rancang bangun knowledge management system...

264
RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) 46 JAKARTA Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Disusun oleh : SATRIO DIRGANTORO 107093002871 Dosen Pembimbing: 1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis 2. Elsy Rahajeng, MTI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: dinhdieu

Post on 06-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN)

46 JAKARTA

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh :

SATRIO DIRGANTORO

107093002871

Dosen Pembimbing:

1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis

2. Elsy Rahajeng, MTI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

ii

RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI (SMAN) 46 JAKARTA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

SATRIO DIRGANTORO

107093002871

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H

Page 3: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

iii

Page 4: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

iv

Page 5: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 20 Mei 2014

Satrio Dirgantoro

NIM. 107093002871

Page 6: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

vi

ABSTRAK

SATRIO DIRGANTORO, Rancang Bangun Knowledge management System

Berbasis Web pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta. Di

bawah bimbingan Syopiansyah Jaya Putra dan Elsy Rahajeng.

SMAN 46 Jakarta sebagai suatu instansi pendidikan yang bertugas untuk

mendukung dan menyediakan pendidikan yang berkualitas guna memberi manfaat

dalam mencerdaskan anak bangsa tidak terlepas dari masalah-masalah yang

berkaitan dengan pengetahuan. Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah

menengah atas, diperlukan pula suatu manajemen pengetahuan yang harus

dimiliki oleh tenaga pendidik, hal ini dikarenakan knowledge merupakan suatu

keunggulan kompetitif yang dapat membantu peningkatan kinerja serta

kompetensi tiap individu dalam berbagi knowledge yang dimiliki. Masalah yang

dihadapi SMAN 46 Jakarta adalah sekolah belum memiliki suatu sistem yang

dapat mengatur, mengelola, mendokumentasikan, dan menyebarkan knowledge

dengan baik dan terstruktur. Untuk mengatasinya dibutuhkan sistem yang mampu

mengelola pengetahuan mulai dari proses akuisisi pengetahuan, penyimpanan

pengetahuan dan penyebaran pengetahuan. Dalam hal inilah Knowledge

Management System dapat berfungsi untuk membantu tenaga pendidik dalam

mengumpulkan pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit

dan explicit knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola

dengan baik dan sekolah bisa menjadi organisasi pembelajar. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode RAD (Rapid Application Development)

denganUML (Unified Modeling Language) sebagai tools pengembangannya.

Sedangkan pembuatan aplikasinya sendiri menggunakan bahasa pemrograman

PHP dengan dan MySQL untuk pengolahan databasenya. Penelitian ini

menghasilkan sistem knowledge management berbasis web yang dapat

mengumpulkan, identifikasi, menyimpan, mengelola dan menyebarkan

pengetahuan yang ada di SMAN 46 Jakarta, sehingga dapat membantu guru

SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

kemampuan atau kompetensi para guru.

Kata Kunci: Rancang bangun, Knowledge management System, SMAN 46

Jakarta, Rapid Application Development, Unified Modeling Language, PHP,

MySQL.

V Bab + 294 Halaman + xxi Halaman + 120 Gambar + 54 Tabel + Pustaka +

Lampiran

Pustaka Acuan (46, 2000 - 2012)

Page 7: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada

suri tauladan umat, Rasulullah Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan

pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul skripsi ini adalah ”Rancang

Bangun Knowledge Management System Berbasis Web pada Sekolah Menengah

Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta”.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang

didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak.

Olehkarena itu, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dosen Pembimbing I,

yang dengan sabar serta perhatian memberikan masukan serta saran

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

viii

4. Ibu Elsy Rahajeng, MTI, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

memberikan masukan, motivasi, dan bimbingan selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Sarip Hidayatuloh, MMSI dan Bapak Nur Gunawan, MBA selaku

dosen penguji yang telah menguji hasil penelitian agar menjadi lebih

sempurna.

6. Drs. Satiry Satar, selaku Kepala SMAN 46 Jakarta ,yang telah

memberikan waktu luangnya, data dan informasi yang bermanfaat.

7. Kedua Orang Tuaku Tercinta, dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa

dan dukungannya.

8. Teman-temanku semua, khususnya Ricca, Triadi, Anas, Rangga, Aldy,

teman-teman SIC dan seluruh mahasiswa/i Sistem Informasi angkatan

2007. Terima kasih atas semangat, dukungan dan masukannya yang

membantu demi selesainya skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, dan jauh dari sempurna

sehingga saran dan kritik yang berguna dari pembaca dapat disampaikan melalui

e-mail [email protected]. Akhir kata semoga skripsi ini dapat

memberikan sedikit wacana dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 20 Mei 2014

Satrio Dirgantoro

NIM : 107093002871

Page 9: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ........................................................... iv

PERNYATAAN ........................................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 7

1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

1.6. Metodologi Penelitian ......................................................................... 9

1.7. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 13

2.1. Pengertian Rancang Bangun ............................................................ 13

2.1.1. Pengertian Rancang ........................................................... 13

2.1.2. Pengertian Bangun ............................................................. 13

Page 10: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

x

2.2. Sistem .............................................................................................. 14

2.2.1. Karakteristik Sistem .......................................................... 14

2.3. Pengertian Data dan Informasi ......................................................... 16

2.3.1. Data dan Informasi ........................................................... 16

2.3.2. Data ................................................................................... 16

2.3.3. Informasi ........................................................................... 17

2.4. Pengertian Sistem Informasi ............................................................ 17

2.5. Knowledge Management ................................................................. 17

2.5.1. Konsep Dasar Pengetahuan .............................................. 18

2.5.2. Tingkatan Pengetahuan ..................................................... 19

2.5.3. Proses Inti Knowledge Management ................................ 20

2.5.4. Konversi Pengetahuan ...................................................... 24

2.5.5. Pengertian Knowledge Management System .................... 27

2.5.6. Parameter Knowledge Management System ..................... 27

2.5.7. Arsitektur KMS ................................................................. 28

2.6. Manajemen Pengetahuan Sekolah .................................................... 29

2.7. Metodologi Penelitian ....................................................................... 33

2.7.1. Metodologi Pengumpulan Data .......................................... 34

2.7.2. Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem .................. 38

2.7.2.1. Analisis Sistem ................................................ 38

2.7.2.2. Perancangan Sistem ......................................... 39

2.7.3. Rich Picture ....................................................................... 40

2.7.4. Metodologi Pengembangan Sistem ................................... 42

Page 11: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xi

2.7.4.1. SDLC (System Development Life Cycle) ........ 42

2.7.4.2. RAD (Rapid Application Development) ......... 43

2.8. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) .................................. 47

2.9. Pengertian OOD (Object Oriented Design) ..................................... 47

2.10. Syarat-syarat dan Tahap Pengembangan ........................................ 47

2.11. Unified Modelling Language (UML) ............................................. 67

2.11.1. UML Diagram ............................................................ 68

2.11.1.1. Class Diagram ............................................................ 68

2.11.1.2. Mapping Object to an RDBMS Format ...................... 71

2.11.1.3. Sequence Diagram ...................................................... 74

2.11.1.4. Use Case Diagram ...................................................... 76

2.11.1.5. Activity Diagram ........................................................ 80

2.12. MySQL .......................................................................................... 81

2.13. CRUD Matrix................................................................................. 83

2.14. World Wide Web (www) ................................................................ 84

2.15. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ............................................ 84

2.16. Hypertext Markup Language (HTML) .......................................... 84

2.15.5. PHP ............................................................................................ 85

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 87

3.1. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 87

3.1.1. Observasi .......................................................................... 87

3.1.2. Wawancara ....................................................................... 87

3.1.3. Studi Pustaka .................................................................... 88

3.1.4. Studi Literatur ................................................................... 88

Page 12: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xii

3.2. Metode Pengembangan Sistem ........................................................ 90

3.3. Kerangka Berfikir ............................................................................ 93

BAB IV KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SEKOLAH .......... 94

4.1. Analisa Profil Sekolah ...................................................................... 94

4.1.1. Sejarah Sekolah .................................................................. 94

4.1.2. Logo Sekolah ...................................................................... 95

4.1.3. Visi dan Misi Sekolah ......................................................... 95

4.1.3.1. Visi Sekolah ...................................................... 95

4.1.3.2. Misi Sekolah ..................................................... 96

4.1.4. Struktur Organisasi ............................................................. 96

4.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan ........................................ 96

4.1.5.1. Kepala Sekolah ................................................. 96

4.1.5.2. Guru .................................................................. 98

4.1.5.3. Tata Usaha ........................................................ 99

4.1.5.4. Wakil Bidang Kurikulum ............................... 100

4.1.5.5. Wakil Bidang Kesiswaan ................................ 103

4.1.5.6. Wakil Bidang Humas ...................................... 104

4.1.5.7. Wakil Bidang Sarana Prasarana...................... 105

4.2. Analisa Building Blocks Knowledge Management ......................... 107

4.2.1. Knowledge Identification .................................................. 107

4.2.1.1. Level Struktural ............................................... 107

4.2.1.2. Level Fungsional atau Operasional ................. 108

4.2.1.3. Level Behavioural ........................................... 108

4.2.2. Knowledge Acquisition ..................................................... 108

Page 13: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xiii

4.2.3. Knowledge Development .................................................. 109

4.2.4. Knowledge Sharing and Distribution ............................... 110

4.2.5. Knowledge Utilization ...................................................... 110

4.2.6. Knowledge Retention ........................................................ 110

4.2.7. Knowledge Goals .............................................................. 111

4.3. Analisa Sistem Manajemen Pengetahuan ....................................... 112

4.3.1. Analisa Sistem yang Berjalan ........................................... 112

4.3.2. Analisa Kebutuhan Sistem ................................................ 121

4.3.3. Rekomendasi Sistem Usulan ............................................ 121

4.4. Pemetaan Fitur Sistem Usulan ........................................................ 127

4.5. Penjelasan Fitur Sistem Usulan ...................................................... 131

4.6. Perancangan (Workshop Design) .................................................... 135

4.6.1. Desain Proses .................................................................... 135

4.6.1.1. Use Case Diagram .......................................... 135

4.6.1.2. Activity Diagram ............................................. 152

4.6.1.3. Sequence Diagram .......................................... 168

4.6.2. Desain Input/Output.......................................................... 176

4.6.2.1. Desain Input.................................................... 176

4.6.2.2. Desain Output ................................................. 179

4.6.3. Desain Database ............................................................... 182

4.6.3.1. Objek Potensial ............................................... 182

4.6.3.2. Class Diagram ................................................ 184

4.6.3.3. Mapping Database.......................................... 184

4.6.3.4. Matriks CRUD ................................................ 189

4.6.3.5. Schema Database............................................ 192

Page 14: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xiv

4.6.3.6. Spesifikasi Database ...................................... 193

4.6.4. Desain Interface ................................................................ 200

4.6.4.1. Perancangan Struktur Menu ........................... 200

4.6.4.2. Perancangan Interface .................................... 202

4.7. Implementation ............................................................................... 203

4.7.1. Coding (Pengkodean) ......................................................... 20

4.7.2. Testing (Pengujian) ........................................................... 203

BAB V PENUTUP ................................................................................... 204

5.1. Simpulan ......................................................................................... 204

5.2. Saran .......................................................................................... 205

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 206

LAMPIRAN I ........................................................................................... xxi

LAMPIRAN II ........................................................................................ xxiv

LAMPIRAN III ....................................................................................... xxvi

LAMPIRAN IV ....................................................................................... xlvii

Page 15: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Building Blocks dari Knowledge Management ................................... 23

Gambar 2.2 SECI Model ....................................................................................... 25

Gambar 2.3 Arsitektur Knowledge Management System ...................................... 28

Gambar 2.4 Rich Picture ....................................................................................... 41

Gambar 2.5 Fase RAD Martin .............................................................................. 43

Gambar 2.6 Contoh Kasus KMS dalam Class Diagram ...................................... 70

Gambar 2.7 Contoh Mapping dari Class Diagram ke RDBMS Tabel ................. 73

Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram Login .................................................... 75

Gambar 2.9 Notasi Aktor ..................................................................................... 77

Gambar 2.10 Notasi Use Case ............................................................................ 77

Gambar 2.11 Notasi Interaction .......................................................................... 77

Gambar 2.12 Contoh Use Case Diagram ............................................................. 78

Gambar 2.13 Contoh Activity Diagram ................................................................. 81

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 93

Gambar 4.1 Logo Sekolah..................................................................................... 95

Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMAN 46 Jakarta .............................................. 96

Gambar 4.3 Rich Picture KMS SMAN 46 Jakarta yang Sedang Berjalan ......... 115

Gambar 4.4 Rich Picture Rekomendasi Sistem Usulan ...................................... 122

Gambar 4.5 Use Case Diagram .......................................................................... 138

Gambar 4.6 Activity Diagram Register ............................................................... 152

Gambar 4.7 Activity Diagram Login ................................................................... 153

Gambar 4.8 Activity Diagram View Data Guru .................................................. 154

Page 16: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xvi

Gambar 4.9 Activity Diagram Input Data Guru .................................................. 155

Gambar 4.10 Activity Diagram View Forum Diskusi ......................................... 156

Gambar 4.11 Activity Diagram Input Forum Diskusi ......................................... 157

Gambar 4.12 Activity Diagram View Studi Kasus .............................................. 158

Gambar 4.13 Activity Diagram Input Studi Kasus ............................................. 159

Gambar 4.14 Activity Diagram View Laporan .................................................... 160

Gambar 4.15 Activity Diagram Input Laporan ................................................... 161

Gambar 4.16 Activity Diagram View Dokumentasi Pengetahuan ...................... 162

Gambar 4.17 Activity Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan ...................... 163

Gambar 4.18 Activity Diagram Pesan ................................................................. 164

Gambar 4.19 Activity Diagram View Informasi .................................................. 165

Gambar 4.20 Activity Diagram Input Informasi ................................................. 166

Gambar 4.21 Activity Diagram Search ............................................................... 167

Gambar 4.22 Activity Diagram Logout ............................................................... 168

Gambar 4.23 Sequence Diagram Login .............................................................. 168

Gambar 4.24 Sequence Diagram Data Guru....................................................... 169

Gambar 4.25 Sequence Diagram Input Forum Diskusi ...................................... 170

Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Studi Kasus ........................................... 171

Gambar 4.27 Sequence Diagram Input Laporan................................................. 172

Gambar 4.28 Sequence Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan ................... 173

Gambar 4.29 Sequence Diagram Pesan .............................................................. 174

Gambar 4.30 Sequence Diagram Input Informasi .............................................. 175

Gambar 4.31 Sequence Diagram Search ............................................................ 175

Gambar 4.32 Form Input Guru ........................................................................... 176

Gambar 4.33 Form Input Studi Kasus ................................................................ 177

Page 17: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xvii

Gambar 4.34 Form Input Laporan ...................................................................... 177

Gambar 4.35 Form Input Dokumentasi .............................................................. 178

Gambar 4.36 Form Input Forum Diskusi ............................................................ 178

Gambar 4.37 Form Input Informasi .................................................................... 179

Gambar 4.38 Form Output Studi Kasus .............................................................. 180

Gambar 4.39 Form Output Laporan .................................................................... 180

Gambar 4.40 Form Output Dokumentasi Pengetahuan ..................................... 181

Gambar 4.41 Class Diagram Manajemen pengetehauan .................................... 184

Gambar 4.42 Mapping Database ........................................................................ 185

Gambar 4.43 Penjabaran Mapping Class Pegawai ............................................. 186

Gambar 4.44 Penjabaran Mapping Class Laporan ............................................. 187

Gambar 4.45 Penjabaran Mapping Class Diskusi............................................... 187

Gambar 4.46 Penjabaran Mapping Class Berita ................................................. 188

Gambar 4.47 Penjabaran Mapping Class Pengumuman ..................................... 188

Gambar 4.48 Schema Database .......................................................................... 192

Gambar 4.49 Struktur Menu Admin ................................................................... 200

Gambar 4.50 Struktur Menu Tata Usaha ............................................................ 201

Gambar 4.51 Struktur Menu Guru ...................................................................... 201

Gambar 4.52 User Interface Home Guru ............................................................ 202

Page 18: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis ........................................................................... 36

Tabel 2.2 Notasi Class Diagram ........................................................................... 69

Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram ..................................................................... 74

Tabel 2.4 Notasi Activity Diagram........................................................................ 80

Tabel 2.5 Contoh Data to Location CRUD Matrix............................................... 83

Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis ........................................................................... 89

Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement ................................................................ 117

Tabel 4.2 Legenda Rich Picture Sistem Usulan.................................................. 123

Tabel 4.3 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Identifikasi Knowledge ............. 124

Tabel 4.4 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Akuisisi Knowledge .................. 125

Tabel 4.5 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Sharing and Distribution .......... 126

Tabel 4.6 Legenda Diagram Alir Sistem Usulan ................................................ 127

Tabel 4.7 Pemetaan Fitur Aplikasi Sistem Manajemen Pengetahuan Usulan .... 127

Tabel 4.8 Identifikasi Aktor ................................................................................ 135

Tabel 4.9 Identifikasi Use Case .......................................................................... 136

Tabel 4.10 Use Case Narrative Register ............................................................ 139

Tabel 4.11 Use Case Narrative Login ................................................................ 139

Tabel 4.12 Use Case Narrative View Data Guru ................................................ 140

Tabel 4.13 Use Case Narrative Input Data Guru ................................................ 141

Tabel 4.14 Use Case Narrative View Forum Diskusi ......................................... 142

Tabel 4.15 Use Case Narrative Input Forum Diskusi ........................................ 142

Tabel 4.16 Use Case Narrative View Studi Kasus .............................................. 143

Page 19: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xix

Tabel 4.17 Use Case Narrative Input Studi Kasus ............................................. 144

Tabel 4.18 Use Case Narrative View Laporan.................................................... 145

Tabel 4.19 Use Case Narrative Input Laporan ................................................... 146

Tabel 4.20 Use Case Narrative View Dokumentasi Pengetahuan ...................... 147

Tabel 4.21 Use Case Narrative Input Dokumentasi Pengetahuan ...................... 147

Tabel 4.22 Use Case Narrative Pesan ................................................................ 148

Tabel 4.23 Use Case Narrative View Informasi ................................................. 149

Tabel 4.24 Use Case Narrative Input Informasi ................................................. 150

Tabel 4.25 Use Case Narrative Search ............................................................... 151

Tabel 4.26 Use Case Narrative Logout .............................................................. 151

Tabel 4.27 Output Data Guru .............................................................................. 179

Tabel 4.28 Output Forum Diskusi ....................................................................... 181

Tabel 4.29 Identifikasi Objek Potensial .............................................................. 182

Tabel 4.30 Objek yang Diusulkan ....................................................................... 183

Tabel 4.31 Matriks CRUD .................................................................................. 189

Tabel 4.32 Tabel User ......................................................................................... 193

Tabel 4.33 Tabel Pegawai ................................................................................... 193

Tabel 4.34 Tabel Jabatan..................................................................................... 194

Tabel 4.35 Tabel Laporan ................................................................................... 194

Tabel 4.36 Tabel Jenis_laporan........................................................................... 195

Tabel 4.37 Tabel Diskusi .................................................................................... 195

Tabel 4.38 Tabel Komentar................................................................................. 196

Tabel 4.39 Tabel Dokumentasi ........................................................................... 196

Tabel 4.40 Tabel Berita ....................................................................................... 197

Tabel 4.41 Tabel Komentar_berita ..................................................................... 197

Page 20: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xx

Tabel 4.42 Tabel Pengumuman........................................................................... 198

Tabel 4.43 Tabel Komentar_pengumuman ......................................................... 199

Tabel 4.44 Tabel Studi_Kasus ............................................................................ 199

Page 21: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi dewasa ini telah menjangkau hampir semua elemen

dalam kehidupan manusia tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perkembangan

teknologi juga berdampak pada persaingan institusi pendidikan atau sekolah untuk

mewujudkan kualitas pendidikan yang tinggi. Pendidikan merupakan kunci utama

dalam kehidupan untuk mencapai semua tujuan yang diinginkan. Dengan

meningkatnya kualitas pendidikan maka akan meningkat pula kemampuan sumber

daya manusia yang ada dalam meningkatkan taraf hidup yang dimilikinya.

Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif perlu

ditunjang oleh institusi pendidikan atau sekolah yang berkualitas. Untuk menciptakan

kualitas yang diinginkan tersebut maka sekolah diharapkan dapat memberikan suatu

layanan yang maksimal kepada para peserta didik. Pelayanan tersebut seperti yang

tercantum dalam Kode Etik guru pasal 6 antara lain ialah berperilaku secara

profesional dalam melaksanakan tugas didik, mengajar, membimbing,

mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran;

membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak

dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat;

Page 22: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

2

menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang

menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.

Untuk menciptakan tujuan tersebut, dinas pendidikan nasional membuat suatu

standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 19

tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, meliputi: standar isi, standar proses,

standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, standar

sarana dan prasarana, standar kompetensi lulusan serta standar pendidik dan tenaga

kependidikan.

Internet telah sangat membantu dalam pencarian ataupun pertukaran data dan

informasi baik di dalam maupun luar organisasi. Berbagai jenis organisasi telah

memakai internet untuk menunjang pertukaran data dan informasi yang mereka

miliki. Dengan sebuah website maka sebuah perusahaan akan dapat menambah atau

membagi informasi yang mereka miliki. Saat ini penggunaan internet oleh sebuah

organisasi tidak hanya mengacu pada pencarian informasi, namun mengarah pada

kebutuhan pencarian pengetahuan (knowledge) karena pengetahuan dianggap sebagai

sebuah sumber atau asset yang mempunyai peranan penting.

Dalam proses perkembangan teknologi, informasi dan ilmu pengetahuan

(knowledge) menjadi sangat penting karena informasi dan knowledge menjadi sumber

daya utama yang akan akan sangat menunjang untuk suatu institusi. Sumber daya

tersebut menjadi sangat penting karena berkaitan langsung dengan sumber daya

manusia yang merupakan asset dan modal intelektual yang dimiliki institusi. Oleh

sebab itu, pengelolaan knowledge menjadi sangat penting. Knowledge dapat menjadi

Page 23: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

3

suatu kekuatan dalam institusi sehingga institusi memerlukan suatu sistem yang dapat

mengatur dan mengelola knowledge tersebut. Hal ini melahirkan suatu sistem yang

disebut knowledge management yang merupakan sistem yang dibuat untuk

menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge

dalam organisasi sehingga knowledge mudah digunakan kapan pun dipelukan oleh

siapa saja dengan tingkat otoritas dan kompetensinya.

Knowledge management mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis

data, kebijakan dan prosedur lengkap beserta informasi tentang pengalaman, keahlian

dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif yang dimiliki

organisasi dengan bantuan teknologi informasi. Pengelolaan sistem knowledge

management ditujukan agar perusahaan menjadi selalu kreatif, inovatif serta efisien

sehingga mempunyai daya saing yang tinggi untuk jangka waktu yang panjang

(Widayana, 2005).

Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang

membantu mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat pada

saat yang tepat agar menciptakan sebuah nilai. Menurut Paul L Tobing (2009) ada

dua jenis knowledge yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit

knowledge merupakan segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan

dokumentasikan sehingga lebih mudah untuk didistribusikan dan dikelola. Sedangkan

tacit knowledge merupakan knowledge yang terletak di dalam pikiran (otak) atau

melekat di dalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan

pekerjaannya.

Page 24: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

4

Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2002), knowledge management

merupakan kumpulan dari proses-proses yang dibangun di dalam perusahaan untuk

menciptakan, mengumpulkan, menyimpan, memelihara serta menyebarkan

knowledge yang dimiliki oleh perusahaan.

Knowledge management menurut Harvard College (Santoso, 2002) adalah suatu

proses terformat dan terarah dalam mencerna informasi yang telah dimiliki suatu

perusahaan dan mencari apa yang dibutuhkan masing-masing individu di dalam

perusahaan tersebut untuk kemudian memfasilitasinya agar mudah diakses dan selalu

tersedia saat dibutuhkan.

Saat ini sering dijumpai masalah pada berbagai jenis organisasi ataupun instansi

yang berupa ketiadaan ataupun sulitnya menemukan pengetahuan disaat dibutuhkan.

Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya membangun sebuah sistem manajemen

pengetahuan.

Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, dibutuhkan

suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru, karena dengan

adanya knowledge para guru dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi yang

dimiliki.

SMAN 46 Jakarta sebagai suatu instansi pendidikan yang bertugas untuk

mendukung dan menyediakan pendidikan yang berkualitas guna memberi manfaat

dalam mencerdaskan anak bangsa tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan

dengan pengetahuan. Setiap tahunnya SMAN 46 Jakarta juga melaksanakan

Page 25: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

5

pengembangan diberbagai sektor seperti kualitas pendidikan, fasilitas-fasilitas, dan

tentunya pengembangan teknologi informasi yang akan meningkatkan mutu sekolah.

Mengolah dan mengelola pengetahuan merupakan salah satu cara meningkatkan

aset dunia pendidikan. Dengan pengelolaan pengetahuan yang baik maka akan

tercipta pula individu yang berkompetensi tinggi, sebaliknya ketika pengelolaan

pengetahuan buruk maka akan terjadinya ketidakseimbangan kompetensi yang

dimiliki oleh tiap individu, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan

sekolah.

Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas, diperlukan pula

suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, hal ini

dikarenakan knowledge merupakan suatu keunggulan kompetitif yang dapat

membantu peningkatan kinerja serta kompetensi tiap individu dalam berbagi

knowledge yang dimiliki. Dengan mengelola pengetahuan tidak hanya meningkatkan

pengetahuan seluruh organisasi, namun juga meningkatkan kualitas pengetahuan di

dalamnya.

Berdasarkan pengamatan sementara peneliti, saat ini tidak ada proses

pengumpulan kembali pengetahuan yang sebelumnya dimiliki para guru. Selain itu

terdapat kesenjangan pengetahuan antara guru-guru senior dan guru-guru muda yang

baru mengajar di sekolah tersebut. Kesenjangan pengetahuan tersebut dikarenakan

guru senior memiliki tacit knowledge berdasarkan pengalaman mengajar yang sudah

puluhan tahun sedangkan guru muda tidak memilikinya, hal ini mengakibatkan

perbedaan kompetensi dalam mengajar. Hal yang sebaliknya juga terjadi ketika guru

Page 26: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

6

muda memiliki explicit maupun tacit knowledge yang tidak dimiliki guru tua, salah

satunya tentang cara mengajar yang lebih terkini dalam menghadapi remaja masa kini

yang tentunya mempunyai sikap, sifat, maupun pola pikir yang berbeda dengan murid

sepuluh atau belasan tahun yang lalu.

Saat ini yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya komunikasi yang baik

antara dua generasi tersebut sehingga tidak adanya sebuah pertukaran pengetahuan

yang akan saling menguntungkan. Tidak adanya komunikasi tersebut diakibatkan

oleh perbedaan zaman antara guru tua dan muda yang menyebabkan perbedaan gaya

bahasa yang membuat tidak nyaman dalam berkomunikasi ataupun keengganan guru-

guru dalam menanyakan langsung untuk bertukar pengetahuan. Masalah yang lain

adalah pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali

dokemen (hard copy) yang disimpan ketika dibutuhkan untuk menambah

pengetahuan.

Dalam hal inilah KM dapat berfungsi untuk membantu tenaga pendidik dalam

mengumpulkan pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit dan

explicit knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola dengan

baik dan sekolah bisa menjadi organiasi pembelajar.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dibuatlah “Rancang

Bangun Knowledge Management System Berbasis Web Pada Sekolah Menengah

Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta”.

Page 27: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

7

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi permasalahan

penelitian ini adalah:

1. Sulitnya melakukan proses pengumpulan kembali pengetahuan yang

sebelumnya telah dimiliki.

2. Pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali

dokumen (hardcopy) yang disimpan.

3. Terdapat perbedaan standar kompetensi para guru yang menyebabkan

menurunnya kualitas pelayanan pendidikan.

4. Kurangnya komunikasi antara guru yunior dan senior sehingga tidak terjadi

pertukaran pengetahuan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Bagaimana Rancang Bangun knowledge management system yang dapat

memecahkan masalah sekolah dalam mengelola pengetahuan pada tiap individu

tenaga pendidik di sekolah?”

1.3 BATASAN MASALAH

Agar permasalahan dapat lebih fokus dan mudah dipahami maka permasalahan

dibatasi pada beberapa hal, yaitu:

1. Penelitian berada di SMAN 46 Jakarta pada bagian tenaga pendidik atau guru.

Page 28: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

8

2. Hanya membahas proses manajemen pengetahuan guru. Mulai dari identifikasi

pengetahuan, akuisisi pengetahuan, pembagian dan penyebaran pengetahuan,

penerapan pengetahuan, dan penyimpanan pengetahuan.

3. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rapid Aplication

Development (RAD), dan dilakukan pengujian sistem dengan menggunakan

blackbox testing.

4. Alat bantu (tools) yang digunakan sebagai pendeskripsian dan desain sistem

digunakan Unified Modelling Language (Use Case Diagram, Activity Diagram

dan Sequence Diagram), PHP sebagai alat pengkodean, MySQL dipakai sebagai

database dan PHPMyAdmin untuk pengelolaan database.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan rancang bangun

Knowledge Management System berbasis web pada SMAN 46 Jakarta. Sedangkan

tujuan khusus dari penelitian ini adalah menghasilkan:

1. Menganalisis proses identifikasi pengetahuan, akuisisi pengetahuan, pembagian

dan penyebaran pengetahuan, penerapan pengetahuan, dan penyimpanan

pengetahuan.

2. Merancang bangun sistem informasi yang mampu menyimpan data pengelolaan

pengetahuan di dalam sebuah database yang baik.

Page 29: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

9

3. Membangun aplikasi manajemen pengetahuan yang mudah digunakan oleh

sekolah untuk mengumpulkan, menyimpan dan berbagi pengetahuan yang dimiliki

guru.

4. Menampilkan dokementasi pengetahuan yang dimiliki oleh guru.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan efisien waktu dalam pengelolaan pengetahuan yang dimiliki guru.

2. Diharapkan dapat mempermudah para guru dalam mengolah dan mendapatkan

pengetahuan kompetensi yang dibutuhkan.

3. Bagi peneliti dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai proses

perancangan suatu aplikasi di bidang knowledge management sekolah.

4. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai Knowledge

Management System berbasis web.

1.6 METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ada dua jenis, yang

pertama metode pengumpulan data dan yang kedua metode pengembangan sistem.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, wawancara ,

dan studi pustaka (Jogiyanto, 2008).

Page 30: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

10

1. Observasi

Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008).

2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden (Jogiyanto, 2008).

3. Studi pustaka

Dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian

(Jogiyanto, 2008).

Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam merancang

sistem manajemen pengetahuan ini adalah metode perancangan sistem dengan Rapid

Application Development (RAD) dan berorientasi objek (OOAD) serta menggunakan

tools UML (Unified modelling Language) (Whitten et al, 2004), dan menggunakan

bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

Adapun pengertian RAD yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang

menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif

dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype / prototipe

kerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final (atau

sebuah versi). Adapun tahapan RAD adalah sebagai berikut (Kendall dan Kendall,

2008):

Page 31: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

11

1. Requirement Planning (Perencanaan Kebutuhan)

Pada tahap ini, user dan analyst mengadakan pertemuan untuk melakukan

identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan

informasi untuk mencapai tujuan.

2. Workhop Design (Proses Desain)

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-

perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.

Keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user

bisa langsung memberikan komentar apabla terdapat ketidaksesuaian pada desain.

3. Implementation (Implementasi)

Setelah program selesai, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka

dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahann

atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penyusunan skrispsi ini sistematika penulisan terbagi dalam 5 (lima) bab.

Berikut merupakan gambaran umum mengenai pokok pembahasan yang akan dibahas

pada tiap-tiap bab:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

Page 32: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

12

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dalam rancang bangun

knowledge management, metode pengembangan sistem dan

mendefinisikan tools yang diperoleh dari berbagai sumber yang

menjadi landasan dan penulisan skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam

pengumpulan data dan metode dalam pengembangan sistem. Bab ini

membahas lebih rinci tentang metode pengumpulan data, metode

pengembangan sistem, metode analisa yang digunakan serta adanya

kerangka penelitian dari penelitian yang dilakukan pada SMAN 46

Jakarta.

BAB IV KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SEKOLAH

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang organisasi,

sejarah dan struktur organisasi SMAN 46 Jakarta. Bab ini juga berisi

analisa permasalahan, analisa kebutuhan sistem, dan perancangan

sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penelitian ini untuk

dapat digunakan dalam pengembangan selanjutnya.

Page 33: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

2.1.1 Rancang

Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat

program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas

lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna

dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan.

Perancangan adalah Sebuah Proses untuk mendefinisikan sesuatu yang

akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya

melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan

yang akan dialami dalam proses pengerjaanya.

Menurut Pressman (2009) perancangan atau rancang merupakan serangkaian

prosedur untuk menterjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa

pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen

sistem di implementasikan.

2.1.2 Bangun

Menurut Pressman (2009) pengertian pembangunan atau bangun sistem

adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki

sistem yang telah ada secara keseluruhan.

Page 34: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

14

Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran,

perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang

terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian

pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke

dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau

memperbaiki sistem yang sudah ada.

2.2 Sistem

Menurut Turban dan Aronson (2005), sistem adalah kumpulan objek seperti

orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu

fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan.

Menurut Prahasta (2005), sistem adalah sekumpulan objek, ide, berikut saling

keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama.

2.2.1 Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2005), Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-

sifat yang tertentu, yaitu:

a. Komponen Sistem

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat

dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

Page 35: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

15

b. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu

sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari

sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika

tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Melalui penghubung ini, sumber-sumber daya mengalir dari satu

subsistem ke subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem

Merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya

menjadi bahan untuk diproses.

f. Keluaran Sistem

Merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa suatu informasi,

saran, cetakan laporan, dan sebagainnya.

Page 36: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

16

g. Pengolahan Sistem

Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai

sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan

keluaran yang dihasilkan.

2.3 Pengertian Data dan Informasi

2.3.1 Data dan Informasi

Prahasta (2005) mengatakan bahwa istilah data dan informasi seringkali

digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini

sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda.

Menurut Kadir (2003), perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik

awal untuk memahami sistem informasi.

2.3.2 Data

Menurut Whitten et al. (2004), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat,

kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi.

Menurut Prahasta (2005), data merupakan bahasa, simbol-simbol pengganti lain

yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa,

aktivitas, konsep. Singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa adanya.

Page 37: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

17

2.3.3 Informasi

Menurut Whitten et al. (2004), informasi adalah data yang telah diproses atau

diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi

data yang diharapkan memiliki arti ke penerima.

Menurut Prahasta (2005), informasi adalah data yang telah diorganisasikan ke

dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staf atau orang lain

di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi

yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan

sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi

(Whittenet al, 2004).

2.5 Knowledge Management

Knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang

membantu mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat pada

saat yang tepat agar menciptakan sebuah nilai. Menurut Paul L Tobing (2007) ada

dua jenis knowledge yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit knowledge

merupakan segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan dokumentasikan

Page 38: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

18

sehingga lebih mudah untuk didistribusikan dan dikelola. Sedangkan tacit knowledge

merupakan knowledge yang terletak di dalam pikiran (otak) atau melekat di dalam

diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman dan pekerjaannya.

Knowledge management merupakan sebuah proses sistematis dalam melakukan

pencarian, pemilihan, pengaturan, penyaringan dan penyajian informasi dalam sebuah

cara yang dapat meningkatkan pemahaman dari para pekerja dalam sebuah

lingkup/area kepentingan yang spesifik (Widayana,2005). Sedangkan menurut

Laudon dan Laudon (2002), knowledge management merupakan kumpulan dari

proses-proses yang dibangun di dalam perusahaan untuk menciptakan,

mengumpulkan, menyimpan, memelihara serta menyebarkan knowledge yang

dimiliki oleh perusahaan.

2.5.1 Konsep Dasar Pengetahuan

Sebagai pemahaman awal tentang pengetahuan, secara konseptual pengetahuan

(knowledge), menurut pakar dan ahli, diformulasikan dengan berbagai rumusan yang

berbeda-beda, menurut sudut pandang masing-masing pakar yang bersangkutan.

Menurut Probst et al. (2000), pengetahuan adalah keseluruhan kognisi dan

keterampilan yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan masalah. Sedangkan

definisi yang paling sederhana mengenai pengetahuan adalah kapasitas untuk

melakukan tindakan.

Page 39: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

19

2.5.2 Tingkatan Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan digunakan dalam pemetaan dan pengelolaan knowledge di

organisasi. Sesuai tingkatannya, Munir (2008) menjelaskan kategorisasi pengetahuan

sesuai tingkatannya, yaitu:

Pertama, pengetahuan inti (core knowledge) adalah tingkatan dan cakupan

pengetahuan yang dibutuhkan hanya untuk sekedar dapat beroperasi dalam industri

atau lingkungan di mana organisasi berada. Pengetahuan jenis ini tidak menjamin

keunggulan bersaing organisasi, apalagi kelangsungannya dalam jangka panjang.

Namun pada persaingan organisasi sejenis diperlukan sebagai pengetahuan dasar

yang tanpa pengetahuan ini organisasi tidak dapat beroperasi dengan efektif.

Misalkan suatu perusahaan produsen kue kering harus mempunyai pengetahuan

khusus untuk memproduksi kue kering, atau perusahaan pelatihan harus mempunyai

pengetahuan dalam menyusun bahan pelatihan dan memberikan pelatihan.

Kedua, pengetahuan lanjut (advance knowledge) merupakan pengetahuan yang

dimiliki oleh organisasi yang ingin mempunyai kinerja prima. Pengetahuan ini

membuat organisasi bisa melakukan "serangan-serangan" dalam persaingan.

Organisasi yang berada dalam satu industri mungkin mempunyai knowledge yang

sama tingkat, cakupan dan kualitasnya. Namun ada pengetahuan yang spesifik yang

mungkin dimiliki oleh lebih dari organisasi, mungkin pula setiap organisasi berbeda-

beda. Dengan mengetahui pengetahuan yang berbeda inilah organisasi dapat

melakukan diferensiasi. Misalnya untuk produsen kue kering diperlukan pula

pengetahuan dalam jejaring distribusi pemasaran kue kering.

Page 40: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

20

Ketiga, pengetahuan inovatif (innovative knowledge) merupakan pengetahuan

yang membuat organisasi mampu menjadi pemimpin dalam persaingan. Bedanya

dengan pengetahuan lanjut adalah pengetahuan ini melakukan diferiansiasi yang

sangat berarti dibandingkan para pesaingnya. Misalnya untuk membuat kue yang

lezat, mengandung kolesterol rendah, dengan penampilan menarik, dan kemasan yang

unik bagi perusahaan kue kering.

2.5.3 Proses Inti Knowledge Management

Menurut Probst et al. (2000) untuk mengatur dan mengelola pengetahuan

perusahaan atau organisasi perlu dilakukan pengelompokan dan pengkategorian

masalah yang ditemui di perusahaan tersebut. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi

aktivitas yang dianggap sebagai proses inti knowledge management dan terkait satu

dengan lainnya. Dalam proses pengidentifikasi tersebut diperlukan metode analisa

yang disebut Core Proccess Knowledge Management (Proses Inti Knowledge

Management). Knowledge management memiliki enam unsur proses inti :

1. Knowledge Identification

Mengidentifikasi pengetahuan eksplisit berarti menganalisa dan

menggambarkan lingkungan pengetahuan perusahaan. Banyak sekali perusahaan

yang kesulitan untuk mengatur gambaran umum data internal dan eksternal,

informasi dan kemampuan. Ketidakjelasan mengakibatkan ketidakefisienan,

keputusan yang tidak tersampaikan, dan duplikasi. Knowledge management yang

efektif harus memastikan kejelasan internal dan eksternal serta membantu

Page 41: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

21

karyawan secara individual untuk menentukan apa yang mereka butuhkan.

2. Knowledge Acquisition

Organisasiatau sekolah memasukkan bagian penting pengetahuan mereka dari

sumber luar. Hubungan dengan orang tua siswa, kementerian pendidikan, dan

pihak lain disadari mempunyai potensi untuk menyediakan pengetahuan yang

dimana maksud potensinya adalah jarang secara penuh digunakan. Dalam upaya

tersebut Sekolah melakukan berbagai macam cara agar tiap guru mampu dan

memahami pengetahuan yang akan bermanfaat bagi sekolah keseluruhan.

3. Knowledge Development

Pembangunan pengetahuan adalah sebagai building block yang melengkapi

perolehan pengetahuan. Fokusnya adalah menghasilkan kemampuan baru,

produk baru, ide yang lebih baik dan proses yang lebih efisien. Pembangunan

pengetahuan meliputi seluruh usaha manajemen yang ditujukan pada cara

menghasilkan kemampuan yang belum ada di dalam organisasi atau yang belum

ada keberadaannya di dalam organisasi atau di luar organisasi. Secara tradisional,

pembangunan pengetahuan dipakai perusahaan dalam melakukan riset pasar

dan membangun departemen, padahal pengetahuan penting juga dapat bersemi

dari salah satu bagian dalam organisasi.

Dalam building block ini kita memeriksa cara umum yang dilakukan

perusahaan dalam berhadapan dengan ide baru dan menggunakan kreativitas

karyawannya. Ketika dipertimbangkan dari sudut pandang knowledge

management, bahkan aktivitas yang dahulu dipandang sederhana seperti proses-

Page 42: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

22

proses produksi dapat dianalisa dan dioptimalkan sehingga menghasilkan

pengetahuan.

4. Knowledge Sharing and Distribution

Pembagian dan distribusi pengetahuan di dalam organisasi adalah kondisi

yang vital untuk mengubah informasi yang dikhususkan atau pengalaman

menjadi sesuatu yang dapat digunakan oleh organisasi. Penentuan pada siapa saja

pengetahuan tersebut dapat diakses dan seberapa luas akses yang diberikan.

Pendistribusian pengetahuan memerlukan fasilitas yang menunjang agar

pengetahuan yang dimaksud diterima oleh orang yang bersangkutan, langkah

yang paling penting adalah menganalisa peralihan pengetahuan dari individual ke

group atau organisasi. Distribusi pengetahuan adalah proses membagi dan

menyebarkan pengetahuan yang sudah ada di dalam organisasi.

5. Knowledge Utilization

Seluruh inti dari knowledge management adalah memastikan bahwa

pengetahuan yang sudah ada dalam organisasi dipakai secara produktif untuk

keuntungan organisasi tersebut. Tetapi ada beberapa hal yang tidak menjadi

penentu, yaitu identifikasi yang sukses dan distribusi pengetahuan yang penting

tidak menjamin bahwa itu akan dipakai oleh perusahaan dalam aktivitasnya

sehari-hari. Ada beberapa tantangan yang merintangi penggunaan pengetahuan

dari luar. Oleh karena itu langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan

bahwa kemampuan yang bernilai dan aset pengetahuan seperti hak paten atau

license digunakan secara penuh.

Page 43: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

23

6. Knowledge Retention

Penyimpanan informasi yang selektif, dokumen dan pengalaman

membutuhkan pengaturan. Organisasi biasanya mengeluh bahwa pengaturan

kembali membutuhkan biaya dan tempat dari memori mereka. Proses untuk

menyeleksi, memasukkan dan secara teratur memperbaharui pengetahuan yang

bernilai bagi masa depan harus dengan hati-hati disusun. Jika ini tidak selesai,

keahlian yang berharga dapat begitu saja terbuang. Penyimpanan pengetahuan

tergantung pada penggunaan media penyimpanan dalam lingkup yang luas secara

efisien. Proses inti knowledge management akan berkembang saat penanganan

pengetahuan tergantung pada penggunaan media penyimpanan dalam lingkup

yang luas secara efisien. Proses inti knowledge management saat penanganan

knowledge sebagai suatu sumber. Akan ada banyak kesulitan apabila perusahaan

gagal mengimplementasikan knowledge management melalui suatu strategi.

Gambar 2.1 Building Blocks dari Knowledge Management (Probst et al. 2000)

Page 44: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

24

Knowledge identification, knowledge retention, knowledge acquisition, knowledge

developmennt, knowledge distibution, dan knowledge utilization merupakan suatu

kesatuanyang saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

Knowledge goals dan knowledge assesment akan memperkuat konsep knowledge

management serta mengubahnya menjadi suatu sistem manajemen. Knowledge goals

akan mengklarifikasi arah-arah strategis dari knowledge management dan tujuan dari

intervensi-intervensi khusus menjadi nyata. Sedangkan proses dari knowledge

assesment akan menyediakan data-data penting bagi pengendalian strategis dari

proyek-proyek knowledge management.

2.5.4 Konversi Pengetahuan

Kedua jenis pengetahuan explicit knowledge dan tacit knowledge (pengetahuan

terbatinkan) merupakan jenis pengetahuan yang saling melengkapi serta berperan

sangat penting dalam proses kreasi pengetahuan. Kedua jenis pengetahuan ini

berinteraksi satu sama lainnya dan berubah dari satu jenis ke jenis lainnya secara

dinamis. Menurut Nonaka dan Takeuchi dalam Munir (2008), interaksi dinamis

antara satu bentuk pengetahuan ke bentuk lainnya disebut dengan konversi

pengetahuan. Oleh Nonaka dan Takeuchi pengetahuan tersebut dapat di konversi

dengan empat cara, yang disebut dengan SECI Model, yaitu: Socialization (S),

Externalization (E), Combination (C) dan Internalization (I).

Page 45: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

25

Gambar 2.2 SECI Model (Munir, 2008)

Model pertama, yaitu Socialization atau Sosialisasi, merupakan suatu konversi

pengetahuan antara tacit ke Tacit (T -> T). Munir (2008) mengartikan istilah

sosialiasi untuk menekankan pada pentingnya kegiatan bersama antara sumber

pengetahuan dan penerima pengetahuan dalam proses konversi tacit knowledge.

Karena pengetahuan tacit (terbatinkan) sangat dipengaruhi oleh konteksnya dan sulit

sekali diformalkan, maka untuk menularkan pengetahuan terbatinkan dari satu

individu ke individu lain dibutuhkan pengalaman yang terbentuk melalui kegiatan

bersama atau hidup dalam lingkungan yang sama dan bisa juga tanpa menggunakan

bahasa. Misalkan dengan cara meniru, mencontoh, menggunakan bahasa tubuh

maupun pelatihan-pelatihan yang digunakan.

Model kedua, yaitu Externalization atau Eksternalisasi, pengubahan pengetahuan

tacit ke explicit (T -> E). Menurut Sangkala (2007) proses ini terjadi melalui

pengombinasian (menyortir, menambahkan, mengkategorisasikan dan

dikontekstualisasikan kembali menjadi pengetahuan baru) beragam explicit

Page 46: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

26

knowledge yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga seseorang dapat mempertukarkan

dan mengombinasikan pengetahuan melalui semacam satu kejadian. Dalam proses ini

pengetahuan tacit diekpresikan dan diterjemahkan menjadi metafora, bentuk konsep,

hipotesis, diagram, model, atau prototipe sehingga dapat dengan mudah dimengerti

pihak lain.

Model ketiga, Combination atau Kombinasi. Suatu proses konversi antara

pengetahuan explicit ke pengetahuan explicit (E -> E). Proses ini merupakan

pertukaran dan pengkombinasian melalui media seperti dokumen-dokumen, rapat,

percakapan telepon maupun komunikasi melalui jaringan komputer dan internet.

Munir (2008) menyebutkan ada tiga proses kombinasi yang terjadi dalam praktik

konversi kombinasi, yaitu:

Pengetahuan eksplisit dikumpulkan dari dalam dan luar organisasi, kemudian

dikombinasikan.

Pengetahuan eksplisit disunting atau diproses agar dapat lebih bermanfaat bagi

organisasi.

Pengetahuan-pengetahuan eksplisit tersebut disebarkan ke seluruh organisasi

melalui berbagai media.

Model keempat, yaitu Internalization atau Internalisasi. Suatu proses konversi

antara Explicit knowledge menjadi Tacit knowledge (E->T). Pengetahuan ini juga bisa

disebut dengan pembelajaran mandiri, learning by doing dari dokumen-dokumen,

data, informasi maupun knowledge yang sudah didokumentasikan. Suatu

Page 47: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

27

pembelajaran individu terhadap suatu pengetahuan dan kemudian menjadi

pengetahuan tacit individu tersebut.

2.5.5 Pengertian Knowledge Management Systems

Menurut O’Brien (2005), knowledge management systems merupakan sistem informasi

berbasis ilmu pengetahuan (knowledge) yang dapat mendukung hasil cipta (kreasi),

pengaturan dan penyebaran dari ilmu pengetahuan bisnis kepada para pekerja dan manajer

perusahaan.

Tidak berbeda jauh dengan definisi yang dikemukakan oleh O’Brien, Turban et

al. (2001) mengemukakan bahwa knowledge management system merupakan sistem

informasi berbasis pengetahuan yang mendukung kreasi, pengaturan dan penyebaran

dari ilmu pengetahuan bisnis kepada para pekerja dan manajer dalam perusahaan

secara keseluruhan.

2.5.6 Parameter Knowledge Management System

Dalam mendesain Knowledge Management beberapa parameter sistem perlu

dipertimbangkan yaitu: (Nawawi, 2002)

a. Ketersediaan sistem (availibility) diharapkan mendukung proses dan budaya

sharing.

b. Informasi yang ada dalam Knowledge Management harus dapat dijaga

keakuratannya.

c. Metode penyimpanan, index dan pencarian harus dapat dilakukan secara mudah

dan hasilnya efektif.

Page 48: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

28

d. Sistem sebaiknya dapat selalu terakses dengan mudah. Dalam hal ini jelas

pertimbangan perangkat yang dapat mengaksesnya harus seluas mungkin.

2.5.7 Arsitektur KMS

Arsitektur KMS dirancang untuk menangkap knowledge dan memungkinkan

proses knowledge management menjadi efektif dan efisien. Gambar berikut ini

menjelaskan arsitektur dari Knowledge Management System pada umumnya, dan

dilengkapi dengan Gambar 2.7 dengan komponen- komponen yang terdapat pada

arsitektur Knowledge Management System.

Gambar 2.3 Arsitektur Knowledge Management System (Probst et al. 2000)

Page 49: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

29

Dalam aristekturnya, antar knowledge worker’s view saling berkomunikasi,

berkolaborasi dan berbagi melalui knowledge portal. Knowledge repository yang

berada dalam knowledge presentation layer merupakan penghubung antara knowledge

portal dan knowledge management layer yang berisi proses knowledge management,

proses knowledge management tersebut adalah akuisisi, perbaikan, strategi pencarian

kembali, distribusi dan presentasi knowledge.

Knowledge management layer membutuhkan data untuk melakukan proses

tersebut dan data tersebut diambil dari data source layer yang terdiri dari sumber

eksternal, web repository, email repository, text repository, relatinal and OO

database dan domain repository.

2.6 Manajemen Pengetahuan Sekolah

Tema utama dari manajemen pengetahuan adalah pembelajaran,

pengembangan/sharing, penempatan orang ditempat dan waktu yang tepat,

pembuatan keputusan yang efektif, kreativitas, membuat pekerjaan jadi lebih mudah,

dan mendorong tumbuhnya bisnis baru dan nilai bisnis.

Dari tema tersebut terkait nampak keterkaitannya dengan manajemen

pengetahuan yang memiliki tujuan menyediakan pengetahuan untuk pembelajaran.

Sekolah merupakan organisasi pembelajaran terutamanya bagi murid-muridnya,

sehingga untuk keperluan tersebut perlu menyediakan pengetahuan dan

mendistribusikannnya agar muridnya dapat belajar dengan baik dan kreatif.

Page 50: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

30

Lebih jauh Petrides & Guiney (2002) menyatakan bahwa dampak dari

penggunaan data dan informasi melalui manajemen pengetahuan dalam sistem

pendidikan dapat mengaktifkan sekolah untuk berevolusi dari tempaan birokrasi

selama era industri ke ekologi pendidikan pengetahuan yang siap untuk bersaing

dalam jaringan informasi berbasis masyarakat global. Dalam kerangka ekologi

sekolah, manajemen pengetahuan harus menguji sejumlah besar data yang mereka

kumpulkan, bagaimana mengubah data menjadi informasi yang bermakna, dan

bagaimana informasi menjadi pengetahuan untuk mempertahankan pemikiran

pengambilan keputusan pendidikan. Penerapan Knowledge Management akan

memfasilitasi (mungkin dapat dikatakan memaksa ) anggota organisasi untuk selalu

melanjutkan proses pembelajaran dalam hidupnya.

Pentingnya manajemen pengetahuan dapat dilihat juga dari sisi bergesernya

teori pembangunan ekonomi, yaitu dari teori konvensional yang bertumpu pada

modal phisik (pabrik dan alat produksi) ke teori kontemporer yang bertumpu modal

manusia (human capital / intellectual capital) yang dikenal dengan knowledge based

economy. Dari pergeseran ini pendidikan menempati posisi terpenting dalam upaya

meningkatan produktivitas, karena pendidikan melahirkan tenaga kerja yang memiliki

kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan, serta kreativitas yang memadai. Tenaga

kerja yang demikian itulah yang dikenal juga sebagai tenaga kerja yang memiliki

kapabilitas memadai. Menurut Wibowo (2012), tantangan dalam membangun

kapabilitas antara lain: mengubah cara berpikir dan berperilaku, merancang

pengalaman yang mendukung penemuan diri, pengalaman sebelumnya merupakan

Page 51: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

31

bentuk pembelajaran. Oleh karenanya untuk menciptakan pendidikan yang mampu

membangun dan menciptakan kapabilitas manusia/tenaga kerja diperlukan

manajemen pengetahuan di dunia pendidikan, termasuk sekolah.

Menurut Leung (2010), ada tiga alasan utama mengapa mengadopsi

manajemen pengetahuan dalam pendidikan (sekolah), yaitu: Pertama, dapat memakai

keahlian guru berpengalaman dan berbagi dengan yang lain, terutama guru baru.

Dengan demikian praktek terbaik dapat diperoleh dan dibagi diantara guru, Kedua,

dapat meningkatkan efektivitas dalam kaitannya dengan kinerja belajar-mengajar

sekolah. Hal ini menyediakan rancangan kerja dan memberi kecerdasan bersaing

kepada guru. Untuk Pendidikan, faktor bersaing yang penting adalah untuk mencapai

outcome dan meningkatkan hasil belajar murid, dan Ketiga, manajemen pengetahuan

mendukung pengembangan dari komunitas pengetahuanpada sekolah dan menaruh

budaya organisasi pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan pembelajaran serta

mengelola secara sah hak milik intelektual sekolah.

Berdasarkan hasil diskusi Knowledge Management in Education Summit pada

Desember 2002, Petrides & Nodine (2003) menyarankan penerapan manajemen

pengetahuan dalam lembaga pendidikan yaitu dengan cara:

1. Membangun daftar data/informasi dan kebiasaan secara organisasional untuk

menggunakan data/informasi secara positif melalui pelibatan orang-orang dalam

diskusi secara terbuka.

2. Fokus pada orang-orang dan kebutuhan mereka, kemudian melakukan kegiatan

melalui managemen pengetahuan untuk memenuhinya.

Page 52: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

32

3. Susun proses kerja dan pola aliran informasi.

4. Yakinkan adanya teknologi yang dapat mengumpulkan dan sharing informasi.

5. Tingkatkan pembelajaran murid dan jangan membiarkan prosedur tanpa

keahlian.

6. Berharap proses yang terus maju/dinamis.

7. Pertimbangkan gambaran yang lebih besar/luas.

Dalam penerapan manajemen pengetahuan di organisasi/sekolah seperti tersebut

di atas, peran kepala sekolah dalam proses itu sangat penting. Tanpa peran kepala

sekolah, sangat sulit manajemen pengetahuan berjalan di sekolah, sebagaimana

diungkapkan oleh hasil penelitian Leung (2010) yang menyatakan bahwa kepala

sekolah harus dapat menstimulasi knowledge sharing dan menyediakan pelatihan

bagi guru, dan yang paling penting, kepala sekolah harus mendorong para guru untuk

berpikir dengan cara yang baru dan menekankan bahwa manejemen pengetahuan

dapat menyelesaikan masalah yang sebelumnya atau saat ini terjadi di dalam sekolah.

Mendasarkan pada pendapat Havelock dan Zlotolow, West-Burnham dan O’Sullivan,

serta Beatty, selanjutnya Leung menjelaskan bahwa dalam praktek manajemen

pengetahuan kepala sekolah berperan sebagai catalyst, process helper, dan resource

linker, yaitu:

1. Sebagai katalis, kepala sekolah harus memprakarsai perubahan atas praktek

implementasi manajemen pengaetahuan di sekolah. Kepala sekolah harus

Page 53: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

33

mengetahui perilaku para guru dan staf serta budaya pada sekolah yang dapat

mendukung perubahan atau bahkan dapat menolak perubahan.

2. Sebagai process helper, kepala sekolah harus membantu guru/staf ketika mereka

menemukan masalah dalam mempraktekkan manajemen pengetahuan. Kepala

sekolah harus memotivasi para guru dan mencipkana lingkungan kerja yang

dapat mendukung praktek baru ini. Sebagai pemimpin dari organisasi

pembelajar, kepala sekolah harus mendukung proses pembelajaran di sekolah

untuk meningkatkan kinerja. Kepala sekolah perlu menciptakan koneksi secara

emosional dengan para guru untuk dapat menyampaikan secara jelas tujuan dan

harapannya serta menyediakan umpan balik yang positif kepada para guru

melalui komunikasi yang efektif.

3. Sebagai resource linker, kepala sekolah harus mengalokasikan kembali sumber

daya yang tersedia untuk mencapai perubahan yang diharapkan. Beberapa peran

personalia maupun kelompok tugas perlu dudukkan kembali untuk memfasilitasi

proses perubahan dan menyediakan dukungan teknis dan pedagogik. Untuk ini

perlu pengembangan staf melalui pelatihan, mentoring, ataupun partisipasi.

2.7 Metodologi Penelitian

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep

pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu (McLeod dan

Schell, 2008).

Page 54: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

34

Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang

terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati

dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru (Nazir, 2005).

Landasan teori yang digunakan dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah

sebagai berikut:

2.7.1 Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan

data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam melakukan

pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1. Observasi

Observasi adalah teknik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi

atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari

sistem (Whitten, 2004). Adapun menurut Jogiyanto (2008), observasi merupakan

teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati

langsung objek datanya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan untuk mendapatkan data

dari responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik

pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak

dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai

Page 55: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

35

dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan.

(Jogiyanto, 2008)

Sedangkan menurut Whitten (2004), Wawancara adalah teknik penelusuran fakta

dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui

interaksi face-to-face. Tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi

fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan

persyaratan.

3. Studi Pustaka

Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi

pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literature-literatur yang

mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan

artikel baik cetak maupun elektronik dan hasil penulisan karya ilmiah lainnya (Gulo,

2002).

Sedangkan menurut Nazir (2005), Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan

informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi serta situs-

situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. Adapun Jogiyanto (2005)

menjelaskan bahwa studi pustaka ialah cara penelitian yang dilakukan dengan

membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan

pendukung dalam penelitian yang dilakukan.

4. Studi Literatur

Dilakukan dengan membaca dan menelaah literature dari jurnal-jurnal, tugas

akhir atau skripsi, serta tesis yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti (Nazir,

Page 56: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

36

2005). Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari

skripsi, dan jurnal:

Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis

No Nama Judul Tahun Kelebihan Kekurangan

1. Muhammad

Fahri (Program

Sarjana

Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta)

Analisa dan

Perancangan Sistem

Manajemen

Pengetahuan

(Knowledge

Management System)

pada Departemen

Sumber Daya

Manusia (Studi Kasus

PT. Mitra Mega

Semesta

(DoctoRabit))

2010 Memiliki fitur

forum diskusi

yang

memungkinkan

user untuk

membaas suatu

kasus.

Tampilan

aplikasi kurang

user friendly

2. Reza

Fatahillah

(Program

Sarjana UIN

Syarif

Hidayatullah

Analisa dan Desain

Model Knowledge

Management pada

Sekolah Menengah

Atas (Studi Kasus:

SMAN 1 Tangsel dan

2012 Membahas

detail analisis

knowledge

management.

Tidak membuat

aplikasi dalam

penelitian yang

dibuat.

Page 57: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

37

Jakarta) SMAN 3 Tangsel)

3. Rangga

Mahisa

Brahmara

(Program

Sarjana

Universitas

Bina

Nusantara)

Analisis dan

Perancangan

Knowledge

Management

Berbasiskan Web

(Studi Kasus: PT.

Primacom Interbuana)

2007 Pendokumentasi

an yang lengkap

tentang

pelanggan dan

informasi teknis.

Tampilan

masih terlalu

sederhana.

4. Meirita Salim,

Rendy

Sebastian, dan

Feliciana

Kartadinata

(Program

Sarjana

Universitas

Bina

Nusantara)

Perancangan Aplikasi

Berbasis Knowledge

Management System

(Studi Kasus: Jurusan

Sistem Informasi

Universitas Bina

Nusantara )

2007 Aplikasi dapat

melakukan

pengujian

(testing)

meliputi unit

testing,

integration

testing, system

testing, dan

acceptance

testing.

Penjelasan

tentang proses

knowledge

management

kurang

mendetail.

5. Widi Rulianto Rancang Bangun 2013 Sudah memakai Content/isi dari

Page 58: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

38

(Program

Sarjana UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta)

Sistem Manajemen

Pengetahuan Riset dan

Teknologi Studi

Kasus Kementerian

Pertanian

metode

berorientasi

objek dalam

pengembangan

sistem.

aplikasi kurang

lengkap.

Berdasarkan tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis, ada beberapa kelebihan dari sistem

yang akan dibuat, yaitu:

1. Tampilan aplikasi yang user friendly.

2. Penjelasan yang mendetail mengenai proses knowledge management yang

meliputi knowledge identification, knowledge acquisition, knowledge

development, knowledge sharing and distribution, knowledge utilization,

knowledge retention dan knowledge goals

3. Fungsi-fungsi yang menunjang proses manajemen pengetahuan lebih banyak

seperti dokumentasi pengetahuan, studi kasus, forum diskusi, pesan, laporan

rapat, laporan seminar, laporan training, berita dan pengumuman.

4. Isi/content dari sistem yang dibuat lebih banyak.

2.7.2 Metodologi Analisis dan Perancangan Sistem

2.7.2.1 Analisis Sistem

Whitten et al. (2004), mengatakan analisis sistem ditujukan untuk menyediakan

tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah

dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisa

Page 59: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

39

untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang

tidak bekerja, dan apa yang dibutuhkan.

Menurut Ariesto (2002), analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan

sistem apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukan

bagaimana sistem tersebut diimplementasikan.

Tahap analisa dimulai ketika adanya permintaan akan sistem baru atau perbaikan

dari sistem yang telah ada. Permintaan ini disebabkan karena kinerja yang tidak

memadai.Tim analisa sistem kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi sistem

yang sedang berjlana dengan melakukan wawancara atau membagikan kuesioner

serta melakukan pengamatan. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai

kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan.

2.7.2.2 Perancangan Sistem

a. Pengertian Perancangan Sistem

Nugroho (2005) menyatakan bahwa selama proses analisis, perhatian kita adalah

apa yang harus dikerjakan. Selama perancangan, keputusan dibuat tentang bagaimana

pemecahan masalah akan dikerjakan, pertama pada sistem dengan peringkat yang

lebih tinggi kemudian secara bertahap ke sistem yang memiliki peringkat lebih

rendah.

Menurut Nugroho (2005), perancangan sistem adalah tahap awal dimana

pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah dipilih. Selama perancangan sistem,

struktur keseluruhan diputuskan.

Page 60: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

40

2.7.3 Rich Picture

Rich picture merupakan sebuah gambaran informal yang mempresentasikan

pemahaman illustrator dari suatu situasi (Mathiassen et al, 2000). Dengan demikian,

dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi di antara pemakai dalam sistem dan

mendapatkan sebuah gambaran dari situasi dengan cepat.

Untuk memulai rich picture adalah dengan menggambarkan entitas yang

penting, seperti orang, objek fisik, organisasi, peran, dan tugas. Orang dapat berupa

pengembangan sitem (system developer), pengguna (user), pelanggan, dan lain-lain.

Objek fisik dapat berupa mesin, perangkat, atau persediaan di gudang.Tempat

mendeskripsikan lokasi orang dan benda. Organisasi dapat berupa keseluruhan

perusahaan, departemen atau proyek yang melibatkan beberapa perusahaan. Peran

dan tugas mengikat orang kepada organisasi yang merefleksikan tanggung jawab atas

tugas-tugas spesifik (Mathiassen et al, 2000).

Setelah entitas yang relevan dideskripsikan, lalu hubungan di antara entitas-

entitas tersebut di deskripsikan. Proses merupakan hubungan yang paling mendasar di

antara entitas dalam suatu rich picture. Sebuah proses mendeskripsikan aspek-aspek

dari situasi yang berubah, tidak stabil, atau di bawah pengembangan. Secara grafis,

proses dapat diilustrasikan dengan arah panah. Proses meliputi pekerjaan, produksi,

pemrosesan informasi, perencanaan, pengendalian, proyek pengembangan, dan

perubahan organisasi (Mathiassen et al, 2000).

Page 61: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

41

Guru SMAN 46

3. GuruBertemu

Pegawai tatausaha

Guru SMAN 46Jakarta

1. Guru Membutuhkan

File Dokumen knowlede guru

5.Guru Mendapatkan file

dokumen knowledge guru

yang dibutuhkan

Database Tata Usaha SMAN 46

Jakarta

9. Pegawai Tata

Usaha Menyimpan

ke dalam database

4. Pegawai tata usaha

Mengambil file database

yang dibutuhkan guru

2. Guru Mendatangi bagian tata usaha

Tata Usaha

SMAN 46

Jakarta

6. Guru

Ingin menyimpan

File Dokumen knowledge guru

Bagian Tata

Usaha

7. Guru mendatangi

Bagian tata usaha

8. Guru bertemu

Pegawai tatausaha

Gambar 2.4 Rich Picture

Penjelasan dari Rich Picture di atas adalah sebagai berikut:

1. Guru membutuhkan file dan dokumen knowledge guru

2. Guru mendatangi bagian tata usaha untuk mendapatkan file dan dokumen

knowledge guru.

3. Guru bertemu pegawai tata usaha menanyakan file dan dokumen yang

dibutuhkan.

4. Pegawai tata usaha mengambil file dan dokumen yang dibutuhkan guru dalam

database yang tersedia.

5. Guru telah mendapatkan file dan dokumen yang dibutuhkan.

6. Guru ingin menyimpan file dan dokumen knowledge guru.

7. Guru mendatangi bagian tata usaha.

Page 62: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

42

8. Guru bertemu pegawai tata usaha dengan menyerahkan file dan dokumen

knowledge untuk disimpan.

9. Pegawai tata usaha menyimpan file dan dokumen knowledge guru yang

diterima dari guru.

2.7.4 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep

pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu

pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik

yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodelogi pengembangan sistem

berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-

aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk pengembangan suatu

informasi (Jogiyanto, 2005).

2.7.4.1 SDLC (System Development Life Cycle)

Dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, SDLC adalah proses

pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan

untuk mengembangkan sistem-sistem yang tediri dari tahap-tahap: rencana

(planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji

coba (testing) dan pengelolaan (maintenance) (Britton & Jill, 2001). Dalam rekayasa

perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan

perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk

perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses

pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode sisklus hidup sistem yang

Page 63: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

43

paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system

life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle prototyping), dan siklus

hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle) (Britton & Jill, 2001).

2.7.4.2 RAD (Rapid Application Development)

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode Rapid

Application Development (RAD). RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek

terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan

perangkat lunak. RAD secara konseptual bertujuan mempersingkat waktu yang

biasanya diperlukan dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) tradisional

antara perancangan dan penerapan sistem informasi. (Kendall dan Kendall, 2008)

Requirement

Planning Phase

User Design

Phase

Construction

PhaseCutover Phase

Gambar 2.5 Fase RAD Martin (Kendall dan Kendall, 2008)

Pada Gambar 2.5 kita dapat melihat konseptualisasi dari fase RAD James

Martin. Pada fase pertama Martin mendiskusikan requirement planning (perencanaan

kebutuhan). Disini high-level user memutuskan fungsi dari aplikasi yang akan

ditampilkan.

Pada fase kedua, merupakan fase user design, Martin mengkarakterisasi user

untuk saling berhubungan dalam mendiskusikan aspek nontechnical design pada

sistem, dengan dukungan analysts. RAD fase Design Workshop menggabungkan fase

Page 64: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

44

user design dan fase construction menjadi satu, karena interaksi yang tinggi dan

proses sifat visual design-and-refine dibutuhkan di dalam interaktif.

Di fase construction berjalan banyak aktifitas yang berbeda. Desain yang

buat pada fase sebelumnya akan dikembangkan oleh tools RAD. Setelah fungsi baru

telah ada, fungsi akan memperlihatkan pada user untuk berinteraksi, berkomentar,

dan me-review. Dengan tools RAD, analyst dapat membuat perubaha berkelanjutan

pada desain aplikasi.

Pada Martin fase keempat, yaitu fase cut over, aplikasi baru yang telah

dikembangkan akan menggantikan sistem yang lama. Selama sistem berjalan secara

paralel dengan aplikasi yang lama, sistem yang baru akan diuji, user dilatih, dan

prosedur organisasi berubah sebelum customer berlangsung.

Berikut keunggulan dan kelemahan RAD:

a. Keunggulan Model RAD

1. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3

bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian

diintegrasikan sehingga waktunya lebih efisien.

2. RAD mengikut tahapan pengembangan system seperti umumnya, tetapi

mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada

(reuseable object) sehingga pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi

dan waktu lebih singkat.

3. Memerlukan biaya yang lebih sedikit dan mementingkan dari segi bisnis dan

teknik.

Page 65: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

45

4. Berkonsentrasi pada sudut pandang user dan menyediakan perubahan secara

cepat sesuai permintaan user.

5. Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan

spesifikasi sistem.

6. Waktu, biaya, dan effort minimal.

b. Kelemahan Model RAD

1. RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan

jumlah tim RAD yang baik.

2. RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki komitmen di

dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapai sebuah sistem,

di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek.

3. Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil

kualitasnya rendah.

4. Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada

yang telah dipenuhi.

5. Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal-

asalan.

6. Potensial tidak sesuainya desain dan implementasi.

7. Potensial tidak konsistennya penamaan dan dokumentasi.

8. Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali.

Page 66: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

46

b. Kondisi Sesuai RAD

1. Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek

2. Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah

didefiniskan dengan baik.

3. Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks.

4. User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi.

5. Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user.

6. Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui.

7. Anggota tim memiliki keahlian yang baik.

8. Komposisi tim stabil.

9. Ada kontrol proyek yang efektif.

d. Kondisi Tidak Sesuai RAD

1. Proyek yang terlalu besar dan kompleks.

2. Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal kritis.

3. Sistem dengan komputasi tinggi.

4. Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas.

5. Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama.

6. Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek.

7. Membutuhkan lingkup daerah yang luas.

8. Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi.

9. Komitmen pihak manajemen dengan user rendah.

10. Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi.

Page 67: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

47

2.8 Pengertian OOA (Object Oriented Analysis)

Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik

model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yangdisebut

objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikanobjek-objek

sistem dari berbagai macam perpsektif, seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi

objek-objek (Whitten et al. 2004).

2.9 Pengertian OOD (Object Oriented Design)

Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah sebuah

pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya

pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka (Whitten et al.

2004).

2.10 Syarat-syarat dan Tahap Pengembangan

1. Tahap Perencanaan Syarat (Requirement Planning)

Fase Perencanaan Syarat. Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis

bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan

tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut;

tidak hanya menunjukkan proposal atau dokumen. Selain itu, juga melibatkan

pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Dalam fase ini pula,

saat syarat-syarat informasi sedang disebut-sebut, Anda bisa bekerja dengan CEO

(bila ini merupakan sebuah organisasi besar) serta dengan para perencana strategik,

Page 68: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

48

khususnya bila Anda bekerja dengan sebuah aplikasi e-commerce yang berusaha

meneruskan tujuan-tujuan strategik organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah

menyelesaikan problem-problem perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan

sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu

tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall dan Kendall, 2008).

Fase Requirement Planning menggabungkan fase Planning dan fase Systems

Analysis di dalam elemen SDLC (Systems Developement Life Cycle). (Shelly dan

Rosenblatt, 2012). Elemen SDLC pada fase planning dan analisis adalah sebagai

berikut (Whitten dan Bentley, 2008), yaitu:

1. Identifikasi kebutuhan sistem

2. Analisis sitem yang berjalan

3. Identifikasi masalah

4. Analisis sistem usulan

2. Tahap Desain (Workshop Design RAD)

Workshop Desain RAD. Fase ini merupakan fase perancangan serta

perbaikan yang dapat digambarkan sebagai sebuah workshop. Selama workshop

desain RAD, pengguna merespon prototype yang sedang dikerjakan dan penganalisis

memperbaiki modul desain berdasarkan respon pengguna. Format workshop sangat

mengagumkan dan memberikan dorongan, dan jika pengguna serta penganalisis

merupakan orang yang berpengalaman, maka tidak diragukan lagi bahwa usaha

kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi. RAD

Page 69: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

49

fase Design Workshop pada konseptualis fase RAD James Martin menggabungkan

fase user design dan fase construction menjadi satu, karena interaksi yang tinggi dan

proses sifat visual design-and-refine dibutuhkan di dalam interaktif (Kendall dan

Kendall, 2008).

Dalam fase User Design, pengguna berinteraksi dengan System Analysts dan

model serta prototype yang dikembangkan yang mewakili semua proses sistem,

output, dan input. Tim RAD secara khusus menggunakan kombinasi teknik JAD dan

Case Tools untuk mengetahui kebutuhan user dalam mengerjakan model. User design

akan terus berlanjut, proses interaksi yang akan memungkinkan pengguna untuk

mengerti, memodifikasi, dan pada akhirnya menyetujui model sistem yang dikerjakan

setelah memenuhi kebutuhan mereka (Shelly dan Rosenblatt, 2012).

Di fase construction berjalan banyak aktifitas yang berbeda. Desain yang

buat pada fase sebelumnya akan dikembangkan oleh tools RAD. Setelah fungsi baru

telah ada, fungsi akan memperlihatkan pada user untuk berinteraksi, berkomentar,

dan me-review. Dengan tools RAD, analyst dapat membuat perubaha berkelanjutan

pada desain aplikasi (Kendall dan Kendall, 2008).

A. Desain Proses

Proses sistem informasi merespons kejadian dan kondisi bisnis dan

mentransformasi data menjadi informasi yang berguna. Pemodelan proses membantu

memahami interaksi dengan lingkungan sistem, sistem lain, dan proses lain (Whitten

dan Bentley, 2008).

Page 70: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

50

Model proses paling sederhana dari sebuah sistem didasarkan pada input,

output, dan sistem itu sendiri yang ditampilkan sebagai proses. Simbol proses

mendefinisikan batasan sistem. Sistem tersebut berada dalam batasan, sedangkan

lingkungan sistem berada di luar batasan sistem tersebut. Sistem mempertukarkan

input dan output dengan lingkungannya. Karena lingkungan selalu berubah, maka

sistem yang didesain dengan baik memiliki loop umpan balik dan kontrol yang

memungkinkan sistem menyesuaikan dirinya dengan perubahan kondisi (Whitten dan

Bentley, 2008).

Proses adalah kerja yang dilakukan pada atau sebagai respon terhadap aliran

data masuk atau kondisi. Sinonimnya adalah transformasi. Proses logika adalah

pekerjaan atau tindakan yang harus dilakukan tidak peduli bagaimana

mengimplementasikan sistem tersebut. Tiap proses logika adalah diimplementasikan

sebagai satu proses fisik atau lebih yang dapat menyertakan pekerjaan yang dilakukan

oleh orang, pekerjaan yang dilakukan oleh robot atau mesin, atau pekerjaan yang

dilakukan oleh perangkat lunak komputer. Proses logika terdiri dari fungsi, kejadian,

dan proses elementer (Whitten dan Bentley, 2008).

Fungsi (function) adalah kumpulan kegiatan yang saling terkait dan terus-

menerus pada suatu bisnis. Fungsi tidak memiliki awal dan akhir; melainkan hanya

bekerja terus-menerus pada saat dibutuhkan (Whitten dan Bentley, 2008).

Kejadian (event) adalah unit kerja logika yang harus diselesaikan secara keseluruhan.

Suatu kejadian dipicu oleh input diskrit dan diselesaikan pada saat proses merespons

Page 71: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

51

dengan output yang sesuai. Kejadian kadang disebut transaksi. Fungsi terdiri dari

proses yang merespons kejadian (Whitten dan Bentley, 2008).

Proses event selanjutnya di dekomposisi menjadi proses elementer yang

mengilustrasikan secara detail bagaimana sistem harus merespons suatu event.

Elementary process (proses elementer) adalah kegiatan atau tugas detail dan diskrit

yang dibutuhkan untuk melengkapi respons terhadap suatu event (Whitten dan

Bentley, 2008).

Proses pemodelan use-case persyaratan (Whitten dan Bentley, 2008):

1. Mengidentifikasi Pelaku Bisnis

Dengan memusatkan perhatian pada pelakunya, dan berkonsentrasi pada

bagaimana sistem itu akan digunakan dan bagaimana akan dibangun.

Mengidentifikasikan pelaku bisnis juga dapat membantu menyaring dan

mendefinisikan lebih lanjut lingkup dan batasan sistem (Armour dan Miller, 2001).

Berikut beberapa pertanyaan untuk mencari pelaku bisnis (Whitten dan

Bentley, 2008):

Siapa atau apa yang menyediakan input ke dalam sistem?

Siapa atau apa yang menerima output dari sistem?

Antarmuka apa yang dibutuhkan bagi sistem yang lain?

Apakah ada kejadian yang dipicu secara otomatis pada waktu yang telah

ditentukan sebelumnya?

Siapa yang akan mengurusi informasi dalam sistem?

Page 72: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

52

2. Mengidentifikasi Use-case Persyaratan Bisnis

Use-case menggambarkan bagaimana para pelaku sebenarnya berinteraksi

dengan sistem, maka teknik yang bagus untuk mencari use-case persyaratan bisnis

adalah dengan menyelidiki para pelaku dan bagaimana mereka akan menggunakan

sistem tersebut. Berikut beberapa pertanyaan untuk mencari use-case (Whitten dan

Bentley, 2008):

Apa tugas utama pelaku tersebut?

Informasi apa yang dibutuhkan pelaku untuk sistem?

Apakah sistem tersebut perlu menginformasikan kepada pelaku tentang segala

perubahan atau kejadian yang telah terjadi?

Apakah ada kebutuhan para pelaku untuk menginformasikan segala perubahan

yang terjadi atau kejadian-kejadian yang muncul?

3. Membuat Diagram Model Use-case

Setelah use-case dan pelaku teridentifikasi, diagram use-case pun dapat digunakan

untuk menggambarkan secara grafis lingkup dan batasan sistem (Whitten dan

Bentley, 2008).

4. Mendokumentasikan Naratif Use-case Persyaratan Bisnis

Sebelum mempersiapkan naratif, dilakukan pendokumentasian terlebih dahulu pada

level tinggi (high level) agar dapat memahami event dan besar sistem. Naratif use-

case mencakup beberapa hal berikut (Whitten dan Bentley, 2008):

Page 73: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

53

Pengarang – Nama individu yang membantu dalam penulisan use-case dan yang

menyediakan titik kontak ke setiap orang yang memerlukan informasi tambahan

tentang use-case tersebut.

Tanggal – Tanggal use-case dimodifikasi terakhir kali.

Versi – Versi terbaru use-case.

Nama use-case – Nama use-case harus menunjukkan tujuan yang akan dipenuhi

use-case tersebut.Nama tersebut sebaiknya mulai dengan kata kerja.

Tipe use-case – Tipe use-case ini adalah business-oriented dan merefleksikan

tampilan high-level dari behavior sistem yang diinginkan.

Use-case ID – Identifier yang secara unik mengidentifikasi use-case.

Prioritas – Prioritas mengkomunikasikan pentingnya use-case dalam konteks high,

medium, atau low.

Sumber – Sumber mendefinisikan entitas yang memicu pembuatan use-case.

Pelaku bisnis primer – Pelaku bisnis primer adalah stake holder yang mendapatkan

keuntungan utama dari eksekusi use-case dengan menerima nilai terukur atau

teramati.

Pelaku peserta lain – Pelaku lain yang berpartisipasi dalam use-case untuk

mencapai tujuannya meliputi pelaku penginisiasi, pelaku pemfasilitasi, pelaku

server atau receiver, dan pelaku sekunder.

Page 74: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

54

Stakeholder yang berminat – stakeholder adalah siapapun yang berperan dalam

pengembangan dan operasi sistem perangkat lunak. Stakeholder yang berminat

adalah orang (selain pelaku) yang tertarik dengan tujuan use-case.

Deskripsi – deskripsi ringkasan pendek yang berisi sejumlah kalimat yang

menunjukkan secara garis besar tujuan use-case dan berbagai kegiatannya.

Proses pemodelan objek ialah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):

1. Memodelkan fungsi sistem

Dalam memodelkan fungsi sistem perlu memperluas model use-case analisis

dengan melakukan langkah-langkah berikut:

Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mendokumentasikan pelaku-pelaku baru

Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mendokumentasikan use-case baru

Mengidentifikasi semua Reuse yang mungkin

Memperbaiki diagram model use-case (jika perlu)

Mendokumentasi naratif use-case analisis sistem

2. Menemukan dan mengidentifikasi objek bisnis

Langkah 1: Menemukan Objek Potensial

Langkah ini diselesaikan dengan cara meninjau setiap use-case untuk

menemukan kata-kata benda yang berhubungan dengan keseluruhan bisnis atau

event.

Page 75: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

55

Langkah 2: Menyeleksi Objek yang Diusulkan

Tidak semua kata benda yang ditemukan dalam setiap use-case

menggambarkan objek bisnis yang ada dalam lingkup domain masalah.Tiap-tiap

kata benda tersebut harus dianalisis kembali, agar dapat ditentukan kata benda

mana saja yang dipertahankan atau dihapus.

3. Mengorganisir Objek dan Mengidentifikasi Hubungan Objek

Langkah 1: Mengidentifikasi Asosiasi dan Multiplicity

Langkah 2: Mengidentifikasi Hubungan Generalisasi/spesialisasi

Langkah 3: Mengidentifikasi Hubungan Agregasi

Langkah 4: Menyiapkan Diagram Kelas

B. Desain Input

Data capture adalah identifikasi dan penambahan data baru. Penambahan data

baru tersebut dapat berasal dari source document. Source document adalah form yang

digunakan untuk menyimpan transaksi perusahaan, khususnya data-data yang ada

pada transaksi tersebut (Whitten dan Bentley, 2008).

Desain source document sangat membutuhkan kecermatan, layout dan

keterbacaan akan mempengaruhi kecepatan data entry. Data entry adalah suatu

proses translasi source data atau dokumen ke dalam format yang mudah dibaca oleh

komputer (Whitten dan Bentley, 2008).

Berikut langkah-langkah proses desain input (Whitten dan Bentley, 2008):

Page 76: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

56

1. Mengidentifikasi input sistem dan memeriksa persyaratan logika.

2. Memilih kontrol GUI yang sesuai.

3. Mendesain, memvalidasi, dan mengetes input.

4. Mendesain source document (jika perlu).

C. Desain Output

Output menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah

komponen yang paling dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja. Oleh karena

itu, output menjadi basis penilaian akhir manajemen terhadap kesuksesan sebuah

sistem (Whitten dan Bentley, 2008).

Output dapat digolongkan ke dalam dua karakteristik (Whitten dan Bentley, 2008),

yaitu:

1. Distribusi dan audiens output

Salah satu cara untuk menggolongkan output adalah dengan melihat distribusi

mereka apakah ke dalam atau di luar perusahaan, dan orang-orang yang membaca dan

menggunakan output. Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna

sistem dalam sebuah perusahaan (Whitten dan Bentley, 2008).

Berikut tiga jenis output internal (Whitten dan Bentley, 2008):

1. Detailed report – output internal yang menggambarkan informasi dengan sedikit

atau bahkan tanpa pemeriksaan.

2. Summary report – output internal yang mengelompokkan berbagai informasi bagi

manajer.

Page 77: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

57

3. Exception report – output internal yang menyaring data untuk menunjukkan

informasi yang berisi perkecualian-perkecualian atau standar tertentu.

Eksternal output merupakan kebalikan dari internal output. Output ini

ditujukan kepada konsumen, pemasok, mitra bisnis, dan badan pemerintahan. Output

eksternal menyimpulkan dan melaporkan transaksi bisnis (Whitten dan Bentley,

2008).

2. Metode Implementasinya.

Printed output – media yang sering digunakan untuk output computer adalah kertas –

printed output. Printed output dapat dihasilkan oleh impact printer

Screen output – media output komputer yang mengalami pertumbuhan paling cepat

adalah display online dari informasi pada peralatan display visual.

Berikut beberapa langkah proses desain output (Whitten dan Bentley, 2008):

1. Mengidentifikasi output sistem dan meninjau kembali persyaratan logika.

2. Menentukan persyaratan output fisik.

3. Desain, lakukan validasi, dan uji output.

D. Desain Database

Tujuan desain database adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):

Database harus menyediakan penyimpangan yang efisien, pembaruan, dan

perolehan kembali sebuah data.

Page 78: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

58

Database harus andal – data yang disimpan harus memiliki integritas tinggi untuk

membuat pengguna mempercayai data.

Database harus dapat diadaptasi dan diskala untuk persyaratan dan aplikasi baru

yang belum tampak atau muncul.

Desain database digambarkan sebagai sebuah model khusus yang disebut

skema database. Skema database adalah model fisik atau cetak biru untuk sebuah

database. Skema ini menggambarkan implementasi teknis dari model data logis

(Whitten dan Bentley, 2008).

Skema database relasional menentukan struktur database dalam hal tabel,

key, index, dan aturan-aturan integritas. Skema database menentukan rincian-rincian

berdasarkan kemampuan, terminologi, dan batasan dari sistem manajemen database

yang telah dipilih. Setiap DBMS mendukung berbagai tipe data yang berbeda, aturan-

aturan integritas, dan sebagainya (Whitten dan Bentley, 2008).

Integritas data menyediakan kontrol-kontrol internal pada sebuah database.

Paling sedikit ada tiga tipe integritas data yang harus didesain pada semua database

(Whitten dan Bentley, 2008).

Key integrity – setiap tabel harus memiliki primary key. Primary key harus

dikontrol supaya tidak ada dua record pada tabel yang punya nilai primary key yang

sama. Selain itu, primary key pada sebuah record tidak pernah boleh memiliki nilai

Null. Nilai tersebut akan mengalahkan tujuan primary key yang secara unik

mengidentifikasikan record (Whitten dan Bentley, 2008).

Page 79: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

59

Domain integrity – kontrol-kontrol yang sesuai harus didesain untuk

memastikan bahwa tidak ada field pada sebuah nilai di luar range nilai illegal

(Whitten dan Bentley, 2008).

Referential integrity – arsitektur database relasional mengimplementasikan

hubungan antara record pada tabel melalui foreign keys. Penggunaan foreign key

meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas beberapa database, tetapi juga

meningkatkan risiko kesalahan-kesalahan integritas referensial. Kesalahan integritas

referensial muncul saat nilai foreign key pada satu tabel tidak sesuai dengan nilai

primary key pada tabel terkait (Whitten dan Bentley, 2008).

E. Desain Interface

Proses desain interface dimulai dengan menentukan jenis pengguna, human

factor, dan petunjuk human engineering yang akan mempengaruhi desain antarmuka

pengguna.

Jenis pengguna sistem (system user) diklasifikasikan menjadi dua (Whitten

dan Bentley, 2008), yaitu:

Expert User, adalah pengguna komputer yang berpengalaman yang banyak

menghabiskan waktunya untuk menggunakan program aplikasi khusus.

Novice User atau Casual User, adalah pengguna komputer yang pengalamannya

lebih sedikit, atau bahkan pada saat-saat tertentu saja.

Page 80: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

60

Adapun masalah human factor adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley,

2008):

Terlalu banyak menggunakan akronim komputer

Desain yang tidak jelas atau kurang intuitif

Tidak mampu membedakan antara tindakan pilihan (“Apa yang harus saya

lakukan selanjutnya?”)

Pendekatan pemecahan masalah yang tidak konsisten

Ketidakkonsistenan desain

Beberapa faktor human engineering penting harus digabungkan pada desain

(Whitten dan Bentley, 2008):

Pengguna sistem harus selalu menyadari apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Beberapa situasi membutuhkan beberapa tipe feedback:

Screen harus diformat sehingga segala jenis tipe informasi, perintah, dan pesan

selalu muncul pada area tampilan umum yang sama.

Pesan, perintah, atau informasi harus ditampilkan dengan cukup panjang

(secukupnya) sehingga pengguna sistem dapat membacanya.

Gunakan atribut tampilan (display attributes) dengan hemat.

Nilai yang salah pada field dan jawaban yang harus dimasukkan oleh pengguna

harus ditentukan.

Berkenaan dengan error, pengguna seharusnya tidak diperkenankan untuk

meneruskan langkah sebelum memperbaiki error tersebut.

Page 81: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

61

Jika pengguna melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan akibat yang parah,

maka keyboard harus dikunci untuk mencegah semua input lain dan perintah untuk

memanggil analis atau technical support harus ditampilkan.

Antarmuka Menu-Driven ialah strategi dialog yang mengharuskan pengguna

memilih sebuah action dari menu pilihan. Berikut langkah proses desain antarmuka

pengguna adalah sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):

Petakan dialog antarmuka pengguna, sebuah antarmuka pengguna dapat

melibatkan banyak screen. Beberapa screen dapat muncul berulang sampai kondisi

yang diinginkan tercapai agar tidak menimbulkan masalah yang lebih sulit. State

Transition Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi

screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna.

Membuat prototype dialogue dan antarmuka pengguna

Dapatkan feedback dari pengguna

3. Tahap Implementasi (Implementation)

Fase Implementasi. Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens

selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari

perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan

disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian

diperkenalkan kepada organisasi. Karena RAD dapat digunakan untuk menciptakan

aplikasi-aplikasi e-commerce baru dimana dalam hal itu sistem lama tidak digunakan

lagi, seringnya tidak perlu (dan memang tidak bisa) menjalankan sistem lama dan

Page 82: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

62

sistem baru secara paralel sebelum implementasi (Kendall dan Kendall, 2008).

A. Fase Konstruksi

Tujuan fase konstruksi adalah untuk membangun dan menguji sebuah sistem

fungsional yang memenuhi persyaratan bisnis dan desain dan untuk

mengimplementasi antarmuka sistem yang baru. Aspek utama dari fase ini ialah

pemrograman sistem (Whitten dan Bentley, 2008).

B. Fase Implementasi

Kemampuan pengujian perangkat lunak hanya seberapa mudah (program

komputer) dapat diuji. Karakteristik sebagai berikut menyebabkan perangkat lunak

diuji.

Pengoperasian. "Semakin baik bekerja, lebih efisien dapat diuji." Jika sistem yang

dirancang dan dilaksanakan dengan kualitas dalam pikiran, relatif sedikit bug akan

memblokir pelaksanaan tes, yang memungkinkan pengujian untuk kemajuan tanpa

cocok dan mulai.

Observabilitas. Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji. Input disediakan

sebagai bagian dari pengujian menghasilkan output yang berbeda. Menyatakan sistem

dan variabel yang terlihat atau queriable selama eksekusi. Keluaran yang salah

dengan mudah diidentifikasi. Kesalahan internal dideteksi secara otomatis dan

dilaporkan. Source code dapat diakses.

Pengendalian. Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak

pengujian dapat diotomatisasi dan dioptimalkan. Perangkat lunak dan Pernyataan

Page 83: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

63

perangkat keras dan variabel dapat dikontrol langsung oleh teknisi tes. Uji dapat

dengan mudah ditentukan, diotomatisasi, dan diproduksi ulang.

Decomposability. Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita bisa lebih cepat

mengisolasi masalah dan melakukan pengujian ulang yang lebih cerdas. Sistem

perangkat lunak dibangun dari modul independen yang dapat diuji secara independen.

Kemudahan. Semakin sedikit ada untuk menguji, semakin cepat kita bisa

mengujinya. Program ini harus menunjukkan kemudahan fungsional, kemudahan

struktural, dan kode kemudahan.

Stabilitas. Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan pengujian.

Perubahan ke perangkat lunak jarang terjadi, dikendalikan saat mereka melakukan

dan tidak membatalkan tes yang ada. Pemulihan perangkat lunak dengan baik dari

kegagalan.

Dimengerti. Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin cerdas kita akan

menguji. Desain arsitektur dan ketergantungan antara komponen internal, eksternal,

dan berbagi dipahami dengan baik. Dokumentasi teknis adalah langsung diakses,

terorganisasi dengan baik, spesifik, rinci, dan akurat.Perubahan desain

dikomunikasikan kepada penguji.

C. Uji karakteristik

1. Tes yang baik memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan. Untuk

mencapai tujuan ini, penguji harus memahami perangkat lunak dan berusaha untuk

mengembangkan gambaran mental tentang bagaimana perangkat lunak mungkin

gagal. Idealnya, kelas kegagalan yang diperiksa. Misalnya, satu kelas dari potensi

Page 84: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

64

kegagalan di GUI (graphical user interface) adalah kegagalan mengenali posisi

mouse yang tepat. Satu set tes akan dirancang untuk melaksanakan mouse dalam

upaya untuk menunjukkan kesalahan dalam posisi pengakuan Mouse.

2. Tes yang baik tidak berlebihan. Pengujian waktu dan sumber daya yang terbatas.

Tidak ada gunanya melakukan tes yang memiliki tujuan yang sama dengan tes

lain. Setiap tes harus memiliki tujuan yang berbeda.

3. Tes yang baik harus "berkembang lebih baik". Dalam kelompok tes yang memiliki

niat yang sama, waktu dan sumber daya keterbatasan dapat mengurangi terhadap

pelaksanaan hanya subset dari tes ini. Dalam kasus tersebut, tes yang memiliki

kemungkinan tertinggi mengungkap seluruh kelas kesalahan harus digunakan.

4. Tes yang baik harus tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu rumit. Meskipun

kadang-kadang mungkin untuk menggabungkan serangkaian tes menjadi satu uji

kasus, efek samping yang mungkin terkait dengan pendekatan ini dapat menutupi

kesalahan. Secara umum, setiap tes harus dijalankan secara terpisah.

D. Pengujian Sistem

Setiap produk rekayasa (dan banyak hal lainnya) dapat diuji di salah satu dari

dua cara: (1) Mengetahui fungsi tertentu bahwa suatu produk telah dirancang untuk

melakukan, tes dapat dilakukan yang menunjukkan fungsi masing-masing adalah saat

beroperasi penuh pada saat yang sama mencari kesalahan dalam setiap fungsi, (2)

Mengetahui cara kerja internal produk, pengujian dapat dilakukan untuk memastikan

bahwa "semua gigi jala", yaitu operasi internal dilakukan sesuai dengan spesifikasi

Page 85: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

65

yang dan semua komponen internal telah dilaksanakan secara memadai. Pendekatan

uji disebut pengujian black-box dan yang kedua, pengujian white-box.

Pengujian black-box menyinggung tes yang dilakukan pada antarmuka

perangkat lunak.Pengujian black-box mengkaji beberapa aspek fundamental dari

sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian

white-box perangkat lunak didasarkan pada pemeriksaan dekat detail prosedural. Jalur

logis melalui perangkat lunak dan kolaborasi antara komponen diuji dengan

memberikan kasus uji bahwa olahraga set kondisi yang spesifik dan / atau loop.

Pada pandangan pertama akan terlihat bahwa sangat melalui pengujian white-

box akan menyebabkan 100 persen program yang benar. Semua yang perlu kita

lakukan adalah mengidentifikasi semua jalur logis, mengembangkan uji kasus untuk

latihan mereka, dan mengevaluasi hasil, yaitu, menghasilkan kasus uji untuk

menjalankan logika program secara mendalam. Sayangnya, pengujian lengkap

menyajikan masalah logistik tertentu.pengujian white-box tidak, bagaimana pun,

diberhentikan sebagai tidak praktis. Sejumlah terbatas jalur logis yang penting dapat

dipilih dan dilaksanakan.Struktur data penting dapat diperiksa untuk validitas.

E. Pengujian White-Box

Pengujian White-Box, kadang-kadang disebut pengujian glass-box, adalah

kasus uji filosofi desain yang menggunakan struktur kontrol digambarkan sebagai

bagian dari desain komponen-tingkat untuk mendapatkan uji kasus. Menggunakan

metode pengujian white-box, insinyur perangkat lunak dapat memperoleh uji kasus

yang (1) menjamin bahwa semua jalur independen dalam modul telah latihan

Page 86: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

66

setidaknya sekali, (2) melaksanakan semua keputusan logis pada sisi mereka benar

dan salah, (3) mengeksekusi semua loop pada batas mereka dan dalam batas-batas

operasional mereka, dan (4) latihan struktur data internal untuk memastikan

validitasnya (Whitten dan Bentley, 2008).

F. Pengujian Black-Box

Pengujian black-box juga disebut pengujian perilaku, berfokus pada

persyaratan fungsional perangkat lunak. Itu adalah pengujian black box

memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mendapatkan set kondisi input

yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian black-box bukan merupakan alternatif untuk teknik pengujian white-box.

Sebaliknya, itu adalah pendekatan komplementer yang kemungkinan akan

mengungkap kelas yang berbeda dari kesalahan daripada metode white-box (Whitten

dan Bentley, 2008).

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

(1) tidak benar atau hilang fungsi, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan dalam

struktur data atau akses basis data eksternal, (4) perilaku atau kinerja kesalahan, dan

(5) inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada awal proses

pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir

pengujian. Karena pengujian black box sengaja mengabaikan struktur pengendalian,

perhatian difokuskan pada domain informasi. Tes ini dirancang untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut:

Page 87: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

67

• Bagaimana validitas fungsional diuji?

• Apa kelas input akan membuat kasus uji yang baik?

• Apakah sistem sangat sensitif terhadap nilai input tertentu?

• Bagaimana batas-batas kelas data terisolasi?

• Apa efek akan kombinasi spesifik data terhadap operasi sistem?

Dengan menerapkan teknik black-box, kita memperoleh satu set kasus uji

yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) uji kasus yang mengurangi, dengan

jumlah yang lebih besar dari satu, jumlah kasus uji tambahan yang harus dirancang

untuk mencapai wajar pengujian, dan (2) uji kasus yang memberitahu kita sesuatu

tentang ada atau tidak adanya layani kesalahan, daripada kesalahan yang terkait

hanya dengan tes khusus di tangan.

2.11 Unified Modelling Language (UML)

UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasi dan

membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek, menerapkan banyak

level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan

teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari

banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML (XMI).

Standar UML dikelola oleh OMG (object management group) (Hariyanto, 2004).

Menurut Hariyanto (2004) tujuan utama perancangan UML adalah:

1. Menyediakan bahasa permodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk

mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti.

Page 88: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

68

2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsep-

konsep inti.

3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses

pengembangan tertentu.

4. Menyediakan bisnis formal untuk pemahaman bahasa permodelan.

5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek.

6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen,

kolaborasi, framework dan pattern.

2.11.1 UML Diagram

UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda

untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML menyajikan perspektif yang berbeda

mengenai sistem informasi. Bagian berikut menjelaskan berbagai diagram UML

beserta pengertiannya (Whitten et al. 2004).

2.11.1.1 Class Diagram

Class Diagram merupakan kumpulan class dan object. Oleh karena itu

pengertian class sangat penting sebelum merancang class diagram. Whitten et al.

(2004) dalam buku Widodo dan Herlawati (2011) mengartikan class sebagai satu set

objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Class terkadang disebut sebagai

kelas objek (object class). Secara alami, objek yang berupa buku analisis desain dan

Page 89: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

69

buku pemrograman kita kelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas buku. (Widodo dan

Herlawati, 2011)

Secara teknis, Pender dan Tom (2003) dalam buku Widodo dan Herlawati

(2011) mengartikan sebuah kelas sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk

di dalamnya informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan

bagaiman penggunaannya. Sedangkan objek adalam entitas yang bersifat unik yang

mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan dalam kelasnya. Kelas

menggambarkan suatu kelompok yang memiliki kesamaan keadaan dan perilaku.

Kelas merupakan cetak biru suatu objek dalam sistem orientasi objek. Dapat

dikatakan kelas adalah sejenis alat pengklasifikasi.

Tabel 2.2 Notasi Class Diagram (Whitten dan Bentley, 2008)

Notasi Keterangan

Class

1. class name

2. attributes

3. behaviors

Association

Agregation

Generalization

-End1

*

-End2

*-End1

1

-End2

*

Class 1

2

3

Page 90: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

70

Guru

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ read ()

TU

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

pegawai

- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Jabatan

- id_jabatan- nama_jabatan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

dokumentasi

- id_dokumentasi- id_kategori- judul- nama_file- tgl_posting- hits

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

studi_kasus

- id_studi_kasus- id_peg- judul- deskripsi- kronologi- solusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

laporan

- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

berita

- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

1

*

*

1

*

1

*

1

Gambar 2.6 Contoh Kasus Knowledge Management System dalam Class Diagram

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Tabel pegawai merupakan generalisasi dari tabel Guru dan TU merupakan

generalisasi pegawai karena guru dan TU memiliki atribut yang sama.

2. Tabel jabatan merupakan agregasi dari tabel pegawai karena jabatan adalah

bagian dari atribut tabel pegawai.

3. Tabel pegawai memiliki asosiasi dengan tabel dokumentasi, berita, studi kasus,

Page 91: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

71

dan laporan karena pegawai dapat melakukan kegiatan yang ada di tabel-tabel

tersebut. Hubungan kardinalitas antara tabel pegawai dengan tabel dokumentasi,

berita, studi kasus, dan laporan adalah 1...* (satu ke banyak) yang artinya seorang

pegawai dapat melakukan banyak dokumentasi, berita, studi kasus dan laporan.

2.11.1.2 Mapping Problem Domain Object to an RDBMS Format

Menurut Dennis et al. (2005) cara memetakan problem domain object dalam

class diagram ke format RDBMS ada delapan tahapan, yaitu:

1. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS. Jika,

problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass langsung, petakan

juga ke dalam tabel RDBMS.

2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel.

3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program.

4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi dengan kolom

yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu, menambahkan

foreign key ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk kedua sisi yang

berhubungan.

5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to-many dari tabel yang asli

ke tabel yang baru.

6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif baru

yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan primary key dari

kedua tabel tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu menambahkan

foreign key ke tabel.

Page 92: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

72

7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy primary key

dari sisi single-valued (1..1 atau 0..1) ke kolom baru pada tabel yang memiliki

hubungan multi-valued (1..* atau 0..*) yang dapat menyimpan primary key dari

tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign key ke tabel multi-valued.

8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass sama

dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan asosiasi yang

baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass konkret, yaitu mereka

dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari superclass ke subclass adalah

0..*, jika tidak konkret hubungannya adalah 1..1. Selanjutnya, Exclusive-or

(XOR) harus ditambahkan kedalam asosiasi. Lakukan langkah ini untuk setiap

superclass. Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut superclass ke

semua subclass dan hapus superclass dari desain.

Berikut ini adalah contoh mapping dari class diagram ke RDBMS tabel:

Page 93: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

73

Gambar 2.7 Contoh Mapping dari Class Diagram ke RDBMS Tabel

user

- id_user- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Guru

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ read ()

TU

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

Admin

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

pegawai

- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Jabatan

- id_jabatan- nama_jabatan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

user

- id_user- id_peg- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

1

1

1

*

laporan

- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

laporan

- id_laporan- id_peg- id_jenis- judul- judul_seo- isi_laporan- hari- tanggal- jam- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

jenis_laporan

- id_jenis- nama_jenis

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

*

1

diskusi

- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

diskusi

- id_diskusi- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- isi_diskusi- hari- jam- tanggal- dibaca- gambar

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar

- id_komentar- id_diskusi- id_peg- isi_komentar- tgl- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

1

*

Page 94: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

74

1. Class user dan generalisasi dari class user terpetakan menjadi beberapa tabel

yaitu: tabel data pegawai, jabatan, dan user.

2. Class TU, guru, dan admin, merupakan Class Abstrak karena memiliki

hubungan Generalisasi dengan Class User sehingga tidak menjadi tabel.

3. Class Laporan dipetakan menjadi dua tabel yaitu Tabel laporan dan

jenis_laporan.

4. Class diskusi dipetakan menjadi dua tabel yaitu tabel diskusi dan komentar.

2.11.1.3 Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek

berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau

operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima

diantara objek dan dalam sekuensi apa (Whitten dan Bentley, 2008).

Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram (Whitten dan Bentley, 2008)

Simbol Keterangan

Boundary

Biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user

interface atau suatu alat yang berinteraksi

dengan sistem lain

Activation

Merupakan periode yang dibutuhkan saat

melakukan operasi.

Actor1

Merepresentasikan entitas yang berada di

luar sistem,mereka bisa berupa manusia, atau

perangkat sistem lain.

Message1

Relasi ini digunakan untuk memanggil

operasi atau metode yang dimiliki oleh suatu

Page 95: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

75

objek. Message mengharuskan kita

menyelesaikan proses baru kemudian

memanggil proses berikutnya.

Message2

Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek

hendak memanggil dirinya sendiri.

Actor

Form Login User

Masukkan Username & Password()

username & password()

Cek Data

Login berhasil

Login gagal

Pesan peringatan

Halaman Home

Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram Login

Berikut penjelasan dari sequence diagram di atas:

1. Aktor melakukan operasi login dengan memasukkan username dan password ke

dalam form login.

2. Dari form login akan memanggil data username dan password ke dalam tabel

user di database.

3. Dilakukan pengecekan data username dan password.

4. Apabila data username dan password cocok maka login berhasil dan masuk ke

Page 96: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

76

halaman home.

5. Apabila data username dan password tidak cocok maka login gagal dan muncul

pesan peringatan.

2.11.1.4 Use case Diagram

Use case Diagram menunjukkan hubungan antara actor dan Use cases. Diagram

ini dapat ditemukan di dalam UML, diagram ini pada dasarnya menjelaskan hal

yang sama seperti yang terdapat di tabel aktor. Actor dan Use case adalah dua

elemen utama di dalam penjelasan mengenai Use case Diagram. Mereka dapat

terhubung satu sama lain, dengan demikian indikasi bahwa pemberian actor dalam

sebuah diagram dapat berpartisipasi dalam pemberian Use case. Actor dan Use case

juga saling terkait melalui penggunaan struktur class diagram.

Notasi dalam Use Case:

a. Aktor (actor)

Aktor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk

pertukaran informasi. Aktor menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuah use case,

dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan sesuatu yang

dapat diukur. Aktor mewakili sebuah peran yang dipenuhi oleh seorang pengguna

yang berinteraksi dengan sistem dan tidak berarti menggambarkan individu ataupun

nama pekerjaan tunggal.

Page 97: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

77

Gambar 2.9 Notasi Aktor (Nugroho, 2005)

b. Use Case

Use case adalah deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor. Use case digunakan untuk

menstrukturkan perilaku pada suatu model. Secara grafis, use case digambarkan

dengan elips tegas yang berisi namanya.

Nama Use Case

Gambar 2.10 Notasi Use Case (Nugroho, 2005)

c. Interaction

Interaksi adalah suatu perilaku yang mencakup himpunan pesan-pesan

(message) yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu fungsi tertentu. Perilaku

kumpulan objek-objek atas operasi individual bisa dispesifikasi dengan interaksi.

Sebuah interaksi terdiri dari beberapa unsur, yaitu pesan-pesan urutan aksi (perilaku

yang dihasilkan oleh sebuah pesan), serta link (hubungan antara objek-objek).

Gambar 2.11 Notasi Interaction (Nugroho, 2005)

Page 98: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

78

d. Relationship

Relasi/relationship digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol

dalam Use Case Diagram. Relasi antar aktor dan use case disebut juga dengan

asosiasi/association. Asosiasi ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana

hubungan antara keduanya.

Relasi antara use case dengan use case:

a) Include : pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk menggambarkan

suatu use case termasuk di dalam use case lain. Digambarkan dengan garis

berpanah dengan tulis <<include>>

b) Extend : digunakan untuk menunjukan bahwa satu use case merupakan

tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.

Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulis <<extend>>.

guru

admin

login

logout

Knowledge Management System SMAN 46

Jakarta

Pegawai Tata Usaha

Registrasi

<<include>>

View Data Guru

Input Data Guru<<extend>>

Pesan

Gambar 2.12 Contoh Use Case Diagram (Whitten et al. 2004)

Page 99: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

79

Berikut penjelasan dari Use Case diatas:

1. Terdapat 3 aktor dalam use case diagram diatas, yaitu guru, admin dan pegawai

tata usaha.

2. Tulisan yang berada dalam bentuk elips disebut use case, dimana dalam use case

diagram diatas use case tersebut antara lain registrasi, login, logout, input data

guru, view data guru, input forum diskusi, view forum diskusi, input studi kasus,

view laporan, input laporan, view studi kasus, input dokumentasi pengetahuan,

view dokumentasi pengetahuan, input informasi, view informasi, pesan dan

search.

3. Guru dapat melakukan registrasi, login, logout, view data guru, input forum

diskusi, input studi kasus, view laporan, view dokumentasi pengetahuan, pesan,

view informasi dan search di dalam sistem manajemen pengetahuan SMAN 46

Jakarta.

4. Admin dapat melakukan login, logout, dan input data guru dalam sistem

manajemen pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

5. Pegawai tata usaha dapat melakukan login, logout, view forum diskusi, view

studi kasus, input laporan, input dokumentasi pengetahuan dan input informasi.

6. Garis bertuliskan include pada use case login ke logout menunjukkan bahwa

untuk dapat melakukan logout sebelumnya harus login terlebih dahulu.

7. Garis bertuliskan extend pada use case input data guru ke view data guru dan use

case lain yang serupa menunjukkan bahwa input data guru merupakan tambahan

fungsional dari view data guru.

Page 100: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

80

2.11.1.5 Activity Diagram

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian

aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan

untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan

memodelkan hasil dari action tersebut.

Tabel 2.4 Notasi Activity Diagram (Whitten dan Bentley, 2008)

Notasi Keterangan

Action State

Action state adalah langkah-langkah dalam sebuah activity.

Action bisa terjadi saat memasuki activity, meninggalkan activity,

atau pada event yang spesifik.

Initiate Aciivty Menunjukkan arah ke action state berikutnya.

Start of the

Process

Menujukkan dimana aliran kerja itu di mulai.

Termination of

the Process

Menujukkan dimana aliran kerja itu berakhir.

Decision

Menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu di buat dalam aliran

kerja.

Page 101: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

81

User (Guru)Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Input Data Register

Ingin Register

Pilih DaftarApakah data

valid ?

Menampilkan pesan berhasil

Pilih “Keluar”

Tidak

Ya Tidak

Ya

Gambar 2.13 Contoh Activity Diagram Register

Berikut penjelasan dari activity diagram di atas:

1. User (Guru) memulai kegiatan register dengan “input data register”

2. Guru memilih untuk mendaftar atau tidak jika iya akan dilakukan pengecekan

data guru jika tidaka maka akan keluar sistem lalu selesai.

3. Saat pengecekan data apabila data valid maka akan tampil pesan berhasil lalu

selesai, jika tidak maka kembali ke “ingin register”.

2.12 MySQL

Menurut Welling (2001), MySQL adalah relational data base management

system (RDBMS) yang sangat cepat dan aman. Sebuah database memungkinkan

untuk melakukan penyimpanan yang efisien, pencarian, dan pengurutan data. MySQL

server melakukan kontrol akses terhadap data untuk memastikan bahwa setiap user

Page 102: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

82

dapat bekerja dengan sesuai, menyediakan akses yang cepat, dan meyakinkan bahwa

hanya user yang mempunyai hak akses yang dapat mengaksesnya.Oleh karena itu,

MySQL merupakan server yang dapat digunakan untuk banyak user dan banyak

pekerjaan. MySQL menggunakan SQL (Structured Query Language) yang

merupakan bahasa standard dalam melakukan query database.

MenurutWelling(2001),beberapa keuntungan dari MySQL adalah:

a. High Performance

Tidak diragukan lagi bahwa MySQL cepat dalam pengoperasiannya.

b. Harga yang murah

MySQL tersedia tanpa mengeluarkan biaya, yaitu melalui Open Source

license.

c. Penggunaan yang mudah

Kebanyakan database menggunakan SQL. Jika ada yang menggunakan

RDBMS lainnya, maka tidak ada kesulitan dalam mengadaptasinya. MySQL

mudah untuk di set up.

d. Portability

MySQL dapat digunakan dalam beberapa UNIX system yang berbeda sama

seperti penggunaan di dalam Microsoft Windows.

e. Source Code

Mudah untuk mendapatkan dan memodifikasi source code untuk MySQL.

Page 103: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

83

2.13 CRUD Matrix

CRUD (Create, Read, Update, Delete) matrix adalah matrix yang digunakan

untuk memetakan requirement data pada lokasi dalam sistem, (Whitten, 2004).

Tabel 2.5 Contoh Data to Location CRUD Matrix

Location

Entity – Attribute

Guru Tata

Usaha

Guru R R

Id_user R R

Nama R R

Tempat_Lahir R R

Tanggal_Lahir R R

Telepon R R

Alamat R R

Id_Kota R R

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:

1. Tabel tersebut mempunyai 8 entitas dan attribut yaitu Guru, Id_user, Nama,

Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Telepon, Alamat, Id_Kota. Dan dua aktor yaitu

Guru dan tata usaha.

2. Dalam aktifitasnya Guru dapat membaca (R) entitas dan attribut Guru,

Id_user, Nama, Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Telepon, Alamat, Id_Kota.

3. Tata usaha dalam aktifitasnya juga dapat membaca (R) entitas dan attribut

Guru, Id_user, Nama, Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Telepon, Alamat,

Id_Kota.

Page 104: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

84

2.14 World Wide Web (www)

Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi

mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar, yaitu:

ServerWeb

Sebuah komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data

ke komputer lainnya (yang meminta informasi) melalui internet.

Browser Web

Software yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang meminta

informasi dari webserver dan menampilkannya sesuai file data itu sendiri.

2.15

2.16 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

HTTP adalah suatu protokol utama yang digunakan dalam World Wide Web

(WWW) yang menentukan aturan yang harus diikuti web browser dalam meminta

dan mengambil suatu dokumen, kemudian webserver akan menyampaikan dokumen

yang diminta web browser. Protokol ini merupakan standar dalam mengakses

Hypertext Markup Language (HTML).

2.17 Hypertext Markup Language (HTML)

HTML adalah bahasa markup yang deskriptif yang dijabarkan dengan cara yang

sederhana menggunakan tag (Pohan dan Bertha, 2001). Tag adalah suatu kode yang

diawali dengan tanda kurung buka dan ditutup dengan kurung tutup. HTML

Page 105: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

85

digunakan untuk menciptakan halaman dan dokumen yang disajikan pada web.

Struktur HTML terrdiri dari head dan body yang diapit oleh tag HTML.

Dalam struktur head terdapat tag title untuk menggambarkan judul suatu

halaman web, serta elemen penting seperti tag meta yang sangat diperlukan untuk

search engine. Sedangkan dalam struktur body dapat disisipkan image,table, serta

media lainnya seperti flash, quicktime movie, dan sebagainya.

2.18 PHP

Menurut Welling (2001), PHP adalah bahasa pemrograman yang berbasiskan

server-side yang dirancang khusus untuk web. Dalam halaman HTML, dapat

dilekatkan kode PHP yang dapat dijalankan kapanpun halaman itu dikunjungi. Kode

PHP diinterpretasikan di webserver dan membuat HTML. PHP adalah produk Open

Source. Beberapa keunggulan dari PHP adalah:

a. High Performance

PHP sangat efisien. Dengan menggunakan server tunggal yang tidak mahal,

memungkinkan user dapat melakukan banyak pekerjaan setiap harinya.

b. Database Integration

PHP mempunyai sambungan ke banyak sistem database, antara lain MySQL,

PostgreSQL, mSQL, Oracle, dbm, filePro, Hyperwave, Informix, InterBase, dan

Sybase databases. Dengan menggunakan Open Database Connectivity Standard

(ODBC), PHP dapat langsung terhubung ke beberapa database yang

menyediakan ODBC, termasuk di dalamnya produk Microsoft.

Page 106: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

86

c. Built-in-Libraries

PHP dirancang khusus untuk web, dan mempunyai banyak built-in-function

untuk menampilkan banyak fungsi di dalam web. Sebagai contoh, dapat

terhubung ke jaringan lain, mengirim email, bekerja dengan cookies, dan

membuat dokumen PDF, semuanya itu hanya dengan kode yang singkat.

d. Harga yang murah

PHP adalah gratis. Versi terakhir PHP dapat didownload kapanpun.

e. Mudah dalam pembelajaran dan penggunaan

Sintaks PHP berdasarkan bahasa pemrograman lainnya, terutama C, Perl, dan

Java.

f. Portability

PHP dapat digunakan di banyak operating system yang berbeda. Kode PHP

dapat ditulis di free Unix operating system seperti Linux dan FreeBSD,

commercial Unix seperti Solaris dan IRIX, atau dalam Miscrosoft Windows.

g. Ketersediaan Source Code

Kode PHP dapat langsung diakses dan dapat dilakukan modifikasi.Jika

terdapat sesuatu yang ingin ditambahkan atau ingin melakukan modifikasi

terhadap language yang ada, maka hal tersebut bebas untuk dilakukan. Dalam hal

ini, tidak perlu menunggu perusahaan (manufaktur) untuk mengeluarkan patches

terlebih dahulu dan juga tidak perlu dikhawatirkan, apakah perusahaan akan

berhenti dari bisnis tersebut atau memutuskan untuk berhenti melakukan

pendukungan terhadap produk tersebut.

Page 107: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

87

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab 3 ini akan menjelaskan Metode Penelitian untuk Rancang Bangun

Knowledge Management System berbasis Web pada SMAN 46 Jakarta. Dalam penyusunan

skripsi ini menggunakan metode-metode sebagai berikut:

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:

3.1.1 Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung aktifitas bisnis yang berlangsung

di SMAN 46 Jakarta yang berlokasi di Jl. Mesjid Darussalam Kav. 23-25 Blok A Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan dan berlangsung pada Maret-April 2013. Pada observasi ini didapatkan

profil lengkap, sejarah, visi misi, struktur organisasi di SMAN 46 Jakarta dan proses bisnis

yang sedang berjalan.

3.1.2 Wawancara

Wawancara di dalam penelitian ini dilakukan dengan pihak expert di masing-masing

sekolah, yaitu: kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang berhubungan dengan proses

pengetahuan dengan selang waktu pada 15 Maret – 15 April 2013, berikut ini daftar

pertanyaan (hasil wawancara dilampirkan):

1. Apa standar yang digunakan dalam rangka mencapai kompetensi siswa yang

diinginkan?

Page 108: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

88

2. Apa kurikulum yang digunakan sekolah saat ini? Apakah kurikulum tersebut sudah

dilaksanakan dengan sempurna? Jika tidak, apa yang menyebabkannya?

3. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki guru untuk menunjang meningkatkan

kemampuan siswa?

4. Bagaimana peranan guru dalam mengembangkan potensi tiap anak didik?

5. Bagaimana cara mengumpulkan dan berbagi pengetahuan di lingkungan sekolah?

Apakah sudah ada teknologi yang mendukungnya?

6. Bagaimana pihak sekolah meningkatkan pengetahuan kompetensi yang dimiliki para

guru?

7. Bagaimana sekolah memfasilitasi guru untuk dapat berbagi pengetahuan?

8. Apa saja yang harus dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru?

Dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan data dan informasi berupa proses bisnis yang

berjalan untuk proses pengumpulan dan berbagi pengetahuan pada sumber daya manusia

yang ada di dalam sekolah, serta data-data lainnya yang diperlukan untuk menganalisa proses

bisnis yang ada di SMAN 46 Jakarta.

3.1.3 Studi Pustaka

Sebagai bahan tambahan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh

dari observasi dan hasil wawancara penulis melakukan kepustakaan dengan cara membaca

buku, literatur, media cetak ataupun elektronik yang dapat dipakai sebagai bahan acuan

pembahasan masalah.

3.1.4 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang digunakan dalam

penelitian sebagai bahan perbandingan dalam pembuatan aplikasi sistem manajemen

Page 109: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

89

pengetahuan. Sumber-sumber yan dijadikan sebagai sumber literatur antara lain skripsi

sejenis, thesis maupun jurnal-jurnal yang terkait dengan knowledge management.

Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari skripsi:

Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis

No Nama Judul Tahun

1. Muhammad Fahri (Program

Sarjana Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta)

Analisa dan Perancangan Sistem

Manajemen Pengetahuan (Knowledge

Management System) pada

Departemen Sumber Daya Manusia

(Studi Kasus PT. Mitra Mega Semesta

(DoctoRabit))

2010

2. Reza Fatahillah (Program

Sarjana Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta)

Analisa dan Desain Model Knowledge

Management pada Sekolah Menengah

Atas (Studi Kasus: SMAN 1 Tangsel

dan SMAN 3 Tangsel)

3. Rangga Mahisa Brahmara

(Program Sarjana Universitas

Bina Nusantara)

Analisis dan Perancangan Knowledge

Management Berbasiskan Web (Studi

Kasus: PT. Primacom Interbuana)

2007

4. Meirita Salim, Rendy Sebastian,

dan Feliciana Kartadinata

(Program Sarjana Universitas

Bina Nusantara)

Perancangan Aplikasi Berbasis

Knowledge Management System

(Studi Kasus: Jurusan Sistem

Informasi Universitas Bina Nusantara

)

2007

5. Widi Rulianto (Program Sarjana

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Rancang Bangun Sistem Manajemen

Pengetahuan Riset dan Teknologi

Studi Kasus Kementerian Pertanian

2013

Page 110: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

90

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode

berorientasi objek (object oriented) menggunakan RAD atau Rapid Application Development

yang memiliki tahapan-tahapan berikut:

4. Requirement Planning (Perencanaan Kebutuhan)

Pada tahap ini, user dan analyst mengadakan pertemuan untuk melakukan identifikasi

tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk

mencapai tujuan. Dari pertemuan ini akan menghasilkan perencanaan yang akan dibuat yaitu:

a. Gambaran umum profil SMAN 46 Jakarta

b. AnalisisSistemBerjalan

c. IdentifikasiMasalah

d. AnalisisKebutuhanSistem

5. Workshop Design (Proses Desain)

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan

apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Keaktifan user yang

terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan

komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.

Perancangan sistem manajemen pengetahuan menggunakan tools unified modelling

languange (UML), dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Membuat Use Case Diagram

Use case Diagram menunjukkan hubungan antara actor dan Use cases. Actor dan Use

case juga saling terkait melalui penggunaan struktur class diagram.Use case sebagai urutanl

angkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik yang terotomatisasi

maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.

Page 111: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

91

b. Membuat Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan atau menjelaskan bagaimana perilaku berinteraksi

dalam berbagai usecase. Activity diagram memodelkan fungsi-fungsi suatu sistem dan aliran

kendali antar objek.

c. Membuat Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan interaksi di antara beberapa objek dari waktu ke waktu.

Ini merupakan tambahan dari class diagram, yang menjelaskan secara umum.

d. Menentukan Potensial Objek

Peneliti membuat daftar potensial objek dari hasil analisis usecase narrative untuk

membantu membuat class diagram.

e. Membuat Class Diagram

Class Diagram menggambarkan kumpulan dari class-class dan hubungan struktural

mereka.

f. Memetakan (mapping) Class Diagram

Peneliti memetakan class diagram yang sudah terbentuk ke dalam relational database

management system.

g. Rancangan Schema Database

Peneliti merancang schema database dari class diagram yang sudah terpetakan ke dalam

relational database management system.

h. Spesifikasi Database

Peneliti membuat daftar spesifikasi database dari setiap tabel yang ada pada schema

database.

i. Rancangan Struktur Menu

Struktur menu sistem yang digunakan admin, tata usaha dan guru.

j. Rancangan Interface

Page 112: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

92

Antar muka sistem (interface) dibuat untuk menggambarkan rancangan tampilan sistem

yang akan dibuat.

6. Implementation (Implementasi)

Setelah program selesai, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan

proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahann atau tidak sebelum

diaplikasikan pada suatu organisasi.Dalam tahap ini implementasi sistemmanajemen

pengetahuan yang akan dilakukan diantaranya:

1. Membangun sistem

Dalam tahap ini sistem dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP,

dan database MySQL

2. Menguji sistem

Untuk pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing,

dimana penulis melakukan input data pada sistem dan melihat output-nya apakah sesuai

dengan yang diharapkan atau tidak.

Page 113: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

93

3.3 Kerangka Berpikir

Mulai

Studi pustaka

wawancara

Observasi

Selesai

Proses

Gambaran umum organisasi

implementation

Requirement planning

Analisis building block manajemen

pengetahuan

Analisis sistem manajemen

pengetahuan

Knowledge goals

Knowledge sharing and distribution

Knowledge utilization

Knowledge retentition

Knowledge development

Knowledge acquisition

Knowledge identification

Analisis kebutuhan sistem

Analisis sistem berjalan

Rekomendasi sistem usulan

Coding

Testing

Workshop Design

Class Diagram

Perancangan Interface

PHP

MySQL

Input/Output

Database

Interface

Pemetaan fitur sistem usulan

Penjelasan fitur sistem usulan

Mapping database

Matriks CRUD

Schema database

Spesifikasi database

Perancangan struktur menu

Sequence diagram

Activity diagram

Desain Form

Use case diagram

Desain Laporan

Objek potensial

Studi Literatur

Identifikasi aktor

Identifikasi use case

Use case diagram model

Rich Picture

Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan Non Fungsional

Diagram Alir

Rich Picture

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Page 114: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

94

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Profil Sekolah

4.1.1 Sejarah Sekolah

Lahir sebagai filial SMA Negeri 18 Jakarta pada tanggal 10 Januari 1977

berlokasi di Dapur Susu Cilandak, atas prakarsa Drs. J. Mangari Kepala SMA

Negeri 18 Jakarta, dan dipimpim oleh Moch. Idris. tahun 1979 mendapat

pinjaman gedung di Jl. Kirai yang digunakan untuk belajar disiang hari. Tahun

1980 dipimpin oleh Drs. H. Anwar Ali Akbar. Tanggal 24 Desember 1980, SMA

Negeri 18 Filial mendapat status manunggal dengan nama SMA Negeri 46

Jakarta. Pada tahun ini pun SMA Negeri 46 Jakarta mendapat tambahan gedung

yang berlokasi di Jalan Tembok Pondok Labu Jakarta Selatan, sehingga SMA 46

Jakarta memiliki 3 (tiga) lokasi gedung yang saling berjauhan.

Tahun 1982 SMA Negeri 46 Jakarta mendapat gedung baru yang berlokasi

di Jalan Masjid Darussalam, lokasi yang digunakan sampai sekarang. Tahun 1983

M. SMA Negeri 46 mulai melakukan pembenahan dengan membangun sarana

prasarana seperti: lapangan olahraga, taman mushola, laboratorium IPA,

laboratorium bahasa, perpustakaan, ruang komputer, jembatan penghubung

gedung unit L dengan U, kantin, koperasi, sehingga proses belajar mengajar lebih

bergairah. Estafet kepemimpin SMA Negeri 46 Sebagai berikut:

Page 115: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

95

1. Tahun 1977-980: Drs. Johanes Mangari

2. Tahun 1980-1982: Drs. H. Anwar Ali Akbar

3. Tahun 1982-1983: Drs. M. Soetiar

4. Tahun 1983-1988: Drs. H. Nurdin Amir

5. Tahun 1988-1992: Drs. Hj. Nannies Boedi Moelyono

6. Tahun 1992-1998: Drs. H. Syaridin Saz

7. Tahun 1998-1999: Drs. H. Anda Wiradisastra

8. Tahun 1999-2002: Drs. Wahyo Pradono, MM

9. Tahun 2002-2006: Drs. H. Asmuni Hasan

10. Tahun 2006-2010: Drs. H. Diding Ubaidillah

11. Tahun 2010-sekarang: Drs. H. Satiry Satar

4.1.2 Logo Sekolah

Gambar 4.1 Logo Sekolah

4.1.3 Visi dan Misi Sekolah

4.1.3.1 Visi Sekolah

Unggul dalam prestasi yang dilandasi iman dan taqwa sehingga mampu

bersaing pada tingkat Nasional dan Internasional.

Page 116: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

96

4.1.3.2 Misi Sekolah

1. Melaksanakan pembinaan ahlak dan budi pekerti luhur.

2. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.

3. Mengembangkat minat, bakat, dan kreativitas siswa.

4. Menciptakan siswa KBM sesuai dengan model PAKEM.

5. Menerapkan budaya unggul pada seluruh warga SMA Negeri 46 Jakarta.

4.1.4 Struktur Organisasi

KETUA KOMITE

SMAN 46

JAKARTA

KEPALA SMAN 46

JAKARTA

WAKIL BIDANG HUMAS WAKIL BIDANG SARANA

DAN PRASARANA

WAKIL BIDANG

KESISWAAN

WAKIL BIDANG

KURIKULUMKEPALA TATA USAHA

STAF KURIKULUM STAF KESISWAAN

STAF WAKIL BIDANG

HUMAS DAN

PENGEMBANGAN MUTU

STAF SARANA DAN

PRASARANA

GURU

Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMAN 46 Jakarta

4.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

4.1.5.1 Kepala Sekolah

Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah antara lain:

1. Kepala Sekolah secara umum berfungsi sebagai Edukator, Manager,

Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM).

2. Kepala Sekolah selaku pemimpin mepunyai tugas:

Menyusun perencanaan.

Mengorganisasikan kegiatan.

Page 117: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

97

Mengarahkan kegiatan.

Mengkoordinasikan kegiatan.

Melaksanakan kegiatan.

Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.

Menentukan kebijaksanaan.

Mengadakan rapat/ pertemuan.

Mengambil keputusan.

Mengatur proses belajar mengajar.

Mengatur administrasi kantor, siswa, pegawai, perlengkapan, keuangan

dan mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

3. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan,

kurikulum, kesiswaan, kantor, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,

perpustakaan dan laboratorium.

4. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi

mengenai kegiatan pembelajaran, bimbingan dan penyuluhan / bimbingan

karir, ekstrakurikuler, ketatausahaan dan kerjasama dengan masyarakat dan

dunia usaha dalam melaksanakan tugas Kepala Sekolah dapat

mendelegasikan kepada Wakil-Wakil Kepala Sekolah.

Page 118: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

98

4.1.5.2 Guru

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah, dan mempunyai tugas

pokok dan bertanggung jawab melaksanakan proses belajar dan mengajar secara

efektif dan efisien. Tugas pokok dan fungsi guru adalah sebagai berikut:

1. Membuat / menyusun Program Pembelajaran Tahunan, program Semester,

menyusun Silabus, menyusun rencana pelaksanaan pengajaran dan

menetapkan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

3. Menyusun alat penilaian dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

4. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.

5. Melaksanakan Analisis Hasil Belajar.

6. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

7. Melaksanakan kegiaan bimbingan siswa dalam proses belajar mengajar.

8. Membuat atau menggunakan alat peraga dalam kegaiatan belajar mengajar.

9. Melakukan inovasi serta kreatifitas yang menumbuhkan minat belajar siswa.

10. Mengikuti kegiatan MGMP secara berkesinambungan.

11. Mengkuti kegiatan pengembangan Kurikulum.

12. Melaksanakan tugas terentu di sekolah.

13. Melakukan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi

tanggungjawabnya.

14. Membuat Lembaran Kerja Siswa ( LKS ).

15. Membuat catatan – catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina.

16. Meneliti daftar hadir sebelum memulai melaksanakan kegiatan mengajar.

Page 119: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

99

17. Melakukan /mengatur ruang kelas, ruang praktikum agar terjaga kebesihan

dan keindahan, keamanan , ketertiban serta kenyamanan bagin setiap guru

mengajar.

18. Disiplin waktu mengajar agar target ketuntasan tercapai.

19. Mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat.

20. Mematuhi kode etik profesional guru.

21. Disamping tugas pokok di atas, guru juga membantu Kepala Sekolah dalam

urusan Penyelenggarakan Pendidikan di Sekolah.

4.1.5.3 Tata Usaha

Tata Usaha Sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan

sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah yang meliputi Kegiatan

sebagai berikut :

1. Menyusun Program Tata Usaha Sekolah

2. Mengelola Administrasi Sekolah

3. Administrasi perlengkapan / sarana prasarana sekolah

4. Administrasi Kesiswaan

5. Administrasi Kurikulum

6. Administrasi Kepegawaian

7. Administrasi Humas

8. Administrasi Ketatausahaan:

Mengagendakan Surat masuk / keluar

Mengetik surat

Page 120: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

100

Menggandakan surat-surat

Mengarsipkan

Menata penomoran surat

Merapikan file-file surat

Mengirim dan menerima surat-surat

Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.

Mengurus dokumen-dokumen sekolah.

Menyusun Laporan – laporan ketatausahaan sekolah.

4.1.5.4 Wakil Bidang Kurikulum

A. PROGRAM UMUM

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran.

2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulumintrakurikuler dan

ekstrakurikuler untuk setiap guru mata pelajaran.

3. Menyediakan silabus untuk setiap guru mata pelajaran.

B. PROGRAM POKOK

1. KEGIATAN AWAL

Membantu Kepala Sekolah menyusun SK pembagian tugas mengajar

guru.

Menyusun jadwal pelajaran.

Membantu Kepala Sekolah membuat SK pembagian tugas bagi tenaga

kependidikan.

Membagi/menetapkan kelas sesuai dengan program.

Page 121: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

101

Menyiapkan absensi siswa yang dipegang oleh masing-masing guru

mata pelajaran.

Menyiapkan jurnal kelas.

Menyiapkan absensi masing-masing guru mata pelajaran

2. KEGIATAN HARIAN

Membantu Kepala Sekolah mengawasi KBM.

Membantu Kepala Sekolah dalam meningkatkan suasana

pembelajaran yang efektif dengan menetapkan disiplin belajar siswa.

Membantu guru dalam mengatasi hambatan dalam KBM.

Membantu Kepala Sekolah mengawasi kegiatan pendalaman materi

3. KEGIATAN MINGGUAN

Memberikan laporan kepada Kepala Sekolah tentang pelaksanaan

KBM selama satu minggu.

Membantu Kepala Sekolah menyiapkan pelaksanaan upacara bendera

setiap hari senin.

Memberi laporan tentang kegiatan pendalaman materi selama satu

minggu.

Mengadakan pertemuan konsulidasi dengan masing-masing wakasek,

guru BK dan wali kelas.

Page 122: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

102

4. KEGIATAN BULANAN

Mengadakan rapat evaluasi pelaksanaan KBM dan ektrakurikuler.

Membantu Kepala Sekolah dalam mengevaluasi kegiatan pandalaman

materi bulan sebelumnya.

Mengadakan konsultasi dengan guru mata pelajaran dan BK tentang

kesulitan belajar dan absensi siswa.

Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan ulangan harian

bersama (UHB).

Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan ujian tengah

semester/UTS

5. KEGIATAN SEMESTERAN

Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan ulangan semesteran.

Menyiapkan nilai raport semesteran yang bersangkutan.

Membantu Kepala Sekolah mengawasi wali kelas dalam mengisi buku

raport.

Menghitung target kurikulum dan taraf serap masing-masing kelas

pada setiap mata pelajaran.

Membantu Kepala Sekolah dalam mengawasi pembagian buku raport.

Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun SK pembagian tugas

guru semester genap.

Menyiapkan jadwal pelajaran Semester genap.

Jurnal kelas semester genap.

Page 123: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

103

Absensi siswa semester genap.

Absensi masing-masing guru bidang studi untuk semester genap

6. KEGIATAN AKHIR TAHUN

Membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan Ujian Nasional

(UN).

Mendampingi Kepala Sekolah dalam rapat penentuan kelulusan.

Membantu Kepala Sekolah dalam memproses STTB dan SKHUN.

Membantu Kepala Sekolah dalam pembuatan laporan

penyelenggaraan UN.

Membantu Kepala Sekolah dalam mengevaluasi kegiatan selama satu

tahun

4.1.5.5 Wakil Bidang Kesiswaan

Menyusun program kerja wakil kepala sekolah urusan kesiswaan dan

kegiatan kesiswaan selama 1(satu) tahun pelajaran.

Memberikan saran, masukan, serta pertimbangan kepada kepala

sekolah dalam mengambil kebijakan pada urusan persekolahan bidang

kesiswaan.

Melaksanakan pengarahan, bimbingan dan pengawasan kegiatan

kesiswaan dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

Page 124: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

104

Merencakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasi, mengawasi

pelaksanaan kegiatan 7K (Kedisiplinan, Ketertiban, keamanan,

keindahan, kebersihan, keagamaan, dan kekeluargaan).

Melaksanakan pembinaan dan pengarahan, pengawasan serta

penilaian terhadap pengurus OSIS dalam menjalankan organisasi.

Melakukan pembinaan dan pengarahan, pengawasan serta penilaian

pengurus OSIS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kesiswaan.

Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan

insidentil.

Melaksanakan pemilihan siswa sebagai siswa berprestasi dan calon

siswa penerima beasiswa.

Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam berbagai

kegiatan diluar sekolah.

Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

4.1.5.6 Wakil Bidang Humas

Bertugas membantu kepala sekolah dalam hal:

1. Menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk

pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.

2. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali

siswa dan masyarakat.

3. Membina hubungan antara sekolah dengan komite sekolah.

Page 125: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

105

4. Membina dan meningkatkan hubungan antara sekolah dengan lembaga

pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan peringatan HUT RI dan HUT Sekolah dan

perpisahan sekolah.

6. Mengkoordinasikan dengan wakasek terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi

dunia usaha/lembaga lain di lingkungan sekolah.

7. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.

8. Mengatur jadwal rapat dinas sekolah, dan menyiapkan undangan rapat.

9. Mencatat jalannya rapat dinas dan menyampaikan resume rapat kepada guru

dan staf Tata Usaha.

10. Mendokumentasikan data pelaksanaan kegiatan pendidikan yang berlangsung

di sekolah.

11. Mengkoordinasikan kegiatan wakil-wakil kepala sekolah dalam rangka

pencapaian visi dan misi sekolah.

12. Menyusun atau melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin

4.1.5.7 Wakil Bidang Sarana dan Prasarana

Bertugas membantu Kepala Sekolah dalam:

1. Menyusun dan menetapkan program secara tertulis mengenai pengelolaan

sarana dan prasarana.

2. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana

dan Prasarana dalam hal:

Page 126: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

106

merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana

pendidikan.

mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar

tetap berfungsi mendukung proses pendidikan.

melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah.

menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing- masing tingkat.

pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan

kesehatan dan keamanan lingkungan.

3. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan

disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

4. Pengelolaan sarana prasarana sekolah:

direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan

akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana.

dituangkan dalam rencana pokok (masterplan) yang meliputi gedung dan

laboratorium serta pengembangannya.

5. Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:

Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan

bahan pustaka lainnya.

Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya

sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik.

Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja.

Page 127: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

107

6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas

sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.

7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan

denganperkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu

pada Standar Sarana dan Prasarana.

4.2 Analisa Building Blocks Knowledge Management

4.2.1 Knowledge Identification (Identifikasi Pengetahuan)

Analisis untuk identifikasi pengetahuan (Knowledge Identification) yang

terdapat di SMAN 46 Jakarta akan dilakukan berdasarkan tiga level utama, yaitu

secara struktural, fungsional atau operasional dan behavioural.

4.2.1.1 Level Struktural

A. Explicit Knowledge

1. Tanggung Jawab dan kewajiban serta Job Description dari setiap guru

yang terdapat didalam SMAN 46 Jakarta.

2. Modul dan materi pelatrihan (training)

3. Evaluasi kinerja guru

B. Tacit Knowledge

1. Setiap guru memiliki tingkat pengetahuan,keahlian dan pengalaman yang

berbeda.

Page 128: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

108

2. Cara setiap guru dalam menghadapi permasalahan yang muncul di sekolah

serta mencari dan mengumpulkan solusi yangtepat.

4.2.1.2 Level Fungsional atau Operasional

A. Explicit Knowledge

1. Dokumentasi Materi Belajar.

2. Dokumentasi notulen rapat.

3. Pelatihan (training) dan seminar.

4. Dokumentasi Kurikulum

5. Dokumentasi silabus

B. Tacit Knowledge

1. Tugas pokok dan fungsi di sekolah.

2. Ide dan pemikiran guru.

3. Pengalaman Pribadi.

4.2.1.3 Level Behavioural

1. Evaluasi Kerja Bulanan

2. Diskusi internal antar guru

4.2.2 Knowledge Acquisition (Perolehan Pengetahuan)

Langkah-langkah yang dilakukan sekolah dalam proses knowledge

acquisition antara lain:

Page 129: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

109

1. Berbagi pengetahuan individu guru yang masih bersifat tacit (yang ada

dipikiran). Proses itu dilakukan dengan cara diskusi secara langsung antar

guru melalui proses formal seperti dalam training / pelatihan, atau melalui

proses informal seperti ketika didalam melakukan pekerjaan. Biasanya yang

terjadi dalam proses ini hanya beberapa guru saja yang mengetahui

pengetahuan apa yang sedang dibagi dan hanya sepintas di lisan dan tidak di

dokumentasikan lebih lanjut untuk guru lain.

2. Menciptakan Konsep Program Pembelajaran

3. Memberikan kebebasan guru untuk berkarya dalam menciptakan

pengetahuan.

4.2.3 Knowledge Development (Pengembangan Pengetahuan)

Analisa pengembangan pengetahuan (knowledge development) merupakan

bagian pentingdalam membangunsebuah manajemen pengetahuan (Knowledge

Management). SMAN 46 Jakarta berfokus dalam pengembangan pengetahuan

pada kemampuan guru baik dalam pelayanan terhadap siswa, pengembangan

program kurikulum atau silabus, dan inovasi lainnya sehingga menjadikan proses

pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien.

SMAN 46 Jakarta mengharuskan guru untuk mengasah segala bentuk

informasi dan pengetahuan yang dimiliki guru tersebut, agar menghasilkan

berbagai inovasi yang berguna bagi sekolah secara keseluruhan.

Page 130: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

110

4.2.4 Knowledge Sharing and Distribution (Pembagian dan Penyebaran

Pengetahuan)

Proses Pembagian dan Penyebaran Pengetahuan (Knowledge Sharing and

Distribution) berarti bagaimana proses dari distribusi pengetahuan di antara

kelompok guru tertentu atau individu tertentu di transfer secara terpusat kepada

individu atau kelompok guru lainnya.

SMAN 46 Jakarta berupaya agar seluruh guru memiliki pengetahuan yang

bermutu untuk individu itu sendiri maupun untuk sekolah secara keseluruhan.

Untuk itu, pihak sekolah selalu rutin melakukan pelatihan-pelatihan baik pelatihan

materi pembelajaran atau pelatihan lainnya yang dibutuhkan oleh guru, selama ini

proses pembagian dan penyebaran pengetahuan yang dilakukan guru SMAN 46

Jakarta hanya dilakukan berdasarkan bidang mata pelajaran sehingga proses

pembagian pengetahuan dan penyebarannya menjadi semakin tidak merata.

4.2.5 Knowledge Utilization (Penerapan Pengetahuan)

Pada SMAN 46 Jakarta, dalam menerapakan pengetahuan saat ini meliputi

penerapan pada proses berlangsungnya aktivitas pekerjaan setiap harinya yang

dapat dievaluasi melalui report kerja setiap minggu atau setiap bulannya,

mengadakan workshop, seminar dan pelatihan-pelatihan bagi guru dalam upaya

meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guru.

4.2.6 Knowledge Retention (Penyimpanan Pengetahuan)

Pengetahuan yang ada di SMAN 46 Jakarta, kebanyakan masih berupa

tacit knowledge yang terdapat pada pengetahuan masing-masing individu guru.

Ada pula yang sudah tersimpan berupa dokumentasi seperti report hasil belajar,

Page 131: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

111

artikel-artikel, dan bahan-bahan bacaan lain. Namun penyimpanan seperti itu

masih rentan terhadap hilangnya pengetahuan yang ada. Selain itu, pengetahuan

yang ada pun masih tersimpan secara terpisah pada tempat dan cara penyimpanan

dari masing-masing individu guru.

4.2.7 Knowledge Goals

Knowledge goals pada dasarnya akan memberikan arah pada pengelolaan

pengetahuan yang ada di sekolah. Berikut ini penjelasan mengenai pengetahuan

yang ada di SMAN 46 Jakarta.

1. Normative Knowledge Goals

Menciptakan budaya pembelajaran pada setiap guru di lingkungan

SMAN 46 Jakarta, sehingga setiap guru dapat meningkatkan

pengetahuan dan keahliannya.

Memelihara pengetahuan yang penting bagi sekolah agar tidak mudah

hilang dengan cara mendokumentasikannya, sehingga pada saat orang

yang memberikan pengetahuan itu sudah pindah tempat kerja atau sudah

tidak bekerja lagi, pihak-pihak yang mebutuhkan tidak kesulitan untuk

memperoleh pengetahuan tersebut.

Menciptakan budaya sharing knowledge antar guru, sehingga mampu

menciptakan suatu pola interaksi yang baik antar guru di lingkungan

internal.

2. Strategic Knowledge Goals

Menjadikan pengetahuan yang dimiliki individu guru menjadi milik

sekolah dan sebaliknya.

Page 132: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

112

Melakukan monitoring terhadap knowledge yang dimiliki individu di

sekolah.

Meningkatkan upaya pengembangan pengetahuan yang dibutuhkan

dalam mencapai visi dan misi sekolah.

Membuat sebuah pendokumentasian yang baik sehingga dapat

menambah kinerja guru dalam sekolah secara keseluruhan.

3. Operational Knowledge Goals

Memberikan Fasilitas Knowledge Sharing antar guru.

Mengurangi pengulangan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam

sekolah dan membantu memberikan solusi terhadap permasalahan

berdasarkan pendokumentasian yang baik.

Meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki guru dengan

mendistribusikan setiap dokumentasi pengetahuan yang ada di

lingkungan sekolah.

4.3 Analisa Sistem Manajemen Pengetahuan

4.3.1 Analisa Sistem yang Berjalan

A. Mendefinisikan Lingkup (Scope definition)

Dalam penelitian rancang bangun sistem ini di fokuskan batasan dan ruang

lingkup pada bagian tenaga pendidik atau guru. Perancangan sistem ini mengatur

bagaimana pengolahan dan penyimpanan serta pendistribusikan knowledge atau

pengetahuan dari mulai proses penginputan file master data guru, penginputan

dokumen yang mengandung sebuah knowledge, kegiatan belajar mengajar,

Page 133: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

113

menyelesaikan sebuah kasus, proses sharing melalui forum hingga mencetak

laporan yang terkait dengan sistem.

Sistem ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk mengelola

pengetahuan yang dimiliki guru didasari dengan teknologi pendukung yang dapat

mempermudah dalam proses pendokumentasian, pengelolaan dan pendistribusian

pengetahuan yang diperlukan oleh sekolah. Sistem ini akan digunakan oleh

seluruh guru yang berada di lingkungan SMAN 46 Jakarta yang membutuhkan

sebuah portal untuk mendokumentasikan pengetahuan yang ada ataupun sebagai

tempat mencari sebuah pengetahuan yang dibutuhkan. Sistem ini akan terhubung

dengan jaringan internet dan dilengkapi dengan perlengkapan seperti printer

untuk mencetak laporan di masing-masing client. Sistem ini akan dikelola dan di

pertanggungjawabkan penuh oleh semua guru yang mengaksesnya dan dikelola

oleh bagian tata usaha SMAN 46 Jakarta.

B. Analisis Sistem (System Analysis)

Analisis sistem mempelajari suatu masalah dan mempunyai tujuan utama

untuk melakukan tindakan. Terdapat tiga tahapan analisis sistem dalam

metodologi RAD yang akan digunakan dalam menganalisis sistem informasi yang

akan dirancang. Diantaranya adalah Analisis Masalah (Problem Analysis),

Analisis Persyaratan (Requirement Analysis), dan Analisis Keputusan (Decision

Analysis).

Page 134: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

114

C. Analisis Masalah (Problem Analysis)

Dari hasil wawancara yang dilakukan Penulis kepada pihak-pihak terkait

di SMAN 46 Jakarta maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang terjadi

di SMAN 46 Jakarta adalah sebagai berikut:

a. Terjadi hambatan didalam usaha untuk meningkatkan kinerja guru karena

kurangnya kesadaran akan pentingnya pengetahuan untuk membangun

individu di dalam sekolah, sehingga sekolah harus mengeluarkan biaya ekstra

untuk memberikan pelatihan-pelatihan bagi pengembangan guru.

b. Terjadi banyak kehilangan pengetahuan pada saat guru meninggalkan sekolah

dalam hal ini guru tersebut pensiun atau resign. Sehingga sekolah akan

mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan training terhadap guru baru.

c. Terjadi pengulangan kesalahan pada saat menghadapi suatu situasi yang sulit,

karena tidak adanya pendokumentasian dari permasalahan yang terjadi

beserta solusi, sehingga sekolah mengalami banyak kehilangan waktu, tenaga

dan biaya yang seharusnya tidak terulang kembali.

d. Hasil rapat yang telah dicapai seringkali terlupakan dalam waktu yang

singkat, sehingga menyebabkan pelaksanaan hasil rapat tidak sesuai dengan

yang diinginkan.

e. Tidak ada wadah penyimpanan dan pengelolaan semua pengetahuan bagi

guru.

f. Tidak ada tempat berkomunikasi penyebaran pengetahuan untuk semua guru.

g. Tidak ada wadah penyampaian ide guru yang berguna bagi sekolah.

Page 135: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

115

Secara visual, proses Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta

yang berjalan dapat dilihat Gambar 4.3 dibawah ini.

Guru SMAN 46

3. GuruBertemu

Pegawai tatausaha

Guru SMAN 46Jakarta

1. Guru Membutuhkan

File Dokumen knowlede guru

5.Guru Mendapatkan file

dokumen knowledge guru

yang dibutuhkan

Database Tata Usaha SMAN 46

Jakarta

9. Pegawai Tata

Usaha Menyimpan

ke dalam database

4. Pegawai tata usaha

Mengambil file database

yang dibutuhkan guru

2. Guru Mendatangi bagian tata usaha

Tata Usaha

SMAN 46

Jakarta

6. Guru

Ingin menyimpan

File Dokumen knowledge guru

Bagian Tata

Usaha

7. Guru mendatangi

Bagian tata usaha

8. Guru bertemu

Pegawai tatausaha

Gambar 4.3 Rich Picture KMS SMAN 46 Jakarta yang Sedang Berjalan

Penjelasan dari Rich Picture di atas adalah sebagai berikut:

10. Guru membutuhkan file dan dokumen knowledge guru

11. Guru mendatangi bagian tata usaha untuk mendapatkan file dan dokumen

knowledge guru.

12. Guru bertemu pegawai tata usaha menanyakan file dan dokumen yang

dibutuhkan.

13. Pegawai tata usaha mengambil file dan dokumen yang dibutuhkan guru

dalam database yang tersedia.

14. Guru telah mendapatkan file dan dokumen yang dibutuhkan.

15. Guru ingin menyimpan file dan dokumen knowledge guru.

Page 136: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

116

16. Guru mendatangi bagian tata usaha.

17. Guru bertemu pegawai tata usaha dengan menyerahkan file dan dokumen

knowledge untuk disimpan.

18. Pegawai tata usaha menyimpan file dan dokumen knowledge guru yang

diterima dari guru.

D. Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)

Tahap ini adalah fase yang sangat penting dalam sebuah pengembangan

sebuah sistem informasi. Fase ini mendefinisikan dan menganalisis persyaratan-

persyaratan sistem manajemen pengetahuan yang mendukung aktifitas

pendokumentasian dan pendistribusian pengetahuan di SMAN 46 Jakarta.

Reqiurements yang ada akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian

pertama adalah Functional Requirements yaitu aktifitas dan servis yang harus

disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Bagian kedua adalah

Nonfunctional Requirement yaitu fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar

sistem dapat lebih memuaskan. Berikut adalah requirements dari Sistem

Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta:

a. Functional Requirement

Sistem yang dirancang harus mempunyai functional requirements sebagai

berikut:

1. Sistem yang akan dibangun mampu untuk melakukan proses

pendokumentasian terhadap knowledge yang ada di sekolah.

Page 137: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

117

2. Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu untuk membantu user

dalam mengelola knowledge yang ada, yaitu menambah knowledge,

memperbarui knowledge, menghapus knowledge dan mengkategorikan

knowledge.

3. Sistem diharapkan menyediakan fasilitas komunikasi antar user, seperti

fasilitas forum (discussion board) sebagai wadah untuk berdiskusi,

bertukar knowledge dan sebagainya.

4. Sistem diharapkan dapat menjadi wadah bagi user untuk proses sharing

knowledge.

5. Sistem dapat membantu untuk memetakan knowledge yang ada pada

masing-masing individu yang ada di sekolah sehingga dapat

dikembangkan dan digunakan di sekolah.

b. Nonfunctional Requirement

Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkan adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement

Jenis Kebutuhan Penjelasan

Model tampilan

(Performance)

Mengefisienkan waktu proses

pendokumentasian pengetahuan di SMAN 46

Jakarta.

Mengurangi tingkat kesalahan dan

ketidaklengkapan data.

Page 138: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

118

Tampilan interface yang menarik dan lebih

user friendly sehingga lebih mudah dimengerti

dan digunakan oleh user.

Model Penyimpanan

Data (Information)

Melakukan penyimpanan data kegiatan belajar

mengajar berupa data guru, knowledge

dokumen, knowledge hasil belajar, knowledge

dari eksternal dan mapping knowledge yang

terintegrasi dengan database.

Mencegah terjadinya penyimpanan data yang

redundant.

Mencegah hilangnya pengetahuan yang

selama ini disebabkan karena penyimpanan

pengetahuan dilakukan manual dengan

menggunakan kertas.

Memudahkan penyajian laporan dengan

pembuatan fitur cetak laporan.

Data terdokumentasi dan terstruktur.

Model Segi Ekonomi

(Economic)

Mengurangi Biaya yang disebabkan

penyediaan media penyimpanan pengetahuan

yang masih berupa kertas.

Meningkatkan pelayanan terhadap siswa

dengan telah siapnya kinerja guru sehingga

Page 139: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

119

tercapai kepuasan siswa yang berdampak pada

peningkatan hasil kemampuan siswa.

Model Pengontrolan

Sistem (Control)

Meningkatkan keamanan terhadap

pelaksanaan proses penyimpanan

pengetahuan.

Seluruh guru berperan aktif dalam

pelaksanaan entry pengetahuan dan jalannya

aktifitas dalam sistem.

Model Efisiensi Sistem

(Eficiency)

Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan

proses penginputan dokumen.

Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan proses

pelaporan.

Model Pelayanan

Sistem (Service)

Menghasilkan pengetahuan yang akurat untuk

bahan pertimbangan dan evaluasi.

Memberi kemudahan dalam penggunaan

operasional sistem.

E. Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem

berjalan dan persyaratan akan kebutuhan sistem yang diinginkan, maka fase

selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen

Page 140: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

120

dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Berikut

merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan:

1. Data Guru

Proses pendokumentasian seluruh data guru yang ada ke dalam satu database

yang mencakup semua data dan informasi yang berkaitan dengan guru

tersebut mulai dari data diri guru sampai dengan data pengalaman kerja guru.

2. Pencetakan

Sebagian data master dapat digunakan sebagai bahan untuk mencetak report

hasil belajar dan report knowledge yang ada di sekolah.

3. Dokumentasi

Dalam sistem informasi ini data-data dimanfaatkan sebagai bahan

dokumentasi terhadap pengetahuan yang dimiliki guru lewat fitur

dokumentasi pengetahuan.

4. User

Dalam penggunaannya fungsi-fungsi dalam sistem informasi ini dioperasikan

oleh seluruh guru.

Di dalam sistem lama, proses pengolahan datanya dilakukan secara

manual, sedangkan pada sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem

informasi terkomputerisasi berbentuk web application, dan konsep pengembangan

aplikasi ini menggunakan pemrograman berorientasi objek. Sistem usulan

dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language), dan

pemrograman berorientasi objek yang digunakan dalam mengimplementasikan

sistem ini adalah PHP.

Page 141: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

121

4.3.2 Analisa Kebutuhan Sistem

Dari permasalahan tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

mengenai kebutuhan sistem yang diperlukan, antara lain:

1. Sistem yang akan dibangun mampu untuk melakukan proses

pendokumentasian terhadap knowledge yang ada di sekolah.

2. Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu untuk membantu user dalam

mengelola knowledge yang ada, yaitu menambah knowledge, memperbarui

knowledge, menghapus knowledge dan mengkategorikan knowledge.

3. Sistem diharapkan menyediakan fasilitas komunikasi antar user, seperti

fasilitas forum (discussion board) sebagai wadah untuk berdiskusi, bertukar

knowledge dan sebagainya.

4. Sistem diharapkan dapat menjadi wadah bagi user untuk proses sharing

knowledge.

5. Sistem dapat membantu untuk memetakan knowledge yang ada pada masing-

masing individu yang ada di sekolah sehingga dapat dikembangkan dan

digunakan di sekolah.

4.3.3 Rekomendasi Sistem Usulan

Dari uraian permasalahan yang ditemui di SMAN 46 Jakarta, penulis

mengusulkan untuk membangun sebuah Sistem Manajemen Pengetahuan sekolah

yang berbasis web yang dapat menyimpan pengetahuan yang berhubungan dengan

guru serta menyediakan fasilitas-fasilitas untuk memudahkan pertukaran

pengetahuan guru di lingkungan SMAN 46 Jakarta.

Page 142: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

122

Sistem ini diharapkan mampu untuk membantu dalam proses memperoleh

pengetahuan, penyimpanan, dan pendistribusian pengetahuan antar guru yang

mendukung proses kegiatan pada Sekolah. Adapun deskripsi sistem yang akan

dibangun antara lain :

a. Menyediakan fasilitas untuk memberikan informasi mengenai berita dan

peristiwa yang berkaitan dengan SMAN 46 Jakarta.

b. Sistem dibuat secara online dengan berbasis web sehingga dapat diakses oleh

para guru yang memiliki hak dan kewenangan untuk melihat dan

mendapatkan pengetahuan.

c. Menyediakan fasilitas untuk mendapatkan pengetahuan dengan mengunduh

file yang sesuai dengan kebutuhan.

d. Sistem ini menyediakan fasilitas dalam pertukaran pengetahuan dan media

komunikasi antar guru di lingkungan SMAN 46 Jakarta.

Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

4. Melakukan Maintenance dan

Monitoring

Guru SMAN 46 Jakarta

Admin1. cek ketersediaan pengetahuan dengan searching pada

laman yang disediakan

2. jika dalam cek ketersediaan ada maka guru akan

mendapatkan file dokumen yang dibutuhkan dengan

mendownload, jika tidak ada konfirmasi ke admin

TU SMAN 46 Jakarta

3. Melakukan pengelolaan dokumen pengetahuan, di

dalam sistem.

Gambar 4.4 Rich Picture Rekomendasi Sistem Usulan

Page 143: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

123

Penjabaran dari Rich Picture rekomendasi sistem usulan di atas adalah sebagai

berikut:

1. Guru membutuhkan pengetahuan guru dengan masuk ke dalam sistem

manajemen pengetahuan SMAN 46 sesuai dengan id dan password login

masing – masing untuk mengecek ketersediaan pengetahuan, dengan

searching pada laman yang disediakan.

2. Saat pengecekan ketersediaan ada maka guru akan mendapat pengetahuan

dengan download, jika tidak ada konfirmasi ke admin.

3. Pegawai tata usaha melakukan pengelolaan pengetahuan , memasukan,

menghapus, menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan di dalam

sistem.

4. Admin melakukan maintenance dan monitoring sistem manajemen

pengetahuan SMAN 46.

Tabel 4.2 Legenda Rich Picture Sistem Usulan

Guru SMAN 46 Jakarta

Tata usaha SMAN 46 Jakarta

Page 144: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

124

Dokumen

Sistem manajemen

pengetahuan SMAN 46

Jakarta

Tabel 4.3 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Identifikasi Knowledge

NO Deskripsi Guru Tata Usaha Keterangan

1.

2.

3.

Mulai

Identifikasi knowledge level struktural

Identifikasi knowledge level operasional

Identifikasi knowledge level behavioral

SELESAI

Guru Hasil identifikasi

Guru Hasil identifikasi

Guru Hasil identifikasi

Identifikasi Knowledge

Page 145: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

125

Berikut penjelasan diagram alir sistem usulan proses identifikasi knowledge:

1. Guru melakukan identifikasi knowledge level struktural.

2. Guru melakukan identifikasi knowledge level oprasional.

3. Guru melakukan identifikasi knowledge level behavioral.

Tabel 4.4 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Akuisisi Knowledge

NO Deskripsi Guru Tata Usaha Keterangan

1.

2.

3.

Mulai

Input dokumen pengetahuan

Melihat dokumen pengetahuan

Input laporan guru

SELESAI

Tata usaha Tabel dokumentasi

Guru Dokumen pengetahuan Tabel dokumentasi

Tata usaha Tabel laporan

Akuisisi Knowledge

4.Melihat laporan guru

Guru Laporan Tabel laporan

Berikut penjelasan diagram alir sistem usulan proses Akuisisi knowledge:

1. Bagian tata usaha melakukan input dokumen pengetahuan.

2. Guru melihat dokumen pengetahuan.

3. Bagian tata usaha melakukan input laporan guru.

Page 146: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

126

4. Guru melihat laporan guru.

Tabel 4.5 Diagram Alir Sistem Usulan Proses Knowledge Sharing and

Distrubution

MULAI

SELESAI

NO DESKRIPSI GURU TATA USAHA KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tata usaha Tabel dokumentasi

Guru Dokumen Pengetahuan Tabel dokumentasi

Dokumen Pengetahuan Tabel dokumentasi

Guru Tabel dokumentasi

Guru Tabel dokumentasi

Guru Dokumen Pengetahuan Tabel dokumentasi

Input dokumen pengetahuan guru

Search dokumen pengetahuan guru

Cek ketersediaan dokumen

Hasil pencarian

Lihat hasil pencarian dokumen pengetahuan

Download dokumen pengetahuan

Berikut penjelasan diagram alir sistem usulan proses knowledge sharing and

distribution:

1. Bagian tata usaha melakuakan input data dokumentasi pengetahuan.

Page 147: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

127

2. Guru melakukan pencarian dokumen kebutuhan.

3. Cek ketersediaan pengetahuan guru.

4. Menampilkan hasil pencarian.

5. Melihat hasil pencarian dokumen pengetahuan.

6. Download dokumen pengetahuan guru.

Tabel 4.6 Legenda Diagram Alir Sistem Usulan

Memulai atau mengakhiri

sistem

Pilihan percabangan

Proses Input output

Proses

4.4 Pemetaan Fitur Sistem Usulan

Pemetaan fitur dari aplikasi sistem manajemen pengetahuan SMAN 46

Jakarta berdasarkan dari hasil knowledge goals yang telah ditetapkan dari analisa

sebelumnya.

Tabel 4.7 Pemetaan Fitur Aplikasi Sistem Manajemen Pengetahuan Usulan

Knowledge Goals Fitur

Normative

a. Menciptakan

komunikasi dan

Dokumen

pengetahuan

Forum diskusi

Dokumen

pengetahuan

Forum

Forum

diskusi

Pesan

Page 148: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

128

budaya sharing

knowledge antar

guru.

b. Menjaga dan

memelihara

knowledge agar

tidak mudah hilang

c. Menciptakan budaya

pembelajaran

Informasi

Pesan

diskusi

Pesan

Informasi

Strategic

a. Membuat sebuah

sistem

pendokumentasian

pengetahuan yang

baik.

b. Meningkatkan

pengembangan

pengetahuan yang

ada untuk mencapai

visi dan misi

sekolah.

c. Melakukan

pengawasan

Dokumen

pengetahuan

Forum diskusi

Pesan

Laporan

Documen

pengetahuan

Forum

diskusi

Pesan

Forum

diskusi

Pesan

Informasi

Page 149: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

129

pengetahuan yang

dimiliki guru.

d. Menjadikan

pengetahuan yang

dimiliki individu

guru menjadi milik

sekolah dan

sebaliknya.

Operational

a. Memberikan

Fasilitas Knowledge

Sharing antar guru.

b. Meningkatkan

pengetahuan dan

keahlian yang

dimiliki guru dengan

mendistribusikan

setiap dokumentasi

pengetahuan yang

ada di lingkungan

sekolah

c. Mengurangi

pengulangan

Dokumen

pengetahuan

Forum diskusi

Informasi

Pesan

Laporan

Dokumen

pengetahuan

Forum

diskusi

Pesan

Dokumen

pengetahuan

Forum

diskusi

Pesan

Informasi

Page 150: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

130

kesalahan yang

mungkin terjadi di

dalam sekolah dan

membantu

memberikan solusi

permasalahan

berdasarkan

pendokumentasian

yang baik.

IDENTIFICATION

KNOWLEDGE

Structural

Knowledge

a. Prosedur dan

job description

b. Mencari solusi

dari

permasalahan

yang terjadi

c. Kurikulum dan

modul

d. Tingkat

pengetahuan,

keahlian dan

pengalaman

Functional

Knowledge

a. Dokumenta

si kegiatan

belajar

mengajar

b. Dokumenta

si notulen

rapat

c. Pelatihan

dan seminar

d. Sistem

kerja

sekolah

Behavioural

Knowledge

a. Evaluasi

kerja

bulanan

b. Diskusi

internal

antar guru

c. Pencarian

knowledge

dari sumber

eksternal

Page 151: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

131

yang berbeda e. Ide dan

pemikiran

guru

f. Pengalama

n pribadi

guru

4.5 Penjelasan Fitur Sistem Usulan

Untuk memenuhi kebutuhan knowledge terhadap aplikasi yang dirancang,

maka akan dibuat perincian terhadap beberapa fitur yang terdapat di aplikasi ini.

Berikut fitur yang akan dirancang pada aplikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Data Guru

Fitur ini merupakan fitur utama yang dimiliki oleh Sistem Manajemen

Pengetahuan SMAN 46 Jakarta, fitur ini memuat hal-hal yang berhubungan

dengan data riwayat hidup guru di SMAN 46 Jakarta.

b. Forum Diskusi

Dengan fitur forum diskusi ini, user dapat saling berbagi knowledge,

berdiskusi, serta tidak menutup kemungkinan untuk memberikan tanggapan

yang berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.Untuk mendukung

proses sharing knowledge, maka fitur ini juga memberikan beberapa

kemudahan seperti:

Admin mampu untuk membuat kategori diskusi dalam lingkup yang lebih

luas untuk mengelompokkan topik-topik diskusi yang akan dibuat. Dengan

Page 152: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

132

demikian, topik diskusi tidak saling bercampur sehingga tidak

membingungkan user dalam memfokuskan diskusi.

Memungkinkan user membuat topik baru untuk memulai diskusi.

Memungkinkan user melakukan attach file.

Memberlakukan keamanan terhadap topik yang sedang didiskusikan,

antaralain dengan cara melakukan otorisasi terhadap hak dalam

penghapusan dan perubahan posting.

c. Dokumen Pengetahuan

Melalui fitur ini, user akan lebih mudah membuat dokumentasi secara

digital terhadap knowledge yang dimiliki, dalam fitur ini, user dapat

menggunakan fasilitas yang telah disediakan dalam aplikasi ini, antara lain:

User dapat menyimpan dokumen berupa silabus, Modul pembelajaran,

materi-materi yang berhubungan dengan content mata pelajaran,

kurikulum, notulen rapat, knowledge hasil search, dan sebagainya dengan

memanfaatkan fungsi archieve atau attach file.

Pembagian kategori yang dapat mempermudah dalam menyimpan dan

melakukan pencarian terhadap dokumen yang disimpan sehingga dapat

digunakan kembali suatu saat.

d. Studi Kasus

Fitur ini mendukung fungsi dalam pengelolaan knowledge guru yang

berhubungan dengan langkah-langkah yang diambil dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi oleh guru. Masalah yang ada biasanya berhubungan

dengan kasus-kasus kenakalan siswa, berhubungan dengan cara megajar, dan

Page 153: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

133

sebagainya. Melalui fitur ini, sekolah dibantu untuk melakukan beberapa hal

berikut:

Penyimpanan knowledge yang berhubungan dengan kasus yang terjadi.

Knowledge yang mencakup penyelesaian kasus, meliputi kronologi kasus

terjadi sampai terselesaikan, dan solusi yang diambil.

e. Laporan

Fitur ini diberikan suatu fasilitas kemudahan bagi user untuk membuat

laporan. Laporan yang tercakup dapat berupa laporan yang menyangkut

program kerja dan laporan hasil rapat yang biasanya tertulis dalam notulen

rapat.

Dalam membuat notulen dan laporan program kerja, tidak perlu membuat

laporan atau notulen di aplikasi lain yang kemudian disimpan berupa file,

baru di-upload ke dalam aplikasi ini. User dapat membuatnya langsung

dengan menggunakan template yang telah disediakan dan langsung tersimpan

di dalam database. Dengan demikian, apabila harus melakukan perubahan,

dapat langsung mengakses dokumen tersebut dan mengubahnya. Misalnya

dalam pembuatan laporan program kerja, user cukup menentukan tahun dan

bulan yang ingin dilaporkan dan secara langsung semuakegiatan pada bulan

tersebut akan langsung terisi ke dalam laporan. Apabila adatambahan atau

perubahan, user dapat melakukannya tanpa perlu repot-repot masuk ke

aplikasi lain.

Page 154: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

134

f. Pesan

Fitur ini memberikan kemudahan bagi user untuk dapat berkomunikasi

melalui pesan singkat. Dalam fitur ini terdapat beberapa fasilitas seperti:

Pesan akan masuk ke Inbox masing-masing profil guru tersebut, sehingga

dapat mengoptimalkan fungsi dari aplikasi ini.

User dapat mengirim pesan kepada orang yang dituju.

Selain itu, terdapat fitur tambahan untuk melengkapi aplikasi Knowledge

Management System ini, antara lain:

a. Informasi

Fitur ini difasilitasi kemampuan untuk memberikan informasi dan berita-

berita terbaru serta pengumuman-pengumuman penting yang berlaku di

SMAN 46 melalui aplikasi ini. Berita terbaru akan tampil dihalaman utama.

User juga diberikan kemampuan untuk melihat semua berita yang ada.

b. Search

Dalam fitur ini, user dapat melakukan beberapa pencarian sebagai berikut:

Pencarian knowledge yang berhubungan dengan kasus berdasarkan

kategori tertentu dan dengan beberapa fasilitas kemudahan dalam

pencarian.

Pencarian terhadap dokumen-dokumen yang dapat dijadikan sebagai

knowledge berdasarkan kategori tertentu, seperti laporan, knowledge dari

hasil rapat, dokumen lainnya termasuk hasil riset dan prosedur yang

berlaku.

Page 155: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

135

4.6 Perancangan (Workshop Design)

4.6.1 Desain Proses

4.6.1.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor di dalam Sistem

Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

1. Identifikasi Aktor

Tabel 4.8 Identifikasi Aktor

No Aktor Deskripsi

1. Admin Mengelola hak akses atas sistem,

bertugas memasukan, mengubah,

menghapus data pengelolaan

pengetahuan dan data guru.

2. Pegawai Tata Usaha Orang yang mempunyai tanggung jawab

untuk mengelola dokumen pengetahuan,

memasukan, menghapus, menyimpan

dan mendistribusikan pengetahuan di

dalam sistem.

3. Guru Orang yang mempunyai hak akses atas

sistem, mengelola dokumen

pengetahuan, memasukan, menghapus,

menyimpan dan mendistribusikan

pengetahuan di dalam sistem.

Page 156: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

136

2. Identifikasi Use Case

Tabel 4.9 Identifikasi Use Case

No Nama Use Case Deskripsi Aktor

1. Registrasi Menggambarkan proses registrasi

user untuk pertama kalinya ke dalam

sistem.

Guru

2. Login Menggambarkan proses user masuk

ke dalam sistem dengan memasukkan

user name dan password

Semua Aktor

3. Search Menggambarkan kegiatan untuk

pencarian file.

Semua Aktor

4. View Data Guru Menggambarkan kegiatan untuk

melihat data guru.

Guru

5. Input Data Guru Menggambarkan kegiatan untuk

menambahkan data guru.

Admin

6. View Forum

Diskusi

Menggambarkan kegiatan diskusi

yang dilakukan antar guru untuk

berbagi pengetahuan.

Semua Aktor

7. Input Forum

Diskusi

Menggambarkan kegiatan

menambahkan diskusi yang

dilakukan antar guru untuk berbagi

pengetahuan

Guru

8. View Studi Kasus Tempat menuangkan kejadian atau Semua Aktor

Page 157: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

137

masalah yang tidak dapat

terselesaikan.

9. Input Studi Kasus Menggambarkan kegiatan

menambahkan kasus yang

berhubungan dengan permasalahan

yang dialami guru

Guru

10. View Laporan Menggambarkan proses melihat

laporan yang ada mengenai rapat,

seminar, dan training.

Guru

11. Input Laporan Menggambarkan input laporan rapat-

rapat yang berkaitan dengan

knowledge guru.

Pegawai tata

usaha

12. View

Dokumentasi

Pengetahuan

Menggambarkan kegiatan melihat

dan download dokumen yang

berkaitan dengan knowledge guru.

Semua Aktor

13. Input

Dokumentasi

Pengetahuan

Menggambarkan kegiatan

menambahkan pengetahuan yang

dimiliki oleh guru.

Pegawai tata

usaha

14. Pesan Menggambarkan kegiatan berkirim

surat elektronik antar user.

Guru

15. View Informasi Melihat berita dan informasi yang

berkaitan dengan sekolah.

Semua Aktor

16. Input Informasi Menggambarkan proses menambah Pegawai tata

Page 158: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

138

informasi berupa berita dan informasi

yang berkaitan dengan sekolah.

usaha

17. Logout Menggambarkan kegiatan keluar dari

sistem.

Semua Aktor

3. Use Case Diagram

guru

admin

login

logout

Knowledge Management System SMAN 46

Jakarta

Search

Pegawai Tata Usaha

Registrasi

<<include>>

View Data Guru

Input Data Guru

View Forum Diskusi

Input Forum Diskusi

<<extend>>

<<extend>>

View Studi Kasus

Input Studi Kasus

<<extend>>

View Laporan Input Laporan<<extend>>

Input Dokumentasi Pengetahuan

View Dokumentasi Pengetahuan

<<extend>>

Input InformasiView

Informasi

<<extend>>

Pesan

Gambar 4.5 Use Case Diagram

Page 159: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

139

4. Use Case Narrative

Tabel 4.10 Use Case Narrative Register

Use case Name Register

Use case Id KMS01

Actor Guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan registrasi untuk

pendaftaran.

Pre condition User melakukan proses register.

Trigger Use case ini dilakukan agar user terdaftar dalam sistem

manajemen pengetahuan.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Klik registrasi.

3. Klik daftar

2. Input data registrasi

4. Validasi data

5. Menampilkan pesan

berhasil register.

Alternatife Course Jika data tidak lengkap maka tidak bisa register.

Post condition Menampilkan halaman login.

Tabel 4.11 Use Case Narrative Login

Use case Name Login

Use case Id KMS02

Actor Admin, pegawai TU, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan input data login

Page 160: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

140

untuk masuk ke dalam sistem.

Pre condition User melakukan proses register.

Trigger Use case ini dilakukan agar user masuk dalam sistem

manajemen pengetahuan.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Membuka sistem

3. Input username dan

password

2. Menampilkan form login

4. Cek username dan

password.

5. Menampilkan halaman

utama.

Alternatife Course Jika username dan password tidak sesuai maka harus

diinput kembali.

Jika tidak mempunyai username dan password maka harus

registrasi.

Post condition Menampilkan halaman utama sistem manajemen

pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

Tabel 4.12 Use Case Narrative View Data Guru

Use caseName View Data Guru

Use caseId KMS03

Actor Admin, pegawai TU, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk melihat data

guru.

Page 161: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

141

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk melihat data guru

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu data guru

2. Menampilkan data guru

Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data guru

Post condition Memilih menu tambah data guru.

Tabel 4.13 Use Case Narrative Input Data Guru

Use caseName Input Data Guru

Use caseId KMS04

Actor Admin

Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk menambah

data guru.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk menambah data guru

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu data guru

3. Input data guru

2. Menampilkan data guru

4. Menampilkan form data

guru

5. Menyimpan data guru

Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data guru

Page 162: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

142

Klik delete untuk menghapus data guru

Post condition Proses tambah data guru berhasil disimpan ke dalam

database.

Tabel 4.14 Use Case Narrative View Forum Diskusi

Use caseName View Forum Diskusi

Use caseId KMS05

Actor Admin, pegawai TU, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan diskusi yang

dilakukan antar guru untuk berbagi pengetahuan.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan forum diskusi.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu forum diskusi.

2. Menampilkan data forum

diskusi.

Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data forum diskusi.

Post condition Memilih menu tambah diskusi.

Tabel 4.15 Use Case Narrative Input Forum Diskusi

Use caseName Input Forum Diskusi

Use caseId KMS06

Page 163: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

143

Actor Guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambah diskusi

yang dilakukan antar guru untuk berbagi pengetahuan.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan forum diskusi.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu forum diskusi.

3. Input data forum diskusi.

2. Menampilkan data forum

diskusi.

4. Menampilkan form data

forum diskusi.

5. Menyimpan data forum

diskusi

Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data forum diskusi.

Klik delete untuk menghapus data forum diskusi.

Post condition Proses tambah data forum diskusi berhasil disimpan ke

dalam database.

Tabel 4.16 Use Case Narrative View Studi Kasus

Use caseName View Studi Kasus

Use caseId KMS07

Actor Admin, guru, pegawai TU

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat kejadian atau

masalah yang tidak dapat terselesaikan.

Page 164: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

144

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk melihat kejadian atau masalah

yang ada.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu studi kasus.

2. Menampilkan data studi

kasus.

Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data studi kasus.

Post condition Memilih menu tambah diskusi.

Tabel 4.17 Use Case Narrative Input Studi Kasus

Use caseName Input Studi Kasus

Use caseId KMS08

Actor Guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambahkan

kejadian atau masalah yang tidak dapat terselesaikan dan

solusinya.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk menyelesaikan kejadian atau

masalah yang ada.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu studi kasus.

3. Input data studi kasus.

2. Menampilkan data studi

kasus.

Page 165: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

145

4. Menampilkan form data

studi kasus.

5. Menyimpan data studi

kasus.

Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data studi kasus.

Klik delete untuk menghapus data studi kasus.

Post condition Proses tambah data studi kasus berhasil disimpan ke dalam

database.

Tabel 4.18 Use Case Narrative View Laporan

Use caseName View Laporan

Use caseId KMS09

Actor Admin, pegawai tata usaha, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat laporan

rapat, seminar dan training yang dilakukan guru.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk melihat hasil laporan rapat,

seminar, dan training.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu laporan.

2. Menampilkan data

laporan.

Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data laporan.

Page 166: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

146

Post condition Memilih menu tambah laporan.

Tabel 4.19 Use Case Narrative Input Laporan

Use caseName Input Laporan

Use caseId KMS10

Actor Pegawai tata usaha

Description Use case ini menggambarkan kegiatan laporan rapat yang

dilakukan guru.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan untuk melaporkan hasil rapat.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu laporan.

3. Input data laporan.

2. Menampilkan data

laporan.

4. Menampilkan form data

laporan.

5. Menyimpan data laporan.

Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data laporan.

Klik delete untuk menghapus data laporan.

Post condition Proses tambah data laporan berhasil disimpan ke dalam

database.

Page 167: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

147

Tabel 4.20 Use Case Narrative View Dokumentasi Pengetahuan

Use caseName View Dokumentasi Pengetahuan

Use caseId KMS11

Actor Admin, pegawai tata usaha, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat dan

download dokumentasi pengetahuan di SMAN 46.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat mengakses

pengetahuan yang belum dimiliki.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu dokumentasi

pengetahuan.

2. Menampilkan data

dokumentasi

pengetahuan.

Alternatife Course Klik tambah untuk menambah data dokumentasi

pengetahuan.

Post condition Memilih menu tambah dokumentasi.

Tabel 4.21 Use Case Narrative Input Dokumentasi Pengetahuan

Use caseName Input Dokumentasi Pengetahuan

Use caseId KMS12

Actor Pegawai tata usaha

Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambah

Page 168: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

148

dokumentasi pengetahuan di SMAN 46.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat mengakses

pengetahuan yang belum dimiliki.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu dokumentasi

pengetahuan.

3. Input data dokumentasi

pengetahuan.

2. Menampilkan data

dokumentasi

pengetahuan.

4. Menampilkan form data

dokumentasi

pengetahuan.

5. Menyimpan data

dokumentasi

pengetahuan.

Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data dokumentasi pengetahuan.

Klik delete untuk menghapus data dokumentasi

pengetahuan.

Post condition Proses tambah data dokumentasi pengetahuan berhasil

disimpan ke dalam database.

Tabel 4.22 Use Case Narrative Pesan

Use caseName Pesan

Use caseId KMS13

Page 169: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

149

Actor Guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan berkirim surat

elektronik antar user.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat saling berkirim surat

elektronik.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu pesan.

3. Input data pesan.

2. Menampilkan data pesan.

4. Klik kirim.

5. Mengirim pesan.

Alternatife Course Klik inbox untuk melihat surat masuk.

Klik delete untuk menghapus surat.

Post condition Surat berhasil dikirim ke user lain.

Tabel 4.23 Use Case Narrative View Informasi

Use caseName View Informasi

Use caseId KMS14

Actor Admin, pegawai tata usaha, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat berita dan

informasi di SMAN 46.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar user dapat mengetahui

informasi dan berita yang terjadi di lingkungan sekolah.

Page 170: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

150

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu informasi.

2. Menampilkan data

informasi.

Alternatife Course Klik tambah untuk mengubah data informasi.

Post condition Memilih menu tambah informasi.

Tabel 4.24 Use Case Narrative Input Informasi

Use caseName Input Informasi

Use caseId KMS15

Actor Pegawai tata usaha

Description Use case ini menggambarkan kegiatan menambah berita dan

informasi di SMAN 46.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar user dapat mengetahui

informasi dan berita yang terjadi di lingkungan sekolah.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu informasi.

3. Input data informasi.

2. Menampilkan data

informasi.

3. Menampilkan form data

informasi.

4. Menyimpan data

informasi.

Page 171: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

151

Alternatife Course Klik edit untuk mengubah data informasi.

Klik delete untuk menghapus data informasi.

Post condition Proses tambah data informasi berhasil disimpan ke dalam

database.

Tabel 4.25 Use Case Narrative Search

Use caseName Search

Use caseId KMS16

Actor Admin, pegawai tata usaha, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan mencari file dan

dokumen di dalam sistem.

Pre condition User melakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar guru dapat mencari file dan

dokumen yang diinginkan.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu search.

2. Menampilkan data hasil

pencarian.

Alternatife Course -

Post condition User mendapatkan file dan dokumen yang diinginkan.

Tabel 4.26 Use Case Narrative Logout

Use caseName Logout

Use caseId KMS17

Page 172: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

152

Actor Admin, pegawai tata usaha, guru

Description Use case ini menggambarkan kegiatan keluar dari sistem.

Pre condition Usermelakukan proses login.

Trigger Use case ini dilakukan agar user keluar dari sistem.

Typical course of

events

Actor Action Sistem response

1. Pilih menu logout.

2. Menampilkan halaman

login.

Alternatife Course -

Post condition User keluar dari sistem

4.6.1.2 Activity Diagram

1. Activity Diagram Register

User (Guru)Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Input Data Register

Ingin Register

Pilih DaftarApakah data

valid ?

Menampilkan pesan berhasil

Pilih “Keluar”

Tidak

Ya Tidak

Ya

Gambar 4.6 Activity Diagram Register

Page 173: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

153

Pada Activity Registrasi, guru diharuskan untuk melakukan pendaftaran

untuk dapat mengakses sistem manajemen pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

Pertama sistem akan memunculkan form register yang harus di input oleh data

pelanggan yang ini mendaftar. Setelah selesai input data, pelanggan dapat klik

daftar untuk dapat sistem memproses data yang telah di isi. Jika data tidak

lengkap maka sistem akan kembali menampilkan form register. Dan bila data

yang di input valid, maka pelanggan sudah dapat melakukan login.

2. Activity Diagram Login

Input username dan password Mencocokkan username dan password

Semua UserSistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Selesai

Membuka Aplikasi Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46Menampilkan Halaman Login

Tampil halaman Home User

Benar

Salah Menampilkan pesan “Username atau Password

Anda Tidak Cocok”

Gambar 4.7 Activity Diagram Login

Page 174: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

154

Gambar 4.7 menjelaskan aktifitas dari use case “login” yang dilakukan

oleh aktor. Proses awal dalam melakukan login adalah aktor membuka aplikasi

Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta, kemudian sistem akan

menampilkan halaman login, setelah halaman login tampil, aktor memasukkan

username dan password. Jika username dan password yang dimasukkan salah,

sistem akan menampilkan alert (Login gagal, silahkan ulangi lagi) dan jika benar

halaman home dari aktor terdaftar masing-masing akan ditampilkan oleh sistem.

3. Activty Diagram View Data Guru

Pilih View Data Guru Tampil Detail Data Guru

User (Admin, Pegawai Tata Usaha, guru) Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Selesai

Pilih Menu Data GuruTampil Halaman Menu Data

Guru

Gambar 4.8 Activity Diagram View Data Guru

Gambar 4.8 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Data Guru” yang

dilakukan oleh guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah guru melakukan

login untuk masuk kedalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

Page 175: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

155

Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian guru

memilih menu “Data Guru”, sistem akan menampilkan halaman “Data Guru”,

pilih “View Data Guru”, maka akan tampil detail data guru.

4. Activity Diagram Input Data Guru

Tampil Data Guru

Pilih View Data Guru Tampil Detail Data Guru

Pilih Edit Account Tampil Form Edit Account

Masukan Data Edit

UpdateBatal

User (Admin, Pegawai Tata

Usaha) Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Pilih Menu Data GuruTampil Halaman Menu

Data Guru

Gambar 4.9 Activity Diagram Input Data Guru

Gambar 4.9 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Data Guru” yang

dilakukan oleh admin. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah admin melakukan

login untuk masuk kedalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian

admin memilih menu “Data Guru”, sistem akan menampilkan halaman “Data

Guru”, pilih “View Data Guru”, maka akan tampil “view data guru”, admin juga

dapat memilih aksi untuk edit data dan hapus data Guru.

Page 176: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

156

5. Activity Diagram View Forum Diskusi

Pilih Menu Forum Diskusi Tampil Halaman Forum Diskusi

Tampil Data Forum DiskusiPilih lihat Diskusi

Semua UserSistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.10 Activity Diagram View Forum Diskusi

Gambar 4.10 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Forum Diskusi”

yang dilakukan oleh aktor. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah aktor

melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN

46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home,

kemudian aktor memilih menu “Forum Diskusi” sesuai opsi, sistem akan

menampilkan halaman “Forum Diskusi”.

Page 177: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

157

6. Activity Diagram Input Forum Diskusi

Pilih Menu Forum Diskusi Tampil Halaman Forum Diskusi

Tampil Data Forum Diskusi

Pilih Aksi

HapusEdit

Berhasil Edit

Batal

Berhasil Hapus

Batal

Pilih Tambah Diskusi Tampil Form Tambah diskusi

Input Data

Lengkap

Batal

Simpan

Tampil Data Tambah Diskusi

GuruSistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.11 Activity Diagram Input Forum Diskusi

Gambar 4.11 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Forum Diskusi”

yang dilakukan oleh aktor. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah aktor

melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN

46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home,

kemudian aktor memilih menu “Forum Diskusi” sesuai opsi, sistem akan

menampilkan halaman “Forum Diskusi”, pilih tambah diskusi untuk membuat

postingan baru dan juga bisa memilih aksi edit diskusi dan hapus diskusi.

Page 178: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

158

7. Activity Diagram View Studi Kasus

Pilih Menu Studi Kasus Tampil Halaman Studi Kasus

Tampil Data Studi kasusPilih "Lihat Kasus"

User (Admin, guru)Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 JakartaMulai

Selesai

Gambar 4.12 Activity Diagram View Studi Kasus

Gambar 4.12 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Studi Kasus”

yang dilakukan oleh admin dan guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah

user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman

home, kemudian user memilih menu “Studi Kasus”, sistem akan menampilkan

halaman menu “Studi Kasus”, pilih “Lihat Studi Kasus”, maka akan tampil “Data

Studi Kasus”.

Page 179: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

159

8. Activity Diagram Input Studi Kasus

Pilih Menu Studi Kasus Tampil Halaman Studi Kasus

Tampil Data Studi kasus

Pilih "Tambah Kasus" Tampil Form Tambah Kasus

Pilih Aksi

HapusEdit

Berhasil Edit

Batal

Berhasil Hapus

Batal

Masukan Data Kronologi dan solusi

Lengkap

Simpan

Tampil Data Studi Kasus

Batal

guruSistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 JakartaMulai

Selesai

Gambar 4.13 Activity Diagram Input Studi Kasus

Gambar 4.13 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Studi Kasus”

yang dilakukan guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah user melakukan

login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

Setelah proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user

memilih menu “Studi Kasus”, sistem akan menampilkan halaman menu “Studi

Kasus”, pilih “Tambah Studi Kasus”, maka akan tampil “Form Tambah Studi

Kasus”, lalu masukan kronologi kasus dan solusi pada form yang tersedia dan

Page 180: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

160

simpan, jika tidak pilih “Batal”, maka akan kembali ke tampilan halaman “Studi

Kasus”, user juga dapat memilih aksi untuk edit dan hapus data dokumentasi

pengetahuan.

9. Activity Diagram View Laporan

Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login

Pilih Menu Laporan Tampil Halaman Laporan

User ( Admin, Pegawai Tata Usaha,

guru ) Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.14 Activity Diagram View Laporan

Gambar 4.14 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Laporan” yang

dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha dan guru. Langkah awal dalam

aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem

Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka

akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Laporan”, sistem

akan menampilkan halaman “Laporan”.

Page 181: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

161

10. Activity Diagram Input Laporan

Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login

Pilih Menu Notulen Tampil Halaman Notulen

Tampil Data Notulen

Pilih "Tambah Notulen" Tampil Form Tambah Notulen

Pilih Aksi

HapusEdit

Berhasil Edit

Batal

Berhasil Hapus

Batal

Masukan Data Notulen

Lengkap

Simpan

Tampil Data Notulen

Batal

User ( Admin, Pegawai Tata Usaha )Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.15 Activity Diagram Input Laporan

Gambar 4.15 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Laporan” yang

dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha. Langkah awal dalam aktifitas ini

adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen

Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk

ke halaman home, kemudian user memilih menu “Laporan”, sistem akan

menampilkan halaman “Laporan”, pilih “Tambah Laporan”, maka akan tampil

“Form Tambah Laporan”, lalu masukan data laporan pada form tambah laporan

yang tersedia kemudian simpan, jika tidak pilih “Batal”, maka akan kembali ke

Page 182: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

162

tampilan halaman laporan user juga dapat memilih aksi untuk edit data dan hapus

data laporan.

11. Activity Diagram View Dokumentasi Pengetahuan

Pilih Menu Dokumentasi Pengetahuan Tampil Halaman Dokumentasi Pengetahuan

Tampil Data Dokumentasi PengetahuanPilih "Lihat Dokumentasi"

User (Admin, Pegawai Tata Usaha,

guru) Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 JakartaMulai

Selesai

Gambar 4.16 Activity Diagram View Dokumentasi Pengetahuan

Gambar 4.16 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Dokumentasi

Pengetahuan” yang dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha dan guru.

Langkah awal dalam aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke

dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login

berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu

“Dokumentasi Pengetahuan”, sistem akan menampilkan halaman menu

“Dokumentasi Pengetahuan”, pilih “Lihat Dokumentasi Pengetahuan”, maka

akan tampil data Dokumentasi Pengetahuan.

Page 183: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

163

12. Activity Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan

Pilih Menu Dokumentasi Pengetahuan Tampil Halaman Dokumentasi Pengetahuan

Tampil Data Dokumentasi Pengetahuan

Pilih "Tambah Download" Tampil Form Tambah Download

Pilih Aksi

HapusEdit

Berhasil Edit

Batal

Berhasil Hapus

Batal

Masukan Data Download

Lengkap

Simpan

Tampil Data Dokumentasi Pengetahuan

Batal

User (Admin, Pegawai Tata Usaha)Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 JakartaMulai

Selesai

Gambar 4.17 Activity Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan

Gambar 4.17 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Dokumentasi

Pengetahuan” yang dilakukan oleh admin dan pegawai tata usaha. Langkah awal

dalam aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem

Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka

akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Dokumentasi

Pengetahuan”, sistem akan menampilkan halaman menu “Dokumentasi

Pengetahuan”, pilih “Tambah Dokumentasi Pengetahuan”, maka akan tampil

“Form Tambah Dokumentasi Pengetahuan”, lalu masukan data Dokumen

Page 184: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

164

(Download) pada form tambah download pada form yang tersedia dan simpan,

jika tidak pilih “Batal”, maka akan kembali ke tampilan halaman “Dokumentasi

Pengetahuan”, user juga dapat memilih aksi untuk edit dan hapus data

dokumentasi pengetahuan.

13. Activity Diagram Pesan

Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login

Pilih Menu “Messaging” Tampil Halaman Messaging

Tampil Halaman Messaging

Pilih "Tambah Notulen" Tampil Form Tullis Messaging

Pilih Aksi

HapusEdit

Berhasil Edit

Batal

Berhasil Hapus

Batal

Masukan Data Messaging

Lengkap

Kirim

Tampil Data Laporan

Batal

User ( Guru )Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.18 Activity Diagram Pesan

Gambar 4.18 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Pesan” yang dilakukan

oleh guru. Langkah awal dalam aktifitas ini adalah user melakukan login untuk

masuk ke dalam Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah

proses login berhasil maka akan masuk ke halaman home, kemudian user

Page 185: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

165

memilih menu “Pesan”, sistem akan menampilkan halaman menu “Pesan”, pilih

“Tulis Pesan”, maka akan tampil “Form Tulis Pesan”, lalu masukan data user lain

yang akan dikirim pesan pada form yang tersedia dan kirim, jika tidak pilih

“Batal”, maka akan kembali ke tampilan halaman “Pesan”, user juga dapat

memilih aksi untuk hapus pesan.

14. Activity Diagram View Informasi

Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login

Pilih Menu Informasi Tampil Halaman Informasi

Tampil Data InformasiPilih "Lihat Informasi"

User ( Admin, Pegawai Tata

Usaha, guru) Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.19 Activity Diagram View Informasi

Gambar 4.19 menjelaskan aktifitas dari Use Case “View Informasi” yang

dilakukan oleh Admin dan pegawai tata usaha dan guru. Langkah awal dalam

aktifitas ini adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem

Manajemen Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka

Page 186: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

166

akan masuk ke halaman home, kemudian user memilih menu “Informasi”, sistem

akan menampilkan halaman “Informasi”, pilih “Lihat Informasi”, maka akan

tampil data Informasi

15. Activity Diagram Input Informasi

Login Menampilkan Halaman Home Sesuai Login

Pilih Menu Pengumuman Tampil Halaman Pengumuman

Tampil Data Pengumuman

Pilih "Tambah Pengumuman" Tampil Form Tambah Pengumuman

Pilih Aksi

HapusEdit

Berhasil Edit

Batal

Berhasil Hapus

Batal

Masukan Data Pengumuman

Lengkap

Simpan

Tampil Data Pengumuman

Batal

User ( Admin, Pegawai Tata

Usaha) Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 Jakarta

Mulai

Selesai

Gambar 4.20 Activity Diagram Input Informasi

Gambar 4.20 menjelaskan aktifitas dari Use Case “Input Informasi” yang

dilakukan oleh Admin dan pegawai tata usaha. Langkah awal dalam aktifitas ini

adalah user melakukan login untuk masuk ke dalam Sistem Manajemen

Page 187: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

167

Pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Setelah proses login berhasil maka akan masuk

ke halaman home, kemudian user memilih menu “Informasi”, sistem akan

menampilkan halaman “Informasi”, pilih “Tambah Informasi”, maka akan tampil

“Form Tambah Informasi”, lalu masukan data informasi pada form tambah

informasi yang tersedia kemudian simpan, jika tidak pilih “Batal”, maka akan

kembali ke tampilan halaman informasi, user juga dapat memilih aksi untuk edit

data dan hapus data informasi.

16. Activity Diagram Search

Pilih Menu Search Halaman Search

Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 JakartaMulai

Selesai

Gambar 4.21 Activity Diagram Search

Gambar 4.21 menjelaskan aktifitas dari use case “Search” yang dilakukan

oleh aktor. Aktor memilih menu search dan akan menampilkan hasil pencarian

Page 188: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

168

17. Activity Diagram Logout

Pilih Menu Logout Keluar dari Sistem

Halaman Login

Sistem Manajemen Pengetahuan

SMAN 46 JakartaMulai

Selesai

Gambar 4.22 Activity Diagram Logout

Gambar 4.22 menjelaskan aktifitas dari use case “logout” yang dilakukan

oleh aktor. Aktor memilih menu logout dan akan keluar dari sistem serta kembali

ke halaman login.

4.6.1.3 Sequence Diagram

1. Sequnce Diagram Login

Actor

Form Login User

Masukkan Username & Password()

username & password()

Cek Data

Login berhasil

Login gagal

Pesan peringatan

Halaman Home

Gambar 4. 23 Sequence Diagram Login

Page 189: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

169

Sequence Diagram Login pada gambar 4.17 melibatkan semua aktor.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki

halaman utama sistem manajemen pengetahuan SMAN 46 Jakarta dengan

melakukan Login terlebih dulu. Untuk memulai login, aktor harus mengisikan

username dan password pada form login. Kemudian sistem akan mengecek

kesesuaian data dengan proses query database pada objek user. Jika data tidak

sesuai akan diberikan konfirmasi login gagal dan jika data lengkap akan diberikan

konfirmasi login sukses lalu masuk halaman utama sistem manajemen

pengetahuan SMAN 46 Jakarta.

2. Sequence Diagram Data Guru

Admin, Pegawai TU

Halaman Data Guru Konfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman Data Guru

Piliih Tambah Data Guru

Form Tambah Guru

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Menampilkan Data yang Berhasil Disimpan

View Data Guru

Menampilkan Data Guru

Edit Data Guru

Form Edit Data Guru

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Halaman Data Guru

Pilih Hapus Data Guru

Konfirmasi Hapus

Data Berhasil dihapus

Gambar 4.24 Sequence Diagram Data Guru

Page 190: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

170

Sequence ini menggambarkam proses dalam “Data Guru”. Setelah login

berhasil admin dapat memilih menu Data Guru. Dalam menu Data guru admin

dapat menambah data guru, view, edit dan hapus data guru.

3. Sequence Diagram Input Forum Diskusi

Admin, Guru

Halaman Forum Diskusi Konfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman forum Dikusi

Piliih Tambah Diskusi

Form Tambah Diskusi

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Menampilkan Data yang telah diinput

View Forum Diskusi

Menampilkan Forum Diskusi

Edit Forum Diskusi

Form Edit Forum diskusi

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Halaman Forum Diskusi

Pilih Hapus Forum Diskusi

Konfirmasi Hapus

Data Berhasil dihapus

Akses Menu Forum Diskusi

Gambar 4.25 Sequence Diagram Input Forum Diskusi

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Forum Diskusi. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu forum diskusi

dan sistem menampilkan form forum diskusi. Kemudian guru mengisi form forum

Page 191: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

171

diskusi dan klik simpan. Sistem menyimpan data forum diskusi. Admin dan guru

juga dapat menghapus atau mengedit isi dari forum diskusi.

4. Sequence Diagram Input Studi Kasus

Admin, Guru

Halaman Studi Kasus Konfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman Studi Kasus

Piliih Tambah Diskusi

Form Tambah Kasus

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Menampilkan Data yang telah diinput

View Studi Kasus

Menampilkan Forum Diskusi

Edit Studi Kasus

Form Edit Forum diskusi

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Halaman Studi Kasus

Pilih Hapus Studi Kasus

Konfirmasi Hapus

Data Berhasil dihapus

Akses Menu Studi Kasus

Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Studi Kasus

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Studi Kasus. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Studi Kasus dan

sistem menampilkan form Studi Kasus. Kemudian guru mengisi form Studi Kasus

Page 192: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

172

dan klik simpan. Sistem menyimpan data Studi Kasus. Admin dan guru juga

dapat menghapus atau mengedit isi dari Studi Kasus.

5. Sequence Diagram Input Laporan

Admin, Pegawai TU

Halaman Laporan Konfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman Laporan

Piliih Tambah Laporan

Form Tambah Laporan

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Menampilkan Data yang telah diinput

View Laporan

Menampilkan Laporan

Edit Laporan

Form Edit Laporan

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Halaman Laporan

Pilih Hapus Laporan

Konfirmasi Hapus

Data Berhasil dihapus

Akses Menu Laporan

Gambar 4.27 Sequence Diagram Input Laporan

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Laporan. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Laporan dan sistem

menampilkan form Laporan. Kemudian admin dan pegawai mengisi form

Page 193: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

173

Laporan dan klik simpan. Sistem menyimpan data Laporan. Pegawai TU juga

dapat menghapus atau mengedit isi dari Laporan.

6. Sequence Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan

Admin, Pegawai TU

Halaman Dokumentasi Pengetahua

nKonfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman Dokumentasi Pengetahuan

Piliih Tambah Dokumentasi Pengetahuan

Form Tambah Dokumentasi Pengetahuan

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Menampilkan Data yang telah diinput

View Dokumentasi Pengetahuan

Menampilkan Dokumentasi Pengetahuan

Edit Dokumentasi Pengetahuan

Form Edit Dokumentasi Pengetahuan

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Halaman Dokumentasi Pengetahuan

Pilih Hapus Dokumentasi Pengetahuan

Konfirmasi Hapus

Data Berhasil dihapus

Akses Menu Dokumentasi Pengetahuan

Gambar 4.28 Sequence Diagram Input Dokumentasi Pengetahuan

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Dokumentasi Pengetahuan. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu

Dokumentasi Pengetahuan dan sistem menampilkan form Dokumentasi

Pengetahuan. Kemudian admin dan pegawai TU mengisi form Dokumentasi

Page 194: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

174

Pengetahuan dan klik simpan. Sistem menyimpan data Dokumentasi Pengetahuan.

Admin dan pegawai TU juga dapat menghapus atau mengedit isi dari

Dokumentasi Pengetahuan.

7. Sequence Diagram Pesan

Guru

Halaman Messaging Konfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman Messaging

Piliih Tambah Messaging

Form Tambah Messaging

Input Data

Kirim Pesan

Pesan Berhasil Dikirim

Menampilkan Halaman Messaging

Akses Inbox

Halaman Inbox

Pilih Hapus Informasi

Konfirmasi Hapus

Pesan Berhasil dihapus

Akses Menu Messaging

Gambar 4.29 Sequence Diagram Pesan

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Pesan. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Pesan dan sistem

menampilkan form Pesan. Kemudian guru mengisi form Pesan dan klik kirim.

Sistem mengirim pesan. Guru juga dapat menghapus pesan.

Page 195: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

175

8. Sequence Diagram Input Informasi

Admin, Pegawai TU

Halaman Informasi Konfirmasi Hapus

Menampilkan Halaman Informasi

Piliih Tambah Informasi

Form Tambah Informasi

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Menampilkan Data yang telah diinput

View Informasi

Menampilkan Informasi

Edit Informasi

Form Edit Informasi

Input Data

Simpan Data

Data Berhasil Disimpan

Halaman Informasi

Pilih Hapus Informasi

Konfirmasi Hapus

Data Berhasil dihapus

Akses Menu Informasi

Gambar 4.30 Sequence Diagram Input Informasi

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Informasi. Proses tersebut dimulai ketika guru memilih menu Informasi dan

sistem menampilkan form Informasi. Kemudian admin dan pegawai TU mengisi

form Informasi dan klik simpan. Sistem menyimpan data Informasi. Admin dan

pegawai TU juga dapat menghapus atau mengedit isi dari Informasi.

9. Sequence Diagram Search

Actor

Search User

Cek Data

Halaman Search

Masukkan kata Pencarian

Kata Pencarian

Pencarian Berhasil

Gambar 4.31 Sequence Diagram Search

Page 196: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

176

Gambar di atas menjelaskan tentang proses interaksi antar objek pada proses

Search. Proses tersebut dimulai ketika guru mencari pengetahuan yang

diinginkan dan sistem menampilkan hasil pencarian.

4.6.2 Desain Input/Output

4.6.2.1 Desain Input

1. Form Input Guru

NIP Guru :

Nama lengkap :

Jabatan :

Mata Pelajaran :

Tempat lahir :

Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Alamat :

Telp :

e-mail :

Gambar 4.32 Form Input Guru

Page 197: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

177

2. Form Input Studi Kasus

Nama Lengkap : :

User Id :

Kategori :

Judul :

Fokus Masalah : :

Deskripsi :

Kronologi :

Solusi :

Gambar 4.33 Form Input Studi Kasus

3. Form Input Laporan

Id Laporan :

Jenis Laporan :

Judul Laporan :

Tanggal Laporan :

Isi Laporan :

Gambar 4.34 Form Input Laporan

Page 198: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

178

4. Form Input Dokumentasi

Nama lengkap :

User Id :

Kategori :

Judul Dokumen :

Upload Dokumen : :

Deskripsi :

Gambar 4.35 Form Input Dokumentasi

5. Form Input Forum Diskusi

User Id :

Nama lengkap :

Tanggal Posting : :

Topik Diskusi :

Judul Diskusi :

Kategori :

Isi Diskusi :

Reply :

Isi Reply :

Gambar 4.36 Form Input Forum Diskusi

Page 199: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

179

6. Form Input Informasi

Kategori Informasi : :

Judul Informasi :

Tanggal :

Isi Informasi :

Gambar 4.37 Form Input Informasi

4.6.2.2 Desain Output

1. Form Output Guru

Tabel 4.27 Output Data Guru

NIP Nama

Lengkap

Jenis kelamin Jabatan Mata

Pelajaran

Page 200: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

180

2. Form Output Studi Kasus

Tanggal Posting:

Kategori Pengetahuan:

Judul:

Fokus:

Deskripsi

Penulis :Kronologi

Solusi

STUDI KASUS

Gambar 4.38 Form Output Studi Kasus

3. Form Output Laporan

Tanggal Laporan:

Judul Laporan:

Isi:

Jenis Laporan :

LAPORAN

Gambar 4.39 Form Output Laporan

Page 201: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

181

4. Form Output Dokumentasi

Tanggal Posting:

Kategori Pengetahuan:

pdf

downloadview

Deskripsi

Penulis :

DOKUMENTASI PENGETAHUAN

File:

Judul:

Gambar 4.40 Form Output Dokumentasi Pengetahuan

5. Form Output Forum Diskusi

Tabel 4.28 Output Forum Diskusi

Judul Diskusi Topik Diskusi Kategori Tanggal

Posting

Reply

Page 202: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

182

4.6.3 Desain Database

4.6.3.1 Objek Potensial

Tabel 4.29 Identifikasi Objek Potensial

No Objek Potensial Cek Alasan

1 User V Generalisasi dari aktor

2 Guru V User dari sistem

3 Admin V User dari sistem

4 Pegawai Tata Usaha V User dari sistem

5 Login X Tidak relevan

6 Username X Salah satu attribute dari user

7 Password X Salah satu attribute dari user

8 Menu X Bagian dari interface

9 Data Guru V Data guru

10 Forum Diskusi V Forum diskusi

11 Studi Kasus V Studi kasus

12 Laporan V Laporan

13 Dokumentasi V Dokumentasi

14 Form tambah Forum Diskusi X Tidak relevan

15 Form tambah studi kasus X Tidak relevan

16 Informasi V Informasi

17 Kategori Pengetahuan V Kategori pengetahuan

18 Form tambah laporan X Tidak relevan

Page 203: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

183

19 Form tambah Dokumentasi X Tidak relevan

20 Pesan X Tidak relevan

21 Search X Output dari sistem

22 Logout X Tidak relevan

Tabel 4.30 Objek yang Diusulkan

User Studi kasus

Admin Laporan

Guru Dokumentasi

Pegawai tata usaha Kategori pengetahuan

Data guru Forum diskusi

Page 204: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

184

4.6.3.2 Class Diagram

dokumentasi

- id_dokumentasi- kategori- judul- nama_file

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

pengumuman

- id_pengumuman- id_peg- judul- isi_pengumuman

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

berita

- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

studi_kasus

- id_studi_kasus- id_peg- judul- deskripsi- kronologi- solusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

user

- id_user- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

diskusi

- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

laporan

- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Guru

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ read ()

TU

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

Admin

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

* 1melakukan

*

1

melakukan

1

*

melakukan

*

1

melihat

*

1

melihat

1

*melihat

M1

*

1

mengelola*

1

mengelola

*

1

mengelola

1

*

mengelola

*

1

mengelola

*1

mengelola

*

1

mengelola

Gambar 4.41 Class Diagram Manajemen Pengetehauan

4.6.3.3 Mapping Database

Mapping database digunakan untuk menjembatani antara class diagram

ke format Relational Database Management System (RDBMS) tabel.Berikut ini

adalah gambar mapping class diagram ke RDBMS tabel.

Page 205: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

185

berita

- id_berita- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- headline- isi_berita- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar_berita

- id_koment_berita- id_berita- id_peg- isi_komentar- tanggal- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

pengumuman

- id_pengumuman- id_peg- judul- judul_seo- isi_pengumuman- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

diskusi

- id_diskusi- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- isi_diskusi- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar

- id_komentar- id_diskusi- id_peg- isi_komentar- tgl- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

dokumentasi

- id_dokumentasi- id_kategori- judul- nama_file- tgl_posting- hits

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

kategori

- id_kategori- nama_kategori- kategori_seo

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

laporan

- id_laporan- id_peg- id_jenis- judul- judul_seo- isi_laporan- hari- tanggal- jam- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

jenis_laporan

- id_jenis- nama_jenis

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

pegawai

- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Jabatan

- id_jabatan- nama_jabatan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

user

- id_user- id_peg- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar_pengumuman

- id_komentar_pengumuman- id_pengumuman- id_peg- isi_komentar_pengumuman- tgl- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

studi_kasus

- id_studi_kasus- id_peg- judul- judul_seo- deskripsi- kronologi- solusi- hari- tanggal- jam - gambar- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

1*

1

*1

*

1

1

1

*

*

1

*

1

*

1

*

1

1

*

*

1

*

1

*

1

1

*

1

*

dokumentasi

- id_dokumentasi- kategori- judul- nama_file

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

pengumuman

- id_pengumuman- id_peg- judul- isi_pengumuman

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

berita

- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

studi_kasus

- id_studi_kasus- id_peg- judul- deskripsi- kronologi- solusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

user

- id_user- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

diskusi

- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

laporan

- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Guru

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ read

TU

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

Admin

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

1*

1

*1

*

1*

1

*

*

1

*1

*

1

*

1

1

*

1

*

*

1

1

*

1

*

Gambar 4.42 Mapping Class Diagram

Berdasarkan gambar 4.42 mapping class diagram, ada beberapa class yang

mengalami perubahan class, yaitu:

5. Class user dan generalisasi dari class user terpetakan menjadi beberapa

tabel yaitu: tabel data pegawai, jabatan, dan user.

Page 206: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

186

6. Class TU, guru, dan admin, merupakan Class Abstrak karena memiliki

hubungan Generalisasi dengan Class User sehingga tidak menjadi tabel.

user

- id_user- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Guru

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ read ()

TU

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

Admin

- jabatan- no_sk_jabatan- tanggal_sk_jabatan- tanggal_mulai_jabatan- tanggal_selesai_jabatan

+ create ()+ read () + update ()+ delete ()

pegawai

- id_peg- nip- nm_lengkap- ttl- jenis_kelamin- agama- status_kepegawaian- id_jabatan- masa_kerja- email- alamat_rmh- tlp_rmh- hp

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

Jabatan

- id_jabatan- nama_jabatan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

user

- id_user- id_peg- username- password- level- blokir

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

1

1

1

*

Gambar 4.43 Penjabaran Mapping Class Pegawai

7. Class Laporan dipetakan menjadi dua tabel berikut: Tabel laporan dan

jenis_laporan.

Page 207: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

187

laporan

- id_laporan- id_peg- jenis- judul- isi_laporan

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

laporan

- id_laporan- id_peg- id_jenis- judul- judul_seo- isi_laporan- hari- tanggal- jam- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

jenis_laporan

- id_jenis- nama_jenis

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

*

1

Gambar 4.44 Penjabaran Mapping Class Laporan

8. Class diskusi dipetakan menjadi dua tabel berikut: tabel diskusi dan

komentar.

diskusi

- id_diskusi- kategori- id_pegawai- judul_diskusi- isi_diskusi

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

diskusi

- id_diskusi- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- isi_diskusi- hari- jam- tanggal- dibaca- gambar

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar

- id_komentar- id_diskusi- id_peg- isi_komentar- tgl- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

1

*

Gambar 4.45 Penjabaran Mapping Class Diskusi

Page 208: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

188

9. Class berita dipetakan menjadi dua tabel berikut: tabel berita dan

komentar_berita.

berita

- id_berita- kategori- judul- headline- isi_berita

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

berita

- id_berita- id_kategori- id_peg- judul- judul_seo- headline- isi_berita- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar_berita

- id_koment_berita- id_berita- id_peg- isi_komentar- tanggal- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

1*

Gambar 4.46 Penjabaran Mapping Class Berita

10. Class pengumuman dipetakan menjadi dua tabel berikut: tabel

pengumuman dan komentar_pengumuman.

pengumuman

- id_pengumuman- id_peg- judul- isi_pengumuman

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

pengumuman

- id_pengumuman- id_peg- judul- judul_seo- isi_pengumuman- hari- tanggal- jam- gambar- dibaca

+ create ()+ read ()+ update ()+ delete ()

komentar_pengumuman

- id_komentar_pengumuman- id_pengumuman- id_peg- isi_komentar_pengumuman- tgl- jam_komentar

+ create ()+ delete ()

1

*

Gambar 4.47 Penjabaran Mapping Class Pengumuman

Page 209: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

189

4.6.3.4 Matriks CRUD

Tabel 4.31 Matriks CRUD

Location

Entity – Attribute

Guru Tata

Usaha

Admin

Pegawai R R CRUD

Id_peg R R CRUD

Nip R R CRUD

Nm_lengkap R R CRUD

Ttl R R CRUD

Jenis_kelamin R R CRUD

Agama R R CRUD

Status_kepegawaian R R CRUD

Masa_kerja R R CRUD

Id_Jabatan R R CRUD

Email R R CRUD

Alamat_rumah R R CRUD

Tlp_rmh R R CRUD

hp R R CRUD

Jabatan R R CRUD

Id_Jabatan R R CRUD

Nama_Jabatan R R CRUD

User R R CRUD

Id_User R R CRUD

Username R R CRUD

Password R R CRUD

Level R R CRUD

Blokir R R CRUD

Dokumentasi R CRUD R

Id_dokumentasi R CRUD R

Id_kategori R R CRUD

Judul R CRUD R

Nama_file R CRUD R

Tgl_posting R CRUD R

Hits R R R

Studi Kasus CRUD R R

Id_studi_kasus CRUD R R

Id_peg CRUD R R

Judul_seo CRUD R R

Judul_kasus CRUD R R

Deskripsi CRUD R R

Kronologi CRUD R R

Page 210: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

190

Solusi CRUD R R

Hari R R R

Tanggal R R R

Jam R R R

Gambar R CRUD R

Dibaca R R R

Forum Diskusi CRUD R R

Id_diskusi CRUD R R

Id_peg CRUD R R

Id_kategori R R CRUD

Judul CRUD R R

Judul_seo CRUD R R

Isi_diskusi CRUD R R

Hari R R R

Tanggal R R R

Jam R R R

Gambar CRUD R R

Dibaca R R R

Laporan R CRUD R

Id_laporan R CRUD R

Id_jenis R CRUD R

Id_peg CRUD R R

Judul R CRUD R

Judul_seo R CRUD R

Tanggal R R R

Hari R R R

Jam R R R

Dibaca R R R

Isi_laporan R CRUD R

Kategori R R CRUD

Id_kategori R R CRUD

Nama_kategori R R CRUD

kategori_seo R R CRUD

Jenis_laporan R R CRUD

Id_jenis R R CRUD

Nama_jenis R R CRUD

Berita R CRUD R

Id_berita R R CRUD

id_peg R R CRUD

Judul R CRUD R

Judul_seo R CRUD R

Id_kategori R R CRUD

Headline R CRUD R

Hari R R R

Page 211: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

191

Tanggal R R R

Jam R R R

Gambar R CRUD R

Dibaca R R R

Isi_berita R R CRUD

Komentar Berita CRUD R R

Id_koment_berita R R CRUD

Id_berita R R CRUD

Id_peg R R CRUD

Isi_komentar CRUD R CRUD

Tgl R R R

Jam_komentar R R R

Pengumuman R CRUD R

Id_pengumuman R R CRUD

Id_peg R R CRUD

Judul R CRUD R

Judul_seo R CRUD CRUD

Isi_pengumuman R R CRUD

Hari R R R

Tanggal R R R

Jam R R R

Gambar R CRUD R

Dibaca R R R

Komentar

Pengumuman CRUD R

R

Id_pengumuman R R CRUD

Id_komentar_pengumu

man R R

R

Id_peg R R CRUD

Isi_komentar_pengumu

man CRUD R

R

tgl R R R

Jam_komentar R R R

Komentar CRUD R R

Id_diskusi R R CRUD

Id_komentar R R R

Id_peg R R CRUD

Isi_komentar CRUD R R

tgl R R R

Jam_komentar R R R

Page 212: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

192

4.6.3.5 Schema Database

Laporan

id_laporanPK

juduljudul_seoisi_laporanharitanggaljamdibaca

Jenis_laporan

id_jenisPK

nama_jenis

id_jenisFK1

Kategori

id_kategoriPK

nama_kategorikategori_seo

User

id_userPK

passwordlevelblokir

id_pegFK1

Pegawai

id_pegPK

nipnm_lengkapttljenis_kelaminmasa_kerjaemailalamat_rmhtlp_rmhhp

id_jabatanFK1

Jabatan

id_jabatanPK

nama_jabatan

Diskusi

id_diskusiPK

juduljudul_seoisi_diskusiharitanggaljamgambardibaca

id_pegid_kategori

FK1

Berita

id_beritaPK

juduljudul_seoheadlineisi_beritaharitanggaljamgambardibaca

id_kategoriid_peg

FK1

Komentar

id_komentarPK

isi_komentartgljam_komentar

id_pegid_diskusi

FK1

Komentar_berita

id_koment_beritaPK

isi_komentartgljam_komentar

id_pegid_berita

FK1

Komentar_pengumuman

id_komentar_pengumuman

PK

isi_komentartgljam_komentar

id_pegid_pengumuman

FK1

Dokumentasi

id_dokumentasiPK

judulnama_filetgl_postinghits

id_kategoriFK1

Pengumuman

id_pengumumanPK

juduljudul_seoisi_pengumumanharitanggaljamgambardibaca

id_pegFK1

Studi_kasus

id_kasusPK

juduljudul_seodeskripsikronologisolusiharitanggaljamgambardibaca

id_pegid_kategori

FK1

Gambar 4.48 Schema Database

Page 213: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

193

4.6.3.6 Spesifikasi Database

1. User

Nama Tabel : User

Primary Key : Id_user

Foreign Key : Id_peg

Tabel 4.32 Tabel User

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_user integer 3 Id user

Username varchar 20 Nama pengguna

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Password varchar 8 Kata sandi

Level varchar 15 Level pengguna

Blokir enum (‘Y’,’N’) Blokir user

2. Pegawai

Nama Tabel : Pegawai

Primary Key : Id_peg

Foreign Key : Id_jabatan

Tabel 4.33 Tabel Pegawai

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Nip Integer 3 Nip

Nm_lengkap Varchar 20 Nama lengkap

Tempat_lahir Varchar 20 Tempat lahir

Tanggal_lahir Date - Tanggal Lahir

Jenis_kelamin enum (‘laki-

laki’,’perempuan’) Jenis kelamin

Agama Varchar 10 Agama

Status_kepegawaian Varchar 20

Status

kepegawaian

Masa_kerja Varchar 50 Masa kerja

Page 214: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

194

Id_Jabatan Integer 2 Kode jabatan

Email Varchar 20 Email

Alamat_rumah Varchar 50 Alamat rumah

Tlp_rmh Varchar 12 Telepon

rumah

Hp Varchar 12 handphone

3. Jabatan

Nama Tabel : Jabatan

Primary Key : Id_jabatan

Foreign Key : -

Tabel 4.34 Tabel Jabatan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_jabatan Integer 2 Kode Jabatan

Nama_jabatan Varchar 30 Nama Jabatan

4. Laporan

Nama Tabel : Laporan

Primary Key : Id_laporan

Foreign Key : Id_peg, Id_jenis

Tabel 4.35 Tabel Laporan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_laporan Integer 5 Kode laporan

Id_jenis Integer 2 Id jenis laporan

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Judul Varchar 100 Judul laporan

Judul_seo Varchar 100 Judul pencarian

Tanggal Date - Tanggal

Hari Varchar 10 Hari

Jam Time - Jam

Dibaca Integer 3 Dibaca

Page 215: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

195

Isi_laporan Text - Isi laporan

5. Jenis Laporan

Nama Tabel : Jenis_Laporan

Primary Key : Id_jenis_laporan

Foreign Key : -

Tabel 4.36 Tabel Jenis_laporan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_jenis_laporan Integer 2 Id Jenis Laporan

Nama_jenis Varchar 20 Nama Jenis

Laporan

6. Forum Diskusi

Nama Tabel : Diskusi

Primary Key : Id_diskusi

Foreign Key : Id_peg, Id_kategori

Tabel 4.37 Tabel Diskusi

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Id_diskusi Integer 3 Id Forum

Diskusi

Id_kategori Integer 2 Id Kategori

Pengetahuan

Judul Varchar 100 Judul Forum

Diskusi

Judul_seo Varchar 100 Judul pencarian

Isi_diskusi Text - Isi diskusi

Hari Varchar 10 Hari

Tanggal Date - Tanggal

Jam Time - Jam

Gambar Varchar 50 Gambar

Page 216: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

196

Dibaca Integer 3 Dibaca

7. Komentar Diskusi

Nama Tabel : Komentar

Primary Key : Id_komentar

Foreign Key : Id_peg, Id_diskusi

Tabel 4.38 Tabel Komentar

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_komentar Integer 3 Id komentar

Id_diskusi Integer 3 Id diskusi

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Isi_komentar Text - Isi komentar

Tgl Date - Tanggal

Jam_komentar Time - Jam

8. Dokumentasi

Nama Tabel : Dokumentasi

Primary Key : Id_dokumentasi

Foreign Key : Id_kategori, Id_file

Tabel 4.39 Tabel Dokumentasi

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_dokumentasi Integer 3 Id Dokumentasi

Id_kategori Integer 2 Id Kategori

Pengetahuan

Judul Varchar 50 Judul

Dokumentasi

Nama_file Varchar 50 Nama File

Dokumentasi

Tgl_posting Date - Tanggal

Hits Integer 3 Jumlah

download

Page 217: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

197

9. Berita

Nama Tabel : Berita

Primary Key : Id_berita

Foreign Key : Id_peg, Id_kategori

Tabel 4.40 Tabel Berita

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Id_berita Integer 3 Id berita

Id_kategori Integer 2 Id kategori

Judul Varchar 30 Topik Forum

Diskusi

Judul_seo Varchar 30 Judul pencarian

Headline enum (‘Y’,’N’) Headline berita

Isi_berita Text - Kronologi

Kasus

Hari Varchar 10 Hari

Tanggal Date - Tanggal

Jam Time - Jam

Gambar Varchar 50 Gambar

Dibaca Int 3 Dibaca

10. Komentar Berita

Nama Tabel : Komentar_berita

Primary Key : Id_koment_berita

Foreign Key : Id_peg, Id_berita

Tabel 4.41 Tabel Komentar_berita

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_koment_berita Integer 3 Id komentar

berita

Id_berita Integer 3 Id berita

Page 218: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

198

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Isi_komentar Text - Isi komentar

Tgl Date - Tanggal

Jam_komentar Time - Jam

11. Pengumuman

Nama Tabel : Pengumuman

Primary Key : Id_pengumuman

Foreign Key : Id_peg

Tabel 4.42 Tabel Pengumuman

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Id_pengumuman Integer 3 Id pengumuman

Judul Varchar 30 Topik Forum

Diskusi

Judul_seo Varchar 30 Judul pencarian

Isi_pengumuman Text - Isi

pengumuman

Hari Varchar 10 Hari

Tanggal Date - Tanggal

Jam Time - Jam

Gambar Varchar 50 Gambar

Dibaca Int 3 Dibaca

12. Komentar Pengumuman

Nama Tabel : Komentar_pengumuman

Primary Key : Id_komentar_pengumuman

Foreign Key : Id_peg, Id_pengumuman

Page 219: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

199

Tabel 4.43 Tabel Komentar_pengumuman

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_komentar_pengumuman Integer 3 Id komentar

pengumuman

Id_pengumuman Integer 3 Id

pengumuman

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Isi_komentar Text - Isi komentar

Tgl Date - Tanggal

Jam_komentar Time - Jam

13. Studi_Kasus

Nama Tabel : Studi_Kasus

Primary Key : Id_kasus

Foreign Key : Id_user, Id_kategori

Tabel 4.44 Tabel Studi_Kasus

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_peg Integer 3 Id pegawai

Id_studi_kasus Integer 3 Id studi kasus

Id_kategori Integer 2 Id kategori

Judul Varchar 30 Topik Forum

Diskusi

Judul_seo Varchar 30 Judul Pencarian

Deskripsi Text - Deskripsi Kasus

Kronologi Text - Kronologi

Kasus

Solusi Text - Solusi Kasus

Hari Varchar 10 Hari

Tanggal Date - Tanggal

Jam Time - Jam

Gambar Varchar 50 Gambar

Dibaca Int 3 Dibaca

Page 220: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

200

14. Kategori

Nama Tabel : Kategori

Primary Key : Id_kategori

Foreign Key : -

Tabel 4.45 Tabel Kategori

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_kategori Integer 2 Id Kategori

Pengetahuan

Nama_Kategori Varchar 50 Nama Kategori

Pengetahuan

Kategori_seo Varchar 50 Judul pencarian

4.6.4 Desain Interface

4.6.4.1 Perancangan Struktur Menu

1. Menu Admin

Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN

46 Jakarta

Dokumentasi Pengetahuan

Studi KasusForum Diskusi

Menu Aplikasi Admin

Masukkan Username dan

Password

User Messaging Informasi LaporanMaster Data

User Account

Logout

Gambar 4.49 Struktur Menu Admin

Page 221: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

201

2. Menu Tata Usaha

Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN

46 Jakarta

Dokumentasi Pengetahuan

Studi KasusForum Diskusi

Menu Aplikasi Tata Usaha

Masukkan Username dan

Password

User Messaging Informasi Laporan Master Data

Guru

Dokumentasi Pengetahuan

Laporan

Informasi

Gambar 4.50 Struktur Menu Tata Usaha

3. Menu Guru

Sistem Manajemen Pengetahuan SMAN

46 Jakarta

Dokumentasi Pengetahuan

Studi KasusForum Diskusi

Menu Aplikasi Guru

Masukkan Username dan

Password

User Messaging Informasi LaporanMaster Data

Gambar 4.51 Struktur Menu Guru

Page 222: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

202

4.6.4.2 Perancangan Interface

Dalam tahapan ini, akan di rancang tampilan tatap muka (interface) dari

sistem manajemen pengetahuan yang akan dibangun. Perancangan interface ini

akan dibagi menjadi beberapa halaman sesuai dengan tugas dan wewenang aktor

dalam sistem ini, diantaranya halaman guru, halaman tata usaha dan, halaman

admin.

Gambar 4.52 User Interface Home Guru

Menampilkan halaman home bagi Guru setelah melakukan Login.

Halaman home ini menampilkan menu data guru, forum diskusi, studi kasus,

laporan, dokumentasi, pesan dan informasi.

Untuk Lengkapnya bisa dilihat di lampiran 3.

Page 223: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

203

4.7 Implementation

4.7.1 Coding (Pengkodean)

Pada tahap coding, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP

sebagai bahasa pemrograman untuk membantu dalam proses pembuatan aplikasi

sistem manajemen pengetahuan pada SMAN 46 Jakarta. Untuk lebih lengkapnya

terlampir di lampiran 4.

4.7.2 Testing (Pengujian)

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem manajemen

pengetahuan SMAN 46 Jakarta. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian

external (Blackbox Testing). Blackbox Testing yaitu melakukan pengujian

terhadap aplikasi dengan cara memeriksa satu persatu link yang ada dengan

menggunakan tabel pengujian, apakah link tersebut sudah sesuai seperti yang

diharapkan atau belum. Pengujian ini antara lain :

1. Pengujian Proses Akuisisi Knowledge.

2. Pengujian Proses Knowledge Sharing and Distribution

Hasil print out dari testing selengkapnya dapat dilihat di lampiran 3.

Page 224: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

204

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Selama ini pengetahuan yang terdapat pada guru SMAN belum

teridentifikasi dan terdokumentasi dengan baik, sehingga setiap

pengetahuan yang ada akan mudah hilang.

2. Penelitian ini menghasilkan sistem yang dapat mengumpulkan,

identifikasi, menyimpan, mengelola dan menyebarkan pengetahuan

yang ada di SMAN 46 Jakarta yang berbasis web.

3. Dengan adanya penelitian ini guru tidak membutuhkan waktu yang

lama dalam pencarian pengetahuan yang disimpan.

4. Dengan adanya aplikasi manajemen pengetahuan membuat standar

kompetensi yang dimiliki antar guru menjadi seimbang.

5. Terjalinnya komunikasi yang lebih baik antara guru yunior dan senior.

6. Penelitian ini menghasilkan rancang bangun sistem informasi yang

mampu menyimpan data dan pengelolaan pengetahuan di dalam

sebuah database.

7. Aplikasi manajemen pengetahuan SMAN 46 dapat menampilkan

dokumentasi pengetahuan yang dimiliki oleh guru.

8. Aplikasi Knowledge Management yang diimplementasikan dapat

membantu guru SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk

dapat meningkatkan kemampuan atau kompetensi pada tiap guru.

9. Pembuatan program yang berbasis web memungkinkan guru dapat

mengakses pengetahuan dimana saja berada.

Page 225: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

205

5.2.Saran

Beberapa saran dari hasil penelitian untuk pengembangan lebih lanjut atas

sistem yang dirancang adalah sebagai berikut:

1. Setiap guru harus termotivasi untuk menggunakan dan memanfaatkan

sistem yang telah dibuat.

2. Perlu diadakan training dan evaluasi terhadap seluruh guru maupun

pegawai tata usaha yang terlibat dalam penggunaan sistem ini.

3. Sistem ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk sekolah

maupun instansi lain yang bergerak dibidang pendidikan dalam

membuat sistem manajemen pengetahuan.

4. Diharapkan pengembangan berikutnya sistem manajemen pengetahuan

SMAN 46 dapat terintegrasi dengan sistem informasi perpustakaan

untuk mempermudah pencarian pengetahuan yang lebih banyak.

5. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan

ataupun referensi yang bermanfaat bagi mahasiswa yang berminat

mengambil pembahasan yang sama.

Page 226: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

206

DAFTAR PUSTAKA

Ariesto H. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. Jakarta: CV Graha

Ilmu.

Armour, F., Miller G. 2001. Advanced Use Case Modelling: Software System 1th

Edition. Addison-Wesley Professional.

Carl Davidson and Philip Voss (2003). Knowledge Management: An Introduction

to Creating Competitive Advantage from Intellectual Capital. New Delhi:

Vision Books.

Connolly T, Begg, Carolyn. 2005. Database Systems: A Practical Approach to

Design, Implementation and Management. 4th Edition. Addison Wesley,

USA.

Davenport, T, Prusak, L. 2000. Working Knowledge. Boston: Harvard Business

School.

Dennis, et al. 2005. System Analysis and Design with The Unified Modelling

Language. New York: McGraw Hill.

Gulö, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo (Gramedia

Widiasarana Indonesia).

Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data: Pemodelan,

Perancangan, dan Terapannya, Bandung: Informatika.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan

Terstruktur. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jogiyanto, HM. 2008. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Page 227: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

207

Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman Web dengan ASP. Yogyakarta: Andi.

Kendall, KE, Kendall, JE. 2008. System Analysis and Design. Hafidh TA,

penerjemah, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, terjemahan dari:

Pearson Education.

Ladjamudin, Al bahra bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Laudon, Kenneth C, Laudon, Jane P. 2002. Management Information System:

Managing The Digital Firm. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice

Hall, Inc.

Leung, Chi-Hong. 2010. Research Article: Critical Factors of Implementing

Knowledge Management in School Environment: A Qualitative Study in

Hong Kong. Research Journal of Information Technology, 2: 66-80.

Mathiassen, L, Munk-Madsen, Andreas, N, Peter Axel, Stage, J. (2000). Object

Oriented Analysis & Design First edition. Aalborg, Denmark: Marko

Publishing ApS.

Munir, ningky. 2008. Knowledge Management Audit, Pedoman Evaluasi Kesiapan

Organisasi, Mengelola Pengetahuan. Jakarta: PPM

Nawawi, Ismail. 2012. Manajemen Pengetahuan: Teori dan Aplikasi dalam

Mewujudkan Daya Saing Organisasi Bisnis dan Publik. Surabaya: Ghalia

Indonesia

Nazir, M. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya: Ghalia Indonesia.

Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Page 228: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

208

O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information System. 12th edition. New

York : Mc.Graw-Hill Inc.

Petrides, Lisa A. & Guiney, Susan Zahra. 2002. Knowledge Management for

School Leaders: An Ecological Framework for Thinking Schools.

Teachers College Record Volume 104, Nomor 8, December 2002, pp.

1702-1717.

Petrides, Lisa A. & Nodine, Thad R. 2003. Knowledge Management in Education.

The Institute for The Study of Knowledge Management in Education.

http://iskme.path.net/kmeduction.pdf. Diakses 20 April 2012.

Pohan, Husni. I. dan Bertha. (2001). Pemrograman Web dengan HTML. Edisi ke-

1. Bandung: Informatika.

Prahasta E. 2005. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Edisi Revisi.

Bandung: Informatika.

Pressman, R. 2009. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. 7th Edition.

McGraw-Hill International Edition.

Probst, Gilbert et al. 2000. Managing Knowledge: Building Block for Success.

Chichester England: JohnWiley & Sons Ltd. Baffin Lane.

Sangkala. 2007. Knowledge Management. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Senge, Peter M. 2002. Disiplin Kelima: Strategi dan Alat untuk Membangun

Organisasi Pembelajaran. Batam: Interaksara.

Setiarso, Bambang, et al. 2009. Knowledge Management pada Organisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 229: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

209

Shelly, Gary B, dan Rosenblatt, Harry J. 2012. System Analysis And Design Nine

Edition. USA: Course Technology.

Tobing, Paul L. 2007. Knowledge Management: Konsep, Arsitektur dan

Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Turban E, Aronson JE. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems

(Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Diterjemahkan oleh

Dwi Prabantini. Edisi 7. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Turban, Efraim, Rainer.Jr, R.Kelly, and E. Porter, Richard. (2001). Introduction to

Information Technology. New York: John Wiley & Sons.

Welling, Luke., dan Thomson, Laura. (2001). PHP & MySQL Web Development.

USA: Sams Publishing.

Whitten, Jeffrey L et al. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Whitten, JL., Bentley LD. 2008. Introduction to System Analysis and Design.

McGraw Hill: New York, USA.

Wibowo. 2012. Bahan Kuliah: Inovasi Dalam Manajemen Pendidikan. Buku

Pertama. Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Widayana, Lendy. (2005). Knowledge Management : Meningkatkan Daya Saing

Bisnis. Jatim: Bayu Media Publishing.

Widodo Pudjo, Prabowo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung:

Informastika.

Page 230: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxi

LAMPIRAN I

Page 231: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxii

Page 232: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxiii

Page 233: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxiv

LAMPIRAN II

LAMPIRAN PERTANYAAN:

9. Apa standar yang digunakan dalam rangka mencapai kompetensi siswa

yang diinginkan?

JAWABAN:

Standar yang digunakan ialah standar berdasarkan kurikulum yang

digunakan.

10. Apa kurikulum yang digunakan sekolah saat ini? Apakah kurikulum

tersebut sudah dilaksanakan dengan sempurna? Jika tidak, apa yang

menyebabkannya?

JAWABAN:

Kurikulum KTSP, sedangkan Kurikulum 2013 sedang dalam tahap

persiapan. Tidak, karena saat ini kami sedang menjalani kurikulum KTSP

tapi di satu sisi kami harus belajar menerapkan kurikulum 2013.

11. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki guru untuk menunjang

meningkatkan kemampuan siswa?

JAWABAN:

Kompetensi khusus yang sesuai dengan bidangnya masing-masing sesuai

dengan mata pelajaran yang diajarkan, teknik penyampaian materi, dan

teknik pendekatan terhadap.

Page 234: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxv

12. Bagaimana peranan guru dalam mengembangkan potensi tiap anak didik?

JAWABAN:

Sangat penting karena setiap guru harus mampu membuat anak didiknya

berkembang.

13. Bagaimana cara mengumpulkan dan berbagi pengetahuan di lingkungan

sekolah? Apakah sudah ada teknologi yang mendukungnya?

JAWABAN:

Saat ini pengetahuan yang bersifat hardcopy seperti dokumen-dokumen

disimpan di bagian TU, dan ide-ide guru hanya sebatas perbincangan antar

guru saja namun belum ada teknologi pendukungnya.

14. Bagaimana pihak sekolah meningkatkan pengetahuan kompetensi yang

dimiliki para guru?

JAWABAN:

Melalui seminar, rapat, ataupun training. Diluar itu masing-masing

mencari pengetahuan dengan menanyakan kepada guru lain atau melalui

internet.

15. Bagaimana sekolah memfasilitasi guru untuk dapat berbagi pengetahuan?

JAWABAN:

Hanya sebatas lewat TU untuk beberapa dokumen seperti laporan rapat,

diluar itu kami tidak memfasilitasi.

16. Apa saja yang harus dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru?

JAWABAN:

Dengan melakukan pelatihan ataupun seminar.

Page 235: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxvi

LAMPIRAN III

A. DESAIN INTERFACE

1. Menu Level Admin

a. Halaman Home

b. Menu Manajemen Modul

Page 236: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxvii

c. Menu Data Pegawai

2. Menu Level Tata Usaha

a. Halaman Home

Page 237: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxviii

b. Menu Studi Kasus

c. Menu Forum Diskusi

d. Menu Berita

Page 238: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxix

e. Menu Pengumuman

f. Menu Laporan

g. Menu Dokumen

Page 239: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxx

h. Menu Kategori

i. Menu Pesan

j. Menu Tag

Page 240: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxi

3. Menu Level Guru

a. Halaman Home

b. Menu Data Guru

Page 241: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxii

c. MenuForum Diskusi

d. Menu Studi Kasus

Page 242: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxiii

e. Menu Laporan

f. Menu Dokumentasi

Page 243: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxiv

g. Menu Pesan

h. Menu Berita

Page 244: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxv

i. Menu Pengumuman

Page 245: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxvi

B. TESTING

1. Pengujian Proses Akuisisi Knowledge.

a. Input Dokumen Pengetahuan

Pengujian Input Dokumen Pengetahuan

Actor TU

Menu Dokumen

Sub Menu Tambah Dokumen

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Dokumen -> sub menu

Tambah dokumen

2. Isi Judul -> Pilih Kategori -> Choose File

3. Klik tombol Simpan

Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field

Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”

[Masuk ke halaman Dokumen]

Hasil Warning Sesuai

Accept Sesuai

Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat

menyesuaikan pada form yang belum diisi.

(Hasil Warning)

Page 246: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxvii

(Hasil Accept)

b. Input Laporan

Pengujian Input Laporan

Actor TU

Menu Laporan

Sub Menu Tambah Laporan

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Laporan -> sub menu Tambah

laporan

2. Isi Judul -> Pilih jenis -> Isi Laporan ->

Choose File

3. Klik tombol Simpan

Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field

Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”

[Masuk ke halaman Dokumen]

Hasil Warning Sesuai

Accept Sesuai

Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat

menyesuaikan pada form yang belum diisi.

Page 247: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxviii

(Hasil Warning)

(Hasil Accept)

c. Input Studi Kasus

Pengujian Input Studi Kasus

Actor TU

Menu Studi Kasus

Sub Menu Tambah Studi Kasus

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Studi Kasus -> sub menu

Tambah Studi Kasus

2. Isi Judul -> Pilih Kategori -> Isi Deskripsi

-> Isi Kronologi -> Isi Solusi

3. Klik tombol Simpan

Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field

Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”

[Masuk ke halaman Dokumen]

Page 248: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xxxix

Hasil Warning Sesuai

Accept Sesuai

Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat

menyesuaikan pada form yang belum diisi.

(Hasil Warning)

Page 249: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xl

(Hasil Accept)

2. Pengujian Proses Knowledge Sharing and Distribution.

a. Searching Knowledge

Pengujian Search

Actor Guru

Menu Home

Sub Menu -

Aktivitas rancangan proses 1. Isi Kata yang ingin dicari -> Klik Go

Tanda Peringatan Kesalahan - Pencarian Tidak Ada

Kesesuaian Sistem - “Berhasil Mencari Dokumen”

Hasil Warning Sesuai

Accept Sesuai

Keterangan Jika hasil pencarian tidak ada maka tidak ada

hasilnya.

(Hasil Warning)

Page 250: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xli

(Hasil Accept)

b. Download Dokumentasi Pengetahuan

Pengujian Download Dokumentasi Pengetahuan

Actor Guru

Menu Dokumentasi

Sub Menu -

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Dokumentasi

2. Klik File yang diinginkan

Tanda Peringatan Kesalahan -

Kesesuaian Sistem - “Berhasil Download Dokumen”

Hasil Warning -

Accept Sesuai

Keterangan Download Berhasil

Page 251: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xlii

(Hasil Accept)

c. Input Forum Diskusi

Pengujian Input Forum Diskusi

Actor Guru

Menu Forum Diskusi

Sub Menu Pilah Kategori Yang Diinginkan

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Forum Diskusi -> sub menu

Kategori -> Create New Thread

2. Isi Judul -> Isi Diskusi

3. Klik tombol Simpan

Tanda Peringatan Kesalahan - Please Enter Required Field

Kesesuaian Sistem - “Berhasil Menambahkan Dokumen”

[Masuk ke halaman Dokumen]

Hasil Warning Sesuai

Accept Sesuai

Keterangan Tanda peringatan kesalahan dapat

menyesuaikan pada form yang belum diisi.

Page 252: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xliii

(Hasil Warning)

(Hasil Accept)

Page 253: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xliv

d. View Forum Diskusi

Pengujian View Forum Diskusi

Actor Guru

Menu Forum Diskusi

Sub Menu Kategori yang diinginkan

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Forum Diskusi -> sub menu

Kategori

Tanda Peringatan Kesalahan -

Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Forum Diskusi]

Hasil Warning -

Accept Sesuai

Keterangan Guru melihat Forum Diskusi

(Hasil Accept)

e. View Studi Kasus

Pengujian View Studi Kasus

Actor Guru

Menu Studi Kasus

Sub Menu -

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Studi Kasus -> Klik Kasus yang

ingin dilihat

Tanda Peringatan Kesalahan -

Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Studi Kasus]

Hasil Warning -

Accept Sesuai

Keterangan Guru melihat Kasus

Page 254: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xlv

(Hasil Accept)

f. View Laporan

Pengujian View Laporan

Actor Guru

Menu Laporan

Sub Menu Rapat, Training, Seminar

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Laporan -> sub menu

Rapat/Training/Seminar

Tanda Peringatan Kesalahan -

Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Laporan]

Hasil Warning -

Accept Sesuai

Keterangan Guru melihat Laporan

(Hasil Accept)

Page 255: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xlvi

g. View Dokumentasi

Pengujian View

Actor Guru

Menu Dokumentasi

Sub Menu Kategori yang diinginkan

Aktivitas rancangan proses 1. Klik menu Dokumentasi -> sub menu

Kategori

Tanda Peringatan Kesalahan -

Kesesuaian Sistem [Masuk ke halaman Dokumentasi]

Hasil Warning -

Accept Sesuai

Keterangan Guru melihat Hasil Dokumentasi

(Hasil Accept)

Page 256: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

xlvii

LAMPIRAN IV

Source Code

<?php

ob_start();

session_start();

require_once('config/koneksi.php');

$username = ($_POST['username']);

$pass = md5($_POST['password']);

//echo $pengguna . ' ' . $password;

$q_sql=" select * from pegawai where

username='$username' AND

password='$pass' AND blokir='N' AND

status='1'";

$sql=mysql_query($q_sql) or

die(mysql_error());

$rowcount=mysql_num_rows($sql);

if ($rowcount == 1) {

$row=mysql_fetch_array($sql);

$SES_USERID = $row[nip];

$_SESSION['SES_USERID'] =

$SES_USERID;

// $_SESSION['pengguna'] ='$pengguna';

$_SESSION['username']

=$row['username'];

$_SESSION['passuser']

=$row['password'];

$_SESSION['leveluser']

=$row['level'];

$_SESSION['nip'] =$row['nip'];

switch ($_SESSION['leveluser'])

{

case "admin";

header("Location:adminweb/media.

php?module=home");

//echo

"admin";media.php?module=home

break;

case "user";

//echo

"agent";

header("Location:home.php");

break;

case "tu";

//echo

"agent";

header("Location:adminweb/media.

php?module=home");

break;

}

}

else

{

echo "<link href=../config/adminstyle.css

rel=stylesheet type=text/css>";

echo "<center><font color=#FF0000><b>

LOGIN GAGAL!!! </b></font><br>

Username atau Password Anda Tidak

Benar.<br>

Atau Account Anda sedang

diblokir.<br>";

echo "<a href=index.php>SILAHKAN

ULANGI LAGI</a></center>";

}

// switch ($logs)

// {

// case "logout";

//

unset($_SESSION['username']);

// session_destroy();

//

header("Location:index.php");

// break;

// }

ob_end_flush();

?>

<?php

session_start();

if (empty($_SESSION['username']) AND

empty($_SESSION['passuser'])){

echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'

type='text/css'>

<center>Untuk mengakses modul, Anda

harus login <br>";

Page 257: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

ii

echo "<a

href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c

enter>";

}

else{

function GetCheckboxes($table, $key,

$Label, $Nilai='') {

$s = "select * from $table order by

nama_tag";

$r = mysql_query($s);

$_arrNilai = explode(',', $Nilai);

$str = '';

while ($w = mysql_fetch_array($r)) {

$_ck = (array_search($w[$key],

$_arrNilai) === false)? '' : 'checked';

$str .= "<input type=checkbox

name='".$key."[]' value='$w[$key]'

$_ck>$w[$Label] ";

}

return $str;

}

$aksi="modul/mod_berita/aksi_berita.php";

switch($_GET[act]){

// Tampil Berita

default:

echo "<h2>Berita</h2>

<form method=get

action='$_SERVER[PHP_SELF]'>

<input type=hidden name=module

value=berita>

<div id=paging>Masukkan Judul

Berita : <input type=text name='kata'><input

type=submit value=Cari></div>

</form>

<input type=button value='Tambah

Berita'

onclick=\"window.location.href='?module=b

erita&act=tambahberita';\">";

if (empty($_GET['kata'])){

echo "<table>

<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.

posting</th><th>aksi</th></tr>";

$p = new Paging;

$batas = 15;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

if ($_SESSION[leveluser]=='tu'){

$tampil = mysql_query("SELECT *

FROM berita ORDER BY id_berita DESC

LIMIT $posisi,$batas");

}

else{

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM berita

left join pegawai on

pegawai.id = berita.id_peg

WHERE

username='$_SESSION[namauser]'

ORDER BY id_berita

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

$no = $posisi+1;

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[judul]</td>

<td>$tgl_posting</td>

<td><a

href=?module=berita&act=editberita&id=$r[

id_berita]>Edit</a> |

<a

href='$aksi?module=berita&act=hapus&id=

$r[id_berita]&namafile=$r[gambar]'>Hapus

</a></td>

</tr>";

$no++;

}

echo "</table>";

if ($_SESSION[leveluser]=='tu'){

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM berita"));

}

else{

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM berita WHERE left join pegawai on

pegawai.id = berita.id_peg

username='$_SESSION[namauser]'"));

}

$jmlhalaman = $p-

>jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman = $p-

>navHalaman($_GET[halaman],

$jmlhalaman);

echo "<div

id=paging>$linkHalaman</div><br>";

break;

}

else{

Page 258: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

iii

echo "<table>

<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.

posting</th><th>aksi</th></tr>";

$p = new Paging;

$batas = 15;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$tampil = mysql_query("SELECT *

FROM berita WHERE judul LIKE

'%$_GET[kata]%' ORDER BY id_berita

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

else{

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM berita

WHERE

username='$_SESSION[namauser]'

AND judul LIKE

'%$_GET[kata]%'

ORDER BY id_berita

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

$no = $posisi+1;

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[judul]</td>

<td>$tgl_posting</td>

<td><a

href=?module=berita&act=editberita&id=$r[

id_berita]>Edit</a> |

<a

href='$aksi?module=berita&act=hapus&id=

$r[id_berita]&namafile=$r[gambar]'>Hapus

</a></td>

</tr>";

$no++;

}

echo "</table>";

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM berita WHERE judul LIKE

'%$_GET[kata]%'"));

}

else{

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM berita WHERE

username='$_SESSION[namauser]' AND

judul LIKE '%$_GET[kata]%'"));

}

$jmlhalaman = $p-

>jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman = $p-

>navHalaman($_GET[halaman],

$jmlhalaman);

echo "<div

id=paging>$linkHalaman</div><br>";

break;

}

case "tambahberita":

echo "<h2>Tambah Berita</h2>

<form method=POST

action='$aksi?module=berita&act=input'

enctype='multipart/form-data'>

<table>

<tr><td width=70>Judul</td> <td>

: <input type=text name='judul'

size=60></td></tr>

<tr><td>Kategori</td> <td> :

<select name='kategori'>

<option value=0 selected>- Pilih

Kategori -</option>";

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM kategori ORDER BY

nama_kategori");

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

echo "<option

value=$r[id_kategori]>$r[nama_kategori]</

option>";

}

echo "</select></td></tr>

<tr><td>Isi Berita</td> <td>

<textarea name='isi_berita' style='width:

600px; height:

350px;'></textarea></td></tr>

<tr><td>Gambar</td> <td> :

<input type=file name='fupload' size=40>

<br>Tipe gambar

harus JPG/JPEG dan ukuran lebar maks: 400

px</td></tr>";

$tag = mysql_query("SELECT * FROM

tag ORDER BY tag_seo");

echo "<tr><td>Tag (Label)</td><td> ";

while ($t=mysql_fetch_array($tag)){

echo "<input type=checkbox

value='$t[tag_seo]'

name=tag_seo[]>$t[nama_tag] ";

Page 259: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

iv

}

echo "</td></tr>

<tr><td colspan=2><input

type=submit value=Simpan>

<input type=button

value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr>

<input

type=hidden name=act value=input>

</table></form>";

break;

case "editberita":

$edit = mysql_query("SELECT * FROM

berita WHERE id_berita='$_GET[id]'");

$r = mysql_fetch_array($edit);

echo "<h2>Edit Berita</h2>

<form method=POST

enctype='multipart/form-data'

action=$aksi?module=berita&act=update>

<input type=hidden name=id

value=$r[id_berita]>

<table>

<tr><td width=70>Judul</td> <td>

: <input type=text name='judul' size=60

value='$r[judul]'></td></tr>

<tr><td>Kategori</td> <td> : <select

name='kategori'>";

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM kategori ORDER BY

nama_kategori");

if ($r[id_kategori]==0){

echo "<option value=0 selected>-

Pilih Kategori -</option>";

}

while($w=mysql_fetch_array($tampil)){

if

($r[id_kategori]==$w[id_kategori]){

echo "<option

value=$w[id_kategori]

selected>$w[nama_kategori]</option>";

}

else{

echo "<option

value=$w[id_kategori]>$w[nama_kategori]

</option>";

}

}

echo "</select></td></tr>

<tr><td>Isi Berita</td> <td>

<textarea name='isi_berita' style='width:

600px; height:

350px;'>$r[isi_berita]</textarea></td></tr>

<tr><td>Gambar</td> <td> : ";

if ($r[gambar]!=''){

echo "<img

src='../foto_berita/small_$r[gambar]'>";

}

echo "</td></tr>

<tr><td>Ganti Gbr</td> <td> :

<input type=file name='fupload' size=30>

*)</td></tr>

<tr><td colspan=2>*) Apabila gambar

tidak diubah, dikosongkan saja.</td></tr>";

$d = GetCheckboxes('tag', 'tag_seo',

'nama_tag', $r[tag]);

echo "<tr><td>Tag (Label)</td><td> $d

</td></tr>";

echo "<tr><td colspan=2><input

type=submit value=Update>

<input type=button

value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form>";

break;

}

}

?>

<?php

session_start();

if (empty($_SESSION['username']) AND

empty($_SESSION['passuser'])){

echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'

type='text/css'>

<center>Untuk mengakses modul, Anda

harus login <br>";

echo "<a

href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c

enter>";

}

else{

function GetCheckboxes($table, $key,

$Label, $Nilai='') {

$s = "select * from $table order by

nama_tag";

$r = mysql_query($s);

$_arrNilai = explode(',', $Nilai);

$str = '';

while ($w = mysql_fetch_array($r)) {

Page 260: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

v

$_ck = (array_search($w[$key],

$_arrNilai) === false)? '' : 'checked';

$str .= "<input type=checkbox

name='".$key."[]' value='$w[$key]'

$_ck>$w[$Label] ";

}

return $str;

}

$aksi="modul/mod_diskusi/aksi_diskusi.php

";

switch($_GET[act]){

// Tampil Berita

default:

echo "<h2>Diskusi</h2>

<form method=get

action='$_SERVER[PHP_SELF]'>

<input type=hidden name=module

value=diskusi>

<div id=paging>Masukkan Judul

Diskusi: <input type=text

name='kata'><input type=submit

value=Cari></div>

</form>

<input type=button value='Tambah

Diskusi'

onclick=\"window.location.href='?module=d

iskusi&act=tambahdiskusi';\">";

if (empty($_GET['kata'])){

echo "<table>

<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.

posting</th><th>aksi</th></tr>";

$p = new Paging;

$batas = 15;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$tampil = mysql_query("SELECT *

FROM diskusi ORDER BY id_diskusi

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

else{

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM diskusi

WHERE

id_pegawai='$_SESSION[nip]'

ORDER BY id_diskusi

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

$no = $posisi+1;

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[judul]</td>

<td>$tgl_posting</td>

<td><a

href=?module=diskusi&act=editdiskusi&id=

$r[id_diskusi]>Edit</a> |

<a

href='$aksi?module=diskusi&act=hapus&id

=$r[id_diskusi]&namafile=$r[gambar]'>Hap

us</a></td>

</tr>";

$no++;

}

echo "</table>";

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM diskusi"));

}

else{

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM diskusi WHERE

id_pegawai='$_SESSION[nip]'"));

}

$jmlhalaman = $p-

>jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman = $p-

>navHalaman($_GET[halaman],

$jmlhalaman);

echo "<div

id=paging>$linkHalaman</div><br>";

break;

}

else{

echo "<table>

<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.

posting</th><th>aksi</th></tr>";

$p = new Paging;

$batas = 15;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$tampil = mysql_query("SELECT *

FROM diskusi WHERE judul LIKE

'%$_GET[kata]%' ORDER BY id_diskusi

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

else{

Page 261: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

vi

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM diskusi

WHERE

id_pegawai='$_SESSION[nip]'

AND judul LIKE

'%$_GET[kata]%'

ORDER BY id_diskusi

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

$no = $posisi+1;

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[judul]</td>

<td>$tgl_posting</td>

<td><a

href=?module=diskusi&act=editdiskusi&id=

$r[id_diskusi]>Edit</a> |

<a

href='$aksi?module=diskusi&act=hapus&id

=$r[id_diskusi]&namafile=$r[gambar]'>Hap

us</a></td>

</tr>";

$no++;

}

echo "</table>";

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM diskusi WHERE judul LIKE

'%$_GET[kata]%'"));

}

else{

$jmldata =

mysql_num_rows(mysql_query("SELECT *

FROM diskusi WHERE

id_pegawai='$_SESSION[nip]' AND judul

LIKE '%$_GET[kata]%'"));

}

$jmlhalaman = $p-

>jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman = $p-

>navHalaman($_GET[halaman],

$jmlhalaman);

echo "<div

id=paging>$linkHalaman</div><br>";

break;

}

case "tambahdiskusi":

echo "<h2>Tambah Diskusi</h2>

<form method=POST

action='$aksi?module=diskusi&act=input'

enctype='multipart/form-data'>

<table>

<tr><td width=70>Judul</td> <td>

: <input type=text name='judul'

size=60></td></tr>

<tr><td>Kategori</td> <td> :

<select name='kategori'>

<option value=0 selected>- Pilih

Kategori -</option>";

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM kategori ORDER BY

nama_kategori");

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

echo "<option

value=$r[id_kategori]>$r[nama_kategori]</

option>";

}

echo "</select></td></tr>

<tr><td>Isi Diskusi</td> <td>

<textarea name='isi_berita' style='width:

600px; height:

350px;'></textarea></td></tr>

<tr><td>Gambar</td> <td> :

<input type=file name='fupload' size=40>

<br>Tipe gambar

harus JPG/JPEG dan ukuran lebar maks: 400

px</td></tr>";

echo "

<tr><td colspan=2><input

type=submit value=Simpan>

<input type=button

value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form>";

break;

case "editdiskusi":

$edit = mysql_query("SELECT * FROM

diskusi WHERE id_diskusi='$_GET[id]'");

$r = mysql_fetch_array($edit);

echo "<h2>Edit Berita</h2>

<form method=POST

enctype='multipart/form-data'

action=$aksi?module=diskusi&act=update>

<input type=hidden name=id

value=$r[id_diskusi]>

<table>

Page 262: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

vii

<tr><td width=70>Judul</td> <td>

: <input type=text name='judul' size=60

value='$r[judul]'></td></tr>

<tr><td>Kategori</td> <td> : <select

name='kategori'>";

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM kategori ORDER BY

nama_kategori");

if ($r[id_kategori]==0){

echo "<option value=0 selected>-

Pilih Kategori -</option>";

}

while($w=mysql_fetch_array($tampil)){

if

($r[id_kategori]==$w[id_kategori]){

echo "<option

value=$w[id_kategori]

selected>$w[nama_kategori]</option>";

}

else{

echo "<option

value=$w[id_kategori]>$w[nama_kategori]

</option>";

}

}

echo "</select></td></tr>

<tr><td>Isi Diskusi</td> <td>

<textarea name='isi_berita' style='width:

600px; height:

350px;'>$r[isi_diskusi]</textarea></td></tr>

<tr><td>Gambar</td> <td> : ";

if ($r[gambar]!=''){

echo "<img

src='../foto_berita/small_$r[gambar]'>";

}

echo "</td></tr>

<tr><td>Ganti Gbr</td> <td> :

<input type=file name='fupload' size=30>

*)</td></tr>

<tr><td colspan=2>*) Apabila gambar

tidak diubah, dikosongkan saja.</td></tr>";

echo "<tr><td colspan=2><input

type=submit value=Update>

<input type=button

value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form>";

break;

}

}

?>

<?php

session_start();

if (empty($_SESSION['username']) AND

empty($_SESSION['passuser'])){

echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'

type='text/css'>

<center>Untuk mengakses modul, Anda

harus login <br>";

echo "<a

href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c

enter>";

}

else{

$aksi="modul/mod_download/aksi_downloa

d.php";

switch($_GET[act]){

// Tampil Download

default:

echo "<h2>Dokumen</h2>

<input type=button value='Tambah

Dokumen'

onclick=location.href='?module=download&

act=tambahdownload'>

<table>

<tr><th>no</th><th>judul</th><th>Katego

ri</th><th>nama file</th><th>tgl.

posting</th><th>aksi</th></tr>";

$p = new Paging;

$batas = 15;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

$tampil=mysql_query("SELECT

a.*,b.nama_kategori FROM download a

INNER JOIN kategori b ON a.id_kategori =

b.id_kategori ORDER BY id_download

DESC LIMIT $posisi,$batas");

$no = $posisi+1;

while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){

$tgl=tgl_indo($r[tgl_posting]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[judul]</td>

<td>$r[nama_kategori]</td>

<td>$r[nama_file]</td>

<td>$tgl</td>

<td><a

href=?module=download&act=editdownloa

d&id=$r[id_download]>Edit</a> |

<a

href=$aksi?module=download&act=hapus&

id=$r[id_download]>Hapus</a>

Page 263: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

viii

</tr>";

$no++;

}

echo "</table>";

$jmldata=mysql_num_rows(mysql_query("

SELECT * FROM download"));

$jmlhalaman = $p-

>jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman = $p-

>navHalaman($_GET[halaman],

$jmlhalaman);

echo "<div

id=paging>$linkHalaman</div><br>";

break;

case "tambahdownload":

echo "<h2>Tambah Download</h2>

<form method=POST

action='$aksi?module=download&act=input'

enctype='multipart/form-data'>

<table>

<tr><td>Judul</td><td> : <input

type=text name='judul' size=30></td></tr>

<tr><td>Kategori</td>

<td> : <select name='kategori'>

<option value=0 selected>- Pilih

Kategori -</option>";

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM kategori ORDER BY

nama_kategori");

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

echo "<option

value=$r[id_kategori]>$r[nama_kategori]</

option>";

}

echo "</select></td></tr>

<tr><td>File</td><td> : <input

type=file name='fupload'

size=40></td></tr>

<tr><td colspan=2><input

type=submit value=Simpan>

<input type=button

value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form><br><br><br>";

break;

case "editdownload":

$edit = mysql_query("SELECT * FROM

download WHERE

id_download='$_GET[id]'");

$r = mysql_fetch_array($edit);

echo "<h2>Edit Download</h2>

<form method=POST

enctype='multipart/form-data'

action=$aksi?module=download&act=updat

e>

<input type=hidden name=id

value=$r[id_download]>

<table>

<tr><td>Judul</td><td> : <input

type=text name='judul' size=30

value='$r[judul]'></td></tr>

<tr><td>Kategori</td>

<td> : <select name='kategori'>";

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM kategori ORDER BY

nama_kategori");

if ($r[id_kategori]==0){

echo "<option value=0 selected>-

Pilih Kategori -</option>";

}

while($w=mysql_fetch_array($tampil)){

if

($r[id_kategori]==$w[id_kategori]){

echo "<option

value=$w[id_kategori]

selected>$w[nama_kategori]</option>";

}

else{

echo "<option

value=$w[id_kategori]>$w[nama_kategori]

</option>";

}

}

echo "</select></td></tr>

<tr><td>File</td><td> :

$r[nama_file]</td></tr>

<tr><td>Ganti File</td><td> : <input

type=file name='fupload' size=30>

*)</td></tr>

<tr><td colspan=2>*) Apabila file

tidak diubah, dikosongkan saja.</td></tr>

<tr><td colspan=2><input

type=submit value=Update>

<input type=button

value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form>";

break;

}

}

?>

Page 264: RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29129/1/SATRIO... · SMAN 46 Jakarta dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

ix

<?php

session_start();

if (empty($_SESSION['username']) AND

empty($_SESSION['passuser'])){

echo "<link href='style.css' rel='stylesheet'

type='text/css'>

<center>Untuk mengakses modul, Anda

harus login <br>";

echo "<a

href=../../index.php><b>LOGIN</b></a></c

enter>";

}

else{

function GetCheckboxes($table, $key,

$Label, $Nilai='') {

$s = "select * from $table order by

nama_tag";

$r = mysql_query($s);

$_arrNilai = explode(',', $Nilai);

$str = '';

while ($w = mysql_fetch_array($r)) {

$_ck = (array_search($w[$key],

$_arrNilai) === false)? '' : 'checked';

$str .= "<input type=checkbox

name='".$key."[]' value='$w[$key]'

$_ck>$w[$Label] ";

}

return $str;

}

$aksi="modul/mod_notulen/aksi_notulen.ph

p";

switch($_GET[act]){

// Tampil Berita

default:

echo "<h2>laporan</h2>

<form method=get

action='$_SERVER[PHP_SELF]'>

<input type=hidden name=module

value=notulen>

<div id=paging>Masukkan Judul

laporan : <input type=text

name='kata'><input type=submit

value=Cari></div>

</form>

<input type=button value='Tambah

laporan'

onclick=\"window.location.href='?module=n

otulen&act=tambahlaporan';\">";

if (empty($_GET['kata'])){

echo "<table>

<tr><th>no</th><th>judul</th><th>tgl.

posting</th><th>aksi</th></tr>";

$p = new Paging;

$batas = 15;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){

$tampil = mysql_query("SELECT *

FROM laporan ORDER BY id_laporan

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

else{

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM laporan

WHERE

id_peg='$_SESSION[nip]'

ORDER BY id_laporan

DESC LIMIT $posisi,$batas");

}

$no = $posisi+1;

while($r=mysql_fetch_array($tampil)){

$tgl_posting=tgl_indo($r[tanggal]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[judul]</td>

<td>$tgl_posting</td>

<td><a

href=?module=notulen&act=editnotulen&id

=$r[id_laporan]>Edit</a> |

<a

href='$aksi?module=notulen&act=hapus&id

=$r[id_laporan]&namafile=$r[file]'>Hapus<

/a></td>

</tr>";

$no++;

}

echo "</table>";