rancang bangun sistemrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48227... · 2019-11-12 ·...
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN SISTEM E-RESERVATION PADA USAHA KECIL
DAN MENENGAH (UKM)
(STUDI KASUS: SDR TOUR & TRAVEL)
HARD COVER Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FIKRI AULIA
1111093000061
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1439 H
RANCANG BANGUN SISTEM E-RESERVATION PADA USAHA KECIL
DAN MENENGAH (UKM)
(STUDI KASUS: SDR TOUR & TRAVEL)
COVER DEPAN Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FIKRI AULIA
1111093000061
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1439 H
i
HALAMAN JUDUL
RANCANG BANGUN SISTEM E-RESERVATION PADA USAHA KECIL
DAN MENENGAH (UKM)
(STUDI KASUS: SDR TOUR & TRAVEL)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FIKRI AULIA
1111093000061
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1439 H
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANG BANGUN SISTEM E-RESERVATION PADA USAHA KECIL
DAN MENENGAH (UKM)
(STUDI KASUS: SDR TOUR & TRAVEL)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
FIKRI AULIA
1111093000061
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Aries Susanto HT, Ph.D Elsy Rahajeng, MTI
NIP. 19740322 200710 1 002 NIP.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Nia Kumaladewi, MMSI
NIP. 19750412 200710 2 002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul "Rancang Bangun Sistem E-Reservation Pada Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) (Studi Kasus: SDR Tour & Travel)" yang ditulis oleh Fikri
Aulia, NIM 1111093000061 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosah, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5 Oktober 2017. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada
Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
Nia Kumaladewi, MMSI
NIP. 19750412 200710 2 002
Sarip Hidayatuloh, MMSI
NIP. 19750811 200912 1 001
Pembimbing I Pembimbing II
Aries Susanto H.T, Ph.D
NIP. 19740322 200710 1 002
Elsy Rahajeng, MTI
NIP.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi
DR. Agus Salim, S.Ag, M.Si
NIP. 19720816 199903 1 003
Nia Kumaladewi, MMSI
NIP. 19750412 200710 2 002
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYAH ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Maret 2018
Fikri Aulia
v
ABSTRAK
FIKRI AULIA – 1111093000061. Rancang Bangun Sistem E-Reservation Pada
Usaha Kecil dan Menengah (UKM ) (Studi Kasus : SDR Tour & Travel). Di bawah
bimbingan ARIES SUSANTO dan ELSY RAHAJENG.
Sigma Daya Ramadhan (SDR) Tour & Travel merupakan salah satu pelaku
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak pada bidang pariwisata, yang
menyediakan jasa tour & travel dan berupaya untuk memberikan kemudahan dalam
perjalanan orang lain. Dalam hal tersebut perusahaan menyediakan jasa perjalanan
wisata (tour) dan jasa pemesanan tiket transportasi seperti tiket kereta api, pesawat
terbang, dan bus. Belum dilakukannya kegiatan pemasaran yang mampu
menjangkau pasar yang lebih luas, adanya antrian pelayanan jasa melalui jalur
telepon, dan kerap terjadinya kesalahan rekap data transaksi menjadi faktor
penyebab tidak optimalnya aktivitas bisnis perusahaan dan berpengaruh pada
kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin sengit.
Oleh sebab itu, dibuatlah sistem E-Reservation berbasis web untuk mengatasi
permasalahan tersebut . Sistem ini dikembangkan dengan metode berorientasi objek
menggunakan pendekatan Rapid Application Development (RAD) dan tools
Unified Modelling Language (UML). Dalam pengembangannya digunakan PHP
dengan framework Codeigniter sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai
database server. Sistem yang dikembangkan dapat digunakan oleh perusahaan
untuk memberikan informasi tentang jasa tour & travel dan dapat merekap data
transaksi pemesanan secara otomatis. Selain itu sistem ini juga dapat digunakan
oleh pelanggan untuk memperoleh informasi tentang jasa tour & travel dan
melakukan pemesanan jasa dengan menggunakan fitur pemesanan yang terdapat
pada setiap jasa tour & travel yang tersedia di dalam sistem.
Kata Kunci : E-Reservation, Tour & Travel, Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML).
V BAB + xxii Halaman + 251 Halaman + 110 Gambar + 108 Tabel
Pustaka Acuan (35, 2002 – 2017)
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, yang telah memberikan kekuatan,
kemudahan, dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak
lupa shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta kerabatnya semoga di akhir zaman nanti kita mendapat syafa’at dari
beliau. Aamiin.
Skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem E-Reservation Pada Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) (Studi Kasus: SDR Tour & Travel)”, dimaksudkan
untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Program
Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengalami berbagai kesulitan dan
penulis menyadari bahwa masih adanya kekurangan, baik dalam pembahasan
maupun penyajian skripsi ini. Namun berkat pertolongan Allah SWT, kesungguhan
hati dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis hendak
menyampaikan rasa terima kasih yang terdalam kepada seluruh pihak yang telah
memberikan dukungan, bantuan, dan bimbingan kepada penulis. Secara khusus
saya sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
vii
2. Bapak DR. Agus Salim, S. Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Aries Susanto H.T, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Elsy
Rahajeng, MTI selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu,
ilmu dan bimbingan selama proses penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu
selama masa perkuliahan.
6. Bapak Arif Ardiansyah selaku General Manager SDR Tour & Travel yang telah
bekerja sama, membantu dan memberikan saran selama proses penelitian
skripsi ini.
7. Orang tua tercinta, Ayahanda Syaiful Marsyi dan Ibunda Dhyaniwati, yang
tiada henti memberikan cinta, kasih sayang, dukungan, dan doa kepada penulis.
8. Fifi Sopiana yang selalu setia menemani, memberikan motivasi, dan juga
semangat hingga akhirnya skirpsi ini dapat terselesaikan.
9. M. Firas Aufar dan Ahmad Imam Fauzi selaku sahabat dan juga guru yang
selalu membantu selama proses penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman Sistem Informasi 2011 yang telah berbagi ilmu dan dukungan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Rekan-rekan HIMSI, G.I.S.A, SISesatJr, dan Kostan Pepaya yang selalu
memberikan saran dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini.
12. Oki, Ikhwan (Brek), Bani, Farhan, Rafi (Genduy), Diar, Dylan, Tommy
(Tumbo), Nopal, Irfan (Toing), Halim (Aloii), Arul, Imam Munandar, Hafizh,
viii
Martin, Saiq, Riga, Abdul (Dul), Yusuf (Ucup), Faisal (Ical), Daus (Codet),
Rafiudin, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang senantiasa membagi ilmu, cerita, canda, tawa, dan dukungan selama ini.
Penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat hal-hal yang
kurang berkenan dalam penulisan skripsi ini. Kritik, saran, dan pertanyaan dapat
disampaikan kepada penulis melalui alamat e-mail: [email protected].
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Jakarta, September 2017
Fikri Aulia
ix
DAFTAR ISI
COVER DEPAN
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
PENGESAHAN UJIAN ....................................................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.5 Batasan Masalah ..................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
1.7 Metodologi Penelitian ............................................................................ 11
1.7.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 12
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem ....................................................... 12
1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 15
2.1 Definisi Rancang Bangun ....................................................................... 15
2.2 Konsep Dasar Sistem .............................................................................. 15
2.2.1 Pengertian Sistem ............................................................................ 15
x
2.2.2 Karakteristik Sistem ........................................................................ 16
2.3 Konsep Informasi ................................................................................... 17
2.3.1 Pengertian Data ............................................................................... 17
2.3.2 Pengertian Informasi ....................................................................... 18
2.3.3 Kualitas Informasi ........................................................................... 18
2.4 Electronic Commerce (E-Commerce) .................................................... 19
2.4.1 Pengertian E-Commerce.................................................................. 19
2.4.2 Komponen dalam E-Commerce ...................................................... 20
2.4.3 Jenis E-Commerce ........................................................................... 22
2.4.4 Layanan E-Commerce ..................................................................... 27
2.4.5 Keuntungan E-Commerce ............................................................... 35
2.4.6 Kerugian E-Commerce .................................................................... 37
2.4.7 Metode Pembayaran pada E-Commerce ......................................... 38
2.5 E-Reservation ......................................................................................... 42
2.5.1 Reservasi ......................................................................................... 42
2.5.2 Tiket ................................................................................................ 43
2.6 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ....................................................... 43
2.6.1 Pengertian UKM ............................................................................. 43
2.6.2 Kriteria UKM .................................................................................. 44
2.6.3 Jenis-Jenis UKM ............................................................................. 45
2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan UKM ................................................... 46
2.7 Tour and Travel ...................................................................................... 49
2.8 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 49
2.8.1 Observasi ......................................................................................... 49
2.8.2 Studi Pustaka ................................................................................... 50
2.8.3 Wawancara ...................................................................................... 50
xi
2.9 Rapid Application Development (RAD) ................................................. 51
2.9.1 Pengertian RAD .............................................................................. 51
2.9.2 Perbandingan RAD dengan Model Pengembangan Sistem Lain .... 53
2.9.3 Alasan Menggunakan RAD ............................................................ 55
2.10 Konsep Basis Data .............................................................................. 57
2.10.1 Pengertian Basis Data ..................................................................... 57
2.10.2 Database Management System ....................................................... 59
2.10.3 Relational Database Management System ...................................... 59
2.11 Unsur Pengembangan Sistem ............................................................. 60
2.11.1 Web ................................................................................................. 60
2.11.2 Web Server ...................................................................................... 60
2.11.3 Unified Modelling Language (UML) ............................................. 62
2.11.3.1 Use Case Diagram ................................................................... 62
2.11.3.2 Class Diagram .......................................................................... 63
2.11.3.3 Activity Diagram ..................................................................... 64
2.11.3.4 Sequence Diagram ................................................................... 65
2.11.4 Matriks Data-to-Location CRUD ................................................... 66
2.11.5 Sertifikat Digital .............................................................................. 66
2.11.6 Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) ............................... 67
2.11.7 XAMPP ........................................................................................... 68
2.11.8 PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) ............................................. 68
2.11.9 MySQL ............................................................................................ 69
2.11.10 Codeigniter .................................................................................. 69
2.11.11 Notepad++ ................................................................................... 70
2.12 Pengujian Sistem................................................................................. 70
2.12.1 Black-Box Testing ........................................................................... 70
xii
2.12.2 Perbandingan Black-Box Testing dengan Metode Pengujian Sistem
Lain 71
2.12.3 Alasan Menggunakan Black-Box Testing ....................................... 73
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 75
3.1 Tempat dan Waktu ................................................................................. 75
3.2 Perangkat Pendukung ............................................................................. 75
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 76
3.3.1 Observasi ......................................................................................... 76
3.3.2 Wawancara ...................................................................................... 76
3.3.3 Studi Pustaka ................................................................................... 77
3.4 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 82
3.4.1 Rapid Application Development (RAD) ......................................... 82
3.4.1.1 Requirements Planning ............................................................ 82
3.4.1.2 RAD Design Workshop ........................................................... 83
3.4.1.3 Implementation ........................................................................ 85
3.5 Kerangka Penelitian ............................................................................... 86
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 88
4.1 Requirements Planning .......................................................................... 88
4.1.1 Gambaran Umum SDR Tour & Travel ........................................... 88
4.1.1.1 Visi dan Misi SDR Tour & Travel .......................................... 89
4.1.1.2 Struktur Organisasi SDR Tour & Travel ................................. 89
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ................................................................. 91
4.1.2.1 Proses Bisnis Sistem Berjalan.................................................. 91
4.1.2.2 Kekurangan Sistem Berjalan ................................................... 93
4.1.2.3 Identifikasi Masalah ................................................................. 93
4.1.3 Analisis Sistem Usulan ................................................................... 94
xiii
4.1.3.1 Pemecahan Masalah ................................................................. 94
4.1.3.2 Proses Bisnis Sistem Usulan .................................................... 95
4.1.3.3 Analisis Perbandingan Sistem ................................................. 96
4.1.3.4 Kebutuhan Sistem .................................................................... 97
4.2 RAD Design Workshop ........................................................................ 100
4.2.1 Membuat Use Case Diagram ........................................................ 101
4.2.2 Membuat Activity Diagram ........................................................... 128
4.2.3 Membuat Class Diagram .............................................................. 145
4.2.4 Membuat Sequence Diagram ........................................................ 152
4.2.5 Membuat Skema Basis Data ......................................................... 175
4.2.6 Membuat Spesifikasi Basis Data ................................................... 204
4.2.7 Membuat Matriks Data-to-Location CRUD ................................. 211
4.2.8 Membuat Rancangan GUI (Graphical User Interface) ................ 213
4.3 Implementation ..................................................................................... 234
4.3.1 Pembangunan Sistem .................................................................... 235
4.3.2 Pengujian Sistem ........................................................................... 236
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 246
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 246
5.2. Saran ..................................................................................................... 247
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 248
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Statistik Jumlah Wisatawan ke Indonesia Tahun 2009-2014 dan
Prediksi Target Wisatawan ke Indonesia Tahun 2015-2019 (CareTourism, 2015) 5
Gambar 1.2 Grafik Pertumbuhan Transaksi SDR Tour & Travel Oktober 2016 –
Maret 2017 (SDR Tour & Travel, 2017) ................................................................ 7
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Mulyanto, 2009) ............................................. 17
Gambar 2.2 Contoh EC Physical Good (Lazada, 2016) ....................................... 25
Gambar 2.3 Contoh EC Digital Good – (iTunes, 2016) ....................................... 26
Gambar 2.4 Contoh EC Service Good (Agoda, 2016) .......................................... 27
Gambar 2.5 Layanan E-Commerce (Pratama, 2015) ............................................ 35
Gambar 2.6 Model RAD (Kendall & Kendall, 2011) ........................................... 53
Gambar2.7 Ilustrasi Hubungan Browser dan Web Server (Mozilla Developer
Network, 2016) ..................................................................................................... 61
Gambar2.8 Contoh Model Use Case Diagram (Whitten & Bentley, 2007) ......... 63
Gambar 2.9 Contoh Model Class Diagram (Whitten & Bentley, 2007) ............... 64
Gambar 2.10 Contoh Model Activity Diagram (Whitten & Bentley, 2007) ........ 65
Gambar 2.11 Contoh Model Sequence Diagram (Whitten & Bentley, 2007) ...... 66
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 87
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDR Tour & Travel (SDR Tour & Travel, 2015)
............................................................................................................................... 89
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan............................................................. 92
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan ............................................................... 95
Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem E-Reservation ....................................... 106
Gambar 4.5 Activity Diagram Log In ................................................................. 128
Gambar 4.6 Activity Diagram Registrasi ............................................................ 129
Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Profil ........................................................... 130
Gambar 4.8 Activity Diagram Melihat Tour....................................................... 130
Gambar 4.9 Activity Diagram Memesan Tour ................................................... 131
Gambar 4.10 Activity Diagram Membayar Tour ................................................ 132
Gambar 4.11 Activity Diagram Mencari Tiket Pesawat Terbang....................... 132
Gambar 4.12 Activity Diagram Memesan Tiket Pesawat Terbang .................... 133
xv
Gambar 4.13 Activity Diagram Membayar Tiket Pesawat Terbang................... 134
Gambar 4.14 Activity Diagram Mmelihat Daftar Pemesanan ............................ 134
Gambar 4.15 Activity Diagram Membatalkan Pemesanan ................................. 135
Gambar 4.16 Activity Diagram Memvalidasi Pembayaran Tour ....................... 135
Gambar 4.17 Activity Diagram Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 136
Gambar 4.18 Activity Diagram Mengkonfirmasi Pembatalan Pemesanan ........ 136
Gambar 4.19 Activity Diagram Mengembalikan Uang Pemesanan ................... 137
Gambar 4.20 Activity Diagram Mengelola Tour ................................................ 138
Gambar 4.21 Activity Diagram Melihat Pemesanan Tour.................................. 139
Gambar 4.22 Activity Diagram Mengelola Pemesanan Tour ............................. 140
Gambar 4.23 Activity Diagram Melihat Pemesanan Tiket Pesawat Terbang .... 141
Gambar 4.24 Activity Diagram Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang 142
Gambar 4.25 Activity Diagram Mengelola User ................................................ 143
Gambar 4.26 Activity Diagram Melihat Laporan Transaksi .............................. 144
Gambar 4.27 Activity Diagram Log Out ............................................................ 144
Gambar 4.27 Class Diagram ............................................................................... 149
Gambar 4.28 Mapping Class Diagram ................................................................ 150
Gambar 4.29 Class Diagram Sistem E-Reservation ........................................... 151
Gambar 4.30 Sequence Diagram Log In ............................................................. 152
Gambar 4.31 Sequence Diagram Registrasi........................................................ 153
Gambar 4.32 Sequence Diagram Edit Profil ....................................................... 154
Gambar 4.33 Sequence Diagram Melihat Tour .................................................. 155
Gambar 4.34 Sequence Diagram Memesan Tour ............................................... 156
Gambar 4.35 Sequence Diagram Membayar Tour ............................................. 157
Gambar 4.36 Sequence Diagram Mencari Tiket Pesawat Terbang .................... 158
Gambar 4.37 Sequence Diagram Memesan Tiket Pesawat Terbang .................. 159
Gambar 4.38 Sequence Diagram Membayar Tiket Pesawat Terbang ................ 160
Gambar 4.39 Sequence Diagram Melihat Daftar Pemesanan ............................. 161
Gambar 4.40 Sequence Diagram Membatalkan Pemesanan ............................... 162
Gambar 4.41 Sequence Diagram Memvalidasi Pembayaran Tour ..................... 163
xvi
Gambar 4.42 Sequence Diagram Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 164
Gambar 4.43 Sequence Diagram Mengkonfirmasi Pembatalan Pemesanan ...... 165
Gambar 4.44 Sequence Diagram Mengembalikan Uang Pemesanan ................. 166
Gambar 4.45 Sequence Diagram Mengelola Tour .............................................. 167
Gambar 4.46 Sequence Diagram Melihat Pemesanan Tour ............................... 168
Gambar 4.47 Sequence Diagram Mengelola Pemesanan Tour ........................... 169
Gambar 4.48 Sequence Diagram Melihat Pemesanan Tiket ............................... 170
Gambar 4.49 Sequence Diagram Mengelola Pemesanan Tiket .......................... 171
Gambar 4.50 Sequence Diagram Mengelola User .............................................. 172
Gambar 4.51 Sequence Diagram Melihat Laporan Transaksi ............................ 173
Gambar 4.52 Sequence Diagram Log Out .......................................................... 174
Gambar 4.53 Skema Basis Data Sistem E-Reservation ...................................... 203
Gambar 4.54 Rancangan Tampilan Halaman Utama Sistem .............................. 213
Gambar 4.55 Rancangan Tampilan Menu Reservasi Tiket Pesawat Terbang .... 214
Gambar 4.56 Rancangan Tampilan Halaman Tour............................................. 214
Gambar 4.57 Rancangan Tampilan Halaman Detail Tour .................................. 215
Gambar 4.58 Rancangan Tampilan Menu Login | Register ................................ 215
Gambar 4.59 Rancangan Tampilan Hasil Pencarian Tiket Pesawat Terbang ..... 216
Gambar 4.60 Rancangan Tampilan Halaman Pemesanan Tour .......................... 216
Gambar 4.61 Rancangan Tampilan Halaman Detail Pesan Tour ....................... 217
Gambar 4.62 Rancangan Tampilan Halaman Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 217
Gambar 4.63 Rancangan Tampilan Menu Manage Order .................................. 218
Gambar 4.64 Rancangan Tampilan Menu Profile Setting .................................. 218
Gambar 4.65 Rancangan Tampilan Menu Account Setting ................................ 219
Gambar 4.66 Rancangan Tampilan Halaman Detail Pemesanan Tour ............... 219
Gambar 4.67 Rancangan Tampilan Halaman Detail Pemesanan Tiket Pesawat
Terbang ............................................................................................................... 220
Gambar 4.68 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tour oleh
Pelanggan ............................................................................................................ 220
xvii
Gambar 4.69 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tour oleh
Staff Operasional ................................................................................................. 221
Gambar 4.70 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tiket oleh
Pelanggan ............................................................................................................ 221
Gambar 4.71 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tiket oleh
Staff Operasional ................................................................................................. 222
Gambar 4.72 Rancangan Tampilan Halaman Konfirmasi Pembayaran Tour..... 222
Gambar 4.73 Rancangan Tampilan Halaman Konfirmasi Pembayaran Tiket .... 223
Gambar 4.74Rancangan Tampilan Halaman Login Admin ................................ 223
Gambar 4.75 Rancangan Tampilan Halaman Admin oleh Admin ..................... 224
Gambar 4.76 Rancangan Tampilan Halaman Admin oleh General Manager .... 224
Gambar 4.77 Rancangan Tampilan Halaman Admin oleh Staff Keuangan ....... 225
Gambar 4.78 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Tour oleh Admin ........... 225
Gambar 4.79 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Tour oleh General Manager
............................................................................................................................. 226
Gambar 4.80 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Tour oleh Staff Keuangan
............................................................................................................................. 226
Gambar 4.81 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Add Tour........................ 227
Gambar 4.82 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Edit Tour ........................ 227
Gambar 4.83 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Add Jadwal Tour ........... 228
Gambar 4.84 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Edit Jadwal Tour ............ 228
Gambar 4.85 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pemesanan oleh Admin . 229
Gambar 4.86 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pemesanan oleh General
Manager............................................................................................................... 229
Gambar 4.87 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pemesanan oleh Staff
Keuangan............................................................................................................. 230
Gambar 4.88 Rancangan Tampilan Halaman Admin, User oleh Admin ............ 230
Gambar 4.89 Rancangan Tampilan Halaman Admin, User oleh General Manager
............................................................................................................................. 231
Gambar 4.90 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Add User ........................ 231
Gambar 4.91 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Edit User ........................ 232
Gambar 4.92 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Transaksi oleh Admin .... 232
xviii
Gambar 4.93 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Transasksi oleh General
Manager............................................................................................................... 233
Gambar 4.94 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Transaksi oleh Staff
Keuangan............................................................................................................. 233
Gambar 4.95 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Cetak Laporan Transaksi 234
Gambar 4.96 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pembatalan..................... 234
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Model Pengembangan Sistem ........................................ 53
Tabel 2.2 Perbandingan Metode Pengujian Sistem .............................................. 71
Tabel 3.1 Literatur Terkait .................................................................................... 78
Tabel 4.1 Perbandingan Kekurangan dan Kelebihan Sistem ................................ 96
Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional Sistem .............................................................. 98
Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional Sistem ...................................................... 99
Tabel 4.4 Identifitkasi Aktor ............................................................................... 101
Tabel 4.5 Identifikasi Use Case .......................................................................... 102
Tabel 4.6 Use Case Scenario Log In ................................................................... 107
Tabel 4.7 Use Case Scenario Registrasi .............................................................. 108
Tabel 4.8 Use Case Scenario Edit Profil ............................................................. 109
Tabel 4.9 Use Case Scenario Melihat Tour ........................................................ 109
Tabel 4.10 Use Case Scenario Memesan Tour ................................................... 110
Tabel 4.11 Use Case Scenario Membayar Tour.................................................. 111
Tabel 4.12 Use Case Scenario Mencari Tiket Pesawat Terbang ........................ 112
Tabel 4.13 Use Case Scenario Memesan Tiket Pesawat Terbang ...................... 113
Tabel 4.14 Use Case Scenario Membayar Tiket Pesawat Terbang .................... 114
Tabel 4.15 Use Case Scenario Melihat Daftar Pemesanan ................................. 115
Tabel 4.16 Use Case Scenario Membatalkan Pemesanan ................................... 116
Tabel 4.17 Use Case Scenario Memvalidasi Pembayaran Tour ......................... 117
Tabel 4.18 Use Case Scenario Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 118
Tabel 4.19 Use Case Scenario Mengkonfrimasi Pembatalan Pemesanan .......... 119
Tabel 4.20 Use Case Scenario Mengembalikan Uang Pemesanan ..................... 120
Tabel 4.21 Use Case Scenario Mengelola Tour .................................................. 121
Tabel 4.22 Use Case Scenario Melihat Pemesanan Tour ................................... 122
Tabel 4.23 Use Case Scenario Mengelola Pemesanan Tour ............................... 123
Tabel 4.24 Use Case Scenario Melihat Pemesanan Tiiket Pesawat Terbang ..... 124
Tabel 4.25 Use Case Scenario Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang .. 125
Tabel 4.26 Use Case Scenario Mengelola User .................................................. 126
xx
Tabel 4.27 Use Case Scenario Melihat laporan Transaksi .................................. 127
Tabel 4.28 Use Case Scenario Log Out .............................................................. 127
Tabel 4.29 Analisis Daftar Objek Potensial ........................................................ 145
Tabel 4.30 Daftar Objek yang Diusulkan ........................................................... 148
Tabel 4.31 Tabel tour_jadwal (UNF) .................................................................. 175
Tabel 4.32 Tabel transaksi_pemesanan (UNF) ................................................... 176
Tabel 4.33 Tabel pembatalan_pemesanan (UNF) ............................................... 177
Tabel 4.34 Tabel tour_jadwal (1NF) ................................................................... 178
Tabel 4.35 Tabel transaksi_pemesanan (1NF) .................................................... 180
Tabel 4.36 Tabel pembatalan_pemesanan (1NF)................................................ 181
Tabel 4.37 Tabel tour (2NF) ............................................................................... 182
Tabel 4.38 Tabel foto_tour (2NF) ....................................................................... 183
Tabel 4.39 Tabel jadwal_tour (2NF) ................................................................... 184
Tabel 4.40 Tabel destinasi (2NF) ........................................................................ 184
Tabel 4.41 Tabel destinasi_jadwal (2NF) ........................................................... 184
Tabel 4.42 Tabel transaksi (2NF)........................................................................ 185
Tabel 4.43 Tabel bukti_bayar (2NF) ................................................................... 186
Tabel 4.44 Tabel pemesanan (2NF) .................................................................... 187
Tabel 4.45 Tabel user (2NF) ............................................................................... 187
Tabel 4.46 Tabel pemesan (2NF) ........................................................................ 188
Tabel 4.47 Tabel pembatalan (2NF) ................................................................... 189
Tabel 4.48 Tabel rekening (2NF) ........................................................................ 190
Tabel 4.49 Tabel tour (3NF) ............................................................................... 191
Tabel 4.50 Tabel foto_tour (3NF) ....................................................................... 191
Tabel 4.51 Tabel jadwal_tour (3NF) ................................................................... 192
Tabel 4.52 Tabel destinasi (3NF) ........................................................................ 193
Tabel 4.53 Tabel destinasi_jadwal (3NF) ........................................................... 193
Tabel 4.54 Tabel transaksi (3NF)........................................................................ 194
Tabel 4.55 Tabel bukti_bayar (3NF) ................................................................... 195
Tabel 4.56 Tabel pemesanan (3NF) .................................................................... 196
Tabel 4.57 Tabel kategori (3NF) ......................................................................... 196
Tabel 4.58 Tabel user (3NF) ............................................................................... 197
xxi
Tabel 4.59 Tabel level (3NF) .............................................................................. 197
Tabel 4.60 Tabel pemesan (3NF) ........................................................................ 198
Tabel 4.61 Tabel kontak (3NF) ........................................................................... 198
Tabel 4.62 Tabel pembatalan (3NF) ................................................................... 199
Tabel 4.63 Tabel rekening (3NF) ........................................................................ 200
Tabel 4.64 Tabel status (3NF) ............................................................................. 201
Tabel 4.65 Tabel bank (3NF) .............................................................................. 202
Tabel 4.66 Spesifikasi Basis Data level .............................................................. 204
Tabel 4.67 Spesifikasi Basis Data user ............................................................... 204
Tabel 4.68 Spesifikasi Basis Data tour ............................................................... 205
Tabel 4.69 Spesifikasi Basis Data foto_tour ....................................................... 205
Tabel 4.70 Spesifikasi Basis Data jadwal_tour ................................................... 206
Tabel 4.71 Spesifikasi Basis Data status ............................................................. 206
Tabel 4.72 Spesifikasi Basis Data destinasi ........................................................ 206
Tabel 4.73 Spesifikasi Basis Data destinasi_jadwal ........................................... 207
Tabel 4.74 Spesifikasi Basis Data kategori ......................................................... 207
Tabel 4.75 Spesifikasi Basis Data pemesanan .................................................... 208
Tabel 4.76 Spesifikasi Basis Data pemesan ........................................................ 208
Tabel 4.77 Spesifikasi Basis Data kontak ........................................................... 208
Tabel 4.78 Spesifikasi Basis Data transaksi ........................................................ 209
Tabel 4.79 Spesifikasi Basis Data bukti_transfer ............................................... 209
Tabel 4.80 Sepsifikasi Basis Data bank .............................................................. 210
Tabel 4.81 Spesifikasi Basis Data rekening ........................................................ 210
Tabel 4.82 Spesifikasi Basis Data pembatalan ................................................... 210
Tabel 4.83 Matriks Data-to-Location CRUD...................................................... 211
Tabel 4.84 Pengujian Black-Box untuk Use Case Login .................................... 236
Tabel 4.85 Pangujian Black-Box untuk Use Case Registrasi ............................. 237
Tabel 4.86 Pengujian Black-Box untuk Use Case Edit Profil ............................ 237
Tabel 4.87 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Tour ........................ 237
Tabel 4.88 Pengujian Black-Box unutk Use Case Memesan Tour ..................... 238
Tabel 4.89 Pengujian Black-Box untuk Use Case Membayar Tour ................... 238
xxii
Tabel 4.90 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mencari Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 239
Tabel 4.91 Pengujian Black-Box untuk Use Case Memesan Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 239
Tabel 4.92 Pengujian Black-Box untuk Use Case Membayar Tiket Pesawat Terbang
............................................................................................................................. 240
Tabel 4.93 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Daftar Pemesanan... 240
Tabel 4.94 Pengujian Bloack-Box untuk Use Case Membatalkan Pemesanan .. 241
Tabel 4.95 Pengujian Black-Box untuk Use Case Memvalidasi Pembayaran Tour
............................................................................................................................. 241
Tabel 4.96 Pengujian Black-Box untuk Use Case Memvalidasi Pembayaran Tiket
............................................................................................................................. 241
Tabel 4.97 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengkonfirmasi Pembatalan 242
Tabel 4.98 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola Tour ................... 242
Tabel 4.99 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola Pemesanan Tour 242
Tabel 4.100 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Pemesanan Tour ... 243
Tabel 4.101 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola Pemesanan Tiket
Pesawat Terbang ................................................................................................. 243
Tabel 4.102 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Pemesanan Tiket
Pesawat Terbang ................................................................................................. 243
Tabel 4.103 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola User ................. 244
Tabel 4.104 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Laporan Transaksi 244
Tabel 4.105 Pengujian Black-Box untuk Use Case Logout ................................ 245
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi berkembang pesat saat ini, hingga menciptakan
berbagai jenis dan peluang bisnis baru, dimana transaksi-transaksi bisnis
banyak dilakukan secara online sehingga menuntut semua pihak untuk
mengikuti perubahan yang terjadi. Dengan memanfaatkan teknologi
informasi, banyak informasi dan kemudahan yang diperoleh manusia,
menyebabkan meningkatnya minat individu atau kelompok dalam
memanfaatkannya. Salah satu perkembangan teknologi informasi tersebut
adalah internet. Internet merupakan suatu bentuk interkoneksi dari sebuah
jaringan komputer, dimana dapat memberikan bentuk layanan informasi
secara lengkap (Sidharta, 1996).
Internet dapat digunakan dan berpengaruh dalam berbagai kegiatan
pada kehidupan sehari-hari. Dengan internet manusia dapat mencari
informasi, bermain, berinteraksi, berkomunikasi, bahkan berbisnis dan
bertransaksi dengan orang lain (Fuchs, 2008). Pengaruh internet dalam dunia
bisnis dapat terlihat pada segala sektor, salah satunya sektor pariwisata.
Keberadaan internet yang berkembang dan penggunaannya yang kian
marak di Indonesia dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha sebagai media
promosi suatu produk, yang berpotensi membawa keuntungan besar. Sebab
produknya dapat dikenal secara luas. Hal ini memungkinkan setiap orang
mudah melakukan transaksi secara online yang biasa dikenal dengan istilah
2
“Electronic Commerce” atau lebih familiar dengan istilah “E-Commerce”. E-
Commerce sangat memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam
memperoleh informasi tentang suatu produk atau jasa yang dibutuhkan,
memangkas biaya-biaya pemasaran dan biaya-biaya operasional organisasi
atau perusahaan, memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis, meningkatkan
layanan dan kemampuan berkompetisi dengan organisasi atau perusahaan
lainnya (Nugroho, 2006).
E-Reservation merupakan salah satu bentuk dari E-Commerce yang
biasa digunakan dalam sektor pariwisata. E-Reservation merupakan suatu
sistem untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktivitas perjalanan
pengguna tanpa mengeluarkan bukti fisik. Semua informasi yang terkait
sudah tercatat otomatis secara digital dalam sistem komputer sehingga sangat
meminimalisasi adanya kesalahan-kesalahan dalam pencatatan dan
pemesanan yang dapat merugikan pengguna (Cahyaningsih, 2014).
Reservation atau dalam bahasa Indonesia berarti reservasi merupakan
sebuah proses perjanjian berupa pemesanan sebuah produk baik barang
maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapat kesepahaman antara
konsumen dengan produsen mengenai produk tersebut namun belum ditutup
oleh sebuah transaksi jual-beli. Pada saat reservasi berlangsung biasanya
ditandai dengan adanya proses tukar menukar informasi antara konsumen dan
produsen agara kesepamahaman mengenai produk dapat terwujud (Fajri,
2013).
3
E-Reservation memberikan berbagai kemudahan baik bagi pihak
penjual (merchant) maupun pihak pembeli (buyer) dalam bertransaksi bisnis.
Kemudahan yang diberikan bagi pembeli seperti pemesanan dapat dilakukan
tanpa harus datang secara konvensional sehingga dapat menghemat waktu dan
tenaga begitupun dengan pembayarannya. Sedangkan bagi penjual dapat
meminimalkan biaya seperti biaya penggunaan kertas dan pencetakan bukti
fisik (Cahyaningsih, 2014).
E-Reservation dengan menggunakan jaringan internet dapat menembus
batas geografis dan territorial termasuk yuridiksi hukum suatu wilayah.
Sehingga E-Reservation berpotensi besar untuk semakin berkembang di masa
yang akan datang dan tidak menutup kemungkinan jika E-Reservation dan
internet akan merubah struktur dunia usaha global. Dengan demikian
eksistensi E-Reservation merupakan alternatif transaksi yang cukup
menjanjikan bagi dunia bisnis pada saat ini.
Beberapa penelitian tentang E-Commerce telah banyak dilakukan.
Penggunaan E-Commerce berdampak langsung pada pertumbuhan laba yang
signifikan dan konsumen dapat mengetahui serta mengenal lebih jauh
informasi mengenai perusahaan, produk dan cara bertransaksi (Karagozoglu
& Lindell, 2004).
Kemudian efektivitas penggunaan E-Commerce sebagai penunjang
akivitas bisnis pada Usaha Kecil Menengah (UKM) (Prabandari & Azzuhri,
2012) dan E-Commerce sebagai solusi pemasaran bagi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) (Disa, 2011).
4
Setelah melihat beberapa penelitian di atas, E-Commerce dirasa sangat
tepat untuk memasarkan produk melalui internet dan menjadi alternatif
transaksi yang menjanjikan bagi para pelaku bisnis.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian
penting dari perekonomian suatu negara atau daerah, tidak terkecuali di
Indonesia. UKM memiliki banyak peranan penting dalam perekonomian,
salah satunya yang paling krusial dalam pertumbuhan ekonomi adalah
menstimulus dinamisasi ekonomi. Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 99
Tahun 1998 UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari pesaingan usaha yang tidak sehat.
UKM merupakan jantung perekonomian Indonesia sebab UKM
merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. Dengan demikian UKM
harus aktif dan terus berkembang agar dapat maju dan bersaing dengan
perusahaan besar. Tidak hanya UKM itu sendiri, pihak pemerintah dan
perbankan juga merupakan faktor yang menentukan peningkatan dan
pengembangan UKM di Indonesia khususnya pada sektor pariwisata.
Pariwisata merupakan sektor yang memberikan kontribusi cukup besar
terhadap perekonomian nasional. Hal ini telihat dari pertumbuhan pariwisata
di Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 9,39% dibandingkan tahun
sebelumnya yang dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah wisatawan yang
datang ke Indonesia dari tahun ke tahun.
5
Gambar 1.1 Statistik Jumlah Wisatawan ke Indonesia Tahun 2009-2014 dan Prediksi Target
Wisatawan ke Indonesia Tahun 2015-2019 (CareTourism, 2015)
UKM dan pariwisata merupakan dua hal penting bagi perekonomian
Indonesia. Agar UKM dan pariwisata dapat berdaya saing tinggi, maka perlu
adanya peningkatan kompetensi dan kualitas.
Asean Free Trade Agreement (AFTA) atau pasar bebas ASEAN telah
berlaku di Indonesia pada awal tahun 2015. Hal ini ditandai dengan maraknya
peredaran produk asing dari negara-negara tetangga di Indonesia. Seperti,
makanan dan minuman ringan khas Thailand, kedai kopi Malaysia, kedai kopi
Vietnam, dan lainnya. Dengan diterapkannya AFTA, pasar Indonesia akan
terintegrasi dengan pasar negara-negara di kawasan ASEAN lainnya. UKM
adalah pihak yang secara langsung akan merasakan efek dari AFTA.
Posisi Indonesia dalam peta persaingan ekonomi antarnegara ASEAN
dapat dikatakan kuat. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk
terbanyak keempat di dunia dan terbanyak di Asia Tenggara, serta negara
6
dengan wilayah terluas di Asia Tenggara. Hal ini menggambarkan bahwa
Indonesia adalah market yang potensial. Setiap bisnis dan investor dari negara
lain akan berlomba untuk masuk dan menikmati market Indonesia.
Dibukanya pasar bebas ASEAN merupakan suatu tantangan sekaligus
peluang bagi para pelaku UKM di Indonesia dalam mengembangkan
bisnisnya. Tidak hanya itu, para pelaku UKM dituntut untuk memikirkan cara
dalam menghadapi kompetisi pasar yang semakin sengit dan
mempertahankan market yang telah dimiliki. Khususnya UKM yang bergerak
dalam sektor pariwisata.
Pariwisata kini telah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Hal ini
menjadi alasan mengapa pertumbuhan pariwisata di Indonesia selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan pariwisata tersebut
menyebabkan kenaikan tingkat permintaan terhadap jasa tour & travel. Para
penyedia jasa dituntut untuk inovatif dalam menciptakan diferensiasi pada
proses bisnisnya.
Salah satu pelaku UKM yang bergerak pada bidang pariwisata adalah
Sigma Daya Ramadhan (SDR) Tour & Travel. SDR Tour & Travel
merupakan perusahaan penyedia jasa tour & travel yang berupaya
memberikan kemudahan dalam perjalanan orang lain. Hal ini dilakukan
dengan menyediakan layanan jasa perjalanan wisata serta jasa pemesanan
tiket transportasi seperti kereta api, pesawat terbang, dan bus. Namun proses
bisnis yang dilakukan SDR Tour & Travel masih dirasa belum efektif dan
memadai.
7
Gambar 1.2 Grafik Pertumbuhan Transaksi SDR Tour & Travel Oktober 2016 – Maret 2017 (SDR
Tour & Travel, 2017)
Kegiatan pemasaran menggunakan media cetak (flyer) yang hanya
mampu mengjangkau pasar yang ada di wilayah sekitar perusahaan
menyebabkan SDR Tour & Travel kurang dikenal oleh pasar secara luas
sehingga dirasa belum cukup efektif untuk mendapatkan pelanggan baru.
Selain itu, kegiatan bisnis yang hanya dijalankan secara konvensional dirasa
belum mampu memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh
informasi dan melakukan pemesanan jasa secara cepat. Kedua hal di atas
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jumlah transaksi
yang terjadi pada SDR Tour & Travel.
Permasalahan lain terjadi pada pencatatan data transaksi yang belum
terotomatisasi. Hal tersebut dikeluhkan sebagai penyebab kerap terjadinya
kesalahan dalam kegiatan rekap data transaksi yang terlihat dari adanya
perbedaan antara data transaksi dengan jumlah pemasukan yang diterima.
Untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi SDR Tour &
Travel, penulis berupaya untuk mengembangkan sebuah sistem berbasis web
0
50
100
150
Oktober 2016 Nopember 2016
Desember 2016
Januari 2017 Februari 2017 Maret 2016
Grafik Transaksi SDR Tour & TravelOkt 2016 - Mar 2017
Jumlah Transaksi
8
yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan pemasaran yang mampu
menjangkau pasar yang lebih luas dan mampu merekap data transaksi secara
otomatis serta memudahkan pelanggan memperoleh informasi dan melakukan
pemesanan jasa tour & travel secara cepat.
Sistem yang akan dikembangkan meliputi proses pemasaran,
pemesanan, pembayaran jasa tour & travel, dan proses rekap data transaksi
secara otomatis. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem E-Reservation Pada Usaha
Kecil dan Menengah (UKM)” dengan SDR Tour & Travel sebagai objek
penelitian.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Diperlukan suatu sistem online yang dapat membantu perusahaan
melakukan pemasaran yang mampu menjangkau pasar yang lebih luas
agar SDR Tour & Travel dapat dikenal secara luas karena pemasaran
menggunakan media cetak (flyer) hanya mampu menjangkau pasar yang
ada di wilayah sekitar perusahaan dan belum efektif untuk mendapatkan
pelanggan baru.
2. Dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan kemudahan kepada
pelanggan untuk memperoleh informasi dan melakukan pemesanan jasa
secara cepat karena kegiatan bisnis masih dijalankan hanya secara
konvensional, pelanggan harus berinteraksi langsung dengan pihak SDR
9
Tour & Travel untuk memperoleh informasi atau melakukan pemesanan
jasa yang ditawarkan.
3. Diperlukan sebuah sistem yang mampu mencatat dan merekap data
transaksi secara otomatis untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
karena pada pencatatan dan rekap data transaksi yang masih manual kerap
terjadi kesalahan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, maka dapat
dirumuskan bahwa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana merancang dan membangun sistem E-Reservation
berbasis web pada SDR Tour & Travel?”
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan sistem E-Reservation berbasis web pada SDR Tour &
Travel yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan pemasaran
jasa tour & travel yang mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
2. Menghasilkan sistem E-Reservation berbasis web pada SDR Tour &
Travel yang dapat memudahkan pelanggan untuk memperoleh informasi
dan melakukan pemesanan jasa tour & travel secara cepat.
3. Menghasilkan sistem E-Reservation berbasis web pada SDR Tour &
Travel yang mampu merekap data transaksi secara otomatis.
10
1.5 Batasan Masalah
Adapun penulis akan melakukan pembatasan masalah pada :
1. Penelitian ini dilakukan pada SDR Tour & Travel yang beralamat di Jalan
Baung No. 26B Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
2. Proses bisnis yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah pada proses
pemasaran, pemesanan, pembayaran, pembatalan, dan pembuatan laporan
transaksi jasa tour dan jasa pemesanan tiket transportasi.
3. Jasa pemesanan tiket transportasi yang tersedia dalam sistem yang
dibangun adalah jasa pemesanan tiket pesawat terbang.
4. Sistem yang dibangun tidak meliputi jasa pemesanan tiket pulang-pergi
serta masih menggunakan data yang bersifat dummy.
5. Pemesanan jasa tour dan tiket transportasi pada sistem yang dibangun
dapat dilakukan oleh semua pihak dengan jumlah tertentu dalam satu kali
pemesanan.
6. Pembayaran jasa pada sistem hanya dapat dilakukan dengan transfer.
7. Dalam pengembangan sistem digunakan metode RAD (Rapid Application
Development) yang melalui tahapan Requirement Planning, Design
Workshop, dan Implementation.
8. Tools yang digunakan untuk perancangan sistem adalah Unified Modeling
Language (UML) versi 2.5, diantaranya usecase diagram, activity
diagram, sequence diagram, dan class diagram menggunakan StarUML
v2.
9. Dalam pengembangan sistem digunakan XAMPP versi 1.7.7 sebagai web
server dengan MySQL versi 5.5.16 sebagai database server dan PHP versi
11
5.3.8 dengan Codeigniter Framework v.3 sebagai bahasa pemrograman
berbasis web.
1.6 Manfaat Penelitian
Berikut manfaat-manfaat yang dapat penulis jabarkan dengan
diadakannya penelitian skripsi ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan penulis dalam merancang dan membangun
sebuah aplikasi.
b. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya yang
berhubungan dengan E-Reservation.
2. Bagi Perusahaan
a. Dapat meningkatkan aktivitas bisnis yang terjadi serta meningkatkan
daya saing perusahaan.
b. Dapat mengatasi permasalahan pada pelayanan dan pemasaran serta
pencatatan data pemesanan jasa.
3. Bagi Umum
a. Memberikan gambaran umum tentang sistem E-Reservation.
b. Sebagai dasar bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan sistem
yang berkaitan dengan E-Reservation.
1.7 Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode yang
digunakan dalam pengumpulan data dan pengembangan sistem. Adapun
metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
12
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengembangan sistem, penulis melakukan
pengumpulan data-data terkait yang menunjang pengembangan sistem
dengan beberapa cara, yaitu observasi, studi pustaka dan wawancara.
1. Observasi
Merupakan teknik atau pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek
datanya. Teknik observasi diklasifikasikan menjadi dua bentuk yang
observasi sederhana dan observasi tertruktur (Jogiyanto, 2008).
2. Studi Pustaka
Studi pustaka atau studi kepustakaan adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan studi
terhadap buku-buku, literatur-literatur, laporan-laporan atau catatan-
catatan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti
(Nazir, 2009).
3. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan melakukan komunikasi dua
arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan sistem, penulis menggunakan
metode Rapid Application Development (RAD). “Rapid application
development (RAD) is an object-oriented approach to systems
development that includes a method of development as well as software
tools” (Kendall & Kendall, 2011).
13
Dalam RAD terdapat tiga fase yang dilalui pengguna dan analis,
fase-fase yang terdapat dalam RAD adalah sebagai berikut (Kendall &
Kendall, 2011) :
1. Requirements Planning
Pada fase ini pengguna dan analis bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi yang
timbul dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif
dari kedua belah pihak. Orientasi pada fase ini adalah untuk
menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.
2. RAD Design Workshop
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
dapat digambarkan sebagai workshop. Selama fase ini pengguna
merespon working protype yang ada dan analis memperbaiki modul-
modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan
respon pengguna.
3. Implementation
Setelah segala aspek-aspek yang dirancang pada fase-fase
sebelumnya telah disetujui dan sistem telah dibangun, sistem baru
diuji dan kemudian diperkenalkan ke dalam organisasi.
1.8 Sistematika Penulisan
Adapun penulisan dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini akan
dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
14
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan latar belakang masalah yang menjadi dasar
penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematikan
penulisan yang masing-masing dijelaskan pada tiap subbab.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian dan teori-teori yang digunakan
sebagai landasan atau dasar dari penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang mencakup metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang pengembangan sistem mulai dari penjabaran
sistem berjalan hingga analisa, desain, dan proses perancangan sistem usulan.
Bab ini juga menjelaskan pengimplementasian serta perancangan user
interface.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari kesuluruhan laporan. Bab ini juga
berisikan saran-saran yang diberikan untuk penelitian yang mungkin
dilakukan berikutnya.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Rancang Bangun
Perancangan sistem merupakan proses untuk mengidentifikasi hasil
analisa dan menghasilkan konsep dasar yang menjadi kepentingan
pengembangan sistem (Rizky, 2011).
Pembangunan sistem adalah pekerjaan pembuatan sistem yang meliputi
kombinasi pengerjaan pemrograman, testing, dan debugging (Rizky, 2011).
Pembangunan sistem juga merupakan pengembangan, pemasangan, dan
pengujian komponen sistem yang didasarkan oleh suatu rancangan sistem
(Whitten & Bentley, 2007).
Jadi dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah kegiatan
membuat atau mengembangkan suatu sistem berdasarkan suatu rancangan
sistem yang dihasilkan dari proses indentifikasi hasil analisa.
2.2 Konsep Dasar Sistem
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau
subsistem yang saling bekerjasama sebagai satu kesatuan untuk
melakukan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, 2003).
Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu
kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem merupakan
16
sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (Mulyanto,
2009).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dan bekerjasama sebagai
satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang
menujukkan sistem itu sendiri. Beberapa karakteristik sistem, yaitu
(Mulyanto, 2009):
1. Suatu sistem memiliki komponen-komponen sistem (components)
atau subsistem-subsistem.
2. Suatu sistem memiliki batas sistem (boundary).
3. Suatu sistem memiliki lingkungan luar (environment).
4. Suatu sistem memiliki penghubung (interface).
5. Suatu sistem memiliki masukan (input).
6. Suatu sistem memiliki pengolah (proses).
7. Suatu sistem memiliki keluaran (output).
8. Suatu sistem memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal).
17
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Mulyanto, 2009)
2.3 Konsep Informasi
2.3.1 Pengertian Data
Data merupakan bahan keterangan tentang kejadian-kejadian
nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang
tertentu yang menunujukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data akan
menjadi bahan dalam suatu pengolahan data (Sutanta, 2003).
Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu
objek, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar
atau kombinasinya. Data merupakan material yang belum mempunyai
makna atau belum berpengaruh langsung kepada penggunanya sehingga
perlu diolah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermakna
(Mulyanto, 2009).
Data merupakan representasi atau keterangan suatu kejadian-
kejadian nyata yang direkam dalam bentuk lambang atau simbol tertentu
yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data merupakan bahan
dalam suatu pengolahan data yang belum memiliki makna atau belum
18
berpengaruh langsung kepada penggunanya sehingga perlu diolah untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih bermakna.
2.3.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data yang menjadi bentuk
yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar
pengambilan keputusan saat ini atau saat yang akan datang (Sutanta,
2003).
Menurut Davis (Mulyanto, 2009), informasi adalah data yang
telahh diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti dan bermanfaat bagi
penerimanya dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat yang akan
datang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari
proses pengolahan data yang menjadi sebuah bentuk yang penting dan
bermanfaat bagi penerimanya dalam proses pengambilan keputusan
yang akibatnya dapat dirasakan secara langsung saat ini atau tidak
langsung pada saat yang akan datang.
2.3.3 Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga
hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat
waktu (timeliness), yang secara detil adalah sebagai berikut (Mulyanto,
2009) :
19
1. Akurasi (Accuracy)
Suatu informasi harus akurat, terbebas dari kesalahan-
kesalahan yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut.
Suatu informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak
bias atau tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan, dan
harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Relevansi (Relevancy)
Suatu informasi yang berkualitas harus relevan bagi
penggunanya. Informasi yang relevan bagi penggunanya merupakan
informasi yang bermanfaat. Semakin relevan suatu informasi bagi
penggunanya maka suatu informasi dikatakan semakin berkualitas.
3. Tepat Waktu (Timeliness)
Suatu informasi tidak boleh terlambat. Informasi yang tidak
tepat pada waktunya tidak akan memiliki kualitas yang baik, sebab
informasi merupakan landasan dalam pengambilan suatu keputusan
yang berpengaruh bagi organisasi.
2.4 Electronic Commerce (E-Commerce)
2.4.1 Pengertian E-Commerce
Istilah Electronic Commerce atau yang selanjutnya akan disebut
dengan ‘E-Commerce’ telah ada sejak tahun 1990-an. E-Commerce
merupakan istilah yang dikenal untuk kegiatan transaksi yang dilakukan
jarak jauh dengan menggunakan media elektronik. Seiring
perkembangan teknologi informasi, tidak sedikit para ahli dengan
20
berbagai pandangan mendefinisikan E-Commerce ke dalam berbagai
bentuk (Pratama, 2015).
1. E-Commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan informasi
melalui internet (Bourakis, et al., 2002).
2. E-Commerce merupakan berbagai pertukaran data elektronik atau
Electronic Data Interchange (EDI) yang melibatkan penjual dan
pembeli melalui perangkat mobile, E-Mail, perangkat terhubung
mobile, di dalam jaringan internet dan intranet (Quayle, 2002).
3. E-Commerce merupakan semua bentuk proses pertukaran informasi
antara organisasi dan stakeholder berbasis media elektronik yang
terhubung dengan jaringan internet (Chaffey, 2007).
4. E-Commerce adalah proses menjual, membeli, atau bertukar produk,
jasa, atau informasi melalui jaringan komputer (Turban, et al.,
2004).
Berdasarkan pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa E-Commerce merupakan proses pertukaran produk, jasa, atau
informasi, yang dilakukan oleh penjual dan pembeli, dengan
menggunakan media elektronik melalui jaringan komputer baik intranet
atau internet.
2.4.2 Komponen dalam E-Commerce
E-Commerce memiliki alur kegiatan secara umum yang
melibatkan empat komponen. Keempat komponen tersebut meliputi
(Pratama, 2015) :
21
1. Penjual
Pihak penjual dapat berupa pemilik took online bersangkutan
atau sejumlah pelaku usaha (apabila E-Commerce dalam bentuk
multi toko di dalamnya atau multi kepemilikan).
2. Konsumen
Merupakan pihak yang memegang peran penting di dalam
jalannya sebuah E-Commerce. Sebagaimana pasar dan transaksi
langsung di dunia nyata, pada E-Commerce pun konsumen adalah
raja.
3. Teknologi
Teknologi mencakup semua Teknologi Informasi terkini yang
digunakan di dalam jalannya E-Commerce. Dimulai dari teknologi
web (misalkan PHP dan MySQL), aplikasi mobile (misalkan
berbasis platform Android), keamanan transaksi misalkan (misalkan
dengan protokol SSL), dukungan Cloud Computing, ERP
(Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship
Management), POS (Point Of Sale), dukungan kurs mata uang dan
bahasa seluruh dunia,Geographic Information System (GIS), Near
Field Communication (NFC), dan sebagainya.
4. Jaringan Komputer (Internet)
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan
jaringan komputer, khususnya internet. Sehingga mampu melayani
seluruh pengguna di seluruh dunia. Cukup dengan sebuah komputer
dan jaringan internet siapapun dapat menjadi penjual maupun
22
pembeli serta melakukan transaksi jual beli dengan cepat, mudah,
murah, dan lebih hemat. Jaringan komputer (khususnya internet)
adalah komponen terpenting.
2.4.3 Jenis E-Commerce
Terdapat jenis-jenis E-Commerce dibagi berdasarkan pelakunya
dan produk yang dijual (Pratama, 2015).
1. Berdasarkan Pelakunya
E-Commerce dibedakan menjadi tujuh jenis berdasarkan
kepada siapa saja pelaku (penjual dan pembeli) yang terlibat di
dalamnya, bagaimana interaksi antara pembeli dan penjual, serta
proses yang terjadi di dalamnya. Tujuh jenis kategori di dalam E-
Commerce adalah sebagai berikut (Pratama, 2015) :
a. E-Commerce Business to Business (B2B)
Pada E-Commerce jenis ini bentuk interaksi E-Commerce
yang terjadi antara produsen (perusahaan, industry rumah
tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor
(wholesaler) dan pengecer (retailer). Distributor atau pengecer
ini kemudian menyalurkan produk tersebut ke konsumen
masing-masing.
b. E-Commerce Retail atau Business to Customer (B2C)
Pada jenis Business to Customer (B2C) melibatkan pelaku-
pelaku berupa Customer, Business Organization, dan Website.
Customer dapat melihat dan memesan (order) produk yang
tersedia dalam Website. Kemudian Business Organization
23
melakukan proses Supplies yang berfungsi sebagai proses
penyaluran atau distribusi produk yang telah dipesan.
c. E-Commerce Customer to Business (C2B)
Pada model ini, Customer mendekati Websites yang
menampilkan beberapa organisasi bisnis untuk suatu layanan
tertentu. Customer menempatkan kebutuhan dan perkiraan
jumlah yang ingin dibayarkan untuk suatu layanan tertentu.
Contohnya Customer memposting persyaratan paket liburannya,
dan kemudian berbagai operator jasa tur membuat penawaran.
d. E-Commerce Customer to Customer (C2C)
Pada jenis E-Commerce ini Website membantu Customer
menjual produknya seperti mobil, motor, dll. atau menyewakan
kamar dengan mempublikasi informasinya pada Website.
Customer lainnya dapat memilih dan membeli produk dengan
melihat iklan yang ada pada Website.
e. E-Commerce Business to Government (B2G)
Business to Government (B2G) merupakan varian dari
Business to Business (B2B). Website digunakan oleh pemerintah
untuk perdagangan dan pertukaran informasi dengan berbagai
organisasi bisnis. Website tersebut diakreditasi oleh pemerintah
dan menyediakan media untuk bisnis untuk mengirimkan
formulir pengajuan kepada pemerintah.
24
f. E-Commerce Government to Business (G2B)
Pemerintah menggunakan jenis Government to Business
(G2B) untuk mendekati organisasi bisnis. Website yang
digunakan mendukung lelang, tender, dan fungsi pengajuan
permohonan.
g. E-Commerce Government ro Citizen (G2C)
Pemerintah menggunakan jenis Government to Citizen
(G2C) untuk mendekati warga (citizen) pada umumnya. Website
mendukung lelang kendaraan, mesin, atau bahan lainnya.
Website juga menyediakan layanan seperti pendaftaran
kelahiran, pernikahan, atau sertifikat kematian. Tujuan utama
jenis G2C dapat mengurangi rata-rata waktu untuk memenuhi
permintaan masyarakat untuk berbagai layanan pemerintah.
2. Berdasarkan Produknya
Terdapat tiga jenis E-Commerce yang dibedakan berdasarkan
wujud dari produk yang dijual kepada konsumen. Ketiga jenis E-
Commerce tersebut meliputi E-Commerce Physical Good, E-
Commerce Digital Good, dan E-Commerce Service Good.
a. E-Commerce Physical Good
E-Commerce jenis ini merupakan E-Commerce yang fokus
dalam menjual produk barang fisik secara online. Produk
tersebut dapat berupa pakaian, makanan, minuman, peralatan
elektronik, pernak-pernik, dan sebagainya. Di dalam
penerapannya jenis E-Commerce ini memerlukan adanya biaya
25
tambahan yang dibebankan kepada pembeli, yaitu untuk biaya
kirim dan pajak. Contoh dari E-Commerce Physical Good antara
lain Bhinneka (http://www.bhinneka.com) dan Lazada
(http://www.lazada.co.id/).
Gambar 2.2 Contoh EC Physical Good (Lazada, 2016)
b. E-Commerce Digital Good
Jenis E-Commerce ini merupakan E-Commerce yang
memfokuskan produk yang dijualnya berupa benda-benda
digital (digital good). Dalam hal ini konsumen tidak dapat
melihat bentuk fisik dari produk yang dibelinya,namun dapat
merasakan dan menggunakan produk tersebut. Sebagai
contohnya antara lain iTunes
(http://www.apple.com/itunes/charts/songs/), E-Commerce
yang menjual musik digital, dan Microsoft Store
(http://microsoftstore.com/), yang menjual perangkat lunak
komputer (aplikasi atau sistem operasi).
26
Gambar 2.3 Contoh EC Digital Good – (iTunes, 2016)
c. E-Commerce Service Good
Merupakan E-Commerce yang khusus menyajikan produk
(Good) berupa layanan (Service) saja. Bentuk E-Commerce ini
diperlukan oleh konsumen yang membutuhkan bantuan jasa dan
membayar jasa sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan harga
yang disepekati bersama. Beberapa contoh E-Commerce Service
Good antara lain :
1. E-Commerce Reservasi Tiket
Merupakan E-Commerce yang mengkhususkan di
bidang penyajian produk jasa pemesanan (Reservasi) tiket.
Misalnya tiket pertunjukan, transportasi (pesawat terbang,
kereta api, bis), dan penginapan hotel. Konsumen dapat
memperoleh layanan pemesanan tiket sesuai kebutuhan dan
membayarnya jika sudah memperoleh kesepakatan.
2. E-Commerce Asuransi
E-Commerce ini menawarkan layanan asuransi kepada
para konsumennya. Konsumen memperoleh produk dalam
27
bentuk layanan perlindungan secara finansial. Perlindungan
finansial ini meliputi pendidikan untuk anak-anak,
kesehatan, tunjangan hari tua, kecelakaan, meninggal dunia,
keamanan sistem, dll.
3. E-Commerce Tutorial
Merupakan E-Commerce yang fokus pada layanan
pendidikan dan pengetahuan,baik secara fisik maupun
online. Beberapa diantaranya juga menyediakan sertifikan
dan pengakuan sertifikasi.
Gambar 2.4 Contoh EC Service Good (Agoda, 2016)
2.4.4 Layanan E-Commerce
Sebagai sebuah teknologi di bidang ekonomi, E-Commerce
menawarkan setidaknya empat belas layanan kepada para pengguna
(Pratama, 2015):
1. Product Management
Product Management berfungsi untuk membantu di dalam
proses manajemen produk. Hal ini berarti bahwa di dalam aplikasi
28
dan layanan E-Commerce terdapat fitur dan layanan untuk
manajemen produk barang dan jasa yang diperjual belikan secara
online. Adanya Product Management diharapkan dapat memberikan
manfaat berupa :
a. Memberikan kemudahan bagi pengelola toko online dalam
mengelola toko online mereka, hal ini barang-barang yang ada
di gudang dan etalase toko online.
b. Mempermudah pembelu dan pengunjung dalam melihat katalog
online dan etalase online.
c. Mempermudah pembeli dan pengunjung dalam mencari barang
atau produk yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah.
2. User Management
Layanan User Management adalah layanan yang diberikan
oleh E-Commerce untuk mempermudah proses manajemen
pengguna sistem E-Commerce berdasarkan kelompok pengguna.
Setiap kelompok pengguna dapat memiliki hak akses (Privillege)
berbeda. Perbedaan hak akses ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan kepada para pengguna dari berbagai tingkatan, misalnya
Administrator hingga pengguna biasa (pengunjung), serta
meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.
Layanan User Management pada E-Commerce memberikan
manfaat berupa :
a. Mempermudah pengelolaan pengguna dari berbagai tingkatan
pengguna pada E-Commerce, berdasarkan kelompok pengguna.
29
b. Memberikan keamanan sistem E-Commerce dengan adanya hak
akses yang berbeda untuk setiap kelompok pengguna.
c. Mempermudah pemberian tugas dan tanggung jawab setiap
petugas pada sistem E-Commerce sesuai dengan kelompok
pengguna.
3. Cross Sell And Up Sell
Cross Sell dan Up Sell merupakan upaya untuk memperoleh
keuntungan dalam proses jual beli yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan maupun usaha kecil. Terdapat perbedaan mendasar
antara Cross Sell dan Up Sell. Cross Sell menekankan kepada
penawaran lebih dari satu variasi produk kepada konsumen. Up Sell
hampir mirip dengan Cross Sell, namun Up Sell menawarkan versi
terbaik dari produk yang ditawarkan tersebut kepada konsumen.
4. Catalog Management
Layanan Catalog Management merupakan proses manajemen
katalog untuk produk barang dan jasa pada toko online yang
disediakan oleh sistem E-Commerce. Catalog Management
memiliki sejumlah fungsi, antara lain :
a. Mempermudah pembeli memilih produk mana saja yang akan
mereka beli.
b. Mempermudah pembeli memperoleh informasi mengenai
perbandingan antara satu produk dengan produk lainnya yang
serupa. Termasuk jika ada bonus, potongan harga, dan lainnya.
30
c. Mempermudah pihak pengelola toko online dalam proses
pemasaran produk secara online serta meningkatkan kepuasan
pembeli.
5. Content Management
Layanan ini diberikan oleh E-Commerce untuk membantu
pihak pengelola toko online dalam melakukan manajemen konten
pada toko onlinenya tersebut. Dengan adanya layanan ini, maka
konten-konten yang ada dalam toko online akan mudah tertata dan
dikelola dengan baik sehingga memberikan kepuasan bagi
konsumen dan juga pengelola toko yang bersangkutan.
6. Order Management
Layanan ini berfungsi untuk mempermudah pengelola toko
online dalam mengelola data-data pesanan dari para pembeli. Data
pesanan ini berasal dari keranjang belanja virtual milik pengunjung,
yang di dalamnya berisi sejumlah produk yang dipilih pembeli untuk
kemudian dibayar secara online.
7. Inventory Management
Merupakan layanan untuk mempermudah pengelola toko
online dalam melakukan pengelolaan data inventori barang yang
dijual. Layanan Inventory Management menyajikan sejumlah
manfaat, baik bagi pengelola toko online maupun pembeli. Beberapa
manfaat tersebut antara lain.:
a. Kemudahan bagi pengelola toko online dalam mengetahui dan
mencatat jumlah stok barang di gudang.
31
b. Informasi mengenai stok barang di gudang dapat digunakan
sebagai acuan untuk strategi penjualan.
c. Membantu dalam proses transaksi barang secara online, dalam
menyajikan ketersediaan barang yang diinginkan oleh pembeli.
d. Memberikan informasi stok barang yang tersedia kepada
pembeli yang mempermudah pembeli untuk tetap membeli
produk yang bersangkutan atau membatalkannya.
8. Payment Service
Merupakan layanan pembayaran secara online menggunakan
kartu kredit atau kerjasama dengan Bank (melalui SMS Banking,
Internet Banking, E-Banking). Dalam layanan ini, sisi keamanan
perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepercayaan dan
kenyamanan pembeli. Proses pembayaran secara elektronik dan
online ini akan mempermudah dan mempercepat proses pembayaran
yang dilakukan oleh konsumen, tanpa perlu menghabiskan waktu
untuk antre, melakukan pembayaran, membawa uang tunai, dan
proses pembayaran konvensional lainnya.
9. Personalization
Layanan Personalization membantu konsumen untuk dapat
secara personal atau pribadi dan mandiri dalam mencari dan memilih
sendiri barang dan jasa yang mereka butuhkan melalui etalase online
yang disediakan oleh toko online yang bersangkutan.
Bagi pengelola toko online layanan ini juga dapat membantu
melakukan pendekatan dengan sebanyak mungkin konsumennya
32
secara lebih personal (pribadi). Misalnya dengan penyediaan
layanan Customer Care melalui telepon, E-Mail, chatting, atau
layanan teleconference lainnya secara online. Tingkat kepuasan
konsumen dapat diukur melalui bagaimana suatu layanan diberikan
kepada mereka, serta bagaimana keperluan dan selera konsumen
dapat dipenuhi oleh pihak penjual melalui ketersediaan barang, jasa,
layanan di dalam usaha berbasiskan E-Commerce.
10. Campaign Management
Campaign Management atau manajemen marketing
merupakan layanan yang berfungsi untuk membantu pengelola toko
online melakukan pemasaran (marketing) secara online dalam
bentuk iklan, kampanye, publikasi dan sosialisasi melalui jaringan
internet kepada para pengguna internet secara umum maupun
khusus kepada para konsumen dan pelanggan. Dengan layanan ini,
manajemen marketing dapat dilakukan dengan lebih mudah dan
praktis.
11. Loyalty Management
Adanya layanan Loyalty Management (manajemen loyalitas)
adalah untuk membantu pihak pengelola usaha online melakukan
manajemen loyalitas yang diberikan kepada konsumen. Layanan
loyalitas berupa penerimaan saran atau masukan dari konsumen,
mendengar keluhan konsumen dengan baik dan memberikan
solusinya, pemberian hadiah atau harga yang menarik dan
kompetitif, setidaknya dapat membantu mendongkrak pemasukan
33
dari sisi penjualan produk secara online. Hal tersebut disebabkan
karena kepuasan dan kepercayaan konsumen yang meningkat dan
bertahan, sehingga menjadikan pengelola usaha online mampu
bersaing dengan para competitor lainnya.
12. Customer Service
Customer Service merupakan layanan yang diberikan kepada
pelanggan, termasuk pengunjung dan pembeli. Kepuasan konsumen
adalah nilai penting dan utama dalam suatu bisnis, termasuk juga
bisnis online. Bentuk layanan Customer Service pada E-Commerce
antara lain berupa layanan kontak melalui E-Mail, Chattiing, kotak
pesan, dan lain-lain.
Layanan Customer Service memberikan manfaat bagi
pengunjung, pembeli dan pengelola toko online. Manfaat tersebut
antara lain :
a. Mempermudah interaksi antara pengunjung dan pembeli dengan
pengelola toko online.
b. Interaksi yang diberikan dalam bentuk opini, testimony, usulan,
saran, kritik dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam
meningkatkan layanan dan kualitas produk yang dijual di toko
online.
13. Search Service
Layanan Search Service (pencarian) adalah layanan standar
yang umum disediakan pada hampir semua jenis aplikasi dan
layanan berbasi komputer dan jaringan komputer, termasuk juga
34
pada E-Commerce. Layanan Search Service pada E-Commerce ini
berfungsi untuk :
a. Membantu pengunjung mempercepat pencarian produk yang
butuhkan.
b. Bagi pengelola toko online, layanan ini mempermudah
pencarian produk atau barang yang perlu diedit, dihapus,
maupun ditambahkan informasi penting di dalamnya.
14. Reporting And Data Analysis
Reporting And Data Analysis berfungsi untuk membantu
pengelola toko online memperoleh laporan penjualan dan pembelian
online yang terjadi pada usahanya beserta dengan bantuan analisa
data di dalamnya. Laporan dan analisa data tersebut tersedia dalam
bentuk dokumen digital (misalkan PDF) untuk mempermudah
pengkoleksian data penjualan pada perusahaan serta mengumpulkan
data-data penunjang dalam menentukan kebijakan transaksi
selanjutnya.
Keempat belas layanan yang diberikan dalam E-Commerce di
atas dapat disajikan sebagai berikut :
35
Gambar 2.5 Layanan E-Commerce (Pratama, 2015)
2.4.5 Keuntungan E-Commerce
Perdagangan secara elektronik menawarkan keuntungan jangka
pendek maupun jangka panjang kepada perusahaan. E-Commerce tidak
hanya membuka pasar baru bagi produk atau jasa yang ditawarkan,
mencapai pelanggan baru, tetapi juga mempermudah perusahaan
melakukan bisnisnya. Selain itu, E-Commerce juga bermanfaat bagi
pelanggan dan masyarakat umum. Beberapa keuntungan yang diberikan
E-Commerce adalah sebagai berikut (Nugroho, 2006):
1. Keuntungan bagi Perusahaan :
a. Memperpendek jarak: perusahaan dapat lebih mendekeatkan diri
dengan pelanggan.
b. Perluasan pasar: jangkauan pemasaran menjadi semakin luas
dan tidak terbatas oleh area gegrafis dimana perusahaan berada.
c. Perluasan jaringan mitra bisnis: dengan adanya jaringan
elektronik mempermudah mitra kerja melakukan kerja sama.
36
d. Efisien: pedagangan elektoronik akan memangkas biaya-biaya
operasional. Perusahaan tidak membutuhkan kantor yang besar,
menghemat kertas yang digunakan untuk transaksi, periklanan,
serta pencatatan.
2. Keuntungan bagi Pelanggan :
a. Efektif: pelanggan dapat memperoleh informasi ttentang produk
atau jasa yang dibutujkannya dan bertransaksi dengan cara yang
cepat dan murah.
b. Aman secara fisik: pelanggan tidak perlu mendatangi toko
secara langsung, hal ini memungkinkan pelanggan dapat
bertransaksi dengan aman.
c. Fleksibel: pelanggan dapat melakukan transaksi dari berbagai
lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet, atau tempat lainnya.
3. Keuntungan bagi Masyarakat Umum :
a. Membuka peluang kerja baru: dalam hal ini akan membuka
peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak buta
teknologi.
b. Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan: dengan adanya
ini pelanggan tidak perlu melakukan perjalanan ke toko-toko, hal
ini akan mengurangi jumlah kendaraan yang dapat mencemari
lingkungan.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia: E-Commerce
seperti halnya teknologi komputer, hanya bisa digunakan oleh
orang-orang yang mengenal teknologi. Hal ini pada gilirannya
37
akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi
komputer.
2.4.6 Kerugian E-Commerce
Di samping segala hal yang menguntungkan, E-Commerce juga
memiliki kerugian yang perlu diperhatikan dan dipahami sebagai
langkah antisipatif. Beberapa kerugian E-Commerce adalah sebagai
berikut (Nugroho, 2006):
1. Meningkatkan individualisme: seseorang dapat bertransaksi dan
mendapatkan barang atau jasa yang diperlukannya tanpa perlu
bertemu siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat
pada diri sendiri (egois) serta individualistis dan merasa dirinya
tidak membutuhkan orang lain.
2. Terkadang menimbulkan kekecewaan: apa yang dilihat pada layar
monitor komputer terkadang berbeda dengan yang dilihat secara
kasat mata (asli). Hal ini yang menyebabkan pelanggan kecewa
terhadap produk yang dibeli secara online.
3. Tidak manusiawi: Sering kali orang pergi ke toko ataupun pusat
perbelanjaan tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk
menyegarkan mata dan pikiran. Hal ini tidak dialami dalam E-
Commerce, meskipun dapat bersosialisasi dengan chatting, tetapi
tetap tidak dapat menyegarkan secara nyata.
38
2.4.7 Metode Pembayaran pada E-Commerce
Metode pembayaran pada E-Commerce melalui internet
merupakan versi elektronik dari sistem pembayaran tradisional yang
digunakan sehari-hari seperti tunai, cej dan kartu kredit. Yang menjadi
perbedaan mendasar antara kedua sistem pembayaran tersebut adalah
terdigitalkannya data-data pada sistem pembayaran elektronik
(Nugroho, 2006).
Dalam sistem pembayaran elektronik, apapun metode pembayaran
yang digunakan, akan melibatkan beberapa pihak. Beberapa pihak yang
terlibat dalam sistem pembayaran elektornik yaitu (Turban, et al., 2004):
Customer/Payer/Buyer : pihak yang melakukan pembayaran
elektonik untuk suatu pertukaran barang atau jasa.
Merchant/Payee/Seller : pihak yang menerima pembayaran
elektronik dalam suatu pertukaran barang atau jasa.
Issuer : pihak bank atau lembaga non perbankan yang mengeluarkan
instrument pembayaran elektronik yang digunakan untuk
melakukan pembelian.
Regulator : biasanya badan pemerintah yang mengatur peraturan-
peraturan tentang proses pembayaran elektronik.
Berikut adalah beberapa metode yang biasanya digunakan pada
sistem pembayaran elektronik (Nugroho, 2006) :
1. Kartu Magnetik (Magnetic Stripe Card)
39
Merupakan kartu yang memiliki pita termagnetisasi di
permukaannya. Kartu magnetic biasanya digunakan secara luas
untuk aplikasi-aplikasi seperti kartu kredit, kartu debit, kartu ATM,
dll. yang dapat befungsi menjadi kartu yang digunakan untuk
melakukan transaksi-transaksi pembelian barang atau jasa pada
sistem pembayaran elektronik.
2. Kartu Kredit
Melakukan pembayaran elektronik dengan kartu kredit sama
halnya dengan pembayaran tradisional dengan kartu kredit, tetapi
terdapat langkah tambahan yang harus diambil sehingga dapat
terjadinya transaksi yang aman dan adanya otentikasi antara pembeli
dan penjual.
Pembayaran elektronik dengan kartu kredit ditangani dengan
2 cara, yaitu dengan mengirimkan nomor kartu kredit yang tidak
tersandikan melalui jaringan internet, dan menyandikan nomor kartu
kredit sebelum transaksi yang bersangkutan ditransmisikan. Namun
hal tersebut belum menjamin keamanan data dari pemantau jaringan
atau mungkin dari pedagang yang melakukan penarikan dana secara
tidak sah.
Untuk melindungi data dari pemantauan di jaringan,
penggunaan server dan browser yang mendukung protokol SSL
(Secure Socket Layer) merupakan pilihan yang cukup baik untuk
melindungi data yang ditransmisikan dalam suatu transaksi.
Sedangkan untuk melindungi dari kecurangan di sisi pedagang,
40
sistem pelindung dari pihak ketiga dapat digunakan seperti
CyberCash, Verifone, ataupun First Virtual.
3. Cek Elektronik
Selain pembayaran dengan kartu kredit, saat ini telah
dikembangkan sistem yang memungkinkan konsumen melakukan
pembayaran secara langsung kepada pedagang di web dengan
menggunakan cek elektronik. Pada prinsipnya semua aspek cek
elektronik memiliki fitur yang sama dengan cek kertas yang
sesungguhnya bertindak sebagai pesan kepada bank untuk
mengirimkan dananya.
Cek elektronik dibuktikan lebih unggul dari cek kertas dalam
satu aspek yang signifikan. Dengan menggunakan cek elektronik
konsumen dapat melindungi diri dari kecurangan-kecurangan yang
mungkin muncul dari penyinkapan nomor rekening oleh orang yang
tidak berhak. Dengan protokol SET (Secure Electronic Transaction)
sertifikat-sertifikat digital dapat digunakan untuk melakukan
pengujian otentikasi terhadap pembayar, bank pembayaran, dan
rekening bank.
4. Digital Cash
Digital Cash merupakan versi digital dari uang tunai, yang
bertindak dengan prinsip yang mirip. Versi digital dianggap lebih
menarik sebab sangat bersifat pribadi. Digital Cash merupakan
sistem yang sesuai untuk melakukan transaksi komersial yang
melibatkan nilai uang dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.
41
Pada sistem digital cash, nilai uang terbentuk tidak lebih dari
untaian bit-bit. Bank dapat mendebit rekening konsumen dengan
sejumlah penarikan yang nilainya sama dengan nilai uang (sering
disebut dengan token) yang digunakan. Bank dapat memvalidasi
masing-masing token dengan penanda digital (digital stamp)
sebelum mentransmisikannya ke komputer pribadi konsumen. Saat
konsumen akan membelanjakan sejumlah digital cash, konsumen
cukup mentransmisikan sejumlah token ke penjual, yang kemudian
akan melakukan verifikasi ke bank dan menarik dananya.
5. Kartu Pintar (Smart Card)
Kartu pintar (smart card) adalah kartu plastic kecil yang
bentuk dan tampilannya mirip dengan kartu magentik biasa, namun
didalamnya mengandung suatu microprocessor dan tempat
penyimpanan (memory). Smart Card merupakan suatu inovasi yang
mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh kartu
magnetic, yang relatif lebih mudah rusak. Smart Card 100 kali lebih
tahan dari kartu magnetic biasanya.
Dibandingkan metode pembayaran lainnya smart card dirasa
lebih aman. Smart Card dengan foto pengguna dan kata sandi
(password) relatif lebih aman dari pencurian. Selain itu, dengan
adanya microprocessor di dalamnya, data-data pada smart card juga
dapat disandikan (dienkripsi) menggunakan protokol SET (Secure
Electronic Transaction).
42
6. EDI (Electronic Data Interchange)
EDI telah lama digunakan di Amerika Serikat, namun
penggunaannya hanya terbatas pada perusahaan-perusahaan besar
dengan para penyedianya (supplier) yang saling bekerja sama
melalui jaringan pribadi yang dinamakan VAN (Value Added
Network).
2.5 E-Reservation
E-Reservation merupakan salah satu bentuk dari E-Commerce yang
biasa digunakan dalam sektor pariwisata. E-Reservation merupakan suatu
sistem untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktivitas perjalanan
pengguna tanpa mengeluarkan bukti fisik. Semua informasi yang terkait
sudah tercatat otomatis secara digital dalam sistem komputer sehingga sangat
meminimalisasi adanya kesalahan-kesalahan dalam pencatatan dan
pemesanan yang dapat merugikan pengguna (Cahyaningsih, 2014).
2.5.1 Reservasi
Reservasi merupakan suatu permintaan/pemesanan untuk
memperoleh sesuatu, yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya oleh
seseorang dengan menggunakan berbagai cara pemesanan untuk
memastikan bahwa layanan yang dibutuhkan tersedia dan dapat dipesan
(Silalahi, 2009).
Reservasi merupakan proses utama yang ada di dalam sistem E-
Reservation, setiap permintaan/pemesanan akan tercatat otomatis dalam
sistem komputer sehingga dapat meminimalisasi adanya kesalahan yang
43
mungkin terjadi dalam proses pencatatan dan pemesanan yang dapat
merugikan.
2.5.2 Tiket
Tiket adalah selembar kertas atau kartu yang memberikan suatu
hak tertentu kepada pemiliknya, khususnya untuk memasuki suatu
tempat, melakukan perjalanan dengan transportasi umum, atau
berpartisipasi pada suatu event (Oxford Dictionaries, 2016).
Tiket merupakan salah objek yang biasa ditawarkan dalam sebuah
sistem E-Reservation. Jenis tiket yang ditawarkan bisa seperti tiket
transportasi, tiket pertunjukkan, dan lainnya. Tiket yang dipesan melalui
sistem E-Reservation biasanya berbentuk digital yang dapat dicetak
ketika akan digunakan.
2.6 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian
penting dari perekonomian suatu negara atau daerah, tidak terkecuali di
Indonesia. Salah satu peran yang paling krusial dalam pertumbuhan ekonomi
adalah menstimulus dinamisasi ekonomi.
2.6.1 Pengertian UKM
Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 99 Tahun 1998 UKM
adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari pesaingan usaha yang tidak sehat.
44
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Kecil
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produkif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang telah ditetapkan.
2.6.2 Kriteria UKM
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Kecil
dan Usaha Menengah memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Usaha Kecil :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
45
2. Kriteria Usaha Menengah :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
2.6.3 Jenis-Jenis UKM
Terdapat tiga jenis usaha yang dapat dilakukan oleh para pelaku
UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga jenis usaha tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Merupakan usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang
bisa dijual kepada pelanggan. Contohnya adalah konveksi yang
menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang
menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir, dan sebagainya.
2. Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang menjual produk kepada pelanggan. Contohnya
pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan
tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan
sehari-hari.
46
3. Usaha Jasa (Service Business)
Merupakan usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan
produk atau barang untuk pelanggan. Sebagai contoh adalah jasa
pengiriman barang ataupun jasa pemesanan tiket transportasi.
2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan UKM
1. Kelebihan UKM
Dengan fleksibilitas dan ukurannya yang tidak besar, usaha
kecil menengah memiliki kelebihan dalam menjalankan usahanya,
terutama dari segi pembentukan dan operasional. Dengan
banyaknya usaha kecil menengah yang tumbuh di Indonesia,
semakin banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dan juga
peningkatan penghasilan dalam negeri. Hal ini yang menyebabkan
usaha kecil menengah menjadi salah satu penggerak perekonomian
Indonesia. Adapun kelebihan-kelebihan dari UKM adalah sebagai
berikut (Partomo & Rachman, 2002) :
a. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki dan kontrol yang terlalu kaku
seperti perusahaan besar pada umumnya, membuat para pekerja
UKM memiliki gerak yang lebih luas dan dapat
menyumbangkan ide mereka. Produk-produk dan ide-ide baru
dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan segera.
47
b. Fokus Dalam Satu Bidang
UKM tidak wajib untuk selalu mengikuti permintaan pasar
seperti layaknya perusahaan besar yang selalu mengikuti arus
pertumbuhan jaman.
c. Fleksibilitas Operasional
UKM biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-
masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan
keputusan. Hal ini yang menyebabkan pergerakan dalam bisnis
UKM lebih fleksibel dan menyebabkan karyawan yang bekerja
lebih memiliki ruang gerak dan ruang berpikir yang lebih luas.
d. Biaya Operasional Rendah
Kebanyakan usaha kecil menengah menjalankan usahanya
tanpa memiliki ruang perkantoran yang tetap. Oleh sebab itu,
biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Dan apabila dilihat
lebih jauh lagi, usaha kecil menengah mendapat dukungan dana
dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam
bentuk kemudahan pajak, donasi atau uang tunai secara
langsung.
2. Kekurangan UKM
Selain memiliki kelebihan, UKM juga memiliki kekurangan
yang tidak boleh dilupakan. Kekurangan UKM seperti sulitnya
pemasaran, keterbatasan bahan baku, finansial, sumber daya
manusia dan teknologi kerap menjadi penyebab timbulnya
48
permasalahan. Permasalahan yang dihadapi dalam mengelola UKM
antara lain :
a. Sempitnya Waktu untuk Melengkapi Kebutuhan
Sedikitnya jumlah pengambil keputusan dalam UKM,
memaksa para pelakunya memenuhi kebutuhan pokok
bisnisnya, yaitu produksi, sales, dan marketing. Hal tersebut
mengakibatkan tekanan jadwal yang besar sehingga para pelaku
UKM tidak fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu.
b. Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan
Usaha Kecil Menengah umumnya memiliki anggaran yang
kecil. Oleh sebab itu, para pelaku UKM kerap memaksa
membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai kebutuhan
seefisien mungkin. Para pelaku UKM juga kerap melakukan
penghematan secara ketat untuk mencegah kekurangan
pembiayaan operasional sekecil apapun. Kekurangan
pembiayaan operasional yang tidak dicegah dapat menyebabkan
kebangkrutan.
c. Kurangnya Tenaga Ahli
Usaha Kecil Menengah biasanya tidak mampu untuk
membayar jasa tenaga ahli untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu. Hal ini merupakan kerusakan yang sangat serius. Jika
dibandingkan dengan lembaga bisnis besar yang mampu
mempekerjakan banyak tenaga ahli, kualitas produk barang atau
jasa yang dihasilkan akan sangat berbeda. Hal ini mengakibatkan
49
kecilnya kemampuan persaingan bisnis yang dimiliki UKM di
pasar yang luas.
2.7 Tour and Travel
Tour merupakan sebuah perjalanan yang dibuat untuk kesenangan,
untuk berlibur, untuk mengunjungi beberapa tempat yang berbeda di suatu
daerah (Cambridge Dictionary, 2016). Sedangkan Travel merupakan tindakan
melintasi suatu wilayah geografis atau bergerak dari satu tempat ke tempat
lain. Hal ini bisa bersifat sementara atau dalam waktu singkat (Business
Dictionary, 2016).
Tour and Travel merupakan suatu bentuk usaha di sektor pariwisata
yang menawarkan layanan perjalanan kepada orang lain untuk tujuan wisata
atau tujuan lainnya. Tour and Travel biasanya menawarkan layanan
perjalanan wisata ke suatu daerah atau menawarkan layanan pemesanan tiket
transportasi, kamar hotel, dll.
2.8 Metode Pengumpulan Data
2.8.1 Observasi
Merupakan teknik atau pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek
datanya (Jogiyanto, 2008).
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra. Tidak hanya dengan pengamatan menggunakan
mata, tetapi termasuk dengan mendengar, mencium, mengecap, dan
meraba (Sangadji & Sopiah, 2010).
50
Teknik observasi diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yaitu
observasi sederhana dan observasi tertruktur (Jogiyanto, 2008).
1. Observasi Sederhana
Merupakan observasi yang tidak mempunya pertanyaan-
pertanyaan riset. Observasi ini digunakan pada penelitian
eksploratori yang belum diketahui dengan jelas variabel-variabel
yang akan digunakan (Jogiyanto, 2008).
2. Observasi Terstruktur
Merupakan observasi yang memiliki prosedur standard an
terstruktur. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
(Jogiyanto, 2008):
a. Menentukan data yang akan diobservasi.
b. Membuat rencana pengumpulan datanya.
c. Memilih dan melatih pengamat.
d. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi.
2.8.2 Studi Pustaka
Studi pustaka atau studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan mengadakan studi terhadap buku-buku,
jurnal-jurnal, laporan-laporan atau catatan-catatan yang berhubungan
dengan permasalahan yang akan diteliti (Nazir, 2009).
2.8.3 Wawancara
Merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara merupakan teknik
51
pengambilan data ketika peneliti dan responden berdialog secara
langsung untuk menggali informasi dari responden (Sangadji & Sopiah,
2010).
Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal
interview), wawancara intersep (intercept interview), dan wawancara
telepon (telephone interview) (Jogiyanto, 2008).
1. Wawancara Personal : Wawancara dengan melakukan tatap muka
langsung dengan responden.
2. Wawancara Intersep : Seperti wawancara personal namun
responden-responden dipilih secara acak di lokasi-lokasi umum.
3. Wawancara Telepon : Wawancara yang dilakukan melalui telepon.
2.9 Rapid Application Development (RAD)
2.9.1 Pengertian RAD
Rapid Application Development (RAD) adalah suatu
pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang
mencakup suatu metode pengembangan perangkat-perangkat lunak.
RAD bertujuan untuk mempersingkat waktu yang biasanya
diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional
antara perancangan dan penerapan suatu sistem. Pada akhirnya RAD
juga berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang berubah secara
cepat (Kendall & Kendall, 2011).
Menurut Kendall & Kendall (2011), RAD memiliki fase-fase
sebagai berikut :
52
1. Requirements Planning
Dalam fase ini pengguna dan analyst bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif dari
kedua belah pihak. Selain itu juga melibatkan pengguna dari
beberapa level yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam
fase ini ialah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.
Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan
sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap
pada upaya pencapaian tujuan (Kendall & Kendall, 2011)
2. RAD Design Workshop
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki
yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama RAD design
workshop, pengguna merespon working prototype yang ada dan
analis memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan
pernagkat lunak berdasarkan respon pengguna (Kendall &
Kendall, 2011).
3. Implementation
Analis bekerja secara intens dengan pengguna selama
design workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-
teknis dari proses bisnis yang ada. Segera setelah aspek-aspek
ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing, subsistem-
53
subsistem diujicoba dan diperkenalkan kepada stakeholder
(Kendall & Kendall, 2011).
Gambar 2.6 Model RAD (Kendall & Kendall, 2011)
2.9.2 Perbandingan RAD dengan Model Pengembangan Sistem Lain
Dalam mengembangkan suatu sistem terdapat beberapa model
yang biasa digunakan, seperti RAD, Waterfall, Spiral, Prototype,
dan Incremental, yang memiliki perbedaan serta kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Berikut adalah perbandingan antara
beberapa model pengembangan sistem yang biasa digunakan :
Tabel 2.1 Perbandingan Model Pengembangan Sistem
No Faktor RAD Waterfall Spiral Prototype Incremental
1 Resiko Besar Kecil Sedang Sedang Besar
2 Fleksibilitas Tinggi Rendah Rendah Sedang Tinggi
3 Kerterlibatan
Pengguna Tinggi Rendah Sedang Tinggi Tinggi
4 Waktu
Pengerjaan Cepat Lama Lama Cepat Sedang
Berdasarkan resikonya, model RAD dan Incremental memiliki
resiko yang paling besar dibandingkan dengan model
54
pengembangan lainnya. RAD merupakan model pengembangan
sistem yang bertujuan untuk mempersingkat waktu yang biasa
dibutuhkan dalam siklus pengembangan tradisional. Oleh sebab itu
dibutuhkan tim pengembang yang memiliki pengalaman dan
manajemen yang baik. Apabila tidak, pengembangan sistem akan
membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar
(Kendall & Kendall, 2011). Begitu pula dengan model Incremental,
proses menggabungkan perubahan sistem lebih lanjut akan menjadi
semakin sulit dan membutuhkan biaya lebih (Sommerville, 2011).
Fleksibilitas pengembangan sistem yang dimiliki model RAD
dan Incremental juga yang paling tinggi. Model RAD dan
Incremental sangat fleksibel terhadap perubahan kebutuhan sistem
yang mungkin muncul di tengah proses pengembangan sistem
(Kendall & Kendall, 2011; Sommerville, 2011). Tidak seperti model
Waterfall yang membutuhkan kelengkapan kebutuhan sistem
sebelum pembuatan sistem dimulai (Rosa & Shalahuddin, 2013).
Model Waterfall merupakan model pengembangan sistem
yang hanya cocok untuk pengembangan sistem dengan spesifikasi
kebutuhan sistem yang tidak berubah-ubah. Pengguna diharuskan
mendefinisikan seluruh kebutuhan sistem di tahap awal
pengembangan sistem (Rosa & Shalahuddin, 2013). Hal tersebut
menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna pada model Waterfall
sangat rendah. Tidak seperti model RAD, Prototye, dan Incremental
yang tidak hanya melibatkan pengguna pada tahap awal
55
pengembangan sistem, tetapi juga di tengah proses pengembangan
sistem dengan memberikan working prototype yang dapat menggali
kebutuhan pengguna dengan lebih detail (Kendall & Kendall, 2011;
Rosa & Shalahuddin, 2013; Sommerville, 2011).
Dengan menggunakan working prototype, waktu
pengembangan sistem dengan model RAD dan Prototype dapat
dipersingkat, sebab analis dapat menggali kebutuhan pengguna
dengan lebih detail sehingga terjadinya perubahan spesifikasi
kebutuhan sistem pada tahap akhir pengembangan dapat dihindari
(Kendall & Kendall, 2011; Rosa & Shalahuddin, 2013). Selain itu,
pada model RAD, penggunaan kembali komponen yang sudah ada
juga dapat menekan waktu pengembangan sistem sebab
programmer tidak perlu berulang-ulang membuat komponen sistem
yang sama (Kendall & Kendall, 2011). Hal ini lah yang
menyebabkan model pengembangan RAD dan Prototype memiliki
waktu pengembangan sistem yang paling cepat dibandingkan model
lainnya.
2.9.3 Alasan Menggunakan RAD
Berdasarkan penjelasan tentang perbandingan model
pengembangan sistem di atas, penulis memilih menggunakan model
pengembangan sitem RAD dengan alasan sebagai berikut :
1. Walaupun memiliki resiko yang besar, pengembangan sistem
dengan model RAD sangat fleksibel terhadap perubahan yang
56
mungkin terjadi di tengah proses pengembangan, melibatkan
pengguna secara aktif dalam mendefinisikan kebutuhan sistem,
dan dapat mempersingkat waktu pengembangan dengan
menggunakan working prototype dan memanfaatkan komponen
sistem yang sudah ada sebelumnya.
2. Meskipun sama-sama memiliki tingkat keterlibatan pengguna
dan fleksibilitas terhadap perubahan kebutuhan sistem yang
tinggi, pengembangan dengan model RAD tidak mengalami
perubahan berulang-ulang sebab analis akan membuat
kesepakatan baru ketika pengguna meminta perubahan ditengah
proses pengembangan sistem. Tidak seperti model Incremental
yang cenderung mengalami perubahan berulang-ulang sebab
setiap modul sistem yang selesai akan diberikan kepada
pengguna untuk diuji lalu kemudian diperbaiki.
3. Dengan model RAD, yang menggunakan working prototype dan
memanfaatkan komponen sistem yang sudah ada sebelumnya,
waktu pengembangan sistem akan lebih cepat dibandingkan
dengan model Incremental yang memberikan setiap modul
sistem yang telah selesai untuk diuji dan kemudian diperbaiki.
Selain itu, pada model Incremental, proses menggabungkan
perubahan sistem lebih lanjut akan menjadi lebih sulit dan
membutuhkan biaya yang lebih besar.
57
2.10 Konsep Basis Data
2.10.1 Pengertian Basis Data
Database atau basis data adalah sumber utama data yang
bertujuan untuk digunakan bersama oleh banyak user untuk
berbagai aplikasi (Kendall & Kendall, 2011).
Database atau basis data adalah sebuah koleksi dari arsip
berkas yang saling berkaitan (interrelated). Sebuah basis data tidak
hanya sekumpulan koleksi beberapa arsip berkas, namun juga setiap
berkas yang menyimpan hubungan antar beberapa arsip berkas
(Whitten & Bentley, 2007).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa database
atau basis data adalah sebuah koleksi berkas yang saling berkaitan
yang menjadi sumber utama data yang dimaksudkan untuk
digunakan bersama oleh banyak user untuk berbagai aplikasi.
Terdapat beberapa hal yang menjadi komponen utama dalam
konsep basis data, yaitu (Whitten & Bentley, 2007) :
1. Field adalah unit terkecil data yang disimpan dalam database.
Unit terkecil data yang disimpan database, yaitu :
a. Primary Key, yaitu field yang secara unik mengidentifikasi
sebuah record.
b. Secondary Key, yaitu field yang mengidentifikasi sebuah
atau sekumpulan record yang berhubungan.
58
c. Foreign Key, yaitu field yang menunjukkan beberapa record
dalam suatu file lain dalam database.
d. Descriptive Field, yaitu suatu field (non-key) yang
menyimpan data bisnis.
2. Records adalah sekumpulan field yang disusun dalam suatu
bentuk yang telah ditentukan. Records dapat diklasifikasikan
menjadi :
a. Fixed-length records, setiap record memiliki field yang
sama, jumlah field yang sama dan ukuran logis yang sama.
Namun, beberapa sistem database akan mengkompres field-
field dan nilai-nilai yang tidak digunakan untuk menghemat
ruang penyimpanan.
b. Variable-length records, memungkinkan records berbeda
dalam file yang sama memiliki panjang yang berbeda.
3. File and Table adalah kumpulan semua record dari struktur
record yang telah ditentukan. Adapun beberapa tipe file and
table, yaitu :
a. Master adalah suatu file/tabel yang berisi record yang
relative permanen.
b. Transaction adalah suatu file/tabel yang berisi catatan yang
menggambarkan peristiwa bisnis.
c. Document adalah suatu file/tabel yang berisi data historis
yang memudahkan pencarian kembali.
59
d. Archival adalah suatu file/tabel yang berisi file/tabel master
dan transaction yang telah dihapus dari penyimpanan online.
e. Table look-up adalah sebuah file/tabel yang relatif berisi data
statis yang dapat dishare.
f. Audit adalah suatu file/tabel yang berisi update record
file/tabel lain.
2.10.2 Database Management System
Database Management System (DBMS) adalah perangkat
lunak khusus yang disediakan oleh vendor komputer dengan fungsi
untuk membuat, mengakses, mengontrol dan memanage basis data.
Inti dalam DBMS sering disebut sebagai database engine. Database
engine merespon perintah spesifik untuk membuat struktur basis
data yang kemudian dapat membuat, membaca, mengubah, dan
menghapus data record di dalam basis data (Whitten & Bentley,
2007).
Definisi DBMS lainnya adalah sebuah perangkat lunak yang
membuat dan memanipulasi basis data (Dennis, et al., 2009).
2.10.3 Relational Database Management System
Relational Database Management System (RDBMS) adalah
sebuah basis daya yang mengimplementasikan data sebagai
serangkaian tabel dua dimensi yang terhubung dengan foreign-key
(Whitten & Bentley, 2007).
60
Definisi RDBMS lainnya adalah basis data yang berdasarkan
koleksi beberapa tabel yang mana setiap tabel memiliki sebuah
primary-key, yaitu kolom yang memiliki nilai unik untuk setiap
record-nya. Tabel-tabel tersebut saling terkait satu dengan lainnya
sebagai foreign-key (Dennis, et al., 2009).
2.11 Unsur Pengembangan Sistem
2.11.1 Web
Web adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang
memungkinkan dan memudahkan setiap orang untuk
mempublikasikan dan menelusuri dokumen-dokumen hypertext di
internet (Greenlaw & Hepp, 2002).
Web merupakan sistem dengan standar yang diterima secara
universal untuk menyimpan, menarik, memformat, dan
menampilkan informasi melalui arsitektur klien atau server. Web
bisa menerima semua jenis informasi digital, termasuk teks, grafis,
dan suara. Web didasari oleh bahasa hypertext standar yang disebut
Hypertext Markup Language (HTML), yang memformat dokumen
dan memadukan link hypertext dinamis ke dokumen-dokumen
lainnya yang disimpan dalam komputer yang sama atau berbeda
(Turban, et al., 2006).
2.11.2 Web Server
Web server adalah sebuah bentuk dari server yang khusus
digunakan untuk menyimpan halaman web (Nugroho, 2004).
61
Web Server dapat merujuk kepada perangkat keras (hardware)
atau pernagkat lunak (software) atau keduanya yang menyimpan
komponen suatu situs web (dokumen HTML, gambar, dll.) dan
memberikannya ke perangkat end-user, serta mengendalikan
bagaimana pengguna web (user) mengakses file yang dihosting.
Ketika browser membutuhkan suatu file yang dihosting pada web
server, browser mengirim permintaan menggunakan protokol
sederhana kemudian web server mengirim file yang diminta
menggunakan protokol (Mozilla Developer Network, 2016).
Gambar2.7 Ilustrasi Hubungan Browser dan Web Server (Mozilla Developer Network,
2016)
Dapat disimpulkan bahwa web server merupakan suatu server
yang berfungsi sebagai penyedia layanan informasi yang
mendukung penyediaan data dan juga informasi yang dibutuhkan
oleh suatu web dalam beroperasi. Web server memiliki beberapa
fungsi utama yang berpengaruh pada sebuah web, yaitu :
1. Untuk memproses permintaan user di sebuah web.
2. Sebagai penyedia data dan informasi yang dimiliki oleh sebuah
web.
3. Menyimpan konten sebuah web.
62
4. Penentu kecepatan pemrosesan informasi dari sebuah halaman
web.
2.11.3 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah satu kumpulan
konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau
menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak yang terkait dengan
objek. UML tidak menentukan suatu metode untuk pengembangan
sistem, UML hanya suatu notasi standar dalam pemodelan objek
(Whitten & Bentley, 2007).
UML biasa diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain
(Widodo & Herlawati, 2011) :
1. Merancang perangkat lunak.
2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa
yang diperlukan sistem.
4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan
organisasinya.
2.11.3.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah deskripsi dari fungsi
sistem dari perspektif eksternal user dan dalam sebuah cara
yang dimengerti oleh mereka agar maksud yang diinginkan
dapat digambarkan secara akurat dan menyeluruh tentang
proses bisnis atau event (Whitten & Bentley, 2007).
63
Use Case direpresentasikan secara grafik dengan
sebuah objek elip dengan nama Use Case di atas, bawah,
atau di dalam objek elip tersebut. Sebuah Use Case
merepresentasikan suatu tujuan dari sistem dan
mendeskripsikan sebuah urutan dari aktivitas dan interaksi
user untuk mencapai tujuan tersebut. Sebuah Use Case
tidak dianggap sebagai sebuah kebutuhan fungsional,
melainkan sebagai scenario yang menceritakan tentang
satu atau lebih kebutuhan sistem (Whitten & Bentley,
2007).
Gambar2.8 Contoh Model Use Case Diagram (Whitten & Bentley, 2007)
2.11.3.2 Class Diagram
Class Diagram adalah sebuah penggambaran visual
dari sebuah struktur objek statik sebuah sistem, yang
menampilkan kelas-kelas objek pada sistem yang terdiri
dari hubungan antar kelas objek (Whitten & Bentley,
2007).
64
Di dalam Class Diagram juga mencakup multiplicity,
hubungan generalization/specification, dan hubungan
aggregation (Whitten & Bentley, 2007).
Gambar 2.9 Contoh Model Class Diagram (Whitten & Bentley, 2007)
2.11.3.3 Activity Diagram
Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun Use
Case. Activitiy Diagram dapat juga digunakan untuk
memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah
operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action
tersebut (Whitten & Bentley, 2007).
65
Gambar 2.10 Contoh Model Activity Diagram (Whitten & Bentley, 2007)
2.11.3.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan bagaimana
objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan
pada sekuensi sebuah Use Case atau operasi. Diagram ini
mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima
di antara objek dan dalam sekuensi (Whitten & Bentley,
2007).
66
Gambar 2.11 Contoh Model Sequence Diagram (Whitten & Bentley, 2007)
2.11.4 Matriks Data-to-Location CRUD
Merupakan matriks yang digunakan untuk memetakan
kebutuhan data ke lokasi. Sebuah tabel yang dimana baris-baris
mengindikasikan entitas dan atributnya, kolom-kolom
mengindikasikan lokasi, dan sel-sel mengindikasikan tingkat akses
dokumen dengan C = Create, R = Read, U = Update atau Modify,
dan D = Delete atau Deactivate (Whitten & Bentley, 2007).
2.11.5 Sertifikat Digital
Sertifikat digital adalah kunci publik dan informasi penting
mengenai jati diri pemilik kunci publik, seperti nama, alamat,
pekerjaan, dan bahkan hash dari suatu informasi rahasia yang
67
ditandatangani oleh suatu pihak terpercaya. Sertifikat digital
ditandatangani oleh pihak yang terpercaya yaitu Certificate
Authority (CA) (Ariyus, 2006).
Suatu sertifikat digital terdiri dari suatu struktur standar yang
meliputi version, serial number, period of validity, subject name,
subject public key information, issuer unique identifier, subject
unique identifier, extension, dan signature (Ariyus, 2006).
Pada dasarnya sertifikat digital memiliki dua fungsi yaitu
untuk menyatakan bahwa suatu pihak merupakan pihak terpercaya
yang sesuai dengan siapa atau apa yang menjadi tuntutan mereka,
dan memberikan perlindungan bagi pertukaran data dari pengunjung
dan web dari gangguan atau bahkan pencurian.
2.11.6 Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS)
Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) adalah versi
aman paling popular dari HTTP. Hal ini secara luas diterapkan dan
tersedia di semua browser komersial utama dan server. HTTPS
menggabungkan protokol HTTP dengan satu set teknik kriptografi
yang kuat, yang membuat HTTPS sangat aman namun tetap
fleksibel dan mudah digunakan (Gourley & Totty, 2002).
HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol dimana data
dikirim antara browser Anda dengan situs yang sedang terhubung.
Dengan HTTPS, semua komunikasi antara browser dan website
dienkripsi. HTTPS sering digunakan untuk melindungi transaksi
68
online yang sangat rahasia seperti perbankan online dan formulir
pemesanan belanja online (InstantSSL, 2016).
Dapat disimpulkan bahwa HTTPS adalah versi aman dari
HTTP yang melindungi semua komunikasi yang dilakukan antara
browser dan website dengan menggabungkan protokol HTTP
dengan satu set teknik kriptografi yang kuat, agar terhindar dari
gangguan atau bahkan pencurian.
2.11.7 XAMPP
XAMPP adalah sebuah paket web server cross-platform gratis
dan open source yang terdiri dari Apache HTTP Server, MySQL,
dan penerjemah script yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP
dan Perl (Godfred, 2013).
XAMPP dirancang untuk digunakan sebagai sebuah
development tool, yang memungkinkan designers dan programmers
menguji hasil pekerjaannya pada komputernya sendiri tanpa
membutuhkan koneksi internet. XAMPP juga menyediakan
dukungan untuk membuat dan memanipulasi database dengan
MySQL (Godfred, 2013).
2.11.8 PHP: Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan
bahasa HTML, yang dijalankan pada sisi server (Syukur, 2005).
69
PHP: Hypertext Prreprocessor (PHP) adalah bahasa
scripting yang tertanam pada HTML (PHP Documentation Group,
2016).
Jadi dapat disimpulkan, PHP adalah bahasa scripting yang
tertanam pada HTML yang dijalankan pada sisi server. Sebagian
besar sintaks dalam PHP dipinjam dari bahasa C, Java, Perl dengan
beberapa fitur spesifik yang hanya dimiliki PHP. Tujuan dari PHP
adalah untuk memungkinkan pengembang web menulis halaman
web dinamis secara cepat.
2.11.9 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen basis data
yang sangat popular dikalangan pemrogramana web dengan
menggunakan script PHP dan Perl (Sidik, 2005).
MySQL adalah salah satu Relational Database Management
System (RDBMS) yang berfingsi untuk mengelola basis data
menggunakan bahasa SQL. MySQL bersigat open source sehingga
dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis (MySQL
Documentation Group, 2016).
2.11.10 Codeigniter
Codeigniter merupakan kerangka pengembangan aplikasi
menggunakan bahasa PHP yang memungkinkan proses
pengembangan proyek lebih cepat. Codeigniter menyediakan
70
library yang kaya, antarmuka yang sederhana, dan struktur logis
untuk mengakses library tersebut (Codeigniter, 2017).
Codeigniter mendorong penggunaan struktur pemrograman
Model-View-Controller (MVC) dan mampu menangani keamanan
internal dari serangan CSRF dan XSS. Codeigniter juga
menyediakan dokumentasi yang lengkap (Codeigniter, 2017).
2.11.11 Notepad++
Notepad++ merupakan editor source code dan pengganti
notepad yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Notepad++ menawarkan beberapa fitur
yang bertujuan memudahkan penggunanya, antara lain seperti
Document Map, Function List, Multi-editing, Column Mode Editing,
dan Ghost Typing (Notepad++, 2016).
2.12 Pengujian Sistem
2.12.1 Black-Box Testing
Merupakan pengujian sistem yang berfokus pada kebutuhan
fungsional sistem. Black-box testing mencoba menemukan
kesalahan-kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Pressman,
2010) :
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang,
2. Kesalahan antarmuka sistem,
3. Kesalahan struktur data atau akses database eksternal,
4. Kesalahan perilaku atau kinerja sistem,
71
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Black-box testing merupakan suatu pendekatan untuk menguji
sistem dimana penguji sistem tidak memiliki akses terhadap source
code sistem ataupun komponennya (Sommerville, 2011).
2.12.2 Perbandingan Black-Box Testing dengan Metode Pengujian
Sistem Lain
Dalam pengujian suatu sistem terdapat beberapa metode yang
biasa digunakan, seperti white-box testing, black-box testing, gray-
box testing, Ad-hoc testing, dan exploratory testing, yang memiliki
perbedaan serta kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Berikut adalah perbandingan antara beberapa metode pengujian
sistem yang biasa digunakan :
Tabel 2.2 Perbandingan Metode Pengujian Sistem
No Aspek White-Box Black-Box Gray-Box Ad-Hoc Exploratory
1. Fokus
Pengujian Struktural Fungsional
Struktural
dan
Fungsional
Fungsional Fungsional
2.
Pengetahuan
tester
terhadap
program
Mengetahui Tidak
Mengetahui
Mengetahui
sebagian Mengetahui
Tidak
Mengetahui
3. Biaya
Pengujian Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah
4. Waktu
Pengujian Lama Cepat Sedang Lama Lama
Berdasarkan tabel perbandingan di atas, beberapa metode
pengujian sistem, seperti black-box, ad-hoc, dan exploratory testing,
72
fokus terhadap fungsional sistem (Pressman, 2010). Tester berusaha
menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dengan menguji
fungsional sistem tanpa melihat stuktur internal sistem. Tidak
seperti white-box testing yang fokus terhadap code dan struktur
internal sistem (Pressman, 2010).
Pada pengujian sistem yang fokus terhadap fungsional sistem,
pengujian dilakukan dari sudut pandang pengguna sehingga tester
tidak harus memiliki pengetahuan terhadap pemrograman komputer.
Tidak seperti pengujian menggunakan metode white-box testing
yang mengharuskan tester memiliki pemahaman yang baik terhadap
pemrograman komputer untuk mengetahui code dan stuktur internal
sistem (Sommerville, 2011).
Pengujian sistem yang fokus terhadap fungsional sistem,
seperti black-box dan exploratory testing membutuhkan biaya yang
rendah. Sebab pengujian yang dilakukan tidak menguji sistem
secara mendetail yang membutuhkan kemampuan seseorang yang
memiliki pemahaman yang baik terhadap pemrograman komputer
(Sommerville, 2011).
Dalam pengujian suatu sistem, waktu yang dibutuhkan setiap
metode pengujian sistem ditentukan oleh bagaimana metode
tersebut dilakukan. Berdasarkan tabel di atas, black-box testing
membutuhkan waktu pengujian yang paling cepat sebab pengujian
fokus terhadap fungsional sistem dan dilakukan secara formal
73
dengan perencanaan dan dokumentasi yang baik. Tidak seperti
white-box testing yang menguji setiap baris code atau seperti ad-hoc
testing yang melakukan pengujian secara acak tanpa adanya
perencanaan atau dokumentasi dan tanpa melihat suatu use case
tertentu.
2.12.3 Alasan Menggunakan Black-Box Testing
Berdasarkan penjelasan tentang perbandingan metode
pengujian sistem di atas, penulis memilih metode black-box testing
sebagai metode pengujian sistem yang digunakan dengan alasan
sebagai berikut :
1. Black-box testing merupakan metode pengujian sistem yang
fokus terhadap fungsional sistem yang dilakukan berdasar sudut
pandang pengguna sehingga tidak membutuhkan tester yang
memiliki pemahaman yang baik terhadap pemrograman
komputer.
2. Pada black-box testing tidak dibutuhkan tester yang memiliki
pemahaman yang baik terhadap pemrograman komputer
sehingga black-box testing tidak membutuhkan biaya yang
tinggi.
3. Jika dibandingkan dengan exploratory testing yang memiliki
nilai perbandingan yang sama pada aspek lainnya, pada aspek
waktu pengujian black-box testing membutuhkan waktu yang
lebih singkat. Hal ini disebabkan black-box testing
menggunakan perencanaan dan dokumentasi yang baik dalam
74
penggunaannya. Tidak seperti exploratory testing yang tanpa
perencanaan dan dokumentasi formal dilakukan untuk
mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi secara tiba-tiba
ketika melakukan sesuatu.
75
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Sigma Daya Ramadhan (SDR) Tour & Travel
yang beralamat di Jalan Baung No. 26B Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2016 sampai dengan Juni
2016.
3.2 Perangkat Pendukung
Perangkat yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Hardware atau perangkat keras
a. Satu unit laptop, processor Intel Core i3, RAM 3GB, HDD 500GB
b. Satu unit smartphone, 1GHz DualCore, 1GB RAM, OS 4.2 Jelly Bean
2. Software atau perangkat lunak
b. Star UML v.2 sebagai tools dalam perancangan sistem
c. Notepad++ v
d. XAMPP versi 1.7.7 sebagai web server
e. MySQL versi 5.5.16 sebagai database server
f. PHP versi 5.3.8 sebagai bahasa pemrograman berbasis web
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data baik data primer
atau sekunder yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan 3 (tiga) cara untuk mengumpulkan data,
yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka.
3.3.1 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana data-data yang
dibutuhkan untuk kemudian diolah. Dalam pelaksanaan observasi ini,
peneliti melakukan observasi pada :
Tempat : SDR Tour & Travel
Alamat : Jalan Baung No. 26B Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan
Waktu : Januari s.d. Juni 2016
3.3.2 Wawancara
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Manager
SDR Tour & Travel, yaitu Bapak Arif. Wawancara ini penulis lakukan
untuk mengetahui permasalahan yang ada pada sistem telah yang
dijalankan dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam
perancangan dan pengembangan sistem yang akan diusulkan.
Dari wawancara yang dilakukan, diperoleh beberapa informasi
antara lain :
1. Segala informasi mengenai SDR Tour & Travel,
2. Proses bisnis yang dijalankan oleh SDR Tour & Travel terkait
pemesanan jasa perjalan wisata dan pemesanan tiket transportasi,
3. Permasalahan ataupun kelemahan-kelemahan terhadap sistem yang
telah dijalankan.
3.3.3 Studi Pustaka
Pada studi pustaka atau studi kepustakaan, penulis mempelajari
berbagai ilmu yang terkait dalam penelitian yang dilakukan dari
berbagai sumber bacaan, seperti dari buku-buku atau pustaka lainnya,
yang memberikan informasi yang diperlukan untuk memecahkan
permasalahan yang dibahas pada penelitian. Informasi yang penulis
dapatkan dari mempelajari buku-buku dan pustaka lainnya antara lain
meliputi konsep sistem dan informasi, E-Commerce, Rapid Application
Develoment (RAD), PHP, dan lain-lain.
Penulis juga mempelajari literatur-literatur yang terkait terhadap
penelitian yang dilakukan. Literatur-literatur yang dipelajari merupakan
penelitian tentang penerapan E-Commerce pada Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Adapun literatur-literatur yang dipelajari adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Literatur Terkait
No Peneliti Tujuan Hasil Penelitian
1.
Karagozoglu
& Lindell,
2004
Membahas
tentang strategi,
operasi, dan
kinerja E-
Commerce pada
UKM
Penggunaan E-Commerce
berdampak langsung pada
pertumbuhan laba yang
signifikan dan
peningkatan jumlah
konsumen serta menekan
biaya operasional
perusahaan
2. Disa, S., 2011
Mengetahui
faktor-faktor
yang mendorong
UKM
menggunakan E-
Commerce dan
seberapa besar
manfaat yang
didapat dari E-
Commerce
Dengan E-Commerce
citra perusahaan menjadi
lebih baik, dapat
menemukan mitra bisnis
baru, menyederhanakan
proses bisnis, dan
meningkatkan
fleksibilitas.
Trust merupakan salah
satu faktor kritis dalam E-
Commerce
3. Prabandari &
Azzuhri, 2011
Mengetahui
tingkat
penggunaan E-
Commerce
sebagai alternatif
dalam
meningkatkan
efektivitas bisnis
UKM di Malang
Raya
E-Commerce belum
menjadi alternative yang
penting dalam aktivitas
sebagian besar UKM di
Malang Raya meskipun
memiliki banyak manfaat
4. Nugrahani,
2011
Mengetahui
penggunaan E-
Commerce
sebagai solusi
pemasaran
produk pada
UKM
E-commerce dapat
mendukung pemasaran
produk bagi perusahaan
dan E-Commerce
memberi kenyamanan
kepada pelanggan dalam
memperoleh informasi,
pelayanan, dan harga
yang murah
5. Nuryanti,
2013
Mengetahui peran
E-Commerce
dalam
meningkatkan
daya saing UKM
E-Commerce berperan
sebagai sarana promosi
perusahaan yang dapat
meningkatkan volume
penjualan sehingga
meningkatkan
pendapatan
6. Maulana,
2015
Merancang dan
menerapkan
sistem informasi
pelayanan jasa
menggunakan E-
Commerce pada
NineTours
Indonesia
Sistem Informasi yang
dirancang berbasis web
dengan memiliki fitur-
fitur seperti melihat dan
memesan jasa dan
mengkonfirmasi jasa
yang telah dipesan
7. Rosyid, 2014
Membangun
sistem E-
Reservation pada
PT Arqom Bayu
Nusaba
Sistem yang dibangun
merupakan sistem
berbasis web yang
menyediakan fitur
pendaftaran, pemesanan,
dan penawaran jasa yang
terintegrasi sehingga
membantu pihak
manajerial dalam
melakukan pengelolaan
dan pelaporan
8. Fauziah, 2014
Menerapkan M-
Commerce tiket
travel dalam
Smartphone
Android pada
Umbara Trans
Sistem yang dibangun
dapat digunakan
pelanggan untuk
memperoleh informasi
travel, melakukan
pemesanan, dan
konfirmasi pembayaran.
Sistem dianggap efisien
terhadap waktu dan biaya
serta memberikan
kemudahan kepada
pelanggan dalam
melakukan pemesanan
tiket
9. Hendra, 2014
Membangun
sistem E-
Commerce pada
Al Car
Accessorries
Sistem yang dibangun
merupakan sistem
berbasis web yang
menyediakan informasi
produk serta dapat
digunakan untuk
melakukan pemesanan
accessories, dapat
menekan biaya
operasional dan
memberikan kemudahan
kepada pelanggan dalam
bertransaksi
10. Ibrahim, 2013
Membangun
sistem E-
Commerce B2C
pada toko buku
Annur
Sistem yang dibangun
merupakan sistem
berbasis web dengan
menyediakan fitur
pendaftaran. Sistem
menjadi alternatif dalam
kegiatan promosi
sehingga mendukung
peningkatan penjualan
produk
Berdasarkan tabel di atas, beberapa penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa E-Commerce merupakan suatu
perkembangan teknologi informasi yang berdampak langsung terhadap
pertumbuhan laba pada UKM, sebab E-Commerce dapat menjadi solusi
pemasaran UKM dan mampu meningkatkan daya saing UKM. Oleh
sebab itu, setelah mempelajari penelitian-penelitian yang telah
dilakukan tersebut penulis merasa tepat untuk membangun sistem E-
Commerce pada SDR Tour & Travel untuk meningkatkan aktivitas
bisnis dan daya saingnya.
Pada tabel di atas, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa
E-Commerce telah digunakan pada perusahaan yang bergerak pada
bidang pariwisata, seperti Tour & Travel, guna membantu pengelolaan
data, pemasaran, dan memberikan kemudahan dalam melakukan
transaksi pemesanan. Hal tersebut sama seperti penelitian ini, penulis
membangun E-Commerce pada SDR Tour & Travel untuk
meningkatkan aktivitas bisnis dan daya saingnya.
Tabel di atas juga menunjukkan bahwa penelitian tentang
pembangunan dan penerapan E-Commerce pada UKM telah dilakukan,
namun dirasa belum optimal. Sebab sebagian besar sistem E-Commerce
yang dibangun belum dilengkapi dengan metode pembayaran online,
seperti pembayaran via kartu kredit, dan keamanan data sistem. Oleh
sebab itu, dalam penelitian ini penulis mencoba merancang dan
membangun sistem E-Commerce yang terintegrasi serta dilengkapi
dengan metode pembayaran online dengan kartu kredit dan keamanan
sistem.
Setelah melakukan studi literatur pada beberapa penelitian tentang
penerapan E-Commerce pada UKM, maka penelitian yang dilakukan ini
diharapkan akan menjadi solusi dalam menghadapi permasalahan SDR
Tour & Travel sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam
menghadapi kompetisi pasar yang semakin sengit.
3.4 Metode Pengembangan Sistem
Penulis merancang dan mengembangkan sistem E-Reservation ini
sebagai media bagi perusahaan dalam mencakup pasar yang lebih besar dan
dalam memberikan kemudahan memperoleh informasi serta kemudahan
melakukan pemesanan tiket transportasi dan perjalanan wisata kepada
pelanggan dengan menggunakan pendekatan Rapid Application Development
(RAD).
3.4.1 Rapid Application Development (RAD)
Pendekatan RAD yang digunakan penulis dalam penelitian ini
memiliki beberapa tahapan seperti berikut :
3.4.1.1 Requirements Planning
Dalam fase ini, penulis bertemu dengan Manager SDR
Tour & Travel untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan sistem
serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang timbul.
Fase ini berorientasi untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan dan mendukung upaya perusahaan
dalam mencapai tujuannya.
Penelitian ini berorientasi pada bagaimana merancang
dan membangun sistem E-Reservation berbasis web pada
SDR Tour & Travel. Dalam fase ini penulis melakukan
beberapa kegiatan awal penelitian, antara lain :
1. Mencari informasi dasar perusahaan mengenai gambaran
umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan struktur
organisasi.
2. Menganalisis sistem berjalan, yaitu mulai dari
menganalisis proses bisnis, kelebihan dan kekurangan
sistem berjalan, hingga mengidentifikasi masalah yang
ada pada sistem.
3. Setelah melakukan pencarian informasi perusahaan dan
analisis pada sistem berjalan, penulis melakukan analisis
sistem usulan mulai dari pemecahan masalah, merancang
proses bisnis usulan, dan mengusulkan kebutuhan
sistem.
3.4.1.2 RAD Design Workshop
Fase ini merupakan fase untuk merancang dan
memperbaiki rancangan sistem E-Reservation. Selama fase
ini, pengguna merespon working prototype yang ada dan
analis memperbaiki modul-modul yang dirancang
menggunakan beberapa perangkat lunak berdasarkan respon
pengguna. Berikut merupakan tahapan yang dilakukan pada
fase ini :
1. Membuat rancangan sistem E-Reservation dengan tools
UML, dengan tahapan sebagai berikut :
a. Membuat Use Case Diagram
Menggambarkan fungsi-fungsi sistem E-Reservation
dengan cara yang mudah dimengerti.
b. Membuat Use Case Scenario
Mendeskripsikan Use Case Diagram yang telah
dibuat sebelumnya.
c. Membuat Activity Diagram
Membuat sebuah alur kerja fungsi sistem dari satu
aktivitas ke aktivitas lainnya.
d. Membuat Class Diagram
Menggambarkan struktur kelas sistem dan
memperlihatkan hubungan antar kelas dan
penjelasan detail dari setiap kelas dalam model
desain dari suatu sistem.
e. Membuat Sequence Diagram
Menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam
suatu urutan waktu. Penulis menjabarkan tahapan-
tahapan yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan
proses yang ada dalam Use Case.
2. Membuat perancangan database sistem E-Reservation
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Membuat Skema Database
Menggambarkan hubungan antar satu kelas dengan
kelas yang lain dengan melihat perpindahan primary
key menjadi foreign key.
b. Membuat Spesifikasi Basis Data
Memperlihatkan setiap atribut yang ada pada tabel
secara jelas guna membantu pembuatan database
sistem.
c. Membuat Matriks Data-to-Location-CRUD
Mengidentifikasi data dan hak akses yang diperlukan
dan lokasinya.
3. Membuat desain antarmuka sistem E-Reservation
dengan menggunakan perangkat lunak.
3.4.1.3 Implementation
Pada fase ini analis bekerja dengan pengguna secara
intens untuk merancang aspek-aspek bisnis dan aspek-aspek
non-teknis dari sistem E-Reservation. Setelah aspek-aspek
tersebut disetujui dan sistem selesai dibangun, sistem baru
diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi.
Penulis melakukan beberapa tahap implementasi sebagai
berikut :
1. Tahap Pembangunan Sistem E-Reservation
Membangun sistem yang telah dirancang sebelumnya
pada tahap persiapan. Pembangunan sistem dilakukan
dengan melakukan pengkodean program mengikuti
tampilan antarmuka yang telah dibuat.
2. Tahap Pengujian Sistem E-Reservation
Menguji sistem dengan menggunakan metode black-box
testing untuk mengetahui bahwa hasil pembangunan
sistem dapat berjalan optimal dan sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian sistem dilakukan dengan menguji
setiap use case, yang dirancang pada tahap design
workshop, yang dilakukan oleh setiap aktor yang terlibat
dalam sistem.
3.5 Kerangka Penelitian
Penelitian tentang sistem E-Reservation ini dilakukan melalui beberapa
tahapan yang disusun ke dalam sebuah kerangka penelitian yang digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan dan pengembangan sistem yang dilakukan.
Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian tertuang dalam sebuah flowchart
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
88
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan pada BAB IV ini menjelaskan fase analisis, perancangan, dan
implementasi pengembangan sistem E-Reservation menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD) pada SDR Tour & Travel. Bab ini berisikan tiga
fase pengembangan sistem pada RAD, yaitu requirements planning, RAD design
workshop, dan implementation.
4.1 Requirements Planning
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada fase ini
penulis selaku analis bertemu dengan manager SDR Tour & Travel untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat
informasi yang timbul. Berikut merupakan kegiatan yang penulis lakukan
selama fase ini :
4.1.1 Gambaran Umum SDR Tour & Travel
SDR Tour & Travel merupakan salah satu pelaku UKM yang
bergerak pada bidang pariwisata yang menyediakan jasa atau layanan
pemesanan tiket transportasi, seperti kereta api dan pesawat, serta
perjalanan wisata. UKM yang berkedudukan di Jakarta Selatan ini
memiliki tujuan untuk memberikan kemudahan dalam perjalanan orang
lain, dengan memberikan pelayanan yang cepat tanggap.
SDR Tour & Travel memberikan layanan pemesanan tiket kereta
api dan pesawat yang biasa digunakan oleh wisatawan untuk berpergian
89
dari satu daerah ke daerah lainnya. Selain itu, SDR Tour & Travel juga
memberikan layanan perjalanan wisata ke berbagai daerah di Indonesia.
4.1.1.1 Visi dan Misi SDR Tour & Travel
Visi dari SDR Tour & Travel adalah menjadi
perusahaan yang mampu memberikan kemudahan dalam
perjalanan orang lain.
Misi dari SDR Tour & Travel adalah menyediakan
layanan yang cepat tanggap dalam membantu perencanaan
perjalanan orang lain.
4.1.1.2 Struktur Organisasi SDR Tour & Travel
Berikut adalah struktur organisasi dari SDR Tour &
Travel :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDR Tour & Travel (SDR Tour & Travel,
2015)
Direktur Utama adalah seorang indvidu yang
merupakan pimpinan SDR Tour & Travel yang bertanggung
90
jawab memantau dan/atau menilai kelangsungan organisasi
dan mengambil keputusan yang akan berpengaruh terhadap
aktivitas perusahaan.
General Manager adalah seorang individu yang
bertanggung jawab mengelola, merancang, mengawasi,
mengendalikan pelaksanaan bisnis dan/atau menilai
kemampuan kelangsungan usaha dalam mencapai tujuan
SDR Tour & Travel.
Divisi Marketing merupakan bagian SDR Tour &
Travel yang berperan melakukan pemasaran produk atau
jasa yang ditawarkan guna mendapatkan dan
mempertahankan konsumen serta menguasai pasar sehingga
perusahaan dapat berkembang dan dapat mencapai
tujuannya.
Divisi Operasional merupakan bagian SDR Tour &
Travel yang berperan melakukan kegiatan operasional
perusahaan seperti melayani pemesanan jasa, melayani
pertanyaan dan/atau keluhan pelanggan, dan sebagainya.
Divisi Keuangan adalah bagian SDR Tour & Travel
yang bertanggung jawab pada keuangan perusahaan yang
bertugas merencanakan, menganggarkan, memeriksa,
mengelola, dan menyimpan dana yang dimiliki perusahaan
91
serta mengambil keputusan dalam suatu investasi dan
pembelanjaan perusahaan.
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
4.1.2.1 Proses Bisnis Sistem Berjalan
Tim pemasaran (marketing) melakukan pemasaran jasa
yang ditawarkan SDR Tour & Travel menggunakan media
cetak seperti flyer. Pemasaran dilakukan di wilayah sekitar
SDR Tour & Travel. Pelanggan yang menerima flyer yang
dibagikan mendatangi lokasi SDR Tour & Travel atau
menghubungi melalui telepon untuk memperoleh informasi.
Tim operasional akan memberikan informasi tentang
layanan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Apabila
tertarik dengan layanan atau jasa yang ditawarkan,
pelanggan akan melakukan pemesanan jasa dan melakukan
pembayaran jasa secara langsung dan akan menerima bukti
pembayaran pemesanan jasa.
Tim operasional akan mencatat setiap pemesanan yang
dilakukan oleh pelanggan yang akan menjadi laporan
transaksi. Staff keuangan akan merekap ulang setiap
transaksi yang dicatat oleh tim operasional untuk dilaporkan
kepada manajer keuangan yang kemudian akan dilaporkan
kembali kepada General Manager dalam laporan keuangan
yang utuh.
92
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan
Namun, proses bisnis yang dilakukan belum optimal
sehingga menyebabkan minimnya aktivitas bisnis
perusahaan. Pemasaran yang belum efektif untuk
mendapatkan pelanggan, kegiatan bisnis yang masih
dilakukan hanya secara konvensional, dan kesalahan rekap
data transaksi merupakan permasalahan yang kerap dialami
oleh SDR Tour & Travel. Hal tersebut akan berpengaruh
terhadap nilai jual dan daya saing perusahaan dalam
menghadapi kompetisi pasar yang semakin sengit.
93
4.1.2.2 Kekurangan Sistem Berjalan
1. Pemasaran menggunakan flyer hanya mampu
menjangkau pasar yang ada di wilayah sekitar SDR Tour
& Travel.
2. Kegiatan bisnis yang hanya dijalankan secara
konvensional belum mampu memberikan kemudahan
bagi pelanggan untuk memperoleh informasi dan
melakukan pemesanan jasa secara cepat.
3. Pencatatan transaksi belum terotomatisasi.
4.1.2.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisis sistem berjalan yang telah
dilakukan, terdapat beberapa masalah yang menyebabkan
minimnya aktivitas bisnis yang terjadi pada SDR Tour &
Travel, antara lain :
1. Pemasaran menggunakan media cetak (flyer) hanya
mampu menjangkau pasar yang berada di wilayah sekitar
SDR Tour & Travel.
2. Kegiatan bisnis yang hanya dijalankan secara
konvensional belum mampu memberikan kemudahan
bagi pelanggan untuk memperoleh informasi dan
melakukan pemesanan jasa secara cepat.
3. Pencatatan transaksi yang belum terotomatiasi kerap
menyebabkan kesalahan rekap data transaksi.
94
4.1.3 Analisis Sistem Usulan
4.1.3.1 Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
SDR Tour & Travel, penulis mengusulkan untuk
mengembangkan sistem berbasis web yang mampu
memberikan kemudahan bagi perusahaan dan pelanggan.
Sistem usulan yang dibuat mampu membantu perusahaan
dalam memasarkan jasanya ke pasar yang lebih luas dan
mampu memberikan informasi tentang jasa yang ditawarkan
oleh SDR Tour & Travel. Selain itu, sistem yang diusulkan
juga mampu memberikan laporan transaksi pemesanan jasa.
Di sisi lain, sistem yang diusulkan juga mampu
memberikan kemudahan bagi pelanggan. Dengan sistem
usulan ini pelanggan dapat memperoleh informasi tentang
jasa yang ditawarkan oleh SDR Tour & Travel dengan lebih
mudah dan cepat serta dapat melakukan pemesanan jasa
secara online. Selain itu, pelanggan juga dapat melakukan
pembayaran pemesanan jasa dengan transfer melalui ATM,
Mobile Banking atau Internet Banking.
95
4.1.3.2 Proses Bisnis Sistem Usulan
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan
Dengan mengakses sistem, pelanggan dapat
memperoleh informasi tentang jasa pemesanan tiket
transportasi dan perjalanan wisata yang telah dikelola oleh
admin. Kemudian pelanggan dapat memesan jasa yang
diinginkan dengan meng-input data diri pelanggan. Setelah
melakukan pemesanan jasa, pelanggan akan mendapatkan
kode pemesanan dan harus melakukan pembayaran dengan
transfer melalui ATM, Mobile Banking, atau Internet
Banking.
Setelah melakukan pembayaran pelanggan harus
meng-upload bukti transfer melalui sistem dan kemudian
Staff Keuangan akan memvalidasi bukti transfer yang di-
upload. Apabila bukti transfer yang di-upload valid
pelanggan akan mendapatkan bukti pemesanan yang akan
dikirim melalui e-mail.
96
Pelanggan juga dapat mengajukan permohonan
pembatalan pemesanan jasa melalui sistem dengan mengisi
form pengajuan pembatalan yang akan dikonfirmasi oleh
admin.
Setiap transaksi pemesanan jasa akan disimpan dalam
sistem yang kemudian dapat di-download dan/atau dicetak
sebagai laporan transaksi pemesanan yang dapat digunakan
oleh staff keuangan untuk dilaporkan kepada manajer
keuangan.
4.1.3.3 Analisis Perbandingan Sistem
Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sistem
berjalan dan sistem usulan dapat terlihat dalam tabel
perbandingan berikut :
Tabel 4.1 Perbandingan Kekurangan dan Kelebihan Sistem
Sistem Kekurangan Kelebihan
Sistem
Berjalan
1. Pemasaran
menggunakan media
cetak (flyer) hanya
mampu menjangkau
pasar yang berada di
wilayah sekitar SDR
Tour & Travel.
2. Kegiatan bisnis yang
hanya dijalankan
secara konvensional
belum mampu
memberikan
kemudahan bagi
pelanggan untuk
memperoleh informasi
dan melakukan
pemesanan jasa secara
cepat.
97
3. Pencatatan transaksi
belum terotomatisasi.
Sistem
Usulan
1. Perusahaan mampu
menjangkau pasar
yang lebih luas
2. Pelanggan dapat
memperoleh
informasi tentang
pemesanan jasa
pada SDR Tour &
Travel secara
mudah dan cepat.
3. Pelanggan dapat
melakukan
pemesanan jasa
secara online
4. Pelanggan dapat
melakukan
pembayaran
pemesanan jasa
dengan transfer
melalui ATM,
Mobile Banking,
atau Interner
Banking.
5. Sistem mampu
memberikan
laporan transaksi
pemesanan jasa
4.1.3.4 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem merupakan suatu pernyataan tentang
apa yang harus dilakukan oleh sistem atau karakteristik apa
yang harus dilakukan oleh sebuah sistem. Analisis
kebutuhan sistem ditulis berdasarkan perspektif bisnis atau
kebutuhan user yang berfokus pada sistem yang akan
dibangun.
98
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dari sistem ini menjelaskan
mengenai layanan dan fasilitas apa saja yang disediakan
oleh sistem untuk memudahkan user dalam
menggunakannya. Kebutuhan fungsional sistem yang
dibangun adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional Sistem
No Kebutuhan Fungsional Aktor
1. Sistem menyediakan fitur untuk
mengelola data yang akan
ditampilkan pada sistem.
Admin
2. Sistem menyediakan fungsi log
in.
Admin,
General
Manager,
Staff
Operasional,
Pelanggan
3. Sistem menyediakan fungsi log
out.
Admin,
General
Manager,
Staff Opersional,
Pelanggan
4. Sistem menyediakan informasi
tentang perusahaan dan jasa
yang ditawarkan.
Admin,
General
Manager,
Staff
Operasional,
Pelanggan
5.
Sistem menyediakan fitur
pemesanan jasa tour yang
ditawarkan dengan maksimal 10
peserta dalam satu kali
pemesanan.
Staff
Operasional,
Pelanggan
6.
Sistem menyediakan fitur
pemesanan jasa pemesanan tiket
transportasi yang ditawarkan
dengan maksimal 4 penumpang
dewasa dan 4 penumpang anak
dalam satu kali pemesanan.
Staff
Operasional,
Pelanggan
7. Sistem menyediakan fitur
konfirmasi pembayaran secara
online melalui sistem.
Staff Keuangan
99
8. Sistem menyediakan fitur
pembatalan pemesanan jasa.
Staff
Operasional,
Pelanggan
9. Sistem menyediakan fitur untuk
mengkonfirmasi pembatalan
pemesanan jasa.
Admin
10. Sistem menyediakan fitur untuk
mengelola data pemesanan jasa. Admin
11. Sistem menyediakan informasi
data transaksi pemesanan jasa.
Admin,
General
Manager, Staff
Keuangan
2. Kebutuhan Non-Fungsional
Adapun kebutuhan non-fungsional dari sistem ini
mengidentifikasi batasan dari fasilitas yang disediakan
oleh sistem. Kebutuhan non-fungsional ini mencakup
kebutuhan privasi sistem, keamanan sistem, performa
sistem, bahasa pemrograman yang digunakan dalam
sistem, metode perancangan yang digunakan oleh sistem,
dan hardware dan software yang digunakan. Kebutuhan
non-fungsional dari sistem yang dibangun adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional Sistem
No Kebutuhan Non-
Fungsional Keterangan
1.
Aplikasi yang dibangun
mengikuti data dan
ketentuan yang ada dari
perusahaan
Data dan ketentuan yang
ada dari perusahaan
seperti proses bisnis
sistem dan jenis jasa
yang ditawarkan.
2. Username dan Password
Setiap user yang
memiliki username dan
password memiliki hak
aksesnya masing-
masing.
100
3. Bahasa pemrograman
yang digunakan
Dalam mengembangkan
sistem, penulis
menggunakan bahasa
pemrograman HTML,
PHP, dan menggunakan
MySQL untuk database-
nya.
4. Metode pengembangan
sistem
Dalam mengembangkan
sistem, penulis
menggunakan metode
Rapid Application
Development (RAD).
5. Implementasi Sistem
Sistem ini
diimplementasikan pada
platform web.
6. Kebutuhan Hardware
Dalam penerapannya
sistem membutuhakan
personal computer dan
koneksi internet.
7. Kebutuhan Software Untuk mengakses sistem
dibutuhkan browser.
4.2 RAD Design Workshop
Fase ini merupakan fase untuk merancang dan memperbaiki rancangan
sistem E-Reservation. Penulis melakukan pembuatan rancangan sistem E-
Reservation dengan menggunakan UML(Unified Modelling Language)
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Membuat Use Case Diagram
2. Membuat Use Case Scenario
3. Membuat Activity Diagram
4. Membuat Class Diagram
5. Membuat Sequence Diagram
6. Membuat Skema Database
7. Membuat Spesifikasi Basis Data
8. Membuat Matriks Data-to-Location CRUD
101
9. Membuat rancangan GUI (Graphical User Interface)
4.2.1 Membuat Use Case Diagram
Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor di dalam
sistem yang akan dikembangkan. Pertama-tama penulis melakukan
identifikasi aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem, seperti dijelaskan
pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Identifitkasi Aktor
No Aktor Deskripsi
1. Admin
Anggota Divisi Operasional SDR Tour & Travel
yang bertanggung jawab sebagai sistem
administrator yang dapat membuat, melihat,
meng-update, dan menghapus seluruh konten
yang ada pada sistem.
2. General
Manager
General Manager SDR Tour & Travel yang
bertanggung jawab mengelola aktivitas bisnis
SDR Tour & Travel.
3. Staff
Operasional
Anggota Divisi Operasional SDR Tour & Travel
yang bertugas untuk melakukan pemesanan jasa
dari pelanggan yang datang secara langsung ke
kantor SDR Tour & Travel.
4. Staff
Keuangan
Anggota Divisi Keuangan SDR Tour & Travel
yang bertugas untuk mengkonfirmasi
pembayaran yang telah dilakukan oleh
pelanggan.
5. Pelanggan
Masyarakat umum sebagai pengguna yang dapat
mengakses sistem dengan melakukan log in
untuk memperoleh sistem dan/atau melakukan
pemesanan jasa pada SDR Tour & Travel.
Selanjutnya penulis mengidentifikasi setiap use case yang
merupakan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh aktor ketika
mengakses sistem, seperti dijelaskan pada tabel berikut:
102
Tabel 4.5 Identifikasi Use Case
No Nama Use Case Deskripsi Aktor
1. Log In
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengakses sistem
dengan memasukkan
username dan password
Admin,
Staff
Operasional,
General
Manager,
Staff Keuangan,
Pelanggan
2. Registrasi
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mendaftar sebagai
pelanggan pada SDR
Tour & Travel
Pelanggan
3. Edit profil
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengubah profil
pelanggan seperti,
nomor telepon, email,
dan password
Pelanggan
4. Melihat tour
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk melihat
Tour yang terdapat
dalam sistem
Admin,
Staff
Operasional,
General
Manager,
Pelanggan
5. Memesan tour
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
memesan jasa Tour
Staff
Operasional,
Pelanggan
6. Membayar tour
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
membayar jasa Tour
Staff
Operasional,
Pelanggan
7. Mencari tiket
pesawat terbang
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk melihat
jadwal dan ketersediaan
tiket pesawat terbang
Staff
Operasional,
Pelanggan
103
8. Memesan tiket
pesawat terbang
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
memesan tiket pesawat
terbang
Staff
Operasional,
Pelanggan
9. Membayar tiket
pesawat terbang
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
membayar tiket pesawat
terbang
Staff
Operasional,
Pelanggan
10. Melihat daftar
pemesanan
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk melihat
daftar pemesanan jasa
Staff
Operasional,
Pelanggan
11. Membatalkan
Pemesanan
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengajukan pembatalan
pemesanan jasa yang
telah dilakukan
Staff
Operasional,
Pelanggan
12.
Memvalidasi
pembayaran
tour
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengkonfirmasi
pembayaran tour yang
telah dilakukan
pelanggan
Staff Keuangan
13.
Memvalidasi
pembayaran
tiket pesawat
terbang
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
memvalidasi
pembayaran tiket
pesawat terbang yang
telah dilakukan
pelanggan
Staff Keuangan
14. Mengkonfirmasi
pembatalan
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
memvalidasi
pembatalan pemesanan
jasa yang diajukan
pelanggan
Staff Operasional
104
15. Mengembalikan
uang pemesanan
Use case
menggambarkan
kegiatan
mengembalikan uang
pemesanan yang telah
dibatalkan kepada
pelanggan
Staff Keuangan
16 Mengelola tour
Use case
menggambarkan
kegiatan mengelola
Tour seperti create,
read, update, dan delete
Admin
17. Melihat
pemesanan tour
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk melihat
data pemesanan Tour
Admin
General Manager
Pelanggan
18. Mengelola
pemesanan tour
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengelola data
pemesanan Tour
Admin
19.
Melihat
pemesanan tiket
pesawat terbang
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk melihat
data pemesanan tiket
pesawat terbang
Admin
General Manager
Pelanggan
20.
Mengelola
pemesanan tiket
pesawat terbang
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengelola data
pemesanan tiket
pesawat terbang
Admin
21. Mengelola user
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk
mengelola user
Admin,
General Manager
22. Melihat laporan
transaksi
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk melihat
laporan transaksi
pemesanan jasa
Admin,
General
Manager,
Staff Keuangan
105
23. Log Out
Use case
menggambarkan
kegiatan untuk keluar
dari sistem
Admin,
Staff
Operasional,
General
Manager,
Staff Keuangan,
Pelanggan
Setelah mengidentifikasi aktor dan use case yang ada pada sistem,
pemodelan use case diagram dapat dilihat dari gambar berikut :
106
Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem E-Reservation
107
Selanjutnya setiap use case yang digambarkan pada gambar di atas
dijelaskan secara rinci pada tabel-tabel Use Case Scenario berikut:
Tabel 4.6 Use Case Scenario Log In
Use Case Name Log In
Use Case ID 1
Actor Admin, Staff Operasional, General
Manager, Staff Keuangan, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengakses sistem dengan
memasukkan username dan password
Pre-Condition Aktor mengakses sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Login ‘
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih menu
‘Login’
2. Menampilkan
form login
3. Input username
dan password
4. Pilih ‘Login’ 5. Melakukan
pengecekan
username dan
password
6. Menampilkan
halaman sistem
Alternate Courses 4: Jika username dan password yang
dimasukkan tidak valid maka akan
muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil log in ke dalam sistem
Post Condition Menampilkan halaman utama sistem
108
Tabel 4.7 Use Case Scenario Registrasi
Use Case Name Registrasi
Use Case ID 2
Actor Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mendaftar sebagai pelanggan pada
SDR Tour & Travel
Pre-Condition Aktor mengakses sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Registrasi’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Registrasi’
2. Menampilkan
form registrasi
3. Input data
registrasi
4. Pilih ‘Ok’ 5. Validasi data
registrasi
6. Menampilkan
pesan
Alternate Courses 5: Jika data yang di-input tidak valid
maka akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil mendaftar sebagai
pelanggan pada SDR Tour & Travel dan
berhasil log in ke dalam sistem
Post Condition Menampilkan halaman utama sistem
109
Tabel 4.8 Use Case Scenario Edit Profil
Use Case Name Edit profil
Use Case ID 3
Actor Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
mengubah profil pelanggan seperti nomor
telepon, email, dan password
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Dashboard’
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Dashboard’
2. Menampilkan
halaman
dashboard
3. Pilih
‘Profile/Account
Setting’
4. Menampilkan
form
profile/account
setting
5. Edit profil
6. Pilih ‘Ok’ 7. Validasi data
profil
8. Menampilkan
pesan
Alternate Courses 7: Jika data yang di-input tidak valid
maka akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil mengubah profilnya
Post Condition Menampilkan halaman dashboard
Tabel 4.9 Use Case Scenario Melihat Tour
Use Case Name Melihat Tour
Use Case ID 4
Actor Admin, Staff Operasional, General
Manager, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat Tour
Pre-Condition Aktor mengakses sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Tour’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Tour’
2. Menampilkan
daftar Tour
3. Memilih salah
satu Tour
4. Menampilkan
detail Tour yang
dipilih
Alternate Courses -
Conclusion Aktor dapat melihat Tour yang dipilih
Post Condition Menampilkan detail Tour yang dipilih
110
Tabel 4.10 Use Case Scenario Memesan Tour
Use Case Name Memesan Tour
Use Case ID 5
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk memesan Tour
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem.
Aktor melihat Tour.
Trigger Aktor memilih salah satu Tour untuk
melihat detail Tour
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih salah
satu Tour
2. Menampilkan
detail Tour yang
dipilih
3. Pilih ‘Pesan’ 4. Menampilkan
form pemesanan
Tour
5. Input data
pemesan Tour
6. Pilih ‘OK’ 7. Validasi data
pemesan Tour
8. Menampilkan
detail pemesanan
Alternate Courses 7: Jika data yang di-input tidak valid
maka akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil memesan jasa tour
Post Condition Menampilkan detail pemesanan
pemesanan Tour
111
Tabel 4.11 Use Case Scenario Membayar Tour
Use Case Name Membayar Tour
Use Case ID 6
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk membayar Tour
Pre-Condition Aktor telah memesan tour
Trigger Aktor melihat detail pemesanan dan
memilih ‘Pembayaran’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih
‘Pembayaran’
2. Menampilkan
halaman
pembayaran
3. Jika aktor
‘Staff
Operasional’
4. Pilih ‘OK’ 5. Menampilkan
pesan
6. Jika aktor
‘Pelanggan’
7. Memilih bank
tujuan transfer
8. Menampilkan
halaman
konfirmasi
pembayaran
9. Upload bukti
transfer
10. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melakukan pembayaran
Tour
Post Condition Menampilkan halaman dashboard
112
Tabel 4.12 Use Case Scenario Mencari Tiket Pesawat Terbang
Use Case Name Mencari Tiket Pesawat Terbang
Use Case ID 7
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat jadwal dan ketersediaan
tiket pesawat terbang
Pre-Condition Aktor mengakses sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Tiket Pesawat
Terbang’.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Tiket Pesawat
Terbang’
2. Menampilkan
form pencarian
jadwal pesawat
terbang
3. Input jadwal
tiket pesawat
terbang
4. Pilih ‘Cari’ 5. Menampilkan
jadwal dan
ketersediaan tiket
pesawat terbang
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melihat jadwal dan
ketersediaan tiket pesawat terbang
Post Condition Menampilkan jadwal dan ketersediaan
tiket pesawat terbang
113
Tabel 4.13 Use Case Scenario Memesan Tiket Pesawat Terbang
Use Case Name Memesan Tiket Pesawat Terbang
Use Case ID 8
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk memesan tiket pesawat terbang
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem.
Aktor mencari tiket pesawat terbang.
Trigger Aktor melihat jadwal dan ketersediaan
tiket pesawat terbang
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Melihat jadwal
dan
ketersediaan
tiket pesawat
terbang
2. Memilih
‘Pesan’ pada
jadwal
pesawat
terbang yang
diinginkan
3. Menampilkan
form pemesanan
tiket pesawat
terbang
4. Input data
pemesan tiket
pesawat
terbang
5. Pilih ‘OK’ 6. Validasi data
pemesan tiket
pesawat terbang
7. Menampilkan
detail pemesanan
Alternate Courses 6: Jika data yang di-input tidak valid
maka akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil memesan tiket pesawat
terbang
Post Condition Menampilkan detail pemesanan tiket
pesawat terbang
114
Tabel 4.14 Use Case Scenario Membayar Tiket Pesawat Terbang
Use Case Name Membayar Tiket Pesawat Terbang
Use Case ID 9
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk membayar tiket pesawat terbang
Pre-Condition Aktor telah memesan tiket pesawat
terbang
Trigger Aktor memilih ‘Pembayaran’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih
‘Pembayaran’
2. Menampilkan
halaman
pembayaran
3. Jika aktor
‘Staff
Operasional’
4. Pilih ‘OK’ 5. Menampilkan
pesan
6. Jika aktor
‘Pelanggan’
7. Memilih bank
tujuan transfer
8. Menampilkan
halaman
konfirmasi
pembayaran
9. Upload bukti
transfer
10. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melakukan pembayaran
tiket pesawat terbang
Post Condition Menampilkan halaman dashboard
115
Tabel 4.15 Use Case Scenario Melihat Daftar Pemesanan
Use Case Name Melihat Daftar Pemesanan
Use Case ID 10
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat daftar pemesanan jasa
yang telah dilakukan
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Dashboard’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Dashboard’
2. Menampilkan
daftar pemesanan
jasa
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melihat daftar pemesanan
jasa yang telah dilakukan
Post Condition Menampilkan daftar pemesanan jasa
116
Tabel 4.16 Use Case Scenario Membatalkan Pemesanan
Use Case Name Membatalkan Pemesanan
Use Case ID 11
Actor Staff Operasional, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengajukan pembatalan
pemesanan jasa yang telah dilakukan
Pre-Condition Pemesanan telah divalidasi
Trigger Aktor melihat detail pemesanan yang
telah divalidasi dan memilih‘Batalkan
Pemesanan’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih
‘Batalkan
Pemesanan’
2. Menampilkan
form pengajuan
pembatalan
pemesanan
3. Mengisi form
pengajuan
pembatalan
pemesanan
4. Pilih ‘OK’ 5. Menampilkan
pesan
Alternate Courses 3: Jika data yang di-input tidak valid
maka akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil mengajukan pembatalan
pemesanan
Post Condition Menampilkan daftar pemesanan jasa
117
Tabel 4.17 Use Case Scenario Memvalidasi Pembayaran Tour
Use Case Name Memvalidasi pembayaran tour
Use Case ID 12
Actor Staff Keuangan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk memvalidasi pembayaran tour
yang telah dilakukan pelanggan
Pre-Condition Pemesanan tour telah dibayar
Trigger Aktor memilih ‘Bukti Transfer Tour’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih
‘Bukti
Transfer Tour’
2. Menampilkan
daftar bukti
transfer tour
3. Memilih salah
satu bukti
transfer
4. Memvalidasi
pembayaran
5. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil memvalidasi pembayaran
tour yang telah dilakukan pelanggan
Post Condition Menampilkan daftar bukti transfer tour
118
Tabel 4.18 Use Case Scenario Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
Use Case Name Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat
Terbang
Use Case ID 13
Actor Staff Keuangan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk memvalidasi pembayaran tiket
pesawat terbang yang telah dilakukan
pelanggan
Pre-Condition Pemesanan tiket telah dibayar
Trigger Aktor memilih ‘Bukti Transfer Tiket’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Memilih
‘Bukti
Transfer
Tiket’
2. Menampilkan
daftar bukti
transfer tiket
3. Memilih salah
satu bukti
transfer
4. Memvalidasi
pembayaran
5. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil memvalidasi pembayaran
tiket yang telah dilakukan pelanggan
Post Condition Menampilkan daftar bukti transfer tiket
119
Tabel 4.19 Use Case Scenario Mengkonfrimasi Pembatalan Pemesanan
Use Case Name Mengkonfirmasi Pembatalan
Use Case ID 14
Actor Staff Operasional
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk
mengkonfirmasi pembatalan pemesanan
jasa yang diajukan pelanggan
Pre-Condition Pembatalan pemesanan telah diajukan
Trigger Aktor memilih menu ‘Pembatalan’
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Pembatalan’
2. Menampilkan
daftar pengajuan
pembatalan
3. Memilih salah
satu pengajuan
pembatalan
4. Menampilkan
detail pengajuan
pembatalan
5. Mengkonfirmasi
pembatalan
pemesanan
6. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil mengkonfirmasi
pembatalan pemesanan
Post Condition Menampilkan daftar pengajuan
pembatalan pemesanan
120
Tabel 4.20 Use Case Scenario Mengembalikan Uang Pemesanan
Use Case Name Mengembalikan Uang Pemesanan
Use Case ID 15
Actor Staff Keuangan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengembalikan uang pemesanan
yang telah dibatalkan kepada pelanggan
Pre-Condition Pembatalan telah dikonfirmasi
Trigger Aktor memilih menu ‘Pembatalan’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Pembatalan’
2. Menampilkan
daftar pembatalan
3. Memilih salah
satu
pembatalan
4. Memilih
‘Refund’
5. Mengembalikan
uang pemesanan
6. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil mengembalikan uang
pemesanan kepada pelanggan
Post Condition Menampilkan daftar pembatalan
pemesanan
121
Tabel 4.21 Use Case Scenario Mengelola Tour
Use Case Name Mengelola Tour
Use Case ID 16
Actor Admin
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengelola Tour
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Tour’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Tour’
2. Menampilkan
daftar tour
3. Jika aktor
memilih ‘Add’
4. Menampilkan
form add tour
5. Input data tour
6. Pilih ‘Save’ 7. Validasi data tour
8. Menampilkan
pesan
9. Memilih salah
satu tour
10. Jika aktor
memilih
‘View’
11. Menampilkan
detail tour
12. Jika aktor
memilih
‘Edit’
13. Menampilkan
form edit tour
yang dipilih
14. Edit info tour
15. Pilih ‘Save’ 16. Validasi data tour
17. Menampilkan
pesan
18. Jika aktor
memilih
‘Delete’
19. Menghapus Tour
yang dipilih
20. Menampilkan
pesan
Alternate Courses 7: Jika data yang di-input tidak valid
akan muncul pesan kesalahan
16: Jika data yang di-input tidak valid
akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil mengelola Tour
Post Condition Menampilkan daftar Tour
122
Tabel 4.22 Use Case Scenario Melihat Pemesanan Tour
Use Case Name Melihat Pemesanan Tour
Use Case ID 17
Actor Admin, General Manager, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat data pemesanan Tour
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Pemesanan Tour’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Pemesanan
Tour’
2. Menampilkan
daftar pemesanan
Tour
3. Memilih salah
satu data
pemesanan
Tour
4. Jika aktor
memilih
‘View’
5. Menampilkan
detail pemesanan
Tour
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melihat data pemesanan
Tour
Post Condition Menampilkan detail pemesanan Tour
123
Tabel 4.23 Use Case Scenario Mengelola Pemesanan Tour
Use Case Name Mengelola Pemesanan Tour
Use Case ID 18
Actor Admin
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengelola data pemesanan Tour
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Pemesanan Tour’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Pemesanan
Tour’
2. Menampilkan
daftar pemesanan
Tour
3. Memilih salah
satu data
pemesanan
Tour
4. Jika aktor
memilih‘View’
5. Menampilkan
detail pemesanan
Tour
6. Jika aktor
memilih
‘Delete’
7. Menghapus data
pemesanan Tour
yang dipilih
8. Menampilkan
Pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil mengelola data
pemesanan Tour
Post Condition Menampilkan daftar pemesanan Tour
124
Tabel 4.24 Use Case Scenario Melihat Pemesanan Tiiket Pesawat Terbang
Use Case Name Melihat Pemesanan Tiket Pesawat
Terbang
Use Case ID 19
Actor Admin, General Manager, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat data pemesanan tiket
pesawat terbang
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Pemesanan Tiket
Pesawat Terbang’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Pemesanan
Tiket Pesawat
Terbang’
2. Menampilkan
daftar pemesanan
tiket pesawat
terbang
3. Memilih salah
satu data
pemesanan
tiket pesawat
terbang
4. Jika aktor
memilih
‘View’
5. Menampilkan
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melihat data pemesanan
tiket pesawat terbang
Post Condition Menampilkan detail pemesanan tiket
pesawat terbang
125
Tabel 4.25 Use Case Scenario Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Use Case Name Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat
Terbang
Use Case ID 20
Actor Admin
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengelola data pemesanan tiket
pesawat terbang
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam
Trigger Aktor memilih menu ‘Pemesanan Tiket
Pesawat Terbang’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Kelola Tiket
Pesawat
Terbang’
2. Menampilkan
daftar pemesanan
tiket pesawat
terbang
3. Memilih salah
satu data
pemesanan
tiket pesawat
terbang
4. Jika aktor
memilih
‘View’
5. Menampilkan
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
6. Jika aktor
memilih
‘Delete’
7. Menghapus data
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipilih
8. Menampilkan
pesan
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil mengelola data
pemesanan tiket pesawat terbang
Post Condition Menampilkan daftar pemesanan tiket
pesawat terbang
126
Tabel 4.26 Use Case Scenario Mengelola User
Use Case Name Mengelola User
Use Case ID 21
Actor Admin, General Manager
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk mengelola user
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘User’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘User’
2. Menampilkan
daftar user
3. Jika aktor
memiliih
‘Add’
4. Menampilkan
form add user
5. Input data user
6. Pilih ‘Save’ 7. Validasi data user
8. Menampilkan
pesan
9. Memilih salah
satu user
10. Jika aktor
memilih ‘Edit’
11. Menampilkan
form edit user
12. Edit User
13. Meng-klik
‘Save’
14. Validasi data user
15. Manampilkan
pesan
16. Jika aktor
memilih
‘Delete’
17. Menghapus user
yang dipilih
18. Menampilkan
pesan
Alternate Courses 7: Jika data yang di-input tidak valid
akan muncul pesan kesalahan
14: Jika data yang di-input tidak valid
akan muncul pesan kesalahan
Conclusion Aktor berhasil mengelola user
Post Condition Menampilkan daftar user
127
Tabel 4.27 Use Case Scenario Melihat laporan Transaksi
Use Case Name Melihat Laporan Transaksi
Use Case ID 22
Actor Admin, General Manager, Staff
Keuangan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk melihat laporan transaksi
pemesanan jasa
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Laporan
Transaksi’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Laporan
Transaksi’
2. Menampilkan
laporan transaksi
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil melihat laporan transaksi
pemesanan jasa
Post Condition Menampilkan laporan transaksi
Tabel 4.28 Use Case Scenario Log Out
Use Case Name Log Out
Use Case ID 23
Actor Admin, Staff Operasional, General
Manager, Staff Keuangan, Pelanggan
Description Use case menggambarkan kegiatan
untuk keluar dari sistem
Pre-Condition Aktor telah log in ke dalam sistem
Trigger Aktor memilih menu ‘Log Out’
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘Log Out’
2. Menampilkan
halaman utama
sistem
Alternate Courses -
Conclusion Aktor berhasil keluar dari sistem
Post Condition Menampilkan halaman utama sistem
128
4.2.2 Membuat Activity Diagram
Berikut adalah activity diagram dari setiap use case,yang telah
dibuat sebelumnya, yang terdapat dalam sistem E-Reservation SDR
Tour & Travel :
1. Activity Diagram Log In
Gambar 4.5 Activity Diagram Log In
129
2. Activity Diagram Registrasi
Gambar 4.6 Activity Diagram Registrasi
130
3. Activity Diagram Edit profil
Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Profil
4. Activity Diagram Melihat Tour
Gambar 4.8 Activity Diagram Melihat Tour
131
5. Activity Diagram Memesan Tour
Gambar 4.9 Activity Diagram Memesan Tour
132
6. Activity Diagram Membayar Tour
Gambar 4.10 Activity Diagram Membayar Tour
7. Activity Diagram Mencari Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.11 Activity Diagram Mencari Tiket Pesawat Terbang
133
8. Activity Diagram Memesan Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.12 Activity Diagram Memesan Tiket Pesawat Terbang
134
9. Activity Diagram Membayar Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.13 Activity Diagram Membayar Tiket Pesawat Terbang
10. Activity Diagram Melihat Daftar Pemesanan
Gambar 4.14 Activity Diagram Mmelihat Daftar Pemesanan
135
11. Activity Diagram Membatalkan Pemesanan
Gambar 4.15 Activity Diagram Membatalkan Pemesanan
12. Activity Diagram Memvalidasi Pembayaran Tour
Gambar 4.16 Activity Diagram Memvalidasi Pembayaran Tour
136
13. Activity Diagram Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.17 Activity Diagram Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
14. Activity Diagram Mengkonfirmasi Pembatalan Pemesanan
Gambar 4.18 Activity Diagram Mengkonfirmasi Pembatalan Pemesanan
137
15. Activity Diagram Mengembalikan Uang Pemesanan
Gambar 4.19 Activity Diagram Mengembalikan Uang Pemesanan
138
16. Activity Diagram Mengelola Tour
Gambar 4.20 Activity Diagram Mengelola Tour
139
17. Activity Diagram Melihat Pemesanan Tour
Gambar 4.21 Activity Diagram Melihat Pemesanan Tour
140
18. Activity Diagram Mengelola Pemesanan Tour
Gambar 4.22 Activity Diagram Mengelola Pemesanan Tour
141
19. Activity Diagram Melihat Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.23 Activity Diagram Melihat Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
142
20. Activity Diagram Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.24 Activity Diagram Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
143
21. Activity Diagram Mengelola User
Gambar 4.25 Activity Diagram Mengelola User
144
22. Activity Diagram Melihat Laporan Transaksi
Gambar 4.26 Activity Diagram Melihat Laporan Transaksi
23. Activity Diagram Log Out
Gambar 4.27 Activity Diagram Log Out
145
4.2.3 Membuat Class Diagram
Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk membuat
class diagram. Adapun tahapan-tahapan yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Objek Potensial
Objek potensial merupakan teknik untuk menemukan objek-objek
potensial yang digunakan untuk membuat class diagram. Berikut
adalah identifikasi daftar objek potensial yang digunakan untuk
menentukan objek yang terlibat dalam class diagram.
Tabel 4.29 Analisis Daftar Objek Potensial
No. Objek Potensial Cek Alasan
1. Halaman utama Interface sistem
2. Halaman log in Interface sistem
3. Form log in Interface sistem
4. Username Salah satu attribute dari user
5. Password Salah satu attribute dari user
6. Admin Bagian dari USER
7. General Manager Bagian dari USER
8. Staff Operasional Bagian dari USER
9. Staff Keuangan Bagian dari USER
146
10. Pelanggan Bagian dari USER
11. Form registrasi Interface sistem
12. Data registrasi Kumpulan attribute dari user
13. Halaman dashboard Interface sistem
14. Form edit profil Interface sistem
15. Daftar pemesanan Interface sistem
16. Tour TOUR
17. Detail tour Kumpulan attribute dari tour
18. Form add tour Interface sistem
19. Foto tour FOTO TOUR
20. Form edit tour Interface sistem
21. Daftar tour Interface sistem
22. Jadwal tour JADWAL TOUR
23. Destinasi DESTINASI
24. Pemesanan tour PEMESANAN TOUR
25. Form pemesanan tour Interface sistem
26. Kode pemesanan tour Salah satu attribute dari
pemesanan tour
27. Data pemesanan tour Kumpulan attribute dari
pemesanan tour
147
28. Form pencarian jadwal
penerbangan Interface sistem
29. Jadwal tiket pesawat
terbang Di luar lingkup sistem
30. Pemesanan tiket PEMESANAN TIKET
31. Form pemesanan tiket Interface sistem
32. Kode pemesanan tiket Salah satu attribute dari
pemesanan tiket
33. Data pemesanan tiket Kumpulan attribute dari
pemesanan tiket
34. Tiket pesawat terbang Output dari sistem
35. Pemesan PEMESAN
36. Data pemesan Kumpulan attribute dari pemesan
37. Halaman pembayaran Interface sistem
38. Halaman konfirmasi
pembayaran Interface sistem
39. Bukti Transfer BUKTI TRANSFER
40. Pembatalan PEMBATALAN
41. Form pengajuan
pembatalan Interface dari sistem
42. Halaman admin Interface sistem
43. Daftar pemesanan tour Interface sistem
44. Daftar pemesanan tiket Interface sistem
45. User USER
148
46. Form add user Interface sistem
47. Form edit user Interface sistem
48. Daftar user Interface sistem
49. Transaksi TRANSAKSI
50. Laporan Transaksi Output dari sistem
Setelah melakukan analisis daftar potensial objek, berikut
adalah tabel daftar objek yang diusulkan :
Tabel 4.30 Daftar Objek yang Diusulkan
Daftar Objek yang Diusulkan
Admin
General Manager
Staff Operasional
Staff Keuangan
Pelanggan
Tour
Foto tour
Jadwal tour
Destinasi
Pemesanan tour
Pemesanan tiket
Pemesan
Pembatalan
Bukti transfer
Transaksi
2. Class Diagram
Setelah daftar objek potensial yang diusulkan, maka class diagram
dari sistem E-Reservation pada SDR Tour & Travel adalah sebagai
berikut :
149
Gambar 4.27 Class Diagram
3. Mapping Class Diagram
Setelah membuat class diagram, selanjutnya perlu dilakukan
mapping class diagram untuk mengoptimalkan database yang
terbentuk sehingga tidak ada tabel yang mengalami redudansi pada
saat pemanggilan data. Berikut adalah gambar mapping class
diagram :
150
Class Diagram RDBMS
Gambar 4.28 Mapping Class Diagram
151
Setelah dilakukan tahap mapping maka class diagram sistem E-Reservation pada SDR Tour & Travel adalah sebagai berikut
:
Gambar 4.29 Class Diagram Sistem E-Reservation
152
4.2.4 Membuat Sequence Diagram
Berikut adalah sequence diagram dari setiap aktivitas yang
terdapat dalam sistem E-Reservation yang akan dikembang kan pada
SDR Tour & Travel. Sequence diagram menunjukkan interaksi antar
objek melalui pesan pada sekuensi suatu use case. Diagram ini
mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek
dan sekuensi.
1. Sequence Diagram Log In
Gambar 4.30 Sequence Diagram Log In
153
2. Sequence Diagram Registrasi
Gambar 4.31 Sequence Diagram Registrasi
154
3. Sequence Diagram Edit Profil
Gambar 4.32 Sequence Diagram Edit Profil
155
4. Sequence Diagram Melihat Tour
Gambar 4.33 Sequence Diagram Melihat Tour
156
5. Sequence Diagram Memesan Tour
Gambar 4.34 Sequence Diagram Memesan Tour
157
6. Sequence Diagram Membayar Tour
Gambar 4.35 Sequence Diagram Membayar Tour
158
7. Sequence Diagram Mencari Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.36 Sequence Diagram Mencari Tiket Pesawat Terbang
159
8. Sequence Diagram Memesan Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.37 Sequence Diagram Memesan Tiket Pesawat Terbang
160
9. Sequence Diagram Membayar Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.38 Sequence Diagram Membayar Tiket Pesawat Terbang
161
10. Sequence Diagram Melihat Daftar Pemesanan
Gambar 4.39 Sequence Diagram Melihat Daftar Pemesanan
162
11. Sequence Diagram Membatalkan Pemesanan
Gambar 4.40 Sequence Diagram Membatalkan Pemesanan
163
12. Sequence Diagram Memvalidasi Pembayaran Tour
Gambar 4.41 Sequence Diagram Memvalidasi Pembayaran Tour
164
13. Sequence Diagram Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat
Terbang
Gambar 4.42 Sequence Diagram Memvalidasi Pembayaran Tiket Pesawat Terbang
165
14. Sequence Diagram Mengkonfirmasi Pembatalan Pemesanan
Gambar 4.43 Sequence Diagram Mengkonfirmasi Pembatalan Pemesanan
166
15. Sequence Diagram Mengembalikan Uang Pemesanan
Gambar 4.44 Sequence Diagram Mengembalikan Uang Pemesanan
167
16. Sequence Diagram Mengelola Tour
Gambar 4.45 Sequence Diagram Mengelola Tour
168
17. Sequence Diagram Melihat Pemesanan Tour
Gambar 4.46 Sequence Diagram Melihat Pemesanan Tour
169
18. Sequence Diagram Mengelola Pemesanan Tour
Gambar 4.47 Sequence Diagram Mengelola Pemesanan Tour
170
19. Sequence Diagram Melihat Pemesanan Tiket
Gambar 4.48 Sequence Diagram Melihat Pemesanan Tiket
171
20. Sequence Diagram Mengelola Pemesanan Tiket
Gambar 4.49 Sequence Diagram Mengelola Pemesanan Tiket
172
21. Sequence Diagram Mengelola User
Gambar 4.50 Sequence Diagram Mengelola User
173
22. Sequence Diagram Melihat Laporan Transaksi
Gambar 4.51 Sequence Diagram Melihat Laporan Transaksi
174
23. Sequence Diagram Log Out
Gambar 4.52 Sequence Diagram Log Out
175
4.2.5 Membuat Skema Basis Data
1. Membuat Normalisasi Basis Data
Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi
sehingga diperoleh suatu relasi yang berstruktur baik (Kadir, 2009).
a. Unnormalized Form (UNF)
Relasi-relasi UNF di bawah ini menggambarkan relasi yang belum ternormalisasi yang masih mengandung redudansi data.
Untuk memperoleh relasi yang baik, setiap relasi harus dinormalisasi sehingga mengandung redundansi sesedikit mungkin dan
tidak mengandung anomali.
Tabel tour_jadwal
Tabel 4.31 Tabel tour_jadwal (UNF)
id_tour tour deskripsi fasilitas id_foto foto id_jadwal jadwal tour_start tour_end …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F01 foto 1.jpg JT01 jadwal 1 d/m/yyyy d/m/yyyy
… F02 foto 2.jpg
F03 foto 3.jpg
JT02 jadwal 2 d/m/yyyy d/m/yyyy
…
176
… harga transport from to doc_detail id_stat stat id_destinasi destinasi
…
1000000 Pesawat Bandara x 1 Bandara y 1 docdetail 1.pdf 1 Aktif D01 destinasi 1
D02 destinasi 2
D03 destinasi 3
…
2000000 Pesawat Bandara x 2 Bandara y 2 docdetail 2.pdf 1 Aktif D01 destinasi 1
D03 destinasi 3
D04 destinasi 4
Tabel transaksi_pemesanan
Tabel 4.32 Tabel transaksi_pemesanan (UNF)
id trans tgl trans id_stat stat order_id tgl_pesan dws ank id_kat kat id_jadwal ttl_harga id_stat …
TR01 d/m/yyyy 5 Batal 1a2b3c4d d/m/yyyy 2 0 K01 Tour JT01 2000000 3 …
TR02 d/m/yyyy 11 Sukses 4d5e6f7g d/m/yyyy 1 0 K02 Tiket JP05 800000 3 …
TR03 d/m/yyyy 11 Sukses 5e6f7g8h d/m/yyyy 1 0 K02 Tiket JP06 750000 3 …
… stat id_buktibayar id_bank bank bukti_bayar id_stat stat id_pemesan nm_pemesan no_id …
… Lunas BB01 B01 BRI bukti bayar 1.jpg 6 Valid P001 nm pemesan 1 no id 1 …
P002 nm pemesan 2 no id 2
… Lunas BB02 B03 BNI bukti bayar 2.jpg 6 Valid P003 nm pemesan 3 no id 3 …
… Lunas BB03 B01 BRI bukti bayar 3.jpg 6 Valid P004 nm pemesan 4 no id 4 …
177
… id_kontak nm_kontak email telp username pwd f_name l_name …
… 1 nm kontak 1 email [email protected] 08xx12345 username 1 password 1 first name 1 last name 1 …
… 2 nm kontak 2 email [email protected] 08xx98765 username 2 password 2 first name 2 last name 2 …
… 3 nm kontak 3 email [email protected] 08xx12367 username 1 password 1 first name 1 last name 1 …
… email_user telp_user id_level level
… email user [email protected] 08xx123456 L02 Pelanggan
… email user [email protected] 08xx678546 L01 StaffOps
… email user [email protected] 08xx123678 L02 Pelanggan
Tabel pembatalan_pemesanan
Tabel 4.33 Tabel pembatalan_pemesanan (UNF)
id_pembatalan no_rek nm_rek id_bank bank alasan id_stat stat id_trans
C01 no rek 1 nm rek 1 B01 BRI alasan 1 8 Disetujui TR01
C02 no rek 2 nm rek 2 B03 BNI alasan 2 9 Menunggu TR02
C03 no rek 3 nm rek 3 B01 BRI alasan 3 9 Menunggu TR03
178
b. First Normal Form (1NF)
1NF adalah suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Untuk
membentuk relasi dalam bentuk normal pertama (1NF), diperlukan untuk menghilangkan atribut-atribut yang bernilai ganda
(Kadir, 2009).
Tabel tour_jadwal
Untuk membentuk relasi tour_jadwal 1NF, setiap atribut yang bernilai ganda pada relasi tour_jadwal UNF dihilangkan
dengan membentuk sejumlah baris sehingga setiap sel berisi satu nilai dan bagian yang kosong diisi dengan data yang sesuai.
{id_tour, id_foto, id_jadwal, id_destinasi} merupakan kunci primer relasi tour_jadwal 1NF. Tabel 4.34 menunjukkan hasil
relasi tour_jadwal setelah semua sel diatur bernilai tunggal.
Tabel 4.34 Tabel tour_jadwal (1NF)
id_tour tour deskripsi fasilitas id_foto foto id_jadwal jadwal tour_start tour_end …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F01 foto 1.jpg JT01 jadwal 1 d/m/yyyy d/m/yyyy …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F02 foto 2.jpg JT01 jadwal 1 d/m/yyyy d/m/yyyy …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F03 foto 3.jpg JT01 jadwal 1 d/m/yyyy d/m/yyyy …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F01 foto 1.jpg JT02 jadwal 2 d/m/yyyy d/m/yyyy …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F02 foto 2.jpg JT02 jadwal 2 d/m/yyyy d/m/yyyy …
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1 F03 foto 3.jpg JT02 jadwal 2 d/m/yyyy d/m/yyyy …
179
… harga transport from to doc_detail id_stat Stat id_destinasi destinasi
… 1000000 Pesawat Bandara x 1 Bandara y 1 docdetail 1.pdf 1 Aktif D01 destinasi 1
… 1000000 Pesawat Bandara x 1 Bandara y 1 docdetail 1.pdf 1 Aktif D02 destinasi 2
… 1000000 Pesawat Bandara x 1 Bandara y 1 docdetail 1.pdf 1 Aktif D03 destinasi 3
… 2000000 Pesawat Bandara x 2 Bandara y 2 docdetail 2.pdf 1 Aktif D01 destinasi 1
… 2000000 Pesawat Bandara x 2 Bandara y 2 docdetail 2.pdf 1 Aktif D03 destinasi 3
… 2000000 Pesawat Bandara x 2 Bandara y 2 docdetail 2.pdf 1 Aktif D04 destinasi 4
Pada relasi tour_jadwal 1NF masih mengandung anomali penyisipan (insert), pengubahan (update), dan penghapusan
(delete). Oleh sebab itu relasi tour_jadwal yang memenuhi 1NF masih harus diproses menjadi bentuk normal kedua (2NF).
Tabel transaksi_pemesanan
Untuk membentuk relasi transaksi_pemesanan 1NF, setiap atribut yang bernilai ganda pada relasi transaksi_pemesanan
UNF dihilangkan dengan membentuk sejumlah baris sehingga setiap sel berisi satu nilai dan bagian yang kosong diisi dengan
data yang sesuai. {id_trans, order_id, id_buktibayar, id_pemesan, username} merupakan kunci primer relasi
transaksi_pemesanan. Tabel 4.35 menunjukkan hasil relasi transaksi_pemesanan setelah semua sel diatur bernilai tunggal.
180
Tabel 4.35 Tabel transaksi_pemesanan (1NF)
id_trans tgl trans id_stat stat order_id tgl_pesan dws ank id_kat kat id_jadwal ttl_harga id_stat …
TR01 d/m/yyyy 5 Batal 1a2b3c4d d/m/yyyy 2 0 K01 Tour JT01 2000000 3 …
TR01 d/m/yyyy 11 Sukses 1a2b3c4d d/m/yyyy 2 0 K01 Tour JT01 2000000 3 …
TR02 d/m/yyyy 11 Sukses 4d5e6f7g d/m/yyyy 1 0 K02 Tiket JP05 800000 3 …
TR03 d/m/yyyy 11 Sukses 5e6f7g8h d/m/yyyy 1 0 K02 Tiket JP06 750000 3 …
… stat id_buktibayar id_bank bank bukti_bayar id_stat stat id_pemesan nm_pemesan no_id …
… Lunas BB01 B01 BRI bukti bayar 1.jpg 6 Valid P001 nm pemesan 1 no id 1 …
… Lunas BB01 B01 BRI bukti bayar 1.jpg 6 Valid P002 nm pemesan 2 no id 2 …
… Lunas BB02 B03 BNI bukti bayar 2.jpg 6 Valid P003 nm pemesan 3 no id 3 …
… Lunas BB03 B01 BRI bukti bayar 3.jpg 6 Valid P004 nm pemesan 4 no id 4 …
… id_kontak nm_kontak email telp username pwd f_name l_name …
… KT01 nm kontak 1 email [email protected] 08xx12345 username 1 password 1 first name 1 last name 1 …
… KT01 nm kontak 1 email [email protected] 08xx12345 username 1 password 1 first name 1 last name 1 …
… KT02 nm kontak 2 email [email protected] 08xx98765 username 2 password 2 first name 2 last name 2 …
… KT03 nm kontak 3 email [email protected] 08xx12367 username 1 password 1 first name 1 last name 1 …
181
… email_user telp_user id_level level
… email user [email protected] 08xx123456 L02 Pelanggan
… email user [email protected] 08xx123456 L02 Pelanggan
… email user [email protected] 08xx678546 L01 StaffOps
… email user [email protected] 08xx123456 L02 Pelanggan
Pada relasi transaksi_pemesanan masih mengandung anomali penyisipan (insert), pengubahan (update), dan penghapusan
(delete). Oleh sebab itu relasi transaksi_pemesanan yang memenuhi 1NF masih harus diproses menjadi bentuk normal kedua
(2NF).
Tabel pembatalan_pemesanan
Pada relasi pembatalan_pemesanan UNF tidak terdapat atribut bernilai ganda. Maka relasi pembatalan_pemesanan telah
memenuhi 1NF dengan {id_pembatalan, no_rek} sebagai kunci primer.
Tabel 4.36 Tabel pembatalan_pemesanan (1NF)
id_pembatalan no_rek nm_rek id_bank bank alasan id_stat stat id_trans
C01 no rek 1 nm rek 1 B01 BRI alasan 1 8 Disetujui TR01
C02 no rek 2 nm rek 2 B03 BNI alasan 2 9 Menunggu TR02
C03 no rek 3 nm rek 3 B01 BRI alasan 3 9 Menunggu TR03
182
Pada relasi pembatalan_pemesanan masih mengandung anomali pengubahan (update). Oleh sebab itu relasi
pembatalan_pemesanan yang memenuhi 1NF masih harus diproses menjadi bentuk normal kedua (2NF).
c. Second Normal Form (2NF)
Bentuk nomal kedua (2NF) adalah bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal
pertama (1NF) dan tidak mengandung dependensi parsial. Agar suatu relasi memenuhi bentuk normal kedua (2NF) atribut yang
memiliki dependensi parsial harus dihilangkan dengan membentuk relasi baru dari setiap dependensi parsial yang kunci
primernya ada determinannya dalam relasi semula.
Tabel tour_jadwal
Pada relasi tour_jadwal 1NF atribut {tour, deskripsi, fasilitas} memiliki dependensi parsial terhadap bagian kunci primer
id_tour. Maka relasi tour_jadwal 1NF harus didekomposisi (dipecah) menjadi relasi tour dengan id_tour sebagai kunci primer.
Tabel 4.37 menunjukkan hasil dekomposisi relasi tour_jadwal menjadi relasi tour.
Tabel 4.37 Tabel tour (2NF)
id_tour tour deskripsi fasilitas
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1
183
Tabel foto_tour
Pada relasi tour_jadwal 1NF atribut foto memiliki dependensi parsial terhadap bagian kunci primer {id_tour, id_foto}.
Maka relasi tour_jadwal 1NF harus didekomposisi (dipecah) menjadi relasi foto_tour dengan id_foto sebagai kunci primer dan
id_tour sebagai kunci asing. Tabel 4.38 menujukkan hasil dekomposisi relasi tour_jadwal menjadi relasi foto_tour.
Tabel 4.38 Tabel foto_tour (2NF)
id_foto foto id_tour
F01 foto 1.jpg T01
F02 foto 2.jpg T01
F03 foto 3.jpg T01
Tabel jadwal_tour
Pada relasi tour_jadwal 1NF atribut {jadwal, tour_start, tour_end, harga, from, to, docdetail, id_stat, stat, destinasi}
memiliki dependensi parsial terhadap kunci primer {id_tour, id_jadwal, id_destinasi}. Maka relasi tour_jadwal 1NF harus
didekomposisi (dipecah) dan menghasilkan relasi jadwal_tour, destinasi, dan destinasi_jadwal. Hasil dekomposisi relasi
tour_jadwal menjadi relasi jadwal_tour, destinasi, dan destinasi_jadwal ditunjukkan pada tabel 4.39, tabel 4.40, dan tabel 4.41.
184
Tabel 4.39 Tabel jadwal_tour (2NF)
id_jadwal jadwal tour_start tour_end harga transport from to …
JT01 jadwal 1 d/m/yyyy d/m/yyyy 1000000 Pesawat Bandara x 1 Bandara y 1 …
JT02 jadwal 2 d/m/yyyy d/m/yyyy 2000000 Pesawat Bandara x 2 Bandara y 2 …
… docdetail id_stat stat id_tour
… docdetail 1.pdf 1 Aktif T01
… docdetail 2.pdf 1 Aktif T01
Pada relasi jadwal_tour 2NF masih mengandung anomali pengubahan (update). Oleh sebab itu relasi jadwal_tour yang
memenuhi 2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
Tabel 4.40 Tabel destinasi (2NF)
id_destinasi destinasi
D01 destinasi 1
D02 destinasi 2
D03 destinasi 3
D04 destinasi 4
Tabel 4.41 Tabel destinasi_jadwal (2NF)
id_destinasi id_jadwal
D01 JT01
D02 JT01
D03 JT01
D01 JT02
D03 JT02
D04 JT02
185
Tabel transaksi
Pada relasi transaksi_pemesanan 1NF atribut tgl_trans memiliki dependensi parsial terhadap kunci primer {id_trans,
id_buktibayar}. Maka relasi transaksi_pemesanan 1NF harus didekomposisi (dipecah) menjadi relasi transaksi dengan id_trans
sebagai kunci primer dan id_buktibayar sebagai kunci asing. Tabel 4.42 menunjukkan hasil dekomposisi relasi
transaksi_pemesanan menjadi relasi transaksi.
Tabel 4.42 Tabel transaksi (2NF)
id_trans tgl_trans id_stat stat id_buktibayar
TR01 d/m/yyyy 5 Batal BB01
TR02 d/m/yyyy 11 Sukses BB02
TR03 d/m/yyyy 11 Sukses BB03
Tabel bukti_bayar
Pada relasi transaksi_pemesanan 1NF atribut {id_bank, bank, bukti_bayar, id_stat, stat} memiliki dependensi parsial
terhadap kunci primer {id_buktibayar, order_id}. Maka relasi transaksi_pemesanan 1NF harus didekomposisi menjadi relasi
bukti_bayar dengan id_buktibayar sebagai kunci primer dan order_id sebagai kunci asing. Tabel 4.43 menunjukkan hasil
dekomposisi relasi transaksi_pemesanan menjadi relasi bukti_bayar.
186
Tabel 4.43 Tabel bukti_bayar (2NF)
id_buktibayar id_bank bank bukti_bayar id_stat stat order_id
BB01 B01 BRI bukti bayar 1.jpg 6 Valid 1a2b3c4d
BB02 B03 BNI bukti bayar 2.jpg 6 Valid 4d5e6f7g
BB03 B01 BRI bukti bayar 3.jpg 6 Valid 5e6f7g8h
Relasi bukti_bayar 2NF masih mengandung anomali pengubahan (update) dan penghapusan (delete). Oleh sebab itu relasi
bukti_bayar yang memenuhi 2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
Tabel pemesanan
Pada relasi transaksi_pemesanan 1NF atribut {tgl_pesan, dws, ank, id_kat, kat, id_jadwal, ttl_harga, id_stat, stat}
memiliki dependensi parsial terhadap bagian kunci primer {order_id, username}. Maka relasi transaksi_pemesanan 1NF harus
didekomposisi menjadi relasi pemesanan dengan order_id sebagai kunci primer dan username sebagai kunci asing. Tabel 4.44
menunjukkan hasil dekomposisi relasi transaksi_pemesanan menjadi relasi pemesanan.
187
Tabel 4.44 Tabel pemesanan (2NF)
order_id tgl_pesan dws ank id_kat kat id_jadwal ttl_harga id_stat stat username
1a2b3c4d d/m/yyyy 2 0 K01 Tour JT01 2000000 3 Lunas username 1
4d5e6f7g d/m/yyyy 1 0 K02 Tiket JP05 800000 3 Lunas username 2
5e6f7g8h d/m/yyyy 1 0 K02 Tiket JP06 750000 3 Lunas username 1
Relasi pemesanan 2NF masih mengandung anomali pengubahan (update) dan penghapusan (delete). Oleh sebab itu relasi
pemesanan yang memenuhi 2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
Tabel user
Pada relasi transaksi_pemesanan 1NF atribut {pwd, f_name, l_name. email_user, telp_user, id_level, level} memiliki
dependensi parsial terhadap bagian kunci primer username. Maka relasi transaksi_pemesanan 1NF harus didekomposisi
(dipecah) menjadi relasi user dengan username sebagai kunci primer. Tabel 4.45 menunjukkan hasil dekomposisi relasi
transaksi_pemesanan menjadi relasi user.
Tabel 4.45 Tabel user (2NF)
username pwd f_name l_name email_user telp_user id_level level
username 1 password 1 first name 1 last name 1 email user [email protected] 08xx123456 L02 Pelanggan
username 2 password 2 first name 2 last name 2 email user [email protected] 08xx678546 L01 StaffOps
188
Relasi user 2NF masih mengandung anomali pengubahan (update) dan penghapusan (delete). Oleh sebab itu relasi user
yang memenuhi 2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
Tabel pemesan
Pada relasi transaksi_pemesanan 1NF atribut {nm_pemesan, no_id, id_kontak, nm_kontak, email, telp} memiliki
dependensi parsial terhadap bagian kunci primer {order_id, id_pemesan}. Maka relasi transaksi_pemesanan 1NF harus
didekomposisi (dipecah) menjadi relasi pemesan dengan id_pemesan sebagai kunci primer dan order_id sebagai kunci asing.
Tabel 4.46 menunjukkan hasil dekomposisi relasi transaksi_pemesanan menjadi relasi pemesanan.
Tabel 4.46 Tabel pemesan (2NF)
id_pemesan nm_pemesan no_id id_kontak nm_kontak email telp order_id
P001 nm pemesan 1 no id 1 KT01 nm kontak 1 email [email protected] 08xx12345 1a2b3c4d
P002 nm pemesan 2 no id 2 KT01 nm kontak 1 email [email protected] 08xx12345 1a2b3c4d
P003 nm pemesan 3 no id 3 KT02 nm kontak 2 email [email protected] 08xx98765 4d5e6f7g
P004 nm pemesan 4 no id 4 KT03 nm kontak 3 email [email protected] 08xx12367 5e6f7g8h
Relasi pemesan 2NF masih mengandung anomali pengubahan (update) dan penghapusan (delete). Oleh sebab itu relasi pemesan
yang memenuhi 2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
189
Tabel pembatalan
Pada relasi pembatalan_pemesanan 1NF atribut {alasan, id_stat, stat, order_id} memiliki dependensi parsial terhadap
bagian kunci primer {id_pembatalan, no_rek}. Maka relasi pembatalan_pemesanan 1NF harus didekomposisi (dipecah) mejadi
relasi pembatalan dengan id_pembatalan sebagai kunci primer dan no_rek sebagai kunci asing. Tabel 4.47 menunjukkan hasil
dekomposisi relasi pembatalan_pemesanan menjadi relasi pembatalan.
Tabel 4.47 Tabel pembatalan (2NF)
id_pembatalan no_rek alasan id_stat stat id_trans
C01 no rek 1 alasan 1 8 Disetujui TR01
C02 no rek 2 alasan 2 9 Menunggu TR02
C03 no rek 3 alasan 3 9 Menunggu TR03
Relasi pembatalan masih mengandung anomali pengubahan (update). Oleh sebab itu relasi pembatalan yang memenuhi
2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
190
Tabel rekening
Pada relasi pembatalan_pemesanan 1NF atribut {nm_rek, id_bank, bank} memiliki dependensi parsial terhadap bagian
kunci primer no_rek. Maka relasi pembatalan_pemesanan 1NF harus didekomposisi (dipecah) menjadi relasi rekening dengan
no_rek sebagai kunci primer. Tabel 4.48 menunjukkan hasil dekomposisi relasi pembatalan_pemesanan menjadi relasi
rekening.
Tabel 4.48 Tabel rekening (2NF)
no_rek nm_rek id_bank bank
no rek 1 nm rek 1 B01 BRI
no rek 2 nm rek 2 B03 BNI
no rek 3 nm rek 3 B01 BRI
Relasi rekening 2NF masih mengandung anomali pengubahan (update). Oleh sebab itu relasi rekening yang memenuhi
2NF masih harus diproses untuk menjadi bentuk normal ketiga (3NF).
d. Third Normal Form (3NF)
Bentuk normal ketiga (3NF) adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk
normal kedua (2NF) dan tidak mengandung dependensi transitif. Agar suatu relasi memenuhi bentuk normal ketiga (3NF) atribut
191
yang memiliki dependensi transitif harus dihilangkan dengan membentuk relasi baru yang mewakili dependensi fungsional yang
tidak melibatkan kunci primer dalam relasi semula.
Tabel tour
Relasi tour 2NF tidak mengandung dependensi transitif. Oleh sebab itu relasi tour telah memenuhi bentuk normal ketiga
(3NF). Tabel 4.49 menunjukkan relasi tour yang telah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF).
Tabel 4.49 Tabel tour (3NF)
id_tour tour deskripsi fasilitas
T01 tour 1 deskripsi 1 fasilitas 1
Tabel foto_tour
Relasi foto_tour 2NF tidak mengandung dependensi transitif. Oleh sebab itu relasi foto_tour telah memenuhi bentuk
normal ketiga (3NF). Tabel 4.50 menunjukkan relasi foto_tour yang telah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF).
Tabel 4.50 Tabel foto_tour (3NF)
id_foto foto id_tour
F01 foto 1.jpg T01
F02 foto 2.jpg T01
F03 foto 3.jpg T01
192
Tabel jadwal_tour
Pada relasi jadwal_tour 2NF atribut stat memiliki dependensi terhadap id_stat, dan id_stat memiliki dependensi terhadap
kunci primer id_jadwal. Oleh sebab itu atribut stat pada relasi jadwal_tour memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer
id_jadwal. Untuk memenuhi 3NF, relasi jadwal_tour 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan menghilangkan atribut yang
memiliki dependensi transitif, menjadi relasi jadwal_tour 3NF dan relasi status yang masing-masing ditunjukkan pada tabel
4.51 dan 4.64.
Tabel 4.51 Tabel jadwal_tour (3NF)
id_jadwal jadwal tour_start tour_end harga transport from to id_stat docdetail id_tour
JT01 jadwal 1 d/m/yyyy d/m/yyyy 1000000 Pesawat Bandara x 1 Bandara y 1 1 docdetail 1.pdf T01
JT02 jadwal 2 d/m/yyyy d/m/yyyy 2000000 Pesawat Bandara x 2 Bandara y 2 1 docdetail 2.pdf T01
Tabel destinasi
Relasi destinasi 2NF tidak mengandung dependensi trasitif. Oleh sebab itu relasi destinasi telah memenuhi bentuk normal
ketiga (3NF). Tabel 4.52 menunjukkan relasi destinasi yang telah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF).
193
Tabel 4.52 Tabel destinasi (3NF)
id_destinasi destinasi
D01 destinasi 1
D02 destinasi 2
D03 destinasi 3
D04 destinasi 4
Tabel destinasi_jadwal
Relasi destinasi_jadwal 2NF tidak mengandung dependensi transitif. Oleh sebab itu relasi destinasi_jadwal telah
memenuhi bentuk normal ketiga (3NF). Tabel 4.53 menunjukkan relasi destinasi_jadwal yang telah memenuhi bentuk normal
ketiga (3NF).
Tabel 4.53 Tabel destinasi_jadwal (3NF)
id_destinasi id_jadwal
D01 JT01
D02 JT01
D03 JT01
D01 JT02
D03 JT02
D04 JT02
194
Tabel transaksi
Pada relasi transaksi 2NF atribut stat memiliki dependensi terhadap id_stat, dan id_stat memiliki dependensi terhadap
kunci primer id_trans. Oleh sebab itu atribut stat pada relasi transaksi 2NF memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer
id_trans. Untuk memenuhi 3NF, relasi transaksi 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan menghilangkan atribut yang
memiliki dependensi transitif, menjadi relasi transaksi 3NF dan relasi status yang masing-masing ditunjukkan pada tabel 4.54
dan 4.64.
Tabel 4.54 Tabel transaksi (3NF)
id trans tgl trans stat id_buktibayar
TR01 d/m/yyyy Dibatalkan BB01
TR02 d/m/yyyy Sukses BB02
TR03 d/m/yyyy Sukses BB03
Tabel bukti_bayar
Pada relasi bukti_bayar 2NF atribut bank memiliki dependensi terhadap id_bank, dan id_bank memiliki dependensi
terhadap kunci primer id_buktibayar. Selain itu, atribut stat memiliki dependensi terhadap id_stat, dan id_stat memiliki
dependensi terhadap kunci primer id_buktibayar. Oleh sebab itu, atribut bank dan stat masing-masing memiliki dependensi
195
transitif terhadap kunci primer id_buktibayar. Untuk memenuhi 3NF, relasi bukti_bayar 2NF harus didekomposisi (dipecah),
dengan menghilangkan atribut yang memiliki dependensi transitif, menjadi relasi bukti_bayar 3NF, relasi bank, dan relasi status
yang masing-masing ditunjukkan pada tabel 4.55, tabel 4.65, dan tabel 4.64.
Tabel 4.55 Tabel bukti_bayar (3NF)
id_buktibayar id_bank bukti_bayar id_stat order_id
BB01 B01 bukti bayar 1.jpg 6 1a2b3c4d
BB02 B03 bukti bayar 2.jpg 6 4d5e6f7g
BB03 B01 bukti bayar 3.jpg 6 5e6f7g8h
Tabel pemesanan
Pada relasi pemesanan 2NF atribut kat memiliki dependensi terhadap id_kat, dan id_kat memiliki dependensi terhadap
kunci primer order_id. Selain itu, atribut stat memiliki dependensi terhadap id_stat, dan id_stat memiliki dependensi terhadap
kunci primer order_id. Oleh sebab itu, atribut kat dan stat masing-masing memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer
order_id. Untuk memenuhi 3NF, relasi pemesanan 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan menghilangkan atribut yang
memiliki dependensi transitif, menjadi relasi pemesanan 3NF, relasi kategori, dan relasi status yang masing-masing ditunjukkan
pada tabel 4.56, tabel 4.57, dan tabel 4.64.
196
Tabel 4.56 Tabel pemesanan (3NF)
order_id tgl_pesan dws ank id_kat id_jadwal ttl_harga id_stat username
1a2b3c4d d/m/yyyy 2 0 K01 JT01 2000000 3 username 1
4d5e6f7g d/m/yyyy 1 0 K02 JP05 800000 3 username 2
5e6f7g8h d/m/yyyy 1 0 K02 JP06 750000 3 username 1
Tabel 4.57 Tabel kategori (3NF)
id_kat kat
K01 Tour
K02 Tiket
Tabel user
Pada relasi user 2NF atribut level memiliki dependensi terhadap id_level, dan id_level memiliki dependensi terhadap kunci
primer username. Oleh sebab itu, atribut level memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer username. Untuk memenuhi
3NF, relasi user 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan menghilangkan atribut yang memiliki dependensi transistif,
menjadi relasi user 3NF dan relasi level yang masing-masing ditunjukkan pada tabel 4.58 dan tabel 4.59.
197
Tabel 4.58 Tabel user (3NF)
username pwd f_name l_name email_user telp_user id_level
username 1 password 1 first name 1 last name 1 email user [email protected] 08xx123456 L02
username 2 password 2 first name 2 last name 2 email user [email protected] 08xx678546 L01
Tabel 4.59 Tabel level (3NF)
id_level level
L01 StaffOps
L02 Pelanggan
L03 Admin
L04 GM
L05 StaffKeu
Tabel pemesan
Pada relasi pemesan 2NF atribut {nm_kontak, email, telp} memiliki dependensi terhadap id_kontak, dan id_kontak
memiliki dependensi terhadap kunci primer id_pemesan. Oleh sebab itu, atribut {nm_kontak, email, telp} memiliki dependensi
transitif terhadap kunci primer id_pemesan. Untuk memenuhi 3NF, relasi pemesan 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan
198
menghilangkan atribut yang memiliki dependensi transitif, menjadi relasi pemesan 3NF dan relasi kontak yang masing-masing
ditunjukkan pada tabel 4.60 dan tabel 4.61.
Tabel 4.60 Tabel pemesan (3NF)
id_pemesan nm_pemesan no_id id_kontak order_id
P001 nm pemesan 1 no id 1 KT01 1a2b3c4d
P002 nm pemesan 2 no id 2 KT01 1a2b3c4d
P003 nm pemesan 3 no id 3 KT02 4d5e6f7g
P004 nm pemesan 4 no id 4 KT03 5e6f7g8h
Tabel 4.61 Tabel kontak (3NF)
id_kontak nm_kontak email telp
KT01 nm kontak 1 email [email protected] 08xx12345
KT02 nm kontak 2 email [email protected] 08xx98765
KT03 nm kontak 3 email [email protected] 08xx12367
Tabel pembatalan
Pada relasi pembatalan 2NF atribut stat memilki dependensi terhadap id_stat, dan id_stat memiliki dependensi terhadap
kunci primer id_pembatalan. Oleh sebab itu, atribut stat memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer id_pembatalan.
Untuk memenuhi 3NF, relasi pembatalan 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan menghilangkan atribut yang memiliki
199
dependensi transitif, menjadi relasi pembatalan 3NF dan relasi status yang masing-masing ditunjukkan pada tabel 4.62 dan tabel
4.64.
Tabel 4.62 Tabel pembatalan (3NF)
id_pembatalan alasan no_rek id_stat id_trans
C01 alasan 1 no rek 1 8 TR01
C02 alasan 2 no rek 2 9 TR02
C03 alasan 3 no rek 3 9 TR03
Tabel rekening
Pada relasi rekening 2NF atribut bank memiliki dependensi terhadap id_bank, dan id_bank memiliki dependensi terhadap
kunci primer no_rek. Oleh sebab itu, atribut bank memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer no_rek. Untuk memenuhi
3NF, relasi rekening 2NF harus didekomposisi (dipecah), dengan menghilangkan atribut yang memiliki dependensi transitif,
menjadi relasi rekening dan relasi bank yang masing-masing ditunjukkan pada tabel 4.63 dan 4.65.
200
Tabel 4.63 Tabel rekening (3NF)
no_rek nm_rek id_bank
no rek 1 nm rek 1 B01
no rek 2 nm rek 2 B03
no rek 3 nm rek 3 B01
Tabel status
Relasi status merupakan relasi yang dibentuk karena atribut stat memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer relasi
semula sehingga harus dihilangkan. Pada relasi ini atribut id_stat yang merupakan determinan atribut stat pada relasi semula
bertindak sebagai kunci primer dan pada relasi semula id_stat bertindak sebagai kunci asing.
Adapun relasi-relasi yang didekomposisi menjadi relasi status untuk memenuhi 3NF adalah relasi jadwal_tour, transaksi
bukti_bayar, pemesanan, dan pembatalan.
201
Tabel 4.64 Tabel status (3NF)
id_stat stat
1 Aktif
2 Nonaktif
3 Lunas
4 Belum Bayar
5 Batal
6 Valid
7 Invalid
8 Disetujui
9 Menunggu
10 Ditolak
11 Sukses
12 Refund
202
Tabel bank
Relasi bank merupakan relasi yang dibentuk karena atribut bank memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer relasi
semula sehingga harus dihilangkan. Pada relasi ini atribut id_bank yang merupakan determinan atribut bank pada relasi semula
bertindak sebagai kunci primer dan pada relasi semula id_bank bertindak sebagai kunci asing.
Adapun relasi-relasi yang didekomposisi menjadi relasi bank untuk memenuhi 3NF adalah relasi bukti_bayar dan
rekening.
Tabel 4.65 Tabel bank (3NF)
id_bank Bank
B01 BRI
B02 BCA
B03 BNI
203
2. Skema Basis Data
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari proses normalisasi sebelumnya,
maka skema basis data sistem E-Reservation adalah sebagai berikut :
Gambar 4.53 Skema Basis Data Sistem E-Reservation
204
4.2.6 Membuat Spesifikasi Basis Data
Berikut adalah spesifikasi basis data dari sistem E-Reservation
SDR Tour & Travel yang dibuat untuk memperlihatkan setiap atribut
yang ada pada tabel secara jelas dan membantu pembuatan database
sistem.
1. Nama tabel : level
Primary key : id_level
Foreign key : -
Tipe File : Master
Tabel 4.66 Spesifikasi Basis Data level
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_level INT 1 Primary key
2. level VARCHAR 20 Level user
2. Nama tabel : user
Primary key : username
Foreign key : id_level
Tipe File : Master
Tabel 4.67 Spesifikasi Basis Data user
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. username VARCHAR 16 Primary key
2. pwd VARCHAR 32 Password user
3. f_name VARCHAR 15 Nama depan user
4. l_name VARCHAR 15 Nama belakang user
5. email VARCHAR 50 Email user
6. telp VARCHAR 15 Telepon user
7. id_level INT 1 Foreign key
205
3. Nama tabel : tour
Primary key : id_tour
Foreign key : -
Tipe File : Master
Tabel 4.68 Spesifikasi Basis Data tour
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_tour INT 2 Primary key
2. tour VARCHAR 30 Nama tour
3. deskripsi TEXT Deskripsi tour
4. fasilitas TEXT Fasilitas tour
4. Nama tabel : foto_tour
Primary key : id_foto
Foreign key : id_tour
Tipe File : Master
Tabel 4.69 Spesifikasi Basis Data foto_tour
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_foto INT 5 Primary key
2. foto VARCHAR 50 Nama file foto
3. id_tour INT 2 Foreign key
5. Nama tabel : jadwal_tour
Primary key : id_jadwal
Foreign key : id_tour
Tipe File : Transaksi
206
Tabel 4.70 Spesifikasi Basis Data jadwal_tour
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_jadwal INT 5 Primary key
2. jadwal VARCHAR 30 Nama jadwal tour
3. tour_start DATE Tanggal mulai tour
4. tour_end DATE Tanggal selesai tour
5. harga DECIMAL 10, 0 Harga tour
6. transport VARCHAR 7 Jenis transportasi tour
7. from VARCHAR 50 Asal
8. to VARCHAR 50 Tujuan
9. id_stat VARCHAR 8 Foreign key
10. docdetail VARCHAR 50 Nama file jadwal tour
11. id_tour INT 2 Foreign key
6. Nama tabel : status
Primary key : id_stat
Foreign key : -
Tipe File : Master
Tabel 4.71 Spesifikasi Basis Data status
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_stat INT 2 Primary key
2. stat VARCHAR 20 Nama status
7. Nama tabel : destinasi
Primary key : id_destinasi
Foreign key : -
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.72 Spesifikasi Basis Data destinasi
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_destinasi INT 5 Primary key
2. destinasi VARCHAR 20 Nama destinasi
207
8. Nama tabel : destinasi_jadwal
Primary key : -
Foreign key : id_destinasi, id_jadwal
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.73 Spesifikasi Basis Data destinasi_jadwal
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_destinasi INT 5 Foreign key
2. id_jadwal INT 5 Foreign key
9. Nama tabel : kategori
Primary key : id_kat
Foreign key : -
Tipe File : Master
Tabel 4.74 Spesifikasi Basis Data kategori
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_kat INT 1 Primary key
2. kat VARCHAR 5 Nama kategori
10. Nama tabel : pemesanan
Primary key : order_id
Foreign key : username, id_jadwal, id_stat, id_kat
Tipe File : Transaksi
208
Tabel 4.75 Spesifikasi Basis Data pemesanan
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. order_id VARCHAR 8 Kode pemesanan
2. tgl_pesan DATE Tgl pesan
3. dws INT 2 Pemesan dewasa
4. ank INT 2 Pemesan anak
5. id_kat INT 1 Foreign key
6. id_jadwal INT 5 Foreign key
7. ttl_harga DECIMAL 10, 0 Total harga
8. id_stat INT 2 Foreign key
9. username VARCHAR 16 Foreign key user
11. Nama tabel : pemesan
Primary key : id_pemesan
Foreign key : id_kontak, order_id
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.76 Spesifikasi Basis Data pemesan
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_pemesan INT 5 Primary key
2. nm_pemesan VARCHAR 30 Nama pemesan
3. no_id VARCHAR 20 Identitas pemesan
4. id_kontak INT 5 Foreign key
5. order_id INT 5 Foreign key
12. Nama tabel : kontak
Primary key : id_kontak
Foreign key : -
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.77 Spesifikasi Basis Data kontak
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_kontak INT 5 Primary key
2. nm_kontak VARCHAR 30 Nama kontak
3. email VARCHAR 30 Email kontak
4. telp VARCHAR 15 Telepon kontak
209
13. Nama tabel : transaksi
Primary key : id_trans
Foreign key : order_id
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.78 Spesifikasi Basis Data transaksi
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_trans INT 5 Primary key
2. tgl_trans DATE Tanggal transaksi
3. id_stat INT 2 Foreign key
3. id_buktibayar INT 5 Foreign key
14. Nama tabel : bukti_bayar
Primary key : id_buktibayar
Foreign key : id_bank, id_stat, order_id
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.79 Spesifikasi Basis Data bukti_transfer
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_buktibayar INT 5 Primary key
2. bukti_bayar VARCHAR 50 Nama file
3. id_bank VARCHAR 10 Foreign key
4. id_stat VARCHAR 2 Foreign key
5. order_id VARCHAR 8 Foreign key
15. Nama tabel : bank
Primary key : id_bank
Foreign key : -
Tipe File : Master
210
Tabel 4.80 Sepsifikasi Basis Data bank
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_bank INT 1 Primary key
2. bank VARCHAR 10 Nama bank
16. Nama tabel : rekening
Primary key : no_rek
Foreign key : id_bank
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.81 Spesifikasi Basis Data rekening
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. no_rek VARCHAR 30 Primary key
2. nm_rek VARCHAR 50 Nama rekening
3. id_bank INT 1 Primary key
17. Nama tabel : pembatalan
Primary key : id_pembatalan
Foreign key : no_rek, id_stat, order_id
Tipe File : Transaksi
Tabel 4.82 Spesifikasi Basis Data pembatalan
No. Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
1. id_pembatalan INT 5 Primary key
2. alasan TEXT Alasan
3. id_stat INT 2 Foreign key
4. no_rek VARCHAR 30 Foreign key
5. id_trans INT 5 Foreign key
211
4.2.7 Membuat Matriks Data-to-Location CRUD
Berikut adalah matriks data-to-location CRUD dari sistem E-
Reservation SDR Tour & Travel yang menunjukkan kebutuhan data
pada lokasi dalam sistem.
Tabel 4.83 Matriks Data-to-Location CRUD
Admin General
Manager
Staff
Operasional
Staff
Keuangan Pelanggan
level R R - - -
id_level - - - - -
level R R - - -
user CRUD CRUD RU - CRU
username CRUD CRUD R - CR
pwd CRUD CRUD RU - CR
f_name CRUD CRUD R - CR
l_name CRUD CRUD R - CRU
email CRUD CRUD RU - CRU
telp CRUD CRUD RU - CRU
id_level CRUD CRUD - - C
tour CRUD R R - R
id_tour RD R R - R
tour CRUD R R - R
deskripsi CRUD R R - R
fasilitas CRUD R R - R
foto_tour CRUD R R - R
id_foto RD R R - R
foto CRUD R R - R
id_tour RD R R - R
jadwal_tour CRUD R R - R
id_jadwal RD R R - R
tour CRUD R R - R
tour_start CRUD R R - R
tour_end CRUD R R - R
harga CRUD R R - R
transport CRUD R R - R
from CRUD - - - -
to CRUD - - - -
doc_detail CRUD R R - R
Location
Entity-Attribute
212
id_stat CRUD R R R R
id_tour RD R R - R
status R R R R R
id_stat - - - - -
stat R R R R R
destinasi CRUD R R - R
id_destinasi RD - - - -
destinasi CRUD R R - R
area CRUD R R - R
destinasi_jadwal CUD - - - -
id_destinasi CUD - - - -
id_jadwal CUD - - - -
pemesanan RD R CRU RU CR
order_id RD R CR R CR
tgl_pesan RD R CR R CR
dws RD R CR R CR
ank RD R CR R CR
id_kat R R R R R
id_jadwal R R CR R CR
ttl_harga RD R CR R CR
id_stat RU R RU RU CR
username RD R CR R CR
kategori R R R R R
id_kat - - - - -
kat R R R R R
pemesan RD R CR R CR
id_pemesan D - - - -
nm_pemesan RD R CR R CR
no_id RD R CR R CR
id_kontak RD - - - -
order_id RD - - - -
kontak RD R CR R CR
id_kontak D - - - -
nm_kontak RD R CR R CR
email RD R CR R CR
telp RD R CR R CR
transaksi R R RU RD -
id_trans - - - D -
tgl_trans R R - R -
id_stat R R RU R -
id_buktibayar R R - R -
bukti_bayar - - - RUD C
id_buktibayar - - - D -
bukti_bayar - - - RD C
213
id_bank - - - RD C
id_stat - - - RUD C
order_id - - - RD C
bank R R R R R
id_bank - - - - -
bank R R R R R
pembatalan - - CRUD - C
id_pembatalan - - D - C
alasan - - RD - C
no_rek - - CRD - C
id_stat - - RUD - C
id_trans - - R - C
rekening - - RD - R
no_rek - - RD - CR
nm_rek - - RD - CR
id_bank - - CR - CR
4.2.8 Membuat Rancangan GUI (Graphical User Interface)
Berikut adalah rancangan GUI(Graphical User Interface) atau
yang biasa disebut tampilan antarmuka yang akan digunakan sebagai
acuan dalam tahap pembuatan sistem :
1. Rancangan Tampilan Halaman Utama Sistem
Gambar 4.54 Rancangan Tampilan Halaman Utama Sistem
214
2. Rancangan Tampilan Menu Reservasi Tiket Pesawat
Gambar 4.55 Rancangan Tampilan Menu Reservasi Tiket Pesawat Terbang
3. Rancangan Tampilan Menu Tour
a. Halaman Tour
Gambar 4.56 Rancangan Tampilan Halaman Tour
215
b. Halaman Detail Tour
Gambar 4.57 Rancangan Tampilan Halaman Detail Tour
4. Rancangan Tampilan Menu Login | Register
Gambar 4.58 Rancangan Tampilan Menu Login | Register
216
5. Rancangan Tampilan Halaman Hasil Pencarian Tiket Pesawat
Gambar 4.59 Rancangan Tampilan Hasil Pencarian Tiket Pesawat Terbang
6. Rancangan Tampilan Halaman Pemesanan
a. Pemesanan Tour
Gambar 4.60 Rancangan Tampilan Halaman Pemesanan Tour
217
Gambar 4.61 Rancangan Tampilan Halaman Detail Pesan Tour
b. Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.62 Rancangan Tampilan Halaman Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
218
7. Rancangan Tampilan Halaman Dashboard
a. Menu Manage Order
Gambar 4.63 Rancangan Tampilan Menu Manage Order
b. Menu Profile Setting
Gambar 4.64 Rancangan Tampilan Menu Profile Setting
219
c. Menu Account Setting
Gambar 4.65 Rancangan Tampilan Menu Account Setting
8. Rancangan Tampilan Halaman Detail Pemesanan
a. Detail Pemesanan Tour
Gambar 4.66 Rancangan Tampilan Halaman Detail Pemesanan Tour
220
b. Detail Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Gambar 4.67 Rancangan Tampilan Halaman Detail Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
9. Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan
a. Pembayaran Pemesanan Tour
Gambar 4.68 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tour oleh Pelanggan
221
Gambar 4.69 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tour oleh Staff
Operasional
b. Pembayaran Pemesanan Tiket
Gambar 4.70 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tiket oleh Pelanggan
222
Gambar 4.71 Rancangan Tampilan Halaman Pembayaran Pemesanan Tiket oleh Staff
Operasional
10. Rancangan Tampilan Halaman Konfirmasi Pembayaran
a. Konfirmasi Pembayaran Tour
Gambar 4.72 Rancangan Tampilan Halaman Konfirmasi Pembayaran Tour
223
b. Konfirmasi Pembayaran Tiket
Gambar 4.73 Rancangan Tampilan Halaman Konfirmasi Pembayaran Tiket
11. Rancangan Tampilan Halaman Login Admin
Gambar 4.74Rancangan Tampilan Halaman Login Admin
224
12. Rancangan Tampilan Halaman Admin
Gambar 4.75 Rancangan Tampilan Halaman Admin oleh Admin
Gambar 4.76 Rancangan Tampilan Halaman Admin oleh General Manager
225
Gambar 4.77 Rancangan Tampilan Halaman Admin oleh Staff Keuangan
13. Rancangan Tampilan Halaman Admin, Menu Tour
a. Menu Tour
Gambar 4.78 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Tour oleh Admin
226
Gambar 4.79 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Tour oleh General Manager
Gambar 4.80 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Tour oleh Staff Keuangan
227
b. Add Tour
Gambar 4.81 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Add Tour
c. Edit Tour
Gambar 4.82 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Edit Tour
228
d. Add Jadwal Tour
Gambar 4.83 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Add Jadwal Tour
e. Edit Jadwal Tour
Gambar 4.84 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Edit Jadwal Tour
229
14. Rancangan Tampilan Halaman Admin, Menu Pemesanan
Gambar 4.85 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pemesanan oleh Admin
Gambar 4.86 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pemesanan oleh General Manager
230
Gambar 4.87 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pemesanan oleh Staff Keuangan
15. Rancangan Tampilan Halaman Admin, Menu User
a. Menu User
Gambar 4.88 Rancangan Tampilan Halaman Admin, User oleh Admin
231
Gambar 4.89 Rancangan Tampilan Halaman Admin, User oleh General Manager
b. Add User
Gambar 4.90 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Add User
232
c. Edit User
Gambar 4.91 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Edit User
16. Rancangan Tampilan Halaman Admin, Menu Transaksi
a. Menu Transaksi
Gambar 4.92 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Transaksi oleh Admin
233
Gambar 4.93 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Transasksi oleh General Manager
Gambar 4.94 Rancangan Tampilan Halaman Admin, Transaksi oleh Staff Keuangan
234
b. Cetak Laporan Transaksi
Gambar 4.95Rancangan Tampilan Halaman Admin, Cetak Laporan Transaksi
17. Rancangan Tampilan Halaman Admin, Menu Pembatalan
Gambar 4.96Rancangan Tampilan Halaman Admin, Pembatalan
4.3 Implementation
Setelah perancangan sistem selesai dibuat, tahap berikutnya adalah
mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Pada tahap ini penulis
235
melakukan beberapa kegiatan, yaitu pembangunan sistem dan pengujian
sistem.
4.3.1 Pembangunan Sistem
Penulis melakukan pengkodean program dengan mengikuti
rancangan yang telah dibuat. Dalam melakukan pembangunan sistem
penulis menggunakan hardware dan software yang akan dijelaskan
sebagai berikut :
1. Hardware (Perangkat keras)
Perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem E-
Reservation ini adalah :
a. Laptop HP Pavilion g4 dengan spesifikasi:
- Processor Intel®Core™i3-2310M CPU @ 2,1GHz
- 3GB RAM DDR III
2. Software (Perangkat lunak)
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem E-
Reservation ini adalah sebagai berikut :
a. Operating System : Windows 7
b. Web Server : XAMPP versi 1.7.7
c. Database Server : MySQL versi 5.5
\Programming Language : PHP versi 5.3
d. Notepad++
e. UC Browser
236
4.3.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan tahapan untuk mengetahui apakah
sistem yang dibangun telah memenuhi kriteria sesuai dengan tujuan atau
belum. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengujian sistem ini
dilakukan dengan menggunkan metode black-box, yang berfokus pada
persyaratan fungsional sistem.
Pengujian sistem E-Reservation dilakukan dengan menguji setiap
use case yang telah dirancang kemudian mengamati apakah hasil
pengujian telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasil pengujian
sistem dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 4.84 Pengujian Black-Box untuk Use Case Login
Use Case Login
Aktor Aksi Hasil yang Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Login dengan
username dan
password
Berhasil masuk ke dalam
sistem dan menampilkan
halaman admin
Sistem
menampilkan
halaman admin OK
GM
Login dengan
username dan
password
Berhasil masuk ke dalam
sistem dan menampilkan
halaman admin
Sistem
menampilkan
halaman admin
OK
Pelanggan
Login dengan
username dan
password
Berhasil masuk ke dalam
sistem dan menampilkan
halaman utama
Sistem
menampilkan
halaman utama
OK
Staff Ops
Login dengan
username dan
password
Berhasil masuk ke dalam
sistem dan menampilkan
halaman utama
Sistem
menampilkan
halaman utama
OK
Staff Keu
Login dengan
username dan
password
Berhasil masuk ke dalam
sistem dan menampilkan
halaman admin
Sistem
menampilkan
halaman admin
OK
237
Tabel 4.85 Pangujian Black-Box untuk Use Case Registrasi
Use Case Registrasi
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Mendaftar
sebagai
pelanggan
Berhasil
mendaftar sebagai
pelanggan
Berhasil mendaftar
sebagai pelanggan OK
Tabel 4.86 Pengujian Black-Box untuk Use Case Edit Profil
Use Case Edit Profil
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Mengubah
profil
pelanggan
Berhasil mengubah
nomor telepon,
email, dan
password
Berhasil mengubah
nomor telepon, email,
dan password OK
Tabel 4.87 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Tour
Use Case Melihat Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Melihat detail
tour yang
tersedia dalam
sistem
Berhasil melihat
detail tour yang
tersedia dalam
sistem
Sistem
menampilkan
detail tour yang
dipilih
OK
GM
Melihat detail
tour yang
tersedia dalam
sistem
Berhasil melihat
detail tour yang
tersedia dalam
sistem
Sistem
menampilkan
detail tour yang
dipilih
OK
Pelanggan
Melihat detail
tour yang
tersedia dalam
sistem
Berhasil melihat
detail tour yang
tersedia dalam
sistem
Sistem
menampilkan
detail tour yang
dipilih
OK
Staff Ops
Melihat detail
tour yang
tersedia dalam
sistem
Berhasil melihat
detail tour yang
tersedia dalam
sistem
Sistem
menampilkan
detail tour yang
dipilih
OK
238
Tabel 4.88 Pengujian Black-Box unutk Use Case Memesan Tour
Use Case Memesan Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Memesan tour
yang tersedia
dalam sistem
Berhasil
memesan tour
yang tersedia
dalam sistem
Sistem
menampilkan detail
pemesanan tour OK
Staff Ops
Memesan tour
yang tersedia
dalam sistem
Berhasil
memesan tour
yang tersedia
dalam sistem
Sistem
menampilkan detail
pemesanan tour OK
Tabel 4.89 Pengujian Black-Box untuk Use Case Membayar Tour
Use Case Membayar Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Membayar
pemesanan tour
dengan transfer
dan upload
bukti
pembayaran
Berhasil membayar
pemesanan tour
yang telah dipesan
Berhasil
membayar
pemesanan tour
yang telah
dipesan
OK
Staff Ops
Membayar
pemesanan tour
dengan transfer
Berhasil membayar
pemesanan tour
yang telah dipesan
Berhasil
membayar
pemesanan tour
yang telah
dipesan
OK
239
Tabel 4.90 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mencari Tiket Pesawat Terbang
Use Case Mencari Tiket Pesawat Terbang
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Mencari jadwal
dan ketersediaan
tiket pesawat
terbang
Berhasil melihat
jadwal dan
ketersediaan tiket
pesawat terbang
Sistem
menampilkan
jadwal dan
ketersediaan tiket
pesawat terbang
OK
Staff Ops
Mencari jadwal
dan ketersediaan
tiket pesawat
terbang
Berhasil melihat
jadwal dan
ketersediaan tiket
pesawat terbang
Sistem
menampilkan
jadwal dan
ketersediaan tiket
pesawat terbang
OK
Tabel 4.91 Pengujian Black-Box untuk Use Case Memesan Tiket Pesawat Terbang
Use Case Memesan Tiket Pesawat Terbang
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Memesan tiket
pesawat
terbang yang
tersedia
Berhasil memesan
tiket dan
menampilkan
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
Sistem
menampilkan
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
OK
Staff Ops
Memesan tiket
pesawat
terbang yang
tersedia
Berhasil memesan
tiket dan
menampilkan
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
Sistem
menampilkan
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
OK
240
Tabel 4.92 Pengujian Black-Box untuk Use Case Membayar Tiket Pesawat Terbang
Use Case Membayar Tiket Pesawat Terbang
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Membayar
pemesanan tiket
pesawat terbang
dengan transfer
dan upload
bukti
pembayaran
Berhasil
membayar
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipesan
Berhasil membayar
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipesan OK
Staff Ops
Membayar
pemesanan tiket
pesawat terbang
dengan transfer
Berhasil
membayar
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipesan
Berhasil membayar
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipesan
OK
Tabel 4.93 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Daftar Pemesanan
Use Case Melihat Daftar Pemesanan
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Melihat daftar
pemesanan jasa
yang telah
dilakukan
Berhasil melihat
daftar
pemesanan jasa
yang telah
dilakukan
Sistem
menampilkan daftar
pemesanan jasa
yang telah dilakukan
OK
Staff Ops
Melihat daftar
pemesanan jasa
yang telah
dilakukan
Berhasil melihat
daftar
pemesanan jasa
yang telah
dilakukan
Sistem
menampilkan daftar
pemesanan jasa
yang telah dilakukan
OK
241
Tabel 4.94 Pengujian Bloack-Box untuk Use Case Membatalkan Pemesanan
Use Case Membatalkan Pemesanan
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Pelanggan
Mengajukan
pembatalan
pemesanan jasa
yang telah
dipesan
Berhasil
mengajukan
pembatalan
pemesanan jasa
yang telah
dipesan
Sistem
menampilkan daftar
pengajuan
pembatalan
pemesanan
pelanggan
OK
Staff Ops
Mengajukan
pembatalan
pemesanan jasa
yang telah
dipesan
Berhasil
mengajukan
pembatalan
pemesanan jasa
yang telah
dipesan
Sistem
menampilkan daftar
pengajuan
pembatalan
pemesanan
pelanggan
OK
Tabel 4.95 Pengujian Black-Box untuk Use Case Memvalidasi Pembayaran Tour
Use Case Memvalidasi Pembayaran Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Staff Keu
Memvalidasi
pembayaran tour
Berhasil
memvalidasi
pembayaran
tour
Sistem mengirim
bukti pemesanan
tour kepada
pelanggan melalui
OK
Tabel 4.96 Pengujian Black-Box untuk Use Case Memvalidasi Pembayaran Tiket
Use Case Memvalidasi Pembayaran Tiket
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Staff Keu
Memvalidasi
pembayaran tiket
Berhasil
memvalidasi
pembayaran
tiket
Sistem mengirim e-
ticket dan bukti
pemesanan tiket
kepada pelanggan
melalui email
OK
242
Tabel 4.97 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengkonfirmasi Pembatalan
Use Case Mengkonfirmasi Pembatalan
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Mengkonfirmasi
pengajuan
pembatalan yang
dilakukan oleh
pelanggan
Berhasil
mengkonfirmasi
pembatalan
Sistem
menampilkan
daftar pemesanan
yang dibatalkan
OK
Tabel 4.98 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola Tour
Use Case Mengelola Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Mengelola
data tour
Berhasil melihat,
menambah,
mengubah, dan
menghapus data tour
Berhasil melihat,
menambah,
mengubah, dan
menghapus data
tour
OK
Tabel 4.99 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola Pemesanan Tour
Use Case Mengelola Pemesanan Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Mengelola data
pemesanan tour
Berhasil melihat
dan menghapus
data pemesanan
tour
Berhasil melihat
dan menghapus
data pemesanan
tour
OK
243
Tabel 4.100 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Pemesanan Tour
Use Case Melihat Pemesanan Tour
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Melihat detail
pemesanan tour
Berhasil melihat
detail pemesanan
tour
Sistem
menampilkan detail
pemesanan tour
yang dipilih
OK
GM
Melihat detail
pemesanan tour
Berhasil melihat
detail pemesanan
tour
Sistem
menampilkan detail
pemesanan tour
yang dipilih
OK
Tabel 4.101 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Use Case Mengelola Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Mengelola data
pemesanan tiket
pesawat terbang
Berhasil melihat
dan menghapus
data pemesanan
tiket pesawat
terbang
Berhasil melihat
dan menghapus
data pemesanan
tiket pesawat
terbang
OK
Tabel 4.102 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Use Case Melihat Pemesanan Tiket Pesawat Terbang
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Melihat detail
pemesanan
tiket pesawat
terbang
Berhasil melihat
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
Sistem
menampilkan detail
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipilih
OK
GM
Melihat detail
pemesanan
tiket pesawat
terbang
Berhasil melihat
detail pemesanan
tiket pesawat
terbang
Sistem
menampilkan detail
pemesanan tiket
pesawat terbang
yang dipilih
OK
244
Tabel 4.103 Pengujian Black-Box untuk Use Case Mengelola User
Use Case Mengelola User
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Mengelola data
user
Berhasil melihat,
mengubah, dan
menghapus data
user
Berhasil melihat,
mengubah, dan
menghapus data
user
OK
GM
Mengelola data
user
Berhasil melihat,
mengubah, dan
menghapus data
user
Berhasil melihat,
mengubah, dan
menghapus data
user
OK
Tabel 4.104 Pengujian Black-Box untuk Use Case Melihat Laporan Transaksi
Use Case Melihat Laporan Transaksi
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Melihat
Laporan
Transaksi
Berhasil melihat, dan
mencetak/men-
download laporan
transaksi
Sistem menampilkan
data transaksi dan
dapat dicetak/di-
download sebagai
laporan transaksi
OK
GM
Melihat
Laporan
Transaksi
Berhasil melihat, dan
mencetak/men-
download laporan
transaksi
Sistem menampilkan
data transaksi dan
dapat dicetak/di-
download sebagai
laporan transaksi
OK
Staff Keu
Melihat
Laporan
Transaksi
Berhasil melihat, dan
mencetak/ men-
download laporan
transaksi
Sistem menampilkan
data transaksi dan
dapat dicetak/di-
download sebagai
laporan transaksi
OK
245
Tabel 4.105 Pengujian Black-Box untuk Use Case Logout
Use Case Logout
Aktor Aksi Hasil yang
Diharapkan Pengamatan Hasil
Admin
Logout dari
sistem
Berhasil keluar
dari sistem
Berhasil keluar dari
sistem dan
menampilkan
halaman utama
OK
GM
Logout dari
sistem
Berhasil keluar
dari sistem
Berhasil keluar dari
sistem dan
menampilkan
halaman utama
OK
Staff
Operasional
Logout dari
sistem
Berhasil keluar
dari sistem
Berhasil keluar dari
sistem dan
menampilkan
halaman utama
OK
Pelanggan
Logout dari
sistem
Berhasil keluar
dari sistem
Berhasil keluar dari
sistem dan
menampilkan
halaman utama
OK
Staff Keu
Logout dari
sistem
Berhasil keluar
dari sistem
Berhasil keluar dari
sistem dan
menampilkan
halaman utama
OK
246
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari pelaksanaan penelitian yang telah
dilakukan serta saran-saran yang bermanfaat bagi pengembangan sistem E-
Reservation ini ataupun bagi penelitian lainnya. Berikut kesimpulan dan saran yang
penulis dapat jabarkan.
5.1. Kesimpulan
Setelah merancang dan membangun sistem E-Reservation berbasis web
pada SDR Tour & Travel dengan metode RAD, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sistem E-Reservation berbasis web pada SDR Tour & Travel ini dapat
digunakan oleh perusahaan untuk melakukan pemasaran yang mampu
menjangkau pasar yang lebih luas dengan menampilkan informasi tentang
jasa tour & travel yang ditawarkan seperti fasilitas tour, harga tour dan
pelayanan jasa pemesanan tiket transportasi.
2. Sistem ini juga dapat digunakan oleh pelanggan untuk memperoleh
informasi tentang jasa tour & travel seperti fasilitas tour, harga tour, dan
pelayanan jasa pemesanan tiket transportasi. Selain itu, pelanggan juga
dapat melakukan pemesanan serta pembatalan jasa tour & travel, dengan
menggunakan fitur yang terdapat pada setiap jasa tour & travel yang
tersedia dalam sistem tanpa harus berinteraksi secara langsung.
3. Sistem ini mampu merekap data transaksi pemesanan secara otomatis dan
juga mampu men-download atau mencetak laporan transaksi pemesanan
247
jasa tour & travel bulanan dengan menggunakan fitur cetak laporan
transaksi yang dapat dilakukan oleh Admin dan Genereal Manager.
5.2. Saran
Dalam sistem E-Reservation berbasis web ini masih terdapat
keterbatasan dan kekurangan sehingga perlu dilakukan perbaikan dan dapat
dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian selanjutnya
adalah sebagai berikut :
1. Sistem E-Reservation berbasis web ini dapat dikembangkan menjadi
sistem E-Reservation dengan native mobile apps,
2. Sistem E-Reservation ini juga dapat dikembangkan dengan melakukan
penambahan fitur seperti pemesanan tiket transportasi pulang-pergi, dan
pembayaran dengan metode pembayaran lainnya serta dapat diterapkan
dengan menggunakan data yang sebenarnya.
3. Sistem E-Reservation ini dapat dilengkapi dengan sistem keamanan yang
dapat melindungi informasi tentang jasa tour & travel yang disediakan
dalam sistem dan melindungi data pelanggan ketika melakukan transaksi
dengan kartu kredit melalui sistem dari ancaman pencurian data yang
dilakukan oleh orang yang tidak berhak.
248
DAFTAR PUSTAKA
Ariyus, D. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Cahyaningsih, D. 2014. Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Manfaat
Kemudahan Terhadap Intensi Untuk Menggunakan Sistem Layanan
Reservasi Tiket Kereta Api Secara Daring. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
CareTourism, 2015. Dipetik 28 Maret 2016 dari
https://caretourism.files.wordpress.com/2015/03/target-wisman-2015.jpg.
Codeigniter, 2017. Dipetik 6 Juni 2017 dari
https://www.codeigniter.com/user_guide/general/welcome.html.
Dennis, A., Wixom, B. & Tegarden, D., 2009. System Analysis and Design With
UML Version 2.0 An Object-Oriented Approach. 3rd ed. United States of
America: John Wiley & Sons, Inc.
Disa, S., 2011. E-Commerce Sebagai Solusi Pemasaran Bagi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). Inspiration.
Fajri, A., 2013. Sistem Informasi Tiket Pada Baraya Travel Berbasis Website.
Bandung: UNIKOM.
Fuchs, C., 2008. Internet and Society Social Theory in the Information Age. New
York: Routledge.
249
Godfred, O.-A., 2013. XAMPP. Dipetik 3 April 2016 dari
https://globalhealthdatamanagement.tghn.org/community/blogs/post/5122/2
013/07/xampp/.
Gourley, D. & Totty, B., 2002. HTTP: The Definitive Guide. USA: O’Relly Media.
Greenlaw, R. & Hepp, E., 2002. In Line/On Line Fundamentals of The Internet and
The World Wide Web. 2nd ed. Boston: McGraw-Hill.
InstantSSL, 2016. What is HTTPS?. Dipetik 16 April 2016 dari
https://www.instantssl.com/ssl-certificate-products/https.html.
Jogiyanto, H., 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Karagozoglu, N. & Lindell, M., 2004. Electronic Commerce Strategy, Operations,
And Performance In Small and Medium‐Sized Enterprises. Small Business
and Enterprise Development.
Kadir, Abdul, 2009. Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional.
Yogyakarta: ANDI
Kendall, K. & Kendall, J., 2011. System Anlysis and Design. 8th ed. New Jersey:
Prentice Hall.
Mozilla Developer Network, 2016. What is a web server?. Dipetik 22 Maret 2016
https://developer.mozilla.org/en_US/Learn/Common_questions/What_is_a_
web_server.
Mulyanto, A., 2009. Sistem Informasi, Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
250
MySQL Documentation Group, 2016. What is MySQL?. Dipetik 22 Maret 2016
dari http://dev.mysql.com/doc/refman/5.5/en/what-is-mysql.html.
Nazir, M., 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Notepad++, 2016. Notepad++. Dipetik 27 Maret 2016 dari https://notepad-plus-
plus.org/.
Nugroho, A., 2006. E-Commerce Memahami Perdagangan Modern di Dunia
Maya. Bandung: Informatika.
PHP Documentation Group, 2016. PHP - General Information. Dipetik 22 Maret
2016 dari http://php.net/manual/en/faq.general.php.
Prabandari, S. & Azzuhri, M., 2012. Efektivitas Penggunaan E-Commerce Sebagai
Penunjang Aktivitas Bisnis Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Malang
Raya. Aplikasi Manajemen.
Pratama, I. P. A. E., 2015. E-Commerce, E-Business, dan Mobile Commerce.
Bandung: Informatika.
Pressman, R. S., 2010. Software Engineering: A Practitioner's Approach. 7th ed.
New York: McGraw-Hill.
Rizky, S., 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software
Reengineering). Jakarta: Prestasi Pustaka.
Rosa, A. & Shalahuddin, M., 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
251
Sangadji, E. M. & Sopiah, 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: ANDI.
Sommerville, I., 2011. Software Engineering. 9th ed. Boston: Pearson.
Sutanta, E., 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Turban, E., Jr, R. K. R. & Richard E, P., 2006. Pengantar Teknologi Informasi.
Jakarta: Salemba Infotek.
Whitten, J. & Bentley, L., 2007. System Analysis & Design For The Global
Enterprise. 7th ed. New York: McGraw-Hill.
Whitten, J. & Bentley, L., 2007. System Analysis and Design Methods. 7th ed. New
York: McGraw-Hill.
Widodo, P. P. & Herlawati, 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN I
SURAT - SURAT
LAMPIRAN II
TRANSKRIP WAWANCARA
Transkrip Wawancara Untuk Analisis Sistem Berjalan
Nama Arif Ardiansyah
Jabatan General Manager
Tempat SDR Tour & Travel – Jalan Baung No. 26B, Kebagusan,
Ps. Minggu, Jakarta Selatan
1. P: Tolong jelaskan gambaran umum tentang SDR Tour & Travel!
J:
SDR Tour & Travel merupakan UKM yang bergerak di sektor pariwisata
yang bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada orang lain dalam
melakukan perjalanan.
SDR Tour & Travel memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Menjadi perusahaan yang mampu berikan kemudahan dalam
perjalanan orang lain.
Misi : Menyediakan layanan yang cepat tanggap dalam membantu
perencanaan perjalanan orang lain.
SDR Tour & Travel dikepalai oleh Direktur Utama, yang merupakan
pemilik SDR Tour & Travel, dibantu oleh General Manager yang
mengatur beberapa divisi di bawahnya seperti divisi Marketing, divisi
Operasional, dan divisi Keuangan. Karena kami masih UKM, jadi belum
banyak orang-orang/divisi yang terlibat.
2. P: Jasa apa saja yang ditawarkan oleh SDR Tour & Travel kepada
masyarakat?
J: SDR Tour & Travel menawarkan jasa pemesanan tiket transportasi seperti
tiket pesawat dan kereta. Selain itu kami juga menawarkan jasa perjalanan
wisata.
3. P: Bagaimana proses atau tahapan untuk melakukan pemesanan jasa
yang perusahaan tawarkan?
J: Pertama-tama, divisi marketing memasarkan jasa-jasa yang disediakan
oleh perusahaan, baik menggunakan media cetak (brosur) ataupun media
social. Masyarakat yang mendapatkan informasi dapat mendatangi kantor
SDR Tour & Travel secara langsung ataupun menghubungi melalui telepon
untuk melakukan pemesanan atau sekedar menanyakan informasi yang lebih
detil tentang jasa yang ditawarkan.
Pelanggan yang melakukan pemesanan secara langsung dapat membayar
secara langsung sedangkan yang melalui telepon dapat membayar dengan
transfer.
4. P: Apakah proses pemesanan jasa yang telah dilakukan dirasa sudah
efektif?
J: Belum, kami merasa proses yang berjalan belum cukup efektif. Dengan
proses yang dilakukan belum dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baru
pasar di lingkungan sekitar kantor dan orang-orang terdekat saja. Pelayanan
pemesanan jasa melalui telepon juga sering mendapat keluhan dari pelanggan
karena pelanggan kesulitan menghubungi SDR. Mungkin karena adanya
antrian ketika ada pelanggan lain yang sedang menelpon.
Karena hal tersebut, dirasa aktivitas bisnis di SDR masih dibilang minim.
5. P: Menurut Anda apakah perlu adanya penambahan suatu sistem untuk
mendukung proses pemesanan jasa pada SDR Tour & Travel?
J: Sangat perlu, terutama untuk mengatasi permasalahan pemasaran agar
dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan untuk mengatasi masalah antrian
pelanggan melalui telepon seperti yang saya sebutkan sebelumnya.
6. Apakah Anda setuju / keberatan jika akan dibangun suatu sistem (web
commerce) untuk mendukung proses ppemesanan jasa dan
meningkatkan aktivitas bisnis pada SDR Tour & Travel?
J: Seperti yang saya bilang sebelumnya, kami merasa perlu adanya
penambahan suatu sistem untuk mengatasi permasalahan yang ada, apalagi
jika dapat meningkatkan aktivitas bisnis perusahaan, tentunya saya sangat
setuju. Sebetulnya kami memang ingin memiliki web, namun karena
keterbatasan dana dan SDM yang paham teknologi, hal tersebut belum bias
terwujud.
7. P: Menurut Anda fitur atau fungsi apa saja yang perlu disediakan pada
sistem yang akan dibuat untuk mendukung proses dan meningkatkan
aktivitas bisnis pada SDR Tour & Travel?
J: Yang pertama mungkin fitur untuk memasarkan jasa yang disediakan oleh
perusahaan. Kemudian fitur untuk melakukan pemesanan jasa yang
ditawarkan, kalau bias dengan pembayarannya juga. Lalu mungkin fitur
untuk mencatat transaksi yang terjadi, karena sekarang sering terjadi
kesalahan rekap data transaksi.
Transkrip Wawancara untuk Analisis Kebutuhan Sistem
Nama Arif Ardiansyah
Jabatan General Manager
1. P: Fitur apa saja yang Anda harapkan pada sistem yang akan dibangun?
J: Fitur tentang jasa tour dan pemesanan tiket transportasi. Diharapkan sistem
ini dapat membantu kegiatan pemasaran agar dapat menjangkau pasar yang
lebih luas dan memudahkan pelanggan untuk melakukan pemesanan jasa
yang kami tawarkan.
2. P: Terkait fitur jasa tour, informasi apa saja yang ingin disampaikan
kepada pelanggan?
J: Untuk tour saya ingin sistem dapat menyajikan layanan-layanan tour yang
kami sediakan berikut dengan jadwal, fasilitas, destinasi wisata, dan tentunya
harga tournya.
3. P: Dalam melakukan pemesanan tour, siapa saja pihak yang dapat
melakukan pemesanan?
J: Semua pihak baik perorangan ataupun kelompok dapat memesan tour.
Namun baiknya dalam satu kali pemesanan maksimal 10 orang peserta tour
yang nantinya akan dipandu oleh 1 orang guide selama perjalanan.
4. P: Terkait fitur pemesanan tiket transportasi, jenis transportasi apa saja
yang akan ditawarkan kepada pelanggan?
J: Diharapkan sistem nantinya bisa menawarkan tiket transportasi seperti
yang telah berjalan yaitu tiket kereta, pesawat terbang, dan bus.
5. P: Apa saja yang diperlukan oleh pelanggan untuk dapat memesan jasa
tour dan tiket transportasi?
J: Untuk memesan jasa tour atau tiket transporatsi pelanggan perlu
memberikan data personal yang bisa dihubungi seperti nama, alamat email,
dan nomor telepon. Setelah itu pelanggan juga perlu memberikan data diri
peserta tour/penumpang seperti nama lengkap dan nomor identitas. Ini
diperlukan untuk keperluan pemeriksaan kesesuaian data yang ada pada tiket
dengan penumpang. Jika tidak sesuai penumpang tidak diperkenankan
melakukan melakukan perjalanan. Itu sudah ketentuannya.
6. P: Untuk melakukan pembayaran pemesanan jasa melalui sistem,
metode pembayaran apa yang akan disediakan?
J: Untuk melakukan pembayaran pelanggan bisa membayar dengan transfer
melalui bank, ATM, ataupun Mobile Banking dan kemudian menunjukkan
bukti transfer dengan meng-uploadnya untuk mengkonfirmasi pembayaran
yang telah dilakukan. Apabila bukti transfer yang ditunjukkan valid, maka
pemesanan pelanggan akan diproses.
7. P: Siapa saja pihak yang akan berperan dalam penggunaan sistem yang
akan dibangun?
J: Untuk mengelola sistem mungkin dapat dilakukan oleh Staff Operasional
kami dan untuk mengkonfirmasi pembayaran pelanggan dapat dilakukan oleh
Staff Keuangan kami. Dan jika bisa saya ingin dapat mengakses sistem untuk
melakukan monitoring. Selain itu tentunya pelanggan yang dapat
memperoleh informasi dan melakukan pemesanan terhadap jasa yang kami
tawarkan.
8. P: Untuk melakukan pemesanan melalui sistem, apakah pelanggan
harus mendaftarkan diri dan melakukan log in ke dalam sistem terlebih
dahulu?
J: Saya rasa baiknya seperti itu, walau mungkin akan sedikit merepotkan
pelanggan. Namun dengan begitu kami bisa memperoleh data pelanggan yang
nantinya dapat digunakan untuk keperluan pemasaran lebih lanjut.
9. P: Setelah melakukan pemesanan jasa melalui sistem, apa saja yang
akan diterima oleh pelanggan?
J: Pelanggan yang telah melakukan pemesanan dan mengkonfirmasi
pembayarannya akan mendapatkan bukti pemesanan semacam e-tiket yang di
dalamnya terdapat kode pemesanan. Kode pemesanan pemesanan tersebut
nantinya dapat ditunjukkan kepada petugas untuk ditukarkan dengan tiket
yang asli.
10. P: Tentang keperluan monitoring yang Anda katakana sebelumnya, hal
apas saja yang ingin dapat Anda ketahui melaui sistem?
J: Saya ingin dapat mengetahui konten yang dikelola oleh Staff Operasional.
Selain itu saya juga ingin dapat mengetahui pemesanan dan transaksi yang
terjadi melalui sistem karena nantinya setiap transaksi akan direkap dan
disusun menjadi sebuah laporan keuangan.
11. P: Apa ada hal lainnya yang Anda harapkan dari sistem yang akan
dibangun?
J: Jika memungkinkan, mungkin bisa ditambahkan fitur untuk pelanggan
menyampaikan kritik dan saran terhadap pelayanan kami. Selain itu juga
untuk melakukan pembatalan pemesanan. Namun jika tidak, pelanggan tetap
dapat melakukan pembatalan dengan menghubungi staff kami melalui
telepon atau datang secara langsung ke SDR Tour & Travel.
Transkrip Wawancara Pengujian Sistem oleh User
Nama Arif Ardiansyah
Jabatan General Manager
1. P: Apakah Sistem yang dibangun dapat membantu perusahaan dalam
mengelola jasa tour yang ditawarkan oleh perusahaan?
J: Sistem yang dibangun dapat digunakan untuk mengelola jasa tour yang
kami tawarkan. Melalui sistem kami dapat membuat penawaran tentang jasa
tour dan dapat mengubahnya dengan cepat ketika ada perubahan. Ini sangat
membantu.
2. P: Apakah sistem yang dibangun dapat membantu perusahaan dalam
melakukan pemasaran dan menjangkau pasar yang lebih luas?
J: Ya, melalui sistem ini kami dapat menyajikan jasa-jasa yang kami tawarkan
kepada masyarakat. Karena ini sebuah web, seharusnya ini akan membantu
kami dalam memasarkan jasa kami dan mampu menjangkau pasar yang lebih
luas karena web ini akan dapat diakses oleh siapa saja.
3. P: Apakah sistem yang dibangun dapat digunakan untuk mengelola data
pemesanan dan mencatat transaksi pada perusahaan?
J: Ya, sistem dapat mencatat setiap pemesanan yang dilakukan oleh
pelanggan dan juga dapat mencatat setiap transaksi. Dan sudah dibedakan
antara pemesanan dan transaksi jasa tour dengan jasa tiket. Ini sangat
membantu kami dalam merekap data.
4. P: Apakah sistem yang dibangun mudah digunakan?
J: Ya, sistem ini mudah digunakan. Antarmuka sistem yang dibuat sangat
mudah dimengerti dalam sekali penggunaan. Kalaupun perlu training, saya
rasa tidak akan butuh waktu lama.
Transkrip Wawancara Pengujian Sistem oleh Member
No. 1
Nama Nurul D
Jenis Kelamin Perempuan (P)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, untuk mendaftar sebagai member cukup memasukkan data diri serta
username dan password. Sama seperti mendaftar pada situs lainnya.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, sistem ini memberikan tentang jasa tour, mulai dari tujuan, fasilitas,
hingga biaya tournya.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, saya dapat mencari jadwal dan ketersediaan tiket dengan memasukkan
jadwal yang saya inginkan melalui halaman utama.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Ya, dengan adanya sistem saya dapat memperoleh informasi tentang jasa
yang ada dan melakukan pemesanan tanpa harus datang langsung ke kantor
SDR atau menghubungi melalui telepon.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Sistem ini cukup mudah digunakan. Menu yang disediakan cukup mudah
dimengerti dan tidak banyak tampilan-tampilan lain seperti kolom iklan yang
kadang membuat bingung.
No. 2
Nama Rahman A
Jenis Kelamin Laki-laki (L)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, sama seperti membuat akun pada situs lainnya.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, terdapat informasi tentang jasa tour pada sistem.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, sistem memberikan informasi tentang jadwal dan ketersediaan tiket
sesuai dengan data yang dimasukkan.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Ya, sistem akan sangat membantu dalam melakukan pemesanan. Karena
dapat dilakukan dimana saja.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Menurut saya sistem ini cukup mudah digunakan
No. 3
Nama M Firas
Jenis Kelamin Laki-laki (L)
Pekerjaaan Mahasiswa
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, sama seperti mendaftar pada situs lainnya.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Sistem mampu memberikan informasi tentang tour cukup detail seperti foto
lokasi, fasilitas, dan tentunya harga.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Sistem juga mampu memberikan informasi tentang jadwal tiket yang saya
inginkan. Ketersediaannya juga dapat terlihat dari jumlah kuota yang tersisa.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Ya, sangat membantu dibandingkan harus datang langsung atau
menghubungi melalui telepon.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Cukup mudah, digunakan sistem hanya menampilkan kolom-kolom yang
dibutuhkan user.
No. 4
Nama Rudy
Jenis Kelamin Laki-laki (L)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, sama seperti mendaftar pada situs lain.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, sistem dapat memberikan informasi tentang tour dengan cukup menarik
dan mudah dipahami.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, seperti sistem sejenis lainnya, sistem ini memberikan informasi tentang
jadwal dan ketersediaan tiket transportasi.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Cukup membantu dalam melakukan pemesanan mulai dari memesan
hingga melakukan pembayaran.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Sangat mudah untuk digunakan
No. 5
Nama Ulyl F
Jenis Kelamin Perempuan (P)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, seperti daftar di situs lain saja.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Iya, saya dapat melihat informasi tentang jasa tour. Cukup lengkap mulai
dari harga hingga fasilitas yang didapat.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Iya, dengan memasukkan jadwal yang diinginkan saya dapat melihat
jadwal-jadwal tiket dan ketersediaannya.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Iya, pemesanan jasa akan lebih mudah melalui sistem dibandingkan melalui
telepon atau secara langsung.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Mudah digunakan, tampilannya tidak membingungkan.
No. 6
Nama Agung
Jenis Kelamin Laki-laki (L)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, saya tidak mengalami kesulitan ketika mendaftar.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, ada informasi tentang tour ketika memilih menu tour.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, ketika melakukan pencarian jadwal terdapat jadwal-jadwal yang ada
dan sisa ketersediaan tiket.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Tentu, di jaman sekarang melakukan pemesanan jadi lebih mudah melalui
sistem seperti ini.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Bagi saya sistem ini sudah cukup mudah digunakan.
No. 7
Nama Eko
Jenis Kelamin Laki-laki (L)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, tidak ada kesulitan ketika mendaftar.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, terdapat informasi tour pada menu tour.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, kita dapat melihat jadwal tiket yang ada ketika menggunakan kolom
pencarian jadwal di.halaman utama sistem.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Ya, pemesanan tour ataupun tiket akan lebih mudah dilakukan
dibandingkan harus datang langsung.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Ya, sistem ini mudah dimengerti dan digunakan informasi yang tersedia
juga sudah cukup jelas.
No. 8
Nama Vita
Jenis Kelamin Perempuan (P)
Pekerjaan Karyawan
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, tidak ada kesulitan ketika mendaftar. Pengisian kolom pendaftaran
sudah ditentukan dengan cukup jelas.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Iya, ada layanan tour yang tersedia di dalam sistem.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Iya, dengan menggunakan kolom pencarian jadwal tiket kita dapat melihat
jadwal dan ketersediaan tiket yang ada.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Tentunya akan sangat membantu. Pasti akan sangat membantu apabila
sistem sudah diluncurkan.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Ya, menurut saya cukup mudah digunakan.
No. 9
Nama Yunus
Jenis Kelamin Laki-laki
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, tidak ada kesulitan ketika mendaftar.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, di dalam sistem ada beberapa layanan tour yang ditawarkan. Mulai dari
fasilitas dan harganya.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, terdapat informasi tentang jadwal tiket dan ketersediaan sisa tiketnya.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Ya, memesan tiket lebih mudah melalui sistem daripada harus datang
langsung.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Saya rasa cukup mudah digunakan.
No. 10
Nama Dwi
Jenis Kelamin Laki-laki (L)
Pekerjaan Karyawan Swasta
1. P: Apakah Anda mengalami kesulitan ketika mendaftar sebagai member
SDR Tour & Travel?
J: Tidak, tidak ada kesulitan ketika mendaftar.
2. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jasa tour?
J: Ya, terdapat menu tour yang menawarkan berbagai macam tempat wisata.
Akan sangat cocok untuk orang-orang yang suka travelling.
3. P: Apakah sistem E-Reservation ini dapat memberikan informasi
tentang jadwal dan ketersediaan tiket transportasi?
J: Ya, pada sistem terdapat informasi tentang jasa tiket kereta dan pesawat.
Dengan adanya sistem ini memungkinkan pelaku usah untuk bersaing dengan
usaha sejenis lainnya.
4. Apakah sistem ini membantu Anda untuk melakukan pemesanan jasa
yang ditawarkan dalam sistem?
J: Sangat membantu, pelanggan akan lebih mudah melakukan pemesanan.
Perusahaan pun akan sangan terbantu dengan adanya sistem ini.
5. P: Apakah sistem ini mudah digunakan?
J: Sejauh ini saya rasa sistem ini cukup mudah digunakan.
LAMPIRAN III
HASIL OBSERVASI PENELITIAN
1. Laporan Transaksi SDR Tour & Travel
2. Keluhan Pelanggan
3. Paket Tour Bali
LAMPIRAN IV
TAMPILAN APLIKASI
1. Tampilan Aplikasi – Login dan Register
Tampilan Aplikasi – Login dan Register
2. Tampilan Aplikasi – Home actor Pelanggan
Tampilan Aplikasi – Home actor Pelanggan
3. Tampilan Aplikasi – Jadwal Tiket Pesawat actor Pelanggan
Tampilan Aplikasi – Jadwal Tiket Pesawat actor Pelanggan
4. Tampilan Aplikasi – Detail Pemesanan Tiket actor Pelanggan
Tampilan Aplikasi – Detail Pemesanan Tiket actor Pelanggan
5. Tampilan Aplikasi – Detail Tour actor Pelanggan
Tampilan Aplikasi – Detail Tour actor Pelanggan
6. Tampilan Aplikasi – Konfirmasi Pembayaran actor Pelanggan
Tampilan Aplikasi – Konfirmasi Pembayaran actor Pelanggan
LAMPIRAN V
SOURCE-CODE
<?php
defined('BASEPATH') OR exit('No direct script access allowed');
class Login extends CI_Controller {
public function __construct(){
parent::__construct();
$this->load->model('login_model');
$this->load->model('user_model');}
public function index(){
$this->load->view('pages/login_admin');}
public function login_user(){
$username = $this->input->post('username');
$password = md5($this->input->post('password'));
$where = array(
'username' => $username,
'password' => $password);
$cek = $this->login_model->cek_login('user',$where)->num_rows();
$level = $this->login_model->cek_login('user',$where)->result();
foreach ($level as $id_level) {
$cek_level = $id_level->id_level;}
if($cek > 0 && $cek_level == 1){
$data_session = array(
'nama' => $username,
'status' => "admin");
$this->session->set_userdata($data_session);
$this->session->set_flashdata('login', 'Success');
redirect ('view/admin');
}else if($cek > 0 && $cek_level == 2){
$data_session = array(
'nama' => $username,
'status' => "gen_manager");
$this->session->set_userdata($data_session);
$this->session->set_flashdata('login', 'Success');
redirect ('view/admin');
}else if($cek > 0 && $cek_level == 3){
$data_session = array(
'nama' => $username,
'status' => "staff_keu");
$this->session->set_userdata($data_session);
$this->session->set_flashdata('login', 'Success');
redirect ('view/admin');
}else if($cek > 0 && $cek_level == 4){
$data_session = array(
'nama' => $username,
'status' => "staff_ops");
$this->session->set_userdata($data_session);
$this->session->set_flashdata('login', 'Success');
redirect ('view/admin');
}else{
$this->session->set_flashdata('login', 'Failed');
redirect ('view/login_admin');}}
public function add_user(){
$this->form_validation->set_rules('first_name','Nama Depan',
'trim|required|alpha');
$this->form_validation->set_rules('last_name','Nama Belakang',
'trim|required|alpha');
$this->form_validation->set_rules('username','Username',
'trim|required|min_length[4]|max_length[16]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('password','Password',
'trim|required|min_length[8]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('email','Email',
'trim|required|valid_email');
$this->form_validation->set_rules('telp','No. HP',
'trim|required|numeric');
if($this->form_validation->run() == FALSE){
$this->session->set_flashdata('add_user','Failed');
$this->session->set_flashdata('validasi_form',
validation_errors());
redirect('view/admin');
}else{
$this->user_model->set_user();
$this->session->set_flashdata('add_user','Success');
redirect('view/admin');}}
public function edit_user(){
$id_edit_user = $this->input->post('username');
$this->form_validation->set_rules('username','Username',
'trim|required|min_length[4]|max_length[16]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('password','Password',
'trim|required|min_length[8]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('telp', 'No. HP','numeric');
$this->form_validation->set_rules('email', 'Email','valid_email');
if($this->form_validation->run() == FALSE){
$this->session->set_flashdata('edit_user', 'Failed');
$this->session->set_flashdata('validasi_form',
validation_errors());
redirect('view/admin');
}else{
$this->user_model->update_user($id_edit_user);
$this->session->set_flashdata('edit_user', 'Success');
redirect('view/admin');
}
}
public function edit_member(){
$id_edit_member = $this->input->post('username');
$this->form_validation->set_rules('telp', 'No. HP','numeric');
$this->form_validation->set_rules('email', 'Email','valid_email');
if($this->form_validation->run() == FALSE){
$this->session->set_flashdata('edit_profile', 'Failed');
$this->session->set_flashdata('validasi_form',
validation_errors());
redirect ('view/dashboard');
}else{
$this->user_model->update_member($id_edit_member);
$this->session->set_flashdata('edit_profile', 'Success');
redirect('view/dashboard');
}
}
public function delete_user(){
$id = $this->input->post('id');
$nama_form = $this->input->post('nama_form');
if($nama_form == 'user'){
$nama_model = 'user_model';
$nama_tabel = 'user';
}
if(!$this->$nama_model->delete_user($nama_tabel,'username',$id)){
$this->session->set_flashdata('notif_delete','Failed');
redirect('view/admin');
}else{
$this->session->set_flashdata('notif_delete','Success');
redirect('view/admin');
}
}
public function ganti_password(){
$this->form_validation->set_rules('o-password','Old Password',
'trim|required|min_length[8]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('n-password','New Password',
'trim|required|min_length[8]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('n-password-c','New Password
Confirmation', 'trim|required|min_length[8]|matches[n-
password]alpha_numeric');
$old_password = md5($this->input->post('o-password'));
$new_password = $this->input->post('n-password');
$pass_confirm = $this->input->post('n-password-c');
$user_login = $this->session->userdata('nama');
$pass_member = $this->user_model->get_password($user_login);
foreach ($pass_member as $pass){
$pass_lama = $pass['password'];
}
if($this->form_validation->run() == FALSE){
$this->session->set_flashdata('edit_profile', 'Failed');
$this->session->set_flashdata('validasi_form',
validation_errors());
redirect ('view/dashboard');
}else if($new_password == $pass_confirm){
$pass_baru = md5($new_password);
if($old_password == $pass_lama){
$this->user_model-
>edit_password($user_login,$pass_baru);
$this->session->set_flashdata('edit_profile',
'Success');
redirect ('view/dashboard');
}
}
}
public function login_member(){
$ref = $this->input->post('ref');
if(!isset($ref)){
$ref = "view";
}
$username = $this->input->post('username');
$password = md5($this->input->post('password'));
$where = array(
'username' => $username,
'password' => $password
);
$cek = $this->login_model->cek_login('user',$where)->num_rows();
$level = $this->login_model->cek_login('user',$where)->result();
foreach ($level as $id_level) {
$cek_level = $id_level->id_level;
}
if($cek > 0 && $cek_level == 5){
$data_session = array(
'nama' => $username,
'status' => "member"
);
$this->session->set_userdata($data_session);
$this->session->set_flashdata('login', 'Success');
redirect($ref);
}else if($cek > 0 && $cek_level == 4){
$data_session = array(
'nama' => $username,
'status' => "staff_ops"
);
$this->session->set_userdata($data_session);
$this->session->set_flashdata('login', 'Success');
redirect ($ref);
}else{
$this->session->set_flashdata('login', 'Failed');
redirect ('view/member');
}
}
public function add_member(){
$username = $this->input->post('username');
$password = $this->input->post('password');
$this->form_validation->set_rules('first_name','Nama Depan',
'trim|required|alpha');
$this->form_validation->set_rules('last_name','Nama Belakang',
'trim|required|alpha');
$this->form_validation->set_rules('username','Username',
'trim|required|min_length[4]|max_length[16]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('password','Password',
'trim|required|min_length[8]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('c-password','Confirm Password',
'trim|required|min_length[8]|matches[password]|alpha_numeric');
$this->form_validation->set_rules('email','Email',
'trim|required|valid_email');
$this->form_validation->set_rules('telp','No. HP',
'trim|required|numeric');
$pass = $this->input->post('password');
$c_pass = $this->input->post('c-password');
if ($this->form_validation->run() == FALSE){
$this->session->set_flashdata('notif_regist','Failed');
$this->session->set_flashdata('validasi_form',
validation_errors());
redirect('view/member');
}else{
$this->user_model->set_member();
$this->login_member();
$this->session->set_flashdata('notif_regist', 'Success');
redirect('view');
}
}
public function logout(){
$this->session->unset_userdata('nama');
$this->session->unset_userdata('status');
$this->session->set_flashdata('logout', 'Anda Telah Logout');
redirect('view');
}
}
?>