rancang bangun lengan robot untuk penggunaan dalam air...
TRANSCRIPT
Rancang Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis
Mikrokontroler Nama, NPM : Victor Parulian Syauta , 21107718
Pembimbing : Dr. -Ing. Farid Thalib
E-Mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Kata Kunci : Mikrokontroler, Pengantarmukaan, Hidrolik
Pembuatan sistem robot pembantu kerja manusa dengan menggunakan aplikatif
mikrokontroller merupakan sebuah kemajuan di bidang teknologi, dengan adanya mikrokontroller
maka kecerdasana tiruan dapat diaplikasikan dengan system robot yang memeiliki fungsi untuk
membantu kerja manusia. Namun pada perjalan sistem robotic masih menemuai kendala yaitu
salah satunya komponen listrik yang tidak melmiliki ketahanan untuk bekerja di dalam air, untuk
iru dibuatlah Rancang Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis
Mikrokontroler untuk mempermudah kerja manusia yang memerlukan sistem pekerjaan di dalam
air.
Sistem terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler ATMega8535, rangkaian penerjemah motor DC IC L298, sistem tekanan air
(hidrolik) dan kompisisi mekanika gear. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini
dibuat dengan menggunakan bahasa C. Sedangkan untuk sistem pengendalinya digunakan
perangkat lunak Delphi versi 7 untuk merancang pengontrol gerakan robot. Sistem ini bekerja
setelah adanya inputan perintah yang masuk dari sistem pengantarmukaan ke dalam mikro
controller, yang kemudian data dikirimkan ke driver motor DC,.
Sistem ini telah diuji ketahanannya di dalam air untuk kedalaman maksimal 1 meter
dengan tekanan air tidak lebih dari batas normal. Selain itu sistem ini di kontrol dengan
menggunakan sistem pengantarmukaan sehingga lebih efisien dengan mobilitas tinggi.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi di masa sekarang ini otomatisasi di dalam kehidupan manusia sudah
meliputi berbagai bidang. Robot yang merupakan sebuah alat yang dikenal dapat menggantikan
posisi manusia di dalam menjalankan tugas – tugas keseharian. Dalih efisiensi menjadikan
perkembangan bentuk dan fungsi robot mengalami revolusi yang pesat dari masa ke masa
Terinspirasi dari proses pengelasan (welding) yang dilakukan untuk penyambungan pipa
minyak lepas pantai, proses pengelasan di dalam air (under water welding) yang masih dilakukan
oleh tenaga manusia dimana resiko kecelakaan kerja yang sangat tinggi. Selain proses pengelasan
beberapa pekerjaan seperti pewarnaan almunium melalui proses pencelupan pada senyawa kimia
berbahaya yang dialiri listrik (anodaising). Maka dari resiko kerja tersebut saya terinspirasi untuk
mencipatakan sistem robot berbentuk lengan pengganti manusia yang dapat bekerja di dalam air
(underwater) ataupun senyawa berbahaya lainnya.
Model desain robot yang menggunakan sistem kerja tekanan air (hidrolik) membuat robot
dapat bekerja di dalam air tanpa harus khawatir memikirkan komponen elektronik yang akan
rusakm apabila terkena air.
1.1 Batasan Masalah
Ruang Lingkup yang akan dibahas pada penulisan ini adalah membuat Rancang
Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis Mikrokontroler, yang dimana
pada robot Rancang Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis
Mikrokontroler terdapat komponen motor DC sebagai penggerak system tekanan air (hidrolik)
dan pengendali mikro ATMega8535 yang dikomunikasikan serial dengan kontrol dari
komputer sebagai pengendali pergerakan, dan hanya dapat bekerja pada kedalaman tidak lebih
dari 1,5 meter.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan mempelajari cara kerja, Rancang
Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis Mikrokontroler dan untuk
membuat model design robot yang dapat menggantikan kerja manusia yang terbatas seperti
bekerja di dalam air dalam waktu yang lama, selain itu dengan menggunakan material daur
ulang robot ini dapat dikatakan ramah lingkungan.
1.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini meliputi:
1. Studi literatur
Studi mengenai pengaturan dan pembuatan sebuah robot dengan menggunakan
photodioda dan LED sebagai sensor warna dan jarak untuk mendeteksi jarak objek serta
mikrokontroler ATMega16 sebagai otak dari sistem pengaturan kerja robot.
2. Pengumpulan data meliputi :
Pengumpulan data jarak objek menggunakan sensor jarak
Pengumpulan data program bahasa C untuk AVR
Pengumpulan data ATMega16
Pengumpulan data Motor Servo.
3. Perancangan alat meliputi :
Merancang rangkaian robot penjejak garis dan pendeteksi barang
Merancang rangkaian lengan robot pengangkat barang
4. Pembuatan alat meliputi :
Membuat rangkaian robot penjejak garis dan pendeteksi barang
Membuat rangkaian lengan robot pengangkat barang
5. Pembuatan program
Membuat program bahasa C untuk robot cerdas penjejak garis dan pendeteksi barang
menggunakan sensor jarak serta lengan robot menggunakan motor servo.
6. Pengujian sistem meliputi :
Pengujian karakteristik sensor jarak terhadap jarak objek.
Pengujian sensor yang dibuat untuk jalur warna hitam dan putih.
Pengujian robot dalam pendeteksian dan pengangkatan barang.
7. Analisa data
Analisa yang dilakukan dari pengujian sistem.
8. Pengambilan simpulan
Pengambilan simpulan dilakukan dengan melihat hasil dari pengujian sistem yang telah
dilakukan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitan dan pembuatan Rancang Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan
Dalam Air Berbasis Mikrokontroler, maka ke depan dapat berkembang inovasi alternative untuk
bidang industri dalam negeri agar angka kecelakaan kerja yang dialami manusia dapat berkurang.
Selain itu agar dapat terlahir innovator muda dalam dunia robotika lainnya dari Indonesia.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Robot
Bentuk robot seperti manusia tidak lagi diperhatikan meski perkembangan robot android
atau humanoid tetap berlangsung dan mengalami penyempurnaan. Kini robot adalah pekerja
industri atau berupa tangan dan lengan yang dikontrol oleh computer dan dapat dirubah fungsinya
dengan mengedit program robot. Bentuk robot industri ini lebih dikenal sekarang dibanding robot
menyerupai manusia.[1]
o Robot tidak boleh melukai atau menyakiti manusia.
o Robot harus patuh terhadap perintah manusia agar robot terhindar dari perbuatan
melukai manusia.
o Robot harus melindungi keberadaannya selama dia tidak melanggar aturan
pertama dan kedua.
Robot yang selama ini kita kenal adalah sebuah mesin berbentuk manusia yang dapat berbicara
dan berjalan layaknya manusia. Robot tersebut adalah salah satu dari jenis robot berdasarkan
bentuknya yaitu kategori Android. Berdasarkan bentuk, robot terdiri dari kategori: Teleoperated
Robot jenis ini bergerak berdasarkan perintah-perintah yang dikirimkan secara
manual baik melalui remote control, PC atau joystick.
Gambar 2.1 Bagian – Bagian Robot
Gambar di atas menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada
pada setiap robot, hal ini dibedakan berdasarkan fungsinya saja. Contohnya, sistem kendali hanya
digunakan pada robot yang kategori teleoperated saja.
2.3 Pengertian ATMega 8535
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas
dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus
instruksi clock. Dan ini sangat membedakan sekali dengan instruksi MCS-51 (Berarsitektur CISC)
yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan
CISC adalah Complex Instruction Set Computing.[2]
2.3.1 Arsitektur ATMega8535
Mikrokontroller ATMega 8535 memiliki bagian-bagian sebagai berikut : Pada saluran IO
sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D dan ADC 10 bit sebanyak 8 Channel.
Kemudian terdapat Tiga buah timer / counter, 32 register, Watchdog Timer dengan oscilator
internal, SRAM sebanyak 512 byte, Memori Flash sebesar 8 kb, Sumber Interrupt internal dan
eksternal, Port SPI (Serial Pheriperal Interface), EEPROM on board sebanyak 512 byte,
Komparator analog, dan Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver
Transmitter)
2.3.2 Fitur ATMega8535
Pada Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. Untuk ukuran
memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte. Terdapat ADC internal
dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel dan Port komunikasi serial USART dengan kecepatan
maksimal 2.5 Mbps. Pada Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik
Gambar 2.3 Blok Diagram ATMega 8535[2]
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak
8 saluran. 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri
atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte. 7.
Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan
eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat
operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial. Fitur
ATMega8535 Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut: 1. System
mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 Mhz. 2. Kapabilitas memory
flash 8KB,SRAM sebesar 512 byte,dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 512 byte. 3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. 4. Portal
komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5. Enam pilihan mode sleep
menghemat penggunaan daya listrik. Konfigurasi Pin ATMega8535 Konfigurasi pin ATMega8535
bisa dilihat pada gambar .
2.3.4 Fungsi Pewaktu pada ATMega 8535
Pewaktu / penghitung pada mikrokontroler ini ada 3 jenis, yaitu Pewaktu / penghitung0, Pewaktu /
penghitung1, dan Pewaktu / penghitung2. Pewaktu / penghitung bekerja dengan cara menghitung
nilai pada suatu register (TCNT), menghitung tiap satu bit, penghitungan ini kemudian di
bandingkan dengan nilai pada komparasi keluaran register (OCR). Pada beberapa mode,
penghitungan akan terjadi sampai nilai TCNT mencapai nilai maksimum 8byte(255), namun pada
mode yang lain, penghitungan akan terjadi sampai pembandingan TCNT dengan OCR mencapai
nilai yang sama. Proses kemudian adalah mengeset nilai OC (komparasi output), misalkan nilai
OC bernilai 0 , dan akan bernilai 1 ketika penmbandingan mencapai nilai sama, jadi OC akan
bernilai 1 dan 0 yang kemudian menciptakan pulsa. Baca selengkapnya di artikel Mode pada
Timer/Counter.
Untuk menginisialisasi timer/counter0 diperlukan konfigurasi pada register – register berikut :
1. TCCR0 (Pewaktu / penghitung kontrol Register)
7 6 5 4 3 2 1 0
FOC0 WGM00 COM01 COM00 WGM01 CS02 CS01 CS00
W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W
Prescaler digunakan untuk menurunkan kecepatan waktu sumber, Pewaktu / penghitung dalam
proses menghitungnya(counting) membutuhkan sumber clock, kita dapat menggunakan sumber
dari waktu mikrokontroler, namun ketika kita dapati bahwa clock tersebut terlalu tinggi (cepat)
kita dapat menguranginya dengan membagi clock tersebut dengan nilai tertentu, tanpa
mempengaruhi nilai clock mikrokontroler tersebut. Misalkan kita mempunyai clock
mikrokontroler sebesar 12MHz, namun clock tersebut dirasa terlalu cepat untuk diterapkan pada
timer/counter yang akan kita gunakan, sehingga kita dapat menggunakan pembagi prescaler
misalkan sebesar 64:
Clock untuk timer/counter menjadi sebesar 187500Hz, didapat periode clock sebesar 1/187500 Hz
= 5.33 µs, jadi timer/counter menghitung setiap 5.33 µs.
.4 Rangkaian Motor DC
Gambar 2.4 Motor DC [3]
Satu dari motor putar elektromagnetik ditemukan oleh Michael Faraday ditahun 1821 dan terdiri
dari kawat yang bebas tergantung yang dimasukkan kedalam mercury. Sebuah magnet permanen
diletakkan ditengah-tengah mercury. Ketika arus listrik mengalir ke kawat. Kawat tersebut
berputar mengelilingi magnet. Itu menunjukkan arus yang diberikan bangkit mengerdarkan medan
magnet di sekitar kawat. Ini adalah bentuk termudah dari motor listrik yang disebut motor
homopolar . Kemudian rancangan motor listrik menggunakan penghisap pertukaran ke dalam
solenoida. Konsep itu dapat dilihat sebagai versi elektromagnetik dari dua gerak gaya internal
pembakaran mesin. Motor DC modern ditemukan secara tidak sengaja di tahun 1873 ketika
Zenobe Gramme menghubungkan sebuah dinamo yang sedang berputar ke dinamo sejenis yang
kedua, penggerak itu sebagai motor.[3]
2.5 Sistem Tekanan Air (Hidrolik)
Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga)
pada sebuah mekanisme. Pada sistem hidrolik, tekanan fluida merupakan tenaga penggerak sistem.
Pada kebanyakan aplikasi, sistem hidrolik banyak digunakan seperti memindahkan beban yang
berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam industri banyak ditemui penggunaan sistem
hidrolik pada alat-alat berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press,
forklift, crane, dan lain-lain.
F Pewaktu = Fosc
prscaler
F Pewaktu = 12MHz
64
F Pewaktu = 187500 Hz
(2.2) ……………………………………………………………………(1)
(2.3) ……………………………………………………………………(1)
(2.1) ……………………………………………………………………(1)
Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang
menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam penggunaannya.
Sistem hidrolik bekerja karena adanya daya dari mesin yang diteruskan secara mekanis, elektris
atau hidrolis. Sistem hidrolik adalah sistem daya yag menggunakan fluda kerja cair. Besaran
utama dalam sistem ini adalah tekanan dan aliran fluida. Tekanan menghasilkan daya dorong,
sedangkan aliran menghasilkan gerakan atau kecepatan aliran. Rumus dasar dari hidrolik adalah :
Rumus tekanan air :
P = F = Л D2F
A
4
Rumus kapasitas air (debit)
Q = A.V = Л D2.v
4
dimana
P = tekanan
D =diameter saluran
F = gaya
Q = kapasitas alir,
v = kecepatan
2.5.2 Hukum Pascal
Prinsip hukum Pascal ini banyak digunakan untuk membuat peralatan hidrolik, seperti dongkrak
hidrolik, pompa hidrolik, rem hidrolik dan mesin pengepres hidrolik. Prinsip ini digunakan karena
dapat memberikan gaya yang kecil untuk menghasilkan gaya yang besar.
Sebuah contoh pemakaian hukum Pascal yaitu pada dongkrak hidrolik, yang prinsipnya
ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 2.5 Pompa hidrolik [4]
Alat ini berupa bejana tertutup yang dilengkapi dengan dua buah penghisap pada kedua kakinya.
Misalnya luas penampang penghisap A1 dan luas penampang 2 adalah A2 dengan A1 < A2. Jika
penghisap 1 diberi gaya F1 ke bawah, maka zat cair yang berada dalam dalam bejana tersebut akan
mengalami tekanan P1 sebesar F1/A1.[4]
(2.5) ……………………………………………………………………(1)
(2.4) ……………………………………………………………………(1)
Berdasarkan hukum Pascal , tekanan P1 akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar ke
penghisap 2 dengan luas penampang A2 menerima tekanan P1. Seandainya gaya yang dihasilkan
oleh tekanan P1pada penampang A2 adalah F2, maka akan diperoleh persamaan sebagai
berikut.[4]
F2 = P1A2 dengan P1 = F1 / A1
jadi F2 = F1
A2
F2 =
F1
A1 A2 A1
Dimana
F1 = Gaya pada A1
F2 = Gaya pada A2
A1 = Luas penampang A1
A2 = Luas penampang A2
Karena A2 > A1 maka F2 > F1 , hal ini yang menyebabkan gaya yang bekerja pada penampang
A2 menjadi lebih besar.[4]
BAB 3 RANCANGAN ROBOT
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana perancangan LENGAN ROBOT
YANG DAPAT BEKERJA DI DALAM AIR. Bahasan meliputi perancangan bangun robot
, perancangan rangkaian elektronika, perancangan sistem perangkat lunak pada pengendali
mikro ATMega 8535 dan perancangan pengontrol melalui sistem pengantarmukaan
(interfacing) dengan menggunakan perangkat lunak Delphi.
3.1 Rancangan Alur Kerja Sistem
Rancangan Alur Kerja Sistem Lengan Robot dapat dilihat pada gambar dibawah. Dengan melihat
rangangan alur kerja maka penulis dapat mempertimbangkan model system yang akan diterapkan
pada robot.
Gambar 3.1 Blok Diagram Rangkaian
Aktuator
Pada rancangan robot yang penulis buat actuator yang digunakan tetap menggunakan
indra pengelihatan manusia dikarenakan keterbatasan biaya untuk menerapkan pemindai (sensor)
(2.6) ……………………………………………………………………(1)
(2.7) ……………………………………………………………………(1)
yang baik. Dengan tetap menggunakan indra pengelihatan manusia diharapkan juga tingkat
keakurasian proses dapat di jaga.
Pengontrol Gerakan
Blok masukan merupakan sistem pengontrol yang dibangun dengan menggunakan sistem
pengantarmukaan (interfacing), dengan menggunakan komunikasi serian pada usb port maka
sistem pengontrol dapat dikendalikan dengan mengunakan perangkat komputer bergerak (laptop).
Gambar 3.2 rangkaian sistem komunikasi serial[2]
Pengontrol gerakan diprogram dengan menggunakan perangkat lunak untuk membuat aplikasi
pengantarmukaan yaitu Delphi. Dengan menggunakan Deplhi sistem pengendali dibuat dengan
model pengantarmukaan grafis pada komputer, setelah sistem pengendali selesai di program
dengan Delphi barulah kemunian sistem akan dikomunikasikan dengan robot menggukan kabel.
Rangkaian Pemroses
Merupakan komponen utama dalam robot ini karena pada bagian inilah inputan akan
diproses menjadi output yang kemudian digunakan untuk mengirimkan pulsa kepada penerjemah
motor. Komponen mikrokontroller yang saya gunakan untuk robot ini adalah ATMega 8535L
keluaran “CreativeVision” dengan flasher menggukan koneksi USB. Pemilihan menggunakan
menggunakan mikrokontroller jenis ini dikarenakan pemrograman dapat dilakuakan dengan
bahasa pemrograman yang lebih mudah yaitu bahasa C selain kapasitas memory pada sirkuit
ATMega 8535 yang cukup besar sehingga membuat kerja proses menjadi semakin cepat. Adapun
gambar rangkain dasar minimum system AT-Mega 8535 dapat dilihat seperti pada gambar 3.2
diatas.
Rngkaian Penerjemah Motor
Untuk menghasilkan keluaran dari blok pengandali mikro ATMega 8535 maka
diperlukan sebuah sirkuit penerjemah, sirkuit penerjemah yang digunaka pada robot ini adalah
jenis L298 dengan menggunakan 4 sinyal masukan yang dapat menggerakan 2 motor sekligus.
Sebagai alat penggerak sendi yang ada pada robot ini motor dc yang digunakan sebanyak
4 buah yang masing – masing mendorong 1 atau 2 suntikan untuk menggerakan sedi bebas yang
ada pada robot. Penggunaan sirkuit penerjemah L298 dikarenakan sistem pengendali mikro
ATMega tidak dapat langsung berkomunikasi dengan motor dc yang ada, keluaran denyut pulsa
yang dihasilkan oleh pengendali mikro ATMega 8535 tidak dapat dimengerti langsung oleh motor
dc sehingga diperlukan sirkuit penerjemah yang menerjemahkan pulsa.
3.3.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada robot untuk pembuatan listing program dan mengkompile
file asm menjadi hex digunakan software CodeVisionAVR C Compiler.dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menjalankan CodeVisionAVR, kemudian klik File -> New, lalu memilih Project
Gambar 3.6 Project baru
“Do you want to use the CodeWizardAVR?” mengklik Yes
Memilih Chip yang digunakan, chip : Atmega16, clock : 11.059200 MH
Gambar 3.7 Penggunaan chip
Melakukan setting sebagai berikut :
Port : Port A sebagai Input dan Port C sebagai Output.
Gambar 3.8Penyetingan port mikon yang digunakan
Mengklik File -> Generate, Save and Exit
Membuat source code seperti pada Lampiran sebelumnya.
Setelah selesai membuat source code, klik Setting -> Programmer
Memilih AVR Chip Programmer Type : Kanda System STK200+/300 dan pilih Printer Port pada
LPT1 : 378h
Gambar 3.9 Penyetingan pada printer port yang digunakan
Mengklik Project -> Configure, kemudian memilih menu After Make dan mengaktifkan Program
the Chip.
BAB 4 PENGUJIAN SISTEM
Bab ini penulis akan membahas pengujian pada alat, dengan melihat pada tabel dan
simulasi gambar maka akan terlihat bagaimana robot Rancang Bangun Lengan Robot
untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis Mikrokontroler dapat bekerja.
4.1 Pengamatan Kerja Sistem Hidrolik Pada Suntikan dengan Daya Motor
4.1.1 Tujuan pengamatan
Pengamatan ini bertujuan untuk melihat bagaimana kekuatan motor DC yang digunakan
untuk menekan sistem hidrolik pada suntikan yang terpasang
4.1.2 Cara kerja
Cara yang dilakukan dengan mengukur interval tegangan yang masuk dengan AVO meter
sampai terjadi pergerakan pada sistem hidrolik kemudian hitung tekanan yang dihasilkan
oleh sistem hidrolik dengan alat pengukur tekanan air (water pressure gauge) sampai
tekanan yang diinginkan tercapai.
4.1.3 Hasil Pengamatan
di bawah ini terdapat tabel dan grafik hasil dari pengamatan tegangan yang dimasukan ke
dalam motor DC dengan nilai arus yang tetap yaitu sebesar 1300mAh yang kemudian
diamati hingga daya motor dapat menggerakan motor terhadap tekanan air pada suntikan.
Table 4.1 pengamatan daya motor dengan tekanan air pada suntikan
Tegangan (volt) Tekanan air (g.cm3)
1,2 0.22
4.2 0.80
5.5 1.50
6.2 1.60
7.5 2.11
Gambar 4.1 grafik pengamatan tegangan terhadap tekanan pada suntikan
4.3 Pengamatan Gerak Robot
4.3.1 Tujuan pengamatan
Pada bagian ini arah gerakan robot akan diuji coba untuk melakukan kegiatan
pengambilan barang dengan kondisi tertentu kemudian akan disimuliasikan dengan
menggunakan gambar animasi, walaupun tidak se-akurat gerakan pada posisi nyatanya.
4.3.2 Cara kerja
Pengamatan dilakuakan dengan cara memfungsikan robot untuk mengambil barang
dengan berat dan tujuan tertentu. Yang kemudian benda tersebut dipindahkan menuju titik
tertentu.
Gerakan 1
Gambar 4.2 posisi gerakan 1
Setelah posisi stand-by maka robot dapat dikendalikan menggunakan aplikasi pengendali
untuk mengambil benda yang berada pada posisi tertentu, kemudian grip pada ujung
lengan dapat dikontrol untuk menjepit benda yang berada pada posisi tersebut untuk
kemudian dipindahkan.
Gerakan 2
Gambar 4.3 posisi gerakan 2
Setelah benda terjepit maka kemudian benda kemudian dirotasikan untuk memindahkan
benda yang sudah terjepit untuk kemudian dapat dipindahkan pada posisi tertentu. Selain
berotasi pada poros bagian bawah yang dapat memungkinkan pergerakan secara
horizontal yaitu ke atas dan ke bawah.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari Analisa dan uji coba pembuantan Rancang Bangun Lengan Robot untuk
Penggunaan Dalam Air Berbasis Mikrokontroler telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan,
dari pengambilan data pada tabel pengamatan motor DC bahwa output program sudah sesuai
dengan apa yang dimaksud oleh penulis. Walaupun terjadi kesalahan pada beberapa ouput
program itu disebabkan oleh kualitas motor DC.
Selain itu sistem robot ini memiliki kelemahan dimana kedalaman yang dapat di selami
oleh sistem robot ini memiliki batasan yaitu antara 50 – 1,5 meter, dikarenakan bahan akrilik yang
digunakan hanya mampu menopang tekanan air maksimal pada kedalaman 1,5 meter.
5.2 Saran
Pembuatan Rancang Bangun Lengan Robot untuk Penggunaan Dalam Air Berbasis
Mikrokontroler masih mendapatkan dua kendala yaitu pada pergerkan motor DC yang terlalu
kasar dan keterbatasan kedalaman yang mampu diselami sistemm robot.
Pergerakan yang kasar dikarenakan torsi yang dihasilkan motor DC yang penulis
pakai terlalu besar, sehingga pergerakan robot terlihat kasar walaupun pada kode program
sudah semaksimal mungkin dimimallisir. Untuk kedepannya penggunaan motor DC dengan
kualitas yang lebih baik seperti merk Futaba atau IN-Tech merupakan solusi yang dapat
memperbaiki kekurangan dari robot ini.
Sedangkan pemanfaatan sistem kaca akrilik kualitas nomer 1 dapat juga digunakan
untuk menanggulangi masalah kedalaman yang dihadapi sistem robot.