ran aki gabung - · pdf filekata pengantar dirjen bina gizi & kia ... bkkbn badan...
TRANSCRIPT
i
i
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DIRJEN BINA GIZI & KIA..................................................................i
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1 B. Tujuan.................................................................................................................................... 1 C. Sasaran .................................................................................................................................. 2
BAB II ANALISIS SITUASI
A. Kematian Ibu ......................................................................................................................... 3
a. Definisi Kematian Ibu ............................................................................................... 3
b. Penyebab langsung kematian ibu .............................................................................. 3
c. Penyebab kematian tidak langsung kematian ibu ..................................................... 4
d. Kematian ibu dalam tujuan pembangunan Milenium ............................................... 4
B. Pathway terjadinya kematian ibu .......................................................................................... 4
C. Prinsip pencegahan kematian Ibu .......................................................................................... 5
D. Capaian Program ................................................................................................................... 7
BAB III RENCANA AKSI NASIONAL
A. Tujuan.................................................................................................................................... 11 B. Tantangan, Strategi dan Program Utama .............................................................................. 11
a. Tantangan .................................................................................................................. 12
b. Strategi yang digunakan dalam mencapai AKI tahun 2015 ...................................... 12
c. Program Utama ......................................................................................................... 14
d. Program dan Kegiatan ............................................................................................... 14
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI
a. Indikator Keberhasilan .......................................................................................................... 22
b. Mekanisme monitoring RAN PP AKI .................................................................................. 23
iv
DAFTAR SINGKATAN
AKI Angka Kematian Ibu
AMP Audit Maternal Perinatal
ANC Antenatal Care
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APN Asuhan Persalinan Normal
BDRS Bank Darah Rumah Sakit
BPS Bidan Praktik Swasta
BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
CSR Corporate Social Responsibility
DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DTPK Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
GDON Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal
GSI Gerakan Sayang Ibu
HDK Hipertensi Dalam Kehamilan
HIV/AIDS Human Immuno-deficiency Virus / Acquired Immuno-deficiency Syndrom
HOGSI Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia
IAKMI Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
IBI Ikatan Bidan Indonesia
IDI Ikatan Dokter Indonesia
ICD 10 International Classification of Diseases
IDAI Ikatan Dokter Anak Indonesia
K4 Kunjungan (antenatal) sedikitnya empat kali selama kehamilan, 1 kali dalam
Trimester 1, 1 kali dalam Trimester 2 dan 2 kali dalam Trimester 3
KARS Komite Akreditasi Rumah Sakit
KB Keluarga Berencana
Kemkes Kementerian Kesehatan
KIA Kesehatan Ibu dan Anak
KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
MDGs Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium)
MoU Memorandum of Understanding
P4K Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Pemda Pemerintah Daerah
Perda Peraturan Daerah
Persi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
PKK Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
PMI Palang Merah Indonesia
PPDS Program Pendidikan Dokter Spesialis
PPNI Persatuan Perawat Nasional Indonesia
POGI Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia
PONED Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
PONEK Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
PP AKI Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu
PPIA Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat
RAD Rencana Aksi Daerah
v
RAN Rencana Aksi Nasional
RB Rumah Bersalin
Rifaskes Riset Fasilitas Kesehatan
Riskesdas Riset Kesehatan Dasar
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
RS Rumah Sakit
SDKI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Indonesia Demography Health
Survey/IDHS)
SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional
SPOG Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional
UKS Usaha Kesehatan Sekolah
UTD Unit Transfusi Darah
WHO World Health Organization
WUS Wanita Usia Subur
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Penyebab Kematian Ibu .................................................................................................. 3
Gambar 2. Kerangka Konsep PathwayTerjadinya Kematian Ibu ..................................................... 5
Gambar 3: Proporsi RS Pemerintah yang Memenuhi 17 kriteria PONEK 24 Jam ........................... 9
Gambar 4: Proporsi Ibu Mendapat Penjelasan Tanda Bahaya Kehamilan 2010 .............................. 10
Gambar 5: Kerangka Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan AKI 2012 – 2015................ 11
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1Data kualitas APN (Asuhan Persalinan Normal) .................................................................. 8
Tabel 2 : Data kualitas ANC ............................................................................................................. 9
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Penjelasan Matriks Strategi, Output, Program/Kegiatan, Indikator, Target
dan Pelaksanaan ........................................................................................................... 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem
pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non-kesehatan yang mempengaruhi pemberian
pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh
karena itu, diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai
pentingnya dan peran berbagai aspek tersebut dalam penanganan masalah kematian ibu
sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai
aspek tersebut.
Berdasarkan estimasi yang dibuat dari hasil SDKI tahun 1990 sampai 2007 menggunakan
perhitungan exponensial, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 baru
mencapai 161/100.000 kelahiran hidup,sementara target MDG Indonesia adalah 102/
100.000 kelahiran hidup.Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Pembangunan Yang Berkeadilan, maka seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota diwajibkan
memprioritaskan upaya pencapaian target MDGs dalam program pembangunan di daerah
yang dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencapaian MDGs.
Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDG 5 yaitu Meningkatkan
Kesehatan Ibu, diperlukan upaya-upaya yang efektif dan efisien serta konsisten dari seluruh
pemangku kepentingan untuk ikut bersama-sama berupaya dalam mempercepat penurunan
AKI dan Bayi Baru Lahir di Indonesia. Untuk itu Kementerian Kesehatan menyusun Rencana
Aksi Percepatan Penurunan AKI Tahun 2013 -2015, yang difokuskan pada 3 Strategi dan 7
Program Utama.
Melalui Rencana Aksi ini diharapkan semua pihak mempunyai pemahaman yang sama
mengenai konsep terjadinya kematian ibu dan bayi baru lahir dan upaya-upaya yang
efektifdan efisien untuk mencegahnya. Diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak
yang berkepentingan untuk mempercepat penurunan AKI di Indonesia, yang dituangkan
melalui Rencana Aksi Daerah.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Mencapai target Angka Kematian Ibu di Indonesia menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015, danmencapai target Angka Kematian Ibu di daerah sesuaidengan RAD
MDGs/RPJMD bagi daerah yang telah mencapai target nasional.
Tujuan Khusus
a) Menjabarkan Visi, Misi, dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Dalam RPJMN 2010-
2014 penurunan tingkat kematian ibu ditargetkan turun dari 307 per 100.000 kelahiran
pada 2008 menjadi 118 pada 2014.
b) Menjadi panduan dan arahan dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan ibu dan
neonatal di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota, baik bagi institusi pemerintah
2
maupun masyarakat dan pihak-pihak lain yang terkait dalam perbaikan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir.
c) Memfokuskan pada peningkatan sistem pelayanan kesehatan untuk menjamin
tersedianya akses terhadap pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir yang berkualitas.
C. Sasaran
Pengambil kebijakan di pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan Kota; pengelola program;
tenaga kesehatan; organisasiprofesi;organisasi masyarakat; dunia usaha; dan kelompok yang
peduli tentang kesehatan ibu.
3
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Kematian Ibu
a) Definisi kematian ibu
Kematian Ibu, menurut ICD 10 didefinisikan sebagai ”Kematian seorang wanita yang
terjadi saat hamil atau dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya, tanpa melihat usia dan
letak kehamilannya, yang diakibatkan oleh sebab apapun yang terkait dengan atau
diperburuk oleh kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
insiden dan kecelakaan”.
Definisi tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa kematian ibu menunjukkan lingkup
yang luas, tidak hanya terkait dengan kematian yang terjadi saat proses persalinan, tetapi
mencakup kematian ibu yang sedang dalam masa hamil dan nifas.
Definisi tersebut juga membedakan dua kategori kematian ibu. Pertama adalah kematian
yang disebabkan oleh penyebab langsung obstetri (direk) yaitu kematian yang diakibatkan
langsung oleh kehamilan dan persalinannya. Kedua adalah kematian yang disebabkan oleh
penyebab tidak langsung (indirek) yaitu kematian yang terjadi pada ibu hamil yang
disebabkan oleh penyakit dan bukan oleh kehamilan atau persalinannya.
b) Penyebab langsung kematian ibu
Secara global, lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia
tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK) dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ini telah berubah,
dimana perdarahan dan infeksi semakin menurun sedangkan HDK dalam kehamilan
proporsinya semakin meningkat, hampir 30 % kematian ibu di Indonesia pada tahun 2011
disebabkan oleh HDK .
Gambar 1: Penyebab kematian Ibu
(Sumber: Hasil analisa Sensus Penduduk 2010 )
PPB
20%
HDK
32%
APB
3%
Abortus
4%
Partus
Lama
1%
Komplikasi
puerperium
31%
Kelainan
Amnion
2%
Lain-lain
7%
4
c) Penyebab tidak langsung (indirek) kematian ibu
Definisi kematian ibu mengindikasikan bahwa kematian ibu tidak hanya mencakup
kematian yang disebabkan oleh persalinan tetapi mencakup kematian yang disebabkan
oleh penyebab non-obstetri. Sebagai contoh adalah ibu hamil yang meninggal akibat
penyakit Tuberkulosis, Anemia, Malaria, Penyakit Jantung, dll. Penyakit-penyakit tersebut
dianggap dapat memperberat kehamilan meningkatkan resiko terjadinya kesakitan dan
kematian.
Proporsi kematian ibu indirek di Indonesia cukup signifikan yaitu sekitar 22% sehingga
pencegahan dan penanganannya perlu mendapatkan perhatian. Diperlukan koordinasi
dengan disiplin medis lainnya di RS atau antar RS, antara lain dengan Spesialis Penyakit
Dalam dan Bedah, dalam menangani kematian indirek.
d) Kematian Ibu Dalam Tujuan Pembangunan Milenium
Indikator peningkatan kesehatan ibu dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)
adalah penurunan kematian ibu yang dihubungkan dengan peningkatan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan (MDG 5a). Namun upaya ini saja tidaklah cukup, karena
penurunan kematian ibu tidak dapat dilakukan hanya dengan mengatasi faktor penyebab
langsung kematian ibu tetapi juga harus mengatasi faktor penyebab tidak langsungnya.
Oleh sebab itu, upaya penurunan kematian ibu juga harus didukung oleh upaya kesehatan
reproduksi lainnya termasuk peningkatan pelayanan antenatal, penurunan kehamilan
remaja serta peningkatan cakupan peserta aktif KB dan penurunan unmet need KB.
Keempat indikator tersebut tertuang di dalam tujuan MDG 5b: akses universal terhadap
kesehatan reproduksi, sementara dua indikator tambahan terakhir merupakan upaya
dalam program KB. Faktor “4 Terlalu” (terlalu muda, terlalu sering, terlalu banyak dan
terlalu tua) adalah salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu yang dapat
diatasi dengan pelayanan KB.
B. Pathway terjadinya kematian ibu
Diperkirakan 15 % kehamilan dan persalinan akan mengalami komplikasi. Sebagian
komplikasi ini dapat mengancam jiwa, tetapi sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan
ditangani bila: 1) ibu segera mencari pertolongan ketenaga kesehatan; 2) tenaga kesehatan
melakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk
memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III (MAK III)
untuk mencegah perdarahan pasca-salin; 3) tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi
dini komplikasi; 4) apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan
pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;
5) proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna.
Dengan demikian, untuk komplikasi yang membutuhkan pelayanan di RS, diperlukan
penanganan yang berkesinambungan (continuum of care), yaitu dari pelayanan di tingkat
dasar sampai di Rumah Sakit. Langkah 1 sampai dengan 5 diatas tidak akan bermanfaat bila
langkah ke 6 tidak adekuat. Sebaliknya, adanya pelayanan di RS yang adekuat tidak akan
bermanfaat bila pasien yang mengalami komplikasi tidak dirujuk. (Gambar 2)
Gambar 2. Ker
C. Prinsip pencegahan kematian ibu
Seharusnya sebagian besar kematian ibu dapat
kebidanan dapat ditangani
menyelamatkan ibu yaitu :
a) Pertama, sifat komplikasi obstetri yang tidak dapat diprediksi
dan kapan akan terjadi (dalam kehamilan, persalinan atau pasca
pertama pasca-salin). Hal ini menempatkan
mengalami komplikasi kebidanan
b) Kedua, karena setiap kehamilan be
terhadap pelayanan yang adekuat yang dibutuhkannya saat komplikasi terjadi
komplikasi dapat mengancam jiwa
rumah sakit yang mampu memberikan pertolongan kegawat
bayi baru lahir.
c) Ketiga, sebagian besar kematian
pertama pasca persalinan
dan kualitas pelayanan pada periode ini perlu mendapatkan prioritas agar mempunyai
daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan ke
Seorang ibu hamil/bersalin
mendapatkan pertolongan
Keluarga
Berencana
5
Gambar 2. Kerangka Konsep Pathway terjadinya Kematian Ibu
Prinsip pencegahan kematian ibu
Seharusnya sebagian besar kematian ibu dapat dicegah karena sebagian besar komplikasi
ditangani.Setidaknya ada tiga kondisi yang perlu
Pertama, sifat komplikasi obstetri yang tidak dapat diprediksi akan
dan kapan akan terjadi (dalam kehamilan, persalinan atau pasca-salin terutama 24 jam
salin). Hal ini menempatkan setiap ibu hamil mempunya
kebidanan yang dapat mengancam jiwanya.
setiap kehamilan beresiko maka seharusnya setiap ibu mempunyai akses
terhadap pelayanan yang adekuat yang dibutuhkannya saat komplikasi terjadi
mengancam jiwa sehingga harus segera mendapatkan pertolongan di
rumah sakit yang mampu memberikan pertolongan kegawat-daruratan kebidanan dan
Ketiga, sebagian besar kematian ibu terjadi pada masa persalinan
an, suatu periode yang sangat singkat sehingga
dan kualitas pelayanan pada periode ini perlu mendapatkan prioritas agar mempunyai
daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan kematian ibu.
hamil/bersalin meninggal karena komplikasi yang dialaminya tidak
mendapatkan pertolongan tepat waktu dantepat guna
Sumber: Endang Achadi
Kematian Ibu
karena sebagian besar komplikasi
Setidaknya ada tiga kondisi yang perlu dicermati dalam
akan dialami oleh siapa
salin terutama 24 jam
setiap ibu hamil mempunyai resiko
setiap ibu mempunyai akses
terhadap pelayanan yang adekuat yang dibutuhkannya saat komplikasi terjadi. Sebagian
mendapatkan pertolongan di
daruratan kebidanan dan
dan dalam 24 jam
, suatu periode yang sangat singkat sehingga akses terhadap
dan kualitas pelayanan pada periode ini perlu mendapatkan prioritas agar mempunyai
meninggal karena komplikasi yang dialaminya tidak
tepat waktu dantepat guna
6
Dalam kenyataannya, langkah-langkah pencegahan dan penanganan komplikasi tersebut
diatas seringkali tidak terjadi, yang disebabkan oleh karena keterlambatan dalam setiap
langkah, yaitu:
a) Terlambat mengambil keputusan
Keterlambatan pengambilan keputusan di tingkat masyarakat dapat disebabkan oleh
beberapa hal berikut ini:
1) Ibu terlambat mencari pertolongan tenaga kesehatan walaupun akses terhadap tenaga
kesehatan tersedia 24/7 (24 jam dalamseharidan 7 haridalamseminggu) - oleh karena
masalah tradisi/kepercayaan dalam pengambilan keputusan di keluarga, dan
ketidakmampuan menyediakan biaya non-medis dan biaya medis lainnya (obat jenis
tertentu, pemeriksaan golongan darah, transport untuk mencari darah/obat, dll).
2) Keluarga terlambat merujuk karena tidak mengerti tanda bahaya yang mengancam
jiwa ibu.
3) Tenaga kesehatan terlambat melakukan pencegahan dan/atau mengidentifikasi
komplikasi secara dini - yang disebabkan oleh karena kompetensi tenaga kesehatan
tidak optimal, antara lain kemampuan dalam melakukan APN (Asuhan Persalinan
Normal)sesuai standar dan penanganan pertama keadaan GDON (Gawat Darurat
Obstetri dan Neonatal).
4) Tenaga kesehatan tidak mampu meng”advokasi” pasien dan keluarganya mengenai
pentingnya merujuk tepat waktu untuk menyelamatkan jiwa ibu.
b) Terlambat Mencapai RS Rujukan dan Rujukan Tidak Efektif, yang dapat disebabkan oleh:
1) Masalah geografis
2) Ketersediaan alat transportasi
3) Stabilisasi pasien komplikasi (misalnya pre-syok) tidak terjadi/tidak efektif - karena
keterampilan tenaga kesehatan yg kurang optimal dan/atau obat/alat kurang lengkap
4) Monitoring pasien selama rujukan tidak dilakukan atau dilakukan tetapi tidak ditindak-
lanjuti
c) Terlambat Mendapatkan Pertolongan Adekuat di RS Rujukan, yang dapat disebabkan
karena :
1) Sistem administratif pelayanan kasus gawat darurat di RS tidak efektif
2) Tenaga kesehatan yang dibutuhkan (SPOG, Anestesi, Anak, dll) tidak tersedia
3) Tenaga Kesehatan kurang terampil walaupun akses terhadap tenaga tersedia
4) Sarana dan prasarana tidak lengkap/tidak tersedia, termasuk ruang perawatan, ruang
tindakan, peralatan dan obat
5) Darah tidak segera tersedia
6) Pasien tiba di RS dengan “kondisi medis yang sulit diselamatkan”
7) Kurang jelasnya Pengaturan penerimaan kasus darurat agar tidak terjadi penolakan
pasien atau agar pasien dialihkanke RS lain secara efektif
8) Kurangnyainformasidi masyarakat tentangkemampuansaranapelayanankesehatanyang
dirujuk dalampenanganankegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir, sehingga
pelayanan adekuat tidak diperoleh
7
D. Capaian Program
Salah satu upaya masif pemerintah untuk menurunkan AKI adalah Program penempatan
bidan di desa, yang telah mulai dilaksanakan sejak tahun 1990-an. Program ini bertujuan
untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Namun demikian, oleh karena pendidikan
Bidan dilakukan dalam waktu yang pendek, lebih kurang 54.000 dalam 6 tahun, kualitas
sebagian Bidan masih perlu ditingkatkan agar memenuhi standar kompetensi.
Berdasarkan laporan rutin kesehatan ibu dari dinkes provinsi tahun 2011, sampai saat ini
tercatat ada 66.442 bidan yang bertugas di desa, namun hanya sekitar 54.369 orang, atau
82%, yang tinggal di desa. Selain itu kemampuan bidan di desa dalam memberikan
pertolongan persalinan sesuai standar terkendala dengan sarana tempat tinggal yang
bergabung menjadi Poskesdes. Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011menunjukkan
bahwa jumlah Poskesdes pada tahun 2011 baru mencapai 53.152 Poskesdes. Selain itu
jumlah bidan desa yang telah mendapatkan pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) baru
mencapai 35.367 orang (52,6%). APN merupakan pelatihan persalinan yang salah satu
komponennya adalah manajemen aktif kala III (MAK III) untuk mencegah sebagian
perdarahan pasca-salin dan penggunaan Partograf untuk mendeteksi masalah dalam proses
persalinan.
Oleh karena tidak semua desa mempunyai Bidan dan hanya separo Bidan telah dilatih agar
mempunyai keterampilan yang memadai, hal ini memberikan alasan bahwa pertolongan
persalinan yang memenuhi standar dapat dilakukan di fasilitas kesehatan
(PuskesmasPerawatan atau Puskesmas PONED). Persalinan di fasilitas kesehatan
memberikan beberapa kelebihan yaitu: tenaga kesehatan tidak sendirian menghadapi
persalinan, terutama bila terjadi komplikasi; karena ada tenaga lebih dari satu orang maka
monitoring pasien dapat dilakukan dengan lebih intensif secara bergantian; mengatasi
kekurangan Bidan karena dapat dilakukan rotasi penugasan di fasilitas kesehatan; karena
bukan di rumah pasien maka tekanan keluarga dan kondisi rumah pasien yang kurang
kondusif bagi Bidan dapat dihindarkan;kelengkapan alat dan obat di fasilitas kesehatan lebih
terjamin;dan biasanya fasilitas kesehatan berada di lokasi yang lebih mudah untuk mencapai
RS.
Penerapan standar APN di pelayanan dasar telah sesuai dengan harapan dengan
menurunnya proporsi perdarahan dan infeksi. Namun demikian kualitas asuhan persalinan
juga masih perlu ditingkatkan. Hasil Asesmen Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal tahun
2012 di 20 Kabupaten/kota di Indonesia menunjukkan bahwa kepatuhan petugas kesehatan
dalam menggunakan Partograf, melakukan pemeriksaan fisik serta mendokumentasikan hasil
pemeriksaan masih rendah, padahal pemeriksaan fisik yang teliti serta penggunaan Partograf
yang benar dapat mencegahterjadinya komplikasi persalinan. (Tabel 1)
8
Terjadinya kematian ibu dan bayi baru lahir sangat tergantung dari kecepatan dan ketepatan
tindakan pada saat kegawat daruratan terjadi. Keberadaan Puskesmas mampu PONED adalah
salah satu jawaban untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kebidanan
dan bayi baru lahir untuk mencegah komplikasi dan/atau mendapatkan pelayanan pertama
saat terjadi kegawatdaruratan kebidanan dan bayi baru lahir, dengan persyaratan pelayanan
yang diberikan memenuhi standar pelayanan yang adekuat. Namun demikian, cakupan dan
kualitas pelayanan dasar tampaknya masih perlu ditingkatkan. Dari data Risfaskes 2011
didapatkan fakta bahwa 241 kabupaten di Indonesia (60 %) belum mempunyai 4 buah
Puskesmas PONED per kabupaten seperti yang dipersyaratkan. Hanya di 69,7% Puskesmas
tersedia alat pemeriksaan Haemoglobine dan hanya di 42,6% puskesmas PONED tersedia
MgSO4, sementara perdarahan dan Eklampsia merupakan dua penyebab kematian
terbanyak. Dari seluruh Puskesmas perawatan, termasuk PONED, hanya 76,5% Puskesmas
perawatan yang mempunyai alat transportasi (ambulans atau perahu motor). Sebagian besar
kegawatdaruratan kebidanan dan bayi baru lahir bisa ditangani di fasilitas kesehatan dasar
dengan teknologi yang sederhana, sehingga dengan memperbaiki kualitas penanganan gawat
darurat kebidanan dan bayi baru lahir di puskesmas seharusnya memberikan kontribusi yang
cukup besar untuk pencegahan kematian ibu dan bayi baru lahir.
Rumah sakit sebagai tempat rujukan akhir kasus kebidanan dan bayi baru lahir memegang
peranan penting dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir, karena sekitar 5-15%
kasus komplikasi membutuhkan tindakan yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit seperti
seksio sesaria dan transfusi darah. Risfaskes tahun 2011 menunjukkan bahwa hanya 7,6 % RS
pemerintah yang bisa memenuhi 17 kriteria RS mampu PONEK 24 jam 7 hari seminggu (24/7)
(Gambar 3). Kekurangan sarana dan retensi Dokter sepsialis Obstetri dan Ginekologi menjadi
penyebab utama ketidak mampuan sebuah RS menyediakan PONEK 24/7.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL RS Puskesmas
Melengkapi riwayat medis 68,6% 61,4%
Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan
obstetrik
52,1% 57,3%
Menggunakan partograf 41,0% 68,3%
Menggunakan kardiotokografi (CTG) 19,0% 2,5%
Melakukan perawatan kala satu persalinan 73,8% 83,8%
Melihat tanda dan gejala kala dua 80,0% 85,0%
Menyiapkan pertolongan persalinan 60,6% 65,8%
Memastikan pembukaan lengkap 72,5% 77,5%
Memastikan kondisi janin baik 77,5% 75,0%
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan 20,0% 42,5%
Tabel 1: Datakualitas APN (Asuhan Persalinan Normal)
(Sumber Assesment kualitas pelayanan kesehatan maternal, Kemkes - WHO-HOGSI, 2102)
9
Gambar 3: Proporsi RS Pemerintah yang memenuhi 17 kriteria PONEK 24 Jam
(Sumber: Risfaskes 2011)
Salah satu keberhasilan pencegahan kematian ibu terletak pada ketepatan pengambilan
keputusan pada saat terjadinya komplikasi. Hal ini bisa terjadi apabila keluarga mempunyai
pengetahuan dasaryang baik tentang kehamilan dan persalinan sehingga mereka bisa
menyusun perencanaan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi sedini mungkin.
Tabel2 : Data kualitas ANC
ASUHAN ANTENATAL RS Puskesmas
Melengkapi riwayat medis 33,86% 48,52%
Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan obstetrik 50,00% 59,38%
Melakukan konseling dan edukasi 24,17% 45,00%
Melakukan pemeriksaan penunjang rutin 39,38% 19,69%
Melakukan pemeriksaan penunjang bila ada indikasi 49,00% 52,50%
Memberikan suplemen dan imunisasi 62,50% 73,13%
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa sekitar 45 % keluarga yang mengaku mendapat
penjelasan tanda bahaya kehamilan saat ANC (Gambar 4). Hal ini diperkuat dengan hasil
Asesmen Kualitas Pelayanan Maternal tahun 2012 yang menunjukkan bahwa hanya 24 % RS
dan 45 % Puskesmas yang melakukan konseling dan edukasi sesuai standar pada saat ANC.
Kedua hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan untuk memberikan informasi dan
advokasi kepada ibu dan keluarga pada saat ANC masih lemah sehingga pengetahuan
keluarga dan masyarakat untuk membuat perencanaan persalinan juga rendah (Tabel 2).
7,6
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
BA
LI
BA
NT
EN
NT
B
DK
I JA
KA
RT
A
NT
T
GO
RO
NT
ALO
JAM
BI
SU
MA
TE
RA
BA
RA
T
JAW
A T
IMU
R
DI
YO
GY
AK
AR
TA
KE
P.
RIA
U
SU
LAW
ES
I S
ELA
TA
N
JAW
A T
EN
GA
H
SU
MA
TE
RA
SE
LAT
AN
LAM
PU
NG
SU
LAW
ES
I T
EN
GA
H
JAW
A B
AR
AT
KA
LIM
AN
TA
N T
EN
GA
H
KA
LIM
AN
TA
N B
AR
AT
KA
LIM
AN
TA
N S
ELA
TA
N
RIA
U
SU
MA
TE
RA
UT
AR
A
AC
EH
BE
NG
KU
LU
KE
P.
BA
NG
KA
BE
LIT
UN
G
KA
LIM
AN
TA
N T
IMU
R
SU
LAW
ES
I U
TA
RA
SU
LAW
ES
I T
EN
GG
AR
A
SU
LAW
ES
I B
AR
AT
MA
LUK
U
MA
LUK
U U
TA
RA
PA
PU
A B
AR
AT
PA
PU
A
IND
ON
ES
IA
(Sumber: Asesmen kualitas pelayanan kesehatan maternal, Kemkes-WHO-HOGSI, 2102)
10
Gambar 4: Proporsi Ibu mendapat penjelasan tanda bahaya kehamilan 2010 (Sumber: Riskesdas 2010)
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang mulai diperkenalkan
tahun 2007 telah diimplementasikan di 63.000 desa di seluruh Indonesia pada tahun 2011.
Pelaksanaan P4K di desa – desa tersebut perlu dipastikan agar mampu membantu keluarga
membuat perencanaan persalinan dan membantu mewujudkan rencana itu dengan baik
tepat pada waktunya.
Kegiatan lain sebelum Program P4K yang melibatkan masyarakat adalah Gerakan Sayang Ibu
(GSI) yang populer pada tahun 2000-an. Sayangnya akhir-akhir ini kegiatan tersebuttelah
meredup, padahal GSI dirasakan cukup mampu mengangkat isu kesehatan ibu di masyarakat
karena meningkatkan kepedulian para pengambil keputusan di semua tingkat pemerintahan.
Integrasi penguatan kembali P4K dengan Desa Siaga dan GSI merupakan salah satu solusi
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam kesehatan ibu.
0
10
20
30
40
50
60
DIY
LAM
PU
NG
NT
B
BA
LI
SU
MS
EL
PA
PB
AR
SU
LTR
A
KE
PR
I
KA
LTE
NG
KA
LTIM
JAT
IM
SU
MB
AR
BA
NT
EN
SU
LUT
DK
I
GO
RO
NT
ALO
JAT
EN
G
RIA
U
JAB
AR
JAM
BI
SU
LBA
R
KA
LBA
R
SU
LSE
L
BE
NG
KU
LU
SU
MU
T
MA
LUT
BA
BE
L
KA
LSE
L
PA
PU
A
NT
T
AC
EH
MA
LUK
U
SU
LSE
L
IND
ON
ES
IA
IbuMendapatPenjelasanTandaBahayaKehamilan
RENCANA AKSI NASIONAL
A. Tujuan
Mempercepat Penurunan Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia.
B. Tantangan, Strategi dan Program Utama
RAN dilaksanakan dalam konteks desentralisasi dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD)
yang menjamin integrasi yang mantap dalam perencanaan pembangunan kesehatan serta
proses alokasi anggaran, dengan fokus
sesuai standar, cost-effective dan berdasarkan bukti pada semua tingkat pelayanan dan
rujukan kesehatan baik di sektor pemerintah maupun swasta.
Gambar 5: Kerangka Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan
11
BAB III
RENCANA AKSI NASIONAL
Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia.
dan Program Utama
RAN dilaksanakan dalam konteks desentralisasi dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD)
yang menjamin integrasi yang mantap dalam perencanaan pembangunan kesehatan serta
dengan fokus pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
effective dan berdasarkan bukti pada semua tingkat pelayanan dan
rujukan kesehatan baik di sektor pemerintah maupun swasta.
Gambar 5: Kerangka Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan AKI 2012
Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia.
RAN dilaksanakan dalam konteks desentralisasi dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD)
yang menjamin integrasi yang mantap dalam perencanaan pembangunan kesehatan serta
pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
effective dan berdasarkan bukti pada semua tingkat pelayanan dan
AKI 2012 – 2015
12
a. Tantangan
Tiga tantangan utama percepatan penurunan AKI adalah masih kurang optimalnya akses
terhadap pelayanan di fasilitas kesehatan yang berkualitas, terbatasnyasumber daya strategis
untuk kesehatan ibu dan neonatal, serta rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan ibu. Tiga tantangan utama ini yang kemudian mendasari penentuan tiga
strategi dan pemilihan program utama.
b. Strategi yang digunakan dalam mencapai target AKI tahun 2015 adalah :
1. Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu
Bukti – bukti sangat kuat menunjukkan bahwa keselamatan nyawa ibu hamil, bersalin
dan nifas sangat dipengaruhi oleh aksesnya setiap saat terhadap pelayanan kebidanan
yang berkualitas, terutama karena setiap kehamilan dan persalinan mempunyai resiko
mengalami komplikasi yang mengancam jiwa.
Konsep pelayanan kebidanan berkesinambungan yang disampaikan di bab sebelumnya
mendasari sangat pentingnya peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan, sedemikian
rupa sehingga setiap ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi mempunyai
akses ke pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan tepat guna. Pelayanan
berkesinambungan ini terutama sangat penting pada periode proses persalinan dan
dalam 24 jam pertama pasca-salin oleh karena di dalam waktu yang sangat pendek
tersebut sebagian besar kematian ibu terjadi.
Akses terhadap pelayanan untuk kasus-kasus tertentu yang dapat memperburuk kondisi
ibu hamil, bersalin dan nifas, dan kasus-kasus yang mempunyai implikasi kesehatan dan
sosial yang luas di masa mendatang, yaitu Anemia, Malaria di daerah endemis,
HIV/AIDS, Asuhan Paska Keguguran dan kehamilan pada remaja, sangat perlu
mendapatkan perhatian.
2. Peningkatan Peran Pemerintah Daerah terhadapPeraturan yang dapat mendukung
secara efektif pelaksanaan Program
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan publik lainnya
yang pengaturannya dalam beberapa aspek sangat ditentukan oleh kebijakan dan
peraturan daerah (PERDA), seperti penyediaan dan penempatan tenaga kesehatan dan
tenaga penunjang kesehatan, serta penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.
Tenagakesehatanmerupakan ujung tombak dari pelaksanaan program pelayanan
kesehatan. Oleh karena itukebijakanpenempatantenagakesehatanmempunyai posisi
yang sangat strategis sehingga perludiatursecarajelas dan tegas. Kebijakan perlu
dilengkapi dengan penerapanrewarddanphunishment yang jelas,baikterhadap
tenagaspesialis, dokter, bidan, dan tenaga terkait kesehatan lainnya.
Oleh karena hasil pelayanan kesehatan yang optimal sangat dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan, maka penjaminan kompetensitenaga kesehatan perlu
mendapatkan perhatian, melalui berbagai upaya yang meliputi pendidikan pre-
13
service yang adekuat, pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan
yang telah bekerja (in-service training), penerapankewenangantenaga kesehatan
yang sesuai, sertifikasi tenaga dan fasilitas kesehatan, pemberian ijin praktek tenaga
kesehatan dan upaya audit pelayananterhadap tenaga kesehatan maupun fasilitas
kesehatan. Peran PEMDA dan Pemerintah Pusat dalam pengaturan ketersediaan dan
kualitas tenaga kesehatan sangat diharapkan untuk dapat berfungsi dengan efektif.
Ketersediaan tenaga yang kompeten saja tidak cukup tanpa didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan darah 24/7. Perlu dilakukan
koordinasi yang baik antara UTD RSUD dengan PMI, UTD RS yang lebih tinggi
(provinsi) dan UTD RS swasta dalam penyediaan darah untuk pasien.
Penguatan sistem rujukan perlu mendapatkan dukungan yang kuat dari PEMDA dan
pemangku kepentingan lainnya, sedemikian rupa, sehingga pasien yang dirujuk
segera mendapatkan pertolongan. Dukungan sangat diperlukan mengingat proses
rujukan memerlukan keterlibatan berbagai pihak yaitu masyarakat, tenaga dan
fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar, Rumah Sakit (pemerintah
maupun swasta) termasuk UTD RS, dan PMI. Perlu dipertimbangkan upaya-upaya
regionalisasi daerah yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, agar
ada kejelasan dalam tujuan tempat rujukan. Upaya regionapisasi tersebut antara lain
klaster pulau, klaster daerah pantai, klaster wilayah kota dengan kabupaten
terdekat, dsb.Untuk hal ini, dukungan melalui Peraturan Gubernur mungkin dapat
membantu mempermudah upaya regionalisasi rujukan.
Dalam pelaksanaannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, peran sektor
swasta tidak dapat diabaikan mengingat kapasitas fasilitas kesehatan pemerintah yang
terbatas dan akhir akhir ini masyarakat sudah mulai cenderung memilih pelayanan
kesehatan swasta terutama di perkotaan. Oleh karena itu, sektor swasta harus
mempunyai peran aktif untuk bersama-sama secara terkoordinasi memberikan
pelayanan kesehatan terbaik sesuai kebutuhan masyarakat, dengan diatur oleh PERDA.
Penjelasan diatas mengindikasikan peran kuat Pemerintah Daerah untuk mengatur
terselenggaranya pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat sangat
esensial, termasuk pengaturan peran berbagai sektor pemerintah, peran organisasi
masyarakat dan peran pihak swasta. Peran sektor pemerintah tingkat Pusat perlu
dikoordinasikan agar saling melengkapi untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang baik di daerah
14
3. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Pengaturan kehamilan dan persalinan seharusnya merupakan keputusan yang dibuat
bersama-sama antara seorang calon ibu dengan suami dan keluarganya, bukan
merupakan keputusan yang tidak diinginkan oleh ibu, baik oleh karena alasan kesehatan
ataupun alasan-alasan kesiapan lainnya. Keluarga perlu mempunyai pengertian bahwa
setiap kehamilan harus merupakan kehamilan yang diinginkan oleh ibunya, termasuk
kapan kehamilan dikehendaki dan berapa jumlah anak yang diinginkan.
Selain itu perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan dan sikap keluarga
dan masyarakat pada umumnya mengenai pentingnyamemahami bahwa setiap
kehamilan beresiko mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, oleh karenanya
perlu melakukan perencanaan persalinan dengan baik dan perencanaan untuk
melakukan pencegahan dan pencarian pertolongan segera bila komplikasi terjadi
(kesiapan transportasi, dana, dan calon donor darah).
c. Program Utama
Program Utama terpilih merupakan program yang dianggap akan mempunyai daya ungkit
yang besar dalam upaya percepatan penurunan AKI oleh karena menjamin tersedianya
pelayanan berkualitas yang dapat diakses setiap saat, yang meliputi:
1. Penyediaan pelayanan KIA di tingkat desa sesuai standar
2. Penyediaan fasyankes di tingkat dasar yang mampu memberikan pertolongan persalinan
sesuai standar selama 24 jam - 7 hr / mgg
3. Penjaminan seluruh Puskesmas Perawatan, PONED dan RS PONEK 24 jam - 7 hari / mgg
berfungsi sesuai standar
4. Pelaksanaan rujukan efektif pada kasus komplikasi
5. PenguatanPemdaKabupaten/Kota dalamtatakeloladesentralisasi program kesehatan
(regulasi, pembiayaandll)
6. Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta
7. Peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat melalui pemahanan
dan pelaksanaan P4K serta Posyandu
d. Program dan Kegiatan
1. ProgramMenuju Penjaminan kompetensi Bidan di desa sesuai standar
a. Menyediakan sarana pelayanan di desa (Poskesdes)di lokasi dimana akses terhadap
pelayanan yang lebih lengkap belumdapat dipenuhi. Perlu kejelasan mengenai
fungsi Poskesdes, sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
1. Penyediaan sarana pelayanan di Poskesdes
2. Penyediaan Bidan Kit,termasuk alat pemeriksaan Hb
15
b. Meningkatkan keterampilan bidan dalam pertolongan persalinan dan pemeriksaan
antenatal care terpadu
1. Pelatihan APN: bagi Bidan di desayang di dalam kurikulum pendidikannya belum
menyertakan komponen seperti didalam APN (termasuk praktek yang cukup);
dan bagi Bidan yang kompetensinya belum memenuhi standar
2. Pelatihan ANC terpadu
3. Pelatihan untuk bidan dalam memberikan konseling dan edukasi kepada
masyarakat tentang kesehatan dan gizi ibu dan bayi, sehingga bidan dapat lebih
efektif dalam mengubah sikap masyarakat agar lebih waspada dalam menyikapi
kehamilan dan dapat lebih siaga ketika terjadi komplikasi.
Program pelatihan harus dilengkapi dengan komponen EvaluasiPascaPelatihan serta
monitoring secara periodik, contohnya melalui self assessment dengan
menggunakan daftar tilik
c. Menjaga/meningkatkan mutu pelayanan KIA melalui:
1. Meningkatkan kegiatan supervisi fasilitatif terhadap bidan di desa
2. ProgramMenujuPenjaminan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mampu
pertolongan persalinan 24/7 sesuai standar
a. Meningkatkan deteksi dan pertolongan pertama kasus komplikasi dan rujukan
efektif
1. Meningkatkan jumlah Puskesmas yang mampu memberikan pertolongan
persalinan sesuai standar yang berfungsi 24/7:
• Melengkapi/menambah ruangan bersalin di Puskesmas,
• Melengkapi sarana dan prasarana termasuk obat,
• Melatih tim puskesmas agar dapat berfungsi 24/7, termasuk melakukan
deteksi dan pertolongan pertama kasus komplikasi dan rujukan efektif
2. Melakukan ANC terpadu, termasuk Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
(PPIA).
3. Melakukan skrining pemeriksaan Hemoglobin bagi setiap ibu yang memeriksakan
kandungannya ke fasilitas kesehatan
b. Meningkatkan ketersediaan fasilitas yang berfungsi memberikan pelayanan
penanganan komplikasi:
1. Meningkatkan jumlah Puskesmas yang berfungsi PONED 24/7:
• Melengkapi/menambah tim PONED terlatih. Idealnya, dapat tersedia 2 tim
terlatih untuk setiap Puskesmas PONED agar pelayanan tersedia 24 jam 7 hari.
Pada keadaan dimana tidak dapat disediakan 2 tim, maka diharapkan ada
proses pembelajaran dari tim atau staf terlatih kepada staf Puskesmas PONED
lainnya (in-house training).
• Melengkapi sarana dan prasarana Puskesmas PONED termasuk obat,
16
• Melakukan penyegaran terhadap tim PONED yang sudah ada mengingat kasus
komplikasi jarang mereka temui
• Memastikan adanya sarana rujukan transportasi dan komunikasi yang memadai
2. Membentuk Puskesmas mampu PONED yang berfungsi 24/7 bagi daerah terpencil
dan kepulauan, dengan perhatian dan bimbingan khusus dari RS PONEK, agar
fungsi Puskesmas PONED dan rujukan yang efektif dapat terselenggara dengan
baik.
c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan RS rujukan baik yang berada di
wilayahnya maupun di wilayah lainnya (RS provinsi, RS di wilayah perbatasan, RS
militer, RS swasta) untuk memperluas akses rujukan kasus komplikasi di RS.
d. Mengoptimalkan pemanfaatan asuransi kesehatan bagi masyarakat yang berhak
(Jampersal, SJSN), dengan:
1. Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan Jampersal/SJSN
di setiap tingkat pelayanan sehingga tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-
masing pihak jelas.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban terkait
asuransi kesehatan
e. Meningkatan Kualitas Pelayanan
1. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan di tingkat dasar melalui berbagai
pendekatan, antara lain pelatihan, magang, dan in-house training, agar kompeten
dalam memberikan pertolongan persalinan normal, termasuk melakukan
pencegahan komplikasi sehingga kasus-kasus yang dirujuk ke RS bukan kasus
persalinan normal. Sebaliknya, meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan agar
dapat melakukan identifikasi dini kasus komplikasi, memberikan pertolongan
pertama kasus komplikasi dan melakukan rujukan kasus-kasus yang memerlukan
penanganan di RS secara efektif, termasuk pemantauan dan penstabilan pasien
selama proses rujukan sehingga kasus tiba di RS dalam waktu yang cepat dan
tepat.
2. RS PONEK melakukan pembinaan ke Puskesmas PONED
3. Melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP) pada kasus kematian ibu dan bayi
baru lahir yang disertai dengan tindak lanjutnya
4. Melaksanakan rujukan balik(back referral) agar perujuk mendapatkan
pembelajaran dari hasil tindakannya dan dapat meneruskan pemantauan pasien
pasca rawat.
5. Melakukan supervisi fasilitatif terhadap pelayanan PONED yang dilaksanakan oleh
Bidan koordinator kabupaten atau tenaga kesehatan lainnya yang ditunjuk
3. ProgramMenujuPenjaminan seluruh Puskesmas PONED dan RS PONEK Kabupaten/
Kota berfungsi 24/7 sesuai standar
a. Meningkatkan kualitas petugas pelayanan kesehatan di RS rujukan agar dapat
menangani kasus komplikasi dengan tepat waktu dan tepat guna, termasuk adanya
pedoman standar pelayanan kasus-kasus komplikasi.
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan RS Rujukan lainnya baik di wilayah yang
sama atau wilayah lain terdekat, yaitu dengan RS tipe lebih tinggi, RS/RSB swasta, dan
17
RS Militer untuk memperluas akses kasus komplikasi di RS sebagai bagian dari jejaring
rujukan.
c. Menjamin akses terhadap darah yang aman:
1. Meningkatkan dan memperkuat kerjasama dengan PMI
2. Meningkatkan fungsi UTD
3. Memastikan seluruh RS memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
4. Membuat jejaring penyediaan darah antar RS, baik di wilayah yang sama maupun
wilayah lain terdekat untuk meningkatkan kerjasama antar RS, di wilayah maupun
diluar wilayah (provinsi atau kab&kota lain) dalam pengadaan darahMemastikan
seluruh RS memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), melalui
d. Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana Pasca salin bekerja-sama dengan sektor
terkait terutama Rumah Sakit dan BKKBN
e. Menjamin ketersediaan pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir setiap saat (24 jam
7 hari)
1. Melengkapi/menambah tenaga untuk menjamin pemberian pelayanan 24/7:
Sedikitnya tersedia 1 tim yang dapat melakukan fungsi PONEK atau memberikan
pelayanan untuk kasus gawat daruratdengan pengaturan sedemikian rupa
sehingga pelayanan tersedia dalam 24 jam 7 hari. Pada keadaan dimana tidak
dapat selalu tersedia tim lengkap, maka diharapkan ada proses pembelajaran dari
tim atau staf terlatih kepada staf RS lainnya (in-house training), sehingga
pelayanan tetap dapat diberikan. Pada keadaan dimana tidak ada tim PONEK atau
tim yang dapat memberikan pelayanan untuk keadaan gawat darurat, terutama
daerah terpencil dan kepulauan, perlu dipertimbangkan pendekatan khusus,
antara lain bekerja sama dengan institusi pendidikan spesialis dan RS Provinsi.
Tenaga juga termasuk operator operasi Cesar (SPOG/PPDS Kebidanan), Anestesi
(Dr, paramedis), Bidan, dan Perawat
2. Melengkapi/menambah ketersediaan sarana dan prasarana: ruang operasi dan
pengaturan prioritas penggunaannya, kit operasi Cesar, obat, darah, dsb.
3. Melakukan pendekatan inovatif bagi RS yang kekurangan SDM strategis terutama
di DTPK. Pola pembinaan dan pengisian tenaga RS daerah oleh RS besar yang ada
di wilayah atau luar wilayah (RS provinsi atau RS terdekat) merupakan alternatif
yang dapat dijajagi. Sebagai contoh adalah Program Sister Hospital yang
mendukung Program Revolusi KIAdi provinsi NTT, sehingga pelayanan kebidanan
yang berkesinambungan dapat disediakan.
f. Meningkatkan Kualitas Pelayanan KIA
1. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan, magang, in-
house training, pembinaan, yaitu Bidan, Dokter, dan Spesialis.
2. Melakukan audit pada setiap kematian ibu dan bayi baru lahir yang terjadi di RS
3. Mengoptimalkan pelaksanaan supervisi dan jaga mutu di RS
4. Menggunakan maklumat pelayanan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam
peningkatan kualitas pelayanan
g. Memperkuat Sistem Pelayanan di RS
18
1. Mengembangkan/memodifikasi kebijakan di fasilitas pelayanan: alur penerimaan
dan penanganan kasus darurat kebidanan dan bayi baru lahir, ketersediaan dan
berfungsinya ruang gawat darurat, dll.
2. Melaksanakan rujukan balik/back-referral dari RS ke perujuk, agar terjadi
pembelajaran untuk tenaga perujuk dan pemantauan pasien pasca-rawat dapat
dilakukan oleh fasilitas/tenaga perujuk
4. ProgramMenuju Penjaminan terlaksananya Rujukan Efektif pada kasus komplikasi
a. Menjamin Tersedianya Pedoman Rujukan
1. Mengembangkan/memantapkan Pedoman Rujukan yang jelas di tingkat pusat.
2. Mengembangkan/memantapkan Pedoman Rujukan yang jelas dan operasional di
tingkat daerah, termasuk fungsi dan peran setiap tingkat pelayanan, sedemikian
rupa sehingga pemanfaatan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.
3. Mengembangkan pedoman rujukan balik dari RS rujukan ke petugas/fasilitas
perujuk
4. Mengembangkan pedoman rujukan untuk pasien yang memanfaatkan program
Jampersal/SJSN atau program asuransi kesehatan pemerintah lainnya.
b. Menjamin Tersedianya Sistem Rujukan yang Mantap:
1. Mengembangkan/memantapkan sistem jejaring yang disepakati bersama, yang
meliputi “Jejaring Rujukan Vertikal” yaitu antara pelayanan dasar dan pelayanan di
jenjang yang lebih tinggi (pelayanan di RS), dan “Jejaring Rujukan Horisontal” yaitu
antar RS (pemerintah dan swasta); antara bidan di desa atau bidan puskesmas
dengan BPS, antara Puskesmas PONED dengan RB, dst.
2. Mengembangkan/memantapkan sistem jejaring regional yang disepakati bersama,
terutama untuk menangani daerah-daerah terpencil dan perbatasan.
3. Mengembangkan Sistem Komunikasi Rujukan yang mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. untuk pembimbingan pelayanan (oleh SpOG kepada dokter umum atau bidan
di lapangan, oleh bidan senior kepada bidan di lapangan, dst);
b. untuk mendapatkan konfirmasi ketersediaan pelayanan RS rujukan
(keberadaan dokter, ketersediaan tempat tidur, ketersediaan darah, obat, dll).
4. Memantapkan sistem penerimaan dan pananganan kasus gawat darurat di dalam
rumah sakit, termasuk alur penanganannya, koordinasi dengan dokter spesialis
kebidanan atau PPDS kebidanan, dan koordinasi dengan dokter spesialis lainnya
terkait kematian ibu dengan sebab indirek.
5. Mengembangkan/memantapkan sistem jejaring yang disepakati bersama untuk
daerah terpencil dan kepualauan
5. ProgramMenuju Penjaminan Dukungan Pemerintah Daerah terhadappelaksanaan
Program Percepatan Penurunan Kematian Ibu.
Dukungan Pemerintah Daerah tersebut dihasilkan melalui pendekatan District Team
Problem Solving (DTPS), yang meliputi:
a. Regulasi dalam Pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan
1. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memenuhi
kebutuhan tenaga di berbagai tingkatan fasilitas kesehatan sehingga masyarakat
mempunyai akses setiap saat kepada pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir
yang dibutuhkannya.
19
Usulan tersebut meliputi:
• Melengkapi tenaga di Fasilitas PONED dan PONEK yang belum mempunyai
tenaga terlatih
• Menempatkan sedikitnya 1 tim, dan apabila memungkinkan di daerah-daerah
tertentu 2 timTenaga PONED di fasilitas PONED secara bertahap
• Menempatkan sedikitnya 1 tim, dan apabila memungkinkan di daerah-daerah
tertentu 2 tim Tenaga PONEK di fasilitas RS PONEK secara bertahap
• Menjamin ketersediaan tenaga spesialis di RS PONEK atau RS Pemerintah yang
belum berstatus PONEK
2. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah agar menjamin penempatan
tenaga yang sudah dilatih PONED/PONEK untuk tidak dimutasi atau diganti dengan
tenaga lain setara yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
b. Regulasi dalam pengadaan dan penjaminan ketersediaan alat dan obat yang
diperlukan di setiap fasilitas kesehatan
1. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan
Daerah agar alat dan obat yang dibutuhkan terjamin setiap saat, termasuk proses
pengajuan, pengadaan, distribusi, dan penyimpanan
2. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi dengan PMI mengenai penyediaan
darah, bila diperlukan melalui Nota Kesepahaman tingkat daerah
3. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi antar RS, pemerintah maupun
swasta, baik didalam wilayah maupun di luar wilayah (RS provinsi atau RS
terdekat), dalam penyediaan alat, obat dan darah, bila diperlukan melalui Nota
Kesepahaman tingkat daerah
c. Regulasi dalam tata kelola administrasi dan keuangan daerah
1. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah agar meningkatkan alokasi
APBD mendukung kegiatan kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
mencapai MDG 5, yaitu tersedianya pelayanan berkesinambungan yaitu Bidan
yang kompeten, fasilitas kesehatan mampu PONED dan RS mampu PONEK
2. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah mengenai perlu adanya upaya
terobosan terkait jasa pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir, antara lain
mempertimbangkan aspek kedaruratan dalam pemberian pelayanan (waktu
diluar jam kerja).
3. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah untuk membuat peraturan
yang jelas untuk daerah perbatasan dan terpencil, termasuk peraturan mengenai
rujukan kasus komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir sehingga mempermudah
akses mereka ke pelayanan kesehatan terdekat
d. Regulasi dalam peningkatan kualitas/keterampilan tenaga kesehatan
1. Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas
dan keterampilan klinis tenaga kesehatan melalui pelatihan, magang atau
program pendidikan lainnya
2. Mengatur perijinan pembukaan sekolah-sekolah atau akademi di daerah agar
mengacu pada standar kompetensi profesi yang berlaku. PEMDA dapat bekerja
sama dengan organisasi profesi terkait
e. Regulasi dalam sistem informasi kesehatan ibu dan neonatal
20
1. Mengembangkan pedoman sistem pencatatan dan pelaporan terintegrasi
(secara vertikal dan horizontal)
2. Menetapkan indikator kunci untuk keperluan monitoring dan evaluasi
3. Melakukan analisis dan pemanfaatan informasi sebagai dasar penentuan
kebijakan dan program
f. Penjaminan dukungan dalam regulasi lainnya yang diperlukan
1. Menyusun kebijakan makro dan fundamental terkait dengan Puskesmas.
Kebijakan ini meliputi: konsep Puskesmas, ketenagaan spesifik dan tata kelola
keuangan
2. Menyusun regulasi untuk penetapan daerah prioritas pelayanan kesehatan
3. Melakukan sosialisasi tentang pedoman rujukan nasional (Permenkes No 1/2012)
4. Menyusun peraturan tentang sistem rujukan tingkat kabupaten/kota
5. Melakukan advokasi untuk penundaan usia perkawinan atas dasar pertimbangan
kesehatan
6. ProgramPeningkatan Kemitraan dengan Lintas Sektor dan Swasta
Bekerjasama dengan sektor lain, selain dengan PEMDA, yaitu:
1. Institusi pendidikan kedokteran untuk dapat bekerja di RS daerah sehingga
ketersediaan pelayanan adekuat 24 jam/7 hari dapat terjamin a.l. melalui
penempatan dokter PPDS kebidanan
2. Sektor swasta yang secara langsung memberikan pelayanan kebidanan (RB, Klinik,
RS), diharapkan dapat melakukan koordinasi dalam pemberian pelayanan kebidanan
untuk masyarakat, termasuk dalam sistem rujukan, melalui suatu Nota Kesepahaman
(MoU) Kerjasama
3. BKKBN, untuk meningkatkan akses semua wanita usia subur (WUS) terhadap
informasi mengenai kesehatan reproduksi dan akses terhadap metoda KB
4. Sektor Agama, untuk meningkatkan akses semua remaja puteri di pesantren,
madrasah (UKS) maupun kepada calon pengantin yang melakukan registrasi di KUA,
terhadap informasi mengenai kesehatan reproduksi, termasuk kesiapan tubuh untuk
usia kehamilan pertama.
5. Sektor Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk meningkatkan akses semua remaja,
khususnya remaja puteri, di sekolah (UKS) terhadap informasi mengenai kesehatan
reproduksi. Penerapan wajib sekolah 12 tahun diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
sektor kesehatan untuk menyampaikan informasi terkait kesehatan reproduksi dan
informasi kesehatan lainnya.
6. Sektor swasta yang memberikan peran secara tidak langsung (institusi pendidikan
tenaga kesehatan, pemanfaatan CSR perusahaan) diharapkan dapat bekerjasama
dalam meningkatkan cakupan dan pelayanan kebidanan, baik melalui pemenuhan
kualitas siswa didik kesehatan berdasarkan standar yang ditetapkan secara nasional,
maupun melalui pemanfaatan dana CSR.
7. Organisasi Profesi, agar dapat lebih berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan
anggotanya, a.l. melalui pelatihan, magang, pembinaan, pengaturan registrasi tenaga
profesi yang boleh praktik. Pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan setempat
diharapkan bekerjasama dengan organisasi profesi dengan peran masing-masing yang
disepakati.
8. Organisasi Keagamaan dapat berperan setidaknya dalam dua aspek:
21
� Untuk penyampaian informasi kesehatan, a.l. Kespro, dan termasuk informasi
asuransi kesehatan (Jampersal, SJSN), melalui jaringan organisasi yang sudah ada,
dan
� Sebagai bagian dari Jejaring Pelayanan Kesehatan Daerah
9. Mengembangkan/meningkatkan kemitraan lainnya, sesuai dengan situasi dan kondisi
di daerah
7. ProgramPeningkatanPemahaman dan Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Masyarakat
a. Reorientasi dan mengaktifkan kembali konsep kesiapan masyarakat dalam
menghadapi persalinan
1. Orientasi ulang bagi semua petugas kesehatan terkait mengenai konsep P4K
sehingga semua petugas kesehatan mempunyai pemahaman yang tepat dan
sama mengenai konsep P4K, termasuk maksud dan manfaat P4K, dan langkah-
langkah yang harus dilakukan.
2. Melakukan orientasi kepada kader kesehatan dan masyarakat tentang tanda
bahaya kehamilan dan persalinan serta peran mereka dalam P4K.
3. Mengaktifkan kembali kegiatan GSI di semua tingkatan (pusat, provinsi, dan
kabupaten)
b. Orientasi mengenai pentingnya upaya-upaya dalam periode kehamilan dan
persalinan
1. Melakukan Kelas Ibu Hamil dengan menggunakan Buku KIA
2. Mensosialisasikan tanda bahaya kehamilan dan persalinan melalui media yang
sesuai kepada setiap segmen masyarakat sesuai dengan budaya dan norma yang
dapat diterima.
22
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
A. Indikator Keberhasilan
1) Pencapaian program Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu:
a) IndikatorOutcome:
• AKI(Angka Kematian Ibu)
Jumlah seluruh kematian ibu (sesuai dengan definisi ICD 10) di suatu wilayah
dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup di wilayah yang sama dalam satu
waktu tertentu. Dinyatakan dalam satuan per 100.000 kelahiran hidup.
• Pn (Persalinan oleh Tenaga Kesehatan):
Jumlah seluruh persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di suatu wilayah
dibagi dengan jumlah seluruh persalinan di wilayah yang sama dalam satu waktu
tertentu. Dinyatakan dalam persen.
• Angka Kelahiran Remaja: Jumlah kelahiran pada remaja puteri dalam suatu
wilayah dibagi dengan jumlah seluruh remaja puteri di wilayah yang sama dalam
satu waktu tertentu. Dinyatakan dalam persen.
• K4 (Kunjungan ANC 4 kali selama kehamilan):
Jumlah kunjungan ANC sebayak 4 kali di suatu wilayah, yaitu sedikitnya 1 kali
dalam Trimester 1, 1 kali dalam Trimester 2 dan 2 kali dalam Trimester 3, dibagi
dengan jumlah seluruh kehamilan di wilayah yang sama dalam satu waktu
tertentu. Dinyatakan dalam persen.
• Persalinan di fasilitas kesehatan:
Jumlah seluruh persalinan yang ditolong di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan
Rumah Sakit) di satu wilayah dibagi dengan seluruh persalinan di wilayah yang
sama dalam waktu tertentu. Dinyatakan dalam persen. Perlu dibedakan antara
persalinan di fasilitas kesehatan non-RS dan persalinan di RS.
(Polindes dan Poskesdes tidak dimasukkan kedalam kategori fasilitas kesehatan
oleh karena jenis pelayanan yang dapat dilakukan di kedua fasilitas ini tidak
sama dengan pelayanan di Puskesmas)
• Proporsi Komplikasi kebidanan yang mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit
yang memberikan pelayanan Gawat Darurat Kebidanan dan Neonatal (RS
berstatus PONEK ataupun RS belum/tidak berstatus PONEK tetapi mampu
berfungsi memberikan pelayanan gawat darurat):
Jumlah seluruh komplikasi kebidanan yang mendapatkan pelayanan di RS Gawat
Darurat di suatu wilayah, dibagi dengan total perkiraan komplikasi (=jumlah
23
kehamilan * 15%) di wilayah yang sama dalam satu waktu tertentu. Dinyatakan
dalam persen.
b) Indikator Ouput/Proses: sesuai dengan yang tercantum didalam matriks, termasuk
kebijakan dan peraturan daerah
2) Alokasi dana APBD: tren danbesarnya jumlah peruntukan yang sesuai dengan
kebutuhan program kesehatan
3) Kerjasama lintas sektor dan dengan swasta: dokumen kerjasama (MoU) dengan lintas
sektor dan swasta
B. Mekanisme monitoring RAN PP AKI
Pemantauan RAN PP AKI dapat dilakukan melalui laporan kegiatan bulanan program
kesehatan ibu melalui:
1) Pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan terintegrasi yang merupakan
konsensus bersama terhadap data/informasi yang perlu dikumpulkan secara rutin atau
periodik. Termasuk Format yang sederhana namun memuat informasi yang penting
tentang kesehatan ibu (indikator MDG 5 dan indikator output/outcome lain yang
dianggap penting), dan jalur pelaporan (vertikal dari Bidan ke Dinkes, dan hoorisontal
antara RS dan Dinkes)
2) Analisa laporan rutin dari dinas kesehatanprovinsi tentang indikator-indikator kunci
a.l. cakupan persalinan Nakes, persalinan faskes, lokasi persalinan, jumlah kematian ibu
serta laporan kegiatan yang sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
3) Melakukan diseminasi informasi secara periodik mengenai perkembangan indikator-
indikator kunci Kesehatan Ibu dan Neonatal ke berbagai stakeholders
4) Supervisi yang dilakukan secara berjenjang ke provinsi dan kabupaten/kota untuk
melihat secara langsung permasalahan seputar PP AKI dan mencoba melakukan
pemecahannya.
5) Rapat tim monitoring dan evaluasi PP AKI dan bayi baru lahiryang melibatkan semua
stakeholder terkait yaitu: Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BKKBN, Tim Penggerak PKK,
Organisasi profesi (POGI, IDAI, IDI, IBI, PPNI, IAKMI,KARS), PERSI, LSM dan Organisasi
pemerhati kesehatan ibu.
6) Melaksanakan perencanaan tahunan yang berbasis data dan terintegrasi dengan semua
sumber dana yang ada.
Selain pengumpulan data rutin/priodik, data lain yang ada dapat dimanfaatkan untuk
evaluasi, antara lain SDKI, SUSENAS, Riskesdas dan Rifaskes.
24
Lampiran:
Penjelasan Matrix Strategi, Output, Program/Kegiatan, Indikator, Target dan
Pelaksana
Matrix berikut menjelaskan mengenai sub-Program atau Kegiatan masing-masing dari 7
Program Utamayang perlu dilakukan dalam jangka waktu 2012-2015 dalam
rangkamempercepat pencapaian target penurunan AKI dan bayi baru lahir. Program Utama
yang dipilih untuk RAN 2012-2015 adalah program yang sudah terfokus pada pelayanan
kebidanan yang berkesinambungan (continuum of care), yang apabila dilaksanakan secara
lengkap telah terbukti mempunyai daya ungkit yang tinggi untuk menurunkan kematian ibu.
Oleh karena itu, walaupun program-program lainnya juga penting, dalam waktu 3 tahun
kedepan diharapkan fokus program dan kegiatan mengacu pada 7 Program Utama tersebut.
Untuk setiap kegiatan termaksud, disampaikan indikator yang akan digunakan sebagai dasar
evaluasi pencapaian secara periodik, yaitu triwulanan, tahunan atau periode waktu lainnya.
Data baseline dapat diisi dengan pencapaian tahun 2012 sesuai dengan ketersediaan data.
Bila data tersebut tidak ada maka dapat diisi dengan data sebelumnya. Pada keadaan
dimana data sama sekali tidak ada, tetap dituliskan sebagai “tidak ada data”, dan
selanjutnya data tahun 2013 dijadikan sebagai baseline untuk evaluasi tahun-tahun
selanjutnya. Target pencapaian tahunan perlu diisi sesuai dengan kondisi yang ada.
Oleh karena penurunan AKI merupakan upaya yang sangat bersifat lintas program dan lintas
sektor, kejelasan penanggung jawab dari setiap kegiatan sangat diperlukan, baik berbagai
sektor pemerintah di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, maupun pihak swasta,
perguruan tinggi, organisasi profesi dan masyarakat. Dengan demikian efisiensi dan
efektivitas program dapat tercapai.
Diharapkan setiap Provinsi, Kabupaten dan Kota dapat mengisi Matrix tsb didalam
RencaAksiDaerah.
i
TIM PENYUSUN
RENCANA AKSI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
DI INDONESIA
Keputusan Direktur Bina Kesehatan Ibu
Nomor HK.03.06/B.II/4994/2012
Pengarah:
dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA (Direktur Bina Kesehatan Ibu)
Penanggung jawab:
dr. Lukas C. Hermawan, M.Kes
Sekretaris:
dr. Imran Pambudi, MPHM
Tim Pelaksana:
dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes; dr. Rusmiyati, MQIH; dr. Christina Manurung; drg. Wara
Pertiwi, MA; dr. Yuli Farianti; dr. Wira Hartiti; dr. Marliza Elmida; dr. Inti Mudjiati; dr. Anantha
Dian Tiara, MKM; Wahyuni Khaulah, SKM, M.Kes; Ribka Ivana Sebayang, SKM, MKM; dr.
Wisnu Trianggono; Dhefi Ratnawati, S.Gz; Yunita Restu Safitri, S.Kep; dr. Muhammad
Yusuf; Andri Setiawan, ST, SKM; Anggraini Karmono, SE; Aria Wigati, SE; Ikbal, SAP;
Syaiful Bahri, SP, SKM; Ingrat Padmosari, SKM
25
Ma
trix
Str
ate
gi,
Ou
tpu
t, P
rog
ram
/Ke
gia
tan
, In
dik
ato
r, T
arg
et,
da
n P
ela
ksa
na
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
K
eg
iata
n P
en
da
hu
lua
n
P
erl
u d
ila
ku
kan
Ke
gia
tan
Ori
en
tasi
un
tuk
ja
jara
n k
ese
ha
tan
me
ng
en
ai
Ko
nse
p P
ath
wa
y d
an
Pe
laya
na
n B
erk
esi
na
mb
un
ga
n,
ag
ar
sem
ua
pih
ak
me
mp
un
ya
i a
cua
n d
an
pe
rse
psi
ya
ng
sa
ma
te
nta
ng
ara
h k
eb
ija
ka
n d
an
pro
gra
m
Pe
laks
an
aa
n
ori
en
tasi
un
tuk
jaja
ran
ke
seh
ata
n d
i T
k
Pu
sat,
Pro
pin
si
da
n K
ab
up
ate
n
Se
luru
h K
ab
&K
ota
su
da
h
me
nd
ap
atk
an
ori
en
tasi
pa
da
ak
hir
ku
art
al
ked
ua
20
13
S
tra
teg
i 1
: M
en
ing
ka
tka
n c
ak
up
an
da
n k
ua
lita
s p
ela
ya
na
n k
ese
ha
tan
ib
u
1
. P
en
jam
ina
n
ko
mp
ete
nsi
Bid
an
di
de
sa
sesu
ai
sta
nd
ar
1.1
. Me
nye
dia
ka
n
sara
na
pe
lay
an
an
di
de
sa (
Po
ske
sde
s)
1.1
.1.
Pe
nye
dia
an
Po
ske
sde
s
Jum
lah
Po
ske
sde
s
ters
ed
ia d
i
wil
ay
ah
ke
cam
ata
n
Te
rja
di
pe
nin
gk
ata
n j
um
lah
Po
ske
sde
s
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
targ
et
da
era
h
ma
sin
g-m
asi
ng
, d
an
pa
da
ta
hu
n 2
01
5
jum
lah
Po
ske
sde
s te
lah
me
nin
gk
at
sed
ikit
ny
a 3
0%
dib
an
din
gka
n t
ah
un
20
12
(1
0%
se
tia
p t
ah
un
)
Pu
sat
Pro
mo
si
Ke
seh
ata
n
Ke
me
nk
es;
Din
ke
s P
rov,
Ka
bu
pa
ten
da
n
Ko
ta;
PE
MD
A;
BA
PP
ED
A;
org
an
isa
si
pro
fesi
1
.1.2
. P
en
yed
iaa
n B
ida
n
Kit
ya
ng
dil
en
gk
ap
i
de
ng
an
ala
t u
ku
r H
b
Jum
lah
Bid
an
me
mp
un
ya
i
Bid
an
kit
di
wil
ay
ah
ka
b &
ko
ta
Pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3 a
tau
pa
lin
g
lam
ba
t a
wa
l ta
hu
n 2
01
4 s
em
ua
Bid
an
sud
ah
me
mp
un
ya
i B
ida
n k
it s
esu
ai
sta
nd
ar
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
1.2
. Me
nin
gk
atk
an
ke
tera
mp
ila
n
1.2
.1.
Pe
lati
ha
n A
PN
ba
gi
bid
an
di
de
sa
Jum
lah
Bid
an
tela
h d
ila
tih
AP
N
Jum
lah
Bid
an
yg
me
mp
un
yai
ko
mp
ete
nsi
me
ma
da
i me
lalu
i
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
26
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
bid
an
da
lam
pe
rto
lon
ga
n
pe
rsa
lin
an
da
n
an
ten
ata
l
terp
ad
u
da
n/
ata
u
pe
lati
ha
n
pe
nin
gk
ata
n
ke
tera
mp
ila
n
lain
ny
a
pe
lati
ha
n m
en
ing
ka
t se
tia
p t
ah
un
sesu
ai
targ
et
da
era
h.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5
sem
ua
Bid
an
su
da
h m
em
pu
ny
ai
ko
mp
ete
nsi
se
sua
i st
an
da
r
IBI,
PP
SD
M,
P2
KS
1
.2.2
. P
ela
tih
an
AN
C
terp
ad
u
Jum
lah
Pe
lati
ha
n A
NC
terp
ad
u y
g
dil
ak
san
ak
an
Pe
laks
an
aa
n P
ela
tih
an
AN
C t
erp
ad
u
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
targ
et
da
era
h.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 p
ela
tih
an
AN
C t
erp
ad
u t
ela
h d
ila
ksa
na
ka
n u
ntu
k
sem
ua
pe
tug
as
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
1
.2.3
. P
ela
tih
an
Bid
an
di
de
sa d
ala
m
me
mb
eri
kan
ko
nse
lin
g d
an
ed
uk
asi
kp
d
ma
sya
rak
at
ag
ar
leb
ih s
iag
a
me
ng
ha
da
pi m
asa
ke
ha
mil
an
da
n
pe
rsa
lin
an
Jum
lah
Bid
an
di
de
sa d
ila
tih
da
lam
me
mb
eri
kan
ko
nse
lin
g d
an
ed
uk
asi
Pe
laks
an
aa
n P
ela
tih
an
Ko
nse
lin
g d
an
Ed
uk
asi
un
tuk
Bid
an
di D
esa
dim
ula
i
pa
da
ta
hu
n 2
01
3 d
an
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
targ
et
da
era
h.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 p
ela
tih
an
Ko
nse
lin
g
da
n E
du
ka
si d
ila
ksa
na
ka
n t
erh
ad
ap
30
% B
ida
n d
i d
esa
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Dit
. B
ina
Ya
n
Ke
pe
raw
ata
n
da
n K
M
Ke
me
nk
es,
Pro
v,
Ka
b/K
ota
1.3
. Me
nja
ga
/me
nin
g
ka
tka
n m
utu
pe
lay
an
an
KIA
1.3
.1.
Me
nin
gk
atk
an
ke
gia
tan
su
pe
rvis
i
fasi
lita
tif
pa
da
bid
an
di
de
sa
Jum
lah
Pu
ske
sma
s
me
lak
uk
an
ke
gia
tan
sup
erv
isi
fasi
lita
tif
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g m
ela
ku
ka
n
sup
erv
isi
fasi
lita
tif
me
nin
gka
t se
tia
p
tah
un
se
sua
i ta
rge
t d
ae
rah
. P
ad
a
tah
un
20
15
se
mu
a K
ab
/Ko
ta t
ela
h
me
lak
uk
an
su
pe
rvis
i fa
silit
ati
f k
ep
ad
a
Bid
an
di
de
sa s
eca
ra r
uti
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Dit
. B
ina
Ya
n
Ke
pe
raw
ata
n
da
n K
M
Ke
me
nk
es,
Pro
v,
Ka
b/K
ota
2
. P
en
jam
ina
n
ke
ters
ed
iaa
n
2.1
. Me
nin
gk
atk
an
de
tek
si d
an
2.1
.1.
Me
nin
gk
atk
an
jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g d
ap
at
me
mb
eri
kan
pe
laya
na
n k
eb
ida
na
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
PE
MD
A;
BA
PP
ED
A;
27
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
fasi
lita
s
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n
ma
mp
u
pe
rto
lon
ga
n
pe
rsa
lin
an
24
/7
sesu
ai
sta
nd
ar
pe
rto
lon
ga
n
pe
rta
ma
ka
sus
ko
mp
lik
asi
da
n
ruju
ka
n e
fekt
if
ma
mp
u m
em
be
rik
an
pe
rto
lon
ga
n p
ers
ali
na
n
sesu
ai
sta
nd
ar
ya
ng
be
rfu
ng
si 2
4/7
:
•
Me
len
gk
ap
i/m
en
am
ba
h
rua
ng
an
be
rsa
lin
di
Pu
ske
sma
s,
•
Me
len
gk
ap
i sa
ran
a d
an
pra
sara
na
te
rma
suk
ob
at,
•
Me
lati
h t
im p
usk
esm
as
ag
ar
da
pa
t b
erf
un
gsi
24
/7,
term
asu
k
me
lak
uk
an
de
teksi
da
n
pe
rto
lon
ga
n p
ert
am
a
ka
sus
ko
mp
lik
asi
da
n
ruju
ka
n e
fek
tif
da
pa
t
me
mb
eri
kan
pe
lay
an
an
ke
bid
an
an
24
/7
da
n B
ay
i b
aru
la
hir
me
nin
gk
at
seti
ap
tah
un
se
sua
i ta
rge
t d
ae
rah
. P
ad
a
tah
un
20
15
50
% P
usk
esm
as
di
wil
aya
h
ka
bu
pa
ten
da
n 1
00
% d
i wila
ya
h k
ota
da
pa
t m
em
be
rik
an
pe
lay
an
an
ke
bid
an
an
da
n B
ay
i b
aru
la
hir
Ke
seh
ata
n D
asa
r D
ink
es
Pro
v,
Ka
bu
pa
ten
da
n
Ko
ta;
RS;
org
an
isa
si
pro
fesi
2
.1.2
. M
ela
ku
ka
n A
NC
terp
ad
u,
term
asu
k
Pe
nce
ga
ha
n
Pe
nu
lara
n H
IV d
ari
Ibu
ke
An
ak
(P
PIA
)
% P
usk
em
as
di
ka
b d
an
ko
ta
me
ne
rap
ka
n
AN
C t
erp
ad
u
Jum
lah
Pu
ske
ma
s d
i ka
b d
an
ko
ta y
an
g
me
ne
rap
ka
n A
NC
te
rpa
du
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
dg
ta
rge
t d
ae
rah
.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 s
elu
ruh
Pu
ske
sma
s
tela
h m
en
era
pk
an
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Ke
me
nk
es,
Din
ke
s P
rov
insi
,
Din
ke
s
Ka
b/K
ota
,
Dit
. B
ina
Ya
n
Ke
pe
raw
ata
n
da
n K
M
Ke
me
nk
es,
Pro
v,
Ka
b/K
ota
)
2
.1.3
. M
ela
ku
ka
n
scre
en
ing
Hb
ba
gi
seti
ap
ib
u h
am
il
ya
ng
da
tan
g k
e
fasy
an
ke
s
%
Pu
ske
sma
sme
lak
uk
an
pe
me
rik
saa
n H
b
da
n m
ela
po
rka
n
Pre
va
len
si
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g m
ela
ku
ka
n
pe
me
rik
saa
n H
b d
an
me
lap
ork
an
pre
va
len
si A
ne
mia
pa
da
ib
u h
am
il
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n.
Pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3 a
tau
se
lam
ba
t-
lam
ba
tny
a a
wa
l ta
hu
n 2
01
4 s
elu
ruh
Pu
sat
Da
ta d
an
Info
rma
si
(Pu
da
tin
)
28
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
an
em
ia t
ah
un
an
Pu
ske
sma
s su
da
h m
ela
ku
kan
pe
me
rik
saa
n H
b s
eca
ra r
uti
n d
an
me
lap
ork
an
se
tia
p t
ah
un
Ad
an
ya
sis
tem
info
rma
si K
IA
terp
ad
u
Ta
hu
n 2
01
3 t
ers
ed
ia s
iste
m i
nfo
rma
si
KIA
te
rpa
du
Pu
sda
tin
P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
da
n
ko
ta
2.2
. Me
nin
gk
atk
an
ke
ters
ed
iaa
n
fasi
lita
s ya
ng
be
rfu
ng
si u
ntu
k
me
mb
eri
kan
pe
lay
an
an
pe
na
ng
an
an
ko
mp
lik
asi
2.2
.1.
Me
nin
gk
atk
an
jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g
be
rfu
ng
si P
ON
ED
24
/7,
de
ng
an
pri
ori
tas
di
da
era
h
terp
en
cil:
•
Me
len
gk
ap
i/m
en
am
ba
h
tim
PO
NE
D t
erl
ati
h
•
Me
len
gk
ap
i sa
ran
a d
an
pra
sara
na
Pu
ske
sma
s y
g
be
brf
un
gsi
sb
g P
ON
ED
term
asu
k o
ba
t,
•
Me
lak
uk
an
pe
nye
ga
ran
terh
ad
ap
tim
PO
NE
D
ya
ng
su
da
h a
da
me
ng
ing
at
kasu
s
ko
mp
lik
asi
ja
ran
g
me
rek
a t
em
ui
• M
em
ast
ika
n a
da
ny
a
sara
na
ru
juk
an
tra
nsp
ort
asi
da
n
ko
mu
nik
asi
ya
ng
me
ma
da
i
% P
usk
esm
as
ya
ng
da
pa
t
be
rfu
ng
si
me
mb
eri
kan
pe
lay
an
an
PO
NE
D 2
4/7
di
wil
ay
ah
ka
bu
pa
ten
da
n
ko
ta
Se
mu
a P
usk
esm
as
PO
NE
D y
an
g s
ud
ah
ad
a d
ap
at
be
rfu
ng
si 2
4/7
pa
da
ak
hir
tah
un
20
13
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g d
ap
at
be
rfu
ng
si s
eb
ag
ai
Pu
ske
sma
s P
ON
ED
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
targ
et
da
era
h,
da
n p
ad
a t
ah
un
20
15
se
mu
a
Pu
ske
sma
s p
era
wa
tan
da
pa
t
me
mb
eri
kan
pe
laya
na
n P
ON
ED
24
/7
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
29
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
2.3
. Me
lak
uk
an
ko
ord
ina
si d
an
ke
rja
sam
a
de
ng
an
RS
ruju
ka
n b
aik
ya
ng
be
rad
a d
i
wil
aya
hn
ya
ma
up
un
di
wil
aya
h l
ain
nya
(RS
pro
vin
si,
RS
di
wil
aya
h
pe
rba
tasa
n,
RS
mil
ite
r, R
S
swa
sta
) u
ntu
k
me
mp
erl
ua
s
ak
ses
ruju
ka
n
ka
sus
ko
mp
lika
si d
i
RS
.
2.3
.1.
Din
as
Ke
seh
ata
n
me
lak
uk
an
ko
ord
ina
si
de
ng
an
be
rba
ga
i
sek
tor
terk
ait
ag
ar
terb
en
tuk
sist
em
ruju
ka
n d
ari
Pu
ske
sma
s k
e R
S
Jum
lah
ka
b d
an
ko
ta y
an
g
me
mp
un
ya
i
sist
em
ru
juk
an
da
n m
em
pu
ny
ai
Mo
U
Bu
ku
pe
do
ma
n r
uju
ka
n s
ele
sai
dib
ua
t
ole
h K
em
en
kes
pa
da
ta
hu
n 2
01
3,
da
n
did
istr
ibu
sik
an
ke
se
mu
a p
rov
insi
.
Pro
vin
si s
ele
sai m
ela
ku
ka
n
pe
ny
esu
aia
n b
ers
am
a-s
am
a
ka
bu
pa
ten
da
n k
ota
(te
rma
suk
pe
mb
ua
tan
Mo
U
ke
rja
sam
a/k
oo
rdin
asi
dg
pe
ma
ng
ku
ke
pe
nti
ng
an
, y
ait
u P
em
da
, R
SU
D,
Din
ke
s, R
S s
wa
sta
, K
lin
ik s
wa
sta
),
da
n
me
nd
istr
ibu
sik
an
ke
ka
bu
pa
ten
da
n
ko
ta p
ad
a p
ert
en
ga
ha
n/a
khir
ta
hu
n
20
14
.
Mo
U d
ike
lua
rka
n d
an
bu
ku
pe
do
ma
n
ruju
ka
n m
ula
i d
igu
na
ka
n o
leh
se
mu
a
da
era
h p
ad
a a
wa
l ta
hu
n 2
01
5
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
ka
b d
an
ko
ta
Ad
an
ya
sis
tem
info
rma
si K
IA
terp
ad
u
Sis
tem
in
form
asi
KIA
te
rpa
du
(ve
rtik
al
da
n h
ori
son
tal)
te
lah
te
rse
dia
ak
hir
tah
un
20
13
Pu
sat
Da
ta d
an
Info
rma
si
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
2.4
. Me
ng
op
tim
alk
an
pe
ma
nfa
ata
n
asu
ran
si
ke
seh
ata
n b
ag
i
ma
sya
rak
at
ya
ng
be
rha
k
2.4
.1.
Me
lak
uk
an
ko
ord
ina
si d
en
ga
n
be
rba
ga
i p
iha
k
un
tuk
pe
lak
san
aa
n
Jam
pe
rsa
l /JK
N d
i
seti
ap
tin
gk
at
Te
rbe
ntu
kn
ya
me
kan
ism
e
ko
ord
ina
si
pe
lak
san
aa
n
Jam
pe
rsa
l/JK
N
di
wil
ay
ah
ka
b
Me
ka
nis
me
ko
ord
ina
si p
ela
ksa
na
an
Jam
pe
rsa
l/JK
N d
i w
ila
ya
h k
ab
da
n k
ota
tela
h t
erb
en
tuk
pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3
Pu
sat
Pe
mb
iay
aa
n d
an
Jam
ina
n
Ke
seh
ata
n
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
30
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
(Ja
mp
ers
al,
JK
N)
pe
lay
an
an
se
hin
gg
a
tup
ok
si m
asi
ng
-
ma
sin
g p
iha
k j
ela
s
da
n k
ota
2
.4.2
. M
em
be
rik
an
info
rma
si k
ep
ad
a
ma
sya
rak
at
ten
tan
g
ha
k d
an
ke
wa
jib
an
terk
ait
asu
ran
si
ke
seh
ata
n
Dis
em
ina
si
info
rma
si
ten
tan
g h
ak
da
n
ke
wa
jib
an
terk
ait
asu
ran
si
ke
seh
ata
n
ke
pa
da
ma
sya
rak
at
tela
h d
ila
ku
ka
n
di
ke
cam
ata
n
da
n d
esa
,
me
lalu
i ja
jara
n
ke
seh
ata
n d
i
ke
cam
ata
n d
an
de
sa
Dis
em
ina
si i
nfo
rma
si t
en
tan
g h
ak
da
n
ke
wa
jib
an
te
rka
it a
sura
nsi
ke
seh
ata
n
(Ja
mp
ers
al/
JKN
) k
ep
ad
a m
asy
ara
ka
t
tela
h d
ila
ku
ka
n d
i se
mu
a k
eca
ma
tan
da
n d
esa
, m
ela
lui
jaja
ran
ke
seh
ata
n d
i
ke
cam
ata
n d
an
de
sa,
pa
da
aw
al
tah
un
20
14
.
Pu
sat
Pe
mb
iay
aa
n d
an
Jam
ina
n
Ke
seh
ata
n
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
AS
KE
S;
Pu
s
Pro
mke
s
2.5
. Me
nin
gk
atk
an
Ku
ali
tas
Pe
lay
an
an
2.5
.1.
Me
nin
gk
atk
an
ke
tera
mp
ila
n t
en
ag
a
ke
seh
ata
n d
i ti
ng
ka
t
da
sar
me
lalu
i
pe
lati
ha
n,
ma
ga
ng
,
da
n i
n-h
ou
se
tra
inin
g,
ba
ik d
i
Pu
ske
sma
s P
ON
ED
ma
up
un
Pu
ske
sma
s
pe
raw
ata
n n
on
-
PO
NE
D
Jum
lah
na
ke
s
ya
ng
me
nd
ap
at
pe
lati
ha
n
PO
NE
D:
Bid
an
;
Do
kte
rum
um
;
Pe
raw
at.
Jum
lah
Na
ke
s
ya
ng
te
lah
ma
ga
ng
/ i
n
ho
use
tra
inin
g
Se
mu
a t
im P
usk
esm
as
PO
NE
D (
Bid
an
;
Do
kte
rum
um
; P
era
wa
t) y
g a
da
te
lah
dil
ati
h P
ON
ED
pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3.
Jum
lah
Na
ke
s d
i P
usk
esm
as
PO
NE
D
(se
lain
tim
PO
NE
D)
ya
ng
te
lah
ma
ga
ng
/me
ne
rim
a i
n h
ou
se t
rain
ing
PO
NE
D
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n
Jum
lah
Na
ke
s d
i P
usk
esm
as
pe
raw
ata
n n
on
-PO
NE
D y
an
g t
ela
h
Pu
sat
Pe
nd
idik
an
da
n
Pe
lati
ha
n
Pu
sdik
lat
Ap
ara
tur
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
IBI;
ID
I; J
NP
K
31
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
PO
NE
D :
Bid
an
;
Do
kte
rum
um
;
Pe
raw
at.
ma
ga
ng
/m
en
eri
ma
in
ho
use
tra
inin
g
PO
NE
D m
en
ing
ka
t se
tia
p t
ah
un
se
sua
i
targ
et
da
era
h.
2
.5.2
. M
ela
ku
ka
n
pe
mb
ina
an
:
pe
mb
ina
an
RS
PO
NE
K k
e
Pu
ske
sma
s P
ON
ED
.
Pe
mb
ina
an
da
pa
t
dil
ak
uk
an
di
Pu
ske
sma
s a
tau
di
RS
PO
NE
K
Jum
lah
Pu
ske
sma
s
PO
NE
D y
an
g
ruti
n d
ibin
a
Pa
da
ta
hu
n 2
01
3 s
tra
teg
i p
em
bin
aa
n
RS
PO
NE
K k
e P
usk
esm
as
PO
NE
D s
ud
ah
dik
em
ba
ng
ka
n d
an
dis
ep
aka
ti o
leh
sem
ua
pe
ma
ng
ku
ke
pe
nti
ng
an
di
da
era
h
Ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
RS
PO
NE
K
me
lak
uk
an
pe
mb
ina
an
Pu
ske
sma
s
PO
NE
D s
eca
ra p
eri
od
ik
Dir
ekt
ora
t B
UK
Da
sar
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
2
.5.3
. M
ela
ksa
na
ka
n A
MP
de
ng
an
tin
da
k
lan
jutn
ya
. T
ind
ak
lan
jutn
ya
da
pa
t
be
rup
a p
en
ing
ka
tan
Pe
ng
eta
hu
an
da
n
Ke
tera
mp
ila
n
Pe
tug
as,
Me
len
gk
ap
i
ke
bu
tuh
an
ala
t d
an
ob
at,
Pe
rub
ah
an
ke
bij
ak
an
, d
ll
Jum
lah
ka
b/k
ota
ya
ng
me
lak
uk
an
AM
P m
inim
al 2
x
pe
r ta
hu
n
Jum
lah
Ka
bu
pa
ten
da
n K
ota
ya
ng
me
lak
uk
an
AM
P d
en
ga
n t
ind
ak
lan
jutn
ya
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
3 s
eti
da
kn
ya 2
x A
MP
ya
ng
dit
ind
ak
-la
nju
ti d
ila
ku
ka
n.
Pa
da
tah
un
20
15
se
mu
a k
ab
up
ate
n d
an
ko
ta m
ela
ku
ka
n 4
X A
MP
ya
ng
dit
ind
ak
-la
nju
ti.
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta
2
.5.4
. M
ela
ksa
na
ka
n b
ack
refe
rra
l a
ga
r p
eru
juk
me
nd
ap
atk
an
pe
mb
ela
jara
n d
ari
ha
sil
tin
da
ka
nn
ya
Jum
lah
ka
b /
ko
ta y
an
g
me
mp
un
ya
i
me
kan
ism
e
“ba
ck r
efe
rra
l”
Bu
ku
pe
do
ma
n r
uju
ka
n (
term
asu
k
pe
do
ma
n r
uju
ka
n b
ali
k)
sele
sai
dib
ua
t
ole
h K
em
en
kes
pa
da
ta
hu
n 2
01
3,
da
n
dis
esu
aik
an
ole
h p
rov
insi
da
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta,
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n K
ota
; D
it
32
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
da
n m
ela
ku
ka
n
pe
ma
nta
ua
n p
asi
en
pa
sca
pe
raw
ata
n.
/ru
juk
an
ba
lik
ka
bu
pa
ten
/ko
ta s
esu
ai k
on
dis
i d
ae
rah
ma
sin
g-m
asi
ng
. P
ed
om
an
ru
juk
an
mu
lai
dig
un
ak
an
ole
h s
em
ua
da
era
h
pa
da
aw
al
tah
un
20
14
Bin
a K
es
Ibu
; D
it
Bin
a K
es
An
ak
2
.5.5
. M
ela
ku
ka
n s
up
erv
isi
fasi
lita
tif
terh
ad
ap
pe
lay
an
an
PO
NE
D
ole
h B
ida
n
ko
ord
ina
tor
ka
bu
pa
ten
da
n K
ota
Jum
lah
ka
b d
an
ko
ta d
i w
ila
ya
h
pro
vin
si y
an
g
me
lak
uk
an
sup
erv
isi
fasi
lita
tif
thd
pe
lay
an
an
PO
NE
D
Jum
lah
Ka
bu
pa
ten
da
n k
ota
ya
ng
me
lak
uk
an
su
pe
rvis
i fa
silit
ati
f th
d
pe
lay
an
an
PO
NE
D s
eca
ra r
uti
n
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
targ
et
da
era
h.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
Ka
bu
pa
ten
da
n K
ota
te
lah
me
lak
uk
an
su
pe
rvis
i
fasi
lita
tif
seca
ra r
uti
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Dit
. B
ina
Ya
n
Ke
pe
raw
ata
n
da
n K
M
Ke
me
nk
es,
Pro
v,
Ka
b/K
ota
3
. P
en
jam
ina
n
selu
ruh
RS
Ka
bu
pa
ten
/
Ko
ta m
am
pu
PO
NE
K 2
4/7
sesu
ai
sta
nd
ar
3.1
. Me
nin
gk
atk
an
ku
ali
tas
pe
tug
as
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n d
i R
S
ruju
ka
n a
ga
r
da
pa
t
me
na
ng
an
i k
asu
s
ko
mp
lik
asi
de
ng
an
te
pa
t
wa
ktu
da
n t
ep
at
gu
na
, te
rma
suk
ad
an
ya
pe
do
ma
n
sta
nd
ar
pe
lay
an
an
ka
sus-
ka
sus
kom
pli
ka
si
3.1
.1.
Me
lak
uk
an
pe
lati
ha
n
ma
na
jem
en
kli
nis
ten
ag
a k
ese
ha
tan
di
RS
da
lam
me
na
ng
an
i k
asu
s
ruju
ka
n k
om
pli
ka
si,
me
lalu
i p
ela
tih
an
PO
NE
K,
life
sa
vin
g
skil
ls,
da
n p
ela
tih
an
lain
ny
a
Te
rla
ksa
na
ny
a
Pe
lati
ha
n
ma
na
jem
en
kli
nis
te
na
ga
ke
seh
ata
n d
i R
S
da
lam
me
na
ng
an
i
ka
sus
ruju
ka
n
ko
mp
lik
asi
,
me
lalu
i
pe
lati
ha
n
PO
NE
K,
life
sav
ing
sk
ills
, d
ll,
Se
mu
a R
SUD
me
mp
un
ya
i tim
pe
tug
as
(ke
bid
an
an
, a
na
k d
an
an
est
esi
– b
aik
spe
sia
lis
ata
up
un
PP
DS
) y
an
g t
ela
h
dil
ati
h s
eh
ing
ga
ma
mp
u m
em
be
rik
an
pe
lay
an
an
PO
NE
K p
ad
a a
khir
ta
hu
n
20
14
.
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
PE
MD
A;
BA
PP
ED
A;
Din
ke
s P
rov,
Ka
bu
pa
ten
da
n
Ko
ta;
RS;
org
an
isa
si
pro
fesi
33
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
3.2
. Me
nin
gk
atk
an
ko
ord
ina
si d
an
ke
rja
sam
a
de
ng
an
RS
Ru
juk
an
la
inn
ya
,
ya
itu
RS
tip
e
leb
ih t
ing
gi,
RS
/RS
B s
wa
sta
,
da
n R
S M
ilit
er
un
tuk
me
nja
min
ak
ses
ka
sus
ko
mp
lik
asi
di R
S
3.2
.1.
Me
lak
uk
an
ko
ord
ina
si d
an
me
nd
ap
atk
an
ko
nse
nsu
s
ke
rja
sam
a d
en
ga
n R
S
Ru
juk
an
la
inn
ya
, y
ait
u R
S
tip
e l
eb
ih t
ing
gi,
RS/
RS
B
swa
sta
, d
an
RS
Mil
ite
r ,
un
tuk
me
nja
min
ak
ses
ka
sus
kom
pli
ka
si d
i R
S
Ad
an
ya
Mo
U
ata
u
me
kan
ism
e/p
ed
om
an
ko
ord
ina
si
da
n k
erj
asa
ma
de
ng
an
RS
Ru
juk
an
Se
tia
p K
ab
up
ate
n/K
ota
te
lah
me
mp
un
ya
i Mo
U a
tau
ke
rja
sam
a p
ad
a
tah
un
20
14
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
Bir
o H
uko
m d
an
Org
an
isa
si
3.3
. Me
nja
min
ak
ses
terh
ad
ap
da
rah
ya
ng
am
an
3.3
.1.
Me
nin
gk
atk
an
da
n
me
mp
erk
ua
t
ke
rja
sam
a d
en
ga
n
PM
I
Te
rbe
ntu
kn
ya
ke
rja
sam
a
an
tara
PM
I
de
ng
an
UT
D R
S
da
lam
pe
ny
ed
iaa
n
da
rah
Ke
rja
sam
a a
nta
ra P
MI
de
ng
an
UT
D R
S
di
sem
ua
ka
bu
pa
ten
da
n k
ota
da
lam
pe
ny
ed
iaa
n d
ara
h d
ise
pa
ka
ti p
ad
a
ak
hr
tah
un
20
13
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; P
MI
3
.3.2
. M
en
ing
ka
tka
n f
un
gsi
UT
D
UT
D t
ers
ed
ia d
i
RS
da
n b
erf
un
gsi
sesu
ai
sta
nd
ar
Se
mu
a U
TD
RS
UD
be
rfu
ng
si p
ad
a a
kh
ir
tah
un
20
13
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; P
MI
3
.3.3
. Me
nin
gk
atk
an
ke
rja
sam
a a
nta
r R
S,
di
wil
ay
ah
ma
up
un
dil
ua
r w
ila
ya
h
(pro
vin
si a
tau
Ad
an
ya
Mo
U/k
erj
asa
ma
an
tar
RS
, d
i
wil
ay
ah
ma
up
un
Mo
U/k
erj
asa
ma
an
tar
RS
, d
i w
ila
ya
h
ma
up
un
dil
ua
r w
ila
yah
, d
ala
m
pe
ng
ad
aa
n d
ara
h p
ad
a a
kh
ir t
ah
un
20
13
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
PM
I
34
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
ka
b&
kota
la
in)
da
lam
pe
ng
ad
aa
n
da
rah
Me
ma
stik
an
selu
ruh
RS
me
mil
iki
Ba
nk
Da
rah
Ru
ma
h
Sa
kit
(BD
RS
),m
ela
lui
pe
mb
en
tuk
an
jeja
rin
g p
en
ye
dia
an
da
rah
an
tar
RS
, b
aik
di
wil
aya
h y
an
g
sam
a m
au
pu
n
wil
aya
h l
ain
terd
ek
at
dil
ua
r w
ila
ya
h,
da
lam
pe
ng
ad
aa
n
da
rah
3.4
. Me
nin
gk
atk
an
Pe
lay
an
an
KB
pa
sca
-sa
lin
Ju
mla
h
pe
lay
an
an
KB
pa
sca
sa
lin
di
RS
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n
Jum
lah
pe
lay
an
an
KB
pa
sca
-sa
lin
di
RS
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n s
esu
ai
targ
et
da
era
h.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 i
bu
pa
sca
-sa
lin
ya
ng
me
ne
rim
a p
ela
ya
na
n K
B p
ad
a t
ah
un
20
15
me
nin
gk
at
seb
esa
r 5
0%
dib
an
din
gk
an
se
be
lum
ny
a
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
;
BK
KB
N
3.5
. Me
nja
min
ke
ters
ed
iaa
n
pe
lay
an
an
se
tia
p
saa
t (d
ala
m 2
4
jam
7 h
ari
)
3.4
.1.
Me
len
gk
ap
i/m
en
am
ba
h t
en
ag
a u
ntu
k
me
nja
min
pe
mb
eri
an
pe
lay
an
an
24
/7:
me
nye
dia
ka
nti
m
PO
NE
K y
an
g d
ap
at
Jum
lah
RS
PO
NE
K y
an
g
da
pa
t b
erf
un
gsi
24
/7
Pa
da
ta
hu
n 2
01
4 s
em
ua
RS
PO
NE
K
da
pa
t b
erf
un
gsi
se
ba
ga
i R
S P
ON
EK
24
/7
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
35
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
me
mb
eri
kan
pe
lay
an
an
ke
ga
wa
t-
da
rura
tan
, te
rma
suk
ke
ters
ed
iaa
n
op
era
tor
op
era
si
Ce
sar
(SP
OG
/PP
DS
Ke
bid
an
an
), D
r.
Sp
esi
ali
s A
na
k,
An
est
esi
(D
r,
pa
ram
ed
is),
Bid
an
,
da
n P
era
wa
t).
3
.4.2
. M
ele
ng
ka
pi/
me
na
m
ba
h k
ete
rse
dia
an
sara
na
da
n
pra
sara
na
: ru
an
g
op
era
si d
an
pe
ng
atu
ran
pri
ori
tas
pe
ng
gu
na
an
ny
a,
kit
op
era
si C
ae
sar,
ob
at,
da
rah
, d
sb.
RS
UD
me
mp
un
ya
i
Sa
ran
a d
an
Pra
sara
na
se
sua
i
sta
nd
ar
un
tuk
pe
lay
an
an
PO
NE
K 2
4/7
Se
mu
a R
SUD
me
mp
un
ya
i sa
ran
a d
an
pra
sara
na
le
ng
ka
p t
ah
un
20
15
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; B
UK
Ru
juk
an
3
.4.3
. M
ela
ku
ka
n
pe
nd
ek
ata
n u
pa
ya
ino
va
tif
ya
ng
se
sua
i
dg
ko
nd
isi
da
era
h
ba
gi
RS
ya
ng
ke
ku
ran
ga
n S
DM
stra
teg
is t
eru
tam
a d
i
DT
PK
. S
ala
h s
atu
con
toh
Sis
ter
Te
rse
len
gg
ara
ny
a u
pa
ya
in
ov
ati
f
un
tuk
me
ng
ura
ng
i
ke
sen
jan
ga
n
SD
M t
erm
asu
k
ten
ag
a s
pe
sia
lis.
Pa
da
ta
hu
n 2
01
3 t
ers
ed
ia t
ela
ah
terh
ad
ap
up
ay
a-u
pa
ya
in
ova
tif
Pa
da
ta
hu
n 2
01
4 d
imu
lai
pe
lak
san
aa
nn
ya
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; B
UK
Da
sar
36
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
Ho
spit
al
Pro
gra
m y
g
dis
ele
ng
gra
ka
n d
i
pro
v N
TT
3.6
. Me
nin
gk
atk
an
Ku
ali
tas
Pe
lay
an
an
3.5
.1.
Me
nin
gk
atk
an
ke
tera
mp
ila
n t
en
ag
a
ke
seh
ata
n m
ela
lui
pe
lati
ha
n,
ma
ga
ng
,
in-h
ou
se t
rain
ing
,
pe
mb
ina
an
: B
ida
n,
Do
kte
r, S
pe
sia
lis.
Jum
lah
pe
tug
as
RS
ya
ng
dil
ati
h
PO
NE
K:
Bid
an
,
Do
kte
r, D
okt
er
calo
n s
pe
sia
lis
Jum
lah
pe
tug
as
RS
ma
ga
ng
/in
-
ho
use
tra
inin
g:
Bid
an
, D
ok
ter,
Do
kte
r ca
lon
spe
sia
lis
Pa
da
ta
hu
n 2
01
4 s
em
ua
tim
PO
NE
K R
S
sud
ah
dil
ati
h
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
RSU
D t
ela
h
me
lak
uk
an
pe
nin
gk
ata
n p
en
ge
tah
ua
n
da
n k
ete
ram
pil
an
ke
bid
an
an
da
n B
ay
i
ba
ru l
ah
ir p
ad
a p
etu
ga
s ke
bid
an
an
da
n B
ay
i b
aru
la
hir
(Do
kte
r, B
ida
n,
da
n
Pe
raw
at)
ya
ng
be
lum
me
nd
ap
atk
an
pe
lati
ha
PO
NE
K m
ela
lui m
ag
an
g/i
n-
ho
use
tra
inin
g
Pu
sat
Pe
nd
idik
an
da
n
Pe
lati
ha
n N
ak
es,
BP
PSD
M
Ke
seh
ata
n
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
Bin
a K
es
Ibu
3
.5.2
. M
ela
ku
ka
n a
ud
it
pa
da
se
tia
p
ke
ma
tia
n i
bu
da
n
BB
L y
an
g t
erj
ad
i di
RS
, y
an
g
dit
ind
ak
lan
juti
(pe
rba
ika
n
ko
mp
ete
nsi
SD
M;
ke
len
ga
ka
pa
n o
ba
t,
da
rah
, d
an
ala
t;
pe
rub
ah
an
ke
bij
ak
an
)
% R
S y
an
g
me
lak
uk
an
au
dit
ke
ma
tia
n i
bu
da
n B
ay
i b
aru
lah
ir
Pa
da
ta
hu
n 2
01
4 s
em
ua
RSU
D
me
lak
uk
an
au
dit
ke
ma
tia
n ib
u d
an
Ba
yi
ba
ru l
ah
ir m
ela
ku
ka
n a
ud
it y
an
g
dit
ind
ak
-la
nju
ti
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
37
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
3
.5.3
. M
en
go
pti
ma
lka
n
pe
lak
san
aa
n
sup
erv
isi
da
n j
ag
a
mu
tu d
i R
S.
Te
rla
ksa
na
ny
a
sup
erv
isi
da
n
jag
a m
utu
di R
S
seca
ra r
uti
n
Pa
da
ta
hu
n 2
01
4 s
em
ua
RSU
D
me
mp
un
ya
i p
ed
om
an
da
n
me
lak
san
ak
an
su
pe
rvis
i d
an
ja
ga
mu
tu
di
RS
se
cara
ru
tin
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
D
inke
s P
rov
,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
BU
KR
3
.5.4
. M
en
gg
un
ak
an
ma
klu
ma
t p
ela
ya
na
n
un
tuk
me
nin
gk
atk
an
pe
ran
ma
sya
rak
at
da
lam
pe
nin
gk
ata
n
ku
ali
tas
pe
lay
an
an
% R
S k
ab
/ k
ota
ya
ng
me
mp
un
ya
i
ma
klu
ma
t
pe
lay
an
an
20
14
se
mu
a R
SU
D m
em
pu
ny
ai
ma
klu
ma
t p
ela
ya
na
n
Pu
sat
Pro
mo
si
Ke
seh
ata
n
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
BU
KR
3.7
. Me
mp
erk
ua
t
Sis
tem
Pe
lay
an
an
ke
bid
an
an
da
n
Ba
yi
ba
ru l
ah
ird
i
RS
3.6
.1.
Me
ng
em
ba
ng
ka
n/m
em
od
ifik
asi
ke
bij
ak
an
di
fasi
lita
s
pe
lay
an
an
: a
lur
pe
ne
rim
aa
n d
an
pe
na
ng
an
an
ka
sus
da
rura
t k
eb
ida
na
n
da
n B
ay
i b
aru
la
hir
,
ke
ters
ed
iaa
n d
an
be
rfu
ng
sin
ya
ru
an
g
ga
wa
t d
aru
rat,
dll
.
Te
rse
dia
ny
a
ke
bij
ak
an
pe
lay
an
an
di
RS
term
asu
ka
lur
pe
ne
rim
aa
n d
an
pe
na
ng
an
an
ka
sus
da
rura
t
ke
bid
an
an
da
n
Ba
yi
ba
ru l
ah
ir,
ke
ters
ed
iaa
n
da
n
be
rfu
ng
sin
ya
rua
ng
ga
wa
t
da
rura
t, d
ll.
Pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
RS
UD
me
mp
un
ya
i d
an
me
ne
rap
kan
ke
bij
ak
an
pe
lay
an
an
di
RS
ya
ng
je
las
da
n m
em
ad
ai
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
BU
KR
3
.6.2
. M
ela
ksa
na
ka
n
ruju
ka
n b
ali
k/b
ack
-
%
RS
UD
ya
ng
me
lak
uk
an
Pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3 s
em
ua
RS
UD
me
lak
uk
an
ru
juk
an
ba
lik
da
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
38
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
refe
rra
l d
ari
RS
ke
pe
ruju
k,
ag
ar
mo
nit
ori
ng
pa
sie
n
pa
sca
-ra
wa
t d
ap
at
dil
ak
uk
an
ole
h
fasi
lita
s/te
na
ga
pe
ruju
k
ruju
ka
n b
ali
k
da
n m
ela
ku
ka
n
pe
nca
tata
n d
an
pe
lap
ora
n
seca
ra r
uti
n
me
lak
uk
an
pe
nca
tata
n d
an
pe
lap
ora
n
seca
ra r
uti
n
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
BU
KR
da
n
BU
KD
; D
it I
bu
da
n D
it A
na
k
4
. P
en
jam
ina
n
terl
ak
san
an
ya
ruju
ka
n e
fekt
if
pa
da
ka
sus
ko
mp
lik
asi
4.1
. M
en
jam
in
Te
rse
dia
ny
a
Pe
do
ma
n
Ru
juk
an
4.1
.1.
Me
ng
em
ba
ng
ka
n/m
em
an
tap
ka
n
Pe
do
ma
n R
uju
ka
n
ya
ng
je
las
di t
ing
ka
t
pu
sat
Jum
lah
pro
vin
si
da
n k
ab
up
ate
n
da
n k
ota
ya
ng
pu
ny
a p
ed
om
an
sist
em
ru
juk
an
ma
tern
al
da
n
Ba
yi
ba
ru l
ah
ir
Bu
ku
pe
do
ma
n r
uju
ka
n (
term
asu
k
pe
do
ma
n r
uju
ka
n b
ali
k)
sele
sai
dib
ua
t
ole
h K
em
en
kes
pa
da
ta
hu
n 2
01
3.
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
;
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
PE
MD
A;
BA
PP
ED
A;
Din
ke
s P
rov,
Ka
bu
pa
ten
da
n
Ko
ta;
RS;
org
an
isa
si
pro
fesi
4
.1.2
. M
en
ge
mb
an
gk
an
/m
em
an
tap
ka
n
Pe
do
ma
n R
uju
ka
n
ya
ng
je
las
da
n
op
era
sio
na
l d
i
tin
gk
at
da
era
h,
term
asu
k f
un
gsi
da
n
pe
ran
se
tia
p t
ing
ka
t
pe
lay
an
an
Jum
lah
ka
b /
ko
ta y
an
g p
un
ya
pe
do
ma
n s
iste
m
ruju
ka
n
ma
tern
al
da
n
Ba
yi
ba
ru l
ah
ir
Pro
vin
si,
ka
bu
pa
ten
da
n k
ota
me
lak
uk
an
pe
nye
sua
ian
be
rda
sark
an
ko
nd
isi
da
era
h m
asi
ng
-ma
sin
g.
Pro
vin
si,
ka
bu
pa
ten
da
n k
ota
su
da
h
me
mp
un
ya
i Pe
do
ma
n r
uju
ka
n d
an
mu
lai
dig
un
ak
an
pa
da
aw
al t
ah
un
20
14
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
Bin
a K
es
Ibu
4
.1.3
. M
en
ge
mb
an
gk
an
pe
do
ma
n r
uju
ka
n
ba
lik
da
ri R
S r
uju
ka
n
ke
pe
ruju
k
Ad
an
ya
Pe
do
ma
n
Ru
juk
an
Ba
lik
Ta
hu
n 2
01
4 d
ae
rah
su
da
h m
em
pu
ny
ai
pe
do
ma
n d
an
me
lak
san
ak
an
ru
juk
an
term
asu
k r
uju
ka
n b
alik
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
4
.1.4
. M
en
ge
mb
an
gk
an
A
da
ny
a
Pe
do
ma
n r
uju
ka
n u
ntu
k p
asi
en
ya
ng
D
ire
kto
rat
Bin
a
Din
ke
s P
rov,
39
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
pe
do
ma
n r
uju
ka
n
un
tuk
pa
sie
n y
an
g
me
ma
nfa
atk
an
pro
gra
m j
am
pe
rsa
l
ata
u p
rog
ram
asu
ran
si k
ese
ha
tan
pe
me
rin
tah
la
inn
ya
.
pe
do
ma
n
ruju
ka
n u
ntu
k
pa
sie
n y
an
g
me
ma
nfa
atk
an
pro
gra
m
Jam
pe
rsa
l a
tau
pro
gra
m
asu
ran
si
ke
seh
ata
n
pe
me
rin
tah
lain
ny
a
me
ma
nfa
atk
an
pro
gra
m J
am
pe
rsa
l
sele
sai t
ah
un
20
13
Pe
do
ma
n r
uju
ka
n y
an
g d
ise
sua
ika
n
de
ng
an
pro
gra
m J
KN
se
lesa
i ta
hu
n
20
14
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
, P
usa
t
Pe
mb
iay
aa
n
Jam
ina
n
Ke
seh
ata
n
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; D
it
bin
a k
es
ibu
4.2
. M
en
jam
in
Te
rse
dia
ny
a
Sis
tem
Ru
juk
an
ya
ng
Ma
nta
p
4.2
.1.
Me
ng
em
ba
ng
ka
n/m
em
an
tap
ka
n s
iste
m
jeja
rin
g y
an
g
dis
ep
ak
ati
be
rsa
ma
,
ya
ng
me
lip
uti
“Je
jari
ng
Ru
juk
an
Ve
rtik
al”
da
n
“Je
jari
ng
Ru
juk
an
Ho
riso
nta
l”
Ad
an
ya
je
jari
ng
sist
em
ru
juk
an
Pe
do
ma
n r
uju
ka
n d
i ti
ng
ka
t p
rov
insi
da
n k
ab
up
ate
n d
an
ko
ta s
ele
sai
da
n
dim
an
faa
tka
n t
ah
un
20
14
, te
rma
suk
sist
em
je
jari
ng
ve
rtik
al (
an
tara
RS
tip
e
yg
le
bih
tin
gg
i d
en
ga
n R
S t
ipe
le
bih
ren
da
h),
je
jari
ng
ru
juk
an
ho
riso
nta
l
(RS
pe
me
rin
tah
da
n s
wa
sta
) d
an
jeja
rin
g l
inta
s b
ata
s (r
eg
ion
al)
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
4
.2.2
. M
en
ge
mb
an
gk
an
/m
em
an
tap
ka
n s
iste
m
jeja
rin
g r
eg
ion
al
ya
ng
dis
ep
ak
ati
be
rsa
ma
, te
ruta
ma
un
tuk
me
na
ng
an
i
da
era
h-d
ae
rah
terp
en
cil
da
n
Ad
an
ya
je
jari
ng
reg
ion
al
sist
em
ruju
ka
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; d
it
bin
a k
es
Ibu
40
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
pe
rba
tasa
n.
4
.2.3
. M
en
ge
mb
an
gk
an
Sis
tem
Ko
mu
nik
asi
Ru
juk
an
ya
ng
me
mp
un
ya
i d
ua
tuju
an
, y
ait
u u
ntu
k
pe
mb
imb
ing
an
pe
lay
an
an
da
n
un
tuk
me
nd
ap
atk
an
ko
nfi
rma
si
ke
ters
ed
iaa
n
pe
lay
an
an
RS
ruju
ka
n
(ke
be
rad
aa
n d
ok
ter,
ke
ters
ed
iaa
n
tem
pa
t ti
du
r,
ke
ters
ed
iaa
n d
ara
h,
ob
at,
dll
).
Ad
an
ya
Sis
tem
Ko
mu
nik
asi
Ru
juk
an
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
Ka
bu
pa
ten
da
n K
ota
ya
ng
me
mp
un
ya
i ja
rin
ga
n
tele
kom
un
ika
si y
an
g b
aik
te
lah
me
ng
em
ba
ng
ka
n d
an
me
lak
san
ak
an
sist
em
ko
mu
nik
asi
ru
juk
an
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
, P
usa
t
Da
ta d
an
Info
rma
si
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
4
.2.4
. M
em
an
tap
ka
n
sist
em
pe
ne
rim
aa
n
da
n p
en
an
ga
na
n
ka
sus
ga
wa
t d
aru
rat
di
da
lam
ru
ma
h
sak
it,
term
asu
k a
lur
pe
na
ng
an
an
ny
a,
ko
ord
ina
si d
en
ga
n
do
kte
r sp
esi
ali
s
ke
bid
an
an
ata
u
PP
DS
ke
bid
an
an
,
Be
rla
ku
ny
a
sist
em
pe
ne
rim
aa
n d
an
pe
na
ng
an
an
ka
sus
ga
wa
t
da
rura
t d
i d
ala
m
rum
ah
sa
kit
sesu
ai
sta
nd
ar
ak
red
ita
si R
S
Pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
4 s
em
ua
RS
UD
me
mp
un
ya
i d
an
me
ne
rap
kan
ke
bij
ak
an
pe
lay
an
an
ka
sus
ga
wa
t
da
rura
t d
i d
ala
m r
um
ah
sa
kit
se
sua
i
sta
nd
ar
ak
red
ita
si R
S
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
41
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
da
n k
oo
rdin
asi
de
ng
an
do
kte
r
spe
sia
lis
lain
ny
a
terk
ait
ke
ma
tia
n i
bu
de
ng
an
se
ba
b
ind
ire
k.
4
.2.5
. M
en
ge
mb
an
gk
an
/
me
ma
nta
pk
an
sist
em
je
jari
ng
ya
ng
dis
ep
ak
ati
be
rsa
ma
un
tuk
da
era
h t
erp
en
cil
da
n k
ep
ua
lau
an
Ad
an
ya
Sis
tem
Jeja
rin
g d
i
da
era
h
terp
en
cil
da
n
ke
pu
lau
an
Sis
tem
Je
jari
ng
di
da
era
h
terp
en
cil
da
n k
ep
ula
ua
n t
erb
en
tuk
pa
da
ak
hir
tah
un
20
15
D
ink
es
Pro
v,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
5.
Pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n
rep
rod
uk
si r
em
aja
seb
ag
ai
up
ay
a
inte
rve
nsi
din
i
da
lam
pe
nce
ga
ha
n
ke
ha
mil
an
din
i
pa
da
re
ma
ja
5.1
. Me
nja
min
ters
ed
ian
ya
Pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n
pe
du
li
rem
aja
ya
ng
be
rfo
ku
s
pa
da
la
ya
na
n
pro
mo
tif
da
n
pre
ve
nti
f
me
lalu
i KIE
da
n
Ko
nse
lin
g
5.1
.1
Me
nin
gk
atk
an
jum
lah
Pu
ske
sma
s
ya
ng
ma
mp
u
lak
san
a P
ela
ya
na
n
Ke
seh
ata
n P
ed
uli
Re
ma
ja (
PK
PR
)
me
lalu
i p
ela
tih
an
ten
ag
a k
ese
ha
tan
da
n p
em
bin
aa
n
tek
nis
.
Ca
ku
pa
n
Ka
bu
pa
ten
ya
ng
me
mil
iki
min
ima
l 4
Pu
ske
sma
s
ma
mp
u l
ak
san
a
PK
PR
95
% d
ari
to
tal
ka
bu
pa
ten
me
mp
un
ya
i
4 p
usk
esm
as
ma
mp
u P
KP
R p
ad
a t
ah
un
20
14
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n A
na
k
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
42
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
S
tra
teg
i 2
: M
en
ing
ka
tka
n p
era
n P
em
eri
nta
h D
ae
rah
da
n s
wa
sta
da
lam
up
ay
a k
ese
ha
tan
ib
u
6
. P
en
jam
ina
n
du
ku
ng
an
PE
MD
A
terh
ad
ap
reg
ula
si y
an
g
da
pa
t
me
nd
uk
un
g
seca
ra e
fekt
if
pe
lak
san
aa
n
pro
gra
m
5.1
. Re
gu
lasi
da
lam
Pe
ng
ad
aa
n d
an
pe
ne
mp
ata
n
ten
ag
a
ke
seh
ata
n
5.1
.1.
Me
ny
am
pa
ika
n
usu
lan
ke
pa
da
Pe
me
rin
tah
Pu
sat
da
n D
ae
rah
un
tuk
me
me
nu
hi
ke
bu
tuh
an
te
na
ga
di
be
rba
ga
i ti
ng
ka
tan
fasi
lita
s ke
seh
ata
n
seh
ing
ga
ma
sya
rak
at
me
mp
un
ya
i a
kse
s
24
/7 k
ep
ad
a
pe
lay
an
an
ke
bid
an
an
da
n b
ay
i
ba
ru l
ah
ir y
an
g
dib
utu
hk
an
ny
a.
Usu
lan
te
rse
bu
t
me
lip
uti
:
•
Me
len
gk
ap
i te
na
ga
di
Fa
sili
tas
PO
NE
D
da
n P
ON
EK
ya
ng
be
lum
me
mp
un
ya
i
ten
ag
a t
erl
ati
h
•
Me
ne
mp
atk
an
tim
Te
na
ga
PO
NE
D
di
fasi
lita
s P
ON
ED
seca
ra b
ert
ah
ap
•
Me
ne
mp
atk
an
ti
m
Te
na
ga
PO
NE
K
di
•
Jum
lah
Pu
ske
sma
s
PO
NE
D d
i k
ab
da
n k
ota
ya
ng
me
mp
un
ya
i
ten
ag
a
len
gk
ap
•
Jum
lah
RS
PO
NE
K d
i
pro
vin
si y
an
g
me
mp
un
ya
i
ten
ag
a
len
gk
ap
•
Pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
RS
PO
NE
K m
em
pu
ny
ai
ten
ag
a le
ng
ka
p
seh
ing
ga
da
pa
t b
erf
un
gsi
24
/7
•
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
Pu
ske
sma
s P
ON
ED
me
mp
un
ya
i
ten
ag
a l
en
gk
ap
se
hin
gg
a d
ap
at
be
rfu
ng
si 2
4/7
•
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 s
em
ua
Pu
ske
sma
s P
era
wa
tan
me
mp
un
ya
i
ten
ag
a y
an
g d
ap
at
me
mb
eri
ka
n
pe
lay
an
an
PO
NE
D 2
4/7
BP
PSD
M
(Pu
sre
ng
un
ak
es)
PE
MD
A;
BA
PP
ED
A;
Din
ke
s P
rov,
Ka
bu
pa
ten
da
n
Ko
ta;
RS;
org
an
isa
si
pro
fesi
43
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
fasi
lita
s R
S P
ON
EK
seca
ra b
ert
ah
ap
•
Me
nja
min
ke
ters
ed
iaa
n
ten
ag
a s
pe
sia
lis
di
RS
PO
NE
K a
tau
RS
Pe
me
rin
tah
ya
ng
be
lum
PO
NE
K
5
.1.2
. M
en
ya
mp
aik
an
usu
lan
ke
pa
da
Pe
me
rin
tah
Da
era
h
ag
ar
me
nja
min
pe
ne
mp
ata
n t
en
ag
a
ya
ng
su
da
h d
ila
tih
PO
NE
D/P
ON
EK
un
tuk
tid
ak
dim
uta
si
ata
u d
iga
nti
de
ng
an
ten
ag
a l
ain
ya
ng
seta
ra.
% K
ab
up
ate
n
da
n k
ota
di
wil
ay
ah
pro
vin
si
ya
ng
pu
ny
a S
K
PO
NE
D
(te
rma
suk
SK
pe
tug
as)
% K
ab
up
ate
n
da
n k
ota
di
wil
ay
ah
pro
vin
si
ya
ng
pu
ny
a S
K
PO
NE
K
(te
rma
suk
SK
pe
tug
as)
20
14
Se
luru
h P
usk
esm
as
PO
NE
D
me
mp
un
ya
i SK
20
14
Se
luru
h R
S P
ON
EK
me
mp
un
ya
i
SK
Dir
ekt
ora
t B
UK
D
Dir
ekt
ora
t B
UK
R
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
BU
KD
; K
em
en
PA
N
5.2
. Re
gu
lasi
da
lam
me
nja
min
ke
ters
ed
iaa
n
ob
at
ya
ng
dip
erl
uk
an
di
5.2
.1.
Me
nin
gk
atk
an
da
n
me
ma
nta
pk
an
ko
ord
ina
si d
en
ga
n
Pe
me
rin
tah
Pu
sat
da
n D
ae
rah
ag
ar
Pe
rse
nta
se
ke
ters
ed
iaa
n
ob
at
ese
nsi
al
ke
bid
an
an
da
n
Ba
yi
ba
ru l
ah
ir
Ta
hu
n 2
01
4,
10
0%
ob
at
ese
nsi
al
ke
bid
an
an
da
n B
ay
i b
aru
la
hir
te
rse
dia
ba
ik j
en
is d
an
ju
mla
hn
ya
Dit
. B
ina
Ob
at
Pu
bli
k d
an
Pe
rbe
kk
es
Pu
sat,
Din
kes
Pro
v.,
Din
ke
s
Ka
b/K
ota
44
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
fasi
lita
s
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n d
asa
r
pe
me
rin
tah
ob
at
ya
ng
dib
utu
hk
an
te
rja
min
seti
ap
sa
at,
term
asu
k p
rose
s
pe
ren
can
aa
n,
pe
ng
elo
laa
n d
an
mo
nit
ori
ng
-
eva
lua
si
5
.2.2
. M
en
ing
ka
tka
n d
an
me
ma
nta
pk
an
ko
ord
ina
si d
en
ga
n
PM
I m
en
ge
na
i
pe
ny
ed
iaa
n d
ara
h,
bil
a d
ipe
rlu
ka
n
me
lalu
i N
ota
Ke
sep
ah
am
an
tin
gk
at
da
era
h
Ad
an
ya
MO
U
Din
ke
s d
g P
MI
ttg
pe
ng
ad
aa
n
da
rah
Ta
hu
n 2
01
4,a
da
MO
U a
nta
ra s
elu
ruh
din
ke
s p
rov
insi
, k
ab
up
ate
n/k
ota
de
ng
an
PM
I
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
; P
MI
5
.2.3
. M
en
ing
ka
tka
n d
an
me
ma
nta
pk
an
ko
ord
ina
si a
nta
r R
S,
pe
me
rin
tah
ma
up
un
swa
sta
, d
ala
m
pe
ny
ed
iaa
n a
lat,
ob
at
da
n d
ara
h,
bil
a
dip
erl
uk
an
me
lalu
i
No
ta K
ese
pa
ha
ma
n
tin
gk
at
da
era
h
Ad
an
ya
MO
U R
S
dg
PM
I tt
g
pe
ng
ad
aa
n
da
rah
Pa
da
ta
hu
n 2
01
4 a
da
MO
U a
nta
ra
selu
ruh
RS
d
en
ga
n P
MI
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Ru
juk
an
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
RS
UD
pro
v,
ka
b
da
n k
ota
5.3
. Re
gu
lasi
da
lam
tata
ke
lola
5.3
.1.
Me
ny
am
pa
ika
n
usu
lan
ke
pa
da
Alo
ka
si d
an
a
AP
BD
un
tuk
Pe
lay
an
an
RS
PO
NE
K 2
4/7
da
n
sed
ikit
ny
a 4
Pu
ske
sma
s P
ON
ED
24
/7
PE
MD
A,
DP
RD
D
ink
es
Pro
v,
Ka
b d
an
Ko
ta;
45
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
ad
min
istr
asi
da
n
ke
ua
ng
an
da
era
h
Pe
me
rin
tah
Da
era
h
ag
ar
alo
ka
si A
PB
D
me
nd
uk
un
g
ke
gia
tan
ke
seh
ata
n
ya
ng
me
mp
un
yai
da
ya
un
gk
it t
ing
gi
un
tuk
me
nca
pa
i
MD
G 5
: R
S P
ON
EK
,
Ru
juk
an
, P
usk
esm
as
PO
NE
D,
Bid
an
ko
mp
ete
n
ke
gia
tan
ya
ng
me
mp
un
ya
i
da
ya
un
gk
it
tin
gg
i u
ntu
k
me
nca
pa
i MD
G
5,
me
nin
gk
at
sesu
ai
ke
bu
tuh
an
pe
r k
ab
up
ate
n,
da
n p
ela
ya
na
n o
leh
Bid
an
ya
ng
ko
mp
ete
n (
terl
ati
h)
ters
ele
ng
ga
ra s
eti
ap
ta
hu
nn
ya
Pu
ske
sma
s P
era
wa
tan
ya
ng
me
nja
di
Pu
ske
sma
s y
an
g b
erf
un
gsi
se
ba
ga
i
PO
NE
D 2
4/7
be
rta
mb
ah
4 P
usk
esm
as
pe
r k
ab
up
ate
n p
ad
a t
ah
un
20
14
Bir
o H
uko
r
5
.3.2
. M
en
ya
mp
aik
an
usu
lan
ke
pa
da
Pe
me
rin
tah
Da
era
h
me
ng
en
ai
pe
rlu
ad
an
ya
up
ay
a
tero
bo
san
te
rka
it
jasa
pe
laya
na
n
ke
bid
an
an
da
n b
ay
i
ba
ru l
ah
ir,
an
tara
lain
me
mp
ert
imb
an
gk
an
asp
ek
ke
da
rura
tan
da
lam
pe
mb
eri
an
pe
lay
an
an
(w
ak
tu d
i
lua
r ja
m k
erj
a).
Ad
an
ya
Pe
rda
ten
tan
gu
pa
ya
tero
b
osa
nja
sap
ela
ya
n
an
ke
bid
an
an
da
n
ba
yib
aru
lah
ir,
term
asu
k
pe
lay
an
an
spe
sia
list
is
Ta
hu
n 2
01
4 d
ila
ku
ka
n m
od
ifik
asi
terh
ad
ap
Pe
rda
te
rka
it j
asa
pe
lay
an
an
ke
bid
an
an
da
n b
ay
i b
aru
la
hir
PE
MD
A,
DP
RD
D
ink
es
Pro
v,
Ka
b d
an
Ko
ta;
Bir
o H
uko
r;
Ke
md
ag
ri
5
.3.3
. M
en
ya
mp
aik
an
usu
lan
ke
pa
da
Pe
me
rin
tah
Da
era
h
Ad
an
ya
ke
bij
ak
an
/
pe
ratu
ran
Ta
hu
n 2
01
4 k
eb
ija
ka
n/
pe
ratu
ran
da
era
h
ten
tan
g r
uju
ka
n d
i d
ae
rah
pe
rba
tasa
n d
an
te
rpe
nci
l su
da
h
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n D
asa
r
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
Bir
o H
uk
ur;
46
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
un
tuk
me
mb
ua
t
pe
ratu
ran
ya
ng
je
las
un
tuk
da
era
h
pe
rba
tasa
n d
an
terp
en
cil,
te
rma
suk
pe
ratu
ran
me
ng
en
ai
ruju
ka
n k
asu
s
ko
mp
lik
asi
ke
bid
an
an
da
n b
ay
i
ba
ru l
ah
ir s
eh
ing
ga
me
mp
erm
ud
ah
ak
ses
me
rek
a k
e
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n t
erd
ek
at
da
era
h
ten
tan
g
ruju
ka
n d
i
da
era
h
pe
rba
tasa
n d
an
terp
en
cil
be
rla
ku
K
em
da
gri
5.4
. Re
gu
lasi
da
lam
pe
nin
gk
ata
n
ku
ali
tas/
ke
tera
m
pil
an
te
na
ga
ke
seh
ata
n
5.4
.1.
Me
ny
am
pa
ika
n
usu
lan
ke
pa
da
Pe
me
rin
tah
Da
era
h
un
tuk
me
nin
gk
atk
an
ku
ali
tas
da
n
ke
tera
mp
ila
n k
lin
is
ten
ag
a k
ese
ha
tan
me
lalu
i p
ela
tih
an
,
ma
ga
ng
ata
u
pro
gra
m p
en
did
ika
n
lain
ny
a
Ad
an
ya
re
nca
na
tah
un
an
pe
lati
ha
n k
lin
is
be
rba
ga
i je
nis
ten
ag
a
ke
seh
ata
n
Ta
hu
n 2
01
3 t
ela
h d
ibu
at
pe
ren
can
aa
n
pe
lati
ha
n k
lin
is u
ntu
k t
ah
un
20
14
da
n
20
15
Pu
sat
pe
nd
idik
an
da
n
Pe
lati
ha
n N
ak
es
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
5
.4.2
. M
en
ga
tur
pe
riji
na
n
pe
mb
uk
aa
n s
eko
lah
-
seko
lah
ata
u
ak
ad
em
i di
da
era
h
Pu
sta
nse
rdik
BP
PSD
M
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
47
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
ag
ar
me
ng
acu
pa
da
sta
nd
ar
kom
pe
ten
si
pro
fesi
ya
ng
be
rla
ku
.
5
.4.3
. S
osi
ali
sasi
Ke
pm
en
ke
s ta
hu
n
20
09
te
nta
ng
pe
lati
ha
n k
ese
ha
tan
me
lalu
i PP
SD
M
BP
PSD
M
(Pu
sdik
lat
Na
ke
s, P
usd
ikla
t
Ap
ara
tur)
Din
ke
s P
rov,
Ka
b d
an
Ko
ta;
5.5
. Re
gu
lasi
da
lam
sist
em
in
form
asi
ke
seh
ata
n i
bu
da
n B
ay
i b
aru
lah
ir
5.5
.1.
Me
ng
em
ba
ng
ka
n
pe
do
ma
n s
iste
m
pe
nca
tata
n d
an
pe
lap
ora
n t
erp
ad
u
(se
cara
ve
rtik
al
da
n
ho
rizo
nta
l)
Ad
an
ya
sis
tem
info
rma
si K
IA
terp
ad
u
Ta
hu
n 2
01
3 t
ers
ed
ia s
iste
m i
nfo
rma
si
KIA
te
rpa
du
Pu
sat
Da
ta d
an
Info
rma
si
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
5
.5.2
. M
en
eta
pk
an
ind
ika
tor
ku
nci
un
tuk
ke
pe
rlu
an
mo
nit
ori
ng
da
n
ev
alu
asi
Ind
ika
tork
un
ci
mo
nit
ori
ng
da
ne
va
lua
si
tela
h
dis
ep
ak
ati
:
Ind
ika
torO
utc
o
me
: A
KI,
, P
N,
Pe
rsa
lin
an
di
fasi
lita
s (d
g
rin
cia
n t
ipe
fasi
lita
s),
Ko
mp
lik
asi
ob
ste
tri
ya
ng
Ka
bu
pa
ten
da
n k
ota
me
nca
tat
da
n
me
lap
ork
an
in
dik
ato
r k
un
ci s
eca
ra
ruti
nd
en
ga
n d
ata
ya
ng
va
lid m
ula
i
tah
un
20
13
Pu
sat
Da
ta d
an
Info
rma
si
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
; D
itje
n B
ina
Giz
i
da
n K
IA;
Dit
jen
BU
K
48
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
me
nd
ap
atk
an
pe
laya
na
n d
i
Ru
ma
h S
ak
it
ya
ng
ma
mp
u
pe
laya
na
n
PO
NE
K,
An
gk
a
Ke
lah
ira
n
Re
ma
ja,
K4
5
.5.3
. M
ela
ku
ka
n a
na
lisi
s
da
n p
em
an
faa
tan
info
rma
si s
eb
ag
ai
da
sar
pe
ne
ntu
an
ke
bij
ak
an
da
n
pro
gra
m
Ad
an
ya
ke
bij
ak
an
pe
lak
san
aa
n
pro
gra
m
be
rda
sark
an
ha
sil
an
ali
sa/i
nfo
rma
s
i/d
ata
Ta
hu
n 2
01
3 t
ers
ed
ia k
eb
ija
ka
n
pe
lak
san
aa
n p
rog
ram
b
erd
asa
rka
n
ha
sil
an
ali
sa i
nfo
rma
si/d
ata
se
cara
tah
un
an
.
Ba
litb
an
gk
es
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
5.6
. Pe
nja
min
an
du
ku
ng
an
da
lam
reg
ula
si l
ain
ny
a
ya
ng
dip
erl
uk
an
5.6
.1.
Me
ny
usu
n
ke
bij
ak
an
ma
kro
da
n f
un
da
me
nta
l
terk
ait
de
ng
an
Pu
ske
sma
s.
Ke
bij
ak
an
in
i
me
lip
uti
: ko
nse
p
Pu
ske
sma
s,
ke
ten
ag
aa
n s
pe
sifi
k
da
n t
ata
ke
lola
ke
ua
ng
an
Ad
an
ya
ke
bij
ak
a
n t
en
tan
g
Pu
ske
sma
s, y
an
g
me
lip
uti
: ko
nse
p
Pu
ske
sma
s,
ke
ten
ag
aa
n
spe
sifi
k d
an
ta
ta
ke
lola
ke
ua
ng
an
Mu
lai
tah
un
20
14
Pu
ske
sma
s
me
mp
un
ya
i ke
bij
ak
an
ma
kro
da
n
fun
da
me
nta
l, y
an
g m
eli
pu
ti:
kon
sep
Pu
ske
sma
s, k
ete
na
ga
an
sp
esi
fik
da
n
tata
ke
lola
ke
ua
ng
an
Dir
ekt
ora
t B
ina
Up
ay
a
Ke
seh
ata
n
Da
sar,
Bir
o
Ke
ua
ng
an
da
n
BM
N
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
5
.6.2
. M
en
yu
sun
re
gu
lasi
un
tuk
pe
ne
tap
an
Ad
an
ya
re
gu
lasi
pe
ne
tap
an
Ta
hu
n 2
01
3 t
ers
ed
ia r
eg
ula
si
pe
ne
tap
an
da
era
h p
rio
rita
s p
ela
ya
na
n
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
49
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
da
era
h p
rio
rita
s
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n
da
era
h p
rio
rita
s
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n I
bu
da
n B
ay
i B
aru
Lah
ir
ke
seh
ata
n
5
.6.3
. M
ela
ku
ka
n
sosi
ali
sasi
te
nta
ng
pe
do
ma
n r
uju
ka
n
na
sio
na
l
(Pe
rme
nk
es
No
1/2
01
2)
Ad
an
ya
sosi
ali
sasi
reg
ula
si
pe
ne
tap
an
da
era
h p
rio
rita
s
pe
lay
an
an
ke
seh
ata
n
Ta
hu
n 2
01
3 R
eg
ula
si d
iso
sia
lisa
sik
an
D
ire
kto
rat
Bin
a
Ke
seh
ata
n I
bu
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
5
.6.4
. M
en
yu
sun
pe
ratu
ran
te
nta
ng
sist
em
ru
juk
an
ke
s
ibu
da
n b
ay
i b
aru
lah
ir t
ing
ka
t
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
Ad
an
ya
Pe
do
ma
n
ruju
ka
n k
es
ibu
da
n b
ay
i b
aru
lah
ir
20
13
te
rse
dia
pe
do
ma
n R
uju
ka
n k
es
ibu
da
n b
ay
i b
aru
la
hir
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
s ib
u
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
5
.6.5
. M
ela
ku
ka
n a
dvo
ka
si
un
tuk
pe
nu
nd
aa
n
usi
a p
erk
aw
ina
n
ata
s d
asa
r
pe
rtim
ba
ng
an
ke
seh
ata
n m
ela
lui
be
rba
ga
i
pe
nd
ek
ata
n,
term
asu
k d
ise
min
asi
ma
teri
KIE
te
nta
ng
ke
sia
pa
n b
iolo
gis
Te
rse
dia
ny
a
ma
teri
/pe
san
ad
vo
ka
si
me
ng
en
ai
ke
sia
pa
nb
iolo
gis
da
n p
sik
olo
gis
rem
aja
un
tuk
ha
mil
Ta
hu
n 2
01
3 m
ate
ri K
IE p
erk
aw
ina
n
rem
aja
te
rse
dia
da
n s
iap
did
istr
ibu
sik
an
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n A
na
k
Din
ke
sPro
vin
si,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
50
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
da
n p
sik
olo
gis
rem
aja
un
tuk
ha
mil
7
. P
en
ing
ka
tan
ke
mit
raa
n
de
ng
an
lin
tas
sek
tor
lain
da
n
swa
sta
B
ek
erj
asa
ma
de
ng
an
se
kto
r
lain
, se
lain
de
ng
an
PE
MD
A,
ya
itu
:
1.
Inst
itu
si p
en
did
ika
n
ke
do
kte
ran
un
tuk
da
pa
t
be
ke
rja
di R
S d
ae
rah
seh
ing
ga
ke
ters
ed
iaa
n
pe
lay
an
an
ad
ek
ua
t 2
4
jam
da
pa
t te
rja
min
a.l
.
me
lalu
i p
en
em
pa
tan
do
kte
r P
PD
S k
eb
ida
na
n
2.
Se
kto
r sw
ast
a y
an
g
seca
ra l
an
gsu
ng
me
mb
eri
kan
pe
laya
na
n
ke
bid
an
an
(R
B,
Kli
nik
,
RS
), d
iha
rap
ka
n d
ap
at
me
lak
uk
an
ko
ord
ina
si
da
lam
pe
mb
eri
an
pe
lay
an
an
ke
bid
an
an
un
tuk
ma
sya
raka
t,
term
asu
k d
ala
m s
iste
m
ruju
ka
n,
me
lalu
i su
atu
No
ta K
ese
pa
ha
ma
n
(Mo
U)
Ke
rja
sam
a
3.
BK
KB
N,
un
tuk
Ad
an
ya
Mo
U
un
tuk
se
tia
p
be
ntu
k
ke
rja
sam
a
Me
nin
gk
atn
ya
Ju
mla
h M
oU
ke
rja
sam
a
di
tin
gk
at
pro
vin
si,
ka
bu
pa
ten
da
n
ko
ta,
ba
ik d
en
ga
n s
ekt
or
pe
me
rin
tah
ma
up
un
sw
ast
a,
pa
da
ta
hu
n 2
01
3,
20
14
da
n 2
01
5
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
1.
PP
SD
M
2.
BU
K
3.
BK
KB
N
PE
MD
A;
BA
PP
ED
A;
RS
;
Din
ke
s p
rov
;
Din
ke
s k
ab
da
n
Ko
ta;
Inst
itu
si
pe
nd
idik
an
;
Ag
am
a;
BK
KB
N;
Pe
nd
idik
an
;
swa
sta
;
org
an
isa
si
pro
fesi
51
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
me
nin
gk
atk
an
ak
ses
sem
ua
wa
nit
a u
sia
sub
ur
(WU
S)
terh
ad
ap
info
rma
si m
en
ge
na
i
ke
seh
ata
n r
ep
rod
uk
si
da
n a
kse
s te
rha
da
p
me
tod
a K
B
4.
Se
kto
r A
ga
ma
, u
ntu
k
me
nin
gk
atk
an
ak
ses
sem
ua
re
ma
ja p
ute
ri
di
pe
san
tre
n,
ma
dra
sah
(UK
S)
ma
up
un
ke
pa
da
calo
n p
en
ga
nti
n y
an
g
me
lak
uk
an
re
gis
tra
si d
i
KU
A,
terh
ad
ap
info
rma
si m
en
ge
na
i
ke
seh
ata
n r
ep
rod
uk
si,
term
asu
k k
esi
ap
an
tub
uh
un
tuk
usi
a
ke
ha
mil
an
pe
rta
ma
.
5.
Se
kto
r P
en
did
ika
n
Da
sar
da
n M
en
en
ga
h,
un
tuk
me
nin
gk
atk
an
ak
ses
sem
ua
re
ma
ja,
kh
usu
sny
a r
em
aja
pu
teri
, d
i se
ko
lah
(U
KS
)
terh
ad
ap
in
form
asi
me
ng
en
ai k
ese
ha
tan
4.
Dit
Bin
ke
s
An
ak
5.
Dit
Bin
ke
s
An
ak
52
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
rep
rod
uk
si.
Pe
ne
rap
an
wa
jib
se
ko
lah
12
ta
hu
n
dih
ara
pk
an
da
pa
t
dim
an
faa
tka
n o
leh
sek
tor
kese
ha
tan
un
tuk
me
nya
mp
aik
an
info
rma
si t
erk
ait
ke
seh
ata
n r
ep
rod
uk
si
da
n i
nfo
rma
si
ke
seh
ata
n l
ain
ny
a.
6.
Se
kto
r sw
ast
a y
an
g
me
mb
eri
kan
pe
ran
seca
ra t
ida
k l
an
gsu
ng
(in
stit
usi
pe
nd
idik
an
ten
ag
a k
ese
ha
tan
,
pe
ma
nfa
ata
n C
SR
pe
rusa
ha
an
)
dih
ara
pk
an
da
pa
t
be
ke
rja
sam
a d
ala
m
me
nin
gk
atk
an
ca
ku
pa
n
da
n p
ela
ya
na
n
ke
bid
an
an
, b
aik
me
lalu
i
pe
me
nu
ha
n k
ua
lita
s
sisw
a d
idik
ke
seh
ata
n
be
rda
sark
an
sta
nd
ar
ya
ng
dit
eta
pk
an
se
cara
na
sio
na
l, m
au
pu
n
me
lalu
i p
em
an
faa
tan
da
na
CS
R.
Jum
lah
pe
rusa
ha
an
swa
sta
ya
ng
me
lak
uk
an
CS
R
bid
an
g
ke
seh
ata
n i
bu
Se
tia
p t
ah
un
ad
an
ya
pe
nin
gk
ata
n
jum
lah
pe
rusa
ha
an
sw
ast
a d
en
ga
n
me
lak
uk
an
CS
R B
ida
ng
Ke
seh
ata
n
6.
PU
SPR
OM
KE
S
-. D
IT B
INK
ES
IBU
-. P
RO
VIN
SI
KA
B/K
OT
A
53
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
7.
Org
an
isa
si P
rofe
si,
ag
ar
da
pa
t le
bih
be
rpe
ran
da
lam
me
nin
gk
atk
an
ku
ali
tas
pe
lay
an
an
an
gg
ota
ny
a,
a.l
. m
ela
lui
pe
lati
ha
n,
ma
ga
ng
,
pe
mb
ina
an
, p
en
ga
tura
n
reg
istr
asi
te
na
ga
pro
fesi
ya
ng
bo
leh
pra
kti
k.
Pe
me
rin
tah
da
era
h d
an
Din
as
Ke
seh
ata
n
sete
mp
at
dih
ara
pka
n
be
ke
rja
sam
a d
en
ga
n
org
an
isa
si p
rofe
si
de
ng
an
pe
ran
ma
sin
g-
ma
sin
g y
an
g d
ise
pa
ka
ti.
8.
Org
an
isa
si K
eg
am
aa
n
da
pa
t b
erp
era
n
seti
da
kn
ya
da
lam
du
a
asp
ek
:
�
Un
tuk
pe
ny
am
pa
ian
info
rma
si k
ese
ha
tan
,
a.l
. K
esp
ro,
da
n
term
asu
k i
nfo
rma
si
asu
ran
si k
ese
ha
tan
(Ja
mp
ers
al,
JK
N),
me
lalu
i ja
rin
ga
n
7.
DIT
BIN
KE
S
IBU
8.
PR
OM
KE
S
54
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
org
an
isa
si y
an
g
sud
ah
ad
a,
da
n
�
Se
ba
ga
i b
ag
ian
da
ri
Jeja
rin
g P
ela
ya
na
n
Ke
seh
ata
n D
ae
rah
9.
Me
ng
em
ba
ng
ka
n/m
en
i
ng
ka
tka
n k
em
itra
an
lain
ny
a,
se
sua
i d
en
ga
n
situ
asi
da
n k
on
dis
i d
i
da
era
h
9.P
RO
MK
ES
S
tra
teg
i 3
: M
em
be
rda
ya
ka
n k
elu
arg
a d
an
ma
sya
rak
at
8
. P
en
ing
ka
tan
Pe
ma
ha
ma
n
da
n
Pe
laks
an
aa
n
P4
K d
i
Ma
sya
rak
at
7.1
. Re
ori
en
tasi
da
n
me
ng
akt
ifk
an
ke
mb
ali
kon
sep
ke
sia
pa
n
ma
sya
rak
at
da
lam
me
ng
ha
da
pi
7.1
.1.
Ori
en
tasi
ula
ng
ba
gi
sem
ua
pe
tug
as
ke
seh
ata
n t
erk
ait
me
ng
en
ai k
on
sep
P4
K s
eh
ing
ga
se
mu
a
pe
tug
as
ke
seh
ata
n
me
mp
un
ya
i
Jum
lah
pu
ske
sma
s ya
ng
me
lak
san
ak
an
ori
en
tasi
pe
tug
as
ke
seh
ata
n t
tg
P4
K
Ta
hu
n 2
01
4,
90
% P
usk
esm
as
ya
ng
me
lak
san
ak
an
ori
en
tasi
P4
K k
ep
ad
a
pe
tug
as
ke
seh
ata
n.
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n I
bu
Pu
sat
Pro
mk
es
Din
ke
s p
rov
insi
ka
bu
pa
ten
/
Ko
ta;
55
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
pe
rsa
lin
an
pe
ma
ha
ma
n y
an
g
tep
at
da
n s
am
a
me
ng
en
ai k
on
sep
P4
K,
term
asu
k
ma
ksu
d d
an
ma
nfa
at
P4
K,
da
n
lan
gk
ah
-la
ng
ka
h
ya
ng
ha
rus
dil
ak
uk
an
.
7
.1.2
. M
ela
ku
ka
n o
rie
nta
si
ke
pa
da
ka
de
r
ke
seh
ata
n d
an
ma
sya
rak
at
ten
tan
g
tan
da
ba
ha
ya
ke
ha
mil
an
da
n
pe
rsa
lin
an
se
rta
pe
ran
me
rek
a
da
lam
P4
K.
Jum
lah
pu
ske
sma
s ya
ng
me
lak
san
ak
an
ori
en
tasi
ka
de
r
me
ng
en
ai
ma
nfa
at
da
n
lan
gk
ah
pe
lak
san
aa
n P
4K
Ta
hu
n 2
01
4,
90
% P
usk
esm
as
ya
ng
me
lak
san
ak
an
ori
en
tasi
P4
K k
ep
ad
a
ka
de
r.
Pu
sat
Pro
mk
es
Dit
Bin
a K
es
Ibu
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
da
n L
inta
s
sek
tor
(PK
K,
PM
D)
7.2
. Ori
en
tasi
me
ng
en
ai
pe
nti
ng
ny
a
up
ay
a-u
pa
ya
da
lam
pe
rio
de
ke
ha
mil
an
da
n
pe
rsa
lin
an
7.2
.1.
Me
lak
uk
an
Ke
las
Ibu
Ha
mil
de
ng
an
me
ng
gu
na
ka
n B
uk
u
KIA
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g
me
lak
uk
an
Ke
las
Ibu
dg
Bu
ku
KIA
Jum
lah
Pu
ske
sma
s y
an
g m
ela
ku
ka
n
ke
las
ibu
me
nin
gk
at
seti
ap
ta
hu
n d
an
pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3 5
0%
Pu
ske
sma
s
tela
h m
ela
ksa
na
ka
n K
ela
s Ib
u
me
ng
gu
na
ka
n b
uk
u K
IA
Dir
ekt
ora
t B
ina
Ke
seh
ata
n i
bu
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
7
.2.2
. M
en
sosi
ali
sasi
kan
tan
da
ba
ha
ya
ke
ha
mil
an
da
n
Pro
sen
tase
ib
u
ha
mil
ya
ng
ta
hu
tan
da
ba
ha
ya
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5 ,
70
% i
bu
ha
mil
me
ng
eta
hu
ii t
an
da
ba
ha
ya
ke
ha
mil
an
,
Pe
rsa
lin
an
da
n n
ifa
s
Pu
sat
Pro
mo
si
Ke
seh
ata
n,
Dir
ekt
ora
t B
ina
Din
ke
s P
rov
insi
,
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
56
No
S
tra
teg
i/P
rog
ram
Uta
ma
S
ub
Pro
gra
m
Ke
gia
tan
In
dik
ato
r
Ta
rge
t U
NIT
PE
NA
NG
GU
NG
JAW
AB
Pe
lak
san
a:
Pu
sat,
pro
vin
si,
Ka
b d
an
Ko
ta
20
12
(B
ase
lin
e)
- 2
01
5
pe
rsa
lin
an
me
lalu
i
me
dia
ya
ng
se
sua
i
ke
pa
da
se
tia
p
seg
me
n m
asy
ara
ka
t
sesu
ai
de
ng
an
bu
da
ya
da
n n
orm
a
ya
ng
da
pa
t d
ite
rim
a.
ke
ha
mil
an
K
ese
ha
tan
Ib
u
7
.2.3
. M
en
sosi
ali
sasi
kan
pe
nti
ng
ny
a
pe
nce
ga
ha
n a
ne
mia
me
lalu
i p
ola
hid
up
seh
at,
ko
nsu
msi
tab
let
tam
ba
h d
ara
h
da
n k
on
sum
si
ma
ka
na
n b
erg
izi
seim
ba
ng
se
lam
a
ke
ha
mil
an
Te
rso
sia
lisa
sik
an
ny
a p
en
tin
gn
ya
pe
nce
ga
ha
n
an
em
ia p
ad
a
ibu
ha
mil
me
lalu
i
me
dia
ya
ng
sesu
ai
kep
ad
a
seti
ap
se
gm
en
ma
sya
rak
at:
ib
u
ha
mil
yg
da
tan
g
ke
fa
ske
s,
pe
ke
rja
wa
nit
a,
calo
n p
en
ga
nti
n,
rem
aja
pu
teri
di
seko
lah
da
n
pe
san
tre
n.
Te
rse
dia
ny
a m
ate
ri K
IE d
i tin
gk
at
pu
sat
me
ng
en
ai
An
em
ia p
ad
a i
bu
ha
mil
un
tuk
be
rba
ga
i se
gm
en
ma
sya
rak
at
pa
da
ak
hir
ta
hu
n 2
01
3
Te
rse
dia
ny
a m
ate
ri K
IE d
i tin
gk
at
ka
bu
pa
ten
, ko
ta d
an
Pu
ske
sma
s
me
ng
en
ai
An
em
ia p
ad
a i
bu
ha
mil
un
tuk
be
rba
ga
i se
gm
en
ma
sya
rak
at
pa
da
aw
al
tah
un
20
14
10
0%
Pu
ske
sma
s m
ela
ku
kan
sosi
ali
sasi
te
nta
ng
An
em
ia,
ba
ik
lan
gsu
ng
ma
up
un
be
ke
rja
sam
a
de
ng
an
se
kto
r la
in,
Pa
da
ta
hu
n 2
01
5
Pu
sat
pro
mo
si
Ke
seh
ata
n
Dit
Bin
a K
es
Ibu
Din
ke
s P
rov
insi
ka
bu
pa
ten
/ko
ta
25