rancang bangun sistem monitoring kehadiran dosen …
TRANSCRIPT
i
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KEHADIRAN DOSEN
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN RADIO
FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)
(Studi Kasus : Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains Dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi
Strata Satu Program Studi Teknik Informatika
Disusun Oleh :
Bayu Adi Swasono
108091000046
PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
ii
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KEHADIRAN DOSEN
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN RADIO
FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)
(Studi Kasus : Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains Dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
Bayu Adi Swasono
108091000046
PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
MANAPUN
Jakarta, 22 Oktober 2013
Bayu Adi Swasono
vi
ABSTRAK
Bayu Adi Swasono, Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen
Dalam Proses Belajar Mengajar Menggunakan Radio Frequency Identification
(RFID), Dibimbing oleh Viva Arifin, MMSI dan Nenny Anggraini, S.Kom, MT.
Pada Fakultas Sains Dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Proses pencatatan kehadiran dosen per-mata kuliah
dilakukan dengan cara yang masih manual, yaitu dosen membubuhkan tanda
tangan pada daftar kehadiran dosen setiap kali dosen mengajar. Berdasarkan hasil
wawancara kepada beberapa pihak, terkait proses pencatatan kehadiran dosen
yang disebutkan. Terdapat beberapa permasalahan, yaitu staff akademik tidak
tahu pasti catatan kehadiran yang diisi oleh dosen sesuai atau tidak dengan
kehadiran dosen tersebut, staff akademik sering mengalami kesulitan dalam
melakukan rekap data kehadiran karena lembar catatan kehadiran dosen tidak
berada pada tempatnya tetapi dibawa oleh dosen yang bersangkutan. Oleh karena
itu penitian ini dilakukan untuk dapat memperbaiki proses pencatatan tersebut.
Metode pengembangan aplikasi yang digunakan yaitu menerapkan metode Rapid
Application Development (RAD). Hasil yang dicapai dalam penyusunan skripsi
ini berupa sistem kehadiran dosen berbasis desktop application yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman Java, database server MySQL, dan
perangkat RFID reader ID-12. Kesimpulan yang dicapai sistem ini sudah lebih
baik dari sistem yang saat ini ada dalam beberapa hal, yaitu aplikasi ini akan
selalu berada pada tempatnya dan dapat diakses kapanpun data dibutuhkan, tidak
mungkin adanya pencatatan kehadiran di luar jadwal yang sudah ditentukan,
menghemat pengeluaran, karena tidak perlu ada lagi pencetakan lembar
pencatatan kehadiran, perekapan data dapat dilakukan lebih cepat dengan hanya
beberapa kali klik pada aplikasi.
.
Kata kunci: application, desktop, kehadiran, dosen, java, RFID, MySQL
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam juga tidak lupa
penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
Skripsi ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana dengan
judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen Menggunakan
Radio Frequency Identification (RFID)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Komputer di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi
para peneliti selanjutnya.
Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi
dan beberapa sumber literatur yang mengandung penulisan ini, penulis menyadari
masih banyak kekurangan. Selain itu tanpa bimbingan dan dorongan dari semua
pihak, maka penulisan skripsi ini tidak mungkin akan lancar.
1. Keluarga tercinta yang telah memberi dorongan baik moril maupun materil
kepada penulis.
2. Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Nurhayati, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Sains dan Teknologi.
viii
4. Viva Arifin, MMSI selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah
memberikan banyak nasihat saran, dan bimbingan yang bermanfaat kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Nenny Anggaini, S.Kom, MT. selaku Dosen Pembimbing II penulis yang
telah memberikan banyak nasihat saran, dan bimbingan yang bermanfaat
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Teman-teman Jurusan Teknik Informatika angkatan 2008 yang saling
memotivasi agar dapat menyelesaikan kuliah di Tahun ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan sehinga penulis dengan lapang dada menerima saran
dan kritik yang berguna dari pembaca yang dapat disampaikan melalui email
[email protected]. Tidak hanya saran mungkin ingin melakukan
pengembangan aplikasi yang sudah saya buatpun juga dipersilakan. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Jakarta, 22 Oktober 2013
Bayu Adi Swasono
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN................................................................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................... 4
1.3. Batasan Masalah ........................................................................................... 4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
1.4.1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.4.2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1.5. Metodelogi Penelitian ................................................................................... 6
1.5.1. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 7
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ......................................................... 7
1.6. Sistematika Penulisan ................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Rancang Bangun ......................................................................... 9
2.2. Definisi Sistem ............................................................................................. 9
2.3. Kehadiran ...................................................................................................... 9
2.4. Monitoring .................................................................................................... 9
2.5. Radio Frequency Identification (RFID) ..................................................... 10
x
2.5.1. Definisi RFID ................................................................................. 10
2.5.2. Sejarah RFID .................................................................................. 11
2.5.3. Sistem RFID ................................................................................... 13
2.6. Java ............................................................................................................. 14
2.7. Hibernate .................................................................................................... 15
2.8. MySQL ....................................................................................................... 16
2.9. Rapid Application Development ................................................................. 18
2.9.1. Fase-fase Rapid Application Development ..................................... 19
2.9.2. Kelebihan Rapid Application Development ................................... 23
2.9.3. Kekurangan Rapid Application Development ................................ 23
2.10. Unified Modelling Language...................................................................... 24
2.10.1. Sekilas tentang UML ...................................................................... 24
2.10.2. Diagram-Diagram dalam UML ...................................................... 25
2.11. Studi Sejenis ............................................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 39
3.1.1. Studi Kepustakaan .......................................................................... 39
3.1.2. Studi Lapangan ............................................................................... 39
3.1.3. Wawancara ..................................................................................... 39
3.2. Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 41
3.2.1. Fase Perencanaan Syarat ................................................................ 42
3.2.2. Fase Perancangan ........................................................................... 43
3.2.3. Fase Konstruksi .............................................................................. 44
3.2.4. Fase Implementasi .......................................................................... 44
3.3. Alur Kerangka Penelitian ........................................................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Fase Perencanaan Syarat ............................................................................ 49
4.1.1. Mencari informasi sistem pencatatan kehadiran dosen di Fakultas
Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .............................. 49
4.1.2. Mengidentifikasi fitur-fitur aplikasi ............................................... 50
4.2. Fase Perancangan ...................................................................................... 51
xi
4.2.1. Arsitektur Sistem Aplikasi.............................................................. 51
4.2.2. Perancangan UML .......................................................................... 52
4.2.3. Perancangan Database ................................................................... 70
4.2.4. Perancangan Interface .................................................................... 80
4.3. Fase Konstruksi .......................................................................................... 88
4.4. Fase Implementasi ...................................................................................... 91
4.3.1. Implementasi Basis Data ................................................................ 92
4.3.2. Pengujian ........................................................................................ 98
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 106
5.2. Saran ......................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 108
LAMPIRAN................................................................................................................... 110
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.9 Contoh Model Use Case Diagram .................................................... 26
Gambar 2.10 Contoh Model Class Diagram ........................................................ 27
Gambar 2.11 Contoh Model Activity Diagram ..................................................... 28
Gambar 3.1 Alur Kerangka Penelitian .................................................................. 48
Gambar 4.2.a. Arsitektur Sistem Berjalan ............................................................ 51
Gambar 4.2.b. Arsitektur Sistem Usulan .............................................................. 51
Gambar 4.2 Arsitektur Sistem ............................................................................... 51
Gambar 4.3 Use Case Diagram ............................................................................. 55
Gambar 4.4 Activity Diagram Catat Kehadiran Masuk ........................................ 64
Gambar 4.5 Activity Diagram Catat Kehadiran Keluar ........................................ 65
Gambar 4.6 Activity Diagram Login .................................................................... 65
Gambar 4.7 Activity Diagram Lihat Data Kehadiran............................................ 66
Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan ................................................................. 66
Gambar 4.9 Activity Diagram Pengaturan Jadwal ................................................ 67
Gambar 4.10 Activity Diagram Pengaturan Dosen ............................................... 67
Gambar 4.11 Activity Diagram Pengaturan Mata Kuliah ..................................... 68
Gambar 4.12 Activity Diagram Pengaturan Ruangan ........................................... 68
Gambar 4.13 Activity Diagram Pengaturan Prodi ................................................ 69
Gambar 4.14 Activity Diagram Pengaturan Fakultas ............................................ 69
Gambar 4.15 Activity Diagram Pengaturan User ................................................. 70
Gambar 4.16. Rancangan Class Diagram ............................................................. 74
Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Pencatatan Kehadiran Dosen ........................ 81
xiii
Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Halaman Utama ............................................ 82
Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Reporting ...................................................... 83
Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Pengaturan Jadwal ........................................ 83
Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Pengaturan Dosen ......................................... 84
Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Pengaturan Mata Kuliah ............................... 85
Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Pengaturan Ruangan..................................... 85
Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Pengaturan Fakultas ..................................... 86
Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Pengaturan Prodi .......................................... 86
Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Pengaturan Kelas .......................................... 87
Gambar 4.28 Rancangan Pengaturan User............................................................ 87
Gambar 4.29 Format Data yang dikirimkan oleh RFID reader ............................ 88
Gambar 4.30 Flowchart membaca nomor ID RFID transponder .......................... 90
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Penelitian Sejenis .................................................................................. 28
Tabel 3.1 Perbandingan Metodologi ..................................................................... 45
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor dan Use Case ........................................................... 53
Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case ..................................................................... 53
Tabel 4.3 Deskripsi Use Case Catat Kehadiran Mulai ......................................... 56
Tabel 4.4 Deskripsi Use Case Catat Kehadiran Selesai ........................................ 56
Tabel 4.5 Deskripsi Use Case Login .................................................................... 57
Tabel 4.6 Deskripsi Use Case Lihat Data Kehadiran ........................................... 58
Tabel 4.7 Deskripsi Use Case Laporan ................................................................. 58
Tabel 4.8 Deskripsi Use Case Pengaturan Dosen ................................................. 59
Tabel 4.9 Deskripsi Use Case Pengaturan Mata Kuliah ....................................... 60
Tabel 4.10 Deskripsi Use Case Pengaturan Jadwal .............................................. 60
Tabel 4.11 Deskripsi Use Case Pengaturan Ruangan ........................................... 61
Tabel 4.12 Deskripsi Use Case Pengaturan Prodi ................................................ 62
Tabel 4.13 Deskripsi Use Case Pengaturan Fakultas............................................ 62
Tabel 4.14 Deskripsi Use Case Pengaturan User ................................................. 63
Tabel 4.16 Analisis Daftar Objek Potensial .......................................................... 72
Tabel 4.17 Daftar Objek yang Diusulkan ............................................................. 73
Tabel 4.18 Tabel prodi .......................................................................................... 74
Tabel 4.19 Tabel prodi (1NF) ............................................................................... 75
Tabel 4.20 Tabel fakultas (1NF) ........................................................................... 75
xv
Tabel 4.21 Tabel Kehadiran .................................................................................. 76
Tabel 4.22 Tabel Dosen ........................................................................................ 77
Tabel 4.23 Tabel Fakultas ..................................................................................... 77
Tabel 4.24 Tabel Jadwal ....................................................................................... 77
Tabel 4.25 Tabel Prodi .......................................................................................... 79
Tabel 4.26 Tabel Kelas ......................................................................................... 79
Tabel 4.27 Tabel Mata Kuliah .............................................................................. 79
Tabel 4.28 Tabel Ruangan .................................................................................... 80
Tabel 4.29 Tabel User ........................................................................................... 80
Tabel 4.30 Tabel Pengujian Mandiri Aplikasi Backend ....................................... 99
Tabel 4.31 Tabel Pengujian Mandiri Aplikasi Frontend .................................... 100
Tabel 4.32 Pengujian Aplikasi Backend Oleh Bagian Akademik....................... 102
Tabel 4.32 Pengujian Aplikasi Backend Oleh Dosen ......................................... 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahlianya
diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada
perguruan tinggi yang bersangkutan (Djojodibroto, 2004:28).
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dan
murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2006:3). Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses
terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan
waktu tertentu pula (Hamalik, 2006:162).
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran sebagai suatu proses intraksi antara guru dan murid dimana
akan dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.
Pada Fakultas Sains Dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Proses pencatatan kehadiran dosen per-mata kuliah
dilakukan dengan cara dosen membubuhkan tanda tangan pada daftar kehadiran
dosen setiap kali dosen mengajar. Pembubuhan tanda tangan ini dilakukan 2 (dua)
kali yaitu pada saat jam kuliah mulai dan pada saat jam kuliah berakhir.
2
Penulis melakukan wawancara kepada Dr. Lily Surraya Eka Putri,
M.Env.Stud Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains Dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk meminta tanggapan beliau terhadap proses
pencatatan kehadiran dosen yang disebutkan diatas. Beliau mengatakan bahwa
dengan proses tersebut dikhawatirkan terjadi kesalahan pada data yang tertulis
atau data tersebut dapat hilang sewaktu-waktu. Untuk mengatasi hal tersebut
beliau menganjurkan untuk dibuat sistem kehadiran dosen, selain itu juga dapat
menghemat pengeluaran karena tidak perlu adanya biaya untuk pencetakan lembar
daftar kehadiran dosen.
Wawancarapun dilakukan kepada salah satu staff bagian akademik
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta, Ibu Sariah, S.Ag.
Dalam pelaksanaan proses pengisian dan pelaporan data kehadiran dosen terdapat
5 (lima) masalah yang terjadi, yaitu :
1. Staff akademik tidak tahu pasti catatan kehadiran yang diisi oleh dosen
sesuai atau tidak dengan kehadiran dosen tersebut.
2. Staff akademik sering mengalami kesulitan dalam melakukan rekap
data kehadiran karena lembar catatan kehadiran dosen tidak berada
pada tempatnya tetapi dibawa oleh dosen yang bersangkutan.
3. Pada laporan data kehadiran sering terdapat ketidaksesuaian data
dengan pengakuan dosen terhadap kehadiranya. Pada proses
pencatatan kehadiran yang berjalan saat ini tidak dapat dilacak secara
pasti dimana letak kesalahan pencatatan data yang mengakibatkan
ketidaksesuaian tersebut.
3
4. Akibat dari yang disebutkan pada nomor 2, staff akademik sering
mengalami keterlambatan dalam melakukan pelaporan rekap data
kehadiran kepada bagian keuangan.
5. Imbas dari keterlambatan pelaporan rekap data kehadiran maka dosen
juga terlambat dalam mendapatkan honornya, selain itu karena
ketidaksesuaian data yang disebutkan pada nomor 3 dosen juga akan
mendapatkan honor yang tidak sesuai dengan kehadiranya.
Thornton menjelaskan mengenai Radio Frequency Identification (RFID)
dalam bukunya :
RFID (Radio Frequency Identification) is about devices and technology
that use radio signals to exchange identifying data. In the usual context,
this implies a small tag or label that identifies a specific object.The action
receives a radio signal, interprets it, and then returns a number or other
identifying information.(Thornton & etc, 2006:4).
Terjemahan :
RFID (Radio Frequency Identification) adalah perangkat dan teknologi
yang menggunakan sinyal radio untuk mengidentifikasi data. dalam
konteksnya, RFID menyiratkan tag atau label untuk mengenali objek yang
spesifik. Tindakan menerima sinyal radio, menafsirkan, dan kemudian
mengembalikan nomor atau informasi identitas lainnya.
Syed Ahson dan Muhammad Ilyas dalam bukunya mengklasifikasikan
aplikasi RFID kepada beberapa kelas, salah satunya adalah People Management.
Dia mengatakan bahwa beberapa perusahan dan instansi pendidikan
4
menambahkan teknologi RFID pada sistem mereka untuk mengatur anggotanya.
Contohnya, teknologi RFID umum digunakan untuk mengatur kehadiran
karyawan pada perusahaan (Ahson & Ilyas, 2008:396).
Berdasarkan latar belakang yang disebutkan, maka penulis melakukan
penelitian tentang sistem kehadiran dengan judul “Rancang Bangun Sistem
Monitoring Kehadiran Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Menggunakan
Radio Frequency Identification (RFID)”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah:
Bagaimana membuat sistem monitoring kehadiran dosen
menggunakan Radio Frequency Identification untuk dapat memperbaiki
sistem pencatatan kehadiran yang saat ini ada.
1.3. Batasan Masalah
Pada tugas akhir ini, masalah dibatasi pada :
1. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi desktop yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman Java versi 1.7 dan Netbeans
sebagai IDE (Integrated Development Environment).
2. Koneksi antara java dan database menggunakan framework Hibernate.
3. Database Server yang digunakan adalah MySQL versi 5.
4. Sampel data yang digunakan adalah data kehadiran dosen dari
Program Studi Teknik Informatika pada semester genap tahun ajaran
2012/2013.
5
5. RFID reader yang diterapkan adalah RFID reader tipe ID-12
menggunakan kartu transponder/tag tipe EM4001 dan frekuensi
125kHz.
6. Komunikasi yang diterapkan pada RFID reader menggunakan
komunikasi data serial.
7. Laporan dibuat menggunakan iReport Versi 4.6.0.
8. Pengguna sistem adalah Dosen, dan Bagian Akademik.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah merancang dan membangun
suatu sistem kehadiran dosen untuk mengurangi kekhawatiran kesalahan
pencatatan dan perekapan data kehadiran.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Penulis
1. Mengenal dan mendalami bagaimana cara pembuatan aplikasi
berbasis java.
2. Menambah wawasan dan pengalaman penulis tentang ilmu
pemrograman, database dan teknologi RFID.
b. Bagi Universitas
1. Menambah referensi literatur kepustakaan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6
2. Bahan masukan bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam mengembangkan penulisan atau
penelitian lainnya yang berhubungan dengan perancangan sistem
monitoring kehadiran dengan menggunakan RFID.
c. Bagi Pengguna
1. Dosen
a. Dosen dapat mencatat kehadiranya dengan mudah yaitu
hanya menempelkan tag / transponder / kartu RFID pada
pembaca RFID.
b. Meminimalisir kesalahan pencatatan kehadiranya karena
semua proses diatur oleh sistem.
2. Bagian Akademik
a. Pencatatan dan perekapan kehadiran dosen dapat dilakukan
lebih mudah.
b. Memperbaiki sistem monitoring kehadiran dosen dalam
proses belajar mengajar.
1.5. Metodelogi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan bagian metodelogi
penelitian dibagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode
pengembangan. Berikut penjelasan kedua metode tersebut:
7
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Merupakan metode yang digunakan penulis dalam melakukan analisis data
dan menjadikan informasi yang akan digunakan untuk mengetahui permasalahan
yang dihadapi.
1. Studi Pustaka
2. Studi Lapangan
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem dalam penelitian yang penulis lakukan
menggunakan empat fase berdasarkan model RAD yang dibuat oleh James Martin
(Kendall & Kendall, 2003). Fase-fase dalam pengembangan aplikasi ini yaitu :
a) Fase Perencanaan Syarat
Pada fase ini dilakukan beberapa tahap yang bersangkutan dengan fase
perencanaan.
b) Fase Perancangan
Melakukan perancangan perangkat lunak serta melakukan perancangan
antarmuka.
c) Fase Konstruksi
Dalam fase ini akan dilakukan tahap pembuatan program yang telah
dirancang pada fase sebelumnya.
d) Fase Pelaksanaan
Melakukan pengujian perangkat lunak yang akan sudah dibuat dengan
mengujinya ke beberapa user.
8
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan penelitian ini penulis menyajikan tulisan ini menjadi
beberapa bab, yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang diperlukan
dalam penulisan skripsi ini
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan
penulisan yang berhubungan dengan judul skripsi ini
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi mengenai aplikasi penerapan teknologi RFID
dalam proses pencatatan monitoring kehadiran dosen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari aplikasi penerapan
teknologi RFID dalam proses monitoring kehadiran dosen serta saran
yang diberikan untuk pengembangan lebih lanjut.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Rancang Bangun
Dalam konteks kebahasaan, kata “rancang” merupakan kata kerja dari
“merancang”, yakni mengatur atau merencanakan sesuatu (sebelum bertindak,
mengerjakan, atau melakukan sesuatu), yang akan menghasilkan sebuah
rancangan. Sedangkan “bangun”, yang merupakan kata dasar dari “membangun”,
dapat diartikan sebagai cara atau menyusun atau sususan yang merupakan suatu
wujud dan struktur (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
2.2. Definisi Sistem
Dalam bidang teknik informatika, sistem diartikan sebagai sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang terartur (Mulyanto, 2009 : 2).
2.3. Kehadiran
Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, kehadiran berarti perihal hadir,
adanya (seorang atau sekumpulan orang) pada suatu tempat (Depdiknas, 2008).
2.4. Monitoring
Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran
(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi
dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan
pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan
10
informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang
diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan
untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk
mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek
tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan
manajemen yang sedang berjalan. (Kusaeri, 2010).
2.5. Radio Frequency Identification (RFID)
2.5.1. Definisi RFID
Definisi Menurut Maryono Identifikasi dengan frekuensi radio adalah
teknologi untuk mengidentifikasi seseorang atau objek benda menggunakan
transmisi frekuensi radio, khususnya 125kHz, 13.65Mhz atau 800-900MHz. RFID
menggunakan komunikasi gelombang radio untuk secara unik mengidentifikasi
objek atau seseorang.
Hal ini merupakan teknologi pengumpulan data otomatis yang tercepat
dalam perkembangannya. Teknologi tersebut menciptakan cara otomatis untuk
mengumpulkan informasi suatu produk, tempat, waktu, atau transaksi dengan
cepat, mudah tanpa human error. RFID menyediakan hubungan ke data dengan
jarak tertentu tanpa harus melihat secara langsung, dan tidak terpengaruh
lingkungan yang berbahaya seperti halnya barcode. Identifikasi RFID bukan
sekedar kode identifikasi, sebagai pembawa data, dapat di tulis dan diperbarui
data di dalamnya dalam keadaan bergerak. (Maryono, 2005:19).
11
2.5.2. Sejarah RFID
Di tahun 1946, Leon Theremin menemukan alat mata-mata untuk
pemerintahan Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio
dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafrakma
(diaphragm) yang mengubah sedikit bentuk resonator (alat yang memperlihatkan
resonasi pada frekuansi tertentu), yang kemudian memodulasi atau memproses
pengubahan gelombang pendukung untuk menyampaikan bunyi frekuensi radio
yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang
pasif dan bukan sebuah kartu atau label identitas, alat ini diakui sebagai benda
pertama dan salah satu nenek moyang RFID. Beberapa publikasi menyatakan
bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920,
sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul
sekitar akhir era 1960.
Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh
Inggris di tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang
Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan.
Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai
penerbangan hingga hari ini.
Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah
penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by
Means of Reaflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang
terbit di IRE, halaman 1196-1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan
bahwa riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum
12
problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat
dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi dari teknologi ini dieksplorasi lebih
jauh.
Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo ditahun
1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern, sebuah transponder radio
pasif dengan mmori ingatan. Alat pantulan pasif pertama didemonstrasikan
ditahun 1971 kedapa Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority)
dan pengguna potensial lainnya. Alat ini berdiri dari sebuah transponder dengan
memoru 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.
Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara
dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang di ajukan
kepada para investor ditahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di
bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol
otomatis, plat nomor elektronik, manifest atau barang elektronik, pendara rute
kendaraan, pengawas kelayakan kendaraan), bidang perbankan (tanda pengenal
pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan
(identifikasi dan sejarah medis pasien).
Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif
maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos ditahun 1973.
Alat ini dioperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang
berkapasitas 12 bit.
Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles
Walton di tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).
13
2.5.3. Sistem RFID
Menurut Maryono (2005 : 24), sistem RFID terbagi menjadi tiga (3)
komponen, yaitu:
a. Semicolon Microprocessor, Ini adalah sebuah chip yang terletak dalam
sebuah tag yang berfungsi menyimpan data.
b. Metal Coil, Sebuah komponen yang terbuat dari kawat alumunium
yang berfungsi sebagai antena yang beroperasi pada frekuensi tertentu.
Jika sebuah tag masuk ke dalam jangkauan reader maka antena ini
akan mengirimkan data yang ada pada tag kepada reader terdekat.
c. Encapsulating Material, bahan yang membungkus tag.
Cara kerja RFID dapat diterangkan sebagai berikut, Reader mengirim
gelombang elektromagnet, yang kemudian diterima oleh antena pada label/tag
RFID. Label RFID mengirim data biasanya berupa nomor serial yang tersimpan
dalam label, dengan mengirim kembali gelombang radio ke reader.
Gambar 2.1 Sistem RFID Sumber : http://www.bentsystems.com/images/rfidfig1.png
14
2.6. Java
Java menurut definisi dari SUN adalah nama untuk sekumpulan teknologi
yang digunakan untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer
standalone ataupun pada komputer dalam lingkungan jaringan.
Java adalah suatu platform teknologi yang dikembangkan oleh Sun
Microsystem sekitar tahun 90an. Java bukan bukan sekedar bahasa pemrograman,
tetapi merupakan suatu sistem platform yang disediakan oleh java untuk
membangun suatu sistem baik dari yang berskala kecil (game, workstation
program, enterprise sampai ke mobile device) dapat dibangun dengan platform
yang disediakan oleh Sun tersebut. (Kadir, 2004 : 76).
Java sebagai suatu platform dapat dibagi menjadi :
1. Bahasa pemrograman Java.
Bahasa pemrograman Java adalah suatu bahasa yang murni Object
Oriented Programming (OOP). Semua kriteria OOP terhadap di dalam
Java, yaitu Abstraksi data dan enkapsulasi (public, private, protected),
Inheritance, dan Polimorfism.
2. JVM (Java Virtual Machine).
Dengan JVM ini maka semboyan Java yaitu “write once run
everywhere” dapat direalisasikan dimana dengan JVM ini suatu program
tidak lagi tergantung terhadap platform OS yang digunakan dan
berinteraksi dengan OS. Kompilasi terhadap suatu file Java (Sourve) akan
menghasilkan suatu file byte code (extention class) dimana byte code Java
adalah sama untuk semua platform, sehingga ketika menjalankan sebuah
15
program Java, JVM yang akan meng-handle segala sesuatu yang
berhubungan dengan OS dan menjalankan byte code yang telah dihasilkan.
3. Java Basic API (J2SDK).
Java Basic API adalah sekumpulan class yang disediakan oleh Java
untuk mempermudah melakukan proses pengembangan terhadap aplikasi
Java. JDK (Java Development Kit) dapat diunduh dari website Sun
(java.sun.com).
2.7. Hibernate
Hibernate adalah Object Relational Mapping (ORM) yang kuat dan
memiliki kinerja tinggi dalam persistensi dan layanan query. Hibernate
memungkinkan pengembangan class persistence berikut ungkapan objek
orientasi, termasuk asosiasi, inheritance, polymorphism, komposisi, dan koleksi.
Hibernate menangani pemetaan dari class Java ke tabel di database dan dari tipe
data Java ke tipe data SQL. (http://www.hibernate.org/about)
Hibernate memperbolehkan penggunaan ekspresi query dalam ekstensi
SQL portable hibernate sendiri (Hibernate Query Language atau HQL). SQL asli,
atau dengan orientasi objek Criteria dan Example API. Tidak seperti banyak
solusi persistence lainnya, Hibernate tidak menyembunyikan kekuatan dari SQL.
Hal ini menjamin bahwa investasi dalam teknologi relasional dan pengetahuan
berlaku seperti biasa. (http://www.jboss.com/products/hibernate/)
Hibernate merupakan suatu proyek yang menargetkan suatu solusi
lengkap untuk permasalahan dalam mengatasi masalah data persistence dalam
Java. Hibernate merupakan perantara interaksi antara aplikasi Java dengan
16
database relasional. Umumnya, hibernate digunakan dalam aplikasi two-tier dan
three-tier client-server, dengan hibernate digunakan hanya pada server. (Bauer
dan King, 2005 : 41).
2.8. MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational
database management system) yang bersifat “terbuka” (open source). Terbuka
maksudnya adalah MySQL boleh di download oleh siapa saja. Baik versi kode
program aslinya (source code program) maupun versi binernya (executable
program) dan bisa dugunakan secara (relatif) gratis baik untuk dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi
komputer. (Arbie, 2004:1).
Sejarah MySQL yang merupakan hasil buah pikiran dari Michael
“Monty” Widenius, David Axmark, dan Alan Larson dimulai tahun 1995. Mereka
bertiga kemudian mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia.
Tujuan awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi
web yang digunakan salah satu klien MySQL AB.
MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language)
sebagai bahasa interaktif dalam mengolah data. Perintah SQL juga sering disebut
Query. Karena menggunakan bahasa standar yang sama maka tidak akan menjadi
kendala besar bila suatu saat nanti berhubungan dengan database selain
MySQL. Tentu saja tetap ada perbedaan sintaks bahasa paket program SQL
tersebut.
Adapun beberapa kelebihan MySQL adalah sebagai berikut :
17
1. Kecepatan. Dengan adanya fitur tambahan Query Chacing pada
MySQL rilis 4.0, kinerja query secara umum akan naik rata-rata 200%
dari kinerja biasanya.
2. Open source. Dengan konsep ini siapapun dapat berpartisipasi
mengembangkan MySQL dan hasil penembangan itu diserahkan
kepada umum atau kepada komunitas Open Source.
3. Kapabilitas. MySQL telah digunakan untuk mengelola database
dengan jumlah 50 juta record. Bahkan sanggup untuk mengelola
60.000 tabel dengan jumlah baris 5.000.000.000. Mendukung
penggunaan index hingga 32 index pertabelnya, sedangkan setiap
indexnya terdiri dari 1 hingga 16 kolom kriteria.Informasi ini dapat di
peroleh dari manual MySQL yang didapat di download dari situs
MySQL.
4. Konektifitas dan keamanan. MySQL mendukung dan menerapkan
sistem keamanan dan ijin akses tingkat lanjut, termasuk dukungan
keamanan dengan pengacakan lapisan data (SSL transport layer
encryption). Bahkan pada MySQL rilis 4.0 dapat diterapkan
pembatasan penggunaan sumberdaya server berdasarkan penggunaan
per user . Adanya tingkatan user dan jenis akses yang beragam
dapat memberikan batasan akses berdasarkan lokasi pengakses, dan
terdapatnya jaminan keamanan pada MySQL.
18
5. Fleksibilitas dan Portabilitas. MySQL mendukung peritah-peritah
ANSI SQL 99 dan beberapa perintah database alternative lainnya
sehingga mempermudah untuk beralih dari dan ke MySQL.
6. Lintas platform sistem operasi. MySQL dapat dijalankan pada
beberapa sistem operasi yang berbeda, seperti Linux, Microsoft
Windows, FreeBSD, Sun Solaris, Mac OS, HP-UX, AIX, QNX,
Novell NetWare, SCO OpenUnix, SGI Iric, dan Dec OSF.
2.9. Rapid Application Development
Menurut Kendal & Kendall (2003, 237), Rapid Aplication Development
adalah metode dengan berorientasi objek terhadap pembangunan sistem yang
didalamnya menggunakan metode pembangunan dengan tools software tertentu.
Sistem pembangunan yang terdapat pada analisis RAD memiliki konsep yang
hampir sama seperti prototype. Keduanya sama-sama memiliki tujuan untuk
mempersingkat waktu pengerjaan aktifitas dibandingkan dengan waktu yang
diperlukan dalam konsep tradisional SLDC, baik dari segi design dan juga dari
segi implementasi arus sistem informasi yang terjadi.
Menurut Roger S. Pressman (2002, 42), Rapid Application Development
(RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial
linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD
ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linear di
mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model pendekatan
konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses
RAD memungkinkan sebuah tim pengembangan menciptakan “system
19
fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira enam
puluh sampai sembilan puluh hari).
1.4.1. Fase-fase Rapid Application Development
Rapid Aplication Development menurut James Martin terdiri dari empat
fase yaitu :
1. Fase Perencanaan Syarat
Tahap Perencanaan Persyaratan (juga dikenal sebagai Tahap
Definisi Konsep) terdiri dari workshop pendefinisian persyaratan atau
Joint Requirement Planning (JRP) yang merupakan pertemuan antara
tim perencanaan kebutuhan dan user-user kunci. Pertemuan berfokus pada
pengembangan persyaratan awal berlevel tinggi serta pengaturan ruang
lingkup proyek. Tim perencanaan persyaratan mengidentifikasi fungsi
bisnis utama (seperti: "menjual widget ke Acme Corporation") dan
membaginya ke dalam entitas-entitas bisnis (seperti Produk, Penjualan,
Perusahaan, Sales Person).
Tahap Perencanaan Persyaratan harus menghasilkan daftar entitas
serta diagram tindakan yang menentukan interaksi antara proses dan
elemen data dan membutuhkan waktu antara satu sampai empat minggu.
Idealnya persyaratan harus dapat digambarkan dalam tools terstruktur
seperti IBM Rational Rose atau Rasional RequisitePro atau Microsoft
Visio (edisi enterprise, karena dapat menghasilkan database dari model
data).
20
2. Fase Perancangan
Selama tahap ini (juga dikenal sebagai tahap perancangan
fungsional) tim analisis bertemu dengan pengguna akhir dalam workshop
Joint Application Development (JAD). Selama workshop, tim analisis
menggambarkan persyaratan secara lebih rinci, mengembangkan entitas
yang dikembangkan dalam tahap
Perencanaan Persyaratan menjadi model data (Entity Relationship
Diagram), meresmikan aturan bisnis, mengembangkan rencana uji, dan
menciptakan layout untuk bagian penting dari sistem.
Selama setengah tahap selanjutnya, tim pengembang (yang juga
dikenal sebagai SWAT atau Skilled Workers with Advanced Tools Team)
membantu tim analisis membuat model data kerja yang dapat dikonversi
menjadi database fungsional. Sekali lagi, sebagaimana disebutkan dalam
tahap Perencanaan Persyaratan, semua persyaratan harus digambarkan
dalam sebuah tools.
Sebelum pindah ke Tahap Konstruksi, tim analisis harus berfokus
pada langkah berikutnya dengan menggambarkan rencana proyek dan
berfokus pada upaya perkiraan. Berfokus pada langkah selanjutnya
merupakan elemen penting dari fase Perancangan Pengguna. Dalam
rangka menjaga iterasi pengembangan sesingkat mungkin, dan untuk
memperoleh manfaat maksimal dari sifat lincah RAD, kebutuhan inti
harus diidentifikasi dan ditargetkan untuk prototipe awal, dan kebutuhan
sekunder harus diidentifikasi dan ditargetkan untuk iterasi pengembangan
21
di masa mendatang. Tahap Perancangan Pengguna harus berakhir antara
tiga sampai lima minggu.
3. Fase Konstruksi
Selama Tahap Konstruksi, tim desain mengembangkan aplikasi
dalam siklus iteratif pengembangan, pengujian, pemurnian persyaratan,
dan pembangunan kembali, sampai aplikasi selesai.
Pengembangan iterasi harus berlangsung antara satu hari sampai
tiga minggu. Tim pengembang harus mengkonversi Model Data yang
dikembangkan selama tahap Perancangan Pengguna ke database
fungsional (semua tools pemodelan data memiliki kemampuan ini). CASE
tools yang sekarang harus menghasilkan sebagian besar aplikasi, dengan
kode akses data yang minimum, tetapi sebaiknya juga pada fungsi bisnis
dan antarmuka pengguna. Sangat penting untuk menjaga setiap iterasi
pengembangan dalam jalurnya, dan fungsionalitas mungkin perlu dibuang
untuk menjaga pembangunan dalam kotak waktu. Manajemen memainkan
peran penting dalam memastikan semuanya berjalan sesuai jadwal,
menjaga pelanggan di dalam loop mengenai perubahan fungsionalitas, dan
menjaga tim termotivasi.
Setelah prototipe telah dikembangkan, tim konstruksi mengetes
prototipe awal menggunakan skrip pengujian yang dikembangkan selama
tahap Perancangan Pengguna, tim desain mereview aplikasi, user
mereview aplikasi dan akhirnya tim konstruksi, tim desain, dan user
bertemu di pertemuan Focus Group dalam rangka menentukan persyaratan
22
untuk iterasi berikutnya. Pertemuan Focus Group terdiri dari sesi yang
difasilitasi yang berlangsung sekitar dua jam. Fasilitator harus tahu waktu
di mana daerah yang memerlukan diskusi dan harus memastikan bahwa
setiap masalah menerima perhatian yang cukup, menjaga daftar isu yang
perlu mendapat perhatian tambahan dalam pertemuan terpisah yang sesuai.
Setelah pertemuan (rapat tambahan mungkin diperlukan), tim
pengembang dan tim desain harus memperbarui persyaratan, data model,
skrip pengujian, dan rencana proyek selama tahap Perancangan Pengguna.
Lagi-lagi tim harus mengidentifikasi inti dan persyaratan sekunder,
merencanakan iterasi pengembangan selanjutnya, menjaga pengguna
dalam loop mengenai apa yang akan dilakukan, dan kemudian mulai lagi
iterasi berikutnya dari pengembangan. Semakin sistem mendekati kondisi
yang mencukupi, tim pengembangan harus berfokus pada sistem sebagai
aplikasi yang sudah lebih sempurna daripada prototipe. Selama iterasi
akhir dari pengembangan, tim desain harus memperbarui dokumentasi
pengguna, melakukan Pengujian Penerimaan Pengguna dan menentukan
langkah yang diperlukan untuk implementasi.
4. Fase Implementasi
Tahap Implementasi (juga dikenal sebagai Tahap Deployment) terdiri
dari mengintegrasikan sistem baru ke dalam bisnis. Tim Pengembang
menyiapkan data dan mengimplementasikan antarmuka ke sistem lain.
Tim Desain melatih pengguna sistem sementara pengguna melakukan
pengujian penerimaan dan dilatih oleh Tim Perancang.
23
Tim Perancang membantu pengguna beralih dari prosedur lama
mereka ke prosedur baru yang melibatkan sistem baru, masalah tuntas
setelah implementasi, dan mengidentifikasi serta menyusuri potensi dari
perangkat tambahan. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
Tahap Implementasi bervariasi tergantung dari proyek.
1.4.2. Kelebihan Rapid Application Development
Menurut James Martin dalam bukunya Rapid Aplication Development,
RAD memiliki beberapa kelebihan yaitu :
a. Penghematan waktu selama upaya pengembangan sistem.
b. Dapat menghemat waktu, uang, dan usaha manusia.
c. Ketat antara kebutuhan pengguna dan spesifikasi sistem.
d. Bekerja dengan baik terutama di mana kecepatan dari pengembangan
ini penting, karena kondisi bisnis yang berubah dengan cepat sehingga
sistem dapat memanfaatkan kesempatan strategis.
e. Kemampuan untuk secara cepat mengubah desain sistem sesuai yang
diminta oleh pengguna.
f. Sistem dioptimalkan bagi pengguna yang terlibat dalam proses RAD.
g. Berkonsentrasi pada elemen sistem yang penting dari sudut pandang
pengguna.
1.4.3. Kekurangan Rapid Application Development
Menurut James Martin dalam bukunya Rapid Aplication Development,
RAD memiliki beberapa kekurangan yaitu :
24
Pengembangan yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah dapat
mengakibatkan penurunan kualitas sistem secara keseluruhan.
a. Bahaya ketidakcocokan antara sistem yang dikembangkan dengan
bisnis karena informasi yang hilang pada proses bisnis yang
mendasarinya.
b. Kemungkinan pelanggaran standar pemrograman terkait dengan
aturan penamaan yang tidak konsisten dan tidak memadai
dokumentasi.
c. Kesulitan menggunakan kembali modul untuk sistem ke depannya.
d. Kurangnya perhatian terhadap sistem administrasi.
e. Membutuhkan komitmen pengembang dan user yang sama agar cepat
selesai dan sesuai rencana.
2.10. Unified Modelling Language
2.10.1. Sekilas tentang UML
Menurut Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson (1998) UML
(Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian benda-benda dari sebuah sistem pengembangan perangkat
lunak.
UML sendiri diangkat dari metode object-oriented analysis and design
(OOA&D) yang muncul pada akhir tahun 1980 dan awal tahun 1990. UML
menyatukan secara langsung metode-metode dari Booch, Rumbaugh (OMT), dan
Jacobson, tetapi jangkauannya lebih luas. UML melewati proses standarisasi
25
dengan OMG (Object Management Group) dan sekarang menjadi standar dari
OMG (Fowler, 1999).
2.10.2. Diagram-Diagram dalam UML
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang
berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman yang menyeluruh.
Untuk upaya tersebut UML menyediakan beberapa jenis diagram, di antaranya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case Diagram, Sequence
Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram yang akan dijelaskan sebagai
berikut.
2.10.2.1. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara
user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita
bagaimana sebuah sistem di pakai. (Munawar, 2005)
Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut
dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa di mainkan oleh pengguna
dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna
menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari
sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan
aspek dari sistem (Munawar, 2005):
a. Actor (Pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang
mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang,
sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.
26
b. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use
case di buat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan
“apa” yang di kerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana”
software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus di beri nama
yang menyatakan apa hal yang di capai dari hasil interaksinya dengan
actor.
c. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan
use case di mana terjadi interaksi di antara mereka.
Actor 1
Use Case 1
Use Case 2
Use Case 3
Actor 2
Actor 3
System
Gambar 2.9 Contoh Model Use Case Diagram
2.10.2.2. Class Diagram
Class dalam notasi UML di gambarkan dengan kotak. Nama class
menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan di letakkan di atas kotak. Bila
class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua
suku kata di gabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata
menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute
27
ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class
mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005).
Operation adalah sesuatu yang bisa di lakukan oleh sebuah class atau yang
anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility
adalah keterangan tentang apa yang akan di lakukan class yaitu apa yang akan di
capai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).
+Operation 1()
+Operation 2()
+Operation n()
-Attribute 1
-Attribute 2
-Attribute 3
-Attribute n
Class1
+Operation 1()
+Operation n()
-Attribute 1
-Attribute 2
-Attribute n
Class2
+Operation 1()
+Operation n()
-Attribute 1
-Attribute 2
-Attribute n
Class3
*
1 1
*
Gambar 2.10 Contoh Model Class Diagram
2.10.2.3. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural,
proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai
peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah
activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa
(Munawar, 2005).
28
ActionState1
ActionState2
If True
Control Flow
Start
Finish
Gambar 2.11 Contoh Model Activity Diagram
2.11. Studi Sejenis
Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi penelitian sejenis untuk
komparasi isi dan hasil penelitian serta metode yang dipakai. Penelitian yang
peneliti baca tertera pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Penelitian Sejenis
No Nama Peneliti Judul Penelitian Kelemahan Kelebihan
1 I Gusti Rai
Agung
Sugiarta Dan
Ni Nyoman
Harini
Puspita
Pengembangan
Sistem Kehadiran
Dosen STIKOM
Bali
Dibanding
Menggunakan
RFID sistem sidik
jari dalam
implementasi
membutuhkan
dana yang lebih
besar
Menggunakan
Sidik Jari yang
memiliki resiko
lebih kecil dalam
manipulasi
dibanding sistem
kartu RFID
2 Alisiana
Ulfah
Prototype
Aplikasi
Dibangun
Menggunakan
Dirancang dengan
menempatkan
29
Akademik
Universitas
Komputer
Indonesia
(UNIKOM)
Berbasis
Teknologi Radio
Frequency
Identification
(RFID)
Bahasa
Pemrograman
Visual Basic (VB)
yang hanya bisa
berjalan pada
Operating System
Microsoft
Windows
aplikasi di setiap
kelas dan terdapat
sensor pintu kelas
sedang terbuka
atau tidak
3 Katerima A.
Sinaga, Ir.
Irawan
Thamrin, MT,
Dan Fitri
Susanti, ST,
MT.
Aplikasi
Pencatatan Dan
Informasi
Kehadiran
Mahasiswa
Dengan Sensor
Sidik Jari Dan
SMS Gateway
Belum terintegrasi
dengan
penjadwalan mata
kuliah.
Menggunakan
Sidik Jari yang
memiliki resiko
lebih kecil dalam
manipulasi
dibanding sistem
kartu RFID
4 Fika Tiara
Putri
Analisis
Algoritma
Eigenface
(Pengenalan
Wajah) Pada
Aplikasi
Kehadiran
Pengajaran Dosen
Dibangun
Menggunakan
Bahasa
Pemrograman
Visual Basic (VB)
yang hanya bisa
berjalan pada
Operating System
Microsoft
Windows.
Menggunakan
pengenalan wajah
yang memiliki
resiko lebih kecil
dalam manipulasi
dibanding sistem
kartu RFID
5 Muhammad
Aldi Fauzan
Analisa Dan
Perancangan
Sistem Informasi
Kegiatan Belajar
Mengajar
Berbasis Web
Pada SMA
Angkasa 1 Halim
Perdana Kusuma
Data kehadiran
diinput manual ke
sistem.
Aplikasi yang
dibuat berbasis
web base yang
bisa diakses dari
mana saja.
Dari Tabel 2.2 terdapat 3 penelitian yang peneliti pelajari untuk menjadi
bahan perbandingan. Berikut penjelasan lebih detail dari studi penelitian sejenis
ini.
30
Penelitian I
Judul : Pengembangan Sistem Kehadiran Dosen STIKOM Bali
Jenis Literatur : Jurnal
Penulis : I Gusti Rai Agung Sugiarta Dan Ni Nyoman Harini Puspita
Tahun : 2011
Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bali
Abstrak : Proses absensi dosen di STIKOM Bali masih menggunakan
metode manual yaitu dengan membubuhkan tanda tangan di
daftar kehadiran dosen. Informasi kehadiran dosen belum
bisa diterima secara utuh oleh mahasiswa, seperti data
matakuliah dan ruangan yang diambil hari itu juga. Hal ini
tentu akan menghambat proses kelancaran kegiatan belajar
dan mengajar. Sistem ini juga akan dapat otomatis bekerja
sehingga dapat menghasilkan informasi dosen yang cepat,
tepat dan akurat. Penyebaran informasi kehadiran dosen
melalui media yang mudah dan cepat untuk dijangkau.
Penelitian II
Judul : Prototype Aplikasi Akademik Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM) Berbasis Teknologi Radio Frequency
Identification (RFID)
Jenis Literatur : Skripsi
Penulis : Alisiana Ulfah
Tahun : 2012
31
Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung
Abstrak : Universitas Komputer Indonesia merupakan salah satu
Universitas yang telah berbasis ICT dimana pengolahan data
sudah dilakukan dengan komputasi untuk pengolahan
akademik seperti pengolahan absensi dan nilai. Dalam
kegiatan mengisi absensi perkuliahan di Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) dilakukan secara
konvensional dengan menandatangani form absensi
kehadiran berdasarkan matakuliah yang bersangkutan pada
saat perkuliahan berlangsung, Setiap mahasiswa akan
mengisi tandatangannya pada selembar kertas ini sebagai
bukti kehadiran dan kemudian form tersebut diberikan
kepada dosen yang bersangkutan. Teknologi Radio
Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi yang
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
mentransmisikan identitas/data (dalam bentuk nomor seri
yang unik) dari suatu benda atau orang secara nirkabel
(tanpa kabel) melalui gelombang radio. RFID
dikelompokkan dalam teknologi identifikasi otomatis.
Dengan Teknologi RFID, mahasiswa tidak perlu lagi
mengisi form absensi karena mahasiswa akan otomatis
teridentifikasi kedalam sistem informasi. Prototype Aplikasi
Akademik berbasis teknologi Radio Frequency
32
Identification (RFID) pada Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) sebagai media pendukung proses akademik
yang sudah ada seperti otomatisasi absensi kehadiran
mahasiswa dan dengan aplikasi ini dapat mengurangi
kesalahan dalam memasukan data absensi mahasiswa.
Penelitian III
Judul : Aplikasi Pencatatan Dan Informasi Kehadiran Mahasiswa
Dengan Sensor Sidik Jari Dan SMS Gateway.
Jenis Literatur : Jurnal
Penulis : Katerima A. Sinaga, Ir. Irawan Thamrin, MT, Dan Fitri
Susanti, ST, MT.
Tahun : 2011
Perguruan Tinggi : Politeknik Telkom Bandung
Abstrak : Berkembangnya teknologi komunikasi dan sistem informasi,
maka semakin banyak pula dibuat sistem informasi berbasis
sidik jari dan SMS Gateway, misalnya untuk absensi.
Dipilihnya teknologi sidik jari karena sistem sidik jari
merupakan sistem autentikasi yang paling banyak digunakan
saat ini, karena cenderung memiliki tingkat akurasi yang
tinggi dan mudah untuk diterapkan. Selain itu juga,
bertujuan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam
pencatatan kehadiran, dan mengurangi kesalahan dalam
pengisian status kehadiran mahasiswa. Komunikasi dalam
33
bentuk SMS Gateway lebih praktis, murah, dan efisien untuk
menyampaikan informasi. Short Message Service (SMS)
adalah teknologi yang sangat banyak diminati dan
digunakan oleh banyak kalangan masyarakat. Selain karena
unggul dari segi kepraktisan dan kemudahan dalam
penggunaannya, teknologi ini juga hadir dengan tarif yang
relatif lebih murah untuk fasilitas pengiriman data pesan
atau transfer informasi dalam kapasitas kecil dibandingkan
dengan layanan suara. Aplikasi Pencatatan dan Kehadiran
Mahasiswa dengan menggunakan sensor sidik jari dan sms
gateway ini dirancang dengan menggunakan bahasa
pemograman PHP 5 berbasis Zend Framework yang
dipadukan dengan database MySQL sebagai penyimpanan
data dan menggunakan UML yang mempunyai fungsi
sebagai pemberi informasi absensi mahasiswa kepada
mahasiswa yang tidak masuk kelas pembelajaran sebanyak
tiga kali dalam sebulan dan juga kepada orang tua dari
mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa dan orang tua
tidak perlu repot lagi datang ke bagian akademik hanya
untuk mengetahui absensi.
Penelitian IV
Judul : Analisis Algoritma Eigenface (Pengenalan Wajah) Pada
Aplikasi Kehadiran Pengajaran Dosen.
34
Jenis Literatur : Skripsi
Penulis : Fika Tiara Putri
Tahun : 2011
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak : Dalam ilmu biometrik cakupan perkembangannya sangat
pesat, tidak hanya digunakan pada sidik jari saja tapi juga
bisa dengan pengenalan wajah, retina, dan lain-lain.
Pengenalan wajah (face recognition) sekarang telah
dikembangkan untuk banyak aplikasi dan untuk membantu
menyelesaikan masalah. Penggunaan wajah sebagai
identifier mempunyai banyak manfaat, terutama
kepraktisannya karena tidak perlu dibuat kartu atau foto
untuk identifikasi. Masalah utamanya adalah sebuah image
yang mewakili sebuah gambar terdiri dari vector dengan
ukuran relative besar. Ada banyak teknik untuk mereduksi
dimensi dari image yang akan diproses, salah satunya yang
akan dibahas di sini adalah dengan menganalisa algoritma
eigenface. Salah satu aplikasinya adalah penggunaan sistem
terkomputerisasi untuk aplikasi kehadiran pengajaran dosen.
Dengan aplikasi ini akan diketahui jumlah kehadiran dosen
dalam satu semester. Dalam perancangan aplikasi ini,
penulis menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
dan database Microsoft Access 2007, juga concurrent model
35
sebagai metode pengembangan sistem, Aplikasi tersebut
harus dapat mengetahui berapa kali dosen masuk dan tidak
masuk dalam satu semester, dengan cara setiap dosen yang
akan mengajar, sebelum masuk kelas dosen tersebut harus
merekam wajahnya dengan menggunakan webcam yang
dipasang di komputer yang tersedia di Fakultas Sains dan
Teknologi (FST), algoritma eigen akan mengenali wajah
dosen yang dicapture/direkam, hasil pengcapturan wajah
dosen tersebut akan dicocokan dengan wajah dosen
sebelumnya. Kelebihan: 1. Algoritma Eigenface adalah
basic/dasar bagi seseorang yang ingin mempelajari ilmu
biometrik (pengenalan wajah), karena identifikasi
dilakukan dengan pattern matching sederhana tanpa
menggunakan metode pembelajaran khusus seperti
Jaringan Syaraf Tiruan, Fuzzy Logis atau 3D. 2. Secara
umum dapat kami jelaskan bahwa pada aplikasi absensi
menggunakan input capture wajah yang awalnya
disimpan didalam database dan yang berikutnya dijadikan
acuan untuk pencocokan antara capture wajah realtime
dengan database yang apabila terjadi kecocokan yang mirip
maka sistem absensi dikatakan berhasil. Kekurangan:
Karena aplikasi ini hanyalah simulasi, maka terdapat
beberapa kekurangan diantaranya: 1. Keterbatasan kapasitas
36
webcame yang dipakai oleh penulis (1,3 MP), sehingga
terjadi kesalahan dalam mendeteksi foto yang dimaksud
dengan foto yang sebelumnya. Selain itu, jika webcame
yang dipakai kurang dari 3 MP, maka akan mempengaruhi
yang lainnya, diantaranya: a. Perubahan latar (background)
dapat mengurangi kualitas pengenalan wajah. Dalam hal
ini, wajah akan dikenal jika latar (background) berwarna
putih / polos. Background tidak akan mempengaruhi
wajah seseorang pada saat mengcapture, jika webcame
yang dipakai memiliki kapasitas diatas 3 MP. b.
Pencahayaan yang terlalu tinggi (cahaya matahari dari
depan atau belakang terlalu tinggi) dapat mengurangi
keakuratan pengenalan wajah. Pencahayaan yang terlalu
tinggi tidak akan mengurangi keakuratan wajah seseorang
pada saat mengcapture, jika webcam yang dipakai memiliki
kapasitas diatas 3 MP. 2. Jarak kamera dan wajah yang
dicapture dibuat konstan (± 30 cm) lebih dari itu maka wajah
tidak akan dikenali / terjadi kesalahan pada foto. 3.
Ketergantungan terhadap database harus sama dengan
nama file suatu image. Jika tidak sama maka tidak akan
mampu melakukan validasi sekiranya terjadi perubahan
nama, baik pada database ataupun nama file suatu image.
37
Penelitian V
Judul : Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Kegiatan Belajar
Mengajar Berbasis Web Pada SMA Angkasa 1 Halim
Perdana Kusuma
Jenis Literatur : Skripsi
Penulis : Muhammad Aldi Fauzan
Tahun : 2011
Perguruan Tinggi : Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta
Abstrak : Informasi merupakan hal yang sangat penting dibutuhkan
bagi suatu organisasi, terutama pada tingkat manajemen
dimana informasi akan diolah menjadi bahan alternatif
menjadi pengambil keputusan. Informasi yang tepat, akurat
dan terupdate akan mendukung berjalannya sistem yang ada
pada suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk
membangun suatu sistem yang dapat mengolah data menjadi
informasi kepada top manajemen untuk mengambil
keputusan pada sistem berjalan yang masih menggunakan
teknologi konvensional. Sistem yang akan di bangun
merupakan perangkat lunak berbasis web yang dapat
mendukung sistem informasi kegiatan belajar mengajar pada
SMA Angkasa 1 Halim Perdana Kusuma. Berdasarkan
penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwa, dengan menerapkan teknologi informasi dalam
38
kegiatan belajar-mengajar bagi guru dan siswa, diharapkan
akan dapat membantu pihak sekolah dalam mengumpulkan,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi-
informasi yang ada kepada guru dan siswa sesuai dengan
proporsinya masing masing. Penggunaan website dalam
pengelolaan data dan informasi kegiatan belajar mengajar ini
bertujuan memudahkan sistem untuk diakses dari berbagai
tempat yang terhubung dengan jaringan intranet di sekolah
maupun Internet.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam perancangan aplikasi ini, diperlukan data-data serta informasi yang
relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan
pembahasan. Oleh karena itu sebelum merancang aplikasi yang akan dibuat,
dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data serta informasi
atau bahan yang diperlukan.
3.1. Teknik Pengumpulan Data
3.1.1. Studi Kepustakaan
Dilakukan pencarian teori dan informasi yang akan dijadikan landasan
dalam pembuatan skripsi ini, baik dari 11 buku, 2 internet, 3 aplikasi sejenis dan
sumber lainnya. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.1.2. Studi Lapangan
Melihat secara langsung proses pencatatan kehadiran dosen di Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dilakukan pada
tanggal 22 April 2013 Jam 09.00 – 11.00.
3.1.3. Wawancara
Peneliti juga melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang nantinya
akan berhubungan dengan aplikasi yang akan dikembangkan oleh peneliti.
Tujuan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengumpulkan
data dan mendapatkan informasi seputar pencatatan kehadiran dosen, hal ini
dikarenakan ketidaktahuan peneliti tentang kebutuhan dan alur sistem yang
40
peneliti kembangkan. Teknik wawancara ini peneliti gunakan untuk mendapatkan
data dan informasi yang berkaitan dengan sistem pencatatan kehadiran dosen
yang berjalan selama ini. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada daftar lampiran
wawancara.
Hasil serangkaian Tanya jawab dan wawancara pada bagian-bagian yang
berhubungan dengan masalah terkait, peneliti melakukan wawancara kepada :
1. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud (Pembantu Dekan Bidang
Akademik Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta). Wawancara dilakukan pada tanggal 29
April 2013. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada beliau :
a. Bagaimana menurut ibu sistem pencatatan kehadiran dosen
yang sekarang berjalan pada akademik FST ini?
b. Bagaimana catatan kehadiran dosen tersebut direkap?
c. Bagaimana bila sistem pencatatan kehadiran dibuat secara
digital/terkomputerisasi?
2. Ibu Sariah, S.Ag. (Staff bagian Akademik Fakultas Sains Dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Wawancara dilakukan pada tanggal 31 Juli 2013. Berikut daftar
pertanyaan yang diajukan :
a. Menurut wawancara sebelumnya dengan Ibu Lily beliau
mengatakan data kehadiran dosen dengan sistem yang berjalan
saat ini datanya masih diragukan valid atau tidaknya,
bagaimana menurut Ibu ?
41
b. Apakah terdapat masalah lain yang terjadi dengan sistem
tersebut?
c. Apa akibat dari masalah yang sering terjadi tersebut?
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sebuah sistem atau aplikasi banyak metodologi
yang digunakannya. Di bawah ini adalah beberapa metodologi yang ada,
diantaranya Waterfall, Prototype, Rapid Aplication Development (RAD),
Incremental Prototype, Spiral, Asembli Komponen, Pengembangan Kongkuren,
Metode Formal, dan Tenik Generasi ke-4. Kesembilan metodologi ini memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perbandingan dari kesembilan
metodologi ini akan dijelaskan pada tabel di bawah.
Dalam peneitian ini penulis melakukan pengembangan sistem
menggunakan metode pengembangan sistem model RAD (Rapid Aplication
Development). Pada model RAD ini terdapat empat fase pengembangan aplikasi,
yaitu fase perencanaan syarat dan tujuan informasi, fase prancangan, fase
konstruksi, dan fase pelaksanaan. Model RAD digunakan karena melihat dari
aplikasi yang dikembangkan merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak
membutuhkan waktu yang lama. Untuk itulah model RAD ini digunakan karena
metode ini diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi jangka pendek sesuai
dengan aplikasi yang dibuat.
Alasan menggunakan model RAD ini bisa dirumuskan ke dalam beberapa
alasan berikut :
42
a. Aplikasi yang dirancang dan dikembangkan merupakan aplikasi yang
yang memiliki jangka waktu pengerjaan tidak lama. Hal ini sesuai dengan
tujuan RAD yang dikemukakan oleh Kenneth E. Kendall dan Julie E.
Kendall yaitu RAD digunakan untuk menghemat waktu antara
perancangan dan penerapan sistem informasi (Kendall dan Kendall,
2006:56)
b. Dengan menggunakan metode RAD akan dicapai suatu sistem fungsional
yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek jika kebutuhan dapat
dipahami dengan baik (Pressman, 2002:156)
c. Pengembangan aplikasi memiliki waktu dan biaya yang terbatas
sedangkan metode formal lainnya banyak memakan waktu dan cenderung
mahal.
Model pengembangan RAD yang dibuat oleh James Martin melingkupi
fase-fase sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2003 : 238) :
3.2.1. Fase Perencanaan Syarat
Dalam fase ini, peneliti mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau
sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Dalam fase ini peneliti melakukan langkah-langkah
kegiatan, yaitu :
a. Mencari informasi sistem pencatatan kehadiran dosen di Fakultas
Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta (lihat pada 4.1.1).
b. Mengidentifikasi fitur-fitur aplikasi (lihat pada 4.1.2).
43
3.2.2. Fase Perancangan
Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendala-kendala
atau permasalahan-permasalan yang ada, tahap selanjutnya adalah merancang
aplikasi yang diusulkan agar dapat berjalan baik dan diharapkan dapat mengatasi
masalah-masalah yang ada.
Dalam fase ini peneliti membuat metode desain aplikasi terdiri dari 5
(lima) tahap, yaitu :
1. Peneliti membuat arsitektur sistem berjalan dan sistem usulan.
2. Peneliti melakukan perancangan aplikasi menggunakan diagram
UML yaitu meliputi :
a. Use Case Diagram (gambar 4.3).
b. Activity Diagram, yang dibuat adalah :
a) Activity Diagram Catat Kehadiran Masuk (gambar 4.4).
b) Activity Diagram Catat Kehadiran Keluar (gambar 4.5).
c) Activity Diagram Login (gambar 4.6).
d) Activity Diagram Lihat Data Kehadiran (gambar 4.7).
e) Activity Diagram Laporan (gambar 4.8).
f) Activity Diagram Pengaturan Jadwal (gambar 4.9).
g) Activity Diagram Pengaturan Dosen (gambar 4.10).
h) Activity Diagram Pengaturan Mata Kuliah (gambar 4.11).
i) Activity Diagram Pengaturan Ruangan (gambar 4.12).
j) Activity Diagram Pengaturan Prodi (gambar 4.13).
k) Activity Diagram Pengaturan Fakultas (gambar 4.14).
l) Activity Diagram Pengaturan User (gambar 4.15).
3. Perancangan database, dalam membuat perancangan database
peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
44
a. Membuat class diagram (lihat 4.2.3.1)
b. Normalisasi (lihat 4.2.3.2)
c. Menyusun struktur database (lihat 4.2.3.3).
4. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar tampilan
yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi
komunikasi antara pengguna dengan sistem.
a. Interface frontend (gambar 4.17).
b. Interface backend yang terdiri dari :
1. Tampilan Login(gambar 4.18).
2. Tampilan Halaman Utama(gambar 4.19)
3. Tampilan Reporting(gambar 4.20)
4. Tampilan Pengaturan Jadwal(gambar 4.21)
5. Tampilan Pengaturan Dosen(gambar 4.22)
6. Tampilan Pengaturan Mata Kuliah(gambar 4.23)
7. Tampilan Pengaturan Ruangan(gambar 4.24)
8. Tampilan Pengaturan Fakultas(gambar 4.25)
9. Tampilan Pengaturan Prodi(gambar 4.26)
10. Tampilan Pengaturan Kelas(gambar 4.27)
11. Tampilan Pengaturan User(gambar 4.28)
3.2.3. Fase Konstruksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan tahap pengkodean terhadap hasil
rancangan yang sudah didefenisikan sebelumnya untuk dijadikan program
aplikasi.
3.2.4. Fase Implementasi
Dalam fase ini peneliti melakukan 2 (dua) tahap, yaitu :
45
1. Melakukan implementasi basis data secara fisik (lihat 4.3.1).
2. Peneliti melakukan pengujian alpha menggunakan metode BlackBox
Pada bagian ini yang dihasilkan tampilan aplikasi, yaitu :
a. Pengujian Aplikasi Backend (tabel 4.30).
b. Pengujian Aplikasi Frontend (tabel 4.31).
Tabel 3.1 Perbandingan Metodologi
Metodologi Keterangan
Waterfall Model ini digunakan jika kebutuhan pelanggan sudah
dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan
selama pengembangan perangkat lunak kecil. Struktu
tahapannya sangat jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap
tahapan pengembangannya dan sebuah tahap dijalankan
setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan
Prototype Membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem.
Sangat baik untuk aplikasi yang bersifat interaktif.
Umumnya user lebih tertarik pada tampilan disbanding
denhgan proses pada sistem. Namun dalam prosesnya
prototype cenderung lambat karena user akan menambah
komponen dari luar sistem sehingga kepastian penyelesaian
proyek tidak jelas. Target penggunapun bervariasi.
Rapid
Application
Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul
yang salah maka akan dibuang. Artinya setiap modul tidak
46
Development akan dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa
salah langsung dibuang. “RAD involve building the wrong
site multiple times until the right site falls out of the
process”
Incremental
Prototype
Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global
terlebih dahulu,kemudian untuk feature dari sistem akan
dikembangkan kemudian. Dengan ini mempercepat dalam
pengimplementasian project. dan hal ini cocok digunakan
dalam sistem informasi Web.
Iterative
Development
Process
Mengombinasikan proses-proses pada model air terjun dan
iterative pada model prototype. Model ini cocok digunakan
jika staf yang ada memiliki pergantian (turnover) yang
tinggi sehingga staf tidak dapat terus ikut dalam
pengembangan perangkat lunak
Spiral Model ini dikembangkan oleh Boehm (1988). Model ini
dititikberatkan pada pembuatan prototype dan manajemen
risiko yang sangat fleksibel jika dibandingkan dengan
model waterfall. Dasar-dasar konsep model ini adalah
bahwa setiap bagian produk dan setiap tingkatan melibatkan
urutan yang sama pada setiap langkah (siklus).
Asembli
Komponen
Model ini menggabungkan beberapa karakteristik model
spiral. Model ini bersifat evolusioner sehingga
47
membutuhkan pendekatan iterative untuk menciptakan
perangkat lunak. Model rakitan komponen ini membawa
kepada penggunaan kembali perangkat lunak dan kegunaan
kembali tersebut memberi sejumlah keuntungan yang bisa
diukur pada perekayasa perangkat lunak.
Pengembangan
Kongkuren
Model ini digambarkan oleh Davis dan Sitaram. Disajikan
secara skematis sebagai sederetan aktivitas teknis mayor,
tugas-tugas, dan keadaanya yang lain. Model ini sering
digunakan sebagai paradigma bagi pengembangan aplikasi
client/server yang dirancang dari serangkaian komponen
fungsional
Metode
Formal
Model metode formal mencakup sekumpulan aktivitas yang
membawa kepada spesifikasi matematis perangkat lunak
komputer. Metode ini emmungkinkan perekayasa perangkat
lunak untuk mengkhususkan, mengembangkan, dan
memverifikasi sistem berbasis komputer dengan
menggunakan notasi matematis yang tepat
Teknik
Generasi ke-4
Metode ini mencakup serangkaian bantuan perangkat lunak
yang luas dimana secara umum memiliki satu hal yaitu
masing-masing memungkinkan perekayasa perangkat lunak
untuk mengkhususkan beberapa karakteristik perangkat
lunak pada suatu tingkat yang tinggi
48
3.3. Alur Kerangka Penelitian
Gambar 3.1 Alur Kerangka Penelitian
Pengkodean
Mengidentifikasi
fitur-fitur aplikasi
Mencari informasi
sistem pencatatan
kehadiran dosen
Fase Perancangan
Perancangan
Arsitektur Sistem Perancangan
Interface
Perancangan
Database
Metode
Pengembangan Sistem
(RAD)
Perancangan UML
Metode
Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Menetukan Batasan dan
Rumusan Masalah
Wawancara
Fase Perencanaan
Syarat
Blackbox testing Implementasi
Basis Data
Masalah
Studi Lapangan
Fase Implementasi Fase Konstruksi
49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Fase Perencanaan Syarat
Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, fase perencanaan
syarat adalah fase dimana peneliti melakukan identifikasi tujuan-tujuan aplikasi
atau sistem serta mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan
dari tujuan-tujuan tersebut.
4.1.1. Mencari informasi sistem pencatatan kehadiran dosen di Fakultas
Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sistem pencatatan kehadiran dosen di Fakultas Sains Dan Teknologi (FST)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Proses pencatatan
kehadiran dosen per-mata kuliah dilakukan dengan cara dosen datang pada jam
mata kuliah tertentu akan meminta lembar pencatatan kehadiran dosen kepada
petugas administrasi yang bersangkutan kemudian dosen mengisi lembar tersebut
dan membubuhkan tanda tangan pada kolom “D” (datang) selanjutnya
menyerahkan kembali lembar catatan kehadiran dosen kepada petugas
administrasi. Selanjutnya ketika jam mata kuliah berakhir dosen tersebut kembali
untuk meminta lembar pencatatan kehadiran dosen dan membubuhkan tanda
tangan pada lembar catatan kehadiran dosen pada kolom “P” (pulang). Untuk
melihat proses secara keseluruhan sistem yang berjalan ini dapat melihat pada
gambar 4.2.a dan penjelasanya.
50
4.1.2. Mengidentifikasi fitur-fitur aplikasi
Pada tahapan ini peneliti mengidentifikasi fitur-fitur berdasarkan tujuan-
tujuan aplikasi atau sistem, serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.
Aplikasi atau sistem pencatatan kehadiran dosen ini terbagi manjadi 2
(dua) bagian yaitu, aplikasi backend dan aplikasi frontend.
Pada aplikasi backend memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
1. Login, yaitu fitur yang akan digunakan untuk admin atau user lain
untuk masuk dan mengakses aplikasi backend ini.
2. Lihat Data Kehadiran (Halaman Utama), yaitu fitur dimana admin atau
user dapat melihat data kehadiran dosen yang tercatat.
3. Laporan, Merupakan fitur untuk mencetak data kehadiran dosen secara
bulanan, mingguan, harian atau secara custom dari tanggal tertentu
sampai tanggal tertentu.
4. Pengaturan, adalah fitur untuk admin mengelola data-data pendukung
dari data kehadiran dosen. Pada fitur ini admin dapat mengelola data
jadwal, dosen, mata kuliah, fakultas, prodi, ruangan, kelas, dan user.
Adapun fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi frontend adalah sebagai
berikut :
1. Catat Kehadiran Mulai, fitur ini digunakan untuk mencatat
kehadiran dosen pada saat ingin memulai perkuliahan berdasarkan
51
jadwal yang telah ditentukan pada aplikasi backend.
2. Catat Kehadiran Selesai, fitur ini digunakan untuk mencatat
kehadiran dosen setelah selesai melakukan kegiatan perkuliahan
berdasarkan jadwal yang telah ditentukan pada aplikasi backend.
4.2. Fase Perancangan
Dalam perancangan program aplikasi ini peneliti melakukan perancangan
dengan menggunakan UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity
Diagram, dan Class Diagram. Kemudian peneliti melakukan perancangan
Struktur Data, serta perancangan User Interface.
4.2.1. Arsitektur Sistem Aplikasi
Arsitektur Sistem berjalan dan arsitektur sistem usulan yang akan dibuat :
Gambar 4.2.a. Arsitektur Sistem
Berjalan
Gambar 4.2.b. Arsitektur Sistem
Usulan
Gambar 4.2 Arsitektur Sistem
52
Gambar 4.2.a menggambarkan sistem pencatatan kehadiran yang sedang
berjalan sekarang. Secara sederhana dapat dijelaskan bagian akademik mengambil
data jadwal mata kuliah yang terdapat pada AIS (Academic Information System)
kemudian mengolah menjadi bentuk daftar kehadiran dosen berdasarkan mata
kuliah dan jadwal pada AIS. Daftar kehadiran yang selanjutnya diisi oleh dosen
dengan tanda tangan berdasarkan kehadiranya. Setiap bulan daftar kehadiran ini
diolah lagi oleh bagian akademik untuk dijadikan laporan kehadiran dosen.
Gambar 4.2.b menggambarkan sistem usulan yang akan dibuat. Pada
sistem ini terdapat 2 (dua) jenis aplikasi pada client komputer, yaitu aplikasi
frontend dan aplikasi backend. Aplikasi frontend ini digunakan untuk melakukan
pencatatan kehadiran dosen menggunakan teknologi RFID. Sedangkan aplikasi
backend digunakan untuk melihat hasil pencatatan dan mengatur segala hal yang
berhubungan dengan aplikasi frontend. Kedua aplikasi ini dihubungkan oleh
sebuah database server yang menyimpan semua data dari aplikasi.
4.2.2. Perancangan UML
4.2.2.1. Use Case Diagram
Use case diagram mendeskripsikan interaksi aktor di dalam sistem
aplikasi. Use case diagram pada Aplikasi ini terdiri dari tiga aktor, yaitu admin,
user, dan Dosen.
53
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor dan Use Case
No. Aktor Deskripsi
1 Admin Orang yang melakukan keseluruhan dalam aplikasi
ini. Admin memiliki otoritas penuh dalam melakukan
penambahan pada database, melihat, mengedit, dan
menghapus data pada aplikasi backend
2 User Aktor yang memiliki otoritas terbatas pada melihat
data kehadiran dan membuat laporan pada aplikasi
backend
3 Dosen Aktor yang menggunakan aplikasi frontend
Tabel 4.2 Daftar Diagram Use Case
No. Use Case Description Actor
1 Login Use case menggambarkan proses
pengecekan hak akases siapa yang berhak
mengakses aplikasi.
Admin,
User
2 Lihat Data
Kehadiran
Use Case Menggambarkan proses dalam
melihat data kehadiran dosen
Admin,
User
3 Laporan Use Case Menggambarkan proses dalam
melakukan proses pembuatan laporan
Admin,
User
4 Pengaturan
Jadwal
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
Admin
54
tambah, ubah, hapus.
5 Pergantian
Jadwal
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah
Admin
5 Pengaturan
Dosen
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
6 Pengaturan
Mata Kuliah
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
7 Pengaturan
Fakultas
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
8 Pengaturan
Prodi
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
9 Pengaturan
Ruangan
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
10 Pengaturan
Kelas
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
55
11 Pengaturan
User
Use case menggambarkan proses generaliasi
yang meliputi empat buah proses detil,
tambah, ubah, hapus.
Admin
12 Catat
Kehadiran
Mulai
Use Case menggambarkan proses saat
mencatat kehadiran dosen mulai
Dosen
13 Catat
Kehadiran
Selesai
Use Case menggambarkan proses saat
mencatat kehadiran dosen selesai
Dosen
Gambar 4.3 Use Case Diagram
56
Proses yang terjadi pada use case diagram dijelaskan secara rinci pada 13
(tiga belas) narasi use case diagram yang ada pada usulan sistem.
Tabel 4.3 Deskripsi Use Case Catat Kehadiran Mulai
Nama Use Case : Catat Kehadiran Masuk
Aktor : Dosen
Deskripsi :
Use Case ini menggambarkan proses untuk Catat Kehadiran Dosen
Masuk.
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. Pengguna menempelkan kartu RFID pada reader.
Langkah 3. Sistem menampilkan informasi dosen.
Langkah 4. Pengguna klik “Masuk”.
Langkah 5. Sistem Menampilkan pesan konfirmasi.
Langkah 6. Pengguna klik “OK” pada pesan konfirmasi.
Postcondition : Sistem menampilkan halaman utama.
Tabel 4.4 Deskripsi Use Case Catat Kehadiran Selesai
Nama Use Case : Catat Kehadiran Keluar
Aktor : Dosen
57
Deskripsi :
Use Case ini menggambarkan proses untuk Catat Kehadiran Dosen
Keluar.
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. Pengguna menempelkan kartu RFID pada reader.
Langkah 3. Sistem menampilkan informasi dosen.
Langkah 4. Pengguna klik “Keluar”.
Langkah 5. Sistem Menampilkan pesan konfirmasi.
Langkah 6. Pengguna klik “OK” pada pesan konfirmasi.
Postcondition : Sistem menampilkan halaman utama.
Tabel 4.5 Deskripsi Use Case Login
Nama Use Case : Login
Aktor : User / Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk login
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman login
Langkah 2. pelanggan memasukan password dan username
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman utama
58
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman utama
Tabel 4.6 Deskripsi Use Case Lihat Data Kehadiran
Nama Use Case : Lihat Data Kehadiran
Aktor : User / Admin
Deskripsi :
Use Case ini menggambarkan proses untuk Lihat Data Kehadiran
(halaman utama)
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan Data Kehadiran (halaman utama)
Tabel 4.7 Deskripsi Use Case Laporan
Nama Use Case : Laporan
Aktor : User / Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Membuat Laporan
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Laporan”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman laporam
Langkah 4. User memilih laporan yang ingin dibuat
59
Langkah 5. User klik tombol “Cetak Laporan”
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Laporan
Tabel 4.8 Deskripsi Use Case Pengaturan Dosen
Nama Use Case : Pengaturan Dosen
Aktor : Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan Dosen
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
Langkah 4. User memilih bagian “Dosen”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan Dosen
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan Dosen
60
Tabel 4.9 Deskripsi Use Case Pengaturan Mata Kuliah
Nama Use Case : Pengaturan Mata Kuliah
Aktor : Admin
Deskripsi :
Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan Mata
Kuliah
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
Langkah 4. User memilih bagian “Mata Kuliah”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan Mata
Kuliah
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan Mata Kuliah
Tabel 4.10 Deskripsi Use Case Pengaturan Jadwal
Nama Use Case : Pengaturan Jadwal
Aktor : Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan Jadwal
61
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
Langkah 4. User memilih bagian “Jadwal”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan Jadwal
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan Jadwal
Tabel 4.11 Deskripsi Use Case Pengaturan Ruangan
Nama Use Case : Pengaturan Ruangan
Aktor : Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan Ruangan
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
Langkah 4. User memilih bagian “Ruangan”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan Ruangan
62
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan Ruangan
Tabel 4.12 Deskripsi Use Case Pengaturan Prodi
Nama Use Case : Pengaturan Prodi
Aktor : Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan Prodi
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
Langkah 4. User memilih bagian “Prodi”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan Prodi
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan Prodi
Tabel 4.13 Deskripsi Use Case Pengaturan Fakultas
Nama Use Case : Pengaturan Fakultas
63
Aktor : Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan Fakultas
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
Langkah 4. User memilih bagian “Fakultas”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan Fakultas
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan Fakultas
Tabel 4.14 Deskripsi Use Case Pengaturan User
Nama Use Case : Pengaturan User
Aktor : Admin
Deskripsi : Use Case ini menggambarkan proses untuk Pengaturan User
Event yang
dijalankan :
Langkah 1. Sistem menampilkan halaman utama
Langkah 2. User memilih bagian “Setting”
Langkah 3. Sistem menampilkan halaman Setting
64
Langkah 4. User memilih bagian “User”
Langkah 5. Sistem menampilkan halaman Pengaturan User
Precondition : Pelanggan dalam keadaan login
Postcondition : Aplikasi menampilkan halaman Pengaturan User
4.2.2.2. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aktifitas–aktifitas yang terjadi dalam
sistem presensi dosen :
1) Catat Kehadiran Masuk
Gambar 4.4 Activity Diagram Catat Kehadiran Masuk
65
2) Catat Kehadiran Keluar
Gambar 4.5 Activity Diagram Catat Kehadiran Keluar
3) Login
Gambar 4.6 Activity Diagram Login
4) Lihat Data Kehadiran (Halaman Utama)
66
Gambar 4.7 Activity Diagram Lihat Data Kehadiran
5) Laporan (Reporting)
Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan
67
6) Pengaturan Jadwal
Gambar 4.9 Activity Diagram Pengaturan Jadwal
7) Pengaturan Dosen
Gambar 4.10 Activity Diagram Pengaturan Dosen
68
8) Pengaturan Mata Kuliah
Gambar 4.11 Activity Diagram Pengaturan Mata Kuliah
9) Pengaturan Ruangan
Gambar 4.12 Activity Diagram Pengaturan Ruangan
69
10) Pengaturan Prodi
Gambar 4.13 Activity Diagram Pengaturan Prodi
11) Pengaturan Fakultas
Gambar 4.14 Activity Diagram Pengaturan Fakultas
70
12) Pengaturan User
Gambar 4.15 Activity Diagram Pengaturan User
4.2.3. Perancangan Database
Perancangan database menggunakan class diagram, normalisasi dan
struktur database.
4.2.3.1.Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini
menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas
objek tersebut. Sebelum membuat class diagram, harus mengindentifikasi objek
potensial dari use case diagram terlebih dahulu. Identifikasi objek potensial ini
dengan melihat mana saja elemen dari use case diagram yang merupakan kata
benda, menunjukan orang/aktor dan menunjukan proses.
Berdasarkan use case diagram pada gambar 4.3 didapatkan beberapa
elemen yang merupakan kata benda pada aktor dan proses, yaitu :
71
a. Admin (aktor)
b. User (aktor)
c. Dosen (aktor)
d. Login (proses)
e. Laporan (proses)
f. Jadwal (proses)
g. Dosen (proses)
h. Mata Kuliah (proses)
i. Fakultas (proses)
j. Prodi (proses)
k. Ruangan (proses)
l. Kelas (proses)
m. User (proses)
n. Kehadiran (proses)
o. Kehadiran Masuk (proses)
p. Kehadiran Keluar (proses)
Dari elemen tersebut karena terdapat kata benda yang sama pada aktor dan
proses maka elemen itu kita buang sehingga elemen yang kita dapatkan adalah
sebagai berikut :
a. Admin
b. User
c. Dosen
d. Login
e. Laporan
f. Jadwal
g. Fakultas
h. Prodi
i. Mata Kuliah
j. Ruangan
k. Kelas
l. Kehadiran
Pada elemen “Admin” dan “User” digabungkan 1 elemen karena pada
“Admin” dan “User” akan menjadi hak akses dalam mengakses aplikasi ini.
Kedua elemen ini digabungkan dan diberi nama elemen “User”. Kemudian
didapatkan elemen yang tersisa adalah sebagai berikut :
72
a. User
b. Dosen
c. Login
d. Laporan
e. Jadwal
f. Fakultas
g. Prodi
h. Mata Kuliah
i. Ruangan
j. Kelas
k. Kehadiran
Elemen tersisa inilah yang disebut objek potensial yang akan dianalisis
dan kemudian dituangkan menjadi sebuah class diagram.
Berdasarkan daftar objek potensial tersebut, selanjutnya objek-objek
tersebut di analisis untuk menghasilkan daftar objek yang diusulkan, adapun
analisisnya sebagai berikut :
Tabel 4.16 Analisis Daftar Objek Potensial
Objek Potensial Cek Alasan
User X Data untuk Login
Dosen Y Manajemen Dosen
Login X Tidak Relevan
Laporan X Berasal dari data Kehadiran
Jadwal Y Manajemen Jadwal
Fakultas X Atribut dari Prodi
Prodi Y Manajemen Prodi
Mata Kuliah Y Manajemen Mata Kuliah
Ruangan Y Manajemen Ruangan
73
Kelas Y Manajemen Kelas
Kehadiran Y Manajemen Kehadiran
Berdasarkan analisis daftar objek potensial yang terdapat pada table 4.16,
selanjutnya menghasilkan daftar objek yang diusulkan, adapun daftar objek yang
diusulkan sebagai berikut :
Tabel 4.17 Daftar Objek yang Diusulkan
Proposed Object List
Kehadiran
Dosen
Mata Kuliah
Ruangan
Kelas
Jadwal
Prodi
Berdasarkan daftar objek yang diusulkan ini selanjutnya dibuat class
diagram seperti gambar 4.16 dibawah ini :
74
Gambar 4.16. Rancangan Class Diagram
Berdasarkan class diagram yang telah dirancang, setiap class dirubah
kedalam tabel. Namun tabel yang berbentuk tidak normal (unnormalized) karena
masih terdapat anomali. Setiap tabel yang tidak normal (unnormalized) dilakukan
normalisasi pada tabel tersebut.
4.2.3.2.Normalisasi
Tabel yang belum normal adalah tabel prodi, sebagai berikut :.
Tabel 4.18 Tabel prodi
id_prodi* prodi fakultas
1 Teknik Informatika Sains Dan Teknologi
75
Tabel prodi masih dalam bentuk tidak normal (unnormalized), karena
masih terdapat anomali pengubahan. Anomali pengubahan terjadi pada kolom
fakultas, karena adanya redudansi data. Ketika akan mengubah nilai data
kategori_buku pada tabel buku, maka seluruh kemunculan data fakultas pada tabel
prodi harus ikut diubah. Untuk menjadikan tabel prodi dalam bentuk normal,
maka dilakukan proses normalisasi untuk mengeliminasi anomali.
Pada proses normalisasi, tabel prodi yang masih tidak normal
(unnormalezed) diubah menjadi bentuk normal tahap pertama (1 NF) dengan cara
mendekomposisi tabel prodi. Berdasarkan permasalahan anomali pada tabel prodi,
maka tabel tersebut dipecah menjadi dua tabel, yaitu tabel prodi dan tabel
fakultas.
Tabel 4.19 Tabel prodi (1NF)
id_prodi* prodi Id_fakultas
1 Teknik Informatika 1
Tabel 4.20 Tabel fakultas (1NF)
id_fakultas* fakultas
1 Sains Dan Teknologi
76
Tabel prodi dan tabel fakultas sudah bentuk normal tahap pertama (1 NF), karena
tidak ada elemen data yang berulang. Kolom id_fakultas merupakan foreign key
pada tabel prodi yang berfungsi untuk menghubungkan tabel prodi dengan tabel
fakultas. Pada tabel prodi dan tabel fakultas tidak perlu dilakukan proses
normalisasi tahap dua (2NF) karena setiap atribut non-key telah bergantung pada
satu primary key id_prodi pada tabel prodi dan id_fakultas pada tabel fakultas.
4.2.3.3.Struktur Database
Class diagram pada gambar 4.34 digunakan untuk menggambarkan desain
statis dari sistem yang akan dibangun dalam database. Dari Class Diagram
tersebut dapat mengilustrasikan skema database yaitu tabel-tabel yang akan
digunakan dalam database. Setiap class akan diwakilkan oleh sebuah tabel, atribut
class yang akan menjadi field dalam tabel dan metode akan menjadi fungsi yang
akan dibuat saat pembuatan program. Dari penjelasan diatas, maka peneliti dapat
menyebutkan bahwa terdapat sembilan tabel seperti berikut :
1) Tabel Kehadiran
Tabel 4.21 Tabel Kehadiran
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_kehadiran int(11) Primay Key, ID kehadiran
2 id_jadwal int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_jadwal
3 catat_mulai datetime Catat kehadiran mulai dosen
4 catat_selesai datetime Catat kehadiran selesai dosen
Pada Tabel Kehadiran terdapat field id_kehadiran, id_jadwal,
catat_mulai, catat_selesai. Tabel Kehadiran terhubung dengan Tabel
Jadwal melalui field id_jadwal pada Tabel Jadwal sebagai foreign key dan
77
field id_jadwal pada Tabel Jadwal sebagai primary key.
2) Tabel Dosen
Tabel 4.22 Tabel Dosen
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_dosen int(11) Primay Key, ID dosen
2 nip varchar(20) NIP Dosen
4 nama_dosen varchar (255) Nama Dosen
5 tempat_lahir varchar (30) Tempat Lahir Dosen
6 tgl_lahir date Tanggal Lahir Dosen
7 jenis_kelamin char Jenis Kelamin Dosen
8 pendidikan varchar(10) Pendidikan Dosen
9 gelar varchar(10) Gelar Dosen
10 no_kartu varchar(10) No kartu RFID Dosen
11 id_prodi Int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_prodi
Pada Tabel Dosen terdapat field id_dosen, nip, nama_dosen,
tempat_lahir, tgl_lahir, jenis_kelamin, pendidikan, gelar, no_kartu,
id_prodi. Tabel Dosen terhubung dengan Tabel Prodi melalui field
id_prodi pada Tabel Dosen sebagai foreign key dan field id_prodi pada
tabel Prodi sebagai primary key.
3) Tabel Fakultas
Tabel 4.23 Tabel Fakultas
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_fakultas int(11) Primay Key, ID fakultas
2 fakultas varchar(50) Nama Fakultas
Pada Tabel Fakultas terdapat field id_fakultas, dan fakultas.
4) Tabel Jadwal
Tabel 4.24 Tabel Jadwal
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_jadwal int(11) Primay Key, ID fakultas
78
2 id_makul varchar(10) Foreign Key, relasi ke tbl_makul
3 id_dosen Int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_dosen
4 hari Int(11) Hari untuk jadwal
5 Jam_mulai Time Jam mulai jadwal
6 Jam_selesai Time Jam Selesai jadwal
7 id_ruangan Int(11) Foreign Key, relasi ke
tbl_ruangan 8 id_kelas Int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_kelas
9 id_prodi Int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_prodi
Pada Tabel Jadwal terdapat field id_jadwal, id_makul, id_dosen,
hari, jam_mulai, jam_selesai, id_ruangan, id_kelas, id_prodi.
Tabel Jadwal terhubung dengan Tabel Mata Kuliah melalui field
id_makul pada Tabel Jadwal sebagai foreign key dan field id_makul pada
Tabel Mata Kuliah sebagai primary key.
Tabel Jadwal terhubung dengan Tabel Dosen melalui field id_dosen
pada Tabel Jadwal sebagai foreign key dan field id_dosen pada Tabel
Dosen sebagai primary key.
Tabel Jadwal terhubung dengan Tabel Ruangan melalui field
id_ruangan pada Tabel Jadwal sebagai foreign key dan field id_ruangan
pada Tabel Ruangan sebagai primary key.
Tabel Jadwal terhubung dengan Tabel Kelas melalui field id_kelas
pada Tabel Jadwal sebagai foreign key dan field id_kelas pada Tabel Kelas
sebagai primary key.
Tabel Jadwal terhubung dengan Tabel Prodi melalui field id_prodi
pada Tabel Jadwal sebagai foreign key dan field id_prodi pada Tabel Prodi
sebagai primary key.
79
5) Tabel Prodi
Tabel 4.25 Tabel Prodi
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_prodi int(11) Primay Key, ID prodi
2 prodi varchar(50) Nama Prodi
3 id_fakultas Int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_fakultas
Pada Tabel Prodi terdapat field id_prodi, prodi, dan id_fakultas.
Tabel Prodi terhubung dengan Tabel Fakultas melalui field id_fakultas
pada Tabel Prodi sebagai foreign key dan field id_fakultas pada Tabel
Fakultas sebagai primary key.
6) Tabel Kelas
Tabel 4.26 Tabel Kelas
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_kelas int(11) Primay Key, ID kelas
2 kelas varchar(15) Nama Kelas
3 angkatan Int(11) Angkatan kelas
Pada Tabel Kelas terdapat field id_kelas, kelas, dan angkatan.
7) Tabel Mata Kuliah
Tabel 4.27 Tabel Mata Kuliah
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_makul varchar(15) Primay Key, ID mata kuliah
2 mata_kuliah varchar(50) Nama Mata Kuliah
3 id_prodi Int(11) Foreign Key, relasi ke tbl_prodi
Pada tabel Mata Kuliah terdapat field id_makul, mata_kuliah, dan
id_prodi. Tabel Mata Kuliah terhubung dengan Tabel Prodi melalui field
id_prodi pada Tabel Mata Kuliah sebagai foreign key dan field id_prodi
80
pada Tabel Prodi sebagai primary key.
8) Tabel Ruangan
Tabel 4.28 Tabel Ruangan
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_ruangan int(11) Primay Key, ID prodi
2 nama_ruangan varchar(10) Nama Ruangan
3 lantai Int(11) Lantai tempat ruangan berada
Pada Tabel Ruangan terdapat field id_ruangan, nama_ruangan, dan
lantai.
9) Tabel User
Tabel 4.29 Tabel User
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1 id_user int(11) Primay Key, ID prodi
2 username varchar(10) Username user
3 password varchar(10) Password user
4 nama_user Varchar(30) Nama User
5 hak_akses Varchar(10) Hak akses user
Pada Tabel User terdapat field id_user, username, password,
nama_user, dan hak_akses.
4.2.4. Perancangan Interface
Tampilan antarmuka merupakan salah-satu hal yang penting dalam
merancang sebuah aplikasi. Perancangan tampilan ini diperlukan untuk
mengetahui seperti apa bentuk tampilan yang akan digunakan pada aplikasi.
Aplikasi dengan tampilan yang menarik dan user friendly tentunya akan
memberikan nilai tambah pada aplikasi itu sendiri.
81
Sistem ini terdiri dari aplikasi frontend dan aplikasi backend. Berikut
peneliti uraikan halaman-halaman tersebut.
4.2.4.1. Aplikasi Front End
1) Rancangan Tampilan Pencatatan Kehadiran Dosen
Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Pencatatan Kehadiran Dosen
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.35 adalah halaman
depan untuk proses pencatatan kehadiran dosen. Pada halaman ini dosen
dapat melakukan pencatatan kehadiran dengan menempelkan kartu rfid nya
ke reader.
82
4.2.4.2. Aplikasi Back End
1) Rancangan Tampilan Login
Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Login
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.36 adalah halaman
login. Pada halaman ini adalah halaman sebelum tampilan utama. Untuk
dapat mengakses aplikasi admin atau user harus login melalui tampilan ini.
2) Rancangan Tampilan Halaman Utama
Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Halaman Utama
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.37 adalah halaman
83
utama. Pada halaman ini adalah halaman setelah tampilan login. Pada
halaman ini akan ditampilkan informasi fakultas, prodi, dosen, mata
kuliah, kelas, ruangan, jam mulai, jam selesai, catat kehadiran masuk,
catat kehadiran keluar. Selain itu dapat mencari data yang ada.
3) Rancangan Tampilan Reporting
Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Reporting
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.36 adalah halaman
tampilan Reporting. Halaman ini merupakan halaman untuk mencetak
laporan berdasarkan parameter yang ditentukan.
4) Rancangan Tampilan Pengaturan Jadwal
Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Pengaturan Jadwal
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.39 adalah halaman
84
pengaturan jadwal. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id jadwal,
id dosen, id mata kuliah, id kelas, hari , jam mulai, jam selesai, ruangan dan
prodi. Selain itu dapat menambah, merubah, dan menghapus data yang ada
pada pengaturan jadwal.
5) Rancangan Tampilan Pengaturan Dosen
Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Pengaturan Dosen
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.40 adalah halaman
pengaturan dosen. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id dosen,
nip, nama dosen, tempat lahir, jenis kelamin, pendidikan, gelar, dan nomer
kartu. Selain itu dapat menambah, merubah, dan menghapus data yang ada
pada pengaturan dosen.
85
6) Rancangan Tampilan Pengaturan Mata Kuliah
Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Pengaturan Mata Kuliah
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.41 adalah halaman
pengaturan mata kuliah. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id
mata kuliah dan mata kuliah. Selain itu dapat menambah, merubah, dan
menghapus data yang ada pada pengaturan Mata Kuliah.
7) Rancangan Tampilan Pengaturan Ruangan
Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Pengaturan Ruangan
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.42 adalah halaman
pengaturan ruangan. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id
ruangan, nama ruangan, dan lantai. Selain itu dapat menambah, merubah,
86
dan menghapus data yang ada pada pengaturan ruangan.
8) Rancangan Tampilan Pengaturan Fakultas
Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Pengaturan Fakultas
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.43 adalah halaman
pengaturan fakultas. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id
fakultas dan nama fakultas. Selain itu dapat menambah, merubah, dan
menghapus data yang ada pada pengaturan fakultas.
9) Rancangan Tampilan Pengaturan Prodi
Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Pengaturan Prodi
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.44 adalah halaman
pengtaturan prodi. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id prodi,
87
nama prodi, dan id fakultas. Selain itu dapat menambah, merubah, dan
menghapus data yang ada pada pengaturan prodi.
10) Rancangan Tampilan Pengaturan Kelas
Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Pengaturan Kelas
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.45 adalah halaman
pengaturan kelas. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id kelas,
kelas, dan angkatan. Selain itu dapat menambah, merubah, dan menghapus
data yang ada pada pengaturan kelas.
11) Rancangan Tampilan Pengaturan User
Gambar 4.28 Rancangan Pengaturan User
88
Rancangan layar yang terdapat pada gambar 4.46 adalah halaman
pengaturan user. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi id user,
username, password, nama asli, dan hak akses. Selain itu dapat menambah,
merubah, dan menghapus data yang ada pada pengaturan user.
4.3. Fase Konstruksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan tahap pengkodean terhadap hasil
rancangan yang sudah didefenisikan sebelumnya untuk dijadikan program
aplikasi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan beberapa tools atau software antara
lain Java Development Kit Versi (JDK) 1.7.0, Netbeans Integrated Develpoment
Equipment (IDE) 7.1.2, dan Database Server MySQL Versi 5.
Pada tahap ini juga peneliti melakukan pengkodean dalam
mengkomunikasikan antara aplikasi dan perangkat RFID reader. RFID reader
dihubungkan ke komputer/PC melalui COM port dengan menggunakan kabel
serial. ketika kartu RFID didekatkan dengan RFID reader, reader ini akan
membaca nomor ID dari kartu RFID dan kemudian mengirimkanya dalam bentuk
data ASCII ke serial port komputer/PC.
Data ASCII yang dikirimkan tersebut memiliki format seperti pada
gambar 4.29 :
Gambar 4.29 Format Data yang dikirimkan oleh RFID reader
89
Keterangan :
1. STX (02h) = start of text
2. DATA (10 ASCII) = data yang merupakan nomor ID kartu RFID
(peneliti hanya menggunakan 8 digit terakhir)
3. CHECK SUM (2 ASCII) = hasil dari operasi “XOR” dari DATA
(10 ASCII)
4. CR (13h) = carriage return
5. LF(10h) = line feed
6. ETX (03h) = end of text
Berdasarkan gambar 4.30 dan keterangan gambar 4.30 tersebut untuk
mendapatkan nomor ID dari kartu RFID, tidak dapat langsung diambil dari
keseluruhan data yang dikirimkan dari RFID reader tetapi data tersebut harus
diolah terlebih dahulu.
Dalam mengolah data yang diterima dari RFID reader digunakan
flowchart sebagai berikut :
90
Gambar 4.30 Flowchart membaca nomor ID RFID transponder
Keterangan :
1. Program melakukan inisialisasi COM port yaitu pada baudrate 9600
bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control.
Kemudian progam melakukan deklarasi variabel yang akan digunakan
antara lain:
a. Counter adalah variabel bertipe byte dan digunakan sebagai
penghitung jumlah byte data yang diterima.
b. Nomor adalah variabel bertipe string dan digunakan untuk
menampung data ID dari RFID transponder.
c. Data adalah variabel bertipe byte yang digunakan untuk
menampung data serial dari COM port.
2. Kemudian program memberi nilai nol pada variabel counter dan
membuat variabel nomor menjadi null (kosong).
3. Program menunggu datangnya data serial dari COM port. Bila data
91
serial datang maka progam akan menyimpannya pada variabel data
dan melanjutkan ke langkah berikutnya.
4. Program akan menambah variabel counter dengan 1, dan memeriksa
nilai vaiabel counter. Jika variabel counter bernilai 1 maka program
akan memeriksa apakah variabel data bernilai 2. Jika variabel data
tidak bernilai 2 maka program akan memberi nilai variabel counter
dengan 0 dan membuat variabel nomor menjadi null.
5. Jika variabel counter bernilai 4 hingga 11 maka program akan
mengkonversi nilai variabel data menjadi string dan menambahkannya
ke variabel nomor (sintaksis => nomor:=nomor+chr[data]).
6. Jika nilai variabel counter adalah 16 maka program akan memeriksa
apakah variabel data bernilai 3. Jika variabel data bernilai 3 maka
program akan menampilkannya pada jendela program. Jika data tidak
bernilai 3 maka program akan langsung melanjutkan ke langkah
berikutnya.
7. Kemudian program memberi nilai nol pada variabel counter dan
membuat variabel nomor menjadi null (kosong).
8. Lalu program kembali ke langkah 3.
Nomor ID dari RFID transponder untuk pada dosen ini, terdapat pada field
“no_kartu” pada tabel dosen sehingga aplikasi dapat mengidentifikasi dosen dari
kartu RFID miliknya.
4.4. Fase Implementasi
Sebelum program diimplementasikan, maka program harus terbebas dari
92
kesalahan-kesalahan. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain karena
kesalahan penulisan (coding), kesalahan proses, atau kesalahan logika.
Dalam tahap “Rancang Bangun Sistem Monitoring Kehadiran Dosen
Dalam Proses Belajar Mengajar Menggunakan Radio Frequency
Identification (RFID)” ini, analisis kebutuhan perangkat pendukung menjadi hal
yang sangat penting. Sistem ini dapat berjalan dengan baik, apabila mampu
berjalan lancar pada hardware. Selain itu kebutuhan perangkat lunak pendukung
juga harus tersedia demi kelancaran tahap implementasi program.
4.4.1. Implementasi Basis Data
Implementas basis data diambil berdasarkan perancangan basis data yang
dibuat sebelumnya. Secara fisik, implementasi basis data diimplementasikan
menggunakan perangkat lunak MySQL. Berikut adalah query sql untuk setiap
tabel :
1. Tabel Kehadiran (tbl_kehadiran)
Query sql untuk tabel kehadiran adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_kehadiran` (
`id_kehadiran` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`id_jadwal` int(11) NOT NULL,
`catat_mulai` datetime DEFAULT NULL,
`catat_selesai` datetime DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_kehadiran`),
93
KEY `id_jadwal` (`id_jadwal`),
CONSTRAINT `tbl_kehadiran_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_jadwal`)
REFERENCES `tbl_jadwal` (`id_jadwal`) ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=19 DEFAULT
CHARSET=latin1;
2. Tabel Dosen (tbl_dosen)
Query sql untuk tabel dosen adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_dosen` (
`id_dosen` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`nip` varchar(20) NOT NULL,
`nama_dosen` varchar(255) NOT NULL,
`tempat_lahir` varchar(30) NOT NULL,
`tgl_lahir` date NOT NULL,
`jenis_kelamin` char(255) NOT NULL,
`pendidikan` varchar(10) NOT NULL,
`gelar` varchar(10) NOT NULL,
`no_kartu` varchar(10) DEFAULT NULL,
`id_prodi` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_dosen`),
KEY `id_prodi` (`id_prodi`),
94
CONSTRAINT `tbl_dosen_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_prodi`)
REFERENCES `tbl_prodi` (`id_prodi`) ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=10 DEFAULT
CHARSET=latin1;
3. Tabel Fakultas (tbl_fakultas)
Query sql untuk tabel fakultas adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_fakultas` (
`id_fakultas` int(11) NOT NULL,
`fakultas` varchar(50) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_fakultas`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
4. Tabel Jadwal (tbl_jadwal)
Query sql untuk tabel jadwal adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_jadwal` (
`id_jadwal` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`id_makul` varchar(10) NOT NULL,
`id_dosen` int(11) NOT NULL,
`hari` int(11) NOT NULL,
`jam_mulai` time NOT NULL,
95
`jam_selesai` time NOT NULL,
`id_ruangan` int(11) NOT NULL,
`id_kelas` int(11) NOT NULL,
`id_prodi` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_jadwal`),
KEY `id_makul` (`id_makul`),
KEY `id_dosen` (`id_dosen`),
KEY `id_kelas` (`id_kelas`),
KEY `id_ruangan` (`id_ruangan`),
KEY `id_prodi` (`id_prodi`),
CONSTRAINT `tbl_jadwal_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_makul`)
REFERENCES `tbl_makul` (`id_makul`) ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `tbl_jadwal_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_dosen`)
REFERENCES `tbl_dosen` (`id_dosen`) ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `tbl_jadwal_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_kelas`)
REFERENCES `tbl_kelas` (`id_kelas`) ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `tbl_jadwal_ibfk_4` FOREIGN KEY (`id_ruangan`)
REFERENCES `tbl_ruangan` (`id_ruangan`) ON UPDATE CASCADE,
CONSTRAINT `tbl_jadwal_ibfk_5` FOREIGN KEY (`id_prodi`)
REFERENCES `tbl_prodi` (`id_prodi`) ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=13 DEFAULT
CHARSET=latin1;
96
5. Tabel Prodi (tbl_prodi)
Query sql untuk tabel prodi adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_prodi` (
`id_prodi` int(11) NOT NULL,
`prodi` varchar(50) NOT NULL,
`id_fakultas` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_prodi`),
KEY `id_fakultas` (`id_fakultas`),
CONSTRAINT `tbl_prodi_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_fakultas`)
REFERENCES `tbl_fakultas` (`id_fakultas`) ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
6. Tabel Kelas (tbl_kelas)
Query sql untuk tabel kelas adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_kelas` (
`id_kelas` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`kelas` varchar(15) NOT NULL,
`angkatan` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_kelas`)
97
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=9 DEFAULT
CHARSET=latin1;
7. Tabel Mata Kuliah (tbl_makul)
Query sql untuk tabel mata kuliah adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_makul` (
`id_makul` varchar(15) NOT NULL,
`mata_kuliah` varchar(50) NOT NULL,
`id_prodi` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_makul`),
KEY `id_prodi` (`id_prodi`),
CONSTRAINT `tbl_makul_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_prodi`)
REFERENCES `tbl_prodi` (`id_prodi`) ON UPDATE CASCADE
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
8. Tabel Ruangan (tbl_ruangan)
Query sql untuk tabel ruangan adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_ruangan` (
`id_ruangan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`nama_ruangan` varchar(10) NOT NULL,
98
`lantai` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_ruangan`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=8 DEFAULT
CHARSET=latin1;
9. Tabel User (tbl_user)
Query sql untuk tabel user adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE `tbl_user` (
`id_user` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`username` varchar(10) NOT NULL,
`password` varchar(10) NOT NULL,
`nama_user` varchar(30) NOT NULL,
`hak_akses` varchar(10) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_user`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=4 DEFAULT
CHARSET=latin1;
4.4.2. Pengujian
Setelah selesai melakukan pengembangan, maka aplikasi ini harus diuji
coba untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat bekerja dengan baik dan
99
apakah aplikasi ini dapat memenuhi tujuan yang ingin diperoleh sebelum
diserahkan kepada end user. Pengujian dilakukan secara mandiri oleh peneliti
menggunakan metode Blackbox dan juga dilakukan pengujian di lapangan oleh
calon pemakai aplikasi ini yaitu bagian Akademik (Aplikasi Backend) dan dosen
(Aplikasi Frontend) Fakultas Sains dan Teknologi.
4.4.2.1. Pengujian Mandiri
Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba aplikasi yang telah dibuat
dengan hasil seperti tabel 4.30 dan 4.31.
Tabel 4.30 Tabel Pengujian Mandiri Aplikasi Backend
No. Hal Yang Diuji Hasil yang diharapkan Hasil
1 Login Dapat masuk ke halaman utama aplikasi
backend
Ok
2 Lihat Data Kehadiran
(Halaman Utama)
Dapat menampilkan data kehadiran dosen Ok
3 Laporan Dapat menampilkan menu laporan dan
dapat mencetak laporan sesuai dengan
parameter yang dipilih
Ok
4 Pengaturan Jadwal Dapat menampilkan data jadwal serta dapat
menambahkan, mengubah, menghapus data
jadwal
Ok
5 Pengaturan Dosen Dapat menampilkan data dosen serta dapat
menambahkan, mengubah, menghapus data
Ok
100
dosen
6 Pengaturan Mata
Kuliah
Dapat menampilkan data mata kuliah serta
dapat menambahkan, mengubah,
menghapus data mata kuliah
Ok
7 Pengaturan Fakultas Dapat menampilkan data fakultas serta
dapat menambahkan, mengubah,
menghapus data fakultas
Ok
8 Pengaturan Prodi Dapat menampilkan data prodi serta dapat
menambahkan, mengubah, menghapus data
prodi
Ok
9 Pengaturan Ruangan Dapat menampilkan data ruangan serta
dapat menambahkan, mengubah,
menghapus data ruangan
Ok
10 Pengaturan Kelas Dapat menampilkan data kelas serta dapat
menambahkan, mengubah, menghapus data
kelas
Ok
11 Pengaturan User Dapat menampilkan data user serta dapat
menambahkan, mengubah, menghapus data
user
Ok
Tabel 4.31 Tabel Pengujian Mandiri Aplikasi Frontend
No. Item Uji Hasil yang diharapkan Hasil
101
1 Catat Kehadiran
Mulai Sesuai Jadwal
dan Tahun Ajaran
Data dosen tampil pada aplikasi kemudian
tombol “Masuk” dapat ditekan
Ok
2 Catat Kehadiran
Selesai Sesuai Jadwal
dan Tahun Ajaran
Data dosen tampil pada aplikasi kemudian
tombol “Keluar” dapat ditekan
Ok
3 Catat Kehadiran
Masuk Sesuai Data
Ganti Jadwal
Data dosen tampil pada aplikasi kemudian
tombol “Masuk” dapat ditekan
Ok
4 Catat Kehadiran
Masuk Sesuai Data
Ganti Jadwal
Data dosen tampil pada aplikasi kemudian
tombol “Keluar” dapat ditekan
Ok
5 Cancel Textbox ter-reset kembali kosong seperti
saat sebelum menempelkan kartu
Ok
4.4.2.2. Pengujian Lapangan
Pada tahap ini peneliti meminta 1 (satu) orang staff bagian akademik
untuk melakukan uji coba aplikasi backend dan 2 orang dosen Program Studi
Teknik Informatika untuk melakukan uji coba aplikasi frontend.
1. Pengujian Aplikasi Backend Oleh Staff bagian Akademik
Pengujian ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 5 September 2013
oleh salah satu staff bagian Akademik yaitu Ibu Qurotu Aini, hasil
102
pengujian dapat dilihat pada tabel 4.32.
Tabel 4.32 Pengujian Aplikasi Backend Oleh Bagian Akademik
No. Hal Yang Diuji Hasil yang diharapkan Hasil
1 Login Dapat masuk ke halaman utama
aplikasi backend
Ok
2 Lihat Data Kehadiran
(Halaman Utama)
Dapat menampilkan data
kehadiran dosen
Ok
3 Laporan Dapat menampilkan menu laporan
dan dapat mencetak laporan sesuai
dengan parameter yang dipilih
Ok
4 Pengaturan Jadwal Dapat menampilkan data jadwal
serta dapat menambahkan,
mengubah, menghapus data jadwal
Ok
5 Pengaturan Dosen Dapat menampilkan data dosen
serta dapat menambahkan,
mengubah, menghapus data dosen
Ok
6 Pengaturan Mata
Kuliah
Dapat menampilkan data mata
kuliah serta dapat menambahkan,
mengubah, menghapus data mata
kuliah
Ok
7 Pengaturan Fakultas Dapat menampilkan data fakultas
serta dapat menambahkan,
Ok
103
mengubah, menghapus data
fakultas
8 Pengaturan Prodi Dapat menampilkan data prodi
serta dapat menambahkan,
mengubah, menghapus data prodi
Ok
9 Pengaturan Ruangan Dapat menampilkan data ruangan
serta dapat menambahkan,
mengubah, menghapus data
ruangan
Ok
10 Pengaturan Kelas Dapat menampilkan data kelas
serta dapat menambahkan,
mengubah, menghapus data kelas
Ok
11 Pengaturan User Dapat menampilkan data user serta
dapat menambahkan, mengubah,
menghapus data user
Ok
12 Tampilan Aplikasi - Baik
13 Aplikasi Secara
Keseluruhan
- Baik
14 Kesesuaian dengan
Kebutuhan
- Baik
104
2. Pengujian Aplikasi Frontend Oleh Dosen Prodi Teknik
Informatika
Uji Coba Aplikasi Frontend dilakukan oleh 2 (dua) orang dosen
Program Studi Teknik Informatika yaitu Andrew Fiade, M.Kom, dan
Herlino Nanang, MT pada tanggal 6 September 2013, adapun hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel 4.33.
Tabel 4.32 Pengujian Aplikasi Backend Oleh Dosen
No. Item Uji Hasil yang diharapkan Hasil
1 Catat Kehadiran
Mulai Sesuai Jadwal
dan Tahun Ajaran
Data dosen tampil pada aplikasi
kemudian tombol “Masuk” dapat
ditekan
100 %
menyatakan
Ok
2 Catat Kehadiran
Selesai Sesuai Jadwal
dan Tahun Ajaran
Data dosen tampil pada aplikasi
kemudian tombol “Keluar” dapat
ditekan
100 %
menyatakan
Ok
3 Catat Kehadiran
Masuk Sesuai Data
Ganti Jadwal
Data dosen tampil pada aplikasi
kemudian tombol “Masuk” dapat
ditekan
100 %
menyatakan
Ok
4 Catat Kehadiran
Masuk Sesuai Data
Ganti Jadwal
Data dosen tampil pada aplikasi
kemudian tombol “Keluar” dapat
ditekan
100 %
menyatakan
Ok
5 Cancel Textbox ter-reset kembali kosong
seperti saat sebelum menempelkan
100 %
menyatakan
105
kartu Ok
6 Tampilan Aplikasi - 50%
menyatakan
Baik, 50%
menyatakan
Cukup
7 Aplikasi secara
keseluruhan
- 100%
menyatakan
Baik
8 Kesesuaian dengan
kebutuhan
- 100%
menyatakan
Cukup
106
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Simpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sistem ini sudah
lebih baik dari sistem yang ada saat ini dalam beberapa hal, yaitu :
1. Aplikasi ini akan selalu berada pada tempatnya dan dapat diakses
kapanpun data dibutuhkan.
2. Tidak mungkin adanya pencatatan kehadiran di luar jadwal yang
sudah ditentukan.
3. Menghemat pengeluaran, karena tidak perlu ada lagi pencetakan
lembar pencatatan kehadiran.
4. Perekapan data dapat dilakukan lebih cepat dengan hanya beberapa
kali klik pada aplikasi.
5.2. Saran
Saran yang patut dipertimbangkan bagi pengembangan lanjut dari
aplikasi ini, antara lain :
1) Diharapkan dapat dikembangkan dengan terintegrasi dengan AIS
(Academy Information System) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2) Metode pencarian dalam sistem ini masih menggunakan metode
pencarian sederhana, diharapkan bisa dikembangkan dengan metode
pencarian yang lebih advance.
107
3) Diharapkan sistem ini dikembangkan bukan hanya untuk pencatatan
kehadiran tapi juga dikembangkan untuk mahasiswa
4) Sistem ini masih dikembangkan hanya di lingkup prodi, mungkin
kedepan dapat dilakukan dengan skala lebih besar.
5) Dalam sistem ini terdapat kekurangan yaitu bila terjadi penitipan kartu
RFID untuk pencatatan kehadiran, maka sistem ini perlu adanya
pengembangan lebih lanjut misalnya manambahkan modul kamera
yang dapat memfoto pada setiap kali mencatat kehadiran untuk
mempertegas bahwa kartu yang dipakai digunakan oleh orang yang
benar.
108
DAFTAR PUSTAKA
Ahson, Syed & Ilyas, Muhammad. 2004. RFID Handbook. New York : CRC
Press.
Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta : Andi.
Bauer, C. and King, G. (2005). Hibernate in Action. Greenwich: Manning
Publications Co.
Booch, Graddy, James Rumbaugh, & Ivar Jacobson. 1998. The Unified Medelling
Language User Guide. Canada: Addison Wesley.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Djojodibroto, R. Darmanto. 2004. Tradisi Kehidupan Akademik. Yogyakarta :
Galang Press.
Kadir, Abdul. 2004. Dasar Pemrograman Java 2. Yogyakarta : Andi.
Kendall, Kenneth E. & Kendall, Julie E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem.
Jakarta: Gramedia.
Kusaeri A. 2010. Monitoring Jaringan. Yogyakarta: Andi.
Martin, James. 1991. Rapid Application Development. Indianapolis:Macmillan.
Maryono. 2005. Dasar-Dasar Radio Frequency Identification (RFID), Teknologi
yang Berpengaruh di Perpustakaan. Media Informasi. XIV(20):19.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktisi (Buku
I)/Roger S. Pressman: Diterjemahkan oleh: LN Hamaningrum. Penerbit
Andi: Yogyakarta.
Thornton, Frank, dkk. 2006. RFID Security. Canada : Syngress.
Widiyati, Kania. 2011. "Pengukuran Tingkat Kemapanan Penerapan Teknologi
RFID di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Framework Cobit4.1".
Tesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
http://www.hibernate.org/about, diakses pada 25 April 2013.
109
http://www.jboss.com/products/hibernate/, diakses pada 8 Mei 2013.
110
LAMPIRAN 1
HASIL WAWANCARA
A. Wawancara Kepada Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud (Pembantu
Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) pada tanggal 29 April 2013.
1. Bagaimana menurut ibu sistem pencatatan kehadiran dosen yang sekarang
berjalan pada akademik FST ini?
Karena disini sistem pencatatan kehadirannya masih manual tanda tangan
yang di lantai 2 itu, jadi data berupa tanda tangan tersebut masih diragukan
valid atau tidaknya. Karena kita tidak tahu apakah tanda tangan tersebut
dibubuhkan pada tanggal dan jam tersebut.
2. Bagaimana catatan kehadiran dosen tersebut direkap?
Karena pencatatan kehadiran dosenya masih dilakukan secara manual jadi
ya perekapan data juga dilakukan dengan manual. Dari pihak akademik
perekapan data kehadiran setiap tanggal 20 setiap bulanya diharapkan
sudah bisa keluar hasil rekapnya. Dari hasil rekap data kehadiran ini
kemudian diserahkan ke bagian keuangan untuk diproses agar honor/gaji
dosen bisa diberikan.
3. Bagaimana bila sistem pencatatan kehadiran dibuat secara
digital/terkomputerisasi?
Boleh, jadi nanti pihak akademik akan lebih mudah hanya tinggal “klak-
klik” saja sudah bisa terlihat hasil dari rekap kehadiran dosenya.
111
Kemudian bisa juga kita memperpendek proses penyerahan rekap
kehadiran dosen pada pihak keuangan dengan memberikan akses kepada
pihak keuangan untuk dapat melihat secara langsung data kehadiran dosen
tersebut, agar tidak ada lagi alasan keterlambatan permberian honor/gaji
dosen karena terlambat atau tidak adanya rekap kehadiran dosen.
B. Ibu Syariah (Staff bagian Akademik Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) pada tanggal 31 Juli
2013.
1. Menurut wawancara sebelumnya dengan ibu lily beliau mengatakan data
kehadiran dosen dengan sistem yang berjalan saat ini datanya masih
diragukan valid atau tidaknya, bagaimana menurut ibu ?
Ya, benar. Kita disini tidak tahu pasti catatan kehadiran yang diisi oleh
dosen sesuai atau tidak dengan kehadiran dosen tersebut
2. Apakah terdapat masalah lain yang terjadi dengan sistem tersebut?
Ya, ada. Diantaranya kami mengalami kesulitan dalam melakukan rekap
data kehadiran karena lembar catatan kehadiran dosen tidak berada pada
tempatnya tetapi dibawa oleh dosen yang bersangkutan. Selain itu pada
laporan data kehadiran sering terdapat ketidaksesuaian data dengan
pengakuan dosen terhadap kehadiranya, sedangkan pada proses pencatatan
kehadiran yang berjalan saat ini tidak dapat dilacak secara pasti dimana
letak kesalahan pencatatan data yang mengakibatkan ketidaksesuaian
tersebut
3. Apa akibat dari masalah yang sering terjadi tersebut?
112
Akibat dari lembar catatan kehadiran yang sering tidak ada pada
tempatnya staff akademik sering mengalami keterlambatan dalam
melakukan pelaporan rekap data kehadiran kepada bagian keuangan dan
juga karena pengakuan dosen terhadap kehadiranya tidak sesuai dengan
data pada laporan maka dosen tidak dapat mendapat honor sesuai dengan
kehadiranya.