radioaktivitas, peluruhan, alat deteksi radioaktif
TRANSCRIPT
Perkenalan Kelompok
Nama Hobby PTN Jurusan
Izza Pradana Putra
Traveling UNDIP K-3
Nurwan Esacipta A
Olahraga UNDIP Teknik Sipil
Standar Kompetensi
Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktivitas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan penerapan konsep radioaktifitas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Mendiskusikan karakteristik radioaktivitas
Menghitung waktu paroh dalam pemecahan masalah.
Mendeskripsikan karakteristik radioaktivitas.
Mendeskripsikan pemanfaatan dalam bidang kesehatan, industri, dan pertanian.
Menyelidiki hubungan antara aktivitas radioaktifitas terhadap waktu.
Indikator
Definisi Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang tidak stabil disebut zat radioaktif.
Sejarah Penemuan Radioaktifitas
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel menamakan radiasi dengan uranium.
Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium dan berhasil membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar uranium yang dikandung dalam campuran senyawa uranium.
Disamping itu, Marie Curie juga menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan.
Marie Curie(1867-1934)
Jenis RadioaktivitasBerdasarkan asalnya
ALAM
BUATAN
Radioaktivitas Primordial
Radiasi Kosmik
Radionuklida
PLTN (Nuklir)
Industri Pertanian
Senjata Nuklir
Bidang Kedokteran
Bidang Teknologi
Definisi Peluruhan
Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Radiasi Yang Dipancarkan
Peluruhan Alpha ( α ) Pertikel alpha ( 4
2α ).
contoh :
Peluruhan Beta ( ß ) Partikel Beta ( -
10β ).
contoh :
Peluruhan Gamma ( γ ) Partikel ( 0
0γ ).contoh : 27Co60 27Co60 +
Waktu Paruh
Waktu paruh (half-life) dari sejumlah bahan yang menjadi subjek dari peluruhan eksponensial adalah waktu yang dibutuhkan untuk jumlah tersebut berkurang menjadi setengah dari nilai awal.
Setelah xwaktu paruh
Persen jumlah
yang tersisa
0 100%
1 50%
2 25%
3 12,5%
4 6,25%
5 3,125%
6 1,5625%
7 0,78125%
... ...
N
... ...
Konsep ini banyak terjadi dalam fisika, untuk mengukur peluruhan radioaktif dari zat-zat, tetapi juga terjadi dalam banyak bidang lainnya.
, di mana• sebagai nilai awal N (pada saat t=0)• λ sebagai konstanta positif (konstanta peluruhan).
Alat-alat Detektor Radioaktif
Prinsip kerja :Partikel yang dipancarkan oleh unsur radioaktif
masuk ke dalam kamar ionisasi, gas yang ada di kamar tersebut akan terion.
Ion-ion positif akan di tarik oleh elektrode negatif, sebaliknya ion negatif akan ditarik oleh elektrode positif.
Akibat adanya muatan yang sejenis pada elektrode positif, “daun” tersebut akan dideteksi oleh rangkaian elektronik.
1. Elektroskop Ultra
Prinsip kerja : Terdapat dua elektrode yang dipasang pada alat ini. Tabung silindris sebagai katode dan sebagai onade di
gunakan kawat. Gas yang digunakan adalah gas argon pada tekanan 100 mmHg + Chlorin.
Jika tabung menangkap partikel dari radiasi luar gas argon akan terionisasi menjadi ion positif dan negatif. Ion negatif ditarik menuju ke anode.
Selama perjalanan, ion ini juga akan mengionisasi gas argon.
Terjadilah banyak sekali ion pada ruang tersebut sehingga terjadi arus listrik yang cukup besar.
2. Pencacah Geiger – Muller
Pencacah ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan sinar x,y, dan b.
Prinsip kerja : Untuk membuat uap jenuh digunakan pendingin
yang berasal dari 2 CO padat. Jika ada partikel yang melintas uap jenuh, partikel
akan mengionisasi uap tersebut. Ionisasi ini mengakibatkan timbulnya ini kondensasi
(tetesan cairan), dapat dilihat dengan bantuan cahaya yang dipancarkan ke ruangan tersebut.
Jejak pertikel dapat diamati sesuai dengan panjang dan tebalnya titik-titik tempat terjadi kondensasi.
Bila kamar kabut ditempatkan dalam medan magnet, maka muatan dan jenis partikel dapat di tentukan dari lengkung lintasannya.
3. Kamar KabutPrinsip kerja alat ini memanfaatkan uap jenuh.
Prinsip kerjanya sama dengan kamar kabut. Tetapi kamar gelembung menggunakan cairan
sebagai pendeteksi yaitu hidrogen cair. Jika partikel melewati cairan, maka akan terjadi
ionisasi di titik-titik yang di lewati partikel tersebut. Ionisasi menghasilkan gelembunggelembung pada
cairan. Dengan bantuan foto gelembung ini dapat
dideteksi. Alat ini digunakan untuk mendeteksi partikel
dengan energi tinggi.
4. Kamar Gelembung
Prinsip kerja : Kristal NaI yang di tempatkan disalah satu ujung tabung
bertindak sebagai sintilotor. Sepanjang tabung dilengkapi dengan elektrode yang bertambah
tenaganya. Elektrode ini disebut dinode. Ketika radiasi jatuh pada kristal, sebuah atom akan tereksitasi
ke tingkat yang lebih tinggi. Sewaktu kembali ke tempat semula, sebuah foton akan di
lepaskan. Foton ini mengenai dinode sehingga elektron akan akan di lepaskan pada dinode ini dipercepat oleh beda potensial pada dinode yang ke dua.
Dinode yang ke dua akan mengeluarkan elektron yuang bertambah banyak akibat adanya elektron yang jatuh.
Elektron yang banyak ini dipercepat oleh dinode yang lain, begitu seterusnya sehingga banyak elektron yang dikeluarkan.
Keluaran yang sudah di perkuat ini di deteksi dalam bentuk pulsa listrik alat pencacah.
6. Detektor Sintilasi
Evaluasi
Apa yang dimaksud dengan Peluruhan ?Jawab !
perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Evaluasi1. Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika
mula-mula disimpan beratnya adalah 40 gram, maka setelah disimpan 15 hari beratnya berkurang sebanyak?Jawab:
Nt/N0 = (1/2)T/t1/2
Nt/40 = (1/2)15/5
Nt = 1/8 x 40
Nt = 5 gram
Evaluasi
Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5% setelah disimpan selama 30 hari. Waktu paro radioisotop X adalah?
Jawab;Nt = 100-87,5 = 12,5%12,5/100 = (½) 30/x
1/8 = (1/2) 30/x
X = 10