rangkaian counter

14
Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju ataupun perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju adalah di mana rangkaian akan menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Sedangkan perhitungan mundur adalah sebaliknya. Perhitungan bisa mencapai jumlah yang tidak terbatas tergantung perancangan rangkaian ataupun tuntutan kebutuhan. Untuk contoh diatas hanya menggunakan satu buah IC decade counter dan satu buah seven segment sehingga hanya bisa mewakili fungsi akan satu digit atau angka satuan. Untuk membuat fungsi yang lebih banyak anda tinggal menambah IC dan 7- segmentnya sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Banyak sekali kegunaan dari rangkaian counter ini didunia elektronika digital. Bahkan menurut saya bisa dikatakan elektronika digital tidak terpisahkan dengan rangkaian counter. Hampir semua rangkaian digital memerlukan rangkaian counter. Hal itu dikarenakan untuk menerapkan fungsi penghitungan angka atau operasi matematika harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.

Upload: bima-richardo-sihombing

Post on 28-Oct-2015

635 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

UYE

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkaian Counter

Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk melakukan

penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju ataupun perhitungan mundur.

Yang dimaksud dengan perhitungan maju adalah di mana rangkaian akan menghitung mulai dari

angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Sedangkan perhitungan mundur adalah

sebaliknya. Perhitungan bisa mencapai jumlah yang tidak terbatas tergantung perancangan

rangkaian ataupun tuntutan kebutuhan. Untuk contoh diatas hanya menggunakan satu buah IC

decade counter dan satu buah seven segment sehingga hanya bisa mewakili fungsi akan satu digit

atau angka satuan. Untuk membuat fungsi yang lebih banyak anda tinggal menambah IC dan 7-

segmentnya sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

Banyak sekali kegunaan dari rangkaian counter ini didunia elektronika digital. Bahkan

menurut saya bisa dikatakan elektronika digital tidak terpisahkan dengan rangkaian counter.

Hampir semua rangkaian digital memerlukan rangkaian counter. Hal itu dikarenakan untuk

menerapkan fungsi penghitungan angka atau operasi matematika harus menggunakan fungsi dari

rangkaian counter.

Page 2: Rangkaian Counter

Rangkaian counter diatas adalah merupakan rangkaian decade counter yang menggunakan IC

4026 sebagai IC pencacah. Ada banyak sekali jenis IC pencacah yang bisa digunakan untuk

membuat rangkaian counter digital, baik itu IC dari keluarga TTL (Transistor Transistor Logic)

ataupun keluarga CMOS. Untuk membedakan keduanya yaitu dari angka awal seri IC dimana

untuk keluarga TTL mempunyai awal seri “74” dan untuk keluarga CMOS adalah “40”. Tetapi

yang paling banyak jenis dan ragamnya adalah IC dari keluarga TTL. Pada umunya kedua

macam keluarga IC tersebut merupakan memiliki fungsi sebagai pendukung rangkaian digital.

Untuk rangkaian counter diatas adalah menggunakan IC dari keluarga CMOS. Dimana untuk

semua jenis IC CMOS bisa menggunakan tegangan supply maksimal 15 volt, sedangkan pada

TTL hanya memiliki tegangan supply maksimal 5 volt. Kemudian dengan menggunakan IC 4026

sebagai decade counter anda tidak perlu lagi menggunakan IC decoder sebagai interface ke 7-

segment. Karena output yang dihasilkan oleh IC4026 sudah disesuaikan dengan kondisi maupun

fungsi dari seven segment.

Rangkaian diatas sengaja menggunakan gerbang penyulut Schmitt Trigger sebagai peredam

bouncing dari hentakan saklar mekanik. Anda bisa saja tidak menggunakan gerbang schmitt

trigger dan langsung menghubungkan saklar input ke pin clock IC 4026. Saya yakin rangkaian

counter anda akan tetap berjalan, tetapi anda akan mendapati cacahan yang melompat-lompat

atau cacahan yang tidak teratur. Untuk bagian yang satu ini saya punya pengalaman yang cukup

membuat saya menjadikannya alasan untuk diingat. Dimana waktu itu saya menghabiskan waktu

berhari-hari untuk mengatasi rangkaian counter dari proyek akhir saya yang mencacah secara

acak alias ngawur.

http://electronicandlife.blogspot.com/2010/05/decade-counter-rangkaian-counter.html

````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Pencacah merupakan rangkaian logika pengurut, pencacah mempunyai karakteristik penting

yaiyu jumlah hitungan maksimum (modulus pencacah) menghitung ke atas atau kebawah,

operasi asikron atau sikron bergerak bebas atau berhenti sendiri, dan untuk menyusun rangkaian

Page 3: Rangkaian Counter

pencacah digunakan flip-flop. pencacah biasanya digunakan untuk menghitung banyaknya detak

pulsa dalam waktu yang tersedia, untuk membagi frekwensi, dan penyimpanan data serta

pengurut alamat dalam rangkaian aritmatika.

counter pada umumnya menggunakan IC TTL type SN 7454 dan SN 7474, tetapi dalam

percobaan praktikum kali ini menggunakan IC SN type 7490

Bahan dan alat yang digunakan

1. digital trainer kit

2. IC SN 7490

3. kabel jumper

langkah-langkah :

buat gambar rangkaian perkabelan

hubungkan 2,3 dan 6,7 pada switch

hubungkan output flip-flop A,B,C,D ke logik monitor

seperti pada contoh berikut :

keterangan :

S (6,7) = switch set (clear)

R (2,3) = switch reset

C (14) = clock

LED (12) = A

LED (11) = D

LED (9) = B

LED (8) = C

Page 4: Rangkaian Counter

dan output yang dihasilkan :

http://cornhenry.wordpress.com/2009/04/21/pencacahcounter/

``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang

digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter

digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer),

penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi

Page 5: Rangkaian Counter

perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan

sebagainya .

Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan

menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai rancangan.

Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung

karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.

Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan

pencacah turun (Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil ke arah besar,

kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah menurun, pencacahan dari

besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal.

Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik atau turun yaitu (1) pada

transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari positif ke negatif atau sebaliknya, (2)

output Flip-flop yang diumpankan ke Flip-flop berikutnya diambilkan dari mana. Dari output Q

atau Q, (3) indikator hasil cacahan dinyatakan sebagai output yang mana. Output Q atau Q.

ketiga faktor tersebut di atas dapat dinyatakan dalam persamaan EX-OR.

Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter dan Asyncronous counter.

Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya. Pada Syncronous counter pemicuan

flip-flop dilakukan serentak (dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel.

Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada salah satu flip-flop yang clock-nya dipicu

oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya seri. Dengan

memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan peta karnough atau timing diagram dapat dihasilkan

counter acak, shift counter (counter sebagai fungsi register) atau juga up-down counter.

1). Synchronous Counter

Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-flopnya

adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan atau

manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di sebut carry

propagation delay.

Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL, maupun CMOS,

antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS)

4017,4029,4042,dan lain-lain.

Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input Clock dari Flip-flop

penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber, maka perubahan tersebut akan

men-trigger seluruh Flip-flop secara bersama-sama.

Tabel Kebenaran untuk Up Counter dan Down Counter Sinkron 3 bit :

Page 6: Rangkaian Counter

Gambar rangkaian Up Counter Sinkron 3 bit

Gambar rangkaian Down Counter Sinkron 3 bit

Rangkaian Up/Down Counter Sinkron

Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan Down Counter.

Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input eksternal

sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada gambar 4.4 ditunjukkan

rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit. Jika input CNTRL bernilai „1‟ maka Counter akan

Page 7: Rangkaian Counter

menghitung naik (UP), sedangkan jika input CNTRL bernilai „0‟, Counter akan menghitung

turun (DOWN).

Gambar rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit :

2). Asyncronous counter

Seperti tersebut pada bagian sebelumnya Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang

dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar

sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah Asyncronous counter sering disebut juga sebagai

ripple-through counter.

Sebuah Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang dikonfigurasikan dengan

menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain. Yang berikutnya sebuah sinyal yang

terpasang pada input Clock FF pertama akan mengubah kedudukan outpunyanya apabila tebing

(Edge) yang benar yang diperlukan terdeteksi.

Output ini kemudian mentrigger inputclock berikutnya ketika terjadi tebing yang seharusnya

sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle (mentrigger input

berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu mencapau ujung akhir deretan

itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat

menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu).

Tabel Kebenaran dari Up Counter Asinkron 3-bit

Page 8: Rangkaian Counter

Gambar rangkaian Up Counter Asinkron 3 bit :

Timing Diagram untuk Up Counter Asinkron 3 bit :

Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output dari flip-flop C menjadi clock dari flip-flop B,

sedangkan output dari flip-flop B menjadi clock dari flip-flop A. Perubahan pada negatif edge di

masing-masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop sesudahnya berganti kondisi

(toggle), sehingga input-input J dan K di masing-masing flip-flop diberi nilai ”1” (sifat toggle

dari JK flip-flop).

Counter Asinkron Mod-N

Counter Mod-N adalah Counter yang tidak 2n. Misalkan Counter Mod-6, menghitung : 0, 1, 2, 3,

4, 5. Sehingga Up Counter Mod-N akan menghitung 0 s/d N-1, sedangkan Down Counter MOD-

N akan menghitung dari bilangan tertinggi sebanyak N kali ke bawah. Misalkan Down Counter

MOD-9, akan menghitung : 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 15, 14, 13,..

Gambar rangkaian Up Counter Asinkron Mod-6

Page 9: Rangkaian Counter

Sebuah Up Counter Asinkron Mod-6, akan menghitung : 0,1,2,3,4,5,0,1,2,... Maka nilai yang

tidak pernah dikeluarkan adalah 6. Jika hitungan menginjak ke-6, maka counter akan reset

kembali ke 0. Untuk itu masing-masing Flip-flop perlu di-reset ke nilai ”0” dengan

memanfaatkan input-input Asinkron-nya ( dan ). Nilai ”0” yang akan dimasukkan

di PC didapatkan dengan me-NAND kan input A dan B (ABC =110 untuk desimal 6). Jika input

A dan B keduanya bernilai 1, maka seluruh flip-flop akan di-reset.

Gambar rangkaian Up/Down Counter Asinkron 3 bit

Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan Down Counter.

Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input eksternal

sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada rangkaian Up/Down

Counter ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi input clock dari flip-flop

berikutnya.

Perancangan Counter

Perancangan counter dapat dibagi menjadi 2, yaitu dengan menggunakan peta Karnough, dan

dengan diagram waktu. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam merancang suatu

counter.

a). Perancangan Counter Menggunakan Peta Karnaugh

Page 10: Rangkaian Counter

Umumnya perancangan dengan peta karnaugh ini digunakan dalam merancang syncronous

counter. Langkah-langkah perancangannya:

a. Dengan mengetahui urutan keluaran counter yang akan dirancang, kita tentukan masukan

masing-masing flip-flop untuk setiap kondisi keluaran, dengan menggunakan tabel kebalikan.

b. Cari fungsi boolean masing-masing masukan flip-flop dengan menggunakan peta Karnough.

Usahakan untuk mendapatkan fungsi yang sesederhana mungkin, agar rangkaian counter

menjadi sederhana.

c. Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah ditentukan. Pada

umumnya digunakan gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi tersebut.

b). Perancangan Counter Menggunakan Diagram Waktu

Umumnya perancangan dengan diagram waktu digunakan dalam merancang asyncronous

counter, karena kita dapat mengamati dan menentukan sumber pemicuan suatu flip-flop dari flip-

flop lainnya. Adapun langkah-langkah perancangannya:

1) Menggambarkan diagram waktu clock, tentukan jenis pemicuan yang digunakan, dan keluaran

masing-masing flip-flop yang kita inginkan. Untuk n kondisi keluaran, terdapat njumlah pulsa

clock.

2) Dengan melihat keluaran masing-masing flip-flop sebelum dan sesudah clock aktif (Qn dan

Qn+1), tentukan fungsi masukan flip-flop dengan menggunakan tabel kebalikan.

3) Menggambarkan fungsi masukan tersebut pada diagram waktu yang sama.

4) Sederhanakan fungsi masukan yang telah diperoleh sebelumnya, dengan melihat kondisi

logika dan kondisi keluaran flip-flop. Untuk flip-flop R-S dan J-K kondisi don’t care (x) dapat

dianggap sama dengan 0 atau 1.

5) Tentukan (minimal satu) flip-flop yang dipicu oleh keluaran flip-flop lain. Hal ini dapat

dilakukan dengan mengamati perubahan keluaran suatu flip-flop setiap perubahan keluaran flip-

flop lain, sesuai dengan jenis pemicuannya.

6) Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah ditentukan. Pada

umumnya digunakan gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi tersebut.

http://www.adityarizki.net/2011/07/tutorial-teknik-digital-rangkaian-pencacah-counter/

1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

Page 11: Rangkaian Counter

Penghitung atau pencacah (bahasa Inggris: counter) adalah rangkaian sirkuit digital atau kadang-kadang

berbentuk chip yang bisa dipakai untuk menghitung pulsa atau sinyal digital yang umumnya dihasilkan

dari osilator. Penghitung ini bisa menghitung pulsa secara biner murni (binary counter) ataupun secara

desimal-terkodekan-secara-biner (decimal counter).

Perbedaan

Dalam penghitung biner murni, angka 9 dinyatakan dalam bentuk bilangan biner 1001, dan

berikutnya angka 10 dinyatakan dalam bentuk biner 1010. Sedangkan dalam penghitung

desimal-terkodekan-secara-biner, angka 9 adalah biner 1001, tetapi angka 10 dinyatakan dalam

bentuk: 0001 0000.

Angka desimal 100 dalam biner murni adalah 1100100, sedangkan dalam BCD adalah 0001

0000 0000 (3 buah digit desimal masing-masing dari kelompok 4 bit).

Untuk jelasnya, angka desimal 0 sampai 17 (yang kita kenal sehari-hari), jika dinyatakan dalam

bilangan biner murni dan biner BCD ( dengan 5 bit), akan nampak seperti di bawah ini. Angka 0

sampai 9 mempunyai bentuk biner murni dan biner BCD yang sama, tetapi mulai dari angka 10

keduanya belainan.

Rangkaian penghitung ini kebanyakan dipakai dalam alat penghitung pulsa putaran mesin, atau

putaran roda kendaraan. Berdasarkan jumlah pulsa yang terhitung per detik atau per menit, kita

dapat menentukan kecepatan putaran mesin, kecepatan jalannya kendaraan, jarak yang ditempuh,

dll. Misalnya, kalau jumlah putaran per detik dari roda kendaraan adalah 10, dan panjang busur

lingkaran (keliling) roda ban itu = 1 meter, maka kendaraan itu berjalan sepanjang 10 meter per

detik. Dengan kata lain jika dinyatakan dalam km/jam, kecepatan kendaraan itu menjadi

10*60*60 = 36.000 meter per jam, atau 36 km/jam.

Alat penghitung ini (baik yang biner maupun desimal BCD) merupakan bagian penting dalam

sistem peralatan digital dan penggunaannya dalam bidang industri. Selain untuk menghitung

pulsa putaran, penghitung/pencacah juga dipakai untuk menghitung pulsa waktu, alat yang

penting dalam bidang telekomunikasi yaitu untuk mencatat lama pembicaraan. Penghitung bisa

dipakai juga untuk mengontrol robot kapan harus aktif (pada jam berapa, atau setelah berapa

menit lagi). Banyak contoh lain yang bisa disebutkan mengenai penggunaan penghitung ini

dalam bidang kontrol dan elektronika digital.

Bagi masyarakat awam, penghitung bisa diartikan sebagai kalkulator yang dipakai untuk menghitung

untuk keperluan sehari-hari. Ada dua macam kalkulator: penghitung sederhana, dan penghitung ilmiah

(scientific calculator). Dalam penghitung sederhana, kita hanya bisa menghitung: + - * / % kwadrat, 1/x,

dan operasi memori saja (cukup untuk keperluan penghitung rumah tangga sehari-hari). Sedangkan

pada scientific calculator, kita bisa menghitung rumus matematika yang lebih rumit, seperti: pangkat,

exp, ln, sin, cosin, tg, dll. Kebanyakan dari kita sekarang tidak perlu membeli kalkulator ini, karena dalam

komputer PC kita (MS Windows dan MS Office) di dalamnya sudah disediakan kalculator.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencacah_biner

Page 12: Rangkaian Counter

111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

Pencacah(Counter) merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mencacah jumlah

pulsa pada bagian input dan keluaran berupa digit biner dengan saluran tersendiri setiap pangkat

dua. Pencacah terdiri dari flip flop yang diserikan, dan arus keluaran ditahan sampa adanya

clock.

Pencacah ada dua macam yaitu, Pencacah sinkronous dan Pencacah Asinkronous dan keduanya

di bedakan dari cara di clock.

Pencacah sinkronous di desain menggunakan flip flop pada keadaan toggle. Flip- Flop JK atau

D dapat dibuat toggle. Flip Flop JK dapat dirubah menjadi toggle dengan cara kedua input J dan

K di beri kondisi High, sedangkan pada flip flop D, dapat dibuat dalam keadaan toggle dengan

menghubungkan keluaran Q dengan input.

Pencacah aSinkronous bekerja dengan mengkaskadekan seri flip – flop dalam keadaan toggle

secara bersamaan. Keluaran tiap tiap flip flop di jadikan clock untuk flio flop berikutnya secara

berurutan. Hal ini menyebabkan berubah secara asynkronous secara bersamaan, seperti

gelombang. Pencacah aSinkronous dapat disebut juga dengan pencacah ripple, karena setiap

penghubungannya setiap flip flop sama seperti diatas senhingga frekuensinya di bagi 2.

http://kuliah.andifajar.com/pencacahcounter/

111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111\

Flip - flop meruapakan salah satu gerbang dasar yang mempunyai unsur memory. Berbeda

dengan rangkaian kombinasional, output dari flip-flop tergantung pada : Masukan saat itu,

Kondisi output sebelumnya, serta ada tidaknya sinyal clock. Sedangkan output dari rangkaian

kombinasional hanya tergantung pada masukan saat itu saja.

Ada beberapa macam flip-flop, salah satu yang cukup terkenal adalah J-K flip-flop. Gambar dari

jk flip flop dapat dilihat seperti pada gambar dibawah.

Sedangkan tabel kebenaran dari j-k flip flop dapat dilihat pada gambar dibawah:

Page 13: Rangkaian Counter

J K Q

0 0 no change

1 0 1

0 1 0

1 1 toggle

Salah satu aplikasi JK flip flop yang paling terkenal adalah COUNTER. Sebagaimana namanya

counter adalah suatu sistem yang dapat digunakan untuk menghitung banyak nya "cacahan",

sehingga orang pun mengenalnya dengan istilah pencacah.

Rangkaian sederhana dari counter dapat dilihat pada gambar dibawah:

Maksimal hitungan dari counter akan sesuai dengan jumlah flip-flop yang digunakan. Hitungan maksimal

dari sebuah counter dinamakna MODULO. Hubungan antara jumlah flip-flop yang digunakan dengan

modulo:

Modulo = 2 ^n, dimana n adalah jumlah flip-flop yang digunakan.

Bagaimana jika modulu yang diinginkan tidak tepat dg 2 ^n? maka digunakan flip-flop sebanyak 2 ^n

diatasnya yang paling dekat (misal jika modulo 10, dibutuhkan 4 jk flip flop, jika modulo 5 dibutuhkan 3,

dst). Selanjutnya digunakan gerbang NAND untuk membantu meng-clear-kan flip-flop (merubah ke

angka 0) saat hitungan sudah mencapai nilai maksimum yang diinginkan.

Page 14: Rangkaian Counter

Dibawah ada sebuah IC counter 74931. Susunlah bagaimana agar counter tsb dapat menjadi counter

modulo 10?

http://fatchul-uny.blogspot.com/2010/04/counter-pencacah.html

11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111