rancangan alat proses pengolahan …digilib.batan.go.id/.../b-2_faizal_-_reaktor_dekomposisi.pdfisbn...
TRANSCRIPT
ISBN 978-979-99141-3-2 305
RANCANGAN ALAT PROSES PENGOLAHAN BIJIH URANIUM RIRANG : REAKTOR DEKOMPOSISI
Faizal Riza, Hafni Lissa Nuri
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir – BATAN
ABSTRAK RANCANGAN ALAT PROSES PENGOLAHAN BIJIH URANIUM RIRANG : REAKTOR DEKOMPOSISI.. Dekomposisi adalah proses pemisahan fosfat dari bijih menggunakan NaOH. Rancangan ini dibuat berdasarkan data hasil ujicoba kondisi optimal pengolahan bijih uranium Rirang yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Tujuan untuk mendapatkan spesifikasi alat dengan menentukan bentuk, material serta kapasitas reaktor. Hasil penentuan ukuran reaktor dekomposisi adalah bentuk silinder berpengaduk berkapasitas 3 kg dengan diameter luar (Dt) 26 cm, diameter dalam (Di) 25 cm, tinggi (Hs) 50 cm dan tinggi dished (Hd) 5 cm bahan terbuat dari SS 304, kecepatan pengaduk 354 rpm, daya motor 1,1 HP. Pengaduk dipilih bentuk jangkar dengan diameter impeler (Da) 20 cm, tebal impeller (W) 1 cm bahan SS 304 dan batang pengaduk dari SS 304. ABSTRACT EQUIPMENT DESIGN OF URANIUM ORE RIRANG PROCESSING : DECOMPOSITION REACTOR. Decomposition are seperated fosfat process from ore with NaOH. The design to make from data results experiment optimal condition uranium ore Rirang processing before. Design equipment to get specification with determination type, materials and capacity. Results determination sizing decomposition reactor are type silynder agitation capacity 3 kg with diameter out (Dt) 26 cm, diameter in (Di) 25 cm, high (Hs) 50 cm, dished (Hd) 5 cm matrials SS 304, Agitator speed 354 rpm, power 1,1 HP. Agitated anchor diameter impeller 20 cm, impeller 1 cm and stick agitated materials SS 304.
ISBN 978-979-99141-3-2 306
PENDAHULUAN
Pengolahan bijih uranium
dilakukan di laboratorium G&PBGN -
PPGN yang meliputi proses dekomposisi,
pelarutan, pengendapan dan kalsinasi.
Peralatan yang digunakan adalah
reaktor/tangki sesuai dengan jenis
tahapan prosesnya yaitu tangki
dekomposisi, tangki pelarutan, tangki
pengendapan dan tungku kalsinasi.
Untuk melengkapi peralatan
pengolahan bijih uranium Rirang maka
dirancang reaktor dekomposisi dengan
kapasitas 3 kg. Data rancangan
diperoleh dari data hasil ujicoba kondisi
optimal pengolahan bijih uranium Rirang
yang telah dilakukan pada penelitian
sebelumnya.[ 1] Dekomposisi adalah
proses untuk memisahkan kandungan
fosfat dari bijih U Rirang, karena
senyawa fosfat mengganggu proses
pemisahan unsur yang lain pada tahap
proses selanjutnya. Faktor yang
mempengaruhi proses dekomposisi
antara lain : perbandingan bijih, air dan
reagen, temperatur, waktu, kecepatan
pengadukan dan penyaringan.[2]
Disamping mengandung U, fosfat, bijih U
Rirang juga mengandung unsur tanah
jarang yang cukup potensial sebagai
bahan semikonduktor. Reaksi
dekomposisi :
REPO4 + 3 NaOH RE(OH)3 + Na3PO4
Th3(PO4)4 + 12 NaOH 3Th(OH)4 + 4 Na3PO4
(UO2)3(PO4)2+ 6 NaOH 3UO2(OH)2 +2 Na3PO4
Kondisi tetap proses dekomposisi :
perbandingan Bijih : Air : NaOH= 1 : 1,7 :
1,7 ; Temperatur 140 oC; Waktu
dekomposisi 4 jam dan pencucian
dengan air panas sebanyak 30 x (kali)
berat bijih[2]. Berdasarkan kebutuhan
yang diperlukan untuk pengembangan ke
proses skala yang lebih besar dan
sebagai bahan kajian dalam rangka
meningkatkan pengolahan tersebut ke
skala pilot atau pabrik maka perlu
ditentukan ukuran reaktor dekomposisi
dengan kapasitas 3 kg. Hasil ukuran
reaktor dekomposisi berupa ukuran,
bentuk dan bahan alat perlu dilanjutkan
dengan pembuatan alat dan uji coba
sehingga diperoleh kinerja yang baik
yaitu ketepatan ukuran, bahan
(rancangan) dan daya guna alat.
METODE
Berdasarkan data hasil ujicoba
penelitian sebelumnya maka dibuat
rancangan reaktor dekomposisi. Data
penentuan ukuran reaktor dekomposisi
kapasitas 3 kg yang digunakan untuk
menentukan reaktor dekomposisi adalah
kondisi proses dengan bijih uranium
Rirang sebesar 3 kg, Air 5,1 kg, NaOH
ISBN 978-979-99141-3-2 307
5,1 kg dan temperatur 140 oC serta
waktu dekomposisi 4 jam. Reaktor
dekomposisi dirancang dengan bentuk
tangki silinder berpengaduk dan bentuk
“bottom silinder dished” serta mempunyai
tutup berbentuk plate yang terbuat dari
bahan SS 304. Bentuk silinder dipilih
karena sederhana dan mudah
pembuatannya. Disamping itu
pengoperasian sangat sederhana karena
proses pengolahan dilakukan secara
catu sedangkan tutup untuk menjaga
kadar air dalam reaktor dekomposisi
dengan mengalirkan uap ke kondenser
untuk dikembalikan lagi ke dalam reaktor
yang berguna untuk menstabilkan
temperatur selama proses. Pengadukan
menggunakan motor pengaduk dengan
kecepatan 147 rpm dan jenis pengaduk
dipilih bentuk jangkar terbuat dari SS
304. Batang pengaduk terbuat dari SS-
304 dan untuk pemanas menggunakan
jaket pemanas dengan bahan kawat
nikelin.
PERHITUNGAN ALAT Data perhitungan :
Umpan bijih U Rirang = 3000 gram
Air = 1,7 x 3000 gram= 5100 gram
NaOH = 1,7 x 3000 gram = 5100 gram
bijih U Rirang = 4,5 gr/cm3 [3]
NaOH = 2,1 gr/cm3 [4 ]
air = 1,00 gr/cm3 [4]
Perhitungan tangki dekomposisi Volume umpan = Vol (bijih + NaOH + air ) 3000 gr 5100 gr = + + 5100 cm3 4,5 gr/cm3 2,1 gr/cm3 = 8195,238 cm3
Volume tangki silinder (V) = r2H
Diambil perbandingan = 2 [5], H = 2 D kondenser Dikarenakan ada pengembangan H Maka : V tangki = 3 x v umpan (3) 8195,238 cm3 = 3,14 r2.4r 24.585,714 cm3 = 12,56 r3 r 3 = 1957,461 cm3 Da r (jari-jari tangki) =12,5 cm t E D Gb.1 Penampang reaktor dekomposisi
ISBN 978-979-99141-3-2 308
Ket. Gambar 1. Diameter dalam tangki (D) = 2 r
D = diameter dalam tangki = 2 x 12,5 cm
Da = diameter pengaduk = 25 cm
Dt = diameter luar tangki Tinggi tangki (H) = 2 D
H = tinggi tangki = 2 x 25 cm = 50 cm
t = tebal tangki Tebal tangki (t) diambil 1/2 cm
E = Jarak pengaduk dan dasar tangki
Diameter luar tangki (Dt ) = D + 2 t = 25 cm + 2(0,5)cm = 26 cm Pada tangki dipasang jaket pemanas maka tangki dilapisi lagi oleh pelindung (SS-304) yang berjarak 1,5 cm
Aa
Dtl
Gb.2 Penampang penutup reaktor Keterangan Gb. 2 A = Lubang untuk batang pengaduk B = Lubang untuk kondenser C = Lubang untuk umpan Da
1 = diameter dalam Dt
1 = diameter luar
Karena tangki dirancang tertutup maka dipilih
bentuk tutup adalah silinder dengan diameter
dalam tutup (Da1) besarnya sama diameter luar
tangki (Dt) yaitu 26 cm.
Tebal tutup diambil ½ inch maka diameter luar (Dt1)
penutup = 26 cm + 2(1/2 inch) = 27 cm (1,27)
Gambar 2 adalah penampang penutup reaktor
yang dilengkapi lubang untuk pengaduk diameter
2,5 cm dan lubang untuk penguapan ke kondenser
diameter 1,5 cm serta lubang untuk umpan dengan
diameter 5 cm.
Tutup bawah reaktor berbentuk dished :
b = ½ ( D – M ) tg 30 o [5] M diambil 1,0 inci [5]
= ½ ( 0,666 – 1/12 ) tg 30 o D = 20 cm = 0,666 ft
= ½ ( 0,666 – 0,083 ) 0,577
= 0,17165 ft = 5,1459 cm
Tinggi dished diambil = 5 cm
B A C C
ISBN 978-979-99141-3-2 309
Perhitungan pengaduk : Berdasarkan Pustaka [2] maka M B Da = 0,8 D W = 0,8 x 25 cm = 20 cm Tinggi pengaduk diambil 1/3 tinggi tangki = 1/3 x 50 cm = 16,667 cm diambil = 17 cm C tebal impeller diambil = 1 cm Da Gb. 3 Penampang pengaduk
Keterangan Gambar 3.
M = motor pengaduk B = batang pengaduk C = Impeler W = tebal impeler Da = diameter impeler Impeler dipilih berbentuk jangkar Kecepatan pengadukan (n) dihitung berdasarkan persamaan zwietering [5}:
Sv 0,1 D 0,2 (g ) 0,45 B0,13
n = Da 0,85 dimana : n = kecepatan pengaduk s = konstanta v = viskositas kinematik, cm2/det Dp = ukuran partikel rata-rata, -325 mesh g = percepatan gravitasi, 980 gr/cm2 det = beda densitas ( padatan - fluida ) = densitas fluida B = 100 x bobot zat padat / bobot zat cair Da = diameter impeler pengaduk, 20 cm kekentalan fluida v = viscositas kinematik = fluida
ISBN 978-979-99141-3-2 310
Berdasarkan pustaka operasi teknik [6] maka diambil kekentalan fluida untuk
(40 - 50) % NaOH yaitu = 1,5 cp atau 1,5 x 10-2 gr/det cm
fluida = campuran
Umpan = bijih + NaOH + air
= 3000 gr + 5100 gr + 5100 gr
= 13.200 gr
3000 5100 5100 fluida = ( 4,5 gr/cm3 ) + ( 2,1 gr/cm3 )+ (1 gr/cm3) 13.200 13.2 00 13.200 = 1,023 gr/cm3 + 0,81 gr/cm3 + 0,386 gr/cm3
= 2,220 gr/cm3
1,5 x 10-2 gr/det.cm v = 2,220 gr/cm3
= 0,676 x 10-2 cm2/det D = ukuran partikel rata-rata dan residu adalah -325 mesh atau 0,0392 mm = padatan - fluida
= 4,5 gr/cm3 - 2,220 gr/cm3 = 2,280 gr/cm3
B = 100 x bobot zat padat/bobot zat cair
= 100 x 3000 gr/(5100 gr + 5100 gr)
= 29,41
S = 9,5 (tabel 9-3) [5]
3,03 9,5 (0,676 x 10-2)0,1 (0,0392 x 10-1)0,2 ( 980 )0,45 (29,41)0,13
2,220 n = (20 )0,85 9,5 (0,607) (0,3301) ( 25,518) (1,552) = 12,6 = 5,9 put/det atau 354 rpm
ISBN 978-979-99141-3-2 311
Daya (P) yang diperlukan untuk menggerakkan pengaduk adalah [5] :
KTn3cDa5
P = gc
dimana :
KT = koefisien nc = kecepatan kritis pengadukan, 5,9 putaran/det Da = diameter impeler, 20 cm atau 0,656 ft gc = gravitasi, 32,2 ft/det2 = densitas larutan , 122,987 lb/ft3
Berdasarkan Tabel 9-2 [5] maka KT = 6,3 6,3 (122,987) lb/ft3 (0, 656)5 ft5 (5,9)3 put/det P = 32,2 ft/det2
600,37 lb ft/det = 550 lb ft/det HP = 1,1 HP � Perhitungan Pemanas : Pemanas yang digunakan adalah kawat nikelin yang dihubungkan dengan listrik.
Jumlah panas yang diperlukan untuk memanaskan larutan pada suhu 140 oC
(Q 1) = MCp dT
M campuran = m bijih + m NaOH + m air
= 3000 gr + 5100 gr + 5100 gr
= 13.200 gr
Cp bijih U Rirang diambil mendekati Cp Ce yaitu 0,045 kal/gr oK [4]
Cp air = 3,674 x 10-3 kal/gr oK [1]
Cp NaOH = 2,254 x 10-3 kal/gr oK [4]
3000 5100 Cp Campuran = (0,045 kal/gr oK) + (3,674 x 10-3 Kal/gr oK) 13.200 13.200
ISBN 978-979-99141-3-2 312
5100 + (2,254 x 10-3 Kal/gr oK) = 0,0125 Kal/gr oK 13.200
Q1 = M Camp Cp Camp dT
= (13.200 gr) (0,0125) kal/gr oK (140 + 273) oK
= 68.145 kal
Jumlah panas (Q1) diperoleh dari lilitan kawat nikelin (Q2) maka Q1 = Q2
(Q2) = MNi CpNi dT
CpNi = 0,566 kal/gr oK [4]
Ni = 8,9 gr/cm3 [1]
maka 68.145kal = MNi 0,566 kal/ gr oK (413)oK
68.145 kal MNi =
0,566 kal/gr oK x 413 oK = 291,52 gr
Kawat nikelin yang dipergunakan dengan diameter (D) = 1,25 mm atau 0,125 cm
M Volume (V) = P 291,52 gr = = 32,75 cm3 8,9 gr/cm3
V = /4 D2L
32,75 cm3 = 3,14/4 (0,125)2 cm2L
4 x 32,75 cm3 L = = 2670,5 cm 3,14 (0,125)2 cm2
ISBN 978-979-99141-3-2 313
Faktor keamanan 20 % maka L = 1,2 x 2670,5 cm = 3205 cm
Jika kawat nikelin dibuat lilitan dengan diameter 25 cm dipasang di dinding reaktor dan
jumlah lingkaran lilitan (N) adalah :
3205 3205 cm = = = 41 buah D cm (3,14)(25 cm)
H A S I L
SPESIFIKASI ALAT Reaktor Dekomposisi Jenis alat : Reaktor dekomposisi berpengaduk
Fungsi : memisahkan fosfat dari U,Th dan RE dengan NaOH
Diameter luar (Dt ) : 26 cm
Diameter dalam (D) : 25 cm
Tebal tangki : 0,5 cm
Tinggi tangki (L) : 50 cm
Tinggi dished bawah : 5 cm
Bahan : SS 304 / Cast iron coating Ni
Bentuk reaktor : Silinder
Penutup reaktor : bentuk lingkaran
Diameter dalam tutup : 21 cm
Diameter luar tutup : 24 cm
Pengaduk Jenis pengaduk : impeller bentuk Jangkar
Fungsi : Mengaduk bijih dan NaOH
Diameter impeller (Da) : 20 cm
Tinggi impeler : 17 cm
Tebal impeller (W) : 1 cm
Bahan : SS 304
ISBN 978-979-99141-3-2 314
Motor Pengaduk
Jenis motor : motor listrik
Fungsi : memutar pengaduk
Kecepatan pengaduk : 354 rpm
Daya motor : 1,1 HP
Pemanas Jenis pemanas : Jacket / nikelin
Fungsi : Memanaskan larutan dalam reaktor
Pemanas : Kawat nikelin / jaket pemanas
Panjang kawat Nikelin : 3205 cm
Diameter lilitan : 25 cm
Jumlah llingkaran lilitan (N) : 41 buah
Power : 2200 watt, 10A
KESIMPULAN
Telah ditentukan ukuran reaktor
dekomposisi untuk proses dekomposisi
bijih uranium Rirang berkapasitas 3 kg
bijih. Reaktor dekomposisi dipilih
berbentuk silinder dengan ” bottom
dished” bertutup serta berpengaduk
dengan pemanas nikelin / jacket untuk
memanaskan proses dekomposisi pada
suhu 140 oC. Dari perhitungan diperoleh
hasil bahwa diameter luar (Dt) tangki 26
cm; tinggi (L) 50 cm dan tinggi dished 5
cm; kecepatan pengaduk 354 rpm; daya
motor 1,1 HP ; panjang kawat nikelin
3205 cm; diameter lilitan 25 cm dan
jumlah lilitan 41 buah dengan power 2200
watt, 10A.
DAFTAR PUSTAKA 1. SUMARNI, dan kawan - kawan,
“Pelarutan residu hasil dekomposisi
bijih uranium Rirang” Prosiding
Seminar Geologi Nuklir dan
Sumberdaya Tambang, Jakarta, 22
September (2004)
2. FAIZAL RIZA, dan kawan - kawan,
“Kajian Proses Pengolahan Bijih U
Kalan menjadi Yellow Cake”
Prosiding Seminar Tekno Ekonomi
IPTEK Nuklir, Serpong, 7 September
(2006)
ISBN 978-979-99141-3-2 315
3. HAFNI LN. dan kawan - kawan, “
Aplikasi Peralatan Proses Monasit
Skala Laboratorium untuk
Pengolahan Monasit Bangka Menjadi
Rare Earth Oksida dengan Kapasitas
1 kg/hari” Prosiding Seminar Geologi
nuklir dan Sumberdaya Tambang ,
Jakarta, 22 September (2004)
4. PERTH, H. PERRY, “Chemical
Engineers Hand Book” ed V, Mc
Graw-Hill Ko Gabusha, Ltd (1973)
5. BROWNELL L.E , YOUNG E.H, “
Proses Equipment Design” , Vessel
design Willey Eastern Limited, First
US Edition (1959)
6. J.E. MC. CABE, L.W. SMITH ,”Unit
Operations Chemical Engineering”
International Student edition, Mc
Graw Hill Kogakusha Ltd. Japan
(1976).
Diuskusi : Kurnia T. :
- Sistem condenser mekanisme dan level permukaan isi tangki dekomposisi Ir. Faizal Riza :
- Sistem mekanisme ada di laboratorium, turun naik level isi tangki menggunakan kondensor terkendali volume airnya.
Penanya :
1. Kenapa level permukaan bisa turun, kemana ? 2. Level kontrol bagaimana ?
Jawaban :
1. Level di Laboratorium 2. Pakai kondensor