rancangan rencana strategis (renstra) renstra... · merupakan pedoman bagi penyusunan rencana kerja...

37
RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016-2021 DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA

Upload: nguyenkiet

Post on 22-Aug-2019

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

RANCANGAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2016-2021

DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA

KATA PENGANTAR

Bahwa ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan adanya satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan guna menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka

panjang, jangka menengah, dan tahunan bagi unsur penyelenggara negara dan

masyarakat, baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Konsekuensi dari amanat tersebut

adalah mewajibkan setiap Instansi Pemerintah agar menyusun Rencana Strategis

(Renstra), sebagai dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,

kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi

masing-masing.

Guna memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional tersebut di atas, Dinas Kebakaran Kota

Surabaya sebagai salah satu unsur pelayanan masyarakat di Kota Surabaya,

menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai tindak lanjut program kegiatan yang

telah diamanatkan dalam RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016 - 2021 sesuai dengan

tugas dan fungsinya, sehingga Renstra Dinas Kebakaran Kota Surabaya tersebut

merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan selama kurun waktu 5

(lima) tahun ke depan, yaitu tahun 2016 - 2021.

Kami menyadari bahwa Renstra yang kami buat tersebut masih jauh

dari sempurna, sehingga dalam pelaksanaannya kami mengharapkan saran

dan masukan dari semua pihak agar visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,

dan rencana kegiatan dalam Renstra ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

KEPALA DINAS,

CHANDRA RMD ORATMANGUN, SH., M.Si. Pembina Tingkat I

NIP. 19601006 199503 2 001

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1.2. Landasan Hukum ................................................................................ 1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................. 1.4. Sistematika Penyajian …………………………………………………...

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBAKARAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi …………………………….… 2.2. Sumber Daya Dinas Kebakaran ………………………………………. 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kebakaran …………………………………

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kebakaran …………………………………………………………

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ……………………………………………………………

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra …………………………………… 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kaian Lingkungan Hidup

Strategis ………………………………………………………………….. 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………………

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Kebakaran ………………………………………… 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ……………………... 4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kebakaran …………………………......

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDAAAN INDIKATIF …………………..

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD …………………………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN Tabel 2.1. : Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Tabel 2.2. : Anggaran dan Realisasi Pendanaan SKPD Tabel 4.1. : Tujuan dan Sasaran jangka Menegah Pelayanan SKPD Tabel 5.1. : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

dan Pendanaan Indikatif SKPD Tabel 6.1. : Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan sasaran

RPJMD

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Pengertian Renstra

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan sesuai dengan peran dan kewenangannya, kondisi dan potensi masing-masing daerah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional. Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Kebakaran Kota Surabaya menyusun Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan Dinas Kebakaran Kota Surabaya, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran berdasarkan kondisi dan potensi Daerah di Kota Surabaya. 1.1.2. Proses penyusunan Renstra

Renstra Dinas Kebakaran disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebakaran serta berpedoman kepada RPJMD Kota Surabaya dan bersifat indikatif, sesuai dengan ketentuan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yaitu : a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta

perencanaan dan penganggaran terpadu;

b. kerangka pendanaan (untuk penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD) dan pagu indikatif (Untuk Penyusunan RKPD dan Renja SKPD); dan

c. urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah

dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD.

2

Untuk lebih jelasnya, dijelaskan pada Gambar 1.1 (Proses Penyusunan Renstra SKPD), sebagai berikut :

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan mulai proses penyusunan Rancangan Renstra sampai dengan Penyempurnaan Rancangan Renstra, sebagai berikut : a. Persiapan penyusunan rancangan Renstra

Dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi/misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait.

b. Pengolahan data dan informasi untuk merumuskan isu strategis SKPD Data dan informasi diperoleh berdasarkan capaian yang telah dilaksanakan dalam Renstra Dinas Kebakaran Tahun 2011-2015 selanjutnya rumuskan isu-isu strategis dilakukan melalui analisis SWOT.

c. Perumusan Rancangan Renstra SKPD mulai visi-kegiatan indikatif yang telah memperhatikan rancangan RPJMD Bahwa Rancangan Renstra Dinas Kebakaran Tahun 2016-2021 telah memperhatikan rancangan RPJMD Kota Surabaya, dan salah satu contohnya adalah sasaran Kota Surabaya, yaitu pengembangan sistem mitigasi dan penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap, menjadi tujuan Dinas Kebakaran dalam Renstra Dinas Kebakaran Tahun 2016-2021.

d. Penyajian rancangan Renstra SKPD Penyajian rancangan akhir Renstra SKPD disusun menurut sistematika sekurang-kurangnya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

3

1.2 Landasan Hukum Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

1.4 Sistematika Penulisan

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

2.2 Sumber Daya SKPD

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Sama dengan isi Rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

4

e. Verifikasi dan penyempurnaan Rancangan Renstra SKPD mengacu pada

Rancangan Akhir RPJMD Verifikasi dan penyempurnaan rancangan Renstra Dinas Dinas Kebakaran Kota Surabaya harus berpedoman dan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016-2021, terutama untuk hal-hal sebagai berikut : 1. kesesuaian visi dan misi SKPD; 2. keselarasan tujuan, strategi, kebijakan, program, indikator dan target kinerja

PD, serta; 3. telah menyempurnakan rancangan akhir Renstra SKPD sesuai dengan

berita acara Desk Verifikasi Rancangan Akhir Renstra Tahun PD 2016-2021.

f. Penetapan Renstra SKPD 1. Rancangan akhir Renstra SKPD disampaikan kepala SKPD kepada Kepala

Bappeda untuk memperoleh pengesahan kepala daerah; 2. Sebelum Bappeda mengajukan kepada kepala daerah untuk disahkan,

terlebih dahulu melakukan verifikasi akhir terhadap rancangan akhirRenstra SKPD;

3. Verifikasi akhir antara lain bertujuan untuk menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya;

4. Pengesahan Renstra SKPD dengan keputusan kepala daerah; 5. Berdasarkan keputusan kepala daerah tentang pengesahan Renstra SKPD,

kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD;

6. Pengesahan rancangan akhir Renstra SKPD dengan keputusan kepala daerah, paling lama 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan;

7. Penetapan Renstra SKPD oleh kepala SKPD paling lama 7 (tujuh) hari setelah Renstra SKPD disahkan oleh kepala daerah.

Bahwa program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam Renstra SKPD disusun berdasarkan : a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta

perencanaan dan penganggaran terpadu; - Pendekatan kinerja adalah program dan kegiatan yang direncanakan

mengutamakan keluaran/hasil yang terukur, pengalokasian sumberdaya dalam anggaran untuk melaksanakannya,secara efektif dan efisien telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

- Kerangka pengeluaran jangka menengah adalah pengambilan keputusan terhadap program dan kegiatan prioritas pembangunan, mempertimbangkan perspektif penganggaran lebih dari satu tahun anggaran dan Implikasi terhadap pendanaan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju.

- Perencanaan dan penganggaran terpadu adalah pengambilan keputusan

penetapan program dan kegiatan yang direncanakan, merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten dan mengikat untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah.

5

b. Kerangka pendanaan (diutamakan untuk penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD) dan sedangkan pagu indikatif (digunakan untuk penyusunan RKPD dan Renja SKPD). - Pagu indikatif adalah jumlah dana yang tersedia untuk mendanai program

dan kegiatan tahunan yang penghitungannya berdasarkan standar satuan harga yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD, artinya perumusan capaian kinerja setiap program dan kegiatan, harus berpedoman pada rencana pencapaian SPM berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang disesuaikan dengan kemampuan daerah

1.1.3. Keterkaitan antara Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan

Lainnya

Bahwa penyusunan rancangan Renstra Dinas Kebakaran melalui 2 tahap, yaitu : 1. Tahap perumusan rancangan Renstra SKPD; dan 2. Tahap penyajian rancangan Renstra SKPD. Bahwa keterkaitan Renstra SKPD dengan dokumen RKPD adalah merupakan 2 (dua) dokumen perencanaan yang saling melengkapi karena Renstra SKPD dan dokumen RKPD sama-sama berpedoman pada RPJMD Kota Surabaya. Bahwa keterkaitan Renstra SKPD dengan Renja Kementerian/Lembaga (K/L) adalah Renja Kementerian/Lembaga (K/L) merupakan dokumen yang diacu oleh RKP kemudian diserasikan melalu musrenbang, selanjutnya dituangkan dalam RKPD untuk dituangkan dalam Renja SKPD. Bahwa keterkaitan Renstra SKPD dengan Renja Provinsi/Kabupaten/kota adalah Renja Provinsi/Kabupaten/kota merupakan penjabaran dari Renstra SKPD dalam setiap tahun. Adapun tindak lanjutnya terhadap proses penyusunan RAPBD adalah Renstra SKPD dan dokumen RKPD dengan berpedoman pada RPJMD dijabarkan dalam Renja SKPD, dan menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD dalam tiap tahunnya.

6

Untuk lebih jelasnya, bisa lihat pada Gambar 1.2.

Bahwa Rancangan Renstra SKPD sebagai masukan penyempurnaan RPJMD. Hal ini berarti bahwa Rancangan Renstra SKPD mengintegrasikan dan menjamin kesesuaian dengan rancangan awal RPJMD, antara lain dalam memecahkan isu-isu strategis sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, sehingga Rancangan Renstra SKPD menjadi bahan penyusunan rancangan RPJMD. Keselarasan penyusunan Renstra dengan RPJMD, RTRW, dan Renstra Provinsi dan Renstra kementrian/Lembaga, dimaksudkan agar perencanaan dari tingkat pusat (Renstra kementrian/Lembaga), sebagai pedoman dari perencanaan Provinsi (Renstra Provinsi) maupun penataan ruangnya (RTRW) untuk ditindaklanjuti dalam RPJMD sampai dengan Renstra SKPD merupakan satu kesatuan yang selaras dan saling melengkapi. Pelaksanaan Renstra SKPD melalui Renja SKPD dan RKA, artinya Renstra SKPD dijabarkan dalam Renja SKPD untuk tahunnya dan menjadi pedoman dalam menyusun RKA.

1.2. LANDASAN HUKUM

1.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan SKPD

Dasar hukum penyusunan Rancangan Rencana Strategik (Renstra) Dinas Kebakaran Kota Surabaya Tahun 2016-2021 adalah : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

7

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 15 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 17 Tahun 1991;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/20009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;

7. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi

Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 20 Tahun 2014;

8. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan

Fungsi Dinas Kota Surabaya sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015.

1.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran Peraturan perundang-undangan yang mendasari tentang perencanaan adalah : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional;

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang

Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

8

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;

13. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surabaya Tahun 2005-2025;

14. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034;

15. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016-2021.

Peraturan perundang-undangan yang mendasari tentang penganggaran adalah: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2011;

8. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2009.

9

1.2.3. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut, mengamanatkan pelayanan penanggulangan bencana kebakaran untuk bidang Pemerintahan Dalam Negeri memiliki indikator sebagai berikut: a. Cakupan pelayanan bencana kebakaran di kabupaten/kota; b. tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan wilayah manajemen

kebakaran (WMK); c. persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi; d. jumlah mobil pemadam kebakaran di atas 3000-5000 liter pada WMK.

Sedangkan target SPM yang harus dipenuhi dari masing-masing indikator, sebagai berikut:

Jenis Pelayanan

Dasar Indikator

Target Nasional

Target SPM 2015

(Perwali)

Realisasi/ Capaian

SPM 2015

% Tahun % %

Penanggulangan Bencana Kebakaran

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kabupaten/ Kota

80% 2015 91% 93%

Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)

75% 2015 82% 99%

Presentase Aparatur Pemadam Kebakaran Yang Memenuhi Standar Kualifikasi

85% 2015 100% 17%

Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran Diatas 3000-5000 Liter pada WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran)

90% 2015 100% 100%

10

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud Penyusunan Renstra SKPD

Maksud penyusunan Renstra SKPD adalah :.

a. Menjabarkan rencana strategis kota dalam rencana strategis SKPD jangka pendek 5 (lima) tahun;

b. Menyelaraskan rencana strategis kota dengan pelayanan SKPD, usulan masyarakat dan evaluasi kinerja 5 (lima) tahun sebelumnya menjadi rencana strategis SKPD;

1.3.2. Tujuan Penyusunan Renstra SKPD

Tujuan Penyusunan Renstra SKPD adalah : a. menjadi pedoman dalam implementasi strategi dan visi misi Kota Surabaya; b. menjadi pedoman dalam pelaksaaan pelayanan SKPD untuk 5 (lima) tahun; c. menjadi pedoman dalam penyusunan rencana anggaran SKPD; d. menjadi pedoman dalam pelaksanaan program kerja; e. memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi SKPD

terkait selama 5 (lima) tahun.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan Renstra Dinas Kebakaran Kota Surabaya Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dalam Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Gambaran Pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya mencakup Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kebakaran, Sumber Daya Dinas Kebakaran, Kinerja Pelayanan Dinas Kebakaran, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Dinas Kebakaran.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Memuat isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup: Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, TelaahanRenstra K/L, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya dan Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Kebakaran Kota Surabaya.

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat rencana program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Memuat indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

11

Daftar Lampiran : Tabel 2.1. : Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Tabel 2.2. : Anggaran dan Realisasi Pendanaan SKPD Tabel 4.1. : Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah Pelayanan SKPD Tabel 5.1. : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

dan Pendanaan Indikatif SKPD Tabel 6.1. : Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan sasaran

RPJMD

12

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

II.1.1. Tugas dan Fungsi SKPD Dinas Kebakaran Kota Surabaya dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomer 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Surabaya sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 20 Tahun 2014 dan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kota Surabaya sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, yang intinya bahwa DinasKebakaranmempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kebakaran. II.1.1.a. Uraian Tugas SKPD Berdasarkan ketentuan Pasal 90 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kota Surabaya sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian tugas sekretariat Dinas Kebakaran adalah : a. pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran dan laporan dinas; b. pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan; c. pengelolaan administrasi kepegawaian; d. pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan

dan perpustakaan; e. pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor; f. pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan; g. pemrosesan administrasi perizinan/rekomendasi; h. pelaksanaan pemungutan retribusi. Berdasarkan ketentuan Pasal 93 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian tugas Bidang Pelatihan dan Penyuluhan pada Dinas Kebakaran adalah : a. pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; b. penetapan kebijakan di bidang pelatihan dan penyuluhan; c. koordinasi di bidang pelatihan dan penyuluhan; d. fasilitasi penanganan kebakaran di bidang pelatihan dan penyuluhan. Berdasarkan ketentuan Pasal 96 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian tugas Bidang Pembinaan Operasional pada Dinas Kebakaran adalah : a. pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya; b. penetapan kebijakan di bidang pembinaan operasional; c. koordinasi di bidang pembinaan operasional; d. fasilitasi penanganan kebakaran di bidang pembinaan operasional.

13

Berdasarkan ketentuan Pasal 96 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian tugas Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Kebakaran adalah : a. pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya; b. penetapan kebijakan di bidang sarana dan prasarana; c. koordinasi di bidang sarana dan prasarana; d. fasilitasi penanganan kebakaran di bidang sarana dan prasarana. II.1.1.a. Uraian Fungsi SKPD Berdasarkan ketentuan Pasal 91 ayat (1) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi sub bagian umum dan kepegawaian adalah : a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

umum dan kepegawaian; b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang umum dan kepegawaian;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang umum dan kepegawaian;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang umum dan

kepegawaian;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan ketentuan Pasal 91 ayat (2) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi sub bagian keuangan adalah : a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

keuangan;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain

di bidang keuangan;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang keuangan;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

14

Berdasarkan ketentuan Pasal 94 ayat (2) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi Seksi penyuluhan dan komunikasi adalah: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang penyuluhan dan komunikasi;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang penyuluhan dan komunikasi;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain di bidang penyuluhan dan komunikasi;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang penyuluhan dan komunikasi;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelatihan dan

Penyuluhan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan ketentuan Pasal 94 ayat (2) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi seksi pelatihan adalah: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang pelatihan;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pelatihan;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain di bidang pelatihan;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pelatihan;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Penyuluhan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi seksi pencegahan dan pengendalian adalah: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang pencegahan dan pengendalian;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pencegahan dan pengendalian;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain di bidang pencegahan dan pengendalian;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pencegahan dan pengendalian;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan

Operasional sesuai dengan tugas dan fungsinya.

15

Berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (2) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi seksi pengusutan dan laboratorium adalah: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang pengusutan dan laboratorium;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengusutan dan laboratorium;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain di bidang pengusutan dan laboratorium;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pengusutan dan laboratorium;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan

Operasional sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan ketentuan Pasal 100 ayat (1) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi seksi pengadaan dan distribusi adalah: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang

pengadaan dan distribusi;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengadaan dan distribusi;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain

di bidang pengadaan dan distribusi;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pengadaan dan distribusi;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan

Prasarana sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan ketentuan Pasal 100 ayat (2) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah ketiga kali dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 12 Tahun 2015, rincian fungsi seksi pemeliharaan dan perbengkelan adalah: a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di

bidang pemeliharaan dan perbengkelan;

b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pemeliharaan dan perbengkelan;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi

lain di bidang pemeliharaan dan perbengkelan;

d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pemeliharaan dan perbengkelan;

e. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan

Prasarana sesuai dengan tugas dan fungsinya.

16

II.1.2. Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan ketentuan Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 20 Tahun 2014, Dinas Kebakaran terdiri dari : a. Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pelatihan dan Penyuluhan; d. Bidang Pembinaan Operasional; e. Bidang Sarana dan Prasarana; f. UPTD; g. Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat sebagaimana dimaksud pada huruf b membawahi: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan. Bidang Pelatihan dan Penyuluhan sebagaimana dimaksud pada huruf c membawahi: a. Seksi Penyuluhan dan Komunikasi; b. Seksi Pelatihan Bidang Pembinaan Operasional sebagaimana dimaksud pada huruf d membawahi: a. Seksi Pencegahan dan Pengendalian; b. Seksi Pengusutan dan Laboratorium. Bidang Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada huruf e membawahi: a. Seksi Pengadaan dan Distribusi; b. Seksi Pemeliharaan dan Perbengkelan. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 73 Tahun 2008 tentang Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya I, Surabaya II, Surabaya III, Surabaya IV dan Surabaya V pada Dinas Kebakaran Kota Surabaya. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 22 Tahun 2009, susunan organisasi UPTD, terdiri dari : a. UPTD; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Peleton I; d. Peleton II; e. Peleton III; f. Peleton IV; g. Pos Pembantu Sedangkan Wilayah Operasional UPTD adalah sebagai berikut : a. Surabaya I, meliputi wilayah kerja Kecamatan Bubutan, Kecamatan Genteng,

Kecamatan Tegalsari, Kecamatan Krembangan dan Kecamatan Gubeng;

b. Surabaya II, meliputi wilayah kerja Kecamatan Pabean Cantian, Kecamatan Semampir, Kecamatan Kenjeran, Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Simokerto,Kecamatan Mulyorejo dan Kecamatan Bulak;

c. Surabaya III, meliputi wilayah kerja Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Rungkut,

Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Gunung Anyar dan Kecamatan Wonocolo;

17

d. Surabaya IV, meliputi wilayah kerja Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Gayungan, Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Lakarsantri;

e. Surabaya V, meliputi wilayah kerja Kecamatan Tandes, Kecamatan Benowo,

Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Asemrowo, Kecamatan Pakal dan Kecamatan Sambikerep.

Bahwa Dinas Kebakaran membawahi 5 (lima) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), yaitu : a. UPTD I, di jalan Pasar Turi 21 Surabaya; b. UPTD II, di jalan Kenjeran 20 Surabaya; c. UPTD III, di jalan Brebek Industri XIV nomor 8 Surabaya; d. UPTD IV, di jalan Raya Menganti Wiyung Surabaya; dan e. UPTD V, di Margomulyo 44 Komplek Suri Mulya Permai Blok I nomor 1

Surabaya. Bahwa masing-masing UPTD membawahi beberapa Pos Pembantu, yaitu : a. UPTD I, membawahi :

1. Pos Pembantu Pegirian, di jalan Pegirian 240 Surabaya; 2. Pos Pembantu Grudo, di Komplek Rumah Susun Grudo Surabaya;

b. UPTD II, membawahi : 1. Pos Pembantu Menur, di jalan Menur 31 Surabaya; 2. Pos Pembantu Bulak, di jalan Kyai Haji Tambak Deres 252 Surabaya;

c. UPTD III, membawahi : 1. Pos Pembantu Kalirungkut, di jalan Rungkut Raya Surabaya; 2. Pos Pembantu Sukolilo, di jalan Nginden Semolo 89 Surabaya; 3. Pos Pembantu Keputih, di jalan Keputih Tegal Surabaya; 4. Pos Pembantu Gunung Anyar, di jalan Gununganyar Timur 62 Surabaya;

d. UPTD IV, membawahi :

1. Pos Pembantu Jambangan, di jalan Jambangan Sawah 2 Surabaya; 2. Pos Pembantu Lakarsantri, di jalan Raya Lakarsantri 74-76 Surabaya; 3. Pos Pembantu Waru Gunung, di jalan Mastrip IX/182 Surabaya; 4. Pos Pembantu Dukuh Pakis, di jalan Mayjen Sungkono Surabaya

e. UPTD V, membawahi : 1. Pos Pembantu Pakal, di jalan Babat Jerawat 24 Surabaya; 2. Pos Pembantu Kandangan, di jalan Raya Kandangan 18 Surabaya; 3. Pos Pembantu Tambak Osowilangun, di jalan Osowilangun Surabaya; dan 1 (satu) pos bersama di Balai Pemuda Surabaya.

18

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar II.1. berikut

Kepala Pos TVRI

KEPALA DINAS

SEKRETARIS DINAS

Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepala Bidang Pelatihan dan Penyuluhan

Kepala Bidang Pembinaan Operasional

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana

Kepala Seksi Penyuluhan dan

Komunikasi

Kepala Seksi Pelatihan

Kepala Seksi Pencegahan dan

Pengendalian

Kepala Seksi Pengusutan dan Laboratorium

Kepala Seksi Pengadaan dan

Distribusi

Kepala Seksi Pemeliharaan dan

Perbengkelan

Kepala UPTD I Kepala UPTD II

Kepala UPTD III

Kepala UPTD IV Kepala UPTD V

Kepala Sub Bagian Tata

Usaha UPTD I

Kepala Sub Bagian Tata

Usaha UPTD V

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD

IV

Kepala Sub Bagian Tata

Usaha UPTD III

Kepala Sub Bagian Tata

Usaha UPTD II

Kepala Pos Pegirian

Kepala Pos Grudo

Kepala Pos Menur

Kepala Pos Bulak

Kepala Pos Kali

Rungkut

Kepala Pos Sukolilo

Kepala Pos Keputih

Kepala Pos Jambangan

Kepala Pos Lakarsantri

Kepala Pos Gunung Anyar

Kepala Pos Waru Gunung

Kepala Pos Pakal

Kepala Pos Kandangan

Kepala Pos Tambak

Osowilangon

Jabatan Fungsional Tertentu

19

II.2. SUMBER DAYA SKPD

II.2.1. Komposisi Pegawai dan Perlengkapan Jumlah personil/sumber daya manusia pada Dinas Kebakaran sampai dengan bulan September 2016 sebanyak 769 orang, adalah sebagai berikut : a. PNS : 263 personil; b. PP 31/1954 : 2 personil; c. Honorer Daerah : 3 personil; d. Honorer Lokal : 18 personil; e. Tenaga Kontrak Harian : 483 personil.

Jumlah total : 769 personil. Mengenai asset/modal yang dimiliki Dinas Kebakaran guna menjalankan tugas dan fungsinya dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah : a. Juru padam sebanyak 626 personil; b. Kendaraan sebanyak 59 buah, sebagai berikut :

RINCIAN KEADAAAN BARANG

BAIK RUSAK RINGAN

RUSAK BERAT

1. Kendaraan Dinas Perorangan 2 2. Kendaraan Operasional Sekretariat 1 3. Kendaraan Operasional Bid. Pembinaan Operasional 2 2 4. Kendaraan Operasional Bidang Sarana dan Prasarana 1 3 5. Kendaraan Operasional Bid. Pelatihan dan Penyuluhan 3 6. Kendaraan UPTD I 8 2 7. Kendaraan UPTD II 4 4

8. Kendaraan UPTD III 5 4

9. Kendaraan UPTD IV 7 3

10. Kendaraan UPTD V 4 4 JUMLAH

34 25 0 59

c. Sumur/tandon air di tiap kecamatan sebagai berikut :

NO KECAMATAN KONDISI SUMUR

BAIK RUSAK

SURABAYA PUSAT

1 KECAMATAN GENTENG 35 14 2 KECAMATAN KREMBANGAN 11 9 3 KECAMATAN TEGALSARI 43 7 4 KECAMATAN BUBUTAN 22 12 5 KECAMATAN GUBENG 24 5

SURABAYA TIMUR

6 KECAMATAN SUKOLILO 12 1 7 KECAMATAN RUNGKUT 10 0 8 KECAMATAN WONOCOLO 8 0 9 KECAMATAN TENGGILIS 11 2

10 KECAMATAN GUNUNG ANYAR 5 0

20

SURABAYA UTARA

11 KECAMATAN KENJERAN 6 0 12 KECAMATAN BULAK 7 0 13 KECAMATAN MULYOREJO 6 0 14 KECAMATAN SIMOKERTO 9 3 15 KECAMATAN PABEAN CANTIKAN 4 4 16 KECAMATAN SEMAMPIR 12 4 17 KECAMATAN TAMBAKSARI 15 0

SURABAYA SELATAN

18 KECAMATAN KARANG PILANG 8 1 19 KECAMATAN DUKUH PAKIS 12 0 20 KECAMATAN WIYUNG 7 0 21 KECAMATAN WONOKROMO 14 6 22 KECAMATAN GAYUNGAN 12 0 23 KECAMATAN JAMBANGAN 7 0 24 KECAMATAN SAWAHAN 23 2 25 KECAMATAN LAKARSANTRI 5 0

SURABAYA BARAT

26 KECAMATAN TANDES 10 3 27 KECAMATAN ASEMROWO 8 2 28 KECAMATAN SUKOMANUNGGAL 6 1 29 KECAMATAN PAKAL 9 0 30 KECAMATAN SAMBI KEREP 7 0 31 KECAMATAN BENOWO 8 0

JUMLAH 376 76

JUMLAH TOTAL 452

d. Alat Pelindung Diri, sebagai berikut :

1. Baju Tahan Panas

NO UPTD / POS PERSONIL BAIK RUSAK TERIMA KURANG 1 UPTD I 40 27 67 24 40 2 • PEGIRIAN 9 5 14 10 9 3 • GRUDO 13 4 17 8 13 4 UPTD II 25 25 24 25 5 • BULAK 14 14 9 14 6 • MENUR 11 11 12 11 7 UPTD III 37 37 11 37 8 • SUKOLILO 14 14 8 14 9 • KALIRUNGKUT 8 13 21 1 8

10 • KEPUTIH 16 16 6 16 11 • GUNUNG ANYAR 12 1 13 9 12 12 UPTD IV 36 2 38 10 36 13 • JAMBANGAN 18 1 19 3 18 14 • LAKARSANTRI 17 17 3 17 15 • WARU GUNUNG 16 16 6 16 16 • TVRI 5 5 17 5 17 UPTD V 40 40 11 40 18 • KANDANGAN 21 21 2 21 19 • PAKAL 21 21 1 21 20 • TOW 16 16 7 16

JUMLAH 624 389 53 442 182

21

2. Helm

NO UPTD / POS PERSONIL BAIK RUSAK TERIMA KURANG 1 UPTD I 91 56 21 77 14 2 • PEGIRIAN 24 14 3 17 7 3 • GRUDO 25 15 15 10 4 UPTD II 49 34 34 15 5 • BULAK 23 15 15 8 6 • MENUR 23 15 15 8 7 UPTD III 48 30 5 35 13 8 • SUKOLILO 22 16 16 6 9 • KALIRUNGKUT 22 3 10 13 9

10 • KEPUTIH 22 15 15 7 11 • GUNUNG ANYAR 22 11 11 11 12 UPTD IV 48 36 36 12 13 • JAMBANGAN 22 18 1 19 3 14 • LAKARSANTRI 20 17 17 3 15 • WARU GUNUNG 22 16 16 6 16 • TVRI 22 8 1 9 13 17 UPTD V 51 35 3 38 13 18 • KANDANGAN 23 15 15 8 19 • PAKAL 22 15 1 16 6 20 • TOW 23 17 17 6

JUMLAH 624 401 45 446 178

3. Sepatu

NO UPTD / POS PERSONIL BAIK RUSAK TERIMA KURANG

1 UPTD I 91 38 41 79 12 2 • PEGIRIAN 24 20 20 4 3 • GRUDO 25 18 1 19 6 4 UPTD II 49 50 50 -1 5 • BULAK 23 21 21 2 6 • MENUR 23 17 1 18 5 7 UPTD III 48 39 2 41 7 8 • SUKOLILO 22 20 20 2 9 • KALIRUNGKUT 22 21 21 1

10 • KEPUTIH 22 20 20 2 11 • GUNUNG ANYAR 22 15 2 17 5 12 UPTD IV 48 38 38 10 13 • JAMBANGAN 22 19 19 3 14 • LAKARSANTRI 20 19 19 1 15 • WARU GUNUNG 22 20 20 2 16 • TVRI 22 9 9 13 17 UPTD V 51 40 40 11 18 • KANDANGAN 23 21 21 2 19 • PAKAL 22 21 21 1 20 • TOW 23 21 21 2

JUMLAH 624 487 47 534 90

22

4. Sarung Tangan

NO UPTD / POS PERSONIL BAIK RUSAK TERIMA KURANG 1 UPTD I 91 59 59 32 2 • PEGIRIAN 24 8 1 9 15 3 • GRUDO 25 12 12 13 4 UPTD II 49 26 26 23 5 • BULAK 23 12 12 11 6 • MENUR 23 11 11 12 7 UPTD III 48 25 25 23 8 • SUKOLILO 22 11 11 11 9 • KALIRUNGKUT 22 13 13 9

10 • KEPUTIH 22 13 13 9 11 • GUNUNG ANYAR 22 12 12 10 12 UPTD IV 48 18 18 30 13 • JAMBANGAN 22 10 10 12 14 • LAKARSANTRI 20 11 11 9 15 • WARU GUNUNG 22 11 11 11 16 • TVRI 22 20 20 2 17 UPTD V 51 33 33 18 18 • KANDANGAN 23 17 17 6 19 • PAKAL 22 17 17 5 20 • TOW 23 15 15 8

JUMLAH 624 354 1 355 269

5. Kapak

6. Baju Tahan Api

NO LOKASI JUMLAH Keadaaan Barang Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 GUDANG DIKLAT 6 √ 2 UPTD I 3 √ 3 UPTD IV 1 √ 4 SIOLA 1 √ TOTAL 11 2 3 6

NO UPTD / POS PERSONIL BAIK RUSAK TERIMA KURANG 1 UPTD I 91 42 42 49 2 • PEGIRIAN 24 12 12 12 3 • GRUDO 25 10 10 15 4 UPTD II 49 23 23 26 5 • BULAK 23 12 12 11 6 • MENUR 23 12 12 11 7 UPTD III 48 23 23 25 8 • SUKOLILO 22 13 13 9 9 • KALIRUNGKUT 22 9 9 13

10 • KEPUTIH 22 11 11 11 11 • GUNUNG ANYAR 22 8 8 14 12 UPTD IV 48 24 24 24 13 • JAMBANGAN 22 12 12 10 14 • LAKARSANTRI 20 10 10 10 15 • WARU GUNUNG 22 8 8 14 16 • TVRI 22 9 9 13 17 UPTD V 51 26 26 25 18 • KANDANGAN 23 11 11 12 19 • PAKAL 22 14 14 8 20 • TOW 23 8 8 15

JUMLAH 624 297 297 327

23

7. Senter

NO UPTD / POS PERSONIL BAIK RUSAK TERIMA KURANG 1 UPTD I 91 42 4 46 45 2 • PEGIRIAN 24 4 4 8 16 3 • GRUDO 25 4 4 21 4 UPTD II 49 17 17 32 5 • BULAK 23 15 15 8 6 • MENUR 23 4 4 19 7 UPTD III 48 18 18 30 8 • SUKOLILO 22 7 7 15 9 • KALIRUNGKUT 22 9 9 13

10 • KEPUTIH 22 10 10 12 11 • GUNUNG ANYAR 22 3 3 19 12 UPTD IV 48 22 22 26 13 • JAMBANGAN 22 9 9 13 14 • LAKARSANTRI 20 10 1 11 9 15 • WARU GUNUNG 22 7 5 12 10 16 • TVRI 22 6 6 16 17 UPTD V 51 28 28 23 18 • KANDANGAN 23 14 14 9 19 • PAKAL 22 10 2 12 10 20 • TOW 23 14 14 9

JUMLAH 624 253 16 269 355 II.3. KINERJA PELAYANAN SKPD Tingkat Capaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya berdasarkan sasaran/target Renstra menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau Indikator kinerja pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel.1. di bawah ini.

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kebakaran Kota Surabaya Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015

No.

Indikator Kinerja

sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1

Frekuensi Kebakaran Per Satu Juta Penduduk

101 102 - 103 102 102 101 101 121 172 124 209 101 85,52 31,37 78,43 -0,069 -0,069

Satuan % % % % % % % % % % % % % % %

2

Pencapaian Waktu Tanggap Kurang Dari 15 Menit

85% 79% - 73 76 79 82 85 83,3 80,3 96 89,9 94,6 114 106 122 110 112

3

Cakupan Pelayanan Wilayah Manajemen Kebakaran

95% 83% - 79 83 87 91 95 82,3 89,6 89,6 92,6 95,8 104 108 103 102 101

Bahwa pencapaian kinerja terkait Frekuensi Kebakaran Per Satu Juta Penduduk dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 cenderung menurun karena : a. frekuensi kebakaran lebih banyak disebabkan karena kebakaran alang-alang dan

lain-lainnya, berjumlah hampir 50 % dari jumlah kebakaran untuk tiap tahunnya. Contoh : - jumlah kebakaran tahun 2012 adalah 539

Dari jumlah tersebut, disebabkan kebakaran alang-alang, dll sebesar 341.

24

- jumlah kebakaran tahun 2013 adalah 397. Dari jumlah tersebut, disebabkan kebakaran alang-alang, dll sebesar 200.

- jumlah kebakaran tahun 2014 adalah 596. Dari jumlah tersebut, disebabkan kebakaran alang-alang, dll sebesar 379.

- jumlah kebakaran tahun 2015 adalah 608. Dari jumlah tersebut, disebabkan kebakaran alang-alang, dll sebesar 446.

b. Perhitungan Frekuensi Kebakaran Per Satu Juta Penduduk diperoleh melalui Jumlah kebakaran/jumlah penduduk (dalam juta jiwa).

Sedangkan pencapaian kinerja terkait dengan Pencapaian Waktu Tanggap Kurang Dari 15 Menit dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 melebihi target yang ditetapkan karena kesiapan sumber daya dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran serta tersedianya sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terkait dengan Cakupan Pelayanan Wilayah Manajemen Kebakaran juga melebihi target yang ditetapkan karena tercukupinya cakupan pelayanan wilayah manajemen kebakaran di Kota Surabaya. Bahwa terkait Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD, dapat dilihat pada tabel.2. di bawah ini :

25

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PELAYANAN SKPD

Jumlah kebakaran di Wilayah Surabaya pada beberapa tahun 2012 rata-rata sekitar 539 kejadian kebakaran. Angka ini dapat terus meningkat baik disisi kuantitas maupun jumlah kerugian yang diakibatkan oleh musibah tersebut. Dengan frekuensi kebakaran yang demikian tinggi kerugian keseluruhan kota menjadi sangat tinggi. Data statistik kebakaran menunjukkan bahwa angka kejadian terbesar adalah pada bangunan perumahan daripada industri, penyebabnya pun sangat beragam antara lain api terbuka meliputi korek api, kompor lilin, obat nyamuk bakar, sedangkan listrik meliputi hubungan pendek, beban lebih maupun petir. Permasalahan yang terjadi dalam tugas Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada umumnya adalah kurangnya Pemahaman masyarakat akan bahaya kebakaran dan kesiapan masyarakat untuk menghadapi dan menanggulangi bahaya kebakaran sangat rendah. Sehingga bila terjadi kebakaran, umumnya masyarakat sangat panik karena tidak tahu cara-cara evakuasi dan penanggulangan bahaya kebakaran. Kesiapan masyarakat sangat diperlukan dalam mengurangi resiko bahaya kebakaran kesiapan yang tinggi dibarengi dengan pemahaman yang cukup akan mengurangi resiko yang terjadi. Dengan pemahaman yang kurang tersebut, maka upaya pencegahan juga kurang dipahami oleh masyarakat. Padahal dengan upaya pencegahan yang efektif, kemungkinan kebakaran dapat dikurangi sekaligus resiko yang ditanggung masyarakat juga berkurang.

Tabel 3.1

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yang

Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD

INTERNAL EKSTERNAL

(KEWENANGAN SKPD)

(DILUAR KEWENANGAN

SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kurangnya Pemahaman masyarakat akan bahaya kebakaran

Pemahaman masyarakat akan bahaya kebakaran sangat rendah

Mempersiapkan masyarakat tangguh bencana kebakaran

-

Kesadaran akan pemahaman penanganan kebakaran sangat rendah

Kurangnya pastisipasi masyarakat terhadap penanggulangan kebakaran

Kesiapan masyarakat untuk menghadapi dan menanggulangi bahaya kebakaran

Pemahaman masyarakat akan bahaya kebakaran sangat rendah

Mempersiapkan masyarakat tangguh bencana kebakaran

-

Kesadaran akan pemahaman penanganan kebakaran sangat rendah

Masyarakat sangat panik karena tidak tahu cara-cara evakuasi dan penanggulangan bahaya kebakaran

Tabel 3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

No

Isu Strategis

Dinamika Internasional Dinamika Nasional DinamikaRegional/Lokal Lain-lain

(1) (2) (3) (4) (5)

1 - - Kurangnya Pemahaman masyarakat akan bahaya kebakaran -

2 - - Kesiapan masyarakat untuk menghadapi dan menanggulangi bahaya kebakaran

-

26

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH Berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kota Surabaya Dinas Kebakaran Kota Surabaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kebakaran. Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Kebakaran Kota Surabaya mempunyai fungsi antara lain: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kebakaran; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas; d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan

tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran terdapat beberapa faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah yaitu akselerasi kecepatan unit pemadam kebakaran tiba dilokasi kejadian kebakaran hal ini disebabkan karena kepadatan penduduk, jumlah kendaraan yang semakin banyak sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS

EKOLOGI

No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5)

1 Misi 4 Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya dukung kota

Akselerasi kecepatan unit pemadam kebakaran tiba dilokasi kejadian kebakaran hal ini disebabkan karena

Kepadatan penduduk, jumlah kendaraan yang semakin banyak sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas

Cakupan wilayah manajemen kebakaran 90%

ProgramPenurunan bencana non alam di kawasan rawan bencana non alam

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA Faktor-faktor penghambat dari pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra SKPD adalah: a. Kurangnya sarana pemadam kebakaran dan kelengkapan keselamatan kerja

bagi Pasukan Pemadam Kebakaran; b. Belum tersedianya sarana perawatan maupun perbaikan peralatan kebakaran

serta tenaga yang handal. Faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra SKPD adalah : a. Terlaksananya penyuluhan, pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran. b. Dukungan APBD Pemerintah Kota Surabaya.

27

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Faktor-faktor penghambat dari pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS adalah: a. Masih belum maksimalnya Cakupan Wilayah Manajemen Kebakaran; b. Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran (WMK) masih rendah.

Faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Kebakaran Kota Surabaya ditinjau dari dari implikasi RTRW dan KLHS adalah: a. Terlaksananya Pembangunan Pos-pos Pembantu Dinas Kebakaran dengan

dilengkapi 1 (satu) unit Mobil Kebakaran beserta personilnya di lokasi :

b. Tercapainya pelatihan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran secara berjenjang kepada karyawan/petugas kebakaran maupun masyarakat, sehingga mereka dapat mengantisipasi lebih awal terhadap terjadinya kebakaran yang beresiko tinggi terhadap jiwa maupun harta.

c. Tersedianya alat dan instalasi pencegahan bahaya kebakaran yang memiliki system pengamanan sesuai standar pada gedung/bangunan baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta.

d. Dinas Kebakaran dilibatkan secara langsung dalam proses permohonan Ijin gangguan/HO, tapak rencana preteksi pasif dan sarana penyelamatan dan koordinasi rencana pemabangunan untuk penyelamatan sumur kebakaran dan utilitas lainnya.

No Kecamatan Lokasi Keterangan

1 Pakal Kecamatan Pakal Terealisasi

2 Bulak Kecamatan Bulak Terealisasi

3 Benowo Kelurahan Kandangan Terealisasi

4 Rungkut Kecamatan Rungkut Terealisasi

5 Sukolilo Kecamatan Sukolilo Terealisasi

6 Jambangan Kecamatan Jambangan Terealisasi

7 Lakarsantri Kecamatan Lakarsantri Terealisasi

8 Asem Rowo Terminal Tambak Oso Wilangon Terealisasi

9 Karangpilang Kelurahan Waru Gunung Terealisasi

10 Tegal Sari Rusun Grudo Terealisasi

11. Semampir Kecamatan Semampir Terealisasi

12. Gubeng Kecamatan Gubeng Terealisasi

13. Gunung Anyar Kecamatan Gunung Anyar Terealisasi

14. Sukolilo TPA Keputih Terealisasi

15. Dukuh Pakis TVRI Surabaya Terealisasi

28

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Dinas Kebakaran adalah perangkat daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kebakaran. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya ada beragam persoalan dan kondisi yang dihadapi Dinas Kebakaran Kota Surabaya. Bila dipetakan, beragam persoalan tersebut bisa berupa hambatan (kendala), kelemahan, dan kekuatan organisasi. Namun, dengan keterbatasan dan kekuatan yang dimiliki Dinas Kebakaran Kota Surabaya berusahauntukmenciptakanberbagaipeluangpositifuntuk meningkatkan ritme dan kinerja organisasi.

Sasaran Jangka Menengah pada Renstra yaitu :

a. Frekuensi kebakaran per satu juta penduduk RPJM Kota Surabaya tahun 2011-2015 mengamanatkan jumlah kejadian kebakaran mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Indikator sasaran frekuensi kebakaran adalah menurunnya frekuensi kebakaran setiap satu juta penduduk.

b. Pencapaian waktu tanggap kurang dari 15 menit Indikator sasaran pencapaian waktu tanggap kurang dari 15 menit adalah waktu proses laporan, waktu pemberangkatan, waktu tempuh, waktu akses dan waktu penyiapan peralatan.

c. Cakupan pelayanan wilayah manajemen kebakaran Berdasarkan Permendagri Nomor 62 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal bidang pemerintahan dalam negeri di kabupaten/kota.Untuk memberikan proteksi terhadap bencana kebakaran, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan, suatu kota perlu membentuk WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran). Jumlah minimal WMK untuk suatu daerah tergantung luas daerah tersebut, dengan minimal satu WMK. Manajemen Penanggulangan Kebakaran adalah upaya proteksi kebakaran suatu daerah yang akan dipenuhi dengan adanya instansi kebakaran sebagai suatu public service dalam suatu WMK.

29

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBAKARAN

4.1.1 VISI DINAS KEBAKARAN : PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SECARA PROFESIONAL YANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Penjelasan Visi : Pernyataan visi di atas bermakna untuk menjadikan Dinas Kebakaran Kota Surabaya sebagai Dinas yang profesional dalam setiap pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta bencana lain, dengan mengutamakan keselamatan jiwa dan harta benda yang Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. PENCEGAHAN KEBAKARAN: upaya untuk mengantisipasi secara dini terjadinya kebakaran dengan melakukan sosialisasi serta menyiapkan sarana dan prasarana pencegahan kebakaran. PENANGGULANGAN KEBAKARAN : menanggulangi kebakaran sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. PROFESIONAL YANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Secara Profesional Yang Berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 4.1.2 MISI DINAS KEBAKARAN : Guna mendukung perwujudan visi, maka misi yang dilaksanakan Dinas Kebakaran Kota Surabaya adalah meningkatkan upaya mitigasi dan penanggulangan kebakaran yang berkualitas.

4.2. TUJUAN DAN SASARAN DINAS KEBAKARAN

Tujuan Tujuan Dinas Kebakaran adalah sesuatu yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan sasaran Kota Surabaya, yaitu pengembangan penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap. Sasaran Sasaran merupakan fokus dari tujuan, sehingga sasaran Dinas Kebakaran, yaitu pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang efektif dan berkelanjutan.

30

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD Strategi Strategi adalah langkah-langkah yang berisi program-program indikatif untuk mencapai tujuan dalam rangka melaksanakan misi untuk mewujudkan visi Dinas Kebakaran Kota Surabaya, yaitu program mitigasi dan penanggulangan bencana; Adapun strategi yang dipilih seperti tabel di bawah ini No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi 1 pencegahan dan

penanggulangan kebakaran yang efektif dan berkelanjutan

penurunan kejadian kebakaran dari tahun ke tahun

- menurunnya frekuensi kebakaran setiap satu juta penduduk

- pencapaian waktu tanggap kurang dari 15 menit

- pelayanan wilayah manajemen kebakaran

Kebijakan Kebijakan adalah arah/tindakan/cara yang ditempuh untuk mencapai kegiatan.

a. peningkatan kualitas dan kuantitas pencegahan dan penanggulangan

kebakaran dengan meningkatkan kinerja sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran dengan didukung peningkatan sumber daya manusia (SDM);

b. penyebarluasan informasi mengenai wilayah-wilayah rentan dan rawan bencana lingkungan dan informasi kewaspadaan dini terhadap bencana.

Adapun relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan terdapat dalam tabel di bawah ini.

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : pencegahan dan penanggulangan kebakaran secara profesional yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi

MISI : meningkatkan upaya mitigasi dan penanggulangan kebakaran yang berkualitas Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4 pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang efektif dan berkelanjutan

meningkatkan upaya mitigasi dan penanggulangan kebakaran yang berkualitas

- menurunnya frekuensi kebakaran setiap satu juta penduduk

simulasi dan latihan bersama penanggulangan kebakaran

- pencapaian waktu tanggap kurang dari 15 menit

- pembinaan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

31

1 2 3 4 - pengadaan sarana dan

prasarana penanggulangan bahaya kebakaran

- pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran

- pelayanan wilayah manajemen kebakaran

pembinaan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

32

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. PROGRAM

Program pada dasarnya merupakan kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara sendiri maupun bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Program merupakan alat untuk pencapaian tujuan dan sasaran. Penetapan program dilakukan dengan melihat kebijakan, tujuan, sasaran, visi dan misi yang telah ditetapkan serta mewujudkan percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik dengan kebijakan yang diarahkan untuk: a. mempercepat perwujudan perubahan pola berpikir dan orientasi birokrasi dari

dilayani menjadi melayani masyarakat; b. mempercepat perwujudan birokrasi yang efisien, kreatif, inovatif, bertanggung

jawab, dan profesional untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur pada semua tingkat dan lini pemerintahan;

d. meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi pelayanan prima; e. mendorong partisipasi masyarakat untuk turut merumuskan program dan

kebijakan layanan publik.

Adapun pelaksanaan program-program Dinas Kebakaran Kota Surabaya antara lain Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan misi menjadikan Kota Surabaya semakin layak huni melalui pembangunan infrastruktur fisik dan sosial secara merata yang berwawasan lingkungan.

5.2. KEGIATAN

Kegiatan merupakan penjabaran dari program secara terukur dan berkesinambungan.

5.3. INDIKATOR KINERJA

Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran antara lain: a. Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa perkantoran untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan tertib administrasi perkantoran; b. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran untuk mendukung

kelancaran pelaksaan tertib administrasi perkantoran; c. Pencapaian Waktu Tanggap kurang dari 15 menit; d. Frekuensi Kebakaran per satu juta penduduk;

5.4. KELOMPOK SASARAN Kelompok sasaran kegiatan Dinas Kebakaran antara lain: a. Karyawan Dinas Kebakaran dan Satlakar b. Kejadian Kebakaran di Kota Surabaya c. Bangunan/Gedung di Kota Surabaya d. Warga Kota Surabaya

5.5. PENDANAAN INDIKATIF

Pendanaan Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran berasal dari APBD Kota Surabaya. Adapun penyajian Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1.

33

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja SKPD yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang yang mengacu pada tujuan dan sasaran dalam RPJMD yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Review terhadap tujuan dan sasaran dalam rancangan awal RPJMD

Keselarasan tujuan dan sasaran Dinas Kebakaran dengan sasaran Kota Surabaya, dapat dijelaskan bahwa tujuan Dinas Kebakaran adalah pengembangan sistem mitigasi dan penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap yang difokuskan pada sasaran Dinas Kebakaran, yaitu pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang efektif dan berkelanjutan. Kontribusi indikator tujuan dan sasaran Dinas Kebakaran kepada sasaran Kota Surabaya, yaitu meningkatnya peranserta masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

2. Identifikasi bidang pelayanan dalam tugas dan fungsi SKPD yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam rancangan awal RPJMD. Terkait dengan hal tersebut, di Dinas Kebakaran Kota Surabaya terdapat Bidang Pembinaan Opersional yang melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Sedangkan untuk perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran, dilaksanakan oleh bidang sarana dan prasarana.

3. Identifikasi indikator dan target kinerja SKPD yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam rancangan awal RPJMD Indikator tujuan dan sasaran Dinas Kebakaran yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian sasaran kota (Pengembangan sistem mitigasi dan penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap), yaitu : a. peningkatan peran serta masyarakat terhadap penanggulangan dan pencegahan

kebakaran; b. terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang kebakaran; c. peningkatan kompetensi SDM yang profesional dan bersertifikat.

Selengkapnya, indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.

34

BAB VII PENUTUP

Renstra SKPD Tahun 2016-2021 ini disusun dengan mengacu pada RPJMD Kota Surabaya, serta hasil rapat kordinasi teknis dengan Dinas/instansi terkait yang dikoordinasikan oleh BAPPEKO Surabaya dan melalui suatu proses koordinasi koordinasi baik secara external maupun internal. Melalui Rentra SKPD Dinas ini diharapkan program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021 melalui Dinas Kebakaran Kota Surabaya dapat mencapai hasil yang maksimal dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Kota Surabaya. Indikator kinerja secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang.