rancangan dan sistem simpadi benih...

14

Upload: dokien

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

27

“RANCANGAN DAN SISTEM SIMPADI BENIH KOMODITI

PERTANIAN DI BALAI BENIH INDUK (BBI)

HORTIKULTURA JARAI BERBASIS WEB” *Heriansyah, M.Kom*

ABSTRAK

Rancangan dan Sistem Simpadi Benih Komoditi Pertanian Di Balai Benih Induk

(BBI) Hortikultura Jarai Berbasis Web. Penelitian ini Bertujuan untuk membuat

sebuah rancangan dan sistem informasi produksi dan distribusi benih di Balai

Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai yang sebelumnya masih manual menjadi

sebuah sistem informasi yang berbasis komputerisasi. Sistem informasi ini

dirancang dengan Data Flow Diagram (DFD), Diagram Konteks, level zero, dan

Entity Relation Diagram (ERD, Unified Modeling Langguage (UML), desain

output, input dan desai file serta diterapkan dalam suatu program dengan

menggunakan PHP dan MySQL sebagai database-nya yang diharapkan mampu

membantu sistem informasi di Balai Benih Induk Hortikultura (BBI) Jarai lebih

efektif dan efisien.

Kata Kunci : Sistem, Informasi, Produksi, Distribusi, Bibit,Pertanian, BBI, PHP,

MySQL

1. PENDAHULUAN

Sejak beberapa tahun terakhir

permintaan benih hortikultura terus

mengalami peningkatan. Hal ini

sejalan dengan meningkatnya

kesadaran gizi dan pertambahan

penduduk serta tumbuhnya agro

industri dimasyarakat. namun

permintaan benih tersebut umumnya

dipenuhi dari benih yang tidak

jelas asal usulnya dan seringkali

menimbulkan kekecewaan bagi

masyarakat pengguna benih tersebut

karena mutu dari permintaan benih

yang tidak terjamin serta tidak sesuai

dengan harapan masyarakat.

Hal ini menimbulkan

kekhawatiran bagi Balai Benih

Induk (BBI) Hortikultura Jarai

selaku Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) yang berada di bawah

naungan Dinas Pertanian Provinsi

Sumatera Selatan dan bertanggung

jawab dibidang penyediaan

benih/bibit hortikultura yang

bermutu dari varietas/klon unggul

bagi masyarakat. Keraguan ini

dikarenakan pengolahan dan

penyampaian informasi mengenai

benih yang diproduksi dan benih

yang tersedia di Balai Benih Induk

(BBI) Hortikultura Jarai masih

dilakukan secara manual sehingga

menimbulkan berbagai masalah

sehubungan dengan eksistensi Balai

Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai

ditengah masyarakat.

Untuk itu diperlukan adanya

sebuah sistem informasi yang

mampu membantu penyampaian

informasi mengenai benih yang

diproduksi dan benih yang

tersedia di Balai Benih Induk (BBI)

Hortikultura Jarai yang lebih efektif

dan efisien, yaitu sistem informasi

yang berbasis teknologi dan mampu

membantu agar informasi dapat

diperoleh oleh masyarakat luas

secara cepat, tepat dan akurat.

Mengenai sistem informasi,

Hapzi Ali (2010:13) mengemukakan

bahwa, “Sistem informasi

(information sistem) merupakan

27

28

suatu kumpulan dari

komponen- komponen dalam suatu

perusahaan atau organisasi atau

instansi yang berhubungan dengan

proses penciptaan atau pengaliran

informasi”.

Adapun untuk membangun

sebuah sistem informasi yang baik

maka sudah seharusnya memiliki

suatu jaringan pendukung yang baik

pula dalam pengoperasianya, salah

satu pendukung itu adalah Web.

Rudyanto Arif (2011:7-8)

mendefinisikan Web sebagai salah

satu aplikasi yang berisikan

dokumen-dokumen multimedia (teks,

gambar, suara, animasi, video)

didalamnya yang menggunakan

protocol HTTP (Hypertext transfer

Protocol) dan untuk mengaksesnya

menggunakan perangkat lunak yang

disebut browser atau aplikasi yang

mampu menjalankan dokumen-

dokumen web dengan cara

diterjemahkan.

Berdasarkan latar belakang

yang telah dijelaskan dan masalah

yang dipaparkan diatas maka penulis

tertarik untuk membuat sebuah

sistem informasi yang akan

menjawab permasalah yang dihadapi

oleh Balai Benih Induk (BBI)

Hortikultura Jarai. Oleh karena itu

penulis gangkat tema “Rancangan

Dan Sistem Simpadi Benih

Komoditi Pertanian Di Balai Benih

Induk (BBI) Hortikultura Jarai

Berbasis Web”

2. RUMUSAN MASALAH

Setelah penulis melakukan

penelitian dan pengamatan di Balai

Benih Induk Hortikultura (BBI)

Jarai. Oleh karena itu penulis

mengangkat permasalahan adalah

Bagaimana membuat

perancangan dan Sistem

Informasi Produksi Dan

Distribusi

(SIMPADI) Benih Komoditi

Pertanian Di Balai Benih Induk

(BBI) Hortikultura Jarai Berbasis

Web ?

3. PENGERTIAN-PENGERTIAN

3.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto HM,

(2005:2), sistem adalah kumpulan

dari elemen-elemen yang

berintegrasi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Dapat juga

diartikan sebagai suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang

berupa urutan kegiatan yang

saling berhubungan, ber-kumpul

bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu.

3.2 Pengertian Informasi dan

Sistem Informasi

a. Pengertian Informasi

a. Menurut Jogiyanto HM

(2005:9), informasi

adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang

menerimanya.

b. Pengertian Sistem

Informasi Menurut Jogiyanto HM

(2005:9), adalah suatu

sistem didalam

organisasi yang

mempertemukan kebutuhan

pengolahan

transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu

organisasasi, dan

menyediakan pihak luar

3.3. Pengertian Produksi Produksi merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan manfaat suatu

barang. Untuk meningkatkan

manfaat tersebut, terdapat

29

3 (tiga) pertanyaan pokok menyangkut

produksi, yaitu : ( Soeharno, 2007: 4-

5).

a. What : barang apa yang akan

dihasilkan. Barang yang akan

dihasilkan adalah barang-barang

yang dibutuhkan oleh masyarakat

(konsumen) atau memiliki nilai

permintaan.

b. How : bagaimana atau dengan apa

barang dihasilkan, apakah dengan

teknologi sederhana, madya atau

teknologi tinggi. Hal ini ditentukan

oleh persaingan yang ada di pasar.

c. For Whom : untuk siapa barang itu

dihasilkan. Hal ini tergantung pada

distribusi pendapatan masyarakat.

3.4 Pengertian Distribusi Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) Online , distribusi

adalah : 1 penyaluran (pembagian,

pengiriman) kepada beberapa orang

atau ke beberapa tempat; 2 pembagian

barang keperluan sehari-hari (terutama

di masa darurat) oleh pemerintah

kepada pegawai negeri, penduduk,

dansebagainya. http://kbbi.web.id/distribusi

diakses tanggal 14 Mei 2014).

3.5 Pengertian Komoditas

Pertanian Komoditas pertanian

adalah produk hasil budi daya

pertanian dalam arti luas, yakni

tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, agroforesti, peternakan,

dan perikanan, yang

diperdagangkan, baik secara bebas

maupun terbatas. (F. Rahardi, 2004

:6)

3.5 Balai Benih Induk (BBI)

Hortikultura Jarai

Balai Benih Induk (BBI)

Hortikultura Jarai merupakan Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

yang berada dibawah naungan Dinas

Pertanian Provinsi Sumatera Selatan

dan bertanggung jawab di bidang

penyediaan benih/bibit hortikultura

yang bermutu dari varietas/klon

unggul bagi masyarakat.

3.6 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model

logika data atau proses yang dibuat

untuk menggambarkan dari mana

asal dan tujuan yang keluar dari

sistem, dari mana disimpan, proses

apa yang menghasilkan data tersebut

dan interaksi anyara data yang

tersimpan dan proses yang dikenakan

pada data tersebut (Jogiyanto,

2008:61).

Adapun Simbol-Simbol Data

Flow Diagram (DFD), yaitu :

Tabel 3.1 Simbol-simbol DFD

3.6 Entity Relationship

Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram

(ERD) adalah sebuah diagram

model jaringan yang mengguna-

kan susunan data yang tersimpan

didalam suatu sistem secara

abstrak, (Jogiyanto. 2005: 2).

Adapun simbol-simbol didalam

ERD yaitu:

Tabel 3.2 Simbol-simbol ERD

30

3.7 UML

a. Pengertian UML (Unified

Modeling Language) Menurut Yuni Sugiarti

(2013:34), Unified Modeling

Language (UML) adalah bahasa

spesifikasi standar untuk

mendokumentasikan,

menspesifikasikan, dan mem-

bangun sistem perangkat lunak.

b. Bagian-Bagian UML Bagian-bagian utama dari

UML adalah view, diagram, model

element, dan general mechanism.

1. View

View digunakan untuk

melihat sistem yang dimodelkan

dari beberapa aspek yang berbeda.

View bukan melihat grafik, tapi

merupakan suatu abstraksi yang

berisi sejumlah diagram. Beberapa

jenis view dalam UML antara lain:

use case view, logical view,

component view, concurrency

view,dan deployment view.

2. Use Case View

Mendeskripsikan fungsi- onalitas

sistem yang seharusnya dilakukan

sesuai yang diinginkan external actors.

Actor yang berinteraksi dengan sistem

dapat berupa user atau sistem lainnya.

View ini digambarkan dalam use case

diagrams dan kadang-kadang dengan

activity diagrams. View ini digunakan

terutama untuk pelanggan, perancang

(designer), pengembang (developer),

dan penguji sistem (tester).

3. Logical View

Mendeskripsikan bagaimana

fungsionalitas dari sistem, struktur

statis (class, object, dan relationship )

dan kolaborasi dinamis yang terjadi

ketika object mengirim pesan ke object

lain dalam suatu fungsi tertentu.

4. Component View

Mendeskripsikan, implementasi dan

ketergantungan modul. Komponen yang

merupakan tipe lainnya

dari code module diperlihatkan dengan

struktur dan ketergantungannya juga

alokasi sumber daya komponen dan

informasi administrative lainnya. View

ini digambarkan dalam component view

dan digunakan untuk pengembang

(developer).

5. Concurrency View

Membagi sistem ke dalam proses

dan prosesor.View ini digambarkan

dalam diagram dinamis (state, sequence,

collaboration, dan activity diagrams)

dan diagram implementasi (component

dan deployment diagrams) serta

digunakan untuk pengembang

(developer), pengintegrasi

(integrator), dan penguji (tester).

6. Deployment View

Mendeskripsikan fisik dari sistem

seperti komputer dan perangkat (nodes)

dan bagaimana hubungannya dengan

lainnya.View ini digambarkan dalam

deployment diagrams dan digunakan

untuk pengembang (developer),

pengintegrasi (integrator), dan penguji

(tester).

7. Diagram

Diagram berbentuk grafik yang

menunjukkan simbol elemen model

yang disusun untuk mengilustrasikan

bagian atau aspek tertentu dari sistem.

Tabel 3.3 Simbol Use Case Diagram

3.8. Bahasa Pemrograman

a. PHP Menurut Faisal (2011:3), PHP dikenal

sebagai sebuah bahasa scripting yang

menyatu dengan tag-

31

tag HTML yang dieksekusi di

server dan digunakan untuk

membuat halam web yang

dinamis seperti guestbook,

statistik pengunjung, polling,

email upload foto, blog dan masih

banyak lagi. Versi Pertama PHP

dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada

tahun 1994 dan sampai saat ini

pengembangan versinya telah

mencapai PHP versi 5.0.

b. MySQL Di dalam bagian head berisi

informasi mengenai halaman

tersebut, seperti judul dokumen,

versi HTML dan informasi lainnya.

Pada bagian body berisi layout atau

desain halaman web.Menurut Kadir,

Abdul (2009:15),

MySQL merupakan software

yang tergolong database server

dan bersifat open source. Open

source menyatakan bahwa software

ini dilengkapi dengan source code

(kode yang dipakai untuk membuat

MySQL), selain tentu saja bentu

executable-nya atau kode yang

dapat dijalankan secara langsung

dalam sistem informasi dan bisa

diperoleh demham cara

mengunduh gratis di internet.

MySQL dapat dijalankan pada

berbagai sistem operasi.

Pengaksesan data dalam

database dapat dilakukan dengan

mudah melalui SQL (Structured

Query Language). Data dalam

database bisa diakses melalui

aplikasi non-web (misalnya dengan

Visual Basic).

MySQL dalam operasi client-

server melibatkan server daemon

MySQL disisi server dan berbagai

macam program serta library yang

berjalan disisi client. MySQL dapat

menangani data yang cukup besar.

Perusahaan yang mengembangkan

MySQL yaitu TcX, mengaku ampu

menyimpan data lebih dari

40 database, 10.000 tabel dan

sekitar 7 juta baris, totalnya kurang

lebih 100 Gigabyte data. Informasi

menggunakan dreamweaver maka

file yang dihasilkan oleh

dreamweaver adalah file yang berisi

kode-kode HTML.

MySQL dalam operasi

client-server melibatkan server

daemon MySQL disisi server dan

berbagai macam program serta

library yang berjalan disisi client.

MySQL dapat menangani data

yang cukup besar. Perusahaan

yang mengembangkan MySQL

yaitu TcX, mengaku mampu

menyimpan data lebih dari

40 database, 10.000 tabel dan

sekitar 7 juta baris, totalnya kurang

lebih

100 Gigabyte data. Informasi

aplikasi Web (misalnya dengan

PHP).

c. Dreamweaver

Menurut Prasetio, Adhie

(2012:96), Dreamweaver adalah

sebuah tools untuk membantu kita

kode HTML secara visual. Jadi,

kalau kita menggunakan

dreamweaver maka file yang

dihasilkan oleh dreamweaver

adalah file yang berisi kode-kode

HTML.

Gambar 3.1 Dreamweaver

Fasilitas-fasilitas yang ter-

dapat pada Dreamweaver antara lain

:

1. Fasilitas edit kode.

32

Kita dapat mengedit script secara

langsung dalam tampilan kode dan

kita berganti mode tampilan desain

tampilan kode, maupun keduanya.

2. Desain halaman web.

Tampilan layout mempercepat

kita dalam mendesain web

dengan menggambar kotak

dimana kita akan menambah isi

atau objek kedalamnya.

3. Integrasi yang lebih canggih. Integrasi dengan fireworks yang lebih mempermudah pekerjaan dalam mengolah image.

4. Interface untuk user.

Shortcut keyboard mempunyai

interface baru dimana kita

dapat mengedit maupun

membuat shortcut baru untuk

item menu dan menghapus

yang tidak kita inginkan.

4. PEMBAHASAN

4.1 Desain Global Desain global digunakan untuk

mendesain sistem baru untuk

menyelesaikan masalah yang

dihadapi manfaat dari desain

global adalah memberikan

gambaran sistem. Adapun

gambaran tentang perancangan

sistem pada penelitian ini adalah

menggunakan Data Flow

Diagram (DFD), Entity Rlation

Diagram (ERD) dan desain-desain

lainnya.

1. Diagram Konteks

Gambar 4.1. Diagram Konteks

2. Entity Relation Diagram

(ERD)

Pada bagian ini penulis

menguraikan Etity Relation

Diagram (ERD) untuk meng-

gambarkan hubungan

antar

entitas yang terjadi yang

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.2. Entity Relation Diagram

3. Use Case Diagram

Gambar 4.3. Use Case Diagram

4. Class Diagram

Gambar 4.4. Class Diagram

33

4.2 Desain terinci

A. Desain Output

1. Desain Output Pro Bibit

Tabel 4.1. Desain Output Bibit

2. Desain Output Pelanggan

Tabel 4.2. Desain Output Pelanggan

3. Desain Output Pesanan Bibit

Tabel 4.3. Desain Output Pesanan Bibit

4. Desain Output Siswa Tabel 4.4. Desain Output Siswa

5. Desain Output Admin Tabel 4.5. Desain Output Admin

B. Desain Input

1. Desain Input Bibit Produksi

Gambar 4.5. Desain Input Bibit Produksi

2. Desain Input Pelanggan

Gambar 4.6. Desain Input Login

3. Desain Input Pelanggan

Gambar 4.7. Desain Input Pelanggan

34

4. Desain Pesanan Bibit

Gambar 4.8. Desain Pesanan Bibit

5. Desain Data Penjualan

Gambar 4.9. Desain Data Pejualan

C. Desain File

1. Desain File Produksi Bibit

Tabel 4.6. Desain File Pro Bibit

2. Desain File Admin Tabel 4.7. Desain File Admin

3. Desain File Pelanggan

Tabel 4.9. Desain File Pelanggan

4. Desain File Pesanan Bibit

5. Desain File Penjualan Bibit

Tabel 4.10. Desain File Penjualan Bibit

Tabel 4.9. Desain File Admin

35

5. HASIL

1. Menu Utama

Gambar 5.1. Menu Utama

Menu utama merupakan

induk dari menu-menu yang ada.

Melalui menu utama kita dapat

memasuki berbagai submenu yang

akan mempermudahkan pengguna

dalam memilih menu apa yang akan

ditampilkan dan akan dikerjakan.

Pada pem- bahasan ini penulis

membuat dua tampilan menu utama

seperti diatas. Pada menu utama

user, disini user hanya bisa

mengakses informasi saja. Gambar

tampilan menu utama user dapat

dilihat pada gambar diatas.

2. Tampilan Menu Login Admin

Menu Login yaitu menu

yang terdiri dari dua form yang

harus diisi oleh admin agar dapat

masuk ke halaman admin. Dua

form tersebut yaitu form input

username dan form input

password. Adapun tampilan menu

login admin adalah sebagai

berikut :

Gambar 5.2. Menu Utama Admin

3. Tampilan Halaman Admin

Halaman Admin merupakan

halaman yang dapat dikelola oleh admin dalam kegiatan pengolahan

informasi produksi dan distribusi

benih dan akan tampil setelah admin

melakukan proses login. Halaman

admin ini terdiri atas beberapa menu

yaitu Menu Input yang terdiri dari

Input Data Produksi Bibit, Input Data

Pelanggan, Input Data Pesanan Bibit,

Dan Input Data Penjualan. Dan Menu

Tampil Data yang terdiri dari

Laporan, Tampil Data Produksi Bibit,

Tampil Data Pelanggan, Tampil Data

Pesanan Bibit, Dan Tampil Data

Penjualan.

Adapun tampilan halaman admin

dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5.3. Menu Utama Admin

4. Form Input Data Pro Bibit

Menu Form Input Data Produksi

Bibit digunakan untuk memasukkan

data hasil produksi bibit dan memiliki

dua pilihan tombol yaitu tombol

Simpan dan tombol Batal. Pilih Menu

Input Data Produksi Bibit, isi semua

kolom inputan data kemudian klik

tombol Simpan untuk menyimpan

36

data tersebut dan klik tombol batal

untuk membatalkan menyimpan data

inputan.

Form Input Data Produksi Bibit

dapat dilihat pada gambar berikut

ini :

Gambar 5.4. Entry Data Pro Bibit

5. Form Input Data Pelanggan Menu

Form Input Data

Pelanggan digunakan untuk

memasukkan data pelanggan dan

memiliki dua pilihan tombol yaitu

tombol Simpan dan tombol Batal.

Untuk dapat mengakses menu ini

pilih menu Input Data Pelanggan,

maka form Input akan ditampilkan.

Setelah itu, isi semua kolom inputan

data kemudian klik tombol Simpan

untuk menyimpan data tersebut dan

klik tombol batal untuk

membatalkan menyimpan data

inputan.

Form Input Data Pelanggan

dapat dilihat pada gambar dibawah

ini :

Gambar 5.5 Entry Data Pelanggan

6. Input Data Pesanan Bibit

Menu Form Input Data Pesanan

Bibit digunakan untuk memasukkan

data pesanan yang memiliki dua

pilihan tombol yaitu tombol Simpan

dan tombol Batal. Untuk dapat

mengakses menu ini pilih menu Input

Data Pesanan Bibit, maka form Input

akan ditampilkan. Setelah itu, isi

semua kolom inputan data kemudian

klik tombol Simpan untuk

menyimpan data tersebut dan klik

tombol batal untuk membatalkan

menyimpan data inputan.

Form Input Data Pesanan Bibit

dapat dilihat pada gambar berikut ini

Gambar 5.6. Entry Data Pesanan Bibit

7. Form Input Data Penjualan

Menu Form Input Data

Penjualan digunakan untuk

memasukkan data penjualan

bibit. Menu Form Input ini

memiliki dua pilihan tombol

yaitu tombol Simpan dan tombol

Batal. Untuk dapat mengakses

menu ini pilih menu Input Data

Penjualan, maka form Input akan

ditampilkan. Setelah itu, isi

semua kolom inputkan data dan

klik tombol Simpan untuk

menyimpan data tersebut dan

klik tombol batal untuk

membatalkan menyimpan data

aninputan.

Form Input Data

Penjualan dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

37

Gambar 5.7. Form Input Data Penjualan

8. Form Tampil Data Produksi

Bibit

Form Tampil Data Produksi

Bibit digunakan untuk menampilkan

data produksi bibit yang telah

diinputkan, terdapat dua pilihan

tombol yaitu Edit untuk mengubah

data dan tombol Delete untuk

menghapus data. Untuk dapat

mengakses Form Tampil Data

Produksi Bibit, klik “Data Produksi

Bibit” dari menu Buka File dan

hasilnya dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Gambar 5.8. Form Tampil Data Produksi Bibit

9. Form Tampil Data Pelanggan

Form Tampil Data Pelanggan

digunakan untuk menampilkan data

pelanggan yang telah diinputkan,

terdapat dua pilihan tombol yaitu Edit

untuk mengubah data dan tombol Delete

untuk menghapus data.

Untuk dapat mengakses Form

Tampil Data Pelanggan, klik “Data

Pelanggan” dari menu Buka File maka

hasilnya dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Gambar 5.9. Form Tampil Data Pelanggan

10. Form Tampil Data Pesanan Bibit

Form Tampil Data Pesanan

Bibit digunakan untuk

menampilkan data pesanan bibit dari

pelanggan yang telah diinputkan,

terdapat dua pilihan tombol yaitu Edit

untuk mengubah data dan tombol

Delete untuk menghapus data. Untuk

dapat mengakses Form Tampil Data

Pesanan Bibit, klik “Data Pesanan”

dari menu Buka File maka hasilnya

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.10. Form Tampil Data Pesanan Bibit

12. Form Tampil Data Penjualan

Form Tampil Data Penjualan

Bibit digunakan untuk menampilkan

data penjualan bibit yang telah

diinputkan, pada form ini terdapat

tombol Delete yang berfungsi untuk

menghapus data yang telah tersimpan.

Untuk dapat mengakses Form ini

, klik “Data Penjualan” dari menu

buka file maka hasilnya adalah

sebagai berikut :

38

6. SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan penulis pada Balai Benih

Induk (BBI) Hortikultura Jarai

mengenai Rancangan dan sistem

SIMPADI Bibit Benih, maka dapat

diambil simpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Produksi dan

Distribusi (SIMPADI) Benih

Komoditi (BBI) Hortikultura Jarai

dirancang Data Flow Diagram

(ERD) serta Unified Modeling

Language (UML) . Dan desain

terinci meliputi Desain Output,

Desain Input serta Desain File.

2. Sistem simpadi Benih Komoditi

Pertanian di Balai Benih Induk

(BBI) Hortikultura Jarai yang

dibangun berupa program

komputerisasi yang menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan

MySQL sebagai database-nya. Dan

dengan sistem yang baru ini

diharapkan mampu meningkatkan

keefektifan dan keefisienan proses

penyampaian informasi serta

pengolahan data produksi dan

distribusi bibit pada Balai Benih

Induk (BBI) Hortikultura Jarai.

6.2. Saran

Setelah melihat kesimpulan di

atas maka penyusun dalam hal ini

mngajukan beberapa saran yang

diharapkan dapat membantu

dalam kelancaran dan penerapan

sistem yang

baru. Adapun saran-saran tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Agar penerapan SIMPADI (Sistem

Informasi Produksi Dan Distribusi)

Benih Balai Benih Induk (BBI)

Hortikultura Jarai dapat berjalan

dengan baik, hendaknya diciptakan

suatu sistem kerja yang teratur

sesuai dengan bagian masing-

masing.

2. Untuk memperlancar pelaksanaan

sistem baru yang diusulkan

sebaiknya pihak Balai Benih Induk

(BBI) Hortikultura Jarai melakukan

pelatihan terhadap karyawan yang

bekerja dibagian terkait terlebih

dahulu sebelum menerapkan sistem

baru ini agar bisa menjalankan

sistem ini dengan semaksimal

mungkin serta dapat saling

mendukung satu bagian ke bagian

yang lain.

3. Diharapkan selalu memperbarui

sistem yang ada setiap beberapa

periode kedepan agar sistem dapat

berjalan dengan baik dan sesuai

dengan tujuan utama dari sistem

tersebut. Dengan dibuatnya

Rancangan dan sistem SIMPADI

Benih pada Balai Benih Induk (BBI)

Hortikultura Jarai diharapkan proses

informasi produksi dan distribusi

bibit benih akan lebih baik daripada

sebelumnya.