rahma lina proposal ptk

Upload: rahma-lina

Post on 15-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rahma Lina Proposal PTK

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

    JUDUL :

    MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

    MATERI TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

    KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS XI

    SMAN 48 SEMESTER I TAHUN 2014/2015

    DISUSUN OLEH:

    RAHMA LINA

    5235111848

    FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN

    KOMPUTER

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2014

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.A. LATAR BELAKANG

    SMAN 48 Jakarta merupakan salah satu SMA Negeri di

    Jakarta. Di SMAN 48 Jakarta memiliki banyak masalah yang dihadapi

    siswa dalam proses pembelajaran diantaranya: kurangnya

    motivasi belajar siswa, siswa kurang aktif dalam kegiatan

    pembelajaran, siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya

    kemampuan dasar siswa tertutama tentang matematika, sehingga

    membuat hasil belajar siswa rendah terutama pelajaran

    matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil

    belajar SMAN 48 Jakarta kelas XI yang masih dibawah standar. Data

    tentang hasil belajar matematika yang rendah dapat dilihat dari

    berbagai hasil ulangan harian , ulangan mid semester dan

    ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui ulangan harian

    dari tahun pelajaran 2008/2009 sampai tahun pelajaran 2014/2015

    dirata-rata yaitu 60. Sedangkan hasil ulangan mid semester

    kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil ini berada dibawah KKM mata

    pelajaran matematika di SMAN 48 Jakarta yaitu 60. Hasil ulangan

    mid semester dari 44 siswa XI yang memperoleh nilai diatas KKM

    hanya 17 siswa dan 27 siswa yang lain mendapat nilai dibawah

    KKM. Sedangkan rata-rata hasil ulangan semester siswa kelas XI

    adalah 55, dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang memperoleh

    nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak mendapat nilai dibawah KKM.

    Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII

    yang masih dibawah kreteria ketuntasan minimal yaitu 60, maka

    penelitian perlu dilakukan di SMAN 48 Jakarta, dan dari hasil

    penelitian tersebut diharapkan hasil belajar siswa dapat

    ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan,

    karena dengan meningkatnnya motivasi siswa hasil belajar dapat

    lebih meningkat dan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dapat

    mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar matematika.

  • Diharapkan setelah penelitian proses pembelajaran mengalami

    perubahan. Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu arah tetapi

    terjadinya keseimbangan pembelajaran antara guru dan siswa. Guru

    bukanlah penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi motivasi

    siswa dalam pembelajaran .

    Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan

    yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar atau dengan

    kata lain keaktifan siswa rendah yang didukung dengan rendahnya

    hasil belajar matematika pula membuat hal ini harus diperbaiki.

    Harapannya setelah penelitian dilakukan kondisi seperti semula

    yaitu rendahnya keaktifan dan hasil belajar matematika siswa akan

    mengalami perubahan. Setelah penelitian dilakukan diharapkan

    keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

    Dari hasil nilai tes semester 1 yang masih rendah, masih

    dibawah KKM yaitu 60 ini disebabkan motivasi siswa dalam proses

    pembelajaran yang masih kurang, setelah diadakan penelitian

    apakah motivasi siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat?.

    Motivasi siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah ini

    kemungkinan disebabkan peneliti tidak menggunakan berbagai

    model pembelajaran dengan tepat. Kondisi pembelajaran dengan

    metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi

    pasif dalam belajar membuat siswa kurang termotivasi untuk

    belajar, yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika,

    membuat hal ini harus diperbaiki.. Setelah penelitian dilakukan

    diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa mengalami

    peningkatan. Terjadinya peningkatan tersebut memperlihatkan

    pembelajaran matematika yang berhasil. Sebelum memanfaatka

    model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu pembelajaran yang

    menggunakan model ceramah dan latihan pembelajaran yang

    terjadi pembelajaran sifatnya hasyalah satu arah yaitu dari guru

    saja. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran yang ada siswa

    hanyalah sebagai pendengar saja. Kekurangan yang terjadi dalam

  • model pembelajaran ceramah tersebut harus diperbaiki yaitu

    dengan memanfaatkan model pembelaran kooperatif tipe STAD.

    1. B. Rumusan Masalah

    1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.dapat

    meningkatkan minat belajar matematika tentang trigonometri, siswa

    kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran

    2014/2015?

    2. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatkan hasil belajar matematika tentang trigonometri bagi

    siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran

    2014/2015?

    3. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatkan minat belajar dan hasil belajar matematika tentang

    himpunan bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I

    tahun pelajaran 2014/2015?

    2. C. Tujuan Penelitian

    Tujuan umum

    1. Untuk Meningkatkan minat belajar siswa bagi siswa kelas XI

    SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa bagi siswa kelas XI

    SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    3. Untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa

    bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun

    pelajaran 2014/2015

    Tujuan Khusus

    1. Untuk Meningkatkan minat belajar siswa melalui model

    pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN

    48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model

    pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN

    48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

  • 3. Untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa

    melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa

    kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran

    2014/2015

    4. D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Siswa

    a. Dapat meningkatnya minati siswa kelas XI SMAN 48

    Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015.

    b. Dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48

    Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    c. Dapat meningkatnya minat belajar dan hasil belajar siswa

    kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran

    2014/2015

    2. Bagi Guru

    a. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatnya minat belajar siswa kelas XI SMAN 48

    jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    b. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta

    pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    c. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatnya minat belajar dan hasil belajar siswa kelas XI

    SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran

    2014/2015

  • A. Hakekat matematika.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan

    dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran

    manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk

    menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing

    sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan

    maslah.

    Sehubungan dengan hal di atas Hudoyo (1988:3) menyatakan

    matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-

    struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik sehingga

    matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu

    kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik

    yang menggunakan pembuktian deduktif

    B. Motivasi belajar

    Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

    menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang

    agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

    mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu

    perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai

    dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan

    (Frederick J. Mc Donald dalam H. Nashar, 2004:39). Tetapi menurut

    Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42) Motivasi belajar adalah

    kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang

    didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik

    mungkin

    C. Hakekat belajar.

    Hilgrad (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) mengatakan belajar

    adalah proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan

    latihan, yang dibedakan dalam perubahan-perubahan oleh faktor-

    faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk

    atau minum ganja bukan termasuk belajar. Sedangkan Skiner (Dimyati

  • dan Mujiono, 1994:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu

    perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.

    Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

    D. Hasil belajar

    Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

    pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga

    merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan

    belajar. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan

    pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari

    lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak

    berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa

    untuk mencapai tujuan belajar Seseorang dapat dikatakan telah belajar

    sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan

    tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar

    merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk

    dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

    E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

    Achievement Divisions)

    Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

    achievment Divisions), tipe ini memiliki tujuan kognitif yaitu informasi

    akademik sederhana dan tujuan sosial kerjasama dalam kelompok.

    Menurut Slavin (Pahyono, 2004:4), model pembelajaran

    kooperatif tipe STAD terdiri dari 5 komponen (fase), yakni: a)

    Presentasi kelas (Class Presentation); b) Pembentukan tim (Teams); c)

    Kuis individu (Individual Quizzes); d) Perubahan skor individu

    (Individual Improvement Score); e) Pengakuan tim (Team Recognition).

    Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi pembelajaran

    terstruktur yang terdiri dari bebarapa bagian dan saling berhubungan

    antar bagiannya. Misalnya seorang guru akan menyajikan pokok

    materi/ bahasan A, B, C dan D. Artinya, sebelum dapat mempelajari

    Sub B, siswa harus menguasai sub A, sebelum mempelajari sub C,

    siswa harus sudah menguasai Sub A dan B, demikian seterusnya untuk

    sub D.

  • F. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis tindakan adalah sebagai berikut.

    Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatkan minat belajar matematika tentang trigonometri siswa

    kelas XI SMAN 48 jakarta Tahun ajaran 2014/2015.

    Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatkan hasil belajar matematika tentang trigonometri siswa

    kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran

    2014/2015

    Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

    meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang

    trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I

    tahun pelajaran 2014/2015

    A. Setting Penelitian

    1. Waktu penelitian

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember tahun

    2011 dengan agenda menyusun proposal penelitian tindakan kelas

    kemudian dilanjutkan membuat instrumen penelitian, karena bulan

    Desember 2011 tersebut tidak cukup maka penulis lanjutkan

    membuat instrument penelitian pada bulan Januari 2012, setelah

    membuat instrument penelitian tindakan kelas selesai, peneliti

    melakukan pengumpulan data penelitian pada bulan Januari dan

    Pebruari 2012, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian

    tindakan kelas pada bulan Januari dan Pebruari yang terdiri dari

    siklus 1 dan siklus 2, setelah data terkumpul peneliti menganalisis

    pada bulan Pebruari dan Maret 2012 lalu dilanjutkan dengan diskusi

    membahas analisa data tersebut dengan teman sejawat pada bulan

    Maret 2012 dan dilanjutkan bulan April 2012 peneliti menyusun

    laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK). Jadi peneliti

    mengadakan penelitian dari persiapan awal yaitu menyusun

    proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sampai dengan menyusun

  • laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan mulai dari

    bulan Desember 2011 sampai dengan bulan April 2012

    2. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 11 Lokasi penelitian

    merupakan sekolah swasta yang terletak satu komplek dengan

    SMA. SMKN 11 tempat dilangsungkannya penelitian berada di Jl.

    Pancur Gang 1 wilayah Kecamatan makasar Kabupaten Jakarta

    timur.

    B. Subjek Penelitian

    Subyek penelitian ini yang pertama adalah siswa kelas XI

    SMKN 11, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan

    dengan jumlah seluruhnya yaitu 42 siswa. Siswa kelas XI memiliki

    tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat

    kecerdasan ini dikarenakan latar belakang mereka yang berbeda.

    Latar belakang siswa yang berasal dari keluarga yang berbeda

    mengakibatkan tingkat kecerdasan dan pola berfikir siswa menjadi

    berbeda. Selain latar belakang mereka yang berbeda kebanyakan

    siswa memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah.

    C. Sumber Data

    Peneliti mengambil sumber data dari hasil belajar siswa kelas XI

    dengan kondisi awal yang masih rendah yaitu 53 dibawah KKM 60 dan

    hasil belajar pada siklus I dan siklus II, sedangkan motivasi siswa

    diambil dari hasil pengamatan motivasi siswa oleh teman sejawat.

    Banyaknya data peneliti mengambil dari 1) data kondisi awal

    yang meliputi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas XI 2)

    data siklus I yang meliputi proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa

    dalam belajar dan hasil evaluasi siklus I dan 3) data siklus II juga

    diambil dari hasil proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam

    belajar dan evaluasi siklus II

    D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    1. Teknik pengumpulan data

  • Data penelitian yang diambil atau dikumpulkan oleh peneliti

    bersumber dari a) hasil tes kompetensi dasar pengertian himpunan

    dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal siswa untuk

    penelitian, b) hasil pengamatan motivasi siswa oleh rekan sejawat

    pada proses pembelajaran materi himpunan di kelas XI SMAN 48

    jakarta tahun pelajaran 2014/2015 dilakukan dengan lembar

    pengamatan motivasi siswa, dan c) Cara pengambilan data hasil

    belajar siswa dilakukan menggunakan tes pada setiap akhir siklus.

    2. Alat pengumpulan data

    Alat pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini

    adalah: a) daftar nilai tes hasil belajar kompetensi dasar pengertian

    himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal

    siswa untuk penelitian sebagai kondisi awal penelitian, b) motivasi

    belajar matematika dengan menggunakan lembar pengamatan

    motivasi dan c) hasil belajar siswa menggunakan butir soal tes yang

    dilakukan setiap akhir siklus

    E. Validasi Data

    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Soal yang berupa

    perintah dan skor penilaian dikonsultasikan dengan rekan sejawat

    terhadap soal tersebut,soal dan penilaian dapat atau layak digunakan

    sebagai instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi:

    1) untuk data tentang hasil belajar instrumen atau butir soal melalui

    kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat supaya soal yang dikeluarkan tidak

    mengelompok melainkan menyebar atau rata dan soal yang

    dikeluarkan sesuai dengan kurikulum, dan 2) untuk data motivasi

    instrumennya adalah lembar pengamatan motivasi siswa.

    F. Analisis Data

    1. Kuantitatif

    Data kuantitatif dalam penelitian diperoleh dengan

    mengadakan tes. Tes dilakukan dengan menggunakan soal yang

    dibuat oleh peneliti. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada

    siklus pertama dan tes pada siklus yang kedua. Hasil tes dari siklus I

    dianalisis untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kondisi awal

  • dengan kondisi hasil belajar siklus I. Dari analisis tersebut kemudian

    dibuat refleksi untuk mengetahui kelemahan siswa dalam

    menyelesaikan tugas. Berdasar kelemahan-kelamahan yang ada,

    diadakan ulasan untuk menghadapai tes siklus II. Hasil pada siklus II

    dianalisis dan direfleksi, dari analisis dan refleksi tersebut dapat

    diketahui kemampuan hasil belajar matematika siswa.

    2. Kualitatif

    Tehnik pengumpulan data kualitatif yaitu menggunakan

    lembar pengamatan motivasi siswa yang dilakukan oleh

    peneliti/pengamat. Observasi motivasi siswa digunakan untuk untuk

    mengetahui motivasi belajar matematika pada siswa yang

    menggunakan menggunakan lembar pengamatan motivasi.

    Persentase motivasi = (Skor perolehan : skor maksimal )x 100%,

    siswa dikatakan termotivasi bila persentasi motivasi siswa lebih dari

    50%

    G. Indikator Kinerja

    Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas

    meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas XI

    SMAN 48 semester I tahun 2012 adalah:

    1. Rata-rata minat belajar matematika siswa yang rendah menjadi

    naik yaitu lebih dari atau sama dengan 50%.

    2. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas, bila hasil belajar rata-rata

    siswa dari rendah dalam satu kelas naik menjadi rata-rata hasil

    belajar matematika satu kelas lebih dari 60.

    H. Prosedur Tindakan

    Sebelum melakukan tindakan kelas, diadakan refleksi awal

    dengan cara mengobservasi hasil ulangan harian siswa kelas XI tahun

    pelajaran 2013/2014, materi pelajaran Himpunan pada kompetensi

    dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan.

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus

    melalui tahapan-tahapan: perencanaan, implementasi tindakan,

    observasi/pengamatan, refleksi.

  • 1. Siklus I

    Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus

    pertama diuraikan sebagai berikut:

    a. Perencanaan.

    Perencanaan dalam siklus pertama meliputi:

    1) Mengobservasi hasil ulangan harian pelajaran matematika

    kelas XI SMK 11 tahun 2013/2014

    2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa

    3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi

    kompetensi dasar operasi pada himpunan dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif.

    4) Membuat kuis.

    5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa

    6) Membuat soal-soal tes untuk melihat hasil tindakan pada

    siklus I

    7) Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman

    sejawat.

    b. Implementasi Tindakan

    Awal pelaksanaan tindakan adalah membentuk kelompok

    yang terdiri 8 sampai dengan 9 siswa secara acak. Pada

    pertemuan pertama diberikan materi operasi irisan dan

    gabungan pada himpunan, setiap kelompok diberi soal untuk

    didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru

    seperlunya, selanjutnya siswa diberi kuis.

    Pada pertemuan kedua diberikan materi operasi

    komplemen dan kurang. Setiap kelompok diberi soal untuk

    didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru

    seperlunya, selanjutkan siswa diberi kuis.

    Pada pertemuan ketiga dilakukan tes siklus pertama untuk

    mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa selama siklus I.

    c. Pengamatan (Observasi)

    Saat pelaksanaan implementasi tindakan kelas, diobservasi

    oleh seorang pengamat yaitu seorang guru matematika.

  • Pengamat mengisi lembar pengamatan untuk siswa yang berisi

    semua kegiatan siswa dalam setiap pertemuannya dan memberi

    penilaian setiap poin penilaiannya.

    d. Refleksi dan Analisa

    Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil

    pengamatan oleh observer dikumpulkan, dianalisis dan

    dievaluasi didiskusikan antara peneliti dan pengamat tentang

    kelebihan dan kelemahan tindakan pada siklus I sebagai bahan

    refleksi awal siklus II.

    2. Siklus II

    Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan perbaikan

    pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Perencanaan

    1) Identifikasi masalah dari refleksi siklus I

    2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi diagram

    venn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

    3) Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda tingkat

    kompetensinya. Setiap kelompok diusahakan ada satu siswa

    yang memiliki tingkat kompetensi tinggi atau sedang.

    4) Membuat kuis.

    5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa.

    6) Membuat soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus

    II.

    b. Implementasi tindakan.

    Kelompok kerja yang dibentuk pada siklus II berbeda

    dengan kelompok pada siklus I. Setiap kelompok harus ada

    seorang siswa yang memiliki kompetensi sedang sampai tinggi.

    Pertemuan keempat membahas diagram venn dilanjutkan

    mengerjakan kuis.

    Pada pertemuan selanjutnya membahas pemecahkan

    masalah sederhana yang berkaitan dengan diagram venn,

    dilanjutkan mengerjakan kuis. Pertemuan berikutnya dilakukan

  • tes kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar

    siswa pada siklus II.

    c. Pengamatan

    Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II ini

    juga diamati oleh seorang pengamat dengan mengisi lembar

    pengamatan yang sudah direncanakan.

    d. Refleksi dan Analisa

    Hasil pengamatan dan implementasi tindakan didiskusikan

    sekali lagi bersama antara peneliti dan pengamat.