radiologi fraktur

31
PRESENTASI KASUS FRAKTUR ROTASI KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH FK UGM/ RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Pembimbing : dr. Roman Sp.OT

Upload: muhammad-zaniar-ramadhani

Post on 24-Jan-2016

165 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

radiologi frakturradiologifrakturorthopedifracture radiologyfractureradiology

TRANSCRIPT

Page 1: Radiologi Fraktur

PRESENTASI KASUS

FRAKTUR

ROTASI KLINIKILMU PENYAKIT BEDAH

FK UGM/ RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

Pembimbing : dr. Roman Sp.OT

Page 2: Radiologi Fraktur

IDENTITAS

o Nama : Bpk. SM o Umur : 84 tho Alamat : Klaten , Jawa Tengaho Pekerjaan : Petanio No RM : 733949o MRS : 23/4/2012o Bangsal : Melati 3

Page 3: Radiologi Fraktur

ANAMNESIS KU : kaki tidak bisa digerakkan RPS : 2 MSMRS os terjatuh ketika disawah, kaki

tertekuk, kepala tidak terbentur, ketika jatuh os sadar, mual-muntah (-), os masih bisa berjalan kembali ke rumah, os sempat mengeluhkan sakit di kaki kanannya kemudian os periksa di puskesmas 2x dan diberikan obat, 1 MSMRS kondisi pasien melemah, mulai sulit diajak berkomunikasi dan os tidak berjalan hanya tiduran di tempat tidur, kaki dan tangan kanannya tidak bisa digerakkan, BAK di tempat tidur, BAB (-), riwayat dipijat (-).

Page 4: Radiologi Fraktur

RPD : os pernah terjatuh sebelumnya dan dipijat kemudian membaik, riw. operasi (-), DM (-), HT (-)

RPK : keluhan serupa (-), riw. Kanker (-)

Page 5: Radiologi Fraktur

PEMERIKSAAN FISIK KU sedang, CM Vital Sign : TD : 130/80 mmHg R :20 x/mnt

N : 72 x/mnt T : 36.7 C Kepala/Leher : CA (-), SI (-), RC +/+, pupil isokor Lnn

ttb, JVP ‡ Thorax : simetris, taktil fremitus ka=ki, sonor,

vesikuler +/+, RBB -/-, RBK -/-, wheezing (-) Abdomen : DD//DP, peristaltik (+), NT (-), supel,

massa teraba (-)

Page 6: Radiologi Fraktur

Cont’d Status lokalis lengan kanan :

I : deformitas (-), luka terbuka (-)P : krepitasi (-), NT (-)M : gerakan (-)

Status lokalis extremitas bawah dextra :I : tampak deformitas pada articulatio coxae, jejas(-),

luka terbuka (-) , asimetris/ shortening, external rotasi (+)

P : krepitasi (+), NT (+), pulsasi kuat, WPK <2 detik, gangguan neurologis (-)

M : gerakan (-)

Page 7: Radiologi Fraktur

PEMERIKSAAN PENUNJANG

LaboratoriumHb 13,5AL 10,01 103/ulAE 4,30 106/ulAT 350Hct 47,2 %N 73,3 %L 18,5 %M 5,6 % E 0,9 %B 0,4 %

Page 8: Radiologi Fraktur

Foto polos

Page 9: Radiologi Fraktur

DIAGNOSIS

Close fracture column femur dextra

Page 10: Radiologi Fraktur

TERAPI

Operasi pro ORIF Terapi post op:

- Inf. RL 20 tpm- Inj. Ceftiaxone 2x 1 gr- Inj. Ketorolac 3x30 mg- Inj. Ranitidin 2x50 mg- Diet lunak TKTP- Pasang DC

Page 11: Radiologi Fraktur

PEMBAHASAN

Definisi fraktur adalah adanya diskontinuitas struktur tulang atau tulang rawan, bisa komplit maupun inkomplit, intra maupun ekstraartikuler.

Fraktur terjadi jika ada trauma yang mengenai tulang, dimana gaya trauma melebihi elastisitas dari tulang. Ada 2 faktor yang mempengaruhinya, yaitu1. Ekstrinsik, meliputi kecepatan, arah, kekuatan dan durasi trauma.2. Intrinsik, kapasitas tulang untuk mengabsorbsi gaya, elastisitas, kekuatan dan densitas tulang.

Page 12: Radiologi Fraktur

Struktur tulang

Epifise, merupakan bagian yang berperan dalam fungsi artikulasi.

Epifiseal plate, penting untuk pertumbuhan/pusat pertumbuhan dan akan hilang pada usia 15 tahun.

Metafisis, memiliki kekhasan kaya akan pebuluh darah. Dan daerah ini rawan terjadi infeksi dan metastasis keganasan terutama yang hematogen.

Diafisis, bagian tengah tulang yang merupakan penopang beban.

Page 13: Radiologi Fraktur

KLASIFIKASI I. Menurut terjadinya: a. Fraktur traumatik b. Fraktur fatik / stress c. Fraktur patologis

umum lokal

II. Menurut hubungan dg jrg sekitarnya a. Fraktur simple (tertutup) b. Fraktur terbuka c. Fraktur komplikasi

Page 14: Radiologi Fraktur

III. Menurut bentuk fraktur 1. Fraktur komplit - tranvers - oblik - spiral 2. Fraktur inkomplit - greenstick - impaksi - fissure 3. Fraktur kominuta 4. Fraktur kompresi

Page 15: Radiologi Fraktur
Page 16: Radiologi Fraktur

DisplacementBerpindahnya fragmen tulang dari tempatnya semula: Aposisi, fragmen tulang mengalami perubahan letak

antara fragmen distal dan proksimal. Alignment, kemiringan fragmen tulang panjang

sehingga arah aksisi longitudinalnya berubah. Jika membentuk sudut maka disebut sebagai angulasi.

Rotasi, adalah berputarnya fragmen tulang terhadap aksis longitudinalnya.

Length, shortening tulang atau distraksi yang menyebabkan tulang memanjang.

Page 17: Radiologi Fraktur

Look, feel and move Inspeksi/Look, Lihat adanya deformitas,

asimetris/simetris, tanda-tanda inflamasi, apakah ada luka terbuka atau tidak.

Feel/Palpasi, Periksa adanya krepitasi, nyeri tekan. Penting untuk memeriksa status neurovaskuler bagian distal fraktur meliputi pulsasi arteri, warna kulit, pengembalian cairan kapiler dan sensasi.

Move/Gerakan, Gerakan yang abnormal atau malah terjadi keterbatasan gerak. Atau mungkin ada gangguan fungsional sehingga terjadi keterbatasan gerak e.g pada otot.

Page 18: Radiologi Fraktur

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium, darah rutin, pembekuan darah, cross-match, urinalisa, kimia darah.

Radiologis. Pada pemeriksaan radiologis tulang, harus memenuhi rule of two, yaitu- 2 gambaran, anteroposterior dan lateral.- Memuat 2 sendi di proksimal dan distal lokasi

fraktur.- Memuat gambaran : 2 ekstremitas terutama

pada anak-anak, dua kali foto yaitu sebelum dan sesudah koreksi.

Page 19: Radiologi Fraktur

Tata Laksana ABC Tujuan pertolongan pertama pada fraktur, adalah

- Mengurangi atau menghilangkan nyeri.- Mencegah gerakan fragmen-fragmen yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan sekitar.

Tujuan pengobatan Fraktur :1. Reposisi mengembalikan fragmen-fragmen ke posisi anatomis

Tertutup : fiksasi eksterna, traksi (kulit, skeletal) Terbuka : jika reposisi tertutup gagal, fragmen bergeser dari

perkiraan, mobilisasi dini, fraktur multipel, fraktur patologis.2. Imobilisasi/Fiksasi mempertahankan posisi fragmen post reposisi sampai terjadi union. Untuk mobilisasi/fiksasi ini tergantung dari jenis fraktur dan lokasi terjadinya fraktur.

Page 20: Radiologi Fraktur

5 STADIUM HEMATOM

INFLAMASI

PEMBENTUKAN KALUS

KONSOLIDASI

REMODELING

Bone Healing

Page 21: Radiologi Fraktur
Page 22: Radiologi Fraktur
Page 23: Radiologi Fraktur
Page 24: Radiologi Fraktur
Page 25: Radiologi Fraktur

FRAKTUR FEMUR

Page 26: Radiologi Fraktur
Page 27: Radiologi Fraktur

Vaskularisasi caput femoris1. A.retinacularis2. A Medularis3. A. Sentralis/ A.teres capitis

Page 28: Radiologi Fraktur

Fraktur column femur beresiko tinggi terjadi non union dan avaskular neksosis :1. vaskularisasi minimal2. tidakterdapat periosteum3. terdapat cairan sinovial yg menghancurkan bekuan-bekuan fibrin

Page 29: Radiologi Fraktur

Management

Usia muda/ usia tua dgn kualitas tulang baik ORIF Usia tua dgn kualitas tulang jelek

hemiarthroplasty

Page 30: Radiologi Fraktur

Referensi

Moore, Keith L.; Agur, Anne M. R., Essential Clinical Anatomy, 3rd Edition. 2007

Lally, KP,Cox CS, Andrassy RJ. Sabitson Textbook of Surgery. 16th edition. WB Saunders Company.

Brunicardi FC, et.al. Schwart’z Principles of Surgery 9th edition.2010. McGraw-Hill’s.

Sjamsuhidayat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. 2002. EGC

Page 31: Radiologi Fraktur