjuali Manifesto Politik, Saudara2 pun telah mengetahui bahwa seluruh rakjat telah menjetudjui Demokrasi Terpimpin, dan bahwa praktis seluruh rakjat telah menjetudjui idee Ekonomi Terpimpin, ini semuanja mendjadi bahan atau bumi jang „favourable" bagi

Saudara2.

68

Page 79: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Saudara2 tidak perlu berpikir lagi djikalau Saudara2 membuat satu Rentjana tahapan paling pertama, tidak perlu Saudara2 ber-pikir lagi: dapatkah ini diselenggarakan oleh rakjat Indonesia ?

§ 53. Ekonomi TerpimpinSaja berbesar hati dan berkata : buat satu rentjana undang 2

plan pembangunan tahap jang pertama, jang terutama sekali me-musatkan perhatian kepada sandang-pangan, jang terutama sekali memusatkan perhatian kepada pengangkutan, jang terutama sekali memusatkan perhatian kepada distribusi, jang mengisikan djuga batu2 lontjatan untuk tahapan jang kedua untuk industrialisasi. Sebab tidak dapat kita memisahkan tahapan pertama ini sama sekali dengan apa jang akan mengikutinja, jaitu tahapan jang kedua, jang disitu kita mulai mentjurahkan perhatian kita 100% kepada industrialisasi. Artinja tahapan pertama itu harus sudah membangunkan bahan2, membangunkan kemungkinan2, membangunkan batu2 lontjatan untuk industrialisasi dalam tahapan kedua. Saja mendjamin kepada ,Saudara2 Insja Allah S.W.T. djikalau Saudara2 bisa menjusun plan tahapan pertama jang demikian itu, sandangpangan rakjat, pengangkutan distribusi, batu2 lontjatan untuk pembangunan tahapan jang kedua, dan jang semua ini diilhami, diwahjui oleh kehendak menjusun satu masjarakat Indonesia jang adil dan makmur menjusun satu masjarakat sosialis a la Indonesia, saja mendjamin kepada saudara 2, saudara2 tidak perlu chawatir bahwa plan jang pertama itu tidak dapat kita selenggarakan. Sebab seluruh rakjat berdiri dibelakang U.U.D. 1945 seluruh rakjat berdiri dibelakang Manifesto Politik, seluruh rakjat berdiri diatas dasar Demokrasi Terpimpin, seluruh rakjat menghendaki ekonomi terpimpin. Pendek saudara bahan2 untuk berbesar hati sudah semuanja tersedia kepada Saudara2. Dan sebagai tadi saja katakan didalam pidato saja 17 Agustus 1959 Manifesto Politik, jang kemudian djuga dioper oleh Saudara2, saja sudah berkata U.U.D. 1945, djiwa revolusi jang sekarang ber-kobar 2 lagi, djiwa revolusi itupun memberi kebesaran hati kepada kita bahwa semua rentjana bisa kita selenggarakan. Nomor dua kepertjajaan akan kemampuan dan keuletan bangsa Indonesia itupun bahan pembesaran hati. Tenaga kader baru jang didalam waktu lima-enam tahun ini sudah kita bangunkan tetapi tadi jang sudah saja akui memang kurang, tetapi dengan kader itu dan jang akan kita tambah, itupun Saudara2, kita akan dapat menjelenggarakan pembangunan. Lantas adanja perusahaan2 nasional, baik Negara maupun Daerah maupun Swasta dan terutama sekali kataku tadi kekajaan alam jang berlimpah, jang didalam pidato 17 Agustus 1959 saja berkata tiada taranja diseluruh muka bumi ini, dengan bahan2 jang demikian itu saudara2, Saudara2 tidak perlu berchawatir bahwa Rentjana tahapan jang pertama dan jang kedua dan jang ketiga, tidak akan dapat diselenggarakan.

Kemudian Saudara2 sudah tegas bagi Saudara2 dengan bahan2

pembesaran hati jang demikian ini, Saudara2 akan menjusun satu rentjana ber-tahap2 untuk mentjapai masjarakat adil dan makmur, masjarakat sosialis Indonesia.

69

Page 80: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Dan tidak oleh Jang Mulia Ketua sudah dikatakan hal tja -ranja mengapproach pembangunan ini. Ketua didalam approachnja, - djikalau tidak salah saja tadi mengandjurkan agar supaja kita meninggalkan segala pikiran2 jang usang, segala pikiran2 jang tidak sesuai dengan pembangunan.

§ 54. Anti-LiberalismeJa memang demikian Saudara2 dan demikian pula telah saja

andjurkan di-mana2 dan bukan sadja di Dewan Perantjang Nasio-nal ini, saja andjurkan didalam pidato2 resmi, saja andjurkan di-dalam kuliah2 umum kepada mahasiswa2, bahwa kita sekarang ini didalam tahun 1959 dan seterusnja, kita sudah masuk dan harus masuk didalam alam jang baru. Maka approach kita untuk pembangunan semesta dan nasional ini ialah meninggalkan segala, alam pikiran jang usang, alam pikiran jang tidak tepat lagi pembangunan semesta menudju kepada sosialisme a la Indonesia, meninggalkan alam pikiran jang liberalistis, meninggalkan alam pikiran jang kolonialistis, meninggalkan alam pikiran jang feodalistis semua a1am2 pikiran jang usang, jang tidak sesuai lagi dengan masjarakat baru, sosialisme a la Indonesia, semua alam2 pikiran jang demikian itu harus kita tinggalkan, sehingga saja minta, pun bukan sadja kepada mahasiswa2, bahkan kepada mahaguru2 untuk meretool ia punja alam pikiran dan pendapat, saja minta kepada seluruh rakjat untuk meretool ia punja alam pikiran dan saja minta pula kepada Saudara2 Anggauta2 daripada Dewan Perantjang Nasional untuk pula meretool pikiran2 meskipun Saudara2 sudah berketetapan hati untuk memenuhi apa jang saja minta kepada Saudara2 jaitu menjusun rentjana overall planning tahapan kesatu, tahapan kedua, tahapan ketiga, etc. etc., untuk mentjapai masjarakat jang adil dan makmur, sosialisme a la Indonesia, meskipun Saudara2 telah berketetapan hati jang demikian itu, Saudara2 tidakakan dapat mendjalankan tugas Saudara sebagai Anggauta2 DE-PERNAS, djikalau Saudara2 masih mempergunakan atau dihing-gapi oleh pikiran2 liberal, oleh pikiran2 politik dan ekonomi libe-ralisme, oleh pikiran2 jang sebenarnja masih berakar kepada po-litik kolonial dan ekonomi kolonial oleh pikiran 2 jang sebenarnja masih menggantung - kata orang daerah Djawa Tengah, nggandol –, kepada feodalisme !

Pikiran2 jang usang ini harus lebih dahulu Saudara enjahkan dari Saudara punja otak dan kalbu, baru Saudara2 bisa dengan pengertian jang penuh mentjurahkan tenaga kepada menjusun rentjana2 jang kita kehendaki.

Kita semuanja, tjara approach daripada usaha menjusun ren-tjana ini, masuk, bahkan bukan sadja masuk, tetapi benar2, benar ,,ons eigen maken", benar2 kita lantas membikin bagi kita, darah, daging, tulang-sumsum-tulang-sumsum, darah, daging, kepada alam pikiran baru. Alam pikiran sosialis, alam. pikiran Demokrasi Ter-pimpin, alam pikiran Ekonomi Terpimpin, alam pikiran disiplin-nasional, alam pikiran mementingkan kepentingan umum dan ke-pentingan Negara diatas kepentingan kepribadian, alam pikiran, sebagai jang saja katakan didalam kuliah umum saja kepada ma-

70

Page 81: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

hasiswa-mahasiswa dan jang pernah saja tuliskan didalam risalah saja ,,Mentjapai Indonesia Merdeka" -, Insan masjarakat, manusia masjarakat, bukan lagi manusia individu, manusia jang bekerdja untuk masjarakat, manusia jang bekerdja untuk negara.

Djikalau kita Saudara2 demikian, barulah kita bisa memenuhi apa jang tadi dikatakan oleh J.M. Ketua ,,approach" daripada pem -bangunan semesta ini.

Kemudian Saudara2, dikatakan oleh Jang Mulia Ketua tadi bah-wa DEPERNAS didalam sidang2nja telah mengadakan sistematik, sistematik pembangunan didalam empat lapangan : lapangan men-taal, lapangan masjarakat kata Jang Mulia Ketua lapangan ke-tatanegaraan lapangan ekonomi dan keuangan. Sistematik jang demikian itu adalah sistematik jang benar dan tepat sebab Saudara 2, - sebagai Saudara2 telah mengetahui, tetapi jang belum banjak orang diluar negeri mengetahui - kita ini menghadapi pekerdjaan overall planning, bukan hanja pekerdjaan untuk menjusun planning economie sadja. Overall planning, planning disegala bidang, sesuai dengan apa jang saja utjapkan beberapa kali bahwa kita punja revolusi adalah satu revolusi jang multi-kompleks, multi-kompleks pantjamuka, lima mukanja, ja revolusi politik, ja revolusi ekonomi sosial, ja revolusi kulturil, ja revolusi mentaal, ja revolusi manusia.

§. 55. Nah, ini saja minta DEPERNAS pada achirnja ditjapai oleh lima lapangan ini, - saja tidak minta kepada Saudara 2 supaja hanja mengadakan ekonomis sosialisme sadja disini -, tidak saja minta Saudara2 menjusun planning ber-tahap2 mentjapai sosialisme a la Indonesia. Dan sosialisme tidak berarti sekadar ekonomis so -sialisme, sosialisme tidak sekadar berarti tiap 2 orang bisa makan dan bisa minum dan bisa mempunjai rumah, tidak. Sosialisme ada -lah satu begrip pula jang overall. Sosialisme adalah satu begrip jang meliputi segala bidang2 perikehidupan manusia, baik jang eko-nomis, maupun jang politis, maupun jang kulturil, maupun jang mentaal, bahkan saja tarik terus garis ini sampai kepada manusia qua manusia.

Maka oleh karena itu saja menjetudjui benar Saudara 2 bahwa Saudara dalam memberi sistematik kepada pembangunan, mema-sukkan 4 matjam lapangan : lapangan mentaal, lapangan masjara-kat, lapangan ketatanegaraan, lapangan ekonomi/keuangan.

§ 56. Gotang-rojongNah, sekarang lapangan mentaal : lapangan mentaal, ja, sudah

djelas bahwa terutama sekali saja memberi arti jang se-besar 2nja bagi lapangan mentaal itu. Saja jang dinamakan orang propagandist jang pertama daripada Republik Indonesia ini. Saja selalu berhadapan dengan rakjat, saja jang berhadapan dengan kader 2, saja jang selalu berhadapan dengan semua massa, saja selain menitik beratkan aktivitet saja kepada pembangunan pendidikan mentaal ini, sebagai saja kabakan ber-ulang2, mentaal investment adalah amat penting ! Maka inipun djangan dilupakan oleh Saudara2, masukkan didalam Saudara punja lapangan itu, dibidang mentaal itu misalnja bahwa segenap rakjat Indonesia harus berdjiwa Pantja-

71

Page 82: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

sila, oleh karena Pantjasila adalah emanatie daripada idee sosialis -me Indonesia, sehingga Saudara2, djikalau Saudara mengindjaki alam lapangan mentaal ini, Saudara tidak boleh tidak harus me-masukkan faktor Pantjasila itu didalam usaha Saudara 2.

Faktor gotong-rojong : Gotong-rojong, jang didalam pidato sa -ja ,,Lahirnja Pantjasila" malahan saja katakan adalah pemerasan daripada Pantjasila mendjadi Trisila, Trisila mendjadi Ekasila, dan Ekasila itu adalah gotong-rojong. Pembangunan semesta Saudara 2

sebagai tadi saja katakan, dan saja. katakan djuga saja besar hati oleh karena memang faktor2 objectief demikian, pembangunan se-mesta itu bisa didjalankan oleh karena adanja djiwa gotong-rojong didalam kalangan rakjat. Tetapi sebaliknjapun, Saudara djangan melupakan hal kegotong-rojongan ini didalam memberi roman muka kepada plan tahap pertama, plan tahap kedua dan ketiga dan se -terusnja daripada usaha Dewan Perantjang Nasional.

Demikian pula Demokrasi Terpimpin, demikian pula Ekonomi Terpimpin, demikian pula discipline nasional etc.-etc., kemudian se-sudah bidang mentaal, Saudara mengadakan lapangan sistimatik masjarakat. Ja, sebagai tadi saja katakan, lapangan sistimatik kemasjarakatan, hilangkan structuur feodalisme, hilangkan struc -tuur kolonial, masuklah kedalam masjarakat jang membuat rakjat ini, rakjat jang ber-Tuhan, masuklah didalam lapangan masjarakat jang benar2 demokrasi jang bersandarkan kepada musjawarah. De-mokrasi Terpimpin adalah pula demokrasi musjawarah, - masuk-kan hal masjarakat kekeluargaan didalam Saudara2 punja pikiran dan sistimatik, masukkan hal masjarakat jang bertanggung djawab atas keselamatan dan kemadjuan Negara, masukkan hal masjarakat jang mengakui kepentingan umum sebagai tadi sudah saja katakan. Jang demikian itn semuanja Saudara2 harus Saudara pikirkan dan Saudara perhatikan dan Saudara masukkan plana jang Saudara akan susun.

Kemudian Ketua tadi mengatakan lapangan jang ketiga ialah lapangan ketatanegaraan atau pemerintahan. Jah, itupun. Itupun Saudara2 harus kita masukkan, sebab achirnja kita ini menjeleng-garakan masjarakat jang adil dan makmur itu dengan alat utama jang dinamakan Negara. Negara adalah sekadar satu alat kataku ber-ulang2, negara bukanlah satu tudjuan an sich, tetapi negara adalah alat untuk mentjapai sesuatu tudjuan jang lebih tinggi dan tudjuan jang lebih tinggi ialah masjarakat, masjarakat jang adil dan makmur, masjarakat sosialis a la Indonesia dan Negara inipun harus kita retool. Wilajah ini Saudara harus masuki pula.

Misalnja Saudara2, pemerintahan jang bersifat kolonial dan sampai sekarang ini masih sadja masih mempunjai tjita2 daripada sifat2 kolonial itu, harus diretool sama sekali sehingga mendjadi pemerintahan nasional 100%. Pemerintahan jang tadinja adalah alat, djadi didalam djaman kolonial Nederlands Indisch Gouverne -ment, pemerintahan dulu, itu adalah satu alat untuk menguntung-kan aandeelhouders, untuk menguntungkan imperialisme, untuk menguntungkan kolonialisme, untuk menguntungkan siinvestant dari luar negeri, untuk menguntungkan si importeur dari luar ne-geri, pendek, pemerintah jang demikian itu harus kita retool men-

72

Page 83: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

djadi satu pemerintahan jang bertudjuan mengabdi kepada kepen-tingan rakjat.

Demikian pula oleh karena pegawai2 adalah bagian daripada pemerintahan, pegawai2 pun harus diretool dan peretoolan pegawai2 ini djangan Saudara tidak masukkan pula didalam planning Saudara, tidak masukkan pula didalam Saudara2 punja plan tahapan pertama. Pegawai2 harus diretool, njata, sebab persentage pegawai2 kita jang masih berdiri dengan satu setengah kakinja didalam alam kolonial masih banjak sekali. Mereka harus diretool, dengan matjam-matjam djalan.

Saudara2 misalnja mengetahui bahwa saja achir bulan ini akan mengumpulkan sebagian daripada pegawai jang berupa polisi jang berupa djaksa2, jang berupa hakim2, akan saja kumpulkan di Istana Negara dan mereka akan saja tjoba memberi pengertian daripada alam baru, pengertian daripada apa tugas kewadjiban pegawai, apa jang mendjadi isi kepegawaian. Hal jang demikian itu adalah sebagian ketjil Saudara2 dari apa jang akan saja kerdjakan, Insja Allah Subhanahu wataala pada achir bulan ini, sebagian ketjil daripada retooling besar2an daripada seluruh kepegawaian kita. Dan saja minta Saudara2 tjurahkan perhatian Saudara2 djuga diatas lapangan itu.

§ 57. RetoolingKita harus membangun apparaat Pusat jang sanggup

mengerahkan Daerah untuk membangun. Nah, ini timbal balik, Daerah dan Pusat : Daerah - Pusat, Pusat -- Daerah, timbal-balik, ada Daerah2 jang tjurna ja, minta dari Pusat, tunggu dari Pusat, minta dari Pusat, tunggu dari Pusat. Sebaliknjapun banjak orang2

di Pusat, jang selalu perlu didorong oleh Daerah, untuk memperhatikan pembangunan semesta jang meliputi seluruh wilajah Republik Indonesia antara Sabang dan Merauke, Pemerintah Pusat jang sanggup mengerahkan Daerah untuk ikut membangun, sebaliknjapun apparaatDaerah jang harus ikut memikul tanggung djawab dalam pembangunan.

Sampai kepada Pemerintah Desa, sebenarnja harus kita retool. Biasanja Pemerintah Desa, itu, sudah baik, tetapi masih hidup pula didalam alam kuno, bukan sadja Pemerintah Desa itu, terutama sekali masih banjak sekali terutama sekali di Djawa, Pe -merintah Desa jang tjuma ,,sumuhun dawuh", tetapi didalam la-pangan pemikiran sosial ekonomispun, kadang2, bukan kadang2, ba-njak sekali jang masih harus kita retool.

Misalnja Saudara2 mengetahui saja punja tjita2 untuk - bagi kepentingan sandang-pangan - memechaniseer penanaman padi. Dengan mechanisasi kita akan dapat lebih banjak memproduceer padi dan mechanisasi itu hanja bisa berdjalan baik, djikalau kita mengadakan kollektivisasi, dan kollektivisasi dan mechanisasi ini hanja mungkin djikalau padi jang kita tanam itu bukan padi air, tetapi padi kering, sehingga galengan2, apa namanja - pematang2

- bisa kita hapuskan. Biaja untuk irigasi dengan begitupun turun.Djikalau menurut tjita2 saja pematang2, galengan2 bisa kita

hapuskan, kedok2an sawah bisa kita persatukan mendjadi kompleks

73

Page 84: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

jang luas2 - dan besar2, oleh karena tanpa pematang2 dan galengan2 dan kita bisa mendjalankan mechanisasi, maka demikian itu Saudara2

akan meninggikan, menaikkan produksi padi, produksi palawidja dan melepaskan banjak sekali tenaga jang tadinja terikat kepada penanaman padi untuk misalnja, industri ketjil.

Tetapi pikiran jang demikian ini dibeberapa tempat ditentang, artinja tidak mendapat persetudjuan daripada Pemerintah Desa. Dikatakan merubah sama sekali sosial struktur daripada desa, jang dulunja tiap2 orang tani mempunjai bidang sawah dengan dia punja kedok2an sendiri, sekarang akan dirobah sama sekali, akan dimechanisir, akan dikollektivisir. Demikian itu dibeberapa tempat tidak dimengerti oleh Pemerintahan2 Desa sehingga Pemerintahan2

Desa pada batinnja tidak menjetudjui dengan penjelenggaraan tjita2 sebagai jang saja kemukakan itu tadi. Sehingga perlu Saudara2pun memperhatikan pembangunan, pembentukan Pemerintah Desa sebagai landasan daripada segala usaha pembangunan.§ 58. Ekonomi dan keuangan

Kemudian, Sdr. J.M. Ketua mengadakan sistimatik keempat, la-pangan ekonomi dan keuangan. Saja ada membuat tjatatan sendiri beberapa hal mengenai ekonomi dan keuangan, lapangan ini, pikiran saja tertudju kepada hal2 sebagai berikut :

Milik perseorangan, - wah, itu satu kardinaal probleem, - pri-vaat bezit itu akan dihapuskan atau tidak ? Sebab siapa bitjara tentang sosialisme banjak sekali pikirannja lantas tertudju kepada privaat bezit. Privaat bezit itu akan dihapuskan oleh Republik In-donesia apa tidak ? Saja berpikir kepada sosialisme a la Indonesia Saudara2 dan djikalau saja berkata a 1a Indonesia, dengan sendirinja saja berpikir kepada kekeluargaan, saja berpikir kepada kegotong-rojongan, kepada Ekasila daripada peri kehidupan rakjat Indonesia ini, maka saja berpikir dan berpendapat, - entah disetudjui oleh Saudara2 atau tidak, jah, milik perseorangan privaat bezit, diakui, dalam batas2 jang tertentu. Privaat bezit, milik perseorangan diakui dalam batas2 jang tertentu dan milik perseorangan kita njatakan berfungsi sosial.

Sebagaimana tertulis dalam Undang2 Dasar kita, Saudara2 te-gas itu bahwa kita mendjalankan ekonomi kekeluargaan, dan me-nurut anggapan saja, ekonomi jang berdasarkan kekeluargaan tidak bisa berdjalan, djikalau kita tidak membatasi privaat bezit itu.Bataszjang tertentu harus kita adakan dan privaat bezit kita njata-kan berfungsi sosial.

Saudaraasaja minta masuk didalam alam pikiran jang demikian itu agar supaja nanti Saudara2 betul2 bisa menudju kepada peren-tjanaan menudju kepada sosialisme a la Indonesia.Kedua : tjatatan saja jang kedua : kegiatan produksi terutama di-

tudjukan kepada memenuhi kebutuhan vitaal rakjat. Djelas ta-dipun sudah saja katakan.

Tiga : segala kegiatan pengangkutan dan distribusi diarahkan su-paja barang2 tiba dengan tjepat, merata dan murah ditangan rakjat. Djelas tadipun sudah saja katakan.

74

Page 85: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

Empat : segala kegiatan ekspor, dibawa kepada tingkatan ekspor barang djadi. Djelas tadipun sudah saja katakan.

Lima : segala kegiatan impor dibawa kepada tingkatan impor ba-rang modal. Djelas, tadipun sebenarnja sudah saja katakan.

Enam : industri berat dan industri dasar harus dibangun sebagai dasar perkembangan industri menengah dan rumah dan sebagai sjarat mutlak untuk menambah produksi dan memperbaiki ting-katan hidup rakjat dengan tjepat.

Tudjuh : produksi, pengangkutan, distribusi daripada bahan pen-ting diselenggarakan oleh Negara, se-kurang2nja dikuasai oleh Negara. Undang2 Dasar kita berkata bahwa semua perusahaan jang menguasai hadjat hidup rakjat banjak dikuasai oleh Ne-gara.

Delapan : Pemerintah Daerah diandjurkan bergerak dalam ketiga lapangan itu tadi.

Sembilan : kooperasi diandjurkan bergerak didalam ketiga lapangan tersebut. Dalam masa pergolakan ini terutama sekali didalam lapangan industri.

Sepuluh : pihak Swasta diberi kesempatan dalam.lapangan produksi, terutama sekali lapangan produksi bahan vitaal dan tidak dalam lapangan distribusi barang vitaal.Saja ulangi : pihak Swasta diberi kesempatan luas dalam la-pangan produksi, terutama sekali lapangan produksi bahan vi -taal dan tidak dalam lapangan distribusi bahan2 vitaal.

Sebelas : ini plan Dewan Perantjang Nasional, djikalau keadaan jang sekarang masih. memberi lapangan kepada swasta untuk ikut tjampur didalam distribusi barang vitaal, saja minta ke-pada Dewan Perantjang Nasional, untuk menjusun plan tahapan pertama demikian rupa sehingga nanti swasta itu hanja bergerak diberi lapangan dilapangan produksi sadja dan lapangan distribusi barang vitaal, tidak dalam lapangan swasta lagi. (Saja melihat ada dua menteri jang sudah berbisik, satu sama lain).

Duabelas : Pengangkutan : Saja tadi berkata, tahapan pertama, djangan lupa pengangkutan dan distribusi. Pengangkutan na-sional, pengangkutan nasional diselenggarakan oleh Pemerintah. Plan : kalau sekarang keadaan belum demikian, tjobalah robah Saudara2 didalam Saudara punja plan, agar supaja pengangkutan nasional didjalankan oleh Pemerintah. Pengangkutan antar-Daerah diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, djika perlu ber-sama2 dengan pihak Swasta.

Tigabelas : pihak Swasta diberi kesempatan bergerak dalam sektor pengangkutan dalam satu daerah. Saja melihat saja mendapat persetudjuan daripada Sdr. Menteri Muda Pelajaran.

Empatbelas : impor dan ekspor diselenggarakan seluruhnja oleh Negara. Kalau sekarang belum demikian, saja minta Dewan Perantjang Nasional mengadakan plan jang demikian Impor dan ekspor diselenggarakan seluruhnja oleh Negara.

Saudara2 masih ada lagi beberapa hal, tetapi Saudara2 bisa me-mikirkan hal itu sendiri.

75

Page 86: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

§ 59. Kemudian, perlu saja beritahukan, saja uraikan sedikit ke -pada Saudara2 apa jang tersilap didalam hati saja mengenai sjarat 2

minimum daripada pembangunan. Sebetulnja Saudara2 sudah tahu semuanja sjarat2 minimum daripada pembangunan, jaitu harus di-adakan sjarat2 minimum daripada pembangunan agar supaja pem-bangunan itu berdjalan bukan sadja buat penjelenggaraan plan ta-hapan pertama tetapi djuga tahwpan kedua. Bahkan tadi saja ber -kata, didalam tahapan pertama ini Saudara2 harus mempersatukan sudah segala batu2 lontjatan, bahan2, ,springplanken" bagi tahapan jang kedua. Dan harus Saudara dus pikirkan sjarat2 minimum pem-bangunan dilapangan keamanan - Ada Saudara2 dari Angkatan Perang, dan Polisi, entah duduknja dimana - Saudara2 mengetahui bahwa pembangunan tak dapat berdjalan tanpa keamanan.

Dus sjarat2 minimum itupun harus Saudara2 andjurkan didalam Saudara punja planning. Sjarat minimum dilapangan ekonomi, sjarat minimum dilapangan keuangan, sjarat minimum dilapangan pene-rangan tentang potensi2 dalam Negara dan masjarakat. Penting sekali adanja Penerangan dan keterangan tentang potensi2 dalam Negara dan masjarakat.

Saja sudah berkata, bangsa Indonesia ini menderita penjakit inferioriteits complexen, menderita penjakit merasa dirinja tidak mampu ini, tidak mampu itu, padahal sebagai sudah saja katakan didalam pidato 17 Agustus 1959, bahan untuk pembangunan baik jang mentaal, maupun jang berupa kader, maupun jang berupa alam me-limpah2, mentaal harus kita perbaiki demikian rupa sehingga orang penuh kepertjajaan bisa membangun dan dapat menjelengga -rakan segala apa jang di-tjita2kan. Bahan2 dari alam, - saja tadi telah berkata -, tidak ada taranja dimuka bumi ini.

Itu Saudara2 harus masukkan didalam Saudara punja plan ta-hapan dengan setjara minimaal, ini mesti ada, ini mesti ada, ini mesti diselenggarakan, ini mesti diselenggarakari.

§ 60. Bidang pembangunanKemudian hal bidang2 pembangunan, tadi Saudara Ketua me-

njebutkan beberapa bidang, 8 kalau tidak salah : Pembangunan mentaal dan rochani,Pembangunan kesedjahteraan, Pembangunan bidang produksi, Bidang, distribusi, Bidang pemerintahan,Bidang keuangan,Bidang keamanan/pertahanan, Bidang research.

Ini Saudara2 hal bidang2 ini baiklah saja beri tahu kepada Saudara2.

Satu hal, - tadi sudah saja tekankan kepada Saudara 2 - dja-ngan Saudara2 lupa bahwa saja minta kepada Saudara 2 membikin overall planning. Bukan sekedar planning. Bukan sekedar planning dilapangan jang chusus dinamakan lapangan ekonomi. Overall plan-

76

Page 87: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

ning. Iiita mengadakan DEPERNAS ini untuk overall blueprint, overall blueprint sebenarnja bagi penjelenggaraan apa jang saja namakan „Nation-building". Nation-building dan salah satu roman muka daripada nation-building ini ialah sosialisme a la Indonesia.

Saudara2 menghadapi persoalan nation building ini dan djikalau Saudara mengemukakan sesuatu plan, selalu ingatlah, ini untuk na -tion-building, ini untuk nation-building, ini untuk nation-building. Misalnja, misalnja Saudara akan memikirkan membuat tempat per-usahaan besi dan badja.

Saudara akan tempatkan dimana itu ? Perusahaan besi dan badja itu, pabrik besi dan badja itu Saudara akan tempatkan di -mana ? Saudara dapat gegevens, ditempat pulau ini ada bidjih badja, bidjih besi. Ditempat pulau ini ada bidjih besi, iron ore. Ditempat pu-lau ini ada tempat bidjih besi. Saudara harus pilih, harus menentu-kan pabrik badja, pabrik besi dan badja itu. Saudara tempatkan dimana ? Apakah disini, apakah disini, apakah disini

Dalam Saudara menindjau persoalan ini, djangan Saudara lupa : nation-building, nation-building, nation-building. Artinja : djangan Saudara hanja memikirkan, oh, disini ada iron ore, ada bi-djih besi, disini ada hutannja, dus mungkin ini kaju bisa, diperguna-kan untuk perusahaan itu; atau disini ada air terdjunnja, sehingga bisa nanti tenaga listriknja kita pergunakan untuk itu, djangan ha -nja Saudara pikirkan didalam wilajah pikiran itu sadja.

Tetapi Saudara pikirkan misalnja, Saudara bahwa kepada per -soalan ,,spreiding", penjebaran rakjat Indonesia ini keseluruh wi -lajah Republik Indonesia. Saudara gandengkan dengan persoalan pulau Djawa ini adalah satu pulau jang terlalu padat penduduknja, sehingga penduduknja perlu disebar ke-lain 2 pulau. ke-lain2 tempat. Saudara hubungkan dengan soal ini, sehingga mungkin, meskipun di -pulau ini memang ada faktor2 objectief jang baik untuk memba-ngurikan perusahaan besi dan badja, tetapi kurang bisa memberi tempat kepada, - kalau dihubungkan dengan ini, persoalan trans-migrasi -, tempat kepada penjebaran penduduk itu; Saudara tidak ambil tempat ini, tetapi ambil tempat ini, tempat ini ada bidjih besinja, ada faktor objectief jang lain, jang mungkin sedikit kurang dari pada ini. tetapi djikalau perusahaan besi dan badja itu Saudara tempatkan disini, maka tempat itu akan memberi kesempatan jang hebat sekali kepada transmigrasi, kepada hubungan dengan lain pu-lau ketempat itu dan lain2 sebagainja.

§ 61. Nation-buildingKita semuanja menghadapi persoalan menjusun bangsa, menju-

sun nation, persoalan, pekerdjaan nation-building dan segala hal harus kita tindjau didalam rangka nation-building ini. Karena itu Saudara2 manakala kita memasuki bidang, delapan bidang, jang di -kemukakan oleh Jang Mulia Ketua tadi, djangan melupakan hal ini.

Demikian pula, kalau Saudara memasukkan sesuatu persoalan........ambillah lagi perindustrian besi dan badja. Tidak ada satu negara jang kuat Saudara2 jang tidak menghubungkan perindustrian besi dan badja ini dengan persoalan2 strategis, militer strategis.

Tadi saja hubungkan dengan persoalan transmigrasi. Sekarang

77

Page 88: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

saja kemukakan kepada Saudara2, djangan melupakan misalnja persoalan strategis militer. Sovjet Unie memetjahkan persoalan ini dengan hubungan erat dengan transmigrasi dan strategi militer. Amerika menghadapi dan memetjahkan persoalan ini dengan persoalan strategis militer. Kitapun harus memetjahkan persoalan hal perusahaan besi dan badja itu dalam hubungan, ja transmigrasi, ja strategis-militer, pada umumnja didalam persoalan nation-building sebagai tadi saja katakan.

§ 62. Pantja-Logi ;irrigasi edukasiemigrasi intenaifikasi.industrialisasi.

Bidang delapanKalau saja membitjarakan bidang jang delapan ini Saudara 2,

maka pada pokoknja, - pokok lo, -, saja ingat kepada apa jang pernah saja kemukakan didalam salah satu pidato di - kalau tidak salah, pada waktu saja membuka, meresmikan gedung Bank Industri Negara (B.I.N.), pada waktu itu saja tjeriterakan bahwa tatkala pemerintah kolonial Belanda menghadapi persoalan kemiskinan rakjat, jang didalam Tweede Kamer dan Eerste Kamer van de Staten Generaal mendapat gugatan hebat daripada beberapa pemimpin kaum buruh Belanda, kemiskinan rakjat dihantam oleh beberapa pemimpin sosialis, baik didalam. Tweede Kamer, terutama sekali Tweede Kamer, maupun Eerste Kamer, oleh desakan jang demikian ini, membangunkan satu komisi jang dinamakan ,,Mindere Welvaart Commisaie". Dan Mindere Welvaart Commissie ini jang dibangunkan kalau tidak salah didalam tahun 1905, (Prof. Djokosutono ........................... tahun 1905), Mindere Welvaart Commissie ini antara lain duduk didalamnja Mr. C. Th. van Deventer (Mr. Conrad Theodoor van De-venter). Maka Mr. C. Th. van Deventer, sebagai Anggauta daripada Mindere Welvaart Commissie, mengandjurkan :

Pertama : kepada Pemerintah Belanda dan Hindia Belanda un-tuk membajar kembali apa jang ia namakan hutang kehormatan, „ereschuld". Dikatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda dan pe-merintah Belanda djuga sesudah diadakan Wet Comptabiliteit, Comptabiliteitswet jang memisahkan keuangan Nederlands-Indie daripada keuangan Negeri Belanda, djuga sesudah diadakan wet comptabiliteit itu, negeri Belanda masih sadja mengambil uang dari Indonesia, dari Nederlandsch Indie, maka dihitung oleh Mr. Conrad Th. van Deventer bahwa djumlah daripada uang illegal menurut comptabiliteitswet itu, ialah kalau tidak salah antara 800-900 miliun Nederlandsche Gulden. Nah ini jang oleh. Mr. Conrad Th. van Deventer dinamakan hutang kehormatan, ereschuld, jang harus diakui oleh pemerintah Belanda dan jang harus dibajar kembali oleh pemerintah Belanda.

Lantas Mr. Conrad Th. van Deventer mengandjurkan agar su-paja pembajaran kembali daripada hutang kehormatan ini dipetjah-

78

Page 89: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

kan, dibdgikan kepada tiga lapangan, kepada tiga bidang. Perguna-kanlah uang 800, a 90'0 djuta gulden itu buat tiga bidang ini, agar supaja djikalau tiga bidang ini terbangun, artinja terlaksana hal pembangunannja, maka kemiskinan, mindere welvaart akan lenjap.

Apakah tiga bidang ini ? Sebagai diandjurkan oleh Mr. Conrad Th. van Deventer tiga bidang ini ialah irigatie, educatie, emigratie. Malahan dia memberi tjorak psychologis kepada tiga bidang ini. Dia katakan inilah trilogi pembajaran hutang kehormatan, trilogi pembajaran ereschuld irigasi, edukasi, emigrasi, dan Saudara me-rasa benar, psychis memang perkataan tiga ini hampir bersamaan permulaannja, sehingga betul bisa dirasakan sebagai satu trilogi: irigasi, edukasi, emigrasi.

Dalam menghadapi persoalan agar supaja kita dari Republik Indonesia jang merdeka dan berdaulat mengachiri kemiskinan dan mindere welvaart daripada rakjat Indonesia, saja perluas trilogi ini mendjadi apa jang didalam pidato dipabrik Semen Gresik, saja ingat, aupa jang saja namakan pantja-logi. Bukan tiga bidang pokok, tetapi lima bidang pokok, pantja-logi. Dan setjara psychologis saja ikuti sistimatik van Deventer - sistunatik van Deventer, jang mem-pergunakan huruf e atau i sebagai permulaan kata -, saja katakan irigasi, edukasi, emigrasi, intensifikasi. Dan mekanisasi, mekanisasi masuk dalam intensifkasi -, industrialisasi. Sehingga pantja-logi saja ialah : irigasi, edukasi, emigrasi, intensifikasi, industrialisasi.

Saudara mengetahui, intensifikasi tidak dimasukkan oleh van Deventer didalam usaha mengachiri kemiskinan.

Industrialisasi tidak dimasukkan oleh van Deventer dalam usa-ha memberantas kemiskinan. Tetapi kita dalam Republik Indonesia ini, ,,extend", meluaskan usaha ini djuga dilapangan intensifikasi, bertalian dengan itu mekanisasi, djuga dilapangan industrialisasi.

Saudara2 maka djikalau Saudara membitjarakan hal perbi-dangan-perbidangan jang mengisi tiapz bidang jang telah Saudara susun itu, saja minta Saudara2 perhatikan betul akan kelima2 ini : Adakanlah ke-irigasian kita demikian rupa sehingga dalam tahapan pertama telah bisa memenuhi hal sandang-pangan rakjat. Misalnja dengan gembira saja bisa beritahu bahwa Pemerintah Kabinet Kerdja sekarang dengan full energy bekerdja kepada pelaksanaan Djatiluhur dan pelaksanaan membuat bendungan2

jang nanti bisa memberi pengairan kepada daerah Djawa Barat bagian utara, sehingga dengan itu bisa ditambah areal sawah, - berapa Sdr. Dipokusumo............ berapa ? (Dipokusumo : 240 ribu hektar).

240 ribu hektar, 240 ribu hektar, djikalau kita meniakai sistim Jagus : 240 ribu hektar kali, - katakanlah sedikitnja sudah 100 kwintal - jaitu berapa Saudara2 240 ribu kali 100 ? (Ir Sakirman : 2,4 djuta ton) - 2,4 djuta ton ..............Itu sadja sudah menittupi kita punja ketekoran akan beras.

Nah, djadi bidang ini djangan Saudara lupakan bidang irigasi. Saja tidak mengatakan bahwa Saudara harus memperhatikan hanja bidang irigasi Djawa Barat sadja, ooh, tidak. Lain 2 daerah djuga; ini kan semesta Saudara2, harus Saudara perhatikan bidang irigasi ini dengan tudjuan sebagai tadi saja katakan, saja menghendaki agar supaja didalam tahapan jang pertama, didalam tahapan per-tama, bukan pada achir tahapan pertama, soal sandang pangan jang

79

Page 90: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

telah mendjadi „lightstar" daripada Kabinet Kerdja sekarang ini, sudah terpetjah.

Kedua : edukasi. Edukasi Saudara2, bidang mentaal, bidang pe-ngetahuan, edukasi kader, edukasi rakjat, mentaal itupun masuk pada edukasi.

Pak Prijono, kenapa sekarang pemberantasan buta huruf'itu rasanja seperti mandek sekarang ini ?

(Prof. Prijono ...........) Hah, sekarang sudah diintensifikasikan, buta huruf harus diberantas, kalau bisa pemberantasan buta huruf ini sudah bisa selesai pada achir tahapan jang pertama tahun 1966 bukan ?

Tahapan jang pertama tahun 1966 djadi kita masih mempunjai 6 tahun, padahal buta huruf kita sekarang ini berdjumlah 44%. Kalau kita bisa didalam 6 tahun ini memberantas sama sekali, itu berarti bahwa kita tiap tahunnja hanja harus memberantas 11 atau10% buta huruf.

Pendek kata Saudara2 tjurahkan Saudara punja perhatian dju-ga kepada persoalan edukasi, baik rendah, maupun tinggi; kader dan rakjat dan pupuk agar supaja kita ini benar2 mendjadi satu bangsa dengan konsepai.

Tempo hari saja telah berkata demokrasi tidak berarti, djikalau didalam demokrasi itu tidak ada orang2 jang berkonsepsi.

Saja dengan tegas misalnja telah mengharap kepada Universitas Gadjah Mada agar supaja bisa menghasilkan dokter, djanganlah seperti sekarang tjuma 15 orang tiap tahun, tetapi sedikitnja harus memadai dengan Universitas Indonesia jang tiap tahun telah menjanggupkan memprodusir dokter 150 orang.

Universitas Gadjah Mada jang telah kami, artinja Pemerintah dan rakjat, Negara, beri gedung2 jang mentereng2, diharap djuga supaja bisa melahirkan, memprodusir dokter tiap2 tahun 150 orang sedikitnja. Itu mengenai edukasi.

Emigrasi, ini satu persoalan jang sendiri, jang besar sekali, jang begitu besarnja Saudara2, sehingga minta satu uraian tersen-diri. Sebab betul2 kita tidak bisa menjelenggarakan satu masjarakat jang adil dan makmur, sosialis a la Indonesia, kalau kita tidak bisa menampung tambahnja djumlah penduduk Indonesia, tambahnja djumlah rakjat Indonesia jang seperti marmut ini, jang menurut kata Jang Mulia Ketua diantara 1% dan 2% tiap2 tahun. Salah satu tjara menampung hal ini, tidak lain tidak ialah hanja dengan djalan emigrasi dan industrialisasi dan natuurlijk intensifikasi.

Kemudian persoalan intensifikasi. Intensifikasi pertanian, in-tensifikasi dan mekanisasi daripada pe>tanian itu, intensifikasi dan mekanisasi dengan meninggalkan segala methode2 jang tidak memungkinkan intensifikasi dan mekanisasi itu.

Tadi telah saja katakan bahwa mekanisasi disebagian tempat ditentang oleh Pemerintah Desa jang masih berfikir kolot, ditentang oleh pemilik2 tanah jang masih berfikir kolot. Itu semuanja harus kita atasi.

Industrialisasi : industrialisasi jang terutama, sekali harus kita selenggarakan didalam tahapan jang kedua, tetapi jang didalam tahapan pertama, basis2 daripada industrialisasi kita, harus sudah

Page 91: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

80

Page 92: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar

kita letakkan, agar supaja nanti djikalau berachir tahapan jang pertama ini, kita telah bisa membangun full speed and full energy kepada industrialisasi daripada tanah air dan bangsa kita.

Didalam persoalan2 ini, baik irigasi maupun edukasi, maupun emigrasi, maupun intensifikasi, maupun industrialisasi, kita tidak boleh lepas daripada persoalan nation-building, Kita tidak boleh lepas daripada persoalan politik. Djangan Iupa segala hal ini ada hubungannja dengan persoalan politik pula, misalnja politik per-djoangan kita untuk memasukkan misalnja Irian Barat kedalam wilajah kekuasaan Republik.

Sehingga Saudara2 harus misalnja memikirkan hal irigasi; bu-kan sadja untuk memberi misalnja emigrasi kepada satu daerah jang memang tanahnja subur, airnja ada, tetapi djuga Saudara, pi-kirkan daerah jang berdekatan dengan Irian Barat, harus kita beri irigasi, agar supaja rakjat disana makmur, agar supaja rakjat di -sana benar2 mendjadi tjontoh bagi seluruh dunia, bahwa didaerah Republik dekat Irian Barat ada pembangunan jang lebih besar dan lebih hebat daripada di Irian Barat sendiri. Kita perbesar potensi daripada rakjat, terutama sekali rakjat diperbatasan dekat Irian Barat itu, kita pertinggikan ia punja potensi, agar supaja perdjoangan kita, kita seluruhnja untuk memasukkan Irian Barat kedalam wilajah kekuasaan Republik mendjadi kuat.

Demikian pula edukasi, edukasi djuga tidak lepas, tidak boleh kita lepaskan daripada persoalan nation-building, persoalan perdjo-angan politik jang besar.

Demikian pula emigrasi, apalagi daerah perbatasan Irian Barat, baik kita emigreer orang2 kita sebagian kesana pula.

Soal intensifikasi demikian pula, soal industrialisasi demikian pula. Daerah disana itu Saudara2 adalah sautu daerah jang betul2

subur untuk industrialisasi. Misalnja industrialisasi perikanan, sana tempatnja, letakkan disana. Industrialisasi kapas, penanaman kapas, pemintalan kapas, penemuan kapas, pusatkan didaerah Nusa Teng-gara, di Sumbawa, di Flores, baik Nusa Tenggara Barat maupun Nusa Tenggara Timur.

Pendek kata Saudara2 punja problematik adalah satu pro-blematik jang kompleks, jang berdjalin satu dengan jang lainnja sesuai dengan revolusi kita jang memang adalah satu revolusi jang multi-kompleks.

Saja mengharap daripada Saudara2 sekalian untuk benar2 mem-beri sumbangan kepada pembangunan semesta dalam arti menjele-saikan kita punja revolusi nasional, dalam arti menjusun satu ma -sjarakat Indonesia sosialis dalam arti masjarakat adil dan makmur.

Saudara memberi tempo saja menurut atjara sampai djam 11.00, saja minta maaf kepada Jang Mulia Ketua, saja meliwati waktu 6 menit.

Terima kasih.

81

Page 93: RANJANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDepennas arsitek blueprint Nah, bangsa Indonesia adalah aematjam jang demikian itu, bangsa Indonesia jang 88 djuta sekedar