rancang bangun alat pendingin dan penggiling biji …digilib.unila.ac.id/55736/3/skripsi tanpa...

56
RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN DAN PENGGILING BIJI KOPI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560 (Skripsi) Oleh MOHAMAD RIZKI ALAM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

82 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

1

RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN DAN PENGGILING BIJI KOPI

OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560

(Skripsi)

Oleh

MOHAMAD RIZKI ALAM

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ii

ABSTRACT

MODEL DESIGN OF AUTOMATIC MACHINE COOLING AND

GRINDING BEAN COFFE BASED ON ARDUINO ATMEGA 2560

MICROCONTROLLER

By

MOHAMAD RIZKI ALAM

In a modern era many manufacturing products are fully automated to help humans to

do their jobs. One of work that requires machine assistance is the cooling and

grinding of coffee beans. The processing of coffee beans is divided into three

process, namely roasting, cooling, and grinding. For this time the three processes are

still carried out by a stand-alone tool. Therefore an integrated tool is needed.

Automatic machine of cooling and grinding uses a microcontroller to regulate work

of DC fan, L298N motor driver, Motor DC for cooling and grinding, temperature

sensor, and delay timer. In this machine using coffee beans with a mass of 100

grams, the roasting time of coffee beans is 35 to 65 minutes with a roasting

temperature of 120oC and a power of machine is 120 Watts. Results in the cooling

process takes 431.522 seconds to cool the roasted coffee beans. In the process of

dropping coffee beans from the cooling tube to the grinding tube it takes 80 seconds

for one dropping process with an error rate of coffee beans that does not fall 0.056%.

Coffee bean grinding with burr grinder can smooth a coffee beans with an average

time of 779.6 seconds for coarse smoothness, 959.8 seconds for medium fine

smoothness, and 1146.8 seconds with fine smoothness.

Keyword: Microcontroller, Cooling Coffee Beans, Grinding Coffee Beans

iii

ABSTRAK

RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN DAN PENGGILING BIJI KOPI

OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560

Oleh

MOHAMAD RIZKI ALAM

Pada zaman modern banyak produk-produk manufaktur yang serba otomatis untuk

membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaannya. Salah satu kerja yang

membutuhkan bantuan mesin adalah pendinginan dan penggilingan biji kopi. Proses

pengolahan biji kopi terbagi menjadi tiga yaitu penyangraian, pendinginan, dan

penggilingan. Pada saat ini ketiga proses tersebut masih dilakukan alat yang berdiri

sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang terintegrasi. Alat pendinginan dan

penggilingan otomatis ini menggunakan mikrokontroler untuk mengatur kerja kipas

DC, motor driver L298N, Motor DC pendingin dan penggiling, Sensor suhu, dan

Timer delay. Pada alat ini menggunakan biji kopi dengan massa 100 gram, waktu

penyangraian biji kopi 35 sampai 65 menit dengan suhu penyangraian 120oC dan

daya 120 Watt. Hasil dalam Proses pendinginan diperlukan waktu 431,522 detik

untuk mendinginkan biji kopi yang telah di sangrai. Pada proses penjatuhan biji kopi

dari tabung pendingin menuju tabung penggiling diperlukan waktu 80 detik untuk

satu kali proses penjatuhan dengan tingkat error biji kopi yang tidak jatuh 0,056%.

Penggilingan biji kopi dengan mata pisau burr grinder dapat menghaluskan biji kopi

dengan rata-rata waktu 779,6 detik untuk tingkat kehalusan coarse, 959,8 detik untuk

tingkat kehalusan medium fine, dan waktu 1146,8 detik dengan tingkat kehalusan

fine.

Kata Kunci: Mikrokontroler, Pendinginan Biji Kopi , Penggilingan Biji Kopi

iv

RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN DAN PENGGILING BIJI KOPI

OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO ATMEGA 2560

Oleh

MOHAMAD RIZKI ALAM

Skripsi

Sebagai salah satu syarat mencapai gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

v

vi

:

vii

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 Oktober

1996, anak dari bapak Hartawan Alam dan ibu Norita Musiana,

anak ke tiga dari 4 bersaudara. Pendidikan sekolah dasar,

diselesaikan pada tahun 2008 di SDN 2 Sukarame Bandar

Lampung, sekolah menengah pertama diselesaikan di SMP Negeri 29 Bandar

Lampung pada tahun 2011, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah

menengah akhir di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

Pada tahun 2014 penulis, melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung dengan

jalur SNMPTN 2014. Selama menimba ilmu di Universitas Lampung penulis aktif

dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Elektro (HIMATRO) menjabat sebagai

anggota minat dan bakat pada tahun 2016. Penulis pernah menjadi asisten Praktikum

Dasar Elektronika dan Praktikum Elektronika Lanjut di Laboratorium Teknik

Elektro. Penulis pernah menjadi Koordinator Laboratorium Elektronika pada tahun

2017-2018.

Penulis pernah melakukan kerja praktik di di PT. Wijaya Karya, Bogor Indonesia

pada tahun 2017 dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sinar Jawa,

Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, pada tahun 2018.

2

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Karya sederhana Ini Saya Persembahkan Kepada Orang Tua

Saya

Drs.Hartawan Alam (alm)

&

Norita Musiana

Yang telah memotivasi dan memberikan seluruh

kemampuannya untuk ku

Taklupa Kepada Ketiga Saudara Ku Tersayang

Yang selalu menyemangati dan memberikan kebahagiaan kehidupan

3

MOTTO

“Tidak Ada Mimpi Yang Terlalu Besar, dan Tidak Ada

Pemimpi Yang Terlalu Kecil”

“Barangsiapa Yang Suka Dilapangkan Rizkinya dan Dipanjangkan Umurnya, Maka Hendaklah Menyambung Tali Silahturahmi”

“Kuliah Itu Sulit, Lebih Sulit

Lagi Pengorbanan Orang Tua mu

Untuk Dirimu, Sebelum Terlambat

Bahagiakanlah Secepatnya Orang

Tuamu”

4

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang

berjudul Rancang bangun alat pendingin dan penggiling biji kopi otomatis berbasis

mikrokontroler ATmega2560.

Selama menjalani pengerjaan tugas akhir, penulis mendapatkan bimbingan, ilmu

mengenai konsep, dukungan moril, kritik, dan saran yang membangun. Penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir.

2. Bapak, Ibu, Mbah dan semua keluarga yang telah mendukung penuh sehingga

saya dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc., selaku ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung.

4. Dr. Herman Halomoan Sinaga, S.T., M.T., selaku sekretaris Jurusan Teknik

Elektro Universitas Lampung.

5. Bapak Syaiful Alam, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing akademik.

6. Ibu Dr. Ir. Sri Ratna Sulistiyanti, M.T., selaku pembimbing utama tugas akhir

saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan,

arahan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

5

7. Ibu Herlinawati, S.T., M.T., selaku pembimbing pendamping tugas akhir saya

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan, arahan

dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Agus Trisanto, M.T.,Ph.D., selaku penguji tugas akhir saya yang telah

memberikan masukan, bimbingan, arahan, saran, kritikan dalam pengerjaan

Tugas Akhir ini.

9. Kakak saya Okto Diaz Zander Alam, Ovane Tyana Ywa Alam dan Adik Saya

Siti Kesuma Ningrum Alam yang telah menjadi acuan saya untuk lebih giat

dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini.

10. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Lampung Angkatan 2014

dan seluruh Assisten laboratorium elektronika yang telah banyak mendukung

moril untuk saya.

11. Della Arisandi yang telah mendukung saya secara pribadi sehingga saya dapat

mengerjakan tugas akhir dengan penuh semangat.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, oleh

karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Semoga tugas

akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih. Wassalamu’alaikum.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis

Mohamad Rizki Alam

1415031086

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

ABSTRAK ................................................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... vi

SANWACANA ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.5 Batasan Masalah .................................................................................... 4

1.6 Hipotesis ................................................................................................ 5

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 5

ii

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino ................................................................................................... 8

2.1.1. Arduino ATmega2560................................................................... 8

2.1.2. Software Arduino IDE .................................................................. 9

2.2 Motor DC ............................................................................................... 10

2.3 Motor Driver L298N .............................................................................. 11

2.4 Sensor Ds18b20 ..................................................................................... 12

2.5 Power Supply .......................................................................................... 13

2.6 Burr Grinder ........................................................................................... 14

2.7 Sistem Kendali Open loop dan Close loop ............................................. 15

2.7.1. Sistem Kendali Open Loop ........................................................... 16

2.7.2. Sistem Kendali Close Loop .......................................................... 17

2.8 Motor Servo ............................................................................................ 17

2.9 Kipas ....................................................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 20

3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................ 20

3.2.1 Komponen ....................................................................................... .20

3.2.2 Peralatan dan Bahan ........................................................................ .20

3.3 Spesifikasi Sistem Alat ............................................................................ .21

3.4 Tahap-Tahapan Dalam Pembuatan Tugas Akhir ...................................... 22

3.4.1 Studi Literatur ................................................................................. 22

iii

3.4.2 Rancangan Perangkat Sistem .......................................................... 23

3.4.3 Blok Diagram .................................................................................. 26

3.4.4 Rancangan Sistem Alat ................................................................... 29

3.4.5 Desain Alat ...................................................................................... 32

3.4.6 Pengujian Perangkat Sistem Alat .................................................... 34

3.4.7 Analisa ............................................................................................ 35

IV. PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Perangkat keras ............................................................................... 37

A. Pengujian Sensor Suhu ........................................................................ 37

B. Pengujian Tampilan LCD .................................................................... 39

C. Pengujian Motor Servo ........................................................................ 40

D. Pengujian Motor Driver dan Akuator .................................................. 43

4.2 Pengujian Sistem ............................................................................................. 45

4.2.1 Pengujian Waktu Capai Pendinginan Biji Kopi ........................... 45

4.2.2 Pengujian Waktu Capai Penjatuhan Biji Kopi ............................. 48

4.2.3 Pengujian Waktu Capai dan Tingkat Kehalusan .......................... 50

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 54

5.2 Saran ................................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Arduino ATmega2560. ....................................................................... 9

2.2. Jendela Awal Software Arduino IDE ................................................. 10

2.3. Bagian Motor DC ............................................................................... 11

2.4. Diagram blok L298N .......................................................................... 12

2.5. Sensor Suhu Ds18b20 ......................................................................... 13

2.6. Power Supply ...................................................................................... 14

2.7. Burr Grinder ....................................................................................... 15

2.8. Sistem Kendali Kalang Terbuka ......................................................... 16

2.9. Sistem Kendali Kalang Tertutup ........................................................ 17

2.11. Posisi Motor Servo Saat Diberi Pulsa .................................................. 18

2.15. Kipas .................................................................................................... 19

3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Tugas Akhir .............................................. 23

3.2. Rancangan Perangkat Sistem ............................................................... 24

3.3. Blok Diagram Alat Pendingin dan Penggiling Biji Kopi Otomatis..... 26

3.4. Flowchart alat penggiling biji kopi otomatis ...................................... 28

3.5. Rangkaian Pengendali Suhu Biji Kopi ................................................. 30

ii

3.6. Rangkaian Skematik Pengendali Motor Penggiling ............................. 32

3.7. Desain Alat Pendingin dan Penggiling Biji Kopi Otomatis ................. 33

3.8. Desain Alat Pendingin dan Penggiling Biji Kopi Otomatis ................. 33

4.1 Pembacaan Suhu Oleh Sensor .............................................................. 38

4.2. Listing Program Pengukuran Suhu Menggunakan LCD ...................... 39

4.3. Hasil Pengujian Penampilan Data Suhu Menggunakan LCD .............. 40

4.4. Listing Program Motor Servo ............................................................... 41

4.5. Hasil Pengujian Motor Servo ............................................................... 42

4.6. Hasil Pengujian Motor Driver L298N dan Akuator ............................. 43

4.7. Program Pengontrolan Motor DC ......................................................... 44

4.8. Tabung Pendingin ................................................................................. 47

4.8. Tabung Penggiling ................................................................................ 53

i

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

4.1. Pengujian Pemgukuran Sensor dan Thermometer. ............................. 38

4.2. Pengujian Ketelitian Waktu Pendinginan Biji Kopi ........................... 45

4.3. Pengujian Ketelitian Waktu Penjatuhan Biji Kopi ............................. 48

4.4. Pengujian Waktu Capai dan Tingkat Kehalusan ................................ 50

55

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi kontrol otomatis semakin berkembang secara pesat meningkatnya

kebutuhan akan bidang otomasi pada berbagai peralatan untuk keperluan industri,

keperluan rumah tangga dan keperluan lainnya. Sistem kontrol otomatis di program

dengan kebutuhan yang diperlukan. Industri rumah tangga dan industri kecil banyak

yang menggunakan mesin dan peralatan-peralatan konvensional yang dioperasikan

secara manual dengan menggunakan tenaga dari manusia. Proses produksi yang

menggunakan tenaga manusia sangat bergantung pada keterbatasan dari tenaga

manusia. Hal tersebut membuat proses produksi dapat berjalan sangat lama,

menggunakan peralatan yang bekerja secara otomatis dapat meningkatkan produksi

dengan kerja maksimal pada bidang industri (Khoirul Abasi,2016).

Pada industri kecil berskala rumahan untuk meningkatkan pengolahan hasil-hasil

pertanian khususnya pada proses penyangraian, pendinginan, dan penggilingan biji

kopi diperlukan suatu media yang cepat dan efisien. Pengolahan hasil produksi yang

cepat dan efisien berbanding lurus dengan sifat manusia yang lebih cenderung

2

menginginkan sesuatu secara praktis tanpa banyak membuang waktu dan tenaga.

Produksi bubuk kopi menggunakan peralatan konvensional seperti penumbukan biji

kopi sangat kurang efektif dimana konsumen akan menyadari bahwa hasil tumbukan

yang masih kasar tersebut akan menyisakan rasa kopi yang tidak dapat dinikmati

secara total karena masih ada rasa yang tertinggal di dalam butiran kopi, sehingga

orang makin berpikir untuk menemukan sebuah mekanisme yang mampu

menghasilkan butiran kopi yang lebih halus. Maka dari itu penulis membuat

penelitian dengan membuat alat pendingin dan penggiling biji kopi secara otomatis

untuk memudahkan industri lebih cepat untuk memasarkan kopi ke tangan konsumen

dan meningkatkan kualitas produk kopi (Ariwibowo,2013).

Peningkatan mutu biji kopi hingga menjadi bubuk kopi perlu diperhatikan mengenai

penanganan pasca panen. Usaha perbaikan melalui penanganan teknologi pasca

panen yang praktis untuk menekanntingkat kehilangan secara kuantitatif serta

praktis, efektif dan murah. Pada dewasa ini biji kopi akan melalui tiga proses

penanganan pasca panen yaitu disangrai, didinginkan dan dihaluskan. Pada proses

pendinginan diperlukan suhu kopi yang telah normal untuk dilakukan proses

penggilingan. Kemudian biji kopi akan dihaluskan menggunakan mata pisau (burr

grinder) hingga diperoleh kopi bubuk dengan tiga tingkat kehalusan kasar, sedang,

dan halus. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah alat pendinginan dan

penggilingan biji kopi secara otomatis. Rancangan ini akan mengendalikan suhu biji

kopi pada tabung penampung pendinginan setelah dilakukan proses penyangraian.

Pada proses pendinginan menggunakan sensor suhu Ds18b20 sebagai indikator suhu

3

yang akan ditampilkan pada LCD, motor DC digunakan untuk pengaduk biji kopi

pada tabung pendingin dan aktuatorpada proses penggilingan, dan kipas DC sebagai

penurun suhu biji kopi saat setelah dilakukan proses penyangraian. Setelah proses

pendinginan sesuai dengan suhu yang kita tentukan maka servo akan aktif untuk

menjatuhkan biji kopi dan motor DC pada penggilingan akan aktif juga untuk

melakukan proses penggilingan biji kopi.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Merancang dan merealisasikan alat pendingin dan penggiling biji kopi otomatis

berbasis mikrokontroler arduino.

2. Mengetahui waktu pencapaian yang digunakan pada proses pendinginan dan

penggilingan biji kopi.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan efisiensitas waktu pada pengolahan biji kopi dari proses

pendinginan sampai dengan penggilingan menjadi bubuk kopi.

2. Dapat menjadi wacana baru bagi industri kecil maupun industri rumah tangga

agar bisa memberdayakan teknologi secara tepat guna untuk meningkatkan

kualitas produksi biji kopi.

4

3. Dapat diaplikasikan dan dipasarkan secara luas dalam masyarakat sehingga dapat

memberikan kemudahan bagi penggunanya.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan merealisasikan sebuah alat pendingin dan penggiling

biji kopi otomatis berbasis mikrokontroler arduino Atmega2560?

2. Bagaimana mengetahui efektifitas rangkaian pengendali suhu biji kopi pada

tabung pendingin biji kopi menggunakan sensor suhu Ds18b20, kipas, dan motor

DC?

3. Bagaimana merancang penggunaan motor DC dan mata pisau burr grinder

sebagai rangkaian penggiling biji kopi?

1.5 Batasan Masalah

Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, penulis akan dibatasi oleh hal-hal

sebagai berikut:

1. Bahan dasar untuk menggiling kopi ini fokus menggunakan biji kopi lampung

yang telah disangrai sebelumnya.

2. Penelitian ini menitik beratkan pada waktu capai proses pendinginan,

penggilingan biji kopi.

5

3. Pada penelitian ini hanya membahas komponen yang digunakan pada rangkaian

sistem yaitu Arduino Atmega, Sensor suhu Ds18b20, Driver Motor L298N,

Kipas DC.

1.6 Hipotesis

Penelitian ini adalah otomatisasi pada pengendalian suhu biji kopi pada tabung

pendinginan dan proses penggilingan biji kopi dilakukan pada satu alat terintegrasi

berbasis mikrokontroler arduino untuk dapat menghasilkan bubuk kopi yang

berkualitas rasa dan aromanya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan laporan tugas akhir ini, agar memudahkan penulis dan

pemahaman mengenai tugas akhir maka pada laporan ini dibagi menjadi 5 bab,

yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat penelitian, rumusan masalah, batasan

masalah, hipotesis, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menerangkan tentang teori dan literature penggunaan Arduino, Motor DC, burr mill,

LCD, Kipas, Sensor suhu Ds18b20, Motor servo dan teori-teori dasar yang

mendukung dalam perancangan alat pendingin dan penggiling biji kopi.

6

BAB III METODE PENELITIAN

Berisikan tentang penelitian yang dilakukan diantaranya waktu dan tempat penelitian,

alat dan bahan, pembutan alat, dan pengujian alat yang diusulkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan dan membahas hasil dari penelitian, pembahasan, perhitungan, analisis,

pengujian, dan kinerja alat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Memuat simpulan yang diperoleh dari hasil pembuatan dan pengujian alat, dan

saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

55

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu yang lainnya dibangun alat rancang bangun alat penyangrai kopi

dan penggiling kopi otomatis berbasis mikrokontroler. Penelitian ini menggunakan

mikrokontroler Atmega 16 dengan daya 500 Watt. Pada alat ini digunakan pemanas

200oC pada tabung penyangraian, waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan tabung

berkisar 1-2 jam. Proses lamanya penggilingan menggunakan masukan set timer saat

akan menggiling biji kopi, hasil kopi yang digiling hanya kasar atau coarse dengan

mata pisau berbentuk blade (Abdillah Alfarizqi, 2016).

Pada penelitian terdahulu yaitu rancang bangun alat penggiling biji kopi tipe flat

burr mill oleh Samuel haposan, dkk. Pada penelitian ini alat penggiling biji kopi

menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama untuk menghaluskan biji kopi,

menggunakan mata pisau flat burr mill. Pada penelitian ini memiliki kapasitas

penggilingan 5 kg/jam dengan persentase rata-rata biji kopi robusta yang hilang

sebesar 1,112% (Samuel Haposan, 2013).

Pada penelitian ini dibuat sebuah rancang bangun alat pendingin dan penggiling biji

kopi otomatis menggunakan mikrokontroler arduino Atmega2560. Pada alat ini

proses pendinginan akan dilakukan dengan biji kopi yang telah disangrai

sebelumnya. Pada proses penyangraian menggunakan tubular heater sebagai

pemanas, set point suhu 120oC dengan waktu penyangraian 35 sampai dengan 65

menit.

8

Pada tahap selanjutnya saat biji kopi telah masuk kedalam tabung pendingin, sensor

suhu Ds18b20 akan mengukur besaran suhu pada biji kopi. Apabila suhu biji kopi

diatas set point 32oC maka motor pengaduk dan kipas pada tabung penggiling akan

aktif menurunkan suhu biji kopi sampai dengan set point yang telah ditentukan.

Proses selanjutnya biji kopi akan diturunkan menuju ke tabung penggilingan dengan

motor pengaduk pada tabung pendingin. Biji kopi yang telah masuk kedalam tabung

penggiling akan dihaluskan dengan mata pisau burr grinder dengan tiga tingkat

kehalusan halus (fine), sedang (medium fine), dan kasar (coarse).

2.1 Arduino

Arduino adalah platform open-source yang digunakan untuk membangun proyek-

proyek elektronik. Tidak seperti kebanyakan papan sirkuit yang dapat diprogram

sebelumnya, Arduino tidak membutuhkan perangkat keras terpisah (disebut

programmer) untuk memuat kode baru ke papan cukup menggunakan kabel USB.

Selain itu, Arduino IDE menggunakan versi C ++ yang disederhanakan,

membuatnya lebih mudah untuk belajar memprogram. Akhirnya, Arduino

menyediakan faktor bentuk standar yang memecah fungsi pengendali mikro menjadi

paket yang lebih mudah diakses.

2.1.1. Arduino ATmega2560

Mikrokontroler berbasis mikrokontroler AVR ATmega2560. Ini memiliki 70

in input/output digital (dimana 14 dapat digunakan sebagai output PWM dan

16 dapat digunakan sebagai input analog), sebuah resonator 16 MHz, koneksi

9

USB, sebuah pusat barel positif tengah 2,5mm, seri dalam rangkaian

pemrograman (ICSP), dan tombol reset. Ini berisi semua yang dibutuhkan

untuk mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan ke komputer dengan

kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk

memulai. Mega 2560 berbeda dari Mega sebelumnya karena tidak

menggunakan chip driver FTDI USB-ke-serial. Sebaliknya, fitur Atmega8U2

diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Mikrokontroler tambahan ini

memiliki bootloader USB sendiri, yang memungkinkan pengguna tingkat

lanjut memprogram ulang (Luthfi Wibowo, 2017). Berikut ini pada Gambar

2.1 di bawah adalah Arduino Atmega2560:

Gambar 2.1 Arduino ATmega2560

1.1.2. Software Arduino IDE

Arduino IDE adalah aplikasi lintas platform ringan yang memperkenalkan

pemrograman ke pemula. Ini memiliki baik editor online dan aplikasi on-

premise, bagi pengguna untuk memiliki pilihan apakah mereka ingin

menyimpan sketsa mereka di awan atau secara lokal di komputer mereka

sendiri. Dengan Arduino IDE, pengguna dapat mengakses pustaka kontribusi

10

dengan mudah dan menerima dukungan terbaru untuk papan Arduino terbaru,

sehingga mereka dapat membuat sketsa yang didukung oleh versi terbaru IDE.

Konsol menampilkan keluaran teks oleh Arduino Software (IDE), Sudut

kanan bawah jendela menampilkan papan dan port serial yang dikonfigurasi.

Tombol bilah alat memungkinkan Anda memverifikasi dan mengunggah

program, membuat, membuka, dan menyimpan sketsa, dan membuka monitor

serial (misalnya, mengubah mode pin, data keluaran pada pin, membaca nilai

analog, dan pengatur waktu. Berikut ini adalah tampilan Software pada

Gambar 2.2 di bawah ini:

Gambar 2.2. Jendela Awal Software Arduino IDE

2.2 Motor DC

Komponen utama Dc Motors adalah Windings, Magnet, Rotors, Brushes, Stator dan

sumber arus searah. Ketika angker ditempatkan di medan magnet yang dihasilkan

oleh magnet atau gulungan medan dan angker diputar dengan menggunakan arus

langsung menghasilkan gaya mekanik sesuai dengan pernyataan di atas. Kita dapat

memanfaatkan kekuatan ini untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu yang kita

11

inginkan. Motor DC brushless mengurangi keausan pada commutator di motor DC

konvensional. Pada tipe ini, magnet permanen terletak di rotor dan koil terletak di

stator. Gulungan kumparan menciptakan medan magnet yang berputar karena

mereka terpisah dari satu sama lain secara elektrik, yang memungkinkan mereka

untuk dihidupkan dan dimatikan. Komutator di motor ini tidak membawa arus ke

rotor. Sebaliknya, medan magnet permanen rotor mengejar bidang stator berputar,

membuat bidang rotor. Salah satu komponen kunci lain dari motor DC brushless

adalah penggunaan sirkuit elektronik dan sensor dengan komutator untuk

membangkitkan motor untuk menghasilkan torsi. Berikut ini adalah bagian-bagian

Motor DC pada Gambar 2.3 di bawah ini:

Gambar 2.3. Bagian-Bagian Motor DC

2.3 Motor driver L298N

L298N adalah driver motor H-Bridge ganda yang memungkinkan kontrol kecepatan

dan arah dua motor DC pada saat yang sama. Modul ini dapat menggerakkan motor

DC yang memiliki tegangan antara 5 dan 35V, dengan arus puncak hingga 2A. Pin

EnableA dan EnableB digunakan untuk mengaktifkan dan mengendalikan kecepatan

12

motor. Jika ada jumper pada pin ini, motor akan diaktifkan dan bekerja pada

kecepatan maksimum, dan jika kita melepas jumper kita dapat menghubungkan input

PWM ke pin ini dan dengan cara itu mengendalikan kecepatan motor. Berikut ini

pada Gambar 2.4 adalah diagram blok L298N:

Gambar 2.4. Diagram blok L298N

Di bagian pengaturan perlu mengatur mode pin dan arah putaran awal motor. Di

bagian loop mulai dengan membaca nilai potensiometer dan kemudian memetakan

nilai yang didapatkan dari itu yang dari 0 hingga 1023, ke nilai dari 0 hingga 255

untuk sinyal PWM, atau itu 0 hingga 100% siklus kerja dari sinyal PWM. Kemudian

menggunakan fungsi analogWrite () kami mengirim sinyal PWM ke pin Aktifkan

dari papan L298N, yang sebenarnya menggerakkan motor (Samsul Arifin, 2014).

2.4 Sensor Ds18b20

Temperature Sensor adalah termometer tabung logam dengan detektor DS18B20.

Menampilkan kemampuan anti-interferensi yang kuat dan akurasi yang tinggi, itu

13

ditutupi dengan selang karet tahan air di luar dan mampu mengukur suhu dalam

kisaran -55 ℃ ~ + 125 ℃. VDD (power pin), Pin GND akan terhubung dengan

ground, pin VDD akan dihubungkan dengan pin data dengan resistor pull up sebesar

4,7K [6]. Berikut ini pada Gambar 2.5 adalah sensor Ds18b20:

Gambar 2.5. Sensor Suhu DS18b20

Pada Gambar 2.5. diketahui bahwa sensor Ds18b20 merupakan sensor temperature

yang memiliki 12 bit ADC. Sensor DS18b20 memiliki akurasi +/- 0.5 derajat,

apabila tegangan refrensi yang digunakan 5Volt, akibat perubahan suhu 5/ (212

-1) =

0.0012V pada rentang suhu -10 sampai 85 derajat celcius.

1.5 Power Supply

Catu daya mengambil AC dari stopkontak, mengubahnya menjadi DC yang tidak

diatur, dan mengurangi tegangan menggunakan transformator daya input, biasanya

menurunkannya ke tegangan yang dibutuhkan oleh beban. Untuk alasan keamanan,

trafo juga memisahkan catu daya output dari input induk. Arus bolak-balik

mengambil bentuk gelombang sinusoidal dengan tegangan bergantian dari positif ke

14

negatif dari waktu ke waktu. . Berikut ini pada Gambar 2.6 adalah power supply

berikut ini:

Gambar 2.6. Power Supply

Pada langkah pertama dari proses, tegangan diperbaiki menggunakan satu set dioda.

Rektifikasi mengubah AC sinusoidal. Rectifier mengubah gelombang sinus menjadi

serangkaian puncak positif. Setelah tegangan telah diperbaiki, masih ada fluktuasi

dalam bentuk gelombang waktu antara puncak yang perlu dihapus. Tegangan AC

yang sudah diperbaiki kemudian disaring atau dihaluskan dengan kapasitor.

2.6 Burr grinder

Penggiling duri menggunakan dua permukaan abrasif atau kasar untuk menggiling

biji kopi, untuk beberapa pada satu waktu. Penggiling duri mengambilnya perlahan

menarik biji melalui mekanisme penggilingan beberapa demi satu untuk

menghasilkan gerinda seragam setiap waktu. Penggiling duri menawarkan

menghasilkan penggilingan yang sangat merata, dengan setiap partikel berukuran

cukup konsisten (Ginting Wawan, 2013). Hal ini menghasilkan ekstraksi yang lebih

15

merata dan karenanya lebih baik mencicipi kopi. Ini juga menghasilkan lebih sedikit

partikel yang sangat kecil dalam secangkir kopi. Karena ruang antara dua duri diatur

secara manual, ukuran penggilingan dapat diatur dan kemudian diulang. Berikut ini

pada Gambar 2.7 adalah mata pisau yang digunakan pada rancangan ini:

Gambar 2.7. Burr grinder

2.7 Sistem Kendali Open Loop dan Close Loop

Sistem kontrol adalah sistem perangkat atau perangkat, yang mengatur,

memerintahkan, mengarahkan atau mengatur perilaku perangkat atau sistem lain

untuk mencapai hasil yang diinginkan. sistem kontrol digunakan seperti dalam

kontrol kualitas produk, sistem senjata, sistem transportasi, sistem tenaga, teknologi

ruang angkasa, robotika, dan banyak lagi. Prinsip-prinsip teori kontrol berlaku untuk

bidang teknik dan non-rekayasa. Secara umum, sistem kendali dibedakan menjadi

dua jenis yaitu:

16

2.7.1. Sistem Kendali Open Loop

SistemmkontrolalooppterbukammengambilLinput berdasarkan pertimbangan

dan tidak bereaksi pada umpan balik untuk mendapatkan output. Inilah

sebabnya mengapaaini juga disebut sistemmkontrol non-umpan balik. Tidak

ada gangguan atau variasi dalammsistem ini dan berfungsippada kondisi fix.

Sistem looppterbuka tidak memiliki pengetahuan tentang kondisi output

sehingga tidak dapat memperbaikikkesalahan yang bisa dilakukan sendiri.

Blok diagram dari sistem kendalikkalang terbuka dapat dilihat pada Gambar

2.8. dibawah ini.

Gambar 2.8. Sistem Kendali Kalang Terbuka

Sebuah sistem kendali terdiri atas sejumlah subsistem berikut ini adalah

subsistem dasar yang menyusun sistem kendali kalang terbuka yaitu:

a. Elemen kendali, elemen kendali ini menentukan aksi yang akan dilakukan

sebagai masukan sistem kendali.

b. Elemen pengoreksi, elemen ini menanggapi masukan dari elemen kendali

dan memulai aksi untuk mengubah perubah yang dikendalikan untuk nilai

acuan.

c. Proses, proses atau plant adalah sistem atau variable yang dikendalikan.

17

2.7.2. Sistem Kendali Close Loop

Sistem kontrollloop tertutuppberartiioutputtdari sistem tergantung pada input. Sistem

memiliki satu atau lebih umpan balik antara output dan inputnya. Desain

sistemlloopttertutup sedemikian rupa sehingga secaraootomatis memberikan output

yang diinginkan dengan membandingkannya dengan input yang sebenarnya.

Sistemlloopptertutupmmenghasilkan sinyalkkesalahannyangmmerupakanpperbedaan

antaraiinput dan output. Untuk proses yang berkelanjutan, loop umpan balik

mempertahankan variabel proses pada nilai yang diinginkan yang dikenal sebagai

setpoint. Blok diagram dari sistem kendali kalan tertutup dapat dilihat pada Gambar

2.9. dibawah ini.

Gambar 2.9. Sistem Kendali Kalang Tertutup

2.8 Motor Servo

Motor servo adalah aktuator linier atau putar yang menyediakan kontrol posisi

presisi yang cepat untuk aplikasi kontrol posisi loop tertutup. Sinyal umpan balik ini

dibandingkan dengan posisi perintah input (posisi yang diinginkan dari motor yang

18

sesuai dengan beban), dan menghasilkan sinyal kesalahan (jika ada perbedaan di

antara keduanya). Motor servo DC terdiri dari motor DC kecil, potensiometer umpan

balik, gearbox, sirkuit elektronik penggerak motor, dan loop kontrol umpan balik

elektronik. Ini kurang lebih mirip dengan motor DC normal. Berikut ini adalah posisi

motor servo pada Gambar 2.10 di bawah ini:

Gambar 2.10. Posisi Motor Servo Saat Diberi Pulsa.

Berdasarkan putarannya ada dua jenis motor servo yaitu: CW (clock wise) CCW

(counter clock wise) dimana untuk jenis motor CW berputar searah jarum jam,

sedangkan untuk jenis motor CCW berputar berlawanan arah jarum jam. Sudut

itentukan oleh durasi pulsa yang diterapkan pada kawat kontrol. Ini disebut Pulse

width Modulation. Servo mengharapkan untuk melihat pulsa setiap 20 ms. Panjang

pulsa akan menentukan seberapa jauh motor berputar. Misalnya, pulsa 1,5 ms akan

membuat putaran motor ke posisi 90 derajat (posisi netral). Contoh motor servo

dapat dilihat pada Gambar 2.11. dibawah ini:

19

Gambar 2.11. Bagian-bagian Motor Servo

2.9 Kipas

Kipas adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan panas

mengganti dengan udara segar kedalam sistem. Sistem pendingin merupakan sebuah

sistem untuk membantu proses pendinginan pada mesin yang sedang melakukan

proses kerja maka menghasilkan kalor atau suhu yang panas yang dapat

menyebabkan komponen-komponen elektronika resikonya akan terjadi overheat.

Berikut pada Gambar 2.12. merupakan gambar kipas.

Gambar 2.12. Kipas Pendingin

55

III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tugas akhir telah dilaksanakan di Laboratorium Teknik Elektro, pada

bulan Mei sampai dengan bulan November 2018.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir dan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

3.2.1 Komponen

1. Arduino ATmega 2560

2. Motor 12 V DC

3. Sensor Suhu DS18b20

4. Driver Motor L298N

5. Kabel Penghubung

6. Mata Pisau Burr grinder

7. Kipas

8. Motor Servo

3.2.2 Peralatan dan Bahan

1. Laptop dan Software Pendukungnya

2. Solder dan Timah.

21

3. Akumulator 12V

4. Bor dan gerinda.

5. Baut dan Mur.

6. Board Arduino.

7. Besi, Siku-siku, dan lem.

3.3 Spesifikasi Sistem Alat

Spesifikasi alat yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagi berikut:

a. Input rangkaian menggunakan tegangan DC 12V Akumulator.

b. Output Akumulator berupa tegangan 12V.

c. Menggunakan mikrokontroler arduino ATmega 2560 sebagai pengendali.

d. Menggunakan motor DC sebagai aktuator pengaduk bijiikopi dan penggerak

burr grinder penggiling biji kopi.

e. Menggunakan motor driver L298N untuk mengendalikannmotor pengaduk dan

motor penggiling.

f. Sensor suhu Ds18b20 sebagai indikator pengukur suhu pada tabung penampung

biji kopi setelah disangrai, yang berfungsi sebagai umpan balik untuk kerja dari

kipas dan motor pengaduk.

g. Menggunakan modul arduino sebagai periperhal dan antarmuka serial.

h. Timer delay sebagai waktu kerja pada program yang dilakukan untuk proses

lamanya kerja motor DC yang akan dikontrol.

i. Menggunakan hopper berdiameter 25cm sebagai tabung penampung biji kopi

setelah dilakukan proses penyangaraian biji kopi.

22

j. Liquid crystal display (LCD) 16x2 digunakan sebagai output untuk

menampilkan suhu pada tabung pendinginnbiji kopi.

k. Kipas DC digunakan sebagaiialat bantu pendinginan biji kopi yanggtelah

disangrai.

l. Biji kopi yang digunakan dalam proses penggilingan adalah biji kopi yang telah

disangrai sebelumnya.

3.4 Tahapan-Tahapan Dalam Pembuatan Tugas Akhir

Dalam perancangan alat pendingin dan penggiling biji kopi otomatis ini dilakukan

dengan langkah-langkah kerja dalam pelaksanaanya, yaitu:

3.4.1. Studi Literatur

Study literature yang dimaksud adalah mempelajari berbagai sumber refrensi

(buku dan internet) yang berkaitan dengan pembuatan alat, yaitu seperti:

a. Mempelajari cara kerja rangkaian dari alat yang dibuat.

b. Mempelajari datasheet peralatan yang digunakan.

c. Memahami prinsip kerja proses pendingin dan penggiling biji kopi

otomatis.

Pada diagram alir Gambar 3.1 tahap-tahap perancangan alat pendingin dan penggiling

biji kopi otomatis. Diagram alir perancangan dan pembuatan tugas akhir ini digunakan

untuk memudahkan dalam sistematis pembuatan tugas akhir.

23

Gambar 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Tugas Akhir

3.4.2. Rancangan Perangkat Sistem

Perancangan sistem alat pendingin dan penggiling biji kopi otomatis dapat

dilihat seperti Gambar 3.2:

24

Gambar 3.2. Rancangan Perangkat Sistem

Keterangan pada Gambar 3.2:

1. Power Supply 24 V DC

2. Sensor Ds18b20

3. Kipas 12 V DC

4. Driver Motor L298N

5. Servo

6. Motor 12 V DC

7. LCD 16x2

8. Mikrokontroler Arduino ATmega2560

Perancangan perangkat sistem yang akan digunakan untuk membuat alat

penggiling kopi otomatis ini yaitu:

a. Mikrokontroler ATmega2560 yang berperan sebagai pengendali utama

untuk keseluruhan sistem, mikrokontroler ini mengendalikan motor DC

25

sebagai pengadukkdan penggiling biji kopi, motor servo, kipas, dan

LCD.

b. Motor DC berfungsi sebagai aktuator pada proses pengadukan dan

penggilingan biji kopi.

c. Motor Driver L298N merupakan module pengendali untuk mengatur

kecepatan pada motor DC yang nantinya dapat sesuaikan dengan

kebutuhan sistem.

d. Power Supply berfungsi sebagai sumber daya untuk keseluruhan sistem

alat.

e. Sensor Ds18b20 sebagai pengukur besaran suhu pada tabung penampung

biji kopi hingga stabil. Besaran suhu yang digunakan sebagai umpan

balik dari kerja sistem pendinginan biji kopi.

f. Motor servo berfungsi sebagai pembuka dan penutup pembatas anatara

tabung pendingin dan penggiling biji kopi.

g. Kipas beroperasi untuk pendingin biji kopi setelah dilakukan

penyangraian yang melebihi suhu setting point.

h. Liquid crystal display (LCD) berfungsi sebagai monitoring keadaan suhu biji

kopiipada tabung pendinginan.

26

3.4.3. Blok Diagram

Diagram blok perangkat sistem alat penggiling kopi otomatis berbasis

mikrokontroler berguna untuk mengetahui rangkaian dan komponen yang

digunakan dalam membuat sistem.

Gambar 3.3. Blok Diagram Alat Penggiling dan Pendingin Biji Kopi

Otomatis.

Gambar 3.3 diagram blok alat pengdingin dan penggiling biji kopi dapat

dijelaskan bahwa power supply berguna untuk memenuhi kebutuhan daya

dari seluruh blok rangkaian. Ds18b20 berperan sebagai pengukur besaran

suhu pada tabung penampung saat setelah biji kopi dilakukan penyangraian,

sensor suhu iniiberfungsi juga sebagai umpan balik kerja dari motor

pengaduk dan kipas pada tabung penampung yang berperan sebagaiiproses

pendinginan biji kopi saat setelah dilakukan penyangraian. Set point suhu

27

akan kita tentukan sesuai dengan program yang kita input, setelah suhu

terukur maka apabila suhu melebihi dari batas normal yang ditentukan maka

kipas dan motor pengaduk akan aktif bekerja. Pada saat suhu penampungan

sudah mencapai kondisi normal maka kipas yang digunakan untuk proses

pendinginan biji kopi pada tabung penampung akan berhenti, namun motor

pengaduk akan tetap aktif dan servo pembatas juga akan aktif dengan timer

delay untuk mendorong biji kopi menuju pembatas yang akan digerakan

menggunakan motor servo. Pada proses selanjutnya biji kopi akan terdorong

jatuh menuju pembatas yang telah terbuka, setelah timer delay dari motor

pengaduk dan motor servo telah bernilai nol atau waktu habis motor

penggiling akan aktif untuk melakukan proses penggilingan biji kopi. Untuk

lebih jelasnya mengenai prinsip kerja dari perangkat sistem yang akan dibuat,

dapat dilihat pada Gambar 3.4. Flowchart perangkat sistem.

28

Gambar 3.4. Flowchart alat Pendingin dan penggiling biji kopi otomatis.

29

3.4.4. Rancangan Sistem Alat

Perancangan sistem pada alat ini berisi tentang rangkaian setiap sistem yang

akan diaplikasikan pada perancangan alat pendingin dan penggiling biji kopi

otomatis. Kemudian semua rangkaian sistem tersebut akan dirangkai secara

keseluruhan. Dalam perancangan alat pendingin dan penggiling kopi ini

dibagi dalam berbagai perancangan sebagai berikut:

A. Rangkaian Pengendali Suhu Biji Kopi

Pengendalian suhu biji kopi pada tabung penampung secara otomatis

menggunakan beberapa komponen pendukung seperti sensor suhu Ds18b20,

Motor Pengaduk, Kipas DC, dan LCD sebagi output penampil besaran suhu

yang terukur melalui sensor Ds18b20. Rancangan power supplyy yang

digunakan pada alat pendingin dan penggiling biji kopi adalah 24 V DC dan

arus maksimal sebesar 5 A. Perhitungan daya yang digunakan pada alat ini

adalah:

P = V. I ....................................................................................... (3.1)

P = 24 V x 5 A

P = 120 W

Motor pengaduk membutuhkan tegangan 24 V DC dan arus maksimal yang

digunakan adalah sebesar 5 A. Tegangan output power supply diturunkan

menggunakan modul DC to DC step down converter 5 V DC dengan arus

maksimal 3A untuk mensuplai tegangan dari mikrokontroler. Sensor Ds18b20

akan membaca suhu dari biji kopi yang telah disangrai. Sensor suhu memiliki

30

satu pin pengeluaran berupa tegangan yang dikonversikan ke dalam bentuk

digital oleh converter analog to digital (ADC) yang terdapat pada

mikrokontroler arduino Atmega 2560. Untuk kondisi suhu yang melebihi set

point 320C yang ditententukan maka sensor suhu akan menjadi umpan balik

agar kipas dan motor pengaduk aktif untuk proses penurunan suhu dari biji

kopi yang telah disangrai sebelumnya. Kecepatan motor pengaduk konstan

yaitu 75 Rpm untuk mendinginkan biji kopi dan menjatuhkan biji kopi. Berikut

pada Gambar 3.5. rangkaian pengendali suhu biji kopi:

Gambar 3.5. Rangkaian Pengendali Suhu Biji Kopi

Keterangan pada Gambar 3.5:

1. Servo

2. Arduino

3. LCD 16x2

4. Motor DC

5. Motor Driver L298N

6. Sensor Ds18b20

31

B. Rangkaian Pengendali Penggiling Biji Kopi

Pada rangkaian pengendali penggilingan biji kopi ini menggunakan motor

driver L298N sebagai pengendali dari motor DC. Penggunaan IC L298N

karena di dalamnya terdapat 4 buah motor driver yang mampu mengontrol 2

buah motor DC dengan kontrol arah CW atau CCW dan pengaturan kecepatan

motor dapat kita atur. IC L298N mampu melewatkan arus untuk motor DC

yaitu 8A untuk memberi sumber terhadap motor DC yang digunakan sebagai

aktuator penggerak biji kopi dan burr grinder yang nantinya akan

menghaluskan biji kopi. Pada penelitian ini menggunakan sumber tegangan

untuk motor penggiling adalah sebesar 24 V DC dan arus maksimal 5 A. Motor

DC penggiling menggunakan spesifikasi torsi 10 Kg.cm dengan kecepatan

maksimum 60 Rpm. Berikut ini adalah Gambar 3.7. rangkaian skematik pada

pengendali penggilingan biji kopi.

Gambar 3.6. Rangkaian Skematik Pengendali Motor Penggiling

1 2

3

32

Keterangan pada Gambar 3.6:

1. Motor DC

2. Motor Driver L298N

3. Arduino

3.4.5. Desain Alat pendinginan dan Penggilingan Biji Kopi

Gambar 3.7. Desain Keseluruhan Sistem

Keterangan pada Gambar 3.7:

1. Tabung Penyangraian

2. Tabung Pendinginan

3. Tabung Penggilingan

2

3

1

33

Gambar 3.8. Desain Alat Pendingin dan Penggilingan Biji Kopi

Keterangan Pada Gambar 3.8:

1. Motor DC

2. Tabung Penggilingan

3. Tabung Penampung Bubuk Kopi

4. Pintu Keluar Biji Kopi

5. Motor Pendingin Biji Kopi

6. Tabung Pendinginan Biji Kopi

7. Motor Servo Penjatuh Biji Kopi

Gambar 3.8. Perancangan alat penggiling biji kopi otomatis ini disusun dari

beberapa bagian seperti hooper, bagian control alat, dan bagian aktuator dari

alat yang berfungsi sebagai komponen utama pada perancangan alat

penggiling biji kopi. Berikut ini adalah bagian alat pada mesin penggiling biji

kopi otomatis:

34

1. Pada perancangan alat penggiling biji kopi otomatis, motor DC akan

diletakan pada bagian belakang seperti pada gambar nomor 1 dari alat

penggiling otomatis ini.

2. Tabung Penggiling berfungsi sebagai penampung sebelum biji kopi

dilakukan proses penggilingan.

3. Pada bagian nomor 3 akan diletakan burr grinder yang akan digerakan

oleh motor DC.

4. Tabung keluaran biji kopi digunakan sebagai mengeluarkan bubuk kopi

yang telah dilakukan proses penggilingan sebelumnya.

5. Motor Pengaduk digunakan untuk mengaduk biji kopi agar dapat

didinginkan secara merata.

6. Tabung penampung yang digunakan untuk menampung biji kopi yang

telah disangrai.

7. Motor servo yang diletakan pada bagian penampung tersebut sebagai

pembatas anatara proses pendinginan biji kopi dan penggilingan biji

kopi.

3.4.6. Pengujian Perangkat Sistem Alat

Pengujian perangkat sistem alat bertujuan untuk mengetahui rancangan alat

sudah benar atau sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap ini akan

dilakukan pengujian disetiap blok rangkaian dan keseluruhan rangkaian.

Rancangan baik apabila alat dapat bekerja dengan baik, sehingga bisa

35

mengendalikan motor DC sebagai pengaduk dan penggiling biji kopi,

menggerakan kipas pendinginndengan umpan balik dari suhuuyang terbaca

oleh sensor. Pada perancangan alat dapat mengendalikan suhu pada biji kopi

yang telah disangrai sebelumnya.

3.4.7. Analisa

Setelah pembuatan alat selesai dan seluruh rangkaian sudah benar, maka

selanjutnya akan dilakukan analisis dan pengambilan pengujiaan data. Dari

perancangan alat tugas akhir ini yang akan dilakukan pengujian perangakat

keras yang digunakan pada perancangannalat pendingin dan penggiling biji

kopi, menganalisis waktu capai kerja alat dari pendinginan bijii kopi hingga

menjadi bubuk kopii.

55

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Telah terealisasi alat pendingin dan penggiling biji kopi otomatis

menggunakan sensor suhu, kipas, motor driver, dan motor DC berbasis

mikrokontroler Arduino ATmega2560.

2. Pada perancangan alat pendingin dan penggiling biji kopi otomatis ini telah

terbukti sensor suhu Ds18b20 berfungsi baik dan mampu menjadi umpan

balik kerja pada proses pendinginan. Mikrokontroler Arduino telah berhasil

mengendalikan waktu capai pada motor pengaduk, motor penggiling serta

waktu keseluruhan sistem alat.

3. Pada proses pendinginan biji kopi rata-rata waktu pendinginan 431,522 detik,

pendinginan menggunakan motor pengaduk, kipas, dan tabung yang berbahan

alumunium terbukti lebih efektif dibandingkan dengan terhampar tanpa

bantuan sistem yang lain.

4. Pada pengujian penggilingan biji kopi, pengunaan burr grinder sebagai mata

pisau penggiling dan motor DC sebagai aktuator penggerak mata pisau

terbukti dapat menghaluskan biji kopi dengan 3 tingkat kehalusan kasar,

sedang, dan halus.

55

5.2 Saran

Ada beberapa saran yang dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan alat

pendingin dan penggiling biji kopi otomatis ini, agar dapat menyempurnakan alat

tersebut.

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan agar memperhatikan desain dari

keseluruhan sistem alat dari mekanikal dan elektrikal yang lebih efektif.

2. Pada pembuatan alat pendingin biji kopi otomatis banyak menggunkan stainless,

maka alat ini harus dilakukan uji kehigenisan dan sterilisasi tiap part komponen

agar dapat digunakan masal.

3. Pada penelitian selanjutnya, penggunaan mata pisau penggilingan harus di

desain secara otomatis untuk mengubah tingkat kehalusan menjadi lebih efisien

dalam mengatur tingkat kehalusan biji kopi.

55

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abasi, K 2016. Rancang Bangun Model Alat Pembuat Minuman Kopi Otomatis

Menggunakan Sensor Ultrasonik, Screw Conveyor dan Mixing Propeller

Berbasis Mikrokontroler ATmega2560. Universitas Lampung. Teknik Elektro.

[2] Ariwibowo, T 2013. Rancang Bangun Meisn Pembubuk Kopi Berkapasitas 30

Kg/Jam. Politeknik Negeri Medan. Teknik Mesin.

[3] Abdillah, Alfarizqi. 2016. Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roasted) Kopi dan

Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Politeknik

Perkapalan Negeri Surabaya. Teknik Perkapalan.

[4] Napitulu, Samuel Haposan, Daulay. 2013. Rancang Bangun Alat Penggiling Biji

Kopi Tipe Flat Burr Mill. Universitas Sumatera Utara. Keteknikan Pertanian.

[5] Luthfi Wibowo, 2017. Wisnu Broto. Pemanfaatan Mikrokontroler Dalam

Pembuatan Kopi. Universitas Pancasila Jakarta. Teknik Elektro.

[6] Samsul, Arifin, 2014. Pemanfaatan Pulse Width Modulation Untuk Mengontrol

Motor. STMIK Malang. Teknologi dan Informasi.

[7] Nusyura, Fauzan, 2016. Pengendalian Suhu Pada Prosesor Laptop Menggunakan

Kontrol Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler Arduino AT Mega 2560.

Skripsi. Universitas Brawijaya. Teknik Elektro.

[8] Ginting, Wawan, 2013. Rancang Bangun Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe

Rotari. Universitas Diponegoro. Ilmu dan Teknologi Pangan.